11
Indonesia sangat kaya akan budaya, fakta ini tidak bisa disangkal lagi oleh siapapun. Namun dibalik kekayaan tersebut justru Pemerintah dan bangsa Indonesia sangat lemah mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa Indonesia. Dalam seminggu terakhir Bangsa Indonesia dikagetkan dengan klaim Malaysia atas tarian Pendet dari Bali. Dari data yang dikumpul situs http://budaya-indonesia.org setidaknya terdapat 32 daftar artefak budaya Indonesia yang di klaim bangsa lain. Berikut ini adalah daftar artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan, diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh korporasi asing, oknum warga negara asing, ataupun negara lain: 1. Batik dari Jawa oleh Adidas 2. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia 3. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia 4. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia 5. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia 6. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia 7. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda 8. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda 9. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda 10. Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing 11. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia 12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia 13. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia 14. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia 15. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia 16. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia 17. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia 18. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia 19. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia 20. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis

Indonesia Sangat Kaya Akan Budaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

diskripsi

Citation preview

Page 1: Indonesia Sangat Kaya Akan Budaya

Indonesia sangat kaya akan budaya, fakta ini tidak bisa disangkal lagi oleh siapapun. Namun dibalik kekayaan tersebut justru Pemerintah dan bangsa Indonesia sangat lemah mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa Indonesia.

Dalam seminggu terakhir Bangsa Indonesia dikagetkan dengan klaim Malaysia atas tarian Pendet dari Bali. Dari data yang dikumpul situs http://budaya-indonesia.org setidaknya terdapat 32 daftar artefak budaya Indonesia yang di klaim bangsa lain.

Berikut ini adalah daftar artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan, diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh korporasi asing, oknum warga negara asing, ataupun negara lain:

   1. Batik dari Jawa oleh Adidas   2. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia   3. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia   4. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia   5. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia   6. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia   7. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda   8. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda   9. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda  10. Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing  11. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia  12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia  13. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia  14. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia  15. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia  16. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia  17. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia  18. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia  19. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia  20. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis  21. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris  22. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia  23. Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika  24. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd  25. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia  26. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda  27. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang  28. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia  29. Kain Ulos oleh Malaysia  30. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia  31. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia  32. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

Page 2: Indonesia Sangat Kaya Akan Budaya

Bangsa serumpun atau dikenal dengan Malaysia setidaknya mengklaim 21 artefak budaya Indonesia, dan yang terkini adalah tari Pendet dari Bali.

1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia18. Kain Ulos oleh Malaysia19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia 20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

Negara tetangga kembali berulah dengan melakukan klaim terhadap kebudayaan kita lagi. Kali ini yg menjadi sasaran adalah tari pendet asal Bali. Mereka menggunakannya utk iklan pariwisata malaysia. Setelah mereka “mengirim” teroris ke Indonesia, sekarang mereka mau “mencuri” kebudayaan Indonesia. Huh.. :(. Mereka begitu jeli memanfaatkan situasi dimana sebagian besar rakyat Indonesia sudah tidak begitu memperhatikan kebudayaannya sendiri. Situasi dimana rakyat Indonesia lebih bangga jika menggunakan yg berbau luar dan asing. Situasi dimana, kebudayaan2 tersebut sudah jarang dan hampir punah mungkin dari bumi pertiwi, dikarenakan hanya sedikit orang yg mau tetap melestarikannya. Saya masih ingat, ketika kecil kita sering bermain kuda lumping, dakon, gobak sodor dll. Tapi sekarang, anak2 lebih suka dengan Play Station, bermain ke Time Zone, nonton TV acara2 yg ngga bermutu. Media televisi, juga dengan latahnya mengikuti trend ini. Praktis, mungkin hanya TVRI yg cukup konsisten menayangkan acara budaya2 Indonesia, disamping TV2 lokal tentunya. Dan itupun pemirsanya cuman sedikit.

Page 3: Indonesia Sangat Kaya Akan Budaya

Ini menjadi cambuk bagi kita untuk instropeksi, disamping memang ulah negara sebelah yg kelewat batas

LATAR BELAKANG MALAYSIA MENGKLAIM BUDAYA INDONESIA             Malaysia kian hari kian rajin mengklaim kebudayaan yang bukan miliknya. Rasa Sayange yang nyata-nyata merupakan lagu daerah asal Maluku, kemudian yang menghebohkan Reog Ponorogo yang telah dipentaskan dalam pentas kebudayaan bertaraf internasional dan telah mendongkrak popukaritasnya di mata dunia sebagai negara yang mampu melestarikan dan mengeksplorasi “budayanya”, menyusul lagu-lagu daerah seperti Soleram, Injit-injit Semut, Anak Kambing Saya, tak ketinggalan tari-tarian seperti Tari Piring, Tari Kuda Lumping, serta yang paling baru adalah Tari Pendet yang digunakan sebagai ikon dalam iklan pariwisata Malaysia.            Melihat kasus di atas dapat terlihat sikap Malaysia yang seolah arogan dan sangat rendah serta sikap Pemerintahan Indonesia yang seolah diam seribu bahasa melihat budaya kebanggaannya diklaim negara tetangga yang memang telah dikenal sebagai negara pencari masalah oleh rakyat Indoneasia. Mengapa Pemerintah Malaysia seringkali melakukan klaim terhadap kebudayaan Indonesia? Mengapa Pemerintah Indonesia yang memiliki rakyat dengan nasionalisme tinggi seolah takut dengan negara persemakmuran Inggris tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi pokok permasalahan yang menarik untuk dibahas lebih dalam.            Malaysia yang secara historis terbukti merupakan negara serumpun melayu dengan Indonesia yang perbedaannya nyaris sangat tipis membuatnya mencari identitas bangsanya sendiri. Malaysia memang tengah dilanda krisis identitas dikarenakan tidak adanya perbedaan yang signifikan dengan budaya asli Indonesia. Fakta mengungkapkan dari 40 orang mahasiswa asal Malaysia yang sedang menempuh studi di Indonesia mengaku hanya sedikit dari mereka yag mengenal sejarahnya. Selain itu anggapan ini semakin diperkuat dengan pernyataan salah satu pejabat tinggi Malaysia yang mengatakan bahwa Malaysia bisa saja menggunakan semua budaya yang dimiliki Indonesia untuk mempromosikan negaranya dengan alasan kedekatan budaya dan sejarahnya. Padahal implementasinya tidak semudah itu untuk saat ini apalagi mengenai perihal penggunaan budaya suatu bangsa untuk mempromosiakan bangsa lain yang bukan pemiliknya.Malaysia sebagai negara yang juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang mengusung tema kebudayaan tradisional khas negaranya mengharuskannya untuk memiliki kekayaan budaya tradisional yang beragam dan menarik untuk dijual kepada turis mancanegara yang berkunjung ke sana. Selain itu sebuah fakta menarik mengungkapkan bahwa Malaysia adalah salah satu negara transit bagi turis-turis asing yang hendak mengunjungi Indonesia terutama Bali. Hal ini membuat Malaysia berusaha untuk mempertahankan para turis asing agar menetap lebih lama di sana. Salah satu caranya adalah dengan menyuguhkan pertunjukan budaya-budaya yang membuat para turis tertarik dan betah untuk menikmati bahkan mempelajari budaya tersebut. Sehingga tak jarang mereka suguhkan pula budaya-budaya Indonesia yang memang memiliki nilai seni tinggi untuk kancah internasional.

Dengan mudahnya melakukan hal tersebut karena merasa memiliki jasa yang besar terhadap Indonesia. Salah satu contoh riilnya adalah TKI yang banyak dipekerjakan di sana. Malaysia sesungguhnya menganggap Indonesia sebagai negara besar yang memiliki banyak potensi dan keunggulan. Malaysia menjadikan tokoh agama Indonesia seperti Ulama besar Indonesia

Page 4: Indonesia Sangat Kaya Akan Budaya

menjadi salah satu tokoh panutan. Dan fakta menyebutkan bahwa pejabat-pejabat tinggi yang kini menjabat di Pemerintahan Malaysia merupakan keturunan Indonesia yang telah terjadi selama puluhan bahkan mungkin ratusan tahun yang lalu. Namun kembali lagi karena TKI yang membuat Mslaysia memandang rendah Indonesia sebagai negara di bawahnya. Karena hal ini pula sehingga membuat Malaysia merasa berada di tingkat stratifikasi yang lebih tinggi daripada Indonesia dan menjustifikasi klaim-klaim yang mereka lakukan.            Dari segi Pemerintahan Indonesia yang terkesan menutup mata terhadap masalah ini, penyebab utamanya adalah karena kebijakan luar negeri RI terlalu berfokus pada masalah-masalah internasional sehingga seolah melupakan masalah-masalah dalam negeri Indonesia sendiri. Pemerintah Indonesia yang mengorientasikan fokusnya pada masalah kerjasama internasional dengan negara-negara besar seperti Amerika, Cina, dan Jepang atau ikut ambil andil dalam isu-isu global seperti perubahan iklim dan human trafficking menjadikan posisi Indonesia lemah dalam hal diplomasi serumpun. Ini dapat terjadi karena arah kebijakan luar negeri Indonesia yang menggampangkan diplomasi dengan negara-negara serumpun. Pemerintah cenderung terus mengedepankan jalan perdamaian terhadap tetangga yang justru melakukan hal sebaliknya. Akbatnya adalah martabat Indonesia yang dapat dengan mudah dilecehkan oleh negara serumpun seperti Malaysia.            Pluralitas yang sangat tinggi dan keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sepertinya membuat Pemerintahan Indonesia kewalahan  jika harus bekerja sendirian dalam pelestarian budaya. Indonesia memiliki suku bangsa yang sangat beragam sehingga berimplikasi pada tingkat keanekaragaman kebudayaan yang sangat tinggi. Dalam hal ini rakyat Indonesia sebagai pemilik sah kebudayaan yang kaya tersebut sepatutnya ikut menjaga, melestarikan, dan mengeksplorasi kebudayaan-kebudayaan dalam negeri untuk dapat berbicara banyak di pentas internasional. Sikap apatis yang telah lama dijunjung oleh bangsa Indonesia harus segera dihilangkan. Apresiasi yang kurang dari dalam negeri terhadap seni dan budaya yang dimiliki bangsa merupakan faktor lain yang membuat klaim-klaim semacam ini dapat dengan mudah terjadi. Rasa kepemilikan terhadap budaya bangsa, baru akan mencapai tingkat yang sangat tinggi saat ada budaya bangsa yang diklaim oleh negara lain. Langkah preventif guna meminimalisasi klaim dari negara lain tidak pernah dilakukan. Setelah adanya klaim, barulah secara serentak rakyat Indonesia meneriakkan nasionalisme semu yang sama sekali tak bisa dibanggakan.

Fakta-fakta di atas sangat menarik untuk lebih diperdalam guna mencari jalan terang mengenai siapakah aktor yang seharusnya bertanggung jawab atas konflik yang telah terjadi selama ini. Indonesia yang secara empirik memiliki budaya tersebut tetapi kurang mengapresiasi budayanya sendiri mungkin memang harus melepas budayanya. Malaysia yang memang mengklaim budaya tersebut sudah seharusnya mengakui secara jantan bahwa budaya tersebut memang bukan budaya asli darinya namun merupakan sebuah pelestarian budaya yang berusaha mereka lakukan. Keadaan saat ini hanya akan memicu konflik-konflik baru yang akan memperburuk hubungan bilateral kedua negara. Dapatkah kedua negara melakukan hal tersebut?

Melihat kasus di atas dapat terlihat sikap Malaysia yang seolah arogan dan sangat rendah serta sikap Pemerintahan Indonesia yang seolah diam seribu bahasa melihat budaya kebanggaannya

Page 5: Indonesia Sangat Kaya Akan Budaya

diklaim negara tetangga yang memang telah dikenal sebagai negara pencari masalah oleh rakyat Indoneasia. Mengapa Pemerintah Malaysia seringkali melakukan klaim terhadap kebudayaan Indonesia? Mengapa Pemerintah Indonesia yang memiliki rakyat dengan nasionalisme tinggi seolah takut dengan negara persemakmuran Inggris tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi pokok permasalahan yang menarik untuk dibahas lebih dalam.            Malaysia yang secara historis terbukti merupakan negara serumpun melayu dengan Indonesia yang perbedaannya nyaris sangat tipis membuatnya mencari identitas bangsanya sendiri. Malaysia memang tengah dilanda krisis identitas dikarenakan tidak adanya perbedaan yang signifikan dengan budaya asli Indonesia. Fakta mengungkapkan dari 40 orang mahasiswa asal Malaysia yang sedang menempuh studi di Indonesia mengaku hanya sedikit dari mereka yag mengenal sejarahnya. Selain itu anggapan ini semakin diperkuat dengan pernyataan salah satu pejabat tinggi Malaysia yang mengatakan bahwa Malaysia bisa saja menggunakan semua budaya yang dimiliki Indonesia untuk mempromosikan negaranya dengan alasan kedekatan budaya dan sejarahnya. Padahal implementasinya tidak semudah itu untuk saat ini apalagi mengenai perihal penggunaan budaya suatu bangsa untuk mempromosiakan bangsa lain yang bukan pemiliknya.Malaysia sebagai negara yang juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang mengusung tema kebudayaan tradisional khas negaranya mengharuskannya untuk memiliki kekayaan budaya tradisional yang beragam dan menarik untuk dijual kepada turis mancanegara yang berkunjung ke sana. Selain itu sebuah fakta menarik mengungkapkan bahwa Malaysia adalah salah satu negara transit bagi turis-turis asing yang hendak mengunjungi Indonesia terutama Bali. Hal ini membuat Malaysia berusaha untuk mempertahankan para turis asing agar menetap lebih lama di sana. Salah satu caranya adalah dengan menyuguhkan pertunjukan budaya-budaya yang membuat para turis tertarik dan betah untuk menikmati bahkan mempelajari budaya tersebut. Sehingga tak jarang mereka suguhkan pula budaya-budaya Indonesia yang memang memiliki nilai seni tinggi untuk kancah internasional.Dengan mudahnya melakukan hal tersebut karena merasa memiliki jasa yang besar terhadap Indonesia. Salah satu contoh riilnya adalah TKI yang banyak dipekerjakan di sana. Malaysia sesungguhnya menganggap Indonesia sebagai negara besar yang memiliki banyak potensi dan keunggulan. Malaysia menjadikan tokoh agama Indonesia seperti Ulama besar Indonesia menjadi salah satu tokoh panutan. Dan fakta menyebutkan bahwa pejabat-pejabat tinggi yang kini menjabat di Pemerintahan Malaysia merupakan keturunan Indonesia yang telah terjadi selama puluhan bahkan mungkin ratusan tahun yang lalu. Namun kembali lagi karena TKI yang membuat Mslaysia memandang rendah Indonesia sebagai negara di bawahnya. Karena hal ini pula sehingga membuat Malaysia merasa berada di tingkat stratifikasi yang lebih tinggi daripada Indonesia dan menjustifikasi klaim-klaim yang mereka lakukan.            Dari segi Pemerintahan Indonesia yang terkesan menutup mata terhadap masalah ini, penyebab utamanya adalah karena kebijakan luar negeri RI terlalu berfokus pada masalah-masalah internasional sehingga seolah melupakan masalah-masalah dalam negeri Indonesia sendiri. Pemerintah Indonesia yang mengorientasikan fokusnya pada masalah kerjasama internasional dengan negara-negara besar seperti Amerika, Cina, dan Jepang atau ikut ambil andil dalam isu-isu global seperti perubahan iklim dan human trafficking menjadikan posisi Indonesia lemah dalam hal diplomasi serumpun. Ini dapat terjadi karena arah kebijakan luar negeri Indonesia yang menggampangkan diplomasi dengan negara-negara serumpun. Pemerintah cenderung terus mengedepankan jalan perdamaian terhadap tetangga yang justru melakukan hal sebaliknya. Akbatnya adalah martabat Indonesia yang dapat dengan mudah dilecehkan oleh negara serumpun seperti Malaysia.

Page 6: Indonesia Sangat Kaya Akan Budaya

            Pluralitas yang sangat tinggi dan keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sepertinya membuat Pemerintahan Indonesia kewalahan  jika harus bekerja sendirian dalam pelestarian budaya. Indonesia memiliki suku bangsa yang sangat beragam sehingga berimplikasi pada tingkat keanekaragaman kebudayaan yang sangat tinggi. Dalam hal ini rakyat Indonesia sebagai pemilik sah kebudayaan yang kaya tersebut sepatutnya ikut menjaga, melestarikan, dan mengeksplorasi kebudayaan-kebudayaan dalam negeri untuk dapat berbicara banyak di pentas internasional. Sikap apatis yang telah lama dijunjung oleh bangsa Indonesia harus segera dihilangkan.

Saya seorang guru, yang ingin selalu produktif mencerdaskan anak bangsa, jika Tuhan mengkhendaki ^^

Dampak Positif Pengklaiman Malaysia terhadap Budaya IndonesiaOPINI | 19 June 2012 | 14:46 Dibaca: 1151   Komentar: 6   3 menarik

Tidak sengaja kemarin sore saya nonton berita di Metro TV membahas mengenai tarian tor-tor yang diklaim sebagai salah satu budaya mereka.

Mungkin dulu ketika Malaysia mengklaim batik, wayang, reog ponorogo, keris, lagu rasa sayange sebagai budaya mereka, ada perasaan marah di hati uhhhhh enak aja ngaku-ngaku kayak ga punya budaya aja ambil budaya orang lain. Namun saat ini saya melihat dari sudut pandang lain.

Yang saya lihat itu adalah ketika ada salah satu budaya kita diklaim oleh Malaysia, maka budaya tersebut jadi terkenal, berbondong-bondong media memberitakan latar belakang sejarah dari budaya tersebut. Otomatis generasi muda yang sebelumnya hampir tidak tahu mengenai budaya tersebut jadi tahu, minimal dia tahu kalau pemilik budaya tersebut adalah Indonesia.

Kedua, hal positif yang kita dapatkan adalah dari muda sampai tua tidak malu lagi menggunakan pakaian yang berbau daerah. Contohnya Batik. Saya ingat dahulu saya dikasih batik oleh teman mama saya. Pada saat itu batik belum diklaim oleh Malaysia. Ketika saya pakai saat kerja semua mata memandang aneh, dan mereka bilang saya tambah tua menggunakan batik, tidak sesuai dengan umur saya. Batik itu hanya cocok dipakai oleh nenek-nenek. Akhirnya batik tesebut saya taruh lemari dan tidak pernah saya sentuh-sentuh lagi. Sampai akhirnya ketika batik sudah diklaim wah mulai marak disuruhlah tiap hari jumat kalau pakai baju bebas saat bekerja, diwajibkan menggunakan batik. Waduh, padahal diotak saya sudah terkonsep batik hanya untuk orang tua. Karena saya males beli, saya keluarkan lagi deh tuh batik yang cantik itu, ternyata sudah tidak muat lagi :( akhirnya saat ini anak mudapun bangga menggunakan batik.

Page 7: Indonesia Sangat Kaya Akan Budaya

Hal positif yang ketiga adalah munculnya rasa nasionalisme yang tinggi. Muncul rasa patriotisme, sampai-sampai bakar bendera Malaysia (walau menurut saya sih ga baik banget, emang ga ada cara Indonesia kalau ga pakai anarkis)

Hal positif ke empat: jadi lebih terkenal dan jadi buah bibir dimana-mana

Dan akhirnya budaya tersebut menjadi kebanggan bangsa Indonesia. Padahal kalau ga diklaim mana sadar Indonesia punya budaya indah seperti itu. Dan yang lebih kerenanya jadi hapal budaya tersebut dari daerah mana. Dan menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegera untuk mengunjungi dan mengetahui budaya tersebut

So ga rugi lagi kalau Malaysia klaim budaya kita. Malah secara tidak sadar sebenarnya Malaysia itu sudah dijajah oleh Indonesia secara culture.

Hayo Malaysia apa lagi yang mau anda klaim budaya Indonesia, kalau bisa sih sebanyak-banyaknya, biar generasi muda kami bisa sadar budaya. HAHAHAHAHAHAHAHA

terima kasih Malaysia untuk kebaikan kalian……….

ng kurang dari dalam negeri terhadap seni dan budaya yang dimiliki bangsa merupakan faktor lain yang membuat klaim-klaim semacam ini dapat dengan mudah terjadi. Rasa kepemilikan terhadap budaya bangsa, baru akan mencapai tingkat yang sangat tinggi saat ada budaya bangsa yang diklaim oleh negara lain. Langkah preventif guna meminimalisasi klaim dari negara lain tidak pernah dilakukan. Setelah adanya klaim, barulah secara serentak rakyat Indonesia meneriakkan nasionalisme semu yang sama sekali tak bisa dibanggakan.            Fakta-fakta di atas sangat menarik untuk lebih diperdalam guna mencari jalan terang mengenai siapakah aktor yang seharusnya bertanggung jawab atas konflik yang telah terjadi selama ini. Indonesia yang secara empirik memiliki budaya tersebut tetapi kurang mengapresiasi budayanya sendiri mungkin memang harus melepas budayanya. Malaysia yang memang mengklaim budaya tersebut sudah seharusnya mengakui secara jantan bahwa budaya tersebut memang bukan budaya asli darinya namun merupakan sebuah pelestarian budaya yang berusaha mereka lakukan. Keadaan saat ini hanya akan memicu konflik-konflik baru yang akan memperburuk hubungan bilateral kedua negara. Dapatkah kedua negara melakukan hal tersebut?