78
1 8 Newsletter Internal EMAS JUNI 2015 Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1

Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

11

8Newsletter

Internal EMAS

JUNI 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1PB

Page 2: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Kontributor Edisi 8:

Foto Cover:

Syane Luntungan

Naskah:

Cindy Rahmaputri

Cut Sofa Kumala

Damaryanti Suryaningsih

Hadi Purwanto

M Nurkharistna Al Jihad

Retno Asih

Siti Masyitah Rahma

Foto:

Cut Sofa Kumala

Djoko Soetikno

Hadi Purwanto

Hafizh Fakhruddin

Muhammad Firdaus Zen

Tim Produksi:

Pembimbing:

Anne Hyre

Editor in Chief:

Kristina Grear

Editor:

Adriani Zulivan

Syane Luntungan

HR Support:

Dhian Rachmawati (Muhammadiyah)

Lenny Trisnandari (Jhpiego)

Miranda Sari (Save the Children)

Rani Hapsari (RTI)

Shinta Susanti (LKBK)

Administrative Support:

Aswiny Mallipu (Sulsel)

Dessy Natalya Pasaribu (Sumut)

Enny Amelia (Banten)

Hermawati Arziqfar (Jakarta)

Ida Faridah (Jabar)

Indah Pratiwi (Jakarta)

Muhammad Firdaus Zen (Jateng)

Shinta Kumala Sari (Jakarta)

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 32 Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 32

Page 3: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Demi mempertahankan kualitas kinerja dan memperkuat kemampuan pendampingan, tim EMAS

melakukan kunjungan berkala ke fasilitas (FS) di Fase 1 dan 2. Selain sebagai pendampingan rutin,

kunjungan juga ditujukan sebagai persiapan K1+K2. Kunjungan kali ini dilaksanakan di dua rumah sakit

di Jawa Timur, yaitu RS Muhammadiyah Lamongan (RSML) pada 4-6 Februari 2015 dan RSU Aisyiyah

Ponorogo (RSAP) pada 19-21 Februari 2015. Kunjungan ini memantau sejumlah hal.

Respon kegawatdaruratan. Respon yang dimaksud terdiri atas kesiapan tim dan peralatan, dimana di

kedua RS tampak cukup baik dan lengkap. Meski demikian, peralatan di kamar operasi RSAP masih perlu

dilengkapi.

Emergency drill. RSML melaksanakan emergency drill terakhir pada Januari 2015 dan terdokumentasi.

RSAP melakukan emergency drill di VK dan NICU bersamaan dengan kunjungan ini.

Dashboard klinis. Di kedua RS, di IGD, VK, dan OK difungsikan dengan baik. Namun, di NICU RSML belum

maksimal sebab adanya perubahan kepala ruangan, sehingga belum terkomunikasikan dengan baik.

Sedangkan di kamar operasi RSAP masih perlu diperbaiki.

Job aids. Sejumlah jobaids di RSML tidak ditemukan sebab ruangan baru saja dipindahkan, sehingga ada

sejumlah barang yang hilang. Sejumlah job aids juga belum up-date, seperti resusitasi neonatus dan

hipoglikemi. Di RSAP, job aids tertata dengan baik, DST dilaksanakan untuk resusitasi dan terapi cairan.

Kunjungan juga memantau keterampilan klinis, dimana RSML mengalami penurunan. Untuk data PMP

bulanan, tak ada hambatan bagi petugas

sebab pengerjaan buku register dilakukan

secara real time sehingga tak ada penundaan.

Pengisian dilakukan langsung pada sistem

perangkat lunak.

Sebelum dilakukan intervensi (tahun 2013),

jumlah kematian ibu di RSML mencapai

angka 6 orang, dengan 3 pasien rujukan dan

3 non rujukan. Tiga ibu meninggal akibat

perdarahan, satu eklampsia, dan dua akibat

sebab lainnya. Di masa intervensi tahun

2014 masih ditemukan dua kematian akibat

perdarahan dan eklampsia. Kematian akibat

PEB terdapat satu kasus di tahun ini.

Dalam kunjungan ini, CM mendampingi

timdalam melengkapi hal-hal yang masih

dianggap kurang. Bersama CM dan CSO,

kunjungan di kedua RS juga menemui tim

direksi dan tim klinis RS. Pertemuan ini

diperlukan untuk memberikan gambaran

mengenai K1+K2 serta perihal pembiayaan.

Mengajarkan kembali pembuatan dashboard Keberadaan IGD pada saat observasi awal

Pendampingan Fasilitas:

Mempertahankan Kinerja, Menguatkan PendampinganAdriani Zulivan, dikutip dari Laporan Bulanan

Muhammadiyah.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 32 Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 32

BERITA UTAMA

Page 4: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

RSI Hasanah Mojokerto dan RSM Gresik Jawa

Timur melakukan Kunjungan kesatu dan kedua

(K1+K2) di RS Muhammadiyah Lamongan (RSML)

pada 9-11 Februari 2015. Kegiatan ini diikuti oleh

pemilik (MPKU PDM), Direksi, serta tim klinis RS

yang terdiri dari dokter spesialis kandungan, dokter

spesialis anak, dokter umum, kepala ruangan

(karu) UGD, karu VK, karu nifas, karu kamar bayi,

karu kamar operasi, dan perwakilan tim PONEK RS.

Pihak MPKU PWM Jawa Timur, Direksi RSM

Lamongan, serta tim klinis terlibat secara aktif

dalam acara ini. MPKU membuka acara dan

memberikan sambutan yang menekankan

bahwa EMAS akan dibawa sebagai gerakan

Muhammadiyah. Pihak Direksi memberikan

materi terkait manajemen, yaitu: profil pelayanan

maternal neonatal RSM Lamongan, SLLO, Good

Corporate Governance, Good Clinical Governance,

dan Pengembangan SDI. Tim klinis memberikan

beberapa materi terkait implementasi dan capaian

klinis, yaitu: Peran tim Klinis dalam Pendampingan,

Clinical Dashboard, Capaian RSM LAmongan, POGC,

serta materi Pencegahan Infeksi.

Peserta juga menyaksikan aplikasi good clinical

governance berupa kegiatan morning report dan

near miss audit menggunakan analisis dengan

formulir terbaru. Pelaksanaan audit memberikan

gambaran pada peserta, serta diskusi mengenai

kasus near miss, bagaiaman pelaporan audit, serta

siapa yang melakukan audit, juga memberikan

gambaran kepada peserta.

Hospital tour dilakukan di IGD, kamar operasi,

kamar bersalin, nifas, dan ruang SCN serta

NICU. Emergency drill yang ditampilkan oleh

tim RSM Lamongan adalah kasus PEB di kamar

bersalin. Kegiatan drill ini sangat bagus dalam

memperlihatkan bagaiamana tim emergensi

bekerja, bagaiamana koordinasi antar tim. Peserta

antusias mengikuti kegiatan dan berdiskusi

mengenai pelaksanaan drill emergensi.

Kegiatan di setiap site pelayanan dimanfaatkan

oleh peserta untuk mempelajari implementasi

klinis, POGC, SPO, dashboard, penggunaan buku

register, DST, serta pencegahan infeksi. Peserta

mempresentasikan RTL baru yang dibuat berdasarkan

hasil pembelajaran di setiap site pelayanan dan

didiskusikan dengan tim klinis pendamping.

K1+K2 di RS Muhammadiyah Lamongan:Antusiasme untuk Tata Kelola Klinis yang Baik

Pembukaan acara K1+K2

Praktik penggunaan gendongan PMK

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 54

BERITA UTAMA

Page 5: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Hospital tour

Pelaksanaan morning report

Bidan yang hadir sebagai bagian dari tim klinis Jakarta membuat diskusi dan

pendampingan di tiap site pelayanan berjalan baik. Tim RSML menunjukkan

antusiasme besar, terutama dalam penyampaian materi dan gambaran proses

yang telah dilaksanakan oleh RSML yang menjelaskan pentingnya program ini.

Sebagai spesialis champion, dokter spesialis anak menyampaikan pemaparan

dengan sangat antusias. dr Taufiq sangat memahami pola pendampingan dan

maksud pendampingan EMAS, serta mampu menghubungkan implementasi

klinis dengan peran manajemen dalam mewujudkan good clinical governance.

Keterbatasan pada keharusan untuk tetap membagi waktu dengan praktik poli

karena memang tidak ada spesialis pengganti.

Dokter spesialis kandungan yang merupakan staf baru di RSML juga mengikuti

agenda ini agar memahami program EMAS, dokter spesialis kandungan yang

merupakan staf baru di RSML, juga mengikuti agenda diskusi. Ia juga berperan

sebagai narasumber dalam morning report dan audit nearmiss. Sementara itu,

pemahaman yang kuat mengenai EMAS didapat dari dokter umum, dr Suci.

Selain menjadi narasumber, ia mampu memberi materi terkait manajemen dan

kebutuhan akreditasi.

Dalam mempersiapkan ruangan, memandu tamu dan mencontohkan

implementasi, para bidan perawat RSML berperan sangat baik. Di sisi lain,

manajemen RSML mampu menyiapkan materi secara mandiri. Penyampaian

materi cukup baik, sebab seluruh pembicara menghubungkan keterlibatan

EMAS dengan manajerial RS. Hal ini bermuara pada tata kelola klinis.

Antusiasme dari beragam komponen menjadikan modal penting bagi

keberlangsungan tata kelola klinis. Dalam proses ke depan, diharapkan ada hasil

capaian pre assesment dan RTL yang disampaikan pada tim klinis EMAS. Secara

keseluruhan, agenda ini berjalan baik dengan dukungan tim Humas RSML

yang bersedia menyiapkan seluruh kebutuhan teknis termasuk menyediakan

konsumsi dan material kit bagi peserta.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 54

BERITA UTAMA

Page 6: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Pihak MPKU PWM Jawa Timur, Direksi RSUA

Ponorogo, serta tim klinis terlibat secara aktif dalam

acara ini. MPKU membuka acara dan memberikan

sambutan yang menekankan bahwa EMAS akan

dibawa sebagai gerakan Muhammadiyah. Pihak

Direksi memberikan materi terkait manajemen,

yaitu: profil pelayanan maternal neonatal RSUA

Ponorogo, SLLO, Good Corporate Governance,

Good Clinical Governance, dan Pengembangan SDI.

Tim klinis memberikan beberapa materi terkait

implementasi dan capaian klinis, yaitu: Peran tim

Klinis dalam Pendampingan, Clinical Dashboard,

Capaian RSUA Ponorogo, POGC, serta materi

Pencegahan Infeksi.

Peserta juga menyaksikan aplikasi good clinical

governance berupa kegiatan morning report dan

near miss audit menggunakan analisis dengan

formulir terbaru. Pelaksanaan audit memberikan

gambaran pada peserta, serta diskusi mengenai

kasus near miss, bagaiaman pelaporan audit, serta

siapa yang melakukan audit, juga memberikan

gambaran kepada peserta.

Hospital tour dilakukan di IGD, kamar operasi,

kamar bersalin, nifas, dan ruang SCN serta

NICU. Emergency drill yang ditampilkan oleh

tim RSUA Ponorogo adalah kasus PEB di kamar

bersalin dan bayi apnea dari nifas, yang dilakukan

resusitasi. Kegiatan drill ini sangat bagus dalam

memperlihatkan bagaiamana tim emergensi

bekerja, bagaiamana koordinasi antar tim. Peserta

Kegiatan K1+K2 oleh RSI Siti Aisyah Madiun dan RSM Ahmad Dahlan Kediri dilaksanakan pada 24-26 Februari 2015 di RSUA Ponorogo. Kegiatan diikuti oleh pemilik (MPKU PDM), Direksi, serta tim klinis RS yang terdiri dari dokter spesialis obgyn, dokter spesialis anak, dokter umum, karu UGD, karu VK, karu nifas, karu kamar bayi, karu kamar operasi, dan perwakilan tim PONEK RS.

K1+K2 RSUA Ponorogo:Memahami Instrumen EMASdengan Baik

antusias mengikuti kegiatan dan berdiskusi

mengenai pelaksanaan drill emergensi.

Kegiatan di setiap site pelayanan dimanfaatkan

oleh peserta untuk mempelajari implementasi

klinis, POGC, SPO, dashboard, penggunaan

buku register, DST, serta pencegahan infeksi.

Peserta mempresentasikan RTL baru yang dibuat

berdasarkan hasil pembelajaran di setiap site

pelayanan dan didiskusikan dengan tim klinis

pendamping.

Perawat yang bertugas (Ibu Jelita dan Bapak

Zaenal) dinilai sebagai champion, karena sangat

menguasai acara dalam bertugas sebagai

fasilitator. Keduanya memahami alur pendekatan

EMAS mulai level manajemen hingga memahami

benar impelemantasi di ruangan. Keduanya mampu

memberikan materi mengenai dashboard dan POGC

dengan sangat baik.

Materi penyampaian hasil capaian preassesment

dan RTL disampaikan oleh peserta dengan sangat

baik, disaksikan oleh Direksi dan pemilik masing-

masing RS. Peserta tampak sudah memahami isi

instrumen EMAS. Direksi memberikan tanggapan

positif terhadap RTL yang disampaikan, serta

komitmen dalam menjalankan RTL tersebut.

Adriani Zulivan, Dikutip dari Laporan Bulanan

EMAS Muhammadiyah

Acara Pembukaan

Morning Report

Emergency Drill di NICU

Emergency Drill di NICU

Ice Breaking

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 76

BERITA UTAMA

Page 7: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Demi memperjelas aturan terkait proses rujukan ibu dan bayi baru lahir,

Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Deli Serdang mengadakan

pertemuan antara pemangku kepentingan di tingkat kabupaten, provinsi

dan nasional terkait BPJS. Kegiatan dengar pendapat ini dilaksanakan

pada Kamis (5/02) di Kantor BPJS Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

Kegiatan ini membahas tentang pelaksanaan BPJS di masyarakat, masih

adanya tambahan biaya di RS terkait obat dan darah, kurangnya stok obat

di RS penyelenggara BPJS, pendaftaran BPJS bagi BBL yang mengalami

masalah kesehatan, pendaftaran BPJS bagi warga yang berdomisili jauh

dari Kantor BPJS, serta membangun kerjasama dengan BPJS.

Pembahasan ini menghasilkan sejumlah pandangan. Pasien diminta

melopor kepada BPJS jika terjadi pungutan untuk obat dan darah.

Sedangkan untuk obat-obatan, dijelaskan bahwa hal ini merupakan

tangung jawab penyedia layanan yang sudah bekerja sama dengan

BPJS. Untuk itu peran aktif masyarakat diharapakan, untuk selalu

menyampaikan keluhan terkait kinerja BPJS.

Dijelaskan pula bahwa saat ini bagi peserta mandiri dapat mendaftarkan

bayinya sebelum lahir, yaitu saat kehamilan memasuki usia tujuh bulan.

Untuk saat ini pendaftaran peserta BPJS hanya dilakukan di kantor BPJS

cabang atau pos-pos yang telah ditentukan. BPJS setempat juga sedang

mengusulkan adanya mobil pendaftaran keliling, usulan ini masih

ditindaklanjuti BPJS pusat.

Terkait peran FPKM, BPJS siap bekerjasama dengan FPKM Deli Serdang untuk

sosialisasi program BPJS dan membatu pelaksanaan BPJS di masyarakat terutama

terkait pemantauan pelaksanaan BPJS di faskes. Dalam agenda ini, FPKM juga

menyerahkan laporan FPKM Deli Serdang yang diterima dengan senang hati oleh

BPJS.

Sejumlah staf BPJS hadir dalam pertemuan ini, yaitu Ibu Prety (Bagian

Pendaftaran), Ibu asnila (bagian Rujukan Rumah sakit), Ibu Wiwid (Bagian

PPK 1). Hadir pula pengurus FPKM Dr. Ruslan, Zulkifli Zuhri, Rasitah,

Erliana, Eldina, Heri, Herman, Ade Ika dan CSSC Taufik Hidayat.a

Kerjasama FPKM Deli Serdang dengan BPJS:

Sosialisasi dan Pemantauan Pelaksanaan Program di FaskesAdriani Zulivan,

disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 76

BERITA UTAMA

Page 8: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Tim FMM berbagai wilayah melakukan pertemuan dengan PWM, PWA, Komite EMAS, dan PDM, PDA wilayah intervensi EMAS di level provinsi. Pertemuan yang dilaksanakan di Kabupaten Labuhan Batu (Sumut) serta Kota Semarang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes (Jateng) ini memiliki tujuan masing-masing. Berikut laporannya.

Labuhan Batu

Agenda ini ditujukan sebagai sosialisasi MKIA. Sosialisasi dilaksanakan lewat jejaring Pimpinan

Cabang Aisyiyah Kecamatan Rantau Utara—yang merupakan kecamatan non vanguard EMAS.

Sosialisasi dihadiri tiga Ranting Aisyiyah, yaitu Siringo-ringo, Bakaran Batu, dan Kota Rantau

Parapat. Sejumlah hal menjadi hasil pertemuan ini:

Tiap Pimpinan Ranting menyumbangkan tujuh kader terbaik Aisyiyah untuk menjadi MKIA.

Pada pertemuan selanjutnya (3/05), diadakan pertemuan MKIA Aisyiyah di Kantor Camat Rantau

Utara. Pertemuan ini menghadirkan 21 MKIA yang akan diorientasi oleh Dinas Kesehatan dan

Puskesmas Rantau Parapat. Camat turut menghadiri.

Selanjutnya, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara reguler, per tiga bulan. Adapun dana

kegiatan akan disediakan secara Mandiri oleh Aisyiyah ataupun Muhammadiyah.

Pertemuan ini mengharapkan perhatian Alwi Hasibuan, Kadis Kesehatan.

Secara keseluruhan, pertemuan ini menjadi jawaban atas permintaan Puskesmas Kota, agar

dibentuk MKIA.

Kota Semarang

Pertemuan dilaksanakan sebagai internalisasi gerakan

penyelamatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir pada

struktural PDM dan Ortom di Kota Semarang. Kegiatan

yang berlangsung di ruang pertemuan PDM Kota Semarang

ini, dihadiri oleh seluruh pimpinan PDM, PDM, PCA, PDA,

IPM, Pemuda Muhammadiyah, NA, IMM, Komite EMAS,

Dinas Kesehatan, dan EMAS.

Pembahasan menyasar pada gerakan penyelamatan

ibu melahirkan dan BBL di lingkungan Muhamamadiyah

dan Ortom. Salah satu hasil pertemuan ini adalah akan

dibentuknya FMM di tujuh kecamatan. Kesepakatan

lainnya berupa rencana sosialisasi KIA dalam pengajian

dan pertemuan cabang dan ranting Muhammadiyah

serta penyampaian hasil pertemuan di setiap tingkatan

pengurus Muhammadiyah.

Tegal

Internalisasi program penyelamatan ibu dan BBL pada

struktur PDM dan Ortom menjadi tujuan pertemuan ini.

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Dakwah PDM Kabupaten

Tegal yang diikuti Pleno PD. Muhammadiyah Kabupaten

Tegal, PDA, dan Ortom lain di daerah, perwakilan PCM dan

PCA, CSO, CSSC, Kadinkes Kabupaten Tegal, serta Komite

EMAS Jateng.

Pertemuan membahas peran serta PDM dalam program

penyelamatan ibu melahirkan dan BBL di Kabupaten

Tegal. Dengan internalisasi, diharapkan program ini akan

terus bisa berjalan. Ini juga akan menguatkan kembali

peran serta Muhammadiyah—baik strukutul maupun

kultrural—dalam mempercepat penurunan AKI dan AKN di

Kabupaten Tegal.

RS Siti Aminah mendukung kegiatan EMAS di lingkungan

Muhammadiyah. Bentuk dukungan yang diberikan adalah

memaksimalkan pelayanan PONEK dan memberlakukan

BPJS bagi masyarakat dan bumil guna mendukung

dakwah Muhammadiyah. RTL dari kegiatan ini adalah

pembentukan komite EMAS serta penyebaran informasi

oleh PDM dan Ortom di tingkat daerah kepada cabang

hingga ranting. Dalam agenda ini hadir Dinkes dan Komite

EMAS Jateng yang memaparkan materi terkait.

Brebes

Sosialisasi KIA dan peran Kader Aisyiyah dalam

penyelamatan bumil di Kecamatan Banjarharjo, menjadi

tujuan kegiatan ini. Agenda dilaksanakan di aula SD

Malahayu 1, dihadiri oleh PCA dan PC Muhammadiyah

Banjarharjo. Sebagai salah satu kecamatan dengan angka

kematian ibu hamil tinggi, perlu dibentuk tim MKIA secara

khusus. Tim ini nantinya berperan sebagai pendamping

bumil resti. Secara kultural, meraka menyadari bahwa

kerja-kerja mereka sangat dibutuhkan. RTL pertemuan

ini adalah membentuk MKIA khusus di internal kader

Aisyiyah, dengan sasaran bumil resti di masing- masing

ranting.

Memaksimalkan Peran Pengurus Muhammadiyah dalam PenurunanAKI dan AKBAdriani Zulivan, disadur dari Laporan

Bulanan EMAS Muhammadiyah

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 98

BERITA UTAMA

Page 9: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 98

BERITA UTAMA

Page 10: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Asahan

Tim FMM melakukan audiensi dengan Kepala Desa Subur Kecamatan Air Joman di Kantor

Balai Desa (20/02). Hadir dalam agenda tersebut adalah Kepala Desa, Perwakilan BPD, FMM

Kecamatan, Bidan Desa dan MKIA.

Ini merupakan rencana tindak lanjut (RTL) pada pertemuan dua bulanan FMM Kecamatan. RTL

membahas tentang rencana menjadikan Desa Subur sebagai pilot project Desa Siaga untuk kasus

maternal dan neonatal. Desa Siaga akan membuat daftar penyedia ambulan desa, calon pendonor

darah, dasolin, hingga peraturan desa (perdes).

Peran Desa Siaga adalah untuk memfasilitasi masyarakat atas kebutuhan perencanaan

persalinan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah

dengan mengumpulkan masyarakat yang bersedia menjadi

pendonor darah dan meminjamkan kendaraan pribadinya

untuk dijadikan ambulans desa. Untuk ini, masyarakat

diajak untuk melakukan pemeriksaan golongan darah dan

ditanyakan kesiapan untuk meminjamkan mobil pribadinya.

Meski tak mudah, Kades merespon dengan baik. Kades

langsung membagi tugas dan menetapkan tanggal. Kantor

Balai Desa menjadi pilihan untuk melaksanakan proses

pendataan pada 13 Maret 2015. Bidan Desa dan MKIA

bertugas mengajak bumil dan seluruh warga Desa Subur

yang akan menjadi calon pendonor darah. Kades bertugas

Mengawal Advokasi, Merangkul Semua Pihak

Ragam Kegiatan FMM untuk Penurunan AKI dan AKBAdriani Zulivan, disadur dari Laporan

Bulanan EMAS Muhammadiyah

Dukungan FMM difokuskan pada perbaikan monitoring dan tindakan sebagai respon terhadap kematian ibu dan bayi baru lahir. Untuk itu, FMM melakukan advokasi yang ditujukan kepada parapihak terkait, baik pemerintah lokal, masyarakat, hingga pihak swasta. Agenda advokasi dilaksanakan lewat beragam kegiatan, seperti audiensi, kunjungan, serta seminar. Dengan merangkul semua pihak—FMM Asahan dan Deli Serdang di Sumatera Utara, serta Blitar di Jawa Timur—mengawal advokasi tersebut.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1110

BERITA UTAMA

Page 11: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

menyebarluaskan informasi ini ke seluruh perangkat dan masyarakat hingga

tingkat dusun, sekaligus menghimbau kepada warga yang memiliki kendaraan

roda empat. FMM Kecamatan diminta untuk melakukaan koordinasi dengan

OMS desa.

Deli Serdang, Sumatra Utara

Kunjungan ke PT Indosat

Dilaksanakan di Kantor PT Indosat Cabang Lubuk Pakam pada Rabu (11/02).

Agenda kunjungan ini adalah membahas program Kartu Komunitas Indosat,

bantuan kegiatan USG keliling, pembangunan jejaring komunikasi melalui

server FPKM, dan bantuan penyelenggaraan seminar.

Dengan Kartu Komunitas Indosat, FPKM akan dapat berkomunikasi dengan

murah. Selain itu, dengan menggunakan server sendiri, FPKM dapat

mengirimkan SMS kepada seluruh MKIA dan pengurus FPKM Kecamatan. PT

Indosat siap meminjamkan mobil dengan sopir untuk USG keliling, namun

tenaga medis (obsgyn) disiapkan oleh FPKM. Untuk seminar softskill, Indosat

memberikan 100 buah tas untuk goodie bag.

Dalam agenda ini hadir Jhoni H Manullang dan Heri (Indosat), Chairul Amri,

Eldina dan Erliana (FPKM), serat CSSC Taufik Hidayat. Pertemuan ini hasilkan

sejumlah RTL, yaitu membangun jejaring komunitas KIA yang melibatkan

FPKM, MKIA dan masyarakat; bersama IDI, membahas tentang manfaat mobil

USG keliling.

2. Softskill seminar

Seminar yang ditujukan bagi tenaga kesehatan ini, diselenggarakan di Aula

Dinkes Lubuk Pakam (18/02). Tujuan penyelenggaraannya adalah untuk

meningkatkan kemampuan Bidan Koordinator di Puskesmas dalam pelayanan

medis, serta membangun kerjasama antara FPKM dengan Dinkes dan

Puskesmas.

Selain memperkenalkan FPKM pada pemangku kebijakan di bidang kesehatan

setempat, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan tenaha medis

dalam pelayanan kesehatan, sekaligus meminta perhatian dari Ketua PKK Deli

Serdang untuk ikut memberi perhatian. Agenda ini dihadiri 80 peserta yang

terdiri atas Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator, Bidan Umum, pimpinan

OMS, serta tim EMAS.

Blitar, Jawa Timur

FMM Kabupaten Blitar mengadakan pertemuan dengan Ikatan Bidan Indonesia

(IBI) pada Sabtu (7/02) di Kantor LEC Garum Kabupaten Blitar. Ini merupakan

sosialisasi dan internalisasi program penurunan AKI dan AKN di kalangan bidan

se-Kabupaten Blitar. Dukungan bidan diharapkan dalam bentuk pemantauan

dan pendampingan bumil di masing-masing desa. 60 bidan hadir dalam

pertemuan ini.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1110

BERITA UTAMA

Page 12: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Langkat, Sumut

FPKM Langkat membuat brosur yang berinsi

informasi tentang persalinan sehat. Informasi

dibuat ringan, agar mudah dipahami masyarakat.

Brosur menghimbau tentang pentingnya

melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.

Dibantu STIKES, AKBID dan AKPER HELVETIA,

FPKM Langkat mensosialisasikan penurunan AKI

dan AKB dengan brosur ini. Sosialisasi melalui

media brosur sangat membantu dan berguna bagi

ibu hamil dan kader MKIA dan FPKM Langkat.

Brosur bantu mempercepat penyampaian

informasi ke masyarakat.

Dibuat pula spandulk bertuliskan “Melakukan

Persalinan di Fasilitas Kesehatan dapat

menurunkan Angka Kematian Ibu Melahirkan

dan Bayi Baru Lahir di Kab. Langkat”. Spanduk ini

dipasang di lima puskesmas (Desa Besitang, P.

Brandan dan T. Beringin Hinai, Stabat Baru, dan

Teluk Secanggang), RSUD T. Pura, serta Gedung

Graha Pemuda Berseri KNPI dan Gedung Dakwah

Muhammadiyah. Bersama Gerakan Sayang

Ibu Melahirkan dan Bayi Baru Lahir, tempat

pemasangan akan terus bertambah.

Banyumas, Jateng

Orientasi dan sosialisasi Forum KIA dilakukan

dalam Pengajian Akbar Muslimat NU se-Kabupaten

Banyumas, yang berlangsung di Aula Kantor

Muslimat NU. Pengajian yang dihadiri oleh 300

peserta ini, diawali dengan sambutan Ibu Hj Laeli

Mansyur, Ketua Muslimat NU. Dalam sambutannya,

ditekankan tentang perlunya mendukung penuh

program EMAS bagi kader Muslimat NU. “Ketika

EMAS turun ke lapangan, maka jamaah Muslimat

NU harus membantu,” serunya.

Agenda dilanjutkan dengan orientasi yang

difasilitasi Irfan Fatkhurohman, CSSC Banyumas.

Diawali dengan pemutaran video tentang Uloh,

seorang suami yang kehilangan istrinya saat

persalinan. Video ini mampu menggugah

semangat jamaah pengajian untuk ikut ikut

berpartisipasi dalam peningkatan KIA.

Di bidang klinis, Dyah Retnani Basuki, DTL

Banyumas, jelaskan pentingnya peran masyarakat

dalam mengingatkan P4K. P4K adalah himbauan

agar menyiapkan proses persalinan sejak dini.

Persiapkan dilakukan di tingkat keluarga hingga

rujukan, agar dapat menyelamatkan ibu dan bayi.

Brebes, Jateng

FMM mengundang harian Suara Merdeka untuk

menulis tentang AKI di Brebes. Proses penulisan

diawali dengan mempertemukan Bayu Setiawan

(Suara Merdeka) dengan dr. Rudi P Utami (Kasi

Kesehatan Keluarga Dinkes) dan Bahrul Ulum

(FMM). Pertemuan membahas data terkait AKI di

Brebes. Menurut Dinkes, tingginya AKI di Brebes

diakibatkan sistem rujukan yang belum tertata

rapi. Untuk itu, perlu dukungan media publik untuk

proses advokasi kepada masyarakat luas.

Hasil pertemuan ini dapat dilihat di http://berita.

suaramerdeka.com/smcetak/sistem-rujukan-ibu-

hamil-belum-tertata/

Blitar, Jatim

FMM mengadakan pertemuan dengan pimpinan

Muslimat NU Kabupaten Blitar pada Kamis (5/02)

lalu. Pertemuan ini ditujukan sebagai sosialisasi

program penurunan AKI dan AKB, agar mendapat

dukungan kegiatan dari lingkungan Muslimat NU.

Dalam agenda yang dilaksanakan di Kantor

Muslimat NU Kabupaten Blitar ini, hadir 70 peserta

dari Pimpinan Cabang dan Anak Cabang Muslimat

NU se-Kabupaten Blitar.

Salah satu cara memperkenalkan program adalah lewat beragam media kampanye. Brosur, spanduk, video, kunjungan media arus utama, hingga pertemuan tatap muka, merupakan pilhan media kampanye yang sangat efektif. FMM di sejumlah kabupaten menggunakan pilihan media tersebut untuk mensosialisasikan AKI dan AKB.

Media Kampanye dan Efektivitas Advokasi Publik

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1312

BERITA UTAMA

Page 13: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1312

BERITA UTAMA

Page 14: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1514

BERITA UTAMA

Page 15: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Langkat, Sumut

FMM Kecamatan Hinai bersama FMM Kabupaten

Langkat menginisiasi pertemuan dengan H. Fahri

Azhari, S.STP, M.SP (Camat Kecamatan Hinai)

untuk menyampaikan tentang program AKI dan

AKN. Harapannya, program ini diterapkan di

Kecamatan Hinai.

Camat berjanji untuk mengundang Kades se-

Kecamatan Hinai untuk membahas program

ini. Para Kades akan diminta untuk melakukan

sosialisasi di seluruh lapisan masyarakat. Ini

penting untuk membantu mengurangi AKI dan

AKB di daerah tersebut.

Asahan, Sumut

FMM melakukan pendataan atas sebuah kasus

kematian ibu dan bayi di Kecamatan BP Mandoge

pada Kamis (29/01). Pendataan dilakukan di

Puskesmas Mandoge, Klinik Bersalin Nurleli tempat

berlangsungnya persalinan, serta rumah korban.

Turut serta mendampingi proses adalah Ana

Matondang (Ketua IBI), Fahri Yanti (IBI), Nurul

Husna (Aisyiyah), Fachri Mizan H (CSSC), Dr. Lincoln

(Kepala Puskesmas), Rugun (Bidan Koordinator),

Hamidah (Bidan Supervisi), Rini (Bidan jaga saat

itu), Elizabeth (Kepala Rawat inap), Perawat,

Nurleli (Bidan Praktek Swasta), serta suami korban.

Setelah menyusur tiap tempat kejadian perkara,

tim menyimpulkan temuan berupa lambatnya

penanganan di Klinik Bersalin dan Puskesmas, tak

ada status penerimaan pasien, tak ada laporan

medis (sejak di BPJS, Puskesmas hingga RS), serta

diketahui bahwa Bidan Swasta tidak mengetahu

bahwa pasien 18 penapisan dan post date harus

ditangani di faskes.

Temuan ini memunculkan rekomendasi dan

RTL, berupa perlunya dibuat formulir terkait

tahap penanganan pasien dengan kolom paraf

di tiap tindakan pemberian obat. Selain itu, juga

disarankan untuk memperbaiki kronologi kejadian

perkara, lalu ditandatangani di atas dokumen

bermaterai. Agar bidan berjaga di Puskesmas,

diberi fasilitas berupa rumah dinas dan membuat

jadwal bidan yang siap dipanggil kapan saja.

Memberi kesempatan kepada Bidan Swasta dan

Bidan Puskesmas untuk magang di RS selama tiga

bulan.

Pinrang, Sulsel

Kunjungan FMM kali ini untuk menelusuri kasus

kematian ibu dan bayi di Puskesmas Mattiro Bulu.

Selain ke Puskesmas, tim FMM juga mendatangi

keluarga pasien. Di Puskesmas, tim diterima

oleh Kapus dan Bikor. Kedua staf Puskesmas

tersebut menerangkan bahwa pasien meninggal

tersebut berasal dari Kanarie, di luar wilayah kerja

Puskesmas. “Namun ketika pasien datang, maka

kami tak dapat menolak,” jelas mereka.

Sehari sebelum kejadian, pasien datang ke

Puskesmas Mattiro Bulu untuk mrmrriksakan

diri, lalu pulang. Pukul 3 dini hari, ia kembali ke

Puskesmas. Tim Puskesmas melakukan stabilisasi

dengan memberikan MGSO4 sesuai prosedur, lalu

merujuk pasien ke RSUL Pinrang.

Di rumah keluarga pasien, tim diterima ibu,

tante dan anak pasien. Diketahu bahwa sejak

usia kehamilan tujuh bulan, pasien mengalami

pembengkakan di tangan dan kaki. Pasien rajin

memeriksakan kehamilannya di Puskesmas

maupun Bides. 6 Januari 2015 pasien periksa di

Puskesmas Mattiro Bulu, namun tak disarankan

untuk inap. Pukul 02.00 keesokan harinya, pasien

merasakan sakit luar biasa di bagian kepala. Oleh

keluarga dilarikan ke Puskesma Mattiro Bulu.

Penanganan diberikan hingga pukul 03.00, lalu

dirujuk ke RSUL Pinrang. Pasien dioperasi dan

bayinya dinyatakan meninggal. Siang harinya,

pasien dikabarkan meninggal.

Memantau Kematian, Memastikan Prosedur:

FMM Pantau Penyebab Kematian dan Memastikan Pelaksanaan AMPAdriani Zulivan,

Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Audit Maternal Perinatal (AMP) merupakan salah satu proses yang wajib dilaksanakan ketika terjadi kematian akibat persalinan. Untuk memastikan pelaksanaan AMP, FMM memantau di tingkat kabupaten. Pantauan dilakukan di fasilitas kesehatan, rujukan, dan masyarakat.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1514

BERITA UTAMA

Page 16: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1716

BERITA UTAMA

Page 17: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

FMM Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bersama grup Facebook “Celoteh brebes

Membangun (CBM)” menginisiasi diskusi seputar strategi peningkatan indeks

pembangunan manusia (IPM), dengan menempatkan persoalan kesehatan

dasar sebagai salah satu metode. Bahrul Ulum (FMM Brebes), jelaskan data

AKI Brebes tahun 2010-2014. Brebes adalah kabupaten dengan angka kematian

tertinggi di Jateng.

Kegiatan yang dilaksanakan di Sekretariat CBM ini menghasilkan sejumlah

kesepakatan, yakni melakukan intervensi berupa dukungan penyajian

data melalui website kabupaten, pendampingan PKH untuk peningkatan

kemampuan advokasi warga. Ini diperlukan oleh kecamatan yang memiliki

derajat kesehatan rendah. Dukungan pemerintah akan diperlukan, agar

persoalan kesehatan ini dapat digarap dengan baik.

Diskusi ini mengundang lembaga swadaya masyarakat (LSM) se-Kabupaten

Brebes. Ini menjadi wadah penting bagi FMM untuk mencari data tambahan,

melalu jejaring komunitas pekerja sosial tersebut. Pertemuan ini diharapkan

mampu menciptakan jejaring komunitas yang berguna sebagai jaringan data

kesehatan kabupaten.

Jejaring Komunitas untuk Jaringan Data KesehatanAdriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1716

BERITA UTAMA

Page 18: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Labuhan Batu, Sumut

FMM Labuhan Batu mengadakan sosialisasi dengan MKIA Kecamatan Bilih Hilir pada Selasa (27/01) di Aula

Puskesmas Negeri Lama. Kegiatan ini dihadiri 9 MKIA Kecamatan Bilah Hilir dan 4 staf Puskesmas. Hasil

kegiatan ini mencatat 19 bumil resti se-kecamatan. Selain pendampingan pada bumil resti, MKIA juga

mendampingi bumil tidak resti. Untuk kecamatan ini, sosialisasi telah dilakukan sebanyak 42 kali oleh MKIA.

Kegiatan pendampingan MKIA Kecamatan Panai Hulu dilaksanakan pada Rabu (28/01) di Aula Puskesmas

Teluk Sentosa. Kegiatan dihadiri 7 MKIA dan 4 staf Puskesmas Teluk Sentosa. Hasilnya, tercatat 33 bumil

resti. Pendampingan juga dilakukan pada bumil tidak resti, sehingga total pendampingan MKIA dilakukan

pada a65 bumil. Sosialisasi telah dilakukan sebanyak 75 kali di kecamatan ini, dengan jadwal tiap pekan.

MKIA juga melakukan orientasi di luar area full support program EMAS, yaitu di Kecamatan Rantau Utara.

Orientasi yang dilakukan di Aula Kantor Camat Rantau Utara ini, diisi dengan penjelasan tanda-tanda bahaya

bagi bumil dan fungsi Buku KIA. MKIA di kecamatan ini merupakan pengembangan dari PCA Rantau Prapat.

Alasan pembentukannya adalah menurunnya AKI dan AKB di daerah pantai, bergeser ke daerah perkotaan.

Ada sejumlah upaya yang dilakukan para relawan warga ini, untuk mendampingi bumil. Misalnya dengan

mengajak bumil untuk datang ke Posyandu, memastikan Bumil mempunyai Buku KIA, mengajak bumil

untuk bersalin di faskes, memotivasi bumil untuk memiliki tabungan bersalin, mengajak masyarakat untuk

mengadakan dana sosial bagi persalinan keluarga tak mampu, dan sebagainya.

Dalam kegiatan yang dibuka oleh Camat Rantau Utara ini, Ibu Magdalena (Dinkes) juga menjelaskan

tentang program SIJARIEMAS dan SMSbunda. Hadir dalam agenda didanai secara mandiri ini adalah Kepala

Puskesmas Kota, Bikor Puskesmas, 5 Bidan Desa serta Rolbariah Nasution dan Ayulidar Chaniago (FMM

Kabupaten).

Salah satu tugas penting dari motivator kesehatan ibu dan anak (MKIA) adalah mengumpulkan data ibu hamil beresiko tinggi (bumil resti). Proses pendataan sedianya dilakukan oleh bidan di masing-masing desa, sedangkan MKIA mengumpulkan data tersebut untuk dijadikan acuan dalam pendampingan bumil resti. Proses pengumpulan data ini terus dilakukan di berbagai kabupaten. Salah satu metodenya adalah dengan mengadakan pertemuan rutin antara MKIA dan Puskesmas. Selain mengumpulkan data bumil resti, kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang sosialisasi KIA, serta kerjasama antara dukun beranak dan bidan desa.

Pendampingan MKIA:Menyiapkan Bumil Resti untuk Hadapi Persalinan

Asahan, Sumut

FMM dan MKIA melihat keberadaan Rumah

Tunggu di Lobu Rappa Kecamatan Aek

Songsongan Kabupaten Asahan. Fasilitas ini

lama tak mendapat sentuhan pemerintah. Selain

itu, minimnya sosialisasi kepada masyarakat

membuat rumah ini luput dari pemanfaatan

oleh bumil.

Rumah Tunggu merupakan sebuah fasilitas

publik di bawah asuhan Dinkes Asahan. Rumah

ini berfungsi sebagai tempat singgah yang di

dalamnya terdapat fasilitas layanan kesehatan.

Kampung Sabungan di Desa Tangga Dusun 3 dan

4 berada di daerah perbukitan. Jika hujan turun,

warga tak akan berani bepergian. Padahal jarak

fasilitas kesehatan terdekat sangat jauh. Untuk

itulah Rumah Tunggu ini dibangun.

Kunjungan ini menginisiasi dibuatnya kegiatan

reguler di Rumah Tunggu, agar warga mampir

lagi ke rumah ini. Kegiatan akan difasilitasi oleh

Kades, PKK, MKIA dan masyarakat setempat. Ibu

PKK Kecamatan, Bidkor Aek Sonk Songsongan,

FMM Kabupaten, FMM Aek Sonsongan, dan

MKIA hadir dalam pertemuan ini.

Brebes, Jateng

MKIA Sirampong mengadakan pertemuan

bagi sejumlah desa. Kalimi dari MKIA Kaligiri

menjelaskan tentang cara kerja terbaik MKIA,

yaitu dengan menggandeng erat pemerintah

desa. Dalam penyusunan perdes, persoalan

KIA menjadi isu penting yang harus dibahas.

Pembahasan harus bersifat partisipatif,

melibatkan berbagai pihak. Dengan demikian,

akan tampak tanggung jawab Kades. Hal inilah

yang dilakukan di Desa Kaligiri.

Dari pertemuan ini, seluruh desa bersepakat

untuk melakukan hal serupa. Replikasi

keberhasilan Desa Kaligiri dalam mengadvokasi

masuknya isu KIA ke dalam Perdes, merupakan

langkah awal meningkatnya kualitas layanan

kesehatan bagi warga.

Banyumas, Jateng

Pertemuan koordinasi internal MKIA Kecamatan

Rawalo dilaksanakan di kediaman Ketua FMM.

Hadir sebagai peserta adalah MKIA dari 9 desa

serta Ibu Sri, perwakilan Kecamatan. Ketua FMM,

Ibu Dirsan, sampaikan perlunya penyegaran

bagi anggota FMM dan MKIA. Penyegaran ini

berupa pemberian meteri terkait KIA. Ia juga

menyampaikan gagasan untuk memandirikan

forum, dengan dukungan Kecamatan. Sejauh ini,

Puskesmas Rawalo telah memfasilitasi kegiatan

rutin pertemuan kader. Selanjutnya akan

diadakan orientasi dan penajaman pengetahuan

bagi MKIA.

Adriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1918

BERITA UTAMA

Page 19: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Gowa, Sulsel

MKIA Desa Tonasa Kecamatan Tombolo Pao melakukan

pendampingan bagi seorang bumil risti. Ini adalah

kehamilan kelima bagi ibu berusia 40 tahun ini.

Ia juga memiliki riwayat gondok beracun. Dalam

pendampingan, MKIA menyarankan ibu tersebut untuk

‘menutup’ kandungan sesuai saran dokter, segera

melakukan pengecekan golongan darah di Puskesmas,

memeriksakan golongan darah calon pendonor yang

ia siapkan untuk operasi, mempersiapkan biaya

persalinan, serta menyediakan kendaraan untuk proses

rujukan ke RSUD Syekh Yusuf. MKIA juga mendampingi

keluarga pasien untuk pengurusan surat rujukan dari

Puskesmas ke RSUD.

Lihat video: https://www.facebook.com/video.php?v=

951306331548841&set=vr.951306331548841&type=2&t

heater

Pendampingan MKIA bagi bumil resti juga dilakuakn

di Kelurahan Tamaona Kecamatan Tombolo Pao.

Pedampingan dilakukan dengan membantu bumil

dan keluarganya untuk mempersiapkan persalinan,

seperti mempersiapkan pendonor darah, pembiayaan

persalinan, serta kendaraan.

Lihat Video:

https://www.facebook.com/video.php?v=951301411549

333&set=vr.951301411549333&type=2&theater

MKIA melakukan orientasi dengan mengajak jejaring

kader fondasi, TB dan KB untuk menjadi MKIA. Secara

pendanaan, kegiatan didukung Puskesmas yang

merupakan area limited support program EMAS ini.

Kegiatan dirangkaikan dengan penguatan keahlian

bidan desa dalam penanganan kasus kegawatdaruratan

ibu melahirkan. Diadakan pula penilaian klinis dan

rujukan di Puskesmas Pragi.

Pinrang, Sulsel

MKIA melakukan pemantauan lewat pemanfaatan

stiker P4K yang ditempel di rumah-rumah warga. Ini

merupakan upaya sederhana untuk deteksi dini ibu

hamil beresiku tinggi, sekaligus upaya penyelamatan

ibu melahirkan dan bayi baru lahir di Pinrang.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 1918

BERITA UTAMA

Page 20: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Deli Serdang, Sumut

FPKM Deli Serdang mengadakan kegiatan audensi

dan silaturrahmi dengan Dinkes Deli Serdang

dilaksanakan di ruangan Sekretaris Dinkes Deli

Serdang pada Rabu (4/02). Agenda ini membahas

persiapan softskill seminar bagi tenaga kesehatan.

Kegiatan ini akan menempatkan Kepala Puskesmas

(Kapus) dan Bidkor sebagai peserta. Agenda ini

akan diseleengarakan atas dukungan Dinkes dan

FPKM dalam program KIA.

Dinkes sangat mendukung, dengan mempersiapkan

pelibatan Kapus, Bidkor dan tenaga kesehatan

lainnya sebagai peserta. Dukungan ini juga tampak

dari dipersilahkannya FPKM untuk menggunakan

Aula Dinkes sebagai tempat acara.

Dalam agenda ini, FPKM juga menyerahkan laporan

kegiatannya kepada Dinkes. Dinkes merasa sangat

dibantu dengan adanya FPKM di 10 kecamatan,

dan berharap agar komunitas ini juga dibuat di

kecamatan lain. Terkait laporan dari masyarakat

yang disampaikan FPKM, Dinkes menyatakan

kesiapannya untuk menerima dan menindaklanjuti

laporan terkait kesehatan. Ini menjadi komitmen

Dinkes untuk bersama-sama menekan AKI dan

AKB di Kabupaten Deli Serdang.

Audiensi juga dilakukan dengan Ketua dan Tim

Penggerak PKK Deli Serdang. Selain membicarakan

tentang persiapan seminar softskill bagi tenaga

medis se-kabupaten, juga sekaligus melaporkan

kegiatan FPKM. Hadir dalam pertemuan tersebut

Ibu Ketua TP PKK, Ketua dan pengurus FPKM Deli

Serdang. Agenda dilaksanakan pada Selasa (3/02)

di rumah dinas Bupati.

Langkat, Sumut

FPKM mengadakan rapat konsultasu bersama

Komisi B DPRD Langkat. Tim FPKM diterima oleh

Makruf Ritonga (Ketua), Kirana Sitepu (Sekretaris),

Syamsul (Wakil Ketua), Nurul Azhar Lubis, Sopian

Fasial Haq dan Romelta (Anggota). Tim Dinkes

juga hadir, diwakili oleh Kaban KB dan PP. Rapat

pertemuan ini bertujuan untuk mempercepat

penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Langkat.

Menggaet Pelaku Lokal:

FMM Ajak Pengambil Kebijakan untuk Turunkan Aki dan AKB

Demi mempercepat inisiasi gerakan penyelamatan ibu dan BBL di daerahnya, FPKM di dua kabupaten di Sumut mengadakan pertemuan dengar pendapat dengan jajaran pengambil kebijakan. Mereka mendatangi Dinkes, PKK, hingga DPRD. Dukungan FMM untuk memberikan masukan kepada Pemda ini, dilaksanakan melalui forum SKPD. Semuanya demi menggaet pelaku lokal agar memiliki kesadaran sama akan pentingnya penyelamatan ibu dan BBL.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2120

BERITA UTAMA

Page 21: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2120

BERITA UTAMA

Page 22: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Membangun Jejaring RSDemi memantapkan sistem jejaring antar rumah sakit, tim EMAS mengadakan kunjungan ke sejumlah RS. Pertemuan ini melibatkan tim RS, yang terdiri atas pemilik, manajemen dan tim klinis. Selain RS di Fase 3, juga diadakan diskusi dengan RS yang tergabung dalam jejaring RS interfaith

Pertemuan dengan pemilik RSM PKU

Muhammadiyah Rogojampi, Jatim

Pertemuan dengan pemilik RSM PKU

Muhammadiyah Rogojampi dilaksanakan pada

Selasa (31/03), dihadiri oleh Direksi dan tim klinis

RS. Sosialisasi dilakukan oleh perwakilan MPKU

Jawa Timur bersama CM. Sebelum pertemuan, CM

dan ACO menemui dr. Andri, MARS selaku direktur

dan dr. Triana, MARS selaku wadir yanmed untuk

menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan ke

rumah sakit.

dr. Sochib kemudian memberikan sambutan

sebagai perwakilan dari MPKU Wilayah yang

dilanjutkan dengan persentasi mengenai gambaran

umum program EMAS, dimulai dari alasan adanya

program EMAS, konsorsium yang terlibat serta

area kerja yang dilakukan oleh program EMAS yang

dilanjutkan dengan gambaran kasar mengenai alat

pantau standar kinerja.

Tantangan yang disampaikan oleh dr. Andri (Direktur

RS) adalah belum adanya dokter spesialis obsgin

dan anak organik, namun direksi sangat mendukung

perubahan rumah sakit menjadi lebih baik,

semangat tim klinis pun sangat baik dan terbuka.

Pertemuan dengan pemilik RSI Fatimah

Banyuwangi, Jatim

Pertemuan dengan pemilik RSI Fatimah

Banyuwangi dilaksanakan pada Rabu (1/04),

dihadiri Direksi dan tim klinis RS. Sosialisasi

dilakukan oleh perwakilan MPKU Jawa Timur

bersama CM.Sebelum acara, CM dan ACO menemui

dr. Samsul dan Bapak Rofiq selaku direksi rumah

sakit untuk menyampaikan maksud dan tujuan

kedatangan tim EMAS Muhammadiyah Jawa

Timur.

Pertemuan yang diadakan melibatkan direksi,

dokter kandungan tetap, yaitu dr. Widodo, Sp.OG,

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2322

BERITA UTAMA

Page 23: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

serta tim aktor dan perwakilan dari PDM dan MPKU. Acara dimulai dengan

sambutan dari direksi Rumah Sakit yang diwakili oleh Bapak Rofiq. Acara

selanjutnya yaitu sambutan dari dr. Sochib selaku perwakilan dari MPKU

Wilayah yang dilanjutkan dengan menginformasikan mengenai program Emas

dan konsorsium yang terlibat serta area kerja yang dilakukan oleh program

EMAS, kemudian dilanjutkan dengan gambaran kasar mengenai alat pantau

standar kinerja.

Kekuatan yang dimiliki RSI Fatimah Banyuwangi adalah adanya spesialis

kandungan organik yang diharapkan mampu memimpin tim klinis, serta

adanya dukungan dari direksi. Kelemahannya adalah pelayanan yang masih

belum tersistem dengan baik. Sehingga akan memerlukan banyak perubahan

besar. Diantaranya, masih menyatunya ruang perawatan anak dan bayi.

Pertemuan dengan pemilik RS Interfaith Semarang, Jateng

Pertemuan pemilik RS interfaith Semarang diadakan di aula pertemuan RS

Roemani Muhammadiyah Semarang, dihadiri oleh pemilik dan direksi RS

Elisabeth, RSI Sultan Agung, RS Willam Booth, RS Panti Wilasa Citarum, RS

Panti Wilasa dr. Tjipto, dan RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Pertemuan

juga dihadiri oleh perwakilan pemilik dan tim PONEK RS interfaith Yogyakarta,

yaitu RS Panti Rapih, RS Bethesda, RS Bethesda Lempuyangwangi, dan RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta. Tim EMAS Jawa Tengah, EMAS Muhammadiyah

Jakarta, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah juga hadir dalam pertemuan

ini.

Acara diawali dengan pemaparan maksud pembentukan jejaring interfaith

Semarang oleh dr. Sudibyo Markus, kemudian success story sharing oleh

perwakilan RS interfaith Yogyakarta. Diskusi mengenai rencana program jejaring

interfaith kedepan berlangsung sangat baik. dr. Hartanto menyampaikan

gambaran RS interfaith Semarang serta rencana intervensi program EMAS,

baik dalam perbaikan tata kelola klinis RS juga dalam perbaikan sistem rujukan

di Jawa Tengah, serta penguatan peran masyarakat melalui pembentukan

Forum Masyarakat Madani (FMM).

dr. Daniel sebagai ketua YAKKUM menyampaikan ketertarikan dalam program

ini, sekaligus memberikan gambaran jaringan yang lebih besar melalui Arsani.

Kedepan, YAKKUM berharap bisa mengikutsertakan RS jejaring YAKUUM dalam

program ini dengan biaya mandiri. Perwakilan RS yang lain menyampaikan

ketertarikan dan komitmen yang sama, dan harapan kerja sama interfaith lebih

jauh, misalnya dalam pelaksanaan BPJS.

Dalam acara ini juga disampaikan rencana pendampingan yang akan

dilaksanakan oleh RS interfaith Semarang dengan tim pendamping dari RS

interfaith Yogyakarta. Peserta merencanakan akan mengadakan pertemuan

lanjutan untuk membicarakan arah kerja sama dan memetakan jejaring

masing-masing RS.

Adriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2322

BERITA UTAMA

Page 24: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Untuk melihat kualitas layanan klinis di RS, tim EMAS melakukan pemantauan

terhadap fasilitas layanan di RS. Kegiatan pres-assessment ini dilaksanakan di

fasilitas Fase 3 program EMAS.

RSM PKU Muhammadiyah Rogojampi, Jatim

Pre-assesment RS PKU Muhammadiyah Rogojampi dilaksanakan pada Selasa

(31/03) oleh CM. Kegiatan ini diawali dengan penilaian respon emergensi maternal

dan nonatal di IGD. Selama penilaian didapatkan ruangan IGD masih belum terkelola

dengan baik. Ruang bersalin secara manajemen masih menyatu dengan ruang

perawatan, ruangan nifas masih menjadi satu dengan ruang bayi. Ruang perawatan

bayi masih mudah diakses oleh umum, serta tidak ada petugas khusus mengawasi

bayi sakit.

Tantangan yang ditemui adalah belum adanya dokter spesialis kandungan dan

spesialis anak organik. Dinkes belum paham benar mengenai pelaksanaan audit

kematian maternal/neonatal. Bahkan RS belum memiliki formulir RMM/RMP.

Direksi memberi dukungan sangat kuat untuk melakukan perubahan.

RSI Fatimah Banyuwangi, Jatim

Preassesment RS Fatimah Banyuwangi dilaksanakan pada Rabu (1/04) oleh CM.

Penilaian pertama dilakukan pada UGD dimana CM melakukan penilaian pada

respon emergensi maternal dan neonatal di UGD serta pencegahan infeksi di UGD.

PemantapanLayanan RSAdriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Di ruang bersalin didapatkan manajemen dan perawatan

untuk ruang bersalin, ruang nifas dan ruang bayi masih

menjadi satu. Ruang perawatan bayi masih diakses

oleh umum dan tidak ada petugas yang mengawasi

bayi sakit. Setelah kegiatan penilaian selesai dilakukan,

CM kemudian mempersentasikan hasil penilaian yang

dilakukan di hadapan direksi.

Tantangan yang ditemui adalah belum adanya dokter

anak organik di rumah sakit, perawatan ruang bayi masih

bergabung di area ruang anak, serta semangat sebagian

tim aktor tampak kurang antusias. Di samping itu, dinas

kesehatan setempat masih belum mengerti mengenai

pelaksanaan audit kematian maternal/neonatal, bahkan

form RMM/RMP tidak dimiliki oleh rumah sakit. Dokter

kandungan organik masih muda, memiliki semangat

tinggi untuk mendukung perubahan. Dukungan juga

datang dari direksi dan pemilik RS.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2524

BERITA UTAMA

Page 25: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Kegiatan K1+K2 di faskes Fase 3 oleh RS PKU Muhammadiyah Kendal dan RS PKU Muhammadiyah

Karanganyar, Jawa Tengah, dilaksanakan pada 31 Maret-2 April 2015 di RS PKU Muhammadiyah Solo.

Kegiatan diikuti oleh pemilik (MPKU PDM), Direksi, serta tim klinis RS yang terdiri dari dokter spesialis

obgyn, dokter spesialis anak, dokter umum, karu UGD, karu VK, karu nifas, karu kamar bayi, karu kamar

operasi, dan perwakilan tim PONEK RS. Peserta Direksi dari RS PKU Muhammadiyah Karanganyar

yampak kurang antusias dengan mewakilkan kehadirannya. Sedangkan dari RS PKU Muhammadiyah

Kendal cukup baik partisipasinya.

Pihak Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Tengah, Direksi RS PKU Muhammadiyah

Solo, serta tim klinis terlibat secara aktif dalam acara ini. MPKU membuka acara dan memberikan

sambutan yang menekankan bahwa EMAS akan dibawa sebagai gerakan Muhammadiyah. Pihak

Direksi memberikan materi terkait manajemen, yaitu profil pelayanan maternal neonatal RSUA

Ponorogo, SLLO, Good Corporate Governance, Good Clinical Governance, dan Pengembangan SDI. Tim

klinis memberikan beberapa materi terkait implementasi dan capaian klinis, yaitu Peran tim Klinis

dalam Pendampingan, Clinical Dashboard, Capaian RSUA Ponorogo, POGC, serta materi Pencegahan

Infeksi.

Peserta juga menyaksikan aplikasi good clinical governance berupa kegiatan morning report dan near

miss audit menggunakan analisis dengan formulir terbaru. Pelaksanaan audit memberikan gambaran

pada peserta, serta diskusi mengenai kasus near miss, bagaiaman pelaporan audit, serta siapa yang

melakukan audit, juga memberikan gambaran kepada peserta.

Hospital tour dilakukan di IGD, kamar operasi, kamar bersalin, nifas, dan ruang SCN serta NICU.

Emergency drill yang ditampilkan oleh tim RSUA Ponorogo adalah kasus PEB di kamar bersalin dan

bayi apnea dari nifas, yang dilakukan resusitasi. Kegiatan drill ini sangat bagus dalam memperlihatkan

bagaiamana tim emergensi bekerja, bagaiamana koordinasi antar tim. Peserta antusias mengikuti

kegiatan dan berdiskusi mengenai pelaksanaan drill emergensi.

Kegiatan di setiap site pelayanan dimanfaatkan oleh peserta untuk mempelajari implementasi klinis,

Dukungan MPKU Muhammadiyah dalam K1 + K2:

EMAS akan Dibawa sebagai Gerakan MuhammadiyahAdriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

POGC, SPO, dashboard, penggunaan buku register, DST,

serta pencegahan infeksi. Peserta mempresentasikan

RTL baru yang dibuat berdasarkan hasil pembelajaran di

setiap site pelayanan dan didiskusikan dengan tim klinis

pendamping.

Drill Emergency Maternal

Rapat evaluasi oleh panitia dan tim klinis

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2524

BERITA UTAMA

Page 26: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

FMM melakukan pemantauan pelaksanaan maklumat

pelayanan dan pengelolaan pengaduan di sejumlah fasilitas

kesehatan, seperti rumah sakit dan Puskesmas.

RSUD Kota Semarang, Jateng

Dilaksanakan oleh FMM KIA Kota Semarang di Ruang Pertemuan RSUD.

Pertemuan dihadiri Wadir Yanmed, Humas, ketua dan pengurus FMM, DTL,

dan CSSC. Ketua FMM, Bp Ahmad Jawahir memperkenalkan terlebih dahulu

mengani FMM dan kegiatan yang dilakukan beserta pengurus yang mengikuti

pertemuan.

Agenda ini menghasilkan sejumlah temuan terkait pelayanan KIA, seperti

standar pelayanan, maklumat pelayanan, tarif pelayanan, jaminan pembiayaan

BPJS, perilaku pelaksana dalam pelayanan, pengawasan penyelenggara

pelayanan, pengelolaan pengaduan, peran masyarakat, hingga sanksi.

Bulukumba, Sulsel

FORMAP-KIA bersama tim PKM dan tim EMAS, melakukan sosialisasi

maklumat pelayanan dan SE Bupati tentang Peran Kades dalam KIA dan

Persalinan Aman, sekaligus monitoring berbagai inisiatif baik Puskesmas.

Memantau Pelayanan, Mengelola PengaduanAdriani Zulivan,Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2726

BERITA UTAMA

Page 27: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Forum Masyarakat Madani Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (FMM KIA) Kota Semarang, Jawa Tengah, kunjungi

Rumah Sakit Telogorejo Semarang (16/02). Kunjungan ini membahas tentang pelayanan kesehatan ibu dan

anak yang diselenggarakan oleh rumah sakit (RS) terhadap ibu hamil. Pelayanan kegawatdaruratan ibu

melahirkan dan bayi baru lahir (BBL) menjadi salah satu fokus untuk menurunkan angka kematian ibu dan

BBL. Di Semarang, hingga 2014 angka kematian masih tinggi.

RS Telogorejo ditunjuk oleh Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu RS Pelayanan Obsetri Neonatal

Emergency Komprehensif (PONEK) yang melayani kegawatdaruratan ibu hamil dan BBL. “Kami sangat

berkomitmen tinggi sebagai RS PONEK, semua pasien gawatdarurat pasti kami terima,” ujar Direktur RS

Telogorejo, Imelda Tandiyo. RS Telogorejo kerap mendapatkan rujukan pasien sangat kritis, dan berhasil

menyelamatkan mereka. Dengan bekerjasama erat dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang, RS Telogorejo

terus lakukan peningkata kualitas pelayanan.

Menurut Ahmad Jawahir, Ketua FMM KIA Kota Semarang, RS Telogorejo telah melakukan pelayanan KIA

dengan baik. “Terbukti, pada 2014 tidak ada satupun kasus kematian ibu di RS tersebut,” jelasnya. Terkait

hal pelayanan, RS Tlogorejo pantas menjadi contoh. Terkait soal pembiayaan, RS ini bermisi sosial, yaitu

membantu masyarakat tidak mampu. Kendala tak mampu membayar biaya pengobatan, tak seharusnya

menjadi penyebab pasien tidak mendapat pelayanan. Komitmen pada misi sosial ini juga diwujudkan lewat

penambahan fasilitas. “Kami akan menambah kapasitas tempat tidur ruang inap, jika gedung baru yang

sekarang sedang dibangun siap beroperasi,” kata pihak Direksi RS Tlogorejo.

“Perlu ada pengelolaan umpan balik masyarakat secara terbuka, untuk meningkatkan kualitas layanan,”

kata Amalia Cahya, Sekretaris FMM. Saran positif maupun kritik negatif yang disampaikan masyarakat perlu

ditanggapi RS, kta Cahya. Jika hal ini dapat dilaksanakan, maka RS Tlogorejo Semarang akan menjadi RS

pertama di Semarang yang mengelola masukan masyarakat secara terbuka.

Muchammad Nurkharistna al JihadCSSC, [email protected]

Semua Pasien Gawat Darurat Pasti Kami Terima!Komitmen RS Tlogorejo sebagai PONEK

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2726

BERITA UTAMA

Page 28: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Kunjungan Membawa Nikmat:

Kisah Kerjasama FPKMDeli Serdang denganSektor SwastaBerawal dari kunjungan ke PT Indosat Cabang Lubuk Pakam, Kabupaten Deli

Serdang Sumatera Utara pada Rabu (11/02), FPKM Kecamatan Deli Serdang

mendapat ‘nikmat’ berupa hibah server untuk digunakan sistem SMSGateway.

Selain itu, Indosat juga memberikan 700 kartu perdana program Kartu

Komunitas Indosat (KKI) yang dibagikan kepada MKIA dan pengurus FPKM di

seluruh Kabupaten Deli Serdang.

Server ini, oleh FPKM, digunakan untuk untuk mengirimkan informasi

kesehatan, minimal dua minggu sekali . Informasi yang disebarkan terkait

pengaduan layanan, pelayanan BPJS, hingga laporan kematian. Ketika terdaftar

sebagai pengguna KKI, seluruh pemegang kartu ini dapat mengirimkan SMS

kepada server secara gratis. SMS gratis ke sesama pengguna KKI menjadi

anggalan program ini. Dengan demikian, komunikasi dua arah dapat dilakukan

secara gratis.

Selain memudahkan komunikasi antar anggota, server dan KKI mendorong

terciptanya kecepatan penyampaian informasi. “Apa yang terjadi di lapangan

akan langsung dikirimkan ke server, sehingga pengurus FPKM akan langsung

tahu kejadian di lapangan,” jelas Taufiq Hidayat (CSSC Deli Serdang).

Ini adalah bukti keberhasilan FMM dalam mengusahakan dana mandiri. Ini

juga menjadi bukti bahwa masyarakat dapat bekerjasama dengan perusahaan

di sekitarnya, untuk bersama-sama memberikan dukungan terhadap

pengurangan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Adriani Zulivan

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2928

BERITA UTAMA

Page 29: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Tingginya angka kelahiran ibu melahirkan di

Indonesia sejak tahun 2007 hingga 2012 terus

mengalami kenaikan, yaitu sebesar 228 ke 359

kasus per 100.000 kelahiran hidup. Sejumlah negara

tetangga justri alami penurunan, seperti Singapura

(7), Thailand (40), Malaysia (48), Vietnam (54),

Filipina (86), india (186) dan Kamboja (308).

Padahal di rentang waktu tersebut, jumlah ibu

hamil di Indonesia yang memilih untuk mendapat

layanan di fasilitas kesehatan terus meningkat.

Setidaknya, di tahun 2007 ada 36% yang memilih

fasilitas swasta dan 10% di fasilitas pemerintah.

Pada 2012, masing-masing berjumlah 46% dan

17%. Secara komulatif, ini mengindikasikan

sejumlah kelemahan. Kelemahan ada di tingkat ibu

hamil, rujukan, serta pelayanan kegawatdaruratan

di fasilitas kesehatan rujukan.

Kenyataan bahwa fasilitas kesehatan swasta

selama ini kurang dilibatkan dalam penyelenggaraan

Sistem Kesehatan Nasional (SKN), termasuk dalam

konteks peningkatan pelayanan kegawatdaruratan

berstandar Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi

Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergensi Komprehensif (PONEK). Berbagai upaya

peningkatan standar PONED dan PONEK hanya

ditujukan pada fasilitas kesehatan pemerintah.

Kurang berfungsinya berbagai lembaga partisipasi

masyarakat di tingkat komunitas seperti desa

siaga, Poskesdes, Posyandu, dan sebagainya,

memerlukan pendekatan baru dari, oleh dan untuk

masyarakat. Masih banyak paradigma masyarakat

yang beranggapan bahwa kematian ibu dan bayi

merupakan takdir, sehingga tidak perlu dilakukan

tindakan pencegahan.

Perlu peranaan seluruh elemen masyarakat

untuk mengubah paradigma tersebut, terutama

keterlibatan organisasi masyarakat sipil (OMS)

dalam penurunan AKI dan AKB. Baik keterlibatannya

didalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

swasta miliknya dan penguatan keterlibatan

masyarakat dalam mendampingi ibu hamil serta

keluarganya.

Hal tersebut melatar belakangi kesepakatan

sejumlah OMS untuk bersama-sama

menyelenggarakan dua agenda bersama,

yaitu Penandatangan MOU antara Lembaga

Kesehatan antar Agama dan Deklarasi Gerakan

Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Agenda yang

dilaksanakan di Auditorium Gedung Pusat Dakwah

Muhammadiyah, Jakarta ini dilaksanakan pada 25

November 2015 lalu.

MOU ditandatangani oleh Muslimat NU dan

Muhammadiyah (Islam), Perdhaki (Katolik) dan

Pelkesi (Kristen). Sedangkan deklarasi melibatkan

jejaring OMS di seluruh Indonesia. Tujuan dari

kegiatan ini adalah, pertama mendukung upaya

penurunan AKI dan AKN sesuai dengan target

RPJM dan MDG. Kedua, terbangunnya jejaring dan

mekanisme pendukung gerakan penyelamatan

ibu dan bayi baru lahir secara berjenjang di tingkat

komunitas dan fasilitas kesehatan.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Muhammadiyah

ini, dihadiri pula oleh Nila Moeloek (Menteri

Kesehatan RI) dan Din Syamsuddin (Ketua Umum

PP Muhammadiyah) yang memberi sambutan.

Keduanya memberi dukungan penuh terhadap

gerakan penyelamatan ibu dan BBL.

Melibatkan Masyarakat Sipil dalam Penurunan AKI dan AKB

MOU antar Lembaga Kesehatan Keagamaan dan Deklarasi GerakanPenyelamatan Ibu dan BBLSiti Masyitah Rahma,Program [email protected]

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 2928

BERITA UTAMA

Page 30: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Buku Register biasa digunakan oleh tim Monitoring dan Evaluasi program

EMAS. Biasanya, orientasi sejenis hanya dihadiri petugas terkait, yaitu Dinkes,

RS dan Puskesmas. Pelibatan Bidan Call Center sangat penting agar Bidan

dapat membandingkan antara rujukan yang melalui SiIrmaAyu dengan pasien

RS, dan/atau pasien di Puskesmas, dan/atau pasien rujukan yang meninggal.

Bidan Call Center bertugas selama 24 jam 7 hari tanpa henti. Mereka bertugas

mengawal pasien rujukan komplikasi, dari awal perjalanan dirujuk hingga

pasien selesai ditangani. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan oleh Bidan Call

Center:

Memantau bumil

Bidan harus memantau seluruh bumil di wilayahnya, berdasarkan data yang

dimiliki oleh SiIrmaAyu.

Memberi informasi

Bidan diharapkan mampu memberikan informasi dan saran terkait kesehatan

ibu dan bayi. Bidan akan melayani langsung pertanyaan dari pasien.

Mengelola aspirasi

Bidan akan mengelola pegaduan terkait layanan kesehatan maternal neonatal.

Ketiga fungsi tersebut mensyaratkan Bidan agar memiliki hubungan dan

kemampuan komunikasi yang baik, baik kepada seluruh tenaga kesehatan

di RS dan Puskesmas, klinik, serta instansi terkait lainnya. Sebagai bidan

pilihan, mereka memiliki kemampuan dasar untuk proses fasilitasi dan melek

komputer. Dengan demikian, para bidan ini juga berperan untuk melatih

petugas di RS agar dapat mengoperasikan SiIrmaAyu.

Delapan Bidan ini belajar mengoperasikan SiIrmaAyu secara mandiri, dengan

bimbingan teknis dari jarak jauh. Ini menunjukkan efektifitas dan efisiensi

metode mentoring, khususnya dalam hal menularkan pengetahuan dan

keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

SiIrmaAyu akan terlaksana dengan baik jika seluruh bidan di tiap wilayah—baik

desa, Puskesmas, rumah bersalin , dan klinik—mau menggunakan layanan

yang telh tersedia di seluruh tingkatan daerah di Indramayu ini. Pemkab

Indramayu telah memberi perhatian serius terhadap sistem ini. Salah satunya

lewat penggunaan dana APBD untuk agenda orientasi yang melibatkan Bidan

Koordinator/Bidan PONED dari 49 Puskesmas se-Kabupaten Indramayu ini.

Adapun hal-hal yang dipelajari adalah terkait penggunaan SiIrmaAyu untuk

rujukan komplikasi, pendataan bumil dan rujukan dini berencana, Puskesmas

memantau bumil dan memberikan pesan kepada bumil, serta memantau

status pasien rujukan komplikasi yang dikirimkan oleh Puskesmas.

Agar SiIrmaAyu dapat digunakan secara maksimal oleh tenaga kesehatan,

bumil dan keluarga, maka proses sosialisasi digencarkan. Salah satunya lewat

publikasi luar ruang. Seksi Promosi Kesehatan bersama Seksi KIA Dinkes

Indramayu telah membuat spanduk tentang SiIrmaAyu. Selain itu, diadakan

pula sosialisasi dengan keliling Puskesmas. Seluruh proses sosialisasi ini

dilaksanakan dengan menggunakan dana sendiri. Inilah si ayu dari Indramayu.

Tujuh bidan yang bertugas di Call Center SiIrmaAyu mengikuti agenda “Orientasi Pengisian dan Penggunaan Buku Register” pada HARI APA TANGGAL BERAPA . Irma Ayu adalah sebutan bagi SIJARIEMAS yang digunakan di Kabupaten Indramayu.

Si Ayu dari Indramayu:

Orientasi Pengisian dan Penggunaan Buku Register SIJARIEMAS

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3130

BERITA UTAMA

Page 31: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3130

BERITA UTAMA

Page 32: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Salah satu strategi pendekatan EMAS dalam

usaha penurunan angka kematian ibu dan bayi

baru lahir adalah memantapkan sistem rujukan

yang efektif dan efisien. Pendekatan ini harus

diimplementasikan ke seluruh fasilitas yang

menangani persalinan, baik di kabupaten maupun

kota.

Di Indonesia, fasilitas kesehatan yang melayani

persalinan terdiri dari berbagai level. Dari Rumah

Sakit Umum, Rumah Sakit PONEK, Rumah Sakit

Swasta, Puskesmas, Rumah Bersalin sampai Bidan

Praktek Mandiri. Untuk itu, EMAS mengajak seluruh

fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencegah

kematian ibu dan bayi baru lahir. Salah satunya

dengan mengatur mekanisme rujukan melalui

kesepakatan, menggunakan sistem Perjanjian

Kerjasama (PK).

Efektifitas dan efisiensi komunikasi dan

mekanisme rujukan menjadi harapan penerapan PK.

Meski demikian, adalah tidak mudah memastikan

berjalannya komunikasi dan mekanisme rujukan

tersebut. Untuk itu dilaksanakan sejumlah kegiatan

untuk mendukung hal ini.

Salah satunya adalah pembuatan video rujukan

berupa Job Aids yang diperuntukkan bagi pelatihan

tim Puskesmas—yang terdiri atas Kepala puskesmas

dan Bidan—dan RS—yang terdiri atas Direktur RS,

Karu UGD, dan sejumlah dokter spesialis di wilayah

EMAS. Dalam agenda pelatihan tersebut, EMAS

dibantu oleh masing-masing mentor di Kabupaten

Fase 1.

Dengan menggunakan Video Job Aids, para mentor

menjelaskan tentang strategi penguatan rujukan,

dengan sejumlah sesi yang menjelaskan tentang

kelompok kerja (POKJA), PK, Forum Masyarakat

Madani (FMM), Sistem Informasi dan Komunikasi

Jejaring Rujukan Gawat Darurat Ibu dan Bayu

Baru Lahir (SIJARIEMAS), Maklumat Pelayanan,

Monitoring Pelayanan, Motivator Kesehatan Ibu

dan Anak (MKIA), Alat Pantau Kinerja rujukan,

Audit Maternal Perinatal (AMP), serta klinis (seperti

MgSO4, antibiotic, emergency drill, bongkar bersih,

dan sebagainya).

Di akhir pelatihan, masing-masing tim diminta

untuk membuat rencana tindak lanjut (RTL).

Tantangan selanjutnya adalah memastikan bahwa

RTL tersebut benar-benar dilaksanakan. Sebab

dana program EMAS terbatas, maka diperlukan

peran Dinkes dan stakeholder terkait.

Pelatihan untuk Penguatan Tim Puskesmas dengan

penggunaan Video Job Aids ini telah dilaksanakan

di seluruh Kabupaten/Kota EMAS Fase 1 dan

2, sedangkan untuk Pengutan Tim RS telah

dilaksanakan di Langkat (Sumut), Cirebon (Jabar),

Blitar dan Pasuruan (Jatim).

Damaryanti SuryaningsihSenior Program [email protected]

Video Job Aids:

Mantapkan Komunikasi dan Mekanisme Rujukan

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3332

BERITA UTAMA

Page 33: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3332

BERITA UTAMA

Page 34: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Pembelajaran Bersama lewat Berbagi Pengalaman:

Pertemuan Pemantapan Teknis Tim ICTCut Sofa KumalaProgram Koordinator Komponen [email protected]

Pemantapan jejaring sistim rujukan kegawat-daruratan maternal dan neonatal yang efektif,

efisien dan berkeadilan merupakan salah satu tujuan program EMAS. EMAS menerapkan

pendekatan inovatif berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan Sistem

Informasi Jejaring Rujukan Maternal dan Neonatal (SIJARIEMAS). Sejak diluncurkan Desember

2012 lalu, SIJARIEMAS kini telah beroperasi di 10 kabupaten dan sedang diimplementasikan di 13

kabupaten Fase 2. Lebih dari 20.000 tenaga kesehatan telah bergabung dengan jaringan ini dan

lebih dari 29.000 kasus rujukan telah terfasilitasi.

SIJARIEMAS berfungsi untuk mengurangi faktor keterlambatan (3T) pada saat merujuk pasien

gawat darurat, memberikan kepastian tujuan rujukan, meningkatkan kesiapan rumah sakit

dalam menerima pasien kasus rujukan gawat darurat, meminimaliasi kasus multiple referral,

dan sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas layanan kegawatdaruratan.

Dengan berbagai penyempurnaan dibanding versi sebelumnya, SIJARIEMAS sudah memasuki

versi 2.0. Salah satu perkembangan penting adalah dukungan operator Telkom untuk nomor

akses SMS nasional 08889996677 yang mempunyai kapasitas dan keterjangkauan yang lebih

baik. Selain itu, server SIJARIEMAS juga akan dipindahkan dari jaringan EMAS ke Internet Data

Center (IDC) Jakarta yang akan mempermudah akses.

Sebagai informasi, SIJARIEMAS versi 2.0 ini akan dapat diakses melalui berbagai media

komunikasi, seperti komputer dengan koneksi internet, komputer dengan koneksi SMS, tablet,

RSUD Margono

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3534

BERITA UTAMA

Page 35: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

hingga ponsel dengan fungsi SMS saja. Kemudahan mengakses SIJARIEMAS

dari berbagai perangkat ini, diharapkan dapat meningkatkan pengguna

SIJARIEMAS.

Ujung tombak implementasi SIJARIEMAS berada di tangan tim ICT. Merekalah

yang akan meneruskan teknologi tersebut kepada penanggungjawab teknis

di tiap kabupaten. Ada beragam pengalaman terkait kendala dan kesuksesan

implementasi di lapangan. Pengalaman ini menjadi hal berharga yang perlu

dibagi sebagai bahan pembelajaran bersama. Inilah latar belakang pelaksanaan

“Pertemuan Pemantapan Teknis Tim ICT SIJRIEMAS” pada 30 Januari-2 Februari

2015 lalu di Banyumas, Jateng.

Selain demonstrasi penggunaan versi terbaru, pertemuan ini juga menjadi

wadah diskusi terkait kendala teknis dan non teknis. Ini diperlukan oleh

Chriss Kelly, Consultant Programmer dari RTI yang akan membantu proses

rekomendasi dan penyederhanaan sistem SIJARIEMAS. Kegiatan ini dihadiri

oleh Advisor Rujukan / Team Leader, Governance Advisor, ICT Advisor,

Consultant RTI, SPM Komponen 2, Program Coordinator Komponen 2, beserta 6

ICT Specialist dari keenam provinsi EMAS.

Tantangan lain ICT Specialist adalah masalah pelaporan PMP yang jelas terdapat

masalah dengan denominator data dari tim ME. Hal ini sangat merugikan

tampilan SIJARIEMAS. Persoalan ini turut menjadi didiskusikan. Selain itu, di

akhir acara diadakan pula agenda kunjungan ke RS Margono dan Puskesmas

Kemrinjen.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3534

BERITA UTAMA

Page 36: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3736

BERITA UTAMA

Page 37: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3736

BERITA UTAMA

Page 38: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Kementerian Kesehatan RI, bersama Jhpiego dan Ford Foundation, meluncurkan program Cervical and Breast

Cancer Prevention (CECAP) pada Januari 2007. CECAP merupakan sebuah metode pendeteksian kanker serviks

atau mulut rahim dengan penggunaan asam asetat. Metode ini dikenal dengan sebutan IVA (Inspeksi Visual

dengan Asam Asetat).

Sebelumnya, pap smear adalah metode yang banyak digunakan untuk mendeteksi kanker serviks. Selanjutnya,

IVA mampu menggantikan metode tersebut. IVA lebih praktis, sebab tidak membutuhkan tes laboratorium.

Biaya juga sangat murah. Selain itu, hasilnya dapat langsung diketahui.

Kanker serviks menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah kematian ibu di Indonesia. Memperingati Hari

Kartini 21 April lalu, Iriana Jokowi (Ibu Negara) canangkan “Program Nasional Percepatan Peran Masyarakat

dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia 2015-2019” di Kabupaten Kulonprogo,

Yogyakarta.

Pencanangan dilaksanakan serentak di 34 Provinsi di Indonesia. Selain Kulon Progo, terdapat 10 Kabupaten/

Kota lainnya yang mengikuti video conference yaitu Pekalongan (Jateng), Jombang (Jatim), Cimahi (Jabar),

Serang (Banten), Deli Serdang (Sumut), Palembang (Sumsel), Bandar Lampung (Lampung), Makassar (Sulsel),

Kupang (NTT), dan Jakarta Timur (DKI Jakarta). Selain Iriana, Mufidah Jusuf Kalla juga mendampingi di wilayah

Sulsel. EMAS diundang untuk mendampingi konferensi video di Kulonprogo, Pekalongan dan Cimahi.

Hadir dalam Pencanangan ini Menteri Kesehatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Gubernur DIY beserta Ibu GKR Hemas, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ibu OASE Kabinet Kerja, Ketua Umum

Pencanangan Program NasionalDeteksi Dini Kanker Serviks

Dua Provinsi EMAS turut Andil

Ibu Negara

Puskesmas Nanggulan

Suasana di dalam ruangan

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3938

BERITA UTAMA

Page 39: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Menteri Kesehatan

Gubernur DIY beserta Ibu GKR Hemas

Bambang Haryanto, Kadis Kesehatan Kulon Progo

Hasto Wardoyo, Bupati Kulon Progo

Ibu Tri Kirana Muslidatun, istri Walikota Yogyakarta

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 3938

BERITA UTAMA

Page 40: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Suasana di luar ruangan

Warga Kulonprogo berkumpul di depan Puskesmas Nanggulan

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4140

BERITA UTAMA

Page 41: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Mendiskusikan Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia, untuk DuniaKeterlibatan FMM dalam Perumusan Strategi Global Perempuan dan Anak

Adriani ZulivanCommunications [email protected]

Forum Masyarakat Madani (FMM) dari 23 kabupaten/kota didaulat menjadi

peserta “Diskusi dan Konsultasi Nasional untuk Strategi Global Kesehatan

Perempuan, Anak, dan Remaja 2015 – 2030” yang dilaksanakan oleh Gerakan

Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) di Jakarta (13/03).

Kedua puluh tiga anggota tersebut mengikuti diskusi kelompok terarah (FGD)

dan konsultasi nasional yang dilakukan secara bersama oleh Aliansi Pita Putih

Indonesia (APPI), Muhammadiyah (EMAS), Perkumpulan Keluarga Berencana

Indonesa (PKBI), Plan International, Save the Children dan Wahana Visi

Indonesia (mitra World Vision Indonesia). Seluruh organisasi ini tergabung

dalam GKIA.

GKIA berinisitif untuk melakukan konsultasi di tingkat kabupaten/kota

dan konsultasi nasional di Jakarta dengan perwakilan kabupaten/kota yang

menyelenggarakan konsultasi, serta organisasi masyarakat sipil di tingkat

nasional. Proses audiensi dilakukan dalam rancangan penelitian, sehingga

informasi yang didapatkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Konsultasi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan terkait manfaat MDGs

2010-2015, strategi global untuk kesehatan ibu dan anak, prioritas utama bagi

kesehatan dan gizi ibu, anak dan remaja paska 2015, serta cara terbaik untuk

membangun konsultasi antara masyarakat dengan pemangku kepentingan.

Informasi yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis akan menjadi rekomendasi

dari masyarakat sipil Indonesia dalam pengembangan strategi global untuk

perempuan dan anak 2015-2030.

Diskusi ini membahas tentang masalah kesehatan ibu dan anak, sistem

kesehatan, serta mekanisme akuntabilitas layanan kesehatan publik.

Hasilnya akan disampaikan kepada Kementerian Kesehatan Indonesia sebagai

suara warga negara Indonesia, kepada World Health Assembly (WHA) di Jenewa

yang diselenggarakan Mei 2015. WHA adalah sebuah forum yang diinisiasi WHO,

dengan 194 negara anggota. Forum tahunan ini merupakan badan kebijakan

kesehatan tertinggi di dunia yang menghadirkan para menteri kesehatan.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4140

BERITA UTAMA

Page 42: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4342

BERITA UTAMA

Page 43: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

P4 + K1 = Pendidikan Berkelanjutan Sistem Kesehatan

LKBK mengadakan Pendampingan Klinis ke-Empat (P4) dan Kunjungan

Pertama (K1) di RSUD Cibinong, Jawa Barat pada 21-24 Januari 2015. Tujuan

kegiatan ini adalah sebagai pendidikan berkelanjutan dalam sistem kesehatan.

Agenda dimulai dengan kegiatan standarisasi tim pendampingan klinis yang

dilaksanakan di RSUD Cibinong (21-22/01). Hadir sebagai peserta adalah tim

pendamping pusat (LKBK), pendamping mentor Kabupaten Bogor, staf Dinas

Kesehatan, staf RSUD Ciawi dan Cibinong serta staf EMAS.

Kegiatan K1 dilaksanakan keesokan harinya, dengan kunjungan di RSUD

Cibinong dan RSUD Ciawi. Sedangkan kegiatan evaluasi. Hari berikutnya

adalah evaluasi bersama tim klinis, mengenai keseluruhan kegiatan. Peserta

kegiatan adalah tim pendamping Pusat (LKBK), calon tim pendamping mentor

Kabupaten Bogor, staf Dinas Kesehatan, staf RSUD Ciawi dan Cibinong dan staf

EMAS.

Dalam kegiatan ini diberikan sejumlah buku acuan, yaitu 1) Panduan Operasional

Kegiatan, 2) Pendampingan oleh Fasilitas Vanguard, 3) Modul Standarisasi

Mentoring EMAS, 4) Panduan Operasional Penggunaan Dashboard Klinik, 5)

Panduan Operasional NearMiss Audit, 6) Panduan Operasional Rujukan, 7)

Panduan Operasional ICT, serta 8) Panduan/ Referensi untuk POKJA, Civic

Forum, Maklumat Pelayanan dan Kartu Laporan Warga.

Adriani Zulivan,Disadur dari TOR kegiatan EMAS LKBK

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4342

BERITA UTAMA

Page 44: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4544

BERITA UTAMA

Page 45: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4544

BERITA UTAMA

Page 46: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Pendampingan ke-empat (P4) merupakan rangkaian lanjutan dari pendampingan

klinis EMAS yang bertujuan mempersiapkan fasilitas kesehatan sebagai model

yang menjalankan tata kelola yang baik. Hal ini agar dapat dicontoh oleh

fasilitas kesehatan lain di dalam ataupun luar wilayah pendampingan faskes

tersebut. Harapannya, faskes dapat melakukan diseminasi sistem kerjanya

dengan mendampingi fasilitas kesehatan lainnya (scale up).

Selain unsur kesiapan dan kemampuan (faskes dan SDM), ada unsur lain yang

tak kalah penting, yaitu dukungan nyata. Dukungan ini terlihat dari penerbitan

kebijakan tertulis serta dukungan pembiayaan dari Pemda.

Secara umum, P4 bertujuan untuk mempersiapkan tim pendamping klinis. Tim

ini disiapkan untuk sistem jejaring rujukan emergensi maternal dan neonatal.

Kesiapan ini berupa kemampuan untuk melakukan pendampingan di tempat

lain, serta mulai melakukan diseminasi rangkaian hasil pendampingan klinis—

baik di dalam maupun di luar kabupaten.

Secara khusus, P4 bertujuan untuk memahami dengan sebaik-baiknya

bagaimana sistem pendampingan yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi dengan

melaksanakan good clinical governance. Harapannya, terjadi peningkatan

kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu dan BBL.

Tujuan lain adalah untuk memahami peran, fungsi dan kedudukan seorang

pendamping klinis dalam suatu sistem pelayanan kesehatan; Melakukan

pemantauan dan evaluasi; Mempersiapkan faskes dan tim pendamping klinik

sebagai bagian dari standar scale up yang berguna untuk memperlihatkan tata

kelola klinik yang digerakkan learning organization dan strategic leadership;

serta memahami hubungan kerja antara pendamping klinis dengan komponen-

komponen yang terlibat dalam upaya penyelamatan ibu dan BBL, sekaligus

sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal

dan neonatal.

Dalam kegiatan P4/K1 ini perserta diberi buku referensi untuk pelaksanaan

pendampingan rumah sakit jejaringnya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Maret 2015 ini, dilaksanakan selama

empat hari dengan agenda berikut:

Mempersiapkan Tim MentoringAdriani Zulivan,

Disadur dari TOR kegiatan EMAS LKBK.

Tanggal Kegiatan Tempat Pelaksanaan Peserta

23-24 Standarisasi tim

pendamping klinis

RSUD Karawang tim pendamping Pusat (LKBK),

calon tim pendamping mentor Kabupaten Karawang,

staf Dinas Kesehatan,

staf RSUD Karawang.

25 K1 RSUD Karawang RS jejaring dan Puskesmas perluasan

26 Evaluasi:

Diskusi

Berbagi pengalaman

Brainstorming

Role-play

tim pendamping Pusat (LKBK),

calon tim pendamping mentor Kabupaten Karawang,

staf Dinas Kesehatan,

staf RSUD Karawang dan staff EMAS.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4746

BERITA UTAMA

Page 47: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4746

BERITA UTAMA

Page 48: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4948

BERITA UTAMA

Page 49: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Bersama EMAS, Pemerintah Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar

mengembangkan sejumlah model kegiatan sebagai upaya penyelamatan

ibu dan bayi baru lahir. Model tersebut difokuskan pada tiga hal, yaitu

upaya pemantapan kualitas pelayanan gawat darurat maternal neonatal di

Puskesmas PONED maupun di Rumah Sakit PONEK; peningkatan sistem

rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih efisien, efektif, dan berkeadilan;

serta penguatan akuntabilitas dalam kebijakan dan sumber daya kesehatan.

Ketiga model tersebut dilaksanakan di tahun 2012-2016 di lima kabupaten,

yaitu Bandung, Bogor, Karawang, Cirebon dan Indramayu. Pendekatan dilakukan

lewat pendampingan dalam pelayanan klinis maupun tata kelola, dengan

dukungan sistem teknologi informasi komunikasi dan penguatan jejaring

rujukan. Dari keempat kabupaten tersebut, tercatat 105 orang menunjukkan

motivasi dan kemampuan yang baik untuk mrncadi mentor di kabupaten/kota

lain di Jabar ataupun nasional.

Dalam proses pengembangan model tersebut, program EMAS telah melakukan

“terobosan” sehingga saat ini proporsi anggaran yang disediakan oleh

kabupaten-kabupaten dampingan Program EMAS mencapai 48%, sedangkan

dari program EMAS 52%. Pengembangan model ini menyimpan banyak

pelajaran yang perlu disampaikan kepada wilayah lain. Secara keseluruhan,

upaya ini menjadi “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Provinsi Jawa

Barat”. Ini menjadi titik awal pembangunan generasi mendatang yang “cageur,

bageur, pinter tur singer” atau sehat, baik, jujur, pandai dan terampil.

Pembelajaran tersebut disampaikan dalam bentuk “Collaborative Learning”

atau CL, yang dilaksanakan pada 3-12 Maret 2015 lalu. CL juga menjadi ajang

dibuatnya kesepakatan lintas sektoral terkait penyelamatan ibu dan BBL.

Kesepakatan terkait penganggaran daerah sebagai bentuk keterlibatan tiap

kabupaten/kota dalam pelaksanaan gerakan tersebut. Tujuan dari agenda ini

adalah agar seluruh kabupaten/kota di Jabar memiliki kesamaan pandangan

Cageur, Bageur, Pinter tur Singer:

Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Provinsi Jawa BaratAdriani Zulivan,

Disadur dari TOR kegiatan EMAS LKBK.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 4948

BERITA UTAMA

Page 50: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

terkait kondisi “gawat darurat” yang perlu ditanggulangi bersama oleh

Pemerintah, Organisasi Profesi , Swasta dan Masyarakat, melalui upaya

bersama dalam “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”

Proses Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan lewat dialog, talkshow, kelas-kelas (kelas

Peningkatan Kualitas Pelayanan Klinis, kelas Peningkatan Kualitas Sistem

Rujukan, dan kelas Peningkatan Akuntabilitas Pelayanan), serta kegiatan

ekstraksi hasil pembelajaran.

Peserta

Peserta p e m b e l a j a r a n b e r a s a l dari setiap Kabupaten/Kota berjumlah 35-

40 orang, terdiri dari unsur DPRD Kabupaten/Kota, Pemda Kabupaten/Kota,

Bapeda Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Pimpinan dan Staf

RSUD Kabupaten/Kota, Pimpinan dan Bidan Puskesmas (PONED), Organisasi

Profesi Kesehatan terkait dan Organisasi Masyarakat/LSM, termasuk TP-PKK

Kabupaten/Kota.

Mentor

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas-kelas dilakukan

oleh mentor dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon,

Kabupaten Karawang didampingi oleh spesialis dari Program EMAS Jawa

Barat. Mentor tersebut adalah sebagian dari 105 orang “Champions” Upaya

Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Provinsi Jawa Barat yang didentifikasi

oleh Program EMAS selama proses pendampingan oleh program EMAS yang

dilaksanakan di Kabupaten-Kabupaten tersebut. Daftar nama mentor yang

bertugas disetiap kegiatan Collaborative Learning dapat dilihat di lampiran 3.

Kesepakatan

Kesepakatan dari seluruh Kab/Kota pada ke 4 Wilayah Pembangunan untuk

menjadikan gerakan bersama, “GERAKAN PENYELAMATAN IBU DAN BAYI

PROVINSI JAWA BARAT” sebagai bagian dari “Gerakan Masyarakat Masa

Depan”, atau GEMA MAPAN sebagai tercantum dalam RPJMD Jawa Barat 2013-

2018. Oleh sebab itu masing-masing daerah sepakat mengalokasikan anggaran

untuk kegiatan model Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir melalui APBD

2015 dengan melakukan penyesuaian kembali ABPD 2015 melalui perubahan

anggaran 2015 dan mengusulkan dalam R-APBD 2016.

Rencana Tindak Lanjut

Sebagai upaya tindak lanjut dari “Collaborative Learning” dan kesepakatan

tersebut, maka Gubernur Jawa Barat akan menerbitkan Surat Edaran Gubernur

kepada Bupati/Walikota untuk menindak lanjuti kesepakatan dan kepada

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5150

BERITA UTAMA

Page 51: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Kepala BKPP Wilayah I-IV, untuk mengkoordinasikan dan mengawal upaya

tersebut.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, menerbitkan Surat Perintah (SP) Nomor

800/ Yankes, tentang Surat Perintah kepada staf Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Barat pada bidang bidang terkait, dibawah koordinasi Sekertaris Dinas

kesehatan untuk menjadi Tim Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Dan

akan bertugas untuk melakukan pendampingan pada Kabupaten/Kota dalam

melaksanakan “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”. Selanjutnya

secara teknis akan didampingi oleh 105 “champions” sebagai mentor dari

Kabupaten dampingan Program EMAS.

Program EMAS akan mendukung dengan menyediakan seluruh software

Panduan, Pedoman, instrument pembinaan klinis dan rujukan (APKJR), software

SiJariEMAS , SMS Bunda, dan lainnya yang sudah berhasil diuji cobakan di

Kabupaten dampingan Program EMAS . Apabila diperlukan staff Program

EMAS akan melakukan pendampingan bersama Satgas Provinsi dan Mentor.

Tim koordinasi Program EMAS Jawa Barat yang dibentuk berdasarkan SK

Gubernur Jawa barat No:441.8/Kep.1076-Dinkes/ 2014 tanggal 12 agustus 2014,

merupakan “think tank” Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Jawa

Barat. Tim ini terdiri dari unsur Pemda, unsur Profesi, unsur Akademisi, TP-PKK

Provinsi Jawa Barat, dan organisasi masyarakat terkait lainnya. Tim ini akan

mengawal seluruh pelaksanaan “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru

Lahir” di Provinsi Jawa Barat, agar dapat benar benar berjalan dengan baik dan

dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu “Mewujudkan kehamilan yang

sehat dan persalinan yang aman”. Untuk melahirkan bayi baru lahir yang sehat,

sebagai titik awal dari pembangunan generasi Jawa Barat masa depan yang

“Cageur, Bageur, Bener Pinter Tur Singer”.

Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), secara berkala akan melaporkan

perkembangan “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”, dan

menyampaikan berita yang berimbang untuk mendidik masyarakat akan

hak dan kewajibannya dalam berpartisipasi memelihara dan meningkatkan

kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

Semoga dengan “Gerakan penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” ini, tidak ada

lagi Ibu dan Bayi Baru Lahir yang meninggal sia-sia, karena sebenarnya sebagian

besar kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir tersebut dapat dicegah.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5150

BERITA UTAMA

Page 52: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5352

BERITA UTAMA

Page 53: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5352

BERITA UTAMA

Page 54: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Komitmen Gubernur

Di hari pertama pelaksanaan Mini University (MU) ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

menjadi pembicara kunci dalam agenda pembukaan “Emergency Meeting—Mini University:

Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” di Gedung Gradika, Komplek Gubernuran Provinsi

Jateng ini.

Provinsi Jawa Tengah menduduki posisi kedua nasional untuk angka kematian ibu dan

bayi baru lahir. Di tahun 2014 lalu, masing-masing berjumlah 668 dan 5.865 kasus. Angka

kematian ibu tertinggi terjadi di Kabupaten Brebes, dengan jumlah 73 kasus kematian.

“Reformasi birokrasi dan perbaikan infrastruktur jalan raya merupakan dua project utama

awal pemerintahan saya. Mulai hari ini, saya akan membuat projet ketiga, yaitu reformasi

pelayanan publik, khususnya bidang kesehatan dan medis,” kata Ganjar.

Pernyataan ini bangkitkan keyakinan seluruh pihak akan komitmen pemerintah Jateng untuk

mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir di daerahnya. “Saya melihat keseriusan

pada pernyataan Pak Ganjar. Kami benar-benar berharap pada komitmen ini di Jateng,” kata

Gita Maya, Direktur Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan RI.

Selain memberi sambutan, Gubernur Ganjar juga menyaksikan emergency drill yang

dilakukan tim EMAS. Gubernur tampak serius membahas simulasi tersebut dengan Anne

Hyre, COP EMAS, sembari memvideokan tiap adegan melalu ponselnya. Melalui akunnya

@ganjarpranowo, Gubernur mengikuti akun Twitter @emasindonesia milik program EMAS.

“Saya baru saja follow Twitter EMAS, ini perlu dinamis memberikan informasi mengenai

kesehatan ibu dan bayi,” sarannya.

Kisah Sedih Hingga Gelak Tawa:Emergency Meeting – Miny University “Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” Jawa Tengah

27 Januari 2015 bisa jadi merupakan hari yang tak dapat dilupakan bagi pegiat sektor kesehatan di Jawa Tengah. Hari itu mereka berkumpul di agenda Emergency meeting – Mini University yang dilaksanakan EMAS Jateng. Agenda dibuka dengan penayangan video tentang istri dari Pak Uloh yang meninggal sata melahirkan. Ditambah dengan kesaksian Pak Uloh dari Desa Sirampong Kabupaten Brebes, yang menceritakan secara langsung kejadian tersebut, video ini serta-merta membawa peserta hanyut dalam kesedihan yang sama.

Di penghujung kegiatan hari itu, Bupati Tegal Enthus Susmono sukses mengundang gelak tawa para peserta. Ki Enthus, begitu ia biasa dipanggil, menceritakan tentang inovasi yang dilakukan daerahnya untuk mendukung gerakan penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. Ki Enthus yang juga seorang pendalang wayang ini, menceritakan secara sangat kocak. [Lihat video Ki Enthus di sini https://youtu.be/8SLQ78saa5Q]

Pak Uloh, saat berikan testimoni tentang kematian istrinya Ki Enthus memukau hadirin

Ganjar beserta istri menyaksikan drill emergency, didampingi Ibu

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5554

BERITA UTAMA

Page 55: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Penghargaan

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didaulat untuk memberikan penghargaan

pada delapan institusi dan pelaku penyelamatan ibu dan bayi baru lahir di

provinsi Jateng. Penghargaan ini diharapkan mampu mendorong berbagai pihak

untuk melakukan hal terbaik dalam penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. Para

penerima penghargaan tersebut adalah:

1. Bupati Banyumas: Bupati Pelopor Penyelamatan Ibu dan Bayi baru Lahir

2. Kabupaten Tegal: Kabupaten Pelopor Pemanfaatan SIJARIEMAS dalam

Mendukung Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

3. POKJA Kabupaten Banyumas: POKJA yang Berfungsi Sangat Baik dalam

Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

4. Dr R Soerjo Hadijono, SpOG(K): Profesional Pelopor Penyelamatan Ibu dan

Bayi Baru Lahir

5. RS St Elisabeth Semarang: Rumah Sakit PONEK yang Berfungsi Sangat

Baik dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

6. Forum Masyarakat Madani (FMM) Kabupaten Cilacap: FMM ynag Paling

Berinisiatif untuk Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

7. Puskesmas Balapulang: Puskesmas PONED yang Berfungsi Sangat Baik

dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

8. Desa Kalisalak Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas: Desa Pelopor

dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

Talkshow

Sesi kedua pada Selasa (27/01) diisi dengan talkshow tentang “Penyelamatan

Ibu dan Bayi Baru Lahir” di Provinsi Jawa Tengah. Talkshow yang dipandu Myra

Diarsi ini hadirkan tiga pembicara, yaitu dr Fitri Hartanto Sp(A)K (IDAI), dr Ari

Kusuma Juniarto SpOG (Sekjen POGI) dan Siti Atikoh Ganjar Pranowo (Ketua

Tim Penggerak PKK Provinsi Jateng).

Kedua dokter menyampaikan tentang “Peran POGI dan IDAI dalam Penyelamatan

Ibu dan Bayi Baru Lahir”, sedangkan Bu Ganjar menjelaskan tentang “Peran

Civil Society dalam Menggerakkan Masyarakat”. “Pengetahuan klinis terkait

penanganan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir, harus disampaikan

kepada forum masyarakat. Ini penting, agar mereka memahami dan mampu

menjelaskan mengenai langkah-langkah layanan klinis,” kata dr Fitri.

Pentingnya koordinasi antar pihak menjadi kunci dalam gerakan penyelamatan

ibu dan BBL. Hal itu disampaikan oleh dr Ari. “Dukungan dari kelompok

profesional seperti IDI, IDAI, POGI, IBI, PPNI, dan seterusnya akan bantu

menguatkan proses ini.

Kabar EMAS

Selama tiga hari penyelenggaraan MU, tim Komunikasi EMAS juga

membuat buletin harian yang diedarkan kepada pengunjung. Buletin ini

mendokumentasikan agenda per hari selama berlangsungnya kegiatan MU.

Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng Suasana Mini University

Adegan emergency drill

Kabupaten/kota se-Jateng menyusun RTL

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5554

BERITA UTAMA

Page 56: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Tim klinis usai pelaksanaan emergency drill

Gubernur berikan penghargaan “Champion EMAS”

Talkshow bersama istri Gubernur

Ganjar beserta istri menyaksikan drill emergency, didampingi Ibu

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5756 Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5756

BERITA UTAMA

Page 57: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Sebagai kabupaten baru dalam intervensi program EMAS,

EMAS Kabupaten Grobongan mulai melaksanakan kegiatan

Pendampingan Klinis (PK) pada 13-17 April 2015. Kegiatan

ini menghadirkan tim mentor dari RSUP dr Kariadi, RSUD

Kota Semarang, Puskesmas Ngesrep, dan Puiskesmas

Halmahera.

Hari I, 13 April 2015: Pendampingan I dan Kunjungan ke RS Permata Bunda.

Kegiatan ini dibuka oleh dr. Johari Angkasa, selaku Kepala Dinas Kesehatan,

serta dihadiri oleh tim dari 10 Puskesmas yang memperoleh full support EMAS

dan empat RS lain, yaitu RSUD dr. R Soedjati Purwodadi, RS Panti Rahayu

Yakkum, RS Permata Bunda, dan RS PKU Muhammadiyah Gubug. Tim mentor

Puskesmas dibagi dua, satu tim melakukan pendampingan di Puskesmas

Purwodadi I, sedang tim lainnya di Puskesmas Grobogan.

Dalam agenda tersebut, tim mentor RS bersama tim dari empat RS juga

melaksanakan hospital tour. Kunjungan ini untuk melihat layanan di RS

Permata Bunda dan RSUD dr. R Soedjati. Di sana, tim berkunjung ke Ruang

VK (bersalin), Ruang Perina, Ruang rawat Maternal, Ruang UGD, dan Ruang

OK (operasi).

Hari II, 14 April 2015: Pendampingan Klinis ke RSUD dr Soedjati dan RS

Panti Rahayu Yakkum serta RS Permata Bunda Purwodadi dan RS PKU

Gubug.

Agenda hari ini adalah pengisian alat pantau sistem kinerja di RS. Tim dibagi

empat. Selain ke RS, juga melakukan kunjungan ke Puskesmas dengan

agenda pengisian alat pantau sistem kinerja. Puskesmas yang dikunjungi

hari itu adalah Puskesmas Geyer I (yang dikelompokkan bersama dengan

Puskesmas Pulokulon I) dan Puskesmas Kradenan I (dikelompokkan dengan

Puskesmas Kradenan).

Hari III, 15 April 2015: Emergency drill dan FGD di RSUD Soedjati

Emergency drill dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kesiapan pihak RS

jika ada Kasus kegawatdarutan ibu melahirkan. Di RSUD dr R Soedjati, tim

mentor dibantu dengan tim Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan (LKBK)

memperagakan kasus ibu melahirkan, dengan skenario berikut: Tim RS

bingung akibat salah satu mentor kejang-kejang. Dipandu dr. Putri SpOG

(mentor dr RSUP Kariadi), tim RSUD menangani setiap gejala. Evaluasi juga

dilakukan untuk emergency grill tersebut.

Selanjutnya diadakan focus group discussion (FGD) untuk penyusunan

agenda rencana tindak lanjut (RTL). Masih di hari yang sama, tim berbeda juga

melakukan kunjungan di Puskesmas Karangrayung dan Puskesmas Gubug I.

Hari IV, 16 April 2015: Penyampaian RTL di RS Permata Bunda

RTL disampaikan oleh 10 Puskesmas dan 4 RS. Kegiatan ini dihadiri Kadinkes,

Direktur RS, serta Kepala Puskesmas. RTL diperlukan agar ada upaya

perbaikan dari RS dan Puskesmas, serta untuk memperoleh dukungan dari

pemangku kebijakan tekait.

Hari V, 17 April 2015: Penutupan di Dinkes Kabupaten Grobogan

dr. Utomo SpOG menyambut positif kegiatan pendampingan ini, sebab RS

mendapat masukan yang baik. Masukan diperlukan sebagai upaya untuk

memperbaiki kekurangan.

Semoga di kegiatan Pendampingan Klinis kedua (P2), kualitas layanan sudah

lebih baik.

Pendampingan AwalKabupaten GroboganDimulai!

Retno AsihAdministrative Assistant [email protected]

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5756 Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5756

FITUR

Page 58: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

500 Perakuntuk Kurangi AKI dan AKBForum Masyarakat Madani (FMM) merupakan organisasi nirlaba yang digagas untuk mendukung suksesnya

program EMAS. Forum ini bergerak dengan biaya mandiri. Minimnya dana disiasati dengan beragam cara.

Salah satunya lewat fundraising, seperti yang dilakukan Forum Peduli KIA/FMM Kabupaten Bogor. Forum ini

menjalin kerjasama dengan usaha kecil menengah (UKM) setempat.

Dewi Sartika (39), seorang pegiat UKM yang juga anggota FP KIA, memahami minimnya pendanaan ini.

Bu Dewi mempunyai usaha pembuatan eggroll, makanan ringan berbahan baku tepung jagung dan tepung

singkong. April 2015 lalu, ia menawarkan kerjasama pembagian keuntungan. Untuk tiap kemasan eggroll

yang terjual, disisihkan Rp 500 untuk dimasukkan ke kas FP KIA.

Selain memperoleh tambahan dana, FP-KIA berkesempatan diiklankan pada tiap kemasan eggroll milik Bu

Dewi. Logo FP KIA Kabupaten Bogor dicetak di tiap kemasan eggroll, dengan informasi “Setiap pembelian

produk kami, akan disisihkan Rp 500 untuk mendukung gerakan penyelamatan ibu dan bayi baru lahir di

Kabupaten Bogor, melalui Forum Peduli KIA Kabupaten Bogor”. Dari penjualan periode April-Mei 2015 ini, Bu

Dewi telah berkontribusi sebear Rp 550.000 dari 1100 kotak eggroll yang terjual. Selama ini, dana operasional

forum diperoleh dari sumbangan yang dimintakan kepada tiap anggota. Penarikan sumbangan dilakukan

hanya ketika akan mengadakan acara, jadi kas forum tidak selalu ada uangnya. “Langkah ini mampu

menjawab kebingungan anggota untuk menggalang dana forum,” kata Hafizh Fakhruddin (CSSC Kabupaten

Bogor).

Tim Jabar pun memanfaatkan jejaring EMAS untuk memperluas pemasaran. Sebagaimana yang dilakukan

Dr Djoko Soetikno (PTL Jabar) dan Ita Yusdarita (Program Manager) yang mengirimkan eggroll ini kepada

sejumlah teman di program EMAS. Bu Dewi

pun melakukan hal sama, ia selalu membawa

dagangannya di tiap agenda EMAS. “Pada

acara Collaborative Learning Jabar lalu, kami

dapat pesanan hingga 50 bungkus,” katanya.

Ini kerjasama yang slaing menguntungkan.

Usaha Bu Dewi mendapat jaringan pemasaran

yang lebih luas, sedangkan FP KIA memperoleh

keuntungan ganda dari penyisihan

keuntungan dan iklan gratis di kemasan. Mari

dukung usaha ini! Dari 500 perak yang tampak

tak berharga itu, ada cita-cita besar untuk

mengurangi angka kematian ibu dan bayi di

Indonesia. Eggroll dijual seharga Rp 15.000

per kotak. Bagi yang berminat, sila hubungi

Bu Dewi di 081386233130 atau sartikad33@

yahoo.com.

Teks: Adriani Zulivan

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5958

FITUR

Page 59: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 5958

FITUR

Page 60: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Tonggak Penting EMAS

Annual Report EMAS Year ThreeTahun Ketiga menandai tonggak penting bagi EMAS, dimana dilakukan proses

standarisasi terhadap pengumpulan data fasilitas. Fasilitas yang didata adalah

fasilitas kesehatan (faskes) di daerah intervensi EMAS yang masuk pada Fase

1 dan 2. Faskes EMAS memanfaatkan alat pengumpulan data yang telah

terstandarisasi. Kini, data tersebut mampu hasilkan sekitar 10.000 kelahiran

per bulan. Ini jumlah yang mengejutkan. Data tersebut memungkinkan faskes,

Pokja, Dinkes tingkat Kabupaten/Provinsi, dan EMAS untuk terus memantau

cakupan kunci intervensi klinis dan perolehan hasil.

Hasil penelitian sepanjang Tahun Ketiga menunjukkan perbaikan target

intervensi secara menyeluruh. Sebuah diskusi terkait hasil Tahun Ketiga (yang

mengumpulkan seluruh kabupaten, dengan pembagian per fase intervensi)

dijelaskan dalam laporan ini. Akhirnya, Annual Report EMAS Year Three tersaji

bagi seluruh tim EMAS sejak dipublikasikan akhir Oktober lalu. Ini akan menjadi

tonggak bagi langkah awal menapaki EMAS Tahun Keempat.

Adriani Zulivan

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6160

FITUR

Page 61: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Dunia Rayakan Hari Ibu

Hari itu 22 Desember 1928, hadir sejumlah tokoh perempuan dari 30 organisasi

perempuan di 12 kota di Jawa dan Sumatera. Dipelopori oleh Sofie Korneliq

Pandean asal Minahasa, mereka mengikuti Kongres Perempuan di Yogyakarta.

Pandean ikut membacakan teks Sumpah Pemuda pada 28 Oktober d Jakarta

padai tahun yang sama.

Organisasi perempuan hadir di Indonesia sejak 1912. Sebab di tahun 1964

Presiden Soekarno telah menetapkan Hari Kartini untuk peringati jasa RA

Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi, maka tahun 1959

ditetapkan pula Hari Ibu. Hari Ibu ini untuk memperingati semangat seluruh

wanita Indonesia, tak hanya Kartini, yang telah berjuang untuk meningkatkan

kesadaran berbangsa dan bernegara. Diantaranya adalah Martha Christina

Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad

Dahlan dan Rasuna Said, yang juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Meski dengan semangat berbeda, Hari Ibu tetap diperingati hingga kini.

Kini, pemaknaan Hari Ibu lebih mengarah pada pernyataan cinta kepada ibu.

Demikian pula yang terjadi di negara lain. Meski perayaan Hari Ibu di negara

lain diperingati pada tanggal berbeda, Jhpiego Global turut peringati Hari Ibu

Indonesia, 22 Desember lalu.

Selamat Hari Ibu, Indonesia

Adriani Zulivan

Facebook Jhpiego (22/12)

Facebook Jhpiego (22/12)

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6160

FITUR

Page 62: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Jhpiego akan tersesat tanpa para Driver! Mereka melintasi medan yang sulit, menunjukkan arah

dalam situasi bahaya, bertindak sebagai penerjemah, tetap bersenandung ceria dan membantu

seluruh staf dengan berbagai cara. Para Driver seringkali bertindak sebagai pembela dalam

mempromosikan Jhpiego.

Mari jalan-jalan bersama, menyaksikan pasukan belakang layar yang bekerja untuk kesehatan

dunia. Mereka bergelantungan di jembatan, menghadapi banjir, singa, tembakan, lumpur, lumpur

dan lumpur!

1. Aaron Molefe - Botswana

Saya dan tim bertugas di salah satu pemukiman pedesaan. Dalam hujan lebat dan lebih dari 100

kilometer jauhnya dari jalan beraspal. Kami terjebak lumpur! Taka da sekop untuk menyelamatkan

mobil dari lumpur. Tangan kosong. Ya, kami menggunakan tangan kosong untuk menggali.

Sebagian orang harus mematahkan dahan pohon, lalu meletakkannya di atas lumpur, sebagai jalur

mobil. Butuh tiga jam untuk terbebas dari lumpur. Semua orang basah dan bergelimang lumpur,

mobilnya sangat kotor. Pikirku, ini seperti pepatah “Setelah dipukuli, selanjutnya menghindar”

sebab kami menggunakan rute yang sama untuk pulang. Untungnya, kami berhasil melewatinya

sebab saya telah lebih menguasai medan. Kini, saya tak takut dengan segala jenis medan.

2. Addisu Benti - Ethiopia

Ada banyak pengalaman selama di perjalanan.

Saya ingat sekali ketika bepergian ke daerah

Gambella di timur laut. Lokasi ini berjarak hanya

45 kilometer untuk mencapai kota. Tiba-tiba, ada

dua singa tidur dalam posisi memblokir jalan.

Saya harus hentikan mobil, mengunci semua

pintu dan menutup jendela. Saya ingat, kita harus

tidak bersuara dan bergerak agar tidak diserang.

Dalam ketakutan, saya harus menunggu selama

35 menit di dalam mobil, sampai para singa bosan

dan berpindah.

3. Jimah Breh - Ghana

September di Ghana adalah musim hujan,

terutama di daerah utara. Hal ini menyulitkan

laju mobil di jalan-jalan rusak. Dalam perjalanan

untuk sebuah pelatihan di Wa yang berjarak 166

kilometer, terjadi hujan lebat. Hujan ini mengikis

Jhpiego akan Tersesat Tanpa Para Driver!Kisah para Pengemudi Jhpiego di Seluruh Belahan Dunia

0. Driver 1. Aaron Molefe - Botswana

Jhpiego Global, Baltimore, merilis Kisah Driver (Driver’s Stories) yang telah mendidikasikan dirinya sebagai pengemudi di Jhipego. Kisah-kisah ini dikumpulkan dari berbagai belahan negara, termasuk Indonesia. Cerita Wahidin Hidayat (Jawa Barat) adalah satu dari sepuluh kisah terpilih yang dipublikasikan dalam Fan Page akun Facebook Jhpiego Global.

Sejak 20 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015, tiap cerita dirilis secara berurutan. Kami tuliskan kembali sepuluh kisah tersebut di sini. Diambil dari album

Sprout Social Photos yang dapat diintip melalui tautan ini https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10151310471132914.458199.78252502913&type=1

Adriani Zuli van

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6362

FITUR

Page 63: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

sebagian badan jalan, sehingga jalur tak dapat diakses kendaraan.

Terpaksa kami mencari jalur alternatif, lebih jauh. Di jalan ini, bangunan

penyangga jembatan beton terlihat rapuh. Jalannya sangat sempit akibat

pengikisan di salah satu sisi. Meski demikian, kami terpaksa melintasinya

sebab tak mungkin berbalik arah. Dengan bantuan dari pemimpin tim, saya

periksa jembatan dan menimbang kemungkinan untuik menyeberang.

Kami semua akhirnya menghela nafas panjang, ketika akhirnya kami tiba

di sisi lain dari jembatan tersebut. Belum pernah saya alami situasi sesulit

ini, semoga ini menjadi yang terakhir.

4. Wahidin Hidayat - Jawa Barat, Indonesia

Suatu hari di bulan Ramadhan pada 2012, saya mengantarkan Pak Djoko

Soetikno (PTL Jabar) dari Bandung ke Cirebon. Perjalanan memakan

waktu tiga jam. Pak Djoko memulai obrolan tentang agama dan membagi

pengalaman spiritualnya. Beliau bilang, seluruh manusia adalah setara.

Tiap orang harus saling menyayangi dan menghargai., tanpa peduli

apa suku dan agamanya. Tiap orang harus diberi penilaian yang sama,

entah dia anggota keluarga, teman, rekan kerja, dan siapapun dengan

berbagai tingkat pekerjaan. Saya belajar banyak dari beliau dan tak dapat

melupakan hari itu, hari bersama Pak Djoko.

5. Teke Bady Clement - Chad

Saya dan Mr Nicolas (Driver lainnya), mengikuti pertemuan perencanaan

lokakarya untuk kegiatan malaria di Chad dan Kamerun. Meski bukan

tugas utama kami, kami ikut memastikan bahwa seluruh pelatihan

berjalan lancar. Di hari terakhir, pemimpin proyek mengevaluasi kinerja

saya. Ia menilai saya telah bekerja dengan baik. Penilaian ini menjadi

sukses ganda bagi saya, yaitu kesuksesan setelah bekerja dengan baik di

tahun sebelumnya (2013), dan sekaligus sebagai motivasi untuk bekerja 3. Jimah Breh - Ghana

di tahun 2014. “Semua yang dimulai dengan keindahan, akan berakhir Indah”. Di

malam terakhir pelatihan itu, kami semua makan malam bersama, di satu meja

yang sama. Tanpa diskriminasi, dengan kepuasan penuh atas hasil kerja keras

bersama untuk mensukseskan acara. Saya telah banyak bekerja di sector public dan

LSM, namun Jhpiego memberi “perbedaan positif” dengan dukungan suasana kerja

yang menyenangkan.

6. Nasser de Lobo - Mozambique

Distrik Chókwé di Provinsi Gaza adalah daerah yang sulit diakses kendaraan.

Suatu ketika, rekan-rekan saya harus meninggalkan mobil dan berjalan kaki untuk

mencapai tujuan. Ini diakibatkan oleh buruknya kondisi jalan. Dalam komunitas

kerja, kita pasti menghadapi berbagai tantangan, namun pada akhirnya, kita akan

dapat menghadapinya. Saya senang melakukan apa yang saya kerjakan, inilah yang

terus memotivasi saya. Hari ke hari, saya berusaha menjadi orang yang lebih baik,

2. Addisu Benti - Ethiopia

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6362

FITUR

Page 64: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

dengan melakukan pekerjaan dengan lebih baik lagi.

7. Ibrahim Bojoyi, Dominic Dravuga, Michael Drichi, Mikaya Ladu, Juac Lual

and Trueman Toby - Sudan Selatan

Pekerjaan lapangan selalu menyenangkan, sebab dapat menikmati keindahan

alam dan jalanan. Di beberapa bagian negara, ada perampok bersenjata yang

mengincar kendaraan. Ini pernah terjadi pada rekan kami. Ia mengemudi dari

Juba ke Kejo Keji di negara bagian Central Equatoria. Dalam perjalanan, mereka

menjumpai kelompok bersenjata yang merampas sejumlah sepedamotor yang

sedang dikemudikan beberapa orang. Mobil rekan kami sempat dihentikan para

perampok, namun Driver menembaki para perampok. Untung tak ada yang

terluka, dan mobil dalam keadaan aman tak sampai disentuh.

8. Thabo Ntene - Lesotho

Aku tak akan pernah melupakan perjalanan ke Qacha’s Nek dengan ‘Me’ Polo,

seorang perempuan yang menjabat sebagai Communication Officer di Lesotho.

Kami berangkat ke Tebellong, dengan medan yang sangat buruk. Mobil yang

kami kendarai bahkan harus melintasi sungai. Saat di sungai, ‘Me’ Polo

mengingatkan saya untuk kembali. Namun saya katakan padanya bahwa di

sebelah sana, beberapa orang sedang membbutuhkan bantuan Jhpiego. Lalu,

saya kemudikan mobil 4x4 itu. ‘Me’ Polo tampak memejamkan mata dan

membukanya setelah saya beritahu bahwa kami berhasil melintasi sungai.

Sebab kita berniat menyelematkan nyawa orang lain, maka kita harus pergi

sebagaimana rencana awal. Orang-orang ini akan belajar tentang VMMC, dan

itu sangat penting. Kami dapat menyelesaikan tujuan perjalanan ini.

9. Judith Bernard - Haiti

Tahun 2014 saya ditugaskan menjemput sejumlah staf di lapangan. Jalan

hampir tak dapat diakses akibat musim hujan panjang. Setelah mengemudi

40 kilometer di bawah hujan lebat, tibalah saya pada daerah yang dipenuhi

air dan lumpur. Sebuah truk di depan saya, terdampar dalam posisi terbenam

lumpur hingga seluruh bagian ban. Saya harus menemukan jalan keluar.

Saya singsingkan celana hingga ke lutut. Menggunakan dua ban depan, saya

aktifkan four-wheel drive. Ini memungkinkan mobil untuk bergerak di lumpur,

meski dengan sangat perlahan sebab posisi mobil sampai miring. Saya harus

banting stir untuk mempertahankan keseimbangan, sebab mobilnya bergerak

ke segala arah. Dengan menambah sedikit tekanan pada pedal gas, saya keluar

dari kesulitan itu. Saya pun keluar dari mobil, melihat posisi mobil sekarang

yang berdiri aman di tempat yang rasanya tidak mungkin dapat diraih. Semua

anggota tim ucapkan selamat atas pencapaian prestasi besar ini.

10. Michael Mtonga – Zambia

Saya telah bekerja di semua program Jhpiego Zambia. Saya bangga mengatakan

bahwa seluruh program itu telah memperkaya pengetahuan. Bahkan, keluarga

saya telah mendapat banyak manfaat dari program-program tersebut. Program

sunat laki-laki telah menjadi program yang paling menarik. Juli 2013, saya

ditugaskan ke Nchelenge, sebuah distrik sekitar 1.000 km dari Lusaka. Di sana,

saya berinisiatif untuk mengunjungi salah satu sekolah asrama menengah.

Saya pun bertemu pihak sekolah dan menyampaikan tentang pentingnya sunat

bagi anak muda. Saya pun diberi kesempatan untuk berbicara di hadapan 400

siswa yang dikumpulkan di aula sekolah. Di akhir acara, titelku berubah sebab

seluruh siswa memanggilku dengan sebutan dokter. Mereka tak percaya bahwa

aku adalah seorang Driver. Hari berikutnya, klinik dibanjiri para anak muda yang

berdatangan untuk disunat.

5. Teke Bady Clement - Chad4. Wahidin Hidayat - Jawa Barat, Indonesia

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6564

FITUR

Page 65: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

6. Nasser de Lobo - Mozambique

7. Ibrahim Bojoyi, Dominic Dravuga, Michael Drichi, Mikaya Ladu, Juac Lual and Trueman Toby - Sudan Selatan

8. Thabo Ntene - Lesotho 9. Judith Bernard - Haiti

10. Michael Mtonga ñ Zambia

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6564

FITUR

Page 66: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Kolaborasi dengan Media GlobalSocial Media Webinar

Cole Bingham, Social Media & Communications Specialist at Jhpiego Global,

adakan “Social Media Webinar – Reclaiming Tweets from the Birds & Posts from

the Mailman” yang diperuntukkan bagi staf Jhpiego di seluruh dunia. Hingga akhir

agenda, setidaknya 15 staf dari berbagai negara hadir di forum online ini, termasuk

Tim Komunikasi dan Tim IT EMAS Indonesia.

Dalam webinar yang berlangsung pada 18 November ini, Bingham jelaskan seluruh

aspek tentang media sosial (medsos) terutama Twitter dan Facebook untuk

organisasi: bagaimana memulai, membuat konten terbaik dan meningkatkan

jumlah follower, penggunaan hashtag, dan bagaimana cara berkolaborasi dengan

Jhpiego Global dalam mempublikasikan kegiatan daerah.

Nantinya, kami berharap, ada satu-dua penanggungjawab dari setiap provinsi

yang bisa aktif berinteraksi dengan Jakarta (Tim Komunikasi) di medsos, sehingga

informasi incidental di tiap provinsi/kabupaten bisa tersebarluaskan juga di tingkat

nasional/internasional.

Seperti yang kita tau, medsos sangat berguna untuk membagi informasi yang

bersifat time-bound, atau mudah basi. Sehingga ada beberapa informasi yang

akan lebih menarik jika segera disebarluaskan saat acara masih berlangsung.

Akan tetapi, informasi seperti apa yang menarik untuk audiens umum dan tanpa

segmentasi profesi, lokasi, atau usia? Semoga materi webinar ini dapat memberi

cukup informasi mengenai hal tersebut.

Forum dilaksanakan secara online, dengan aplikasi Adobe Connect. Bagi pemilik akun

Jhpiego, sila cek presentasi di sini https://www.dropbox.com/s/gdvz8m54w13ojsj/

BBL_SocialMedia_Field_Asia.pdf?dl=0 dan video presentasi (password: jhpiego) di

sini https://connect.johnshopkins.edu/p4eg5sghnps/

Cindy Rahmaputri

Undangan webinar.

Salah satu tips.Salah satu metode agar menjadi trending topic.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6766

FITUR

Page 67: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Surat Bayu untuk UunBentuk Kepercayaan Publik terhadapProgram EMAS

Di atas adalah surat elektronik yang dikirimkan oleh Bayu Aji Putranto (32),

seorang Office Boy yang bekerja di Bekasi Selatan. Saat menghubungi EMAS,

istri Bayu sedang hamil sembilan bulan dengan perkiraan lahir pada 16 Januari

2015. Ia menanyakan tentang layanan serta program apa dari EMAS yang cocok

untuk Uum Yulianti (22), istrinya.

Sementara Bayu bekerja di luar kota, Uun tinggal di desa mereka yang terletak

di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Bayu mengenal EMAS dari

portal emasindonesia.org. Dengan keterbatasannya dalam memahami bahasa

Inggris, bahasa yang digunakan dalam portal EMAS, ia beranikan diri untuk

menghubungi EMAS.

“… maka melalui lembar ini saya menulis hal ini dengan harapan adanya

informasi yang tepat dan kami bisa memperoleh program yang ada di EMAS,

kami menyadari kerterbatasan ilmu dan juga keadaan sebagai keluarga yang

jauh dari sejahtera dan berharap sebuah uluran tangan serta nasehat bahkan

informasi yang bisa memberi nilai edukasi serta manfaat yang ada di EMAS

bahkan dampinggan untuk keluarga kami,” tulisnya.

Bayu sertakan data pribadinya beserta istri, termasuk scan Surat Keterangan

Hamil istrinya yang dikeluarkan Puskesmas Kroya II pada 31 Desember 2014

lalu. “Melihat desain dan berita yang dimunculkan dalam website, saya tertarik

untuk mengalih hal–hal yang bisa untuk ilmu dan sharing terkait ibu hamil dan

keselamatan ibu dan anak dalam proses persalinan serta perawatan bayi baru

lahir,” tulis Bayu.

Meski Uun sudah terdaftar dalam BPJS, Bayu berharap korespondensi ini

berikan informasi yang bermanfaat bagi istrinya.

Adriani Zulivan

Pesan Facebook EMAS

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6766

FITUR

Page 68: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Surat Keterangan Bidan

Surat Bayu

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6968

FITUR

Page 69: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Sebuah foto dapat mewakili seribu kata. Foto sederhana yang sarat makna, terbukti dapat mempengaruhi pikiran dan cara pandang seseorang. Begitu kuatnya peran foto, menjadikannya sering dipakai untuk promosi dan memperluas jaringan. Dan itu adalah salah satu alasan Jhpiego (Baltimore) mengirim seorang photojournalist dari Amerika, Karen Kasmauski, ke Indonesia untuk menciptakan sebanyak-banyaknya foto dengan kualitas terbaik yang atraktif dan dapat bercerita tentang para pekerja kesehatan disini.

Nama Karen Kasmauski sudah tidak asing lagi di kalangan para photojournalist dunia dan National Geographic. Bekerja paruh waktu untuk National Geographic sejak 1984, Karen telah memberikan kontribusi 25 cerita utama untuk majalah tersebut. Salah satu buku yang ditulisnya, Impact: From the Frontlines of Global Health, pernah dinominasikan untuk Pulitzer Prize. Beberapa fotonya mendapatkan penghargaan dari Gedung Putih dan memenangkan kompetisi foto di ajang kompetisi internasional.

Kami mengajak Karen mengambil foto di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Jakarta, Sidoarjo dan Malang. Ibu Anne dan Ibu Kristina sudah memberikan daftar foto-foto apa saja yang dibutuhkan untuk photo stock pada hari sebelumnya, sehingga memudahkan kami dan Karen dalam mengkomunikasikan ide dan mengatur konsep foto dilokasi. Karen yang belakangan memfokuskan diri pada issue-issue Global Health memahami benar ide-ide foto yang “menjual” tanpa merekayasa kejadian. Menurutnya foto hanyalah sekedar alat untuk mencapai tujuan dan bukan hasil akhir.

Komitmen Karen untuk mendapatkan foto yang lain dari biasanya membuatnya sangat menonjol. Tugas-tugas liputannya telah membawanya keluar masuk hutan di pedalaman Borneo, ke lereng utara Alaska, berada di tengah gempa bumi di Jepang, ditangkap di Afrika, dan terkena radiasi di Rusia. Pada saat tugas foto di Afrika beberapa tahun lalu, Karen dan seorang bidan menyusuri jalan desa yang gelap ditengah malam buta untuk mendokumentasikan si-bidan membantu persalinan dirumah seorang penduduk desa. “Hasil fotonya dramatis sekali, karena penerangan di

Karen Kasmauski: Komitmen Petugas Kesehatan Indonesia Sangat Mengesankan!Syane Luntungan,Communications Manager,[email protected]

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 6968

FITUR

Page 70: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

sekitar tempat tidur persalinan itu hanyalah 1 lampu minyak yang dipegang oleh suami si-ibu. Ketika sudah dipublikasikan, foto itu di re-tweet oleh Melinda Gates lewat akun twitternya” ceritanya sambil tersenyum bangga.

Pada saat mengambil foto di RSI Pondok Kopi, Karen berulangkali mengungkapkan keinginannya untuk dapat meliput proses persalinan jika ada. Dan dia bersedia dihubungi dan kembali ke RSI demi mendapatkan beberapa foto yang diinginkan. Sampai dengan akhir kunjungannya di Indonesia, Karen tidak berhasil mendapatkan foto persalinan, tetapi dia cukup puas karena dapat mengunjungi rumah ibu yang baru beberapa hari sebelumnya melahirkan, dan berkesempatan melihat keseharian si ibu baru dan keluarganya di sebuah desa di Malang.

Tidak pernah terbayangkan oleh Karen sebelumnya bahwa Indonesia sangatlah luas. Pada saat menunggu pesawat kembali ke Jakarta, dia ungkapkan kepada kami bahwa 4 hari di Indonesia adalah waktu yang

sangat pendek. Namun demikian, komitmen para pekerja kesehatan, sifat kegotong royongan dan keramah tamahan penduduknya meninggalkan kesan buat Karen. Awalnya Karen agak sungkan ketika bapak Kepala Desa mengundang kami semua makan siang dirumahnya, ketika dijelaskan bahwa itu adalah tradisi yang biasa dilakukan jika ada tamu yang datang, Karen dengan senang hati menganggukkan kepala.

Sampai saat ini kami belum menerima foto-foto Karen, kami akan membaginya dengan bapak dan ibu semua jika sudah ada tautannya. Kelancaran kunjungan ini merupakan hasil dari kerjasama dan koordinasi yang sangat baik antara tim kantor Jakarta (Ibu Shinta, Ibu Indah, Pak Rikun), tim Surabaya, tim Malang dan tim Sidoarjo. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang sudah membantu.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 7170

FITUR

Page 71: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Hanya berjarak satu jam perjalanan udara dari ibukota, Yogyakarta menjadi destinasi diadakannya

Jhpiego Global Communicators Workshop tahun ini. Workshop ini merupakan agenda tahunan tim

komunikasi Jhpiego, mengumpulkan para komunikatornya dari semua negara dimana Jhpiego bekerja

untuk saling bertukar pengalaman dan berbagi informasi. Beberapa komunikator dari negara yang

memiliki cerita yang dapat menginspirasi komunikator-komunikator lain diminta mempresentasikan

strategi dan lesson learned-nya.

Saya termasuk orang yang beruntung, diminta untuk membantu mengurus pelaksanaan workshop

ini, sehingga saya yang pada saat itu belum menjadi komunikator, berkesempatan mendengarkan

cerita menarik yang sudah dilakukan oleh komunikator-komunikator lain dalam upaya mereka

memperkenalkan dan mempromosikan Jhpiego, mengembangkan kesempatan dan pendekatan baru

untuk membantu menyelamatkan hidup perempuan dan keluarganya.

Beberapa informasi yang diberikan antara lain adalah bagaimana membuat presentasi sebuah program

menjadi lebih menarik dengan menggunakan :

• infographics

• photo slide show

• video

• campuran slide show dan music

• animasi

Seperti juga workshop pada tahun-tahun sebelumnya, mengunjungi fasilitas kesehatan sudah tentu ada

didalam agenda. Kami dibagi 2 kelompok untuk mengunjungi dua rumah sakit – RSU Muhammadiyah

dan RSU Panti Rapih – yang sudah mengadopsi program Emas (dalam hal klinis). Untuk mengasah

kemampuan para komunikator, di tempat ini kami diberi tugas untuk mengindentifikasi potensi

success story dan melakukan wawancara untuk menggali ceritanya.

Ribuan Kilometer untuk Indonesia:

Jhpiego Global Communicators Workshop Syane Luntungan,Communications Manager,[email protected]

Mengunjungi Yogyakarta tanpa melihat kemegahan

Borobudur dan menyusuri Malioboro adalah ibarat

“makan gudeg tanpa krecek”, kurang lengkap.

Mendengar komentar betapa indahnya melihat

matahari terbit di Borobudur dari Melody McCoy, Vice

President - External Relations and Communications,

yang sudah pernah ke Yogyakarta sebelumnya, para

komunikator dengan suka rela berkumpul jam 5 pagi

menuju Magelang; walaupun setelah itu, kami masih

harus melanjutkan workshop sampai sore.

Workshop ditutup dengan saling bertukar alamat

email, janji untuk tidak memutus tali silaturahmi dan

saling mendukung. Hampir sebagian besar menempuh

ribuan kilometer untuk kembali ke negaranya keesokan

paginya, beberapa lainnya memuaskan mata melihat

keindahan Indonesia di pulau Dewata.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 7170

FITUR

Page 72: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 7372

FITUR

Page 73: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Ibu Itu... Sesuatu Banget!Kisah Cinta Jihad pada Ibu dan Nasyid

Newsletter Internal EMAS | 2015-8 73Newsletter Internal EMAS | 2015-8Newsletter Internal EMAS | 2015-8 7372

PROFILE

Page 74: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang

seni suara. Biasanya merupakan nyanyian yang

bercorak Islam dan mengandungi kata-kata

nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang

sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara

acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode

ini muncul karena banyak ulama Islam yang

melarang penggunaan alat musik kecuali alat

musik perkusi.

Begitu kata Wikipedia.

Meski Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) terdapat

di tiap provinsi, tak banyak seniman nasyid yang

dikenal publik. Nasyid masih kalah populer dengan

jenis musik lainnya, berbanding lurus dengan jumlah

anak muda yang tertarik dengan musik tanpa alat

ini. Dari jumlah yang sedikit itu, Ns. Muchammad

Nurkharistna Al Jihad (25) adalah salah satunya.

Jihad, begitu ia biasa dipanggil, merupakan

vokalis di grup band di SMAN 2 Semarang, Jawa

Tengah. Suatu hari, almarhum Ustadz Jefri Al

Bukhari, seorang pendakwah nasional, dijadwalkan

berkunjung ke sekolahnya. Untuk memeriahkan

agenda kunjungan tersebut, sepuluh siswa

membentuk grup nasyid secara dadakan. Grup

yang dinamai “Ten Brothers” ini mengusung lagu-

lagu Fatih dan Gradasi, dua kelompok nasyid asal

Yogyakarta.

Inilah perkenalan pertama Jihad dengan nasyid.

“Sering mendengar lagu nasyid ternyata kok bagus-

bagus, jadinya suka sampai sekarang,” jelasnya.

Saat itu tahun 2007, seluruh personel duduk di

bangku Kelas 3. Setahun kemudian, grup ini bubar

akibat masing-masing personel kuliah di luar kota.

Jihad yang kuliah di Kota Semarang, menerima

tawaran bergabung di grup nasyid adik kelasnya di

SMA. Dalam grup bertitel Mahiba ini, Jihad berperan

sebagai lead vokal.

“NONI” yang bermakna “Narkoba No, Nasyid Yes”,

merupakan single pertama yang direkam Mahiba.

Lagu yang diciptakan salah satu personel grup

tersebut, menjadi kampanye bagi anak pelajar dan

mahasiswa. “Lebih baik mengembangkan potensi

diri seperti bernyanyi di nasyid, dari pada terjerumus

narkoba,” jelas Jihad mengenai single pertama yang

dirilis tahun 2009 ini.

Anak pertama dari empat bersaudara itu juga

menciptakan lagu berjudul “Cintailah Ibu”. Ia

membuat sendiri lirik dan nadanya. Menurutnya,

lagu ini tak hanya berisi ajakan untuk mencintai ibu,

namun juga ayah, kakak, adik, dan anggota keluarga

lainnya. “Saya sangat menghormati Bapak. Beliau

tanamkan nilai moral dan agama kepada kami,

termasuk cara berkomunikasi dengan orang lain,”

jelasnya tentang sang ayah yang mengabdi sebagai

guru agama di SMP Muhammadiyah Semarang.

Sebagai anak, masih menurut Jihad, kita harus

mencintai keluarga. “Kecintaan pada ibu harus

lebih besar,” katanya. Berbicara tentang ibu, pria

kelahiran 15 Agustus ini mengaku sangat dekat

dengan ibunya. “Ibu itu... Sesuatu banget! Ibu

menjadi tempat berkeluh kesah. Jika ada masalah,

pasti ceritanya ke ibu. Solusi terbaik selalu datang

dari ibu,” jelasnya. Siti Isnur HS, ibunda Jihad juga

memiliki suara emas. Semasa muda, ia pernah

menjadi penyiar radio. Akibat suara emasnya, ibu

beranak empat ini pernah diminta menjadi Master

of Ceremony pada peluncuran program SMSBunda

di Kota Semarang pada Desember 2014 lalu. Selain

Jihad, suara emas ini juga diturunkan pada Fia (20),

anak keduanya yang menjadi vokalis pada grup

band kampus yang sudah menelorkan dua single.

Setelah menggarap berapa single, kini Mahiba

sedang membuat album rekaman. Grup

beranggotakan enam orang ini kerap tampil di acara

perkawinan dan seminar. “Ini untuk menyalurkan

hobi, sekalian mengisi waktu luang di akhir pekan,”

jelas mahasiswa yang sedang menyelesaikan kuliah

Master di Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas

Diponegoro ini. Untuk mengetahui kegiatan

Mahiba, sila ikuti akun Facebook mahiba.nasyid dan

Twitter @mahiba_acapella.

Selain menyanyi dan kuliah, Jihad juga tercatat

sebagai Ketua Bidang Kesehatan di organisasi

Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang sejak

2011. Pemegang sabuk biru di kelompok silat Tapak

Suci ini, merupakan penggemar berat susu. Tiap

hari Minggu, ia selalu membeli susu sapi segar.

“Dulunya sih biar tinggi, eh nggak tinggi-tinggi, jadi

buat kesehatan saja,” gurau pria bertinggi badan

160 cm ini.

Seluruh kesibukan tersebut dilakukan Jihad di luar

profesinya sebagai Civil Society Strengthening

Coordinator (CSSC) di kantor EMAS Semarang.

“Semua kegiatan tambahan nggak boleh

mengganggu yang utama. Yang lain hanya

dilakukan di waktu luang,” katanya. Semasa kuliah

dan belum bekerja, pria yang mahir memetik gitar

ini berlatih nasyid tiap pekan. Kini latihan hanya

dilakukan hanya ketika akan pentas, “itupun di

akhir pekan,” sambungnya.

Untungnya, sejumlah kegiatannya di luar

kantor, juga mendukung pekerjaannya. Misalnya

aktivitasnya di Pemuda Muhammadiyah.

Organisasi ini menjadi salah satu penggerak Forum

Masyarakat Madani (FMM) yang dibidani EMAS

Muhammadiyah. “Jadi dalam agenda-agenda FMM,

Pemuda Muhammadiyah juga turut hadir.” Kegiatan

organisasi ini juga kerap dilaksanakan di hari libur,

akibat masing-masing anggota juga sibuk bekerja.

Sebagai CSSC, pemuda yang menyelesaikan

pendidikan Profesi Ners di tahun 2013 ini, banyak

berkecimpung di bidang sosial. “Bergabung

dengan program EMAS adalah pengalaman sangat

Newsletter Internal EMAS | 2015-874

PROFILE

Page 75: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

berharga bagi saya. Saya dapat berkenalan dengan sosok inspiratif seperti

Pak Hartanto yang bagi saya merupakan ‘gudang ilmu’. Juga Pak Farid yang

mengajarkan beragam teknik fasilitasi yang berguna untuk menghadapi

masyarakat,” jelasnya. dr Hartanto Hardjono adalah Provincial Team Leader

Jateng yang pernah bertugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng;

sedangkan Farid Husni merupakan District Facilitator Kota Semarang yang

memiliki banyak pengalaman di lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebab

pernah menjabat di salah satu LSM besar di tingkat nasional.

Ketertarikannya dengan EMAS bukan tanpa sebab. “EMAS memiliki misi mulia,

menyelamatkan ibu dan bayi. Misi penyelamatan pasti menjadi dambaan setiap

orang. Apalagi angka kematian di Indonesia masih sangat tinggi,” alasannya.

Misi ini, bagi Jihad, sejalan dengan latar belakang pendidikannya yang harus

mengabdi pada masyarakat. Bersama FMM, ia sangat tergerak untuk

memobilisasi masyarakat agar aktif memantau ibu hamil hingga bersalin.

Salah satu misi penyelamatan yang sangat berkesan bagi Jihad adalah, ketika

mengadvokasi seorang ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK).

Ibu yang memiliki lingkar lengan yang sangat kecil ini, bahkan tidak terdaftar di

BPJS. FMM Kecamatan Mijen bertindak dengan menggandeng Puskesmas untuk

mendaftarkan pasien ke BPJS, dan memastikan pemberian makanan tambahan

(PMT) berupa susu dan roti kering bergizi didapat secara berkala.

“Senang sekali melihat perkembangan tersebut. Semoga semua anggota

FMM terus memiliki kepekaan terhadap ibu hamil yang menemui hambatan

di bidang kesehatan, baik masalah pembiayaan maupun administrasi. Agar

semua bumil tertolong,” harap pemuda yang bergabung di EMAS setelah tiga

bulan mendapat gelar sarjananya ini.

Dalam obrolan telepon pagi ini, Jumat (15/05), Jihad sedang menjalani

serangkaian ritual untuk pernikahannya yang dilaksanakan esok hari. Semasa

kuliah, Jihad menjabat sebagai ketua BEM Fakultas Ilmu Keperawatan dan

Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Semarang. Sarjana Jurusan Ilmu

Keperawatan angkatan 2008 ini, empat tahun lalu dipertemukan dengan

calon istrinya dalam sebuah agenda BEM. “Dia adik kelas, anggota Himpunan

Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan di fakultas yang sama,” jelas pria bergelar

S.Kep ini. Setahun kemudian, mereka menjalin hubungan, dan kini segera naik

pelaminan.

Selamat menempuh hidup baru. Semoga sakinah, mawaddah, dan warahmah!

Adriani Zulivan,Communications Coordinator

Newsletter Internal EMAS | 2015-8 75

PROFILE

Page 76: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Staff Ulang Tahun

Adriani Zulivan

Rusli

Dicky Hermansyah

Fatni Sulani

Dini Nur Sri Mulyani

Yusuf Haryono

Nabeel Akram

Alif Basuki

Riris Suprihatin

Mugiyono

Euis Siti Komariah

Lenny Trisnandari

Rizky Fajar Afriyansyah

Mei

2

5

9

11

13

16

18

19

23

30

April

2

4

6

12

14

17

18

19

22

25

27

28

Tony Priliono

Irma Sapriani

Retno Pattipeilohy

Muhammad Dipa Daulatala

Solihin Abas

Florida Sihite

Risdiawati Risdiawati

Anne Hyre

Christine Gasong

Shinta Kumala Sari

Kartini Suhardi

Iman

Aris Munandar

Helmi Ramadhan

Muhammad Very

Henry Liemer Wijaya

Shofwan Hadi Yasan

Zulkifli Kahar

Sari Husniati

Zulfa Ermiza

Nawir Sikki

Kiki Hartati

Muhamad Bisri

Hesti Murtiana

Wito Utomo

Dedi Junaedi

Christiana Shinta Widimulyan

Juni

5

7

8

12

13

15

20

Fransiska Maria Lambe

Ratna Kurniawati

Khambali

Irsyadul Anam

Rifat Zoel

21

25

28

29

Newsletter Internal EMAS | 2015-876

Support Corner

Page 77: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Februari 2015

Lahir | 10 Februari, bayi ♀ Athreyani Sri Nengsi Silalahi, AA,

Bogor

Bergabung | Rifat Zoel, ICT4D Officer SMSBunda, Jakarta

Bergabung |Wahyu Widiyanto, AA EMAS, Malang

Maret 2015

Bergabung | Aan Supriatna, DTL EMAS, Bogor

Bergabung | Endang Kusmanintan, QIC, Deli Serdang

Lahir | 27 Maret , bayi ♂ Fransiska Maria Lambe, Program

Manager My Choice, Jakarta

April 2015

Bergabung | Catur Rini Asmilu, PC, Tangerang

Bergabung | Retno Intan Purnamasari, AA, Serang

Bergabung | Icha Marissa Sofyan, QIC, Gowa

Bergabung | Surya Ekasari, DTL, Wajo District

Bergabung | Andi Nur Hijrawaty, AA, Wajo

Lahir | 20 April, bayi ♂ Tripustika, Procurement Officer, Jakarta

Lahir | 23 April, bayi ♀ Triwiyanti Perwita Dewi, AA, Bulukumba

Mei, 2015

Lahir | 8 Mei, bayi ♂ Dessy Natalya Pasaribu, AA, Medan

Lahir | 15 Mei bayi ♂ Musdi, Driver, Semarang

Bergabung | Lingga Putra Permana, M & E Officer, Jakarta

Bergabung | Dwi Angkasa Wasis, DTL, Nganjuk

Bergabung | Alif Basuki, DTL, Pekalongan

Bergabung |Amiruddin, DTL, Grobogan

Bergabung |A. Resvianty Asmiralda, QIC, Wajo

Bergabung |Henry Liemer Wijaya, QIC, Bulukumba

New assignment | Syane Luntungan, Office Manager -

Communications Manager, Jakarta

Bergabung | Ivonie Tri Nurjayanti, Nganjuk

Bergabung |Cinthia Febriana Tambunan, Sidoarjo

June, 2015

Promotion | Cut Sofa Kumala Marwan, PC – PO, Jakarta

Promotion | Sushanty, SPM - Project Director SMSbunda

Staf dan Keluarga

Anak ketiga dari Bapak Musdi

Anak pertama dari Ibu Dessy Natalya Pasaribu

Anak kedua Ibu Triwiyanti Perwita Dewi

Anak pertama Ibu Tripustika

Newsletter Internal EMAS | 2015-8 77

Support Corner

Page 78: Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015