161
TERUMO INDONESIA ACADEMY TRAINING DEPARTMENT JANUARI 2013 PROSEDUR INSERSI KATETER INTRA VENA PERIFER DENGAN BAIK DAN BENAR

Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

  • Upload
    budi

  • View
    238

  • Download
    40

Embed Size (px)

DESCRIPTION

free

Citation preview

Page 1: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO INDONESIA ACADEMY TRAINING DEPARTMENT

JANUARI 2013

PROSEDUR INSERSI KATETER INTRA

VENA PERIFER

DENGAN BAIK DAN BENAR

Page 2: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

DASAR DASAR KESEIMBANGAN

CAIRAN TUBUH

TERUMO Academy Training Department 2

Page 3: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 3

KOMPOSISI CAIRAN TUBUH Berdasarkan Usia

Sumber: Medical Surgical Nursing: Assesment And Management of Clinical

Page 4: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 4

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Page 5: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO
Page 6: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

PERBEDAAN MENDASAR CAIRAN EKSTRASELULAR & INTRASELULAR

EKSTRASELULER INTRASELULER

Terumo Academy Training Department 6

KATION ANION ANION KATION

Na+ 142 K+ 4,2 Mg++ 0,8

Na+ 14 K+ 140 Mg++ 20

Cl- 108 HCO3- 24

Cl- 4 HCO3- 10 Phosphat

NUTRIENTS O2, glucose, asam lemak, asam amino

NUTRIENTS Protein dengan konsentrasi tinggi

AIR CO2, Ureum, Asam urat, air dan lain lain

Page 7: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MEKANISME PERGERAKAN CAIRAN

Terumo Academy Training Department 7

Area konsentrasi rendah

Area konsentrasi tinggi Area konsentrasi rendah

Membran semi permiabel Zat terlarut

Area konsentrasi

tinggi

OSMOSIS DIFUSI

Pergerakan cairan melalui membran dari area dengan dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut tinggi

Pergerakan molekul melalui membran dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah, dan akan berhenti ketika sudah terjadi keseimbangan konsentrasi pada kedua area.

Page 8: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MEKANISME PERGERAKAN CAIRAN

TRANSPORT AKTIF

Pergerakan molekul melawan

gradient konsentrasi, diperlukan

energi eksternal (ATP).

Natrium berpindah keluar sel dan

Kalium berpindah kedalam sel untuk

mempertahankan perbedaan

konsentrasi antara intra dan

ekstrasel.

Transport aktif ini disebut juga

pompa Natrium-Kalium.

TEKANAN ONKOTIK

Gaya tarik ini bersifat agar air tetap

berada dalam di intravaskuler.

Tekanan onkotik adalah tekanan

osmotic yang dihasilkan oleh

protein/albumin

Terumo Academy Training Department 8

Page 9: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TEKANAN HIDROSTATIK

Tekanan yang dihasilkan oleh

cairan pada dinding pemb. darah.

Merupakan gaya utama yang

mendorong air keluar dari sistem

vaskular pada tingkat kapiler

TERUMO Academy Training Department 9

MEKANISME PERGERAKAN CAIRAN

FILTRASI

Filtrasi merupakan suatu proses transfer

air dan zat terlarut dari area tekanan tinggi

ke area tekanan rendah; melalui tekanan

hidrostatik. Contoh dari filtrasi adalah

perpindahan air dan elektrolit dari arteri-

kapiler ke ruang interstitial; dalam proses

ini tekanan hidrostatik dibantu dengan

pemompaan jantung.

Page 10: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 10

KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH

Total intake cairan

harian 2600 ml

Minum 1500ml

Makan padat 800ml

Air oksidasi 300ml

Ginjal 1500 ml

Total Output cairan

harian 2600 ml

Pencernaan 100 ml

Paru 400 ml

Kulit 600 ml

Page 11: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Mekanisme Keseimbangan Cairan

TERUMO Academy Training Department 11

Hormon Antidiuretik

Jika vol. darah turun (osm.darah meningkat), dideteksi oleh hipotalamus hormon Antidiuretk hormon (vasopresin). Vasopresin akan menahan air, Sehingga volume darah naik dan osmolaritas darah turun.

Page 12: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 12

Mekanisme Keseimbangan Cairan

Sistem Renin Angiotensin

Aliran darah turun/vol. cairan berkurang ---renin -----angiotensin I ----- angiotensin II. Angiotensin II akan menstimulasi kelenjar adrenal untuk memperoduksi aldosteron. Aldosteron akan meretensi Na dan air.

Page 13: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

ANATOMI & FISIOLOGI PEMBULUH DARAH

TERUMO Academy Training Department 13

Page 14: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Pembuluh Darah

TERUMO Academy Training Department 14

STRUKTUR Arteri dan Vena Terdiri dari: Tunika Intima Merupakan lapisan terdalam, terdiri dari lapisan tunggal squamous, sel endotel. Lapisan sel endotelial ini membentuk permukaan dalam yang mulus pada lumen yang sehat. Sambungan dari tunika intima akan membentuk katup vena. Tunika Media Merupakan lapisan tengah yang terdiri dari lapisan-lapisan otot halus dengan jaringan serat penghubung elastis. Otot-otot halus ini, yang berada dibawah kontrol sistem saraf simpatetik, berfungsi untuk menyesuaikan diameter lumen, dengan demikian mengatur aliran darah dalam pembuluh darah. Tunika Adventitia/ Eksterna Merupakan lapisan terluar dari pembuluh darah. Tersusun dari elastin dan jaringan kolagen penghubung. Fungsi utamanya untuk mendukung dan melindungi pembuluh darah.

Page 15: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 15

Arteri Arteri besar memiliki dinding yang tebal yang terbentuk dari jaringan elastis.Jaringan elastis ini menjadi bantalan saat terjadi tekanan akibat kontraksi ventricular dan menimbulkan recoil sehingga mendorong darah kembali ke sirkulasi.Terdapat otot-otot halus pada arteri-arteri besar. Bagian terdalam dari arteri adalah endothelium, berfungsi untuk mempertahankan homeostasis, menjaga aliran dan nilai normal gula darah dalam tubuh, menginhibisi koagulasi darah. Vena Vena memiliki diameter besar, dinding pembuluh darah tipis. Sistem vena merupakan sistem dengan tekanan rendah dan volume tinggi. Vena-vena yang lebih besar memiliki katup-katup berbentuk semilunar untuk mempertahankan aliran ke jantung dan mencegah aliran darah balik. Berdeda dengan arteri, vena memiliki katup. Katup-katup khususnya banyak pada vena anggota badan (lengan dan tungkai). Katup katup tersebut mendorong darah Vena ke arah jantung, akibat kontraksi otot-otot rangka yang ada di sekitar vena.

Page 16: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

KAPILER

Dinding kapiler memiliki dinding pembuluh darah yang tipis yang merupakan sel endotel tanpa jaringan elastis dan jaringan otot. Pertukaran nutrisi dan sisa metabolik terjadi melalui dinding pembuluh darah yang tipis ini.

Kapiler tersusun atas selapis sel endotel yang berasal dari mesenkim,melingkar dalam bentuk tabung, mengelilingi ruang silindris, garis tengah rata-rata kapiler berkisar dari 7 sampai 9 μm.

Kapiler-kapiler beranastomosis (berhubungan satu dengan lainnya) membentuk jala-jala antar arteri-arteri dan vena-vena kecil.

TERUMO Academy Training Department 16

Page 17: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Fungsi Pembuluh Darah

TERUMO Academy Training Department 17

Arteri

Arteri besar juga dinamakan pengangkut karena fungsi utamanya adalah mengangkut darah. Fungsi arteri ukuran sedang sebagai arteri penyalur yaitu untuk menyediakan darah pada berbagai organ.

Vena

Fungsi vena adalah sebagai saluran penampung untuk pengangkutan darah dari jaringan kembali ke jantung.Karena tekanan di sistem vena sangat rendah, dinding vena sangat tipis.Meskipun demikian, dindingnya mempunyai otot sehingga vena

dapat berkontraksi atau meluas dan dengan demikian bertindak sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, bergantung pada kebutuhan tubuh.

Kapiler Fungsi kapiler adalah untuk pertukaran cairan, zat, makanan, elektrolit, hormon dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.Untuk peran ini, dinding kapiler bersifat sangat tipis dan permeable untuk zat bermolekul kecil.

Page 18: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Pembuluh darah

di ekstremitas atas:

Vena Sefalika

Vena Basilika

TERUMO Academy Training Department 18

AREA INSERSI KATETER INTRA VENA PERIFER

Page 19: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Terumo Academy Training Department 19

AREA INSERSI KATETER INTRA VENA PERIFER

Vena Basilika

Vena Basilika

V. Mediana Basilika

V. Mediana Sefalika

Vena Sefalika

Vena Basilika

Vena Sefalika

Vena Dorsal Metakarpal

Vena Dorsalis Pedis

V. Great Saphenous

Page 20: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

JENIS JENIS CAIRAN INFUS

TERUMO Academy Training Department 20

Page 21: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

21

Jenis cairan infus

Cairan Kristaloid Cairan yang mengandung ion (garam) dengan Berat Molekul rendah < 8000 Dalton) dengan atau tanpa glukosa. Cairan ini memiliki tekanan onkotik rendah sehingga cepat terdistribusi ke seluruh ruang ekstraseluler.

• Cairan Hipotonik (<240 mOsm)

• Cairan Isotonik (240 – 340 mOsm) • Cairan Hipertonik (>340 mOsm)

Page 22: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

22

Jenis cairan infus

Cairan Koloid : Cairan yang mengandung zat dengan Berat Molekul tinggi > 8000 Dalton. Cairan ini memiliki tekanan onkotik tinggi sehingga sebagian besar akan tetap tinggal di ruang intravaskular.

• Produk darah • Koloid sintetik

Page 23: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 23

KOLOID KRISTALOID

1 Berat Molekul besar > 8000 dalton 1 Berat Molekul kecil < 8000 dalton

2 Tidak larut sempurna 2 Larut sempurna

3 Tahan 4-6 jam dalam Intra Vena 3 Tahan 2-3 jam dalam Intra Vena

4 Cepat meningkat dalam sirkulasi 4 Lambat meningkat dalam sirkulasi

5 Mengandung protein 5 Mengandung elektrolit

6 Jumlah koloid sebanding dengan 6 Jumlah kristaloid 3-4 kali volume

volume darah yang hilang darah yang hilang

7 Harga lebih mahal 7 Harga lebih murah

Perbandingan KOLOID & KRISTALOID

Page 24: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

24

Cairan Contoh

Isotonik Ringer Laktat (275 mOsm/L)

Ringer ( 275 mOsm/L)

Normal Saline (308 mOsm/L)

D5W (260 mOsm/L)

5% albumin (308 mOsm/L)

Hetastarch (310 mOsm/L)

Hipotonik Half-normal saline (154 mOsm/L)

0.33% sodium chloride ( 103mOsm/L)

Dextrose 2.5% in water (126 mOSm/L)

Hipertonik Dextrose 5% in half normal saline (406 mOsm/L)

Dextrose 5% in normal saline (560 mOsm/L)

Dextose 5% in lactated Ringer’s (575 mOsm/L)

3% sodium chloride ( 1.025 mOsm/L)

7.5% sodium chloride (2400 mOsm/L)

Page 25: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

25

Pengertian cairan IV: tonisitas

Cairan isotonik memiliki osmolaritas kurang lebih sama dengan serum. Karena tinggal dalam ruang intravaskular , cairan mengekspansi kompartemen intravaskular dan merupakan pilihan terbaik untuk hidrasi

Cairan hipotonik memiliki osmolaritas lebih rendah dari serum. Cairan akan berpindah dari kompartemen intravaskular, menghidrasi sel dan kompartemen interstitial

Cairan hipertonik memiliki osmolaritas lebih tinggi dari serum. Cairan akan terdorong ke kompartemen intravaskular , dari sel dan kompartemen interstitial

Page 26: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Terumo Academy Training Department 26

INTRAVASCULAR INTRAVASCULAR INTRAVASCULAR

INTERTSISIAL

INTRACELLLULAR INTRACELLULAR INTRACELLULAR

INTERTSISIAL INTERTSISIAL

CAIRAN KRISTALOID RUMATAN: D5W

CAIRAN KRISTALOID RESUSITASI: RL

CAIRAN KOLOID

Cairan didistribusikan ke kompartemen ekstrasel & intrasel

Cairan didistribusikan ke kompartemen ekstrasel

Sebagian besar cairan hanya berada di intravascular

Page 27: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 27

TERAPI INFUS

Page 28: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERAPI INFUS

PENGERTIAN

Terapi Infus adalah terapi yang berkaitan

dengan seluruh aspek pemberian cairan dan

atau obat-obatan ke dalam tubuh klien

dengan menggunakan kateter atau jarum.

TERUMO Academy Training Department 28

Page 29: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Rute Pemberian Terapi Infus

TERUMO Academy Training Department 29

Intra Osius Metode pemberian cairan kedalam tubuh melalui sumsum tulang . Intra Peritoneal Metode pemberian obat-obatan kemoterapi langsung kedalam rongga abdomen melalui kateter khusus. Intrathecal Metode pemberian obat-obatan dalam jumlah yang sangat kecil kedalam ruang dibawah membran arakhnoid otak atau saraf tulang belakang. Intra Arterial Metode menempatkan kateter dalam arteri.

Page 30: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Intra dermal

Pemberian cairan atau obat obatan ke dalam tubuh klien melalui subkutan.

Intra vena

Pemberian cairan, elektrolit, nutrisi atau obat-obatan ke dalam tubuh klien melalui vena.

TERUMO Academy Training Department 30

Rute Pemberian Terapi Infus

Page 31: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Tujuan Terapi Intra Vena

TERUMO Academy Training Department 31

Mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit

Menyiapkan akses pemberian obat-obatan melalui vena

Memberikan transfusi darah atau komponen darah.

Memberikan nutrisi parenteral

Melakukan koreksi asam basa

Page 32: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

THERAPY INTRAVENA

Terumo Academy Training Department 32

RESUSITASI RUMATAN

KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI

Mengganti kehilangan cairan akut/ cairan patologis

Mengganti kehilangan cairan harian /cairan fisiologis

Page 33: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Metode Pemberian

1. Sekali pemberian / bolus

2. Intermitten

3. Kontinyu:

a. Vena Periferal: b. Vena Sentral

a) Kateter IV Perifer a) Tunel

b) Kateter midline b) Non Tunel

c) PICC

d) Venous Access Port

TERUMO Academy Training Department 33

Page 36: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 36

ALAT UNTUK INSERSI VENA SENTRAL

Peripheral Inserted Central Catheter

Venous Access Port

Page 37: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TEHNIK PEMBERIAN TERAPI INTRA VENA

1. Gaya Gravitasi

2. Mekanik:

a) Syringe Pump

b) Infus Pump

TERUMO Academy Training Department 37

Page 38: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

SYRINGE PUMP

Alat bantu yang digunakan untuk memberikan terapi lebih akurat, pemberian obat/ cairan dalam jumlah kecil.

Kecepatan aliran : 0,1 – 1200 ml, tergantung dengan ukuran

syringe yang digunakan

TERUMO Academy Training Department 38

Page 39: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 39

ALAT YANG DIGUNAKAN PADA SYRINGE PUMP

Page 40: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MEKANISME KERJA

slider klem

Stepping Monitor

Mur

Baut

Spuit di dorong oleh sistem mekanisme kerja motor yang terdapat di dalam mesin

Page 41: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

LEVEL OKLUSI

Syringe pump yang baik dilengkapi dengan pengaturan level oklusi.

Level 1/L: Tingkat sensitivitas maksimal oklusi 300 mmHg

Level 2/M: Tingkat sensitivitas maksimal oklusi 500 mmHg

Level 3/H: Tingkat sensitivitas maksimal oklusi 800 mmHg

TERUMO Academy Training Department 41

Tahapan dalam keadaan tersumbat

PERINGATAN ALARM OKLUSI

Page 42: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

INFUS PUMP

Digunakan untuk pemberian obat atau cairan yang memerlukan akurasi serta volume besar dalam jangka waktu tertentu, namun juga dapat mencegah kelebihan cairan serta masuknya gelembung udara.

Masalah potensial yang mungkin timbul seperti:

perubahan kecepatan aliran, adanya sumbatan dapat teridentifikasi dengan adanya sistem alarm.

Menurut prinsip kerjanya, dibagi 2 tipe:

Drip/tetes kontrol; dapat menggunakan infus set tipe gravitasi atau pump

Flow/Volume kontrol: hanya dapat menggunakan infus set tipe pump

Menurut karakteristik volume kontrol, dibagi 2 tipe:

Full Press : pompa menekan penuh pada selang infus set

Mid Press : pompa menekan sebagian/setengah pada selang infus set.

TERUMO Academy Training Department 42

Page 43: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

METODE KONTROL

1.Metode flow kontrol (dengan infus set khusus)

2.Metode drip/tetes kontrol (dengan infus set gravitasi)

Dengan 100 ml/h mungkin perlu

sedikit di percepat

Page 44: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Metode flow/volume kontrol Metode drip/tetes kontrol

TE*172 TE*135 TE*112

Tipe pump berdasarkan prinsip kerja

Page 45: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

11TS04

KARAKTERISTIK METODE FLOW KONTROL TERUMO

Terbuka lebar

Tidak sepenuhnya

terbuka

FULL PRESS MID PRESS (metode flow kontrol TERUMO)

Gambaran selang infus

Tidak sepenuhnya

tertutup masih ada bagian yang

terbuka

Mengurangi efek yang di sebabkan oleh deformasi selang.

Sehingga dapat di gunakan untuk tranfusi darah

Gambaran selang infus

Benar benar

tertutup

Besarnya tingkat deformasi selang akan berpengaruh terhadap akurasi.

Kerusakan selang dipengaruhi oleh lamanya pemakaian sehingga tingkat laju aliran akan

terganggu

Page 46: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

IV set yang dapat digunakan

1.Type : TI*U series

Faktor tetes : 20 tetes/ml

2.Type : TK*A series

Faktor tetes : 60 tetes/ml

Type : TI*PU series Faktor tetes : 20 tetes/ml

Infus set khusus pump

General IV set / Gravitasi

Page 47: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Metode FULL PRESS Metode MID PRESS

TE*172 TE*135 TE*112

Page 48: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Prinsip kerja pompa MIDPRESS TE*172

Page 49: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MIDPRESS TE*172

Infus Pump tipe MidPress

Direkomendasikan untuk pemberian transfusi darah, karena tidak terjadi hemolisis

Page 50: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

10TS01

医薬品との 相互作用について

HAL HAL PERHATIAN

50 TERUMO Academy Training Department

Page 51: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Jangan memasang infus pump terlalu tinggi

Sebaiknya menggunakan standar infus dengan lima kaki supaya stabil

Gunakan standar infus yang khusus untuk pump

YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT PENEMPATAN INFUS PUMP

Page 52: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Terlampir dan dijelaskan pada SPO ( Standar Prosedur Operasi )

Setelah infus pump

Klem selang infus harus diletakan setelah infus pump

1. akan lebih mudah melakukan perbaikan saat terjadi alarm oklusi 2. terdapat beberapa model infus set apabila terjadi oklusi infus set tersebut tidak terlihat menggelembung 3. akan lebih mudah melakukan perbaikan saat terjadi alarm gelembung udara

3.HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN DALAM PEMASANGAN INFUS SET

Page 53: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

PENGATURAN SELANG PADA SAAT DIGUNAKAN

Terjadinya tekanan negatif atau positif yang ekstrim menandakan tidak terhubung dengan sambungan.

Ketepatan aliran tidak dapat dijamin, tekanan negatif kemungkinan terjadi karena pendorong spuit melenceng atau terlepas.

Peringatan lepasnya daerah sambungan.

Kebocoran tidak bisa terdeteksi

Terlalu kendur ,merembes. Udara masuk.

Hubungkan dengan tepat

Pump lebih rendah dari pasien maka darah akan keluar

LEPAS

Terlalu kendur merembes. Udara masuk.

Hubungkan dengan tepat

Page 54: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Karena pemasangan spuit yang tidak tepat dan posisi pasien yang terlalu rendah, maka cairan infus akan masuk secara cepat dan dapat berbahaya

Hilangkan perbedaan tinggi dan cek kembali pemasangan spuit

Pendorong terlepas tapi berpengaruh

terhadap laju aliran

TERJADINYA SIPHONING

Page 55: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN LEBIH DARI SATU LINE

Kedua line menggunakan

pump

Gunakan 1 pump hanya untuk 1 sisi

Habis

Tersu-mbat

Pada saat menggunakan lebih dari satu line, semua line harus menggunakan pump.

Alir

an b

alik

!

Ud

ara

mas

uk

!

Page 56: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

BAGIAN-BAGIAN INFUS SET

56 TERUMO Academy Training Department

Jarum spike Selang Tengah Drip Chamber

Selang

(DEHP Free)

Lock Connector Klem

(Fitur)

• Spike terbuat dari bahan plastik yang kecil terhubung dengan

selang tengah, drip chamber dan selang.

• Tidak perlu melakukan pemisahan pada saat membuang jarum,

sehingga terhindar dari resiko tertusuk.

• Ujung spike sangat baik sehingga mudah pada saat menusuk karet

dan mengurangi resiko terjadi “coaring”.

Page 57: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TEMPAT PENUSUKAN KANTONG INFUS

1. Buka segel

2. Desinfeksi

bagian karet

dengan alkohol

70%

3. Tusukkan spike ke

bagian IN, pada karet

57 TERUMO Academy Training Department

Page 58: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

10TS01

“COARING”

Jika jarum diputar Jika menusuk dengan sudut

58 TERUMO Academy Training Department

Pada saat menusuk dengan jarum, karet pada botol infus atau

vial, dapat terpotong dan ikut teraspirasi dan tercampur

Coaring sangat mudah terjadi

Page 59: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MENCEGAH SPIKE BENGKOK/ PATAH

TERUMO Academy Training Department 59

Phenomena

• Ketika menusuk karet pada botol infus, jarum spike ditemukan bengkok atau rusak.

Penyebab

• Ketika menusuk karet, posisi spike menyudut, menusuk pada sudut, kekuatan lateral pada saat menusuk.

• Pada saat menusuk, tangan memegang drip chamber pada bagian bawah dari titik tengah sehingga spike mejadi tidak stabil. Dengan mudah beban terbentuk ke arah horizontal dengan sangat mudah

Page 60: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

PENGISIAN DRIP CHAMBER

60 TERUMO Academy Training Department

Batas tinggi cairan

Terlalu banyak

Tetesan tidak dapat dihitung

Tetesan infus yang cepat, pada saat jatuh akan

membuat udara ikut masuk Cairan diisi ½ bagian

Terlalu sedikit Jika drip chamber tiba-tiba miring (diagonal)

Udara akan masuk

Page 61: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MENCEGAH SPIKE BENGKOK/ PATAH

TERUMO Academy Training Department 61

Cara Penggunaan

(Terkait dengan cara penggunaan : Lampiran cara penggunaan dan hal-hal yang harus diperhatikan) • Menusuk dengan posisi menyudut dan menusuk tidak pada bagian yang telah

ditentukan akan menyebabkan spike patah atau rusak.

Pegang spike seperti pada contoh gambar akan menghindari resiko spike patah atau rusak.

Page 62: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 62

ALAT-ALAT KESEHATAN DENGAN BAHAN PVC

SAAT PEMBUANGAN

KETIKA DIGUNAKAN KE PASIEN

INSINERATOR DENGAN TEMPERATUR

(DIBAWAH 800°C)

TERJADI PENEMPELAN DARI OBAT-OBAT TERTENTU PADA DINDING SELANG

TERJADI PELARUTAN DARI SELANG DIKARENAKAN

ADANYA KONTAK DENGAN ZAT KIMIA TERTENTU

ADSORPSI OBAT DEHP DAIOKISIN

POLUSI LINGKUNGAN

PENURUNAN EFEK OBAT

TOKSISITAS TESTIS

Page 63: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Terjadi perlekatan zat aktif pada dinding selang

Zat aktif diserap kedalam selang

Komponen selang ikut terlarut pada cairan

63 TERUMO Academy Training Department

Page 64: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

64 TERUMO Academy Training Department

ADSORPSI/ PERLEKATAN

BAGIAN DALAM SELANG

S E L ANG

BAGIAN LUAR SELANG

SET INFUS (SELANG)

INSULIN

Page 65: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

PERUBAHAN DOSIS INSULIN

65 TERUMO Academy Training Department

Dosis awal insulin

40IU/ NC-H700ml dengan

kecepatan 58ml/jam

Rata-rata

dosis yang

tersisa

Page 66: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

66 TERUMO Academy Training Department

SORPTION/ PENYERAPAN

BAGIAN DALAM SELANG

S E L ANG

BAGIAN LUAR SELANG

NITROGLISERIN

SET INFUS (SELANG)

Page 67: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

PERUBAHAN DOSIS NITROGLISERIN

67 TERUMO Academy Training Department

Dosis awal Nitrogliserin

dengan kecepatan 60ml/jam

Rata-rata

dosis yang

tersisa

Page 68: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

68 TERUMO Academy Training Department

ELUTION/ PELARUTAN

BAGIAN DALAM SELANG

TUBE BAGIAN LUAR

SELANG

SET INFUS (SELANG)

Partikel

DEHP

Page 69: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

From the Ministry of Health, Labour and Welfare (JAPAN)

Safety Information about Medical devices made of PVC

• (June 2000) The use of DEHP in food manufacturing gloves

• (September 2001) Guidance (anticancer agent, fat emulsion, such as multivitamins) according to the package insert for the drug containing the solubilizer

• (August 2002) Ban on the use of DEHP in toys and hose type containers for food manufacturing, infant to mouth

• (October 2002) That promote the transition to alternatives, "No. 182 Pharmaceuticals and Medical Devices Safety Information" is desired

• (March 2003) Publication infusion sets that do not contain DEHP, a list such as a catheter Alternate TOTM plasticizer is described as "non-DEHP"

TERUMO Academy Training Department 69

Page 70: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TSP: PVC bebas DEHP ( Di 2-ethylhexyl Phthalate)

DEHP adalah suatu zat kimia yang ditambahkan agar

plastik yang ada menjadi lentur.

Effek DEHP pada IV Set: pada obat tertentu akan terjadi

interaksi berupa absorption /adsorption/Elution.

DEHP yang biasa digunakan diganti dengan TOTM*

IV SET DEHP Free (TERUMO)

*Tris (2-Ethylhexyl) Trimellitate

Page 71: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

HASIL PENELITIAN PADA TIKUS YANG DIBERIKAN DEHP

Ukuran testis mengecil Ukuran testis normal

Diberikan hormon Endokrin melalui infus

71 TERUMO Academy Training Department

13/1/2001 Berita dari NHK

Page 72: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KECEPATAN ALIRAN INFUS

TERUMO Academy Training Department 72

Kondisi pasien

Kondisi rute cairan infus

Kondisi botol infus

Jenis cairan infus

Posisi roler klem

Page 73: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN ALIRAN INFUS (1)

TERUMO Academy Training Department 73

Kondisi Pasien

Kondisi vena (posisi tubuh)

Posisi ujung jarum/ kateter (ujung

jarum/ kateter menempel pada dinding

vena)

Cairan infus merembes

Page 74: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN ALIRAN INFUS (2)

TERUMO Academy Training Department 74

Kondisi rute cairan infus Selang sambungan infus

terlepas

Selang tertekan atau tertekuk

Tinggi permukaan cairan

pada tiang

Page 75: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TINGGI TIANG INFUS

75 TERUMO Academy Training Department

Posisi Berdiri

Posisi Berbaring

Posisi kateter

Permukaan Cairan

Tinggi tempat penusukan dengan permukaan cairan infus harus 90-100 cm

90-100 cm

Page 76: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Pressure Equivalents

Head Height Water Pressure Mercury

2.7 inches 0.1 psi 5 mmHg

5.4 inches 0.2 psi 10 mmHg

13.5 inches 0.5 psi 25 mmHg

27 inches 1.0 psi 50 mmHg

36 inches 1.3 psi 67 mmHg

•Psi = pounds per square inch

•1 psi is the weight excerted by a column of water 27 inches high on one

square of area

•Mercury (Hg) is 13.6 times as heavy as water

Page 77: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN ALIRAN INFUS (3)

TERUMO Academy Training Department 77

Kondisi Botol Infus

Jumlah cairan yang tersisa di

botol infus

Ada tidaknya jarum udara

Page 78: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN ALIRAN INFUS (4)

Jenis Cairan Infus

• Konsentrasi atau

kepekatan cairan

• Walaupun jumlah

tetesan dan waktu

pemberian sama

jumlah cairan infus

yang keluar akan

berbeda

TERUMO Academy Training Department 78

Page 79: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN ALIRAN INFUS (5)

TERUMO Academy Training Department 79

Posisi Roler Klem • Dekat dengan posisi pasien Mudah dirubah-rubah Mudah tertindih badan pasien

• Selang mudah tertarik sehingga lepas

• Resiko terjadi over dosis karena bolus

Page 80: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Perhitungan Kecepatan Aliran Cairan

Perhitungan kecepatan aliran tergantung dari

jenis tubing intra vena yang digunakan

Makrodrip : 20 tts/ml

Mikrodrip: 60 tts/ml

Page 81: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

RUMUS

Jumlah cairan yang akan diberikan (ml) X 20 *)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------- = ………… Tetes/menit Lamanya pemberian infus X 60 menit

*) Sesuai dengan set infus yang digunakan

1ml = 20 tetes

MENGHITUNG TETESAN INFUS

Page 82: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Menghitung CEPAT

Tetesan Infus :

Jumlah Cairan (ml)/hr X faktor tetes = tts/mnt

Lama pemberian (jam) X 60 menit

Cara Cepat : 1 ml = 20 tetes Jml cairan/jam/3

1 ml = 60 tetes Jml cairan/jam/1

Page 83: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 83

THEREE WAY STOP COCK

Page 84: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

FITUR DAN STRUKTUR 3-WAY STOP COCK

84 TERUMO Academy Training Department

Pada saat menggunakan cap untuk 3-way stop cock harus menggunakan yang baru dan steril.

Page 85: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

85 TERUMO Academy Training Department

3 KONDISI YANG MENYEBABKAN 3-WAY STOP COCK RUSAK

1. Bahan terbuat dari polycarbonate (PC), ABS, PMMA (acrylic).

2. Cairan infus atau obat-obatan yang mengandung alkohol, minyak (Emulsi lemak, obat anti kanker, diprivan, dll)

3. Obat yang dimasukan dengan dipaksa.

Page 86: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

3-WAY STOP COCK HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN • Merupakan sumber terjadinya infeksi

(Catatan)

• 45-50% kontaminasi bakteri dari 3-way stop cock

(Guideline)

• Jangan menggunakan 3-way stop cock dengan infus kecuali di Ruang Operasi dan ICU ~Evidence based infection control Hospital Infection Control Association Nation University of Medicine

(Insiden report dalam penggunaan 3-way stop cock)

• Lupa membuka atau menutup 3-way stop cock

• Posisi 3-way tidak tepat

TERUMO Academy Training Department 86

Page 87: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Aman untuk staff Medis Needleless

Closed System Aman untuk Pasien

Meminimalkan resiko Needle stick injuries

Meminimalkan resiko CR - BSI

Page 88: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Silicone

rubber

Mekanisme Surplug Elastisitas dari silicone rubber memungkinkan

Port dari SurPlug terbuka & tertutup

Page 89: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

なでるだけ

Bersihkan permukaan dengan alkohol swab, pegang pada bagian leher. Bersihkan dengan memutar sebanyak 3 kali

89 TERUMO Academy Training Department

MENDESINFEKSI TEMPAT PENUSUKAN SURPLUG

INSTRUKSI PADA KEMASAN PERINGATAN : Sebelum pengambilan darah atau penyuntikan harus mendesinfeksi dengan alkohol (povidone). Pencampuran alkohol dan povidone pada saat desinfeksi (meningkatkan resiko bakteri yang masuk)

Metode Cara Desinfeksi

Usap dengan alkohol swab.

Harus dipastikan melakukan desinfeksi sampai kering dengan sendirinya agar tidak terjadi kontaminasi

Setelah melakukan desinfeksi sambungkan dengan syringe atau selang infus

Page 90: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Bacterial

medium anaerobes fungus

PV Line 9 0 0 0 0

CV Line 9 0 0 0 0

PICC Line 2 0 0 0 0

total 20 0 0 0 0

Number of culture microbeNumberSurplug Positive

rate(%)

・Hematological internal medicine

・Number of case 20

Hematopoietic stem cell transplantation 7

Chemotherapy 7

Steroid therapy 2

・Period :Ave 3.5days(3~5Days)

・Number of access :Ave 9.3(3~20)、Max 20

<Result of bacterial cultivation ,after using SurPlug>

Operability and Safeness of using Surplug

Expert Nurse 18 (9) : 74-77 , 2002 Yukiko Kanda Fuchu Tokyo

municipal hospital

Reference

Page 91: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Reference

Vol.20 No.4 2005 273-274 Japanese Society of Environmental Infections

Bacterial Contamination of Three-Way Stopcock and Closed-type Infusion Device

Used in Central Venous Catheter.

(Saiseikai Yamaguchi General Hospital,Yamaguchi University Hospital )

- Patients who needed Multilumen central venous catheters.

- The bacterium mixing situation of the infusion set that had

been

used for 72 hours was confirmed.

3wsc

Group

SurePlug

Group

Sample 148 152

Bacterial

contamination

17

0

Rate

11.5%

0%

Bacterial Contamination of 3WSC Lumen

Page 92: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

CHATETER RELATED-BLOOD STREAM INFECTION/ INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER

• Beberapa penyebab CR-BSI Teknik Aseptik pada saat insersi Manajemen selang infus Kebersihan tangan petugas Kimiawi Cara penutupan pada saat pemberian secara

intermiten.

• Ada beberapa macam teknik cara mengatasi CR-BSI • Akhir-akhir ini ada beberapa cara perawatan yang

berhubungan dengan CR-BSI

TERUMO Academy Training Department 92

Page 93: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

PEMBERIAN TRANSFUSI DARI SELANG TRANSFUSI

• Pada prinsipnya pemberian darah harus dari satu selang • Jika sulit memastikan apakah vena masih dalam kondisi utuh dan

baik, lakukan hal dibawah ini : 1) Sebelum pemberian dan sesudah pemberian darah selang

harus dibilas dengan normal saline. 2) Sedapat mungkin menggunakan selang transfusi yang tidak

terlalu panjang. 3) Setelah pemberian transfusi selang harus diganti kurang dari

12 jam • Efek samping yang diakibatkan oleh obat :

1) Calsium → pembekuan darah 2) Glukosa → hemolisis, hemaglutinin 3) Antibiotik → perubahan warna, pembekuan darah 4) Non streroid, Anti Inflamatory → menghambat fungsi trombosit

TERUMO Academy Training Department 93

Page 94: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

BAGIAN-BAGIAN DARI SURSHIELD SURFLO

94 TERUMO Academy Training Department

Hub Kateter

Kateter

Safety Cover

Jarum Hub Jarum Filter

Filter Penutup

• Pada saat mencabut jarum, secara otomatis ujung jarum tertup dengan safety cover sehingga mencegah resiko tertusuk jarum.

• Cara penggunaan surshield surflo dengan kateter intravena konvensional.

• Pada bagian dalam jarum terdapat alur khusus, yang merupakan ketepatan posisi kateter dalam vena (flash back baru)

Page 95: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MUDAH MEMASTIKAN KATETER MASUK VENA

• FLASH BACK BARU : menjamin ketepatan posisi kateter dalam vena

• Filter cap akan terlihat berwarna merah jika jarum masuk kedalam vena.

• Ujung kateter akan berwarna merah jika posisi kateter tepat didalam vena

95 TERUMO Academy Training Department

Page 96: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

POINT 1 MEMBERI KEPASTIAN PENEMPATAN KATETER DI DALAM VENA

96 TERUMO Academy Training Department

Pada bagian hub jarum terdapat indikator yang memudahkan memastikan jarum masuk dalam vena

Page 97: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 97

POINT 2 KONDISI JARUM SUDAH TERLIHAT MERAH TETAPI KATETER BELUM MASUK KEDALAM VENA

Vena tertusuk oleh jarum, darah mengalir pada bagian filter cap, sedangkan bagian kateter belum masuk kedalam vena. Kondisi seperti ini kadang-kadang terjadi

Memastikan darah mengalir dengan melihat aliran darah kearah hub

Page 98: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

POINT 3 KONDISI KATETER SUDAH BERADA DI DALAM VENA

TERUMO Academy Training Department 98

Ketika kateter masuk kedalam vena, pada bagian ujung kateter akan berwarna merah sehingga mudah untuk memastikan posisi kateter Indikator yang memastikan

kateter masuk kedalam vena

Page 99: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

POINT 4 POSISI KATETER DIDALAM VENA, CABUT JARUM

TERUMO Academy Training Department 99

Pada saat mencabut jarum, safety pada ujung jarum akan tertutup secara otomatis

Page 100: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

POINT 5 MENGHENTIKAN PERDARAHAN, MENCEGAH KATETER BERGERAK DENGAN MENEKAN BAGIAN HUB DAN MENARIK JARUM

TERUMO Academy Training Department 100

Jangan menarik jarum dengan posisi miring

Jangan menarik jarum tanpa memegang hub kateter, dapat menyebabkan kateter tertarik

Jangan menarik jarum dengan memutar dapat menyebabkan protector tip tertinggal didalam hub kateter

Posisi jari memegang hub

Page 101: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MEMBERIKAN PENJELASAN KE PASIEN

• Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti oleh pasien. • Penjelasan yang harus disampaikan. • Perhatikan ekspresi wajah pasien. • Setelah menjelaskan, berikan kesempatan kepada pasien untuk

bertanya. • Jika tidak dapat menjawab pertanyaan pasien, koordinasikan

dengan dokter untuk memberikan penjelasan ulang. • Perawat harus memperhatikan penjelasan yang diberikan jangan

sampai membuat pasien cemas. • Setelah memberi penjelasan, minta pasien menandatangani

formulir informed consent. • Jika pasien tidak sadar atau tidak dapat menerima penjelasan serta

tidak dapat memberikan persetujuan, diwakilkan oleh keluarga.

Terumo Academy Training Department 101

Page 102: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Terumo Academy Training Department 102

PERSIAPAN PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA

Page 103: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

1. Persiapan Administrasi ….

Order

2. Persiapan Pasien

3. Persiapan Alat

Terumo Academy Training Department 103

Page 104: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MENGECEK PROGRAM TERAPI

• Periksa 6 Benar dan ada/ tidak alergi

• Mencocokkan program terapi di status pasien, periksa 6 Benar, dan tanda tangan.

• Periksa ada/ tidak alergi, kontra indikasi :

• 6 BENAR 1. Benar Cairan 2. Benar Dosis 3. Benar Rute 4. Benar Waktu 5. Benar Pasien 6. Benar Tujuan

TERUMO Academy Training Department 104

Page 105: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

DOUBLE CHECK

• Pengecekan program terapi harus dilakukan oleh minimal 2 orang atau lebih.

• Mencocokkan obat dengan instruksi dokter dan tujuan pengobatan.

TERUMO Academy Training Department 105

Page 106: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MENGECEK IDENTITAS PASIEN

• Minta pasien menyebutkan nama lengkap.

• Minta pasien memperlihatkan gelang pasien.

• Cocokkan identitas pasien dengan status pasien.

• Jika pasien tidak dapat ditanya, cocokkan nama ditempat tidur pasien dan konfirmasi dengan keluarga.

Terumo Academy Training Department 106

Page 107: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

DATA PASIEN

• Ada/ tidak alergi obat-obatan, alergi lateks dan kontra indikasi tertentu.

• Pasien sudah kencing.

• Kondisi pasien memungkinkan untuk dipasang infus.

• Pasien harus memahami penjelasan yang diberikan oleh dokter dan perawat serta memberikan persetujuan pemasangan infus.

Terumo Academy Training Department 107

Page 108: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

1. Gunakan ”feeling”, perabaan bukan penglihatan. Vena yang baik

adalah yang lurus teraba bulat, tetapi tidak selalu terlihat.

2. Gunakan kompres hangat dan gantungkan lengan agar vena terisi

dengan darah.

3. Gunakan torniquet atau lakukan kompresi dengan manset manometer

<10mmHg. Aliran arteri berlanjut dengan vasokonstriksi vena maksimal.

4. Jika pasien tidak alergi terhadap latex, gunakan torniquet latex agar

kongesti vena lebih baik.

5. Hindari area persendian

6. Awali menggunakan gauge yang terkecil

7. Dahulukan penggunaan area distal lebih dulu dengan pemakaian

gauge kateter yang terpendek dan terkecil untuk pemberian terapi IV

yang baik.

Menentukan Vena

Page 109: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

• Keinginan pasien adalah hal yang utama. • Memilih pembuluh darah yang besar dan elastis. • Bagian dari tempat yang dikeluhkan pasien harus

dihindari. • Pilih tangan yang jarang digunakan oleh pasien. • Pilih daerah yang mudah dilakukan fiksasi. • Hindari daerah persendian. • Tingginya resiko phlebitis dan terjadinya thrombus,

hindari memasang infus di ekstermitas bawah. • Hindari melakukan penyuntikan didaerah yang sama

lebih dari 2 kali, pilihlah dari bagian tengah.

Terumo Academy Training Department 109

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMILIHAN VENA

Page 110: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

PERSIAPAN ALAT

• Membersihkan baki dan trolley

• Cuci tangan dengan alkohol, lap baki dengan tissu alkohol selanjutnya lap trolley.

TERUMO Academy Training Department 110

Page 111: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

PERSIAPAN ALAT

• Persiapan peralatan yang diperlukan • Siapkan peralatan yang diperlukan di atas

baki atau trolley yang sudah didesinfeksi 1 orang perawat dalam persiapan

menggunakan 1 buah baki • Cairan infus yang sudah di priming • Surshield Surflo • Alkohol swab • Dressing Film • Plester • Sarung tangan • Instruksi dokter • Tourniquet • Perlak pengalas • Bantal • Alkohol untuk mencuci tangan • Bengkok • Tempat boks jarum

TERUMO Academy Training Department 111

Page 112: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

~ MELAKUKAN PRIMING ~

• Mengecek keamanan peralatan yang digunakan

• Tanggal kadaluarsa atau tanggal kesterilan alat.

• Periksa apakah packing basah, rusak, kotor atau terkontaminasi.

TERUMO Academy Training Department 112

Page 113: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

~ MELAKUKAN PRIMING ~

• PRIMING 1) Buka set infus,

extension tube, taruh diatas baki yang sudah didesinfeksi, dekatkan klem dengan drip chamber dan tutup klem.

2) Sambungkan set infus dengan extension tube, pastikan sambungan kuat.

TERUMO Academy Training Department 113

Page 114: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

~ MELAKUKAN PRIMING ~

3) Desinfeksi tempat penusukan dengan alkohol swab, perhatikan resiko terjadi “coaring” dari tempat penusukan.

4) Pastikan menusukan spike dengan baik ke kantong/ botol infus sehingga tidak mudah terlepas.

5) Tekan drip chamber perlahan-lahan sehingga terisi cairan infus 1/3~1/2 bagian.

TERUMO Academy Training Department 114

Tekan dengan pelan pelan

Page 115: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MELAKUKAN PRIMING

• Peralatan yang dibutuhkan

• Cairan infus

• Infus set (pilih berdasarkan cara pemberian, waktu, konsentrasi obat)

• Extention tube (jika diperlukan)

• Alkohol swab

• Sarung tangan

• Baki yang sudah didesinfeksi

TERUMO Academy Training Department 115

Page 116: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

~ MELAKUKAN PRIMING ~

6) Buka klem perlahan-lahan, pegang ujung selang infus, alirkan cairan infus sampai ujung selang terisi cairan. Jangan mengisi selang sampai cairan keluar, agar mengurangi resiko kontaminasi.

7) Pastikan di selang tidak ada udara dan dibagian sambungan tidak ada rembesan, persiapan priming sudah selesai.

TERUMO Academy Training Department 116

Mengisi sampai bagian ujung selang

Page 117: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MENCEGAH UDARA MASUK DALAM ALIRAN INFUS (2)

• Cara Penggunaan Cairan yang digunakan harus dalam suhu ruangan. Sebaiknya jangan mencampurkan obat pada saat priming,

gunakan alat untuk mencampurkan obat. Bila tidak ada instruksi, pada saat pencampuran obat dengan

cairan infus sebaiknya cairan infus yang dicmpurkan tidak terlalu banyak.

(Ada kemungkinan udara tercampur didalam selang) Setelah melakukan priming, botol infus dan selang infus jangan

ditaruh dalam posisi miring. Jangan mengganti cairan infus ketika cairan infus di drip

chamber kosong. (Jika udara tercampur diselang, akan menyebabkan cairan infus sulit menetes)

TERUMO Academy Training Department 117

Page 118: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 118

Mengawali Insersi Intra Vena

Page 119: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MELAKUKAN HAND HYGIENE

• Hand Hygiene

• Sebelum melakukan prosedur lakukan hand hyigene.

TERUMO Academy Training Department 119

Page 121: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

HAND HYGIENE & MEMAKAI SARUNG TANGAN

• Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau alkohol. Selesai cuci tangan pakai sarung tangan (jika perlu kenakan masker).

Terumo Academy Training Department 121

Page 122: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MEMASANG TOURNIQUET

• Pasang tourniquet dibagian tengah dengan jarak 5-15cm dari lokasi penusukan.

• Jari tangan yang akan ditusuk menggengam, pastikan vena dan alirannya.

• Tourniquet, memudahkan melihat atau meraba vena

• Jika memasang tourniquet lebih dari 2 menit, harus dilepaskan dulu agar darah dapat mengalir.

Terumo Academy Training Department 122

Page 123: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MENDESINFEKSI AREA INSERSI

Mendesinfeksi daerah penusukan dengan alkohol swab dari arah tengah keluar searah jarum jam.

Terumo Academy Training Department 123

Page 124: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

AMANKAN PEMBULUH DARAH &MELEPASKAN TOURNIQUET

• Tusukan ujung jarum dan pastikan darah mengalir pada filter cap .

• Lanjutkan menusukan jarum sampai bagian kateter berwarna merah. Hal ini menunjukan kateter sudah masuk pembuluh darah dan lanjutkan memasukan kateter. Surshield Surflo (Flash Back

tipe), Surflo Flash • Pastikan jarum tidak mengenai

saraf dan arteri. • Lepaskan tourniquet.

Terumo Academy Training Department 124

Page 125: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MEMPERTAHANKAN POSISI KATETER

Pegang kateter dan tarik sedikit jarum, sambil terus memasukan kateter

Terumo Academy Training Department 125

Page 126: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MENARIK JARUM

• Pegang bagian hub kateter dengan jari telunjuk dan tekan ujung kateter dengan jari tengah, agar darah tidak mengalir, tarik jarum perlahan-lahan.

• Pada saat menarik jarum secara otomatis protector tip akan tertutup.

Terumo Academy Training Department 126

Page 127: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MEMBUANG JARUM

• Setelah mencabut jarum masukan kedalam tempat sampah jarum, jangan lakukan re-cap.

Terumo Academy Training Department 127

Page 128: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MENYAMBUNGKAN SELANG INFUS

• Buka tutup ujung selang infus dan sambungkan ke kateter, pastikan sambungan kuat.

• Buka klem, pastikan infus menetes

• Periksa apakah cairan merebes keluar vena.

• Untuk mencegah darah mengental, “tekan selang infus (jangan terlalu kuat)”.

• Tarik selang infus, jangan sampai terlepas dan fiksasi dengan plester.

Terumo Academy Training Department 128

Page 129: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 129

MELAKUKAN DRESSING

1. Lepaskan kertas penutup sebagian 2. Tempelkan sebagian dressing film gunakan kedua tangan

4. Lepaskan plastik penutup dressing film 3. Tempelkan sebagian lagi dengan menggunakan satu tangan

Page 130: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

FIKSASI

• Tempelkan dressing film antara tempat penusukan dan kateter.

• Untuk mencegah selang infus tertarik, selang infus dibuat “loop/ line” dan difiksasi dengan plester.

• Berikan label yang berisi tanggal dan jam penusukan, nomer IV kateter serta nama perawat yang melakukan penusukan.

Terumo Academy Training Department 130

Page 131: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MELEPAS SARUNG TANGAN & HAND HYGIENE

• Lepaskan sarung tangan dan segera mencuci tangan dengan alkohol.

Terumo Academy Training Department 131

Page 132: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

MENGATUR KECEPATAN INFUS

• Kecepatan infus dipengaruhi oleh :

Tinggi cairan infus dan tempat penusukan akan mempengaruhi tetesan infus.

Ekstremitas yang tertekuk akan mempengaruhi tetesan infus.

Ujung kateter menyentuh dinding vena akan mempengaruhi tetesan infus.

Terumo Academy Training Department 132

Page 133: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 133

MELEPAS DRESSING FILM

Lepaskan dressing film sedikit, dengan tangan yang lain, tekan kateter dan tarik dressing secara pararel

Tarik dressing dengan satu tangan lainnya memegang kulit pasien. Lepaskan semua bagian dressing yang menempel pada kulit pasien.

Page 134: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERUMO Academy Training Department 134

JANGAN MENARIK DRESSING FILM SEPERTI TAMPAK PADA GAMBAR, KARENA DAPAT MERUSAK KULIT PASIEN

Page 135: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Terumo Academy Training Department 135

KOMPLIKASI

Page 136: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

136

KOMPLIKASI

LOKAL

Overload

Edema

Emboli

Sepsis

SISTEMIK

Plebitis

Infiltrasi

Ekstravasasi

Hematoma

Page 137: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

137

Sumber potensial Kontaminasi

Page 141: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Plebitis Mekanik

1. Penempatan kateter intra vena yang tidak

tepat.

2. Ukuran kateter Intra Vena yang tidak sesuai

dengan vena

3. Metode penempatan kateter yang tidak baik

Page 142: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

INS Visual Infusion Phlebitis (V.I.P.) Score,

2006 IV site appears healthy

No pain at IV site, no erythema,

No swelling

No palpable venous cord (all ages) 0

No signs of phlebitis

OBSERVE CANNULA

• Erythema at access site

• With or without pain 1 • Stop infusion if possible

• Identify additional resources

for management

• Remove IV if symptoms persist

• Erythema

• Pain at access site

• With or without edema 2

• Stop infusion if possible

• Identify additional resources

for management

• Remove IV if symptoms persist

• Erythema

• Pain at access site

• With or without edema

• Streak formation

• Palpable venous cord

3

• Stop infusion if possible

• Identify additional resources

for management

• Remove IV

• Notify primary service

• Erythema

• Pain at access site

• With or without edema

• Streak formation

• Palpable venous cord > 1 inch

• Purulent drainage

4 • Stop infusion and establish alternate

IV site

• Remove IV and culture site and catheter

tip

• Notify primary service

Page 143: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

143

Komplikasi Lokal

Infiltrasi

Komplikasi lokal

Page 144: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

144

Komplikasi Lokal

Ekstravasasi

Komplikasi Lokal

Page 145: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

145

Komplikasi Lokal

Hematoma

Komplikasi Lokal

Page 146: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Terumo Academy Training Department 146

Page 147: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Anjuran Dan Larangan

Pada Terapi cairan yang diberikan

melalui Vena Perifer

(CDC GUIDELINE 2011)

147

Page 148: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

• Hindari extremitas dengan edema hebat, luka bakar, atau

injuri; kasus seperti ini harus dipikirkan pemasangan IV kateter

di tempat lain.

•Hindari area selulitis, infeksi, karena berresiko terjadi

inokulasi jaringan yang lebih dalam atau aliran darah primer

terkontaminasi bakteri.

•Hindari extremitas dengan fistula; adalah lebih baik untuk

menempatkan IV pada ekstremitas yang lain karena adanya

perubahan dalam aliran pembuluh darah sekunder pada fistula.

DO NOT

148

Page 149: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

• Hindari penggunaan jarum baja untuk pemberian cairan dan obat yang mungkin dapat menyebabkan nekrose jaringan atau extravasasi.

• Jangan gunakan antibiotik salep oles atau krim pada tempat kanulasi, kecuali untuk kateter dialisis, karena berpotensi meningkatkan infeksi jamur dan resistensi antimikroba.

DO NOT

149

Page 150: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Hindari area kanulasi kateter dari air atau percikan air. Mandi diperbolehkan jika tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan organisme masuk ke area kanulasi kateter dapat dilakukan (melindungi tempat kanulasi kateter dengan penutup kedap air saat mandi)

Hindari penggunaan profilaksis antimikroba sistemik secara rutin sebelum kanulasi atau selama penggunaan kateter intravena untuk mencegah kolonisasi kuman atau CRBSI

Jangan menyentuh area preparasi.

DO NOT

150

Page 151: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Hindari penggunakan cairan IV setelah tanggal kedaluwarsanya lewat , setiap cairan yang tampak keruh, berubah warna, atau dicampur dengan partikulat, atau cairan yang disegel dalam kemasan, telah dibuka atau dirusak.

Sebuah kemasan yang rusak tidak dapat menjamin sterilitas produk, meskipun semua pelindung masih berada di tempatnya. Cara terbaik adalah membuang set yang ditemukan tidak lagi orisinal, telah dibuka, atau kemasan yang rusak.

Hindari penggunaan IV Set yang mengandung PVC untuk pemberian nitroglycerin atau emulsi lemak. IV Set yang khusus /Spesifik diperlukan untuk pemberian infus tsb.

DO NOT

151

Page 152: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Cairan parenteral steril harus bebas dari microorganisme hidup dan relative bebas dari partikel and pyrogen.

Sebuah ruangan steril tempat meracik harus dibersihkan setiap hari dan dipisahkan dari operasional farmasi normal, spesimen pasien, perlengkapan yang tidak perlu, dan bahan lain yang menghasilkan partikel. Contoh - Arus lalu lintas harus diminimalkan.

- Lantai harus didesinfeksi secara berkala. - Sampah harus sering dibersihkan secara teratur.

DO NOT

152

Page 153: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Pendidikan, Pelatihan dan Staffing 1. Pendidikan bagi tenaga kesehatan tentang indikasi penggunaan kateter intravena, prosedur kanulasi yang tepat dan pemeliharaan kateter intravena, serta tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat terkait penggunaan kateter intravena. 2. Secara berkala lakukan penilaian, pemahaman dan kepatuhan terhadap pedoman pemasangan dan pemeliharaan bagi semua personel yang terlibat dalam kanulasi kateter intravena 3. Menetapkan hanya tenaga terlatih dan kompeten untuk melakukan kanulasi dan pemeliharaan kateter intravena perifer dan sentral.

DO ...

153

Page 154: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Kebersihan Tangan dan Teknik aseptik Lakukan prosedur cuci tangan, baik dengan menggunakan sabun dan air atau alkohol (ABHR). Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah meraba tempat kanulasi kateter serta sebelum dan setelah memasukkan, mengganti, mengakses, memperbaiki, atau membalut kateter intravena. Palpasi dari area kanulasi tidak boleh dilakukan setelah penerapan antiseptik, kecuali teknik aseptik dipertahankan 2. Menjaga teknik aseptik untuk prosedur kanulasi dan perawatan kateter intravena. Cabut kateter intravena perifer jika pasien menunjukkan tanda-tanda flebitis.

154

DO ...

Page 155: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Pemilihan Kateter intravena dan tempat kanulasi 1. Kateter Intravena Perifer dan Kateter “midline”. Pada orang dewasa, gunakan area ekstremitas atas-untuk kanulasi kateter. Ganti kateter intravena dari ekstremitas bawah ke arah lebih atas sesegera mungkin. 2. Pada pasien anak-anak, ekstremitas atas atau bawah atau kulit kepala (pada neonatus atau bayi muda) dapat digunakan sebagai tempat kanulasi kateter intravena. 3. Pilih kateter berdasarkan tujuan dan durasi penggunaan, pengetahuan akan komplikasi infeksi dan non-infeksi (misalnya, flebitis dan infiltrasi), dan pengalaman pribadi dari operator. 155

DO ...

Page 156: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

5. Gunakan kateter midline atau periperally inserted central catheter (PICC), bukan kateter intravena, ketika kemungkinan lama terapi IV akan melebihi enam hari. 6. Mengevaluasi area kanulasi kateter setiap hari dengan palpasi untuk melihat keras lembutnya vena jika menggunakan transparan dressing. Kasa dan balutan tidak perlu diganti jika pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Jika didapatkan adanya “tenderness” setempat atau tanda-tanda lain dari kemungkinan CRBSI, kasa atau balutan harus diganti serta area kanulasi perlu diobservasi secara visual. 7. Cabut kateter intravena perifer jika pasien menunjukkan tanda-tanda flebitis (kehangatan, ada streak formation, eritema atau vena teraba mengeras), infeksi, atau kateter intravena tidak lagi berfungsi baik.

156

DO ...

Page 157: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

Kebersihan Tangan dan Teknik aseptik 3.Kenakan sarung tangan bersih, bukan sarung tangan steril, untuk pemasangan kateter intravaskular perifer, jaga area kanulasi tidak tersentuh setelah penerapan tehnik aseptik pada kulit. 4. Pakailah sarung tangan baik bersih maupun steril ketika mengganti balutan kateter intravaskular.

157

DO ...

Page 158: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

EVALUASI

• Observasi pasien setiap 1-2 jam untuk menentukan kondisi pemasangan dan status infusan. Ganti IV set tergantung kebijakan yang ditentukan atau berdasarkan kebutuhan.

• Observasi respon pasien terhadap IV terapi.

• Identifikasi hasil yang tidak diharapkan.

DO ...

Page 159: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

PENCATATAN DAN PELAPORAN

• Pencatatan dan pelaporan insersi IV dan informasi tentang infus dan tempat insersi.

• Catat respon pasien terhadap infus IV dan pengkajian tempat pemasangan infus.

• Dokumentasikan penggunaan infusion pump.

• Laporkan hasil yang tidak diharapkan ke PJ atau dokter.

Page 160: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

REKOMENDASI CDC

1. KATEGORI IA

Terumo Academy Training Department 160

Page 161: Inseri Kateter Intra Vena Dengan Baik Dan Benar TERUMO

TERIMA KASIH

Terumo Academy Training Department 161