4
1. Apa etilogi dan mekanisme dari panas tidak tinggi dan batuk pilek? Panas tidak tinggi Infeksi virus respon imun limfosit T INF gama ( sebagai pirogen endogen) makrofag IL-1 set point hipotalamus panas tidak tinggi ( 37, 9 C) batuk pilek Infeksi virus di cavum nasi dan nasofaring reaksi inflamasi hipersekresi mucus dan edema lapisan mukosa perangsangan saraf aferen batuk saraf eferen batuk mekanisme batuk : 1. Inspirasi dalam 2. Penutupan glotis 3. Relaksasi diafrahma 4. Konstraski otot-otot pernafasan 5. Perbedaan tekanan udara antara intratorak dan urada luar. 6. Glottis membuka 7. Aliran udara yang cepat melewati trakea * Aferen/ sensorik : trigeminal, glossopharyngeal, superior laryngeal, and vagus nerves *Eferen/ motorik : recurrent laryngeal nerve and the spinal nerves Infeksi virus di cavum nasi dan nasofaring reaksi inflamasi hipersekresi mucus dan edema lapisan mukosa pilek

inthan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

zzz

Citation preview

Page 1: inthan

1. Apa etilogi dan mekanisme dari panas tidak tinggi dan batuk pilek?

Panas tidak tinggi

Infeksi virus respon imun limfosit T INF gama ( sebagai pirogen endogen) makrofag IL-1 set point hipotalamus panas tidak tinggi ( 37, 9 C)

batuk pilek

Infeksi virus di cavum nasi dan nasofaring reaksi inflamasi hipersekresi mucus dan edema lapisan mukosa perangsangan saraf aferen batuk saraf eferen batuk mekanisme batuk :

1. Inspirasi dalam

2. Penutupan glotis

3. Relaksasi diafrahma

4. Konstraski otot-otot pernafasan

5. Perbedaan tekanan udara antara intratorak dan urada luar.

6. Glottis membuka

7. Aliran udara yang cepat melewati trakea

* Aferen/ sensorik : trigeminal, glossopharyngeal, superior laryngeal, and vagus

nerves

*Eferen/ motorik : recurrent laryngeal nerve and the spinal nerves

Infeksi virus di cavum nasi dan nasofaring reaksi inflamasi hipersekresi

mucus dan edema lapisan mukosa pilek

2. Bagaimana hubungan keluhan tambahan dan keluhan utama?

Panas merupakan salah satu tanda infeksi (tingginya suhu tergantung

mikroorganisme yang menyerang). Batuk dan pilek juga merupakan tanda adanya

infeksi pada saluran nafas, dimana infeksi tersebut akan merangsang silia di

tenggorokan untuk mengeluarkan mukus yang berguna melawan infeksi

mikroorganisme tersebut.Mukus yang menumpuk tersebut semakin lama semakin

mengental dan banyak ,sehingga dapat menyumbat saluran nafas. Obstruksi pada

saluran nafas ini menyebabkan terjadinya sesak pada Awi.

Page 2: inthan

3. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan jantung?

Pemeriksaan Kasus Nilai normal Interpretasi

HR 135 x / menit Usia 3 bulan-2

tahun : 100-

190 x / menit

Normal

Nadi

Brakhialis

Kuat Normal

Nadi

Radialis

Kuat Normal

Kulit merah

muda

Normal ;

gangguan

sirkulasi tidak

ada

Hangat Normal ; tidak

ada gangguan

sirkulasi

4. How to diagnoseAnamnesis :

- infeksi 2 hari lalu (akut) : demam tidak tinggi , batuk pilek

Pemeriksaan fisik :

-Anak sadar , agitasi

- Nafas terlihat cepat dengan peningkatan usaha nafas dan terdengar suara ngorok

-RR 48x/menit

-Nafas cuping hidung (+)

-Retraksi supra sternal

-Sela iga (+)

Pemeriksaan tambahan :

-Lab : darah rutin : leukositosis

Page 3: inthan

-Radiologis leher posisi PA

-Test ELISA untuk pemeriksaan jenis virus

5. EpidemiologiSindrom croup terjadi pada anak 6 bulan-6 tahun dengan puncaknya pada usia

1-2 tahun. Croup dapat juga terjadi pada anak berusia 3 bulan dan diatas 15 tahun. Insiden laki-laki : perempuan 3:2. Angka kejadian meningkat pada musim dingin dan gugur.

6. KomplikasiKomplikasi dapat terjadi pada 15% kasus croup. Komplikasi yang terjadi antara

lain:

Respiratory failure

Perluasan proses penyakit ke region traktus respiratorius yang lain seperti

telinga tengah, ujung bronkiolus, dan ke parenkim paru

Pneumonia

Tracheitis bacterial