154
i IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD NEGERI TEGALREJO 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Herdita Nurha Pradika NIM 12110241008 PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OKTOBER 2016

IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

i

IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT

DI SD NEGERI TEGALREJO 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Herdita Nurha Pradika

NIM 12110241008

PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

OKTOBER 2016

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

iii

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

v

MOTTO

Sesungguhnya Allah SWT itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia

menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu

dermawan, Dia menyukai kedermawanan, maka bersihkanlah tempat-tempatmu.

(Terjemahan H.R. at- Tirmizi:2723)

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk:

1. Orangtua (Bapak Suradi & Ibu Ngadirah) dan keluargaku yang tak kenal

lelah memberikan do’a dan semangat untukku.

2. Almamater tercinta Universitas Negeri Yogyakarta

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

vii

IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT

DI SD N TEGALREJO 1 YOGYAKARTA Oleh

Herdita Nurha Pradika

NIM 12110241008

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Program Sekolah

Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta dan faktor pendukung dan penghambat dalam

implementasi program sekolah sehat.

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian

adalah Kepala Sekolah, Ketua Pengurus UKS, Petugas Puskesmas, Guru Olahraga

dan Ketua Dokter Kecil. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara

mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknis analisis

Miles dan Hubberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data

dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber

dan triangulasi teknik.

Hasil penelitian yaitu, (1) Implementasi program sekolah sehat berpedoman

pada Trias UKS yaitu: Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan

Kesehatan. Adapun komponen-komponen implementasi yang diteliti, a) adanya

komunikasi dari pihak internal dan eksternal, b) sumber daya manusia yang sejalan

dengan program, sumber keuangan, sarana prasarana yang cukup, c) komitmen dari pihak

internal sekolah dan eksternal, d) struktur birokrasi yang sesuai pedoman. Faktor

pendukung adanya komitmen dari berbagai pihak, adanya kerjasama dan komunikasi

yang baik antar warga sekolah. Faktor penghambat yaitu pemahaman tentang tata

tertib di sekolah, keterbatasan waktu dari petugas Puskesmas untuk

mensosialisasikan/membimbing siswa tentang pendidikan kesehatan.

Kata Kunci : Implementasi Program, Sekolah Sehat

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Implementasi

Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta.” dapat diselesaikan

dengan baik.

Penyusunan skripsi ini tidak dapat dilaksanakan dengan baik tanpa

bantuan, arahan, dukungan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu,

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah memberikan fasilitas dan

kesempatan untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan.

2. Kepala Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan yang telah memberikan

kesempatan dan fasilitas selama perkuliahan.

3. Ibu Dra. Lusila Andriani P, M.Hum, dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing, membantu, dan memberikan arahan, dorongan, serta

masukan-masukan yang sangat membangun, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Siti Irene Astuti D, M.Si, dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing penulis dalam menjalani perkuliahan.

5. Bapak Sutarji M.Pd, kepala sekolah yang telah memberikan izin penulis

untuk melakukan penelitian di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta.

6. Ibu Suparjinah S.Pd, guru olahraga SD N Tegalrejo 1 yang telah

membantu dalam mencari data di lapangan.

7. Seluruh karyawan di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk menjadi informan penulis selama penelitian.

8. Seluruh dosen Program Studi Kebijakan Pendidikan yang telah

memberikan materi dan ilmu selama perkuliahan.

9. Semua pihak (Petugas Puskesmas Tegalrejo, Ketua Dokter kecil, Guru

Olahraga, Pengurus UKS) yang telah membantu dalam pelaksanaan dan

penyusunan Skripsi ini.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

ix

10. Semua teman-teman Kebijakan Pendidikan 2012 yang telah memberikan

semangat dan juga memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca. Amiin

Yogyakarta, 24 Oktober 2016

Penulis

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 11

C. Batasan Masalah........................................................................................ 11

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 11

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 12

F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Implementasi Program.. ............................................................... 13

1. Pengertian Implementasi Program ...................................................... 13

2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Kebijakan .. 22

3. Ruang Lingkup UKS ........................................................................... 25

4. Program Sekolah Sehat ....................................................................... 30

5. Strategi Pelaksanaan Sekolah Sehat .................................................... 32

6. Perencanaan dan Pengorganisasian Program Sekolah Bersih Sehat ... 36

7. Pentingnya Kesehatan Anak ............................................................... 39

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

xi

8. Dasar Hukum Sekolah Sehat .............................................................. 39

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 40

C. Kerangka Berfikir...................................................................................... 42

D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 45

B. Subyek Penelitian ...................................................................................... 45

C. Setting Penelitian ...................................................................................... 47

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 47

E. Instrumen Penelitian.................................................................................. 49

F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 51

G. Keabsahan Data ......................................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta ........................................... 55

1. Profil Sejarah SD Negeri Tegalrejo 1 Yogyakarta .................................... 55

2. Lingkungan Fisik Sekolah ........................................................................ 60

3. Sarana Prasarana ....................................................................................... 62

4. Kegiatan di Sekolah .................................................................................. 63

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Implementasi Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 ..................... 65

a. Komunikasi ........................................................................................... 73

b. Sumber Daya ........................................................................................ 75

c. Disposisi ............................................................................................... 80

d. Struktur Birokrasi ................................................................................. 81

2. Faktor Pendukung dan penghambat Implementasi program sekolah

sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogykarta ....................................................... 85

C. Pembahasan

1. Implementasi Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 .................... 89

a. Komunikasi........................................................................................... 90

b. Sumber Daya ........................................................................................ 91

c. Disposisi ............................................................................................... 94

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

xii

d. Struktur Birokrasi ................................................................................. 95

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Program Sekolah

Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta .................................................... 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 98

B. Saran ................................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 101

LAMPIRAN ................................................................................................................ 104

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

xiii

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Kisi-kisi pedoman wawancara ................................................................ 49

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi .................................................................. 50

Tabel 3. Kisi-kisi Dokumentasi............................................................................. 51

Tabel 4. Keadaan Sumber Daya ............................................................................ 57

Tabel 5. Jumlah Peserta didik ............................................................................... 58

Tabel 6. Prestasi TP UKS .................................................................................... 59

Tabel 7. Sarana Prasarana ..................................................................................... 62

Tabel 8. Sarana Penunjang .................................................................................... 63

Tabel 9. Trias UKS ............................................................................................... 72

Tabel 10. Hasil Penelitian ..................................................................................... 84

Tabel 11. Faktor Pendukung dan Penghambat ...................................................... 88

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

xiv

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Teori Implementasi Model Korten ................................................. 21

Gambar 2. Kerangka Berfikir Implementasi Program Sekolah Sehat .............. 42

Gambar 3. Struktur Birokrasi .......................................................................... 58

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

xv

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ....................................................................... 105

Lampiran 2. Catatan Lapangan ............................................................................. 108

Lampiran 3. Tabel Reduksi Data .......................................................................... 112

Lampiran 4. Dokumentasi ..................................................................................... 118

Lampiran 5. Transkip Wawancara ........................................................................ 120

Lampiran 6. Dokumentasi .................................................................................... 128

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 13

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya dan masyarakat.

Dirto Hadisusanto dkk, (Dwi Siswoyo, 2007: 24) mengatakan bahwa

fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan

harus dilaksanakan oleh pendidikan. Tugas atau misi pendidikan itu dapat

tertuju pada diri manusia yang dididik maupun kepada masyarakat bangsa di

tempat ia hidup. Fungsi pendidikan diatur dalam pasal 2 UU No. 20 Tahun

2003 pasal 3, yaitu “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa” (Dwi Siswoyo, 2007: 25). Dalam mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak peradaban bangsa tidak terlepas dari faktor kesehatan

jasmani dan rohani, tanpa adanya jasmani dan rohani yang sehat fungsi

pendidikan tidak akan dapat berjalan.

Berdasarkan fungsi pendidikan di atas bahwa dalam melaksanakan

pendidikan tidak hanya terfokus pada kegiatan pendidikan formal di kelas,

namun juga mempelajari tentang pendidikan kesehatan di luar kelas.

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

2

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan

perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan

kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana

cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah

hal–hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana

seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya (Notoatmodjo,

2007: 12).

Pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal yang sangat berkaitan erat.

Pendidikan merupakan sarana yang digunakan oleh seorang individu agar

nantinya mendapat pemahaman terkait kesadaran kesehatan. Kebanyakan

orang menilai apabila seseorang itu mendapat proses pendidikan yang baik dan

mendapat pengetahuan kesehatan yang cukup maka ia juga akan mempunyai

tingkat kesadaran kesehatan yang baik pula. Dengan begitu maka diharapkan

orang tersebut akan menerapkan pola hidup sehat dalam hidupnya dan bisa

menularkannya ke orang-orang di sekitarnya. Dengan memberikan pendidikan

kesehatan di sekolah, kuantitas orang yang sudah punya bekal tentang dasar-

dasar hidup sehat akan besar jumlahnya. Sekolah juga bisa menjadi mitra

Puskesmas yang bisa memberikan pendidikan kesehatan sampai tingkat

pelosok. Melalui pendidikan kesehatan di sekolah diharapkan dapat

membentuk karakter siswa agar selalu menerapkan pola hidup bersih di

lingkungan sekolah. Pendidikan kesehatan dilaksanakan baik melalui kegiatan

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Oleh karena itu sekolah merupakan

lembaga yang tepat untuk melaksanakan transfer ilmu, termasuk ilmu yang

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

3

berkaitan dengan kesehatan. Tujuan Pendidikan Kesehatan untuk peserta didik

meliputi (1) untuk memberikan pengetahuan tentang ilmu kesehatan termasuk

cara hidup sehat dan teratur; (2) memberikan nilai dan sikap yang positif

terhadap prinsip hidup sehat; (3) memberikan keterampilan dalam

melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan

perawatan kesehatan; (4) membiasakan hidup sehari–hari yang sesuai dengan

syarat kesehatan; (5) dan memberikan kemampuan untuk melaksanakan

perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari (Tim Pembina UKS Pusat,

1996: 21).

Hal ini sejalan dengan Undang–Undang No. 36 Tahun 2009

menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan kesehatan dapat

dilaksanakan di sekolah atau Madrasah. Di dalam sebuah sekolah tentunya ada

program kesehatan sekolah yaitu UKS atau Usaha Kegiatan Sekolah. UKS

adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah yang bertujuan

menangani anak didik yang mengalami kecelakaan ringan. Keberadaan UKS di

sekolah sangat besar manfaatnya dalam hal pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan anak usia sekolah, terutama pada aspek status gizi dan

kesehatannya. Hal ini disebabkan karena anak-anak usia sekolah tersebut

merupakan kelompok umur yang sangat rawan terhadap masalah gizi dan

kesehatan (Diffah Hanim dkk, 2005: 1-2).

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

4

Pelaksanaan perilaku hidup sehat anak di sekolah dilakukan dengan cara

pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pembinaan lingkungan sekolah sehat

dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Salah satu

kegiatan ekstrakurikuler yaitu dengan lomba sekolah sehat. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Staf JPD (Jaminan Pendidikan Daerah) Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta mengatakan bahwa Sekolah yang berada di Kota Yogyakarta

sulit untuk mencapai atau maju lomba sekolah sehat ke tingkat Nasional

karena beberapa permasalahan diantaranya: (1) Jer Basuki Mawa Bea yang

artinya Biaya pendidikan yang diberikan pemerintah hanya untuk biaya

operasional rutin dan tidak mencukupi untuk pemenuhan sarana prasarana

sekolah non rutin; (2) Keterbatasan lahan, karena lahan sekolah di Kota

Yogyakarta kecil sehingga untuk membuat penghijauan atau sarana prasarana

idealnya sekolah sehat sulit dicapai. Hal tersebut adalah suatu kendala sekolah

di Kota Yogyakarta sering gagal masuk kejuaran lomba sekolah sehat ke

tingkat Nasional karena tidak memenuhi instrumen yang ada.

Menteri Kesehatan melalui program (Usaha Kegiatan Sekolah)

mengatakan, tingkat kesehatan serta kebiasaan perilaku hidup sehat anak usia

sekolah dapat ditingkatkan. Misalnya dengan menjaga lingkungan sekolah,

menjaga kebersihan dan mutu gizi makanan dan minuman yang tersedia

dikantin, teladan hidup sehat dari guru, pemeriksaan kesehatan secara berkala

dan olahraga.

Ahli gizi dari Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Jawa

Tengah Agus Sartono, menyebutkan tujuh dari 10 anak Indonesia (70 persen)

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

5

kekurangan gizi sarapan. Padahal gizi sarapan sangat mempengaruhi

kemampuan mereka untuk menangkap pelajaran dan beraktivitas fisik. Agus

Sartono juga mengemukakan bahwa, 4 dari 10 anak kondisi sarapan sehat

sudah lebih baik, namun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sarapan

sehat sebelum pukul 09.00 WIB harus terus digalakkan, (Indira Rezkisari

dalam Republika ).

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

Dinkes Pacitan Bambang Wijanarko, mengatakan bahwa diare seolah

mewabah di wilayah Pacitan dengan jumlah penderita cukup banyak. Dinas

kesehatan (dinkes) setempat mencatat sepanjang Januari-April 2016 sudah ada

2.460 penderita diare. Rinciannya, 851 penderita pada bulan Januari, bulan

Februari ada 672 penderita, 544 penderita tercatat pada bulan Maret dan April

sudah ada 393 penderita. “Pemicu utama karena pergantian cuaca atau musim

pancaroba’’. Dari ribuan penderita tersebut, kata Bambang, mayoritas

penderitanya adalah anak-anak. Karena anak-anak paling rentan serangan

bakteri penyebab diare. Terutama dari makanan dan minuman yang kurang

terjaga kebersihannya. Mengingat anak-anak kerap jajan sembarangan dan

kurang pengawasan orangtua. “Selain jenis makanan, kebersihan peralatan

makan juga kurang terjaga,’’ imbuhnya (Redaksi dalam Jawa Pos Radar

Madiun).

Ketua Umum Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso

mengungkapkan, masih banyak toilet yang tidak bersih dan higienis di sekolah

dasar hingga tingkat universitas kawasan Jakarta maupun daerah lainnya. Hal

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

6

ini menyebabkan anak-anak rentan terserang penyakit seperti diare. Dampak

jangka panjang, prestasi di sekolah bisa menurun akibat anak-anak menjadi

jarang masuk ke sekolah karena sakit. Masalah lain yang sering ia temui adalah

toilet murid dan guru di sekolah dasar yang terpisah. Toilet guru sering kali

lebih bersih dari muridnya. Padahal, kebersihan toilet untuk para murid sama

pentingnya. Menurut Naning, akhirnya para guru tidak bisa mengawasi anak-

anak yang masih harus diajarkan menjaga kebersihan toilet. Dinding-dinding

kamar mandi juga sering kali dicorat-coret oleh anak-anak (Dian Maharani

dalam Kompas).

Berdasarkan beberapa masalah umum yang terjadi tersebut,

membuktikan bahwa kebersihan lingkungan sekolah maupun lingkungan di

luar sekolah merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Beberapa yang

perlu diperhatikan yaitu mulai dari perilaku hidup bersih dan sehat,

ketersediaan sanitasi, sarana air bersih, kebiasaan buang air besar, kebiasaan

cuci tangan memakai sabun, pengelolaan air minum, jajanan anak sekolah, cara

menggosok gigi yang benar, cara memotong kuku dan lain-lain.

Guna mencegah dan mengurangi berbagai masalah tersebut diperlukan

pola hidup bersih dan sehat, PHBS tidak hanya mengandalkan pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan saja, namun perlu dilaksanakan secara

komprehensif dan berkesinambungan. Maka dari itu sekolah harus

melaksanakan program sekolah sehat yang telah ada dalam menunjang sekolah

yang sehat dan bersih.

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

7

Sekolah sehat ini merupakan turunan kebijakan dari Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) dalam Surat Keputusan Bersama, Nomor 1/U/SKB/2003;

NOMOR 1067/MENKES/VII/2000; NOMOR MA/230 A/2003; NOMOR 26

Tahun 2003) dari Direktorat Jendral Menteri yang dilakukan oleh SKB (Surat

Keputusan Bersama) 4 Menteri yaitu Kementerian Pendidikan, Kementerian

dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian

Dalam Negeri dan Kementerian Agama (Diffah Hanum dkk, 2005: 4). Tujuan

dari kebijakan tersebut adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan

sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta

menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan

dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan

manusia Indonesia seutuhnya (Diffah Hanim dkk, 2005: 3-4).

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti menunjukkan

bahwa Sekolah Dasar Tegalrejo 1 merupakan salah satu Sekolah Dasar di Kota

Yogyakarta yang terletak di Jalan Bener No. 40 Yogyakarta. SD N Tegal Rejo

1 yang sudah menjalankan program Sekolah sehat sejak tahun 2000 dan

menjuarai lomba sekolah sehat tingkat Provinsi pada tahun 2006. Pada saat ini

SD Tegalrejo akan maju lomba Sekolah Sehat tingkat Nasional tahun 2016. SD

Negeri Tegalrejo ini pernah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional

pada tahun 2012. Selain itu SD N Tegalrejo juga mengikuti Kompetisi bertema

Sehat Dimulai dari Sekolahmu. Tema ini merupakan bagian dari program

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

8

Caravan Gizi Nestlé DANCOW, yang bekerja sama dengan Perhimpunan

Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dan Kemendikbud RI.

Program Sekolah Sehat ini dilakukan sesuai dengan Trias UKS, yaitu

Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan lingkungan sehat.

Pendidikan kesehatan meliputi pelatihan dokter kecil, dan sosialisasi-

sosialisasi. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan di Sekolah Dasar meliputi

penjaringan kesehatan dan immunisasi bekerja sama dengan Puskesmas,

Pengawasan kantin sekolah oleh Badan POM dan Dinas Kesehatan Kota

Yogyakarta, Pemeriksaan kesehatan secara berkala tiap 6 bulan sekali oleh

Guru dan dari pihak Puskesmas setempat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pengurus UKS bahwa kondisi

Sekolah sebelum program sekolah sehat diterapkan yakni SD N Tegalrejo

masih kurang dalam menjaga kebersihan lingkunganya, itu terlihat dari

pengetahuan dari siswa, guru, dan warga sekolah tentang fungsi dari UKS

sangat kurang, mereka menganggap bahwa UKS adalah pekerjaan dari

pengelola UKS saja. Selain itu keterlibatan semua warga sekolah, masyarakat,

dan keluarga tentang pentingnya menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dan pentingnya menjaga lingkungan sekolah masih kurang. Masalah

kesehatan di sekolah dasar sangat kompleks dan bervariasi. Kompleksitas dan

bervariasinya masalah yang terkait dengan peserta didik yang dipengaruhi oleh

kondisi lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat, ketersediaan sarana

sanitasi dan sarana air bersih. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tidak

bisa terwujud bila hanya mengandalkan pada pembelajaran pendidikan jasmani

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

9

olahraga dan kesehatan saja, tetapi PHBS perlu menjadi budaya untuk semua

warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, karyawan dan setiap

orang yang berperan di dalam proses pendidikan.

Data yang diperoleh dari grafik yang ada di Ruang UKS SD N Tegalrejo

1 menunjukkan bahwa pada tahun 2014 dan 2015 siswa yang ditangani di

ruang UKS mengalami penurunan. Hal ini dijelaskan bahwa pada tahun 2014

jumlah siswa yang ditangani di ruang UKS sebanyak 65 siswa sedangkan pada

tahun 2015 sebanyak 41 siswa. Pada tahun 2014 puncak kesehatan siswa yang

sakit pada bulan Maret karena pada bulan itu masih musim penghujan dan

anak-anak masih banyak yang minum es dan makanan yang tidak terkontrol.

Sedangkan pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, frekuensi anak tidak masuk

sekolah sudah mulai berkurang dan pada bulan itu adalah waktu saat

pelaksanaan ujian kelas 6 dan ujian akhir semester. Sakit yang sering dialami

siswa adalah panas, sakit perut dan pusing. Berdasarkan hal itu terjadi karena

masih banyak siswa yang tidak sarapan sebelum berangkat kesekolah, PHBS

nya kurang, makanan yang tidak terkontrol, nilai gizi kurang, dan kurangnya

karbohidrat pada makanan yang siswa makan. Jadi masih banyak siswa yang

pingsan saat pelaksanaan upacara.

Sedangkan implementasi program sekolah sehat yang ada di SD N

Tegalrejo belum sepenuhnya berjalan sesuai yang diharapkan, hal itu terbukti

saat peneliti sedang observasi masih ada beberapa siswa yang membuang

sampah sembarangan. Guna mencegah dan mengurangi permasalahan tersebut

diperlukan pola hidup bersih dan sehat. Pengembangan pola hidup bersih dan

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

10

sehat tidak bisa hanya mengandalkan proses pendidikan jasmani, olahraga, dan

kesehatan saja, namun perlu dilaksanakan secara komprehensif dan

berkesinambungan. Apabila pola hidup bersih dan sehat tersebut dipahami dan

disadari oleh peserta didik maka perilaku itu akan menjadi budaya dan dibawa

sampai kelingkungan keluarganya, masyarakat sekitarnya. Dalam mewujudkan

hal tersebut tentunya dibutuhkan sarana prasarana yang mendukung di sekolah

agar tercipta pembiasaan PHBS pada setiap diri peserta didik. Sarana-prasarana

yang ada di SD N Tegalrejo 1 dalam mendukung perilaku hidup bersih dan

sehat yaitu; Tempat cuci tangan, P3K, Ruang UKS, dan Sudut baca UKS.

Berdasarkan kondisi yang diuraikan di atas maka peneliti tertarik

melakukan penelitian, Hal tersebut sangat menarik untuk dilakukan penelitian

yang terkait dengan sekolah sehat, dikarenakan diantaranya masih banyak

siswa sekolah yang kekurangan gizi sarapan karena kesibukan orangtua. Selain

itu kebersihan sekolah juga sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar siswa

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

11

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang pendidikan kesehatan.

2. Kurangnya keterlibatan dari warga sekolah, komite, masyarakat, orangtua

dalam menjaga kesehatan maupun kebersihan lingkungan sekolah.

3. SD N Tegalrejo 1 sebelum adanya program sekolah sehat masih kurang

dalam penerapan kebersihan lingkungan.

4. Pelaksanaan program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 belum optimal.

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti dan luasnya cakupan dalam

permasalahan, maka dalam penelitian ini hanya membatasi penelitiannya pada

Implementasi Program Sekolah Sehat di SD Negeri Tegalrejo 1.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang dapat diangkat

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 Kota

Yogyakarta?

2. Faktor–faktor apa saja penghambat dan pendukung implementasi program

Sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1?

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

12

E. Tujuan

Adapun tujuan penelitian dari rumusan masalah tersebut, yaitu :

1. Untuk mendeskripsikan implementasi program sekolah sehat di SD Negeri

Tegalrejo 1.

2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

implementasi program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti adalah :

1. Manfaat Teoritis

Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang UKS dalam

Kebijakan Pendidikan tentang Program Sekolah Sehat dan untuk memberika

gambaran untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dinas Pendidikan, penelitian ini untuk memberikan masukan

tentang dinamika yang terjadi di sekolah terkait dengan adanya program

sekolah sehat.

b. Bagi sekolah, penelitian ini sebagai bahan masukan atau referensi terkait

pelaksanaan program sekolah sehat.

c. Bagi Puskesmas, penelitian ini dapat memberi informasi dan gambaran

umum kepada pihak Puskesmas terkait implementasi program sekolah

sehat.

d. Bagi Kementerian Agama, penelitian ini untuk masukan/referensi bagi

sekolah yang berlandaskan keagamaan

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Implementasi Program

1. Pengertian Implementasi Program

Kamus Webster mengartikan implementasi sebagai to provide the

means for carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu);

to give practical effect to (menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu).

M. Joko Susilo (2007: 174) mendeskripsikan implementasi merupakan suatu

penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis

sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,

keterampilan maupun nilai, dan sikap. Implementasi juga dianggap sebagai

bentuk pengoperasionalan atau penyelenggaraan aktivitas yang telah

ditetapkan berdasarkan undang-undang dan menjadi kesepakatan bersama

diantara beragam pemangku kepentingan (stakeholders), aktor, organisasi,

(publik atau privat), prosedur, dan teknik secara sinergistis yang digerakkan

untuk bekerjasama guna menerapkan kebijakan kearah tertentu yang

dikehendaki.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi

merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan UU

atau aturan dari pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Implementasi

merupakan bagian terpenting dari proses kebijakan karena tanpa

implementasi maka pembuat keputusan kebijakan tidak akan berhasil.

Implementasi pada hakikatnya juga sebagai upaya pemahaman apa yang

seharusnya terjadi setelah sebuah program dilaksanakan.

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

14

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin (2008: 3-4) berpendapat

bahwa ada dua istilah untuk pengertian program, yaitu pengertian secara

umum dan khusus. Menurut pengertian secara umum “program” dapat

diartikan sebagai “rencana”. Sedangkan secara khususnya, apabila

“program” ini langsung dikaitkan dengan evaluasi program maka program

didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan

realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses

yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang

melibatkan sekelompok orang. Dalam buku lain Suharsimi (2008: 291)

mendefinisikan program sebagai suatu kegiatan yang direncanakan dengan

seksama.

Program adalah rencana dan sebuah kegiatan yang direncanakan

dengan seksama. Jones (dalam Arif Rohman, 2009: 101-102) menyebutkan

bahwa program merupakan salah satu komponen dalam suatu kebijakan.

Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan

dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan

karena melaksanakan suatu kebijakan. Oleh karena itu, sebuah program

dapat berlangsung dalam kurun waktu relatif lama. Pelaksanaan program

selalu terjadi dalam sebuah organisasi yang artinya harus melibatkan

sekelompok orang (Suharsimi Arikunto, 2004: 15).

Sedangkan menurut Farida Yusuf Tayibnapis (2000: 9) mengartikan

program sebagai segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan

harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Dalam buku ini program

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

15

diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang direncanakan dengan seksama

dan dalam pelaksanaannya berlangsung dalam proses yang

berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan

banyak orang.

Dalam pengertian tersebut ada empat unsur pokok untuk dapat

dikategorikan sebagai program, yaitu :

a. Kegiatan yang direncanakan atau dirancang dengan seksama. Bukan

asal rancangan, tetapi rancangan kegiatan yang disusun dengan

pemikiran yang cerdas dan cermat.

b. Kegiatan tersebut berlangsung secara berkelanjutan dari satu kegiatan

ke kegiatan yang lain.

c. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi, baik

organisasi formal maupun organisasi non formal bukan kegiatan

individual.

d. Kegiatan tersebut dalam implementasinya atau pelaksanaanya

melibatkan banyak orang, bukan kegiatan yang dilakukan oleh

perorangan tanpa ada kaitannya dengan kegiatan orang lain.

Terdapat beberapa model implementasi kebijakan atau program yang

dikembangkan oleh beberapa para ahli. Charles O. Jones (dalam Arif

Rohman, 2009: 135) mengatakan bahwa, implementasi adalah suatu

aktivitas yang dimaksudkan untuk mengoperasikan sebuah program. Ada

tiga pilar aktifitas dalam mengoperasikan program, yaitu :

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

16

a. Pengorganisasian, pembentukan atau penataan kembali sumber daya,

unit–unit serta metode untuk menjalankan program agar bisa

berjalan.

b. Interpretasi, yaitu aktivitas menafsirkan agar program menjadi

rencana dan pengarahan yang tepat dan dapat diterima serta

dilaksanakan.

c. Aplikasi, yaitu berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi

pelayanan, pembayaran, atau lainnya yang disesuaikan dengan

tujuan atau perlengkapan program (Arif Rohman, 2009: 135).

Keberhasilan implementasi (dalam Haedar Akib dan Antonius

Tarigan, 2008: 7) dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan

(Content of policy) dan lingkungan implementasi (context of

implementation).

Model ini menggambarkan proses pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh beragam aktor, dimana keluaran akhirnya ditentukan oleh

baik materi program yang telah dicapai maupun melalui interaksi para

pembuat keputusan dalam konteks politik administratif. Proses politik dapat

terlihat melalui proses pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai

aktor kebijakan, sedangkan proses administrasi terlihat melalui proses

umum mengenai aksi administratif yang dapat diteliti pada tingkat program

tertentu (Haedar Akib dan Antonius Tarigan, 2008: 7).

Pada penjelasan tersebut terlihat bahwa suatu kebijakan memiliki

tujuan yang jelas sebagai wujud orientasi nilai kebijakan. Tujuan

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

17

implementasi kebijakan diformulasi ke dalam program aksi dan proyek

tertentu yang dirancang dan dibiayai. Program dilaksanakan sesuai dengan

rencana. Implementasi kebijakan atau program secara garis besar

dipengaruhi oleh isi kebijakan dan konteks implementasi. Keseluruhan

implementasi kebijakan dievaluasi dengan cara mengukur luaran program

berdasarkan tujuan kebijakan. Luaran program dilihat melalui dampaknya

terhadap sasaran yang dituju baik individu dan kelompok maupun

masyarakat. Luaran implementasi kebijakan adalah perubahan dan

diterimanya perubahan oleh kelompok sasaran (Haedar Akib dan Antonius

Tarigan, 2008: 8).

Subarsono, (2008: 90-92) berpendapat bahwa teori implementasi

program atau publik terdapat 4 variabel kritis yaitu;

a. Komunikasi (Communication) berkenaan dengan bagaimana kebijakan

dikomunikasikan pada organisasi dan atau publik, ketersediaan sumber

daya untuk melaksanakan kebijakan, sikap dan tanggap dari para pelaku

yang terlibat, dan bagaimana struktur organisasi pelaksana kebijakan.

Komunikasi dibutuhkan oleh setiap pelaksana kebijakan untuk

mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Bagi suatu organisasi,

komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi, ide-ide

diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan komunikasi

ditentukan oleh 3 (tiga) indikator, yaitu penyaluran komunikasi,

konsistensi komunikasi dan kejelasan komunikasi. Faktor komunikasi

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

18

dianggap penting, karena dalam proses kegiatan yang melibatkan unsur

manusia dan unsur sumber daya akan selalu berurusan dengan

permasalahan/bagaimana hubungan yang dilakukan

b. Sumber daya (Resources): berkenaan dengan sumber daya pendukung

untuk melaksanakan kebijakan yaitu;

1) Sumber daya manusia merupakan aktor penting dalam pelaksanaan

suatu kebijakan dan merupakan potensi manusiawi yang melekat

keberadaannya pada seseorang meliputi fisik maupun non fisik berupa

kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi baik dari latar

belakang pengalaman, keahlian, keterampilan dan hubungan personal.

2) Sarana dan prasarana merupakan alat pendukung dan pelaksana

suatu kegiatan. Sarana dan prasarana dapat juga disebut dengan

perlengkapan yang dimiliki oleh organisasi dalam membantu para

pekerja di dalam pelaksanaan kegiatan mereka

3) Pendanaan adalah membiayai operasional implementasi kebijakan

tersebut, informasi yang relevan, dan yang mencukupi tentang

bagaimana cara mengimplementasikan suatu kebijakan dan kerelaan

atau kesanggupan dari berbagai pihak yang terlibat dalam

implementasi kebijakan tersebut. Hal ini dimaksud agar

para implementator tidak melakukan kesalahan dalam

mengimplementasikan kebijakan tersebut.

c. Disposisi, berhubungan dengan kesediaan dari para implementor untuk

menyelesaikan kebijakan publik tersebut. Kecakapan saja tidak

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

19

mencukupi tanpa kesediaan dan komitmen untuk melaksanakan

kebijakan. Disposisi menjaga konistensi tujuan antara apa yang

ditetapkan pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan. Kunci

keberhasilan program atau implementasi kebijakan adalah sikap pekerja

terhadap penerimaan dan dukungan atas kebijakan atau dukungan yang

telah ditetapkan.

d. Struktur Birokrasi (bureaucratic strucuture) berkenaan dengan

kesesuaian organisasi birokrasi yang menjadi penyelenggara

implementasi kebijakan publik. Struktur birokrasi menjelaskan susunan

tugas dan para pelaksana kebijakan publik, memecahkannya dalam

rincian tugas serta menetapkan prosedur standar operasi

Van Meter dan Van Hour ada enam variabel yang mempengaruhi

kinerja implementasi yaitu (Subarsono, 2008: 99-100)

a. Standar dan Sasaran Kebijakan

Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terstruktur sehingga dapat

direalisir. Apabila standar sasaran kebijakan kabur, akan terjadi

multiintepretasi dan mudah menimbulkan konflik diantara para agen

implementasi

b. Sumber Daya

Implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya baik sumber daya

manusia maupun sumber daya non-manusia.

c. Hubungan antar Organisasi

Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu dukungan

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

20

dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan

kerjasama antar instansi bagi keberhasilan suatu program.

d. Karakteristik Agen Pelaksana

Karakteristik agen pelaksana mencakup struktur birokrasi dan pola-pola

lingkungan yang terjadi dalam birokrasi yang akan mempengaruhi

implementasi suatu program.

e. Kondisi Sosial, Politik dan Ekonomi

Variabel tersebut mencakup sumber daya ekonomi lingkungan yang

dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan, sejauh mana

kelompok-kelompok kepentingan memberikan dukungan karakteristik

para partisipan, yakni mendukung atau menolak, bagaimana sifat opini

politik yang ada di lingkungan dan apakah elite politik mendukung

implementasi kebijakan.

f. Disposisi Implementasi

Disposisi implementasi mencakup tiga hal penting, yakni (1) Respon

implementasi terhadap kebijakan yang akan mempengaruhi kemauannya

untuk melakukan kebijakan; (2) Kognisi, yakni pemahamannya terhadap

kebijakan; (3) Intensitas disposisi implementator, yakni prefensi nilai

yang dimiliki oleh implementator.

Selain itu, ada pula model kesesuaian implementasi kebijakan atau

program yang memakai pendekatan proses pembelajaran. Model yang

dibuat oleh David C Korten dalam Haedar Akib dan Antonius Tarigan,

2008: 11) berintikan tiga elemen yang ada dalam pelaksanaan program itu

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

21

sendiri, pelaksanaan program dan kelompok sasaran program.

Gambar 1. Model Kesesuaian (Korten, 1988 dalam Haedar Akib &

Antonius Tarigan, 2008: 12)

Gambar 1. Model Kesesuaian (Korten, dalam Haedar Akib &

Antonius Tarigan, 2008, 12)

David C Korten (dalam Haedar Akib dan Antonius Tarigan, 2008:

12) menyatakan bahwa suatu program akan berhasil dilaksanakan jika

terdapat kesesuaian dari tiga unsur implementasi program. Pertama,

kesesuaian antara program dengan pemanfaat, yaitu kesesuaian antara apa

yang ditawarkan oleh program dengan apa yang dibutuhkan oleh kelompok

sasaran (pemanfaat). Kedua, kesesuaian antara program dengan organisasi

pelaksana, yaitu kesesuaian antara tugas yang disyaratkan oleh program

dengan kemampuan organisasi pelaksana. Ketiga, kesesuaian antara

kelompok pemanfaat dengan organisasi pelaksana, yaitu kesesuaian antara

syarat yang diputuskan organisasi untuk dapat memperoleh output program

dengan apa yang dapat dilakukan oleh kelompok sasaran program.

Pola yang dikembangkan Korten, dapat dipahami bahwa kinerja

program tidak akan berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan kalau tidak

PROGRAM

PEMANFAAT ORGANISASI

Output Tugas

Tuntutan

Kebutuhan Kompetensi

Putusan

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

22

terdapat kesesuaian antara tiga unsur implementasi kebijakan. Hal ini

disebabkan apabila output program tidak sesuai dengan kebutuhan

kelompok sasaran, jelas output tidak dapat dimanfaatkan. Jika organisasi

pelaksana program tidak memiliki kemampuan melaksanakan tugas yang

disyaratkan oleh program, maka organisasinya tidak dapat menyampaikan

output program dengan tepat. Atau, jika syarat yang ditetapkan organisasi

pelaksana program tidak dapat dipenuhi oleh kelompok sasaran, maka

kelompok sasaran tidak mendapatkan output program. Oleh karena itu,

kesesuaian antara tiga unsur implementasi kebijakan mutlak diperlukan

agar program berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat (Haedar

Akib dan Antonius Tarigan, 2008: 12-13).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa program

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil tertentu

dan program juga adalah salah satu komponen dalam suatu kebijakan.

Implementasi program merupakan suatu kegiatan yang dibuat oleh

pemerintah atau organisasi yang berisi instruksi untuk melakukan suatu

kegiatan yang dilakukan berkesinambungan disuatu kelompok atau

organisasi yang diharapkan dapat mempengaruhi orang lain.

2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Program

Donald P. Warwick dalam bukunya Syukur Abdullah, (1988:

17) mengatakan bahwa dalam tahap implementasi program terdapat dua

faktor yang mempengaruhi keberhasilan yaitu faktor pendorong

(facilitating conditions), dan faktor penghambat (impending conditions).

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

23

a. Faktor Pendorong (Facilitating Conditions)

Yang termasuk kondisi kondisi atau faktor pendorong adalah :

1) Komitmen pimpinan politik

Dalam prakteknya komitmen dari pimpinan pemerintah sangat

diperlukan karena pada hakikatnya tercakup dalam pimpinan

politik yang berkuasa.

a) Kemampuan organisasi

Dalam tahap implementasi program pada hakikatnya dapat

diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-

tugas yang seharusnya, seperti yang telah ditetapkan atau

dibebankan pada salah satu unit organisasi. Kemampuan

organisasi (organization capacity) terdiri dari 2 unsur pokok

yaitu :

(1) Kemampuan teknis

(2) Kemampuan dalam menjalin hubungan dengan

organisasi lain.

b) Komitmen para pelaksana (implementer)

Salah satu asumsi yang seringkali keliru adalah jika

pimpinan telah siap untuk bergerak maka bawahan akan

segera ikut untuk mengerjakan dan melaksanakan sebuah

kebijaksanaan yang telah disetujui amat bervariasi dan dapat

dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, psikologis, dan

birokratisme.

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

24

c) Dukungan dari kelompok pelaksana

Pelaksanaan program dan proyek sering lebih berhasil apabila

mendapat dukungan dari kelompok-kelompok kepentingan

dalam masyarakat khususnya yang berkaitan dengan program-

program tersebut.

b. Faktor Penghambat (Impending Conditions)

Yang termasuk kondisi-kondisi atau faktor-faktor penghambat terdiri

dari :

1) Banyaknya pemain (aktor) yang terlibat.

Makin banyak pihak yang harus terlibat dalam mempengaruhi

pelaksanaan program, karena komunikasi akan semakin rumit

dalam pengambilan keputusan karena rumitnya komunikasi maka

makin besar kemungkinan terjadinya hambatan dalam proses

pelaksanaan.

2) Terdapatnya komitmen atau loyalitas ganda

Dalam banyak kasus, pihak-pihak yang terlibat dalam menentukan

suatu program, telah menyetujui suatu program tetapi dalam

pelaksanaanya masih mengalami penundaan karena adanya komitmen

terhadap program lain.

3) Kerumitan yang melekat pada program itu sendiri

Sering sebuah program mengalami kesulitan dalam pelaksanaanya

karena sifat hakiki dari program itu sendiri. Hambatan yang melekat

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

25

dapat berupa faktor teknis, faktor ekonomi, dan faktor perilaku

pelaksana maupun masyarakat.

4) Jenjang pengambilan keputusan yang terlalu banyak

Makin banyak jenjang dan tempat pengambilan keputusan yang

persetujuannya diperlukan sebelum rencana program dilakukan

berarti makin banyak dibutuhkan untuk persiapan pelaksanaan

program.

3. Ruang Lingkup UKS

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pelayanan kesehatan

yang terdapat di sekolah yang bertujuan menangani anak didik yang

mengalami kecelakaan ringan, melayani kesehatan dasar bagi anak didik

selama sekolah dan memantau pertumbuhan dan status gizi anak didik.

Keberadaan UKS di sekolah sangat besar manfaatnya dalam hal pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. Hal ini karena anak-

anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang sangat rawan terhadap

masalah gizi dan kesehatan, di samping populasi mereka juga merupakan

kelompok terbesar dari kelompok usia anak wajib belajar (Diffah Hanim

dkk, 2005: 1-2).

Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih

dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta

menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

26

dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan

manusia indonesia seutuhnya (Diffah Hanim dkk, 2005: 3-4).

Sasaran UKS yaitu ada 3 (tiga) yaitu sasaran primer peserta didik,

sasaran sekunder; guru, pamong, pengelola pendidikan, pengelola kesehatan

serta TP UKS disetiap jenjang dan sasaran tersier yaitu lembaga pendidikan

mulai dari tingkat prasekolah sampai pada sekolah lanjutan termasuk satuan

pendidikan laur sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya

(Diffah Hanim dkk, 2005: 4). Untuk itu pembinaan dan pengembangan

UKS di sekolah/madrasah dilaksanakan melalui tiga program Usaha

Kesehatan Sekolah yang disebut Trias UKS yang meliputi:

1) Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan

umurnya. Pendidikan kesehatan dilakukan dengan cara bimbingan,

pengajaran, dan latihan yang diperlukan bagi peranannya dimasa yang

akan datang (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 20)

Tujuan pendidikan kesehatan untuk peserta didik yaitu; (1)

memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan termasuk cara hidup sehat

dan teratur; (2) peserta didik memiliki nilai dan sikap yang positif

terhadap prinsip hidup sehat; (3) peserta didik memiliki keterampilan

dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,

pertolongan, dan perawatan kesehatan; (4) peserta didik memiliki

kebiasaan hidup sehari–hari yang sesuai dengan syarat kesehatan, dan;

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

27

(5) memiliki kemampuan untuk melaksankan perilaku hidup sehat dalam

kehidupan sehari–hari (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 21)

Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan di sekolah maupun di

luar sekolah. Pendidikan kesehatan di sekolah dilaksanakan pada saat

jam pelajaran (intrakurikuler) yaitu pendidikan kesehatan yang sesuai

dengan GBPP. Sedangkan di luar jam pelajaran (ekstrakurikuler)

pendidikan kesehatan dapat diberikan di luar jam pelajaran (termasuk

kegiatan pada waktu libur) dengan tujuan untuk lebih menanamkan

perilaku hidup sehat, memperluas pengetahuan serta keterampilan siswa

(Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 22-23). Selain melalui pembelajaran

pendidikan kesehatan jasmani olahraga dan kesehatan juga melalui

muatan atau tema yang terkait dengan kurikulum satuan pendidikan maka

diadakanlah beberapa kegiatan yaitu: Pelatihan Dokter kecil/duta

kesehatan, Membuat karya kreatifitas berupa poster slogan dan mading,

Melakukan pengukurang tinggi badan dan menimbang berat badan,

Menentukan status gizi dicatat dalam KMS, Pemasangan

slogan/himbauan (kebersihan, kesehatan,keamanan pangan), Lomba

kebesihan kelas, Menganalisa menu dan jajanan di kantin sekolah dan

mensosialisasikan kepada pihak sekolah dan petugas kantin, Aksi CPTS

(Cuci Tangan Pakai Sabun), Sosialisasi Dokter kecil mahir gizi tentang 4

pilar gizi seimbang dan Sosialisasi senam sepuluh tanda anak bergizi

baik (Dokumentasi SD N Tegalrejo 1).

2) Pelayanan Kesehatan

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

28

Pelayanan kesehatan terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitatif dalam upaya peningkaan derajat kesehatan warga

sekolah dan masyarakat (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 25). Pelayanan

kesehatan di sekolah meliputi:

a) Penjaringan kesehatan atau imunisasi

b) Pengawasan kantin sekolah

c) Pemeriksaan kesehatan secara berkala

d) Penimbangan berat badan

e) Pengukuran tinggi badan

f) Pengobatan ringan

Tujuan dari pelayanan kesehatan di sekolah adalah (1) Untuk

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan melakukan perilaku hidup

bersih dan sehat. (2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik

terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat.

Kegiatan pelayanan kesehatan hanya boleh dilakukan oleh petugas

Puskesmas/pihak yang berpengalaman dalam bidangnya dan

dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan (Tim

Pembina UKS Pusat, 1996: 25).

3) Pembinaan Lingkungan

Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilaksanakan melalui kegiatan

intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler terutama

melaui mata pelajaran pendidikan kesehatan atau pendidikan kesehatan

yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain yang relevan. Karena

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

29

terbatasnya waktu yang tersedia pada kegiatan intrakurikuler, maka

kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih banyak diharapkan

melalui kegiatan ekstrakurikuler (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 30).

Kegiatan dalam pembinaan lingkungan sekolah yaitu sebagai berikut

(Dokumentasi SD N Tegalrejo 1).

a) Perbaikan serta pengadaan air bersih

b) Pembuatan biopori serta sumur resapan yang cukup

c) Pemenuhan kebutuhan kamar mandi dan WC yang cukup

d) Pemeliharaan WC kamar mandi secara rutin

e) Pemilahan sampah

Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat ditinjau dari

Konsep 5K. Mengingat Konsep 5K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,

dan Kekeluargaan) telah dijadikan sebagai salah satu unsur ketahanan

sekolah, maka pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

dilaksanakan melalui Konsep 5K. Seperti yang telah diuraikan bahwa

lingkungan sekolah sehat mencakup keseluruhan aspek fisik, mental, dan

sosial dari suatu sekolah, maka 5K itu harus mencakup keseluruhan

kondisi tersebut, antara lain: lokasi (letak) sekolah, bangunan sekolah,

halaman dan pagar sekolah, lapangan dan ruang olahraga, alat pelajaran

dan perabot sekolah, sumber air bersih, penampungan dan pembuangan

sampah serta air limbah, kebun sekolah, warung sekolah atau kantin

sekolah, dan lain-lainya (Aip Syarifudin, 1991: 261).

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

30

4. Program Sekolah Sehat

Sekolah sehat adalah lingkungan hidup sekolah yang sehat, mencakup

keseluruhan kondisi fisik, mental dan sosial dari suatu sekolah. Sekolah

sebagai pusat kebudayaan, diharapkan dapat melaksanakan fungsinya

kepada anak didik dan masyarakat sekitar sekolah itu berada. Agar dapat

berjalan dengan baik, sekolah sehat diperlukan berbagai unsur penunjang.

Salah satu unsur yang sangat penting adalah lingkungan kehidupan yang

aman dan sehat bagi masyarakat, sekolah yaitu anak didik, guru, pegawai

sekolah dan warga sekitar sekolah. Memelihara dan membina lingkungan

menjadi aman dan sehat merupakan tanggung jawab bersama dari

pemerintah dan anggota masyarakat sekolah (Aip Syarifudin, 1991: 261)

Dalam sekolah sehat ada beberapa standar yang harus dimiliki

sekolah, sebagai berikut (Uray Iskandar, 2005: Diakses 11 Februari 2016)

1) Memiliki lingkungan sekolah bersih, indah, tertib, rindang dan memiliki

penghijauan yang memadai.

2) Memiliki tempat pembuangan dan pengelolaan sampah yang memadai

dan representatif.

3) Memiliki air bersih yang memadai dan memenuhi syarat kesehatan.

4) Memiliki kantin dan petugas kantin yang bersih dan rapi, serta

menyediakan menu bergizi seimbang.

5) Memiliki saluran pembuangan air tertutup dan tidak menimbulkan bau

tak menyenangkan.

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

31

6) Memiliki ruang kelas yang memenuhi syarat kesehatan (ventilasi/AC

dan pencahayaan cukup).

7) Memiliki ruang kelas yang representatif dengan ratio kepadatan jumlah

siswa di dalam kelas adalah 1: 2 m2.

8) Memiliki sarana dan prasarana pembelajaran memenuhi standar

kesehatan, kenyamanan dan keamanan.

9) Memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal (tersedia tempat tidur;

timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart; kotak P3K

berisi obat; lemari obat, buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur

organisasi, jadwal piket, tempat cuci tangan/wastafel, data angka

kesakitan siswa; peralatan perawatan gigi, unit gigi; contoh-contoh

model organ tubuh, rangka torso dan lain-lain).

10) Memiliki toilet (WC) dengan ratio untuk siswi 1 : 25 dan siswa 1: 40.

11) Memiliki taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi tabel

(untuk sarana belajar) dan pengolahan hasil kebun.

12) Memiliki kurikulum pembelajaran yang baik bagi tumbuh kembang

siswa.

13) Memiliki kehidupan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai

kekeluargaan.

14) Memiliki pola hidup bersih, higienis dan sehat

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, sekolah sehat

merupakan sekolah yang mempunyai lingkungan hidup yang bersih yang

menjadikan siswa yang berada dilingkunganya tetap terjaga kesehatannya.

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

32

Lingkungan sekolah yang sehat akan menjadikan siswa lebih bugar dalam

menjalani aktivitas di sekolahan.

5. Strategi Pelaksanaan Sekolah Sehat

Dalam buku panduan pembinaan sekolah dasar bersih dan sehat ada

beberapa strategi pelaksanaan sekolah sehat yaitu sebagai berikut

(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013: 12-19)

1) Pendekatan Sekolah Sehat

Strategi pelaksanaan Sekolah Sehat dilakukan dengan memadukan

pendekatan bottom–up dan top down, yang melibatkan beberapa

instansi terkait, pemangku kepentingan dan warga sekolah. Pendekatan

bottom up berupa inisiatif dan kreativitas warga sekolah dalam

melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan potensi sekolah. Sedangkan

top-down sebagai implementasi kebijakan terkait, baik ditingkat pusat

maupun daerah.

2) Manajemen Sekolah Sehat

Manajemen adalah salah satu pilar kunci dalam pelaksanaan Sekolah

Sehat pada dasarnya terkait dengan kapasitas kelembagaan sekolah

dalam mengelola pelaksanaan Sekolah Sehat. Tujuan dari manajemen

pelaksanaan Sekolah Sehat adalah untuk menjamin tersedianya dan

meningkatnya kapasitas kelembagaan dan menjamin keberlanjutan

pelaksanaan Sekolah Sehat.

Strategi manajemen pelaksanaan Sekolah Sehat adalah sebagai berikut:

a) Pembentukan atau penguatan forum koordinasi antar dalam

pelaksanaan Sekolah Sehat

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

33

b) Pembentukan atau penguatan Tim Pelaksana Sekolah Sehat, yang

terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, Orang Tua,

Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Warga.

c) Peningkatan kapasitas sekolah dalam aspek perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pelaporan

dan pengelolaan pengetahuan pelaksanaan Sekolah Sehat dengan

melibatkan komite sekolah.

3) Penyediaan Akses/Fasilitas Sekolah Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat memerlukan akses terhadap fasilitas

yang layak dan terjangkau secara ekonomi, untuk mencegah warga

sekolah kembali ke perilaku lama yang dapat menggangu keberhasilan

program sekolah sehat.

Strategi penyediaan sarana sekolah sekolah yang layak dan terjangkau

secara ekonomis adalah sebagai berikut:

a) Menyediakan sarana sekolah sehat yang ramah anak

b) Menjamin kemudahan operasional dan perawatan sarana

c) Mengalokasikan dana perawatan dan operasionalisasi fasilitas dalam

RKAS

d) Memfasilitasi warga sekolah dalam penentuan pilihan teknologi yang

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat. Meningkatkan

kontribusi warga sekolah dan pihak luas (termasuk orangtua murid)

dalam pembangunan sarana/teknologi terpilih.

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

34

4) Penyebarluasan pengetahuan

Sekolah mempunyai peranan yang penting dalam memberikan

pembelajaran disegala bidang bagi warga sekolah dan lingkungan

sekitar. Dalam hal ini peserta didik sebagai agen perubahan diharapkan

dapat membawa pengaruh positif kepada keluarga mengenai perilaku

hidup bersih dan sehat yang mereka dapatkan di sekolah.

Strategi sekolah sebagai pusat pembelajaran PHBS adalah:

a) Internal sekolah

(1) Dokumentasi pelaksanaan sekolah sehat

(2) Pelatihan Duta bersih dan sehat

(3) Pemasangan slogan/himbauan tentang kebersihan/kesehatan

dan keamana kesehatan pangan.

(4) Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat

(5) Melibatkan peserta didik dalam kegiatan Sekolah Sehat

b) Eksternal sekolah

(1) Membuatkan program kemitraan pendidikan kebersihan dan

kesehatan dengan instansi terkait.

(2) Menyebarluaskan pembelajaran pelaksanaan Sekolah Sehat

dalam forum KKS.

(3) Melakukan penyuluhan kebersihan dan kesehatan bagi warga

sekolah

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

35

5) Penciptaan kondisi ideal

Sebagai sebuah program yang diharapkan memperoleh hasil yang

maksimal, pelaksanaan kegiatan Sekolah Sehat harus didukung oleh

semua pemangku kepentingan terkait. Tanpa dukungan tersebut

keberhasilan tujuan kegiatan Sekolah Sehat akan sulit tercapai. Tujuan

penciptaan kondisi yang ideal ini adalah menjamin meningkatnya

dukungan berbagai pihak dalam pelaksanaan program Sekolah Sehat.

Pokok kegiatan strategi penciptaan kondisi ideal sebagai berikut:

a) Melakukan advokasi dan sosialisasi mengenai pentingnya

pelaksanaan Sekolah Sehat kepada warga sekolah untuk

menyamakan persepsi dan mendapatkan dukungan/partisipasi dalam

pelaksanaan program.

b) Memfasilitasi pengembangan kebijakan atau peraturan yang dapat

mendukung pelaksanaan Sekolah Sehat di sekolah.

c) Menentukan kebijakan terhadap dukungan pendanaan pelaksanaan

program Sekolah Sehat

d) Memfasilitasi kemitraan dengan pemerintah daerah (UPTD), swasta,

donor, LSM, warga akademisi dan pelaku lainnya dalam

pelaksanaan sekolah Sehat.

e) Mendorong terciptanya ruang publik atau jejaring sosial sebagai

forum diskusi dan koordinasi pemangku kepentingan baik individu

maupun lembaga yang memiliki komitmen terkait pelaksanaan

program Sekolah Sehat.

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

36

6) Pelibatan para pihak

Pelaksanaan Sekolah Sehat melibatkan peran serta dari beberapa pihak

sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya sendiri. Pihak-pihak

terkait yaitu sebagai berikut:

a) Pemerintah Pusat

b) Pemerintah Provinsi

c) Pemerintah Kabupaten/Kota

d) Puskesmas

e) Sekolah

6. Perencanaan dan Pengorganisasian Program Sekolah Bersih Sehat

Tujuan program sekolah sehat agar berjalan secara optimal, perlu

dirancang tahapan/proses persiapan program sehingga pelaksanaanya di

lapangan dapat berjalan dengan baik dan didukung oleh semua pihak.

Tahapan persiapan program sekolah sehat adalah sebagai berikut (Panduan

Pelaksanaan SD Bersih sehat, 2013: 22-23)

1) Sosialisasi Pengembangan SD Bersih Sehat

Keberhasilan pelaksanaan pengembangan SD Bersih Sehat ditentukan

oleh seberapa besar komitmen kepala sekolah, guru, peserta didik, warga

sekolah dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah terhadap pentingnya

pelaksanaan dan pengembangan sekolah dasar yang bersih dan sehat.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan sosialisasi secara intensif

terhadap seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar lingkungan

sekolah. Sosialisasi tersebut dilakukan terhadap kepala sekolah, guru,

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

37

peserta didik, warga sekolah, orangtua siswa dan komite sekolah serta

masyarakat sekitar lingkungan sekolah.

2) Pembentukan Organisasi Tim Pelaksana SD Bersih sehat

Implementasi program SD Bersih sehat diperlukan struktur organisasi

tim pelaksana seperti berikut.

Organisasi Tim Pelaksana SD Bersih dan sehat di sekolah dasar:

a) Penanggung jawab : Kepala Sekolah

b) Ketua : Guru

c) Sekretaris : Guru/Tenaga Kependidikan

d) Anggota : Guru/Peserta didik

Tim pelaksana di sekolah dan perguruan agama berfungsi sebagai

penanggung jawab dan pelaksana program SD bersih sehat di sekolah

berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijakan yang ditetapkan oleh TP

UKS Kab/kota. Tugas tim pelaksana yaitu (1) melaksanakan Trias UKS;

(2) menjalin kerjasama dengan orangtua/komite sekolah, instansi lain dan

masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan UKS; (3) Menyusun program,

melaksanakan penilaian/evaluasi dan menyampaikan laporan kepada Tim

Pembina UKS Kecamatan; (4) melaksanakan ketatausahaan Tim

pelaksana di sekolah.

3) Penyusunan Rencana Kegiatan SD Bersih sehat

a) Rencana kegiatan SD Bersih sehat

Rencana kegiatan SD Bersih sehat merupakan rangkaian dan tahapan

kegiatan yang disusun dan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

38

oleh warga sekolah dan masyarakat sekitarnya. Rencana kegiatan SD

Bersih sehat merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah

(RKS)/Rencana dan Anggaran Sekolah (RKAS).

b) Penyusunan rencana kegiatan SD Bersih sehat

Rencana kegiatan SD Bersih sehat merupakan hasil kordinasi

sekolah dengan pihak terkait, yang pelaksanaanya diatur dan

didistribusikan pada seluruh anggota tim sesuai dengan bidangnya.

Rencana kegiatan mencakup; memeriksa dan mengevaluasi hasil

kerja tim, melaksanakan pengelolaan sampah dan sarana sanitasi,

melaksanakan pembinaan, pemantauan kebersihan dan kesehatan

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang kebersihan dan kesehatan

secara keseluruhan dan membuat dokumentasi kegiatan.

c) Hal-hal yang diperhatikan dalam penyusunan rencana kegiatan SD

Bersih sehat

Penyusunan rencana kegiatan SD Bersih sehat mencakup hal berikut

ini; (1) pendidikan kebersihan dan kesehatan; (2) penyelenggaraan

pelayanan kesehatan; (3) peningkatan kompetensi guru dan peserta

didik dalam bidang kebersihan dan kesehatan; (4) pengadaan sarana

prasarana kebersihan dan kesehatan; (5) pembinaan lingkungan

sekolah bersih dan sehat; (6) penciptaan budaya perilaku hidup

bersih dan sehat di sekolah.

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

39

7. Pentingnya Kesehatan Anak

Pertumbuhan jasmani, rokhani dan sosial seorang anak merupakan

suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan lainnya. Usia

anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia

dewasa nantinya. Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah

Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas adalah

suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam

periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat

menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut

meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan

gangguan belajar. permasalahan kesehatan tersebut umumnya akan

menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di sekolah. (Puskesmas

Baqa, 2012 : Diakses 13 Oktober 2016)

Peranan orang tua dan guru sebagai sosok pendamping saat anak

melakukan aktifitas kehidupannya setiap hari sangat dominan dan sangat

menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah

penting bagi mereka untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan

gangguan kesehatan pada anak usia sekolah yang cukup luas dan kompleks.

8. Dasar Hukum Sekolah Sehat

1) Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

40

4) Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri

Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor:

1/U/SKB/2003, Nomor: 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 Tentang

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.

5) Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri

Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor:

2/P/SKB/2003, Nomor: 1069/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor:

MA/230B/2003,Nomor: 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003

tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat.

6) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1429/Menkes/SK/XH/2006

tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Ade Saputri, dengan judul

“Implementasi Kebijakan Pendidikan Jasmani di SMP 3 Girimulyo Kulon

Progo, DIY”. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: Implementasi

kebijakan pendidikan jasmani di SMP 3 Girimulyo yaitu strategi

implementasi kebijakan pendidikan jasmani terdiri dari Program Kebijakan

Pendidikan Jasmani, Pengembangan Sarana Prasarana dan Pendiptaan

Lingkungan Sekolah yang kondusif dan supervisi. Faktor pendukung dalam

penerapanan pendidikan jasmani adalah sumber daya manusia dan prestasi

peserta didik. Sedangkan faktor penghambat letak geografis sekolah, sarana

prasarana dan minat peserta didik. Upaya yang dilakukan dalam

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

41

meningkatkan implementasi kebijakan pendidikan jasmani di SMP 3

Girimulyo adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler.

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis,

dalam penelitian tersebut mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan

implementasi kebijakan pendidikan jasmani di SMP 3 Girimulyo sedangkan

tujuan yang akan dilakukan penulis yaitu mendeskripsikan implementasi

program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1.

2. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Mey Indiana Zulfa, dengan judul

“Implementasi kebijakan pendidikan lingkungan hidup di SD N Ungaran 1

Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: bentuk

implementasi pendidikan lingkungan hidup (PLH) yaitu dilihat dari (1) segi

aspek pengorganisasian, pelaksana dari pembelajaran dan kegiatan PLH

terstruktur dan sesuai dengan tugas masing-masing, (2) Aspek Intepretasi

dalam hal respon sekolah, guru dan siswa antusias dan partisipatif, dalam

hal interaksi guru dengan siswa melalui pendekatan personal dan

kelompok, dalam hal keefektifan waktu PLH, sudah efektif, (3) aspek

aplikasi, pengintegrasian materi PLH pada mata pelajaran yang relevan

namun masih belum adanya bukan panduan PLH. (4) faktor pendukung

implementasi PLH adalah latar belakang ekonomi orang tua siswa yang

termasuk berkecukupan, pengajaran guru di kelas dan di luar kelas dengan

ceramah, demonstrasi, praktek, dan pengamatan, kebiasaan guru, siswa dan

karyawan yang saling mengingatkan untuk menjaga lingkungan sekolah. (5)

faktor penghambat dan pendukung implementasi pendidikan lingkungan

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

42

hidup adalah masalah biaya yang tidak ada nominal anggaran khusus PLH,

buku PLH yang belum tersedia, tamu dari luar sekolah yang mengabaikan

peraturan dilarang merokok di sekolah, sumber daya manusia yang masih

kurang disebabkan adanya kebijakan pemerintah yaitu pergantian guru tiap

tahunnya sehingga sekolah harus membekali lagi guru-guru baru melalui

workshop/seminar PLH dan workshop pengolahan sampah mandiri.

Penelitian yang dilakukan oleh Mey Indiana tersebut ada relevansi dengan

penelitian yang akan dilakukan yaitu terkait pendidikan lingkungan hidup.

Dalam penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

penulis, penelitian tersebut juga meneliti tentang lingkungan hidup sekolah.

C. Kerangka Berfikir

Gambar 2. Kerangka Berfikir Implementasi Program Sekolah Sehat

(SKB, Nomor 1/U/SKB/2003;Nomor 1067/Menkes/VII/2000; Nomor MA/230

A/2003; Nomor 26 tahun 2000) dan keputusan Menteri Kesehatan Nomor

828/MENKES/SK/IX/2008

PROGRAM SEKOLAH SEHAT

Implementasi Program Sekolah Sehat di SD N

Tegalrejo 1 Yogyakarta

Pelaksana Program Sekolah

Sehat:

Kepala Sekolah

Guru Olahraga

Pengurus UKS

Petugas Puskesmas

Siswa

Aspek:

Komunikasi

Sumber daya

Disposisi

Struktur birokrasi

Faktor Pendukung

Dan Faktor

Penghambat

Siswa Sehat

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

43

Berdasarkan bagan kerangka pikir di atas, dapat dijelaskan bahwa,

kebijakan yang telah dibuat oleh Direktorat Jendral Kementrian yang

bekerjasama dengan SKB 4 Menteri yaitu kebijakan tentang UKS yang

berlandaskan atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/

MENKES/SK/IX/2008 Tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Kebijakan UKS ini mempunyai program yaitu program sekolah sehat

dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi

belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

agar siswa menjadi pribadi yang berkarakter. Kebijakan ini kemudian

direalisasikan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk diterapkan di

sekolah-sekolah yang ada di Kota Yogyakarta.

SD N Tegalrejo 1 adalah salah satu sekolah yang sudah menerapkan

PHBS atau perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Di SD N Tegalrejo 1 sendiri

sudah menerapkan Program Sekolah Sehat sejak tahun 2000 sampai

sekarang. Selain itu SD N Tegalrejo 1 telah mendapatkan Penghargaan

Adiwiyata pada tahun 2012. Dalam implementasi kebijakan sekolah sehat di

SD N Tegalrejo 1, peneliti akan melihat dari segi komunikasi, ketersediaan

sumber daya, sikap dan komitmen dari pelaksana program dan struktur

birokrasi. Disamping keempat hal tersebut, akan dilihat pula faktor

pendukung dan faktor penghambat. Dalam penerapan Program Sekolah

Sehat di SD N Tegalrejo 1 dan demi kelancaran selama penelitian, maka

diperlukannya saling kerjasama antara peneliti, kepala sekolah, Guru,

Pengurus UKS, Petugas Puskesmas dan Siswa.

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

44

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan konsep dan alur dari kerangka pikir di atas, ada beberapa

pertanyaan penelitian sebagai dasar untuk mengeksplorasi, menggali lebih jauh

terkait dengan implementasi sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1. Adapun

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi program sekolah sehat jika dilihat dari segi

komunikasi di SD N Tegalrejo 1?

2. Bagaimana implementasi program sekolah sehat jika dilihat dari segi

sumber daya?

3. Bagaimana keterlibatan aktor pelaksana dalam implementasi program

sekolah sehat?

4. Bagaimana implementasi program sekolah sehat jika dilihat dari segi

disposisi?

5. Bagaimana implementasi program sekolah sehatjika dilihat dari struktur

birokrasi?

6. Faktor apa saja yang menjadi pendukung (facilitating conditions) dalam

implementasi program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1?

7. Faktor apa saja yang menjadi penghambat (impending conditions) dalam

implementasi program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1?

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian “Penelitian

Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1” adalah pendekatan penelitian kualitatif

deskriptif. Pendekatan deskriptif kualitatif adalah pendekatan yang

menghasilkan data yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan.

Peneliti memilih jenis penelitian kualitatif karena masalah penelitian

tentang implementasi program dalam sekolah sehat merupakan penelitian yang

lebih berdimensi kualitatif. Penelitian ini berusaha menggali dan

mengungkapkan data tentang implementasi program dalam program sekolah

sehat secara deskriptif kualitatif. Dengan pendekatan kualitatif ini mampu

menghasilkan data yang bersifat deskriptif, sehingga digunakan metode

deskriptif.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1998: 114) bahwa

apabila peneliti mengunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan

datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon

atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis

maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber

datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti

menggunakan dokumentasi, maka dokumen dan catatanlah yang menjadi

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

46

sumber data, sedangkan isi catatan adalah subyek penelitian atau variabel

penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah sebagai

berikut.

1. Kepala Sekolah

Peneliti menggali lebih dalam tentang program sekolah sehat yang

diterapkan di SD N Tegalrejo dan mengetahui seberapa pengetahuan

Kepala sekolah tentang sekolah sehat.

2. Pengurus UKS

Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu pengurus UKS yaitu

langsung dengan Ketua pengurus UKS nya. Peneliti menggali data tentang

kegiatan yang dilakukan di UKS dan implementasi program sekolah sehat.

3. Guru Olahraga

Peneliti memilih narasumber Guru Olahraga karena guru olahraga adalah

guru yang mengajarkan tentang pendidikan kesehatan di sekolah. Peneliti

juga mengetahui bagaimana guru olahraga dalam memberikan materi

tentang kesehatan.

4. Siswa (Dokter Kecil)

Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang menjadi

ketua Dokter Kecil yang lebih menguasai dan memahami tentang program

sekolah sehat yang ada di SD N Tegalrejo 1.

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

47

5. Petugas Puskesmas

Peneliti melakukan wawancara di Puskesmas yang bekerjasama dengan

SD N Tegalrejo yaitu Puskesmas yang berada di Jalan Magelang,

Karangwaru, Tegalrejo Kota Yogyakarta. Peneliti melakukan wawancara

dengan salah satu petugas Puskesmas yang mengelola UKS.

Maksud dari pemilihan subyek penelitian ini untuk mendapatkan

informasi sebanyak mungkin dari berbagai macam sumber sehingga data

yang diperoleh benar.

C. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N Tegalrejo 1. Peneliti tertarik melakukan

penelitian di SD N Tegalrejo 1 karena pada awalnya mendapat rekomendasi

dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta bahwa di SD N Tegalrejo 1 salah satu

yang menerapkan program sekolah sehat dan menjadi juara tingkat Provinsi.

Selain di sekolah, peneliti juga melakukan penelitian di Puskesmas Tegalrejo

yang bekerjasama atau membawahi SD N Tegalrejo 1.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian implementasi program

sekolah sehat dalam kebijakan sekolah sehat di SD N Tegalrejo dilakukan

dengan cara wawancara dengan informan, observasi atau pengamatan

langsung, dan dengan dokumentasi. Maka dari itu, teknik yang digunakan

peneliti untuk pengumpulan data yaitu:

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

48

1. Wawancara

Meleong (2005: 186) mendefinisikan wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu. Wawancara yang akan dilakukan untuk menggali informasi lebih

jauh dari narasumber terkait dengan implementasi program sekolah sehat

di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta.

2. Observasi

Nasution (2003: 56) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua

pengetahuan. Para ilmuwan hanya bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Kegiatan

observasi dalam penelitian ini yaitu kegiatan yang meliputi pencatatan

secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat

dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang

sedang dilakukan untuk menemukan interaksi yang kompleks dengan

latar belakang sosial yang dialami. Observasi digunakan untuk

memperoleh data tentang permasalahan yang ada dalam pelaksanaan

sekolah sehat dan latar belakang penerapan program sekolah sehat di SD

N Tegalrejo 1 Yogyakarta.

3. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk mendukung data-data yang telah didapat.

Dokumentasi dapat berupa foto, ataupun arsip-arsip yang berkaitan

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

49

dengan penelitian. Dokumen yang akan dicari oleh peneliti adalah

dokumen yang berupa foto dalam implementasi program sekolah sehat

dan dokumen arsip yang berupa SK (Surat Keputusan) sekolah sehat.

Suharsimi Arikunto (2002: 206) mendefinisikan dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya.

E. Instrumen penelitian

S.Nasution (2003: 121) mengatakan dalam penelitian kualitatif manusia

atau peneliti sendiri yang menjadi instrumen penelitian yang utama. Dalam

pengumpulan data peneliti juga dibantu dengan pedoman wawancara, pedoman

observasi, tipe recorder, kamera, alat-alat tulis dan apa saja yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Moleong 1989: 132-135).

Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen yaitu;

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisi tentang pertanyaan dalam wawancara lalu

dikembangkan secara mendalam untuk mendapatkan suatu gambaran

subjek dan pemaparan gejala yang tampak sebagai suatu fenomena.

Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Aspek yang dikaji Indikator yang dicari Sumber

Program Sekolah

Sehat

1. Pengetahuan tentang program

sekolah sehat

2. Pengelolaan sekolah sehat.

3. Pelaksanaan sekolah sehat

4. Keterlibatan aktor dalam

implementasi program sekolah

sehat

1. Kepala sekolah

2. Pengurus UKS

3. Petugas

Puskesmas

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

50

Implementasi

Sekolah Sehat

a. Komunikasi

1) Penyaluran komunikasi

2) Kejelasan komunikasi

b. Sumber daya

1) Sumber daya manusia

2) Sarana dan prasarana

3) Pendanaan

c. Disposisi

d. Struktur birokrasi

1. Kepala Sekolah

2. Petugas

Puskesmas

3. Pengurus UKS

4. Guru

5. Siswa

Faktor pendukung

& faktor

penghambat

1. Faktor internal

2. Faktor eksternal

1. Kepala Sekolah

2. Petugas

Puskesmas

3. Pengurus UKS

4. Guru Olahraga

2. Pedoman Observasi

Pedoman observasi ini digunakan sebagai acuan peneliti dalam

mengamati implementasi program sekolah sehat di lapangan. Dengan

pedoman observasi ini dapat digunakan peneliti sebagai pedoman atau

acuan dalam bentuk deskripsi data.

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi

Aspek yang Diamati Indikator yang Ingin dicari Objek

Kondisi fisik dan

fasilitas sekolah

1. Lingkungan fisik sekolah

a. Halaman sekolah

b. Lapangan dan ruang

olahraga

c. Tempat Sampah

d. Air bersih

e. Ruang kelas

f. Perpustakaan

g. Kantin

h. Kamar mandi

2. Sarana dan Prasarana

3. Fasilitas Penunjang

Lingkungan sekolah

Kegiatan di sekolah 1. Kegiatan pembelajaran

(pendidikan jasmani dan

Warga sekolah.

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

51

3. Analisis Dokumentasi

Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi

No Aspek yang Dikaji Indikator yang Dicari Sumber data

1 Profil Sekolah a. Sejarah sekolah

b. Visi dan misi sekolah

c. Tujuan sekolah

d. Struktur organisasi

e. Sarana dan prasarana

sekolah

a. Dokumen/arsip

b. Foto-foto

2 Akreditasi sekolah Surat keputusan a. Dokumen arsip

3 Implementasi

Program sekolah

sehat

Laporan kemajuan program

sekolah sehat

a. Dokumen/ arsip

Analisis dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan

data dari hasil analisis terhadap dokumen, arsip, foto, yang terkait dengan

program sekolah sehat.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan konsep dari Milles dan Hubberman (Sugiyono, 2007: 246)

yaitu model analisis deskriptif kualitatif secara interaktif dan berkelanjutan

dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara,

serta dokumentasi. Data yang telah diperoleh di lapangan selanjutnya

rohani)

2. Interaksi antar warga

sekolah dalam pelaksanaan

kerja bakti

3. Kegiatan UKS

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

52

dicatat dalam bentuk narasi atau deskriptif. Untuk menguatkan data yang

diperoleh, dilakukan pula pengambilan gambar yang sesuai dengan fokus

penelitian.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data

mentah atau kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Peneliti memilah data yang relevan, penting dan bermakna, dan data

yang tidak berguna, untuk menjelaskan apa yang menjadi sasaran

analisis, lalu menyederhanakan dengan membuat fokus, klasifikasi, dan

abstraksi data. Data yang telah diperoleh dilapangan selanjutnya

dirangkum, dipilih sesuai dengan fokus penelitian, dan data yang tidak

diperlukan akan dibuang. Data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas tentang Implementasi dalam kebijakan

sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1

3. Penyajian Data

Pada tahap ini disajikan data hasil temuan di lapangan dalam bentuk

naratif, yaitu uraian tertulis tentang Implementasi dalam kebijakan

sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1. Data disajikan menurut kategori yang

sebelumnya telah dikelompokan agar lebih mudah dipahami.

4. Penarikan Kesimpulan

Setelah data disajikan selanjutnya diperoleh kesimpulan sementara

karena kesimpulan yang diperoleh masih bersifat meragukan, maka dari

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

53

itu perlu dilakukan verifikasi. Dalam proses penarikan kesimpulan dan

verifikasi dibutuhkan pemahaman yang mendalam dari peneliti.

G. Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas untuk

menguji keabsahan data. Sugiyono (2010: 386) mengatakan uji kredibilitas

data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain

perpanjangan pengamatan, triangulasi data, peningkatan ketekunan dalam

penelitian, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member

check. Dalam pengujian kredibilitas dalam penelitian ini peneliti

menggunakan triangulasi data.

Triangulasi biasanya merujuk pada suatu proses pemanfaatan persepsi

yang beragam untuk mengklasifikasikan makna, memverifikasi kemungkinan

pengulangan dari suatu observasi ataupun interpretasi. Triangulasi juga dapat

digunakan untuk mengklasifikasi makna dengan cara mengidentifikasi cara

pandang yang berbeda terhadap berbagai fenomena. (Flick, dalam Sugiyono,

2011: 372-374). Dalam menguji kredibilitas data peneliti menggunakan 2

macam triangulasi yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang

diperoleh dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama,

yang berbeda, dan yang spesifik. Adapun informasi dari narsumber dalam

penelitian ini yakni Kepala Sekolah, Guru Olahraga, Pengurus UKS,

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

54

Petugas Puskesmas dan Siswa. Kemudian dideskripsikan,

dikategorisasikan informasi yang memiliki kesamaan.

2. Triangulasi Teknik

Trianggulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda. Narasumber dalam hal ini adalah

Kepala Sekolah, Guru Olahraga, Pengurus UKS, Petugas Puskesmas dan

Siswa, kemudian dicek dan dibandingkan dengan informasi yang

diperoleh melalui pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi.

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SD Negeri Tegalrejo 1 Yogyakarta

1. Profil Sejarah SD Negeri Tegalrejo 1 Yogyakarta

SD Negeri Tegalrejo I merupakan sekolah dasar percontohan di

wilayah Yogyakarta Barat yang dibawahi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta

melewati Unit Pengelola Teknis (UPT) TK/SD wilayah Yogyakarta Barat.

Dulunya sekolahan ini merupakan sekolah penggabungan dari beberapa

sekolah di kelurahan Bener kecamatan Tegalrejo, antara lain : SD Bener I,

SD Tegalrejo I dan SD Bener III. Gedung SD Tegalrejo I dibangun atau

direhabilitasi menjadi gedung yang megah dengan lantai 2 pada tahun 2000.

SD Tegalrejo I didirikan pada tahun 1956 dan berkembang terus mengikuti

pertumbuhan pendidikan di kota Yogyakarta. Tahun demi tahun SD

Tegalrejo I terus berkembang baik secara Fisik maupun secara Non Fisik

disini Anak-anak didik ditempatkan untuk menjadi tunas-tunas bangsa

yang mampu membawa harum Bangsa Indonesia baik dari segi akademis

maupun non akademisnya. SD Tegalrejo I disebut juga TAWITA atau

Taruna Widya Tama dan merupakan SD Inti dari Gugus I Kecamatan

Tegalrejo dan mempunyai beberapa SD Imbasnya, yaitu SD Tegalrejo II,

SD Pingit, SD Muh Tegalrejo dan SD Bener.

a. Visi dan Misi SD Negeri Tegalrejo 1 Yogyakarta

Visi Sekolah: Terwujudnya Komunitas Belajar yang Kreatif, Inovatif,

Berbudi Pekerti Luhur, dan Cinta Lingkungan

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

56

Misi Sekolah:

1) Mengembangkan nilai-nilai iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa

2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien

sehingga kemampuan siswa berkembang secara optimal

3) Mengembangkan pengetahuan warga sekolah melalui Pendidikan

Lingkungan Hidup

4) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

pemangku kepentingan

5) Membiasakan sikap hidup sederhana, ramah lingkungan, berakhlak

mulia, menghargai pendapat dan berprilaku jujur

6) Menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan.

b. Visi dan Misi UKS SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Visi : Sekolah Bersih, Sehat dan Berprestasi

Misi

1) Menanamkan kebiasaan siswa dan seluruh warga sekolah berperilaku

hidup bersih dan sehat

2) Meningkatkan mutu pendidikan dengan mempertinggi tingkat kebugaran

dan pelayanan kesehatan

3) Menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan

dan perkembangan yang selaras.

Dilihat dari visi misi sekolah dan visi misi UKS SD N Tegalrejo 1

Yogyakarta berorientasi pada akademik, perilaku hidup bersih sehat dan

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

57

berwawasan lingkungan. Hal tersebut sangat baik, karena selain berfokus

pada akademik atau prestasi tetapi juga terfokus pada kepedulian

kebersihan, kesehatan lingkungan sekitar. Dengan memiliki kepedulian

yang besar terhadap pentingnya kesehatan, lingkungan yang sehat dan

bersih akan tercipta dan dapat dirasakan.

c. Motto UKS SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

1) SAMBIL (Sampah diambil)

2) SAMPIL (Sampah dipilih)

3) SAMLAH(Sampah diolah)

4) SAMBUNG (Sampah ditabung)

d. Keadaan Sumber Daya yang dimiliki

Agar mencapai tujuan sekolah maka SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

memiliki komponen sekolah yang saling bekerjasama. Berdasarkan hasil

data yang diperoleh selama melakukan penelitian, berikut merupakan

keadaan sumber daya manusia di SD N Tegalrejo.

Tabel 4. Keadaan Sumber Daya

No Tugas Jumlah

1. Kepala Sekolah

1

2. Komite 1

3. Administrasi 1

4. Guru kelas 12

5. Guru penjaskes 2

6. Guru Agama 4

7. Guru TIK 1

8. Penjaga Sekolah 1

9. Pustakawan 1

10. Keamanan satpam 1

11. Petugas taman 1

Sumber: Data SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

58

Sumber daya yang dimiliki berdasarkan data di atas sudah lengkap

dan mencukupi untuk pelaksanaan program sekolah sehat. Warga sekolah

yang ada di SD N Tegalrejo 1 saling mendukung untuk mencapai tujuan

program Sekolah Sehat. Sedangkan untuk struktur birokrasi dalam

pelaksanana program sekolah sehat sebagai berikut.

e. Jumlah Peserta Didik

Jumlah peserta didik di SD N Tegalrejo memiliki jumlah yang cukup

banyak dapat dilihat dari tabel peserta didik dibawah ini.

Tabel 5. Peserta Didik

Jenis Jumlah

siswa perempuan 179

siswa laki-laki 178

Jumlah 359

Sumber: Data SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

PEMBINA UKS

Lurah Bener

KETUA

Kepala Sekolah

SEKRETARIS 1

Guru Pembina UKS

SEKRETARIS II

Ketua Komite

UNSUR GURU

ANGGOTA

UNSUR SISWA UNSUR PKK

UNSUR KOMITE

UNSUR

PUSKESMAS

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

59

Peserta didik merupakan komponen utama dalam memajukan kualitas

suatu sekolah. Melalui sekolah peserta didik diberi kesempatan untuk

mengembangkan kemapuan dari segi kompetensi akademik maupun non

akademik yang dimiliki peserta didik. Dari data jumlah siswa di atas adalah

jumlah siswa tahun 2015/2016 di SD N Tegalrejo memiliki jumlah siswa

yang cukup banyak. Dengan jumlah siswa yang banyak juga menjadi faktor

pendukung pelaksanaan Program Sekolah Sehat.

f. Prestasi TP UKS SD N Tegalrejo 1

Tabel 6. Prestasi TP UKS

No Juara Jenis lomba Tingkat Keterangan

1. Juara III Lomba

Sekolah Sehat

Tingkat

Provinsi

2006

2. Juara III Lomba kantin

Sehat

Tingkat

Kota

2013

3. Juara I Lomba

Sekolah Sehat

Tingkat

Kab.Kota

2015

Sumber : Data Sekolah SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

SD N Tegalrejo sudah menjalankan Program Sekolah Sehat sejak

tahun 2000. Dari tahun 2000 tersebut SD N tegalrejo menjuarai lomba

Sekolah Sehat tingkat provinsi juara III pada tahun 2006. Selain itu pada

tahun 2013 SD Tegalrejo menjuarai lomba kantin sehat juara III tingkat

Kota dan pada tahun 2015 menjuarai lomba Sekolah Sehat juara I tingkat

Kabupaten Kota.

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

60

2. Lingkungan fisik sekolah

Lingkungan fisik sekolah adalah bagian dari lingkungan yang menjadi

wadah untuk melakukan kegiatan pendidikan. Lingkungan fisik sekolah

dalam menunjang program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 sebagai

berikut:

a) Halaman sekolah sekolah merupakan ruang terbuka hijau sebagai sarana

untuk menunjang segala kegiatan di luar ruangan bagi warga sekolah.

Halaman sekolah terbebas dari genangan air dan mempunyai batas yang

jelas dengan lingkungan sekitar, dan dilengkapi dengan pagar yang kuat

dan aman. Halaman sekolah di SD N Tegalrejo berdiri pada tahun 1950

di atas tanah dengan luas 4678 m2 yang berstatus hak pakai dengan

sertifikat no 13.05.01.04.4.00012 gedung dibangun pada tahun

1999/2000 dan gedung baru pada tahun 2009/2010.

b) SD N Tegalrejo memiliki lapangan yang luas untuk melakukan kegiatan

upacara, olahraga, dan pramuka. Lapangan tersebut sangat dijaga

kebersihan nya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

c) Tempat sampah

Untuk mencapai tujuan Motto UKS yang tujuannya untuk memotivasi

siswa agar dapat membuang sampah pada tempatnya, dapat memilah

sampah sesuai jenisnya dan dapat mendaur ulang sampah tersebut, maka

SD N Tegalrejo 1 mempunyai tempat sampah yang dibedakan menjadi 3

jenis. SD N Tegalrejo 1 sendiri memiliki ruang komposter untuk siswa

belajar mendaur ulang sampah yang sudah dipilah agar bermanfaat. Ada

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

61

juga program pilah sampah dan bank sampah yang bekerjasama dengan

Bank Sampah SALINGSIH (Sadar Lingkungan Bersih) yang berada di

kelurahan Bener Tegalrejo Yogyakarta. Peserta didik menabung di bank

sampah tiap hari kamis dengan memilah sampah menjadi 3 bagian (kaca

logam, plastik, kertas).

d) Air bersih

Sumber air bersih di SD N Tegalrejo sendiri sudah memiliki air bersih

yang digunakan untuk memeuhi kebutuhan seperti cuci tangan, gosok

gigi dan lain-lain.

e) Ruang kelas

SD N Tegalrejo 1 memiliki ruang kelas yang representif dengan

pencahayaan dan fentilasi yang cukup, sedangkan untuk ukuran ratio

kepadatan jumlah sisswa di dalam kelas 1:2 m2

yang berjumlah 12 ruang

kelas.

f) Perpustakaan

SD N Tegalrejo memiliki 2 (dua) perpustakaan yaitu perpustakaan umum

yang berisi buku-buku umum dan perpustakaan UKS yang berisi buku

tentang UKS, kesehatan, gizi dan lain-lain. Adanya perpustakaan ini

untuk menumbuhkan budaya membaca dikalangan siswa SD.

g) Kantin

Kantin sekolah SD Tegalrejo dikelola oleh warga sekolah yang

menjajakan makanan dan minuman yang memenuhi 10 gizi seimbang.

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

62

kantin sekolah di SD Tegalrejo selalu diawasi oleh Badan POM, untuk

mengamati jualan yang dijajakan.

h) Kamar mandi/ toilet

Kamar mandi/toilet merupakan ruangan yang dibutuhkan untuk

guru/siswa di sekolah, SD N Tegalrejo memiliki toilet untuk siswa

berjumlah 9 dan untuk guru 3 toilet. Toilet yang ada di SD N Tegalrejo

sudah sesuai dengan standar sekolah sehat. Keadaan toilet bersih dan

bebas dari coret-coretan.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di sekolah sangat lengkap, SD N

Tegalrejo 1 memiliki berbagai ruang baik ruang kelas, guru, kepala sekolah

ataupun LAB, dengan perincian sebagai berikut.

Tabel 7. Sarana Prasarana

NO Nama Ruang Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Rauang Tata Usaha 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang Kelas 12

5 Ruang Laboratorium IPA 1

6 Ruang Mushola 1

7 Ruang Perpustakaan 1

8 Ruang Komputer 1

9 Ruang Konseling 1

10 Ruang UKS 1

11 Gudang 1

Sumber: Data SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

63

Tabel 8. Sarana Penunjang SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta No Sarana penunjang

1. Sudut Baca UKS

2. Tempat cuci tangan

3. Tempat gosok gigi

4. Tempat pembuangan sampah

5. Tempat daur ulang sampah

6. Kebun sayuran dan Green House

Sumber: Data SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Sarana prasarana yang ada di SD N Tegalrejo 1 sudah sangat lengkap

dalam menunjang proses belajar mengajar. Sarana prsarana yang ada di SD

N Tegalrejo 1 sangat terawat dengan bersih dan dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

4. Kegiatan di Sekolah Dalam Menunjang Program Sekolah Sehat

a. Kegiatan pembelajaran (Pendidikan jasmani dan rohani)

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan kurikuler

yaitu melalui pendidikan jasmani dan rohani yang dilaksanakan pada saat

jam pelajaran. Pelaksanaan pendidikan jasmani sesuai dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standar isi yang telah

diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 Tahun 2006 pada mata

pelajaran pendidikan jasmani, olahrga dan kesehatan. Pelaksanaan

kegiatan di SD Tegalrejo diberikan melalui peningkatan pengetahuan

penanaman nilai tentang perilaku hidup sehat dan peningkatan

ketrampilan dalam melaksanakan hal yang bersifat pemeliharaan,

pertolongan dan perawatan kesehatan. Materi yang diajarkan yaitu terdiri

dari cara menjaga kebersihan, mengenal makanan yang sehat, mengenal

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

64

bahaya merokok, mengenal berbagai penyakit berbahaya, cara menggosok

gigi yang benar, menjaga lingkungan sekolah, membuang sampah pada

tempatnya dan lain sebagainya.

b. Interaksi antar warga sekolah dalam pelaksanaan kerja bakti

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis

bahwa, dalam menunjang program sekolah sehat SD N Tegalrejo

melakukan kerja bakti dengan warga sekolah dan dengan wali murid.

Kerja bakti dilakukan setiap hari Jum’at pagi yang dilakukan semua

warga sekolah dengan membersihkan lingkungan sekitar sekolahan. SD N

Tegalrejo juga mempunyai program kerja bakti yang dilakukan dengan

wali murid sebulan sekali yang di gilir setiap kelas nya. Adanya interaksi

yang baik antara warga sekolah dengan wali murid diharapkan dapat

menjalin kerjasama dalam menjaga kebersihan dan kesehatan di sekolah.

c. Kegiatan UKS

Kegiatan UKS yang dilakukan dalam menunjang program sekolah sehat

di SD N Tegalrejo yang bertujun untuk memperluas pengetahuan dan

ketrampilan siswa tentang kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara dan

observasi kegiatan UKS di SD Tegalrejo mencakup kegiatan yang

berkaitan dengan Trias UKS sebagai berikut; kegiatan sepuluh menit

lingkungan sekolah (Semutlis) adalah kegiatan membersihkan lingkungan

sekolah sebelum pelajaran dimulai, Jum’at bersih dan Jum;at sehat

kegiatan kerja bakti yang dilakukan semua warga sekolah, kampanye gizi

ke masyarakat sekitar sekolah, tentang Pemutaran film edukasi tentang

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

65

kesehatan, pengadaan buku-buku kesehatan, membuat karya kreatifitas

(slogan).

B. Hasil Penelitian

1. Implementasi Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Berdasarkan sumber data yang ada di SD N Tegalrejo 1, Visi SD N

Tegalrejo 1 adalah “Terwujudnya Komunitas Belajar yang Kreatif, Inovatif,

Berbudi Pekerti Luhur, dan Cinta Lingkungan”. Sedangkan salah satu

Misinya adalah “Menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan”.

Harapannya dengan visi dan misi tersebut adalah siswa mampu

mengembangkan kreativitasnya, mampu memberikan inovasi terhadap

belajarnya dan mencintai lingkungan. Mencintai lingkungan ini yang

menjadi salah satu misinya, karena dengan menjaga kebersihan badan dan

melestarikan lingkungan akan memberikan rasa nyaman dalam proses

belajar mengajar guru maupun siswa. Dalam menjaga kesehatan badan dan

melestarikan lingkungan ini dilakukan dengan cara membiasakan hidup

sehari-hari yang sesuai syarat kesehatan atau berperilaku hidup bersih dan

sehat. Sedangkan untuk mencintai lingkungan dilakukan dengan membuat

penghijauan yang ada di sekolah dengan cara menanam pohon disekitar

sekolah. SD N Tegalrejo 1 ini memiliki kebun sayuran dan green house

kecil yang ditanami berbagai jenis tanaman dan pepohonan. Tujuan adanya

green house ini adalah untuk media pembelajaran siswa dan pengenalan

tanaman, di green house ditanami beberapa macam seperti; tanaman langka,

obat keluarga dan pembibitan pohon nangka. Selain sebagai pembelajaran,

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

66

adanya green house ini juga memberikan kenyamanan, keindahan dengan

adanya pohon dan memberikan kesejukan di sekolah.

Tujuan dari Misi tersebut adalah menjaga kebersihan dan melestarikan

lingkungan, dalam menjaga kebersihan tersebut yaitu dengan berperilaku

hidup bersih dan sehat. Sedangkan untuk mencintai lingkungan yaitu

dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah misalnya dengan

membuang sampah pada tempatnya, membuat lingkungan sekolah yang

hijau dan bersih. Sebagaimana tujuan tersebut maka salah satu strategi yaitu

adanya Program Sekolah Sehat yang merupakan kebijakan dari Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) dalam Surat Keputusan Bersama, Nomor

1/U/SKB/2003; NOMOR 1067/MENKES/VII/2000; NOMOR MA/230

A/2003; NOMOR 26 Tahun 2003) dari Direktorat Jendral Menteri yang

dilakukan oleh SKB (Surat Keputusan Bersama) 4 Menteri yaitu

Kementerian Pendidikan, Kementerian dan Kebudayaan Republik

Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan

Kementerian Agama.

SD N Tegalrejo 1 mengimplementasikan Program Sekolah Sehat sejak

tahun 2000 berawal dari sekolah Adiwiyata dan menjuarai lomba Sekolah

Sehat tingkat provinsi pada tahun 2006. Dari kebijakan UKS tersebut

sejalan dengan kebijakan nasional dan kebijakan daerah. Kebijakan lokal

sekolah disusun dan disepakati bersama dengan warga sekolah agar bisa

mempercepat pelaksanaan Sekolah Sehat. Kebijakan ini menjadi acuan

dalam pelaksanaan Sekolah Sehat oleh seluruh warga sekolah. SD N

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

67

Tegalrejo menerapkan lingkungan sekolah yang sehat sudah menjadi

kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehari-hari ini terlihat dari hasil

pengamatan penulis saat siswa membuang sampah sembarangan, siswa

langsung ditegur guru untuk membersihkannya. Sedangkan untuk

pembinaan dan pengembangan UKS di SD N Tegalrejo 1 berpedoman pada

Trias UKS sebagai berikut:

a. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar dan terencana yang

dilakukan seorang guru untuk memberikan pengetahuan kesehatan.

Pendidikan kesehatan ini dapat dilakukan secara intrakurikuler yaitu

melakukan pendidikan kesehatan pada saat jam pelajaran olahraga.

Sedangkan untuk ekstrakurikuler dapat dilakukan di luar jam pelajaran

dengan tujuan yang sama yaitu memberikan pengetahuan tentang

kesehatan kepada siswa agar nantinya siswa dapat berperilaku baik dalam

menjaga kesehatan dirinya dan menjaga lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak S selaku petugas

Puskesmas bahwa:

“Saya mengajarkan pendidikan kesehatan secara teori dan praktek.

Materi yang biasa diajarkan yaitu tentang PHBS, kemudian gizi

anak sekolah, penyakit menular, penyakit tidak menular,

ketrampilan dalam hal penyuluhan, ketrampilan P3K, dan

ketrampilan pemilihan makanan sehat”. (W-1/ tanggal 30 Juli

2016)

Pendapat lain diungkapkan oleh A selaku Dokter kecil di SD N

Tegalrejo 1 sebagai berikut:

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

68

“Menyelenggarakan pendidikan kesehatan melalui kegiatan

kurikuler yaitu pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran dengan

materi yang mencakup menjaga kebersihan diri, mengenal

pentingnya imunisisasi, mengenal penyakit, mengenal kesehatan

reproduksi dll”. (W-5/ Tanggal 11 Agustus 2016).

Untuk menguatkan pernyataan dari narasumber di atas, peneliti

melakukan pengamatan pada saat kegiatan pendidikan kesehatan. SD N

Tegalrejo melaksanakan pendidikan kesehatan secara intrakurikuler

maupun ekstrakurikuler. Peneliti mengamati saat itu sedang ada Petugas

Puskesmas yang memberikan materi pendidikan kesehatan melalui

pelatihan P3K dengan beberapa pelatihan seperti pembalutan luka pada

tangan, penanganan korban patah tulang, penanganan korban cedera

kepala, dan cara mengangkat korban yang sakit dengan tandu. Metode

pengajaran yang digunakan yaitu dengan teori dan praktik, siswa akan

diberikan materi tersebut dan siswa harus bisa mempraktikkannya agar

nantinya saat ada kejadian tersebut bisa menanganinya.

Sedangkan siswa yang menjadi Dokter kecil harus bisa

mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dan

kesehatan badan kepada teman-temannya yang sebelumnya telah

dibimbing oleh Tim TPU UKS.

b. Pelayanan Kesehatan

Penyelenggaraan pelayaanan kesehatan di sekolah membantu

pemberian informasi kesehatan kepada siswa. Pelayanan kesehatan ini

tujuanya untuk mengetahui gangguan kesehatan anak sejak dini,

melakukan pencegahan penyakit menular, membantu dan mencegah

penyakit dan memberikan layanan darurat. Adapun jenis-jenis layanan

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

69

kesehatan yang bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan instansi

terkait yaitu Penjaringan kesehatan atau imunisasi yang bekerjasama

dengan puskesmas, Pengawasan kantin sekolah dari Badan POM,

Pemeriksaaan ketajaman mata secara berkala, penimbangan berat badan,

pengukuran tinggi badan dan pengobatan ringan di ruang UKS.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan Bapak S selaku Petugas

Puskesmas sebagai berikut:

“Pelayanan kesehatan yaitu dengan pemeriksaan kesehatan siswa

baru dan pelatihan dokter kecil. Dari pelatihan dokter kecil

diharapkan kegiatan UKS dapat dilakukan oleh dokter kecil dan

petugas UKS. Dokter keil sudah sebagai modal, maka petugas

puskesmas sebagai pembina yang membantu jika ada kekurangan

tentang PHBS atau kantin sehat”. (W-1/ tanggal 30 Juli 2016)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan

kesehatan di SD N Tegalrejo dilakukan diantaranya dengan

pemeriksaaan kesehatan siswa baru dan pelatihan dokter kecil tentang

PHBS dan kantin sehat. Sedangkan dari hasil observasi dan dari data

dokumentasi yang dilakukan bahwa pelayanan kesehatan yang dilakukan

secara rutin yaitu dengan Penyuluhan Kesehatan pada tahun 2016

sebanyak 10 kali, Imunisasi juga dilakukan untuk kelas 1-3 yaitu

sebanyak 176 peserta didik dan pemeriksaan berkala sebanyak 2 kali

yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali oleh guru dan pihak

Puskesmas dengan jumlah 359 peserta didik.

c. Pembinaan Lingkungan

Lingkungan sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu dan

melakukan kegiatan pembelajaran. Lingkungan sekolah yang sehat

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

70

adalah lingkungan yang dapat mendukung perilaku hidup bersih dan

sehat siswa karena lingkungan yang sehat merupakan faktor keberhasilan

dalam proses belajar mengajar. Jadi kebersihan dan kesehatan gedung

maupun halaman sekolah harus benar-benar dijaga kebersihannya.

Pembinaan lingkungan sekolah sehat dapat dilakukan melalui

kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler

biasanya dengan memberikan materi tentang kesehatan jasmani pada saat

jam pelajaran olahraga, karena keterbatasan waktu pembinaan

lingkungan lebih banyak dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di SD N Tegalrejo 1 yaitu

dengan perbaikan dan pemenuhan sarana prasarana, lomba sekolah sehat,

kerja bakti, lomba kebersihan kelas dan piket kelas. Dalam membiasakan

perilaku hidup bersih dan sehat SD N Tegalrejo mengadakan kegiatan

sepuluh menit untuk lingkungan sekolah (SEMUTLIS) sebelum pelajaran

dimulai.

Kebersihan lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat penting

karena dengan halaman atau lingkungan sekolah yang bersih diharapkan

kegiatan belajar mengajar tidak terganggu. Dari hasil pengamatan

penyelenggaraan kebersihan dan kesehatan lingkungan di SD N

Tegalrejo 1 meliputi hal-hal beriku ini yaitu, Penataan sarana prasarana

sekolah, setiap ruangan dibersihkan dua kali sehari, penyiangan rumput

secara berkala, Pengelolaan sampah secara terpilah, dan pemeriksaan

jentik nyamuk secara berkala.

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

71

Berikut ini ada pendapat dari Ibu S selaku pengurus UKS mengenai

Sekolah Sehat bahwa :

“Sekolah Sehat adalah salah satu upaya yang strategis untuk

meningkatkan kualitas manusia indonesia dalam upaya pendidikan

kesehatan sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengjar

yang menjadi hal promoting school yang dapat meningkatkan

derajat kesehatan warga sekolahnya”. (W-2/ tanggal 18 Juli 2016)

Ditambahkan pula oleh bapak S selaku Kepala Sekolah sebagai

berikut:

“Sekolah sehat itu merupakan suatu usaha sekolah untuk

memberikan budaya/kebiasan anak untuk berperilaku secara sehat

disekolah termasuk warga sekolah”. (W-3/ tanggal 23 Juli 2016)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Program Sekolah Sehat adalah salah

satu upaya untuk memberikan pengetahuan kesehatan kepada semua warga

sekolah tentang perilaku hidup bersih dan sehat. SD N Tegalrejo dalam

mengimplementasikan program sekolah sehat berpedoman pada Trias UKS

yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan.

Dengan adanya Program Sekolah Sehat diharapkan siswa dapat menjaga

kebersihan, kesehatan badan dan kebersihan lingkungan sekolah.

Berikut ini akan dijabarkan tentang Trias UKS yang dilakukan sebagai

berikut.

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

72

No Trias UKS

1. Pendidikan Kesehatan

a. Kegiatan Intrakurikuler

1) Melalui mata pelajaran pendidikan jasmani yang sesuai

dengan GBPP

2) Melalui kegiatan olahraga

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

1) Pemeriksaan Kesehatan secara rutin 12 kali

2) Pemeriksaan berkala 2 kali

3) Lomba Sekolah Sehat

4) Lomba Kebersihan Kelas 12 kali

5) Kerja bakti kebersihan 12 kali

2. Pelayanan Kesehatan

1) Penjaringan kesehatan, Imunisasi

2) Penyuluhan sebanyak 10 kali

3) Pemeriksaan ketajaman mata

4) Penimbangan berat badan

5) Pengukuran tinggi badan

6) Pengobatan ringan

7) Pemeriksaaan berkala sebanyak 2 kali

8) Pengobatan peserta didik dirujuk sejumlah 3 peserta didik

3. Pembinaan Lingkungan

1) Perbaikan serta pengadaan air bersih

2) Pembuatan biopori

3) Pemeliharaan WC/Kamar mandi yang cukup

4) Pemilahan sampah

5) Pengadaan green house dan taman

6) Kerja bakti warga sekolah dan orangtua murid

7) Pemantaun jentik

8) Pemantauan jajanan makanan di luar sekolah

Sumber : Olah Data Penelitian dan Data Laporan TPU UKS

Sedangkan dalam Implementasi Program Sekolah Sehat di SD Negeri

Tegalrejo 1 Yogyakarta, maka pelaksanaannya akan dijabarkan

menggunakan teori Edward III sebagai berikut.

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

73

a. Komunikasi (Communication)

Komunikasi merupakan bagaimana suatu program

dikomunikasikan pada setiap organisasi, komunikasi digunakan oleh

setiap pelaksana program untuk mengetahui apa yang harus mereka

lakukan. Dalam mengkomunikasikan program Sekolah Sehat ini

dilakukan secara internal yaitu yang dilaksanakan oleh semua warga

sekolah yang berada di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta, sedangkan

komunikasi eksternal dilakukan oleh TPU UKS tingkat (Kecamatan,

Kota, Kabupaten), Puskesmas, dan masyarakat. Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh Bapak S selaku Petugas Puskesmas sebagai berikut.

“Saya mengimplementasikan program sekolah sehat ini karena

saya mendapat perintah dari kepala Puskesmas, jadi saya harus

menjalankan perintah tersebut. Selain itu dalam memberikan

informasi tentang kesehatan dengan mengadakan pertemuan rutin

dengan puskesmas, TPU (Tim Pembina UKS) tingkat sekolah,

kecamatan dan Kota. Di dalam pertemuan itu kita memonitoring

dan mengevaluasi pelaksanaan program sekolah sehat dan

membahas tentang UKS, kesehatan badan, kesehatan makanan dan

lain sebagainya yang menyangkut tentang kesehatan”. (W-1/

Tanggal 30 Juli 2016)

Adapun ditambahkan oleh Ibu S selaku Pengurus UKS SD N

Tegalrejo 1 sebagai berikut.

“Kita mengadakan rapat koordinasi dengan warga sekolah, selain

itu kita mengajak dengan sosialisasi melalui slogan yang ada

Kemudian kita ada kerja bakti setiap hari jumat sehat yaitu senam

bersama dan jumat bersih dengan TPU UKS kerja bakti keliling

sekolah, selain itu dalam rapat sosialisasi di sekolah membahas

tentang tujuan diadakannya program sekolah sehat, salah satunya

menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat”. (W-2 Tanggal 18

Juli2016)

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

74

Hal ini juga didukung oleh keterangan yang disampaikan A selaku

Ketua Dokter kecil SD N Tegalrejo 1 sebagai berikut.

“Saya mempunyai tanggung jawab menjadi kader kesehatan jadi

saya menyebarkan informasi kesehatan dan memberi contoh

kepada teman saya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Contohnya yaitu untuk membuang sampah pada tempatnya.”

(W-5 Tanggal 11 Agustus 2016).

Komunikasi dengan pihak internal dilakukan untuk memberikan

kejelasan program sekolah sehat agar nantinya semua warga sekolah bisa

menjalankan program dan dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan

sehat. Untuk menguatkan pendapat di atas peneliti melakukan

pengamatan pada saat rapat. Dalam rapat tersebut komunikasi yang

dilakukan dengan cara mengadakan rapat rutin/sosialisasi setiap bulan

secara intensif kepada seluruh warga sekolah untuk memberikan

wawasan tentang kesehatan. Sosialisasi Sekolah Sehat yang dilakukan

oleh sekolah kepada semua warga sekolah. Dalam sosialisasi tersebut

materi yang dibahas tentang Kesehatan, UKS, program-program dan

tujuan program sekolah sehat. Tujuan dari adanya program sekolah sehat

untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang dapat mendukung

proses pendidikan sehingga mencapai hasil yang optimal baik dari segi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

Sedangkan komunikasi eksternal yang dilakukan oleh Puskesmas,

TPU UKS (Kecamatan, Kota, Kabupaten) adalah dengan cara

memonitoring dan mengevaluasi keberlangsungan program sekolah

sehat. Monitoring yang dilakukan dengan mengawasi kebersihan

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

75

perorangan yaitu kebersihan kuku, kulit, rambut, telinga, hidung, gigi dan

mulut, dan kaki. Selain mengawasi kebersihan perorangan dilakukan juga

monitoring lingkungan secara teratur dan berkala yaitu dengan

pemantuan jentik nyamuk dan pemantuan lingkungan sekitar sekolah.

Selanjutnya yaitu dengan mengawasi kebersihan makanan di sekolah

yang dilakukan oleh siswa yang menjadi Duta kantin dan Badan POM.

Makanan atau jajanan yang dijual di kantin SD N Tegalrejo1 harus

memenuhi 10 gizi seimbang yaitu syukuri dan nikmati keanekaragaman

makanan, biasakan mengkomsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi,

Makan aneka ragam sayuran dan cukup buah, biasakan mengkomsumsi

aneka ragam makanan sumber karbohidrat, batasi mengkomsumsi

makanan manis, asin dan berlemak tinggi, biasakan sarapan, minum air

putih yang cukup dan aman, biasakan membaca label pada kemasan

makanan, biasakan cuci tangan sebelum makan dengan air mengalir, dan

Melakukan aktifitas fisik/ olahraga secara teratur dan mempertahankan

berat badan ideal.

b. Sumber Daya ( Resources)

Pada pelaksanaan program sekolah sehat ini akan dipaparkan

beberapa sumber daya sebagai berikut.

1) Sumber Daya Manusia

Secara struktural agen atau komponen yang ikut terlibat dalam

pelaksanaan program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 adalah Guru

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

76

Olahraga dan Petugas UKS. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan

oleh bapak S selaku Kepala Sekolah SD N Tegalrejo sebagai berikut.

“Secara menyuluruh sumber daya manusia yang utama dalam

pelaksanaan sekolah sehat adalah Guru UKS dan Guru

Olahraga. Tetapi semua harus didukung oleh stakeholder yg ada

artinya semua warga sekolah ikut terlibat di dalam peranan

penting itu”. (W-3 Tanggal 23 Juli 2016)

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Petugas Puskesmas

Bapak S sebagai berikut.

“Di dalam suatu sekolah tentu harus ada sumber daya manusia,

Sarana prasarana dan Dana operasional, apalagi ini dalam

menunjang Program Sekolah Sehat. Sumber daya manusia yang

harus ada yaitu Tenaga Sekolah, Puskesmas, KUA, Kecamatan,

Polsek, Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan, BABINSA (Badan

Binaan Masyarakat) dan Masyarakat RT, RW. Semua tenaga

tersebut ikut terlibat dalam sekolah sehat ini, semua harus

berperan aktif dalam pelaksanaan program sekolah sehat ini”.

(W-1 Tanggal 30 Juli 2016)

Hal di atas juga didukung oleh pernyataan Bapak D selaku Guru

Olahraga di SD N Tegalrejo sebagai berikut.

“Yang menjadi sumber daya utama pelaksanaan sekolah sehat

adalah Guru olahraga dan Guru UKS karena sebagai penggerak

utama. Kita mengajar pendidikan jasmani jadi dikaitkan dengan

sekolah sehat. Tetapi semua warga sekolah Sangat mendukung,

bahkan kita harus selalu memotori mengutamakan PHBS

bahkan untuk PHBS tidak diremehkan. Karena semua kegiatan

harus slaling mendukung”. (W-4 Tanggal 26 Juli 2016)

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat di atas bahwa

sumber daya pelaksana program sekolah sehat dilakukan oleh guru

Olahraga dan Petugas UKS adalah motor penggerak utama dalam

pelaksanaan program ini. Sedangkan komponen lain yang memiliki

peran penting dalam pelaksanaan program sekolah sehat adalah

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

77

Kepala sekolah, Komite sekolah, Guru dan Siswa, mereka merupakan

agen pelaksana yang langsung melaksanakan penyelenggaraan dalam

menjaga kebersihan dan kesehatan sekolah. Sedangkan sumber daya

manusia yang ikut terlibat dalam keberhasilan program sekolah sehat

yaitu KUA, Kecamatan, Polsek, Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan,

BABINSA (Badan Binaan Masyarakat) dan Masyarakat. Semua

sumber daya manusia yang ada di sekolah ataupun pihak luar ikut

membantu dan saling mendukung dalam pelaksanaan sekolah sehat

dengan memberikan pendanaan, pemikiran, penyediaan tenaga,

kegiatan, sarana dan prasarana sesuai ketentuan yang berlaku. Karena

program ini merupakan tugas bersama maka harus dilakukan bersama-

sama agar berjalan secara optimal.

2) Sumber Daya Dana

Pelaksanaan Program Sekolah Sehat didukung dengan alokasi dana

yang berasal dari berbagai sumber. Untuk mensukseskan Program

Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta didukung oleh Dana

Bos/Pemerintah, Dana Anggaran Sekolah, APBD tingkat kota,

kabupaten dan kecamatan, CSR (Corporate Social Responsibility)

bantuan dari dunia industri (nestle).

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah sebagai

berikut.

“Untuk masalah pendanaan kita menggunakan include anggaran

sekolah, tetapi kita mendapat subsidi dari instansi terkait

kaitanya dengan lomba. Kita dapat tambahan modal ketika maju

lomba, mungkin secara prinsip dana rutin dari pemerintah (rutin)

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

78

tetapi tidak secara spesifik, ini tidak diperuntukan untuk sekolah

sehat saja tetapi untuk pembiayaan secara umum. Umpamannya

dalam sarana prasarana, beli obat-obat an itu kan sudah secara

umum ada jadi saling mendukung tidak dipisahkan”. (W-3/, 23

Juli 2016).

Hal lain juga diungkapkan oleh Ibu S selaku Pengurus UKS

sebagai berikut.

“Kita mendapatkan bantuan dari Bos/pemerintah, selain itu kita

juga mendapatkan bantuan dari CSR bantuan dari dunia industri

(nestle, Dancow)”. (W-2/18 Juli 2016)

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk

pembiayaan dalam pelaksanaan program sekolah sehat SD N

Tegalrejo 1 sudah mendapatkan anggaranya sendiri dari berbagai

sumber. Anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki atau untuk

pemenuhan sarana prasarana yang belum ada. Dari hasil pengamatan

yang dilakukan peneliti bahwa sumber dana dari CSR (Corporate

Social Responsibility) , sekolah biasanya menggunakan slogan/banner

peringatan dari indutri tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan

kebersihan kesehatan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang

kebersihan dan kesehatan secara keseluruhan dan sekaligus

mempromosikan produk dari dunia industri tersebut.

3) Sumber Daya Sarana Prasarana

Program Sekolah Sehat merupakan program yang menekankan

kebersihan lingkungan sekolah dan kesehatan pada tujuan utamanya.

Jadi dalam mencapai tujuan tersebut tentunya membutuhkan sarana

prasarana yang dapat mendukung berlangsungnya program tersebut.

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

79

Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa sarana prasarana yang

ada di SD N Tegalrejo 1 sudah mencukupi dalam pelaksanaan

program sekolah sehat. Berikut ini dipaparkan bagan kondisi sarana

dan prasarana penunjang yang ada di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

sebagai berikut.

Hal di atas menunjukkan bahwa sarana prasarana yang ada di SD N

Tegalrejo 1 sudah mencukupi untuk mengimplementasikan Program

Sekolah Sehat itu terlihat dari lengkapnya sarana prasaran yang ada di sana.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak S selaku Petugas

Puskesmas.

“Di dalam suatu sekolah tentu harus ada sarana prasarana, apalagi ini

dalam menunjang program sekolah sehat. Sarana prasaran yang harus

ada di sekolah antara lain ruang UKS dan kelengkapanya. Sarana

penunjangnya yaitu adanya tempat cuci tangan, tempat sampah,

tempat gosok gigi dan lain sebagainya”. (W-1/ tanggal 30 Juli 2016)

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Bapak Kepala Sekolah sebagai

berikut.

“Sarana prasarana yang ada di sekolah ini sudah sangat mendukung

dalam pelaksanaan program sekolah sehat”. (W-3/ tanggal 23 Juli

2016)

Hal di atas dapat disimpulkan bahwa sarana prasarana penunjang

Program Sekolah Sehat yang ada di SD N Tegalrejo 1 sudah mencukupi

untuk melaksanakan program sekolah sehat ini. Selain itu sarana prasarana

yang ada juga sudah sesuai dengan standar operasional yang ditentukan

untuk program sekolah sehat. Dari hasil observasi yang dilakukan, SD N

Tegalrejo 1 sudah memiliki tempat cuci tangan disetiap depan ruang kelas,

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

80

adanya tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampahnya, adanya slogan-

slogan tentang larangan, halaman yang luas, terawat dan bersih. Sarana

prasarana tersebut telah mendukung dalam melakukan pembiasaan perilaku

hidup bersih dan sehat.

c. Disposisi

Aspek disposisi merupakan salah satu komponen dalam pelaksanaan

Program Sekolah Sehat. Komitmen dan sikap dari agen pelaksana

merupakan faktor penting dalam keberhasilan program ini. Keberhasilan

pelaksanaan pengembangan Sekolah Sehat sangat ditentukan oleh seberapa

besar komitmen Kepala Sekolah, Guru, Peserta Didik, Warga Sekolah dan

masyarakat sekitar lingkungan sekolah terhadap program sekolah sehat. Hal

ini sesuai dengan keterangan Ibu S selaku pengurus UKS sebagai berikut.

“Sangat mendukung, karena pelaksanaan program sekolah sehat

merupakan tugas bersama jadi tidak lepas dari tugas dan tangung

jawab. Karena perilaku hidup bersih dan sehat itu merupakan budaya

karakter yang sesuai dengan misi visi SD N Tegalrejo 1. Jadi semua

punya komitmen untuk mewujudkan menjadi SD Tegalrejo 1 sekolah

yg sehat”. (W-2 Tanggal 18 Juli 2016)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak S selaku Kepala Sekolah

sebagai berikut.

“Sekolah sehat merupakan suatu kegiatan secara bersama warga

sekolah, untuk betul-betul mengoptimalkan semua potensi yang ada

dalam menunjang potensi sekolah sehat. Jadi komitmen bersama juga

dukungan orang tua, masyarakat dan instansi terkait”. (W-3 Tanggal

23 Juli 2016)

Adapun ditambahkan pendapat oleh Bapak D selaku guru olahraga

sebagai berikut.

“Sangat mendukung, bahkan kita harus selalu memotori

mengutamakan perilaku hidup bersih dan sehat bahkan untuk PHBS

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

81

tidak diremehkan. Karena semua kegiatan harus saling mendukung”.

(W- 4 Tanggal 26 Juli 2016).

Dari yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek disposisi

di SD N Tegalrejo 1 Sekolah sangat baik. Salah satu komitmen yang

dilakukan oleh warga sekolah dan masyarakat yaitu adanya kerjasama

orangtua dengan sekolah untuk melakukan kerja bakti bersama setiap bulan

sekali. Dari hasil pengamatan peneliti juga adanya sosialisasi tentang

sayuran yang dilakukan orangtua, warga sekolah kepada warga sekitar

sekolahan. Hal tersebut adalah komitmen dari semua agen pelaksana

program sangat mendukung dan ikut berkomitmen dalam pelaksanaan

Program Sekolah Sehat ini. Karena Sekolah Sehat merupakan tugas

bersama, jadi semua pihak terkait dan terlibat.

d. Struktur Birokrasi

Berdasarkan Keputusan Camat Tegalrejo Kota Yogyakarta Nomor:

13/KPTS/TR/VIII/2010 tentang Pembentukan TIM Pembina Usaha

Kesehatan Sekolah (TP-UKS) Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta.

Tugas Tim Pembina UKS tersebut adalah sebagai berikut.

1) Membina dan mengembangkan kegiatan UKS di sekolah yang ada dan

berada di wilayah kecamatan Tegalrejo.

2) Mengkoordinasikan pelaksanaan program UKS di wilayahnya sesuai

dengan pedoman dan petunjuk Tim Pembina UKS tingkat Kota

Yogyakarta.

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

82

3) Mengkoordinasikan rencana pengadaan sarana/prasarana dan tenaga dari

instansi pemerintah atau dari masyarakat untuk menunjang kegiatan

UKS.

4) Membantu memecahkan masalah yang dihadapi sekolah dalam

melaksanakan program UKS

5) Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler bagi peserta didik, dengan menggerakkan partisipasi

orangtua dan masyarakat.

6) Menyusun dan menyampaikan laporan tengah tahunan secara teratur

kepada Tim Pembina UKS Kota Yogyakarta dan laporan insidentil sesuai

kebutuhan

7) Memberikan saran/pertimbangan yang perlu ditetapkan dengan ketentuan

akan diubah dan dibetulkan seperlunya apabila ternyata dikemudian hari

terdapat kekeliruan.

Dalam surat keputusan tersebut SD N Tegalrejo 1 membuat Tim

Pelaksana UKS dalam pelaksanaan Program Sekolah Sehat sesuai dengan

struktur birokrasi (Tim Pelaksana UKS) yang ada di SD N Tegalrejo 1.

Secara struktural program dan kegiatan yang berkaitan dengan Sekolah

Sehat dilaksanakan oleh Petugas UKS dan Guru olahraga. Namun tidak

hanya Petugas UKS dan Guru olahraga saja yang melaksanakan, namun

semua warga sekolah juga ikut terlibat dalam melaksanakan program ini.

Seperti hal nya yang diungkapkan oleh Ibu S selaku Pengurus UKS

sebagai berikut.

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

83

“Struktur birokrasi yang ada di SD N Tegalrejo ini sesuai dengan

struktur organisasi TPU (Tim Pelaksana UKS), jadi saya sebagai

pengurus UKS menjalankan program atas perintah Kepala Sekolah”.

(W-2/ Tanggal; 18 Juli 2016)

Hal lain juga diungkapkan oleh Bapak D selaku Guru Olahraga

sebagai berikut.

“Struktur birokrasi yang ada di sekolah ini sesuai dengan struktur

organisasi TPU yang sudah baku. Jadi saya sebagai Guru olahraga

ini mengajarkan pendidikan jasmani dan mengajarkan tentang

kebersihan lingkungan atas dasar karena adanya perintah dari

Kepala Sekolah”. (W-1/ Tanggal 30 Juli 2016)

Hal lain diperkuat oleh pernyataan Bapak S selaku Kepala Sekolah

sebagai berikut.

“Struktur birokrasi dalam pelaksana Program Sekolah Sehat ini

berdasarkan Tim Pelaksana UKS (TPU). Jadi saya sebagai kepala

sekolah mendapat perintah dari pembina UKS yaitu dari kelurahan

Bener, lalu saya memerintahkan kepada Guru, Pengurus UKS dan

anggota untuk melaksanakan program tersebut”.

Jadi dari pendapat di atas bahwa struktur birokrasi yang ada di SD

tersebut sesuai dengan struktur organisasi Tim Pelaksana UKS (TPU).

Pembentukan Tim Pelaksana UKS diharapkan dapat menguatkan peran dan

tanggungjawab Tim Pelaksana UKS. Rencana kegiatan sekolah sehat

merupakan hasil koordinasi sekolah dengan pihak terkait yang

pelaksanaanya diatur dan didistribusikan pada seluruh anggota tim sesuai

dengan bidangnya. Jadi pelaksanaan program ini sudah tersusun secara

rinci. Dapat dilihat juga bahwa ada hubungan komunikasi antara atasan

dengan bawahan untuk menjalankan rencana program yang telah

direncanakan.

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

84

Berikut ini akan dijabarkan lagi implementasi program sekolah sehat

secara lebih rinci.

Tabel 10. Hasil Penelitian

No. Aspek

Implementasi

Deskripsi

1. Komunikasi Komunikasi dalam implementasi program

sekolah sekolah sehat dengan mengadakan

rapat/sosialisasi secara internal (warga

sekolah) dan eksternal (pihak luar sekolah).

2.

Sumber Daya

Sumber daya dalam implementasi program

sekolah sehat ada 3 yaitu;

1) Sumber daya manusia atau aktor

pelaksana program di SD N Tegalrejo

Tenaga Sekolah, Puskesmas, KUA,

Kecamatan, Polsek, Dinas pendidikan,

Dinas Kesehatan, BABINSA (Badan

Binaan Masyarakat) dan Masyarakat RT,

RW.

2) Sumber Dana dalam membiayai

implementasi program sekolah sehat di SD

N Tegalrejo 1 ini mendapatkan dana dari

berbagai sumber yaitu APBD Kota tingkat

Sekolah, Tingkat Kecamatan, Kota , BOS

/pemerintah, CSR (Corporate Social

Responsibility) bantuan dari dunia industri

(nestle).

3) Sumber daya sarana prasarana di SD N

Tegalrejo 1 dalam mendukung

pelaksanaan sekolah sehat yaitu terdiri

dari sarana pembelajaran dan sarana

prasarana penunjang

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

85

Lanjutan tabel..

No Aspek

Implementasi

Deskripsi

3. Disposisi Disposisi atau sikap dan komitmen dari aktor

pelaksana program sekolah sehat di SD N

Tegalrejo ini semua aktor pelaksananya sangat

mendukung dan ikut berpartisipasi dalam

menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan

sekolah.

4. Struktur Birokrasi Struktur birokrasi dalam implementasi

program sekolah sehat ini sesuai dengan TPU

(Tim Pelaksana UKS ) yang ada di sekolah

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program

sekolah sehat

Keberhasilan SD N Tegalrejo 1 dalam mengembangkan program

Sekolah Sehat di sekolah diwujudkan melalui berbagai kebijakan dan

strategi yang dirumuskan dan disepakati bersama. Keberhasilan tersebut

tentunya memiliki faktor pendukung dan penghambat dalam

mengimplementasikan program Sekolah Sehat. Faktor Pendukung

pelaksanaan program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo menurut Ibu S

selaku Pengurus UKS sebagai berikut.

“Faktor pendukung adanya program sekolah sehat yaitu diantaranya

SD N Tegalrejo memiliki lahan yang cukup luas, selain itu memiliki

siswa yang jumlahnya banyak dan komite sekolah, orang tua murid

juga bisa diajak bekerjasama dengan sekolah dalam pelaksanaan

program sekolah sehat”. (W-2 Tanggal 18 Juli 2016)

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

86

Adapun faktor pendukung lainya yang diungkapkan oleh Bapak N

selaku Guru Olahraga, sebagai berikut.

“Kita mendapat dukungan dari orang tua wali yaitu setiap sebulan

sekali orangtua wali datang kesekolah untuk kerja bakti

membersihkan lingkungan sekolah. Selain itu orangtua juga ikut

berkampanye tentang Gizi seimbang ke warga masyarakat sekitar

sekolah mensosialisasikan tentang sayuran yang mereka bawa dari

rumah”. (W-4 Tanggal 26 Juli 2016)

Ditambahkan juga pendapat lain dari A selaku Ketua Dokter kecil SD

N Tegalrejo 1 Yogyakarta sebagai berikut.

“saya sebagai ketua dokter kecil harus menanamkan kepribadian siswa

untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu juga menciptakan

lingkungan sehat yang memungkinkan pertumbuhan yang selaras”.

(W-5 Tanggal 11 Agustus 2016)

Hal ini mengandung arti bahwa dalam pelaksanaan sekolah sehat ini

banyak dukungan dari warga sekolah, komite, siswa, masyarakat dan orang

tua murid. Selain itu adanya tanggung jawab dari seorang dokter kecil untuk

menjalankan tugasnya, ini merupakan salah satu faktor pendukung dalam

pelaksanaan program.Sarana prasarana sekolah juga sudah memenuhi

standar sekolah yang sehat dan bersih.

Adapun beberapa faktor penghambat yang menjadi kendala dalam

implementasi program sekolah sehat. Tidak banyak kendala yang dapat

menghambat pelaksanaan implementasi sekolah sehat ini. Hal ini seperti

yang diungkapkan Bapak S selaku Kepala Sekolah sebagai berikut.

“Ahamdulilah untuk penghambat tidak banyak yaitu hanya

kesadaran warga masyarakat atau tamu yang datang ke sekolah

kurang pengetahuanya tentang sekolah sehat. Hal itu terlihat dari

beberapa warga masyarakat yang kurang menaati peraturan yang ada

disekolah misalnya masih merokok di lingkungan sekolah dan masih

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

87

ada beberapa yang membuang sampah sembarangan”. (W-3 Tanggal

23 Juli 2016)

Hal di atas juga didukung oleh keterangan dari Ibu S selaku Pengurus

UKS sebagai berikut.

“Sekolah itu kan tidak hanya satu dua orang yang mempunyai

pemahaman yang sama kadang-kadang jadi ada pro kontra.

Sebenernya hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dari warga

sekolah tentang UKS itu sendiri. Jadi sekolah itu harus terus menerus

mendorong dan memberikan pengetahuan kepada mereka agar tidak

menyimpang dari perilaku PHBS. Selain itu kesadaran siswa tentang

jajanan yang sehat masih kurang, itu terbukti dari adanya siswa yang

masih jajan diluar, walaupun sekolah telah menyediakan kantin

sehat”. (W-2 Tanggal 18 Juli 2016)

Adapun ditambahkan oleh Bapak S selaku Petugas Puskesmas sebagai

berikut.

“Kendala kami sebagai petugas puskesmas sendiri adalah adanya

keterbatasan waktu siswa untuk mengikuti kegiatan sosialisasi

kesehatan, jadi biasanya kami mengambil jam pelajaran olahraga

untuk mensosialisasikan atau membimbing anak tentang pendidikan

kesehatan maupun tentang perilaku hidup bersih dan sehat

disekolah”. (W-1 Tanggal 30 Juli 2016)

Pendapat lain juga ditambahkan oleh bapak S selaku Kepala Sekolah

sebagai berikut.

“yang menjadi faktor penghambat yaitu masyarakat kurang

pengetahuan tentang sekolah sehat jadi masih ada beberapa

masyarakat yang membuang sampah sembarang walaupun disekolah

sudah diberi poster tentang larangan membuang sampah

sembarangan” (W-3 Tanggal 23 Juli 2016)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat

implementasi program Sekolah Sehat yaitu adalah masih ada pengetahuan

warga sekolah dan masyarakat tentang pentingnya kesehatan masih kurang

dan kesadaran siswa tentang bahaya jajan sembarangan masih kurang. Salah

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

88

satu faktor tersebut karena keterbatasan waktu untuk Pihak Puskesmas

dalam mensosialisasikan atau membimbing anak tentang pendidikan

kesehatan.

Berikut ini dipaparkan tentang faktor pendukung dan penghambat

dalam implementasi program sekolah sehat dalam bentuk tabel.

Tabel 11. Faktor Pendukung dan penghambat

No Aspek faktor keberhasilan Deskripsi

1. Faktor Pendorong

a. Fasilitas yang mendukung Fasilitas sarana-prasarana

yang ada di sekolah sangat

lengkap dan memenuhi syarat

dalam pelaksanaan program

sekolah sehat.

b. Komitmen para pelaksana Komitmen dari warga sekolah

dan masyarakat sudah sangat

mendukung dan ikut

berpartisipasi dalam

pelaksanaan program sekolah

sehat.

2. a. Kurang kesadaran tentang

peraturan di sekolah.

Beberapa masih ada siswa

yang jajan sembarangan,

masih ada tamu/masyarakat

yang tidak menaati peraturan

tata tertib sekolah.

b. Keterbatasan waktu Keterbatasan waktu yang ada

untuk petugas Puskesmas

dalam

mensosialisasikan/memberikan

pendidikan kesehatan.

Sumber: Hasil Olah data penelitian

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

89

C. PEMBAHASAN

1. Implementasi Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Sekolah sehat merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kebersihan

dan kesehatan siswa dan warga sekolah. Program sekolah sehat ini

merupakan salah satu kegiatan yang disusun oleh SKB (Surat Keputusan

Bersama) 4 Menteri dalam mewujudkan sekolah yang sehat, bersih dan

sekolah sehat ini untuk melaksanakan salah satu misi SD N Tegalrejo 1

Yogyakarta yaitu “Menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan”.

Sebagai bagian dari SKB 4 Menteri maka Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta merealisasikan program sekolah sehat ini ke sekolah-sekolah

untuk diterapkan dan SD N Tegalrejo 1 adalah salah satu SD yang

merealisasikan. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri program

sekolah sehat yang disusun dalam rangka meningkatkan prestasi akademik

dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Pembinaan dan

pengembangan UKS di SD N Tegalrejo berpedoman pada Trias UKS yaitu;

a. Pendidikan kesehatan

UKS memiliki peranan penting dalam memberikan pengetahuan yang

berkaitan dengan masalah kesehatan kepada siswa agar nantinya siswa

dapat mempraktekkan apa yang telah diajarkan guru. Pendidikan

kesehatan dapat dilakukan secara intrakurikuler pada saat jam pelajaran

olahraga maupun ekstrakurikuler di luar jam olahraga.

b. Pelayananan kesehatan di sekolah dasar.

Pelayanan kesehatan di sekolah adalah salah satu upaya promotif

(peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan)

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

90

dan rehabilitatife (pemulihan) yang dilakukan terhadap peserta didik

dan lingkunganya. Pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu dengan

pemeriksaan kesehatan siswa baru, pelatihan dokter kecil tentang PHBS

dan kantin sehat.

c. Pembinaan Lingkungan Sekolah

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku semua warga sekolah

yang memenuhi kriteria bersih dan sehat. Dalam mewujudkan PHBS di

sekolah dengan menjaga kebersihan lingkungan dengan kerja bakti

setiap hari Jum’at dan menjaga kesehatan badan dengan kegiatan

olahraga rutin. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan untuk

berlangsungnya proses belajar mengajar. Kebersihan lingkungan

sekolah harus dijaga dan harus ada pembinaan lingkungan sekolah agar

tetap terjaga.

Implementasi Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1

Yogyakarta, menggunakan teori Edward III dan Emerson serta Mize sebagai

acuan, yang mendasarkan analisa implementasi pada aktifitas fungsional.

Terdapat 4 variabel kritis menurut Edward yaitu:

a. Komunikasi (Communication)

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari

komunikator kepada komunikan. Sementara itu, sedangkan komunikasi

kebijakan merupakan proses penyampaian informasi kebijakan dari

pembuat kebijakan (policy makers) kepada pelaksana kebijakan (policy

implementors) (Joko Widodo, 2006: 97). Proses penyampaian informasi

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

91

ini dapat melalui berbagai cara. Salah satu cara penyampaian informasi

dalam pelaksanaan Program Sekolah Sehat yaitu dengan cara sosialisasi

ke seluruh Warga Sekolah, masyarakat, dan wali murid.

Komunikasi yang dilakukan dalam implementasi program sekolah

sehat ini dilakukan secara internal dan eksternal. Sedangkan dalam

mengkomunikasikan suatu informasi juga dilakukan dengan sosialisasi.

Sosialisasi merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Program Sekolah

Sehat yang dilakukan secara terus menerus. Tujuan utama adanya

sosialisasi ini adalah untuk memberikan kejelasan informasi tentang

Sekolah Sehat dan memberikan pengetahuan kepada seluruh warga

sekolah tentang kesehatan. Di dalam sosialisasi tersebut biasanya

membahas tentang UKS, kesehatan makanan, kebersihan lingkungan dan

lain-lain. Karena diharapkan adanya sosialisasi tersebut, perilaku hidup

dan bersih dapat menjadi kebiasaan atau budaya untuk semua warga

sekolah. Koordinasi yang dilakukan dalam pelaksanaan kebijakan oleh

agen pelaksana sesuai dengan syarat implementasi bahwa pelaksanaan

kebijakan memerlukan adanya koordinasi yang kuat antar berbagai agen

atau lembaga implementor dan memerlukan dukungan dari seluruh pihak

baik internal maupun eksternal (Sudiyono, 2007: 93-97).

b. Sumber daya (resources)

Sumber daya merupakan peranan penting dalam implementasi

kebijakan/program. Edward IIII menegaskan bahwa jelas dan

konsistennya ketentuan, aturan serta akuratnya penyampaian ketentuan

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

92

atau aturan-aturan tersebut, jika para pelaksanana kebijakan yang

bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan kurang mempunyai

sumber daya untuk melakukan pekerjaan secara efektif, maka

implementasi kebijakan/program tersebut tidak efektif. Implementasi

program perlu dukungan sumber daya baik sumber daya manusia

maupun non-manusia. Sesuai dengan Undang-undang No. 36 Tahun

2009 Bab 1 Pasal 1 ayat (2) tentang Kesehatan menyebutkan bahwa

Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,

perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas

pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah,

pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Adapun sumberdaya dari

program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta, meliputi semua

warga sekolah, petugas puskesmas, sarana prasarana dan pendanaan

dalam menunjang implementasi program Sekolah Sehat. Adapun sumber

daya manusia adalah sebagai berikut yaitu Tenaga Sekolah, Puskesmas,

KUA, Kecamatan, Polsek, Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan,

BABINSA (Badan Binaan Masyarakat) dan Masyarakat RT, RW.

Dalam penyediaan sarana prasarana disesuaikan dengan standar

peraturan yang ada misalnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor: 24 tahun 2007 dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor:

1429/MENKES/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Kesehatan Lingkungan Sekolah. Adapun kondisi sarana prasarana di SD

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

93

N Tegalrejo 1 Yogyakarta, yang sudah memiliki lingkungan sekolah

bersih, indah tertib, rindang dan memiliki penghijauan yang memadai.

Selain itu SD N Tegalrejo 1 memiliki kantin dan petugas kantin yang

bersih dan rapi serta menyediakan menu gizi seimbang. Sedangkan

sarana prasarana pembelajaran seperti Lab TIK, Ruang karawitan, dan

perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal di atas sudah

memenuhi standar sarana prasarana dalam pelaksanaan program sekolah

sehat yang digunakan secara optimal. Tujuan dari penyediaan sarana

prasarana yang layak adalah untuk menjamin tersedianya akses warga

sekolah terhadap sarana penunjang pelaksanaan perilaku hidup bersih

dan sehat

Salah satu syarat pelaksanaan kebijakan/program yang

dikemukakan oleh Sabatier dan Mazmanian adalah tersedianya sumber

dana. Sumber daya keuangan yang dimaksud adalah untuk melaksanakan

kebijakan harus mencukupi, baik keperluan gaji, staff, analisis teknis,

perizinan, dan monitoring kebijakan (Sudiyono, 2007: 93-97). Dalam

suatu pelaksanaan kebijakan/program tentunya membutuhkan dana

operasional untuk membiayai program tersebut. Seperti halnya

pelaksanaan program sekolah sehat ini, membutuhkan dana yang tidak

sedikit dana yang diperoleh didapat dari berbagai sumber. Adapun

sumber pendanaan untuk mebiayai pelaksanaan program Sekolah Sehat

yaitu sumber dana di dapat dari berbagai sumber yang berbeda. Sumber

dana yang didapat yaitu dari APBD Kota tingkat Sekolah, Tingkat

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

94

Kecamatan, Kota, BOS/pemerintah, CSR (Corporate Social

Responsibility) bantuan dari dunia industri (Nestle).

Jadi sumber daya manusia dalam implementasi Program Sekolah

Sehat adalah warga sekolah, Pihak Dinas, Pihak Keamanan, dan

Masyarakat. Sedangkan sumber daya non-manusia berupa sarana

prasarana penunjang PHBS, sumber daya pendanaan sekolah sehat dan

sarana pembelajaran sudah tersedia dan digunakan secara optimal.

c. Disposisi

Keberhasilan implementasi kebijakan/program tidak hanya

ditentukan oleh sejauh mana para pelaku kebijakan (implementator)

mengetahui apa yang harus dilakukan dan mampu melakukannya, tetapi

juga ditentukan oleh kemauan para pelaku kebijakan tadi memiliki

disposisi yang kuat terhadap kebijakan yang sedang diimplementasikan

(Joko Widodo, 2006: 104). Komitmen dari pelaksana program di SD N

Tegalrejo 1 Yogyakarta telah ditujukan dengan adanya kemauan dari

pelaksana program dalam melaksanakan program yang telah

direncanakan. Sebagai aktor pelaksana mereka sangat mendukung dan

ikut melaksankan seluruh rangkaian program yang direncanakan karena

menurut mereka program tersebut adalah program bersama dan semua

harus ikut terlibat. Apabila implementator memiliki disposisi yang baik,

maka kebijakan akan berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan

pembuat kebijakan, tetapi ketika disposisi implementator tidak sesuai

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

95

dengan keingginan pembuat kebijakan maka proses implementasi juga

menjadi tidak efektif (Subarsono, 2005: 92).

SD N Tegalrejo 1 mencanangkan Hari Jumat Bersih dan Jum’at

Sehat. Jum’at bersih dilaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan

sekolah yang melibatkan seluruh warga sekolah. Sedangkan Jum’at Sehat

diadakan Senam bersama seluruh warga sekolah. Selain itu juga ada kerja

bakti 1 bulan sekali dengan wali murid siswa. Kegiatan ini bertujuan

untuk mempertahankan perilaku gotong royong dan menjalin pereratan

tali persaudaraan diantara warga sekolah dan wali murid untuk menjaga

kebersihan serta keindahan sekolah.

d. Struktur Birokrasi

Implementasi kebijakan bisa tidak efektif karena adanya ketidak

efisien struktur birokrasi. Struktur birokrasi ini mencakup beberapa aspek

seperti struktur organisasi, pembagian wewenang, hubungan antar unit-

unit organisasi yang ada dalam organisasi yang bersangkutan dan

hubungan organisasi dengan organisasi luar dan sebagainya (Edward III,

1980: 125). Struktur birokrasi pelaksanaan program Sekolah Sehat yang

ada di SD N Tegalrejo 1 sesuai dengan struktur organisasi TPU (Tim

Pelaksana UKS). Jadi dalam TPU tersebut SD N Tegalrejo mendapatkan

wewenang dari kelurahan Bener untuk melaksanakan Program Sekolah

tersebut. Kemudian Kepala sekolah memberikan perintah kepada

sekretaris yaitu guru pembina UKS dan anggota untuk melaksanakan

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

96

program tersebut sesuai yang telah direncanakan. Dalam struktur

organisasi TPU di SD N Tegalrejo 1 terdapat hubungan intruksi.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Implementasi Program

Sekolah Sehat

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam implementasi

program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 ada beberapa faktor pendukung

dan penghambat dalam implementasi program adalah sebagai berikut.

1) Terjalinnya komitmen dan kerjasama dari pemerintah dalam

mengembangkan sumber daya manusia, sarana prasarana dan anggaran

yang memadai. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sabatier dan

Mazmanian bahwa harus ada dukungan dari pejabat eksekutif guna

mengawasi implementasi program melalui pengawasan (Sudiyono, 2007:

100). Pemerintah memiliki komitmen yang tinggi untuk terus

mengembangkan program sekolah sehat, hal ini ditujukan dengan adanya

sarana prasarana sekolah di SD N Tegalrejo yang memenuhi syarat

pelaksanaan program sekolah sehat dan pemerintah juga

menggelontarkan dana yang cukup untuk program sekolah sehat.

2) Adanya dukungan dari beberapa pihak dalam menjalankan program

sekolah sehat. Syarat implementasi agar dapat berjalan optimal salah

satunya adalah adanya sumber daya yang mencukupi (Sabatier dan

Mazmanian dalam Sudiyono (2007: 93-97). Pelaksana program sekolah

sehat mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, mulai dari adanya

kerjasama dari orangtua wali murid dalam kegiatan kerja bakti, adanya

komitmen guru dalam memberikan teladan perilaku hidup bersih dan

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

97

sehat, komite sekolah dan warga sekolah lainnya semua ikut mendukung

dalam program sekolah sehat ini. Hal ini ditujukan adanya kemauan

semua pihak dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah dan adanya

keikutsertaan dalam kegiatan yang mendukung program sekolah sehat

tersebut.

Pelaksanaan atau implementasi kebijakan dan atau program

pendidikan tidak terlepas dari beberapa faktor. Arif Rohman (2014: 147-

150) menjelaskan faktor dari penentu kegagalan dan keberhasilan adalah

personil pelaksananya, yakni yang menyangkut tingkat pendidikan,

pengalaman, motivasi, komitmen, kesetiaan, kinerja, kepercayaan diri,

kebiasaan-kebiasaan, serta kemampuan kerjasama dari pelaku tersebut.

Faktor penghambat implementasi program sekolah sehat di SD Tegalrejo

yaitu kesadaran warga masyarakat tentang tatatertib di sekolah masih

kurang, Masih ada tamu yang merokok atau membuang sampah

sembarangan. Selain itu kesadaran siswa tentang jajan sehat juga masih

kurang, tersebut terjadi karena sikap orangtua yang kurang kooperatif dalam

mengajarkan pendidikan kesehatan terhadap anak.

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang implementasi

program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Implementasi program sekolah sehat di SD Negeri Tegalrejo 1 Yogyakarta

berpedoman pada trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan

Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan sekolah. Dalam implementasi

program sekolah tersebut di rumuskan menggunakan teori edward yang

mencakup 4 komponen yang meliputi (a) komunikasi dilakukan dengan

sosialisasi/rapat dengan pihak internal (warga sekolah) dan pihak eksternal

(pihak luar sekolah) , (b) sumber daya dalam implementasi program sekolah

sehat di dukung oleh sumber daya manusia, sumber daya dana dan sumber

daya sarana prasarana, (3) disposisi pelaksana program sudah baik, semua

ikut kerjasama dan saling mendukung dan (4) birokrasi dalam implementasi

program sekolah sehat sesuai dengan TPU (Tim Pelaksana UKS) yang ada

di sekolah.

2. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program sekolah sehat di

SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta adalah:

a. Faktor pendukung

1) Terjalin kerjasama yang baik antara warga sekolah dan masyarakat

dalam menciptakan lingkungan yang sehat.

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

99

2) Komitmen dari pemerintah dalam memberikan sarana prasarana yang

memadai dan anggaran yang mencukupi.

3) Komitmen dari warga sekolah dalam mewujudkan visi misi UKS

4) Komunikasi yang baik antara warga sekolah hingga menciptakan

sekolah yang sehat

b. Faktor penghambat

1) Kesadaran orangtua/masyarakat yang datang ke sekolah tentang

peraturan tata tertib di sekolah masih kurang

2) Kesadaran siswa tentang makanan sehat masih kurang

3) Adanya keterbatasan waktu dari petugas puskesmas untuk

mensosialisasikan/membimbing siswa tentang pendidikan kesehatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Bagi sekolah:

a) Adanya sosialisasi dan monitoring secara rutin dengan orangtua siswa

tentang program sekolah sehat agar orangtua/masyarakat lebih

memahami tentang program sekolah sehat dan peraturan tata tertib

lingkungan di sekolah.

b) Sekolah hendaknya melakukan bimbingan secara rutin kepada siswa

tentang makanan yang sehat.

c) Sekolah memberikan bimbingan/sosialisasi dengan kantin sekolah untuk

lebih meningkatkan makanan atau jajanan yang lebih menarik siswa

tanpa meninggalkan syarat 10 gizi seimbang.

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

100

2. Bagi Puskesmas:

a) Hendaknya Puskesmas memiliki tambahan waktu dalam

mensosialisasikan/membimbing anak dalam memberikan materi

pendidikan kesehatan.

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

101

DAFTAR PUSTAKA

Ade Saputri. Skripsi. (2012). Implementasi Kebijakan Pendidikan Jasmani di

SMP N 3 Girimulyo Kulon Progo DIY. Yogyakarta: FSP UNY

Aip Syarifudin Muhadi. (1991). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:

DPDK. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga

Kependidikan.

Arif Rohman. (2009). Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang

Mediatama.

___________. (2014). Kebijakan Pendidikan: Analisis Dinamika Formulasi dan

Implementasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Dian Maharani. (2014). Toilet murid dan guru harus sama bersihnya. Diakses

dari:

http://health.kompas.com/read/2014/11/18/181607323/Toilet.Murid.dan.Gur

u.di.Sekolah.Harus.Sama.Bersihnya. Pada hari Senin, tanggal 10 Oktober

2016. Jam. 11.53 WIB.

Diffah Hanim.dkk. (2005). Menjadikan UKS. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Dwi Siswoyo. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Yogyakarta.

Farida Yusuf Tayibnapis. (2000). Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta

Haedar Akib & Antonius Tarigan. (2008). Artikulasi Konsep Implementasi

Kebijakan: Perspektif, Model dan Kriteria Pengukurannya. Diakses dari

https://www.academia.edu/10240795/ARTIKULASI_KONSEP_IMPLEME

NTASI_KEBIJAKAN_Perspektif_Model_dan_Kriteria_Pengukurannya.

pada hari Kamis, tanggal 25 Februari 2015, Jam 13.57 WIB.

Haris Herdiansyah. (2015). Wawancara, Observasi dan Focus Groups. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

H.A.R Tilaar & Riant Nugroho. (2008). Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta:

pustaka pelajar.

Indira Rezkisari. (2015). Tujuh dari 10 anak Indonesia kekurangan gizi sarapan.

Semarang. Diakses dari http://www.republika.co.id/berita/gaya-

hidup/parenting/15/11/29/nykdf6328-7-dari-10-anak-indonesia-kekurangan-gizi-

sarapan. Pada Senin, tanggal 9 Mei 2016. Jam 11.00 WIB

Joko Widodo. (2006). Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayu Media

Publishing.

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

102

Joko Susilo. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen

Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Panduan Pembinaan Sekolah

Dasar Bersih dan Sehat. Jakarta.

Mey Indana Zulfa. Skripsi. (2012). Implementasi kebijakan pendidikan

lingkungan hidup di SD N Ungaran 1 Yogyakarta. Yogyakarta: FSP UNY

Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi, Bandung:

Rosdakarya.

__________. (2010). Metodologi Penelitan Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Notoadmodjo Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu

Perilaku.Yogyakarta: Rineka Cipta.

Puskesmas Baqa. (2012). Pentingnya Menjaga Kesehatan Anak sejak Dini.

Diakses dari http://promkessamarinda.blogspot.co.id/2012/09/pentingnya-

menjaga-kesehatan-sejak-usia.html. Pada hari kamis, tanggal 13 Oktober

2015.

Redaksi. (2016). Pergantian musim, Penyakit Diare Mewabah. Pacitan: diakses

dari http://www.radarmadiun.co.id/detail-berita-2843-pergantian-musim-

penyakit-diare-mewabah.html. Pada hari Senin, tanggal 10 Oktober 2016.

Jam. 11.53 WIB.

Riant Nugroho. (2008). Kebijakan Pendidikan yang Unggul. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Soekidjo Notoatmojo.(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

S.Eko Putro Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Subarsono. (2005). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________. (2008). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudiyono. (2007). Buku Ajar: Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan

Pendidikan. Yogyakarta:UNY.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

103

Suharsimi Arikunto. (1998). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Jakarta:Media

Pustaka.

________________. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Revisi V.Jakarta: Rineka Cipta.

________________. (2004). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

________________. dan Cepi Safrudin (2008). Evaluasi Program Pendidikan.

Jakarta: PT Bumi Aksara

S. Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Syukur Abdullah. (1988). Laporan temu kajian posisi dan peran ilmu

administarasi Negara dan manajemen. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia dan Asia Foundation.

Tim pembina UKS Pusat. (1996). Cara Melaksanakan UKS di SD dan Madrasah.

Jakarta : Bagian proyek peningkatan kesehatan jasmani dan rekreasi.

Tim Esensi Divisi Erlangga. (2012). Mengenal UKS. Jakarta: PT Gelora Aksara

Pratama.

Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Bab 1 Pasal 1.

Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Bab V Pasal 23 tentang

Sumber Daya di bidang Kesehatan.

Uray Iskandar (2015). Pengertian dan standar sekolah sehat, aman, ramah anak

dan menyenangkan. Diakses dari http://uray-

iskandar.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-dan-standar-sekolah-sehat.html.

pada hari Kamis, tanggal 11 februari 2016.

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

104

LAMPIRAN

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

105

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA 1

Subjek : Petugas Puskesmas Sub Bagian UKS

1. Menurut bapak/ibu, apa yang dimaksud dengan sekolah sehat?

2. Bagaimana Komunikasi yang dilakukan dalam implementasi program sekolah

sehat?

3. Bagaimana Bapak mengajarkan pendidikan kesehatan kepada siswa? Materi

apa saja yang diajarkan petugas puskesmas dengan siswa?

4. Bagaimana sikap atau komitmen dari pelaksana tugas program sekolah sehat?

5. Bagaimana SDM pelaksana dalam pelaksanaan program sekolah sehat?

(pengalaman, keahlian, ketrampilan)

6. Bagaimana pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas?

7. Apakah ada sosialisasi program sekolah sehat? Kalau ada bagaimana

sosialisasi yang dilakukan?

8. Dalam pelaksanaan program sekolah sehat,bagaimana dengan biaya

operasionalnya?

9. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program sekolah sehat?

10. Apa saja sarana prasarana yang disediakan disini dalam pelaksanaan program

sekolah sehat?

11. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program sekolah sehat

PEDOMAN WAWANCARA 2

Subjek : Ketua Pengurus UKS

1. Menurut bapak/ibu, apa yang dimaksud dengan sekolah sehat?

2. Bagaimana Komunikasi yang dilakukan dalam implementasi program sekolah

sehat?

3. Apakah sekolah membuat kurikulum sendiri tentang program sekolah sehat?

4. Bagaimana sikap atau komitmen dari pelaksana tugas program sekolah sehat?

5. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program sekolah sehat?

6. Apakah ada sosialisasi program sekolah sehat? Kalau ada bagaimana

sosialisasi yang dilakukan?

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

106

7. Dalam pelaksanaan program sekolah sehat, bagaimana dengan biaya

operasionalnya?

8. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program sekolah sehat?

PEDOMAN WAWANCARA 3

Subjek : Kepala Sekolah

1. Menurut bapak, apa yang dimaksud dengan sekolah sehat?

2. Menurut bapak, apa yang menjadi latar belakang adannya program sekolah

sehat?

3. Apakah sekolah membuat kurikulum sendiri tentang program sekolah sehat?

4. Bagaimana sikap atau komitmen dari pelaksana tugas program sekolah sehat?

5. Bagaimana SDM pelaksana dalam pelaksanaan program sekolah sehat?

(pengalaman, keahlian, ketrampilan)

6. Bagaimana struktur birokrasi dalam pelaksanaan program sekolah sehat?

7. Apakah ada sosialisasi program sekolah sehat? Kalau ada bagaimana

sosialisasi yang dilakukan?

8. Dalam pelaksanaan program sekolah sehat,bagaimana dengan biaya

operasionalnya?

9. Apa saja sarana prasarana yang disediakan disini dalam pelaksanaan program

sekolah sehat?

10. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program sekolah sehat?

PEDOMAN WAWANCARA 4

Subjek : Guru Olahraga

1. Menurut bapak/ibu, apa yang dimaksud dengan sekolah sehat?

2. Bagaimana SDM pelaksana dalam pelaksanaan program sekolah sehat?

(pengalaman, keahlian, ketrampilan)

3. Apa ada sosialisasi program Sekolah sehat? Bagaimana sosialisasinya

4. Bagaiman sikap/komitmen guru terhadap program sekolah sehat?

5. Informasi apa saja yang diajarkan guru terhadap siswa?

6. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program sekolah sehat?

7. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program sekolah sehat?

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

107

PEDOMAN WAWANCARA 5

Subjek : Siswa (Ketua Dokter Kecil)

1. Menurut kamu apa itu sekolah sehat?

2. Apa saja yang diajarkan guru dalam menunjang program sekolah sehat?

3. Apa yang mendasari kamu jadi dokter kecil?

4. Dan bagaimana cara kamu memberikan informasi kesehatan dengan teman-

temanmu?

5. Apa kamu juga menjaga kesehatan? Dengan cara apa?

6. Bagaimana menurutmu tentang kebersihan dan fasilitas disekolah ini?

7. Apakah kedala kamu menjadi dokter kecil disekolah ini?

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

108

Lampiran 2

CATATAN LAPANGAN 1

Tanggal : 24 Juni 2016

Waktu : 09.00-10.00

Tempat : SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Kegiatan : Mengurus surat ijin penelitian

Deskripsi

Pada hari jum’at 24 Juni 2016 peneliti datang ke SD N Tegalrejo 1

Yogykarta bermaksud untuk meminta ijin penelitian kepada Bapak S. Pada saat

itu surat ijin diterima langsung oleh Bapak S, dan Bapak S menyarankan untuk

mulai penelitian setelah liburan sekolah yaitu sekitar tanggal 18 juli 2016 karena

pada tanggal itu semua warga sekolah sedang sangat sibuk mengurus nilai jadi

tidak bisa penelitian hari itu

CATATAN LAPANGAN II

Tanggal : 01 Juli 2016

Waktu : 10.30-11.00

Tempat : Puskesmas Tegalrejo

Kegiatan : Mengurus surat ijin penelitian

Deskripsi

Pada hari Rabu, 01 Juli 2016 peneliti datang ke Pusesmas Tegalrejo yang

bekerjasama dengan SD N Tegalrejo 1 yang berada di Jalan Magelang. Pada hari

itu peneliti bertemu dengan Kepala TU Puskesmas untuk meminta ijin penelitian

dan Kepala TU menyarankan peneliti untuk membuat surat rekomendasi dari

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Kepala TU juga menyarankan untuk

wawancara bisa bertemu dengan Bapak S yang mengurus tentang UKS.

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

109

CATATAN LAPANGAN III

Tanggal : 18 Juli 2016

Waktu : 10.00-11.30

Tempat : SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Kegiatan : Pengambilan data dan wawancara dengan ketua pengurus UKS

Deskripsi

Pada hari Senin, 18 Juli 2016 peneliti datang ke SD N Tegalrejo 1 untuk

bertemu dengan ketua pengurus UKS yaitu Ibu S. Saat itu adalah hari pertama

masuk sekolah setelah dua minggu libur sekolah. Jadi pada saat itu sedang ada

rapat dan peneliti harus menunggu Ibu S beberapa saat di ruang UKS.

Setelah beberapa saat Ibu S datang ke ruang UKS, dan saya

menyampaikan maksud dan tujuan untuk melakukan wawancara dengan Ibu S.

Satu demi satu pertanyaan dijawab Ibu S, setelah beberapa menit wawancara

selesai dan peneliti berpamitan

CATATAN LAPANGAN IV

Tanggal : 23 Juli 2016

Waktu : 09.00-10.00

Tempat : SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Kegiatan : Pengambilan data dan wawancara

Deskripsi

Peneliti datang ke Sekolah pada hari itu untuk melakukan wawancara

dengan Kepala Sekolah yaitu Bapak S. Peneliti langsung ke Ruang Kepala

Sekolah dan dipersilahkan duduk untuk menunggu beberapa saat karena Bapak S

lagi sibuk mengurus pekerjaan. Setelah beliau menyelesaikan pekerjaanya peneliti

langsung meminta ijin untuk memulai wawancara. Setelah selesai wawancara

peneliti meminta ijin untuk berpamitan.

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

110

CATATAN LAPANGAN V

Tanggal : 25 Juli 2016

Waktu : 09.00-10.00

Tempat : Puskesmas Tegalrejo

Kegiatan : Pengambilan data dan wawancara

Deskripsi

Pada hari senin, 25 Juli 2016 peneliti datang ke Puskesmas Tegalrejo

bermaksud bertemu dengan salah satu pengurus Puskesmas yang mengurus

tentang UKS. Namun pada saat itu peneliti tidak bertemu dengan Bapak S karena

beliau sedang rapat dan wawancara dibatalkan.

CATATAN LAPANGAN VI

Tanggal : 27 Juli 2016

Waktu : 09.00-10.00

Tempat : SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Kegiatan : Pengambilan data dan wawancara

Deskripsi

Pada hari Rabu, tanggal 27 juli 2016 peneliti datang ke Sekolah untuk

wawancara dengan Bapak D selaku guru Olahraga. Saat peneliti datang kesekolah

Bapak D sedang istirahat dan peneliti menunggu beberapa saat. Wawancara

dilakukan di ruang UKS karena pada saat itu sangat bising untuk melakukan

wawancara di ruang Guru. Peneliti meminta ijin untuk memulai wawancara,

setelah selesai wawancara peneliti berpamitan.

CATATAN LAPANGAN VII

Tanggal : 28 Juli 2016

Waktu : 09.00-10.00

Tempat : SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Kegiatan : Pengambilan data akademik

Deskripsi

Pada hari kamis 28 juli 2016 peneliti ke sekolah untuk meminta data

akademik dan profil-profil sekolah. Peneliti langsung datang ke penjaga

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

111

keamanan sekolah untuk menanyakan dimana ruang TU. Setelah dikasih tau

tempatnya, peneliti langsung bertemu dengan Ibu Riska dan meminta ijin untuk

meminta data tersebut. Peneliti menunggu beberapa saat untuk mendapatkan data

tersebut, karena data nya ada di komputer dan komputernya sedang dipakai.

Setelah mendapatkan data berpamitan dan mengucapkan terimakasih.

CATATAN LAPANGAN VIII

Tanggal : 30 Juli 2016

Waktu : 09.00-10.00

Tempat : Puskesmas Tegalrejo

Kegiatan : Wawancara

Deskripsi

Peneliti datang ke Puskesmas Tegalrejo untuk melakukan wawancara

dengan salah satu petugas puskesmas yaitu Bapak S. Saat peneliti datang ke

Puskesmas, karena masih jam operasional pelayanan puskesmas maka peneliti

harus menunggu beberapa saat menunggu Bapak S menyelesaikan tugasnya.

Setelah Bapak S menyelesaikan tugasnya, lalu dilakukan wawancara di ruang

rapat. Setelah menyelesaikan wawancara peneliti berpamitan

CATATAN LAPANGAN IX

Tanggal : 01 Agustus 2016

Waktu : 09.00-09.30

Tempat : SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

Kegiatan : wawancara

Deskripsi

Senin, 01 Agustus 2016 peneliti datang ke sekolah untuk konfirmasi

kepada Ibu S bahwa mau melakukan wawancara dengan ketua Dokter kecil di SD

N Tegalrejo 1. Pada saat peneliti datang ke sekolah sedang istirahat, Ibu S

langsung mencari ketua Dokter kecil tersebut untuk melakukan wawancara.

Setelah wawancara selesai peneliti langsung berpamitan dan mengucapkan

terimakasih.

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

112

Lampiran 3. Tabel reduksi data

Aspek yang dicari Narasumber Hasil Wawancara/Reduksi data Kesimpulan 1. Komunikasi Petugas Puskesmas:

Pengurus UKS:

Ketua Dokter Kecil:

“saya mengimplementasikan program sekolah

sehat ini karena saya mendapat perintah dari

kepala puskesmas, jadi saya harus menjalankan

perintah tersebut. Selain itu dalam memberikan

informasi tentang kesehatan dengan mengadakan

pertemuan rutin dengan puskesmas, TPU (Tim

Pembina UKS) tingkat sekolah, kecamatan dan

kota. Di dalam pertemuan itu kita memonitoring

dan mengevaluasi pelaksanaan program sekolah

sehat dan membahas tentang UKS, kesehatan

badan, kesehatan makanan dan lain sebagainya

yang menyangkut tentang kesehatan”

“ Kita mengadakan rapat koordinasi dengan

warga sekolah, selain itu kita mengajak dengan

sosialisasi melalui slogan yang ada. Kemudian

kita ada kerja bakti setiap hari jumat sehat yaitu

senam bersama dan jumat bersih dengan TPU

UKS kerja bakti keliling sekolah”.

“ Saya mempunyai tanggung jawab menjadi

kader kesehatan jadi saya menyebarkan

informasi kesehatan dan memberi contoh kepada

teman saya untuk berperilaku hidup bersih dan

sehat. Contohnya yaitu untuk membuang sampah

pada tempatnya.”

Komunikasi yang dilakukan dalam

implementasi program sekolah sehat di SD N

Tegalrejo 1 yaitu dengan pertemuan rutin

dengan pihak terkait.

Komunikasi dilakukan dengan rapat kordinasi,

dan kerja bakti dengan warga sekolah

sosialisasi dengan semua warga sekolah.

Komunikasi dilakukan dengan menyebarkan

informasi dengan teman-temannya.

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

113

2. Sumber Daya Kepala Sekolah:

Petugas Puskesmas

Sumber daya manusia

“Secara menyuluruh sumber daya manusia yang

utama dalam pelaksanaan sekolah sehat adalah

Guru UKS dan Guru Olahraga .Tetapi semua

harus didukung oleh stakeholder yg ada artinya

semua warga sekolah ikut terlibat dalam

peranan penting-penting itu”.

Sumber daya dana

“Untuk masalah pendanaan kita menggunakan

include anggaran sekolah, tetapi kita

mendapat subsidi dari instansi terkait kaitanya

dengan lomba. Kita dapat tambahan modal

ketika maju lomba, mungkin secara prinsip

dana rutin dari pemerintah (rutin) tetapi tidak

secara spesifik, ini tidak diperuntukan untuk

sekolah sehat saja tetapi untuk pembiayaan

secara umum. Umpanya dalam sarana

prasarana, beli obat-obat an itu kan sudah

secara umum ada jadi saling mendukung tidak

dipisahkan”.

Sumber daya sarana prasarana

“Di dalam suatu sekolah tentu harus ada

sarana prasarana, apalagi ini dalam menunjang

program sekolah sehat. Sarana prasaran yang

harus ada di sekolah antara lain ruang UKS

dan kelengkapanya. Sarana penunjangnya

yaitu adanya tempat cuci tangan, tempat

sampah, tempat gosok gigi dan lain

sebagainya”.

Sumber daya manusia yang utama adalah Guru

UKS dan Guru Olahrga.

Sumber daya dana mendaptkan anggaran dari

include anggaran sekolah dan instansi terkait.

Selanjutnya untuk sumberdaya sarana prasarana

yang ada di SD N Tegalrejo sendiri sudah

lengkap dan memenuhi standar sekolah sehat.

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

114

3. Disposisi Pengurus UKS:

Kepala Sekolah:

Guru Olahraga:

“Sangat mendukung, karena pelaksanaan

program sekolah sehat merupakan tugas bersama

jadi tidak lepas dari tugas dan tangung jawab.

Karena perilaku hidup bersih dan sehat itu

merupakan budaya karakter yang sesuai dengan

misi visi SD N Tegalrejo jadi semua punya

komitmen untuk mewujudkan menjadi SD

Tegalrejo 1 sekolah yg sehat”.

“Sekolah sehat merupakan suatu kegiatan secara

bersama warga sekolah, untuk betul-betul

mengoptimalkan semua potensi yang ada dalam

menunjang potensi sekolah sehat. Jadi komitmen

bersama juga dukungan orang tua,masyarakat

dan instansi terkait”.

“Sangat mendukung, bahkan kita harus selalu

memotori mengutamakan perilaku hidup bersih

dan sehat bahkan untuk PHBS tidak diremehkan.

Karena semua kegiatan harus saling

mendukung”.

Disposisi atau komitmen aktor pelaksana

semua ikut mendukung dalam program ini

karena PHBS merupakan tugas bersama jadi

semua warga sekolah mempunyai komitmen

untuk menjalankan program sekolah tersebut.

Adanya komitmen bersama dari orangtua

dan masyarakat.

Guru olahraga sangat mendukung dan selalu

mengutamkan PHBS.

4. Struktur Birokrasi Pengurus UKS:

Guru Olahraga:

“Struktur birokrasi yang ada di SD N tegalrejo

ini sesuai dengan struktur organisasi TPU (Tim

Pelaksana UKS), jadi saya sebagai pengurus

UKS menjalankan program atas perintah Kepala

Sekolah”.

“Struktur birokrasi yang ada disekolah ini sesuai

dengan struktur organisasi TPU yang sudah

baku. Jadi saya sebagai guru olahraga ini

mengajarkan pendidikan jasmani dan

Struktur birokrasi dalam pelaksanaan program

sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 sesuai

dengan TPU( Tim Pelaksana UKS) yang sudah

ada di sekolah.

Struktur birokrasi dalam pelaksanaan program

sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 sesuai

dengan TPU( Tim Pelaksana UKS) yang sudah

ada di sekolah.

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

115

Kepala Sekolah:

mengajarkan tentang kebersihan lingkungan atas

dasar karena adanya perintah dari Kepala

Sekolah”.

“Struktur birokrasi dalam pelaksana Program

Sekolah Sehat ini berdasarkan Tim Pelaksana

UKS (TPU). Jadi saya sebagai kepala sekolah

mendapat perintah dari pembina UKS yaitu dari

kelurahan Bener, lalu saya memerintahkan

kepada Guru pengurus UKS dan anggota untuk

melaksanakan program tersebut”.

Struktur birokrasi dalam pelaksanaan program

sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 sesuai

dengan TPU( Tim Pelaksana UKS) yang sudah

ada di sekolah.

Faktor Pendukung Pengurus UKS:

Guru Olahraga:

“Faktor pendukung adanya program sekolah

sehat yaitu diantaranya SD N Tegalrejo memiliki

lahan yang cukup luas, selain itu memiliki siswa

yang jumlahnya banyak dan komite sekolah,

orang tua murid juga bisa diajak bekerjasama

dengan sekolah dalam pelaksanaan program

sekolah sehat”.

“kita mendapat dukungan dari orang tua wali

yaitu setiap sebulan sekali orangtua wali datang

kesekolah untuk kerja bakti membersihkan

lingkungan sekolah. Selain itu orangtua juga ikut

berkampanye tentang Gizi seimbang ke warga

masyarakat sekitar sekolah mensosialisasikan

tentang sayuran yang mereka bawa dari rumah”.

“saya sebagai ketua dokter kecil harus

Faktor pendukungnya yaitu adanya lahan yang

luas dan jumlah siswa yang banyak.

Adanya dukungan dari orang tua dalam

melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

116

Ketua Dokter Kecil: menanamkan kepribadian siswa untuk

berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu

juga menciptakan lingkungan sehat yang

memungkinkan pertumbuhan yang selaras”.

Adanya keinginan aktor pelaksana dalam

menjalankan tugasnya dan fasilitas yang

mendukung.

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

117

Faktor Penghambat Kepala Sekolah:

Pengurus UKS:

Petugas Puskesmas:

“Ahamdulilah untuk penghambat tidak banyak

yaitu hanya kesadaran warga masyarakat atau

tamu yang datang ke sekolah kurang

pengetahuanya tentang sekolah sehat. Hal itu

terlihat dari beberapa warga masyarakat yang

kurang menaati peraturan yang ada disekolah

misalnya masih merokok di lingkungan sekolah

dan masih ada beberapa yang membuang

sampah sembarangan”.

“Sekolah itu kan tidak hanya satu dua orang

yang mempunyai pemahaman yang sama

kadang-kadang jadi ada pro kontra. Sebenernya

hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan

dari warga sekolah tentang UKS itu sendiri. Jadi

sekolah itu harus terus menerus mendorong dan

memberikan pengetahuan kepada mereka agar

tidak menyimpang dari perilaku PHBS. Selain

itu kesadaran siswa tentang jajanan yang sehat

masih kurang, itu terbukti dari adanya siswa

yang masih jajan diluar, walaupun sekolah telah

menyediakan kantin sehat”.

“Kendala kami sebagai petugas Puskesmas

sendiri adalah adanya keterbatasan waktu siswa

untuk mengikuti kegiatan sosialisasi kesehatan,

jadi biasanya kami mengambil jam pelajaran

olahraga untuk mensosialisasikan atau

membimbing anak tentang pendidikan kesehatan

maupun tentang perilaku hidup bersih dan sehat

disekolah”.

Faktor penghambatnya yaitu kurangnya

pengetahuan tentang pentingnya menjaga

kesehatan dari masyarakat maupun warga

sekolah.

Adanya pro kontra tentang pemahaman sekolah

sehat dan kesadaran siswa tentang jajanan yang

sehat masih kurang.

Keterbatasan waktu petugas Puskesmas untuk

mensosialisasikan pengetahuan kesehatan.

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

118

Lampiran 4. Dokumentasi

Gambar 1. Pelatihan Dokter kecil yang diikuti Gambar 2. Gosok gigi masal dengan

kelas 4-6 untuk memberikan pengetahuan tujuan untuk mengajarkan cara

kepada siswa tentang materi kesehatan menggosok gigi yang baik dan benar

Gambar 3. Penyuluhan Kesehatan yang Gambar 4. Pemeriksaan tensi

yang dilakukan oleh Petugas Puskesmas dilakukan Petugas Puskesmas

Gambar 5. Pemeriksaan gigi yang dilakukan Gambar 6. Siswa sedang melakukan

Oleh petugas Puskesmas untuk melihat pengukuran tinggi badan

kesehatan gigi siswa

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

119

Gambar 7. Pelayanan kesehatan melalui Gambar 8. Pemeriksaan ketajaman mata

Kegiatan imunisasi yang dilakukan untuk mengukur tingkat penglihatan

Petugas Puskesmas siswa

Gambar 9. Jum’at Sehat dilakukan dengan Gambar 10. Jum’at Bersih dengan

Senam bersama semua warga sekolah untuk Melakukan kegiatan kerja bakti lingkungan

Menjaga kesehatan warga sekolah. Untuk menanamkan PHBS.

Gambar 11. Siswa belajar mengolah Gambar 12. Aksi (CPTS) cuci tangan pakai

limbah sampah menjadi sesuatu yang sabun yang dilakukan siswa guna menghindari

yang berguna berbagai penyakit

Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

120

Lampiran 5

Transkip Wawancara 1

Untuk Kepala sekolah

1. Menurut bapak, apa yang dimaksud dengan sekolah sehat?

Sekolah sehat itu merupakan suatu usaha sekolah untuk memberikan budaya/kebiasan

anak untuk berperilaku secara sehat disekolah termasuk warga sekolah.

2. Menurut bapak, apa yang menjadi latar belakang adannya program sekolah sehat?

Karna bagaimanapun untuk berupaya menjadi sekolah sehat berdasarkan pada

kebutuhan perilaku dan karater anak-anak dan warga sekolah supaya dalam semua

kegiatan yang ada di sekolah bisa maksimal yang didukung oleh sarana dan prasarana

yang berkaitan dengan sekolah yang bersih dan sehat dalam upaya mengoptimalkan

semua potensi warga sekolah.

3. Apakah sekolah membuat kurikulum sendiri tentang program sekolah sehat?

Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013 dan program sekolah sehat

diintegrasikan dalam kurikulum.

4. Bagaimana sikap atau komitmen dari pelaksana tugas program sekolah sehat?

Sekolah sehat merupakan suatu kegiatan secara bersama warga sekolah, untuk betul-

betul mengoptimalkan semua potensi yang ada dalam menunjang potensi sekolah sehat.

Jadi komitmen bersama juga dukungan orang tua,masyarakat dan instansi terkait.

5. Bagaimana SDM pelaksana dalam pelaksanaan program sekolah sehat? (pengalaman,

keahlian, ketrampilan)

Secara menyuluruh sumber daya manusia yang utama dalam pelaksanaan sekolah

sehat adalah Guru UKS dan Guru Olahraga .Tetapi semua harus didukung oleh

stakeholder yg ada artinya semua warga sekolah ikut terlibat dalam peranan penting-

penting itu.

6. Bagaimana struktur birokrasi dalam pelaksanaan program sekolah sehat?

Struktur birokrasi dalam pelaksana Program Sekolah Sehat ini berdasarkan Tim

Pelaksana UKS (TPU). Jadi saya sebagai kepala sekolah mendapat perintah dari

pembina UKS yaitu dari kelurahan Bener, lalu saya memerintahkan kepada Guru

pengurus UKS dan anggota untuk melaksanakan program tersebut.

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

121

7. Apakah ada sosialisasi program sekolah sehat? Kalau ada bagaimana sosialisasi yang

dilakukan?

Sosialisasi merupakan kunci utama yang dilakukan secara terus menerus. Dalam

pelaksaan sekolah sehat segala informasi kaitannya dengan sekolah sehat itu

merupakan tugas utama. Dilakukan secara terus menerus tujuanya agar semua elemen

bisa tahu secara dini perkembangn/progresdalam capaian-capaian. karena tidak

hanya pada waktu tertentu tapi secara berkesinambungan. Karena diharapkan nanti

kebiasaan/budaya akan melekat semua warga sekolah bagaimana nanti menerapkan

PHBS disekolah.

8. Dalam pelaksanaan program sekolah sehat,bagaimana dengan biaya operasionalnya?

Untuk masalah pendanaan kita menggunakan include anggaran sekolah, tetapi kita

mendapat subsidi dari instansi terkait kaitanya dengan lomba. Kita dapat tambahan

modal ketika maju lomba, mungkin secara prinsip dana rutin dari pemerintah (rutin)

tetapi tidak secara spesifik, ini tidak diperuntukan untuk sekolah sehat saja tetapi untuk

pembiayaan secara umum. Umpanya dalam sarana prasarana, beli obat-obat an itu

kan sudah secara umum ada jadi saling mendukung tidak dipisahkan.

9. Apa saja sarana prasarana yang disediakan disini dalam pelaksanaan program sekolah

sehat?

Sarana prasarana yang ada disekolah ini sudah sangat mendukung dalam pelaksanaan

program sekolah sehat.

10. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program sekolah sehat?

Ahamdulilah untuk penghambat tidak banyak yaitu hanya kesadaran warga masyarakat

atau tamu yang datang ke sekolah kurang pengetahuanya tentang sekolah sehat. Hal itu

terlihat dari beberapa warga masyarakat yang kurang menaati peraturan yang ada

disekolah misalnya masih merokok di lingkungan sekolah dan masih ada beberapa

yang membuang sampah sembarangan.

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

122

Transkip wawancara 2

Untuk Pengurus UKS

1. Menurut bapak/ibu, apa yang dimaksud dengan sekolah sehat?

Sekolah Sehat adalah salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas

manusia indonesia dalam upaya pendidikan kesehatan sebagai tempat berlangsungny

proses belajar mengjar yang menjadi hal promoting school yang dapat meningkatkan

derajat kesehatan warga sekolahnya.

2. Bagaimana Komunikasi yang dilakukan dalam implementasi program sekolah sehat?

Kita mengadakan rapat koordinasi dengan warga sekolah, selain itu kita mengajak

dengan sosialisasi melalui slogan yang ada. Kemudian kita ada kerja bakti setiap hari

jumat sehat yaitu senam bersama dan jumat bersih dengan TPU UKS kerja bakti

keliling sekolah.

3. Apakah sekolah membuat kurikulum sendiri tentang program sekolah sehat?

Kita berpedoman pada TRIAS UKS, jadi ada pendidikan kesehatan, pelayanan,

pembinaan lingkungan sekolah sehat. Trias UKS tersebut menjadi pedoman, kemudia

itu dilaksankan di dalam pembelajaran secara intra maupun ekstra.

4. Bagaimana sikap atau komitmen dari pelaksana tugas program sekolah sehat?

Sangat mendukung, karena pelaksanaan program sekolah sehat merupakan tugas

bersama jadi tidak lepas dari tugas dan tangung jawab. Karena perilaku hidup bersih

dan sehat itu merupakan budaya karakter yang sesuai dengan misi visi SD N Tegalrejo

1. Jadi semua punya komitmen untuk mewujudkan menjadi SD Tegalrejo 1 sekolah yg

sehat.

5. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program sekolah sehat?

Struktur birokrasi yang ada di SD N tegalrejo ini sesuai dengan struktur organisasi

TPU (Tim Pelaksana UKS), jadi saya sebagai pengurus UKS menjalankan program

atas perintah Kepala Sekolah.

6. Apakah ada sosialisasi program sekolah sehat? Kalau ada bagaimana sosialisasi yang

dilakukan?

Kita mengadakan semacam sosialiasi program. Ada program kerja UKS salah satunya

meningkatkan pengetahuan dari seluruh warga sekolah melalui penyuluhan dan

pembinaan. Dalam mengadakan sosialisasi kita mengambil narasumber dari luar,

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

123

,misal narkoba kita bekerjasama dengan Polres DIY, tentang kesehatan kita bekerja

sama dengan puskesmas. Selain itu mengadakan sosialiasi dengan cara pemutaran film

kesehatan pengadaan buku2 kesehatan, karya kreatifitas, bahwa menjaga kebersihan

itu bukan hanya tangung jawab kepala sekolah tetapi semua warga sekolah, kemudian

ada penempelan poster.

7. Dalam pelaksanaan program sekolah sehat,bagaimana dengan biaya operasionalnya?

Kita mendapatkan bantuan dari Bos/pemerintah,selain itu kita juga mendapatkan

bantuan dari CSR bantuan dari dunia industri (nestle, Dancow).

8. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program sekolah sehat?

Faktor pendukung:

Aadanya program sekolah sehat yaitu diantaranya SD N Tegalrejo memiliki lahan yang

cukup luas, selain itu memiliki siswa yang jumlahnya banyak dan komite sekolah,

orang tua murid juga bisa diajak bekerjasama dengan sekolah dalam pelaksanaan

program sekolah sehat.

Faktor penghambat:

Sekolah itu kan tidak hanya satu dua orang yang mempunyai pemahaman yang sama

kadang-kadang jadi ada pro kontra. Sebenernya hal ini terjadi karena kurangnya

pengetahuan dari warga sekolah tentang UKS itu sendiri. Jadi sekolah itu harus terus

menerus mendorong dan memberikan pengetahuan kepada mereka agar tidak

menyimpang dari perilaku PHBS. Selain itu kesadaran siswa tentang jajanan yang

sehat masih kurang, itu terbukti dari adanya siswa yang masih jajan diluar, walaupun

sekolah telah menyediakan kantin sehat.

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

124

Transkip wawancara 3

Untuk Petugas Puskesmas

1. Menurut bapak/ibu, apa yang dimaksud dengan sekolah sehat?

Sekolah yang memenuhi segala kriteria dalam penilaian lomba sekolah sehat

2. Bagaimana Komunikasi yang dilakukan dalam implementasi program sekolah sehat?

Saya mengimplementasikan program sekolah sehat ini karena saya mendapat

perintah dari kepala puskesmas, jadi saya harus menjalankan perintah tersebut.

Selain itu dalam memberikan informasi tentang kesehatan dengan mengadakan

pertemuan rutin dengan puskesmas, TPU (Tim Pembina UKS) tingkat sekolah,

kecamatan dan kota. Di dalam pertemuan itu kita memonitoring dan mengevaluasi

pelaksanaan program sekolah sehat dan membahas tentang UKS, kesehatan badan,

kesehatan makanan dan lain sebagainya yang menyangkut tentang kesehatan.

3. Bagaimana Bapak mengajarkan pendidikan kesehatan kepada siswa? Materi apa saja

yang diajarkan petugas puskesmas dengan siswa?

saya mengajarkan pendidikan kesehatan secara teori dan praktek. Materi yang biasa

diajarkan yaitu tentang PHBS,kemudian gizi anak sekolah,penyakit menular,

penyakit tidak menular,ketrampilan dalam hal penyuluhan, ketrampilan P3K, dan

ketrampilan pemilihan makanan sehat.

4. Bagaimana sikap atau komitmen dari pelaksana tugas program sekolah sehat?

Semua lintas sektor mendukung dalam implementasi program sekolah sehat.

5. Bagaimana SDM pelaksana dalam pelaksanaan program sekolah sehat?

(pengalaman, keahlian, ketrampilan)

Di dalam suatu sekolah tentu harus ada sumber daya manusia, sarana prasarana

dan dana operasional, apalagi ini dalam menunjang program sekolah sehat. Sumber

daya manusia yang harus ada yaitu Tenaga Sekolah, Puskesmas, KUA, Kecamatan,

Polsek, Dinas pendidikan,Dinas Kesehatan,BABINSA (Badan Binaan Masyarakat)

dan Masyarakat Rt,Rw. Semua tenaga tersebut ikut terlibat dalam sekolah sehat ini,

semua harus berperan aktif dalam pelaksanaan program sekolah sehat ini.

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

125

6. Bagaimana pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas?

Pelayanan kesehatan yaitu dengan pemeriksaan kesehatan siswa baru dan pelatihan

dokter kecil. Dari pelatihan dokter kecil diharapkan kegiatan UKS dapat dilakukan

oleh dokter kecil dan petugas UKS. Dokter keil sudah sebagai modal, maka petugas

puskesmas sebagai pembina yang membantu jika ada kekurangan tentang PHBS

atau kantin sehat.

7. Apakah ada sosialisasi program sekolah sehat? Kalau ada bagaimana sosialisasi yang

dilakukan?

Pertemuan rutin TPU (Tim Pembina UKS) tingkat sekolah, kecamatan, kota. Dalam

pertemuan itu kita membahas tentang UKS dan lain-lain.

8. Dalam pelaksanaan program sekolah sehat,bagaimana dengan biaya operasionalnya?

Pendanaan dalam pelaksanaan program ini dana berasal dari APBD tingkat Kota,

Sekolah, dan kecamatan

9. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program sekolah sehat?

Struktur birokrasi tingkat sekolah : pembina, lurah, ketua,kepsek, sekretaris,

pelaksana. Kemudia dari pelaksana dibagi menjadi bbrp poin yaitu tentang PHBS,

kantin sehat, TOGA, ketrampilan siswa (ada dokter kecil, duta sehat, duta makanan)

10. Apa saja sarana prasarana yang disediakan disini dalam pelaksanaan program

sekolah sehat?

Di dalam suatu sekolah tentu harus ada sarana prasarana, apalagi ini dalam

menunjang program sekolah sehat. Sarana prasaran yang harus ada di sekolah

antara lain ruang UKS dan kelengkapanya. Sarana penunjangnya yaitu adanya

tempat cuci tangan, tempat sampah, tempat gosok gigi dan lain sebagainya.

11. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program sekolah sehat?

Kendala kami sebagai petugas puskesmas sendiri adalah adanya keterbatasan

waktu siswa untuk mengikuti kegiatan sosialisasi kesehatan, jadi biasanya kami

mengambil jam pelajaran olahraga untuk mensosialisasikan atau membimbing

anak tentang pendidikan kesehatan maupun tentang perilaku hidup bersih dan

sehat disekolah.

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

126

Transkip wawancara 4

Untuk Guru Olahraga

1. Menurut bapak/ibu, apa yang dimaksud dengan sekolah sehat?

Sekolah yang mengusahakan budaya perilaku hidup sehat, misalnya perilaku anak-

anak dan warga sekolah.

2. Bagaimana SDM pelaksana dalam pelaksanaan program sekolah sehat?

(pengalaman, keahlian, ketrampilan)

Yang menjadi sumber daya utama pelaksanaan sekolah sehat adalah guru olahraga

dan guru UKS karena sebagai penggerak utama. Kita mengajar olahraga kesehatan

jadi dikaitkan dengan sekolah sehat. Tetapi semua warga sekolah Sanagat

mendukung, bahkan kita harus selalu memotori mengutamakan PHBS bahkan untuk

PHBS tidak diremehkan. Karena semua kegiatan harus slaling mendukung.

3. Apa ada sosialisasi program Sekolah sehat? Bagaimana sosialisasinya

Kita memberikan wawasan ke 40 anak untuk dibentuk duta, yaitu duta sampah

memantau kebersihan sampah , duta kantin memantau kesehatan makanan, dan duta

dokter kecil. Mereka dibina oleh UKS kecamatan, puskesmas setelah dibina mereka

mensosialisasikan kepada teman yang lain.

4. Bagaiman sikap/komitmen guru terhadap program sekolah sehat?

Sangat mendukung, bahkan kita harus selalu memotori mengutamakan perilaku

hidup bersih dan sehat bahkan untuk PHBS tidak diremehkan. Karena semua

kegiatan harus slaling mendukung.

5. Informasi apasaja yang diajarkan guru terhadap siswa?

Informasi yang diajarkan yaitu tentang lingkungan, cara sikat gigi,cara mencuci

tangan yang benar itu yang paling utama.

6. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program sekolah sehat?

Struktur birokrasi yang ada disekolah ini sesuai dengan struktur organisasi TPU

yang sudah baku. Jadi saya sebagai guru olahraga ini mengajarkan pendidikan

jasmani dan mengajarkan tentang kebersihan lingkungan atas dasar karena adanya

perintah dari Kepala Sekolah.

7. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program sekolah sehat?

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

127

8. kita mendapat dukungan dari orang tua wali yaitu setiap sebulan sekali orangtua

wali datang kesekolah untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah. Selain

itu orangtua juga ikut berkampanye tentang Gizi seimbang ke warga masyarakat

sekitar sekolah mensosialisasikan tentang sayuran yang mereka bawa dari rumah.

Transkip wawancara 5

Untuk Siswa

1. Menurut kamu apa itu sekolah sehat?

Adalah salah satu upaya yang strategis yang dilakukan SD N Tegalrejo untuk

meningkatkan kualitas manusia indonesia dalam upaya pendidikan kesehatandan

upaya ini paling tepat yang dilakukan oleh instansi pendidikan sebagai tempat

berlangsungny proses belajar mengajar.

2. Apa saja yang diajarkan guru dalam menunjang program sekolah sehat?

Menyelenggarakan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler yaitu

pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran dengan materi yang mencakup menjaga

kebersihan diri,mengenal pentingnya imunisisasi, mengenal penyakit, mengenal

kesehatan reproduksi dll.

3. Apa yang mendasari kamu jadi dokter kecil?

Yang mendasari yaitu untuk enanamkan kepribadian siswa untuk berperilaku PHBS

dan menciptakan lingkungan sehat yang memungkinkan pertumbuhan yang selaras.

4. Dan bagaimana cara kamu memberikan informasi kesehatan dengan teman-

temanmu?

Saya mempunyai tanggung jawab menjadi kader kesehatan jadi saya menyebarkan

informasi kesehatan dan memberi contoh kepada teman saya untuk berperilaku

hidup bersih dan sehat. Contohnya yaitu untuk membuang sampah pada tempatnya.

5. Apa kamu juga menjaga kesehatan?

Ya saya juga menjaga kesehatan dengan mencuci tangan sebelum makan,

berolahraga, makan makanan yg sehat dan istirahat yang cukup.

6. Bagaimana menurutmu tentang kebersihan dan fasilitas disekolah ini?

Sangat bagus,adanya tempat cuci tangan, kamar mandi bersih, ruang UKS yang

cukup luas dan obat-obatnya lengkap

7. Apakah kedala kamu menjadi dokter kecil disekolah ini?

Teman-teman susah dinasehati dan harus diingatkan.

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

128

Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

129

Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

130

Page 146: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

131

Page 147: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

132

Page 148: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

133

Page 149: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

134

Page 150: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

135

Page 151: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

136

Page 152: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

137

Page 153: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

138

Page 154: IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SD …eprints.uny.ac.id/45439/1/Herdita Nurha Pradika_12110241008_skripsi... · JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ... seharusnya mencari

139