3
KONSEP PENANGANAN INTRUSI AIR LAUT PADA KOTA PANTAI (Studi Kasus Intrusi Air Laut di Kota Makassar) PENDAHULUAN Latar Belakangn : Dalam dua dekade terakhir ini, intrusi air laut di wilayah kota Makassar semakin lama semakin jauh masuk ke darat, baik intrusi permukaan (ROB) maupun intrusi bawah permukaan. Dalam bayak hal intrusi air laut menimbulkan dampak yang sangat luas dalam berbagai aspek kehidupan. Eksploitasi air tanah secara berlebihan di kawasan Kota Makassar tidak hanya menyebabkan turunnya permukaan tanah, tetapi juga intrusi air laut yang semakin jauh ke daratan akibat semakin menipisnya barier reef/pelindung berupa vegetasi pantai yang telah disulap menjadi gedung-gedung dan pusat-pusat bisnis dimana ancaman adalah Air laut yang bersifat korosif ini dapat merusak fondasi bangunan, termasuk tiang pancang gedung-gedung tinggi dan masuknya intrusi di sumur-sumur kawasan pemukiman rakyat sehingga menurunkan kualitas air dan tingkat kesehatan masyarakat. Ancaman ini terjadi karena kadar salinitas yang tinggi dari air laut memengaruhi pelapukan tanah di sekitar fondasi bangunan, Intrusi di permukaan terjadi karena sebab alami berupa air laut pasang. Adapun intrusi air laut tanah dalam terjadi karena penyedotan air tanah secara berlebihan dan tak terkendali selama bertahun-tahun. Rongga- rongga tanah yang kosong akibat penyedotan air menyebabkan tanah memadat dan terjadi penurunan permukaan tanah. Namun, di daerah pesisir, rongga tanah yang kosong diisi air laut yang bersifat korosif. Perembesan air laut ke daraan (intrusi) akan menyebabkan tanah dan bebatuan yang menyusun lapisan tanah menjadi keropos. Secara kimiawi, air berkadar garam tinggi mempunyai sifat yang merusak tanah dan bebatuan, sehingga tanah dan bebatuan tidak sanggup lagi menahan beban berat di atasnya., wilayah-wilayah yang keropos itu dapat mengancap daerah-daerah yang meliputi pelabuhan, bandar udara, permukiman padat, dan gedung-gedung bertingkat, Parahnya, defisit air tanah ini sulit diatasi secara alami dari limpahan air hujan karena minimnya ruang terbuka hijau di kota Makassar khususnya di kawasan pesisir pantai Kota Makassar akibat aktifitas reklamasi dan pembangunan-pembangunan kota-kota pantai seperti Tanjung Bunga dan Kawasan Reklamasi Pelabuhan.

Intrusi Airlaut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

intrusi_air Laut

Citation preview

  • KONSEP PENANGANAN INTRUSI AIR LAUT PADA KOTA PANTAI (Studi Kasus Intrusi Air Laut di Kota Makassar)

    PENDAHULUAN

    Latar Belakangn : Dalam dua dekade terakhir ini, intrusi air laut di wilayah kota Makassar semakin

    lama semakin jauh masuk ke darat, baik intrusi permukaan (ROB) maupun intrusi bawah

    permukaan. Dalam bayak hal intrusi air laut menimbulkan dampak yang sangat luas

    dalam berbagai aspek kehidupan.

    Eksploitasi air tanah secara berlebihan di kawasan Kota Makassar tidak hanya

    menyebabkan turunnya permukaan tanah, tetapi juga intrusi air laut yang semakin jauh

    ke daratan akibat semakin menipisnya barier reef/pelindung berupa vegetasi pantai

    yang telah disulap menjadi gedung-gedung dan pusat-pusat bisnis dimana ancaman

    adalah Air laut yang bersifat korosif ini dapat merusak fondasi bangunan, termasuk tiang

    pancang gedung-gedung tinggi dan masuknya intrusi di sumur-sumur kawasan

    pemukiman rakyat sehingga menurunkan kualitas air dan tingkat kesehatan masyarakat.

    Ancaman ini terjadi karena kadar salinitas yang tinggi dari air laut memengaruhi

    pelapukan tanah di sekitar fondasi bangunan, Intrusi di permukaan terjadi karena sebab

    alami berupa air laut pasang. Adapun intrusi air laut tanah dalam terjadi karena

    penyedotan air tanah secara berlebihan dan tak terkendali selama bertahun-tahun.

    Rongga- rongga tanah yang kosong akibat penyedotan air menyebabkan tanah

    memadat dan terjadi penurunan permukaan tanah. Namun, di daerah pesisir, rongga

    tanah yang kosong diisi air laut yang bersifat korosif.

    Perembesan air laut ke daraan (intrusi) akan menyebabkan tanah dan bebatuan

    yang menyusun lapisan tanah menjadi keropos. Secara kimiawi, air berkadar garam

    tinggi mempunyai sifat yang merusak tanah dan bebatuan, sehingga tanah dan

    bebatuan tidak sanggup lagi menahan beban berat di atasnya., wilayah-wilayah yang

    keropos itu dapat mengancap daerah-daerah yang meliputi pelabuhan, bandar udara,

    permukiman padat, dan gedung-gedung bertingkat, Parahnya, defisit air tanah ini sulit

    diatasi secara alami dari limpahan air hujan karena minimnya ruang terbuka hijau di kota

    Makassar khususnya di kawasan pesisir pantai Kota Makassar akibat aktifitas reklamasi

    dan pembangunan-pembangunan kota-kota pantai seperti Tanjung Bunga dan Kawasan

    Reklamasi Pelabuhan.

  • Permasalahan :

    1. Kerusakan Infrastruktur dan Keroposnya Bangunan-bangunan di Kawasan Pantai

    Losari akibat pelapukan pondasi,tanah dan beton-beton bangunan sehingga dampak

    kerusakan tersebut mengganggu aktivitas masyarakat kota Makassar (Contoh kasus

    Amblasnya Jalanan Pantai Losari akibat pelapukan struktur saluran-air)

    2. Penggunaan Air tanah yang berlebihan di Kota Makassar oleh Pelaku Bisnis (Hotel,

    Mall dan Kawasan Bisnis lainnya) membuat semakin tersedotnya air tanah sehingga

    membuat celah rongga-rongga tanah akibat memadatnya tanah dan menurunya

    permukaan tanah;

    3. Menipisnya Lahan Hijau di daearah pesisir pantai Makassar membuat desakan air

    laut masuk ketanah lebih besar akibat tidak adanya barier berupa Mangrove,

    kerusakan tersebut diakibatkan adanya aktivitas pembangunan dan perluasan kota

    dengan sistem reklamasi dan penebanan vegetasi pelindung akibat semakin sulitnya

    lahan didaerah sepanjang pesisir Pantai Makassar yang semakin mahal.

    Konsep Penanganan / Solusi Pemecahan Masalah :

    1. Penguatan hukum dan pembatasan Eksploitasi Air Tanah secara besar-besaran,

    peran disini adalah Aparat Pemerintah Kota Makassar dengan pembuatan produk

    hukum dalam membatasi pemanfaatan air tanah yang berlebihan;

    2. melakukan upaya Mangrovisasi yaitu penanaman kembali hutan bakau/mangrove di

    sepanjang pantai Makassar dan menghentikan penebangan mangrove guna

    menekan dampak intrusi air laut terlalu masuk ke daratan Makassar;

    3. Melakukan sistem Injeksi Yaitu membuat sumur-sumur injeksi (tanah permukaan

    dan tanah dalam), sumur resapan, embung, tanggul, dan kolam dapat meningkatkan

    resapan air hujan ke dalam tanah untuk meningkatkan cadangan air tanah. Hal ini

    juga dapat memperbaiki kerusakan lingkungan, seperti menekan intrusi air laut,

    penurunan muka tanah, serta memperbaiki iklim mikro.

    4. Pembuatan retarding basin atau kolam penampung air atau parit di antara tanaman

    atau pepohonan. Sementara itu, di kawasan muara dibuat danau-danau, hal ini

    mengurangi proses intrusi air laut, konsep tersebut telah dilakukan di Kota Batam.

  • Metodologi yang digunakan :

    1. Pengambilan Data Sekunder dan Hasil-hasil Penelitian sebelumnya;

    2. Melakukan survei pengambilan data / sampel sampel air didaerah kawasan-

    kawasan yang terwakili ;

    3. Analisa Data

    Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif yaitu membicarakan kemungkinan

    untuk memecahkan masalah secara aktual, analisa yang digunakan adalah Analisa

    Fasies Hidrokimia yaitu memisahkan dalam suatu Zona tertentu dan memproses

    prediksi proses kejadian air tanah berdasarkan kandungan ion utama.

    4. Penyusunan Konsep rencana :

    Data yang di olah akan menghasilkan suatu informasi yang dibuat dalam diagram

    dan peta-peta dianalisasa dengan GIS serta melakukan suatu pemodelan

    penanganan permasalahan intrusi air laut;

    5. Rekomendasi :