19
Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1................................................... L atar Belakang Percepatan pertumbuhan jumlah penduduk lansia (Population Aging) di Indonesia bukan hanya menjadi fenomena di Indonesia, namun merupakan suatu fenomena di berbagai negara di dunia. Era lanjut uisa pada abad ke-21 akan terjadi di Indonesia yang mana akan terjadi pertumbuhan penduduk lansia tercepat jika dibandingkan dengan negara lain di dunia. Fenomena tersebut di atas sangat menarik dan mendesak untuk memperoleh penanganan secepat mungkin. Masalah yang dapat timbul akibat fenomena tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain aspek fisik-biologis, aspek mental psikologis maupun aspek sosio ekonomis. Dengan demikian maka perlu mengantisipasi berbagai masalah yang nantinya akan ditimbulkan sedini mungkin (Prihastuti, 2001). Menurut data dari 11 th Asean Gerontologi Course yang dipresentasikan oleh Yenny, di Indonesia saat ini terdapat sekitar 9,77% dimana 50% populasi lansia adalah wanita. Dari data tersebut maka Indonesia bukan lagi dikategorikan sebagai penduduk muda, namun sudah tergolong penduduk intermediate. Selain itu, post-war baby boom di Indonesia yang terjadi pada decade 1960 – Kelompok 3

Isi Makalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gerontik 2

Citation preview

Page 1: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1...............................................................................................................................La

tar Belakang

Percepatan pertumbuhan jumlah penduduk lansia (Population Aging) di

Indonesia bukan hanya menjadi fenomena di Indonesia, namun merupakan suatu

fenomena di berbagai negara di dunia. Era lanjut uisa pada abad ke-21 akan

terjadi di Indonesia yang mana akan terjadi pertumbuhan penduduk lansia tercepat

jika dibandingkan dengan negara lain di dunia.

Fenomena tersebut di atas sangat menarik dan mendesak untuk memperoleh

penanganan secepat mungkin. Masalah yang dapat timbul akibat fenomena

tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain aspek fisik-biologis, aspek

mental psikologis maupun aspek sosio ekonomis. Dengan demikian maka perlu

mengantisipasi berbagai masalah yang nantinya akan ditimbulkan sedini mungkin

(Prihastuti, 2001).

Menurut data dari 11th Asean Gerontologi Course yang dipresentasikan

oleh Yenny, di Indonesia saat ini terdapat sekitar 9,77% dimana 50% populasi

lansia adalah wanita. Dari data tersebut maka Indonesia bukan lagi dikategorikan

sebagai penduduk muda, namun sudah tergolong penduduk intermediate. Selain

itu, post-war baby boom di Indonesia yang terjadi pada decade 1960 – 1970an

diperkirakan akan mengakibatkan aged-population boom pada dua decade

permulaan abad ke-21.

Jika kita melihat flash back pertumbbuhan penduduk sejak sensus penduduk

pada tahun 1990, populasi lansia di Indonesia terus meningkat. Pada sensus tahun

1990 jumlah penduduk sebesar 179 juta jiwa, meningkat menjadi 203 juta jiwa

Kelompok 3

Page 2: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

2

pada tahun 2000. Jika dibagi menurut jenis kelamin, maka jumlah penduduk

perempuan sedikit lebih banyak dibanding jumlah penduduk laki-laki.

Angka tersebut diatas dapat membantu kita dalam memprediksi masalah apa

saja yang akan timbul sehubungan dengan kondisi lansia di Indonesia.

Untuk lebih jelasnnya masalah- masalah kesehatan pada lansia dan upaya

penngkatan kesehatan lansia akan dibahas dengan lebih detail baik tinjauan

teoritisnya maupun evidence yang ada pada studi - studi yang telah dilaporkan.

1. 2...............................................................................................................................R

umusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:

a. Apa yang dimaksud dengan lansia ?

b. Apa saja teori-teori pendekatan tentang penuaan ?

c. Apa saja permasalahan gerontik ?

d. Apa saja permasalahan kesehatan yang dihadapi dalam lingkungan gerontik?

e. Bagaimana upaya peningkatan kesehatan lansia?

f. Bagaimana pandangan Islam tentang lansia?

1. 3...............................................................................................................................T

ujuan Pembahasan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan makalah Gerontik ini

yaitu:

a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan lansia.

b. Mengetahui apa saja teori-teori pendekatan tentang penuaan

c. Mengetahui apa saja permasalahan gerontik

Kelompok 3

Page 3: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

3

d. Mengetahui apa saja permasalahan kesehatan yang dihadapi dalam lingkungan

gerontik

e. Mengetahui upaya peningkatan kesehatan lansia

f. Mengetahui bagaimana pandangan islam tentang lansia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Defenisi Lansia

Menurut pasal UU No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat (2), (3), (4) tentang

kesehatan dikatakan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia

lebih dari 60 tahun.

Menurut Wirakartakusumah lansia adalah seorang pria atau wanita yang

berusia enam puluh tahun keatas baik secara  masih berkemampuan atau pun

karena sesuatu hal tidak lagi mampu berperan aktif dalam pembangunan.

Proses penuaan merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Untuk dapat

mendefinisikan penduduk lanjut usia, maka perlu memperhatikan berbagai aspek

yaitu aspek biologi, ekonomi, social, dan batasan usia (Prihastuti, 2001).

Secara biologis, penduduk lansia adalah penduduk yang telah menjalani

proses penuaan, dalam arti menurunnya daya tahan fisik yang ditandai dengan

semakin rentannya tubuh terhadap serangan berbagai penyakit yan dapat

menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena dengan bertambah tua usia

seseorang, maka terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan serta

system organ.

Dari sudut pandang ekonomi¸penduduk lansia secara umum dipandang lebih

sebagai beban daripada potensi sumberdaya bagi pembangunan. Bagi para lansia

Kelompok 3

Page 4: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

4

yang masih bekerja, produktivitasnya dianggap sudah menurun sehingga

pendapatannyapun lebih rendah dibanding dengan penduduk usia produktif.

Tetapi sebaliknya, kenyataan dilapangan tidak semua lansia memiliki kualitas

dan produktivitas yang menurun.

Pada sebagian kaum lansia, tidak sedikit pengetahuan dan pengalaman yang

mereka miliki dimana potensi tersebut tidak dimiliki oleh kaum muda.

Jika ditinjau dari aspek sosial, penduduk lansia merupakan suatu kelompok

sosial tersendiri. Di Asia khususnya di masyarakat tradisional, termasuk

Indonesia, penduduk lansia menduduki kelas sosial yang tinggi dimana penduduk

dengan usia yang lebih muda harus menghormati meraka yang berusia lebih tua.

Namun lain halnya dengan di negara Barat misalnya, penduduk lansia menduduki

kelas sosial dibawah kaum muda sehingga pengaruh mereka terhadap sumber

daya ekonomi, pengambilan keputusan serta luasnya hubungan sosial semakin

menurun.

Jika dilihat dari beberapa aspek diatas, batasan lansia menurut usialah yang

paling memungkinkan untuk digunakan. Para ahli demografi mendefinisikan

lansia dengan batasan umur 65 tahun. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

menggunakan batasan umur 60 tahun. Di Indonesia digunakan batasan umur 60

tahun (Kantor Menteri Negara Kependudukan /BKKBN, 1998).

Lansia adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan

kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti diri dan

mempertahankan setruktur dan fungsi normalnya sehimgga tidak dapat bertahan

terhadap infeksi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan

memperbaiki kerusakan yang diderita.

Dengan begitu Lansia secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap

infeksi dan akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural yang

Kelompok 3

Page 5: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

5

disebut sebagai penyakit degeneratif (seperti hipertensi, aterosklerosis, diabetes

militus,dan kanker).

Adanya yang menganalogikan menuanya Lansia seperti ausnya suku

cadangan suatu mesin yang bekerja sangat kompleks yang bagian-bagiannya

sangat komplek dan saling mempengaruhi.

Analisis tidak setuju dengan hal ini karena manusia mempunyai jiwa dan

budaya yang banyak mempengaruhi fisiknya.

2. 2 Teori Proses Penuaan

Ada beberapa teori dalam terjadinya proses penuaan menurut :

1. Teori Biologi, yaitu:

a. Seluler

Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu dan

kebanyakan sel-sel tubuh di program untuk membelah 50 kali. Jika sebuah sel

pada lansia dilepas dari tubuh da dibiakkan dilaboratorium, lalu diobservasi,

jumlah sel-sel yang akan membelah,jumlah sel yang akan membelah akan

terlihat sedikit.

b. Teori Genetik

Menurut teori ini manula telah di program secara genetic untuk species-

species tertentu. Tiap species mempunyai didalam nuclei (inti selnya) suatu

jam genetic yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu.

c. Sintesis Protein

Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada lansia.

Proses kehilangan elastisitas ini dihubungkan dengan adanya perubahan

kimia pada komponen protein dalam jaringan tersebut.

d. Sistem Imun

Kelompok 3

Page 6: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

6

Kemampuan sistem imun mengalami kemunduran pada masa penuaan

2. Teori Psikologis

a. Aktivitas atau Kegiatan

Seorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memelihara keaktifannya

setelah menua. Sense of integrity yang di bangun di masa mudanya tetap

terpelihara di masa tua.

b. Kepribadian berlanjut

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada usia lanjut.

Identity pada lansia yang sudah mantap memudahkan dalam memelihara

hubungan dengan masyarakat, melibatkan diri dengan masalah di masyarakat,

keluarga dan hubungan interpersonal.

c. Teori Pembebasan

Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran

individu dengan individu lainnya.

2. 3 Pendekatan Perawatan Gerontik

a. Pendekatan Fisik

Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian yaitu :

1. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa

bantuan orang lain.

2. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami

kelumpuhan atau sakit.

b. Pendekatan Psikis

Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan

pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat berperan sebagai

Kelompok 3

Page 7: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

7

supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung

rahasia pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.

c. Pendekatan Spiritual

Perawatan harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin

dalam hubungannya dengan tuhan atau agama yang dianutnya, terutama jika

klien dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.

2. 4 Permasalahan Pada Lansia

2.4.1 Permasalahan Umum

a. Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.

b. Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang

berusia lanjut kurang diperhatikan,dihargai dan dihormati.

c. Lahirnya kelompok masyarakat industri.

d. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan

lanjut usia.

e. Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan

kesejahteraan lansia.

2.4.2 Permasalahan Khusus

a. Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik

fisik,mental maupun sosial.

b. Rendahnya produktifitas kerja lansia.

c. Banyaknya lansia yang miskin,terlantar dan cacat

d. Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan

masyarakat individualistik.

e. Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat

mengganggu kesehatan fisik lansia.

Kelompok 3

Page 8: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

8

2. 5 Masalah Kesehatan Gerontik

Ada beragam masalah kesehatan yang selalu dijumpai pada lingkungan

lansia, yakni:

a. Masalah kehidupan seksual

Adanya anggapan bahwa semua ketertarikan seks pada lansia telah hilang

adalah mitos atau kesalahpahaman. (parke, 1990). Pada kenyataannya

hubungan seksual pada suami isri yang sudah menikah dapat berlanjut sampai

bertahun-tahun. Bahkan aktivitas ini dapat dilakukan pada saat klien sakit aau

mengalami ketidakmampuan dengan cara berimajinasi atau menyesuaikan diri

dengan pasangan masing-masing.

Hal ini dapat menjadi tanda bahwa maturitas dan kemesraan antara kedua

pasangan sepenuhnya normal. Ketertarikan terhadap hubungan intim dapat

terulang antara pasangan dalam membentuk ikatan fisik dan emosional secara

mendalam selama masih mampu melaksanakan.

b. Perubahan Prilaku

Pada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku diantaranya:

daya ingat menurun, pelupa, sering menarik diri, ada kecendrungan penurunan

merawat diri, timbulnya kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi,

lansia sering menyebabkan sensitivitas emosional seseorang yang akhinya

menjadi sumber banyak masalah.

c. Pembatasan fisik

Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran

terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan penurunan

pada peranan – peranan sosialnya.

Kelompok 3

Page 9: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

9

Hal ini mengakibatkan pula timbulnya ganggun di dalam hal mencukupi

kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantunan yang

memerlukan bantuan orang lain.

d. Palliative care

Pemberian obat pada lansia bersifat palliative care adalah obat tersebut

ditunjukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia. Fenomena

poli fermasi dapat menimbulkan masalah, yaitu adanya interaksi obat dan efek

samping obat. Sebagai contoh klien dengan gagal jantung dan edema mungkin

diobatai dengan dioksin dan diuretika.

Diuretik berfungsi untu mengurangi volume darah dan salah satu efek

sampingnya yaitu keracunan digosin. Klien yang sama mungkin mengalami

depresi sehingga diobati dengan antidepresan. Dan efek samping inilah yang

menyebaban ketidaknyaman lansia.

2. 6 Upaya Pelayanan Kesehatan Lansia

Upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi azas, pendekatan, dan

jenis pelayanan kesehatan yang diterima.

a. Azas

Menurut WHO (1991) adalah to Add life to the Years that Have Been

Added to life, dengan prinsip kemerdekaan (independence), partisipasi

(participation), perawatan (care), pemenuhan diri (self fulfillment), dan

kehormatan (dignity).

Azas yang dianut oleh Departemen Kesehatan RI adalah Add life to the

Years, Add Health to Life, and Add Years to Life, yaitu meningkatkan mutu

kehidupan lanjut usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang usia.

Kelompok 3

Page 10: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

10

b. Pendekatan

Menurut World Health Organization (1982), pendekatan yang digunakan

adalah sebagai berikut :

1. Menikmati hasil pembangunan (sharing the benefits of social

development)

2. Masing-masing lansia mempunyai keunikan (individuality of aging

persons)

3. Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal (nondependence)

4. Lansia turut memilih kebijakan (choice)

5. Memberikan perawatan di rumah (home care)

6. Pelayanan harus dicapai dengan mudah (accessibility)

7. Mendorong ikatan akrab antar kelompok/ antar generasi (engaging the

aging).

8. Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia (mobility)

9. Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya (productivity)

10. Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan lansia (self help care

and family care)

c. Jenis

Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya

kesehatan, yaitu Promotif, prevention, diagnosa dini dan pengobatan,

pembatasan kecacatan, serta pemulihan.

Ada beberapa program Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan

Lansia. Contoh upaya pemerintah di negara maju dalam meningkatkan

kesehatan masyarakatnya, diantaranya adanya medicare dan medicaid.

Kelompok 3

Page 11: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

11

Medicare adalah program asuransi social federal yang dirancang untu

menyediakan perawatan kesehatan bagi lansia yang memberikan jaminan

keamanan social.

Medicare dibagi 2 : bagian A asuransi rumah sakit dan B asuransi

medis. Semua pasien berhak atas bagian A, yang memberikan santunan

terbatas untuk perawatan rumah sakit dan perawatan di rumah pasca rumah

sakit dan kunjungan asuhan kesehatan yang tidak terbatas di rumah. Bagian B

merupakan program sukarela dengan penambhan sedikit premi perbulan,

bagian B menyantuni secara terbatas layanan rawat jalan medis dan

kunjungan dokter.

Layanan mayor yang tidak di santuni oleh ke dua bagian tersebut

termasuk asuhan keperwatan tidak terampil, asuhan keperawatan rumah yang

berkelanjutan obat-obat yang diresepkan, kaca mata dan perawatan gigi.

Medical membayar sekitar biyaya kesehatan lansia.

Medicaid adalah program kesehatan yang dibiayai oleh dana Negara

dan bantuan pemerintah bersangkutan. Program ini beredar antara satu

Negara dengan lainya dan hanya diperuntukan bagi orang tidak mampu.

Medicaid merupakan sumber utama dana masyarakat yang memberikan

asuhan keperawatan di rumah bagi lansia yang tidak mampu.

Program ini menjamin semua layanan medis dasar dan layanan medis

lain seperti obta-obatan, kaca mata dan perawatan gigi.

Adapun program kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia  yang

diperuntukkan khusunya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu

program pokok perawatan kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas

sasarannya adalah yang didalamnya ada keluarga  lansia.

Kelompok 3

Page 12: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

12

Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan

banyaknya keluarga yang berisiko tentunya menurut perawat memberikan

pelayanan pada keluarga secara professional.

Tuntutan ini tentunya membangun “ Indonesia Sehat 2010 “ yang

salah satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat

(JPKM). Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan yang baik dan

perhatian yang layak.

2.7 Pandangan Islam Tentang Lansia

Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra : 23-24

Artinya :

“Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain dia

dan hendaklah berbuat baik ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara

keduanya atau kedua-duanya sampai usia lanjut dalam pemeliharaan, maka

jangan sekali-sekali engkau mengatakan kepada ke duanya perkataan “Ah” dan

janganlah engkau membentak mereka dan ucapkanlah kepada keduanya

perkataan yang baik.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan

ucapkanlah “ wahai tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua

telah mendidik aku diwaktu kecil”.

Ayat ini membuktikan betapa besar perhatian yang harus kita berikan

kepada lansia. Secara biologis, penduduk lansia adalah penduduk yang telah

menjalani proses penuaan, dalam arti menurunnya daya tahan fisik yang ditandai

dengan semakin rentannya tubuh terhadap serangan berbagai penyakit yan dapat

menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena dengan bertambah tua usia

Kelompok 3

Page 13: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

13

seseorang, maka terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan serta

system organ sehingga membutuhkan perhatian dan perawatan yang cukup besar.

Dalam ayat Al Qur’an di atas telah dijelaskan bagaimana perlakuan yang

tepat terhadap lansia.

Kelompok 3

Page 14: Isi Makalah

Gerontik sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat & Upaya Peningkatan Kesehatan Lanjut Usia

14

BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Kesejahteraan penduduk usia lanjut karena kondisi fisik dan/atau

mentalnya tidak memungkinkan lagi untuk berperan dalam pembangunan, maka

lansia perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat.

Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah diantaranya

pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaan dan lainnya telah dikerjakan pada

berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia, kelompok lansia, keluarga,

Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW), Sarana pelayanan kesehatan tingkat dasar

(primer), tingkat pertama (sekunder), tingkat lanjutan, (tersier) untuk mengatasi

permasalahan yang terjadi pada lansia.

3. 2 Saran

Adapun saran kami:

a. Kepada pembaca , sekiranya apa yang kami susun dalam makalah ini bisa

diintegrasikan dengan tepat dalam bentuk praktek kehidupan nyata,serta bagi

pembca yang ingin mendalami materi dalam makalah ini bisa membaca

referensi lain yang lebih lengkap.

b. Mudah-mudahan kemistri antara dosen pembimbing dan mahasiswa bisa

tercipta dengan baik, sehingga proses perkuliahan bisa berlangsung dengan

baik seperti yang diharapkan.

Kelompok 3