Upload
sukardi-ardi
View
11
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
intrusi_air Laut
Citation preview
KONSEP PENANGANAN INTRUSI AIR LAUT PADA KOTA PANTAI (Studi Kasus Intrusi Air Laut di Kota Makassar)
PENDAHULUAN
Latar Belakangn : Dalam dua dekade terakhir ini, intrusi air laut di wilayah kota Makassar semakin
lama semakin jauh masuk ke darat, baik intrusi permukaan (ROB) maupun intrusi bawah
permukaan. Dalam bayak hal intrusi air laut menimbulkan dampak yang sangat luas
dalam berbagai aspek kehidupan.
Eksploitasi air tanah secara berlebihan di kawasan Kota Makassar tidak hanya
menyebabkan turunnya permukaan tanah, tetapi juga intrusi air laut yang semakin jauh
ke daratan akibat semakin menipisnya barier reef/pelindung berupa vegetasi pantai
yang telah disulap menjadi gedung-gedung dan pusat-pusat bisnis dimana ancaman
adalah Air laut yang bersifat korosif ini dapat merusak fondasi bangunan, termasuk tiang
pancang gedung-gedung tinggi dan masuknya intrusi di sumur-sumur kawasan
pemukiman rakyat sehingga menurunkan kualitas air dan tingkat kesehatan masyarakat.
Ancaman ini terjadi karena kadar salinitas yang tinggi dari air laut memengaruhi
pelapukan tanah di sekitar fondasi bangunan, Intrusi di permukaan terjadi karena sebab
alami berupa air laut pasang. Adapun intrusi air laut tanah dalam terjadi karena
penyedotan air tanah secara berlebihan dan tak terkendali selama bertahun-tahun.
Rongga- rongga tanah yang kosong akibat penyedotan air menyebabkan tanah
memadat dan terjadi penurunan permukaan tanah. Namun, di daerah pesisir, rongga
tanah yang kosong diisi air laut yang bersifat korosif.
Perembesan air laut ke daraan (intrusi) akan menyebabkan tanah dan bebatuan
yang menyusun lapisan tanah menjadi keropos. Secara kimiawi, air berkadar garam
tinggi mempunyai sifat yang merusak tanah dan bebatuan, sehingga tanah dan
bebatuan tidak sanggup lagi menahan beban berat di atasnya., wilayah-wilayah yang
keropos itu dapat mengancap daerah-daerah yang meliputi pelabuhan, bandar udara,
permukiman padat, dan gedung-gedung bertingkat, Parahnya, defisit air tanah ini sulit
diatasi secara alami dari limpahan air hujan karena minimnya ruang terbuka hijau di kota
Makassar khususnya di kawasan pesisir pantai Kota Makassar akibat aktifitas reklamasi
dan pembangunan-pembangunan kota-kota pantai seperti Tanjung Bunga dan Kawasan
Reklamasi Pelabuhan.
Permasalahan :
1. Kerusakan Infrastruktur dan Keroposnya Bangunan-bangunan di Kawasan Pantai
Losari akibat pelapukan pondasi,tanah dan beton-beton bangunan sehingga dampak
kerusakan tersebut mengganggu aktivitas masyarakat kota Makassar (Contoh kasus
Amblasnya Jalanan Pantai Losari akibat pelapukan struktur saluran-air)
2. Penggunaan Air tanah yang berlebihan di Kota Makassar oleh Pelaku Bisnis (Hotel,
Mall dan Kawasan Bisnis lainnya) membuat semakin tersedotnya air tanah sehingga
membuat celah rongga-rongga tanah akibat memadatnya tanah dan menurunya
permukaan tanah;
3. Menipisnya Lahan Hijau di daearah pesisir pantai Makassar membuat desakan air
laut masuk ketanah lebih besar akibat tidak adanya barier berupa Mangrove,
kerusakan tersebut diakibatkan adanya aktivitas pembangunan dan perluasan kota
dengan sistem reklamasi dan penebanan vegetasi pelindung akibat semakin sulitnya
lahan didaerah sepanjang pesisir Pantai Makassar yang semakin mahal.
Konsep Penanganan / Solusi Pemecahan Masalah :
1. Penguatan hukum dan pembatasan Eksploitasi Air Tanah secara besar-besaran,
peran disini adalah Aparat Pemerintah Kota Makassar dengan pembuatan produk
hukum dalam membatasi pemanfaatan air tanah yang berlebihan;
2. melakukan upaya Mangrovisasi yaitu penanaman kembali hutan bakau/mangrove di
sepanjang pantai Makassar dan menghentikan penebangan mangrove guna
menekan dampak intrusi air laut terlalu masuk ke daratan Makassar;
3. Melakukan sistem Injeksi Yaitu membuat sumur-sumur injeksi (tanah permukaan
dan tanah dalam), sumur resapan, embung, tanggul, dan kolam dapat meningkatkan
resapan air hujan ke dalam tanah untuk meningkatkan cadangan air tanah. Hal ini
juga dapat memperbaiki kerusakan lingkungan, seperti menekan intrusi air laut,
penurunan muka tanah, serta memperbaiki iklim mikro.
4. Pembuatan retarding basin atau kolam penampung air atau parit di antara tanaman
atau pepohonan. Sementara itu, di kawasan muara dibuat danau-danau, hal ini
mengurangi proses intrusi air laut, konsep tersebut telah dilakukan di Kota Batam.
Metodologi yang digunakan :
1. Pengambilan Data Sekunder dan Hasil-hasil Penelitian sebelumnya;
2. Melakukan survei pengambilan data / sampel sampel air didaerah kawasan-
kawasan yang terwakili ;
3. Analisa Data
Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif yaitu membicarakan kemungkinan
untuk memecahkan masalah secara aktual, analisa yang digunakan adalah Analisa
Fasies Hidrokimia yaitu memisahkan dalam suatu Zona tertentu dan memproses
prediksi proses kejadian air tanah berdasarkan kandungan ion utama.
4. Penyusunan Konsep rencana :
Data yang di olah akan menghasilkan suatu informasi yang dibuat dalam diagram
dan peta-peta dianalisasa dengan GIS serta melakukan suatu pemodelan
penanganan permasalahan intrusi air laut;
5. Rekomendasi :