Upload
dimas-nugraha
View
820
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh: Djauhari OratmangunOleh: Djauhari OratmangunDirektur Jenderal Kerjasama ASEANDirektur Jenderal Kerjasama ASEAN
Kementerian Luar Negeri Republik IndonesiaKementerian Luar Negeri Republik Indonesia
ASEAN : ONE VISION, ONE IDENTITY, ONE ASEAN : ONE VISION, ONE IDENTITY, ONE COMMUNITYCOMMUNITY
ASEAN Baru dalam Tatanan Kerjasama Global dan Regional
1. ASEAN Baru
2. Integrasi ASEAN dalam Tatanan Global dan Regional
3. ASEAN FTAs
ASEAN COMMUNITY
2015
Vientianne Action Plan 2004
Bali Concord II2003
The Signing of the ASEAN Charter & Singapore Declaration
on the ASEAN Charter 2007
ASEAN Political-Security Community (APSC) Blueprint ASEAN Economic Community
(AEC) Blueprint ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Blueprint
ASEAN CharterASEAN Charter ditandatangani oleh ditandatangani oleh 10 Kepala Negara10 Kepala Negara/ Pemerintahan ASEAN / Pemerintahan ASEAN tanggal 20 November 2007tanggal 20 November 2007 pada KTT ke –13 di Singapura pada KTT ke –13 di Singapura
ASEAN CharterASEAN Charter mulai diberlakukan efektif tanggal mulai diberlakukan efektif tanggal 15 Desember 200815 Desember 2008 dengan dengan
penyerahan instrumen ratifikasi yang dilakukan oleh Thailand pada tanggal penyerahan instrumen ratifikasi yang dilakukan oleh Thailand pada tanggal 15 November 200815 November 2008
Piagam ASEAN merupakan dPiagam ASEAN merupakan dokumen historis yang mengubah ASEAN dari okumen historis yang mengubah ASEAN dari suatu suatu aasosiasi sosiasi yang longgar yang longgar menjadi organisasi menjadi organisasi yang berdasarkan hukum yang berdasarkan hukum ((rules-basedrules-based) ) dan berorientasi pada kepentingan rakyatdan berorientasi pada kepentingan rakyat ( (people-centeredpeople-centered)) legal personalitylegal personality
ImplementasiImplementasi PiagamPiagam ASEAN sangat penting dalam membawa ASEAN lebih ASEAN sangat penting dalam membawa ASEAN lebih dekat kepada masyarakatdekat kepada masyarakat
Piagam ASEAN terdiri dari Piagam ASEAN terdiri dari 13 Bab13 Bab dan dan 55 Pasal55 Pasal, dengan berisikan utamanya , dengan berisikan utamanya bagi pembentukan 3 pilar bagi pembentukan 3 pilar ASEAN CommunityASEAN Community, yaitu : , yaitu :
o Peningkatan kerjasama politik dan keamanan ASEAN bagi pemeliharaan Peningkatan kerjasama politik dan keamanan ASEAN bagi pemeliharaan perdamaian di kawasan, termasuk untuk memasyarakatkan nilai-nilai perdamaian di kawasan, termasuk untuk memasyarakatkan nilai-nilai bersama seperti HAM dan demokratisasi (APSC)bersama seperti HAM dan demokratisasi (APSC)
o Pembentukan Pembentukan single market single market dan dan production base production base serta upaya serta upaya memfasilitasi arus perdagangan, investasi, modal, pergerakan pelaku memfasilitasi arus perdagangan, investasi, modal, pergerakan pelaku usaha dan tenaga kerja (AEC)usaha dan tenaga kerja (AEC)
o Inspirasi Inspirasi one Vision, One Identity and One Caring and Sharing Community one Vision, One Identity and One Caring and Sharing Community (ASCC)(ASCC)
Piagam ASEANPiagam ASEANPiagam ASEANPiagam ASEAN
I. Terbentuk dan mulai berfungsinya organ-organ dalam Piagam ASEAN dengan struktur baru :1. Konferensi Tingkat Tinggi/KTT (Summit) ASEAN2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council)
terdiri dari para Menteri Luar Negeri3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils)
terdiri dari ketiga pilar Komunitas ASEAN yaitu : Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN
Political-Security Community Council) : Menlu……Alt.) Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community Council) : Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan (Alt.)
Dewan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community Council) : Menko Kesra,…….(Alt.)
4. ASEAN Sectoral Ministerial Bodies5.5. CCommittee ofommittee of PermanentPermanent RepresentativesRepresentatives6. Sekretaris Jenderal ASEAN7. Sekretariat Nasional ASEAN8. ASEAN Human Rights Body 9. ASEAN Foundation
66
• Komunitas Politik Keamanan ASEAN (APSC)
• Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC)• Komunitas Sosial-Budaya ASEAN
(ASCC)
77
Pembangunan PolitikPembangunan Politik◦ Mendukung lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonisMendukung lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis◦ Hak Asasi Manusia, Hak Asasi Manusia, people-to-people contactpeople-to-people contact (e.g. ASEAN Inter (e.g. ASEAN Inter
Parliamentary Assembly/ AIPA)Parliamentary Assembly/ AIPA)
Pembentukan NormaPembentukan Norma◦ Memperkuat rezim TAC, pembentukan Memperkuat rezim TAC, pembentukan ASEAN CharterASEAN Charter ◦ Penandatanganan Penandatanganan Protocol to the SEANWFZ TreatyProtocol to the SEANWFZ Treaty◦ ASEAN treaty on Mutual Legal Assistance, ASEAN Extradition TreatyASEAN treaty on Mutual Legal Assistance, ASEAN Extradition Treaty◦ Penerapan DOC Penerapan DOC ◦ ASEAN Convention on Counter TerrorismASEAN Convention on Counter Terrorism
Pencegahan KonflikPencegahan Konflik◦ Memperkuat CBM, Memperkuat CBM, preventive measurespreventive measures, , ARF MeasuresARF Measures, kerjasama untuk , kerjasama untuk
mengatasi ancaman dan tantangan separatisme mengatasi ancaman dan tantangan separatisme ◦ Meningkatkan kerjasama dalam penanganan isu-isu keamanan non-Meningkatkan kerjasama dalam penanganan isu-isu keamanan non-
tradisional tradisional ◦ Memperkuat usaha untuk mempertahankan keutuhan wilayah dan Memperkuat usaha untuk mempertahankan keutuhan wilayah dan
kedaulatan kedaulatan
Resolusi KonflikResolusi Konflik◦ Memperkuat mekanisme penyelesaian sengketaMemperkuat mekanisme penyelesaian sengketa◦ Kerjasama dalam mempertahankan perdamaian dan stabilitas serta Kerjasama dalam mempertahankan perdamaian dan stabilitas serta
mendukung inisiatif ke arah penciptaannya. mendukung inisiatif ke arah penciptaannya.
Perdamaian Pasca-KonflikPerdamaian Pasca-Konflik◦ Memperkuat Memperkuat ASEAN Humanitarian AssistanceASEAN Humanitarian Assistance◦ Kerjasama dalam rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-konflik berikut Kerjasama dalam rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-konflik berikut
mekanisme-nya.mekanisme-nya.
Komunitas Politik-Keamanan Komunitas Politik-Keamanan ASEANASEAN
88
AEC merupakan realisasi tujuan akhir integrasi ekonomi sesuai Visi ASEAN 2020, yang AEC merupakan realisasi tujuan akhir integrasi ekonomi sesuai Visi ASEAN 2020, yang didasarkan pada kepentingan bersama untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi didasarkan pada kepentingan bersama untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui prakarsa kerjasama yang telah ada dan prakarsa yang baru dengan kerangka waktu melalui prakarsa kerjasama yang telah ada dan prakarsa yang baru dengan kerangka waktu yang jelasyang jelas
Dalam kerangka pembentukan AEC, ASEAN melaksanakan kebijakan sesuai dengan prinsip-Dalam kerangka pembentukan AEC, ASEAN melaksanakan kebijakan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi yang terbuka, berwawasan keluar, inklusif, dan berorientasi pada pasar prinsip ekonomi yang terbuka, berwawasan keluar, inklusif, dan berorientasi pada pasar berdasarkan aturan-aturan multilateralberdasarkan aturan-aturan multilateral
StrategiStrategi::- - Intensifikasi inisiatif kerjasama baru dan implementasinya untuk mempercepat integrasi di 12 Intensifikasi inisiatif kerjasama baru dan implementasinya untuk mempercepat integrasi di 12
sektor prioritas:sektor prioritas:
agro-based products, automotive, electronics, fisheries, rubber-based products, textiles and agro-based products, automotive, electronics, fisheries, rubber-based products, textiles and apparels, wood-based products, air travel, e-ASEAN (ICT), healthcare, tourism and logistic. apparels, wood-based products, air travel, e-ASEAN (ICT), healthcare, tourism and logistic.
- - Pembentukan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, Pembentukan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, dimana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi dimana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi yang setara, dan pengurangan kesenjangan sosial ekonomi; serta integrasi dengan yang setara, dan pengurangan kesenjangan sosial ekonomi; serta integrasi dengan global global supply chainsupply chain pada tahun 2015. pada tahun 2015.
Bagaimana ASEAN Bagaimana ASEAN Economic Community Economic Community (AEC) (AEC) BlueprintBlueprint Bekerja Bekerja AEC AEC BlueprintBlueprint dilengkapi dengan dilengkapi dengan Strategic ScheduleStrategic Schedule yang menjabarkan secara rinci kerangka yang menjabarkan secara rinci kerangka
waktu pencapaian setiap langkah-langkah.waktu pencapaian setiap langkah-langkah. Strategic ScheduleStrategic Schedule dibagi ke dalam empat tahapan : dibagi ke dalam empat tahapan :2008-09; 2010-11; 2012-13; 2014-152008-09; 2010-11; 2012-13; 2014-15 BlueprintBlueprint akan dimonitor secara berkala setiap enam bulan dengan mempertimbangkan akan dimonitor secara berkala setiap enam bulan dengan mempertimbangkan
dinamika regional dan internasional.dinamika regional dan internasional. Menggunakan Menggunakan sscorecard corecard untuk menilai kemajuan yang dicapaiuntuk menilai kemajuan yang dicapai
Komunitas Ekonomi ASEANKomunitas Ekonomi ASEAN
ASCC mendorong perwujudan Komunitas ASEAN yang ASCC mendorong perwujudan Komunitas ASEAN yang people-centeredpeople-centered dan dan socially responsiblesocially responsible guna guna menciptakan solidaritas dan persatuan di antara bangsa menciptakan solidaritas dan persatuan di antara bangsa dan rakyat ASEAN melalui penguatan identitas bersama dan rakyat ASEAN melalui penguatan identitas bersama dan pembentukan dan pembentukan a caring and sharing societya caring and sharing society yang yang inklusif dan harmonis dimana kesejahteraan, inklusif dan harmonis dimana kesejahteraan, kemakmuran dan perikehidupan rakyatnya meningkat kemakmuran dan perikehidupan rakyatnya meningkat
6 Karakter Utama:6 Karakter Utama:1.1. Human DevelopmentHuman Development
2.2. Social Welfare and ProtectionSocial Welfare and Protection
3.3. Social Justice and RightsSocial Justice and Rights
4.4. Ensuring Environmental SustainabilityEnsuring Environmental Sustainability
5.5. Building the ASEANBuilding the ASEAN IdentityIdentity
6.6. Narrowing the Development GapNarrowing the Development Gap
Komunitas Sosial-Budaya Komunitas Sosial-Budaya ASEAN ASEAN
1.1. Connectivity Connectivity
1.1. ASEAN Intergovernmental Commission on Human ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR)Rights (AICHR)
1.1. Regional Architecture (Asia Pacific Community dan Regional Architecture (Asia Pacific Community dan East Asia Community)East Asia Community)
Perkembangan ASEAN Terkini yang Perlu mendapat Perhatian Indonesia :
ASEAN FTAs:◦ ASEAN telah menandatangani perjanjian
perdagangan bebas untuk sektor barang, jasa dan investasi dengan China, Korea, Australia dan New Zealand.
◦ India dan Jepang baru menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Sektor Barang
◦ Proses perundingan ASEAN-EU FTA hingga saat ini masih tertunda
PDR of Korea
Timor Leste
ARF
Europian Union(27 member countries)
Mongolia
Pakistan
ASEM
Australia
New Zealand
India
EAS
China
Korea
Japan
ASEAN + 3
Lao PDR
Philippines
Thailand
Singapore
Brunei Darussalam
Vietnam
MalaysiaMyanmar
CambodiaIndonesia
ASEANAPEC
Canada
Chile
Mexico
Peru
Russia
United States
Hong Kong, China
Taipei, China
Papua New GuineaPalau
FSM
Marshall Is
Kiribati
Nauru
Tuvalu
Niue
Tonga
Samoa
Cook IsFiji Is
Solomon Is
Vanuatu
PIF
BhutanSri Lanka
NepalMaldives
Bangladesh
Afghanistan
SAARC
Kyrgyz Rep
Tajikistan
Kazakhstan
Uzbekistan
Azerbaijan
CAREC
ASEAN IN THE GLOBAL LANDSCAPEASEAN IN THE GLOBAL LANDSCAPE
ASEAN-Australia- New Zealand FTA
ASEAN-Korea FTA
ASEAN-Japan CEP
ASEAN-Canada
ASEAN-China FTA
ASEAN-Russia
ASEAN-EU
ASEAN-Pakistan
ASEAN-India FTA
ASEAN-US TIFA
AEC : ASEAN Economic Community
EAFTA : East Asia Free Trade Area
CEPEA : Comprehensive Economic Partnership in East Asia
TujuanTujuan::
- - Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kawasanpembangunan di kawasan dan di masing-masing dan di masing-masing negara anggota ASEANnegara anggota ASEAN;;
-- Untuk memperkuat kerjasama ASEAN dengan Mitra Untuk memperkuat kerjasama ASEAN dengan Mitra Wicara ke tingkat yang lebih tinggi dan Wicara ke tingkat yang lebih tinggi dan komprehensif. komprehensif.
Elemen pokokElemen pokok : :
- - Trade In GoodsTrade In Goods - Trade In Services- Trade In Services - Investment- Investment
1616
FTA’sFTA’s Penanda-Penanda-tanganantanganan Entry into ForceEntry into Force CoverageCoverage Cakupan TarifCakupan Tarif
ASEAN Economic ASEAN Economic
Community Community
20 November 20 November
2007 2007
AEC 2015AEC 2015 Komprehensif Komprehensif ASEAN-CEPT: ASEAN-CEPT: ±± 98% dari pos tarif 98% dari pos tarif
ASEAN – China ASEAN – China 29 November 29 November 20042004
1 Juli 20051 Juli 2005 KomprehensifKomprehensif Early Harvest Chapter 01-08Early Harvest Chapter 01-08
Normal Track: 40% at 0-5% in 2005Normal Track: 40% at 0-5% in 2005
Sensitive Track Sensitive Track
Sensitive List (SL) : Tahun 2012 = 20%Sensitive List (SL) : Tahun 2012 = 20%
Highly Sensitive List (HSL) tahun Highly Sensitive List (HSL) tahun 2015=50%2015=50%
ASEAN – KoreaASEAN – Korea 24 Agustus 24 Agustus 20062006
1 Juli 20071 Juli 2007 KomprehensifKomprehensif Korea: Menghapuskan semua pos tarif Korea: Menghapuskan semua pos tarif Normal Track selambat-lambatnya 1 Normal Track selambat-lambatnya 1 Jan 2010.Jan 2010.
ASEAN-6ASEAN-6
• • Normal Track dihapuskan paling Normal Track dihapuskan paling lambat 1 Jan 2011 (flexibilitas <5% lambat 1 Jan 2011 (flexibilitas <5% pos tarif NT dihapuskan paling pos tarif NT dihapuskan paling lambat 1 Jan 2012lambat 1 Jan 2012
Sensitive TrackSensitive Track
Batas maksimum jumlah pos tarif Batas maksimum jumlah pos tarif dalam Sensitive Track ASEAN 6 & dalam Sensitive Track ASEAN 6 & Korea adalah 10% dari total pos tarif.Korea adalah 10% dari total pos tarif.
1717
FTAsFTAs Penanda-Penanda-tanganantanganan Entry into ForceEntry into Force CoverageCoverage Cakupan TarifCakupan Tarif
ASEAN -Jepang ASEAN -Jepang 1 Maret 20081 Maret 2008 1 Desember 20081 Desember 2008 KomprehensifKomprehensif Normal Track (NT) – ASEAN sebesar Normal Track (NT) – ASEAN sebesar 90% dari total pos tarif dan Jepang 90% dari total pos tarif dan Jepang sebesar 92% dari total pos tarif dan sebesar 92% dari total pos tarif dan nilai dagang, terdiri atas eliminasi nilai dagang, terdiri atas eliminasi dalam tempo 10 tahun (88%) dan dalam tempo 10 tahun (88%) dan penghapus lebih lanjut (4%)penghapus lebih lanjut (4%)
(Indonesia EIF 1 (Indonesia EIF 1 Jan 2010, dalam Jan 2010, dalam
tahap proses tahap proses ratifikasi) ratifikasi)
Sensitive Track (ST) - 8% dari total Sensitive Track (ST) - 8% dari total pos tarif 6 digit dan nilai dagang.pos tarif 6 digit dan nilai dagang.
ASEAN – ASEAN – Australia – New Australia – New
Zealand Zealand
27 Februari 27 Februari 20092009
Direncanakan 1 Direncanakan 1 Januari 2010 Januari 2010
KomprehensifKomprehensif Entry Into Force 1 Januari 2010:Entry Into Force 1 Januari 2010:
90% pos tarif NZ dan 91.77% pos 90% pos tarif NZ dan 91.77% pos tarif Australia akan dihapuskan tarif Australia akan dihapuskan tarifnya pada tahun 2010tarifnya pada tahun 2010
90.23% pos tarif Indonesia akan 90.23% pos tarif Indonesia akan dihapuskan tarifnya pada tahun dihapuskan tarifnya pada tahun 20152015
ASEAN – India ASEAN – India 13 Agustus 13 Agustus 20092009
Direncanakan 1 Direncanakan 1 Januari 2010Januari 2010
Perdagangan Perdagangan Barang Barang
(perundingan jasa (perundingan jasa dan investasi dan investasi
sedang dilakukan)sedang dilakukan)
Pada tahun 2016 (berakhirnya Pada tahun 2016 (berakhirnya Normal Track):Normal Track):
42.56% pos tariff Indonesia akan 42.56% pos tariff Indonesia akan dihapuskan tarifnya dihapuskan tarifnya
79.35% pos tariff India akan 79.35% pos tariff India akan dihapuskan tarifnyadihapuskan tarifnya
FTA Dalam Kerangka Regional FTA Dalam Kerangka Regional (ASEAN dan ASEAN Mitra) (2)(ASEAN dan ASEAN Mitra) (2)
Tujuan: Untuk menurunkan dan menghapuskan hambatan tariffs and non-tariff barriers untuk hampir seluruh produk
Modalitas:a. Menghapuskan hambatan tariff dan non-tariff untuk hampir
semua produk berdasarkan time- frame yang disepakati;
b. Melaksanakan ketentuan khusus mengenai rules of origin (RoO), customs procedures, sanitary and phytosanitary (SPS) measures, standards and technical technical
regulations, intellectual property rights and regulations, intellectual property rights and competitioncompetition..
ProduProdukk : : meliputi meliputi antara lain antara lain llive animalsive animals, m, meat and edible eat and edible meat offalmeat offal, fish, dairy product, live trees, and edible , fish, dairy product, live trees, and edible vegetables.vegetables.
Produk :Produk : Jasa keuangan, Jasa telekomunikasi, Jasa perbaikan Jasa keuangan, Jasa telekomunikasi, Jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat terbang, Jasa profesional (praktisi dan pemeliharaan pesawat terbang, Jasa profesional (praktisi hukum, teknisi, komputer, dan Jasa LitBang), Jasa Kesehatan, hukum, teknisi, komputer, dan Jasa LitBang), Jasa Kesehatan, Jasa Konstruksi, dan Lain-LainJasa Konstruksi, dan Lain-Lain
Modalitas : Menciptakan akses pasar terbuka bagi sektor jasa, memfasilitasi perpindahan profesional penyedia jasa, membuat paket-paket komitmen jasa, dan mengembangkan cakupan dan pendalaman liberalisasi perdagangan di bidang jasa
Tujuan : Untuk mencapai aliran bebas jasa secara bertahap meliberalisasi hambatan/rintangan di perdagangan bidang jasa dalam berbagai sektor jasa, dan memperkenankan akses pasar yang lebih besar kepada penyedia jasa
Tujuan : Untuk mempromosikan dan memperluas aliran investasi, untuk menciptakan rezim investasi yang liberal, fasilitatif, transparan, dan kompetitif yang akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi investor di ASEAN dan Mitra Wicara
Modalitas :a. Menciptakan iklim investasi yang kondusifb. Mendorong dan meningkatkan arus investasi dan kerjasama dalam isu-isu terkait investasic. Meningkatkan transparansi mengenai peraturan/kebijakan investasid. Memberikan Most Favoured-Nation (MFN) treatment untuk menjamin terlindunginya investor dari tindakan diskriminatif
Cakupan : Properti bergerak dan tidak bergerak, Investasi portofolio, Hak atas Kekayaan Intelektual, and business concessions.
Negara 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009F 2010F 2011F
Amerika Serikat 2.5 3.6 3.1 2.7 2.1 0.4 -2.4 3.0 3.0
Jepang 1.4 2.8 1.9 2.0 2.4 -1.1 -5.3 1.4 1.6
Eropa 0.8 2.2 1.7 3.0 2.8 0.6 -3.9 1.2 1.5
China 10.0 10.1 10.4 11.6 13.0 9.6 8.7 9.5 8.9
Singapura 2.9 7.5 6.6 8.3 7.8 1.3 -2.1 5.5 n.a
Malaysia 5.8 6.8 5.0 5.9 6.3 4.6 -2.7 4.5 n.a
Thailand 7.1 6.3 4.6 5.1 4.9 2.5 -3.2 3.5 4.5
Philippine 4.9 6.4 4.9 5.4 7.1 3.9 0.9 4.4 4.5
South Korea 2.8 4.6 4.0 5.2 5.1 2.2 6.0 5.0 4.5
INDONESIA 4.8 5.0 5.7 5.5 6.3 6.1 4.6 5.6 6.1
Sumber: Bloomberg, Februari 2010
China Merupakan Mesin Pertumbuhan Baru Dunia
China merupakan negara denganlaju pertumbuhan tercepat di dunia. Tidak lama lagi perekonomian China akan melampaui Jepang sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia. Pasar China amat besar dan tak dapat diabaikan.
Neraca Perdagangan Indonesia-China
Sumber: BPS, 2010
Selama periode 1999-2007 Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan China.Namun demikian, tahun 2008 dan 2009 (Jan-Okt) mengalami defisit. Defisit neraca perdagangan tahun 2009 mengalami penurunan dibanding 2008.
-5000
0
5000
10000
15000
20000
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 JAN-OKT 2009
US$ M
illion
Export to China Import from China Trade Balance
Sumber: BPS (diolah)
• Peranan China dan India sebagai negara tujuan utama ekspor semakin meningkat.
• Sedangkan dominasi pangsa ekspor ke Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang mulai berkurang.
UNI EROPA16,1%
AMERIKA SERIKAT14,8%
JEPANG15,0%
SINGAPURA9,6%
REP.RAKYAT CINA6,1%
MALAYSIA5,1%
INDIA3,8%
KOREA SELATAN3,3%
TAIWAN2,7%
THAILAND2,8%
Lainnya20,6%
Share Negara Tujuan Ekspor Non MigasJan-Des 2004
UNI EROPA13,9%
AMERIKA SERIKAT10,7%
JEPANG12,3%
SINGAPURA8,2%
REP.RAKYAT CINA9,1%
MALAYSIA5,8%
INDIA7,2%
KOREA SELATAN5,3%
TAIWAN2,9%
THAILAND2,7%
Lainnya21,9%
Share Negara Tujuan Ekspor Non MigasJan-Des 2009
Selama periode 1999-2009 pertumbuhan ekspor produk industri mencapai 17,7% per tahun dan pertambangan 72,3% per tahun.
Sumber: BPS, 2010
150.3 61.0 49.8 35.9 83.5 82.1 94.5 89.7 89.5 160.9 109.6
1,266.3
1,671.81,511.6
2,028.4
2,634.9
3,239.6
3,620.9
4,844.9
5,487.7
6,245.2
4,859.8
9.7 12.3 28.5 127.6 98.3 115.7244.4
532.0
1,086.91,381.1
1,870.0
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 JAN-OKT 2009
US$
Mill
ion
Agriculture Industry Mining
Perkembangan Impor Menurut Negara Asal
Peran Impor dari China meningkat pesat, sementara impor dari ASEAN cenderung stabil.
ASEAN26.41%
UE12.12%
Jepang19.26%
China7.90% Amerika
Serikat19.00%
Korea Selatan4.24%
Australia 2.66%
Taiwan 3.56%India
4.86%
2004
ASEAN26.43%
UE12.67%
Jepang14.38%
China19.77% Amerika
Serikat10.31%
Korea Selatan5.58%
Australia 4.95%
Taiwan 2.94%India
2.98%
2009
Sumber: BPS (diolah)
2727
Impor barang modal dan bahan baku penolong dari China meningkat pesat dengan pertumbuhan rata-rata tahunan masing-masing sebesar 49,8% dan 24,6%. Kedua kelompok barang tersebut digunakan oleh industri dalam negeri untuk pasar dalam negeri maupun ekspor.
Sumber: BPS, 2010
Consumption Goods
Intermediate Goods
Capital Goods
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 JAN-OKT 2009
US
$ M
iliio
n
39.47 32.80
0.16 (1.23) 0.03
28,6
25,4
25,9
28,5 25,1
28,0
39,7 39,6
31,6
19.63
(10.00)
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009*
Mil
lia
r U
S$
Non-Migas Migas Total
Sepanjang tahun 2000 hingga 2008, neraca perdagangan tumbuh 10% yang mengindikasikan masih adanya pertumbuhan ekspor, terutama di sektor non-migas
Sumber: BPS, 2010
*) : Angka sementara
2005 2006 2007 2008
China ke Indones ia
Indones ia ke China
86,76100,68
134,41
167,25
11,84
56,94
99,09
173,98
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
da
lam
Ju
taa
n U
S$
Nilai Investasi Indonesia dan China
China ke Indones ia Indones ia ke China
Sumber: ASEAN Secretariat, 2009
Rata2
Pangsa Eksp. Ina
Pertumb Eksp. Ina
Pertumb. Imp. Chi
Pangsa Eksp.
Pertumb. Eksp.
Pertumb. Imp. Ranking
32 6.2 115.3 42.6 6 3 4 4 Coal, coke and briquettes 28 6.0 69.1 41.1 7 10 5 7 Metalliferous ores and metal scrap 52 0.9 108.4 40.2 17 4 6 9 Inorganic chemicals
43 2.0 63.5 37.2 10 13 9 11Animal or vegetable fats and oils processed; waxes and inedible mixtures or preparations of animal or vegetable fats or oils, n.e.s.
23 7.5 37.5 27.0 4 18 14 12 Crude rubber (including synthetic and reclaimed) 42 16.0 35.0 25.7 2 22 17 14 Fixed vegetable fats and oils, crude, refined or fractionated 33 11.9 8.1 38.2 3 37 7 16 Petroleum, petroleum products and related materials 25 6.4 29.6 23.4 5 26 19 17 Pulp and waste paper 68 2.5 28.0 22.7 9 29 21 20 Nonferrous metals 83 0.0 75.2 48.0 50 8 1 20 Travel goods, handbags and similar containers 85 0.6 63.2 20.9 22 14 23 20 Footwear
07 0.4 36.7 26.3 26 19 15 20 Coffee, tea, cocoa, spices and manufactures thereof
12 0.0 211.1 28.2 47 1 13 20 Tobacco and tobacco manufactures
11 0.0 161.2 45.0 58 2 3 21 Beverages
34 21.2 97.9 4.7 1 5 57 21 Gas, natural and manufactured
59 0.6 29.7 19.4 21 25 25 24 Chemical materials and products, n.e.s.
27 0.2 13.0 38.0 33 35 8 25Crude fertilizers (imports only), except those of division 56, and crude minerals (excluding coal, petroleum and precious stones)
54 0.0 48.3 30.6 49 16 11 25 Medicinal and pharmaceutical products 79 0.0 93.5 19.1 45 6 26 26 Transport equipment, n.e.s. 09 0.7 36.4 14.9 19 21 39 26 Miscellaneous edible products and preparations
Ranking
SITC 2 Deskripsi
Pangsa Eksp. Chi
Pertumb.Eksp. Chi
Pertumb. Imp. Ina
Pangsa Eksp.
Pertumb. Eksp.
Pertumb. Imp.
Rata2 Ranking
65 8.7 39.3 45.0 2 19 10 10 Textile yarn, fabrics, made-up articles, n.e.s., and related products
76 8.9 36.8 50.3 1 23 8 11Telecommunications and sound recording and reproducing apparatus and equipment
89 2.4 63.3 34.6 15 6 19 13 Miscellaneous manufactured articles, n.e.s. 71 6.9 49.8 32.0 4 13 24 14 Power generating machinery and equipment
77 7.1 32.1 49.9 3 31 9 14Electrical machinery, apparatus and appliances, n.e.s., and electrical parts thereof (including nonelectrical counterparts of household type, n.e.s.)
79 0.9 43.0 53.2 23 15 7 15 Transport equipment, n.e.s. 75 3.8 31.6 69.1 11 32 3 15 Office machines and automatic data processing machines
82 0.7 59.3 42.2 28 7 12 16Furniture and parts thereof; bedding, mattresses, mattress supports, cushions and similar stuffed furnishings
67 6.8 37.1 33.7 6 22 22 17 Iron and steel 68 2.2 40.7 35.4 16 17 17 17 Nonferrous metals 63 0.3 132.1 36.1 36 3 16 18 Cork and wood manufactures other than furniture 62 0.6 75.9 34.6 32 4 20 19 Rubber manufactures, n.e.s. 52 2.4 53.5 25.1 13 11 36 20 Inorganic chemicals 73 0.8 145.9 23.2 24 1 38 21 Metalworking machinery 05 2.4 51.8 22.3 14 12 42 23 Vegetables and fruit 84 2.0 24.0 53.4 17 45 6 23 Articles of apparel and clothing accessories 72 4.5 33.2 28.0 9 27 33 23 Machinery specialized for particular industries
87 1.9 47.8 23.1 18 14 40 24 Profssional, scientific and controlling instruments and apparatus, n.e.s.
78 4.3 30.9 28.9 10 35 31 25 Road vehicles (including air-cushion vehicles) 69 4.6 7.6 34.9 8 53 18 26 Manufactures of metals, n.e.s.
Ranking
SITC 2 Deskripsi
Catatan: Pangsa Eksp. Ina = Pangsa ekspor Indonesia ke China menurut SITC 2 digit tahun 2008 Pertumb. Eksp. Ina = Pertumbuhan ekspor Indonesia ke China menurut SITC 2 digit
periode 2004 - 2008 Pertumb. Imp. Chi = Pertumbuhan impor China dari seluruh dunia menurut SITC 2 digit
periode 2004 – 2008
Pangsa Eksp. Chi = Pangsa ekspor China ke Indonesia menurut SITC 2 digit tahun 2008 Pertumb. Eksp. Chi = Pertumbuhan ekspor China ke Indonesia menurut SITC 2 digit
periode 2004 - 2008 Pertumb. Imp. Ina = Pertumbuhan impor Indonesia dari seluruh dunia menurut SITC 2 digit
periode 2004 - 2008
2005
Agustus 2009
Wisatawan China ke Indonesia
51
325
0
50
100
150
200
250
300
350
Rib
uan
ora
ng
Kunjungan Wisatawan
Wisatawan China ke Indonesia
Sumber: ASEAN Secretariat, 2009
Impor dengan Fasilitas FTA masih relatif kecil
• Perjanjian FTA yang telah disepakati oleh Pemerintah Indonesia masih belum banyak
• Secara agregat pelaksana perdagangan dengan skema FTA relatif kecil dibandingkan dengan skema MFN karena diperlukan kepatuhan administrasi (Form E) dalam skema FTA
3535
Manfaat FTA dengan China :Manfaat FTA dengan China : akses untuk produk Indonesia di pasar Chinaakses untuk produk Indonesia di pasar China peningkatan investasi dan Indonesia sebagai basis peningkatan investasi dan Indonesia sebagai basis produksi (impor bahan baku dan barang modal naik dari produksi (impor bahan baku dan barang modal naik dari
83,7% dari seluruh impor pada tahun 2000 menjadi 91 83,7% dari seluruh impor pada tahun 2000 menjadi 91 persen pada tahun 2008)persen pada tahun 2008)
Masalah dan Solusi:Masalah dan Solusi: Sejumlah sektor khawatir menghadapi dampak negatif FTA Sejumlah sektor khawatir menghadapi dampak negatif FTA (3% dari total (3% dari total tariff linetariff line) sehingga Pemerintah dan bisnis ) sehingga Pemerintah dan bisnis membentuk Tim Bersama untuk mengkoordinasikan membentuk Tim Bersama untuk mengkoordinasikan langkah-langkah secara komprehensif meningkatkan daya langkah-langkah secara komprehensif meningkatkan daya saing dan membicarakan ulang pelaksanaan AC-FTA untuk saing dan membicarakan ulang pelaksanaan AC-FTA untuk beberapa sektor tersebutbeberapa sektor tersebut
PELUANG DAN TANTANGANPELUANG DAN TANTANGAN
Penguatan EksporPenguatan Ekspor
Mengoptimalkan peluang pasar China dan ASEAN Mengoptimalkan peluang pasar China dan ASEAN
Penguatan peran perwakilan RI di luar negeriPenguatan peran perwakilan RI di luar negeri
Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi (TTI)Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi (TTI)
Penanggulangan masalah dan kasus ekspor, Penanggulangan masalah dan kasus ekspor,
Pengawasan Surat Keterangan Asal IndonesiaPengawasan Surat Keterangan Asal Indonesia
Peningkatan peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Peningkatan peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dalam mendukung pembiayaan ekspordalam mendukung pembiayaan ekspor
Melalui ACFTA, Indonesia berkesempatan memasuki salah satu
pasar terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia.
ACFTA menimbulkan konsekwensi logis, termasuk adanya
keuntungan dan kerugian dalam hubungan perdagangan
internasional.
Sektor-sektor yang memiliki keunggulan komparatif harus didorong
yang dibarengi dengan upaya dukungan terhadap sektor-sektor
yang lemah.
ACFTA merupakan “produk” globalisasi dimana Indonesia tidak
dapat terlepas dari arus utama ini.
One Vision One Identity
One Community