Indonesia Economic Outlook 2012

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Indonesia Economic Outlook 2012

    1/3

    Asia Strategic Advisory | Indonesia Economic Outlook 2012

    Tahun 2012 bisa jadi merupakan salah satu tahun terbaik dalam sejarah perekonomianIndonesia. Kinerja makro ekonomi Indonesia selama tahun 2011 yang sangat atraktif di tengahkrisis utang di beberapa negara di Eropa dan sebagian tekanan fiskal di AS akan menjad

    modal penting penggerak ekonomi di Indonesia selama tahun 2012. Bahkan adanya masalahfiskal dan moneter di beberapa negara emerging market, seperti masalah fiskal (tingginyadefisit anggaran) dan tingginya inflasi di India serta masalah moneter di China, diprediksi akanmenjadikan perekonomian Indonesia lebih atraktif dibandingkan kinerja ekonomi tahun 2011.

    Di luar faktor eksternal tersebut, setidaknya terdapat tiga faktor yang menjadikan fundamentaekonomi Indonesia begitu kokoh. Pertama, besarnya jumlah penduduk Indonesia. Indonesia

    dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia menjadikan pasar domestik Indonesiasangat potensial untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi konsumsi

    Bahkan seiring dengan kenaikan kelas menengah di Indonesia yang pada lima tahun lalu masihberkisar 80 juta penduduk dan sekarang telah beranjak ke angka 120-an juta orangmenjadikan pasar domestik di Indonesia lebih bernilai tambah. Dikarenakan juga faktor

    tingginya jumlah penduduk inilah yang menyebabkan tekanan krisis yang terjadi di luar

    Indonesia begitu rendah terhadap perekonomian Indonesia.

    Kedua, tingginya cadangan sumber daya alam di Indonesia. Memang terdapat berbagai risetyang menyebutkan bahwa negara dengan sumber daya alam yang berlimbah justrumendapatkan kutukan atas berlimpahnya sumber daya alam tersebut, yang terefleksikan olehmisalnya tingginya angka kemiskinan, ketimpangan sosial, dan perang saudara. Riset tersebutmemang benar, namun dalam konteks Indonesia sekarang ini, tingginya cadangan sumberdaya alam tersebut menjadikan salah satu penggerak utama atas perekonomian di IndonesiaWalaupun secara ideal, pengelolaan sumber daya alam di Indonesia masih harus ditingkatkan,terutama untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar atas sumber daya alam yang

    dihasilkan dan diproduksi dari Indonesia.

    Ketiga, praktik demokrasi dalam sistem politik di Indonesia. Praktik demokrasi di Indonesiadengan segala kelemahan yang masih ada menjadikan modal sangat penting dalammenggerakkan perekonomian domestik. Walaupun secara ideal, praktik demokrasi seharusnyamemberikan manfaat yang jauh lebih besar, yaitu sebagai instrumen untuk menyejahterakan

    masyarakat (Andrianto dan Irianto, 2008). Namun dengan praktik demokrasi yang sedangberjalan di Indonesia saat ini, setidaknya perekonomian Indonesia telah mendapatkan pijakan

    untuk melaju lebih kencang.

    Pertumbuhan - Sisi Permintaan

    Berpijak pada tiga faktor fundamental tersebut, diprognosiskan dari sisi permintaan, ekonomIndonesia akan tumbuh atau bahkan memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkandengan kinerja perekonomian Indonesia 2011. Pertama, dari variabel konsumsi, kam

    perkirakan akan tumbuh sama baiknya dengan pertumbuhan konsumsi selama 2011. Namundari sisi kontribusi sektor konsumsi kami progoniskan akan lebih kecil dibandingkan dengankontribusi selama tahun 2011, yakni akan berada di kisaran 63 persen. Selain itu, denganadanya kenaikan kelas masyarakat dengan pendapatan menengah menyebabkan konsumsmayoritas di Indonesia tidak lagi terbatas hanya kepada basic need, tetapi mulai meningkat kekonsumsi dengan jenis barang atau jasa dengan nilai tambah yang lebih besar. Perubahanpola konsumsi ini akan mengakibatkan perubahan pula pada variabel investasi.

    Indonesia Economic Outlook 2012

    February 2 12

    Jati Andrianto

  • 7/25/2019 Indonesia Economic Outlook 2012

    2/3

    Asia Strategic Advisory | Indonesia Economic Outlook 2012

    Kedua, dari pembentukan modal domestik bruto atau

    variabel investasi. Pada tahun 2012 ini, kami

    memprognosiskan bahwa investasi, terutama investasi

    langsung (FDI) di Indonesia akan jauh lebih tinggi

    dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau bahkan

    bisa menjadi paling tinggi dibandingkan dengan kinerja

    investasi tertinggi di Indonesia selama dekade 1980 an.

    Faktor fundamental makro ekonomi ekonomi yang kuat,

    stabilitas moneter dan terjaganya kinerja perbankan,

    serta terutama kenaikan rating utang pemerintah oleh

    lembaga rating internasional, Fitch dari BB+ ke BBB- dan

    Moodys dari ba1 ke Baa3 menjadikan kinerja investasi di

    Indonesia diprediksi akan mencapai rekor baru. Dengan

    kenaikan rating utang oleh dua lembaga rating

    internasional tersebut, maka tinggal satu lembaga rating

    besar internasional lain, yakni S&P yang masih

    mempertahankan rating utang Indonesia pada posisi

    BB+. Namun, kami memprediksi bahwa S&P dalam tahun

    2012 akan turut pula meningkatkan peringkat utang

    pemerintah Indonesia dari BB+ ke BBB-.

    Walaupun hal tersebut hanya sebatas kenaikan peringkat

    utang, namun perolehan peringkat BBB- dan Baa3 oleh

    Indonesia yang merupakan batas terbawah untuk

    investment grade menjadikan investor dan berbagai

    pengusaha di seluruh dunia akan mempertimbangkan

    Indonesia sebagai salah satu negara terpenting di dunia

    saat ini ketika perekonomian eropa dan AS lesu serta

    beberapa negara emerging market lainnya mengalami

    tekanan ekonomi domestik. Namun demikian, yang perlu

    digarisbawahi adalah prognosis dan potensi ini dapat

    terealisasi dengan catatan bahwa pemerintah tidak

    memberikan restriksi restriksi baru atas upaya

    pelaksanaan investasi tersebut. Apabila pemerintah dapat

    mengelola potensi investasi dan menghilangkan berbagai

    restriksi, kami memprediksikan bahwa kontribusi variabel

    investasi terhadap pertumbuhan ekonomi akan berkisar

    antara 25 persen 30 persen. Jika angka ini terealisasi,

    maka kontribusi investasi ini merupakan salah satu

    kinerja terbaik dalam sejarah perekonomian Indonesia.

    Dengan ini pula, maka sebenarnya kualitas pertumbuhan

    ekonomi di Indonesia akan menjadi lebih baik karena

    dengan pola investasi ini akan menyebabkan permintaan

    jumlah tenaga kerja semakin tinggi dan terjadi kenaikan

    rata rata pendapatan.

    Ketiga, net ekspor. Dengan adanya tekanan ekonom

    pada beberapa negara utama di eropa, AS juga belu

    pulih benar, dan Jepang yang masih terkena imbas da

    bencana Tsunami 2011 yang selama ini menjadi tujua

    utama ekspor Indonesia dipastikan kinerja ekspo

    Indonesia akan mengalami penurunan. Namun demikian

    beberapa negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yan

    perekonomiannya stabil dengan kecenderungan memba

    menyebabkan secara agregat kinerja ekspor ole

    Indonesia tidak akan terlalu berpengaruh. Prognosis i

    dapat terealisasi dengan catatan bahwa pemerinta

    harus memaksimalkan potensi hubungan bilateral denga

    negara negara di Asia, Afrika, dan Amerika Lat

    tersebut untuk membuka pasar baru yang salin

    menguntungkan. Sedangkan dari sisi impor, kam

    memprediksikan bahwa akan terjadi kenaikan kuantita

    impor ke Indonesia, walaupun dengan nilai yang rendah

    Dengan demikian secara agregat, kam

    memprognosiskan bahwa variabel net ekspor Indones

    selama tahun 2012 akan tumbuh dengan nilai yang tida

    jauh berbeda dibandingkan kinerja selama tahun 201

    Sedangkan dari sisi kontribusi, kami memprognosiska

    bahwa kontribusi net ekspor terhadap pertumbuha

    ekonomi sekitar sepuluh persen.

    Pertumbuhan Sisi Penawaran

    Dari sisi penawaran, kami memperkirakan bahwa selamtahun 2012 tidak akan terjadi perubahan pola yan

    mendasar atas pertumbuhan dan juga kontribusi sektor

    terhadap perekonomian nasional. Dari sembilan sektor

    yang ada, yakni (i) pertanian; (ii) pertambangan

    penggalian; (iii) industri pengolahan; (iv) listrik, gas, da

    air bersih; (v) bangunan; (vi) perdagangan, hotel,

    restoran; (vii) pengangkutan dan komunikasi; (vi

    keuangan, persewaan, dan jasa; dan (ix) jasa jasa lain

    sektor perdagangan kami prediksikan akan tetap menja

    sektor dengan pertumbuhan sektoral yang tertingg

    Berikutnya, disusul oleh industri dan pertaniaSedangkan sektor lainnya, kami memprediksika

    pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan sekto

    perdagangan, industri, dan pertanian.

    Dari sisi kontribusi sektoral, kami memprediksi bahw

    sama halnya dengan pola pertumbuhan sektoral, di man

    kami memprediksi bahwa pola kontribusi sektor

    terhadap pertumbuhan ekonomi selama tahun 2012 tida

  • 7/25/2019 Indonesia Economic Outlook 2012

    3/3

    Asia Strategic Advisory | Indonesia Economic Outlook 2012

    akan berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Pola

    yang sama ini, baik untuk kontribusi maupun

    pertumbuhan sektoral ini bisa terjadi dan tidak akan

    mengalami perubahan drastis karena dari faktor

    fundamental sektoral, perekonomian di Indonesia tidak

    mengalami perubahan yang mendasar. Aktvitas riil

    ekonomi Indonesia yang masih terpusat di pulau Jawa

    dan belum ada kebijakan dari Pemerintah yang memacu

    tumbuhnya aktivitas ekonomi riil di luar Pulau Jawa

    menyebabkan pola ekonomi tersebut tidak mengalami

    perbedaan jauh, mulai zaman orde baru sampai sekarang

    ini.

    Berpijak pada berbagai prognosis sebelumnya, baik dari

    sisi permintaan maupun penawaran, kami

    memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia

    selama 2012 akan berada di angka 6,5 persen. Namun

    demikian, jika pemerintah dapat memaksimalkan

    berbagai potensi yang ada dan mengurangi berbagai

    hambatan yang ada, maka pertumbuhan ekonomi bisa

    menjadi lebih tinggi dari 6,5 persen.

    Moneter & Nilai Tukar

    Sementara itu, dari beberapa indikator makro ekonomi

    selain pertumbuhan ekonomi, yakni (i) BI rate; (ii) inflasi;

    dan (iii) nilai tukar kami memprognosiskan asumsi

    asumsi makro yang telah ditetapkan oleh pemerintahdalam APBN 2012 tidak sepenuhnya tepat. BI rate yang

    dalam asumsi APBN 2012 ditetapkan sebesar 6,0 persen,

    kami memprediksikan bahwa selama 2012 rata rata BI

    akan turun 50 basis poin, yakni berada di angka 5,5

    persen. Hal ini berpijak pada pertimbangan bahwa

    tingkat inflasi (y-o-y) selama 2012 kami prediksi

    maksimal sebesar 5 persen. Inflasi yang lebih tinggi 1,21

    persen dibandingkan dengan inflasi (y-o-y) selama 2011

    tersebut, terutama disebabkan fluktuasi harga minya

    mentah dunia. Namun demikian, jika pemerintah aka

    mengimplementasikan kebijakan penggantian baha

    bakar untuk kendaraan dari bahan bakar minyak ke ga

    atau juga pemerintah mengambil opsi menaikkan harg

    bahan bakar minyak akibat naiknya harga minya

    mentah dunia menyebabkan prediksi terhadap inflasi da

    BI rate akan naik dengan angka yang belum bis

    dipastikan.

    Sedangkan untuk nilai tukar rupiah terhadap mata uan

    Dollar AS, kami memprediksi asumsi yang ada dalam

    APBN 2012, yakni sebesar 8.800 per Dollar AS terla

    optimis. Berdasarkan perkiraan kami, nilai tukar rupia

    terhadap Dollar AS akan berkisar di angka 9.000 9.20

    rupiah per Dollar AS. Perkiraan ini kami dasarkan ata

    pertimbangan bahwa mata uang rupiah masih aka

    menjadi salah satu instrumen investasi jangka pende

    selama 2012.

    Lebih dari itu, Indonesia secara struktural masih memili

    beberapa beberapa kendala untuk memaksimalka

    berbagai potensi yang ada, seperti infrastruktur yan

    masih relatif buruk, adanya biaya transaksi untu

    aktivitas bisnis atau investasi baru, masalah buruh, da

    kurangnya ketersediaan sumber daya manusia yan

    memadai menyebabkan berbagai potensi yang ad

    belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Berbagkendala ini memang tidak dapat diselesaikan denga

    cepat dan selesai selama satu tahun ke depan. Namu

    jika berbagai kendala ini dapat segera diminimalisir ata

    bahkan dihilangkan, setidaknya dalam lima tahu

    mendatang perekonomian Indonesia akan tumbu

    sangat besar dan akan memainkan peran sangat pentin

    bagi perekonomian global.

    As ia St rategi c Adv isory:

    Asia Strategic Advisory (ASA) is an independent boutique investment firm, providing advisoryservices on Indonesia market from investment and financial perspective to both local and foreigncompanies, institutions, and investors. Our main services are on Investment Advisory, BusinessDevelopment, and Investor Relations.

    Asia Strategic Adv iso rySequis Center Building, 9th Floor.Jl. Jendral Sudirman Kav. 71Jakarta - Indonesia

    For more inquiry, please contact:

    Jati Andrianto

    Email : [email protected] : +62 21 5264425