Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE DAN
PENGARUHNYA TERHADAP COST OF EQUITY
CAPITAL DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR DI
INDONESIA TAHUN 2015-2019
1stRini, 2
nd Lies Zulfiati, 3rd
Muhammad Anhar
Magister Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Jakarta, Indonesia
[email protected]; [email protected]; [email protected]
Abstrak–Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara Intellectual capital disclosure dan
komponennya (Human capital, structural capital dan relational capital) pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2015 sampai dengan 2019. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan
pendekatan kausalitas. Metode pengukuran intellectual capital disclosure dengan mengunakan index
dikembangkan oleh Guthrie et al (1999) yang telah dimodifikasi oleh Ulum (2015) dan cost of equity Capital
diukur dengan metode Capm. Hasil penelitian tidak terdapat dampak negatif intellectual capital disclosure
dan kedua komponennnya yaitu human capital disclosure dan relational capital disclosure dengan cost of
equity capital. Namun hasil penelitian mengkonfirmasi hipotesis adanya pengaruh negatif dan signifikan
antara structural capital disclosure dan cost of equity capital.
Kata Kunci: Intellectual capital disclosure, cost of equity capital
PENDAHULUAN Kondisi keuangan perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh
setiap pemangku kepentingan, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui melalui laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan informasi
yang akan membantu pihak internal dalam membuat rencana perusahaan dimasa yang akan datang,
maupun pihak eksternal untuk mengambil keputusan apakah akan berinvestasi atau tidak berinvestasi
pada perusahaan. Perusahaan akan berupaya secara maksimal untuk mencapai setiap tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Penghasilan yang dapat diterima oleh individu dengan membuat portofolio investasi
bergantung pada pengembalian perusahaan yang membayar tabungan mereka, yang secara keseluruhan merupakan fungsi dari risiko yang diperoleh investor. Untuk menjalankan bisnis baru,
perusahaan memerlukan aset seperti peralatan kantor, paten dan merek dagang. Aset ini perlu
dibayar, dan untuk tujuan ini modal harus dinaikkan. Apakah modal dikumpulkan dari sumber internal ke perusahaan atau dari orang lain di luar bisnis, aset perusahaan perlu menghasilkan
pengembalian yang memadai untuk memenuhi biaya klaim ini (Porras, 2011).
Biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang dibutuhkan pasar untuk menanamkan
modal pada investasi. Investasi organisasi dianggap bernilai hanya ketika pengembalian modal yang dapat diprediksi lebih tinggi dari biaya modal Akibatnya, biaya modal terkait dengan risiko proyek
investasi dan tingkat biaya modal yang tepat telah menjadi salah satu masalah paling kritis yang
berusaha diidentifikasi oleh para ahli keuangan. Semakin berisiko investasi, semakin tinggi imbalan
Rini 1, Lies Zulfiati, 2 and Muhammad Anhar 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 2
yang diharapkan oleh investor.Dengan demikian, biaya modal ke perusahaan adalah pengembalian
yang diterima investor. (Porras, 2011, Mohamad & Saad, 2012, Septiani & Taqwa, 2019).
Investasi organisasi dianggap bernilai hanya ketika pengembalian modal yang dapat diprediksi lebih tinggi dari biaya modal. Logika di balik ini adalah karena suatu organisasi harus
mendapatkan laba maksimum untuk memuaskan para pemegang sahamnya, yang mengarah pada
peningkatan nilai perusahaan. Tingkat biaya modal yang tepat telah menjadi salah satu masalah paling kritis yang berusaha diidentifikasi oleh para ahli keuangan (Mohamad & Saad, 2012).
Perusahaan dapat melakukan pengungkapan secara sukarela pada laporan tahunan perusahaan, salah
satunya dengan mengungkapkan modal intelektualnya.
Saat ini, manajemen perusahaan memiliki kesempatan untuk mengungkapkan informasi non keuangan melalui beberapa laporan, seperti laporan keberlanjutan, modal intelektual dan tata kelola
perusahaan. Namun, keberadaan sejumlah pernyataan penting ini termasuk berbagai jenis informasi
telah menyebabkan pengembangan sejumlah besar kesulitan dalam menganalisis informasi yang dikeluarkan dan membuat keputusan tentang perilaku perusahaan (García et al, 2017).
Boujelbene & Affes (2013) menyatakan bahwa perusahaan dengan pengungkapan informasi
modal intelektual yang lebih besar mendapat manfaat lebih besar secara signifikan dari biaya modal
yang lebih rendah daripada perusahaan dengan pengungkapan modal intelektual pengungkapan yang lebih rendah. Maka pengungkapan modal intelektual menguntungkan peserta pasar dalam hal
memiliki informasi tersedia yang lebih relevan dan mengurangi biaya pengumpulan informasi
pribadi. Dampaknya pengungkapan modal Intelektual pada biaya modal ekuitas membantu pembuat kebijakan dalam evaluasi biaya dan manfaat pengungkapan. Dikatakan bahwa salah satu alasan untuk
mengungkapkan informasi tersebut adalah untuk mengurangi kesenjangan informasi antara
perusahaan dan investor dan dengan demikian mengurangi biaya modal (Mangena et al; 2010). Tahun 2010 tingkat pengungkapan modal intelektual pada laporan tahunan perusahaan dari
industri intensif teknologi di Indonesia tahun 2010 relatif masih rendah dengan rata-rata 35,77%
tingkat pengungkapan (Barus & Siregar; 2014). Azis et al (2018) mengatakan hasil statistik deskriptif
untuk 335 perusahaan secara keseluruhan, nilai rata-rata variabel modal intelektual sebesar 17.76. Setiawati & Agustina (2016) pada perusahaan manufaktur rata-rata dalam mengungkapkan modal
intelektual adalah 31.49% atau sekitar 25 item dari 78 item modal intelektual. Maka dapat
disimpulkan bahwa Perusahaan belum mengungkapan secara sukarela modal intelektualnya, yang ditunjukkan dari hasil penelitian sebelumnya tingkat pengungkapan masih berada dibawah 50%. Hal
ini memperjelas fenomena yang terjadi bahwa pengungkapan modal intelektual masih bersifat
sukarela. Di Indonesia Industri manufaktur dapat dikatakan sebagai salah satu industri terbesar dan
industri yang banyak go public di bursa efek Indonesia. Ini membuat sektor manufaktur menjadi
industri yang menarik untuk penelitian. Intellectual Capital intensity (GICS) mengelompokkan
industri menjadi 2, yaitu High-IC intensive industries dan Low-IC intensive industries. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian pengungkapan modal intelektual pada perusahaan manufaktur di
Indonesia, termasuk pengaruh pengungkapan modal intelektual terhadap kinerja perusahaan, tetapi
sedikit penelitian sebelumnya yang meneliti pengungkapan modal intelektual pada perusahaan manufaktur terkait pengaruhnya terhadap cost of equity. Penelitian sebelumnya di Indonesia lebih
banyak meneliti pengaruh modal intellectual pada cost of equity pada perusahaan. High-IC intensive
Industri seperti perbankan. Maka uraian diatas menjadi alasan untuk melakukan penelitian pada
ruang lingkup industri manufaktur di Indonesia. Chartered Institute of Management Accountant mendefinisikan modal intelektual sebagai
memiliki pengetahuan dan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan profesional, hubungan baik
dan kapasitas teknologi, yang bila diterapkan akan memberi organisasi keunggulan kompetitif (Mulyadi & Pangabean, 2017). Pengungkapan modal intelektual terdiri dari tiga kategori: modal
manusia, modal struktural dan modal relasional. Modal manusia merupakan pengetahuan,
keterampilan profesional, pengalaman dan inovasi karyawan dalam suatu organisasi. Modal
Intellectual Capital Disclosure And Its Effect On The Cost Of Equity Capital In The
Manufacturing Industry In Indonesia 2015-2019
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 3
struktural terdiri dari struktur dan proses yang dikembangkan karyawan digunakan agar menjadi
produktif, efektif dan inovatif, sementara modal relasional merupakan pengetahuan saluran pasar,
hubungan pelanggan dan pemasok, dan pemerintah atau industri jaringan (Boujelbene & Affes, 2013).
Hasil penelitian lainnya yang menunjukkan hasil yang sama pada perusahaan yang terdaftar
di Indonesia oleh Barus & Siregar (2015) secara keseluruhan, pengungkapan modal intelektual terbukti memiliki signifikan efek negatif pada biaya ekuitas. Pengungkapan modal struktural dalam
modal intelektual memiliki signifikan efek negatif pada biaya ekuitas. Namun manusia modal dan
modal relasional tidak berpengaruh biaya ekuitas. Bryl, Fijalkowska & Prysiński (2019) mengatakan
sebagian besar penelitian menemukan hubungan negatif dan kuat antara pengungkapan sukarela modal intelektual dan biaya modal, keduanya dipahami sebagai modal ekuitas dan modal utang.
Namun, beberapa penelitian memberikan dampak positif dari pengungkapan modal intelektual dan
biaya modal. (Septiani &Taqwa. 2019) mengungkapkan bahwa Human capital disclosure, relational capital disclosure, dan structural capital disclosure berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
cost of equity capital.
Hubungan pengungkapan modal intelektual dan biaya ekuitas menunjukkan bahwa
pengungkapan tidak signifikan terkait dengan biaya ekuitas di lingkungan pengungkapan yang tinggi yang diwakili oleh US, Kanada dan Pasar Inggris. Hasil signifikan dan negatif hubungan antara
pengungkapan dan biaya modal hanya untuk pengungkapan lingkungan pasar rendah termasuk Cina,
Brasil, Perancis, Swiss, Jerman, Eropa continental. Mengingat lingkungan pengungkapan akuntansi yang berlaku di negara maju, yaitu dicirikan oleh profesionalisme, fleksibilitas, optimisme dan
transparansi, investor dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, terutama laporan analis
keuangan, perusahaan situs web dan karenanya mengurangi keputusan investor ketergantungan eksklusif pada pengungkapan laporan tahunan (Souissi & Khlif, 2011).
Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang termasuk ke papan utama selama 5 tahun yaitu tahun 2015 sampai dengan 2019 dan pengukuran
modal intelektual menggunakan index dikembangkan oleh Guthrie et al. (1999) yang telah dimodifikasi oleh Ulum (2015). Modifikasi dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi di
Indonesia yaitu sebanyak daftar 36 item, dan diantaranya 15 item modifikasi berupa penambahan
item yang diatur dalam Keputusan Ketua dan Bapepam-LK Nomor:Kep-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Emiten atau Perusahaan Publik.
2. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Agency Theory
Woodcock dan Whiting (2009) menjelaskan Agency Theory adalah teori yang menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan
pihak yang menerima wewenang (agensi) atau manajer dalam bentuk kontrak kerja sama. Untuk
mengatasi masalah keagenan perjanjian yang disepakati antara pemilik perusahaan dan manajer dimana salah satu isi perjanjian tersebut adalah adanya pengungkapan informasi yang relevan oleh
manajer sehingga pemilik perusahaan mampu untuk mengevaluasi apakah pendanaan mereka
dikelola dengan baik atau tidak oleh manajemen (Healy dan Palepu, 2001).
Signalling Theory
Teori Sinyal merupakan tindakan perusahaan dalam memberi sinyal kepada investor tentang
bagaimana manajemen memandang perusahaan (Brigham dan Houston, 1999). Sinyal diberikan karena adanya informasi asimetri antara perusahaan (manajemen) dengan investor. Miller dan
Whiting (2005) berpendapat bahwa signalling theory mengindikasikan bahwa organisasi akan
berusaha untuk menunjukkan sinyal berupa informasi positif kepada investor potensial melalui pengungkapan dalam laporan keuangan. Managemen akan terdorong untuk mengungkapkan modal
intelektual secara sekurela.
Rini 1, Lies Zulfiati, 2 and Muhammad Anhar 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 4
Stakeholder Theory
Teori stakeholder Deegan (2004) menyatakan bahwa semua pemangku kepentingan memiliki hak untuk memperoleh informasi tentang kegiatan perusahaan yang mempengaruhi mereka
dan menekankan organisasi akuntabilitas jauh melampaui kinerja keuangan atau ekonomi sederhana.
Para pemangku kepentingan memiliki kewenangan untuk mempengaruhi manajemen dalam proses memanfaatkan semua potensi yang dimiliki oleh organisasi.
Intellectual Capital
Modal intelektual adalah jumlah semua yang diketahui semua orang di perusahaan yang memberikan keunggulan kompetitif. Modal intelektual adalah pengetahuan material intelektual,
kekayaan intelektual, informasi, pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kekayaan
(Stewart, 2010). Modal intelektual mencakup aset seperti merek, hubungan pelanggan, paten, merek dagang, dan tentu saja pengetahuan. Perbedaan tumbuh antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan
sebagian besar dikaitkan dengan modal intelektual, bisnis yang menopang pertumbuhan di masa
depan (Choudhury, 2010).
Human Capital
Human CapitaI adalah kemampuan kolektif individu atau perusahaan untuk mengekstraksi
solusi terbaik dari pengetahuan orang-orangnya, dan mewakili kreativitas dan inovasi yang ada dalam pikiran setiap karyawan untuk memberikan solusi kepada pelanggan (Lim et al., 2010.)
Relational Capital Modal relasional meliputi; hubungan pelanggan, hubungan pemasok, hubungan publik dan
hubungan investor. Hubungan pelanggan mengacu pada hubungan antara organisasi dan
pelanggannya.
Structural capital
Structural capital berkaitan dengan sistem dan struktur suatu perusahaan. Ini adalah rutinitas
bisnis. Perusahaan dengan kuat modal struktural akan menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk memanfaatkan manusia modal dan memungkinkan modal manusia untuk mewujudkan potensi
penuhnya, dan kemudian untuk meningkatkan modal inovasi dan modal pelanggan. (Ramezan,
2011).
Cost of Equity Capital
Biaya modal ekuitas (Cost of Equity Capital) adalah biaya untuk mendapatkan ekuitas atau
biaya yang dikeluarkan perusahaan selama menggunakan ekuitas (Awat, 1999). Pengertian lain Cost of Equity Capital merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan berupa pengembalian pada investor
untuk membuat ekuitas menjadi atau tetap mempertahankan ekuitas dimiliki perusahaan (Young &
O’Byrne; 2001).
Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Intellectual capital disclosure terhadap Cost of Equity Capital
Investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan akan mempertimbangkan apakah akan mendapatkan keuntungan dari perusahaan tersebut. Investor akan mempertimbangkan risiko
dari suatu investasi jika risiko tinggi, maka tingkat pengembalian yang diinginkan investor juga akan
tinggi atau sering disebut high risk high return. Artinya risiko yang tinggi, membuat perusahaan harus memberikan tingkat pengembalian yang besar agar menarik minat investor.
Terdapat beberapa penelitian dari berbagai Negara terkait dengan pengaruh modal
intelektual terhadap biaya modal ekuitas diantaranya di Swiss, Taheran, Indonesia, India, US dan
Intellectual Capital Disclosure And Its Effect On The Cost Of Equity Capital In The
Manufacturing Industry In Indonesia 2015-2019
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 5
Negara-Negara di Eropa. Diantara penelitian tersebut menunjukkan hasil yang sama yaitu
pengungkapan modal intelektual berpengaruh negative terhadap biaya modal ekuitas, pernyataan ini
didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Petrova et al, (2012) di perusahaan Swiss mengkonfirmasi hubungan negatif yang diharapkan antara kualitas pengungkapan dan biaya modal
ekuitas.
Penelitian di negara lainnya mengungkapkan bahwa hubungan negatif antara pengungkapan modal intelektual dan biaya modal ekuitas diantaranya Mangena et al (2010) di UK, Boujelbene &
Affes (2013) di Perancis, Bouchareb & Kouki (2019) di Tunisia, Iranmahd (2014) di Teheran, Bani
et al (2013) di Taheran, Kristandl & Bontis (2014) di Austria, Jerman, Swedia, dan Denmark. Di
Indonesia sendiri telah ada beberapa penelitian terkait pengungkapan modal intelektual dan pengaruhnya terhadap biaya modal ekuitas dan menunjukkan hubungan negatif (Putri & Rokhmania,
2018; Barus & Siregar, 2015; Sirait & Siregar, 2012).
Kesimpulan dari penjelasan diatas maka pengungkapan modal intelektual oleh perusahaan penting bagi investor, maka perusahaan perlu mengungkapkan modal intelektualnya sehingga
mengurangi asimetri informasi dengan investor dan biaya modal ekuitas perusahaan akan rendah.
Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian sebelumnya maka hipotesis pertama pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
H1 : Intellectual capital disclosure berpengaruh negatif terhadap Cost of Equity Capital
2. Pengaruh Human capital disclosure terhadap Cost of Equity Capital
Di suatu perusahaan pastinya ada karyawan yang menjalankan kegiatan usaha perusahaan,
dan perannya sangat penting, maka kemampuan dan kemahiran karyawan dalam melaksanakan pekerjaan menjadi salah satu yang jadi perhatian maka manusia atau karyawan dianggap sebagai
modal oleh perusahaan. Modal manusia (human capital) adalah kemampuan individu, pengetahuan,
kualifikasi, kompetensi kolektif, keterampilan, pengalaman, kreativitas, motivasi dan inovasi yang
ada dalam pikiran setiap karyawan (Lim et al., 2010; Ramezan, 2011; Isabel & Bailoa, 2017). Human capital merupakan komponen dari modal intellectual (Moeheriono; 2012). Ketika Pengungkapan
modal manusia pada laporan tahunan maka investor dapat mengetahui bagaimana kemampuan dan
keahlian dari karyawan perusuhaan dan apa saja yang telah perusahaan lakukan untuk meningkatkan kualitas karyawannya.
Hal ini membuat tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor juga rendah, maka
biaya modal perusahaan akan berkurang atau rendah. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan Human Capital dan cost of equity Capital dan bagaimana pengaruh diantara keduanya. Hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa modal manusia termasuk modal yang sering diungkapkan oleh
perusahaan. Penelitian oleh Duff (2018) di Firma akuntansi Inggris, Boujelbene & Affes (2013) Di
perancis, Bani et al (2014) di Taheran dan Penelitian lain di Indonesia oleh Putri & Rokhmania (2018) dan Barus & Siregar (2014) menunjukkan hasil negatif.
Maka modal manusia mempunyai peran penting dalam sebuah perusahaan dan dengan
mengungkapkan modal manusia tersebut mengurangi biaya modal ekuitas perusahaan. Mangena et al. (2010 mengatakan bahwa investor lebih percaya kepada perusahaan yang memiliki human capital
berkualitas baik akan dapat menghasilkan return yang mereka harapkan. Berdasarkan penjelasan dan
hasil penelitian sebelumnya maka hipotesis ke dua pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2 : Human Capital disclosure berpengaruh negatif terhadap Cost of Equity Capital
3. Pengaruh Structural capital disclosure terhadap Cost of Equity Capital Selain modal manusia, modal struktural (Structural capital) juga merupakan komponen dari
modal intelektual. Struktur modal adalah teknologi, penemuan, data, publikasi, dan strategi dan
budaya, struktur dan sistem, rutinitas dan prosedur organisasi (Bukh et al., 2001), maka berdasarkan
Rini 1, Lies Zulfiati, 2 and Muhammad Anhar 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 6
penjelasan modal struktur merupakan hal yang penting dalam perusahaan, dan mempengaruhi
investor untuk melihat bagaimana suatu perusahaan mengelola usahanya.
Sebuah perusahaan yang mempunyai teknologi yang bagus dan strategi yang baik serta sistem yang layak dan inovasi perusahaan akan membuat investor merasa yakin untuk berinvestasi
pada perusahaan tersebut karena tingkat risiko investasi menurun. Sejalan dengan hasil penelitian
Birindell et al (2019) mengungkapkan bahwa modal struktural, modal teknologi yang paling banyak dilaporkan (75%) dan didukung dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil negatif
pengaruh antara pengungkapan modal struktur dengan biaya modal ekuitas (Boujelbene & Affes;
2013, Bani et al; 2014; Barus & Siregar; 2014; Mangena et al, 2010). Maka perusahaan yang
mengungkapkan structural capital akan mengurangi tingkat pengembalian yang diharapkan investor dan hal ini akan mengurangi biaya modal ekuitas perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa bagi investor modal struktural menjadi pertimbangan investor
yang mana perusahaan melihat kemampuan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya dan melihat kompetensi perusahaan dalam melakukan kegiatan rutin perusahaan, beragam struktur dan
proses yang memungkinkan karyawan untuk memberikan kualitas terbaik menjadi lebih produktif
pada pekerjaannya. Maka luasnya pengungkapan modal struktur memberikan keyakinan kepada
investor bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan dan keunggulan dan Mangena et al (2010) berdasarkan hasil penelitiannya modal struktural dianggap penting di semua perusahaan terlepas dari
apakah mereka berada di sektor intensif IC atau non-IC. Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian
sebelumnya maka hipotesis ke tiga pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3 : Structural Capital disclosure berpengaruh negatif terhadap Cost of Equity Capital
4. Pengaruh Relation Capital Disclosure terhadap Cost of Equity Capital
Untuk menurunkan biaya modal ekuitas perusahaan harus memiliki kemampuan untuk
meyakinkan perusahaan bahwa perusahaannya layak untuk dipertimbangkan untuk mendapatkan
investasi. Perusahaan bisa meyakinkan investor dengan mengungkapkan relation capital pada laporan tahunannya, sehingga menjadi pertimbangan investor setelah melihat bagaimana hubungan
perusahaan dengan pelanggan. Modal relasional merupakan komponen lainnya dari modal
intelektual selain modal manusia dan modal struktural. Sesuai dengan yang dikatakan Lee (2010) bahwa modal intelektual merupakan sumber daya yang berasal dari pengetahuan, pengalaman, dan
kompetensi yang dapat ditransfer dari stafnya, dari kemampuan organisasi untuk berinovasi dan
mengelola perubahan, dari infrastrukturnya, dan dari hubungan antara pemangku kepentingan dan mitra.
Hasil penelitian Barus & Siregar (2014) mengungkapkan modal relasional di industri
perbankan memiliki pengungkapan yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya maka
modal relasional terkait dengan hubungan perusahaan dengan pihak eksternal, seperti kepuasan pelanggan cinta perusahaan bagi pemasok, investor dan kreditor. Sejalan dengan yang dikatakan
Cabrita et al (2017) bahwa modal relasional terhubung dengan hubungan yang dimiliki perusahaan
dengan pihak ketiga, dan pada saat yang sama merupakan ekspresi dari persepsi pihak luar terhadap perusahaan. Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian sebelumnya maka hipotesis ke empat pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H4 : Rational Capital disclosure berpengaruh negatif terhadap Cost of Equity Capital
3. METODE PENELITIAN Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif hubungan
kausalitas. Menurut Sugiyono (2013:56) penelitian kausalitas adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat dimana terdapat variabel independen sebagai variabel yang mempengaruhi dan variabel
Intellectual Capital Disclosure And Its Effect On The Cost Of Equity Capital In The
Manufacturing Industry In Indonesia 2015-2019
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 7
dependen sebagai variabel yang dipengaruhi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa
hubungan antara pengungkapan modal intelektual dan biaya modal ekuitas. Menurut Rahmat (2013)
pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, memberikan deskripsi statistik, menafsir, menunjukkan hubungan antar variabel, dan
meramalkan hasilnya. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh
pengungkapan modal intelektual terhadap biaya modal ekuitas. Penelitian merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya oleh Boujelbene & Affes, (2013).
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Objek atau perusahaan pada
penelitian ini pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang termasuk ke
papan utama, sedangkan penelitian sebelumnya pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks pasar saham SBF 120 Perancis. Tahun penelitian pada penelitian ini selama 5 tahun yaitu tahun 2015
sampai dengan 2019. Sedangkan penelitian sebelumnya hanya satu tahun yaitu pada tahun 2009.
Penelitian sebelumnya melakukan penelitian pada perusahaan High-IC intensive industries dan Low-IC intensive industries. Pada penelitian ini pada perusahaan manufktur di Indonesia. Item
pengungkapan pada penelitian sebelumnya menggunakan item pengungkapan oleh Li et al (2008).
Penelitian ini menggunakan item modal intelektual yang digunakan dikembangkan oleh Guthrie et
al. (1999) dan telah dilakukan modifikasi oleh Ulum (2015).
Populasi penelitian
Populasi yang menjadi subjek penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur tahun 2015 s/d tahun 2019 terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 182 perusahaan.
Sampel penelitian Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling dengan
menggunakan berbagai kriteria. Perusahaan Manufaktur yang telah terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia 2015 s/d 2019, Perusahaan yang mempublikasikan annual report secara lengkap untuk
tahun financial 2015 s/d 2019, Perusahaan yang termasuk index papan utama di Bursa Efek Indonesia. Memiliki saham aktif selama tahun 2015 s/d 2019 dan Perusahaan menerbitkan laporan
keuangan dalam bentuk rupiah.
Tabel 1
Sampel Penelitian
Data dan Metoda Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari annual
report perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dan data diambil dari website Bursa Efek
Indonesia dan Website resmi perusahaan. Data Cost of equity capital diambil dari website Yahoo Finance.
Intellectual capital disclosure (ICD)
Laporan tahunan sebagai Sumber utama data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat pengungkapan modal intelektual dan komponen modal manusia, modal struktural
No Keterengan Jumlah
1 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode penelitian dari tanggal 1 Januari 2015 - 31 Desember 2019
182
2 Perusahaan tidak termasuk dalam index papan utama Di BEI (78)
3 Perusahaan tidak menerbitkan laporan tahunan dan data yang lengkap selama tahun penelitian
(43)
4 Laporan keuangan disajikan dalam mata uang asing, selain rupiah (19)
Total sampel per tahun 42
Total sampel dari tahun 2015-2019 210
Rini 1, Lies Zulfiati, 2 and Muhammad Anhar 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 8
dan modal relasional dan biaya ekuitas. Penelitian ini menggunakan teknik analisis konten (content
analysis) untuk mengukur pengungkapan modal intelektual dari sebuah perusahaan berdasarkan
informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan. Perhitungan pengungkapan komponen modal intelektual menggunakan angka indeks pengungkapan modal intelektual (ICDindex). Modal
intelektual terdiri dari human capital, structural capital dan Relational capital yang dijadikan sebagai
variabel independen pada penelitian ini. Dalam penelitian ini, daftar item untuk periksa item modal intelektual yang digunakan
dikembangkan oleh Guthrie et al. (1999) dan telah dilakukan modifikasi oleh Ulum (2015) sebanyak
daftar 36 item, dan diantaranya 15 item modifikasi. Modifikasi dilakukan mengikuti penelitian
sebelumnya di perusahaan di Indonesia oleh Ulum (2015) berupa penambahan item-item yang diatur dalam Keputusan Ketua dan Bapepam-LK Nomor:Kep-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan
Emiten atau Perusahaan Publik. Modifikasi ini merupakan penyesuaian pengungkapan modal
intelektual (ICD) dengan versi Indonesia (ICD-in) (Ulum; 2015). Item-item yang dimodifikasi dikasih tanda M. Pemberian skor untuk item pengungkapan dilakukan dengan skala dikotomi tidak
tertimbang (Unweight dichotomous scale), dimana:
0 = item tidak diungkapkan dalam laporan tahunan
1 = item diungkapkan dalam laporan tahunan
Tahapan pengukuran Intelektual capital disclosure dilaksanakan sebagai berikut:
1. Penentuan framework (kerangka) yang digunakan untuk mengklasifikasikan informasi pada penelitian ini menggunakan kerangka yang dimodifikasi oleh Ulum (2015)
2. Prosedur Penentuan indeks pengungkapan setiap item perusahaan
3. Skor yang diperoleh tiap perusahaan dijumlahkan untuk mendapatkan skor total; 4. Selanjutnya Perhitungan indeks pengungkapan untuk setiap perusahaan kemudian dihitung
sebagai ICDindeks dengan membagi jumlah pengungkapan dengan jumlah total item yang
dicetak (Boujelbene & Affes, 2013).
ICDindex =(∑di∕M)×100% (3.1)
Di mana:
ICDindex = variabel independen indeks pengungkapan intellectual capital ∑▒di = Skor pengungkapan dalam annual report.
M = total jumlah item yang diukur (36 item).
Cost of Equity Capital
Variabel dependen pada penelitian ini adalah Cost of Equity Capital. Botosan (2006)
mengatakan ada sejumlah metode alternatif yang telah dilakukan dikembangkan dalam literatur
untuk memperkirakan biaya modal ekuitas mengklasifikasikan ini menjadi dua kelas. Satu kelas metode, seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM), gunakan faktor risiko harga yang telah
ditentukan sebelumnya untuk menghasilkan biaya modal ekuitas perkiraan (Boujelbene & Affes,
2013). Maka mengikuti studi sebelumnya pada penelitian ini menggunakan CAPM, dengan rumus sebagai berikut:
ki =rf +bi [E(Rm)-rf] (3.2)
Dimana:
ki = Biaya Ekuitas (cost of equity)
rf = Tingkat Bebas risiko (risk-free rate) E (Rm) = Pengembalian pasar yang diharapkan (expected market return)
E (RM)-Rf = Premi risiko (risk premium)
bi = Koefisien risiko tidak terdiversifikasi untuk aset
Intellectual Capital Disclosure And Its Effect On The Cost Of Equity Capital In The
Manufacturing Industry In Indonesia 2015-2019
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 9
Variabel Kontrol
Ukuran perusahaan (Size) adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun (Brigham dan Houston 2011). Diukur dengan log natural nilai
buku total aset (Riahi-Belkaoui, 2003 dalam (Boujelbene & Affes, 2013).
Ukuran perusahaan =Ln (Total Asset) (3.3)
Leverage
Menurut Harahap (2013) leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan utang perusahaan terhadap modal, untuk dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar
(utang) dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Persamaan yang digunakan
untuk menghitung leverage mengikuti peneltian sebelumnya (Boujelbene & Affes, 2013) adalah sebagai berikut:
Leverage= (Total Hutang)/(Total Asset) (3.4)
Metoda Analisis Data
Data yang digunakan adalah data panel yaitu data yang terdiri atas gabungan data cross
section dan data time series. Data diolah dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2010 dan Eviews 9. Model yang digunakan untuk menguji pengaruh intellectual capital disclosure, Ukuran
perusahaan dan leverage terhadap cost of equity capital menggunakan persamaan regresi sebagai
berikut:
𝐶𝑂𝐸 = 𝛽0 + 𝛽1𝐼𝐶 + 𝛽2𝐻𝐶 + 𝛽3𝑆𝐶 + 𝛽4𝑅𝐶 + 𝛽5 𝑆𝐼𝑍𝐸 + 𝛽6𝐿𝐸𝑉 + 𝜀
Dimana: COE : Cost of Equity Capital menggunakan metode CAPM
IC : Luasnya informasi IC yang diungkapkan di situs laporan tahunan
HC : Tingkat informasi HC yang diungkapkan di situs laporan tahunan
SC : Luasnya informasi SC diungkapkan di situs laporan tahunan RC : Tingkat informasi RC yang diungkapkan di situs laporan tahunan
SIZE : Diukur dengan log natural dari nilai buku total Aset
LEV : Leverage
ε : Error
4. HASIL
Tabel 2
Regresi Data Panel
Dependent Variable: COE
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/03/20 Time: 10:24
Sample: 2015 2019
Periods included: 5
Cross-sections included: 42
Total panel (balanced) observations: 210
Swamy and Arora estimator of component variances
White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)
Rini 1, Lies Zulfiati, 2 and Muhammad Anhar 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 10
WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.116447 0.196615 0.592258 0.5543
ICD 0.036472 0.028369 1.285614 0.2000
HC 0.183666 0.064132 2.863855 0.0046
SC -0.158234 0.041661 -3.798131 0.0002
RC -0.053349 0.076695 -0.695593 0.4875
SIZE 0.000417 0.006784 0.061417 0.9511
LEV 0.014914 0.008713 1.711681 0.0885
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.016277 0.0114
Idiosyncratic random 0.151262 0.9886 Weighted Statistics
Root MSE 0.149356 R-squared 0.059910
Mean dependent var 0.133366 Adjusted R-squared 0.032124
S.D. dependent var 0.154409 S.E. of regression 0.151909
Sum squared resid 4.684486 F-statistic 2.156133
Durbin-Watson stat 1.807116 Prob(F-statistic) 0.048696 Unweighted Statistics R-squared 0.061165 Mean dependent var 0.137173
Sum squared resid 4.733174 Durbin-Watson stat 1.788527
Keterangan : COE = Cost of equity capital, diukur dengan Capm; ICD = Intellectual capital disclosure diukur dengan indext pengungkapan (ulum 2015); HC = Human capital disclosure diukur dengan indext pengungkapan (ulum 2015) sebanyak 8 item ; SC= Structural capital disclosure diukur dengan indext pengungkapan (ulum 2015) sebanyak 15 item; RC = Relational capital disclosure diukur dengan indext pengungkapan (ulum 2015) sebanyak 13 item; SIZE = Ukuruan perusahaan, diukur dengan logaritma natural total asset; LEV = leverage diukur dengan liabilitas dibagi total asset
Berdasarkan hasil regresi data panel di atas, dapat diketahui bahwa persamaann model estimasi
regresi adalah sebagai berikut: COE = 0.116447 + 0.036472ICDit + 0.183666HCit - 0.158234SCit - 0.053349RCit +
0.000417SIZEit + 0.014914LEVit + εit
Pengaruh Intellectual Capital Disclosure terhadap Cost of Equity Capital
Hasil pengujian parsial dalam penelitian ini menunjukkan bahwa H1 ditolak dimana
Intellectual Capital Disclosure (ICD) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Cost of Equity Capital. Hal ini berarti bahwa luasnya pengungkapan modal intelektual pada laporan tahunan
perusahaan tidak selalu akan mempengaruhi menurunnya biaya modal ekuitas perusahaan.
Hasil ini konsisten yang dilakukan oleh Septiani &Taqwa (2019), Nguyen & Nguyen (2017),
Souissi & Khlif (2011)., Dewi & Chandra (2016), Sasongko et al (2016), Setiawati & Agustina (2016) dan Larasati dan novita (2015) . Hal ini bisa disebabkan investor di Indonesia masih belum
menganggap pengungkapan modal intelektual yang dipublikasi oleh perusahaan dilaporan tahunan
sebagai informasi yang relevan atau Informasi yang diungkapkan oleh perusahaan ternyata masih belum dapat membantu para investor memahami risiko investasi atau dalam investor tidak
mempertimbangkan informasi pengungkapan modal intelektual dalam mengambil keputusan.
Intellectual Capital Disclosure And Its Effect On The Cost Of Equity Capital In The
Manufacturing Industry In Indonesia 2015-2019
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 11
Selain itu dikarenakan rata-rata pengungkapan modal intelektual di perusahaan manufaktur
di Indonesia adalah sebesar 57,7% atau 21 item dari 36 item pengungkapan, masih terdapat 15 item
yang rata-rata belum diungkapkan oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan perusahaan belum sepenuhnya transparansi untuk menyampaikan informasi mengenai pengelolaan modal intelektual di
perusahaannya. Penyebab lainnya bisa dikarenakan perusahaan belum mengungkapkan secara
explisit item pengungkapan sehingga peneliti belum memahami dengan benar item-item yang diungkapkan dalam laporan tahunan.
Pengaruh Human Capital Disclosure terhadap Cost of Equity Capital
Hasil pengujian parsial dalam penelitian ini menunjukkan bahwa H2 ditolak, artinya Human Capital Disclosure (HCD) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cost of Equity Capital. Hal
ini berarti bahwa luasnya pengungkapan modal intelektual pada laporan tahunan perusahaan
mempengaruhi biaya modal ekuitas perusahaan, dimana makin luas pengungkapan makin tinggi biaya modal ekuitasnya.
Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Septiani &Taqwa (2019) dan Talaromi
& Nezha (2013). Maka pengungkapan modal manusia seperti jumlah karyawan, kemampuan dan
kompetensi karyawan tidak akan mempengaruhi kecilnya biaya modal ekuitas. Pengungkapan modal manusia yang luas akan membuat perusahaan khawatir informasi modal manusia bisa digunakan
oleh pesaing dan membuat dampak negatif bagi perusahaan seperti membuat perusahaan kehilangan
kemampuan khusus karyawannya karena adanya pengungkapan dalam jumlah yang besar dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dan bisa membuat terjadinya pembajakan sumber daya
manusia yang handal (Williams, 2001). Selain itu modal manusia dapat hilang atau pindah dari
perusahaan sehingga membuat pertimbangan investor terhadap tingkat resiko semakin tinggi atau item pengungkapan yang digunakan dalam penelitiaan ini belum bisa menjelaskan secara explisit
modal manusia.
Pengaruh Structural Capital Disclosure terhadap Cost of Equity Capital Hasil pengujian parsial dalam penelitian ini menunjukkan bahwa H3 diterima, artinya
Structural Capital Disclosure (SCD) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Cost of Equity
Capital. Hal ini berarti luasnya pengungkapan modal intelektual pada laporan tahunan perusahaan akan mempengaruhi biaya modal ekuitas perusahaan, dimana makin luas pengungkapan makin kecil
biaya modal ekuitasnya.
Hasil penelitian ini didukung penelitian lain yang dilakukan oleh beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil negatif pengaruh antara pengungkapan modal struktur dengan biaya
modal ekuitas (Boujelbene & Affes; 2013, Barus & Siregar; 2014; Mangena et al, 2010 Bani et al;
2014). Maka luasnya pengungkapan item modal struktural yang tinggi pada perusahaan investor akan
mengetahui kemampuan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya dan melihat kompetensi perusahaan dalam melakukan kegiatan rutin perusahaan. Maka ketidakpastian yang
diterima investor akan berkurang dan risiko juga akan berkurang dan mengakibatkan biaya modal
ekuitas turun atau tingkat pengembalian yang diminta investor akan berkurang.
Pengaruh Relational Capital Disclosure terhadap Cost of Equity Capital
Hasil pengujian parsial dalam penelitian ini menunjukkan bahwa H4 ditolak, artinya
Relational Capital Disclosure (RCD) berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap Cost of Equity Capital. Hal ini berarti bahwa luasnya Relational Capital Disclosure tidak selalu akan
menurunkan biaya modal ekuitasnya.
Hal ini sejalan yang penelitian lain yang dilakukan oleh Boujelbene & Affes (2013), Barus & Siregar (2015), Wulandari (2014) dan Septiani & Taqwa (2019). Dengan ditolaknya hipotesis
pengaruh Relational Capital Disclosure terhadap Cost of Equity Capital pada penelitian ini
menunjukkan tinggi dan rendahnya pengungkapan modal relasional dalam perusahaan tidak
Rini 1, Lies Zulfiati, 2 and Muhammad Anhar 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 12
menentukan penurunan cost of equity capital. Hal ini bisa disebabkan karena item pengungkapan
modal rasional belum diungkapkan secara luas oleh perusahaan, sehingga investor kurang
memahami hubungan yang menguntungkan antara perusahaan dengan pihak ekternal sehingga pengungkapan modal relasional tidak dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat keputusan atau
item yang digunakan dalam penelitian ini belum bisa menjelaskan secara explisit mengenai
pengungkapan modal relasional perusahaan.
5. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN PENELITIAN Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual capital disclosure dan
komponennya (Structural capital, human capital dan relational capital) terhadap cost of equity
capital. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dibahas di bab sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebgai berikut:
1. Intellectual capital disclosure tidak berpengaruh siginifikan terhadap cost of equity capital.
Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa besarnya pengungkapan modal intelektual tidak
memberikan kontribusi yang besar terhadap meningkat dan menurunnya biaya modal ekuitas. Hal ini bisa disebabkan informasi pengungkapan yang dilaporkan perusahaan di Indonesia oleh
investor belum dianggap akan membantu para investor memahami risiko investasi yang akan
diterima. 2. Pengungkapan human capital berpengaruh positif terhadap cost of equity capital. Maka
pengungakapan human capital memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan biaya modal
ekuitas. Sumber daya manusia yang dilaporkan secara luas oleh perusahaan bagi investor tidak
selalu menurunkan risiko yang akan diterima sehingga luasnya pengungkapan tidak selalu menurunkan biaya modal ekuitas.
3. Pengungkapan Structural capital pengungkapan berpengaruh negatif terhadap biaya modal
ekuitas. Hal ini menunjukkan sistem informasi, hak paten, hak cipta, merek dagang, teknologi, kemampuan membayar hutang lebih dilihat dan dihargai oleh investor sebagai pertimbangan
dalam menilai risiko dan perkiraan investor terhadap pengembalian perusahaan menjadi lebih
tepat karena informasi yang 4. Diungkapkan menjamin prospek perusahaan di masa depan. Dengan demikian pengungkapan
modal struktural akan menurunkan biaya modal ekuitas.
5. Pengungkapan relational capital tidak signifikan berpengaruh terhadap cost of equity capital.
Pengaruh yang tidak signifikan bisa disebabkan karena investor belum memanfaatkan infromasi mengenai hubungan perusahaan dengan pihak ekternal seperti pelanggan dan loyalitas
pelanggan terhadap perusahaan atau pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan pihak
ekternal akan membuat pertimbangan investor terhadap tingkat resiko semakin tinggi. Sehingga biaya modal ekuitas tidak akan turun signifikan walaupun perusahaan mengungkapkan modal
relasional pada laporan tahunan.
Saran
Manajemen perusahaan
Manajemen harus mempertimbangkan mengungkapkan modal intelektual yang lebih ekstensif pada laporan tahunan perusahaan pada tahun-tahun berikutnya. Manajemen lebih
meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dan beradaptasi dengan perkembangan
teknologi dan sistem informasi sehingga komponen pengungkapan modal intelektual bermanfaat bagi perusahaan.
Regulator
Intellectual Capital Disclosure And Its Effect On The Cost Of Equity Capital In The
Manufacturing Industry In Indonesia 2015-2019
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 13
Saat ini belum adanya standar untuk pengukuran dan pengungkapan modal intelektual maka
bagi Bapepam-LK (OJK) sebagai lembaga yang menentukan kebijakan pelaporan keuangan dan
tahunan perusahaan publik diharapkan dapat memberikan standar framework pengungkapan modal intelektual perusahaan. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan investor di Indonesia.
Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini harus mempertimbangkan beberapa keterbatasan yang mungkin
mempengaruhi hasil ini, antara lain:
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada variabel intellectual capital
disclosure dan komponenenya (human capital, structural capital & relational capital). 2. Ruang lingkup penelitian terbatas pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang termasuk ke papan utama sehingga hasil penelitian belum bisa
merepresentasikan seluruh bagi industri lain di Indonesia. 3. Sampel hanya terdiri perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sehingga
kemungkinan belum merepresentasikan seluruh industri yang ada di BEI.
4. Kemungkinan adanya measurement error dalam mengukur intellectual capital disclosure dan
cost of equity capital.
Karena terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini maka penelitian selanjutnya disarankan
untuk: 1. Menggunakan model lain seperti model IndEP ratio yang digunakan oleh Francis et al. (2005)
model Ohlson (1995) yang digunakan oleh Septiani &Taqwa (2019) atau model the price-
earnings growth (PEG) (Easton, 2004). 2. Mengadaptasi item pengungkapan penelitian lain seperti yang items pengungkapannya
dipergunakan Sir et al. (2010), li et al (2008) yang digunakan oleh Barus & Siregar (2014) dan
(Boujelbene & Affes, 2013) atau items pengungkapan oleh Singh dan Zahn (2008). Untuk
mengurangi subyektivitas dapat menggunakan lebih dari satu peneliti. 3. Mengambil dari industri lain seperti pertambangan, keuangan, Property dan Real Estate untuk
mengetahui seberapa besar perbandingan dengan industri manufaktur di Indonesia dan
mempertimbangkan menambahkan variabel independen lainnya.
REFERENSI
Awat, Napa J (1999). Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis, Edisi Pertama. PT
Gramedia Pustaka Utama
Bani, M, A., Bani, M., Pourbagher, M.Taghavi and M., Mansourian. 2014. Measuring the
relationship between equity and intellectual capital. Management Science Letters, 4,
739–742. Doi: 10.5267/j.msl.2014.2.015
Barus, S. H., dan S. V. Siregar, 2014, The Effect of Intellectual Capital Disclosure on Cost
of Capital: Evidence from Technology Intensive Firms in Indonesia, Journal of
Economics, Business, and Accountancy Ventura, 17, 333-344. Doi:
10.14414/jebav.14.1703003. Accreditation No: 51/E/KPT/2017
Birindelli, G., P. Ferretti and H. Chiappini. 2019. Intellectual Capital Disclosure: Evidence
from the Italian Systemically Important Banks. Socially Responsible Investments, 37-
59. Doi: 10.1007/978-3-030-05014-6_3
Rini 1, Lies Zulfiati, 2 and Muhammad Anhar 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 14
Botosan, C. A. 2006. Disclosure and The Cost of Equity Capital: What Do We Know?.
Accounting and Business Research (International Accounting Firm), 10, 31-40. Doi:
10.1080/00014788.2006.9730042
Bouchareb, M and M. Kouki. 2019. The impact of intellectual capital disclosure and
corporate governance practices on the cost of finance: Tunisian evidence. Int. J.
Management and Enterprise Development, 18
Boujelbene, M.A. & Habib Affes,. 2013. The Impact of Intellectual Capital Disclosure on
Cost of Equity Capital: A Case of French Firms. Faculty of Economics and
Management Sciences University of Syax. Turnisia. Journal of Economics, Finance,
and Administrative Science, 18, 45-53. Doi: 10.1016/S2077-1886(13)70022-2
Brigham, Eugene F. & Joel F. Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
(Essentials of Financial Management). Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Bukh, P.N., Larsen, H.T., & Mouritsen, J. 2001. Constructing intellectual capital statements.
Scandinavian Journal of Management, 17, 87-108
Cabrita, M. D. R. M. F., M. D. L.D Silva., A. M. G. Rodrigues & M. D. P. M. Dueñas. 2017.
Competitiveness and disclosure of intellectual capital: An empirical research in
Portuguese banks. Journal of Intellectual Capital, 18, 486–505. Doi: 10.1108/JIC-11-
2016-0112
Choudhury, J. 2010. Performance Impact of Intellectual Capital: A Study of Indian It Sector.
International Journal of Business and Management, 5, 72-80. Doi:
10.5539/ijbm.v5n9p72
Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. McGraw-Hill Book Company. Sydney
Dewi. SP, J.S Chandra. 2016. Pengaruh Pengungkapan Sukarela, Asimetri Informasi, Dan
Manajemen Laba Terhadap Cost of Equity Capital Pada Perusahaan Manufaktur.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 8, 577-594. Akreditasi SK No. 23/E/KPT/2019
Duff, A. 2018. Intellectual capital disclosure: evidence from UK accounting firms. Journal
of Intellectual Capital. Emerald Publishing Limited, 19, 768-786 Doi: 10.1108/JIC-
06-2017-0079
Healy M Paul& Palepu. (2001) Information Asymmetry, Corporate Disclosure, And The
Capital Markets: A Review Of The Empirical Disclosure Literature .Journal Of
Accounting And Economics. Vol 31
Iranmahd, M., M. Moeinaddin., N.Shahmoradi. F. Heyrani. 2014. The Effect of Intellectual
Capital on Cost of Finance and Firm Value. International Journal of Academic
Research in Accounting, Finance and Management Sciences. Vol. 4, No.2, pp. 1–12
Isabel, S. & R. Bailoa. 2017. Intellectual capital: The strategic resource of organizations.
The Małopolska School of Economics in Tarnów Resea rch Papers Collection,
36, 4
Intellectual Capital Disclosure And Its Effect On The Cost Of Equity Capital In The
Manufacturing Industry In Indonesia 2015-2019
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 15
Kristandl. Gerhard & Nick. Bontis. 2014. The impact of voluntary disclosure on cost of
equity capital estimates in a temporal setting. Journal of Intellectual Capital Emerald
Group Publishing Limited, 8, 577-594.
Lim, L.L.K., Chan, C.C.A. & Dallimore, P. 2010. Perceptions of Human Capital Measures:
From Corporate Executives and Investors. J Bus Psychol 25, 673–688. Doi:
10.1007/s10869-009-9150-0
Mangena, M., Pike, R. and Li, J. 2010. Intellectual Capital Disclosure Practices and Effects
on the Cost of Equity Capital: UK Evidence. The Institute of Chartered Accountants
of Scotland, Edinburgh, 44. Doi: 10.13140/RG.2.2.15941.65762
Miller, J.C., and R.H. Whiting. 2005. Voluntary disclosure of intellectual capital and the
“hidden value”.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Cetakan Pertama, Edisi
Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Mohamad, N. E. A. B & N. B. M. Saad. 2012. Cost of Capital- The Effect to Firm Value
and Profitability Performance in Malaysia. International Journal of Academic
Research in Accounting, Finance and Management Sciences, 2, 4
Petrova, E, G. Georgakopoulos, I Sotiropoulos, K.Z. Vasileiou. 2012. Relationship between
Cost of Equity Capital and Voluntary Corporate Disclosures. International Journal of
Economics and Finance, 4, 3 Doi:10.5539/ijef.v4n3p83
Putri, D H & N Rokhmania.2018. Effect of Intellectual Capital Disclosure, Information
Asymmetry, and Firm Size on Cost of Equity Capital with Managerial Ownership as
a Moderating Variable. The Indonesian Accounting Review, 8, 163 – 173. Doi:
10.14414/tiar.v8i2.1529. Accreditation No: 23/E/KPT/2019.
Porras. Eva R.2013 .The Cost of Capital. Journal of Chemical Information and Modeling,
53, 1689-1699. Doi: 10.1017/CBO9781107415324.004
Rahmat, H. 2013. Statistika Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Jurnal Manajemen dan
Bisnis Sriwijaya, 15
Septiani Gita dan Salma Taqwa. 2019. Pengaruh Intellectual Capital dan Leverage terhadap
Cost of Equity Capital. Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 1, 1337-1353 ISSN: 2656-3649.
SK no. 0005.26563649/JI.3.1/SK.ISSN/2019.03
Sirait, S.D.Y. & S V. Siregar. 2012. Hubungan Antara Biaya Modal Ekuitas Dengan
Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dan Modal Intelektual Pada Sektor
Perbankan Di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Auditing, 70-85. Akreditasi SK No.
36a/E/KPT/2016
Stewart, Thomas A .2010.Intellectual Capital: The New Wealth of Organizations.
Doubleday/Currency, New York, New York, United States of America.
Rini 1, Lies Zulfiati, 2 and Muhammad Anhar 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 16
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Talaromi, M.Y. & S.H.S Nezhad. 2013. The Impact of Intellectual Capital Disclosure on
Common Cost of Equity in the Companies Listed in Tehran Stock Exchange.
European Online Journal of Natural and Social Sciences. Doi:
10.1108/00251741011014481
Ulum, I. 2013. Model Pengukuran Kinerja Intellectual Capital Dengan IB-VAIC Di
Perbankan Syariah, Inferensi, 7, 185-206. SK No. 48a / KPT / 2017
William, S.M.2001. Is intellectual capital performance and disclosure related? Journal of
Intellectual Capital. Vol. 2. No. 3. Doi: 10.1108/14691930110399932
Woodcock, J, H.R. Whiting. (2009). “Intellectual Capital Disclosure by Australian
Companies”. Paper accepted for presentation at the AFAANZ Conference, Adelaide,
Australia.
Wulandari, Andri Prastiwi.2014. Pengaruh Pengungkapan Intellectual Capital Terhadap
Cost of Equity Capital Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Index LQ-45
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012. Diponegoro Journal of Accounting.
Young S. D. dan O’ Byrne S. F. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai. Jakarta.
Salemba Empat.