injeksi epidural

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 injeksi epidural

    1/2

    Injeksi akar saraf posterior primer dan injeksi steroid-anestetic epidural sebaiknya

    dilakukan sebelum diagnosis dan terapi.

    Steroid diduga efektif dalam mengurangi proses inflamasi pada duramater dansaraf. Steroid dapat diberikan secara oral atau intramuskular. Steroid osis tinggi

    diberikan pada hari pertama sebnayak 80 mg, dilanjutkan 60 mg hari kedua, 48

    mg hari ketiga, selanutnya 6, !4, "8, "! mg dan di stop penggunaannya di hari ke

    #. Selain itu ada pula literatur yang menganjurkan dosis penggunaan steroid

    de$amethasone yaitu 64, !, !4, "!, 8, 8, 8 mg. Semua precaution dalam

    pemberian steroid harus selalu diobser%asi & contohnya dosis yang terpisah,

    dikonsumsi ketika makan, penyediaan antasida dan pencegahan pada pasien

    hipertensi dan diabetes'.

    (emberian steroid dapat diberikan melalui rute intradural dan epidural. )ute

    intradural memerlukan penggunaan steroid yang dapat diterima secara

    farmakologi dan jumlahnya terbatas. Semua precaution dan kontraindikasi darilumbal pungsi harus diobser%asi.

    Injeksi Epidural

    (enggunaan injeksi epidural untuk tatalaksana sciatika telah berlangsung selama

    lebih dari 40 tahun. *aik itu steroid maupun obat-obatan anestesi dapat diberikan

    secara epidural dengan manfaat dan risiko yang minimal kertika semua precaution

    diobser%asi. )ute injeksi dapat dilakukan pada le%el lumbar atau secara caudal.

    +erdapat tekanan negatif pada ruangan epidural sehingga ketika jarum pada spuit

    memenetrasi, plunger ditekan. +indakan ini mengindikasikan baha rongga

    epidural dapat dimasuki bila penetrasi jarum lebih dalam dan masuk kedalam

    duramater. airan serebrospinal memiliki tekanan yang lebih rendah, akibatnya

    serebrospinal akan menyebabkan memberikan gaya yang berlaanan terhadap

    plunger sehingga plunger akan lepas dari spuit.

    ntuk melakukan injeksi epidural, pasien didudukkan dengan posisi punggung

    menghadap dokter. Sebaiknya menggunakan jarum ukuran "# dengan huber point.

    )uang antara diskus lumbar kedua dan ketiga &/! /', atau ketiga dan keempat

    &/ /4' yang menjadi tujuan. Injeksi dilakukan pada garis tengah tubuh. Setelah

    penetrasi kedalam tubuh dengan kedalaman sekitar cm, selanjutnya akan

    menembus ligamentum interspinosus.

    (ada poin ini, stylette &pelindung jarum' dilepaskan dan plunger berada pada

    posisi setengah dari spuit. (lunger kemudian ditekan agar dapat memasuki saccusepidural. dara yang diinjeksikan akan menyebabkan saccus epidural mengalami

    distensi sehingga %inyl atau teflon kateter dapat masuk melalui jarum dan material

    dapat dimasukkan. Sepuluh hingga 0 ml larutan terdiri dari 0,!12 larutan dari

    obat-obatan anestesi dengan atau tanpa steroid telah diinjeksikan. Setelah satu

    perempat larutan diinjeksikan, aspirasi harus dilakukan untuk memastikan jika

    tidak ada darah ataupun cairan serebrospinal yang kembali. Injeksi harus

    dilakukan secara perlahan dan mantap agar tidak mengenai pembuluh darah.

  • 7/24/2019 injeksi epidural

    2/2

    3ambar #".

    ". (enetrasi kulit dengan jarum spinal !. (enetrasi ligamen kedalam rongga

    subdural dengan cara menekan plunger. . (enetrasi duramater hinggga ke canalis

    spinalis dimana cairan serebrospinal menyebabkan plunger lepas dari spuit 4.

    /okasi penetrasi jarum untuk injeksi caudal