12
Tugas RMK Metodologi Penelitian Taufik Akbar (17) Kelas B Program Beasiswa STAR S1 Unhas Metodologi Penelitian Bab I “Introduction to Research” Apa itu Penelitian ? Penelitian secara singkat dapat diartikan sebagai sebuah proses untuk menemukan solusi atas suatu masalah setelah mempelajari lebih dalam dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh besar saat masalah tersebut terjadi. Pada intinya, segala macam usaha atau percobaan yang kita lakukan untuk mengatasi sebuah masalah adalah sebuah bentuk penelitian. Selanjutnya ada juga yang disebut penelitian bisnis. Apa itu penelitian bisnis ? Penelitian bisnis adalah sebuah usaha yang dilakukan secara sistematik dan terorganisir untuk menginvestigasi masalah tertentu yang terjadi dalam sebuah pekerjaa yang memerlukan solusi untuk memecahkannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian bisnis adalah serangkaian tindakan yang terorganisir, sistematik, berdasarkan data-data, kritikal, obyektif dan investigatif kepada sebuah permasalahan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari jawaban atau solusinya. Dalam hal ini penelitian ini menyediakan informasi yang diperlukan yang dapat menuntun manager perusahaan untuk membuat keputusan yang dapat diinformasikan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Informasi yang tersedia tersebut dapat berupa hasil dari sebuah analisis atas data-data yang dikumpulkan atau berupa data yang telah tersedia. Data-data ini bisa saja berupa data kuantitatif dan bisa juga berupa data kualitatif. Data Kuantitatif disini maksudnya adalah data-data dalam bentuk angka-angka sebagai hasil dari serangkaian pertanyaan yang terstruktur. Sedangkan Data kualitatif adalah adalah data-data dalam bentuk kata-kata sebagai hasil dari serangkaian jawaban yang diperoleh melalui proses

Intro to Research and Aprroach Investigation

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ringkasan Uma Sekaran

Citation preview

Tugas RMK Metodologi PenelitianTaufik Akbar (17)Kelas B Program Beasiswa STAR S1 Unhas

Metodologi Penelitian Bab IIntroduction to Research

Apa itu Penelitian ?Penelitian secara singkat dapat diartikan sebagai sebuah proses untuk menemukan solusi atas suatu masalah setelah mempelajari lebih dalam dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh besar saat masalah tersebut terjadi. Pada intinya, segala macam usaha atau percobaan yang kita lakukan untuk mengatasi sebuah masalah adalah sebuah bentuk penelitian. Selanjutnya ada juga yang disebut penelitian bisnis. Apa itu penelitian bisnis ? Penelitian bisnis adalah sebuah usaha yang dilakukan secara sistematik dan terorganisir untuk menginvestigasi masalah tertentu yang terjadi dalam sebuah pekerjaa yang memerlukan solusi untuk memecahkannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian bisnis adalah serangkaian tindakan yang terorganisir, sistematik, berdasarkan data-data, kritikal, obyektif dan investigatif kepada sebuah permasalahan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari jawaban atau solusinya. Dalam hal ini penelitian ini menyediakan informasi yang diperlukan yang dapat menuntun manager perusahaan untuk membuat keputusan yang dapat diinformasikan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Informasi yang tersedia tersebut dapat berupa hasil dari sebuah analisis atas data-data yang dikumpulkan atau berupa data yang telah tersedia. Data-data ini bisa saja berupa data kuantitatif dan bisa juga berupa data kualitatif. Data Kuantitatif disini maksudnya adalah data-data dalam bentuk angka-angka sebagai hasil dari serangkaian pertanyaan yang terstruktur. Sedangkan Data kualitatif adalah adalah data-data dalam bentuk kata-kata sebagai hasil dari serangkaian jawaban yang diperoleh melalui proses interview atau berupa respon langsung dari sebuah kuesioner atau bisa juga melalui proses observasi dan mungkin bisa saja dari informasi-informasi yang dapat diperoleh lewat berbagai sumber misalnya internet.

Apa saja Tipe Penelitian Bisnis ?Penelitian dapat dilakukan dengan dua tujuan berbeda. Satu untuk mengatasi masalah terkini yang dihadapi manager dalam pekerjaan sehari-hari bergantung pada solusi yang diambil. Penelitian tersebut dinamakan applied research atau penelitian terapan. Dan tujuan satunya lagi adalah untuk menghasilkan sekumpulan ilmu pengetahuan dengan cara mencoba mengkaji lebih dalam bagaimana sebenarnya suatu masalah dapat terjadi di sebuah organisasi dapat diselesaikan. Penelitian seperti ini disebut basic research atau penelitian dasar. Hubungan antara Manager dan Penelitian ?Manager dengan pengetahuan akan ilmu penelitian mempunyai keuntungan tersendiri dibandingkan jika tidak mempunyai pengetahuan tersebut. Ini disebabkan karena dengan pengetahuan tentang metode penelitian dapat memudahkan manager untuk bisa lebih memahami, memprediksi dan mengendalikan lingkungan bisnis disekitarnya.Kesimpulannya ada beberapa alasan lain yang mengharuskan seorang manager untuk memliki pegangang atau pengetahuan akan penelitian dan metode penelitian, sebagai berikut:1. Untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah kecil di lingkungan kerjanya secara efektif.2. Untuk mengetahui bagaimana cara membedakan mana yang baik dari sebuah penelitian tentang suatu yang tidak baik.3. Untuk bisa menyadari dan peduli secara konstan terhadap pengaruh dan efek yang berganda terhadap faktor-faktor yang berpengaruh pada situasi tertentu.4. Untuk bisa mengkalkulasi resiko pada sebuah pengambilan resiko, dan mengetahui dengan baik kemungkinan yang dapat terjadi yang berhubungan dengan kemungkinan yang menghasilkan suatu yang berbeda.5. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya ketertarikan atas sebuah masalah dalam pengaruhnya dalam masalah tersebut.6. Juga berhubungan untuk menunjuk seorang peneliti dan konsultan secara lebih efektif.7. Untuk mengombinasikan pengalaman dengan ilmu pengetahuan ilmiah dalam pembuatan keputusan.

Hubungan antara Manager dan Konsultan Penelitian ?Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa kadangkala seorang manager membutuhkan bantuan dari seorang konsultan penelitian untuk membantu mempelajari permasalahan yang lebih kompleks dan menyita banyak waktu yang manager sedang hadapi. Itulah ada pentingnya juga untuk mengetahui tentang bagaimana cara yang efektif untuk berinteraksi dengan konsultan penelitian ini. Pada intinya, ketika manager telah menunjuk seorang peneliti atau konsultan, manager harus meyakinkan diri mereka bahwa:1. Peran dan harapan antara kedua belah pihak harus disampaikan secara eksplisit.2. Filosofi yang relevan dan sistem nilai yang ada pada organisasi telah dengan jelas dan terdapat pembatas yang telah ditetapkan, jika ada yang diluar hal tersebut bisa di komunikasikan kemudian.3. Hubungan yang saling menguntungkan dapat terbentuk dengan peneliti/konsultan atau antara peneliti/konsultan dan karyawan di perusahaan dan dapat menjalin kerjasama yang kuat dikemudian hari.

Konsultan Internal vs Konsultan Eksternal ? Dalam beberapa perusahaan juga memiliki departemen atau bagian penelitian tersendiri yang biasa disebut Departemen Managemen Servis, Departemen Organisasi dan Metode, Departemen Penelitian dan Pengembangan dan banyak nama lainnya. Departemen ini bekerja sebagai konsultan internal yang menghadapi langsung masalah-masalah dan menemukan solusi terhadap masalah yang terjadi di internal perusahaan/organisasi. Paling tidak ada empat keuntungan yang dapat diperoleh dalam membentuk tim internal untuk melakukan proyek penelitian:1. Konsultan internal mendapatkan kesempatan yang lebih baik untuk bisa diterima oleh karayawan dari sebuah subunit disuatu organisasi dimana perlu dilakukan penelitian.2. Tim membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk mengerti akan struktur, iklim pendapat dan fungsi terhadap sistem yang ada di organisasi.3. Mereka bersedia untuk memaparkan rekomendasi mereka setelah temuan didapatkan. Ini sangat penting mengingat adanya kemungkinan gangguan yang terjadi pada saat penerapan rekomendasi sehingga mereka menarik diri dari masalah tersebut. Mereka juga bersedia untuk mengevaluasi keefektifan terhadap perubahan dan menentukan tambahan perubahan jika diperlukan.4. Tim internal juga biasanya meminta bayaran yang lebih sedikit dibandingkan tim eksternal dalam hal membantu menyelesaikan masalah, dikarenakan mereka membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk mengerti sistem yang berlaku dalam berbagai unit di perusahaan. Catatan tambahan untuk menyelesaikan masalah yang tidak terlalu kompleks, tim internal merupakan pilihan yang tepat.Selain keuntungan, terdapat juga kerugian dalam membentuk tim internal dalam tujuannya untuk mengatasi masalah yang terjadi. Diantaranya adalah:1. Dalam konteks masa kerja mereka yang panjang sebagai konsultan internal, tim internal sangat mungkin jatuh ke dalam cara pandang yang sama dalam melihat organisasi dan masalahnya. Hal tersebut akan menghalangi ide dan perspektif baru yang mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah. Hal tersebut jelas sekali akan menjadi rintangan bagi situasi tertentu ketika isu-isu berat dan masalah kompleks harus diinvestigasi.2. Ada keleluasaan bagi kelompok kekuasaan tertentu dalam organisasi untuk mempengaruhi tim internal dalam hal menyembunyikan, menyimpangkan, atau dapat mengubah fakta tertentu. Dengan kata lain, konflik kepentingan tertentu dapat mendominasi, terutama untuk mendapatkan porsi yang cukup besar dari sedikitnya sumber daya yang tersedia.3. Terdapat kemungkinan bahwa, bahkan tim penelitian internal yang memiliki kualifikasi paling tinggi pun tidak dianggap sebagai pakar/ahli oleh staff dan manajemen, dan oleh karena itu rekomendasi yang mereka berikan mungkin dianggap sebelah mata atau disepelekan oleh staff/manager.4. Bias organisasi tertentu terhadap tim penelitian internal dalam beberapa hal dapat membuat temuan menjadi kurang objektif dan sebagai konsekuensinya temuan menjadi kurang ilmiah.

Adanya kerugian dalam memilih tim konsultan internal bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi tim konsultan eksternal. Berikut terdapat beberapa keuntungan dan kerugian yang didapatkan dalam menunjuk sebuah tim konsultan internal.Keuntungan:1. Tim eksternal dapat menerapkan semua pengalaman yang diperoleh dari bekerja dengan berbagai tipe organisasi yang mempunyai jenis masalah yang sama atau mirip. Luasnya pengalaman ini akan membuat mereka mampu untuk berfikir, baik secara divergen maupun konvergen, dan menghindari sikap terburu-buru dalam menetapkan solusi yang instan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dalam situasi tertentu. Mereka akan mampu mempertimbangkan beberapa cara alternatif untuk memandang sebuah masalah karena pengalaman dalam pemecahan masalah yang luas untuk berbagai jenis organisasi. Karena memandang situasi dari beberapa sudut dan perspektif yang berbeda (secara divergen), mereka dapat secara kritis menilai, membuang pilihan dan alternatif yang kurang sesuai, dan fokus pada solusi spesifik yang lebih layak (berfikir secara konvergen).2. Tim eksternal, terutama dari perusahaan penelitian dan konsultan terkemuka, mungkin mempunyai lebih banyak pengetahuan mengenai model-model pemecahan masalah yang terkini dan tercanggih yang diperoleh melalui program pelatihan periodi yang mereka lalui, yang mungkin tidak dimiliki oleh tim internal organisasi. Karena keusangan pengetahuan merupakan ancaman yang nyata dalam bidang konsultan, institusi penelitian eksternal menjamin bahwa anggota mereka memperoleh inovasi terbaru dalam program pelatihan yang dikelola secara periodik.

Kerugian:1. Bayaran yang harus dikeluarkan untuk membentuk tim penelitian eksternal biasanya mahal dan cenderung harus dihindari, kecuali jika masalah yang terjadi sangatlah kritis.2. Selain banyak waktu yang diperlukan oleh tim eksternal untuk memahami organisasi yang akan diteliti, mereka jarang memperoleh sambutan hangat, sehingga tidak dengan serta-merta diterima oleh karyawan. Departemen dan orang yang akan terpengaruh oleh studi penelitian pihak eksternal mungkin menganggap tim eksternal sebagai sebuah ancaman bagi mereka. Karena itu, mereka meminta dukungan karyawan untuk bekerjasama agar penelitian menjadi sedikit lebih sulit dan memakan waktu lama bagi peneliti eksternal dibandingkan tim internal.3. Tim eksternal juga membebankan biaya tambahan untuk bantuan mereka dalam tahapan implementasi dan evaluasi hasil penelitian.

Pengetahuan tentang Penelitian dan Efektifitas Manajerial Sebagaimana disebutkan, manager bertanggung jawab atas hasil akhir dengan membuat keputusan yang tepat di lingkungan kerjanya. Hal ini sangat dibantu oleh pengetahuan terhadap penelitian. Pengetahuan tentang penelitian mempertinggi sensitivitas manager untuk faktor internal dan eksternal yang tak terhitung banyaknya dan bervariasi dalam pekerjaan mereka dan lingkungan organisasi.Tetap objektif, fokus pada solusi masalah, memahami sepenuhnya rekomendasi yang dibuat, mengapa dan bagaimana itu terjadi, membuat pengambilan keputusan manajerial yang baik. Dengan demikian, pengetahuan tentang penelitian sangat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dari manager.

Etika Dan Penelitian BisnisEtika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma sosial yang diharapkan berpengaruh terhadap perilaku ketika melakukan penelitian. Etika penelitian bisnis harus dijalankan mulai dari awal sampai dengan akhir penelitian. Peneliti harus mengedepankan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi. Peneliti juga harus objektif dalam mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang telah diperoleh. Peneliti sudah seharusnya mampu menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh, karena menyangkut masa depan organisasi bisnis.

Metodologi Penelitian Bab IIApproach to Investigation

Ciri khas dari Penelitian IlmiahTerdapat 8 ciri khas utama atau karakteristik utama dari sebuah penelitian ilmiah, sebagai berikut:1. Purposiveness Sebuah penelitian ilmiah yang baik adalah penelitian yang memiliki tujuan dan focus yang relevan, jelas dan perlu.2. Rigor Sebuah penelitian ilmiah yang baik dengan tujuan yang jelas akan menjadi lebih Rigor bila penelitian itu dilakukan dengan dasar teoretikal yang kuat serta rancangan metodologi yang baik dan benar. Rigor dimaksudkan sebagai sesuatu yang dilakukan dengan hati-hati, akurat dengan derajad exactitude yang baik.3. TestabilityPenelitian yang baik adalah bila ide-ide solutif yang dikembangkan dalam penelitian itu dapat diuji tingkat kebenarannya. Uji ini akan dilakukan baik terhadap instrument yang digunakan, model yang dikembangkan maupun hipotesis-hipotesis ikutannya. Tehnik-tehnik statistik dapat digunakan untuk menguji ide-ide dasar yang diteliti.4. ReplicabilityPenelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki tingkat replikabilitas yang tinggi yaitu bila penelitian itu dilakukan dengan instrument yang sama akan mendapatkan hasil yang sama juga. Hasil tersebut akan mempertinggi tingkat generalisasi konsep yang telah dikembangkan dan diuji.5. Precision and Confidence Dalam penelitian, sangat jarang kita dapat dengan mudah mendapatkan kesimpulan yang definitive dan pasti, antara lain karena sulitnya melakukan studi secara menyeluruh, melainkan hanya melalui sampel, apalagi bisa jadi sampel juga tidak dapat merefleksikan karakteristik dari fenomena secara tepat. Dengan kata lain bisa jadi terdapat measurement error dan error ini yang harus diperkecil agar kita mendapatkan penelitian yang lebih dekat dengan realitas. Dua hal yang harus menjadi perhatian peneliti adalah tingkat presisi dan tingkat konfidens dari penelitannya.

6. ObjectivityObjektif artinya kesimpulan yang ditarik haruslah didasarkan pada fakta dari temuan yang diturunkan dengan menggunakan data yang aktual dan bukan pendapat subyektif.7. GeneralisabilityGeneralisability adalah kemampuan sebuah penelitian menghasilkan lingkup aplikasi yang luas dari satu organisasi ke organisasi yang lain.8. ParsimonyParsimony berhubungan dengan tingkat kerumitan sebuah penelitian berikut variabel-variabel penelitian serta interrelasinya. Simplisitas dalam menjelaskan sebuah fenomena dan dalam menghasilkan solusi terhadap sebuah masalah tentu saja lebih dikehendaki dibandingkan dengan yang kompleks atau yang rumit.

Metode Hipotesis-DeduktifMetode hipotesis deduktif yang dipopulerkan oleh Karl-Popper adalah Versi umum dari metode ilmiah. Metode hipotesis deduktif ini menyediakan pendekatan yang berguna dan sistematik untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dalam rangka memecahkan dan memanage masalah-masalah. Metode hipotesis deduktif terdiri dari 7 tahap sebagai berikut: 1. Identifikasi area permasalahan2. Menentukan laporan permasalahan3. Mengembangkan Hipotesis4. Menentukan metode pengukuran5. Mengumpulkan data6. Menganalisis data7. Penafsiran data

Pendekatan-pendekatan alternatif dalam PenelitianTerdapat beberapa pendekatan alternatif dalam penelitian, sebagai berikut:1. Pendekatatan PositivismePendekatan positivisme ini bertujuan untuk menguji sebuah teori atau menjelaskan sebuah pengalaman melalui observasi dan pengukuran dalam rangka meramalkan dan mengontrol kekuatan-kekuatan di sekitar manusia. Positivisme berasumsi bahwa fenomena sosial dapat diteliti dengan cara yang sama dengan fenomena alam dengan menggunakan pendekatan yang bebas nilai dan penjelasan sebab-akibat sebagaimana halnya dalam penelitian fenomena alam. 2. Pendekatan KonstruktivismeKonstruktivisme adalah suatu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan telah ditangkap manusia adalah konstruksi (bentukan) manusia itu sendiri. Bagi penganut aliran ini penelitian merupakan upaya untuk memahami realitas pengalaman manusia, dan realitas itu sendiri dibentuk oleh kehidupan sosial.3. Pendekatan PragmatismePenganut pragmatisme pada awalnya menolak asumsi ilmiah yang menyatakan penelitian sosial dapat mengakses kebenaran tentang dunia nyata hanya dengan mengandalkan sebuah metode ilmiah tunggal. Pragmatisme berfokus pada masalah penelitian dan menggunakan seluruh bentuk pendekatan untuk memahami masalah itu. Oleh karena itu peneliti pragmatis bebas memilih metode, teknik, dan prosedur penelitian yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya. Karakteristik ini menunjukkan bahwa pragmatisme merupakan paradigma yang menyangga landasan filosofis studi metode gabungan (mixed-methods research).4. Pendekatan KritisInti pendekatan kritis ini pada dasarnya sebagai kritik terhadap positivisme. Mereka menunjukkan bahwa positivisme itu sangat bermasalah, karena pandangannya adalah bagaimana penerapan metode ilmu-ilmu alam pada ilmu-ilmu sosial tak lain dari saintisme dan ideologi, bahkan pendekatan kritis menilai positivisme hanya mengkontemplasikan masyarakat, positivisme melestarikan status quo konfigurasi masyarakat yang ada. Jadi, bagi pendekatan kritis, setiap penelitian harus memperoleh pengetahuan tentang das sein (apa yang ada) dan bukan das sollen (apa yang seharusnya ada). Sehingga yang terjadi pengetahuan tidak mendorong pada perubahan yang lebih baik, namun hanya menyalin data sosial tersebut.