Upload
others
View
53
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INTENSITAS NYERI (NUMERIC RATING SCALE) PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN PERIODE
1 JANUARI 2017 HINGGA 1 JUN 2017
OLEH :
WAN NURAISYAH BINTI WAN HASAN @ WAN HILMI
C11114843
PEMBIMBING :
dr. NUR SURYA WIRAWAN, M. Kes, Sp An-KMN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga selesainya
penelitian ini dengan judul “INTESITAS NYERI ( NUMERIC RATING SCALE)
PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS
HASANUDDIN PERIODE 1 JANUARI 2017 HINGGA 1 JUN 2017” dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah skripsi. Dengan bimbingan, dorongan,semangat, bantuan
serta doa dari berbagai pihak, maka penelitian ini dapat diselesaikan.
Untuk itu, penghargaan yang tak terhingga dan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya
kepada :
1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.
2. Wakil Dekan I, Wakil Dekan II,dan Wakil Dekan III Universitas Hasanuddin
Makassar.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin.
4. dr. Nur Surya Wirawan, M.Kes, Sp An-KMN, selaku pembimbing utama
penelitian iniyang dengan kesediaan, keikhlasan dan kesabaran meluangkan
waktunya untukmemberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti mulai dari
penyusunanproposal sampai terhasilnya skripsi ini.
5. dr. Abdul Wahab, dr.Haizah Nurdin, dan dr. Madonna D. Daltu selaku penguji
bermula dari ujianproposal hingga ke ujian akhir.
6. KPM skripsi bagian anestesi,dr. Nur Surya Wirawan, M.Kes, Sp An-KMN
7. Orang tua, keluarga serta saudara-mara yang selalu memberikan dorongan
moraldan bantuan material selama penyusunan skripsi ini.
vi
8. Rakan – rakan yang menjalani praklinik seangkatan yaitu Angkatan 2014
FakultasKedokteran Universitas Hasanuddin yang saling memberi semangat
antara satusama lain selama penyusunan skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
penulis dalam bentuk apapun sehingga selesainya skripsi ini.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan baik dalam
penguasaan ilmu maupun pengalaman penelitian, sehingga skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak,
sangat di harapkan demi penyempurnaan skripsi ini.
Saya berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua pembaca dan semoga
segala usaha ini mendapat redha Allah SWT.
Makassar, 2017,
Wan Nuraisyah Bt Wan Hasan @ Wan Hilmi
C 111 14 843
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Abstrak ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Nyeri 5
2.1.1 Definisi Nyeri 5
2.1.2 Fisiologis Nyeri 5
2.1.3 Reseptor Nyeri 6
2.1.4 Klasifikasi Nyeri 7
2.1.5 Mekanisme Nyeri 8
2.1.6 Intensitas Nyeri 9
2.2 Tinjauan Umum Kanker 14
2.2.1 Definisi Kanker 14
2.2.2 Etiologi Kanker 14
2.2.3 Gambaran Klinis Kanker 15
2.2.4 Stadium Kanker 16
2.2.5 Penanganan Kanker 18
BAB III. KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Teori 20
3.2 Variable Penelitian 21
3.3 Definisi Operasional 21
3.3.1 Nyeri Ringan 21
3.3.2 Nyeri Sedang 21
3.3.3 Nyeri Berat 21
3.3.4 Nyeri Sangat Berat 21
3.3.5 Kanker Payudara 21
viii
BAB IV. METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian 23
4.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 23
4.2.1 Tempat Penelitian 23
4.2.2 Waktu Penelitian 23
4.3 Populasi dan Sampel 23
4.3.1 Populasi 23
4.3.2 Sampel 24
4.3.3 Cara Pengambilan Sampel 24
4.4 Sumber Data dan Instrumen Penelitian 24
4.4.1 Sumber Data Penelitian 24
4.4.2 Data Instrumen Penelitian 24
4.5 Manajemen Penelitian 24
4.5.1 Pengumpulan Data 24
4.5.2 Teknik Pengolahan Data 25
` 4.5.3 Penyajian Data 25
4.6 Etika Penelitian 25
4.7 Alur Penelitian 26
BAB V. HASIL PENELITIAN
5.1 Intesnitas Nyeri Secara Keseluruhan 27
5.2 Intesitas Nyeri Berdasarkan skala Intensitas Nyeri Numerik 29
BAB VI. PEMBAHASAN
6.1 Intesitas Nyeri Berdasarkan skala Intensitas Nyeri Numerik 31
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan 33
7.2 Saran 33
RUJUKAN 35
LAMPIRAN
ix
INTESITAS NYERI ( NUMERIC RATING SCALE) PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN PERIODE 1 JANUARI 2017 HINGGA 1 JUN 2017 Wan Nuraisyah Bt Wan Hasan @ Wan Hilmi, Nur Surya Wirawan
ABSTRAK Latar Belakang : Nyeri merupakan satu masalah utama yang dialami semua orang
secara umum. Rasa nyeri ini akan mempengaruhi fisiologis dan juga patologis
masyarakat dalam aktivitas seharian. Alat yang digunakan untuk megukur nyeri adalah
numberis, deskriptif, dan skor analog visual. Kanker adalah pertumbuhan abnormal sel-
sel jaringan tubuh yang tidak terkendali dan menyebar di tubuh.. Kanker merupakan
penyebab yang paling utama meningkatnya morbiditas dan mortilitas di seluruh dunia.
Metode :Desain penelitian adalah puantitatif dengan pendekatan deskriptif. Waktu
penelitian ini dari bulan Mei 2017 - November 2017. Sampel yang digunakan rekam
medis. Teknik pengambilan sampel adalah metode total sampling dengankriteria ekslusi
pasien yang tidak mengalami nyeri. Kriteria inklusinya pasien rawat inap dan pernah
mendapat pengobatan. Pengelohan data …. dengan menggunakan programsoftware
excel.
Hasil : 59 sampel dari penderita kanker payudara dan diketahui bahwa pasien yang
mengalami skala nyeri ringan (33.89%), nyeri sedang (61.02%) dan nyeri berat (5.08%).
Kesimpulan : Pada penelitianini denganmenggunakan metode total samplingdidapatkan
nyeri ringan (33.89%), nyeri sedang (61.02%) dan nyeri berat (5.08%).
Kata kunci : Nyeri , intensitas nyeri, kanker payudara.
x
THE NUMERIC RATING , SCALE ON BREAST CANCER PATIENT AT
HOSPITAL OF UNIVERTSITY HASANUDDIN FROM 1 JANUARY 2017 TO
1 JUNE 2017
Wan Nuraisyah Bt Wan Hasan @ Wan Hilmi, Nur Surya Wirawan
ABSTRACT
Background: Pain is one of the major problems that everyone experiences in general.
This pain will affect the physiological and pathological community in daily activity. The
tools used to measure pain are numberic, descriptive, and visual analog scores. Cancer is
the abnormal growth of body tissues that are uncontrolled and spread in the body. Cancer
is the leading cause of increased morbidity and mortality in worldwide.
Method: The research design is quantitative with a descriptive approach. The duration of
the study from May 2017 - November 2017. Samples used were medical records. The
technique uesd in this research is total sampling method with exclusion criteria is pateint
without pain. The inclusion criteria are inpatient care and patient who undergo treatment.
Data collection will be analysed with excel program.
Results : 59 samples from breast cancer patients experieced mild pain (33.89%),
moderate pain (61.02%) and severe pain (5.08%).
Conclusions: In this study by using total sampling method was obtained mild pain
(33.89%), moderate pain (61.02%) and severe pain (5.08%).
Keywords: Pain, pain intensity, breast cancer.
xi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Nyeri merupakan satu masalah utama yang dialami semua orang secara
umum. Rasa nyeri ini akan mempengaruhi fisiologis dan juga patologis
masyarakat dalam aktivitas seharian. Bebas dari nyeri merupa kebutuhan dasar
yang harus diberikan atau dirasai oleh manusia. Nyeri merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi keamanan tubuh manusia (Aziz dan Musrifatul, 2004).
Apabila seseorang mengalami nyeri maka nyeri ini akan mempengaruhi secara
langsung fisiologis dan patologis dari seseorang tersebut. Seseorang yang
mengalami nyeri akan menjadi mudah marah, denyut nadi yang cepat, cemas, dan
akan menggangu pola tidur bahkan menggangu akitivitas hari-hari (Tamsuri,
2006).
Nyeri merupakan masalah kesehatan yang sangat kompleks dan
merupakan suatu alasan yang utama seseorang datang sebagai keluhan untuk
mencari paertolongan medis. Nyeri bisa dialami oleh semua tanpa memandang
jenis kelamin, umur, ras, status, sosial dan pekerjaan. Walaupun nyeri terkadang
disepelekan oleh banyak orang dalam taraf-taraf rasa nyeri yang masih bisa
ditahan, tetapi nyeri tetap menimbulkan perasaan yang tidak enak. Banyak alat
yang digunakan untuk megukur nyeri baik berupa numberis, deskriptif, dan skor
analog visual. Pasien menetapkan satu titik nyeri pada skala yang berhubungan
2
dengan persepsinya tentang tingkat keparahan nyeri pada waktu dilakukan
penelitian (Crombie, dkk., 1999).
Kanker adalah pertumbuhan abnormal sel-sel jaringan tubuh yang tidak
terkendali dan menyebar di tubuh. Pertumbuhan kanker bisa menyerang jaringan
sekitarnya dan bermetastasis ke jaringan yang lebih jauh dari tempat asal. Kanker
merupakan penyebab yang paling utama meningkatnya morbiditas dan mortilitas
di seluruh dunia. 5 kanker yang paling banyak dan sering didiagnosa pada
kelamin laki-laki adalah kanker paru-paru, prostat, kolorektum, perut, dan hati.
Manakala bagi kelamin wanita, 5 kanker yang sering ditemukan dan banyak
didiagnosa adalah kanker payudara, kolorektum, paru-paru, serviks, dan perut
(WHO, 2015).
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini adalah untuk mengetahui
intensitas nyeri yang dialami oleh penderita kanker payudara di Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin Periode 1 Januari 2017- 1 Jun 2017.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : ‘Berapakah intensitas nyeri yang dialami oleh penderita
kanker payudara di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Periode 1 Januari
2017- 1 Jun 2017.
3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui intensitas nyeri yang dialami pada penderita kanker
payudara di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Periode 1 Januari 2017- 1 Jun
2017.
1.3.2 Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui jumlah penderita kanker payudara yang
mengalami derajat nyeri ringan.
b) Untuk mengetahui jumlah penderita kanker payudara yang
mengalami derajat nyeri sedang.
c) Untuk mengetahui jumlah penderita kanker payudara yang
mengalami derajat nyeri berat.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat :
a) Sebagai informasi manajemen bagi rumah sakit dalam sistem
pengobatan pada pasien kanker payudara.
4
b) Dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang diharapkan
dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya
mengenai penyakit kanker payudara.
c) Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat berupa pengembangan
teori baru atau pemantapan teori yang telah ada.
.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Nyeri
2.1.1 Definisi Nyeri
Nyeri adalah perasaan sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang
berhubungan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi rusak atau
tergambarkan seperti adanya kerusakan jaringan. Genetik, latar belakang, umur dan jenis
kelamin mempengaruhi nyeri yang bersifat individual. Penyakit kanker merupakan salah
satu dari penyakit yang memberikan nyeri yang berpotensi. Tipe nyeri dapat dibagi
menjadi nyeri somatik, nyeri visceral, dan nyeri neuropatik. Durasi nyeri dapat dibedakan
menjadi nyeri akut dan kronik. Nyeri akut lebih parah namun berlangsung singkat dan
akan menghilang pada saat kerosakannya juga hilang. Nyeri kronis dan persisten
berlangsung dalam jangka waktu yang panjang yaitu lebih dari 3 bulan sejak awal
dimulakan rasa nyerinya. Namun nyeri kronis tidak akan menghilang dan nyeri ini hanya
bisa dikontrol dengan jadwal pengambilan obat yang teratur (IASP, 2015).
2.1.2 Fisiologi Nyeri
Ada 3 komponen untuk memahami apa itu fisiologi nyeri yaitu terdiri daripada
resepsi, persepsi, dan reaksi (Potter & Perry, 1997). Stimulus penghasil nyeri akan
mengirimkan impuls melalui serabut saraf perifer, dan akan memasuki medulla spinalis.
Kemudian, menjalani salah satu dari rute saraf dan akhirnya akan sampai pada massa
berwarna abu-abu di medulla spinalis. Pesan nyeri dapat berinteraksi dengan sel-sel
6
inhibitor, mencegah stimulus nyeri sehingga tidak memasuki otak atau transmisi
ke korteks serebral tanpa hambatan, maka otak akan menginterpretasikan kualitas nyeri
yang dialami dan memproses informasi tentang pengetahuan yang lalu dalam upaya
untuk mempersepsikan nyeri. (Potter & Perry, 1997).
2.1.3 Reseptor
Reseptor nyeri merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsang
nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung saraf bebas yang
berespon terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri dikenali
juga dengan nama nocireceptor, secara anatomisnya ada yang bermielin dan ada yang
tidak bermielin dari saraf perifer (Guyton & Hall, 1997). Berdasarkan letaknya
nocireceptor dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian tubuh yaitu kulit,somatik
dalam, dan pada daerah visceral
Nocireceptor yang berasal dari kulit dan subkutan biasanya mudah untuk
dialokasi dan didefinisikan. Reseptor jaringan kulit terdiri dari dua komponen yaitu :
(Guyton & Hall, 1997).
a) Serabut A delta
Merupakan serabut yang cepat dan menimbulkan nyeri tajam yang akan
hilang dengan cepat apabila penyebab nyeri juga dihilangkan.
b) Serabut C
Serabut yang lambat dan nyeri bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi
7
Tabel 2.1
2.1.4 Klasifikasi Nyeri
Terdapat dua jenis nyeri kanker yaitu :
a. Nyeri akut
b. Nyeri kronik
Nyeri akut
Nyeri akut adalah respon fisiologik normal terhadap rangsangan kimiawi, suhu,
dan mekanikal yang bisa diperoleh dari operasi, trauma atau penyakit yang bersifat akut.
Aktivasi dari reseptor nyeri ( nociceptor) pada daerah kerosakan jaringan dapat
menimbulkan nyeri akut. Nyeri akut berfungsi sebagai memberi peringatan akan adanya
cedera atau penyakit yang memerlukan pemeriksaan lanjut. Nyeri akut bisa sembuh
sendiri dan akan remisi dalam beberapa hari atau minggu.
8
Cabang autonomik simpatis akan diaktivasi oleh nyeri akut dan akan memberikan
beberapa respons seperti hipertensi, gelisah, pucat, takikardi, dilatasi pupil dan
diaphoresis. Penatalaksanaan nyeri akut yang adekuat bisa menyebabkan kekebalan
imunitas terganggu, komplikasi tromboemboli vena, infeksi dan hiperkoagubilitas
(Cleveland, 2013).
Nyeri Kronik
Nyeri kronik merupakan nyeri yang bisa disebabkan oleh perubahan pada saraf.
Perubahan ini dapat ditimbulkan apabila kanker menekan saraf atau bahan kimia yang
diproduksi oleh tumor. Penatalaksanaan kanker ini dapat menimbulkan perubahan saraf
penderita. Nyerinya berlangsung lebih lama setelah waktu penyembuhan adekuat atau
nyeri berlangsung lebih dari tiga bulan. Nyeri kronik yang tidak berkurangan akan
menyebabkan anorexia, asthenia, insomnia, depresi dan kegelisahan ( Cleveland, 2013).
2.1.5 Mekanisme Nyeri
Proses terjadinya nyeri sangat kompleks. Secara umumnya nyeri ini muncul
setelah menjalani empat proses yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi (Latief
SA, 2010). Proses ini bisa membawa stimulus nyeri ke dalam sensasi nyeri atau bisa
menghambat sensasi nyeri.
1. Transduksi
Pada proses transduksi, stimulus nyeri yang dirasakan akan diubah kedalam
bentuk yang dapat di persepsi oleh korteks serebrum. Stimulus ini berupa fisik, suhu atau
9
kimia. Proses transduksi dimulai apabila adanya aktivasi reseptor yang berfungsi untuk
menerima stimulus nyeri yang teraktivasi. (Cleveland, 2013).
2. Transmisi
Saraf sensoris tepi akan melanjutkan rangsangan ke terminal di medulla spinalis
yang disebut neuron aferen primer. Jaringan saraf yang naik dari medulla spinalis ke
batang otak dan juga talamus dikenali sebagai neuron kedua. Kemudian neuron yang
menghubungkan dari talamus ke korteks serebri dikenali sebagai neuron primer yang
ketiga. (Cleveland, 2013).
3. Modulasi
Proses modulasi ini akan mengaktivasi neural untuk mengontrol jalur transmisi
nociceptor tersebut. Ketika impuls nyeri telah sampai di saraf pusat, impuls nyeri ini akan
dikontrol oleh sistem saraf pusat dan akan mengtransmisikan impuls ini ke area lain
dikorteks serebri. Kemudian impuls ini akan ditransmisikan ke saraf descending ke tulang
belakang untuk memodulasikan saraf efektor. (Cleveland, 2013).
4. Persepsi
Pada respon mempersepsikan nyeri akan muncul faktor psikologis, emosi, dan
perilaku yang dikenal sebagai persepsi nyeri. (Cleveland, 2013).
10
2.1.6 Intensitas Nyeri
Intensitas nyeri merupakan gambaran tentang seberapa parah nyeri yang dialami
oleh pasien. Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan pasien mungkin mengalami
intensitas nyeri yang berbeda-beda. Pendekatan objektif untuk mengukur nyeri dengan
menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Untuk mengkaji
intensitas nyeri sebelum dan selepas pengobatan, maka skala penilaian numeric
(Numerical Rating Scale) adalah yang paling efektif dan sering digunakan (Potter &
Perry, 1997). Namun masih ada cara lain untuk menentukan pengukuran nyeri seperti
skala wajah (Painful Face Scale), skala intensitas nyeri deskriptif, atau menggunakan
questionnaire. Terdapat dua kategori untuk mengukur nyeri yaitu :
i. Skala satu dimensional
ii. Skala multidimensional
Skala satu dimensional
Merupakan kaedah yang sangat mudah bagi pasien untuk menilai derajat nyeri
yang dialami. Skala ini hanya menilai nyeri dari satu variable yaitu nyeri sahaja. Skala ini
penting untuk nyeri akut yang mana etiologinya jelas seperti osteoarthritis, otitis,dan
trauma. Skala ini menggunakan numeric, visual, atau deskripsi verbal untuk menilai
nyeri.
I. Skala Wajah ( Painful Face Scale)
Skala wajah ini mengembangkan skala wajah untuk menjelaskan lokasi nyeri.
Skala ini dapat digunakan untuk anak-anak, orang dewasa, pasien yang mengalami
11
gangguan kognitif ringan hingga sedang dan juga dapat digunakan pada penderita dengan
gangguan isu bahasa.
Skala ini terdiri dari enam wajah kartun yang menggambarkan wajah bahagia
hingga ke wajah yang sedih.
Tabel 2.2
II. Verbal Rating Scale
Skala verbal ini menggunakan kalimat yang selalu dipakai seperti nyeri ringan,
sedang dan berat untuk mengukur intesitas nyeri yang dialami.
Tabel 2.3
12
III. Skala Intensitas Numerik
Skala intensitas numerik ini yang sering kali digunakan untuk menilai derajat
nyeri. Penderita akan menilai nyeri dengan menggunakan skala ini dari 0-10. Skala ini
paling efektif dan mudah untuk digunakan saat mengkaji intenitas nyeri sebelum dan
selepas pengobatan. (Potter &Perry 1997).
Keterangan :
0 : tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan. Pasien dapat bekomunikasi dengan baik
4-6 : nyeri sedang. Pasien mendesis, menyeringai, dapat mendeskripsikan,
mengikut perintah dengan baik dan menunjukkan lokasi nyeri.
7-9 : nyeri berat. Pasien tekadang tidak dapat mengikut perintah namun masih
bagus dalam merespon tindakan, dapat mengalokasikan nyeri, tidak dapat
mendeskripsikan, distraksi dan tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas
panjang.
10 : nyeri sangat berat dan pasien tidak bisa berkomunikasi.
13
Tabel 2.4
Skala multidimensional
Skala multidimensional digunakan untuk menilai intensitas, sifat dan lokasi nyeri
dan dapat juga dinilai dampak nyeri pada aktivitas maupun mood pasien. Skala ini
berguna pada nyeri akut dan kronik.
I. The McGill Pain Questionnaire
The McGill Pain Questionnaire ini bisa menilai nyeri melalui tiga dimensi yaitu
sensoris, evaluatif dan afektif. 3 dimensi ini dibagikan kepada 20 pembagian kecil yang
mewakili pelbagai derajat nyeri dan hanya mengambil masa 5 hingga 15 menit untuk
selesai.
II. The Brief Pain Inventory
The Brief Pain Inventory digunakan untuk mengukur intensitas nyeri, pengobatan
nyeri, lokasi nyeri, kelumpuhan yang terkait yang menunjukkan status fungsional pasien
dan peredaan nyeri selepas 24 jam ataupun selama satu minggu. Skala ini sering
digunakan untuk penyakit kronis seperti kanker, osteoarthritis, dan nyeri pinggang.
III. The Memorial Pain Assessment Card
Alat ini digunakan untuk mengukur nyeri yang multidimensional yang cepat dan
dipakai pada penderita kanker
14
2.2 Tinjauan Umum Kanker
2.2.1 Definisi Kanker
Kanker merupakan penyakit pertumbuhan yang tidak normal dari sel sel jaringan
tubuh yang mana berubah menjadi sel kanker. Sel sel kanker ini akan menyebar ke
bagian tubuh lainnya sehingga menyebabkan kematian. Kanker juga dikenali sebagai
benjolan yang tidak normal atau abnormal. Tumor dapat dibagi dalam dua golongan yaitu
tumor jinak dan tumor ganas. Kanker merupakan istilah untuk semua jenis tumor ganas.
Kanker payudara adalah kanker ganas yang berasal dari sel sel pada payudara
yang terdiri dari duktus-duktus, lemak, jaringan konektif dan lobulus-lobulus. Kanker
payudara merupakan penyakit neoplasma yang ganas yang dikategorikan dalam
International Classification ofDiseases (ICD) dengan kode 174.
2.2.2 Etiologi Kanker
Etiologi kanker payudara sebenarnya masih tidak diketahui dengan pasti tapi
penyebabnya merupakan multifaktorial yang saling berpengaruh antara satu dengan yang
lain :
I. Konstitusi genetika
Hal ini berdasarkan bahawa adanya riwayat keluarga yang menderita
kanker payudara seperti pada ibu, saudara perempuan ibu, atau saudara
perempuan. Kemudian, adanya distribusi predileksi bangsa atau suku
bangsa. Kanker ini juga bisa didapatkan pada kembar monozigot.
15
II. Pengaruh hormone
Hal ini berdasarkan bahawa usia menarke kurang dari 12 tahun. Usia
menopause pada lebih dari 55 tahun dan perempuan yang tidak menikah
dan nulipara. Hal ini bisa juga disebabkan oleh terapi hormone yang lama.
III. Faktor makanan
Makanan yang mengandungi banyak lemak bisa membawa kepada
penyakit kanker payudara.
2.2.3 Gambaran Klinis Kanker
Terdapat 7 gejala yang disebut “WASPADA” yang perlu diperhatikan dan
diperiksakan ke dokter untuk memastikan adanya kanker atau tidak menurut Yayasan
Kanker Indoensia yaitu :
Gejala kanker payudara dapat dideteksi apabila ditemukan benjolan yang cukup
besar yang bisa dilihat pada mammografi. Biasanya gejala kanker sangat sulit untuk
dideteksi sehingga mencapai tahapan lanjut dan mungkin sudah mengalami metastasis ke
bagian tubuh yang lain. Gejala klinis yang bisa didapatkan menurut (American Cancer
Society,2015) adalah seperti di bawah :
i. Perubahan kulit pada payudara seperti : skin dimpling, skin ulcer dan
peau d’orange
ii. Benjolan pada payudara : keras atau lembut
iii. Nipple discharge
iv. Nyeri : payudara atau putting
16
v. Gangguan pada putting
vi. Kemerahan, kering atau adanya penebalan kulit
2.2.4 Stadium Kanker
Stadium penyakit kanker merupakan suatu kondisi yang didapatkan hasil
penelitian dokter ketika mendiagnosa penyakit kanker ini. Pada sistem TNM yang dinilai
adalah tiga factor utama yaitu “T”(size tumor), “N”(node atau kelenjar getah bening
regional) dan “M”(metastasis). Ketiga factor ini akan dinilai secara klinis sebelum
dilakukan operasi,sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histology (PA). Pada
kanker payudara,penilaian TMN seperti dibawah :
T (tumor size) :
T 0 : tidak ditentukan tumor primer
T 1 : ukuran tumor diameter 2cm atau kurang
T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3 : ukuran tumor diameter >5cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah menyebar ke kulit atau dinding dada atau
pada keduanya.dapat berupa borok, edema atau bengkak,kulit payudara kemerahan atau
ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama.
N ( node atau kelenjar getah bening regional)
N 0 : tidak ada metastasis pada kelenjar getah bening di ketiak
17
N 1 : ada metastasis ke kelenjar getah bening di aksilla yang dapat digerakkkan
N 2 : ada metastasis ke kelenjar getah bening di aksilla yang sulit digerakkan
N 3 : ada metastasis ke kelenjar getah bening di aksilla di atas tulang selangka atau di
mammary interna di dekat tulang sternum.
M ( Metastasis )
Mx : metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0 : tiada metastasis jauh
STADIUM T N M
STADIUM 0 T0 N0 M0
STADIUM I T1 NO MO
STADIUM IIA T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
STADIUM IIB T2 N1 MO
T3 N0 M0
STADIUM IIIA T0 N M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
STADIUM IIIB T4 N0 M0
T4 N1 M0
18
T4 N2 M0
STADIUM IIIC SEMUA T N3 MO
STADIUM IV SEMUA T SEMUA N M1
Tabel 2.5
Berdasarkan stadium TNM ini, dapat dibahagikan stadium dini dan stadium
lanjut. Stadium dini terdiri daripada stadium I,IIA dan IIIA. Kemudian stadium lanjut
adalah IIIB,IIIC dan IV.
Tujuan pencatatan stadium kanker yang benar adalah :
1. Untuk memudahkan penelitian multisenter
2. Memudahkan modalitas terapi
3. Menentukan prognosis untuk masing-masing stadium dengan memberikan
modalitas pengobatan yang disepakati
4. Pemeriksaan standar masing masing stadium T, untuk menentukan stadium N
atau M.
2.2.5 Penanganan Kanker
Ada beberapa penanganan kanker payudara yaitu :
1. Mastektomi ( Hirshaut & Pressman, 1992) :
Mastektomi merupakan operasi pengangkatan payudara. Terdapat 3 jenis
mastektomi :
19
a) Modified Radical Mastectomy, merupakan operasi pengangkatan seluruh
payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga,serta
benjolan di sekitar axilla.
b) Total ( simple) Mastectomy, merupakan operasi pengangkatan seluruh payudara
sahaja, bukan kelenjar di axilla.
c) Radical Mastectomy, merupakan operasi pengangkatan sebagian dari payudara.
Pengangkatan pada jaringan yang mengandungi sel kanker. Operasi ini akan
diikuti dengan radioterapi. Operasi ini direkomendasikan pada tumor kurang dari
2cm dan terletak di pinggir payudara.
2. Radioterapi ( Denton, 1996) :
Penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan
sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa setelah
operasi. Efek pengobatan ini akan menyebabkan tubuh menjadi lemah, warna
kulit htam, nafsu makan menurun dan Hb dan leukosit menurun akibat radiasi.
3. Kemoterapi (Denton, 1996) :
Merupakan proses pemberian obat obatan anti kanker dalam bentuk pil cairan
atau kapsul untuk membunuh sel kanker. Efek dari kemoterapi ini adalah rambut
rontok, mual, lemah, dan nafsu maka menurun.
20
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
Berdasarkan teori yang telah dipaparkan dari berbagai sumber,maka kerangka
konsep yang berhubungan dalam penelitian ini dapat dijabarkan di bawah ini :
NYERI BERAT
NYERI SANGAT BERAT
Tabel 3.1
NYERI SEDANG
NYERI RINGAN
NYERI KANKER
21
3.2 Variable Penelitian
1. Variable Bebas : Nyeri ringan, Nyeri sedang, Nyeri berat
2. Variable terikat : Kanker payudara
3.3 Definisi Operasional
3.3.1 Nyeri Ringan
1-3 : nyeri ringan. Pasien dapat bekomunikasi dengan baik
3.3.2 Nyeri Sedang
4-6 : nyeri sedang. Pasien mendesis, menyeringai, dapat mendeskripsikan,
mengikut perintah dengan baik dan menunjukkan lokasi nyeri.
3.3.3 Nyeri Berat
7-9 : nyeri berat. Pasien terkadang tidak dapat mengikut perintah namun masih
bagus dalam merespon tindakan, dapat mengalokasikan nyeri, tidak dapat
mendeskripsikan, distraksi dan tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas
panjang.
3.3.4 Nyeri Sangat Berat
10 : nyeri sangat berat dan pasien tidak bisa berkomunikasi.
3.3.5 Kanker Payudara
Kanker payudara adala kanker ganas yang berasal dari sel sel pada payudara yang
terdiri dari duktus-duktus, lemak, jaringan konektif dan lobulus-lobulus. Kanker
22
payudara merupakan penyakit neoplasma yang ganas yang dikategorikan dalam
International Classification ofDiseases (ICD) dengan kode 174.
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif untuk
mengetahui intensitas nyeri yang dialami oleh pasien kanker payudara yang pernah
dirawat inap di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Periode 1 Januari 2017- 1 Jun 2017
.
4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
4.2.1 Tempat
Tempat penelitian ini dilakukan adalah di Bagian Rekam Medis Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin Periode 1 Januari 2017- 1 Jun 2017.
4.2.2 Waktu
Waktu penelitian ini adalah sepanjang bulan Mei 2017 hingga November 2017.
4.3 Populasi Dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah rekam medik penderita kanker payudara yang pernah
dirawat inap pada periode 1 Januari 2017 hingga 1 Jun 2107 di Rumah Sakit Univeritas
Hasanuddin
24
4.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah rekam medik penderita kanker payudara
yang pernah dirawat inap pada periode 1 Januari 2017 hingga 1 Jun 2017 di Rumah Sakit
Univeritas Hasanuddin
Cara pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode total sampling
yaitu semua populasi dijadikan sebagai sample dengan kriteria ekslusi pasien yang tidak
mengalami nyeri. Manakala kriteria inklusinya pasien yang rawat inap dan pernah
mendapat pengobatan.
4.4 Sumber Data dan Instrumen Penelitian
4.4.1 Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medis.
4.4.2 Data Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data dan instrument penelitian yang digunakan dala penelitian
ini adalah table-tabel tertentu untuk merekam atau mencatat data yang dibutuhkan dari
rekam medis.
4.5 Manajemen Penelitian
4.5.1 Pengumpulan Data
25
Pengumpulan data dilakukan setelah meminta izin dari pihak Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin. Kemudian, mengambil nomor rekam medis pasien kanker
payudara telah ditentukan di bagian Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Periode 1
Januari 2017- 1 Jun 2017..
4.5.2 Teknik Pengolahan Data
Pengelohan dilakukan setelah pencatatan data dan rekam medis yang dibutuhkan
ke dalam programsoftware excel untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
4.5.3 Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk table dan graf bar untuk
menggambarkan intensitas skala nyeri yang dialami pasien kanker payudara di Rumah
Sakit Universitas Hasanuddin Periode 1 Januari 2017- 1 Jun 2017.
4.6 Etika Penelitian
Hal-hal yang terkait dengan etika penelitian dalam penelitian ini adalah :
1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin sebagai permohonan izin untuk melakukan
penelitian.
2. Berusaha menjaga kerahasiaan identitas pasien yang terdapat pada rekam
medik, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas
penelitaan yang dilakukan.
3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
yang terkait yan sesuai dengan manfaat penelitian yang telah disebutkan
sebelumnya.
26
4.7 Alur penelitian
Populasi
( Pasien kanker payudara di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin periode 1
Januari 2017- 1 Jun 2017)
Sampel
( Pasien kanker payudara di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin periode 1
Januari 2017- 1 Jun 2017)
Kriteria esklusi : pasien yang tidak mengalami nyeri
Kriteria inklusi : pasien yang pernah rawat inap dan pasien yang mendapat
pengobatan
Rekam medis
( Pasien kanker payudara di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin periode 1
Januari 2017- 1 Jun 2017 yang rawat inap.
Input data di komputer
Data dianalisis
27
BAB V
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan di bagian Rekam Medis di Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin Makassar. Pengumpulan data dimulai pada tanggal 12 September 2017
sampai 13 Oktober 2017. Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan melihat data
sekunder yaitu rekam medis penderita kanker payudara yang pernah dirawat inap yang
telah teregistrasi pada periode 1 Januari 2017 hingga 1 Jun 2017.
Data yang diperoleh dari bagian rekam medis di Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin Makassar sebanyak 58 penderita kanker payudara yang diambil secara total
sampling.
5.1 Intensitas Nyeri Secara Keseluruhan
Secara kesluruhan intensitas nyeri yang didapatkan bagi pasien kanker payudara
yang dirawat inap di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin sebagai berikut:
Intensitas Nyeri Bilangan (n) Persentase (%)
1 2 3.38
2 12 20.34
3 6 10.17
4 28 47.46
5 4 6.78
6 4 6.78
7 3 5.08
Total 59 100
Tabel 5.1
28
Tabel 5.2
Berdasarkan hasil di atas didapatkan bahawa penderita kanker payudara
mengalami nyeri yang bervariasi berdasarkan individu penderita masing masing.
Sebanyak 2 orang penderita kanker payudara yang mengalami intensitas nyeri kanker 1 (
3.38%). Terdapat 12 orang yang mengalami intensitas nyeri 2 (20.34%). Pada intensitas
nyeri 3 didapatkan sebanyak 6 orang dengan (10.17%). Kemudian pada intensitas nyeri 4
didapatkan sebanyak 28 orang dengan (47.46%). Sebanyak 4 orang yang mengalami
intensitas nyeri 5 yaitu (6.78%). Pada intensitas nyeri 6 terdapat 4 orang sebanyak
dengan (6.78%). Untuk intensitas nyeri 7 terdapat 3 orang dengan (5.08%).
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 Total
Intensitas Nyeri Kanker
Bilangan (n)
Persentase (%)
29
5.2 Intensitas Nyeri Berdasarkan Skala Intensitas Nyeri Numerik
Berdasarkan skala intensitas nyeri numerik didapatkan beberapa pasien yang
mengalami tingkat nyeri ringan,sedang dan berat sebagai berikut
Tabel 5.3
Tabel 5.4
0
20
40
60
80
100
120
Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Total
Skala Nyeri Numerik (NRS)
Bilangan (n)
Persentase (%)
Skala Nyeri Numerik Bilangan (n) Persentase (%)
Nyeri Ringan 20 33.89
Nyeri Sedang 36 61.02
Nyeri Berat 3 5.08
Total 59 100
30
Berdasarkan hasil yang didapatkan bahawa penderita mengalami tingkat
nyeri yang berbeza-beza berdasarkan skala intensitas numerik.. Pada skala nyeri ringan
terdapat sebanyak 20 orang dengan (33.89%). Kemudian terdapat sebanyak 36 orang
yang mengalami skala nyeri sedang (61.08%). Untuk skala nyeri berat terdapat 3 orang
sahaja dengan (5.08%).
31
BAB VI
PEMBAHASAN
Penelitian ini telah dilakukan di Bagian Rekam Medik Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin Makassar, mulai tanggal 12 September 2017 hingga 13 Oktober
2017. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mencatat rekam medik sebagai data
sekunder pada penderita kanker payudara yang teregistrasi dan penderita rawat inap pada
periode 1 Januari 2017 hingga 1 Jun 2017.
Data yang diperoleh dari Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin sebanyak 59 penderita kanker payudara yang dirawat inap di Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin pada periode 1 Januari 2017 hingga 1 Jun 2017. 59 sampel yang
diperoleh diolah dengan menggunakan program Microsoft Excell.
Hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya diperoleh dari hasil
pengolahan data sekunder dari rekam medis sebanyak 59 penderita kanker payudara yang
dirawat inap di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Periode 1 Januari 2017 hingga 1
Jun 2017.
Intensitas Nyeri Berdasarkan Skala Intensitas Nyeri Numerik
Berdasarkan data di Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
didapatkan 59 sampel dari penderita kanker payudara dan diketahui bahwa pasien yang
mengalami skala nyeri ringan (33.89%), nyeri sedang (61.02%) dan nyeri berat (5.08%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Rahimi di
RSUDZA Banda Aceh Tahun 2017 mencatatkan 12 orang (37,5%) nyeri ringan, 17 orang
32
(53,1%) nyeri sedang, dan 3 orang (9,4%) nyeri berat. Hal ini dapat dilihat bahwa
pasien yang mengalami skala nyeri sedang paling tertinggi diikuti skala nyeri ringan dan
terakhir skala nyeri berat. Faktor pola distribusi nyeri yang didapatkan sebegini adalah
kerna pasien mendapat perawatan dan pengobatan di rumah sakit.
Selain itu hasil penelitian ini sama didapatkan pada penelitian dari Ida Yustina
dkk. di Universitas Sumatera Utara mencatatkan skala nyeri ringan (30.8%), nyeri sedang
(50.0%) dan nyeri berat (19.2%).Faktor pola distribusi nyeri yang didapatkan sebegini juga
setelah dilakukan perawatan dan pengobatan kepada pasien.
Pada kepustakaan lain juga didapatkan hasil yang sama yaitu dari British Medical
Journal Tahun 2013 mencatatkan skala nyeri ringan (46%), skala nyeri sedang ( 50%) dan skala
nyeri berat (4%). Pola distribusi skala nyeri numerik yang didapatkan ini setelah dilakukan
pengobatan kepada pasien.
Jadi setelah dilakukan penelitian ini saya mendapati kebanyakan pasien kanker
payudara yang dirawat inap mencatat pola distribusi nyeri sedang yang paling tinggi
diikuti nyeri ringan dan berat disebabkan oleh pasien menerima rawatan dan pengobatan
dari rumah sakit . Hal ini mungkin juga disebabkan oleh beberapa faktor tertentu seperti
umur muda, metastasis(inflamasi), stadium histologik (inflamasi),gangguan di plexus
brachialis, dan neurotoksik dari kemoterapi ( British Medical Journal Tahun 2013).
Selain itu faktor lain yang memungkinkan adalah riwayat nyeri kronik sebelumya, indeks
massa tubuh yang tinggi (pro-inflamasi meningkat), obesitas (mempersulit pengobatan),
merokok (meningfkatkan oksidatif stress), gelisah dan depresi (British Journal of Cancer,
2012).
33
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Pada penelitian Intensitas Nyeri (Numeric Rating Scale) Pada Penderita Kanker
Payudara Di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Periode 1 Januari 2017 Hingga 1 Jun
2017 dengan menggunakan metode total sampling dan cara pengambilan sampel dengan
kriteria eksklusinya adalah tidak mengambil pasien yang tidak mengalami nyeri
manakala kriteria inklusinya pasien yang pernah dirawat inap dan mendapatkan
pengobatan didapati pola intensitas nyeri seperti berikut :
Nyeri Ringan – 20 orang ( 33.89%)
Nyeri Sedang – 36 orang ( 61.02%)
Nyeri Berat – 3 orang ( 5.08%)
7.2 Saran
1. Ditujukan kepada institusi pendidikan, diharap dengan penelitian yang telah
dilakukan ini dapat menjadi referensi dasar kepada peneliti seterusnya
2. Ditujukan kepada institusi kesehatan, diharapkan agar pengisian data rekam
medis dilengkapi dengan mengikut sistem aturan yang lebih lengkap dan
sempurna dan diharap juga hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu
sumber informasi bagi pengambil dan pelaksanaan dalam mengatasi angka
nyeri kanker payudara.
3. Ditujukan kepada individu, diharapkan dengan penelitian ini dapat memberi
gambaran mengenai intensitas nyeri kanker payudara sehingga individu yang
34
4. mengalami tanda atau gejala klinis tersebut dapat datang ke rumah sakit
lebih awal untuk mendapatkan penatalaksanaan yang sesuai sebelum
penyakit bertambah lebih buruk.
5. Ditujukan kepada masyarakat, diharapkan dengan penelitian ini masyarakat
akan lebih prihatin terhadap kesehatan diri, keluarga dan orang sekitar selain
dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan pada masyarakat.
35
Rujukan
1. American Cancer Society. 2015. What is Breast Cancer?
http://www.cancer.org/cancer/breastcancer/detailedguide/breast-cancer-treating-
general-info
2. Aronson JK, 2010. Meyler’s side effects of analgesics and anti-inflammatory
drugs, USA : Elsevier B.V., pp 334
3. British Journal of Cancer 2012. Development of A Screening For Risk Factor of
Persistent Pain After Breast Cancer Surgery.
4. British Medical Journal
5. Davis M & Parala-Metz A. Cancer Pain [online].2013 September. [cited 2017
Apr12]; Available from : URL:. Cleveland Clinic Foundation Cancer Pain.
6. Ford D & Easton D.F. The Geneics of Breast and Ovarian Cancer. British Journal
of Cancer.
7. Greene F.L. Breast. In: AJCC Cancer Staging Manual 6th Ed. New York
8. S. Smith & Wu Persistent Pain After Breast Cancer Treatment, Volume 1 No 3
(Oktober 2012)
9. Journal of School of Nursing,USP REVISTA DA ESCOLA DE
ENFERMAGEMA DA USP, Predictors of Hope Among Women With Breast
Cancer During Chemotherapy.
10. Kristine E.C and Armando E.G Breast Cancer. In: Berek & Novak’s Gyneology
14th Ed. Standford, California.
11. Langford & Schimdt, Journal of Pain and Symptom Management
36
12. Pane, Masdalina. Aspek Klinis dan Epidemiologis Penyakit Kanker Payudara. [
cited 2017 Mei 5]. http://www.jurnalmedika.com
13. Potter, P. A. & Perry, A.G. (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktek. EGC, Jakarta.
14. Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya, 2004. Kumpulan kuliah farmakologi, edisi kedua, Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Hal 510.
15. Tamsuri, A. (2006). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. EGC, Jakarta.
LAMPIRAN
No Rekam
Umur Kelamin Intensitas
Nyeri
Skala Nyeri Numerik
(NRS)
27322 59 Perempuan 2 Nyeri Ringan
24042 50 Perempuan 7 Nyeri Berat
21852 53 Perempuan 5 Nyeri Sedang
51272 48 Perempuan 4 Nyeri Sedang
60867 45 Perempuan 3 Nyeri Ringan
63557 55 Perempuan 2 Nyeri Ringan 64130 52 Perempuan 3 Nyeri Ringan
64180 42 Perempuan 4 Nyeri Sedang
64386 47 Perempuan 6 Nyeri Sedang
69969 58 Perempuan 1 Nyeri Ringan
68152 37 Perempuan 2 Nyeri Ringan
65734 62 Perempuan 2 Nyeri Ringan
66751 52 Perempuan 5 Nyeri Sedang
66824 64 Perempuan 4 Nyeri Sedang
45880 64 Perempuan 4 Nyeri Sedang
46064 20 Perempuan 2 Nyeri Ringan
32465 42 Perempuan 2 Nyeri Ringan
44359 59 Perempuan 2 Nyeri Ringan
45858 42 Perempuan 6 Nyeri Sedang
36597 47 Perempuan 4 Nyeri Sedang 76185 34 Perempuan 4 Nyeri Sedang
31946 69 Perempuan 4 Nyeri Sedang
34328 51 Perempuan 4 Nyeri Sedang
76874 55 Perempuan 4 Nyeri Sedang
36594 47 Perempuan 4 Nyeri Sedang
43426 52 Perempuan 4 Nyeri Sedang
47677 48 Perempuan 4 Nyeri Sedang
49940 47 Perempuan 4 Nyeri Sedang
63663 39 Perempuan 6 Nyeri Sedang
63215 35 Perempuan 6 Nyeri Sedang
65675 45 Perempuan 2 Nyeri Ringan
63457 67 Perempuan 4 Nyeri Sedang
62992 45 Perempuan 4 Nyeri Sedang
63063 39 Perempuan 4 Nyeri Sedang 64206 34 Perempuan 4 Nyeri Sedang
63993 58 Perempuan 4 Nyeri Sedang
68341 55 Perempuan 5 Nyeri Sedang
69211 49 Perempuan 3 Nyeri Ringan
72893 53 Perempuan 4 Nyeri Sedang
72374 57 Perempuan 3 Nyeri Ringan
71501 43 Perempuan 3 Nyeri Ringan
76174 40 Perempuan 2 Nyeri Ringan
80773 50 Perempuan 2 Nyeri Ringan
80767 39 Perempuan 7 Nyeri Berat
80436 50 Perempuan 5 Nyeri Sedang
74764 62 Perempuan 4 Nyeri Sedang
79061 58 Perempuan 3 Nyeri Ringan
76687 43 Perempuan 7 Nyeri Berat 70605 49 Perempuan 4 Nyeri Sedang
70591 50 Perempuan 4 Nyeri Sedang
47917 41 Perempuan 4 Nyeri Sedang
75015 36 Perempuan 2 Nyeri Ringan
75810 61 Perempuan 4 Nyeri Sedang
78581 53 Perempuan 2 Nyeri Ringan
78091 40 Perempuan 1 Nyeri Ringan
70248 48 Perempuan 4 Nyeri Sedang
70036 55 Perempuan 4 Nyeri Sedang
71918 58 Perempuan 4 Nyeri Sedang
71661 28 Perempuan 4 Nyeri Sedang