ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN PENENTUAN JUMLAH BAKTERI ASAL TAMBAK TANAH GAMBUT

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN PENENTUAN JUMLAH BAKTERI ASAL TAMBAK TANAH GAMBUT

    1/4

    Buletin Teknik Pertanian Vol. 6. Nomor 2, 2001 77

    Ciri utama tanah gambut adalah kandungan bahanorganik yang tinggi (lebih dari 12%) sehinggamenyebabkan tingkat produktivitas tambak tanah gambut

    relatif rendah (Mustafa, 1998). Untuk meningkatkan

    produktivitasnya, bahan organik tersebut perlu diuraikan.

    Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat

    proses penguraian bahan organik adalah penguraian secara

    mikrobiologis.

    Mikroorganisme tanah yang banyak dijumpai pada

    tambak tanah gambut adalah bakteri. Bakteri yang

    diharapkan terdapat pada tambak tanah gambut adalah

    bakteri yang dapat menguraikan bahan organik agar

    produktivitas tambak tanah gambut dapat ditingkatkan.

    Bakteri yang akan diisolasi dari tambak tanah gambut

    dapat berupa biakan murni atau populasi tercampur. Bila

    biakan yang akan di identi fikasi ini tercampur, perlu

    dilakukan pemurnian terlebih dahulu. Setelah diperoleh

    biakan murni dapat di lakukan serangkaian uj i untuk

    memperoleh ciri morfologi dan biokimia dari isolat.

    Identifikasi bakteri tanah merupakan salah satu tugas

    yang lazim dilakukan di laboratorium mikrobiologi tanah.Bakteri tidak memiliki ciri anatomi yang nyata, sehingga

    identifikasi bakteri didasarkan pada morfologi, sifat biakan,

    dan sifat biokimiawi (Lay, 1994).

    Untuk menentukan jumlah bakteri dapat dilakukan

    melalui penghitungan jumlah bakteri yang hidup (viable

    count). Penghitungan disebut juga sebagaistandard plate

    count, yang didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel

    bakteri yang hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi

    satu koloni setelah diinkubasi dalam media biakan dengan

    lingkungan yang sesuai. Setelah masa inkubasi, jumlah

    koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan ataudugaan dari jumlah bakteri dalam suspensi. Jumlah bakteri

    merupakan salah satu faktor penting untuk diketahui, karena

    dapat menentukan kinerja dari bakteri tersebut. Berdasarkan

    pendapat tersebut, maka penelitian mengenai isolasi,

    identifikasi, dan penentuan jumlah bakteri yang berasal dari

    tambak tanah gambut ini dilakukan.

    BAHAN DAN METODE

    Percobaan dilakukan pada bulan Juli-Agustus 1998.

    Contoh tanah untuk isolasi bakteri diambil dari tanah

    gambut yang berlokasi di Delta Tampinna, Kecamatan Malili,

    Kabupaten Luwu Utara, Propinsi Sulawesi Selatan. Contoh

    tanah diambil pada tambak tanah gambut berumur 2, 4, dan

    8 tahun masing-masing pada kedalaman 0-10 dan 100-110 cm

    dengan menggunakan bor gambut. Contoh tanah dimasukkan

    ke dalam tabung efendorf yang telah disterilkan dalam

    autoclavedengan bantuan sendok spatula steril. Contoh

    tanah selanjutnya disimpan dalam cool boxyang berisi es

    mengikuti petunjuk Benson (1985).

    Untuk pembuatan media triptone soya agar(TSA),

    maka ke dalam 400 ml akuades dimasukkan 6 g NaCl dan 16

    g TSA. Bahan tersebut dicampur dengan menggunakan

    pemanas yang di lengkapi dengan pengaduk sampai

    mendidih, kemudian disterilkan dengan autoclavepada suhu

    121oC selama 15 menit. Campuran yang masih hangat

    tersebut (suhu 60-70oC) selanjutnya dituangkan ke dalam

    petr id ish steril dan didinginkan. Kemudian campuran

    dikeringkan dalam inkubator pada suhu 37oC dengan posisi

    petr idish terbuka dan terbalik dan disimpan dalam suhu

    kamar. Setelah 24 jam, media tersebut dapat dipergunakan.

    Untuk membuat larutansaline solution 0,85%, ke dalam

    1.000 ml akuades dimasukkan 8,50 g NaCl. Saline solution

    dimasukkan ke dalam tiap tabung reaksi sebanyak 9 ml lalu

    ditutup dengan kapas dan disterilkan.

    Contoh tanah gambut 1 g berat basah (kadar air tanah

    harus diketahui karena jumlah bakteri dinyatakan dalam

    colony forming unit/gram per tanah kering) dimasukkan ke

    dalam botol volume 50 ml yang berisi 9 ml larutan saline

    so lution 0,85% dan diaduk. Selanjutnya, dibuat seri

    pengenceran 10-1, 10-2, 10-3, dan 10-4dengan bahan pengencer

    berupa trisalt(larutan tiga garam). Larutan yang berupa

    tanah dan sa line so lu tion diambil 1 ml selanjutnya

    dimasukkan ke dalam tabung yang berisi 9 ml trisaltpada

    berbagai seri pengenceran. Dari setiap pengenceran diambil

    ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN PENENTUAN JUMLAH BAKTERI

    ASAL TAMBAK TANAH GAMBUT

    Nurjanna1

    1Asisten Teknisi Litkayasa pada Balai Penelitian Perikanan Pantai. Jln.

    Makmur Dg. Sitakka No. 129 Maros 90512. Telp. (0411) 371544, Faks.

    (0411) 371545, E-mail: [email protected]

  • 7/22/2019 ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN PENENTUAN JUMLAH BAKTERI ASAL TAMBAK TANAH GAMBUT

    2/4

    78 Buletin Teknik Pertanian Vol. 6. Nomor 2, 2001

    1 ml pada tiap-tiap tabung untuk ditaburkan ke media TSA

    sebanyak 0,10 ml, kemudian diratakan dengan menggunakan

    hockey stickyang telah disterilkan. Media diinkubasi selama

    24-48 jam pada suhu 25-28oC dalam inkubator dengan posisi

    pe tr id ish tertutup dan terbalik yang pada akhirnya ter-

    bentuk koloni bakteri dan selanjutnya dilakukan perhitungan

    terhadap koloni yang tumbuh.

    Isolasi bakteri tanah gambut dilakukan dengan cara

    penggoresan agar menggunakan teknik goresan T. Pada

    teknik goresan T, lempengan agar dibagi atas tiga bagian

    membentuk huruf T pada bagian luar dasar cawan. Jarum ose

    yang telah dipijarkan hingga merah dan kemudian didingin-

    kan, digunakan untuk mengambil koloni bakteri dalam

    petridish. Lempengan agar pada daerah 1 digores dengan

    mengusahakan tidak melukai lempengan agar dengan jarum

    ose. Proses ini diulangi pada kuadran 2 dan 3 dari lempengan

    agar. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan

    koloni yang terpisah.

    Identifikasi bakteri asal tanah gambut dilakukan dengan

    berbagai macam kri ter ia pengamatan, mel iputi morfologi

    bakteri dan uji biokimia. Pada pengamatan morfologi bakteri

    dilakukan pengenalan warna, sifat tembus cahaya,

    pinggiran, si fat permukaan, dan bentuk koloni. Setelah

    diperoleh koloni yang terpisah dapat dilakukan berbagai uji

    Tabel 1. Morfologi bakteri asal tambak tanah gambut Delta Tampina, Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada media triptone soya agarUmur tambak Kedalaman

    Ulangan Morfologi Persentase(tahun) (cm)

    2 0- 1 0 1 Kuning-putih, melebar, bulat 50

    Kuning-putih, cembung, mengkilap, bulat 50

    2 Kuning-putih, cembung, mengkilap, bulat 25

    Oranye muda, cembung, mengkilap, bulat 25

    Merah jambu, cembung, mengkilap, bulat 25

    Kuning, cembung, mengkilap, bulat 25

    100-110 1 Kuning-putih, melebar, bulat 50

    Kuning-putih, cembung, mengkilap, bulat 20

    Kuning, cembung, mengkilap, bulat 30

    2 Kuning-putih, cembung, mengkilap bulat 25

    Kuning, cembung, mengkilap, bulat 30Merah jambu, cembung, mengkilap, bulat 40

    4 0- 1 0 1 Kuning-putih, cembung basah, bulat 50

    Kuning-putih, cembung rata, transparan, bulat 50

    2 Kuning-putih, cembung, basah, bulat 40

    Kuning-putih, rata, melebar, bulat 40

    Putih, cembung, agak kering, bulat 10

    Oranye muda, cembung mengkilap, bulat 10

    100-110 1 Kuning-putih, cembung, basah, bulat 40

    Kuning, cembung, basah, mengkilap, bulat 60

    2 Kuning, cembung, basah, mengkilap, bulat 30

    Kuning-putih, cembung, basah, mengkilap, bulat 30

    Kuning-putih, transparan, melebar, bulat 40

    8 0- 1 0 1 Kuning, cembung, mengkilap, bulat 20Kuning-putih, melebar, bulat 70

    Kuning-putih, cembung, mengkilap, bulat 10

    2 Kuning-putih, cembung basah, mengkilap, bulat 50

    Kuning, transparan bulat 50

    100-110 1 Kuning-putih, cembung basah, mengkilap bulat 30

    Oranye muda, cembung, mengkilap bulat 20

    Merah jambu, cembung mengkilap, bulat 10

    Kuning-putih, rata, melebar, bulat 30

    Putih, agak kering, bulat 10

    2 Kuning-putih, cembung, mengkilap, bulat 50

    Kuning, cembung, basah, mengkilap, bulat 30

    Kuning-putih, cembung, basah, mengkilap, bulat 20

  • 7/22/2019 ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN PENENTUAN JUMLAH BAKTERI ASAL TAMBAK TANAH GAMBUT

    3/4

    Buletin Teknik Pertanian Vol. 6. Nomor 2, 2001 79

    biokimia. Untuk uji biokimia dilakukan beberapa pengujian

    seperti Uji Oksidase, Uji Katalase, Uji Hugh-Leifson (O/F),

    dan Uji Penggunaan Gula. Identifikasi bakteri sampai ke

    genus dilakukan menurut petunjuk Lewis (1973).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan pengamatan morfologi bakteri asal tanah

    gambut yang meliputi peubah warna, sifat tembus cahaya,

    pinggiran, sifat permukaan, dan bentuk koloni, didapatkan 13

    kombinasi dari peubah morfologi bakteri (Tabel 1). Namun

    demikian, setelah diuji lanjut dengan uji biokimia hanya

    didapatkan 7 genus bakteri asal tanah gambut (Tabel 2). Hal

    ini menunjukkan bahwa morfologi bakteri asal tanah gambut

    belum dapat digunakan secara tepat untuk menentukan

    genus bakteri. Lay (1994) menyatakan bahwa jarang sekali

    suatu genus bakteri dapat ditentukan berdasarkan sifat

    morfologi atau biakan saja. Ini berarti bahwa penentuan

    suatu genus menuntut penggunaan berbagai sifat biokimia

    dari suatu organisme. Sifat biokimia yang dipelajari di

    laboratorium merupakan ciri yang penting untuk identifikasi.

    Ketujuh genus bakteri asal tanah gambut adalah

    Aeromonas sp., Ac inetobacter sp., Bacillus sp.,

    Flavobacterium sp., Micrococcussp., Pseudomonassp.,

    dan Vibrio sp. (Tabel 2). Kecuali genus pertama, enam

    genus lainnya tergolong bakteri pengurai bahan organik

    (Brock et al., 1994; Subba-Rao, 1994). Banyaknya genus

    bakteri yang di temukan ini lebih rendah dibandingkan

    dengan temuan Mustafa (1998) yang mendapatkan 12 genus

    bakteri asal tanah gambut di mana 8 genus di antaranya

    tergolong bakteri pengurai bahan organik.

    Secara umum terlihat bahwa jumlah bakteri cenderung

    lebih tinggi didapatkan pada tambak tanah gambut berumur

    8 tahun yaitu sangat melimpah (too numerous to count =

    tntc) dibandingkan dengan tambak tanah gambut berumur 2

    dan 4 tahun. Jumlah bakteri asal tambak tanah gambut pada

    kedalaman 0-10 cm lebih tinggi dibandingkan kedalaman 100-

    110 cm. Hal ini diakibatkan oleh tingginya kandungan bahan

    organik pada permukaan tanah gambut yang merupakan

    makanan bagi bakteri.

    Dalam penentuan jumlah bakteri digunakan seri

    pengenceran 10 -1, 10 -2, 10 -3, dan 10-4, tetapi dari Tabel 2

    terlihat jumlah bakteri sangat melimpah pada delapan contoh

    tanah gambut. Oleh karena itu disarankan untuk menambah

    seri pengenceran 10-5dan 10-6dalam penentuan jumlah

    bakteri asal tanah gambut.

    Tabel 2. Genus dan jumlah bakteri asal tanah gambut Delta Tampina, Luwu Utara, Sulawesi Selatan

    Umur tambak KedalamanUlangan Genus bakteri

    Jumlah bakteri

    (tahun) (cm) (10-6 CFU/g tanah kering)

    2 0- 1 0 1 Vibrio sp. t n t c

    2 Vibrio sp. 1 9 5

    Pseudomona s sp. 7 6

    100-110 1 Vibrio sp. t n t c

    Micrococcus sp. t n t c

    2 Flavobacterium sp. 8

    Vibrio sp. 1 9

    Bac il lus sp. 7

    4 0- 1 0 1 Vibrio sp. t n t c

    2 Acine tob acter sp. 2 5

    Vibrio sp. 6

    Bac il lus sp. 6100-110 1 Bac il lus sp. 6

    Vibrio sp. 9

    2 Vibrio sp. t n t c

    8 0- 1 0 1 Vibrio sp. t n t c

    2 Vibrio sp. t n t c

    100-110 1 Bac il lus sp t n t c

    Acine tob acter sp. t n t c

    2 Vibrio sp. t n t c

    Vibrio sp. t n t c

    CFU: colony forming unit

    tntc: too numerous to count (sangat melimpah, > 1.000 CFU/g tanah kering)

  • 7/22/2019 ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN PENENTUAN JUMLAH BAKTERI ASAL TAMBAK TANAH GAMBUT

    4/4

    80 Buletin Teknik Pertanian Vol. 6. Nomor 2, 2001

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Dari tambak tanah gambut Delta Tampina, Luwu Utara,

    Sulawesi Selatan diperoleh tujuh genus bakteri, yaitu

    Aeromonas sp., Ac inetobacter sp., Bacillus sp.,Flavobacterium sp., Micrococcussp., Pseudomonassp.,

    dan Vibriosp,. Enam genus yang disebut terakhir tergolong

    bakteri pengurai bahan organik.

    Jumlah bakteri pada tambak tanah gambut berumur 8

    tahun lebih tinggi dibandingkan dengan yang berumur 2 dan

    4 tahun. Jumlah bakteri pada kedalaman 0-10 cm lebih tinggi

    dibandingkan dengan 100-110 cm. Karena jumlah bakteri

    yang didapat sangat melimpah, disarankan untuk melakukan

    seri pengenceran yang lebih tinggi, yaitu seri pengenceran

    10 -5dan 10-6.

    DAFTAR PUSTAKA

    Benson, H.J. 1985. Microbiological application: A laboratory

    manual in general microbiology. Complete Version Wm.C.

    Brown Publisher, Dubuque, Iowa. 450 pp.

    Brock, T.D., M.T. Madigan, J.M. Martinko, and J. Parker. 1994.

    Biology of Microorganisms. Seventh Edition. Prentice-Hall,

    Inc., New Jersey. 986 pp.

    Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroorganisme di Laboratorium. PT

    Raja Grafindo Persada, Jakarta 168 hlm.

    Lewis, D.H. 1973. Predominant aerobic bacteria of fish and

    shellfish. Texas A & M University, Sea Grant College, Texas.

    91 pp.

    Mustafa, A. 1998. Budidaya tambak di lahan gambut: Studi kasus

    di Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan

    Pertanian. XVII(3): 73-82.

    Subba-Rao, N.S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan

    Tanaman. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh H. Susilo. UI-Press, Jakarta. 353 hlm.