Upload
nguyentu
View
251
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
Diterbitkan oleh
Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 2 No. 2 Hal. 36–74 Pati
Januari 2012 ISSN
2087-4154
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Vol. 2 , No. 2 Januari 2012
PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN BAYI YANG MENDAPAT SUSU FORMULA DI DUKUH ANGIN-ANGIN DESA
BUKO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011 Puji Hastuti dan Novi Rizki Fitriyanti
HUBUNGAN PERAWATAN PERINEUM DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI BPS ERLAWATI DESA BUMIREJO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN
PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih dan Futri Widyaningsih
HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI IBU PRIMIPARA PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN DENGAN
KEJADIAN PUTING LECET DI DESA PAGENDISAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI
Yuli Irnawati dan Umi Rosida
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH TEMPAT PERSALINAN DI
RUMAH DI DESA GADU KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA
Etni Dwi Astuti dan Ike Devi Fitriana
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DUA HARI DENGAN PRAKTEK SENAM NIFAS DI BPS SRI HANDAYANI DESA WATES KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN
KUDUS TAHUN 2011 Jumiati dan Siti Sholihah
PERBEDAAN IBU BERSALIN YANG MELAKUKAN SENAM HAMIL DENGAN YANG TIDAK
MELAKUKAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN DI BPS SUHARTI DESA SUGIHAN KEC. WINONG KAB. PATI TAHUN 2011.
Irfana Tri Wijayanti dan Lia Fitriani
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Vol. 2, No. 2 Januari 2012
Susunan Dewan Redaksi
Penanggung jawab (Chairman): Direktur AKBID Bakti Utama Pati
Ketua (Editor in Chief) : Suparjo, S.Kp., M.Kes.
Sekretaris (Secretary Editor) :
Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes.
Anggota (Section Editors) : Uswatun Kasanah, S.Si.T., Yuli Irnawati, S.Si.T.,
Redaksi Teknis (Technical Editor): Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes
Terbit pertama kali : Januari 2012
Administrasi dan Sekretariat : Hery Siswanto, A.Md., Anisa Widyastuti, Septi Diyah
Alamat :
Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati, e-mail : [email protected]
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 2 No. 2 Hal. 36-74 Pati
Januari 2012 ISSN
2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Vol. 2, No. 2 Januari 2012
DAFTAR ISI
PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN BAYI YANG MENDAPAT SUSU FORMULA DI DUKUH ANGIN-ANGIN DESA BUKO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011………………………………… 36-43 Puji Hastuti dan Novi Rizki Fitriyanti
HUBUNGAN PERAWATAN PERINEUM DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI BPS ERLAWATI DESA BUMIREJO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI ....................................................................................................................................... 44-49 Sri Hadi Sulistiyaningsih dan Futri Widyaningsih
HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI IBU PRIMIPARA PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN DENGAN KEJADIAN PUTING LECET DI DESA PAGENDISAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI.............................................................................................................................. 50-55 Yuli Irnawati dan Umi Rosida
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH TEMPAT PERSALINAN DI RUMAHDI DESA GADU KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA........................... 56-64 Etni Dwi Astuti dan Ike Devi Fitriana
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DUA HARI DENGAN PRAKTEK SENAM NIFAS DI BPS SRI HANDAYANI DESA WATES KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2011........................................................................................................64-69 Jumiati dan Siti Sholihah
PERBEDAAN IBU BERSALIN YANG MELAKUKAN SENAM HAMIL DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN DI BPS SUHARTI DESA SUGIHAN KEC. WINONG KAB. PATI TAHUN 2011................................................... 70-74 Irfana Tri Wijayanti dan Lia Fitriani
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN
MINAT IBU MEMIJAT BAYI USIA 0-12 BULAN DI DESA BUMIREJO KECAMATAN
JUWANA KABUPATEN PATI TAHUN 2011
Intan Permata Dewi, S. S. T.1 dan Setyaningsih
2
1 Staf Pengajar Akbid Bakti UtamaPati,
2Alumni Akbid Bakti Utama Pati
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN
MINAT IBU MEMIJAT BAYI USIA 0-12 BULAN DI DESA BUMIREJO KECAMATAN
JUWANA KABUPATEN PATI TAHUN 2011. Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan
dan pengobatan yang dikenal sejak berabad-abad tahun silam. Namun sayangnya masih banyak
mitos-mitos di masyarakat khususnya pada perawatan bayi yang tetap dipercaya dan kurangnya
pengetahuan serta dukungan dari kelurga menjadikan banyak ibu di Desa Bumirejo Kecamatan
Juwana tidak berminat melakukan pijat bayi itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dan dukungan
keluarga dengan minat ibu memijat bayi usia 0-12 bulan di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati tahun 2011. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0 -
12 bulan di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana pati tahun 2011 yaitu sebanyak 33 orang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik korelasi dengan design cross
sectional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan
menggunakan kuesioner, sedangkan pengolahan data dengan Chi-Square menggunakan bantuan
program SPSS 16.0. Analisa data menggunakan diagram batang dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan kurang tentang pijat bayi yaitu sebanyak 17 orang
(51.5%), sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 9 orang
(27.3%) dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 orang (21.2%). Keluarga yang tidak
memberikan dukungan keluarga sebanyak 20 orang (60,6%) dan yang memberikan dukungan
terhadap kegiatan pijat bayi sebanyak 13 orang (39,4%). Ibu yang tidak berminat untuk
melakukan kegiatan pijat bayi yaitu sebanyak 22 orang (66,7%) dan ibu yang berminat
melakukan kegiatan pijat bayi adalah sebanyak 11 orang (33,3%).
Berdasarkan hasil uji Chi-Square pengetahuan ibu dengan minat memijat bayi diperoleh
hasil X2 hitung adalah 14,908 > X
2 tabel, df : 2 tingkat signifikansi 5 % adalah 5,991 dan p
value 0,001 < 0,05. Dengan demikian ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan minat ibu
memijat bayi usia 0-12 bulan di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2011.
Dan hasil uji Chi-Square dukungan keluarga dengan minat memijat bayi diperoleh hasil X2
hitung adalah 12,408 > X2 tabel, df : 1 tingkat signifikansi 5 % adalah 3,841 dan p value 0,000
<0,05. Dengan demikian ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat ibu memijat
bayi usia 0-12 bulan di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2011. Dari
hasil penelitian ini diharapkan kepada semua pihak yang terkait terutama bagi pelayanan
kesehatan baik di RS, Puskesmas, ataupun di BPS untuk meningkatkan pengetahuan Ibu dan
keikutsertaan keluarga dalam kegiatan pijat bayi dengan meningkatkan keterampilan diri dan
mau melakukan promosi kesehatan seputar pijat bayi serta menjadikan pijat bayi menjadi salah
satu program dalam Posyandu atau PKK.
Rekomendasi : Pengetahuan Ibu, dukungan keluarga, minat ibu, pijat bayi
PENDAHULUAN
Anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap orang tua
mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Tercapainya pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan,
yaitu faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang berguna.
Ikatan batin yang sehat (secure attachment) sangat penting bagi anak terutama dalam
usia 2 tahun pertama yang akan menentukan perkembangan kepribadian anak selanjutnya.
Selain faktor bawaan yang dianugerahkan Tuhan sejak lahir, stimulus dari luar juga berperan
bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional anak (Putri, 2009 : 5).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK. 02. 02/ MENKES/ 149/ 1/ 2010 tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktek Bidan menyebutkan bahwa bidan berwenang memantau tumbuh
kembang bayi melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang. Salah satu bentuk stimulasi
yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan pijat bayi.
Pijat merupakan salah satu bentuk terapi sentuh yang berfungsi sebagai salah satu
teknik pengobatan penting yang sudah dikenal sejak lama. Ayur-Veda buku kedokteran tertua di
India (sekitar 1800 SM) yang menuliskan tentang pijat, diet, dan olah raga sebagai cara
penyembuhan utama masa itu. (Roesli, 2009:2).
Belum banyak penelitian secara ilmiah mengenai pijat bayi tetapi belakangan, di
beberapa rumah sakit di Amerika Serikat, Cina, Filipina, dan Hongkong, pijat bayi sudah
dimasukkan ke dalam sistem pelayanan kesehatan bayi. Stimulasi pijat bayi mulai dikenalkan
oleh Dr.Tiffany Field dari Touch Research Institute, Miami, AS, saat menyampaikan
presentasinya dalam Kongres Internasional Dokter Spesialis Anak di Hongkong pada tahun
1995. Perintis penelitian pijat bayi ini pernah diundang ke Jakarta pada tahun 1997. Sejak saat
itu, minat terhadap pijat bayi di Indonesia mulai berkembang (Prastyono, 2009 : 21).
Pijat bayi tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional bayi. Jika
pijat bayi dilakukan oleh ayahnya, maka bisa meningkatkan produksi ASI pada tubuh ibu.
Ketika seorang ayah berinisiatif memijat bayi, hal itu akan menimbulkan perasaan positif pada
istri. Inisiatif ini akan membuat istri merasa di sayang dan nyaman sehingga akan merangsang
produksi oksitosin, hormon ini berguna untuk memperlancar produksi ASI (Maharani, 2002 :
46- 47).
Secara tidak sadar, kita telah melakukan pijatan pada bayi seusai memandikan, yakni
ketika mengolesi tubuh si kecil dengan minyak telon. Sentuhan-sentuhan itu merupakan hal
yang disukai karena memberikan rasa nyaman bagi bayi (Prastyono, 2009:17).
Pemijatan dapat dilakukan oleh siapapun, baik ayah, ibu, atau anggota kelurga lain.
Penelitian di Australia membuktikan, bayi yang dipijat ayahnya memiliki berat badan yang
cenderung naik dan hubungan dengan ayah makin baik (Prastyono, 2001 : 49).
Pada salah satu penelitian, sekelompok kakek & nenek dengan sukarela memijat bayi–
bayi terlantar yang berusia 3-12 bulan. Penelitian tersebut membuktikan bahwa para kakek dan
nenek yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan memijat bayi memperoleh banyak manfaat, seprti
berkurangnya rasa tegang dan depresi, terjadinya peningkatan rasa percaya diri, serta
berkurangnya frekuensi kunjungan ke dokter (Roesli, 2009:19).
Namun sayangnya masih banyak mitos-mitos di masyarakat khususnya pada perawatan
bayi yang tetap dipercaya, contohnya : masih banyak ibu yang enggan untuk melakukan
pemijatan secara rutin kepada bayinya apalagi diawal-awal kelahirannya karena mereka
beranggapan bahwa bayi tidak boleh sering dipijat, badannya masih lemah atau alasan lain yang
tidak pernah dibuktikan kebenarannya. Padahal sentuhan pada bayi pada awal-awal
kelahirannya bisa memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan bayi.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari bidan Desa Bumirejo pada tanggal 2
November 2010 menunjukkan penurunan minat ibu di Desa Bumirejo dalam pelaksanaan pijat
bayi, hal ini tergambar dalam tabel 1.1 di bawah ini :
Tabel 1.1
Data Kunjungan Pijat Bayi Desa Bumirejo bulan Januari-Oktober 2010
NO BULAN JUMLAH IBU YANG
MEMIJAT BAYI TOTAL IBU PROSENTASE
1 Januari 10 25 40%
2 Februari 12 25 48%
3 Maret 13 26 50%
4 April 16 27 59%
5 Mei 15 27 55%
6 Juni 13 28 46%
7 Juli 9 29 31%
8 Agustus 9 30 30%
9 September 8 31 26%
10 Oktober 6 33 18 %
Sumber : data sekunder Bidan Desa Bumirejo bulan Januari-Oktober 2010
Selanjutnya peneliti pada tanggal 3-10 November melakukan survey pendahuluan
terhadap 10 orang ibu yang memiliki bayi berumur 0-12 bulan di Desa Bumirejo Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati menggunakan metode wawancara, diketahui bahwa 3 orang (30%) dari
10 ibu memiliki pengetahuan cukup baik tentang pijat bayi dan 7 orang (70%) dari 10 ibu
belum mengetahui dengan jelas tentang pengaruh positif pijat bayi untuk ibu dan bayi serta ibu
belum mengetahui tata cara melakukan pijat bayi. Pengetahuan yang ibu dapatkan selama ini
dari orang tua atau lingkungan sekitarnya menyatakan bahwa pijat bayi dilakukan bila bayi
mereka rewel atau sakit serta lebih mempercayakan bayinya dipijat oleh dukun. Dari 7 orang
ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang pijat bayi 6 orang ibu tidak berminat melakukan
pijat bayi dan 1 orang ibu berminat untuk melakukan pijat bayi. Sedangkan 3 orang ibu yang
memiliki pengetahuan cukup baik menyatakan bahwa keduanya berminat untuk melakukan pijat
bayi. Dari survey pendahuluan ini diketahui pula bahwa 2 orang dari 10 ibu mendapatkan
dukungan yang baik dari keluarga untuk memijat bayi dan ini menimbulkan minat ibu untuk
memijat bayi sendiri. Serta terdapat 8 orang ibu yang tidak mendapat dukungan dari keluarga
untuk memijat bayi 7 dan semuanya tidak berminat untuk memijat sendiri bayinya.
Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan
Ibu Dan Dukungan Keluarga Dengan Minat Ibu Memijat Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa
Bumirejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Tahun 2011.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian analitik korelasi dengan menggunakan
metode survey. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional/desain potong
lintang, peneliti hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel pada satu saat tertentu saja
(Saryono, 2008 : 49). Variabel bebas dalam penelitian ini pengetahuan ibu tentang pijat bayi dan
dukungan keluarga. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat ibu memijat bayi 0-12
bulan. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2008 : 38).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan
tahun 2011 di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yaitu berjumlah 33 orang.
sampelnya adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan tahun 2011 di Desa Bumirejo
Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yaitu berjumlah 33 orang. Teknik sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total sampling atau sampling jenuh dimana semua populasi
dijadikan sampel (Sugiyono, 2008 : 85).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari 33 responden sebagian besar ibu memiliki pengetahuan kurang yaitu
sebanyak 17 orang (51,5%), yang memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 9 orang
(27,3%), dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 orang (21,2%). Keluarga
tidak memberikan dukungan kepada ibu untuk melakukan kegiatan pijat bayi yaitu
sebanyak 20 orang (60,6%)dan keluarga yang memberikan dukungan kepada ibu
terhadap kegiatan pijat bayi adalah sebanyak 13 orang (39,4%). ibu tidak berminat
untuk melakukan kegiatan pijat bayi yaitu sebanyak 22 orang (66,7%) dan ibu yang
berminat melakukan kegiatan pijat bayi adalah sebanyak 11 orang (33,3%). Hasil uji
hubungan chi-square dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows di dapatkan
hasil nilai X2
hitung 14,908 > nilai X2
tabel pada df : 2 dengan taraf signifikan 5% yaitu
5,991 dan p value 0,001 < 0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti bahwa
ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan minat ibu memijat bayi usia 0-12 bulan di
Desa Bumirejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2011. Hasil uji hubungan
dengan chi-square di dapatkan hasil nilai X2 hitung 12,438 > nilai X
2 tabel pada df : 1
dengan taraf signifikan 5% yaitu 3,841 dan p value 0,000 < 0,05 artinya Ha diterima dan
Ho ditolak, yang berarti bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat
ibu memijat bayi usia 0-12 bulan di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati
tahun 2011.
B. Pembahasan
1. Pengetahuan Ibu tentang pijat bayi
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terhadap obyek terjadi melalui
panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2003:128).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebagian besar ibu memiliki
pengetahuan kurang yaitu sebanyak 17 orang (51,5%), yang memiliki pengetahuan
cukup yaitu sebanyak 9 orang (27,3%), dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak
7 orang (21,2%).
Pengetahuan ibu yang kurang mengenai pijat bayi disebabkan oleh kurangnya
informasi seputar pijat bayi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengetahuan
ibu yang kurang tersebut dapat dilakukan oleh bidan desa, petugas kesehatan atau
instansi – instansi lain yang terkait dengan menggunakan kesempatan yang ada untuk
mempromosikan pijat bayi melalui kegiatan-kegiatan seperti penyuluhan, penkes atau
menjadikan pijat bayi menjadi salah satu program dalam kegiatan Posyandu atau PKK
serta memotivasi ibu untuk mengupdate informasi mengenai pijat bayi melalui media
cetak dan elektronik dan tidak bergantung pada tenaga kesehatan.
2. Dukungan keluarga
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar keluarga tidak
memberikan dukungan kepada ibu untuk melakukan kegiatan pijat bayi yaitu sebanyak
20 orang (60,6%) dan keluarga yang memberikan dukungan kepada ibu terhadap
kegiatan pijat bayi adalah sebanyak13 orang (39,4%).
Menurut Friedman (1998) dalam Setiadi (2008) menjelaskan bahwa dukungan
keluaga adalah kemampuan anggota keluarga memberikan penguatan satu sama lain
dan juga kemampuan menciptakan suasana saling memiliki. Dukungan keluarga dapat
berupa dukungan keluarga internal atau dukungan keluarga eksternal. Dukungan
internal seperti dukungan dari suami atau dukungan dari saudara kandung. Sedangkan
dukungan keluarga eksternal yaitu dukungan keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya dukungan suami ditambah dukungan dari orang tua, kakek, nenek,
mertua, keponakan, sepupu, tante dan sebagainya (keluarga besar/extended family).
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dukungan keluarga yang kurang
tersebut dapat dilakukan oleh bidan desa, petugas kesehatan atau instansi pemerintah
yang terkait untuk melakukan pendekatan kepada keluarga agar berperan serta aktif
dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan keluarga khususnya kesehatan ibu dan
anak serta meningkatkan pengatahuan keluarga akan manfaat pijat bayi bagi ibu, bayi
dan keluarga.
3. Minat Ibu Memijat bayi Usia 0-12 Bulan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar ibu tidak berminat
untuk melakukan kegiatan pijat bayi yaitu sebanyak 22 orang (66,7%) dan ibu yang
berminat melakukan kegiatan pijat bayi adalah sebanyak 11 orang (33,3%).
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu yang diinginkannya. Minat merupakan kecenderungan yang sifatnya
konstan dalam memperhatikan dan mengulang suatu kegiatan (Herijulianti, 2001 : 19).
Kurangnya minat ibu untuk melakukan kegiatan pijat bayi dapat disebabkan
karena kurangnya pengetahuan ibu tentang pijat bayi serta keluarga yang tidak
mendukung kegiatan pijat bayi.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut bidan desa,
petugas kesehatan atau instansi – instansi lain yang terkait dapat menggunakan
kesempatan yang ada untuk mempromosikan pijat bayi kepada ibu dan keluarga.
4. Hubungan Pengetahuan dengan Minat Ibu Memijat bayi Usia 0-12 Bulan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terhadap obyek terjadi melalui
panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2003:128).
Hasil uji hubungan dengan chi square di dapatkan hasil nilai X2 hitung 14,908 >
nilai X2 tabel 5,991 dan p value 0,001 < 0,05 artinya ada hubungan antara pengetahuan
ibu dengan minat ibu memijat bayi usia 0-12 bulan di Desa Bumirejo Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati tahun 2011.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa semakin tinggi pengetahuan ibu maka ibu
akan berminat melakukan pijat bayi dan semakin rendah pengetahuan ibu maka ibu
tersebut semakin tidak berminat melakukan pijat bayi.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan yang
dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang
dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 2005 dari L.W. Green mengatakan bahwa
“Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari
pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas
pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.
Menurut Notoatmodjo (2003) dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan.
5. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Minat Ibu Memijat Bayi Usia 0-12 Bulan
Menurut Friedman (1998) dalam Setiadi (2008) menjelaskan bahwa dukungan
keluaga adalah kemampuan anggota keluarga memberikan penguatan satu sama lain
dan juga kemampuan menciptakan suasana saling memiliki. Dukungan keluarga dapat
berupa dukungan keluarga internal seperti dukungan dari suami atau dukungan dari
saudara kandung atau dukungan keluarga eksternal yaitu dukungan keluarga inti
ditambah dengan sanak saudara, misalnya dukungan suami ditambah dukungan dari
orang tua, kakek, nenek, mertua, keponakan, sepupu, tante dan sebagainya (keluarga
besar/extended family).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar keluarga tidak
memberikan dukungan kepada ibu untuk melakukan kegiatan pijat bayi yaitu sebanyak
20 orang (60,6%) dan keluarga yang memberikan dukungan kepada ibu terhadap
kegiatan pijat bayi adalah sebanyak 13 orang (39,4%).
Hasil uji hubungan dengan chi square di dapatkan hasil nilai X2 hitung 12,438 >
nilai X2 tabel yaitu 3,841dan p value 0,000 < 0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak,
yang berarti bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat ibu memijat
bayi usia 0-12 bulan di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2011.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa adanya dukungan dari keluarga terhadap
kegiatan pijat bayi akan menjadikan ibu atau akan menambah minat ibu terhadap
kegiatan pijat bayi, demikian pula sebaliknya tidak adanya dukungan dari keluarga akan
mengurangi atau menjadikan ibu tidak berminat terhadap kegiatan pijat bayi.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Muhajir (2007) dalam
skripsinya yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas X
Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Di SMA Islam Sultan Agung
Semarang Tahun Ajaran 2006/2007 bahwa keadaan keluarga terutama keadaan sosial
ekonomi dan pendidikan keluarga dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap obyek
tersebut. Selain itu dukungan (positive reinforcement) ataupun celaan dari keluarga
terhadap minat yang dapat timbul dari dalam pribadi dapat memperkuat ataupun
memperlemah minat.
Hal ini diperkuat oleh teori L.W. Green dalam Notoatmodjo (2003) bahwa
perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tiga factor yaitu faktor predisposisi (predisposing
factor) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dll. Faktor
pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam ketersediaan sarana prasarana serta
fasilitas kesehatan. Serta faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam
sikap dan perilaku petugas kesehatan, kebijakan tokoh masyarakat atau agama serta
adanya dukungan keluarga.
Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Niven (2000) bahwa
dukungan sosial dalam bentuk emosional dari anggota keluarga yang lain, teman, waktu
dan uang merupakan faktor-faktor penting penting dalam kepatuhan terhadap program-
program medis.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu dan dukungan keluarga
dengan minat ibu memijat bayi usia 0-12 bulan di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian besar ibu memiliki pengetahuan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 17 orang
(51,5%), yang memiliki pengetahuan sedang yaitu sebanyak 9 orang (27,3%), dan yang
memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 orang (21,2%).
2. Sebagian besar keluarga tidak memberikan dukungan kepada ibu untuk melakukan
kegiatan pijat bayi yaitu sebanyak 20 orang (60,6%) dan keluarga yang memberikan
dukungan kepada ibu terhadap kegiatan pijat bayi adalah sebanyak 13 orang (39,4%).
3. Sebagian besar ibu tidak berminat untuk melakukan kegiatan pijat bayi yaitu sebanyak
22 orang (66,7%) dan ibu yang berminat melakukan kegiatan pijat bayi adalah sebanyak
11 orang (33,3%).
4. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan minat ibu memijat bayi usia 0-12 bulan
di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2011 (nilai X2 hitung
14,908 > nilai X2 tabel yaitu 5,991 dan p value 0,001< 0,05).
5. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat ibu memijat bayi usia 0-12
bulan di Desa Bumirejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2011(nilai X2 hitung
12,438>X2 tabel 3,841 dan pvalue 0,000<0,05).
B. Saran
1. Bagi Institusi Kesehatan
Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada semua pihak yang terkait terutama
bagi pelayanan kesehatan baik di RS, Puskesmas, ataupun di BPS untuk meningkatkan
pengetahuan ibu dan keikutsertaan keluarga dalam kegiatan pijat bayi dengan
meningkatkan keterampilan diri dan mau melakukan promosi kesehatan seputar pijat
bayi serta menjadikan pijat bayi menjadi salah satu program dalam Posyandu atau PKK.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan karya tulis ini dapat menjadi khasanah pustaka dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan dalam bidang kesehatan khususnya tentang pijat bayi
3. Bagi masyarakat
Bagi msyarakat khususnya ibu hendaknya melakukan pijat bayi sendiri dan
dilakukan secara teratur, serta diharapkan agar ibu lebih aktif dalam mencari informasi
tentang cara merawat dan menjaga kesehatan bayi melalui petugas kesehatan atau
media massa.
4. Bagi peneliti lain
Diharapkan kedepan ada penelitian serupa yang mengupas tentang minat pijat
bayi yang lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Budiarto, Eko.2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Dasuki, Mohammad Shoim.2003. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi
Umur 4 Bulan. (Thesis Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat gizi dan
Kesehatan UGM).Yogyakarta
Effendy, Nasrul.2000. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Hapsari, Sri.2005. Bimbingan dan Konseling SMA untuk kelas X. Jakarrta : Grafindo
Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta
: Salemba Medika.
Hurlock, E.2008. Psikologi perkembangan. Erlangga : Jakarta
Keraf sonny & Dua michael.2001. Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta : KANISIUS
Maharani, Sabrina.2009. Pijat Dan Senam Sehat Untuk Bayi. Jogyakarta : AR-RUZZ MEDIA
GROUP
Muhajir, A. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas X Dalam Mengikuti
Kegiatan Ekstra Kulikuler Olahraga Di SMA Sultan Agung I Semarang Tahun Ajaran
2006/2007 (Skripsi). Semarang : PJKR. FIK.UNNES.
Murwani, Arita.2008. Pengantar Konsep Dasar keperawatan. Yogyakarta : Fitramaya
Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Notoatmodjo, S.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta
Nursalam.2003. Konsep dan Penerapan Metodologi penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman
skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/149/1/ 2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan.
Prasetyono, Dwi Sunaryo.2009. Teknik-Teknik Tepat Memijat Bayi Sendiri. Jogjakarta : DIVA
Press.
Roesli,U.2009. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : Trubus Agriwidya.
Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA.
Suyanto,dkk.2009. Riset kebidanan. Jogjakarta : Mitra cendika
Wawan, A.2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta : Nuha Medika.