Upload
dodieu
View
221
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
INDUSTRI KIMA –
GAMBARAN UMUM_KIMIA INDUSTRI_
DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA
WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT
AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA
The industry keeps people …
House Healthy Clothes FeedGlass Pharmaceuticals Textiles Food & drink
Construction Healthcare Elastomers Fertilisers
Coatings Biocides Dyes Agrochemicals
Plastics Disinfection Animal feed
Engineering Refrigeration Ceramics
Air purification
The industry keeps people …
Clean In Touch MobileWater treatment Telecoms Petroleum
Detergents Printing Automotive
Personal care Reprographics Aerospace
Packaging Paper
Desalination Photography
Aroma Electronics
• Banyaknya / Jumlah Perusahaan
• Nilai Tambah
• Pertumbuhan Indeks Produksi
• Perkembangan realisasi penyerapan
tenaga kerja
• Perkembangan realisasi investasi PMA
Data tentang industri
(termasuk industri kimia) menurut Depperin
Top 10 – Jumlah Perusahaan Menurut Sub
SektorSubsektor 2004 2005 2006 2007 2008e)
Makanan dan minuman 4639 4722 6615 6341 6316
Furniture dan industri pengolahanlainnya 1856 1865 3135 2914 3198
Tekstil 1892 1934 2809 2820 2701
Pakaian jadi 1908 1922 3256 2917 2349
Barang galian bukan logam 1507 1523 2047 1916 1965
Karet dan barang-barang dari plastik 1487 1477 1847 1774 1881
Kayu, barang dari kayu, dan anyaman 1411 1325 1782 1648 1702
Tembakau 810 858 1286 1208 1483
Kimia dan barang-barang dari bahan kimia 1020 1011 1179 1151 1253
Barang-barang dari logam dan peralatannya 880 859 1020 981 8542008e) : estimasi 2008
Sumber : Pusdatin Depperin
Top10 – Nilai Tambah Menurut Sub sektor2001 – 2008 (juta rupiah)
SUB SEKTOR 2004 2005 2006 2007 2008e)
Makanan dan minuman 50,548 58,900 81,906 94,643 115,928
Kimia dan barang-barang dari bahan kimia 34,042 43,395 58,242 79,776 100,128
Tembakau 38,380 40,051 49,435 58,941 77,952
Tekstil 26,381 26,233 37,529 39,336 49,093
Kendaraan bermotor 28,782 42,981 46,367 40,919 49,035
Kertas dan barang darikertas 24,013 24,128 30,715 32,579 42,722
Karet dan barang-barang dari plastik 22,247 22,323 29,836 34,433 38,718
Barang galian bukan logam 16,637 19,215 18,915 24,040 36,352
Logam dasar 12,902 14,043 20,104 24,779 32,095
Radio, televisi, dan peralatan komunikasi 18,015 15,506 18,364 18,331 31,223
Sumber : Pusdatin Depperin
Top10 – Pertumbuhan Indeks Produksi
Industri Besar dan Sedang2001 – 2008 (juta rupiah)
Sub sektor 2006 2007 2008 20092010
T1
2010
T2
Radio, Televisi, dan Peralatan
Komunikasi, serta
Perlengkapannya
87.14 50.46 13.29 -2.58 2.06 -0.09
Kimia dan Barang-Barang dari
Bahan Kimia25.78 35.84 -6.84 2.77 1.93 0.53
Pengolahan Tembakau -0.89 15.90 14.63 25.54 -1.11 1.54
Logam Dasar 22.10 12.09 6.31 -5.63 -1.86 3.29
Makanan dan Minuman 11.89 5.19 2.65 11.15 0.58 3.81
Mesindan Perlengkapannya -2.94 43.05 -9.34 -0.80 0.70 1.03
Furnitur dan Pengolahan Lainnya -1.87 -14.12 33.56 -0.66 -2.47 3.57
Tekstil 6.04 11.17 3.38 -5.41 -4.17 2.22
Kulit dan Barang dari Kulit dan
Alas Kaki-3.54 -0.47 14.01 0.87 0.93 0.36
Pakaian Jadi 67.32 -23.03 -28.72 -8.77 -0.20 3.892010 T2 : angka sementara
Sumber : Pusdatin Depperin
PERKEMBANGAN REALISASI PENYERAPAN
TENAGA KERJA PMA MENURUT SEKTOR
SubSektor 2005 2006 2007 2008
Industri Tekstil 15,422 67,335 38,384 41,511
Ind. Logam, Mesin & Elektronik 17,980 21,257 20,027 40,902
Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki 5,652 7,886 22,592 38,474
Industri Makanan 13,137 12,729 16,845 16,620
Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain 7,436 12,751 13,978 15,670
Ind. Karet dan Plastik 10,209 6,744 5,005 12,797
Ind. Kertas dan Percetakan 668 6,153 2,186 7,074
Industri Lainnya 8,148 5,115 4,096 6,468
Industri Kayu 5,090 6,854 8,631 5,831
Ind. Kimia dan Farmasi 11,312 4,488 3,643 5,325
Ind. Mineral Non Logam 2,147 1,461 964 2,685
Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik & Jam 56 42 94 1,300
Sumber : Pusdatin Depperin
PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA
MENURUT SEKTOR(Nilai Realisasi Investasi dalam US$. Juta)
SubSektor 2005 2006 2007 2008
Ind. Logam, Mesin & Elektronik 521.8 955.2 714.1 1,281.4
Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi
Lain 360.6 438.5 412.3 756.2
Ind. Kimia dan Farmasi 1,152.9 264.6 1,611.7 627.8
Industri Makanan 603.2 354.4 704.1 491.4
Ind. Kertas dan Percetakan 9.9 747.0 672.5 294.7
Ind. Karet dan Plastik 392.6 112.7 157.9 271.6
Ind. Mineral Non Logam 66.2 94.8 27.8 266.4
Industri Tekstil 71.1 424.0 131.7 210.2
Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki 47.8 51.8 95.9 145.8
Industri Kayu 75.5 58.9 127.9 119.5
Industri Lainnya 195.9 117.1 30.2 34.7
Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik & Jam 3.1 0.2 10.9 15.7
Sumber : Pusdatin Depperin
Produk/bahan Industri kimiaZat Warna Tekstil , Pigmen Asam Formiat Asam Fosfat Amoniak
Carbon Black Asam Asetat, Etil Asetat Aluminium Sulfat. Pupuk Urea
Resin Sintetis Benzene Asam Chlorida Pupuk ZA
Resin Perekat Paraxylene. Sodium Sulfat Pupuk TSP
Resin PVC Glycerol/Glycerin Sodium Silikat Tapal Gigi
Ca. Sitrat dan As. Sitrat Fatty Acid Soda Kostik Tinta Cetak
Sodium Lauryl Sulfat (SLS), Alkohol & spiritus Gas O2,N2,CO2,N2O,C2H2,H2,Ar Semen Portland
Sodium Lauryl Ethyl Sulfat(SLES) Vetsin (MSG),Asam Glutamat(GA) Hidrogen Peroksida Semen Putih
Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) Methanol Ammonium Nitrat Kaca Lembaran
Polystyrene Sorbitol Asam Nitrat Serat Kaca
Polypropylene Karbon Aktif Asam Sulfat G y p s u m.
Vinyl Chloride Monomer (VCM) Formulasi & Bahan Aktif Pestisida Seng Oksida Garam
Ethylene Dichloride (EDC) Cat/Dempul Aluminium Fluorida
Pure Terephthalic Acid (P T A) Sabun Cuci , Sabun Mandi Kalsium Karbida
Heavy Alkylate Detergen Sodium Tripoly Phosphate (STPP)
Alkyl Benzene Pipa PVC (dan Fitting) Zinc Chlorida
Dioctyl Phtalate (DOP) Pita Kaset Kosong Calsium Carbonat
Phtalic Anhydride (PA) Pita Video Kosong
Polyol
Industri Kimia
Proses Perubahan
karena reaksi
Kimia/Biologis
Perubahan sifat-sifat
fisik dan kimia
Bahan baku tidak
mudah dikenali
Contoh: Pabrik Pupuk
Urea, Pabrik minyak
Proses perubahan bentuk
secara fisik
Bahan baku mudah dikenali
Contoh: Pabrik Mobil, alat-
alat rumah tangga
Industri Manufaktur
Industri Kimia - Anorganik
Pabrik Garam (NaCl)
Pabrik Gas (N2,O2,CO2)
Pabrik Karbit(Acetylene)
Pabrik Tembaga
Pabrik Timah
Pabrik Asam Sulfat
Pabrik Asam Nitrat
Pabrik Asam Phospat
Pabrik Pupuk (SP,TSP)
Pabrik Na2CO3
Pabrik Kaca
Pabrik Semen
Industri Kimia - Organik
Pabrik Kertas
Pabrik Gula
Pabrik Sabun
Pabrik MSG
Pabrik Alkohol
Pabrik Karet/Ban
Pabrik Kulit
Pabrik Makanan
Pabrik Minuman
Kilang Minyak (BB, Oli, LPG,dll)
Kilang Gas (LNG, LPG,dll)
Pabrik Monomer (VCM, PTA,ll)
Pabrik Plastik (PP,PE,PVC,PU,dll)
Pabrik Plasticizer (DOP,)
Pabrik Detergen
Pabrik Methanol
Pabrik Pupuk Urea
Pabrik Obat-obatan/Farmasi
STRUKTUR INDUSTRI KIMIA
ORGANIK
Bahan Baku
(Bahan Mentah)
Bahan Dasar Kimia
Produk Antara
Produk Konsumsi
Memantau konsumsi serta merencanakan produksi secaramaksimal.
Mengkaji kehilangan bahan secara rutin dan terencana(pengangkutan, penyimpanan dan pemakaian).
Menghindari kehilangan akibat tumpahan / kebocoran padapipa maupun peralatan.
Pemeliharaan peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakanbahan baku dan penunjang.
Mengganti / mengurangi pemakaian bahan bersifat berbahayadan beracun (B3) terhadap lingkungan dan manusia
Mengurangi tumpahan, rusaknya kualitas bahan akibat kadaluarsamaupun kontak media lain dengan cara:
Memantau mutu bahan yang dibeli. Kemasan yang rusakkualitas jelek
Menyimpan secara benar dan baik terhindar dari banjir dll
Pengambilan secara first in first out (FIFO)
Menyimpan bahan berbahaya dan beracun sesuai denganketentuan yang berlaku.
Kemasan B3 dibuang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menanganinya berdasar aturan keselamatan kerja (penggunaan APD dll)
PENYIMPANAN BAHAN BAKU
PENUNJANG
Tujuannya : penghematan biaya, mengurangi bahaya, meningkatkan keselamatan
Penyimpanan dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi seluruh bahan yang digunakan
b. Pelabelan / penyimpanan catatan
c. Penyediaan dan penggunaan lembar data keselamatan bahan baku dan bahan penunjang
d. Penyimpanan, pemindahan, penanganan dan penggunaansecara aman
e. Upaya berkala melakukan pembuangan.
Instrumen dalam suatu industri (pabrik)
mengukur parameter-parameter tertentu
sesuai kondisi operasi yang diinginkan
atau mengukur sesuatu besaran selama
dipengamatan.
Penunjuk atau pencatat adalah bagian
dari alat ukur dimana harga dari hasil
suatu pengukuran ditunjukkan atau
dicatat.
INSTRUMEN
Hampir semua alat ukur mempunyai bagian penunjuk yang dapat kita kategorikan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Penunjuk berskala
Skala adalah susunan garis yang beraturan dengan jarak antara dua garis yang berdekatan dibuat tetap dan mempunyai arti tertentu
2. Penunjuk berangka (digital)
Pada alat ukur dengan penunjuk digital kita dapat langsung mengetahui hasil pengukuran melalui angka yang tertera pada instrumen tersebut
Pembacaan skala ukur instrumen
Alat ukur yang banyak digunakan
dalam
industri dapat diklasifikasikan:1. Alat pengukur suhu
2. Alat pengukur tekanan
3. Alat pengukur aliran
4. Alat pengukur sifat kimiawi: pH, COD, BOD
Klasifikasi alat ukur
Secara kualitatif suhu adalah rasa dingin atau panasnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya.
Secara kuantitatif dengan menggunakan termometer.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu
1. Alat Pengukur Suhu / Termometer
Jenis-jenis termometer :
1. Termometer bulb
2. Termometer spring
3. Termometer elektronik
4. Termometer Non-kontak atau termometer inframerah
5. Termometer Kontak atau Termokopel
1. Alat Pengukur Suhu / Termometer
Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk mengetahui perubahan volume atau pemuaian cairan serta terdapat skala pada tube glass yang menjadi tanda besarnya temperatur
Cairan (alkohol, merkuri) memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan
Kekurangan : mudah pecah, bulb terlindung dari benturan dan pengukuran tidak melebihi skala termometer.
a. Termometer Bulb (Air Raksa atau
Alkohol)
Sumber kesalahan termometer bulb:
Adanya waktu yang diperlukan untuk konduksi panas dari luar ke tengah batang kapiler
Cairan (alkohol, merkuri) yang terputus
Kesalahan pembacaan
Kesalahan pencelupan
Kelemahan termometer bulb:
Mudah pecah
Kontaminasi cairan (alcohol atau mercury)
Jangan melebihi suhu skala.
a. Termometer Bulb
Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang pointer bergerak naik, udara dingin logam mengkerut pointer bergerak turun.
b. Termometer Spring
Kekurangan : Paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital. Harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe)
terhadap benturan/gesekan. Pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala Harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.
Ada dua jenis yang digunakan di industri,
yakni thermocouple dan resistance
thermometer.
Industri umumnya menggunakan sensor Pt-100
(terbuat dari logam platinum dimana sensor ini
dikalibrasi pada suhu 0°C pada nilai resistansi 100
ohm). Pt-100 keakurasian tinggi
c. Termometer Elektronik
Dapat mengukur suhu tanpa
kontak fisik antara termometer
dan obyek di mana suhu diukur.
Termometer ditujukan pada
permukaan obyek dan secara
langsung memberikan
pembacaan suhu.
Sangat berguna untuk
pengukuran di tungku atau suhu
permukaan.
d. Termometer Non-kontak / infrared
Seringkali digunakan bila :
Dibutuhkan pengukuran pada respon yang cepat, misal
belt conveyor
Karena adanya bahan pencemaran atau kondisi
berbahaya, misal tegangan tinggi
Jarak yang terlalu jauh atau tinggi
Suhu yang terlalu tinggi untuk termokopel atau kontak
sensor lainnya
Obyek dikekelingi oleh medan listrik
d. Termometer Non-kontak / infrared
Prinsip dasar :
Semua obyek memancarkan energi infra merah.
Semakin panas suatu benda, maka molekulnya semakin
aktif dan semakin banyak energi infra merah yang
dipancarkan.
Terdiri dari sebuah lensa yang focus mengumpulkan
energi infra merah dari obyek ke alat pendeteks/detektor
dan mengkonversinya menjadi sebuah sinyal listrik dan
ditampilkan dalam unit suhu.
d. Termometer Non-kontak / infrared
Terdiri dari dua logam yang tidak sama dan digabung
menjadi satu pada ujungnya.
Bila gabungan dua logam dipanaskan atau didinginkan
tegangan yang dihasilkan dikorelasikan ke suhu.
Probe dimasukkan kedalam aliran cairan atau gas untuk
mengukur suhunya, misalnya: gas buang, udara atau air
panas.
Pada hampir semua kasus, termokopel secara langsung
memberikan pembacaan pada unit yang dihendaki pada
panel digital
e. Termometer Kontak / Termokopel
2. Alat Pengukur Tekanan
a. Manometer (sudah dijelaskan dipertemuan sebelumnya)
b. Tabung Bourdon
Tabung Bourdon merupakan alat ukur yang banyak
digunakan karena mempunyai daerah pengukuran
cukup besar (0 sampai 700 atmosfir)
Tabung Bourdon terbuat dari paduan logam yang
dipasang melengkung membentuk huruf C
Terdapat dua jenis aliran fluida melalui instalasi (pipa) yaitu aliran laminer dan aliran turbulensi
Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui kecepatan (velocity) , berat (massanya) , luas bidang yang dilaluinya maupun volumenya
Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga, kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut
3. Pengukuran aliran
Jenis alat ukur aliran fluida ini adalah:
a. Venturi meter
b. Flat orifice
c. Nozzle
d. Pitot tubes
Pada dasarnya prinsip kerjanya sama bila aliran fluida mengalir melalui alat ukur maka akan terjadi perbedaan tekanan sebelum sesudah alat ini. Laju aliran bertambah beda tekanan semakin besar.
3. Pengukuran aliran
Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang
berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan. alat sekundernya adalah
manometer pipa U (besarnya aliran).
Prinsip kerja Venturimeter
Fluida masuk melalui inlet diteruskan ke bagian outlet cone.
Di bagian inlet (titik pengambilan tekanan awal) fluida akan
mengalami penurunan tekanan krn inlet cone yang berbentuk
kerucut atau semakin mengecil kebagian throat (pengambilan
tekanan akhir.
Fluida akan melewati bagian akhir dari venturi meter yaitu outlet
cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada
pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal.
a. Venturimeter
Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang
berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk
menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya
adalah manometer pipa U.
Prinsip kerja Venturimeter
Fluida masuk melalui inlet diteruskan ke bagian outlet cone.
Di bagian inlet ditempatkan titik pengambilan tekanan awal, fluida
akan mengalami penurunan tekanan krn inlet cone yang
berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat. Bagian
throat ini merupakan pengambilan tekanan akhir).
a. Venturimeter
Kebanyakan bahan ditransportasikan dalam
bentuk fluida (cair dan gas)
Prinsip dasar pengukuran Flat orifice dari suatu
penyempitan yang menyebabkan timbulnya
suatu perbedaan tekanan pada fluida yang
mengalir.
b. Flat Orifice
Flow Nozzle sama halnya dengan
plat orifice terpasang diantara
dua lensa.
Biasa digunakan untuk aliran
fluida yang kecil dengan
kecepatan tinggi pada temperatur
tinggi (penyediaan air ketel)
Flow nozzle ini merupakan alat
primer dari pengukuran aliran
yang berfungsi untuk
mendapatkan beda tekanannya
untuk menunjukkan besaran aliran
fluida yang diukur atau alat
sekundernya adalah berupa
manometer.
c. Nozzle
d. Pitot tubes
Konsep Henry de Pitot pada tahun 1732.
Mengukur besaran aliran fluida beda tekanan
yang diberikan oleh kecepatan fluida
Sama halnya seperti plate orifice, pitot tubes
membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan
untuk menghasilkan suatu beda tekanan.
Pada pitot tubes ini biasanya fluida yang
digunakan adalah jenis cairan dan gas.
Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan
kuningan.
Pengukuran ion hidrogen dalam suatu larutan.
Larutan dengan harga pH rendah asam
sedangkan yang harga pH tinggi basa.
Skala pH terentang dari 0 (asam kuat) sampai 14
(basa kuat) dengan 7 adalah harga tengah
mewakili air murni (netral)
a. Pengukur pH
Cara mengukur pH larutan :
1.Kertas lakmus atau suatu indikator (kertas
indikator pH) dapat digunakan untuk
memperkirakan pH secara kualitatif
2.Elektroda potensiometrik digunakan untuk
pengukuran pH seraca kuantitatif. Elektroda ini
memonitor perubahan voltase yang disebabkan
oleh perubahan aktifitas ion hidrogen (H+)
dalam larutan.
a. Pengukur pH
3. pH meter : Elektroda pH terdiri dari kombinasi tunggal elektroda referensi (reference electrode) dan elektroda sensor (sensing electrode)
a. Pengukur pH
BOD (Biochemical Oxygen Demand) menyatakan
jumlah oksigen yang diperlukan untuk degradasi biologis
dari senyawa organik dalam suatu sampel.
Pengukuran BOD digunakan sebagai dasar untuk
mendeteksi kemampuan senyawa organik dapat
didegradasi (diurai) secara biologis dalam air.
Perbedaan antara BOD dan COD (Chemical Oxygen
Demand) adalah bahwa COD menunjukkan senyawa
organik yang tidak dapat didegradasi secara biologis.
b. Pengukur BOD & COD
Secara analitis BOD (biochemical oxygen
demand) merupakan jumlah mg oksigen yang
dibutuhkan untuk menguraikan zat organik secara
biokimiawi dalam 1 liter air selama 5 x 24 jam
pada suhu 20o C.
COD (chemical oxygen demand) merupakan
jumlah (mg) oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasikan zat organik dalam 1 liter air
dengan menggunakan oksidator kalium dikromat
selama 2 jam pada suhu 150 oC.
Pengukuran BOD dan COD merupakan
pengukuran yang penting untuk memantau
kualitas buangan limbah cair dari industri dan
rumah tangga.
b. Pengukur BOD & COD
Pengukuran tinggi permukaan cairan (level) dalam tangki
mengetahui volume atau berat dari cairan yang ada di
dalam tangki tersebut
Cara mengukur ketinggian permukaan (level) cairan :
a. Pengukuran secara langsung tinggi permukaan
dapat diketahui langsung (dengan gelas penunjuk dan
dengan pelampung)
b. Pengukuran tidak langsung. melalui pengukuran
tekanan, tinggi permukaan dapat ditentukan
mengukur tekanan hidrostatika dari cairan (Sistem
gelembung, Sistem kotak diafragma, Manometer pipa
U)
5. Alat Kendali Ketinggian
Gelas penunjuk ini berhubungan dengan cairan di dalam tangki dan diletakkan di samping tangki yang berisi cairan.
Hukum bejana berhubungantinggi level cairan pada tangki dan gelas penunjuk selalu sama.
Kekurangan :
• Cairan yang akan diukur harus bening agar tidak mengganggu pengelihatan pada gelas petunjuk
• Tidak dipersyaratkan pengukuran dari jarak jauh
• Bila gelas petunjuk ini pecah maka cairan di dalam akan tumpah ke luar
• Biasanya batas ukurnya hanya sampai kira-kira satu meter
Dengan gelas penunjuk
Alat ini hanya digunakan untuk pengukuran pada tangkiterbuka.
Gerakan permukaan cairan diikuti dengan gerakan pelampung yang dihubungkan pada jarum skala.
Angka- angka pada skala merupakan tinggi cairan atau volume atau massa dari cairan tersebut.
Tinggi permukaan yang diukur bisa lebih dari 1 meter.
Skala pembacaan dapat diletakkan pada tempat yang tinggi atau rendah, atau terpisah jauh dari tangki cairan.
Dengan pelampung
Dengan sistem gelembung
Pipa dicelupkan dalam tangki berisi cairan danbagian atasnya dihubungkan melalui pengaturtekanan dan pengukur tekanan.
Mulut pipa bagian bawah tidak diletakkan sampaidasar bejana (menghindari kotoran endapan yangdapat mengganggu pengukuran )
Udara sedikit demi sedikit dimasukkan kedalam pipadengan tekanan cairan di dalam pipa terdesak kebawah.
Pada saat udara mulai meninggalkan mulut pipatimbul gelembung. Pada saat ini tekanan cairan dimulut pipa sama dengan tekanan udara yangditunjukkan oleh pengukur tekanan
Terdiri dari satu kotak yang tertutup dan dipasang pada ujung.
Bila cairan di dalam tangki naik maka tekanan udara dalam kotak juga naik. Dengan mengukur tekanan ini maka dapat diketahui tingginya cairan di dalam tangki.
Dengan sistem kontak diafragma
Untuk mengukur permukaan cairan di dalam tangki terbuka: Dengan mengukur tinggi h dari cairan manometer dapat diketahui tinggi H dari cairan di dalam tangki :
ρ gt H= ρ gm h dimana:ρgm = berat jenis cairan manometerρgt = berat jenis cairan di dalam tangki
Untuk mengukur permukaan di dalam tangki tertutup :Pada kaki kiri dari manometer yang dibuat lebih besar daripada kaki kanan, dipasang suatu pelampung. Pelampung ini dipakai untuk mengukur perubahan tinggi (level) cairan di kaki kiri.
Dengan manometer pipa U