Upload
ngoduong
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INFO BENCANA
Dalam edisi ini:
Bencana Angin dan Longsor Dominan pada Februari 2014 P.1
Erupsi Gunung Kelud P.1
Bencana Asap Kembali Melanda Riau dan Sekitarnya P.2
Tabel Jumlah Kejadian Bencana Indonesia (Februari 2014) P.3
Peta Kejadian Bencana Indonesia (Februari 2014) P.4
Edisi Februari 2014 Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual
Bencana Angin dan Longsor Dominan pada Februari 2014
Sejumlah 152 kejadian bencana melanda wilayah Indonesia pada bulan Februari 2014. Dua bencana yang paling banyak terjadi
adalah pu ng beliung (49 kejadian) dan tanah longsor (47 kejadian). Banjir menempa urutan ke ga bencana yang paling banyak
terjadi, yaitu sebanyak 35 kali kejadian.
Pada bulan Februari 2014 bencana yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan korban sebanyak 30 jiwa meninggal dan hilang,
1.447 orang mengalami luka ringan hingga berat, 288.053 jiwa menderita dan mengungsi. Selain itu, lebih dari 22 ribu unit per‐
mukiman warga mengalami kerusakan.
Erupsi Gunung Kelud
Gunung Kelud secara administrasi terletak
di ga kabupaten, yaitu Kabupaten Kediri,
Blitar, dan Malang. Gunung dengan
ke nggian puncak 1.731 meter diatas
permukaan laut ini pada kondisi normal
merupakan obyek wisata. Sejak awal Feb‐
ruari 2014, Gunung Kelud mulai menun‐
jukkan ak vitas vulkaniknya. Peningkatan
tersebut berlangsung cukup cepat, dimu‐
lai dengan perubahan dari status Normal
ke Waspada pada tanggal 2 Februari 2014
pukul 14.00 WIB. Status Waspada
kemudian berubah menjadi Siaga pada
tanggal 10 Februari 2014 pukul 10.00
Tabel Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Februari 2014
Kejadian Bencana di Indonesia Januari‐Februari 2014
Jumlah Kejadian 424
Korban Meninggal dan Hilang (jiwa) 254
Korban Menderita dan Mengungsi (jiwa) 1.587.219
Kerusakan Permukiman (unit) 27.790
P.1
Rusak
Berat
Rusak
Sedang
Rusak
RinganTerendam
Puting Beliung 49 ‐ 13 825 155 254 1,517 ‐ 2 2
Tanah Longsor 47 9 9 9,954 983 41 581 50 ‐ 2 2
Banjir 35 1 ‐ 183,586 60 58 3 18,214 ‐ 3 3
Kebakaran Lahan Dan Hutan 10 ‐ ‐ 425 90 ‐ ‐ ‐
Banjir Dan Tanah Longsor 5 9 2 2,789 86 3 150 67 ‐ ‐ ‐
Gelombang Pasang 3 ‐ ‐ 2,845 4 462 ‐ ‐ ‐
Kecelakaan Transportasi (Laut) 2 4 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Letusan Gunungapi 1 7 1,423 87,629 12,404 5,426 9 37 251
Total 152 30 1,447 288,053 13,782 356 8,139 18,331 9 44 258
Unit
Jenis BencanaJumlah
Kejadian
Meninggal
& Hilang
Menderita &
Mengungsi
Kerusakan
Fasilitas
Kesehatan
Fasilitas
Peribadatan
Fasillitas
Pendidikan
Jiwa
Luka‐
luka
Rumah
Abu Vulkanik Akibat Erupsi Gunung Kelud Menyebar Hampir di Seluruh Pulau Jawa
WIB. Peningkatan status Siaga menjadi Awas terjadi pada tanggal 13 Februari 2014 pukul 21.15 WIB dan kemudian diiku letusan
pada pukul 22.50 WIB.
Gubernur Jawa Timur mengeluarkan Surat Kepu‐
tusan yang menyatakan bahwa tanggap darurat
erupsi Gunung Kelud berlaku mulai tanggal 13 Febru‐
ari‐12 Maret 2014. Penduduk yang berada dalam
radius 10 km diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Angin ber up ke barat menyebabkan dampak erupsi
Gunung Kelud menjadi sangat luas dimana abu vul‐
kaniknya dirasakan hingga di Provinsi Jawa Timur,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan bahkan sebagian
Jawa Barat. Erupsi Gunung Kelud juga menyebabkan
sejumlah bandara ditutup, yaitu Bandara Juanda
(Surabaya), Adi Sumarmo (Solo), Adi Sucipto
(Yogyakarta), Abdurrahman Saleh (Malang), Ahmad
Yani (Semarang), Husein Sastranegara (Bandung),
dan Tunggul Wulung (Cilacap).
Korban meninggal akibat erupsi ini berjumlah 7
orang, semuanya berasal dari Kabupaten Malang.
Korban yang mengalami luka‐luka dilaporkan
sebanyak 1.423 orang, dimana 31 orang diantaranya terpaksa harus menjalani rawat inap. Jumlah pengungsi mengalami puncak‐
nya pada tanggal 17 Februari 2014, yaitu mencapai 87.629 jiwa.
Dalam upaya penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud, Presiden RI pada tanggal 14 Februari 2014 memberikan beberapa
arahan, yaitu 1) BNPB agar menangani dampak erupsi Gunung Kelud dengan memperkuat atau mendampingi Pemda Kabupaten
Blitar, Kediri dan Malang, 2) Penuhi semua kebutuhan pengungsi, 3) Gubernur Jawa Timur telah diperintahkan merapat ke dae‐
rah untuk memberikan bantuan, 4) Memas kan ke PVMBG apakah akan ada letusan berikutnya.
BNPB dan Kementerian/Lembaga lain telah memberikan bantuan kepada Pemda setempat. Adapun bantuan yang diberikan
BNPB sendiri adalah senilai Rp. 3.800.732.390, berupa makanan tambahan gizi, makanan siap saji, lauk pauk, masker, selimut,
dan tenda posko. Lebih dari 5.000 personil dari pusat telah diturunkan untuk membantu, terdiri dari BNPB, TNI, Polri, Kementeri‐
an Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan Basarnas.
Bencana Asap Kembali Melanda Riau dan Sekitarnya
Memasuki bulan Februari 2014, jumlah hotspot di sejumlah wilayah di Sumatera mulai menunjukkan peningkatan, terutama di
Provinsi Riau. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kemudian menerbitkan Surat Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabut
Asap mulai 25 Februari hingga 12 Maret 2014 dan
menunjuk Komandan Korem 031/WB sebagai koman‐
dan tanggap darurat. Untuk menindaklanju nya, BNPB
mengirim m yang dipimpin oleh Sekretaris Utama
BNPB ke Pekanbaru untuk melakukan koordinasi
dengan pejabat terkait pada tanggal 26 Februari 2014.
Bencana asap yang melanda Riau dan sekitarnya
berdampak buruk bagi kualitas udara. Data ISPU
(Indeks Standar Pencemaran Udara) yang dirilis oleh
Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa
sebagian kabupaten/kota di Riau termasuk dalam ka‐
tegori Berbahaya (Hazardous), yang berdampak buruk
bagi kesehatan. Hingga akhir bulan Februari 2014,
lebih dari 20 ribu orang menderita ISPA (Infeksi Salu‐
ran Pernapasan Akut) akibat kabut asap.
Grafik Jumlah Hotspot di Indonesia Berdasarkan Citra Satelit NOAA18
Upaya Evakuasi Warga di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri
P.2
Pemprov Riau telah mengumpulkan Perusahaan
Hutan Tanaman Industri (HTI) di Riau dan sepakat
untuk melakukan pemadaman sesuai dengan ke‐
mampuan. Alokasi dana yang disediakan oleh
Pemprov Riau sebesar Rp 10 miliar, sedangkan
kekurangannya dimintakan ke BNPB. Polda Riau
sudah melakukan sosialisasi dan penangkapan
terhadap tersangka pembakar, hingga saat ini su‐
dah ada 26 tersangka yang ditangkap. Beberapa
kabupaten di Riau sudah mengeluarkan Surat Siaga
Darurat, yaitu Dumai dan Rokan Hulu, sedangkan
Surat Tanggap Darurat sudah dikeluarkan oleh
Kabupaten Kampar, Siak, Bengkalis dan Pelalawan.
Upaya pemadaman dilakukan melalui dua cara,
yaitu melalui udara (water bombing) dan operasi
darat.
Tabel Jumlah Kejadian Bencana Indonesia (Februari 2014)
Penyusun :
Tim Pusda nmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Jl. Ir. H. Juanda no. 36 Lt. 4, website: www.bnpb.go.id, email: pusda [email protected]
Laporan Pantauan Udara Menunjukkan Lokasi Terjadinya Kebakaran Hutan
Provinsi Banjir Banjir Dan
Tanah Longsor
Gelombang Pasang/Abrasi
Kebakaran Lahan Dan Hutan
Kecelakaan Transportasi
(Laut)
Letusan Gunungapi
Pu ng Beliung
Tanah Longsor
Total
Aceh 1 1
Sumatera Utara 1 1
Sumatera Barat 2 1 3
Riau 3 3
Jambi 1 1
Sumatera Selatan 1 1
Lampung 4 1 1 6
DKI Jakarta 4 1 5
Jawa Barat 9 9 11 29
Jawa Tengah 8 1 11 23 43
Jawa Timur 4 2 1 1 8 7 23
DI Yogyakarta 3 3 6
Banten 2 1 3
Bali 1 3 4
Nusa Tenggara Timur 1 1 1 3
Kalimantan Barat 2 1 1 4
Kalimantan Selatan 2 2
Kalimantan Timur 1 1 2
Sulawesi Tengah 1 1 2
Sulawesi Selatan 2 2
Sulawesi Tenggara 3 1 4
Maluku 2 2
Papua Barat 1 1
Papua 1 1
Total 35 5 3 10 2 1 49 47 152
P.3
BALI
BANTEN
BENGKULU
D.I.YOGYAKARTA
DKIJAKARTA
GORONTALO
PAPUABARATJAMBI
JAWABARAT
JAWATENGAH
KALIMANTANBARAT
KALIMANTANSELATAN
KALIMANTANTENGAH
KALIMANTANTIMUR
KEPULAUANBANGKA
BELITUNG
KEPULAUANRIAU
LAMPUNG
MALUKU
MALUKUUTARA
ACEH
NUSATENGGARA
BARATNUSA
TENGGARATIMUR
PAPUA
RIAU
SULAWESIBARAT
SULAWESISELATAN
SULAWESITENGAH
SULAWESITENGGARA
SULAWESIUTARA
SUMATERABARAT
SUMATERASELATAN
SUMATERAUTARA
JAWATIMUR
0° 0°
PETA KEJADIAN BENCANA INDONESIA (Februari 2014)
Sumber Data: 1. Peta Dasar: Bakosurtanal 2006
2. Data Bencana: Pusdatinmas, BNPB3. Indeks Rawan Bencana Indonesia, 2012
(IRBI), BNPB
Disusun oleh:Pusat Data, Informasi dan Humas, BNPB
Jl. Ir. H. Djuanda, No. 36, Jakarta PusatTelp: 021-3458400; Fax: 021-3458500
F!U0 350 700175 Km
Rekapitulasi kejadian bencanaPeriode Januari - Februari Tahun 2014:
1.587.219 jiwa menderita dan mengungsim
424 kejadian bencana254 jiwa meninggal dan hilangm
Jumlah Kejadian0 - 2
3 - 6
7 - 43
Peta Multirisiko BencanaTinggi
Rendah