162
INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT UNION Studi Kasus Pada Credit Union Tyas Manunggal di Bantul, Yogyakarta TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Diajukan oleh Martinus Lukas Kamamas 152222113 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI

CREDIT UNION

Studi Kasus Pada Credit Union Tyas Manunggal

di Bantul, Yogyakarta

TESIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh

Martinus Lukas Kamamas

152222113

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

LEMBAR PENGESAHAN

INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASICREDIT UNION

Studi Kasus Pada Credit Union Tyas Manunggaleli Bantut; Yogyakarta

OlehMartinus Lukas Kamamas

152222113

Tesis ini telah dipertahankan pada tanggal31 Januari 2018Di depan Dewan Penguji yang terdiri dari:

Dr. Titus Odong Kusumajati, MAPembimbing I

Ph.D

Dr. e Marid'0 M.Si.Penguji Ahli I

Dr. C. Wahyu Estining Rahayu. M.SiPenguji Ahli II

Telah diperbaiki dan disetujui untuk diterima sebagai salah satu persyaratan untukmemperoleh gelar Magister Manajemen

Yogyakarta, 3.1..;J.q0.l,J.~I.r.i...2018

•...,.'C.lr-o Prabowo, MBA, Ph.D

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

vi

KATA PENGANTAR

Puji, syukur dan terima kasih kepada Allah atas rahmat dan cinta-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.Judul tesis adalah “Internalisasi

Nilai-Nilai Budaya Organisasi Credit Union”.Tesis ini bertujuan untuk mengkaji

sejauh mana nilai-nilai Credit Union berdampak pada kehidupan anggota yang

ditandai dengan berbagai indikator sebagai berikut: tabungan meningkat,

memiliki rencana pemenuhan kebutuhan hidup, angsuran lancar, keharmonisan

keluarga, dan kelestarian alam.

Selama proses penulisan tesis, penulis menyadari bahwa ada berbagai

tantangan dan hambatan. Hambatan dan tantangan tersebut, dapat dilalui berkat

bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak.Oleh karena itu penulis

hendak menyampaikan terima kasih kepada yang terhormatBapak Drs. Johanes

Eka Priyatna, M. Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.Ucapan

terima kasih juga penulis haturkan kepada yang terhormat Bapak T. Handono

Eko Prabowo, MBA, Ph.D., selaku ketua program studi Magister Manajemen

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk menimbah

ilmu di lembaga ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis haturkan kepada

yang terhormat Bapak Dr. Titus Odong Kusumajati, MA., selaku wakil ketua

program studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma dan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

vii

dosen pembimbing yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan

penulis sejak awal bimbingan,dengan berbagai diskusi dan bahan-bahan bacaan

yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Terima kasih juga penulis haturkan kepada yang terhormat Bapak YB.

Cahya Widiyanto, M.Si., Ph.D., sabagai dosen pembimbing selama proses

penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode

penelitian sehingga dapat membantu penulis selama penyusunan proposal sampai

pada tahap mengikuti sidang tesis.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada yang terhormat Bapak Drs. A.

Triwanggono, M.S., selaku Dosen di Magister Manajemen Universitas Sanata

Dharma yang telah memberi masukan-masukan dan saran yang sangat berharga

dalam proses analisis tesis.

Penelitian tesis ini melibatkan banyak pihak di Credit Union Tyas

Manunggal di Bantul, dan untuk itu penulis ingin ucapkan terima kasih kepada

BapakYohanes S.Com., sebagai ketua pengurus berserta para pengurus lainnya.

Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada Paulus Hery Astono,

sebagaiManager CUTM berserta seluruh staf, kader dan anggota yangtelah

menerima dan membantu penulis dalam proses pengambilan berbagai data dalam

penulisan tesis.

Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada para dosen yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti kuliah di MM USD dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xvii

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix

ARTI SINGKATAN ..................................................................................... xx

ABSTRAK ..................................................................................................... xxii

ABSTRACT ....................................................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2.RumusanMasalah ................................................................................. 8

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

x

1.4. ManfaatPenelitian ............................................................................... 9

1.5. BatasanPenelitian .............................................................................. 9

1.6. Sistematika Penulisan ....................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pendahuluan ........................................................................................ 12

2.2. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 13

2.3. KerangkaTeori ...................................................................................... 17

2.3.1. Pengertian Budaya ...................................................................... 17

2.3.2. Pengertian Organisasi ................................................................. 18

2.3.3.PengertianBudaya Organisasi ..................................................... 19

2.4. Credit Union ......................................................................................... 22

2.4.1. DefinisiCredit Union .................................................................. 22

2.4.2. SejarahPerkembanganCredit Union ........................................... 24

2.4.3. Prinsip-PrinsipCredit Union ....................................................... 27

2.4.4. Nilai-NilaiCredit Union ............................................................. 31

2.5. Nilai-NilaiCredit Union yang MempengaruhiProduktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xi

Anggota ................................................................................................ 31

2.5.1. Pengertian Produktivitas ............................................................ 31

2.5.2. PengukuranProduktivitas ........................................................... 33

2.5.3. IndikatorProduktivitas ................................................................ 34

2.6. Nilai-Nilai Credit Union MempengaruhiSikapdanPerilaku

Anggota CUTM .................................................................................. 34

2.6.1. Sikap .......................................................................................... 35

2.6.2. Perilaku ...................................................................................... 35

2.6.3. SikapMempengaruhiPerilaku .................................................... 36

2.7. Nilai-nilai Credit Union yang MempengaruhiKeharmonisan

Keluarga ............................................................................................... 37

2.7.1. PengertianKeluarga .................................................................... 37

2.7.2. PengertianKeharmonisan ........................................................... 39

2.7.3. KeharmonisanKeluarga .............................................................. 40

2.8. Nilai-NilaiCredit Union MempengaruhiKelestarianAlam ................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendahuluan ......................................................................................... 43

3.2. PendekatandanJenisPenelitian .............................................................. 44

3.3. Sumber Data ......................................................................................... 45

3.4. PenentuanNarasumber .......................................................................... 46

3.5. MetodePengumpulan Data .................................................................. 48

3.5.1.Dokumentasi ................................................................................ 49

3.5.2. Observasi .................................................................................... 49

3.5.3. Kuesioner ................................................................................... 49

3.5.4. Wawancara ................................................................................. 50

3.6. Analisis Data ........................................................................................ 50

3.7. TeknikKeabsahan Data ......................................................................... 51

3.7.1. Validasi Data .............................................................................. 51

3.7.2. Reliabilitas Data ......................................................................... 52

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Pendahuluan ...................................................................................... 54

4.2. Gambaran Umum CUTM ................................................................. 54

4.2.1. SejarahPerkembangan CUTM ................................................. 54

4.2.2. Pendidikan di CUTM ............................................................. 60

4.2.3. Kader CUTM .......................................................................... 63

4.2.4. StrukturOrganisasi CUTM ..................................................... 65

4.3. Proses PelaksanaanPenelitian ............................................................ 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xiii

4.3.1. PersiapanPenelitian ................................................................. 67

4.3.2. Tahap Pelaksanaan .................................................................. 68

4.4. KarakteristikNarasumber ................................................................... 70

4.5. Hasil Analisis ................................................................................... 74

4.5.1. AspekProduktivitas ................................................................. 74

4.5.2. AspekSikapdanPerilaku .......................................................... 84

4.5.3. Aspek Keharmonisan Keluarga ............................................... 96

4.5.4. Kelestarian Alam ..................................................................... 102

4.6. Pembahasan ....................................................................................... 104

4.6.1. Produktivitas ............................................................................ 104

4.6.2. Sikapdan Perilaku .................................................................... 106

4.6.3. Keharmonisan Keluarga .......................................................... 109

4.6.4. Kelestarian Alam ..................................................................... 112

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 113

5.1.1. AspekProduktivitas ................................................................. 114

5.1.2. AspekSikapdan Perilaku ......................................................... 114

5.1.3. Aspek Keharmonisan Keluarga ............................................... 115

5.1.4. Kelestarian Alam ..................................................................... 115

5.2. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 116

5.3. Rekomendasi ..................................................................................... 116

5.3.1. Rekomendasi Teori ................................................................ 116

5.3.2. Rekomendasi Praktis .............................................................. 117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xiv

DaftarPustaka .............................................................................................. 118

Lampiran ..................................................................................................... 125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 4.1. Tahun Masuk CUTM ..................................................................... 70

Tabel 4.2. Data Demografi Narasumber ......................................................... 71

Tabel 4.3. Jumlah Pertambah Wirausaha Baru tahun 2012-2015 ................... 83

Tabel 4.4. Bentuk Relasi Antar Anggota ........................................................ 89

Tabel 4.5. Pengelolaan Keuangan (Pengeluaran, Pendapatan,

Tabungan dan Pinjaman) ................................................................ 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 4.1. Proses Mencapai Sejahtera ......................................................... 60

Gambar 4.2. Struktur Organisasi CUTM ........................................................ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Judul Halaman

Grafil 4.1. Jenis Simpanan Anggota ................................................................ 86

Grafik 4.2. Pendorong Ekonomi Meningkat ................................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xviii

DAFTAR DIAGRAM

Judul Diagram Halaman

Diagram 4.1. Jumlah Anak Kandung .............................................................. 72

Diagram 4.2. Jumlah Anggota Keluarga Dalam Rumah ................................. 73

Diagram 4.3. Jenis Usaha Anggota ................................................................. 75

Diagram 4.4. Sumber Pendapatan Lain ........................................................... 76

Diagram 4.5. Jenis Pinjaman ............................................................................ 79

Diagram 4.6. Peningkatan Pinjaman ............................................................... 79

Diagram 4.7. Peningkatan Jumlah Simpanan ................................................. 80

Diagram 4.8. Aktif dalam PERKOM .............................................................. 92

Diagram 4.9. Rutin Angsur Pinjaman ............................................................. 95

Diagram 4.10. Ekonomi Meningkat – Keluarga Harmonis ............................ 98

Diagram 4.11. Anggaran Belanja Keluarga .................................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran I Kuesioner ................................................................................. 125

Lampiran II Pedoman Pertanyaan Wawancara ............................................ 134

Lampiran III Daftar Dokumen Yang Diperoleh Dari CUTM ........................ 135

Lampiran IV Daftar Narasumber ................................................................... 136

Lampiran V Dokumentasi ............................................................................... 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xx

ARTI SINGKATAN

ACCU Asian Confederation of Credit Union

BPR Bank Perkreditan Rakyat

BRI Bank Rakyat Indonesia

CUCO Credit Union Counselling Office

CUTM Credit Union Tyas Manunggal

CU Credit Union

DIKSAR Pendidikan Dasar

DIKTAN Pendidikan Lanjutan

DIY Daerah Istimewa Yogyakarta

FGS Focus Group Symbiosis

HALO Hidup Akan Lebih Oke

Handarbeni Rasa Memiliki

KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia

MAWI Majelis Wali Gereja Indonesia

RAT Rapat Anggota Tahunan

SIBUHAR Simpanan Bunga Harian

SICADAR Simpanan Cadangan Darurat

SDM Sumber Daya Manusia

SIGUYUB Simpanan Paguyuban

SIHARTA Simpanan Hari Tua

SIPENDIK Simpanan Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xxi

SIRAYA Simpanan Hari Raya

SISUKA Simpanan Suka Rela Berjangka

SS Simpanan Sukarela

UMKM Usaha Mikro Kecil Menengah

UU Undang-Undang

WOCCU World Council of Credit Union

3P Profit, People, Planet

3P Purpose, People,Plan

3R Reduce, Reuse, Recycle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xxii

ABSTRAK

INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI

CREDIT UNION

Studi Kasus Pada Credit Union Tyas Manunggal

di Bantul, Yogyakarta

Martinus Lukas Kamamas

Universitas Sanata Dharma

2018

Budaya organisasi mengandung nilai-nilai yang menjadi elemen inti organisasi.Nilai-

nilai tersebut merupakan wujud visi dan misi sebuah organisasi. Lokasi penelitian ini

adalah Credit Union Tyas Manunggal di Bantul, Yogyakarta. Credit Union Tyas

Manunggal merupakan koperasi keuangan yang tidak mencari keuntungan. Visi

Credit Union Tyas Manunggal adalah terwujudnya komunitas sejahtera. Sejahtera

menurut Credit Union Tyas Manunggal adalah terpenuhinya kebutuhan hidup pada

saatnya. Credit Union Tyas Manunggal mengeluarkan lima indikator sebagai tanda

bahwa anggota telah sejahtera. Lima indikator sejahtera tersebut antara lain:

keharmonisan keluarga, memiliki rencana pemenuhan kebutuhan, tabungan

meningkat, angsuran lancar, dan alam lestari. Para pengurus dan manajemen Credit

Union Tyas Manunggal percaya bahwa lima indikator di atas dapat terwujud bila

anggota telah menginternalisasi nilai-nilai Credit Union. Tujuan penelitian adalah

untuk mengkaji sejauh mana penasehat, pengawas, pengurus, manajemen, kader dan

anggota telah menginternalisasi nilai-nilai Credit Union. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode triangulasi. Terdapat dua kelompok narasumber.

Kelompok narasumber pertama adalah pengurus, manajemen, dan kader berjumlah 7

orang. Sedangkan kelompok kedua berasal dari anggota yang berjumlah 43 orang.

Jadi narasumber pada penelitian ini berjumlah 50 anggota aktif. Hasil penelitian

diolah menggunakan SPSS 16. Setelah itu, dianalisis dengan sejumlah hasil data

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah

terjadi internalisasi nilai-nilai Credit Union yang berdampak pada produktivitas,

sikap dan perilaku, keharmonisan keluarga, dan kelestarian alam walaupun belum

merata.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Nilai-nilai, Credit Union, Kesejahteraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

xxiii

ABSTRACT

INTERNALIZATION OF ORGANIZATIONAL CULTURAL VALUES OF

CREDIT UNION

Case Study at Credit Union Tyas Manunggal

in Bantul, Yogyakarta

Martinus Lukas Kamamas

Sanata Dharma University

2018

Organizational culture contains values that become the core elements of the

organization. These values represent the vision and mission of an organization. The

location of this research is Credit Union Tyas Manunggal in Bantul, Yogyakarta.

Credit Union Tyas Manunggal is a not-for-profit financial cooperative. The vision of

Credit Union Tyas Manunggal is the realization of a prosperous community. Being

prosperous here means that fulfilling the needs in time. Credit Union Tyas

Manunggal devenis five indicators as signs that members are prosperous. Five

indicators of prosperity include: family harmony, having a plan of fulfilling the

needs, increased savings, smooth installment payment, and sustainable nature. Credit

Union managers and management of Tyas Manunggal believe that the five indicators

can be realized when members have internalized the values of Credit Union. The

purpose of this research is to know the extent to which advisors, supervisors,

administrators, management, cadres and members of Credit Union Tyas Manunggal

have internalized the values of Credit Union. This research used qualitative approach

with triangulation method. There are two groups of resource persons in this research.

The first group of resource is the manager, management and cadres consist of 7

people. The second group is 43 members of Credit Union Tyas Manunggal. So, the

total of sources in this study are 50 active members. The data were processed using

SPSS 16. After that, the researcher analyzed with a number of interview data,

observation, and documentation. The results showed that the internalization of Credit

Union values have an impact on productivity, attitudes and behavior, family

harmony, and nature sustainability, although not yet equitable.

Keywords: Organizational Culture, Values, Credit Union, Welfare

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi menghadirkan suatu budaya baru yaitu kompetisi, inovasi,

akurat dan just in time (tepat waktu) yang dibingkai dengan kelengkapan

teknologi. Setiap organisasi berusaha untuk menyesuaikan diri dengan budaya

baru tersebut.Organisasi melakukan berbagai cara yang sesuai dengan

kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk tetap bertahan dan berkembang

menjadi organisasi yang unggul.

Pada umumnya organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan utama yaitu

menghasilkan laba, mensejahterakan anggota dan melestarikan lingkungan atau

biasa diistilahkan dengan Triple bottom line. Dalam proses mencapai tujuan

tersebut, setiap organisasi perlu memiliki SDM yang bermutu dan terampil dalam

kerja. Sumber daya manusia yang unggul dapat diperoleh dengan berbagai cara,

salah satunya adalah memperkuat budaya organisasi. Budaya memiliki pengaruh

yang berarti pada sikap dan perilaku anggota-anggota organisasi.Banyak bukti

menggambarkan bahwa suksesnya suatu organisasi disebabkan karena

budayanya kuat yang membuat organisasi tersebut lebih percaya diri dan

akhirnya menjadi lebih efektif.

Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai, norma, kepercayaan,

kebiasaan dan cara berperilaku dari sekelompok orang yang membedakan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

2

organisasi lain. Budaya organisasi mengandung nilai-nilai yang harus dipahami,

dijiwai, dan dipraktekkan bersama oleh semua individu atau kelompok yang

terlibat. Budaya organisasi berhubungan dengan bagaimana organisasi

membangun komitmen untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. Budaya

organisasi dibentuk dari filosofi organisasi dan nilai-nilai yang dianut dalam

organisasi. Selain itu, peran dari pimpinan atau top managementsangat besar

dalam pembentukan budaya organisasi (Robbins, 1998:598).

Budaya organisasi yang kuat merupakan kunci untuk mencapai visi-misi

budaya tersebut. Menurut Robbins (1994:483) budaya yang kuat akan ditandai

dengan nilai-nilai inti yang disepakati dan dipegang secara luas dalam sebuah

organisasi. Nilai-nilai inti tersebut akan semakin kuat apabila semua anggota

menerima dan berkomitmen untuk menjalankan nilai-nilai tersebut. Sedangkan

menurut Ndraha (2004:68), terdapat tiga ciri budaya organisasi yang mampu

mencapai kesuksesan yaitu: kejelasan nilai-nilai dan keyakinan (clarity of

ordering); penyebaran nilai-nilai dan keyakinan (extent of ordering); kekokohan

nilai-nilai inti dan keyakinan (core values being intensely held).

Menurut Hofstede (1999:35) dan Hellriegel (2004:358) nilai-nilai budaya

organisasi merupakan elemen inti organisasi (believe that values area core

element in culture). Hal yang sama juga dikatakan oleh Kennedy (1982:14):

”values therefore form the heart of the organisational culture” (nilai-nilai

merupakan jantung budaya organisasi). Oleh karena itu, semua orang dalam

organisasi dapat menginternalisasi nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

3

organisasi. Dampak internalisasi nilai-nilai budaya organisasi adalah kinerja

anggota meningkat tapi juga komitmen terhadap organisasi semakin kokoh.

Credit Union merupakan koperasi keuangan yang tidak mencari

keuntungan (not-for-profit). Credit Union hadir untuk melayani para anggota

dalam satu ikatan pemersatu (common-bond) seperti wilayah tempat tinggal,

profesi, tempat kerja dan lain-lain. Credit Union yaitu kumpulan orang-orang

yang saling percaya (WOCCU 2003 dalam Kusumajati, 2012:45). Karena saling

percaya sehingga Credit Union memberikan kenyamanan bagi para anggota

untuk menyimpan uang dan memperoleh pinjaman serta pelayanan keuangan

lainnya.

Credit Union adalah lembaga keuangan mikro yang didirikan dari, oleh,

dan untuk anggota untuk menabung, meminjam, dan sekaligus sebagai pemegang

saham.Credit Union menawarkan banyak pelayanan perbankan, seperti pinjaman

konsumtif dan pinjaman komersial (biasanya lebih rendah dari suku bunga

pasar), simpanan sukarela berjangka, kartu kredit, dan asuransi.Pada umumnya

Credit Union dikenakan pajak lebih rendah.

Pada masa awal berdirinya Credit Union, para anggota akan menentukan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi, termasuk visi, misi

dan tujuan organisasi, struktur organisasi, sistem kompensasi, dan sistem

pengelolaan organisasi (Kusumajati, 2012:53). Pengelolaan Credit Union tidak

diperuntukan untuk mencari keuntungan melainkan kehadirannya bertujuan

melayani para anggota yang berada dalam satu ikatan komunitas.Tujuan utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

4

Credit Union adalah untuk mensejahterakan anggotanya.Tujuan tersebut menjadi

dasar segala aktivitas Credit Union.

Sejarah berdirinya koperasi Credit Union bermula ketika terjadi musibah

kekurangan pangan, gagal panen dan kelaparan pada tahun 1846 di Jerman.

Permasalahan di atas mendorong Hermann Schulze-Delitzsch membentuk “bank

rakyat” atau Credit Union yang pertama di Jerman pada tahun 1852. Bank

rakyat tersebut dikelola oleh para anggota yang sekaligus menjadi

penabung.Model koperasi yang didirikan oleh Schulze-Delitzsch berfokus pada

promosi swasembada bukan menggunakan prinsip persaudaran. Pada tahun 1864,

Raiffeisen mendirikan Heddesdorf Credit Union, bank koperasi simpan pinjam

yang pertama (Donal and John Wilson, 2014:3-4). Prinsip utama koperasi

tersebut adalah kasih persaudaraan dalam kelompok yang berhimpun pada satu

wilayah. Tujuannya adalah untuk memberikan kredit kepada petani guna

membeli ternak, peralatan, benih, dan perlengkapan pertanian lainnya. Sejak

itu,perkembangan Credit Union semakin meluas ke seluruh dunia termasuk

Indonesia.

Berdasarkan statistik WOCCU menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2015

terdapat 60.645 Credit Union yang berkembang di 124 negara dengan jumlah

anggota mencapai 223 juta dan total aset senilai US$ 1,8 triliun. Proses

pertumbuhan Credit Union yang cepat ini dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Credit

Union yang dipegang teguh oleh setiap koperasi Credit Union.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

5

Prinsip-prinsip Credit Union antara lain: keanggotaan yang terbuka dan

bersifat sukarela, pengawasan demokratis, tidak diskriminatif, pendidikan yang

terus-menerus, kerja sama antara koperasi dan tanggung jawab sosial. Prinsip-

prinsip di atas dilandasi oleh nilai-nilai utama Credit Union yaitu kesetaraan,

keadilan, dan menolong diri sendiri dalam kebersamaan (WOCCU dalam

Munaldus, dkk. 2012:31). Nilai-nilai tersebut menjadi dasar koperasi Credit

Union. Nilai-nilai Credit Union akan memberikan dampak positif berupa

kesejahteraan hidup anggota bila dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari

sebagai anggota Credit Union. Kesejahteraan bukan hanya diukur dengan jumlah

tabungan yang besar tapi juga kehidupan sosial serta keluarga yang aman dan

harmonis (Sinta, 2016:8).

Salah satu Credit Union yang sejauh ini berkembang baik adalah Credit

UnionTyas Manunggal (CUTM). CUTM didirikan pada tanggal 7 Oktober 2005,

berlokasi di Gedogan RT 06, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul,

Yogyakarta.Setelah beroperasi beberapa tahun, CUTM mendapatkan legalitas

operasional dari pemerintah sebagai lembaga keuangan dengan nomor legalitas

144/BH/XV.1/V/2011.

CUTM adalah sebuah lembaga keuangan berbasis koperasi.Pengelolaan

CUTM ini tidak untuk mencari keuntungan melainkan mengedepankan

kepentingan anggota yang berdasar pada “Hati Nurani”.CUTM sadar bahwa

kehadiran mereka untuk mengembangkan dan mensejahterakan anggota. Hal ini

ditegaskan oleh ketua pengurus CUTM (Bapak Tanto) bahwa “Yang harus besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

6

adalah anggotanya bukan perusahaan koperasinya”. Dasar pemikiran ini

tertuang dalam RAT (Rapat Anggota Tahunan) 2016 dengan visi CUTM

“Terwujudnya Credit Union Tyas Manunggal sebagai komunitas kesejahteraan”.

Sementara misi CUTM adalah meningkatkan kualitas hidup secara utuh dengan

bertumpu pada nilai-nilai dan kearifan hidup bersama.

Visi dan misi ini dijabarkan dalam beberapa tujuan, antara lain:

membangun tata kelola dan pelayanan Credit Union yang partisipatif dalam

semangat Handarbeni; membangun perjumpaan dan kerjasama yang saling

menghidupkan dan menghormati; mengembangkan kapasitas dan cara-cara baru

untuk membangun ketahanan ekonomi; mewujudkan Credit Union Tyas

Manunggal sebagai bagian utuh dari komunitas masyarakat; mengembangkan

kerja sama antar Credit Union dan lembaga lain.

Visi-misi di atas menjadi arah dan dasar pengelolaan CUTM.Visi-misi

adalah wujud nilai-nilai inti CUTM yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur

Credit Union yaitu kesetaraan, keadilan, dan menolong diri sendiri dalam

kebersamaan. Dalam mencapai visi-misi tersebut, CUTM mengeluarkan lima

indikator sebagai tanda anggota tersebut sejahtera. Kelima indikator sejahtera

tersebut antara lain: keharmonisan keluarga, memiliki rencana pemenuhan

kebutuhan hidup, tabungan atau aset meningkat, angsuran lancar, dan alam

lestari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

7

Untuk mencapai kesejahteraan yang ditandai oleh lima indikator di atas,

sebagian dari pengurus dan anggota CUTM percaya bahwa nilai-nilai Credit

Union harus diinternalisasi oleh seluruh anggota. Karena dalam nilai-nilai Credit

Uniontersebut terkandung aspek kesetaraan, keadilan, dan menolong diri sendiri

dalam kebersamaan sebagai pendorong untuk mencapai kesejahteraan. Nilai-nilai

Credit Union ini juga mencerminkan nilai-nilai individu anggota CUTM.

Menurut Kreitner dan Kinicki (2009:155) sistem nilai budaya suatu perusahaan

harus mendukung nilai-nilai anggota. Dengan demikian hasil-hasil positif seperti

kepuasan, komitmen, kinerja, dan keberhasilan perusahaan dapat tercapai.

Dalam upaya mencapai kesejahteraan sesuai dengan visi CUTM, yang

ditandai dengan lima indikator kesejahteraan, CUTM mengeluarkan enam syarat

yang harus dilakukan oleh anggota yaitu keinginan untuk terus belajar, selalu

berpikir positif, memberi semangat, menjalin komunikasi yang baik, menjaga

komitmen bersama, dan melakukan bersama kesepakatan bersama. Enam syarat

di atas dapat diperoleh bila anggota wajib mengikuti DIKSAR (Pendidikan

Dasar) dan DIKTAN (Pendidikan Lanjutan), Pendidikan Komunitas, Focus

Group Symbiosis (FGS), dan Pendidikan Personal. Selain itu, terdapat

pendidikan lain seperti pelatihan ketrampilan, seminar, dan sebagainya sebagai

dorongan untuk mencapai sejahtera.

Berkaitan dengan upaya CUTM untuk mencapai kesejahteraan, maka pada

penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengkaji tentang internalisasi nilai-nilai CU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

8

untuk mencapai kesejahteraan bersama sesuai dengan lima indikator di atas yang

telah ditetapkan oleh CUTM. Kelima indikator ini, peneliti merangkum dalam

empat indikator utama antara lain aspek produktivitas yang ditandai dengan

tabungan meningkat, aspek sikap dan perilaku yang ditandai dengan angsuran

lancar dan memiliki rencana pemenuhan kebutuhan hidup, aspek keharmonisan

keluarga, dan kelestarian alam.

Oleh karena itu, pertanyaan pokok dalam penelitian ini adalah ”Sejauh

mana anggota, pengurus, pengawas, dan para kader CUTM memahami dan

menginternalisasikan nilai-nilai CUTM pada kehidupan mereka setiap hari?”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latarbelakang dan pertanyaan pokokdi atas, peneliti

merumuskan beberapa butir masalah penelitian sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana nilai-nilai CUTM mempengaruhi produktivitas anggota

CUTM?

1.2.2 Bagaimana nilai-nilai CUTM mempengaruhi sikap dan perilaku anggota

CUTM?

1.2.3 Bagaimana nilai-nilai CUTM mempengaruhi keharmonisan keluarga

anggota CUTM?

1.2.4 Bagaimana nilai-nilai CUTM mempengaruhi anggota untuk menjaga

kelestarian alam?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

9

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1.3.1 Menganalisis bagaimana nilai-nilai CUTM berdampak pada produktivitas

anggota CUTM.

1.3.2 Menganalisis bagaimana nilai-nilai CUTM mempengaruhi sikap dan

perilaku anggota CUTM.

1.3.3 Menganalisis bagaimana nilai-nilai CUTM mempengaruhi keharmonisan

keluarga anggota CUTM.

1.3.4 Menganalisis bagaimana nilai-nilai CUTM mempengaruhi anggota untuk

menjaga kelestarian alam.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada studi

ilmiah mengenai Lembaga Keuangan Mikro Credit Union, khususnya

terkait pemahaman dan internalisasi nilai-nilai budaya organisasi CUTM.

1.4.2 Manfaat Praktis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

manajemen CUTM agar dapat lebih baik memperhatikan nilai-nilai

budaya organisasi sebagai dasar pengembangan yang berkelanjutan.

1.5 Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada pemahaman dan internalisasi

nilai-nilai budaya organisasi oleh anggota, pengurus, pengawas, dan para kader

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

10

CUTM dalam mencapai kesejahteraan bersama sebagai visi CUTM yang

ditandai oleh kehidupan keluarga yang harmonis dan terbuka, memiliki rencana

pemenuhan kebutuhan hidup, tabungan atau aset meningkat, angsuran lancar,

dan alam lestari.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan tesis ini diuraikan dalam bentuk 5 (lima) Bab. Pada setiap bab

menjelaskan tentang tujuan tesis sekaligus diharapkan dapat menjawab

permasalahan penelitian.

Bab I menguraikan latar belakang perlunya penelitian dilakukan yaitu

tentang internaliasi nilai-nilai Credit Union. Rumusan permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan tinjauan pustaka. Terdapat empat bagian yaitu pertama,

menguraikan tentang penelitian terdahulu. Bagian kedua menjelaskan tentang

teori budaya organisasi. Bagian ketiga menguraikan tentang defenisi, prinsip dan

nilai-nilai Credit Union.Bagian keempat menjelaskan teori-teori tentang

produktivitas, sikap dan perilaku, keharmonisan keluarga, dan kelestarian alam.

Bab III merupakan metodeologi penelitian. Bab ini berisi tentang desain

penelitian, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, metode analisis data,

dan kredibilitas penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

11

Bab VI merupakan hasil temuan penelitian dalam bentuk deskripsi data,

uraian analisis, dan pembahasan.

Bab V terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian, saran untuk

pengembangan terkait hasil penelitian, dan keterbatasan penulis selama proses

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan

Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab I, budaya organisasi pada

prinsipnya merupakan bagian dari nilai-nilai dan kepercayaan yang mendasari

atau menjadi identitas suatu organisasi.Nilai-nilai, keyakinan, dan norma-norma

tersebut menjadi bagian dari setiap anggota organisasi.Kesesuaian antara nilai-

nilai yang dimiliki oleh anggota organisasi akan memberikan dampak positif

pada pengelolaan organisasi tersebut.

Salah satu organisasi yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Credit

Union Tyas Manunggal (CUTM), Yogyakarta.CUTM adalah salah satu koperasi

yang berkecimpung di bidang keuangan.Ciri khas dari CUTM dan koperasi

Credit Union lainnya adalahlembaga keuangan yang tidak dimaksudkan untuk

memupuk keuntungan.Credit Union dirancang agar memberikan pelayanan jasa

keuangan yang aman dan nyaman bagi anggotanya untuk menabung dan juga

mendapatkan pinjaman serta pelayanan jasa-jasa keuangan lainnya dengan biaya

bersaing. Tujuan utama Credit Union adalah memberikan kesejahteraan bagi

anggotanya.

Bab ini menjelaskan tentang pemahaman dan internalisasi nilai-nilai

budaya organisasi CUTM oleh seluruh anggota. Anggota CUTM percaya bahwa

nilai-nilai CUTM dapat membantu seseorang mencapai sejahtera yang ditandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

13

oleh lima indikator yang diolah oleh peneliti menjadi empat yaitu produktivitas

(tabungan atau aset meningkat), sikap dan perilaku (angsuran lancar dan

memiliki rencana pemenuhan kebutuhan), keharmonisan keluarga, serta alam

yang lestari. Pada bagian pertama Bab ini, peneliti menguraikan tentang berbagai

penelitian terdahulu. Bagian kedua, penjelasan tentang teori-teori dari budaya

organisasi.

Bagian ketiga, menjelaskan tentang arti Credit Union, sebagai suatu

organisasi yang selalu mensosialisasikan berbagai program yang dilandasi oleh

nilai-nilai Credit Union.Pada bagian akhir Bab ini, peneliti menguraikan tentang

bagaimana nilai-nilai Credit Union memberikan dampak pada produktivitas

anggota, sikap dan perilaku, keharmonisan keluarga, serta kelestarian alam.

Topik-topik di atas dapat memberikan gambaran tentang kerangka teoritis

bagi landasan berpikir dan sebagai arah analisis pada penelitian ini.

2.2 Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini, peneliti menguraikan tentang penelitian-penelitian

terdahulu sebagai acuan penelitian. Kepustakaan pertama dari penelitian yang

dilakukan oleh Colin Silverthorne tahun 2004: The Impact of Organizational

Culture and Person-organization Fit on Organizational Commitment and Job

Satisfaction in Taiwan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak

budaya organisasi dan ketepatan orang dalam organisasi yang berpengaruh pada

kinerja dan komitmen karyawan.Metode yang digunakan dalam penelitian

tersebut yaitu pendekatan kuantitatif.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

14

menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 120 sampel. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa budaya organisasi memainkan peran penting dalam proses

peningkatan kepuasan dan komitmen dalam organisasi. Selain itu, ketepatan

orang dalam organisasi juga mempengaruhi tingkatan kepuasan dan komitmen

organisasi.

Penelitian selanjutnya diteliti pada tahun 2006 oleh Sundaram-Stukel

dengan judul: Evaluating The Role Of Peruvian Credit Union: A Case Studi of 8

Credit Unions. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat karakteristik

demografi, ekonomi, intensitas, penggunaan jasa keuangan, presepsi terhadap

pelayanan Credit Union. Metode pengumpulan data menggunakan survey. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Credit Union berperan dalam penyediaan layanan

keuangan kepada pemilik usaha kecil dan para karyawan swasta.

Penelitian berikut dengan judul: Credit Union Restructuring: Don’t forget

the member! Penelitian ini dilakukan di Irlandia para tahun 2012 oleh Noreen

Byrne, Olive McCarthy, Michael Ward & JJ McMurtry. Tujuan penelitian ini

adalah untuk memilih antara produk inti Credit Union dan dimensi relasi antar

anggota sebagai bentuk restrukturasi di masa depan. Ada dua pilihan untuk

melakukan restrukturasi yaitu pilihan untuk melakukan merger atau

mempertahankan dimensi relasi antar anggota. Peneliti menggunakan teknik

survey untuk memperoleh data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

15

memilih mempertahankan nilai-nilai relasi antar anggota dari pada melakukan

merger.

Penelitian selanjutnya diambil dari jurnal yang berjudul: Organisational

Culture: A Tool for Management to Control, Motivate and Enhance Employees’

Performance. Penulis jurnal ini adalah Owoyemi O. O. and Ekwoaba J. O

Adladd. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014.Tujuan penelitian ini untuk

mengukur pengaruh budaya organisasi yang kuat sebagai alat bagi manajemen

untuk mengontrol,memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawan di lembaga-

lembaga federal pemerintahan Lagos, Nigeria. Metode penelitian menggunakan

deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang

diberikan kepada 120 karyawan, namun hanya 108 kuesioner yang dikembalikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang

kuat untuk mengontrol, memotivasi, dan meningkatkan kinerja karyawan.

Penelitian berikut dengan judul: Peran Program Pendidikan dalam Upaya

Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan yang Berdampak pada

Kesejahteraan Anggota Credit Union: Studi Kasus Pada Credit Union Tyas

Manunggal, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 oleh Sinta

Triyani. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi efektivitas program

pendidikan sebuah Credit Union dalam kaitanya dengan peningkatan kapasitas

anggota di bidang pengelolaan keuangan yang berdampak pada kesejahteraan

anggota. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

16

hermenutika. Sampel yang menjadi narasumber berjumlah 33 orang. Teknik

pengumpulan mengunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan studi pustaka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan Credit Union dinilai

cukup efektif mengupayakan peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan yang

berdampak pada kesejahteraan anggota.

Berdasarkan hasil uraian di atas, penelitian-penelitian terdahulu merujuk

pada dampak budaya organisasi terhadap kinerja dan komitmen karyawan,

dampak dari merger atau mempertahankan dimensi relasi antar anggota,

pengaruh budaya organisasi yang kuat sebagai alat bagi manajemen untuk

mengontrol,memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawan, dan mengevaluasi

efektivitas program pendidikan sebuah Credit Union.

Sedangkan penelitian ini berfokus pada internalisasi nilai-nilai budaya

organisasi CUTM untuk mencapai kesejahteraan. Kesejahteraan menurut Credit

Union Tyas manunggal adalah keharmonisan keluarga, tabungan meningkat,

mengelola kebutuhan hidup, angsuran lancar, alam lestari. Oleh karena itu, judul

pada penelitian ini adalah“Internalisasi Nilai-Nilai Budaya Organisasi Credit

Union: Studi Kasus Pada Credit Union Tyas Manunggal, di Bantul,

Yogyakarta.”Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 dengan tujuan utama yaitu

untuk mengetahui bagaimana pengawas, penasehat, pengurus, manajemen, dan

anggota menginternalisasi nilai-nilai Credit Union.Metode penelitian

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.Adapun teknik pengumpulan data

dilakukan dengan survei, wawancara, observasi, dan studi pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

17

2.3 Kerangka Teori

2.3.1 Pengertian Budaya

Budaya bersifat abstrak sehingga sulit didefinisikan. Setiap orang

mungkin memiliki pemahaman dan definisi tentang budaya yang berbeda

dengan orang lain. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Kroeber,

Kluckhon, & Untereiner 1952 (dalam Nguyen, 2015:8) menunjukkan

bahwa ada 164 makna dan defenisi budaya. Dari sekian definisi, budaya

atau culture secara etimologis berasal dari kata budi, yang diambil dari

bahasa Sagsekerta, artinya kekuatan budi atau akal, sehingga budaya

diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal. Sedangkan culture,

bahasa Inggris, yang asalnya diambil dari bahasa Latin, colere yang

berarti mengolah dan mengerjakan tanah pertanian.Pengertian culture

berkembang menjadi segala upaya serta tindakan manusia untuk

mengolah tanah dan mengubah alam (Razak, 2008:152).

Budaya pertama kali didefinisikan oleh seorang antropolog, Edward

B. Taylor (1871). Menurut Taylor seperti yang dikutip Kien (2015:8) dari

Bernardi (1977), budaya adalah kompleksitas menyeluruh yang terdiri

dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan

setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang diperoleh oleh manusia

sebagai anggota masyarakat. Definisi budaya dari Taylor ini menjadikan

budaya sebagai objek ilmu yang terpisah dari ilmu lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

18

Menurut Stoner dalam Moeldjono (2003:16), budaya adalah

gabungan kompleks asumsi, tingka laku, cerita, mitos, metafora, dan

berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi

anggota masyarakat tertentu. Definisi budaya secara lengkap terdapat

dalam Deklarasi Kebijakan Budaya UNESCO (1982) di Mexico,

menyatakan bahwa budaya merupakan seluruh kompleks yang

melingkupi aspek spiritual, material, intelektual dan emosional yang

menjadi ciri masyarakat atau kelompok sosial. Budaya mencakup seni

dan sastra, tetapi juga cara hidup, hak dasar manusia, sistem nilai, tradisi

dan keyakinan;budaya memberikan manusia kemampuan untuk

merenungkan dirinya sendiri. Definisi di atas dapat digunakan sebagai

dasar pemahaman tentang budaya karena mengungkapkan semua

pengertian mendasar tentang budaya.

Dalam penelitian ini, budaya dipahami sebagai suatu sistem nilai,

norma, kebiasaan, kepercayaan, dan adat istiadat yang dibuat dan

dijalankan oleh setiap anggota Credit Union Tyas Manunggal. Anggota

Credit Union Tyas Manunggal merupakan subjek budaya.Sedangkan

lingkungan alam dan sosial adalah ruang budaya.

2.3.2 Pengertian Organisasi

Secara etimologis kata organisasi berasal dari bahasa Yunani

yaituorganon yang berarti alat.Organon terdiri dari bagian-bagian yang

tersusun dan terkoordinasi hingga mampu menjalankan fungsi tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

19

secara dinamis.Karakteristik utama organisasi dapat diistilahkan sebagai

3P, yaitu Purpose, People, dan Plan.Sesuatu tidak disebut organisasi bila

tidak memiliki tujuan (purpose), anggota (people), dan rencana

(plan).Dalam aspek rencana terkandung semua ciri lainnya, seperti

sistem, struktur, desain, strategi, dan proses, yang seluruhnya dirancang

untuk menggerakkan unsur manusia (people) dalam mencapai berbagai

tujuan yang telah ditetapkan (Kusdi, 2009:4). Jadi, organisasi adalah

kesatuan (Entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

batasan yang relatif dapat diidentifikasikan untuk mencapai tujuan

bersama.

2.3.3 Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah kerangka kerja kognitif yang terdiri dari

sikap-sikap, nilai-nilai, norma, perilaku dan harapan bersama yang

dirasakan oleh anggota organisasi (Greenberg & Baron, 1993:313).

Menurut Amstrong (1995:209), budaya organisasi merupakan keyakinan,

sikap, dan nilai-nilai umum yang dimiliki dan timbul dalam suatu

organisasi. Sementara itu, Tan (2002:26) menegaskan bahwa budaya

organisasi pada hakekatnya merupakan nilai-nilai dasar organisasi, yang

akan berperan dalam bersikap, berperilaku dan bertindak bagi semua

anggota organisasi. Pendapat senada dikemukakan oleh Moelyono 2004

(dalam Ginting, 2013:9) bahwa budaya organisasi adalah serangkaian

sistem nilai yang diyakini, dipelajari, diterapkan kepada semua anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

20

organisasi secara berkesinambungan dan berfungsi sebagai perekat serta

dijadikan sebagai acuan dalam berperilaku.

Menurut Hellriegel, dkk (2004:357), budaya organisasi adalah

asumsi bersama akan nilai-nilai dan norma-norma yang membentuk

berbagai kegiatan sosialisasi, bahasa, simbol, ritual dan upacara dari

sekelompok orang. Definisi di atas menekankan sejumlah aspek dari

budaya organisasi seperti asumsi, nilai-nilai, norma, simbol bersama,

bahasa, ritual, dan juga mencakup sosialisasi kepada karyawan baru untuk

bersatu dalam budaya baru. Dalam praktek tersebut, budaya organisasi

memungkinkan karyawan untuk melihat, berpikir, dan merasa ketika

menghadapi suatu hal yang berbeda dalam lingkungan organisasi baru.

Rowe (1994:472) memberikan definisi tentang budaya organisasi

yang mirip dengan Hellriegel. Ia mendefinisikan budaya organisasi

sebagai kombinasi bersama nilai-nilai, sikap, keyakinan, ritual, norma,

harapan, dan asumsi dari orang-orang yang ada dalam organisasi. Rowe

menunjukkan bahwa kebiasaan yang ada dalam organisasi merupakan

keyakinan dan nilai-nilai yang sangat penting untuk interaksi sosial dalam

organisasi.

Kreitner & Kinicki (2006:43) mendefinisikan budaya organisasi

sebagai bagian dari nilai-nilai dan kepercayaan yang mendasar atau

menjadi identitas perusahaan/organisasi.O‟Reilly (1991:491)

menambahkan definisi Kreitner dengan menyatakan bahwa budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

21

organisasi dianggap sebagai satu kesadaran bersama yang dimiliki oleh

anggota organisasi, yang mencakup unsur-unsur seperti asumsi dasar

tentang nilai-nilai, norma-norma perilaku dan harapan.

Deal dan Kennedy (1982:4) memiliki pandangan yang sama dengan

O‟Reilly (1991:491) bahwa budaya organisasi merupakan pola yang

terpadu dalam perilaku manusia yang mencakup pikiran, ucapan,

tindakan, artefak, dan tergantung kemampuan setiap orang untuk belajar

dan menginternalisasikan pengetahuan tersebut dari generasi ke generasi

berikutnya. Sementara itu, budaya organisasi menurut Schein (1992:3):

” A pattern of shared basic assumtion that the group learned as it

solved it poblem of eternal adaptation and internal integration, that

has worked well enough to be considered valid and threfore, to be

taught to new members as the corect way to perceive, think, and

feel in relation to these problem”.(suatu pola dari asumsi-asumsi

dasar yang dipahami, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu

kelompok tertentu dengan maksud agar organisasi belajar

mengatasiatau menanggulangi masalah-masalahnya yang timbul

akibat adaptasi eksternal dan integarasi internal yang sudah berjalan

cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru

sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan

merasakan berkenan dengan masalah-masalah tersebut).

Untuk tujuan penelitian ini, budaya organisasi didefinisikan sebagai

pola khas dari asumsi bersama, nilai-nilai, norma-norma, kebiasaan yang

dibentuk, disosialisasikan, dan dijadikan sebagai pedoman yang

diinternalisasi oleh setiap anggota CUTM demi mencapai tujuan bersama

yaitu kesejahteraan. Kesejahteraan bukan saja memiliki tabungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

22

banyak melainkan kehidupan sosial dan keluarga anggota CUTM yang

damai dan harmonis, serta alam yang lestari.

2.4 Credit Union

2.4.1 Definisi Credit Union

Credit Union diambil dari bahasa Latin “Credere” yang berarti

percaya dan “Union” atau “Unus” berarti kumpulan (Munaldus, dkk.

2012:3). Makna dari pengertian di atas adalah merupakan kumpulan

orang-orang yang saling percaya untuk mengumpulkan modal dan modal

tersebut dipinjamkan kepada sesama sebagai bagian dari proses

peningkatan kesejahteraan anggota. Credit Union di Indonesia biasa

dikenal sebagai koperasi kredit.

Credit Union adalah sebuah lembaga keuangan yang berbentuk

koperasi yang menyediakan jasa-jasa keuangan sebagaimana

diselenggarakan oleh lembaga perbankan seperti rekening tabungan dan

rekening biro, pinjaman untuk berbagai tujuan, asuransi, dan jasa

pengiriman uang sesuai dengan kebutuhan anggota dan perkembangan

Credit Union (WOCCU 2003; Emmon 1997 dalam Kusumajati, 2012:45).

Pengertian di atas, secara khusus diartikan oleh Berthoud dan Hinton

(1989) dalam Kusumajati, Credit Union adalah koperasi yang

menawarkan pinjaman kepada anggotnya dan untuk melunasi pinjaman

tersebut para anggota dapat mengumpulkan uang melalui tabungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

23

Sedangkan Credit Union menurut Croteau (1963) sebagaimana

yang dikutip oleh Kusumajati merupakan koperasi yang paling murni (the

purest form of-co-coperative), di mana para anggota sendiri yang

mengelolah, memanfaatkannya sekaligus sebagai pemilik dari koperasi

tersebut. Croteau menambahkan bahwa ada pembatasan dalam hal

keanggotaan di mana anggota harus berasal dari suatu ikatan tertentu

berdasarkan komunitas tempat tinggal, pekerjaan, agama, dan sebagainya,

selain dari transaksi khusus yang diperuntukkan bagi anggota.

Robbinson (2001) dalam Kusumajati mengartikanCredit Union

sebagai lembaga keuangan mikro yang menyediakan jasa keuangan skala

kecil, termasuk pinjaman dan tabungan bagi anggotanya yang sebagian

besar adalah petani, nelayan, peternak, dan sebagainya, serta bagi

individu dan kelompok lokal pedesaan maupun perkotaan, baik di negara

berkembang atau pun telah maju.

Adapun tujuan didirikan Credit Union adalah untuk melayani para

anggotanya demi mencapai kesejahteraan. Maka, Credit Union dalam

pengelolaanya tidak untuk mencari keuntungan seperti lembaga keuangan

lain. Hal ini sesuai dengan definisi dari World Council of Credit Union

(WOCCU) Credit Union sebagai “not-for-profit cooperative institution”

(lembaga koperasi yang bukan untuk tujuan mencari keuntungan).Para

pengurus dan pengawas diangkat dari anggota itu sendiri untuk melayani

dengan sukarela.Mereka pun tidak diberikan imbalan jasa seperti gaji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

24

2.4.2 Sejarah Perkembangan Credit Union

Credit Unionpertama kali diperkenalkan oleh Franz Hermann

Schulze-Delitzsch di Jerman pada tahun 1852. Schulze-Delitzsch

menggabungkan pengalaman praktek perkoperasian di Eilenburg and

Delitzsch di wilayah perkotaan Jerman ke dalam praktek perkoperasian

yang kemudian diberi nama Credit Union.Pada tahun 1864, Friedrick

Wilhelm Raiffeisen mendirikan Credit Union pedesaan yang pertama di

Heddesdorf, Jerman.Credit Union yang didirikan oleh Raiffeisen

memiliki pengaruh besar bagi perkembangan Credit Union secara

global.Ia mendirikan Credit Union karena warga pedesaan mengalami

kesulitan untuk mengakses keuangan dibandingkan dengan warga di kota.

Warga pedesaan pun dianggap tidak layak menabung uang di bank karena

pendapatan musiman kecil dan keterbatasan sumber daya manusia

(Whartondalam Kusumajati, 2012:48).

Menurut data WOCCU, pada tahun 2015 Credit Union di seluruh

dunia berjumlah 60.645 yang tersebar di 109 negara dengan jumlah aset

sebesar $1,8 triliun. Sebagian besar pertumbuhan Credit Union di negara-

negara sedang berkembang. Berdasarkan sumber yang dikutip oleh

Kusumajati dalam Branch dan Evans (1992:2), Credit Union pertama kali

terdaftar sebagai lembaga resmi di Eropa Barat pada akhir abad 19, dan

pada awal abad 20 di Amerika Serikat dan Kanada. Setelah itu, Credit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

25

Union mulai berkembang di wilayah perkotaan dan pedesaan Afrika,

Asia, Karibia, Eropa Timur dan Amerika Latin.

Branch dan Evans dalam Kusumajati mencatat bahwa keanggotaan

Credit Union didasarkan pada suatu ikatan tertentu, yang menjalin

hubungan antara penabung dan peminjam berdasarkan pada satu ikatan

komunitas, agama atau karena hubungan kerja. Branch dan Evans

menambahkan juga bahwa proses legalitas dan segala aktivitas layanan

Credit Union seperti mobilitas tabungan anggota, dan penggunaan dana

tabungan tersebut untuk membiayai kebutuhan pinjaman anggota diatur

dan ditentukan di setiap negara sesuai dengan hukum yang berlaku di

negara tersebut.

Indonesia pertama kali mengenal Credit Union pada tahun 1967,

ketika itu, dua staf WOCCU (World Council of Credit Unions) yang

berkantor di Wisconsin, USA, yaitu A.A. Bailey dan Agustine R. Kang

berkunjung ke Indonesia. Mereka diterima oleh suatu lembaga swadaya di

Indonesia yaitu MAWI (Majelis Wali Gereja Indonesia).Tujuan

kedatangan mereka adalah untuk memberikan sosialisasi tentang Credit

Union.Pada tahun 1970, Romo Albrecht Karim Arbie, SJ bersama

beberapa orang mendirikan lembaga swadaya masyarakat yang disebut

CUCO (Credit Union Counselling Office).Lembaga ini memberikan

konsultasi kepada masyarakat untuk mengembangkan Credit Union di

seluruh wilayah Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

26

Menurut Munaldus, dkk (2012:21), pada akhir tahun 1970, Credit

Union di Indonesia berjumlah 9 dengan anggota 763 orang dari total aset

sebesar Rp1.342.570. Perkembangan ini terus meningkat hingga tahun

2015. Berdasarkan laporan statistik dari WOCCU pada akhir tahun 2015,

Credit Union di Indonesia sebanyak 912 dengan jumlah anggota 2.6 juta

dari total aset sebesar $1,89 miliar. Perkembangan ini diakui masih

rendah bila dibandingkan dengan usaha keuangan mikro lainnya. Namun

demikian, Credit Union di Indonesia mampu membangun karakternya

sebagai lembaga keuangan dengan model koperasi yang memiliki kinerja

baik dalam hal keuangan, kelembagaan dan sosial (Profi, 2007 dalam

Kusumajati, 2012:8).

Menurut Kusumajati (2012:7), perkembangan Credit Union di

Indonesia masih dipengaruhi oleh adat dan budaya lokal yang mencakup

sistem nilai, norma, aturan, dan pengetahuan lainnya yang dimiliki,

diwariskan secara turun-temurun dan menjadi pertimbangan penting

dalam perumusan berbagai produk Credit Union, seperti sistem kerja dan

penyelesaian masalah dalam praktek pengelolaan Credit Union.

Kusumajati juga menambahkan bahwa produk simpanan dan pinjaman

dalam CreditUnion secara umum dirancang sesuai dengan situasi

setempat, misalnya kebutuhan dan kebiasaan yang berkaitan dengan

upacara adat, harta warisan, atau mata pencarian anggota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

27

2.4.3 Prinsip-Prinsip Credit Union

Credit Union adalah koperasi kredit yang unik dan berbeda dari

koperasi-koperasi lain. Keunikan dari Credit Union adalah karena

ditemukan berbagai macam unsur yang digabungkan seperti, para anggota

koperasi yang menjadi pemilik, keuangan mikro, berlandaskan pada

hukum, gerakan sosial dan berprinsip serta ditopang oleh nilai-nilai dasar

yang menjadi arah perkembangan Credit Union.

Menurut Donal G. McKillop dan John O.S. Wilson (2015:3),

prinsip-prinsip Credit Union telah dibentuk pada tahun 1844 melalui

forum The Rochdale Society of Equitable Pioneers di Rochdale, Inggris.

Prinsip-prinsip tersebut antara lain: “open, voluntary membership;

democratic control; limited return, if any, on equity capital; net surplus

belongs to user-owners; education; and cooperation among co-

operatives”, (keterbukaan, keanggotaan sukarela, kontrol yang bersifat

demokratis, hasil terbatas, hak atas modal, keuntungan bersih milik

anggota, pendidikan dan kerja sama antara koperasi).

Pada tanggal 24 Agustus 1984, WOCCU dalam Munaldus

(2012:203) mengeluarkan Operating Principles yang telah dirumuskan

dan disepakati bersama dalam Forum Credit Union Internasional I.

Prinsip-prinsip Credit Union tersebut sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

28

2.4.3.1 Struktur yang Demokratis

Pertama, keanggotaan yang terbuka dan sukarela.

Anggota yang dihimpun bersifat terbuka terhadap sekelompok

masyarakat yang tinggal bersama di suatu komunitas,

keorganisasian atau keagamaan, atau ikatan karena hubungan

kerja. Mereka memiliki hak untuk menggunakan segala produk

yang ada tapi juga siap untuk bertanggung jawab secara

bersama. Menurut Djohan, Susanto & Rasyad(1995:2-3) dalam

Kusumajati (2012), prinsip sukarela yang diterapkan dalam

Credit Union yaitu anggota memiliki kebebasan untuk masuk

dan keluar dari Credit Union sesuai dengan aturan yang berlaku

pada masing-masing Credit Union.

Kedua, pengawasan demokratis. Para anggota Credit

Union memiliki hak yang sama untuk memilih (satu anggota

satu suara) dan berpartisipasi di dalam membuat keputusan

yang berpengaruh pada kemajuan Credit Union, tanpa

memperhatikan jumlah simpanan atau tabungan dari anggota.

Hak suara tersebut digunakan dalam Rapat Anggota yang

diantaranya bertujuan untuk menentukan Pengurus dan

Pengawas Credit Union dan juga untuk menetapkan berbagai

pola kebijakan Credit Union.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

29

Ketiga, tidak diskriminatif. Credit Union didirikan untuk

melayani semua orang sehingga Credit Union tidak

diskriminatif terhadap latar belakang para anggota, seperti

suku, orientasi, kebangsaan, jenis kelamin, agama, dan politik.

2.4.3.2 Pelayanan kepada Anggota

Pertama, distribusi kepada anggota. Credit Union

mendorong para anggota untuk membiasakan diri hemat

dengan cara menabung dan menyediakan pelayanan pinjaman

serta pelayanan lainnya yang menarik sesuai dengan

kemampuan Credit Union. Surplus yang diperoleh dapat dibagi

kepada seluruh anggota sesuai dengan transaksinya sebagai

balas jasa saham dan balas jasa pinjaman. Pembagian surplus

kepada anggota harus sesuai dengan besarnya modal saham dan

partisipasi anggota tersebut dalam pengembangan Credit

Union.

Kedua, membangun stabilitas keuangan. Credit Union

memiliki perhatian utama adalah membangun kekuatan

keuangan yang meliputi tersedianya dana cadangan yang

memadai, dan pengendalian internal yang akan memastikan

pelayanan kepada anggota berkelanjutan. Ketiga, pelayanan

kepada anggota. Tujuan utama Credit Union adalah

memberikan pelayanan kepada para anggota untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

30

meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi semua anggota

Credit Union.

2.4.3.3 Tujuan Sosial

Terdapat tiga aspek utama antara lain: pertama,

pendidikan yang terus menerus. Credit Union merupakan

lembaga keuangan mikro yang berfokus pada peningkatan

kesejahteraan anggota. Untuk mencapai tujuan tersebut, Credit

Unionsecara aktif melaksanakan pendidikan kepada para

anggota, pengurus, pengawas, komite, dan staf, serta kepada

masyarakat umum, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip seperti

kebersamaan, demokratis, sosial, dan ekonomi.

Tujuan utama dari pendidikan ini adalah agar para

anggota dapat menggunakan uang secara bijaksana dan

mengetahui hak serta kewajibannya. Kedua, kerja sama antar

koperasi dalam upaya membangun pelayanan yang baik bagi

para anggota, Credit Union secara aktif menjalin kerja sama

dengan Credit Union lain, koperasi lain, dan berbagai lembaga

keuangan pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Ketiga, tanggung jawab sosial. Berdasarkan cita-cita dan

keyakinan para pioner, Credit Union berusaha mewujudkan

kesejahteraan hidup manusia dan pembangunan masyarakat di

sekitar tempat di mana Credit Union tersebut beroperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

31

2.4.4 Nilai-Nilai Credit Union

Credit Union adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak di

bidang simpan pinjam yang dimiliki dan dikelola secara terbuka dan

demokratis oleh anggotanya, dan yang bertujuan untuk mensejahterakan

anggotanya sendiri. Menurut WOCCU dalam Munaldus (2012:20),

prinsip-prinsip Credit Union internasional diambil darifilosofi koperasi

dengan nilai-nilai utamanya adalah kesetaraan, keadilan, dan menolong

diri sendiri dalam kebersamaan (mutual self-help). Mengingat

implementasi filosofi Credit Union diseluruh dunia dalam berbagai

bentuk, pada jantung prinsip-prinsip diatas terkandung konsep tanggung

jawab sosial yang utama tentang pembangunan manusia dan masyarakat,

yang diwujudnyatakan melalui kerjasama dan bergotong-royong untuk

mencapai kehidupan yang lebih baik bagi para anggota dan masyarakat.

2.5 Nilai-Nilai Credit Union Mempengaruhi Produktivitas Anggota

2.5.1 Pengertian Produktivitas

Akhir-akhir ini banyak perusahaan atau organisasi berusaha untuk

meningkatkan bisnis dengan mendorong para karyawan agar lebih

meningkatkan produktivitas. Produktivitas anggota yang tinggi akan

mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan atau organisasi. Menurut

Budiono (2003:201), konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua

dimensi yaitu individu dan organisasi. Dimensi individu melihat

produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

32

kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan

mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha

untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi

keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis

antara masukan(input) dan keluaran (output). Maka, konsep tentang

peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi

juga dapat dilihat dari aspek kualitas.

Menurut Timpe (2002:130) produktivitas ialah terdapatnya korelasi

terbalik antara masukan dan pengeluaran.Artinya, suatu sistem dapat

dikatakan produktif apabila masukan yang diproses semakin sedikit untuk

menghasilkan pengeluaran yang semakin besar.Ravianto (1990:2)

menyatakan bahwa produktivitas sebagai efisiensi dari pengembangan

sumber daya untuk menghasilkan keluaran.Lebih lanjut Ravianto

mengatakan bahwa produktivitas merupakan rasio yang berhubungan

dengan keluaran(output) terhadap satu atau lebih dari masukan (input)

tersebut. Lebih spesifik, produktivitas adalah volume barang dan jasa

yang sebenarnya digunakan secara fisik pula.

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa

produktivitas merupakan upaya dari perusahaan atau organisasi untuk

mencapai tujuan perusahaan dengan meningkatkan produktivitas

anggotanya agar mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai mutu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

33

ditetapkan dengan waktu yang lebih singkatatau bila tenaga kerja tersebut

mampu menghasilkan outputyang lebih besar.

Berkaitan dengan penelitian ini, produktivitas yang dilihat dari

anggota CUTM adalah bagaimana nilai-nilai budaya organisasi yang

menjadi arah dan dasar CUTM diinternalisasi dalam kehidupan mereka

sebagai anggota CUTM. Nilai-nilai tersebut menjadi budaya organisasi

yang mendorong para anggota untuk berproduktif yang ditandai dengan

usaha yang semakin meningkat.

2.5.2 Pengukuran Produktivitas

Menurut Simamora (2004:612) faktor-faktor yang digunakan dalam

pengukuran produktivitas anggota meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja,

dan ketepatan waktu. Pertama, kuantitas kerja adalah merupakan suatu

hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan

perbandingan standar yang ada atau ditetapkan oleh perusahaan.Kedua

tentang kualitas kerja di mana ada suatu standar hasil yang berkaitan

dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawandalam hal

ini merupakan suatu kemampuan karyawan menyelesaikan pekerjaan

secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh

perusahaan.Ketiga, ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas

diselesaikan pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut

koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia

untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

34

terhadap suatu aktivitas yang disediakan pada waktu awal sampai menjadi

output.

Pengukuran produktivitas anggota CUTM mempunyai peranan

penting untuk mengetahui sejauh mana produktivitas yang dapat dicapai

oleh anggota setelah menginternalisasi nilai-nilai budaya organisasi

CUTM. Selain itu, pengukuran produktivitas juga digunakan sebagai

pedoman bagi manajer untuk meningkatkan produktivitas anggota

anggota berdasarkan visi dan misi CUTM.

2.5.3 Indikator Produktivitas

Seperti dijelaskan Simamora (2004:612) faktor-faktor yang

digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja,

kualitas kerja dan ketepatan waktu.Dalam penelitian ini peneliti

mengukur produktivitas kerja dengan menggunakan beberapa indikator

yaitu: kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu.

2.6 Nilai-nilai Credit Union Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Anggota CUTM

Sikap dan perilaku seorang karyawan diartikan sebagai tanggapan atau

reaksi terhadap rangsangan yang berasal dari luar dirinya. Perilaku manusia

juga sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungan

sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

35

2.6.1 Sikap

Sikap (attitude) diartikan sebagai kecenderungan terpelajar untuk

memberikan tanggapan dalam cara yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan dengan respek terhadap suatu objek (Schiffman & Joseph,

2015:273-176). Schiffman & Joeph mengelompokan sikap berdasarkan

tiga kompenen.Pertama, komponen afektif (affective component) dari

suatu sikap yang berisi perasaan atau emosi yang dimiliki seseorang

terhadap suatu objek atau situasi. Kedua, komponen kognitif (cognitive

component) yaitu keyakinan atau pemikiran seseorang terhadap objek

atau situasi, dan ketiga, kompenen perilaku (behavioral component)

adalah bagaimana seseorang bermaksud atau ingin bertindak terhadap

seseorang atau sesuatu.

2.6.2 Perilaku

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), kata perilaku

merupakan tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam bentuk gerakan

(sikap) tidak saja badan tetapi juga ucapan terhadap lingkungan tertentu. Thoha

(2002:30) menggambarkan perilaku individu dalam bentuk rumus bahwa

perilaku individu tidak bisa lepas dari pengaruh lingkungan. Thoa

merumuskan bahwa perilaku individu terbentuk dari interaksi antara

individu dengan lingkungannya, dengan formula P= F (I.L) sehingga

menghasilkan karakteristik individu. Keterangan rumus di atas adalah: P:

Perilaku, F: Fungsi, I: Individu, dan L: Lingkungan. Standar perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

36

berupa aturan, pedoman kerja, kesepakatan informal dan formal maupun

dalam hubungan hirarki yang harus dipatuhi, diyakini dan ditaati oleh

seluruh anggota organisasi.

2.6.3 Sikap Mempengaruhi Perilaku

Berkaitan dengan sikap dan perilaku seseorang dalam bekerja,

Robbins (2001:290) menggolongkan dua tipe sikap dan perilaku

seseorang dalam bekerja yaitu: pertama, sikap yang dilandasi oleh status,

kepentingan, dan keadaan lingkungan seseorang dalam organisasi yang

sifatnya sementara karena status, kepentingan seseorang juga bersifat

sementara dan mudah berubah; kedua, sikap yang dilandasi oleh falsafah

yang dianut seseorang sudah berlarut berakar dalam diri seseorang

sehingga menjadi suatu keyakinan yang bersifat permanen dalam arti

sikap tidak mudah dipengaruhi oleh status, kepentingan dan keadaan

lingkungan.

Selajutnya, Menurut Siagian (1994:73), sikap dan perilaku

seseorang terbagi dalam dua sisi yaitu positif dan negatif. Perilaku positif

menimbulkan tercapainya tujuan organisasi, hal ini dapat dilihat dari

tingkat dedikasi, penggunaan sarana dan prasarana dengan baik.

Kesediaan melakukan penyesuaian dan menyelesaikan masalah atau

kepentingan organisasi. Sedangkan perilaku negatif adalah perilaku yang

sering tidak mengutamakan kepentingan organisasi. Karena itu lebih

sering mengorbankan kepentingan kelompok atau organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

37

Menurut Robbins (2001:293) bahwa ciri khas budaya organisasi

yang kuat akan mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku anggota-

anggotanya karena tingginya tingkat kebersamaan dan intensitas

menciptakan iklim internal dari kendali perilaku yang tinggi. Para

karyawan dianggap telah memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi

dan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi.

Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan menjadi perilaku

keseharian mereka dalam bekerja. Kinerja individu yang baik akan

menimbulkan produktivitas karyawan yang baik pula.

Berdasarkan teori-teori di atas, penelitian ini memahami sikap dan

perilaku sebagai suatu tanggapan dari anggota atas nilai-nilai budaya

orgnaisasi CUTM. Sikap dan perilaku yang dilihat adalah kebiasaan yang

diwujudkan dalam kehidupan setiap anggota. Misalnya, setelah menerima

berbagai pendidikan di kantor CUTM atau komunitas masing-masing,

setiap anggota diharapkan memiliki sikap dan perilaku yang baik untuk

menyusun rencana kebutuhan keluarga dan rutin membayar angsuran.

2.7 Nilai-Nilai Credit Union Mempengaruhi Keharamonisan Keluarga

2.7.1 Pengertian Keluarga

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), keluarga berarti ibu,

bapak, dan anak-anak serta seisi rumah yang menjadi tanggungan.

Sedangkan para ahli sosilog mendefinisikan kata keluarga (family)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

38

sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari beberapa orang yang

memiliki hubungan yang erat karena ada hubungan darah, keturunan atau

perkawinan. Ikatan tersebut memberikan kedudukan tertentu kepada

masing-masing anggota keluarga, hak dan kewajiban dalam hidup

berkeluarga. Keluarga ini hidup dalam suatu organisasi besar yang biasa

disebut sebagai masyarakat.

Menurut Prof. Onong U. Effendi dalam Syarifah (2011:28),

keluarga adalah golongan masyarakat terkecil yang terdiri dari suami dan

istri beserta anak-anaknya maupun tidak. Hal yang sama juga

ditambahkan oleh Gerungan 1998, bahwa masyarakat terkecil adalah

keluarga, tempat pertama kali untuk belajar segala sesuatu dalam hidup.

Keluarga juga merupakan lingkungan pertama bagi perkembangan

penyesuaian diri untuk hidup layak dan berhasil (dalam Susatya,

2005:30).

Keluarga adalah sel terkecil dalam suatu mayarakat yang juga biasa

disebut sebagai primary group. Keluarga inilah yang melahirkan individu

dan mendidik serta membina mereka menjadi seorang pribadi yang

memiliki macam bakat dan kemampuan masing-masing. Keluarga

merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia, tempat

dimana manusia belajar untuk berinteraksi dengan kelompoknya. Oleh

karena itu, keluarga mempunyai pengaruh yang besardalam mendidik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

39

membina seorang individu menjadi pribadi yang baik dan bertanggung

jawab.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga

adalah unit terkecil dalam masyarakat yang berperan untuk membentuk

sikap dan perilaku seseorang dan adanya interaksi antar mereka karena

ada hubungan darah, keturunan dan perkawinan.

2.7.2 Pengertian Keharmonisan

Keharmonisan adalah keadaan yang selaras atau serasi karena

adanya kecocokan dalam rumah tangga. Keharmonisan berarti tidak ada

konflik melainkan yang ada adalah perasaan senang, hidup tenteram lahir

batin (Harmoko 1997 dalam Susatya, 2005:28). Selajutnya menurut Sahli

1998, keharmonisan berarti keadaan selaras atau serasi dalam rumah

tangga. Hidup bahagia adalah satu wadah cinta kasih suami dan istri yang

didasari dari kerelaan dan kesesuaian hidup bersama. Hidup di dalam

ketentraman lahir batin karena merasa cukup puas dan segala hal yang

ada dan telah dicapai dalam rumah tangga (dalam Susatya, 2005:30).

Dari beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa

keharmonisan adalah keadaan keluarga yang dilandasi oleh cinta dan

kasih sayang karena ada kecocokan, keserasian, keselarasan dan

keseimbangan. Keharmonisan juga berarti hidup dalam ketenangan lahir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

40

dan batin serta berkecukupan atas segala yang ada serta keberhasilan yang

diperoleh keluarga.

2.7.3 Keharmonisan Keluarga

Kehidupan keluarga yang harmonis merupakan cita-cita dan

harapan dari semua keluarga. Karena kehidupan keluarga yang harmonis

akan memberi dampak positif dalam perkembangan dan pertumbuhan

keluarga lebih khusus dalam proses pendidikan dan pembinaan anak.

Menurut Baron dan Byrne (1997), keluarga harmonis adalah hubungan

suami-istri yang dapat memuaskan kedua belah pihak, dimana terjadi

kegiatan saling berbagi aktivitas, bertukar pikiran, gembira bersama dan

saling bekerjasama (dalam Fabiola, 2012:43). Sedangkan menurut Hawari

(dalam Murni, 2014:32), keluarga harmonis akan terwujud apabila

masing-masing pihak baik suami maupun istri dapat berfungsi dan

berperan sebagaimana mestinya dan tetap berpegang teguh pada nilai-

nilai agamanya.

Keluarga harmonis adalah hidup bahagia dalam ikatan perkawinan

antara suami dan istri yang didasari cinta, kerelaan, keserasian hidup

bersama. Suami-istri hidup dalam ketenangan lahir dan batin karena

mereka merasa cukup dan puas atas segala seuatu yang ada dan telah

dicapai, baik ke dalam maupun keluar yang menyangkut nafkah, seksual,

pergaulan dengan masyarakat. Keadaan ini disebut sebagai rumah tangga

yang harmonis (Sahli, 1998:31).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

41

Teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga harmonis

merupakan suatu kehidupan yang diikat melalui perkawinan antara suami

dan istri untuk hidup bersama secara serasi, selaras, dan seimbang karena

dilandasi oleh cinta serta puas atas segala yang ada dan keberhasilan yang

diperoleh bersama.Dalam penelitian ini, keluarga harmonis dipahami

sebagai suatu kehidupan yang saling mencintai dan terbuka antara suami

dan isteri dalam mejalani kehidupan berumah tangga. Secara khusus

keterbukaan dalam keuangan (simpanan dan pinjaman). Dengan adanya

ketebukaan antara suami dan isteri untuk mengelolah keuangan maka

keharmonisan pun dapat terwujud pada setiap keluarga anggota CUTM.

2.8 Nilai-nilai Credit Union Mepengaruhi Kelestarian Alam

Lingkungan yang terpelihara dengan baik akan memberikan manfaat bagi

kelangsungan hidup manusia. Maka itu, antara manusia dan lingkungan

merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena manusia

membutuhkan lingkungan untuk tetap hidup dan lingkungan membutuhkan

manusia agar selalu menjaga kelestarian alam.

Berdasarkan prinsip Credit Union yang ketiga tentang tujuan sosial, Credit

Union memiliki tugas untuk ikut serta dalam proses pembangunan mansyarakat

dan lingkungan sekitar untuk mencapai tujuan utama Credit Union yaitu

sejahtera. Prinsip Credit Union ini sejalan Triple Bottom Line atau 3P (Profit,

People, and Planet) oleh John Elkington (dalam Timothy & Holladay, 2012:8)

dan Piramida CSR oleh (Archie B. Carrol, 1999: 268-295) yang membahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

42

empat tanggung jawab sosial perusahaan yaitu tanggung jawab ekonomi, hukum,

etis dan filantropi.

Selain itu, dalam rangka melestarikan alam, pemerintah mengeluarkan UU

RI No. 18 Tahun 2008. Dalam UU tersebut dikatakan bahwa adanya

permasalahan sampah, oleh karena itu harus ada yang mengelola secara

komprehensif dan terintegrasi dengan inovasi-inovasi baru yang lebih memadai

dari segala aspek, baik ekonomi, sosial, lingkungan, serta dapat mengubah

perilaku masyarakat. Pada tahun 2012, Menteri Lingkungan Hidup Republik

Indonesia mengeluarkan peraturan No. 13 tahun2012 tentang

PedomanPelaksanaan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) MelaluiBank Sampah.

Pengelolaan sampah melalui 3R berarti adanya kegiatan mengurangi sampah

(reduce), menggunakan kembali sampah(reuse), dan mendaur ulang sampah

bekas (recycle).

Berdasarkan teori-teori tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa kelestarian

alam adalah tanggung jawab manusia agar dapat memberikan manfaat secara

ekomoni, sosial, dan kesehatan. Berkaitan dengan penelitian ini, kelestarian alam

menurut CUTM adalah adanya kesadaran untuk menjaga kelestarian alam

lingkungan. Ini dilakukan dengan mengelola sampah di RT (Rukun Tetangga),

mengelola bahan bekas yang dapat dimanfaatkan dan menjaga hubungan baik

dengan sesama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Sebagaimana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, CUTM merupakan

lembaga keuangan dengan budaya organisasi yang berbeda bila dibandungkan

dengan organisasi lainnya.Perbedaan tersebut dapat dilihat pada sistem

internalisasi nilai-nilai Credit Union.Nilai-nilai Credit Union menurut sebagian

anggota bahwa dapat mempengaruhi setiap anggota untuk mencapai visi CUTM

yaitu terwujudnya kesejahteraan bersama.Parameter kesejahteraan menurut

CUTM adalah tersedianya kebutuhan hidup pada saatnya.

Secara spesifik, CUTM mengeluarkan lima indikator sejahtera yang

dirangkum oleh peneliti menjadi empat indikator yaitu aspek produktivitas yang

ditandai dengan tabungan meningkat; aspek sikap dan perilaku yang dapat diukur

melalui kelancaran anggota mengangsur dan memiliki rencana kebutuhan hidup;

keharmonisan keluarga; dan kelestarian alam.

Untuk menjawab empat rumusan masalah pada Bab 1 dibutuhkan metode

penelitian.Metode penelitian sangat penting dalam menganalisis suatu masalah

sehingga hasil penelitian pun valid dan terukur. Pada Bab ini, pertama-tama

diuraikan tentang pendekatan dan jenis penelitian. Pada sub bab berikut, peneliti

memaparkan tentang sumber data, metode pengumpulan data, penentuan

narasumber, analisis data, dan keabsahan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

44

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif (qualitative research).Dalam beberapa dekade terakhir,

telah terjadi pergeseran dan peningkatan minat yang signifikan terhadap

metodeologi „kualitatif‟ untuk merancang dan melakukan penelitian.Bogdan dan

Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati (dalam Moleong, 2007:4).Pendekatan kualitatif

memahami subjek penelitiansecara holistik (utuh).Jadi peneliti tidak boleh

memahami subjek peneliti ke dalam variabel atau hipotesis, tapi perlu

memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan penelitian.

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami subjek penelitian, meliputi interaksi sosial subjek secara

menyeluruh dimana peneliti adalah instrument utama dalam proses pengumpulan

dan analisis data. Menurut Denzin dan Lincoln 2005 (dalam Creswell 2007:35),

penelitian kualitatif merupakan proses mempelajari berbagai hal di lokasi

penelitian secara alami dan memahami atau manafsirkan fenomena tersebut

sebagaimana kenyataan yang terjadi. Sementara menurut Creswell (2007:37)

pendekatan kualitatif biasanya dimulai dari asumsi, sudut pandang, dan studi

dari rumusan masalah penelitian yang memuat pertanyaan tentang masalah yang

melingkupi kehidupan manusia dan sosial. Sedangkan menurut Yin (2011:6),

penelitian kualitatif memungkinkan seseorang untuk melakukan suatu studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

45

mendalam tentang suatu topik tertentu, termasuk topik favorit dalam rencana

sehari-hari.

Dalam penelitian kualitatif, ada lima jenis penelitian dengan metode dan

teknik yang beragam. Lima jenis penelitian kualitatif antara lain: fenomenologi,

etnografi, studi kasus, metode historis, dan metode teori dasar. Pada penelitian

ini, peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus. Pada dasarnya penelitian

studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu kasus yang dikaji secara

komprehensif.

Menurut Yin 2005 (dalam Creswell 2010:135) studi kasus adalah studi

tentang suatu kasus dalam kehidupan nyata, dalam konteks atau setting

kontemporer. Creswell (2010:36-37) menambahkan bahwa studi kasus

merupakan metode penelitian yang mengeksplorasi kehidupan nyata tentang

suatu kasus atau beragam kasus melalui pengumpulan data yang detail dan

mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi (misalnya, pengamatan,

wawancara, bahan audiovisual, dokumen, dan berbagai laporan), dan

melaporkan, deskripsi serta tema kasus.

Berdasarkan teori-teori tersebut, peneliti dalam mengungkapkan dampak

internalisasi nilai-nilai budaya organisasi menggunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis studi kasus.

3.3 Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam sumber data,

antara lain, sumber data primer dan sekunder.Pertama, sumber data primer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

46

merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui

perantara). Data yang diperoleh berupa hasil kuesioner, wawancara, dan

observasi terhadap suatu benda (fisik) atau segala kegiatan di lokasi penelitian.

Sumber data pada penelitian ini adalah anggota yang memiliki pengetahuan

khusus atau key member tentang nilai-nilai budaya organisasi Credit Union Tyas

Manunggal.Kedua, sumber data sekunder adalah berbagai data yang tidak

diperoleh secara langsung oleh peneliti melainkan dari media perantara (data-

data yang dicatat oleh pihak lain). Sumber data sekuender berupa laporan

tahunan yang telah tersusun dalam arsip (dokumen), berbagai kebijakan CUTM,

dan literatur lain yang berkaitan dengan internalisasi nilai-nilai budaya

organisasi.

3.4 Penentuan Narasumber

Dalam rangka pencarian data, terlebih dahulu ditentukan subjek

penelitian.Sebagaimana telah disebutkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui sejauhmana anggota menginternalisasi nilai-nilai Credit Union.Maka

populasi pada penelitian melingkupi seluruh anggota CUTM sebanyak 2.633

orang (per 31 Agustus 2017) di mana di dalamnya termasuk pengurus, pengawas,

penasehat, manajemen dan kader komunitas.Dalam penentuan sampel

berdasarkan jumlah populasi tersebut, peneliti menggunakan teknik Purposive

Sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu (Yin

2011:87).Ada dua kelompok sampel.Kelompok sampel pertama adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

47

pengawas, penasehat, pengurus, manajemen, dan kader. Sedangkan sampel kedua

adalah anggota CUTM dengan kriteria sebagai berikut:

a. Mengikuti DIKSAR (Pendidikan Dasar)

b. Pendidikan Komunitas

c. Telah berumah tangga

d. Memiliki usaha

e. Sedang memiliki pinjaman dan simpanan

Berikut ini adalah daftar jumlah anggota CUTM yang memiliki persyaratan

di atas:

a. Total anggota yang memenuhi persyaratan no. 1 berjumlah 1.897 orang

b. Total anggota yang memenuhi persyaratan no. 2 berjumlah 445 orang

c. Total anggota yang memenuhi persyaratan no. 3 berjumlah 984 keluarga

d. Total anggota yang memenuhi persyaratan no. 4 bejumlah 743 orang

e. Total anggota yang memenuhi persyaratan no. 5 berjumlah 678 orang

Pada penelitian ini, sampel untuk kelompok pertama berjumlah 7 orang

yaitu Pengurus bagian Sejahtera Anggota, Manajer, Kepala devisi Kredit, Kepala

devisi Sejahtera Anggota dan staf, Kepala devisi Keuangan, dan seorang Kader.

Sedangkan sampel pada kelompok kedua berjumlah 43 orang dengan persyaratan

sebagai berikut:

a. Anggota yang memenuhi persyaratan no. 1, no. 2, dan no. 3 berjumlah 142

orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

48

b. Anggota yang memenuhi persyaratan no. 1, no. 2, dan no. 4 berjumlah 118

orang.

c. Anggota yang memenuhi persyaratan no. 1, no. 2, dan no. 5 berjumlah 111

orang.

. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang.

Selanjutnya, seluruh sampel penelitian ini disebut narasumber.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan teknik

penelitian survei cross-sectional dan nonsurvei. Menurut Mathers, Fox, & Hunn

(2009:5), metode penelitian survei cross-sectional memberikan potret dari

peristiwa yang terjadi pada seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.

Penelitian ini menggunakan jenis survei deskriptif atau eksplorasi untuk

mengambarkan aspek produktivitas, sikap dan perilaku, keluarga yang harmonis,

dan kelestarian alam. Sementara itu, teknik penelitian non survei mengumpulkan

data bukan dengan wawancara dan kuesioner, melainkan dengan mempelajari

dokumen.

Pengumpulan data mengunakan teknik survei dilakukan dengan wawancara

dan kuesioner. Sedangkan, pada teknik nonsurvei, pengumpulan data dilakukan

dengan observasi dan studi pustaka. Dengan demikian, metode pengumpulan

data pada penelitian ini sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

49

3.5.1 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan proses melihat kembali berbagai sumber

data dari dokumen-dokumen yang ada dan dapat digunakan untuk

memperluas data-data yang telah ditemukan. Maka, peneliti akan

mempelajari berbagai dokumen terkait budaya organisasi dan nilai-nilai

yang terkandung dalam CUTM, buku, arsip, laporan-laporan dan berbagai

sumber lain yang relevan.

3.5.2 Observasi

Observasi merupakan kemampuan peneliti untuk mengamati subjek

penelitian.Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui melalui

keterlibatan langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh anggota

CUTM.Kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di kantor CUTM,

komunitas-komunitas dan rumah para narasumber. Dalam observasi

tersebut, peneliti mencatat berbagaihal tentang suatu benda (fisik),proses

interaksi antar anggota, dan pelayanan dalam CUTM. Dengan observasi

secara langsung, peneliti dapat memahami konteks data dalam berbagai

situasi, maksudnya dapat memperoleh pandangan secara menyeluruh.

3.5.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data berupa

serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada narasumber untuk mendapat

jawaban.Jenis kuesioner yang dipilih adalah kombinasi.Maksud dari jenis

kuesioner kombinasi dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

50

disiapkan alternatif jawabannya, namun terdapat pula pilihan alternatif bagi

responden (narasumber) untuk membuat jawabannya sendiri (narasumber

dapat membuat jawaban sendiri bila pilihan jawaban yang disediakan oleh

pembuat kuesioner tersebut tidak terdapat jawaban seperti yang responden

inginkan).

3.5.4 Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara untuk mendekatkan peneliti

dengan informan dan memperoleh data melalui berbagai pertanyaan

tentang topik penelitian. Wawancara juga sangat membantu peneliti untuk

mencari infomasi yang lebih mendalam atas hasil kuesioner yang telah diisi

oleh narasumber.Teknik wawancara mendalam ini diperoleh langsung oleh

peneliti melalui serangkaian pertanyaan dengan 7 narasumber dari total 50

orang.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan menggunakan

pedoman wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur

merupakan cara mengajukan pertanyaan berdasarkan paduan wawancara

yang telah disipkan oleh peneliti. Waktu yang dibutuhkan dalam proses

wawancara fleksibel untuk setiap narasumber antara 30-60 menit

3.6 Analisis Data

Tahap analisis data dalam penelitian ini dibagi dua berdasarkan metode

pengumpulan data. Teknik analisis pada hasil pengumpulan data melalui survei,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

51

wawancara, observasi, dan dokumentasi menggunakan tahap-tahap analisis

menurut Creswell (2014).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teori

dari Creswell (2014). Dalam bukunya berjudul Research Design: Qualitative,

Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Creswell mengemukakan enam

tahap analisis data kualitatif, yaitu:

Tahap pertama adalah mulai menuyusun dan mempersiapkan semua data

untuk dianalisis. Semua bahan yang diperoleh dari lapangan seperti data

observasi, dokumentasi, kuesioner, dan wawancara dipersiapkan dalam proses

pengkajian data. Tahap kedua yaitu membaca semua data yang akan dianalisis.

Selain membaca, tahap ini juga disarankan agar peneliti mampu merefleksikan

makna dari bacaan tersebut sambil memberikan catatan pinggir tentang gagasan

umum yang diperoleh.Tahap ketiga adalah coding.Tahap keempat adalah

menerapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-

kategori dan tema-tema yang akan ditulis.Tahap kelima yaitu menunjukkan

bagaimana deskripsi dan tema-tema yang mewakili seluruh data untuk

dinarasikan.Tahap terakhir adalah menginterpretasikan hasil data yang

ditemukan.

3.7 Teknik Keabsahan Data

3.7.1 Validitas Data

Menurut Creswell (2014) validitas data merupakan upaya

pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian. Terdapat delapan teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

52

validitas data menurut Creswell, antara lain: triangulasi, member checking,

membuat deskripsi padat, mengklarifikasi data, menyajikan informasi yang

berbeda, menggunakan waktu yang lama, melakukan tanya jawab dengan

rekan, mengajak seorang auditor luar. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan strategi triangulasi dalam proses keabsahan data.

Menurut Moleong (2001:178) metode triangulasi digunakan untuk

membandingkan dan mengecek balik tingkat kepercayaan suatu informan

yang diperoleh dari sumber data yang berbeda-beda. Moleong juga

menambahkan bahwa triangulasi digunakan untuk mengecek keabsahan

data dari hasil pengumpulan data dengan cara atau metode yang lain

dengan sumber data.

Arsyad (2005:122) mengutip dari Denzim (1978) menyatakan bahwa

penerapan metode yang berbeda dalam sebuah studi tunggal disebut

sebagai triangulasi. Lebih lanjut, triangulasi merujuk pada penggunaan

pendekatan riset, metode, dan teknik yang berbeda untuk mempelajari

fenomena yang sama dalam sebuah studi tunggal (dalam Kusumajati,

2012:131).

3.7.2 Reliabilitas Data

Reliabilitas mengindikasikan bahwa pendekatan yang digunakan

peneliti konsisten jika diterapkan dengan peneliti-peneliti lain. Yin (2009)

dalam Creswell (2014) menyarankan empat tahap proses reliabilitas data

yaitu: melihat kembali proses transkip data; ada kepastian bahwa selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

53

proses coding tidak ada kesalahan pengertian tentang tema-tema pokok;

mengkordinasi dan mengkomunikasikan dengan orang lain yang memiliki

kealihan tentang proses coding, dokumentasi dan analisis;

mengkomparasikan data dengan hasil atau sumber penelitian yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

54

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Sebagaimana dijelaskan pada Bab sebelumnya tentang metode penelitian,

maka pada Bab ini peneliti menyajikan data hasil penelitian berupa deskripsi,

analisis data dan pembahasansebagai jawaban atas 4 (empat)rumusan

masalahpenelitian. Deskripsi dan analisis data bertujuan untuk melihat sejauh

mana anggota CUTM menginternalisasi nilai-nilai Credit Union.

Hal ini dapat dianalisis berdasarkan hasil olah data penelitian berupa

kuesioner, wawancara mendalam dengan pengurus, manajemen, kader dan

anggota, hasil observasi terhadap kegiatan-kegiatan CUTM, dan hasil

dokumentasidari berbagai laporan dan materi pendidikan CUTM.

Pada bagian pertama Bab ini, peneliti menguraikan gambaran umum

CUTM. Setelah itu menjelaskan tentang proses pelaksanaan penelitian dan

karakteristik narasumber. Pada akhir Bab ini, peneliti menganalisis data dan

membahas hasil penelitian.

4.2 Gambaran Umum CUTM

4.2.1 Sejarah Perkembangan CUTM

Kantor CUTM berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

persis di Kabupaten Bantul, Kecamatan Bambanglipuro, desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

55

Sumbermulyo yang secara geografis berbatasan langsung dengan

kabupaten Kulon Progo. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Credit

UnionTyas Manunggal adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak di

bidang simpan pinjam, dimiliki dan dikelola secara terbuka dan demokratis

oleh anggota, dan yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya

sendiri.

Dalam menjalankan fungsi pokok CUTM sebagai lembaga keuangan,

terdapat pula beberapa Credit Union, koperasi, Bank Rakyat Indonesia

(BRI), Bank Pekreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di Kabupaten

Bantul. Kondisi ini, tentu menimbulkan persaingan antar lembaga jasa

keuangan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

CUTM berdiri di awal abad ke 21. Pada tahun 2005, Romo

FX.Wiyono, Pr memprakarsai berdirinya CUTM. CUTM dibentuk oleh

Romo FX. Wiyono karena adanyakesulitan untuk mendapatkan model oleh

para pedagang kali lima di sekitar Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran. Para

pedagang tersebut biasanya meminjam modal di bank plecit. Fenomena

sosial ini menginspirasi Romo FX. Wiyono Pruntuk mendirikan Credit

Union Tyas Manunggal. Nama Tyas Manunggal berarti “Hati yang bersatu

untuk hidup lebih baik.”

Berdasarkan penjelasan dari Manajer CUTM dan ditambahkan oleh

Bagian Keuangan bahwa sebelumnya CUTM masih berafiliasi dengan Esty

Manunggal di Solo. Dua tahun kemudian, CUTM secara resmi lepas dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

56

Esty Manunggal.Awal mula bedirinya CUTM bertempat di kompleks

Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Akhirnya, pada tahun 2011

CUTM dapat menempati kantor baru, dimana lokasinya tidak jauh dari

lokasi sebelumnya. Selain itu, CUTM juga secara hukum diakui sebagai

jasa keuangan simpan-pinjam dengan No: 144/BH/XV.1?V/2011.

Anggota CUTM beragam dari aspek usia, gender, ras, dan agama.

Sementara itu, sasaran utama CUTM adalah melayani masyarakat yang

hidup di sekitar garis kemiskinan. Bukan orang yang sangat-sangat miskin

dan sangat miskin melainkan masyarakat miskin dan tidak miskin tetapi

rentan secara ekonomi dan sosial.

Adapun jumlah anggota CUTM hingga Oktober 2017 adalah 2.630

orang.Anggota-anggota tersebut dikelompokkan dalam komunitas masing-

masing sesuai dengan jarak dan lokasi tempat tinggal anggota. Terdapat 53

komunitas CUTM.Setiap komunitas memiliki jumlah anggota berkisar 60-

80 orang yang diketuai oleh seorang kader. Kader berasal dari komunitas

tersebut yang dipercaya dan diterima oleh seluruh anggota komunitas.

CUTM memiliki budaya merumuskan renstra lima tahunan. Pada

tahun 2016-2020 adalah restra yang ke-3. Restra ini memiliki visi:

“Terwujudnya Credit Union Tyas Manunggal sebagai komunitas

kesejahteraan”. Visi tersebut memiliki misi: Meningkatkan kualitas hidup

secara utuh dengan bertumpu pada nilai-nilai dan kearifan hidup bersama.

Adapun tujuan dari visi-misi tersebut adalah Membangun tata kelola dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

57

pelayanan Credit Union yang partisipatif dalam semangat

handarbeni(memiliki); Membangun perjumpaan dan kerjasama yang saling

menghidupkan dan menghormati; Mengembangkan kapasitas dan cara-cara

baru untuk membangun ketahanan ekonomi; Mewujudkan CUTM sebagai

bagian utuh dari komunitas masyarakat ; dan Mengembangkan kerjasama

antar Credit Union dan lembaga lain.

Dalam pelayanan kepada anggota, CUTM mempunyai slogan

“Bersama CUTM Hidup Akan Lebih Oke (HALO). Upaya mencapai Visi

di atas sambil didukung dengan slogan HALO, CUTM melakukan berbagai

tahap pendidikan dan pembinaan secara komunal dan personal.Tujuan dari

pendidikan adalah agar anggota CUTM mengetahui budaya CUTM dan

mempraktekan nilai-nilai budaya tersebut.Dengan demikian, visi CUTM

dapat tercapai.

Definisi sejahtera menurut CUTM berdasarkan visi di atas

dikemukakan dengan sebuah pernyataan: “Kebutuhan terpenuhi sesuai

pada waktunya” atau biasanya disingkat: “Tersenyum di setiap kebutuhan.”

Kebutuhan menurut CUTM adalah siklus hidup manusia dari sejak

kandungan, lahir, sekolah, menikah, memiliki anak, masa tua, dan akhirnya

meninggal. Fase-fase kehidupan ini telah dipersiapkan secara matang

dengan cara menabung uang. Tujuan dari menabung adalah agar pada saat

membutuhkan, telah tersedia uang di tabungan. Definisi kebutuhan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

58

CUTM tidak hanya aspek keuangan tetapi juga keamanan dan kenyamanan

dengan sesama manusia dan lingkungan.

CUTM juga memiliki lima barometer untuk mengukur kesejahteraan

pada angggota. Kelima ukuran tersebut adalah hidup yang harmonis dan

terbuka dengan pasangan, memiliki rencana pemenuhan kebutuhan hidup,

tabungan meningkat, angsuran lancar, dan alam yang lestari. Dalam usaha

mencapai lima indikator tersebut, CUTM sebagai lembaga keuangan mikro

menerapkan empat jenis pelayanan keuangan bagi anggotanya

(Ledgerwood, 1999:64-65).

Keempat jenis keuangan tersebut antara lain: (1) intermediasi

keuangan (financial intermediation), yaitu penyedia produk-produk dan

jasa-jasa keuangan seperti tabungan, pinjaman, angsuran, kartu kredit dan

sistem pembayaran; (2) intermediasi sosial (social intermediation), yaitu

proses pengembangan modal sosial dan modal manusia; (3) jasa-jasa

pengembangan usaha (enterprise development services), yaitu non

keuangan untuk membantu para pengusaha mikro, seperti pelatihan tentang

pemasaran, teknologi, dan pengembangan ketrampilan; (4) jasa-jasa sosial

(social services), yaitu layanan non keuangan yang berfokus pada

pengembangan dan peningkatan kesejahteraan pengusaha mikro termasuk

pendidikan, kesehatan, nutrisi dan pelatihan literasi keuangan.

CUTM sebagai salah satu lembaga keuangan mikro, tidak hanya

menyelenggarakan layanan jasa intermediasai keuangan tapi juga layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

59

non keuangan yang terdiri dari intermediasi sosial, jasa-saja pengembangan

sosial, dan jasa-jasa sosial. Ketiga jenis layanan non keuangan merupakan

wujud dari tiga pilar Credit Union yaitu keswadayaan, solidaritas, dan

pendidikan. Ketiga prinsip terkandung nilai-nilai Credit Union yaitu

kesetaraan, keadilan, dan menolong diri sendiri dalam kebersamaan.

Berkaitan dengan pilar pendidikan, maka pada bagian ini peneliti

menguraikan penerapan prinsip pendidikan di CUTM sebagai proses untuk

memperkenalkan budaya CUTM. CUTM menyelenggarakan berbagai pola

pendidikan antara lain, Pendidikan Dasar (DIKSAR), Pendidikan Lanjutan

(DIKTAN), Pendidikan Komunitas (DIKSAR), Focus Group Symbiosis

(FGS), dan pendidikan personal. Menurut manajer CUTM, pendidikan

adalah bagian dari budaya dan telah menjadi tradisi Credit Union yang

perlu dipertahankan. Hal ini sesuai dengan kutipan wawancara dengan

Manajer CUTM sebagai berikut:

“Pendidikan menurut saya adalah bagian dari membangun

budaya. Jadi sebuah pilihan agar itu menjadi tadisi karena leluhur CU

bapak Raiffeisensangat jelas membuat kesimpulan bahwa perubahan

hidup dimulai dari pendidikan. Kami sadar betul bahwa ini merupakan

suatu proses yang harus lahir dan dihidupi supaya pada saatnya nanti

pendidikan benar-benar menjadi daya dorong untuk mencapai visi

CUTM.” (Narasumber No. 50)

Tujuan dari pendidikan adalah agar anggota CUTM mengenal dan

memahami nilai-nilai CUTM sebagai dasar untuk mencapai visi dan misi

sebagaimana tertera pada gambar 4.1 berikut. Gambar tersebut menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

60

tentang pola pendekatan yang dilakukan oleh CUTM untuk mendorong

anggota mencapai sejahtera.

Tyas Manunggal

SEJAHTERA

FW Raiffeisen

CUTM Why

Wha

t

How

FUNGSIINTERVENSI

Rumah Gotong Royong

Gambar 4.1 Proses mencapai Sejahtera menurut CUTM

(Bahan DIKSAR 2017 CUTM)

Pada bagian berikut ini, peneliti menguraikan tentang proses

intervensi melalui pendidikan untuk mencapai kesejahteraan.

4.2.2 Pendidikan di CUTM

Pendidikan merupakan aspek utama dalam pengelolaan CUTM.Ada

berbagai tahap pendidikan dari CUTM dari sejak awal bergabung hingga

pendidikan lanjutan di setiap komunitas.Pendidikan komunitas pertama

adalah DIKSAR (Pendidikan Dasar).Setiap orang ingin menjadi anggota

CUTM wajib mengikuti DIKSAR.Masa waktu menjadi calon anggota

adalah tiga bulan. Setelah tiga bulan calon tersebut akan diinformasikan

untuk mengikuti DIKSAR. Materi DIKSAR berisikan tentang pemahaman

sejahtera yang ditandai dengan adanya kehidupan keluarga harmonis dan

terbuka, memiliki rencanan pemenuhan kebutuhan, tabungan meningkat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

61

angsuran lancar, dan alam lestari.Setelah itu, tentang rumah gotong royong,

sejarah Credit Union, perkembangan CUTM dengan visi, misi, dan tujuan

yang ingin dicapai bersama. Selain itu, dalam DIKSAR ada pembelajaran

tentang empat fungsi Credit Union (intermediasi keuangan, intermediasi

sosial, jasa-jasa sosial, dan jasa-jasa pengembangan sosial).

Pendidikan Dasar bertujuan untuk mengantar calon anggota

mengenal budaya CUTM, memahami kondisi kesejahteraan saat ini,

bagaimana mencapai tujuan hidup sejahtera, memahami karakter (apa yang

perlu dikuatkan dan diperbaiki), dan rencana yang perlu diwujudkan.

DIKSAR biasanya dilaksanakan dua kali dalam sebulan dengan durasi

waktu dua jam.Selama tahap menjadi anggota, calon anggota wajib hadir

dalam rumah gotong royong yang dilaksanakan di setiap komunitas. Bila

calon anggota telah mengikuti DIKSAR, maka dengan resmi diterima

sebagai anggota CUTM.

Proses pendidikan terus dilangsungkan oleh CUTM. Pendidikan

tahap kedua adalah Pendidikan Lanjutan (DIKTAN). DIKTAN merupakan

tahap penedidikan untuk melengkapi proses DIKSAR. DIKTAN bertujuan

untuk mengembangkan diri dalam komunitas, peningkatan kesejahteraan,

dan hidup semakin aman serta tahan akan krisis.

Selanjutnya tahap pendidikan yang ketiga adalah Pendidikan

Komunitas (PERKOM).Pendidikan komunitas merupakan sarana bagi

seluruh anggota di komunitas tersebut untuk saling mengenal, membagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

62

dan memberi dukungan sebagai satu keluarga CUTM. Materi yang

diberikan dalam komunitas telah tercantum dalam bentuk kalender CUTM.

Setiap anggota memiliki kalender CUTM sehingga bisa mempelajari dan

menerapkan segala materi tersebut dalam hidup berkomunitas. Setiap bulan

ada pertemuan komunitas untuk membahas setiap materi yang tertera pada

bulan tersebut. Selain itu, pertemuan komunitas juga dimanfaatkan untuk

mempromosikan hasil produk kepada anggota lain. Pertemuan komunitas

juga dimanfaatkan untuk melangsungkan arisan dan membagi hadiah

(doorprize).

Pendidikan keempat adalah Focus Group Symbiosis (FGS). FGS

adalah komunitas anggota yang memiliki jenis usaha sama. FGS terbentuk

pada tahun 2016. Pada tahun 2017, telah terbentuk beberapa komunitas

FGS, seperti FGS Craft, FGS Tani Organik, FGS Peternak telur burung

puyuh, dan FGS peternak ikan lele. Setiap kelompok FGS memiliki badan

pengurus. Pertemuan komunitas FGS pun disesuaikan dengan kesepakatan

anggota. Tempat pertemuan biasanya di kantor CUTM atau di rumah salah

satu anggota FGS. Tujuan utama terbentuknya FGS adalah agar anggota

yang terhimpun dalam komunitas FGS dapat bertumbuh dan berkembang

sebagai suatu kelompok kesejahteraan.Artinya bahwa interaksi dalam

kelompok tersebut melibatkan semua anggota untuk berkembang dalam

usaha yang dijalankan oleh masing-masing anggota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

63

Pendidikan terakhir adalah pendampingan personal.Pihak manajemen

CUTM memberikan pelayanan khusus bagi anggota yang mengalami

kendala dalam pengelolaan usaha atau keuangan untuk mencapai

kesejahteraan.Biasanya manajemen CUTM mendampingi anggota yang

mengalami kedala mengembalikan angsuran pinjaman.

Berbagai tahap pendidikan yang diselenggarakan oleh CUTM

merupakan bentuk internalisasi tentang nilai-nilai Credit Union. Tujuan

dari pendidikan adalah agar anggota memahami budaya organisasi CUTM

sebagai pijakan untuk mencapai sejahtera.Dalam proses pendidikan

tersebut, manajemen CUTM melibatkan pengurus, pengawas, penasehat,

manajemen dan para kader. Maka, pada bagian berikut ini peneliti secara

khusus menjelaskan tentang tugas kader CUTM yang baru dibentuk pada

tahun 2016.

4.2.3 Kader CUTM

Kader adalah anggota CUTM yang dipilih untuk menjadi pemimpin

di suatu wilayah tertentu di mana kader itu berada dengan jumlah anggota

60-80 orang. Pada awalnya beberapa anggota menjadi sukarelawan untuk

mengumpulkan angsuran dari setiap anggota yang berhalangan ke kantor

CUTM. Bentuk pelayanan dari beberapa anggota ini dilihat sangat

membantu proses pengelolaan keuangan CUTM. Maka pada RAT (Rapat

Anggota Tahunan) 2016, dibentuklah kader.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

64

Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer, terdapat ada 3 (tiga)

kriteria kader antara lain:pertama, kader harus memiliki aspek intensitas.

Kedua, kader memiliki kemauan untuk berkumpul dan belajar. Ketiga,

kader harus terlibat aktif dalam pertemuan komunitas dan diterima oleh

seluruh anggota komunitas. Proses perekrutan kader melalui dua tahap

antara lain: Pertama, manajemen CUTM memilih setiap anggota dengan

cara menawarkan kepada setiap komunitas untuk menentukan kadernya.

Bila komunitas belum memiliki kader, manajemen akan menentukan kader

dari anggota komunitas tersebut.Kedua, setelah semua kader terpilih di

setiap komunitas, langkah selanjutnya adalah kader diberi pembekalan

dengan berbagai materi pendidikan di kantor CUTM setiap minggu pada

hari kamis pagi pukul 09.00 WIB. Setelah itu, tahap terakhir adalah kader

tersebut diresmikan secara terbuka di hadapan seluruh anggota

komunitasnya.

Tugas utama kader adalah memberikan materi yang telah disusun

dalam bentuk kalender dari bulan Januari hingga Desember. Misalnya,

materi pada bulan Juni dan Agustus 2017 tentang dasar dan nilai-nilai

Credit Union serta empat fungsi Credit Union yaitu intermediasi keuangan,

intermediasi sosial, jasa-jasa sosial, dan jasa-jasa pengembangan sosial.

Selain itu, kader memiliki tugas untuk mengambil angsuran dan

tabungan dari anggota yang tidak dapat ke kantor untuk melakukan

transaksi keuangan. Kader juga dipercaya untuk mendampingi anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

65

baru dalam proses menjadi anggota tetap CUTM. Kader pula yang

mengunjungi anggota lalai dalam membayar angsuran. Para kader biasanya

berkumpul setiap minggu untuk memperoleh pembekalan dan juga

melaporkan serta mengevaluasi perkembangan komunitasnya selama

sebulan.

4.2.4 Struktur Organisasi CUTM

Credit Union adalah kumpulan orang-orang yang saling percaya dan

sepakat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan manabung dan

meminjam uang.Hasil simpanan dan pinjaman tersebut digunakan untuk

kelangsungan hidup seluruh anggota. Maka, setiap anggota berhak untuk

memberikan ide atau tenaga dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

seluruh anggota Credit Union demi mencapai sejahtera. Salah satu bentuk

keterlibatan anggota secara aktif adalah ikut dalamberbgai kebijakan,

pengawasan, dan pengelolaan Credit Union.

CUTM dalam segala kebijakan untuk kemajuan dan kesejahteraan

anggota diputuskan dalam RAT.Setiap tahun ada RAT. Namun pada tahun

ketiga RAT, akan dipilih Pengurus dan Pengawas secara demokrasi. Secara

umum tugas Pengurus adalah bertanggung jawab atas berlangsungnya

kegiatan CUTM. ACCU mendefenisikan Pengurus adalah perwakilan dari

anggota, yang secara sah diberi otoritas dan tanggungjawab untuk

mewujudkan tujuan Credi Union, dan untuk menjalin kerjasama dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

66

pihak lain yang mempunyai visi dan misi sejenis (ACCU, dalam

Kusumajati, 2012).

Gambar. 4.2 Struktur Organisasi CUTM

RAT

PENASEHAT PENGURUS

MANAGER

KASIR

MOBIL

KABAG.

KREDIT

AKUNTING ADMIN

KASIR

KASIR

TIM KAJIAN

PENGAWAS

KABAG.SEJAHTERA

ANGGOTA

SURVEYOR

KASIR

SARPBAS

KABAG. KEU

& SARPBAS

KADER

FGS

KADER

CUTM

STAF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

67

Pengawas memiliki tugas mengawasi dan mengontrol kinerja pengurus dan

staf manajemen. Dengan maksud agar berkerja sesuai dengan rencana-

rencana yang telah ditetapkan bersama.CUTM juga memiliki Tim

Penasehat yang bertugas memberikan saran atau nasehat, baik yang

diminta ataupun tidak agar pengurus senantiasa bekerja sesuai dengan

kebijakan yang berlaku. Manajemen CUTM dipimpin oleh seorang

Manager dan tiga bidang pelaksana manajemen yakni bidang Sejahtera

Anggota, Bidang Kredit, dan Bidang Keuangan & Sarpbas. Manajer

bersama kepala-kepala bagian dan staf lainnya bertugas sebagai pengelola

operasional dalam menjalankan visi dan misi CUTM.CUTM juga

didukung oleh kader yang ada di setiap komunitas. Kader berkerja di

bawah Kepala Bidang Sejahtera Anggota. CUTM memiliki 53 kader. Para

kader bertugas mendampingi anggota di komunitasnya untuk mewujudkan

visi dan misi CUTM. Adapun gambar struktur organisasi CUTM dapat

dilihat pada gambar 4.1.

4.3 Proses Pelaksanaan Penelitian

4.3.1 Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun kuesioner yang

disesuaikan dengan masalah penelitian. Selain itu, peneliti juga

mempersiapkan paduan wawancara semi terstruktur, observasi, dan

dokumentasi. Setelah disetujui oleh dosen pembimbing, langkah

selanjutnya adalah melakukan izin kelayakan penelitian pada Ketua Prodi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

68

Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma. Tahap akhir dari proses

persiapan penelitian adalah melakukan izin di tempat penelitian dalam hal

ini Credit Union Tyas Manunggal di Bantul.

4.3.2 Tahap Pelaksanaan

Pada bulan Juli-Juni 2017, peneliti telah melakukan observasi dan

studi pustaka tentang lokasi penelitian. Sementara penelitian ini dimulai

sejak tanggal 25 Agustus 2017 sampai 15 Januari 2018. Pada awal

penelitian, pertama-tama peneliti melakukan pertemuan dengan manajer

dan seluruh kader CUTM. Pada pertemuan tersebut, peneliti menjelaskan

tentang maksud dan tujuan penelitian. Selain itu, pertemuan juga

dimaksudkan untuk menentukan 50 anggota yang menjadi narasumber

penelitian.

Jumlah narasumber dibagi dalam dua kelompok. Narasumber

kelompok pertama berjumlah 7 orang yang terdiri dari pengurus, manajer,

kepala devisi kredit, kepada devisi keuangan, kepala devisi kesejahteraan,

dan kader. Sementara narasumber kelompok kedua berjumlah 43 orang

dengan kriteria sebagai berikut: mengikuti DIKSAR (Pendidikan Dasar),

pendidikan komunitas, telah berumah tangga, memiliki usaha, dan

memiliki pinjaman serta simpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

69

Setelah mengetahui jumlah narasumber, langkah selanjutnya adalah

membagikan kuesioner untuk diisi. Proses pengisian kuesioner dilakukan

dengan tiga tahap. Hal ini disesuaikan dengan waktu narasumber untuk

dapat hadir dalam proses pengisian kuesioner. Tahap pertama dilakukan

pada tanggal 9 September 2017. Para narasumber diundang ke kantor

CUTM untuk mengikuti proses pengisian. Tahap kedua dilakukan di setiap

komunitas, di mana peneliti hadir dalam pertemuan tersebut sekaligus

melakukan proses pengisian kuesioner. Pada tanggal 15 September 2017,

pengisian kuesioner dilakukan di komunitas Bondong Barat. Selanjutnya

pada tanggal 19 September 2017, dilakukan pengisian kuesioner di

Gunungan Lor dan komunitas Siten & Siten Kanutan. Pada tanggal 27

September 2017, pengisian kuesioner dilakukan di komunitas Meriyan.

Tahap ketiga adalah peneliti berkunjung ke rumah narasumber untuk

mengisi kuesioner pada tanggal 27-30 September 2017.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas 5 bagian, yaitu data

demografi narasumber, aspek produktivitas, sikap dan perilaku,

keharmonisan keluarga, dan kelestarian alam. Hasil data kuesioner diolah

menggunakan SPSS 16. Tahap selanjutnya adalah wawancara mendalam

dengan menggunakan pertanyaan semi terstruktur selama 30-60 menit pada

setiap narasumber. Peneliti mewawancarai pengurus, manajemen, dan

kader. Wawancara berlangsung selama proses penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

70

4.4 Karakteristik Narasumber

Pada bagian ini diuraikan karakteritik narasumber. Bagian pertama

ditampilkan karakter narasumber berdasarkan tahun masuk CUTM. Setelah itu,

data demografi narasumber, dan data narasumber yang diwawancarai.

Tabel 4.1 Tahun Masuk CUTM

Tahun Anggota Frekuensi Persentase

2005 4 8.0

2006 5 10.0

2007 5 10.0

2008 3 6.0

2009 6 12.0

2010 6 12.0

2011 3 6.0

2012 5 10.0

2013 3 6.0

2014 3 6.0

2015 3 6.0

2016 4 8.0

Total 50 100.0

Total 50 100.

Sumber: Hasil olah data kuesioner

Total narasumber penelitian berjumlah 50 orang, termasuk di dalamnya 6

narasumber yang diwawancarai secara mendalam. Adapun karateristik

narasumber berdasarkan tahun masuk CUTM sebagaimanaterterah pada tabel

4.1. di atas.Tabel4.1 tentang tahun masuk, narasumber terpilih merupakan

perwakilan dari tahun berdirinya CUTM hingga 2016. Anggota yang baru masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

71

CUTM pada tahun 2017 tidak dipilih karena dianggap belum cukup memahami

nilai-nilai budaya CUTM.

Tabel. 4.2

Data Demografi Narasumber

Keterangan Frekuensi Persentase

Jenis Kelamin

1. Laki-Laki

2. Perempuan

15

35

30.0

70.0

Jumlah 50 100.0

Usia

1. 21-25

2. 26-30

3. 31-35

4. 36-40

5. 41-45

6. 46-50

7. 51-55

8. 56-60

9. > 60

1

2

7

9

12

9

3

4

3

2.0

4.0

14.0

18.0

24.0

18.0

6.0

8.0

6.0

Jumlah 50 100.0

Status Pernikahan

1. Belum Menikah

2. Menikah

3. Janda/Duda

1

49

-

2.0

98.0

-

Jumlah 50 100.0

Pendidikan Terakhir

1. Tidak Tamat SD

2. Tamat SD

3. Tamat SLTP

4. Tamat

SLTA/sederajat

5. Tamat Akademik D3

6. Tamat S1

7. Tamat S2 atau S3

2

13

8

20

2

4

1

4.0

26.0

16.0

40.0

4.0

8.0

2.0

Jumlah 50 100.0

Sumber: Hasil olah data kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

72

Pada tabel 4.2, peneliti menampilkan data-data narasumber berdasarkan

Jenis kelamin, Usia, Status Pernikahan dan Pendidikan.Berdasarkan tabel di atas,

dari 50 narasumber yang diteliti sebanyak 15 orang berjenis kelamin laki-laki,

dan perempuan berjumlah 35 orang. Usia narasumber bervariasi antara umur 21

hingga lebih dari 60 tahun. Narasumber yang memasuki usia produktif yaitu dari

umur 31-50 cukup banyak dibadingkan dengan narasumber yang berusia di atas

50 tahun dan di bawah 30 tahun.

Sebagian besar narasumber telah menikah sebanyak 49 (98%). Satu

narasumber yang belum menikah merupakan karyawan CUTM. Narasumber

tersebut berasal dari kelompok sampel pertama yang terdiri dari pengurus,

manajemen, dan kader. Pada aspek pendidikan, dari lima puluh narasumber

sebanyak 20 (40%) narasumber yang tamat SLTA/sederajat. Persentase ini cukup

banyak dibandingkan dengan narasumber yang tidak tamat SD hingga tamat

S2/S3.

Diagram 4.1 Jumlah Anak Kandung

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

26%

46%

22%

2% 4% 1 orang

2 orang

3 orang

Lebih dari 4 orang

Belum ada anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

73

Diagram 4.1 tentang jumlah anak kandung, terdapat 23 (46%)

narasumber yang memiliki jumlah 2 anak. Persentase ini cukup mewakili

narasumber yang belum memiliki anak hingga telah memiliki anak lebih dari

4 orang.Pada diagram 4,2 di bawah tentang jumlah anggota keluarga dalam

satu rumah menunjukkan bahwa sebagian besar narasumber hidup dengan

jumlah anggota keluarga 2-4 orang dengan persentase 64 persen.

Diagram 4.2 Jumlah Anggota keluarga dalam satu rumah

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

Data demografi di atas, menggambarkan mengenai kondisi narasumber

dengan berbagai ciri khas masing-masing. Data-data narasumber di atas

merupakan hasil olah data kuesioner yang dianalisis menggunakan SPSS 16.

Pada bagian selanjutnya, peneliti menganalisis data hasil kuesioner,

observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menganalisis berdasarkan empat

rumusan masalah sebagaimana diuraikan dalam Bab I. Peneliti mengawali

analisispada aspek produktivitas, sikap dan perilaku, keharmonisan keluarga, dan

terakhir yaitu kelestarian alam.

6%

64%

30% <2 org

2-4 org

5-7 org

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

74

4.5 Hasil Analisis

Berdasarkan visi CUTM adalah terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh

anggota. Definisi sejahtera menurut CUTM adalah kebutuhan terpenuhi tepat

pada waktunya (Bahan DIKSAR CUTM 2017:12). Dalam proses mencapai visi

di atas, CUTM mengeluarkan lima indikator sebagai ukuran anggota sejahtera.

Indikator sejahtera tersebut antara lain: Tabungan meningkat (aspek

produktivitas); Angsuran lancar dan memiliki rencana kebutuhan (Aspek Sikap

dan Perilaku), keharmonisan keluarga, dan kelestarian alam.

Untuk mengukur kelima indikator di atas, peneliti menggunakan kuesioner

yang dibagikan kepada setiap narasumber. Hasil kuesioner tersebut diolah

menggunakan SPSS 16. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara,

observasi, dan dokumentasi di tempat penelitian. Hasil olah data kuesioner,

wawancara, observasi dan dokumentasi dapat dilihat pada bagian berikut ini.

4.5.1 Aspek Produktivitas

Produktivitas adalah merupakan salah satu indikator seorang anggota

mampu menginternalisasi nilai-nilai Credit Union dan menerapkan dalam

hidup bermasyarakat. Aspek produktivitas yang menjadi sasaran peneliti

adalah bagaimana menggunakan dana hasil pinjaman di CUTM untuk

membuka usaha atau mengembangkan usaha yang ada. Dengan

bertambahnya usaha narasumber maka tentu berpengaruh pada tabungan

anggota. Tabungan anggota meningkat akan memberi dampak positif pada

pertumbuhan aset CUMT. Akhirnya visi CUTM di atas dapat tersujud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

75

karena setiap anggota memanfaatkan hasil pinjaman untuk pengembangan

usaha sehingga tabungan pun meningkat dengan memafaatkan berbagai

produk sismpanan saham dan non saham.

Berdasarkan hasil olah data kuesioner tentang jenis usaha, terdapat

berbagai jenis usaha sebagaimana terterah pada diagram 4.3 berikut.

Diagram 4.3 Jenis Usaha Anggota

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

Diagram 4.3 sebanyak 24 narasumber (29%) memiliki usaha

dagang. Ini sesuai dengan hasil pengamatan peneliti bahwa sebagian

anggota memiliki usaha dagang seperti toko kelontong yaitu menjual 9

bahan pokok yaitu beras, gula, sayur/buah, daging, minyak goreng, susu,

telur, gas ELPIJI, dan garam. Selain itu, narasumber juga memiliki usaha

pengolaan makanan dan snack. Berdasarkan pengamatan juga didukung

dengan hasil olah data bahwa selain usaha dagang, narasumber juga

berprofesi sebagai petani. Persentase narasumber yang memiliki usaha di

bidang pertanian sebesar 34 persen (17 narasumber). Narasumber

20%

17%

3% 2% 29%

17%

1% 11%

Pertanian

Peternakan

Perikanan

Kerajinan

Perdagangan

Pengolahan Makanan

Tekstil

Jenis Usaha lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

76

membajak tanah untuk menanam berbagai jenis tanaman seperti padi,

jagung, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Hasil tanaman tersebut dijual

untuk membiayai kehidupan keluarga narasumber. Sementara itu,

peternakan dan pengolahan makanan memiliki persentase yang sama yaitu

sebanyak 14 narasumber (17 persen).

Sedangkan usaha lain sebanyak 11% atau 9 narasumber. Bidang

usaha perikanan sebesar 3%, kerajinan 2 persen dan usaha tekstil 1 persen.

Selain usaha utama para narasumber, terdapat pula usaha lain yang digeluti

oleh sebagain besar narasumber. Sebagaimana terterah pada diagram 4.4

berikut. Sebanyak 72% (36 narasumber) memiliki usaha tambahan selain

usaha utama. Hanya 14 anggota (28 persen) narasumber yang tidak

memiliki usaha lain.

Diagram 4.4 Sumber Pendapatan Lain

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

Jenis usaha narasumber berawal dari yang kecil hingga besar dan

bahkan sebagian besar memiliki usaha lain selain usaha utama.

72%

28% Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

77

Berdasarkan hasil olah data dan didukung dengan hasil wawancara serta

observasi dari peneliti menunjukkan bahwa ada manfaat bagi narasumber

setelah menjadi anggota CUTM. Para narasumber merasakan bahwa

menjadi anggota CUTM sangat membantu dan mendukung setiap usaha

narasumber. Hal ini karena CUTM memberikan kemudahan bagi anggota

untuk meminjam uang sebagai modal usaha.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu narasumber

menyatakan bahwa usahanya berkembang ketika menjadi anggota CUTM.

Narasumber tersebut meminjam uang di CUTM untuk kelangsungan

usahanya tatkala usahanya terkendala karena kesulitan mendapatkan

modal.

“…. Kalau perubahan jelas ada. Karena dulu sebelum saya kenal

CUTM saya benar-benar hanya mengandalkan uang saya pribadi dari

uang hasil kerja. Namun setelah uang saya habis saya agak binggung

lagi mau pinjam ke saudara itu agak sungkan. Karena kalau harus

megembalikan kontan kan jelas saya agak berat. Tapi kalau ke

CUTM kan saya bisa tanam tanaman ya bisa sayapetik stiap hari atau

tiga bulan sekali. Itu kan bisa saya rencanakan itu, jadi mengasur di

CUTM itu bisa mempermudah.” (Narasumber No.2)

Selain uang pinjaman dimanfaatkan untuk menambah usaha, ada

narasumber yang menggunakan hasil pinjaman untuk membuka usaha

hingga memperoleh sebuah rumah. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan salah seorang narasumber sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

78

“Aku dulu gak belum punya rumah ini. Tapi karna ikut CUTM, aku

bisa pinjam uang untuk usaha dan beli rumah ini. Aku dulu pertama

kali pinjam sedikit. Waktu itu mau pinjam 5 juta tapi tidak diterima.

Aku hanya diberikan 1 juta. Setelah aku lunasi aku pinjam 5 juta.

Diberikan. Setelah lunas. Aku pinjam 10 juta. Karena sudah

dipercaya sehingga aku berani pinjam 50 juta dan sekarang aku juga

pinjam 110 juta. Uang pinjaman saya gunakan untuk buka usaha dan

beli rumah. Usaha aku dulu pertama angkringan. Setelah itu, kami

menabung dan beberapa tahun setelah lunasi pinjaman, kami pinjam

untuk buka usaha bengkel dan beli rumah ini. Membuka usaha

bengkel juga kami pinjam dari CUTM.” (Narasumber no. 15)

Anggota lain pun memberikan kesaksian bahwa dengan hasil

pinjaman dari CUTM dimulai dari jumlah kecil hingga ratusan juta.

Sebagaimana hasil kutipan wawancara sebagai berikut:

“Saya sekarang blacklist (daftar hitam) di seluruh bank karena

masalah uang. Tapi setelah saya diajak oleh tetangga untuk ikut

masuk jadi anggota CUTM, saya langsung ikut gabung. Awalnya

saya sulit karena harus nabung 3 bulan baru bisa jadi anggota. Pada

hal saya pengen pinjam uang untuk modal usaha. Setelah saya ikut

DIKSAR, saya langsung pinjam uang buka usaha. Awalnya pinjam

10 juta sampe sekarang sudah bisa pinjam di atas 100 juta.”

(Narasumber 30)

Ketika pertanyaan tentang pemanfaatan uang tersebut, narasumber

mengatakan bahwa hasil pinjaman digunakan untuk membuka usaha

penjualan daging kambing. Usaha berkembang sehingga telah membuka

warung sate kambing di pasar Mangiran, Kabupaten Bantul.

“… Uang itu saya dengan istri buka usaha sate kambing. Usaha ini

kami baru mau buka setelah dua tahun kami jual daging kambing.

Usaha baru itu daging kambing juga, itu jual sate kambing di dekat

pasar Mingiran. Jadi pagi kami jual daging kambing, malam kami

jual sate kambing.” (Narasumber 30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

79

Fakta bahwa narasumber melakukan transaksi di CUTM untuk

meningkatkan usaha dapat dilihat pada diagram 4.5 berikut. Data pada

diagram tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 36 (58 persen) narasumber

meminjam uang di CUTM untuk modal usaha.

Diagram 4.5 Jenis Pinjaman

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

Narasumber juga melakukan pinjaman untuk biaya pendidikan,

membeli rumah, kendaraan, dan pinjaman khusus yang jumlahnya lebih

sedikit dibandingkan dengan narasumber yang meminjam untuk modal

usaha.

Diagram 4.6. Peningkatan Pinjaman

Sumber data: diolah oleh peneliti

58% 11%

8%

15%

8% Modal Usaha

Pendidikan

Perumahan

Beli Kendarahan

Khusus

28%

16%

14%

8%

8%

10%

16%

Kurang dari 10%

10%-20%

20%-30%

30%-40%

40%-50%

Lebih dari 50%

Tidak tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

80

Diagram 4.5 tentang jenis pinjaman anggota, dapat diukur dengan

peningkatan pinjaman anggota selama ini. Diagram 4.6, mengungkapkan

bahwa adanya peningkatan pinjaman oleh anggota namun belum

melibatkan semuanya. Hanya 10% narasumber memiliki pinjaman

meningkat sebesar 50 persen.

CUTM telah mengeluarkan lima tanda sejahtera, di mana salah

satunya adalah peningkatan nilai tabungan anggota. Tabungan meningkat

merupakan hasil pemanfaatan modal pinjaman untuk pertumbuhan usaha

narasumber. Ini dapat dilihat pada diagram 4.7 berikut.

Diagram 4.7 Peningkatan Jumlah Simpanan

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

Berdasarkan data diagram 4.7, sebagian narasumber memiliki

simpanan meningkat namun tidak begitu besar persentasinya. Sebanyak 14

(28%) narasumber memiliki simpanan meningkat antara 10-

20%.Narasumber memiliki simpanan kurang dari 10 persen sebanyak 12

orang (24%). Sedangkan narasumber yang tidak menjawab sebanyak 9

24%

28% 14%

6%

4% 6%

18%

Kurang dar 10%

10%-20%

20%-30%

30%-40%

40%- 50%

Lebih dari 50%

Tidak tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

81

orang atau 18%. Selain itu, sebanyak 7 narasumber atau 14 persen

memiliki simpanan meningkat antara 20-30%. Dua narasumber memiliki

simpanan meningkat antara 40-50%. Data tentang peningkatan simpanan

narasumber ini menunjukkan bahwa para narasumber sedang dalam proses

peningkatan jumlah simpanan.

Ini karena hanya 6% (3 narasumber) yang memiliki peningkatan

simpanan di atas 50 persen. Sementara narasumber lain, adanya

pertumbuhan jumlah simpanan namun berkisar antara 10%-40%. Data di

atas sesuai dengan hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan

beberapa narasumber di mana sebagian besar jawaban mereka adalah

hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini dibuktikan dengan usaha

narasumber yang belum berkembang sejak pertamakali usaha tersebut

didirikan. Bahkan ada yang menjalankan bisnisnya di atas 20 tahun namun

belum mengalami peningkatan dengan membuka usaha baru. Ketika

peneliti bertanya tentang apakah ada niat untuk mengembangkan usaha

tersebut, sebagain besar menjawab bahwa usaha tersebut sudah cukup

membantu kebutuhan hidup keluarga.

:”… usaha ini sejak 1991. Saya lanjutkan saja setelah suami

meninggal. Dan sampe sekarang seperti ini, saya merasa nyaman

dengan usaha ini karena hasilnya sudah penuhi kebutuhan kami.”

(narasumber 45)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

82

Selain itu, terdapat sebagian kecil narasumber merasa takut untuk

meminjam uang dengan jumlah yang besar. Narasumber merasa sulit

mengembalikan uang pinjaman tersebut karena usaha yang digeluti hanya

untuk menghidupi kebutuhan keluarga. Sebagaimana hasil wawancara

dengan narasumber no.4:”Aku takut pinjam uang loh, nanti gak mampu

kembalikan. Apalagi usaha ini hanya untuk beli kebutuhan keluarga”.

Berdasarkan wawancara dan pengamatan terhadap dua narasumber

tersebut, menegaskan bahwa orientasi utama dalam pengembangan usaha

adalahhanya sekedar untuk memenuhikebutuhan keluarga. Berwirausaha

hanya untuk kecukupan keluarga merupakan suatu sistem bisnis yang

berpangkal pada “sub sistem usaha survival” dan jauh dari harapan menjadi

pelaku bisnis kapitalistik.

Walaupun demikian, data mengungkapkan sebanyak 1.049 anggota

CUTM berprofesi sebagai wirausaha selain memiliki pekerjaan lain. Ini

berarti bahwa anggota sedang dalam tahap pertumbuhan dalam

berwirausaha. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan

kewirausahaan, inkubator bisnis, dan mentoring (pendampingan usaha).

Pertumbuhan kewirausahaan anggota CUTM sesuai dengan

perkembangan jumlah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

berdasarkan skala usaha di Propinsi DIY. Hal dapat dilihat pada tabel 4.3

berikut.Ini menunjukkan bahwa minat berwirausaha semakin tinggi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

83

seluruh wilayah kabupaten Bantul. Pada tahun 2012, jumlah wirausaha

baru sebanyak 4.463 orang.

Tabel 4.3. Jumlah Pertambahan Wirausaha Baru Tahun 2012-2015

No Sektor 2012 2013 2014 2015

1 Kota Yogyakarta 4.590 4.598 4.669 18.518

2 Sleman 2.587 2.592 2.643 10.450

3 Bantul 4.463 4.468 4.498 17.926

4 Kulon Progo. 1.565 1.571 1.580 6.312

5 Gunung Kidul 3.099 3.105 3.114 12.449

Total 16.304 16.334 16.506 90.000

Sumber: Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM DIY, 2016

Angka ini mengalami peningkatan menjadi 4.468 pada tahun 2013

dan naik sedikit pada tahun 2014 menjadi 4.498.Percepatan program

pengembangan wirausaha baru mencapai peningkatan drastis pada tahun

2015 yaitu 17.926 orang.

Sebagaimana telah dijelaskan salah satu kriteria sejahtera menurut

CUTM adalah tabungan meningkat. Berdasarkan hasil analisis berbagai

sumber data, maka peneliti menyimpulkan bahwa semua narasumber

memiliki jenis usaha dan bahkan sebagian besar narasumber memiliki

usaha lain selain usaha utama.

Walaupun demikian, peningkatan tabungan narasumber belum

melibatkan semua narasumber. Hal ini karena sebagian narasumber belum

memanfaatkan produk pinjaman untuk membuka usaha baru atau

mengembangkan usaha yang telah dijalankan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

84

Peningkatan jumlah pinjaman oleh narasumber dapat dilihat pada

diagram 4.7, dari 50 narasumber, hanya 10% anggota yang memiliki

peningkatan pinjaman di atas 50%. Hasil analisis ini sesuai dengan

penelitian dari Shinta (2016:11) yang menyatakan bahwa jumlah pinjaman

angota masih sedikit.Meskipun dengan modal tersebut dapat berdampak

pada peningkatan usaha narasumber. Peneliti mengamati bahwa para

narasumber hanya melakukan pinjaman sesuai dengan kebutuhan sehingga

proses perkembangan usaha anggota agak melambat. Walaupun demikian,

sebagian kecil narasumber berani melakukan pinjaman untuk membuka

dan meningkatkan usaha tersebut. Bahkan melalui usaha tersebut dapat

memberikan hasil yaitu berupa sebuah rumah dan membuka usaha lain

selain usaha utama.

4.5.2 Aspek Sikap dan Perilaku

Pada bagian ini, peneliti menguraikan tentang sikap dan perilaku

anggota CUTM. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah

satu indikator sejahtera menurut CUTM selain meningkatnya tabungan

anggota adalah sikap dan perilaku anggota yang nampak pada kelancaran

mengangsur dan memiliki rencana kebutuhan hidup. Maka pada bagian ini,

peneliti menguraikan internalisasi nilai-nilai CUTM terhadap anggota yang

berdampak pada kesejahteraan dan ditandai oleh adanya perencanaan

kebutuhan hidup dan mengangsur secara lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

85

4.5.2.1 Memiliki Rencana Kebutuhan Hidup

Kebutuhan terpenuhi tepat pada waktunya merupakan arti

sejahtera menurut CUTM. CUTM mendefinisikan kebutuhan

hidup sesuai dengan tahap-tahap pertumbuhan manusia yaitu sejak

dalam kandungan, masa bayi dan kanak-kanak, pendidikan,

pekerjaan, menikah, memiliki rumah, pensiun, dan sebagainya.

Kebutuhan hidup di atas perlu dipersiapkan sejak awal sehingga

pada saatnya akan terpenuhi tepat pada waktunya. Sebagaimana

keterangan dari salah seorang narasumber.

:“..simpanan itu sangat bermanfaat sekali. Karena saya alami

sendiri. Saya menikah pakai uang tabungan saya. Bisa punya

rumah juga karena tabungan saya dengan suami

saya.”(Narasumber no. 15

Kebutuhan hidup menurut CUTM di atas diaplikasikan

kepada anggota melalui berbagai produk simpanan nonsaham.

Produk-produk tersebut dapat dilihat pada grafik 4.1. Grafik

tersebut menunjukkan bahwa para narasumber telah

memanfaatkan segala produk namun belum maksimal karena

sebagian besar narasumber berminat pada produk SS (Simpanan

Sukarela) yaitu sebanyak 44 narasumber atau 88%.Sementara

produk-produk yang menjamin kelangsungan hidup masa depan

anggota seperti SIPENDIK-SIRAYA memiliki persentase hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

86

36 persen (18 narasumber), SIHARTA(Simpanan Hari Tua)

sebanyak 10 (20%),

Grafik 4.1 Jenis Simpanan Anggota

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

dan SIGUYUB (Simpanan Penguyuban) sebanyak 8

narasumber (16 persen) kurang dimanfaatkan oleh anggota. Hasil

olah data kuesioner di atas sesuai dengan laporan keuangan

CUTM pada bulan Oktober 2017. Hasil laporan keuangan anggota

menunjukkan bahwa dari total anggota 2.636 orang sebanyak

2.621 anggota memanfaatkan SS. Sedangkan hanya 186 anggota

yang menggunakan produk SIGUYUP, 77 anggota SIPENDIK,

SIRAYA, dan SISUKA sebanyak 48 orang (RAT tahun 2017) dari

total anggota 2.636 orang. Selain itu, jumlah anggota yang

menabung pada produk SICADAR (Simpanan Cadangan) hanya 5

persen. Sedangkan SICADAR merupakan salah satu indikator

sejahtera menurut CUTM adalah memiliki dana cadangan.

0102030405060708090

100

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

87

Sebenarnya telah ada keinginananggota untuk menggunakan

produk-produk tersebut. Anggota CUTM percaya bahwa produk-

produk simpanan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan

anggota seluruhnya tapi juga secara pribadi (keluarga). Para

anggota menyadari bahwa dengan hasil simpanan tersebut dapat

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup pada saatnya.

Ini sesuai dengan hasil olah data kuesioner, di mana

narasumber menyampaikan manfaat dari berbagai produk

simpanan, antara lain: bila ada kebutuhan mendadak dapat

diambil; sebagai jaminan masa tua; pendidikan anak; dapat pinjam

untuk beli rumah; menambah modal usaha; dan juga digunakan

sebagai jaminan pengajuan kredit (hasil olah data kuesioner).

Namun pada kenyataan belum sesuai harapan CUTM. Salah

satu kendala kurang terealisasi niat untuk menggunakan produk-

produk nonsaham adalah utang yang belum dilunasi. Sebagaimana

diutarakan oleh salah seorang narasumber.

:“Gak ada belum….Ya kalau ada rencanan itu ada untuk

pendidikan anak. Tapi belum lunasi utang. Nanti utangnya

uda selesai baru pelan-pelan nabung untuk anak.”

(Narasumber No. 16)

Menurut peneliti usaha anggota belum mengalami

peningkatan sehingga berdampak pada produk simpanan. Bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

88

anggota memiliki peningkatan pendapatan pada usahanya maka

dengan mudah memanfaatkan produk-produk nonsaham lainnya.

Selain itu, pengaruh ketidakstabilan harga seperti harga sembako

yang meningkat, pulsa listrik, gas ELPIJI dan sebagainya

mengakibatkan anggota mengalami kendala dalam memenuhi

kebutuhan hidup.

Berdasarkan hasil analisis data-data tersebut, disimpulkan

bahwa anggota CUTM sedang dalam proses menuju sejahtera

dengan adanya pemanfaatan berbagai produk simpanan nonsaham

namun belum melibatkan semua anggota.

4.5.2.2 Angsuran Lancar

Tujuan utama Credit Union adalah mensejahterakan

anggota. Proses mencapai tujuan tersebut tentu membutuhkan

pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel. Salah satu

pendukung utama keuangan Credit Union dinyatakan sehat

apabila tingkat pengembalian kredit (repayment rate) tepat pada

waktunya. Tingkat pengembalian kredit merupakan salah satu

faktor yang menentukan kinerja keuangan dan keberlanjutan

Credit Union. Bila anggota lalai mengembalikan hasil pinjaman

dapat mengakibatkan kerugian Credit Union. Maka itu, angsuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

89

lancar merupakan suatu sikap tanggung jawab yang baik dari

anggota.

Untuk melihat sejauhmana sikap dan perilaku anggota

CUTM, maka pertama-tama adalah mengkaji relasi antar anggota

sebagai suatu kebiasaan hidup sebagai satu keluarga CUTM.

Kebiasaan tersebut menjadi budaya yang hidup dalam pergaulan

antar anggota dalam perjumpaan di kantor CUTM, rumah anggota,

pertemuan komunitas dan pertemuan-pertemuan lainnya. Dalam

relasi antar anggota, dapat diamati segala bentuk sikap dan

perilaku anggota yang tercermin pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Bentuk Relasi antar Anggota

Anggota Frekuensi Prensentase

Total Ya Tidak Ya Tidak

Semangat

kebersamaan 43 7 86.0 14.0 50 100.0

Bersifat

demokrasi 32 18 64.0 36.0 50 100.0

Saling

membantu dan

bekerjasama

45 5 90.0 10.0 50 100.0

Selalu berpikir

positif 37 13 74.0 26.0 50 100.0

Komunikasi

yang baik 35 15 70.0 30.0 50 100.0

Sumber: Hasil olah data kuesioner

Hasil data kuesioner yang terlampir pada tabel 4.4

mengambarkan adanya hubungan kerjasama antar anggota dalam

komunitas masing-masing. Hubungan kerjasama tersebut terjalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

90

dalam usaha bisnis. Sebagaimana hasil wawancara dengan salah

seorang narasumber bahwa hasil ternak kambing yang dijual

biasanya dibeli oleh anggota. Anggota tersebut memiliki usaha

jual daging kambing. Biasanya daging kambing tersebut dibeli

oleh konsumen atau pedagang sate kambing yang adalah anggota

CUTM. Kerjasama ini bertujuan agar semua anggota (dari usaha

peternak kambing, penjual daging kambing, penjual sate kambing,

dan konsumen) dapat bertumbuh dan berkembang besama

mencapai visi CUTM.

Kerjasama antar anggota selalu dilandasi oleh pikiran yang

positif, dijiwai oleh rasa kebersamaan, demokratis, dan terjalin

hubungan yang baik antar anggota. Berbagai aspek ini sesuai

dengan 6 (enam) kriteri atau prasyarat anggota mencapai sejahtera

menurut CUTM. Enam kriteria tersebut antara lain: niat untuk

terus belajar, positif thinking, penyemangat (aktif memberi

dorongan atau motivasi pada rekan kerja), komunikatif (aktif

memulai, terbuka, dan menggunakan bahasa sederhana),

komitmen bersama, dan do it (tindakan nyata untuk mencapai

tujuan. Keenam prasyarat mencapai sejahtera tersebut, peneliti

jumpai dalam pertemuan komunitas dan pertemaun para kader,

pengurus, dan manajemen CUTM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

91

Prasayarat pertama tentang keinginan untuk terus belajar

dapat dilihat pada pertemuan rutin setiap satu bulan sekali di

komunitas masing-masing. Selain itu, ada pertemuan para kader

setiap minggu pada hari Kamis. Juga ada pertemuan FGS yaitu

komunitas Craft. Dan pertemuan rutin setiap minggu oleh para

pengurus, manajemen, pengawas, dan penasehat.

Tujuan pertemuan-pertemuan tersebut adalah belajar

bersama berdasarkan tema-tema yang dipersiapkan oleh

manajemen dalam bentuk kalender. Dalam proses pembelajaran

tersebut, dibicarakan juga tentang berbagai kebutuhan hidup yang

menjadi dasar mencapai visi CUTM yaitu kesejahteraan secara

bersama.

Setiap anggota aktif CUTM memiliki hak untuk hadir dan

terlibat dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh CUTM.

Pertemuan anggota dapat berlangsung di kantor CUTM atau

komunitas masing-masing.Setiap komunitas kehadiran jumlah

anggota disesuaikan dengan situasi komunitas tersebut. Diagram

4.8 berikut memperlihatkan keaktifan anggota dalam pertemuan

komunitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

92

Diagram 4.8 Aktif dalam PERKOM

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

Sebanyak 12 narasumber (24%) sangat aktif mengikuti

Pertemuan Komunitas (PERKOM). Sementara narasumber yang

aktif ikut PERKOM berjumlah 34 orang (68%). Sedangkan tidak

aktif sebanyak 4 orang (8%) dari total narasumber 50

orang.Anggota aktif mengikuti pertemuan komunitas sebagai

tanda bahwa adanya kesadaran tentang pentingnya kerbersamaan

sebagai satu keluarga CUTM.

Dalam pertemuan tersebut, setiap anggota saling bertukar

pikiran tentang berbagai hal demi mencapai kesejahtaeraan.

Masing-masing anggota dapat mempromosikan segala jenis

produk usaha. Tujuanya adalah agar para anggota saling

berinteraksi tapi juga bertransaksi satu dengan lainnya.

Selain itu, kader yang menjadi pemimpin pada komunitas

tersebut memberitahukan segala informasi tentang kebijakan dan

24%

68%

8%

Sangat aktif

Aktif

Tidak aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

93

keputusan oleh CUTM kepada seluruh anggota komunitas.

Pertemuan komunitas juga diisi dengan pembagian hadiah

(doorprize) dan arisan. Biasanya pertemuan berlangsung selama

40-80 menit.

Walaupun hasil olah data tentang keaktifan yang

menunjukkan persentase kehadiran anggota dalam pertemuan

komunitas sebesar 68% namun dalam pengamatan peneliti jumlah

yang hadir tidak sebanding dengan total anggota dalam komunitas.

Peneliti mengikuti Pertemuan Komunitas (PERKOM) di

Komunitas Bondong Barat pada tanggal 15 September 2017.

Tema yang didiskusikan bersama oleh anggota adalah Rumah

Gotong Royong. Anggota yang hadir berjumlah 21 orang dari total

anggota 64 orang (53 anggota dewasa dan 11 anggota anak-anak).

Suasana dalam pertemuan belum begitu aktif. Artinya bahwa

hanya beberapa anggota yang berdiskusi tentang tema yang

dipresentasi oleh kader.

Kehadiran anggota yang kurang juga ditemukan pada

pertemuan di komunitas Siten dan Siten Kanutan (tanggal 19

September 2017) dengan tema yang sama yaitu Rumah Gotong

Royong. Kehadiran anggota pada pertemuan tersebut sebanyak 31

orang dari total 80 anggota (67 anggota dewasa dan 13 anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

94

anak-anak). Meskipun kehadiran anggota juga belum begitu

banyak, namun suasananya hidup karena ada diskusi yang

melibatkan semua anggota.

Menurut pengakuan dari bagian Sejahtera Anggota bahwa

sebenarnya anggota yang hadir mencapai jumlah anggota dalam

komunitas tersebut. Tetapi anggota yang hadir tersebut mewakili

anggota lain yang adalah keluarganya. Seperti hasil kutipan dari

wawancara dengan bagian Sejahtera Anggota:

“…. Mungkin satu keluarga itu ada lima tapi yang hadir satu

itu juga mempengaruhi jumlah faktor kehadiran. Sebenarnya

itu anggotanya banyak tetapi satu keluarga ada sepuluh ada

yang lima atau empat yang hadir hanya satu, itu juga

mempengaruhi”. (Narasumber No. 21)

Selain keterangan dari bagian Sejahtera Anggota, peneliti

mengamati bahwa faktor geografis juga mempengaruhi kehadiran

anggota. Selain faktor geografis, sebagian anggota telah berumur

sehingga tidak menghadiri PERKOM.

Walaupun kehadiran anggota pada setiap pertemuan tidak

sebanyak jumlah anggota pada komunitas tersebut, tidak

mempengaruhi anggota untuk rutin mengangsur pinjaman.

Berdasarkan diagram 4.9 sebagai berikut, sebanyak 48 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

95

(94%) yang rutin mengangsur dan hanya 2 orang (4%) yang sering

lalai mengansur.

Diagram 4.9 Rutin Angsur Pinjaman

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

Bagian kredit CUTM mengakui bahwa anggota lancar

dalam melunasi pinjaman dalam bentuk angsuran. Ini ditunjukkan

berdasarkan hasil laporan keuangan CUTM. Berdasarkan hasil

laporan tahun 2017, kredit lalai sebesar 3,27%. dibadingkan

dengan tahun 2016 sebesar 4,07%. Bagian kredit mengakui bahwa

ada kredit lalai namun selalu ada pembayaran angsuran walaupun

nominalnya tidak sesuai dengan jumlah pokok angsuran.

Bagian kredit juga merasakan manfaat dari berbagai

pendidikan yangdiselenggarakan oleh CUTM. Menurut bagian

kredit, pendidikan telah memberi kesadaran terhadap

anggotadalam hidup berkomunitas. Dampak dari kesadaran

berkomunitas adalah selalu rutin mengangsur pinjaman.

96%

4%

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

96

“Pendidikan adalah prinsipnya CU keseluruhan tidak hanya

CUTM aja. Kalau manfaat itu khususnya bagian kredit

secara sempit ke bagian kredit tentunya saja anggota akan

lebih tertata. Itu kan pendidikan tentang urusan rumah

tangga atau pengaturan keuangan, tentu saja apapun materi

yang diberikan oleh bagian Kesejahteraan Anggota sangat

bermanfaat bagi bagian kredit. Minimal anggota itu kan

akan menjadi lebih sadar dan rasa memiliki itu lebih tinggi

dan saya sendiri meyakini mengamini bahwa kalau mereka

sudah sadar bahwa CUTM itu penting buat mereka otomatis

kredit kami dengan sendirinya lancar karena mau macet pun

mereka uda malu juga tidak enak dan sebagainya apalagi

hidup di desa dan selalu ikut PERKOM sehingga rasa gak

enak itu masih tinggi.” (Narasumber No. 26)

Berdasarkan data-data yang telah dijelaskan sebelumnya,

peneliti menyimpulkan bahwa nilai-nilai CUTM yang

disosialisasikan melalui berbagai bentuk pendidikan telah

diinternalisasikan oleh anggota. Wujud dari internaliasi nilai-nilai

CUTM adalah sebagian anggota rutin mengangsur pinjaman.

Hanya sebagian kecil narasumber yang mengangsur namun

nilainya tidak sesuai dengan nominal jumlah angsuran.

4.5.3 Aspek Keharmonisan Keluarga

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa selain aspek

produktivitas dan sosial (sikap dan perilaku), keharmonisan keluarga

merupakan salah satu indikator bahwa anggota tersebut sejahtera.

Keharmonisan keluarga berarti adanya keterbukaan antara suami dan istri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

97

sebagai pasangan hidup.Keterbukaan dalam segala aspek khususnya

manajemen keuangan keluarga.

Dampak keterbukaan dalam hidup berumah tangga selain adanya

keharmonisan tapi juga peningkatan usaha narasumber. Ini berdasarkan

hasil olah data kuesioner pada grafik 4.2. Grafik tersebut menunjukkan

bahwa aspek keterbukaan antara suami-istri memiliki persentase tertinggi

yaitu 86% (43 anggota) dari total 50 narasumber.

Grafik 4.2 Pendorong Ekonomi Meningkat

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

Bila usaha meningkat maka berdampak pada kehidupan yang

harmonis. Hal ini sesuai dengan hasil olah data seperti yang terterah pada

diagram 4.10 berikut.

0

10

20

30

40

50

DIKSAR/DIKTAN Aplikasi materi Keterbukaanpasangan

Kerjasama

Ya Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

98

Diagram 4.10 Ekonomi Meningkat-Keluarga Harmonis

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

Data diagram 4.10 mengungkapkan jawaban anggota mengenai

ekonomi keluarga meningkat akan berdampak pada keharmonisan

keluarga. Sebanyak 40 atau 80% narasumber menjawab Ya dan hanya 20%

(10) narasumber menjawab Tidak.

Berdasarkan wawancara dengan manajer CUTM bahwa beberapa

tahun terakhir isu utama CUTM adalah pendidikan literasi keuangan.

Pengurus dan manajemen CUTM mengakui bahwa anggota macet atau

simpanan menurun karena kurang mengetahui pengelolaan keuangan

keluarga. Namun setelah diselidiki, hasilnya menunjukkan bahwa 90%

anggota tidak lancar dalam pembayaran angsuran. Kendala yang dihadapi

adalah kurang ada keterbukaan antara suami-isteri.

“…. Tapi justru yang pertama dan utama adalah harmonisdan

terbuka. Mengapa karena kami punya data dan mengklaim bahwa

90% anggota yang tidak lancar baik lancar nabung dan angsur itu

selalu bermasalah dengan keterbukaan dengan pasangan.Nah ini

menjadi semakin menguatkan kami bahwa ini adalah fondasi

dasar.Ketika keadaan sulit apapun, sejahtera sebenarnya tidak

80%

20%

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

99

menjadi masalah ketika keluarga ini penuh dengan keterbukaan.”

(Narasumber No. 50)

Dari pernyataan tersebut, disimpulkan bahwa keterbukaan antara

suami-istri menjadi unsur pokok untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.

Oleh karena itu, manajemen CUTM menerapkan berbagai macam program

pendidikan seperti DIKSAR, DIKTAN, PERKOM, FGS, dan Pendidikan

personal. Penyelenggaraan pendidikan tersebut bertujuan untuk

mewujudkan kesejahteraan yang tampak dalam keharmonisan dan

keterbukaan setiap keluarga anggota CUTM.

Wujud dari keterbukaan antara suami-istri adalah memiliki anggaran

belanja yang dapat diketahui bersama. Berdasarkan hasil olah data

kuesioner pada diagram 4.11 berikut, menunjukkan bahwa sebanyak 34

narasumber (68%) memiliki anggaran belanja dan tidak memiliki anggaran

belanja 32 persen (16 orang).

Diangram 4.11 Anggaran Belanja Keluarga

Sumber: data primer; diolah oleh peneliti

68%

32% Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

100

Anggaran belanja tersebut membantu setiap keluarga untuk mengatur

keuangan mereka berdasarkan pada hasil pendapatan dan pengeluaran.

Keterbukaan dalam hidup berkeluarga juga diwujudkan dalam proses

pengelolaan keuangan sebagaimana tercantum dalam tabel 4.5.

Tabel 4.5 berikut, menjelaskan tentang jumlah pengelolaan keuangan

(pendapatan, pengeluaran, simpanan, dan pinjaman) diatur oleh narasumber

dan suami-istri. Suami-istri memiliki kesempatan yang sama untuk

mengatur keuangan keluarga.

Tabel 4.5

Pengelolaan Keuangan

(Pengeluaran, Pendapatan, Tabungan dan Pinjaman)

Pengeloaan

Keuangan

Anda Sendiri Suami-Istri Total

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Pengeluaran 26 52.0 21 42.0 50 100.0

Pendapatan 26 52.0 21 42.0 50 100.0

Tabungan 28 56.0 19 38.0 50 100.0

Pinjaman 26 52.0 19 38.0 50 100.0

Sumber: Hasil olah data kuesioner

Selain itu, tabel juga menjelaskan bahwa bukan hanya pengelolaan

keuangan dilakukan oleh suami atau istri, tapi juga oleh keduanya. Ini

menegaskan telah ada keterbukaan antar suami-istri. Sebagaimana hasil

wawancara dengan seorang narasumber.

:“….Ya ada keterbukaan.Tahu bapak. Saya itu tidak menutup-nutupi

keuangan kami, walaupun kadang suami saya itu serahkan, ya ini gaji

saya tersera ibu mau putar gimana. Nah ini buat saya

pusing”.(Narasumber No. 14)

Selain hasil wawancara, ada pengakuan dari bagian kredit bahwa

aspek ketebukaan telah dibiasakan dalam kehidupan berkeluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

101

Keterbukaan tersebut nampak pada proses pinjaman uang. Suami dan istri

selalu hadir dalam transaksi pinjaman. Sebagaimana hasil wawancara

dengan bagian kredit sebagai berikut: “Jadi kalau ada yang melakukan

pinjaman maka harus yang datang itu suami dan istri. Dan diketahui oleh

suami-istri.” (Narasumber No. 26) Kebiasaan ini merupakan hasil dari

proses pendidikan yang diselenggarakan oleh manajemen CUTM untuk

mencegahkredit lalai tapi juga memberikan pendidikan tentang nilai

keterbukaan dalam hidup berkeluarga.

Dengan demikian, disimpulkan bahwa adanya pengaruh internalisasi

nilai-nilai Credit Union pada keharmonisan keluarga anggota CUTM.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa adanya pendidikan

pengelolaan keuangan mendorong narasumber melakukan anggaran

belanja. Anggaran belanja tersebut diwujudkan dalam bentuk pengaturan

keuangan (pendapatan, pengeluaran, pinjaman, dan simpanan) diatur oleh

suami atau istri secara terbuka.

Walaupun demikian, keharmonisan keluarga belum secara spesifik

dirumuskan indikator-indikator tentang keharmonisan keluarga. Indikator

yang digunakan hanya berada di level keterbukaan suami-istri dalam proses

peminjaman uang. Sementara keharmonisan keluarga memiliki banyak

aspek yang dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur

kesejahteraan suatu keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

102

4.5.4 Kelestarian Alam

Kelestarian alam merupakan suatu bentuk tanggungjawab manusia

untuk selalu merawat dan memelihara kehidupan alam sekitar. CUTM

adalah koperasi simpan pinjam yang bergerak di bidang nonprofit. Tujuan

dari Credit Union yang menjadi visi CUTM adalah anggota sejahtera.

Kesejahteraan menurut CUTM mencakup kehidupan manusia dan

lingkungan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer CUTM bahwa salah

satu kriteria sejahtera yaitu kelestarian alam belum direalisasikan. Namun,

pada tahun 2012, CUTM melakukan penanaman pohon mangrof di pantai

Samas kabupaten Bantul. Sejak itu, belum ada agenda yang melibatkan

seluruh anggota untuk melestarikan lingkungan sebagaimana dilakukan di

pantai Samas. Selama ini, masing-masing anggota berinisiatif untuk rutin

membersihkan dan memelihara lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.

Walaupun demikian, hasil observasi oleh peneliti mengungkapkan

bahwa anggota CUTM telah melaksanakan salah satu indikator sejahtera

yaitu memelihara alam lestari dengan bergabung dalam komunitas Craft.

Komunitas ini mengubah kain bekas menjadi berbagai suvenir yang

memiliki nilai jual.

Menurut bagian Sejahtera Anggota sebelum terbentuk FGS (Focus

Group Simbiosis) Craft, ada FGS Perca. FGS Perca terdiri dari anggota

yang memiliki ketrampilan menjahit. Anggota dikumpulkan oleh CUTM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

103

sebagai FGS Perca untuk membuat suvenir RAT 2016 seperti tas, dompet,

cempal, dan tas serut dari bahan kain sebanyak 1.900 suvenir.

Namun setelah selesai mengerjakan suvenir RAT, komunitas ini

tidak melanjutkan aktifitas karena kesibukan dan tidak ada yang bersedia

menjadi pendamping. Pada hal, masih ada mesin jahit, berbagai model kain

dan benang yang tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu, bagian Sejahtera

Anggota berinisiatif untuk mengumpulkan kembali anggota FGS Perca dan

beberapa ibu rumah tangga yang tidak memiliki perkerjaan. Mereka

dibekali tentang ketrampilan mengola barang bekas menjadi barang jadi.

Komunitas ini pun mengubah nama FGS Perca menjadi FGS Craft.

Setelah itu, membentuk struktur komunitas FGS Craft. FGS Craft

memiliki badan pengurus yang dipimpin oleh seorang ketua, dua orang

sekretaris, serta dua orang bendahara. Mereka dibantu oleh tim bahan

baku, tim penjahit, tim pemasaran, dan anggota. FGS Craft berfokus pada

pemanfaatan kain bekas menjadi berbagai kerajinan yang memiliki nilai

jual. FGS Craft telah menghasilkan produk kerajinan seperti tas, dompet,

cempal sebagai bingkisan Natal 2017 dan seminar-seminar yang

diselenggarakan oleh CUTM.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti tersebut,

disimpulkan bahwa adanya internalisasi nilai-nilai Credit Union pada

anggota. Sebagaimana penjelasan sebelumnya bahwa walaupun belum ada

agenda tentang melestarikan alam, namun beberapa anggota membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

104

komunitas FGS Craft untuk membuat berbagai kerajinan berupa tas,

dompet, cempal dari kain bekas.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Produktivitas

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa produktivitas yang

tinggi pada anggota mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan atau

organisasi. Menurut Sugeng Budiono (2003:201), konsep produktivitas

kerja dapat dilihat dari dua dimensi yaitu individu dan organisasi. Dimensi

individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-

karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental

dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu

berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi

keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis

antara masukan (input) dan keluaran (output). Produktivitas menurut

Sugeng bahwa budaya organisasi merupakan suatu elemen inti untuk

meningkatkan produktivitas anggota. Dengan meningkatnya produktivitas

dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan anggota.

Produktivitas anggota yang ditandai dengan tabungan meningkat

merupakan wujud kesejahteraan. Menurut Arsad (2005:45) ada dua

pendekatan untuk mencapai tujuan sebuah lembaga keuangan mikro.

Pendekatan kesejahteraan (welfarist approach) mengukur keberhasilan

kinerja terutama usaha dari lembagan keuangan mikro untuk dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

105

memenuhi kebutuhan masyarakat miskin dalam jangka pendek atau

mengurangi kemiskinan. Sementara itu, pendekatan kelembagaan

(institutionalist approach) yaitu mengukur keberhasilan kinerja melalui

seberapa tinggi kemampuan sebuah lembaga keuangan mikro untuk dapat

tetap melayani masyarakat miskin secara berkelanjutan (sustainability of

microfinance institutions). Berdasarkan asumsi bahwa lembaga keuangan

mikro yang sustainable dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan

dan penguranangan kemiskinan.

Berdasarkan hasil temuan peneliti bahwa anggota CUTM sedang

dalam proses peningkatan tabungan melalui berbagai usaha yang digeluti.

Ini sesuai dengan jumlah anggota yang memiliki usaha lain sebesar 72

persen (lihat diagram 4.4). Ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Mesbah (1998) di Nicaragua. Mesbah menyebutkan bahwa

Credit Union telah mampu meningkatkan akses keuangan para penabung.

Hasil tabungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan

hidup anggota.

Selain itu, anggota juga menggunakan pinjaman modal untuk

mengembangkan usaha dengan persentase 58% (lihat diagram 4.5) dari

total narasumber 50 anggota. Namun demikian, persentase jumlah anggota

melakukan pinjaman modal usaha tidak sebanding dengan peningkatan

jumlah simpanan dan tabungan. Data menunjukkan bahwa hanya 10%

narasumber memiliki pinjaman meningkat di atas 50 persen dan 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

106

persennarasumber yang memiliki simpanan meningkat di atas 50% (lihat

diagram 4.7 dan 4.8).

Bila melihat hasil penelitian dan teori yang dikemukakan oleh

Arsyad tentang tujuan lembaga keuangan mikro, maka dapat disimpulkan

bahwa lembaga keuangan mikro CUTM telah berkontribusi dalam

peningkatan kesejahteraan anggota CUTM walaupun belum merata.

Budaya organisasi yang dilestarikan oleh anggota merupakan wujud

perhatian pengawas, penasehat, pengurus, dan manajemen dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan.Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh

Mathew, 2007:679) bahwa budaya organisasi seperti kepedulian terhadap

kesejahteraan karyawan akan membawa kepuasan dan kepuasan yang lebih

tinggi akan meningkatkan produktivitas. Penelitian ini juga sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Kelepile (2015:42) dan Godson (2014:

173) bahwa budaya organisasi berdampak pada produktivitas anggota.

4.6.2 Sikap dan Perilaku

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama Credit Union.

Pendidikan didesain untuk membantu anggota memahami dan mengerti

tentang visi dan misi serta tujuan Credit Union dengan segala peran, hak

dan tanggungjawab. Pendidikan pula memudahkan anggota untuk

mengetahui segala bentuk laporan keuangan Credit Uniondan mampu

mengatur keuangan keluarga dan usaha (Kusumajati, 2012:95).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

107

Sebagaimana tujuan pendidikan Credit Union, pada bagian ini

peneliti membahas hasil temuan berdasarkan berbagai sumber data yang

diperleh oleh peneliti. Hasil olah data dan pengamatan serta wawancara

mengungkapkan bahwa nilai-nilai Credit Union telah diinternalisasi oleh

anggota. Ini ditunjukkan melalui kesadaran anggota untuk memanfaatkan

segala produk simpanan sebagaimana terterah pada grafik 4.1. Walaupun

jumlah anggota yang menggunakan produk-produk simpanan nonsaham

belum maksimal namun telah ada niat untuk memanfaatkan produk-produk

tersebut.

Selain itu, hasil data juga mengungkapkan bahwa narasumber

memiliki tanggung jawab untuk mengangsur pinjaman. Persentase

narasumber yang rutin mengangsur sebanyak 48 orang (94%). Kelancaran

anggota mengangsur merupakan hasil dari internalisasi nilai-nilai Credit

Union dalam hidup anggota. Nilai-nilai Credit Union hidup dalam diri

setiap anggota sehingga antar anggota memiliki sikap peduli bila anggota

lain sedang mengalami kendala keuangan. Antar anggota saling membantu

dan melayani sebagai suatu keluarga anggota CUTM. Data

mengungkapkan bahwa anggota CUTM selalu mengutamakan kerjasama

dan saling membantu dengan persentase 90% (45 orang). Semangat

kebersamaan juga selalu diutamakan (lihat Tabel 4.4). Sebagaimana hasil

olah data tentang keaktifan mengikuti PERKOM (Pendidikan Komunitas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

108

menunjukkan bahwa sebanyak 24 persen anggota sangat aktif dan 68%

anggota aktif mengikuti PERKOM setiap bulan (lihat Diagram 4.8).

Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas sosial bagi anggota

lainnya, CUTM membuat suatu program iuran dana solidaritas yang

besarnya telah ditentukan oleh manajen CUTM. Biasanya dana yang

bersifat sosial karikatif diberikan dalam bentuk dana solidaritas terhadap

anggota yang meninggal, sakit, dan kelahiran anak. Dana sosial bagi

anggota yang meninggal diberikan kepada ahli waris setiap angota ang

meninggal dengan tujuan untuk meringankan ekonomi keluarga yang

meninggal dunia. Dana tersebut digunakan untuk mengurus pemakaman

dan upacara-upacara yang berkaitan dengan kematian. Berdasarkan hasil

laporan keuangan CUTM, jumlah dana solidaritas tahun 2017 sebanyak

0,14%. Jumlah ini meningkat dari tahun 2016 sebanyak 0,05% dan 0,04%

untuk tahun 2015.

Hasil penelitian sesuai dengan teori dari Robbins (2001:293) bahwa

ciri khas budaya organisasi yang kuat mempunyai pengaruh besar terhadap

perilaku anggota-anggotanya karena tingginya tingkat kebersamaan dan

intensitas menciptakan iklim internal dari kendali perilaku yang tinggi.

Anggota CUTM telah menginternalisasi nilai-nilai budaya organisasi dan

menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai dasar untuk mencapai tujuan

CUTM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

109

4.6.3 Keharmonisan Keluarga

Keluarga merupakan kelompok primer yang palingpenting di dalam

masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group (kelompok) yang terbentuk

darihubungan antara laki-laki dan perempuan, dimana hubungan tersebut

sedikit banyakberlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan

anak-anak. Sementara keharmonisan berarti tanpa ada konflik melainkan

yang ada adalah perasaan senang, hidup tentram lahir batin (Harmoko 1997

dalam Susatya, 2005:28). Selanjutnya menurut Sahli 1998, keharmonisan

berarti keadaan selaras atau serasi dalam rumah tangga. Hidup bahagia

adalah satu wadah cinta kasih suami dan istri yang didasari dari kerelaan

dan kesesuaian hidup bersama.

Keharmonisan keluarga adalah hubungan suami-istri yang dapat

memuaskan kedua belah pihak, dimana terjadi kegiatan saling berbagi

aktivitas, bertukar pikiran, gembira bersama dan saling bekerja sama

(dalam Fabiola, 2012:43). Sedangkan menurut Hawari (dalam Murni,

2014:32), keluarga harmonis akan terwujud apabila masing-masing pihak

baik suami maupun istri dapat berfungsi dan berperan sebagaimana

mestinya dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agamanya.

Nilai-nilai yang menjadi dasar anggota CUTM mewujudkan keluarga

harmonis adalah kesetaraan, keadilan, dan menolong diri sendiri dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

110

kebersamaan (mutual self-help). Para pengurus dan manajemen CUTM

percaya bahwa kesejahteraan dapat tercapai bila anggota menginternalisasi

nilai-nilai tersebut. Salah satu tanda anggota sejahtera adalah hidup

harmonis dan terbuka dalam keluarga. Berdasarkan hasil analisis data,

keharmonisan keluarga telah tampak dalam kehidupan anggota. Ini

dibuktikan dengan adanya hasil olah data kuesioner pada grafik 4.5 tentang

pendorong ekonomi meningkat. Grafik tersebut menunjukkan bahwa

sebanyak 43 narasumber (86 persen) yang menyatakan kehidupan ekonomi

meningkat bila ada keterbukaan antara suami dan istri. Pada diagram 4.9,

secara jelas narasumber mengakui bahwa ekonomi keluarga sangat

berpengaruh pada keharmonisan hidup antara suami dan istri. Data

menunjukkan sebanyak 80% (40 narasumber) memberikan jawaban bahwa

ekonomi keluarga meningkat dapat mewujudkan keluarga yang harmonis.

Fatka di atas sesuai dengan teori dari Gunarsa (1993:57). Gunarsa

menyatakan bahwa keluarga yang memiliki tingkat sosial ekonomi yang

rendah seringkali menjadipenyebab terjadinya permasalahan dalam sebuah

keluarga. Akibat banyaknya masalahyang ditemui karena kondisi keuangan

yang memprihatinkan ini menyebabkan kondisikeluarga menjadi tidak

harmonis.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Wiwin (2012:150) tentang evaluasi dampak kredit mikro terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

111

kesejahteraan rumah tangga di Indonesia. Studi ini menunjukkan bahwa

kredit mikro memberikan dampak signifikan terhadap tingkat kesejateraan

rumah tangga. Artinya bahwa para narasumber selain usaha utama, ada

pula yang memiliki usaha lain sebagai sumber pendapatan. Usaha lain

tersebut diperoleh karena menggunakan produk-produk pinjaman CUTM.

Keharmonisan keluarga dapat dilihat pada saat anggota melakukan

pinjaman. Berdasarkan kebijakan dari CUTM yang menyatakan bahwa

anggota yang melakukan transaksi pinjaman di atas angka satu juta rupiah

harus ada suami dan istri hadir untuk memberi persetujuan. Kehadiran ini

bertujuan agar masing-masing orang mengetahui maksud dari uang yang

ingin dipinjam. Dengan demikian, angsuran pun dapat dilunasi secara

berama-sama.

Kebijakan ini telah memberikan dampak pada kredit lalai CUTM.

Berdasarkan laporan keuangan CUTM, jumlah kredit lalai turun menjadi

3,27% pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016 yang memiliki

persentase kredit lalai sebesar 4,07% (Laporan RAT 2017). Angka kredit

lalai tersebut masih jauh dari angka ideal 5%.Dengan demikian, anggota

CUTM bila dilihat pada indikator keharmonisan dan keterbukaan keluarga

telah sejahtera. Namun ukuran keluarga yang harmonis perlu ada indikator-

indikator yang lebih spesifik untuk memberikan suatu tanda bahwa

keluarga tersebut telah sejahtera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

112

4.6.4 Kelestarian Alam

Salah satu indikator sejahteramenurut CUTM adalah melestarikan

alam. Berdasarkan data yang dihimpun melalui wawancara dan observasi,

peneliti menemukan bahwa adanya internalisasi nilai-nilai Credit Union

pada indikator kelestarian alam. Hasil observasi, terdapat sekelompok

anggota yaitu komunitas FGS Craft. Komunitas ini menjalankan usaha

dengan mendaur ulang kain yang tidak terpakai menjadi kerajinan

berbentuk tas dan dompet.

Selain FGS Craft, terdapat beberapa FGS seperti peternak burung

puyuh, FGS Tales (Tani Lestari), FGS Ikan lele, FGS ternak kambing, dan

FGS lain yang sedang dalam proses pembentukan. CUTM percaya bahwa

melalui proses pendidikan FGS mampu memberikan dampak positif pada

usaha anggota secara pribadi dan komunal.

Berdasarkan temuan ini, peneliti menyimpulkan anggota CUTM

sedang mengaplikasikan 3R Principle’s (Reduce, Reuse, Recycle) sesuai

dengan amanat Undang-Undang no. 18 tahun2008 tentang

PengelolaanSampah.Peraturan Pemerintah No. 81 tahun2012 tentang

PengelolaanSampahRumah TanggadanSampahsejenis, dan Peraturan

Menteri Negara LH RI No. 13 tahun2012 tentang PedomanPelaksanaan 3R

(Reduce, Reuse, Recycle) MelaluiBank Sampah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

113

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Visi CUTM adalah terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh anggota. Visi

tersebut menarik perhatian peneliti untuk mengkaji sejauhmana anggota

mencapai sejahtera. Maka judul penelitian ini adalah internalisasi nilai-nilai

budaya organisasi Credit Union. Nilai-nilai Credit Union secara umum adalah

kesetaraan, keadilan, dan menolong diri sendiri dalam kebersamaan. Nilai-nilai

ini disosialisasikan kepada anggota melalui berbagai pendekatan pendidikan,

seperti DIKSAR, DIKTAN, Pertemuan Komunitas, FGS, dan Pertemuan

Personal dengan anggota. Proses internalisasi dilakukan melalui berbagai bentuk

pendidikan agar anggota dapat meningkatkan hidup yang lebih sejahtera.

Sejahtera menurut CUTM adalah terpenuhi kebutuhan hidup pada

waktunya. CUTM menawarkan 5 (lima) indikator sejahtera. Kelima indikator

tersebut adalah tabungan meningkat, angsuran lancar, memiliki rencana

pemenuhan kebutuhan, keharmonisan keluarga, dan kelestariam alam. Kelima

indikator tersebut, peneliti merangkum dalam empat masalah pokok yaitu aspek

produktivitas agar para anggota dapat menigkatkan tabungan, sikap dan perilaku

yang tercermin dalam kelancaran membayar angsuran dan memiliki rencana

pemenuhan kebutuhan, keharmonisan keluarga, dan kelestarian alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

114

Berdasarkan hasil analisis data mengungkapkan bahwa anggota CUTM

telah menginternalisasi nilai-nilai CUTM namun belum maksimal. Hal ini dapat

dilihat pada bagian berikut ini.

5.1.1 Aspek Produktivitas

Merujuk pada rumusan masalah pertama tentang nilai-nilai budaya

orgnaisasi CUTM mempengaruhi produktivitas anggota, data menunjukkan

bahwa telah terjadi internalisasi nilai-nilai Credit Union pada anggota

namun belum merata. Adanya internalisasi namun belum menjangkau

semua anggota dapat dilihat pada diagram 4.4.Diagram tersebutberisikan

tentang anggota yang memliki usaha lain selain usaha utama. Selain itu,

pada diagram 4.5, menunjukkan bahwa terdapat 36 atau 58% narasumber

memanfaatkan modal pinjaman untuk mengembangkan usaha. Namun,

tabungan anggota belum meningkat,hal ini dapat dilihat pada diagram 4.6

di mana hanya 6 % narasumber memiliki simpanan meningkat di atas 50

persen.

5.1.2 Aspek Sikap dan Perilaku

Merujuk pada rumusan masalah kedua tentang pengaruh internalisasi

nilai-nilai Credit Union terhadap sikap dan perilaku anggota, data

mengungkapkan bahwa ada pengaruh internalisasi nilai-nilai Credit Union

terhadap anggota. Ini ditunjukkan melalui sikap dan perilaku anggota untuk

merencanakan kebutuhan hidup dengan memanfaatkan produk-produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

115

simpanan dan pinjaman walaupun belum melibatkan semua anggota. Selain

itu, anggota selalu lancar dalam mengangsur pinjaman. Kekeluargaan

anggota pun dapat dilihat pada iuran dana solidaritas bagi anggota yang

membutuhkan.

5.1.3 Aspek Keharmonisan Keluarga

Merujuk pada rumusan masalah ketiga tentang pengaruh internalisasi

nilai-nilai Credit Union terhadap keharmonisan keluarga, data

mengungkapkan bahwa ada pengaruh internalisasi terhadap keharmonisan

keluarga. Ini ditunjukkan pada diagram 4.9 tentang keseimbangan antara

peningkatan ekonomi dan keharmonisan keluarga. Sebanyak 40

narasumber atau 80 persen yang mengakui bahwa ekonomi meningkat

mengakibatkan keluarga harmonis. Selain itu, adanya pengakuan dari

bagian kredit CUTM bahwa anggota meminjam uang di atas satu juta

rupiah selalu dihadari oleh suami-istri. Dampak dari kebiasaan ini adalah

kredit lalai pada tahun 2017 turun 3,27% dibandingkan dengan 2016

sebesar 4,05 persen.

5.1.4 Kelestarian Alam

Merujuk pada rumusan masalah keempat tentang dampak

internalisasi nilai-nilai Credit Union terhadap anggota untuk melestarikan

alam. Data membuktikan bahwa adanya internalisasi nilai-nilai Credit

Union walaupun belum ada agenda tentang pemeliharaan dan perawatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

116

alam. Ini dapat dilihat pada FGS Craft yang menggunakan kain bekas

untuk mengola menjadi berbagai kerajinan sehingga dapat dijual.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa belum memberikan informasi mendetail terkait

pengaruh internalisasi nilai-nilai CUTM terhadap produktivitas, sikap dan

perilaku, keharmonisan keluarga, dan kelestarian alam. Keterbatasan penelitian

tersebut terletak pada:

Pertama, penelitian ini tidak menganalisis satu persatu narasumber terkait

internalisasi nilai-nilai Credit Union terhadap aspek produktivitas, sikap dan

perilaku, keharmonisan keluarga, dan kelestarian alam. Kedua, penelitian belum

mengkaji secara lebih terperinci tentang pertumbuhan keuangan CUTM yang

memiliki hubungan dengan internalisasi nilai-nilai Credit Union. Ketiga,

penelitian ini tidak mengevaluasi dampak pendidikan bagi anggota melainkan

hanya berfokus pada internalisasi nilai-nilai Credit Union terhadap anggota.

5.3 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai

berikut:

5.3.1 Rekomendasi Teori

Untuk kepentingan akademik, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan

data yang lebih komprehensif dan menggunakan pendekatan kuantitatif

untuk mengukur produktivitas, sikap dan perilaku, keharmonisan keluarga,

dan kelestarian alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

117

5.3.2 Rekomendasi Praktis

Untuk kepentingan pengelolaan dan penyelenggaraan CUTM,

peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut:

5.3.2.1 Produktivitas

CUTM sebaiknya menyusun program pendidikan tentang

pengembangan usaha anggota melalui pelatihan dan pendidikan

berdasarkan kebutuhan anggota.

5.3.2.2 Sikap dan Perilaku

CUTM sebaiknya membuat program yang tepat sasaran untuk

mendorong anggota menggunakan produk-produk simpanan

nonsaham seperti SIPENDIK, SIRAYA, SIGUYUB, SIHARTA,

dan SICADAR.

5.3.2.3 Keharmonisan Keluarga

CUTM perlu merumuskan secara sistematis tentang indikator-

indikator keharmonisan keluarga yang lebih spesifik.

5.3.2.4 Kelestarian Alam

CUTM perlu merumuskan indikator-indikator tentang kelestarian

alam dan mengagendakan kegiatan-kegiatan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

118

DAFTAR PUSTAKA

Ahiabor, Godson. (2014). The Impact Of Corporate Culture On Productivity Of

Firms In Ghana: A Case Of Vodafone Ghana. Problems Of

Management In The 21 Century. Vol. 9, 173-182.

Amstrong, Michael. (1995). Personnel Management Pratices (Fifth Edition).

London: Kogan Page.

A.M. Sugeng Budiono. (2003). Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan Kerja.

Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Archie, B. Carrol & Ann, K. Buchholtz. (1999). Business and Society: Ethics

and Stakeholder Management (Fourth Edition). Mason: South-Wester

Cengage Learning.

Arsyad, Lincolin. (2005). An Assesment And Sustanibility of Microfinance

Institutions: A Case Study of Village Credit Institutions of Gianyar,

Bali. Indonesia, Ph.D Thesis, Flinders University, Adelaide, Australia.

Byrne Noreen, Olive McCarthy, Michael Ward & JJ McMurtry. (2012). Credit

Union Restructuring: Don‟t forget the member! The International

Journal of Co-operative Management, Vol.6, 33-41.

Coombs, W. Timothy & Holladay, Sherry, J. (2012). Managing Corporate

Social Responsibilit: A Comunication Approuch. Chichester:

Wiley_Blackwell.

Creswell, John W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing

Among Five Approaches (2nd Ed.). Thousand Oaks, California: Sage

Publications.

________.(2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed

Methods Approaches (Fourth Ed.). Thousand Oaks, California: Sage

Publications.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

119

Deal, T.E & Kennedy, A. A. (1982). Corporate Cultures: The Rites and Rituals

ofCorporate Life.Reading-Mass: Addison Wesley Publishing Co.

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta.

Djohan, Djabaruddin, Susanto, dan Rasyad. (1995). Koperasi Kredit Indonesia

Menyongsong Tantangan Abad ke 21.Jakarta: BK31.

Doan Nguyen Kien. (2014). Organizational Culture – A Case Study of Standard

Chartered Bank (Vietnam) Ltd. Tesis. Turku University of Applied

Sciences. Vietnam.

Fabiola.(2012).Peningkatan Keharmonisan Perkawinan Pada Pasangan Suami-

Istri Katolik di Tahap Awal Usai Perkawinan Melalui Penerapan

Program Enneagram Yang Dimodifikasi.Disertasi.Universitas Gadjah

Mada.Yogyakarta. Indonesia.

Ginting, Seriwati. (2013). Karakteristik Budaya Organisasi Pada Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.Disertasi. Universitas

Padjadjaran. Indonesia.

Greenberg, Jerald & Robert A. Baron. (2003). Behaviour In Organizations:

Understanding and Managing The Human Side of Work(Fourth

Edition). Massachuscets: Allin and Bacon. A Division of Schuster.

Gunarsa. Y. Singgih & Gunarsa, D. Singgih. (1993). Psikologi Praktis: Anak,

Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.

Hellriegel, D., Jackson, S.E., Slocum, J., Staude, G., Amos, T., Klopper, H.B.,

Louw, L.& Oosthuizen, T. (2004).Management(2nd Ed.). Cape Town:

Oxford University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

120

Hofstede, G. (1999). Problems Remain, But Theories Will Change: The

Universal and The Specific in 21st–Century Global Management.

Organisational Dynamics.Maidenhead, McGraw Hill.

Ibrizatus, Syarifah. (2011). Dinamika Pengelolaan Keharmonisan Keluarga

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di desa Bulangan Kecamatan Dukun

Kabupaten Gresik.Tesis. Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.Indonesia.

Kinicki, Angelo & Robert Kreitner. (2006).Organizational Behavior: Key

Concepts, Skill And Best Practices(2nd Ed.). New York: McGraw-Hill

Companies, Inc.

Kelepile, Kabelo. (2015). Impact of Organizational Culture on Productivity and

Quality Management: A Case Study in Diamond Operations Unit DTC

Botswana. International Journal od Research in Business Studies and

Management. Vol. 2, 35-45.

Kusdi.(2009).Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Empat.

Kusumajati, Titus Odong. (2012). Faktor Ekonomi dan Kelembagaan Dalam

Keberlanjutan Credit Union di Indonesia(Disertasi Doktoral Tidak

Dipublikasikan). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Indonesia.

Ledgerwood, Joanna. (1999). Microfinance Handbook: An Institutional and

Financial Perspective. The World Bank.

Mathers, Nigel, Nick Fox & Amanda Hunn. (2009). Surveys and

Questionnaires. The NIHR RDS fot the East Midlands/Yorkshire &

Humber.

Mathhew, Jossy. (2007). The Relationship of Organisational Culture with

Productivit and Quality. Emerald Group Publishing Limited. Vol. 29

No 6, 677-695.

McKillop, Donal, G. and John O.S. Wilson. (2014).Recent Developments in the

Credit Union Movement.The Centre for Responsible Banking and

Finance: University of St Andrews.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

121

_______.(2015). Credit Union as Cooperative Institutions: Distinctiveness,

Performance and Prospects. The Centre for Responsible Banking and

Finance: University of St Andrews.

Mesbah, Dina. (1998). The Role Of Credit Unions In Nicaragua Financial

Markets Improving The Financial Access Of Small Savers And

Borrowers, World Council of Credit Unions Research Monograph

Series Number 16, World Council of Credit Unions (WOCCU).

Moeldjono, Djokosantoso. (2003). Budaya Korporat dan Keunggulan

Korporasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Moelong, Lexy J. (2007).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya offiset.

Munaldus, Yuspita Karlena, Yohanes RJ, Saniansah, dan B. Hendi.(2012).

Credit Union Kendaraan Menuju Kemakmuran, Praktik Bisnis Sosial

Model Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Murni, Adri. (2014). Hubungan Persepsi Terhadap Keharmonisan Keluarga dan

Pemantauan Diri dengan Kecenderungan Perilaku Delikuen Pada

Remaja.Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Indonesia.

Ndraha, Taliziduhu. (2004). Budaya Organisasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

O. O. Owoyemi and Ekwoaba J.O Adladd. (2014).Organisational Culture: A

Tool for Management to Control, Motivate and Enhance Employees‟

Performance. American Journal of Business and Management, Vol. 3,

No. 3.

O‟ Reilly & C. A., Chatman J. Caldwell D. F. (1991).People and Organizational

Culture: A Profile Comparison Approach to Assesing Person–

Organization Fit. Academy of Management Journal, Vol. 34, 3-22.

Peraturan Menteri Negara LH RI No. 13 Tahun2012 tentang

PedomanPelaksanaan3R (Reduce, Reuse, Recycle) MelaluiBank

Sampah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

122

Ravianto, J. (1990).Produktivitas dan Pengukuran. Jakarta: Lembaga Sarana

Informasi.

Razak, Yusron. (2008). Sosiologi Sebuah Pengantar: Tujuan Pemikiran

Sosiologi Perspektif Islam. Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama.

Robbins, Stephens, P. (1994). Theory, Structure, Design, and Applications. San

Diego State University: Prentice-Hall International Inc.

______.(1998). Organizational Behavioer: Concepts, Controversies,

Applications(8th. Ed.). San Diego State University: Prentice-Hall

International Inc.

Robbins, Stepen P. (2001). Perilaku Organisasi: Konsep Kontroversi, Aplikasi.

Alih Bahasa Hadayana Pujaatmaka. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Robinson, Marguerite S. (2001). The Microfinance Revolution; Sustainable

Finance for the Poor. Washington, DC, the World Bank.

Rowe, A.J., Mason, R.O., Dickel, K.E., Mann, R.B., and Mockler, R.J.

(1994).Strategic Management: A methodological approach (4th Ed.).

New York: Addison-Wesley.

Sahli.(1998). Menuju Rumah Tangga Harmonis.Pekalongan: Bahagia.

Schiffman, Leon. G & Joseph, L. W. (2015).Consumer Behavior (Eleventh

Edition). Person Education Limited: England.

Schein.E.H. (1992).Organizational Culture and Leadership (2th Ed.). San

Francisco: Jossey-Bass.

Silverthorne, Colin. (2004). The Impact of Organizational Culture and Person-

organization Fit on Organizational Commitment and Job Satisfaction

in Taiwan. Leadership and Organization Development Journal, Vol.

6,592-615.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

123

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia.STIE-

YKPN.Yogyakarta.

Sundaram-Stukel, Reka. (2006). Evaluating The Role Of Peruvian Credit

Unions: A case study of 8 credit unions. World Council od Credit

Unions (WOCCU).

Susatya. (2005). Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dan Self-efficacy

dengan Kepuasan Kerja Pada Guru Sekolah Dasar. Tesis. Universitas

Gadjah Mada. Yogyakarta. Indonesia.

Tan,Victor. (2002). Changing Your Corporate Culture. The Key to Surviving

Tough Times. Singapore: Times Books International.

Thoa, Miftah. (2002). Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan

Aplikasinya.Jakarta: Raja Drafindo Persada.

Timpe, D.A. (2002). Seri Manajemen Sumber Daya Manusia

Produktivitas(Cetakan Kelima). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Triyani, Sinta. (2016). Peran Program Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan

Kapasitas Pengelolaan Keuangan yang Berdampak Pada

Kesejahteraan Anggota Credit Union.Tesis.Univeritas Sanata

Dharma.Yogyakarta. Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah. Jakarta: Sekretarian Negara.

UNESCO. (1982). Mexico City Declaration on Cultural Policies World

Conference on Cultural Policies. Mexico City, Mexico, 26 July - 6

August 1982. Paris: The United Nations Educational, Scientific and

Cultural Organization.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

124

Wiwin Setyari Ni Putu (2012). Evaluasi Dampak Kredit Mikro Terhadap

Kesejahteraan Rumah Tangga di Indonesia: Analisis Data Panel.

Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. Vol. 5, 140-152.

World Council of Credit Unions Statistical Report. (2015). Diperoleh dari

website: http://www.woccu.org/publications/statreport.

Yin. Robert. K. (2011).Qualitatif Research from Start to Finish.New York,

London: The Guilford Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

125

LAMPIRAN 1KUESIONER PENELITIAN

Yth. Ibu/Bapak Narasumber Penelitian

Anggota Credit Union Tyas Manunggal

Bantul, Yogyakarta

Di

Tempat

Dengan Hormat,

Melalui surat ini, saya, Martinus Lukas Kamamas dengan Nomor Induk

Mahasiswa: 152222113 adalah mahasiswa Magister Manajemen, Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya sementara menyusun

Tesis dengan judul: “Internalisasi Nilai-Nilai Budaya Organisasi Credit Union”.

Studi kasus pada Credit Union Tyas Manunggal di Bantul, Yogyakarta.

Internalisasi Nilai-Nilai Budaya Organisasi CUTM merupakan suatu

proses untuk mencapai visi CUTM yaitu “Terwujudnya Credit Union Tyas

Manunggal sebagai komunitas kesejahteraan.” Sejahtera menurut CUTM adalah

tabungan meningkat, angsuran lancar, memiliki rencana kebutuhan hidup,

keharmonisan keluarga, dan alam lestari.

Untuk melihat sejauhmana internalisasi nilai-nilai Credit Union terjadi

dalam kehidupan anggota perlu ada penelitian lapangan. Oleh karena itu,

melalui surat ini, saya memohon kesediaan Ibu/Bapak untuk ikut berpartisipasi

sebagai responden dalam menjawab berbagai pernyataan yang diajukan.

Dengan jawaban yang Ibu/Bapak berikan akan sangat membantu saya

dalam pengelolaan data dan juga sebagai bagian dari proses internalisasi nilai-

nilai Credit Union untuk mencapai Visi dan Misi CUTM. Adapun identitas

Ibu/Bapak sekalian akan dirahasiakan, kecuali ada izin tertulis atau lisan dari

yang bersangkutan.

Atas perhatian, kesediaan, dan kerjasama Ibu/Bapak, saya mengucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

Martinus Lukas Kamamas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

126

Tanggal pengisisan kuesioner :………/……../………

No. Kuesioner:……

A. IDENTITAS NARASUMBER

1. Nama Lengkap :……………………………………

2. Alamat : ……………………………………

Kecamatan : ……………………………………

Kabupaten : ……………………………………

3. No. Kontak : ……………………………………

4. Email : ……………………………………

5. Umur : ……………………………………

6. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

7. Status Perkawinan :

a. Belum Kawin

b. Kawin

c. Janda/duda

8. Tingkat Pendidikan :

a. Tidak Tamat SD

b. Tamat SD

c. Tamat SMP

d. Tamat SMA/SMK

e. Tamat Akademik D3

f. Tamat S1

g. Tamat S2 atau S3

9. Jumlah anak kandung :

a. 1 orang

b. 2 orang

c. 3 orang

d. 4 orang

e. Lebih dari 4 orang

10. Jumlah anggota keluarga dalam satu

rumah : a. Kurang dari 2 orang

b. 2-4

c. 5-7

d. 8-10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

127

e. Lebih dari 10 orang

11. Nama usaha yang digeluti : ………………………………

sekarang? (Boleh lebih dari satu)

B. ASPEK PRODUKTIVITAS

1. Jenis usaha apa yang Anda miliki? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Pertanian

b. Peternakan

c. Perikanan

d. Kerajinan

e. Perdagangan

f. Pengelolahan makanan

g. Tekstil

h. Lainnya: (sebutkan) ……………….

2. Berapa lama usaha tersebut Anda geluti?

a. Kurang dari 1 tahun

b. 2-5

c. 6-10

d. Lebih dari 10 tahun

3. Apa saja produk simpanan yang ada di CUTM selain simpanan Saham? (

jawaban boleh memilih lebih dari satu)

a. Simpanan Sukarela (SS)

b. Simpanan Suka Rela Berjangka (SISUKA)

c. Simpanan Bungah Harian (SIBUHAR)

d. Simpanan Pendidikan (SIPENDIK)

e. Simpanan Hari Raya (SIRAYA)

f. Simpanan Paguyuban (SIGUYUB)

g. Simpanan Hari Tua (SIHARTA)

h. Simpanan Cadangan Darurat (SICADAR)

i. Lainnya: (sebutkan)…………………..

4. Berapa jumlah setiap simpanan? (Apabila Anda keberatan menulis jumlah,

mohon berikan range-nya)

Catatan: Range tidak boleh lebih dari Rp 1 juta. Contoh: Simpanan Hari

Raya Rp 500 ribu –Rp 1 juta. Simpanan Pendidikan Anak Rp 1 juta –Rp 2

juta

a. ...........................................................

b. ...........................................................

c. ...........................................................

d. ...........................................................

e. ...........................................................

f. ............................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

128

5. Berapa persen peningkatan jumlah seluruh simpanan Anda setelah

mengikuti berbagai pendidikan di kantor dan komunitas pada tiga tahun

terakhir?

a. Kurang dari 10%

b. 10%-20%

c. 20%-30%

d. 30%-40%

e. 40%-50%

f. Lebih dari 50%

g. Tidak tahu

6. Apa manfaat terbesar yang pernah Anda rasakan/alami dari simpanan

Anda?

: …………………………………………………………………………….

7. Apa saja produk pinjaman Anda? (jawaban boleh memilih lebih dari

satu)

a. Pinjaman Modal Usaha

b. Pinjaman Pendidikan

c. Pinjaman Perumahan

d. Pinjaman untuk membeli kendaraan

e. Pinjaman Khusus

f. Lainnya: (sebutkan)…………………..

8. Berapa jumlah setiap pinjaman Anda? Apabila Anda keberatan menulis

jumlah, mohon berikan range-nya. Catatan: Range tidak boleh lebih dari

Rp 1 juta. Contoh: Pinjaman untuk pernikahan anak Rp 10 juta–Rp 11

juta. Simpanan

untuk pembelian benih Rp 1 juta – Rp 2 juta

a. ............................................................

b. ...........................................................

c. ...........................................................

d. ..........................................................

e. ..........................................................

9. Berapa persen peningkatan jumlah seluruh pinjaman Anda setelah

mengikuti berbagai program pendidikan pada tiga tahun terakhir ini?

a. Kurang dari 10%

b. 10%-20%

c. 20%-30%

d. 30%-40%

e. 40%-50%

f. Lebih dari 50%

g. Tidak tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

129

10. Apa yang anda gunakan dari hasil pinjaman tersebut? (Jawaban boleh

lebih dari satu)

a. Menambah usaha

b. Membuka usaha baru

c. Membayar kredit

d. Biaya pendidikan

e. Biaya kesehatan

f. Biaya hari raya keagamaan

g. Biaya pernikahan

h. Membeli motor, mobil, perhiasan, rumah, tanah atau sawah

i. Menjadi bahan konsumsi sehari-hari

j. Lainnya: (disebutkan)……………………………………….

11. Setelah bergabung dengan CUTM, apakah Anda memiliki sumber

pendapatan tambahan?

a. Ya

b. Tidak

12. Apa bentuk sumber pendapatan tambahan tersebut? (Jawaban boleh

lebih dari satu)

a. Warung makan

b. Warung kelontong

c. Konter pulsa HP

d. Salon

e. Bengkel kendaraan

f. Toko asesoris

g. Lainnya:(sebutkan) ........................

C. ASPEK SOSIAL

1. Apakah CUTM memberikan penjelasan terkait cara membangun relasi

atau kerjasama saling menguntungkan dengan anggota lain? Bila Anda

menjawab YA, sebutkan satu contoh

a. Ya

b. Tidak

Sebutkan contoh:………………………………………

2. Apakah CUTM telah memfasilitasi anggotanya untuk menjalin hubungan

usaha satu sama lain? Bila Anda menjawab YA, sebutkan satu contoh

a. Ya

b. Tidak

Sebutkan contoh:………………………………………

3. Bagaimana bentuk relasi sosial yang dibangun dalam CUTM? (Jawaban

boleh lebih dari satu)

a. Semangat kebersamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

130

b. Bersifat demokratis

c. Saling membantu dan bekerjasama

d. Selalu berpikir positif

e. Komunikatif yang baik antar anggota

f. Lainnya: sebutkan……………………………………

4. Apakah prinsip kesetaraan dan tidak diskriminasi masih hidup dalam

CUTM?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah nilai-nilai kesetaraan, keadilan, kejujuran, dan menolong diri

sendiri dalam kebersamaan masih dirasakan oleh anggota CUTM?

a. Ya

b. Tidak

6. Apakah prinsip setiap anggota memiliki hak yang sama untuk memilih

dan berpartisipasi di dalam mebuat keputusan masih tetap dipraktekan?

a. Ya

b. Tidak

7. Seberapa aktif Anda mengikuti berbagai program pendidikan dan

pelatihan di CUTM dan komunitas masing-masing?

a. Sangat aktif

b. Aktif

c. Tidak aktif

d. Tidak tahu

8. Apakah Anda juga berkontribusi dalam memberi semangat dan dorongan

bagi rekan kerja atau sesama anggota di komunitas? Bila Anda menjawab

YA, sebutkan satu contoh.

a. Ya

b. Tidak

Sebutkan contoh:………………………………………

9. Seberapa pentingkah semangat gotong royong dalam setiap komunitas?

a. Sangat penting

b. Penting

c. Tidak penting

d. Tidak tahu

10. Mengapa semangat gotong royong dalam setiap komunitas sangat

dibutuhkan?

a. ……………………………………………………...

b. ……………………………………………………...

c. ………………………………………………………

11. Apakah Anda masih rutin mengangsur pinjaman pokok setiap bulannya?

a. Ya

b. Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

131

D. ASPEK KEHARMONISAN KELUARGA

1. Berapa usia pernikahan Anda?

:………… Tahun

2. Bagaimana kondisi ekonomi Anda saat ini?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Tidak baik

d. Sangat tidak baik

3. Apakah keluarga (rumah tangga) Anda memiliki anggaran belanja?

a. Ya

b. Tidak

a.

4. Dalam kehidupan berkeluarga, siapa yang memutuskan untuk melakukan

transaksi pinjaman, simpanan dan lainnya?

a. Suami sendiri

b. Istri sendiri

c. Suami dan Istri

d. Suami, Istri dan Anak

e. Suami, Istri, Bapak dan Ibu kandung

f. Suami, Istri, Bapak dan Ibu Mertua

g. Lainnya: (sebutkan)……………

5. Siapa yang mengelolah pengeluaran rumah tangga keluarga Anda?

a. Anda sendiri

b. Pasangan Anda (suami/istri)

c. Bapak kandung

d. Bapak mertua

e. Ibu kandung

f. Ibu mertua

g. Kakak / Ipar

h. Adik / Ipar

i. Anak

j. Keponakan

k. Lainnya:(sebutkan)………………

6. Siapa yang mengelolah pendapatan rumah tangga keluarga Anda?

a. Anda sendiri

b. Pasangan Anda (suami/istri)

c. Bapak kandung

d. Bapak mertua

e. Ibu kandung

f. Ibu mertua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

132

g. Kakak / Ipar

h. Adik / Ipar

i. Anak

j. Keponakan

k. Lainnya:(sebutkan)……………….

7. Siapa yang mengelolah tabungan rumah tangga keluarga Anda?

a. Anda sendiri

b. Pasangan Anda (suami/istri)

c. Bapak kandung

d. Bapak mertua

e. Ibu kandung

f. Ibu mertua

g. Kakak / Ipar

h. Adik / Ipar

i. Anak

j. Keponakan

k. Lainnya:(sebutkan)………………

8. Siapa yang mengelolah angsuran (pinjaman) keluarga Anda?

a. Anda sendiri

b. Pasangan Anda (suami/istri)

c. Bapak kandung

d. Bapak mertua

e. Ibu kandung

f. Ibu mertua

g. Kakak / Ipar

h. Adik / Ipar

i. Anak

j. Keponakan

k. Lainnya:(sebutkan)………………

9. Apakah Anda (atau bersama pasangan) memiliki tujuan finansial

(financial goals), seperti menabung pendidikan anak untuk kuliah,

memiliki tempat usaha baru, melunasi pinjaman, dan lain-lain?

a. Ya

b. Tidak

10. Apa tujuan finansial terbesar Anda? Mohon Anda menjawab tiga tujuan

terbesar

a. …………………………

b. …………………………

c. …………………………

11. Apa yang menyebabkan kehidupan ekonomi keluarga Anda meningkat?

a. Selalu mengikuti berbagai program pendidikan dan pelatihan di

CUTM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

133

b. Mempraktekan materi-materi tersebut dalam berbisnis

c. Membangun keterbukaan antara suami-istri

d. Menjalin kerjasama dengan sesama komunitas anggota CUTM

e. Lainnya:(sebutkan)……………..

12. Setujukah Anda bila ekonomi keluarga meningkat akan berdampak pada

kehidupan keluarga yang harmonis? Apabila jawabanya adalah YA atau

TIDAK boleh diberikan alasanya:

a. Ya

b. Tidak

:………………………………………………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

134

LAMPIRAN II PEDOMAN PERTANYAAN WAWANCARA

1. Pengantar

a. Siapa nama lengkap Anda?

b. Kapan Anda bergabung dengan CUTM?

c. Mengapa Anda tertarik menjadi bagian dari CUTM?

d. Apakah Anda tahu tentang sejarah berdirinya CUTM?

e. Apa Visi CUTM?

2. Produktivitas

f. Apa usaha Anda saat ini?

g. Bagaimana Anda memulai usaha ini?

h. Apa yang membuat usaha Anda sampe sekrang tetap ada dan akan

terus berkembang?

i. Apakah Anda memiliki simpanan? Apa saja simpanan tersebut?

j. Apakah Anda memiliki pinjaman?

k. Bagaimana Anda mengelola pinjaman tersebut?

l. Apakah uang pinjaman tersebut membantu meningkatkan usaha

Anda?

m. Apakah Anda juga memiliki usaha lain selain usaha saat ini?

3. Sikap dan Perilaku

n. Bagaimana bentuk relasi antar anggota CUTM?

o. Apakah Anda juga terlibat aktif dalam pertemuan komunitas?

p. Apa yang Anda lakukan untuk memupuk semanat gotong royong

dalam komunitas?

q. Apakah Anda rutin mengangsur pinjaman?

r. Bagaimana relasi masyarakat di sekitar setelah adanya CUTM?

s. Apakah CUTM selalu membagun kerjasama antar CU?

4. Keharmonisan Keluarga

t. Berapa usia pernikahan Anda?

u. Siapa yang mengelolah keuangan (Pengeluaran, pemasukan,

pinjaman, dan simpanan)?

v. Apakah dalam pengelolaan keuangan di atas terjalin komunikasi

yang baik antara suami-istri?

w. Bagaiman bentuk komunikasi itu?

x. Apakah ada manfaat dalam proses pengelolaan keuangan tersebut?

5. Kelestarian Alam

y. Apakah CUTM pernah melakukan kegiatan pelestarian alam?

z. Bagaimana dampak terhadap anggota dan lingkungan sekitar?

aa. Apa rencana selanjutnya untuk mengagendakan indikator di atas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

135

LAMPIRAN III

Daftar Dokumen Yang Diperoleh Dari

CUTM

1. Bahan DIKSAR (Pendidikan Dasar) 2017

2.Dokumen Pendidikan Komunitas

3.Dokumen RENSTRA 2016-2020

4.Data jumlah Anggota CUTM Per 30 Agustus 2017 (termasuk Jenis

Simpanan dan Pinjaman)

5.Dokumen kehadiran pada pertemuan komunitas Januari 2015-September

2017)

6.Dokumen Rapat Anggota Tahunan 2015, 2016, dan 2017

7.Dokumen draf survei evaluasi anggota 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

136

LAMPIRAN IVDAFTAR NARASUMBER

NO Nama Keterangan

1. Ch. Lestari Anggota

2. Herwanto Anggota

3. Bonijah Anggota

4. Tri Nuryati Anggota

5. Sarwiyasih Anggota

6. Yuliana Suratini Anggota

7. A. Widayati Anggota

8 Pijem Anggota

9. Bardilah Anggota

10 CH. Sri Budikriswati Anggota

11 Mujiyati Anggota

12 Kiswanto Anggota

13 Sariyem Anggota

14 Kurniati Anggota

15 Sarinah Anggota

16 Cristina Dwi Anggota

17 Marlia Anggota

18 Yoepiah Anggota

19 Oktaviani KA

20 Kalextus Kab. KA

21 Ellen Keuangan

22 Margareta Kab. Keuangan

23 AG. Indriwantoro Pengurus

24 Bambang Supriyadi Kab. Kredit

25 Siti Ngaisah Anggota

26 Rowi Martoni Anggota

27 Mujinem Anggota

28 Sarjono Anggota

29 M.M Sukarmini Anggota

30 Subandono Anggota

31 Nanag Prasetyo Pengurus

32 Sumlastri Anggota

33 Stefano Anggota

34 Bernadeta Anggota

35 Siskaryanto Anggota

36 Adilah Anggota

37 Anastasia Anggota

38 Sutrini Anggota

39 Etin Anggota

40 Sarjinem Anggota

41 Sujadi Anggota

42 Susilawati Anggota

43 Ariyanto Anggota

44 Suano Anggota

45 Yohanes Dedeo Anggota

46 Warsilah Anggota

47 Suharyanti Anggota

48 Eko Prasetyo Anggota

49 Sardina Anggota

50 Yaiz Manager

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

137

LAMPIRAN VDOKUMENTASI

Wawancara dengan Bag. Keuangan Wawancara dengan Bag. Kredit

PERKOM di Kom. Siten & Kanutan

PERKOM di Kom. Gunungan Lor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

138

PERKOM di Kom. Bondong Barat Pertemuan dengan Kab. Sejahtera

Anggota dan para kader

Suasana Pertemuan para

Pengurus, Pengawas, Penasehat

dan Manajemen

PERKOM di Kom. Meriyan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI CREDIT …penyusunan proposal tesis, yang senantiasa memberikan arahan tentang metode ... xv DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1

139

Wawancara dengan Manajer Wawancara dengan Ketua Pengurus

Wawancara dengan Pengurus Sejahtera

Anggota dan Bendahara

Wawancara dengan Kab.

Sejahtera Anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI