intelegensi dalam belajar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

intelegensi dalam belajar

Citation preview

  • PETA KONSEP

    TAHAP PERKEMBANGANMANUSIA

    Fase dan TugasPerkembangan

    Prinsip Perkembangan

    Faktor yangmempengaruhiperkembangan

    TUGAS-TUGASPERKEMBANGAN MASA

    KANAK-KANAK

    Perkembangan masakanak-kanak awal

    Perkembangan masakanak-kanak akhir

    PETA KONSEP

    TAHAP-TAHAP DANTUGAS-TUGAS

    PERKEMBANGAN

    TUGAS-TUGASPERKEMBANGAN MASA

    KANAK-KANAK

    Perkembangan masakanak-kanak awal

    Perkembangan masakanak-kanak akhir

    TUGAS PERKEMBANGANMASA REMAJA

    Ciri-ciri remaja

    TUGAS PERKEMBANGANMASA DEWASA

    tugas perkembangan masadewasa awal

    tugas perkembangan masasetengah baya

    tugas perkembangan lansia

    TUGAS PERKEMBANGANDAN IMPLEMENTASINYADALAM PEMBELAJARAN

    PETA KONSEP

    TUGAS PERKEMBANGANDAN IMPLEMENTASINYADALAM PEMBELAJARAN

    implementasi tugasperkembangan masakanak-kanak dalam

    pembelajaran

    implementasi tugasperkembangan remajadalam pembelajaran

  • A. TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA

    Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlahfaktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebuthendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapatberjalan dengan sebaik-baiknya.1. Fase dan Tugas Perkembangan

    Fase perkembangan manusia:

    a. Bayi

    b. Anak-anakc. Remajad. Dewasae. Lansia

    Setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan manusia senantiasa berlangsung seiringdengan kegiatan belajar. Tugas fase yang muncul dalam setiap perkembangan, merupakankeharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar terampilmelakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal.Selain itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan adalah:

    adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembanangan tertentu

    adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri,dan

    adanya tuntutan kultural masyarakat.

    Setiap anak atau individu berkembang melalui tahap perkembangan. Setiap tahap, terutamatahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Erickson dan Havigurst mempunyai temayang menggambarkan tugas utama dari masa itu. Setiap tahap juga memiliki tugas-tugasperkembangan konkrit yang penting, yang harus dicapai si anak atau individu.

    Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap perubahan yang menyertai perkembangannyamanusia harus belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu umpamanya kebiasaan belajarberjalan dan berbicara pada rentang usia 1-5 tahun. Belajar melakukan kebiasaan-kebiasaantententu pada saat atau masa perkembangan yang tepat dipandang berkaitan langsung dengantugas-tugas perkembangan berikutnya.

    Prinsip Perkembangan

  • Secara spesifik, prinsip perkembangan dapat diartikan sebagai kaidah atau patokan yang

    menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan. Bisa pula dikatakan, prinsip

    perkembangan adalah patokan generalisasi mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwaperkembangandalam diri manusia.

    Pada pembahasan ini akan diterangkan prinsip perkembangan menurut Hurlock (1991).Prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialamioleh seorang anak, prinsip tersebut adalah :

    a. Adanya perubahan.

    Manusia tidak pernah dalam keadaan statis dia akan selalu berubah dan mengalamiperubahan mulai pertama pembuahan hingga kematian tiba. Perbuhan tersebut bisa menanjak,kemudian berada di titik puncak kemudian mengalami kemunduran.

    b. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya.Lingkungan tempat anak menghaiskan masa kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadapkemampuan bawaan mereka. Bukti-bukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa dasar awalcenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dari perilaku anak sepanjang hidupnya, terdapat4 bukti yang membenarkan pendapat ini.

    1. Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal yang dominan dalam perkembanga anak2. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ihi tentunya akan berpengaruh sepanjanghidup dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak

    3. Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah

    4. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi seorng anak untukmengadakan perubahan bagi dirinya.

    c. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajarPerkembangan seorang anak akan sangat diperngaruhi oleh proses kematangan yaituterbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu yang berasal dariwarisan genetik individu.

    d. Pola perkembangan dapat diramalkan

    Dalam perkembangan motorik akan mengikuti hukum chepalocaudal yaitu perkembanganyang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti bahwa kemajuan dalamstruktur dan fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki.

  • Hukum yang kedua yaitu proxmodistal perkembangan dari yang dekat ke yang jauh.Kemampuan jari-jemari seorang anak akan didahului oleh ketrampilan lengan terlebihdahulu.

    e. Pola perkembangan mempunyai karateristik yang dapat diramalkan

    Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku baik untukperkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola perkembangan yang samadari saatu tahap menuju tahap berikutnya.f. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan

    Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan megikuti pola yangdapat diramalkan dengan cara dan kecepatanya sendiri. Beberapa anak berkembang denganlancar, bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yangmelonjak, dan pada anak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena setiaporang memiliki unsur biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor lingkunganyang turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan seorang anak.

    g. Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial

    Pola perkembangan tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia mengandung bahayayang dapat mengganggu pola normal yang berlaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkanantara lain dari lingkungan dari dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkanterganggunya penyesuaian fisik, psikologis dan sosial. Sehingga pola perkembangan anaktidak menaik tapi datar artinya tidak ada peningkatan perkembangan. Dan dapat dikatakanbahwa anak sedang mengalami gangguan penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan.

    Faktor yang Memengaruhi Perkembangan

    Faktor genetik

    Faktor keturunan

    Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan

    Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata,pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen

    Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara

    positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

    Faktor eksternal / lingkungan

  • Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat

    menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan

    Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya

    B. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAKPeriode kanak-kanak (umur 3-5 tahun), yaitu usia pra sekolah sebagai periode peralihan dari

    masa bayi keusia anak sekolah sebelum anak masuk sekolah, jiwanya telah matang untuk sekolah,yaitu matang karena dipersiapkan di taman kanak-kanak atau TPA, dan jenis-jenis pendidikan anakpra sekolah lainnya. Kohnstamm meyebut periode ini dengan periode estetis, yang berartikeindahan.Ciri dari periode masa kanak-kanak ialah:

    1) Perkembangan emosi kegembiraan hidup2) Kebebasan3) Fantasi.

    Ketiga ciri tersebut, dapat berkembang dengan berbagai bentuk ekspresi seperti; permainan,dongeng, nyanyian dan menggambar itulah sebabnya, empat kegiatan tersebut sering dijadikan isimateri kurikulum di TK.

    Terdapat tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak awal yang berbeda dengan tugasperkembangan lainnya. Menurut Havighurst (dalam Rifai 1993), mengemukakan beberapatugas

    Perkembangan masa kanak-kanak awal, yaitu:1. Toilet training. Hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil dan buang air

    besar yang bisa diterima secara sosial (baik waktu maupun tempatnya). Toilet training yangberhasil dapat membentuk anak yang berhati- hati, dapat menguasai dirinya, mendapatkanpandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training ini Havighurstberpendapat : Toilet training is the first moral training that child receives. The stamp of thefirst moral training probably persist in the childs later character.

    2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis kelamin lain.Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang berbeda jenis kelamin satudengan yang lain dan melalui latihan-latihan mereka akan bertingkah laku seperti anak laki-laki atau anak perempuan. Anak juga akan sadar dan tertarik soal-soal seks pada manusiadan usaha kerja sama dengan adanya perbedaan kenyataan seksnya dan seks yang lain.

  • 3. Belajar mencapai stabilitas fisiologis. Manusia pada waktu lahir, sangatlah labil jikadibandingkan dengan fisiologis orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan perubahandari panas ke dingin. Oleh karena itu anak harus belajar menjaga keseimbangan terhadapperubahan-perubahan itu, akan tetapi hal tersebut memerlukan waktu sekitar lima tahun.

    4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan-kenyataan yang bersifatsosial dan yang bersifat fisik. Pada waktu lahir anak mengalami kehancuran-kehancuran danketidakkeruan dalam dunianya. Lama-kelamaan anak akan belajar mengamati benda danmembuat generalisasi serta mengarahkan pada satu nama, misalnya bulat, binatang,manusia.

    5. Belajar untuk menghubungkan diri sendiri secara emosional dengan orang lain, sanaksaudara dan orang lain. Melalui gerak-gerik anak, anak dinyatakan sedang belajar mencaripengalaman dari orang lain;interaksi anak dengan orang lain menjadikannya mampu menirudan dapat mengidentifikasikan diri terhadap orang lain sesuai dengan keinginannya.

    6. Belajar membedakan baik dan buruk yang berarti mengembangkan kata hati (hati nurani).Belajar mengembangkan kata hati, berarti supaya anak dapat hidup dalam masyarakat anakharus mengetahui apa yang benar dan yang salah, teladan, hukuman dan ganjaran. Anakharus mengetahui jika berbuat salah akan mendapat ganjaran atau hukuman dan jikaberbuat baik akan mendapat respon berupa pujian.Selain tugas-tugas perkembangan di atas, Rifai (1993) menambahkan bahwa terdapat tugasperkembangan yang bersifat biososial pada masa kanak- kanak awal meliputi:

    1. Belajar sikap dasar terhadap tanggung jawab, kewajiban dan kenyataan.2. Belajar kesadaran akan otonomi (kemandirian).

    Menurut Hurlock (1993) masa bayi dan awal masa kanak-kanak mempunyai beberapa tugasperkembangan yaitu:

    1. Belajar memakan makanan padat2. Belajar berjalan3. Belajar bebahasa/berbicara4. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh5. Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya6. Mempersiapkan diri untuk membaca7. Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani

    Selanjutnya ada beberapa tugas dalam belajar berbahasa pada awal masa kanak-kanak,yaitu (Hurlock, 1993):

  • 1. Pengucapan kata-kata. Anak-anak sulit belajar mengucapkan bunyi tertentu dan kombinasibunyi, seperti uruf mati z, w, d, s dan g dan kombinasi huruf mati sy, ng, kh.Mendengarkan radio dan televisi dapat membantu belajar mengucapkan kata-kata yangbenar.

    2. Menambah kosa kata. Kosa kata anak-anak meningkat pesat ketika ia belajar kata-kata barudan arti-arti baru untuk kata-kata lama. Dalam menambah kosa kata anak-anak muda belajarkata-kata umum seperti baik dan buruk, memberi dan menerima dan juga banyakkata-kata dengan pengunaan khusus seperti bilangan dan nama-nama warna.

    3. Membentuk kalimat. Kalimat biasanya terdiri dari tiga atau empat kata sudah mulai disusunoleh anak usia dua tahun dan biasanya oleh anak usia tiga tahun. Kalimat ini banyak yangtidak lengkap terutama terdiri dari kata benda dan kurang kata kerja, kata depan dan katapenghubung. Sesudah usia tiga tahun, anak membentuk kalimat yang terdiri dari enamsampai delapan kata.

    Tugas Perkembangan Masa AnakSalah satu dasar untuk menentukan apakah seorang anak telah mengalami perkembagan

    dengan baik adalah memulai apa yang disebut dengan tugas-tugas perkembangan atauDevelopment Task. Tugas perkembangan masa anak menurut Munandar (1985) adalah belajarberjalan, belajar mengambil makanan yang padat, belajar berbicara, toilet training, belajarmembedakan jenis kelamin dan dapat kerja kooperatif, belajar mencapai stabilitas fisiologis,pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik, belajar untukmengembangkan diri sendiri secara emosional dengan orang tua, sanak saudara dan orang lainserta belajar membedakan baik dan buruk.

    Sedangkan menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1980) tugas perkembangan pada masaanak-anak adalah sebagai berikut:

    a) Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.b) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.c) Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianyad) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepate) Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitungf) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-harig) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilaih) Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga

  • i) Mencapai kebebasan pribadi.

    C. TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJASeorang remaja dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya dapat dipisahkan ke dalam

    tiga tahap secara berurutan (Kimmel, 1995: 16): Tahap yang pertama adalah remaja awal, di manatugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikannya sebagai remaja adalah pada penerimaanterhadap keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Hal ini karenaremaja pada usia tersebut mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat drastis, sepertipertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, panjang organ-organ tubuh, danperubahan bentuk fisik seperti tumbuhnya rambut, payudara, panggul, dan sebagainya.

    Tahapan yang kedua adalah remaja madya, di mana tugas perkembangan yang utamaadalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua, terlibat dalam perluasan hubungandengan kelompok baya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan; dan belajarmenangani hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah seksualitas.

    Tahapan yang ketiga adalah remaja akhir, di mana tugas perkembangan utama bagi individuadalah mencapai kemandirian seperti yang dicapai pada remaja madya, namun berfokus padapersiapan diri untuk benar-benar terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang bertanggungjawab, mempersiapkan karir ekonomi, dan membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya jugameliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.

    Demikianlah, penjelasan mengenai tugas-tugas perkembangan remaja sebagai satu bagiandalam memahami remaja sebagai suatu masa transisi. Diharapkan, pada saat ini kita telah sampaipada pemahaman bahwa sesungguhnya masa remaja adalah masa transisi yang menjembatanimasa kanak-kanak yang tidak matang ke masa dewasa yang matang. Macam transisi yang berbedaakan membawa pengaruh yang berbeda pula bagi individu yang mengalaminya. Demikian puladengan bagaimana cara kita melihat transisi tersebut akan mempengaruhi bagaimana kita dapatmemahami apa yang dialami dan dirasakan oleh remaja. Selanjutnya, kita akan melihat perubahandan perkembangan apa yang dialami oleh individu selama masa remajanya.Menurut Havighurst, tugas-tugas perkembangan seorang remaja adalah sebagaipberikut: :

    1. Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.Walaupun kedengarannya sederhana dan mudah diucapkan, menerima keadaan fisik dirisendiri sering kali menjadi masalah yang cukup besar bagi remaja. Banyak di antara kita yangsulit menerima kenyataan bahwa kita berkulit gelap atau tidak setinggi dan selangsingteman sebaya. Perasaan tidak puas ini kemudian membuat kita selalu dilanda perasaanminder, sehingga malas bergaul apalagi pergi ke pesta. Perasaan ini menutupi kenyataan,

  • misalnya bahwa kita sebetulnya punya sepasang mata yang indah. Untuk mengatasi hal ini,sebaiknya fokuskan perhatian ke kelebihan kita dan jadikan itu sebagai daya tarik. Selain itu,hilangkan dari pikiran apa yang selama ini selalu ditanamkan oleh lingkungan kita, bahwacewek harus cantik, putih, tinggi, dan langsing untuk dapat disebut sebagai cewek sejati,sedangkan cowok harus berbadan kekar, berbulu, dan bersuara dalam untuk bisa dikatakanjantan. Karena, kalau kita memang enggak punya gen untuk dapat berpenampilan sepertiitu, kita cuma jadi gelisah dan enggak puas diri selamanya, sehingga lupa bahwa kita punyabanyak potensihdiri.2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. Usahauntuk mencapai kemandirian emosional bisa membuat remaja melawan keinginan ataubertentangan pendapat dengan orangtuanya. Dengan ciri khas remaja yang penuh gejolakdan emosional, pertentangan pendapat ini sering kali membuat remaja menjadipemberontak di rumah. Apabila masalah ini tidak terselesaikan, terutama apabila orangtuabersikap otoriter, remaja cenderung untuk mencari jalan keluar di luar rumah, yaitu dengancara bergabung dengan teman-teman sebaya yang senasib. Sebetulnya, curhat denganteman sebaya tidak ada salahnya, selama teman sebaya itu bisa membantu mendapatkansolusi yang baik. Namun, sering kali karena yang dihadapi adalah remaja seusia yang punyamasalah yang kurang lebih sama dan sama-sama belum berhasil mengerjakan tugasperkembangan yang sama, bisa jadi solusi yang ditawarkan kurang bijaksana. Karena itu, kitaperlu selalu ingat bahwa untuk melepaskan diri secara emosional dari orangtua pun, bisadilakukan dengan meminta dukungan orangtua ataupun orang dewasa yang ada di sekitarkita. Tentunya bukan dengan cara meminta mereka untuk memecahkan masalah kita, tapilebih kepada memahami keinginan kita untuk dipahami sebagai individu yang beranjakdewasa dan tidak I ngin terlalu ketergantungan lagi kepada mereka.3. Mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis yangsebaya. Sehingga, remaja akan mampu bergaul secara baik dengan kedua jenis kelamin, baiklaki-laki maupun perempuan. Kemampuan untuk mencapai tugas perkembangan ini jugadipengaruhi oleh banyaknya interaksi yang dialami seorang remaja dengan orang-orang darikedua jenis kelamin. Tapi, hal ini sama sekali tidak berarti bahwa kalau kita sekolah disekolah khusus cowok atau khusus cewek, kemampuan kita untuk bergaul secara matangdengan jenis kelamin lain akan terganggu. Karena di sekolah kan juga ada guru, petugasperpustakaan dan kebersihan dari jenis kelamin lain, dan kita juga berinteraksi denganmereka. Selain itu, pergaulan tidak terbatas di sekolah saja. Ketika kita pulang, di rumah dandi lingkungan sekitar juga terdapat kenalan pria dan wanita. Jadi, temen-temen di SMU

  • Tarakanita, SMU Pangudi Luhur, ataupun sekolah khusus lainnya, enggak perlu khawatir.Kemampuan untuk berinteraksi dengan seimbang itu hanya dapat terganggu apabila kitasendiri yang memang menciptakan batasan untukobergaul.4. Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin. Peran sosial yang dimaksud di siniadalah seperti yang diharapkan masyarakat, dan bergeser sesuai dengan peralihan zaman.Apabila pada zaman dahulu secara sosial dianggap baik bila laki-laki mencari nafkah di luarrumah sedangkan perempuan mengurus rumah tangga, dengan timbulnya kesadaran akankesetaraan jender sekarang ini tidak harus demikian. Sehingga, yang paling penting untukdipahami adalah sebagai anggota dari satu jenis kelamin, kita jangan sampai kemudianmerasa berhak untuk mensubordinasi atau memperlakukan anggota jenis kelamin lainsecara buruk atau semena-mena, baik di publik (masyarakat) maupun domestik(rumahotangga).5. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab. Idealnya, seseorang tentu diharapkan untukberpartisipasi demi kebaikan atau perbaikan di lingkungan sosialnya, namun bila hal itubelum bisa dijalankan, minimal yang harus dilakukan adalah tidak menjadi beban bagimasyarakat atau lingkungan sosialnya. Karena itulah, remaja yang terlibat tawuran sampaimenghancurkan fasilitas umum tentu tidak dapat dianggap telah melampaui tugasperkembangan yang satu iniodenganosukses.6. Mempersiapkan diri untuk memiliki karier atau pekerjaan yang mempunyai konsekuensiekonomi dan finansial. Setelah melepaskan diri dari ketergantungan emosional denganorangtua atau orang dewasa lain, tugas yang menanti remaja adalah juga melepaskan diridari ketergantungan finansial dari mereka. Karena itulah, belajar bekerja juga merupakan halyang perlu dilakukan oleh remaja, betapapun kecil penghasilan yang diperoleh. Dengandemikian, diharapkan pada saatnya nanti kita bisa siap terjun dan bekerja di masyarakat.7. Mempersiapkan perkawinan dan membentuk keluarga. Dengan dilaluinya tugasperkembangan yang telah disebutkan tadi yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untukbergaul dengan sesama maupun lawan jenis, diharapkan pergaulan ini akan dapatmembawa ke langkah selanjutnya yaitu untuk memilih pasangan hidup yang sesuai danmulai mempersiapkan diri membentuk keluarga.8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuaidengan norma yang ada di masyarakat. Keberhasilan remaja melaksanakan tugasperkembangan ini ditandai dengan, misalnya, kesuksesannya meredam serta mengendalikangejolak emosi maupun seksualnya sehingga dapat hidup sesuai dengan norma dan etikayang berlaku. Untuk dapat memperoleh konsep diri yang memegang seperangkat nilai ini,

  • remaja dapat memiliki role model atau seseorang yang dijadikan tokoh idola yang tingkahlakunya kemudian diteladani.Ciri-ciri remajaMasa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelumnya, Ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1992), antara lain :a. Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang dialamimasa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akanmempengaruhi perkembangan selanjutnya.b. Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanak-kanaklagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan inimemberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan polaperilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.c. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh,minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut,serta keinginan akan kebebasan.d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untukmenjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.e. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulitdiatur, cenderung berperilaku yang kurang baik. Hal ini yangmembuatobanyakoorangotuaomenjadiotakut.f. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupandari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain sebagaimanayang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalamocita-cita.g. Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau kesulitandidalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikankesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minumankeras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. Mereka menganggapbahwa perilaku ini akan memberikan citrapyangpmerekapinginkan.Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis pada diri remaja, kecenderungan remajaakan mengalami masalah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini diharapkan agarremaja dapat menjalani tugas perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.

    D. TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASATugas perkembangan masa dewasa dibagi menjadi pada tiga tahap, yaitu:

  • 1. Tugas perkembangan masa dewasa awal Memilih pasangan hidup Belajar hidup dengan suami atau istri Memulai kehidupan berkeluarga Membimbing dan merawat anak Mengolah rumah tangga Memulai suatu jabatan Menerima tanggung jawab sebagai warga negara Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menarik

    2. Tugas Perkembangan masa setengah baya Memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara Membangun dan memperthankan standar ekonomi Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab danbahagia Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa Membina hubungan dengan pasanga hidup sebagai pribadi Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur

    3. Tugas perkembangan orang tua Menyesuaikan diri dengan menurunya kesehatan dan kekuatan fisik Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunya pendapatan Menyesuaikan diri yterhadap meninggalnya suami/istri Menjalin hubuingan dengan perkumpulan manusia usia lanjut Memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara Membangun kehidupan fisik yang memuaskan

    Menurut Havighurst setiap tahap perkembangan individu harus sejalan denganperkembangan aspek-aspek lainya, yaitu fisik, psikis serta emosional, moral dan sosaial.Adapun tugas perkembangan dewasa lainnya adalah

    1. Memilih pasangan.2. Belajar hidup dengan pasangan.3. Memulai hidup dengan pasangan.4. Memelihara anak.5. Mengelola rumah tangga.6. Memulai bekerja.

  • 7. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.8. Menemukan suatu kelompok yang serasi.

    E. TUGAS PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

    IMPLEMENTASI TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK DALAM PEMBELAJARAN

    Berikut ini kami paparkan beberapa penhjaran pada tingkat pendidikan dasar yang mampu diterapkan di sekolah dasar, dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik usia sekolahdasar.

    A. Pembelajaran tematik

    Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikanmateri beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Pembelajaran tematikmerupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikappembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebutdapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untukmemperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materikurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yanglebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalampembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajarmengajar.

    Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yangperlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agarsiswa menemukan tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas berikut ini akandiurakan ketiga prinsip tersebut, berikut ini.

    1. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan; Pembelajaran yang dilakukan perludikemas dalam suatu format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengankondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan masalah yangnyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik yang dibahas.

    2. Menentukan Tema Riil; Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus mengaplikasikannya. Dalammelakukan pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu menemukan tema-tema yangbenar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.

  • 3. Efisiensi; Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, bebanmateri, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasankompetensi secara tepat.

    Ciri-ciri Pembelajaran Tematik

    Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut :

    1. Berpusat pada siswa; Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagaipusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman belajar. Pengalaman belajar tersebutdituangkan dalam kegiatan belajar yang menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitarsiswa.

    2. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa; Agar pembelajaran lebih bermakna makasiswa perlu belajar secara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlumenciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna.

    3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas; Mengingat tema dikaji dari berbagai matapelajaran dan saling keterkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.

    4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.

    5. Bersifat fleksibel; Pelaksanaan pembelajaran tematik tidak terjadwal secara ketat antar matapelajaran.

    6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

    Sehubungan dengan hal tersebut karakteristik pembelajaran terpadu/tematik dapat diringkassebagai berikut: 1) pembelajaran berpusat pada anak, 2) menekankan pembentukan pemahamandan kebermaknaan, 3) belajar melalui pengalaman langsung, 4) lebih memperhatikan prosesdaripada hasil semata, 5) sarat dengan muatan keterkaitan.

    B. Pembelajaran konseptual

    Penerapan pembelajaran kontekstual dalam kelas didasarkan pada komponen-komponen utamadalam pembelajaran kontekstual. Nurhadi (2004: 31) menyatakan tujuh komponen utama dalampembelajaran kontekstual, yaitu: konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar,pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya. Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatankontekstual jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya.

  • Penerapan komponen konstruktivisme dapat dilakukan dengan mengembangkan pemikiran bahwaanak akan belajar lebih bermakna jika bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan menkonstruksisendiri pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya. Hal ini mendorong guru untuk mengajardengan cara konstriktivistik

    Penerapan komponen menemukan menjadi inti dari kegiatan pembelajaran yang berbasiskontekstual. Melalui proses menemukan sendiri, siswa tidak hanya menghafal konsep-konsep IPAtetapi mereka menemukan sendiri konsep tersebut, sehingga pembelajaran kontekstual akanmemberikan kebermaknaan belajar pada siswa. Nurhadi (2004: 43) menyatakan bahwa kegiatanmenemukan sebenarnya adalah sebuah siklus. Siklus ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu: (1)merumuskan masalah, (2) mengumpulkam data melalui observasi, (3) menganalisis dan menyajikandata dalam tulisan, gambar, laporan bagan, tebel dan karya lainnya, dan (4) mengkomunikasikanatau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, atau audiens yang lain.

    Penerapan komponen bertanya didalam kelas perlu dilakukan. Komponen bertanya merupakansalah satu strategi dalam pembelajaran kontekstual. Bertanya merupakan suatu strategi yang dapatdigunakan secara aktif oleh siswa untuk menganalisis dan mengeksplorasi gagasan-gagasan.Pertanyaan tersebut merangsang siswa untuk berfikir, berdiskusi, dan berspekulatif. Bagi guru,pertanyaan dapat digunakan guru untuk merangsang siswa berfikir, mengevaluasi belajar, memulaipengajaran, memperjelas gagasan dan meyakinkan apa yang diketahui siswa. Belajar dalampembelajaran kontekstual dipandang sebagai upaya guru yang bisa mendorong siswa untukmengetahui sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi, serta mengetahuiperkembangan kemampuan berpikir siswa. Dapat disimpulkan bahwa, bertanya adalah induk daristrategi pembelajaran konseptual dan aspek penting dalam pembelajaran.

    Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan komponenbertanya antara lain: (1) penggalian informasi lebih efektif apabila dilakukan melalui bertanya, (2)konfirmasi terhadap apa yang sudah diketahui lebih efektif melalui tanya jawab, (3) dalam rangkapenambahan atau pemantapan pemahaman lebih efektif dilakukan lewat diskusi baik kelompokmaupun kelas, dan (4) bertanya bagi siswa bisa mendorong, membimbing, dan menilai kemampuanberpikir siswa. Kegiatan bertanya dalam pembelajaran yang produktif berguna sebagai berikut: (1)menggali informasi, (2) mengecek pemahaman siswa, (3) membangkitkan respons siswa, (4)mengetahui kadar keingintahuan siswa, (5) mengetahui hal-hal yang diketahui siswa, (6)memfokuskan perhatian siswa agar sesuai yang dikehendaki guru, (7) membangkitkan lebih banyakpertanyaan bagi diri siswa, dan (8) menyegarkan pengetahuan siswa.

  • IMPLEMENTASI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DALAM PEMBELAJARAN

    Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya :

    1. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan perilakudewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupunperempuan.

    2. Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima prubahan-perubahan fisiknya.

    3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untukmemahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang norma.

    4. Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kemandirian,dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akanmenghadapi berbagai masalah, terutama masalah penyesuaian emosional

    5. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomisakan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenispendidikan

    Pemenuhan kebutuhan sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, karena ketika kebutuhanremaja telah terpenuhi dengan baik maka ia akan menjalani kehidupannya dengan baik pula.

    Keberhasilan pencapaian tugas perkembangan, erat kaitannya dengan bimbingan orang tua danguru. Guru hendaknya menyadari bahwa peserta didik dapat dan sedang bereksperimentasi sosialdalam kebersamaan. Kegiatan eksperimentasi remaja perlu dimanfaatkan, baik dengan inisiatifpeserta didik, maupun dipelopori sekolah, dengan membuka peluang pada peserta didik untukmengorganisasikannya.

    Khusus dalam konteks pembelajaran, hendaknya diciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkanpeserta didik untuk bekerja sama.

    YEL YEL

    Salah satu dasar untuk menentukan apakah seorang anak telah mengalamiperkembagan dengan baik adalah memulai apa yang disebut dengan tugas-tugasperkembangan atau Development Task

  • DAFTAR PUSTAKAChasiyah, Chadidjah HA, Edy Legowo. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Surakarta:

    Yuma Pustaka

    Sunarto, H, Agung Hartono. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta

    http://www.keyshe.com/komunitas/showthread.php?tid=276

    http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/04/02/makalah-tugas-perkembangan-masa-remaja-

    dan-pengukurannya/

    SOAL LATIHANObjektif

    1. prinsip perkembangan dapat diartikan sebagai kaidah atau patokan yang menyatakankesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan menurut Hurlock, prinsip perkembanganadalah dibawah ini kecuali?

    a. Adanya perubahan

    b. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya.

    c. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar

    d. Pola perkembangan tidak dapat diramalkan

    2. Faktor genetic adalah factor yang mempengaruhi perkembangan, factor genetic maksudnyaadalah?

    a. factor keturunanb. factor umurc. factor lingkungand. factor sekolah

    3. Kohnstamm meyebut periode masa kanak-kanak dengan periode estetis, yang berartikeindahan.Ciri dari periode masa kanak-kanak ini ialah?

    a. Perkembangan emosi kegembiraan hidup

  • b. Kebebasanc. Fantasid. Kerja keras

    4. Menurut Hurlock (1993) masa bayi dan awal masa kanak-kanak mempunyai beberapa tugasperkembangan yaitu sebagai berikut, kecuali?

    a. Belajar memakan makanan padatb. Belajar berjalanc. Belajar bebahasa/berbicarad. Belajar menata hidup

    5. Menurut Havighurst, tugas-tugas perkembangan seorang remaja adalah sebagai berikutdimana salah satunya adalah?

    a. Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebihefektif

    b. Memilih pasangan.c. Belajar hidup dengan pasangan.d. Memulai hidup dengan pasangan

    Essay

    1. salah satu tugas perkembangan masa remaja dan kanak-kanak adalah belajar disekolah, dansalah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan adalah proses pembelajarantematik. Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran denganmengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasa.Sebutkan prinsip dasar yang perlu diperhatikan Dalam menerapkan dan melaksanakanpembelajaran tematik?

    Jawaban

    a. bersifat terintegrasi dengan lingkungan,b. bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, danc. efisiensi

    2. bertanya adalah induk dari strategi pembelajaran konseptual dan aspek penting dalampembelajaran, sebutkan yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran yang berkaitandengan komponen bertanya?

    (1) penggalian informasi lebih efektif apabila dilakukan melalui bertanya, (2) konfirmasiterhadap apa yang sudah diketahui lebih efektif melalui tanya jawab, (3) dalam rangka

  • penambahan atau pemantapan pemahaman lebih efektif dilakukan lewat diskusi baikkelompok maupun kelas, dan (4) bertanya bagi siswa bisa mendorong, membimbing, danmenilai kemampuan berpikir siswa. Kegiatan bertanya dalam pembelajaran yang produktifberguna sebagai berikut: (1) menggali informasi, (2) mengecek pemahaman siswa, (3)membangkitkan respons siswa, (4) mengetahui kadar keingintahuan siswa, (5) mengetahuihal-hal yang diketahui siswa, (6) memfokuskan perhatian siswa agar sesuai yang dikehendakiguru, (7) membangkitkan lebih banyak pertanyaan bagi diri siswa, dan (8) menyegarkanpengetahuan siswa

    3. sebutkan Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya dalam belajar?a. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan

    perilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-lakimaupun perempuan.

    b. Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima prubahan-perubahanfisiknya.

    c. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remajauntuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yangmenentang norma.

    d. Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakankemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problemakehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalahpenyesuaian emosional

    e. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosialekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenispekerjaan dan jenis pendidikan