22
Hasil Pengamatan Kelompok 2.2.1 Identifikasi Masalah di Kelompok Berdasarkan berbagai prioritas masalah yang didapat dari tiap upaya kesehatan di UPF Puskesmas Rancamanyar maka dibuat daftar identifikasi masalah kelompok yaitu : A. Rendahnya cakupan pembinaan UKBM Posyandu Purnama dan Mandiri B. Rendahnya cakupan pengawasan jamban C. Kurangnya deteksi RISTI pada ibu hamil oleh masyarakat D. Rendahnya cakupan d/s E. Ditemukan kasus TB BTA (+) F. Belum berjalannya simpus G. Rendahnya cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut 2.2.2 Penetapan Masalah Prioritas di Kelompok Penetapan masalah prioritas kelompok dari masalah tiap upaya kesehatan yang diamati dilakukan dengan metode teori PAHO dengan skor satu sampai lima, dengan kriteria yaitu : Magnitude sebagai luasnya masalah yang dihadapi. Severity sebagai beratnya kerugian yang timbul. Vulnerability sebagai tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Community and political concern sebagai kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat. Affordability sebagai ketersediaan dana.

INTERVENSI KELOMPOK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IKM

Citation preview

Page 1: INTERVENSI KELOMPOK

Hasil Pengamatan Kelompok

2.2.1 Identifikasi Masalah di Kelompok

Berdasarkan berbagai prioritas masalah yang didapat dari tiap upaya

kesehatan di UPF Puskesmas Rancamanyar maka dibuat daftar identifikasi

masalah kelompok yaitu :

A. Rendahnya cakupan pembinaan UKBM Posyandu Purnama dan Mandiri

B. Rendahnya cakupan pengawasan jamban

C. Kurangnya deteksi RISTI pada ibu hamil oleh masyarakat

D. Rendahnya cakupan d/s

E. Ditemukan kasus TB BTA (+)

F. Belum berjalannya simpus

G. Rendahnya cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut

2.2.2 Penetapan Masalah Prioritas di Kelompok

Penetapan masalah prioritas kelompok dari masalah tiap upaya kesehatan

yang diamati dilakukan dengan metode teori PAHO dengan skor satu sampai lima,

dengan kriteria yaitu : Magnitude sebagai luasnya masalah yang dihadapi.

Severity sebagai beratnya kerugian yang timbul. Vulnerability sebagai tersedianya

sumberdaya untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Community and

political concern sebagai kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat.

Affordability sebagai ketersediaan dana.

Page 2: INTERVENSI KELOMPOK

Tabel 2.2 Penentuan Prioritas Masalah Kelompok Berdasarkan Metode PAHO

No. Daftar MasalahKriteria Total

PeringkatM S V CC A

1 Rendahnya cakupan pembinaan UKBM Posyandu Purnama dan Mandiri

3 3 4 4 4 576 II

2 Rendahnya cakupan pengawasan jamban

4 3 1 1 1 12 VII

3 Kurangnya deteksi RISTI pada ibu hamil oleh masyarakat

4 5 3 3 3 520 III

4 Cakupan balita ditimbang (D/S)

3 4 4 3 3 432 V

5 Penemuan kasus TB BTA (+)

5 5 2 3 5 750 I

6 Belum berjalannya simpus

3 2 5 4 4 480 IV

7 Rendahnya cakupan

pelayanan kesehatan usia lanjut

3 3 2 2 2 72 VI

Keterangan :

a. M (Magnitude) : Berapa banvak penduduk yang terkena masalah atau penyakit

b. S (Severity) : Besar kerugian yang ditimbulkan

c. V (Vulnerability): Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalah kesehatan

tersebut

d. CC (Community and political concern) : kepedulian/dukungan politis dan dukungan

masyarakat

e. A (Affordability) : Ketersediaan dana

Page 3: INTERVENSI KELOMPOK

Berdasarkan perhitungan teknik kriteria PAHO didapatkan masalah terbesar yaitu

“Penemuan kasus TB BTA (+)”.

2.2.3 Identifikasi Kemungkinan Penyebab Masalah Prioritas di Kelompok

A. Upaya P2PM

Pada Upaya P2PM terdapat beberapa kemungkinan penyebab penemuan

kasus TB BTA (+) yang dapat dilihat dari segi input, output, dan proses sebagai

berikut :

1) Input

a. Manusia (Man)

Pemegang program P2PM dipegang oleh tiga orang yang

merupakan lulusan keperawatan dan kebidanan, yang mengelola

penemuan dan pengobatan TBC, penyakit kusta dan ISPA. Pemegang

program dibantu oleh dua orang petugas puskesmas yang mengelola

diare, dan pelayanan Imunisasi dasar dan lanjutan serta PTM

( Penyakit Tidak Menular). Para kader yang ada di daerah Puskesmas

Rancamanyar belum mendapatkan pembinaan secara khusus

mengenai penyakit menular yang sering terjadi di puskesmas ini,

akibatnya para kader tidak bisa membantu puskesmas secara

maksimal .

b. Prasarana (Machine)

Masalah dalam hal prasarana yang terdapat di Puskesmas Rancamnyar

yaitu belum adanya sarana laboratorium, sementara itu penjaringan

dan pengobatan penyakit menular akan sangat terbantu jika puskesmas

ini memiliki laboratorium

c. Metode (Method)

Page 4: INTERVENSI KELOMPOK

Penjaringan kasus penyakit menular, khususnya TB masih dilakukan

secara pasif di puskesmas, pustu, ataupun poskesdes

d. Informasi

Informasi yang diberikan kepada masyarakat dan kader mengenai

pencegahan dan pemberantasan penyakit menular masih kurang, karena

biasanya informasi hanya diberikan melalui konseling. Hal ini

mengakibatkan penyampaian informasi mengenai penyakit menular

belum tersebar secara merata.

2) Proses

a. Perencanaan (P1)

Proses perencanaan upaya P2PM berjalan dengan baik. Setiap

bulannya Puskesmas Rancamanyar mengadakan lokakarya mini dan

lokakarya bulanan tetapi hanya petugas puskesmas saja tanpa

melibatkan tokoh masyrakat dan kader. Puskesmas Rancamanyar

merencanakan untuk mengikuti pelatihan pemeriksaan dahak dan

lebih menggiatkan sosialisasi mengenai tuberculosis kepada

masyarakat

b. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)

Pelaksanaan upaya P2PM banyak dilakukan di dalam gedung dan

belum ada penyuluhan serta pembinaan kader mengenai pencegahan

dan pemberantasan penyakit menular

c. Pengawasan Pengendalian dan Penilaian (P3)

Page 5: INTERVENSI KELOMPOK

Kegiatan yang telah dilakukan dievaluasi secara rutin oleh kepala

puskesmas dan dilaporkan setiap bulannya ke dinas kesehatan. Sistem

pelaporan yang ada tidak berjalan secara maksimal, dikarenakan

banyak pihak swasta yang tidak melaporkan imunisasi dan penemuan

kasus penyakit menular ke pusksesmas.

3) Faktor Eksternal

Puskesmas dalam hal kegiatan pencegahan penyakit menular berkerjasama

dengan kader. Kader akan segera melaporkan kejadian luar biasa yang

terjadi di masyarakat kepada Puskesmas dan kader selalu datang apabila

ada penyuluhan yang dilakukan oleh Puskesmas. Pengobatan dokter

swasta dan bidan swasta di lingkungan Puskesmas Rancamnyar sangat

banyak tetapi pelaporan tidak pernah di berikan oleh dokter dan bidan

swasta kepada Puskesmas Rancamanyar.

Page 6: INTERVENSI KELOMPOK

BAB III

PEMECAHAN MASALAH

3.1. Kemungkinan/Alternatif Pemecahan Masalah

3.1.1. Kemungkinan Alternatif Pemecahan Masalah TB BTA (+)

Pemecahan alternatif yang dilakukan untuk masalah program

P2PM diantaranya adalah :

1) Penyuluhan

2) Drama

3) Pemutaran Video

4) Cerdas Cermat

5) Penempelan poster di tempat yang strategis di lingkungan masyarakat

mengadakan penapisan penyakit Tuberkulosis di masyarakat

6) Pemicuan sadar Tuberkulosis (Pemdarbi)

3.1.2. Penetapan Pemecahan Masalah TB MRD

Pemecahan masalah terpilih yaitu pemicuan sadar tuberkulosis. Pemicuan

dilakukan agar masyarakat sadar akan proses penyebaran tuberculosis dan dapat

mengaplikasikan pencegahan penyebaran tuberkulosis. Masyarakat juga

diharapkan lebih antusias dengan diadakannya lomba memasak setelah pemicuan,

diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya asupan makanan yang bergizi

untuk menjaga kesehatan. Setelah acara selesai, panitia diharapkan dapat

membagi pengetahuan tentang penyakit tuberkulosis kepada masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar.

Page 7: INTERVENSI KELOMPOK

Tabel 3.1. Tabel Penentuan Pemecahan Prioritas Masalah Terpilih

No Intervensi

Kriteria Jumlah

PeringkatM I V C

M x I xVC

1 Penyuluhan 2 3 2 2 6 III2 Drama 3 2 2 2 6 III

3Pemutaran Video

2 2 2 1 8 II

4Cerdas Cermat

2 2 2 3 2,7 V

5Penempelan poster

2 3 2 3 4 IV

6Pemicuan sadar Tuberkulosis

4 3 3 4 9 I

Keterangan :M (Magnitude) : Besarnya masalah yang dapat diselesaikanI (Importancy) : Pentingnya dalam mengatasi masalahV (Vulnerability) : Sensitivitas dalam mengatasi masalahC (Cost) : Biaya yang diperlukan dalam mengatasi masalah, semakin mahal biaya yang dikeluarkan semakin kecil nilainya

3.2. Penyelenggaraan/Manajemen Pemecahan Masalah Terpilih

1) Man

Kepanitiaan terdiri dari 7 dokter muda yang berperan sebagai konseptor

dan pelaksana kegiatan. Kegiatan tersebut didukung oleh pihak fakultas,

Puskesmas, dan desa Rancamanyar dalam penyediaan sarana dan prasarana.

Susunan kepanitiaan acara :

Ketua Pelaksana : Novian Adi Saputra

Sekretaris : Nurul Fauziah Mahmudah

Bendahara : Fitri Milasari

Sie Acara : Iin Farlina

Sie Humas : Yasir Hady

Sie Konsumsi : Mutiara Ratry Purwati

Sie Dokumentasi : Hafizh Budhiman Mahmud

Page 8: INTERVENSI KELOMPOK

2) Material

Peralatan pemicuan terdiri dari :

1. Laptop

2. Infokus

3. Layar

4. Mic

5. Sound System

6. Materi pemicuan

7. Kertas HVS

8. Alat tulis

9. Kompor

10. Alat masak

11. Kriteria penilaian pemicuan

3) Machine

Kendaraan operasional berupa 3 mobil sebagai sarana transportasi panitia dan

alat pengangkut barang-barang kebutuhan kegiatan

4) Method

Kegiatan diawali dengan tanya jawab mengenai penyakit Tuberkulosis.

Setelah itu dilakukan pemicuan dengan cara memperlihatkan gambar-gambar

dalam bentuk selebaran. Kemudian dilanjutkan lomba memasak. Acara

ditutup dengan Games yang bertujuan untuk mengulas dan menilai daya

Page 9: INTERVENSI KELOMPOK

tangkap masyarakat terhadap materi yang telah disampaikan sebagai indikator

keberhasilan pelaksanaan.

Kegiatan intervensi pemicuan sadar tuberkulosis yang dilakukan berupa

pemicuan dan lomba masak. Tujuan kegiatan dilakukan untuk menimbulkan

kesadaran masyarakat secara mandiri akan penyakit dan proses penyebarann

tuberculosis, serta memberikan pentingnya asupan makanan bergizi untuk

menjaga kesehatan.

5) Marketing

Strategi pemasaran kegiatan dilakukan dengan pengiriman surat undangan ke

masing-masing kepala desa, sekretaris desa, kader yang akan mewakili setiap

desa, dan perwakilan dari puskesmas. Diadakan juga Games dan lomba masak

dengan hadiah menarik dari panitia guna menarik kehadiran audience dalam

kegiatan tersebut.

6) Minute

Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 14

Desemer 2015 bertempat di …….. pukul ……

7) Information

Informasi mengenai alur koordinasi dan jumlah masyarakat diperoleh dari

pihak puskesmas dan perwakilan kader.

Page 10: INTERVENSI KELOMPOK

3.3.1. Fungsi Manajemen Penemuan Pasien TB BTA (+)

1) Planning (perencanaan)

Dalam perencanaan pemecahan masalah, penulis akan melakukan

acara pemicuan, dan Games mengenai penyakit Tuberculosis. Perencanaan

dimulai dengan penentuan nama kegiatan, tempat dan waktu kegiatan, serta

sasaran yang dituju. Selanjutnya ditentukan susunan acara kegiatan secara

lengkap, kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, dan

pembagian tugas selama acara kegiatan.

2) Organizing

Dalam pengorganisasian, penulis membagi diri berdasarkan tugas masing-masing

seperti ketua pelaksana, sekretaris, bendahara, seksi acara, humas, dokumentasi,

dan konsumsi

3) Actuating

Penggerakan dan pelaksanaan kegiatan penyelsaian masalah dilaksanakan pada

hari Senin tanggal 14 Desember 2015 yang bertempat di ………. Kegiatan

intervensi ini dilaksanakan oleh tujuh dokter muda dan bekerja sama dengan

pihak fakultas dan UPF Puskesmas Rancamanyar. Penyebaran undangan kepada

masyarakat dibantu oleh kader di tiap desa. Peserta kader yang datang adalah

sebanyak …… orang.

4) Controlling

Pengawasan dan pengendalian acara pemicuan dilakukan sesuai tugas masing-

masing yang telah disepakati.

Page 11: INTERVENSI KELOMPOK

5) Evaluating

Berdasarkan rencana program yang telah disusun, maka ditetapkan berbagai

indikator yang digunakan untuk mengevaluasi jalannya kegiatan. Indikator-

indikator tersebut adalah sebagai berikut :

a) Input

1. Perizinan serta kerja sama dengan pihak UPF Puskesmas Rancamanyar

dan desa

2. Tersedianya tempat yang memadai di ………untuk dilaksanakan

pemicuan mengenai Tuberkulosis

3. Penyebaran undangan kepada masyarakat dibantu oleh kader

4. Materi dan alat penunjang pelatihan yang direncanakan telah tersedia dan

berfungsi dengan baik pada saat kegiatan

5. Tersedianya dana yang cukup untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

rencana anggaran yang telah dibuat

b) Proses

1. Peserta pelatihan datang sesuai dengan jadwal yang tertera pada undangan

dengan keterlambatan maksimal 15 menit

2. Acara terlaksana sesuai dengan jadwal acara yang telah disusun dengan

kesenjangan waktu maksimal 30 menit

3. Jumlah peserta yang hadir minimal 90% dari jumlah undangan yang

disebar

Page 12: INTERVENSI KELOMPOK

4. Respon yang positif dari masyarakat dapat dilihat dari jawaban yang dapat

dijawab oleh peserta apabila diberikan pertanyaan dan terlihat antusias

dalam melaksaakan acara.

c) Output

Meningkatnya pengetahuan dan motivasi masyarakat untuk dapat

mengenali dan mengaplikasikan pencegahan penyebaran TB. Peningkatan

pengetahuan dan motivasi ini dapat dilihat dari masyarakat mampu menjawab

pertanyaan post test dengan tepat >70%.

d) Outcome

Peningkatan penjaringan suspek TB yang dibantu oleh kader tiap desa.

e) Benefit

Penjaringan suspek TB yang meningkat dapat menurunkan kasus TB di

masyarakat.

f) Impact

Peningkatan derajat kesehatan dan ekonomi pada desa wilayah kerja Puskesmas

Rancamanyar.

Berdasarkan 13 indikator keberhasilan diatas, ditentukan kriteria untuk menilai

keberhasilan kegiatan ini. Kriteria tersebut adalah :

1. Kegiatan dinyatakan berhasil jika memenuhi tujuh dari 13 indikator

keberhasilan.

2. Kegiatan dinyatakan tidak berhasil jika tidak memenuhi tujuh dari 13 indikator

keberhasilan.

Page 13: INTERVENSI KELOMPOK

Seluruh kegiatan dan alat/perlengkapan/instrumen yang digunakan dalam

masalah, yaitu :

a. Surat

Surat undangan kepada kepala desa yang dikeluarkan oleh kepanitiaan atas nama

Fakultas Kedokteran Unisba yang diberikan secara tidak langsung.

b. Post Test

Total soal Post Test adalah 10 buah, yang berisi materi tuberkulosis yang dikemas

seperti permainan ranking satu.

c. Peserta yang hadir saat pemecahan masalah

Peserta yang hadir saat pemecahan masalah terdiri dari ……... dari tiga desa,

Kepala Puskesmas Rancamanyar, dan dokter pembimbing IKM.

d. Materi yang disampaikan

Pemicuan yang diberikan kepada masyarakat melalui selebaran gambar tentang

tanda dan gejala, penanganan pasien, pengobatan, cara penularan, dan pencegahan

TB. Setelah diberikan materi masyarakat diberikan tes untuk mengevaluasi

pengetahuan masyarakat tentang materi yang sudah disampaikan.

e. Alat yang digunakan dalam kegiatan

Sound System

Mic

Infokus

Layar infokus

Laptop

Terminal listrik

Page 14: INTERVENSI KELOMPOK

Kertas HVS

Spidol

f. Evaluasi indikator keberhasilan

Tabel 3.2 Evaluasi Indikator KeberhasilanNo Indikator Keberhasilan Terpenuhi

Input

1 Perizinan serta kerja sama dengan pihak UPF Puskesmas

Rancamanyar dan desa

Ya

2 Tersedianya tempat yang memadai di …….. untuk

dilaksanakan penyuluhan mengenai tuberkulosis

Ya

3 Penyebaran undangan kepada masyarakat dibantu oleh kader Ya

4 Materi dan alat penunjang pelatihan yang direncanakan telah

tersedia dan berfungsi dengan baik pada saat kegiatan

Ya

5 Tersedianya dana yang cukup untuk pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan rencana anggaran yang telah dibuat

Ya

Proses

6 Peserta pelatihan datang sesuai dengan jadwal yang tertera

pada undangan dengan keterlambatan maksimal 15 menit

Ya

7 Acara terlaksana sesuai dengan jadwal acara yang telah

disusun dengan kesenjangan waktu maksimal 30 menit

Ya

8 Jumlah peserta yang hadir minimal 90% dari jumlah undangan

yang disebar

Ya

9 Respon yang positif dari masyarakat dapat dilihat dari jawaban

yang dapat dijawab oleh peserta apabila diberikan pertanyaan

Ya

Page 15: INTERVENSI KELOMPOK

dan terlihat antusias dalam melaksanakan acara

Output

10 Masyarakat dapat menjawab pertanyaan post test dengan tepat

>70%

Ya

Outcome

11 Peningkatan penjaringan suspek TB yang dibantu oleh kader

tiap desa

Tidak

Benefit

12 Penjaringan suspek TB yang meningkat dapat menurunkan

kasus TB di masyarakat

Tidak

Impact

13 Peningkatan derajat kesehatan pada desa wilayah kerja

Puskesmas Rancamanyar

Tidak

Page 16: INTERVENSI KELOMPOK