227
IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh: Sirojuddin Abror NIM. 11160110000106 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN

KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS PESERTA DIDIK

PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

DI MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:

Sirojuddin Abror

NIM. 11160110000106

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020

Page 2: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Page 3: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Page 4: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Page 5: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Page 6: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

i

ABSTRACT

Sirojuddin Abror (NIM: 11160110000106). The implementation of the Method

of Inquiry in Developing the Skills of Critical Thinking of Students in the

Subjects of History of Islamic Culture in MA Pembangunan UIN Jakarta.

One of the problems encountered in the world of education today is that students

are less encouraged to develop the ability of critical thinking to the maximum.

Because of the lack of use of teaching methods that can make students active and

critical thinking. thinking skills is one of the abilities which must be possessed by

learners in the 21st century. Through diimpelementasikannya methods of inquiry in

the learning process, in order to invite the learners more active and can develop the

skills of critical thinking towards the information or knowledge they have acquired.

This study aims to determine the implementation method of inquiry in developing

the skills of critical thinking on the subjects of SKI in MA Pembangunan UIN

Jakarta. The research method used is research is qualitative descriptive. Research

carried out in the MA Pembangunan UIN Jakarta. Data collection techniques using

wawawancara, observation, and documentation. The technique of data analysis

using a triangulation merge (data, source, and time).

The results of the study found that the Teacher of SKI in MA Pembangunan UIN

Jakarta has implemented a method of inquiry in developing critical thinking of

learners well. However, there are flaws in the stages of the method of inquiry due

to the limited time available. And the development of skills of critical thinking

students have already started to develop slowly and realized well on learners who

are already implied in every the stages of a method of inquiry, but there are

indicators of critical thinking skills that still need to be trained and familiarized

because learners have a nature reserved (introverted), shy, and less interest. But it

can be overcome with the role of the Teacher that always surround and help students

who get distress. Factors supporting inquiry is 1) a method in accordance with the

level of SMA/MA, 2) the methods that can make the atmosphere of active learning

and chirpy, 3) facilities and infrastructure madrasah is already fulfilled. Factors

inhibiting the inquiry is 1) poorly prepared and his understanding of students about

methods of inquiry, 2) the lack of data, only can get from textbooks and the internet.

3) run out of the learning time available.

Keywords: Method of Inquiry, The Skills of Critical Thinking, The Learners,

The History of Islamic Culture.

Page 7: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

ii

ABSTRAK

Sirojuddin Abror (NIM: 11160110000106). Implementasi Metode

Inkuiri Dalam Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kritis Peserta Didik

Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di MA Pembangunan UIN

Jakarta.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini

ialah peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir

kritis secara maksimal. Karena minimnya penggunaan metode pembelajaran yang

dapat membuat peserta didik aktif dan berfikir kritis. keterampilan berfikir

merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki peserta didik di abad 21.

Melalui diimpelementasikannya metode inkuiri pada proses pembelajaran, agar

mampu mengajak peserta didik lebih aktif dan dapat mengembangkan keterampilan

berfikir kritis terhadap informasi atau ilmu pengetahuan yang mereka peroleh.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode inkuiri

dalam mengembangkan keterampilan berfikir kritis pada mata pelajaran SKI di MA

Pembangunan UIN Jakarta. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian

bersifat kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di MA Pembangunan UIN

Jakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawawancara, observasi, dan

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan triangulasi gabungan (data,

sumber, dan waktu).

Hasil penelitian ditemukan bahwa Guru SKI di MA Pembangunan UIN

Jakarta sudah mengimplementasikan metode inkuiri dalam mengembangkan

berfikir kritis peserta didik dengan baik. Namun terdapat kekurangan pada tahapan

metode inkuiri dikarenakan keterbatasan waktu yang tersedia. Dan perkembangan

keterampilan berfikir kritis peserta didik sudah mulai berkembang secara perlahan

dan terealisasikan dengan baik pada peserta didik yang sudah tersirat pada tiap

tahapan metode inkuiri, namun terdapat indikator kemampuan berfikir kritis yang

masih perlu dilatih dan dibiasakan dikarenakan peserta didik memiliki sifat

pendiam (introvert), pemalu, dan kurang minat. Namun hal tersebut bisa diatasi

dengan peran Guru yang selalu mengelilingi dan membantu peserta didik yang

mendapatkan kesusahan. Faktor pendukung metode inkuiri ialah 1) metode yang

sesuai dengan tingkatan SMA/MA, 2) metode yang dapat membuat suasana

pembelajaran aktif dan riang gembira, 3) sarana dan prasarana madrasah sudah

tercukupi. Faktor penghambat metode inkuiri ialah 1) kurang siap dan

pemahamannya peserta didik mengenai metode inkuiri, 2) kurangnya sumber data,

hanya bisa mendapatkan dari buku paket dan internet. 3) kehabisan waktu

pembelajaran yang tersedia.

Kata Kunci: Metode Inkuiri, Keterampilan Berfikir Kritis, Peserta Didik,

Sejarah Kebudayaan Islam

Page 8: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakaatuh

Mengawali dengan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT., yang telah

memberikan banyak kepada kita nikmat, hidayah dan taufik-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan dengan baik, lancar dan semoga memberi

manfaat bagi yang para pembacanya.

Shalawat beserta salam tak lupa senantiasa tercurahkan kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya

dapat mengikuti jejak budi pekerti dan akhlak yang mulianya.

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis sendiri menyadari sepenuhnya

bahwa terdapat kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun, berkat support, do’a,

istiqomah, kesungguhan, dan dorongan serta kritikan dan pesan yang positif dari

berbagai pihak sangat membantu untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Abdul Haris, M.Ag., dan Drs. Rusdi Jamil, M.Ag., selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.

2. Dr. Zaimuddin, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

meluangkan waktu untuk selalu membimbing sampai saat ini.

3. Dr. Siti Khadijah, M.A, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

mengarahkan dan membimbing selama proses skripsi ini.

4. Orang tua yang selalu memberikan dukungannya baik moril maupun

material dan do’a yang terus-menerus teriring.

5. Dan teman-teman mahasiswa/i angkatan 2016 yang selalu menemani di

setiap kesempatan dan waktu memberikan semangat dan support serta doa.

6. Ucapan terimakasih juga dihaturkan kepada pihak-pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, namun turut membantu penulis dalam

penulisan skripsi ini, penulis tidak dapat membalasnya dengan apapun,

Page 9: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

iv

semoga Allah SWT., yang akan membalas dengan balasan sebaik-baiknya

di dunia dan akhirat.

Demikianlah bentuk skripsi yang penulis buat, walaupun penulis sudah

berusaha dengan sebaik mungkin untuk mengurangi kesalahan dari segi tulisan atau

lain sebagainya. Harapan besar yang diinginkan penulis, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi siapa saja yang

membacanya, serta penulis mengharapkan saran atau kritikan yang membangun

dari semua pihak tentunya sehingga pada akhirnya akan dapat lebih baik lagi

penulisan yang dibuat penulis di masa yang akan mendatang.

Jakarta, 10 April 2020

Penulis

SIROJUDDIN ABROR

11160110000106

Page 10: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

v

DAFTAR ISI ABSTRACT ............................................................................................................ i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

F. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 8

1. Kegunaan Secara Teoritis ................................................................ 8

2. Kegunaan Secara Praktis ................................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORETIK ............................................................................ 10

A. Metode Inkuiri .................................................................................. 10

B. Keterampilan Berfikir Kritis Peserta Didik .................................. 29

C. Peserta Didik ..................................................................................... 36

D. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam .................................... 40

E. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 46

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 46

B. Latar Penelitian (Setting) ................................................................. 46

C. Metode Penelitian ............................................................................. 46

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 47

1. Wawancara .................................................................................... 47

2. Observasi ....................................................................................... 48

3. Dokumentasi .................................................................................. 50

Page 11: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

vi

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data .......................... 50

1. Triangulasi ..................................................................................... 50

F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 50

1. Reduksi Data ................................................................................. 51

2. Penyajian Data ............................................................................... 51

3. Penarikan Kesimpulan ................................................................... 51

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 56

A. Deskripsi Data .................................................................................. 56

1. Gambaran Umum MA Pembangunan UIN Jakarta ....................... 56

2. Tahapan Implementasi Metode Inkuiri Dalam Mengembangkan

Keterampilan Berfikir Kritis Pada Mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta.................. 59

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Metode Inkuiri

dalam Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kritis pada Peserta

Didik .............................................................................................. 79

B. Pembahasan Temuan Penelitian ..................................................... 87

1. Tahapan Implementasi Metode Inkuiri pada Mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta.................. 85

2. Perkembangan Keterampilan Berfikir Kritis Peserta Didik di MA

Pembangunan UIN Jakarta ............................................................ 96

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Metode Inkuiri

dalam Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kritis pada Peserta

Didik .............................................................................................. 98

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 99

A. Kesimpulan ....................................................................................... 99

B. Saran ................................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104

LAMPIRAN .......................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 12: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Metode dan Strategi Pembelajaran Menurut Oemar Malik...22

Tabel 2.2. Perbedaan Metode dan Strategi Pembelajaran Menurut Hamzah Uno...23

Tabel 2.3. Perbedaan Metode dan Strategi Pembelajaran Menurut Ismail………24

Tabel 2.4. Perbedaan Metode dan Strategi Pembelajaran Menurut W. Sanjaya….25

Tabel 4.1. Guru MA Pembangunan UIN Jakarta………………………………...57

Tabel 4.2. Daftar Peserta didik kelas X dan XI MA Pembangunan UIN Jakarta…59

Tabel 4.3. Merumuskan Masalah yang dibuat oleh Peserta Didik Kelas X MIA

2……………………………………………………………………...62

Tabel 4.4. Merumuskan Masalah yang dibuat oleh Peserta Didik Kelas XI IIS …63

Tabel 4.5. Merumuskan Hipotesis yang dibuat oleh Peserta Didik Kelas X MIA

2……………………………………………………………………...65

Tabel 4.6. Merumuskan Hipotesis yang dibuat oleh Peserta Didik Kelas XI IIS 2..66

Tabel 4.7. Sumber Informasi/Data yang diperoleh Peserta Didik..………………68

Tabel 4.8. Pengumpulan Data yang dibuat oleh Peserta Didik Kelas X MIA 2…68

Tabel 4.9. Pengumpulan Data yang dibuat oleh Peserta Didik Kelas XI IIS 2…….71

Tabel 4.10. Menguji Hipotesis dan Merumuskan Kesimpulan yang dibuat oleh

Peserta Didik Kelas X MIA 2………………………………………..75

Tabel 4.11 Menguji Hipotesis dan Merumuskan Kesimpulan yang dibuat oleh

Peserta Didik Kelas XI IIS 2……………………………………........76

Tabel 4.12. Indikator Kemampuan pada Keterampilan Berfikir Kritis di Tiap

Tahapan Metode Inkuiri….…………………………………………..96

Tabel 4.13. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Metode Inkuiri

dalam Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kritis Peserta Didik

pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA Pembangunan

UIN

Jakarta……………………………………………………………..…97

Page 13: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model Pembelajaran……………………..………………………...26

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta………...57

Gambar 4.2. Kegiatan Orientasi………………………………………………….60

Gambar 4.3. Kegiatan Merumuskan Masalah………...………………………….63

Gambar 4.4. Kegiatan Merumuskan Hipotesis…………..………………………66

Gambar 4.5. Kegiatan Pengumpulan Data…………...………………………......73

Gambar 4.6. Kegiatan Menguji Hipotesis dan Merumuskan Kesimpulan….........77

Gambar 4.7. Kegiatan Mempresentasikan Jawaban……………...…………...…78

Page 14: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Pedoman Wawancara Guru SKI Pertama…………………………134

Lampiran 2: Pedoman Wawancara Guru SKI Kedua…………………………..137

Lampiran 3: Pedoman Wawancara Kepala Madrasah………………………….138

Lampiran 4: Pedoman Wawancara Staff Perpustakaan………………………...140

Lampiran 5: Pedoman Observasi Kelas X MIA 2……………………...………141

Lampiran 6: Pedoman Observasi Kelas XI IIS 2……………………………….148

Lampiran 7: Panduan Fasilitator FGD………………………………………….155

Lampiran 8: Pedoman Wawancara FGD……………………………………….157

Lampiran 9: Hasil Wawancara Guru SKI Pertama…………………………….160

Lampiran 10: Hasil Wawancara Guru SKI Kedua …………………………….170

Lampiran 11: Hasil Wawancara Kepala Madrasah Pertama…………………....174

Lampiran 12: Hasil Wawancara Kepala Madrasah Kedua………….………….187

Lampiran 13: Hasil Wawancara Staf Perpustakaan…………………………….198

Lampiran 14: Hasil Wawancara FGD X MIA 2……………………………..…202

Lampiran 15: Hasil Wawancara FGD XI IIS 2……………………………..….208

Lampiran 16: Foto Kegiatan……….…………………………………………...212

Lampiran 17: Biodata Penulis………………………………………………….215

Page 15: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu

untuk perubahan dari tidak memiliki sikap menjadi memiliki sikap yang

benar, dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak memiliki keterampilan

menjadi terampil melakukan sesuatu.1 Seseorang berubah perilakunya

dalam belajar mencakup seluruh aspek pribadi peserta didik yaitu aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor.2

Untuk membantu proses belajar, guru memerlukan metode

pembelajaran yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar. Karena

peran metode sangatlah penting, seperti menurut pendapat dari Mahmud

Yunus yang mengatakan bahwa metode itu lebih baik daripada materi (al-

thariiqah ahammu min al-maaddah).3 Karena peneliti memfokuskan

kepada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Menurut Ahmad Susanto

menjelaskan bahwa pembelajaran agama Islam tidak boleh bergantung pada

satu metode saja, karena setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan

masing-masing. Maka dari itu guru harus memperhatikan situasi dan

kondisi peserta didik ketika pembelajaran berlangsung, agar bisa

menentukan metode yang sesuai dengan mereka.4

Metode pembelajaran adalah sebuah teknik atau cara penyajian

materi pelajaran yang disajikan oleh guru dalam menjelaskan pelajaran,

baik secara individual maupun berkelompok, yang pada intinya agar

tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah disusun oleh seorang guru.

Akan tetapi, guru harus memiliki wawasan yang lebih banyak mengenai

1 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, Ratih Ayu Apsari, Belajar dan

Pembelajaran, (Depok: PT. RajaGrafindo Persada: 2018), Ed. 1, Cet. Ke-1, h. 11. 2 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama: 2014), Ed.

Revisi, Cet. Ke-4, h. 19. 3 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta, Prenada Media

Group: 2009), Ed-1, Cet-1, h. 180. 4 Ahmad Susanto, Teori Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta, Penadamedia Group:

2016), Cet-4, Ed-1, h. 286.

Page 16: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

2

metode ini, agar guru dapat mudah menetapkan metode yang mana yang

akan digunakan yang sekiranya cocok dengan situasi dan sesuai dengan

kondisi sekolah, dan juga penggunaan metode ini sendiri juga bisa

bergantung pada bagaimana tujuan pembelajaran itu sendiri.5

Dalam jurnal Internasional menyebutkan bahwa “Menurut Sund &

Trowbridge” (1973) inquiry adalah proses menyelidiki dan menemukan

masalah, merumuskan hipotesis, pengumpulan data, menguji hipotesis dan

merumuskan kesimpulan dari hasil pemecahan masalah”.6 Metode inkuiri

adalah metode yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan

peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,

analisis, sehingga peserta didik dapat merumuskan apa yang mereka

dapatkan dengan percaya diri.7 Metode ini pelaksanaannya dimulai dari

guru membagi para peserta didik menjadi beberapa kelompok, kemudian

tiap kelompok tersebut diberikan tugas tertentu mereka meneliti,

mempelajari, atau berdiskusi di dalam kelompok, kemudian mereka

berunding dengan teman kelompok dan membuat laporan. Dengan

menggunakan cara inilah, guru mendorong peserta didik untuk aktif dalam

melaksanakan tugas secara mandiri dengan mencari sumber sendiri dan

belajar berkelompok untuk memecahkan masalah, mereka ditekankan untuk

bisa mengemukakan gagasannya atau pendapatnya dan menjelaskan

kesimpulan yang sudah disepakati bersama satu kelompok.8

Keterampilan berpikir kritis ialah suatu kompetensi yang harus

dilatih atau dimulai kepada peserta didik karena keterampilan ini sangat

diperlukan agar peserta didik mampu bersaing dalam kehidupan di abad 21.

Keterampilan berpikir kritis ini juga merupakan proses kognitif yang

5 Op. Cit, Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, ratih Ayu Apsari, Belajar dan

Pembelajaran, (Depok: PT. RajaGrafindo Persada: 2018), Ed. 1, Cet. Ke-1, h. 189 6 Siti Maryati, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Sisi

Lengkung Melalui Metode Inquiry Pada Siswa Kelas IX-D SMP NEGERI 30 Jakarta Utara, Jurnal

pendidikan Bina Manfaat Ilmu, Vol. 01, No. 02, Maret 2018, h. 87 7 Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Kontekstual (Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013), Jakarta,

Penadamedia Group: 2014), Cet-1, h. 78. 8 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung, PT. Pustaka Setia, 2011), h. 182.

Page 17: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

3

dimiliki peserta didik dalam menganalisis secara sistematis dan spesifik

mengenai masalah yang dihadapi, membedakan masalah tersebut secara

teliti dan cermat, serta mengkaji dan mengidentifikasi informasi guna

merencanakan strategi pemecahan masalah.9

Peserta didik dalam pandangan Islam ialah individu yang belum

dikatakan dewasa, memiliki sejumlah kemampuan (potensi) dasar yang

masih banyak perlu dikembangkan dan dilatih. Secara sederhana dalam

penyebutan peserta didik ialah seorang anak yang belum memiliki sifat

kedewasaan dan memerlukan bimbingan dan arahan orang lain untuk

mendidiknya sehingga menjadi seseorang yang dewasa, memiliki juga jiwa

spiritual, serta memiliki kreatifitas dan aktifitas sendiri.10

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah mata pelajaran yang di

dalamnya terdapat sebuah catatan perkembangan sejarah historis perjalanan

hidup muslim dari periode ke periode dalam bermuamalah, beribadah, dan

berakhlak serta dalam membentuk suatu sistem kehidupan atau

mengenalkan ajaran Islam ke berbagai elemen masyarakat yang dilandasi

oleh akidah.11

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat

ini terjadi pada proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berfikir secara maksimal. Peserta didik ketika

dalam proses pembelajaran di kelas hanya ditujukan atau diarahkan kepada

kemampuan menghafal informasi, sehingga otak peserta didik yang dipaksa

menimbun dengan berbagai kumpulan informasi pengetahuan yang

kemudian dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Dampaknya? Ketika

9 Mira Azizah, Joko Sulianto, Nyai Cintang, “Analisis Keterampilan Berfikir Kritis Siswa

Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian Pendidikan,

Vol. 35 Nomor 1 Tahun 2018, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas PGRI Semarang, h. 62. 10 M. Ramli, “Hakikat Pendidik Dan Peserta Didik”, Jurnal Ilmiah Pendidikan agama

Islam (Tarbiyah Islamiyah), Vol. 5, No.1, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Dan

Keguruan, IAIN Antasari, Banjarmasin, 2015, h. 68. 11 Lampiran Keputusan Kementrian Agama, Nomer: 165, Tahun: 2014, Tentang

Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah, h. 37.

Page 18: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

4

para peserta didik keluar lulus dari sekolah, mereka hanya pintar secara

teoritis saja, akan tetapi kekurangan dalam praktek/implikasi.12

Di samping itu, tantangan pendidikan saat ini perlunya melatih

peserta didik agar mampu bersaing di era abad 21. Saat ini berbagai

informasi dapat kita akses dengan bebas melalui internet dan tidak ada

jaminan bahwa berita yang kita lihat tersebut hoax atau tidak. Terjadinya

lonjakan informasi dari berbagai sumber itu belum tentu datanya benar.

Untuk dapat mendapat informasi dengan baik dan benar, setiap individu

harus memiliki kemampuan memfilter informasi yang benar dan yang salah

dengan menggunakan keterampilan berpikir kritis. Rofiudin menyatakan

bahwa kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk dikembangkan,

karena akan berguna dalam perkembangan kehidupan individu selepas dari

bangku sekolah. Namun kenyataan sekarang ini kemampuan berpikir

peserta didik SMA/MA terutama berfikir kritis masih rendah.13

Minimnya para guru yang memakai metode pembelajaran yang

dapat mengajak peserta didik untuk aktif di kelas, terutama dalam mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang di dalam konten materi lebih

mengedepankan hafalan dan cerita yang akhirnya peserta didik cepat merasa

bosan. Dengan mengimplementasikan metode inkuiri ini diharapkan dapat

membantu para peserta didik menyelesaikan permasalahan di atas, karena

metode ini dirancang untuk mengajak peserta didik secara langsung untuk

melakukan kegiatan proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat.

Ditambah hasil penelitian dari Schlenker, dalam Joyce dan Weil (1992)

memaparkan bahwa dalam latihan metode inkuiri dapat meningkatkan

12 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta,

PT. Kencana Prenadamedia Group: 2013), Cet-10, h. 1. 13 Susilowati, Sajidan, Murni Ramli, Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Magetan, Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Sains

Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017, h. 223.

Page 19: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

5

pemahaman, produktif dalam berfikir kritis, dan peserta didik dapat terampil

dalam mengolah, memperoleh, dan menganalisis informasi.14

Dari penjelasan uraian-uraian di atas, maka penting sekali bagi

peneliti untuk melakukan penelitian terkait implementasi metode inkuiri

pada anak Madrasah Aliyah, untuk dapat membangun rasa ingin tahu para

peserta didik terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dengan

mencari pada sumber-sumber literasi yang sudah sangat mudah terjangkau

bagi peserta didik, dapat juga menekankan pemahaman lebih mendalam dan

membekas pada peserta didik, karena peserta didik mencari sendiri

mengenai permasalahan yang harus mereka cari, serta peserta didik dapat

berkreasi dengan percaya diri dari hasil data yang dikumpulkan melalui

berbagai pencarian dengan menyimpulkan pendapatnya ke teman-teman

dan gurunya dengan benar berdasarkan data-data yang relevan. Berdasarkan

hal tersebut. Peneliti melakukan penelitian yang berjudul

“IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS

PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

KEBUDAYAAN ISLAM DI MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA”.

14 Op. Cit, Trianto Ibnu Badar Al-tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,

Progresif, dan Kontekstual (Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013),

Jakarta, Penadamedia Group: 2014), Cet-1, h. 79.

Page 20: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

6

B. Identifikasi Masalah

1. Guru kurang mendorong peserta didik dalam melatih keterampilan

berfikirnya selama proses pembelajaran, peserta didik hanya difokuskan

dalam menghafal materi yang diajarkan, sehingga ketika lulus dari

sekolah, dari segi kognitif (teori) saja yang membekas, akan tetapi dari

segi psikomotor (implementasi) kurang dalam kehidupan sehari-hari.

2. Peserta didik harus disiapkan dan dilatih untuk menghadapi era abad 21,

dengan banyaknya informasi yang tersebar, peserta didik harus dibekali

dirinya dengan keterampilan berfikir kritis, untuk membedakan

informasi yang baik dan benar, dan menjauhi informasi yang salah

(hoax). Dengan mengimplementasikan metode inkuiri, diharapkan para

peserta didik terlatih dan terdorong dalam mengembangkan

keterampilan berfikir kritis mereka.

3. Mata pelajaran SKI merupakan salah satu mata pelajaran yang

memerlukan berbagai macam metode, jika tidak cocok pemilihan

metodenya, maka penjelasan mengenai SKI akan terasa membosankan

bagi peserta didik. Oleh karena itu, guru harus pandai memilih dan

menyesuaikan metode yang sesuai dengan materi yang disampaikan,

sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dan bersemangat.

C. Pembatasan Masalah

Setelah melihat identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah

dalam penelitian ini pada implementasi metode inkuiri dalam

mengembangkan keterampilan berfikir kritis peserta didik pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah. Penulis meneliti

di kelas X MIA 2 dan di XI IIS 2 di MA Pembangunan UIN Jakarta, dengan

fokus penelitian untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi metode

inkuiri, bagaimana keterampilan berfikir kritis peserta didik dan faktor

pendukung dan penghambat metode inkuiri pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta.

Page 21: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi metode inkuiri pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta?

2. Bagaimana perkembangan keterampilan berfikir kritis peserta didik

di MA Pembangunan UIN Jakarta?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi metode

inkuiri pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA

Pembangunan UIN Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi metode

inkuiri dalam mengembangkan keterampilan berfikir kritis peserta

didik pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA

Pembangunan UIN Jakarta.

2. Untuk mengetahui perkembangan keterampilan berfikir kritis

peserta didik di MA Pembangunan UIN Jakarta.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi

metode inkuiri pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

MA Pembangunan UIN Jakarta.

Page 22: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

8

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Kegunaan Secara Teoritis

Diharapkan dapat menambah pengalaman, ilmu pengetahuan,

dan wawasan yang khususnya dalam bidang Pendidikan Agama Islam

terkait dengan implementasi metode inkuiri.

2. Kegunaan Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengalaman, ilmu

pengetahuan dan wawasan baru kepada peneliti, serta dapat

memberikan informasi pembelajaran mengenai penerapan metode

pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar di

sekolah kepada peneliti yang nantinya akan menjadi guru

Pendidikan Agama Islam di masa yang akan datang.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan tambahan

informasi, agar dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan

khususnya dalam mengembangkan implementasi metode inkuiri

guna menunjang pelajaran Pendidikan Agama Islam umumnya,

terkhusus ditujukan pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

c. Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi yang

dapat dijangkau oleh masyarakat, terkait dengan implementasi

metode inkuiri yang dapat menunjang tercapainya keterampilan

berfikir kritis dalam mata pelajaran mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam.

Page 23: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

9

d. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan

wawasan yang baru terkait mata pelajaran mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam. Dan dapat menjadi bahan rujukan (referensi)

yang relevan apabila melakukan penelitian yang sama dengan

penulis.

Page 24: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

10

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Metode Inkuiri

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah sub-system dalam “Sistem Pembelajaran”

yang saling berkaitan, metode juga sebagai bentuk fasilitator dalam

proses interaksi belajar dengan tetap memfokuskan keseluruhan

sistem untuk tercapaianya tujuan pembelajaran.15 Pengertian dari

metode pembelajaran memiliki sebuah arti yaitu cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan sebuah rencana yang

susunannya sudah rapi dalam bentuk kegiatan praktis dan nyata

untuk mencapai tujuan pembelajaran.16 Pengertian lain dari metode

pembelajaran ialah sebuah cara dalam mengajar secara umum dapat

diterapkan pada semua mata pelajaran.17 Akan tetapi, tidak semua

metode cocok untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar,

karena guru harus teliti dalam menentukan metode yang tepat harus

sesuai dengan karakteristik peserta didik, materi pelajaran, dan

kondisi lingkungan tempat proses belajar mengajar berlangsung.18

Kedudukan metode pembelajaran menurut Syaiful B.

Djamarah dkk, memiliki tiga kedudukan diantaranya:19

a. Sebagai sebuah alat motivasi bagi peserta didik dalam Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM).

15 Sudiyono, Triyo Supriyatno, Moh. Padil, Strategi Pembelajaran Partisipatori di

Perguruan Tinggi, (Malang, UIN-Malang Press: 2006), Cet-1, h. 118. 16 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung, PT.

Refika Aditama: 2013), Cet-3, h. 56. 17 Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, (Jakarta, PT. Bumi Aksara: 2017), Cet-

2, h. 128. 18 Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta, PT. Kencana

Prenadamedia Group: 2013), Cet-2, h. 206. 19 Pupuh Fathurrahman, Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman

Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung, PT. Refika Aditama: 2007), h. 55.

Page 25: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

11

b. Dapat menyiasati perbedaan individual pada peserta didik di

kelas.

c. Untuk mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Dalam setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan

masing-masing, maka dari itu guru tidak boleh asal dalam memilih

metode untuk mengajar, dikarenakan nanti berdampak kepada tidak

tercapainya tujuan pembelajaran. adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi guru dalam menentukan dan memilih metode,

diantaranya:20

a. Tujuan yang hendak dicapai, dalam proses belajar mengajar

hendaknya seorang guru memperhatikan tujuan pembelajaran.

Karena tujuan tersebut dapat mempengaruhi metode, sebab

metode tunduk kepada tujuan, bukan sebaliknya.

b. Materi pelajaran, ialah materi yang nantinya akan disampaikan

guru kepada para peserta didik selama proses belajar mengajar.

c. Peserta didik, atau bisa disebut subyek belajar yang memiliki

perbedaan pada minat, bakat, motivasi, kebiasaan, sosial, dan

lingkungan keluarga. Perbedaan pada psikologis pada peserta

didik seperti pendiam, pemarah, tertutup, terbuka, periang atau

pemurung semuanya harus dikuasai oleh guru. Semua hal di atas

mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran.

d. Situasi, ialah sebuah setting lingkungan pembelajaran yang

memiliki sifat dinamis, guru harus peka dalam melihat situasi

sekitarnya, apalagi kalau kelas bukan di dalam ruangan

20 Ibid, Pupuh Fathurrahman, Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung, PT. Refika Aditama: 2007), h. 60-61.

Page 26: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

12

melainkan di luar kelas (outdoor), guru harus peka, teliti, dan

tanggap dalam menyikapi hal ini.

e. Fasilitias, ialah komponen penting dalam membantu adanya

metode ini, ketiadaan fasilitas akan sangat mempengaruhi dalam

memilih metode, dengan begitu adanya keberadaan fasilitas

menunjang berjalannya proses belajar mengajar yang efektif.

f. Guru, dalam pribadi seseorang memiliki perbedaan dari segi

komunikasi, kebiasaan, performance style, dan pengalaman

belajar. Kompentensi yang pada guru biasanya dipengaruhi

pada latar belakang pendidikan sang guru. Apabila guru tersebut

bukan dari latar belakang pendidikan kurang relevan, sekalipun

bisa menerapkan metode pembelajaran tetapi akan menemukan

hambatan dalam penerapannya. Sedangkan guru yang berlatar

belakang pendidikan akan mudah menguasai metode

pembelajaran, di samping sisi intinya guru harus memiliki jiwa

profesional. Dengan memiliki jiwa profesional dalam mengajar,

maka proses belajar menagajar akan berhasil untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

3. Metode Inkuiri

Metode inkuiri merupakan metode yang menekankan pada

proses menemukan dan mencari, metode ini juga menekankan pada

proses berfikir analisis dan kritis untuk mencari dan menemukan

jawaban sendiri dari pertanyaan yang telah disajikan.21 Tujuan

metode ini adalah untuk membantu para peserta didik untuk percaya

diri, memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan

melalui jawaban-jawaban mereka sendiri setelah menjawab soal

yang didapatkan.22 Pengertian lain dari metode inkuiri ini ialah

21 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya, 2015), Cet-

4, h. 221-222. 22 Muhammad Anwar, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta, PT. Kencana Prenadamedia

Group: 2018), Cet-1, h. 148.

Page 27: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

13

kegiatan pembelajaran dengan berbasis kontekstual, keterampilan

dan pengetahuan yang didapat diharapkan bukan hanya mengingat

semata tentang fakta yang didapatkan, tetapi berorientasi pada

pengalaman langsung. Dan guru diharapkan juga dapat mengatur

dan menyusun kegiatan yang mengerucut kepada kegiatan

menemukan, apapun yang materi yang diajarkan.23

Macam-macam metode inkuiri menurut Sund dan Trowbridge

adalah sebagai berikut:24

a. Inkuiri Terpimpin (Guide Inquiry): diterapkan pada peserta

didik yang belum memiliki pengalaman belajar dengan

metode inkuiri. Dalam metode macam ini, guru harus lebih

memahamkan mengenai inkuiri secara luas ke peserta didik

dengan pengarahan dan bimbingan, dan pelaksanaan

perencanaannya sebagian besar masih dibuat oleh guru, dan

peserta didik tidak merumuskan masalah.

b. Inkuiri Bebas (Free Inquiry) diterapkan pada peserta didik

yang menjadikan ia seolah seorang ilmuwan, pada

pelaksanaannya peserta didik merumuskan permasalahan yang

akan dikaji secara mandiri atau dengan kerjasama dengan

peserta didik yang lain dalam penyusunannya.

c. Inkuiri Bebas Yang Dimodifikasi (Modified Free Inquiry)

diterapkan pada peserta didik, namun guru merumuskan atau

memberikan masalah dari materi/teori yang sudah dipahami

peserta didik sebelumnya. kemudian para peserta didik

diminta untuk melakukan pengamatan, mengexplorasi

informasi atau data, sampai menyimpulkan.

23 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta, PT. Kencana

Prenadamedia Group: 2012), Cet-5, h. 114. 24 Joko Setiawan, M. Royani, “Kemampuan berfikir Kritis Siswa SMP Dalam

Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar dengan Metode Inkuiri”. Jurnal EDU-MAT Pendidikan

Matematika, Vol. 1, No.1, Pendidikan Matematika STIKIP PGRI Banjarmasin, 2013, h. 3.

Page 28: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

14

Ciri-ciri metode inkuiri adalah sebagai berikut:25

a. Metode ini menekankan kepada proses aktifitas peserta didik

secara maksimal untuk mencari dan menemukan.

b. Metode ini seluruh aktivitasnya dilakukan peserta didik untuk

mencari dan menemukan jawaban sendiri sesuai pertanyaan

yang diberikan, sehingga diharapkan peserta didik dapat

menumbuhkan kepercayaan dalam dirinya (Self-Belief).

c. Metode ini mengembangkan kemampuan berfikir secara kritis,

logis, sistematis untuk mengembangkan intelaktual sebagai

bentuk proses pembentukan mental.

Langkah-langkah pelakasanaan metode inkuiri adalah sebagai

berikut: 26

a. Orientasi (pengenalan)

Langkah yang pertama ini yaitu dengan membina dan

mengatur suasana kelas agar lebih responsif. Dengan diawali

guru mengkondisikan para peserta didik agar siap menuju

proses pembelajaran (mengajak mereka untuk berfikir

memecahkan masalah). Langkah ini sangatlah penting, karena

untuk mendorong kemauan dan seluruh kemampuan peserta

didik dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan

kemampuan maka proses pembelajaran ini akan sia-sia.

b. Merumuskan Masalah (setiap masalah ada jawaban)

Langkah selanjutnya ialah melibatkan para peserta didik

pada persoalan yang di dalamnya mengandung teka-teki.

Persoalan teka-teki ini harus membuat mereka tertantang

untuk menemukan jawabannya dan diberikan informasi

25Op. Cit, Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya,

2015), Cet-4, h.222 26 Ibid, Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya, 2015),

Cet-4, h.224.

Page 29: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

15

bahwasanya jawaban itu ada di berbagai sumber yang dapat

mereka jangkau. Proses mencari jawaban inilah yang

terpenting dalam metode inkuiri. Karena para peserta didik

akan mempunyai pengalaman yang begitu berharga dalam

upaya mengembangkan proses berfikir mereka.27

c. Merumuskan Hipotesis (jawaban sementara)

Langkah selanjutnya adalah mengenai hipotesis, hipotesis

merupakan jawaban sementara yang didapatkan pada

permasalahan yang sedang dikaji, dikarenakan jawaban

sementara perlunya untuk diuji akan kebenarannya. Perkiraan

hipotesis sendiri tidak bisa sembarangan, jawaban hipotesis ini

harus memiliki landasan berfikir yang kuat yang nantinya

hipotesis itu bersifat rasional dan logis.28

d. Pengumpulan Data

Langkah selanjutnya ialah pengumpulan data dengan

menjaring informasi dari berbagai sumber untuk menguji

hipotesis yang sudah diajukan. Langkah ini sebagai proses

pembentukan mental peserta didik dalam mengembangkan

intelektual mereka. Karena dalam proses pengumpulan data

bukan hanya memerlukan motivasi, namun memerlukan juga

ketekunan dan kemampuan dalam berfikirnya.

Namun, dilangkah ini sering terjadi kemacetan berinkuiri

dikarenakan peserta didik kurang responsif dan apresiatif

(kurang bergairah) terhadap permasalahan yang diberikan. Di

sinilah peran guru dibutuhkan, guru hendaknya terus

memberikan dorongan kepada peserta didik dengan melalui

27 Ibid, Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya, 2015),

Cet-4, h.224. 28 Ibid, Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya, 2015),

Cet-4, h.225.

Page 30: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

16

pemberian berbagai pertanyaan yang merata agar

mendapatkan stimulus kemudahan bagi mereka.29

e. Menguji Hipotesis

Langkah selanjutnya ialah menguji hipotesis, ialah

menentukan jawaban yang didapatkan sesuai dengan data atau

informasi. Saat proses pengujian hipotesis yang terpenting

ialah mencari tingkat keyakinan peserta didik atas yang

jawaban yang berikan. Dalam hal ini, peserta didik dibentuk

kemampuan berfikir rasionalnya, jadi jawaban yang mereka

dapatkan bukan dari argumen semata, namun harus didukung

dengan data dan informasi yang dapat

dipertanggungjawabkan.30

f. Merumuskan Kesimpulan.

Langkah selanjutnya ialah merumuskan kesimpulan, yaitu

proses menguraikan atau mendeskripsikan temuan data dan

informasi yang diperoleh berdasakan hasil pengujian

hipotesis. Dalam langkah ini, sering ditemukan kebingungan

dikarenakan banyaknya kesimpulan yang dirumuskan yang

berujung tidak fokusnya kepada masalah yang akan

diselesaikan. Maka, guru dapat membantu dengan

menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.31

g. Mempresentasikan Jawaban

Langkah selanjutnya ialah mempresentasikan hasil

jawaban dari kesimpulan yang didapat dari kerja kelompok.

Presentasi ialah keterampilan untuk menyampaikan pesan atau

29 Ibid, Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya, 2015),

Cet-4, h.225. 30 Ibid, Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya, 2015),

Cet-4, h.225-226. 31 Ibid, Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya, 2015),

Cet-4, h. 226.

Page 31: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

17

sesuatu kepada orang lain.32 Presentasi ini dapat membentuk

mental peserta didik untuk mengulas pendapat atau argumen

meraka di depan kelas, jadi bukan hanya menjadi pendengar

saja di kelas, namun bisa mengkomunikasikan pemikirannya

di depan kelas atau orang banyak.33

h. Refleksi

Langkah yang terakhir ialah kegiatan refleksi, dalam hal

ini untuk menilai dan mengamati apa saja yang telah terjadi

selama pembelajaran berlangsung, biasanya dilakukan setelah

proses pembelajaran. Reflesksi ialah respon terhadap kejadian,

pengetahuan atau aktivitas yang baru dilakukan. Dengan

melalui refleksi, peserta didik dapat mengendapkan

pemahaman pengetahuan yang baru ia dapat, dengan melewati

pengayaan atau revisi dari pemahaman pengetahuan

sebelumnya.34

Menurut Drost yang dikutip dari bukunya “Pedagogi

Ignasian”, berpendapat bahwa tugas seorang guru ketika

proses belajar mengajar untuk sampai ke tahap refleksi yaitu

mendorong peserta didiknya agar mampu mengolah dan

mengumpulkan bahan-bahan dari pengalaman mereka sendiri,

maksud disini ialah untuk membantu mereka menyadari akan

data, fakta, perasaan, nilai-nilai, pengertian dan pemahaman

mengenai sesuatu yang dipelajari.35

32 Rizka Hayati, Desyarini Puspita Dewi, “Kolerasi Antara Motivasi Berprestasi Dan

Keterampilan Presentasi”, Jurnal Litbang Kota Pekalongan, Vol. 15, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Pekalongan, 2018, h. 56 33 Winda Septa Riani, Yuli Azmi Rozali, “Hubungan Antara Self Effacy Dan Kecemasan

Saat Presentasi Pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul”, Jurnal Psikologi, Vol. 12, No.1, Fakultas

Psikologi Universitas Esa Unggul, 2014, h. 1 34 Yohanes Hendro Pranyoto, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Melalu

Pembiasaan Refleksi”, Jurnal Jumpa, Vol. 4, No. 1, Dosen Tetao STK St. Yakobus Merauke, 2016,

h. 21. 35 Ibid, Yohanes Hendro Pranyoto, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa

Melalu Pembiasaan Refleksi”, Jurnal Jumpa, Vol. 4, No. 1, Dosen Tetao STK St. Yakobus

Merauke, 2016, h. 22.

Page 32: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

18

4. Metode Inkuiri Dalam Perpektif Islam

a. Metode inkuiri termasuk dalam metode yang menggunakan

akal yang dimiliki peserta didik untuk berfikir. Terdapat

banyak ayat dalam al-Qur’an yang menyebutkan tentang

aktifitas akal. Ayat-ayat al-Qur’an tentang akal bisa ditemui

pada istilah-istilah yang menyebut aktifitas otak. Seperti,

tafakkur (berfikir), taddabur (merenung), tabashshur

(memahami), dan lain-lainya.36

Salah satunya adalah berada di surah Al-Baqarah ayat 219,

sebagai berikut: 37

رون كم تتفك ه ل كم الآيات لعل ...كذل ك يبي ن الل Artinya: …. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-

Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (Al-Baqarah: 219).

b. Mengenai metode inkuiri yang mengajak para peserta didik

untuk berfikir lebih kritis, logis, sistematis, dan mendalam

untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Sudah tersirat

dalam penggalan ayat 1 dari surah al-Alaq yaitu (‘iqra).

Dalam buku yang berjudul “Membumikan Al-Qur’an”

karya M. Quraish Shihab menerangkan, bahwa penggunaan

perintah ‘iqra pada ayat tersebut ditemukan beraneka

ragam arti dari kata tersebut, antara lain: menyampaikan,

menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui

36 Muhammad Faiz Rofdli, Suyadi, TAFSIR AYAT-AYAT NEUROSAINS (‘Aql Dalam

Al-Qur’an dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Berpikir Kritis dalam Pendidikan Islam),

Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an dan Tafsir, Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 5, No.1, 2020. 37 Departemen Agama Islam RI, Qur`an Hafalan, (Surabaya: Halim, 2002), h. 34.

Page 33: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

19

ciri-ciri sesuatu dan lain sebagainya yang semuanya

bermuara pada arti menghimpun.38

c. Kemudian mengenai dalam rentetan tahapan metode inkuiri

terdapat penjelasan mengenai merumuskan kesimpulan dan

mempresentasikan jawaban yang harus disampaikan dari

data yang terkumpul, data yang terkumpul ini adalah hasil

dari pendapat atau dari argumentasi yang sudah diyakini

peserta didik, dengan diikuti dengan bukti-bukti data yang

nyata, logis, dan dapat dipercaya oleh semuanya. Dalam

penjelasan tafsir Jalalain menerangkan mengenai makna

“bukti kebenaranmu” memiliki arti “argumentasimu”.39

Dalam hal ini sudah tertera dalam Al-Qur’an surah An-

Naml ayat 64 sebagai berikut:40

قل هاتوا برهانكم إن كنتم صاد ق ين Artinya: Katakanlah: Unjukkanlah bukti kebenaranmu,

jika kamu memang orang-orang yang benar. (Q.S. An-

Naml: 64).

d. Kemudian anjuran kepada peserta didik untuk dilatih dan

dikembangkan bakat dan keterampilan tertentu, agar

bermanfaat dan sesuai dengan zamannya. Seperti sekarang

peserta didik disiapkan untuk memiliki kompetensi 4C

(Creativity and Innovation, Critical Thinking and Problem

Solving, Communication, and Collaboration), untuk

menghadapi era abad 21. Berikut penjelasan dalam sebuah

hadis:

38 A. Syafi’ AS, “Kajian Tentang Belajar dalam al-Qur’an Surat al-Alaq Ayat 1-5”, Jurnal

Sumbula, Volume 2, Nomor 2, Fakultas Agama Islam Universitas Darul ‘Ulum Jombang, Desember

2017, h. 643. 39 Jalaluddin Al-Mahalli, Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain Lengkap disertai dengan

Asbabun Nuzul, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2017), Cet.1, hlm. 382. 40 Op. Cit, Departemen Agama Islam RI, Qur`an Hafalan, (Surabaya: Halim, 2002), h. 164.

Page 34: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

20

رسول : قال رضي الل ه عنه أن ه قال -الجهني قبة بن عامر وعن ع :صلى الله عليه وسلمالل ه مي ثم ت من عل م الر ر س كه، فلي ا، أو ف قد م ن ى عص

. (مسلم رواه )

Artinya: “Dari Uqbah bin Amir al-Juhayniy berkata:

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang telah

diajari panah memanah kemudian tinggalkannya, maka

ia tidak tergolong umatku atau sungguh ia

durhaka.”(H.R. Muslim). 41

Penjelasan dari hadis di atas, ialah bahwa

Rasulullah SAW membekali para sahabat dengan sebuah

pendidikan dan latihan keterampilan bagi umat manusia

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan di zamannya.

Karena sekarang sudah masuk era ketenangan yang bebas

dari peperangan atau berbeda dengan zaman dahulu,

interpretasinya berganti dan berkembang ke kepada

memajukan umat (pendidikan). Di sekolah, guru

membekali peserta didik dengan keterampilan yang sesuai

dengan zamannya seperti keterampilan komputer,

penggunaan internet, dan lain sebagainya. Kemudian ilmu

dan keterampilan yang sudah dimiliki harus selalu

dikembangkan secara inovatif dan terus dilatih.42

41Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), Cet. 3, h. 114. 42 Ibid, Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), Cet. 3,

h. 114-115

Page 35: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

21

5. Perdebatan Inkuiri

Mengenai penyebutan inkuiri ini, di ranah pendidikan

banyak memakai dengan beberapa istilah pembelajaran, seperti

dikaitkan dengan model, pendekatan, strategi, dan metode. Di

luar negeri, inkuiri ditemukan dalam ranah model pembelajaran

dan metode pembelajaran seperti tiga jurnal Internasional

sebagai berikut:

a. Jurnal Internasional yang berjudul “The Influence of

Inquiry Learning Model on Student’s Scientific Attitudes in

Ecosystem Topic at MTs. Daarul Hikmah Sei Alim (Islamic

Junior High School) Asahan”. Ini memakai inkuiri masuk

dalam ranah model pembelajaran.43

b. Jurnal Internasional yang berjudul “The Development of

Discovery-Inquiry Learning Model to Reduce the Science

Misconceptions of Junior High School Students”. Ini

memakai inkuri menyatu dengan discovey masuk dalam

ranah model pembelajaran.44

c. Jurnal Internasional yang berjudul “The Effect of Inquiry-

based Learning Method on Students’ Academic

Achievement in Science Course”. Ini memakai inkuiri

dalam ranah metode pembelajaran.45

Dengan melihat judul di atas tidak jauh berbeda dengan di

negara Indonesia yang memakai inkuri masuk pada istilah

43 Haji Hamidun Sitorus, Hasruddin, Syahmi Edi, “The Influence of Inquiry Learning

Model on Student’s Scientific Attitudes in Ecosystem Topic at MTs. Daarul Hikmah Sei Alim

(Islamic Junior High School) Asahan”, International Journal of Humanities Social Sciences and

Education (IJHSSE), Volume 4, Issue 11, Department of Biology Education, Postgraduate Program,

Universitas Negeri Medan, November 2017, h. 170. 44 Basman Tompoa, Arifin Ahmada, and Muris Murisa, “The Development of Discovery-

Inquiry Learning Model to Reduce the Science Misconceptions of Junior High School Students”,

Internasional Journal of Environmental & Science Education, Vol. 11, No. 12, Universitas Negeri

Makassar, Makassar, Indonesia, 2016, h. 5676. 45 Ali Abdi, “The Effect of Inquiry-based Learning Method on Students’ Academic

Achievement in Science Course”, Universal Journal of Educational Research Department of

Educational Sciences Payame noor University Tehran, Iran, 2014, h. 37.

Page 36: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

22

pembelajaran yang berbeda-beda juga. Inkuiri ini masuk pada

model, pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran.

Namun untuk penyebutan istilah-istilah di atas menggunakan

inkuiri hanya berbeda di unsur atau istilah kegunaan saja. Yang

inti dari semuanya sama yaitu mengerucut kepada peserta didik

agar dapat mengeluarkan seluruh kemampuan dan kompetensi

dalam dirinya untuk mendapatkan informasi pengetahuan, yang

mana lebih membekas dalam dirinya, jadi bukan hanya teoritik

dan hafalan saja, namun bisa juga melakukan prakteknya.

Peneliti juga menemukan beberapa pendapat mengenai

teminologi dari strategi dan metode pembelajaran. Berikut

berbagai pendapat yang peneliti ambil dari beberapa jurnal.

Menurut Ahwan Fanani, berbagai cara pembelajaran

dalam pendidikan sudah berkembang, diantaranya mengenai

desain pembelajaran yang mencakup model, pendekatan,

strategi, dan metode, dan teknik pembelajaran. Beliau

menambahkan mengenai penyebutan label ini muncul dan

mengindikasikan bahwa ada perhatian besar bagi

pengembangan cara dalam pembelajaran. Namun, dalam dunia

pendidikan istilah-istilah sering menimbulkan kerancuan.

Kerancuannya timbul karena istilah-istilah ini mengacu pada

ranah yang sama. Jika ditelaah dan dikaji dari berbagai

perspektif dan serta dimengerti lebih dalam akan bisa

dibedakan penyebutan label di atas.46

Perbedaan makna pada model, strategi, metode, dan

teknik pembelajaran juga banyak menuai kebingungan.

Namun, peneliti mendapat dari beberapa jurnal yang

46 Reksiana, Diskursus Terminologi Model, Pendekatan, Strategi, dan Metode Dalam

Dunia Pengajaran, Article Dosen Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, Januari 2019,

h. 1.

Page 37: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

23

menerangkan mengenai permasalahan terminologi di atas.

Dalam jurnal milik Agus Mukhtar Rosyidi menyimpulkan,

bahwa perbedaan model dengan strategi, untuk model ialah

sebuah pola acuan perencanaan pembelajaran yang mencakup

pendekatan. Sedangkan strategi ialah seluruh komponen materi

pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang

digunakan dalam rangka membantu peserta didik mencapai

tujuan pembelajaran.47

Dalam jurnal milik Ahwan Fanani menjelaskan mengenai

perbedaan strategi dan metode pembelajaran. Kesimpulan dari

beliau ini mengenai strategi dan metode bersandarkan dari

pendapat para tokoh yang menulis buku tentang pendidikan

yaitu:

a. Oemar Hamalik, dalam bukunya “Kurikulum dalam

Pembelajaran”. Menjelaskan hubungan antara metode dan

strategi berpijak kepada pernyataannya. Strategi adalah

metode dengan orientasi yang lebih menekankan partisipasi

peserta didik, sehingga metode maupun strategi

mengandung dimensi prosedur. Akan tetapi, perbedaannya

adalah metode menekankan pendekatan teacher-centered

(berpusat kepada guru), sedangkan strategi menekankan

pendekatan student-centered (berpusat pada peserta

didik).48

47 Agus Mukhtar Rosyidi, “Model Dan Strategi Pembelajaran DIKLAT (Kajian alternatif

yang efektif)”, Jurnal Andragogi Jurnal Diklat Teknis, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan

Keagamaan, Vol: V No. 1, 2017, h. 110. 48 Ahwan Fanani, “Mengurai Kerancuan Istilah Strategi dan Metode Pembelajaran”, Jurnal

Pendidikan Islam Nadwa - Jurnal Pendidikan Islam, IAIN Walisongo Semarang, Vol. 8, Nomor 2,

2014, h. 174.

Page 38: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

24

Tabel 2. 1. Perbedaan Metode dan Strategi

Pembelajaran Menurut Oemar Hamalik

b. Hamzah Uno, dalam bukunya “Model Pembelajaran

Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan

Efektif”. Sedikit ada perbedaan hubungan antara metode

dan strategi. Menurut beliau metode dan strategi memiliki

kesamaan dalam hal “cara”, namun berbeda mengenai

unsur. Unsur metode ialah mencakup prosedur, sedangkan

unsur strategi mencakup metode dan teknik.49

Tabel 2. 2. Perbedaan Metode dan Strategi

Pembelajaran Menurut Hamzah Uno

Istilah Subst

ansi Unsur

Pendeka

tan

Sasaran

Metode Cara Prosedur -

Memahamkan

materi dan

mencapai tujuan

pembelajaran

49 Ibid, Ahwan Fanani, “Mengurai Kerancuan Istilah Strategi dan Metode Pembelajaran”,

Jurnal Pendidikan Islam Nadwa - Jurnal Pendidikan Islam, IAIN Walisongo Semarang, Vol. 8,

Nomor 2, 2014, h. 176.

Istilah Substansi Unsur Pendekatan

Obyek

Metode Cara Prosedur Teacher-

centered

Materi dan

tujuan

pembelajaran

Strategi Cara Prosedur Student-

centered

Materi dan

tujuan

pembelajaran

Page 39: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

25

Strategi Cara

Metode

dan

teknik

-

Memahamkan

materi dan

mencapai tujuan

pembelajaran

c. Menurut Ismail, dalam bukunya “Strategi Pembelajaran

Agama Islam Berbasis PAIKEM”. Menjelaskan untuk

membedakan antara metode dan strategi yaitu dari

substansinya. Menurut beliau metode bisa disebut cara atau

jalan yang berlandaskan pada bahasa Arab “Thariiqah”

yang antinya jalan. Sedangkan strategi bisa dipahami

sebagai gambaran langkah (tahap/prosedur) dan cara.

Sekilas memang definisi strategi tersebut sama dengan

metode. Namun, ia kemudian menegaskan bahwa metode

terkait langsung dengan proses pembelajaran, sedangkan

strategi mengatur ketepatan penggunaan metode dalam

pembelajaran.50

Tabel 2. 3. Perbedaan Metode dan Strategi

Pembelajaran Menurut Ismail

Istilah Substansi Unsu

r

Pendek

atan

Sasaran

Metode Cara /jalan - -

mencapai tujuan

pembelajaran

Strategi

Cara

/gambaran

langkah

- -

Mengatur ketepatan

penggunaan metode

dan mencapai tujuan

pembelajaran

50 Ibid, Ahwan Fanani, “Mengurai Kerancuan Istilah Strategi dan Metode Pembelajaran”,

Jurnal Pendidikan Islam Nadwa - Jurnal Pendidikan Islam, IAIN Walisongo Semarang, Vol. 8,

Nomor 2, 2014, h. 178.

Page 40: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

26

d. Dan menurut Wina Sanjaya, terdapat perbedaan mengenai

metode dan strategi, beliau menyebut metode dengan “cara

yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.”

Sedangkan strategi ialah “perencanaan yang berisi tentang

rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan

pembelajaran”, dengan begitu jelaslah beliau menempatkan

strategi dalam posisi lebih luas dibandingkan metode dan

metode menjadi bagian strategi.51

Tabel 2. 4. Perbedaan Metode dan Strategi

Pembelajaran Menurut Wina Sanjaya52

Kesimpulan dari peneliti, mengenai banyak pendapat

di atas, untuk membedakan suatu konsep atau istilah harus

dilihat dulu dari definisi dan istilahnya, walaupun itu belum

mutlak dan belum ada pernyataan resmi. Setidaknya ada

beberapa pakar pendidikan di atas yang sudah berusaha

51 Ibid, Ahwan Fanani, “Mengurai Kerancuan Istilah Strategi dan Metode Pembelajaran”,

Jurnal Pendidikan Islam Nadwa - Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8, Nomor 2, IAIN Walisongo

Semarang, 2014, h. 179-180. 52 Ibid, Ahwan Fanani, “Mengurai Kerancuan Istilah Strategi dan Metode Pembelajaran”,

Jurnal Pendidikan Islam Nadwa - Jurnal Pendidikan Islam, IAIN Walisongo Semarang, Vol. 8,

Nomor 2, 2014, h. 180.

Istilah Substansi Unsur Pendek

atan

Sasaran

Metode Cara - -

Melaksana

kan strategi

Strategi Rencana

tindakan

Rangkaian

tindakan dan

metode

pemanfaatan

sumber daya

-

mencapai

tujuan

pembelajara

n

Page 41: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

27

untuk membedakan antara kedua istilah tersebut, walaupun

setiap istilah memiliki perbedaan sudut pandang, namun

diantaranya bisa saling berganti posisi. Ini sebagai angin

segar dalam mempermudah bagi proses perencanaan

pembelajaran dan menghilangkan polemik terhadap dua

istilah yang substansinya bertumpang tindih dan sulit sekali

dipisahkan.

Page 42: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

28

Gambar 2. 1. Model Pembelajaran

Page 43: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

29

B. Keterampilan Berfikir Kritis Peserta Didik

Kemampuan dalam berpikir kritis merupakan kemampuan yang

sangat esensial, memiliki fungsi efektif dalam semua aspek kehidupan.

Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis ini harus ditanamkan sejak

dini baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakat.

Demikian juga dalam proses pembelajaran dibutuhkan berpikir secara

aktif. Hal ini berarti proses pembelajaran membutuhkan pemikiran

kritis dari para peserta didik. Oleh karena itu, berpikir kritis sangat

penting dalam proses kegiatan pembelajaran.53

Berfikir kritis juga memiliki makna proses intelektual yang aktif

dan penuh dengan keterampilan dalam membuat konsep atau

pengertian, mengaplikasikan, membuat sistesis, menganalisis. Semua

kegiatan tersebut didasari dari hasil pengalaman, observasi, pemikiran,

komunikasi, dan pertimbangan, yang akan membimbing dalam

menentukan sikap dan tindakan.54

Adapun karakteristik seseorang memiliki keterampilan berfikir

kritis menurut Beyer (1995) mempunyai sikap sangat terbuka,

menghargai kejujuran, respek terhadap berbagai pendapat dan data,

respek terhadap ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang

berbeda, dan bisa merubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang

dianggapnya baik.55

53 Deti Ahmatika, “Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Dengan Pendekatan

Inquiry/Discovery”, Jurnai Euclid, vol.3, No.1, pp. 377-525, 2016, Prodi Pendidikan Matematika

Universitas Islam Nusantara, h. 394-395. 54 Siti Zubaidah, “Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat

Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains”, Jurnal Seminar Nasional Sains 2010 dengan Tema

“Optimalisasi Sains untuk Memberdayakan Manusia”, di Pascasarjana Universitas Negeri

Surabaya, 2010, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang, h. 2. 55 Ibid, Siti Zubaidah, “Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat

Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains”, Jurnal Seminar Nasional Sains 2010 dengan Tema

“Optimalisasi Sains untuk Memberdayakan Manusia”, di Pascasarjana Universitas Negeri

Surabaya, 2010, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang, h. 4-5.

Page 44: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

30

Adapun karakteristik yang lain dalam berfikir kritis meliputi

beberapa kemampuan yang harus dimiliki peserta didik, yaitu sebagai

berikut:

1. Kemampuan Komunikasi

Kemampuan komunikasi ialah kemampuan dalam

penyampaian informasi atau pesan kepada orang lain ataupun

sebaliknya, sehingga apa yang diungkapkan tersebut dapat

dipahami dan dimengerti dengan baik.56

kemampuan komunikasi adalah kecakapan seseorang dalam

proses menyampaikan informasi atau pesan dari sumbernya kepada

penerima melalui media bahasa. Kemampuan ini akan berkembang

jika sering dilatih, semakin sering berkomunikasi dengan orang

lain maka kemampuan komunikasinya akan berkembang.57

2. Kemampuan Kreatifitas

Menurut pendapat Semiawan, kreatifitas ialah proses

pemikiran berbagai gagasan dalam menghadapi suatu persoalan

atau masalah. Kreativitas juga merupakan proses berpikir dimana

peserta didik berusaha untuk menemukan diantara hubungan-

hubungan baru, mendapatkan jawaban, metode atau cara baru

dalam memecahkan masalah. Dalam mengembangkan kreativitas

peserta didik meliputi segi kognitif, afekktif, dan psikomotor.58

Menurut Munandar, menyatakan bahwa kreativitas ialah

sebuah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan

56 Martin Bernard, “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Penalaran Serta

Disposisi Matematik Siswa SMK Dengan Pendekatan Melalui Game Adobe Flash CS 4.0”, Jurnal

Ilmiah Infinity, Vol 4, No.2, Jurusan Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung, September

2015, h. 201 57 Pupung Puspa Ardini, “Pengaruh Dongeng dan Komunikasi Terhadap Perkembangan

Moral Anak Usia 7-8 Tahun”, Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 1, Ed. 1, jurusan PAUD FIP Universitas

Negeri Gorontalo, Juni 2012, h. 51 58 Bajongga Silaban, “Hubungan Antara Penguasaan Konsep Fisika Dan Kreatifitas

Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Materi Pokok Listrik Statis”, Jurnal Penelitian

Bidang Pendidikan, Vol. 20, No. 1, Dosen Kopertis Wlayah I DPK pada USBM Medan, Maret 2014,

h. 67

Page 45: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

31

data, informasi atau unsur-unsur yang tersedia. Selain itu

kepribadian yang kreatif memiliki urutan ciri-ciri sebagai berikut:

yaitu mempunyai daya imajinasi yang kuat, juga mempunyai

inisiatif, memiliki sifat ingin tahu yang tinggi, selalu ingin

mendapat pengalaman-pengalaman baru, selalu percaya pada diri

sendiri, penuh semangat (energik), dan berani mengambil resiko

(tidak takut dengan kesalahan), selalu berani dalam pendapat dan

keyakinan (tidak ragu-ragu dalam menyatakan pendapat atau

walaupun mendapatkan kritikan).59

3. Kemampuan Keterbukaan diri (self Disclosure)

Menurut Altman dan Taylor, keterbukaan diri ialah

kemampuan individu untuk memberikan informasi ke orang lain

yang memiliki tujuan untuk lebih akrab dengan orang tersebut. Dan

menurut Person, keterbukaan diri ialah tindakan individu yang

mengungkapkan informasi yang bersifat privasi (pribadi) kepada

orang lain secara sengaja dan sukarela, dengan maksud untuk

menjelaskan informasi yang akurat tentang dirinya.60

Menurut Lumsden, keterbukaan diri sangat membantu

individu saat berkomunkasi dengan orang lain, dapat juga

meningkatkan kepercayaan diri, serta hubungan keduanya semakin

akrab, disamping itu juga menjauhi dari perasaaan bersalah dan

cemas.61

59 Ibid, Bajongga Silaban, “Hubungan Antara Penguasaan Konsep Fisika Dan Kreatifitas

Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Materi Pokok Listrik Statis”, Jurnal Penelitian

Bidang Pendidikan, Vol. 20, No. 1, Dosen Kopertis Wlayah I DPK pada USBM Medan, Maret 2014,

h. 67 60 Septalia Meta Karina, Suryanto, “Pengaruh Keterbukaan Diri Terhadap Penerimaan

Sosial Pada Anggota Komunitas Backpacker Indonesia Regional Surabaya Dengan Kepercayaan

Terhadap Dunia Maya Sebagai Intervening Variabel”, Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial,

Vol. 1, No. 2, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Juni 2012 h. 118 61 Maryam B. Gainau, “Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa dalam Perspektif Budaya

Dan Implikasinya Bagi Konseling”, Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun,

Vol. 3, No. 1, Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Papua, 2009, h. 2.

Page 46: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

32

4. Kemampuan Memecahkan Masalah

Menurut Sanjaya, pemecahan masalah ialah kemampuan

peserta didik untuk berfikir kritis, serta mengembangkan pemikiran

dengan pengetahuan baru yang mereka dapatkan. Tujuannya ialah

mendorong peserta didik untuk lebih aktif dalam menjelajahi

informasi/data yang didapatkan untuk menyelesaikan suatu

masalah.62

Menurut Turmudi, pemecahan masalah dapat mengenalkan

kepada peserta didik tentang cara bagaimana cara berfikir,

dibiasakan untuk rajin dan diharuskan memiliki rasa keingintahuan

yang tinggi serta percaya diri dengan kondisi yang tidak biasa dari

biasanya.63

5. Kemampuan Argumen

Argumentasi berasal dari kata “argumen” artinya alasan,

argumentasi ialah usaha yang dilakukan individu dalam

menyampaikan pendapat disertai fakta yang menguatkan pendapat

tersebut.64

Menurut Mcnail, argumentasi ialah suatu kegiatan

membandingkan suatu teori dengan memberikan penjelasan

disertai dengan data yang logis dan akurat. Argumentasi bukan

hanya pemikiran logis akan suatu teori, akan tetapi juga mengklaim

pembelaaan tentang kebenaran suatu teori tersebut.65

62 Elma Lusiana Arafani, Elin Herlina, Luvy Sylviana Zanthy, “Peningkatan Kemampuan

Memecahkan Masalah Tematik Siswa SMP Dengan Pendekatan Kontekstual”, Jurnal Cendekia:

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 03, No. 02, IKIP Siliwangi Cimahi tengah, Kota Cimahi, Jawa

Barat, Agustus 2019, h. 323-332 63 Muhammad Gilar Jatisunda, “Hubungan Self-Efficacy Siswa SMP Dengan Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis”, Jurnal THEOREMS, Vol. 1, No. 2, Dosen Program Studi

Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka, Januari 2017, h. 27. 64 Maria Ulpa, Abdurrahman, Ismu Wahyudi, “Perbandingan Hasil Belajar Fisika Ditinjau

Dari Kemampuan Argumentasi Oral Dan Tertulis”, Jurnal Pembalajaran, Vol. 2, Ed. 3, Jurusan

Pendidikan Fisika FKIP Unila, 2014, h. 3 65 Ninda Dwi Cahya Devi, Elfi Susanti VH, dan Nurma Yunita Indriyanti, “Analisis

Kemampuan Argumentasi Siswa SMA Pada Materi Larutan Penyangga”, Jurnal JKPK (Jurnal

Kimia dan Pendidikan Kimia), Vol. 3, No. 3, Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas

Sebelas Maret, 2018, h. 153.

Page 47: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

33

6. Kemampuan kepercayaan Diri

Kepercayaan diri ialah menilai atau mengapresiasi diri sendiri,

lebih tapatnya yaitu memiliki sikap yang positif dalam dirinya, ia

bisa mengendalikan dirinya sesuai yang ia mau dan mengerti

kekurangan di dalam dirinya.66

Menurut Hakim, berpendapat mengenai kepercayaan diri

yaitu dasar dari motivasi diri untuk berhasil, agar termotivasi

individu harus percaya pada dirinya. Kepercayaan diri ialah suatu

keyakinan dan sikap yang dimiliki individu terhadap kemampuan

dirinya sendiri dengan menerima apa adanya segala sesuatu baik

negatif maupun positif yang dipelajari dan dibentuk.67

7. Kemampuan Analisis

Menurut Sudijono, analisis ialah kemampuan yang dimiliki

seseorang untuk memperinci suatu bahan/kegiatan, memahami

hubungan diantara faktor-faktor atau bagian-bagian satu dengan

yang lain agar dapat memecahkan persoalan. Dan menurut

Djamarah, analisis ini ialah seseorang berusaha untuk mengenal

sesuatu dengan dengan cara mengenali unsur-unsur atau ciri-ciri

yang ada pada suatu itu.68

Dengan demikian, analisis ialah kemampuan individu dalam

mengenal sesuatu dengan baik dengan cara mengidentifikasi, serta

mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-

faktor satu dengan lainnya untuk menemukan sebuah solusi dari

suatu permasalahan.

66 Dinar Permadi Purnomo, Harmiyanto, “Hubungan Keterampilan Komunikasi

Interpersonal Dan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X SMAN 1 Garum Kabupaten Blitar, Jurnal

Kajian Bimbingan Dan Konseling (JKBK), Vol. 1, No. 2, Jurusan Bimbingan Dan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 2016, h. 56. 67 Intan Vandini, “Peran Kepercayaan Diri terhadap Prestasi Belajar matematika Siswa”,

Jurnal Formatif, Vol. 5, No. 3, Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika,

dan IPA Universitas Indraprasta PGRI, 2015, h. 216 68 Rokhis Setiawati, “Peningkatan Kemampuan Analisis Transaksi Dalam Menyusun

Jurnal Dengan Model Problem Based Learning Melalui Pengamatan BT/ BK”, Jurnal Nopendas

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 1, No. 1, SMA 1 Bae Kudus, Februari 2018, h. 2

Page 48: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

34

8. Kemampuan Berfikir Rasional atau logis

Kemampuan berfikir rasional ialah kemampuan yang tidak

dapat ditumbuhan dalam waktu singkat. Perlu adanya latihan sejak

dini, agar ketika beranjak usia anak tinggal ditingkatkan. Berfikir

rasional diartikan sederhana yaitu berfikir sesuai dengan sistem

logika atau dengan akal sehat.69Menurut Karli, berfikir rasional

ialah kemampuan berfikir tingkat dasar yang perlu dikembangkan

untuk mencapai tingkat tinggi, sebagaian besarnya dalam

membentuk kreatifitas guna memecahkan masalah. Peserta didik

dilatih dalam menyelesaikan masalah sesuai nalar dan logika

dengan berdasarkan fakta atau data, untuk menemukan konsep

baru.70

Menurut Syaiful, berfikir logis ialah kemampuan berfikir yang

dimiliki peserta didik untuk merumuskan kesimpulan yang benar

yang berlandaskan logika, dan dapat membuktikan bahwa

kesimpulan itu valid (benar) sesuai dengan berbagai macam

pengetahuan yang didapat sebelumnya yang diketahuinya.

Ditambah menurut Hadi, berfikir logis ialah cara berfikir yang

sistematis dan masuk akal, serta berdasarkan fakta yang objektif.

Didukung pendapat lain yang mengatakan bahwa berfikir logis

ialah sebuah proses penggunaan nalar secara konsisten untuk

mendapatkan sebuah kesimpulan.71

Perkembangan Abad ke-21 tidak terlepas dari datangnya era

revolusi industri 4.0, yang mana bisa disebut dengan abad keterbukaan

69 Rini Nafsiati Astuti, “Peta Konsep Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berfikir Rasional Siswa SD/MI”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol.

11, No.1, Staf Pengajar Pada Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2009, h. 6 70 Ni Kt. Ary Metriasih, I Km. Sudarma, I Md. Citra Wibawa, “Pengaruh Strategi

Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Mind Mapping Terhadap Keterampilan Berfikir Rasional

IPA siswa SD Gugus III Kecamatan Manggis”, Jurnal Mimbar PGSD Undiksha, Vol. 1, No. 1,

Jurusan PSGD, Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia, 2013, h. 2-3. 71 Dina Octaria, “Kemampuan Berfikir Logis Mahasiswa Pendidikan Matematika

Univeristas PGRI Palembang Pada Mata Kuliah Geometri Analitik”, Jurnal Pendidikan Matematika

RAFA, Vol. 3, No. 2, 2017, Dosen Universitas PGRI Palembang, h. 181.

Page 49: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

35

atau abad gobalisasi, artinya kehidupan manusia pada abad ke-21

mengalami perubahan yang mendasar yang berbeda abad sebelumnya.

Begitu juga dengan ranah pendidikan, sudah memasuki revolusi tahap

yang kelima, dengan dimulai tanda dimanfaatkannya sarana komputer

dan internet dalam proses pembelajaran. Para peserta didik disiapkan

untuk menghadapi pembelajaran pada abad ke-21 yang menuntut

peserta didik memiliki keterampilan 4C (Creativity and Innovation,

Critical Thinking and Problem Solving, Communication, and

Collaboration), Dengan kata lain peserta didik perlu memiliki

keterampilan kognitif tingkat tinggi (4C) seperti kemampuan

pemecahan masalah, menganalisis masalah, berpikir kritis serta kreatif,

dan mampu membuat keputusan dengan baik. Yang semuanya sangat

dibutuhkan para peserta didik untuk mengarungi pesatnya arus

informasi di abad 21.72

Pembelajaran di abad 21 menuntut perubahan orientasi dalam

pembelajaran, yaitu menguasai perpaduan antara isi pengetahuan,

keterampilan, keahlian dan kemahiran. Pembelajaran Abad 21 juga

menuntut peserta didik untuk memiliki kecakapan bertindak, kecakapan

berfikir, dan kecakapan menjalani kehidupan. Dalam hal ini salah

satunya adalah kecakapan dalam berfikir kritis, tujuannya agar setiap

peserta didik dapat membuat keputusan yang masuk akal dan logis,

sehingga apa yang dianggap terbaik tentang suatu kebenaran dapat

diimplementasikan dengan benar. Peserta didik yang terbiasa dalam

berpikir kritis akan mampu membuat pertimbangan dengan cermat

dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah dalam kehidupan

sehari-hari dengan sendirinya.73

72 Siti Nuraeni, Tonih Feronika, dan Luki Yunita, “Implementasi Self-Efficacy dan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Kimia di Abad 21”, Jurnal Jambura Journal

of Educational Chemistry Volume 1 Nomor 2, Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019, h. 49-50. 73 Lidya Yanuarta, Abdul Gofur, Sri Endah Indriwati, “Pemberdayaan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa melalui Implementasi Model Pembelajaran Think Talk Write dipadu Problem

Page 50: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

36

C. Peserta Didik

1. Pengertian

Penyebutan “peserta didik” dalam pendidikan Islam ialah

seseorang yang sedang berkembang dan tumbuh, baik secara fisik,

psikologis, sosial, dan religius dalam mengarungi kehidupan di

dunia dan di akhirat kelak. terdapat perbedaan diantara makna atau

arti dari peserta didik dan anak didik. Untuk peserta didik memiliki

makna yang sangat luas dibandingkan dengan makna anak didik,

peserta didik ruang lingkupnya bukan hanya dari anak-anak, akan

tetapi sampai ke orang dewasa. Untuk penyebutan peserta didik

ketika diisyaratkan kepada lembaga pendidikan bukan hanya

terdapat di sekolah (formal) saja, melainkan masuk juga dalam

pendidikan yang ada di masyarakat (non formal), seperti paguyuban,

majlis ta’lim, dan lain sebagainnya. Jadi istilah nama peserta didik

ini bukan hanya terpaut pada usia saja, akan tetapi dari segi mental,

pengalaman, wawasan, keterampilan, dan lain sebagainya yang

mana masih banyak memerlukan bimbingan.74

Dalam ajaran agama Islam, terdapat bermacam istilah yang

berkaitan dengan peserta didik. Penjelasannya sebagai berikut: 75

a. Pertama tentang “tilmidz”, apabila dilihat dari etimologi adalah

kosakata berbahasa Arab dari peserta didik. yang mana istilah

ini memfokuskan kepada peserta didik pada tingkat madrasah

awaliyah, sekolah permulaan pada taman kanak-kanak (TK),

taman pendidikan Al-Quran (TPQ), dan lain sebagainnya.

Based Learning”, Jurnal Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS, Vol 13(1),

Universitas Negeri Malang, 2016, h. 268. 74 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group,

2012), Cet. 2, Ed. 1, h. 173 75 Ibid, Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group,

2012), Cet. 2, Ed. 1, h. 173

Page 51: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

37

b. Kedua tentang “murid”, diambil dari kata isim fa’il, yang berasa

dari kata bahasa Arab yaitu arada, yuridu, muridan, yang

artinya orang yang menghendaki sesuatu. Istilah murid ini kalau

ditelusuri dan didalami lebih lanjut digunakan pada individu

yang sedang mancari ilmu pada tingkatan Madrasah Ibtidaiyah,

Tsanawiyah sampai Aliyah.

c. Yang ketiga tentang “thalib”, yang barasal dari kata bahasa arab

yaitu thalaba, yatlubu, thalaban, thaliban yang artinya orang

yang meminta/mencari sesuatu. Istilah thalib disini digunakan

untuk peserta didik yang sudah menempuh dirinya dalam

jenjang perguruan tinggi.

d. Dan yang terakhir adalah istilah dari “muta’allim” yang berasal

dari kata bahasa Arab allama yu’allimu muta’alliman, yang

secara harfiah memiliki makna orang yang sedang menuntut

ilmu. Dan kata muta’allim menjadi nama kitab yang cukup

populer di berbagai pesantren “Ta’lim al-Muta’allim karya

Burhanuddin al-Jarnuzi”, yaitu sebuah kitab yang berisi sebuah

kode etik dan petunjuk bagi para santri di pesantren.

Dapat disimpulkan bahwa kosa kata dari tilmidz, murid,

thalib, muta’allim, semuanya mengacu atau tertuju pada satu tujuan

arti yaitu peserta didik, adanya perbedaan diarti kosa kata tersebut

menunjukkan perbedaan dan tingkatan pada peserta pendidik

tesebut, terutama dari segi jangkauan dalam mengambil ilmu

tersebut dan serta keterampilan yang mereka pelajari.

2. Karakteristik Peserta Didik

Persyaratan yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang

pendidik ialah memahami karakter peserta didik harus secara baik

dan benar. Alasannya agar pendidik dapat menentukan metode dan

Page 52: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

38

pendekatan yang dipakai, kemudian dapat menentukan materi

pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.76

Karakteristik yang dimiliki peserta didik dapat didasarkan

oleh tingkat usia, diantaranya:77

a. Tahap asuhan (usia 0-2 tahun) atau neonatus.

Tahap ini, individu belum memiliki kesadaran dan daya

intelektual. Ia hanya mampu menerima rangsangan yang

bersifat biologis dan psikologis melalui air susu ibunya. Pada

fase ini belum bisa di terapkan interaksi edukasi secara

langsung.

b. Tahap jasmani (usia 2-12 tahun) atau fase kanak-kanak

Tahap ini, anak mulai memiliki potensi biologis, pedagogis, dan

psikologis, sehingga anak sudah mulai dapat dibina, dilatih,

dibimbing, diberikan pelajaran dan pendidikan yang sesuai

dengan bakat, minat dan kemampuannya.

c. Tahap psikologis (usia 12-20 tahun) atau fase tamyis

Pada tahap ini, sudah diwajibkan menerima dan memikul beban

tanggung jawab. Pada masa ini seorang anak sudah bisa dibina,

dibimbing, dan dididik untuk melaksanakan tugas-tugas yang

menuntut komitmen dan tanggung jawab dalam arti yang luas.

d. Tahap dewasa (usia 20-30 tahun)

Dalam tahap ini, sudah disebut dewasa dalam arti yang

sesungguhnya, yakni kedewasaan secara biologis, sosial,

psikologis, religius dan lain sebagainya. Pada tahap ini juga,

mereka sudah memiliki kematangan dalam bertindak, bersikap,

dan mengambil keputusan untuk menentukan masa depan

sendiri.

76 Ibid, Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group,

2012), Cet. 2, Ed. 1, h. 174-175. 77 Ibid, Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group,

2012), Cet. 2, Ed. 1, h. 175-176

Page 53: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

39

e. Tahap bijaksana (usia 30-akhir hayat)

Fase ini manusia sudah menemukan jati diri dengan hakiki.

Pendidikan pada tahap ini adalah dengan cara mengajak mereka

agar mau mengamalkan ilmu, keterampilan, pengalaman, harta

benda, kekuasaan, dan pengaruhnya untuk kepentingan

masyarakat.78

78 Ibid, Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group,

2012), Cet. 2, Ed. 1, h. 175-176.

Page 54: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

40

D. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Dari segi bahasa sejarah terbagi 2, sejarah dikenal dengan

history yang memiliki arti pengalaman masa lampau dari umat

manusia. Dan sejarah disebut tarikh yang memiliki arti ketentuan

masa atau perhitungan tahun. Sejarah Kebudayaan Islam memiliki

sebuah karakteristik yaitu menekankan pada kemampuan untuk

mengambil sebuah pengalaman (ibrah) dan hikmah (pelajaran) dari

sejarah Islam, meneladani tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam

sejarah Islam, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya,

politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain yang ada dengan

sejarah Islam, serta untuk mengembangkan kebudayaan dan

peradaban Islam yang terjadi diperiode sekarang dan diperiode yang

akan datang.79

2. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah

Aliyah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut:80

a. Membentuk dan membangun kesadaran peserta didik tentang

urgensinya mempelajari landasan ajaran, nilai dan norma Islam

yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW., dalam rangka

mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam kedepannya.

79 Op. Cit, Lampiran Keputusan Kementrian Agama, Nomer: 165, Tahun: 2014, Tentang

Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah, h. 38 80 Ibid, Lampiran Keputusan Kementrian Agama, Nomer: 165, Tahun: 2014, Tentang

Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah, h. 41-

42

Page 55: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

41

b. Membangun tingkat kesadaran para peserta didik tentang

pentingnya mengetahui waktu dan tempat yang merupakan

sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

c. Melatih daya kritis yang dimiliki peserta didik untuk memahami

kejadian fakta sejarah yang benar terjadi berdasarkan pada

pendekatan ilmiah.

d. Menumbuhkan rasa apresiasi dan penghargaan para peserta

didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai tanda bukti

peradaban umat Islam di periode lampau hingga seterusnya.

e. Membangun dan mengembangkan kemampuan peserta didik

dalam mengambil berbagai ibrah dari peristiwa-peristiwa

bersejarah Islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan

mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,

ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan

Kebudayaan dan peradaban Islam.

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Ruang lingkup Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

Madrasah Aliyah ialah sebuah mata pelajaran yang menelaah

tentang perkembangan, asal-usul, peranan kebudayaan/peradaban

Islam di periode lampau, dimulai dari dakwah ajaran Nabi

Muhammad SAW., ketika di periode Makkah dan di periode

Madinah, kelanjutan dari kepemimpinan umat setelah Rasulullah

Saw wafat, sampai dengan perkembangan Islam pada periode

klasik atau zaman keemasan pada tahun 650 M–1250 M, periode

pertengahan atau mulai era kemunduran (1250 M–1800 M), dan

periode modern atau masa era kebangkitan (1800-sekarang), serta

tidak lepas dari perkembangan Islam di Indonesia dan bahkan di

dunia. Mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam turut andil dalam

kontribusi untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada

peserta didik untuk lebih memahami, mengenal, menghayati

Page 56: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

42

Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai uswah

serta dengan kearifan yang dapat digunakan untuk melatih

kecerdasan, membentuk pribadi sikap, dan watak karakter peserta

didik.81

81 Ibid, Lampiran Keputusan Kementrian Agama, Nomer: 165, Tahun: 2014, Tentang

Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah, h. 51

Page 57: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

43

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam sebuah penelitian diperlukan hasil-hasil penelitian yang

relevan, untuk memperkuat dan mendukung yang sedang saya lakukan

ini. Berikut adalah beberapa penelelitian yang relevan adalah sebagai

berikut:

1. Skripsi yang disusun Ahmad Bahrudin dari Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul

“Implementasi Metode Inkuiri Pada Program Ekstrakurikuler Sains

Club Di SD Muhammadiyah Plus Malangjiwan”. Dalam skripsi ini

membahas tentang Implementasi Metode Inkuiri Pada Program

Ekstrakurikuler Sains Club Di SD Muhammadiyah Plus

Malangjiwan dengan menggunakan metode penelititan kualitatif

deskriptif, diperoleh hasil kegiatan ekstrakurikuler sains club

menggunakan metode inkuri yang terdiri dari oriantasi, merumuskan

masalah, merumuskan hipotesis, pengumpulan data, menguji

hipotesis dan merumuskan kesimpulan. Dalam tahap ini peserta

didik telah dapat dan juga mampu membuktikan teori sains yang

dijadikan sebagai acuan, fokus dan target dalam kegiatan

ekstrakurikuler sains club yang bertempat di SD Muhammadiyah

Plus Malangjiwan.82

Skripsi milik Ahmad Bahrudin ini memiliki kesamaan dengan

penelitian milik penulis dari segi metode, yaitu metode inkuiri. Dan

ada persamaan pada metode penelitiannya yaitu kualitatif deskriptif.

Akan tetapi, memiliki perbedaan dari segi lokasi dan fokus

penerapannya. Lokasi dan fokus penelitian Ahmad Bahrudin pada

Program Ekstrakurikuler Sains Club Di SD Muhammadiyah Plus

82 Ahmad Bahrudin, “Implementasi Metode Inkuiri Pada Program Ekstrakurikuler Sains

Club Di SD Muhammadiyah Plus Malangjiwan”. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2018, h. 9, tidak dipublikasikan.

Page 58: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

44

Malangjiwan, sedangkan lokasi peneliti di MA Pembangunan UIN

Jakarta dan fokusnya kepada mata pelajaran Sejarah Kebudyaan

Islam (SKI).

2. Skripsi yang disusun oleh Okti Viana Zaeni dari Jurusan Pendidikan

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Purwokerto dengan judul Implementasi Metode Inkuiri Dalam

Pembelajaran IPA Kelas IV Di MI Ma’arif NU 01 Baleraksa

Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga Tahun

Pembelajaran 2016/2017. Dalam skripsi ini membahas tentang

implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran IPA Kelas IV Di

MI Ma’arif NU 01 Baleraksa Kecamatan Karangmoncol Kabupaten

Purbalingga Tahun Pembelajaran 2016/2017 dengan menggunakan

metode penelitian kualitatif deskriptif, diperoleh hasil diketahui

bahwa pelaksanaan metode inkuiri sudah dilaksanakan dengan baik

dengan menerapkan 3 macam inkuiri, yaitu inkuiri terbimbing,

inkuiri bebas, dan inkuiri bebas termodifikasi. Semuanya dapat

membantu peserta didik dalam memahami pelajaran IPA.83

Skripsi milik Okti Viana Zaeni memiliki kesamaan dengan

penelitian milik peneliti dari segi metode, yaitu metode inkuiri. Dan

ada persamaan pada metode penelitiannya yaitu kualitatif deskriptif.

Akan tetapi memiliki perbedaan dari segi lokasi dan fokus

penerapannya. Lokasi dan fokus penelitian Okti Viana Zaeni di MI

Ma’arif NU 1 Baleraksa Kecamatan Karangmoncol Kabupaten

Purbalingga dan fokusnya ke Pembelajaran IPA, sedangkan lokasi

peneliti di MA Pembangunan UIN Jakarta dan fokusnya kepada

mata pelajaran Sejarah Kebudyaan Islam (SKI).

3. Skripsi yang disusun oleh Bahrudin Ardi dari Universitas Negeri

Semarang dengan judul “Penerapan Metode Inkuiri Untuk

83 Okti Viana Zaeni, “Implementasi Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Di

MI Ma’arif NU 01 Baleraksa Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga Tahun

Pembelajaran 2016/2017”. Skripsi Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto, 2018, h. 21. Tidak dipublikasikan.

Page 59: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

45

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Pada Kelas V SDN 5

Mayonglor Kabupaten Jepara”. Dalam skripsi ini membahas

tentang bagaimana penerapan metode inkuiri untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran IPA pada kelas V SDN 5 Mayonglor

Kabupaten Jepara dengan menggunakan metode penelitian tindakan

kelas dengan subjek penelitian siswa kelas V terdiri dari 14 siswa

perempuan dan 14 siswa laki-laki serta guru kelas kelas V SDN 5

Mayonglor Jepara. Dengan hasil bahwa implementasi metode inkuiri

yang diterapkan di kelas V SDN Mayonglor Jepara menemukan

adanya peningkatan pada keketerampilan guru, aktivitas siswa, dan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan metode

inkuiri.84

Skripsi milik Bahrudin Ardi memiliki kesamaan dengan penelitian

milik penulis dari segi metode, yaitu metode inkuiri. Namun ada

perbedaan pada metode penelitiannya yaitu tindakan kelas,

sedangkan penelitti memakai metode penelitian kualitatif deskriptif.

Kemudian memiliki perbedaan dari segi lokasi dan fokus

penerapannya. Lokasi dan fokus penelitian Bahrudin Ardi kepada

peserta didik SDN 5 Mayonglor Kabupaten Jepara dan fokusnya di

pelajaran IPA, sedangkan lokasi peneliti di MA Pembangunan UIN

Jakarta dan fokusnya kepada mata pelajaran Sejarah Kebudyaan

Islam (SKI).

84 Bahrudin Ardi, “Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

IPA Pada Kelas V SDN 5 Mayonglor Kabupaten Jepara”. Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2013, h. ix, tidak dipublikasikan.

Page 60: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

pada jenjang Madrasah Aliyah, beralamat di Jl. Ibnu Taimia IV Komplek

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tangerang Selatan, Banten 15419

Indonesia. Adapun waktu yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh

data yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu pada bulan Januari

sampai Maret 2020.

B. Latar Penelitian (Setting)

Penelitian ini mengambil objek di Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta, dan difokuskan tingkat Madrasah Aliyah. MA Pembangunan UIN

Jakarta adalah salah satu madrasah yang telah menerapkan metode inkuiri

dalam kegiatan belajar mengajarnya, sehingga dapat memudahkan dan

membantu peneliti dalam melakukan penelitiannya. Penelitian diadakan di

dua kelas yaitu kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 untuk mendapatkan hasil

informasi yang berbeda diantara dua tingkatan kelas tersebut.

C. Metode Penelitian

Penelitian atau research/riset ialah suatu upaya secara sistematis

untuk mendapatkan jawaban terhadap suatu fenomena atau permasalahan

yang dihadapi peneliti.85 Dan dalam penelitian memiliki berbagai macam

metode, peneliti di sini memakai metode penelitian kualitatif deskriptif.

Metode penelitian ini bertujuan untuk meringkas berbagai kondisi,

menggambarkan berbagai fenomena realitas dan situasi yang terjadi untuk

dijadikan obyek penelitian. Metode penelitian ini berupaya untuk

memunculkan realitas dari ciri, sifat, karakter, tanda, model, dan gambaran

85 Punaji Setyosari, Metodologi Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (Jakarta, PT.

Kencana Prenadamedia Group: 2013), Cet-3, Ed-3, h. 31.

Page 61: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

47

terkait situasi dan kondisi maupun fenomena tertentu. Format metode

penelitian ini umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus, yang

menekankan kepada eksplorasi mendalam untuk mendapatkan informasi

lebih akurat.86 Tujuan dari penelitian kualitatif deskriptif ialah untuk

membantu pembaca mengetahui tentang apa yang terjadi di lingkungan

yang peneliti teliti, dan seperti apa aktivitas atau peristiwa yang terjadi di

tempat penelitian.87

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian kualitatif memiliki beberapa metode dalam

pengumpulan data yang umum digunakan, diantaranya: observasi,

wawancara, dokumentasi. Akan tetapi, yang terpenting metode yang

diambil dalam pengumpulan data jangan sampai mengganggu dalam proses

penelitian, salah dalam memilih metode pengumpulan data imbasnya

berdampak kepada hasil penelitian. Karena penelitian kualitatif

mengutamakan data alamiah dari situasi dan kondisi di tempat tersebut,

murni tanpa rekayasa atau dibuat-buat.88 Maka dari itu, peneliti mengolah

dan mengumpulkan data yang valid sesuai dengan metode penelitian

kualitatif. Teknik dalam pengumpulan data ini melalui tiga macam, yaitu

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara ialah teknik pengumpulan data yang alurnya dengan

mengajukan berbagai pertanyaan kepada responden yang dituju, di

samping itu peneliti juga mencatat dan merekam berbagai jawaban yang

diberikan oleh responden. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

wawancara langsung dan tidak langsung. Wawancara langsung ialah

wawancara yang diadakan dengan orang tersebut sebagai sumber data

86 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group: 2011), Ed-2, Cet-5, h. 68-69. 87Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, (Jakarta, Rajagrafindo

Persada: 2016), Ed-Revisi, Cet- 6, h. 174. 88 Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Fokus Groups, (Jakarta, PT.

RajaGrafindo Persada: 2015), Ed-1, Cet-2, h. 15-16.

Page 62: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

48

tanpa perantara, dan wawacara tidak langsung ialah wawancara yang

dilakukan kepada seseorang untuk dimintai keterangan tentang orang

lain.89 Dan peneliti juga memakai pedoman wawancara semi structured,

yaitu pedoman wawancara yang awal mulanya menanyakan pertanyaan

yang sudah terstruktur, kemudian diperdalam satu persatu untuk

mendapatkan informasi lebih dalam dan lengkap.90

Wawancara Fokus Grup Discussion (FGD) ialah salah satu cara

pengumpulan data pada penelitian kualitatif dalam bentuk wawancara

terfokus dan terarah. Didesain untuk memperoleh kebutuhan, keinginan,

sudut pandang, pengalaman dan kepercayaan peserta tentang suatu topik.

Dengan diarahkan oleh seorang fasilitator atau moderator.91 Proses FGD

ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai pandangan dan

pesepsi peserta terhadap sesuatu topik, dengan hal itu FGD menggunakan

pertanyaan terbuka (open ended) yang akan membuat peserta

memberikan jawaban diiringi dengan penjelasan-penjelasan.92 Dalam

metode wawancara FGD memiliki karakteristik jumlah responden yang

bervariasi dalam satu kelompok diskusi. Di dalam satu kelompok bisa

terdiri dari 4-8 dan 6-10 responden di dalamnya.93

Tujuan FGD yang utama ialah untuk memperoleh sejumlah interaksi

data yang dihasilkan dari diskusi kelompok responden atau partisipan,

yang nantinya dapat meningkatkan kedalaman informasi, menyingkap

berbagai aspek suatu fenomena kehidupan yang dialami, dari fenomena

89 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Pustaka Setia: 2011), Cet-10, h.173. 90 Ibid, Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Pustaka Setia: 2011), Cet-10,

h.175. 91 Astridya Paramita, Lusi Kristiana, “Teknik Fokus Grup Discussion Dalam Penelitian

Kualitatif”, Jurnal Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 16, Ed. 2, Pusat Humaniora, Kebijakan

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kementrian RI, 2013, h. 117-118. 92 Ibid, Astridya Paramita, Lusi Kristiana, “Teknik Fokus Grup Discussion Dalam

Penelitian Kualitatif”, Jurnal Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 16, Ed. 2, Pusat Humaniora,

Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementrian RI, 2013, h. 119. 93 Yati Afiyanti, “Fokus Grup Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai Metode

Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif”, Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 12, No. 1, Fakultas

Keperawatan Universitas Indonesia, 2008, h. 59.

Page 63: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

49

itu dapat didefinisikan sebagai penjelasan. Data hasil dari interaksi dalam

kelompok diskusi ini dapat memfokuskan dan memberi penekanan pada

kesamaan dan perbedaan pengalaman serta dapat memberikan data atau

informasi yang padat tentang suatu perspektif yang dihasilkan dari

sebuah hasil diskusi kelompok tadi.94

Sebagai peneliti yang menggunakan FGD harus berhati-hati dalam

memilih responden, harus diseimbangkan mengenai usia, jenis kelamin,

status etnis mereka. Apabila berbeda nantinya akan membuat canggung

atau atsmosfir keadaan kurang kondusif dan membuat suasana kurang

bisa santai.95

Wawancara ini ditujukan kepada kepala madrasah, guru, dan peserta

didik di MA Pembangunan UIN Jakarta.

2. Observasi

Observasi ialah sebagai teknik pengumpulan data yang cukup efisien

karena peneliti dapat secara langsung hadir memantau kegiatan secara

terperinci, dengan melihat langsung peneliti juga bisa bagaimana setting

lingkungan yang ada terjadinya kegiatan yang akan diteliti, sehingga

pemahaman akan situasi lebih realitas, komprehensif, dan sesuai fakta

yang terjadi. 96 Observasi pada penelitian ini dimulai dari suasana

keadaan di sekolah, selanjutnya melihat, mengamati dan kemudian

melakukan wawancara terhadap para informan yang dibutuhkan untuk

mendapatkan informasi. Peneliti di sini melakukan kegiatan dengan

observasi langsung, yaitu observasi yang pencatatan dan pengamatan

dapat dilakukan terhadap objek di tempat terjadinya atau berlangsungnya

94 Ibid, Yati Afiyanti, “Fokus Grup Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai

Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif”, Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 12, No. 1,

Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, 2008, h. 59. 95 Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Depok, PT. Raja Grafindo Persada: 2018), Ed. 1,

Cet. 2, h. 246. 96 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung,

PT. Refika Aditama: 2014), Cet-2, h. 211.

Page 64: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

50

peristiwa, sehingga peneliti bersama objek yang diselidiki berada di satu

tempat.97

Peneliti akan melakukan observasi ke sekolah, kelas, dan lingkungan

sekolah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah sebuah cara pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada subjek penelitian, akan tetapi lebih ditujukan

kepada data dokumen yang isinya berguna sebagai sumber data,

informasi alami yang sukar diperoleh, bukti, susah ditemukan, dan dapat

memperluas pengetahuan dan wawasan sesuatu yang diteliti. Dokumen

juga bisa berbentuk benda mati atau bahan tertulis yang berkaitan dengan

peristiwa tertentu.98

Dalam penelitian ini, dokumentasi yang akan peneliti lakukan dengan

melihat dokumen-dokumen terkait pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam (SKI) di MA Pembangunan UIN Jakarta baik dari foto kegiatan

pada pembelajaran, maupun dokumen terkait data-data sekolah.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menurut Bogdan dan Biklen, yaitu “Upaya yang

dilakukan dengan jalan berkerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang

lain”.99 Miles dan Huberman menjelaskan dalam bukunya mengenai cara

menganalisis data penelitian kualitatif secara siklus. Yaitu memiliki tiga

tahapan, dimulai dari tahap pertama sampai ketiga dan kemudian di ulang

97 S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2010), Cet-8, h.

158-161. 98 Op. Cit, Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Pustaka Setia: 2011), Cet-

10, h.183-184. 99 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, remaja Rosdakarya:

2016), Ed-Revisi, Cet-35, h. 248.

Page 65: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

51

kembali ke tahap pertama. Ketiga tahapan tersebut diantaranya: reduksi

data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Ialah sebuah proses merangkum data, memilih hal-hal yang penting dan

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang utama dan diperlukan, dicari

pola dan temanya, membuang data yang tidak perlu untuk digunakan.

Dengan demikian, data yang telah melewati proses reduksi akan

memberikan gambaran atau pandangan yang lebih jelas, dan

mempermudah bagi peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya.100

2. Penyajian Data

Apabila data sudah melewati reduksi data, maka langkah selanjutnya

ialah mendisplay data. Penyajian data dengan langkah ini biasanya

dilakukan dalam uraian singkat, hubungan antar kategori, bagan, atau

sejenisnya. Dan menurut Miles dan Hubermain menyatakan bahwa

penyajian ini paling sering dengan teks yang bersifat naratif (rangkaian

kejadian).101

3. Penarikan Kesimpulan

Ialah penarikan kesimpulan, kesimpulan pertama dibuat untuk berjaga-

jaga atau bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan

data atau bukti yang membuat kesimpulan itu kuat dan valid serta

konsisten untuk membantu pengumpulan data selanjutnya. Akan tetapi,

apabila kesimpulan awal tadi ditemukan data atau bukti yang membuat

kesimpulan itu kuat dan valid serta konsisten untuk membantu

pengumpulan data selanjutnya, maka kesimpulan awal tadi dinyatakan

kesimpulan kredibel. Sejatinya kesimpulan pada penelitian kualitatif

mungkin dapat menjawab pada rumusan masalah sejak awal, akan tetapi

jawabannya bisa juga tidak. Karena masalah dan rumusan masalah bisa

100 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung, Alfabeta:

2016), Cet-23, h. 247-249. 101 Ibid, Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung,

Alfabeta: 2016), Cet-23, h. 249.

Page 66: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

52

berubah dalam penelitian kualitatif didasarkan karena kesimpulan masih

bersifat sementara dan akan terus berkembang ketika peneliti sudah di

lapangan.102

102 Ibid, Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung,

Alfabeta: 2016), Cet-23, h. 252-253.

Page 67: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

53

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Untuk pengujian keabsahan data di penelitian kualitatif di dalamnya

pengecekan keabsahan data, meliputi uji kepercayaan, keteralihan,

ketergantungan, kepastian.103 Dan peneliti memakai triangulasi untuk

pengecekan keabsahan data mewakili uji kepercayaan/kredibiltas:

1. Triangulasi

Dalam bahasa kita, triangulasi bisa disebut dengan istilah cek dan

ricek, yaitu pengecekan data dengan beragam teknik, sumber, dan

waktu. Beragam teknik ialah penggunaan berbagai cara untuk

memastikan data ini benar atau tidak, beragam sumber ialah

menggunakan berbagai sumber lebih dari satu untuk memastikan benar

atau tidaknya data tersebut, dan beragam waktu untuk mengecek dan

memeriksa keterangan dari sumber yang sama namun dengan waktu

yang berbeda untuk memastikan benar atau tidaknya data tersebut

seperti di waktu pagi, siang, sore, atau malam.104 Triangulasi dilakukan

oleh peneliti untuk memperkuat data yang diambil, yang dapat membuat

si peneliti yakin akan kelengkapan dan kebenaran data. Triangulasi

dilakukan sampai si peneliti puas akan hasil dari data penelitiannya,

yakin dan valid.105

a. Triangulasi Teknik

Triagulasi teknik mengharuskan peneliti untuk menggunakan

berbagai macam teknik dalam mengecek data kepada sumber yang

sama.106 Apabila dari hasil data diperoleh dari teknik yang berbeda,

103 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung, Alfabeta: 2018), h.

364. 104 Nusa Putra, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, (Jakarta, PT. Indeks: 2012), Cet-

2, h. 189-192. 105 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan

Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Jakarta, Rajagrafindo Persada: 2016), Ed-1,

Cet-3, h. 168. 106 Djam’an Satori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, Alfabeta:

2013), h. 171.

Page 68: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

54

maka harus dilakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan untuk memastikan data mana yang benar.107

b. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber mengharuskan peneliti untuk melakukan

eksplorasi dengan berbagai sumber untuk mengecek kebenaran

data.108 Apabila terjadi perbedaan hasil data dari sumber yang

berbeda, maka data harus dideskripsikan dan dikategorisasikan

mana sudut pandang yang berbeda, yang sama, dan mana yang

spesifik dari banyaknya sumber yang dipakai. Setelah data di

107 Op. Cit, Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung, Alfabeta:

2018), h. 371. 108 Djam’an Satori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, Alfabeta:

2013), h. 170.

Page 69: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

55

analisis, maka keluar suatu kesimpulan yang diminta sebuah

kesepakatan (member check) dengan banyaknya sumber yang

dipakai tersebut.109

c. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu mengharuskan peneliti mengecek kedalaman

konsistensi dan ketepatan/kebenaran suatu data dengan mengambil

waktu pengumpulan data yang berbeda.110 Dan apabila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti harus melakukan

uji data lagi secara terus-menerus sampai ditemukan data benar dan

pastinya.111

109 Op. Cit, Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung, Alfabeta:

2018), h. 370. 110 Op. Cit, Djam’an Satori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung,

Alfabeta: 2013), h. 171. 111 Op. Cit, Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung, Alfabeta:

2018), h. 371.

Page 70: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

56

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum MA Pembangunan UIN Jakarta

a. Sejarah MA Pembangunan UIN Jakarta

Awal mula didirikannya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

ialah dari keinginan dari para tokoh di IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Departemen Agama, dalam membuat lembaga pendidikan

Islam yang representatif pada awal tahun 1972. Pada awal September

1974 bersamaan dengan kesesuaian keputusan Rektor IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, mengenai pembinaan di Madrasah

Pembangunan diselenggarakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin

dari Dekan Fakultas Tarbiyah. Adapun tugas yang diamanahkan di

Tim tersebut ialah menyiamkan Madrasah Pembangunan ini menjadi

“Madrasah Laboratorium” Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif

Hiadayatullah Jakarta.112

Pada tahun 2002, Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta

berubah nama menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta,

dikarenakan adanya perubahan nama juga pada IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan di

tahun ajaran 2006/2007, terdapat permintaan dari banyak masyarakat

dan juga atas dorongan dari Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk membuka kembali tingkat Aliyah di Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta. Dan dalam kurun tiga tahun yaitu pada tahun 2009,

Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta telah mendapatkan nilai

112 Dokumentasi, https://www.mpuin-jkt.sch.id/profil, diakses tanggal 12 Maret 2020,

pukul 19:16.

Page 71: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

57

memuaskan atau terakreditasi A, hal tersebut memiliki kesamaan

dengan milik MI dan Mtsnya.113

Tahun ajaran 2015/2016, MA Pembangunan UIN Jakarta telah

membuka kelas bahasa yang program utamanya ialah penguasaan

TOEFL diperuntukkan untuk peserta didik kelas X, dan IELTS

diperuntukkan untuk peserta didik kelas XI. Dalam hal ini dibenarkan

dari hasil wawancara dengan Kepala Madrasah MA Pembangunan

UIN Jakarta Bapak Zakaria, MA. Beliau menerangkan bahwa:

“Iya, memang program itu dimunculkan pada masa Kepala

Sekolah Pak Rusli, karena beliau sebelumnya ada di Mts

Pembangunan dan disana beliau mempunyai program Billingual,

karena ada sebagaian besar anak yang billingual pindah kesini,

akhirnya terbentuklah kelas bahasa. ketika saya dilantik, karena saya

sudah melihat plus minus pada program bahasa itu makanya saya

rubah, jadi tidak ada kelas bahasa tetapi untuk konten berbahasa

diperkuat, karena bahasa ini termasuk dalam 3 pilar MP, yang pertama

adalah akhlak, yang kedua adalah bahasa, dan ketika adalah sains.

Nah, untuk memberikan/mengukur kemampuan bahasa anak-anak di

kelas 10, kita ada program TOEFL gitu. TOEFL di kelas 10 dan

IELTS di kelas 11, jadi itu tetap untuk mengukur kompetensi

kebahasaannya”.114

Tahun ajaran 2016/2017, MA Pembangunan UIN Jakarta telah

mengumungkan sebagai “Madrasah Riset”. Mengenai hal tersebut,

Bapak Zakaria, MA selaku Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN

Jakarta menyatakan hal tersebut dalam wawancara berikut:

“Madrasah riset adalah pertama kita punya distingsi madrasah,

jadi kita pengen ada ciri khas apasih bedanya madrasah kita dengan

madrasah yang lain. Kita itu punya beda, makanya kita mendirikan

madrasah riset, pertimbangannya apa? Pertama, anak-anak SMA itu

kan akan kuliah di Perguruan Tinggi, paling tidak dibekali dulu dong,

dibekali untuk terbiasa menulis. Kedua, pendidikan abad 21 satu itu

kan disitu kan ada kemampuan literasi, literasi itu kan tidak hanya

kemampuan membaca, menulis, membuat project macam-macam lah.

Makanya kita lihat kebutuhan anak selanjutnya seperti itu. Makanya

kita punya ciri khas madrasah riset gitu. Program riset itu jelas banget,

113 Dokumentasi, https://www.mpuin-jkt.sch.id/profil, diakses tanggal 12 Maret 2020,

pukul 19:16. 114 Wawancara dengan Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN Jakarta, Bapak Zakaria,

MA, tanggal 24 Januari 2020.

Page 72: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

58

kita ada muatan lokal riset jadi ada di kelas, jadi samping

pembelajaran itu nanti mereka punya tugas project dan kegiatan besar

yaitu jambore riset dan baksos, membuat laporan sekalian presentasi,

tetapi pembekalan di sekolah, BAB 1, 2, dan 3 ada di sekolah

termasuk tema-tema juga kita sampaikan ke anak, jadi deskripsinya

sudah kita sampaikan ke anak, gambaran umum kira-kira apa yang

disana bisa diteliti. Itu kurikulum dari kita, itu memang itu memang

desain kita.”115

b. Visi dan Misi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Adapun Visi dan Misi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta sebagai

berikut:116

1) Visi:

“Menjadi lembaga pendidikan terkemuka dalam pembinaan

keislaman, keilmuwan, dan keindonesian, dengan mengapresiasi

potensi peserta didik.”

2) Misi:

- Menyelenggarakan pendidikan usia dini, dasar, dan

menengah yang menghasilkan lulusan berakhlakul karimah,

cerdas, dan terampil.

- Melakukan inovasi kurikulum untuk menghasilkan lulusan

yang berkualitas dalam bidan keislaman, keilmuwan, dan

keindonesian.

- Melaksanakan pembelajaran aktif dan menyenangkan dalam

rangka meningkatkan potensi peserta didik.

- Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung

perkembangan potensi peserta didik.

- Meningkatkan kompetensu pendidik dan tenaga

kependidikan dalam rangka penjaminan mutu layanan dan

pendidikan.

115 Wawancara dengan Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN Jakarta, Bapak Zakaria,

MA, tanggal 24 Januari 2020. 116 Dokumentasi, https://www.mpuin-jkt.sch.id/profil, diakses tanggal 12 Maret 2020,

pukul 19:16.

Page 73: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

59

- Menciptakan partisipasi aktif stakeholders madrasah untuk

meningkatkan kualitas pendidikan.

c. Struktur Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Gambaran struktur organisasi di Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta sebgai berikut:117

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta

d. Guru MA Pembangunan UIN Jakarta

Daftar guru di MA Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran

2019/2020, sebagai berikut:118

Tabel 4.1. Tabel Guru MA Pembangunan UIN Jakarta

NO NAMA JABATAN

1 Zakaria, M. A. Kepala Madrasah/Guru

Bahasa Arab

2 Ahmad Shohibul Wafa ZA, M. Pd Wakakur/Guru Matematika

117 Dokumentasi, https://www.mpuin-jkt.sch.id/profil, diakses tanggal 12 Maret 2020,

pukul 19:16. 118 Dokumentasi, data MA Pembangunan UIN Jakarta, didapatkan tanggal 12 Maret 2020

Page 74: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

60

3 Yanuar Annas Bolkiah, M. Pd Wakasis/Guru Fisika

4 Dra. Tri Sunarsih Guru Geografi

5 Firtriyuni Miralda Siregar, S. Pd Guru Kimia

6 Isma Maryam, S. Pd. Guru Bahasa Inggris

7 Wahyu Ramdani, S. Pd. Guru Penjasorkes

8 Zaki Mubarak, M. Pd. Guru Guru Pkn

9 Nidya Khoerina, S. Pd. Guru Bahasa Indonesia

10 Denden Permana Sidik, S. Pd. Guru Matematika

11 Yayat Hidayatul Muttaqin, S. Pd. I. Guru pendidikan Agama Islam

12 Halimatussa'diyah, M. Pd. Guru Ekonomi

13 Asep Mutaqin Abror, S. Pd. Guru Bahasa Inggris

14 Dini Andriany, S. S. Guru Bahasa Jepang

15 Dwi Kurniawan, S.Pd.I. Guru Pendidikan Agama Islam

16 Rif'atun Naili Al Mastury, S. Kom. Guru Prakarya

17 Diana Martiana, S. Pd. Guru Matematika

18 Ubay Baijuri, S. Pd.I. Guru Bahasa Arab

19 Inayah Mardiah, S. Psi Guru Bimb. Konseling

20 Firdaus, S. Pd Guru Sejarah

21 Delvi Andrizal, S. Pd. Guru Sosiologi

22 Monica Harfiyani, M. Pd. Guru Bahasa Indonesia

23 Ratu Amirotun Mustaqimah, S. Psi. Guru Bimb. Konseling

24 Yayah Zakiah, M. Pd. Guru Biologi

25 M. Dani Sudaryono, S. Pd., M. Hum. Guru Sejarah Peminatan

Page 75: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

61

e. Peserta Didik MA Pembangunan UIN Jakarta

Daftar jumlah peserta didik kelas X dan XI di MA

Pembangunan UIN Jakarta sebagai berikut:119

Tabel 4.2. Daftar Peserta Didik Kelas X dan XI MA

Pembangunan UIN Jakarta.

JURUSAN /

KELAS

kelas X JML JML

Kelas XI JML JML

L P L P

IIS 1 10 20 30 60

14 8 22 46

IIS 2 13 17 30 15 9 24

MIA 1 14 17 31 62

9 6 15 31

MIA 2 15 16 31 10 6 16

TOTAL 52 70 122 48 29 77

199

2. Tahapan Implementasi Metode Inkuiri Dalam Mengembangkan

Keterampilan Berfikir Kritis Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta

a. Orientasi

Pada tahap pertama metode inkuiri ialah orientasi, yaitu tahapan

proses guru mengatur suasana kelas untuk siap dan lebih responsif,

mengajak dan memahamkan peserta didik mengenai materi

pelajaran yang akan jelaskan. Di MA Pembangunan UIN Jakarta

menerapkan orientasi dengan menjelaskan secara singkat proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Materi di kelas X MIA 2

ialah tentang “Memahami Masalah Tentang Kepemimpinan Umat

Islam Pasca Nabi Wafat Masa Khulafaur Rasyidin”. Dibantu dengan

media video yang diputar dengan slide PPT. Di kelas X MIA 2

ditayangkan tentang video kepemimpinan khalifah Umar bin

Khattab yang dirasakan rakyatnya, kemudian menjelaskan secara

singkat mengenai kisah Umar bin Khattab secara singkat, kemudian

119 Dokumentasi, data MA Pembangunan UIN Jakarta, didapatkan tanggal 12 Maret 2020

Page 76: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

62

di slide selanjutnya terdapat pembagian kelompok serta tugas-

tugasnya.120

Sedangkan di kelas XI IIS 2 materinya berjudul “Dinasti

Abbasiyah”. Kemudian dibantu dengan menayangkan video tentang

awal mula muncul Dinasti Abbasiyah, kemudian ada penjelasan

singkat mengenai silsilah Dinasti Abbasiyah disertai tanya jawab

antara guru dan peserta didik.121

Orientasi yang ditemukan saat observasi memiliki kesamaan

dengan hasil wawancara bersama guru Sejarah Kebudayaan Islam,

beliau menerangkan:

“Biasanya ada beberapa yaa, 1. Biasanya SKI kan cerita ini kan

kalau udah mentok banget, tidak ada lagi bahan dengan bercerita,

kalau ada bahan yaa kita pake video, nah dari situ bisa ketahuan

masalah-masalah apa saja yang ada di video itu. Yaa itu cerita sama

video.” 122

Dalam tahap ini, peserta didik menggunakan kemampuan

berfikir analisisnya untuk menganalisa point yang ada di video pada

slide yang nantinya berhubungan dengan penjelasan selanjutnya di

slide berikutnya. Kemudian mereka memakai kemampuan

berargumen saat sesi tanya jawab.123

Gambar 4.2. Kegiatan Orientasi

120 Observasi di Kelas X MIA 2 dengan Guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 Februari 2020 121 Observasi di Kelas XI IIS 2 dengan Guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 6 Februari 2020 122 Wawancara dengan Guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan UIN Jakarta

Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 23 Januari 2020 123 Observasi di Kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 dan 6 Februari 2020

Page 77: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

63

b. Merumuskan Masalah

Kemudian pada tahap kedua ialah merumuskan masalah, yaitu

mengajak peserta didik untuk bisa memecahkan sebuah masalah

yang dihadapi, dan meyakinkan ke peserta didik disetiap

permasalahan pasti ada jawabannya. Di MA Pembangunan UIN

Jakarta, menerapkan merumuskan masalah dengan diawali

pembagian kelompok menjadi 4 kelompok di 1 kelas dan dibagikan

karton perkelompok, kemudian guru menginstruksikan para peserta

didik untuk mencari masalah dengan teman kelompoknya, dan

menulisnya di sebuah media karton secara bersama-sama, guru

memfasilitasi bagi peserta didik yang memiliki kesulitan dalam

menemukan sebuah masalah, dan guru akan membantu dengan

mengarahkan ke permasalahan yang di dalamnya terdapat jawaban

yang bisa di cari.124

Merumuskan masalah yang ditemukan saat observasi memiliki

kesamaan dengan hasil wawancara dengan guru Sejarah

Kebudayaan Islam, beliau menerangkan:

“Saya lebih berpatokan kepada kemampuan peserta didik itu

kan, yaa kita generalisir soal ada yang lebih tinggi, ada yang lebih

rendah, mereka itu sudah terbiasa dengan soal yang diberikan

sebelumnya.” 125

Pada tahap ini, peserta didik menggunakan kemampuan

komunikasi satu sama lain untuk membagi tugas perindividu.

Kemudian menggunakan kemampuan kreatif dalam hal mendesain

rumusan masalah yang sudah disepakati bersama untuk ditulis di

atas karton. Kemudian peserta didik menggunakan kemampuan

keterbukaan diri saat pertama kali bertemu dengan teman

kelompoknya yang baru, mereka saling tukar informasi mengenai

hal pribadinya agar dikaitkan dengan pembagian tugas. Dan yang

124 Observasi di Kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 dan 6 Februari 2020 125 Wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan UIN Jakarta

Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 23 Januari 2020

Page 78: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

64

terakhir para peserta didik menggunakan kemampuar berfikir

analisis mereka untuk mencari permasalahan yang bisa dikaji ke

depannya.126

Berikut adalah contoh merumuskan masalah yang peserta didik

kelas X MIA 2 dari hasil kerja kelompok:127

Tabel 4.3. Merumuskan Masalah yang dibuat oleh

Peserta Didik Kelas X MIA 2

Kelompok Merumuskan Masalah

1 - Apa yang membuat kabilah-kabilah Arab yang

lari dan membelot dari ajaran Islam sepeninggal

Rasulullah?

- Bagaimana profil dan biografi Usamah bin

Zaid?

2 - Bagaimana perkembangan kota Basrah dari

Zaman Umar bin Khattab sampai sekarang?

- Di zaman sekarang tidak boleh ada penjajahan,

kenapa di zaman dahulu, Khalafaur Rasyidin

melakukan penaklukan yang sama dengan

penjajahan?

3 - Kenapa umat muslim menyerang Persia dan

Romawi?

- Kenapa Al-Qur’an tidak langsung dibukukan

pada masa kenabian?

4 - Mengapa Abu Ubaidah pantas untuk

menggantikan Khalid bin Walid?

126 Observasi di Kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 dan 6 Februari 2020 127 Observasi di Kelas X MIA 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 Februari 2020

Page 79: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

65

- Apa saja urgensi dibentuknya lembaga

kekhalifan pada masa Umar bin Khattab?

Berikut merumuskan masalah yang dibuat oleh peserta didik

kelas XI IIS 2:128

Tabel 4.4. Merumuskan Masalah yang dibuat oleh

Peserta Didik Kelas XI IIS 2

Kelompok Merumuskan Masalah

1 - Mengapa Abbas bin Abdul Muthalib menjadi

nama Dinasti Abbasiyah?

2 - Mengapa kota Hamimah yang diberikan kepada

keluarga Ali bin Abdullah bin Abbas?

3 - Apakah rahasia kemenangan Bani Abbasiyah?

4 - Kenapa Bani Abbasiyah mau bergabung

dengan Syiah di Kuffah?

Gambar 4.3. Kegiatan Merumuskan Masalah

128 Observasi di Kelas XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 6 Februari 2020

Page 80: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

66

c. Merumuskan Hipotesis

Pada tahap selanjutnya, yaitu merumuskan hipotesis atau

menemukan jawaban masih menjadi dugaan, anggapan atau asumsi

dari pertanyaan yang ditemukan. Di MA Pembangunan UIN

Jakarta pada tahap ini para peserta didik berdiskusi terkait jawaban

yang akan dijadikan jawaban sementara sebelum proses pencarian

data, para peserta didik saling tanya jawab dan tukar informasi

diantara temannya untuk mencari jawaban hipotesis yang tepat

kemudian peserta didik menulis di atas karton, guru mengelilingi

tiap kelompok untuk membimbing dan membantu peserta didik

yang mengalami kesulitan selama proses tahap ini.129

Mengenai merumuskan hipotesis dari hasil observasi di atas,

sudah sesuai dengan dengan hasil wawancara dengan guru Sejarah

Kebudayaan Islam:

“Yang saya sudah terapkan itu mengenai hipotesis itu saya

bimbing, maksudnya saya buat sendiri hipotesisnya, baru

kemudian didiskusinya mereka yang menyelesaikan”. 130

Pada tahap ini, para peserta didik menggunakan kemampuan

komunikasi mereka, guna berdiskusi terkait jawaban yang

dijadikan jawaban hipotesis awal. Kemudian peserta didik

menggunakan kemampuan kreatif untuk mendesain tulisan dari

jawaban hipotesis awal yang di temukan. Dan peserta didik

menggunakan kemampuan berfikir analisis untuk menyeleksi

jawaban-jawaban yang bisa dijadikan jawaban hipotesis awal.131

129 Observasi di Kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta Bpk. Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 dan 6 Februari 2020. 130 Wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan UIN Jakarta

Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 23 Januari 2020 131 Observasi di Kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 dan 6 Februari 2020

Page 81: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

67

Berikut adalah contoh merumuskan hipotesis yang peserta

didik kelas X MIA 2 buat dari hasil kerja kelompok:132

Tabel 4.5. Merumuskan Hipotesis yang dibuat oleh

Peserta Didik Kelas X MIA 2

Kelompok Merumuskan Hipotesis

1 - Rata-rata dari mereka ingin mengembalikan

ajaran nenek moyang mereka, dan mereka

masuk Islam karena keadaan sekitar.

- Pasangan dari: Fatimah binti Qais Al-Fehrya,

dan mempunyai anak Muhammad bin Usamah

2 - Seiring berjalannya waktu kota Basrah semakin

berkembang.

- Pada zaman dahulu berbeda dengan zaman

sekarang.

3 - Karena Persia dan Romawi merupakan kerajaan

terbesar saat itu.

- Karena pada masa Rasulullah, Ayat Al-Qur’an

belum diturunkan semuanya.

4 - Karena Rasulullah percaya bahwa Abu Ubaidah

memiliki kemampuan yang setara dengan

Khalid bin Walid.

- Karena agar negara yang dipimpin lebih tertata

dan masyarkatnya dapat diatur.

132 Observasi di Kelas X MIA 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 Februari 2020

Page 82: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

68

Berikut merumuskan hipotesis yang dibuat oleh peserta

didik kelas XI IIS 2:133

Tabel 4.6. Merumuskan Hipotesis yang dibuat oleh

Peserta Didik Kelas XI IIS 2

Kelompok Merumuskan Hipotesis

1 - Karena garis keturunan dengan pendiri dinasti

Abbasiyah

2 - Karena kota Hamimah dekat dengan kota

Damaskus dan dekat dengan keluarga Abbas,

dan petinggi Abbasiyah

3 - Karena Bani Abbasiyah kekurangan prajurit

untuk melawan Bani Ummaiyah

4 - Karena mereka memiliki strategi yang bagus,

yaitu gerakan rahasia dan terang-terangan

Gambar 4.4. Kegiatan Merumuskan Hipotesis

d. Pengumpulan Data

Pada tahap selanjutnya pengumpulan data, yaitu peserta didik

diintruksikan mencari sumber data informasi jawaban dari

berbagai sumber yang bisa dijangkau peserta didik. Di MA

Pembangunan UIN Jakarta pada tahap ini guru menginstruksikan

133 Observasi di Kelas XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 6 Februari 2020

Page 83: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

69

peserta didik untuk diberikan kebebasan dalam mencari sumber

informasi dari buku dan internet. Sumber informasi dari buku

mereka ialah dari buku paket, dan sumber dari internet para peserta

didik akses lewat handphone yang mereka bawa. Di dalam

kelompok peserta didik membagi tugas, ada sebagian yang mencari

di buku, dan ada sebagian mencari di internet. Hasil dari

pengumpulan data ini peserta didik kumpulkan dan ditulis di kertas

bukan di karton, ada juga yang hanya ditandai atau diingat saja.

guru berkeliling untuk memantau dan memastikan sumber mana

saja yang sesuai dan terpercaya untuk dijadikan jawaban.134

Hasil dari obsevasi di atas memiliki kesamaan dengan hasil

wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam, beliau

menerangkan:

“Kalau misalnya waktunya tepat, saya baru bisa sampai ke

perpustakaan. Dengan kapasitas yang tidak terlalu banyak, untuk

kelas 11 itu masih bisa yaa, untuk kelas 10 yang agak banyak.

Kalau misalkan kapasitasnya tidak memadai yaa saya ambil

sumbernya yaa di buku paket, dan dari situs-situs yang terpercaya

yaa…”.135

Pada tahap ini, peserta didik menggunakan kemampuan

komunikasi diantara temannya untuk pembagian tugas mencari

data yang ada di buku dan di internet. Kemudian peserta didik

menggunakan kemampuan kreatifnya untuk mendesain hasil

sumber informasi/data yang ditemukan untuk ditulis di karton.

Peserta didik juga mengunakan kemampuan berfikir analisisnya

untuk mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang mereka

dapatkan, apakah sesuai dengan permasalahnya yang sedang

dikaji.136

134 Observasi di Kelas X MIA2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 dan 6 Februari 2020 135 Wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan UIN Jakarta

bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 23 Januari 2020 136 Observasi di Kelas X MIA2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 dan 6 Februari 2020

Page 84: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

70

Adapun sumber informasi/data yang peserta didik peroleh

adalah sebagai berikut:137

Tabel 4.7. Sumber Informasi/Data yang diperoleh

Peserta Didik

Buku Buku Sejarah Kebudayaan Islam (PT. Karya Toha

Putra)

Internet - Brainly

- Kompasiana

- Tirto. Id

- Wikipedia

- Bincang Syariah

Sumber

lain

- Bu Umu, Guru Thoriq Rahman Tohir (peserta

didik kelas XI IIS 2)

Berikut pengumpulan data yang dibuat oleh peserta didik

kelas X MIA 2:138

Tabel 4.8. Pengumpulan Data yang dibuat oleh Peserta

Didik Kelas X MIA 2

elompok Pengumpulan Data

1 - Mereka menganggap perjanjian yang dibuat

bersama Rasulullah dengan sendirinya batal.

Setelah Nabi wafat.

- Mereka melakukan Riddah (Gerakan

Pengingkaran terhadap Islam).

137 Observasi di Kelas X MIA2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 dan 6 Februari 2020 138 Observasi di Kelas X MIA 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 3 Februari 2020

Page 85: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

71

- Suku Arab yang melepaskan diri dari Agama

Islam dan berusaha mengembalikan masa

Jahiliyah mereka.

- Kebanyakan dari mereka adalah orang yang

baru masuk Islam.

- Usamah bin Zaid merupakan anak angkat

Rasullah SAW.

- Usamah lahir tahun ke-7 sebelum hijrah ke

Madinah.

- Usamah tumbuh sebagai pribadi yang besar,

cerdik, dan pintar.

- Usamah bin Zaid menjadi panglima di usia

masih belia, 17 tahun.

- Usamah bin Zaid anak dari Ummu Aiman.

- Usamah bin Zaid saudara kandung dari Aiman

ibn Ubayd.

- Usamah bin Zaid meninggal tahun 673 M.

2 - Dari tahun ke tahun, kota Basrah dengan cepat

berkembang mejadi sebuah metropolis

duniapada abad ke-8. Basrah telah berkembang

menjadi pusat perkembangan ilmu

pengetahuan, menjadi salah satu metropolis

besar, menjadi pusat perdagangan dan sohor.

Salah satu sumber pencarian adalah petani.

Kota itu memiliki 7 pelabuhan besar yang

menjadi tempat singgahnya pada

saudagar/pedagang. Dan memasuki akhir abad

ke-10, era keemasan Basrah mulai padam.

Page 86: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

72

- Pada zaman dahulu Khulafaur Rasyidin

melakukan penaklukan bukan hanya untuk

kepentingan agama melainkan juga untuk

kepentingan politik. Yang harus dilakukan

untuk melakukan penyebaran Islam. Sedangkan

pada zaman sekarang penjajahan dilakukan

oleh negara lain untuk memperoleh berbagai

mcam potensi yang dimiliki oleh negaranya

tersebut.

3 - Karena penaklukkan Persia merupakan

kelanjutan dari kebijakan khalifah Abu Bakar.

- Kaum muslim kehilangan kekuasaan mereka

akibat serangan balik Persia.

- Karena serangan terus menerus dari Persia.

- Karena tidak diperintahkan oleh Nabi

Muhammad SAW.

- Karena pada zaman itu kertas mahal, makanya

tidak dibukukan.

- Karena banyaknya penghafal dari kalangan

sahabat.

4 - Karena Umar bin Khattab ingin membuktikan

kepada semua umat bahwa kemenangan adalah

karunia Allah sebagai imbalan dari ketaatan

Umat Islam kepada ajaran agama Islam. Jadi,

siapapun pemimpinnya tetap saja akan

diturunkan pertolongan kemenangan.

- Karena Abu Ubaidah termasuk dari 3 orang

Quraisy yang sangat cemelang wajahnya, tinggi

akhlak, dan sangat pemalu. Dan apabila ada

orang yang berbicara tidak cepat

Page 87: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

73

mendustakannya dan apabila berbicara tidak

berdusta.

- Karena khalifah Umar bin Khattab tergolong

pemimpin yang peduli, perhatian terhadap

masyarakatnya.

- Karena wilayah Islam juga semakin luas, maka

dari itu khalifah mengantisipasi terjadinya

perpecahan di kalangan masyarakat.

- Khalifah Umar membentuk lembaga

kekhalifahan ditujukan untuk kesejahteraan

masyarakatnya.

Berikut pengumpulan data yang dibuat oleh peserta didik

kelas XI IIS 2:139

Tabel 4.9. Pengumpulan data yang dibuat oleh Peserta

Didik Kelas XI IIS 2

Kelompok Pengumpulan Data

1 - Abbas bin Abdul Muthallib adalah salah satu

dari paman Nabi yang kebetulan memiliki garis

keturunan yang sama dengan pendiri Dinasti

Abbasiyah.

- Dinasti Abbasiyah berfikir bahwa mereka

adalah pihak yang berhak berkuasa karena

hubungan darahnya dengan keluarga

Muhammad dan mereka mengambil nama

Abbasiyah untuk membuktikan hal tersebut.

- Dinasti Abbasiyah pertama kali memerintah

pada tahun 750M/1258 M. Dinasti Abbasiyah

139 Observasi di Kelas XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 6 Februari 2020

Page 88: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

74

mengambil dari nama paman Nabi Muhammad

SAW yakni Al-Abbas bin Abdul Muthalib bin

Hisyam.

- Nama Bani Abbasiyah sendiri disandarkan pada

paman Nabi yang paling termuda. Yakni Abbas

bin Abdul Muthalib. Hal ini menunjukkan

pertalian yag erat antara keluarga Bani Abbas

dengan Nabi Muhammad SAW.

- Bani Abbasiyah mendapatkan namanya dari

paman Nabi Muhammad, Abbas yang menjadi

kepala keluarga kala itu. Mereka bermukim di

sebelah timur sungai Yordan setelah

menaklukkan Suriah yang secara umum

menjauhkan diri dari politik saat perang saudara

berkecamuk pada 600 M.

2 - Hamimah merupakan tempat yang agak dekat

dengan Damaskus, karena itu menurut

Muhammad, tidak boleh digunakan sebagai

pusa kegiatan. Hamimah juga tempat terpencil,

terisolasi dengan kota-kota besar lainnya.

- Hamimah merupakan pusat pemerintahan dan

penyusunan strategi oleh karena itu diberikan

kepada keluarga Ali bin Abdullah bin Abbas.

- Menguatkan kekuatan dan menyatukan oposisi.

3 - Membentuk gerakan di bawah tanah dengan

melakukan propaganda (menyusun kekuatan

secara diam-diam) dengan tokohnya antara lain:

Muhammad Al-Abbas, Ibrahim Al-Imam, Abu

Muslim Al-Hurasani.

Page 89: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

75

- Menerapkan strategi politik bersahabat, mereka

memperlihatkan tingkah laku yang bersahabt

dengan segala pihak termasuk orang-orang

yang ada di dalam lingkaran pemerintahan agar

komponen-komponen bani Abbasiyah

menganggap tidak ada masalah.

- Mengumpamakan revolusi industri terbuka

dengan cara masuk ke wilayah lawan dan

memberi perkataan kepada rakyatnya agar

bergabung dengan mereka.

4 - Karena pada saat itu Bani Umayyah dan Syiah

memiliki kekuatan yang besar, maka dari itu

Bani Abbasiyah meminta bergabung dengan

Syiah karena kebetulan Syiah juga bertengkar

dengan Bani Umayyah jadi sama-sama

menguntungkan.

Gambar 4.5. Kegiatan Pengumpulan Data

e. Menguji Hipotesis dan Merumuskan Kesimpulan

Pada tahap selanjutnya menguji hipotesis, yaitu menguji

semua data jawaban yang didapatkan dari berbagai sumber data

dan informasi. Dan merumuskan kesimpulan ialah tahap untuk

menguraikan data hasil dari uji hipotesis sebelumnya. Di MA

Pembangunan UIN Jakarta pada kedua tahapan ini para peserta

Page 90: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

76

didik saling berdiskusi dalam menguji kebenaran suatu jawaban

dengan menggunakan data yang ada dan data tersebut bisa

dipertanggungjawabkan. Setelah mereka yakin akan jawaban yang

sudah terpilih hasil dari uji hipotesis sebelumnya, mereka tulis di

karton jawaban tersebut sebagai kesimpulan akhir. Guru membantu

apabila peserta didik menemukan kesulitan dan memantau

jalannya diskusi. Tidak jarang peserta didik kebingungan akan

banyaknya jawaban yang mereka dapatkan saat pengumpulan data,

kemudian mereka bertanya kepada gurunya untuk bertanya

mengenai jawaban mana yang relevan.140

Hasil observasi di atas, kedua tahapan tersebut memiliki

kesamaan dengan hasil wawancara dengan guru Sejarah

Kebudayaan Islam, beliau menerangkan:

“Ketika mereka berdiskusi dalam kelompok yaa kita bimbing,

kita datengin semua. Nggak kita tinggal di depan duduk sewaktu

mereka berdiskusi. Kalau begitu kurang berjalan dengan baik….

Dan untuk kesimpulan mereka dibantu…”.141

Dan di kedua tahapan ini, peserta didik menggunakan

kemampuan komunikasi satu sama lain untuk berdiskusi untuk

menguji hipotesis yang tersedia. Kemudian peserta didik

menggunakan kemampuan kreatif mereka untuk mendesain

jawaban yang hasil diskusi di atas kertas. Kemudian peserta didik

juga memakai kemampuan memecahkan masalah untuk

menuntaskan pengujian hipotesis dan bisa mengambil

kesimpulannya. Kemudian peserta didik mengunakan kemampuan

argumennya untuk menyakini bahwa jawaban yang mereka

dapatkan sudah benar. Kemudian juga peserta didik juga

menggunakan berfikir analisis untuk mengidentifikasi

data/informasi yang didapat sewaktu pengumpulan data untuk diuji

140 Observasi di Kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, 10 dan 13 Februari 2020 141 Wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan UIN Jakarta

bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 23 Januari 2020

Page 91: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

77

dan ditari kesimpulan darinya. Dan peserta didik menggunakan

berfikir rasional dan logis saat berdiskusi mengenai jawaban yang

di dapat dari berbagai sumber, sekiranya relevan dan bisa dijadikan

kesimpulan setelah melewati uji hipotesis.142

Berikut kesimpulan yang ditulis oleh peserta didik kelas X

MIA 2: 143

Tabel 4.10. Menguji Hipotesis dan Merumuskan

Kesimpulan yang dibuat oleh peserta didik kelas X MIA 2

Kelompok Merumuskan Kesimpulan

1 - Mereka melakukan riddah, mereka

mengganggap perjanjian yang dibuat bersama

Rasulullah dengan sendirinya batal setelah Nabi

Wafat.

- Dia seorang panglima termuda, Usamah bin

Zaid merupakan anak angka Rasulullah SAW.

2 - Kota Basrah pernah menjadi kota yang hebat,

dan pastinya tidak akan bertahan lama menjadi

kota yang hebat.

- Jadi, pada zaman dahulu penaklukan dilakukan

untuk menyebarkan kebaikan, sedangkan di

zaman sekarang penjajahan lebih banyak

menyebabkan kerugian.

3 - Umat muslim menyerang Persia dan Romawi.

Untuk memperluas wilayah dan menyebarkan

dakawah Islam.

142 Observasi di Kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 10 dan 13 Februari 2020. 143 Observasi di Kelas X MIA 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 10 Februari 2020.

Page 92: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

78

- Al-Qur’an tidak langsung dibukukan karena

banyaknya sahabat menghafal Al-Qur’an,

sehingga ayat Al-Quran terjaga dalam fikiran

dan hati, diserta sulitnya adanya kertas.

4 - Abu Ubaidah pantas karena kemenangan dalam

peperangan itu adalah pertolongan dari Allah.

Siapapun pemimpinnya. Abu Ubaidah

mempunyai akhlak yang bagus, dapat dipercaya

dan omongannya tidak berdusta.

- Dibentuk lembaga kekhalifahan karena Umar

peduli terhadap masyarakatnya dan daerah

kekuasaannya.

Berikut kesimpulan yang ditulis oleh peserta didik kelas XI

IIS 2: 144

Tabel 4.11 Menguji Hipotesis dan Merumuskan

Kesimpulan yang dibuat oleh Peserta Didik Kelas XI IIS 2

Kelompok Merumuskan Kesimpulan

1 - Mereka mengambil nama Abbasiyah untuk

menekankan bahwa merekalah pihak yang

berhak melanjutkan perjuangan Rasullah SAW.

2 - Dapat disimpulkan bahwa khalifah Al Walid

bin Abdul Malik memberikan kota Hamimah

dikarenakan kota Hamimah memiliki berbagai

aspek yang mampu melindungi keluarga Ali bin

Abdullah bin Abbas.

144 Observasi di Kelas XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan

UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 13 Februari 2020.

Page 93: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

79

3 - Mereka memiliki gerakan yang bersembunyi

dan efektif, Bani Abbasiyah mampu

mengalahkan musuhnya.

- Karena mengembangkan politik bersahabat,

Bani Abbasiyah punya koneksi di dalam

lingkaran pemerintahan,

4 - Baik dari keluarga Abbas maupun Ali,

keduanya memiliki ambisi untuk merebut

kekhalifahan yang ada.

Gambar 4.6. Kegiatan Menguji Hipotesis dan Merumuskan

Kesimpulan

f. Mempresentasikan Jawaban

Pada tahap selanjutnya adalah mempresentasikan jawaban,

yaitu memaparkan hasil kerja diskusi kelompok di depan kelas.

Di MA Pembangunan UIN Jakarta pada tahap ini guru

menginstruksikan peserta didik untuk menjelaskan sekaligus

memaparkan hasil jawaban diskusi yang mereka telah lakukan,

dan diwajibkan dari setiap kelompok untuk menjelaskan jawaban

hasil diskusi kelompok tersebut, dan guru berada di belakang

Page 94: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

80

untuk menilai, dan mengadakan tanya jawab antara peserta didik

atau guru apabila dalam penjelasan dari presenter kurang jelas.145

Pada tahap ini, peserta didik menggunakan kemampuan

berargumen saat menjelaskan materi kepada teman-temannya

dengan diiringi data atau informasi yang valid. Kemudian peserta

didik menggunakan kemampuan percaya diri mereka untuk bisa

berbicara di depan orang banyak dengan membawakan hasil

diskusi yang mereka telah kerjakan bersama. Peserta didik

menggunakan kemampuan berfikir rasional dan logisnya saat

menjelaskan hasil diskusi kelompok, dan juga untuk berargumen

menjawab pertanyaan saat ada yang bertanya dengan disertai data

atau sumber yang ada.

Gambar 4.7 Kegiatan Mempresentasikan Jawaban

g. Refleksi

Ini adalah tahap akhir dari metode inkuiri ini yaitu refleksi,

ialah kegiatan di akhir pelajaran untuk merespon dan juga menilai

atau mengevaluasi kejadian, kegiatan, atau aktifitas yang baru

dilakukan dalam proses pembelajaran. Di MA Pembangunan UIN

Jakarta pada tahap akhir ini guru tidak menerapkannya

dikarenakan kekurangan waktu yang tersedia.146

145 Observasi di Kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 10 dan 13 Februari 2020. 146 Observasi di Kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA

Pembangunan UIN Jakarta Bpk. Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 10 dan 13 Februari 2020.

Page 95: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

81

Hal demikian demikian memiliki kesamaan dengan

penjelasan dari hasil wawancara guru Sejarah Kebudayaan Islam,

beliau menerangkan:

“Kadang-kadang, biasanya terkait waktu yaa, kalau

memungkinkan yaa memakai refleksi, kalau tidak cukup

waktunya yaa tidak memakai”. 147

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Metode Inkuiri dalam

Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kritis pada Peserta Didik

Implementasi dari metode inkuiri dalam mengembangkan

keterampilan berfikir kritis peserta didik di MA Pembagunan UIN

Jakarta tidak lepas dari faktor pendukung dan penghambat. Berikut

adalah faktor pedukung dan penghambat yang ditemukan:

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung ini sangatlah penting dalam proses

implementasi dari metode inkuiri dalam mengembangkan

keterampilan berfikir kritis peserta didik, faktor pendukung ini

keberadaannya dapat menjadikan madrasah lebih baik dari segi

segala sisi, terutama dalam proses pembelajaran. Adapun faktor

pendukung yang ditemukan peneliti akan dijabarkan dengan hasil

observasi dan wawancara dengan Kepala Madrasah, Guru Sejarah

Kebudayaan Islam, dan Peserta Didik sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Zakaria, MA

(Kepala Madrasah) menyatakan bahwa:

“Untuk anak SMA metode ini baik, karena sudah di

tingkat SMA. Sudah punya pengetahuan yang banyak,

komunikasinya sudah bagus, tinggal kita membuat metode ini

agar menarik untuk mereka, …”.148

147 Wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan UIN Jakarta

Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 23 Januari 2020 148 Wawancara dengan Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN Jakarta Bpk. Zakaria,

MA, tanggal 29 Januari 2020.

Page 96: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

82

Pendapat di atas juga didukung dengan pendapat bapak Dwi

Kurniawan S. Pd. I (Guru Sejarah Kebudayaan Islam) yaitu:

“Salah satu alasan kenapa beberapa materi saya masukkan

ke ke dalam metode inkuiri ini. Yang membutuhkan

implementasi dalam kehidupan sehari-hari dan perlu adanya

berfikir ilmiah, kita ciptakan masalah, hipotesis, kemudian

mereka mencari data dan kemudian mereka

mempresentasikannya”. 149

Pada tingkatan SMA/MA memang sudah mulai daya nalar

berfikir mereka, kritis terhadap informasi yang didapat,

komunikasi antar peserta didik yang sudah akrab, dan melatih

berargumen dan keyakinan akan apa yang mereka yakini.

Sehingga metode ini sangatlah cocok dan relevan apabila

diterapkan di tingkat Madrasah Aliyah.

2) Kemudian dari pendapat dari hasil wawancara FGD dengan

peserta didik yang menyimpulkan bahwa metode

pembelajaran ini dapat meningkatkan solidaritas dan

menyenangkan serta mereka mendapatkan pengalaman yang

baru dalam proses pembelajaran yang berbeda dari

sebelumnya, kemudian dapat melatih cara berfikir terhadap

informasi yang didapatkan.150

Hasil dari wawancara FGD tersebut memiliki kesamaan

dengan pemaparan dari Febri Restu Widyianto dalam

jurnalnya yang berjudul “Pembelajaran Mengonversi Teks

Cerita Pendek Ke Dalam Bentuk Puisi Dengan Menggunakan

Metode Inkuiri”. yang menjelaskan bahwa metode ini

memiliki keunggulan yang dapat membangkitkan motivasi

149 Wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan UIN Jakarta

Bpk. Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 23 Januari 2020. 150 Wawancara FGD dengan Peserta Didik di Kelas X MIA 2, tanggal 10 Februaru 2020

Page 97: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

83

dan gairah belajar bagi peserta didik agar belajarnya lebih giat

lagi.151

Metode ini dipenuhi kegiatan di hampir di tiap tahapannya

mengajak para peserta didik untuk menggunakan kemampuan

berfikirnya. Namun dibalik itu ada yang membuat mereka bisa

tetap aktif dan bersemangat dalam proses implementasi

metode inkuiri ini karena peserta didik di bagi perkelompok.

Kemudian di dalam kelompok tersebutlah mereka bertukar

informasi, beradu argumen, saling berkomunikasi, saling

bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan, dan

diselingi canda tawa yang membuat kelompok tersebut

menjadi aktif dan ramai namun tetap tertib dan terkontrol, dan

guru selalu berkeliling agar dapat mengantur kondisi kelas.

3) Kemudian pendapat dari wawancara dengan Kepala Madrasah

mengenai sarana prasarana madrasah sebagai berikut:

“Saya melihat secara kasat mata, dan juga secara langsung gitu

yaa, dan hasil dari diskusi temen-temen guru. Fasilitas di

sekolah ini masuk dalam kategori baik, bahkan lebih dari

cukup, dan kalaupun ada kekurangan kita bisa fasilitasi. Tapi

kalau bicara standard secara keseluruhan mengacu kepada

standard sarana prasarana akreditasi kita masih nilainya B, tapi

untuk kalau pembelajaran di kelas kita sudah A+. kita

sebenernya punya tapi kita kurang maksimal saja”.152

Dengan demikian sarana dan prasarana sangatlah membantu

proses implementasi metode inkuiri ini. Dengan LCD

proyektor dan papan tulis untuk membantu guru menjelaskan

dan ruangan kelas bersih, lampu penerang, dan ber-AC yang

membuat nyaman peserta didik saat belajar.

151 Febri Restu Widyianto, “Pembelajaran Mengonversi Teks Cerita Pendek Ke Dalam

Bentuk Puisi Dengan Menggunakan Metode Inkuiri”, Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan

Pengajarannya, Vol. 12, No. 2, ISSN 1978-9842, Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FKIP Universitas Bale Bandung, 2019, h. 7. 152 Wawancara dengan Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN Jakarta Bpk. Zakaria,

MA, tanggal 29 Januari 2020.

Page 98: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

84

b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat ini juga tidak bisa lepas begitu dalam

proses implementasi dari metode inkuiri dalam mengembangkan

keterampilan berfikir kritis peserta didik ini, faktor penghambat ini

akan dijelaskan yang nantinya dimaksud agar bisa dicarikan solusi

jalan keluar terbaiknya untuk mengatasi hal tersebut. Adapun faktor

penghambat yang ditemukan peneliti akan dijabarkan dengan hasil

observasi dan wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam,

dan peserta didik sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Sejarah

Kebudayaan Islam Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I (Guru

Sejarah Kebudayaan Islam) menyatakan bahwa:

“Kurang siapnya siswa, beberapa sih nggak semuanya,

yang kelas X banyak walau daya minatnya tinggi namun daya

nalarnya belum mencapai metode tersebut sehingga kita

banyak-banyak membantu mereka, membimbing, “ini

maksudunya apa”, “ini ngapain”, “posisinya ngapain”, masih

seperti itu. Kalau di kelas XI, daya nalarnya sudah mulai ada.

Yang kedua sih sumber pelajaran, yaa begitu, kita hanya bisa

mengandalkan buku paket, kadang-kadang kita kita ke perpus

namun referensinya kurang. Kalau ada waktu banyak kita bisa

ke perpus MP pusat, itupun harus janjian, itu ada kelas atau

tidak kan yang memakai. Di MA ada cuman referensi ada yang

kurang. Waktu mengajar juga, karena tidak cukup waktu yang

disediakan.” 153

Jadi, ada tiga permasalahan yang terangkum dari percakapan

di atas, di antaranya masalah kurang siapnya peserta didik,

kemudian tingkat pemahaman peserta didik di tiap tingkat

kelas berbeda, kemudian masalah kekurangan referensi

sebagai sumber data, dan kemudian masalah waktu mengajar

yang dinilai masih kurang untuk mengimplementasikan

metode ini.

153 Wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam MA Pembangunan UIN Jakarta

Bpk. Dwi Kurniawan S. Pd. I, tanggal 23 Januari 2020.

Page 99: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

85

Hal-hal tersebut adalah faktor penghambat dalam

implementasi metode inkuiri, dan faktor tersebut memiliki

kesamaan dengan pemaparan dari Febri Restu Widyianto yang

menjelaskan bahwa apabila metode ini dianjurkan peserta

didik untuk memiliki kesiapan dan kematangan mental,

peserta didik harus berani dan memiliki keinginan yang kuat

dalm menggali informasi atau di sekitarnya yang bisa mereka

dapatkan.154 Jadi, mereka harus dijelaskan dengan pemahaman

yang lebih mendalam mengenai tahapan inkuiri dengan

sejelas-jelasnya. Bisa dijelaskan sebelum pertemuan di hari

sebelumnya atau di tahap orientasi.

Dan untuk permasalahan kekurangan referensi sebagai

sumber data yang dipaparkan hasil wawancara di atas

diklarifikasi oleh pihak bagian perpustakaan MA

Pembangunan Jakarta, yaitu sebgai berikut:

“Kalau itu tergantung standar gurunya, itu kira-kira gurunya

butuh buku ini, ada nggak buku di sini, kembali di tanya ke

gurunya lagi aja. Kalau kebutuhan buku itu dari guru bukan

dari kita, karena perpustakaan menyediakannya buku referensi

sama buku rujukan, kalau buku paket pelajaran atau buku

tambahan ada disini, tapi buku khusus pembelajaran ada di

guru doang sih. Tapi kalau ada guru yang “Bu saya minta buku

tafsir ini, biasanya langsung dibeliin gitu” tinggal melakukan

permintaan aja sih”. 155

Dari wawancara tersebut mengindikasikan bahwa kebutuhan

akan sumber referensi sumber data di perpustakaan sudah

terpenuhi bisa dikatakan lengkap sesuai yang dibutuhkan.

Tinggal kembali ke guru tersebut, ingin buku apa yang

diinginkan. Memang apabila di perpustakaan buku yang dicari

154 Loc. Cit, Febri Restu Widyianto, “Pembelajaran Mengonversi Teks Cerita Pendek Ke

Dalam Bentuk Puisi Dengan Menggunakan Metode Inkuiri”, Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan

Pengajarannya, Vol. 12, No. 2, ISSN 1978-9842, Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FKIP Universitas Bale Bandung, 2019. 155 Wawancara dengan Staff Perpustakaan MA Pembangunan UIN Jakarta Ibu Robiatul

Hasanah, tanggal 25 Januari 2020.

Page 100: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

86

seorang guru tersebut tidak ditemukan, terkesan perpustakaan

kurang lengkap. Namun kembali lagi, bahwa perpustakaan

sudah menyediakan buku referensi, buku rujukan, buku paket

dan buku tambahan telah disediakan. Dan apabika buku

tersebut diperlukan dalam jangka panjang untuk kedepannya,

maka pihak perpustakaan akan membelikan buku yang

dibutuhkan.

2) Berdasarkan observasi di kelas X MIA 2 dan XI IIS 2, Guru

membagi menjadi dua pertemuan karena kekurangan waktu,

dan juga tidak melakukan tahap akhir pada metode inkuiri

yaitu tahap refleksi dikarenakan kehabisan waktu yang telah

tersedia. Jadi hanya sampai di tahap mempresentasikan

jawaban hasil diskusi kelompok.156

Dari hasil observasi di atas menjelaskan bahwa faktor waktu

pembelajaran yang tersedia masih kurang. Sesuai dengan

penjelasan dari Wina Sanjaya yang mengatakan bahwa metode

inkuiri ini dalam implementasiannya kadang-kadang

memerlukan waktu yang panjang, sehingga guru mengalami

kesulitan untuk menyesuaikan dengan waktu yang

ditentukan.157

Jadi, sebisa mungkin guru mengatur waktu dengan sekreatif

dan seefektif mungkin agar semua tahapan pada metode

inkuiri ini terimplementasikan semuanya.

156 Observasi di kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam,

tanggal 10 dan 13 Februari 2020. 157 Op. Cit, Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Bandung, PT. Remaja Rosydakarya: 2013), Cet-10, Ed-1, h. 208-209.

Page 101: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

87

B. Pembahasan Temuan Penelitian

1. Tahapan Implementasi Metode Inkuiri pada Mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta

Berdasarkan hasil penelitian yang telah terkumpul selama di MA

Pembangunan UIN Jakarta dengan melalui wawancara, observasi, dan

dokumentasi menunjukkan bahwa metode inkuiri yang diimplementasikan

oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam yaitu oleh bapak Dwi Kurniawan S.

Pd. I di MA Pembangunan UIN Jakarta ialah termasuk metode inkuiri

bebas yang mana ditujukan peserta didik untuk menemukan masalah

secara mandiri kemudian menyelesaikan permasalahan yang dikaji dengan

teman kelompoknya mengenai materi Sejarah Kebudayaan Islam.

diimplementasikan di kelas X MIA 2 dan di kelas XI IIS 2, untuk

menemukan perbedaan diantara keduanya. Di dua kelas tersebut para

peserta didik didorong untuk mengerahkan seluruh kemampuan

berfikirnya dan keterampilan yang mereka miliki untuk bisa

menyelesaikan proses pada metode inkuiri ini dengan mandiri, dibantu dan

difasilitasi oleh guru yang selalu berkeliling setiap waktu. Mereka dibagi

berkelompok dan bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang

mereka temukan dan ditulis di atas sebuah karton yang sudah disediakan

oleh Guru, melalui proses merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

pengumpulan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan.

Kemudian hasil dari kerja kelompok tersebut dipresentasikan di depan

kelas dan dinilai oleh guru.158

Implementasi metode inkuiri di di MA Pembangunan UIN Jakarta

sudah baik dan sesuai dengan yang dikemukakan oleh Abdul Majid dan

Nelfi Erlinda. Dalam buku karya Abdul Majid yang berjudul “Strategi

Pembelajaran”. Menurut Abdul Majid, metode inkuiri ialah metode yang

menekankan pada proses menemukan dan mencari, metode ini juga

menekankan pada proses berfikir analisis dan kritis untuk mencari dan

158 Hasil analisis tanggal 5 Maret 2020

Page 102: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

88

menemukan sendiri dari pertanyaan yang telah disajikan.159 Kemudiaan

sesuai juga yang dikemukakan oleh dan Nelfi Erlinda. Dalam jurnal

milikinya yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri

Disertai Handout: Dampak dari hasil Belajar Fisika Siswa SMAN 1

Batang Anai Padang Pariaman”, ia mengutip di dalamnya bahwa metode

inkuiri ini yaitu merupakan bagian inti dari kegiatan yang memiliki basis

kontekstual, dari segi keterampilan dan pengetahuan yang didapat peserta

didik bukan hanya mengingat mengenai fakta-fakta saja, tetapi hasil dari

temuan mereka sendiri yang menjadi pengalaman belajar mereka yang

lebih bermakna dan membekas.160

Berdasarkan teori yang ada mengenai macam-macam metode

inkuiri pendapat dari Sund dan Trowbridge yang menyatakan bahwa

metode inkuiri ada 3 macam: Inkuiri terpimpin (Guide Inquiry), Inkuiri

bebas (Free Inquiry), Inkuri bebas yang dimodifikasi (Modified Free

Inkuiri).161 Dari hasil pengamatan melalui observasi ditemukan

implementasi metode inkuiri di MA pembangunan UIN Jakarta berjenis

inkuiri bebas. Yaitu menjadikan peserta didik merumuskan masalah yang

akan dikaji secara mandiri, bukan mendapat permasalahan dari gurunya.

Implementasi metode inkuiri di MA Pembangunan UIN Jakarta

sudah baik dan sesuai menggambarkan ciri-ciri metode inkuiri, yaitu sudah

dapat membuat para peserta didik aktif dalam proses pencarian data atau

informasi, kemudian sudah dapat mengajak peserta didik untuk mencari

dan menemukan jawaban dari permasalahan yang mereka kaji dengan

mandiri disertai data yang bisa dipertanggungjawabkan disamping sisi

159 Op. Cit, Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya,

2015), Cet-4, h. 221-222. 160 Nelfi Erlinda, “Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Disertai Handout: Dampak dari

hasil Belajar Fisika Siswa SMAN 1 Batang Anai Padang Pariaman”, Jurnal Ilmiah Pendidikan

Fisika Al-Biruni, Prodi Pdidikan Fisika STIKIP Yayasan Dharma Bakti, 2016, ISSN: 223-231, h.

225 161 Op. Cit, Joko Setiawan, M. Royani, “Kemampuan berfikir Kritis Siswa SMP Dalam

Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar dengan Metode Inkuiri”. Jurnal EDU-MAT Pendidikan

Matematika, Vol. 1, No.1, Pendidikan Matematika STIKIP PGRI Banjarmasin, 2013, h. 3.

Page 103: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

89

dapat membuat kepercayaan diri peserta didik mulai tumbuh saat mereka

presentasi di depan kelas, dan metode ini sukses mengajak peserta didik

untuk berfikir kritis, logis, terstruktur selama proses pembelajaran

berlangsung. Kemudian impelementasi metode inkuiri ini di mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangatlah cocok dan relevan karena

mencapai beberapa tujuan pembelajaran untuk tingkat MA yang

disebutkan di lampiran KMA 164 2014, yaitu memiliki bentuk kesadaran

tentang urgensinya mempelajari landasan ajaran, nilai dan norma Islam

yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW, kemudian melatih daya kritis

untuk memahami kejadian fakta sejarah Islam, kemudian menumbuhkan

rasa apresiasi terhadap peninggalan sejarah Islam, dan membangun tingkat

kesadaran tentang pentingnya mengetahui waktu dan tempat bersejarah

dalam Islam.162

Observasi diadakan di dua kelas, di kelas X MIA 2 dan di kelas IIS

2, untuk membedakan kemampuan berfikir dan nalar peserta didik saat

diimplementasikannya metode inkuiri ini kepada para peserta didik. Dari

hasil pengamatan selama observasi, ditemukan bahwa kelas X MIA 2

masih perlu adanya bantuan dan bimbingan oleh Guru mengenai makna

dan tujuan dari tiap tahapan inkuiri, kemudian kegiatan apa saja selama

proses di tiap tahap inkuiri ini. Karena bagi kelas X metode inkuiri ini

masih menjadi hal baru bagi mereka yang baru lulus dari SMP/MTs, jadi

perlu adanya pemahaman mengenai metode inkuiri ini secara keseluruhan,

baik dari proses tiap tahapannya, sampai dari hasil yang akan didapatkan

setelah melalui metode inkuiri ini selama proses pembelajaran. Sedangkan

untuk kelas XI IIS 2, para peserta didik sudah memiliki wawasan mengenai

proses tahapan pada inkuiri, jadi guru hanya perlu mengontrol dan

membimbing bagi peserta didik yang kurang jelas.163

162 Observasi di kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam,

tanggal 3, 6, 10, dan 13 Februari 2020. 163 Observasi di kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 dengan Guru Sejarah Kebudayaan Islam,

tanggal 3, 6, 10, dan 13 Februari 2020.

Page 104: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

90

Berdasarkan hasil dari pengamatan saat observasi, Tahapan metode

inkuiri saat diimplementasikan di kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 terdapat

tahapan yang membuat peserta didik begitu aktif dan kondusif begitupun

sebaliknya. Untuk tahapan yang membuat peserta didik begitu aktif dan

kondusif ialah ketika tahapan orientasi, merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis pengujian hipotesis dan merumuskan kesimpulan.

Untuk tahapan yang membuat peserta didik kurang begitu aktif dan

kondusif ialah tahap pengumpulan data dan mempresentasikan jawaban,

dikarenakan mereka terlalu bergantung kepada orang lain untuk mencari

datanya, sering bercanda dan ada yang kurang apresiatif terhadap

permasalahan yang sedang dikaji bersama kelompoknya. Dan ketika

presentasi, peserta didik ada yang lancar menerangkan ke teman-temannya

dikarenakan menguasai permasalahan, dan yang tidak menguasai agak

kurang dalam menerangkan di hadapan teman-temannya.164

Tahapan pada metode inkuiri terdiri orientasi, merumuskan

masalah, merumuskan hipotesis, pengumpulan data, menguji hipotesis,

merumuskan kesimpulan, mempresentasikan jawaban, refleksi. Akan

dijabarkan penjelasan tahapan sebagai berikut:

a. Orientasi

Tahap orientasi di MA Pembangunan UIN Jakarta sudah sesuai

dan diimplementasikan dengan baik. Berdasarkan pengamatan, guru

berusaha memahamkan peserta didik mengenai materi dengan dua cara,

yaitu dengan bercerita singkat dan juga dengan menampilkan

powerpoint yang di dalamnya ada konten materi dan video yang

membantu para peserta didik dalam memahami pelajaran. guru juga

mencoba semaksimal mungkin untuk dapat mengajak peserta didik

bersemangat dalam pembelajaran disertai dengan tanya jawab yang

diselingi dengan penilaian keaktifan peserta didik.165

164 Hasil analisis tanggal 27 maret 2020 165 Hasil analisis tanggal 5 Maret 2020

Page 105: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

91

Tahapan yang pertama ini sudah sesuai dalam tahapan metode

inkuiri, dan didukung dengan pemaparan dari Wina sajaya, yaitu

orientasi ialah membina dan mengatur suasana kelas agar lebih

responsif. Dengan diawali guru mengkondisikan para peserta didik agar

siap menuju proses pembelajaran (mengajak peserta didik untuk

berfikir memecahkan masalah). Langkah ini sangatlah penting, karena

untuk mendorong kemauan dan seluruh kemampuan peserta didik

dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan maka

proses pembelajaran ini akan sia-sia.166

b. Merumuskan Masalah

Tahap merumuskan masalah di MA Pembangunan UIN Jakarta

sudah sesuai dan terimplementasikan dengan baik. Berdasarkan

pengamatan, peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok. Para

peserta didik merumuskan masalah semampunya dengan cara berdikusi

dengan teman sekelompoknya, di kelas X MIA 2 dibantu dengan

menyediakan materi-materi yang sekiranya cocok untuk dibuat menjadi

masalah di slide powerpoint, sedangkan pada kelas XI IIS 2 tidak

dibantu dengan slide powerpoint yang berisi konten materi. Akan tetapi

masih tidak terlepas dari bantuan dan arahan dari guru, kemudian hasil

dari diskusi kelompok terkait di tulis di atas karton yang telah

disediakan. Berdasarkan pengamatan yang merumuskan masalah ini

dilakukan oleh peserta didik, maka hal tersebut merupakan ciri dari

inkuiri bebas.167

Tahapan yang kedua ini sudah sesuai dalam tahapan metode

inkuiri, dan memiliki kesamaan dengan pemaparan dari Wina sajaya,

yaitu merupakan sebuah langkah untuk membawa peserta didik kepada

permasalahan yang mengandung sebuah teka-teki. Masalah hendaknya

166 Op. Cit, Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Bandung, PT. Remaja Rosydakarya: 2013), Cet-10, Ed-1, h. 202 167 Hasil analisis tanggal 5 Maret 2020

Page 106: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

92

dirumuskan oleh peserta didik sendiri, hal demikian akan membuat

mereka termotivasi dalam belajar apabila mereka dilibatkan dalam

merumuskan masalah yang hendak dikaji. Guru sebaiknya tidak

merumuskan masalah sendiri, namun hanya memberikan topik materi

yang dipelajari. kemudian masalah yang dihadapi peserta didik harus

mengandung jawaban yang pasti, maka dari itu guru membantu peserta

didik merumuskan masalah yang guru mengetahaui jawaban itu

sebenarnya sudah ada. Tinggal mereka mencari jawaban tersebut.168

c. Merumuskan Hipotesis

Tahap merumuskan hipotesis di MA Pembangunan UIN Jakarta

sudah baik dan sudah sesuai dengan tahapan metode inkuiri,

berdasarkan pengamatan peserta didik berdiskusi dengan teman

kelompoknya untuk menyepakati jawaban yang akan dijadikan

hipotesis awal, di kelas X MIA 2 masih banyak dari peserta didik yang

masih kesusahan dalam memahami makna hipotesis, berbeda dengan

kelas XI IIS 2 yang sudah faham dan langsung menulis hasil hipotesis

awalnya di atas karton.169

Tahapan yang ketiga ini sudah sesuai dalam tahapan metode

inkuiri, dan memiliki kesamaan dengan pemaparan dari Wina sajaya

yaitu kemampuan peserta didik dalam menebak atau mengira-ngira

jawaban dari sebuah permasalahan, apabila individu tersebut dapat

membuktikan dari tebakannya, itu akan membuat posisi dirinya untuk

berfikir lebih lanjut. Dan di sini peran guru untuk membina kemampuan

ini, salah satu caranya yaitu mengajukan berbagai pertanyaan untuk

mendorong peserta didik untuk dapat merumuskan jawaban

sementara.170

168 Op. Cit, Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Bandung, PT. Remaja Rosydakarya: 2013), Cet-10, Ed-1, h. 203 169 Hasil analisis tanggal 5 Maret 2020 170 Op. Cit, Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Bandung, PT. Remaja Rosydakarya: 2013), Cet-10, Ed-1, h. 203-204.

Page 107: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

93

d. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data di MA Pembangunan UIN Jakarta sudah

baik dan sesuai dengan tahapan pada metode inkuiri. Berdasarkan

pengamatan peserta didik sedang berdiskusi dengan teman

kelompoknya, ada yang berdebat, ada yang mencari sumber di internet,

ada yang mencari di buku paket, ada yang menulis di atas karton

semuanya tidak ada yang diam. Semuanya saling membantu dalam

menyelesaikan masalah yang sedang di kaji.171

Tahapan yang keempat ini sudah sesuai dalam tahapan metode

inkuiri, dan memiliki kesamaan dengan pemaparan dari Wina sajaya

yaitu sebuah aktifitas yang menggali informasi yang dibutuhkan yang

gunanya untuk menguji hipotesis yang sudah ditentukan. Proses dalam

pengumpulan data ini dapat memotivasi peserta didik untuk

menumbuhkan ketekunan dan ketelitian dalam mencari sumber tersebut

dan dapat mengembangkan kemampuan berfikirnya.172

e. Menguji Hipotesis dan Merumuskan Kesimpulan

Tahap menguji hipotesis dan merumuskan masalah di MA

Pembangunan UIN Jakarta ini sudah terealisasikan dengan baik dan

sesuai dengan tahapan metode inkuiri. Berdasarkan pengamatan di saat

proses implementasi kedua tahapan ini dilakukan secara bersamaan,

disamping sisi untuk menghemat waktu. Peserta didik tidak jarang

bertanya kepada guru karena banyaknya jawaban yang didapatkan saat

pengumpulan data sebelumnya. tapi guru selalu keliling untuk

membantu para peserta didik dalam menentukan dan menunjukkan

jawaban yang sekiranya cocok dan relevan untuk menjawab

permasalahan yang diteliti. Baru setelah itu peserta didik menulis di atas

karton.173

171 Hasil analisis tanggal 5 Maret 2020 172 Loc. Cit, Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosydakarya: 2013), Cet-10, Ed-1, h. 204. 173 Hasil analisis tanggal 5 Maret 2020

Page 108: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

94

Tahapan yang kelima dan keenam ini sudah sesuai dalam tahapan

metode inkuiri, Di samping itu memiliki kesamaan dengan pemaparan

dari Wina sajaya, untuk tahap menguji hipotesis ialah proses kegiatan

dalam menentukan jawaban bisa dianggap diterima yang berasal dari

data yang diperoleh saat pengumpulan data sebelumnya. yang

terpenting dalam tahap menguji hipotesis ini ialah keyakinan peserta

didik akan jawaban tersebut dengan berdasarkan argumentasi yang kuat

dan dibarengi dengan sumber data yang ditemukan dan bisa

dipertanggungjawabkan keberadaannya. Dan untuk tahap merumuskan

kesimpulan yaitu proses kegiatan mendeskripsikan jawaban yang

didapatkan berdasarkan hasil pengujian hipotesis sebelumnya. Namun

karena banyaknya jawaban yang bisa dijadikan kesimpulan membuat

peserta didik tidak fokus terhadap permasalahan yang akan

diselesaikan, dengan demikian peran guru inilah sangat penting untuk

membuat kesimpulan yang akurat dan tepat dengan menunjukkan

kepada para peserta didik data mana yang relevan.174

f. Mempresentasikan jawaban

Tahap mempresentasikan jawaban di MA Pembangunan UIN

Jakarta sudah terapkan dengan baik, tahapan ini sebagai pelengkap di

metode inkuiri ini, dikarenakan perlu adanya pemaparan hasil diskusi

tersebut agar bisa dipertanggungjawabkan. Berdasarkan pengamatan

hasil dari diskusi kelompok yang sudah ditulis di atas karton peserta

didik diperlihatkan ke teman-temannya. Setiap individu dalam

kelompok memiliki kewajiban untuk memaparkan penjelasan di

hadapan teman-temannya dengan baik, ada yang masih malu-malu

karena kurang menguasai jawaban, ada yang percaya diri karena peserta

didik tersebut sudah menguasai jawaban tersebut. Dan kemudian guru

memberikan waktu untuk sesi tanya jawab bagi peserta didik yang

174 Op. Cit, Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Bandung, PT. Remaja Rosydakarya: 2013), Cet-10, Ed-1, h. 204-205.

Page 109: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

95

belum paham. Ada yang sampai beradu argumen, sampai minta

penjelasan kembali dengan disertai data yang mereka peroleh. guru

meluruskan memberikan tambahan penjelasan peserta didik di akhir,

apabila di penjelasan saat presentasi dinilai masih kurang. Kemudian

guru menilai hasi presentasi tiap kelompok tersebut.175

Tahapan yang ketujuh ini sudah sesuai dan memiliki kesamaan

dengan pemaparan dari Khoriskiya Novita, presentasi yaitu suatu cara

untuk berkomunikasi dengan orang lain, atau pertukaran informasi atau

pesan ke individu atau sebuah kelompok. Keberhasilan dalam sebuah

presentasi ditentukan dari seberapa banyak informasi yang diperoleh

individu tersebut kemudian dapat disalurkan dengan jelas dan ringkas

kepada para pendengar yang mengikuti presentasi tersebut.176

g. Refleksi

Tahap refleksi di MA Pembangunan UIN Jakarta belum

terealisasikan dikarenakan kekurangan waktu yang tersedia. Tahap ini

juga temasuk pelengkap dalam metode inkuiri, karena metode inkuiri

ini merupakan berbasis dari pembelajaran kontekstual. Yang mana

proses pelaksanaan peserta didik lebih aktif dalam mencari informasi

pengetahuan yang ada di sekelilingnya. Jadi, refleksi ini diperlukan

untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengingat

kembali (merenung) tentang apa yang peserta didik pelajari

sebelumnya. peserta didik secara bebas menafsirkan pengalamannya

sendiri, sehingga tiap individu peserta didik dapat menyimpulkan

tentang pengalaman belajarnya.

175 Hasil analisis tanggal 5 Maret 2020 176 Khoriskiya Nofita, “Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi dan Kepercayaan

Diri Dalam Pembelajaran Public Speaking Melalui Metode Presentasi dan Role Playing Miss

Universe ASEAN”, Jurnal Pendidikan Dompet Duafa, Vol.9, No.2, guru Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial SMP Al-Fusha Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan, 2019, h. 23.

Page 110: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

96

Alasan tidak diimplementasikan tahapan ke delapan ini dikarenakan

kekurangan waktu sesuai dengan wawancara dengan guru Sejarah

Kebudayaan Islam yang menyatakan:

“Kembali ke waktu sih, yang penting kan tahapan yang lain sudah

terealisasikan gitu, skala prioritas itu intinya”. 177

Jadi, keterbatasan waktu yang tersedia sangat mempengaruhi

implementasi tahap akhir metode inkuiri. Dan bisa mengatur waktu lagi

kedepannya ditahap yang lainnya, agar bisa tahap refleksi ini bisa

terealisasikan.

2. Perkembangan Keterampilan Berfikir Kritis Peserta Didik di MA

Pembangunan UIN Jakarta

Berdasarkan hasil penelitian di MA Pembangunan UIN Jakarta

melalui observasi dan wawancara menunjukkan bahwa adanya

perkembangan keterampilan berfikir kritis peserta didik setelah

diimplementasikannya metode inkuiri ini. Dalam berfikir kritis memiliki

indikator kemampuan sebagai berikut: kemampuan komunikasi,

kemampuan kreatif, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan

keterbukaan diri, kemampaun percaya diri, kemampuan argumen,

kemampuan berfikir analisis, kemampuan rasional dan logis. Semua

indikator ini sudah tersirat dalam tahapan metode inkuiri. Namun tidak

semua peserta didik dapat menggunakan keterampilan berfikir kritis

mereka karena memiliki sifat pemalu, introvert, atau minat dari belajarnya

kurang.178

Dari hasil pengamatan di dua kelas ditemukan adanya perbedaan, di

kelas X MIA 2 perkembangan berfikir kritis peserta didik sudah

berkembang, namun beberapa indikator kemampuan berfikir kritis masih

ada yang belum mencapainya. Di antaranya kemampuan: komunikasi,

177 Wawancara dengan guru Sejarah Kebudayaan Islam Bapak Dwi Kurniawan S. Pd. I,

tanggal 21 Februari 2020. 178 Hasil analisis tanggal 5 Maret 2020

Page 111: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

97

kreatif, keterbukaan diri, dan percaya diri. Hal ini lantaran beberapa dari

narasumber peserta didik memiliki sifat pemalu bisa dibilang pendiam

(introvert), kemudian masih bingung apa yang mau dikerjakan, belum

terbiasa dalam hal kesenian. Sedangkan kemampuan: memecahkan

masalah, argumen, berfikir analisis, berfikir rasional dan logis sudah bisa

terealisasikan dengan sempurna.179

Dan di kelas XI IIS 2 perkembangan berfikir kritisnya juga

berkembang, namun ada beberapa indikator kemampuan berfikir kritis

masih ada yang belum mencapainya. Di antaranya kemampuan:

komunikasi, kreatif, dan percaya diri. Hal ini dikarenakan peserta didik

terlalu banyak bercanda, menganggap remeh akan sesuatu, dan kurang

terbiasa berbicara di depan orang banyak. Dan untuk indikator

kemampuan: keterbukaan diri, memecahkan masalah, argumen, berfikir

analisis, berfikir rasional dan logis sudah bisa terealisasikan dengan

sempurna.180

Berdasarkan pengamatan di kelas X MIA 2 dan XI IIS 2 mengenai

indikator keterampilan berfikir kritis yang sudah baik ialah kemampuan:

argumen, memecahkan masalah, berfikir analisis, berfikir rasional dan

logis. Untuk kemampuan yang masih kurang ialah: komunikasi,

keterbukaan diri, kreatif, dan percaya diri. Dan untuk kemampuan yang

masih kurang namun masih bisa dilatih dan dibiasakan terus menerus agar

peserta didik memiliki kemampuan tersebut dalam dirinya.181

Berikut tabel indikator kemampuan dari berifkir kritis yang berada

di tahapan metode inkuiri:

179 Wawancara FGD di kelas X MIA 2 dan kelas XI IIS 2, tanggal 10 dan 13 Februari 2020 180 Wawancara FGD di kelas X MIA 2 dan kelas XI IIS 2, tanggal 10 dan 13 Februari 2020 181 Hasil Analisis tangal 27 Maret 2020

Page 112: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

98

Tabel 4. 12. Indikator Kemampuan pada Keterampilan

Berfikir Kritis di Tiap Tahapan Metode Inkuiri.

Orientasi - Kemampuan berfikir analisis

- Kemampuan argumen

Merumuskan Masalah - Kemampuan komunikasi

- Kemampuan kreatif

- Kemampuan keterbukaan diri

- Kemamapuan berfikir analisis

Merumuskan Hipotesis - Kemampuan komunikasi

- Kemampuan kreatif

- Kemampuan berfikir analisis

Pengumpulan Data - Kemampuan komunikasi

- Kemampuan kreatif

- Kemampuan berfikir analisis

Menguji Hipotesis dan

Merumuskan Kesimpulan

- Kemampuan komunikasi

- Kemampuan kreatif

- Kemampuan berfikir analisis

- Kemampuan memecahkan masalah

- Kemampuan argumen

- Kemampuan berfikir rasional dan logis

Mempresentasikan Jawaban - Kemampuan percaya diri

- Kemampuan argumen

- Kemampuan berfikir rasional dan logis

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Metode Inkuiri dalam

Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kritis pada Peserta Didik

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang

peneliti dapatkan dari implementasi metode inkuiri dalam

mengembangkan keterampilan berfikir kritis peserta didik pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta,

terdapat faktor pendukung dan penghambat selama proses

pelaksanaannya.

Page 113: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

99

Tabel 4. 13. Faktor Pendukung dan Penghambat Implemtasi Metode

Inkuiri dalam Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kritis

Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

MA Pembangunan UIN Jakarta

NO Faktor Pendukung Faktor Penghambat

1 Sesuai dengan peserta didik di

tingkat SMA/MA untuk

mengembangkan potensi daya

nalar berfikirnya, kritis

terhadap informasi yang

didapatkan, komunikasi antar

peserta didik yang sudah akrab,

dan melatih berargumen

dengan disertai data yang

peserta didik peroleh.

Kurang siapnya para peserta

didik dalam mengikuti

pembelajaran, dikarenakan

kurangnya pemahaman

mengenai penjelasan makna

proses dari tiap tahapan metode

inkuiri dan.

2 Metode ini dapat

membangkitkan semangat

peserta didik dan memotivasi

belajar dengan dibalut

solidaritas dan diselingi canda

tawa namun tetap serius.

Kekurangan referensi sebagai

sumber data yang tersedia,

namun bisa disiasati dengan

memakai referensi yang

terjangkau oleh peserta didik

yaitu buku paket pelajaran dan

dengan internet.

3 Sarana prasarana madrasah

sudah mendukung proses

pembelajaran.

Kehabisan waktu pembelajaran

yang tersedia, sehingga

terdapat tahapan yang belum

terealisasikan.

Page 114: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

100

Berdasarkan tabel di atas terkait faktor penghambat pada metode

inkuiri, bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi hambatan-

hambatan yang tertera di tabel antara lain: dengan mengadakan workshop

atau seminar bagi guru mengenai metode pembelajaran inkuiri, lebih

menginovasi lagi cara mengajar dengan banyak membaca literasi tentang

metode pembelajaran atau strategi pembelajaran, memaksimalkan adanya

sarana prasarana madrasah yang tersedia dan diadakan pelatihan-pelatihan

bagi guru untuk menambah bekal pengetahuan dan pengalaman agar siap

mengarungi dunia pendidikan pada era abad 21 dan selanjutnya.

Page 115: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas yang merupakan hasil dari perpaduan

kajian teoritis dan hasil penemuan di lapangan, maka kesimpulan yang

peneliti peroleh ialah sebagai berikut:

1. Implementasi metode inkuiri pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta sudah sesuai dan diterapkan

dengan baik, namun ada kekurangan di tahap akhir metodenya, yaitu

refleksi. Dikarenakan kekurangan waktu yang tersedia. Metode inkuiri

yang diterapkan ialah berjenis inkuiri bebas, yaitu menjadikan peserta

didik seperti layaknya seorang ilmuwan, peserta didik menemukan

sendiri masalahnya, kemudian mereka mencari jawabannya dengan

mandiri, guru hanya sebagai fasilitator. Tahapan metode inkuiri yang

membuat peserta didik lebih aktif dan kondusif ialah di tahapan:

orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menguji

hipotesis dan merumuskan kesimpulan. Tahapan yang membuat peserta

didik kurang begitu aktif dan kondusif ialah tahap pengumpulan data dan

mempresentasikan jawaban.

2. Keterampilan berfikir kritis peserta didik di MA Pembangunan UIN

Jakarta sudah mulai berkembang secara perlahan dan terealisasikan

dengan baik saat proses tahapan di metode inkuiri, dengan indikator

kemampuan sebagai berikut: komunikasi, kreatif, memecahkan masalah,

keterbukaan diri, argumen, percaya diri, berfikir analisis, dan berfikir

rasional dan logis. Namun dari kemampuan di atas ditemukan beberapa

indikator kemampuan yang belum maksimal, dikarenakan beberapa dari

peserta didik, ada yang pemalu (introvert), kurangnya minat atau kurang

apresiatif terhadap pelajaran karena terlalu banyak bergurau atau

bercanda berlebihan. Namun hal tersebut bisa dikendalikan oleh guru

yang selalu berkeliling membantu memotivasi, mengkondisikan kelas

agar tetap fokus selama proses pembelajaran. Penjelasan mengenai

indikator keterampilan berfikir kritis yang sudah baik pada peserta didik

ialah kemampuan: argumen, memecahkan masalah, berfikir analisis,

berfikir rasional dan logis. Untuk kemampuan yang masih kurang ialah:

komunikasi, keterbukaan diri, kreatif, dan percaya diri.

Page 116: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

102

3. Faktor pendukung implementasi metode inkuiri pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta ialah 1)

metode ini sesuai dengan tingkatan MA, untuk mengembangkan daya

nalar berfikirnya, kritis terhadap segala macam bentuk informasi,

komunikasi yang intens dan akrab diantara peserta didik, berargumen

dengan keyakinan berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan.

2) metode ini membuat suasana pembelajaran menjadi aktif dan riang

gembira namun tetap tertib. 3) sarana dan prasarana madrasah sudah

tercukupi selama proses pembelajaran.

4. Faktor hambatan implementasi metode inkuiri pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di MA Pembangunan UIN Jakarta ialah 1)

kurang siapnya peserta didik, dikarenakan kurangnya pemahaman makna

mengenai proses dari tiap tahapan metode inkuiri. 2) kurangnya sumber

data, namun bisa disiasati dengan sumber data yang bisa dijangkau oleh

peserta didik yaitu dari buku paket dan internet. 3) kehabisan waktu

pembelajaran yang tersedia.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang diadakan di MA Pembangunan UIN

Jakarta. Saran yang bisa diinformasikan dari peneliti ialah apabila ingin

menerapkan metode inkuiri dalam proses pembelajaran diusahakan

memperhatikan jenis dari inkuiri yang ada 3 macam yaitu inkuiri terbimbing,

inkuiri bebas, dan inkuiri bebas yang dimodifikasi. Karena setiap jenis

inkuiri tersebut memiliki perbedaan. Akan lebih baik metode inkuiri yang

diterapkan di kelas X berjenis inkuiri terbimbing, karena peserta didik dapat

penjelasan secara luas mengenai metode inkuiri ini, dan kegiatan

perencanaannya masih dibuat oleh guru. Hal tersebut disebabkan kelas X

ketika diterapkan metode inkuiri ini, masih menjadi pengalaman baru bagi

mereka. Untuk penerapan di kelas XI dan XII bisa menerapkan inkuiri bebas,

dan inkuiri bebas yang dimodifikasi.

Metode inkuiri sangatlah membantu bagi guru untuk melatih

keterampilan berfikir kritis pada peserta didik, karena keterampilan tersebut

termasuk salah satu kompetensi yang harus dimiliki peserta didik di abad 21.

Metode inkuiri juga cocok diterapkan di mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam yang memiliki materi yang mengandung materi tentang peristiwa-

peristiwa bersejarah dalam Islam. Melalui metode ini, dapat membantu

peserta didik mendapatkan informasi/pengetahuan lebih banyak dan lebih

membekas diingatan mereka dari berbagai sumber, karena melalui proses

pengalaman mencari dan menemukan secara mandiri, namun tetap

dibimbing oleh guru sebagai kesimpulan akhir yang paling benar.

Page 117: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

103

Dan untuk menambah wawasan dan pengalaman keilmuwan guru,

dengan lebih menginovasi lagi cara mengajar dengan banyak membaca

literasi tentang metode pembelajaran atau strategi pembelajaran dari buku,

jurnal atau sumber lainnya yang terupdate dan terbaru, memaksimalkan

adanya sarana prasarana madrasah yang tersedia, diadakannya pelatihan,

workshop atau seminar bagi guru untuk menambah bekal pengetahuan dan

informasi bagi guru mengenai metode pembelajaran inkuiri atau metode

pembelajaran di era modern nanti, agar siap mengarungi dan berkompetisi di

dunia pendidikan pada era abad 21 dan selanjutnya.

Page 118: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

104

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Anwar, Muhammad, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: PT. Kencana Prenadamedia

Group), Cet-1, 2018.

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan

Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Jakarta: Rajagrafindo

Persada), Ed-1, Cet-3, 2016.

Al-Mahalli, Jalaluddin, Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain Lengkap disertai dengan

Asbabun Nuzul, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar), Cet.1, hlm. 382, 2017.

Badar Al-tabany, Trianto Ibnu, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,

dan Kontekstual (Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum

2013), (Jakarta: Penadamedia Group), Cet-1, 2014.

Bungin, M. Burhan, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), Ed-2, Cet-5,

2011.

Departemen Agama Islam RI, Qur`an Hafalan, (Surabaya: Halim), 2002.

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, (Jakarta:

Rajagrafindo Persada), Ed-Revisi, Cet- 6, 2016.

Fathurrahman, Pupuh, Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman

Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama), 2007.

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Pustaka Setia), 2011.

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Fokus Groups, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada), Ed-1, Cet-2, 2015.

Hamdayama, Jumanta, Metodologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara), Cet-2.

2017.

Komalasari, Kokom, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT.

Refika Aditama), Cet-3, 2013.

Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosydakarya), Cet-4,

2015.

Majid Khon, Majid, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Prenadamedia Group), Cet. 3, h. 114,

2015.

Page 119: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

105

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Pustaka Setia), Cet-10, 2011.

Margono, S, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta), Cet-8, 2010.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya),

Ed-Revisi, Cet-35, 2016.

Nata, Abuddin, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada

Media Group), Ed-1, Cet-1, 2009.

____________, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group),

Cet. 2, Ed. 1, 2012.

Parwati, Ni Nyoman, I Putu Pasek Suryawan, Ratih Ayu Apsari, Belajar dan

Pembelajaran, (Depok: PT. RajaGrafindo Persada), Ed. 1, Cet. Ke-1, 2018.

Putra, Nusa, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Indeks), Cet-2,

2012.

Suhana, Cucu, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama), Ed.

Revisi, Cet. Ke-4, 2014.

Susanto, Ahmad, Teori Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Penadamedia

Group), Cet-4, Ed-1, 2016.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: PT. Kencana Prenadamedia Group), Cet-10, 2013.

Setyosari, Punaji, Metodologi Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (Jakarta: PT.

Kencana Prenadamedia Group), Cet-3, Ed-3, 2013.

Suharsaputra, Uhar, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan,

(Bandung: PT. Refika Aditama), Cet-2, 2014.

Satori, Djam’an, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Alfabeta), 2013.

Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada), Ed. 1, Cet. 2,

2018.

Supriyatno, Triyo, Sudiyono, Moh. Padil, , Strategi Pembelajaran Partisipatori di

Perguruan Tinggi, (Malang: UIN-Malang Press), Cet.1, 2006.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung, Alfabeta), 2018.

_______, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta),

Cet-23, 2016.

Page 120: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

106

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta:

PT. Kencana Prenadamedia Group), Cet-5, 2012.

Yaumi, Muhammad, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: PT. Kencana

Prenadamedia Group), Cet-2, 2013.

B. Jurnal dan Article

Azizah, Mira, Joko Sulianto, Nyai Cintang, Analisis Keterampilan Berfikir Kritis

Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013, Jurnal

Penelitian Pendidikan Vol. 35 Nomor 1, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang, 2018.

Afiyanti, Yati, “Fokus Grup Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai

Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif”, Jurnal Keperawatan

Indonesia, Vol. 12, No. 1, Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, 2008.

.S, A. Syafi’, “Kajian Tentang Belajar dalam al-Qur’an Surat al-Alaq Ayat 1-5”,

Jurnal Sumbula, Volume 2, Nomor 2, Fakultas Agama Islam Universitas Darul

‘Ulum Jombang, Desember 2017.

Abdi, Ali, “The Effect of Inquiry-based Learning Method on Students’ Academic

Achievement in Science Course”, jurnal Universal Journal of Educational

Research, vol. 37-41, Department of Educational Sciences Payame noor

University Tehran, Iran, 2014.

Ahmatika, Deti, Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Dengan Pendekatan

Inquiry/Discovery, Jurnai Euclid, ISSN 2355-1712, vol.3, No.1, pp. 377-525,

Prodi Pendidikan Matematika Universitas Islam Nusantara, 2016.

Ardini, Pupung Puspa, “Pengaruh Dongeng dan Komunikasi Terhadap

Perkembangan Moral Anak Usia 7-8 Tahun”, Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 1,

Ed. 1, jurusan PAUD FIP Universitas Negeri Gorontalo, 2012.

Arafani, Elma Lusiana, Elin Herlina, Luvy Sylviana Zanthy, “Peningkatan

Kemampuan Memecahkan Masalah Tematik Siswa SMP Dengan Pendekatan

Kontekstual”, Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 03, No.

02, IKIP Siliwangi Cimahi tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, 2019.

Astuti, Rini Nafsiati, “Peta Konsep Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berfikir Rasional Siswa SD/MI”, Jurnal Pendidikan dan

Page 121: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

107

Pembelajaran Dasar, Vol. 11, No.1, Staf Pengajar Pada Jurusan PGMI Fakultas

Tarbiyah UIN Malang, 2009.

Bernard, Martin, “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Penalaran Serta

Disposisi Matematik Siswa SMK Dengan Pendekatan Melalui Game Adobe

Flash CS 4.0”, Jurnal Ilmiah Infinity, Vol 4, No.2, Jurusan Pendidikan

Matematika, STKIP Siliwangi Bandung, 2015.

Devi, Ninda Dwi Cahya, Elfi Susanti VH, dan Nurma Yunita Indriyanti, “Analisis

Kemampuan Argumentasi Siswa SMA Pada Materi Larutan Penyangga”,

Jurnal JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 3, No. 3,

Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, 2018.

Erlinda, Nelfi, Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Disertai Handout: Dampak

dari hasil Belajar Fisika Siswa SMAN 1 Batang Anai Padang Pariaman, Jurnal

Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, Vol.5, No. 2, ISSN: 223-23, Prodi Pdidikan

Fisika STIKIP Yayasan Dharma Bakti, 2016.

Fanani, Ahwan, “Mengurai Kerancuan Istilah Strategi dan Metode Pembelajaran”,

Jurnal Pendidikan Islam Nadwa - Jurnal Pendidikan Islam, IAIN Walisongo

Semarang, Vol. 8, Nomor 2, 2014.

Faiz Rofdli, Muhammad, Suyadi, TAFSIR AYAT-AYAT NEUROSAINS (‘Aql

Dalam Al-Qur’an dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Berpikir Kritis

dalam Pendidikan Islam), Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an dan Tafsir,

Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 5, No.1, 2020.

Gainau, Maryam B, “Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa dalam Perspektif

Budaya Dan Implikasinya Bagi Konseling”, Jurnal Ilmiah Universitas Katolik

Widya Mandala Madiun, Vol. 3, No. 1, Sekolah Tinggi Agama Kristen

Protestan Negeri (STAKPN) Papua, 2009.

Hayati, Rizka, Desyarini Puspita Dewi, “Kolerasi Antara Motivasi Berprestasi Dan

Keterampilan Presentasi”, Jurnal Litbang Kota Pekalongan, Vol. 15, Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pekalongan, 2018.

Jatisunda, Muhammad Gilar, “Hubungan Self-Efficacy Siswa SMP Dengan

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis”, Jurnal THEOREMS, Vol. 1,

No. 2, Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka,

2017.

Karina, Septalia Meta, Suryanto, “Pengaruh Keterbukaan Diri Terhadap Penerimaan

Sosial Pada Anggota Komunitas Backpacker Indonesia Regional Surabaya

Page 122: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

108

Dengan Kepercayaan Terhadap Dunia Maya Sebagai Intervening Variabel”,

Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial Vol. 1, No. 2, Fakultas Psikologi

Universitas Airlangga, 2018.

Metriasih, Ni Kt. Ary, I Km. Sudarma, I Md. Citra Wibawa, “Pengaruh Strategi

Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Mind Mapping Terhadap Keterampilan

Berfikir Rasional IPA siswa SD Gugus III Kecamatan Manggis”, Jurnal

Mimbar PGSD Undiksha, Vol. 1, No. 1, Jurusan PSGD, Jurusan TP, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia, 2013.

Maryati, Siti, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun

Sisi Lengkung Melalui Metode Inquiry Pada Siswa Kelas IX-D SMP NEGERI

30 Jakarta Utara, Jurnal Pendidikan Bina Manfaat Ilmu, Vol. 01, No. 02, Maret

2018.

Nofita, Khoriskiya, “Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi dan

Kepercayaan Diri Dalam Pembelajaran Public Speaking Melalui Metode

Presentasi dan Role Playing Miss Universe ASEAN”, Jurnal Pendidikan

Dompet Duafa, Vol.9, No.2, Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

SMP Al-Fusha Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan, 2019.

Nuraeni, Siti, Tonih Feronika, dan Luki Yunita, “Implementasi Self-Efficacy dan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Kimia di Abad 21”,

Jambura Journal of Educational Chemistry Volume 1 Nomor 2, Program Studi

Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Octaria, Dina, “Kemampuan Berfikir Logis Mahasiswa Pendidikan Matematika

Univeristas PGRI Palembang Pada Mata Kuliah Geometri Analitik”, Jurnal

Pendidikan Matematika RAFA, Vol. 3, No. 2, Dosen Universitas PGRI

Palembang, 2017.

Paramita, Astridya, Lusi Kristiana, “Teknik Fokus Grup Discussion Dalam

Penelitian Kualitatif”, Jurnal Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 16, Ed.

2, Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI, 2013.

Pranyoto, Yohanes Hendro, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Melalu

Pembiasaan Refleksi”, Jurnal Jumpa, Vol. 4, No. 1, Dosen Tetao STK St.

Yakobus Merauke, 2016.

Page 123: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

109

Purnomo, Dinar Permadi, Harmiyanto, “Hubungan Keterampilan Komunikasi

Interpersonal Dan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X SMAN 1 Garum Kabupaten

Blitar, Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling (JKBK), Vol. 1, No. 2, Jurusan

Bimbingan Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Malang, 2016.

Ramli, M., “Hakikat Pendidik Dan Peserta Didik”, Jurnal Ilmiah Pendidikan agama

Islam (Tarbiyah Islamiyah), Vol. 5, No.1, Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, IAIN Antasari, Banjarmasin, 2015.

Reksiana, Diskursus Terminologi Model, Pendekatan, Strategi, dan Metode Dalam

Dunia Pengajaran, Article Dosen Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an

Jakarta, Januari 2019.

Restu Widyianto, Febri, “Pembelajaran Mengonversi Teks Cerita Pendek Ke Dalam

Bentuk Puisi Dengan Menggunakan Metode Inkuiri”, Jurnal bahasa, sastra

Indonesia dan pengajrannya, Vol.12, No. 2, ISSN 1978-9842, Program

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Bale Bandung, 2019.

Rosyidi, Agus Mukhtar, “Model Dan Strategi Pembelajaran DIKLAT (Kajian

alternatif yang efektif)”, Jurnal Andragogi Jurnal Diklat Teknis, Pusdiklat

Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Vol: V No. 1, 2017.

Riani, Winda Septa, Yuli Azmi Rozali, “Hubungan Antara Self Effacy Dan

Kecemasan Saat Presentasi Pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul, Jurnal

Psikologi, Vol. 12, No.1, Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, 2014.

Sitorus, Haji Hamidun, Hasruddin, Syahmi Edi, “The Influence of Inquiry Learning

Model on Student’s Scientific Attitudes in Ecosystem Topic at MTs. Daarul

Hikmah Sei Alim (Islamic Junior High School) Asahan”, International Journal

of Humanities Social Sciences and Education (IJHSSE), Volume 4, Issue 11,

Department of Biology Education, Postgraduate Program, Universitas Negeri

Medan, November 2017.

Page 124: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

110

Setiawan, Joko, M. Royani, “Kemampuan berfikir Kritis Siswa SMP Dalam

Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar dengan Metode Inkuiri”. Jurnal EDU-

MAT Pendidikan Matematika, Vol. 1, No.1, Pendidikan Matematika STIKUP

PGRI Banjarmasin, 2013.

Silaban, Bajongga, “Hubungan Antara Penguasaan Konsep Fisika Dan Kreatifitas

Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Materi Pokok Listrik Statis”,

Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, Vol. 20, No. 1, Dosen Kopertis Wlayah I

DPK pada USBM Medan, 2014.

Setiawati, Rokhis, “Peningkatan Kemampuan Analisis Transaksi Dalam Menyusun

Jurnal Dengan Model Problem Based Learning Melalui Pengamatan BT/ BK”,

Jurnal Nopendas Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 1, No. 1, SMA 1 Bae Kudus,

2018.

Tompoa, Basman, Arifin Ahmada, and Muris Murisa, “The Development of

Discovery-Inquiry Learning Model to Reduce the Science Misconceptions of

Junior High School Students”, Internasional Journal of Environmental &

Science Education, Vol. 11, No. 12, Universitas Negeri Makassar, Makassar,

Indonesia, 2016.

Ulpa, Maria, Abdurrahman, Ismu Wahyudi, “Perbandingan Hasil Belajar Fisika

Ditinjau Dari Kemampuan Argumentasi Oral Dan Tertulis”, Jurnal

Pembalajaran, Vol. 2, Ed. 3, Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Unila, 2014.

Vandini, Intan, “Peran Kepercayaan Diri terhadap Prestasi Belajar matematika

Siswa”, Jurnal Formatif, Vol. 5, No. 3, Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik, Matematika, dan IPA Universitas Indraprasta PGRI, 2015.

C. Skripsi

Ardi, Bahrudin, 2013, “Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran IPA Pada Kelas V SDN 5 Mayonglor Kabupaten Jepara”. Skripsi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang, tidak dipublikasikan.

Bahrudin, Ahmad, 2018, “Implementasi Metode Inkuiri Pada Program

Ekstrakurikuler Sains Club Di SD Muhammadiyah Plus Malangjiwan”. Skripsi

pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, tidak dipublikasikan.

Page 125: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

111

Viana Zaeni, Okti, 2018, “Implementasi Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran IPA

Kelas IV Di MI Ma’arif NU 01 Baleraksa Kecamatan Karangmoncol Kabupaten

Purbalingga Tahun Pembelajaran 2016/2017”. Skripsi Jurusan Pendidikan

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto,

Tidak dipublikasikan.

D. Seminar

Sajidan, Susilowati, Murni Ramli, Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Magetan, Jurnal Seminar Nasional

Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2017.

Zubaidah, Siti, Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat

Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains, Jurnal Seminar Nasional Sains

2010 dengan Tema “Optimalisasi Sains untuk Memberdayakan Manusia”, di

Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, Jurusan Biologi FMIPA Universitas

Negeri Malang, 2010.

Yanuarta, Lidya, Abdul Gofur, Sri Endah Indriwati, “Pemberdayaan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa melalui Implementasi Model Pembelajaran Think Talk

Write dipadu Problem Based Learning”, Jurnal Seminar Nasional XIII

Pendidikan Biologi FKIP UNS, Vol.13 (1), Universitas Negeri Malang, 2016.

E. Lampiran

Lampiran Keputusan Kementrian Agama, Nomer: 165, Tahun: 2014, Tentang

Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab

pada Madrasah.

Page 126: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

112

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA PERTAMA

GURU SKI MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Perkenalan

Nama guru

Asal dan tempat tinggal (alamat)

Jabatan sebagai guru bid. Studi di MP (berapa tahun)

1. Perencanaan Pembelajaran

• Apakah bapak selalu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sebelum mengajar?

• Apakah bapak dalam pembuatan RPP menggunakan pendoman atau membuat

sendiri?

• Apakah bapak sudah menerapkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran?

kesannnya?

• Bagaimana bapak menyusun indikator dalam RPP?

• Bagaimana bapak menyusun tujuan pembelajaran dalam RPP?

• Kira-kira metode apa saja yang dipakai dalam mengajar, khususnya inkuiri?

• Apa saja sumber pembelajaran yang bapak gunakan dalam mengajar?

• Bagaimana penyusunan langkah-langkah dalam pembelajaran meliputi

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup?

• Dalam hal evaluasi pembelajaran, bagaimana sistem evaluasi yang bapak lakukan

di dalam pembelajaran?

2. Tahapan Pada Metode Inkuiri

• Apakah bapak selalu memakai metode inkuiri dalam mapel SKI? Atau memakai

metode lain?

• Apakah bapak menerapakan metode inkuiri ini di berbagai angkatan kelas (dari

kelas X, XI, XII)?

• Bagaimana orientasi atau pengenalan yang bapak lakukan sebelum memulai

pembelajaran SKI?

Page 127: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

113

• Bagaimana cara bapak memberikan berbagai masalah dalam bentuk soal materi

SKI yang mengandung teka-teki yang dapat menstimulus peserta didik agar lebih

tertantang untuk menemukan jawabannya?

• Bagaimana upaya bapak untuk membantu memahamkan peserta didik mengenai

hipotesis, karena hipotesis sendiri hanya jawaban sementara?

• Bagaimana bapak menginstruksikan peserta didik dalam mencari/mengolah

sumber data? Sumber mana saja yang bisa didapat?

• Bagaimana upaya bapak pada peserta didik yang kurang responsif dan apresiatif

terhadap permasalahan yang diberikan?

• Bagaimana upaya bapak untuk membantu peserta didik dalam menguji hipotesis

yang mereka temukan?

• Bagaimana peran bapak saat para peserta didik merumuskan kesimpulan, karena

pada tahap ini mereka kebingungan dengan berbagai jawaban yang didapatkan?

• Bagaimana cara bapak mengintruksikan peserta didik untuk mempresentasikan

hasil jawabannya di teman kelasnya, disamping sisi untuk melatih mental mereka

berbicara di depan kelas?

• Bagaimana cara bapak melakukan kegiatan refleksi diakhir pembelajaran?

• Apakah bapak diakhir pembelajaran memberikan kesimpulan secara keseluruhan

mengenai materi pembelajaran yang diberikan?

3. Penilaian

• Bagaimana proses penilaian yang bapak lakukan dalam metode inkuiri ini di awal

atau di akhir pembelajaran?

• Bagaimana alur penilaiannya?

4. Faktor

• Apa saja faktor pendukung yang bapak rasakan selama memakai metode inkuiri

ini dalam mata pelajaran SKI?

• Apa saja faktor penghambat yang bapak rasakan selama memakai metode inkuiri

ini dalam mata pelajaran SKI?

• Adakah faktor lain yang bapak rasakan?

Page 128: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

114

5. Kemampuan Peserta Didik

• Bagaimana kemampuan komunikasi peserta didik saat bapak mengimplementasikan

metode inkuiri?

• Bagaimana kemampuan kreatifitas peserta didik saat bapak mengimplementasikan

metode inkuiri?

• Bagaimana kemampuan keterbukaan diri peserta didik saat bapak

mengimplementasikan metode inkuiri?

• Bagaimana kemampuan memecahkan masalah peserta didik saat bapak

mengimplementasikan metode inkuiri?

• Bagaimana kemampuan argumen peserta didik saat bapak mengimplementasikan

metode inkuiri?

• Bagaimana kemampuan percaya diri peserta didik saat bapak mengimplementasikan

metode inkuiri?

• Bagaimana kemampuan berfikir analisis komunikasi peserta didik saat bapak

mengimplementasikan metode inkuiri?

• Bagaimana kemampuan berfikir rasional peserta didik saat bapak

• mengimplementasikan metode inkuiri?

• Bagaimana kemampuan berfikir logis peserta didik saat bapak

mengimplementasikan metode inkuiri?

Page 129: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

115

PEDOMAN WAWANCARA KEDUA

GURU SKI MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Hasil Observasi Tahapan Pada Metode Inkuiri

1. Setelah melihat observasi kemarin dan sebelumnya, banyak dari peserta didik

belum memahamai menganai tahapan yang ada di metode inkuiri ini, sepertinya

mereka kurang informasi mengenai pengertian di tahapan metode ini.

Bagaimana solusi bapak untuk membantu dalam memahamkan makna dari tiap

tahapan inkuiri ini?

2. Saat memutar video dia awal itu memakai durasi yang panjang, apakah tidak

terlalu memakan waktu yang banyak dalam pelajaran?

3. Pada tahap merumuskan masalah kemarin, bapak menginstruksikan peserta

didik untuk membuat soal, kenapa bapak tidak membuat soal sendiri untuk

diberikan kepada para peserta didik agar mereka lebih semangat mencari

jawaban tersebut? Mungkin ada alasan?

4. Apakah penilaian saat tanya jawab itu termasuk dalam penilaian metode

inkuiri?

5. Selama pengalaman mengajar bapak menggunakan metode inkuiri ini, apakah

memerlukan 2X pertemuan untuk menyelesaikan semua tahapan metode inkuiri

ini?

6. Apakah memang bapak di setiap memakai metode inkuiri ini di akhir

pembelajaran tidak memakai refleksi seperti kemarin dan sebelumnya?

7. Mengapa bapak tidak menjelaskan secara umum lagi terkait materi yang

dijelaskan peserta didik di akhir pembelajaran? untuk mengeneralisir secara

umum pembahasan?

Page 130: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

116

PEDOMAN WAWANCARA

KEPALA MADRASAH MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Perkenalan

Nama : Bapak Zakaria, MA

Jabatan : Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN Jakarta

Aspek Indikator Jawaban

Keadaan

Guru

1. Apakah ada strategi madrasah

dalam mempersiapkan guru

menghadapi era pendidikan

abad 21?

2. Bagaimana upaya mengatasi

permasalahan yang yang ada

di lingkungan madrasah?

Antara dewan guru, peserta

didik, dan wali peserta didik?

3. Bagaimana proses monitoring

selama pembelajaran

berlangsung?

4. Bagaimana guru menciptakan

lingkungan madrasah yang

kondusif, bermutu dan nyaman

selama proses belajar

mengajar berlangsung?

1. Menyesuaikan kondizi zaman 4.0.

2. Raker dan pembinaan/pelatihan

khusus.

2. Sinergi dengan elemen sekolah.

3. Musyawarah lil-umm.

3. kita tabayyun ke peserta didik.

4. Supervisi secara langsung

4. CCTV hanya melihat.

Metode

pembelajaran

1. Menurut bapak metode

pembelajaran apa saja di era

abad 21 ini yang sudah

diterapkan di madrasah?

2. Apakah sudah dalam taraf

cukup memenuhi kriteria

sarpras yang sudah tersedia

untuk metode inkuiri ini pak?

3. Bagaimana pendapat bapak

mengenai metode inkuiri ini?

1. Pembekalan di abad 21.

1. Project based learning.

1. Tugas Kepala Madrasah mengawal.

2. Sarpras sudah dikategorikan cukup.

2. Kalau kurang ditambah.

3. Dijelaskan sedikit, sudah masuk

4C, cocok untuk mengajak peserta

didik kurikulum 2013.

Kemampuan

atau

keterampilan

Peserta didik

1. Adakah hambatan peserta

didik dalam mengembangkan

kemampuan atau

keterampilannya?

2. Bagaimana upaya madrasah

dalam meningkatkan

kemampuan atau keterampilan

peserta didik?

1. Selama proses pembelajaran pasti

ada, Cuma mungkin ada. Tapi, akan

sangat bagus kalau mereka dibantu

untuk berkembang lebih baik lagi.

2. Dengan menganalisa kebutuhan

peserta didik.

Page 131: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

117

3. Bagaimana menumbuhkan

kemampuan atau keterampilan

berfikir kritis pada peserta

didik?

2. memfasilitasi mereka.

3. Kembali ke guru-guru.

3. Menawarkan ke guru (peran Kepala

Madrasah mengarahkan).

3. Diproyeksikan berfikir peserta

didik untuk berfikir ilmiah.

Page 132: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

118

PEDOMAN WAWANCARA

KARYAWAN PERPUSTAKAAN MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Perkenalan

Nama guru

Jabatan sebagai madrasah

1. Apakah perpus milik MA Pembangunan UIN Jakarta ini dibuka khusus untuk

madrasah sendiri atau untuk umum?

2. Pada pukul berapa waktu operasional perpus MA Pembangunan UIN Jakarta ini?

3. Berapa jumlah kapasitas kunjungan di dalam ruangan perpus MA Pembangunan UIN

Jakarta ini?

4. Apakah buku koleksi perpus di MA Pembangunan UIN Jakarta ini sudah mencukupi

kebutuhan pembelajaran guru dan peserta didik?

5. Adakah tata tertib/peraturan di perpustakaan MA Pembangunan UIN Jakarta ini?

6. Apa saja faktor kekurangan dan kelebihan di perpustakaan MA Pembangunan UIN

Jakarta?

7. Adakah data buku yang ada di perpus MA Pembangunan UIN Jakarta ini?

Page 133: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

119

PEDOMAN OBSERVASI KELAS

Guru yang diamati : Bpk. Dwi Kurniawan, S. Pd. I

Kelas : X MIA 2

Tanggal : 3 dan 10 Februari 2020 (2 pertemuan)

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Jam Pelajaran : Ke-8, 13:55

No Aspek-Aspek Yang Diamati

Pemunculan Hasil

Yang Diamati Deskripsi

Ya Tidak

Perencanaan Pembelajaran

1 Guru membuat RPP sendiri

dengan pedoman

RPP belum dibuat oleh

guru 2

Kesesuaian rumusan indikator

pencapaian dengan KD

3 Kesesuaian materi pembelajaran

dengan indikator dan KD

4 Guru mengucapkan doa dan

salan diawal pembelajaran

Guru berdiri di hadapan

para peserta didik dan

meminta salahsatu peserta

didik memimpin doa

5

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

kepada peserta didik

Dengan dibantu

powerpoint

6 Guru melakukan apersepsi Guru mengkaitkan

pembelajaran sebelumnya

7 Guru mengaitkan materi dengan

realitas kehidupan

Guru bertanya ke beberapa

peserta didik

8

Guru memakai metode inkuiri

pembelajaran yang membuat

peserta didik aktif

Guru memulai dengan

cerita sedikit dan

kemudian menonton video

9 Guru memakai banyak sumber

pembelajaran

Hanya memakai buku

paket

10

Guru menerapkan langkah-

langkah dalam pembelajaran

sesuai di RPP

RPP belum dibuat oleh

guru

11 Guru memberikan refleksi di

akhir pembelajaran

Karena kekurangan waktu

12 Guru memberikan kesimpulan

umum di akhir pembelajaran

Karena kekurangan waktu

13 Guru melakukukan evaluasi di

akhir pembelajaran

Karena kekurangan waktu

14 Guru menggunakan bahasa lisan

yang benar dan lancar

Guru menggunakan bahasa

yang mudah dimengerti

para peserta didik

Page 134: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

120

15 Guru menggunakan bahasa tulis

yang benar dan lancar

Dibantu dengan media

powerpoint

Metode Pembelajaran

16 Guru memakai metode inkuiri

pada mapel SKI

Sudah diterapkan saat

proses KBM

17 Guru melakukan orientasi

sebelum memulai metode inkuri

Guru menjelaskan secara

singkat proses

pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Materi

tentang “Memahami

Masalah Tentang

Kepemimpinan Umat

Islam Pasca Nabi Wafat

Masa Khulafaur

Rasyidin”. Dibantu dengan

media video yang diputar

dengan slide PPT. Di kelas

ditayangkan tentang video

kepemimpinan khalifah

Umar bin Khattab yang

dirasakan rakyatnya,

kemudian menjelaskan

secara singkat mengenai

kisah Umar bin Khattab

secara singkat, kemudian

di slide selanjutnya

terdapat pembagian

kelompok serta tugas-

tugasnya.

18 Guru membagi kelompok dalam

pembelajaran

Sebelum dibagi tugas ke

peserta didik, guru

membagi mereka ke 4

kelompok. Dengann

sistem ditunjuk oleh guru.

Page 135: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

121

19

Guru memberikan soal yang

berbentuk masalah menantang

untuk dipecahkan peserta didik

guru membantu membuat

soal yang bisa dipecahkan

kelompok, dengan dibantu

slide berisikan point-point

yang akan dibahas.

Kemudian ditulis di

karton.

20

Guru membantu peserta didik

untuk memahami mengenai

hipotesis awal

Para peserta didik

berdiskusi terkait jawaban

yang akan dijadikan

jawaban sementara, para

peserta didik saling tanya

jawab dan tukar argumen

diantara temannya untuk

mencari jawaban hipotesis,

guru mengelilingi tiap

kelompok untuk

membimbing dan

membantu peserta didik

yang mengalami kesulitan.

21

Guru memberikan intruksi untuk

mencari sumber/informasi dari

mana saja

Guru menginstruksikan

peserta didik untuk

diberikan kebebasan dalam

mencari sumber informasi

dari buku dan internet.

Sumber informasi dari

buku paket, dan internet

diakses lewat handphone

yang mereka bawa. Dalam

kelompok peserta didik

ada pembagian tugas.

22 Guru menyiapkan sumber

/informasi dari mana saja

Guru hanya membantu

apabila ditemukan

kesulitan pada peserta

didik, disini peserta didik

yang lebih aktif bertanya.

23

Guru mendorong peserta didik

yang kurang berminat dalam

mencari sumber/informasi dari

mana saja

Guru selalu memotivasi

dan membantu para

peserta didik yang kurang

semangat.

Page 136: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

122

24 Guru keliling kelas memantau

pelajaran

Guru selalu keliling di

setiap kelompok untuk

beberapa saat, disamping

mengatur kondisi kelas

agar tetap kondusif.

25

Guru mendorong peserta didik

yang kurang apresiatif dalam

mencari sumber/informasi dari

mana saja

Guru selalu memotivasi

dan membantu para

peserta didik yang kurang

semangat mencari

sumber/informasi dari

mana saja.

26

Guru mengintruksikan peseta

didik untuk bekerja sama dalam

kelompok dalam mengumpulkan

data

Guru ikut membantu

mengarahkan pembagian

tugas anggota kelompok

peserta didik, agar mereka

mengerti tugas individu

dari mereka. (pertemuan

pertama habis)

Pertemuan kedua

27

Guru membantu peserta didik

dalam menguji hipotesis dan

membantu peserta didik dalam

memilih jawaban untuk diambil

sebagai kesimpulan

(Melanjutkan dari

pertemuan selanjutnya),

dikarenakan kekurangan

waktu. Guru membantu

apabila peserta didik

menemukan kesulitan dan

memantau jalannya

diskusi. Tidak jarang

peserta didik kebingungan

akan banyaknya jawaban

yang mereka dapatkan saat

pengumpulan data,

kemudian mereka bertanya

kepada gurunya.

28

Guru mengintruksikan peserta

didik untuk mempresentasikan

hasil jawaban kelompoknya

Guru mengarahkan tiap

kelompok untuk

menjelaskan apa yang

mereka diskusikan di

depan kelas secara

bergantian. Guru duduk

dibelakang menilai,

terkadang memberikan

soal.

Page 137: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

123

29 Guru memberikan refleksi di

akhir pembelajaran

Guru tidak memberikan

refleksi di akhir

pembelajaran karena

kekurangan waktu.

Kemampuan peserta didik

30

Peserta didik memakai

kemampuan komunikasi saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis,

pengumpulan data,

menguji dan merumuskan

kesimpulan.

31

Peserta didik memakai

kemampuan kreatifitas saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis,

pengumpulan data,

menguji dan merumuskan

kesimpulan.

32

Peserta didik memakai

kemampuan keterbukaan didri

saat proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

merumuskan masalah

33

Peserta didik memakai

kemampuan memecahkan

masalah saat proses metode

inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

menguji dan merumuskan

kesimpulan.

34

Peserta didik memakai

kemampuan berargumen saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

orientasi, merumuskan

masalah, menguji dan

merumuskan kesimpulan,

serta ketika saat

mempresentasikan

jawaban.

Page 138: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

124

35

Peserta didik memakai

kemampuan percaya diri saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

mempresentasikan

jawaban

36

Peserta didik memakai

kemampuan berfikir analisis saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

orientasi, merumuskan

masalah, merumuskan

hipotesis, pengumpulan

data, menguji dan

merumuskan kesimpulan.

37

Peserta didik memakai

kemampuan berfikir rasional dan

logis saat proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

menguji dan merumuskan

kesimpulan,

mempresentasikan

jawaban.

Penilaian

38 Guru menilai selama proses

pembelajaran

Tidak dilakukan

39 Guru menilai di akhir

pembelajaran

Ketika setelah presntasi

kelompok

Tambahan

40

Guru menyelesaikan

pembelajaran dengan metode

inkuiri tepat waktu

Dikarenakan ada tahapan

akhir yang belum

terlaksana yaitu refleksi.

41

Guru memberikan hukuman bagi

kelompok yang tidak

memecahkan masalah yang

diberikan

Dengan pengurangan nilai

individu

Page 139: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

125

42

Guru memberikan reward bagi

kelompok yang sudah selesai

memecahkan masalah yang

diberikan

Dengan mendapatkan nilai

tambahan

43

Guru memberikan kesimpulan

secara menyeluruh di akhir

pembelajaran

Karena keterbatasan waktu

yang tersedia

44 Guru membaca doa dan salam di

akhir pembelajaran

Guru berdiri di depan para

peserta didik

Catatan:

Untuk X MIA 2 perkembangan berfikir kritis peserta didik sudah berkembang, namun

beberapa indikator kemampuan berfikir kritis masih ada yang belum mencapainya. Di

antaranya kemampuan: komunikasi, kreatif, keterbukaan diri, dan percaya diri. Hal ini lantaran

beberapa peserta didik memiliki sifat pemalu bisa dibilang pendiam (introvert) dan satu lagi

belum terbiasa dalam hal kesenian. Sedangkan kemampuan: memecahkan masalah, berfikir

analisis, berfikir rasional dan logis sudah bisa terealisasikan dengan sempurna.

Page 140: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

126

PEDOMAN OBSERVASI KELAS

Guru yang diamati : Bpk. Dwi Kurniawan, S. Pd. I

Kelas : XI IIS 2

Tanggal : 6 dan 13 Februari 2020 (2 pertemuan)

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Jam Pelajaran : Ke-8, 13:55

No Aspek-Aspek Yang Diamati

Pemunculan Hasil

Yang Diamati Deskripsi

Ya Tidak

Perencanaan Pembelajaran

1 Guru membuat RPP sendiri

dengan pedoman

RPP belum dibuat oleh

guru 2

Kesesuaian rumusan indikator

pencapaian dengan KD

3 Kesesuaian materi pembelajaran

dengan indikator dan KD

4 Guru mengucapkan doa dan

salan diawal pembelajaran

Guru berdiri di hadapan

para peserta didik

5

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

kepada peserta didik

Dengan dibantu

powerpoint

6 Guru melakukan apersepsi Guru mengkaitkan

pembelajaran sebelumnya

7 Guru mengaitkan materi dengan

realitas kehidupan

Guru bertanya ke beberapa

peserta didik

8

Guru memakai metode inkuiri

pembelajaran yang membuat

peserta didik aktif

Guru memulai dengan

menonton video dan

dilanjutkan dengan

penjelasan singkat dan sesi

tanya jawab di awal

9 Guru memakai banyak sumber

pembelajaran

Hanya memakai buku

paket

10

Guru menerapkan langkah-

langkah dalam pembelajaran

sesuai di RPP

RPP belum dibuat oleh

guru

11 Guru memberikan refleksi di

akhir pembelajaran

Karena kekurangan waktu

12 Guru memberikan kesimpulan

umum di akhir pembelajaran

Karena kekurangan waktu

13 Guru melakukukan evaluasi di

akhir pembelajaran

Karena kekurangan waktu

14 Guru menggunakan bahasa lisan

yang benar dan lancar

Guru menggunakan bahasa

yang mudah dimengerti

para peserta didik

Page 141: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

127

15 Guru menggunakan bahasa tulis

yang benar dan lancar

Dibantu dengan media

powerpoint

Metode Pembelajaran

16 Guru memakai metode inkuiri

pada mapel SKI

Sudah diterapkan saat

proses KBM

17 Guru melakukan orientasi

sebelum memulai metode inkuri

Guru menjelaskan

materinya berjudul

“Dinasti Abbasiyah”.

Kemudian dibantu dengan

menayangkan video

tentang awal mula muncul

Dinasti Abbasiyah,

kemudian ada penjelasan

singkat mengenai silsilah

Dinasti Abbasiyah disertai

tanya jawab antara guru

dan peserta didik

18 Guru membagi kelompok dalam

pembelajaran

Guru menunjuk tiap

peserta didik, kemudian

membagi mereka ke 4

kelompok. Dan diberikan

kertas karton

19

Guru memberikan soal yang

berbentuk masalah menantang

untuk dipecahkan peserta didik

Setelah dibaginya

kelompok, guru

memberikan masalah

untuk diteliti dan dijawab

peserta didik

20

Guru membantu peserta didik

untuk memahami mengenai

hipotesis awal

Para peserta didik

berdiskusi terkait jawaban

yang akan dijadikan

jawaban sementara, para

peserta didik saling tanya

jawab dan tukar argumen

diantara temannya untuk

mencari jawaban hipotesis

guru mengelilingi tiap

kelompok untuk

Page 142: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

128

membimbing dan

membantu peserta didik

yang mengalami kesulitan.

21

Guru memberikan intruksi untuk

mencari sumber/informasi dari

mana saja

Guru menginstruksikan

peserta didik untuk

diberikan kebebasan dalam

mencari sumber informasi

dari buku dan internet.

Sumber informasi dari

buku paket, dan internet

diakses lewat handphone

yang mereka bawa. Dalam

kelompok peserta didik

ada pembagian tugas.

22 Guru menyiapkan sumber

/informasi dari mana saja

Guru hanya membantu

apabila ditemukan

kesulitan pada peserta

didik, disini peserta didik

yang lebih aktif.

23

Guru mendorong peserta didik

yang kurang berminat dalam

mencari sumber/informasi dari

mana saja

Guru selalu memotivasi

dan membantu para

peserta didik yang kurang

semangat.

24 Guru keliling kelas memantau

pelajaran

Guru selalu keliling di

setiap kelompok untuk

beberapa saat, disamping

mengatur kondisi kelas

agar tetap kondusif.

25

Guru mendorong peserta didik

yang kurang apresiatif dalam

mencari sumber/informasi dari

mana saja

Guru selalu memotivasi

dan membantu para

peserta didik yang kurang

semangat mencari

sumber/informasi dari

mana saja.

Page 143: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

129

26

Guru mengintruksikan peseta

didik untuk bekerja sama dalam

kelompok dalam mengumpulkan

data

Guru ikut membantu

mengarahkan pembagian

tugas anggota kelompok

peserta didik, agar mereka

mengerti tugas individu

dari mereka. ada yang

menulis, adanya mencari

di handphone, ada yang

nggobrol.

27

Guru membantu peserta didik

dalam menguji hipotesis dan

membantu peserta didik dalam

memilih jawaban untuk diambil

sebagai kesimpulan

Guru membantu apabila

peserta didik menemukan

kesulitan dan memantau

jalannya diskusi. Tidak

jarang peserta didik

kebingungan akan

banyaknya jawaban yang

mereka dapatkan saat

pengumpulan data,

kemudian mereka bertanya

kepada gurunya untuk

bertanya mengenai

jawaban mana yang

relevan. (waktu habis di

pertemuan pertama)

Pertemuan kedua

28

Guru mengintruksikan peserta

didik untuk mempresentasikan

hasil jawaban kelompoknya

Diadakan di pertemuan

kedua, karena kekurangan

waktu di pertemuan

sebelumnya. Guru

mengarahkan tiap

kelompok untuk

menjelaskan apa yang

mereka diskusikan di

depan kelas secara

bergantian.

29 Guru memberikan refleksi di

akhir pembelajaran

Guru tidak memberikan

refleksi di akhir

pembelajaran karena

kekurangan waktu. Dan

ada informasi tambahan

mengenai ujian yang akan

dilangsungkan di pekan

depan.

Kemampuan peserta didik

Page 144: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

130

30

Peserta didik memakai

kemampuan komunikasi saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis,

pengumpulan data,

menguji dan merumuskan

kesimpulan.

31

Peserta didik memakai

kemampuan kreatifitas saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis,

pengumpulan data,

menguji dan merumuskan

kesimpulan.

32

Peserta didik memakai

kemampuan keterbukaan didri

saat proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

merumuskan masalah

33

Peserta didik memakai

kemampuan memecahkan

masalah saat proses metode

inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

menguji dan merumuskan

kesimpulan.

34

Peserta didik memakai

kemampuan berargumen saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

orientasi, merumuskan

masalah, menguji dan

merumuskan kesimpulan,

serta ketika saat

mempresentasikan

jawaban.

35

Peserta didik memakai

kemampuan percaya diri saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

mempresentasikan

jawaban

Page 145: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

131

36

Peserta didik memakai

kemampuan berfikir analisis saat

proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

orientasi, merumuskan

masalah, merumuskan

hipotesis, pengumpulan

data, menguji dan

merumuskan kesimpulan.

37

Peserta didik memakai

kemampuan berfikir rasional dan

logis saat proses metode inkuiri

Terlihat ketika di tahapan

menguji dan merumuskan

kesimpulan,

mempresentasikan

jawaban.

Penilaian

38 Guru menilai selama proses

pembelajaran

Tidak dilakukan

39 Guru menilai di akhir

pembelajaran

Ketika setelah presntasi

kelompok

Tambahan

40

Guru menyelesaikan

pembelajaran dengan metode

inkuiri tepat waktu

Dikarenakan ada tahapan

akhir yang belum

terlaksana yaitu refleksi.

41

Guru memberikan hukuman bagi

kelompok yang tidak

memecahkan masalah yang

diberikan

Dengan pengurangan nilai

individu

42

Guru memberikan reward bagi

kelompok yang sudah selesai

memecahkan masalah yang

diberikan

Dengan mendapatkan nilai

tambahan

Page 146: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

132

43

Guru memberikan kesimpulan

secara menyeluruh di akhir

pembelajaran

Karena keterbatasan waktu

yang tersedia

44 Guru membaca doa dan salam di

akhir pembelajaran

Guru berdiri di depan para

peserta didik

Catatan:

Pada kelas XI IIS 2 perkembangan berfikir kritisnya juga berkembang, namun ada

beberapa indikator kemampuan berfikir kritis masih ada yang belum mencapainya. Di

antaranya kemampuan: komunikasi, kreatif, dan percaya diri. Hal ini dikarenakan beberapa

peserta didik terlalu banyak bercanda, menganggap remeh akan sesuatu, dan kurang terbiasa

berbicara di depan orang banyak. Dan untuk indikator kemampuan: keterbukaan diri,

memecahkan masalah, argumen, berfikir analisis, berfikir rasional dan logis sudah bisa

terealisasikan dengan sempurna.

Page 147: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

133

PANDUAN FASILITATOR FGD

1. PEMBUKAAN

- Perkenalkan diri Anda dan minta peserta untuk memperkenalkan diri.

- Jelaskan secara singkat tujuan dari FGD ini

- Buat situasi nyaman dengan meyakinkan peserta bahwa apa ide atau kontribusi

mereka dalam diskusi ini akan sangat berharga.

- Meminta peserta memperkenalkan diri dan dengan cepat mengingat nama peserta

dan menggunakannya pada waktu berbicara dengan peserta.

- Menjelaskan bahwa pertemuan tersebut tidak bertujuan untuk memberikan

ceramah tetapi untuk mengumpulkan pendapat dari peserta. Tekankan bahwa

fasilitator ingin belajar dari para peserta.

- Menjelaskan bahwa pada waktu fasilitator mengajukan pertanyaan, jangan

berebutan menjawab pada waktu yang bersamaan

- Menekankan bahwa fasilitator membutuhkan pendapat dari semua peserta dan

sangat penting, sehingga diharapkan semua peserta bebas mengeluarkan

pendapat. Jawaban tidak ada yang disalahkan atau dibenarkan semuanya

dibebaskan sesuai apa yang dialami responden.

2. PELAKSANAAN FGD

- Untuk setiap pertanyaan, berikan kesempatan kepada setiap peserta untuk

menjawab.

- Setelah semua peserta memberikan komentar atau jawaban, persilahkan mereka

untuk saling mengklarifikasi hal-hal yang tidak jelas dari jawaban atau komentar

sebelumnya.

- Diskusi boleh diperdalam, buat suasana supaya diskusi terjadi di antara peserta,

bukan antara peserta dengan fasilitator.

- Perhatikan jalannya diskusi, partisipasi peserta. “Rem” peserta yang terlalu

dominan, dan dorong peserta yang kurang aktif lewat bahasa verbal maupun non

verbal.

3. MENGAKHIRI FGD

- Berikan kepada setiap peserta untuk memberikan komentar terakhir mengenai isu

yang sedang dibahas

- Cek, apakah terjadi kesepakatan tertentu selama diskusi.

Page 148: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

134

- Uraikan kesimpulan dari hasil diskusi

- Ucapkan terimakasih dan ungkapkan kembali bahwa kontribusi mereka

dalam diskusi ini sangat bernilai.

Page 149: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

135

PEDOMAN WAWANCARA FOKUS GROUP DISCUSSION

KELAS X MIA 2 DAN XI IIS 2

MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Perkenalan

Penjelasan metode inkuiri dan berfikir kritis

1. Bagaimana kesan dan pesan kalian mengenai metode pembelajaran inkuiri yang

baru kalian laksanakan tadi? Utarakan pendapat kalian!

2. Coba lihat gambar di bawah ini, ini adalah gambar tahapan dalam metode inkuiri,

bagaimana kesan / pesan / kritikan kalian selama tahapan proses ini berlangsung?

3. Apakah menurut kalian metode ini relevan diterapkan di mapel SKI? Jika iya apa

manfaatnya? Jika tidak berikan alasannya?

4. Pada abad 21 yang kita rasakan adalah era abad 21, dalam bidang pendidikan kita

harus memiliki kemampuan 4C (Creative, Collaborative, Critical thinking, dan

Communication). Nah mungkin kita lebih ke berfikir kritis yaa, di dalam berfikir

kritis itu ada kemampuan: Komunikasi, Kreatif, Memecahkan masalah, Argumen,

Keterbukaan diri, Percaya diri, berfikir analisis, rasional/logis. Apakah kalian

merasakan, kemampuan bertambah selama atau setelah diterapkannya metode inkuiri

ini? Utarakan pendapat kalian!

Page 150: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

136

Komunikasi KreatifKeterbukaan

diri

Kepercayaan diri

ArgumenMemecahkan

masalah

Berfikir analisis

Berfikir logis/rasional

Komunikasi KreatifKeterbukaan

diri

Kepercayaan diri

ArgumenMemecahkan

masalah

Berfikir analisis

Berfikir logis/rasional

Page 151: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

137

Orientasi

Rumusan Masalah

Merumuskan Hipotesis

Pengumpulan

Data

Menguji Hipotesis

Merumuskan Kesimpulan

Mempresentasikan Data

Refleksi

Orientasi

Rumusan Masalah

Merumuskan Hipotesis

Pengumpulan

Data

Menguji Hipotesis

Merumuskan Kesimpulan

Mempresentasikan Data

Refleksi

Page 152: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

138

HASIL WAWANCARA

NAMA : Bpk. Dwi Kurniawan S. Pd. I

JABATAN : Guru SKI MA Pembangunan UIN Jakarta

HARI/TANGGAL : Kamis/23 Januari 2020 (Pertama)

TEMPAT : Ruang Guru MA Pembangunan UIN Jakarta

Peneliti Mohon maaf pak saya Sirojuddin Abror, mahasiswa jurusan

PAI fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan dari UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, saya disini ingin mewawancarai bapak

untuk penelitian skripsi saya mengenai implementasi metode

inkuiri dalam mengembangkan nerfikir kritis peserta didik

pada mata pelajaran SKI di MA Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta. Selanjutnya untuk pertama-tama ke perkenalan

dahulu pak, nama lengkap bapak?

Naraumber Iya, nama saya Dwi Kurniawan S. Pd. I

Peneliti Baik pak, untuk selanjutnya alamat rumah atau tempat

tinggal bapak sekarang?

Naraumber Asal orang tua tinggal di Majalengka, lahir saya di Depok, dan

sekarang tinggal di Sawangan

Peneliti Untuk jabatan guru di MA Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta ini sebagai apa pak?

Naraumber saya sebagai guru SKI, tambahannya Akidah dan Quran Hadis

Peneliti Berapa tahun bapak menjadi guru di madrasah ini?

Naraumber Sejak 2011-2013 diawali guru di Mts MP kebanyakan menjadi

guru fikih dan juga SKI. Dan di tahun 2013 saya pindah ke MA

difokuskan ke SKI dan tambahannya Akidah dan Quran Hadis

Peneliti Masuk ke perencanaan yaa pak, apakah bapak selalu

mempersiapkan RPP sebelum mengajar?

Naraumber Untuk pembuatan RPP, kadang-kadang saya bikin sesuai format,

kadang saya bikin hanya sebatas tulisan tulisan begitu, kebetulan

Page 153: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

139

sekarang ada penyederhadanaan RPP ada juga lesson plan itu jadi

lebih simpel lagi

Peneliti Apakah bapak dalam mebuat RPP memakai pedoman atau

membuat sendiri?

Naraumber Kalau disini kita selalu dikasih format dari wakil kurikulum,

format di tahun ini yang dipakai apa, ada beberapa yang saya

cocokkan seperti tahun ini kita memakai scientific learning itu

saya coba terpakan, untuk mapel SKI ini lebih ke discovery

learning tapi saya kira cocok juga dipakai inkuiri yaa saya pakai

juga

Peneliti Apakah bapak sudah menerapkan K13 di dalam

pembelajaran?

Naraumber Ya menerapkan, klo MP mah selalu menerapkan apa yang

ditetapkan pemerintah, dari dulu yang memakai KTSP kemudian

berubah ke K13 itu MP langsung menerapkan itu di pembelajaran

Peneliti Bagaimana bapak menyusun indikator dan tujuan

pembelajaran?

Naraumber Dengan melihat KI dan KD, dan juga melihat keadaan yang

mungkin bisa diimplementasikan di kelas, melihat foramat juga,

internet juga, melihat jam pelajaran yang 1 jam per minggunya,

kemampua siswa juga, dari semua itu baru kita susun indikatornya

Peneliti Apa saja metode pembelajaran yang bapak terapkan di mapel

SKI? Termasuk inkuri?

Naraumber Discovery, Role Play, saya sebenernya memakai metode bermain

seperti Quis, TTS, tapi saya lebih ketika ingin memakai metode

lebih melihat kebutuhan siswa. Karena siswa ketika mendengar

pertama kali tentang SKI di pelajaran sebelumnya kayak

mempelajari tentang nama-nama, menghafal dan sebagainya. Nah

berangkat dari situ saya susun metode-metode yang saya rasa

cocok buat mereka, maka dari itu saya mencari metode yang

menyenangkan Role Play yang berifikir kritis seperti temennya,

kahoot, dan agar diskusinya tidak berhenti saya memakai jigsaw

ini kan bisa berpindah-pindah tempat, TTS diselingi dalam

kegiatan pembelajaran, cerdas cermat juga yang mereka dibagi

menjadi 4 kelompok, untuk yang lebih ilmiah seperti inkuiri ini

Page 154: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

140

saya terapkan kepada materi yang saya rasa perlu untuk berfikir

mendalam hehe… mencari berbagai sumber dan dipecahkan

bersama-sama.

Peneliti Untuk metode-metode bermain itu apakah membekas pda

pemahaman peserta didik?

Naraumber Kalau masalah membekas sih, melihatnya lewat evaluasi, selama

ini evaluasinya cukup baik. Contoh Cerdas Cermat yaa, kita bagi

berkelompok, mereka berlomba-lomba, ketika memberi

pertanyaan semuanya menyimak, beda saat kita menjelaskan

dengan ceramah kadang-kadang perhatiannya sudah melemah

Peneliti Apa saja sumber pelajaran yang bapak pakai?

Naraumber Buku pelajaran, buku-buku sejarah Islam, tapi yang paling utama

yaa buku pelajaran karena ini yang dipegang oleh siswa, kita

pahami dulu kemudian kita lihat apakah di buku ini ada hal-hal

yang diprioritaskan untuk dipelajari atau ada yang perlu di

tinggalkan atau dikoreksi, nah dari sini bisa kita tambahkan dari

buku-buku yang lain

Peneliti Dalam penyusunan langkah-langkah pembelajaran seperti

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup itu bagaimana bapak

menyusun hal-hal tersebut?

Naraumber Udah ada formatnya, kemaren ada PBL yaak, scientific learning

itu ada problem-based learning, discovery, inquiry, dan satu lagi

project yaa. Itu dah ada formatnya masing-masing dikasih. Kita

tinggal ngisi gitu, tiap tahun diemail bag. Kurikulum baru kita

masukkan

Peneliti Mengenai evaluasi pembelajaran, bagaimana sistem evaluasi

yang bapak terapkan?

Naraumber Sebelumnya sih biasanya ada Penilaian Harian 1, Penilaian Harian

2, ada PTS, PAS dan ada penugasan. Sebelumnya itu memang kita

banyak menilai dalam hal kognitif, nah di 2 tahun belakangan ini

yaa kita ada arahan, kita memperhatikan apa yang dibutuhkan

peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, maka pembelajaran

PAI pada SKI lebih tekankan kepada afektif dan psikomotorik,

maka berangkat dari situ, saya melakukan penilaian untuk harian

biasa dengan penugasan, untuk PH 1&2 saya mengambil penilaian

Page 155: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

141

dari psikomotorik, dan PTS seperti biasa dari kognitif dan lainnya,

cuman kalau di akidah lebih ke afektifnya.

Peneliti Kita masuk kepada point metode inkuiri, apakah bapak selalu

memakai metode inkuiri pada mapel SKI, atau memakai

metode lain?

Naraumber Nggak selalu, kalau SKI lebih banyak ke discovery dibandingkan

inkuiri, inkuiri ini seperti di semester 2 ini hanya memakai 2 materi

aja nih, di kelas 10 dipakai di judul materi kebijakan-kebijakan

khulafaur rasyidin, sedangkan untuk kelas 11 di proses kelahiran

dinasti Bani Umayyah.

Peneliti Untuk selanjutnya, apakah bapak memakai metode ini di

kelas 10, 11, dan 12?

Naraumber Iya diterapkan semuanya, cuman kelas 12 di semester 2 lebih ke

persiapan ujian UNBN sekitar 2 bulan lagi, kemaren sudah

diselesaikan di semester 1. Di semester 1 kelas 12 ada di materi

pembaharuan Islam.

Bagaimana orentasi atau pengenalan yang bapak lakukan

sebelum memulai pembelajaran SKI?

Naraumber Biasanya ada beberapa yaa, 1. Biasanya SKI kan cerita ini kan

kalau udah mentok banget, tidak ada lagi bahan dengan bercerita,

kalau ada bahan yaa kita pake video, nah dari situ bisa ketahuan

masalah-masalah apa saja yang ada di video itu. Yaa itu cerita

sama video.

Peneliti Bagaimana cara bapak memberikan berbagai masalah dalam

bentuk soal materi SKI yang mengandung teka-teki yang

dapat menstimulus peserta didik agar lebih tertantang untuk

menemukan jawabannya?

Naraumber Saya lebih berpatokan kepada kemampuan peserta didik itu kan,

yaa kita generalisir soal ada yang lebih tinggi, ada yang lebih

rendah, mereka itu sudah terbiasa dengan soal yang diberikan

sebelumnya. Misalkan pada PTS atau PAS yaa, mungkin ke PTS

yaa, kalau PAS lebih ke pilihan ganda. Misalkan menerapkan

kebijakan-kebijakan khulafaur rasyidin kepada pemerintah

Page 156: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

142

Indonesia sekarang misalnya kebijakannya Abu Bakar nih yang

mirip substansinya dengan kebijakan pemerintah sekarang

ditingkat gubernur atau ditingkat negara yaa, itu udah pernah kita

bahas dan kita pernah selesaikan dalam pembelajaran, itu jadi

pertanyaan-pertanyaannya seperti itu. Kalau sehari-hari yaa

begitu, saya ajukan pertanyaan kita pecahkan bersama, baru

menjadi soal evaluasi seperti di TTS.

Peneliti Bagaimana upaya bapak untuk membantu memahamkan

peserta didik mengenai hipotesis, karena hipotesis sendiri

hanya jawaban sementara?

Naraumber Yang saya sudah terapkan itu mengenai hipotesis itu saya bimbing,

maksudnya saya buat sendiri hipotesisnya, baru kemudian

didiskusinya mereka yang menyelesaikan

Peneliti Bagaimana bapak menginstruksikan peserta didik dalam

mencari/mengolah sumber data? Sumber mana saja yang bisa

didapat?

Naraumber Kalau misalnya waktunya tepat, saya baru bisa sampai ke

perpustakaan. Dengan kapasitas yang tidak terlalu banyak, untuk

kelas 11 itu masih bisa yaa, untuk kelas 10 yang agak banyak.

Kalau misalkan kapasitasnya tidak memadai yaa saya ambil

sumbernya yaa di buku paket, dan dari situs-situs yang terpercaya

yaa, tantangan kita nih kalau ketemu situs yang memihak, ada situs

yang memihak malah kadang ada yang membahayakan juga.

Situs-situs ahlul bait gitu kan. Kadang anak memberikan jawaban

yang saya rasa ini kok sumber informasinya kok memihak gitu,

mungkin dari situ saya arahkan.

Peneliti Bagaimana upaya bapak pada peserta didik yang kurang

responsif dan apresiatif terhadap permasalahan yang

diberikan?

Naraumber Yang pertama, solusinya kita pastikan kelompoknya merata,

biasanya inkuiri ini kan di kelompok yaa, mencari sumber datanya,

nah namanya anak-anak itu ada yang minat belajaranya tinggi pasti

dia merasa tertantang dengan metode ini, ada yang biasa aja, pasti

dia ngikutin pada minatnya tinggi, nah yang minat belajarnya

rendah kita sebar, biasanya kalau minatnya tinggi, sedang dan

yang rendah disatukan, biasanya yang minatnya rendah ini

Page 157: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

143

ngikutin, yaa kadang-kadang kita tegur saat gini-gini dia bilang

“apaan sih pak” kadang kadang kayak gitu, itu yang pelan-pelan

kita jelasin, apaan sih kita dah ngomong banyak di depan pas

diskusinya dia ngomong seperti itu haha banyak yang seperti itu.

Peneliti Itu sewaktu kelompok dibagikan, itu bapak memilih yang

pinter-pinter dan lain sebagainya saat di kelas?

Naraumber Jadi begitu, jadi rata-rata yang minatnya tinggi duduknya sama

yang minatnya tinggi, yang minatnya kurang duduknya sama yang

minatnya kurang. Jadi, jadi itungannya 1234 itu minat belajarnya

tinggi semua itu, sampai seterusnya.

Peneliti Itu yang seperti rata-rata semua kelas?

Naraumber Biasanya, tapi kalau hal kognitif, walaupun minatnya belajarnya

kurang karena teman sampingnya, tapi kognitifnya tetap bagus.

Peneliti Bagaimana upaya bapak untuk membantu peserta didik

dalam menguji hipotesis yang mereka temukan?

Naraumber Di proses ketika pengumpulan data itu, ketika mereka berdiskusi

dalam kelompok yaa kita bimbing, kita datengin semua. Nggak

kita tinggal di depan duduk sewaktu mereka berdiskusi. Kalau

begitu kurang berjalan dengan baik, kecuali kelas yang bener-

bener minatnya tinggi.

Peneliti Bagaimana peran bapak saat para peserta didik merumuskan

kesimpulan, karena pada tahap ini mereka kebingungan

dengan berbagai jawaban yang didapatkan?

Naraumber Mereka dibantu menyimpulkan, Nah ketika mereka presentasi,

nah dari situ bisa ditemukan jawaban-jawaban yang kurang

relevan, baru dipastikan di akhir itu, jawaban-jawaban yang

relevan itu. Kembali lagi ke waktu yaa karena 4 kelompok yaa

finalnya di akhir.

Peneliti Untuk waktu SKI disini berapa jam pak?

Naraumber Sebenarnya pembagiannya itu 1 jam per minggu, 1 jam SKI, 1 jam

Akidah. Kalau dibagi seperti itu pembelajaran kurang efektif,

maka seperti saya bilang minggu ini 2 jam Akidah, minggu depan

2 jam SKI, untuk 45 menit menerapkan inkuri sih nggak bisa hehe.

Page 158: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

144

Peneliti Bagaimana cara bapak melakukan kegiatan refleksi diakhir

pembelajaran?

Naraumber Kadang-kadang, biasanya terkait waktu yaa, kalau memugkinkan

yaa memakai refleksi, kalau tidak cukup waktunya yaa tidak

memakai.

Peneliti Apakah bapak diakhir pembelajaran memberikan

kesimpulan secara keseluruhan mengenai materi

pembelajaran yang diberikan?

Naraumber Sama, tergantung waktu juga, dengan melihat waktu juga. Tapi

kalau ada waktu, saya akan berikan kesimpulan secara umum.

Peneliti Bagaimana proses penilaian yang bapak lakukan dalam

metode inkuiri ini di proses atau di akhir pembelajaran?

Naraumber Saya sempatnya di akhir, idealnya, karena waktu dan tenaga hehe,

akhirnya saya melakukan presentasi

Peneliti Bagaimana alur penilaiannya?

Naraumber Biasanya, mereka saya suruh dibagi perbagian-bagian untuk

menjelaskan, itu wajib satu kelompok, walaupun kelompoknya

sedikit banyaknya, mereka harus semuanya menyampaikan di

depan, hasil dari diskusi, disaksikan oleh semua orang juga, tidak

merepotkan juga kita melakukan penilaian dia sewaktu proses,

lebih pas aja melakukan penilaiannya di akhir, dan mereka sedikit

ata banyaknya harus disampaikan di depan. Yang terlihat kurang

minat yaa terlihat juga di terakhir, masih ada yang menghafalkan,

membaca teks, sedangkan yang inatnya tinggi mereka tanpa

menghafal dan membaca teks hanya memakai kepiawaian gesture

dalam menjelaskan. Penilaian ini saya kira lebih objektif

Peneliti Apa saja faktor pendukung yang bapak rasakan selama

memakai metode inkuiri ini dalam mata pelajaran SKI?

Naraumber Yang pertama yaa, implementasi itu bagi yang berfikir sepintas

terutama siswa yaa, apa sih pelajaran SKI menghafalkan kejadian

bertahun-tahun lalu, apalagi menghafal nama-nama dan

sebagainya, susah, apa manfaatnya bagi kehidupan. Nah ini salah

Page 159: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

145

satu alasan kenapa beberapa materi saya masukkan ke dalam

metode inkuiri ini. Yang membutuhkan implementasi dalam

kehidupan sehari-hari dan perlu adanya berfikir ilmiah, kita

ciptakan masalah, hipotesis, kemudian mereka mencari data,

kemudian mereka mempresentasikan pada materi yang bersifat

abstrak gitu yaa dikongkritkan dalam apa yang disekitar mereka

dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti Apa saja faktor penghambat yang bapak rasakan selama

memakai metode inkuiri ini dalam mata pelajaran SKI?

Naraumber Kurang siapnya siswa, beberapa sih nggak semuanya, yang kelas

10 banyak walau daya minatnya tinggi namun daya nalarnya

belum mencapai metode tersebut sehingga kita banyak-banyak

membantu mereka, membimbing, ini maksdunya apa, ini ngapain,

posisinya ngapain, masih seperti itu. Kalau di kelas 11, daya

nalarnya sudah mulai ada. Yang kedua sih sumber pelajaran, yaa

begitu, kita hanya bisa mengandalkan buku paket, kadang-kadang

kita kita ke perpus namun referensinya kurang. Kalau ada waktu

banyak kita bisa ke perpus MP pusat, itupun harus janjian, itu ada

kelas atau tidak kan yang memakai. Di MA ada cuman referensi

ada yang kurang. Waktu mengajar juga, karena tidak cukup waktu

yang disediakan. Biasanya begitu ditunda, yaa biasanya lupa lagi.

Peneliti Untuk faktor lain pak?

Naraumber Cukup itu aja

Peneliti Setelah ini kita masuk ke prinsip yang ada pada kemampuan

berfikir kritis, yang bapak analisis setelah

mengimplementasikan metode inkuiri ini? Mengenai

kemampuan komunikasi peserta didik bagaimana pak?

Naraumber Yaa itu, terpetakan menjadi 3 tadi, yang minatnya tinggi, sedang,

dan rendah. Mereka bertanya apa yang mereka tidak mengerti. Ada

juga yang masa bodoh atau seperlunya. Ada juga yang satu

kelompok, yang minatnya rendah kita tidak pantau mereka nggak

ngapa-ngapain, yang minatnya sedang dan tinggi yang berdiskusi.

Tapi selama ini, yaa selama ini ketika mereka dikasih hipotesis

mereka langsung berdiskusi.

Page 160: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

146

Peneliti Untuk komunikasi dengan peserta didik dengan guru?

Naraumber Ada yang saya samperin mereka bertanya, ada yang saya

dikelompok lain ada yang manggil “pak-pak…”,

Peneliti Bagaimana kemampuan kreatifitas peserta didik saat bapak

mengimplementasikan metode inkuiri?

Naraumber Biasanya masih saya bantu mengarahkan biar lebih mudah

melakukan diskusi dengan membagi tugas, ada juga beberapa

siswa yang berperan membagi tugas ke teman-temannya dalam

kelompok itu. Ini pak si A dapat bagian ini, si B dapat bagian ini,

begitupun seterusnya.

Peneliti Bagaimana kemampuan keterbukaan diri peserta didik saat

bapak mengimplementasikan metode inkuiri?

Naraumber Kalau kemampuan ini rata-rata sudah seperti itu kalau kelas 10,

kalau kelas 11 muridnya sedikit jadi mudah menghafal, kalau kelas

10 muridnya banyak mereka baru juga, itu saya wajibkan untuk

mengenalkan diri kepada teman-temannya. Saya juga kadang-

kadang lupa.

Peneliti Bagaimana kemampuan memecahkan masalah peserta didik

saat bapak mengimplementasikan metode inkuiri?

Naraumber Terpetakan kepada tingkat minat, beda tingkat berfikir ilmiahnya,

semakin tinggi berfikir imiahnya, semakin tinggi pula tingkat

memecahkan masalah mereka.

Peneliti Bagaimana kemampuan argumen peserta didik saat bapak

mengimplementasikan metode inkuiri?

Naraumber Sama lagi, biasanya kelas yang suka beradu argumen, ada yang

bisa, ada yang nggak mau kalah begitu, saat berdiskusi di depan.

Peneliti Bagaimana kemampuan percaya diri peserta didik saat bapak

mengimplementasikan metode inkuiri?

Naraumber Hehe, secara umum sudah terlihat yaa, kembali lagi ke minat,

semakin dia tau masalah, semakin minatnya tinggi, maka dia

memiliki minat yang tinggi dari teman-teman yang lainnya.

Kembali ke 3 pemetaan minat itu hehe.

Page 161: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

147

Peneliti Bagaimana kemampuan berfikir analisis peserta didik saat

bapak mengimplementasikan metode inkuiri?

Naraumber Berbeda di kelas dan 3 pemetaan minat itu

Peneliti Bagaimana kemampuan berfikir rasional dan logis peserta

didik saat bapak mengimplementasikan metode inkuiri?

Naraumber Yaa sama, kurang lebih seperti itu.

Page 162: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

148

HASIL WAWANCARA

NAMA : Bpk. Dwi Kurniawan S. Pd. I

JABATAN : Guru SKI MA Pembangunan UIN Jakarta

HARI/TANGGAL : Jumat/21 Februari 2020 (Kedua)

TEMPAT : Depan ruang Guru MA Pembangunan UIN Jakarta

Peneliti Setelah melihat observasi kemarin dan sebelumnya, banyak

dari peserta didik belum memahamai menganai tahapan yang

ada di metode inkuiri ini, sepertinya mereka kurang informasi

mengenai pengertian di tahapan metode ini. Bagaimana solusi

bapak untuk membantu dalam memahamkan makna dari tiap

tahapan inkuiri ini?

Pak Dwi Kalau itu memang anak-anak setahun itu saya jadwalkan inkuiri

sekali, sebenarnya penjelasan sudah dijelaskan tapi mungkin jarang

para guru memakai metode tersebut, sehingga menjadi kurang

familiar bagi mereka, solusinya yaa kalau ada metode lagi harus

dipastikan biar pada paham satu satu, kalau saya melihat kalau oke-

oke bahkan keliling kan, tiap tahapan gitu. Kalau di kelas IIS 2 itu

missnya di saat pengumpulan data kebetulan waktunya di akhir-

akhir kembali lagi ke waktu juga, dengan waktu yang tidak terlalu

banyak, disitu mengira pengumpulan data itu ketika mendapatkan

satu jawaban udah selesai gitu, akan tetapi data itu kan supaya valid

harus berdasarkan dari berbagai sumber. Jadi problemnya di waktu

juga butuh waktu yang lumayan tapi disiasatin pertanyaannya itu.

Memang missnya di pengumpulan data.

Peneliti Apakah bisa pak penjelasan pengertian tahapan inkuiri ini

dimasukkan di slide kemarin supaya lebih mudah

memahaminya, cuman kemarin kebanyakan lebih ke timer

gitu?

Pak Dwi Harusnya timernya ada di bawah penjelasan, bukan di slide

selanjutnya agar murid bisa melihat pengertian tahapan dan

timernya. Jadi tampilnya timer ini bebarengan dengan slide

penjelasan itu. Memang harus lebih detail lagi sih penjelasan itu.

Peneliti Mengenai pengertian ini, apakah pernah mengenalkan tentang

tahapan-tahapan metode ini?

Pak Dwi Kalau kemarin saya tanyakan saya kurang tahu yaa, saya juga

belum tanyakan juga ke guru-guru lain. Kalau X MIA saya tanya

Page 163: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

149

ada di bhs. Inggris kalau nggak salah. Jadi mungkin tidak terlalu

banyak jadi nggak familiar gitu.

Peneliti Saat memutar video dia awal itu memakai durasi yang

panjang, apakah tidak terlalu memakan waktu yang banyak

dalam pelajaran?

Pak Dwi Kalau yang kelas XI, itu saya potong tuh masuk ke intinya disitu

adalah ngasih gambaran pembaiatan Abu AL-Abbas kalau

dihitung-hitung itu 5 menit yaa, kalau video pembaiatan itu 5

menit, memang kalau di kelas X MIA 2 itu 7 menit. Kalau dihitung-

hitung 5-7 sedangkan waktu proses pembelajaran ada 90 menit,

malah justru itu sangat penting untuk memberikan gambaran di

awal kecuali 15 menit itu cukup lama mungkin, memang nggak

ngaruh disitu tapi memang di proses pembelajaran inkuiri ini harus

memiliki, oh satu lagi ini harusnya nggak usah pakai karton cukup

dengan kertas folio itu kelas lain memakai seperti itu, tapi juga ada

yang pake karton, tapi setelah saya evaluasi walaupun pake karton

ketika mereka presentasi di depan nggak keliatan juga peserta yang

dibelakang. Keungtungannya mereka lebih cepet nulis di folio atau

HVS itu mungkin saya evaluasi dan saya terapkan di kelas lain.

Peneliti Pada tahap merumuskan masalah kemarin, bapak

menginstruksikan peserta didik untuk membuat soal, kenapa

bapak tidak membuat soal sendiri untuk diberikan kepada

para peserta didik agar mereka lebih semangat mencari

jawaban tersebut? Mungkin ada alasan?

Pak Dwi Satu sisi dari segi waktu merumuskan masalah tidak membutuhkan

waktu yang panjang, kedua saya juga pengen dari siswanya yang

peka terhadap materi. Itu ada satu kelompok yang dia tahu yang ia

cari nih, ada juga kelompok yang bingung, dari 4 kelompok yang

peka hanya 1 kelompok, ini ngapain sih pak ngapain seperti itu, di

salah satu kelas diantara 4 kelas itu 3 kelompok 1 yang mengerti.

Peneliti Di sesi pertemuan ke-2 di kedua kelas ini kan berbeda pak yaa,

di kelas XI itu dari pengumpulan data langsung ke presentasi

dan di kelas X MIA 2 itu masih dimulai dari pengumpulan data

kemudian ke kesimpulan melewati menguji hipotesis

kemudian langsung presentasi. Bagaimana menurut bapak

dalam hal demikian menguji hipotesis dan kesimpulan

langsung terkumpul dalam satu wadah kemudian dilanjutkan

dengan presentasi begitu?

Pak Dwi Sekaligus, kalau di kelas XI IIS 2 itu sudah, itu prosesnya sudah

dari pengumpulan data sampai ke kesimpulan, cuman kemarin di

tahap ke-2 itu pada tahap pengumpulan data itu seperti yang saya

jelaskan tadi ada misscom kurang banyak datanya, sebenarnya

sudah banyak itu sampai tahap kesimpulan itu saat minggu

Page 164: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

150

sebelumnya itu karena itu ada revisi jadi begitu. Untuk tahapan

menguji hipotesis dan kesimpulan itu di kelas X MIA 2 saya

jadikan satu waktu gitu tapi tetap saya keliling untuk membantu,

kemudian dilanjutkan dengan presentasi untuk menghemat waktu.

Peneliti Apakah penilaian saat tanya jawab itu termasuk dalam

penilaian metode inkuiri?

Pak Dwi Dari pertanyaan itu kita bisa lebih tahu siswa tahap

kesungguhannya itu, kan ketahuan kan yang menguasai atau

hanya ikut-ikutan, tapi kebanyakan yang ikut-ukutan itu kemaren

nggak masuk, itu saya perhatikan satu-satu, sebenernya pengen

yang terbaik yaa untuk kedepannya terus memperhatikan dan

masuk juga.

Peneliti Selama pengalaman mengajar bapak menggunakan metode

inkuiri ini, apakah memerlukan 2X pertemuan untuk

menyelesaikan semua tahapan metode inkuiri ini?

Pak Dwi Kan sebelumnya tahapan-tahapan itu nggak sedetail ini,

sebelumnya saya ajukan pertanyaan kemudian nggak ada istilah-

istilah kayak tadi hipotesis, kalau kesimpulan sih ada, jadi distu

saya ngasih pertanyaan dia kumpulkan jawabannya, terus langsung

disimpulkan gitu. Metode inkuiri, problem-based learning,

project-based learning ini kan baru kemaren-kemaren,

sosialisasinya bahkan nggak ada kan, seminar-seminar gitu nggak

ada kan tentang metode itu semua. Sedangkan kemarin entah tahun

pelajaran ini atau tahun ajaran kemarin itu ada form di RPP ini kita

disuruh milih form mteode pembelajaran tadi. Diantaranya itu kita

bisa pake Discovery, Project, Based Learning, inkuiri gitu.

Sebelumnya sih nggak ada, sebelumnya diskusi ketika ada suatu

masalah di dalam pelajaran dicari jawabannya seperti itu.

Peneliti Apakah memang bapak di setiap memakai metode inkuiri ini

di akhir pembelajaran tidak memakai refleksi seperti kemarin

dan sebelumnya?

Pak Dwi Kembali ke waktu sih, pinter-pinternya kita membagi waktu

untuk 1 minggu satu pelajaran, yang penting kan tahapan yang

lain sudah terealisasikan gitu, skala prioritas itu intinya

Peneliti Mengapa bapak tidak menjelaskan secara umum lagi terkait

materi yang dijelaskan peserta didik di akhir pembelajaran?

untuk mengeneralisir secara umum pembahasan? Karena

jawaban presentasi dari temen-temennya kurang?

Pak Dwi Ketika ada presentasi kemudian yang mereka jelaskan saya rasa

cukup itu tidak saya tidak saya tambahkan, ketika perlu

ditambahin yaa ditambahin, sekali lagi kembali ke waktu sih, ini

kebetulan kemarin di XI MIA 1 itu waktunya lebih banyak tidak

mengejar pelajaran akidah, mereka full pada SKI, makanya semua

tahapan itu dari orientasi sampai refleksi tuntas, yaa yang perlu

ditambahkan yaa ditambahkan, yang udah bagus di presentasikan

Page 165: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

151

itu yaa diginiin gitu. Kembali lagi ke prioritas begitu, kalau dari

materi kan di awal sudah dijelaskan mulai dari nama sampai

khilafah itu jatuh dinasti Abbasyiah itu materinya sebelumnya

sudah saya berikan itu yang dibahas ada di sana.

Peneliti Di X MIA 2 itu kemarin, itu mereka memberikan kesan dan

pesan dalam memakai media/metode dalam pembelajaran SKI

ini dengan menggunakan laptop, biar bisa buat PPT gitu, jadi

nggak pake karton atau sejenisnya, jadi presentasi pakai PPT

gitu,jadi mereka bisa mendesain dan menghias PPT itu lebih

mudah dari pada membuat dengan tangan sendiri karena

dapat sumber gambar hiasan dari internet pada proses metode

inkuiri ini. Bagaimana menurut bapak?

Pak Dwi Ini untuk inkuiri kan, dia kerjakan di laptop trus di presentasikan

melalui PPT gitu, memang dibolehkan memakai laptop, namun

kembali kepada tapi kalau masalah desain di karton mah bagus-

bagus aja gitu. Biasanya kalau menurut saya kala memakai laptop

itu biasanya ada trouble segala macem, tapi boleh juga sih

memakai laptop. Cuman yaa khawatirnya yaa itu trouble, rusak

lah, nanti ada yang ketinggalan nanti jatuhnya kepada izin ambil

laptop dulu gitu

Page 166: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

152

HASIL WAWANCARA

NAMA : Bpk. Zakaria, MA

JABATAN : Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN Jakarta

HARI/TANGGAL : Jumat/24 Januari 2020 (Pertama)

TEMPAT : Ruang Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN Jakarta

Peneliti Wawancara hari ini, adapun maksud kedatangan saya hari ini

untuk melengkapi data-data perihal informasi madrasah,

upaya peran pimpinan madrasah dalam meningkatkan

kualitas guru, penyediaan sarana-prasarana, dan fasilitas

yang menunjang pembelajaran. Jadi nanti disini saya melihat

dulu, saya sudah melihat beberapa informasi dari informasi

PLP lalu perihal sejarah, gambaran umum, dll. Akan tetapi,

ada data yang menurut saya perlu diklarifikasi atau ada

pembaharuan lah bisa dibilang begitu, biar lebih pas di

penelitian kita. Sebelumnya saya mulai dari informasi perihal

mengenai narasumber dahulu, boleh bapak memperkenalkan

diri dari nama, tempat tanggal lahir, fokus mengajar apa, dan

sejak kapan disini?

Kepala

Madrasah

Iya nama saya Zakariya, pendidikan saya MA, S1 saya di UIN

Jakarta, S2 saya di IIQ Jakarta, TTL Jakarta 2 Desember 1982,

saya mengajar disini tgl 31 Desember 2006 di Mts dulu, 2 tahun

disana sampai 2008 akhir saya ditempatkan disini. Menjabat

sebagai Kepala Madrasah terhitung bulan Juni 2018 sampai 2020

nanti, sebelumnya di Wakasis di 2015-2018.

Peneliti Selanjutnya mengenai informasi seputar madrasah, saya

sudah melihat di situs madrasah perihal di profil madrasah,

disitu dikatakan bahwa tahun 2015-2016 MA Madrasah

Pembangunan membuka kelas bahasa, program utamanya

penguasaan TOEFL dan IELTS, bagaimana kelanjutan

program tersebut apakah masih ada atau enggak?

Kepala

Madrasah

Iya, memang program itu dimunculkan pada masa Kepala Sekolah

Pak Rusli, karena beliau sebelumnya ada di Mts Pembangunan dan

disana beliau mempunyai program Billingual, karena ada

sebagaian besar anak yang Billingual pindah kesini, akhirnya

terbentuklah kelas bahasa, kan Billingual kan kelas bahasa, tetapi

Page 167: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

153

kemudian seiring berjalan, karena memang kita kosentrasinya

kepada riset, madrasah riset, dan kepada Perguruan Tinggi Negeri

gitu kan, serta rata-rata bahasa Inggris anak-anak kita sudah bagus

yaa terbukti dengan banyak lomba-lomba juara kemudian mereka

di Perguruan Tinggi Negeri berhasil, jadi akhirnya pada masa

beliau itu dihilangkan 2016-2017 akhir itu ditiadakan. Ada juga

orangtua yang merasakan deskriminasi, ada anak yang spesial di

bahasa dan enggak gitu. Apalagi kita kan agak berbeda, soalnya

kita kan ada IPA IPS kan, kalau disana di Mts umum kan yaa,

artinya kita bisa bertemu kelompok dengan kapasitas masing-

masing. Kalau disini anak IPA misalnya nih, bisa jadi IPAnya

bagus tapi bahasanya nggak bisa, jadi ada semacem…, jadi

akhirnya ketika saya dilantik, karena saya sudah melihat plus

minus pada program bahasa itu makanya saya rubah, jadi tidak ada

kelas bahasa tetapi untuk konten berbahasa diperkuat, karena

bahasa ini termasuk dalam 3 pilar MP, yang pertama adalah

akhlak, yang kedua adalah bahasa, dan ketika adalah sains. Nah

makanya untuk memberikan/mengukur kemampuan bahasa anak-

anak di kelas 10, kita ada program TOEFL gitu. TOEFL di kelas

10 dan IELTS di kelas 11, jadi itu tetap untuk mengukur

kompetensi kebahasaannya, disamping itu tidak kala penting

adalah pembiasaannya. Karena kalau cuman program kelas bahasa

saja tapi keseharian tidak digunakan terus buat apa. Jadi saya lebih

stresingnya itu lebih keseharian. Ketika guru bahasa masuk ke

kelas haru bahasa Inggris, dominan bahasa Arab yaa Bahasa Arab,

dominan Jepang yaa bahasa Jepang. Jadi seperti itu, anak-anak

pun ketika mengumumkan di meja piket seperti mungkin bapak

pernah denger yaa, memang kita wajib bahasa asing, nggak boleh

bahasa indonesia. Itu bagian dari profil, profil kita kan terampil

bahasa, berkomunikasi dengan bahasa asing, kita punya profil ini.

Dan mungkin ini di masa Kepala Sekolah sebelumnya secara

tersiratnya, tetapi belum tersurat/tertulis sehingga sekarang apapun

yang kita ajarkan harus mengacu kepada sainsnya, bahasanya,

akhlaknya. Makanya walaupun tidak ada kelas bahasa tetap

berjalan walaupun dari luar menggandeng mitra dari luar, dari ICI

kalau nggak salah, lembaga bimbel ICI yang bahasa Inggris, dan

IELTS. Dan untuk bahasa memang anak-anak tidak banyak

masalah, makanya saya justru ingin lebih menonjolkan karakter

Islam dan sainsnya ini. Karena di tingkat SMA ini lomba-

lombanya kebanyakan ditingkat sains gitu kan, OPTIKA,

Page 168: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

154

Olyimpiade, OSN, ASN, di perguruan tinggi gitu. Jadi kan saya

melihat anak-anak sudah bagus bahasa Inggrisnya, tidak perlu

terfokus kepada bahasa Inggris saja, semua kita konsentrasi,

supaya semuanya disiplin ilmu dapat. Pada intinya semua program

bagus yaa, cuman mungkin berbeda-beda, kita munculkan lagi

program bahasa itu, akan tetapi lebih dimunculkan aplikasinya di

lapangan.

Peneliti Jadi, dikonfirmaasi bahawa kelas bahasa tidak ditiadakan di

tahun 2017-2018, saya lihat belum diupdate pak di websitenya.

Makanya ketika saya lihat ini saya ingin tanyakan, karena

saya belum liat ini.

Kepala

Madrasah

Seharusnya ada di buku yang baru, di buku panduan siswa 2018,

coba tanya saja ke Pak Rizqo…

Peneliti Selanjutnya, sesuai dengan barusan bapak katakan

menyinggung madrasah riset itu kan, apa itu madrasah riset?

Kepala

Madrasah

Madrasah riset adalah pertama kita punya distingsi madrasah, jadi

kita pengen ada ciri khas apasih bedanya madrasah kita dengan

madrasah yang lain. Kita itu punya beda, makanya kita mendirikan

madrasah riset, pertimbangannya apa? 1. Anak-anak SMA itu kan

akan kuliah di Perguruan Tinggi, paling tidak dibekali dulu dong,

dibekali untuk terbiasa menulis. Kalau sudah biasa bikin makalah,

bikin paper gitu yaa ketika dia kuliah dia akan lebih mudah dan itu

luarbiasa kalau kita. 2. Kan pendidikan abad 21 satu itu kan disitu

kan ada kemampuan literasi, literasi itu kan tidak hanya

kemampuan membaca, menulis, membuat project macam-macam

lah. Makanya kita lihat kebutuhan anak selanjutnya seperti itu.

Makanya kita punya ciri khas madrasah riset gitu. Program riset

itu jelas banget, kita ada muatan lokal riset jadi ada di kelas, jadi

samping pembelajaran itu nanti mereka punya tugas project dan

kegiatan besar yaitu jambore riset dan baksos, jadi homestay 3 hari

2 malam seperti kemarin itu penelitian, membuat laporan sekalian

presentasi, tetapi pembekalan di sekolah, BAB 1, 2, dan 3 ada di

sekolah termasuk tema-tema juga kita sampaikan ke anak, jadi

deskripsinya sudah kita sampaikan ke anak, gambaran umum kira-

kira apa yang disana bisa diteliti. Itu kurikulum dari kita, itu

memang itu memang desain kita. Seperti KEMENAG kan punya

kurikulum khusus yaa, kita punya sendiri kombinasilah,

Page 169: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

155

modifikasilah. Itu juga sudah bagus menurut saya, ada kegiatan

risetnya, ada kegiatan sosialnya BAKSOS kan, memberikan

pelajaran kepada anak-anak kita untuk berempati kepada orang-

orang susah, kan di daerah sana masih banyak orang-orang susah.

Kalau disini kan enak berangkat diantar pake mobil, mobil sendiri,

motor sendiri. Disana kan anak-anak rumahnya jelek, sekolahnya

pun jelek, jalan kaki, artinya terbatas lah. Makanya dengan

diadakannya jambore riset itu target kita membiasakan untuk

menulis, membuat laporan, dan juga terasah juga empatinya

kepada orang-orang yang hidupnya kurang mampu…

Peneliti Selanjutnya, apa yang bapak alami selama menjadi guru atau

kepala madrasah perkembangan atau perubahan apa saja

yang sudah dicapai MA Pembangunan?

Kepala

Madrasah

Yang pertama, dari sisi guru yaa memang di generasi awal di

madrasah ini, alhamdulillah sikap anak semakin kesini semakin

bagus, karena treatment kita yaa semakin kesini semakin teratur

terprogram dan terkondisikan, tapi kita buat aturan sesuai

kebutuhan kita, dan kita membuat aturan yaa kita laksanakan. Jadi

aturannya jelas, jika anak berprestasi rewardnya ini, jika mereka

melakukan semacam pelanggaran yaa jelas pelanggaran apa, dan

itu penanganannya kuat kompak, dalam hal ini dalam bidang

kesiswaan jauh lebih mudah karena kita kompak, nggak ada anak

ruang untuk mencari celah kita gitu. Kalau orang tua pun kalau

anaknya salah sesuai peraturan, mereka tidak bisa mengelak tidak

bisa membantu, karena sudah jelas. Contoh ketika ada yang

telambat, gini ini gitu kan, seperti bapak lihat berdiri 2 orang

disana terlambat berapa menit. Itu sudah ada pernyataannya,

mereka sudah mentandatangani MOU kesepakatan menjadi siswa

disini, dan itu bermaterai Rp.6000. jadi merka siap mengikuti tata

tertib sekolah. Ada dasar hukumnya. Prestasinya juga semakin

membaik, insyaAllah kita kan membentuk akhlaknya dulu, dan

mindsetnya anak-anak juga kita ajak untuk maju. Harus terus

berkembang berprestasi. Jadi secara sikap sudah semakin

membaik, mungkin secara dzahir kita bisa liat sudah enak-enak

dari pakaiannya sudah rapi, anaknya juga enak untuk

dipandanglah anak perempuannya, berbeda dengan sekolah yang

sekedar diterima tapi tidak diseleksi itu kan out-outan lah

tampanganya, rambutnya, bajunya bagaimana, nggak keurus

macem-macem. 3. Karena rata-rata orang tua disini berpendidikan

Page 170: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

156

membuat lebih bagus juga, membuat kita lebih mudah ketika ada

program ini orangtua gampang supportnya, sangat support, enak

diajak diskusi, yaa seperti tadi jadi enak yaa punya siswa yang

orang tuanya berpendidikan tinggi, bukan berarti yang orang

tuanya pendidikannya rendah tidak supportnya, tetapi pada

umumnya itu berpengaruh ketika sekolah menengah ke atas, orang

tuanya menengah ke atas itu akan lebih bagus. Itu dari kondisi

anak yaa dilihat saya sebagai guru seperti itu. Dan mereka multi

kebisaan/potensi seperti ada yang pinter nyanyi, drama, dan lain

sebagainya, jadi anak itu kalau diberi kesempatan berekspresi

berkembang itu sangat bagus, kita memberikan ruang kepada

mereka, tetapi kita tetap memberikan arahan. Tidak kita bebaskan

tanpa pengwalan itu berbahaya. Jadi intinya, semakin lama

semakin membaik, dengan pembinaan-pembinaan yang

mengarahkan kepada spritual seperti tahajjud, shalat dhuha, baca

Quran, puasa senin-kamis. Bahkan hari ini ada puasa kan ini

sebagai bentuk dari pembiasaan.

Selama menjadi kepala sekolah memang ada yang saya rubah,

tetapi substansinya tidak berubah, karena saya yakin semua kepala

sekolah dari Pak Darul, Pak Rusli itu satu, kita ingin lebih bagus,

cuman cara-caranya aja berbeda. Kalau saya caranya lebih kepada

evaluasi diri madrasah dulu, jadi lebih kurangnya madrasah ini apa

sih, itu penting itu acuan kita, ibarat kita panitia kita evaluasi dulu

panitia tahun lalu, unggulnya apa kurangnya apa, dari situ dulu

kita tak bisa meraba-raba, jangan-jangan ini kurang nih, jadi kita

harus melihat secara objektif keadaan di lapangan itu seperti apa.

Saya lihat itu dari EDN, dari EDN itu tergambar sekali yaitu

fasilitas sekolah, jadi saya minta ditingkatkan, fasilitas

diperbaharui dan diperbagus, itu sekarang Hall kan, dan itu saya

saya rasakan ketika saya menjadi Wakil memperjuangkan

pengadaan karpet yaa, karpet itu sumbangan orang tua, itu dapat

56 juta sumbangan, saya belikan karpet 36 gulung sekitar 42 juta

itu saya beli di Cipulir, sisanya beli kipas angin yang gede tuh 2

biji, dan mimbar masjid 2 juta setengah di Rempoa, pokoknya 56

juta itu habis. Jadi kita minta sarpras yang kita minta untuk

diperbaharui, yang kedua kantin, dulu kan 1 lantai, sekarang 2

lantai. Itu yang sarpras, tidak hanya ini yaa, tentunya perangkat-

perangkat penunjang KBM juga sangat penting kayak LCD di

kelas, speaker di kelas, whiteboard dan sebagainya, yang dapat

Page 171: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

157

digunakan anak-anak itu yang kita tingkatkan itu yang pertama,

yang kedua, ruh pendidikan itu kan di guru, ujung tobak kan ada di

guru, kita mengadakan pembinaan-pembinaan, guru-guru yang

sudah bagus kita minta untuk sharing ke temen-temennya yang

sering butuh pengembangan saling berbagi lah, karena setiap dari

mereka memiliki kekurangan dan kelebihan, yang kedua memang

pembinaan untuk guru memang saya adakan, itu saya adopsi dari

yang lama dan yang baru, dari yang rutin itu yaa seperti

menyalami siswa di depan di pagi hari itu program pak terjadwal,

kalau tidak terjadwal mana mungkin bisa serapih itu. Bukan senin

saya deh, rabu saya deh, bukan gitu. Tapi ditulis, senin itu kepala

sekolah dengan guru, selasanya Wakakur dengan guru sama anak

OSIS atau sama mahasiswa, rabunya Wakasis ada guru anak OSIS

dan mahasiswa, itu terprogram. Kemudian ada briefing mingguan

untuk bentuk koordinasi kita evaluasi kita. Kemudian ada

pengajian bulanan, khotmil Quran guru-guru karena kita

madrasah, kalau anak kita biar baca Quran kita mulai dari kita

dulu. insyaAllah apabila gurunya rajin ngaji anakpun dengan

sendirinya. Ada pelatihan-pelatihan juga, artinya kita support guru

perlu apa dan kita ada juga penilaian buat guru-guru. Jadi di

zaman saya mengembangkan yang sudah bagus, setiap tahun guru

disupervisi, kita berikan reward dan punisment, tetapi punisment

lebih ke manajemen yaa. Ketika ia berprestasi kita kasih reward,

kita kasih sertifikat dan uan pembinaan, atau berupa barang,

macem-macem. Artinya reward itu penting buat motivasi guru-

guru. Yaa alhamdulillah sih denga kita sering berdiskusi,

berkoordinasi, duduk bareng mengembangkan madrasah ini,

madrasah ini bukan punya saya, ketika murid mendapatkan

masalah itu masalah kita, bukan masalah kepala sekolah atau yang

lainnya. Saran mereka juga saya minta untuk berfikir agar banyak

siswa yang datang kesini melalui diskusi apa program kita yang

menarik masyarakat daftar kesini. Jadi bukan hanya saya, kami

sebagai pimpinan kepala sekolah terbatas, sekarang saya

memimpin nanti periode selanjutnya bapak yang akan memimpin

saya, kita harus sama-sama. Saya juga memberikan kesempatan

kepada mereka bottom up, artinya biasanya kita kan top down,

program pimpinan mereka laksanakan, tapi sekarang kita berikan

kesempatan bottom up mereka mengusulkan kira-kira yang belum

terealisasikan di program kami, usul saran kepada kami, kalau ada

program dari pimpinan ada yang kurang silahkan di krititisi, tidak

Page 172: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

158

harus melakukan apa yang harus kita lakukan semua. Tapi selama

yang kita programkan bagus yaaa diikuti. Tapi kalau ada yang

kurang yaa jangan didiemkan saja. Yang penting menurut saya

adalah disini kita adalah keluarga, jangan sampai diantara kita ada

yang tidak nyaman. Alhamdulillah 2X saya ulang tahun 2X juga

saya dapet kue, karena saya yakin kita mempunyai hubungan

emosional yang istimewa. Klau mereka tidak deket dengan saya

mereka juga canggung kan.

Peneliti Berbicara mengenai guru, bagaimana kualifikasi guru-guru

disini?

Kepala

Madrasah

Kalau kualifikasi guru-guru sudah sangat baik yaa, pertama sudah

sarjana semua, sudah dibidang masing-masing, kemudian nilai

akademiknya IPnya bagus-bagus, baguslah rata-rata. Itu

sebenernya bagian kepegawaian, yang menyeleksi itu adalah

bagian kepegawaian dan kepala sekolah yang menyeleksi, tapi

ketika hasil akhir wawancara secara umum saya lihat sudah

produktif yaa, komptensinya bagus, akademiknya bagus, dan juga

masih muda yaa penting juga itu produktif, kalau dah tua-tua yang

berbasis IT itu dah males walaupun tidak semua, tapi yang perlu

kita bekali adalah wibawanya, kalau terlalu dekat dengan murid

wibawa kita akan hilang, dan pengalama itu penting tidak bisa

dipungkiri, karena kebijakan begini begitu kalau guru tidak

mempunyai pengalaman yaa sama aja,

Peneliti Guru-guru disini sudah sertifikasi pak?

Kepala

Madrasah

Guru yang sudah sertifikasi itu 3 orang, saya bu tri dan bu yaya,

tetapi yang sudah lulus program sertifikasi di PPG kemarin ada 2,

bu nidya sama pak yayat, tapi untuk seleksi sertifikasi kuota yang

lulus itu hampir semua, kecuali yang belum didaftarkan yaa.

Hanya pak Zaki yang belum lulus, karena dia belum ikut kuota test

kemaren, kalau yang lain sudah, tinggal nunggu panggilan saja.

Database sudah ikut seleksi sudah lulus tinggal nunggu tahun

berapa itu. Kayaknya tahun ini ada beberapa guru yang

diwacanakan akan PPG, tapi kemaren luarbiasa, dua-duanya ikut

keduanya juga lulus dari MP, banyak di sekolah lain juga nggak

lulus, termasuk teman saya nggak lulus PPGnya disini.

Peneliti Terus bagaimana prestasi guru-guru disini pak?

Page 173: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

159

Kepala

Madrasah

Prestasi guru-guru sangat baik yaa, saya punya datanya, artinya

pembinaan lomba-lomba banyak yang juara, kedua hasil

kompetensi akademiknya pun di UN itu meningkat dari tahun ke

tahun, mungkin evaluasi di jaman saya yaa, dan saya yang punya

catatan itu, kenapa saya tahu karena saya memberikan reward, jadi

guru-guru yang nilai UNnya bagus saya kasih reward, dari guru

yang UN ini ada belasan kira-kira ada 12, itu 9 orang meningkat

niali UNnya, tetap yang paling penting adalah tauladan guru itu,

tapi kalau berbicara akademik yaa akademik.

Peneliti Baik selanjutnya mengenai peran pimpinan madrasah

terhadap pengembangan madrasah itu sendiri, bagaimana

upaya madrasah dalam mewujudkan lembaga yang

profesional dan unggul?

Kepala

Madrasah

Peran yang pertama melihat dari evaluasi diri madrasah, madrasah

kita lebihnya apa kurangnya apa. Nah dari evaluasi diri madrasah

itu, kita membauat program kerja, program kerja itu kita buat

sesuai kebutuhan kita gitu, kita tidak melihat madrasah lain, kita

nih kelebihannya itu yang kita kembangkan, nah untuk

mengembangkan supaya maksimal yaa dari beberapa strategi juga

kan, kita perlu adanya lembaga mitra gitu kan, mitra kita kan

banyak dari HUMAS Perguruan Tinggi kemudian beberapa

lembaga bimbel gitu kan, penerbit dan sebagainya termasuk juga

keterlibatan dari orang tua, kemudian dari manajemen yayasan

kita meminta pandangannya mengenai program kita seperti apa

dan itu saya sampaikan pada saat RAKER. Jadi Rapat Kerja tahun

lalu 2019, saya sampaikan jadi tahun depan kita akan begini,

programnya ini, silahkan kalau ada masukan atau usulan dari guru-

guru sampaikan, karena program ini program kita semua, kalau

program ini yang kawal saya maka program ini tidak akan maju,

kita harus bersama-sama, bersama-sama kita bisa. Jadi program itu

disampaikan, di program itu ada schedulenya ada targetnya gitu.

Contoh misalnya kedisiplinan siswa targetnya apa, kita kan

targetnya disiplinnya bagus, akhlaknya bagus, siapa yang akan

bertanggung jawab, yang bertanggung jawab Wakasis, bagaimana

penanganannya kita sama-sama. Jadi dibuatkan program kerja,

dibuatkan juga schedulenya, siapa yang bertanggung jawab,

bagaimana pemakainya, dan ada semacem plan-plan yang kami

buat perencanaannya seperti apa, pelaksanaannya bagaimana,

evaluasinya seperti apa, umpan baliknya seperti apa, jadi ada

Page 174: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

160

feedbacknya juga. Ketika program ini tidak berjalan kita harus

evaluasi kenapa bagaimana kedepannya, jangan cuman tertulis

saja

Peneliti Secara khusus, bagaimana peran madrasah dalam

meningkatkan kualitas guru, apakah ada pelatihan atau yang

lain?

Kepala

Madrasah

Ada, jadi saya membuat program itu berdasarkan 8 standar dasar

pendidikan. Standar isi untuk guru apa programnya, terkait

kurikulum, standard proses terkait perangkat guru, membuat RPP.

Standard kelulusan apa, yang paling penting mah standard

kependidikan. Disitu program saya yaitu melakukan pembinaan

guru misal workshop, pelatihan itu bagian dari pembinaan.

Diikutsertakan seminar di luar, ikut lomba biar guru tahu

kemampuannya seperti apa kita beri kesempatan belajar juga,

untuk meningkatkan SDMnya, ada beasiswa S2 dari kita, pak

Asep pak Yayat itu dapet beasiswa S2 dari sekolah, mengikutkan

program pengembangan diri seperti bu Yuni ke Australia 10 hari

itu kan bagia dari program kami pimpinan memberikan

kesempatan kepada guru-guru, intinya ada program

Peneliti Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari pak Ion, MP

pernah mengadakan meninar/pelatihan perihal media

pembelajaran secara khusus termasuk didalamnya mengenai

kahoot, beliau mengatakan dari Mts dan MA, hanya MA yang

mengaplikasikannya, apakah itu benar?

Kepala

Madrasah

Benar itu memang, idealnya itu tadi dari SDMnya kita belum

unguul, kedua produktif usia-usia produktif, ketika memang

mereka melek gadjet gitu kan dan teknologi. Jadi kita memang

sudah mengedarkan surat ke guru-guru bahwa pembelajaran harus

berbasis IT, makanya di kelas itu ada Google Classroom, Kahoot

itu sudah biasa di Aliyah, pembicaraan ini sudah biasa, guru-guru

sudah menerapkannya, tetapi ada pelatihannya seperti pak Ion

bilang, ada pelatihan bareng-bareng, dan kita ada tim publikasi

dan dokumentasi, itu pak Asep dan pak Wahyu, jadi tim itu yang

nanti menjelaskan ke kita, jadi kita itu belajar bersama-sama

Peneliti Kemarin sempat diskusi dengan pak Ion, bahwa alasan

utamanya itu lebih ke teknologi ini tidak bisa dimanfaatkan

karena keterbatasan pada tata tertib, mereka memiliki

Page 175: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

161

keterbatasan dalam membawa handphone jadi nggak bisa

diterapin gitu pak, itu di MI dan di Mts, jadi saya kira itu sudah

cukup wajar, sempat tadi bapak menyinggung konsep

pembelajaran di abad 21itu ada integrasi mengenai teknologi

yang dimasukkan ke dalam pembelajran, bagaimana pendapat

mengenai hal itu?

Kepala

Madrasah

Iya memang harus seperti itu, karena generasi anak sekarang

generasi A-Z, generasi milenial, generasi digital kalau kita nggak

profesional kita nggak nyambung nanti, apalagi kita sudah SMA

jadi yang nomer satu adalah figur guru, sesulit apapun materi

pelajaran namun gurunya enak anak akan menerima akan mudah,

berbeda dengan anak MI yang gurunya dengan bentuk apapun

karena mereka masih kecil, berbeda dengan kita figur guru harus

melihat kepada kemampuan anak, anak itu seperti apa, yang kedua

itu kan kita ada MIR (Multi Intelegent Riset) sangat membantu,

guru saat mengajar MIA kelas 1 gaya belajarnya linguistik, maka

guru-guru mengajarnya lebih ke bahasanya lebih kuat. Ketika

kelasnya lebih ke kinestetik maka guru harus lebih banyak

bergerak. Makanya ke depannya teknologi di MP mengenai

pembelajaran kita sikapi dengan serius gitu. Kalu kita mau

menyambut era digital, kalau anak-anak disuruh melek digital tapi

mereka tidak membawa handphone itu kan sebuah kendala juga

kan. Tapi sebenernya anak-anak kita tidak perlu diajarkan sudah

paham mereka, itu sebenarnya kenapa di Aliyah boleh memakai

gadjet karena itu adalah sebuah kebutuhan, yang kedua PR saya

adalah anak boleh memakai handphone tapi mereka positif

menggunakannya, jadi aturan ketat di MP Aliyah, jadi nggak mesti

mereka mentang-mentang mereka bisa menggunakan sesuka hati.

Walaupun ketika guru mengajar HP itu disimpen, walaupun dia

bawa tidak boleh dikeluarin, jadi mentang-mentang bawa HP

mereka bebas memainkannya tidak, kita guru tidak memutuskan

bawa HP maen digital nggak android disimpan dimatikan, kalau

ada yang maen diambil ada peraturannya tertulis dan tertempel di

kelas, kalau mereka iseng membuka situs-situs itu 6 bulan ada

skorsing juga. Jadi bukan berarti enak banget anak Aliyah bawa

HP justru mereka tersiksa juga, karena mereka salah

mempergunakan HP itu mereka akan bermasalah bertanggung

jawab, di sekolah-sekolah bagus saya lihat tidak ada masalah

dengan HP hanya saja kita memberikan arahan kepada anak-anak

Page 176: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

162

bahwa HP itu adalah sesuatu yang baik, tapi kita juka harus

memiliki komitmen, jika ada yang melakukan kesalahan yaa harus

kita tindak, supaya mereka tidak maen-maen dalam penggunaan

HP. Dan itu saya belom banyak orang tahu, mungkin sifatnya di

dalam enak boleh maen HP padahal belum tentu enak mereka,

kalau dari jam pertama samapai terakhir tidak boleh memakai HP,

mereka hanya bisa memainkan HP di jam istirahat saja, pulang

sekolah deh udah, peraturannya ada di pak Anas ada peraturan

mengenai HP di lembaran khusus. Karena kalau ada peraturan tapi

tidak tertulis kita tidak ada payung hukumnya.

Peneliti Selanjutnya mengenai penyediaan sarana prasarana terutama

media pembelajaran, apa pendapat bapak mengenai

kebutuhan atau penggunaan media di kelas?

Kepala

Madrasah

Itu sesuatu yang harus dan penting, karena memang senjatanya

guru gitu, jadi ibarat petani, media ibarat cangkul, kalau petani

tidak bawa cangkul trus ngapain di sawah atau di ladang. Sama

halnya dengan guru, guru di dalam kelas mengandalkan

pengetahuan yang dibutukan beliau kan sarana ada kan seperti tadi

fasilitas whiteboardnya, LCDnya, WIFInya itu semuanya penting

dan harus. Kalau tidak ada itu terganggu nanti, maka saya minta

sekolah harus support fasilitas sekolah, fasilitas ruangan yaa

Acnya rusak segera diperbaiki karena mengganggu kenyamanan

anak, ketika guru membutuhkan media yaa segera, karena

memang itu kan bagian umum bukan bagian saya, ada bagian

sendiri kita hanya melaporkan mencatat, ini pak guru butuh LCD

dan wifi yang kuat di kelas ini. Tapi itu sebuah keniscayaan pada

seorang guru bahwa guru harus mempersiapkan pembelajaran,

menganalisis kebutuhannya apa, dan memakai media apa itukan

harus disiapkan. Tidak bisa mengajar dengan sekedar ngajar.

Peneliti Bagaimana langkah madrasah dalam penyediaan sarana dan

prasarana dalam menunjang untuk pembelajaran?

Kepala

Madrasah

Iya langkah yang pertama, ada Evaluasi Diri Madrasah (EDM)

kita sarpras kita terbatas, kita rinci tuh, terbatasnya apanya kan

banyak nih apa kantinnya kurang atau kamar mandinya kurang

harus spesifik oh ini perangkat pembelajarannya kurang. Nah

perangkat pemberlajaran apa nih yang rusak kita rinciin, oh

LCDnya rusak diganti atau layarnya rusak diganti, atau wifinya

Page 177: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

163

kurang nih ditambahi jadi langkahnya seperti itu. Kita rincikan apa

yang diperlukan, dan kita laporkan ke bagian umum, karena itu

bagian mereka, mereka yang bertanggung jawab mempersiapkan

itu. Tugas saya menjadi kepala sekolah adalah mengawal mereka,

mereka sudah minta didata apakah sudah dilakukan atau tidak.

Ketika pak Dwi mengajar SKI misalkan, akan tetapi ketika

mengajar LCDnya rusak atau wifinya nggak kuat padahal mau

browsing tuh mau nonton youtube mau menampilkan film, saya

tanya ke pihak umum, ini perlu diperbaiki sarpras ini LCD ini

kenapa kendalanya saya begitu, tapi saya melihat secara utuh,

mereka bilang udah yaa saya cek bener nggak tuh kata mereka

sudah

Peneliti Apakah menurut bapak sarpras dan fasilitas di sekolah ini

sudah cukup, apa perlu ada yang dibenahi lagi pak?

Kepala

Madrasah

Secara umum sudah cukup, yaa cuman pembenahannya yaa begitu

banyak, cuman sayanya pengen konsisten aja sih

pemeliharaannya. Ketika LCD kurang bagus diperbaiki,

sebenarnya sih sudah dipenuhi mungkin kurang kadang bagus

kadang kurang keistiqomahannya ajalah dan keperawatannya yang

tidak konsisten

Peneliti Bagaimana rencana bapak kedepannya agar menjaga dan

meningkatkan kualitas madrasah ini dalam bidang

pembelajaran?

Kepala

Madrasah

Yaa pastinya yang saya akan lakukan adalah saya akan evaluasi

KBM guru, itu kan ada CCTV kan dan kita juga melakukan

evaluasi melewati anak-anak dengan google form kan, bagaimana

pembelajran yang dilakukan guru-guru dikelas, apakah sudah

sesuai dengan anak anak atau belum gitu kan, apabila ada banyak

negetifnya atau kurang dalam pelayanannya maka saya akan

panggil guru yang bersangkutan itu siapa, yang ketiga kalau

evaluasi sudah ada kita sudah tahu khusus kepada guru-gurunya

kita akan perbaiki bersama-sama. Artinya guru kurang dibidang

apa saya kasih arahan, apabila kendalanya saya kurang bagus,

maka saya sebgai pimpinan harus bertanggung jawab akan hal itu.

Intinya saya tidak serta merta menyalahkan guru, siswa pun saya

lihat pendapatnya, kalau evaluasi lebih kepada subyektif yaa tidak

Page 178: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

164

ada hubungannya dengan pembelajaran yaa itu saya akan tidak

respon

Peneliti Bagaimana langkah bapak sebagai pimpinan madrasah dalam

mendorong guru agar menerapkan pembelajaran yang

inovatif dan menyenangkan?

Kepala

Madrasah

Yang pertama yaa saya sampaikan kepada mereka, kita ini adalah

madrasah yang bagus, madrasah kita sudah diminati oleh

masyarakat, kita punya tanggung jawab moral menjaga nama baik

yang sudah kita emban gitu kan. Yang kedua saya berikan

motivasi bahwa kita itu adalah seorang pendidik yang Allah

istimewakan, artinya kita berikan kebaikan kepada anak-anak itu

menjadi amal jariyah kepada kita, itu pahalanya sampai di akhirat,

jadi kita jangan cuman ngajar dateng ngajar pulang, tapi kita harus

mempercayai profesi kita, bahwa kita adalah seorang guru yang

Allah pilih di dunia ini, menjadi seorang guru itu bukan soal yang

biasa sesuatu yang luar biasa, harus kita emban kita laksanakan.

Yang ketiga, selama kita di madrasah ini mari kita berlomba-

lomba dalam kebaikan sesuai dengan bidang kita sesuai dengan

kapasitas kita, kita mengajar dengan baik, dialah guru yang terbaik

bagi kita. Ketika saya menjadi kepala sekolah saat ini, saya

menjadi kepala sekolah untuk guru-guru saya, untuk anak didik

saya, untuk orang tua murid saya, dan untuk beberapa mahasiswa

yang pernah disini saaya berikan kesan yang baik gitu. Yaa pada

intinya semua apapun itu semuanya dicatat oleh malaikat, sayang

kalau kita tidak mengambil kesepatan ini kita tidak maksimalkan,

saya lebih ke hati ke hati lah, walaupun sarprasnya bagus pun

apabila para guru tidak nyaman dengan kepala sekolah tidak

nyaman dengan guru-guru yang lain itu tidak akan maksimal. Jadi

intinya membuat guru-guru bahagia disini

Page 179: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

165

HASIL WAWANCARA

NAMA : Bpk. Zakaria, MA

JABATAN : Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN Jakarta

HARI/TANGGAL : Rabu/29 Januari 2020 (Kedua)

TEMPAT : Ruang Kepala Madrasah MA Pembangunan UIN Jakarta

Peneliti Assalamualaikum wr wb, saya ingin melanjutkan

wawancara yang sebelumnya, mungkin sedikit berbeda

dengan milik saudara adjie yang lebih ke media, dan

saya lebih metode. Pertanyaan mengenai 3 aspek yaitu

mengenai keadaan guru, metode pembelajaran dan

keterampilan atau kemampuan peserta didik, ini

pertanyaan semuanya ada yang menyinggung abad 21

yaitu era komunikasi, era keterbukaan, digital begitu,

apakah ada strategi madrasah dalam mempersiapkan

guru menghadapi era pendidikan abad 21?

Kepala Madrasah Itu pasti yaa, karena bagaimanapun mengajar harus

menyesuaikan kondisi saat ini begitu, jadi kalau anak-anak

kita millenial, kita juga mengajar dengan millenial. Jaman

kitan berbeda dengan jaman mereka, artinya itu sebagai

salah satu pedoman kita juga guru-guru di sini harus

mengajar sesuai dengan kondisi mereka sekarang, dan

sekarang juga jamannya sudah millenial revolusi industri

4.0, maka guru-guru yang mengajar harus mengacu ke situ,

oleh karena itu kita sudah melakukan itu, dah dari tahun

kemarin kan yaa dimulai dari RAKER kerja guru itu sebgai

salah satu strategi kita untuk membuat strategi

pembelajaran tahun ini lebih baik dengan tahun

pembelajran sebelumnya, dengan melihat kebutuhan

jaman, kita adakan RAKER kerja kemudian kita adakan

pelatihan-pelatihan yang sudah sering anda lihat kan

sekarang itu juga kita sudah mengadakan pelatihan minggu

lalu, besok ada lagi transformasi abad 21 dalam rangka

membekali guru-guru untuk merespon tantangan

pembelajaran abad 21 ini. Jadi kita ada pembinaan khusus

memang, tiap tahun tuh ada 6X kali lah ada. Di samping itu

Page 180: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

166

kita juga perlu bersinergi antara guru, orang tua, dan

sekolah, kepala sekolah, dengan manajemen, dengan

yayasan itu bagian dari tahapan-tahapan juga harus

kompeherensiflah persiapakan guru-guru harus disiapkan

juga, orang tua juga harus memahami pendidikan saat ini

di sekolah itu menuntut anak untuk aktif, jangan sampai

orang tua menuntut anaknya kok gurunya males banget

ngajarinnya gitu, anak kok disuruh presentasi terus, disuruh

ini dll, mereka juga harus paham bahwa sudah tidak

berlaku guru yang menerangkan dari awal sampai akhir

gitu, tapi lebih kepada yaa menyesuaikan gitu lah, kita juga

kasih tahu orang tua gitu,

Peneliti Bagaimana upaya mengatasi permasalahan yang yang

ada di lingkungan madrasah? Antara guru, peserta

didik, dan wali peserta didik?

Kepala Madrasah Yaa yang pertama jalannya adalah musyawarah lil ammah

atau musyawarah bersama, kita mentargetkan pelatihan ini

bagaimana follow upnya di guru, misalkan pelatihan abad

21 ternyata guru ini masih memakai polah yang lama, kita

harus panggil, kita diskusi kenapa masih menerapkan pola

itu tidak pola yang kita ajarkan kemaren, permasalahannya

apa?, kita ajak bicara gurunya gitu, kita ke anak-anak juga

sama kenapa guru mengajarnya lebih sedikit gitu tap

meminta anak yang lebih aktif, kita jelaskan, karena abad

21 meminta untuk seperti itu, meminta untuk memiliki

critical thinking, communication, collaboration, creatifity,

ini juga anak-anak harus paham juga jangan sampai

menyalahkan guru, gurunya males nih apa-apa siswa gitu.

Tapi kita ada acuannya juga ada lembar penilaiannya juga

supervisi itu bagian kontroling juga

Peneliti Seperti pertanyaan adjie kemarin, monitoring lewat

cctv yaa, apakah ada monitoring yang lain gitu pak

mungkin?

Kepala Madrasah Kita supervisi langsung, langsung berada di kelas begitu,

melihat guru mengajar bagaimana. Kalau CCTV kan nggak

ada suaranya yaa jadi kita hanya bisa menebak-nebak, tapi

Page 181: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

167

kalau di kelas kita bersama-sama dengan mereka, bisa

melihat langsung bagaimana guru mengajar, menyiapkan

medianya atau tidak gitu, bagaimana respon anak juga

disitu, apakah anaknya antusias atau biasa-biasa saja gitu

kan, atau apa gitu

Peneliti Bagaimana guru menciptakan lingkungan madrasah

yang kondusif, bermutu dan nyaman selama proses

belajar mengajar berlangsung?

Kepala Madrasah Yaa pastinya saya sih berharap apa yang saya sampaikan

pimpinan, kita kan memberikan arahan kita harus

memberikan yang terbaik untuk anak didik kita, sekolah ini

menjadi sekolah terbaik bagi anak kita, oleh karena itu kita

harus saling support, saling mempunyai niat dan tujuan

yang sama bahwa kita membangun madrasah ini menjadi

madrasah yang berkualitas, anak-anak mempunyai

semangat gitu yaa, kemudian prestasinya bagus, dari niat

kita itu harus kita bangun dulu, kita harus bangun

kebersamaan dulu, mindset guru harus kita samakan bahwa

mengajar itu bukan seperti ini tapi seperti ini, jadi yang

penting itu, menyatukan seluruh elemenn yang ada di

madrasah ini untuk mempunyai visi dan misi yang sama.

Kalau sudah sama visi misinya kita kemanapun sudah

enak.

Peneliti Untuk aspek yang pertama sudah selesai pak, berlanjut

ke aspek yang kedua menganai metode pembelajaran,

Menurut bapak metode pembelajaran apa saja di era

abad 21 ini yang sudah diterapkan di madrasah?

Kepala Madrasah Saya merasa, kita kan sudah ada pembekalan yaa, terkait

dengan K13 itu kan bagian dari pembelajaran abad 21 yaa,

yaa saya minta kepada guru-guru kepada anak-anak

mereka harus ada project gitu kan, project basic learning

gitu kan, jadi metode pembelajaran di K13 yang banyak itu

sudah ada di aturan mereka, tugas saya mengawal, sudah

banyak kok guru-guru yang kongkrit yaa kayak guru

bahasa Indonesia mereka ada portofolio siswa itu ada,

project dari hasil pembelajaran itu ada, bahkan bisa dijadiin

buku gitu, itu kan benar-benar berhasil diterapkan. Jadi

Page 182: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

168

bukan ceramah aja ngajarnya, tapi memberika

pembelajaran yang menyenangkan, dan metode

pembelajaran yang diterapkan harus melihat sesuai dengan

kondisi kelas. Sekarang kan makai MIR yaa, kalau kelas

itu domainnya kinestetik, kita guru harus menggunakan

metode pembelajaran yang kinestetik. Ketika kita

menggunakan metode inkuiri atau metode bertukar peran

atau roleplay dan sebagainya yaa kita harus sering keliling

gitu kan, atau ketika anak diskusi gitu kan guru jangan di

depan meja saja, disitu anak-anaknya aktif, banyak

bergerak kalau kita diem aja nggak nyambung nanti.

Walaupun metodenya bagus, tapi tidak tahu strateginya

untuk mencapai metode itu.

Peneliti Tadi menyinggung mengenai MIR, MIR itu apa pak?

Kepala Madrasah MIR itu Multiple Intelegent Riset, jadi itu buat data gitu

kan, memang itu kebijakan dari pak direktur, kebijakan

manajemen bahwa MIR itu kita pakai untuk kita

mengetahui menurut bahasa beliau untuk mengetahui haya

belajar anak-anak kita, jadi anak-anak kita itu basicnya

apasih anak-anak itu. Modal awalnya dia itu apa, oh anak

ini domainnya lebih ke visual misalkan, oh kalau ini lebih

ke natural lebih ke alam-alam gitu yaa. Kalau ini lebih ke

matematika spasial, lebih kepada linguistik jadi anak ini

lebih kepada bahasa, jadi kita sarankan kepada orang tua

ketika anaknya mau kuliah sarankan mengambil bahasa.

Jadi itu ada alat ujinya, jadi ada alat MIR oleh orang yang

profesional, jadi siswa disini MI, Tsanawiyah, Aliyah

ketika mereka masuk sekolah ini di tes MIR dulu,

teknisnya masuk dites dulu jadi biar tahu. Kelas MIA 1 kan

beda dengan kelas MIA 2, kalau MIA 1 misalnya

domainnya lebih ke linguistik, MIA 2 lebih ke audio-

visual, IIS 1 satu mungkin lebih ke Kinestetik atau yang

lainnya, jadi itu buat metode pembelajaran yang sesuai

K13 tapi harus melihat kondisi belajar di kelasnya, gaya

belajarnya. Kalau anak yang senang visual kita tidak

menampilkan slide atau gambar-gambar yaa anak itu tidak

akan semanagat

Page 183: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

169

Peneliti Bisa jadi kesimpulan, jadi tiap kelas sudah dibagi

perbagian?

Kepala Madrasah Iya sudah, bahkan hasil dari MIR itu sudah berbentuk

subcopy digital jadi seluruh kelas sudah saya share ke

semua guru-guru, biar guru-guru ketika mau ngajar tahu.

Ini saya tidak printout karena paperless yaa. Jadi guru

sudah saya forward tuh saya kasih dan mereka tinggal

baca. Kalau difotocopy bisa lumayan banyak 311 jadi

kalau mereka menagajar, mereka punya data segini.

Peneliti Apakah sudah dalam taraf cukup memenuhi kriteria

sarpras yang sudah tersedia untuk metode inkuiri ini

pak?

Kepala Madrasah Saya melihat secara kasat mata, dan juga secara langsung

gitu yaa, dan hasil dari diskusi temen-temen guru. Fasilitas

di sekolah ini masuk dalam kategori baik, bahkan lebih

dari cukup, dan kalaupun ada kekurangan kita bisa

fasilitasi, tidak menjadi hambatan. Karena menurut kami

justru semua itu ada di guru. Ketika media yang kita

gunakan tidak ada gitu kan, tidak sesuai dengan harapan

kita, kita bisa menyelesaikan sendiri, kita guru kreatif, guru

kreatif ini ada media kita mengajar tapi kalau tidak ada

media kita tidak bisa mengajar, itu bukan guru kreatif, guru

kreatif itu banyak akalnya, apapun media yang ia punya ia

bisa ngajarin, dia bisa berfikir. Wah saya nih mau pake

laptop nih, mau pake LCD nih, mau menceritakan tentang

film ini nih, tau-tau mati listrik naaaaah, nggak bisa pake

LCD, apa yang harus kita lakukan? Kita bisa rubah kan,

kita bikin media sendiri, ada sebuah film nanti kamu

ceritakan apa yang saya ceritakan ini seperti apa pendapat

kamu. Itu kan bisa pak, tapi kalau bicara standard secara

keseluruhan mengacu kepada standard sarana prasarana

akreditasi kita masih nilainya B, tapi untuk kalau

pembelajaran di kelas kita sudah A+. kita sebenernya

punya tapi kita kurang maksimal saja. Makanya saya minta

kalau ada guru yang ingin memakai media yang lengkap,

maka ia harus sampaikan jauh-jauh hari. pak LCDnya

kurang nih pak, kita perbaiki, dah ada kok, karena sudah

bertahun-tahun kan dipake, awalnya baru semua, namanya

Page 184: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

170

barang dipake yaa bagus biar ada kerjaan, kalau barangnya

bagus nggak ada kerjaan nanti yang laen nggak dipake.

Nggak bisa saling membantu nanti, nggak ada pahalanya

nanti

Peneliti Bagaimana pendapat bapak mengenai metode inkuiri

ini? Metode inkuiri ini kan mengajak anak berfikir

kritis, mengajak seluruh kemampuan pada dirinya

untuk mengolah informasi yang baik dan benar dengan

dasar-dasar atau sumber-sumber yang ada, dan juga

bisa mengarungi informasi yang bisa dibilang hoax,

jadi metode inkuiri ini beranjak dari situ?

Kepala Madrasah Kalau menurut saya dengan tuntutan abad 21 yang

sekarang anak-anak harus memiliki 4 C itu yaa,

kemampuan 4 C itu yaa sangat cocok anak diminta untuk

berfikir kritis, berfikir kreatif, mampu berkomunikasi

dengan baik, dan mampu bekerja sama dengan baik, itu

tuntutan pada kurikulum sekarang. Tapi menurut saya yang

tidak kalah penting adalah sebaik apapun itu metode kalau

guru itu tidak piawai dalam mengembangan metode itu

tidak mampu menstimulus kepada anak-anak supaya

mereka menarik gitu yaa, karena anak ada yang berfikir

seperti itu yaa ada juga anak-anak yang pengen tahu dari

temennya aja pengen enaknya aja mikir-mikir, itu harus

diantisipasi, tapi paling tidak sesuai yang saya bilang guru

itu ketika ingin menggunakan metode inkuiri melihat kelas

disitu seperti apa, background anak-anaknya bagaimana,

itu seperti apa inputnya gitu, oh ternyata kelas ini tidak bisa

nih pake metode ini jangan dipaksakan. Atau pas nih

metode ini di kelas ini, bagaimana kita mengemasnya gitu.

Kan itu kan tidak menuntut siswa mengikuti apa yang kita

minta, tetapi metode yang kita gunakan bagaimana kita

bisa menstimulus anak untuk aktif mengikuti metode kita

gitu, harus ada timbal balik gitu feedbacknya apa gitu.

Jangan sampai nanti ketika kita memberikan itu anak-anak

kita tidak mau berfikir tidak mau apa yang kita arahakan

malah kita bingung sendiri, haduh saya gagal nih, makanya

perlu disampaikan dulu tujuan pembelajarannya apa, trus

langkah-langkah kita untuk menyampaikan materi itu apa,

jadi guru harus siap dulu, gurunya siap, siapkan medianya

Page 185: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

171

siapkan langkah-langkah pembelajarannya, siapkan

evaluasinya, nanti murid kita akan mengikuti apa yang

diarahkan kita.

Untuk anak SMA metode ini baik yaa pas karena sudah

tingkat SMA gitu yaa, sudah punya pengetahuannya, sudah

banyak gitu yaa, komunikasi sudah bagus, tinggal kita

membuat metode ini menarik, karena guru kan beda-beda

cara mengajarnya. Bisa jadi metode inkuiri menarik bagi

bapak ke anak-anak, tetapi buat teman bapak kurang

menarik bagi anak-anak karena cara penyampainnya,

menurut saya cara itu itu lebih penting daripada materi,

materinya bagus tapi cara mengajarkannya tidak bagus yaa

tidak akan maksimal. Caranya bagus materinya bagus tapi

yang paling penting adalah gurunya gitu, at thariiqah

ahammu minal madddah, al maddah muhim walakin al

mudarris ahammu minal maddah. Setelah guru itu penting

yang paling penting adalah ruh ul mudarris bagaimana

guru itu menyadari bahwa dirinya adalah seorang guru, yaa

harus profesional, harus memiliki kemampuan pedagogik,

individual, sosial dan profesional. Kalau guru itu tidak tahu

tugas guru yang 4 itu kan kompetensi itu kan, bahaya itu,

jadi dia tidak menikmati apa yang ia kerjakan diresapi

kurang gitu

Peneliti Selanjutnya kita masuk ke point 3 pak, Adakah

hambatan peserta didik dalam mengembangkan

kemampuan atau keterampilannya?

Kepala Madrasah Saya pikir dalam proses pembelajaran itu ada yaa, kita

punya target kan paling tidak ketika kita mengajar 75%

kita tercapai itu paling tidak yaa, karena tidak mungkin

juga dalam satu kelas semuanya bisa tercapai, bukan kita

pesismis tapi kita bicara kongkrit pak, kenapa? Karena

anak didik kita tuh dibekali oleh Allah kemampuan yang

berbeda-beda nggak mungkin sama, tapi akan bagus kalau

targetnya tercapai, akhirnya salah satu strategi kan untuk

mencapai maksimal kelasnya jangan banyak-banyak

muridnya, kan itu strategi pak. Jadi menurut saya kendala-

kendala itu menurut saya pasti ada di kelas, karena anak

anak kan berbeda-beda, berbeda kemampuan, berbeda

Page 186: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

172

keinginan, saya nggak seneng belajar bahasa Inggris wong

saya seneng oran kuliah saya mau ambil ekonomi kok, jadi

impres untuk bahsa inggrisnya kurang kan dia, jadi guru

bahasa Inggris ini bagaimana caranya agar si anak

walaupun dia tidak kuliah bahasa Inggris tapi menyukai

pelajaran saya. Nah ketika ulangan nih ada 25 siswa yang

lulus 15, 10 orang nggak lulus, atau yang lulu 20 orang, 5

orang nggak lulus, bagaimana cara mengatasinya, kembali

lagi ke gurunya, kan guru tahu anak ini seperti ini, jadi

treatmentnya seperti ini, nggak bisa disamaratakan menurut

saya. Dan kalaupun ada program yang tidak tercapai, itu

wajar-wajar saja, kadang kita punya rencana itu kan kita

rencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, memfollow up.

Ketika program itu tercapai semua alhamdulillah.

Saya sendiri sebagai kepala sekolah memiliki 8 standar itu

kan, standar itu kan masing-masing, misal standar pendidik

dan pendidikan, programnya apa misal mengadakan

pembinaan guru-guru 1 tahun 5 kali, ternyata cuman 3 kali,

berarti kan nggak tercapai, apakah dari situ kita gagal,

nggak juga. Karena menurut saya bukan frekuensi yang

penting, yang terpenting bagaimana substansi pelatihan itu

tapi kalau bisa mengakomordir sampai 5 kali itu sudah

bagus akan lebih efektif dan maksimal. Banyak pelatihan

tapi hati gurunya pelatihan mulu, nggak bisa kondangan,

jalan-jalan itu malah kemana-mana fikirannya

Peneliti Bagaimana upaya madrasah dalam meningkatkan

kemampuan atau keterampilan peserta didik?

Kepala Madrasah Yang pertama pastinya kita harus menganalisis dulu

kebutuhan anak, seperti kebutuhan di abad 21 yang

menuntut anak untuk terampil memainkan teknologi,

kemampuan literasi, memiliki kemampuan 4 C, dari hasil

itu kita sampikan ke anak bahwa tuntutan pendidikan saat

ini harus begini, makanya kita mempunyai profil sekolah,

kita beracuan ke sini, jadi apapun yang kita ajarkan harus

mengacu ke sini. Artinya apa anak kita sampaikan bahwa

pada abad ini kamu harus mengambil langkah ini, kita

siapkan programnya, kita komunikasikan ke anak-anak,

Page 187: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

173

mereka lakukan dan kita mengawasi, jadi saya pikir ada

kolaborasi dengan anak-anak juga. Jadi seperti itu langkah-

langkah kami jadi harus tahu dulu apa yang dibutuhkan

mereka tutntutan pada jaman ini seperti apa, kita harus

bagaimana menghadapi saat ini, kita siapkan programnya

mereka ikuti, ketika ada yang kurang kita diskusikan

bersama-sama, sudah difasilitasi.

Contoh anak sekarang dituntut memiliki kemampuan

literasi, kita adakan program literasi misal I can Speak,

membaca buku, berpidato, riset dan menulis itu sudah

bagian kongkrit. Ketika membuat makalah gitu kan

lansung dibukukan dan dicetak itu sudah literasi yang

luarbiasa bagi saya. Kan leterasi itu banyak menulis,

membaca, memainkan drama dengan tulisan itu, jadi itulah

langkah-langkahnya. Alhamdulillah kita sudah punya

programmnya, kita tinggal mengawasi, mengevaluasi,

ibaratnya kita sudah setel lah tinggal kita melihat sudah

maksimal atau tidak.

Peneliti Bagaimana menumbuhkan kemampuan atau

keterampilan berfikir kritis pada peserta didik?

Kepala Madrasah Ini mungkin kembali kepada guru-guru yaa, karena yang

bersinggungan langsung murida adalah guru, saya sebagai

kepala sekolah hanya menawarkan programnya untuk

anak-anak supaya berfikir kritis, kita juga adakan kegiatan-

kegiatan PHBI organisasi, nantinya mereka kan berfikir,

bermusyawarah ini kan ada program PHBI acaranya begini

bagaimana menurut kamu, akhirnya mereka berfikir. Kalau

pembelajaran saya sebagai kepala sekolah hanya

mengarahkan kepada guru-guru buatlah desain

pembelajaran yang di dalam desain itu ada menimbulkan

siswa berfikir kritis. Kan bisa aja, seperti kita

menggunakan scientific yaa ketika kita mengajar kita

menampilkan video terkait dialog atau film menurut kamu

apa yang bisa kita ambil dari video itu?, dan menurut kamu

itu apa ada perdebatan anatara karakter ini dengan yang ini

kan memancing siswa untuk berfikir, kalau tida terbiasa di

diem aja, bilang bagus-bagus gitu, tapi kalau kita

sampaikan kita punya film ini kita harus ada kajian ini, kita

Page 188: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

174

amati, kita lihat, kita nalar, ujung-ujungnya kita

komunikasikan. Dari film yang kita nonton ini saya minta

kalian semua berpendapat, pendapat mana yang paling

bagus nanti bapak kasih reward misalkan, kan bisa jadi itu

ada perdebatan menurut saya gini gini pak, menurut saya

gini gini pak gitu. Dari pendapat=pendapat itu kita cari

kesimpulannya, benang merahnya. Pendapat si A mengenai

si B bahwa ia memiliki karakter yang sangat egois

mungkin ia sebagai pimpinan situ dan ia melihat

prorgamnya bagus, karena bawahannya tidak merespons

program yang ia arahkan gitu kan dan kurang semangat

makanya ia marah-marah seperti itu, tapi yang lain

memiliki pendapat lain mengenai si A. walaupun dia

seorang leader tidak boleh dia marah-mararh gitu, kan

program itu harus disampaikan dengan baik-baik, itu kan

menjadi 2 pendapat dan itu anak yang tidak bisa terbiasa

berbicara yaa hanya bilang bagus ndak bagus, tapi

deskripsinya apa, artinya yang terpernting itu sebenernya.

Yang kita butuhkan sekarang ini anak-anak berani

menjelaskan apa yang ia lihat secara ilmiah gitu, dan masih

banyak kemarin seminar di Psikologi. Misalkan mengenai

bullying, apasih bullying itu? Itu anak yang nggak biasa

ngomong yang nggak biasa berkomunikasi dia bingung apa

yaa, tapi kalau dia sudah terbiasa dia akan menyampaikan

pendapatnya, bullying adalah kejahatan verbal misal gini-

gini ngatain orang atau mengintimidasi orang,

memojokkan orang lain sehingga orang lain tersakiti dan

akhirnya ia depresi misalnya, nah itu kan melatih anak

untuk menjelaskan apa yang kita sampaikan itu tidak

mudah kalau kita tidak tahu cara-caranya.

Bahkan kita harus tahu kita mengajar 30 anak di kelas ini

itu bagaimana individual per orangnya, nah kita tuh

mempunyai tugas tuh, kita 3 tahun mendidik anak ini harus

tahu anak ini bagaimana, terutama walikelas, misal di kelas

MIA 1 oh dia ini tidak suka pembelajaran biologi nih,

ketika nilainya jelek kita ajak ngomong, kenapa nilai saya

jelek pak? Karena kamu belum semangat, coba kamu

semangat kamu bisa ngalahin temen-temen kamu, kita

motivasi. Kamu kok ulangan jelek-jelek amat sih, kamu

Page 189: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

175

nggak belajar? Kamu gmn sih ibu dah nerangin capek-

capek, kata capek-capek ini dalam hati muridnya guru ini

nggak ikhlas banget sih, karena saya mengajar yaa jadi

saya merasakan lah. Kadang mereka asik kalau saya

mengajarnya terlambat yaa, seneng mereka kalau guru

dateng terlambat, karena ada waktu diskusi dengan

temen/ngobrol

Page 190: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

176

HASIL WAWANCARA

NAMA : Ibu. Robiatul Hasanah

JABATAN : Staff Perpustakaan MA Pembangunan UIN Jakarta

HARI/TANGGAL : Selasa/28 Januari 2020

TEMPAT : Ruang Perpustakaan MA Pembangunan UIN Jakarta

Peneliti Assalamualaikum wr wb, di sini saya ingin mewancarai ibu

mengenai perpustakaan MA MP UIN Jakarta untuk

menggali informasi atau menambah informasi dalam

menyusun dan dalam pengumpulan data skripsi dii sini,

judul saya itu mengenai implementasi metode inkuiri dalam

mengembangkan keterampilan berfikir kritis siswa pada

mata pelajaran SKI di MA MP UIN Jakarta. Metode inkuiri

ini salah satu tahapannya itu mencari sumber informasi bagi

peserta didik, kemaren sudah wawancara dengan guru SKI

pak Dwi itu memberikan info dari buku-buku kajian Islam,

sumber Islam atau dari perpustakaan. Mungkin untuk lebih

dalam bagaiamana perpustakaan MA ini dari ibu. Untuk

yang pertama lebih ke perkenalan ibu yaa…?

Narasumber Nama saya Robiatul Hasanah, masuknya disini staff karyawan

bukan guru, sebenarnya di MP itu ada di sana tuh ada lagi tuh

perpustakaan pusat jadi ada kepala perpustakaannya juga, kita

dibawah naungannya kepala perpustakaan bukan di bawah

naungan di kepala madrasah aliyah organisasinya, kita bisa

dilihat di situ ada. Pustakawannya ada 3, kepala perpustakaannya

satu jadi ada 4. Jadi kalau ada pengadaan kita ada jjuga dari

pusat, jadi kalau sekertarisnya dan bendaharanya ada di pusat

ngikutin yang ada di pusat, bukan berdiri sendiri. Alamatnya

daerah Ciputat, jabatannya pustakawan tetapi masuk ke kategotri

staff karyawan.

Peneliti Apakah perpus milik MA MP UIN Jakarta ini dibuka

khusus untuk madrasah sendiri atau untuk umum?

Narasumber Sebenarnya seperti perpustakaan pada umumnya, jadi ini

termasuk permasuk perpustakaan sekolah jadi untuk para pelajar

Page 191: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

177

di sini jadi sama guru atau staf bisa, karena guru atau staff

termasuk dalam anggota perpustakaan. Kalau dari umum kesini

boleh tapi nggak boleh minjem hanya bisa baca doang, karena

kalau minjem nanti susah balikin. Untuk peminjaman kita

memakai sistem OPAK itu di komputer bukan online sih dia jadi

seperti sistem OPAK yang offline bukan online. Kalau online

kita cari lewat internet kan ketemu, tapi ini offline dengan server

dulu memakai sam sekarang dominan ke server

Peneliti Pada pukul berapa waktu operasional perpus MA MP UIN

Jakarta ini?

Narasumber Kalau normalnya sih jam 07:00 itu sudah buka sampai jam

15:00, karena pulangnya jam 15:45, jadi selama itu ada 45 menit

kita beres-beres itu normal sih. Tapi kadang-kadang setengah 4

anak-anak masih di sini. Kalau weekend mah libur, kita

menyesuaikan jadwal masuk dari sekolah. Kalau hari jumat kan

anak-anak pulang setelah dzuhur seharusnya jam 12 itu sudah

tutup, tetapi kadang-kadang ada anak-anak memakai untuk eskul

sampai jam 14:00. Jadi tempat eskul, rapat, jadi kemarin anak

PLP di sini nongkrongnya. Jadi perpustakaan sekolah

multifungsi jadi kalau, tapi seharusnya nggak boleh karena

khusus untuk membaca anak-anak perpustakaan doang, tapi yaa

gimana ruangannya terbatas. Tapi kalau di pusat nggak deh lebih

terarahkan karena dia bukan ruangan bukan gedung juga sih tapi

dia misah gitu.

Peneliti Berapa jumlah kapasitas kunjungan di dalam ruangan perpus

MA MP UIN Jakarta ini?

Narasumber Nggak ada kapasitas sih kalau misal anak-anak ada 1 kelas

kesini, kayak kemaren nih 1 kelas bosen di kelas akhirnya pindah

ke perpus atau kelasnya lumayan panas kadang-kadang kan

pindah kesini satu perpus satu kelas, satu kelas itu berapa yaa

sekitar 20/21an lah, anak-anak kelas 1 itu sekitar 30an, tapi

dipakainya untuk satu kelas yaa, kelas 1 kan ada 4 kelas, jadi

kalau kelas IIS 1 belajar disini kelas IIS 2 tidak bisa belajar

disini.

Page 192: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

178

Peneliti Apakah buku koleksi perpus di MA MP UIN Jakarta ini

sudah mencukupi kebutuhan pembelajaran guru dan peserta

didik?

Narasumber Kalau itu tergantung standar gurunya, itu kira-kira gurunya butuh

buku ini ada nggak buku disini, kembali di tanya ke gurunya lagi

aja. Kalau kebutuhan buku itu dari guru bukan dari kita, karena

perpustakaan menyediakannya buku referensi sama buku

rujukan, kalau buku paket pelajaran atau buku tambahan ada

disini, tapi buku khusus pembelajaran ada di guru doang sih. Ada

buku-buku sejarah sih tapi tidak sesuai, nanti tinggal tanya pak

Dwi aja kira-kira udah sesuai atau belum gitu. Tapi kalau ada

guru yang “Bu saya minta buku tafsir ini, biasanya langsung

dibeliin gitu” tinggal melakukan permintaan aja sih. Buku tafsir

itu doang tuh pesenan doang, dibelakang masih ada lagi.

Peneliti Adakah tata tertib/peraturan di perpustakaan MA MP UIN

Jakarta ini?

Narasumber Ada, itu ada peraturan/tata tertibnya. Iya tertulis, peminjaman

diperkenankan 2 buah, peminjam hanya bisa dari anggota perpus

saja, anggota itu siswa, staff dan guru juga. Jadi orang lain itu

bisa baca tapi nggak bisa minjem, kalau untuk foto mungkin gpp

untuk referensi yang penting nggak keluar perpus. Kalau untuk

peminjaman untuk buku referensi itu tidak boleh dipinjem, kalau

seperti buku ini novel ini boleh, kalau buku tafsir ini nggak boleh

karena kalau hilang itu susah karena sepaket, kalau yang atas itu

ilmu falak itu boleh dipinjem. Untuk buku referensi tau kan

perpustakaan UIN kan yaa seperti itu, kita Arab, Mhal dan

gantinya harus sepaket tidak bisa satuan belinya

Peneliti Apa saja faktor yang ibu rasakan kekurangan dan kelebihan

di perpustakaan MA MP UIN Jakarta?

Narasumber Kekurangan, anak-anak bilang ruangannya terlalu kecil yaa, tapi

memang wajar sih perputakaan sekolah memang segini sih,

gedung sekolahnya aja segede ini, sebenarnya perpustakaan ini

bekas lab, ini sebenernya permanen, ini sebenernya mau dicopot

tapi masih belum, jadi bekas laboratorium, jadi belum

dipindahkan kalau ini mah, papan menagajar itu disitu, kadang-

Page 193: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

179

kadang bawa dari kelasnya sih sebenernya, kan perpustakaan

ruang baca yaa, kalau misalkan belajar ya mungkin tambahan

belajar bareng, bukan kayak ruangan kelas yang ada papan

tulisnya

Peneliti Adakah data buku yang ada di perpus MA MP UIN Jakarta

ini?

Narasumber Ada, nanti bisa di fotocopy aja, kalau jumlahny ada, tapi kalau

judulnya banyak banget, ada sekitar 3000,

Peneliti Gpp buk nominalnya saja, karena metode saya ini kalau

sumbernya hanya dari buku pelajaran eksplore anak kurang

bu.

Narasumber Atau ini kan sejarah yaa, untuk sejarah anak SMA banyak sih

tapi nggak banyak sampai 3000, 3000 itu sama novel dan

sebagainya. Tapi itu untuk sejarah mah ada paling.

Peneliti Tapi menurut ibu kurang yaa buku sejarahnya?

Narasumber Saya kurang tahu, itu kemnali ke standar gurunya bagaimana,

kadang-kadang ada guru yang mencari ada buku sejarah ini

nggak? Kalau ada dia minjem, kalau ada dia puas, dia merasa oh

cukup ternyata, kalau tidak ada mungkin kurang lengkap tetapi

cuman beberapa persen gitu

Page 194: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

180

HASIL WAWANCARA FGD

NAMA : 7 Orang (Ayas, Ihsan, Grefi, Kinan, Fatih, Nabila, Sava)

JABATAN : Peserta didik Kelas X MIA 2

HARI/TANGGAL : Senin/10 Februari 2020

TEMPAT : Ruangan kelas X MIA 2

Soal

pertama

Bagaimana kesan dan pesan kalian mengenai metode

pembelajaran inkuiri yang baru kalian laksanakan tadi?

Utarakan pendapat kalian!

Jawaban A Kalau menurut saya sih, seru aja yaa soalnya ini jarang dilakukan.

Jawaban B Kalau untuk saya sih, metode ini sangat berpengaruh kepada

murid terutama kepada saya sendiri, karena metode ini dalam

pembelajaran yang biasa ada di papan tulis kemudian dengan

adanya inkuiri ini semakin masuk kedalam otak kita dan semakin

kita memahami pelajaran tersebut.

Jawaban C Menurut saya, metode pembelajaran tadi itu dapat meningkatkan

solidaritas antara kita semua bisa juga jadi tambah seru juga gitu

kan, kalau misalkan gurunya sepi atau galak pasti ngebosenin lah

hehe jadi seru gitu kan.

Jawaban D Kalau menurut saya ini adalah hal yang baru banget menurut saya,

jadi kita belajar itu digabung dengan riset, dan itu pusing hehe,

bikin capek namun menurut saya agak menjadi seperti membuat

merumuskan masalah menemukan hipotesis itu kayak nggak

langsung to the point, tapi seru, kolaborasi, kreatifitasnya juga

saling beradu jadi seru bekerja samanya, tapi yaa begitu lama

Jawaban E Menurut saya seru menyenangkan saling berbagi ilmu

meningkatkan solidaritas.

Jawaban F Kalau menurut saya seru sih kalau bareng-bareng tapi kalau

banyak orangnya juga kayak yang kerja itu cuman beberapa

doang trus kalau yang nggak kerja yaudah mereka yaa gitu loh

cuman dapat nilai karena tidak sebanding dengan apa yang

mereka usahakan. Trus bener kata Kinan pusing mikirin rumusan

masalahnya, trus pertanyaannya yang harusnya simpel jadi

dibikin rumit padahal sama aja

Jawaban G Menurut saya seneng pak kan rame-rame gitu kek asik gitu tapi

gitu nggak aktif juga pak kayak setelah presentasi gitu tapi itu

kurang kayak belom ada catatan ulangnya gitu pak. Jadi karton

itu hilang kadang-kadang jadi kurang worth it gitu, pengennya tuh

langsung to the point atau langsung ke rangkuman gitu pak

Page 195: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

181

Soal

kedua

Coba lihat gambar di bawah ini, ini adalah gambar tahapan

dalam metode inkuiri, bagaimana kesan / pesan / kritikan

kalian selama tahapan proses ini berlangsung?

Jawaban A Kalau menurut saya sih lebih ke waktu yaa, karena 2 hari itu kayak

nggak cukup begitu, rumusan masalahnya itu harus kritiskan

pertanyaannya jadi otomatis jawabannya harus kritis juga, jadi

nyarinya waktu lagi, nah untuk menguji ini kita belom pernah yaa

abis dapet hipotesis tapi belom diuji ke tahap selanjutnya jadi

kayak lebih banyak waktu untuk memahami gitu, soalnya jujur

saya masih bingung pada tahap itu, kalau untuk pengumpulan data

sih enak saja kalau waktunya panjang lah, karena ngumpulin data

tidak bisa 1 / 2 hari, pas dicek kok berbeda, jadi kita harus

mengolah lagi gitu.

Jawaban B Ide saya juga sudah keambil semua nih hehe, kalau menurut saya

sih sama seperti temen-temen yang saya bilang dari orientasi

samapi ke penutupan ini itu sangat dibutuhkan kalaoumisalnya

dihilangkan hancur segalanya, namun dari situ menurut saya

dalam pengumpulan data ini saya agak dikatakan rumit. Kalau kita

saudah membuat rumusan masalah, nah kalau kita membuat

rumusan masalah ini kan kita kritis yaa berarti yang seadanya di

otak kan, dan kita saat menulis itu dan pada bagian pengumpulan

data itu kadang apa yang ada di otak kita tidak sesuai dengan yang

ada di rumusan masalah, yang membuat kedua belah pihak ini

menjadi bingung. Jadi saat mempresentasikannya itu bisa

membuat kacau gitu.

Jawaban C Saya setuju dengan pendapat teman saya, dalam merumuskan

kesimpulan tadi, kadang guru itu nggak boleh buka HP harus liat

dari buku dan dari perpus gitu. Tapi jarang juga ke perpus gitu,

Jawaban D Kalau menurut saya apabila tahapan step ini, misalkan kita

mengurang menark kesimpulan itu kan masih kurang kurang

sempurna kan, kita tidak bisa mengjilangkan satu. Trus dalam

pengumpulan data kan kita sudah di zaman 4.0 nah zaman itu kan

sudah terhubung dengan internet nah kita bisa mencari informasi

di internet, nah kadang-kadang ada guru itu pak yang kita tidak

boleh pegang HP untuk mengakses internet, malah disuruh dengan

membaca buku, tapi di zaman 4.0 ini yaa tidak banyak murid yang

suka membaca lebih suka melihat di internet, jadi pengumpulan

data mendapatkan kendala karena akses untuk menggunakan

internet dilarang oleh guru, trus bener itu kalau merumuskan

hipotesis tapi tidak sesuai dengan jawabannya jadi gimana gitu.

Jawaban E Menurut saya di rumusan masalah yaa, dan merumuskan

hipotesis. Kita membuat pertanyaan di rumusan masalah trus kita

membuat pernyataan di hipotesis jadi kita ngaak tahu mana yang

bener dan mana yang salah gitu. Trus kita m tapi presentasi dan

mendapatkan nilai, tapi kita belum mendapatkan pemahaman

yang lebih mendalam dari penjalasan guru jadi kita belum paham.

Page 196: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

182

Jawaban F Kalau menurut saya yang paling ini di rumusan masalah, kita

disuruh mencari pertanyaan yang lebih kompleks gitu, trus

jawabannya yang nggak simpel gitu harus mikir gitu, terus di

pengumpulan data nih kita kan nggak tahu jawaban yang ada di

rumusan masalah jadi kita harus ngulik-ngulik data untuk

mendapatkan datanya yang sesuai rumusan masalah kita

Jawaban G Kalau saya di mempresentasikan data pak jadi itu kan cuman 2

hari doang nih, dan itu cuman pembuatannya doang dan itu

bikinnya cuman di sekolah kan jadi kurang siap aja gitu, jadi

materi yang masuk itu sepenuhnya kita belum ngerti gitu jadi

belom siap gitu.

Soal

Ketiga

Apakah menurut kalian metode ini relevan diterapkan di

mapel SKI? Jika iya apa manfaatnya? Jika tidak berikan

alasannya?

Jawaban A Kalau saya sih plus minus yaa, kadang kita butuh materi yang

dirumusin bareng bareng-bareng, kalau susah kan kita nggak

mungkin kita sendiri menemukan, kita juga perlu metode seperti

ini. Ada minusnya juga, kalau ada materi gampang trus memakai

metode ini jadi yaa mekan waktu jadi materi yang dibelakang

tidak sampai, mungkin, materi yang gampang diceritain dengan

masalah yang kompleks kemudian yaa cerita singkat mengenai

sejarahnya, kemudian ditanyain ke murid-murid gitu, kayak quiz

gitu lah.

Jawaban B Kalau saya sama seperti sebelumnya, ada plus minusnya

terutama cukup efektif untuk murid-muird yang tergolong malas

untuk mendengar cerita panjang terutama sejarah itu dari A-Z

dan itu sangat panjang, dengan cara step by step ini lebih

pahamnya cepat dan lebih cepat menguasai materinya. Untuk

negatifnya pastikan ada yang suka tuh kalangan-kalangan

sejarah contohnya saya sendiri, contohnya tuh kayak perang

dunia nih, perang dunia itu kan panjang ceritanya, kalau

diceritain panjang-panjang gini kalau di denger enak juga, jadi

yaa masing-masing berbeda perspektif lah gitu

Jawaban C Menurut saya mirip dengan ananda sebelumnya, jadi menurut

saya ada plus minusnya, kalau masalah rumit saya setuju dengan

pendapat sebelumnya, minusnya sih kalau nggak ada cetetan

waktu ujian yaa lupa gitu, kalau presentasi di PPT kehapus itu-

itunya, kalau di karton ilang gitu kan, robek dan basah.

Jawaban D Kala menurut saya, SKI itu kan kepanjangannya Sejarah

Kebudayaan Islam, nah sejarah ini kan menceritakan sesuatu di

masa lampau, nah masa dijelasin itu dengan lewat cerita yaa, ini

saya kurang setuju yaa apabila memakai metode ini relevan

untuk dipakai di SKI yaa, ini karena cerita dibilang aja cerita

Page 197: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

183

karena kalau memakai kayak gitu itu kita susah menceritakan

sejarahnya gitu, kayak merumuskan masalah menyusun

hipotesis itu mencari jawaban bukan menceritakan. Jadi menurut

saya kurang relevan karena dari sejarah harus lebih diceritakan

tapi ini kalau untuk prang-orang yang memiliki masalah audio

visual bisa ini lumaya relevan.

Jawaban E Menurut saya metode ini kurang relevan apabila diterapkan di

pembelajaran SKI ini, membuat pertanyaan itu sendiri dan

mencari jawaban itu sendiri, betul apa yang dikatakan sebelumya

bahwa sejarah lebih diceritakan, kita harus membuat kata

kuncinya atau pointnya

Jawaban F Kalau menurut saya, nggak setuju karena metode pembelajaran

ini diterapin di SKI karena berhubungan dengan sejarah, kita kan

awalnya nggak tahu nih tentang cerita itu trus tiba-tiba disuruh

nyari rumusan masalahanya gitu, pengumpulan data aja kita

nggak tahu kayak masih buta begitu, jadi kagak ngeti. Mending

kalau sejarah itu, saya lebih suka diceritain daripada saya nyari

sendiri, karena saya suka nggak ngerti, kadang nggak masuk dan

nggak nyambung gitu alurnya, kalau orangnya dah ngerti

kemudian diceritain ke kita kan jadi dah tau urutannya gitu,

Jawaban G Kalau menurut saya, saya setuju dengan pendapat yang lain,

namun tidak setuju kalau diterapin di SKI pak, karena ini kan

mirip kyak peta konsep gitu kan jadi cuman intinya doang

sedangkan, sedangkan sejarah itu kan kita harus mengetahui

detailnya jadi kita tuh kurang mendalami kalau tidak diceritakan

secara mendalam, kecuali kalau udah jago.

Soal

Keempat

Pada abad 21 yang kita rasakan adalah era abad 21, dalam

bidang pendidikan kita harus memiliki kemampuan 4C

(Creative, Collaborative, Critical thinking, dan

Communication). Nah mungkin kita lebih ke berfikir kritis yaa,

di dalam berfikir kritis itu ada kemampuan: Komunikasi,

Kreatif, Memecahkan masalah, Argumen, Keterbukaan diri,

Percaya diri, berfikir analisis, rasional/logis. Apakah kalian

merasakan, kemampuan bertambah selama atau setelah

diterapkannya metode inkuiri ini? Utarakan pendapat kalian!

Jawaban A Kalau dari saya sih di komunikasi yaa, soalnya begitu kita sering

ketemu orang jadi kita sering berkomunikasi yaa, kalau kita sering

berkomunikasi akan semakin lancar. Kalau untuk kreatif pada diri

Page 198: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

184

saya belum muncul yaa saya rasa khusus di kreatif yaa jadi butuh

bantuan orang lain dalam hal kreatif, kalau argumen sendiri dari diri

saya alhamdulillah sudah mantep yaa setelah pembelajaran ini, dan

untuk yang lain sudah bisa sih pak cuman masih perlu banyak

belajar.

Jawaban B Kalau dari saya komunikasi saya di saat pembelajaran ini bisa

dibilang sukses yaa atau bagus untuk penyampaian saya bayak

dipahami dan dimengerti, kreatif dan argumen ini saling bekerja

sama karena dalam argumen kita harus kreatif dalam berargumen

tersebut yang bisa waw atau bisa curi perhatian gitu, keterbukaan

diri sih biasa-biasa aja, memecahkan masalah sih sudah biasa,

kepercayaan diri saat presentasi itu ada kayak ketika ada temen

menjelaskan salah itu saya benarkan bukan bermaksud lebih tapi

karena saya paham, berfikiri analisis saya sih sudah bagus gitu, dan

berfikir logis/rasional ini perlu diperlancar lagi sih.

Jawaban C Mungkin yang saya rasakan di komunikasi dan kepercayaan diri sih

dari semua itu kayak introvert gitu, mungkin kreatif kadang ada

kadang hilang, mungkin argumen kurang juga kalau percaya diri

kadang malu, tapi untuk yang lain insyaAllah lumayan lah.

Jawaban D Peran dari komunikasi ini berperan penting karena kalau tidak

berkomunkasi dalam berkelompok sia-sia pembelajaran ini. Untuk

kreatifitas ini kita bisa kreatif dalam mempresentasikan jawabannya

kalau tidak ada unsur kreatif saat presentasi ini siapa yang akan mau

lihat, kalau argumen itu perlu kalau kita dikasih pertanyaan maka

kita sudah siap karena argumen itu penting. Nah untuk memecahkan

masalah insyaAllah bisa dibantu dengan yang lain, nah kalau

keterbukaan diri itu penting kalau kita tidak terbuka maka kita tidak

bisa berkomunikasi dengan yang lain, sama halnya dengan percaya

diri kalau kita nggak percaya diri kita malu dalam

mempresentasikannya. Kalau berfikir analisis itu perlu karena kita

Page 199: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

185

merumuskan masalah, menguji hipotesis dll, dan saat kita menguji

hipotesis kita harus perlu berfikir logis dan rasional. Dan itu

semuanya sudah saya rasakan dan lakukan tadi.

Jawaban E Kalau saya argumen bisa, berfikir analisis/rasional/logis agak

kurang tapi bertahap lah yaa, untuk komunikasi dan kreatif sudah

bisa menjalaninya, untuk memecahkan masalah bisa, kalau

keterbukaan diri dan percaya diri sudah ada lah, dah itu aja dah.

Jawaban F Kalau saya komunikasinya sudah bisalah yaa ke orang lain, kalau

kreatif sudah kreatif mungkin karena waktunya kurang jadi saya

kurang menghias kartonnya, kalau argumen tergantung sih kalau

saya bisa lah yaa, kalau keterbukaan diri sudah, percaya diri

alhamdulillah, berfikir analisis/logis/rasional bisa tapi tergantung

kondisi juga apa yang lagi dibahas atau yang lagi dibicarain gitu.

Jawaban G Kalau menurut saya sih untuk komunikasi sudah lumayan bagus

kan, trus argumen juga bisa blak-blakan sih, untuk keterbukaan diri

sih terbuka banget, kalau percaya diri sih malah malu-maluin, kalau

memecahkan masalah bisa lah yaa, kalau berfikir analisis sih sudah

dapet tapi tergantung keadaan, begitupun juga sama dengan berfikir

logis dan rasional, kalau kreatif kadang muncul kadang enggak,

tergantung kerja sama lah, dan lainnya insyAllah bisa bertahap.

Page 200: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

186

HASIL WAWANCARA FGD

NAMA : 7 Orang

(Fadel, Farhan, Andika, Rafi, Daffa, Ilham, Syahila)

JABATAN : Peserta didik Kelas XI IIS 2

HARI/TANGGAL : Kamis/13 Februari 2020

TEMPAT : Ruangan kelas XI IIS 2

Soal

Pertama

Bagaimana kesan dan pesan kalian mengenai metode

pembelajaran inkuiri yang baru kalian laksanakan tadi?

Utarakan pendapat kalian!

Jawaban A Menurut saya sih, kadang-kadang nggak enak kayak langsung ini

yaa nak langsung ini yaa nak gitu, nggak dikasih peringatan dulu

gitu, tapi secara umum dah enak sih

Jawaban B Bikin capek, banyak mikir, mending langsung dikasih tahu saja

Jawaban C Sebenernya sih bosenin, tapi untuk penilaian di presentasi

biasanya nilainya lebih tinggi sih, menguntungkan buat saya

Jawaban D Karena ini untuk pengganti nilai PTS, jadi ini lebih praktis dan

lebih fleksibel, ngungkapin pras presentasinya.

Jawaban E Kalau diajar si seneng, ujiannya nggak tulis, ujiannya lisan sama

berarti

Jawaban F Saya setuju dengan fadel, mungkin saran saya untuk guru yang

akan memakai cara yang begini ada penjelasan latar belakang

atau pendahuluan dulu dari bab-bab yang akan disampaikan

tersebut.

Jawaban G Kalau menurut saya sih sama aja, cuman menurut saya lebih

kurang gerak alias mager kalau presentasi gitu.

Page 201: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

187

Soal Kedua Coba lihat gambar di bawah ini, ini adalah gambar tahapan

dalam metode inkuiri, bagaimana kesan / pesan / kritikan kalian

selama tahapan proses ini berlangsung?

Jawaban A Menurut saya, secara umum sudah bagus sih, dikasih tau

sebelumnya mengenai ini, cuman masalahnya tadi tuh sudah masuk

ke kesimpulan malah disuruh untuk mengumpulin data lagi, jadi

kita langsung aja ngambil data dari internet. Dan mungkin belum

ada refleksi sih, tapi biassanya diadakan di pertemuan selanjutnya

atau sebelum presentasi sih.

Jawaban B Membosankan karena gurunya kurang memiliki pemahaman untuk

masalah ini

Jawaban C Menurut saya sih nggak guna, karena kalau presentasi mah lebih

enak kalau kita dikasih materi trus kita cari bukan kayak gini cari

sendiri dan menjawab sendiri

Jawaban D Menurut saya proses presentasi yang dilakukan pak Dwi itu kurang

bagus yaa karena latar belakangnya sendiri kurang jelas, terus tidak

ada penjelasan lagi mengenai presentasi yang kita lakukan secara

semuanya.

Jawaban E Menurut saya seharusnya ada refleksi biar paham akan materi

secara umum

Jawaban F Saya setuju dengan semuanya, tapi untuk pak Dwi yaa untuk di

akhir pelajaran itu kita dapat hikmah yang bisa diambil dan di

kehidupan sehari-hari apa sih yang bisa kita ambil.

Jawaban G Menurut saya, Pak Dwi lebih jelasin lagi agar lebih paham lagi

mengenai tahapan pada metode ini

Soal Ketiga Apakah menurut kalian metode ini relevan diterapkan di

mapel SKI? Jika iya apa manfaatnya? Jika tidak berikan

alasannya?

Jawaban A Saya setuju dengan Wahid sih

Page 202: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

188

Jawaban B Kalau menurut saya sih ini lebih masuk gitu ke otak, karena kita

memerankan ini lebih masuk ilmunya dan lebih mudah dicerna

saya sendiri

Jawaban C Saya setuju dengan teman saya

Jawaban D Menurut saya manfaatnya sangat baik pak, kita bisa tahu

kejadian-kejadian sejarah Islam yang dulu itu seperti apa, itu kan

bisa dicontohin juga kita bisa nonton dan juga bisa mengenal

bahasa orang Arab gitu.

Jawaban E Saya juga setuju dengan pendapat teman saya hehe

Jawaban F Kalau menurut saya ada manfaat dan nggak manfaatnya.

Manfaatnya untuk pengambilan nilai PTS lebihi mudah jadi kita

nggak perlu belajar lebih dalam lagi, kalau kekurangannya

mungkin pak Dwi kurang menjelaskan lagi presentasi yang

sudah kita kerjakan.

Jawaban G Saya juga setuju dengan semua pendapat teman saya

Soal

Keempat

Pada abad 21 yang kita rasakan adalah era abad 21, dalam

bidang pendidikan kita harus memiliki kemampuan 4C

(Creative, Collaborative, Critical thinking, dan

Communication). Nah mungkin kita lebih ke berfikir kritis

yaa, di dalam berfikir kritis itu ada kemampuan: Komunikasi,

Kreatif, Memecahkan masalah, Argumen, Keterbukaan diri,

Percaya diri, berfikir analisis, rasional/logis. Apakah kalian

merasakan, kemampuan bertambah selama atau setelah

diterapkannya metode inkuiri ini? Utarakan pendapat kalian!

Jawaban A Yang saya rasakan semuanya tumbuh, cuman kekurangan saya

ada di malu karena dikasih tugas gitu aja.

Jawaban B Kemampuan analisis saya saya rasa bertambah karena

memikirkan masalah dan menyelesaikan masalah itu sudah

membuat kita berfikir analisis, logis, dan rasional.

Page 203: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

189

Jawaban C Kalau saya sih sendiri kepercayaan diri saya bertambah saat

presentasi soalnya saya berani berbicara di depan seseorang jadi

lebih berani sih

Jawaban D Kalau dari saya kepercayaan diri bertambah nggak gampang

ngomong di depan orang banyak, trus juga untuk memecahkan

masalah itu juga kita harus berfikir logis itu kita dapatkan saat kita

presentasi

Jawaban E Kalau saya kurang di komunikasi pak, karena saya egois hehe

kalau ngerjain, tapi kalau jelasin saya mau hehe

Jawaban F Kalau saya, komunikasi lumayan sudah tumbuh, kalau argumen

dan memecahkan masalah sudah bisa mengutarakannya, dapet

percaya diri walaupun jawaban saya salah.

Jawaban G Kalau dari saya, saya kurang kreatif karena saya kurang terlalu

suka seni.

Page 204: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

190

FOTO KEGIATAN

• Lingkungan Sekolah

Page 205: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

191

• Kegiatan di kelas

Page 206: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

192

• Hasil Kerja Kelompok

Page 207: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

193

UJI REFERENSI

Page 208: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

194

Page 209: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

195

Page 210: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

196

Page 211: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

197

Page 212: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

198

Page 213: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

199

Page 214: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

200

Page 215: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

201

Page 216: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

202

Page 217: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

203

Page 218: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

204

Page 219: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

205

Page 220: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

206

Page 221: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

207

Page 222: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

208

Page 223: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

209

Page 224: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

210

Page 225: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

211

Page 226: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

212

Page 227: IMPLEMENTASI METODE INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51391... · 2020. 7. 21. · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

213

BIODATA PENULIS

Sirojuddin Abror, dilahirkan di Jombang Jawa

Timur pada hari Selasa 22 Oktober 1996. Anak

Pertama dari dua bersaudara pasangan Drs. Mutrofin,

M. Pd. I dan Dr. Nur ‘Azah, S. Ag, M, Pd. I. Penulis

menyelesaikan studi pendidikannya di TK Al-

Burhan Jombang Jawa Timur dan tamat tahun 2003,

kemudian melanjutkan di MI Muhammadiyah 1

Jombang Jawa Timur dan tamat tahun 2009, kemudian melanjutkan masa

MTs/SMP dan MA/SMA di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa

Timur dan tamat menjadi alumni tahun 2015. Kemudian menjalani pengabdian

menjadi Guru/Ustad pasca alumni di Pondok Cabang Gontor yaitu di Pondok

Modern Darul Muttaqien 4 Banyuwangi Jawa Timur pada tahun 2016, dan pada

tahun 2016 juga penulis melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di kampus

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan tamat pada tahun

2020.

Selama kuliah penulis aktif mengikuti organisasi intra maupun ektra kampus serta

organisasi pondok. Penulis merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Pendidikan Agama Islam bagian Sekretaris Departemen KOMINFO tahun

2019. Penulis juga anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.

Penulis juga merupakan ketua pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 073

GLORIOUS di daerah Gunung Menyan Bogor yang diadakan kampus Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019. Dan terakhir penulis

juga sebagai anggota Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang

Ciputat tahun 2019.

Motto:

“Jadilah seperti air putih, sederhana namun sangat berarti”