3
Instrumen Cina dan Karawitan Jawa Iringi Drama Tari Menak "Kasetyan Jati" Peliput dan Penulis: Wuri Hastuti Jogjanews.com - Hujan deras yang disertai angin kencang mengawali dimulainya pertunjukan karya monumental Sri Sultan Hamengku Buwana IX yaitu Beksan Golek Menak yang terwujud dalam Drama Tari Menak “Kasetyan Jati”. Pertunjukan diadakan di Pendapa Kepatihan Kantor Gubernur DI.Yogyakarta p

Instrumen Cina Dan Karawitan Jawa Iringi Drama Tari Menak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Instrumen Cina Dan Karawitan Jawa Iringi Drama Tari Menak

Instrumen Cina dan Karawitan Jawa Iringi Drama Tari Menak "Kasetyan Jati"

Peliput dan Penulis: Wuri HastutiJogjanews.com - Hujan deras

yang disertai angin kencang mengawali dimulainya pertunjukan karya monumental Sri Sultan Hamengku Buwana IX yaitu Beksan Golek Menak yang terwujud dalam Drama Tari Menak “Kasetyan Jati”. 

Pertunjukan diadakan di Pendapa Kepatihan Kantor Gubernur DI.Yogyakarta p

Page 2: Instrumen Cina Dan Karawitan Jawa Iringi Drama Tari Menak
Page 3: Instrumen Cina Dan Karawitan Jawa Iringi Drama Tari Menak

ada Rabu 14 November 2012 pukul 20.00 WIB. Dengan melibatkan 28 penari dan 20 pengrawit yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa ISI Yogyakarta maupun siswa SMKI dan YPBSM, pertunjukan berlangsung menarik. Sebagai Penata Gendhing untuk memberikan nuansa dramatik yaitu Drs.Bambang Sri Atmaja, M.Sn.

Karena Drama Tari Menak “Kasetyan Jati” mengisahkan Dewi Adaninggar dari Kerajaan Cina yang gugur dalam mendapatkan Cinta Prabu Jayengrana, maka iringan gendhing pun juga memakai Instrumen Cina untuk menggambarkan nuansa Cina seperti Gong Beri, Chen-chen, seruling Cina dan Erhu.  Nuansa Cina sudah terdengar sejak pertama kali pertunjukan dimulai ketika rombongan prajurit Cina yang mengawal Dewi Adaninggar datang ke Kerajaan Koparman untuk menemui Prabu Jayengrana.  Dalam proses penggarapan iringan karawitan menggunakan Laras Pelog Pathet Nem, Pelog Pathet Barang dan Slendro, konsep disesuaikan dengan naskah tari kemudian dibuatlah ilustrasi-ilustrasi gendhing sesuai dengan gerakan tari.  Tetapi, ada pula ilustrasi gendhing diciptakan dahulu baru kemudian gerakan tari diciptakan. Drs.Bambang Sri Atmaja, M.Sn menjelaskan bahwa, “Konsep iringan berbasis pada karawitan klasik gaya Yogyakarta yang disesuaikan dengan garapan tari, karena ada nuansa Cina maka iringan juga menyesuaikan dengan memberikan rasa nuansa Cina dengan memakai Gong Beri, Chen-chen, Seruling Cina, dan Erhu”. “Keistimewaan dalam iringan Drama Tari Menak “Kasetyan Jati” ini yaitu garapan karawitan ini hampir keseluruhan merupakan ciptaan baru, ada beberapa yang sudah ada dikembangkan lagi untuk mewarnai supaya rasa Klasiknya tetap ada”, terangnya lagi.

http://jogjanews.com/instrumen-cina-dan-karawitan-jawa-iringi-drama-tari-menak-kasetyan-jati