-
ASUHAN KEFARMASIAN(PHARMACEUTICAL CARE)
Dr (Clin. Pharm.) Dedy Almasdy MSi., Apt.
NIP: 19710219 199702 1 002NIP: 19710219 199702 1 002
[email protected]
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
-
Perkembangan Ilmu Kesehatan
1. Periode Mitos Prasejarah2. Periode Filsafat Kedokteran
Yunani3. Periode Empirik Kedokteran Islam
Rhazes (832-930 M), melakukanRhazes (832-930 M),
melakukanpengobatan di Persia dan Bagdad, pertama
membedakan antara cacar dan campak;
Ibnu Sina (980-1037), menulis Canon of Medicine, sejuta kata
-
Perkembangan Ilmu Kefarmasian
1. Era Farmasi Klasik (Compounding)
2. Era Farmasi Industri (Manufakturing)
3. Era Farmasi Klinik PC/MTM
FAKTOR PENDORONG LAHIRNYA FARMASI KLINIK
Drug booming
Bad of the health care system
Pharmacist over educated
Increasing the society expectation
-
BERBAGAI DEFINISI FARMASI KLINIK
FRANCKE Mc. LEOD ASOSIASI PENDIDIKAN FARMASI AMERIKA KOMITE
SPESIALIS FARMASI KLINIK KOMITE SPESIALIS FARMASI KLINIK
Farmasi klinik adalah:Cabang ilmu kefarmasian dengan fokus
kepadajaminan penggunaan obat yang rasional melaluikerja-sama
dengan profesi kesehatan lainnya
-
Evolusi Konsep Farmasi Klinik
Parameter 60an 90an
Fokus Rumah Sakit Sistem Penggunaan Obat
Organisasi ASHP ASHP*
Komunikasi AJHP AJHP*Komunikasi AJHP AJHP*
Keterlibatan intensif farmasis dalam health care system untuk
mewujudkan sistem pengobatan yang rasional
-
Types of clinical pharmacy practice in the UK (Watson&Bond,
2004)
Type of pharmacist
Setting Location Example of activity
Community (C) pharmacist
Primary care Pharmacy Medication reviewpharmacist
Hospital (H) pharmacist
Secondary care
Hospital Medication history taking
Practice (P) pharmacist
Primary care General practice
Development of prescribing policy
Other Various Various See C, H & P practice pharmacist
-
PENGGOLONGAN PELAYANAN FARMASI KLINIK DI RUMAH SAKIT TINGKAT I
TINGKAT II TINGKAT III TINGKAT IV TINGKAT IV
MODEL PELAYANAN:
A. MODEL UMUM
B. MODEL SPESIALISASI
C. MODEL KOMBINASI
-
ASUHAN KEFARMASIAN(PHARMACEUTICAL CARE)
KEPEDULIAN TERHADAP PELAYANAN YANG BERKAITAN DENGAN OBAT
YANG LANGSUNG DAN BERTANGGUNG JAWAB BERTANGGUNG JAWAB
UNTUK MENCAPAI HASIL YANG PASTI
GUNA MENINGKATKAN MUTU KEHIDUPAN PENDERITA
-
MUTU KEHIDUPAN PENDERITA
INDIKATOR: GOOD SELF ACTIFITY
GOOD SLEEP
GOOD MOVING GOOD MOVING
GOOD EMOTION
GOOD SOCICIAL INTERACTION
NO ILLNESS AND ADEQUAT ENERGY
-
FUNGSI POKOK PHARMACEUTICAL CARE
Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan obat
Memutuskan penggunaan obat yang betul-betul berhubungan dengan
penyakit betul-betul berhubungan dengan penyakit penderita
Mencegah kemungkinan terjadinya masalah yang berhubungan dengan
obat
-
MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN OBAT
Untreathed Indication Drug therapy used when not indication
Improper drug selection Subterapeutic dose Subterapeutic dose
Failure to receive drug Over or toxic dose Adverse drug reaction
Drug interaction
