108
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH I TEMANGGUNG Oleh : Siti Farikhah NIP. 19610623 198803 2001 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA SALATIGA 2016 PENELITIAN PEMULA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

SECARA TERPADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DI SMP MUHAMMADIYAH I TEMANGGUNG

Oleh :

Siti Farikhah

NIP. 19610623 198803 2001

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

SALATIGA

2016

PENELITIAN PEMULA

Page 2: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil„aalamiin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

laporan penelitian ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Dalam menyusun laporan penelitian ini, tidak terlepas dari bimbingan,

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, peneliti menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Dr. AdangKuswaya, M.Ag., selaku Ketua LP2M IAIN Salatiga.

3. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) IAIN Salatiga.

4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tadris

Matematika FTIK IAIN Salatiga.

5. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd., selaku konsultan peneliti.

6. Bapak Wikamto, S.Pd, selaku Kepala SMP Muhamamdiyah 1 Temanggung.

7. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jualah peneliti serahkan, semoga semua

amal kebaikannya mendapat pahala yang berlipat ganda. Harapan peneliti mudah-

mudahan penelitian ini bermanfaat bagi pembaca. Dengan kerendahan hati, peneliti

mohon kritik dan saran yang membangun, demi sempurnanya laporan penelitian ini.

Salatiga, 28 November 2016

Peneliti

Dra.Siti Farikhah, M.Pd

NIP. 19610623 198803 2001

Page 3: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Jl. TentaraPelajar 02 Salatiga 50721 Telp : (0298) 323706 Fax : (0298) 323433

Website:http://www.iainsalatiga.ac.id email:[email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan di bawah ini, saya :

Nama : Dra. Siti Farikhah, M.Pd

NIP : 19610623 198803 2001

Jurusan : Tadris Matematika

Menyatakan bahwa penelitian yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

ilmiah saya sendiri, bukan jiplakan dari penelitian orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam penelitian ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 28 November 2016

Page 4: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

ABSTRAK

Siti Farikhah. 2016. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH I

TEMANGGUNG. Penelitian Pemula Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Konsultan : Dr.

Budiyono Saputro, M.Pd.

Kata kunci : Matematika, Pendidikan Karakter, Proses Pembelajaran.

Selama ini pembelajaran matematika yang dilakukan sebagian guru masih

didominasi oleh pengenalan rumus-rumus serta konsep-konsep secara verbal, tanpa ada

dorongan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik dan mengembangkan kreatifitasnya.

Dalam pandangan guru, peserta didik seolah-olah robot yang dipersiapkan untuk

mengerjakan atau meghasilkan sesuatu, tidak peduli bentuk kepribadian atau pun pendidikan

karakter yang berkembang pada diri peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

implementasi pendidikan karakter secara terpadu pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah 1 Temanggung.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui

tehnik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data

kualitatif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter secara terpadu

diimplementasikan pada 3 bentuk kegiatan pada pembelajaran matematika, yaitu 1)

pendidikan karakter pada perencanaan pembelajaran telah tertuang dalam RPP, meliputi

nilai-nilai disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun serta tanggung jawab. Kemudian

dikembangkan lebih lanjut pada silabus yang diperinci pada tiap-tiap Kompetensi Dasar

(KD), meliputi nilai-nilai tanggung jawab, teliti, kerjasama, menghargai orang lain, ulet,

berpikir logis, percaya diri, jujur, dan sistematis. 2) pendidikan karakter pada pelaksanaan

pembelajaran matematika materi faktorisasi suku Aljabar terintegrasi dengan baik mulai dari

kegiatan pendahuluan, inti sampai dengan penutup. Pada kegiatan pendahuluan disamping

diterapkan nilai religius (do`a bersama dan salam) juga nilai-nilai disiplin dan respek. Nilai-

nilai karakter pada kegiatan inti pada dasarnya sudah sesuai dengan yang diharapkan pada

silabus disetiap kompetensi dasarnya, hanya nampak belum optimal. Sedangkan pada sesi

penutup, guru banyak memberikan motivasi, diakhiri dengan do`a dan salam (nilai religius);

3) pendidikan karakter pada evaluasi pembelajaran matematika, guru mengembangkan

kemampuan peserta didik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian kognitif

diambil dari hasil belajar melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester dan ulangan kenaikan kelas dengan tetap menanamkan nilai-nilai kedisiplinan,

kejujuran, kerjakeras, tanggungjawab, dan kemandirian yang semua itu masuk dalam ranah

afektif, hanya guru masih kesulitan karena banyaknya jumlah peserta didik. Sedangkan

penilaian psikomotor, guru mengamati pada saat peserta didik melakukan tes unjuk kerja atau

tes perbuatan seperti kecepatan mengerjakan tugas, kemampuan membaca gambar atau

simbol, kemampuan menyusun urut-urutan pengerjaan dan menganalisis hasilnya.

Page 5: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i

PENGESAHAN ........................................................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

D. Signifikansi .................................................................................................. 8

E. Sistematika Laporan Penelitian .................................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 11

A. Pendidikan Karakter .................................................................................... 11

1. Nilai-nilai Karakter ................................................................................. 15

2. Tahap-tahap Pengembangan Karakter .................................................... 19

3. Tujuan Pendidikan Karakter ................................................................... 24

4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ....................................................... 25

5. Fungsi Pendidikan Karakter .................................................................... 26

B. Pembelajaran Matematika ........................................................................... 27

1. Pengertian Matematika ........................................................................... 27

2. Tujuan Pembelajaran Matematika .......................................................... 28

3. Proses Pembelajaran Matematika ........................................................... 29

C. Pendidikan Karakter Secara Terpadu Dalam Pembelajaran Matematika .... 38

1. Nilai-nilai Karakter Dalam Perencanaan Pembelajaran Matematika ..... 38

2. Nilai-nilai Karakter Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika ...... 40

3. Nilai-nilai Karakter Dalam Evaluasi Pembelajaran Matematika ............ 43

Page 6: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

D. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 46

A. Pendekatan Penelitian .................................................................................. 46

B. Subyek Penelitian ........................................................................................ 46

C. Lokasi Penelitian ......................................................................................... 47

D. Tehnik Pengumpulan Data ......................................................................... 47

E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 49

F. Analisis Data ............................................................................................... 50

G. Keabsahan Data .......................................................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 53

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 53

1. Pendidikan Karakter Dalam Perencanaan Pembelajaran Matematika .... 58

2. Pendidikan Karakter Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika .... 61

3. Pendidikan Karakter Dalam Evaluasi Pembelajaran Matematika .......... 69

B. Pembahasan ................................................................................................ 72

1. Pendidikan Karakter Dalam Perencanaan Pembelajaran Matematika… 72

2. Pendidikan Karakter Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika.. 76

3. Pendidikan Karakter Dalam Evaluasi Pembelajaran Matematika…… 88

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 92

A. Kesimpulan .................................................................................................. 92

B. Saran-saran ................................................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 98

Page 7: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun

2003 pasal 3 dinyatakan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (2004:5).

Komitmen nasional tersebut mencerminkan bahwa untuk membentuk manusia

yang berkualitas diperlukan pendidikan yang berkualitas (berkarakter), baik

lewat jalur formal maupun non formal, pendidikan yang dirancang agar peserta

didik dapat mengerti, memahami, bersikap serta siap untuk aktif dalam ikut

berpartisipasi membangun masyarakat Indonesia.

Pendidikan berkarakter adalah kunci utama keberhasilan suatu bangsa.

Sehingga individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang

berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama,

lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan

mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran,

emosi dan motivasinya (perasaannya) (Zainal, 2010 : 3). Selanjutnya dijelaskan

bahwa pendidikan karakter merupakan segala sesuatu yang dilakukan guru yang

Page 8: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk

watak peserta didik yang mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru. Cara

guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan

berbagai hal terkait lainnya.

Sebenarnya secara akademis, pengembangan pendidikan karakter

diajarkan di sekolah, sudah terintegrasi dalam mata pelajaran. Akan tetapi model

pembelajaran masih berorientasi pada pendekatan kognitif melalui hafalan

dengan target optimalisasi nilai nominal semata. Artinya tujuan pembelajaran

masih berorientasi pada aspek pengetahuan akademik saja.

Pembelajaran dan pendidikan yang bertujuan untuk merubah dan

meningkatkan perilaku peserta didik masih merupakan wacana, belum

terimplikasikan secara nyata dalam proses pendidikan di sekolah. Jadi sistem

pembelajaran di sekolah kebanyakan masih mengabaikan pendidikan perilaku

dan budi pekerti atau masih belum menyentuh secara esensial pola pendidikan

berkarakter.

Apabila hal-hal tersebut dibiarkan, maka akan terjadi proses

disempowerment education secara terus-menerus, sehingga terjadi pendangkalan

karakter pendidikan yang akhirnya juga mengakibatkan semakin lebarnya

kesenjangan antara pengetahuan dan perilaku peserta didik.

Urgensi dari pelaksanaan komitmen nasional pendidikan karakter telah

dinyatakan pada Sarasehan Nasional Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

sebagai Kesepakatan Nasional Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa yang dibacakan pada tanggal 14 Januari 2010, sebagai berikut:

Page 9: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

1)Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan bagian integral yang tak

terpisahkan dari pendidikan nasional secara utuh, 2)Pendidikan budaya dan

karakter bangsa harus dikembangkan secara komprehensif sebagai proses

pembudayaan. Oleh karenanya pendidikan dan kebudayaan perlu diwadahi

secara utuh, 3)Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan

tanggungjawab bersama antara pemerintah,masyarakat, sekolah dan orang tua.

Oleh karenanya pelaksanaan budaya dan karakter bangsa harus melibatkan

keempat unsur tersebut, dan 4)Dalam upaya merevitalisasi pendidikan dan

budaya karakter bangsa diperlukan gerakan nasional guna menggugah semangat

kebersamaan dalam pelaksanaan di lapangan.(Direktorat PSMP,2010).

Secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam diri

individu merupakan fungsi dari seluruh potensi seseorang (kognitif, afektif,

konatif dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural ( keluarga,

sekolah dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter

dalam konteks tersebut dapat diklasifikasikan dalam Olah Hati (,Spiritual and

emosional development) yaitu kejujuran, tanggungjawab; Olah Pikir (Intellectual

development) yaitu kecerdasan; Olah Raga dan Kinestetik (Phisycal and

kinestetic development) yaitu bersih, sehat dan menarik; serta Olah Rasa dan

Karsa (Affective and Creativity development) yaitu peduli dan kreatif.

(Zaenal,2011:5).

Sedangkan secara akademik pendidikan karakter dimaknai sebagai

pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak

yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan

Page 10: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

keputusan baik- buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkannya

dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan secara terpadu dalam

pembelajaran mata pelajaran di sekolah. Selama ini pembelajaran Matematika

yang dilakukan sebagian guru masih didominasi oleh pengenalan rumus-rumus

serta konsep-konsep secara verbal, tanpa ada dorongan untuk mengoptimalkan

potensi peserta didik dan mengembangkan kreatifitasnya.

Pembelajaran matematika mempunyai porsi jam pembelajaran yang

cukup banyak tentunya akan menjadi sasaran yang tepat untuk menanamkan

karakter pada peserta didik.

Disamping itu pembelajaran matematika menjadi sangat menarik untuk

dihubungkan dengan pendidikan karakter karena matematika merupakan ilmu

universal yang mendasari perkembangan modern , mempunyai peran penting

dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir.

Matematika sebagai sarana berpikir ilmiah yang diperlukan peserta didik,

matematika juga untuk mengembangkan kemampuan berpikir logik, dan

diharapkan matematika akan menjadi suatu pelajaran yang bermanfaat bagi

peserta didik, bahkan matematika diperlukan oleh semua orang dalam kehidupan

sehari-hari.

Mengingat pentingnya matematika, maka sangat diharapkan peserta

didik disamping menguasai pelajaran matematika juga tertanam nilai-nilai

pendidikan karakter seperti religius, jujur, kerja keras, kreatif, toleransi, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, cinta

Page 11: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

tanah air, menghargai prestasi, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung

jawab. (Kemendiknas, 2010:9).

Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan

penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Dan untuk membekali peserta didik

menjadi seorang penguasa teknologi yang mampu memanfaatkan ilmunya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara diperlukan pembentukan karakter peserta

didik.

Dalam proses pembelajaran matematika tidak akan pernah lepas dari

pengembangan nilai-nilai karakter peserta didik . Apabila peserta didik mampu

menerapkan nilai-nilai karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran

matematika ,maka matematika akan menjadi suatu pelajaran yang bermakna bagi

kehidupannya.

Matematika identik dengan penyelesaian masalah (soal). Maka guru

pun bertugas untuk mengajari bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan

masalah. Hal ini sangat diperlukan karena dalam proses penyelesaian masalah

juga terkandung unsur-unsur karakter yang positif. Memberikan pengajaran

untuk menyelesaikan masalah memungkinkan peserta didik untuk menjadi lebih

cermat, teliti dalam mengambil keputusan di dalam masalah kehidupannya;

sehingga secara tidak langsung guru telah membentuk karakter kecermatan dan

ketelitian pada diri peserta didik. Disamping itu, masih banyak nilai yang dapat

digali, seperti kegigihan (kerja keras), kreatifitas, dan sebagainya. Dalam

menyelesaikan soal yang rumit, dibutuhkan kerja keras dan kreatifitas.(Rika

Zamilah, 2011). Tentu saja sikap kreatif mupun kegigihan ini mutlak

Page 12: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

diperlukandi zaman yang semakin global, agar dapat menghadapi persaingan

dengan yang lain.

Agung Prabowo dan Purnomo Sidi (2010), mengungkapkan bahwa

koreksi atau kontrol yang berupa pujian dan teguran akan menjadi alat yang

efektif agar karakter yang sedang dibangun tetap berada pada sasaran yang tepat.

Selain itu pemberian penghargaan kepada yang berprestasi menjadi bentuk

penyemangat dan motivasi untuk lebih baik, sedangkan sanksi kepada yang

melanggar berguna untuk mencegah munculnya nilai-nilai keburukan.

Selanjutnya dijelaskan bahwa untuk merapkan pendidikan karakter, setidaknya

perlu 3 (tiga) hal, yaitu teladan, pembiasaan, dan koreksi atau kontrol. Hal ini

mengisyaratkan bahwa membangun karakter tidaklah dapat dilakukan hanya

dengan memberikan pengetahuan atau materi tentang karakter, tetapi lebih

ditekankan pada praktik langsung oleh guru kemudian ditiru oleh peserta didik.

Dengan demikian, pendidikan karakter tidak hanya sekedar lips-service, tetapi

harus bersatunya kata, pikiran dan tindakan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan pendidikan karakter tidak ada yang instan, semua membutuhkan

proses yang panjang, pembiasaan dan keteladanan seluruh warga sekolah.

SMP Muhammadiyah 1 Temanggung merupakan salah satu satuan

pendidikan di tengah kota Temanggung. Sebagai salah satu sekolah Islam yang

memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan standar pendidikan yang

dapat membentuk manusia yang berkarakter. Dengan visi menjadi lembaga

pendidikan Islam yang profesional, berprestasi dan berakhlakul karimah dan

Page 13: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

salah satu misi sekolah yaitu menyelenggarakan pendidikan yang berkarakter

Islam, tentunya dapat menjadi wadah untuk pengembangan pendidikan karakter

peserta didik.

Berdasarkan paparan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengkaji

Implementasi Pendidikan Karakter Secara Terpadu Dalam Pembelajaran

Matematika di SMP Muhammadiyah 1 Temanggung.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter pada perencanaan

pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah 1 Temanggung tahun

2016?

2. Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter pada pelaksanaan

pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah 1 Temanggung tahun

2016?

3. Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter pada evaluasi pembelajaran

Matematika di SMP Muhammadiyah 1 Temanggung tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang

implementasi pendidikan karakter pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah I Temanggung tahun 2016.

D. Signifikansi

Page 14: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki beberapa manfaat baik secara

teoritis maupun praktis kepada semua pihak yang terkait.

1. Manfaat Teoritis, diantaranya yaitu :

a. Memberikan informasi tentang implementasi pendidikan karakter secara

terpadu dalam pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah 1

Temanggung.

b. Memperkaya pengetahuan tentang penerapan pendidikan karakter dalam

pembelajaran di SMP.

c. Memperdalam pengetahuan teori-teori pendidikan karakter melalui hasil

penelitian.

2. Manfaat Praktis, diantaranya yaitu :

a. Bagi Sekolah, dapat merefleksikan hasil penelitian, khususnya

mengevaluasi penanaman pendidikan karakter yang terintegrasi dengan

pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah 1 Temanggung.

b. Bagi Pendidik, memperoleh wawasan baru tentang implementasi

pendidikan karakter secara terpadu dalam pembelajaran yang dapat

dijadikan referensi penerapan pada peserta didik.

c. Bagi peneliti, memperoleh pengalaman baru tentang penerapan

pendidikan karakter dalam pembelajaran, sekaligus dapat

merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk mengadakan

penelitian yang lebih mendalam dan luas permasalahannya .

E. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Page 15: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Secara garis besar, penulisan laporan ini terdiri dari beberapa bab dan sub

bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, signifikansi, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka, terdiri dari pendidikan karakter, pembelajaran

Matematika, dan Pendidikan Karakter secara terpadu dalam pembelajaran

Matematika serta hasil Penelitian yang relevan.

BAB III Metodologi Penelitian, meliputi pendekatan penelitian, subyek

penelitian, lokasi penelitian, tehnik pengumpulan data, instrumen penelitian,

analisis data, dan keabsahan data.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang penelitian yang

diperoleh dan Pembahasannya.

BAB V Penutup, terdiri dari kesimpulan penelitian dan saran

Page 16: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Karakter

Mengawali kajian pendidikan karakter, perlu dijelaskan secara singkat

masalah karakter lebih dahulu. Istilah karakter dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI,2008 ) berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti

yang membedakan seseorang dengan yang lain; atau bermakna bawaan, hati,

jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku personalitas, sifat, tabiat, temperamen,

watak.

Istilah berkarakter berarti memiliki karakter dan berwatak. Individu yang

berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal

yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan,

bangsa dan Negara, serta dunia internasional pada umumnya dengan

mengoptimalkan potensi pengetahuan dirinya, dan disertai dengan kesadaran,

emosi, dan perasaannya.

Menurut Munir (2010:3) karakter adalah sebuah pola , baik pikiran, sikap,

maupun tindakan yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit

dihilangkan. Karakter seseorang ditentukan oleh faktor genetis, makanan, teman,

orang tua, dan tujuan.

Sedangkan Lickona (2013:81) mengemukakan karakter terdiri dari nilai

operatif,nilai dalam tindakan, seiring dengan suatu nilai menjadi suatu kebaikan,

suatu disposisi batin yang dapat diandalkan untuk menanggapi situasi dengan

cara yang menurut moral itu baik. Karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal

Page 17: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

yang baik, menginginkan hal-hal yang baik, dan melakukan hal yang baik.

Kebiasaan dalam cara berpikir, kebiasaan dalam hati, dan kebiasaan dalam

tindakan.

Terkait dengan pendidikan karakter Koesoema (2012:57) menegaskan

bahwa pendidikan karakter merupakan suatu usaha mengembangkan keseluruhan

dinamika relasional antar pribadi dengan berbagai macam dimensi, baik dari luar

maupun dari dalam dirinya, agar pribadi itu semakin menghayati kebebasannya

sehingga ia dapat semakin bertanggung jawab atas pertumbuhan dirinya sendiri

sebagai pribadi dan perkembangan orang lain dalam hidup mereka berdasarkan

nilai moral yang menghargai kemartabatan manusia. Demikian pula Damayanti

memberikan pengertian pendidikan karakter sebagai gerakan nasional

menciptakan sekolah yang membina etika, bertanggung jawab, dan merawat

orang-orang muda dengan pemodelan dan mengajarkan karakter baik melalui

penekanan pada universal, dan nilai-nilai yang diyakini oleh semua.(2014:12).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi

pekerti plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling),

dan tindakan (action); tanpa ketiga aspek tersebut pendidikan karakter tidak

efektif.

Pendidikan yang berkarakter sangatlah penting bagi perkembangan

individu. Pendidikan yang berkarakter adalah pendidikan yang mendukung

terciptanya perwujudan nilai-nilai karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya,

kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran/amanah, diplomatis, hormat dan

santun, dermawan, suka tolong-menolong, gotong royong/kerjasama dan lain-

Page 18: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

lain. Karakter tersebut tidak hanya pada tahap pengenalan dan pemahaman saja,

namun menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk merealisasikan pendidikan karakter

di sekolah. Konsep karakter tidak cukup dijadikan sebagai suatu poin dalam

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah, namun harus lebih dari

itu, dijalankan dan dipraktikkan. Mulailah dengan belajar taat dengan peraturan

sekolah, dan tegakkan itu secara disiplin. Sekolah harus menjadikan pendidikan

karakter sebagai sebuah tatanan nilai yang berkembang dengan baik di sekolah

yang diwujudkan dalam contoh dan seruan nyata yang dipertontonkan oleh

tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah dalam keseharian kegiatan di

sekolah.

Di sisi lain, pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan

semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, baik pihak keluarga, sekolah

dan lingkungan sekolah dan juga masyarakat luas. Oleh karena itu, langkah awal

yang perlu dilakukan adalah membangun kembali kemitraan dan jejaring

pendidikan yang kelihatannya mulai terputus diantara ketiga stakeholders

terdekat dalam lingkungan sekolah yaitu guru, keluarga dan masyarakat.

Pembentukan dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama antara

stakeholder lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan kerharmonisan.

Dengan demikian, rumah tangga dan keluarga sebagai lingkungan pembentukan

dan pendidikan karakter pertama dan utama harus lebih diberdayakan kemudian

didukung oleh lingkungan dan kondisi pembelajaran di sekolah yang

memperkuat siklus pembentukan tersebut. Di samping itu tidak kalah pentingnya

Page 19: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

pendidikan di masyarakat. Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi

terhadap karakter dana watak seseorang. Lingkungan masyarakat luas sangat

mempengaruhi terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk

pembentukan karakter.

Jadi, pendidikan karakter melalui sekolah, tidak semata-mata pembelajaran

pengetahuan, tetapi lebih dari itu, yaitu penanaman moral, nilai-nilai etika ada

budi pekerti yang luhur.

Adapun pendidikan karakter menurut Zainal Aqib dimaknai sebagai suatu

sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi

komponen pengetahuan, kesadaran akan kemauan dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tesebut. Dalam pendidikan karakter di sekolah harus

melibatkan semua komponen pendidikan yaitu isi kurikulum, proses

pembelajaran dan penilaian, manajemen sekolah, pengelolaan mata pelajaran,

pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos

kerja seluruh warga sekolah. (2011:3)

Sedangkan menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010:4) pendidikan

karakter diartikan sebagai pendidikan yang mengembangkan karakter bangsa

pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai-nilai karakter pada

dirinya, mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai

anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan

kreatif.

Pendapat senada disampaikan Sri Narwanti (2011:4), bahwa pendidikan

karakter adalah suatu sistem nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang

Page 20: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia

yang insani.

Berdasarkan beberapa pandangan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan guru untuk membantu

peserta didik dalam menanamkan nilai-nilai karakter yang meliputi religius,

keteladanan, disiplin, bekerja keras, sopan santun, jujur, dan sebagainya,

sehingga peserta didik menjadi insan yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Berkaitan dengan pemaparan pendidikan karakter maka berikut penjelasan

tentang nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter, tahap-tahap

pengembangan karakter, tujuan, prinsip dan fungsinya.

1. Nilai-nilai Karakter

Butir-butir nilai karakter dapat diklarifikasikan menjadi 5 (lima) nilai

utama, yaitu nilai-nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang

Maha Esa (YME), nilai yang berhubungan dengan diri sendiri, nilai-nilai yang

berhubungan dengan sesama, nilai-nilai karakter yang berkaitan dengan

lingkungan dan nilai-nilai kebangsaan.

a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan

Religius

Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu

berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.

b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri

Page 21: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

1) Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang

yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,

baik terhadap diri dan pihak lain.

2) Bertanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas adan

kewajibannya sebagimana yang seharusnya dia lakukan terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), Negara, dan

Tuhan YME.

3) Bergaya Hidup Sehat

Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam

menciptakan hidup sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang

dapat mengganggu kesehatan.

4) Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

5) Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi

berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (atau bekerja) dengan

sebaik-baiknya).

6) Percaya diri

Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan

tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

Page 22: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

7) Berjiwa wirausaha

Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali

produk baru, menentukan cara produksi baru, memasarkannya, serta

mengatur permodalan operasinya.

8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.

Berpikir dan melakukan sesuatu berdasarkan kenyataan atau logika

untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang

telah dimiliki.

9) Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

10) Ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan

didengar.

11) Cinta ilmu

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama

1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi

milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri

serta orang lain.

Page 23: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

2) Patuh pada aturan-aturan sosial

Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan

masyarakat dan kepentingan umum.

3) Menghargai karya dan prestasi orang lain

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta

menghormati keberhasilan orang lain.

4) Santun

Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang atau bahasa maupun tata

perilakunya ke semua orang.

5) Demokratis

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan

kewajiban dirinya dan orang lain.

d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

Peduli sosial dan lingkungan.

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi

bantuan orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

e. Nilai kebangsaan

Page 24: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan

bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

1) Nasionalis

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan,

fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

2) Menghargai keberagaman

Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal, baik

yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku maupun agama.

(Zainal:2011:7-8).

2. Tahap-tahap Pengembangan Karakter

Dalam penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah, tahapan

pengembangan karakter menjadi hal yang penting dilakukan sebagai

pijakannya. Tahap pengembangan karakter dapat dilaksanakan dengan

menggunakan strategi pengembangan dalam konteks makro dan mikro.

Pengembangan nilai/karakter dapat dilihat pada dua latar/domain, yaitu

pada latar makro dan latar mikro. Latar makro bersifat nasional yang

mencakup keseluruhan konteks perencanaan dan implementasi pengembangan

nilai/karakter yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan

nasional. Pada latar makro program pengembangan nilai/karakter dapat

digambarkan sebagai berikut.

Page 25: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Penjelasan Gambar :

a. Secara makro pengembangan karakter melalui active learning dapat dibagi

dalam tiga tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil.

b. Pada tahap perencanaan dikembangkan perangkat pembelajaran active

learning dengan mengimplementasikan pendidikan karakter yang digali,

dikristalisasikan, dan dirumuskan dengan menggunakan berbagai sumber,

antara lain pertimbangan : (1) filosofis – Agama, Pancasila, UUD 1945,

dan UU No.20 Tahun 2003 beserta ketentuan perundang-undangan

turunannya: (2) pertimbangan teoritis –teori tentang otak, psikologis, nilai

dan moral, pendidikan (pedagogi dan andragogi) dan sosial kultural; dan

(3) pertimbangan empiris berupa pengalaman dan praktek terbaik (best

practices) dari antara lain tokoh-tokoh, sekolah unggulan, pesantren,

kelompok kultural dll.

c. Pada tahap implementasi dikembangkan pengalaman belajar (learning

experience) dengan pendekatan active learning dan proses pembelajaran

Gambar 1. Konteks Makro Pengembangan Karakter Melalui Active Learning

Page 26: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri individu peserta

didik. Proses ini dilaksanakan melalui proses pembudayaan dan

pemberdayaan sebagaimana digariskan sebagai salah satu prinsip

penyelenggaraan pendidikan nasional. Proses ini berlangsung dalam tiga

pilar pendidikan yakni dalam kampus/sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Dalam masing-masing pilar pendidikan akan ada dua jenis pengalaman

belajar (learning experiences) yang dibangun melalui dua pendekatan

yakni intervensi dan habituasi. Dalam intervensi dikembangkan suasana

interaksi belajar dan pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mencapai

tujuan pembentukan karakter dengan menerapkan kegiatan yang

terstruktur (structured learning experiences). Sementara itu, dalam

habituasi diciptakan situasi dan kondisi (persistence life situation) yang

memungkinkan peserta didik di kampus/sekolahnya, di rumahnya, di

lingkungan masyarakatnya membiasakan diri belajar secara aktif dan

mandiri serta berperilaku sesuai nilai dan menjadi karakter yang telah

diinternalisasi dan dipersonalisasi dari dan melalui proses intervensi.

Kedua proses tersebut- intervensi dan habituasi harus dikembangkan

secara sistemik dan holistik.

d. Pada tahap evaluasi hasil, dilakukan asesmen ayng terintegrasi mencakup

penilaian proses dimana active learning terpantau sekaligus untuk

perbaikan berkelanjutan yang sengaja dirancang dan dilaksanakan untuk

menditeksi aktualisasi karakter dalam diri peserta didik sebagai indikator

Page 27: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

bahwa proses pembudayaan dan pemberdayaan karakter melalui active

learning itu berhasil dengan baik.

Strategi Pengembangan Budaya dan Karakter pada Konteks Mikro

Pada konteks mikro pengembangan karakter berlangsung dalam konteks suatu

aturan pendidikan (sekolah/Perguruan Tinggi) secara holistic (the whole

school/university reform). Perguruan Tinggi/Sekolah sebagai leading sector,

berupaya memanfaatkan dan memberdayakan semua lingkungan belajar yang

ada untuk menginisiasi, memperbaiki, menguatkan, dan menyempurnakan

secara terus menerus proses pendidikan karakter. Program pengembangan

karakter pada latar mikro dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Konteks Mikro Pengembangan Nilai/Karakter

Penjelasan Gambar:

a. Secara mikro pengembangan nilai/karakter dapat dibagi dalam empat

pilar, yakni kegiatan belajar-mengajar di kelas, kegiatan keseharian

Page 28: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

dalam bentuk budaya sekolah (school culture) yang diperguruan

tinggi dikenal sebagai academic athmosphere; kegiatan ko-kurikuler

dan/atau ekstra kurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah, dan

dalam masyarakat.

b. Dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas pengembangan

nilai/karakter dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

terintegrasi dalam semua mata kuliah/pelajaran (embedded approach).

c. Dalam lingkungan kampus/sekolah dikondisikan agar lingkungan

fisik dan academic athmosphere sosial kultural memungkinkan para

peserta didik bersama dengan sivitas akademik lainnya terbiasa

membangun kegiatan keseharian di kampus yang mencerminkan

perwujudan nilai/karakter.

d. Dalam kegiatan ko-kurikuler, yakni kegiatan belajar di luar kelas yang

terkait langsung pada suatu materi dari suatu mata kuliah/pelajaran,

atau kegiatan ekstrakurikuler, yakni kegiatan kampus/sekolah yang

bersifat umum dan tidak terkait langsung pada suatu mata pelajaran,

seperti palang merah, pecinta alam, dan lain-lain perlu dikembangkan

proses pembiasaan dan penguatan (reinforcement) dalam rangka

pengembangan nilai/karakter.

e. Di lingkungan keluarga dan masyarakat diupayakan agar terjadi

proses penguatan dari orang tua/wali serta tokoh-tokoh masyarakat

terhadap perilaku berkarakter mulia yang dikembangkan di

Page 29: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

kampus/sekolah menjadi kegiatan keseharian di rumah dan di

lingkungan masyarakat masing-masing.(Dadan Rosana,2010).

3. Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter mempunyai tujuan sebagai berikut :

(Sri Judiani, 2010 : 283), tujuan pendidikan karakter adalah :

1) Mengembangkan potensi kalbu/ nurani/ afektif peserta didik sebagai

manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.

2) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang

religious

3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik

sebagai penerus bangsa

4) Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.

5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan

belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta rasa

kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.

b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup

pemikiran, perasaan, dan perilaku.

Page 30: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk

membangun karakter.

d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.

e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku

yang baik.

f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang

yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan

membantu mereka untuk sukses.

g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik.

h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang

berbagai tanggung untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar

yang sama.

i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam

membangun inisiatif pendidikan karakter.

j. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru

karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik.

(Zainal, 2011 :11)

5. Fungsi Pendidikan Karakter :

Kementerian Pendidikan Nasional (2010:7) menjabarkan fungsi

pendidikan karakter menjadi 3 (tiga) faktor, meliputi :

a. Fungsi Pengembangan

Page 31: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Yaitu pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang

berperilaku baik. Hal ini bagi peserta didik yang jelas memiliki sikap dan

perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa.

b. Fungsi Perbaikan

Yaitu memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab

dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.

c. Fungsi Penyaring

Yaitu untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain

yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa Indonesia.

B. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Matematika

Beberapa pendapat ahli tentang matematika, diantaranya menurut

James dan James yang dikutip Suherman (2003 : 16) dikatakan bahwa

Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran,

dan konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang

banyak yang terbagi dalam bidang aljabar, analisis dan geometri.

Sedangkan menurut Uno (2008 : 129), matematika adalah bidang ilmu

tentang alat piker berkomunikasi, memecahkan masalah yang praktis, yang

terdiri dari unsur logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas dan

individualitas serta terbagi dalam aritmatika, aljabar, geometri dan analisis.

Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), 2006 tentang

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dijelaskan bahwa

Page 32: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, berperan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan

mengembangkan daya pikir manusia.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka bisa dipahami bahwa

matematika ialah suatu ilmu dasar tentang bahasa, struktur logika, dasar

bilangan dan ruang, metode untuk kesimpulan, esensi ilmu terhadap bidang

fisik sebagai dalam kegiatan intelektual.

Sehingga mata pelajaran matematika perlu diberikan keapda semua peserta

didik mulai dari jenjang pendidikan dasar untuk membekali peserta didik

dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta

kemampuan bekerjasama. Kemampuan-kemampuan tersebut dibutuhkan agar

peserta didik dapat memiliki kompetensi memperoleh, mengelola, dan

memanfaatkan informasi untuk bertukar hidup pada situasi yang cepat

berubah, tidak pasti, dan persaingan ketat.

2. Tujuan Pembelajaran Matematika

Tujuan belajar merupakan hasil yang hendak dicapai setelah siswa

melakukan kegiatan belajar. Tujuan yang didasari oleh siswa sendiri sangat

bermakna dalam upaya menggerakkan kegiatan belajar untuk mencapai hasil

yang optimal. Dalam hal ini, Sriyanto (2007: 15) mengungkapkan bahwa :

“Secara umum, tujuan diberikannya matematika di sekolah adalah untuk

membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan

keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui

Page 33: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional dan kritis, serta

mempersiapkan siswa agar dapat mempergunakan matematika dan pola pikir

matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai

ilmu pengetahuan. Tujuan pendidikan matematika di sekolah lebih ditekankan

pada penataan nalar, dasar dan pembentukan sikap, serta keterampilan dalam

penerapan matematika”.

Selaras dengan tujuan pembelajaran matematika, ada perubahan

paradigma pembelajaran matematika dalam satu dasa warsa terakhir ini

menekankan 7 karakteristik yaitu : (1) menggunakan permasalahan

konstektual, yaitu permasalahan yang nyata atau dekat dengan lingkungan dan

kehidupan siswa atau dapat dibayangkan oleh siswa, (2) mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah (problem solving), dan kemampuan

beragumentasi dan berkomunikasi matematis (mathematical reasoning and

communication), (3) memberikan kesempatan yang luas untuk penemuan

(invention) dan penemuan kembali (reinvention), untuk mengkonstruksi

(construction) dan rekonstruksi (reconstruction) konsep, definisi, prosedur

dan rumus-rumus matematika secara mandiri, (4) melatih cara berfikir dan

bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan,

explorasi, experiment, dll., (5) mengembangkan kreativitas yang melibatkan

imajinasi, intuisi, dan penemuan melalui pemikiran divergen, kritis, orisinal,

membuat prediksi dan mencoba-coba (trial and error), (6) menggunakan

model (modelling), dan (7) memperhatikan dan mengakomodasikan

perbedaan-perbedaan kharakteristik individual siswa.

Page 34: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

3. Proses Pembelajaran Matematika

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan

yang dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik

dalam kegiatan pengajaran dengan menggunakan sarana dan fasilitas

pendidikan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam

kurikulum.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994: 79) bahwa ada tiga tahapan

yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran yaitu

persiapan/perencanaan, pelaksanaan, dan tahap penilaian/evaluasi”. Begitu

pula dengan proses pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru

melalui tiga tahap tersebut yaitu seperti di bawah ini:

1) Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan merupakan proses pemikiran terencana sebagai dasar

untuk melakukan kegiatan di masa mendatang. Perencanaan pembelajaran

perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran yang

meliputi tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

metode, media, sumber dan evaluasi.

Pada tahap persiapan atau perencanaan ini seorang guru harus

mempunyai persiapan sebelum proses pembelajaran berlangsung agar

proses pembelajaran yang dilakukan antara guru dan murid dapat berjalan

secara efektif dan efisien seyogyanya guru memperhatikan hal-hal yaitu :

1) Tujuan pengajaran; 2) Ruang lingkup dan urutan bahan yang diberikan;

3) Sarana dan fasilitas pendidikan yang dimiliki; 4) Jumlah anak didik yang

Page 35: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

akan mengikuti pengajaran; 5) Waktu jam pelajaran yang tersedia; dan 6)

Sumber bahan pengajaran yang bisa digunakan dan sebagainya.

Seorang guru yang akan mengajarkan pelajaran harus memikirkan

hal-hal apa yang harus dilakukan serta menuangkannya secara tertulis

dalam perencanaan pembelajaran yang dimulai dengan merumuskan

program tahunan, program semester, analisis materi pelajaran,

pengembangan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, program

remedial dan program pengayaan. Kemudian merumuskan bahan pelajaran

yang akan diajarkan. Bahan pelajaran tersebut harus diatur agar bahan

pelajaran yang akan diajarkan. Bahan pealajran tersebut harus diatur agar

memberi motivasi pada siswa untuk aktif dalam belajar. Setelah proses

pembealjaran ditetapkan dan diurutkan secara sistematis sehingga memberi

peluang adanya kegiatan belajar bersama atau perorangan.

Penggunaan alat bantu dan metode mengajar diusahakan dan dipilih

oleh guru agar menumbuhkan semangat siswa. Perumusan perencanaan

pembelajaran yang terakhir tentang penilaian yang terdiri dari sejumlah

pertanyaan yang problematis, sehingga menuntut siswa untuk berpikir

secara optimal dan jika perlu diberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan

di kelas atau di rumah.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan tahapan yang kedua

dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dalam melaksanakan

pengajaran hendaknya guru berpedoman pada persiapan yang dibuat dalam

Page 36: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

bentuk perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran adalah

terjadinya interaksi antara guru dan anak didik serta bahan pelajaran

sebagai perantara. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran ini peranan

guru merupakan pengendali.

Pada prinsipnya, pelaksanaan pengajaran berpegang pada yang

tertuang dalam perencanaan, namun situasi yang dihadapi guru dalam

melaksanakan pengajaran mempunyai penagruh besar terhadap situasi yang

dihadapi. Di samping itu guru harus melibatkan siswa secara aktif dalam

kegiatan belajar mengajar.

Menurut Chalijah Hasan (1994: 65) interaksi edukatif adalah proses

berlangsungnya situasi tertentu dan inetraksi pendidik dengan peserta didik

untuk saling berkomunikasi dengan disengaja dan direncanakan. Dalam

interaksi eduaktif atau proses pembelajaran ada keterkaitan antara guru

dengan siswa yang bertugas untuk belajar dan mengembangkan potensi

yang ada pada dirinya seoptimal mungkin sehingga tujuan pendidikan

dapat tercapai dengan apa yang dicita-citakan. Dalam pelaksanaan

pembelajaran ada tiga tahapan yang harus dilakukan guru, yaitu tahap pra

instruksional, tahap instruksional dan tahap evaluasi atau tindak lanjut. 1)

Tahap Awal (Tahap pra instruksional) yaitu tahap yang ditempuh pada saat

memulai sesuatu proses belajar mengajar; 2) Tahap Inti (Tahap

instruksional), yaitu tahap penyampaian pelajaran atau tahap inti. Tahap ini

merupakan tahap pelaksanaan tugas bagi seorang guru dalam menyalurkan

ilmu pengetahuan; dan 3) Tahap Akhir (Tahap evaluasi atau tindak lanjut)

Page 37: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

yaitu tahap yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

pada tahap sebelumnya, yaitu pada tahap instruksional.

3) Tahap penilaian/evaluasi

Menurut Muhibbin Syah (2003: 141) bahwa evaluasi adalah

penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam sebuah program.

Dalam kegiatan evaluasi ini, yang harus dilaksanakan guru adalah

sebagai berikut :

(a) Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penelitian

(b) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternatif kegiatan

(c) Mengalihkan proses-proses pembelajaran dengan menjelaskan atau

memberi bahan materi pokok yang akan dibahas pada pelajaran

berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa proses pembelajaran matematika adalah suatu rangkaian kegiatan

yang dilakukan oleh guru yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi dalam kegiatan pembelajaran matematika.

Dalam pembelajaran matematika, ada sejumlah tuntutan kompetensi

yang harus dipenuhi peserta didik :

a. Pemahaman Matematika

Secara umum indikator kemampuan pemahaman matematika

meliputi mengenal, memahami, dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip,

dan idea matematika. Polya (Pollateksek et al.1981) merinci kemampuan

Page 38: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

pemahaman pada empat tahap, yaitu (1) pemahaman mekanikal yang

dicirikan oleh dapat mengingat dan menerapkan rumus secara rutin dan

menghitung secara sederhana; (2) pemahaman induktif, yakni dapat

menerapkan rumus atau konsep dalam kasus sederhana atau dalam kasus

serupa; (3) pemahaman rasional, yakni dapat membuktikan kebenaran rumus

dan teorema, dan (4) pemahaman intiutif, yakni dapat memperkirakan

kebenaran dengan pasti (tanpa ragu-ragu) sebelum menganalisis lebih lanjut.

Berbeda dengan Polya, Pollatsek et al (1981) menggolongkan

pemahaman dalam dua jenis, yaitu (1) pemahaman komputasional, yaitu

dapat menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana dan mengerjakan

perhitungan secara algoritmik, (2) pemahaman fungsional, yaitu dapat

mengkaitkan satu konsep/prinsip dengan konsep/prinsip lainnya dan

menyadari proses yang dikerjakan. Serupa dengan Pollaksek dan Skemp,

Copeland (1979) menggolongkan pemahaman dalam dua jenis, yaitu (1)

pemahaman instrumental, yakni hafal konsep/prinsip tanpa kaitan dengan

yang lainnya, dapat menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana, dan

mengerjakan perhitungan secara algoritmik, dan (2) pemahaman realsional,

yakni dapat mengaitkan satu konsep/prinsip dengan konsep/prinsip lainnya.

Mirip pendapat Pollatsek dan Skemp, Copeland (1979)

menggolongkan pemahaman dalam dua jenis, yaitu (1) knowing how to,

yaitu dapat mengerjakan suatu perhitungan secara rutin/alogoritmi, dan (2)

knowing, yakni dapat mengerjakan suatu perhitungan secara sadar.

b. Pemecahan Masalah Matematik (mathematical problem solving)

Page 39: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Pemecahan masalah matematik mempunyai dua makna. Pertama,

sebagai suatu pendekatan pembelajaran, yang digunakan untuk menemukan

kembali (reinvention) dan memahami materi/konsep/prinsip matematika.

Pembelajaran diawali dengan penyajian masalah atau situasi yang

kontekstual kemudian secara induksi siswa menemukan konsep/prinsip

matematika.

Kedua, sebagai tujuan atau kemampuan yang harus dicapai, yang

dirinci dalam indikator (a) mengidentifikasi kecukupan data untuk

pemecahan masalah, (b) membuat model matematik dari suatu situasi atau

masalah sehari-hari dan menyelesaikannya, (c) memilih dan menerapkan

strategi untuk meyelesaikan masalah matematika dan/ atau di luar

matematika, (d) menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai

permasalahan asal, serta memeriksa kebenaran hasil atau jawaban, dan (e)

menerapkan matematika secara bermakna.

c. Penalaran Matematika (Mathematical reasoning)

Beberapa kemampuan yang tergolong dalam penalaran matematik

kemampuan yang tergolong dalam penalaran matematik diantaranya adalah

(1) menarik kesimpulan logis, (2) memberi penjelasan terhadap model, fakta,

sifat, hubungan, atau pola, (3) memperkirakan jawaban dan proses solusi, (4)

menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi, atau membuat

analogi, generalisasi, dan menyusun konjektur,(5) mengajukan lawan

contoh, (6) mengikuti aturan inferensi, memeriksa validitas argument,

membuktikan, dan menyusun argumen yang valid, dan (7) menyusun

Page 40: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

pembuktian langsung, pembuktian tak langsung, dan pembuktian dengan

induksi matematika.

d. Koneksi Matematik (mathematical connection)

Kemampuan yang tergolong pada koneksi matematik diantaranya

adalah (1) mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur, (2)

memahami hubungan antar topik matematika, (3) menerapkan matematika

dalam bidang lain atau dalam kehidupan sehari-hari, (4) memahami

representasi ekuivalen suatu konsep, (5) mencari hubungan satu prosedur

dengan prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen, (6) menerapkan

hubungan antar topik matematika dan antara topik matematika dengan topik

di luar matematika.

e. Komunikasi matematik (Mathematical communication)

Kemampuan yang tergolong pada komunikasi matematik diantaranya

adalah (1) menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke

dalam bahasa, simbol, idea, atau model matematik, (2) menjelaskan idea,

situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan, (3) mendengarkan,

berdiskusi, dan menulis tentang matematika, (4) membaca dengan

pemahaman suatu representasi matematika tertulis, (5) membuat konjektur,

menyusun argumen, merumuskan definisi, dan generalisasi, (6)

mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam

bahasa sendiri.

Adapun sikap yang harus dimiliki siswa diantaranya adalah sikap

kritis dan cermat, objektif dan terbuka, menghargai keindahan matematika,

Page 41: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

serta rasa ingin tahu dan senang belajar matematika. Sikap dan kebiasaan

berpikir seperti di atas pada hakekatnya akan membentuk dan menumbuhkan

disposisi matematik (mathematical disposition), yaitu keinginan, kesadaran,

dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar matematika dan

melaksanakan berbagai kegiatan matematika.

Berdasarkan karakteristik berpikir matematik dan/atau kompetensi

matematika di atas, pengembangan berpikir matematik dan/atau kompetensi

matematika serta sikap siswa perlu diutamakan untuk siswa SD, SM, juga

mahasiswa calon guru. Selain itu pemilikan kemampuan berpikir matematik

terutama yang tergolong pada tingkat tinggi merupakan peluang untuk siswa

untuk mengembangkan rasa percaya diri, keindahan dan keteraturan

matematika, dan menghargai pendapat yang berbeda. Pengutamaan

pengembangan berpikir matematik tersebut menjadi semakin penting

manakala dihubungkan dengan tuntutan kemajuan IPTEKS dan suasana

bersaing yang semakin ketat terhadap lulusan berbagai jenjang

pendidikan.(UPI,2008)

C. Pendidikan Karakter Secara Terpadu Dalam Pembelajaran Matematika

Pada dasarnya pendidikan karakter secara terpadu dalam pembelajaran

dapat dipahami sebagai pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran

pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasiaannya ke dalam tingkah laku peserta

didik sehari-hari melalui proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas

pada semua mata pelajaran. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran di samping

Page 42: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

peserta didik harus mempunyai kompetensi yang ditargetkan, juga diprogram

untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari, peduli dan

menginternalisasi nilai-nilai sebagai sikap atau perilaku.

Integrasi pendidikan karakter pada mata pelajaran-mata pelajaran

mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-hari melalui

proses pembelajaran dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

1. Nilai-nilai Karakter Dalam Perencanaan Pembelajaran Matematika.

Pada tahap perencanaan ini, Silabus, RPP, dan bahan ajar disusun dan

dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya berwawasan

pendidikan karakter. Cara yang mudah untuk membuat silabus, RPP, dan

bahan ajar yang disusun dengan cara menambahkan atau mengadaptasikan

kegiatan pembelajaran yang bersifat memfasilitasi dikenalnya nilai-nilai,

didasarinya pentingnya nilai-nilai dan diinternalisasinya nilai-nilai karakter.

Pengintegrasian nilai-nilai karakter tersebut dapat ditempuh dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada

Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya;

b. Menggunakan nilai-nilai budaya dan karakter yang memperlihatkan

keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk

menentukan nilai yang dikembangkan;

c. Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter itu ke dalam silabus;

d. Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP;

Page 43: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

e. Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang

memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi

nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai;

f. Memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan

untuk meninternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam

perilaku.

Berbagai upaya dapat dilakukan oleh guru matematika untuk tahap

perencanaan pembelajaran ini, sehingga nantinya dapat tercipta suasana

belajar yang mendukung terlaksananya pendidikan karakter. Oleh karenanya

diupayakan dengan perencanaan matang untuk keaktifan peserta didik.

Dengan pembelajaran peserta didik aktif diharapkan berkembangnya nilai-

nilai karakter seperti disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti, sabar, kreatif dan

sebagainya. Tentu saja perencanaan karakter tersebut direncanakan

sedemikian rupa, dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan sehingga

diharapkan menjadi suatu kebiasaan.

2. Nilai-nilai Karakter Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika.

Kegiatan pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan

penutup, dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai

karakter yang ditargetkan. Kegiatan pendahuluan, berdasarkan Standar Proses,

pada kegiatan pendahuluan, guru harus: 1) Menyiapkan peserta didik secara

psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; 2) Mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari; 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

Page 44: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

yang akan dicapai; dan 4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian

kegiatan sesuai silabus.

Kegiatan inti, Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007, kegiatan inti pembelajaran terbagi atas tiga tahap, yaitu

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa

pada tahap eksplorasi peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan

dan keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran

yang berpusat pada siswa. Pada tahap elaborasi, peserta didik diberi peluang

untuk memperoleh pengertahuan dan keterampilan serta sikap lebih lanjut

melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga

pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam. Pada

tahap konfirmasi, peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran dan

kelayakan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh peserta

didik.

Kegiatan Penutup, dalam sesi ini guru melakukan hal-hal berikut :

a. Membuat rangkuman atau simpulan pelajaran

b. Melakukan penilaian

c. Memberikan feedback terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Adapun pengembangan nilai dan indikator pendidikan karakter dalam

mata pelajaran Matematika dapat diperinci dalam tabel berikut ini :

Page 45: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Tabel Nilai Dan Indikator Penerapan Pendidikan Karakter Pada Proses Pembelajaran

Matematika

Nilai

Karakter Proses dan Sikap Guru dalam Mengembangkan karakter Siswa

Kejujuran 1. Memperingatkan siswa yang mencontek temannya saat

mengerjakan tugas atau saat ulangan/ujian.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan

pendapat tentang suatu pokok diskusi

3. Larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat ulangan, ujian

atau pun pada saat pembelajaran.

4. Transportasi penilaian kelas.

Demokratis 1. Mengajak seluruh siswa gar dapat bekerja sama dalam kelompok

tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial dan

status ekonomi.

2. Memberikan perhatian yang sama keapda semua siswa.

3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berbeda pendapat.

4. Menghargai pendapat siswa tanpa membedakan suku, agama, ras,

golongan, status sosial, dan status ekonomi.

Disiplin 1. Guru masuk kelas tepat waktu.

2. Menegur siswa yang melanggar aturan di kelas (seperti makan

dalam kelas, berbicara, mengganggu temannya, berkeliaran, dan

sebagainya).

3. Mengecek kehadiran siswa.

4. Menggunakan seragam guru sesuai aturan.

Teliti 1. Saat memulai pelajaran, guru menuliskan tujuan pembelajaran/KD

dan judul materi yang akan dipelajari.

2. Meminta siswa tidak terburu-buru dalam mengerjakan soal.

3. Meminta siswa mengecek kembali lembar jawaban sebelum

dikumpulkan.

4. Mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang

diajarkan, jika siswa belum paham diberi motivasi atau pertanyaan-

pertanyaan terkait materi.

Kerja keras 1. Membiasakan semua siswa mengerjakan semua tugas yang

diberikan selesai dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan.

2. Mengajak siswa untuk lebih giat belajar.

Page 46: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi,

tentang materi pelajaran ke teman, guru ataupun pihak lain.

4. Membiasakan siswa untuk mengutarakan pendapatnya saat diskusi

kelas.

Kreatif 1. Mengajukan berbagai pertanyaan berkenaan dengan suatu pokok

bahasan untuk memancing gagasan siswa.

2. Pemberian tugas yang menantang munculnya daya pikir kreatif.

3. Menerapkan berbagai metode pembelajaran.

4. Menggunakan berbagai alat penilaian.

5. Menggunakan berbagai media pembelajaran.

Mandiri 1. Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bekerja sendiri

2. Meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tugas individu yang

diberikan.

3. Memantau kerja siswa secara mandiri.

4. Memberi kesempatan kepada sisw auntuk menentukan kelompok

diskusinya sendiri.

5. Meminta siswa mengerjakan soal di papan tulis.

Rasa ingin

tahu

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada guru

atau teman tentang materi matematika.

2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait materi

3. Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu

4. Mengajak siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber.

Tanggung

jawab

1. Membiasakan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan

2. Membiasakan siswa untuk berani mempertanggungjawabkan

pendapatnya.

(Sumber: Permendiknas No.41 tahun 2007)

3. Nilai-nilai Karakter Dalam Evaluasi Pembelajaran Matematika.

Strategi penilaian yang tepat diterapkan meliputi kombinasi dari

beberapa tehnik penilaian.

Page 47: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Teknik-teknik penilaian yang dimaksud dengan bentuk-bentuk

instrumen yang dapat dikembangkan oleh guru antara lain tes tertulis, tes lisan,

penilaian tersebut, beberapa dapat digunakan untuk menilai pencapaian peserta

didik baik dalam hal pencapaian akdemik maupun kepribadian. Teknik-teknik

tersebut terutama observasi (dengan lembar obeservasi/lembar pengamatan),

penilaian diri (dengan lembar penilaian diri/kuesioner), dan penilaian antar

teman (lembar penilaian antar teman).

Berdasarkan uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses

pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika dapat terlihat pada tahap

perencanaan yaitu dalam Silabus dan RPP, tahap pelaksanaan yaitu pada saat

pembelajaran berlangsung di kelas dan pada tahap evaluasi dengan

mengikutkan penilaian tentang kepribadian dan perilaku siswa yang

mencerminkan nilai-nilai karakter.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini selaras dengan hasil penelitian I Nyoman Suardana dkk

(2014:27) yang berjudul Pengelolaan Pendidikan Karakter Terintegrasi Dalam

Pembelajaran Di Sekolah Dasar Negeri I Banjar Jawa. Dari setelah diadakan

pendidikan dan pelatihan, maka guru-guru SD N I Banjar Jawa yang mampu

dalam hal : 1) mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan karakter dari kompetensi

dasar, 2) merancang perangkat pembelajaran pendidikan karakter, 3)

mengimplementasikan pembelajaran pendidikan karakter, 4) merancang asesmen

Page 48: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

pendidikan karakter dan mengimplementasikan dalam penilaian karakter peserta

didik.

Penelitian ini juga senada dengan penelitian Muhammad Ridwan

(2013:vii) yang berjudul Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Kultur

Sekolah di SD Negeri Lempuyangan I Kota Yogyakarta, menghasilkan temuan

sebagai berikut; perencanaan pendidikan karakter pada kultur sekolah terdiri dari

penetapan nilai-nilai karakter, yaitu religus, disiplin, semangat kebangsaan, dan

menghargai prestasi; penyusunan program; sosialisasi kebijakan; dan

perencanaan kondisi. Dalam pelaksanaannya melalui penyediaan fasilitas-

fasilitas berbagai program yang didesain untuk membentuk karakter peserta didik

dalam bentuk aktifitas pembiasaan. Evaluasi dilakukan melalui monitoring dan

evaluasi akhir semester dengan instrumen catatan pelanggaran serta hasil

observasi monitoring. Sedangkan aspek-aspek evaluasinya meliputi perencanaan,

kelengkapan fasilitas pelaksanaan, keterampilan target dan perbandingan kondisi.

Demikian pula penelitian dengan judul Implementasi Program Pendidikan

Karakter di SMP yang dilakukan oleh Buchory Ms dan Tulus Budi Swadayani

(Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun IV, xi0.3 Oktober 2014). Hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa; 1) perencanaan pendidikan karakter di SMP

dilaksanakan oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan semua guru; 2)

pengorganisasian pendidikan karakter dilakukan secara bersama-sama antara

Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan semua guru; 3) pelaksanaan

pendidikan karakter didukung penuh oleh semua komponen sekolah baik kepala

sekolah dan wakilnya, semua guru, orang tua, pengawas sekolah, maupun peserta

Page 49: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

didik; dan 4) pengawasan pendidikan karakter diserahkan tanggung jawabnya

kepada Wakil Kepala Sekolah urusan kurikulum dan urusan kesiswaan, Pembina

OSIS dan guru bimbingan konseling dengan saling bekerjasama.

Page 50: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif,

dikarenakan data yang dihasilkan berupa data deskriptif dalam bentuk kata-kata

tertulis maupun lisan dari informan dan perilaku yang diamati. Penelitian ini

berupaya untuk memperoleh gambaran dan pemahaman lebih mendalam tentang

implementasi pendidikan karakter secara terpadu pada pembelajaran matematika

di SMP Muhammadiyah I Temanggung.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dibedakan dalam 2 (dua kelompok), yaitu kelompok

nara sumber utama (key-informan) dan kelompok informan pedukung. Sebagai

informan utama adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan 2(dua)

orang guru yang mengampu mata pelajaran matematika di kelas VIII A dan VIII

B. Penentuan subyek utama tersebut terkait dengan pemenuhan data tentang

penerapan pendidikan karakter yang terintegrasi secara terpadu dalam

pembelajaran matematika mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai

dengan evaluasi.

Sedangkan sebagai informan pendukung adalah perwakilan peserta didik

dari kelas VIII A dan VIII B sebanyak 2(dua) orang. Keterangan informan

pendukung dibutuhkan sebagai penunjang atau melengkapi, sehingga

Page 51: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

mendapatkan data yang utuh, lengkap dan sempurna sesuai dengan tujuan

penelitian.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah I Temanggung yang

beralamat di Jalan MT. Haryono No.23 Kelurahan Temanggung II, Kecamatan

Temanggung, Kabupaten Temanggung. Penentuan lokasi tersebut berdasarkan

pada hasil studi pendahuluan bahwa SMP Muhammadiyah I Temanggung

merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama di kota Temanggung yang

berkomitmen menanamkan pendidikan karakter pada peserta didiknya. Rutinitas

kegiatan yang selalu dilandasi pendidikan karakter melalui pembiasaan-

pembiasaan sehari-hari mulai dari peserta didik masuk sekolah sampai dengan

pulang,itulah yang menjadi pertimbangan peneliti dalam memilih lokasi

penelitian.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tehnik wawancara

mendalam, observasi dan dokumentasi.

1. Wawancara Mendalam (in-depth interview)

Dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab sambil bertatap muka

dengan para informan utama maupun pendukung untuk memperoleh data

tentang implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam pembelajaran

matematika di SMP Muhammadiyah I Temanggung. Dalam pelaksanaan

Page 52: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

wawancara ini dibutuhkan pedoman wawancara (interview guide) yang akan

dijelaskan pada bagian instrumen penelitian.

2. Observasi

Tehnik observasi atau pengamatan dilakukan untuk memperoleh data

tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pembelajaran

matematika, dimana peneliti berperan sebagai partisipan dalam kegiatan

tersebut, sehingga peneliti memposisikan diri berada di kelas selama

pembelajaran berlangsung. Disamping untuk memperoleh data utama, tehnik

pengamatan ini juga dilakukan untuk mendapatkan data tentang fasilitas

maupun dokumen pendukung pendidikan karakter yang terintegrasi dalam

pembelajaran matematika. Dalam pelaksanaan observasi ini diperlukan

lembar observasi yang dikembangkan dari kisi-kisi instrumen.

3. Dokumentasi

Tehnik dokumentasi ini berupa perekaman data berupa obyek gambar

atau peristiwa maupun arsip. Dalam penelitian ini berkaitan dengan

perekaman data berupa dokumen-dokumen sekolah bertujuan untuk

melengkapi dan memperkuat data yang telah didapatkan dari tehnik

wawancara maupun observasi.

E. Instrumen Penelitian

Page 53: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen penelitian yang

disesuaikan dengan tehnik pengumpulan datanya, yaitu pedoman wawancara,

lembar observasi dan alat perekam data.

Pedoman wawancara yang disusun berupa pertanyaan-pertanyaan

wawancara yang bersifat unstructured –interview agar data yang diperoleh dapat

terkumpul secara komprehensif . Pedoman wawancara ini digunakan untuk

memperoleh data dari nara sumber utama maupun pendukung yaitu wakil kepala

sekolah bidang kurikulum, 2 (dua) orang guru matematika dan 2 (dua) orang

perwakilan peserta didik. Kisi-kisi pedoman wawancara dan pengembangannya

dapat dilihat pada lampiran.

Lembar observasi ini berisi pokok-pokok bahasan yang akan diamati.

Pokok-pokok bahasan tersebut dijabarkan dari kisi-kisi instrumen lembar

observasi yang dikembangkan. Kondisi-kondisi dalam pengamatan peneliti

secara umum meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran

matematika. Kisi-kisi lembar observasi dan pengembangannya ada pada lampiran.

Sedangkan alat perekam data dari tehnik dokumentasi sifatnya untuk

melengkapi data yang diperoleh melalui tehnik wawancara dan observasi

.Dokumen bisa berupa tulisan, gambar maupun karya monumental. Data

pelengkap dari dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti sejarah

berdirinya sekolah, profil sekolah, gambar atau visualisasi sekolah, dan

sebagainya.

F. Analisis Data

Page 54: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Penelitian ini menggunakan tehnik analisis data kualitatif. Tahap-tahap

analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data, yaitu mencatat atau merekam data yang diperoleh di

lapangan dalam bentuk naratif, apa adanya tanpa komentar peneliti.

2. Reduksi data, adalah merangkum ,memilih hal-hal pokok ,memfokuskan pada

hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Peneliti mencatat hasil wawancara

dan observasi serta mengumpulkan data dokumentasi .

3. Penyajian data, yaitu data hasil temuan disajikan dalam bentuk teks yang

bersifat naratif.

4. Penarikan kesimpulan, temuan baru berupa deskripsi atau gambaran suatu

obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap, setelah diteliti

menjadi jelas .(Sugiyono,2012:99). Dalam hal ini peneliti melakukan analisis

data dengan mengacu pada langkah-langkah tersebut, memilah,

mengklasifikasikan, dan menghubungkan data yang telah disusun dari hasil

penelitian yang membentuk suatu kesimpulan.

G. Keabsahan Data

Dalam menetapkan keabsahan data atau temuan diperlukan tehnik

pemeriksaan. Tehnik pemeriksaan keabsahan data didasarkan pada 4 (empat)

kriteria, yaitu:

1. Kepercayaan (kredibilitas), berfungsi melaksanakan inkuiri sedemikian rupa,

sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Selanjutnya

Page 55: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan

pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.

2. Keterlatihan (transferbilitas), untuk mengetahui apakah ada kesamaan antara

konteks pengiriman dan penerima.

3. Kebergantungan (dependebilitas), digunakan untuk menilai apakah penelitian

ini berkualitas dari segi prosesnya.

4. Kepastian (konfirmabilitas) atau obyektifitas. Sesuatu yang obyektif adalah

tidak bergantung pada pandangan, pendapat dan penemuan seseorang atau

dapat dikatakan bahwa obyektif itu dapat dipercaya, faktual, dan dapat

dipastikan. (Moleong,2002:173).

Sedangkan tehnik yang digunakan untuk menetapkan keabsahan data

dalam penelitian di lapangan salah satunya adalah tehnik trianggulasi. Tehnik

trianggulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding data itu. (Moleong,2004:330).

Dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber, yaitu

membandingkan dan mengecek baik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui alat dan waktu yang berbedadalam metode kualitatif. Tehnik trianggulasi

lain yang dapat digunakan peneliti adalah pemeriksaan melallui sumber lainnya

yang bisa ditempuh dengan cara sebagai berikut:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dilakukan orang di depan umum dengan apa yang

dilakukan secara pribadi.

Page 56: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan

apa-apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan yang perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat, orang berpendidikan menengah

atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan dan seterusnya.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.(Moleong,1990:178).

Proses trianggulasi sumber yang dilakukan dalam penelitian ini melalui

3(tiga) sumber data yaitu data hasil wawancara, data hasil observasi dan data hasil

dokumentasi. Langkah yang pertama adalah membandingkan hasil wawancara

dari wakil kepalasekolah urusan kurikulum , guru matematika dan peserta didik

dengan hasil pengamatan di dalam kelas ketika pembelajaran matematika

berlangsung. Langkah kedua membandingkan hasil wawancara anta informan

satu dengan informan lain, sebagai contoh informasi dari guru matematika

peneliti bandingkan dengan keterangan dari waka kurikulum dan peserta didik.

Sedangkan langkah ketiga adalah membandingkan data hasil wawancara dengan

isi dokumen yang ada. Misalnya informasi dari guru matematika bahwa nilai-nilai

karakter disisipkan pada RPP dan silabus maka peneliti melihat dokumen RPP

dan Silabus untuk menguji kebenaran tersebut.

Page 57: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam pemaparan hasil penelitian ini didahului dengan setting penelitian,

meliputi profil SMP Muhammadiyah I Temanggung, sekilas sejarah, data

peserta didik, dan personalia serta visi dan misi sekolah.

1. Profil SMP Muhammadiyah I Temanggung.

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 1

Alamat : Jl. MT. Haryono No. 23

Desa/Kecamatan : Temanggung II / Temanggung

Kab./Kota : Temanggung / Temanggung

No. Telp. : ( 0293 ) 491 418

Nama Yayasan : Muhammadiyah Majlis Dikdasmen

Alamat Yayasan & No. Telp. : Jl. KH. Samanhudi 6 – 8 Tmg / 5510760

NSS / NSM / NDS : 201032303069 / - / C 20012001

Jenjang Akreditasi : A

Tahun Didirikan : 1959

Tahun beroperasi : 1959

Kepemilikan Tanah : Yayasan

Status tanah : Hak Milik

Luas tanah : 1.108 m2

Page 58: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Status Bangunan : Yayasan

Surat Ijin Bangunan : -

Luas seluruh bangunan : -

Data Siswa dalam 4 ( empat ) tahun terakhir :

Tahun

Ajaran

Jml.

Pendaftar

(CPSB)

Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah

( Kls. I+II+III )

Jml.

Siswa

Jml. Rom.

Belajar Jml.

Siswa

Jml.

Siswa

Jml. Rom.

Belajar Jml.

Siswa

Jml.

Siswa

Jml. Rom.

Belajar Jml.

Siswa

Jml.

Siswa

Jml. Rom.

Belajar Jml.

Siswa

2012/2013 124 112 4 86 3 112 5 310 12

2013/2014 107 104 4 109 4 79 4 292 12

2015/2016 116 110 4 122 4 107 4 339 12

2016/2017 152 131 5 110 4 119 4 360 13

Data Ruang Kelas Data Kondisi Ruang

Data Guru

Jumlah Guru / Staf SMP Negeri Bagi SMP Swasta Keterangan

Guru Tetap PNS Dpk - 1

Guru Tetap ( Yayasan ) - 14

Guru Bantu - -

Guru Tidak Tetap (

Honorer) - 3

Staf Tata Usaha - 5

2. Sekilas Sejarah SMP Muhammadiyah I Temanggung.

Jumlah

Ruang

Jml. Ruang yang

Kondisinya Baik

Kategori

Kerusakan

Ruang Kelas 13 13

Perpustakaan 1 1

R. Lab. IPA 1 1

Ketrampilan 1 -

Lab. Bahasa - -

Lab.

Komputer - -

R. Media - -

Jumlah

Ruang

Ruang Kelas (asli) (a) 11

Ruang lainnya yang

digunakan untuk/sbg

Ruang Kelas (b) Yaitu

Ruang Perpustakaan

Ruang Media

2

Jumlah Ruang Kelas

Seluruhnya 13

Page 59: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Rintisan keberadaan SMP Muhammadiyah I Temanggung berawal

didirikannya SMI (Sekolah Menengah Islam) pada tahun 1958 di jalan

MT.Haryono No 23 ,dipimpin oleh Bapak Dwidjo. Beliau menjabat dari tahun

1958 sampai dengan tahun 1966.

Pada tahun 1966 SMI berada dibawah Majelis Pendidikan dan

Kebudayaan (MPK) Muhammadiyah yang berfungsi sebagai media

pendidikan dan da’wah. Sejak saat itu SMI berubah menjadi SMP

Muhammadiyah, dipimpin Bapak Anwar mulai tahun 1966 sampai dengan

tahun 1972.

Tahun 1972 hingga 2000 SMP Muhammadiyah dibawah

kepemimpinan Bapak H. Milono,BA. Sejak saat itu sekolah mengalami

perkembangan yang pesat; gedung sekolah yang tadinya berdinding papan

telah berubah menjadi tembok dan jumlah kelompok belajar peserta didik

mencapai 12 kelas. Kemudian pada tahun 2000 – 2008 kepemimpinan SMP

Muhammadiyah Temanggung diamanatkan kepada Bapak H. Fauzi, S.Pd.

Selanjutnya pada tahun 2008 -2012 kepemimpinan diteruskan Bapak

Dwiyanto,S.Pd. Berakhirnya masa jabatan Bapak Dwiyanto,S.Pd ,tahun 2013

Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Nurudin, namun karena sesuatu hal

mengundurkan diri di tahun itu juga pada semester pertama.

Selanjutnya tongkat kepemimpinan diserahkan kepada Bapak

Wikamta,S.Pd mulai tahun 2013 semester dua hingga berakhir tahun 2017

yang akan datang.

Page 60: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Sejak mulai berdiri tahun 1959 sampai sekarang, SMP

Muhammadiyah I Temanggung mengalami kemajuan yang cukup signifikan.

Gedung sekolah cukup megah, berlantai dua dengan jumlah ruang belajar 13

kelas. Dilengkapi fasilitas-fasilitas belajar seperti Laboratorium IPA,

Perpustakaan, Media pembelajaran, alat musik, Koperasi, Kantin sehat,

Masjid dan sebagainya.

Pada tahun pelajaran 2016/2017 membuka kelas khusus yaitu kelas

fullday yang mengedepankan program tahfidz. Sementara baru bisa

menampung 24 peserta didik dari hasil seleksi sejumlah pendaftar,

dikarenakan keterbatasan lokal.

SMP Muhammadiyah I Temanggung sebagai lembaga pendidikan

berbasis agama Islam ,berada ditengah kota yang siap mengantarkan peserta

didiknya menjadi manusia yang bertaqwa, berguna bagi agama, nusa dan

bangsa.

3. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah I Temanggung.

a. Visi Sekolah : Religius, Berprestasi dan Cinta Lingkungan.

Memilih visi ini dengan tujuan untuk program jangka panjang, jangka

menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah untuk selalu

mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.

Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah sebagai berikut:

1). Beriman dan bertaqwa.

2). Berprestasi dalam berbagai bidang.

3). Semangat dalam berkarya.

Page 61: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

4). Peduli terhadap lingkungan hidup.

5). Mendorong adanya perubahan yang lebih baik.

b. Misi Sekolah.

Untuk mencapai visi tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1). Membiasakan peserta didik shalat tepat waktu.

2). Mewujudkan peserta didik mampu membaca Al Qur’an.

3). Mewujudkan pembelajaran inovatif, kreatif dan dinamis.

4). Membiasakan peserta didik membuang sampah pada tempatnya.

5). Mengembangkan kegiatan yang berwawasan lingkungan.

6). Menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat.(sumber dok.TU

sekolah,2016).

Deskripsi hasil penelitian dapat dilaporkan sebagai berikut :

1. Pendidikan Karakter Dalam Perencanaan Pembelajaran Matematika.

Dalam merencanakan pembelajaran matematika yang berbasis

karakter, SMP Muhammadiyah I Temanggung melakukannya dalam 2(dua)

tahap. Menurut Waka Kurikulum, tahap pertama perencanaan

pembelajaran dilakukan oleh sekolah dan tahap yang kedua dilakukan oleh

pengampu mata pelajaran. Sekolah menyusun perencanaan tersebut secara

global kemudian guru wajib untuk mengembangkannya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan

silabus yang telah dikembangkan oleh sekolah. Sedangkan RPP yang

Page 62: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

dibuat sudah memenuhi kriteria secara umum yaitu tersusun atas SK, KD,

tujuan pembelajaran, karakter-karakter pendidikan yang

diterapkan,indikator pencapaian kompetensi, alokasi waktu, materi

pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,

sumber belajar, dan penilaian.

Adapun RPP nilai-nilai karakter yang dibuat guru adalah

berdasarkan RPP yang sudah ada yang terdapat pada kolom tersendiri

.Tidak semua nilai karakter bisa diimplementasikan secara terpadu dalam

pembelajaran matematika, sehingga dipilih nilai-nilai karakter yang

relevansinya kuat dengan pembelajaran tersebut.

Dalam merencanakan pembelajaran matematika, guru memasukkan

nilai-nilai karakter dalam RPP (by design) dan secara by chance

menanamkan nilai-nilai tersebut pada setiap kegiatan pembelajaran

matematika. Pendidikan karakter akan tercapai dengan sendirinya dalam

pembelajaran matematika tanpa ditulis atau dituangkan dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Seperti nampak pada awal kegiatan,

peserta didik dibiasakan membaca do’a dan membaca Al Qur’an. Sehingga

dapat dikatakan secara tidak langsung nilai karakter religius diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran tanpa dicantumkan dalam RPP.

Adapun nilai-nilai karakter yang dicantumkan pada RPP meliputi

disiplin, rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), dan

tanggung jawab (responsibility). Materi pembelajaran matematika dalam

RPP adalah Operasi Aljabar, sehingga nilai-nilai karakter tersebut secara

Page 63: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

implisit ada pada tujuan pembelajaran. Yaitu 1) setelah mempelajari

Operasi Aljabar peserta didik dapat menyelesaikan operasi penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan pecahan bentuk

aljabar dengan penuh tanggungjawab; 2)setelah mempelajari Operasi

Aljabar peserta didik dapat menyelesaikan operasi penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatanpecahan bentuk

aljabar dengan tekun; 3)setelah mempelajari Operasi Aljabar peserta didik

dapat menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dan pecahan bersusun

dengan penuh kedisiplinan.

Sedangkan pada silabus, nilai karakter diimplementasikan secara

terperinci pada tiap-tiap Kompetensi Dasar (KD) yang terbagi dalam

2(dua) kali pertemuan sebagai berikut:

Kompetensi Dasar pada pertemuan pertama;

a. Melakukan Operasi aljabar (KD 1),nilai karakter yang diharapkan teliti,

tanggungjawab, kerja sama dan menghargai oranglain.

b. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya (KD 2), nilai

karakter yang diterapkan adalah berpikir logis, teliti dan ulet. Pada saat

diskusi, nilai karakter yang diharapkan kerja sama, menghargai orang

lain dan tanggung jawab.

c. Memahami relasi dan fungsi (KD 3), nilai karakter yang akan dicapai

adalah kemandirian, percaya diri dan kejujuran.

d. Menentukan nilai fungsi (KD 4), nilai karakter yang diharapkan adalah

kemandirian, ketelitian, kejujuran dan berpikir serta sistematis.

Page 64: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

e. Membuat Sketsa fungsi sederhana pada sisitem koordinat cartesius (KD

5), nilai karakter yang akan dicapai adalah ulet, mandiri, teliti, berpikir

logis dan sistematis.

f. Menentukan gradient persamaan dan grafik garis lurus (KD 6), nilai

karakter yang diharapkan percaya diri, kerja sama, tanggungjawab dan

menghargai orang lain.

Kompetensi Dasar pada pertemuan kedua, yaitu:

a. Menyelesaikan sistem persamaan dua variabel (KD1), nilai karakter

yang diharapkan percaya diri, kerja sama, tanggung jawab, menghargai

orang lain, ulet,ulet, teliti dan jujur.

b. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem

persamaan linier dua variabel (KD 2), nilai karakter yang akan dicapai

percaya diri, kerja sama, tanggung jawab dan menghargai orang lain.

c. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

sistem persamaan linier dua variabel dan penafsirannya (KD 3), nilai

karakter yang diharapkan adalah percaya diri, mandiri, teliti, jujur, ulet

dan sistematis.

2. Pendidikan Karakter Pada Pelaksanaan Pembelajaran Matematika.

Pelaksanaan observasi dikelas pada saat pembelajaran Matematika,

peneliti memasuki dua kelas yaitu, VIII A dan VIII B. Rencana awal

peneliti akan mengamati apa yang dilakukan 2 (dua) guru dalam

mengimplementasikan pendidikan secara terpadu dalam pembelajaran

Page 65: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

matematika. Namun pada saat observasi dilakukan, guru matematika kelas

VIII B tidak berada di tempat (sedang menjalankan ibadah haji), digantikan

oleh guru matematika kelas A. Sehingga peneliti melaksanakan

pengamatan di dua kelas dengan guru yang sama. Materi ajar yang

diberikan guru tentang Faktorisasi Suku Aljabar yang disampaikan dalam 2

(dua) kali pertemuan.

Peserta didik di kelas VIII A nampak lebih aktif dan merespons

dengan baik apa yang disampaikan guru, serta suasana pembelajaran lebih

kondusif, sehingga peran guru dalam hal ini lebih dominan sebagai

fasilitator. Sedangkan metode yang diterapkan sedikit metode ceramah

pada saat penyampaian materi, dan metode tanya jawab yang nampak lebih

mendominasi.

Adapun peserta didik di kelas VIII B terkesan lebih pasif, dan

suasana pembelajaran pun kurang kondusif. Beberapa peserta didik

kelihatan lesu, tidak antusias, sebagian besar peserta didik bahkan ramai

dan diskusi tidak jelas dengan teman sebangkunya, hanya beberapa gelintir

saja yang memperhatikan penjelasan guru. Dalam hal ini guru lebih banyak

menerapkan metode ceramah dan pemberian tugas.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran meliputi 2 (dua) kali

pertemuan, yaitu pertemuan pertama dan kedua. Pada pertemuan pertama

yaitu pendahuluan, diawali dengan apersepsi, yaitu guru memberi salam,

dan doa bersama .Dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran

yang ditulis di white board ,kemudian guru memotivasi peserta didik

Page 66: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi yang

akan diajarkan. Sebagai teladan atau panutan nilai disiplin sudah

diterapkan oleh guru matematika dengan cara memasuki kelas tepat waktu,

sehingga dapat ditiru peserta didik. Nilai karakter yang ditanamkan pada

pada kegiatan pendahuluan meliputi nilai disiplin, rasa hormat dan

perhatian (respect).

Pada kegiatan inti, peserta didik diberikan stimulus berupa

pemberian materi oleh guru tentang cara menyelesaikan operasi

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan pada

bentuk aljabar, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan

materi tersebut. Materi diambil dari dari buku paket Matematika kelas VIII

semester I. Setelah diberikan materi guru memberikan contoh soal yang

dibahas secara bersama-sama. Kegiatan selanjutnya guru memberikan

latihan soal. Guru memfasilitasi peserta didik untuk berlatih memecahkan

soal tersebut.

Tahap selanjutnya guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat

laporan eksplorasi yang dilakukan secara lisan maupun tertulis baik

kelompok maupun individual; diteruskan dengan penyajian hasil kerja

secara kelompok maupun individual.

Setelah selesai tugas menyajikan hasil kerja, guru mempersilakan

peserta didik untuk mengerjakan soal-soal dari “Cek Pemahaman” yang

ada dalam buku Paket tentang penentuan koefisien, variabel, konstanta,

suku sejenis, dan derajat dari ubin aljabar dan sifat distributif, serta

Page 67: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

penentuan hasil perpangkatan dari penjumlahan atau perkalian suku dua

dengan suku dua.

Disamping itu, peserta didik juga mengerjakan beberapa soal dari

“Bekerja Aktif” dalam buku paket mengenai penentuan bentuk aljabar dari

suatu masalah dan penyederhanaan bentuk aljabar tersebut, kemudian

tentang penyelesaian perkalian suku satu dengan suku dua menggunakan

ubin aljabar, lalu penyederhanaan perkalian suku dua dengan suku dua

dengan menggunakan model ubin aljabar. Setelah itu peserta didik dan

guru secara bersama-sama membahas jawaban soal tersebut.

Tugas akhir pada kegiatan inti ini guru memberikan latihan pada

peserta didik yang ada dalam “Kompetensi Berkembang Melalui Latihan”

mengenai penentuan koefisien, variabel, konstanta, suku sejenis, dan

derajat dari bentuk aljabar; penentuan bentuk aljabardari suatu masalah,

dan penentuan apakah bentuk aljabaryang diberikan merupakan monomial,

binomial, trinomial, atau polinomial; mengenai penentuan penjumlahan

dan pengurangan serta pembagian hasil perkalian suku dua dengan suku

dua. Kemudian peserta didik bersama guru membahas beberapa jawaban

soal tersebut.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik (feed

back) positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan pada buku tugas

(seperti best, good, sipp dan seterusnya), isyarat maupun reward terhadap

keberhasilan peserta didik.

Page 68: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Nilai karakter yang diterapkan dalam kegiatan inti ini meliputi nilai

komunikatif, respek, tanggungjawab, berpikir kritis, disiplin, kerja keras,

kreatif, rasa ingin tahu. Kemudian guru memberikan refleksi dari proses

penyelesaian soal tersebut yang berupa pengulangan beberapa bagian

materi pembelajaran dan refleksi sikap. Refleksi pembelajaran juga

dilakukan guru dengan mengecek jawaban dan langkah-langkah

penyelesaian soal. Refleksi soal dilakukan guru dengan cara memberikan

motivasi pada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif

agar sering berlatih dan mengulangi di rumah dalam menyelesaikan soal.

Dalam kegiatan penutup, guru memberikan kesimpulan materi yang

sudah dipelajari. Kemudian guru memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang aktif agar rajin belajar dan kepada peserta didik yang

sudah bisa memahami materi agar lebih ditingkatkan lagi prestasinya.

Untuk latihan di rumah ,guru memberikan PR kepada peserta didik.

Kemudian guru menyampaikan rencana kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan ,layanan konseling dan

/atau memberikan tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik. Setelah itu kegiatan pembelajaran diakhiri dengan

berdoa bersama dan salam.

Pada pertemuan kedua, tahap pendahuluan diawali dengan

apersepsi, yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran yang dituliskan pada

white board bagian atas, kemudian guru memberikan motivasi dengan

Page 69: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi yang akan disampaikan.

Seterusnya membahas pekerjaan rumah.

Tahap kegiatan inti pada pertemuan kedua pada dasarnya sama

dengan pertemuan pertama, hanya yang membedakan pada materi yang

diberikan oleh guru. Guru memberikan materi tentang cara menyelesaikan

operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan

perpangkatan pada pecahan dalam bentuk aljabar serta cara

menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dan pecahan bersusun.

Kemudian guru bersama peserta didik mendiskusikan materi tersebut.

Materi diambil dari buku Matematika Kelas VIII semester I tentang

penyelesaian operasi pecahan dalam bentuk aljabar.

Selanjutnya peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau

mempresentasikan materi tersebut; diteruskan dengan membahas contoh

soal dalam buku paket bersama dengan guru. Guru nampak melibatkan

peserta didik secara aktif dalam pembelajaran.

Berikutnya guru menyuruh peserta didik untuk mengerjakan soal-

soal latihan dari “Cek Pemahaman” dan “Kompetensi Berkembang Melalui

Latihan” dalam buku paket. Kemudian peserta didik dan guru secara

bersama-sama membahas beberapa jawaban soal tersebut.

Dalam kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif,

dan memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi tentang pengalaman

belajar yang telah dilakukan. Kegiatan akhir yaitu penutup, peserta didik

membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari. Kemudian peserta didik

Page 70: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

diberikan pekerjaan rumah (PR) dari soal-soal “Kompetensi Berkembang

Melalui Latihan” yang ada dlam buku paket yang belum terselesaikan di

kelas. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa bersama dan salam.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan perwakilan peserta

didik, yaitu Zulfikar Almunbaits di kelas VIII A dan Aji Pangestu di kelas

VIII B; pada awalnya mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan nilai-nilai

karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran matematika. Mereka hanya

ingin bisa memahami dengan baik apa yang disampaikan guru, sehingga

mereka sering bertanya, dan berusaha mengerjakan soal maupun tugas dari

guru dengan baik. Menurut mereka, guru hampir selalu menegaskan bahwa

dalam belajar matematika itu harus sabar, teliti, tekun dan percaya diri.

Disamping itu pada saat mengerjakan soal guru juga sering mengingatkan

bahwa mereka harus bekerja sendiri atau mandiri dan jujur, tidak perlu

menyontek teman. Ketika diskusi kelompok, menurut mereka guru

menuntun mereka untuk latihan bermusyawarah dengan cara bekerja sama

dan mencoba untuk mendengarkan serta memperhatikan apa yang

disampaikan temannya. Kemudian selalu mengingatkan untuk konsekwen

sebagai seorang peserta didik, agar selalu belajar tanpa bosan dan

bertanggungjawab mengerjakan PR.

Sedangkan guru Matematika, yaitu Ibu Sunarti,S.Pd menyampaikan

bahwa ia sudah berusaha untuk memenuhi target mengajar matematika

sesuai dengan tuntutan kurikulum. Ia sangat menyadari bahwa tidak semua

peserta didik suka belajar matematika, karenanya ia tidak memaksakan

Page 71: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

peserta didiknya untuk bisa memahami matematika dengan sempurna.

Apabila menghadapi peserta didik yang kurang kemampuannya dalam

matematika ,ia lebih mengarahkan peserta didik tersebut untuk berusaha

belajar, dan hasil belajar yang ditargetkan asal minimal terpenuhi nilai

KKM (kriteria ketuntasan minimal).

Hasil wawancara dengan Waka Bidang Kurikulum yaitu Ibu

Hening Wismisari, S.Pd, disampaikan bahwa kurikulum yang diterapkan di

SMP Muhammadiyah I Temanggung masih KTSP. Adapun nilai-nilai

karakter secara umum sudah terintegrasi pada semua mata pelajaran

termasuk dalam pembelajaran matematika. Tetapi dalam pelaksanaannya

kadang-kadang ada guru yang tidak konsisten. Dalam pengamatannya,

pembelajaran matematika khususnya di kelas VIII , guru pengampu sudah

cukup baik dalam merespons nilai-nilai karakter yang perlu diterapkan.

Guru tersebut sudah sangat paham bahwa penilaian knowledge

(pengetahuan) bukan segalanya, sehingga lebih mengutamakan penilaian

afektif yang tidak lain adalah nilai-nilai karakter tersebut.

Nilai-nilai karakter peserta didik yang diharapkan secara

administratif sudah tertuang pada perencanaan pembelajaran yaitu pada

RPP dan Silabus. Sedangkan dalam pelaksanaan maupun evaluasi

pembelajaran tergantung dengan pengembangan action atau tindakan guru.

Adapun supervisi klinis dilakukan secara insidental atau pun pada

saat-saat tertentu oleh Waka Kurikulum ,sedangkan setiap satu semester

sekali oleh Kepala Sekolah. Pendidikan karakter dalam pembelajaran

Page 72: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

sangat didukung oleh beberapa kegiatan peserta didik, seperti kegiatan

paskibraka, pramuka, pengajian rutin, olah raga, hafalan Al Quran, shalat

Dhuhur berjamaah, berdoa sebelum dan sesudah belajar dan pencak silat.

Dalam kegiatan tersebut, peserta didik ditanamkan nilai-nilai karakter

seperti kerja sama, sportivitas, semangat, religius, keberanian, kemandirian,

dan sebagainya.

Disamping itu, pendidikan karakter juga dilaksanakan oleh seluruh

warga sekolah mulai dari kepala sekolah, dewan guru, tenaga tata usaha

sampai dengan seluruh peserta didik, sebagai suatu komunitas untuk

mencapai tujuan pendidikan karakter. Dalam hal ini pendidikan karakter

tercermin pada budaya mengucapkan salam, berpakaian bersih dan rapi

serta tertib.

3. Pendidikan Karakter Pada Evaluasi Pembelajaran Matematika.

Pada tahap evaluasi pembelajaran matematika, peneliti mengamati

pada saat pelaksanaan ulangan harian atau post tes. Dalam mengerjakan

ulangan dibutuhkan kemandirian, kejujuran dan tanggung jawab. Guru

setiap kali memperingatkan sekaligus mengingatkan peserta didik yang

melihat atau bahkan menyontek pekerjaan temannya. Demikian pula bagi

peserta didik yang mendapatkan hasil belajar dengan nilai yang baik guru

memberikan penghargaan berupa tulisan dibuku tugas seperti good, best

dan sejenisnya. Kadang-kadang guru menyuruh salah satu peserta didik

maju kedepan untuk menyelesaikan soal di papan tulis. Jika peserta didik

Page 73: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

tersebut benar mengerjakannya, maka teman-temannya disuruh untuk

memberikan tepuk tangan.

Berdasarkan hasil wawancara, guru tidak hanya melihat hasil

belajar peserta didik saja namun juga proses belajarnya. Misalnya apakah

peserta didik pada saat pembelajaran matematika menunjukkan ada minat

atau tidak, ada keberanian bertanya atau tidak, ada tanggungjawab

menyelesaikan soal atau tidak, dan sebagainya. Hal tersebut menjadikan

guru memberikan nilai tambahan atau sebagai penghargaan bagi mereka

yang afeksinya baik. Sedangkan bagi peserta didik yang melanggar

peraturan yang sudah menjadi konsensus bersama dalam pembelajaran

matematika akan dikenakan sanksi. Sebagai contoh apabila tidak

mengerjakan PR ,guru memberi sanksi kepada peserta didik supaya

mengerjakannya sebanyak sepuluh kali dan apabila sudah 3(tiga) kali

berturut-turut, maka tidak diperbolehkan mengikuti pembelajaran

matematika selanjutnya.

Disamping itu, guru melakukan evaluasi secara berkesinambungan

yang bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik

serta untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. Sebagaimana

yang diungkapkan oleh guru matematika bahwa;

“menurut saya, kegiatan evaluasi adalah pertama, untuk

mengetahui sejauhmana peserta didik mencapai kompetensi dalam

indikator-indikator pembelajaran; kedua untuk mengetahui sejauhmana

peserta didik menguasai materi yang diajarkan; dan ketiga untuk

Page 74: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

mengetahui kompetensi indikator pembelajaran yang sudah tercapai

maupun yang belum; keempat untuk mengetahui sejauhmana efektifitas

pembelajaran yang dilakukan; dan kelima untuk mengetahui kemajuan dan

perkembangan peserta didik.”

Berkaitan dengan pembelajaran matematika, guru matematika

setelah mengetahui hasil belajar peserta didik maka guru akan melakukan

tindak lanjut untuk melihat nilai karakter yang ditunjukkan peserta didik.

Sebagaimana dicontohkan, misalnya peserta didik memperoleh nilai 80,

berarti sudah melampaui nilai KKM, kemudian guru melihat bagaimana

dengan nilai-nilai karakter yang tercermin pada perilaku peserta didik.

Disamping itu, guru matematika di kelas VIII ini mengadakan

ulangan setelah selesai satu pokok bahasan. Berkas ulangan peserta didik

dikembalikan lagi sesudah dikoreksi, kemudian diberi komentar sesuai

dengan hasil yang diperoleh. Guru lebih menekankan pada aspek nilai

karakter kejujuran, percaya diri, dan ketelitian kepada peserta didik pada

saat berlangsungnya ulangan.

B. Pembahasan

1. Pendidikan Karakter Pada Perencanaan Pembelajaran Matematika.

Berdasarkan paparan hasil penelitian tentang pendidikan karakter secara

terpadu dalam pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah I

Page 75: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Temanggung, maka menurut peneliti sudah memenuhi standar sebuah

perencanaan pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran matematika dilakukan 2 (dua) kali, pertama

dilakukan oleh sekolah ,kedua dikembangkan oleh guru yang mengampu mata

pelajaran sesuai dengan kondisi kelas masing-masing. Di dalam kurikulum

KTSP mulai diterapkan nilai-nilai karakter kemudian dilanjutkan pada Silabus

dan RPP yang minimal harus dituliskan nilai-nilai karakter misalnya jujur,

tanggungjawab, mandiri dan nilai-nilai karakter lainnya. Pihak sekolah melalui

kepala sekolah menginstruksikan kepada semua guru termasuk guru

matematika untuk membuat atau memodifikasi Silabus dan RPP dengan nilai-

nilai karakter yang relevan. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan

wakil kepala sekolah bidang kurikulum.

Penyusunan perencanaan pembelajaran matematika yang berbasis

pendidikan karakter sangat urgen untuk mewujudkan keberhasilan dalam

pembelajaran terutama pada penanaman nilai-nilai karakter. Karena belajar

matematika adalah berlatih berpikir logis, rasional, kritis, jujur, efektif dan

efisien. Sehingga bisa dikatakan bahwa proses pembelajaran matematika tidak

akan pernah lepas dari pengembangan nilai-nilai karakter peserta didik. Apabila

peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai karakter tersebut, maka

matematika akan menjadi suatu pelajaran yang bermakna dalam kehidupannya.

Oleh karena itu guru harus mempersiapkan perencanaan pembelajarannya

secara matang.

Page 76: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Guru Matematika kelas VIII A dan VIII B SMP Muhammadiyah I

Temanggung merencanakan pembelajaran matematika berbasis karakter yang

dituangkan dalam Silabus dan RPP. Silabus merupakan rencana pembelajaran

pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup

standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator, penilaian, alokasiwaktu, dan sumber/bahan/alat

belajar. Sehingga silabus itu penjabaran dari standar kompetensi dan

kompetensi dasar ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam Silabus

Matematika Kelas VIII semester I dengan Standar Kompetensi ALJABAR-

memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus pada SMP

Muhammadiyah I Temanggung, guru menyisipkan nilai-nilai karakter pada

kolom kegiatan pembelajaran, kemudian dipertegas di fokus pada nilai-nilai

karakter yang diharapkan tersebut.

Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana

yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan

dijabarkan dalam Silabus. Lingkup RPP paling luas mencakup 1(satu)

Kompetensi Dasar yang terdiri dari 1 (satu) indikator atau beberapa indicator

untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Didalam RPP secara rinci harus

dimuat Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran,

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.

Page 77: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika Kelas VIII

Semester I dengan Standar Kompetensi Memahami bentuk Aljabar, relasi,

fungsi, dan persamaan garis lurus pada SMP Muhammadiyah I Temanggung,

guru sudah menyisipkan nilai-nilai karakter yang diharapkan pada komponen

Tujuan Pembelajaran. Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas guru

berpedoman pada RPP yang telah disusun, karena isi yang tertuang didalamnya

berkaitan dengan aktifitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan

suatu Kompetensi Dasar. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik ,guru

lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan memudahkan peserta didik

belajar.

Berdasarkan pengamatan peneliti, ada nilai-nilai karakter yang belum

tertuang dalam perencanaan pembelajaran, tetapi nilai itu selalu ditanamkan

pada peserta didik, yaitu nilai religi us dan nilai keteladanan .Nilai religiusitas

nampak pada kebiasaan doa bersama dan salam yang dilakukan sebelum dan

sesudah pembelajaran.Sedangkan nilai keteladanan terlihat pada sikap dan

perilaku guru yang berpenampilan rapi dan datang ke kelas tepat waktu,

sehingga peserta didik mengikuti kebiasaan perilaku baik yang dilakukan oleh

guru.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh guru matematika dalam

menyusun perangkat pembelajaran khususnya RPP dan Silabus ;pertama,

menjelang awal tahun ajaran baru bersama-sama dengan guru-guru mata

pelajaran yang lain membahas secara umum yang ,pelajaran yang lain ,masing-

masing menyusun RPP dan silabus yang disesuaikan dengan kondisi kelas

Page 78: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

dengan perubahan seperlunya. RPP dan Silabus yang disusun sudah sesuai

dengan panduan pengembangan perencanaan pembelajaran yang dikeluarkan

oleh Kemendikbud; ketiga ,mengidentifikasi dan mengelompokkan kompetensi

yang akan dicapai setelah proses pembelajaran; keempat mengembangkan

materi standar dengan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran

dilanjutkan dengan merencanakan penilaian; kelima, analisis Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang bertujuan untuk

mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang yang secara substansi dapat

diintegrasikan pada SK dan KD tersebut;dan keenam menyiapkan bahan ajar.

Pada dasarnya pengembangan silabus merupakan kegiatan merevisi

dengan menambah komponen karakter yang yang akan ditanamkan pada

peserta didik. Guru matematika bisa memilih nilai-nilai karakter yang hendak

diintegrasikan dalam pembelajaran matematika di kelas. Setelah itu kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian, dan atau tehnik penilaian diadaptasi atau

dirumuskan ulang menyesuaikan dengan nilai karakter yang akan

dikembangkan.

Berdasarkan penemuan data penelitian, maka peneliti bisa

menyimpulkan bahwa perencanaan penerapan pendidikan karakter pada

pembelajaran matematika yang dilakukan guru matematika berupa perencanaan

silabus dan RPP yang disisipkan nilai-nilai karakter.

2. Pendidikan Karakter Pada Pelaksanaan Pembelajaran Matematika.

Page 79: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Penanaman nilai-nilai karakter pada pembelajaran Matematika kelas

VIII di SMP Muhammadiyah I Temanggung dimulai pada tahap pendahuluan,

inti dan pada saat akhir atau penutup pembelajaran. Sehingga guru matematika

sudah mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan

budaya dan karakter ke dalam kurikulum.

Hal tersebut bisa dipahami karena matematika merupakan bagian yang

tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan seseorang, karena bagaimanapun ,setiap

aktifitas yang dilakukan seseorang tidak akan terlepas dari matematika.

Matematika juga sebagai aspek pembentuk sikap yang penting ,sehingga salah

satu tugas pengajar adalah memotivasi peserta didik agar dapat belajar dengan

baik ,juga menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter melalui materi yang

disampaikan.

Mata pelajaran matematika mempunyai nilai-nilai karakter tersendiri

yang akan ditanamkan dalam diri peserta didik. Ada keutamaan fokus

matematika yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran

yang lain. Pada prinsipnya, pengembangan karakter bangsa terintegrasi ke

daklam mata pelajaran matematika. Hal ini terlihat pada isi kurikulum dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang didalamnya ada bagian

khusus pendidikan karakter, yaitu melalui pengembangan diri.

Pelaksanaan pembelajaran matematika yang menerapkan pendidikan

karakter berdasarkan hasil penelitian di SMP Muhammadiyah I Temanggung,

peneliti dapat melihat adanya kekuatan tersendiri. Kekuatan tersebut nampak

dalam strategi guru menyampaikan pelajaran dengan pendekatan humanistik.

Page 80: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Proses pembelajaran berlangsung dengan hikmad, peserta didik aktif, dan

menunjukkan keingintahuannya . Sementara guru nampak melakukan

pendekatan pada peserta didik dalam kelompok maupun satu persatu ,melayani

setiap pertanyaan dan kesulitan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Hal inilah yang dimaksudkan sebagai pembelajaran yang efektif,

dimana guru bisa mengkondisikan kelas sedemikian rupa dan memenej kelas

dengan baik, sedangkan peserta didik dapat mengikuti dengan semangat yang

tinggi. Pembelajaran matematika tersebut. Dalam pengamatan peneliti

mengindikasikan terjadinya perubahan anngapan tentang buruknya citra

pembelajaran matematika, menjadi jauh lebih positif, menyegarkan, penuh

makna, menyenangkan, dan mampu memicu motivasi untuk menjadi diri

peserta didik lebih berkualitas. Persiapan jenis tindakan beserta kelengkapan

proses pembelajaran nampak telah direncanakan guru dengan matang, sehingga

guru tinggal melaksanakan rencana yang telah ditetapkan.

Adapun nilai-nilai karakter yang ditanamkan dan dikembangkan oleh

guru matematika adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluan

Sebelum menyampaikan apersepsi, guru lebih dulu memberikan

salam dan mengajak peserta didik untuk membaca doa belajar bersama.

Demikian juga pada saat berakhirnya pembelajaran selalu diikuti dengan

membaca doa majelis, kemudian diakhiri dengan salam. Guru memberikan

penjelasan kepada peserta didik sebelum berdoa, bahwa doa adalah

permohonan kepada Allah, maka harus bersungguh-sungguh, dan khusyu.

Page 81: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Dengan doa yang dilakukan dengan baik dan benar, maka Allah akan

memudahkan pemahaman dan melancarkan proses belajar serta memberikan

keberhasilan. Hal tersebut disampaikan berulang-ulang setiap sebelum

pembelajaran berlangsung. Dalam prosesi salam dan doa itu ada penerapan

nilai karakter pada peserta didik yaitu nilai religius. Walaupun secara tertulis

tidak ada dalam RPP.

Nilai religius sangat urgen untuk ditanamkan pada peserta didik,

dimana seorang pendidik wajib mempersiapkan generasi bangsa yang

mempunyai moral, dan berbudi pekerti luhur. Dalam pembelajaran

matematika pada umumnya tidak jarang peserta didik dijejali dengan

muatan-muatan materi pelajaran, dan justru mengesampingkan aspek nilai

atau tetap ada doa tetapi hanya sekedar seremonial untuk memenuhi kegiatan

rutinitas yang dicanangkan sekolah. Hampir jarang guru yang mau dengan

ikhlas memimpin doa sambil memberikan penjelasan pentingnya kekuatan

doa itu. Apabila dalam lembaga pendidikan demikian kejadiannya, maka

tidak heran jika nantinya output dari serangkaian proses

pendiddikan/pembelajaran yang diharapkan menjadi agent of change ,justru

menjadi generasi yang carut-marut.

Deskripsi nilai religius sangat luas, meliputi perkataan, pikiran,

sikap, dan tindakan seseorang yang yang diupayakan selalu berdasarkan

pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.

Disamping nilai religius yang selalu diterapkan guru matematika

pada bagian pendahuluan pembelajaran juga nilai kedisiplinan dan nilai

Page 82: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

keteladanan. Maksud nilai disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan

perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Guru

matematika selalu hadir di kelas tepat waktu, sehingga ketertiban ini diikuti

peserta didik sebagai bentuk nilai keteladanan dan kedisiplinan.

Setelah salam dan doa, guru matematika melanjutkan dengan

penyampaian tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik dengan

memberi penjelasan pentingnya mempelajari materi yang akan dibahas.

Memberikan motivasi merupakan penanaman nilai karakter perhatian

(respek) dan nilai tanggungjawab. Penyampaian tujuan pembelajaran yang

jelas dapat membuat peserta didik paham terhadap tujuan yang akan dicapai.

Pemahaman peserta didik tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan

minat untuk belajar. Hal ini akan dapat meningkatkan motivasi peserta didik.

Dan menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik

dapatmenjadikannya berpartisipasi dan saling membantu untuk mencapai

tujuan tersebut.

Langkah apersepsi selanjutnya adalah menyampaikan standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kegunaan materi bagi kehidupan

atau pengembangan ilmu lainnya untuk materi baru. Perumusan indikator

yang dibuat oleh guru merupakan spesifik dari kompetensi dasar dan

operasional yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian

hasil pembelajaran peserta didik. Pada indikator sudah terdapat kesesuaian

antara SK dan KD. Akan tetapi dalam pembuatan indikator belum memuat

unsur pendidikan karakter didalamnya. Sedangkan dalam tujuan

Page 83: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

pembelajaran guru memuat karakter-karakter yang diinginkan, yaitu disiplin,

rasa hormat dan perhatian, tekun, dan tanggung jawab. Dan karakter-

karakter yang diinginkan tersebut terintegrasi pada langkah-langkah kegiatan

pembelajaran.

2. Tahap Inti Pembelajaran.

Berdasarkan standar proses, pada kegiatan awal masuk proses

pembelajaran seorang guru harus menyiapkan peserta didik secara psikhis

dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Kemudian mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari. Dalam menyampaikan cakupan materi dan

penjelasan uraian kegiatan juga harus sesuai dengan silabus.

Menurut pengamatan peneliti, guru matematika Kelas VIII A dan B

pada saat pelaksanaan pembelajaran, awalnya ditanyakan tentang kesehatan

peserta didik, kemudian memberi kesempatan bagi peserta didik untuk

menanyakan beberapa hal pada materi yang lalu yang belum dipahami.

Urutan materi yang disampaikan sudah sesuai dengan sistematika silabus.

Ada sejumlah nilai-nilai karakter yang diterapkan selama proses

pembelajaran matematika, tetapi ada pula yang belum diimplementasikan.

Berikut nilai-nilai karakter secara terpadu dalam pembelajaran matematika

dan bentuk pelaksanaan kegiatannya di Kelas VIII A dan B SMP

Muhammadiyah I Temanggung;

1). Nilai religius

Page 84: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah membaca doa sebelum

dan sesudah pembelajaran ,mengucapkan salam sebelum dan sesudah

kegiatan pembelajaran, berbicara dan bertindak dengan memperhatikan

sopan santun pada saat diskusi di kelas.

2). Nilai disiplin

Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu guru masuk kelas tepat

waktu, sehingga menjadi teladan peserta didik; guru selalu mengecek

kehadiran peserta didik sebelum memulai pelajaran, sehingga peserta

didik menjadi disiplin mengikuti pembelajaran; guru memberi teladan

dengan menaati peraturan; dan guru member hukuman (punishman)

kepada peserta didik yang tidak memenuhi tugas.

3). Nilai Kejujuran

Bentuk kegiatan yang dilakukan ialah guru selalu mengingatkan

pesrta didik untuk tidak mencontek ketika menempuh ulangan harian

maupun semesteran, tidak mencontek PR temannya, dibiasakan peserta

didik untuk jujur kepada guru jika belum mengerjakan PR.

4). Nilai tanggung jawab

Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah guru membiasakan

peserta didik untuk mengerjakan latihan yang diberikan dengan rasa

tanggung jawab; membiasakan peserta didik melaksanakan tugasnya;

membiasakan peserta didik untuk menjaga kebersihan kelas; dan

membiasakan menjatuhkan hukuman bagi peserta didik yang tidak

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Page 85: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

5). Nilai percaya diri

Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah guru memberikan

keyakinan pada peserta didik untuk bersikap mantap dan yakin akan

kemampuan diri sendiri dalam mengerjakan soal maupun berpendapat

dalam diskusi.

6). Nilai ketelitian

Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu saat memulai pelajaran,

guru menuliskan tujuan pembelajaran/KD dan judul materi yang akan

dipelajari; meminta peserta didik untuk tidak terburu-buru dalam

mengerjakan soal; meminta peserta didik untuk mengecek kembali

lembar jawaban sebelum dikumpulkan; dan mengetahui tingkat

pemahaman peserta didik terhadap materi yang sedang diajarkan, jika

peserta didik belum paham diberi motivasi atau pertanyaan-pertanyaan

terkait materi.

7). Nilai mandiri

Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah menciptakan suasana

kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja

sendiri; meminta peserta didik untuk mengerjakan sendiri tugas individu

yang diberikan; memantau kerja peserta didik secara mandiri; member

kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan kelompok

diskusinya sendiri; dan meminta peserta didik untuk mengerjakan soal

di papan tulis.

8). Nilai berpikir logis

Page 86: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah berpikir dan melakukan

sesuatu kenyataan atau sesuai dengan nalar, seperti dalam memahami

soal-soal matematika yang berbentuk cerita.

9). Nilai menghargai orang lain

Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu sikap dan tindakan yang

mendorong dirinya untuk mengakui dan menghormati keberhasilan

orang lain, seperti saat berlangsungnya diskusi maupun kerja kelompok

dalam rangka mengerjakan tugas dari guru.

10). Nilai demokratis

Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah cara berpikir, bersikap

dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban diri dan orang lain,

seperti guru tidak membedakan-bedakan peserta didik ,semua

mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan diperlakukan secara adil

dalam pembelajaran.

Dari beberapa nilai karakter yang diterapkan tersebut, peneliti

mengamati ada dua nilai karakter yang dominan dilakukan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran. Pertama, nilai demokratis, dimana dalam

pelaksanaan pembelajaran nampak tidak ada perbedaan dan perlakuan

khusus dari guru, semua sama-sama mempunyai tanggung jawab dan hak.

Guru ketika menyampaikan materi dijelaskan kepada seluruh peserta didik,

dan semuanya diharapkan dapat menyimak dan memperhatikan penjelasan

guru. Ketika tugas dibagikan ,guru dalam membimbing peserta didik juga

tidak memilah-milah kelompok mana yang didahulukan diberi bimbingan.

Page 87: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Siapa bertanya guru selalu berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan

peserta didik tanpa bias jender.

Kedua ,nilai keingintahuan; walaupun tidak tertulis didalam kegiatan

pembelajaran mapun didalam RPP, tetapi sangat menonjol diterapkan dalam

pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran

dimana guru selalu menyampaikan rencana pembelajaran yang secara

keseluruhan guru bisa menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa

ingin tahu peserta didik. Selama proses pembelajaran semua peserta didik

memperhatikan penjelasan guru, aktif bertanya, dan menjawab soal-soal

yang diberikan oleh guru.

Pada awal pembelajaran guru membentuk peserta didikmenjadi

beberapa kelompok. Dalam hal ini guru menciptakan suasana kelas yang

dapat memudahkan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bertukar

pendapat dan berbagi ilmu pengetahuan dengan teman sekelompoknya.

Pada kegiatan inti ketika guru menyampaikan materi pembelajaran

,kembali guru membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik dengan

menanyakan adakah yang belum atau kurang dipahami. Beberapa peserta

didik bertanya apa yang mereka belum pahami tentang materi yang

disampaikan guru.

Pada kegiatan elaborasi, peserta didik lebih banyak bertanya ketika

mereka mengerjakan soal-soal dalam buku paket matematika SMP kelas

VIII semester I. Ketika peserta didik menemukan soal yang sulit, mereka

Page 88: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

akan bertanya dan berdiskusi pada sesama teman kelompoknya atau bertanya

pada guru.

Sedangkan pada tahap konfirmasi, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru mengadakan game,

dimana dalam permainan tersebut semua dituntut berperan aktif. Dalam

permainan ini diperlukan koordinasi yang baik masing-masing kelompok,

dimana ada aturan permainan yaitu ketika jawaban benar maka bertambah

point kelompoknya menjadi plus 10 dan kelompok yang melempar

pertanyaan berkurang menjadi minus 10. Demikian pula sebaliknya ,jika

jawabannya salah maka kelompok yang melempar pertanyaan mendapatkan

tambahan nilai plus 10 dan nilai kelompok yang dilempar pertanyaan

berkurang minus 10. Dalam sistem point permainan tersebut, peserta didik

peserta didik terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari

kelompok yang lain dan masing-masing kelompok mempersiapkan anggota

kelompoknya karena siapa saja mempunyai peluang yang samauntuk

ditunjuk ke depan kelas mempresentasikan jawabannya. Sehingga dalam hal

ini masing-masing peserta didik mempersiapkan diri dan menggali lagi

pengetahuan yang dimiliki, agar lebih unggul dari kelompok yang lain.

Dari kegiatan permainan dalam tahap konfirmasi tersebut, peran

guru sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi

untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. Disamping itu

juga memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, dimana guru berfungsi sebagai

Page 89: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar.

Ada penerapan nilai-nilai karakter dalam kegiatan tersebut, yaitu

nilai kerja sama, nilai menghargai orang lain, nilai pantang menyerah, nilai

percaya diri, dan nilai berpikir logis.

c. Tahap Akhir Pembelajaran (Penutup).

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik

menyimpulkan pelajaran. Guru memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran. Disamping itu juga menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya, dengan tujuan agar peserta didik

dapat belajar dan menyiapkan sumber pelajaran berikutnya, sehingga

peserta didik lebih siap nantinya dan mereka dapat belajar lebih dahulu atau

bisa dimanfaatkan untuk mencari sumber lain untuk menambah referensi.

Tentu saja kesimpulan yang dibuat menjadikan peserta didik lebih

mudah memahami materi pelajaran, dan penguatan (reinforcement) peserta

didik dalam menyimpan materi akan lebih lama. Sedangkan materi yang

masih berlanjut harus dipelajari peserta didik sebelum mempelajari materi

berikutnya supaya pertemuan yang akan datang dapat berkelanjutan menuju

sistem mastery learning (belajar tuntas).

Untuk memantapkan penguasaan materi, selain membuat

kesimpulan, guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan di rumah dan

memberikan motivasi kepada peserta didik. Jadi apa yang dilakukan oleh

Page 90: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

guru matematika dalam mengakhiri pembelajaran sesuai dengan langkah-

langkah yang harus dilakukan guru dalam standar proses pembelajaran.

Penerapan pendidikan karakter dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika kelas VIII A dan B di SMP Muhammadiyah I Temanggung

secara keseluruhan dari tahap pendahuluan, tahap inti sampai dengan

penutup sudah terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bahkan dalam

pelaksanaan yang sesungguhnya tidak hanya sekedar nilai-nilai karakter

yang tertuang dalam rencana pembelajarannya saja. Hanya dalam

penerapannya masih kurang optimal.

3. Pendidikan Karakter Pada Evaluasi Pembelajaran Matematika.

Kegiatan evaluasi merupakan aspek penting ,karena berkenaan dengan

tercapainya tujuan pembelajaran, dan penentuan tingkat keberhasilan yang telah

dicapai. Penilaian meliputi semua aspek dalam belajar, dimana fungsi penilaian

tidak hanya pemberian angka atas hasil belajar, namun juga sebagai umpan

balik guru. Disamping itu aspek yang sangat penting dalam penilaian adalah

sejauhmana minat, sikap, perilaku dan motivasi peserta didik yang ditunjukkan

dalam proses pembelajaran.

Nilai-nilai hasil belajar peserta didik dapat menggambarkan kemampuan

peserta didik dalam materi pelajaran dan juga guru dapat mengetahui potensi

peserta didik dalam pelajaran yang dipelajari.

Berdasarkan data temuan yang diperoleh, guru matematika pada

pembelajaran Aljabar masih mengalami kesulitan dalam menentukan penilaian

Page 91: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

afektif, yaitu menilai sikap atau karakter peserta didik. Hal ini dikarenakan

banyaknya jumlah peserta didik dan setiap peserta didik mempunyai sikap atau

karakter yang berbeda-beda yang tidak bisa disamakan dengan peserta didik

lainnya.

Untuk mengatasi kendala tersebut, dalam memberikan nilai afektif

peserta didik guru tetap berusaha untuk membuka catatan kecil lembar

pengamatan proses pembelajaran yang bisa membantu mengingat bagaimana

sikap dan perilaku masing-masing peserta didik dalam mengikuti tahap-tahap

proses pembelajaran.

Adapun penilaian yang dilakukan guru matematika secara keseluruhan

meliputi evaluasi hasil belajar kuantitatif yang diwujudkan dalam bentuk angka;

dan penilaian kualitatif yang berupa kata-kata atau narasi .Penilaian yang

berupa angka merupakan evaluasi kognitif yang harus diisikan dalam laporan

hasil belajar. Sedangkan penilaian yang berupa kata-kata atau narasi merupakan

penilaian dalam ranah afektif yang perlu dilaporkan pula.

Apabila mengacu pada ketentuan dalam kurikulum, urutan penilaian

hasil belajar nominasi yang pertama adalah penilaian afektif, posisi kedua

penilaian psikomotor, dan penilaian terakhir diduduki oleh penilaian kognitif.

Sehingga bisa dikatakan bahwa nilai-nilai karakter peserta didik mempunyai

peran yang utama dalam pembelajaran; kemudian baru diikuti dengan

keterampilan yang dimiliki yang terkait dengan pembelajaran, dan yang terakhir

penilaian kompetensi peserta didik atas pembelajaran yang diikutinya.

Page 92: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Penerapan pendidikan karakter dalam evaluasi pembelajaran

matematika di kelas VIII A dan B pada SMP Muhammadiyah I Temanggung

dapat disimpulkan bahwa guru mengembangkan kemampuan peserta didik

dalam ranah afektif, psikomotor dan kognitif. Penilaian kognitif diambil dari

hasil belajar melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester dan ulangan kenaikan kelas dengan tetap menanamkan nilai-nilai

kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab dan kemandirian yang semua itu

masuk dalam ranah afektif. Sedangkan penilaian psikomotor, diambil melalui

pengamatan guru pada saat peserta didik melakukan unjuk kerja, atau tes

perbuatan seperti ketangkasan dan kecepatan mengerjakan tugas, keterampilan

membaca dan menganalisis gambar maupun simbul, kemampuan

menyelesaikan tugas secara sistematis dan menganalisis hasilnya.

Hasil penelitian tentang Implementasi Pendidikan Karakter secara

terpadu dalam Pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah I

Temanggung ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Sessi Rewetty

Rivilla (2014) yang berjudul Proses Integrasi Nilai-nilai Karakter Dalam

Pembelajaran Matematika Di Sekolah MAN 2 Barabai. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa, 1)guru dalam membuat RPP karakter pada dasarnya

berasal dari RPP yang sudah ada, bedanya pada tujuan pembelajarannya yang

memuat pendidikan karakter dan terintegrasi pada kegiatan pembelajaran;

2)dalam pelaksanaannya guru dalam menciptakan suasana kelas yang

mengundang rasa ingin tahu, kerja keras, komunikatif dan demokratis

Page 93: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

dikategorikan baik; dan 3)evaluasi pembelajarannya,guru dalam menilai

karakter peserta didik berdasarkan keaktifan mengikuti pelajaran.

Page 94: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Implementasi pendidikan karakter pada perencanaan pembelajaran Matematika

di SMP Muhammadiyah I Temanggung sudah ada dalam RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran), meliputi nilai-nilai disiplin, rasa hormat dan

perhatian, tekun serta tanggung jawab. Kemudian dikembangkan lebih lanjut

pada silabus yang diperinci pada tiap-tiap KD (Kompetensi Dasar), meliputi

nilai-nilai tanggung jawab, teliti, kerja sama, menghargai orang lain, ulet,

percaya diri, jujur, berpikir logis dan sistematis.

2. Implementasi pendidikan karakter pada pelaksanaan pembelajaran Matematika

di SMP Muhammadiyah I Temanggung sudah diterapkan dengan baik mulai

dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti sampai dengan tahap penutup. Pada

kegiatan pendahuluan ,disamping diterapkan nilai religius, juga nilai-nilai

disiplin, dan respek. Nilai-nilai karakter pada kegiatan inti pada dasarnya sudah

diterapkan sesuai dengan yang diharapkan yang ada pada Silabus disetiap

kompetensi dasarnya, tetapi nampak belum optimal. Sedangkan pada sesi

penutup, guru banyak memberikan motivasi, dan diakhiri dengan doa dan salam

(nilai religius).

Page 95: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

3. Implementasi pendidikan karakter pada evaluasi pembelajaran Matematika di

SMP Muhammadiyah I Temanggung menunjukkan bahwa guru

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam ranah afektif, psikomotor ,

dan kognitif. Penilaian kognitif diambil dari hasil belajar melalui ulangan

harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan

kelas dengan tetap menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, tanggung

jawab, dan kemandirian yang semua itu masuk dalam ranah afektif. Dalam

menetapkan nilai afektif , guru masih kesulitan karena banyaknya jumlah

peserta didik. Sedangkan penilaian psikomotor, diambil melalui pengamatan

guru pada saat peserta didik melakukan unjuk kerja atau tes perbuatan ,seperti

ketangkasan dan kecepatan mengerjakan tugas, keterampilan membaca dan

menganalisis gambar mapun simbul, kemampuan menyusun tugas secara

sistematis dan menganalisis hasilnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini ,maka peneliti dapat memberikan

saran sebagai berikut:

1. Perlu adanya pelatihan penanaman pendidikan karakter dalam pembelajaran

untuk semua guru, agar penerapannya lebih optimal dan disesuaikan dengan

kondisi pendidikan kekinian. Sehingga diharapkan ada keseimbangan antara

pola perilaku yang harus ditanamkan kepada peserta didik dengan kondisi

pergaulan di masyarakat.

Page 96: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

2. Pengembangan nilai-nilai karakter yang diharapkan sekolah dan guru

hendaknya tidak hanya dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran saja ,tetapi

juga dikembangkan melalui manajemen sekolah, ekstrakurikuler, dan kultur

serta budaya sekolah menuju pada “Sekolah Berbasis Pendidikan Karakter”.

3. Perlu ditingkatkan lagi kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi

pelaksanaan program yang bernuansa penanaman nilai-nilai karakter secara

terus-menerus dan berkesinambungan, agar menjadi pembiasaan yang sangat

baik, sebagai sumbangsih moral demi masa depan anak bangsa yang

berkarakter atau berakhlak mulia.

4. Program penanaman pendidikan karakter di sekolah hendaknya melibatkan

partisipasi seluruh warga sekolah, orang tua peserta didik, dan tokoh-tokoh

masyarakat secara komprehensif, sehingga ada komitmen yang jelas dalam

rangka proses pembudayaan generasi bangsa.

5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lagi bagi peneliti

selanjutnya, sebagai bahan masukan dalam pengembangan teori pembelajaran

dan sikap serta perilaku .

Page 97: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

DAFTAR PUSTAKA

Aqib,Zainal dan Sujak.2011. Panduan Dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung:

Yrama Widya.

Buchory,MS dan Tulus Budi Swadayani. Implementasi Program Pendidikan

Karakter Di SMP. Jurnal Pendidikan Karakter Th.IV No.3, Oktober 2014.

Damayanti.2014. Panduan Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Yk:

Araska.

Direktorat P SMP.2010. Pendidikan Karakter Untuk SMP. Kementerian Pendidikan

Nasional Direktorat Jendral MP Dasar dan Menengah.

Djamarah,Syaiful Bahri.1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:

Usaha Nasional.

Fitri,Agus Zainal.2012.Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Dan Etika Di Sekolah.

Yk : Ar-Ruzz Media.

Hasan,Chalijah. 1994.Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al Ikhlas.

Judiani,Sri. 2010. Implementasi Karakter Di SD Melalui Penguatan Pelaksanaan

Kurikulum. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Vol.16 Ed.Khusus III,Okt

2010 hal 280-289. Jkt: Balitbang Kemendiknas.

Juhartutik.2012.Menjadi Guru Kreatif Dan Berwawasan Pendidikan Karakter.

Semarang: Pendidikan Matematika UNNES.

Kemendiknas.2010.Penerapan Pendidikan Karakter Dimulai Dari SD.Diakses dari

http://antanews.com/berita/1273933824/mendiknas.

Koesoema,A.D. 2012. Pendidikan Karakter Utuh Dan Menyeluruh. Yk : Kanisius.

Lickona,Thomas.2013. Educating For Character: Mendidik Untuk Membentuk

Karakter. Jkt: Bumi Aksara.

Merdekawati,A. 2012. Analisis Implementasi Karakter Dalam Proses Pembelajaran

Matematika.Tesis .Pascasarjana UNS.

Moleong,Lexy J. 1990.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bdg: Remaja Rosda Karya.

____________. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bdg : Remaja Rosda Karya.

____________. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bdg : Remaja Rosda Karya.

Munir,A. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak Dari Rumah.

Yogyakarta: Bintang Pustaka.

Nurwanti,Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Nilai

Karakter Dalam Mata Pelajaran. Yk : Familia.

Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika.

PP Mendiknas No 41 Tahun 2007.

Prabowo,Agung dan Promono Sidi.2010. Memahat Karakter Melalui Pembelajaran

Matematika.Proceeding of The 4th

International Conference on

Page 98: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

TeacherEducation, Join Conference UPI & UPSI. 8-10 November 2010.

Bandung hal.165.

Ridwan,Muhammad. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Kultur

Sekolah Di SD Negeri Lempuyangan I Kota Yogyakarta. PGSD FIP

UNY.Tidak Diterbitkan.

Rivilla, Sessy Rewetty.2014. Proses Integrasi Nilai-nilai Karakter Dalam

Pembelajaran Matematika di Sekolah MAN 2 Barabai. Hasil

Penelitian.Tidak Diterbitkan.

Rosana,Dadan.2010. Pendidikan Karakter Dan Aplikasinya Dalam Pembelajaran Di

PT Sebagai Model Roll out ALFHE di UNY.Mklh Semnas.Tidak Diterbitkan.

Sriyanto.2007. Easy Math. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama.

Suardana,I Nyoman. 2014. Pengelolaan Pendidikan Karakter Terintegrasi Dalam

Pembelajaran Di SD Negeri I Banjarjawa.Laporan Akhir.Jur Kimia FMIPA

Universitas Pendidikan Ganesha Bali. Tidak Diterbitkan.

Suherman,Eman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: UPI.

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R& D.Bdg: Alfabeta.

Syah, Muhibbin.2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa.

Tim Penyusun.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Tim Penyusun. 2010. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter: Berdasarkan

Pengalaman Di Satuan Pendidikan Rintisan. Jkt : Pusat Kurikulum Dan

Perbukuan Balitbang Kemendikbud .

Uno,Hamzah B. 2008.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

Yang Kreatif Dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

UU RI No 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Fokus Media.

UPI. 2008. Rujukan Filsafat , Teori, dan Praksis Ilmu Pendidikan. Bandung:UPI

Press.

Zamilah,Rika. 2011. Penanaman Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran

Matematika Menuju Pribadi Manusia Indonesia Seutuhnya.Proceeding

Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika UNY.3 Desember 2011.

Yogyakarta hal 401.

Page 99: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

LAMPIRAN-

LAMPIRAN

Page 100: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Instrumen Penelitian

A. Pedoman Wawancara Dengan Waka Kurikulum.

1. Persiapan Penerapan Pendidikan Karakter.

a. Bagaimanakah persiapan sekolah dalam rangka pelaksanaan pendidikan

karakter?

b. Bagaimanakah pengembangan kurikulum yang berbasis pendidikan

karakter?

c. Apakah semua guru sudah menggunakan kurikulum yang menekankan

pendidikan karakter?

d. Apa saja yang dipersiapkan oleh guru dalam menerapkan pendidikan

karakter?

2. Pendidikan Karakter Dalam Perencanaan Pembelajaran.

a. Bagaimanakah tehnis penanaman nilai karakter dalam perencanaan

pembelajaran yang dilakukan sekolah?

b. Apakah semua mata pelajaran terintegrasi dengan nilai-nilai karakter?

c. Apakah ada pembinaan dan pengarahan dalam menyusun perencanaan

pembelajaran yang berbasis karakter?

d. Bagaimanakah cara mengembangkan nilai karakter dalam RPP dan Silabus?

3. Pendidikan Karakter Dalam Pelaksanaan Pembelajaran.

a. Selama ini bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan

nilai-nilai karakter?

b. Bagaimanakah cara menanamkan nilai karakter yang sesuai dengan tahap

pendahuluan, inti dan penutup dalam pelaksanaan pembelajaran?

c. Bagaimanakah respons guru, peserta didik maupun orang tua terkait

penanaman nilai karakter dalam pelaksanaan pembelajaran?

d. Sejauhmana keberhasilan sekaligus kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran yang berbasis karakter?

e. Bagaimanakah tindak lanjut keberhasilan maupun cara mengatasi kendala

terkait pelaksanaan pembelajaran yang berkarakter?

4. Pendidikan Karakter Dalam Evaluasi Pembelajaran.

Page 101: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

a. Siapa yang bertanggungjawab dalam mengevaluasi pelaksanaan

pembelajaran berbasis karakter?

b. Apa saja aspek yang dievaluasi dalam pembelajaran yang berkarakter?

c. Bagaimana cara mengevaluasinya?

d. Kapan kegiatan monitoring pembelajaran berkarakter dilakukan?

e. Bagaimana proses evaluasi yang dilakukan terhadap peserta didik?

f. Bagaimanakah tindak lanjut setelah diadakan evaluasi?

B. Pedoman Wawancara Dengan Guru Matematika

1. Pendidikan Karakter Dalam Perencanaan Pembelajaran Matematika.

a. Bagaimana cara menuangkan pendidikan karakter pada perencanaan

pembelajaran Matematika?

b. Apakah yang menjadi pertimbangan dalam menentukan aspek nilai karakter

pada RPP maupun Silabus?

c. Nilai-nilai karakter apa sajakah yang dicantumkan dalam perencanaan

pembelajaran?

d. Sejauhmana pentingnya mengintegrasikan pendidikan karakter dalam

perencanaan pembelajaran?

e. Apakah tujuan penanaman pendidikan karakter dalam perencanaan

pembelajaran matematika?

f. Bagaimanakah persiapan materi yang terintegrasi dengan nilai-nilai

karakter?

g. Apakah yang diharapkan dengan mengimplementasikan pendidikan karakter

dalam perencanaan pembelajaran matematika?

2. Pendidikan Karakter Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika.

a. Nilai-nilai karakter manakah yang diterapkan pada tahap pendahuluan

pelaksanaan pembelajaran?

b. Bagaimana cara guru melaksanakan penerapan nilai-nilai karakter?

c. Bagaimanakah respons dan sikap peserta didik pada saat guru di awal

pembelajaran menyelipkan nilai-nilai karakter?

d. Sejauhmana keberhasilan penerapan nilai karakter pada tahap pendahuluan?

Page 102: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

e. Adakah kendala-kendala dalam penerapannya dan bagaimana solusinya?

f. Apakah metode pembelajaran yang tepat diterapkan pada pembelajaran yang

terintegrasi nilai-nilai karakter?

g. Apakah media yang digunakan dalam proses pembelajaran yang menerapkan

pendidikan karakter?

h. Sarana dan prasarana pembelajaran apa sajakah yang dibutuhkan untuk

menunjang pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran

matematika?

i. Nilai-nilai karakter apa saja yang diterapkan dalam tahap inti pelaksanaan

pembelajaran matematika?

j. Bagaimanakah cara menerapkan nilai-nilai karakter itu?

k. Bagaimana respons dan aktifitas peserta didik pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung?

l. Bagaimana suasana pembelajaran di kelas pada waktu pelaksanaan

pembelajaran?

m. Sejauhmana kesuksesan pelaksanaan pembelajaran yang berbasis karakter?

n. Adakah kesulitan guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam

pelaksanaan pembelajaran?

o. Dalam mengakhiri proses pembelajaran ,nilai karakter apa sajakah yang

diterapkan?

p. Nilai-nilai karakter manakah yang mudah maupun yang sulit diterapkan?

3. Pendidikan Karakter Dalam Evaluasi Pembelajaran

a. Kapan guru melakukan evaluasi?

b. Apa tujuan evaluasi dilakukan?

c. Bagaimanakah Evaluasi berbasis karakter dilakukan?

d. Aspek apa sajakah yang akan diukur dalam evaluasi yang terintegrasi

dengan karakter?

e. Apa sajakah bentuk evaluasi yang diberikan kepada peserta didik?

f. Bagaimana cara guru mengevaluasinya?

Page 103: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

g. Bagaimana urutan nominasi penilaian yang dilakukan dalam proses evaluasi

berbasis karakter?

h. NIlai-nilai karakter apa sajakah yang bisa dimunculkan dalam evaluasi

pembelajaran?

i. Bagaimanakah tindak lanjut setelah evaluasi dilakukan?

C. Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik.

1. Apakah anda mengetahui istilah pendidikan karakter?

2. Apakah nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter?.

3. Apakah guru matematika memunculkan nilai-nilai karakter dalam

pembelajaran?

4. Bagaimana sikap anda pada saat pembelajaran matematika?

5. Bagaimana suasana kelas ketika guru sedang mengajar?

6. Apakah anda mengetahui pesan yang disampaikan dari pembelajaran yang

berkarakter?

7. Metode apa yang digunakan guru dalam menerapkan pendidikan karakter pada

saat pembelajaran?

8. Media apa saja yang digunakan guru dalam mengajar?

9. Apakah cara guru mengajar sudah sesuai dengan harapan anda?

10. Bagaimana proses pembelajaran berlangsung?

11. Apakah guru memberi kesempatan anda untuk bertanya?

12. Apakah ketika anda mengerjakan soal guru keliling mendekati sambil

menanyakan kesulitan peserta didik?

14. Bentuk soal apa sajakah yang diberikan guru?

15. Apakah guru mengingatkan anda tentang hal-hal berikut: untuk tekun

belajar, tidak boleh nyontek, percaya diri sendiri, harus bisa tanggungjawab,

mengerjakan soal harus teliti, dan seterusnya?

D. Pedoman Observasi

1. Pengamatan sekilas tentang kultur Sekolah terkait penanaman pendidikan

karakter.

Page 104: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

2. Persiapan yang dilakukan guru matematika.

3. Pelaksanaan proses pembelajaran matematika di kelas.

4. Suasana pembelajaran yang menerapkan pendidikan karakter.

5. Respons peserta didik dalam pembelajaran matematika.

6. Cara guru mengimplementasikan nilai-nilai karakter pada awal,tahap inti dan

sesi penutup dalam pembelajaran matematika.

7. Nilai-nilai karakter yang muncul dan tercermin dalam pembelajaran

matematika.

8. Model Pembelajaran yang diterapkan.

9. Sistem evaluasi yang diterapkan guru matematika.

Page 105: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Foto Dokumentasi Penelitian

Wawancara dengan Waka Kurikulum

Wawancara dengan Guru Matematika

Page 106: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

Wawancara dengan Peserta Didik

Page 107: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam
Page 108: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1612/1/Laporan Penelitian Pe… · implementasi pendidikan karakter secara terpadu dalam

SuasanaProses Pembelajaran Matematika