Upload
nguyenhanh
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Inventarisasi Wisata Kesenian Dan Budaya Kota Cirebon Dengan Sistem
Informasi Geografis
Oleh :
Brainca Tri Adhitya dan Agung Budi Cahyono, ST, MSc, DEA
Program Studi Teknik Geomatika ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Email : [email protected]
Abstrak
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan adat istiadat. Dimana masing-masing suku
dan adat di berbagai daerah memiliki kesenian dan budaya yang beragam pula. Kesenian dan
budaya tersebut banyak menarik wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan luar negeri
datang untuk berkunjung ke sejumlah daerah di Indonesia. Di Jawa Barat banyak sekali kesenian dan
budaya yang menarik wisatawan. Khususnya di kota Cirebon, perpaduan kesenian dan budaya dari
suku Sunda, Jawa dan Tiong Hoa memberikan sentuhan yang lebih menarik. Untuk lebih
meningkatkan daya tarik tersebut diperlukan suatu media yang dapat mempromosikan kepada
masyarakat umum yang didukung oleh kemajuan teknologi komputerisasi.
Dalam bidang Geomatika, dapat dibuat suatu Sistem Informasi Geografis tentang kesenian
dan budaya yang ada di kota Cirebon. Aplikasi Sistem Informasi Geografis ini menggunakan
software Arc View 3.3 dan Microsoft Visual Basic 6.0 yang memudahkan pemetaan sebaran wisata
kesenian dan budaya kota Cirebon dengan lebih informatif. Diharapkan sektor wisata kesenian dan
budaya dapat meningkatkan pendapatan daerah untuk pembangunan kota Cirebon.
Di kota Cirebon kurang lebih terdapat 135 sanggar kesenian yang menggarap sejumlah
kesenian daerah kota Cirebon. Dan kurang lebih sebanyak 32 benda cagar budaya yang dapat
dijadikan obyek wisata budaya dan sejarah. Analisa yang diberikan dalam penelitian ini adalah
analisa jarak terdekat ke fasilitas pendukung seperti hotel dan restauran dari obyek wisata tersebut.
Analisa dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang terdapat dalam software Arc View 3.3.
Kata kunci : Aplikasi SIG, Inventarisasi Kesenian dan Budaya, Kota Cirebon
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Propinsi Jawa Barat memiliki banyak
daya tarik wisata kesenian dan budaya
khususnya di kota Cirebon. Sebenarnya
wilayah Cirebon diuntungkan dengan letak
geografis yang berada di jalur Pantura,
sehingga banyak sekali orang yang singgah
sekedar menikmati kesenian dan budaya di
kota Cirebon. Namun seiring maraknya
pengklaiman kesenian dan kebudayaan
Indonesia oleh negara tetangga, maka
diperlukan suatu seruan untuk lebih mencintai
kesenian dan kebudayaan negeri sendiri. Salah
satu media yang dapat mempromosikan hal
tersebut adalah dengan menciptakan suatu
teknologi Sistem Informasi Geografis yang
informatif dan menarik bagi masyrakat umum
di wilayah kota Cirebon. Dengan begitu selain
kesenian dan kebudayaan yang terinventarisasi
juga terpromosi untuk bisa lebih dilestarikan
keberadaannya. Dalam bentuk penghargaan
dan apresiasi dari bangsa Indonesia pada
umumnya dan masyarakat Cirebon pada
khususnya..
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah tugas
akhir ini adalah bagaimana penerapan Sistem
Informasi Geografis untuk menginventarisasi
kesenian dan budaya di kota Cirebon.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Wilayah studi hanya mencakup kota
Cirebon.
2. Peta dasar yang digunakan adalah peta
RBI sebanyak 2 sheet dengan nomor peta
2
A 1309 – 213 tahun 2000 dan A 1309 –
231 tahun 1999, terbitan BAKOSURTAL
3. Alat yang digunakan dalam penelitian ini
untuk survey lapangan adalah GPS yang
bertipe navigasi.
4. Analisa pengolahan data meliputi analisa
fasilitas umum terdekat seperti hotel dan
restauran dari obyek sanggar kesenian dan
benda cagar budaya.
5. Hasil penelitian adalah berupa sistem
informasi geografis inventaris kesenian
dan budaya kota Cirebon.
Tujuan
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Menginventarisasi kesenian dan budaya
kota Cirebon dengan sistem informasi
geografis.
2. Menganalisa dan mengklasifikasikan
sebaran kesenian dan budaya yang ada di
kota Cirebon.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh dari
penelitian ini adalah suatu informasi mengenai
data kesenian dan budaya yang ada di kota
Cirebon yang dapat dimanfaatkan oleh
wisatawan, pemerintah setempat maupun
pengelola tempat wisata untuk berbagai
kepentingan.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Kota Cirebon merupakan salah satu
wilayah yang terletak di bagian barat propinsi
Jawa Barat. Letak Geografis kota Cirebon
pada koordinat 07° 10' 17" - 07° 17' 56" LS
dan 108° 52' 55" - 108° 59' 32" BT Lokasi
penelitian dapat dilihat pada gambar 1 di
bawah ini :
Gambar 1. Lokasi Penelitian
2. 2. Peralatan dan Bahan
Peralatan
1. Perangkat Keras (Hardware)
1 Buah Perspnal Computer (PC)
Pentium 4 Intel 2.5 GHz memori 894
MBHarddisk 40 GB
1 Buah Printer
1 Buah GPS navigasi
1 Buah kamera digital
2. Perangkat Lunak (Software)
Sistem Operasi Window XP
Autocad Land Dekstop 2004
ArcView 3.3
Microsoft Word 2003
Microsoft Excel 2003
Map Object 2.2
Visual Basic 6.0
Bahan
1. Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) Cirebon
sebanyak 2 sheet dengan nomor peta A
1309-213 tahun 2000 dan A 1309-231
tahun 1999 dengan skala 1 : 25.000.
Sumber: Bakosurtanal.
2. Data deskripsi kesenian dan budaya kota
Cirebon : Dinas Pemuda, Olah Raga dan
Pariwisata Kota Cirebon.
3. Data jaringan jalan Kota Cirebon. Sumber
: Bappeda Kota Cirebon..
Tahapan Penelitian
Tahapan yang dilaksanakan dalam
penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
Gambar 2 Diagram Alir Tahapan Penelitian
Berikut adalah penjelasan diagram alir
metode penelitian:
Penyusunan Laporan
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisa
Peta Administrasi
Kota Cirebon
3
Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam pembuatan Tugas
Akhir ini adalah bagaimana metode
dan cara yang harus dilakukan untuk
memperoleh data yang dibutuhkan
untuk membangun SIG dalam
menginventarisasi kesenian dan
budaya kota Cirebon.
Studi Literatur
Bertujuan untuk memperoleh referensi
tentang disiplin ilmu SIG,
pemrograman data spasial, dan
kesenian budaya kota Cirebon guna
menunjang pembangunan SIG
mengenai inventarisasi wisata
kesenian dan budaya kota Cirebon.
.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
bentuk kerjasama dengan beberapa
instansi seperti Disporbudpar,
Bappeda dan Kesbanglimas untuk
memperoleh data-data dan informasi
yang diperlukan. Adapun data-data
yang dibutuhkan adalah:
1. Peta RBI Kota Cirebon skala 1 :
25000 sebanyak 2 sheet dengan
nomor peta A 1309-213 tahun
1999 dan A 1309-231 tahun 2000,
terbitan Bakosurtanal.
2. Peta digital jaringan jalan Kota
Cirebon, sumber : Bappeda Kota
Cirebon.
3. Data deskripsi wisata, kesenian
dan budaya Kota Cirebon, sumber
: Dinas Pemuda, Olahraga,
Budaya dan Pariwisata Kota
Cirebon.
4. Data survey lapangan dan
dokumentasi obyek penelitian,
sumber : penelitian pribadi.
Tahap Pengolahan Data
Tahapan dalam pengolahan data
penelitian ini dapat dilihat pada gambar
diagram alir dibawah ini :
Gambar 3. Diagram alir pengolahan data
Berikut ini adalah penjelasan diagram alir
tahap – tahap pengolahan data penelitian:
Pengumpulan Data
Scanning Peta RBI
Scanning peta bertujuan untuk merubah
peta analog menjadi peta digital. Akan
tetapi peta digital yang didapatkan masih
berupa data raster. Peta hasil scanning
nantinya akan dilakukan proses digitasi
untuk merubah menjadi data vektor.
Transformasi Koordinat
Koordinat yang dihasilkan dari hasil
scanning masih dalam koordinat lokal,
untuk merubah menjadi koordinat
sebenarnya maka dilakukan proses
transformasi koordinat.
Dokumentasi dan survey lapangan
Dokumentasi dilakukan untuk mendapat
gambar obyek-obyek wisata kesenian dan
budaya yang sedang diteliti serta
Data Non Spasial
Dokumentasi dan
Survey Lapangan
Mul ai
Selesai
Data Kesenian dan
Budaya Kota Cirebon
Tahap Pengumpulan data
Tahap Pengolahan Data
Hasil
Analisa Proximity
Pembuatan
Database
.Peta RBI skala
1:25.000
Digitasi Peta
Scanning
Transformasi
.Data Spasial
.Peta Tata Guna
Lahan .Peta Jaringan
Transportasi .Peta
Administrasi
SIG Inventarisasi Kesenian dan Budaya
Cirebon
.Peta Inventaris
Kesenian dan budaya
Perancangan SIG Inventarisasi Kesenian
dan Budaya
4
mengambil koordinat lokasi tersebut dengan
menggunakan receiver GPS handheld tipe
navigasi.
Pengolahan Data
Pada tahapan ini dilakukan pengolahan dari
data-data yang telah diambil dari lapangan dan
data penunjang lainnya antara lain :
Digitasi Peta RBI
Peta yang sudah ditransformasi, maka
koordinat yang ditampilkan sudah merupakan
koordinat sebenarnya. Dengan begitu proses
digitasi dapat langsung dilakukan. Proses
digitasi berarti menggambar kembali dalam
format vektor sesuai dengan layer yang ada
pada format raster. Namun tidak semua layer
dilakukan digitasi, hanya layer yang
diperlukan untuk proses pembangunan SIG
saja. Dalam penelitian ini layer yang
diperlukan antara lain batas kota, bataas
kecamatan, batas kelurahan, jalan arteri, jalan
lokal,dalan lain dan kali.
Pembuatan Database
Pembuatan data base bertujuan untuk
memberikan informasi deskriptif mengenai
obyek yang terdapat dalam tampilan grafis.
Dimana data ini untuk memberikan informasi
yang lebih lengkap dalam sebuah sistem
informasi geografis. Data atribut dalam
pembatan tugas akhir ini terdapat beberapa
entitas antara lain, sanggar kesenian, benda
cagar budaya, hotel dan restauran. Pembuatan
database ini menggunakan software Ms. Acces
2003 dan Ms. Excel 2003.
Perancangan SIG
Perancangan SIG dilakukan dengan cara
menggabungkan data spasial dengan data
atribut. Perancangan SIG inventarisasi
kesenian dan budaya dilakukan dengan
menggunakan software ArcView GIS 3.3.
layer yang dibutuhkan meliputi kota Cirebon,
jalan arteri, jalan lokal, jalan lain dan kali.
Posisi titik obyek yang diteliti seperti sanggar
kesenian, benda cagar budaya, hotel dan
restauran yang didapat dari hasil survey data
primer dan data sekunder.
Pembuatan Aplikasi SIG
Setelah pembuatan rancangan SIG,
selanjutnya dibuat aplikasi penggunaan untuk
pengguna atau users. Berupa pembuatan
interface atau tampilan yang lebih menarik dan
mudah digunakan bagi pengguna. Pembuatan
aplikasi ini menggunakan software Microsoft
Visual Basic 6.0. dengan menambah program
tambahan Map Object 2, program ini
membantu Microsoft Visual Basic 6.0 untuk
mengeluarkan tampilan kartografis peta,
seperti muka peta, legenda dan skala.
Tahap Analisa
Tahapan analisa ini dilakukan setelah
data terkumpul dan diolah hingga menjadi
tampilan yang telah siap dilakukan spasial
analisis. Analisa yang akan dilakukan berupa
proximity, yaitu penentuan hotel dan restauran
tersekat dari setiap obyek wisata kesenian dan
budaya yang ada di kota Cirebon. Analisa
proximity ini dilakukan dengan menggunakan
software ArcView GIS 3.3. Fasilitas proximity
yang terdapat di ArcView GIS 3.3 dapat
menentukan obyek mana yang paling dekat
dengan lokasi .
Penyusunan Laporan
Tahapan akhir dari penelitian ini adalah
penyusunan laporan yang dilaksanakan selama
3 bulan. Pembuatan laporan ini menggunakan
software Microsoft Word 2003. Laporan
Tugas Akhir ini terdiri dari 5 bab, antara lain :
BAB 1 Pendahuluan, BAB 2 Tinjauan
Pustaka, BAB 3 Metodologi Penelitian, BAB 4
Hasil dan Analisa dan BAB 5 Penutup.
HASIL DAN ANALISA
Hasil Perancangan SIG Inventarisasi Kesenian
dan Budaya
Perancangan SIG Inventarisasi
kesenian dan budaya menggunakan software
ArcView GIS 3.3. Layer yang diberikan
meliputi wilayah administrasi kota Cirebon,
layer jalan arteri, jalan lokal dan jalan lain.
Sedangkan informasi obyek penelitian
meliputi sanggar kesenian dan benda cagar
budaya. Untuk layer obyek fasilitas pendukung
wisata seperti layer hotel dan restauran. Setiap
obyek penelitian dan fasilitas pendukungnya
diberikan informasi atribut untuk mempertegas
informasi yang tidak bisa diberikan oleh data
spasial. Informasi tersebut disajikan dalam
bentuk tabular. Entitas yang diberikan adalah
sebagai berikut :
1. Sanggar Kesenian
Informasi tempat sanggar kesenian
yang ada di kota Cirebon. Didalamnya
berisi field seperti nama organisasi,
alamat, nomor surat keputusan (SK)
pendirian, tanggal berdiri, kesenian yang
digarap, prestasi, kondisi, easthing dan
northing.
5
2. Benda Cagar Budaya
Informasi macam-macam benda cagar
budaya yang ada di kota Cirebon.
Didalamnya meliputi tempat keraton,
peziarahan, peninggalan kolonial, tempat
pendidikan dan kebudayaan cina. Di
dalamnya berisi field seperti nama benda
cagar budaya, alamat tempat benda
tersebut, jenis, macam benda cagar budaya
bergerak, macam benda cagar budaya
tidak bergerak, easthing dan northing.
3. Hotel
Berisi tentang informasi lokasi hotel
yang terdapat di wilayah kota Cirebon.
Field yang diberikan seperti nama hotel,
alamat, nomor telepon, easthing dan
northing.
4. Restauran
Berisi informasi lokasi restauran yang
ada di wilayah kota Cirebon. Field yang
diberikan meliputi nama retauran, alamat,
no telepon, easthing dan northing.
Data atribut tersebut selanjutnya akan
ditambahkan ke dalam data umum seperti
batas administrasi kota Cirebon dalam layer
Kota Cirebon, jaringan jalan meliputi : jalan
arteri, jalan lokal dan jalan lain, dan jaringan
sungai. Makan akan dihasilkan desain
rancangan SIG inventarisasi kesenian dan
budaya kota Cirebon yang lebih informatif dan
menarik.
Gambar 4. Rancangan SIG inventarisasi
kesenian dan budaya Cirebon
Setelah perancangan SIG tersebut
sudah fix, selanjutnya dalam software
ArcView 3.3 juga bisa melakukan tampilan
layout sesuai dengan nilai kartografis yang
ditentukan. Fasilitas yang diberikan untuk
pembuatan layout seperti muka peta (view
frame), legenda (legend frame), pemberian
teks, skala (scale bar maupun scale text),
tampilan logo atau gambar, arah utara, chart ,
tabel dan tampilan grid atau graticule.
Gambar 5. Tampilan layout yang dibuat
dengan ArcView GIS 3.3
Pembuatan Aplikasi SIG Inventarisasi
Kesenian dan Budaya
Pembuatan aplikasi SIG inventarisasi
wisata kesenian dan budaya menggunakan
Microsoft Visual Basic 6.0. pembuatan
aplikasi ini bertujuan untuk memberikan
interface atau tampilan yang lebih mudah bagi
pengguna atau pemakai SIG ini. Pembuatan
aplikasi dibuat semenarik mungkin agar
pemakai tidak bosan dan lebih tertarik untuk
mengetahui informasi yang ada didalamnya.
Sehingga pembangunan SIG ini lebuh berarti.
Dalam pembuatan aplikasi SIG dengan
software ini terdiri dari beberapa form
tampilan. Yaitu form tampilan utama, form
tampilan identifikasi dan form tampilan daftar
atribut.
1. Form tampilan depan, berisi informasi
utama seperti map, galery dan command
“exit”.
Gambar 6. Tampilan depan aplikasi SIG
2. Form tampilan map, berisi informasi
utama seperti muka peta, legenda yang
berisi layer seperti : wilayah administrasi
Cirebon, layer sungai, layer jaringan jalan,
layer sanggar kesenian, layer benda cagar
buday, layer hotel dan layer restauran;
tombol perintah seperti : daftar sanggar
kesenian, daftar benda cagar budaya,
daftar hotel dan daftar restauran; toolbar
seperti : select, perbesar, full extent dan
identifikasi obyek; frame pencarian, antara
6
lain : pencarian lokasi sanggar kesenian,
lokasi benda cagar budaya, lokasi hotel
dan lokasi restauran; tampilan koordinat,
skala teks dan grafis.
Gambar 7. Tampilan map
3. Form tampilan galeri, merupakan
kumpulan gambar dan sejarah singkat
mengenai budaya. Terdapat beberapa
obyek kategori gambar, antara lain :
keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan,
Keraton Kanoman, Keraton Keprabonan,
petilasan Kalijaga, Gua Sunyaragi,
Kesenian, Budaya dan tempo dulu.
Gambar 8. Tampilan galeri
4. Form tampilan identifikasi, merupakan
form yang disediakan untuk menampilakn
hasil identifikasi pada form tampilan
utama di muka peta. Form ini berisi satu
perintah kembali, galeri dan tabel untuk
daftar atribut dari tiap obyek entitas.
Gambar 9. Tampilan identifikasi pada
apliasi SIG
5. Form tampilan tabular, berisi tampilan
detail isi dari suatu entitas antar lain :
sanggar kesenian, benda cagar budaya,
hotel dan restauran ; dan juga berisi
tombol perintah kembali.
Gambar 10. Tampilan tabel pada aplikasi
SIG
3. 3. Analisa
Analisa yang diberikan dalam penelitian
ini adalah analisa proximity yaitu penentuan
jarak terdekat dari suatu obyek ke obyek yang
lainnya. Obuek yang dituju dalam penntuan
proximity berupa fasilitas umum yang
mendukung sektor wisata bagi para wisatawan,
seperti hotel dan restauran. Selanjutnya akan
dilakukan analisa jarak terdekat menuju hotel
atau restauran jika dilihat dari suatu titik obyek
wisata. Misal pada obyek wisata benda cagar
budaya seperti Keraton Kasepuhan hotel
terdekat yang ada sekitar nya adalah hotel
Penta. Analisa proximity ini dilakukan dengan
menggunakan software ArcView GIS 3.3.
1. Analisa hotel dan restauran terdekat dari
obyek sanggar kesenian. Terdapat 135
sanggar kesenian yang ada di kota
Cirebon. Setelah dilakukan analisa
proximity atau penentuan obyek fasilitas
umum terdekat terdekat dari obyek
sanggar kesenian maka didapat hasil
seperti yang ditampilkan sebagai berikut.
Gambar 11. Analisa proximity
restauran dari obyek sanggar kesenian
7
Analisa proximity atau penentuan
obyek restauran terdekat dari obyek
sanggar kesenian yang dijadikan tempat
wisata. Layer yang diaktifkan hanya
sanggar kesenian, restauran, batas kota,
batas kecamatan, layer jaringan jalan dan
aproximity to restauran. Degan melihat
coverage dari restauran yang ditandai, kita
dapat mengetahui obyek restauran terdekat
dari obyek wisata sanggar kesenian
tersebut.
Gambar 12. Pengukuran panjang jalan
antara sanggar kesenian dan restauran
Penentuan panjang jalan terdekat
menuju restauran dari sanggar kesenian
tersebut dengan menggunakan fasilitas
measure pada software ArcView.
Penentuan jarak ini dilakukan secara
menual seperti proses digitasi.
Gambar 13. Analisa proximity hotel
dari obyek sanggar kesenian
Analisa proximity atau penentuan
hotel terdekat dari obyek sanggar kesenian
yang dijadikan tempat wisata. Layer yang
diaktifkan hanya sanggar kesenian, hotel,
layer jalan, batas administrasi dan layer
aproximity to hotel. Dari coverage yang
ditandai pada layer proximity to hotel,
maka kita dapat mengetahui hotel terdekat
dari obyek wisata sanggar kesenian
tersebut. Untuk penentuan panjang jalan
menuju hotel tersebut dari sanggar
kesenian sama seperti sebelumnya
menggunakan fasilitas measure pada
ArcView.
2. Analisa hotel dan restauran terdekat dari
obyek wisata benda cagar budaya, terdapat
32 obyek di dalam daftar benda gacar
budaya. Setelah dilakukan analisa
proximity atau penentuan jarak terdekat
dari obyek wisata benda cagar budaya,
maka di dapat hasil seperti yang
ditampilkan sebagai berikut.
Gambar 14. Analisa proximity restauran
dari wisata benda cagar budaya
Analisa proximity atau penentuan
restauran terdekat dari obyek benda cagar
budaya yang dijadikan obyek wisata.
Layer yang diaktifkan hanya benda cagar
budaya, restauran, batas kota, batas
kecamatan, layer jaringan jalan dan
aproximity to restauran. Degan melihat
coverage dari restauran yang ditandai, kita
dapat mengetahui obyek restauran terdekat
dari obyek wisata benda cagar budaya
tersebut.
Gambar 15. Pengukuran panjang jalan
antara benda cagar budaya dan restauran
Penentuan panjang jalan terdekat
menuju restauran dari benda cagar budaya
tersebut dengan menggunakan fasilitas
measure pada software ArcView.
8
Penentuan jarak ini dilakukan secara
menual seperti proses digitasi.
Gambar 16. Analisa proximity hotel dari
wisata benda cagar budaya
Gambar diatas adalah analisa
proximity hotel dari obyek wisata benda
cagar budaya. Layer yang diaktifkan
antara lain benda cagar budaya, jaringan
jalan, batas administrasi dan layer
proximity to hotel. Dari coverage yang
dihasilkan kita dapat mengetahui hotel
terdekat dari obyek wisata benda cagar
budaya tersebut. Untuk penentuan panjang
jalan menuju hotel terdekat sama seperti
sebelumnya menggunakan fasilitas
measure pada software ArtView.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa :
1. Kota Cirebon memiliki banyak obyek
wisata kebudayaan dan kesenian. Namun
pengembangan dan pengelolaan masih
belum maksimal.
2. Promosi yang diberikan masih kurang,
terlihat hanya obyek wisata tertentu saja
yang hanya diminati masyarakat lokal
maupun luar kota.
3. Kebersihan dan penataan kota yang kurang
maksimal, sehingga menurunkan minat
wisatawan untuk berkunjung. Kecuali
hanya mereka yang melakukan wisata
spiritual di kawasan keraton yang biasa
dilakukan secara rutin.
4. Di kota Cirebon banyak terdapat sanggar
kesenian, tercatat sebanyak 135 sanggar
kesenian yang terdaftar oleh Disporbudpar
kota Cirebon. Akan tetapi dalam daftar
tersebut memiliki lokasi yang sama, tetapi
berbeda nama organisasinya. Sedangkan
untuk obyek benda cagar budaya, tercatat
sebanyak 32 obyek yang dapat dijadikan
obyek wisata.
5. Dari kegiatan analisa didapatkan informasi
fasilitas umum seperti hotel dan restauran
terdekat dari lokasi obyek wisata tersebut.
4. 2. Saran 1. Memperbaiki sarana umum seperti halte
bus atau angkutan kota, telepon umum,
ponten umum daringan transportasi umum
untuk memberi kemudahan bagi
wisatawan baik lokal, domestik maupun
mancanegara.
2. Meningkatkan kebersihan kota khususnya
daerah sekitar obyek wisata agar tampak
lebih menarik perhatian wisatawan.
3. Memberikan promosi yang maksimal
dalam media masa maupun media
elektronik.
4. Mengajak semua pihak baik instansi
pemerintahan daerah, swasta maupun
masyarkat umum untuk menjaga dan
melestarikan budaya dan kesenian daerah
kota Cirebon.
5. Membuat kegiatan umum untuk turut
menjaga kelestarian kesenian dan budaya
yang ada di kota Cirebon
DAFTAR PUSTAKA
Nuarsa, I. W. 2005. Menganalisis Data Spasial
dengan Arc View GIS 3.3 untuk
Pemula. Jakarta. Penerbit : PT. Elex
Media Komputindo.
Riyanto, Prilnali E. P. dan Hendi Indelarko.
2009. Pengembangan Aplikasi Sistem
Informasi Geografis Berbasis Desktop
dan Web. Yogyakarta. Penerbit : Gava
Media.
Soetomo, Anton., 1989. Pendidikan
Kepariwisataan. Jakarta. C. V. Aneka.
Anonim, 2010, Kota Cirebon,
http://www.cirebonkota.go.id/,
Dikunjungi pada tanggal 23 September
2010 pukul 20.00 WIB
DISPORBUDPAR Kota Cirebon, 2009, Posisi
Historis dan Sejarah Kota Cirebon
http://www.cireboncantic.com/depan.ph
p, Dikunjungi pada tanggal 23
september 2010 pukul 20.00 WIB.