203
IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA (Penelitian Tindakan Kelas Pada MA. Al-Falah VI Jakarta) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH: ISYFIYYATI NIM : 106016200614 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada MA. Al-Falah VI Jakarta)

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

ISYFIYYATI

NIM : 106016200614

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

LEMBAR PENGESAHAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada MA. Al-Falah VI Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Isyfiyyati

NIM : 106016200614

Mengesahkan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dedi Irwandi, M.Si Tonih Feronika, M.Pd

NIP. 197105282000031002 NIP. 197601072005011007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul: “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia”. Oleh

Isyfiyyati, NIM 106016200614. Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan LULUS dalam ujian Munaqosah pada tanggal 23 Juni 2011 di hadapan

Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd) dalam bidang Pendidikan Kimia.

Jakarta, 23 Juni 2011

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Jurusan Pendidikan IPA

Baiq Hana Susanti, M.Sc ...................

NIP. 19700209 200003 2 001

Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA

Nengsih Juanengsih, M.Pd ...................

NIP. 19760309 200501 2 002

Penguji I

Nengsih Juanengsih, M.Pd ...................

NIP. 19760309 200501 2 002

Penguji II

Burhanudin Milama, M.Pd ...................

NIP. 19770201 200801 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jaka rta

Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA

NIP. 19571005 198703 1 003

Page 4: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,
Page 5: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

i

ABSTRAK

Isyfiyyati. Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia, Program Studi

Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MA. Al-Falah VI Jakarta tahun ajaran

2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang yang terdiri dari 7 siswa laki-

laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia. Untuk mencapai tujuan tersebut,

peneliti menerapkan desain tindakan berdasarkan prinsip-prinsip desain

pembelajaran inkuiri diantaranya adalah menggunakan pertanyaan yang mengarah

pada inkuiri, melakukan observasi, menghasilkan produk dan komunikasi. Pada

saat menggunakan pertanyaan yang mengarah pada inkuiri, melakukan observasi,

menghasilkan produk dengan kegiatan eksperimen dan diskusi kelompok.

Sedangkan, langkah komunikasi dilakukan dengan kegiatan diskusi kelas. Dari

hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran inkuiri

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia. Rata-

rata pencapaian hasil belajar siswa setiap siklusnya yaitu 73,94 pada siklus I dan

83,08 pada siklus II.

Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Pendekatan inkuiri, Hasil belajar siswa.

Page 6: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

ii

ABSTRACT

Isyfiyyati. The Implementation of Learning Approaching Inquiry to Increase The

Result of Student’s Learning Equilibrium Chemical Concept, Majority of

Chemistry Education, The Natural Sciences of Education Department, The

Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training, State Islamic University Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010.

This research is the classroom action research. It was designed in two cycle. Each

cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The subjects of this

research are students of XI IPA MA. Al-Falah VI Jakarta in academic year

2010/2011 with amount of students 22 peoples that consists of 7 mens and 15 girls.

The research aims to increase the result of student’s learning at equilibrium

chemical concept. To reach the effect that, researcher applies to design action

bases learning approaching steps inquiry amongst those outline a plan for inquiry,

observing, create a product and communicating. Stage outline a plan for inquiry,

observing, create a product with experimental activities and groups discussion.

Communicating stage with group discussion activities. The result of research

showing the implementation of inquiry strategy with experimental method can

increasing result of study at concept of chemical equilibrium. Average of the

student study result in first cycle is 73,94, and the second is 83,08.

Key word: The classroom action research, Learning Approaching Inquiry, The

result of Student’s Learning.

Page 7: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, Tuhan

semesta alam, Raja Manusia yang berkat rahmat dan kuasa-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah berupa skripsi dengan

judul “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia”. Skripsi ini ditujukkan untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Srata I (SI). Shalawat serta

salam teriring kepada Baginda Rasulullah SAW, sebagai pembawa peradaban

yang membawa manusia keluar dari masa kegelapan dan kebodohan menuju masa

yang penuh cahaya dan semoga salam tetap tercurah pada keluarga dan para

sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan tidak terlepas

dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Mudah-mudahan Allah SWT

membalas jasa dan pengorbanan mereka yang telah membantu menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dedi Irwandi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan sekaligus Dosen Pembimbing I yang senantiasa selalu

memberikan arahan, semangat, dukungan dan bimbingan dengan penuh

kesabaran. Semoga bapak selalu dimuliakan oleh Allah SWT.

Page 8: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

iv

5. Bapak Tonih Feronika, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan arahan,

semangat, dukungan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.

6. Bapak Bahroin H.N, S.Pd.I., selaku Kepala MA. Al-Falah VI Jakarta yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di

sekolah tersebut.

7. Bapak Drs. Tri Heru Sedono, selaku guru pengajar kimia kelas XI di MA. Al-

Falah VI Jakarta yang telah memberikan kesempatan dan bersedia

bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian.

8. Teruntuk keluargaku, ayah H. Shodri H.T dan ibunda Maymanah tercinta yang

tiada henti memberikan do’a, kasih sayang, dan nasihatnya. Kakak-kakakku

(Muthmainnah dan Joko Budianto) dan adikku (Khozanah) tersayang yang

selalu memberikan semangat.

9. Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida, Ntoh, Maya, Lia, Mey,

Zaqi, Aziz, Eka, Lin, Eva, Susi, Fefi, Kelly, Jaji, dll). Persahabatan yang kita

alami kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang

membuat persahabatan kita mempunyai nilai yang indah.

10. Adik-adikku (Fia, Lulu, Hilma, Nia, Wilda, dan Sanzia) yang selalu

memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas segala bantuannya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan do’a kepada Allah SWT

semoga segala perhatian, motivasi dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal

kebaikan. Amin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi sempurnanya skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya.

Jakarta, 2011

Penulis

Page 9: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ....................................................... 6

C. Pembatasan Fokus Penelitian ...................................................................... 6

D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian Tindakan ........................................................................ 7

F. Kegunaan Hasil Penelitian .......................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti ................................................. 8

1. Pendekatan Pembelajaran Inkuiri .......................................................... 8

a. Pendekatan Inkuiri ............................................................................ 8

b. Pendekatan Inkuiri Terstruktur ......................................................... 16

2. Belajar dan Hasil Belajar ...................................................................... 17

a. Belajar ............................................................................................... 17

b. Hasil Belajar ..................................................................................... 19

3. Kesetimbangan Kimia ........................................................................... 24

a. Konsep Kesetimbangan Dinamis ...................................................... 24

b. Pergeseran Kesetimbangan ............................................................... 25

c. Hubungan Kualitatif Kc, Kp, dan Derajat Disosiasi .......................... 26

d. Kesetimbangan dalam Industri dan Kesetimbangan di Alam .......... 26

Page 10: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

vi

B. Acuan Teori Disain-disain Alternatif Intervensi Tindakan yang Dipilih .... 27

C. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 28

D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ............................................ 31

E. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 34

B. Metode dan Disain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus Penelitian ...... 34

C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian ...................................... 35

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................. 35

E. Tahapan Intervensi Tindakan ...................................................................... 36

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................................... 37

G. Data dan Sumber Data ................................................................................ 37

H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan ............................ 38

I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 39

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Studi .................... 39

K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis ................................................ 43

L. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan Tindakan ............................... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian ............................................................................. 46

1. Siklus I .................................................................................................. 46

2. Siklus II ................................................................................................. 57

B. Pembahasan ................................................................................................. 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 70

B. Saran ........................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72

Page 11: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Dale’s Cone of Experience ......................................................... 4

Gambar 2.1. Penjenjangan Domain Kognitif .................................................. 21

Gambar 2.2. Penjenjangan Domain Afektif .................................................... 22

Gambar 2.3. Faktor-faktor Proses dan Hasil Belajar ....................................... 23

Gambar 2.4. Perubahan kosentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju keadaan

setimbang .................................................................................... 24

Gambar 2.5. Bagan Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ................ 31

Gambar 3.1. Desain Intervensi Tindakan ......................................................... 35

Gambar 4.1. Persentase Siswa yang Mencapai KKM Pada Siklus I dan

Siklus II ....................................................................................... 66

Gambar 4.2. Persentase Kegiatan Kelompok Siswa ....................................... 68

Page 12: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Faktor-faktor Pergeseran Kesetimbangan ..................................... 25

Tabel 3.1. Tahap Interpensi Tindakan ............................................................ 36

Tabel 3.2. Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen ........................................ 37

Tabel 3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 39

Tabel 3.3. Pedoman Kriteria Indeks Kesulitan Soal ....................................... 42

Tabel 4.1. Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I ................................................. 47

Tabel 4.2. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I ...................... 48

Tabel 4.3. Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I ................................ 49

Tabel 4.4. Hasil Catatan Lapangan Siklus I .................................................. 51

Tabel 4.5. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I ...................................... 53

Tabel 4.6. Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus I .................................. 54

Tabel 4.7. Kekurangan dan Tindakan Perbaikan Siklus I .............................. 55

Tabel 4.8. Kegiatan Guru dan Siswa Siklus II ................................................ 58

Tabel 4.9. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus II .................... 59

Tabel 4.10. Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II ............................... 60

Tabel 4.11. Hasil Catatan Lapangan Siklus II .................................................. 62

Tabel 4.12. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus II ..................................... 63

Tabel 4.13. Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus II ................................. 64

Page 13: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Alat dan Bahan Di Laboratorium IPA .................. 75

Lampiran 2 Tabel Observasi Awal Proses Belajar Mengajar ........................ 76

Lampiran 3 Tabel Nilai Kimia Siswa Kelas XI IPA MA Al-Falah VI

Jakarta Tahun Ajaran 2009/2010 ................................................ 77

Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Kimia .............. 78

Lampiran 5 Hasil Wawancara dengan Siswa ................................................. 80

Lampiran 6 Silabus ........................................................................................ 81

Lampiran 7 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kesetimbangan

Kimia Siklus I ............................................................................. 83

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ........................................... 88

Lampiran 9 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kesetimbangan

Kimia Siklus II ............................................................................ 91

Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ......................................... 97

Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Konstruk Siklus I ......................... 103

Lampiran 12 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Konstruk Siklus II ....................... 111

Lampiran 13 Tabel Uji Validitas Instrumen Tes Kognitif Siklus I .................. 120

Lampiran 14 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I .......................... 121

Lampiran 15 Perhitungan Uji Validitas Intrumen Siklus I .............................. 122

Lampiran 16 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I ......................... 123

Lampiran 17 Tabel Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus I .................................... 124

Lampiran 18 Tabel Uji Daya Beda Siklus I ..................................................... 125

Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus I ........... 126

Lampiran 20 Tabel Uji Validitas Instrumen Tes Kognitif Siklus II ................ 127

Lampiran 21 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II ........................ 128

Lampiran 22 Perhitungan Uji Validitas Intrumen Siklus II ............................. 129

Lampiran 23 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II ........................ 130

Lampiran 24 Tabel Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus II .................................. 131

Lampiran 25 Tabel Uji Daya Beda Siklus II .................................................... 132

Lampiran 26 Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus II ......... 133

Page 14: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

x

Lampiran 27 Instrumen Tes Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia

Siklus I ........................................................................................ 134

Lampiran 28 Instrumen Tes Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia

Siklus II ....................................................................................... 136

Lampiran 29 Tabel Data Nilai Tes Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas XI ...... 139

Lampiran 30 Tabel Analisis Pretest Siklus I .................................................... 140

Lampiran 31 Tabel Analisis Postest Siklus I ................................................... 141

Lampiran 32 Tabel Analisis Pretest Siklus II .................................................. 142

Lampiran 33 Tabel Analisis Postest Siklus II .................................................. 143

Lampiran 34 Tabel Skor N-Gain Siklus I dan Siklus II ................................... 144

Lampiran 35 Tabel Lembar Observasi Kegiatan Siswa ................................... 145

Lampiran 36 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ............................... 146

Lampiran 37 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II .............................. 150

Lampiran 38 Tabel Persentase Lembar Observasi Kegiatan Siswa ................. 154

Lampiran 39 Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru ............................. 155

Lampiran 40 Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru Siklus I ................ 157

Lampiran 41 Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru Siklus II .............. 159

Lampiran 42 Catatan Lapangan ....................................................................... 161

Lampiran 43 Hasil Catatan Lapangan Siklus I ................................................ 162

Lampiran 44 Hasil Catatan Lapangan Siklus II ............................................... 164

Lampiran 45 Pedoman Wawancara Dengan Guru Siklus I ............................. 165

Lampiran 46 Hasil Wawancara Dengan Guru Setelah Tindakan Siklus I ....... 166

Lampiran 47 Pedoman Wawancara Dengan Siswa Siklus I ............................ 168

Lampiran 48 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan Siklus I ...... 169

Lampiran 49 Pedoman Wawancara Dengan Guru Siklus II ............................ 171

Lampiran 50 Hasil Wawancara Dengan Guru Setelah Tindakan Siklus II ...... 172

Lampiran 51 Pedoman Wawancara Dengan Siswa Siklus II ........................... 174

Lampiran 52 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan Siklus II .... 175

Lampiran 53 Tabel Lembar Rekomendasi Siklus I .......................................... 177

Lampiran 54 Tabel Lembar Rekomendasi Siklus II ........................................ 180

Lampiran 55 Dokumentasi Kegiatan Selama Proses Pembelajaran ................ 182

Page 15: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

Melalui pendidikan manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan

tuntunan dalam kehidupan. Ilmu pengetahuan diperoleh melalui proses berpikir

yang berlangsung di dalam akal. Allah telah mengaruniyakan akal pada manusia.

Akal tidak diberikan oleh Allah (al-Khalik) kepada makhluk-Nya selain manusia.

Dengan akal ini, maka manusia menjadi sosok makhluk yang memiliki potensi

untuk bisa dididik dan sekaligus mendidik. Makhluk yang dapat dididik dan

mendidik merupakan salah satu komponen yang terlibat dalam kegiatan belajar.1

Seorang guru memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar.

Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan yang ditujukan untuk

kepentingan proses belajar mengajar. Dalam Undang-undang RI No. 14 tahun

2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1, berbunyi: “kompetensi guru

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi“.2 Undang-

undang tersebut menjelaskan bahwa guru yang berkualitas adalah guru yang

memiliki kemampuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional, yakni

yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial

dan kompetensi profesional.

Kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam undang-undang adalah

kemampuan mengelola pembelajaran siswa. Namun, pengelolaan pembelajaran

dewasa ini belum sejalan dengan hakikat orang belajar dan hakikat orang

mengajar menurut pandangan kaum konstruktivis. Menurut kaum konstruktivis

mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid,

1 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: UHAMKA Press, 2006),

Cet. ke-5, h. 118. 2 UU RI No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Asa Mandiri, 2006), h. 7.

Page 16: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

2

melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri

pengetahuannya.

Adapun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu cabang ilmu

pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai salah satu alat pendidikan yang dapat

menumbuhkan pengalaman belajar secara optimal. Pembelajaran IPA, seperti

kimia tidak terlepas dari kegiatan eksperimen atau percobaan. Namun, dalam

kenyataannya masih banyak kegiatan pembelajaran tentang suatu konsep kimia

yang disajikan dengan metode konvensional. Seorang guru lebih banyak bicara,

kurang merangsang kontribusi siswa dalam proses pembelajaran. Kurangnya

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran membuat siswa merasa bosan.

Akibatnya, siswa kurang tertarik dengan pelajaran kimia yang akhirnya

menyebabkan hasil belajar kimia tidak maksimal.

Menurut Muhibbin Syah, keberhasilan proses dan hasil belajar dipengaruhi

oleh tiga faktor, yaitu faktor dari dalam (intern), luar diri individu (ekstern) dan

faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor intern atau dari dalam diri siswa banyak

sekali misalnya: intelegensi siswa, sikap siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

Sedangkan, faktor ekstern terdiri dari dua macam yaitu faktor lingkungan sosial

dan faktor lingkungan nonsosial. Faktor pendekatan belajar merupakan segala

cara atau strategi yang digunakan oleh siswa dalam menunjang efektifitas belajar

siswa dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.3

Sebelum melaksanakan penelitian, dilakukan penelitian pendahuluan

berupa observasi langsung ke MA. Al-Falah VI Jakarta dan mengamati proses

belajar mengajar di kelas.

Observasi yang dilakukan adalah mengamati sarana prasarana di sekolah,

dimana sarana prasarana yang tersedia seperti laboratorium IPA, komputer, LCD

atau infokus. Laboratorium IPA yang tersedia kurang mendapat perhatian dari

pihak sekolah. Alat dan bahan yang ada di dalam laboratorium sangatlah terbatas.

(Lampiran 1)

3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), Cet. ke-10, h. 132-139.

Page 17: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

3

Observasi dilanjutkan dengan pengamatan proses belajar mengajar di kelas

XI IPA MA. Al-Falah VI Jakarta, dengan jumlah 22 siswa didapatkan masalah-

masalah yang ada diantaranya yaitu: (1) Siswa kurang termotivasi untuk belajar

kimia. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran mereka kurang semangat. (2)

Di dalam kelas banyak siswa yang melakukan aktivitas di luar kegiatan belajar

kimia (misalkan ngobrol sesama teman, bermain-main dengan teman sebangku,

dan tidak serius dalam belajar). (3) Situasi belajar tampak di dalam kelas guru

menerapkan metode pembelajaran ceramah dan siswa pasif mendengarkan

informasi yang disampaikan guru, sehingga kurang melibatkan siswa dalam

proses belajar mengajar. (4) Kurangnya interaksi siswa pada saat belajar kimia,

hal ini membuat siswa tidak terbiasa bertanya, mengeluarkan pendapat, berdebat

dan perilaku belajar aktif lainnya. (Lampiran 2)

Informasi lain dari hasil wawancara dengan guru kimia, diperoleh bahwa

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 65 (Lampiran 4). Berdasarkan data

pencapaian hasil belajar kelas XI IPA pada semester 1 tahun ajaran 2009/2010

terlihat bahwa materi kesetimbangan kimia tergolong rendah dengan nilai rata-rata

sebesar 47,89 dan hanya 31,58% siswa yang mencapai KKM (Lampiran 3).

Informasi lain dari hasil wawancara dengan siswa, dapat diketahui bahwa

siswa merasa jenuh dan malas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam

kelas. Siswa merasa senang dengan praktikum, karena mereka merasa seperti

seorang ilmuan. Namun, guru jarang sekali mengaitkan materi dengan percobaan

(Lampiran 5). Sehingga dapat dikatakan pengalaman langsung siswa dalam

praktikum juga kurang. Akibatnya dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa

yang tidak maksimal.

Hal ini dapat dilihat pada Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of

Experience), yang menunjukkan bahwa mengajar dengan banyak ceramah tingkat

pemahaman siswa hanya 20%, sedangkan jika siswa diminta untuk melakukan

sesuatu sambil melaporkannya tingkat pemahaman siswa dapat mencapai 90%.

Berikut kerucut pengalaman Dale yang dimaksud:4

4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), Cet. I, h. 18-

19.

Page 18: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

4

10% of what they read Read abstrak

20% of what they hear Hear

View Images

30% of what they see Watch Video

Attend Exhibit/Sites

50% of what they hear & see Watch a Demonstration

Participate in Hands-On Workshop

70% of what they say & write Design Collaborative Lessons

Simulate or Model a Real Experience Kongkrit

90% of what they do Design/Perform a Presentation-Do the Real Thing

Gambar 1.1. Dale’s Cone of Experience

Pengalaman belajar kongkrit yang secara langsung dialami siswa terletak

di bagian bawah kerucut. Di sinilah pengalaman belajar yang paling besar

memperoleh manfaat karena dengan cara mengalaminya sendiri.

Berdasarkan data hasil belajar dan wawancara, maka dapat dikatakan

bahwa hasil belajar siswa rendah pada konsep kesetimbangan kimia. Sehingga,

perlu diadakan perbaikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dengan memperhatikan tuntutan kurikulum pada konsep tersebut.

Untuk mencapai SK dan KD pada konsep kesetimbangan kimia maka metode

yang tepat adalah dengan melaksanakan praktikum dan diskusi. Praktikum

merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengalaman langsung kepada

siswa. Pembelajaran dengan diskusi dapat meningkatkan interaksi antara siswa

pada saat belajar. Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu pendekatan yang mampu

melibatkan siswa secara utuh.

Pendekatan yang mampu melibatkan siswa agar siswa dibiarkan mencari

sendiri makna dari suatu konsep baik dalam proses praktikum dan diskusi adalah

pendekatan inkuiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget dalam Mulyasa, bahwa

inkuiri adalah suatu metode yang mempersiapkan peserta didik untuk melakukan

eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan

sesuatu, mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri, serta

People Generally Remember

Page 19: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

5

menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,

membandingkan apa yang ditemukannya dengan penemuan peserta didik yang

lain.5

Pendekatan inkuiri yang diterapkan adalah inkuiri terstruktur. Hal ini

dikarenakan dalam inkuiri dengan “aktivitas terstruktur” siswa memperoleh

petunjuk-petunjuk lengkap yang mengarahkan pada prosedur yang didesain untuk

memperoleh sesuatu konsep atau prinsip tertentu. Pendekatan inkuiri terstruktur

menuntut siswa untuk mengikuti dengan tepat instruksi guru untuk menyelesaikan

kegiatan hands-on dengan sempurna. Pembelajaran dengan inkuiri ini kegiatan

siswa adalah mengumpulkan data dari masalah yang diajukan guru, membuat

hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil, membuat kesimpulan dan

mengkomunikasikan hasil penyelidikan.

Pengajaran dengan menggunakan metode inkuiri ini dapat memberikan

hasil belajar yang berupa kemampuan siswa untuk berpikir pada tingkat tinggi

yang membutuhkan kemampuan untuk mengembangkan ide. Siswa diberikan

kesempatan untuk memecahkan masalah, dengan begitu diharapkan siswa mampu

memahami konsep dalam bahasa mereka sendiri. Sehingga lebih mudah diingat

serta lebih lama melekat dalam ingatan mereka. Dengan demikian penerapan

pendekatan inkuiri dapat membuat siswa untuk menemukan sendiri makna pada

konsep kesetimbangan kimia dan membantu siswa untuk memahami secara

mendalam konsep tersebut. Sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar kimia

siswa pada konsep kesetimbangan kimia.

Hal inilah yang kemudian mendorong untuk melakukan penelitian dengan

judul: “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia”.

5 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. I, h. 108.

Page 20: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

6

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,

maka ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi, antara lain:

1. Hasil belajar kesetimbangan kimia yang rendah.

2. Motivasi belajar kimia siswa masih relatif rendah.

3. Proses pembelajaran yang masih monoton dan satu arah.

4. Guru belum optimal memberikan peluang kepada siswa untuk

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

5. Pada proses pembelajaran masih banyak siswa yang tidak fokus pada

pelajaran karena masih banyak siswa yang melakukan aktivitas lain.

6. Siswa pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia.

7. Pengelolaan dan pendayagunaan laboratorium yang belum dioptimalkan.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Dari uraian identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka pembahasan

dalam ruang lingkup masalah pada kepasifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran kimia, guru belum optimal memberikan peluang kepada siswa untuk

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan hasil belajar kimia yang rendah.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka solusi yang diambil adalah

dengan menerapkan pendekatan pembelajaran inkuiri.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Agar tidak terjadi perbedaan interprestasi pada pembahasan ini, maka

diperlukan suatu perumusan yang kongkrit, yaitu: “Bagaimanakah peningkatan

hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran pada konsep kesetimbangan

kimia melalui penerapan pendekatan inkuiri?”

Page 21: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

7

E. Tujuan Penelitian Tindakan

Adapun tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia melalui penerapan

pendekatan inkuiri.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan membawa kegunaan dalam proses

pembelajaran, yaitu:

1. Bagi siswa, penelitian ini akan sangat bermanfaat karena dapat membantu

mereka dalam mengikuti pembelajaran kimia.

2. Bagi guru, diharapkan penelitian ini menjadi bahan pertimbangan dalam

pengajaran kimia pada khususnya. Agar dalam pembelajaran tidak hanya

pada guru, tetapi juga pada siswa. Selain itu, dapat dijadikan salah satu

alternative untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

3. Menjadi bahan pertimbangan bagi sistem pengajaran agar lebih

memperhatikan pendidikan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan

Indonesia.

Page 22: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

8

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Pendekatan Pembelajaran Inkuiri

a. Pendekatan Inkuiri

Inkuiri yang dalam bahasa inggris “inquiry”, berarti pertanyaan

atau proses bertanya dan mencari tahu jawaban pertanyaan ilmiah yang

diajukannya, pemeriksaan dan penyelidikan.1 Pendekatan inkuiri

merupakan salah satu pendekatan yang berorientasi bahwa belajar adalah

suatu pengembangan intelektual.

Inkuiri mulai diperkenalkan oleh para ahli filsafat kuno seperti

Socrates, Aristoteles, dan Plato. Pada awalnya mereka memperkenalkan

berpikir dengan Pendekatan Pemecahan Masalah yang dasarnya adalah

proses inkuiri. Setelah itu pada abad ke-20, John Dewey memiliki andil

yang besar dalam pengembangan belajar melalui proses inkuiri yang

sangat ditekankan pada pembelajaran. Kemudian ide proses inkuiri ini

dipopulerkan kembali dalam suatu komperensi para ilmuwan yang

kemudian dipublikasikan dalam sebuah buku “The Process of Education”

oleh Jerome S. Burner.2 Jadi, belajar dengan cara mengembangkan proses

inkuiri bukanlah suatu teknik belajar yang baru. Melainkan sudah

diperkenalkan sejak dahulu. Oleh karena itu, banyak para ahli yang

mendefinisikan tentang inkuiri.

Carin dan Sund, mengemukakan bahwa “inquiry is the process of

investigating a problem”, yaitu inkuiri merupakan suatu proses

1 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep,

Landasan Teoritis-Praktis dan Implikasinya, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), Cet. I,

h.135. 2 Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia, (Bandung: Jurusan Pendidikan

Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, 2000), h. 71.

Page 23: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

9

menemukan masalah.3 Pengajaran dengan pendekatan inkuiri menurut

Alan Colburn, dalam “An Inquiry Primer” bahwa inkuiri sebagai

penciptaan atau pengolahan kelas dimana siswa dilibatkan dalam dasar-

dasar pemecahan masalah melalui diskusi, berpusat pada siswa, dan

aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa.4

Joseph Abruscato dan Donald A. Derosa menyatakan bahwa

“inquiry is the careful and systematic method of asking questions and

seeking explanations”, yaitu inkuiri merupakan sebuah metode yang teliti

dan sistematis dari pertanyaan yang muncul dan mencari jawaban dari

pertanyaan itu.5 Menurut Gulo dalam Trianto, menyatakan bahwa strategi

inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang secara maksimal

melibatkan seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analisis, sehingga peserta

didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya

diri.6

Menurut Kourilsky dalam Hamalik, pengajaran berdasarkan inkuiri

adalah suatu strategi yang berpusat pada peserta didik, kelompok-

kelompok peserta didik yang menjalankan inkuiri tersebut dibawa ke

dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-

pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang

digariskan secara jelas.7

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk mencari dan

menyelidiki sendiri terhadap suatu masalah, serta siswa dapat menentukan

konsep yang terbentuk dari hasil penyelidikannya. Jadi, dalam inkuiri ini

siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan masalah.

3 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. I, h. 108. 4 Alan Colburn, An Inquiry Primer, 2000, tersedia:

http://www.nsta.org/main/news/pdf/88003.42.pdf, 27 September 2010, h. 42. 5 Joseph Abruscato, dan Donald A. Derosa, Teaching Children Science, (United States of

America: Allyn and Bacon, 2010), edisi ke-7, h. 43. 6 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik..., h. 135.

7 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2001), Cet. I, h.220.

Page 24: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

10

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan

pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).

Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang

sangat dominan dalam proses pembelajaran.8

Pada umumnya, strategi inkuiri ini ditujukan untuk membantu

siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keahlian yang diperlukan

untuk memunculkan masalah dan menemukan jawaban oleh siswa itu

sendiri, sehingga siswa menjadi pemecah masalah yang independen

(independent problem solver). Namun, tidak hanya mengembangkan

kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk

pengembangan emosional dan ketrampilan.

Pada hakikanya inkuiri ini merupakan suatu proses. Proses inkuiri

adalah proses berpikir bila seseorang dalam kegiatan yang meliputi:9

1) Mengobservasi.

2) Meramalkan.

3) Menyarankan.

4) Merencanakan penelitian.

5) Merumuskan hipotesis.

6) Menginterpretasikan data.

7) Mengontrol variabel.

8) Melakukan percobaan.

9) Mengkomunikasikan.

Adanya inkuiri dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari ciri-

ciri sebagai berikut:10

1) Cara berpikir berkembang dari pengamatan pada masalah tertentu

kepada generalisasi.

2) Tujuan pembelajaran adalah mempelajari proses objek tertentu

(masalah tertentu) sampai generalisasi tentang objek tersebut.

8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi standar proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2009), Cet. ke-6, h. 195. 9 Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia..., h. 72-73.

10 Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia…, h. 76-77.

Page 25: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

11

3) Guru sebagai pengontrol data, materi objek dan sebagai pemimpin

dalam kelas.

4) Siswa memberikan reaksi terhadap data, materi, objek untuk

menemukan pola hubungan berdasarkan pengamatan dan berdasarkan

pengamatan lain dalam kelas.

5) Kelas dianggap sebagai laboratorium.

6) Generalisasi, biasanya tercipta dari siswa.

7) Guru mendorong siswa untuk mengkomunikasikan generalisasi yang

didapat siswa.

Dalam pelaksanaan strategi inkuiri tiap anggota kelompok

melakukan peran tertentu, yaitu:11

1) Pemimpin kelompok, yakni yang bertanggung jawab memulai diskusi

kelompok, menyiapkan kelompok untuk mengerjakan tugas dan

melengkapi tugas-tugas, bertemu dengan guru untuk mendiskusikan

kemajuan dan kebutuhan kelompoknya dan mendeskripsikan informasi

dari guru.

2) Pencatat (recorder), yakni bertugas membuat dan memelihara catatan,

karya tulis dan materi tulisan kelompok, serta membuat daftar hadir

para anggota.

3) Pemantau diskusi (discussion monitor), berupaya memastikan bahwa

diskusi berlangsung lancar dan semua pendapat disampaikan dan

dibahas dalam diskusi.

4) Pendorong (prompter), berupaya memotivasi anggota kelompoknya

untuk berperan aktif dalam proses diskusi.

5) Pembuat rangkuman (summarizer), yakni bertugas menarik

kesimpulan selama proses diskusi berlangsung dan merangkum hal-hal

penting yang muncul dan tugas-tugas spesifik.

6) Pengacara (advocate), yakni yang bertugas menanggapi argumen yang

disampaikan oleh kelompok lain dalam proses diskusi.

11

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar..., h. 221-222.

Page 26: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

12

Selama berlangsungnya proses ini, kelompok-kelompok

menyelenggarakan diskusi kelompok untuk membahas materi-materi yang

berkenaan dengan topik kelompok, masing-masing individu berupaya

menghimpun bukti-bukti yang dapat menunjang pemecahan masalah

kelompok. Proses tersebut diorganisasikan dan dipantau oleh kelompok

sendiri. Tiap individu bertanggung jawab memajukan kelompoknya.

Pembelajaran inkuiri ini akan memberi kesempatan

mengembangkan sikap kreatif sepanjang pembelajaran tersebut, memberi,

kesempatan siswa untuk “menemukan” sesuatu yang baru.

Dalam teknik inkuiri guru berperan untuk:12

1) Menstimulir dan menantang siswa untuk berpikir.

2) Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk berinisiatif dan

bertindak.

3) Memberikan dukungan untuk inkuiri.

4) Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu

mengatasinya.

5) Mengidentifikasi dan menggunakan teach able moment sebaik-

baiknya.

Agar pelaksanaan strategi inkuiri dapat berjalan sesuai dengan

harapan guru, maka guru tersebut harus memperhatikan prosedur-prosedur

dalam kegiatan belajar mengajarnya.

Sund dan Trowbridge mengemukakan tiga macam metode inkuiri

sebagai berikut:13

1) Inkuiri terpimpin

Peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan.

Dalam pelaksanaannya sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru.

Peserta didik tidak merumuskan permasalahan. Petunjuk yang cukup

luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat data diberikan oleh

guru.

12

Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), h. 79-80. 13

E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan..., h. 109.

Page 27: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

13

2) Inkuiri bebas

Pada inkuiri bebas peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan

seorang ilmuan. Pada pengajaran ini peserta didik harus dapat

mengidentifikasikan dan merumuskan berbagai topik permasalahan

yang hendak diselidiki.

3) Inkuiri bebas yang dimodifikasi

Pada inkuiri ini guru memberikan permasalahan atau problem dan

kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan

tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.

Lain halnya dengan yang dikemukakan oleh Alan Colburn tentang

pembagian inkuiri yaitu sebagai berikut:14

1) Inkuiri terstruktur (structured inquiry)

Dalam inkuiri terstruktur, guru mengarahkan siswa dalam melakukan

suatu percobaan dengan terlebih dahulu menentukan parameter dan

prosedur kerja beserta bahan-bahan. Kelebihan yang dimiliki oleh

inkuiri terstruktur dapat dikemukakan sebagai berikut:

a) Menerapkan pengetahuan dalam situasi yang berbeda.

b) Siswa mendapatkan langkah kerja yang terstruktur dalam kegiatan

hands-on yang telah disusun guru melalui LKS.

c) Menghindarkan siswa dari cara-cara belajar tradisional.

Adapun kelemahan dari pembelajaran inkuiri ini adalah:

a) Metode inkuiri memerlukan waktu yang cukup lama.

b) Metode inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam

menentukan topik, bahan dan prosedur.

c) Siswa hanya menemukan hubungan antara variabel-variabel atau

generalisasi dari data yang dikumpulkan.

2) Inkuiri terbimbing (guided inquiry)

Guru memberikan suatu tema permasalahan dan memberitahukan

bahan-bahan yang dibutuhkan, tetapi tidak memberikan prosedur kerja.

14

Alan Colburn, An Inquiry Primer…, h. 42.

Page 28: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

14

Kelebihan pembelajaran inkuiri ini, antara lain:

a) Membantu siswa mengembangkan penguasaan keterampilan dan

proses kognitif siswa.

b) Memberi kesempatan pada siswa untuk menyusun prosedur kerja.

c) Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya

kepercayaan pada diri sendiri melalui prosedur kerja yang mereka

susun sendiri.

d) Strategi ini berpusat pada siswa, dan guru berpartisipasi sebagai

sesama dalam mengecek ide.

Kelemahan inkuiri terbimbing ini adalah sebagai berikut:

a) Metode inkuiri memerlukan waktu yang banyak.

b) Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar

ini, karena siswa dituntut untuk membuat prosedur kerja.

c) Kurangnya alternatif pemecahan masalah.

3) Inkuiri bebas (free inquiry)

Siswa memformulasikan suatu tema permasalahan dan menentukan

sendiri alat, bahan beserta prosedur kerjanya. Pendekatan ini mirip

dengan inkuiri terbimbing, namun siswa diminta merumuskan masalah

mereka sendiri untuk menyelidiki. Kelebihan belajar dengan metode

ini adalah:

a) Siswa dalam memecahkan masalah mempunyai alternatif

pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung cara

mereka mengkonstruksi jawaban.

b) Siswa menemukan cara dan solusi yang baru atau belum pernah

ditemukan oleh orang lain dari masalah yang diselidiki.

Kelemahan inkuiri ini adalah sebagai berikut:

a) Konsep yang dipilih oleh siswa di luar konteks yang ada.

b) Setiap siswa mempunyai konsep berbeda, sehingga guru akan

membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil yang

diperoleh siswa.

Page 29: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

15

4) Learning cycle

Siswa mengikuti panduan prosedur inkuiri. Kemudian guru

mendiskusikan penemuan mereka. Dalam melakukan percobaan siswa

sudah mengetahui konsep sehingga ia dapat menerapkannya dalam

situasi baru. Kelebihan pembelajaran inkuiri ini, antara lain:

a) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan memperkenalkan

sebuah konsep baru.

b) Siswa dapat menerapkan konsep baru ke dalam konteks yang

berbeda.

c) Setiap siswa mempunyai konsep yang sama, karena guru

memberikan nama resmi untuk sebuah konsep.

Kelemahan inkuiri ini adalah sebagai berikut:

a) Metode inkuiri memerlukan waktu yang lama.

b) Dipersyaratkan keharusan adanya pemahaman siswa yang

mendalam terhadap konsep baru untuk diterapkan ke konteks yang

berbeda

Adapun teknik inkuiri secara umum memiliki keunggulan yang

dapat dikemukakan sebagai berikut:15

1) Dapat membentuk dan mengembangkan “sel-consept” pada diri siswa,

sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih

baik.

2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi

proses belajar yang baru.

3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas dasar inisiatifnya

sendiri, juga bersikap objektif, jujur dan terbuka.

4) Mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan dapat merumuskan

hipotesisnya sendiri.

5) Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik.

6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.

15

Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar..., h. 76-77.

Page 30: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

16

8) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

9) Siswa akan terhindar dari siswa lain yang belajarnya secara traditional.

10) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya, sehingga mereka

dapat mengakumulasi dan mengakomodasi informasi.

Dengan proses pembelajaran pendekatan inkuiri diharapkan siswa

dapat mengumpulkan cara, konsep atau jalan keluar serta hasil penelitian

sendiri, dengan demikian dapat membangun kepercayaan dari siswa dalam

melakukan setiap penelitian di laboratorium. Siswa dilatih untuk berani

melakukan penelitian-penelitian atau membuat sebuah eksperimen baru

yang bertujuan dapat melahirkan ilmuan-ilmuan baru dengan penemuan-

penemuan di bidang ilmu kimia, yang diharapkan menyeimbangkan

sebuah temuan yang dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia maupun di

dunia international.

b. Pendekatan Inkuiri Terstruktur

Menurut Alan Colburn, pendekatan inkuiri terstruktur adalah

pembelajaran dimana permasalahan yang harus diselidiki siswa diberikan

oleh guru melalui kegiatan hands-on, selain itu guru juga memberikan

prosedur dan materi yang harus dikerjakan oleh siswa tanpa

memberitahukan hasil apa yang diperoleh dari percobaan tersebut.16

Pendekatan inkuiri terstruktur ini guru menyajikan permasalahan

dan proses, sementara siswa mencari dan menemukan alternatif hasil.17

Inkuiri terstruktur menuntut siswa mengikuti dengan seksama setiap

langkah kerna dalam kegiatan hands-on yang telah disusun guru melalui

LKS jenis guided worksheet activity.

Menurut Trianto ada empat langkah-langkah kegiatan inkuiri

adalah sebagai berikut:18

1) Merumuskan masalah,

16

Alan Colburn, An Inquiry Primer…, h. 42. 17

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2006), Cet. ke-3, h. 19. 18

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik..., h. 110.

Page 31: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

17

2) Melakukan percobaan,

3) Menganalisis dan menyajikan data hasil percobaan,

4) Mengkomunikasikan hasil percobaan.

Berdasarkan artikel Just Science Now, inkuiri terstruktur

(structured inquiry) dapat diartikan sebagai salah satu metode

pembelajaran berbasis inkuiri yang penyajian masalah, pertanyaan, dan

prosedur percobaan untuk menyelesaikan masalah ditentukan oleh guru.

Masalah dan pertanyaan ini yang mendorong siswa melakukan

penyelidikan untuk menemukan jawaban. Kegiatan siswa dalam

pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang diajukan

guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil,

membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan.19

Pendekatan inkuiri ini munggunakan landasan pemikiran

pendekatan belajar mengajar. Hasil belajar dengan cara ini lebih mudah

ditransfer untuk memecahkan masalah. Pengetahuan dan kecakapan siswa

bersangkutan lebih jauh dapat meningkatkan motivasi intrinsik, karena

siswa merasa puas atas pengunaanya sendiri.20

2. Belajar dan Hasil Belajar

a. Belajar

Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang.

Rasulullah saw, menyatakan dalam salah satu haditsnya bahwa manusia

harus belajar dari sejak ayunan hingga liang lahat. Belajar merupakan

proses seseorang memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap.

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

pendidikan, sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa,

baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarganya sendiri.

19

Artikel Just Science Now, What is Inquiry?, tersedia: http://www.justsciencenow.com/, 22

Februari 2011, h. 1. 20

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar…, h. 20.

Page 32: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

18

Menurut Gage dalam Wilis, “belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman.”21

Sedangkan menurut Harold Spear dalam Feronika

mendefinisikan belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca

dan meniru.22

Selain itu, terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai

pengertian belajar, diantaranya:23

1) Skinner seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Educational

Psychology: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa

belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku

yang berlangsung secara progresif.

2) Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dalam dua

macam rumusan. Rumusan pertama menyatakan bahwa belajar

perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai

akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya menyatakan bahwa

belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat

adanya latihan khusus.

3) Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory

berpendapat “Learning is a change in organism due to experience

which can affect the organism’s behavior”. Artinya adalah suatu

perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabkan oleh

pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme

tersebut.

4) Wittig dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan sebagai

“any relatively permanent change in an organism’s behavioral

repertoire occurs as a result of experience”. Belajar adalah perubahan

yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau

keseluruhan tingkah laku organisme sebagai hasil pengalaman.

21

Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996), Cet. ke-2, h. 11. 22

Tonih Feronika, Strategi Pembelajaran Kimia, (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2008), h. 139. 23

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), Cet ke-10, h. 90.

Page 33: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

19

Secara implisit dapat didefinisikan beberapa ciri-ciri perubahan

yang merupakan perilaku belajar diantaranya:24

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku.

2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman.

3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relative mantap.

4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.

Dari berbagai definisi, maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang

didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:25

1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan/kondisi

jasmani dan rohani siswa, diantaranya adalah minat belajar, kesehatan,

perhatian, ketenangan jiwa di waktu belajar, motivasi, kegairahan diri,

dan cita-cita.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa, diantaranya adalah keadaan lingkungan belajar, cuaca,

letak kelas, faktor interaksi sosial, dan faktor interaksi didik dengan

pendidikannya.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to lerning) yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

b. Hasil Belajar

Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.

Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan dalam

bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penyesuain diri,

pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

24

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),

Cet. ke-23, h. 85. 25

Tonih Feronika, Strategi Pembelajaran Kimia..., h. 6.

Page 34: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

20

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya, yang merupakan suatu proses

mental yang diperoleh siswa berupa informasi, trampil, prosedur, ide-ide,

dan nilai-nilai. Hordward Kingsley dalam Sujana membagi tiga macam

hasil belajar, yakni: (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan

pengertian, (c) sikap dan cita-cita.26

Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar

adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar bukan saja

perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk

membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap pengertian, penguasaan dan

penghargaan yang terdapat dalam diri pribadi individu yang belajar.

Gagne dalam Dahar, mengemukakan lima macam hasil belajar

yaitu:27

1) Keterampilan intelektual, yang merupakan penampilan yang ditujukan

oleh siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dilakukannya

seperti memecahkan masalah, menyusun eksperimen, dan memberikan

nilai-nilai sains.

2) Strategi kognitif, penampilan siswa yang ditunjukkan secara kompleks

dalam situasi baru, dimana diberikan sedikit bimbingan dalam memilih

dan menerapkan aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah dipelajari

sebelumnya.

3) Sikap, sekumpulan sikap yang dapat ditujukan oleh perilaku yang

mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan-kegiatan sains.

4) Informasi verbal.

5) Keterampilan motorik, tidak hanya kegiatan fisik melainkan kegiatan

motorik yang digabungkan dengan keterampilan intelektual, misalnya

membaca, menulis, memainkan sebuah instrument musik atau

instrument dalam pelajaran sains.

26

Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosdakarya,

2005), Cet. ke-10, h. 22. 27

Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar…, h. 135-140.

Page 35: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

21

Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom dalam Sujana,

secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotoris. Ketiga ranah kejiwaan tersebut saling

terkait dan bahkan tidak boleh diabaikan dalam kegiatan pembelajaran.28

Hal ini disebabkan karena muara ketiga kompetensi tersebut mengarah

kepada kecakapan hidup siswa (life skill).29

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan

kegiatan mental/otak. Kemampuan-kemampuan yang termasuk ke

dalam domain kognitif oleh Bloom, dkk. dikategorikan ke dalam 6

jenjang kemampuan, yakni: (1)jenjang kemampuan ingatan, (2)jenjang

kemampuan pemahaman, (3)jenjang kemampuan penerapan/aplikasi,

(4)jenjang kemampuan analisis, (5)jenjang kemampuan sintesis, dan

(6)jenjang kemampuan evaluasi.

C6 Evaluasi (evaluation)

C5 Sintesis (synthesis)

C4 Analisis (analysis)

C3 Penerapan (application)

C2 Pemahaman (comprehention)

C1 Hafalan (recall)

Gambar 2.1. Penjenjangan Domain Kognitif

Pada tahun 2001 Rin W. Anderson dan David R. Krathwohl dalam

Sofyan, dkk., melakukan revisi terhadap taksonomi Bloom menjadi (1)

remember, (2) understand, (3) apply, (4) analyze, (5) evaluate, dan (6)

create.30

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar

afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti

28

Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 22. 29

Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 13. 30

Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 14.

Page 36: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

22

perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai

guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.31

Hasil belajar afektif oleh David Krathwohl, dkk. dalam Sofyan,

diklasifikasikan ke dalam lima jenjang secara hierarkis32

, yaitu:

Taksonomi Kratwohl

5.0 Chracracterization

Internalisasi 4.0 Organization

3.0 Valuing

2.0 Responding

1.0 Receiving

Gambar 2.2. Penjenjangan Domain Afektif

a) Receiving/attending

Receiving/attending yaitu kepekaan dalam menerima ransangan

(stimulus) dari luar kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi,

gejala, dan lain-lain.

b) Responding

Responding yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap

stimulasi yang datang dari luar.

c) Valuing

Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan

terhadap gejala atau stimulus yang menunjukkan derajat

internalisasi dan komiten.

d) Organization

Organization (organisasi) yaitu konseptualisasi nilai-nilai menjadi

suatu sistem nilai.

e) Characterization

Characterization merupakan ranah afektif yang tertinggi yaitu

karakterisasi nilai. Hasil belajar pada peringkat ini berkaitan

dengan pribadi, emosi, dan rasa sosialisasi.

31

Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 29-30. 32

Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 20.

Page 37: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

23

3) Ranah Psikomotoris

Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill)

atau kemampuan bertindak individu.33

Simpson dalam Sofyan

menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk

keterampilan dan kemampuan bertindak individu.34

Trowbridge dan Bybe dalam Sofyan, mengklasifikasikan domain

psikomotor ke dalam empat kategori, yaitu:35

a) Moving (bergerak).

b) Manipulation (memanipulasi).

c) Communicating (berkomunikasi).

d) Creating (menciptakan).

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar pada

setiap orang dapat diikhtisarkan sebagai berikut:36

Alam

Lingkungan

Sosial

Luar Kurikulum

Instrumental Guru/pengajar

Sarana dan Fasilitas

Faktor Administrasi

Fisiologi Kondisi Fisik

Kondisi panca indra

Dalam Bakat

Minat

Psikologi Kecerdasan

Motivasi

Kemampuan kognitif

Gambar 2.3. Faktor-faktor Proses dan Hasil Belajar

Ikhtisar di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar ada dua yaitu faktor dari luar dan

dalam. Berdasarkan faktor dari luar, terdapat instrumental input atau

faktor-faktor yang disengaja dirancang dan dimanipulasikan. Di dalam

keseluruhan sistem maka instrumental input merupakan faktor yang sangat

penting dan paling menentukan dalam pencapaian hasil/output yang

33

Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 30. 34

Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 23. 35

Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 24. 36

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan..., h.107.

Page 38: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

24

dikehendaki, karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana

proses belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri si pengajar.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah

tingkat penguasaan tujuan intruksional khusus yang diukur melalui tes

atau ujian dan direpresikan oleh skor hasil tes. Makin banyak penguasaan

tujuan instruksional khusus yang dikuasai, makin tinggi hasil belajar.

3. Kesetimbangan Kimia

a. Konsep Kesetimbangan Dinamis

Ditinjau dari arahnya, reaksi kimia dapat dibagi dua yaitu reaksi

irreversibel dan reaksi reversibel. Reaksi kesetimbangan merupakan reaksi

reversibel dimana zat-zat hasil reaksi (produk) dapat bereaksi kembali

membentuk zat-zat asalnya (pereaksi),37

contohnya:

3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g)

(laju makin berkurang)

2NH3(g) → 3H2(g) + N2(g)

(laju makin bertambah)

Gambar 2.4. perubahan kosentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju

keadaan setimbang untuk reaksi:38

3H2(g) + N2(g) ⇌ 2NH3(g)

Kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia yang berlangsung dua

arah, yaitu hasil reaksi dapat berubah kembali menjadi pereaksinya hingga

konsentrasi reaktan dan produk konstan.39

Menurut fase zatnya reaksi

kesetimbangan dibagi menjadi dua yaitu kesetimbangan homogen dan

kesetimbangan heterogen.40

37

Maria Suharsini dan Dyah Saptarini, Kimia dan Kecakapan Hidup, Jilid 2A, (Jakarta:

Ganeca Exact, 2005), h. 162. 38

Charles W. Keenan, dkk., Ilmu Kimia untuk Universitas, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1984),

edisi ke-6, h. 557. 39

Sandri Justiana, dkk., Kimia 2, (Jakarta: Yudistira, 2009), h. 101. 40

Micheal Purba, Kimia SMA untuk Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 137.

Page 39: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

25

Hukum kesetimbangan atau hukum aksi massa yaitu: “Hasil kali

konsentrasi seimbang zat-zat di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi

zat-zat di ruas kiri, masing-masing dipangkatkan koefisien reaksinya,

mempunyai harga tetap pada suhu tetap”.41

Misalkan reaksi kesetimbangan:

mA + nB ⇌ pC + qD

Kc = C p D q

[A]m[B]n, dan Kp = pC p pD q

[pA]m[pB]n

b. Pergeseran Kesetimbangan

Hendry Louis Le Chatelier mengemukakan hukum pergeseran

kesetimbangan yang dikenal dengan asas Le Chatelier: Bila terdapat suatu

kesetimbangan dilakukan dengan tindakan (aksi), maka sistem akan

mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut.42

Adapun faktor-faktor dapat mempengaruhi pergeseran

kesetimbangan antara lain:

Tabel 2.1. Faktor-faktor Pergeseran Kesetimbangan

Faktor-faktor Pergeseran Kesetimbangan

Konsentrasi Suhu Volume/Tekanan Katalis

-Konsentrasi diruas

kanan ditambah,

reaksi bergeser ke

arah kiri.

-Konsentrasi zat di

ruas kiri ditambah,

reaksi bergeser

kearah kanan.

-Konsentrasi zat di

ruas kanan

dikurangi, reaksi

bergeser kearah

kanan.

-Konsentrasi zat di

ruas kiri

dikurangi, reaksi

bergeser kearah

kiri.

-Suhu dinaikkan

reaksi bergeser

kearah reaksi

endoterm.

-Suhu diturunkan

reaksi bergeser

kearah reaksi

eksoterm.

-Tekanan diperbesar

reaksi bergeser ke

ruas dengan mol

gas yang lebih

kecil.

-Tekanan diperkecil

reaksi bergeser ke

ruas dengan mol

gas yang lebih

besar.

Mempercepat

terjadinya reaksi

kimia yaitu dengan

menurunkan

energi aktivitas.

41

Sandri Justiana, dkk., Kimia 2…, h. 104. 42

Micheal Purba, Kimia SMA untuk Kelas XI…, h. 146-147.

Page 40: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

26

c. Hubungan Kualitatif Kc, Kp, dan Derajat Disosiasi

Derajat disosiasi (α) adalah perbandingan mol zat terurai dengan

mol zat mula-mula, dapat dinyatakan dalam fraksi mol atau dalam

persentase:

α = mol terurai

mol mula−mula α =

mol terurai

mol mula−mulax 100%

Adapun hubungan Kc dan Kp adalah:43

Kp = Kc (RT)∆n

atau Kc = Kp

(RT)Δn

Dimana: R = 0,082

T = Suhu mutlak (K)

∆n = ∑koef. gas kanan - ∑koef. gas kiri

d. Kesetimbangan dalam Industri dan Kesetimbangan di Alam

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pembuatan zat kimia yang

memanfaatkan prinsip kesetimbangan kimia. Diantaranya adalah

pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch. Berdasarkan prinsip

kesetimbangan, kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke

kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan

tetapi, reaksi berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada

suhu 500°C. Di pihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan

temperature akan mengurangi rendemen.44

Kesetimbangan kimia banyak terjadi di alam, seperti:

1) Silkus oksigen, kesetimbangan di lapisan atmosfer berupa

pembentukan dan penguraian ozon.

2) Proses penguapan air permukaan dan pengembunan air di permukaan

atau proses terjadinya hujan.

3) Kesetimbangan darah dalam tubuh manusia mempunyai suatu sistem

yang mengatur tingkat keasaman (pH) tetap sekitar 7,4.

43

Charles W. Keenan, dkk., Ilmu Kimia untuk Universitas..., h. 587. 44

Micheal Purba, Kimia SMA untuk Kelas XI…, h. 152-153.

Page 41: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

27

B. Acuan Teori Disain-disain Alternatif Intervensi Tindakan yang

Dipilih

Desain-desain alternatif intervensi tindakan pada penelitian dengan judul

Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia menggunakan desain tindakan dengan

menerapkan langkah-langkah pendekatan pembelajaran inkuiri, yaitu:

1. Merumuskan masalah

Pada tahap ini guru menstimulus siswa, agar terdapat pertanyaan

yang mengarah pada penyelidikan. Selain itu, guru memberikan kesempatan

untuk siswa dalam proses pengumpulan data informasi. Sehingga siswa

mampu untuk membuat hipotesis dari pertanyaannya sendiri.

2. Melakukan percobaan

Tahapan ini menuntut siswa untuk berperan aktif. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimen secara berkelompok

sesuai dengan LKS yang telah disusun sesuai dengan indikator yang

ditentukan mengenai kesetimbangan dinamis. Guru juga meminta siswa untuk

membandingkan literatur dengan hasil temuan mereka dalam bereksperimen.

3. Menganalisis dan menyajikan hasil

Pada tahap ini guru meminta masing-masing kelompok berdiskusi

untuk menterjemahkan, menganalisis dan menyajikan data hasil pengamatan.

Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, dan tabel.

4. Mengkomunikasikan

Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas hasil percobaan dan

kesimpulan sementara yang mereka pahami dan membahas soal untuk

didiskusikan secara bersama. Selain itu, guru juga mengulang semua konsep

yang telah dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

merangsang siswa untuk menyimpulkan konsep yang telah dipelajari.

Page 42: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

28

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Tonih Feronika dengan judul penelitian

“Implementasi Teknik Guided Worksheet Activity dalam Pembelajaran Hands-on

dalam Melatih Kemampuan Inkuiri”. Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa kemampuan inkuiri siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran hands-

on dengan teknik guided worksheet activity pada pokok bahasan asam basa,

sebagai berikut: aspek-aspek kemampuan inkuiri siswa yang muncul pada

pembelajaran ini terdiri dari aspek persiapan, pertanyaan, hipotesis, investigasi,

observasi, prediksi, interpretasi, dan komunikasi. Diantara kedelapan aspek

tersebut terlihat bahwa aspek pertanyaan muncul paling sering dengan nilai

persentase tertinggi sebesar 36,8%. Pada proses pembelajaran terlihat bahwa

siswa merasa senang karena dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran.45

Penelitian yang dilakukan oleh Arief Sidharta dengan judul penelitian

“Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium Sebagai Wahana

Pendidikan Sains Siswa SMP”. Hasilnya adalah model pembelajaran asam basa

berbasis inkuiri laboratorium dapat meningkatakan penguasaan konsep siswa

meningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa, bekerja keras dan kejujuran

siswa. Model pembelajaran ini mendapat tanggapan positif dari siswa karena

kegiatan menyenangkan, menggunakan alam sekitar, siswa melakukan sendiri dan

mengamati kegiatan-kegiatan di laboratorium.46

Penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut Rapi dengan judul “Implementasi

Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin dalam Pembelajaran Fisika untuk

Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja”.

Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi model

pembelajaran inkuiri terpimpin dalam pembelajaran Fisika dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam ranah psikomotor. Hal ini terlihat pada peningkatan nilai

rerata hasil belajar siswa siklus I ke siklus II. Selain itu, implementasi ini juga

45

Tonih Feronika, Implementasi Teknik Guided Worksheet Activity dalam Pembelajaran

Hands-On dalam Melatih Kemampuan Inkuiri, EDUSAINS, Vol. 2, No. 1, Juni 2009. 46

Arief Sidharta, Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium Sebagai

Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP, dalam Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan

dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 2004.

Page 43: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

29

dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Dan adanya respon

siswa terhadap model pembelajaran inkuiri terpimpin, baik pada siklus I maupun

siklus II termasuk kategori positif.47

Penelitian yang dilakukan Milla Listiawati, dkk. dengan judul

“Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Kerja Ilmiah dengan

Pendekatan Inkuiri pada Konsep Bioteknologi Di SMP Kelas IX”. Dalam

penelitian dapat disumpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan inkuiri bebas dan inkuiri terstruktur memberikan tanggapan yang

sama dan positif terhadap sikap ilmiah. Sedangkan untuk penguasaan konsep

terdapat respon yang positif terhadap pembelajaran Bioteknologi.48

Penelitian yang dilakukan oleh Watcharee Ketpichainarong, dkk., dengan

judul “Enhanced learning of biotechnology students by an inquiry-based cellulose

laboratory”. Dalam penelitian ini inkuiri berdasarkan laboratorium memberikan

manfaat yang signifikan untuk mengajar dan belajar sains bagi siswa. Metode ini

dilakukan dengan berbagai pengetahuan yang konteks dan keterampilan-

keterampilan. Dilihat dari hasil tes pemahaman konseptual dan pemetaan konsep,

siswa memperoleh pengetahuan yang signifikan pada interaksi enzim-substrat dan

aplikasinya. Keberhasilan inkuiri berdasarkan laboratorium ini disebabkan karena

metode ini menarik bagi siswa. Para siswa memberikan respon yang positif pada

strategi ini seperti yang ditunjukkan oleh hasil kuesioner, refleksi dan

wawancara.49

Penelitian yang dilakukan oleh Chih-Chung Tsai, dkk., dengan judul “The

Design Ideas of “Nested Inquiry-Based Instruction Model” in Physical Science”.

Untuk menjelaskan model instruksi ini digunakan pembelajaran “Asam-Basa”.

Dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini memberikan

47

Ni Ketut Rapi, Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin dalam Pembelajaran

Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja, Jurnal

Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No.XXXXI, Januari 2008. 48

Milla Listiawati, dkk., Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Kerja Ilmiah

dengan Pendekatan Inkuiri Pada Konsep Bioteknologi Di SMP Kelas IX, dalam Metamorfosa,

Vol. 2 No. 1, April 2007. 49

Watcharee Ketpichainarong, dkk., Enhanced learning of biotechnology students by an

inquiry-based cellulase laboratory, in International Journal of Environmental & Science

Education, Vol.3, No.3, July 2008, h. 169-187, tersedia:

http://www.ijese.com/IJESE_v5n2_Pintip.pdf, 27 September 2010.

Page 44: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

30

prioritas yang berbeda kepada siswa dengan menekankan fakta bahwa para

peserta dapat memperoleh pengetahuan dengan berinteraksi satu sama lain. Dalam

model ini peran siswa berubah dari “penerima” menjadi “pencipta”. Sehingga

pembelajaran mereka akan mengalir sesuai dengan arus utama penyelidikan

ilmiah. Dan tanggapan guru terhadap pembelajaran inkuiri cukup positif, sehingga

mengajar dan belajar menjadi lebih kompleks dan bertekanan.50

Penelitian yang dilakukan oleh Irfan Naufal Umar, dan Sajap Maswan,

dengan judul “The effects of a Web-based Guided Inquiry Approach on Students’

Achievement”. Penelitian ini menunjukkan bahwa inkuiri terpimpin memiliki

potensi untuk menjadi pendekatan pembelajaran yang efektif. Secara keseluruhan,

penerapan pendekatan pembelajaran inkuiri terpimpin yang berfokus pada

pemecahan masalah melalui eksplorasi, pengembangan konsep dan aplikasi,

memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa di lingkungan

WBL.51

Penelitian yang dilakukan oleh Phillip Alexander Towndrow, dkk., dengan

judul “Promoting Inquiry Through Science Reflective Journal Writing”. Dalam

penelitian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dibuat sebagai sumber belajar dan

alat pembelajaran yang dapat melayani keperluan tambahan penilaian formatif.

Penelitian ini menguraikan strategi generatif untuk meningkatkan pertanyaan yang

merupakan langkah awal yang penting dalam setiap proses inkuiri. Dan

menunjukkan bahwa jumlah dan kualitas pertanyaan siswa meningkat dari waktu

ke waktu. Sehingga terdapat peningkatan kemampuan inkuiri dalam penulisan

SRJ.52

50

Chih-Chung Tsai, dkk., The Design Ideas of “Nested Inquiry-Based Instruction Model” in

Physical Science, in Proceeding of the 2nd

NICE Symposium, Taipei, TAIWAN, July 30-31, 2007,

tersedia: http://dochoonho.sunchon.ac.kr/NICE2/2ndNICE-Papers/2ndNICE-oral/00057%20Chih-

Chung%20Tsai%20et%20al.pdf, 27 September 2010. 51

Irfan Naufal Umar, dan Sajap Maswan, The effects of a Web-based Guided Inquiry

Approach on Students’ Achievement, in JOURNAL OF COMPUTERS, VOL. 2, NO. 5, July 2007,

tersedia: http://www.academypublisher.com/jcp/vol02/no05/jcp02053843.pdf, 27 September 2010. 52

Phillip Alexander Towndrow, Promoting Inquiry Through Science Reflective Journal

Writing, in Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, Vol. 4 No. 3, 2008,

h. 279-283, tersedia: http://www.ejmste.com/v4n3/EURASIA_v4n3_Towndrow.pdf, 27

September 2010.

Page 45: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

31

D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Gambar 2.5. Bagan Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil

belajar kimia siswa. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar

kimia siswa, yaitu: (1) proses pembelajaran yang masih monoton dan satu arah, (2)

siswa pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia, (3) guru belum optimal

memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri,

(4) pelajaran kimia merupakan pelajaran yang dianggap sulit atau susah dipahami

1. Proses pembelajaran yang masih

monoton dan satu arah.

2. Siswa pasif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran kimia.

3. Guru belum optimal

memberikan peluang kepada

siswa untuk mengkonstruksi

pengetahuannya sendiri.

4. Pelajaran kimia merupakan

pelajaran yang dianggap sulit

atau susah dipahami oleh siswa.

5. Pengelolaan dan pendayagunaan

laboratorium yang belum

dioptimalkan.

Hasil belajar

kesetimbangan kimia

yang rendah

Kesetimbangan Kimia

Standar Kompetensi:

3.Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia,

dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan

industri.

Kompetensi Dasar:

3.3.Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor

yang mempengaruhi pergeseran arah

kesetimbangan dengan melakukan percobaan.

3.4.Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi

dengan hasil reaksi dari suatu reaksi

kesetimbangan.

3.5.Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan

dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Inkuiri

Praktikum Diskusi

Hasil Belajar

Page 46: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

32

oleh siswa, dan (5) pengelolaan dan pendayagunaan laboratorium yang belum

dioptimalkan. Hal ini berlangsung selama proses pembelajaran.

Hasil belajar adalah hasil atau kemampuan yang diperoleh atau dicapai

oleh siswa yang diperhatikannya setelah menempuh proses pembelajaran. Hasil

belajar merupakan suatu indikator yang menentukan tercapai tidaknya tujuan

pembelajaran yang ditetapkan. Menurut Feronika, terdapat 3 faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar diantaranya faktor eksternal, faktor internal

dan faktor pendekatan belajar. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi

pembelajaran yang dapat mengaktifkan peran siswa dalam proses pembelajaran.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu dan strategi

penyampaian yang menarik dan menyenangkan agar materi yang disampaikan

mudah dipahami, pembelajaran lebih bermakna serta membuat siswa menjadi lebih

aktif dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Salah satu

strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan peran siswa yaitu inkuiri. Inkuiri

merupakan salah satu pendekatan yang melakukan investigasi/penyelidikan

berdasarkan permasalahan yang diajukan guru, sehingga siswa memperoleh dan

memberikan informasi berdasarkan pada faktor-faktor yang diperolehnya dari

penelitian mereka.

Dalam kegiatan inkuiri siswa dituntut untuk mampu mengembangkan dan

menggunakan mentalnya untuk menemukan sendiri prinsip-prinsip dari masalah

yang dihadapinya. Mereka akan bersikap seperti ilmuwan dalam memperoleh

suatu teori. Sehingga keterlibatan langsung dalam proses belajar mengajar yang

aktif adalah salah satu indikator keberhasilan untuk mendapatkan hasil yang

optimal. Melalui pendekatan inkuiri ini siswa dimotivasi untuk berbuat,

melibatkan diri dengan aktivitas sendiri. Diusahakan kadar keterlibatan siswa

semaksimal mungkin. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakan,

khususnya untuk mata pelajaran kimia.

Tujuan inkuiri dapat dicapai apabila siswa dilatih untuk mengobservasi,

mencatat data, mengartikan data, menyusun hipotesis, melakukan ekperimen,

melaporkan kegiatan ilmiah dan menyampaikan hasil penemuannya baik secara

tertulis ataupun lisan. Dengan aktifnya siswa dalam proses pembelajaran maka

Page 47: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

33

pembelajaran milik mereka dan siswa menjadi lebih akrab dengan konsep-konsep

yang mereka temukan. Sehingga lebih mudah diingat serta lebih lama melekat

dalam ingatan mereka. Dengan demikian penerapan pendekatan inkuiri dapat

membuat siswa untuk menemukan sendiri makna pada konsep kesetimbangan

kimia dan membantu siswa untuk memahami secara mendalam konsep tersebut.

Sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar kimia siswa pada konsep

kesetimbangan kimia.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan kerangka berpikir, maka

hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan pendekatan

pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep

kesetimbangan kimia.

Page 48: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA MA. Al-Falah VI Jakarta,

tepatnya di Jl. KH. Tohir, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Waktu penelitian

dilaksanakan pada bulan November-Desember 2010 pada semester 1 (ganjil).

B. Metode dan Disain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus

Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Research). Dengan menggabungkan batasan

pengertian dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan dan kelas, maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan

dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.1 Penelitian ini bertujuan

untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya

melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus.

Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru bidang studi

kimia di sekolah dengan pembelajaran dilakukan oleh peneliti. Observasi

dilakukan oleh guru bidang studi kimia. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang

dilakukan terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus meliputi tahap

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan

refleksi (reflecting). Hubungan antara keempat tahapan tersebut menunjukkan

sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan yang berulang.

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet. I, h.

3.

Page 49: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

35

2. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian

Desain intervensi tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Intervensi Tindakan2

C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa MA. Al-Falah VI Jakarta kelas XI IPA

semester I tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 22 orang yang terdiri dari

7 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah bertindak sebagai

guru dan sekaligus peneliti. Peneliti melakukan penelitian dibantu oleh guru

bidang studi serta observer yang mencatat segala aktivitas yang dilakukan oleh

siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan

inkuiri.

2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas…, h. 16.

Perencanaan

Tindakan SIKLUS I

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Tindakan SIKLUS II

?

Pengamatan

Refleksi

Page 50: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

36

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Adapun tahapan intervensi tindakan sebagai berikut:

Tabel 3.1. Tahap Intervensi Tindakan

Tahapan Kegiatan

Pendahuluan Melakukan survei lapangan untuk memperoleh

gambaran kondisi sekolah. Survei dilakukannya

dengan wawancara kepada guru bidang studi kimia

untuk mengetahui permasalahan yang ada di sekolah.

Survei juga dilakukan terhadap hasil belajar siswa dan

pendapat siswa tentang pembelajaran kimia yang

selama ini diterapkan oleh guru bidang studi kimia.

Sik

lus

I

Perencanaan - Menyiapkan rencana pembelajaran yang

menerapkan pendekatan pembelajaran inkuiri.

- Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa)

- Menyiapkan instrumen (tes objektif, lembar

observasi, catatan lapangan, dan wawancara).

- Melakukan uji coba instrumen.

- Menyusun kelompok belajar siswa.

Tindakan Melaksanakan langkah-langkah sesuai rencana

pembelajaran yang telah disusun.

- Melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan

awal siswa.

- Memberi perlakuan sesuai dengan tahapan-tahapan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

- Ketika selama proses pembelajaran berlangsung,

dilakukannya observasi mengenai kinerja guru dan

siswa.

- Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar

siswa sesudah diterapkannya

Pengamatan - Mengumpulkan data penelitian.

- Melakukan diskusi dengan guru kimia untuk

membahas tentang kelemahan atau kekurangan

proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Refleksi - Menganalisis data yang diperoleh untuk

memperbaiki dan menyempurnakan tindakan pada

siklus selanjutnya.

- Menganalisis temuan saat melakukan pengamatan

proses pembelajaran yang telah dilakukan.

- Menganalisis kelemahan dan kelebihan dari proses

pembelajaran yang berlangsung dan

mempertimbangkan langkah selanjutnya.

Siklus II dan Seterusnya

Penyusunan Laporan Penelitian

Page 51: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

37

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil

belajar siswa dengan penggunaan pendekatan inkuiri pada pembelajaran kimia

konsep kesetimbangan kimia.

Dalam pembelajaran siswa aktif secara mental menemukan pengetahuan

berupa konsep, prinsip maupun keterampilan yang menjadikan pengetahuan yang

mereka dapatkan akan bertahan lama, mempunyai efek transfer yang lebih baik

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain, apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar

mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal bahkan maksimal,

maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru.3

Sehingga keberhasilan belajar yang diharapkan adalah sebanyak 75% dari jumlah

siswa mendapat nilai di atas KKM yaitu 65.

G. Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa nilai siswa yang

mencakup ranah kognitif, aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran

berlangsung melalui lembar observasi, catatan lapangan dan wawancara tiap akhir

siklus. Sumber data pada penelitian ini adalah siswa dan guru yang melaksanakan

pembelajaran.

Tabel 3.2. Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen

Data Sumber Data Instrumen

Hasil belajar Siswa Tes Objektif

Aktivitas guru dan siswa

ketika proses pembelajaran Siswa dan Guru

Lembar Observasi dan

Catatan Lapangan

Respon siswa tentang proses

pembelajaran Siswa dan Guru Lembar wawancara

3 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta, PT Rineka

Cipta, 2006), h. 108.

Page 52: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

38

H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan

Dalam penelitian ini pengumpulan data mengenai pelaksanaan dan hasil

dari program tindakannya akan dilakukan dengan menggunakan beberapa

instrumen, diantaranya:

1. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukann secara

verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi

tentang hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan penelitian

tindakan kelas. Wawancara dilakukan untuk mengetahuui kondisi

permasalahan didalam kelas maupun di sekolah. Wawancara yang

diterapkan merupakan jenis wawancara tidak terstruktur karena pedoman

wawancara yang disiapkan berupa daftar pertanyaan atau pokok-pokok

masalah yang perlu ditanyakan kepada responden. (Lampiran 45 dan 47)

2. Lembar observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Lembar

observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi

untuk melihat aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan

lembar observasi kegiatan guru (Lampiran 35 dan 39). Lembar observasi

guru bertujuan untuk melihat konsistensi guru terhadap RPP yang telah

dibuat. Aktivitas siswa yang diamati ketika proses pembelajaran

disesuaikan dengan indikator-indikator pendekan pembelajaran inkuiri.

3. Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra

peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau

objek penelitian tindakan kelas. Catatan lapangan ini memuat semua

proses pembelajaran dikelas, indikator dari catatan lapangan sesuai dengan

langkah-langkah inkuiri. (Lampiran 42)

Page 53: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

39

4. Tes hasil belajar

Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur

hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan

penguasaan bahan pengajaran.4 Tes hasil belajar yang digunakan adalah

tes objektif pilihan ganda. (Lampiran 10 dan 11)

I. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.3. Teknik Pengumpulan Data

No. Kegiatan Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi (studi lapangan) Wawancara dengan guru dan siswa

2. Proses pembelajaran Catatan lapangan guru kimia

Lembar observasi kegiatan belajar siswa

3. Evaluasi setiap akhir siklus

Mengerjakan soal tes hasil

belajar.

Wawancara

Tes hasil belajar tiap akhir siklus.

Wawancara dengan guru dan siswa pada tiap

akhir siklus.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Studi

Untuk menganalisis butir soal yang diujicobakan, peneliti melakukan

beberapa tahap diantaranya:

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuai instrumen.5 Validitas berasal dari kata

validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Artinya, bahwa

valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut

mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.

4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), Cet. ke-10, h. 35. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet. ke-13, h. 168.

Page 54: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

40

Validasi merupakan syarat yang kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas

tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien point

korelasi biserial antara skor butir soal dengan skor total tes. Rumus korelasi

point biserial adalah: 6

rbis (i) = 𝑋𝑖− 𝑋𝑡

𝑆𝑡

𝑝𝑖

𝑞𝑖

Keterangan :

rbis(i) : koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor I dengan

skor total.

Xi : rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i.

Xt : rata-rata skor total semua responden.

St : standar deviasi skor total semua responden.

pi : proporsi jawaban benar untuk butir nomor i.

qi : proporsi jawaban salah untuk butir nomor i.

Berdasarkan uji validitas untuk soal tes kemampuan pemahaman siswa

diperoleh bahwa pada siklus I jumlah soal yang valid terdapat 15 soal dari 30

soal pilihan ganda. Sedangkan untuk siklus II soal yang valid terdapat 18 soal

dari 30 soal pilihan ganda. (Lampiran 12 dan 19)

2. Reliabilitas

Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajengan atau

konsistensi, dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

6 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h.109-110.

Page 55: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

41

dipercaya dan konsisten.7 Uji reliabilitas yang digunakan dalam menguji

instrumen dengan menggunakan rumus Kude Richardo atau KR-20, yaitu:8

rii = k

(k−1) x

St 2− piqi

St 2

Di mana:

k = jumlah item dalam instrumen

pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar pada item i

qi = 1 - pi

St2 = varians total

Adapun kriteria pengujiannya:

rii : 0,91-1,00 = Sangat tinggi

rii : 0,71-0,90 = Tinggi

rii : 0,41-0,70 = Cukup

rii : 0,21-0,40 = Rendah

rii : < 0,21 = Sangat rendah

Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk soal tes kemampuan

pemahaman siswa diperoleh hasil uji reliabilitas soal untu siklus I sebesar 0,86

dengan kategori tinggi. Sedangkan untuk siklus II hasil uji reliabilitas soal

sebesar 0,91 dengan kategori sangat tinggi. (Lampiran 13 dan 20)

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran menunjukkan sulit atau tidaknya suatu butir soal.

Indeks kesukaran rentangnya 0,0-1,0. Semakin besar indeks menunjukkan

semakin mudah butir soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran menggunakan

rumus:9 P =

B

N

Keterangan:

P : Proporsi (Indeks Kesukaran)

B : Jumlah siswa yang menjawab benar

N : Jumlah peserta tes

7 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h.105.

8 Sugiyono, Statistikan untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. ke-14, h. 359-360.

9 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 103-104.

Page 56: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

42

Kriteria indeks kesulitan soal adalah:10

Tabel 3.4. Pedoman Kriteria Indeks Kesulitan Soal

Skor Indeks Kesulitan Soal Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal pada soal tes kemampuan

pemahaman diperoleh pada siklus I terdapat 23,33% sukar, 53,33% sedang

dan 23,33% mudah. Pada siklus II terdapat 33,33% sukar, 50,00% sedang dan

16,67% mudah. (Lampiran 16 dan 23):

4. Daya Beda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan

kelompok siswa yang kurang pandai. Daya beda dapat dicari dengan

menggunakan rumus:11

𝐷 = 𝐵𝑎 − 𝐵𝑏

0,5 𝑁

Keterangan:

D : Daya beda.

Ba : Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas.

Bb : Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah.

N : Jumlah peserta tes kelompok atas dan bawah.

Klasifikasi daya Pembeda:

D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)

D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory)

D : 0,40 – 0,70 : baik (good)

D : 0,70 – 1, 00 : baik sekali (excellent)

D : negatif : tidak baik dan sebaiknya dibuang

10

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 137. 11

Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 104.

Page 57: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

43

Berdasarkan uji daya beda soal terhadap soal tes kemampuan siswa

diperoleh hasil pada siklus I untuk kategori jelek sebesar 36,67%, cukup

sebesar 53,33% dan baik sebesar 10%. Sedangkan pada siklus II untuk

kategori jelek sebesar 40%, cukup sebesar 36,67% dan baik sebesar 23,33%.

(Lampiran 18 dan 25)

K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis

Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, peneliti

memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu

cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat

dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin

mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada

ranah kognitif, lembar observasi, kegiatan siswa dan guru pada proses

pembelajaran, catatan lapangan, dan wawancara.

1. Tes Hasil Belajar

Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau

penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus dengan

menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest,

gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa

setelah pembelajaran dilakukan guru. Gain skor ternormalisasi menunjukkan

tingkat efektifitas perlakuan daripada perolehan skor atau posttest.

Rumus Gain menurut Meltzer adalah:12

Indeks Gain = skor tes akhir−skor tes awal

skor maksimum−skor tes awal

Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi:

g-tinggi : nilai (<g>) > 0,7

g-sedang : nilai 0,7 ≥ (<g>) ≥ 0,3

g-rendah : nilai (<g>) < 0,3

12

David E. Meltzer, Normalized Learning Gain: A Key Measure Of Student Learning,

Department of Physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011, 2002, tersedia:

http://www.physicseducation.net/docs/Addendum_on_normalized_gain.pdf, 27 September 2010.

Page 58: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

44

2. Data Observasi

a. Data Observasi Kegiatan Guru

Data hasil olah kegiatan guru diolah secara kualitatif. Skor rata-rata

kegiatan guru akan dibagi menjadi empat kategori skala ordinal yaitu

baik, cukup baik, sedang, dan kurang baik.

b. Data Observasi Kegiatan Siswa

Analisis data kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan

format observasi. Observasi kegiatan siswa dilakukan pada setiap

pertemuan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Data yang

diperoleh dari observasi merupakan data kualitatif dan dikonversi ke

dalam bentuk penskoran kuantitatif berdasarkan jumlah siswa yang

memunculkan tiap indikator. Pada pengolahan data ini digunakan

rumus:13

P = F

n x 100%

Keterangan:

P = Angka presentasi,

F = Frekuensi siswa yang memunculkan indikator,

n = Jumlah responden,

100 = Bilangan tetap (rumus presentase).

Adapun kriteria pengujian:14

P = 80 % - 100 % = Sangat baik

P = 70 % - 79 % = Baik

P = 60 % - 69 % = Cukup

P = 50 % - 59 % = Kurang

P = 0 % - 49 % = Gagal

13

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2009), h.

43. 14

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), Cet. ke-10, h. 153.

Page 59: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

45

L. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah perencanaan tindakan dilakukan, maka untuk pengembangan

tindak lanjutnya dilakukan evaluasi secara keseluruhan setelah pelaksanaan semua

siklus dilakukan apakah tujuan yang diharapkan dari penelitian ini sudah tercapai

atau belum. Jika memang belum memuaskan atau belum tercapai, maka evaluasi

ini digunakan untuk melakukan refleksi kembali.

Refleksi yang dilakukan penelitian yaitu evaluasi terhadap apa yang telah

dilakukan. Hasil observasi dalam monitoring dianalisis secara deskriptif untuk

menggambarkan hasil observasi yang berupa proses dan hasil tindakan. Hasil

observasi juga digunakan untuk evaluasi terhadap prosedur, apakah yang terjadi

sudah sesuai dengan skenario pembelajaran, apakah tidak terjadi penyimpangan,

dan apakah hasilnya sudah memuaskan sesuai dengan yang diharapkan. Jika

ternyata hasilnya belum memuaskan dikarenakan sesuatu hal, maka dilakukan

rancangan ulangan yang diperbaiki, dimodifikasi dan jika perlu disusun skenario

baru. Dengan skenario yang telah diperbaiki dan dilakukan siklus yang berikutnya

untuk mencapai hasil yang optimal.

Page 60: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Silkus I

a. Perencanaan (planning)

Tahap perencanaan pada siklus I dimulai dengan mengidentifikasi

permasalahan yang terdapat di sekolah. Dari penelitian pendahuluan

didapatkan bahwa pada sekolah yang akan diteliti mengalami permasalahan

pada rendahnya hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia dan

kurangnya keaktifan pada saat pembelajaran berlangsung (Lampiran 2, 3

dan 4). Dari permasalahan tersebut, peneliti merancang desain

pembelajaran yang dapat meningkatkkan keaktifan, dan efektivitas

pembelajaran sehingga akan mampu meningkatkan hasil belajar kimia

siswa.

Desain pembelajaran yang disiapkan meliputi silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), lembar

observasi dan catatan lapangan, alat dan bahan untuk praktikum, instrumen

tes soal pilihan ganda untuk pretest dan postes serta membentuk kelompok

belajar siswa. Adapun materi ajar yang diberikan pada siklus I ini adalah

konsep kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen,

serta tetapan kesetimbangan. Pembelajaran dilakukan dalam dua kali

pertemuan. Pada pertemuan pertama, pembelajaran dilaksanakan di

laboratorium dan pada pertemuan kedua pembelajaran dilaksanakan di

kelas. Indikator pembelajaran dari konsep kesetimbangan kimia yang

diterapkan pada siklus pertama ini diantaranya: (1) menjelaskan

kesetimbangan dinamis, (2) menjelaskan kesetimbangan homogen dan

heterogen. (3) menjelaskan tetapan kesetimbangan. Kegiatan eksperimen

yang dilakukan adalah mendeskripsikan reaksi reversibel berdasarkan

percobaan.

Page 61: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

47

b. Tindakan

Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan inkuiri yang telah disusun dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Langkah-langkah tindakan sebagai

berikut:

Tabel 4.1. Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I

Kegiatan

Guru Siswa

Pertemuan Pertama

Merumuskan Masalah

- Menstimulus siswa, agar terdapat

pertanyaan yang mengarah pada

penyelidikan.

- Memberikan kesempatan untuk

siswa dalam proses pengumpulan

data informasi.

- Meminta siswa untuk membuat

hipotesis.

- Menetapkan hipotesis dari jawaban

siswa untuk dikaji lebih lanjut.

Melakukan Percobaan

- Meminta siswa untuk menyiapkan

alat/bahan yang tertera pada LKS.

- Meminta siswa untuk merancang

dan melakukan praktikum sesuai

dengan urutan yang telah ditetapkan.

- Meminta siswa untuk mengamati

perubahan yang terjadi dengan teliti.

- Meminta siswa untuk

membandingkan literatur dengan

hasil temuan.

- Meminta siswa untuk mencatat data

sesuai hasil pengamatan. Dan

meminta siswa untuk membuat tabel

hasil pengamatan.

Menganalisis dan Menyajikan

Hasil

- Meminta tiap kelompok berdiskusi

untuk menterjemahkan dan

menganalisis data hasil pengamatan.

- Meminta siswa untuk menyajikan

pemahaman baru melalui diskusi

kelas.

- Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan.

- Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan.

- Melakukan diskusi kelompok untuk

merumuskan hipotesis.

- Menyampaikan hipotesis.

- Menyiapkan alat dan bahan secara

berkelompok.

- Menggunakan metode dan prosedur

praktikum sesuai dengan urutan

yang telah ditetapkan.

- Mengamati perubahan yang terjadi

dengan teliti.

- Membandingkan literatur dengan

hasil temuan.

- Mencatat data sesuai hasil

pengamatan. Dan membuat tabel

hasil pengamatan.

- Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan menganalisis

data hasil pengamatan.

- Menyajikan pemahaman baru

melalui diskusi kelas.

Page 62: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

48

Pertemuan Kedua

Mengkomunikasikan

- Melalui diskusi kelas guru

memimpin tiap kelompok untuk

mempersentasikan hasil dari

eksperimen yang telah dilakukan.

- Meminta siswa membandingkan

hasil yang mereka peroleh dan

memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa lain.

- Mengarahkan diskusi dengan cara

mengklarifikasi kesimpulan yang

kurang tepat.

- Meminta siswa untuk

mengumpulkan laporan tertulis.

- Tiap kelompok menyampaikan hasil

eksperimen dan kesimpulan di

depan kelas.

- Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain.

- Memperhatikan penjelasan guru dan

menanyakan hal-hal yang dianggap

belum jelas.

- Mengumpulkan laporan tertulis.

c. Hasil Pengamatan

1) Lembar Observasi Siswa

Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama tindakan

pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan inkuiri, diperoleh

persentase jumlah siswa yang memunculkan tindakan inkuiri selama

proses pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 4.2. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I

No. Tahapan

Inkuiri

Aspek Tiap Tahapan yang

Diamati

Skala %

4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan √

62,5

0 b. Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan

c. Melakukan diskusi kelompok

untuk merumuskan hipotesis √

d. Menyampaikan hipotesis √

2. Melakukan

Percobaan

a. Menyiapkan alat dan bahan secara

berkelompok √

66

,67

b. Melakukan percobaan sesuai

dengan petunjuk di LKS √

c. Mengamati perubahan yang

terjadi dengan teliti √

d. Membandingkan literatur dengan

hasil temuan √

e. Mencatat data sesuai hasil

pengamatan √

f. Membuat tabel hasil pengamatan

secara cermat dan terorganisasi √

Page 63: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

49

3. Menganalisis

dan

Menyajikan

hasil

a. Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan

menganalisis data hasil

pengamatan

50

,00

b. Menyajikan pemahaman baru √

c. Membuat kesimpulan √

4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan

hasil eksperimen dan kesimpulan

di depan kelas

62

,50 b. Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain

c. Memperhatikan penjelasan guru

dan menanyakan hal-hal yang

dianggap belum jelas

d. Mengumpulkan laporan tertulis √

Rata-rata 60,42%

Kategori Cukup

Tabel diatas menunjukkan persentase dari tiap tahapan inkuiri

yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan siswa pada tindakan pembelajaran

siklus I masih berada pada kategori cukup dengan rata-rata 60,42%.

Namun, hal ini menunjukkan sebagian besar siswa telah memunculkan

tahapan-tahapan inkuiri dalam proses pembelajaran. (Lampiran 38)

2) Lembar Observasi Guru

Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan

menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan guru selama

proses pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 4.3. Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Skala

4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan √

b. Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan

c. Melakukan diskusi kelompok untuk

merumuskan hipotesis √

d. Menyampaikan hipotesis √

2. Melakukan

Percobaan

a. Memilihan/menggunakan alat

dengan benar sesuai dengan prosedur

praktikum

Page 64: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

50

b. Menggunakan metode dan prosedur

praktikum sesuai dengan urutan yang

telah ditetapkan

c. Mengamati perubahan yang terjadi

dengan teliti √

d. Membandingkan literatur dengan

hasil temuan √

e. Mencatat data sesuai hasil

pengamatan √

f. Membuat tabel hasil pengamatan

secara cermat dan terorganisasi √

3. Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

d. Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan menganalisis

data hasil pengamatan

e. Menyajikan pemahaman baru √

f. Membuat kesimpulan √

4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan hasil

eksperimen dan kesimpulan di depan

kelas

b. Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain

c. Memperhatikan penjelasan guru dan

menanyakan hal-hal yang dianggap

belum jelas

d. Mengumpulkan laporan tertulis √

Persentase siklus (%) 75,00

Kategori Baik

Pada tabel 4.3, menunjukkan kesesuaian cara mengajar guru

dalam menerapkan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) berkategori

baik. Pada tahap pendahuluan baik dalam hal menggali ide awal siswa.

Pada tahap observasi, guru berinteraksi dengan baik dan memfasilitasi

siswa dalam melakukan percobaan. Peran guru pada saat pembelajaran

tidak mendominasi kelas tetapi memberikan banyak waktu untuk siswa

terlibat langsung selama pembelajaran. Pada bagian penutup, guru

kurang membantu siswa dalam menyimpulkan materi. (Lampiran 40)

3) Catatan Lapangan

Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat

dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan

sebagai berikut:

Page 65: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

51

Tabel 4.4. Hasil Catatan Lapangan Siklus I

No.

Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri

Tindakan Uraian

Guru Siswa

1. Merumuskan

Masalah

- Kurang mengarahkan

siswa untuk mengajukan

pertanyaan.

- Tidak menyediakan

informasi yang dibutuhkan

oleh siswa, sehingga siswa

fokus pada satu sumber

saja.

- Kurang mengawasi diskusi

siswa dalam menentukan

hipotesis.

- Belum terbiasa dalam

mengajukan pertanyaan.

- Fokus pada satu sumber yaitu

buku panduan dan tidak ada

usaha untuk mencari sumber lain.

- Masih bergantung pada guru.

- Belum terbiasa berdiskusi dalam

kelompok.

- Masih tampak malu-malu dalam

menyampaikan hipotesis.

2. Melakukan

Percobaan

- Kurang maksimal dalam

membimbing siswa untuk

merancang dan melakukan

praktikum.

- Hanya fokus pada beberapa

kelompok saja.

- Tidak bisa mengkondisikan

semua siswa untuk fokus

pada praktikum, sehingga

ada siswa yang bercanda

dan mengganggu kelompok

lain.

- Belum bisa mengarahkan

siswa untuk

membandingkan literatur

dengan hasil temuan.

- Beberapa masih ada yang belum

mengetahui nama alat yang ada

dalam laboratorium kimia.

- Masih banyak yang tidak serius

dalam melakukan langkah kerja

praktikum.

- Masih ada yang bercanda dan

mengganggu kelompok lain.

- Belum terbiasa dalam mengamati

hasil temuan.

- Bingung dalam membandingkan

literatur dengan hasil temuan.

- Beberapa siswa hanya

mengandalkan temannya.

- Belum terbiasa dalam penyajian

hasil praktikum.

3. Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

- Tidak semua kelompok

mendapat pengawasan guru

dalam proses diskusi.

- Kurang memotivasi siswa

untuk turut aktif diskusi

kelompok, agar siswa dapat

menyajikan pemahaman

baru dan menyimpulkan

hasil temuan mereka sesuai

dengan indikator.

- Didominasi siswa yang pandai.

- Masih malu-malu dalam

berpendapat.

- Beberapa yang pasif hanya

mengikuti pendapat temannya

yang aktif.

- Belum terbiasa dalam menyajikan

pemahaman baru.

- Belum tepat menyimpulkan hasil

temuan mereka dari kegiatan

praktikum tentang kesetimbangan

kimia.

4. Komunikasi - Kurangnya kepemimpinan

guru dalam diskusi.

- Kesimpulan yang diberikan

terlalu bertele-tele,

sehingga siswa kurang

termotivasi untuk bertanya.

- Masih ragu-ragu dalam

menyampaikan hasil diskusi.

- Masih banyak siswa yang tidak

menyimak teman yang sedang

menyampaikan hasil temuannya.

- Pada umumnya siswa

Page 66: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

52

memberikan tanggapan jika

ditunjuk oleh guru.

- Masih ada yang tidak

memperhatikan penjelasan guru.

- Masih kurang aktif dalam

menanyakan hal yang dianggap

belum jelas.

Berdasarkan tabel 4.4, tampak bahwa dalam merumuskan masalah

siswa mulai terkondisikan untuk melaksanakan pembelajaran. Namun,

masih ada beberapa kekurangan dalam tahapan ini seperti, pengawasan

guru yang tidak secara menyeluruh ke semua kelompok. Dalam

pembelajaran ini terlihat siswa masih terfokus pada satu sumber.

Pada saat melakukan percobaan ternyata masih ada siswa yang

belum mengetahui nama alat yang ada dalam laboratorium kimia. Pada

saat praktikum berlangsung tampak masih banyak siswa yang sibuk

mengobrol, bercanda, mengganggu kelompok lain, tidak serius dalam

mengikuti prosedur yang dicantumkan dalam Lembar Kerja Siswa

(LKS). Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan guru dalam

membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

LKS. Beberapa siswa juga masih banyak yang mengandalkan temannya

dalam menyajikan hasil praktikum. Selain itu, siswa juga masih bingung

dalam membandingkan literatur dengan hasil temuan.

Pada saat diskusi dalam menganalisis dan menyajikan hasil,

tampak siswa mulai berdiskusi dengan teman kelompoknya. Namun

masih didominasi oleh siswa yang aktif. Sehingga masih mengandalkan

teman kelompok yang aktif. Gurupun hanya memperhatikan beberapa

kelompok yang aktif diskusi saja.

Pada saat komunikasi tampak siswa masih malu untuk

menyampaikan pendapat. Mereka hanya mau menyampaikan hasil

temuannya jika telah ditunjuk oleh guru. Masih banyak siswa yang tidak

menyimak guru dalam memberikan gambaran tentang kesimpulan dari

praktikum, karena penjelasan yang diberikan terlalu tergesah-gesah. Hal

ini menyebabkan proses komunikasi belum berjalan dengan baik.

(Lampiran 43)

Page 67: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

53

4) Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara pada siklus I dengan beberapa siswa

dari perwakilan kelompok yang berbeda, dapat diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.5. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I

No. Hal yang

Ditanyakan Pernyataan Siswa

1. Merumuskan

Masalah

- Sebagian besar siswa senang karena proses

pembelajaran tidak satu arah, melainkan dua

arah antara siswa dengan guru dan antar siswa.

- Masih binggung untuk bertanya karena tidak

terbiasa.

- Siswa merasa malas untuk membaca karena

pada proses sebelumnya selalu diawali oleh

guru yang menerangkan.

- Beberapa belum terbiasa belajar kelompok,

sehingga masih malu untuk bertukar pikiran.

2. Melakukan

Percobaan

- Sebagian besar siswa senang karena dapat

mengetahui beberapa nama dan kegunaan alat

di laboratorium.

- Mampu memberikan informasi mengenai alat

dan bahan yang akan digunakan.

- Siswa merasa bingung dalam melakukan

langkah kerja praktikum yang tertera dalam

LKS karena belum terbiasa melakukan

praktikum.

- Siswa masih bingung dalam mengamati hasil

temuan, membandingkannya dengan literatur

dan menyajikannya dalam bentuk tabel.

3. Menganalisis dan

Menyajikan Hasil

- Beberapa siswa senang karena dapat bertukar

pikiran dalam menganalisis dan menyajikan

hasil temuan mereka.

- Sebagian besar siswa masih merasa malu

untuk menyampaikan pendapat pada

temannya.

- Terlalu fokus pada salah satu kelompok.

4. Komunikasi - Siswa merasa takut untuk menyampaikan hasil

diskusi dan menjawab pertanyaan yang

diajukan kelompok lain.

- Siswa takut untuk mengajukan diri dalam

menyampaikan pendapatnya karena takut

dianggap “sok tahu” atau “sok pintar”.

- Kesimpulan yang diberikan guru tidak secara

langsung, melainkan dengan penjelasan yang

panjang dan rumit untuk dipahami oleh siswa.

(Lampiran 48)

Page 68: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

54

d. Hasil Belajar

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I

dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6. Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus I

Rata-rata Siswa

Pretest 12,74 Posttest 73,94 N-Gain 0,71

Pada siklus I, sebelum dilakukan pembelajaran mendapatkan rata-

rata skor pretest 12,74. Tetapi setelah mengalami pembelajaran rata-rata

hasil belajar siswa meningkat menjadi 73,94. Untuk mengetahui tingkat

efektifitas tindakan yang telah dilakukan pada penelitian tindakan kelas

siklus I maka data skor hasil tes pemahaman siswa dianalisis dengan N-

Gain terhadap skor rerata tes awal dan tes akhir kemampuan pemahaman

siswa. Dari selisih skor pretes dan postes didapatkan nilai N-Gain 0,71.

Berdasarkan kategorisasi perolehan skor N-gain, skor N-gain 0,71

berkategori menunjukkan g-sedang. Hal ini menunjukkan tingkat

efektivitas yang cukup tinggi atas perlakuan tindakan pembelajaran

menggunakan pendekatan inkuiri. (Lampiran 34)

Namun hasil tes akhir yang dilaksanakan belum memenuhi

ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan masih terdapat siswa yang

mendapatkan nilai di bawah batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yaitu 65. Pada siklus I ini persentase siswa yang telah mencapai KKM

sebesar 72,73% (Lampiran 31). Hal ini belum memenuhi target yang

diharapkan yaitu ketuntasan belajar siswa mencapai 75%.

e. Refleksi

Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri

pada konsep kesetimbangan kimia mampu membuat siswa lebih

terkondisikan untuk belajar. Pendekatan inkuiri membuat siswa terlibat

Page 69: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

55

aktif dalam proses pembelajaran, dimana setiap siswa memiliki tanggung

jawab untuk memahami dan menyelesaikan semua hal yang tertera dalam

LKS.

Namun dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan

inkuiri pada konsep kesetimbangan kimia ini masih terdapat

kekurangannya. Sehingga perlu dilakukannya perbaikan. Adapun

kekurangan dan perbaikan yang terdapat pada siklus I ini sebagai berikut:

Tabel 4.7. Kekurangan dan Tindakan Perbaikan Siklus I

No. Tindakan Kekurangan Perbaikan

1. Merumuskan

Masalah

- Pengawasan guru yang

tidak secara

menyeluruh ke semua

kelompok.

- Dalam pembelajaran ini

terlihat siswa masih

terfokus pada satu

sumber.

- Pengaturan posisi duduk

tiap kelompok agar guru

mudah dalam

mengawasi seluruh

kelompok.

- Meminta siswa untuk

mencari sumber lain

yang berkaitan dengan

materi yang akan

diajarkan.

2. Melakukan

Percobaan

- Kurangnya pengetahuan

siswa pada alat dan

bahan yang akan

digunakan.

- Siswa masih ada yang

tidak serius dalam

melakukan observasi.

- Siswa juga mengalami

kesulitan dalam

mengikuti prosedur yang

tertera dalam LKS,

karena siswa malas

untuk membaca dan

memahami langkah

kerja yang tertera dalam

LKS.

- Siswa masih

mengandalkan teman

kelompoknya yang aktif.

- Kurang membimbing

siswa yang mengalami

kesulitan dalam

menyelesaikan LKS.

- Lebih banyak

memberikan informasi

tentang nama alat dan

bahan yang akan

digunakan.

- Atur posisi duduk tiap

kelompok, sehingga

proses praktikum berjalan

sesuai dengan

pengawasan guru.

- Menugaskan siswa untuk

memahami LKS terlebih

dahulu sebelum

praktikum dilaksanakan.

- Mengingatkan siswa

untuk tidak

mengandalkan temannya.

- Membimbing siswa yang

mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan

LKS.

Page 70: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

56

3. Menganalisis

dan menyajikan

Hasil

- Masih didominasi oleh

siswa yang aktif.

Sehingga masih

mengandalkan teman

kelompok yang aktif.

- Gurupun hanya

memperhatikan

beberapa kelompok

yang aktif diskusi saja.

- Memotivasi siswa untuk

aktif dalam diskusi.

- Mengawasi secara merata

setiap kelompok agar

aktif dalam diskusi.

4. Komunikasi - Siswa masih malu untuk

menyampaikan

pendapat.

- Masih banyak siswa

yang tidak menyimak

guru dalam memberikan

gambaran tentang

kesimpulan dari

praktikum, karena

penjelasan yang

diberikan terlalu

tergesah-gesah.

- Memotivasi siswa agar

terbentuk sikap percaya

diri untuk melakukan

perdebatan dalam

berdiskusi.

- Berikan kesimpulan yang

padat, jelas, dan menarik

sehingga siswa

termotivasi untuk

mengetahuinya lebih

mendalam.

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa dalam tiap tahapan inkuiri

masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Hal ini menunjukkan

kegiatan siswa pada siklus I ini kurang optimal dalam melaksanakan

tahapan-tahapan inkuiri, mulai dari tahapan merumuskan masalah sampai

tahapan komunikasi. Proses perbaikan akan dilaksanakan pada siklus II

guna untuk mengoptimalkan kegiatan siswa pada setiap tahapan inkuiri.

f. Keputusan

Pada pelaksanaan siklus I berdasarkan tes kemampuan siswa yang

telah dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus I, bahwa hasil belajar

siswa pada konsep kesetimbangan kimia belum memenuhi indikator yang

peneliti harapkan. Indikator yang ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar 75%

siswa memliki nilai di atas KKM sekolah tetapi pada siklus I ini hanya

mencapai 72,73%. Dalam hal ini perlu dilakukan tindak lanjut proses

pembelajaran untuk perbaikkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti

memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus II.

Page 71: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

57

2. Siklus II

a. Perencanaan (planning)

Tahap perencanaan siklus II ini merupakan perbaikan dari

pembelajaran pada siklus I. Perbaikan dimulai dengan menyiapkan rencana

pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri dengan metode

praktikum dan diskusi yang sedikit berbeda dengan siklus I, seperti

meminta siswa untuk membagikan peranan inkuiri untuk tiap anggota

kelompoknya, meminta siswa untuk mencari informasi lain yang berkaitan

baik yang ada di perpustakaan ataupun melalui media internet, dan

meminta siswa untuk menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk power

point. Hal ini bertujuan agar siswa lebih aktif dan kreatif selama proses

pembelajaran. Selain itu, menyiapkan LKS, menyiapkan alat dan bahan

untuk praktikum, menyiapkan soal pretest dan postes.

Adapun materi ajar yang diberikan pada siklus II ini adalah arah

reaksi dan pergeseran kesetimbangan kimia, perhitungan kesetimbangan

kimia, penerapan kesetimbangan kimia. Indikator pembelajaran dari konsep

kesetimbangan kimia yang diterapkan pada siklus pertama ini diantaranya:

(1) meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas

Le Chatelier, (2) menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan

volume pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan, (3) menafsirkan

data hasil percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada

keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan

kesetimbangan, (4) menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi

kesetimbangan atau sebaliknya, (5) menghitung harga Kp berdasarkan

tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang, (6)

menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya, (7) menjelaskan

kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang

didasarkan pada reaksi kesetimbangan. Kegiatan eksperimen yang

dilakukan adalah mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi

pergeseran kesetimbangan.

Page 72: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

58

b. Tindakan

Pada tahap ini, guru masih menerapkan pendekatan inkuiri dengan

metode paktikum dan diskusi yang telah disusun dalam RPP. Langkah-

langkah tindakan sebagai berikut:

Tabel 4.8. Kegiatan Guru dan Siswa Siklus II

Kegiatan

Guru Siswa

Pertemuan Pertama

Merumuskan Masalah

- Menstimulus siswa, agar terdapat

pertanyaan.

- Memberikan kesempatan untuk

siswa dalam proses pengumpulan

data informasi dengan membaca

sumber-sumber yang berkaitan yang

terdapat di perpustakaan sekolah.

- Mengemukakan pertanyaan/

masalah yang dihadapi.

- Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan.

Pertemuan Kedua

Melakukan Percobaan

- Meminta siswa untuk menyiapkan

alat/bahan yang tertera pada LKS.

- Meminta siswa untuk merancang

dan melakukan praktikum sesuai

dengan urutan yang telah ditetapkan.

- Meminta siswa untuk mengamati

perubahan yang terjadi dengan teliti.

- Meminta siswa untuk

membandingkan literatur dengan

hasil temuan.

- Meminta siswa untuk mencatat data

sesuai hasil pengamatan, dan

membuat tabel hasil pengamatan.

Menganalisis dan Menyajikan

Hasil

- Meminta tiap kelompok berdiskusi

untuk menterjemahkan dan

menganalisis data hasil pengamatan.

- Meminta siswa untuk menyajikan

pemahaman baru melalui diskusi

kelas.

- Menyiapkan alat dan bahan secara

berkelompok.

- Menggunakan metode dan prosedur

praktikum sesuai dengan urutan

yang telah ditetapkan.

- Mengamati perubahan yang terjadi

dengan teliti.

- Membandingkan literatur dengan

hasil temuan.

- Mencatat data sesuai hasil

pengamatan.

- Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan menganalisis

data hasil pengamatan.

- Menyajikan pemahaman baru

melalui diskusi kelas.

Pertemuan Ketiga

Mengkomunikasikan

- Melalui diskusi kelas, guru

memimpin tiap kelompok untuk

mempersentasikan hasil dari

eksperimen yang telah dilakukan.

- Tiap kelompok menyampaikan hasil

eksperimen dan kesimpulan dalam

power point di depan kelas.

Page 73: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

59

- Meminta siswa membandingkan

hasil yang mereka peroleh dan

memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain.

- Mengarahkan diskusi dengan cara

mengklarifikasi kesimpulan yang

kurang tepat.

- Meminta siswa untuk

mengumpulkan laporan tertulis.

- Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain.

- Memperhatikan penjelasan guru dan

menanyakan hal-hal yang dianggap

belum jelas.

- Mengumpulkan laporan tertulis.

Pertemuan Keempat

Memberikan evaluasi berupa posttest Mengerjakan soal dengan baik dan

sungguh-sungguh

c. Hasil Pengamatan

1) Lembar Observasi Siswa

Kegiatan siswa selama proses pembelajaran diamati dengan

menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan siswa di

uraikan pada tabel berikut:

Tabel 4.9. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus II

No. Tahapan

Inkuiri

Aspek Tiap Tahapan yang

Diamati

Skala %

4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan √

81,2

5

b. Mencari data informasi dan

memahami tentang

permasalahan yang telah

diberikan

c. Melakukan diskusi kelompok

untuk merumuskan hipotesis √

d. Menyampaikan hipotesis √

2. Melakukan

Percobaan

a. Menyiapkan alat dan bahan

secara berkelompok √

83

,33

b. Melakukan percobaan sesuai

dengan petunjuk di LKS √

c. Mengamati perubahan yang

terjadi dengan teliti √

d. Membandingkan literatur

dengan hasil temuan √

e. Mencatat data sesuai hasil

pengamatan √

f. Membuat tabel hasil

pengamatan secara cermat dan

terorganisasi

Page 74: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

60

3. Menganalisis

dan

Menyajikan

hasil

a. Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan

menganalisis data hasil

pengamatan

75

,00

b. Menyajikan pemahaman baru √

c. Membuat kesimpulan √

4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan

hasil eksperimen dan

kesimpulan di depan kelas

87

,50 b. Memberikan tanggapan

terhadap kesimpulan kelompok

siswa yang lain

c. Memperhatikan penjelasan guru

dan menanyakan hal-hal yang

dianggap belum jelas

d. Mengumpulkan laporan tertulis √

Rata-rata 81,77%

Pada tabel 4.9 menunjukkan hasil observasi kegiatan siswa ketika

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri.

Persentase tiap indikator menghasilkan rata-rata persentase sebesar

81,77% dengan kategori sangat baik. Rata-rata hasil persentase pada

siklus I dan II dari semua indikator meningkat dari 60,42% menjadi

81,77% (Lampiran 38). Pada siklus II ini, siswa paling aktif dan dapat

terbentuknya suatu konsep dalam mengikuti pembelajaran yang

berdasarkan penemuan yang berkategorikan sangat baik.

2) Lembar Observasi Guru

Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan

menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan guru di uraikan

pada tabel berikut:

Tabel 4.10. Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Skala

4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan √

b. Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan

c. Melakukan diskusi kelompok untuk

merumuskan hipotesis √

d. Menyampaikan hipotesis √

Page 75: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

61

2. Melakukan

Percobaan

a. Memilihan/menggunakan alat

dengan benar sesuai dengan prosedur

praktikum

b. Menggunakan metode dan prosedur

praktikum sesuai dengan urutan yang

telah ditetapkan

c. Mengamati perubahan yang terjadi

dengan teliti √

d. Membandingkan literatur dengan

hasil temuan √

e. Mencatat data sesuai hasil

pengamatan √

f. Membuat tabel hasil pengamatan

secara cermat dan terorganisasi √

3. Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

a. Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan menganalisis

data hasil pengamatan

b. Menyajikan pemahaman baru √

c. Membuat kesimpulan √

4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan hasil

eksperimen dan kesimpulan di depan

kelas

b. Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain

c. Memperhatikan penjelasan guru dan

menanyakan hal-hal yang dianggap

belum jelas

d. Mengumpulkan laporan tertulis √

Persentase siklus (%) 83,82

Kategori Sangat Baik

Tabel 4.10 menunjukkan kesesuaian cara mengajar guru dalam

menerapkan RPP berkategori sangat baik. Terjadi peningkatan

presentase dari siklus I ke siklus II. Peningkatan ini terlihat pada proses

komunikasi. Peran guru pada saat pembelajaran tidak mendominasi kelas

tetapi memberikan banyak waktu untuk siswa terlibat langsung selama

pembelajaran. Sehingga siswa bisa aktif, dalam menyelesaikan masalah

yang ada dalam pembelajaran. (Lampiran 41)

3) Catatan Lapangan

Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dapat

diuraikan dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan

lapangan pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 76: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

62

Tabel 4.11. Hasil Catatan Lapangan Siklus II

No.

Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri

Tindakan Uraian

Guru Siswa

1. Merumuskan

Masalah

- Mampu mengarahkan

siswa untuk mengajukan

pertanyaan.

- Menyediakan informasi

yang dibutuhkan oleh

siswa.

- Terbiasa dalam mengajukan

pertanyaan.

- Ada usaha untuk mencari sumber lain.

- Mulai terbiasa berdiskusi kelompok.

- Percaya diri dalam menyampaikan

hipotesis.

2. Melakukan

Percobaan

- Pengawasan sudah

menyeluruh pada setiap

kelompok.

- Mampu mengarahkan

siswa untuk

membandingkan literatur

dengan hasil temuan.

- Serius dalam praktikum.

- Kerja sama antar anggota kelompok

sudah terjalin dengan baik.

- Terbiasa dalam mengamati hasil

temuan, penyajiannya.

- Mampu membandingkan literatur

dengan hasil temuan.

3. Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

- Semua kelompok

mendapat pengawasan

guru dalam proses diskusi.

- Mampu membimbing

diskusi kelompok, agar

siswa dapat menyajikan

pemahaman baru dan

menyimpulkan hasil

temuan mereka sesuai

dengan indikator.

- Seluruh siswa aktif dalam proses

diskusi untuk menganalisis dan

menyajikan hasil praktikum.

- Percaya diri dalam menyampaikan

pendapat dan menyajikan pemahaman

baru.

- Mulai tepat menyimpulkan hasil

temuan mereka dari kegiatan

praktikum tentang arah pergeseran

kesetimbangan kimia.

4. Komunikasi - Kepemimpinan guru

dalam diskusi sudah baik.

- Kesimpulan yang

diberikan sudah mengarah

pada indikator, sehingga

siswa termotivasi untuk

bertanya.

- Percaya diri ketika menyampaikan

hasil diskusi.

- Mampu menghargai pendapat orang

lain, senantiasa menyimak setiap

siswa yang sedang menyampaikan

pendapat dan tidak malu untuk

bertanyaan.

Berdasarkan tabel 4.11 pada saat merumuskan masalah tampak

siswa mampu dalam mengajukan pertanyaan dan ada usaha untuk

mencari sumber lain dengan berkunjung ke perpustakaan sekolah. Siswa

juga mulai terbiasa berdiskusi dalam kelompok masing-masing dengan

posisi yang telah ditentukan. Sehingga pengawasan guru sudah

menyeluruh pada setiap kelompok. Siswa malai percaya diri dalam

menyampaikan hipotesis yang telah ditetapkan oleh tiap-tiap kelompok.

Pada saat melakukan percobaan tampak siswa serius dalam

melakukan langkah kerja praktikum. Tidak ada lagi siswa yang

Page 77: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

63

mengganggu siswa lain saat proses pembelajaran berlangsung. Kerja

sama antar anggota kelompok sudah terjalin dengan baik. Guru mampu

mengarahkan siswa membandingkan literatur dengan hasil temuan.

Pada saat diskusi untuk menganalisis dan menyajikan hasil,

seluruh siswa aktif dalam proses diskusi kelompok. Guru mulai mampu

membimbing diskusi kelompok, agar siswa dapat menyajikan

pemahaman baru dan menyimpulkan hasil temuan mereka sesuai dengan

indikator. Siswa mulai percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan

menyajikan pemahaman baru.

Pada saat proses komunikasi, seluruh siswa aktif dan tampak

percaya diri ketika menyampaikan hasil diskusi. Seluruh siswa mampu

menyimak penjelasan yang disampaikan. Sehingga proses komunikasi

dapat berlangsung dengan baik.

4) Wawancara

Hasil wawancara dengan guru dan siswa pada akhir siklus II ini

menunjukkan perubahan yang positif, hasil wawancara pada siklus II ini

dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus II

No. Hal yang

Ditanyakan Pernyataan Siswa

1. Merumuskan

Masalah

- Siswa mulai senang dalam berdiskusi karena

dapat bertukar pikiran.

- Guru sudah mampu menguasai kelas, sehingga

siswa dapat terkondisikan dengan baik.

2. Melakukan

Percobaan

- Senang karena dapat mengetahui beberapa

nama dan kegunaan alat di laboratorium.

- Mampu melakukan langkah kerja praktikum

yang tertera dalam LKS.

- Tidak merasa bingung dalam mengolah hasil

temuan.

3. Menganalisis dan

Menyajikan hasil

- Siswa senang karena dapat bisa memecahkan

masalah bersama-sama ketika mengalami

kesulitan dalam menyajikan pemahaman baru.

- Tidak merasa malu lagi untuk menyampaikan

pendapat pada temannya.

- Pengaturan posisi duduk yang tepat untuk

melakukan diskusi.

Page 78: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

64

4. Komunikasi - Siswa senang bisa bertukar pikiran.

- Siswa merasa percaya diri untuk

menyampaikan hasil diskusi dan menjawab

pertanyaan yang diajukan kelompok lain.

- Tidak malu lagi dalam menyampaikan

pendapat didepan teman yang lainnya.

- Kesimpulan yang diberikan guru cukup jelas,

sehingga siswa tidak bingung lagi untuk

mengajukan pertanyaan.

(Lampiran 52)

d. Hasil Belajar

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II

dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13. Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus II

Rata-rata Siswa

Pretest 20,70 Posttest 83,08 N-Gain 0,79

Pada siklus II, sebelum dilakukan pembelajaran mendapatkan

rata-rata skor pretest 20,70. Tetapi setelah mengalami pembelajaran rata-

rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 83,08. Untuk mengetahui

tingkat efektifitas tindakan yang telah dilakukan pada penelitian tindakan

kelas siklus II maka data skor hasil tes pemahaman siswa dianalisis dengan

N-Gain terhadap skor rerata tes awal dan tes akhir kemampuan pemahaman

siswa. Dari selisih skor pretes dan postes didapatkan nilai N-Gain 0,79.

Berdasarkan kategorisasi perolehan skor N-gain, skor N-gain 0,79

berkategori menunjukkan g-tinggi (nilai (<g>)> 0,7). Hal ini menunjukkan

tingkat efektivitas yang tinggi atas perlakuan tindakan pembelajaran

menggunakan pendekatan inkuiri (Lampiran 34). Pada siklus II ketuntasan

belajar siswa mencapai ketuntasan ideal yaitu 100%. (Lampiran 33).

Page 79: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

65

e. Refleksi

Pada proses pembelajaran pada siklus II ini, tampak siswa mampu

belajar mandiri. Siswa yang lambat dalam memahami materi mulai dapat

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Dengan menerapkan

pendekatan inkuiri dapat membuat siswa merasa senang dan mudah

mempelajari materi. Sehingga terjadi peningkatan pada kegiatan siswa dan

hasil belajar siswa. Gurupun merasa lebih mudah dalam melaksanakan

pembelajaran kimia dan menyampaikan materi kepada siswa sehingga

target pembelajaran akan mudah dicapai.

Siswa yang semula mengalami kesulitan dalam memahami materi

selama proses pembelajaran dengan pendekatan inkuiri kini mulai aktif dan

mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Terjadi peningkatan hasil

belajar dengan rata-rata 73,94 pada siklus I dan 83,08 pada siklus II.

Ketuntasan belajar siswa telah mencapai 100%. Hal ini sudah sesuai

dengan kriteria yang diharapkan dan menunjukkan tindakan yang dilakukan

telah berhasil.

f. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh bahwa hasil belajar

dan kemampuan inkuiri siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Pada

siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep

kesetimbangan kimia telah memenuhi indikator yang peneliti harapkan.

Indikator yang ditetapkan adalah sebanyak 75% siswa memiliki nilai

postest di atas KKM sekolah yaitu 65. Hasilnya, pemberian tindakan pada

siklus II menunjukkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 100%.

Selain itu, siswa juga sudah mampu melakukan kegiatan inkuiri dengan

lebih baik dan sudah tercipta suasana kerja sama siswa dalam menghadapi

masalah dalam kegiatan diskusi maupun praktikum. Oleh karena itu,

peneliti memutuskan untuk menghentikan pemberian tindakan berupa

pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri pada konsep

kesetimbangan kimia.

Page 80: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

66

B. Pembahasan

Penerapan pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan inkuiri

pada konsep kesetimbangan kimia mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan inkuiri, proses

pembelajaran didominasi oleh guru. Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya

mendengarkan penjelasan dari guru. Bahkan banyak siswa yang melakukan

aktifitas lain yang tidak mendukung proses pembelajaran. Setelah dilaksanakan

pembelajaran menggunakan inkuiri siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran, dan siswa mulai mampu belajar mandiri.

Pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri diperoleh persentase

siswa yang mencapai KKM pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Persentase Siswa yang Mencapai KKM

Pada Siklus I dan Siklus II

Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I tentang kesetimbangan

dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen, serta tetapan kesetimbangan

belum mencapai kriteria yang diharapkan (ketuntasan belajar 75%). Jumlah siswa

yang sudah mencapai KKM dalam pembelajaran hanya 16 siswa dari 22 siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa masih ada siswa yang memiliki hasil belajar yang

rendah. Begitu juga aktivitas belajar yang menunjukkan kegiatan siswa belum

tercapai dengan optimal. Dalam diskusi maupun praktikum masih banyak siswa

yang sibuk mengobrol, bercanda, mengganggu kelompok lain, tidak serius dalam

mengikuti prosedur yang dicantumkan dalam LKS, ragu dalam bertanya, dan

mengandalkan teman yang berkemampuan lebih dan yang memiliki keberanian.

72.73%

100%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

Siklus I Siklus II

Siklus I Siklus II

Page 81: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

67

Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum bisa bekerja sama dalam memecahkan

masalah dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam dirinya sendiri. Sehingga

masih perlu ditingkatkan lagi keaktifan siswa, guna mencapai pembelajaran yang

optimal.

Setelah dilanjutkan dengan tindakan pembelajaran pada siklus II ternyata

hasil belajar siswa melebihi ketuntasan belajar yang diharapkan, jumlah siswa

yang mencapai KKM sebanyak 100%. Sehingga pemberian tindakan pada

penelitian ini dihentikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan inkuiri pada

konsep kesetimbangan kimia membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

Pencapaian hasil belajar siswa dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran

yang diterapkan selama proses pembelajaran menggunakan inkuiri dengan metode

praktikum dan diskusi. Proses pembelajaran ini dapat berinteraksi dengan siswa

lainnya, guru dan dan sumber belajar. Sumber belajar yang digunakan pada

pembelajaran berupa LKS dan buku paket kimia kelas XI dan buku-buku kimia

yang lain yang berkaitan dengan konsep kesetimbangan kimia.

Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri siswa

dapat membuktikan dan menemukan sendiri konsep kesetimbangan kimia. Siswa

mulai dikenalkan mengenai keterampilan-keterampilan dasar dalam kerja ilmiah.

Di samping itu, dengan metode praktikum dan diskusi ini siswa dapat terlatih

untuk menganalisis suatu permasalahan dengan cermat sehingga siswa dengan

sendirinya dapat mengembangkan daya kreativitas siswa untuk menemukan

hubungan baru mengenai konsep yang dimiliki dengan permasalahan yang

dihadapi. Karena dengan demikian siswa memperoleh pengalaman belajar yang

lebih bermakna sehingga retensi siswa terhadap suatu konsep akan lebih lama

untuk diingat.

Sesuai dengan yang dikatakan Roestiyah bahwa penggunaan metode

praktikum ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan

sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan

mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berpikir yang

Page 82: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

68

ilmiah (scientific thinking). Dalam praktikum siswa menemukan bukti kebenaran

dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri merupakan salah

satu pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa atau

keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Pendekatan inkuiri

mampu mengubah proses pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat

pada siswa. Dengan mengalami langsung apa yang sedang dipelajari maka siswa

akan mengaktifkan lebih banyak indra sehingga siswa lebih banyak memperoleh

pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian pendekatan inkuiri mampu

membuat siswa belajar mandiri, mudah memahami konsep yang dipelajari melalui

kegiatan belajar yang sistematis, membantu siswa memperoleh pemahamannya

sendiri melalui praktikum, melatih siswa untuk membaca dan pada akhirnya

mampu meningkatkan hasil belajar.

Setelah diberikan tindakan pembelajaran praktikum dan diskusi dengan

menggunakan pendekatan inkuiri ini kemampuan inkuiri siswa mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada gambar kegiatan siswa pada siklus I dan

siklus II:

Gambar 4.2. Persentase Kegiatan Kelompok Siswa

Dari gambar di atas dapat dilihat peningkatan keaktifan siswa dalam

melakukan inkuiri dari siklus I ke siklus II. Rerata pada siklus I sebesar 60,42%

termasuk kategori cukup, sedangkan pada siklus II sebesar 81,77% termasuk

dalam kategori sangat baik. Hal ini dapat ditunjukkan pada kemampuan siswa

dalam menyampaikan hasil temuan mereka dalam kegiatan praktikum dan diskusi.

60.42%

81.77%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Siklus I Siklus II

Page 83: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

69

Kembali lagi pada hakikat pembelajaran IPA sebagai aspek produk dan

proses maka untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran kimia yang merupakan

bagian dari IPA tidak dapat dipisahkan dari kedua kegiatan tersebut (praktikum

dan diskusi). Dalam memahami dan menguasai konsep-konsep kimia, siswa tidak

hanya cukup diberikan penjelasan verbal dari suatu konsep tersebut, akan tetapi

siswa perlu diberikan pemahaman lebih lanjut melalui pengalaman langsung

(praktikum) untuk membuktikan kebenaran dari sebuah konsep. Karena dengan

melakukan sendiri siswa akan lebih memahami apa yang mereka pelajari

(learning by doing) dan mereka memperoleh pengalaman belajar yang lebih

bermakna sehingga dalam ingatan mereka akan tersimpan lebih lama.

Pembelajaran IPA dengan praktikum di laboratorium merupakan salah

satu cara untuk menemukan dan memecahkan masalah. Dengan kegiatan

praktikum akan mengajak siswa untuk belajar IPA dengan menyenangkan.

Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat membantu siswa untuk lebih

termotivasi dalam proses belajar. Setelah pembelajaran dengan pendekatan inkuiri

(diskusi dan praktikum) ini, siswa terlihat lebih aktif dalam proses belajar dan

siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Selama tindakan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri berlangsung

dapat terlihat peningkatan hasil belajar siswa. Keberhasilan siswa dalam

mengatasi masalah dengan diskusi dan praktikum mengantarkan mereka dalam

memahami dan meningkatkan penguasaan konsep, sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian, bahwa hasil belajar siswa

mengalami peningkatan sampai pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

penerapan pendekatan inkuiri dengan kegiatan diskusi dan praktikum dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia.

Page 84: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penerapan pendekatan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil

belajar pada konsep kesetimbangan kimia siswa. Hal ini berdasarkan hasil belajar

pada siklus I rerata skor pretest siswa mencapai 12,74, rerata skor posttest

mencapai 73,94 dan nilai N-Gain 0,71 pada kategori sedang dengan jumlah siswa

yang mencapai KKM sebesar 72,73%. Pada siklus II hasil belajar mengalami

peningkatan, rerata skor pretest siswa mencapai 20,70, rerata skor posttest

mencapai 83,08 dan nilai N-Gain 0,79 pada kategori tinggi dengan jumlah siswa

yang sudah mencapai KKM juga meningkat sebesar 100%. Hal ini menunjukkan

bahwa pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep

kesetimbangan kimia.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini,maka dapat dikemukakan

beberapa saran:

1. Guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa

serta mampu meningkatkan kompetensi siswa.

2. Perlunya intensifikasi kegiatan pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran

IPA khususnya kimia, karena dengan learning by doing siswa akan

memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mempelajari IPA yang

mengandung hakikat produk, proses dan sikap.

3. Guru hendaknya menggunakan variasi pendekatan dan metode

pembelajaran agar siswa dapat lebih memahami materi yang dipelajari

serta menciptakan suasana pembelajaran yang tidak membosankan dan

monoton.

Page 85: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

71

4. Guru dan pihak sekolah harus terus meningkatkan upaya dalam

mengoptimalkan laboratorium sebagai salah satu sumber belajar dalam

pembelajaran IPA.

5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk melakukan

penelitian sejenis dalam pembelajaran yang berbeda.

Page 86: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

72

DAFTAR PUSTAKA

Abruscato, Joseph dan Donald A. Derosa. (2010). Teaching Children Science,

edisi ke-7. United States of America: Allyn and Bacon.

Alberta. (2004). Focus on Inquiry. Tersedia:

http://www.learning.gov.ab.ca/k_12/curriculum/bySubject/focusoninquir

y.pdf. 22 Februari 2011.

Arifin, Mulyati dkk. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan

Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet.

ke-13. Jakarta: Rineka Cipta.

_______. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Artikel Just Science Now. What is Inquiry?. tersedia:

http://www.justsciencenow.com/. 22 Februari 2011.

Colburn, Alan. (2000). An Inquiry Primer. h. 42-44. Tersedia:

http://www.nsta.org/main/news/pdf/88003.42.pdf. 27 September 2010.

Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar, Cet. ke-2. Jakarta: Erlangga.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

E. Meltzer, David. Normalized Learning Gain: A Key Measure Of Student

Learning, Department of Physics and Astronomy, Iowa State University.

Ames. Iowa 50011. 2002. Tersedia:

http://www.physicseducation.net/docs/Addendum_on_normalized_gain.p

df, 27 September 2010.

Feronika, Tonih. Implementasi Teknik Guided Worksheet Activity dalam

Pembelajaran Hands-On dalam Melatih Kemampuan Inkuiri.

EDUSAINS. Vol. 2. No. 1. Juni 2009.

_______. (2008). Strategi Pembelajaran Kimia. Jakarta: FITK UIN Jakarta.

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Cet. I. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Justiana, Sandri dan Muchtaridi. (2009). Kimia 2. Jakarta: Yudistira.

Page 87: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

73

Ketpichainarong, Watcharee dkk.. Enhanced learning of biotechnology students

by an inquiry-based cellulase laboratory, in International Journal of

Environmental & Science Education. Vol.3. No.3. July 2008. h. 169-187.

Tersedia: http://www.ijese.com/IJESE_v5n2_Pintip.pdf, 27 September

2010.

Listiawati, Milla dkk. Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Kerja

Ilmiah dengan Pendekatan Inkuiri pada Konsep Bioteknologi Di SMP

Kelas IX. Dalam Metamorfosa Vol. 2. No. 1. April 2007.

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Cet. I. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. Cet. I. Jakarta: Gaung Persada

Press.

N.K, Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Purba, Micheal. (2006). Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Purwanto, M. Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan, cet. ke-23. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Rapi, Ni Ketut. Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin dalam

Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa

Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

UNDIKSHA No. XXXXI. Januari 2008.

Rasyad, Aminuddin. (2006). Teori Belajar dan Pembelajaran. Cet. ke-5. Jakarta:

UHAMKA Press.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Cet. ke-6. Jakarta: Kencana.

Sidharta, Arief. Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium

Sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. Dalam Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Ilmu Pengetahuan Alam. 2004.

Sofyan, Ahmad dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi,

Cet. I. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta

Press.

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Perkasa.

Page 88: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

74

Suharsini, Maria dan Dyah Saptarini. (2005). Kimia dan Kecakapan Hidup. Jilid

2A. Jakarta: Ganeca Exact,

Sujana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet. ke-10.

Bandung: PT. Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Statistikan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cet. ke-

10. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Towndrow, Phillip Alexander. Promoting Inquiry Through Science Reflective

Journal Writing, in Eurasia Journal of Mathematics, Science &

Technology Education. Vol. 4. No. 3. 2008. h. 279-283. Tersedia:

http://www.ejmste.com/v4n3/EURASIA_v4n3_Towndrow.pdf, 27

September 2010.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implikasinya.

Cet. I.. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Tsai, Chih-Chung dkk. The Design Ideas of “Nested Inquiry-Based Instruction

Model” in Physical Science. in Proceeding of the 2nd

NICE Symposium.

Taipei, TAIWAN. July 30-31. 2007. Tersedia:

http://dochoonho.sunchon.ac.kr/NICE2/2ndNICE-Papers/2ndNICE-

oral/00057%20Chih-Chung%20Tsai%20et%20al.pdf, 27 September

2010.

Umar, Irfan Naufal dan Sajap Maswan. The effects of a Web-based Guided

Inquiry Approach on Students’ Achievement. in JOURNAL OF

COMPUTERS. VOL. 2. NO. 5. July 2007. Tersedia:

http://www.academypublisher.com/jcp/vol02/no05/jcp02053843.pdf, 27

September 2010.

UU RI No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. (2006). Jakarta: Asa Mandiri.

W. Keenan, Charles dkk.. (1984). Ilmu Kimia untuk Universitas. Jilid 1. edisi ke-

6. Jakarta: Erlangga.

Page 89: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

75

Lampiran 1

ALAT DAN BAHAN

DI LABORATORIUM IPA

Page 90: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

76

Lampiran 2

Lembar Observasi Awal Proses Belajar Mengajar

Tempat Observasi : MA Al-Falah VI Jakarta Selatan

Hari : Selasa dan Kamis

Tanggal : 19 dan 20, Oktober, 2010

Waktu : Pada saat jam pelajaran Kimia

Observer : 1. Isyfiyyati

2. Khozanah

Hal yang Diamati Uraian

Kegiatan siswa Di dalam kelas banyak siswa yang melakukan aktivitas di

luar kegiatan belajar kimia (misalkan berbicara sesama

teman, bermain-main dengan teman sebangku, dan

mengerjakan tugas mata pelajaran lain).

Kurangnya interaksi siswa pada saat belajar kimia. Hal ini

dikarenakan guru jarang menerapkan metode yang dapat

memberikan interaksi baik antara siswa dengan siswa

maupun siswa dengan guru, seperti metode diskusi,

demonstrasi atau praktikum dan metode lainnya yang

dapat menimbulkan interaksi siswa yang positif. Sehingga

membuat siswa tidak terbiasa bertanya, mengeluarkan

pendapat, berdebat dan perilaku belajar aktif lainnya.

Kegiatan guru Di dalam kelas guru menerapkan metode pembelajaran

ceramah dan latihan soal tanpa ada tanya jawab tertentu,

siswa pasif mendengarkan informasi yang disampaikan

guru, sehingga siswa tidak mengembangkan kemampuan

berpikirnya.

Respon siswa terhadap

permasalahan atau penugasan

yang diberikan guru

Siswa kurang termotivasi untuk belajar kimia. Hal ini

terlihat pada saat proses pembelajaran mereka kurang

semangat. Apalagi, jika guru studi kimia pada saat belajar

memberikan suatu masalah yang berhubungan dengan

rumus-rumus kimia, rata-rata siswa menjawabnya sangat

lamban. Kemudian apabila diberikan tugas, siswa sering

tidak mengerjakannya.

Mengetahui,

Observer Pertama Observer Kedua

Isyfiyyati Khozanah

Page 91: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

77

Lampiran 3

No. Nama Siswa UH 1 UH 2 UTS UH 3 UH 4

1. Ahmad Akbar 65 47 50 55 30

2. Andri 70 67 65 70 65

3. Deden Purnarno 70 53 53 45 45

4. Finawati 95 70 70 75 40

5. Firmansyah 65 67 53 55 33

6. Ibnu Suhada 70 65 50 53 75

7. Indah Permata Sari 65 47 53 50 40

8. Maryani 80 60 70 70 70

9. M. Fiqri Sauqi 65 75 53 45 58

10. Muhamad Rizki 50 40 33 30 20

11. Muhammad Ibrahim 80 75 65 60 70

12. Nur Sadrina 80 87 70 65 65

13. Nuryuli Karyati 33 25 35 25 33

14. Randi Afriyanto 60 75 65 55 33

15. Riska Marya Mitra 70 67 65 65 53

16. Shoona Ulfah 75 67 40 70 50

17. Sugio 50 60 65 47 20

18. Syarah Nurazkia 75 67 60 65 40

19. Yulianto 75 73 70 65 70

1293 1187 1085 1065 910

68.05 62.47 57.11 56.05 47.89

Jumlah

Rata-rata

UH 3 = Ulangan harian Laju reaksi

UH 4 = Ulangan harian Kesetimbangan Kimia

Nilai Kimia Siswa Kelas XI IPA MA Al-Falah VI Jakarta

Tahun Ajaran 2009/2010

UH 1 = Ulangan harian Struktur Atom, Bentuk Molekul, dan Gaya Antarmolekul

NIP. 196301302007011007

Drs. Tri Heru Sedono

Guru Bidang Studi Kimia

Keterangan:

UH 2 = Ulangan harian Termokimia

UTS = Ujian Tengah Semester

Page 92: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

78

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

DENGAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA

Hari/Tanggal : Rabu/ 20-Oktober-2010

Tempat Wawancara : MA Al-Falah VI Jakarta Selatan

Waktu : 10.00 s/d 10.30

Yang Diwawancarai : Drs. Tri Heru Sedono

Yang Mewawancarai : Peneliti

Peneliti : Menurut Bapak, bagaimana persepsi siswa terhadap mata

pelajaran kimia?

Guru Kimia : Sedang-sedang saja, tidak terlalu tinggi kecuali pada pada

beberapa anak minat belajarnya bagus. Tetapi secara

keseluruhan dari tahun ke tahun minat belajar siswa mengalami

penurunan.

Peneliti : Adakah hambatan yang Bapak temukan dalam proses kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas? Jika Ya, jenis hambatan apa

yang ada di dalam kelas dan bagaimana solusinya?

Guru Kimia : Ya, hambatan yang dialami adalah mudah bosannya siswa

dalam proses pembelajaran, kesulitan memahami materi dan

keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran padahal jumlah

materi yang harus dikuasai sangat banyak. Untuk masalah ini,

biasanya siswa diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.

Peneliti : Dalam proses pembelajaran di kelas, apakah Bapak

menggunakan suatu pendekatan, metode atau model

pembelajaran? Jika Ya, tolong sebutkan pendekatan, metode

atau model pembelajaran apa yang Bapak pakai. Jika Tidak,

kenapa hal itu terjadi.

Guru Kimia : Ya. Variatif, tergantung materi. Namun lebih dominan pada

metode ceramah.

Page 93: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

79

Peneliti : Apakah untuk materi yang memerlukan penjelasan dengan

aksperimen sering dilakukan kegiatan praktikum? Alasannya?

Guru Kimia : Kadang-kandang, karena alat dan bahan yang tersedia kurang

memadai untuk melaksanakan praktikum pada setiap materi.

Peneliti : Berapa angka standar minimal KKM untuk pelajaran kimia?

Guru Kimia : Angka standar minimal KKM untuk pelajaran kimia adalah 65.

Peneliti : Bagaimana hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia?

Guru Kimia : Cukup baik, namun kurang memuaskan.

Peneliti : Cara apakah yang sering Bapak gunakan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa?

Guru Kimia : Dalam proses pembelajaran sering memberikan latihan soal,

meringkas dan tugas rumah. Jika hasil belajar siswa belum

mencapai angka standar minimal KKM yang ditetapkan, maka

siswa harus mengikuti remedial.

Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Tri Heru Sedono

NIP. 196301302007011007

Page 94: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

80

Lampiran 5

HASIL WAWANCARA

DENGAN SISWA

Hari/Tanggal : Rabu/ 20-Oktober-2010

Tempat Wawancara : MA Al-Falah VI Jakarta Selatan

Waktu : 10.30 s/d 10.45

Yang Diwawancarai : Perwakilan siswa kelas XI IPA

Yang Mewawancarai : Peneliti

Peneliti : Apakah Anda menyukai pelajaran kimia? Mengapa?

Siswa : Tergantung, jika materinya mudah saya suka. Namun, jika

terlalu banyak rumus saya jadi pusing dan malas

memikirkannya.

Peneliti : Apakah sebelum mengikuti pelajaran kimia, Anda biasa

membaca terlebih dahulu materi yang akan diberikan?

Siswa : Tidak pernah. Kecuali guru memberikan tugas rumah atau akan

dilaksanakan ulangan.

Peneliti : Dalam proses pembelajaran, metode apakah yang sering

dilakukan oleh guru?

Siswa : Guru lebih banyak ceramah. Tapi pernah juga dilakukan

praktikum.

Peneliti : Dari metode-metode yang diberkan oleh guru, Anda lebih

tertarik pada metode apa? Mengapa?

Siswa : Saya senang pembelajaran dengan menggunakan metode

praktikum. Karena saya dapat terlibat langsung dan saya serasa

seperti ilmuan yang sedang meneliti.

Page 95: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

81

Lampiran 6

SILABUS

Nama Sekolah : MA Al-Falah VI Jakarta

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/1

Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari dan industri.

Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran (6 pertemuan)

Kompetensi

Dasar

Materi

Pelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber/Bahan/

Alat

3.3.Menjelaskan

kesetimbangan

dan faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pergeseran arah

kesetimbangan

dengan

melakukan

percobaan.

- Pengertian dan

Prinsip

Kesetimbangan

Kimia.

- Arah Reaksi

dan Pergeseran

Kesetimbangan

Kimia.

- Merancang dan melakukan

praktikum tentang

kesetimbangan dinamis.

- Mendiskusikan tentang

kesetimbangan dinamis,

kesetimbangan homogen dan

heterogen serta tetapan

kesetimbangan kemudian

mempersentasikannya.

- Merancang dan melakukan

praktikum tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi arah

pergeseran kesetimbangan.

- Menganalisis pengaruh

perubahan suhu, tekanan, dan

volume pada pergeseran

kesetimbangan melalui diskusi.

- Menjelaskan kesetimbangan

dinamis.

- Menjelaskan kesetimbangan

homogen dan heterogen.

- Menjelaskan tetapan

kesetimbangan.

- Meramalkan arah

pergeseran kesetimbangan

dengan menggunakan azas

Le Chatelier.

- Menyimpulkan pengaruh

perubahan suhu, tekanan,

dan volume pada

pergeseran kesetimbangan

melalui percobaan.

- Jenis tagihan:

Tugas

individu

Tugas

kelompok

Ulangan

- Bentuk

instrument:

Performance

(kinerja dan

sikap)

Laporan

tertulis

Tes tertulis

4 jam - Sumber:

Buku Kimia

LKS

- Bahan:

Bahan/alat

untuk

praktikum

3.4.Menentukan

hubungan

kuantitatif antara

- Perhitungan

Kesetimbangan

Kimia

- Menghitung harga Kc, Kp dan

derajat disosiasi melalui diskusi

kelompok.

- Menafsirkan data hasil

percobaan mengenai

konsentrasi pereaksi dan

8 jam

Page 96: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

82

pereaksi dengan

hasil reaksi dari

suatu reaksi

kesetimbangan.

hasil reaksi pada keadaan

setimbang untuk

menentukan derajat

disosiasi dan tetapan

kesetimbangan.

- Menghitung harga Kc

berdasarkan konsentrasi

kesetimbangan atau

sebaliknya.

- Menghitung harga Kp

berdasarkan tekanan parsial

gas pereaksi dan hasil

reaksi pada keadaan

setimbang.

- Menghitung harga Kp

berdasarkan Kc atau

sebaliknya.

3.5.Menjelaskan

penerapan

prinsip

kesetimbangan

dalam kehidupan

sehari-hari dan

industri.

- Penerapan

Kesetimbangan

Kimia.

- Mengkaji kondisi optimum

untuk untuk memproduksi

bahan-bahan kimia di industri

yang didasarkan pada reaksi

kesetimbangan melalui diskusi

kelompok.

- Mempersentasikan hasil laporan

tertulis dalam bentuk PPT pada

diskusi kelas.

- Menjelaskan kondisi

optimum untuk

memproduksi bahan-bahan

kimia di industri yang

didasarkan pada reaksi

kesetimbangan

Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Tri Heru Sedono

NIP. 196301302007011007

Page 97: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

83

Lampiran 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kesetimbangan Kimia Siklus I

Satuan Pendidikan : MA. Al-Falah VI Jakarta

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI IPA/1 (satu)

Pertemuan ke- : 1 dan 2

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan

industri.

Kompetensi Dasar

3.3. Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.

Indikator

1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.

2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.

3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran ini selesai, siswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.

2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.

3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.

B. Materi Ajar

1. Pengertian Kesetimbangan Kimia.

Kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia yang berlangsung dua arah, yaitu

hasil reaksi dapat berubah kembali menjadi pereaksinya hingga konsentrasi

reaktan dan produk konstan. 2. Prinsip Kesetimbangan Kimia.

Hukum kesetimbangan atau hukum aksi massa yaitu: “Hasil kali konsentrasi

seimbang zat-zat di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi zat-zat di ruas

kiri, masing-masing dipangkatkan koefisien reaksinya, mempunyai harga

tetap pada suhu tetap”

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Inkuiri

Metode Pembelajaran : Diskusi dan praktikum.

Page 98: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

84

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Kegiatan Awal

Introduction

- Mengkondisikan siswa untuk siap

belajar dan memeriksa kehadiran

siswa.

- Menjelaskan tentang tujuan

pembelajaran.

- Membagikan soal untuk pretest.

- Membagi siswa ke dalam 5

kelompok yang beranggotakan 4-5

orang siswa secara heterogen.

Connection

- Menggali pengetahuan awal siswa

dengan mengaitkan tentang

kesetimbangan dalam kehidupan

sehari-hari, seperti memberi contoh

pada proses memanaskan air.

“Perbedaan proses memanaskan air

dalam wadah terbuka dengan wadah

tertutup. Pada wadah terbuka air

akan menguap dan semakin lama

akan semakin habis. Bagaimana bila

kalian memanaskan air dalam

wadah tertutup?”

Keadaan seperti itu berlangsung

secara terus menerus karena terjadi

keadaan yang setimbang.

Kegiatan Inti

Application

- Membagikan LKS kepada setiap

siswa.

Merumuskan Masalah

- Menstimulus siswa, agar terdapat

pertanyaan yang mengarah pada

penyelidikan, seperti:

a. Kesetimbangan dinamis.

b. Kesetimbangan homogen dan

heterogen.

c. Tetapan kesetimbangan.

Kegiatan Awal

- Mengkondisikan diri untuk

belajar.

- Menyimak dan memperhatikan

penjelasan yang diberikan guru.

- Mengerjakan soal pretest.

- Berkumpul dengan

kelompoknya.

- Memperhatikan dan

menanggapi apersepsi yang

diberikan.

“Pada wadah tertutup air yang

menguap akan menempel pada

dinding penutup wadah,

kemudian mengembun. Air yang

mengembun tadi akan menetes

kembali ke dalam wadah.”

Kegiatan Inti

- Setiap siwa mendapatkan LKS.

- Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan,

seperti:

a. Apakah ada reaksi kimia yang

dapat berlangsung bolak

balik?

b. Apakah terdapat perbedaan

antara reaksi kesetimbangan

homogen dan heterogen?

c. Bagaimana cara menyatakan

kesetimbangan kimia dari

reaksi kimia?

30 menit

5 menit

50 menit

Page 99: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

85

- Memberikan kesempatan untuk

siswa dalam proses pengumpulan

data informasi.

- Meminta siswa untuk membuat

hipotesis.

- Menetapkan hipotesis dari jawaban

siswa untuk dikaji lebih lanjut.

Melakukan Percobaan

- Meminta siswa untuk menyiapkan

alat/bahan yang tertera pada LKS.

- Membimbing siswa dalam

melakukan praktikum.

- Meminta siswa untuk mengamati

perubahan yang terjadi dengan teliti.

- Meminta siswa untuk

membandingkan literatur dengan

hasil temuan.

- Meminta siswa untuk mencatat data

sesuai hasil pengamatan. Dan

meminta siswa untuk membuat

tabel hasil pengamatan.

Menganalisis dan Menyajikan

Hasil

- Meminta tiap kelompok berdiskusi

untuk menterjemahkan dan

menganalisis data hasil pengamatan.

- Meminta siswa untuk menyajikan

pemahaman baru melalui diskusi

kelas.

Kegiatan Akhir

Reflection

- Mengarahkan siswa untuk

menyimpulkan dari hasil diskusi.

Extension

- Membantu siswa membereskan alat

dan bahan praktikum.

- Mencari data informasi dan

memahami tentang

permasalahan yang telah

diberikan.

- Melakukan diskusi kelompok

untuk merumuskan hipotesis.

- Menyampaikan hipotesis,

misalkan:

“Terdapat reaksi kimia yang

berlangsung bolak-balik”.

- Menyiapkan alat dan bahan

secara berkelompok.

- Melakukan percobaan sesuai

dengan petunjuk di LKS.

- Mengamati perubahan yang

terjadi dengan teliti.

- Membandingkan literatur

dengan hasil temuan.

- Mencatat data sesuai hasil

pengamatan. Dan membuat

tabel hasil pengamatan.

- Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan

menganalisis data hasil

pengamatan.

- Menyajikan pemahaman baru

melalui diskusi kelas.

Kegiatan Akhir

- Tiap kelompok menyimpulkan

hasil percobaan sementara.

a. Dalam reaksi kimia zat-zat

hasil reaksi dapat kembali lagi

membentuk zat-zat pereaksi.

b. Reaksi dapat berlangsung jika

dalam keadaan fase zat yang

sama maupun fase zatnya

berbeda.

c. Perbandingan antara pereaksi

dengan hasil reaksi pada

keadaan setimbang.

- Membereskan alat dan bahan

praktikum.

5 menit

5 menit

Page 100: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

86

Pertemuan Kedua

Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Kegiatan Awal

Introduction

- Mengkondisikan siswa untuk siap

belajar dan memeriksa kehadiran

siswa.

- Menjelaskan tentang tujuan

pembelajaran.

Connection

- Mengulas kembali materi pada

pertemuan sebelumnya.

Kegiatan Inti

Application

- Meminta siswa untuk berkumpul

sesuai dengan kelompoknya.

Mengkomunikasikan

- Guru memfasilitasi siswa dalam

diskusi kelompok.

- Memberikan kesempatan kepada

perwakilan tiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya.

- Membimbing siswa untuk

melakukan diskusi kelas.

- Meminta siswa membandingkan

hasil yang mereka peroleh dan

memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain.

Kegiatan Akhir

Reflection

- Mengarahkan diskusi dengan cara

mengklarifikasi kesimpulan yang

kurang tepat.

- Meminta siswa untuk

mengumpulkan laporan tertulis.

Extension

- Membagikan soal posttest.

- Meminta siswa untuk memahami

tentang:

a. Arah reaksi dan pergeseran

kesetimbangan kimia.

b. Perhitungan kesetimbangan kimia

c. Penerapan kesetimbangan kimia.

Kegiatan Awal

- Mengkondisikan diri untuk

belajar.

- Menyimak dan memperhatikan

penjelasan yang diberikan guru.

- Menjawab pertanyaan yang

diajukan guru.

Kegiatan Inti

- Duduk sesuai dengan kelompok

masing-masing.

- Tiap siswa dalam kelompok

berperan aktif dalam diskusi.

- Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya secara bergantian.

- Berdiskusi kelas.

- Memberikan tanggapan

terhadap kesimpulan kelompok

siswa yang lain.

Kegiatan Akhir

- Memperhatikan penjelasan guru

dan menanyakan hal-hal yang

dianggap belum jelas.

- Mengumpulkan laporan tertulis.

- Mengerjakan soal posttest.

- Mencatat hal-hal yang harus

dipahami untuk pembelajaran

pada pertemuan berikutnya.

5 menit

5 menit

45 menit

5 menit

30 menit

Page 101: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

87

E. Sumber/Alat/Bahan

Sumber : Buku kimia Kelas XI dan penunjang lainnya.

Bahan : LKS, alat dan bahan percobaan.

F. Penilaian

Tes : Laporan hasil percobaan.

Tes tertulis berupa pilihan ganda.

Jakarta, 15 November 2010

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Tri Heru Sedono Isyfiyyati

NIP. 196301302007011007 NIM. 106016200614

Page 102: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

88

Lampiran 8

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan

industri.

Kompetensi Dasar

3.3. Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.

Indikator

1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.

2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.

3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.

Judul : Kesetimbangan Dinamis

Kegiatan : Melakukan percobaan untuk menentukan reaksi kimia yang dapat

berlangsung bolak-balik.

Melakukan diskusi untuk menentukan cara membedakan

kesetimbangan homogen dan heterogen, serta menentukan tetapan

kesetimbangan.

Masalah : a. Apakah ada reaksi kimia yang dapat berlangsung bolak balik?

b. Apakah terdapat perbedaan antara reaksi kesetimbangan

homogen dan heterogen?

c. Bagaimana cara menyatakan kesetimbangan kimia dari reaksi

kimia?

Hipotesis : a. .......................................................................................................

b. ........................................................................................................

c. .......................................................................................................

Variabel : a. Variabel X :

Variabel Y :

b. Variabel X :

Variabel Y :

c. Variabel X :

Variabel Y :

Kelompok :

Anggota :

Page 103: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

89

Alat dan Bahan:

A. Alat

1. Labu erlenmeyer 100 mL.

2. Gelas ukur 50 mL.

3. Pipet tetes

B. Bahan

1. Kalium komat, K2CrO4 0,05 M.

2. Asam asetat, CH3COOH 0,05 M (atau asam klorida).

3. Natrium hidroksida, NaOH 0,05 M.

Cara Kerja:

1. Ukurlah 25 mL kalium kromat, lalu masukkan ke dalam labu erlenmeyer.

2. Tambahkan asam asetat tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna

pada labu erlenmeyer yang telah diisi dengan kalium kromat.

3. Setelah terjadi perubahan warna, tambahkan natrium hidroksida tetes

demi tetes hingga terjadi perubahan ke warna semula.

Hasil Pengamatan

Buatlah tabel hasil pengamatan!

Pertanyaan

1. Jelaskan pengertian reaksi bolak-balik.

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

2. Tuliskan reaksi penguraian kalium kromat.

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

3. Buatlah reaksi kesetimbangan antara ion kromat dan ion H+ dari asam, jika

diketahui bahwa hasil reaksi adalah ion dikromat dan air. Cantumkan pula

perubahan warna yang terjadi.

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

4. Berdasarkan reaksi kesetimbangan pada nomor 3, apakah reaksi

kesetimbangan itu termasuk homogen atau heterogen? Jelaskan!

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

5. Sebutkan ciri-ciri dari keadaan kesetimbangan dinamis?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Page 104: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

90

6. Jelaskan bunyi hukum kesetimbangan!

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

7. Fase zat apakah yang diperhitungkan pada ketetapan kesetimbangan?

Bagaimana ketetapan kesetimbangan yang terbentuk pada reaksi

kesetimbangan nomor 3?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

8. Apakah semua reaksi berlangsung bolak-balik?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

9. Jika terdapat reaksi: A + B ⇌ C K= 4

2A + D ⇌ C K= 8

Maka bagaimana harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi:

C + D ⇌ 2B.

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

10. Berikan minimal lima contoh kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari!

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Kesimpulan

........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................

Page 105: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

91

Lampiran 9

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kesetimbangan Kimia Siklus II

Satuan Pendidikan : MA. Al-Falah VI Jakarta

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI IPA/1 (satu)

Pertemuan ke- : 3, 4, 5 dan 6

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan

industri.

Kompetensi Dasar

3.3.Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran

arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.

3.4.Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari

suatu reaksi kesetimbangan.

3.5.Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari

dan industri.

Indikator

Indikator Kompetensi Dasar 3.3:

1. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le

Chatelier.

2. Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada

pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.

Indikator Kompetensi Dasar 3.4:

1. Menafsirkan data hasil percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil

reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan

tetapan kesetimbangan.

2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi kesetimbangan atau sebaliknya.

3. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil

reaksi pada keadaan setimbang.

4. Menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya.

Indikator Kompetensi Dasar 3.5:

1. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di

industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran ini selesai, siswa diharapkan dapat:

1. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le

Chatelier.

Page 106: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

92

2. Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada

pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.

3. Menafsirkan data hasil percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil

reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan

tetapan kesetimbangan.

4. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi kesetimbangan atau

sebaliknya.

5. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil

reaksi pada keadaan setimbang.

6. Menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya.

7. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di

industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.

B. Materi Ajar

Arah Reaksi dan Pergeseran Kesetimbangan Kimia.

Perhitungan Kesetimbangan Kimia.

Penerapan Kesetimbangan Kimia.

C. Skenario Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Inkuiri.

Metode Pembelajaran : Diskusi dan praktikum.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Kegiatan Awal

Introduction

- Mengkondisikan siswa untuk siap

belajar.

- Menjelaskan tentang tujuan

pembelajaran.

- Membagikan soal untuk pretest.

- Mengintruksikan agar siswa

berkumpul dengan kelompoknya.

Connection

- Memberikan apersepsi dengan

bercerita tentang kesetimbangan

yang dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu suhu, tekanan dan

volume.

“Sekarang ini banyak kejadian

yang menunjukkan tidak

setimbangnya alam ini. Tidak

seimbangnya alam ini karena

terdapat faktor yang

mempengaruhinya. Begitu juga

dengan reaksi kesetimbangan

Kegiatan Awal

- Mengkondisikan diri untuk

belajar.

- Menyimak dan memperhatikan

penjelasan yang diberikan guru.

- Mengerjakan soal pretest.

- Berkumpul dengan kelompoknya.

- Memperhatikan dan menanggapi

apersepsi yang telah diberikan.

“Terjadinya pemanasan global

termasuk salah satu kondisi alam

yang tidak seimbang”.

20 menit

Page 107: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

93

kimia. Oleh karena itu, pertemuan

ini akan membahas tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi

kesetimbangan dan ke arah mana

pergeserannya”.

“Selain itu, juga akan membahas

tentang pemanfaatan reaksi

kesetimbangan dalam proses

industri”.

Kegiatan Inti

Application

- Membagikan LKS kepada setiap

siswa.

Merumuskan Masalah

- Menstimulus siswa, agar terdapat

pertanyaan, seperti:

a. Pergeseran kesetimbangan.

b. Hubungan kuantitatif antara

pereaksi dan hasil reaksi.

c. Keseimbangan kimia dalam

industri.

- Memberikan kesempatan untuk

siswa dalam proses pengumpulan

data informasi dengan membaca

sumber-sumber yang berkaitan.

Kegiatan Akhir

Reflection

- Meminta siswa untuk membuat

hipotesis.

- Menetapkan hipotesis dari jawaban

siswa untuk dikaji lebih lanjut.

Extension

- Meminta siswa untuk memahami

LKS.

“Bahan pengisian aki adalah

asam sulfat. Bahan untuk

membuat sendok, garpu dan

pisau plastik adalah amoniak”.

Kegiatan Inti

- Setiap siwa mendapatkan LKS.

- Mengemukakan pertanyaan/

masalah yang dihadapi, seperti:

a. Apakah terdapat pengaruh

perubahan suhu terhadap reaksi

kesetimbangan?

b. Bagaimanakah pengaplikasian

konsentrasi untuk menghitung

tetapan kesetimbangan?

c. Apakah tekanan parsial gas

dalam reaksi digunakan untuk

menghitung Kp?

d. Apakah harga Kc dapat

menentukan harga Kp?

e. Apa saja penerapan

kesetimbangan kimia dalam

tubuh manusia dan dalam

industri?

- Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan.

Kegiatan Akhir

- Melakukan diskusi kelompok

untuk merumuskan hipotesis.

- Menyampaikan hipotesis,

misalkan:

“Terdapat pengaruh perubahan

suhu terhadap reaksi

kesetimbangan”.

- Memperhatikan LKS secara

seksama.

20 menit

5 menit

Page 108: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

94

Pertemuan Keempat

Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Kegiatan Awal

Introduction

- Mengkondisikan siswa untuk siap

belajar.

- Menjelaskan tentang tujuan

pembelajaran.

- Mengintruksikan agar siswa

berkumpul dengan kelompoknya

dan meminta tiap kelompok untuk

menentukan peranannya dalam

kelompok.

Connection

- Memberikan apersepsi dengan

menanyakan pemahaman

terdahulu.

Kegiatan Inti

Application

- Meminta siswa untuk menyiapkan

LKS yang telah diberikan pada

pertemuan sebelumnya.

Melakukan Percobaan

- Meminta siswa untuk menyiapkan

alat/bahan yang tertera pada LKS.

- Membimbing siswa dalam

melakukan praktikum.

- Meminta siswa untuk mengamati

perubahan yang terjadi dengan

teliti.

- Meminta siswa untuk

membandingkan literatur dengan

hasil temuan.

- Meminta siswa untuk mencatat

data sesuai hasil pengamatan. Dan

meminta siswa untuk membuat

tabel hasil pengamatan.

Menganalisis dan Menyajikan

Hasil

- Meminta tiap kelompok berdiskusi

untuk menterjemahkan dan

menganalisis data hasil

pengamatan.

- Meminta siswa untuk menyajikan

pemahaman baru melalui diskusi

kelas.

Kegiatan Awal

- Mengkondisikan diri untuk

belajar.

- Menyimak dan memperhatikan

penjelasan yang diberikan guru.

- Duduk sesuai dengan kelompok

yang sudah ditentukan dalam

formasi later U dan membagi-bagi

peranan.

- Menjawab pertanyaan yang

diajukan guru.

Kegiatan Inti

- Menyiapkan LKS yang telah

diberikan.

- Menyiapkan alat dan bahan secara

berkelompok.

- Melakukan percobaan sesuai

dengan petunjuk di LKS.

- Mengamati perubahan yang

terjadi dengan teliti.

- Membandingkan literatur dengan

hasil temuan.

- Mencatat data sesuai hasil

pengamatan. Dan membuat tabel

hasil pengamatan.

- Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan

menganalisis data hasil

pengamatan.

- Menyajikan pemahaman baru

melalui diskusi kelas.

10 menit

5 menit

60 menit

Page 109: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

95

Kegiatan Akhir

Reflection

- Mengarahkan siswa untuk

menyimpulkan dari hasil diskusi.

Extension

- Membantu siswa membereskan

alat dan bahan praktikum.

Kegiatan Akhir

- Tiap kelompok menyimpulkan

hasil percobaan sementara.

a. Suhu diturunkan reaksi bergeser

kearah reaksi eksoterm. Suhu

dinaikkan reaksi bergeser

kearah reaksi endoterm.

b. Adapun hubungan Kc dan Kp

adalah:

Kp = Kc (RT)∆n

atau Kc = Kp

(RT)Δn

c. Kesetimbangan darah dalam

tubuh manusia mempunyai

suatu sistem yang mengatur

tingkat keasaman (pH) tetap

sekitar 7,4.

- Membereskan alat dan bahan

praktikum.

10 menit

5 menit

Pertemuan Kelima

Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Kegiatan Awal

Introduction

- Mengkondisikan siswa untuk siap

belajar dan memeriksa kehadiran

siswa.

- Menjelaskan tentang tujuan

pembelajaran.

Connection

- Mengulas kembali materi pada

pertemuan sebelumnya.

Kegiatan Inti

Application

- Meminta siswa untuk berkumpul

sesuai dengan kelompoknya.

Mengkomunikasikan

- Melalui diskusi kelas, guru

memimpin tiap kelompok untuk

mempersentasikan hasil dari

eksperimen yang telah dilakukan.

- Meminta siswa membandingkan

hasil yang mereka peroleh dan

memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain.

Kegiatan Awal

- Mengkondisikan diri untuk

belajar.

- Menyimak dan memperhatikan

penjelasan yang diberikan guru.

- Menjawab pertanyaan yang

diajukan guru.

Kegiatan Inti

- Duduk sesuai dengan kelompok

masing-masing.

- Tiap kelompok menyampaikan

hasil eksperimen dan kesimpulan

dalam power point di depan kelas.

- Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain.

5 menit

5 menit

55 menit

Page 110: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

96

Kegiatan Akhir

Reflection

- Mengarahkan diskusi dengan cara

mengklarifikasi kesimpulan yang

kurang tepat.

- Meminta siswa untuk

mengumpulkan laporan tertulis.

Extension

- Meminta siswa untuk memahami

pembelajaran, karena pada

pertemuan berikutnya akan

dilaksanakan ulangan harian.

Kegiatan Akhir

- Memperhatikan penjelasan guru

dan menanyakan hal-hal yang

dianggap belum jelas.

- Mengumpulkan laporan tertulis.

- Mencatat hal-hal yang akan

diujikan.

20 menit

5 menit

Pertemuan Keenam

Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Kegiatan Awal

Introduction

Mengkondisikan siswa dan

memeriksa kehadiran siswa.

Kegiatan Inti

Membagikan soal posttest siklus 2

Kegiatan Akhir

Memberikan penghargaan bagi

kelompok terbaik.

Kegiatan Awal

Introduction

Mengkondisikan diri.

Kegiatan Inti

Mengerjakan soal posttest siklus 2

Kegiatan Akhir

Menerima pengharagaan.

5 menit

35 menit

5 menit

E. Sumber/Alat/Bahan

Sumber : Buku kimia Kelas XI dan penunjang lainnya.

Bahan : LKS, alat dan bahan percobaan.

F. Penilaian

Tes : Laporan hasil percobaan.

Tes tertulis berupa pilihan ganda.

Jakarta, November 2010

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Tri Heru Sedono Isyfiyyati

NIP. 196301302007011007 NIM. 106016200614

Page 111: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

97

Lampiran 10

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan

industri.

Kompetensi Dasar

3.3.Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran

arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.

3.4.Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari

suatu reaksi kesetimbangan.

3.5.Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari

dan industri.

Indikator

Indikator Kompetensi Dasar 3.3:

1. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le

Chatelier.

2. Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada

pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.

Indikator Kompetensi Dasar 3.4:

1. Menafsirkan data hasil percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil

reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan

tetapan kesetimbangan.

2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi kesetimbangan atau sebaliknya.

3. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil

reaksi pada keadaan setimbang.

4. Menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya.

Indikator Kompetensi Dasar 3.5:

1. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di

industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.

Kelompok :

Anggota :

Page 112: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

98

OBSERVASI 1 :

Judul : Pengaruh perubahan suhu pada kesetimbangan.

Kegiatan : Mengamati pengaruh perubahan suhu terhadap reaksi

kesetimbangan.

Masalah : Apakah terdapat pengaruh perubahan suhu terhadap reaksi

kesetimbangan?

Hipotesis : .........................................................................................................

Variabel X : .........................................................................................................

Variabel Y : .........................................................................................................

Alat dan Bahan:

Alat Bahan

- Gelas kimia dengan ukuran 250 mL dan

1000 mL.

- Pembakar spiritus.

- Kawat kasa.

- Kaki tiga.

- Neraca/timbangan.

- Larutan CuSO4 0,1 M.

- NaCl padat.

- Air dingin/es batu.

Cara Kerja:

1. Timbanglah 5 gram padatan NaCl, kemudian larutkan dalam 100 mL

CuSO4 di dalam gelas kimia. Amati warna larutan.

2. Panaskan larutan CuSO4 dan NaCl tersebut. Amati warna larutan.

3. Rendam gelas kimia yang berisi larutan CuSO4 dan NaCl yang telah

dipanaskan ke dalam gelas kimia 1000 mL (1 liter) yang berisi air dingin

atau es batu. Amati perubahan yang terjadi.

Hasil Pengamatan

Buatlah tabel hasil pengamatan!

OBSERVASI 2 :

Judul : Pengaruh perubahan konsentrasi pada kesetimbangan.

Kegiatan : Mengamati pengaruh perubahan konsentrasi pada kesetimbangan.

Masalah : Apakah terdapat perubahan konsentrasi pada kesetimbangan?

Hipotesis : .........................................................................................................

Variabel X : .........................................................................................................

Variabel Y : .........................................................................................................

Alat dan Bahan:

Alat Bahan

- Tabung reaksi.

- Gelas ukur 10 mL.

- Botol semprot 250 mL.

- Pipet tetes.

- Batang pengaduk.

- Gelas kimia 50 mL.

- Larutan FeCl3 1 M

- Larutan KSCN 1 M

- Larutan NaH2PO4 1 M

Page 113: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

99

Cara Kerja:

1. Siapkan 5 tabung reaksi pada rak tabung. Beri label 1 sampai 5 pada

tabung tersebut.

2. Masukkan 25 mL aquades ke dalam gelas kimia. Kemudian, tambahkan 2

tetes larutan FeCl3 1M dan KSCN 1M . Aduk larutan tersebut hingga

homogen. Bagi larutan tersebut kedalam 5 tabung reaksi yang telah

disiapkan dengan volume sama banyaknya untuk setiap tabung reaksi.

3. Tambahkan:

a. Tabung I + 1 tetes KSCN 1 M

b. Tabung II + 1 tetes FeCl3 1 M

c. Tabung III + 1 tetes NaH2PO4 1 M

a. Tabung IV + 5 mL aquades

4. Amati dan cacat perubahan pada setiap tabung setelah diguncang-

guncangkan.

5. Bandingkan perubahan pada setiap warna dengan larutan pada tabung 5.

Hasil Pengamatan

1. Warna larutan campuran dari 25 mL aquades + 2 tetes FeCl3 1 M + 2 tetes

KSCN 1 M adalah ………

2. Buatlah tabel hasil pengamatan!

OBSERVASI 3 :

Judul : Hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari

suatu reaksi kesetimbangan.

Kegiatan : Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil

reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.

Masalah : Apakah terdapat hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil

reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan?

Hipotesis : .........................................................................................................

Variabel X : .........................................................................................................

Variabel Y : .........................................................................................................

OBSERVASI 4 :

Judul : Penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari

dan industri.

Kegiatan : Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan

sehari-hari dan industri.

Masalah : Bagaimanakah penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan

sehari-hari dan industri?

Hipotesis : .........................................................................................................

Variabel X : .........................................................................................................

Variabel Y : .........................................................................................................

Page 114: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

100

PERTANYAAN: 1. Jelaskan bunyi hukum pergeseran kesetimbangan atau yang dikenal dengan

asas Le Chatelier!

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Diketahui reaksi kesetimbangan:

2H2(g) + O2(g) ⇌ 2H2O(l) ΔH= -484 kJ

Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika:

a. Suhu diturunkan, b. Suhu dinaikkan!

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Diketahui reaksi kesetimbangan: NH4 + HCl ⇌ NH4Cl ΔH= -a kJ

Apabila ingin memperoleh NH4Cl lebih banyak, apakah suhu dinaikkan atau

diturunkan? Jelaskan jawabanmu!

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Dari hasil percobaan perubahan konsentrasi pada kesetimbangan, jelaskan apa

yang dilakukan oleh sistem kesetimbangan jika:

a. Memperbesar konsentrasi SCN –

b. Memperbesar konsentrasi Fe3+

c. Memperkecil konsentrasi Fe3+

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

5. Jelaskan pengertian dari derajat disosiasi!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

6. Jika terdapat 4 mol gas NH3 yang dimasukkan ke dalam wadah bervolum 1 L

dan terurai sesuai reaksi kesetimbangan berikut.

2NH3(g) ⇌ N2(g) + 3H2(g)

Page 115: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

101

Jika pada saat setimbang terdapat 1 mol gas N2, tentukan harga derajat disosiasi

dan tetapan kesetimbangannya!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

7. Sebanyak 2 mol gas NO2 dimasukkan dalam wadah dan terurai sesuai dengan

reaksi kesetimbangan berikut.

2NO2(g) ⇌ 2NO(g) + O2(g)

Pada saat kesetimbangan tercapai terdapat 0,5 mol gas O2 dan tekanan total

yang ditimbulkan adalah 2 atm, hitung harga Kp untuk reaksi tersebut!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

8. Perhatikan reasi kesetimbangan pada suhu 3500C berikut.

2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)

Apabila konsentrasi gas HI, H2, dan I2 dalam keadaan setimbang berturut-turut

adalah 0,4 M, 0,06 M, dan 0,04 M. Hitung harga Kc!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

9. Jika diketahui R= 0,082 L atm/mol K dan Kc= 25, berapa harga Kp untuk reaksi

kesetimbangan berikut.

N2O4(g) ⇌ 2NO2(g) pada suhu 3000K?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

10. Jelaskan pembuatan amoniak menurut proses Haber Bosch berdasarkan kata-

kata anda sendiri!

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 116: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

102

Kesimpulan

........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................

Page 117: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

103

Lampiran 11

Kisi-Kisi Instrumen Validasi Konstruk Siklus I

Satuan Pendidikan : MA Al-Falah VI

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI IPA/1(satu)

Jumlah Soal : 35 soal

Bentuk Soal : Tes objektif pilihan ganda

Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Kompetensi

Dasar Indikator

Indikator

Soal Soal Jawaban

Jenjang

Kognitif

Menjelaskan

kesetimbangan

dan faktor-

faktor yang

mempengaruhi

pergeseran

arah

kesetimbangan

dengan

melakukan

percobaan.

Menjelaskan

kesetimbangan

dinamis.

Siswa dapat

menentukan

keadaan

setimbang suatu

reaksi.

1. Suatu reaksi mencapai keadaan setimbang jika ….

a. jumlah mol zat pereaksi dan mol zat hasil reaksi sama

b. massa zat pereaksi sama dengan massa zat hasil reaksi

c. laju reaksi pereaksi sama dengan laju reaksi hasil reaksi

d. salah satu pereaksi telah habis bereaksi

e. reaksi telah berhenti

c C1

Siswa dapat

menentukan sifat

dinamis dari

kesetimbangan

kimia.

2. Suatu keadaan setimbang yang dicapai sistem reaksi kimia dimana

jumlah pereaksi dan hasil reaksi tetap adalah ….

a. kesetimbangan homogen

b. kesetimbangan heterogen

c. kesetimbangan dinamis

d. kesetimbangan reversibel

e. kesetimbangan irreversibel

c C1

3. Yang bukan merupakan ciri-ciri keadaan kesetimbangan dinamis

adalah….

a. reaksi berlangsung terus menerus

b. reaksi berlangsung dua arah yang berlawanan

c C2

Page 118: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

104

c. tidak terjadi perubahan mikroskopis

d. setiap komponen pada reaksi itu tetap ada

e. laju reaksi ke arah produk sama dengan laju reaksi ke arah

reaktan

Siswa dapat

menentukan

definisi dari

kesetimbangan

irreversibel.

4. Suatu reaksi kimia dimana zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan

seperti zat mula-mula disebut ….

a. kesetimbangan reversibel

b. kesetimbangan irreversibel

c. kesetimbangan dinamis

d. kesetimbangan homogen

e. kesetimbangan heterogen

b C1

Disajikan contoh

proses perubahan

reaksi, siswa

dapat

menentukan jenis

kesetimbangan

dari contoh

tersebut.

5. Proses memanaskan air dengan wadah terbuka merupakan contoh

dari kesetimbangan …

a. homogen

b. heterogen

c. dinamis

d. reversibel

e. irreversibel

e C2

6. Yang termasuk contoh dari kesetimbangan reversibel adalah ….

a. pembakaran kertas

b. memanaskan air dengan wadah terbuka

c. penyerutan kayu

d. es yang mencair

e. pengolahan sampah anorganik

d C2

Disajikan grafik

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

keadaan

setimbang sesuai

dengan grafik.

7. Perhatikan grafik berikut!

Hasil Reaksi [C] dan [D]

Pereaksi [A] dan [B]

Waktu

a C3

Ko

nse

ntr

asi

Page 119: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

105

Pernyataan yang menunjukkan keadaan setimbang sesuai grafik

diatas ialah ….

a. [A] dan [B] = [C] dan [D]

b. [A] dan [B] > [C] dan[D]

c. [A] dan [B] < [C] dan[D]

d. [A] dan [B] ≤ [C] dan [D]

e. [A] dan [B] ≥ [C] dan [D]

Siswa dapat

menentukan

reaksi setimbang

yang terjadi

dalam ruang yang

terbuka.

8. Reaksi setimbang berikut ini yang dapat terjadi dalam ruang yang

terbuka adalah ….

a. H2(g) + Br2(g) ⇌ 2HBr(g)

b. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)

c. (NH4)2NO3(g) ⇌ N2O(g) + 2H2O(g)

d. AgNO3(aq) + NaCl(aq) ⇌ AgCl(s) + NaNO3(aq)

e. PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)

d C3

Menjelaskan

kesetimbangan

homogen dan

heterogen.

Disajikan

penjelasan dari

kesetimbangan

heterogen, siswa

dapat

menentukan

kesetimbangan

tersebut.

9. Kesetimbangan dimana fase zat-zatnya terdiri dari dua fase atau

lebih disebut ….

a. kesetimbangan irreversibel

b. kesetimbangan reversibel

c. kesetimbangan dinamis

d. kesetimbangan heterogen

e. kesetimbangan homogen

d C1

Siswa dapat

menentukan

contoh dari reaksi

kesetimbangan

heterogen dan

homogen.

10. Yang termasuk kesetimbangan heterogen adalah .…

a. 2NO(g) + 2CO(g) ⇌ N2(g) +2CO2(g)

b. CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)

c. CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇌ CH3COOH ¯ (aq) + H3O

+(aq)

d. N2O(g) + NO2(g) ⇌ 3NO(g)

e. 2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)

b C2

11. Diketahui suatu reaksi kesetimbangan CH3COO¯(aq) + H2O(l) ⇌

CH3COOH(aq) + OH ¯ (aq). Reaksi kesetimbangan ini termasuk reaksi

kesetimbangan ….

a. irreversibel

b. reversibel

e C2

Page 120: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

106

c. dinamis

d. heterogen

e. homogen

Siswa dapat

menentukan fase

zat yang tidak

diperhitungkan

pada tetapan

kesetimbangan

heterogen.

12. Fase zat yang biasanya tidak terdapat pada tetapan kesetimbangan

heterogen adalah ….

a. solid dan liquid d. gas dan liquid

b. solid dan aqueos e. gas dan solid

c. liquid dan aqueos

a C1

Disajikan reaksi

kesetimbangan

dalam dua fase,

siswa dapat

menentukan fase

yang

diperhitungkan

dalam tetapan

kesetimbangan.

13. Jika dalam reaksi kesetimbangan A(g) + B(s) ⇌ C(g) + D(g) terdapat

dua fase, maka tetapan kesetimbangannya adalah ….

a. K = [B] d. K = 1

[B]

b. K = [A]

C [D] e. K =

C [D]

A

c. K = C [D]

A [B]

e C2

Siswa dapat

menentukan jenis

kesetimbangan

yang pada

umumnya

melibatkan fase

gas atau larutan.

14. Kesetimbangan yang melibatkan fase gas atau larutan adalah ….

a. kesetimbangan homogen

b. kesetimbangan heterogen

c. kesetimbangan dinamis

d. kesetimbangan reversibel

e. kesetimbangan irreversibel

a C2

Menjelaskan

tetapan

kesetimbangan.

Siswa dapat

menentukan

hukum

kesetimbangan.

15. Hasil kali konsentrasi produk dibagi dengan hasil kali konsentrasi

reaktan dipangkatkan dengan koefisien masing-masing merupakan

pernyataan ….

a. derajat disosiasi d. hukum aksi reaksi

b. hukum kekekalan energi e. hukum kesetimbangan

c. hukum kekekalan massa

e

C1

Page 121: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

107

16. Ahli kimia yang menemukan hubungan konsentrasi antara reaktan

dan produk yang berbeda dalam keadaan setimbang adalah ….

a. Firlz Haber dan Peter Waage

b. Cato Maximilian. G dan Firlz Haber

c. Cato Maximilian. G dan Peter Waage

d. Cato Maximilian. G dan Lord Kelvin

e. Firlz Haber dan Lord Kelvin

c C1

Siswa dapat

meramalkan

peranan

ketetapan

kesetimbangan

dalam suatu

reaksi

kesetimbangan

secara kualitatif.

17. Jika harga Kc besar, maka ….

a. reaksi kesetimbangan tetap

b. reaksi kesetimbangan bergeser ke hasil reaksi

c. reaksi kesetimbangan bergeser ke reaktan

d. reaksi kesetimbangan banyak mengandung reaktan

e. reaksi kesetimbangan banyak mengandung hasil reaksi

e C2

Disajikan suatu

reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

tetapan

kesetimbangan

dari reaksi itu.

18. Jika terdapat reaksi kesetimbangan aA + bB ⇌ cC + dD, maka

tetapan kesetimbangannya adalah ….

a. K= A [B]

C [D] d. K =

[C]c [D]d

[A]a [B]b

b. K = C [D]

A [B] e. K =

[c]C [d]D

[a]A [b]B

c. K = [A]a [B]b

[C]c [D]d

d C2

19. Harga tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi:

Al3+

(aq) + 3H2O(l) ⇌ Al(OH)3(s) + 3H+

(aq)

ditentukan oleh persamaan ….

a. Kc = Al (OH )3 H+ 3

Al 3+ [ H2O]3 d. Kc = H+ 3

Al 3+

b. Kc = H+ 3

Al 3+ e. Kc =

Al (OH )3

[ H2O]3

c. Kc = H+ 3

Al 3+ [ H2O]3

d C3

Page 122: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

108

20. Pada pembakaran kapur berikut:

CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g) tetapan kesetimbangan adalah ….

a. K = CaO CO 2

CaCO 3 d. K =

[CaCO 3]

CaO CO 2

b. K = CaO CO2 e. K = CaCO3 c. K = [CO2]

c C3

Siswa dapat

menentukan

reaksi yang

mempunyai nilai

Kp = Kc

21. Reaksi yang mempunyai nilai Kp = Kc adalah ….

a. 2HBr(g) ⇌ H2(g) + Br2(g)

b. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)

c. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)

d. 2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g)

e. H2(g) + S(s) ⇌ H2S(g)

a C3

Disajikan suatu

reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan Kp

dari reaksi

tersebut.

22. Harga tetapan kesetimbangan (Kp) untuk reaksi:

CH4(g) + H2O(g) ⇌ CO(g) + 3H2(g)

ditentukan oleh persamaan ….

a. Kp = (pCO)(pH2)3 d. Kp = (pCO)(pH2O)

b. Kp = pCO (pH 2)3

(pCH 4)(pH 2O) e. Kp =

(pH 2O)

(pCH 4)

c. Kp = pCO (pH 2)3

(pCH 4)

b C3

23. Harga tetapan kesetimbangan (Kp) untuk reaksi:

2NaHCO3(s) ⇌ Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g)

ditentukan oleh persamaan ….

a. Kp = (pNa 2CO 3)

(pNaHCO 3)2 d. Kp = (pCO 2) (pH 2O)

(pNaHCO 3)2

b. Kp = (pNaCO 3) (pCO 2) (pH 2O)

(pNaHCO 3)2 e. Kp = (pNa 2CO 3)

(pNaHCO 3)2

c. Kp = (pCO2)(pH2O)

c C3

Disajikan suatu

tetapan

kesetimbangan

(Kc), siswa dapat

menentukan

reaksi dari

24. Persamaan reaksi kesetimbangan dari tetapan kesetimbangan:

Kc = CH 4 H2S 4

[CS 4] H2 6 adalah ….

a. CH4(g) + H2S(g) ⇌ CS4(g) + 3H2(g)

b. CH4(g) + CS4(g) ⇌ H2S(g) + H2(g)

c. CH4(g) ⇌ CS4(g) + 2H2(g)

d C3

Page 123: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

109

tetapan

kesetimbangan

tersebut.

d. CS4(g) + 6H2(g) ⇌ CH4(g) + 4H2S(g)

e. CS4(g) + 8H2(g) ⇌ 4H2S(g)

Disajikan suatu

tetapan

kesetimbangan

(Kp), siswa dapat

menentukan

reaksi dari

tetapan

kesetimbangan

tersebut.

25. Persamaan reaksi kesetimbangan dari tetapan kesetimbangan:

Kp = (pN2)(pCO 2)2

(pNO )2(pCO )2 adalah ….

a. 2NO(g) + 2CO2(g) ⇌ 2N (g) +2CO (g)

b. 2NO(g) + 2CO(g) ⇌ N2(g) +2CO2(g)

c. N2(g) +2CO2(g) ⇌ 2NO(g) + 2CO(g)

d. N2(g) +2CO (g) ⇌ NO2(g) + 2CO(g)

e. 2N (g) +2CO2(g) ⇌ 2NO(g) + 2CO(g)

b C3

Disajikan reaksi

kesetimbangan

dan harga

tetapannya, siswa

dapat

menentukan

harga tetapan

kesetimbangan

jika reaksi

mengalami

perubahan.

26. Jika harga tetapan kesetimbangan N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) adalah K,

maka harga tetapan kesetimbangan untuk 2N2(g) + 6H2(g) ⇌ 4NH3(g)

adalah ….

a. K2 c.

1

2K e.

1

𝐾

b. K d. 𝐾

a C3

27. Diketahui suatu harga dalam tetapan kesetimbangan:

NH3(g) ⇌ 1

2N2(g) + 1

1

2H2(g) adalah 5,2 x 10

-5.

Berapakah harga K untuk reaksi N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) adalah ….

a. 3,6 x 108 c. 0,36 x 10

7 e. 19 x 10

4

b. 36 x 108 d. 1,9 x 10

4

a C3

Disajika beberapa

reaksi dan harga

tetapan

kesetimbangan-

nya, siswa dapat

menentukan

harga tetapan

kesetimbangan

dari

28. Jika terdapat reaksi: 2NO2 ⇌ N2O4 K= 3

5

NO + 1

2 O2 ⇌ NO2 K=

1

3

Maka bagaimana harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi:

N2O4 ⇌ 2NO + O2 adalah ….

a. 3 c. 15 e. 5

27

b. 5 d. 12

5

c C4

Page 124: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

110

penggabungan

reaksi-reaksi

tersebut.

29. Diketahui tiga reaksi kesetimbangan:

2A + B ⇌ 2C K1 = Ka

D + E ⇌ C K2 = Kb

D + 2F ⇌ 3G K3 = Kc

Berapakah harga K untuk reaksi 2A + B + 4F ⇌ 2E + 6G ….

a. Ka x Kb x Kc c. Ka xKb

Kc e.

Ka x Kc2

Kb2

b. Ka + Kb + Kc d. Ka xKc

Kb

e C4

Siswa dapat

menentukan yang

tidak termasuk

contoh

kesetimbangan

dalam kehidupan

sehari-hari.

30. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh kesetimbangan dalam

kehidupan sehari-hari adalah ….

a. Kadar nitrogen di udara relatif tetap

b. Kadar oksigen di udara relatif tetap

c. Kadar keasaman darah di dalam tubuh relatif tetap

d. Kadar ozon dalam lapisan stratosfer relatif tetap

e. Kadar CO di daerah industri relatif tetap

e C2

Page 125: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

111

Lampiran 12

Kisi-Kisi Instrumen Validasi Konstruk Siklus II

Satuan Pendidikan : MA Al-Falah VI

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI IPA/1(satu)

Jumlah Soal : 40 soal

Bentuk Soal : Tes objektif pilihan ganda

Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Kompetensi

Dasar Indikator

Indikator

Soal Soal Jawaban

Jenjang

Kognitif

Menjelaskan

kesetimbangan

dan faktor-

faktor yang

mempengaruhi

pergeseran arah

kesetimbangan

dengan

melakukan

percobaan.

Meramalkan

arah pergeseran

kesetimbangan

dengan

menggunakan

azas Le

Chatelier.

Siswa dapat

menentukan

faktor yang

tidak

mempengaruhi

kesetimbangan.

1. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran

kesetimbangan, kecuali ….

a. perubahan suhu d. perubahan voleme

b. perubahan tekanan e. perubahan komponen zat

c. perubahan konsentrasi

e C1

Siswa dapat

menentukan

arah pergeseran

kesetimbangan,

jika suhu

diturunkan.

2. Dalam suatu kesetimbangan jika suhu diturunkan maka

kesetimbangan akan bergeser ke arah ….

a. reaktan d. jumlah mol terbesar

b. produk e. reaksi endoterm

c. reaksi eksoterm

c C1

Siswa dapat

menentukan

arah pergeseran

kesetimbangan,

jika tekanan

diperbesar

diturunkan.

3. Jika pada suatu reaksi kesetimbangan tekanan diperbesar, maka

kesetimbangan akan bergeser ke arah ….

a. jumlah koefisien zat yang kecil

b. jumlah koefisien zat yang besar

c. jumlah mol terbesar

d. reaktan

e. produk

a C1

Page 126: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

112

Disajikan reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

faktor yang

mempercepat

reaksi.

4. Pada reaksi kesetimbangan:

A+ B ⇌ C + D

Kesetimbangan akan lebih cepat tercapai jika ….

a. zat A ditambah d. tekanan diperbesar

b. suhu dinaikkan e. volume diperbesar

c. digunakan katalis

c C2

Disajikan reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

pergeseran arah

kesetimbangan

jika tekanan

diperbesar.

5. Pada kesetimbangan berikut:

2HI(g) ⇌ H2(g) + I(g)

Jika tekanan diperbesar maka ….

a. [HI] berkurang

b. [I2] berkurang

c. [H2] berkurang

d. [H2] dan [I2] bertambah

e. tidak terjadi pergeseran kesetimbangan

e C2

Disajikan suatu

reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

arah pergeseran

dan harga Kc

jika volume

diperkecil pada

suhu tetap.

6. Reaksi kesetimbangan:

2NO2(g) ⇌ N2O4(g),

Jika volume diperkecil pada suhu tetap, maka ….

a. kesetimbangan akan bergeser ke arah N2O4, harga Kc makin

besar

b. kesetimbangan akan bergeser ke arah NO2, Kc makin besar

c. kesetimbangan akan bergeser ke arah NO2, Kc makin kecil

d. kesetimbangan akan bergeser ke arah N2O4, Kc makin kecil

e. kesetimbangan akan bergeser ke arah N2O4, Kc tetap

e C2

Siswa dapat

menentukan

reaksi yang

mengalami

pergeseran ke

hasil reaksi jika

tekanan di

perkecil.

7. Diantara reaksi kesetimbangan berikut, yang mengalami

pergeseran kesetimbangan ke arah hasil reaksi jika tekanan di

perkecil adalah ….

a. PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)

b. 3H2(g) + N2(g) ⇌ 2NH3(g)

c. 2NO(g) + O2(g) ⇌ 2NO2(g)

d. 2HI(g) ⇌ H2(g) + I(g)

e. Fe3O4(s) + 4H2(g) ⇌ 3Fe(s) + 4H2O(g)

a C2

Page 127: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

113

Disajikan suatu

reaksi

kesetimbangan

dan harga

entalpinya,

siswa dapat

menentukan

perubahan yang

terjadi jika suhu

diturunkan.

8. Pada reaksi kesetimbangan berikut:

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -92 kJ.

Jika suhu diturunkan, maka ….

a. NH3 akan bertambah

b. NH3 akan berkurang

c. N2 akan bertambah

d. H2 akan bertambah

e. N2 dan H2 akan bertambah

a C2

Siswa dapat

menentukan

faktor yang

mempengaruhi

hasil reaksi

terbentuk lebih

banyak

9. Apabila gas XY2 akan dibuat secara industri dari gas X2, Y2, dan

Y3, reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm sesuai reaksi

kesetimbangan: X2Y3(g) + 1

2 Y2(g) ⇌ 2XY2(g). Agar dihasilkan gas

XY2 sebanyak mungkin, persyaratan reaksi yang harus dipenuhi adalah ….

a. tekanan tinggi

b. suhu rendah

c. suhu tinggi dan tekanan tinggi

d. tekanan rendah dan suhu tinggi

e. tekanan tinggi dan suhu rendah

d C2

Menyimpulkan

pengaruh

perubahan

suhu, tekanan,

dan volume

pada

pergeseran

kesetimbangan

melalui

percobaan.

Disajikan suatu

reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

faktor yang

mempengaruhi

kesetimbangan

jika

kesetimbangan

bergeser ke arah

produk.

10. Reaksi kesetimbangan:

3Fe(s) + 4H2O(g) ⇌ Fe3O4(s) + 4H2(g) ΔH= positif.

Kesetimbangan akan bergeser ke produk, jika ….

a. pada suhu tetap ditambahkan serbuk besi

b. pada volume tetap suhu dinaikkan

c. pada suhu tetap ditambah katalis

d. volume tetap suhu diturunkan

e. pada suhu tetap tekanan diperbesar dengan memperkuat volume

b C2

Page 128: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

114

Disajikan suatu

reaksi

kesetimbangan

dan harga

entalpinya,

siswa dapat

menentukan

faktor yang

tidak

mempengaruhi

arah pergeseran

pada reaksi

tersebut.

11. Sistem kesetimbangan H2(g) + I(g) ⇌ 2HI(g) ΔH= -52 kJ tidak akan

terganggu jika ….

a. temperatur dinaikkan

b. temperatur diturunkan

c. ditambah gas HI

d. tekanan diperbesar

e. ditambah gas hidrogen

d C2

Disajikan warna

dari masing-

masing zat pada

saat setimbang,

siswa dapat

menentukan

perubahan

warna yang

dipengaruhi oleh

suhu.

12. Pada temperatur kamar, gas NO2 berwarna coklat dan N2O4 tidak

berwarna. Reaksi kesetimbangan: 2NO(g) ⇌ N2O4(g) = -58,2 kJ/mol.

Jika tabung yang berisi kesetimbangan tersebut dicelupkan ke

dalam es, maka warna coklat akan ….

a. bertambah tua

b. bertambah muda

c. tetap

d. berubah

e. tidak dapat diramalkan

b C3

Disajikan data

sebuah

percobaan

tentang

pengaruh

konsentrasi pada

reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

13. Pada percobaan pencampuran 10 mL FeCl3 0,2 M dengan 10 mL

KSCN 0,2 M teramati larutan menjadi berwarna merah darah. Jika

dalam campuran tersebut dilakukan 4 perlakuan berturut-turut

maka diperoleh data sebagai berikut:

No. Perlakuan Perubahan

1.

2.

3.

4.

Ditambah sedikit Fe3+

Ditambah sedikit SCN¯

Ditambah sedikit H2PO4¯

Ditambah air

Warna merah bertambah

Warna merah berkurang

Warna merah berkurang

Warna merah berkurang

b C4

Page 129: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

115

pernyataan yang

tidak benar dari

data tersebut.

Berdasarkan data di atas yang tidak benar adalah ….

a. akan terjadi pergeseran kesetimbangan pada setiap perlakuan

b. akan terjadi reaksi antara SCN¯ dan H2PO4

¯ yaitu timbul

gelembung

c. setelah perlakuan di atas dalam larutan masih terdapat ion Fe3+

d. penambahan ion H2PO4¯ menyebabkan kesetimbangan bergeser

ke kiri

e. setelah perlakuan akan terbentuk kesetimbangan baru

Disajikan suatu

reaksi

kesetimbangan

dan beberapa

data

penambahan

konsentrasi pada

reaksi tersebut,

siswa dapat

menentukan

penambahan

konsentrasi zat

yang dapat

menggeser

kesetimbangan

ke arah reaktan.

14. Ke dalam larutan FeCl3 ditambahkan larutan KSCN membentuk

Fe(SCN)2+

yang berwarna merah, terjadi reaksi kesetimbangan

Fe3+

(aq) + SCN¯

(aq) ⇌ Fe(SCN)2+

(aq)

Larutan dibagi dalam 4 tabung reaksi:

1) Tabung 1 ditambahkan FeCl3

2) Tabung 2 ditambahkan KSCN

3) Tabung 3 ditambahkan NH4OH

4) Tabung 4 ditambahkan H2O

Menurut reaksi kesetimbangan di atas, reaksi yang bergeser ke

reaktan terdapat pada tabung ….

a. 1 dan 2 c. 3 dan 4 e. 2 dan 4

b. 2 dan 3 d. 1 dan 3

a C4

Menentukan

hubungan

kuantitatif

antara pereaksi

dengan hasil

reaksi dari

suatu reaksi

kesetimbangan.

Menafsirkan

data hasil

percobaan

mengenai

konsentrasi

pereaksi dan

hasil reaksi

pada keadaan

setimbang

Disajikan

penjelasan dari

derajat disosiasi,

siswa dapat

menentukan

penjelasan yang

dimaksud.

15. Perbandingan jumlah mol zat yang terurai dengan jumlah mol zat

mula-mula disebut ….

a. kesetimbangan dinamis d. kesetimbangan heterogen

b. derajat disosiasi e. kesetimbanga homogen

c. perbandingan mol

b C1

Disajikan

volume, mol dan 16. Pada reaksi 2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g) dalam volume ruang 2 L

dimasukkan HI sebanyak 1 mol. Jika derajat disosiasi HI= 0,4

a C3

Page 130: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

116

untuk

menentukan

derajat disosiasi

dan tetapan

kesetimbangan.

derajat disosiasi

dari suatu reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

harga tetapan

kesetimbangan

dari data

tersebut.

maka harga tetapan kesetimbangannya adalah ….

a. 1

9 d.

1

32

b. 1

16 e.

1

64

c. 1

18

Disajikan

volume dan mol

zat dari suatu

reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

derajat disosiasi

jika setelah

setimbang

terjadi

perubahan mol

pada zat

tersebut.

17. Sebanyak 2 mol SO3 dalam wadah 5 L terurai menurut reaksi

2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g). jika terbentuk 1,6 mol SO2, maka derajat

disosiasi SO3 adalah ….

a. 0,2 d. 0,6

b. 0,4 e. 0,8

c. 0,5

e C3

Menghitung

harga Kc

berdasarkan

konsentrasi

kesetimbangan

atau

sebaliknya.

Disajikan harga

tetapan

kesetimbangan

dan volume,

siswa dapat

menentukan

konsentrasi dari

zat yang

bereaksi.

18. Jika tetapan kesetimbangan reaksi:

Ag2CrO4(s) ⇌ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq)

dalam wadah bervolume 1 L adalah 4 x 10-12

, maka konsentrasi

CrO42-

pada keadaan setimbang adalah ….

a. 10-1

d. 10-4

b. 10-2

e. 10-5

c. 10-3

d C3

Page 131: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

117

Disajikan suhu,

volume dan mol

dari masing-

masing zat yang

bereaksi, siswa

dapat

menentukan

harga Kc pada

reaksi tersebut.

19. Pada temperatur 400°C dalam ruang yang volumenya 1 L terdapat

sistem kesetimbangan:

2HBr(g) ⇌ H2(g) + Br2(g)

pada saat kesetimbangan dicapai di dalam ruang, terdapat 0,25 mol

H2, 0,25 mol Br2 dan 0,50 mol HBr. Harga Kc-nya adalah ….

a. 0,025 d. 0,50

b. 0,25 e. 0,05

c. 2,5

b C4

Menghitung

harga Kp

berdasarkan

tekanan

parsial gas

pereaksi dan

hasil reaksi

pada keadaan

setimbang.

Disajikan harga

Kp dan tekanan

parsial pereaksi,

siswa dapat

menentukan

tekanan parsial

hasil reaksi.

20. Harga Kp untuk reaksi kesetimbangan 2X(g) ⇌ 3Y(g) pada

temperature tertentu = 16. Jika dalam kesetimbangan tekanan

parsial X = 2 atm, maka tekanan parsial Y adalah ….

a. 2 d. 8

b. 4 e. 10

c. 6

b C2

Disajikan

tekanan total

dari reaksi

kesetimbangan,

siswa dapat

menentukan

harga Kp pada

reaksi tersebut.

21. Diketahui reaksi kesetimbangan:

2NaHCO3(s) ⇌ Na2O3(S) + H2(g) + CO2(g).

Jika pada keadaan setimbang tekanan total = 6 atm, maka harga Kp

adalah ….

a. 5 d. 8

b. 6 e. 9

c. 7

e C3

Menghitung

harga Kp

berdasarkan

Kc atau

sebaliknya.

Disajikan harga

Kc, tetapan R

dan suhu pada

keadaan

setimbang,

siswa dapat

menentukan

harga Kp pada

reaksi tersebut.

22. Pada suhu 200K, harga Kc untuk suatu reaksi kesetimbangan gas

2PQ(g) ⇌ P2(g) + Q2(g) adalah 473. Jika R=0,082, maka harga KP

untuk reaksi tersebut adalah ….

a. 966 d. 100

b. 473 e. 0,01

c. 236,5

b C4

Page 132: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

118

Disajikan suhu,

tekanan dan mol

masing-masing

zat yang

bereaksi, siswa

dapat

menentukan

harga Kc pada

reaksi tersebut.

23. Diketahui suatu ruangan dengan suhu 27°C dan tekanan 2 atm.

Pada saat kesetimbangan terdapat PCl3, Cl2 dan PCl5, masing-

masing 0,1 mol. Reaksi PCl3(g) + Cl2(g) ⇌ PCl5(g) maka harga Kc

adalah ….

a. 40 d. 0,04

b. 4 e. 0,004

c. 0,4

c C4

Disajikan

volume, mol

awal dan mol

pereaksi pada

saat setimbang,

suhu dan tetapan

R, siswa dapat

menentukan

harga Kp pada

reaksi tersebut.

24. Dalam ruang yang volumenya 0,5 L dipanaskan 0,6 mol gas NO2

yang terurai menurut reaksi:

2NO2(g) ⇌ 2NO(g) + O2(g)

setelah tercapai kesetimbangan terdapat 0,4 mol gas NO. Jika suhu

saat kesetimbangan tercapai 500K dan R = 0,08 atm/mol, maka

harga Kp adalah ….

a. 16 d. 128

b. 32 e. 266

c. 61

b C4

Menjelaskan

penerapan

prinsip

kesetimbangan

dalam

kehidupan

sehari-hari dan

industri.

Menjelaskan

kondisi

optimum untuk

memproduksi

bahan-bahan

kimia di

industri yang

didasarkan

pada reaksi

kesetimbangan.

Siswa dapat

menentukan

proses yang

berlangsung

dalam

pembuatan

ammonia.

25. Reaksi pembuatan ammonia memanfaatkan proses reaksi yang

disebut ….

a. proses kontak

b. proses optimalisasi

c. proses aktivasi

d. kesetimbangan

e. Haber-Bosch

e C1

Siswa dapat

menentukan

tokoh ilmuan

yang berperan

dalam proses

pembuatan

ammonia.

26. Tokoh ilmuan kimia yang menentukan proses pembuatan ammonia

adalah ….

a. Frizt Haber dan Jhon Dalton

b. Frizt Haber dan Karl Bosch

c. Karl Bosch dan Becquerel

d. JJ. Thomson dan Frizt Haber

e. Bosch dan Bohr

b C1

Page 133: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

119

Siswa dapat

menentukan

reaksi kontak.

27. Yang merupakan kesetimbangan pada reaksi kontak adalah ….

a. belerang dengan oksigen

b. belerang dioksida dengan oksigen

c. belerang dioksida dengan belerang trioksida

d. belerang trioksida dengan oksigen

e. belerang trioksida dengan air

b C1

Disajikan suatu

reaksi pembuatan

NH3, siswa dapat

menentukan

kondisi yang

menyebabkan

amoniak

terbentuk banyak.

28. Pada reaksi pembuatan amoniak:

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -92,4 kJ. Kondisi yang

menyebabkan amoniak terbentuk sebanyak mungkin adalah ….

a. suhu rendah, tekanan rendah

b. suhu tinggi, tekanan tinggi

c. suhu rendah, tekanan tinggi

d. suhu tinggi, tekanan rendah

e. suhu tinggi, tekanan tidak berpengaruh

c C2

Siswa dapat

menentukan

peranan dari

katalis Fe pada

proses

pembuatan

amoniak.

29. Dalam pembuatan amoniak menurut proses Haber-Bosch:

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) diperlukan katalis Fe. Peran katalis Fe

dalam proses pembuatan amoniak adalah ….

a. untuk menurunkan volume gas yang dihasilkan

b. untuk memperlambat proses reaksi

c. untuk memperkecil tekanan

d. untuk mempercepat reaksi N2 dan H2

e. untuk memperlambat reaksi N2 dan H2

d C2

Disajikan reaksi

pembuatan

amoniak, siswa

dapat

menentukan

alasan dari

penggunaan

suhu dan

tekanan yang

tinggi.

30. Reaksi pembentukan NH3 berlangsung sesuai dengan persamaan:

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -92,4 kJ/mol. Memerlukan suhu dan

tekanan tinggi karena ….

a. pada suhu rendah N2 dan H2 bersifat lambat

b. pada suhu rendah gas NH3 segera mencair

c. pada suhu tinggi gas NH3 dengan cepat menguap

d. pada suhu tinggi tidak lagi diperlukan katalis

e. katalis yang dipakai hanya efektif pada suhu tinggi

a C3

Page 134: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

120

Lampiran 13

Nama Jumlah

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Xt

A 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 18

B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 17

C 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4

D 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17

E 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9

F 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 17

G 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16

H 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17

I 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9

J 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 23

K 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7

L 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17

M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16

N 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11

O 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19

P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21

Q 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 14

R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 22

S 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17

T 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15

U 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 12

V 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19

W 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 8

X 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 20

Y 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17

Z 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15

AA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15

AB 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19

AC 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15

AD 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 20

AE 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6

AF 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 15

AG 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 21

Xi 23 31 23 30 24 27 14 5 30 6 13 10 19 6 28 16 6 13 13 14 16 31 13 13 15 28 4 15 13 9 508

15.39

4.7758

pi 0.697 0.9394 0.697 0.9091 0.7273 0.8182 0.4242 0.1515 0.9091 0.1818 0.3939 0.303 0.5758 0.1818 0.8485 0.4848 0.1818 0.3939 0.3939 0.4242 0.4848 0.9394 0.3939 0.3939 0.4545 0.8485 0.1212 0.4545 0.3939 0.2727

qi 0.303 0.0606 0.303 0.0909 0.2727 0.1818 0.5758 0.8485 0.0909 0.8182 0.6061 0.697 0.4242 0.8182 0.1515 0.5152 0.8182 0.6061 0.6061 0.5758 0.5152 0.0606 0.6061 0.6061 0.5455 0.1515 0.8788 0.5455 0.6061 0.7273

Σ(Xi x Xt) 389 478 389 486 427 421 246 80 486 121 229 155 341 106 472 266 106 222 225 253 266 486 222 225 258 472 32 258 222 177

xi 16.913 15.419 16.913 16.20 17.792 15.593 17.571 16.00 16.20 20.167 17.615 15.5 17.947 17.667 16.857 16.625 17.667 17.077 17.308 18.071 16.625 15.677 17.077 17.308 17.20 16.857 8 17.20 17.077 19.667

Nilai rbis 0.483 0.025 0.483 0.536 0.82 0.088 0.392 0.054 0.536 0.472 0.376 0.015 0.625 0.225 0.727 0.252 0.225 0.285 0.324 0.481 0.252 0.238 0.285 0.324 0.346 0.727 -0.57 0.346 0.285 0.549

rtabel 5%(n=33) 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344

Hasil Valid Inv Valid Valid Valid Inv Valid Inv Valid Valid Valid Inv Valid Inv Valid Inv Inv Inv Inv Valid Inv Inv Inv Inv Valid Valid Inv Valid Inv Valid

Uji Validitas Instrumen Tes Kognitif Siklus I

Standar Defiasi (St)

Skor Butir Soal

RATA-RATA (xt)

Page 135: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

121

Nama Jumlah Jumlah

Siswa 1 3 4 5 7 9 10 11 13 15 20 25 26 28 30 Xt Xt2

A 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 8 64

B 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 169

C 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

D 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 49

E 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 16

F 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 196

G 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 169

H 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 49

I 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 16

J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 225

K 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2 4

L 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 49

M 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 169

N 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 4 16

O 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 9 81

P 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 11 121

Q 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 49

R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 225

S 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 7 49

T 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 12 144

U 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 9 81

V 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 10 100

W 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

X 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169

Y 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 7 49

Z 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5 25

AA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 169

AB 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 11 121

AC 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5 25

AD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 196

AE 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4

AF 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 10 100

AG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 225

Xi 23 23 30 24 14 30 6 13 19 28 14 15 28 15 9 291 3141

8.818

4.239

pi 0.69697 0.69697 0.90909 0.72727 0.42424 0.90909 0.18182 0.39394 0.57576 0.84848 0.42424 0.45455 0.84848 0.45455 0.27273

qi 0.30303 0.30303 0.09091 0.27273 0.57576 0.09091 0.81818 0.60606 0.42424 0.15152 0.57576 0.54545 0.15152 0.54545 0.72727

Σ(Xi x Xt) 241 241 284 249 173 284 82 169 224 276 178 179 276 179 106

xi 10.4783 10.4783 9.46667 10.375 12.3571 9.46667 13.6667 13 11.7895 9.85714 12.7143 11.9333 9.85714 11.9333 11.7778

Nilai rbis 0.595 0.595 0.484 0.601 0.717 0.484 0.539 0.795 0.817 0.579 0.787 0.671 0.579 0.671 0.428

rtabel 5%(n=33) 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344

Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

REALIBILITAS INSTRUMEN

Butir Soal 1 3 4 5 7 9 10 11 13 15 20 25 26 28 30 Jumlah Varians Total Nilai rii

pq 0.2112 0.2112 0.08264 0.19835 0.24426 0.08264 0.14876 0.23875 0.24426 0.12856 0.24426 0.24793 0.12856 0.24793 0.19835 2.858 17.421 0.896

Skor Butir Soal

RATA-RATA (xt)

Standar Defiasi (St)

Lampiran 14

Validasi Instrumen Siklus I

Page 136: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

122

Lampiran 15

PERHITUNGAN UJI VALIDITAS INTRUMEN SIKLUS I

(Contoh: soal tes hasil belajar siklus I No. 1)

rbis (i) = 𝑋𝑖− 𝑋𝑡

𝑆𝑡

𝑝𝑖

𝑞𝑖

1. Mencari proporsi menjawab benar (p) setiap butir:

𝑝 = 𝑋

𝑁=

23

33= 0,697

2. Mencari proporsi menjawab salah (q) setiap butir

𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 0,697 = 0,303

3. Mencari rerata skor peserta tes (Mp) setiap butir

𝑀𝑝 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 =

389

23

𝑀𝑝 = 16,91

4. Mencari mean total (Mt)

𝑀𝑡 = 𝑋𝑡

𝑁=

508

33= 15,39

5. Mencari standar deviasi total (SDt)

St = 𝑋𝑖

2− 𝑋𝑖

2

𝑛

𝑛−1 =

8550− 508 2

33

33−1= 4,776

6. Mencari korelasi

𝑅 𝑝𝑏𝑖 = 𝑋𝑖 − 𝑋𝑡

𝑆𝑡𝑥

𝑝𝑖

𝑞𝑖=

16,91 − 15,39

4,776𝑥

0,697

0,303= 0,483

𝑅 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 0,344

Karena rhitung > rtabel, maka soal dinyatakan valid

Page 137: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

123

Lampiran 16

PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN SIKLUS I

ri = k

(k−1) x

St 2− piqi

St 2

𝑟𝑖𝑖 = 15

15 − 1x

17,421 − 2,858

17,421

𝑟𝑖𝑖 = 0,896

Page 138: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

124

Lampiran 17

Nama

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

A 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 18

B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 17

C 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4

D 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17

E 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9

F 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 17

G 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16

H 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17

I 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9

J 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 23

K 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7

L 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17

M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16

N 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11

O 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19

P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21

Q 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 14

R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 22

S 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17

T 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15

U 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 12

V 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19

W 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 8

X 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 20

Y 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17

Z 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15

AA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15

AB 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19

AC 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15

AD 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 20

AE 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6

AF 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 15

AG 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 21

Skor Benar 23 31 23 30 24 27 14 5 30 6 13 10 19 6 28 16 6 13 13 14 16 31 13 13 15 28 4 15 13 9 508

Σ Siswa yang Benar 23 31 23 30 24 27 14 5 30 6 13 10 19 6 28 16 6 13 13 14 16 31 13 13 15 28 4 15 13 9

Tingkat Kesukaran 0.7 0.94 0.7 0.91 0.73 0.82 0.42 0.15 0.909 0.18 0.39 0.3 0.58 0.18 0.85 0.48 0.18 0.39 0.39 0.42 0.48 0.94 0.39 0.39 0.45 0.85 0.12 0.45 0.39 0.27

Keterangan SD MD SD MD SD MD SD SK MD SK SD SK SD SK MD SD SK SD SD SD SD MD SD SD SD MD SK SD SD SK

Kategori Soal:

0,71-1,00 : Mudah (MD)

Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus I

JumlahSkor Butir Soal

0,00-0,30 : Sukar (SK)

0,31-0,70 : Sedang (SD)

Page 139: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

125

Nama

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

J 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 23

R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 22

P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21

AG 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 21

X 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 20

AD 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 20

O 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19

V 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19

AB 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19

A 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 18

B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 17

D 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17

F 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 17

H 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17

L 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17

S 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17

G 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16

M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16

T 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15

Z 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15

AA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15

AC 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15

AF 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 15

Q 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 14

U 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 12

N 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11

E 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9

I 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9

W 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 8

K 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7

AE 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6

C 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4

BA 14 15 14 16 16 13 9 3 16 5 7 6 12 5 16 10 5 9 9 9 10 16 9 9 9 16 0 9 9 8

JA 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

BB 9 15 9 13 7 13 5 2 13 1 6 4 6 1 11 5 1 3 3 5 5 14 3 3 6 11 4 6 3 0

JB 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

D 0.31 0.0 0.31 0.19 0.56 0.0 0.25 0.06 0.19 0.25 0.063 0.13 0.38 0.25 0.31 0.31 0.25 0.38 0.38 0.25 0.31 0.13 0.38 0.38 0.19 0.31 -0.3 0.188 0.38 0.50

Ket C J C J B J C J J C J J C C C C C C C C C J C C J C J J B B

Keterangan: B = Baik (0,40-0,70)

D = Baik Sekali (0,70-1,00)

Skor Butir SoalJumlah

Lampiran 18

Uji Daya Beda Siklus I

J = Jelek (0.00-0,20)

C = Cukup (0,20-0,40)

Page 140: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

126

Lampiran 19

Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus I

Perhitungan Tingkat Kesukaran

(Contoh soal No. 1)

𝑃 =𝐵

𝑁

𝑃 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠

𝑃 =23

33= 0,697

Perhitungan Daya Beda

(Contoh Soal No. 1)

𝐷 =𝐵𝑎

𝐽𝑎−𝐵𝑏

𝐽𝑎= 𝑃𝐴 − 𝑃𝑏

𝐷 =14

16−

9

16

𝐷 = 0,3125

Page 141: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

127

Lampiran 20

Nama Jumlah

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Xt

A 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 9

B 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19

C 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

D 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9

E 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 17

F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 17

G 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 21

H 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 19

I 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 14

J 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23

K 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 17

L 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

M 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23

N 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5

O 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 12

P 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10

Q 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

R 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7

S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 18

T 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8

U 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 20

V 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13

W 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 11

X 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

Y 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 16

Z 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13

AA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 22

AB 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 17

AC 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 14

AD 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4

AE 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 18

AF 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 14

AG 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9

Xi 28 20 23 30 24 16 23 30 4 13 19 10 19 16 28 14 6 8 13 14 9 10 9 9 14 28 6 14 13 9 479

14.52

5.0008

pi 0.8485 0.6061 0.697 0.9091 0.7273 0.4848 0.697 0.9091 0.1212 0.3939 0.5758 0.303 0.5758 0.4848 0.8485 0.4242 0.1818 0.2424 0.3939 0.4242 0.2727 0.303 0.2727 0.2727 0.4242 0.8485 0.1818 0.4242 0.3939 0.2727

qi 0.1515 0.3939 0.303 0.0909 0.2727 0.5152 0.303 0.0909 0.8788 0.6061 0.4242 0.697 0.4242 0.5152 0.1515 0.5758 0.8182 0.7576 0.6061 0.5758 0.7273 0.697 0.7273 0.7273 0.5758 0.1515 0.8182 0.5758 0.6061 0.7273

Σ(Xi x Xt) 434 319 354 461 406 241 354 456 33 201 314 156 322 241 442 241 126 162 206 241 180 133 180 180 226 442 84 238 201 180

xi 15.5 15.95 15.391 15.367 16.917 15.063 15.391 15.2 8.25 15.462 16.526 15.6 16.947 15.063 15.786 17.214 21 20.25 15.846 17.214 20 13.3 20 20 16.143 15.786 14 17 15.462 20

Nilai rbis 0.463 0.355 0.264 0.537 0.783 0.105 0.264 0.429 -0.465 0.152 0.468 0.142 0.566 0.105 0.599 0.456 0.611 0.647 0.214 0.461 0.671 -0.161 0.671 0.671 0.278 0.599 -0.05 0.425 0.15 0.671

rtabel 5%(n=33) 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344

Hasil Valid Valid Inv Valid Valid Inv Inv Valid Inv Inv Valid Inv Valid Inv Valid Valid Valid Valid Inv Valid Valid Inv Valid Valid Inv Valid Inv Valid Inv Valid

Uji Validitas Instrumen Tes Kognitif Siklus IISkor Butir Soal

RATA-RATA (xt)

Standar Defiasi (St)

Page 142: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

128

Nama Jumlah Jumlah

Siswa 1 2 4 5 8 11 13 15 16 17 18 20 21 23 24 26 28 30 Xt Xt2

A 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 9

B 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 11 121

C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 12 144

D 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 9

E 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 81

F 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15 225

G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324

H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 11 121

I 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 64

J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324

K 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 12 144

L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 12 144

M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324

N 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 4

O 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 9 81

P 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8 64

Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 12 144

R 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 10 100

T 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9

U 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324

V 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 49

W 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5 25

X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 12 144

Y 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 8 64

Z 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 49

AA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324

AB 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 10 100

AC 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 10 100

AD 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9

AE 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 100

AF 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 64

AG 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

Xi 28 20 30 24 30 19 19 28 14 6 8 14 9 9 9 28 14 9 318 3820

9.636

4.859

pi 0.8485 0.6061 0.9091 0.7273 0.9091 0.5758 0.5758 0.8485 0.4242 0.1818 0.2424 0.4242 0.2727 0.2727 0.2727 0.8485 0.4242 0.2727

qi 0.1515 0.3939 0.0909 0.2727 0.0909 0.4242 0.4242 0.1515 0.5758 0.8182 0.7576 0.5758 0.7273 0.7273 0.7273 0.1515 0.5758 0.7273

Σ(Xi x Xt) 297 226 310 279 310 224 237 301 186 105 128 186 138 138 138 301 178 138

xi 10.607 11.3 10.333 11.625 10.333 11.789 12.474 10.75 13.286 17.5 16 13.286 15.333 15.333 15.333 10.75 12.714 15.333

Nilai rbis 0.472 0.428 0.435 0.664 0.44 0.523 0.693 0.57 0.642 0.758 0.736 0.642 0.708 0.708 0.708 0.57 0.536 0.708

rtabel 5%(n=33) 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344

Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

REALIBILITAS INSTRUMEN

Butir Soal 1 2 4 5 8 11 13 15 16 17 18 20 21 23 24 26 28 30 Jumlah Varians Total Nilai rii

pq 0.1286 0.2388 0.0826 0.1983 0.0826 0.2443 0.2443 0.1286 0.2443 0.1488 0.1837 0.2443 0.1983 0.1983 0.1983 0.1286 0.2443 0.1983 3.335 22.898 0.905

Lampiran 21Validasi Instrumen Siklus II

RATA-RATA (xt)

Standar Defiasi (St)

Skor Butir Soal

Page 143: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

129

Lampiran 22

PERHITUNGAN UJI VALIDITAS INTRUMEN SIKLUS II

(Contoh: soal tes hasil belajar siklus I No. 1)

rbis (i) = 𝑋𝑖− 𝑋𝑡

𝑆𝑡

𝑝𝑖

𝑞𝑖

1. Mencari proporsi menjawab benar (p) setiap butir:

𝑝 = 𝑋

𝑁=

28

33= 0,848

2. Mencari proporsi menjawab salah (q) setiap butir

𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 0,848 = 0,152

3. Mencari rerata skor peserta tes (Mp) setiap butir

𝑀𝑝 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟��

𝑀𝑝 = 434

28

𝑀𝑝 = 15,5

4. Mencari mean total (Mt)

𝑀𝑡 = 𝑋𝑡

𝑁=

479

33= 14,52

5. Mencari standar deviasi total (SDt)

St = 𝑋𝑖

2− 𝑋𝑖

2

𝑛

𝑛−1 =

7753− 479 2

33

33−1= 5,001

6. Mencari korelasi

𝑅 𝑝𝑏𝑖 = 𝑋𝑖 − 𝑋𝑡

𝑆𝑡𝑥

𝑝𝑖

𝑞𝑖=

15,5 − 14,52

5,001𝑥

0,848

0,152= 0,463

𝑅 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 0,344

Karena rhitung > rtabel, maka soal dinyatakan valid

Page 144: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

130

Lampiran 23

PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN SIKLUS II

ri = k

(k−1) x

St 2− piqi

St 2

𝑟𝑖𝑖 = 18

18 − 1x

22,898 − 3,335

22,898

𝑟𝑖𝑖 = 0,905

Page 145: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

131Lampiran 24

Nama

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

A 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 9

B 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19

C 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

D 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9

E 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 17

F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 17

G 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 21

H 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 19

I 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 14

J 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23

K 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 17

L 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

M 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23

N 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5

O 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 12

P 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10

Q 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

R 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7

S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 18

T 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8

U 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 20

V 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13

W 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 11

X 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

Y 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 16

Z 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13

AA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 22

AB 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 17

AC 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 14

AD 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4

AE 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 18

AF 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 14

AG 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9

Skor Benar 28 20 23 30 24 16 23 30 4 13 19 10 19 16 28 14 6 8 13 14 9 10 9 9 14 28 6 14 13 9 479

Σ Siswa yang Benar 28 20 23 30 24 16 23 30 4 13 19 10 19 16 28 14 6 8 13 14 9 10 9 9 14 28 6 14 13 9

Tingkat Kesukaran 0.85 0.61 0.7 0.91 0.73 0.48 0.7 0.91 0.12 0.39 0.58 0.3 0.58 0.48 0.85 0.42 0.18 0.24 0.39 0.42 0.27 0.3 0.27 0.27 0.42 0.85 0.18 0.42 0.39 0.27

Keterangan MD SD SD MD SD SD SD MD SK SD SD SK SD SD MD SD SK SK SD SD SK SK SK SK SD MD SK SD SD SK

Kategori Soal:

0,71-1,00 : Mudah (MD)

Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus II

Skor Butir SoalJumlah

0,00-0,30 : Sukar (SK)

0,31-0,70 : Sedang (SD)

Page 146: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

132

Nama

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

J 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23

M 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23

AA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 22

G 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 21

U 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 20

B 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19

H 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 19

S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 18

AE 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 18

E 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 17

F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 17

K 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 17

AB 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 17

Y 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 16

C 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

L 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

Q 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15

AF 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 14

AC 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 14

I 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 14

Z 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13

V 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13

O 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 12

W 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 11

P 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10

AG 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9

D 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9

A 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 9

T 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8

R 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7

N 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5

AD 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4

BA 16 12 13 16 16 9 13 16 0 8 12 5 13 9 16 9 6 8 8 9 9 4 9 9 8 16 2 9 8 9

JA 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

BB 11 7 9 13 7 7 9 13 4 5 6 5 5 7 11 4 0 0 5 4 0 6 0 0 5 11 4 4 5 0

JB 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

D 0.31 0.31 0.25 0.19 0.56 0.13 0.25 0.19 -0.3 0.19 0.38 0.0 0.50 0.13 0.31 0.31 0.38 0.50 0.19 0.31 0.56 -0.1 0.56 0.56 0.19 0.31 -0.1 0.31 0.19 0.56

Ket C C C J B J C J J J C J B J C C C B J C B J B B J C J C J B

Keterangan:

Lampiran 25

C = Cukup (0,20-0,40) D = Baik Sekali (0,70-1,00)

Uji Daya Beda Siklus II

Skor Butir SoalJumlah

J = Jelek (0.00-0,20) B = Baik (0,40-0,70)

Page 147: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

133

Lampiran 26

Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus II

Perhitungan Tingkat Kesukaran

(Contoh soal No. 1)

𝑃 =𝐵

𝑁

𝑃 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠

𝑃 =28

33= 0,848

Perhitungan Daya Beda

(Contoh Soal No. 1)

𝐷 =𝐵𝑎

𝐽𝑎−𝐵𝑏

𝐽𝑎= 𝑃𝐴 − 𝑃𝑏

𝐷 =16

16−

11

16

𝐷 = 0,3125

Page 148: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

134

Lampiran 27

Instrumen Tes Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia Siklus I

1. Suatu reaksi mencapai keadaan

setimbang jika ….

a. jumlah mol zat pereaksi dan

mol zat hasil reaksi sama

b. massa zat pereaksi sama

dengan massa zat hasil reaksi

c. laju reaksi pereaksi sama

dengan laju reaksi hasil reaksi

d. salah satu pereaksi telah habis

bereaksi

e. reaksi telah berhenti

2. Yang bukan merupakan ciri-ciri

keadaan kesetimbangan dinamis

adalah….

a. reaksi berlangsung terus

menerus

b. reaksi berlangsung dua arah

yang berlawanan

c. tidak terjadi perubahan

mikroskopis

d. setiap komponen pada reaksi

itu tetap ada

e. laju reaksi ke arah produk

sama dengan laju reaksi ke

arah reaktan

3. Suatu reaksi kimia dimana zat

hasil reaksi tidak dapat

dikembalikan seperti zat mula-

mula disebut ….

a. kesetimbangan reversibel

b. kesetimbangan irreversibel

c. kesetimbangan dinamis

d. kesetimbangan homogen

e. kesetimbangan heterogen

4. Proses memanaskan air dengan

wadah terbuka merupakan contoh

dari kesetimbangan …

a. homogen d. reversibel

b. heterogen e. irreversibel

c. dinamis

5. Perhatikan grafik berikut!

Hasil Reaksi [C] dan

[D]

Pereaksi [A] dan [B]

Waktu

Pernyataan yang menunjukkan

keadaan setimbang sesuai grafik

diatas ialah ….

a. [A] dan [B] = [C] dan [D]

b. [A] dan [B] > [C] dan[D]

c. [A] dan [B] < [C] dan[D]

d. [A] dan [B] ≤ [C] dan [D]

e. [A] dan [B] ≥ [C] dan [D]

6. Kesetimbangan dimana fase zat-

zatnya terdiri dari dua fase atau

lebih disebut ….

a. kesetimbangan irreversibel

b. kesetimbangan reversibel

c. kesetimbangan dinamis

d. kesetimbangan heterogen

e. kesetimbangan homogen

7. Yang termasuk kesetimbangan

heterogen adalah .…

a. 2NO(g)+2CO(g)⇌N2(g) +2CO2(g)

b. CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)

c. CH3COOH(aq)+H2O(l)⇌

CH3COOH ¯ (aq) + H3O

+(aq)

d. N2O(g) + NO2(g) ⇌ 3NO(g)

e. 2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)

8. Diketahui suatu reaksi

kesetimbangan CH3COO¯(aq) +

H2O(l) ⇌ CH3COOH(aq) + OH ¯

(aq). Reaksi kesetimbangan ini

termasuk reaksi kesetimbangan

….

a. irreversibel d. heterogen

b. reversibel e. homogen

c. dinamis

Ko

nse

ntr

asi

Page 149: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

135

9. Jika dalam reaksi kesetimbangan

A(g) + B(s) ⇌ C(g) + D(g) terdapat

dua fase, maka tetapan

kesetimbangannya adalah ….

a. K = [B] d. K = 1

B

b. K = A

C D e. K =

C D

A

c. K = C [D]

A [B]

10. Hasil kali konsentrasi produk

dibagi dengan hasil kali

konsentrasi reaktan dipangkatkan

dengan koefisien masing-masing

merupakan pernyataan ….

a. derajat disosiasi

b. hukum kekekalan energi

c. hukum kekekalan massa

d. hukum aksi reaksi

e. hukum kesetimbangan

11. Pada pembakaran kapur berikut:

CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)

tetapan kesetimbangan adalah ….

a. K = CaO CO2

CaCO3

b. K = CaO CO2 c. K = [CO2]

d. K = [CaCO3]

CaO CO2

e. K = CaCO3 12. Persamaan reaksi kesetimbangan

dari tetapan kesetimbangan:

Kp = (pN2)(pCO2)2

(pNO)2(pCO)2 adalah ….

a. 2NO(g)+2CO2(g)⇌2N(g)+2CO(g)

b. 2NO(g)+2CO(g)⇌N2(g) +2CO2(g)

c. N2(g)+2CO2(g)⇌2NO(g)+ 2CO(g)

d. N2(g)+2CO(g)⇌NO2(g) + 2CO(g)

e. 2N(g)+2CO2(g)⇌2NO(g)+2CO(g)

13. Jika harga tetapan kesetimbangan

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) adalah

K, maka harga tetapan

kesetimbangan untuk

2N2(g) + 6H2(g) ⇌ 4NH3(g)

adalah ….

a. K2

c. 1

2K e.

1

𝐾

b. K d. 𝐾

14. Jika terdapat reaksi:

2NO2⇌N2O4 K= 3

5

NO + 1

2 O2 ⇌ NO2 K=

1

3

Maka bagaimana harga tetapan

kesetimbangan untuk reaksi:

N2O4 ⇌ 2NO + O2 adalah ….

a. 3 c. 15 e. 5

27

b. 5 d. 12

5

15. Di bawah ini yang bukan

merupakan contoh

kesetimbangan dalam kehidupan

sehari-hari adalah ….

a. Kadar nitrogen di udara relatif

tetap

b. Kadar oksigen di udara relatif

tetap

c. Kadar keasaman darah di

dalam tubuh relatif tetap

d. Kadar ozon dalam lapisan

stratosfer relatif tetap

e. Kadar CO di daerah industri

relatif tetap

KUNCI JAWABAN DAN JENIS SOAL

No. Jawaban Jenis soal No. Jawaban Jenis soal No. Jawaban Jenis soal

1. c C1 6. d C1 11. c C3

2. c C2 7. b C2 12. b C3

3. b C1 8. e C2 13. a C3

4. e C2 9. e C2 14. c C4

5. a C3 10. e C1 15. e C2

Page 150: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

136

Lampiran 28

Instrumen Tes Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia Siklus II

1. Di bawah ini adalah faktor-faktor

yang mempengaruhi pergeseran

kesetimbangan, kecuali ….

a. perubahan suhu

b. perubahan tekanan

c. perubahan konsentrasi

d. perubahan voleme

e. perubahan komponen zat

2. Dalam suatu kesetimbangan jika

suhu diturunkan maka

kesetimbangan akan bergeser ke

arah ….

a. reaktan

b. produk

c. reaksi eksoterm

d. jumlah mol terbesar

e. reaksi endoterm

3. Pada reaksi kesetimbangan:

A+ B ⇌ C + D

Kesetimbangan akan lebih cepat

tercapai jika ….

a. zat A ditambah

b. suhu dinaikkan

c. digunakan katalis

d. tekanan diperbesar

e. volume diperbesar

4. Pada kesetimbangan berikut:

2HI(g) ⇌ H2(g) + I(g)

Jika tekanan diperbesar maka ….

a. [HI] berkurang

b. [I2] berkurang

c. [H2] berkurang

d. [H2] dan [I2] bertambah

e. tidak terjadi pergeseran

kesetimbangan

5. Pada reaksi kesetimbangan

berikut:

N2(g)+3H2(g)⇌2NH3(g) ΔH=-92 kJ.

Jika suhu diturunkan, maka ….

a. NH3 akan bertambah

b. NH3 akan berkurang

c. N2 akan bertambah

d. H2 akan bertambah

e. N2 dan H2 akan bertambah

6. Sistem kesetimbangan

H2(g) + I(g) ⇌ 2HI(g) ΔH= -52 kJ

tidak akan terganggu jika ….

a. temperatur dinaikkan

b. temperatur diturunkan

c. ditambah gas HI

d. tekanan diperbesar

e. ditambah gas hydrogen

7. Pada percobaan pencampuran 10

mL FeCl3 0,2 M dengan 10 mL

KSCN 0,2 M teramati larutan

menjadi berwarna merah darah.

Jika dalam campuran tersebut

dilakukan 4 perlakuan berturut-

turut maka diperoleh data sebagai

berikut: No. Perlakuan Perubahan

1.

2.

3.

4.

Ditambah sedikit

Fe3+

Ditambah sedikit

SCN¯

Ditambah sedikit H2PO4

¯

Ditambah air

Warna merah

bertambah

Warna merah

berkurang

Warna merah berkurang

Warna merah

berkurang

Berdasarkan data di atas yang

tidak benar adalah ….

a. akan terjadi pergeseran

kesetimbangan pada setiap

perlakuan

b. akan terjadi reaksi antara

SCN¯ dan H2PO4

¯ yaitu timbul

gelembung

c. setelah perlakuan di atas

dalam larutan masih terdapat

ion Fe3+

Page 151: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

137

d. penambahan ion H2PO4¯

menyebabkan kesetimbangan

bergeser ke kiri

e. setelah perlakuan akan

terbentuk kesetimbangan baru

8. Perbandingan jumlah mol zat

yang terurai dengan jumlah mol

zat mula-mula disebut ….

a. kesetimbangan dinamis

b. derajat disosiasi

c. perbandingan mol

d. kesetimbangan heterogen

e. kesetimbanga homogen

9. Pada reaksi 2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)

dalam volume ruang 2 L

dimasukkan HI sebanyak 1 mol.

Jika derajat disosiasi HI= 0,4

maka harga tetapan

kesetimbangannya adalah ….

a. 1

9 d.

1

32

b. 1

16 e.

1

64

c. 1

18

10. Sebanyak 2 mol SO3 dalam

wadah 5 L terurai menurut reaksi

2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g). jika

terbentuk 1,6 mol SO2, maka

derajat disosiasi SO3 adalah ….

a. 0,2 d. 0,6

b. 0,4 e. 0,8

c. 0,5

11. Jika tetapan kesetimbangan

reaksi:

Ag2CrO4(s) ⇌ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq)

dalam wadah bervolume 1 L

adalah 4 x 10-12

, maka

konsentrasi CrO42-

pada keadaan

setimbang adalah ….

a. 10-1

d. 10-4

b. 10-2

e. 10-5

c. 10-3

12. Harga Kp untuk reaksi

kesetimbangan 2X(g) ⇌ 3Y(g)

pada temperature tertentu = 16.

Jika dalam kesetimbangan

tekanan parsial X = 2 atm, maka

tekanan parsial Y adalah ….

a. 2 d. 8

b. 4 e. 10

c. 6

13. Diketahui reaksi kesetimbangan:

2NaHCO3(s) ⇌ Na2O3(S) + H2(g) +

CO2(g).

Jika pada keadaan setimbang

tekanan total = 6 atm, maka

harga Kp adalah ….

a. 5 d. 8

b. 6 e. 9

c. 7

14. Diketahui suatu ruangan dengan

suhu 27°C dan tekanan 2 atm.

Pada saat kesetimbangan terdapat

PCl3, Cl2 dan PCl5, masing-

masing 0,1 mol. Reaksi PCl3(g) +

Cl2(g) ⇌ PCl5(g) maka harga Kc

adalah ….

a. 40 d. 0,04

b. 4 e. 0,004

c. 0,4

15. Dalam ruang yang volumenya

0,5 L dipanaskan 0,6 mol gas

NO2 yang terurai menurut reaksi:

2NO2(g) ⇌ 2NO(g) + O2(g)

setelah tercapai kesetimbangan

terdapat 0,4 mol gas NO. Jika

suhu saat kesetimbangan tercapai

500K dan R = 0,08 atm/mol,

maka harga Kp adalah ….

a. 16 d. 128

b. 32 e. 266

c. 61

16. Tokoh ilmuan kimia yang

menentukan proses pembuatan

ammonia adalah ….

Page 152: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

138

a. Frizt Haber dan Jhon Dalton

b. Frizt Haber dan Karl Bosch

c. Karl Bosch dan Becquerel

d. JJ. Thomson dan Frizt Haber

e. Bosch dan Bohr

17. Pada reaksi pembuatan amoniak:

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -

92,4 kJ. Kondisi yang

menyebabkan amoniak terbentuk

sebanyak mungkin adalah ….

a. suhu rendah, tekanan rendah

b. suhu tinggi, tekanan tinggi

c. suhu rendah, tekanan tinggi

d. suhu tinggi, tekanan rendah

e. suhu tinggi, tekanan tidak

berpengaruh

18. Reaksi pembentukan NH3

berlangsung sesuai dengan

persamaan:

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -

92,4 kJ/mol. Memerlukan suhu

dan tekanan tinggi karena ….

a. pada suhu rendah N2 dan H2

bersifat lambat

b. pada suhu rendah gas NH3

segera mencair

c. pada suhu tinggi gas NH3

dengan cepat menguap

d. pada suhu tinggi tidak lagi

diperlukan katalis

e. katalis yang dipakai hanya

efektif pada suhu tinggi

KUNCI JAWABAN DAN JENIS SOAL

No. Jawaban Jenis soal No. Jawaban Jenis soal No. Jawaban Jenis soal

1. e C1 7. b C4 13. e C3

2. c C1 8. b C1 14. c C4

3. c C2 9. a C3 15. b C4

4. e C2 10. e C3 16. b C1

5. a C2 11. d C3 17. c C2

6. c C2 12. b C2 18. a C3

Page 153: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

139

Pretest Postest Pretest Postest

1 Ahmad Fanani 6.7 60 16.7 66.7

2 Ali Akbar 6.7 46.7 16.7 72.2

3 Asep Awaluddin 6.7 46.7 5.6 72.2

4 Bachraini 20 80 22.2 66.7

5 Farah Fauziah 6.7 73.3 16.7 77.8

6 Farhah 13.3 93.3 33.3 100

7 Farhah Abadiyah 6.7 73.3 11.1 94.4

8 Gita Purnamasari 13.3 80 22.2 94.4

9 Hamidah 13.3 73.3 16.7 88.9

10 Isti Qomah 6.7 86.7 11.1 83.3

11 Maimun 6.7 46.7 22.2 83.3

12 Muhammad Akbari 26.7 86.7 38.9 94.4

13 Muhammad Vidiastara. B 33.3 93.3 44.4 100

14 Nawa Syarif 6.7 73.3 22.2 72.2

15 Nur’aini 6.7 80 16.7 72.2

16 Nurul Hidayah 13.3 80 22.2 83.3

17 Randika Arrady 6.7 60 0 66.7

18 Rochmaniah 26.7 93.3 33.3 100

19 Sabilal Muhtadin 26.7 86.7 22.2 94.4

20 Siti Nur Khodijah 13.3 80 11.1 83.3

21 Virda Selani 6.7 73.3 16.7 66.7

22 Zuhriyyah 6.7 60 33.3 94.4

Lampiran 29

Guru Bidang Studi Kimia

NIP. 196301302007011007

Data Nilai Tes Siklus I dan Siklus II

Siswa Kelas XI IPA

Drs. Tri Heru Sedono

No. Nama SiswaSiklus I Siklus II

Page 154: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

140

Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia Jumlah Soal : 15 butir

Jumlah Peserta Tes : 22 orang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Ya Tidak

1 Ahmad Fanani 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

2 Ali Akbar 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

3 Asep Awaluddin 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

4 Bachraini 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 20.0 √

5 Farah Fauziah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

6 Farhah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 13.3 √

7 Farhah Abadiyah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

8 Gita Purnamasari 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 13.3 √

9 Hamidah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 13.3 √

10 Isti Qomah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

11 Maimun 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

12 Muhammad Akbari 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 26.7 √

13 M. Vidiastara. B 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5 33.3 √

14 Nawa Syarif 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

15 Nur’aini 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

16 Nurul Hidayah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 13.3 √

17 Randika Arrady 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

18 Rochmaniah 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 26.7 √

19 Sabilal Muhtadin 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 26.7 √

20 Siti Nur Khodijah 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 13.3 √

21 Virda Selani 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

22 Zuhriyyah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √

9 1 0 0 6 17 0 0 0 4 0 1 4 0 0 42

22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 330

41 4.5 0 0 27 77 0 0 0 18 0 4.5 18 0 0 12.73

Lampiran 30

ANALISIS PRETEST SIKLUS I

MADRASAH ALIYAH AL-FALAH VI JAKARTA

Kelas : XI IPA

KetercapaianSkor Yang Diperoleh Untuk No. Soal Ketuntasan

Nama SiswaNo. Jumlah

Ketercapaian Persoal

Skor Maksimum

Jumlah Skor

Ketercapaian Perindikator

Rara-rata Ketercapaian Indikator

14.55 25.76 5.84

15.38

Page 155: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

141

Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia Jumlah Soal : 15 butir

Jumlah Peserta Tes : 22 orang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Ya Tidak

1 Ahmad Fanani 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 9 60.0 √

2 Ali Akbar 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 46.7 √

3 Asep Awaluddin 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 46.7 √

4 Bachraini 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 80.0 √

5 Farah Fauziah 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 73.3 √

6 Farhah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93.3 √

7 Farhah Abadiyah 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 73.3 √

8 Gita Purnamasari 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 80.0 √

9 Hamidah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 11 73.3 √

10 Isti Qomah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 86.7 √

11 Maimun 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 7 46.7 √

12 Muhammad Akbari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13 86.7 √

13 M. Vidiastara. B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93.3 √

14 Nawa Syarif 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 11 73.3 √

15 Nur’aini 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12 80.0 √

16 Nurul Hidayah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 12 80.0 √

17 Randika Arrady 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 9 60.0 √

18 Rochmaniah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93.3 √

19 Sabilal Muhtadin 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13 86.7 √

20 Siti Nur Khodijah 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 80.0 √

21 Virda Selani 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 11 73.3 √

22 Zuhriyyah 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 9 60.0 √

18 17 22 17 20 22 18 8 16 21 11 11 22 15 6 244

22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 330

82 77 100 77 91 100 82 36 73 95 50 50 100 68 27 73.94

Lampiran 31

Jumlah Persentase Siswa Yang Tuntas Pada Siklus I adalah: %Tuntas =

85.45 72.73 66.23Ketercapaian Perindikator

Rara-rata Ketercapaian Indikator 74.81

Skor Maksimum

Ketercapaian Persoal

ANALISIS POSTEST SIKLUS I

MADRASAH ALIYAH AL-FALAH VI JAKARTA

No. Nama SiswaSkor Yang Diperoleh Untuk No. Soal

Jumlah Ketercapaian

Kelas : XI IPA

Ketuntasan

Jumlah Skor

Page 156: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

142

Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia Jumlah Soal : 15 butir

Jumlah Peserta Tes :22 orang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Ya Tidak

1 Ahmad Fanani 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 16.7 √

2 Ali Akbar 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 16.7 √

3 Asep Awaluddin 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.6 √

4 Bachraini 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √

5 Farah Fauziah 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 16.7 √

6 Farhah 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 33.3 √

7 Farhah Abadiyah 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 11.1 √

8 Gita Purnamasari 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √

9 Hamidah 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 16.7 √

10 Isti Qomah 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 11.1 √

11 Maimun 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √

12 Muhammad Akbari 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 38.9 √

13 M. Vidiastara. B 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 8 44.4 √

14 Nawa Syarif 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 22.2 √

15 Nur’aini 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 16.7 √

16 Nurul Hidayah 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √

17 Randika Arrady 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 √

18 Rochmaniah 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 33.3 √

19 Sabilal Muhtadin 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √

20 Siti Nur Khodijah 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 11.1 √

21 Virda Selani 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 16.7 √

22 Zuhriyyah 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 33.3 √

19 9 17 5 1 0 14 2 0 0 0 0 0 0 0 14 0 1 82

22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 396

86 41 77 23 4.5 0 64 9.1 0 0 0 0 0 0 0 64 0 4.5 20.71

0

Ketuntasan

Jumlah Skor

Skor Maksimum

Ketercapaian Persoal

Skor Yang Diperoleh Untuk No. Soal

3.03 0

Lampiran 32

Ketercapaian Perindikator

Rara-rata Ketercapaian Indikator

0

ANALISIS PRETEST SIKLUS II

MADRASAH ALIYAH AL-FALAH VI JAKARTA

Kelas : XI IPA

No. Nama Siswa Jumlah Ketercapaian

22.73

14.85

46.36 31.82

Page 157: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

143

Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia Jumlah Soal : 15 butir

Jumlah Peserta Tes : 22 orang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Ya Tidak

1 Ahmad Fanani 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 12 66.7 √

2 Ali Akbar 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 13 72.2 √

3 Asep Awaluddin 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 13 72.2 √

4 Bachraini 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 12 66.7 √

5 Farah Fauziah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14 77.8 √

6 Farhah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 100 √

7 Farhah Abadiyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 94.4 √

8 Gita Purnamasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 94.4 √

9 Hamidah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 88.9 √

10 Isti Qomah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15 83.3 √

11 Maimun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 15 83.3 √

12 Muhammad Akbari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 94.4 √

13 M. Vidiastara. B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 100 √

14 Nawa Syarif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 13 72.2 √

15 Nur’aini 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 13 72.2 √

16 Nurul Hidayah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15 83.3 √

17 Randika Arrady 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 12 66.7 √

18 Rochmaniah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 100 √

19 Sabilal Muhtadin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 94.4 √

20 Siti Nur Khodijah 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 83.3 √

21 Virda Selani 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 12 66.7 √

22 Zuhriyyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 94.4 √

22 22 20 18 18 17 22 22 21 14 19 14 14 10 14 22 20 20 329

22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 396

100 100 91 82 82 77 100 100 95 64 86 64 63.6 45 64 100 91 91 83.08

64

Jumlah Persentase Siswa Yang Tuntas Pada Siklus II adalah: Tuntas % =

Ketercapaian Perindikator

Rara-rata Ketercapaian Indikator 79.00

Kelas : XI IPA

No. Nama SiswaSkor Yang Diperoleh Untuk No. Soal

Jumlah KetercapaianKetuntasan

ANALISIS POSTEST SIKLUS II

Lampiran 33

MADRASAH ALIYAH AL-FALAH VI JAKARTA

75 54.5586.36 93.9490.91 88.64

Jumlah Skor

Skor Maksimum

Ketercapaian Persoal

Page 158: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

144

Pretest Postest N-Gain Pretest Postest N-Gain

1 Ahmad Fanani 6.70 60.00 0.57 16.70 66.70 0.60

2 Ali Akbar 6.70 46.70 0.43 16.70 72.20 0.67

3 Asep Awaluddin 6.70 46.70 0.43 5.60 72.20 0.71

4 Bachraini 20.00 80.00 0.75 22.20 66.70 0.57

5 Farah Fauziah 6.70 73.30 0.71 16.70 77.80 0.73

6 Farhah 13.30 93.30 0.92 33.30 100 1.00

7 Farhah Abadiyah 6.70 73.30 0.71 11.10 94.40 0.94

8 Gita Purnamasari 13.30 80.00 0.77 22.20 94.40 0.93

9 Hamidah 13.30 73.30 0.69 16.70 88.90 0.87

10 Isti Qomah 6.70 86.70 0.86 11.10 83.30 0.81

11 Maimun 6.70 46.70 0.43 22.20 83.30 0.79

12 Muhammad Akbari 26.70 86.70 0.82 38.90 94.40 0.91

13 M. Vidiastara. B 33.30 93.30 0.90 44.40 100 1.00

14 Nawa Syarif 6.70 73.30 0.71 22.20 72.20 0.64

15 Nur’aini 6.70 80.00 0.79 16.70 72.20 0.67

16 Nurul Hidayah 13.30 80.00 0.77 22.20 83.30 0.79

17 Randika Arrady 6.70 60.00 0.57 0 66.70 0.67

18 Rochmaniah 26.70 93.30 0.91 33.30 100 1.00

19 Sabilal Muhtadin 26.70 86.70 0.82 22.20 94.40 0.93

20 Siti Nur Khodijah 13.30 80.00 0.77 11.10 83.30 0.81

21 Virda Selani 6.70 73.30 0.71 16.70 66.70 0.60

22 Zuhriyyah 6.70 60.00 0.57 33.30 94.40 0.92

280.30 1626.60 15.62 455.50 1827.50 17.5

12.74 73.94 0.71 20.70 83.07 0.80

8.45 14.81 0.15 10.72 12.17 0.14

Lampiran 34

X

SD

Skor N-Gain Siklus I dan Siklus II

Nama SiswaNo.Siklus I Siklus II

Page 159: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

145

Lampiran 35

Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Pertemuan ke- :

Kegiatan :

Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Skala ∑

4 3 2 1

1. Merumuskan

masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang mengarah pada penyelidikan

b. Mencari data informasi dan memahami tentang permasalahan yang telah diberikan

c. Melakukan diskusi kelompok untuk merumuskan hipotesis

d. Menyampaikan hipotesis

2. Melakukan

Percobaan

a. Menyiapkan alat dan bahan secara berkelompok

b. Melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk di LKS

c. Mengamati perubahan yang terjadi dengan teliti

d. Membandingkan literatur dengan hasil temuan

e. Mencatat data sesuai hasil pengamatan

f. Membuat tabel hasil pengamatan secara cermat dan terorganisasi

3. Menganalisis dan

menyajikan hasil

a. Diskusi kelompok untuk menterjemahkan dan menganalisis data hasil pengamatan

b. Menyajikan pemahaman baru

c. Membuat kesimpulan

4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan hasil eksperimen dan kesimpulan di depan kelas

b. Memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa yang lain

c. Memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang dianggap belum jelas

d. Mengumpulkan laporan tertulis

Keterangan:

Skala Kualitatif Keterangan

4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator

3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator

2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator

1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada

Jakarta, November 2010

Observer

(……………………..)

Page 160: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

146

Lampiran 36

Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

Pertemuan ke- : 1 dan 2

Kegiatan : Melakukan percobaan untuk menentukan reaksi kimia yang dapat berlangsung bolak-balik.

Melakukan diskusi untuk menentukan cara membedakan kesetimbangan homogen dan heterogen.

Menentukan tetapan kesetimbangan.

Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Kelompok

∑ 1 2 3 4 5

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan √ √ √ √ √ 12

b. Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan

√ √ √ √ √ 12

c. Melakukan diskusi kelompok

untuk merumuskan hipotesis √ √ √ √ √ 14

d. Menyampaikan hipotesis √ √ √ √ √ 12

2. Melakukan

Percobaan

a. Menyiapkan alat dan bahan secara

berkelompok √ √ √ √ √ 15

b. Melakukan percobaan sesuai

dengan petunjuk di LKS √ √ √ √ √ 15

c. Mengamati perubahan yang terjadi

dengan teliti √ √ √ √ √ 15

d. Membandingkan literatur dengan

hasil temuan √ √ √ √ √ 11

e. Mencatat data sesuai hasil

pengamatan √ √ √ √ √ 12

f. Membuat tabel hasil pengamatan

secara cermat dan terorganisasi √ √ √ √ √ 12

Page 161: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

147

3. Menganalisis

dan Menyajikan

Hasil

a. Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan menganalisis

data hasil pengamatan

√ √ √ √ √ 13

b. Menyajikan pemahaman baru √ √ √ √ √ 9

c. Membuat kesimpulan √ √ √ √ √ 8

4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan

hasil eksperimen dan kesimpulan

di depan kelas

√ √ √ √ √ 11

b. Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain

√ √ √ √ √ 12

c. Memperhatikan penjelasan guru

dan menanyakan hal-hal yang

dianggap belum jelas

√ √ √ √ √ 11

d. Mengumpulkan laporan tertulis √ √ √ √ √ 16

Keterangan:

Skala Kualitatif Keterangan

4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator

3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator

2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator

1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada

Jakarta, 20 November 2010

Observer

(Drs. Tri Heru Sedono)

Page 162: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

148

Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

Pertemuan ke- : 1 dan 2

Kegiatan : Melakukan percobaan untuk menentukan reaksi kimia yang dapat berlangsung bolak-balik.

Melakukan diskusi untuk menentukan cara membedakan kesetimbangan homogen dan heterogen.

Menentukan tetapan kesetimbangan.

Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Kelompok

∑ 1 2 3 4 5

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan √ √ √ √ √ 12

b. Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan

√ √ √ √ √ 14

c. Melakukan diskusi kelompok

untuk merumuskan hipotesis √ √ √ √ √ 13

d. Menyampaikan hipotesis √ √ √ √ √ 12

2. Melakukan

Percobaan

a. Menyiapkan alat dan bahan secara

berkelompok √ √ √ √ √ 14

b. Melakukan percobaan sesuai

dengan petunjuk di LKS √ √ √ √ √ 14

c. Mengamati perubahan yang terjadi

dengan teliti √ √ √ √ √ 14

d. Membandingkan literatur dengan

hasil temuan √ √ √ √ √ 12

e. Mencatat data sesuai hasil

pengamatan √ √ √ √ √ 14

f. Membuat tabel hasil pengamatan

secara cermat dan terorganisasi √ √ √ √ √ 13

Page 163: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

149

3. Menganalisis

dan Menyajikan

Hasil

a. Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan menganalisis

data hasil pengamatan

√ √ √ √ √ 13

b. Menyajikan pemahaman baru √ √ √ √ √ 9

c. Membuat kesimpulan √ √ √ √ √ 8

4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan

hasil eksperimen dan kesimpulan

di depan kelas

√ √ √ √ √ 14

b. Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain

√ √ √ √ √ 11

c. Memperhatikan penjelasan guru

dan menanyakan hal-hal yang

dianggap belum jelas

√ √ √ √ √ 11

d. Mengumpulkan laporan tertulis √ √ √ √ √ 16

Keterangan:

Skala Kualitatif Keterangan

4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator

3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator

2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator

1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada

Jakarta, 20 November 2010

Mengetahui,

Observer Pertama Observer Kedua

(Khozanah) (Rida Rasyidah)

Page 164: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

150

Lampiran 37

Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

Pertemuan ke- : 3, 4, 5 dan 6

Kegiatan : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan.

Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.

Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Kelompok

∑ 1 2 3 4 5

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan √ √ √ √ √ 15

b. Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan

√ √ √ √ √ 19

c. Melakukan diskusi kelompok

untuk merumuskan hipotesis √ √ √ √ √ 15

d. Menyampaikan hipotesis √ √ √ √ √ 16

2. Melakukan

Percobaan

a. Menyiapkan alat dan bahan secara

berkelompok √ √ √ √ √ 19

b. Melakukan percobaan sesuai

dengan petunjuk di LKS √ √ √ √ √ 19

c. Mengamati perubahan yang terjadi

dengan teliti √ √ √ √ √ 19

d. Membandingkan literatur dengan

hasil temuan √ √ √ √ √ 14

e. Mencatat data sesuai hasil

pengamatan √ √ √ √ √ 14

f. Membuat tabel hasil pengamatan

secara cermat dan terorganisasi √ √ √ √ √ 15

Page 165: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

151

3. Menganalisis

dan Menyajikan

Hasil

a. Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan menganalisis

data hasil pengamatan

√ √ √ √ √ 17

b. Menyajikan pemahaman baru √ √ √ √ √ 14

c. Membuat kesimpulan √ √ √ √ √ 14

4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan

hasil eksperimen dan kesimpulan

di depan kelas

√ √ √ √ √ √ 19

b. Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain

√ √ √ √ √ √ 17

c. Memperhatikan penjelasan guru

dan menanyakan hal-hal yang

dianggap belum jelas

√ √ √ √ √ 14

d. Mengumpulkan laporan tertulis √ √ √ √ √ 20

Keterangan:

Skala Kualitatif Keterangan

4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator

3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator

2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator

1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada

Jakarta, 27 November 2010

Observer

(Drs. Tri Heru Sedono)

Page 166: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

152

Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

Pertemuan ke- : 3, 4, 5 dan 6

Kegiatan : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan.

Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.

Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Kelompok

∑ 1 2 3 4 5

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang

mengarah pada penyelidikan √ √ √ √ √ 17

b. Mencari data informasi dan

memahami tentang permasalahan

yang telah diberikan

√ √ √ √ √ 19

c. Melakukan diskusi kelompok

untuk merumuskan hipotesis √ √ √ √ √ 16

d. Menyampaikan hipotesis √ √ √ √ √ 16

2. Melakukan

Percobaan

a. Menyiapkan alat dan bahan secara

berkelompok √ √ √ √ √ 18

b. Melakukan percobaan sesuai

dengan petunjuk di LKS √ √ √ √ √ 18

c. Mengamati perubahan yang terjadi

dengan teliti √ √ √ √ √ 19

d. Membandingkan literature dengan

hasil temuan √ √ √ √ √ 15

e. Mencatat data sesuai hasil

pengamatan √ √ √ √ √ 15

f. Membuat tabel hasil pengamatan

secara cermat dan terorganisasi √ √ √ √ √ 17

Page 167: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

153

3. Menganalisis

dan Menyajikan

Hasil

a. Diskusi kelompok untuk

menterjemahkan dan menganalisis

data hasil pengamatan

√ √ √ √ √ 17

b. Menyajikan pemahaman baru √ √ √ √ √ 14

c. Membuat kesimpulan √ √ √ √ √ 14

4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan

hasil eksperimen dan kesimpulan

di depan kelas

√ √ √ √ √ 19

b. Memberikan tanggapan terhadap

kesimpulan kelompok siswa yang

lain

√ √ √ √ √ 18

c. Memperhatikan penjelasan guru

dan menanyakan hal-hal yang

dianggap belum jelas

√ √ √ √ √ 14

d. Mengumpulkan laporan tertulis √ √ √ √ √ 20

Keterangan:

Skala Kualitatif Keterangan

4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator

3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator

2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator

1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada

Jakarta, 27 November 2010

Mengetahui,

Observer Pertama Observer Kedua

(Khozanah) (Rida Rasyidah)

Page 168: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

154

Lampiran 38

Tabel Persentase Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Siklus I

No.

Aspek Tiap Tahapan Skor Total Skor Persentase

(%) Kategori

Inkuiri yang Diamati yang

Dilakukan Maksimal

1 Merumuskan Masalah 50 80 62,50 Cukup

2 Melakukan Percobaan 80 120 66,67 Cukup

3 Menganalisis dan Menyajikan Hasil 30 60 50,00 Kurang

4 Komunikasi 50 80 62,50 Cukup

Rata-rata 60,42 Cukup

Siklus II

No.

Aspek Tiap Tahapan Skor Total Skor Persentase

(%) Kategori

Inkuiri yang Diamati yang

Dilakukan Maksimal

1 Merumuskan Masalah 65 80 81,25 Sangat Baik

2 Melakukan Percobaan 100 120 83,33 Sangat Baik

3 Menganalisis dan Menyajikan Hasil 45 60 75,00 Baik

4 Komunikasi 70 80 87,50 Sangat Baik

Rata-rata 81,77 Sangat Baik

Page 169: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

155

Lampiran 39

Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru

Pertemuan ke- :

Siklus ke- :

Kegiatan :

Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada guru!

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Skala ∑ Catatan

4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Menstimulus siswa, agar terdapat pertanyaan yang mengarah

pada penyelidikan

b. Memberikan kesempatan untuk siswa dalam proses pengumpulan

data informasi dengan membaca sumber-sumber yang berkaitan

c. Meminta siswa untuk membuat hipotesis

d. Menetapkan hipotesis dari jawaban siswa untuk dikaji lebih lanjut

2. Melakukan

Percobaan

a. Membimbing siswa untuk pemilihan/menggunakan alat dengan

benar sesuai dengan prosedur praktikum

b. Meminta siswa untuk merancang dan melakukan praktikum

sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan

c. Meminta siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi dengan

teliti

d. Meminta siswa untuk membandingkan literatur dengan hasil

temuan

e. Meminta siswa untuk mencatat data sesuai hasil pengamatan

f. Meminta siswa untuk membuat table hasil pengamatan secara

cermat dan terorganisasi

3. Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

a. Meminta tiap kelompok berdiskusi untuk menterjemahkan dan

menganalisis data hasil pengamatan

b. Membimbing siswa untuk menyajikan pemahaman baru

c. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

Page 170: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

156

4. Komunikasi a. Melalui diskusi kelas guru memimpin tiap kelompok untuk

mempersentasikan hasil dari eksperimen yang telah dilakukan

b. Meminta siswa membandingkan hasil yang mereka peroleh dan

memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa

yang lain

c. Mengarahkan diskusi dengan cara mengklarifikasi kesimpulan

yang kurang tepat

d. Meminta siswa untuk mengumpulkan laporan tertulis

Keterangan:

Skala Kualitatif Keterangan

4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator

3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator

2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator

1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada

Jakarta, November 2010

Observer

( .......................... )

Page 171: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

157

Lampiran 40

Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru Siklus I

Pertemuan ke- : 1 dan 2

Kegiatan : Melakukan percobaan untuk menentukan reaksi kimia yang dapat berlangsung bolak-balik.

Melakukan diskusi untuk menentukan cara membedakan kesetimbangan homogen dan heterogen.

Menentukan tetapan kesetimbangan.

Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada guru!

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Skala ∑ Catatan

4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Menstimulus siswa, agar terdapat pertanyaan yang mengarah

pada penyelidikan √

11 b. Memberikan kesempatan untuk siswa dalam proses pengumpulan

data informasi dengan membaca sumber-sumber yang berkaitan √

c. Meminta siswa untuk membuat hipotesis √

d. Menetapkan hipotesis dari jawaban siswa untuk dikaji lebih lanjut √

2. Melakukan

Percobaan

a. Membimbing siswa untuk pemilihan/menggunakan alat dengan

benar sesuai dengan prosedur praktikum √

22

b. Meminta siswa untuk merancang dan melakukan praktikum

sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan √

c. Meminta siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi dengan

teliti √

d. Meminta siswa untuk membandingkan literatur dengan hasil

temuan √

e. Meminta siswa untuk mencatat data sesuai hasil pengamatan √

f. Meminta siswa untuk membuat table hasil pengamatan secara

cermat dan terorganisasi √

3. Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

a. Meminta tiap kelompok berdiskusi untuk menterjemahkan dan

menganalisis data hasil pengamatan √

8 b. Membimbing siswa untuk menyajikan pemahaman baru √

c. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan √

Page 172: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

158

4. Komunikasi a. Melalui diskusi kelas guru memimpin tiap kelompok untuk

mempersentasikan hasil dari eksperimen yang telah dilakukan √

10

b. Meminta siswa membandingkan hasil yang mereka peroleh dan

memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa

yang lain

c. Mengarahkan diskusi dengan cara mengklarifikasi kesimpulan

yang kurang tepat √

d. Meminta siswa untuk mengumpulkan laporan tertulis √

Jumlah 51

Skor Maksimum 68

Persentase siklus (%) 75,00

Kategori Baik

Keterangan:

Skala Kualitatif Keterangan

4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator

3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator

2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator

1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada

Jakarta, 20 November 2010

Observer

(Drs. Tri Heru Sedono)

Page 173: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

159

Lampiran 41

Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru Siklus II

Pertemuan ke- : 3, 4, 5 dan 6

Kegiatan : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan.

Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.

Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada guru!

No. Tahapan

Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati

Skala ∑ Catatan

4 3 2 1

1. Merumuskan

Masalah

a. Menstimulus siswa, agar terdapat pertanyaan yang mengarah

pada penyelidikan √

13 b. Memberikan kesempatan untuk siswa dalam proses pengumpulan

data informasi dengan membaca sumber-sumber yang berkaitan √

c. Meminta siswa untuk membuat hipotesis √

d. Menetapkan hipotesis dari jawaban siswa untuk dikaji lebih lanjut √

2. Melakukan

Percobaan

a. Membimbing siswa untuk pemilihan/menggunakan alat dengan

benar sesuai dengan prosedur praktikum √

23

b. Meminta siswa untuk merancang dan melakukan praktikum

sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan √

c. Meminta siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi dengan

teliti √

d. Meminta siswa untuk membandingkan literatur dengan hasil

temuan √

e. Meminta siswa untuk mencatat data sesuai hasil pengamatan √

f. Meminta siswa untuk membuat table hasil pengamatan secara

cermat dan terorganisasi √

3. Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

a. Meminta tiap kelompok berdiskusi untuk menterjemahkan dan

menganalisis data hasil pengamatan √

8 b. Membimbing siswa untuk menyajikan pemahaman baru √

c. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan √

Page 174: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

160

4. Komunikasi a. Melalui diskusi kelas guru memimpin tiap kelompok untuk

mempersentasikan hasil dari eksperimen yang telah dilakukan √

13

b. Meminta siswa membandingkan hasil yang mereka peroleh dan

memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa

yang lain

c. Mengarahkan diskusi dengan cara mengklarifikasi kesimpulan

yang kurang tepat √

d. Meminta siswa untuk mengumpulkan laporan tertulis √

Jumlah 57

Skor Maksimum 68

Persentase siklus (%) 83,82

Kategori Sangat Baik

Keterangan:

Skala Kualitatif Keterangan

4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator

3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator

2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator

1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada

Jakarta, 27 November 2010

Observer

(Drs. Tri Heru Sedono)

Page 175: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

161

Lampiran 42

CATATAN LAPANGAN

Hari/

Tanggal

Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri

Tindakan Uraian

Guru Siswa

Merumuskan

Masalah

Melakukan

Percobaan

Menganalisis dan

Menyajikan Hasil

Komunikasi

Page 176: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

162

Lampiran 43

HASIL CATATAN LAPANGAN

SIKLUS I

Hari/

Tanggal

Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri

Tindakan Uraian

Guru Siswa

Kamis/

18-11-‘10

Merumuskan

Masalah

- Kurang mengarahkan

siswa untuk mengajukan

pertanyaan.

- Tidak menyediakan

informasi yang dibutuhkan

oleh siswa, sehingga siswa

fokus pada satu sumber

saja.

- Kurang mengawasi diskusi

siswa dalam menentukan

hipotesis.

- Belum terbiasa dalam

mengajukan pertanyaan.

- Fokus pada satu sumber yaitu

buku panduan dan tidak ada

usaha untuk mencari sumber lain.

- Masih bergantung pada guru.

- Belum terbiasa berdiskusi dalam

kelompok.

- Masih tampak malu-malu dalam

menyampaikan hipotesis.

Melakukan

Percobaan

- Kurang maksimal dalam

membimbing siswa untuk

merancang dan melakukan

praktikum.

- Hanya fokus pada beberapa

kelompok saja.

- Tidak bisa mengkondisikan

semua siswa untuk fokus

pada praktikum, sehingga

ada siswa yang bercanda

dan mengganggu kelompok

lain.

- Belum bisa mengarahkan

siswa untuk

membandingkan literatur

dengan hasil temuan.

- Beberapa masih ada yang belum

mengetahui nama alat yang ada

dalam laboratorium kimia.

- Masih banyak yang tidak serius

dalam melakukan langkah kerja

praktikum.

- Kerja sama antar kelompok masih

belum terjalin dengan baik.

- Masih ada yang bercanda dan

mengganggu kelompok lain.

- Belum terbiasa dalam mengamati

hasil temuan.

- Bingung dalam membandingkan

literatur dengan hasil temuan.

- Beberapa siswa hanya

mengandalkan temannya.

- Belum terbiasa dalam penyajian

hasil praktikum.

Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

- Tidak semua kelompok

mendapat pengawasan guru

dalam proses diskusi.

- Kurang memotivasi siswa

untuk turut aktif diskusi

kelompok, agar siswa dapat

menyajikan pemahaman

baru dan menyimpulkan

hasil temuan mereka sesuai

dengan indikator.

- Didominasi siswa yang pandai.

- Masih malu-malu dalam

berpendapat.

- Beberapa yang pasif hanya

mengikuti pendapat temannya

yang aktif.

- Belum terbiasa dalam menyajikan

pemahaman baru.

- Belum tepat menyimpulkan hasil

temuan mereka dari kegiatan

praktikum tentang kesetimbangan

kimia.

Page 177: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

163

Jum’at/

20-11-‘10

Komunikasi - Kurangnya kepemimpinan

guru dalam diskusi.

- Kesimpulan yang diberikan

terlalu bertele-tele,

sehingga siswa kurang

termotivasi untuk bertanya.

- Masih ragu-ragu dalam

menyampaikan hasil diskusi.

- Masih banyak siswa yang tidak

menyimak teman yang sedang

menyampaikan hasil temuannya.

- Pada umumnya siswa

memberikan tanggapan jika

ditunjuk oleh guru.

- Masih ada yang tidak

memperhatikan penjelasan guru.

- Masih kurang aktif dalam

menanyakan hal yang dianggap

belum jelas.

Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Tri Heru Sedono

NIP. 196301302007011007

Page 178: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

164

Lampiran 44

HASIL CATATAN LAPANGAN

SIKLUS II

Hari/

Tanggal

Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri

Tindakan Uraian

Guru Siswa

Selasa/

23-11-‘10

Merumuskan

Masalah

- Mampu mengarahkan

siswa untuk

mengajukan

pertanyaan.

- Menyediakan

informasi yang

dibutuhkan oleh siswa

dengan memberikan

sumber informasi.

- Terbiasa dalam

mengajukan pertanyaan.

- Ada usaha untuk

mencari sumber lain

dengan berkunjung ke

perpustakaan sekolah.

- Mampu belajar mandiri.

- Mulai terbiasa

berdiskusi dalam

kelompok.

- Percaya diri dalam

menyampaikan

hipotesis.

Kamis/

25-11-‘10

Melakukan

Percobaan

- Pengawasan sudah

menyeluruh pada

setiap kelompok,

sehingga siswa dapat

melaksanakan

praktikum dengan

baik.

- Mampu mengarahkan

siswa untuk

membandingkan

literatur dengan hasil

temuan.

- Serius dalam melakukan

langkah kerja praktikum.

- Kerja sama antar

anggota kelompok sudah

terjalin dengan baik.

- Terbiasa dalam

mengamati hasil temuan

dan penyajiannya.

- Mampu membandingkan

literatur dengan hasil

temuan.

Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

- Semua kelompok

mendapat pengawasan

guru dalam proses

diskusi.

- Mampu membimbing

diskusi kelompok,

agar siswa dapat

menyajikan

pemahaman baru dan

menyimpulkan hasil

temuan mereka sesuai

dengan indikator.

- Seluruh siswa aktif

dalam proses diskusi

untuk menganalisis dan

menyajikan hasil

praktikum.

- Percaya diri dalam

menyampaikan pendapat

dan menyajikan

pemahaman baru.

- Mulai tepat

menyimpulkan hasil

temuan mereka dari

kegiatan praktikum

tentang arah pergeseran

kesetimbangan kimia.

Page 179: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

165

Jum’at/

25-11-‘10

Komunikasi - Kepemimpinan guru

dalam diskusi sudah

baik.

- Kesimpulan yang

diberikan sudah

mengarah pada

indikator, sehingga

siswa termotivasi

untuk bertanya.

- Aktif dalam diskusi

kelas.

- Percaya diri ketika

menyampaikan hasil

diskusi dan mampu

menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh

kelompok lain.

- Mampu menghargai

pendapat orang lain dan

senantiasa menyimak

setiap orang yang

sedang menyampaikan

pendapat.

- Tidak malu untuk

mengajukan pertanyaan

mengenai hal-hal yang

belum dimengerti.

Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Tri Heru Sedono

NIP. 196301302007011007

Page 180: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

165

Lampiran 45

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada

Hari/Tanggal :

Tempat :

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada

pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar konsep

kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Setelah Tindakan Siklus I:

1. Menurut Bapak, apakah penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri ini

sesuai diterapkan pada konsep kesetimbangan kimia?

2. Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan

dalam proses belajar kimia setelah dilakukannya pendekatan pembelajaran

inkuiri?

3. Dengan pengamatan yang Bapak lakukan selama tindakan siklus I, bagaimana

dengan interaksi siswa dalam proses belajar dan hasil belajar siswa terhadap

pelajaran kimia?

4. Menurut Bapak, apakah kekurangan dan kelebihan yang ada pada penerapan

pendekatan inkuiri ini?

5. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan pada siklus I?

Page 181: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

166

Lampiran 46

HASIL WAWANCARA

DENGAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA

SETELAH TINDAKAN SIKLUS I

Wawancara dilaksanakan pada

Hari/Tanggal : Sabtu/ 20-November-2010

Tempat : MA. Al-Falah VI Jakarta

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada

pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar konsep

kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

Peneliti : Menurut Bapak, apakah penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri

ini sesuai diterapkan pada konsep kesetimbangan kimia?

Guru : Sesuai, karena dapat memenuhi tuntutan kurikulum pada konsep

kesetimbangan kimia.

Peneliti : Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat

kemajuan dalam proses belajar kimia setelah dilakukannya

pendekatan pembelajaran inkuiri?

Guru : Ada, siswa lebih aktif dalam proses belajar dan mulai berani untuk

mengajukan pertanyaan. Selain itu, dengan adanya percobaan siswa

dapat mengetahui nama-nama alat dan kugunaannya.

Peneliti : Dengan pengamatan yang Bapak lakukan selama tindakan siklus I,

bagaimana dengan interaksi siswa dalam proses belajar dan hasil

belajar siswa terhadap pelajaran kimia?

Page 182: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

167

Guru : Dalam proses belajar dapat terlihat interaksi siswa yang positif,

namun peneliti kurang mampu dalam penguasaan kelas. Hasil belajar

cukup meningkat, meskipun masih terdapat nilai siswa yang belum

memenuhi nilai KKM.

Peneliti : Menurut Bapak, apakah kekurangan dan kelebihan yang ada pada

penerapan pendekatan inkuiri ini?

Guru : Kekurangannya adalah perlu waktu yang cukup banyak, siswa tidak

terbiasa untuk mengembangkan idenya karena siswa masih terbiasa

dengan pembelajaran yang sederhana. Kelebihan dari inkuiri ini

adalah dapat meningkatkan interaksi siswa dalam proses belajar dan

dapat memberikan siswa pengalaman langsung untuk melakukan

percobaan.

Peneliti : Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan pada siklus I?

Guru : Solusinya adalah dengan meminta siswa sebelum pembelajaran

mencari dan memahami informasi yang berkaitan dengan materi,

memotivasi siswa dengan memberikan reward kepada kelompok yang

terbaik dan pengaturan posisi duduk yang teratur agar semua siswa

mendapat pengawasan.

Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Tri Heru Sedono

NIP. 196301302007011007

Page 183: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

168

Lampiran 47

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada

Hari/Tanggal :

Tempat :

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang

ada pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar

konsep kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Setelah Tindakan Siklus I

1. Apakah kamu merasa senang belajar kesetimbangan kimia menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri?

2. Bagaimanakah pendapat kamu tentang langkah-langkah yang terdapat pada

inkuiri? Apakah menyenangkan atau tidak?

3. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar kimia menggunakan

pendekatan inkuiri?

4. Apakah pembelajaran dengan inkuiri sudah dapat meningkatkan hasil belajar

anda?

5. Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pendekatan inkuiri selama

proses pembelajaran berlangsung?

6. Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran kimia menggunakan

inkuiri agar menjadi lebih baik?

Page 184: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

169

Lampiran 48

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA

SETELAH TINDAKAN SIKLUS I

Wawancara dilaksanakan pada

Hari/Tanggal : Sabtu/ 20-November-2010

Tempat : MA. Al-Falah VI Jakarta

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang

ada pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar

konsep kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

Peneliti : Apakah kamu merasa senang belajar kesetimbangan kimia

menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri?

Siswa : Cukup senang, karena proses pembelajaran tidak hanya guru yang

berperan, melainkan ada interaksi siswa baik antara siswa dengan

guru dan antar siswa.

Peneliti : Bagaimanakah pendapat kamu tentang langkah-langkah yang terdapat

pada inkuiri? Apakah menyenangkan atau tidak?

Siswa : Cukup menyenangkan, apalagi pada langkah melakukan observasi

sangatlah menyenangkan, karena dengan kegiatan ini dapat

mengamati secara langsung. Namun, pada langkah merumuskan

masalah, menganalisis dan menyajikan hasil, dan komunikasi kurang

menyenangkan. Hal ini dikarenakan langkah-langkah ini menuntut

untuk melakukan diskusi. Siswa masih binggung untuk bertanya

karena tidak terbiasa, karena pada proses sebelumnya selalu diawali

oleh guru yang menerangkan dan belum terbiasa belajar kelompok.

Sebagian besar siswa masih merasa malu untuk menyampaikan

pendapat pada temannya Siswa merasa takut untuk menyampaikan

hasil diskusi dan menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain,

karena takut dianggap “sok tahu” atau “sok pintar”.

Page 185: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

170

Peneliti : Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar kimia menggunakan

pendekatan inkuiri?

Siswa : Belajar lebih menyenangkan, karena terdapat interaksi siswa.

Peneliti : Apakah pembelajaran dengan inkuiri sudah dapat meningkatkan hasil

belajar anda?

Siswa : Ada sedikit peningkatan dalam pemahaman saya, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar kimia saya.

Peneliti : Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pendekatan inkuiri

selama proses pembelajaran berlangsung?

Siswa : Kekurangan dari inkuiri ini adalah perlu waktu yang cukup lama, guru

kurang menerangkan tentang materi, guru tidak secara merata

mengawasi kegiatan siswa hanya kelompok yang unggul saja yang

mendapatkan perhatian dan kesimpulan yang diberikan guru tidak

secara langsung, melainkan dengan penjelasan yang panjang dan

rumit untuk dipahami oleh siswa. Kelebihannya adalah dapat

melakukan percobaan dan melatih siswa untuk berani berpendapat.

Peneliti : Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran kimia

menggunakan inkuiri agar menjadi lebih baik?

Siswa : Seharusnya siswa mendapatkan intruksi sebelum pembelajaran untuk

mencari informasi yang berkaitan dengan materi, ajak siswa untuk

berdebat agar lebih percaya diri dan gurupun harus mengawasi siswa

secara menyeluruh dan berikan kesimpulan yang padat, jelas, dan

menarik sehingga siswa termotivasi untuk mengetahuinya lebih

mendalam.

Page 186: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

171

Lampiran 49

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada

Hari/Tanggal :

Tempat :

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada

pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar konsep

kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Setelah Tindakan Siklus II

1. Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan

terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan pendekatan inkuiri pada siklus

II?

2. Apa saja kemajuan siswa terhadap penggunaan pendekatan inkuiri pada siklus

II?

3. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap inkuiri pada siklus II?

4. Menurut Bapak, apakah siswa terlihat menyukai pembelajaran dengan inkuiri?

5. Menurut Bapak, apakah kekurangan dan kelebihan model pembelajaran

inkuiri pada siklus II ini?

6. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada tindakan siklus II?

Page 187: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

172

Lampiran 50

HASIL WAWANCARA

DENGAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA

SETELAH TINDAKAN SIKLUS II

Wawancara dilaksanakan pada

Hari/Tanggal : Kamis/ 2-Desember-2010

Tempat : MA. Al-Falah VI Jakarta

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada

pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar konsep

kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

Peneliti : Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat

kemajuan terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan pendekatan

inkuiri pada siklus II?

Guru : Terdapat peningkatan hasil belajar, terlihat bahwa pada siklus II ini

semua siswa mendapatkan nilai diatas KKM.

Peneliti : Apa saja kemajuan siswa terhadap penggunaan pendekatan inkuiri

pada siklus II?

Guru : Pada siklus II ini siswa mulai terbiasa dengan berdiskusi, tidak ragu-

ragu lagi untuk menyampaikan pendapat, tiap anggota kelompok aktif

baik dalam diskusi maupun melakukan percobaan dan gurupun sudah

mampu mengawasi seluruh siswa.

Peneliti : Apakah terdapat keluhan siswa terhadap inkuiri pada siklus II?

Guru : Siswa mengeluh hanya karena siswa sedikit sekali mendapatkan

penjelasan dari guru.

Page 188: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

173

Peneliti : Menurut Bapak, apakah siswa terlihat menyukai pembelajaran dengan

inkuiri?

Guru : Sebagian besar siswa terlihat antusias dalam pembelajaran, terutama

pada siklus II ini. Mungkin karena siswa mulai memahami

pembelajaran dengan penemuan. Apalagi pada tahapan melakukan

observasi, banyak siswa yang semangat dalam melakukan observasi.

Peneliti : Menurut Bapak, apakah kekurangan dan kelebihan model

pembelajaran inkuiri pada siklus II ini?

Guru : Kekurangan yang muncul adalah siswa masih kurang untuk

mendapatkan literatur yang sesuai, sehingga siswa masih fokus pada

buku paket. Kelebihannya adalah siswa mulai senang dalam

berdiskusi karena dapat bertukar pikiran dan tidak malu lagi dalam

menyampaikan pendapat di depan teman yang lainnya.

Peneliti : Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada

tindakan siklus II?

Guru : Berikan informasi tentang literatur yang tepat sebelum pembelajaran.

Sehingga siswa dapat memahaminya sebelum melakukan inkuiri.

Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Tri Heru Sedono

NIP. 196301302007011007

Page 189: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

174

Lampiran 51

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada

Hari/Tanggal :

Tempat :

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang

ada pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar

konsep kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Setelah Tindakan Siklus II

1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar dengan pendekatan pembelajaran

inkuiri pada siklus II?

2. Kemajuan apa yang kamu rasakan setelah belajar dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri ini?

3. Apakah terdapat keluhan terhadap penggunaan pendekatan pembelajaran

inkuiri pada siklus II?

4. Apakah kamu menyukai pembelajaran ini?

5. Menurut kamu, apakah kekurangan dan kelebihan pendekatan pembelajaran

inkuiri pada siklus II ini?

6. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan II ini?

Page 190: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

175

Lampiran 52

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA

SETELAH TINDAKAN SIKLUS II

Wawancara dilaksanakan pada

Hari/Tanggal : Kamis/ 2-Desember-2010

Tempat : MA. Al-Falah VI Jakarta

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang

ada pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar

konsep kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

Peneliti : Bagaimana perasaan kamu saat belajar dengan pendekatan

pembelajaran inkuiri pada siklus II?

Siswa : Menyenangkan, karena diberikan kesempatan untuk memecahkan

masalah, dengan begitu saya mampu memahami konsep dalam bahasa

saya sendiri. Sehingga lebih mudah diingat serta lebih lama melekat

dalam ingatan.

Peneliti : Kemajuan apa yang kamu rasakan setelah belajar dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri ini?

Siswa : Lebih berani untuk mengungkapkan pendapat dan lebih memahami

konsep tentang kesetimbangan kimia.

Peneliti : Apakah terdapat keluhan terhadap penggunaan pendekatan

pembelajaran inkuiri pada siklus II?

Siswa : Ada, sulit mendapatkan sumber literatur yang tepat selain buku paket.

Peneliti : Apakah kamu menyukai pembelajaran ini?

Siswa : Iya, karena belajar menjadi seorang ilmuan yang belajar berdasarkan

penemuan.

Page 191: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

176

Peneliti : Menurut kamu, apakah kekurangan dan kelebihan pendekatan

pembelajaran inkuiri pada siklus II ini?

Siswa : Kekurangannya adalah sulitnya menentukan literatur yang tepat untuk

menyelesaikan masalah. Kelebihannya adalah siswa senang karena

dapat bertukar pikiran dalam menganalisis dan menyajikan hasil

temuan mereka. Dan bisa memecahkan masalah bersama-sama ketika

mengalami kesulitan dalam menyajikan pemahaman baru.

Peneliti : Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada

tindakan II ini?

Siswa : Sebelum pembelajaran informasikan literatur yang tepat.

Page 192: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

177

Lampiran 53

LEMBAR REKOMENDASI SIKLUS I

Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia

Kelas : XI IPA

Tahapan

Inkuiri

Temuan Observasi Temuan Wawancara Rekomendasi

Guru Siswa Guru Siswa

Merumuskan

Masalah

- Kurang mengarahkan

siswa untuk mengajukan

pertanyaan.

- Tidak menyediakan

informasi yang

dibutuhkan oleh siswa,

sehingga siswa fokus

pada satu sumber saja.

- Kurang mengawasi

diskusi siswa dalam

menentukan hipotesis.

- Belum terbiasa dalam

mengajukan pertanyaan.

- Fokus pada satu sumber

yaitu buku panduan dan

tidak ada usaha untuk

mencari sumber lain.

- Masih bergantung pada

guru.

- Belum terbiasa berdiskusi

dalam kelompok.

- Masih tampak malu-malu

dalam menyampaikan

hipotesis.

- Dalam proses

pembelajaran, guru kurang

menguasai kelas. Sehingga

siswa masih tidak

terkondisikan dengan baik.

- Terdapat ketidaksiapan

dalam mengajar.

- Sebagian siswa senang

karena terdapat

pembelajaran yang

berbeda yaitu dengan

inkuiri.

- Sebagian besar siswa

senang karena proses

pembelajaran tidak satu

arah, melainkan dua arah

antara siswa dengan guru

dan antar siswa.

- Masih binggung untuk

bertanya karena tidak

terbiasa.

- Siswa merasa malas

untuk membaca karena

pada proses sebelumnya

selalu diawali oleh guru

yang menerangkan.

- Beberapa belum terbiasa

belajar kelompok,

sehingga masih malu

untuk bertukar pikiran.

- Pengaturan posisi

duduk tiap kelompok

agar guru mudah dalam

mengawasi seluruh

kelompok selama

proses pembelajaran.

- Menyiapkan sumber

informasi literatur agar

siswa terarah dalam

melakukan proses

pembelajaran

Melakukan

Percobaan

- Kurang maksimal dalam

membimbing siswa

untuk merancang dan

melakukan praktikum.

- Hanya fokus pada

beberapa kelompok saja.

- Tidak bisa

mengkondisikan semua

- Beberapa masih ada yang

belum mengetahui nama

alat yang ada dalam

laboratorium kimia.

- Masih banyak yang tidak

serius dalam melakukan

langkah kerja praktikum.

- Kerja sama antar

- Mampu memberikan

informasi mengenai alat

dan bahan yang akan

digunakan.

- Kurang mampu dalam

membimbing siswa untuk

melakukan langkah kerja

sesuai dengan LKS.

- Sebagian besar siswa

senang karena dapat

mengetahui beberapa

nama dan kegunaan alat

di laboratorium.

- Siswa merasa bingung

dalam melakukan langkah

kerja praktikum yang

- Lebih banyak

memberikan informasi

tentang nama alat dan

bahan yang akan

digunakan.

- Atur posisi duduk tiap

kelompok, sehingga

proses praktikum

Page 193: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

178

siswa untuk fokus pada

praktikum, sehingga ada

siswa yang bercanda dan

mengganggu kelompok

lain.

- Belum bisa

mengarahkan siswa

untuk membandingkan

literatur dengan hasil

temuan.

kelompok masih belum

terjalin dengan baik.

- Masih ada yang bercanda

dan mengganggu

kelompok lain.

- Belum terbiasa dalam

mengamati hasil temuan.

- Bingung dalam

membandingkan literatur

dengan hasil temuan,

karena keterbatasan

sumber informasi.

- Beberapa siswa hanya

mengandalkan temannya.

- Belum terbiasa dalam

penyajian hasil

praktikum.

- Terdapatnya sebagian

kelompok yang lengah dari

pengawasan guru,

sehingga terdapat siswa

yang tidak fokus pada

proses pembelajaran.

tertera dalam LKS karena

belum terbiasa melakukan

praktikum.

- Siswa masih bingung

dalam mengamati hasil

temuan,

membandingkannya

dengan literatur dan

menyajikannya dalam

bentuk tabel.

berjalan sesuai dengan

pengawasan guru.

- Menugaskan siswa untuk

memahami LKS terlebih

dahulu sebelum

praktikum dilaksanakan.

- Mengingatkan siswa

untuk tidak

mengandalkan

temannya.

- Membimbing siswa yang

mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan

LKS.

Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

- Tidak semua kelompok

mendapat pengawasan

guru dalam proses

diskusi.

- Kurang memotivasi

siswa untuk turut aktif

diskusi kelompok, agar

siswa dapat menyajikan

pemahaman baru dan

menyimpulkan hasil

temuan mereka sesuai

dengan indikator.

- Didominasi siswa yang

pandai.

- Masih malu-malu dalam

berpendapat.

- Beberapa yang pasif

hanya mengikuti

pendapat temannya yang

aktif.

- Belum terbiasa dalam

menyajikan pemahaman

baru.

- Belum tepat

menyimpulkan hasil

temuan mereka dari

kegiatan praktikum

tentang kesetimbangan

kimia.

- Pengaturan posisi duduk

yang kurang tepat untuk

melakukan diskusi.

- Motivasi yang diberikan

kurang, sehingga siswa

tidak sepenuhnya

melakukan diskusi.

- Terlalu fokus pada salah

satu kelompok.

- Beberapa siswa senang

karena dapat bertukar

pikiran dalam

menganalisis dan

menyajikan hasil temuan

mereka. Dan bisa

memecahkan masalah

bersama-sama ketika

mengalami kesulitan

dalam menyajikan

pemahaman baru.

- Beberapa siswa masih

merasa malu untuk

menyampaikan pendapat

pada temannya.

- Memotivasi siswa untuk

aktif dalam diskusi.

- Mengawasi secara

merata setiap kelompok

agar aktif dalam diskusi.

Page 194: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

179

Komunikasi - Kurangnya

kepemimpinan guru

dalam diskusi.

- Kesimpulan yang

diberikan terlalu bertele-

tele, sehingga siswa

kurang termotivasi untuk

bertanya.

- Masih ragu-ragu dalam

menyampaikan hasil

diskusi.

- Masih banyak siswa yang

tidak menyimak teman

yang sedang

menyampaikan hasil

temuannya.

- Pada umumnya siswa

memberikan tanggapan

jika ditunjuk oleh guru.

- Masih ada yang tidak

memperhatikan

penjelasan guru.

- Masih kurang aktif dalam

menanyakan hal yang

dianggap belum jelas.

- Masih ada yang telat

dalam mengumpulkan

laporan tertulis.

- Tidak mampu untuk

memberikan kepercayaan

diri siswa agar tidak ragu-

ragu dalam menyampaikan

hasil diskusi.

- Kesimpulan yang

diberikan tidak secara

langsung, melainkan

dengan penjelasan yang

panjang dan rumit untuk

dipahami oleh siswa.

- Siswa merasa takut untuk

menyampaikan hasil

diskusi dan menjawab

pertanyaan yang diajukan

kelompok lain, sehingga

ragu untuk melakukan

perdebatan dalam

berdiskusi.

- Siswa takut untuk

mengajukan diri dalam

menyampaikan

pendapatnya karena takut

dianggap “sok tahu” atau

“sok pintar”

- Memotivasi siswa agar

terbentuk sikap percaya

diri untuk melakukan

perdebatan dalam

berdiskusi.

- Berikan kesimpulan

yang padat, jelas, dan

menarik sehingga siswa

termotivasi untuk

mengetahuinya lebih

mendalam.

Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Tri Heru Sedono

NIP. 196301302007011007

Page 195: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

180

Lampiran 54

LEMBAR REKOMENDASI SIKLUS II

Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia

Kelas : XI IPA

Tahapan

Inquiri

Temuan Observasi Temuan Wawancara Rekomendasi

Guru Siswa Guru Siswa

Merumuskan

Masalah

- Mampu mengarahkan

siswa untuk mengajukan

pertanyaan.

- Menyediakan informasi

yang dibutuhkan oleh

siswa dengan

memberikan sumber

informasi di

perpustakaan.

- Terbiasa dalam

mengajukan pertanyaan.

- Ada usaha untuk mencari

sumber lain dengan

berkunjung ke

perpustakaan sekolah.

- Mampu belajar mandiri.

- Mulai terbiasa berdiskusi

dalam kelompok.

- Percaya diri dalam

menyampaikan hipotesis.

- Sudah mampu menguasai

kelas, sehingga siswa

dapat terkondisikan

dengan baik.

- Sudah siap memberikan

sumber literatur yang

dibutuhkan siswa dengan

meletakkannya di

perpustakaan.

- Senang dengan

pembelajaran inkuiri,

terutama pada saat

praktikum.

- Senang dalam berdiskusi

karena dapat bertukar

pikiran.

Melakukan

Percobaan

- Pengawasan sudah

menyeluruh pada setiap

kelompok, sehingga

siswa dapat

melaksanakan praktikum

dengan baik.

- Mampu mengarahkan

siswa untuk

membandingkan

literature dengan hasil

temuan.

- Serius dalam melakukan

langkah kerja praktikum.

- Kerja sama antar anggota

kelompok sudah terjalin

dengan baik.

- Terbiasa dalam

mengamati hasil temuan

dan penyajiannya.

- Mampu membandingkan

literature dengan hasil

temuan.

- Mampu membimbing

siswa untuk melakukan

langkah kerja sesuai

dengan LKS.

- Tiap kelompok dalam

pengawasan guru.

- Senang karena dapat

mengetahui beberapa

nama dan kegunaan alat

di laboratorium.

- Mampu melakukan

langkah kerja praktikum

yang tertera dalam LKS.

- Tidak merasa bingung

dalam mengolah hasil

temuan.

Menganalisis

dan

Menyajikan

Hasil

- Semua kelompok

mendapat pengawasan

guru dalam proses

diskusi.

- Seluruh siswa aktif dalam

proses diskusi untuk

menganalisis dan

menyajikan hasil

- Pengaturan posisi duduk

yang tepat untuk

melakukan diskusi.

- Motivasi yang diberikan

- Siswa senang karena

dapat bertukar pikiran

dalam menganalisis dan

menyajikan hasil temuan

Page 196: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

181

- Mampu membimbing

diskusi kelompok, agar

siswa dapat menyajikan

pemahaman baru dan

menyimpulkan hasil

temuan mereka sesuai

dengan indikator.

praktikum.

- Percaya diri dalam

menyampaikan pendapat

dan menyajikan

pemahaman baru.

- Mulai tepat

menyimpulkan hasil

temuan mereka dari

kegiatan praktikum

tentang arah pergeseran

kesetimbangan kimia.

cukup baik, sehingga

siswa senang melakukan

diskusi.

mereka. Dan bisa

memecahkan masalah

bersama-sama ketika

mengalami kesulitan

dalam menyajikan

pemahaman baru.

- Tidak merasa malu lagi

untuk menyampaikan

pendapat pada temannya.

Komunikasi - Kepemimpinan guru

dalam diskusi sudah

baik.

- Kesimpulan yang

diberikan sudah

mengarah pada

indikator, sehingga siswa

termotivasi untuk

bertanya.

- Aktif dalam diskusi kelas.

- Percaya diri ketika

menyampaikan hasil

diskusi dan mampu

menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh

kelompok lain.

- Mampu menghargai

pendapat orang lain dan

senantiasa menyimak

setiap orang yang sedang

menyampaikan pendapat.

- Tidak malu untuk

mengajukan pertanyaan

mengenai hal-hal yang

belum dimengerti.

- Mampu memberikan rasa

percaya diri kepada siswa

sehingga siswa tidak ragu

untuk menyampaikan

hasil diskusi.

- Kesimpulan yang

diberikan sudah tepat,

padat dan jelas, sehingga

siswa tidak bingung lagi

untuk mengajukan

pertanyaan.

- Siswa senang bisa

bertukar pikiran sehingga

materi yang sulit

dipahami menjadi mudah

untuk dikuasai.

- Siswa merasa percaya diri

untuk menyampaikan

hasil diskusi dan

menjawab pertanyaan

yang diajukan kelompok

lain.

- Tidak malu lagi dalam

menyampaikan pendapat

didepan teman yang

lainnya.

Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Tri Heru Sedono

NIP. 196301302007011007

Page 197: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

182

Lampiran 55

Dokumentasi Kegiatan Selama Proses Pembelajaran

Kegiatan Siswa Ketika Mengerjakan Soal Pretest

Page 198: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

183

Kegiatan Praktikum

Page 199: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

184

Kegiatan Diskusi Kelompok

Page 200: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

185

Kegiatan Diskusi Kelas

Page 201: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,

186

Kegiatan Siswa Ketika Mengerjakan Soal posttest

Page 202: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,
Page 203: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/331/1/ISYFIYYATI-FITK.pdf · Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida,