Upload
cecep-sumantri
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
1/20
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.1.1 Sejarah Margarin
Margarin berasal dari kata “Margarines” yang berartimutiara yang diambil dari bahasa Yunani. Margarin pertama kali
ditemukan oleh seorang kimiawan Prancis yang bernamaHyppolyte Mege Mouries pada tahun 1869, yaitu pemerintahan
kaisar Napoleon III. Pada saat itu terjadi kekurangan kebutuhan
mentega yang disebabkan naiknya populasi penduduk selamarevolusi industri dan semakin berkurangnya lahan pertanian.Margarin mengalami banyak perkembangan pada akhir
abad ke – 19, margarin dibuat dari lemak babi atau sapi dimanaditambahkan lemak dari kacang tanah sehingga mempercepat”melting point” pada saat proses percampuran. Pada awal tahun1900, margarin dibuat dari 100% minyak nabati yang biasanya
diperoleh dari minyak kepala, minyak sawit, dll. Pada tahun 1930 pembuatan margarin dilakukan dengan proses hidrogenasi.
Pabrik margarin sudah memproduksi margarin berbentukstick pada awal tahun 1950. Dengan adanya perkembanganteknologi, pabrik margarin dapat mengolah margarin menjadi
”soft margarine” yang banyak diminati konsumen. Pada saat itu,soft margarin yang mempunyai kandungan lemak tinggi dikemas
dalam kaleng. Pada tahun 1980 margarin diproduksi dalam bentuk soft, stick dan liquid dengan kandungan lemak jenuhsebesar 60%. Namun pada tahun 1990 penjualan margarin yang
memiliki kandungan lemak jenuh tinggi semakin sedikit bahkan pada tahun 1993 dan sampai saat ini sudah diproduksi margarin
yang tidak mengandung lemak jenuh.(Bailey’s, 1930)
I.1.2. Alasan Pendirian Pabrik Margarin dari Biji Wijen untuk meningkatkan konsumsi tambahan pangan yang bergizi
dengan pemanfaatan biji wijen sebagai bahan pembuatanmargarin yang kaya akan asam lemak tak jenuh, rendah
http://e/TA%20MARGARIN/w/index.phphttp://e/TA%20MARGARIN/w/index.php
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
2/20
I-2
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
kolesterol, Vitamin A,Vitamin E dan mengandung antioksidan
untuk mengaplikasikan ilmu teknik kimia yang meliputineraca massa, neraca energi, spesifikasi peralatan, operasiteknik kimia, utilitas dan bagian ilmu teknik kimia lainnya,
juga untuk memenuhi aspek ekonomi dalam pembiayaan pabrik sehingga memberikan gambaran kelayakan rancangan
pabrik pembuatan margarin dari biji wijen.
I.1.2 Ketersediaan Bahan Baku, Kebutuhan, dan Aspek Pasar
Biji wijen adalah sumber minyak nabati dengan kadarasam lemak jenuh sebesar 16% sehingga dapat dikonsumsilangsung, dalam bentuk minyak atau tepung. Wijen baik dalam
bentuk biji maupun minyaknya digunakan dengan intensif sebagai bahan makanan di berbagai negara. Konsumsi biji dan minyakwijen dunia selalu meningkat dan kedua komoditas ini telahdiperdagangan antar negara. Kebutuhan dunia akan biji wijen
selalu lebih tinggi daripada produksi.(Bailey’s, 1930)
Tabel I.1 Areal, Produksi, Produktivitas biji wijen di jawa
timur (tahun 2001 – 2006)
No Tahun Areal(ha)
Produksi(ton)
Produksivitas(kg/ha)
1 2001 1.043 767,8 736
2 2002 1.088 797,9 733
3 2003 1.091 836,0 766
4 2004 1.141 874,0 7665 2005 1.377 836,9 608
Rata-rata 1.148 822,5 721,8
6 2006 1.473 * *
http://e/w/index.phphttp://e/w/index.php
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
3/20
I-3
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan Proses
Hidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
Tabel I.2 Penyebaran areal wijen di jawa timur (tahun 2004 –
2005)
No Kabupaten Areal(ha)2004 2005 2006
1 Mojokerto 0 7 50
2 Tuban 8 43 124
3 Lamongan 5 145 500
4 Ngawi 315 496 384
5 Ponorogo 18 53 52
6 Trenggalek 10 18 20
7 Nganjuk 510 278 2708 Probolinggo 0 5 0
9 Lumajang 275 283 275
10 Jember 0 20 0
11 Bangkalan 0 10 48
12 Sampang 0 4 75
13 Pamekasan 0 10 75
14 Sumenep 0 5 50
Jumlah 742 1.609 1.473Pabrik margarin dari biji wijen direncanakan akan berdiri
pada tahun 2016. Kapasitas perancangan pabrik ini direncanakandengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Impor margarin
Impor margarin dari tahun ke tahun terlihat pada
kolom dibawah ini.Tabel 1.3 Perkembangan Impor margarin di Indonesia
Tahun Impor (kg/ tahun) Pertumbuhan (%)
2007 850817 0
2008 1024454 20.41
2009 1006089 -1.79
2010 901521 -10.39 (Sumber:Badan Pusat Statistik)
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
4/20
I-4
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
Pertumbuhan impor margarin rata-rata pertahun sebesar945720,25 kg/tahun dengan volume impor tahun 2010 sebesar
901521 kg/tahun.
Grafik 1.1 Perkembangan Impor Margarin di IndonesiaPada grafik diatas diperoleh impor margarin dari tahun
2007 sampai tahun 2010 cenderung mengalami kenaikan,meskipun pada tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan.
Diperkirakan pada tahun 2016, Impor margarin mencapai 795776kg/tahun (795,776 ton/tahun).
2. Ekspor margarin
Ekpor margarin dari tahun ke tahun terlihat dalam
Tabel I.4Tabel I.4 Perkembangan Ekspor margarin di Indonesia
Tahun Ekspor (kg/
tahun) Pertumbuhan (%)
2007 61670000 0
2008 43248960 -42.59
2009 48967521 11.68
2010 47696236 -2.67
(Sumber: Badan Pusat Statistik)
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
5/20
I-5
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan Proses
Hidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
Pertumbuhan ekspor margarin rata-rata per-tahun adalah50395679,25 kg/tahun dengan volume ekspor tahun 2010 sebesar
47696236 kg.
Grafik 1.2 Perkembangan Ekspor margarin di Indonesia
Pada grafik diatas diperoleh ekspor sirup dari tahun 2007
sampai tahun 2010 terus mengalami kenaikan. Dari grafik
tersebut dapat diperkirakan ekspor sirup pada tahun selanjutnyaakan mengalami kenaikan. Ekspor sirup pada tahun 2016
diperkirakan sebesar 53141902 kg/tahun.
3. Produksi MargarinPruduksi margarin dari tahun ke tahun terlihat dalamTabel I.5
Tabel I.5 Perkembangan Produksi margarin di Indonesia
Tahun Produksi (kg/ tahun)
2007 74003087
2008 86143370
2009 89005935
2010 99759784 (Sumber : Badan Pusat Statistik)
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
6/20
I-6
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
Pertumbuhan produksi rata-rata tiap tahunnya sebesar 87228044kg/tahun.Tahun 2010 diperoleh kapasitas produksi sebesar
99759784 kg.
Grafik 1.3 Perkembangan Produksi margarin di Indonesia
Dari grafik diatas terlihat bahwa produksi margarin daritahun 2007 sampai tahun 2010 mengalami kenaikan.
Diperkirakan pada tahun 2016, produksi margarin mencapai160000000 kg/tahun (160000 ton/tahun).
Kebutuhan margarin terus meningkat dan untukmemenuhi kebutuhan tersebut sampai saat ini Indonesia masihmengimpor, maka diperlukan suatu usaha agar permintaan
margarin dapat dipenuhi dengan cara mendirikan pabrik margarin.Perancangan pabrik margarin ini menggunakan bahan baku utama
biji wijen, diperoleh dari impor luar negeri yang terus mengalami
peningkatan akibat meningkatnya kebutuhan biji wijen yang salahsatu pemanfaatannya adalah pembuatan margarin. Pemilihan bahan baku ini didasarkan atas pertimbangan bahwa minyak bijiwijen memiliki kandungan lemak yang tinggi dan nilai gizi yang
baik. Apalagi permintaan margarin di perdagangan dunia sangattinggi, sehingga terbuka kemungkinan untuk mengekspor produk
ini keluar negeri. Dengan terpenuhinya kebutuhan margarin diIndonesia, maka akan berdampak pada berkurangnya pengeluaran
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
7/20
I-7
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan Proses
Hidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
negara, meningkatnya perekonomian nasional dan meningkatnyakesejahteraan masyarakat.
I.1.3 Kapasitas dan lokasi pabrikDari data yang diperoleh dapat dihitung kebutuhan
margarin dalam negeri pada tahun 2016 dengan cara :Kebutuhan margarin dalam negeri =
Produksi margarin + Impor margarin – Ekspor margarin= 160000000 + 795776 – 53141902
= 107653874 kg/tahun
= 107653,874 ton/tahunKapasitas produksi yang direncanakan untuk pabrik baruyang akan didirikan ini hanya berkemampuan memenuhi 30%dari produksi margarin dalam negeri pada tahun 2016. Makadidapatkan kapasitas produksi pabrik baru sebesar :Kapasitas produksi pabrik baru = 30% x 107653,874 ton/tahun
= 32296,1622 ton/tahun
= 88,4826 ton/hari= 88483 kg/hari
Lokasi pabrik sangat berpengaruh terhadap keberadaansuatu proyek industri baik dari segi komersial maupunkemungkinan dimasa mendatang. Banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dalam memilih lokasi pabrik. Pendirian pabrikmargarin direncanakan di Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa timur.
Faktor factor yang mempengaruhi pemilihan lokasi ini adalah :1. Sumber bahan baku
Sumber bahan baku yang digunakan untuk pembuatan
margarin adalah biji wijen yang diperoleh dari perkebunan bijiwijen di kawasan ngawi, dimana pada tahun 2006
mempunyai areal penyebaran biji wijen sebesar 384 ha . Selainitu, supplay bahan baku biji wijen juga didapat dari daerah-daerah lain penghasil biji wijen.
2. Penyediaan airDidalam perencanaan pabrik ini, air diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan selama berlangsungnya
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
8/20
I-8
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
proses produksi. Air tersebut dipergunakan sebagai air proses,air sanitasi dan air umpan boiler. Pemilihan kabupaten
Kuningan sebagai lokasi pabrik dikarenakan daerah inimemiliki ketersediaan air yang cukup besar.
3. Tenaga kerja
Tenaga kerja sebagian besar akan diambil dari penduduksekitar. Karena lokasinya cukup dekat dengan pemukiman
penduduk, selain dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja juga
dapat membantu meningkatkan taraf hidup penduduksekitarnya.
I.2 Batasan Masalah Bahan baku yang digunakan adalah biji wijen putih
dengan pertimbangan berdasarkan table berikut
Tabel I.6 kandungan unsur varietas wijen
Unsur Wijen
Putih Hitam Cikelat
Kadar air 4,87 5,42 5,37
Minyak 48,13 46,50 46,20Albumin 22,50 25,01 21,03
Karbohidrat 14,50 9,06 15,87
Serat Kasar 4,49 6,52 4,18
Abu 5,96 6,69 7,35Sumber Weiss(1971)
I.3 Dasar TeoriMargarin merupakan produk makanan berbentuk emulsi
campuran air di dalam minyak, yaitu sekitar 16 persen air didalam minimal 80 persen minyak atau lemak nabati. Fase lemakumumnya terdiri dari minyak nabati, yang sebagian telah
dipadatkan agar diperoleh sifat plastis.Margarin diinginkan sebagai pengganti mentega yang
mempunyai kesamaan dengan mentega dari segi nilai gizi, bau,konsistensi rasa dan rupa. Untuk pembuatan margarin dapatdigunakan lemak yang berasal dari lemak hewani atau lemak
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
9/20
I-9
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan Proses
Hidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
nabati. Lemak hewani yang digunakan biasanya lemak babi ataulemak sapi.
Minyak nabati biasanya berwujud cair karenamengandung asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat, linoleatdan linolenat. Minyak nabati yang sering digunakan adalah
minyak – minyak kedelai sehingga diperlukan inovasi bahan bakudengan kadar asam lemak jenuh yang rendah seperti biji wijen.(Ketaren, 1950).
Biji wijen diperlukan untuk bahan baku industri sepertifarmasi, kosmetika, pestisida dan obat – obatan. Biji dan minyakwijen, secara tradisional, dimanfaatkan untuk mencegah beberapa
penyakit dan menjaga kesehatan sehingga tanaman wijen seringdijuluki “The queen of the oilseed crop”. Pada industri margarin,
minyak wijen dapat digunakan sebagai bahan baku.(Ketaren, 1950).
Biji wijen mengandung minyak antara 35 – 63 % dandengan kandungan protein yang tinggi yaitu 19 – 25%, 7 - 8%
serat kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5 - 6,5% abu.Minyak biji wijen kaya akan asam lemak tak jenuh, khususnya
asam oleat (C18:1) dan asam linoleat (C18:2, Omega-6), 8-10%asam lemak jenuh, dan sama sekali tidak mengandung asamlinolenat.
Selain itu minyak biji wijen juga kaya akan Vitamin Edan mengandung anti oksidan, sesamin, dan sesamolin, sehinggadapat disimpan lebih dari satu tahun tanpa mengalami kerusakan
(tengik).Kegunaan wijen di sektor makanan di Negara Jepang, biji
wijen yang telah dipanaskan dihidangkan pada acara tertentudengan cara menaburkan pada bermacam-macam hidangan danuntuk campuran salad. Di Bangladesh dan di beberapa daerah
kering di India, biji wijen dibuat berbagai macam bentuk kue baikdengan cara digoreng maupun ditambah pemanis. Di Afrika biji
wijen digunakan untuk aneka kue, tetapi dapat juga dicampurdengan bubur maupun sop. Di Amerika Selatan biji wijenditaburkan pada makanan tradisional, yakni berupa roti yangterbuat dari jagung. Sedangkan di Indonesia, biji wijen digunakan
http://e/TA%20MARGARIN/wiki/Serathttp://e/TA%20MARGARIN/w/index.phphttp://e/TA%20MARGARIN/wiki/Asam_oleathttp://e/TA%20MARGARIN/w/index.phphttp://e/TA%20MARGARIN/wiki/Asam_lemak_jenuhhttp://e/TA%20MARGARIN/wiki/Asam_linolenathttp://e/TA%20MARGARIN/wiki/Asam_linolenathttp://e/TA%20MARGARIN/w/index.phphttp://e/TA%20MARGARIN/w/index.phphttp://e/TA%20MARGARIN/wiki/Asam_linolenathttp://e/TA%20MARGARIN/wiki/Asam_linolenathttp://e/TA%20MARGARIN/wiki/Asam_lemak_jenuhhttp://e/TA%20MARGARIN/w/index.phphttp://e/TA%20MARGARIN/wiki/Asam_oleathttp://e/TA%20MARGARIN/w/index.phphttp://e/TA%20MARGARIN/wiki/Serat
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
10/20
I-10
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
untuk berbagai makanan ringan antara lain adalah onde-onde,keciput dan geti (biji wijen diberi gula dan dicetak dalam
berbagai bentuk). Di daerah pedalaman, wijen juga digunakansebagai lauk (sambal wijen). Di samping itu, biji wijen jugamenghasilkan minyak goreng dan mentega yang bermutu tinggi
karena mengandung mineral dan protein tinggi dan asam lemaktidak jenuh yang tinggi (40,4 - 45,4%). Kegunaan dalam bidang
industri:Beberapa industri telah menggunakan wijen sebagai
bahan bakunya. Di Afrika bunga wijen digunakan dalam industri
parfum dan cologne. Kandungan myristic Acid digunakan sebagai bahan kosmetik, sesamin digunakan sebagai bakterisida daninsektisida dan juga bisa sebagai anti oksidan (yang dapatmencegah penyerapan kolesterol dan mencegah produksikolesterol dalam liver). Minyak wijen dapat digunakan sebagai
pelarut, penghalus kulit dan digunakan juga dalam pembuatanmargarin dan sabun. Kandungan chlorosesamone dari akar wijen
dapat juga sebagai antifungal.Kegunaan dalam bidang farmasi dan obat alami Biji
wijen telah teridentifikasi mengandung sesamin dan sesamolindalam jumlah yang besar, dimana kedua kandungan inidilaporkan bisa meningkatkan mitokondria hepatic dan laju
oksidasi asam lemak peroksiomal. Dengan mengkonsumsi bijiwijen memperlihatkan peningkatan plasma gamma tokoperol dan
meningkatkan aktifitas vitamin E yang dipercaya bisa mencegahkanker dan penyakit liver. Serat biji dan daun wijen dapatdigunakan sebagai antidiabetes, antitumor, antielcer, pencegahan
kanker, pencegahan sakit jantung dan memperlancar ASI.Lechitin bisa untuk mengobati penyakit kulit dan mencegah kulit
kering. Sebagai bahan obat alami dari daun yang ditumbuk dapatdipakai sebagai obat luar untuk sakit kepala. Air rendaman bijidipakai untuk obat penyubur rambut, mencret, dan sakit
Jenis biji wijen ada 2 yaitu wijen hitam dan wijen putihtetapi biasa digunakan yang berwarna putih pada industri
makanan. Biji wijen dengan warna putih cenderung menghasilkan
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
11/20
I-11
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan Proses
Hidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
minyak dengan mutu yang lebih baik dibandingkan dengan bijiyang berwarna hitam. Sedangkan warna hitam menghasilkan
persentase minyak yang lebih besar.
Gambar 1.1. Biji Wijen Putih dan Biji Wijen Hitam
Minyak wijen dapat larut dalam alkohol dan bercampurdengan eter, khloroform, petroleum benzene dan Cs2. Setelahdimurnikan, minyak berwarna kuning pucat dan tidakmenimbulkan gejala kabut pada suhu 0oC.
Biji wijen termasuk kategori ”semi drying oils” sepertihalnya biji kapas, sun flower oil dan sebagainya. Sedangkan bila
ditinjau dari susunan asam lemaknya, minyak tersebut termasukdalam kategori ”oleic linoic acids oils” seperti halnya minyak biji
kapas, minyak kacang tanah dan lain – lain.Jenis biji wijen ada 2 yaitu wijen hitam dan wijen putih
tetapi biasa digunakan yang berwarna putih pada industri
makanan. Biji wijen dengan warna putih cenderung menghasilkanminyak dengan mutu yang lebih baik dibandingkan dengan biji
yang berwarna hitam. Sedangkan warna hitam menghasilkan persentase minyak yang lebih besar.
Minyak wijen dapat larut dalam alkohol dan bercampur
dengan eter, khloroform, petroleum benzene dan Cs2. Setelahdimurnikan, minyak berwarna kuning pucat dan tidak
menimbulkan gejala kabut pada suhu 0oC.
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
12/20
I-12
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
Gambar 1.2. Bubur Biji Wijen dan Minyak Biji WijenMurni
Syarat minyak nabati yang dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan margarin :- Bilangan iod rendah
Jumlah ikatan rangkap dalam minyak ditentukan denganmegukur bilangan iod. Makin besar dan titik cair semakinrendah lemak yang dimiliki bilangan iod rendah lebih tahanterhadap kerusakan karena proses oksidasi.
- Warna minyakWarna yang diinginkan pada margarin yaitu warna kuning
mentega (Butter Yellow). Minyak nabati yang telahmempunyai warna kuning misalnya minyak kelapa sawit,minyak bunga matahari jika dijadikan margarin cukup
ditambahkan karoten, sedangkan pembuatan margarin dari
minyak nabati yang berwarna pucat, harus ditambahkan karoten dan lechitin yang lebih besar sehingga diperoleh
warna kuning mentega.- Flavor minyak yang baik
Minyak yang baik umumnya memiliki flavor yang tidak enaksehingga flavor ini perlu dihilangkan dengan prosesdeodorisasi.
- Asam lemak yang stabilKetidakjenuhan asam lemak berpengaruh terhadap kerusakan
lemak oleh proses oksidasi. Asam linoleat (3 ikatan rangkap)lebih mudah teroksidasi dari pada asam linoleat (2 ikatanrangkap), sedangkan asam linoleat lebih mudah teroksidasi
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
13/20
I-13
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan Proses
Hidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
daripada asam oleat (ikatan rangkap). Untuk mempertinggistabilitas dan titik cair lemak dapat dilakukan dengan cara
hidrogenasi.- Titik beku dan titik cair disekitar suhu kamar
Margarin sebaiknya mencair di mulut pada saat dimakan
sehingga mudah dicerna. Pada suhu kamar, margarin harusmempunyai konsistensi plastis sebagai pengoles roti.
- Jenis minyak yang digunakanJenis minyak yang digunakan harus banyak terdapat disuatu
daerah. Hal ini berhubungan erat dengan kontinuitas proses
produksi dan segi ekonomis. Jika bahan banyak terdapatdisuatu daerah, maka harganya relatif murah dan ongkos – ongkos transportasi ke pabrik lebih rendah.
Tabel I.7 Analisa minyak biji wijen
ANALISA RANGE
Asam lemak bebas(Linoleat) Maks 2%
Bilangan Peroksida 2,0
Laju pengeringan Maks 0,15%
Massa Jenis(20oC) 0,916-0,926 gr/ml
Bilangan Iodida 104-125
Angka Penyabunan 188-198
Test Halpen Negatif
Indeks Refraksi 1,472-1,4786
Test beku selama 5,5 jam pada 0oC Berhasil
Sabun 0
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
14/20
I-14
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
Penambahan zat aditifZat aditif yang ditambahkan pada pembuatan margarin :
a.
Letichine, digunakan untuk penstabil emulsi b. Garam, digunakan untuk penambah rasa asin pada
margarin
c. Vitamin A dan D sebagai nutrisid. Natrium benzoate sebagai bahan pengawet
e. TBHQ sebagai anti oksidanf. β karoten sebagai zat warna
(Anthony Woolen,1968)
I.3 Kegunaan Margarin
I.3.1 Kegunaan margarin
Untuk saat ini, kebanyakan penggunaan margarin dititik beratkan pada pabrik roti yang menggunakan margarin sebagai bahan pembuat roti. Selain itu margarin juga digunakan untuk
dikonsumsi skala rumah tangga. Dalam bidang pangan penggunaan margarin telah dikenal secara luas terutama baking
dan cooking yang bertujuan memperbaiki tekstur dan menambah
cita rasa pangan. Margarin juga digunakan sebagai bahan pelapismisalnya pada roti yang bersifat plastis dan segera mencair
didalam mulut(Winarno, 1991).
Berdasarkan penggunaannya, margarin dapatdikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu margarin table dan
margarin bakery. Sifat kemampuan margarin untuk dapatdioleskan dengan mudah pada suhu refrigerator sangat diinginkan
pada margarin table, sehingga industri- industri di AmerikaSerikat telah mengembangkan produk-pruduk soft stick danwhipped. Selain itu kesadaran nutrisi konsumen yang
menghendaki margarin dengan kandungan lemak jenuh yangrendah dan lebih tinggi kandungan lemak tidak jenuh. Margarin
bakery biasanya khusus utuk penggunaan bakery, juga dalamindustri biskuit, dan pound cakes
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
15/20
I-15
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan Proses
Hidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
I.4 SIFAT FISIKA DAN KIMIA BAHAN
I.4.1 Bahan Baku Utama :
Biji WijenSifat fisik :
Specific Gravity (25/25 C) : 0,924
Flash point : 319 – 375oF
Fire point : 670 – 690oF
Indeks bias 25o : 1,474
Sifat kimia :
Angka yang tersabunkan : 193
Angka iodine : 103
I.4.2 Bahan Baku Pendukung
1. NaOH
Sifat fisik :
Bentuk : padat
Warna : putih
Spesifik gravity : 2,13
Panas kelarutan : +7,08 kcal/grmole Density : 1,40775 gr/cm3
Titik lebur : 318,4 oC
Titik didih : 1390 oC
Sifat kimia :
Merupakan basa kuat
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40 gr/mol
Sangat larut dalam air
2. Hidrogen
Berat molekul : 2,016
Ρ pada 00C (ml/cm3). 103 : 0,446
Compressibility factor : 1,00042
Adiabatic Compressibility : 7,03
Coefficient of Vol Expansion : 0,00333
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
16/20
I-16
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
Cp pada 00C, j/mol.K : 28,59
Cv pada 00C, j/mol.K : 20,53
Entrophy pada 00C, j/mol.K : 139,59 Spesifik gravity : 0,06948
Viskositas (68oF, 1 atm) : 0,0093 Cp
Melting point : - 259,1oC
Boiling point : -423oF
Kelarutan dalam setiap 100 bagAir Dingin (00C) : 2,1Air Panas (1000C) : 0,85
Enthalphy pada 00C : 7749,2 Internal Enthalphy pada 00C : 5477,1
Bentuk : Gas
3. Katalisator Ni
Warna : Silver
Berat molekul : 58,69 gr/mol
Spesifik gravity : 8,9
Melting point : 1452oC
Boiling point : 2900oC(Perry, 1984)
4. Karbon aktif
Sifat fisik
Berwarna hitam kebiruan
Sifat kimia
Mampu mengadsorbsi 95-97% zat warna yang terdapat
dalam minyak
Daya adsorbsi tinggi untuk bermacam-macam liquid,gas, dan padatan serta koloid
Inert, tidak bereaksi dengan larutan.
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
17/20
I-17
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan Proses
Hidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
Spesifikasi
Liquid – phase carbon Gas – pahase carbon
Lignite base Wood
base
Bituminous coal
base
Granular
base
Pelleted
coke
Granular coconut
- Mesh(tyler)
- (mm)- CCl4
activity,%min
- Iodineno.min
- Bulk
density.g/ml,min
- Ash,%max
-100
(0.15)30
500
0.48
18
-100
(0.15)40
700
0.25
7
8-30
(2.38-0.59)50
950
0.50
8
-4, +10
(4.76,1.70)60
1000
0.50
8
-6, +8
(3.36,2.38)60
1000
0.52
2
-6, +14
(3.36,1.18)60
1000
0.53
4
(Kirk’Otmer ,1971) Tabel I.4 Sifat Fisika Karbon Aktif
5. Katalisator Nikel
Sifat fisika
Warna : Silver Berat Molekul : 58,69 gr/mol
Densitas : 8,908 gr/mol
Titik lebur : 14550C
Titik didih : 29000C
6. Lecithin
Nama kimia :
Phosphatidylcholine Rumus bangun : C5H13N
Berat molekul : 87,17
Bentuk : powder
Warna : kuning
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
18/20
I-18
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
8. Garam (NaCl)
Sifat fisika
Bobot molekul : 58,443 Densitas : 2,165 g/ml
Titik lebur : 801 oC
Titik didih : 1413 oC
Cp : 12,07 kal/mol oK
Bentuk : Kristal putih
Sifat kimia
Kelarutan : larut dalam air,
methanol dan gliserol Rumus molekul : NaCl
9. β – karoten
Sifat fisika
Densitas : 1 kg/l
Titik lebur : 180 – 182 oC
Berat molekul : 536,87
Bentuk : butiran Kristal Warna : merah gelap
Sifat kimia
Kelarutan : larut dalam lemak
Rumus bangun : C40H5
10. Vitamin ASifat fisika
Berat molekul : 286,44
Densitas : 1,2081 kg/l Titik lebur : 62 – 64 oC
Bentuk : Kristal
Warna : kuning pucat
Sifat kimia
Rumus molekul : C22H32O2
Kelarutan : larut dalam lemak
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
19/20
I-19
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan Proses
Hidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
11. Tertiary butyl hidroquinone (TBHQ)
Sifat fisika
Berat molekul : 166,20 Densitas : 1,0338 kg/l
Titik uap : 300 oC
Titik didih : 126,5 – 128,5 oC
Cp : 257,20 kJ/kmol oK
Bentuk : Kristal
Warna : kecokelatan
Sifat kimia
Kelarutan : larut dalam lemak Rumus bangun :
Tertiary butyl hidroquinone (TBHQ)I.4.3 Produk
I.4.3.1 Produk Utama
Sifat fisik dan kimia Margarin
Sifat Fisik
Bentuk : padat
Warna :kuning mentega
Spesifik gravity : 0,64
Melting point : 42o
C Kandungan FFA : 0,03% max
Moisture : 0,05% max
Sifat Kimia
Tidak larut dalam pelarut organic
Bersifat plastis
8/17/2019 ITS-NonDegree-27239-2309030035-2309030047-chapter1pdf.pdf
20/20
I-20
BAB I PENDAHULUAN
Pabrik Margarin dari Biji Wijen dengan ProsesHidrogenasi Menggunakan Katalis Nikel
Program StudiDIII Teknik Kimia FTI ITS
Halaman ini sengaja di kosongkan