Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PUSDIKLAT APARATUR—BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
2012
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARAJENJANG TERAMPIL
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
i
SAMBUTAN
Dalam rangka pembinaan karir dan pengembangan profesionalismePegawai Negeri Sipil dalam menjalankan tugasnya khususnya di bidangkesehatan, saat ini telah ditetapkan 27 jenis jabatan fungsional kesehatan.Salah satunya adalah jabatan fungsional terapis wicara yang ditetapkanberdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:PER/48/M.PAN/4/2005 tentang Jabatan Fungsional Terapis Wicara danAngka Kreditnya. Terapis wicara berkedudukan sebagai pelaksana teknisfungsional di bidang terapi wicara di lingkungan Kementerian Kesehatandan instansi lain di luar Kementerian Kesehatan.
Pelatihan yang terstandar adalah pelatihan yang sesuai dengan ketentuanakreditasi pelatihan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RINomor 725 tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan.
Pelatihan jabatan fungsional terapis wicara dilaksanakan denganmenggunakan standar kurikulum pelatihan yang disusun oleh KementerianKesehatan RI, dalam hal ini Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kesehatan.
Standar kurikulum pelatihan jabatan fungsional terapis wicara ini akanmenjadi acuan bagi penyelenggaraan pelatihan jabatan fungsional terapiswicara baik di pusat maupun di daerah.
Jakarta, Desember 2012Kepala Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
dr. Untung Suseno Sutarjo, M.KesNIP. 195810171984031004
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR-2012
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, standar kurikulumpelatihan jabatan fungsional terapis wicara telah dapat diselesaikan dengan baik.
Standar ini merupakan acuan bagi penyelenggara dalam menyelenggarakan pelatihanjabatan fungsional terapis wicara baik di pusat maupun di daerah (provinsi, kabupaten,kota).
Penyusunan standar kurikulum pelatihan ini mengacu pada Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/48/M.PAN/4/2005 tentang JabatanFungsional Terapis Wicara dan Angka Kreditnya, serta Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia No. 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional.
Standar kurikulum pelatihan ini disusun berkat kerjasama antara organisasi profesiterapis wicara IKATWI (Ikatan Terapis Wicara Indonesia), Akademi Terapi Wicara,Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik - BUK, dan PusdiklatAparatur - Badan PPSDM Kesehatan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantudalam kelancaran penyusunan kurikulum ini. Kami menyadari bahwa kurikulum ini belumsempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak.
Jakarta, Desember 2012Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur
Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
Drs. Sulistiono, SKM, M.ScNIP. 195409261976111001
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARAJENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSPELATIHAN APARATUR – 2012
iii
Tim Penyusun
PenasehatDrs. Sulistiono, SKM, MSc(Kepala Pusdiklat Aparatur)
Penanggung Jawabdr. Tri Nugroho, MQIH(Kepala Bidang Diklat Teknis dan Fungsional)
KetuaDra. Enny Wahyu Lestari, MSc(Kepala Sub Bidang Diklat Fungsional)
Sekretarisdr. Sari Hayuningtyas
Anggota teknis1. Dwi Suharyana, A.Md. TW, S.Pd (Ketua IKATWI)2. Hikmatun Sadiah, A.Md. TW, S.Pd (Direktur Akademi Terapi Wicara)3. Euis Huzaziah, A.Md (IKATWI)4. Jumiarti, A.Md. TW, S.Pd (Akademi Terapi Wicara)5. Rani Handayani, A.Md. TW, M.Pd (RSCM)6. Iman Wahyudi, A.Md. TW, S.Pd (MTKI)7. Bambang Susanto, BE, AIM (Kasi Bimbingan dan Evaluasi Subdit KMKF
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik)8. Gunawan, SMTW, S.Pd (Subdit KMKF Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan
dan Keteknisian Medik)9. Ns. Suriyanti Marasaoly, S.Kep10. Nur Afifah, S.Sos11. SG. Ngurah, S.Pd
Anggota administrasi1. Dwi Isnugroho, S.Sos2. Heri Nuryanto3. Nurlaeni4. Sunarso, S.Ap
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
iv
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN iKATA PENGANTAR iiTIM PENYUSUN iiiDAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1B. Filosofi 3
BAB II JENJANG JABATAN, PERAN, FUNGSI DANKOMPETENSI
4
A. Jenjang Jabatan 4B. Peran 4C. Fungsi 4D. Kompetensi 5
BAB III STANDAR PELATIHAN JABATANFUNGSIONAL TERAPIS WICARA
11
A. Tujuan Standar 11B. Kebijakan Pelatihan 11C. Strategi Pelatihan 12D. Standar Pelatihan 13
BAB IV STANDAR KURIKULUM PELATIHAN 14A. Standar Kurikulum Pelatihan Jabatan
Fungsional Terapis Wicara Jenjang TerampilPelaksana
14
B. Standar Kurikulum Pelatihan JabatanFungsional Terapis Wicara Jenjang TerampilPelaksana Lanjutan
37
C. Standar Kurikulum Pelatihan JabatanFungsional Terapis Wicara Jenjang TerampilPenyelia
65
BAB V EVALUASI DAN SERTIFIKASI PELATIHAN 98
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
iv
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
1
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas didukungdengan adanya sumber daya manusia kesehatan yang profesional,untuk itu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara telahmenetapkan 27 jabatan fungsional kesehatan yang diberi tugas,tanggungjawab, wewenang, dan hak yang penuh untuk melakukantugas dan fungsinya sesuai dengan profesinya masing-masing. Jabatanfungsional adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki olehseseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Salahsatu jabatan fungsional tersebut adalah jabatan fungsional terapiswicara.
Profesi Terapis Wicara dirintis mulai dengan Kursus SpeechCorrection A & B tahun 1972 – 1973 karena adanya kebutuhan terapiswicara namun tidak ada profesi khusus yang menanganinya. Profesi initerus berkembang pada tahun 1973 – 1985 hadir lembaga pendidikanbina wicara. Kemudian pada tahun 1985 – 1987 lembaga tersebutberubah menjadi Akademi Rehabilitasi Medik jurusan speech therapy,dimana pada tahun 1987 berubah nama menjadi akademi speechtherapy. Lalu pada tahun 1988 kurikulum Pendidikan Diploma IIITerapi Wicara diakui oleh Departemen Kesehatan dengan SuratKeputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 216 / KEP / DIKNAKES /XII / 1988 tentang berlakunya kurikulum diploma III Terapi Wicara dilingkungan DepKes RI dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RINomor 221 / KEP / DIKNAKES / XII / 1988 tentang Pemberian IjinPenyelenggaraan Program Pendidikan DIII Terapi Wicara pada YIRMJakarta. Institusi berubah nama menjadi Akademi Terapi Wicara ditahun 1990. Selanjutnya sejak saat itu lulusan Akademi Terapi Wicarasudah diakui sebagai profesi terapis wicara yang merupakan bagiandari tenaga kesehatan di Indonesia.
Profesi terapis wicara dinaungi oleh wadah organisasi profesi IkatanTerapis Wicara Indonesia (IKATWI) yang dibentuk dan disahkan padatanggal 1 November 1993.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
2
Profesi terapis wicara tersebar di berbagai fasilitas pelayanan kesehatanseperti Klinik Mandiri maupun Terpadu, Rumah Sakit Negeri / Swasta;Institusi Pendidikan : Sekolah Umum maupun Sekolah Luar Biasa;serta Pusat Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus.
Terapis wicara adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yangberwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan terapi wicara padasarana pelayanan kesehatan. Jabatan fungsional terapis wicara terdiridari jenjang jabatan terampil. Jabatan fungsional terapis wicaraditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor: PER/48/M.PAN/4/2005 Tanggal 21 April 2005 tentangJabatan Fungsional Terapis Wicara dan Angka Kreditnya.
Angka kredit yang telah dikumpulkan oleh seorang terapis wicarasesuai dengan ketentuan dapat digunakan sebagai dasar untuk kenaikanjabatan atau pangkat. Dasar lain yang digunakan untuk penghitunganangka kredit adalah Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan(STTPP). Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dapat dilakukan olehprofesi maupun kedinasan.
Pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan salah satu upaya untukmeningkatkan kompetensi pemangku jabatan fungsional kesehatan.Suatu pelatihan dinyatakan berkualitas apabila sesuai denganpedoman/standar akreditasi seperti yang tertuang dalam Kepmenkesnomor 725 tahun 2003, yaitu tentang pedoman penyelenggaraanpelatihan.
Sebagai kelengkapan dalam penyelenggaraan pendidikan dan latihanini, perlu tersedia kurikulum yang digunakan secara nasional sebagaiacuan dalam menyelenggarakan diklat jabatan fungsional terapiswicara.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
3
B. FILOSOFI PELATIHAN
Diklat jabatan fungsional terapis wicara diselenggarakan denganmemperhatikan:1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), yaitu bahwa selama
pelatihan peserta memiliki hak untuk:a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya dalam melakukan
kegiatan terapi wicara.b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya selama masih
berada dalam konteks pelatihan.
2. Prinsip learning by doing, dimana peserta dimungkinkan untukmendapatkan kesempatan dalam:a. Melakukan kegiatan atau berperan aktif secara perseorangan atau
kelompok dengan menggunakan metode seperti tanya jawab,presentasi, diskusi kelompok, latihan/exercise, simulasi danpraktik.
b. Melakukan pengulangan terhadap kegiatan yang dilakukan atauperbaikan terhadap kegiatan yang dirasa perlu.
3. Prinsip pelatihan berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhakuntuk:a. Mendapatkan paket bahan belajar berupa modul pelatihan.b. Mendapatkan pelatih yang profesional, yang dapat memfasilitasi
dengan berbagai metode dan menguasai materi.c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara
auditorial, visual, maupun kinestetik (gerak).d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing
tentang pelayanan kesehatan.e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.f. Melakukan evaluasi (terhadap fasilitator dan penyelenggara) dan
dievaluasi tingkat pemahamannya dalam bidang pelayanankesehatan.
4. Prinsip pelatihan berorientasi pembelajaran, dimana pesertadimungkinkan untuk:a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam
memperoleh kompetensi yang ditetapkan dalam pelatihan.b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan
kompetensi yang ditetapkan dalam pelatihan.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
4
BAB IIJENJANG JABATAN, PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI
A. JENJANG JABATAN
Jenjang jabatan terapis wicara terampil dari yang terendah sampaidengan tertinggi, yaitu:
a. Terapis Wicara Pelaksana, terdiri dari:1) Pengatur, golongan ruang II/c;2) Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.
b. Terapis Wicara Pelaksana Lanjutan, terdiri dari:1) Penata Muda, golongan ruang III/a;2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
c. Terapis Wicara Penyelia, terdiri dari:1) Penata, golongan ruang III/c;2) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
B. PERAN
Peran terapis wicara adalah sebagai pelaksana teknis di bidangpelayanan terapi wicara pada fasilitas pelayanan kesehatan dilingkungan Kementerian Kesehatan dan instansi lain di luarKementerian Kesehatan.
C. FUNGSI
Dalam menjalankan perannya, seorang terapis wicara memiliki fungsidalam:1. Melakukan persiapan pelayanan terapi wicara2. Melakukan peningkatan dan pencegahan penurunan kemampuan
perilaku komunikasi / berbahasa3. Melakukan tindakan terapi wicara4. Melakukan evaluasi pelayanan terapi wicara5. Membuat karya tulis/karya ilmiah bidang terapi wicara/ kesehatan6. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang terapi wicara7. Menyusun buku pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di
bidang terapi wicara
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
5
D. KOMPETENSI
Dalam menjalankan fungsinya, seorang terapis wicara terampil memiliki kompetensi yaitu mampu:
NO FUNGSI KOMPETENSIPELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA
1. Melakukanpersiapanpelayananterapi wicara
1) Menyusun rencanatindakan terapi wicarakasus kategori ringan
2) Menyusun rencanapelayanan terapi wicara
3) Mencatat dan melaporkandata pasien terapi wicara
4) Menyiapkan alat pelayananterapi wicara kasus anakdan dewasa
1) Melakukan pemeriksaanterapi wicara
2) Menyusun rencanatindakan terapi wicarakasus kategori sedang
3) Menyusun rencanapelayanan terapi wicara
1) Menganalisis hasilpemeriksaan danmendiagnosa / prognosaterapi wicara
2) Menyusun rencanatindakan terapi wicarakasus berat
3) Menyusun rencanapelayanan terapi wicara
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
6
NO FUNGSI KOMPETENSIPELAKSANA PELAKSANA
LANJUTANPENYELIA
2. Melakukanpeningkatan danpencegahanpenurunankemampuanperilakukomunikasi
Melakukan penyuluhanpencegahan gangguan /kelainan perilaku komunikasiindividu
1) Melakukan penyuluhanpencegahan gangguan /kelainan perilakukomunikasi kelompok
2) Melakukan penyuluhanpeningkatan perilakukomunikasi individu
1) Melakukanpenyuluhanpeningkatan perilakukomunikasikelompok
2) Melakukan deteksikemampuan perilakukomunikasi
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
7
NO FUNGSI KOMPETENSIPELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA
3. Melakukantindakan terapiwicara
1) Melakukan tindakan terapiwicara kasus kategoriringan pada pasien / kliendengan gangguan:a. disaudiab. dislogiac. disartriad. disglosiae. dislaliaf. afasia anak
(perkembangan) /dewasa
g. disfoniah. afoniai. gagapj. disfagia anak
(perkembangan) /dewasa
1) Melakukan tindakan terapiwicara kasus kategorisedang pada pasien / kliendengan gangguan:a. disaudiab. dislogiac. disartriad. disglosiae. dislaliaf. afasia anak
(perkembangan) /dewasa
g. disfoniah. afoniai. gagapj. disfagia anak
(perkembangan) /dewasa
1) Melakukan tindakanterapi wicara kasuskategori berat padapasien / klien dengangangguan:a. disaudiab. dislogiac. disartriad. disglosiae. dislaliaf. afasia anak
(perkembangan) /dewasa
g. disfoniah. afoniai. gagapj. disfagia anak
(perkembangan) /dewasa
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
8
2) Memberikan advis / sarankepada keluarga / orangtua untuk kasus kategoriringan
3) Melaksanakan tindakanpelayanan terapi wicarakelompok menurut kasus,berperan sebagai pengarahsikap dan posisi pasien
2) Melakukan rujukan untukpemeriksaan terapi wicara
3) Memberikan advis / sarankepada keluarga / orang tuauntuk kasus kategorisedang
4) Memberikan contohgerakan sesuai programterapi dalam tindakanpelayanan terapi wicarapada kelompok menurutkasus
5) Melakukan pembahasankasus yang bersifatinformatif / laporan
2) Melakukan rujukanuntuk pemeriksaanterapi wicara
3) Memberikan advis /saran kepadakeluarga / orang tuauntuk kasus kategoriberat
4) Menilai tindakanpelayanan terapiwicara kelompokmenurut kasus
5) Melakukanpembahasan kasusyang bersifatpemecahan masalah
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
9
NO FUNGSI KOMPETENSIPELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA
4. Melakukanevaluasipelayanan terapiwicara
Mengevaluasi tindakanpelayanan terapi wicaraindividu kasus kategori ringan
Mengevaluasi tindakanpelayanan terapi wicaraindividu kasus kategorisedang
1) Mengevaluasitindakan pelayananterapi wicara individukasus kategori berat
2) Mengevaluasitindakan pelayananterapi wicara bersifatmanajerialmenggunakan prinsipPOAC
5. Membuat karyatulis/ karya ilmiahbidang terapiwicara /kesehatan
Membuat karya tulis/ ilmiahbidang terapi wicara /kesehatan
Membuat karya tulis/ ilmiahbidang terapi wicara /kesehatan
Membuat karya tulis/ilmiah bidang terapiwicara / kesehatan
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
10
NO FUNGSI KOMPETENSIPELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA
6. Mengembangkanteknologi tepatguna di bidangterapi wicara
Mengembangkan teknologitepat guna di bidang terapiwicara
Mengembangkan teknologitepat guna di bidang terapiwicara
Mengembangkanteknologi tepat guna dibidang terapi wicara
7. Membuat bukupedoman/petunjukpelaksanaan/petunjuk teknis dibidang terapiwicara
Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidangterapi wicara
Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidangterapi wicara
Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidangterapi wicara
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
11
BAB IIISTANDAR PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
A. TUJUAN STANDAR
Standar kurikulum ini bertujuan sebagai panduan/acuan bagi parapenyelenggara pelatihan dalam menyelenggarakan pelatihan jabatanfungsional terapis wicara. Dalam standar ini telah ditetapkan tujuan,kurikulum, kriteria peserta dan pelatih serta instansi penyelenggaranyabaik di tingkat pusat maupun daerah.
B. KEBIJAKAN PELATIHAN
Jabatan fungsional terapis wicara terdiri dari 1 (satu) jenjang, yaitujenjang terampil yang mempunyai tugas dalam melaksanakan pelayananterapi wicara demi tercapainya kemampuan komunikasi yang optimal,baik dalam aspek bahasa, wicara, suara, irama kelancaran dan gangguanmenelan hingga mampu berkomunikasi secara wajar dan tidakmengalami gangguan psikososial dalam menjalankan fungsinya sebagaiindividu maupun sebagai anggota masyarakat.
Dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, jabatan dan peningkatanprofesionalisme pejabat fungsional terapis wicara telah ditetapkandalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:PER/48/M.PAN/4/2005 Tanggal 21 April 2005 tentang JabatanFungsional Terapis Wicara dan Angka Kreditnya. Pembinaan pejabatfungsional ini dapat dilaksanakan oleh pusat dan daerah. Salah satubentuk pembinaan yang dapat dilakukan adalah melalui diklat.
Adapun kebijakan pelatihan yang ditetapkan yaitu:1. Setiap jenjang jabatan fungsional terapis wicara memiliki
kompetensi yang sesuai dengan pelaksanaan tugas pokok danfungsinya sehingga pelatihan bagi pejabat fungsional ini diarahkanpada tercapainya kompetensi tersebut.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
12
2. Kurikulum, peserta, pelatih dan institusi penyelenggara pelatihanbagi semua jenjang distandarisasi secara nasional agar pelaksanaanpelatihan disetiap institusi/penyelenggara diklat akan sama.
3. Sesuai dengan Keputusan MENKES Nomor : 725 tahun 2003tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan,maka bagi institusi diklat yang akan menyelenggarakan pelatihan inidiwajibkan untuk mengakreditasinya terlebih dahulu.
C. STRATEGI PELATIHAN
Untuk standarisasi pelatihan jabatan fungsional terapis wicara, strategiyang digunakan yaitu:
1. Pelatihan bagi pejabat fungsional terapis wicara menggunakankurikulum yang telah distandarisasi yaitu:
a. Kurikulum pelatihan terapis wicara pelaksanab. Kurikulum pelatihan terapis wicara pelaksana lanjutanc. Kurikulum pelatihan terapis wicara penyelia
2. Penyelenggaraan pelatihan jabatan fungsional terapis wicara:a. Tingkat Pusat:
Dilaksanakan di Pusdiklat Aparatur dalam bentuk PelatihanBagi Pelatih (Training Of Trainer/TOT)
Untuk pelatihan jabatan fungsional terapis wicaradilaksanakan di: Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK)/Bapelkes Nasional/ Bapelkes Propinsi/ institusi diklatkesehatan Propinsi yang sudah terakreditasi bekerjasamadengan unit pembina jabatan fungsional terapis wicara ataupengelola program di tingkat pusat.
b. Tingkat Propinsi: dilaksanakan di Bapelkes atau institusi diklatkesehatan propinsi yang sudah terakreditasi bekerjasama denganpengelola program di tingkat propinsi.
c. Tingkat Kabupaten/Kota: dilaksanakan di unit pelaksana diklatyang telah terakreditasi bekerjasama dengan pengelola programdi tingkat kabupaten/kota.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
13
D. STANDAR PELATIHAN
Sesuai dengan jenjangnya, maka standar kurikulum pelatihan bagijabatan fungsional terapis wicara distandarisasi sebagai berikut:
1. Kurikulum pelatihan jabatan fungsional terapis wicara jenjangterampil pelaksana
2. Kurikulum pelatihan jabatan fungsional terapis wicara jenjangterampil pelaksana lanjutan
3. Kurikulum pelatihan jabatan fungsional terapis wicara jenjangterampil penyelia
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
14
BAB IVSTANDAR KURIKULUM PELATIHAN
A. STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATANFUNGSIONAL TERAPIS WICARA JENJANG TERAMPILPELAKSANA
1. Peserta
a. Kriteria1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)2) Memiliki ijazah serendah-rendahnya DIII/ Akademi Terapi
Wicara sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan3) Pangkat serendah-rendahnya Pengatur, golongan ruang II/c4) Memiliki Surat Tanda Registrasi Terapis Wicara/ STR TW
b. Jumlah peserta : Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 30 orang.
2. Pelatih/fasilitator
Pelatih/fasilitator untuk pelatihan jabatan fungsional terapis wicaraterampil memiliki kriteria sebagai berikut :a. Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti
pelatihan calon widyaiswara atau AKTA IV atau PEKERTI atauTraining of Trainer/ TOT atau pelatihan bagi Tenaga PelatihProgram Kesehatan (TPPK).
b. Pendidikan S1 atau minimal setara dengan kriteria peserta,dengan tambahan keahlian di bidang materi yang diajarkan.
c. Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional terapiswicara yang telah distandarisasi.
d. Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis-GarisBesar Program Pembelajaran (GBPP) yang ditetapkan dalamkurikulum pelatihan.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
15
3. Penyelenggara
Kriteria penyelenggara untuk pelatihan jabatan fungsional terapiswicara terampil yaitu :a. Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki
kemampuan menyelenggarakan pelatihan.b. Mempunyai Master of Training/ Pengendali Diklat atau
seseorang yang ditunjuk sebagai pengendali proses pembelajaranyang menguasai materi pelatihan.
c. Mempunyai minimal 1 orang tenaga SDM yang pernahmengikuti Training Officer Course/TOC atau pernahmenyelenggarakan pelatihan.
4. Kurikulum
a. Terampil Pelaksana
1) Tujuan Pelatihan
a) Tujuan umum :Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampumelaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pejabatfungsional terapis wicara jenjang terampil pelaksana.
b) Tujuan Khusus:Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :(1) Melakukan persiapan pelayanan terapi wicara(2) Melakukan peningkatan dan pencegahan penurunan
kemampuan perilaku komunikasi(3) Melakukan tindakan terapi wicara(4) Melakukan evaluasi pelayanan terapi wicara(5) Membuat karya tulis/ ilmiah di bidang terapi wicara(6) Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang
terapi wicara(7) Membuat standar / pedoman/ petunjuk pelaksanaan
/ petunjuk teknis di bidang terapi wicara(8) Menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
16
2) Struktur ProgramUntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusunmateri yang akan diberikan secara rinci untuk jenjangterampil pelaksana pada struktur program sebagai berikut:
STRUKTUR PROGRAM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
TERAMPIL PELAKSANA
NOMATERI
ALOKASI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:1. Kebijakan diklat aparatur2. Jabatan fungsional terapis wicara3. Regulasi terkait profesi terapis wicara
223
---
---
223
Sub total 7 - - 7B. MATERI INTI:
1. Persiapan pelayanan terapi wicara2. Peningkatan dan pencegahan
penurunan kemampuan perilakukomunikasi
3. Tindakan terapi wicara4. Evaluasi pelayanan terapi wicara5. Karya tulis/ karya ilmiah di bidang
terapi wicara/ kesehatan6. Teknologi tepat guna di bidang terapi
wicara7. Standar/ pedoman/ petunjuk
pelaksanaan/ petunjuk teknis bidangterapi wicara
8. Penghitungan angka kredit danpengajuan DUPAK
31
822
2
2
3
53
1434
2
2
7
--
12--
-
-
-
84
3456
4
4
10
Sub total 23 40 12 75C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun Komitmen Belajar2. Rencana Tindak Lanjut
--
32
--
32
Sub total - 5 - 5TOTAL 30 45 12 87
Keterangan: T= Teori; P = Penugasan; PL= Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45menit
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
17
3) Diagram Proses Pembelajaraan
DIAGRAM PROSES PEMBELAJARANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
Building Learning Commitment (BLC)Metode: games, diskusi
Pembukaan
EVALUASI
Penutupan Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan
Wawasan1. Kebijakan Diklat
Aparatur2. Jabatan
Fungsionalterapis wicara
3. Regulasi terkaitprofesi terapiswicara
METODE: Curah pendapat Ceramah tanya
jawab
Pengetahuan dan Keterampilan1. Persiapan pelayanan terapi wicara2. Peningkatan dan pencegahan penurunan
kemampuan perilaku komunikasi3. Tindakan terapi wicara4. Evaluasi pelayanan terapi wicara5. Karya tulis/ ilmiah bidang terapi
wicara/ kesehatan6. Teknologi tepat guna di bidang terapi
wicara7. Standar/ pedoman/ petunjuk
pelaksanaan/ petunjuk teknis bidangterapi wicara
8. Penghitungan angka kredit danpengajuan DUPAK
METODE: Curah pendapat Ceramah tanya jawab Praktik lapangan
Diskusi Simulasi
Pre Test
Praktik Lapangan
RTL
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
18
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
Nomor : MD. 2Materi : Jabatan Fungsional Terapis WicaraWaktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU ): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang jabatan fungsional terapis wicara.
TujuanPembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasandan Sub Pokok
BahasanMetode Media dan Alat
BantuReferensi
Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu:
1. Menjelaskantentang Kebijakanterkait jabatanfungsional terapiswicara
2. Menjelaskantentang jabatanfungsional terapiswicara dankedudukannya
1. Kebijakan terkaitjabfung terapiswicara
2. Jabatan terapiswicara dankedudukannyaa. Pengertianb. Tugas pokok
dan fungsic. Pangkat dan
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 34tahun 2008 Tentang Tunjangan JabatanFungsional Fisioterapis, RefraksionisOptisien, Terapis Wicara, Okupasi Terapis,Ortotetis Prostetis, Teknisi Transfusi Darahdan Teknisi Gigi.
Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara No:PER/48/M.PAN/4/2005tentang Jabatan Fungsional Terapis Wicaradan Angka Kreditnya.
Peraturan Bersama antara Menteri Kesehatandan Kepala BKN No.1367/MENKES/PB/IX/2005 dan No. 19Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
19
Jabatand. Hak dan
kewajibane. Persyaratan
pengangkatan,pembebasan,pemberhentian,kenaikanjenjang
f. Butir kegiatan
Jabatan Fungsional Terapis Wicara dan AngkaKreditnya.
Peraturan Menkes No. 992/MENKES/Per/XI/2006 tentang Petunjuk Teknis JabatanFungsional Terapis Wicara dan AngkaKreditnya.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
20
Nomor : MD.3Materi : Regulasi Terkait Profesi Terapis WicaraWaktu : 3 Jpl (T=3 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami regulasi terkait profesi terapis wicara.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode
Media dan AlatBantu Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan peraturanterkait profesi terapiswicara
2. Menjelaskan standarpelayanan terapiswicara
3. Menjelaskan registrasidan sertifikasi profesi
1. Peraturan terkaitprofesi terapis wicara
2. Standar pelayananterapis wicara
3. Registrasi dansertifikasi profesi
CurahpendapatCTJ
CurahpendapatCTJ
CurahpendapatCTJ
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Undang-Undang No. 36tahun 2009 tentangKesehatan
Undang-Undang No. 44tahun 2009 tentangRumah Sakit
Keputusan MenteriKesehatan RepublikIndonesia No.547/Menkes/ SK/VI/2008tentang Standar ProfesiTerapis Wicara.
Permenkes No. 1796/Menkes/PER/VIII/2011tentang Registrasi TenagaKesehatan
PP No. 32 tahun 1996tentang TenagaKesehatan
Peraturan Menkes RI No
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
21
4. Menjelaskan kode etikprofesi terapis wicara
4. Kode etik profesiterapis wicara
CurahpendapatCTJ
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
867/Menkes/PER/VIII/2004 tentang Registrasi danIzin Praktik TerapisWicara
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
22
Nomor : MI. 1Materi : Persiapan Pelayanan Terapi WicaraWaktu : 8 JPL (T=3 JPL; P=5 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU ): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan persiapan pelayanan terapi wicara.
TujuanPembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu:
1. Mengkaji dataklien / pasien
2. Menyusunrencanapelayanan terapiwicara kasuskategori ringan
1. Pengkajian data klien /pasien:a. Pengumpulan dan
pengolahan datab. Perumusan diagnosa,
sindrom dan prognosa
2. Penyusunan rencanapelayanan terapi wicarakasus kategori ringanberupa tujuan danprogram:a. jangka panjangb. jangka pendekc. harian
CurahpendapatCTJLatihan
pengkajiandata klien/pasien
CurahpendapatCTJLatihan
penyusunanrencanapelayanan
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Definisi
Operasional (DO) Panduan latihan
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Definisi
Operasional (DO)
Here’s How to Do Therapy: Hands – onCore Skills in Speech Language Therapy.Debra M. Dwight Plural Pub., 2006.
The Speech Language PathologyTreatment. Keith Landis, Judith VanderWoude, Arthur E. Planner Publisher JohnWilley and sons. 2004.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
23
3. Mencatat danmelaporkan datapasien terapiwicara
4. Menyiapkan alatpelayanan terapiwicara kasus anakdan dewasa
3. Pencatatan dan pelaporandata pasien terapi wicarauntuk keperluan:a. Diagnostikb. Terapic. Administrasi
4. Penyiapan alat pelayananterapi wicara kasus anakdan dewasa sesuai denganperencanaan
CurahpendapatCTJ
CurahpendapatCTJ
Panduan latihan Format rencana
pelayanan
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Definisi
Operasional (DO)
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Definisi
Operasional (DO)
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
24
Nomor : MI. 2Materi : Peningkatan Dan Pencegahan Penurunan Kemampuan Perilaku KomunikasiWaktu : 4 JPL (T=1 JPL; P=3 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan peningkatan dan pencegahan penurunankemampuan perilaku komunikasi.
TujuanPembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alatbantu
Referensi
Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu melakukanpenyuluhanpencegahangangguan / kelainanperilaku komunikasiindividu
Penyuluhan pencegahangangguan / kelainanperilaku komunikasiindividu: Kegiatan promotif dan
preventif yangberhubungan dengankualitas komunikasi
Curahpendapat
CTJ Bermain peran
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK) Definisi
Operasional / DO Skenario bermain
peran
Treatment Resource Manual for SpeechLanguage Pathology., From P. Roth,Colleen K. Worthington. CengageLearning, 2010.
Wicara Pada Usia Perkembangan danPermasalahannya. Ki Pranindyo HA.,Jakarta, 2009.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
25
Nomor : MI. 3Materi : Tindakan Terapi WicaraWaktu : 36 JPL (T=8 JPL; P=15 JPL; PL=13 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU ): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan tindakan terapi wicara.
TujuanPembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu:
1. Melakukantindakan terapiwicara padakasus kategoriringan untukpasien / klien
1. Tindakan terapi wicara padakasus kategori ringan untukpasien / klien dengangangguan:a. Disaudiab. Dislogiac. Disartria anak
(perkembangan) / dewasad. Disglosiae. Dislaliaf. Afasia anak
(perkembangan)g. Afasia dewasah. Disfoniai. Gagapj. Disfagia anak
(perkembangan) / dewasa
Curahpendapat CTJ Simulasi Praktik
Lapangan / PL
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Definisi Operasional
/ DO Panduan simulasi Alat terapi Panduan PL Kerangka Acuan PL
The MIT Encyclopedia ofCommunication Disorders byRaymond D. Kent. MassachussettsInstitute of Technology. 2004.
Assesment of Speech LanguagePathology. Kenneth G. Shipley et all.1998.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
26
2. Memberikanadvis / sarankepada keluarga/ orang tuauntuk kasuskategori ringan
3. Melaksanakantindakanpelayanan terapiwicarakelompokmenurut kasus,berperansebagaipengarah sikapdan posisipasien
2. Pemberian advis / sarankepada keluarga / orang tuauntuk kasus kategori ringan
3. Tindakan pelayanan terapiwicara kelompok menurutkasus, berperan sebagaipengarah sikap dan posisipasien
Curahpendapat CTJ Bermain peran
Curahpendapat CTJ Demonstrasi
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Definisi Operasional
/ DO Skenario bermain
peran
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Definisi Operasional
/ DO Panduan
demonstrasi
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
27
Nomor : MI. 4Materi : Evaluasi Pelayanan Terapi WicaraWaktu : 5 JPL (T=2 JPL; P=3 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU ): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan evaluasi pelayanan terapi wicara.
TujuanPembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu mengevaluasitindakan pelayananterapi wicara individukasus kategori ringan
Evaluasi / penilaianketercapaian tindakanpelayanan terapi wicaraindividu kasus kategori ringan:a. Penilaian ketercapaianb. Kesimpulanc. Sarand. Tindak lanjut
Curahpendapat
CTJ Latihan
penilaiandengan kriteriapenilaian /ketercapaian
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol Panduan latihan Format kriteria
penilaian /ketercapaian
Treatment Resource Manual forSpeech Language Pathology., FromP. Roth, Colleen K. Worthington.Cengage Learning, 2010.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
28
Nomor : MI. 5Materi : Karya Tulis/ Karya Ilmiah di Bidang Terapi Wicara/ KesehatanWaktu : 6 JPL (T=2 JPL; P=4 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membuat karya tulis/ karya ilmiah di bidang terapi wicara/ kesehatan
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan tentangkarya tulis
2. Menerapkan prinsip-prinsip dan teknikpenulisan karya tulis
3. Menyusun karya tulis
1. Karya tulis:a. Karya tulis/ ilmiahb. Penerjemahan
2. Prinsip-prinsip dan teknikpenulisan karya tulis
3. Teknik penulisan karyatulis
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ Mind Mapping Latihan
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board
A Coursebook on Scientific andProfessional Writing for Speech –Language Pathology. M. N. HedgeCengage Learning, 2009.
Suseno Slamet, 1997, TeknikPenulisan Ilmiah Popular, Gramedia,Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
29
menulis karyatulis
Spidol (ATK) Panduan latihan Contoh-contoh karya
tulis
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
30
Nomor : MI. 6Materi : Teknologi Tepat Guna Di Bidang Terapi WicaraWaktu : 4 JPL (T=2JPL; P=2 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan teknologi tepat guna di bidang terapiwicara.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan tentangteknologi tepat guna dibidang terapi wicara
2. Menerapkan teknologitepat guna di bidangterapi wicara
1. Teknologi tepat guna dibidang terapi wicara:a. Pengertianb. Pertimbangan
pemilihan alatc. Teknik
pengembangan alat
2. Penerapan teknologitepat guna di bidangterapi wicaraberdasarkan:a. Diagnostikb. Teraupetik
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ Diskusi
kelompok
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi
A Coursebook on Scientific andProfessional Writing for Speech –Language Pathology. M. N. HedgeCengage Learning, 2009.
Suseno Slamet, 1997, TeknikPenulisan Ilmiah Popular, Gramedia,Jakarta.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
31
Nomor : MI. 7Materi : Standar / pedoman / petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis di bidang terapi wicaraWaktu : 4 JPL (T=2JPL; P=2 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun standar / pedoman / petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis di bidang terapi wicara.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan tentangstandar / pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
2. Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunanstandar / pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
3. Menyusun standar /pedoman / petunjukpelaksanaan / petunjukteknis di bidang terapiwicara
1. Standar / pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
2. Prinsip-prinsippenyusunan standar /pedoman / petunjukpelaksanaan / petunjukteknis di bidang terapiwicara
3. Teknik penyusunanstandar / pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ Latihan
menulis
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board
Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No.547/Menkes/ SK/VI/2008 tentangStandar Profesi Terapis Wicara.
Peraturan Menkes RI No867/Menkes/PER/VIII/2004 tentangRegistrasi dan Izin Praktik T erapisWicara
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
32
standar /pedoman /petunjukpelaksanaan /petunjukteknis dibidang terapiwicara
Spidol (ATK) Panduan latihan Contoh-contoh
standar / pedoman /petunjukpelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
33
Nomor : MI.8Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)Waktu : 10 Jpl (T=3 Jpl; P=7 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penghitungan Angka Kredit dan pengajuanDUPAK.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan AngkaKredit dan DUPAK
2. Melakukanpenghitungan angkakredit
1. Angka kredit danDUPAK:a. Pengertian Angka
Kreditb. Pengertian DUPAKc. Unsur-unsur yang
dinilai dalam angkakredit
2. Penghitungan AngkaKredit:a. Pengertian teknik
penghitungan angkakredit
b. Teknik penghitunganangka kredit
c. Beberapa hal yangperlu diperhatikandalam penghitungan
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ Latihan
menghitungangka kredit
Bahan tayangan Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayangan Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Form pernyataan
pengembangan Form surat
pernyataan
Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur NegaraNo : PER/48/M.PAN/4/2005tentang Jabatan Fungsional TerapisWicara dan Angka Kreditnya.
Peraturan Bersama antara MenteriKesehatan dan Kepala BKN No.1367/MENKES/PB/IX/2005 danNo. 19 Tahun 2005 tentangPetunjuk Pelaksanaan JabatanFungsional Terapis Wicara danAngka Kreditnya.
Peraturan Menkes No.992/MENKES/Per/XI/ 2006 tentangPetunjuk Teknis Jabatan FungsionalTerapis Wicara dan Angka
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
34
3. Melakukan pengajuanDUPAK
angka kredit
3. Tata cara pengajuanDUPAKa. Pengertianb. Langkah-langkah
pengisian formDUPAK
c. Mekanismepengajuan DUPAK
d. Tim penilai DUPAK
Curahpendapat CTJ Latihan
mengajukanDUPAK
melakukan kegiatanpelayanan,pengbdian,pengembanganprofesi, danpenunjang Format PAK dan
DUPAK Contoh-contoh
DUPAK
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Form pernyataan
pengembangan Form surat
pernyataanmelakukan kegiatanpelayanan,pengbdian,pengembanganprofesi, danpenunjang Format PAK dan
DUPAK Contoh-contoh
DUPAK
Kreditnya. Fungsional Kesehatandan Angka Kreditnya, Jakarta.
LAN, Jabatan Fungsional PNS2006, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
35
Nomor : MP. 1Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC)Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar selama proses pelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi ini,peserta mampu:
1. Melakukan perkenalan danpencairan diantara peserta,fasilitator dan panitia.
2. Merumuskan kesepakatantentang harapan pesertaterhadap pelatihan, nilai,norma, kekhawatiranmencapai harapan dan kontrolkolektif yang disepakatibersama sebagai komitmenbelajar.
3. Menetapkan organisasi kelas.
1. Perkenalan dan pencairandiantara peserta, fasilitatordan panitia.
2. Perumusan kesepakatantentang harapan pesertaterhadap pelatihan, nilai,norma, kekhawatiranmencapai harapan dankontrol kolektif yangdisepakati bersama sebagaikomitmen belajar.
3. Penetapan organisasi kelas.
Curah pendapat Permainan Diskusi
kelompok
Bahan tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi
Depkes RI, Pusdiklat Kesehatan, 2004,Kumpulan Games dan Energizer, Jakarta.
Munir, Baderel, 2001, Dinamika Kelompok,Penerapannya Dalam Laboratorium IlmuPerilaku, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
36
Nomor : MP. 2Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) setelah mengikutipelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK )
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu Referensi
Setelah mengikuti materi ini,peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian dantujuan penyusunan RTL.
2. Menjelaskan formatpenyusunan RTL.
3. Menyusun rencana tindaklanjut .
1. Pengertian dan tujuanpenyusunan RTL.
2. Format penyusunan RTL.
3. Penyusunan RTL
Curah pendapat Ceramah tanya
jawab Latihan
menyusun RTL
Bahan tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan latihan
BPPSDM Kesehatan; Rencana Tindak lanjut;Modul TOT NAPZA Pusdiklat SDMKesehatan; Jakarta; 2009
Ditjen PP dan PL, Depkes RI; RencanaTindak Lanjut; Kurmod Surveilans; SubditSurveilans; Jakarta; 2008
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
37
BAB IVSTANDAR KURIKULUM PELATIHAN
B. STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATANFUNGSIONAL TERAPIS WICARA JENJANG TERAMPILPELAKSANA LANJUTAN
1. Peserta
a. Kriteria1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)2) Memiliki ijazah serendah-rendahnya DIII/ Akademi Terapi
Wicara sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan3) Pangkat serendah-rendahnya Pengatur, golongan ruang II/c4) Memiliki Surat Tanda Registrasi Terapis Wicara/ STR TW
b. Jumlah peserta : Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 30 orang.
2. Pelatih/fasilitator
Pelatih/fasilitator untuk pelatihan jabatan fungsional terapis wicarajenjang terampil pelaksana lanjutan memiliki kriteria sebagaiberikut:a. Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti
pelatihan calon widyaiswara atau AKTA IV atau PEKERTI atauTraining of Trainer/ TOT atau pelatihan bagi Tenaga PelatihProgram Kesehatan (TPPK).
b. Pendidikan S1 atau minimal setara dengan kriteria peserta,dengan tambahan keahlian di bidang materi yang diajarkan.
c. Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional terapiswicara yang telah distandarisasi.
d. Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis-GarisBesar Program Pembelajaran (GBPP) yang ditetapkan dalamkurikulum pelatihan.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
38
3. Penyelenggara
Kriteria penyelenggara untuk pelatihan jabatan fungsional terapiswicara jenjang terampil pelaksana lanjutan yaitu :a. Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki
kemampuan menyelenggarakan pelatihan.b. Mempunyai Master of Training/ Pengendali Diklat atau
seseorang yang ditunjuk sebagai pengendali proses pembelajaranyang menguasai materi pelatihan.
c. Mempunyai minimal 1 orang tenaga SDM yang pernahmengikuti Training Officer Course/TOC atau pernahmenyelenggarakan pelatihan.
4. Kurikulum
Jenjang Terampil Pelaksana Lanjutan
1) Tujuan Pelatihan
a) Tujuan umum :Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampumelaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pejabatfungsional terapis wicara pelaksana lanjutan.
b) Tujuan Khusus :Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :(1) Melakukan persiapan pelayanan terapi wicara(2) Melakukan peningkatan dan pencegahan penurunan
kemampuan perilaku komunikasi(3) Melakukan tindakan terapi wicara(4) Melakukan evaluasi pelayanan terapi wicara(5) Membuat karya tulis/ ilmiah bidang terapi wicara(6) Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang
terapi wicara(7) Membuat standar / pedoman/ petunjuk pelaksanaan
/ petunjuk teknis di bidang terapi wicara(8) Menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
39
2) Struktur ProgramUntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusunmateri yang akan diberikan secara rinci untuk jenjangpelaksana lanjutan pada struktur program sebagai berikut:
STRUKTUR PROGRAM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
NOMATERI
ALOKASI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:1. Kebijakan diklat aparatur2. Jabatan fungsional terapis wicara3. Regulasi terkait profesi terapis wicara
223
---
---
223
Sub total 7 - - 7B. MATERI INTI:
1. Persiapan pelayanan terapi wicara2. Peningkatan dan pencegahan
penurunan kemampuan perilakukomunikasi
3. Tindakan terapi wicara4. Evaluasi pelayanan terapi wicara5. Karya tulis/ karya ilmiah di bidang
terapi wicara/ kesehatan6. Teknologi tepat guna di bidang terapi
wicara7. Standar/ pedoman/ petunjuk
pelaksanaan/ petunjuk teknis bidangterapi wicara
8. Penghitungan angka kredit danpengajuan DUPAK
22
822
2
2
3
44
1434
2
2
7
2-
10--
-
-
-
86
3256
4
4
10
Sub total 23 40 12 75C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun Komitmen Belajar2. Rencana Tindak Lanjut
--
32
--
32
Sub total - 5 - 5TOTAL 30 45 12 87
Keterangan: T= Teori; P = Penugasan; PL= Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45menit
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
40
3) Diagram Proses Pembelajaraan
DIAGRAM PROSES PEMBELAJARANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
Building Learning Commitment (BLC)Metode: games, diskusi
EVALUASI
Penutupan
Praktik Lapangan
Wawasan1. Kebijakan
DiklatAparatur
2. JabatanFungsionalterapiswicara
3. Regulasiterkaitprofesiterapiswicara
METODE: Curah
pendapat Ceramah
tanya jawab
Pengetahuan dan Keterampilan1. Persiapan pelayanan terapi wicara2. Peningkatan dan pencegahan penurunan
kemampuan perilaku komunikasi3. Tindakan terapi wicara4. Evaluasi pelayanan terapi wicara5. Karya tulis/ ilmiah bidang terapi wicara6. Standar/ pedoman/ petunjuk pelaksanaan/
petunjuk teknis bidang terapi wicara7. Teknologi tepat guna di bidang terapi wicara8. Penghitungan angka kredit dan pengajuan
DUPAK
METODE: Ceramah Tanya jawab Curah pendapat Demonstrasi Bermain peran
Simulasi Latihan
Pembukaan
Pre Test
RTL
Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
41
4) Proses dan Metode Pembelajaran
a) Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapansebagai berikut :(1) Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta
membangun komitmen belajar diantara peserta.(2) Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok
yang mempunyai pengaruh terhadap perubahanperilaku dalam menciptakan iklim yang kondusifdalam melaksanakan tugas.
(3) Penjajagan awal peserta dengan memberikan pre-test.(4) Pembahasan materi kelas.(5) Praktik kelas dalam bentuk penugasan-penugasan
dan praktik lapangan.(6) Penjajagan akhir peserta dengan memberikan post-
test.
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkansecara aktif baik dalam teori maupun penugasan, dimana:(1) Fasilitator mempersiapkan peserta untuk siap
mengikuti proses pembelajaran.(2) Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada setiap materi.(3) Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran
dengan:(a) Penggalian pengalaman peserta.(b) Penjelasan singkat tentang seluruh materi.(c) Penugasan dalam bentuk individual atau
kelompok.(4) Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan
atau peserta dapat memberikan umpan balik terhadapisi keseluruhan materi yang diberikan.
(5) Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator danpeserta dapat membuat rangkuman dan ataupembulatan.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
42
b) Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip:(1) Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang,
kebutuhan dan harapan yang terkait dengan tugasyang dilaksanakan.
(2) Peran serta aktif peserta sesuai dengan pendekatanpembelajaran.
(3) Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untukterciptanya komunikasi dari dan ke berbagai arah.
Oleh karena itu metode yang digunakan selama prosespembelajaran diantaranya adalah:(1) Ceramah singkat dan tanya jawab.(2) Curah pendapat, untuk penjajagan pengetahuan dan
pengalaman peserta terkait dengan materi yangdiberikan.
(3) Penugasan berupa: diskusi, simulasi, praktiklapangan, serta latihan menghitung angka kredit danmengajukan DUPAK.
c) Rincian rangkaian alir proses pelatihan sebagai berikut:
(1) PembukaanProses pembukaan pelatihan meliputi beberapakegiatan berikut:(a) Laporan ketua penyelenggara pelatihan.(b) Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang
latar belakang perlunya pelatihan.(c) Perkenalan peserta secara singkat.
(2) Membangun komitmen belajarKegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan pesertadalam mengikuti proses pelatihan. Kegiatannyaantara lain:(a) Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan
pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukandalam materi membangun komitmen belajar.
(b) Perkenalan antara peserta dan para fasilitator danpanitia penyelenggara pelatihan, dan jugaperkenalan antar sesama peserta. Kegiatan
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
43
perkenalan dilakukan dengan permainan, dimanaseluruh peserta terlibat secara aktif.
(c) Mengemukakan kebutuhan/ harapan,kekhawatiran dan komitmen masing-masingpeserta selama pelatihan.
(d) Kesepakatan antara para fasilitator,penyelenggara pelatihan dan peserta dalamberinteraksi selama pelatihan berlangsung,meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanankelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
(3) Pengisian pengetahuan/ wawasanSetelah materi Membangun Komitmen Belajar,kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materisebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknyadiketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu:kebijakan diklat aparatur, jabatan fungsional danregulasi terkait profesi terapis wicara.
(4) Pemberian ketrampilanPemberian materi ketrampilan dari proses pelatihanmengarah pada kompetensi keterampilan yang akandicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukandengan menggunakan berbagai metode yangmelibatkan semua peserta untuk berperan serta aktifdalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu metodetanya jawab, demonstrasi, diskusi kelompok, bermainperan, simulasi, praktik lapangan, dan latihan-latihantentang jabatan fungsional terapis wicara.
(5) Rencana Tindak Lanjut (RTL)Masing-masing peserta menyusun rencana tindaklanjut pelaksanaan pelatihan jabatan fungsionalterapis wicara di lingkungan kesehatan.
(6) EvaluasiEvaluasi dilakukan tiap hari dengan cara me-reviewkegiatan proses pembelajaran yang sudahberlangsung, ini sebagai umpan balik untukmenyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.Di samping itu juga dilakukan proses umpan balikdari pelatih ke peserta berdasarkan penilaian
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
44
penampilan peserta, baik di kelas maupun dilapangan.
(7) PenutupanAcara penutupan dapat dijadikan sebagai upayauntuk mendapatkan masukan dari peserta kepenyelenggara dan fasilitator untuk perbaikanpelatihan yang akan datang.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
45
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA PELAKSANA LANJUTAN
Nomor : MD. 2Materi : Jabatan Fungsional Terapis WicaraWaktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU ): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang jabatan fungsional terapis wicara.
TujuanPembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasandan Sub Pokok
BahasanMetode Media dan Alat
BantuReferensi
Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu:
1. Menjelaskantentang Kebijakanterkait jabatanfungsional terapiswicara
2. Menjelaskantentang jabatanfungsional terapiswicara dankedudukannya
1. Kebijakan terkaitjabfung terapiswicara
2. Jabatan terapiswicara dankedudukannyaa. Pengertianb. Tugas pokok
dan fungsic. Pangkat dan
Jabatan
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 34 tahun2008 Tentang Tunjangan Jabatan FungsionalFisioterapis, Refraksionis Optisien, Terapis Wicara,Okupasi Terapis, Ortotetis Prostetis, Teknisi TransfusiDarah dan Teknisi Gigi.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara No:PER/48/M.PAN/4/2005 tentang JabatanFungsional Terapis Wicara dan Angka Kreditnya.
Peraturan Bersama antara Menteri Kesehatan danKepala BKN No. 1367/MENKES/PB/IX/2005 dan No.19 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan JabatanFungsional Terapis Wicara dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menkes No. 992/MENKES/Per/XI/ 2006tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional TerapisWicara dan Angka Kreditnya.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
46
d. Hak dankewajiban
e. Persyaratanpengangkatan,pembebasan,pemberhentian,kenaikanjenjang
f. Butir kegiatan
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
47
Nomor : MD.3Materi : Regulasi Terkait Profesi Terapis WicaraWaktu : 3 Jpl (T=3 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami regulasi terkait profesi terapis wicara.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode
Media dan AlatBantu Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan peraturanterkait profesi terapiswicara
2. Menjelaskan standarpelayanan terapiswicara
3. Menjelaskan registrasidan sertifikasi profesi
1. Peraturan terkaitprofesi terapis wicara
2. Standar pelayananterapis wicara
3. Registrasi dansertifikasi profesi
CurahpendapatCTJ
CurahpendapatCTJ
CurahpendapatCTJ
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Undang-Undang No. 36 tahun 2009tentang Kesehatan
Undang-Undang No. 44 tahun 2009tentang Rumah Sakit
Keputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia No. 547/Menkes/ SK/VI/2008tentang Standar Profesi Terapis Wicara.
Permenkes No. 1796/Menkes/PER/VIII/2011 tentang RegistrasiTenaga Kesehatan
PP No. 32 tahun 1996 tentang TenagaKesehatan
Peraturan Menkes RI No867/Menkes/PER/VIII/2004 tentangRegistrasi dan Izin Praktik T erapisWicara
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
48
4. Menjelaskan kode etikprofesi terapis wicara
4. Kode etik profesiterapis wicara
CurahpendapatCTJ
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
49
Nomor : MI. 1Materi : Persiapan Pelayanan Terapi WicaraWaktu : 8 JPL (T=2 JPL; P=4 JPL; PL=2 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU ): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan persiapan pelayanan terapi wicara.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode
Media dan AlatBantu Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Melakukanpemeriksaan terapiwicara
2. Menyusun rencanapelayanan terapi wicarakasus kategori sedang
1. Pemeriksaan terapiwicara
2. Penyusunan rencanapelayanan terapi wicarakasus kategori sedangberupa tujuan danprogram:a. jangka panjang
CurahpendapatCTJ Simulasi Praktik
lapangan
CurahpendapatCTJLatihan
menyusunrencana
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan simulasi Instrumen
pemeriksaan(format dan alatbantu diagnostik) Panduan PL Kerangka acuan PL
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Here’s How to Do Therapy: Hands –on Core Skills in Speech LanguageTherapy. Debra M. Dwight PluralPub., 2006.
The Speech Language PathologyTreatment. Keith Landis, JudithVander Woude, Arthur E. PlannerPublisher John Willey and sons. 2004.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
50
b. jangka pendekc. harian
pelayanan DO Panduan latihan Contoh-contoh
kategori kasussedang Format
perencanaan
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
51
Nomor : MI. 2Materi : Peningkatan Dan Pencegahan Penurunan Kemampuan Perilaku KomunikasiWaktu : 6 JPL (T=2 JPL; P=4 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan peningkatan dan pencegahan penurunankemampuan perilaku komunikasi.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat bantu Referensi
Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu:
1. Melakukanpenyuluhanpencegahangangguan / kelainanperilakukomunikasikelompok
2. Melakukanpenyuluhanpeningkatanperilakukomunikasiindividu
1. Penyuluhan pencegahangangguan / kelainanperilaku komunikasikelompok
2. Penyuluhan peningkatanperilaku komunikasiindividu
Curahpendapat CTJ Simulasi
Curahpendapat CTJ Bermain
peran
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK) Definisi Operasional/ DO Panduan simulasi
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK) Definisi Operasional/DO Skenario bermain peran
Treatment Resource Manual forSpeech Language Pathology.,From P. Roth, Colleen K.Worthington. Cengage Learning,2010.
Wicara Pada Usia Perkembangandan Permasalahannya. KiPranindyo HA., Jakarta, 2009.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
52
Nomor : MI. 3Materi : Tindakan Terapi WicaraWaktu : 32 JPL (T=8 JPL; P=14 JPL; PL=10 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU ): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan tindakan terapi wicara.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu:
1. Melakukantindakan terapiwicara pada kasuskategori sedanguntuk pasien / klien
1. Tindakan terapi wicarapada kasus kategorisedang untuk pasien /klien dengan gangguan:a. Disaudiab. Dislogiac. Disartriad. Disglosiae. Dislaliaf. Afasia anak
(perkembangan)g. Afasia dewasah. Disfoniai. Gagapj. Disfagia anak
(perkembangan) /dewasa
Curahpendapat CTJ Diskusi
kelompok Praktik
lapangan
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi Contoh-contoh kasus
kategori sedang Kerangka acuan PL Panduan PL
The MIT Encyclopedia ofCommunication Disorders byRaymond D. Kent. MassachussettsInstitute of Technology. 2004.
Assesment of Speech LanguagePathology. Kenneth G. Shipley et all.1998.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
53
2. Melakukan rujukanuntuk pemeriksaanterapi wicara
3. Memberikan advis /saran kepadakeluarga / orang tuauntuk kasuskategori sedang
4. Memberikan contohgerakan sesuaiprogram terapidalam tindakanpelayanan terapiwicara padakelompok menurutkasus
2. Rujukan untukpemeriksaan terapiwicara:a. Pengertianb. Mekanisme
3. Pemberian advis / sarankepada keluarga / orangtua untuk kasus kategorisedang:a. Pengertianb. Teknik pemberian
advis /saran
4. Pemberian contoh gerakansesuai program terapidalam tindakan pelayananterapi wicara padakelompok menurut kasus
Curahpendapat CTJ Diskusi
kelompok
Curahpendapat CTJ Bermain
peran
Curahpendapat CTJ Simulasi
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi Contoh-contoh kasus SOP Rujukan Format rujukan
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Skenario bermain peran
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan simulasi
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
54
5. Melakukanpembahasan kasusyang bersifatinformatif / laporan
5. Pembahasan kasus yangbersifat informatif /laporan:a. Pengertianb. Teknik penyusunan
laporan
Curahpendapat
CTJ Latihan
menyusunlaporan
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan latihan Contoh-contoh kasus
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
55
Nomor : MI. 4Materi : Evaluasi Pelayanan Terapi WicaraWaktu : 5 JPL (T=2 JPL; P=3 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU ): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan evaluasi pelayanan terapi wicara.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK )
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu mengevaluasitindakan pelayananterapi wicara individukasus kategori sedang
Evaluasi tindakanpelayanan terapiwicara individu kasuskategori sedang:a. Penilaian
ketercapaianb. Kesimpulanc. Sarand. Tindak lanjut
Curah pendapat CTJ Latihan menilai
dengan kriteriapenilaian /ketercapaian
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol Panduan latihan Format kriteria penilaian
/ ketercapaian
Treatment Resource Manual forSpeech Language Pathology.,From P. Roth, Colleen K.Worthington. Cengage Learning,2010.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
56
Nomor : MI. 5Materi : Karya Tulis/ Karya Ilmiah di Bidang Terapi Wicara/ KesehatanWaktu : 6 JPL (T=2 JPL; P=4 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membuat karya tulis/ karya ilmiah di bidang terapi wicara/ kesehatan
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan tentangkarya tulis
2. Menerapkan prinsip-prinsip dan teknikpenulisan karya tulis
3. Menyusun karya tulis
1. Karya tulis:a. Karya tulis/ ilmiahb. Penerjemahan
2. Prinsip-prinsip dan teknikpenulisan karya tulis
3. Teknik penulisan karyatulis
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ Mind Mapping Latihan
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board
A Coursebook on Scientific andProfessional Writing for Speech –Language Pathology. M. N. HedgeCengage Learning, 2009.
Suseno Slamet, 1997, TeknikPenulisan Ilmiah Popular, Gramedia,Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
57
menulis karyatulis
Spidol (ATK) Panduan latihan Contoh-contoh karya
tulis
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
58
Nomor : MI. 6Materi : Teknologi Tepat Guna Di Bidang Terapi WicaraWaktu : 4 JPL (T=2JPL; P=2 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan teknologi tepat guna di bidang terapiwicara.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan tentangteknologi tepat guna dibidang terapi wicara
2. Menerapkan teknologitepat guna di bidangterapi wicara
1. Teknologi tepat guna dibidang terapi wicara:a. Pengertianb. Pertimbangan
pemilihan alatc. Teknik
pengembangan alat
2. Penerapan teknologitepat guna di bidangterapi wicaraberdasarkan:a. Diagnostikb. Teraupetik
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ Diskusi
kelompok
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi
A Coursebook on Scientific andProfessional Writing for Speech –Language Pathology. M. N. HedgeCengage Learning, 2009.
Suseno Slamet, 1997, TeknikPenulisan Ilmiah Popular, Gramedia,Jakarta.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
59
Nomor : MI. 7Materi : Standar / pedoman / petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis di bidang terapi wicaraWaktu : 4 JPL (T=2JPL; P=2 JPL; PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun standar / pedoman / petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis di bidang terapi wicara.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan tentangstandar / pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
2. Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunanstandar / pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
3. Menyusun standar /pedoman / petunjukpelaksanaan / petunjukteknis di bidang terapiwicara
1. Standar / pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
2. Prinsip-prinsippenyusunan standar /pedoman / petunjukpelaksanaan / petunjukteknis di bidang terapiwicara
3. Teknik penyusunanstandar / pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ Latihan
menulis
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board Spidol (ATK)
Bahan tayang Laptop LCD FlipchartWhite board
Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No.547/Menkes/ SK/VI/2008 tentangStandar Profesi Terapis Wicara.
Peraturan Menkes RI No867/Menkes/PER/VIII/2004 tentangRegistrasi dan Izin Praktik T erapisWicara
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
60
standar /pedoman /petunjukpelaksanaan /petunjukteknis dibidang terapiwicara
Spidol (ATK) Panduan latihan Contoh-contoh
standar / pedoman /petunjukpelaksanaan /petunjuk teknis dibidang terapi wicara
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
61
Nomor : MI.8Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)Waktu : 10 Jpl (T=3 Jpl; P=7 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penghitungan Angka Kredit dan pengajuanDUPAK.
Tujuan PembelajaranKhusus (TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan AlatBantu
Referensi
Setelah mengikuti materiini, peserta mampu:
1. Menjelaskan AngkaKredit dan DUPAK
2. Melakukanpenghitungan angkakredit
1. Angka kredit danDUPAK:a. Pengertian Angka
Kreditb. Pengertian DUPAKc. Unsur-unsur yang
dinilai dalam angkakredit
2. Penghitungan AngkaKredit:a. Pengertian teknik
penghitungan angkakredit
b. Teknik penghitunganangka kredit
c. Beberapa hal yangperlu diperhatikandalam penghitungan
Curahpendapat CTJ
Curahpendapat CTJ Latihan
menghitungangka kredit
Bahan tayangan Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Bahan tayangan Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Form pernyataan
pengembangan Form surat
pernyataan
Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur NegaraNo : PER/48/M.PAN/4/2005tentang Jabatan Fungsional TerapisWicara dan Angka Kreditnya.
Peraturan Bersama antara MenteriKesehatan dan Kepala BKN No.1367/MENKES/PB/IX/2005 danNo. 19 Tahun 2005 tentangPetunjuk Pelaksanaan JabatanFungsional Terapis Wicara danAngka Kreditnya.
Peraturan Menkes No.992/MENKES/Per/XI/ 2006 tentangPetunjuk Teknis Jabatan FungsionalTerapis Wicara dan Angka
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
62
3. Melakukan pengajuanDUPAK
angka kredit
3. Tata cara pengajuanDUPAKa. Pengertianb. Langkah-langkah
pengisian formDUPAK
c. Mekanismepengajuan DUPAK
d. Tim penilai DUPAK
Curahpendapat CTJ Latihan
mengajukanDUPAK
melakukan kegiatanpelayanan,pengbdian,pengembanganprofesi, danpenunjang Format PAK dan
DUPAK Contoh-contoh
DUPAK
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Form pernyataan
pengembangan Form surat
pernyataanmelakukan kegiatanpelayanan,pengbdian,pengembanganprofesi, danpenunjang Format PAK dan
DUPAK Contoh-contoh
DUPAK
Kreditnya. Fungsional Kesehatandan Angka Kreditnya, Jakarta.
LAN, Jabatan Fungsional PNS2006, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
63
Nomor : MP. 1Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC)Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar selama proses pelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi ini,peserta mampu:
1. Melakukan perkenalan danpencairan diantara peserta,fasilitator dan panitia.
2. Merumuskan kesepakatantentang harapan pesertaterhadap pelatihan, nilai,norma, kekhawatiranmencapai harapan dan kontrolkolektif yang disepakatibersama sebagai komitmenbelajar.
3. Menetapkan organisasi kelas.
1. Perkenalan dan pencairandiantara peserta, fasilitatordan panitia.
2. Perumusan kesepakatantentang harapan pesertaterhadap pelatihan, nilai,norma, kekhawatiranmencapai harapan dankontrol kolektif yangdisepakati bersama sebagaikomitmen belajar.
3. Penetapan organisasi kelas.
Curah pendapat Permainan Diskusi
kelompok
Bahan tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi
Depkes RI, Pusdiklat Kesehatan, 2004,Kumpulan Games dan Energizer, Jakarta.
Munir, Baderel, 2001, Dinamika Kelompok,Penerapannya Dalam Laboratorium IlmuPerilaku, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
64
Nomor : MP. 2Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) setelah mengikutipelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK )
Pokok Bahasan dan SubPokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu Referensi
Setelah mengikuti materi ini,peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian dantujuan penyusunan RTL.
2. Menjelaskan formatpenyusunan RTL.
3. Menyusun rencana tindaklanjut .
1. Pengertian dan tujuanpenyusunan RTL.
2. Format penyusunan RTL.
3. Penyusunan RTL
Curah pendapat Ceramah tanya
jawab Latihan
menyusun RTL
Bahan tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan latihan
BPPSDM Kesehatan; Rencana Tindak lanjut;Modul TOT NAPZA Pusdiklat SDMKesehatan; Jakarta; 2009
Ditjen PP dan PL, Depkes RI; RencanaTindak Lanjut; Kurmod Surveilans; SubditSurveilans; Jakarta; 2008
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
65
BAB IVSTANDAR KURIKULUM PELATIHAN
C. STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATANFUNGSIONAL TERAPIS WICARA JENJANG TERAMPILPENYELIA
1. Peserta
a. Kriteria1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)2) Memiliki ijazah serendah-rendahnya DIII/ Akademi Terapi
Wicara sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan3) Pangkat serendah-rendahnya Pengatur, golongan ruang II/c4) Memiliki Surat Tanda Registrasi Terapis Wicara/ STR TW
b. Jumlah peserta : Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 30 orang.
2. Pelatih/fasilitator
Pelatih/fasilitator untuk pelatihan jabatan fungsional terapis wicaraterampil memiliki kriteria sebagai berikut :a. Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti
pelatihan calon widyaiswara atau AKTA IV atau PEKERTI atauTraining of Trainer/ TOT atau pelatihan bagi Tenaga PelatihProgram Kesehatan (TPPK).
b. Pendidikan S1 atau minimal setara dengan kriteria peserta,dengan tambahan keahlian di bidang materi yang diajarkan.
c. Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional terapiswicara yang telah distandarisasi.
d. Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis-GarisBesar Program Pembelajaran (GBPP) yang ditetapkan dalamkurikulum pelatihan.
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
66
3. Penyelenggara
Kriteria penyelenggara untuk pelatihan jabatan fungsional terapiswicara terampil yaitu :a. Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki
kemampuan menyelenggarakan pelatihan.b. Mempunyai Master of Training/ Pengendali Diklat atau
seseorang yang ditunjuk sebagai pengendali proses pembelajaranyang menguasai materi pelatihan.
c. Mempunyai minimal 1 orang tenaga SDM yang pernahmengikuti Training Officer Course/TOC atau pernahmenyelenggarakan pelatihan.
4. Kurikulum
Jenjang Terampil Penyelia
1) Tujuan Pelatihan
a) Tujuan umum :Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampumelaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pejabatfungsional terapis wicara penyelia.
b) Tujuan Khusus :Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :(1) Melakukan persiapan pelayanan terapi wicara(2) Melakukan peningkatan dan pencegahan penurunan
kemampuan perilaku komunikasi(3) Melakukan tindakan terapi wicara(4) Melakukan evaluasi pelayanan terapi wicara(5) Membuat karya tulis/ ilmiah bidang terapi wicara(6) Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang
terapi wicara(7) Membuat standar / pedoman/ petunjuk pelaksanaan
/ petunjuk teknis di bidang terapi wicara(8) Menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK
STANDAR KURIKULUM PELATIHANJABATAN FUNGSIONAL TERAPIS WICARA
JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATANPUSDIKLAT APARATUR – 2012
67
2) Struktur ProgramUntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusunmateri yang akan diberikan secara rinci untuk jenjang penyeliapada struktur program sebagai berikut:
STRUKTUR PROGRAM PELATIHANJABATAN FUNGSIONA