20
JOURNAL READING Interpregnancy Interval and Risk of Autistic Disorder Oleh : Ramya Harlistya (0121062 Syifa Dian Firmanita (012106283)

interpregnancy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

interpregnancy in autistic disorder

Citation preview

  • JOURNAL READING

    Interpregnancy Interval and Risk of Autistic Disorder

    Oleh :Ramya Harlistya (0121062Syifa Dian Firmanita (012106283)

  • Latar Belakang: Sebuah studi baru di California melaporkan peningkatan risiko gangguan autis pada anak-anak yang dikandung setahun setelah kelahiran saudara kandung sebelumnya. Metode: Penilaian hubungan antara jarak kehamilan dan risiko gangguan autis menggunakan data registry nasional pada pasangan saudara kandung tunggal yang lahir di Norwegia. Jarak antar kehamilan adalah waktu dari kelahiran anak sulung ke konsepsi anak kedua dalam satu saudara kandung. Hasil yang dinilai adalah gangguan autis pada anak kedua. Analisis dibatasi pada saudara kandung yang kelahiran anak kedua pada tahun 1990-2004. Odds rasio (OR) dianalisa dengan model logistik biasa dan logistik secara umum additive. Hasil: Sampel penelitian sebanyak 223.476 pasang saudara kandung tunggal. Dalam saudara kandung dengan jarak antar kehamilan
  • Interval interpregnancy adalah jarak antara satu kehamilan dan kehamilan berikutnya untuk seorang wanita. Ada hubungan antara kehamilaninterval pendek dan hasil kehamilan yang merugikan pada kelahiran anak berikutnya, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah.Studi terbaru dari California menemukan bahwa jarak kehamilan yang pendek dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan autis pada kelahiran anak berikutnya, terutama untuk jarak kehamilan kurang dari 1 tahun.Telah dihipotesiskan bahwa dampak kerugian pada jarak antar kehamilan yang pendek disebabkan oleh kekurangan mikronutrien penting pada awal kehamilan. Ibu dapat kekurangan mikronutrien selama kehamilan dan postpartum, dan mungkin diperlukan waktu beberapa bulan untuk memulihkan status gizi setelah melahirkan (Smith, GC, dkk)Oleh karena itu dilakukan studi lanjut untuk menilai hubungan antara interval dari kelahiran anak pertama ke kehamilan anak kedua lahir dan risiko gangguan autis pada anak kedua lahir

  • METODE Data diperoleh dari dua data registry Norwegia yaitu: Medical Birth Registry of Norwegia dan Norwegia Patient Registry. Daftar pasien adalah database administrasi yang berisi data dari semua orang Norwegia yang dimiliki rumah sakit dan klinik rawat jalanDigunakan Formulir Pemberitahuan Standar untuk melaporkan informasi penting tentang kehamilan dan persalinan, termasuk informasi demografi, riwayat reproduksi kesehatan ibu sebelum maupun selama kehamilan, kehamilan dan komplikasi kelahiran, dan hasil kehamilan. Diagnosis ASD berdasarkan International Classification of Diseases Edisi Kesepuluh (ICD-10).

  • VARIABEL Jarak antar kehamilan dihitung sebagai waktu dari tanggal lahir anak pertama lahir dengan tanggal konsepsi (tanggal kelahiran dikurangi lama kehamilan) dari anak kedua lahir, seperti dicatat oleh registry kelahiran. Lama kehamilan didasarkan informasi dari ultrasound scanning setiap kali ini tersedia; jika tidak, hari pertama periode menstruasi terakhir digunakan. Jarak antar kehamilan kemudian dibulatkan ke bawah untuk seluruh bulan dan dikategorikan sebagai berikut:
  • STUDI SAMPEL. Saudara kandung diidentifikasi dengan mencocokkan nomor identifikasi pribadi dari orang tua. Sampel penelitian dibatasi untuk pasangan saudara kandung tunggal dengan paritas ibu dari 0 atau 1, di mana saudara kedua adalah lahir tahun 1990-2004. Sebanyak 248.370 pasangan saudara kandung tunggal = awalnya memenuhi syarat untuk analisis. Namun, kemudian dieksklusi untuk :pasangan saudara kandung yang data jarak antar kehamilan nya hilang karena informasi yang kurang tentang lama kehamilan anak kedua lahir (n = 14,330), pasangan saudara kandung dimana satu atau kedua saudara nya meninggal dalam 3 tahun pertama hidup (n = 6.124), pasangan saudara kandung dimana anak sulung terdaftar dengan ASD (n = 1.392) karena diagnosis ini mungkin terkait dengan melahirkan anak berikutnya nya dengan risiko ASD juga . Pasangan saudara dengan data yang hilang pada salah satu kovariat (n = 4.373)

    Total eksklusi = 24.894 (10%) pasangan saudara kandung Sisa = 223.476 pasangan saudara kandung tunggal yang ikut dalam penelitian.

  • ANALISIS STATISTIK

    Dua jenis model regresi digunakan untuk analis statistik : model logistik biasa dan logistik umum model aditif (GAM) . Keseluruhan data digabung dan dianalisis menggunakan alat statistik PASW Statistik 17 untuk Windows (SPSS Inc, Chicago, IL) dan R 2.15.0 untuk Windows (R Project untuk Komputasi Statistika).

  • HASIL PENELITIAN

  • dari sampel penelitian 223.476 anak kedua yang lahir :966 (0,43%) ASD303 (0,14%) gangguan Autistik426 (0,19%) gangguan Asperger237 (0,11%) PDD-NOS

  • Interval antarkelahiran didistribusikan sebagai berikut: 13.394 (6%) < 9 bulan13.769 (6%) 9-11 bulan, 74.636 (33%) 12-23 bulan, 56.955 (25%) 24-35 bulan, 64.722 (29%) 36 bulan atau >

  • Dari anak kedua yang lahir dengan interval antarkelahiran
  • Dalam analisis, interval antarkelahiran yang lebih pendek dari 9 bulan dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan autis (OR = 1.88 [95% CI = 1,24-2,78]).

    Hubungan ini diperkuat dalam analisis yang disesuaikan (2.18 [1,42-3,26]). Interval antarkelahiran 9-11 bulan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan autis (crude OR = 1,44 [0,91-2,20]; OR = 1,71 [1,07-2,64]).

  • DISKUSI

  • Sekitar dua-pertiga dari interval antarkelahiran
  • Pengaruh interval antarkelahiran yang pendek tampaknya lebih kuat pada anak-anak ibu yang tidak menggunakan folat sebelum atau selama kehamilan (P = 0.88).

    Penelitian di California dan Norwegia :Suplemen asam folat di awal kehamilanPenurunan risiko gangguan autis

  • Eratnya jarak kehamilan mungkin dapat dikaitkan dengan peningkatan stres ibu selama kehamilan kedua.postpartumPeningkatan risiko gangguan autisInflamasi sistemikProtein C reaktifmeningkat

  • KESIMPULAN

  • Penelitian memberikan bukti kuat dari hubungan antara interval antarkelahiran yang pendek dan peningkatan risiko gangguan autis pada anak yang lahir kemudian.

  • TERIMAKASIH

    *