53
INDUSTRI KIMA GAMBARAN UMUM _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

INDUSTRI KIMA GAMBARAN UMUM - Never Ending ...widhadyah.lecture.ub.ac.id/files/2012/06/6-KIMIN.pdfMenghindari kehilangan akibat tumpahan / kebocoran pada pipa maupun peralatan. Pemeliharaan

  • Upload
    dodieu

  • View
    221

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

INDUSTRI KIMA –

GAMBARAN UMUM_KIMIA INDUSTRI_

DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA

WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT

AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

The industry keeps people …

House Healthy Clothes FeedGlass Pharmaceuticals Textiles Food & drink

Construction Healthcare Elastomers Fertilisers

Coatings Biocides Dyes Agrochemicals

Plastics Disinfection Animal feed

Engineering Refrigeration Ceramics

Air purification

The industry keeps people …

Clean In Touch MobileWater treatment Telecoms Petroleum

Detergents Printing Automotive

Personal care Reprographics Aerospace

Packaging Paper

Desalination Photography

Aroma Electronics

• Banyaknya / Jumlah Perusahaan

• Nilai Tambah

• Pertumbuhan Indeks Produksi

• Perkembangan realisasi penyerapan

tenaga kerja

• Perkembangan realisasi investasi PMA

Data tentang industri

(termasuk industri kimia) menurut Depperin

Top 10 – Jumlah Perusahaan Menurut Sub

SektorSubsektor 2004 2005 2006 2007 2008e)

Makanan dan minuman 4639 4722 6615 6341 6316

Furniture dan industri pengolahanlainnya 1856 1865 3135 2914 3198

Tekstil 1892 1934 2809 2820 2701

Pakaian jadi 1908 1922 3256 2917 2349

Barang galian bukan logam 1507 1523 2047 1916 1965

Karet dan barang-barang dari plastik 1487 1477 1847 1774 1881

Kayu, barang dari kayu, dan anyaman 1411 1325 1782 1648 1702

Tembakau 810 858 1286 1208 1483

Kimia dan barang-barang dari bahan kimia 1020 1011 1179 1151 1253

Barang-barang dari logam dan peralatannya 880 859 1020 981 8542008e) : estimasi 2008

Sumber : Pusdatin Depperin

Top10 – Nilai Tambah Menurut Sub sektor2001 – 2008 (juta rupiah)

SUB SEKTOR 2004 2005 2006 2007 2008e)

Makanan dan minuman 50,548 58,900 81,906 94,643 115,928

Kimia dan barang-barang dari bahan kimia 34,042 43,395 58,242 79,776 100,128

Tembakau 38,380 40,051 49,435 58,941 77,952

Tekstil 26,381 26,233 37,529 39,336 49,093

Kendaraan bermotor 28,782 42,981 46,367 40,919 49,035

Kertas dan barang darikertas 24,013 24,128 30,715 32,579 42,722

Karet dan barang-barang dari plastik 22,247 22,323 29,836 34,433 38,718

Barang galian bukan logam 16,637 19,215 18,915 24,040 36,352

Logam dasar 12,902 14,043 20,104 24,779 32,095

Radio, televisi, dan peralatan komunikasi 18,015 15,506 18,364 18,331 31,223

Sumber : Pusdatin Depperin

Top10 – Pertumbuhan Indeks Produksi

Industri Besar dan Sedang2001 – 2008 (juta rupiah)

Sub sektor 2006 2007 2008 20092010

T1

2010

T2

Radio, Televisi, dan Peralatan

Komunikasi, serta

Perlengkapannya

87.14 50.46 13.29 -2.58 2.06 -0.09

Kimia dan Barang-Barang dari

Bahan Kimia25.78 35.84 -6.84 2.77 1.93 0.53

Pengolahan Tembakau -0.89 15.90 14.63 25.54 -1.11 1.54

Logam Dasar 22.10 12.09 6.31 -5.63 -1.86 3.29

Makanan dan Minuman 11.89 5.19 2.65 11.15 0.58 3.81

Mesindan Perlengkapannya -2.94 43.05 -9.34 -0.80 0.70 1.03

Furnitur dan Pengolahan Lainnya -1.87 -14.12 33.56 -0.66 -2.47 3.57

Tekstil 6.04 11.17 3.38 -5.41 -4.17 2.22

Kulit dan Barang dari Kulit dan

Alas Kaki-3.54 -0.47 14.01 0.87 0.93 0.36

Pakaian Jadi 67.32 -23.03 -28.72 -8.77 -0.20 3.892010 T2 : angka sementara

Sumber : Pusdatin Depperin

PERKEMBANGAN REALISASI PENYERAPAN

TENAGA KERJA PMA MENURUT SEKTOR

SubSektor 2005 2006 2007 2008

Industri Tekstil 15,422 67,335 38,384 41,511

Ind. Logam, Mesin & Elektronik 17,980 21,257 20,027 40,902

Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki 5,652 7,886 22,592 38,474

Industri Makanan 13,137 12,729 16,845 16,620

Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain 7,436 12,751 13,978 15,670

Ind. Karet dan Plastik 10,209 6,744 5,005 12,797

Ind. Kertas dan Percetakan 668 6,153 2,186 7,074

Industri Lainnya 8,148 5,115 4,096 6,468

Industri Kayu 5,090 6,854 8,631 5,831

Ind. Kimia dan Farmasi 11,312 4,488 3,643 5,325

Ind. Mineral Non Logam 2,147 1,461 964 2,685

Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik & Jam 56 42 94 1,300

Sumber : Pusdatin Depperin

PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA

MENURUT SEKTOR(Nilai Realisasi Investasi dalam US$. Juta)

SubSektor 2005 2006 2007 2008

Ind. Logam, Mesin & Elektronik 521.8 955.2 714.1 1,281.4

Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi

Lain 360.6 438.5 412.3 756.2

Ind. Kimia dan Farmasi 1,152.9 264.6 1,611.7 627.8

Industri Makanan 603.2 354.4 704.1 491.4

Ind. Kertas dan Percetakan 9.9 747.0 672.5 294.7

Ind. Karet dan Plastik 392.6 112.7 157.9 271.6

Ind. Mineral Non Logam 66.2 94.8 27.8 266.4

Industri Tekstil 71.1 424.0 131.7 210.2

Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki 47.8 51.8 95.9 145.8

Industri Kayu 75.5 58.9 127.9 119.5

Industri Lainnya 195.9 117.1 30.2 34.7

Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik & Jam 3.1 0.2 10.9 15.7

Sumber : Pusdatin Depperin

Produk/bahan Industri kimiaZat Warna Tekstil , Pigmen Asam Formiat Asam Fosfat Amoniak

Carbon Black Asam Asetat, Etil Asetat Aluminium Sulfat. Pupuk Urea

Resin Sintetis Benzene Asam Chlorida Pupuk ZA

Resin Perekat Paraxylene. Sodium Sulfat Pupuk TSP

Resin PVC Glycerol/Glycerin Sodium Silikat Tapal Gigi

Ca. Sitrat dan As. Sitrat Fatty Acid Soda Kostik Tinta Cetak

Sodium Lauryl Sulfat (SLS), Alkohol & spiritus Gas O2,N2,CO2,N2O,C2H2,H2,Ar Semen Portland

Sodium Lauryl Ethyl Sulfat(SLES) Vetsin (MSG),Asam Glutamat(GA) Hidrogen Peroksida Semen Putih

Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) Methanol Ammonium Nitrat Kaca Lembaran

Polystyrene Sorbitol Asam Nitrat Serat Kaca

Polypropylene Karbon Aktif Asam Sulfat G y p s u m.

Vinyl Chloride Monomer (VCM) Formulasi & Bahan Aktif Pestisida Seng Oksida Garam

Ethylene Dichloride (EDC) Cat/Dempul Aluminium Fluorida

Pure Terephthalic Acid (P T A) Sabun Cuci , Sabun Mandi Kalsium Karbida

Heavy Alkylate Detergen Sodium Tripoly Phosphate (STPP)

Alkyl Benzene Pipa PVC (dan Fitting) Zinc Chlorida

Dioctyl Phtalate (DOP) Pita Kaset Kosong Calsium Carbonat

Phtalic Anhydride (PA) Pita Video Kosong

Polyol

Industri Kimia

Proses Perubahan

karena reaksi

Kimia/Biologis

Perubahan sifat-sifat

fisik dan kimia

Bahan baku tidak

mudah dikenali

Contoh: Pabrik Pupuk

Urea, Pabrik minyak

Proses perubahan bentuk

secara fisik

Bahan baku mudah dikenali

Contoh: Pabrik Mobil, alat-

alat rumah tangga

Industri Manufaktur

Industri Kimia - Anorganik

Pabrik Garam (NaCl)

Pabrik Gas (N2,O2,CO2)

Pabrik Karbit(Acetylene)

Pabrik Tembaga

Pabrik Timah

Pabrik Asam Sulfat

Pabrik Asam Nitrat

Pabrik Asam Phospat

Pabrik Pupuk (SP,TSP)

Pabrik Na2CO3

Pabrik Kaca

Pabrik Semen

Industri Kimia - Organik

Pabrik Kertas

Pabrik Gula

Pabrik Sabun

Pabrik MSG

Pabrik Alkohol

Pabrik Karet/Ban

Pabrik Kulit

Pabrik Makanan

Pabrik Minuman

Kilang Minyak (BB, Oli, LPG,dll)

Kilang Gas (LNG, LPG,dll)

Pabrik Monomer (VCM, PTA,ll)

Pabrik Plastik (PP,PE,PVC,PU,dll)

Pabrik Plasticizer (DOP,)

Pabrik Detergen

Pabrik Methanol

Pabrik Pupuk Urea

Pabrik Obat-obatan/Farmasi

STRUKTUR INDUSTRI KIMIA

ORGANIK

Bahan Baku

(Bahan Mentah)

Bahan Dasar Kimia

Produk Antara

Produk Konsumsi

Memantau konsumsi serta merencanakan produksi secaramaksimal.

Mengkaji kehilangan bahan secara rutin dan terencana(pengangkutan, penyimpanan dan pemakaian).

Menghindari kehilangan akibat tumpahan / kebocoran padapipa maupun peralatan.

Pemeliharaan peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakanbahan baku dan penunjang.

Mengganti / mengurangi pemakaian bahan bersifat berbahayadan beracun (B3) terhadap lingkungan dan manusia

Mengurangi tumpahan, rusaknya kualitas bahan akibat kadaluarsamaupun kontak media lain dengan cara:

Memantau mutu bahan yang dibeli. Kemasan yang rusakkualitas jelek

Menyimpan secara benar dan baik terhindar dari banjir dll

Pengambilan secara first in first out (FIFO)

Menyimpan bahan berbahaya dan beracun sesuai denganketentuan yang berlaku.

Kemasan B3 dibuang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menanganinya berdasar aturan keselamatan kerja (penggunaan APD dll)

PENYIMPANAN BAHAN BAKU

PENUNJANG

Tujuannya : penghematan biaya, mengurangi bahaya, meningkatkan keselamatan

Penyimpanan dilakukan dengan cara :

a. Identifikasi seluruh bahan yang digunakan

b. Pelabelan / penyimpanan catatan

c. Penyediaan dan penggunaan lembar data keselamatan bahan baku dan bahan penunjang

d. Penyimpanan, pemindahan, penanganan dan penggunaansecara aman

e. Upaya berkala melakukan pembuangan.

Name of chairman

INSTRUMEN DALAM INDUSTRI

Instrumen dalam suatu industri (pabrik)

mengukur parameter-parameter tertentu

sesuai kondisi operasi yang diinginkan

atau mengukur sesuatu besaran selama

dipengamatan.

Penunjuk atau pencatat adalah bagian

dari alat ukur dimana harga dari hasil

suatu pengukuran ditunjukkan atau

dicatat.

INSTRUMEN

Hampir semua alat ukur mempunyai bagian penunjuk yang dapat kita kategorikan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Penunjuk berskala

Skala adalah susunan garis yang beraturan dengan jarak antara dua garis yang berdekatan dibuat tetap dan mempunyai arti tertentu

2. Penunjuk berangka (digital)

Pada alat ukur dengan penunjuk digital kita dapat langsung mengetahui hasil pengukuran melalui angka yang tertera pada instrumen tersebut

Pembacaan skala ukur instrumen

Alat ukur yang banyak digunakan

dalam

industri dapat diklasifikasikan:1. Alat pengukur suhu

2. Alat pengukur tekanan

3. Alat pengukur aliran

4. Alat pengukur sifat kimiawi: pH, COD, BOD

Klasifikasi alat ukur

Secara kualitatif suhu adalah rasa dingin atau panasnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya.

Secara kuantitatif dengan menggunakan termometer.

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu

1. Alat Pengukur Suhu / Termometer

Jenis-jenis termometer :

1. Termometer bulb

2. Termometer spring

3. Termometer elektronik

4. Termometer Non-kontak atau termometer inframerah

5. Termometer Kontak atau Termokopel

1. Alat Pengukur Suhu / Termometer

Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk mengetahui perubahan volume atau pemuaian cairan serta terdapat skala pada tube glass yang menjadi tanda besarnya temperatur

Cairan (alkohol, merkuri) memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan

Kekurangan : mudah pecah, bulb terlindung dari benturan dan pengukuran tidak melebihi skala termometer.

a. Termometer Bulb (Air Raksa atau

Alkohol)

Sumber kesalahan termometer bulb:

Adanya waktu yang diperlukan untuk konduksi panas dari luar ke tengah batang kapiler

Cairan (alkohol, merkuri) yang terputus

Kesalahan pembacaan

Kesalahan pencelupan

Kelemahan termometer bulb:

Mudah pecah

Kontaminasi cairan (alcohol atau mercury)

Jangan melebihi suhu skala.

a. Termometer Bulb

Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang pointer bergerak naik, udara dingin logam mengkerut pointer bergerak turun.

b. Termometer Spring

Kekurangan : Paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital. Harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe)

terhadap benturan/gesekan. Pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala Harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.

Ada dua jenis yang digunakan di industri,

yakni thermocouple dan resistance

thermometer.

Industri umumnya menggunakan sensor Pt-100

(terbuat dari logam platinum dimana sensor ini

dikalibrasi pada suhu 0°C pada nilai resistansi 100

ohm). Pt-100 keakurasian tinggi

c. Termometer Elektronik

Dapat mengukur suhu tanpa

kontak fisik antara termometer

dan obyek di mana suhu diukur.

Termometer ditujukan pada

permukaan obyek dan secara

langsung memberikan

pembacaan suhu.

Sangat berguna untuk

pengukuran di tungku atau suhu

permukaan.

d. Termometer Non-kontak / infrared

Seringkali digunakan bila :

Dibutuhkan pengukuran pada respon yang cepat, misal

belt conveyor

Karena adanya bahan pencemaran atau kondisi

berbahaya, misal tegangan tinggi

Jarak yang terlalu jauh atau tinggi

Suhu yang terlalu tinggi untuk termokopel atau kontak

sensor lainnya

Obyek dikekelingi oleh medan listrik

d. Termometer Non-kontak / infrared

Prinsip dasar :

Semua obyek memancarkan energi infra merah.

Semakin panas suatu benda, maka molekulnya semakin

aktif dan semakin banyak energi infra merah yang

dipancarkan.

Terdiri dari sebuah lensa yang focus mengumpulkan

energi infra merah dari obyek ke alat pendeteks/detektor

dan mengkonversinya menjadi sebuah sinyal listrik dan

ditampilkan dalam unit suhu.

d. Termometer Non-kontak / infrared

Terdiri dari dua logam yang tidak sama dan digabung

menjadi satu pada ujungnya.

Bila gabungan dua logam dipanaskan atau didinginkan

tegangan yang dihasilkan dikorelasikan ke suhu.

Probe dimasukkan kedalam aliran cairan atau gas untuk

mengukur suhunya, misalnya: gas buang, udara atau air

panas.

Pada hampir semua kasus, termokopel secara langsung

memberikan pembacaan pada unit yang dihendaki pada

panel digital

e. Termometer Kontak / Termokopel

2. Alat Pengukur Tekanan

a. Manometer (sudah dijelaskan dipertemuan sebelumnya)

b. Tabung Bourdon

Tabung Bourdon merupakan alat ukur yang banyak

digunakan karena mempunyai daerah pengukuran

cukup besar (0 sampai 700 atmosfir)

Tabung Bourdon terbuat dari paduan logam yang

dipasang melengkung membentuk huruf C

Terdapat dua jenis aliran fluida melalui instalasi (pipa) yaitu aliran laminer dan aliran turbulensi

Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui kecepatan (velocity) , berat (massanya) , luas bidang yang dilaluinya maupun volumenya

Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga, kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut

3. Pengukuran aliran

Jenis alat ukur aliran fluida ini adalah:

a. Venturi meter

b. Flat orifice

c. Nozzle

d. Pitot tubes

Pada dasarnya prinsip kerjanya sama bila aliran fluida mengalir melalui alat ukur maka akan terjadi perbedaan tekanan sebelum sesudah alat ini. Laju aliran bertambah beda tekanan semakin besar.

3. Pengukuran aliran

Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang

berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan. alat sekundernya adalah

manometer pipa U (besarnya aliran).

Prinsip kerja Venturimeter

Fluida masuk melalui inlet diteruskan ke bagian outlet cone.

Di bagian inlet (titik pengambilan tekanan awal) fluida akan

mengalami penurunan tekanan krn inlet cone yang berbentuk

kerucut atau semakin mengecil kebagian throat (pengambilan

tekanan akhir.

Fluida akan melewati bagian akhir dari venturi meter yaitu outlet

cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada

pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal.

a. Venturimeter

Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang

berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk

menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya

adalah manometer pipa U.

Prinsip kerja Venturimeter

Fluida masuk melalui inlet diteruskan ke bagian outlet cone.

Di bagian inlet ditempatkan titik pengambilan tekanan awal, fluida

akan mengalami penurunan tekanan krn inlet cone yang

berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat. Bagian

throat ini merupakan pengambilan tekanan akhir).

a. Venturimeter

Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan

dengan sempurna pada outlet cone

a. Venturimeter

Kebanyakan bahan ditransportasikan dalam

bentuk fluida (cair dan gas)

Prinsip dasar pengukuran Flat orifice dari suatu

penyempitan yang menyebabkan timbulnya

suatu perbedaan tekanan pada fluida yang

mengalir.

b. Flat Orifice

Flow Nozzle sama halnya dengan

plat orifice terpasang diantara

dua lensa.

Biasa digunakan untuk aliran

fluida yang kecil dengan

kecepatan tinggi pada temperatur

tinggi (penyediaan air ketel)

Flow nozzle ini merupakan alat

primer dari pengukuran aliran

yang berfungsi untuk

mendapatkan beda tekanannya

untuk menunjukkan besaran aliran

fluida yang diukur atau alat

sekundernya adalah berupa

manometer.

c. Nozzle

d. Pitot tubes

Konsep Henry de Pitot pada tahun 1732.

Mengukur besaran aliran fluida beda tekanan

yang diberikan oleh kecepatan fluida

Sama halnya seperti plate orifice, pitot tubes

membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan

untuk menghasilkan suatu beda tekanan.

Pada pitot tubes ini biasanya fluida yang

digunakan adalah jenis cairan dan gas.

Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan

kuningan.

a. Pengukuran pH

b.Pengukuran BOD dan COD

4. Alat Pengukur Sifat Kimiawi

Pengukuran ion hidrogen dalam suatu larutan.

Larutan dengan harga pH rendah asam

sedangkan yang harga pH tinggi basa.

Skala pH terentang dari 0 (asam kuat) sampai 14

(basa kuat) dengan 7 adalah harga tengah

mewakili air murni (netral)

a. Pengukur pH

Cara mengukur pH larutan :

1.Kertas lakmus atau suatu indikator (kertas

indikator pH) dapat digunakan untuk

memperkirakan pH secara kualitatif

2.Elektroda potensiometrik digunakan untuk

pengukuran pH seraca kuantitatif. Elektroda ini

memonitor perubahan voltase yang disebabkan

oleh perubahan aktifitas ion hidrogen (H+)

dalam larutan.

a. Pengukur pH

3. pH meter : Elektroda pH terdiri dari kombinasi tunggal elektroda referensi (reference electrode) dan elektroda sensor (sensing electrode)

a. Pengukur pH

BOD (Biochemical Oxygen Demand) menyatakan

jumlah oksigen yang diperlukan untuk degradasi biologis

dari senyawa organik dalam suatu sampel.

Pengukuran BOD digunakan sebagai dasar untuk

mendeteksi kemampuan senyawa organik dapat

didegradasi (diurai) secara biologis dalam air.

Perbedaan antara BOD dan COD (Chemical Oxygen

Demand) adalah bahwa COD menunjukkan senyawa

organik yang tidak dapat didegradasi secara biologis.

b. Pengukur BOD & COD

Secara analitis BOD (biochemical oxygen

demand) merupakan jumlah mg oksigen yang

dibutuhkan untuk menguraikan zat organik secara

biokimiawi dalam 1 liter air selama 5 x 24 jam

pada suhu 20o C.

COD (chemical oxygen demand) merupakan

jumlah (mg) oksigen yang dibutuhkan untuk

mengoksidasikan zat organik dalam 1 liter air

dengan menggunakan oksidator kalium dikromat

selama 2 jam pada suhu 150 oC.

Pengukuran BOD dan COD merupakan

pengukuran yang penting untuk memantau

kualitas buangan limbah cair dari industri dan

rumah tangga.

b. Pengukur BOD & COD

Pengukuran tinggi permukaan cairan (level) dalam tangki

mengetahui volume atau berat dari cairan yang ada di

dalam tangki tersebut

Cara mengukur ketinggian permukaan (level) cairan :

a. Pengukuran secara langsung tinggi permukaan

dapat diketahui langsung (dengan gelas penunjuk dan

dengan pelampung)

b. Pengukuran tidak langsung. melalui pengukuran

tekanan, tinggi permukaan dapat ditentukan

mengukur tekanan hidrostatika dari cairan (Sistem

gelembung, Sistem kotak diafragma, Manometer pipa

U)

5. Alat Kendali Ketinggian

Gelas penunjuk ini berhubungan dengan cairan di dalam tangki dan diletakkan di samping tangki yang berisi cairan.

Hukum bejana berhubungantinggi level cairan pada tangki dan gelas penunjuk selalu sama.

Kekurangan :

• Cairan yang akan diukur harus bening agar tidak mengganggu pengelihatan pada gelas petunjuk

• Tidak dipersyaratkan pengukuran dari jarak jauh

• Bila gelas petunjuk ini pecah maka cairan di dalam akan tumpah ke luar

• Biasanya batas ukurnya hanya sampai kira-kira satu meter

Dengan gelas penunjuk

Alat ini hanya digunakan untuk pengukuran pada tangkiterbuka.

Gerakan permukaan cairan diikuti dengan gerakan pelampung yang dihubungkan pada jarum skala.

Angka- angka pada skala merupakan tinggi cairan atau volume atau massa dari cairan tersebut.

Tinggi permukaan yang diukur bisa lebih dari 1 meter.

Skala pembacaan dapat diletakkan pada tempat yang tinggi atau rendah, atau terpisah jauh dari tangki cairan.

Dengan pelampung

Dengan sistem gelembung

Pipa dicelupkan dalam tangki berisi cairan danbagian atasnya dihubungkan melalui pengaturtekanan dan pengukur tekanan.

Mulut pipa bagian bawah tidak diletakkan sampaidasar bejana (menghindari kotoran endapan yangdapat mengganggu pengukuran )

Udara sedikit demi sedikit dimasukkan kedalam pipadengan tekanan cairan di dalam pipa terdesak kebawah.

Pada saat udara mulai meninggalkan mulut pipatimbul gelembung. Pada saat ini tekanan cairan dimulut pipa sama dengan tekanan udara yangditunjukkan oleh pengukur tekanan

Terdiri dari satu kotak yang tertutup dan dipasang pada ujung.

Bila cairan di dalam tangki naik maka tekanan udara dalam kotak juga naik. Dengan mengukur tekanan ini maka dapat diketahui tingginya cairan di dalam tangki.

Dengan sistem kontak diafragma

Untuk mengukur permukaan cairan di dalam tangki terbuka: Dengan mengukur tinggi h dari cairan manometer dapat diketahui tinggi H dari cairan di dalam tangki :

ρ gt H= ρ gm h dimana:ρgm = berat jenis cairan manometerρgt = berat jenis cairan di dalam tangki

Untuk mengukur permukaan di dalam tangki tertutup :Pada kaki kiri dari manometer yang dibuat lebih besar daripada kaki kanan, dipasang suatu pelampung. Pelampung ini dipakai untuk mengukur perubahan tinggi (level) cairan di kaki kiri.

Dengan manometer pipa U

SELAMAT

BELAJAR