Implementasi Tauhid Dan Wacana Fundamental is Me

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/7/2019 Implementasi Tauhid Dan Wacana Fundamental is Me

    1/2

    IMPLEMENTASI TAUHID DAN WACANA FUNDAMENTALISME

    Written by BowoThursday, 19 March 2009 15:31 - Last Updated Friday, 20 March 2009 07:26

    Tauhid diambil kata Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku katadengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran IslamTauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallahyang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah (QS. al-Baqarah 163 Muhammad 19). Tauhid

    merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga Islam dikenalsebagai agama tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan.Dalam perkembangan sejarah kaum muslimin, tauhid itu telah berkembang menjadi nama

    salah satu cabang ilmu Islam, yaitu ilmu Tauhid yakni ilmu yang mempelajari dan membahasmasalah-masalah yang berhubungan dengan keimanan terutama yang menyangkut masalahke-Maha Esa-an Allah seperti tauhid Uluhiyah, tauhid Rubbubiyah, tauhid Mulkiyah, tauhidAsma wa Sifat.

    Berfikir dan bersikap tauhid harusnya dapat terlihat dalam kehidupan ummat Islam, karenaajaran Islam sangat menekankan pemahaman tauhid kepada pemeluknya. Tauhid dapat

    diimplementasikan pada ibadah dan doa yaitu tidak ada yang patut disembah kecuali hanyaAllah dan tidak ada dzat yang pantas menerima dan memenuhi do'a kecuali hanya Allah (QS.Al-Fatihah 5). Akan tetapi tidak hanya sebatas itu, tauhid harus menjadi sikap hidup secarakeseluruhan, bahwa tidak ada yang patut ditakuti kecuali hanya Allah (QS. at-Taubah 18 danal-Baqarah 150). Serta Tidak ada yang patut dicintai kecuali hanya Allah (QS. at-Taubah 24),tidak ada yang dapat menghilangkan kemudharatan kecuali hanya Allah (QS. Yunus 107), tidakada yang memberikan karunia kecuali hanya Allah (QS. Ali-Imran 73).

    Bahkan ketika kita bertauhid maka harusnya kita menyadari bahwa yang menentukan hidupdan mati seseorang hanyalah Allah SWT (QS. Ali-Imran 145). Oleh karenanya ummat Islam

    harus menghindarkan diri dari kepercayaan-kepercayaan, serta sikap-sikap yang dapatmengganggu jiwa dan ruh tauhid, seperti mempercayai adanya azimat, takhayul, pelet,meminta-minta kepada selain Allah, serta mengkultuskan sesuatu selain Allah.

    Jika kita merenungi lebih jauh ayat-ayat Allah dalam al-Quran yang diturunkan sebagaipedoman hidup manusia, maka kita akan meyakini bahwa kejadian manusia yangberbondong-bondong datang ke dukun cilik ponari untuk meminta kesembuhan bertentangandengan nilai tauhid yang dijabarkan pada alinea sebelumnya. Kesembuhan terhadap penyakitadalah keinginan setiap orang, apalagi penyakit tersebut telah membuat derita berkepanjangan.Akan tetapi jika jalan untuk mencari kesembuhan itu adalah sebuah batu yang diyakini memiliki

    tuah, maka kita akan terseret kepada kemusyrikan (lawan dari ketauhidan).

    Saya coba mengingatkan tentang cerita Nabi Ayub, bagaimana menderitanya beliau denganujian yang begitu beratnya. Seluruh kekayaan Ayub as musnah dan lebih menderitanya lagipenyakit aneh pada sekujur tubuhnya membuat ia diusir oleh kaumnya. Pada saat itu iblismenggoda dengan menawarkan kesembuhan dan mengembalikan kekayaannya dengan syaratNabi Ayub menghentikan ibadahnya kepada Allah dan beribadah kepada iblis. Nabi Ayubketika dalam kondisi yang kaya raya serta sehat adalah seorang hamba yang sangat taatkepada Allah dan Ayub as tidak menurunkan rutinitas ibadahnya kepada Allah dalam keadaanmenderita dengan kata lain ia menolak ajakan iblis tersebut.

    Akhir kebahagian didapatkan oleh Ayub as dari Allah SWT, sudah semestinya apabila kita

    1 / 2

  • 8/7/2019 Implementasi Tauhid Dan Wacana Fundamental is Me

    2/2

    IMPLEMENTASI TAUHID DAN WACANA FUNDAMENTALISME

    Written by BowoThursday, 19 March 2009 15:31 - Last Updated Friday, 20 March 2009 07:26

    sebagai seorang muslim menjadikan kesabaran Nabi Ayub menjadi tauladan dalam kehidupan.Akan tetapi bukan lantas pemahaman kita menjadi fatalis (berserah diri) terhadap segalakondisi seperti penyakit yang diderita. Masih banyak obat dan cara yang lebih baik dari padamengharapkan kesaktian sebuah batu seperti yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur

    dengan fenomena dukun cilik Ponari maka pihaknya akan mengupayakan perbaikan instansikesehatan pemerintah.

    Banyak pula orang yang kemudian mengajak manusia untuk menggunakan pikiran danbertindak sesuai dengan esensi ajaran Islam yaitu tauhid. Banyak pula cemooh terhadap orangtersebut dengan memberikan label fundamentalis yang berkonotasi negatif dan disandingkandengan kekerasan. Padahal fundamentalisme (Fundamentalism) secara terminologi terambildari kata latin fundamentum atau fundamental yang mempunyai makna basic and important(mendasar dan pokok). Ketika fundamentalisme disandingkan dengan agama maka iamerupakan usaha untuk mempertahankan dan mengamalkan ajaran-ajaran pokok suatu

    agama. Sama halnya dengan arti dari askoxford.com (kamus oxford online) yang menyatakanfundamentalism adalah pemeliharaan yang ketat dari kuno atau doktrin dasar dari setiap agamaatau ideologi.

    Kata fundamentalisme padamulanya muncul dalam agama Kristen, dalam sebuah rapatNothern Baptist Convention tahun 1920, Curtis Lee Laws mendefinisikan fundamentalis sebagaiseorang yang siap untuk merebut kembali wilayah yang jatuh ke Antikristus dan melakukanpertempuran agung untuk membela dasar-dasar agama (Karen Armstrong:2002). Dalambahasa Arab kata fundamentalisme diartikan ushuliyyah yang berasal dari kata ashlun dengararti dasar, pokok atau pondasi.

    Fundamentalisme atau fundmentalism atau ushuliyyah lebih tepat ditempatkan bagiorang-orang yang benar-benar memegang teguh ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Quran,sunnah, atsar sahabat dan mashadir Islam lainnya. Menurut fitrah dan akal manusia, adalahsebuah kewajaran apabila seorang atau sekelompok manusia mempertahankan identitasaslinya. Pertanyaan yang mendasar adalah mampukah kita mengembalikan identitas Islam(berciri tauhid) ditengah keputusasaan masyarakat.

    2 / 2