44

IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

  • Upload
    ledung

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,
Page 2: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 20102

PDN/MJL/07/I/AGUSTUS/2010

PENGARAH

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri

Subagyo

PENANGGUNG JAWAB

Sekretaris Direktorat Jenderal

Perdagangan Dalam Negeri

Gunaryo

Redaktur

Lamtasim Dasustra

REDAKSI

Ronny S.M. Marpaung

KOORDINATOR PELAKSANA

A. Latif Lahdjie

Desain Grafi s

Rafi Alief

TATA LETAK

B. Jagat Setiawan

Diterbitkan Oleh :

DIREKTORAT JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERI

Gedung Utama Lt. 8,

Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5,

Jakarta 10110

email: [email protected]

HUMAS 62-3-1-MJL-10-10

Page 3: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

DISTRIBUSI> Koordinasi Lintas Kementerian Mampu Amankan Pasokan Bahan Pokok Nasional ....... 23

INFO SEMBAKO> Tekan Harga, Mendag Sidak ke Pasar Tradisional ......26

KOLOM ANDA> Inatrade Mudah, Cepat dan Tepat ...................... 32

POTENSI UMKM> Bisnis Kue Kering Tak ’Sekering’ Uang yang Didapat ............................ 34> Go International dengan Kebab Citarasa Asli Indonesia .............. 37

AGENDA> Mendag Lakukan Penjualan Langsung Beras Operasi Pasar Bulog .....................................40

DAFTAR ISI

Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI pada Agustus ini menorehkan sejarah baru dalam reformasi birokrasi. Kemendag meluncurkan program unggulan Layanan Online Inatrade (LOI), untuk proses perizinan perdagangan

luar negeri dan perdagangan dalam negeri. Melalui LOI proses perijinan menjadi lebih mudah, cepat dan tepat. Diharapkan kehadiran LOI mampu meningkatkan kinerja perdagangan nasional sehingga semakin berdaya saing dalam menghadapi persaingan global.

Sementara itu, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri melalui Direktorat Bina Pasar dan Distribusi terus melakukan pembinaan dan pengawasan kepada distributor dan pengecer pupuk. Upaya ini dimaksudkan agar penyediaan pupuk bersubsidi dari pemerintah dapat tepat sasaran dan tidak mengalami kebocoran dalam pendistribusiannya ke masyarakat petani. Dua berita tersebut kami sajikan dalam Liputan Utama Edisi kali ini.

Selain itu, dalam rubrik Info sembako kami sajikan upaya Kemendag dalam menekan kenaikan harga sembako jelang puasa hingga lebaran tahun ini. Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu beserta jajarannya memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan sembako bagi masyarakat. Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu pun melakukan inspeksi mendadak dan operasi pasar guna menekan kenaikan harga sembako.

Pada rubrik Topik Bahasan, kami sajikan bisnis waralaba nasional yang sesungguhnya memiliki daya saing, namun belum digarap secara maksimal. Sudah saatnya, daya saing waralaba nasional terus ditingkatkan.

Pada rubrik Berita Pasar kami sajikan tentang target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen busana muslim dunia pada 2020. Selamat membaca…

sejarah lan

u

iaan

DIHARAPKAN KEHADIRAN LOI MAMPU MENINGKATKAN

KINERJA PERDAGANGAN NASIONAL SEHINGGA

SEMAKIN BERDAYA SAING DALAM MENGHADAPI

PERSAINGAN GLOBAL.

TOPIK UTAMA> Pasar Sindu Sanur, Pasar Ramah dan Segar Penuh Harapan .......................................... 4> Kemandirian Pasar Thumburuni di Timur Indonesia ......7

LIPUTAN UTAMA> Layanan Online Inatrade Pacu Perdagangan Nasional .................................... 10> Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Awasi Pupuk Bersubsidi............................................ 14

TOPIK BAHASAN> Mendongkrak Daya Saing Waralaba Nasional ........ 17

BERITA PASAR> Wujudkan Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia 2020 ............................ 20

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 3

Pengantar Redaksi

Page 4: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Pasar Sindu Sanur, Pasar Ramah

Di tengah gempuran supermarket dan hypermart, pembenahan terhadap berbagai pasar tra-

di sional di Indonesia terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya dengan merevitalisasi pasar tradisional Sindu Sanur yang terletak di kota Denpasar, Bali. Revitalisasi pasar ini merupakan salah satu bentuk program yang terkait dengan pengembangan pembangunan Kota Denpasar. Dan upaya menghapus citra kurang baik yang melekat pada pasar tradisional tersebut sehingga layak untuk dikunjungi.

Keberadaan pasar tradisional Sindu Sa-nur, Denpasar, Bali yang menjadi pusat perdagangan berbasis tradisi sebenarnya telah digagas sejak tahun 1969. Keberadaan pasar yang berada tepat di tengah kota Denpasar itu, resmi dibuka untuk umum setelah direvitalisasi pada tanggal 4 Agustus 2010 oleh Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu didampingi Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, Walikota, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Sekda Denpasar A.AN Rai Iswara serta beberapa instansi terkait.

Bangunan pasar tradisional Sindu Sa nur ini berdiri di atas lahan seluas 5200 meter persegi dan sekurangnya menelan dana pembangunan sebesar Rp. 3,5 Milyar. Dana ini bersumber dari swadaya masyarakat dan Yayasan Pembangunan Sanur. Sebelum pembangunan dilaksanakan mereka terlebih dahulu mengadakan study

Pasar Sindu Sanur diharapkan menjadi ikon pasar tradisional di kota Denpasar Bali. Keberadannya tak hanya sekadar menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat, tapi juga mampu menarik wisatawan asing untuk berbelanja serta menjadi tempat berwisata belanja bersama keluarga dan kolega.

banding ke pasar tradisional modern Bumi Serpong Damai (BSD).

Pasar Sindu Sanur ini dikemas dengan menggunakan rancangan dan sentuhan pasar tradisional yang lebih modern, namun masih menjaga tradisi dan adat Bali. Kini, pasar Sindu tak hanya mampu menarik perhatian kalangan ibu rumah tangga untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari, namun juga mampu menarik perhatian kalangan anak muda sampai wisatawan asing untuk datang, dari sekedar berbelanja sampai menjadikannya sebagai tempat tujuan bersantai bersama keluarga dan kolega.

Konsep yang diterapkan oleh pengelola Pasar Sindu Sanur ini adalah, sebuah bentuk pasar tradisional dengan konsep pasar modern dengan atmosfir tradisi Bali, tentunya dengan suguhan utama menyediakan kebutuhan berbelanja sembako yang lengkap.

Di pasar ini masyarakat dapat merasakan suasana yang bersih dan nyaman, dan pengunjung seakan ingin berlama-lama berada di dalamnya, suasana pasar tradisional yang kumuh dengan aroma

tak sedap tak terjadi lagi di pasar Sindu Sanur ini.

Di sela-sela peresmian pasar Sindu Sanur, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan, revitalisasi terhadap pa-sar pasar tradisional selama ini telah sejalan dengan komitmen Kementerian Perdagangan RI. Demikian pula halnya dengan revitalisasi Pasar Sindu yang merupakan swadaya murni masyarakat setempat ini.

“Ini menandakan tingginya komitmen masyarakat Desa Sanur dan pengurus Yayasan Pembangunan Sanur dalam memprakarsasi revitalisasi pasar Sindu Sanur yang letaknya di Desa Sanur ini,” ujar Mendag Marie Elka Pangestu.

Berkaitan dengan penataaan, Mendag menilai penataan pasar ini sudah berstandar baik. Terlebih lokasi pasar ini tepat di kawasan objek wisata.  “Jika pasar ini sudah ditata dengan baik, sudah tentu wisatawan mancanegara akan tertarik untuk berkunjung dan mengenal lebih dekat apa saja yang ada di pasar tradisional tersebut,” tandas Mendag Marie Elka Pangestu.

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 20104

Topik Utama

Page 5: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

dan Segar Penuh Harapanyang diperuntukan untuk sampah organik, plastik dan sisa-sisa makanan pada setiap losnya.

Tak hanya itu, pengelola pasar juga menerapkan pengolahan limbah sampah dengan menggunakan sistem pengelolaan sebagaimana di dunia perhotelan modern, dimana semua hasil limbah sampah tadi akan diolah sedemikian rupa dan kemudian limbahnya digunakan untuk keperluan lainnya seperti menyiram tanaman.

“Penerapan pengolahan limbah ala hotel ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. Pemerintah berharap, nantinya

cara mengelola limbah sampah pasar seperti ini akan menjadi percontohan bagi pasar tradisional lainnya,” ucap Mendag Marie Elka Pangestu.

Seiring dengan adanya revitalisasi terhadap pasar tradisional, Mendag berharap nantinya pemahaman akan dikotomi antara pasar modern dan tradisional akan terhapuskan. Dengan demikian, ke depannya pasar tradisional akan berganti nama menjadi pasar ramah dan segar.

PASAR RAMAH DAN SEGAR

Mengenai penggunaan istilah pasar

Pasar Sindu Sanur ini memiliki bangunan utama seluas 3700 meter persegi, yang di dalamnya terdapat 150 los dan 78 toko, sementara lahan sisa seluas 1500 meter kubik digunakan sebagai lahan parkir.

Selain pasar pagi, nantinya pasar ini juga diperuntukkan sebagai pasar seni dan pasar senggol atau kuliner malam yang mampu menampung sekitar 50 unit pedagang. Yang akan menjual aneka kebutuhan sandang seperti pakaian, mainan anak-anak dan bermacam aneka sajian makanan yang tak hanya khas Bali, bahkan makanan luar negeri, seperti Chinese food, Eropa dan sebagainya.

Khusus penataan los, pengelola pasar membagi los menjadi 3 bagian, yaitu untuk los A akan dikhususkan bagi para pedagang yang menjual berbagai macam alat upacara keagamaan dan buah-buahan.

Untuk Los B diperuntukkan bagi pedagang yang menjual kebutuhan sembako serta jajanan kecil, khususnya panganan khas Bali. Sedangkan untuk los C khusus pedagang yang menjajakan daging-dagingan, serta berbagai kebutuhan yang dijual dengan jaminan Fresh.

Sampai saat ini, jumlah pedagang yang dapat ditampung oleh pasar Sindu Sanur mencapai 361 pedagang. Sebagian besar para pedagang merupakan masyarakat lokal. Dari jumlah para pedagang tersebut, setidaknya 150 pedagang dapat menempati los-los dan 78 pedagang menempati toko, serta sisanya adalah pedagang musiman.

PENGOLAHAN LIMBAH ALA HOTEL

Tuntutan akan kebersihan sebuah pasar tradisional saat ini sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bagi masyarakat. Namun kesan terhadap pasar yang kumuh dan tak nyaman nampaknya tidak akan terlihat lagi di pasar ini. Pasalnya, pihak pengelola memprioritaskan kebersihan di lingkungan pasar Sindu Sanur ini yaitu dengan menyediakan 3 set bak sampah

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 5

Topik Utama

Page 6: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

modern dan pasar tradisional, Mendag Marie Elka Pangestu mengharapkan, suatu saat tidak akan ada lagi dikotomi tentang pasar pasar modern dan pasar tradisional. Suatu saat pasar tradisional akan lebih dikenal dengan sebutan Pasar Ramah dan Segar. “Baru pertama kali ini kami gunakan istilah pasar ramah dan segar, mudah-mudahan kedepannya istilah ini lebih dapat sering digunakan,” tutur Mendag Marie Elka Pangestu.

Lebih lanjut mendag mengatakan, Pasar ramah dan segar mengandung makna, “ramah” berarti masyarakat dapat ber-inte raksi-saling tawar menawar barang dalam suasana yang ramah, dan “segar” me nunjukan bahwa masyarakat yang ber-jualan menyediakan bahan bahan pokok yang dijamin kesegarannya.

Pasar Sindu ini nantinya juga diarahkan untuk menampung dan menjual produk-produk hasil kreatifi tas masyarakat, karya tradisional masnyarakat Bali, khususnya dari kota Denpasar.

Mendag berpesan, agar pasar tradisional Sindu untuk mewajibkan menjual hasil-hasil karya tradisional, Sebab, keberadaan pasar Sindu sangat strategis dan punya peran penting dalam interaksi sosial maupun sebagai sebuah pasar wisata. Dengan menjadikannya sebagai salah satu obyek pariwisata tentu mendatangkan banyak manfaat, terutama terkait dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Olehkarenanya ibu menteri mengharapkan agar manajemen pengelolaan pasar Sindu benar-benar diperhatikan.

SANUR VILLAGE FESTIVAL

Selain meresmikan Pasar Sindu Sanur, Mendag Marie Elka Pangestu juga mem-buka ajang event tahunan berjuluk Sa-nur Village Festival (SVF). Festival yang diselenggarakan oleh Yayasan Pem ba-ngunan Sanur (YPS) ini bertujuan mening-katkan daya saing kawasan Sanur dan Bali sebagai destinasi wisata internasional.

Dalam acara Sanur Village Festival, pihak penyelenggara menampilkan semua potensi yang dimiliki Sanur, mulai dari seni, budaya, lingkungan, masyarakat dan berbagai produk yang ada dan layak

bersaing dengan destinasi wisata lainnya di dunia.

Festival yang mulai diadakan sejak tahun 2006 ini, diharapkan akan dapat men-dongkrak tingkat kunjungan wisatawan, baik domestik maupun asing. “Jika tahun lalu mampu menarik 15 ribu pengunjung wisatawan, tahun ini ditargetkan capai 20 ribu pengunjung, “ ujar Mendag Marie Elka Pangestu.

Jika dikaitkan dengan tujuan pariwisata, nantinya pasar Sindu Sanur akan menjadi identitas baru penggerak industri kreatif masyarakatnya yang bersinergis dengan industri pariwisata. Jadi, kehadiran pasar Sindu Sanur dipastikan akan menjadi po-tensi unggulan yang dapat menjadi mag-net bagi destinasi wisatawan asing untuk singgah ke Bali, khususnya desa Sanur.

Saat ini pemerintah memastikan untuk terus menjalankan program revitalisasi

pasar tradisional di tanah air. Dan dalam kaitan revitalisasi, tanggung jawab tak hanya dibebankan kepada pemerintah pusat dan daerah, namun juga sangat dibutuhkan peran serta elemen ma-syarakat agar secara bahu membahu terlibat di dalamnya. Terutama masalah penataan fi sik serta manajemen pasar tradisional agar dikelola dengan baik sehingga memiliki daya tarik dan mampu bersaing dengan swalayan-swalayan besar.

Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 13 ribu pasar tradisional. Pada tahun 2010 ini pemerintah menyediakan dana sebesar Rp.30 milyar untuk merevitalisasi 14 pasar. Jumlah dana ini memang jauh sedikit dibanding 2009 lalu sebesar Rp. 400 milyar. Namun, untuk tahun 2011 pemerintah berencana akan mengeluarkan dana sampai Rp. 150 milyar untuk program revitalisasi pasar.

(hmz/ berbagai sumber)

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 20106

Topik Utama

Page 7: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Kemandirian Pasar Thumburuni di Timur Indonesia

HISTORIS PASAR THUMBURUNI

Fakfak adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Papua Barat. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 38.474 km². Fak

fak merupakan sebuah kota yang cukup tua. Pertama kali ditemukan dan dibangun pada tahun 1908, kota ini kemudian ber-kembang pesat dan menjadi ibukota kabupaten Fak Fak.

Pasar Thumburuni adalah salah satu contoh dari hasil pembangunan kota Fak fak yang dijuluki sebagai “Kota Pala” ini. Beda dengan kebanyakan pasar tradisional, pasar yang dikelilingi perbukitan ini relatif nyaman dan tertata. Meski letaknya dekat terminal.

Pasar yang berada di Jl. Yos Sudarso ini, mulai dibangun sejak 2001 dengan mo dal awal Rp. 400 juta. Selama masa pembangunannya, tidak mendapat ban-tuan dana revitalisasi dari pemerintah pusat, namun hanya menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang termasuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Dan hingga rampung, pasar ini menelan biaya total Rp. 15 Milyar.

Sebuah usaha yang patut diapresiasi oleh daerah-daerah lain. Tidak harus selalu menanti bantuan dana revitalisasi pasar. Sebenarnya, tak sulit untuk membangun sebuah pasar yang representatif bagi masyarakat. Jika dibarengi niat dan ke-sungguhan untuk membangun kemajuan daerah.

Meski dilakukan secara mandiri oleh Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Fak fak, hasilnya sangat memuaskan. Hal itu membuktikan bahwa keseriusan dalam membangun daerah, khususnya fasilitas umum untuk masyarakat berjalan dengan baik. Pengelolaan anggaran dana yang ada pun dapat dimaksimalkan sesuai perencanaan pembangunan daerah bumi cendrawasih ini.

Pasar yang diresmikan oleh Bupati Fak fak, Wahidin Puarada, pada 2004 ini, pengelolaannya dilakukan pihak Pem-da, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Selain itu, kini menjadi salah satu pusat bisnis paling ramai di Kota Fakfak.

Konstruksi bangunan pasar yang berlantai empat, saat ini dihuni sekitar 601 pedagang. Dengan perincian sebagai berikut :

● Pedagang produk agribisnis berada d i lanta i dasar, sebanyak 392 orang.

● Pedagang pakaian jadi, pecah belah, elektronik, di lantai II dan III, sebanyak 129 orang.

● Pedagang makanan olahan, 30 orang (II dan III).

● Pedagang purna jual (termasuk Pedagang Kaki Lima), 50 orang (II dan III).

● Lantai IV difungsikan sebagai kantin.

Kemudian ada juga pedagang-pedagang yang berjualan di sekitar pasar/lamprakan maupun menggunakan gerobak. Akan tetapi, kebersihan pasar tetap terjaga karena para pedagang sudah berkomitmen untuk menjaga kebersihan serta kenyamanan pasar, sesuai dengan peraturan pasar yang berlaku.

Hal itu tentunya sudah sesuai dengan Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) 53/2008, yang meng ins-truksikan bahwa pasar itu harus bersih, zonasinya jelas antara produk segar dan olahan, atapnya tinggi, memiliki ventilasi yang baik, serta nyaman bagi konsumen.

Kerjasama dan kemandirian merupakan dua faktor penting dalam sejarah pembangunan Pasar Thumburuni. Pasar yang berdiri di lahan sekitar 1,5 hektar tersebut, saat ini menjadi kebanggaan serta andalan warga Fak fak dalam berbelanja.

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 7

Topik Utama

Page 8: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Selain itu, keberadaan pasar ini ikut memberikan kontribusi pada kemajuan pada perkembangan daerah setempat. Karena menjadi salah satu andalan untuk menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membantu penyerapan tenaga kerja lokal terutama bagi yang tidak mempunyai keahlian khusus.

KIAT SUKSES MENATA PASAR

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pasar modern dewasa ini, sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkembang di masyarakat kita. Tidak hanya di

kota metropolitan tetapi sudah merambah sampai kota kecil di tanah air. Sangat mudah menjumpai minimarket, supermarket bahkan hipermarket di sekitar tempat tinggal kita. Tempat-tempat tersebut menjanjikan tempat belanja yang nyaman dengan harga yang tidak kalah menariknya.

Oleh karena itu, eksistensi pasar tradisional harus terus dipercantik karena akan menjadi salah satu indikator paling nyata dalam kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah.

Perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup yang dipromosikan begitu hebat oleh berbagai

OLEH KARENA ITU, EKSISTENSI

PASAR TRADISIONAL HARUS TERUS DIPERCANTIK KARENA AKAN

MENJADI SALAH SATU INDIKATOR

PALING NYATA DALAM

KEGIATAN EKONOMI

MASYARAKAT DI SUATU WILAYAH.

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 20108

Topik Utama

Page 9: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

media telah membuat eksistensi pasar tradisional menjadi sedikit terusik. Namun, pasar tradisional ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing di tengah serbuan pasar modern dalam berbagai bentuknya.

Sebagai contoh, Pasar Thumburuni. Pasar yang berdiri megah di tepian Laut Hol Wagom ini, mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat sekitar maupun luar Fak fak. Kelengkapan barang dagangan yang dijual serta kenyamanan susasana pasar menjadi daya tariknya.

Sebelum pasar diresmikan penggunaannya, Pemda melalui Disperindag, terlebih dahulu melakukan inventarisasi calon pedagang atau pengguna pasar kelak. Kemudian, dilakukan pembagian untuk menentukan nama-nama yang berhak menempati meja batu dan los pasar yang tersedia dari lantai I , II, III.

Setelah diketahui nama-namanya, di-lanjutkan dengan arahan dan sosialisasi tentang hak dan kewajiban seorang pedagang, seperti hak memajang barang dagangan dan kewajiban membayar retribusi, menjaga kebersihan, keamanan dan kenyaman pasar. Kepala Disperindag Kabupaten Fak fak, Charles Kambu, mengungkapkan, untuk mewujudkan semua itu pihaknya berkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan

Umum (PU), Dinas Kebersihan, dan Badan Lingkungan Hidup terkait pemilahan sam-pah organik dan organik. ”Secara berkala, setiap Jum’at kami melakukan kerja bakti bersama pedagang”, tegasnya.

Hal itu dilakukan tak lain agar para pe-dagang tak hanya berperan sebagai peng guna pasar, akan tetapi turut aktif dalam menjaga kelangsungan ke-beradaan pasar. Rasa memiliki dan kesa-daran menjaga kebersihan pasar dari para pengunjung pun turut membantu menciptakan kondisi menyenangkan berada di pasar semi modern ini. Ke-berhasilan pengelolaan Pasar Thum-bu runi ini patut dicontoh pasar-pasar lainnya. Makanya tak heran jika salah satu upaya yang dilakukan tersebut, memberi andil untuk menghantarkan Kabupaten Fak fak meraih Piala Adipura selama tiga kali berturut-turut. (Eks)

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 9

Topik Utama

Page 10: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Layanan Online Inatrade Pacu Perdagangan Nasional

Tepatnya, Selasa, 10 Agustus 2010, menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Kementerian Perdagangan

(Kemendag) RI khususnya dan perdagangan nasional umumnya.

Pada hari itu, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, Sekjen Ardiansyah Par-man, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Subagyo, Kepala Bappebti Deddy Saleh dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Perdagangan dan Industri, Edy Putra Irawady secara bersama-sama melakukan penekanan tombol sebagai tanda dires-mikannya Layanan Online Inatrade (LOI) dalam dunia perdagangan nasional.

“Peluncuran pelayanan online Inatrade ini menjadi satu sejarah baru dalam reformasi birokrasi. Sepenuhnya layanan online Inatrade ini akan memberikan kemudahan, kecepatan dan ketepatan, tanpa harus melewati sistem birokrasi,” ujar Wamendag Mahendra Siregar.

Layanan online Inatrade merupakan sistem perijinan secara elektronik melalui internet (e-licencing). Dengan menggunakan Situs INATRADE, kalangan pengusaha dapat mengajukan perijinan secara online, dan

juga dapat melihat status proses perijinan manual yang diajukan oleh pemohon.

Selain itu, laporan realisasi yang harus disampaikan importir/eksportir dapat dikirim pula melalui INATRADE, sehingga importir/eksportir tidak perlu lagi datang ke Kemendag untuk menyampaikan hardcopy.

Kemendag berharap kehadiran situs Inatrade ini dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Dengan memasuki babak baru “single entry dan single exit point” diharapkan proses per-izinan, khususnya perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri, tidak

lagi dilakukan secara tatap muka antara pemohon dengan pejabat pemerintah.

“Melalui layanan online Inatrade ini, para pelaku usaha yang ingin mendaftarkan diri sebagai perusahaan ekspor dan im-por dapat mengajukan perizinan se-cara elektronik kepada Unit Pelayanan Perdagangan melalui internet,” ujar Wa-men dag Mahendra Siregar.

Kehadiran layanan online INATRADE tentu juga sangat menguntungkan bagi kalangan pengusaha. Pasalnya, pelaku usaha akan dimudahkan, karena kecepatan maupun ketepatan proses perijinan menjadi prioritas.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program unggulan Layanan Online Inatrade (LOI) pada Agustus 2010. LOI ini untuk proses perizinan perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri. Diharapkan, melalui LOI kinerja perdagangan nasional menjadi lebih terpacu dan lebih berdaya saing lagi dalam menghadapi persaingan global.

Kenyamanan, kemudahan, dan kecepatan pengurusan perizinan adalah bentuk pelayanan di UPP untuk para pelaku usaha

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201010

Liputan Utama

Page 11: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Layanan perijinan menjadi lebih cepat karena pendaftaran dapat dilakukan secara online. Layanan online jelas lebih cepat dibandingkan secara manual, sementara soal ketepatan juga tetap terjamin. Hal ini terjadi karena seluruh informasi tersedia dengan benar dan akurat pada web INATRADE, sehingga pelaku usaha dapat secara tepat mengajukan permohonan yang diperlukan.

“Dengan pelayanan perizinan secara online akan memperbaiki iklim usaha yang kondusif. Meningkatkan efi siensi dari pelaku usaha, dan dengan demikian daya saing kita akan membaik,” ujar Wamendag Mahendra Siregar.

Layanan ini juga memberikan kemudahan untuk melakukan pendaftaran dimana dan kapan saja melalui internet. Dengan disediakannya tracking dokumen, maka pelaku usaha dapat mengetahui apakah perijinan yang diajukan telah selesai atau sedang diproses.

CEPAT,TEPAT, MUDAH

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang didampingi Wamendag Mahendra Siregar dan Sekjen Ardiansyah Parman, dalam kesempatan jumpa pers terkait Peluncuran Layanan Online INATRDE mengatakan bahwa Inatrade sebagai salah satu pendukung sistem Indonesia National Single Window (NSW) diharapkan menjadi ujung tombak sistem pelayanan perizinan perdagangan terpadu dari seluruh lini yang terkait dengan perizinan perdagangan nasional yang modern.

Selain itu dengan dibukanya online Inatrade ini diharapkan dapat menghilangkan resiko data yang tidak akurat dalam layanan public.

“Sesuai dengan motto Inatrade, yakni “hadir melayani anda, cepat, tepat,

mudah” maka layanan online INATRADE ini memang dihadirkan untuk mempercepat, memudahkan dibarengi dengan ketepatan dalam proses perizinan perdagangan,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu.

Mendag Mari Elka Pangestu juga menje-laskan arti cepat, tepat dan mudah da-lam layanan online Inatrade ini. Cepat

karena pendaftaran dapat dilakukan secara online, waktu layanan menjadi lebih cepat dibandingkan secara manual, seperti tercantum dalam Service Level Arrangement (SLA) yang telah ditetapkan.

Tepat karena seluruh informasi tersedia dengan benar dan akurat pada web INATRADE sehingga pelaku usaha dapat secara tepat mengajukan permohonan yang diperlukan.

Mudah, karena layanan secara online dengan koneksi internet memberikan kemudahan untuk melakukan pendaftaran dimana dan kapan saja. Dengan disedia-kan nya tracking dokumen, maka pelaku usaha dapat mengetahui apakah perizinan yang diajukan telah selesai atau sedang diproses.

PERIZINAN 1 HARI

Hingga saat ini, terdapat 26 perizinan impor di sektor Perdagangan Luar Negeri dari 93 perizinan ekspor dan impor, serta 12 perizinan di sektor Perdagangan Dalam Negeri yang dapat diajukan secara online melalui INATRADE. Untuk tahun ini, ijin impor yang dapat dilakukan secara online akan bertambah menjadi 40 perijinan, hingga secara bertahap seluruh layanan perijinan dan non perijinan yang ditangani Kementerian Perdagangan dapat dilakukan secara online.

Jumlah perizinan perdagangan luar negeri akan ditingkatkan dari 26 izin pada 2009 menjadi 40 perizinan di 2010, 55 di tahun 2011, 70 di tahun 2012, 81 di tahun 2013, dan 93 perizinan di 2014.

“Diharapkan hingga tahun 2014, sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Kemen-terian Perdagangan, seluruh perizinan yang diterbitkan oleh Kemendag sudah dapat dilakukan secara online dan paperless, sehingga tidak ada lagi tatap muka antara pelaku usaha dengan pemroses perizinan,” ujar Mendag.

Selain itu Mendag Mari Elka Pangestu juga berharap layanan online INATRADE ini akan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia seperti halnya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).

Berkaitan dengan proses perijinan, Ke men dag pun akan mempercepat proses per izinan hingga hanya 1 satu hari pada tahun 2014 untuk perizinan perdagangan luar negeri (izin ekspor dan impor) dari saat ini bisa mencapai 8 hari.

Sementara untuk perizinan perdagangan dalam negeri masa pemberian izin akan dipersingkat dari 6 hari di tahun ini menjadi 2 hari pada tahun 2014. Untuk pelayanan perizinan online akan ditambah dari 12 perizinan online di 2010, menjadi 21 perizinan online di 2014.

Tekan tombol sirine bersama sebagai tanda diluncurkannya layanan Online Inatrade, Jakarta

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 11

Liputan Utama

Page 12: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Selain izin ekspor impor yang sudah bisa dilakukan secara online, perizinan untuk perdagangan dalam negeri juga sudah bisa dilakukan secara online. Perizinan perdagangan dalam negeri yang bisa dilakukan secara online ter sebut di antara-nya adalah Surat Izin Jasa Survey (SIUJS), Pedagang Gula Antar Pulau Terdaftar (PKAPT), dan Surat Permohonan Surat Izin Usaha Perda gangan Minuman Beralkohol (SIUP).

Sedangkan untuk perizinan di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Ko-moditi terdapat 8 jenis perizinan yang bisa dilakukan secara online yaitu izin usaha,

izin wakil pialang, sertifi kat pendaftaran, persetujuan sistem resi gudang dan lainnya.

HISTORIKAL INATRADE

Cikal bakal hadir dan diresmikannya laya-nan online Inatrade ini merupakan ke-lan jutan dari program Kemendag pada tahun tahun sebelumnya. Kementerian Perdagangan sebetulnya telah melakukan pengembangan sistem perijinan secara elektronik (e-licencing) bernama INATRADE ini pada tahun 2007.

Tepatnya, sistem INATRADE ini beroperasi sejak 17 Desember 2007, bersamaan

de ngan implementasi National Single Windows (NSW) Tahap I di Pelabuhan Tanjung Priok, dan sebanyak 15 perizinan diuji-cobakan dikirim ke portal NSW.

Dalam proses pengembangannya, maka untuk mendukung penggunaan INATRADE agar lebih optimal, Menteri Perdagangan Mari Elka pangestu akhirnya menerbitkan sejumlah peraturan, diantaranya:

(1) Permendag Republik Indonesia No.28/M-DAG/PER/6/2009 tentang Ketentuan Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INA-TRADE dalam Kerangka Indonesia National

Kepada Wamen Mahendra Siregar, petugas loket UPP menunjukan kecepatan dan keakurasian dalam mengakses dokumen pemohon

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201012

Liputan Utama

Page 13: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Single Window;

(2) Permendag Republik Indonesia No.30/M-DAG/PER/6/2009 tentang Jenis Perijinan Ekspor dan Impor, Prosedur Operasi Standar (Standard Operating Procedure) dan Tingkat Layanan (Service Level Arrangement) dengan Sistem Elektronika melalui INATRADE dalam Kerangka In-do nesia National Single Window; (3) Kepmendag Republik Indonesia No.934/M-DAG/KEP/6/2009 tentang pembentukan Tim Pengelola INATRADE;.

Kehadiran Permendag-Permendag ter-sebut ternyata berdampak signifikan

da lam kemajuan pelayanan perijinan. Sebelum diterbitkannya Permendag di atas, pelayanan perijinan secara elektronik hanya bisa dilakukan oleh Importir Jalur Prioritas (IJP) dan Importir Mitra Utama (MITA) Non-Prioritas. Namun kini seluruh importir telah mendapat akses.

Lalu, dalam uji-coba NSW ekspor di Pela-buhan Tanjung Perak pada Juli 2009, Kemendag telah mulai mengirimkan ke portal NSW sebanyak 5 ijin ekspor, yaitu Eksportir Terdaftar Rotan (ETR), Persetujuan Ekspor Rotan, Laporan Surveyor (LS) Ekspor Rotan, Persetujuan Ekspor Migas, dan Persetujuan Ekspor Skrap Logam.

Demi optimalisasi INATRADE, hingga kini Ke mendag bersama instansi terkait lainnya melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis penggunaan aplikasi sistem INATRADE se-cara terus-menerus, baik kepada dunia usa ha maupun kepada pejabat terkait di daerah.

INATRADE dapat diakses melalui Web Kementerian Perdagangan www.depdag.go.id dan Web INATRADE : http://inatrade.depdag.go.id. INATRADE dapat diakses melalui Web Kementerian Perdagangan www.depdag.go.id dan Web INATRADE : http://inatrade.depdag.go.id.

(mon/berbagai sumber)

Mari Elka Pangestu mengunjungi seluruh fasilitas yang tersedia di Unit Pelayanan Perdagangan

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 13

Liputan Utama

Page 14: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI ini

hingga kini tetap berkomitmen untuk melakukan pembinaan dan pengawasan kepada distributor dan pengecer pupuk. Mengingat, keberadaan pupuk di dalam negeri memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang program pembangunan perekonomian Indonesia.

Upaya Pemerintah dalam memberikan subsidi pupuk ini, dimaksudkan agar harga pupuk di tingkat petani dapat tetap terjangkau oleh petani, terutama petani kecil. Dengan harga pupuk bersubsidi yang terjangkau, maka akan dapat mendukung peningkatan produktivitas petani dan usaha taninya dalam menciptakan keta-

hanan pangan nasional.

Karena itu, berkaitan dengan pentingnya peranan distributor dan pengecer pupuk, khususnya bagi masyarakat petani, maka pada tanggal 2 Agustus 2010 Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Ditjen PDN Kemendag RI menyelenggarakan kegiatan Pembinaan, Pengawasan di Bidang Distri-busi Komoditi Pupuk Bersubsidi, di Hotel Grand Elite, Pekanbaru Provinsi Riau.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindag Provinsi Riau, H. Ayub Khan, SH, MSi diikuti sekitar 80 peserta terdiri dari Dinas Perindag Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, instansi terkait serta distributor dan pengecer binaan PT Pusri

dan Petrokimia Gresik di wilayah Riau.

Diharapkan dengan dilaksanakannya ke giatan ini dapat lebih meningkatkan pe mahaman atas kebijakan Peraturan Perundang-Undangan di bidang penga-daan dan penyaluran pupuk bersubsidi sehingga dapat lebih memacu kemampuan distributor dan pengecer pupuk dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-DAG/PER/2/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21/M-DAG/PER/6/2009 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian.

Adapun pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Kasubdit Hasil Industri dan Pertambangan Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Ditjen PDN, Drs. Suhanto, MM, Kepala UPT Perlindungan Tanaman

Direktorat Bina Pasar dan Distribusi

Awasi Pupuk BersubsidiDitjen Perdagangan Dalam Negeri melalui Direktorat Bina Pasar dan Distribusi terus melakukan pembinaan dan pengawasan kepada distributor dan pengecer pupuk. Upaya ini dimaksudkan agar penyediaan pupuk bersubsidi dari pemerintah dapat tepat sasaran dan tidak mengalami kebocoran dalam pendistribusiannya.

Kesuksesan petani dalam menggarap sawah, tetap tergantung dengan ketersediaanya pupuk

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201014

Liputan Utama

Page 15: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

KARENA BELUM EFEKTIFNYA

PENYALURAN PUPUK

BERSUBSIDI TERSEBUT,

MAKA PEME-RINTAH MELALUI

KEMENDAG RI BERHARAP PER-

ATURAN MENTERI PERDAGANGAN

NOMOR 07/M-DAG/PER/2/2009

DAPAT DIJALANKAN

SEBAIK-BAIKNYA OLEH SEMUA

PIHAK TERKAIT.

Pangan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Maryanto, MS, MM, serta Area Manager PT. Pusri Perwakilan Pemasaran Daerah Provinsi Riau, Taufan A Jalil dan Sales Supervisor PT. Petrokimia Gresik Wilayah Provinsi Riau, Anang Agus Riyanto.

PUPUK UNTUK PERTANIAN

Dalam acara pembinaan tersebut, diungkap tentang peranan sektor pertanian yang merupakan sektor yang memiliki peranan yang signifi kan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Selain sebagai sektor yang mampu menyediakan pangan bagi penduduk Indonesia, pertanian juga mampu menyerap sekitar 46,5 persen dari total angkatan kerja di Indonesia, dan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi GNP.

Karena itu, mengingat keberadaan pupuk yang amat penting dalam produksi pertanian, maka pemerintah harus mengatur tataniaga pupuk. Kebijakan pemerintah ini pun diimplementasikan melalui pemberian pupuk bersubsidi kepada masyarakat petani.

“Subsidi pupuk ini diharapkan dapat menekan biaya yang akan ditanggung petani dalam pengadaan pupuk. Dengan harga pupuk bersubsidi yang terjangkau, maka petani tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkannya. Selain itu, stabilitas harga pupuk dan ketahanan pangan nasional diharapkan dapat terjaga,” jelas Kasubdit

Hasil Industri dan Pertambangan Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Ditjen PDN, Drs. Suhanto, MM.

Subsidi pupuk ini pada umumnya disalurkan melalui perusahaan/lembaga yang menghasilkan dan menjual barang atau jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak, sehingga harga jualnya dapat lebih rendah dari pada harga pasarnya dan dapat terjangkau oleh masyarakat.

Sebelumnya, Direktur Bina Pasar dan Distribusi Kemendag RI, Jimmy Bella kerap mengingatkan agar semua pihak meningkatkan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi.

Karena itu, Pemerintah Daerah ha rus melakukan pengawasan ketat terhadap pen distribusian pupuk bersubsidi ke petani. Ini tang gung ja wab pemerintah daerah,” tandas Jimmy Bella.

DIATUR PERMENDAG

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian sangatlah besar. Karena itu, pemerintah melalui Kemendag RI pun berusaha maksimal untuk menunjang sektor pertanian tersebut. Salah satunya adalah dengan di-keluarkannya Peraturan Menteri Per dagangan Nomor 07/M-DAG/PER/2/2009 yang memuat tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian. yang harus memenuhi prinsip 6 (enam) tepat, yakni tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, dan mutu.

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 15

Liputan Utama

Page 16: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

“Namun sayangnya, kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa sistem pendistribusian pupuk yang diterapkan selama ini dinilai masih belum cukup efektif dalam upaya memenuhi enam azas tepat yang menjadi target pemerintah,” ujar Direktur Bina Pasar dan Distribusi Kemendag RI, Jimmy Bella.

Ada beberapa hal yang diduga sebagai penyebab terjadi pendistribusian pupuk tidak sesuai dengan rencana. Masalah iklim atau cuaca yang berubah-ubah kerap menjadi salah satu faktor yang membuat pendistribusian pupuk mengalami kendala.

Selain itu, pemakaian pupuk urea di ting kat petani melebihi dosis anjuran. Dalam perhitungan subsidi pupuk, do-sis pemupukan urea yang dianjurkan pe-merintah hanya sebanyak 250 kg/ha, akan tetapi dalam prakteknya banyak petani menggunakan pupuk jenis ini berkisar 350-500 kg/ha.

“Karena belum efektifnya penyaluran pupuk bersubsidi tersebut, maka Peme-rintah melalui Kemendag RI berharap Per aturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-DAG/PER/2/2009 dapat dijalankan sebaik-baiknya oleh semua pihak terkait,” tandas Jimmy Bella.

Apabila Pengecer tidak dapat melaksa na-kan penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka Distributor berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Pertanian setempat. Untuk jangka waktu tertentu, distributor da pat melakukan penyaluran Pupuk Ber sub sidi langsung kepada Petani dan/atau Kelompok Tani di wilayah tang gung jawabnya dengan harga tidak melam paui harga eceran tertinggi (HET).

Pengecer juga wajib melaksanakan pe-nyaluran Pupuk Bersubsidi sesuai dengan ketentuan Distributor berdasarkan prinsip 6 (enam) tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, dan mutu di Lini IV kepada Petani dan/atau Kelompok Tani.

CAPAI 80 PERSEN

Berkaitan dengan penyaluran pupuk ber subsidi ini, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan bah-

wa realisasi pendistribusian pupuk ber-subsidi, baik urea dan non-urea hing ga juni lalu telah mencapai sekitar 80 per-sen dari alokasi yang ditetapkan Menteri Pertanian.

“Alokasi subsidi pupuk urea sebanyak 2.6 juta ton. Dan, realisasinya sudah terserap 1,858 Juta ton atau 72 persen dari alokasi. Penyaluran pupuk bersubsidi tahun ini rela tive berjalan dengan baik. Tahun ini, dengan diterapkannya sistem distribusi tertutup ternyata mampu menekan ter ja-dinya kebocoran penyaluran pupuk ber-subsidi,” jelas Mendag.

Saat ini, stok pupuk nasional dalam kea-daan surplus sekitar 600.000 ton sehingga

dijamin tidak ada kelangkaan pupuk. Dan, sepanjang tahun 2010, pemerintah memberikan space tambahan pupuk bersubsidi antara 30% sampai 40% sebagai antisipasi dampak perubahan iklim dan meningkatnya luas tanam.

Langkah ini sebagai upaya menjaga am-bang batas aman permintaan pupuk nasional. Tambahan alokasi pupuk ber-subsidi tersebut dilakukan pemerintah untuk memastikan ketersediaan pu-puk aman dan menjaga kebutuhan saat terjadi peningkatan luas tanam.“De ngan tambahan pupuk tersebut, diha-rapkan tidak ada lagi kelangkaan pupuk,” ujar Mendag.

(mon/berbagai sumber)

Mengahadapi cuaca yang tak menentu, pengadaan pupuk dan bibit unggul padi menjadi signifi kan

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201016

Liputan Utama

Page 17: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Mendongkrak Daya SaingWaralaba Nasional

Seperti halnya usaha kecil menengah yang lain, bisnis waralaba dapat menjadi salah satu andalan roda

perekoniman nasional. Apalagi dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta, merupakan pangsa pasar yang sangat potensial untuk perkembangan bisnis ini.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam satu kesempatan mengatakan bahwa hingga kini masih banyak bidang usaha waralaba di tanah air yang belum digarap secara optimal. Padahal pertumbuhan waralaba nasional ini sangat dimungkinan dan dapat memberikan sumbangan dalam penyedian tenaga kerja di Tanah Air.

Menurut data yang dihimpun, jumlah pekerja yang terlibat dalam industri ini pada tahun 2009 mencapai sekitar 610 ribu orang atau naik 16.5% dibandingkan dengan tahun 2008 yang jumlah pekerjanya mencapai 523 ribu orang. Diperkirakan, sampai akhir tahun 2010, jumlah pekerja di industri ini melonjak hingga 18% atau mencapai sekitar 719 ribu orang.

“Di beberapa negara bisnis waralaba

saat ini dipacu karena dapat membuka lapangan kerja bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Bisnis ini sangat kebal dengan badai krisis perekonomian karena tidak mengandalkan pada investasi tertentu dan lebih mandiri,” ujar Mendag, Mari Elka Pangestu.

Pernyataan senada juga di tegaskan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan RI, Subagyo. Dirjen PDN Subagyo menilai bisnis ini bisa dijadikan salah satu pilar perekonomian nasional. Karena itu, Pemerintah me la lui Kemendag berupaya untuk mengem-bangkan dan meningkatkan daya saing waralaba ini.

“Pemerintah melalui Kemendag telah memiliki program stimulus kepada pebisnis waralaba. Program stimulus itu dengan memberikan pelatihan manajemen dan pameran dalam negeri,” ujar Dirjen PDN.

Menurut Dirjen, penyelenggaraan pela-tihan dan penyertaan pelaku UKM dalam pameran waralaba diharapkan dapat meningkatkan kemampuan usaha mereka,

serta menghubungkan dengan pewaralaba dan pelaku usaha yang lain.

“Melalui pameran, diharapkan pelaku usaha kecil termasuk waralaba nantinya memiliki daya saing tinggi. Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan waralaba guna meningkatkan pertumbuhan perkonomian nasional,” kata Dirjen PDN.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar dalam sebuah pameran waralaba beberapa waktu lalu menilai, diperkirakan pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia relatif lambat pada tahun 2010 ini.

“Diperkirakan pertumbuhannya ha nya sekitar tiga persen. Lambatnya pertum-buhan ini karena kemampuan pa ra pelaku usaha di Indonesia relative ma sih rendah. Unsur kewira usahaan masih kurang,” ujarnya.

Karena itu, Anang mengingatkan, hen-daknya pelaku usaha waralaba nasional terus berusaha meningkatkan kapasitasnya dengan mempelajari kiat bisnis dalam

Waralaba bisa dibilang salah satu bisnis yang tahan krisis. Bisnis ini dapat menjadi alternatif pengembangan usaha dan akses pasar dalam kaitan distribusi produk secara efi sien. Bisnis ini, disamping mampu memberikan keuntungan bagi investornya juga mampu memberi sumbangan terhadap pertumbuhan perekonomian skala nasional. Olehkarenanya sudah saatnya, daya saing waralaba nasional harus dan terus ditingkatkan!

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 17

Topik Bahasan

Page 18: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

membangun usaha waralaba yang mapan dan mampu bersaing dengan waralaba asing. Dengan manajemen bisnis yang professional, maka waralaba dapat berta-han dan berkembang sebagaimana yang diharapkan. Selama ini, waralaba yang berguguran ditengarai karena manajemen bisnis yang kurang professional.

Saat ini gerai yang dimiliki perusahaan waralaba mencapai 4.100, dari 1.800 wara laba secara nasional. Dari seluruh franchise di Indonesia baik milik lokal maupun asing, yang berbentuk franchise dan business opportunity diperkirakan omset penjualannya sampai akhir tahun 2010 sebesar Rp 114,64 triliun. Jumlah tersebut naik 20% dari perolehan tahun 2009 sebesar Rp 95 triliun.

Tren peningkatan omset bisnis franchise sedikit terlihat dari tahun 2008, dimana pada tahun tersebut peroleh omset se be sar Rp 81 triliun dan meningkat 18 % pada tahun 2009

menjadi Rp 95 triliun. Dengan demikian, rata-rata pertumbuhan sepanjang tahun 2008-2010 adalah sebesar 19% per tahun. Dalam riset ini semua industri franchise dikelompokkan ke dalam 8 kelompok be-sar, yaitu F&B (Food & Beverage), Retail Minimarket, Broker Property, Kurir/ekspedisi, Pendidikan, Kecantikan dan Kesehatan, Fashion & Accessories dan Automotive.

Dari 8 kelompok di atas, yang terbesar market sharenya adalah F&B, yang di ta hun 2010 nilainya di perkirakan akan mencapai Rp 42.6 Triliun. Peringkat kedua diraih re-tail minimarket, de ngan Rp 26.5 Tri liun, diikuti oleh broker property de ngan Rp 19.8 Triliun. Posisi keempat dan kelima diduduki jasa kurir/ekspedisi (Rp 7.9 Triliun) dan pendidikan (Rp 6.4 Triliun).

DUKUNGAN PEMERINTAH

Menyikapi perkembangan bisnis waralaba di tanah air tersebut, Pemerintah melalui

Kemendag RI terus melakukan dukungan penuh terhadap bisnis ini. Dalam pameran International Franchise License and Busi-ness Concept Expo dan Conference (IFRA 2010) di Jakarta, Juni lalu, Dirjen PDN Ke men terian Perdagangan RI, Subagyo me nyebutkan bahwa pemerintah hingga kini terus mendorong pertumbuhan wa-ra laba nasional guna meningkatkan per-ekonomian nasional dan mengurangi angka kemiskinan.

Komitmen pemerintah tersebut pun dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.42 tahun 2007 serta Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No-mor 31 Tahun 2007 tentang waralaba. Per aturan Pemerintah ini diharapkan da-pat memberikan kepastian berusaha dan kepastian hukum bagi Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba dalam memasarkan produknya.

Dalam PP No.42 ini juga disebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan pembinaan usaha dengan Waralaba di seluruh Indo-nesia, pengusaha nasional terutama pe-ngusaha kecil dan menengah didorong untuk tumbuh sebagai penyedia Waralaba nasional yang handal, dan mempunyai daya saing di dalam negeri maupun luar negeri, khususnya dalam rangka me-masarkan produk dalam negeri.

Artinya, Pemerintah memandang perlu mengetahui legalitas dan bonafi ditas usaha Pemberi Waralaba baik dari luar negeri dan

Ayam Bakar Mas Mono didirikan Achmad Pramono, sudah memiliki 16 geray dan telah mengukuhkan menjadi usaha franchise

Layanan yang prima, inovatif dan familiar menjadi konsep yang diandalkan Mas Mono

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201018

Topik Bahasan

Page 19: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

dalam negeri guna menciptakan transparansi informasi usaha yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh usaha nasional dalam memasarkan barang dan/atau jasa dengan Waralaba.

“Dukungan pemerintah tersebut hendaknya juga dibarengi oleh para pelaku usaha waralaba dalam memberikan pelayanan. Pewaralaba hendaknya tidak sekadar mampu menghasilkan barang secara efi sien, tetapi harus mampu berpikir kreatif dalam mengemas produk agar memberikan nilai tambah bagi konsumen,” ujar Dirjen PDN Subagyo.

WAJIB LABEL

Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, diharapkan juga mampu mendongkrak pertumbuhan waralaba nasional melalui labelisasi. Namun sayangnya, dari aspek manajerial banyak waralaba nasional yang belum memenuhi PP No. 42 Tahun 2007, terutama aspek keharusan adanya label. Waralaba pemasang label “halal”, “100% halal” pada produknya banyak yang belum mendapat sertifi kat halal.

Tentu saja hal seperti itu bertentangan dengan Undang-Undang (UU) No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan, UU No. 9/1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan PP No. 69 tentang Label dan Iklan Pangan. Jika bisnis waralaba tanpa labelisasi, tentu saja ini akan menggerus kepercayaan konsumen. Akhirnya, daya saing waralaba nasional menurun.

Direktur Direktorat Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan, Kementerian Perdagangan, Dede

Hidayat pada sosialisasi pengembangan waralaba di Manado beberapa waktu lalu mengatakan Kementerian Perdagangan akan menertibkan perusahaan yang menjalankan usaha waralaba tetapi tidak lagi memenuhi kriteria sebagaimana ketentuan yang berlaku.

“Sebetulnya, untuk mendapatkan sertifikasi halal relative mudah dan dapat diusahakan. Sudah banyak waralaba asing yang bersertifi kasi halal. Dengan ketulusan niat untuk menghargai konsumen, kesungguhan, dan kerja keras, waralaba pangan nasional juga pasti mampu memperoleh sertifi kat halal,” ujar Dede Hidayat.

Memang, banyak keuntungan dalam sertifi kasi ini bagi pewaralaba. Pertama, menanamkan rasa tanggung jawab pada produsen untuk selalu berproduksi secara halal. Kedua, meningkatkan keamanan dan ketenteraman batin konsumen. Ketiga, menjadi selling point yang memberikan nilai tambah dan prospek untuk membuka pasar baru baik di dalam maupun luar negeri.

Inilah harapan pelaku waralaba dan konsumen. Selayaknya pe bis nis waralaba nasional segera me-labelisasikan usahanya. Hal ini, untuk menjaga kesetiaan konsumen, agar tak pin dah ke waralaba asing yang sudah konsisten melaksanakan ja mi-nan mutu dan ja minan halal. Na mun, semua ini ber pulang pada ke sungguhan dan ketulusan niat pelaku waralaba nasional. Semoga saja, mereka me nyadari be tapa pentingnya labelisasi bagi perkembangan usahanya itu.

(mon/berbagai sumber)

PEWARALABA HENDAKNYA

TIDAK SEKADAR MAMPU

MENGHASILKAN BARANG SECARA EFISIEN, TETAPI HARUS MAMPU

BERPIKIR KREATIF DALAM

MENGEMAS PRODUK AGAR MEMBERIKAN NILAI TAMBAH

BAGI KONSUMEN.

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 19

Topik Bahasan

Page 20: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

MELIRIK POTENSI BUSANA MUSLIM INDONESIA

Mayoritas masyarakat Indonesia adalah pemeluk agama Islam. Dan sekitar 25 persen dari seluruh umat muslim di dunia berasal dari Indonesia.

Dengan demi kian betapa banyak dan besarnya potensi yang terkandung di dalamnya. Tak heran, perkembangan industri kreatif yang berhu bungan dengan gaya hidup Islami terus berkembang.

Industri busana muslim misalnya, ber gerak menjadi industri garmen yang paling menjanjikan dan telah membentuk pasar tersendiri. Saat ini terjadi perubahan paradigma masyarakat terhadap busana muslim. Busana muslim ini tak lagi dipan-dang sebagai identitas yang eksklusif, namun telah menjadi lebih terbuka bagi semua kelompok muslim di Indonesia.

Busana muslim tak lagi dianggap norak dan terbelakang. Dengan berbagai macam ekplorasi desain dan mode, busa na kebanggaan umat Islam itu mulai menggebrak perdagangan fashion dunia.

Bahkan sebuah pusat studi mengenai busana, French Fashion University Es mond, Dubai, me ng-ungkapkan, bahwa busana muslim kini meru pakan salah satu ikon dalam bisnis fashion global.

Menurut direktur lembaga tersebut, Tamara Hostal, transaksi global busana muslim setiap tahun mencapai 96 miliar dolar AS. Saat ini, kita melihat betapa busana yang berakar dari tradisi

Wujudkan Indonesiasebagai Kiblat Fesyen Menurut data Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), saat ini jumlah ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia bernilai USD 10 miliar. Jika kita fokus mendorong produk busana Muslim untuk berkembang, 10 tahun lagi bisa men capai USD 40 miliar. Nilai ini akan terus bertambah karena dipacu oleh peningkatan permintaan dari pasar Eropa mau pun global yang mencapai 96 miliar dolar AS per tahun.

Arab itu mewarnai jalanan di Eropa.

Hal ini, dinilainya, tidak terlepas dari kebangkitan kelas menengah muslim dunia. Daya beli mereka yang kuat juga menjadikan pasar busana muslim menjadi semakin terbuka. Secara tak langsung mereka telah menciptakan pasar busana muslim ke seluruh dunia.

Kesadaran akan Islam di kelas menengah, juga men-jadikan banyak kalangan mencoba menyesuaikan

NDONESIA

ah pemeluk dari seluruh i Indonesia. esarnya

eran, ngan g.

k

si Islam unia.

ana, e ng-akan

mara tiap kita

adisi

Ara

Halkelayangmenmerke s

Keja

Para model cantik yang melenggok di catewalk IIFF mengenakan busana muslim karya perancang Indonesia yang reputasinya sudah mendunia

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201020

Berita Pasar

Page 21: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Muslim Dunia 2020omzet perdagangan busana muslim di Eropa bisa mencapai 1,5 miliar dolar AS per tahun.

Tak hanya dari sisi pasar, model atau desain busana muslim saat ini juga berkembang sangat maju. Sebut saja desainer tenar, seperti Hermes dan Gucci, mereka kini juga mencoba masuk pasar busana muslim dengan menciptakan produk kerudung dan lainnya.

Menurut Direktur Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), Gilarsi Wahju Setijono, “Di Indonesia setiap tahunnya mengalami tren peningkatan dari segi penjualan.” Contoh kecil saja, pemakai kerudung yang kian hari bertambah.

Secara otomatis, nilai penjualannya pun akan meningkat.

Sesungguhnya banyak sekali peluang bisnis yang dimiliki bangsa Indonesia. Dan salah

satu porsi yang paling memungkinkan untuk dikembangkan adalah industri fashion, khususnya busana muslim. “Kalau menyejajarkan industri fashion kita dengan London, Milan, Paris, atau New York, tentu kita tertinggal. Namun dari segi potensi dan kualitas kita tidak kalah bagusnya.” jelas Gilarsi yang juga memiliki rumah mode Shafi ra ini.

Sebagai contoh, cita-cita menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim

dunia bukan semata-mata untuk gaya, tetapi untuk menjadikan potensi fashion Indonesia agar bisa membanggakan seluruh dunia.

Pencanangan ”Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia” pada (13/08), di-tandai dengan pembukaan pameran busana Muslim bertema ”Indonesia Islamic Fashion Fair” (IIFF) yang berlang-sung pada awal bulan September 2010 di Plaza Indonesia Jakarta.

”Saya berharap Indonesia dapat me wu-judkan misi tersebut, industri fesyen ini bila dibuat lebih kreatif produknya dapat

Secara otommeningkat.

Sesunggyang d

satuuntfasmeLokidj

d

s

PeFet

”Sjubil

gaya hidup modern dengan tradisi Islam. Ini menjadi rangsangan tersendiri bagi tumbuhnya perdagangan busana muslim di ranah global.

Tak hanya di negara yang mayoritas pen duduknya muslim, pertumbuhan pasar busana muslim juga terjadi di Eropa. Contohnya, di Inggris terdapat sekitar 1,5 juta muslim. Dengan jumlah itu, diperkirakan transaksi busana muslim bisa mencapai 150 juta dolar AS dalam setahun. Dan dengan total umat Islam sebanyak 16 juta jiwa,

Digelarnya IIFF, bisa menjadi barometer dari potensi Indonesia menjadi kiblatnya fesyen busana muslim dunia

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 21

Berita Pasar

Page 22: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

memasuki pasar global sehingga mampu bersaing dengan produk dari negara lain,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edy Putra Irawady, di sela-sela peresmian acara.

Sejak 2009, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sudah intens men-dorong kegiatan ini dengan berbagai cara, salah satunya memfasilitasi kebutuhan para desainer dengan produsennya sehingga mereka dapat terus berinovasi lagi.

Indonesia berpotensi dalam meningkatkan perekonomian industri karena memiliki keanekaragaman budaya. Dan tentunya, Indonesia harus mampu meningkatkan ekspornya dengan menjadi pencipta ’brand’ agar dapat memajukan industri kecil yang ada.

Ketika industri busana muslim Indonesia sudah maju dan tertata, otomatis permin-taan pun akan meningkat. Artinya, akan semakin banyak dibutuhkan tenaga ker ja. Selain itu, akan banyak juga yang ber kunjung ke Indonesia untuk melihat dan membeli busana muslim, sehingga akan berdampak pada pemasukan devisa negara.

Jadi wacana menjadikan Indonesia sebagai pusat busana muslim di dunia bukan sesuatu mimpi yang begitu jauh untuk dijangkau. Pasalnya, jika para pemain industri mode, pemerintah, dan swasta saling bekerja sama, maka hal ini bisa segera terwujud.

OMSET BUSANA MUSLIM MENINGKAT

Kebiasaan masyarakat yang meng identik-kan Lebaran dengan segala hal yang serba baru seperti baju, sepatu, membuat tingkat konsumsi meroket tajam. Hal tersebut, tentu menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan jika kita bisa menangkap peluang itu.

Satu di antara sekian banyak bisnis yang meraup keuntungan besar di bulan rama-dhan adalah usaha penjualan busana muslim. Pengelola Butik Shafi ra, jaringan ritel busana muslim yang memiliki se kitar 24 cabang di kota-kota besar di Indo nesia, mengaku kebanjiran pesanan dari pe-langgan sejak sepuluh hari sebelum puasa.

Di setiap gerai Butik Shafi ra, disuplai 400 unit busana siap pakai setiap minggu. De-ngan jumlah tersebut, selalu habis terjual.

Komisaris Utama Shafira Corporation (ShafCo), Feny Mustafa yang sekaligus sebagai perancang busana muslim me-ngatakan, ShafCo menargetkan penjualan produk Zoya (brand Shafi ra), kerudung instan dan busana, untuk pasar menengah ke bawah tumbuh 20%, dibanding tahun lalu. Dan biasanya penjualan produk me-ningkat pada bulan sebelum dan sesudah Ramadhan.

Produk bermerek Zoya yang merupakan perubahan nama dari Rumah Kerudung Lamara, terdiri dari 70% kerudung dan 30% busana dengan target pasar kelas menengah bawah. Perbedaan produk

jilbabnya dengan produk lainnya yang banyak beredar di pasaran, terletak pada bahan dan desain jilbab yang sederhana dan nyaman dipakai.

Seiring dengan peningkatan permintaan, variasi produknya juga bertambah dari jilbab, berkembang pada busana, dan aksesories busana muslim.

BUSANA MUSLIM INDONESIA MEMUKAU WORLD EXPO

Sekitar 40 busana muslim karya para pe ran-cang Indonesia memukau para pe ngunjung “World Expo” di Shanghai, China, sehingga tidak berlebihan jika Indonesia ingin menjadi kiblat mode busana muslim dunia.

Sambutan positif masyarakat internasional terhadap busana muslim Indonesia selama ini memang tinggi dalam setiap acara peragaan busana. Keunikan ragam dan warna busana muslim buatan Indonesia mampu memadukan unsur etnik, elegan, dan modern, dalam satu garis rancang. Hal itu membuat busana muslim dapat tampil universal dan menarik siapa saja yang melihatnya.

Di ajang World Expo di Shanghai, China, IIFC bersama delapan perancang busana muslim tanah air yaitu Dian Pelangi, Nunik Mawardi, Merry Pramono, Jeny Tjahyawati, Irna Mutiara, Malik Moestaram, Shafi ra dan Hanny Hananto, melakukan pagelaran mode dan pameran di Paviliun Indonesia, pada 17 - 20 Agustus 2010.

Busana yang dipamerkan, mampu memikat para pengunjung yang sebagian besar tidak berasal dari negara muslim. Kenyataan itu, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi delegasi IIFC yang aktif mengkampanyekan pentingnya Indonesia menjadi kiblat mode busana muslim di dunia tersebut.

Dengan upaya ini, diharapkan akan mem-berikan dampak positif bagi per ekonomian dalam negeri. Selain memberi nilai tambah bagi kualitas daya saing industri kreatif dan tekstil Indonesia, tentu juga akan berkontribusi terhadap upaya mengurangi angka pengangguran serta upaya me-ngem bangkan kualitas sumber daya ma-nusia dalam kaitan pengembangan industri kreatif di tanah air. (eks)

Acara pembukaan Indonesia Islamic Fashion Fair(IIFF 2010) pada Selasa (03/08/10) di Plaza Indonesia, Jakarta

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201022

Berita Pasar

Page 23: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Koordinasi Lintas Kementerian Mampu Amankan Pasokan Bahan Pokok Nasional

Kementerian Perdagangan (Kemen-dag) mengemukakan bahwa ke-bu tuhan pasokan bahan pokok na-

sional tidak ada masalah menjelang hari raya Idul Fitri.

”Persiapan menjelang lebaran, dari segi stok tidak ada kekurangan, karena telah ada antisipasi dari jauh hari dengan pro-dusen, pedagang, maupun distributor

guna menjaga ketersediaan bahan pokok dimanapun,” jelas Mari Elka Pangestu.

Setiap menjelang lebaran pemerintah mempunyai pola tahunan dalam meng-antisipasi ketersediaan stok kebutuhan konsumsi. Dimana distributor di luar Pulau Jawa menyimpan stok lebih pada momen lebaran. Penyimpanan stok oleh distributor tersebut, dilakukan karena hal yang biasa

terjadi pada saat lebaran, yaitu terjadi peningkatan permintaan sebesar 10-20 persen.

Selain itu, kondisi cuaca yang tidak me-nentu menyebabkan jalur distribusi ba-rang sedikit terganggu. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geo fi sika (BMKG), diperkirakan terjadi La Nina moderate yang cukup kuat (musim kemarau yang basah), curah hujan yang tinggi sampai dengan akhir tahun dan awal Januari 2011.

Sebanyak 105 wilayah di Indonesia akan memasuki musim hujan lebih awal dengan tingkat curah hujan yang tinggi (di atas

Pada saat jelang lebaran, Kementerian Perdagangan terus mene-rus melakukan komunikasi secara intensif dengan Kementerian Perhubungan, Pekerjaan Umum, pihak kepolisian dan instansi ter-kait lainnya melalui berbagai pertemuan dan koordinasi di ting kat Kementerian Perekonomian demi kelancaran jalur distribusi.

Petugas Kepolisian Lalulintas, mengamankan arus distribusi dijalur pantura dari efek pasar muntah, Brebes Jateng

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 23

Distribusi

Page 24: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

normal), sehingga bahan kebutuhan pokok dari hasil pertanian diperkirakan sebelumnya masih akan fl uktuatif pada Agustus 2010. Namun, setidaknya untuk 2-3 bulan ke depan diharapkan harga-harga komoditas tersebut sudah kembali normal.

Untuk mengamankan arus distribusi barang, Administrator Pelabuhan (Adpel) & Kepala Wilayah Kantor Pelaksana Pelabuhan (Kakanpel) di Pelabuhan telah melakukan koordinasi di daerah, terkait distribusi bahan kebutuhan pokok melalui kapal laut dan Pelayaran Rakyat (Pelra). Untuk angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) telah dilakukan koordinasi dengan Pertamina melalui posko angkutan.

Kemudian, pengaturan lalu lintas dan angkutan barang selama Idul Fitri 2010, telah diatur melalui SK 256/2010 dan telah dikoordinasikan dengan kepolisian setempat yakni mulai H-4 kontainer dan truk gandeng dilarang beroperasi kecuali untuk angkutan air, BBM, kebutuhan pokok dan pupuk.

Menurut data Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Surabaya, angkutan penumpang maupun barang saat ini dalam kondisi lancar. Fokus yang perlu dilakukan adalah di daerah Porong, di mana jalannya tidak masuk kategori layak, sedangkan jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur distribusi. Sedangkan, untuk jalur penyeberangan telah disiapkan 8 lintasan utama yang difokuskan untuk pendistribusian bahan kebutuhan pokok.

UPAYA MEMPERMUDAH PENDISTRIBUSIAN BARANG

Pelaksanaan masa angkutan Lebaran 2010 yang jatuh pada awal September 2010. Kementerian Perhubungan (Kemen-hub) telah melakukan persiapan untuk melancarkan proses pengangkutan ma sal baik orang maupun barang guna memak-simalkan kualitas pelayanan sejak Juni.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjamin kepadatan arus mudik tahun ini tidak menghambat distribusi kebutuhan pokok, air, dan BBM.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan

perayaan Idul Fitri tahun ini, angkutan barang kebutuhan pokok dan BBM berjalan bersamaan dengan angkutan penumpang.

Berdasarkan pengalaman pada mudik sebelumnya, Kemenhub tidak pernah melihat adanya gangguan dalam dis tri busi barang, padahal dilakukan berbare ngan antara arus barang dengan arus penum-pang. Asal pada hari-hari sebelum puncak arus mudik, pasokan barang untuk hari raya sudah terdistribusi secara maksimal.

Hal tersebut turut pula didukung oleh kesiapan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Dalam sepuluh hari menjelang Idul Fitri, hampir seluruh infrastruktur nasional sudah bisa dipergunakan secara

Darat (Hubdat) Kemenhub, Soerojo Alimoeso, pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait dalam mengatur pola distribusi barang-barang, agar kebutuhan masyarakat selama hari raya tetap dapat terpenuhi. Pengaturan pola distribusi barang difokuskan pada H-10 hingga H-4 perayaan lebaran dengan meningkatkan frekuensi distribusi dan jumlah pasokan barang-barang tersebut.

Selain mengatur pola distribusi, Kemenhub juga berupaya untuk memperlancar distribusi pasokan kala memasuki masa puncak arus mudik. Pihaknya optimis, pengaturan pola distribusi barang itu saja sudah cukup ampuh mengantisipasi kelangkaan barang. Pada H-3 hingga

Selain dikawal truk pembawa sembako juga dikontrol tonase beban muatannya oleh petugas Dinas perhubungan, Kab. Brebes, Jateng

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201024

Distribusi

Page 25: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

optimal dengan diselesaikannya proyek-proyek perbaikan jalan. Pada periode tersebut, arus penumpang belum mencapai masa puncaknnya.

Jadi Kementerian PU sudah koordinasikan dalam memaksimalkan distribusi pasokan barang mulai H-10 hingga H-4, supaya kebutuhan bahan pokok dan BBM pada hari raya bisa terpenuhi dan tidak terjadi kelangkaan.

Sesuai kebijakan Kemenhub, angkutan pembawa barang kebutuhan pokok, air, dan BBM termasuk dalam kategori angkutan yang mendapat dispen-sasi untuk boleh tetap beroperasi selama arus mudik dan balik.

Selain angkutan tersebut, angkutan pembawa barang ekspor dan impor yang memiliki kontrak

khusus, truk bersumbu lebih dari dua dilarang beroperasi selama H-4 hingga hari pertama lebaran. Kebijakan itu, diterapkan untuk meminimalisir tingkat kemacetan di ruas-ruas jalur mudik utama ataupun jalur distribusi barang.

Semua aktivitas di atas, tentunya tak lepas dari kawalan pihak Kepolisian. Salah satunya, Di rek-torat Polisi Air (Polair) Polda Metro Jaya yang telah menyiapkan 25 kapal patroli untuk menga-man kan arus mudik lebaran dan distribusi yang menggunakan jalur laut di Pelabuhan Tanjung Priok dan Penyebrangan menuju Kepulauan Seribu.

Pengamanan dilakukan selama 24 jam penuh, mulai H-7 hingga H+7 Lebaran di perairan Kepulauan Seribu dan sekitar wilayah dermaga pelabuhan yang menjadi wilayah hukum Polair. Dengan menerjunkan 100 personel anggota.

Direktur Polair Polda Metro Jaya, AKBP Edion, me-nga takan pihaknya juga mengamankan distri-busi sembako ke pulau-pulau serta menjaga ketersediaan BBM.

Polair memprioritaskan pelabuhan Tanjung Priok pada Lebaran kali ini. Dimana aktivitas pemudik maupun arus barang terpusat di sana. Di Pelabuhan Tanjung Priok, Direktorat Polair dibantu petugas dari Kepolisian Resort Pelabuhan sebanyak 30 personel.

Dengan pengamanan jalur kapal pengangkut sembako dan BBM, distribusi dapat berjalan tepat waktu. (Eks)

SELAIN MENGATUR POLA

DISTRIBUSI, KEMENHUB

JUGA BERUPAYA UNTUK

MEMPERLANCAR DISTRIBUSI

PASOKAN KALA MEMASUKI MASA

PUNCAK ARUS MUDIK.

Petugas Brimob juga turut menjaga keamanan bongkar muat barang di pelabuhan Tanjung Priok

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 25

Distribusi

Page 26: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Tekan Harga, Mendag Sidak ke Pasar Tradisional

Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu sangat konsen memantau perkembangan harga

sembako di sejumlah pasar tradisional di tanah air. Apalagi, memasuki puasa dan lebaran tahun ini harga sembako cenderung terus merambat naik. Inspeksi mendadak maupun operasi pasar yang dilakukan Kemendag bersama instansi terkait diharapkan mampu menekan harga sembako agar tidak melejit naik.

Selalu terjadi, kenaikan harga sembako jelang puasa, memasuki puasa dan lebaran merambat naik. Dan, seperti biasa pula Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu mesti bekerja ekstra untuk memantau pergerakan harga sembako tersebut. Salah satu cara yang ditempuh adalah melakukan inspeksi mendadak dan operasi pasar ke sejumlah pasar tradisional di tanah air.

Upaya yang dilakukan Mendag Mari

Elka Pangestu memang tak sepenuhnya membuahkan hasil. Artinya, berbagai sidak dan operasi pasar (OP) yang dilakukan oleh Mendag Mari Elka Pangestu memang tidak otomatis dapat menurunkan dan menstabilkan harga setiap komoditi namun upaya ini sebagai langkah terbaik menekan kecenderungan kenaikan harga.

Seperti belum lama ini, Menteri Per-dagangan Marie Elka Pangestu melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Kosambi, Kota Bandung. Dalam sidak tersebut terungkap secara umum harga kebutuhan di Pasar Kosambi ini masih relatif stabil, meski ada sedikit kenaikan.

Mendag Mari Elka Pangestu juga melakukan peninjauan ke beberapa kios kebutuhan pokok seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam, beras, sayuran, ikan serta rempah-rempah. Dari pantauan Mendag di pasar tersebut tercatat dua komoditas mengalami kenaikan yakni daging ayam

dari Rp28.000 menjadi Rp29.000 dan telur ayam dari Rp15.000 menjadi Rp16.000.

Selain di Bandung, Mendag Mari Elka Pangestu bersama sejumlah menteri terkait seperti Menkeu Agus Martowardojo, Menhub Freddi Numberi, Mentan Suswono, Menperin MS Hidayat, Dirut Perum Bulog Soetarto Alimuso, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memantau langsung per-kembangan harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional Petisah Medan, Sumatera Utara.

Di pasar Petisah ini, harga sejumlah kebutuhan pokok relatif masih ada yang tinggi seperti minyak goreng dan gula. Namun untuk harga cabe merah, sayur mayur dan lainnya mengalami penurunan. “Diharapkan para pedagang untuk tidak melakukan penimbunan barang maupun spekulasi harga. Karena ini membuat terjadinya gejolak harga,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu saat peninjauan.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan

(Kemendag) RI memberikan perhatian serius terhadap

kebutuhan sembako bagi masyarakat. Menteri

Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu pun langsung

melakukan inspeksi mendadak dan operasi pasar

guna menekan kenaikan harga sembako jelang puasa

dan lebaran.

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201026

Info Sembako

Page 27: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Selain di Medan, Mendag Mari Elka Pangestu juga melakukan sidak ke sejumlah pasar di kawasan Tangerang, Banten. Dalam pantauan Mendag di Pasar Tradisional Curug dan Pasar Modern Paramount, harga sayur-mayur dan beras stabil. Harga cabai merah perlahan turun. Namun, harga telur dan daging masih relatif tinggi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengakui sidak yang dilakukannya tidak serta merta menurunkan harga barang. Meski begitu, kalaupun ada kenaikan harga, persentasenya hanya berkisar 10-20 persen. ‘’Harga dibentuk hukum penawaran dan permintaan. Bukan karena sidak atau inspeksi. Kita tidak dapat janji turunkan harga, tetapi kita bisa buat harga stabil. Mudah-mudahan pada H-7 tidak ada gejolak,’’ ujar Mendag.

Sementara itu, Deputi IV Menko Per-ekonomian Bidang Industri dan Per-dagangan Edy Putra Irawady mem-per kirakan kenaikan harga sembako menjelang Lebaran berkisar 1,6-18,4 persen. Diprediksi kenaikan harga bahan pokok pada hari besar keagamaan rata-rata 0,21 persen, dan kenaikan transportasi dan akibat kenaikan harga BBM serta depresiasi antara 1,41-4,93 persen.

Karena itu, guna menekan kenaikan dan men stabilkan harga sembako, Mendag terus melakukan sidak dan operasi pasar di berbagai wilayah di Indonesia. Sidak dan Operasi pasar dilakukan di titik manapun. Terutama yang ada kecenderungan gejolak kenaikan harga.

OPERASI PASAR

Ketersediaan atau suplai kebutuhan pangan ter masuk beras secara nasional lebih dari cukup terutama untuk per-siapan Lebaran. Namun, masih ada harga beberapa bahan pokok yang relatif masih tinggi dibandingkan sebelum bulan Ramadhan. Karena itu, untuk menjaga sta-bilitas suplai dan harga maka Kemendag melakukan operasi pasar dan mempercepat pembagian beras miskin (raskin) untuk bulan Agustus dan September 2010.

Untuk menekan harga beras, pemerintah terus melaksanakan operasi pasar (OP) beras. Harga beras yang dijual melalui OP Rp5.630 per kilogram untuk Pulau Jawa

HARGA DIBENTUK HUKUM PENA WARAN DAN PERMIN-TAAN. BUKAN KARENA SIDAK ATAU INSPEKSI. KITA TIDAK DAPAT JANJI TURUNKAN HARGA, TETAPI KITA BISA BUAT HARGA STABIL.

Pekerja di toko beras menyiapkan kemasan beras yang akan dikirim ke pasar/toko pengecer beras

dan Rp5.730 per kilogram untuk luar Pulau Jawa. OP beras telah dilakukan di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Sumatera.

Berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan Kemen terian Pertanian, stok beras pada Juli mencapai 9.871.927 ton. Jumlah tersebut dapat mencukupi kebutuhan pangan sampai tiga bulan ke depan. Sedangka stok beras pada akhir tahun diperkirakan mencapai 5.638.180 ton dan dapat memenuhi dua bulan kebutuhan pangan untuk periode Ja-nuari dan Februari 2011.

Pemerintah siap mengantisipasi kenaikan harga menjelang puasa dan lebaran tahun ini. Namun, menurut Menteri Perdagangan,

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 27

Info Sembako

Page 28: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Mari Elka Pengestu, kenaikan harga saat puasa dan lebaran adalah hal biasa.

“Dari tahun ke tahun, permintaan barang selama puasa dan lebaran sudah biasa naik 20 persen, dan kenaikan harga hanya sesaat,” kata Mendag usai rapat koordinasi di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Juli 2010.

Meski demikian, untuk kisaran kenaikan harga berbeda pada setiap barang, ter-gantung bisa di-stok atau tidak. “Biasanya rata-rata naik antara 5-10 persen,” ujarnya.

Walau naik, pemerintah mengimbau agar kenaikan ini tidak menjadi ketakutan bagi masyarakat. Karena sudah jauh-jauh hari sebelum hari ‘H’ puasa pada pertengahan Agustus, pemerintah dan berbagai pihak terkait sudah menyiapkan langkah-langkah memenuhi pasokan. Mendag mengatakan bahwa ada asosiasi yang telah mengantisipasi kenaikan produk ini sejak tiga bulan sebelum puasa.

AMANKAN JALUR DISTRIBUSI

Selain operasi pasar, pengamanan jalur distribusi sembako juga menjadi sorotan penting bagi Kemendag. Sejauh ini,

Jika gejolak harga disebabkan pada mata rantai distribusi, akar persoalaan di sektor transportasilah yang harus dibenahi. Dengan begitu, lalu lintas perdagangan berjalan normal sehingga pasokan barang tetap memadai.

Untuk menjaga kestabilan harga ba-han pokok, pemerintah akan terus ber-koordinasi untuk menjaga kelancaran arus distribusi. Kebijakan itu dilakukan terutama menjelang Ramadhan dan lebaran.

“Kementerian Perdagangan akan ber-koordinasi dengan organda, dan orga-nisasi lain yang melakukan kegiatan pengangkutan. Juga dengan Kementerian Perhubungan dan kepolisian, karena aspek keamanan harus kita jaga,” kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu.

Mendag menyatakan pihaknya ber ko-mitmen dengan semua pemerintah daerah untuk kontinu mengecek pasokan, baik di peternak maupun distributor. “Untuk mencegah kenaikan harga supaya tidak berkelanjutan, maka harus dilawan dengan operasi pasar atau penjualan sembako murah untuk rakyat tidak mampu,” kata Mendag. (hmz/berbagai sumber)

Kemendag telah me minta semua jajaran khususnya di pelabuhan memperlancar arus masuk dan keluar barang.

“Kami telah mengintruksikan berbagai institusi untuk mendukung kelancaran lalu lintas barang khususnya sembako menjelang Idul Fitri. Semakin lancar arus masuk dan keluar barang, harga jual di pasar bisa ditekan. Kalau-pun terjadi kenaikan harga jual, tidak terlalu besar,” kata Mendag

Pedagang Beras Pasar Induk Cipinang Jakarta

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201028

Info Sembako

Page 29: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Ringankan Beban Masyarakat

Sejumlah Pemda Gelar Pasar Murah

“PEMERINTAH bersama pihak terkait akan memperbanyak pasar murah menjelang dan selama bulan puasa. Penyelenggaraan pasar murah ini melibatkan pemerintah daerah, peritel (pengecer), produsen, dan pedagang. Diharapkan pemerintah daerah berperan lebih besar dalam pe-nyelenggaraan pasar murah ini,” ujar Mendag, Mari Elka Pangestu saat meres-mikan Pasar Murah yang digelar di Ke-mendag pada pekan kedua Agustus 2010.

Menurut Mendag, ada sejumlah barang yang dijual dalam pasar murah tersebut antara lain bahan pokok maupun daging. Harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut nantinya lebih terjangkau daripada harga di pasaran. Dengan demikian, beban masyarakat menjadi lebih ringan dalam menghadapi puasa dan lebaran.

“Pemerintah daerah harus turun tangan mengendalikan lonjakan harga pangan. Bentuk intervensi pemerintah terhadap harga pangan ini berupa pasar murah yang menjual kebutuhan masyarakat sehari-hari,” ujar Mendag.

Pernyataan senada juga dikemukakan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Subagyo. Dirjen PDN Subagyo berharap pasar murah yang digelar sejumlah Pe-merintah Daerah hendaknya menjual

bahan pangan pokok dan bahan pangan jadi, tapi tidak menjual sayur-sayuran.

“Pemerintah daerah se-Jawa telah me-nyatakan kesiapannya melakukan pasar murah untuk mengendalikan harga. Pe laksanaanya, minimal dua kali, yaitu menjelang Ramadhan, selama Ramadhan. Bahkan, kalau perlu, menjelang Idul Fitri ,” tandas Dirjen PDN Subagyo.

Menurut Dirjen PDN Subagyo, kenaikan harga sejumlah komoditi menjelang dan selama Ramadan merupakan fenomena normal. Pasalnya, pengusaha pun ingin meraup keuntungan. Biasanya, setiap menjelang hari besar keagamaan permin-taan di pasar akan meningkat minimal sekitar 10 persen sehingga memicu pe-dagang melakukan spekulasi dengan menimbun barang atau menaikkan harga jual.

“Boleh-boleh saja naik, asal tidak ekstrim. Seandainya tetap terjadi, Pemda harus melakukan berbagai langkah antisipasinya, misalnya, menyuplai dari daerah lain,” jelas

Dirjen PDN Subagyo.

Karena itu, Dirjen PDN Subagyo juga meminta kepada para pedagang agar tidak menimbun barang kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri karena bisa menyebabkan kenaikan harga jual. Pedagang hendaknya jangan me man-faatkan permintaan yang meningkat dengan mencoba atau bahkan melakukan penimbunan barang.

“Pemerintah berkomitmen untuk selalu mengupayakan kestabilan harga setiap terjadi lonjakan harga jual di pasar, seperti yang selalu terjadi setiap menjelang hari besar keagamaan,” tandas Dirjen PDN Subagyo.

PASAR MURAH DI DAERAH

Kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Per da-gangan (Kemendag) RI untuk menggelar pasar murah di sejumlah daerah di tanah air ternyata ditindaklanjuti oleh masing-masing Pemerintah Daerah. Sejumlah

Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan pemerintah daerah menggelar pasar murah di 20 titik selama bulan puasa hingga lebaran. Pasar murah ini untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok yang harganya cenderung naik memasuki Ramadhan.

Didampingi Sekjen Kemendag Ardiansyah Parman dan Sekjen Aprindo Rudy R.J Sumampaw serta para pengusaha (sembako) nasional, Mari Elka Pangestu menggunting rangkaian bunga

melati dalam pencanangan pasar murah Senin (09/08/10) Biro pusat Kemendag, Jakarta

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 29

Info Sembako

Page 30: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Pemda di tanah air pun gencar melakukan pasar murah bagi masyarakat di daerahnya.

Di Bontang, Kalimantan misalnya, Pe-merintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) menggelar Pasar Murah di wilayahnya. Hari pertama pasar murah digelar pada Agustus di Lapangan Parikesit Bontang Baru. Se-dangkan hari terakhir di Kelurahan Bontang Lestari.

Kepala Disperindagkop Bontang, Ba-haruddin mengatakan komoditi bahan pangan yang dijual di pasar murah itu antara lain tepung, minyak goreng, susu, mentega, telur, sirup dan gula. Pasar murah ini disubsidi oleh Pemkot, melalui dana hibah sebesar Rp 200 juta. Subsidi tidak diberikan ke satu komoditi saja. Tetapi dibagi ke semua komoditi yang dipasarkan.

Pasar murah ini digelar di 15 kelurahan sejak Senin (16/8) hingga (30/8). Pasar murah ini difokuskan di kantor-kantor kelurahan setempat. Sehingga, yang berhak membeli di pasar murah ini dan yang mendapatkan kupon dari kelurahan adalah masyarakat keluarahan setempat. Kupon ini dibagikan melalui Ketua RT di daerahnya masing-masing.

Selain Bontang, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar enam kali pelaksanaan pasar murah selama bulan suci Ramadhan. “Pelaksanaan pasar murah dalam upaya menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Sanny Parengkuan, di Manado.

Sanny mengungkapkan, tahap pertama pasar murah di Sulut, kata Janny, ber-lang sung di Kelurahan Tuminting Ma-nado dengan melibatkan sekitar 10 distributor bahan kebutuhan pokok dan pedagang lainnya. “Kegiatan pasar murah ini mendahului surat Kementerian Perdagangan RI yang meminta kegiatan serupa menjelang bulan puasa,” kata Sanny.

Kegiatan pasar murah kali ini menjual berbagai bahan kebutuhan pokok dengan harga 10 hingga 20 persen lebih murah

ketimbang harga eceran di pasaran. Karena yang terlibat langsung adalah distributor, bahkan untuk beberapa jenis kebutuhan langsung pabrik yang menjual.

Sementara itu pasar murah yang di gelar Pemerintah daerah Menggala yang ber-kerjasama dengan Dinas Koperasi dan Perdagangan (Koperindag) Tulang Bawang melalui ibu-ibu PKK hari Selasa, 24 Agustus 2010 mendapat apresiasi yang tinggi dari warga setempat.

Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Rusli RA mengatakan pasar murah sembako

ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari warga. ”Sembako yang disediakan habis tak tersisa, dan kami melakukan ini agar warga dapat sedikit terbantu untuk memperoleh sembako dengan harga yang rendah,” ujarnya.

Saida warga Menggala yang menda-patkan sembako murah di pasar murah tersebut mengaku dengan diadakan pa sar murah mengahadapi puasa dan lebaran sangatlah membantu meri ngan-kan kebutuhan hi dup nya. Diakuinya, saat ini banyak warga yang kesulitan men dapatkan bahan-bahan sembako

Peran serta para produsen (sembako) dalam pelaksanaan kegiatan pasar murah diberbagai daerah yang rentan harga (sembako) berfl uktuatif,

amat strategis dalam mengefektifkan kestabilan harga (sembako)

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201030

Info Sembako

Page 31: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

dikarenakan harga yang sangat tinggi.

Di Brebes, Pemerintah Ka-bupaten Brebes menggelar pasar murah di halaman Sta dion Karangbirahi Brebes. Bupati Bre-bes melalui Kabag Perekonomian Set da Kabupaten Brebes, Ir. Erlinawati, meng-ungkapkan pasar murah tersebut diberi nama Pasar Murah Ramadhan 1431 Hjiri yah/ 2010. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu memenuhi sebagian ke bu tuhan pokok masyarakat menjelang lebaran.

Dalam pasar murah tersebut dijual bebe-rapa jenis bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, terasi, petis, krupuk udang, bandeng presto, telor ayam ras, mie instan, teh, kecap, kue kering di sejumlah gerai. Har ga yang ditawarkan cukup murah dari pasaran seperti beras kualitas super Rp.6.000,-/ kg dan gula pasir Rp.9.000/kg.

”Pasar murah tersebut dimulai pada Rabu, 25 Agustus 2010  mulai pukul 08.00 WIB di halaman Stadion Karangbirahi Brebes.

Kegiatan pasar murah Ramadhan 1431 Hjiriyah/ 2010 merupakan upaya Pemkab Brebes memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan beragam kebutuhan dengan harga terjangkau,” jelasnya.

Di Makassar, Pemkot Makassar menggelar pasar murah selama di halaman Kantor Disperindag, Kamis (12/8). Pasar murah ini mendapat respon positif dari warga sekitar. Kegiatan pasar murah itu dilakukan selama dua hari di 14 Kecamatan.

Kadisperindag Makassar, Takdir Hasan Saleh menegaskan, pasar murah berlangsung pukul 10.00 -16.00 Wita. Mengingat ting-ginya animo warga, pelaksanaan pasar murah bermitra dengan tujuh distributor. Diantaranya, distributor gula (UD Benteng Baru), minyak goreng, mentega, telur, susu, markisa, sarimi dan lainnya.

Di Sumatera Barat, te-patnya di Pasaman, De-pe rindagkop dan UKM Pasaman, Sumatra Barat tetap mengadakan Pa sar murah di beberapa keca-matan di ka bupaten itu. Adapun kecamatan yang

di tuju adalah kecamatan Bonjol (23/8), Tigo Nagari (24/8), Panti (26/8), Rao (28/8), Padang Gelugur (29/8), sementara Duo Koto dan Lubuk Sikaping bersamaan (31/8).

H. Asnil M, S.E, MM, Kepala Dinas De-perindagkop Pasaman didampingi Ka -si Bimusdak Pendaftaran dan Infor ma si Perusahaan, E. Caniago, S.H me nga ta kan pasar murah tersebut dilaksa na kan untuk meringankan beban ekonomi ma sya-rakat khususnya sembako dalam rang ka menyambut hari raya Idul Fitri 1431 H.

Tahun ini bazar dan pasar murah tersebut menyediakan lima jenis komoditi di an-taranya minyak goreng, gula Pasir, telur ayam, mie instan dan  sirup ABC. Perban-dingan harga dipasaran dengan bazar lebih murah. (hmz/berbagai sumber)

g

Ka-elar

murah Ramadhan 1431

ppPtemma

Bersama Menteri Pertanian Suswono dan Menteri BUMN Mustafa Abu Bakar, Mari Elka Pangestu melayani warga dalam kegiatan penjualan daging murah Selasa (07/09/10) di Kel. Klender, Jakarta Timur

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 31

Info Sembako

Page 32: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Inatrade Mudah, Cepat Menteri Perdagangan Republik Indonesia Mari Elka Pangestu Konferensi Pers Peresmian Online INATRADE

Kementerian Perdagangan

(Kemendag) RI telah

meluncurkan Layanan Online

Inatrade pada Agustus 2010.

LayananOnline Inatrade

diharapkan dapat melindungi

dan memagari kepentingan

nasional, meningkatkan

pendapatan, ekspor, serta menciptakan perdagangan

dan pasar dalam negeri yang

sehat.

Dengan diterapkannya sistem layanan online Inatrade, maka ini menjadi sebuah momentum yang sangat berarti dan mempengaruhi secara

signifi kan sebagian besar sendi-sendi layanan publik, terutama pelayanan yang terkait dengan ekspor-impor di Indonesia. Layanan online ini merupakan perwujudan “Reformasi Layanan Publik di Bidang Ekspor-Impor” yang mudah, cepat dan tepat.

Mudah, karena layanan secara online dengan koneksi internet memberikan kemudahan untuk melakukan pendaftaran dimana dan kapan saja. Dengan disedia-kannya tracking dokumen, maka pelaku usaha dapat mengetahui apakah perizinan yang diajukan telah selesai atau sedang diproses.

Cepat karena pendaftaran dapat dilakukan secara online, waktu layanan menjadi lebih cepat dibandingkan secara manual, seperti tercantum dalam Service Level Arrangement (SLA) yang telah ditetapkan.

Tepat karena seluruh informasi tersedia dengan benar dan akurat pada web Inatradesehingga pelaku usaha dapat secara tepat mengajukan permohonan yang diperlukan.

Situs yang dapat diakses dengan nama Inatrade ini berisi data dan informasi. Data informasi ini dikelompokkan menjadi dua fungsi yaitu fungsi informasi dan fungsi operasional. Fungsi informasi menyediakan semua informasi umum yang dapat diakses oleh masyarakat (publik), sedangkan fungsi operasional menyediakan informasi khusus dan layanan transaksi

Dengan menggunakan layanan online Inatrade ini, maka penyampaian data dan informasi dilakukan secara tunggal dan sinkron. Secara tunggal, artinya seluruh entitas dapat melakukan kegiatan apapun yang berkaitan dengan penanganan dan pelayanan ekspor-impor.

Pelayanan ini memadukan alur proses bisnis anta ra sistem kepabeanan, perijinan ekspor-impor, ke pela-buhanan/ kebandarudaraan, pembayaran, pengangkutan barang dan logistik, serta sistem lain yang terkait dengan penanganan lalulintas barang ekspor-impor.

BANYAK MANFAAT

Dengan penerapan sistem layanan online ini, secara positif membawa manfaat yang sangat mendasar kepada semua entitas yang menjadi pengguna situs Inatrade. Karena, sistem layanan online Inatrade ini dapat meningkatkan kecepatan penyelesaian proses ekspor-impor melalui peningkatan efektifi tas dan kinerja sistem layanan yang ter-integrasi antar seluruh entitas yang terkait.

Selain itu, layanan ini mampu meminimalisasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam penanganan lalulintas barang ekspor-impor, meningkatkan validitas dan akurasi data dan informasi yang terkait dengan kegiatan ekspor dan impor, serta meningkatkan daya saing perekonomian nasional dan mendorong masuknya investasi

Bagi Pemerintah, penerapan sistem layanan online Inatrade ini memberikan manfaat yang cukup signifi kan. Beberapa manfaat itu adalah dapat meningkatkan kecepatan dalam proses customs release and clearance of cargoes, menyediakan sistem pelayanan yang mudah, murah, nyaman, aman, dan memberikan kepastian usaha.

Manfaat lainnya adalah, meningkatkan validitas dan akurasi data, memudahkan pelaksanaan penegakan hukum oleh aparat pemerintah dalam kaitan dengan kegiatan ekspor-impor, meningkatkan perlindungan atas kepentingan nasional dari ancaman yang mungkin timbul karena lalulintas barang ekspor-impor, serta mendukung penerapan prinsip-prinsip Good Public Governance dalam seluruh kegiatan pelayanan ekspor-impor.

Sedangkan manfaat Penerapan Sistem layanan online Inatrade bagi Masyarakat Usaha adalah memberikan kepastian terhadap biaya dan waktu yang diperlukan dalam pelayanan yang terkait dengan ekspor-impor.

Selain itu juga dapat meningkatkan daya saing produk dalam negeri, memperluas akses pasar dan sumber-sumber faktor produksi, meningkatkan efektifi tas dan efi siensi dalam pemanfaatan dan pengalokasian sumber

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201032

Kolom Anda

Page 33: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

dan Tepat

MELALUI LAYA-NAN ONLINE INATRADE INI

PERIJINAN AKAN

LANGSUNG DITERIMA DAN

DIPROSES OLEH PIHAK BEA CUKAI. SEHINGGA,

PEMROSESAN DOKUMEN DAN ARUS

BARANG DAPAT DILAKUKAN

LEBIH CEPAT.

daya, serta mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan.

PROSEDUR PERIJINAN

Setiap pelaku usaha maupun masyarakat bisa mem-peroleh informasi maupun perijinan usaha lewat situs Inatrade. Namun, untuk dapat menggunakan fasilitas perijinan tersebut setiap perusahaan wajib memiliki hak akses terlebih dahulu.

Hak akses tersebut dapat diperoleh dengan mendaftar mengisi formulir melalui situs inatrade. dan menunjukkan dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Setelah perusahaan mempunyai hak akses, perusahaan telah dapat menyampaikan permohonan perijinan melalui inatrade secara elektronik. Data-data dapat disampaikan melaui elektronik dengan soft copy kecuali bila mensyaratkan adanya rekomendasi dari instansi lain.

Selanjutnya, permohonan perijinan akan diproses sesuai dengan standard operating prosedur dan tingkat layanan berdasar kategori pelaku usaha dan jenis perijinannya. Perijinan yang dapat diproses melalui sistem ini adalah perijinan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan RI.

Perijinan yang diterima akan langsung dapat diintegrasi-kan dengan situs Inatrade sehingga apabila pelaku usaha akan melakukan impor barang, perijinan yang diperlukan telah ada dan siap digunakan. Melalui laya nan online Inatrade ini perijinan akan langsung diterima dan diproses oleh pihak Bea Cukai. Sehingga, pemrosesan dokumen dan arus barang dapat dilakukan lebih cepat.

Melalui penerapan pelayanan ini, waktu penyelesaian perizinan dan pendaftaran menjadi lebih singkat dan tanpa dikenakan biaya. Unit yang terdiri dari UPP Luar Negeri dan UPP Dalam Negeri ini memberikan layanan perizinan dengan prinsip single entry dan single exit point, sehingga proses perizinan khususnya perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri tidak lagi dilakukan secara tatap muka antara pemohon dengan pejabat pemroses.

Dengan adanya Unit Pelayanan Perdagangan (UPP), maka Kementerian Perdagangan memiliki database importir dan eksportir yang mengajukan perijinan ekspor dan impor serta jenis perijinan yang banyak diterbitkan oleh Ditjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan.

LAYANI DENGAN SENYUMAN

Bangsa Indonesia terkenal dengan keramah tamahannya. Namun, sayangnya dalam industri barang dan jasa segi pelayanan kita masih belum memuaskan. Padahal, salah satu kunci utama dari keberhasilan usaha industri barang dan jasa adalah terletak pada cara perusahaan atau kantor atau instansi lainnya dalam memperlakukan pelanggannya.

Diperlukan kedisiplinan, kebersihan dan ketertiban dalam pelayanan. Karena, dengan bekal  tersebut, maka pelayanan dapat berjalan dengan baik dan penuh keramahan. Karena itu, kepada petugas pos pelayanan pengurusan dokumen perizinan perdagangan dalam negeri dan dokumen ekspor- impor untuk selalu tersenyum dalam melayani masyarakat. Diubah mainsetnya, karena sekarang bukan lagi rezim perizinan.

Dengan senyuman, dapat memberikan rasa simpati masyarakat kepada kita. Ciptakan keramahtamahan dalam memberikan kepuasan kepada konsumen ataupun masyarakat. Kita harus siap menghadapi tantangan. Hadapi tantangan itu dengan senyum.

Kiranya bangsa kita yang sudah terkenal akan keramah tamahan dan kehangatan, serta sikap kekeluargaan, merupakan modal besar untuk dikembangkan dan dilaksanakan dalam industri pelayanan. Kita yakin bahwa sifat keramah tamahan yang ada pada bangsa kita akan dapat menandingi  bangsa lain dalam memberikan pelayanan prima.

Sudah selayaknya layanan prima yang ramah dan penuh senyum dijadikan budaya. Dengan begitu, berarti kita telah menghantarkan sebuah pelayanan sebagai suatu hal yang membanggakan tak hanya di dalam negeri sendiri tapi juga menjadi kebanggaan di dunia internasional.***

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 33

Kolom Anda

Page 34: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Bisnis Kue KeringTak ’Sekering’ Uang yang Didapat

Menjadi pengusaha kue kering yang produknya dijual di berbagai kota di Indonesia tak pernah

terbayang dalam benak Diah Susilawati. Sarjana lulusan Fakultas Sosial Politik jurusan Administrasi Negara, Universitas Parahyangan Bandung ini.

Mulanya, Diah Susilawati tidak berbakat membuat kue kering. Hingga suatu saat lebih kurang 12 tahun silam, seraya menunggu suaminya pulang bekerja, Diah secara tak sengaja mulai belajar menekuni membuat kue kering secara otodidak, antara lain lewat buku.

Terkadang hasil kue buatannya sukses, na mun tak sedikit pula yang gagal. Lama kelamaan, karena fokus, ulet, dan pantang me nyerah, Diah makin mahir dan membuat kue hasil buatannya pun menumpuk di rumah.

Banyaknya kue yang menumpuk di rumah, terlintas dalam benak Diah untuk mencoba bisnis kue kecil kecilan dengan menawarkan sampel produk kue buatannya kebeberapa tetangga dan saudara terdekat. Ternyata usaha ini mendapat respon positif. Perlahan tapi pasti usaha kue kering Diah mulai dikenal melalui promosi dari mulut ke mulut.

Menyadari hal itu, Diah pun semakin serius menekuni usaha kue kering. Di tengah upaya pengembangan usaha, tekad keras Diah terkendala oleh faktor modal. Namun hal ini tidak membuat Diah patah semangat. Akhirnya pada 1996, Diah mencoba mengajukan kredit senilai Rp. 100 juta ke PT. Sarana Jabar Ventura.

Di samping itu, Diah juga mengajukan proposal pembinaan usaha kecil dan menengah (PUKK) melalui salah satu BUMN wilayah Bandung, dengan pengadaan modal sebesar Rp. 20 juta. ”Bantuan modal dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha. Termasuk untuk membeli alat alat produksi.” ujar Diah.

Keseluruhan bantuan modal yang dite-rima membuat usaha Diah semakin berkembang. Mulai saat itulah pesanan demi pesanan mulai berdatangan setiap hari, terutama disaat momen Lebaran.

Bisnis kudapan ringan kue kering atau yang dikenal dengan istilah cookies, merupakan bisnis yang tak pernah kering. Setidaknya, bisnis yang selalu identik dengan hari raya besar, seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru, dipastikan akan dibanjiri order pesanan kue ke para produsen, baik berskala besar maupun home isndutri. Karakter kue yang tahan lama serta harga yang terjangkau, membuat kue kering selalu dicari orang.

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201034

Ekonomi Kreatif

Page 35: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Bahkan, makin lama pesanan terhadap kue kering makin mengalir setiap hari raya tiba. Tak hanya itu, beberapa orang bahkan mulai menawarkan diri untuk menjualkan kue kering hasil produksi tangan Diah.

Selain pemberian nama Joyci pada kue kering hasil produksinya, yang merupakan singkatan dari kedua anaknya Jody dan Cindy, Diah pun mulai mengurus izin produksi kuenya ke Departemen Kesehatan. Namun, Ketenaran merek Joyci ternyata dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu yang telah mematenkannya terlebih dahulu dan berakibat dengan penggantian merek Joyci menjadi J&C.

Rajin mengikuti segala ajang pameran yang acap kali diselenggarakan baik di Bandung maupun di luar kota Bandung, merupakan strategi yang dilakukan agar kuenya tetap diingat orang. Maklum, kue kering J&C pada waktu itu hanya diproduksi menjelang Lebaran.

Meskipun hanya memproduksi kue kering selama 3 bulan menjelang hari raya, Diah mengaku hasil penjualannya dapat untuk menghidupi keluarganya selama setahun. “Namun, sekarang J&C telah memiliki beberapa outlet diantaranya di Bandung, Bekasi dan Jakarta,” tutur Diah.

Usaha yang mulai ditekuni di Bandung sejak awal hingga saat ini tak sia sia. Biasanya, tiga bulan sebelum Lebaran tiba produksi kue Diah mulai ramai pesanan. Kalau pada awal berbisnis dahulu setidaknya Diah dapat menjual dua lusin kue kering /hari, saat ini bertambah menjadi 150 lusin. Kalau pada tahun-tahun sebelumnya J&C dapat memproduksi 16 ribu lusin selama musim Lebaran, Natal dan Imlek, tahun 2009 lalu meningkat menjadi 20 ribu lusin.

OMZET

Pada tahun 2010 ini bisnis kue kering J&C makin menggeliat. Dibantu oleh kurang lebih 400 karyawan yang bekerja di pabriknya kawasan Bojong koneng Atas No. 8A Cikutra, Bandung. Bahkan Diah memperkirakan bisnisnya pada tahun 2010 akan mengalami kenaikan hingga 35% dari tahun sebelumnya.

Untuk menghadapi lebaran tahun ini

saja, Diah mengatakan modal kerja yang diperlukan mencapai Rp. 8 miliar, khusus untuk memenuhi pasokan Bandung, Bekasi dan Jakarta, sehingga ia memperkirakan omzet /tahunnya mencapai sekitar Rp. 13 hingga 15 miliar. ”Jadi laba bersih yang diperoleh sekitar Rp. 3 miliar, atau brutonya Rp. 4 miliar,” tegas Diah.

Tantangan bisnis sampai saat ini menurut Diah adalah masalah pengemasan atau packaging, khususnya untuk kue kering yang akan diekspor ke luar negeri. Karena faktor pengemasan menjadi bagian yang sangat penting dalam menjaga kualitas produknya.

Sementara untuk tantangan bisnis J&C jangka panjang kedepan antara lain, mengembangkan usaha ini agar menjadi waralaba. Meskipun untuk mencapainya tidak mudah, terutama dalam menjaga kualitas adonan kue kering dan kualitas

kontrol, sampai saat ini Diah tetap terlibat langsung dalam produksi dengan ditemani suaminya. ”Saya yang menentukan adonan kue kering. Sementara tugas suami ting-gal mencetak, memanggang dan menge-masnya dalam toples,” tandas Diah.

TAWARKAN KEAGENAN J&C

Meskipun belum masuk dalam status usaha waralaba, J&C mencoba menawarkan konsep keangenan sebagai distribusi produk-produk J&C. Dimana para calon agen terbagi menjadi dua bagian, yaitu agen biasa dan agen khusus.

Sampai saat ini J&C telah memiliki 7 keagenan khusus, diantaranya 1 di Batam dan 6 agen di Jakarta, sedangkan untuk agen biasa saat ini telah mencapai 1000 agen lebih yang siap memasarkan produksi kue keringnya. “Kalau mau jadi agen biasa, minimal pembelain 30 lusin toples atau

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 35

Potensi UMKM

Page 36: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

setara Rp. 13 juta, sementara untuk agen khusus modalnya capai Rp. 400 juta setara 1000 lusin toples,” ujar Diah.

Hingga saat ini, setidaknya J&C telah mampu membuat 54 jenis kue kering roombutter seperti Cheese stick, Kastengel, Nastar dan kue jenis lainnya seperti, Corn fl ake coklat cookies, Lidah kucing, Mexicano cookies, Strawbery bull bahkan sampai Brownies.

Produksi kue J&C kini telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia, antara lain Jakarta, Palembang, Jambi, Maluku dan Irian. Tak hanya dalam negeri, sejak tahun 2004 produksi J&C mulai rambah negeri Jiran Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. ”Biasanya pesanan produk J&C dari luar negeri paling sedikit mencapai seribu lusin menjelang Lebaran, Natal dan tahun baru,” ucap Diah.

ISI ULANG KEMASAN UNIK

Ciri khas rasa yang dimiliki J&C adalah cita rasa kue kering yang renyah dan lembut. Beberapa menu yang menjadi andalan di J&C yakni, sagu keju, tepung sagu dan tepung keju. Salah satu yang menghasilkan cita rasa itu terletak pada resep dan bahannya.

Selain menawarkan cita rasa, J&C juga menawarkan sistem pembelian kue isi ulang beserta kemasan kue yang unik yang dapat dipinjam. Beberapa kemasan

diantaranya berbentuk rantang, masjid, kotak, lampion, bahkan ada juga bentuk gedung sate. Biasanya, aneka bentuk ini untuk produk parcel atau oleh oleh. Bentuk kemasan kue itu sendiri mempengaruhi harga kue yang ditawarkan.

Harga kue kering J&C yang ditawarkan cukup bersaing. Untuk kue dengan kemasan toples berkisar dari Rp. 32.500/toples sampai Rp 50.000/toples Sementara kue dengan aneka bentuk kemasan ditawarkan mulai dari harga Rp. 13.000/kemasan sampai yang paling mahal berupa kotak besi seharga Rp 800 ribu/kemasan.

Kemasan berbentuk gedung sate merupakan kemasan yang paling laris dicari pembeli, karena sangat cocok untuk oleh-oleh khas Bandung yang ditawarkan mulai dari Rp 150 ribu/kemasan sampai Rp 300 ribu/kemasan.

”Dengan menerapkan strategi baru ini, diharapkan konsumen tak cepat bosan dan nantinya pelanggan yang datang tak hanya dari konsumen ru ma-han saja, namun J&C juga mulai mem-bidik perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi mitra J&C, tutur Diah.

PENGHARGAAN

Dengan misi J&C untuk memberikan yg terbaik bagi pelanggannya, membuat

awarkan dengan . 32.500/

ementara an p.

nga

n n

aru pat angma-em-sar

ah.

erikan ygembuat

merek J&C kini menjadi Best Brand Home Made Cookies yg kehadirannya selalu diminati banyak orang. Tak hanya itu, eksistensi J&C cookieses selama ini, ternyata mendapat pujian lewat beberapa penghargaan yang disabetnya. Salah satu penghargaan yang sangat berkesan bagi J&C cookies adalah, penghargaan Paramakarya kepada UKM berprestasi dan penghargaan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) yang diberikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beberapa tahun lalu.

Berangkat dari kesuksesan J&C cookies, J&C pun sering mengadakan program pelatihan berbisnis dengan maksud ber-bagi pengalaman dan kiat-kiat sukses J&C cookies. ”bagi yang berminat mengikuti program ini dapat melihat lebih lengkapnya di website www.jnc.co.id,” tutur Diah.

Seperti pengusaha-pengusaha lainnya, setelah sukses dengan bisnis kue J&C cookies, kini Diah dan suami mencoba peruntungan baru mengembangkan bisnis lainnya, seperti travel, rental mobil, serta cafe. Dengan modal yang telah didapat selama ini, mereka bertekad, bahwa bisnis baru akan berkembang

pesat sejalan dengan cita-citanya. ”lebih baik menjadi kepala semut untuk men jadi

kepala ga jah, dari pada se-baliknya,” te-gas Diah dan Suami. (hmz)

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201036

Ekonomi Kreatif

Page 37: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Go Internationaldengan Kebab Citarasa Asli Indonesia

BUSINESS BY EXPERIENCE

Itulah kalimat yang cocok untuk men-deskripsikan kisah sukses pemuda asal Surabaya ini. Hendy selaku Owner

sekaligus Founder Kebab Turki Baba Rafi (KTBR), mengisahkan, berawal pada 2003, saat Hendy beranjangsana ke Qatar untuk mengunjungi ayahnya yang bekerja sebagai operator di salah satu perusahaan minyak disana.

Selama berada di Qatar, Hendy banyak menemui kedai kebab yang ramai dikun-jungi warga setempat. Rasa penasaran kian menghinggapi, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila disantap dalam kondisi masih panas tersebut. Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila.

Saat itu di benak Hendy langsung terbesit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timteng yang tersebar

Menjadi seorang pengusaha sukses sungguh tak terpikirkan sama sekali oleh Hendy Setiono (27). Hasil jalan-jalannya ke Qatar ternyata mampu mengantarnya menjadi salah satu Entrepreneur muda dengan segudang prestasi yang diperolehnya.

di berbagai kota. Pria bertubuh tambun ini pun tak menyia-nyiakan waktu untuk berburu resep kebab.

Begitu tiba kembali di Surabaya, pria kelahiran 30 Maret 1983 ini, langsung menyusun strategi bisnis. Keterbatasannya sebagai mahasiswa semester 4, Jurusan

Teknik Informatika, Institut Teknik Sura-baya saat itu, tak menciutkan keinginannya untuk memulai usaha yang bermodalkan Rp. 4 juta, dari uang pinjaman dan tabungannya.

Outlet Gerobak Kebab pertamanya ber-operasi di kawasan kampus Jl. Nginden

Dengan 650 outlet lebih, Baba Rafi selalu memanjakan para penikmat kebab di Indonesia

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 37

Potensi UMKM

Page 38: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan KTBR. Namun, setiap kegagalan yang ada dijadikan sebuah motivasi untuk melangkah lebih baik lagi.

Pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Tak ingin setengah-setengah dalam men-jalankan bisnis, pria penyabet berbagai penghargaan ini akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. “Saya memutuskan meninggalkan kuliah demi membangun usaha ini,” kata suami dari Nilamsari tersebut.

Pilihannya itu, akhirnya berbuah manis.

Semolo, Surabaya. Ternyata responnya sangat bagus. Dari keuntungan yang diperoleh, Hendy pun bisa membuka cabang kedua dan seterusnya.

Awalnya, KTBR pun tak luput dari trial and error dalam menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya.

“Ternyata, resep kebab dari Qatar yang rasa kapulaga dan cengkehnya cukup kuat tidak begitu disukai konsumen. Ukurannya pun terlalu besar. Makanya, KTBR memodifi kasi rasa dan ukuran yang pas agar cocok dengan lidah orang Indonesia,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Pengembangan Wirausaha, Kamar Dagang Indonesia ini.

Kini, usahanya telah memiliki lebih dari 650 outlet di seluruh Indonesia.

TEROBOSAN KTBR

KTBR merupakan pioner kebab pertama di Indonesia. Selain itu, menciptakan sebuah terobosan bahwa menjual makanan itu tidak harus dengan restoran maupun kedai. Gerai berupa gerobak yang eyecatching pun tercipta dan menjadi sebuah revolusi untuk industri francise makanan. Bisa kita lihat, saat ini banyak sekali yang berjualan burger, fried chicken, dan sebagainya dengan menggunakan gerobak.

Mengapa gerobak? Hendy mempunyai alasan. Membuat gerobak lebih murah

BAGI ANDA YANG SUKA KEBAB, TAK PERLU JAUH-JAUH PERGI KE NEGARA TIMTENG UNTUK BISA

MENIKMATI JAJANAN INI, KARENA DI INDONESIA

TELAH BANYAK DIJUMPAI GERAI KEBAB YAITU KTBR.

Proses membuat kebab

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201038

Ekonomi Kreatif

Page 39: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

daripada membuat kedai permanen. Tidak perlu banyak modal. Gerobak lebih fl eksibel, bisa dipindah-pindah.

Kemudian, mengapa Kebab Turki? Di Qatar sendiri banyak yang berjualan Istambul Kebab. Istambul adalah salah satu kota di Turki. Kalau menggunakan kebab Qatar, namanya kurang menjual. Seperti kita ketahui, orang Indonesia suka dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Dengan menggunakan Turki, imagenya telah mengesankan dari Timteng / luar negeri. Namun, soal bahan baku KTBR 100% dijamin menggunakan produk Indonesia.

KTBR tak hanya berkibar sebagai usaha waralaba makanan, kesuksesan pun diraih dengan memperoleh berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Seperti : Ernst & Young Special Award “Entreprenurial Spirit 2009”, Indonesian Franchise Award 2009 versi Info Franchise Magazine, Asia Pasifi c Entrepreneurship Award (APEA) 2008 for Best Most Promosing Entrepreneurship, Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA) 2006 yang diberikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). “Asia’s Best Entrepreneur Under 25” oleh Majalah Business Week International pada

seringkali diundang untuk menjadi pembicara di kampus-kampus untuk memberikan motivasi maupun sharing pengalaman untuk memulai bisnis dan menjadi seorang pengusaha muda. Saat ini, generasi muda harus menjadi pelopor untuk menciptakan lapangan pekerjaan bukan lagi mencari pekerjaan, khususnya dari kalangan kampus.

Disesi akhir perbincangan kami, Hendy berharap akan lebih banyak lagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang muncul. Sehingga, wajah ekonomi Indonesia bisa lebih maju lagi dengan terciptanya lapangan pekerjaan melalui gerai-gerai food & beverage.

Jadi bagi anda yang suka kebab, tak perlu jauh-jauh pergi ke negara Timteng

untuk bisa menikmati jajanan ini, karena di Indonesia telah banyak dijumpai Gerai Kebab yaitu KTBR yang kantor pu-satnya berada di Jl. Cemara III

/ 5 Pangkalan Jati, Pondok Labu, Jakarta Selatan. (eks)2006, dan sebagainya.

Selain KTBR, PT. Baba Rafi Indonesia melebarkan sa-yapnya dengan membuat brand baru diantaranya : Baba Rafi Palace, Piramizza, dan beberapa brand lainnya. Selain itu, perusahaan yang berlaba bersih se-kitar Rp. 3 juta per gerai (dalam sebulan) ini, tengah berkolaborasi dengan ”Ayam Bakar Mas Mono”, dalam hal pengembangan sistem jaringan usaha yang selama ini telah dijalankan perusahaannya.

Next project, setelah me-rambah pasar Malaysia sejak dua tahun lalu, KTBR berencana me ngem bang-kan usahanya ke Fili pina pada akhir 2010. Dan pada 2011, mempunyai visi akan menembus 1001 outlet.

Lalu, apa aktivitas pria hitam manis ini? Selain bergelut dengan usahanya, Hendy

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 39

Potensi UMKM

Page 40: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

DIREKTORAT BINA PASAR DAN DISTRIBUSI DITJEN PDN SELENGGARAKAN PEMBINAAN, PENGAWASAN DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI

Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian

Perdagangan, Senin, 2 Agustus 2010 me-nye lenggarakan kegiatan Pembinaan, Pengawasan di Bidang Distribusi Komoditi Pupuk Bersubsidi, bertempat di Hotel Grand Elite, Pekanbaru Provinsi Riau. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindag Provinsi Riau, H. Ayub Khan, SH, MSi.

Kegiatan Pembinaan, Pengawasan di Bidang Distribusi Komoditi Pupuk Ber-subsidi dilakukan dalam rangka untuk mensosialisasikan Peraturan Menteri Per-dagangan Nomor 07/M-DAG/PER/2/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21/M-DAG/PER/6/2009

tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian. Pembicara dalam kegiatan ini adalah Kasubdit Hasil Industri dan Pertambangan Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Ditjen PDN, Drs. Suhanto, MM, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Maryanto, MS, MM, serta Area Manager PT. Pusri Perwakilan Pemasaran Daerah Provinsi Riau, Taufan A Jalil dan Sales Supervisor PT. Petrokimia Gresik Wilayah Provinsi Riau, Sdr. Anang Agus Riyanto.

Kegiatan Pembinaan, Pengawasan di Bidang Distribusi Komoditi Pupuk Bersubsidi yang merupakan kerjasama Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Ditjen PDN dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau diikuti sekitar 80 peserta terdiri dari Dinas Perindag Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, instansi terkait serta distributor dan pengecer binaan PT Pusri dan Petrokimia Gresik di wilayah Riau. Diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat lebih meningkatkan pemahaman atas kebijakan Peraturan Perundang-Undangan di bidang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sehingga dapat lebih memacu kemampuan distributor dan pengecer pupuk dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya.***

MENDAG RESMIKAN PASAR MURAH KEMENDAG

Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu didampingi Sekretaris Jenderal, Ardian-

syah Parman dan Ketua Aprindo, Senin, 9 Agustus 2010 meresmikan Pasar Murah di ling kungan Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta. Pasar murah ini digelar dalam rangka menyambut bulan puasa tahun 2010 dan dimak-sudkan untuk membantu masyarakat sekitar dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan

harga yang terjangkau. Pasar murah yang rutin diselenggarakan

oleh Kemendag bekerjasama dengan stake-holders ini akan berlangsung hingga 10 Agustus, menyediakan 102 stand yang terdiri dari 60 stand produk pangan yang berlokasi di halaman parkir dan 42 stand produk non pangan yang berada di ruang Dahlia dan Palmboyan. Untuk stand pangan menyediakan paket-paket kebu-tuhan pokok, pangan olahan, makanan siap saji dan aneka jajanan lainnya, juga tersedia paket murah yang disediakan oleh 6 (enam) peritel peserta pasar murah. Sedangkan stand non pangan menyediakan fashion batik, busana muslim, sepatu, tas, aksesori dan garmen.

Menteri Perdagangan dalam sambutan pembukaannya memberikan apresiasi atas dukungan para stakeholders sehingga terse-lenggara pasar murah yang menjual produk-produk asli Indonesia ini. Menurut Mendag, dalam rangka menjaga kestabilan harga dan penyediaan bahan kebutuhan pokok

yang cukup menjelang puasa dan lebaran, Kemendag telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Ditegaskan Mendag bahwa stok untuk semua bahan pokok mencukupi sampai lebaran dan akhir tahun. Sedangkan untuk menjaga kestabilan harga beras, pe-merintah telah menjamin dan melaksanakan ope rasi pasar beras di daerah-daerah yang me miliki kecenderungan harga beras naik dan membagikan Raskin untuk 2 (dua) bulan hing ga bulan Agustus 2010. Sementara untuk pelaksanaan pasar murah, hingga saat ini telah dila kukan di 20 (dua puluh) titik di seluruh In do-nesia dan diharapkan seluruh Pemerintah Dae-rah untuk bisa melaksanakan pasar murah. (apn)

PELAKSANAAN PASAR MURAH KELURAHAN KOJA

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman, Rabu, 4 Agustus 2010

didampingi Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Jimmy Bella, melaksanakan kegiatan pasar murah di Kelurahan Koja DKI Jakarta dalam menghadapi bulan puasa dan Idul Fitri 2010. Pelaksanaan pasar murah ini merupakan Pro-gram Peningkatan Efi siensi Perdagangan Dalam Negeri 2010.

Kementerian Perdagangan menjelang bulan puasa hingga lebaran selain melakukan pemantauan secara intensif harga dan keter-sediaan bahan kebutuhan pokok di pusat dan daerah, juga menyiapkan serangkaian pelak-sanaan pasra murah yang bekerjasama dengan instansi terkait dan asosiasi/pelaku usaha di wilayah kerja masing-masing.

Pada kesempatan ini Sekretaris Jenderal Ke-mendag Ardiansyah Parman, menyampaikan pe laksanaan ini merupakan komitmen dari pemerintah terutama yang diselenggarakan oleh pemerintah DKI menyelenggarakan pasar mu rah yang maksudnya adalah ingin berbagi ke pada masyarakat yang membutuhkan ba-han pokok yang harganya relatif lebih mu rah di banding dengan harga di pasar. Kegia tan ini diselenggarakan hampir di seluruh Indo nesia menjelang bulan puasa dan oleh karena itu tujuan dari penjulan bahan pokok ini dimaksudkan untuk digunakan sendiri oleh masyarakat, dan bukan untuk dijual kembali, demikian kata Setjen. (rdk)

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201040

Agenda

Page 41: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

DIRJEN PDN TERIMA PESERTA TEMU KARYA NASIONAL

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Subagyo, mewakili Menteri

Perdagangan, pada hari Senin (16/08/2010) mengadakan Pertemuan Tatap Muka dan Dialog Temu Karya Nasional Juara Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional tahun 2010. Kegiatan ini dilakukan secara bergiliran di beberapa Kementerian, dan difasilitasi oleh Kementerian Dalam Negeri. Bagi para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia tersebut, pertemuan ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai hal terkait dengan kebijakan maupun program nasional yang perlu diketahui oleh aparat pedesaan dan kelurahan. Acara ini dihadiri oleh Para Juara Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional tahun 2010, Para Camat pemenang lomba Desa dan Lurah dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LBM) serta Ketua pengerak PKK, se-Indonesia, berjumlah sekitar 365 (tiga ratus enam puluh lima) peserta. (rdk)

PANEN RAYA KELOMPOK TANI BLAMBANGAN DI INDRAMAYU

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Subagyo

(mewakili Mendag) mendampingi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri

Pertanian Suswono beserta beberapa Wakil Menteri terkait dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, melaksanakan Panen Raya di lokasi persawahan Kelompok Tani Plambangan di Desa Benduyut Kecamatan Bangodua Kabupaten Indramayu Jawa Barat, 20 Agustus 2010.

Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memotivasi peningkatan aktivitas para petani agar mampu memberikan konstribusi besar terhadap produksi padi yang merupakan kebutuhan bahan pokok masyarakat secara nasional. Kegiatan ini juga dilakukan untuk memperoleh masukan melalui dialog bersama petani secara langsung tentang berbagai kendala dan kebutuhan yang masih diperlukan untuk memperlancar kegiatan produksinya.

Dalam dialog langsung bersama para Menteri dan Pejabat terkait, Kelompok Tani Blambangan berharap agar dapat diberikan bantuan pompa air untuk menunjang kebu-tuhan pertanian di area persawahannya. Menjawab masalah ini Menteri BUMN akan segera memberikan bantuan 1 (satu) unit mesin pompa air untuk kelompok tani di Desa Benduyut. Dialog ditutup dengan pem-berian bantuan pupuk untuk Kelompok Tani Blambangan. Kelompok Tani Blambangan memiliki 147 anggota, dengan area persawahan seluas 50 yang ditanami padi. (isl)

LAYANAN ONLINE INATRADE DILUNCURKAN

Kementerian Perdagangan RI meluncurkan pelayanan online INATRADE pada Selasa,

10 Agustus 2010. Peluncuran Layanan Online INATRADE tersebut ditandai dengan penekanan tombol secara bersama-sama oleh Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar bersama Sekjen Ardiansyah Parman, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Subagyo, Kepala Bappebti Deddy Saleh dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Perdagangan dan Industri, Edy Putra Irawady. Pada kesempatan tersebut juga disampaikan testimonial dari layanan perdagangan luar negeri oleh ADR Group Procurement Head PT. Selamat Sempurna Tbk., Ronald Boernardi, Testimonial dari layanan Bappebti oleh Direktur Utama PT. Solid Gold Berjangka, Iriawan Widadi dan testimonial dari layanan perdagangan

dalam negeri oleh Regional Director ERA Commerce, Lukas Bong dan dilanjutkan dengan peninjauan Pusat Layanan Online INATRADE.

Sesuai dengan mottonya “Hadir Melayani Anda, Cepat, Tepat, Mudah” layanan online INATRADE memang dihadirkan untuk mem-percepat, memudahkan dibarengi dengan ketepatan dalam proses perijinan perdagangan. Hingga saat ini terdapat 26 perijinan impor di sektor perdagangan luar negeri dari 93 perijinan ekspor dan impor, serta 12 perijinan di sektor perdagangan dalam negeri yang dapat diajukan secara online melalui INATRADE. Tahun 2010, ijin impor yang dapat dilakukan secara online akan bertambah menjadi 40 perijinan dan secara bertahap seluruh layanan perijinan dan non perijinan pada Kementerian Perdagangan dapat dilakukan secara online. (apn)

MENDAG KUNJUNGI PASAR CURUG TANGERANG

Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu didampingi Sekjen Ke-

mendag Ardiansyah Parman serta Dirjen PDN Subagyo melakukan kunjungan ke Pasar Curug Tangerang pada Sabtu, 31 Juli 2010. Menteri Perdagangan bersama Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri melakukan pemantauan harga beberapa bahan kebutuhan pokok dan sayur mayur. Kepada media Mendag mengatakan bahwa dari segi stok kebutuhan pokok mencukupi dan harga-harga bahan kebutuhan pokok dan sayur mayur cenderung turun. Untuk perkembangan harga bahan kebutuhan pokok dan sayur mayur di Pasar Curug Tanggerang; daging sapi Rp. 70.000,-/kg, daging ayam Rp. 26.000,-kg, telur ayam Rp. 15.000,-kg, cabe rawit merah Rp. 50.000,-/kg, cabe merah keriting Rp. 38.000,-/kg, cabe hijau Rp. 18.000,-/kg, bawang merah Rp. 15.000,-/kg, bawang putih Rp. 26.000,-/kg, kentang Rp. Rp. 7.000,-, tomat Rp. Rp. 7.000,-/kg, wortel Rp. 7.000,-/kg, kubis Rp. 6.000,- minyak goreng curah Rp. 8.800,-/kg dan gula pasir Rp. 10.000,-/kg. (apn)

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 41

Agenda

Page 42: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Setiap perjuangan hidup manusia selalu terikat dengan bagaimana alam disekitarnya. Selama ma-

nusia bernaung dan berpijak, maka se sungguhnya disitulah alam telah menawarkan kepada setiap insan ten-tang apa unsur materi serta potensi yang terkandung agar bisa dikelola dan dimanfaatkan. Bentuk Keterikatan itu meski berpengaruh dalam kehidupan, namun pada kodratnya manusia adalah tenaga alam yang menentukan nilai. Dimana dengan naluri dan daya akal yang dimiliki, manusia dalam perjuangannya dan pada batasan tertentu, bukan saja telah mampu melepas ketergantungan dirinya terhadap alam yang dipijak, tapi juga mampu mengubah struktur wilayah yang dinaungi menjadi bermanfaat baginya.

Sebagai contoh perjuangan para peta-ni Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang mampu mengubah alam untuk dimanfaatkan menjadi lahan pertanian bawang merah. Dimana pertanian bawang merah yang dibudidayakan, bukan hanya menjadi suatu hasil kar-ya yang pantas dibanggakan oleh

Potret Perjuangan Petani Bawang Merah

TEKS DAN FOTO : AGUS BACHTIAR

pa ra petani di Brebes, tapi juga telah menempatkan bentuk pertanian ba wang merah itu sendiri sebagai ba gian agricultur industries yang mampu memberikan sinergi lebih luas terhadap denyut perubahan per-ekonomian bagi masyarakat Brebes bahkan nasional.

Contoh sukses petani Brebes dalam memanfaatkan alam menjadi lahan pertanian bawang merah yang unggul, ini tentunya bukan hanya berjalan me-lalui proses pengakumulasian dari ke-mampuan beradaptasi terhadap alam, gerak berpikir, dan keuletan dalam ber-tani. Tapi juga ditopang oleh kondisi cuaca dan unsur tanah yang memiliki kan dungan ideal untuk tanaman ba-wang merah. Apalagi Kabupaten Brebes secara geografi s posisi wilayahnya amat strategis, memiliki bibir pantai, dan ter masuk lintasan jalur pantura. Tentu se mua potensi itu adalah indikator pen ting bagi para petani Brebes un tuk terus meningkatkan prestasinya di da-lam agricultur industries yang telah dikem bang kannya. ”Jayalah Petani

Indo nesia”.

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 201042

Frame

Page 43: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

MAJALAH INFO PDN, AGUSTUS 2010 43

Frame

Page 44: IPDN Agustus 2010 D - ditjenpdn.kemendag.go.idditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/7._AGUSTUS_2010.pdfPasar Sindu Sanur, Pasar Ramah D i tengah gempuran supermarket dan hypermart,

Diterbitkan Oleh :DIREKTORAT JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERI

MELALUI PAMERAN, DIHARAPKAN PELAKU USAHA KECIL TERMASUK

WARALABA NANTINYA MEMILIKI DAYA SAING TINGGI. PEMERINTAH AKAN

TERUS MENDORONG PERTUMBUHAN WARALABA GUNA

MENINGKATKAN PERTUMBUHAN PERKONOMIAN NASIONAL.

KEMENTERIAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA