Upload
emas-indonesia
View
246
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Â
Citation preview
11
8Newsletter
Internal EMAS
JUNI 2015
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1PB
Kontributor Edisi 8:
Foto Cover:
Syane Luntungan
Naskah:
Cindy Rahmaputri
Cut Sofa Kumala
Damaryanti Suryaningsih
Hadi Purwanto
M Nurkharistna Al Jihad
Retno Asih
Siti Masyitah Rahma
Foto:
Cut Sofa Kumala
Djoko Soetikno
Hadi Purwanto
Hafizh Fakhruddin
Muhammad Firdaus Zen
Tim Produksi:
Pembimbing:
Anne Hyre
Editor in Chief:
Kristina Grear
Editor:
Adriani Zulivan
Syane Luntungan
HR Support:
Dhian Rachmawati (Muhammadiyah)
Lenny Trisnandari (Jhpiego)
Miranda Sari (Save the Children)
Rani Hapsari (RTI)
Shinta Susanti (LKBK)
Administrative Support:
Aswiny Mallipu (Sulsel)
Dessy Natalya Pasaribu (Sumut)
Enny Amelia (Banten)
Hermawati Arziqfar (Jakarta)
Ida Faridah (Jabar)
Indah Pratiwi (Jakarta)
Muhammad Firdaus Zen (Jateng)
Shinta Kumala Sari (Jakarta)
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 32 Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 32
Demi mempertahankan kualitas kinerja dan memperkuat kemampuan pendampingan, tim EMAS
melakukan kunjungan berkala ke fasilitas (FS) di Fase 1 dan 2. Selain sebagai pendampingan rutin,
kunjungan juga ditujukan sebagai persiapan K1+K2. Kunjungan kali ini dilaksanakan di dua rumah sakit
di Jawa Timur, yaitu RS Muhammadiyah Lamongan (RSML) pada 4-6 Februari 2015 dan RSU Aisyiyah
Ponorogo (RSAP) pada 19-21 Februari 2015. Kunjungan ini memantau sejumlah hal.
Respon kegawatdaruratan. Respon yang dimaksud terdiri atas kesiapan tim dan peralatan, dimana di
kedua RS tampak cukup baik dan lengkap. Meski demikian, peralatan di kamar operasi RSAP masih perlu
dilengkapi.
Emergency drill. RSML melaksanakan emergency drill terakhir pada Januari 2015 dan terdokumentasi.
RSAP melakukan emergency drill di VK dan NICU bersamaan dengan kunjungan ini.
Dashboard klinis. Di kedua RS, di IGD, VK, dan OK difungsikan dengan baik. Namun, di NICU RSML belum
maksimal sebab adanya perubahan kepala ruangan, sehingga belum terkomunikasikan dengan baik.
Sedangkan di kamar operasi RSAP masih perlu diperbaiki.
Job aids. Sejumlah jobaids di RSML tidak ditemukan sebab ruangan baru saja dipindahkan, sehingga ada
sejumlah barang yang hilang. Sejumlah job aids juga belum up-date, seperti resusitasi neonatus dan
hipoglikemi. Di RSAP, job aids tertata dengan baik, DST dilaksanakan untuk resusitasi dan terapi cairan.
Kunjungan juga memantau keterampilan klinis, dimana RSML mengalami penurunan. Untuk data PMP
bulanan, tak ada hambatan bagi petugas
sebab pengerjaan buku register dilakukan
secara real time sehingga tak ada penundaan.
Pengisian dilakukan langsung pada sistem
perangkat lunak.
Sebelum dilakukan intervensi (tahun 2013),
jumlah kematian ibu di RSML mencapai
angka 6 orang, dengan 3 pasien rujukan dan
3 non rujukan. Tiga ibu meninggal akibat
perdarahan, satu eklampsia, dan dua akibat
sebab lainnya. Di masa intervensi tahun
2014 masih ditemukan dua kematian akibat
perdarahan dan eklampsia. Kematian akibat
PEB terdapat satu kasus di tahun ini.
Dalam kunjungan ini, CM mendampingi
timdalam melengkapi hal-hal yang masih
dianggap kurang. Bersama CM dan CSO,
kunjungan di kedua RS juga menemui tim
direksi dan tim klinis RS. Pertemuan ini
diperlukan untuk memberikan gambaran
mengenai K1+K2 serta perihal pembiayaan.
Mengajarkan kembali pembuatan dashboard Keberadaan IGD pada saat observasi awal
Pendampingan Fasilitas:
Mempertahankan Kinerja, Menguatkan PendampinganAdriani Zulivan, dikutip dari Laporan Bulanan
Muhammadiyah.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 32 Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 32
BERITA UTAMA
RSI Hasanah Mojokerto dan RSM Gresik Jawa
Timur melakukan Kunjungan kesatu dan kedua
(K1+K2) di RS Muhammadiyah Lamongan (RSML)
pada 9-11 Februari 2015. Kegiatan ini diikuti oleh
pemilik (MPKU PDM), Direksi, serta tim klinis RS
yang terdiri dari dokter spesialis kandungan, dokter
spesialis anak, dokter umum, kepala ruangan
(karu) UGD, karu VK, karu nifas, karu kamar bayi,
karu kamar operasi, dan perwakilan tim PONEK RS.
Pihak MPKU PWM Jawa Timur, Direksi RSM
Lamongan, serta tim klinis terlibat secara aktif
dalam acara ini. MPKU membuka acara dan
memberikan sambutan yang menekankan
bahwa EMAS akan dibawa sebagai gerakan
Muhammadiyah. Pihak Direksi memberikan
materi terkait manajemen, yaitu: profil pelayanan
maternal neonatal RSM Lamongan, SLLO, Good
Corporate Governance, Good Clinical Governance,
dan Pengembangan SDI. Tim klinis memberikan
beberapa materi terkait implementasi dan capaian
klinis, yaitu: Peran tim Klinis dalam Pendampingan,
Clinical Dashboard, Capaian RSM LAmongan, POGC,
serta materi Pencegahan Infeksi.
Peserta juga menyaksikan aplikasi good clinical
governance berupa kegiatan morning report dan
near miss audit menggunakan analisis dengan
formulir terbaru. Pelaksanaan audit memberikan
gambaran pada peserta, serta diskusi mengenai
kasus near miss, bagaiaman pelaporan audit, serta
siapa yang melakukan audit, juga memberikan
gambaran kepada peserta.
Hospital tour dilakukan di IGD, kamar operasi,
kamar bersalin, nifas, dan ruang SCN serta
NICU. Emergency drill yang ditampilkan oleh
tim RSM Lamongan adalah kasus PEB di kamar
bersalin. Kegiatan drill ini sangat bagus dalam
memperlihatkan bagaiamana tim emergensi
bekerja, bagaiamana koordinasi antar tim. Peserta
antusias mengikuti kegiatan dan berdiskusi
mengenai pelaksanaan drill emergensi.
Kegiatan di setiap site pelayanan dimanfaatkan
oleh peserta untuk mempelajari implementasi
klinis, POGC, SPO, dashboard, penggunaan buku
register, DST, serta pencegahan infeksi. Peserta
mempresentasikan RTL baru yang dibuat berdasarkan
hasil pembelajaran di setiap site pelayanan dan
didiskusikan dengan tim klinis pendamping.
K1+K2 di RS Muhammadiyah Lamongan:Antusiasme untuk Tata Kelola Klinis yang Baik
Pembukaan acara K1+K2
Praktik penggunaan gendongan PMK
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 54
BERITA UTAMA
Hospital tour
Pelaksanaan morning report
Bidan yang hadir sebagai bagian dari tim klinis Jakarta membuat diskusi dan
pendampingan di tiap site pelayanan berjalan baik. Tim RSML menunjukkan
antusiasme besar, terutama dalam penyampaian materi dan gambaran proses
yang telah dilaksanakan oleh RSML yang menjelaskan pentingnya program ini.
Sebagai spesialis champion, dokter spesialis anak menyampaikan pemaparan
dengan sangat antusias. dr Taufiq sangat memahami pola pendampingan dan
maksud pendampingan EMAS, serta mampu menghubungkan implementasi
klinis dengan peran manajemen dalam mewujudkan good clinical governance.
Keterbatasan pada keharusan untuk tetap membagi waktu dengan praktik poli
karena memang tidak ada spesialis pengganti.
Dokter spesialis kandungan yang merupakan staf baru di RSML juga mengikuti
agenda ini agar memahami program EMAS, dokter spesialis kandungan yang
merupakan staf baru di RSML, juga mengikuti agenda diskusi. Ia juga berperan
sebagai narasumber dalam morning report dan audit nearmiss. Sementara itu,
pemahaman yang kuat mengenai EMAS didapat dari dokter umum, dr Suci.
Selain menjadi narasumber, ia mampu memberi materi terkait manajemen dan
kebutuhan akreditasi.
Dalam mempersiapkan ruangan, memandu tamu dan mencontohkan
implementasi, para bidan perawat RSML berperan sangat baik. Di sisi lain,
manajemen RSML mampu menyiapkan materi secara mandiri. Penyampaian
materi cukup baik, sebab seluruh pembicara menghubungkan keterlibatan
EMAS dengan manajerial RS. Hal ini bermuara pada tata kelola klinis.
Antusiasme dari beragam komponen menjadikan modal penting bagi
keberlangsungan tata kelola klinis. Dalam proses ke depan, diharapkan ada hasil
capaian pre assesment dan RTL yang disampaikan pada tim klinis EMAS. Secara
keseluruhan, agenda ini berjalan baik dengan dukungan tim Humas RSML
yang bersedia menyiapkan seluruh kebutuhan teknis termasuk menyediakan
konsumsi dan material kit bagi peserta.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 54
BERITA UTAMA
Pihak MPKU PWM Jawa Timur, Direksi RSUA
Ponorogo, serta tim klinis terlibat secara aktif dalam
acara ini. MPKU membuka acara dan memberikan
sambutan yang menekankan bahwa EMAS akan
dibawa sebagai gerakan Muhammadiyah. Pihak
Direksi memberikan materi terkait manajemen,
yaitu: profil pelayanan maternal neonatal RSUA
Ponorogo, SLLO, Good Corporate Governance,
Good Clinical Governance, dan Pengembangan SDI.
Tim klinis memberikan beberapa materi terkait
implementasi dan capaian klinis, yaitu: Peran tim
Klinis dalam Pendampingan, Clinical Dashboard,
Capaian RSUA Ponorogo, POGC, serta materi
Pencegahan Infeksi.
Peserta juga menyaksikan aplikasi good clinical
governance berupa kegiatan morning report dan
near miss audit menggunakan analisis dengan
formulir terbaru. Pelaksanaan audit memberikan
gambaran pada peserta, serta diskusi mengenai
kasus near miss, bagaiaman pelaporan audit, serta
siapa yang melakukan audit, juga memberikan
gambaran kepada peserta.
Hospital tour dilakukan di IGD, kamar operasi,
kamar bersalin, nifas, dan ruang SCN serta
NICU. Emergency drill yang ditampilkan oleh
tim RSUA Ponorogo adalah kasus PEB di kamar
bersalin dan bayi apnea dari nifas, yang dilakukan
resusitasi. Kegiatan drill ini sangat bagus dalam
memperlihatkan bagaiamana tim emergensi
bekerja, bagaiamana koordinasi antar tim. Peserta
Kegiatan K1+K2 oleh RSI Siti Aisyah Madiun dan RSM Ahmad Dahlan Kediri dilaksanakan pada 24-26 Februari 2015 di RSUA Ponorogo. Kegiatan diikuti oleh pemilik (MPKU PDM), Direksi, serta tim klinis RS yang terdiri dari dokter spesialis obgyn, dokter spesialis anak, dokter umum, karu UGD, karu VK, karu nifas, karu kamar bayi, karu kamar operasi, dan perwakilan tim PONEK RS.
K1+K2 RSUA Ponorogo:Memahami Instrumen EMASdengan Baik
antusias mengikuti kegiatan dan berdiskusi
mengenai pelaksanaan drill emergensi.
Kegiatan di setiap site pelayanan dimanfaatkan
oleh peserta untuk mempelajari implementasi
klinis, POGC, SPO, dashboard, penggunaan
buku register, DST, serta pencegahan infeksi.
Peserta mempresentasikan RTL baru yang dibuat
berdasarkan hasil pembelajaran di setiap site
pelayanan dan didiskusikan dengan tim klinis
pendamping.
Perawat yang bertugas (Ibu Jelita dan Bapak
Zaenal) dinilai sebagai champion, karena sangat
menguasai acara dalam bertugas sebagai
fasilitator. Keduanya memahami alur pendekatan
EMAS mulai level manajemen hingga memahami
benar impelemantasi di ruangan. Keduanya mampu
memberikan materi mengenai dashboard dan POGC
dengan sangat baik.
Materi penyampaian hasil capaian preassesment
dan RTL disampaikan oleh peserta dengan sangat
baik, disaksikan oleh Direksi dan pemilik masing-
masing RS. Peserta tampak sudah memahami isi
instrumen EMAS. Direksi memberikan tanggapan
positif terhadap RTL yang disampaikan, serta
komitmen dalam menjalankan RTL tersebut.
Adriani Zulivan, Dikutip dari Laporan Bulanan
EMAS Muhammadiyah
Acara Pembukaan
Morning Report
Emergency Drill di NICU
Emergency Drill di NICU
Ice Breaking
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 76
BERITA UTAMA
Demi memperjelas aturan terkait proses rujukan ibu dan bayi baru lahir,
Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Deli Serdang mengadakan
pertemuan antara pemangku kepentingan di tingkat kabupaten, provinsi
dan nasional terkait BPJS. Kegiatan dengar pendapat ini dilaksanakan
pada Kamis (5/02) di Kantor BPJS Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Kegiatan ini membahas tentang pelaksanaan BPJS di masyarakat, masih
adanya tambahan biaya di RS terkait obat dan darah, kurangnya stok obat
di RS penyelenggara BPJS, pendaftaran BPJS bagi BBL yang mengalami
masalah kesehatan, pendaftaran BPJS bagi warga yang berdomisili jauh
dari Kantor BPJS, serta membangun kerjasama dengan BPJS.
Pembahasan ini menghasilkan sejumlah pandangan. Pasien diminta
melopor kepada BPJS jika terjadi pungutan untuk obat dan darah.
Sedangkan untuk obat-obatan, dijelaskan bahwa hal ini merupakan
tangung jawab penyedia layanan yang sudah bekerja sama dengan
BPJS. Untuk itu peran aktif masyarakat diharapakan, untuk selalu
menyampaikan keluhan terkait kinerja BPJS.
Dijelaskan pula bahwa saat ini bagi peserta mandiri dapat mendaftarkan
bayinya sebelum lahir, yaitu saat kehamilan memasuki usia tujuh bulan.
Untuk saat ini pendaftaran peserta BPJS hanya dilakukan di kantor BPJS
cabang atau pos-pos yang telah ditentukan. BPJS setempat juga sedang
mengusulkan adanya mobil pendaftaran keliling, usulan ini masih
ditindaklanjuti BPJS pusat.
Terkait peran FPKM, BPJS siap bekerjasama dengan FPKM Deli Serdang untuk
sosialisasi program BPJS dan membatu pelaksanaan BPJS di masyarakat terutama
terkait pemantauan pelaksanaan BPJS di faskes. Dalam agenda ini, FPKM juga
menyerahkan laporan FPKM Deli Serdang yang diterima dengan senang hati oleh
BPJS.
Sejumlah staf BPJS hadir dalam pertemuan ini, yaitu Ibu Prety (Bagian
Pendaftaran), Ibu asnila (bagian Rujukan Rumah sakit), Ibu Wiwid (Bagian
PPK 1). Hadir pula pengurus FPKM Dr. Ruslan, Zulkifli Zuhri, Rasitah,
Erliana, Eldina, Heri, Herman, Ade Ika dan CSSC Taufik Hidayat.a
Kerjasama FPKM Deli Serdang dengan BPJS:
Sosialisasi dan Pemantauan Pelaksanaan Program di FaskesAdriani Zulivan,
disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 76
BERITA UTAMA
Tim FMM berbagai wilayah melakukan pertemuan dengan PWM, PWA, Komite EMAS, dan PDM, PDA wilayah intervensi EMAS di level provinsi. Pertemuan yang dilaksanakan di Kabupaten Labuhan Batu (Sumut) serta Kota Semarang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes (Jateng) ini memiliki tujuan masing-masing. Berikut laporannya.
Labuhan Batu
Agenda ini ditujukan sebagai sosialisasi MKIA. Sosialisasi dilaksanakan lewat jejaring Pimpinan
Cabang Aisyiyah Kecamatan Rantau Utara—yang merupakan kecamatan non vanguard EMAS.
Sosialisasi dihadiri tiga Ranting Aisyiyah, yaitu Siringo-ringo, Bakaran Batu, dan Kota Rantau
Parapat. Sejumlah hal menjadi hasil pertemuan ini:
Tiap Pimpinan Ranting menyumbangkan tujuh kader terbaik Aisyiyah untuk menjadi MKIA.
Pada pertemuan selanjutnya (3/05), diadakan pertemuan MKIA Aisyiyah di Kantor Camat Rantau
Utara. Pertemuan ini menghadirkan 21 MKIA yang akan diorientasi oleh Dinas Kesehatan dan
Puskesmas Rantau Parapat. Camat turut menghadiri.
Selanjutnya, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara reguler, per tiga bulan. Adapun dana
kegiatan akan disediakan secara Mandiri oleh Aisyiyah ataupun Muhammadiyah.
Pertemuan ini mengharapkan perhatian Alwi Hasibuan, Kadis Kesehatan.
Secara keseluruhan, pertemuan ini menjadi jawaban atas permintaan Puskesmas Kota, agar
dibentuk MKIA.
Kota Semarang
Pertemuan dilaksanakan sebagai internalisasi gerakan
penyelamatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir pada
struktural PDM dan Ortom di Kota Semarang. Kegiatan
yang berlangsung di ruang pertemuan PDM Kota Semarang
ini, dihadiri oleh seluruh pimpinan PDM, PDM, PCA, PDA,
IPM, Pemuda Muhammadiyah, NA, IMM, Komite EMAS,
Dinas Kesehatan, dan EMAS.
Pembahasan menyasar pada gerakan penyelamatan
ibu melahirkan dan BBL di lingkungan Muhamamadiyah
dan Ortom. Salah satu hasil pertemuan ini adalah akan
dibentuknya FMM di tujuh kecamatan. Kesepakatan
lainnya berupa rencana sosialisasi KIA dalam pengajian
dan pertemuan cabang dan ranting Muhammadiyah
serta penyampaian hasil pertemuan di setiap tingkatan
pengurus Muhammadiyah.
Tegal
Internalisasi program penyelamatan ibu dan BBL pada
struktur PDM dan Ortom menjadi tujuan pertemuan ini.
Kegiatan dilaksanakan di Gedung Dakwah PDM Kabupaten
Tegal yang diikuti Pleno PD. Muhammadiyah Kabupaten
Tegal, PDA, dan Ortom lain di daerah, perwakilan PCM dan
PCA, CSO, CSSC, Kadinkes Kabupaten Tegal, serta Komite
EMAS Jateng.
Pertemuan membahas peran serta PDM dalam program
penyelamatan ibu melahirkan dan BBL di Kabupaten
Tegal. Dengan internalisasi, diharapkan program ini akan
terus bisa berjalan. Ini juga akan menguatkan kembali
peran serta Muhammadiyah—baik strukutul maupun
kultrural—dalam mempercepat penurunan AKI dan AKN di
Kabupaten Tegal.
RS Siti Aminah mendukung kegiatan EMAS di lingkungan
Muhammadiyah. Bentuk dukungan yang diberikan adalah
memaksimalkan pelayanan PONEK dan memberlakukan
BPJS bagi masyarakat dan bumil guna mendukung
dakwah Muhammadiyah. RTL dari kegiatan ini adalah
pembentukan komite EMAS serta penyebaran informasi
oleh PDM dan Ortom di tingkat daerah kepada cabang
hingga ranting. Dalam agenda ini hadir Dinkes dan Komite
EMAS Jateng yang memaparkan materi terkait.
Brebes
Sosialisasi KIA dan peran Kader Aisyiyah dalam
penyelamatan bumil di Kecamatan Banjarharjo, menjadi
tujuan kegiatan ini. Agenda dilaksanakan di aula SD
Malahayu 1, dihadiri oleh PCA dan PC Muhammadiyah
Banjarharjo. Sebagai salah satu kecamatan dengan angka
kematian ibu hamil tinggi, perlu dibentuk tim MKIA secara
khusus. Tim ini nantinya berperan sebagai pendamping
bumil resti. Secara kultural, meraka menyadari bahwa
kerja-kerja mereka sangat dibutuhkan. RTL pertemuan
ini adalah membentuk MKIA khusus di internal kader
Aisyiyah, dengan sasaran bumil resti di masing- masing
ranting.
Memaksimalkan Peran Pengurus Muhammadiyah dalam PenurunanAKI dan AKBAdriani Zulivan, disadur dari Laporan
Bulanan EMAS Muhammadiyah
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 98
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 98
BERITA UTAMA
Asahan
Tim FMM melakukan audiensi dengan Kepala Desa Subur Kecamatan Air Joman di Kantor
Balai Desa (20/02). Hadir dalam agenda tersebut adalah Kepala Desa, Perwakilan BPD, FMM
Kecamatan, Bidan Desa dan MKIA.
Ini merupakan rencana tindak lanjut (RTL) pada pertemuan dua bulanan FMM Kecamatan. RTL
membahas tentang rencana menjadikan Desa Subur sebagai pilot project Desa Siaga untuk kasus
maternal dan neonatal. Desa Siaga akan membuat daftar penyedia ambulan desa, calon pendonor
darah, dasolin, hingga peraturan desa (perdes).
Peran Desa Siaga adalah untuk memfasilitasi masyarakat atas kebutuhan perencanaan
persalinan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah
dengan mengumpulkan masyarakat yang bersedia menjadi
pendonor darah dan meminjamkan kendaraan pribadinya
untuk dijadikan ambulans desa. Untuk ini, masyarakat
diajak untuk melakukan pemeriksaan golongan darah dan
ditanyakan kesiapan untuk meminjamkan mobil pribadinya.
Meski tak mudah, Kades merespon dengan baik. Kades
langsung membagi tugas dan menetapkan tanggal. Kantor
Balai Desa menjadi pilihan untuk melaksanakan proses
pendataan pada 13 Maret 2015. Bidan Desa dan MKIA
bertugas mengajak bumil dan seluruh warga Desa Subur
yang akan menjadi calon pendonor darah. Kades bertugas
Mengawal Advokasi, Merangkul Semua Pihak
Ragam Kegiatan FMM untuk Penurunan AKI dan AKBAdriani Zulivan, disadur dari Laporan
Bulanan EMAS Muhammadiyah
Dukungan FMM difokuskan pada perbaikan monitoring dan tindakan sebagai respon terhadap kematian ibu dan bayi baru lahir. Untuk itu, FMM melakukan advokasi yang ditujukan kepada parapihak terkait, baik pemerintah lokal, masyarakat, hingga pihak swasta. Agenda advokasi dilaksanakan lewat beragam kegiatan, seperti audiensi, kunjungan, serta seminar. Dengan merangkul semua pihak—FMM Asahan dan Deli Serdang di Sumatera Utara, serta Blitar di Jawa Timur—mengawal advokasi tersebut.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1110
BERITA UTAMA
menyebarluaskan informasi ini ke seluruh perangkat dan masyarakat hingga
tingkat dusun, sekaligus menghimbau kepada warga yang memiliki kendaraan
roda empat. FMM Kecamatan diminta untuk melakukaan koordinasi dengan
OMS desa.
Deli Serdang, Sumatra Utara
Kunjungan ke PT Indosat
Dilaksanakan di Kantor PT Indosat Cabang Lubuk Pakam pada Rabu (11/02).
Agenda kunjungan ini adalah membahas program Kartu Komunitas Indosat,
bantuan kegiatan USG keliling, pembangunan jejaring komunikasi melalui
server FPKM, dan bantuan penyelenggaraan seminar.
Dengan Kartu Komunitas Indosat, FPKM akan dapat berkomunikasi dengan
murah. Selain itu, dengan menggunakan server sendiri, FPKM dapat
mengirimkan SMS kepada seluruh MKIA dan pengurus FPKM Kecamatan. PT
Indosat siap meminjamkan mobil dengan sopir untuk USG keliling, namun
tenaga medis (obsgyn) disiapkan oleh FPKM. Untuk seminar softskill, Indosat
memberikan 100 buah tas untuk goodie bag.
Dalam agenda ini hadir Jhoni H Manullang dan Heri (Indosat), Chairul Amri,
Eldina dan Erliana (FPKM), serat CSSC Taufik Hidayat. Pertemuan ini hasilkan
sejumlah RTL, yaitu membangun jejaring komunitas KIA yang melibatkan
FPKM, MKIA dan masyarakat; bersama IDI, membahas tentang manfaat mobil
USG keliling.
2. Softskill seminar
Seminar yang ditujukan bagi tenaga kesehatan ini, diselenggarakan di Aula
Dinkes Lubuk Pakam (18/02). Tujuan penyelenggaraannya adalah untuk
meningkatkan kemampuan Bidan Koordinator di Puskesmas dalam pelayanan
medis, serta membangun kerjasama antara FPKM dengan Dinkes dan
Puskesmas.
Selain memperkenalkan FPKM pada pemangku kebijakan di bidang kesehatan
setempat, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan tenaha medis
dalam pelayanan kesehatan, sekaligus meminta perhatian dari Ketua PKK Deli
Serdang untuk ikut memberi perhatian. Agenda ini dihadiri 80 peserta yang
terdiri atas Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator, Bidan Umum, pimpinan
OMS, serta tim EMAS.
Blitar, Jawa Timur
FMM Kabupaten Blitar mengadakan pertemuan dengan Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) pada Sabtu (7/02) di Kantor LEC Garum Kabupaten Blitar. Ini merupakan
sosialisasi dan internalisasi program penurunan AKI dan AKN di kalangan bidan
se-Kabupaten Blitar. Dukungan bidan diharapkan dalam bentuk pemantauan
dan pendampingan bumil di masing-masing desa. 60 bidan hadir dalam
pertemuan ini.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1110
BERITA UTAMA
Langkat, Sumut
FPKM Langkat membuat brosur yang berinsi
informasi tentang persalinan sehat. Informasi
dibuat ringan, agar mudah dipahami masyarakat.
Brosur menghimbau tentang pentingnya
melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
Dibantu STIKES, AKBID dan AKPER HELVETIA,
FPKM Langkat mensosialisasikan penurunan AKI
dan AKB dengan brosur ini. Sosialisasi melalui
media brosur sangat membantu dan berguna bagi
ibu hamil dan kader MKIA dan FPKM Langkat.
Brosur bantu mempercepat penyampaian
informasi ke masyarakat.
Dibuat pula spandulk bertuliskan “Melakukan
Persalinan di Fasilitas Kesehatan dapat
menurunkan Angka Kematian Ibu Melahirkan
dan Bayi Baru Lahir di Kab. Langkat”. Spanduk ini
dipasang di lima puskesmas (Desa Besitang, P.
Brandan dan T. Beringin Hinai, Stabat Baru, dan
Teluk Secanggang), RSUD T. Pura, serta Gedung
Graha Pemuda Berseri KNPI dan Gedung Dakwah
Muhammadiyah. Bersama Gerakan Sayang
Ibu Melahirkan dan Bayi Baru Lahir, tempat
pemasangan akan terus bertambah.
Banyumas, Jateng
Orientasi dan sosialisasi Forum KIA dilakukan
dalam Pengajian Akbar Muslimat NU se-Kabupaten
Banyumas, yang berlangsung di Aula Kantor
Muslimat NU. Pengajian yang dihadiri oleh 300
peserta ini, diawali dengan sambutan Ibu Hj Laeli
Mansyur, Ketua Muslimat NU. Dalam sambutannya,
ditekankan tentang perlunya mendukung penuh
program EMAS bagi kader Muslimat NU. “Ketika
EMAS turun ke lapangan, maka jamaah Muslimat
NU harus membantu,” serunya.
Agenda dilanjutkan dengan orientasi yang
difasilitasi Irfan Fatkhurohman, CSSC Banyumas.
Diawali dengan pemutaran video tentang Uloh,
seorang suami yang kehilangan istrinya saat
persalinan. Video ini mampu menggugah
semangat jamaah pengajian untuk ikut ikut
berpartisipasi dalam peningkatan KIA.
Di bidang klinis, Dyah Retnani Basuki, DTL
Banyumas, jelaskan pentingnya peran masyarakat
dalam mengingatkan P4K. P4K adalah himbauan
agar menyiapkan proses persalinan sejak dini.
Persiapkan dilakukan di tingkat keluarga hingga
rujukan, agar dapat menyelamatkan ibu dan bayi.
Brebes, Jateng
FMM mengundang harian Suara Merdeka untuk
menulis tentang AKI di Brebes. Proses penulisan
diawali dengan mempertemukan Bayu Setiawan
(Suara Merdeka) dengan dr. Rudi P Utami (Kasi
Kesehatan Keluarga Dinkes) dan Bahrul Ulum
(FMM). Pertemuan membahas data terkait AKI di
Brebes. Menurut Dinkes, tingginya AKI di Brebes
diakibatkan sistem rujukan yang belum tertata
rapi. Untuk itu, perlu dukungan media publik untuk
proses advokasi kepada masyarakat luas.
Hasil pertemuan ini dapat dilihat di http://berita.
suaramerdeka.com/smcetak/sistem-rujukan-ibu-
hamil-belum-tertata/
Blitar, Jatim
FMM mengadakan pertemuan dengan pimpinan
Muslimat NU Kabupaten Blitar pada Kamis (5/02)
lalu. Pertemuan ini ditujukan sebagai sosialisasi
program penurunan AKI dan AKB, agar mendapat
dukungan kegiatan dari lingkungan Muslimat NU.
Dalam agenda yang dilaksanakan di Kantor
Muslimat NU Kabupaten Blitar ini, hadir 70 peserta
dari Pimpinan Cabang dan Anak Cabang Muslimat
NU se-Kabupaten Blitar.
Salah satu cara memperkenalkan program adalah lewat beragam media kampanye. Brosur, spanduk, video, kunjungan media arus utama, hingga pertemuan tatap muka, merupakan pilhan media kampanye yang sangat efektif. FMM di sejumlah kabupaten menggunakan pilihan media tersebut untuk mensosialisasikan AKI dan AKB.
Media Kampanye dan Efektivitas Advokasi Publik
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1312
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1312
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1514
BERITA UTAMA
Langkat, Sumut
FMM Kecamatan Hinai bersama FMM Kabupaten
Langkat menginisiasi pertemuan dengan H. Fahri
Azhari, S.STP, M.SP (Camat Kecamatan Hinai)
untuk menyampaikan tentang program AKI dan
AKN. Harapannya, program ini diterapkan di
Kecamatan Hinai.
Camat berjanji untuk mengundang Kades se-
Kecamatan Hinai untuk membahas program
ini. Para Kades akan diminta untuk melakukan
sosialisasi di seluruh lapisan masyarakat. Ini
penting untuk membantu mengurangi AKI dan
AKB di daerah tersebut.
Asahan, Sumut
FMM melakukan pendataan atas sebuah kasus
kematian ibu dan bayi di Kecamatan BP Mandoge
pada Kamis (29/01). Pendataan dilakukan di
Puskesmas Mandoge, Klinik Bersalin Nurleli tempat
berlangsungnya persalinan, serta rumah korban.
Turut serta mendampingi proses adalah Ana
Matondang (Ketua IBI), Fahri Yanti (IBI), Nurul
Husna (Aisyiyah), Fachri Mizan H (CSSC), Dr. Lincoln
(Kepala Puskesmas), Rugun (Bidan Koordinator),
Hamidah (Bidan Supervisi), Rini (Bidan jaga saat
itu), Elizabeth (Kepala Rawat inap), Perawat,
Nurleli (Bidan Praktek Swasta), serta suami korban.
Setelah menyusur tiap tempat kejadian perkara,
tim menyimpulkan temuan berupa lambatnya
penanganan di Klinik Bersalin dan Puskesmas, tak
ada status penerimaan pasien, tak ada laporan
medis (sejak di BPJS, Puskesmas hingga RS), serta
diketahui bahwa Bidan Swasta tidak mengetahu
bahwa pasien 18 penapisan dan post date harus
ditangani di faskes.
Temuan ini memunculkan rekomendasi dan
RTL, berupa perlunya dibuat formulir terkait
tahap penanganan pasien dengan kolom paraf
di tiap tindakan pemberian obat. Selain itu, juga
disarankan untuk memperbaiki kronologi kejadian
perkara, lalu ditandatangani di atas dokumen
bermaterai. Agar bidan berjaga di Puskesmas,
diberi fasilitas berupa rumah dinas dan membuat
jadwal bidan yang siap dipanggil kapan saja.
Memberi kesempatan kepada Bidan Swasta dan
Bidan Puskesmas untuk magang di RS selama tiga
bulan.
Pinrang, Sulsel
Kunjungan FMM kali ini untuk menelusuri kasus
kematian ibu dan bayi di Puskesmas Mattiro Bulu.
Selain ke Puskesmas, tim FMM juga mendatangi
keluarga pasien. Di Puskesmas, tim diterima
oleh Kapus dan Bikor. Kedua staf Puskesmas
tersebut menerangkan bahwa pasien meninggal
tersebut berasal dari Kanarie, di luar wilayah kerja
Puskesmas. “Namun ketika pasien datang, maka
kami tak dapat menolak,” jelas mereka.
Sehari sebelum kejadian, pasien datang ke
Puskesmas Mattiro Bulu untuk mrmrriksakan
diri, lalu pulang. Pukul 3 dini hari, ia kembali ke
Puskesmas. Tim Puskesmas melakukan stabilisasi
dengan memberikan MGSO4 sesuai prosedur, lalu
merujuk pasien ke RSUL Pinrang.
Di rumah keluarga pasien, tim diterima ibu,
tante dan anak pasien. Diketahu bahwa sejak
usia kehamilan tujuh bulan, pasien mengalami
pembengkakan di tangan dan kaki. Pasien rajin
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
maupun Bides. 6 Januari 2015 pasien periksa di
Puskesmas Mattiro Bulu, namun tak disarankan
untuk inap. Pukul 02.00 keesokan harinya, pasien
merasakan sakit luar biasa di bagian kepala. Oleh
keluarga dilarikan ke Puskesma Mattiro Bulu.
Penanganan diberikan hingga pukul 03.00, lalu
dirujuk ke RSUL Pinrang. Pasien dioperasi dan
bayinya dinyatakan meninggal. Siang harinya,
pasien dikabarkan meninggal.
Memantau Kematian, Memastikan Prosedur:
FMM Pantau Penyebab Kematian dan Memastikan Pelaksanaan AMPAdriani Zulivan,
Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.
Audit Maternal Perinatal (AMP) merupakan salah satu proses yang wajib dilaksanakan ketika terjadi kematian akibat persalinan. Untuk memastikan pelaksanaan AMP, FMM memantau di tingkat kabupaten. Pantauan dilakukan di fasilitas kesehatan, rujukan, dan masyarakat.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1514
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1716
BERITA UTAMA
FMM Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bersama grup Facebook “Celoteh brebes
Membangun (CBM)” menginisiasi diskusi seputar strategi peningkatan indeks
pembangunan manusia (IPM), dengan menempatkan persoalan kesehatan
dasar sebagai salah satu metode. Bahrul Ulum (FMM Brebes), jelaskan data
AKI Brebes tahun 2010-2014. Brebes adalah kabupaten dengan angka kematian
tertinggi di Jateng.
Kegiatan yang dilaksanakan di Sekretariat CBM ini menghasilkan sejumlah
kesepakatan, yakni melakukan intervensi berupa dukungan penyajian
data melalui website kabupaten, pendampingan PKH untuk peningkatan
kemampuan advokasi warga. Ini diperlukan oleh kecamatan yang memiliki
derajat kesehatan rendah. Dukungan pemerintah akan diperlukan, agar
persoalan kesehatan ini dapat digarap dengan baik.
Diskusi ini mengundang lembaga swadaya masyarakat (LSM) se-Kabupaten
Brebes. Ini menjadi wadah penting bagi FMM untuk mencari data tambahan,
melalu jejaring komunitas pekerja sosial tersebut. Pertemuan ini diharapkan
mampu menciptakan jejaring komunitas yang berguna sebagai jaringan data
kesehatan kabupaten.
Jejaring Komunitas untuk Jaringan Data KesehatanAdriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1716
BERITA UTAMA
Labuhan Batu, Sumut
FMM Labuhan Batu mengadakan sosialisasi dengan MKIA Kecamatan Bilih Hilir pada Selasa (27/01) di Aula
Puskesmas Negeri Lama. Kegiatan ini dihadiri 9 MKIA Kecamatan Bilah Hilir dan 4 staf Puskesmas. Hasil
kegiatan ini mencatat 19 bumil resti se-kecamatan. Selain pendampingan pada bumil resti, MKIA juga
mendampingi bumil tidak resti. Untuk kecamatan ini, sosialisasi telah dilakukan sebanyak 42 kali oleh MKIA.
Kegiatan pendampingan MKIA Kecamatan Panai Hulu dilaksanakan pada Rabu (28/01) di Aula Puskesmas
Teluk Sentosa. Kegiatan dihadiri 7 MKIA dan 4 staf Puskesmas Teluk Sentosa. Hasilnya, tercatat 33 bumil
resti. Pendampingan juga dilakukan pada bumil tidak resti, sehingga total pendampingan MKIA dilakukan
pada a65 bumil. Sosialisasi telah dilakukan sebanyak 75 kali di kecamatan ini, dengan jadwal tiap pekan.
MKIA juga melakukan orientasi di luar area full support program EMAS, yaitu di Kecamatan Rantau Utara.
Orientasi yang dilakukan di Aula Kantor Camat Rantau Utara ini, diisi dengan penjelasan tanda-tanda bahaya
bagi bumil dan fungsi Buku KIA. MKIA di kecamatan ini merupakan pengembangan dari PCA Rantau Prapat.
Alasan pembentukannya adalah menurunnya AKI dan AKB di daerah pantai, bergeser ke daerah perkotaan.
Ada sejumlah upaya yang dilakukan para relawan warga ini, untuk mendampingi bumil. Misalnya dengan
mengajak bumil untuk datang ke Posyandu, memastikan Bumil mempunyai Buku KIA, mengajak bumil
untuk bersalin di faskes, memotivasi bumil untuk memiliki tabungan bersalin, mengajak masyarakat untuk
mengadakan dana sosial bagi persalinan keluarga tak mampu, dan sebagainya.
Dalam kegiatan yang dibuka oleh Camat Rantau Utara ini, Ibu Magdalena (Dinkes) juga menjelaskan
tentang program SIJARIEMAS dan SMSbunda. Hadir dalam agenda didanai secara mandiri ini adalah Kepala
Puskesmas Kota, Bikor Puskesmas, 5 Bidan Desa serta Rolbariah Nasution dan Ayulidar Chaniago (FMM
Kabupaten).
Salah satu tugas penting dari motivator kesehatan ibu dan anak (MKIA) adalah mengumpulkan data ibu hamil beresiko tinggi (bumil resti). Proses pendataan sedianya dilakukan oleh bidan di masing-masing desa, sedangkan MKIA mengumpulkan data tersebut untuk dijadikan acuan dalam pendampingan bumil resti. Proses pengumpulan data ini terus dilakukan di berbagai kabupaten. Salah satu metodenya adalah dengan mengadakan pertemuan rutin antara MKIA dan Puskesmas. Selain mengumpulkan data bumil resti, kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang sosialisasi KIA, serta kerjasama antara dukun beranak dan bidan desa.
Pendampingan MKIA:Menyiapkan Bumil Resti untuk Hadapi Persalinan
Asahan, Sumut
FMM dan MKIA melihat keberadaan Rumah
Tunggu di Lobu Rappa Kecamatan Aek
Songsongan Kabupaten Asahan. Fasilitas ini
lama tak mendapat sentuhan pemerintah. Selain
itu, minimnya sosialisasi kepada masyarakat
membuat rumah ini luput dari pemanfaatan
oleh bumil.
Rumah Tunggu merupakan sebuah fasilitas
publik di bawah asuhan Dinkes Asahan. Rumah
ini berfungsi sebagai tempat singgah yang di
dalamnya terdapat fasilitas layanan kesehatan.
Kampung Sabungan di Desa Tangga Dusun 3 dan
4 berada di daerah perbukitan. Jika hujan turun,
warga tak akan berani bepergian. Padahal jarak
fasilitas kesehatan terdekat sangat jauh. Untuk
itulah Rumah Tunggu ini dibangun.
Kunjungan ini menginisiasi dibuatnya kegiatan
reguler di Rumah Tunggu, agar warga mampir
lagi ke rumah ini. Kegiatan akan difasilitasi oleh
Kades, PKK, MKIA dan masyarakat setempat. Ibu
PKK Kecamatan, Bidkor Aek Sonk Songsongan,
FMM Kabupaten, FMM Aek Sonsongan, dan
MKIA hadir dalam pertemuan ini.
Brebes, Jateng
MKIA Sirampong mengadakan pertemuan
bagi sejumlah desa. Kalimi dari MKIA Kaligiri
menjelaskan tentang cara kerja terbaik MKIA,
yaitu dengan menggandeng erat pemerintah
desa. Dalam penyusunan perdes, persoalan
KIA menjadi isu penting yang harus dibahas.
Pembahasan harus bersifat partisipatif,
melibatkan berbagai pihak. Dengan demikian,
akan tampak tanggung jawab Kades. Hal inilah
yang dilakukan di Desa Kaligiri.
Dari pertemuan ini, seluruh desa bersepakat
untuk melakukan hal serupa. Replikasi
keberhasilan Desa Kaligiri dalam mengadvokasi
masuknya isu KIA ke dalam Perdes, merupakan
langkah awal meningkatnya kualitas layanan
kesehatan bagi warga.
Banyumas, Jateng
Pertemuan koordinasi internal MKIA Kecamatan
Rawalo dilaksanakan di kediaman Ketua FMM.
Hadir sebagai peserta adalah MKIA dari 9 desa
serta Ibu Sri, perwakilan Kecamatan. Ketua FMM,
Ibu Dirsan, sampaikan perlunya penyegaran
bagi anggota FMM dan MKIA. Penyegaran ini
berupa pemberian meteri terkait KIA. Ia juga
menyampaikan gagasan untuk memandirikan
forum, dengan dukungan Kecamatan. Sejauh ini,
Puskesmas Rawalo telah memfasilitasi kegiatan
rutin pertemuan kader. Selanjutnya akan
diadakan orientasi dan penajaman pengetahuan
bagi MKIA.
Adriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1918
BERITA UTAMA
Gowa, Sulsel
MKIA Desa Tonasa Kecamatan Tombolo Pao melakukan
pendampingan bagi seorang bumil risti. Ini adalah
kehamilan kelima bagi ibu berusia 40 tahun ini.
Ia juga memiliki riwayat gondok beracun. Dalam
pendampingan, MKIA menyarankan ibu tersebut untuk
‘menutup’ kandungan sesuai saran dokter, segera
melakukan pengecekan golongan darah di Puskesmas,
memeriksakan golongan darah calon pendonor yang
ia siapkan untuk operasi, mempersiapkan biaya
persalinan, serta menyediakan kendaraan untuk proses
rujukan ke RSUD Syekh Yusuf. MKIA juga mendampingi
keluarga pasien untuk pengurusan surat rujukan dari
Puskesmas ke RSUD.
Lihat video: https://www.facebook.com/video.php?v=
951306331548841&set=vr.951306331548841&type=2&t
heater
Pendampingan MKIA bagi bumil resti juga dilakuakn
di Kelurahan Tamaona Kecamatan Tombolo Pao.
Pedampingan dilakukan dengan membantu bumil
dan keluarganya untuk mempersiapkan persalinan,
seperti mempersiapkan pendonor darah, pembiayaan
persalinan, serta kendaraan.
Lihat Video:
https://www.facebook.com/video.php?v=951301411549
333&set=vr.951301411549333&type=2&theater
MKIA melakukan orientasi dengan mengajak jejaring
kader fondasi, TB dan KB untuk menjadi MKIA. Secara
pendanaan, kegiatan didukung Puskesmas yang
merupakan area limited support program EMAS ini.
Kegiatan dirangkaikan dengan penguatan keahlian
bidan desa dalam penanganan kasus kegawatdaruratan
ibu melahirkan. Diadakan pula penilaian klinis dan
rujukan di Puskesmas Pragi.
Pinrang, Sulsel
MKIA melakukan pemantauan lewat pemanfaatan
stiker P4K yang ditempel di rumah-rumah warga. Ini
merupakan upaya sederhana untuk deteksi dini ibu
hamil beresiku tinggi, sekaligus upaya penyelamatan
ibu melahirkan dan bayi baru lahir di Pinrang.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1918
BERITA UTAMA
Deli Serdang, Sumut
FPKM Deli Serdang mengadakan kegiatan audensi
dan silaturrahmi dengan Dinkes Deli Serdang
dilaksanakan di ruangan Sekretaris Dinkes Deli
Serdang pada Rabu (4/02). Agenda ini membahas
persiapan softskill seminar bagi tenaga kesehatan.
Kegiatan ini akan menempatkan Kepala Puskesmas
(Kapus) dan Bidkor sebagai peserta. Agenda ini
akan diseleengarakan atas dukungan Dinkes dan
FPKM dalam program KIA.
Dinkes sangat mendukung, dengan mempersiapkan
pelibatan Kapus, Bidkor dan tenaga kesehatan
lainnya sebagai peserta. Dukungan ini juga tampak
dari dipersilahkannya FPKM untuk menggunakan
Aula Dinkes sebagai tempat acara.
Dalam agenda ini, FPKM juga menyerahkan laporan
kegiatannya kepada Dinkes. Dinkes merasa sangat
dibantu dengan adanya FPKM di 10 kecamatan,
dan berharap agar komunitas ini juga dibuat di
kecamatan lain. Terkait laporan dari masyarakat
yang disampaikan FPKM, Dinkes menyatakan
kesiapannya untuk menerima dan menindaklanjuti
laporan terkait kesehatan. Ini menjadi komitmen
Dinkes untuk bersama-sama menekan AKI dan
AKB di Kabupaten Deli Serdang.
Audiensi juga dilakukan dengan Ketua dan Tim
Penggerak PKK Deli Serdang. Selain membicarakan
tentang persiapan seminar softskill bagi tenaga
medis se-kabupaten, juga sekaligus melaporkan
kegiatan FPKM. Hadir dalam pertemuan tersebut
Ibu Ketua TP PKK, Ketua dan pengurus FPKM Deli
Serdang. Agenda dilaksanakan pada Selasa (3/02)
di rumah dinas Bupati.
Langkat, Sumut
FPKM mengadakan rapat konsultasu bersama
Komisi B DPRD Langkat. Tim FPKM diterima oleh
Makruf Ritonga (Ketua), Kirana Sitepu (Sekretaris),
Syamsul (Wakil Ketua), Nurul Azhar Lubis, Sopian
Fasial Haq dan Romelta (Anggota). Tim Dinkes
juga hadir, diwakili oleh Kaban KB dan PP. Rapat
pertemuan ini bertujuan untuk mempercepat
penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Langkat.
Menggaet Pelaku Lokal:
FMM Ajak Pengambil Kebijakan untuk Turunkan Aki dan AKB
Demi mempercepat inisiasi gerakan penyelamatan ibu dan BBL di daerahnya, FPKM di dua kabupaten di Sumut mengadakan pertemuan dengar pendapat dengan jajaran pengambil kebijakan. Mereka mendatangi Dinkes, PKK, hingga DPRD. Dukungan FMM untuk memberikan masukan kepada Pemda ini, dilaksanakan melalui forum SKPD. Semuanya demi menggaet pelaku lokal agar memiliki kesadaran sama akan pentingnya penyelamatan ibu dan BBL.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2120
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2120
BERITA UTAMA
Membangun Jejaring RSDemi memantapkan sistem jejaring antar rumah sakit, tim EMAS mengadakan kunjungan ke sejumlah RS. Pertemuan ini melibatkan tim RS, yang terdiri atas pemilik, manajemen dan tim klinis. Selain RS di Fase 3, juga diadakan diskusi dengan RS yang tergabung dalam jejaring RS interfaith
Pertemuan dengan pemilik RSM PKU
Muhammadiyah Rogojampi, Jatim
Pertemuan dengan pemilik RSM PKU
Muhammadiyah Rogojampi dilaksanakan pada
Selasa (31/03), dihadiri oleh Direksi dan tim klinis
RS. Sosialisasi dilakukan oleh perwakilan MPKU
Jawa Timur bersama CM. Sebelum pertemuan, CM
dan ACO menemui dr. Andri, MARS selaku direktur
dan dr. Triana, MARS selaku wadir yanmed untuk
menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan ke
rumah sakit.
dr. Sochib kemudian memberikan sambutan
sebagai perwakilan dari MPKU Wilayah yang
dilanjutkan dengan persentasi mengenai gambaran
umum program EMAS, dimulai dari alasan adanya
program EMAS, konsorsium yang terlibat serta
area kerja yang dilakukan oleh program EMAS yang
dilanjutkan dengan gambaran kasar mengenai alat
pantau standar kinerja.
Tantangan yang disampaikan oleh dr. Andri (Direktur
RS) adalah belum adanya dokter spesialis obsgin
dan anak organik, namun direksi sangat mendukung
perubahan rumah sakit menjadi lebih baik,
semangat tim klinis pun sangat baik dan terbuka.
Pertemuan dengan pemilik RSI Fatimah
Banyuwangi, Jatim
Pertemuan dengan pemilik RSI Fatimah
Banyuwangi dilaksanakan pada Rabu (1/04),
dihadiri Direksi dan tim klinis RS. Sosialisasi
dilakukan oleh perwakilan MPKU Jawa Timur
bersama CM.Sebelum acara, CM dan ACO menemui
dr. Samsul dan Bapak Rofiq selaku direksi rumah
sakit untuk menyampaikan maksud dan tujuan
kedatangan tim EMAS Muhammadiyah Jawa
Timur.
Pertemuan yang diadakan melibatkan direksi,
dokter kandungan tetap, yaitu dr. Widodo, Sp.OG,
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2322
BERITA UTAMA
serta tim aktor dan perwakilan dari PDM dan MPKU. Acara dimulai dengan
sambutan dari direksi Rumah Sakit yang diwakili oleh Bapak Rofiq. Acara
selanjutnya yaitu sambutan dari dr. Sochib selaku perwakilan dari MPKU
Wilayah yang dilanjutkan dengan menginformasikan mengenai program Emas
dan konsorsium yang terlibat serta area kerja yang dilakukan oleh program
EMAS, kemudian dilanjutkan dengan gambaran kasar mengenai alat pantau
standar kinerja.
Kekuatan yang dimiliki RSI Fatimah Banyuwangi adalah adanya spesialis
kandungan organik yang diharapkan mampu memimpin tim klinis, serta
adanya dukungan dari direksi. Kelemahannya adalah pelayanan yang masih
belum tersistem dengan baik. Sehingga akan memerlukan banyak perubahan
besar. Diantaranya, masih menyatunya ruang perawatan anak dan bayi.
Pertemuan dengan pemilik RS Interfaith Semarang, Jateng
Pertemuan pemilik RS interfaith Semarang diadakan di aula pertemuan RS
Roemani Muhammadiyah Semarang, dihadiri oleh pemilik dan direksi RS
Elisabeth, RSI Sultan Agung, RS Willam Booth, RS Panti Wilasa Citarum, RS
Panti Wilasa dr. Tjipto, dan RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Pertemuan
juga dihadiri oleh perwakilan pemilik dan tim PONEK RS interfaith Yogyakarta,
yaitu RS Panti Rapih, RS Bethesda, RS Bethesda Lempuyangwangi, dan RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Tim EMAS Jawa Tengah, EMAS Muhammadiyah
Jakarta, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah juga hadir dalam pertemuan
ini.
Acara diawali dengan pemaparan maksud pembentukan jejaring interfaith
Semarang oleh dr. Sudibyo Markus, kemudian success story sharing oleh
perwakilan RS interfaith Yogyakarta. Diskusi mengenai rencana program jejaring
interfaith kedepan berlangsung sangat baik. dr. Hartanto menyampaikan
gambaran RS interfaith Semarang serta rencana intervensi program EMAS,
baik dalam perbaikan tata kelola klinis RS juga dalam perbaikan sistem rujukan
di Jawa Tengah, serta penguatan peran masyarakat melalui pembentukan
Forum Masyarakat Madani (FMM).
dr. Daniel sebagai ketua YAKKUM menyampaikan ketertarikan dalam program
ini, sekaligus memberikan gambaran jaringan yang lebih besar melalui Arsani.
Kedepan, YAKKUM berharap bisa mengikutsertakan RS jejaring YAKUUM dalam
program ini dengan biaya mandiri. Perwakilan RS yang lain menyampaikan
ketertarikan dan komitmen yang sama, dan harapan kerja sama interfaith lebih
jauh, misalnya dalam pelaksanaan BPJS.
Dalam acara ini juga disampaikan rencana pendampingan yang akan
dilaksanakan oleh RS interfaith Semarang dengan tim pendamping dari RS
interfaith Yogyakarta. Peserta merencanakan akan mengadakan pertemuan
lanjutan untuk membicarakan arah kerja sama dan memetakan jejaring
masing-masing RS.
Adriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2322
BERITA UTAMA
Untuk melihat kualitas layanan klinis di RS, tim EMAS melakukan pemantauan
terhadap fasilitas layanan di RS. Kegiatan pres-assessment ini dilaksanakan di
fasilitas Fase 3 program EMAS.
RSM PKU Muhammadiyah Rogojampi, Jatim
Pre-assesment RS PKU Muhammadiyah Rogojampi dilaksanakan pada Selasa
(31/03) oleh CM. Kegiatan ini diawali dengan penilaian respon emergensi maternal
dan nonatal di IGD. Selama penilaian didapatkan ruangan IGD masih belum terkelola
dengan baik. Ruang bersalin secara manajemen masih menyatu dengan ruang
perawatan, ruangan nifas masih menjadi satu dengan ruang bayi. Ruang perawatan
bayi masih mudah diakses oleh umum, serta tidak ada petugas khusus mengawasi
bayi sakit.
Tantangan yang ditemui adalah belum adanya dokter spesialis kandungan dan
spesialis anak organik. Dinkes belum paham benar mengenai pelaksanaan audit
kematian maternal/neonatal. Bahkan RS belum memiliki formulir RMM/RMP.
Direksi memberi dukungan sangat kuat untuk melakukan perubahan.
RSI Fatimah Banyuwangi, Jatim
Preassesment RS Fatimah Banyuwangi dilaksanakan pada Rabu (1/04) oleh CM.
Penilaian pertama dilakukan pada UGD dimana CM melakukan penilaian pada
respon emergensi maternal dan neonatal di UGD serta pencegahan infeksi di UGD.
PemantapanLayanan RSAdriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.
Di ruang bersalin didapatkan manajemen dan perawatan
untuk ruang bersalin, ruang nifas dan ruang bayi masih
menjadi satu. Ruang perawatan bayi masih diakses
oleh umum dan tidak ada petugas yang mengawasi
bayi sakit. Setelah kegiatan penilaian selesai dilakukan,
CM kemudian mempersentasikan hasil penilaian yang
dilakukan di hadapan direksi.
Tantangan yang ditemui adalah belum adanya dokter
anak organik di rumah sakit, perawatan ruang bayi masih
bergabung di area ruang anak, serta semangat sebagian
tim aktor tampak kurang antusias. Di samping itu, dinas
kesehatan setempat masih belum mengerti mengenai
pelaksanaan audit kematian maternal/neonatal, bahkan
form RMM/RMP tidak dimiliki oleh rumah sakit. Dokter
kandungan organik masih muda, memiliki semangat
tinggi untuk mendukung perubahan. Dukungan juga
datang dari direksi dan pemilik RS.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2524
BERITA UTAMA
Kegiatan K1+K2 di faskes Fase 3 oleh RS PKU Muhammadiyah Kendal dan RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar, Jawa Tengah, dilaksanakan pada 31 Maret-2 April 2015 di RS PKU Muhammadiyah Solo.
Kegiatan diikuti oleh pemilik (MPKU PDM), Direksi, serta tim klinis RS yang terdiri dari dokter spesialis
obgyn, dokter spesialis anak, dokter umum, karu UGD, karu VK, karu nifas, karu kamar bayi, karu kamar
operasi, dan perwakilan tim PONEK RS. Peserta Direksi dari RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
yampak kurang antusias dengan mewakilkan kehadirannya. Sedangkan dari RS PKU Muhammadiyah
Kendal cukup baik partisipasinya.
Pihak Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Tengah, Direksi RS PKU Muhammadiyah
Solo, serta tim klinis terlibat secara aktif dalam acara ini. MPKU membuka acara dan memberikan
sambutan yang menekankan bahwa EMAS akan dibawa sebagai gerakan Muhammadiyah. Pihak
Direksi memberikan materi terkait manajemen, yaitu profil pelayanan maternal neonatal RSUA
Ponorogo, SLLO, Good Corporate Governance, Good Clinical Governance, dan Pengembangan SDI. Tim
klinis memberikan beberapa materi terkait implementasi dan capaian klinis, yaitu Peran tim Klinis
dalam Pendampingan, Clinical Dashboard, Capaian RSUA Ponorogo, POGC, serta materi Pencegahan
Infeksi.
Peserta juga menyaksikan aplikasi good clinical governance berupa kegiatan morning report dan near
miss audit menggunakan analisis dengan formulir terbaru. Pelaksanaan audit memberikan gambaran
pada peserta, serta diskusi mengenai kasus near miss, bagaiaman pelaporan audit, serta siapa yang
melakukan audit, juga memberikan gambaran kepada peserta.
Hospital tour dilakukan di IGD, kamar operasi, kamar bersalin, nifas, dan ruang SCN serta NICU.
Emergency drill yang ditampilkan oleh tim RSUA Ponorogo adalah kasus PEB di kamar bersalin dan
bayi apnea dari nifas, yang dilakukan resusitasi. Kegiatan drill ini sangat bagus dalam memperlihatkan
bagaiamana tim emergensi bekerja, bagaiamana koordinasi antar tim. Peserta antusias mengikuti
kegiatan dan berdiskusi mengenai pelaksanaan drill emergensi.
Kegiatan di setiap site pelayanan dimanfaatkan oleh peserta untuk mempelajari implementasi klinis,
Dukungan MPKU Muhammadiyah dalam K1 + K2:
EMAS akan Dibawa sebagai Gerakan MuhammadiyahAdriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.
POGC, SPO, dashboard, penggunaan buku register, DST,
serta pencegahan infeksi. Peserta mempresentasikan
RTL baru yang dibuat berdasarkan hasil pembelajaran di
setiap site pelayanan dan didiskusikan dengan tim klinis
pendamping.
Drill Emergency Maternal
Rapat evaluasi oleh panitia dan tim klinis
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2524
BERITA UTAMA
FMM melakukan pemantauan pelaksanaan maklumat
pelayanan dan pengelolaan pengaduan di sejumlah fasilitas
kesehatan, seperti rumah sakit dan Puskesmas.
RSUD Kota Semarang, Jateng
Dilaksanakan oleh FMM KIA Kota Semarang di Ruang Pertemuan RSUD.
Pertemuan dihadiri Wadir Yanmed, Humas, ketua dan pengurus FMM, DTL,
dan CSSC. Ketua FMM, Bp Ahmad Jawahir memperkenalkan terlebih dahulu
mengani FMM dan kegiatan yang dilakukan beserta pengurus yang mengikuti
pertemuan.
Agenda ini menghasilkan sejumlah temuan terkait pelayanan KIA, seperti
standar pelayanan, maklumat pelayanan, tarif pelayanan, jaminan pembiayaan
BPJS, perilaku pelaksana dalam pelayanan, pengawasan penyelenggara
pelayanan, pengelolaan pengaduan, peran masyarakat, hingga sanksi.
Bulukumba, Sulsel
FORMAP-KIA bersama tim PKM dan tim EMAS, melakukan sosialisasi
maklumat pelayanan dan SE Bupati tentang Peran Kades dalam KIA dan
Persalinan Aman, sekaligus monitoring berbagai inisiatif baik Puskesmas.
Memantau Pelayanan, Mengelola PengaduanAdriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2726
BERITA UTAMA
Forum Masyarakat Madani Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (FMM KIA) Kota Semarang, Jawa Tengah, kunjungi
Rumah Sakit Telogorejo Semarang (16/02). Kunjungan ini membahas tentang pelayanan kesehatan ibu dan
anak yang diselenggarakan oleh rumah sakit (RS) terhadap ibu hamil. Pelayanan kegawatdaruratan ibu
melahirkan dan bayi baru lahir (BBL) menjadi salah satu fokus untuk menurunkan angka kematian ibu dan
BBL. Di Semarang, hingga 2014 angka kematian masih tinggi.
RS Telogorejo ditunjuk oleh Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu RS Pelayanan Obsetri Neonatal
Emergency Komprehensif (PONEK) yang melayani kegawatdaruratan ibu hamil dan BBL. “Kami sangat
berkomitmen tinggi sebagai RS PONEK, semua pasien gawatdarurat pasti kami terima,” ujar Direktur RS
Telogorejo, Imelda Tandiyo. RS Telogorejo kerap mendapatkan rujukan pasien sangat kritis, dan berhasil
menyelamatkan mereka. Dengan bekerjasama erat dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang, RS Telogorejo
terus lakukan peningkata kualitas pelayanan.
Menurut Ahmad Jawahir, Ketua FMM KIA Kota Semarang, RS Telogorejo telah melakukan pelayanan KIA
dengan baik. “Terbukti, pada 2014 tidak ada satupun kasus kematian ibu di RS tersebut,” jelasnya. Terkait
hal pelayanan, RS Tlogorejo pantas menjadi contoh. Terkait soal pembiayaan, RS ini bermisi sosial, yaitu
membantu masyarakat tidak mampu. Kendala tak mampu membayar biaya pengobatan, tak seharusnya
menjadi penyebab pasien tidak mendapat pelayanan. Komitmen pada misi sosial ini juga diwujudkan lewat
penambahan fasilitas. “Kami akan menambah kapasitas tempat tidur ruang inap, jika gedung baru yang
sekarang sedang dibangun siap beroperasi,” kata pihak Direksi RS Tlogorejo.
“Perlu ada pengelolaan umpan balik masyarakat secara terbuka, untuk meningkatkan kualitas layanan,”
kata Amalia Cahya, Sekretaris FMM. Saran positif maupun kritik negatif yang disampaikan masyarakat perlu
ditanggapi RS, kta Cahya. Jika hal ini dapat dilaksanakan, maka RS Tlogorejo Semarang akan menjadi RS
pertama di Semarang yang mengelola masukan masyarakat secara terbuka.
Muchammad Nurkharistna al JihadCSSC, [email protected]
Semua Pasien Gawat Darurat Pasti Kami Terima!Komitmen RS Tlogorejo sebagai PONEK
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2726
BERITA UTAMA
Kunjungan Membawa Nikmat:
Kisah Kerjasama FPKMDeli Serdang denganSektor SwastaBerawal dari kunjungan ke PT Indosat Cabang Lubuk Pakam, Kabupaten Deli
Serdang Sumatera Utara pada Rabu (11/02), FPKM Kecamatan Deli Serdang
mendapat ‘nikmat’ berupa hibah server untuk digunakan sistem SMSGateway.
Selain itu, Indosat juga memberikan 700 kartu perdana program Kartu
Komunitas Indosat (KKI) yang dibagikan kepada MKIA dan pengurus FPKM di
seluruh Kabupaten Deli Serdang.
Server ini, oleh FPKM, digunakan untuk untuk mengirimkan informasi
kesehatan, minimal dua minggu sekali . Informasi yang disebarkan terkait
pengaduan layanan, pelayanan BPJS, hingga laporan kematian. Ketika terdaftar
sebagai pengguna KKI, seluruh pemegang kartu ini dapat mengirimkan SMS
kepada server secara gratis. SMS gratis ke sesama pengguna KKI menjadi
anggalan program ini. Dengan demikian, komunikasi dua arah dapat dilakukan
secara gratis.
Selain memudahkan komunikasi antar anggota, server dan KKI mendorong
terciptanya kecepatan penyampaian informasi. “Apa yang terjadi di lapangan
akan langsung dikirimkan ke server, sehingga pengurus FPKM akan langsung
tahu kejadian di lapangan,” jelas Taufiq Hidayat (CSSC Deli Serdang).
Ini adalah bukti keberhasilan FMM dalam mengusahakan dana mandiri. Ini
juga menjadi bukti bahwa masyarakat dapat bekerjasama dengan perusahaan
di sekitarnya, untuk bersama-sama memberikan dukungan terhadap
pengurangan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Adriani Zulivan
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2928
BERITA UTAMA
Tingginya angka kelahiran ibu melahirkan di
Indonesia sejak tahun 2007 hingga 2012 terus
mengalami kenaikan, yaitu sebesar 228 ke 359
kasus per 100.000 kelahiran hidup. Sejumlah negara
tetangga justri alami penurunan, seperti Singapura
(7), Thailand (40), Malaysia (48), Vietnam (54),
Filipina (86), india (186) dan Kamboja (308).
Padahal di rentang waktu tersebut, jumlah ibu
hamil di Indonesia yang memilih untuk mendapat
layanan di fasilitas kesehatan terus meningkat.
Setidaknya, di tahun 2007 ada 36% yang memilih
fasilitas swasta dan 10% di fasilitas pemerintah.
Pada 2012, masing-masing berjumlah 46% dan
17%. Secara komulatif, ini mengindikasikan
sejumlah kelemahan. Kelemahan ada di tingkat ibu
hamil, rujukan, serta pelayanan kegawatdaruratan
di fasilitas kesehatan rujukan.
Kenyataan bahwa fasilitas kesehatan swasta
selama ini kurang dilibatkan dalam penyelenggaraan
Sistem Kesehatan Nasional (SKN), termasuk dalam
konteks peningkatan pelayanan kegawatdaruratan
berstandar Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK). Berbagai upaya
peningkatan standar PONED dan PONEK hanya
ditujukan pada fasilitas kesehatan pemerintah.
Kurang berfungsinya berbagai lembaga partisipasi
masyarakat di tingkat komunitas seperti desa
siaga, Poskesdes, Posyandu, dan sebagainya,
memerlukan pendekatan baru dari, oleh dan untuk
masyarakat. Masih banyak paradigma masyarakat
yang beranggapan bahwa kematian ibu dan bayi
merupakan takdir, sehingga tidak perlu dilakukan
tindakan pencegahan.
Perlu peranaan seluruh elemen masyarakat
untuk mengubah paradigma tersebut, terutama
keterlibatan organisasi masyarakat sipil (OMS)
dalam penurunan AKI dan AKB. Baik keterlibatannya
didalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
swasta miliknya dan penguatan keterlibatan
masyarakat dalam mendampingi ibu hamil serta
keluarganya.
Hal tersebut melatar belakangi kesepakatan
sejumlah OMS untuk bersama-sama
menyelenggarakan dua agenda bersama,
yaitu Penandatangan MOU antara Lembaga
Kesehatan antar Agama dan Deklarasi Gerakan
Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Agenda yang
dilaksanakan di Auditorium Gedung Pusat Dakwah
Muhammadiyah, Jakarta ini dilaksanakan pada 25
November 2015 lalu.
MOU ditandatangani oleh Muslimat NU dan
Muhammadiyah (Islam), Perdhaki (Katolik) dan
Pelkesi (Kristen). Sedangkan deklarasi melibatkan
jejaring OMS di seluruh Indonesia. Tujuan dari
kegiatan ini adalah, pertama mendukung upaya
penurunan AKI dan AKN sesuai dengan target
RPJM dan MDG. Kedua, terbangunnya jejaring dan
mekanisme pendukung gerakan penyelamatan
ibu dan bayi baru lahir secara berjenjang di tingkat
komunitas dan fasilitas kesehatan.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Muhammadiyah
ini, dihadiri pula oleh Nila Moeloek (Menteri
Kesehatan RI) dan Din Syamsuddin (Ketua Umum
PP Muhammadiyah) yang memberi sambutan.
Keduanya memberi dukungan penuh terhadap
gerakan penyelamatan ibu dan BBL.
Melibatkan Masyarakat Sipil dalam Penurunan AKI dan AKB
MOU antar Lembaga Kesehatan Keagamaan dan Deklarasi GerakanPenyelamatan Ibu dan BBLSiti Masyitah Rahma,Program [email protected]
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2928
BERITA UTAMA
Buku Register biasa digunakan oleh tim Monitoring dan Evaluasi program
EMAS. Biasanya, orientasi sejenis hanya dihadiri petugas terkait, yaitu Dinkes,
RS dan Puskesmas. Pelibatan Bidan Call Center sangat penting agar Bidan
dapat membandingkan antara rujukan yang melalui SiIrmaAyu dengan pasien
RS, dan/atau pasien di Puskesmas, dan/atau pasien rujukan yang meninggal.
Bidan Call Center bertugas selama 24 jam 7 hari tanpa henti. Mereka bertugas
mengawal pasien rujukan komplikasi, dari awal perjalanan dirujuk hingga
pasien selesai ditangani. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan oleh Bidan Call
Center:
Memantau bumil
Bidan harus memantau seluruh bumil di wilayahnya, berdasarkan data yang
dimiliki oleh SiIrmaAyu.
Memberi informasi
Bidan diharapkan mampu memberikan informasi dan saran terkait kesehatan
ibu dan bayi. Bidan akan melayani langsung pertanyaan dari pasien.
Mengelola aspirasi
Bidan akan mengelola pegaduan terkait layanan kesehatan maternal neonatal.
Ketiga fungsi tersebut mensyaratkan Bidan agar memiliki hubungan dan
kemampuan komunikasi yang baik, baik kepada seluruh tenaga kesehatan
di RS dan Puskesmas, klinik, serta instansi terkait lainnya. Sebagai bidan
pilihan, mereka memiliki kemampuan dasar untuk proses fasilitasi dan melek
komputer. Dengan demikian, para bidan ini juga berperan untuk melatih
petugas di RS agar dapat mengoperasikan SiIrmaAyu.
Delapan Bidan ini belajar mengoperasikan SiIrmaAyu secara mandiri, dengan
bimbingan teknis dari jarak jauh. Ini menunjukkan efektifitas dan efisiensi
metode mentoring, khususnya dalam hal menularkan pengetahuan dan
keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
SiIrmaAyu akan terlaksana dengan baik jika seluruh bidan di tiap wilayah—baik
desa, Puskesmas, rumah bersalin , dan klinik—mau menggunakan layanan
yang telh tersedia di seluruh tingkatan daerah di Indramayu ini. Pemkab
Indramayu telah memberi perhatian serius terhadap sistem ini. Salah satunya
lewat penggunaan dana APBD untuk agenda orientasi yang melibatkan Bidan
Koordinator/Bidan PONED dari 49 Puskesmas se-Kabupaten Indramayu ini.
Adapun hal-hal yang dipelajari adalah terkait penggunaan SiIrmaAyu untuk
rujukan komplikasi, pendataan bumil dan rujukan dini berencana, Puskesmas
memantau bumil dan memberikan pesan kepada bumil, serta memantau
status pasien rujukan komplikasi yang dikirimkan oleh Puskesmas.
Agar SiIrmaAyu dapat digunakan secara maksimal oleh tenaga kesehatan,
bumil dan keluarga, maka proses sosialisasi digencarkan. Salah satunya lewat
publikasi luar ruang. Seksi Promosi Kesehatan bersama Seksi KIA Dinkes
Indramayu telah membuat spanduk tentang SiIrmaAyu. Selain itu, diadakan
pula sosialisasi dengan keliling Puskesmas. Seluruh proses sosialisasi ini
dilaksanakan dengan menggunakan dana sendiri. Inilah si ayu dari Indramayu.
Tujuh bidan yang bertugas di Call Center SiIrmaAyu mengikuti agenda “Orientasi Pengisian dan Penggunaan Buku Register” pada HARI APA TANGGAL BERAPA . Irma Ayu adalah sebutan bagi SIJARIEMAS yang digunakan di Kabupaten Indramayu.
Si Ayu dari Indramayu:
Orientasi Pengisian dan Penggunaan Buku Register SIJARIEMAS
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3130
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3130
BERITA UTAMA
Salah satu strategi pendekatan EMAS dalam
usaha penurunan angka kematian ibu dan bayi
baru lahir adalah memantapkan sistem rujukan
yang efektif dan efisien. Pendekatan ini harus
diimplementasikan ke seluruh fasilitas yang
menangani persalinan, baik di kabupaten maupun
kota.
Di Indonesia, fasilitas kesehatan yang melayani
persalinan terdiri dari berbagai level. Dari Rumah
Sakit Umum, Rumah Sakit PONEK, Rumah Sakit
Swasta, Puskesmas, Rumah Bersalin sampai Bidan
Praktek Mandiri. Untuk itu, EMAS mengajak seluruh
fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencegah
kematian ibu dan bayi baru lahir. Salah satunya
dengan mengatur mekanisme rujukan melalui
kesepakatan, menggunakan sistem Perjanjian
Kerjasama (PK).
Efektifitas dan efisiensi komunikasi dan
mekanisme rujukan menjadi harapan penerapan PK.
Meski demikian, adalah tidak mudah memastikan
berjalannya komunikasi dan mekanisme rujukan
tersebut. Untuk itu dilaksanakan sejumlah kegiatan
untuk mendukung hal ini.
Salah satunya adalah pembuatan video rujukan
berupa Job Aids yang diperuntukkan bagi pelatihan
tim Puskesmas—yang terdiri atas Kepala puskesmas
dan Bidan—dan RS—yang terdiri atas Direktur RS,
Karu UGD, dan sejumlah dokter spesialis di wilayah
EMAS. Dalam agenda pelatihan tersebut, EMAS
dibantu oleh masing-masing mentor di Kabupaten
Fase 1.
Dengan menggunakan Video Job Aids, para mentor
menjelaskan tentang strategi penguatan rujukan,
dengan sejumlah sesi yang menjelaskan tentang
kelompok kerja (POKJA), PK, Forum Masyarakat
Madani (FMM), Sistem Informasi dan Komunikasi
Jejaring Rujukan Gawat Darurat Ibu dan Bayu
Baru Lahir (SIJARIEMAS), Maklumat Pelayanan,
Monitoring Pelayanan, Motivator Kesehatan Ibu
dan Anak (MKIA), Alat Pantau Kinerja rujukan,
Audit Maternal Perinatal (AMP), serta klinis (seperti
MgSO4, antibiotic, emergency drill, bongkar bersih,
dan sebagainya).
Di akhir pelatihan, masing-masing tim diminta
untuk membuat rencana tindak lanjut (RTL).
Tantangan selanjutnya adalah memastikan bahwa
RTL tersebut benar-benar dilaksanakan. Sebab
dana program EMAS terbatas, maka diperlukan
peran Dinkes dan stakeholder terkait.
Pelatihan untuk Penguatan Tim Puskesmas dengan
penggunaan Video Job Aids ini telah dilaksanakan
di seluruh Kabupaten/Kota EMAS Fase 1 dan
2, sedangkan untuk Pengutan Tim RS telah
dilaksanakan di Langkat (Sumut), Cirebon (Jabar),
Blitar dan Pasuruan (Jatim).
Damaryanti SuryaningsihSenior Program [email protected]
Video Job Aids:
Mantapkan Komunikasi dan Mekanisme Rujukan
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3332
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3332
BERITA UTAMA
Pembelajaran Bersama lewat Berbagi Pengalaman:
Pertemuan Pemantapan Teknis Tim ICTCut Sofa KumalaProgram Koordinator Komponen [email protected]
Pemantapan jejaring sistim rujukan kegawat-daruratan maternal dan neonatal yang efektif,
efisien dan berkeadilan merupakan salah satu tujuan program EMAS. EMAS menerapkan
pendekatan inovatif berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan Sistem
Informasi Jejaring Rujukan Maternal dan Neonatal (SIJARIEMAS). Sejak diluncurkan Desember
2012 lalu, SIJARIEMAS kini telah beroperasi di 10 kabupaten dan sedang diimplementasikan di 13
kabupaten Fase 2. Lebih dari 20.000 tenaga kesehatan telah bergabung dengan jaringan ini dan
lebih dari 29.000 kasus rujukan telah terfasilitasi.
SIJARIEMAS berfungsi untuk mengurangi faktor keterlambatan (3T) pada saat merujuk pasien
gawat darurat, memberikan kepastian tujuan rujukan, meningkatkan kesiapan rumah sakit
dalam menerima pasien kasus rujukan gawat darurat, meminimaliasi kasus multiple referral,
dan sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas layanan kegawatdaruratan.
Dengan berbagai penyempurnaan dibanding versi sebelumnya, SIJARIEMAS sudah memasuki
versi 2.0. Salah satu perkembangan penting adalah dukungan operator Telkom untuk nomor
akses SMS nasional 08889996677 yang mempunyai kapasitas dan keterjangkauan yang lebih
baik. Selain itu, server SIJARIEMAS juga akan dipindahkan dari jaringan EMAS ke Internet Data
Center (IDC) Jakarta yang akan mempermudah akses.
Sebagai informasi, SIJARIEMAS versi 2.0 ini akan dapat diakses melalui berbagai media
komunikasi, seperti komputer dengan koneksi internet, komputer dengan koneksi SMS, tablet,
RSUD Margono
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3534
BERITA UTAMA
hingga ponsel dengan fungsi SMS saja. Kemudahan mengakses SIJARIEMAS
dari berbagai perangkat ini, diharapkan dapat meningkatkan pengguna
SIJARIEMAS.
Ujung tombak implementasi SIJARIEMAS berada di tangan tim ICT. Merekalah
yang akan meneruskan teknologi tersebut kepada penanggungjawab teknis
di tiap kabupaten. Ada beragam pengalaman terkait kendala dan kesuksesan
implementasi di lapangan. Pengalaman ini menjadi hal berharga yang perlu
dibagi sebagai bahan pembelajaran bersama. Inilah latar belakang pelaksanaan
“Pertemuan Pemantapan Teknis Tim ICT SIJRIEMAS” pada 30 Januari-2 Februari
2015 lalu di Banyumas, Jateng.
Selain demonstrasi penggunaan versi terbaru, pertemuan ini juga menjadi
wadah diskusi terkait kendala teknis dan non teknis. Ini diperlukan oleh
Chriss Kelly, Consultant Programmer dari RTI yang akan membantu proses
rekomendasi dan penyederhanaan sistem SIJARIEMAS. Kegiatan ini dihadiri
oleh Advisor Rujukan / Team Leader, Governance Advisor, ICT Advisor,
Consultant RTI, SPM Komponen 2, Program Coordinator Komponen 2, beserta 6
ICT Specialist dari keenam provinsi EMAS.
Tantangan lain ICT Specialist adalah masalah pelaporan PMP yang jelas terdapat
masalah dengan denominator data dari tim ME. Hal ini sangat merugikan
tampilan SIJARIEMAS. Persoalan ini turut menjadi didiskusikan. Selain itu, di
akhir acara diadakan pula agenda kunjungan ke RS Margono dan Puskesmas
Kemrinjen.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3534
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3736
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3736
BERITA UTAMA
Kementerian Kesehatan RI, bersama Jhpiego dan Ford Foundation, meluncurkan program Cervical and Breast
Cancer Prevention (CECAP) pada Januari 2007. CECAP merupakan sebuah metode pendeteksian kanker serviks
atau mulut rahim dengan penggunaan asam asetat. Metode ini dikenal dengan sebutan IVA (Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat).
Sebelumnya, pap smear adalah metode yang banyak digunakan untuk mendeteksi kanker serviks. Selanjutnya,
IVA mampu menggantikan metode tersebut. IVA lebih praktis, sebab tidak membutuhkan tes laboratorium.
Biaya juga sangat murah. Selain itu, hasilnya dapat langsung diketahui.
Kanker serviks menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah kematian ibu di Indonesia. Memperingati Hari
Kartini 21 April lalu, Iriana Jokowi (Ibu Negara) canangkan “Program Nasional Percepatan Peran Masyarakat
dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia 2015-2019” di Kabupaten Kulonprogo,
Yogyakarta.
Pencanangan dilaksanakan serentak di 34 Provinsi di Indonesia. Selain Kulon Progo, terdapat 10 Kabupaten/
Kota lainnya yang mengikuti video conference yaitu Pekalongan (Jateng), Jombang (Jatim), Cimahi (Jabar),
Serang (Banten), Deli Serdang (Sumut), Palembang (Sumsel), Bandar Lampung (Lampung), Makassar (Sulsel),
Kupang (NTT), dan Jakarta Timur (DKI Jakarta). Selain Iriana, Mufidah Jusuf Kalla juga mendampingi di wilayah
Sulsel. EMAS diundang untuk mendampingi konferensi video di Kulonprogo, Pekalongan dan Cimahi.
Hadir dalam Pencanangan ini Menteri Kesehatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Gubernur DIY beserta Ibu GKR Hemas, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ibu OASE Kabinet Kerja, Ketua Umum
Pencanangan Program NasionalDeteksi Dini Kanker Serviks
Dua Provinsi EMAS turut Andil
Ibu Negara
Puskesmas Nanggulan
Suasana di dalam ruangan
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3938
BERITA UTAMA
Menteri Kesehatan
Gubernur DIY beserta Ibu GKR Hemas
Bambang Haryanto, Kadis Kesehatan Kulon Progo
Hasto Wardoyo, Bupati Kulon Progo
Ibu Tri Kirana Muslidatun, istri Walikota Yogyakarta
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3938
BERITA UTAMA
Suasana di luar ruangan
Warga Kulonprogo berkumpul di depan Puskesmas Nanggulan
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4140
BERITA UTAMA
Mendiskusikan Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia, untuk DuniaKeterlibatan FMM dalam Perumusan Strategi Global Perempuan dan Anak
Adriani ZulivanCommunications [email protected]
Forum Masyarakat Madani (FMM) dari 23 kabupaten/kota didaulat menjadi
peserta “Diskusi dan Konsultasi Nasional untuk Strategi Global Kesehatan
Perempuan, Anak, dan Remaja 2015 – 2030” yang dilaksanakan oleh Gerakan
Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) di Jakarta (13/03).
Kedua puluh tiga anggota tersebut mengikuti diskusi kelompok terarah (FGD)
dan konsultasi nasional yang dilakukan secara bersama oleh Aliansi Pita Putih
Indonesia (APPI), Muhammadiyah (EMAS), Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesa (PKBI), Plan International, Save the Children dan Wahana Visi
Indonesia (mitra World Vision Indonesia). Seluruh organisasi ini tergabung
dalam GKIA.
GKIA berinisitif untuk melakukan konsultasi di tingkat kabupaten/kota
dan konsultasi nasional di Jakarta dengan perwakilan kabupaten/kota yang
menyelenggarakan konsultasi, serta organisasi masyarakat sipil di tingkat
nasional. Proses audiensi dilakukan dalam rancangan penelitian, sehingga
informasi yang didapatkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Konsultasi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan terkait manfaat MDGs
2010-2015, strategi global untuk kesehatan ibu dan anak, prioritas utama bagi
kesehatan dan gizi ibu, anak dan remaja paska 2015, serta cara terbaik untuk
membangun konsultasi antara masyarakat dengan pemangku kepentingan.
Informasi yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis akan menjadi rekomendasi
dari masyarakat sipil Indonesia dalam pengembangan strategi global untuk
perempuan dan anak 2015-2030.
Diskusi ini membahas tentang masalah kesehatan ibu dan anak, sistem
kesehatan, serta mekanisme akuntabilitas layanan kesehatan publik.
Hasilnya akan disampaikan kepada Kementerian Kesehatan Indonesia sebagai
suara warga negara Indonesia, kepada World Health Assembly (WHA) di Jenewa
yang diselenggarakan Mei 2015. WHA adalah sebuah forum yang diinisiasi WHO,
dengan 194 negara anggota. Forum tahunan ini merupakan badan kebijakan
kesehatan tertinggi di dunia yang menghadirkan para menteri kesehatan.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4140
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4342
BERITA UTAMA
P4 + K1 = Pendidikan Berkelanjutan Sistem Kesehatan
LKBK mengadakan Pendampingan Klinis ke-Empat (P4) dan Kunjungan
Pertama (K1) di RSUD Cibinong, Jawa Barat pada 21-24 Januari 2015. Tujuan
kegiatan ini adalah sebagai pendidikan berkelanjutan dalam sistem kesehatan.
Agenda dimulai dengan kegiatan standarisasi tim pendampingan klinis yang
dilaksanakan di RSUD Cibinong (21-22/01). Hadir sebagai peserta adalah tim
pendamping pusat (LKBK), pendamping mentor Kabupaten Bogor, staf Dinas
Kesehatan, staf RSUD Ciawi dan Cibinong serta staf EMAS.
Kegiatan K1 dilaksanakan keesokan harinya, dengan kunjungan di RSUD
Cibinong dan RSUD Ciawi. Sedangkan kegiatan evaluasi. Hari berikutnya
adalah evaluasi bersama tim klinis, mengenai keseluruhan kegiatan. Peserta
kegiatan adalah tim pendamping Pusat (LKBK), calon tim pendamping mentor
Kabupaten Bogor, staf Dinas Kesehatan, staf RSUD Ciawi dan Cibinong dan staf
EMAS.
Dalam kegiatan ini diberikan sejumlah buku acuan, yaitu 1) Panduan Operasional
Kegiatan, 2) Pendampingan oleh Fasilitas Vanguard, 3) Modul Standarisasi
Mentoring EMAS, 4) Panduan Operasional Penggunaan Dashboard Klinik, 5)
Panduan Operasional NearMiss Audit, 6) Panduan Operasional Rujukan, 7)
Panduan Operasional ICT, serta 8) Panduan/ Referensi untuk POKJA, Civic
Forum, Maklumat Pelayanan dan Kartu Laporan Warga.
Adriani Zulivan,Disadur dari TOR kegiatan EMAS LKBK
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4342
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4544
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4544
BERITA UTAMA
Pendampingan ke-empat (P4) merupakan rangkaian lanjutan dari pendampingan
klinis EMAS yang bertujuan mempersiapkan fasilitas kesehatan sebagai model
yang menjalankan tata kelola yang baik. Hal ini agar dapat dicontoh oleh
fasilitas kesehatan lain di dalam ataupun luar wilayah pendampingan faskes
tersebut. Harapannya, faskes dapat melakukan diseminasi sistem kerjanya
dengan mendampingi fasilitas kesehatan lainnya (scale up).
Selain unsur kesiapan dan kemampuan (faskes dan SDM), ada unsur lain yang
tak kalah penting, yaitu dukungan nyata. Dukungan ini terlihat dari penerbitan
kebijakan tertulis serta dukungan pembiayaan dari Pemda.
Secara umum, P4 bertujuan untuk mempersiapkan tim pendamping klinis. Tim
ini disiapkan untuk sistem jejaring rujukan emergensi maternal dan neonatal.
Kesiapan ini berupa kemampuan untuk melakukan pendampingan di tempat
lain, serta mulai melakukan diseminasi rangkaian hasil pendampingan klinis—
baik di dalam maupun di luar kabupaten.
Secara khusus, P4 bertujuan untuk memahami dengan sebaik-baiknya
bagaimana sistem pendampingan yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi dengan
melaksanakan good clinical governance. Harapannya, terjadi peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu dan BBL.
Tujuan lain adalah untuk memahami peran, fungsi dan kedudukan seorang
pendamping klinis dalam suatu sistem pelayanan kesehatan; Melakukan
pemantauan dan evaluasi; Mempersiapkan faskes dan tim pendamping klinik
sebagai bagian dari standar scale up yang berguna untuk memperlihatkan tata
kelola klinik yang digerakkan learning organization dan strategic leadership;
serta memahami hubungan kerja antara pendamping klinis dengan komponen-
komponen yang terlibat dalam upaya penyelamatan ibu dan BBL, sekaligus
sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal.
Dalam kegiatan P4/K1 ini perserta diberi buku referensi untuk pelaksanaan
pendampingan rumah sakit jejaringnya.
Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Maret 2015 ini, dilaksanakan selama
empat hari dengan agenda berikut:
Mempersiapkan Tim MentoringAdriani Zulivan,
Disadur dari TOR kegiatan EMAS LKBK.
Tanggal Kegiatan Tempat Pelaksanaan Peserta
23-24 Standarisasi tim
pendamping klinis
RSUD Karawang tim pendamping Pusat (LKBK),
calon tim pendamping mentor Kabupaten Karawang,
staf Dinas Kesehatan,
staf RSUD Karawang.
25 K1 RSUD Karawang RS jejaring dan Puskesmas perluasan
26 Evaluasi:
Diskusi
Berbagi pengalaman
Brainstorming
Role-play
tim pendamping Pusat (LKBK),
calon tim pendamping mentor Kabupaten Karawang,
staf Dinas Kesehatan,
staf RSUD Karawang dan staff EMAS.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4746
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4746
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4948
BERITA UTAMA
Bersama EMAS, Pemerintah Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar
mengembangkan sejumlah model kegiatan sebagai upaya penyelamatan
ibu dan bayi baru lahir. Model tersebut difokuskan pada tiga hal, yaitu
upaya pemantapan kualitas pelayanan gawat darurat maternal neonatal di
Puskesmas PONED maupun di Rumah Sakit PONEK; peningkatan sistem
rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih efisien, efektif, dan berkeadilan;
serta penguatan akuntabilitas dalam kebijakan dan sumber daya kesehatan.
Ketiga model tersebut dilaksanakan di tahun 2012-2016 di lima kabupaten,
yaitu Bandung, Bogor, Karawang, Cirebon dan Indramayu. Pendekatan dilakukan
lewat pendampingan dalam pelayanan klinis maupun tata kelola, dengan
dukungan sistem teknologi informasi komunikasi dan penguatan jejaring
rujukan. Dari keempat kabupaten tersebut, tercatat 105 orang menunjukkan
motivasi dan kemampuan yang baik untuk mrncadi mentor di kabupaten/kota
lain di Jabar ataupun nasional.
Dalam proses pengembangan model tersebut, program EMAS telah melakukan
“terobosan” sehingga saat ini proporsi anggaran yang disediakan oleh
kabupaten-kabupaten dampingan Program EMAS mencapai 48%, sedangkan
dari program EMAS 52%. Pengembangan model ini menyimpan banyak
pelajaran yang perlu disampaikan kepada wilayah lain. Secara keseluruhan,
upaya ini menjadi “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Provinsi Jawa
Barat”. Ini menjadi titik awal pembangunan generasi mendatang yang “cageur,
bageur, pinter tur singer” atau sehat, baik, jujur, pandai dan terampil.
Pembelajaran tersebut disampaikan dalam bentuk “Collaborative Learning”
atau CL, yang dilaksanakan pada 3-12 Maret 2015 lalu. CL juga menjadi ajang
dibuatnya kesepakatan lintas sektoral terkait penyelamatan ibu dan BBL.
Kesepakatan terkait penganggaran daerah sebagai bentuk keterlibatan tiap
kabupaten/kota dalam pelaksanaan gerakan tersebut. Tujuan dari agenda ini
adalah agar seluruh kabupaten/kota di Jabar memiliki kesamaan pandangan
Cageur, Bageur, Pinter tur Singer:
Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Provinsi Jawa BaratAdriani Zulivan,
Disadur dari TOR kegiatan EMAS LKBK.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4948
BERITA UTAMA
terkait kondisi “gawat darurat” yang perlu ditanggulangi bersama oleh
Pemerintah, Organisasi Profesi , Swasta dan Masyarakat, melalui upaya
bersama dalam “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”
Proses Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan lewat dialog, talkshow, kelas-kelas (kelas
Peningkatan Kualitas Pelayanan Klinis, kelas Peningkatan Kualitas Sistem
Rujukan, dan kelas Peningkatan Akuntabilitas Pelayanan), serta kegiatan
ekstraksi hasil pembelajaran.
Peserta
Peserta p e m b e l a j a r a n b e r a s a l dari setiap Kabupaten/Kota berjumlah 35-
40 orang, terdiri dari unsur DPRD Kabupaten/Kota, Pemda Kabupaten/Kota,
Bapeda Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Pimpinan dan Staf
RSUD Kabupaten/Kota, Pimpinan dan Bidan Puskesmas (PONED), Organisasi
Profesi Kesehatan terkait dan Organisasi Masyarakat/LSM, termasuk TP-PKK
Kabupaten/Kota.
Mentor
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas-kelas dilakukan
oleh mentor dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon,
Kabupaten Karawang didampingi oleh spesialis dari Program EMAS Jawa
Barat. Mentor tersebut adalah sebagian dari 105 orang “Champions” Upaya
Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Provinsi Jawa Barat yang didentifikasi
oleh Program EMAS selama proses pendampingan oleh program EMAS yang
dilaksanakan di Kabupaten-Kabupaten tersebut. Daftar nama mentor yang
bertugas disetiap kegiatan Collaborative Learning dapat dilihat di lampiran 3.
Kesepakatan
Kesepakatan dari seluruh Kab/Kota pada ke 4 Wilayah Pembangunan untuk
menjadikan gerakan bersama, “GERAKAN PENYELAMATAN IBU DAN BAYI
PROVINSI JAWA BARAT” sebagai bagian dari “Gerakan Masyarakat Masa
Depan”, atau GEMA MAPAN sebagai tercantum dalam RPJMD Jawa Barat 2013-
2018. Oleh sebab itu masing-masing daerah sepakat mengalokasikan anggaran
untuk kegiatan model Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir melalui APBD
2015 dengan melakukan penyesuaian kembali ABPD 2015 melalui perubahan
anggaran 2015 dan mengusulkan dalam R-APBD 2016.
Rencana Tindak Lanjut
Sebagai upaya tindak lanjut dari “Collaborative Learning” dan kesepakatan
tersebut, maka Gubernur Jawa Barat akan menerbitkan Surat Edaran Gubernur
kepada Bupati/Walikota untuk menindak lanjuti kesepakatan dan kepada
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5150
BERITA UTAMA
Kepala BKPP Wilayah I-IV, untuk mengkoordinasikan dan mengawal upaya
tersebut.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, menerbitkan Surat Perintah (SP) Nomor
800/ Yankes, tentang Surat Perintah kepada staf Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat pada bidang bidang terkait, dibawah koordinasi Sekertaris Dinas
kesehatan untuk menjadi Tim Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Dan
akan bertugas untuk melakukan pendampingan pada Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”. Selanjutnya
secara teknis akan didampingi oleh 105 “champions” sebagai mentor dari
Kabupaten dampingan Program EMAS.
Program EMAS akan mendukung dengan menyediakan seluruh software
Panduan, Pedoman, instrument pembinaan klinis dan rujukan (APKJR), software
SiJariEMAS , SMS Bunda, dan lainnya yang sudah berhasil diuji cobakan di
Kabupaten dampingan Program EMAS . Apabila diperlukan staff Program
EMAS akan melakukan pendampingan bersama Satgas Provinsi dan Mentor.
Tim koordinasi Program EMAS Jawa Barat yang dibentuk berdasarkan SK
Gubernur Jawa barat No:441.8/Kep.1076-Dinkes/ 2014 tanggal 12 agustus 2014,
merupakan “think tank” Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Jawa
Barat. Tim ini terdiri dari unsur Pemda, unsur Profesi, unsur Akademisi, TP-PKK
Provinsi Jawa Barat, dan organisasi masyarakat terkait lainnya. Tim ini akan
mengawal seluruh pelaksanaan “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru
Lahir” di Provinsi Jawa Barat, agar dapat benar benar berjalan dengan baik dan
dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu “Mewujudkan kehamilan yang
sehat dan persalinan yang aman”. Untuk melahirkan bayi baru lahir yang sehat,
sebagai titik awal dari pembangunan generasi Jawa Barat masa depan yang
“Cageur, Bageur, Bener Pinter Tur Singer”.
Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), secara berkala akan melaporkan
perkembangan “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”, dan
menyampaikan berita yang berimbang untuk mendidik masyarakat akan
hak dan kewajibannya dalam berpartisipasi memelihara dan meningkatkan
kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
Semoga dengan “Gerakan penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” ini, tidak ada
lagi Ibu dan Bayi Baru Lahir yang meninggal sia-sia, karena sebenarnya sebagian
besar kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir tersebut dapat dicegah.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5150
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5352
BERITA UTAMA
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5352
BERITA UTAMA
Komitmen Gubernur
Di hari pertama pelaksanaan Mini University (MU) ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
menjadi pembicara kunci dalam agenda pembukaan “Emergency Meeting—Mini University:
Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” di Gedung Gradika, Komplek Gubernuran Provinsi
Jateng ini.
Provinsi Jawa Tengah menduduki posisi kedua nasional untuk angka kematian ibu dan
bayi baru lahir. Di tahun 2014 lalu, masing-masing berjumlah 668 dan 5.865 kasus. Angka
kematian ibu tertinggi terjadi di Kabupaten Brebes, dengan jumlah 73 kasus kematian.
“Reformasi birokrasi dan perbaikan infrastruktur jalan raya merupakan dua project utama
awal pemerintahan saya. Mulai hari ini, saya akan membuat projet ketiga, yaitu reformasi
pelayanan publik, khususnya bidang kesehatan dan medis,” kata Ganjar.
Pernyataan ini bangkitkan keyakinan seluruh pihak akan komitmen pemerintah Jateng untuk
mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir di daerahnya. “Saya melihat keseriusan
pada pernyataan Pak Ganjar. Kami benar-benar berharap pada komitmen ini di Jateng,” kata
Gita Maya, Direktur Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan RI.
Selain memberi sambutan, Gubernur Ganjar juga menyaksikan emergency drill yang
dilakukan tim EMAS. Gubernur tampak serius membahas simulasi tersebut dengan Anne
Hyre, COP EMAS, sembari memvideokan tiap adegan melalu ponselnya. Melalui akunnya
@ganjarpranowo, Gubernur mengikuti akun Twitter @emasindonesia milik program EMAS.
“Saya baru saja follow Twitter EMAS, ini perlu dinamis memberikan informasi mengenai
kesehatan ibu dan bayi,” sarannya.
Kisah Sedih Hingga Gelak Tawa:Emergency Meeting – Miny University “Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” Jawa Tengah
27 Januari 2015 bisa jadi merupakan hari yang tak dapat dilupakan bagi pegiat sektor kesehatan di Jawa Tengah. Hari itu mereka berkumpul di agenda Emergency meeting – Mini University yang dilaksanakan EMAS Jateng. Agenda dibuka dengan penayangan video tentang istri dari Pak Uloh yang meninggal sata melahirkan. Ditambah dengan kesaksian Pak Uloh dari Desa Sirampong Kabupaten Brebes, yang menceritakan secara langsung kejadian tersebut, video ini serta-merta membawa peserta hanyut dalam kesedihan yang sama.
Di penghujung kegiatan hari itu, Bupati Tegal Enthus Susmono sukses mengundang gelak tawa para peserta. Ki Enthus, begitu ia biasa dipanggil, menceritakan tentang inovasi yang dilakukan daerahnya untuk mendukung gerakan penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. Ki Enthus yang juga seorang pendalang wayang ini, menceritakan secara sangat kocak. [Lihat video Ki Enthus di sini https://youtu.be/8SLQ78saa5Q]
Pak Uloh, saat berikan testimoni tentang kematian istrinya Ki Enthus memukau hadirin
Ganjar beserta istri menyaksikan drill emergency, didampingi Ibu
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5554
BERITA UTAMA
Penghargaan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didaulat untuk memberikan penghargaan
pada delapan institusi dan pelaku penyelamatan ibu dan bayi baru lahir di
provinsi Jateng. Penghargaan ini diharapkan mampu mendorong berbagai pihak
untuk melakukan hal terbaik dalam penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. Para
penerima penghargaan tersebut adalah:
1. Bupati Banyumas: Bupati Pelopor Penyelamatan Ibu dan Bayi baru Lahir
2. Kabupaten Tegal: Kabupaten Pelopor Pemanfaatan SIJARIEMAS dalam
Mendukung Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
3. POKJA Kabupaten Banyumas: POKJA yang Berfungsi Sangat Baik dalam
Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
4. Dr R Soerjo Hadijono, SpOG(K): Profesional Pelopor Penyelamatan Ibu dan
Bayi Baru Lahir
5. RS St Elisabeth Semarang: Rumah Sakit PONEK yang Berfungsi Sangat
Baik dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
6. Forum Masyarakat Madani (FMM) Kabupaten Cilacap: FMM ynag Paling
Berinisiatif untuk Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
7. Puskesmas Balapulang: Puskesmas PONED yang Berfungsi Sangat Baik
dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
8. Desa Kalisalak Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas: Desa Pelopor
dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
Talkshow
Sesi kedua pada Selasa (27/01) diisi dengan talkshow tentang “Penyelamatan
Ibu dan Bayi Baru Lahir” di Provinsi Jawa Tengah. Talkshow yang dipandu Myra
Diarsi ini hadirkan tiga pembicara, yaitu dr Fitri Hartanto Sp(A)K (IDAI), dr Ari
Kusuma Juniarto SpOG (Sekjen POGI) dan Siti Atikoh Ganjar Pranowo (Ketua
Tim Penggerak PKK Provinsi Jateng).
Kedua dokter menyampaikan tentang “Peran POGI dan IDAI dalam Penyelamatan
Ibu dan Bayi Baru Lahir”, sedangkan Bu Ganjar menjelaskan tentang “Peran
Civil Society dalam Menggerakkan Masyarakat”. “Pengetahuan klinis terkait
penanganan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir, harus disampaikan
kepada forum masyarakat. Ini penting, agar mereka memahami dan mampu
menjelaskan mengenai langkah-langkah layanan klinis,” kata dr Fitri.
Pentingnya koordinasi antar pihak menjadi kunci dalam gerakan penyelamatan
ibu dan BBL. Hal itu disampaikan oleh dr Ari. “Dukungan dari kelompok
profesional seperti IDI, IDAI, POGI, IBI, PPNI, dan seterusnya akan bantu
menguatkan proses ini.
Kabar EMAS
Selama tiga hari penyelenggaraan MU, tim Komunikasi EMAS juga
membuat buletin harian yang diedarkan kepada pengunjung. Buletin ini
mendokumentasikan agenda per hari selama berlangsungnya kegiatan MU.
Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng Suasana Mini University
Adegan emergency drill
Kabupaten/kota se-Jateng menyusun RTL
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5554
BERITA UTAMA
Tim klinis usai pelaksanaan emergency drill
Gubernur berikan penghargaan “Champion EMAS”
Talkshow bersama istri Gubernur
Ganjar beserta istri menyaksikan drill emergency, didampingi Ibu
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5756 Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5756
BERITA UTAMA
Sebagai kabupaten baru dalam intervensi program EMAS,
EMAS Kabupaten Grobongan mulai melaksanakan kegiatan
Pendampingan Klinis (PK) pada 13-17 April 2015. Kegiatan
ini menghadirkan tim mentor dari RSUP dr Kariadi, RSUD
Kota Semarang, Puskesmas Ngesrep, dan Puiskesmas
Halmahera.
Hari I, 13 April 2015: Pendampingan I dan Kunjungan ke RS Permata Bunda.
Kegiatan ini dibuka oleh dr. Johari Angkasa, selaku Kepala Dinas Kesehatan,
serta dihadiri oleh tim dari 10 Puskesmas yang memperoleh full support EMAS
dan empat RS lain, yaitu RSUD dr. R Soedjati Purwodadi, RS Panti Rahayu
Yakkum, RS Permata Bunda, dan RS PKU Muhammadiyah Gubug. Tim mentor
Puskesmas dibagi dua, satu tim melakukan pendampingan di Puskesmas
Purwodadi I, sedang tim lainnya di Puskesmas Grobogan.
Dalam agenda tersebut, tim mentor RS bersama tim dari empat RS juga
melaksanakan hospital tour. Kunjungan ini untuk melihat layanan di RS
Permata Bunda dan RSUD dr. R Soedjati. Di sana, tim berkunjung ke Ruang
VK (bersalin), Ruang Perina, Ruang rawat Maternal, Ruang UGD, dan Ruang
OK (operasi).
Hari II, 14 April 2015: Pendampingan Klinis ke RSUD dr Soedjati dan RS
Panti Rahayu Yakkum serta RS Permata Bunda Purwodadi dan RS PKU
Gubug.
Agenda hari ini adalah pengisian alat pantau sistem kinerja di RS. Tim dibagi
empat. Selain ke RS, juga melakukan kunjungan ke Puskesmas dengan
agenda pengisian alat pantau sistem kinerja. Puskesmas yang dikunjungi
hari itu adalah Puskesmas Geyer I (yang dikelompokkan bersama dengan
Puskesmas Pulokulon I) dan Puskesmas Kradenan I (dikelompokkan dengan
Puskesmas Kradenan).
Hari III, 15 April 2015: Emergency drill dan FGD di RSUD Soedjati
Emergency drill dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kesiapan pihak RS
jika ada Kasus kegawatdarutan ibu melahirkan. Di RSUD dr R Soedjati, tim
mentor dibantu dengan tim Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan (LKBK)
memperagakan kasus ibu melahirkan, dengan skenario berikut: Tim RS
bingung akibat salah satu mentor kejang-kejang. Dipandu dr. Putri SpOG
(mentor dr RSUP Kariadi), tim RSUD menangani setiap gejala. Evaluasi juga
dilakukan untuk emergency grill tersebut.
Selanjutnya diadakan focus group discussion (FGD) untuk penyusunan
agenda rencana tindak lanjut (RTL). Masih di hari yang sama, tim berbeda juga
melakukan kunjungan di Puskesmas Karangrayung dan Puskesmas Gubug I.
Hari IV, 16 April 2015: Penyampaian RTL di RS Permata Bunda
RTL disampaikan oleh 10 Puskesmas dan 4 RS. Kegiatan ini dihadiri Kadinkes,
Direktur RS, serta Kepala Puskesmas. RTL diperlukan agar ada upaya
perbaikan dari RS dan Puskesmas, serta untuk memperoleh dukungan dari
pemangku kebijakan tekait.
Hari V, 17 April 2015: Penutupan di Dinkes Kabupaten Grobogan
dr. Utomo SpOG menyambut positif kegiatan pendampingan ini, sebab RS
mendapat masukan yang baik. Masukan diperlukan sebagai upaya untuk
memperbaiki kekurangan.
Semoga di kegiatan Pendampingan Klinis kedua (P2), kualitas layanan sudah
lebih baik.
Pendampingan AwalKabupaten GroboganDimulai!
Retno AsihAdministrative Assistant [email protected]
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5756 Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5756
FITUR
500 Perakuntuk Kurangi AKI dan AKBForum Masyarakat Madani (FMM) merupakan organisasi nirlaba yang digagas untuk mendukung suksesnya
program EMAS. Forum ini bergerak dengan biaya mandiri. Minimnya dana disiasati dengan beragam cara.
Salah satunya lewat fundraising, seperti yang dilakukan Forum Peduli KIA/FMM Kabupaten Bogor. Forum ini
menjalin kerjasama dengan usaha kecil menengah (UKM) setempat.
Dewi Sartika (39), seorang pegiat UKM yang juga anggota FP KIA, memahami minimnya pendanaan ini.
Bu Dewi mempunyai usaha pembuatan eggroll, makanan ringan berbahan baku tepung jagung dan tepung
singkong. April 2015 lalu, ia menawarkan kerjasama pembagian keuntungan. Untuk tiap kemasan eggroll
yang terjual, disisihkan Rp 500 untuk dimasukkan ke kas FP KIA.
Selain memperoleh tambahan dana, FP-KIA berkesempatan diiklankan pada tiap kemasan eggroll milik Bu
Dewi. Logo FP KIA Kabupaten Bogor dicetak di tiap kemasan eggroll, dengan informasi “Setiap pembelian
produk kami, akan disisihkan Rp 500 untuk mendukung gerakan penyelamatan ibu dan bayi baru lahir di
Kabupaten Bogor, melalui Forum Peduli KIA Kabupaten Bogor”. Dari penjualan periode April-Mei 2015 ini, Bu
Dewi telah berkontribusi sebear Rp 550.000 dari 1100 kotak eggroll yang terjual. Selama ini, dana operasional
forum diperoleh dari sumbangan yang dimintakan kepada tiap anggota. Penarikan sumbangan dilakukan
hanya ketika akan mengadakan acara, jadi kas forum tidak selalu ada uangnya. “Langkah ini mampu
menjawab kebingungan anggota untuk menggalang dana forum,” kata Hafizh Fakhruddin (CSSC Kabupaten
Bogor).
Tim Jabar pun memanfaatkan jejaring EMAS untuk memperluas pemasaran. Sebagaimana yang dilakukan
Dr Djoko Soetikno (PTL Jabar) dan Ita Yusdarita (Program Manager) yang mengirimkan eggroll ini kepada
sejumlah teman di program EMAS. Bu Dewi
pun melakukan hal sama, ia selalu membawa
dagangannya di tiap agenda EMAS. “Pada
acara Collaborative Learning Jabar lalu, kami
dapat pesanan hingga 50 bungkus,” katanya.
Ini kerjasama yang slaing menguntungkan.
Usaha Bu Dewi mendapat jaringan pemasaran
yang lebih luas, sedangkan FP KIA memperoleh
keuntungan ganda dari penyisihan
keuntungan dan iklan gratis di kemasan. Mari
dukung usaha ini! Dari 500 perak yang tampak
tak berharga itu, ada cita-cita besar untuk
mengurangi angka kematian ibu dan bayi di
Indonesia. Eggroll dijual seharga Rp 15.000
per kotak. Bagi yang berminat, sila hubungi
Bu Dewi di 081386233130 atau sartikad33@
yahoo.com.
Teks: Adriani Zulivan
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5958
FITUR
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5958
FITUR
Tonggak Penting EMAS
Annual Report EMAS Year ThreeTahun Ketiga menandai tonggak penting bagi EMAS, dimana dilakukan proses
standarisasi terhadap pengumpulan data fasilitas. Fasilitas yang didata adalah
fasilitas kesehatan (faskes) di daerah intervensi EMAS yang masuk pada Fase
1 dan 2. Faskes EMAS memanfaatkan alat pengumpulan data yang telah
terstandarisasi. Kini, data tersebut mampu hasilkan sekitar 10.000 kelahiran
per bulan. Ini jumlah yang mengejutkan. Data tersebut memungkinkan faskes,
Pokja, Dinkes tingkat Kabupaten/Provinsi, dan EMAS untuk terus memantau
cakupan kunci intervensi klinis dan perolehan hasil.
Hasil penelitian sepanjang Tahun Ketiga menunjukkan perbaikan target
intervensi secara menyeluruh. Sebuah diskusi terkait hasil Tahun Ketiga (yang
mengumpulkan seluruh kabupaten, dengan pembagian per fase intervensi)
dijelaskan dalam laporan ini. Akhirnya, Annual Report EMAS Year Three tersaji
bagi seluruh tim EMAS sejak dipublikasikan akhir Oktober lalu. Ini akan menjadi
tonggak bagi langkah awal menapaki EMAS Tahun Keempat.
Adriani Zulivan
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6160
FITUR
Dunia Rayakan Hari Ibu
Hari itu 22 Desember 1928, hadir sejumlah tokoh perempuan dari 30 organisasi
perempuan di 12 kota di Jawa dan Sumatera. Dipelopori oleh Sofie Korneliq
Pandean asal Minahasa, mereka mengikuti Kongres Perempuan di Yogyakarta.
Pandean ikut membacakan teks Sumpah Pemuda pada 28 Oktober d Jakarta
padai tahun yang sama.
Organisasi perempuan hadir di Indonesia sejak 1912. Sebab di tahun 1964
Presiden Soekarno telah menetapkan Hari Kartini untuk peringati jasa RA
Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi, maka tahun 1959
ditetapkan pula Hari Ibu. Hari Ibu ini untuk memperingati semangat seluruh
wanita Indonesia, tak hanya Kartini, yang telah berjuang untuk meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara. Diantaranya adalah Martha Christina
Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad
Dahlan dan Rasuna Said, yang juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Meski dengan semangat berbeda, Hari Ibu tetap diperingati hingga kini.
Kini, pemaknaan Hari Ibu lebih mengarah pada pernyataan cinta kepada ibu.
Demikian pula yang terjadi di negara lain. Meski perayaan Hari Ibu di negara
lain diperingati pada tanggal berbeda, Jhpiego Global turut peringati Hari Ibu
Indonesia, 22 Desember lalu.
Selamat Hari Ibu, Indonesia
Adriani Zulivan
Facebook Jhpiego (22/12)
Facebook Jhpiego (22/12)
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6160
FITUR
Jhpiego akan tersesat tanpa para Driver! Mereka melintasi medan yang sulit, menunjukkan arah
dalam situasi bahaya, bertindak sebagai penerjemah, tetap bersenandung ceria dan membantu
seluruh staf dengan berbagai cara. Para Driver seringkali bertindak sebagai pembela dalam
mempromosikan Jhpiego.
Mari jalan-jalan bersama, menyaksikan pasukan belakang layar yang bekerja untuk kesehatan
dunia. Mereka bergelantungan di jembatan, menghadapi banjir, singa, tembakan, lumpur, lumpur
dan lumpur!
1. Aaron Molefe - Botswana
Saya dan tim bertugas di salah satu pemukiman pedesaan. Dalam hujan lebat dan lebih dari 100
kilometer jauhnya dari jalan beraspal. Kami terjebak lumpur! Taka da sekop untuk menyelamatkan
mobil dari lumpur. Tangan kosong. Ya, kami menggunakan tangan kosong untuk menggali.
Sebagian orang harus mematahkan dahan pohon, lalu meletakkannya di atas lumpur, sebagai jalur
mobil. Butuh tiga jam untuk terbebas dari lumpur. Semua orang basah dan bergelimang lumpur,
mobilnya sangat kotor. Pikirku, ini seperti pepatah “Setelah dipukuli, selanjutnya menghindar”
sebab kami menggunakan rute yang sama untuk pulang. Untungnya, kami berhasil melewatinya
sebab saya telah lebih menguasai medan. Kini, saya tak takut dengan segala jenis medan.
2. Addisu Benti - Ethiopia
Ada banyak pengalaman selama di perjalanan.
Saya ingat sekali ketika bepergian ke daerah
Gambella di timur laut. Lokasi ini berjarak hanya
45 kilometer untuk mencapai kota. Tiba-tiba, ada
dua singa tidur dalam posisi memblokir jalan.
Saya harus hentikan mobil, mengunci semua
pintu dan menutup jendela. Saya ingat, kita harus
tidak bersuara dan bergerak agar tidak diserang.
Dalam ketakutan, saya harus menunggu selama
35 menit di dalam mobil, sampai para singa bosan
dan berpindah.
3. Jimah Breh - Ghana
September di Ghana adalah musim hujan,
terutama di daerah utara. Hal ini menyulitkan
laju mobil di jalan-jalan rusak. Dalam perjalanan
untuk sebuah pelatihan di Wa yang berjarak 166
kilometer, terjadi hujan lebat. Hujan ini mengikis
Jhpiego akan Tersesat Tanpa Para Driver!Kisah para Pengemudi Jhpiego di Seluruh Belahan Dunia
0. Driver 1. Aaron Molefe - Botswana
Jhpiego Global, Baltimore, merilis Kisah Driver (Driver’s Stories) yang telah mendidikasikan dirinya sebagai pengemudi di Jhipego. Kisah-kisah ini dikumpulkan dari berbagai belahan negara, termasuk Indonesia. Cerita Wahidin Hidayat (Jawa Barat) adalah satu dari sepuluh kisah terpilih yang dipublikasikan dalam Fan Page akun Facebook Jhpiego Global.
Sejak 20 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015, tiap cerita dirilis secara berurutan. Kami tuliskan kembali sepuluh kisah tersebut di sini. Diambil dari album
Sprout Social Photos yang dapat diintip melalui tautan ini https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10151310471132914.458199.78252502913&type=1
Adriani Zuli van
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6362
FITUR
sebagian badan jalan, sehingga jalur tak dapat diakses kendaraan.
Terpaksa kami mencari jalur alternatif, lebih jauh. Di jalan ini, bangunan
penyangga jembatan beton terlihat rapuh. Jalannya sangat sempit akibat
pengikisan di salah satu sisi. Meski demikian, kami terpaksa melintasinya
sebab tak mungkin berbalik arah. Dengan bantuan dari pemimpin tim, saya
periksa jembatan dan menimbang kemungkinan untuik menyeberang.
Kami semua akhirnya menghela nafas panjang, ketika akhirnya kami tiba
di sisi lain dari jembatan tersebut. Belum pernah saya alami situasi sesulit
ini, semoga ini menjadi yang terakhir.
4. Wahidin Hidayat - Jawa Barat, Indonesia
Suatu hari di bulan Ramadhan pada 2012, saya mengantarkan Pak Djoko
Soetikno (PTL Jabar) dari Bandung ke Cirebon. Perjalanan memakan
waktu tiga jam. Pak Djoko memulai obrolan tentang agama dan membagi
pengalaman spiritualnya. Beliau bilang, seluruh manusia adalah setara.
Tiap orang harus saling menyayangi dan menghargai., tanpa peduli
apa suku dan agamanya. Tiap orang harus diberi penilaian yang sama,
entah dia anggota keluarga, teman, rekan kerja, dan siapapun dengan
berbagai tingkat pekerjaan. Saya belajar banyak dari beliau dan tak dapat
melupakan hari itu, hari bersama Pak Djoko.
5. Teke Bady Clement - Chad
Saya dan Mr Nicolas (Driver lainnya), mengikuti pertemuan perencanaan
lokakarya untuk kegiatan malaria di Chad dan Kamerun. Meski bukan
tugas utama kami, kami ikut memastikan bahwa seluruh pelatihan
berjalan lancar. Di hari terakhir, pemimpin proyek mengevaluasi kinerja
saya. Ia menilai saya telah bekerja dengan baik. Penilaian ini menjadi
sukses ganda bagi saya, yaitu kesuksesan setelah bekerja dengan baik di
tahun sebelumnya (2013), dan sekaligus sebagai motivasi untuk bekerja 3. Jimah Breh - Ghana
di tahun 2014. “Semua yang dimulai dengan keindahan, akan berakhir Indah”. Di
malam terakhir pelatihan itu, kami semua makan malam bersama, di satu meja
yang sama. Tanpa diskriminasi, dengan kepuasan penuh atas hasil kerja keras
bersama untuk mensukseskan acara. Saya telah banyak bekerja di sector public dan
LSM, namun Jhpiego memberi “perbedaan positif” dengan dukungan suasana kerja
yang menyenangkan.
6. Nasser de Lobo - Mozambique
Distrik Chókwé di Provinsi Gaza adalah daerah yang sulit diakses kendaraan.
Suatu ketika, rekan-rekan saya harus meninggalkan mobil dan berjalan kaki untuk
mencapai tujuan. Ini diakibatkan oleh buruknya kondisi jalan. Dalam komunitas
kerja, kita pasti menghadapi berbagai tantangan, namun pada akhirnya, kita akan
dapat menghadapinya. Saya senang melakukan apa yang saya kerjakan, inilah yang
terus memotivasi saya. Hari ke hari, saya berusaha menjadi orang yang lebih baik,
2. Addisu Benti - Ethiopia
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6362
FITUR
dengan melakukan pekerjaan dengan lebih baik lagi.
7. Ibrahim Bojoyi, Dominic Dravuga, Michael Drichi, Mikaya Ladu, Juac Lual
and Trueman Toby - Sudan Selatan
Pekerjaan lapangan selalu menyenangkan, sebab dapat menikmati keindahan
alam dan jalanan. Di beberapa bagian negara, ada perampok bersenjata yang
mengincar kendaraan. Ini pernah terjadi pada rekan kami. Ia mengemudi dari
Juba ke Kejo Keji di negara bagian Central Equatoria. Dalam perjalanan, mereka
menjumpai kelompok bersenjata yang merampas sejumlah sepedamotor yang
sedang dikemudikan beberapa orang. Mobil rekan kami sempat dihentikan para
perampok, namun Driver menembaki para perampok. Untung tak ada yang
terluka, dan mobil dalam keadaan aman tak sampai disentuh.
8. Thabo Ntene - Lesotho
Aku tak akan pernah melupakan perjalanan ke Qacha’s Nek dengan ‘Me’ Polo,
seorang perempuan yang menjabat sebagai Communication Officer di Lesotho.
Kami berangkat ke Tebellong, dengan medan yang sangat buruk. Mobil yang
kami kendarai bahkan harus melintasi sungai. Saat di sungai, ‘Me’ Polo
mengingatkan saya untuk kembali. Namun saya katakan padanya bahwa di
sebelah sana, beberapa orang sedang membbutuhkan bantuan Jhpiego. Lalu,
saya kemudikan mobil 4x4 itu. ‘Me’ Polo tampak memejamkan mata dan
membukanya setelah saya beritahu bahwa kami berhasil melintasi sungai.
Sebab kita berniat menyelematkan nyawa orang lain, maka kita harus pergi
sebagaimana rencana awal. Orang-orang ini akan belajar tentang VMMC, dan
itu sangat penting. Kami dapat menyelesaikan tujuan perjalanan ini.
9. Judith Bernard - Haiti
Tahun 2014 saya ditugaskan menjemput sejumlah staf di lapangan. Jalan
hampir tak dapat diakses akibat musim hujan panjang. Setelah mengemudi
40 kilometer di bawah hujan lebat, tibalah saya pada daerah yang dipenuhi
air dan lumpur. Sebuah truk di depan saya, terdampar dalam posisi terbenam
lumpur hingga seluruh bagian ban. Saya harus menemukan jalan keluar.
Saya singsingkan celana hingga ke lutut. Menggunakan dua ban depan, saya
aktifkan four-wheel drive. Ini memungkinkan mobil untuk bergerak di lumpur,
meski dengan sangat perlahan sebab posisi mobil sampai miring. Saya harus
banting stir untuk mempertahankan keseimbangan, sebab mobilnya bergerak
ke segala arah. Dengan menambah sedikit tekanan pada pedal gas, saya keluar
dari kesulitan itu. Saya pun keluar dari mobil, melihat posisi mobil sekarang
yang berdiri aman di tempat yang rasanya tidak mungkin dapat diraih. Semua
anggota tim ucapkan selamat atas pencapaian prestasi besar ini.
10. Michael Mtonga – Zambia
Saya telah bekerja di semua program Jhpiego Zambia. Saya bangga mengatakan
bahwa seluruh program itu telah memperkaya pengetahuan. Bahkan, keluarga
saya telah mendapat banyak manfaat dari program-program tersebut. Program
sunat laki-laki telah menjadi program yang paling menarik. Juli 2013, saya
ditugaskan ke Nchelenge, sebuah distrik sekitar 1.000 km dari Lusaka. Di sana,
saya berinisiatif untuk mengunjungi salah satu sekolah asrama menengah.
Saya pun bertemu pihak sekolah dan menyampaikan tentang pentingnya sunat
bagi anak muda. Saya pun diberi kesempatan untuk berbicara di hadapan 400
siswa yang dikumpulkan di aula sekolah. Di akhir acara, titelku berubah sebab
seluruh siswa memanggilku dengan sebutan dokter. Mereka tak percaya bahwa
aku adalah seorang Driver. Hari berikutnya, klinik dibanjiri para anak muda yang
berdatangan untuk disunat.
5. Teke Bady Clement - Chad4. Wahidin Hidayat - Jawa Barat, Indonesia
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6564
FITUR
6. Nasser de Lobo - Mozambique
7. Ibrahim Bojoyi, Dominic Dravuga, Michael Drichi, Mikaya Ladu, Juac Lual and Trueman Toby - Sudan Selatan
8. Thabo Ntene - Lesotho 9. Judith Bernard - Haiti
10. Michael Mtonga ñ Zambia
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6564
FITUR
Kolaborasi dengan Media GlobalSocial Media Webinar
Cole Bingham, Social Media & Communications Specialist at Jhpiego Global,
adakan “Social Media Webinar – Reclaiming Tweets from the Birds & Posts from
the Mailman” yang diperuntukkan bagi staf Jhpiego di seluruh dunia. Hingga akhir
agenda, setidaknya 15 staf dari berbagai negara hadir di forum online ini, termasuk
Tim Komunikasi dan Tim IT EMAS Indonesia.
Dalam webinar yang berlangsung pada 18 November ini, Bingham jelaskan seluruh
aspek tentang media sosial (medsos) terutama Twitter dan Facebook untuk
organisasi: bagaimana memulai, membuat konten terbaik dan meningkatkan
jumlah follower, penggunaan hashtag, dan bagaimana cara berkolaborasi dengan
Jhpiego Global dalam mempublikasikan kegiatan daerah.
Nantinya, kami berharap, ada satu-dua penanggungjawab dari setiap provinsi
yang bisa aktif berinteraksi dengan Jakarta (Tim Komunikasi) di medsos, sehingga
informasi incidental di tiap provinsi/kabupaten bisa tersebarluaskan juga di tingkat
nasional/internasional.
Seperti yang kita tau, medsos sangat berguna untuk membagi informasi yang
bersifat time-bound, atau mudah basi. Sehingga ada beberapa informasi yang
akan lebih menarik jika segera disebarluaskan saat acara masih berlangsung.
Akan tetapi, informasi seperti apa yang menarik untuk audiens umum dan tanpa
segmentasi profesi, lokasi, atau usia? Semoga materi webinar ini dapat memberi
cukup informasi mengenai hal tersebut.
Forum dilaksanakan secara online, dengan aplikasi Adobe Connect. Bagi pemilik akun
Jhpiego, sila cek presentasi di sini https://www.dropbox.com/s/gdvz8m54w13ojsj/
BBL_SocialMedia_Field_Asia.pdf?dl=0 dan video presentasi (password: jhpiego) di
sini https://connect.johnshopkins.edu/p4eg5sghnps/
Cindy Rahmaputri
Undangan webinar.
Salah satu tips.Salah satu metode agar menjadi trending topic.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6766
FITUR
Surat Bayu untuk UunBentuk Kepercayaan Publik terhadapProgram EMAS
Di atas adalah surat elektronik yang dikirimkan oleh Bayu Aji Putranto (32),
seorang Office Boy yang bekerja di Bekasi Selatan. Saat menghubungi EMAS,
istri Bayu sedang hamil sembilan bulan dengan perkiraan lahir pada 16 Januari
2015. Ia menanyakan tentang layanan serta program apa dari EMAS yang cocok
untuk Uum Yulianti (22), istrinya.
Sementara Bayu bekerja di luar kota, Uun tinggal di desa mereka yang terletak
di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Bayu mengenal EMAS dari
portal emasindonesia.org. Dengan keterbatasannya dalam memahami bahasa
Inggris, bahasa yang digunakan dalam portal EMAS, ia beranikan diri untuk
menghubungi EMAS.
“… maka melalui lembar ini saya menulis hal ini dengan harapan adanya
informasi yang tepat dan kami bisa memperoleh program yang ada di EMAS,
kami menyadari kerterbatasan ilmu dan juga keadaan sebagai keluarga yang
jauh dari sejahtera dan berharap sebuah uluran tangan serta nasehat bahkan
informasi yang bisa memberi nilai edukasi serta manfaat yang ada di EMAS
bahkan dampinggan untuk keluarga kami,” tulisnya.
Bayu sertakan data pribadinya beserta istri, termasuk scan Surat Keterangan
Hamil istrinya yang dikeluarkan Puskesmas Kroya II pada 31 Desember 2014
lalu. “Melihat desain dan berita yang dimunculkan dalam website, saya tertarik
untuk mengalih hal–hal yang bisa untuk ilmu dan sharing terkait ibu hamil dan
keselamatan ibu dan anak dalam proses persalinan serta perawatan bayi baru
lahir,” tulis Bayu.
Meski Uun sudah terdaftar dalam BPJS, Bayu berharap korespondensi ini
berikan informasi yang bermanfaat bagi istrinya.
Adriani Zulivan
Pesan Facebook EMAS
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6766
FITUR
Surat Keterangan Bidan
Surat Bayu
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6968
FITUR
Sebuah foto dapat mewakili seribu kata. Foto sederhana yang sarat makna, terbukti dapat mempengaruhi pikiran dan cara pandang seseorang. Begitu kuatnya peran foto, menjadikannya sering dipakai untuk promosi dan memperluas jaringan. Dan itu adalah salah satu alasan Jhpiego (Baltimore) mengirim seorang photojournalist dari Amerika, Karen Kasmauski, ke Indonesia untuk menciptakan sebanyak-banyaknya foto dengan kualitas terbaik yang atraktif dan dapat bercerita tentang para pekerja kesehatan disini.
Nama Karen Kasmauski sudah tidak asing lagi di kalangan para photojournalist dunia dan National Geographic. Bekerja paruh waktu untuk National Geographic sejak 1984, Karen telah memberikan kontribusi 25 cerita utama untuk majalah tersebut. Salah satu buku yang ditulisnya, Impact: From the Frontlines of Global Health, pernah dinominasikan untuk Pulitzer Prize. Beberapa fotonya mendapatkan penghargaan dari Gedung Putih dan memenangkan kompetisi foto di ajang kompetisi internasional.
Kami mengajak Karen mengambil foto di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Jakarta, Sidoarjo dan Malang. Ibu Anne dan Ibu Kristina sudah memberikan daftar foto-foto apa saja yang dibutuhkan untuk photo stock pada hari sebelumnya, sehingga memudahkan kami dan Karen dalam mengkomunikasikan ide dan mengatur konsep foto dilokasi. Karen yang belakangan memfokuskan diri pada issue-issue Global Health memahami benar ide-ide foto yang “menjual” tanpa merekayasa kejadian. Menurutnya foto hanyalah sekedar alat untuk mencapai tujuan dan bukan hasil akhir.
Komitmen Karen untuk mendapatkan foto yang lain dari biasanya membuatnya sangat menonjol. Tugas-tugas liputannya telah membawanya keluar masuk hutan di pedalaman Borneo, ke lereng utara Alaska, berada di tengah gempa bumi di Jepang, ditangkap di Afrika, dan terkena radiasi di Rusia. Pada saat tugas foto di Afrika beberapa tahun lalu, Karen dan seorang bidan menyusuri jalan desa yang gelap ditengah malam buta untuk mendokumentasikan si-bidan membantu persalinan dirumah seorang penduduk desa. “Hasil fotonya dramatis sekali, karena penerangan di
Karen Kasmauski: Komitmen Petugas Kesehatan Indonesia Sangat Mengesankan!Syane Luntungan,Communications Manager,[email protected]
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6968
FITUR
sekitar tempat tidur persalinan itu hanyalah 1 lampu minyak yang dipegang oleh suami si-ibu. Ketika sudah dipublikasikan, foto itu di re-tweet oleh Melinda Gates lewat akun twitternya” ceritanya sambil tersenyum bangga.
Pada saat mengambil foto di RSI Pondok Kopi, Karen berulangkali mengungkapkan keinginannya untuk dapat meliput proses persalinan jika ada. Dan dia bersedia dihubungi dan kembali ke RSI demi mendapatkan beberapa foto yang diinginkan. Sampai dengan akhir kunjungannya di Indonesia, Karen tidak berhasil mendapatkan foto persalinan, tetapi dia cukup puas karena dapat mengunjungi rumah ibu yang baru beberapa hari sebelumnya melahirkan, dan berkesempatan melihat keseharian si ibu baru dan keluarganya di sebuah desa di Malang.
Tidak pernah terbayangkan oleh Karen sebelumnya bahwa Indonesia sangatlah luas. Pada saat menunggu pesawat kembali ke Jakarta, dia ungkapkan kepada kami bahwa 4 hari di Indonesia adalah waktu yang
sangat pendek. Namun demikian, komitmen para pekerja kesehatan, sifat kegotong royongan dan keramah tamahan penduduknya meninggalkan kesan buat Karen. Awalnya Karen agak sungkan ketika bapak Kepala Desa mengundang kami semua makan siang dirumahnya, ketika dijelaskan bahwa itu adalah tradisi yang biasa dilakukan jika ada tamu yang datang, Karen dengan senang hati menganggukkan kepala.
Sampai saat ini kami belum menerima foto-foto Karen, kami akan membaginya dengan bapak dan ibu semua jika sudah ada tautannya. Kelancaran kunjungan ini merupakan hasil dari kerjasama dan koordinasi yang sangat baik antara tim kantor Jakarta (Ibu Shinta, Ibu Indah, Pak Rikun), tim Surabaya, tim Malang dan tim Sidoarjo. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang sudah membantu.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 7170
FITUR
Hanya berjarak satu jam perjalanan udara dari ibukota, Yogyakarta menjadi destinasi diadakannya
Jhpiego Global Communicators Workshop tahun ini. Workshop ini merupakan agenda tahunan tim
komunikasi Jhpiego, mengumpulkan para komunikatornya dari semua negara dimana Jhpiego bekerja
untuk saling bertukar pengalaman dan berbagi informasi. Beberapa komunikator dari negara yang
memiliki cerita yang dapat menginspirasi komunikator-komunikator lain diminta mempresentasikan
strategi dan lesson learned-nya.
Saya termasuk orang yang beruntung, diminta untuk membantu mengurus pelaksanaan workshop
ini, sehingga saya yang pada saat itu belum menjadi komunikator, berkesempatan mendengarkan
cerita menarik yang sudah dilakukan oleh komunikator-komunikator lain dalam upaya mereka
memperkenalkan dan mempromosikan Jhpiego, mengembangkan kesempatan dan pendekatan baru
untuk membantu menyelamatkan hidup perempuan dan keluarganya.
Beberapa informasi yang diberikan antara lain adalah bagaimana membuat presentasi sebuah program
menjadi lebih menarik dengan menggunakan :
• infographics
• photo slide show
• video
• campuran slide show dan music
• animasi
Seperti juga workshop pada tahun-tahun sebelumnya, mengunjungi fasilitas kesehatan sudah tentu ada
didalam agenda. Kami dibagi 2 kelompok untuk mengunjungi dua rumah sakit – RSU Muhammadiyah
dan RSU Panti Rapih – yang sudah mengadopsi program Emas (dalam hal klinis). Untuk mengasah
kemampuan para komunikator, di tempat ini kami diberi tugas untuk mengindentifikasi potensi
success story dan melakukan wawancara untuk menggali ceritanya.
Ribuan Kilometer untuk Indonesia:
Jhpiego Global Communicators Workshop Syane Luntungan,Communications Manager,[email protected]
Mengunjungi Yogyakarta tanpa melihat kemegahan
Borobudur dan menyusuri Malioboro adalah ibarat
“makan gudeg tanpa krecek”, kurang lengkap.
Mendengar komentar betapa indahnya melihat
matahari terbit di Borobudur dari Melody McCoy, Vice
President - External Relations and Communications,
yang sudah pernah ke Yogyakarta sebelumnya, para
komunikator dengan suka rela berkumpul jam 5 pagi
menuju Magelang; walaupun setelah itu, kami masih
harus melanjutkan workshop sampai sore.
Workshop ditutup dengan saling bertukar alamat
email, janji untuk tidak memutus tali silaturahmi dan
saling mendukung. Hampir sebagian besar menempuh
ribuan kilometer untuk kembali ke negaranya keesokan
paginya, beberapa lainnya memuaskan mata melihat
keindahan Indonesia di pulau Dewata.
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 7170
FITUR
Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 7372
FITUR
Ibu Itu... Sesuatu Banget!Kisah Cinta Jihad pada Ibu dan Nasyid
Newsletter Internal EMAS | 2015-8 73Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 7372
PROFILE
Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang
seni suara. Biasanya merupakan nyanyian yang
bercorak Islam dan mengandungi kata-kata
nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang
sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara
acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode
ini muncul karena banyak ulama Islam yang
melarang penggunaan alat musik kecuali alat
musik perkusi.
Begitu kata Wikipedia.
Meski Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) terdapat
di tiap provinsi, tak banyak seniman nasyid yang
dikenal publik. Nasyid masih kalah populer dengan
jenis musik lainnya, berbanding lurus dengan jumlah
anak muda yang tertarik dengan musik tanpa alat
ini. Dari jumlah yang sedikit itu, Ns. Muchammad
Nurkharistna Al Jihad (25) adalah salah satunya.
Jihad, begitu ia biasa dipanggil, merupakan
vokalis di grup band di SMAN 2 Semarang, Jawa
Tengah. Suatu hari, almarhum Ustadz Jefri Al
Bukhari, seorang pendakwah nasional, dijadwalkan
berkunjung ke sekolahnya. Untuk memeriahkan
agenda kunjungan tersebut, sepuluh siswa
membentuk grup nasyid secara dadakan. Grup
yang dinamai “Ten Brothers” ini mengusung lagu-
lagu Fatih dan Gradasi, dua kelompok nasyid asal
Yogyakarta.
Inilah perkenalan pertama Jihad dengan nasyid.
“Sering mendengar lagu nasyid ternyata kok bagus-
bagus, jadinya suka sampai sekarang,” jelasnya.
Saat itu tahun 2007, seluruh personel duduk di
bangku Kelas 3. Setahun kemudian, grup ini bubar
akibat masing-masing personel kuliah di luar kota.
Jihad yang kuliah di Kota Semarang, menerima
tawaran bergabung di grup nasyid adik kelasnya di
SMA. Dalam grup bertitel Mahiba ini, Jihad berperan
sebagai lead vokal.
“NONI” yang bermakna “Narkoba No, Nasyid Yes”,
merupakan single pertama yang direkam Mahiba.
Lagu yang diciptakan salah satu personel grup
tersebut, menjadi kampanye bagi anak pelajar dan
mahasiswa. “Lebih baik mengembangkan potensi
diri seperti bernyanyi di nasyid, dari pada terjerumus
narkoba,” jelas Jihad mengenai single pertama yang
dirilis tahun 2009 ini.
Anak pertama dari empat bersaudara itu juga
menciptakan lagu berjudul “Cintailah Ibu”. Ia
membuat sendiri lirik dan nadanya. Menurutnya,
lagu ini tak hanya berisi ajakan untuk mencintai ibu,
namun juga ayah, kakak, adik, dan anggota keluarga
lainnya. “Saya sangat menghormati Bapak. Beliau
tanamkan nilai moral dan agama kepada kami,
termasuk cara berkomunikasi dengan orang lain,”
jelasnya tentang sang ayah yang mengabdi sebagai
guru agama di SMP Muhammadiyah Semarang.
Sebagai anak, masih menurut Jihad, kita harus
mencintai keluarga. “Kecintaan pada ibu harus
lebih besar,” katanya. Berbicara tentang ibu, pria
kelahiran 15 Agustus ini mengaku sangat dekat
dengan ibunya. “Ibu itu... Sesuatu banget! Ibu
menjadi tempat berkeluh kesah. Jika ada masalah,
pasti ceritanya ke ibu. Solusi terbaik selalu datang
dari ibu,” jelasnya. Siti Isnur HS, ibunda Jihad juga
memiliki suara emas. Semasa muda, ia pernah
menjadi penyiar radio. Akibat suara emasnya, ibu
beranak empat ini pernah diminta menjadi Master
of Ceremony pada peluncuran program SMSBunda
di Kota Semarang pada Desember 2014 lalu. Selain
Jihad, suara emas ini juga diturunkan pada Fia (20),
anak keduanya yang menjadi vokalis pada grup
band kampus yang sudah menelorkan dua single.
Setelah menggarap berapa single, kini Mahiba
sedang membuat album rekaman. Grup
beranggotakan enam orang ini kerap tampil di acara
perkawinan dan seminar. “Ini untuk menyalurkan
hobi, sekalian mengisi waktu luang di akhir pekan,”
jelas mahasiswa yang sedang menyelesaikan kuliah
Master di Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas
Diponegoro ini. Untuk mengetahui kegiatan
Mahiba, sila ikuti akun Facebook mahiba.nasyid dan
Twitter @mahiba_acapella.
Selain menyanyi dan kuliah, Jihad juga tercatat
sebagai Ketua Bidang Kesehatan di organisasi
Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang sejak
2011. Pemegang sabuk biru di kelompok silat Tapak
Suci ini, merupakan penggemar berat susu. Tiap
hari Minggu, ia selalu membeli susu sapi segar.
“Dulunya sih biar tinggi, eh nggak tinggi-tinggi, jadi
buat kesehatan saja,” gurau pria bertinggi badan
160 cm ini.
Seluruh kesibukan tersebut dilakukan Jihad di luar
profesinya sebagai Civil Society Strengthening
Coordinator (CSSC) di kantor EMAS Semarang.
“Semua kegiatan tambahan nggak boleh
mengganggu yang utama. Yang lain hanya
dilakukan di waktu luang,” katanya. Semasa kuliah
dan belum bekerja, pria yang mahir memetik gitar
ini berlatih nasyid tiap pekan. Kini latihan hanya
dilakukan hanya ketika akan pentas, “itupun di
akhir pekan,” sambungnya.
Untungnya, sejumlah kegiatannya di luar
kantor, juga mendukung pekerjaannya. Misalnya
aktivitasnya di Pemuda Muhammadiyah.
Organisasi ini menjadi salah satu penggerak Forum
Masyarakat Madani (FMM) yang dibidani EMAS
Muhammadiyah. “Jadi dalam agenda-agenda FMM,
Pemuda Muhammadiyah juga turut hadir.” Kegiatan
organisasi ini juga kerap dilaksanakan di hari libur,
akibat masing-masing anggota juga sibuk bekerja.
Sebagai CSSC, pemuda yang menyelesaikan
pendidikan Profesi Ners di tahun 2013 ini, banyak
berkecimpung di bidang sosial. “Bergabung
dengan program EMAS adalah pengalaman sangat
Newsletter Internal EMAS | 2015-874
PROFILE
berharga bagi saya. Saya dapat berkenalan dengan sosok inspiratif seperti
Pak Hartanto yang bagi saya merupakan ‘gudang ilmu’. Juga Pak Farid yang
mengajarkan beragam teknik fasilitasi yang berguna untuk menghadapi
masyarakat,” jelasnya. dr Hartanto Hardjono adalah Provincial Team Leader
Jateng yang pernah bertugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng;
sedangkan Farid Husni merupakan District Facilitator Kota Semarang yang
memiliki banyak pengalaman di lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebab
pernah menjabat di salah satu LSM besar di tingkat nasional.
Ketertarikannya dengan EMAS bukan tanpa sebab. “EMAS memiliki misi mulia,
menyelamatkan ibu dan bayi. Misi penyelamatan pasti menjadi dambaan setiap
orang. Apalagi angka kematian di Indonesia masih sangat tinggi,” alasannya.
Misi ini, bagi Jihad, sejalan dengan latar belakang pendidikannya yang harus
mengabdi pada masyarakat. Bersama FMM, ia sangat tergerak untuk
memobilisasi masyarakat agar aktif memantau ibu hamil hingga bersalin.
Salah satu misi penyelamatan yang sangat berkesan bagi Jihad adalah, ketika
mengadvokasi seorang ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK).
Ibu yang memiliki lingkar lengan yang sangat kecil ini, bahkan tidak terdaftar di
BPJS. FMM Kecamatan Mijen bertindak dengan menggandeng Puskesmas untuk
mendaftarkan pasien ke BPJS, dan memastikan pemberian makanan tambahan
(PMT) berupa susu dan roti kering bergizi didapat secara berkala.
“Senang sekali melihat perkembangan tersebut. Semoga semua anggota
FMM terus memiliki kepekaan terhadap ibu hamil yang menemui hambatan
di bidang kesehatan, baik masalah pembiayaan maupun administrasi. Agar
semua bumil tertolong,” harap pemuda yang bergabung di EMAS setelah tiga
bulan mendapat gelar sarjananya ini.
Dalam obrolan telepon pagi ini, Jumat (15/05), Jihad sedang menjalani
serangkaian ritual untuk pernikahannya yang dilaksanakan esok hari. Semasa
kuliah, Jihad menjabat sebagai ketua BEM Fakultas Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Semarang. Sarjana Jurusan Ilmu
Keperawatan angkatan 2008 ini, empat tahun lalu dipertemukan dengan
calon istrinya dalam sebuah agenda BEM. “Dia adik kelas, anggota Himpunan
Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan di fakultas yang sama,” jelas pria bergelar
S.Kep ini. Setahun kemudian, mereka menjalin hubungan, dan kini segera naik
pelaminan.
Selamat menempuh hidup baru. Semoga sakinah, mawaddah, dan warahmah!
Adriani Zulivan,Communications Coordinator
Newsletter Internal EMAS | 2015-8 75
PROFILE
Staff Ulang Tahun
Adriani Zulivan
Rusli
Dicky Hermansyah
Fatni Sulani
Dini Nur Sri Mulyani
Yusuf Haryono
Nabeel Akram
Alif Basuki
Riris Suprihatin
Mugiyono
Euis Siti Komariah
Lenny Trisnandari
Rizky Fajar Afriyansyah
Mei
2
5
9
11
13
16
18
19
23
30
April
2
4
6
12
14
17
18
19
22
25
27
28
Tony Priliono
Irma Sapriani
Retno Pattipeilohy
Muhammad Dipa Daulatala
Solihin Abas
Florida Sihite
Risdiawati Risdiawati
Anne Hyre
Christine Gasong
Shinta Kumala Sari
Kartini Suhardi
Iman
Aris Munandar
Helmi Ramadhan
Muhammad Very
Henry Liemer Wijaya
Shofwan Hadi Yasan
Zulkifli Kahar
Sari Husniati
Zulfa Ermiza
Nawir Sikki
Kiki Hartati
Muhamad Bisri
Hesti Murtiana
Wito Utomo
Dedi Junaedi
Christiana Shinta Widimulyan
Juni
5
7
8
12
13
15
20
Fransiska Maria Lambe
Ratna Kurniawati
Khambali
Irsyadul Anam
Rifat Zoel
21
25
28
29
Newsletter Internal EMAS | 2015-876
Support Corner
Februari 2015
Lahir | 10 Februari, bayi ♀ Athreyani Sri Nengsi Silalahi, AA,
Bogor
Bergabung | Rifat Zoel, ICT4D Officer SMSBunda, Jakarta
Bergabung |Wahyu Widiyanto, AA EMAS, Malang
Maret 2015
Bergabung | Aan Supriatna, DTL EMAS, Bogor
Bergabung | Endang Kusmanintan, QIC, Deli Serdang
Lahir | 27 Maret , bayi ♂ Fransiska Maria Lambe, Program
Manager My Choice, Jakarta
April 2015
Bergabung | Catur Rini Asmilu, PC, Tangerang
Bergabung | Retno Intan Purnamasari, AA, Serang
Bergabung | Icha Marissa Sofyan, QIC, Gowa
Bergabung | Surya Ekasari, DTL, Wajo District
Bergabung | Andi Nur Hijrawaty, AA, Wajo
Lahir | 20 April, bayi ♂ Tripustika, Procurement Officer, Jakarta
Lahir | 23 April, bayi ♀ Triwiyanti Perwita Dewi, AA, Bulukumba
Mei, 2015
Lahir | 8 Mei, bayi ♂ Dessy Natalya Pasaribu, AA, Medan
Lahir | 15 Mei bayi ♂ Musdi, Driver, Semarang
Bergabung | Lingga Putra Permana, M & E Officer, Jakarta
Bergabung | Dwi Angkasa Wasis, DTL, Nganjuk
Bergabung | Alif Basuki, DTL, Pekalongan
Bergabung |Amiruddin, DTL, Grobogan
Bergabung |A. Resvianty Asmiralda, QIC, Wajo
Bergabung |Henry Liemer Wijaya, QIC, Bulukumba
New assignment | Syane Luntungan, Office Manager -
Communications Manager, Jakarta
Bergabung | Ivonie Tri Nurjayanti, Nganjuk
Bergabung |Cinthia Febriana Tambunan, Sidoarjo
June, 2015
Promotion | Cut Sofa Kumala Marwan, PC – PO, Jakarta
Promotion | Sushanty, SPM - Project Director SMSbunda
Staf dan Keluarga
Anak ketiga dari Bapak Musdi
Anak pertama dari Ibu Dessy Natalya Pasaribu
Anak kedua Ibu Triwiyanti Perwita Dewi
Anak pertama Ibu Tripustika
Newsletter Internal EMAS | 2015-8 77
Support Corner