Upload
hoangtuyen
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
41
BAB IV
Pembahasan
IV.1. Analisa Tingkat Efektifitas Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bekasi
IV.1.1. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
Berdasarkan analisa diatas bahwa suatu metode dengan cara mendeskripsikan
faktor-faktor yang berhubungan dengan permasalahan yang dimaksud yaitu untuk
mendeskripsikan tingkat efektivitas pajak daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli
Daerah di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini berkaitan dengan beberapa besar pajak
daerah di Kabupaten Bekasi yang dipengaruhi oleh perkembangan realisasi pajak
daerah, jumlah pemungutan pajak daerah, dan tingkat inflasi. Berikut ini:
a. Perkembangan Realisasi Pajak Daerah
Dari tahun ke tahun pajak daerah semakin meningkat di Kabupaten Bekasi, hal
ini disebabkan oleh semakin banyaknya daerah dan ditambah semakin banyak
para pengguna daerah yang mau membayar pajak dan ini dapat dilihat bahwa
tahun 2010 saja pajak daerah telah mencapai Rp 116.864.700.304,00 dari pada
tahun 2008 yang hanya Rp 105.513.220.243,00.
b. Pemungutan Pajak Daerah
Peningkatan Pajak Daerah juga harus di dukung dengan sumber daya manusia
dalam hal pemungutan pajak daerah, perkembangan pajak daerah di Kabupaten
Bekasi dari tahun ke tahun semakin menunjukan angka yang signifikan, hal ini
42
disebabkan oleh semakin berkembangnya Kabupaten Bekasi sebagai pusat
industri sekaligus semakin besarnya potensi pemungutan pajak daerah oleh
petugas pajak.
c. Tingkat Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam kurun waktu
tertentu, inflasi di Kabupaten Bekasi dari tahun ke tahun. Diketahui pendapatan
daerah Kabupaten Bekasi anggaran 2008-2010, yang diuraikan dalam tabel
berikut.
Tabel IV.1
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Sumber
Penerimaan
Tahun
2008 2009 2010
Pajak Daerah 105.513.220.243 107.813.509.242 116.864.700.304
Retribusi Daerah 88.272.337.739 75.669.249.869 68.033.758.376
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
10.975.965.017
26.991.358.363
24.248.217.129
Lain-lain
Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
44.302.283.937
76.825.389.926
49.765.186.125
Pendapatan Asli
Daerah
249.063.806.936
287.299.507.395
258.911.861.934
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
Berdasarkan Tabel IV.2 dapat kita ketahui jumlah Pendapatan Asli Daerah pada
tahun 2008 target Rp 105.513.220.243,00 Retribusi Daerah Rp 88.272.337.739,00 Hasil
pengelolaan Kekayaan Daerah Rp 10.975.965.017,00 dan lain-lain Pendapatan Asli
43
Daerah Rp 44.302.283.937,00 dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp
249.063.806.936,00. Pada tahun 2009 target Rp 107.813.509.242,00 Retribusi Daerah
Rp 75.669.249.869,00 Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah Rp 26.991.358.363,00 dan
lain-lain Pendapatan Asli Daerah Rp 76.825.389.926,00 dengan jumlah Pendapatan Asli
Daerah sebesar Rp 287.299.507.395. pada tahun 2010 target Rp 116.864.700.304,00
Retribusi Daerah Rp 68.033.758.376,00 Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah Rp
24.248.217.129,00 dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah Rp 49.765.186.125,00 dengan
jumlah Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 258.911.861.934. berdasarkan undang-
undang No. 34 tahun 2000 dan peraturan pemerintah nomor 65 tahun 2001 bahwa
pelaksanaa pemungutan pajak dan retribusi dilakukan oleh Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Bekasi. Berdasarkan uraian diatas dari jenis-
jenis pajak daerah yang sudah dusetujui dari peraturan-peraturan daerah antara lain:
1. Pajak Hotel
Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 36 tahun 2002 memberikan kewenangan
Dinas Pendapatan, Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten
Bekasi untuk melakukan pemungutan pajak pada hotel-hotel yang berada
dilingkungan Bekasi. Memperoleh pelayanan dana atau fasilitas lainya dengan
dipungut bayaran termasuk bagunan lainnya yang menyatu, dimiliki oleh pihak
yang sama kecuali untuk perkantoran dan pertokoan. Objek pajak adalah setiap
pelayanan yang disedikaan dengan pembayaran dihotel, subjek pajak adalah
orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada hotel, wajib pajak
dikenakan kepada pengusaha hotel, tarif yang dikenakan adalah 10%, dari uraian
44
berikut dapat kita simpulkan bahwa pajak hotel merupakan jenis-jenis pajak
daerah.
Dari hasil pengumpulan data laporan tahun 2008-2010 tentang data target
dan relisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten Bekasi,
yaitu:
Tabel IV.2
Data Target dan Realisasi
Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Tahun
Perolehan Pajak Hotel
Target Realisasi Prosentase
2008 3.220.000.000 3.220.000.000 100%
2009 4.321.000.000 4.402.000.000 100%
2010 4.450.000.000 4.463.000.000 100%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
Bagan IV.1
Perolehan Pajak Hotel Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010
45
Berdasarkan tabel IV.2 dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah
pada pajak hotel dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat
signifikan. Ini disebabkan target pertahunnya ditambah dan diperbaiki sistem
pemungutan pajak hotel diwilayah Kabupaten Bekasi.
2. Pajak Restoran
Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 37 tahun 2002 memberikan
kewenangan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten
Bekasi untuk melakukan pemungutan pajak pada restoran-restoran yang berada
dilingkungan Kabupaten Bekasi. Restoran adalah tempat menyantap makanan
dan atau minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, termasuk
didalamnya adalah rumah makan, cafe, bar, dan sejenisnya. Tarif yang dikenakan
untuk pajak restoran sebesar 10%.
Dari hasil pengumpulan data laporan tahunan yang didapat pada tahun
2008-2010 tentang data target dan realisasi penerimaan pajak daerah dan
retribusi daerah Kabupaten Bekasi. Berikut ini tabel mengenai pemungutan pajak
restoran tahun 2008-2010 yaitu:
Tabel IV.3
Data Target dan Retribusi
Penerimaan Pajak Restoran Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Tahun
Perolehan Pajak Restoran
Target Realisasi Prosentase
2008 9.230.000.000 11.234.419.208 129,54%
2009 12.000.000.000 13.045.000.000 130,00%
2010 14.000.000.000 14.500.000.000 140,00%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
46
Bagan IV.2
Perolehan Pajak Restoran Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak
daerah pada Pajak Restoran dari tahun 2008 target Rp. 9.230.000.000 dengan
realisasi sebesar Rp. 11.234.419.208 dengan presentasi 129,54%, tahun 2009
target Rp. 12.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 13.045.000.000 dengan
presentase 130,00%, tahun 2010 target Rp 14.000.000.000 dengan realisasi
sebesar Rp. 14.500.000.000 dengan presentase 140,00%.
Dari uraian tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan Pajak Restoran di Kabupaten Bekasi sudah sesuai target,
namun masih ada yang belum sesuai dengan target yang ditetapkan.
3. Pajak Hiburan
Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan dan atau keramaian
dengan nama dan bentuk apapun yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang
dengan dipungut bayaran tarif yang dikenakan untuk pajak hiburan sangatlah
47
bervariasi mulai dari 10% sampai dengan 30%. Dari hasil pengumpulan data
laporan tahunan yang didapat pada tahun 2008-2010 tentang data target dan
realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten Bekasi.
Berikut ini tabel mengenai pemungutan pajak Hiburan tahun 2008-2010 yaitu:
Tabel IV.4
Data Target dan Retribusi
Penerimaan Pajak Hiburan Kabupaten Bekasi
Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Tahun Perolehan Pajak Hiburan
Target Realisasi Prosentase
2008 4.250.000.000 4.000.000.000 80,00%
2009 4.500.000.000 5.000.000.000 100,00%
2010 5.500.000.000 6.000.000.000 100,00%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
Bagan IV.3
Perolehan Pajak Hiburan Kabupaten BekasiTahun 2008-2010
48
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah
pada Pajak Hiburan dari tahun 2008 target Rp. 4.250.000.000 dengan realisasi
sebesar Rp. 4.000.000.000 dengan presentasi 80,00%, tahun 2009 target Rp.
4.500.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 5.000.000.000 dengan presentase
100,00%, tahun 2010 target Rp 5.500.000.000 dengan realisasi sebesar Rp.
6.000.000.000 dengan presentase 100,00%.
Uraian tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah pada
Pajak Hiburan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat
signifikan. Ini disebabkan target pertahunnya ditambah dan diperbaiki sistem
pemungutan pajak Hiburan diwilayah Kabupaten Bekasi.
4. Pajak Reklame
Berdasarkan obyek pajak reklame adalah pajak atas setiap penyelenggara
reklame seperti semua jenis papan reklame, spanduk, reklame melekat (stiker),
reklame sebaran, reklame berjalan, reklame udara, reklame suara, reklame film, dan
lain-lain yang digunakan untuk promosi kepada masyarakat umum. Subjek pajak
merupakan orang pribadi atau badan yang memasang reklame tersebut, wajib pajak
dikenakan kepada yang mengadakan pemasangan reklame atas dasar pengenaan
pajak adalah sewa reklame, nilai sewa reklame dihitung berdasarkan pemasangan,
lama pemasangan, nilai strategis, lokasi dan jenis reklame. Tarif reklame dikenakan
sebesar 25% dari nilai sewa reklame dan besarnya dihitung dengan cara mengalikan
dasar pengenaan pajak demgan tarif pajak. Berikut ini tabel mengenai pemungutan
pajak reklame dari tahun 2008 sampai dengan 2010, yaitu:
49
Tabel IV.5
Data Target dan Retribusi
Penerimaan Pajak Reklame Kabupaten Bekasi
Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Tahun
Perolehan Pajak Reklame
Target Realisasi Prosentase
2008 3.000.000.000 2.005.113.231 66,84%
2009 3.500.000.000 4.024.000.000 80,03%
2010 4.500.000.000 4.900.000.000 90,24%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
Bagan IV.4
Perolehan Pajak Reklame Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah pada
Pajak Reklame dari tahun 2008 target Rp. 3.000.000.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 2.005.113.231 dengan presentasi 66,84%, tahun 2009 target Rp. 3.500.000.000
dengan realisasi sebesar Rp. 4.024.000.000 dengan presentase 80,03%, tahun 2010
50
target Rp 4.500.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 4.900.000.000 dengan
presentase 90,24%.
Uraian tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah pada Pajak
Reklame dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang kurang signifikan di
karenakan sistem pemungutan dan sumber daya manusia yang kurang memadai
sehingga Pajak Reklame tidak mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
5. Pajak Penggunaan Energi Listrik
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah nomor 9 tahun 1998 dan Peraturan
Pemeritah no. 2 tahun 2005 memberikan kewenangan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Bekasi untuk melakukan
pemungutan pajak penggunaan energi listrik di lingkungan Kabupaten Bekasi.
Pajak penggunaan listrik yang dinikmati setiap orang atau badan usaha. Obyek
pajak adalah setiap pengguna tenaga listrik diwilayah daerah yang tersedia
penerangan jalan yang rekeningnya dibayarkan oleh pemerintah daerah dan
subyek pajaknya merupakan perorangan atau badan usaha yang menggunakan
listrik. Dasar pengenaan pajak adalah nilai jual tenaga listrik dengan tarif yang
dikenakan secara bervariasi, tarif 4% untuk keperluan rumah tangga, tarif 6%
untuk keperluan bisnis, dan tarif 10% untuk kegiatan industri. Berikut ini tabel
mengenai pemungutan pajak penggunaan energi listrik dari tahun 2008 sampai
dengan 2010, yaitu:
51
Tabel IV.6
Data Target dan Retribusi
Penerimaan Pajak Penggunaan Energi Listrik Kabupaten Bekasi
Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Tahun
Perolehan Pajak Penggunaan Energi Listrik
Target Realisasi Prosentase
2008 78.728.650.000 82.567.944.637 121,49%
2009 85.000.345.000 90.345.000.000 124,56%
2010 95.023.002.123 100.232.222.000 150,00%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
Tabel IV.5
Perolehan Pajak Penggunaan Energi Listrik Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak
daerah pada Pajak Penggunaan Energi Listrik dari tahun 2008 target Rp.
78.728.650.000 dengan realisasi sebesar Rp. 82.567.944.637 dengan presentasi
121,49%, tahun 2009 target Rp. 85.000.345.000 dengan realisasi sebesar Rp.
52
90.345.000.000 dengan presentase 124,56%, tahun 2010 target Rp
95.023.002.123 dengan realisasi sebesar Rp. 100.232.222.000 dengan presentase
150,00%.
Uraian tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah pada
Pajak Penggunaan Energi Listrik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
yang sangat signifikan. Ini disebabkan target pertahunnya ditambah dan
diperbaiki sistem pemungutan pajak Penggunaan Energi Listrik diwilayah
Kabupaten Bekasi.
6. Pajak Pengambilan Bahan Galiaan Golongan C
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah memberikan wewenang kepada Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten untuk melakukan pemungutan pajak pengambilan
bahan galian golongan C yang merupakan pungutan daerah atas pengambilan
bahan galian golongan C. Dasar pengenaan pajak adalah nilai jual bahan galian
golongan C tersebut, seperti asbes, batu tulis, batu kapur, granit, kalsit,
magnesit,dan lain-lain. Serta tarif pajak yang dikenakan adalah 20%. Berikut ini
tabel mengenai pemungutan pajak pengambilan bahan galian golongan C dari
tahun 2008 sampai dengan 2010, yaitu:
53
Tabel IV.7
Data Target dan Retribusi
Penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galiaan Gol. C
Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Tahun
Perolehan Pajak Pengambilan Bahan Galiaan Golongan C
Target Realisasi Prosentase
2008 75.000.000 72.210.001 97,61%
2009 76.000.000 78.000.000 102,00%
2010 78.543.221 80.234.023 104,00%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
Bagan IV.6
Perolehan Pajak Pengambilan Bahan Galiaan Gol. C
Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak
daerah pada Pajak Pengambilan Bahan Galiaan Golongan C dari tahun 2008
54
target Rp. 75.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 72.210.001 dengan presentasi
97,61%, tahun 2009 target Rp. 76.000.000 dengan realisasi sebesar Rp.
78.000.000 dengan presentase 102,00%, tahun 2010 target Rp 78.543.221
dengan realisasi sebesar Rp. 80.234.023 dengan presentase 104,00%.
Uraian tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah pada
Pajak Pengambilan Bahan Galiaan Golongan C dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang sangat signifikan. Ini disebabkan target pertahunnya ditambah
dan diperbaiki sistem pemungutan pajak Pengambilan Bahan Galiaan Golongan
C diwilayah Kabupaten Bekasi.
7. Pajak Parkir
Pajak parkir merupakan pajak pelayanan parkir yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi yang meliputi parkir kendaraan ditempat-
tempat umum, jalan-jalan umum, sarana parkir dan lain-lainnya berdasarkan
peraturan daerah nomor 51 tahun 2001 memberikan kewenangan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten untuk melakukan
pemungutan retribusi daerah yang meliputi retribusi pelayanan perkir. Dasar
pengenaan retribusi pelayanan parkir adalah kebijakan daerah dengan
mempertimbangkan biaya penyediaan jasa bersangkutan, kemampuan
masyarakat dan aspek keadilan. Berikut ini tabel mengenai pemungutan pajak
parkir dari tahun 2008 sampai dengan 2010, yaitu:
55
Tabel IV.8
Data Target dan Retribusi
Penerimaan Pajak Parkir Kabupaten Bekasi
Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Tahun
Perolehan Pajak Parkir Kabupaten Bekasi
Target Realisasi Prosentase
2008 800.000.000 873.344.260 105,33%
2009 900.000.000 937.344.356 104,34%
2010 1.000.000.000 1.234.001.123 110,00%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
Tabel IV.7
Perolehan Pajak Parkir Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak
daerah pada Pajak Parkir dari tahun 2008 target Rp. 800.000.000 dengan realisasi
sebesar Rp. 873.344.260 dengan presentasi 105,33%, tahun 2009 target Rp.
900.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 937.344.356 dengan presentase
56
104,34%, tahun 2010 target Rp 1.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp.
1.234.001.123 dengan presentase 110,00%.
Uraian tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah pada
Pajak Parkir dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Ini disebabkan target pertahunnya ditambah dan diperbaiki sistem pemungutan
Pajak Parkir diwilayah Kabupaten Bekasi.
8. Pajak Usaha Sarang Burung Walet
Pajak sarang burung walet merupakan pemugutan daerah atas pengusaha
sarang burung walet. Dasar pengenaan pajak adalah nilai jual usaha sarang
burung walet sesuai dengan harga yang berlaku dengan tarif pajak yang
dikenakan adalah 10%. Berikut ini tabel mengenai pemungutan pajak sarang
burung walet dari tahun 2008 sampai dengan 2010, yaitu:
Tabel IV.9
Data Target dan Retribusi
Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet Kabupaten Bekasi
Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Tahun
Perolehan Pajak sarang Burung Walet Kabupaten Bekasi
Target Realisasi Prosentase
2008 25.000.000 30.010.000 120,00%
2009 31.000.000 32.120.212 130,45%
2010 35.000.000 37.000.000 150,45%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
57
Bagan IV.8
Perolehan Pajak Sarang Burung Walet Kabupaten Bekasi Tahun 2008-2010
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak
daerah pada Pajak sarang Burung Walet dari tahun 2008 target Rp. 25.000.000
dengan realisasi sebesar Rp. 30.010.000 dengan presentasi 120,00%, tahun 2009
target Rp. 31.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 32.120.212 dengan presentase
130,45%, tahun 2010 target Rp 35.000.000 dengan realisasi sebesar Rp.
37.000.000 dengan presentase 150,45%.
Uraian tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah pada Pajak
sarang burung walet dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat
signifikan. Ini disebabkan target pertahunnya ditambah dan diperbaiki sistem
pemungutan Pajak sarang burung walet diwilayah Kabupaten Bekasi.
58
IV.1.2. Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah
Kabupaten Bekasi tahun anggaran 2008 s/d 2010 sebagai berikut:
Tabel IV.10
Data Target dan Realisasi
Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Bekasi
Tahun 2008 s/d 2010 (Rupiah)
Tahun Perolehan Pajak Daerah
Target Realisasi Presentase
2008 99.328.650.000 105.513.220.243 123,23%
2009 115.056.002.001 223.004.001.000 143,00%
2010 250.000.000.000 260.000.000.000 150,00%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
Bagan IV.9
Perolehan Pajak Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2008 s/d 2010
59
Berdasarkan tabel 4.22 dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak daerah pada
pajak Daerah dari tahun 2008 target Rp. 99.328.650.000 dengan realisasi sebesar Rp.
105.513.220.243 dengan presentase 123,23%, tahun 2009 target Rp. 115.056.002.001
dengan realisasi sebesar Rp. 223.004.001.000 dengan presentase 143,00%, tahun 2010
target Rp. 250.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 260.000.000.000 dengan
presentase 150,00% .
Sedangkan Retribusi daerah yang selanjutnya di sebut retribusi merupakan
pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan diberikan pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau
badan. Obyek dan golongan retribusi meliputi jasa umum, jasa usaha dan perizinan
tertentu. Pelaksanaan retribusi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bekasi yaitu:
1. Retribusi Pelayanan Kesehatan
Retribusi Pelayana Kesehatan yang dilakukan selama ini di Pemda
Kabupaten Bekasi meliputi retribusi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Rumah
Sakit Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi. dan retribusi pelayanan kebersihan.
Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 51 tahun 2001 memberikan kewenangan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan keuangan dan Aset Kabupaten Bekasi untuk melakukan
pemungutan retribusi daerah yang meliputi retribusi jasa umum, jasa usaha dan
perizinan tertentu. Obyek retribusi adalah setiap orang atau pengusaha yang
mendapatkan pelayanan jasa umum, jasa usaha maupun perizinan dan kebersihan
dan subyek pajaknya adalah perorangan atau badan usaha yang mendapatkan
60
pelayanan tersebut. Dasar pengenaan pajak adalah kebijakan daerah dengan
mempertimbangkan biaya penyedian jasa yang bersangkutan, kemampuan
masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa pada umunya peroleh
pemungutan retribusi pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan Dinas Kesehatan
di Kabupaten Bekasi hal tersebut masih belum sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
2. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Dokumen Kependudukan
Retribusi penggantian biaya cetak dokumen kependudukan yang
dilakukan selama ini di Pemda Kabupaten Bekasi meliputi retribusi biaya cetak
catatan sipil, retribusi biaya penggantian biaya cetak kartu keluarga (KK), retribusi
pelayanan KB dan retribusi asuransi. Berdasarkan Peraturan daerah nomor 51 tahun
2001 memberikan kewenangan Dinas Pendapatan Bekasi untuk melakukan
pemungutan retribusi yang meliputi retribusi catatan sipil, kartu penduduk, katu
keluarga, asuransi, dan subyek pajaknya adalah perorangan atau badan usaha yang
mendapatkan pelayanan tersebut. Dasar pengenaan pajak retribusi adalah kebijakan
daerah dengan mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan,
kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahawa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi pelayanan KTP, KK dan asuransi Kabupaten Bekasi
hal tersebut sudah sesuai target, namun ada yang masih belum sesuai dengan target
yang telah ditetapkan.
61
3. Retribusi Pelayanan Parkir
Retribusi pelayanan parkir di Pemda Kabupaten Bekasi meliputi retribusi
biaya parkir kendaraan di tempat-tempat umum, jalanan umum, sarana parkir dan
lain-lainnya. Berdasarkan Peraturan daerah nomor 51 tahun 2001 memberikan
kewenangan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Bekasi
untuk melakukan pemungutan retribusi daerah yang meliputi retribusi pelayanan
parkir dan subyek pajaknya adalah kebijakan daerah dengan mempertimbangkan
biaya penyedian jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek
keadilan. Dari hasil pengumpulan data laporan tahunan yang penulis dapatkan pada
tahun 2008 sampai 2010 tentang data target dan realisasi penerimaan retribusi jasa
pelayanan jasa parkir sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel IV.11
Data Target dan Realisasi
Penerimaan Retribusi Pelayanan Parkir Kabupaten Bekasi
Tahun 2008 s/d 2010 (Rupiah)
Tahun Perolehan Retribusi pelayanan parkir
Target Realisasi Presentase
2008 160.000.000 184.991.700 115,6%
2009 177.537.000 222.349.674 125,2%
2010 200.000.000 225.000.000 112,5%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
62
Bagan IV.10
Perolehan Retribusi Pelayanan Parkir Kabupaten Bekasi Tahun 2008 s/d 2010
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui jumlah perolehan pajak retribusi
daerah pada pelayanan parkir dari tahun 2008 target Rp. 160.000.000 dengan realisasi
sebesar Rp. 184.991.700 dengan presentasi 115,6%, tahun 2009 target Rp. 177.537.000
dengan realisasi sebesar Rp. 222.349.674 dengan presentase 125,2%, tahun 2010 target
Rp.200.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 225.000.000 dengan presentase 112,5%.
Dari uraian tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi pelayanan parkir di Kabupaten Bekasi sudah sesuai
target, namun masih ada yang belum sesuai dengan target yang ditetapkan.
4. Retribusi Pelayanan Pasar
Retribusi pelayanan pasar, berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah nomor
51 tahun 2001 memberikan kewenangan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Bekasi untuk melakukan pemungutan retribusi pelayanan pasar dan subyek pajaknya
adalah perorangan, pedagangan, pengusaha. Dasar pengenaan retribusi pelayanan
63
pasar adalah kebijakan daerah dengan mempertimbangkan biaya penyediaan jasa
yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi pelayanan pasar di Kabupaten Bekasi belum sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
5. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB)
Retribusi pengujian kendaraan bermotor (PKB), berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bekasi nomor 51 tahun 2001 memberikan kewenangan Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi untuk melakukan pemungutan Retribusi
pengujian kendaraan bermotor (PKB), subyek pajaknya adalah perorangan atau
badan usaha yang memanfaatkan perorang atau pemilik kendaraan. Dasar pengenaan
retribusi adalah kebijakan daerah dengan mempertimbangkan biaya penyediaan jasa
yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi pelayanan Pengujian Kendaraan bermotor (PKB)
belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan yang perlu mendapatkan perhatian
Pemerintah Daerah.
6. Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah
Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan daerah, berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bekasi nomor 51 tahun 2001 memberikan kewenangan Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi untuk melakukan pemungutan retribusi Jasa
64
Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah subyek pajaknya adalah perorangan atau badan
usaha yang memanfaatkan perorangan atau pemilik kendaraan. Dasar pengenaan
retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan daerah adalah kebijakan daerah dengan
mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan
masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah yang
masih belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan yang perlu mendapatkan
perhatian Pemerintah Daerah.
7. Retribusi Jasa Usaha Pasar Grosir dan Pertokohan
Retribusi Jasa Usaha Pasar Grosir dan Pertokohan, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Daerah nomor 51 tahun 2001 memberikan kewenangan Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten untuk melakukan retribusi Jasa Usaha Pasar Grosir
dan Pertokohan, subyek pajaknya adalah perorangan atau badan usaha yang
memanfaatkan Jasa Usaha Pasar Grosir dan Pertokoan adalah kebijakan daerah
dengan mempertimbangkan biaya penyedian jasa yang bersangkutan, kemampuan
masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi Jasa Usaha Pasar Grosir dan Pertokoan yang masih
belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan yang perlu mendapatkan perhatian
Pemerintah Daerah.
65
8. Retribusi Jasa Usaha Pelelangan Ikan, Terminal, Penyedot WC, Rumah Potong
Hewan (RPH)
Retribusi Jasa Usaha Pelelangan Ikan, Terminal, Penyedot WC, Rumah
Potong Hewan (RPH), berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi nomor 51
tahun 2001 memberikan kewenangan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi
untuk melakukan pemungutan retribusi Retribusi Jasa Usaha Pelelangan Ikan,
Terminal, Penyedot WC, Rumah Potong Hewan (RPH), subyek pajaknya adalah
perorangan atau badan usaha yang memanfaatkan Retribusi Jasa Usaha Pelelangan
Ikan, Terminal, Penyedot WC, Rumah Potong Hewan (RPH). Dasar pengenaan
retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah adalah kebijakan daerah dengan
mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan
masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi Retribusi Jasa Usaha Pelelangan Ikan, Terminal,
Penyedot WC, Rumah Potong Hewan (RPH) di Kabupaten Bekasi belum sesuai
dengan target yang telah ditetapkan yang perlu mendapatkan perhatian Pemerintah
Daerah.
9. Retribusi Usaha Tempat Rekreasi
Retribusi Usaha Tempat Rekreasi, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bekasi nomor 51 tahun 2001 memberikan kewenangan Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Bekasi untuk melakukan pemungutan retribusi Retribusi Jasa Usaha
Tempat Rekreasi, subyek pajaknya adalah perorangan atau badan usaha yang
66
memanfaatkan Jasa Usaha Tempat Rekreasi. Dasar pengenaan retribusi Jasa Usaha
Retribusi Usaha Tempat Rekreasi adalah kebijakan daerah dengan
mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan
masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi di Kabupaten Bekasi
sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan yang perlu mendapatkan perhatian
Pemerintah Daerah.
10. Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi Usaha
Daerah
Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi Usaha Daerah, berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi nomor 51 tahun 2001 memberikan kewenangan
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi untuk melakukan pemungutan retribusi
Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi Usaha Daerah, subyek pajaknya adalah
perorangan atau badan usaha yang memanfaatkan Retribusi Jasa Usaha Penjualan
Produksi Usaha Daerah. Dasar pengenaan Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi
Usaha Daerah adalah kebijakan daerah dengan mempertimbangkan biaya
penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi Usaha
Daerah di Kabupaten Bekasi belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan yang
perlu mendapatkan perhatian Pemerintah Daerah.
67
11. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan, SIUG, Trayek, Lokasi, Bongkar Muat,
Dispensiasi Jalan, Jasa Konstruksi, dan Lain-lain.
Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan, SIUG, Trayek, Lokasi, Bongkar
muat, Dispensasi jalan, Jasa Konstruksi, dan Lain-lain, berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bekasi nomor 51 tahun 2001 memberikan kewenangan Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi untuk melakukan pemungutan retribusi
Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi Usaha Daerah, subyek pajaknya adalah
perorangan atau badan usaha yang memanfaatkan Izin Mendirikan Bangunan, SIUG,
Trayek, Lokasi, Bongkar muat, Dispensiasi jalan, Jasa Konstruksi, dan lain-lain.
Dasar pengenaan retribusi Izin Mendirikan Bangunan, SIUG, Trayek, Lokasi,
Bongkar muat, Dispensiasi jalan, Jasa Konstruksi, dan lain-lain adalah kebijakan
daerah dengan mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan,
kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya
perolehan pemungutan retribusi Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan, SIUG, Trayek,
Lokasi, Bongkar muat, Dispensiasi jalan, Jasa Konstruksi, dan lain-lain di
Kabupaten Bekasi belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan yang perlu
mendapatkan perhatian Pemerintah Daerah.
IV.2. Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kontribusi pajak daerah terhadap asli daerah Kabupaten Bekasi dihitung dengan
membandingkan jumlah penerimaan pajak daerah dengan jumlah penerimaan
68
pendapatan asli daerah. Besarnya kontribusi pajak daerah terdapat pendapatan asli
daerah di Kabupaten Bekasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel IV.12
Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Bekasi Tahun Anggarn 2008-2010 (Rupiah)
Tahun
Anggaran
Realisasi Pajak
Daerah
(Rp)
Pendapatan Asli
Daerah
(Rp)
Kontribusi
(%)
2008 105.513.220.243 249.063.806.936 42,36%
2009 107.813.509.242 287.299.507.395 37,52%
2010 116.864.700.304 258.911.861.934 45,13%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
Kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Bekasi
dihitung dengan rumus yaitu:
∑ Xn
Pn=-------------------- X 100%
∑ Yn
Keterangan:
Pn = Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah
∑ X = Jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah
69
∑ Y = Jumlah penerimaan Pajak Daerah
N = tahun
Presentase Kontribusi Pajak Daerah terhadap PAD diKabupaten Bekasi diperoleh
dengan perhitungan yaitu:
Tahun 2008: Rp 105.513.220.243,00 X 100% = 42,36%
Rp 249.063.806.936,00
Tahun 2009: Rp 107.813.509.242,00 X 100% = 37,52%
Rp 287.299.507.396,00
Tahun 2010: Rp 116.864.700.304,00 X 100% = 45,13%
Rp 258.911.861.934,00
Dari perhitungan tabel diatas dapat dilihat bahwa kontribusi pajak daerah
terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bekasi dari tahun ke tahun terjadi
variasi hasil presentase. Naik turunnya kontribusi pajak daerah dikarenakan banyak
tidaknya realisasi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah. Kontribusi terbesar
terjadi pada tahun 2010 yaitu 45,13% dan terendah pada tahun anggaran 2009 yaitu
sebesar 37,52%. Hal ini terjadi karena kurangnya peran serta pertugasnya pemungutan
dalam mencapai terget pajak daerah di Kabupaten Bekasi, masih minimnya sumber daya
manusia yang dimiliki petugas, masih kurangnya sarana dan pasaran yang ada sehingga
berdampak tidak tercapainya hasil pengutan. Contoh seperti pajak hiburan yang terjadi
70
penurunan akibat ditutupnya sebagian tempat-tempat hiburan. Pajak Restoran akibat
krisis yang terjadi sehingga banyak restoran gulung tikar dan masalah yang lainya.
IV.3. Efektifitas Pajak Daerah
Tingkat Efektifitas pajak daerah di Kabupaten Bekasi dihitung dengan
membandingkan antara realisasi penerimaan pajak daerah dengan target pajak-pajak
daerah. Apabila perhitungan efektifitas pajak daerah menghasilkan angka atau
presentase mendekati atau melebihi 100%, maka pajak daerah semakin efektif atau
dengan kata lain kinerja pemungutan pajak daerah Kabupaten Bekasi semakin baik.
Dalam penelitian ini yang dipertimbangkan dalam menentukan efektifitas hanya
pencapaian target. Sedangkan untuk tujuan ini, seperti keadilan, ketepatan waktu
pembayaran, dan kepastian hukum diabaikan. Dibawah ini disajikan tabel hasil
perhitungan efektifitas pajak daerah Kabupaten Bekasi anggaran tahun 2008 sampai
dengan tahun 2010, yang diuraikan dalam tabel dibawah ini, yaitu:
Tabel IV.13
Efektifitas Pajak Daerah Kabupaten Bekasi
Tahun 2008-2010 (Rupiah)
Tahun Perolehan Pajak Daerah
Target (Rp) Realisasi (Rp) Efektifitas (%)
2008 78.569.000.000 105.513.220.243 134,29%
2009 90.191.950.000 107.813.509.242 119,54%
2010 99.328.650.000 116.864.700.304 129,57%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Bekasi, 2012
71
Tingkat efektivitas pajak Daerah Kabupaten Bekasi dihitung dengan
menggunakan rumus yaitu:
Efektifitas = Realisasi Penerimaan Pajak Daerah X 100%
Target Penerimaan Pajak Daerah
Tahun 2008 : Rp 105.513.220.243,00 X 100% = 134,29%
Rp 78.569.000.000,00
Tahun 2009 : Rp 107.813.509.242,00 X 100% = 119,54%
Rp 90.191.950.000,00
Tahun 2010 : Rp 116.864.700.304 X 100% = 129,57%
Rp 99.328.650.000
Efektifitas ini merupakan hubungan antara realisasi penerimaan pajak dengan
retribusi daerah terhadap target penerimaan dan retribusi daerah yang memungkinkan
apakah besaran pajak dan retribusi daerah sudah sesuai dengan target yang ada. Analisa
yang digunakan adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang dapat
disumbangkan dari penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli
daerah Kabupaten Bekasi.