INTERAKSI OBAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi interaksi obat

Citation preview

INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBATKelompok 5 Devi Putri Kirmalasari Renny Triyani Annisa Nur Setyaningsih Eka Khotimah Laela hidayatul RismaDEFINISIAdalah reaksi yang terjadi antara obat dengan senyawa kimia didalam tubuh maupun pada permukaan tubuh yang dapat mempengaruhi efek obatModifikasi efek satu obat akibat obat lain yang diberikan pada awalnya atau diberikan bersamaaan , atau bila dua atau lebih obat berinteraksi sedemikian rupa sehingga keefektifan atau toksisitas satu obat dapatberubahDAMPAK INTERAKSI OBATInteraksi yang menguntungkanInteraksi yang merugikanJENIS-JENIS INTERAKSIInteraksi obat dengan obatperistiwa interaksi obat terjadi akibat penggunaan 2 macam obat atau lebih. Yang dapat menimbulkan efek menguntungkan namun juga dapat menimbulkan efek merugikan. -Interaksi antar obat yang menguntungkan : penisilin dengan probenesid-Interaksi antar obat yang merugikan :Digoksin dengan kolesteramin mengakibatkan absorbsi digoskin berkurang

Interaksi obat dengan makanan dan minumanInteraksi makanan/minuman dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat atau manfaat obat, baik melalui penghambatan penyerapannya atau dengan mempengaruhi metabolisme atau distribusi obat tersebut di dalam tubuh.Makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat :-Susu dan produk olahan lain yang mengandung kalsium tidak boleh digunakan bersamaan dengan antibiotik dikarenakan susu dapat memperlambat penyerapan antibiotik tersebut.

MEKANISME INTERAKSI OBATInteraksi farmasetik,Interaksi famakokinetik,Interaksi farmakodinamik.

Interaksi farmasetik

Interaksi yang terjadi karena adanya perubahan atau reaksi kimia dan fisika antara 2 obat atau lebih yang dikenal/dilihat yang berlangsung diluar tubuh dan mengakibatkan aktivitas farmakologik obat tersebut hilang/berubah. Biasanya interaksi ini terjadi antara obat-obat yang dicampur dalam cairan secara bersamaan, misalya dalam infus atau suntikan .Contoh :campuran antara penisilin dan vitamin c yang memberikan efek inaktif, dan campuran antara fenitoin dan dekstrosa 5% yang menyebabkan endapanInteraksi farmakokinetikInterkasi farmakokinetik terjadi bila obat presipitan mempengaruhi atau mengubah proses absorpsi, distribusi (ikatan protein), metabolisme, dan ekskresi dari obat-obat obyek. Sehingga mekanisme interaksi inipun dapat dibedakan sesuai dengan proses-proses biologik (kinetik) tersebut.Interaksi ini tidak bermakna secara klinis dan dapat diatur dengann cara memisahkan waktu pemberian obat, biasanya selang waktu 2 jam

Interaksi Farmakokinetik dibagi dalam : Interaksi dalam Absorbsi Interaksi dalam Distribusi Interaksi dalam Metabolisme Interaksi dalam EksresiInteraksi dalam absorbsi

1. Interaksi Langsung Interaksi langsung yaitu terjadi reaksi/pembentukan senyawa kompleks antar senyawa obat yang mengakibatkan salah satu atau semuanya dari macam obat mengalami penurunan kecepatan absorpsi. Interaksi ini dapat dihindarkan bila obat yang berinteraksi diberikan dalam jangka waktu minimal 2 jam.Contohnya:Obat AObat BEfek InteraksiDigoksin,LinkomisinKaolin-pektinSda 2.Perubahan pH saluran cerna Pada pH cairan saluran cerna yang alkalis obat asam terionisasi, kurang terabsorbsi, misalnya akibat adanya antasid, akan meningkatkan kelarutan obat yang bersifat asam yang sukar larut dalam saluran cerna, misalnya aspirin. Dengan demikian dipercepatnya disolusi aspirin oleh basa akan mempercepat absorpsinya. Akan tetapi, suasana alkalis di saluran cerna akan mengurangi kelarutan beberapa obat yang bersifat basa (misalnya tetrasiklin) dalam cairan saluran cerna, sehingga mengurangi absorpsinya. Contohnya: Obat AObat BEfek InteraksiNaHCO3AspirinpH lambung asam,kecepatan absorbsi aspirin meningkat3.Perubahan motilitas atau laju pengosongan lambung Usus halus adalah tempat absorbsi utama untuk semua obat termasuk obat bersifat asam. Disini absorbsi terjadi jauh lebih cepat dari pada di lambung. Oleh karena itu, makin cepat obat sampai di usus halus, makin cepat pula absorbsinya. Kecepatan pengosongan lambung biasanya hanya mempengaruhi kecepatan absorbsi tanpa mempengaruhi jumlah obat yang diabsorbsi. Ini berarti, kecepatan pengosongan lambung biasanya hanya mengubah tinggi kadar puncak dan waktu untuk mencapai kadar tersebut tanpa mengubah bioavailibilitas obat. Karena kapasitas metabolisme dinding usus halus lebih terbatas dibandingkan kapasitas absorbsinya, maka makin cepat obat ini sampai di usus halus, makin tinggi bioavailibilitanya.

Interaksi dalam distribusiInteraksi dalam Ikatan Protein PlasmaIkatan obat dengan protein plasma amat tergantung dari sifat keasaman atau kebasaan obat tersebut. Terjadi kompetisi obat untuk berikatan dengan protein yang sama karena jumlah protein darah terbatas tergantung kadar dan afinitas obat, maka ikatan obat A dg protein dapat digeser oleh obat B sehingga terjadi efek/toksisitas obat A.Contohnya;

Obat AObat BEfek InteraksiWarfarinKloralhidratKloralhidrat mendesak warfarin dari ikatan protein sehingga meningkatkan respon antikoagulanInteraksi dalam metabolismeInteraksi dalam proses metabolisme dapat terjadi dengan dua kemungkinan, Pemacuan enzim (enzyme induction) Suatu obat (presipitan) dapat memacu metabolisme obat lain (obat obyek) sehingga mempercepat eliminasi obat tersebut. Kenaikan kecepatan eliminasi (pembuangan atau inaktivasi) akan diikuti dengan menurunnya kadar obat dalam darah dengan segala konsekuensinya. Obat ObyekObat PresipitanInteraksi obatWarfarinFenobarbitalPenurunan respon terhadap antikoagulanInteraksi dalam metabolismeMetabolisme obat dipercepat Setiap seaksi metabolisme dikatalis oleh beberapa jenis enzim yang berbeda dalam spesifitas substratnya dan kemampuannya untuk diinduksi. Oleh karena itu, tergantung dari jenis enzim yang diinduksinya, suatu zat penginduksi dapat mempercepat metabolisme beberapa obat tetapi tidak mempengaruhi metabolisme obat-obat yang lain.Bila metabolit hanya sedikit atau tidak mempunyai efek farmakologi, maka zat penginduksi mengurangi efek obat. Sebaliknya, bila metabolik lebih aktif atau merupakan zat yang toksik, maka zat penginduksi meningkatkan efek atau toksisits obat.

Metabolisme obat diperhambatPenghambatan metabolisme suatu obat menyebabkan peningkatan kadar plasma obat tersebut sehingga meningkatkan efek atau toksisitas. Kebanyakan interaksi demikian terjadi akibat kompetisi antar substrat untuk enzim metabolisme yang sama.Interaksi dalam proses ekskresiInteraksi obat atau metabolitnya melalui organ ekskresi terutama ginjal dapat dipengaruhi oleh obat-obat lain. Yang paling dikenal adalah interaksi antara probenesid dengan penisilin melalui kompetisi sekresi tubuli sehinggan proses sekresi penisilin terhambat, maka kadaar penisilin dapat dipertahankan dalam tubuh. Interaksi probenisid dan penisilin adalah contoh interaksi yang menguntungkan secara terapetik.Interaksi dalam proses ekskresiEkskresi melalui empedu dan sirkulasi enterohepatik. Gangguan dalam ekskresi melalui empedu terjadi akibat kompetisi antara obat dan metabolit obat untuk sistem transport yang sama. Sedangkan sirkulasi enterohepatik dapat diputuskan dengan mensupresi bakteri usus yang menghidrolisis konyugat obat atau dengan mengikat obat dibebaskan sehingga tidak dapat diabsorbsi.Sekresi tubuli ginjal. Penghambatan sekresi di tubuli ginjal terjadi akibat kompetisi antara obat untuk sistem transportasi aktif yang sama, terutama sistem transport untuk obat asam dan metabolit yang bersifat asam.

INTERAKSI FARMAKODINAMIKPada interaksi farmakodinamik yang terjadi adalah perubahan efek obat obyek yang disebabkan oleh obat presipitan karena pengaruhnya pada tempat kerja obat. Interaksi farmakodinamik dapat dibedakan menjadi,Interaksi langsung (direct interaction)Interaksi tidak langsung (indirect interaction)

Interaksi langsungInteraksi langsung terjadi apabila dua obat atau lebih bekerja pada tempat atau reseptor yang sama, atau bekerja pada tempat yang berbeda tetapi dengan hasil efek akhir yang sama atau hampir sama. Interaksi dua obat pada tempat yang sama dapat tampil sebagai antagonisme atau sinergisme.-Antagonisme pada tempat yang samaAntagonisme adalah keadaan dimana efek dua obat pada tempat yang sama saling berlawanan atau menetralkan.-Sinergisme pada tempat yang samaSinergisme adalah interkasi di mana efek dua obat yang bekerja pada tempat yang sama saling memperkuat.-Sinergisme pada tempat yang berbeda dari efek yang sama atau hampir sama.Obat-obat dengan efek akhir yang sama atau hampir sama, walaupun tempat kerja ata reseptornya berlainan, kalau diberikan bersamaan akan memberikan efek yang saling memperkuat.Interaksi tidak langsungInterkasi tidak langsung terjadi bila obat presipitan punyaefek yang berbeda dengan obat obyek, tetapi efek obatpresipitan tersebut akhirnya dapat mengubah efek obatObyek.Contoh :Obat-obat yang menyebabkan perlukaan gastrointestinalseperti aspirin, fenilbutason, indometasin, dan obatobatantiinflamasi non-steroid yang lain, bila diberikan padapasien-pasien yang sedang mendapatkan antikoagulansiaseperti warfarin, maka dapat terjadi perdarahan dariperlukaan tadi.PASIEN YANG RENTAN TERHADAP INTERAKSI OBATEfek dan keparahan interkasi obat dapat sangat bervariasi antara pasien yang satu dengan yang lain. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kerentanan pasien terhadap interaksi obat.a.Orang lanjut usiab.Orang yang minum lebih dari satu macam obatc.Pasien yang mempunyai gangguan fungsi ginjal dan hatid.Pasien dengan penyakit akute.Pasien dengan penyakit yang tidak setabilf.Pasien yang memiliki karakteristik genetik tertentug. Pasien yang dirawat oleh lebih dari satu dokter.

UPAYA MENGHINDARI DAMPAK NEGATIFTindakan berhati-hati atau kewaspadaan diperlukan untuk menghindari dampak negatif dari interaksi obat. Hindari semaksimal mungkin pemakaian obat gabungan (polifarmasi), kecuali jika memang kondisi penyakityang diobati memerlukan gabungan obat dan pengobatan gabungan tersebut sudah diterima dan terbukti secara ilmiah manfaatnya.Kenalilah sebanyak mungkin kemungkinan interaksi yang timbul pada obat-obat yang sering diberikan bersamaan dalam praktek polifarmasi.

Sekian dan terima kasih.....