Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI APLIKASI GOOGLE CLASSROOM
DALAM PEMBELAJARAN DARING MATEMATIKA
MASA PANDEMI COVID-19
(Studi Analisa Kreativitas Mengajar Guru Matematika
di SMP Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
LAILATUL FAIZAH
NIM. 23070160113
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ii
iii
IMPLEMENTASI APLIKASI GOOGLE CLASSROOM
DALAM PEMBELAJARAN DARING MATEMATIKA MASA
PANDEMI COVID-19
(Studi Analisa Kreativitas Mengajar Guru Matematika
di SMP Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
LAILATUL FAIZAH
NIM. 23070160113
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
iv
v
vi
MOTTO
لوة قلى برولص واستعينوابالص
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat
~ Qs. Al Baqarah: 45 ~
وإلا اشتغلتك بالباطل الوقت سيف فإن لم تقطعه قطعك، ونفسك إن أشغلتها بالحق
Waktu itu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan
menebasmu. Dan jiwamu jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia
akan menyibukkanmu dalam kebatilan.
~ Al-Imam Asy-Syafi’i ~
The only way to do great work is to love what you do
~ Steve Jobs ~
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat serta karunia-
Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua Bapak Muhammad Nasirudin Arosyid dan Ibu Een Rukiah
yang selalu memberikan doa, restu dan dukungannya dalam setiap langkah dan
perjalanan yang penulis lalui. Untuk kakak, Muhammad Miftakhul Huda dan
adik Muhammad Syaiful Rifai yang selalu peduli dan mendoakan di setiap
langkahku.
2. Seluruh keluarga besar, terima kasih banyak atas semua dukungannya selama
ini. Untuk almarhum kakek dan almarhumah nenek, yang tak bisa
menyaksikan kelulusan sarjana, terima kasih atas dukunganmu selama ini dan
semoga engkau mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya.
3. Seluruh guru besar dan dosen, terima kasih banyak atas keikhlasan dalam
berbagi ilmu dan dedikasinya selama ini. Semoga senantiasa diberikan
kelancaran dalam menjalani hidup.
4. Kelurga besar AFC Media Akutahu beserta angkatan Pengurus AFC Nasional
yang telah memercikan segala pengalaman dan kesempatan untuk
mengembangkan passion saya.
5. Keluarga besar Ma’had Al-Jamiah IAIN Salatiga angkatan 2016 yang telah
memberi ruang dan ilmu tentang agama dan pendidikan.
6. Pengasuh Pondok Pesantren ARROIS Salatiga: Prof. Dr. Mansur, M. Ag dan
Ibu Muyyasarah beserta jajaran kepengurusan periode 2018/2019 yang telah
viii
memercikan cahaya ilmu agamanya untuk saya. Semoga bermanfaat di dunia
dan akhirat.
7. Keluarga besar Relawan Nusantara Solo, Yogyakarta, dan Semarang yang
telah memberikan pengalaman dan pentingnya menolong sesama dengan
ikhlas dan sabar.
8. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Salatiga terkhusus
Komisariat Walisongo. Terima kasih telah menjadi salah satu tempat untuk
berproses dan berprogres.
9. Keluarga YIPC Regional Jawa Tengah yang selalu menginspirasi dan
mendukung untuk terus menyebarkan nilai-nilai kedamaian.
10. Teman-teman Tadris Matematika angkatan tahun 2016 yang tidak bisa saya
sebut satu persatu.
11. Teman-teman PPL SMP Negeri 4 Salatiga yang telah memberikan arti penting
dalam belajar dan agama.
12. Teman-teman KKN Posko 136 Desa Wulunggung yang telah memberikan arti
penting dalam kehidupan saya dan telah memberikan berbagai pengalaman
serta motivasi.
13. Almamater tercinta IAIN Salatiga yang telah menjadi tempat menuntut ilmu
yang bermanfaat.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
lancar. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
yang kita nantikan syafa’atnya kelak di Yaumul Akhir. Alhamdulillah dengan ijin
Allah SWT penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
IMPLEMENTASI APLIKASI GOOGLE CLASSROOM DALAM
PEMBELAJARAN DARING MATEMATIKA MASA PANDEMI COVID-19
(Studi Analisa Kreativitas Mengajar Guru Matematika di SMP Negeri 4 Salatiga
Tahun Pelajaran 2019/2020).
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Program Studi Tadris Matematika Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusun skripsi ini, penulis
menyadari bahwa banyak bantuan dari berbagai pihak, baik material maupun
spiritual. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.
3. Bapak Prof. Dr. Winarno, S. Si., M. Pd., selaku Ketua Program Studi Tadris
Matematika.
4. Ibu Wulan Izzatul Himmah, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan dan arahan dengan sangat sabar sehingga
penulisan skrispsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Dr. Fatchurrochman, S. Ag., M. Pd selaku penguji pertama yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Fenny Widiyanti, S. Pd., M. Pd selaku penguji kedua yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh Dosesn dan Staff IAIN Salatiga yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
x
8. Kepala Sekolah, Wakil Kepala bagian Kurikulum, dan Guru Mata Pelajaran
Matematika SMP Negeri 4 Salatiga.
9. Seluruh Dosen Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, dan
wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
10. Teman-teman seperjuangan Tadris Matematika angkatan 2016, Peserta PPL
SMP Negeri 4 Salatiga, dan TIM KKN Posko 136 Desa Wulunggunung yang
telah melangkah bersama dalam proses menimba ilmu di kampus IAIN
Salatiga.
11. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan motivasi dan membantu
menyelesaikan skrispi ini.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 15 Juli 2020
Penulis
LAILATUL FAIZAH
NIM. 23070160113
xi
ABSTRAK
Faizah, Lailatul. 2020. Implementasi Aplikasi Google Classroom dalam
Pembelajaran Daring Matematika Masa Pandemi Covid-19 (Studi Analisa
Kreativitas Mengajar Guru Matematika di SMP Negeri 4 Salatiga Tahun
Pelajaran 2019/2020). Skripsi, Program Studi Tadris Matematika Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Wulan Izzatul Himmah, M. Pd.
Kata Kunci: Implementasi; Google Classroom; Pembelajaran Daring; Masa
Pandemi Covid-19; Kreativitas Mengajar.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui implementasi
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring metematika masa Pandemi
Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020, (2) untuk
mengetahui kreativitas mengajar guru matematika dalam mengimplementasikan
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika masa Pandemi
Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020, (3) Kendala yang
dialami guru matematika dalam mengimplementasikan aplikasi google classroom
pada pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4
Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020, (4) Upaya yang dilakukan guru matematika
untuk mengatasi kendala dalam mengimplementasikan aplikasi google classroom
pada pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4
Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini
meliputi sumber primer dan sumber sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah
kepala sekolah, waka kurikulum, guru matematika, dan delapan siswa di SMP
Negeri 4 Salatiga. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) implementasi aplikasi google
classroom dalam pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19
menunjukkan tiga guru matematika menggunakan aplikasi tersebut seusai
kebijakan dari kepala sekolah. (2) kreativitas mengajar guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 dari tiga guru berbeda-beda dalam
kreativitasnya (3) Kendala yang dialami guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 dipengaruhi oleh kurangnya komunikasi
terhadap siswa, sinyal, dan lain-lain. (4) Upaya yang dilakukan guru matematika
untuk mengatasi kendala dalam mengimplementasikan aplikasi google classroom
pada pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19 dengan
komunikasi ke siswa, orang tua, wali kelas, dan lain-lain yang berperan dalam
proses pembelajaran daring.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN KESEDIAAN PUBLIKASI ......... vi
MOTTO .......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian .................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
E. Penegasan Istilah ................................................................................. 7
F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 11
A. Landasan Teori .................................................................................... 11
1. Aplikasi Google Classroom ........................................................... 11
2. Pembelajaran Daring ..................................................................... 41
3. Pembelajaran Jarak Jauh ............................................................... 47
4. Pelajaran Matematika .................................................................... 50
5. Masa Pandemi Covid-19 ............................................................... 53
6. Kreativitas Mengajar Guru ............................................................ 55
B. Kajian Pustaka ..................................................................................... 64
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 68
xiii
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 68
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 69
C. Sumber Data ........................................................................................ 70
D. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................... 71
E. Analisis Data ....................................................................................... 74
F. Pengecekan Keabsahan Data ............................................................... 75
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ............................................... 77
A. Paparan Data ....................................................................................... 87
B. Analisis Data ....................................................................................... 97
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 109
A. Kesimpulan ......................................................................................... 109
B. Saran .................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 112
LAMPIRAN .................................................................................................... 115
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 165
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Ruangan Sekolah .................................................................... 82
Tabel 4.2 Bank Data Siswa SMP Negeri 4 Salatiga ....................................... 84
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Login Gmail ................................................................................ 13
Gambar 2.2 Dashboard Google Classroom ..................................................... 13
Gambar 2.3 Dashboard Membuat Kelas ........................................................ 14
Gambar 2.4 Dashboard Konfirmasi Google Classroom.................................. 14
Gambar 2.5 Form Data Kelas .......................................................................... 15
Gambar 2.6 Dashboard Mengubah Tema ........................................................ 15
Gambar 2.7 Login Kelas .................................................................................. 16
Gambar 2.8 Kode Kelas ................................................................................... 16
Gambar 2.9 Membuat Kelas di Google Classroom ........................................ 17
Gambar 2.10 Dashboard Membuat Tugas ....................................................... 17
Gambar 2.11 Meng-upload Lampiran Tugas Materi ....................................... 18
Gambar 2.12 Setting Tugas .............................................................................. 19
Gambar 2.13 Membuat Tugas .......................................................................... 20
Gambar 2.14 Setting Kuis ................................................................................ 20
Gambar 2.15 Membuat Kuis di Google Form ................................................. 21
Gambar 2.16 Konfirmasi Tipe Soal ................................................................. 21
Gambar 2.17 Selesai Membuat Kuis ................................................................ 22
Gambar 2.18 Setting Penugasan ....................................................................... 22
Gambar 2.19 Dashboard Tugas Kelas ............................................................. 23
Gambar 2.20 Membuat Pertanyaan .................................................................. 23
Gambar 2.21 Dashboard Tugas Kelas ............................................................. 24
Gambar 2.22 Form Materi ............................................................................... 24
Gambar 2.23 Menambahkan Lampiran............................................................ 25
Gambar 2.24 Upload File Lampiran ................................................................ 25
Gambar 2.25 Dashboard Posting ..................................................................... 25
Gambar 2.26 Dashboard Menambahkan Guru ................................................ 26
Gambar 2.27 Mengundang Guru ..................................................................... 26
Gambar 2.28 Guru Mengeluarkan Siswa ......................................................... 27
Gambar 2.29 Siswa Mengeluarkan Anggota Lain ........................................... 27
Gambar 2.30 Mengecek Nilai Siswa ................................................................ 28
xvi
Gambar 2.31 Melihat Tugas dan Jawaban yang Diserahkan Siswa ................. 28
Gambar 2.32 Data dan File Kiriman Siswa ..................................................... 29
Gambar 2.33 Membuka File dari Siswa .......................................................... 29
Gambar 2.34 Mengembalikan Tugas ke Siswa ................................................ 29
Gambar 2.35 Login Google Classroom ........................................................... 30
Gambar 2.36 Memasukkan Kode Kelas .......................................................... 30
Gambar 2.37 Dashboard Forum ...................................................................... 31
Gambar 2.38 Menu Tugas Kelas ...................................................................... 31
Gambar 2.39 Melihat Pertanyaan ..................................................................... 32
Gambar 2.40 Menu Tugas ................................................................................ 32
Gambar 2.41 Halaman Tugas ........................................................................... 33
Gambar 2.42 Pilih File dan Upload ................................................................. 33
Gambar 2.43 Menyerahkan Tugas ................................................................... 33
Gambar 2.44 Halaman Kuis ............................................................................. 34
Gambar 2.45 Mengirim Tanggapan ................................................................. 34
Gambar 2.46 Halaman Tugas ........................................................................... 35
Gambar 2.47 Halaman Playstore ..................................................................... 35
Gambar 2.48 Memulai Menjalankan Aplikasi ................................................. 36
Gambar 2.49 Memilih Akun Gmail untuk Login ............................................. 36
Gambar 2.50 Dashboard Google Classroomversi Android ............................. 37
Gambar 2.51 Membuat atau Join Kelas ........................................................... 37
Gambar 2.52 Menu Aplikasi Google Classroom ............................................. 38
Gambar 3.1 Model Interaktif Analisis Miles and Huberman .......................... 75
Gambar 4.1 Peta Lokasi SMP Negeri 4 Salatiga ............................................ 77
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian .................................................................... 116
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ........................................ 119
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Waka Kurikulum ...................................... 120
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Guru Matematika ..................................... 121
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Siswa ........................................................ 123
Lampiran 6 Verbatime Wawancara Kepala Sekolah ...................................... 124
Lampiran 7 Verbatime Wawancara Waka Kurikulum .................................... 126
Lampiran 8 Verbatime Wawancara Guru Matematika ................................... 129
Lampiran 9 Verbatime Siswa .......................................................................... 141
Lampiran 10 Dokumentasi .............................................................................. 155
Lampiran 11 Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi ..................................... 160
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian ................................................................... 161
Lampiran 13 Surat Bukti Melaksanakan Penelitian ........................................ 162
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................ 163
Lampiran 15 Satuan Kredit Kegiatan .............................................................. 164
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 165
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di tengah gencarnya kebijakan merdeka belajar yang dicetuskan oleh
Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nadiem Makarim, saat ini Indonesia
sedang dilanda dengan wabah coronavirus disease (Covid-19). Keadaan di
luar prediksi berupa wabah penyakit Covid-19 telah membawa perubahan
yang mendesak ke berbagai sektor. Perkembangan virus dengan cepat
menyebar luas di seluruh dunia. Setiap hari data di dunia mengabarkan
bertambahnya cakupan dan dampak dari Covid-19. Indonesia pun masuk
dalam keadaan darurat nasional. Angka kematian akibat penyebaran virus ini
terus meningkat sejak diumumkan pertama kali ada masyarakat yang positif
terkena virus Covid-19 pada awal Maret 2020. Hal tersebut mempengaruhi
perubahan-perubahan dan pembaharuan kebijakan untuk diterapkan.
Kebijakan baru juga terjadi pada dunia pendidikan yaitu berubahnya
pembelajaran yang harus datang ke kelas atau suatu gedung ataupun kampus
menjadi cukup di rumah saja. Anjuran dari Pemerintah untuk stay at home dan
physical distancing and social distancing harus diikuti dengan perubahan
modus belajar tatap muka langsung menjadi pembelajaran daring atau online.
Kebijakan yang diberlakukan adalah belajar di rumah. Meski satu bulan
lebih pembelajaran di sekolah ditiadakan, tetapi proses belajar mengajar tetap
berjalan melalui kegiatan di rumah. Guru mengajar dari rumah masing-
111
2
masing. Pembelajaran di rumah bisa menggunakan model pembelajaran
mandiri, pembelajaran online, pembelajaran berbantu ICT, atau bentuk lain.
Selama pembelajaran di rumah, guru di SMP Negeri 4 Salatiga masih
wajib datang ke sekolah atau piket. Hal tersebut sesuai hasil wawancara pada
tanggal 15 April 2020 yang dikatakan oleh Bapak Wartono, S. Pd., M. Pd.,
selaku Kepala SMP Negeri 4 Salatiga. Sekalipun libur sekolah, 45% guru
masih harus masuk (satu-dua hari) ke sekolah untuk berjaga atau piket. Di
sekolah para guru yang bertugas tersebut memantau perkembangan kebijakan
pemerintah, mengatasi permasalahan yang ada dan memastikan kondisi
sekolah aman. 55% guru betul-betul libur penuh dalam arti bekerja dari rumah,
tidak masuk sekolah sama sekali. Akan tetapi meski para siswa belajar di
rumah, kegiatan pembelajaran tetap berjalan dan dialihkan ke dalam
pembelajaran daring atau pembelajaran dalam jaringan.
Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas dalam
jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan luas. Melalui
jaringan, pembelajaran dapat diselenggarakan dan diikuti secara gratis maupun
berbayar (Bilfaqih dan Qomarudin, 2015:1). Meskipun kini pembelajaran di
tengah Pandemi Covid-19 dialihkan ke daring, tetaplah peran guru sebagai
pendidik menjadi faktor penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Berbantu alat atau media ataupun aplikasi yang diterapkan dari
tiap sekolah, guru harus memiliki kreativitas yang tinggi agar pemahaman
konsep sampai ke siswa. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan
yang sangat besar dan strategis. Dalam kaitannya dengan hal ini, Allah SWT.,
berfirman dalam QS. Al-Nahl ayat 125:
3
دلهم بٱلتى هى ٱدع إلى سبيل رب ك بٱلحكمة وٱلموعظة ٱلحسنة وج
هو أعلم بمن ضل عن سبيلهۦ وهو أعلم بٱلمهتدين أحسن إن ربك
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.”
Dari ayat di atas, dipahami bahwa desain pembelajaran harus
menggunakan bahasa yang santun, lemah lembut, dan lebih banyak
memperlihatkan kreativitas yang menyenangkan. Dengan pembelajaran yang
kreatif tidak akan menimbulkan rasa gelisah, cemas, dan ketakutan pada jiwa
siswa sehingga akan tercipta pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 15 April 2020 dengan
Kepala Sekolah, Wakil Kepala bagian Kurikulum dan beberapa guru
khususnya guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 4 Salatiga, saat
awal diumumkannya belajar di rumah dan pembelajaran beralih ke
pembelajaran daring, hari pertama langsung Kepala Sekolah bersama tim
kurikulum menentukan bahwa aplikasi google classroom untuk dijadikan
solusi dalam pembelajaran daring di tengah Pandemi Covid-19. Persiapan
awal yang dilakukan yaitu membekali semua guru di SMP Negeri 4 Salatiga
terlebih dahulu, karena tidak semua guru bisa memanfaatkan aplikasi google
classroom.
4
Menurut Hakim (2016:2) aplikasi Google Classroom merupakan sebuah
aplikasi yang memungkinkan ruang kelas di dunia maya. Selain itu google
classroom bisa menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan menilai
tugas-tugas yang dikumpulkan. Dengan demikian, aplikasi ini dapat
membantu memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan proses belajar
dengan lebih mendalam. Hal ini disebabkan karena baik siswa maupun guru
dapat mengumpulkan tugas, mendistribusikan tugas, menilai tugas di rumah
atau dimanapun tanpa terikat batas waktu atau jam pelajaran. Penggunaan
aplikasi google classroom dilakukan sebagai media pembelajaran daring
selama masa Pandemi Covid-19 khususnya di SMP Negeri 4 Salatiga.
Dengan fasilitas aplikasi google classroom sebagai media dalam
pembelajaran daring matematika, diharapkan pembelajaran tetap berjalan
sesuai dengan capaian indikator pembelajaran. Meskipun pembelajaran daring
dilakukan dengan aplikasi google classroom, akan tetapi setiap guru memiliki
cara sendiri dalam mengajar dan mengelola aplikasi tersebut sehingga tidak
hanya sebagai wujud penghubung ke siswa, akan tetapi bagaimana guru dapat
memahamkan materi pembelajaran meskipun tidak bertatap muka secara
langsung. Karena sejauh ini, Kepala Sekolah mendukung dengan penggunaan
aplikasi google classroom dan selebihnya pengelolaan aplikasi google
classrom diserahkan kepada guru masing-masing mata pelajaran.
Dari uraian latar belakang di atas dapat diketahui bahwa penggunaan
media pembelajaran tidak hanya sebagai penunjang tercapainya pembelajaran
yang aktif dan efisien, akan tetapi media pembelajaran dapat dikelola dan
dikembangkan oleh para guru sehingga kreativitas mengajar guru dapat
5
diimprovisasikan dengan adanya media pembelajaran meskipun pembelajaran
dilakukan dengan jaringan atau daring. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
menyusun skripsi dengan judul “Implementasi Aplikasi Google Classroom
dalam Pembelajaran Daring Matematika Masa Pandemi Covid-19 (Studi
Analisa Kreativitas Mengajar Guru Matematika di SMP Negeri 4
Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020).
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan
masalah yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana implementasi aplikasi google classroom pada pembelajaran
daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga
Tahun Pelajaran 2019/2020 ?
2. Bagaimana kreativitas mengajar guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran
daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga
Tahun Pelajaran 2019/2020 ?
3. Apa kendala yang dialami guru matematika dalam mengimplementasikan
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika masa
Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan guru matematika untuk mengatasi
kendala dalam mengimplementasikan aplikasi google classroom pada
pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri
4 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020 ?
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka diperoleh tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui implementasi aplikasi google classroom pada pembelajaran
daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga
Tahun Pelajaran 2019/2020.
2. Mengetahui kreativitas mengajar guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran
daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga
Tahun Pelajaran 2019/2020.
3. Mengetahui kendala yang dialami guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran
daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga
Tahun Pelajaran 2019/2020.
4. Mengetahui upaya yang dilakukan guru matematika untuk mengatasi
kendala dalam mengimplementasikan aplikasi google classroom pada
pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri
4 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai salah satu bentuk kegiatan ilmiah, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan teoritis maupun
praktis.
1. Manfaat Teoritis
7
Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat
memberi sumbangan pemikiran yang positif dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan pendidikan matematika yang berkaitan dengan
kreativitas mengajar guru matematika dalam mengimplementasikan
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam mengembangkan
point kreativitas mengajar guru matematika di lingkungan sekolah.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru matematika dalam meningkatkan
kreativitas mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat tercapai
dengan efektif dan efisien.
E. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dimaksudkan untuk menghindari kekurangjelasan
atau pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan peneliti. Agar
memperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan
tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka perlu
adanya definisi operasional mengenai istilah dalam penelitian ini yang
diuraikan sebagai berikut:
1. Aplikasi Google Classroom
Aplikasi google classroom yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pemanfaatan aplikasi yang disediakan oleh google for education
untuk menciptakan ruang kelas dalam dunia maya. Dalam hal ini kaitannya
implementasi aplikasi google classroom dalam suatu pembelajaran.
2. Pembelajaran Daring Matematika
8
Yang dimaksud pembelajaran daring matematika dalam penelitian
ini adalah salah satu wujud dari implementasi merdeka belajar dimana
pembelajaran dilakukan dalam jaringan, tidak dilakukan tatap muka secara
langsung dan menggunakan jaringan internet.
3. Masa Pandemi Covid-19
Dalam penelitian ini, Masa Pandemi Covid-19 yang dimaksud
merupakan suatu wabah yang sedang melanda dunia disebabkan oleh
penyebaran coronavirus disease (Covid-19), termasuk Indonesia dimana
berdampak besar pada berbagai sektor salah satunya dalam bidang
pendidikan. Masa Pandemi Covid-19 berdampak besar pada dunia
pendidikan diantaranya himbauan untuk belajar di rumah dengan berbantu
fasilitas alat elektronik dalam menunjang pembelajaran di rumah.
4. Kreativitas Mengajar Guru
Kreativitas mengajar guru yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah bagaimana kemampuan guru dalam mengembangkan ide atau
gagasan mengajar menggunakan aplikasi google classroom pada
pembelajaran daring matematika. Kreativitas mengajar guru disini
mencakup kreativitas persiapan, pelaksanaan, penilaian atau evaluasi,
pemahaman konsep, menumbuhkan antusias siswa, dan menambahkan ide
atau wawasan pada pembelajaran daring matematika.
F. Sistematika Penelitian
Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini, maka peneliti memandang
perlu mengemukakan sistematika penelitian. Skripsi ini terbagi menjadi tiga
bagian yaitu sebagai berikut:
9
1. Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman sampul luar, lembar berlogo IAIN, halaman
sampul dalam, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan
kelulusan, halaman pernyataan keaslian penelitian, halaman motto dan
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran, dan abstrak.
2. Bagian Inti terdiri dari lima bab dengan penjelasan sebagai berikut:
BAB I : Memuat latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : Memuat tentang kajian pustaka yaitu bagian yang menjelaskan
landasan teori yang berhubungan dengan penelitian yang
memuat tentang kreativitas mengajar guru dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada
pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19.
BAB III : Memuat paparan data dan temuan peneliti tentang profil SMP
Negeri 4 Salatiga dan temuan penelitian.
BAB IV : Memuat tentang kesimpulan pembahasan hasil penelitian di
lapangan yang dipaparkan sebagai jawaban atas masalah
penelitian yang diintegrasikan ke dalam kumpulan
pengetahuan yang sudah ada dengan jalan menjelaskan
temuan penelitian dalam konteks khasanah ilmu.
BAB V : Memuat kesimpulan dan saran-saran.
3. Bagian Akhir
10
Bagian akhir dari skripsi ini memuat hal-hal yang sifatnya komplementatif
yang berfungsi menambah validitas isi skripsi yang terdiri dari daftar
rujukan dan lampiran-lampiran.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritik
1. Aplikasi Google Classroom
a. Pengertian Google Classroom
Menurut Hakim (2016:2), google classroom adalah layanan
berbasis internet yang disediakan oleh Google sebagai sebuah sistem
e-learning. Service didesain untuk membantu pengajar atau pendidik
membuat dan membagikan tugas kepada pelajar secara paperless.
Pengguna service ini harus mempunyai akun di Google. Selain itu
google classroom hanya bisa digunakan oleh sekolah yang mempunyai
google apss for education. Dengan demikian google classroom
merupakan suatu aplikasi yang disediakan oleh google for education
untuk menciptakan ruang kelas dalam dunia maya. Aplikasi ini dapat
membantu memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan proses
belajar dengan lebih mendalam. Pembelajaran dengan menggunakan
rancangan kelas yang mengaplikasikan google classroom
sesungguhnya ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan siswa tidak lagi
menggunakan kertas dalam mengumpulkan tugasnya.
Menurut Wicaksono dan Rachmadyanti (2016) dalam Jurnal
Seminar Nasional Pendidikan mengatakan bahwa pemanfaatan google
classroom dapat melalui multiplatform yakni melalui komputer dan
telepon genggam. Guru dan siswa dapat mengunjungi situs
12
https://classroomgoogle.com atau mengunduh aplikasi melalui
playstore ataupun app store di iOS dengan kata kunci pencarian google
classroom.
b. Fungsi Google Classroom
Pada situs google classroom juga tertulis bahwa terhubung
dengan semua layanan google for education yang lainnya, sehingga
pendidik dapat memanfaatkan google mail, google drive, google
calender, google docs, google sheets, google slides, dan google sites
dalam proses pembelajarannya. Sehingga saat pendidik menggunakan
google classroom pendidik juga dapat memanfaatkan google calender
untuk mengingatkan siswa tentang jadwal atau tugas yang ada,
sedangkan penggunaan google drive sebagai tempat untuk menyimpan
keperluan pembelajaran seperti power point, file yang perlu digunakan
dalam pembelajaran maupun yang lainnya. Dengan demikian google
classroom dapat membantu memudahkan guru dan siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan lebih mendalam.
Hal ini disebabkan karena baik siswa maupun guru dapat
mengumpulkan tugas, mendistribusikan tugas, dan berdiskusi tentang
pelajaran dimanapun tanpa terikat batas waktu atau jam pelajaran. Hal
tersebut membuat proses pembelajaran lebih menarik dan lebih efisien
dalam hal pengelolaan waktu dan tidak ada alasan lagi bagi siswa lupa
tentang tugas yang sudah diberikan guru.
c. Langkah-langkah Pengaplikasian Google Classroom Bagi Guru
13
Berikut langkah-langkah pengaplikasian google classroom bagi guru:
1) Membuat kelas
Buka browser (chrome, mozila firefox, opera, dan lain-lain),
kemudian ketikkan di pencarian “google classroom” lalu pilih hasil
pencarian paling atas google classroom. Selanjutnya masuk (login)
menggunakan account dan password gmail kemudian klik
berikutnya.
Gambar 2.1 Login Gmail
Selanjutnya, kamu akan dialihkan masuk ke halaman
dashboard google classroom seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.2 Dashboard Google Classroom
Untuk membuat kelas, silahkan klik icon plus+ di sudut
kanan atas, selanjutnya pilih buat kelas seperti pada gambar
dibawah ini.
14
Gambar 2.3 Dashboard Membuat Kelas
Jika muncul peringatan seperti dibawah ini, centang saja
pernyataannya dan klik lanjutkan.
Gambar 2.4 Dashboard Konfirmasi Google Classroom
Kemudian isilah form seperti pada gambar di bawah ini. Data
kelas yang akan dibuat seperti: Nama kelas (wajib diisi baiknya
secara detail dan lengkap), bagian (boleh dikosongkan), mata
pelajaran (jika ingin membuat kelas berdasarkan mata pelajaran.
Jika ingin membuat kelas umum dan bisa untuk seluruh mata
pelajaran, bisa dikosongkan saja), ruang kelas (opsional jika umum
dikosongkan saja)
15
Gambar 2.5 Form Data Kelas
Jika sudah selesai, klik buat maka kelas kamu sudah berhasil
dibuat.
2) Cara Merubah Tema Google Classroom
Untuk merubah tema atau foto kelas google classroom agar
lebih identik dengan sekolah atau kelas. Langkah pertama yaitu
dengan memilih menu atau link yang ada di sudut kanan. Pilih
Tema (memilih tema yang disediakan oleh google classroom, tema
yang disediakan adalah umum, bahasa dan sejarah, matematika dan
sains, seni, olahraga, dan lainnya). Upload Foto (mengupload foto
sendiri untuk dijadikan tema kelas).
Gambar 2.6 Dashboard Mengubah Tema
Jika sudah dipilh tema yang pas, klik tombol “pilih tema
kelas” seperti pada gambar di atas.
16
3) Cara Mengundang Siswa kedalam Kelas
Untuk mengundang siswa kedalam kelas yang sudah dibuat,
langkah pertama yaitu masuk atau pilih kelas yang ingin di share.
Gambar 2.7 Login Kelas
Kemudian pada bagian kiri di bawah judul kelas, terdapat
kode kelas. Kode kelas inilah yang bisa kamu share ke para siswa.
Gambar 2.8 Kode Kelas
Selanjutnya, seperti ditunjukkan pada gambar di atas lalu
klik kode kelas. Klik copy dan share ke grup kelas.
4) Cara Membuat Tugas di Google Classroom
Guru bisa membuat dan memberikan tugas kepada siswa di
google classroom. Tugas bisa dibuat secara langsung di google
classroom dan bisa juga disiapkan dalam bentuk file. Langkah
pertama untuk membuat tugas di google classroom adalah klik
menu tugas kelas lalu pilih tugas.
17
Gambar 2.9 Membuat Kelas di Google Classroom
Kemudian isikan judul atau nama tugas dan petunjuk
pengerjaan. Contohnya seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.10 Dashboard Membuat Tugas
Selanjutnya, untuk melampirkan atau menambahkan file bisa
klik tombol “Tambahkan”. Ada beberapa pilihan yaitu Google
Drive (mengambil file yang sudah di upload ke google drive), Link
(melampirkan link tautan, misal link quiziz, link artikel dan link
resource lainnya), File (mengupload file yang ada di komputer ke
google class. pilihan ini cocok untuk kamu yang sudah menyiapkan
materi dan tugas secara offline. File yang bisa diupload yaitu
18
document, excel, power point, pdf, hingga video. Format soal dan
lembar tugas sebaiknya dalam format .doc atau file yang bisa
diedit, agar siswa bisa langsung mengerjakannya di lembar tersebut
secara softfile), dan youtube (melampirkan video yang tersedia di
youtube).
Contoh akan meng-upload materi yang sudah dibuat
sebelumnya. Caranya pilih file, lalu pilih file dari perangkat anda.
Selanjutnya cari file yang mau di upload kemudian open dan
upload.
Gambar 2.11 Meng-upload Lampiran Materi
Tunggu hingga proses upload file selesai seperti pada
gambar di atas. Jika file berhasil di upload, akan tampil di google
classroomnya. Selanjutnya masuk bagian setting tugas yang ada di
panel kanan. Untuk (berfungsi memilih kelas dan siswa yang akan
diberi tugas), poin (nilai jika siswa menjawab benar semuanya),
tenggat (batas waktu pengerjaan tugas, misalnya tenggat waktu
rabu jam 20.00 WIB, lewat dari jam tersebut siswa tidak dapat
mengirim tugas), topik (berfungsi sebagai tag atau pengelompokan
19
tugas, misalnya tugas biologi diberikan topik biologi agar
dikelompokkan ke dalam topik biologi, hal ini bagus digunakan
jika kelas memiliki banyak mata pelajaran, sehingga mudah untuk
dicari).
Gambar 2.12 Setting Tugas
Jika semua sudah di-setting sesuai keinginan, tinggal klik
tombol “Tugaskan” yang ada dipojok kanan atas layar.
5) Cara Membuat Tugas Kuis di Google Classroom
Tugas kuis merupakan tugas dalam bentuk pertanyaan
objektif atau esai, dimana tugas tersebut dapat dijawab langsung
oleh siswa pada form tersebut. Dan tugas kuis ini juga bisa
langsung otomatis dinilai oleh google form nantinya. Cara
membuat tugas kuis di google classroom pertama klik menu Tugas
Kelas selanjutnya Buat kemudian Tugas Kuis seperti pada gambar
berikut.
20
Gambar 2.13 Dashboard Membuat Kuis
Maka akan muncul jendela baru, isikan nama atau judul
tugas dan petunjuk pengerjaan.
Gambar 2.14 Setting Kuis
Seperti ditunjukkan gambar di atas, pada bagian bawah
terdapat Blank Quiz (Google Formulir), silahkan di klik dan kamu
akan di redirect ke google form pada tab baru. Sekarang kita buat
soal kuisnya di google form.
21
Gambar 2.15 Membuat Kuis di Google Form
Klik tanda + untuk menambahkan soal, tipe soal bisa objektif
atau esai. Untuk soal objektif pilih tipe pilihan ganda, kalau soal
esai pilih paragraf. Mengaktifkan wajib diisi berarti soal harus diisi.
Pilih kunci jawaban untuk menentukan jawaban yang benar, dan
beri point untuk jawaban tersebut. Jika sudah klik tombol selesai.
Gambar 2.16 Konfirmasi Tipe soal
Lanjutkalah membuat soal lainnya sampai selesai, jika sudah
selesai langsung tutup tab tersebut. Google form akan otomatis
menyimpan hasil kerjamu.
22
Gambar 2.17 Selesai Membuat Soal
Kembali ke google classroom, setting panel sebelah kiri.
Untuk siapa tugas tersebut, point yang diberikan, dan tenggat
waktu pengerjaan, berikan pula topik biar dikelompokkan.
Gambar 2.18 Setting Penugasan
Jika sudah di-setting, klik tugaskan seperti ditunjukkan pada
gambar di atas dan sampai sini selesai.
6) Cara Membuat Survei atau Pertanyaan di Google Classroom
Guru bisa membuat pertanyaan atau survei yang
membutuhkan pendapat siswa di kelas. Pertanyaan ini juga bisa
dijadikan voting kelas untuk menentukan suatu pilihan. Cara
23
membuat pertanyaan di google classroom adalah pertama klik
menu Tugas Kelas, selanjutnya Buat kemudian Pertanyaan.
Gambar 2.19 Dashboard Tugas Kelas
Kemudian ketikkan pertanyaan yang ingin ditanyakan di
kelas. Kamu bisa memberikan petunjuk pengisian (opsional).
Gambar 2.20 Membuat Pertanyaan
Kemudian lihatlah gambar di atas, kemudian klik setting lagi panel
di sebelah kanan, untuk siapa surveinya, poin, tenggat waktu
menjawab, dan topiknya. Jika sudah selesai, klik tombol Tanyakan.
7) Cara Memposting Materi di Google Classroom
24
Kamu bisa memposting materi pembelajaran di google
classroom tanpa membuat tugas. Materi ini bisa dibahas di forum
oleh seluruh siswa atau anggota kelas dengan cara berkomentar di
postingan tersebut. Cara membuat postingan materi di google
classroom, pertama klik menu Tugas Kelas. Kemudian pilih Buat
dan Materi.
Gambar 2.21 Dashboard Tugas Kelas
Kemudian jika sudah muncul gambar seperti di atas, lalu
isikan judul materi dan deskripsi dari materi tersebut.
Gambar 2.22 Form Materi
Selanjutnya klik tombol “Tambahkan” untuk melampirkan
file atau materi. File yang dilampirkan bisa dari google drive, link,
file, dan youtube.
25
Gambar 2.23 Menambahkan Lampiran
Jika melampirkan file yang ada di komputer kita, pilih file
kemudian pilih dari perangkat, kemudian cari file yang ingin di
upload lalu open dan upload.
Gambar 2.24 Upload Lampiran File
Tunggu hingga file upload tampil di dashboard google
classroom seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.25 Dasboard Posting
Jika sudah berhasil, setting di sebelah kiri untuk siapa materi
dan topik materi tersebut. Terakhir klik Posting dan selesai.
26
8) Cara Menambahkan Guru atau Siswa di Kelas Google Classroom
Kamu bisa menambahkan guru lain ke dalam kelas untuk
berkolaborasi dalam satu kelas. Selain itu kamu juga bisa mengatur
dan melihat siapa saja siswa yang bergabung ke dalam kelas
tersebut. Kamu bisa melakukan tambah dan menghapus anggota
kelas pada menu ini. Kamu bisa melihatnya di bagian menu
anggota, disana ada dua pilihan guru dan siswa.
Cara menambahkan guru ke dalam kelas pertama klik ikon
orang plus di ujung judul guru.
Gambar 2.26 Dashboard Menambahkan Guru
Kemudian ketikkan e-mail guru yang ingin di undang ke
kelas. Usahakan guru yang diundang sudah menggunakan akun
gmail. Jika sudah muncul seperti pada gambar di bawah ini, lalu
klik undang.
Gambar 2.27 Mengundang Guru
27
Tinggal menunggu persetujuan dari guru yang diundang
untuk bergabung ke kelas. Sedangkan untuk menambahkan siswa,
caranya hampir sama dengan yang di atas. Hanya saja cara ini jika
kamu mengetahui e-mail seluruh siswa. Cara ini tidak dianjurkan,
gunakanlah undangan kode kelas yang sudah dijelaskan di atas.
9) Cara Mengeluarkan Guru atau Siswa di Google Classroom
Jika ada anggota kelas yang tidak kamu kenal, kamu bisa
mengeluarkan anggota tersebut dari kelas. Hal ini bertujuan agar
kelas lebih private dan tidak ada mata-mata.
Gambar 2.28 Guru Mengeluarkan Siswa
Jika sebagai guru, klik tombol titik tiga di bagian kanan nama
guru, lalu pilih keluarkan.
Gambar 2.29 Siswa Mengeluarkan Anggota Lain
Jika sebagai siswa, pilih siswa yang ingin dikeluarkan, pilih
Tindakan lalu Keluarkan.
10) Cara Melihat Nilai Siswa di Google Classroom
Setelah mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru,
selanjutnya guru bisa mengecek nilai-nilai siswa dan mengoreksi
nilai yang akan diberikan.
28
Gambar 2.30 Mengecek Nilai Siswa
Caranya dengan mengklik menu Nilai, jika sudah mucul
seperti pada gambar di atas lalu pilih siswa dan edit nilai.
11) Cara Melihat Tugas Yang Dikirimkan oleh Siswa di Google
Classroom
Untuk melihat tugas, kuis, dan pertanyaan yang telah
dijawab atau dikirim oleh siswa bisa melihatnya di menu Tugas
Kelas. Adapun cara melihat tugas dan jawaban yang diserahkan
siswa di google classroom yaitu klik menu Tugas Kelas, pilih
Tugas, tampil detail tugas, kemudian klik Diserahkan.
Gambar 2.31 Melihat Tugas dan Jawaban yang Diserahkan Siswa
Maka akan muncul data, jawaban dan file siswa yang
menyerahkan tugas mereka seperti pada gambar berikut.
29
Gambar 2.32 Data dan file Kiriman Siswa
Klik file yang dikirim, maka akan kebuka file tersebut dan
silahkan diperiksa oleh guru dan bisa langsung dinilai.
Gambar 2.33 Membuka File dari Siswa
Jika sudah diberi nilai dan masukkan, klik tombol
“Kembalikan”, maka akan muncul pop up konfirmasi penilaian
seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.34 Mengembalikan Tugas ke Siswa
30
Selanjutnya jika sudah muncul gambar seperti gambar sebelumnya,
lalu klik “Kembalikan” dan selesai.
d. Langkah-langkah Pengaplikasian Google Classroom Bagi Siswa
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan siswa dalam
menggunakan aplikasi google classroom:
1) Cara Bergabung Kelas di Google Classroom untuk Siswa
Siswa bisa bergabung ke dalam kelas dengan menggunakan
aplikasi google classroom atau browser. Tutorial menggunakan
browser dan untuk aplikasi android hampir sama, tinggal
menyesuaikan saja. Langkah pertama buka browser (chrome,
mozila firefox, opera, dan lain-lain). Ketikkan di pencarian google
classroom dan pilih. Login menggunakan akun gmail dan
masukkan password kamu, maka kamu akan masuk ke halaman
dashboard google classroom. Pilih tanda+ di sudut kanan atas,
pilih gabung kelas.
Gambar 2.35 Login Google Classroom
Kemudian, masukkan kode kelas yang diberikan oleh guru,
klik gabung seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.36 Memasukkan Kode Kelas
31
Maka setelah kamu mengklik gabung otomatis nantinya kamu
akan berhasil bergabung ke dalam kelas.
Gambar 2.37 Dashboard Forum
Keterangan dari gambar diatas yaitu Forum (menu untuk
melihat hal-hal yang dipost di kelas, Tugas Kelas (melihat tugas-
tugas yang harus diselesaikan), Anggota (melihat anggota yang ada
di dalam kelas).
2) Cara Melihat dan Mengirim Tugas Kelas di Google Classroom
Untuk melihat dan mengirim tugas-tugas yang diberikan
oleh guru kamu bisa mengikuti tutorial berikut. Pertama, klik menu
tugas kelas, kemudian pilih tugas dengan tenggat waktu paling
sedikit untuk dikerjakan terlebih dahulu.
Gambar 2.38 Menu Tugas Kelas
32
Setelah tugas dipilih, maka akan ada detail dari tugas. Untuk
menjawab pertanyaan klik lihat Pertanyaan seperti pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2.39 Melihat Pertanyaan
Maka kamu akan dialihkan ke pertanyaan tersebut, lalu
jawablah pertanyaan, kemudian klik serahkan dan selesai dan tugas
otomatis sudah terkirim.
3) Cara Menjawab Tugas Berupa File di Google Classroom
Menjawab tugas berupa file maksudnya adalah mengirim
jawaban tugas berupa softfile. Misalnya kita membuat atau
mngerjakan jawaban tugas di wordi, dan file word inilah yang
dikirim. Langkah pertama yang dilakukan yaitu klik menu Tugas,
kemudian pilih Tugas, selanjutnya klik Lihat Tugas.
Gambar 2.40 Menu Tugas
33
Maka kamu akan diarahkan ke halaman tugas, silahkan
dibaca dan dipahami petunjuk tugas. Jika sudah selesai, kerjakan
tugas di komputer kamu baik online atau offline.
Gambar 2.41 Halaman Tugas
Kemudian klik tombol Tambah atau Buat seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini, kemudian pilih file. Cari
tugas yang dibuat, lalu klik open dan upload.
Gambar 2.42 Pilih File dan Upload
Jika sudah, klik tombol Serahkan. Kamu bisa memasukkan
komentar pribadi untuk guru kamu pada bagian “komentar
pribadi”. Komentar ini hanya bisa dilihat oleh guru saja.
34
Gambar 2.43 Menyerahkan Tugas
Apabila muncul preview sebelum mengirim tugas, silahkan
diperiksa apakah tugas yang dikirim sudah betul. Jika ya, klik
serahkan.
4) Cara Menjawab Tugas Kuis di Google Classroom
Menjawab tugas kuis di google classroom maksudnya
adalah menjawab tugas atau soal ujian yang dibuat menggunakan
google form. Langkah pertama yaitu klik menu Tugas Kelas,
kemudian pilih Tugas, Detail Tugas, setelah itu Lihat Tugas, maka
kamu akan diarahkan ke halaman tugas. Klik link google form yang
ada di bawah.
Gambar 2.44 Halaman Kuis
Selanjutnya, akan terbuka Tab Baru google formulir.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memilih jawaban
yang benar. Jika sudah klik tombol Kirim.
35
Gambar 2.45 Mengirim Tanggapan
Tanggapan kamu sudah berhasil direkam dan selesai. Tutup
saja tab tersebut, maka google akan otomatis menyimpan hasil
jawaban kamu.
5) Status Task atau Tugas Siswa
Status task atau tugas siswa adalah sebuah panel yang ada di
dashboard user yang berfungsi memberikan informasi tugas. Jika
halaman tugasmu sudah berubah menjadi abu-abu, berarti seluruh
tugas sudah diselesaikan.
Gambar 2.46 Halaman Tugas
Selain itu, di halaman dashboard atau forum akan ada kotak
yang menyatakan tidak ada tugas untuk dikerjakan saat ini.
36
6) Cara Menggunakan Aplikasi Google Classroom di handphone
Android dan iOS.
Google classroom juga bisa diakses menggunakan
handphone atau smartphone, baik itu android ataupun iOS. Cara
penggunaan aplikasi google classroom pada dasarnya sama dengan
dekstop, hanya letak dan susunan yang berbeda. Cara
menggunakan google classroom di android dan iOS pertama, buka
playstore atau appstore kemudian ketikkan google classroom, pilih
instal. Tunggu hingga proses download dan installasi selesai.
Gambar 2.47 Halaman Playstore
Jika sudah muncul seperti pada gambar di atas, klik open
atau buka aplikasi. Maka akan tampil tampilan seperti berikut, dan
pilih get started.
Gambar 2.48 Memulai Menjalankan Aplikasi
37
Kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini, lalu pilih akun
gmail yang ingin anda gunakan.
Gambar 2.49 Memilih akun gmail untuk login
Maka kamu akan masuk kedalam dashboard aplikasi google
classroom versi android dan iOS.
Gambar 2.50 Dashboard Google Classroom Versi Android
Klik tanda+ di sudut kanan atas untuk membuat kelas atau
join kelas.
Gambar 2.51 Membuat atau Join Kelas
Klik pula tanda garis tiga (hamburger menu) untuk melihat
menu-menu yang ada di aplikasi google classroom.
38
Gambar 2.52 Menu Aplikasi Google Classroom
Klik atau pilih kelas untuk masuk ke dalam kelas dan melihat
tugas-tugas dan materi yang diberikan oleh guru. Ada tiga menu
pada halaman kelas aplikasi google classroom. Stream (halaman
dashboard kelas berisi timeline tugas dan materi), Classwork
(halaman yang berisi tugas-tugas kelas), dan People (orang yang
bergabung di dalam kelas).
e. Kelebihan dan Kekurangan Google Classroom
Menurut Janzen M dan Mary dalam Iftakhar (2016:13)
menyatakan bahwa kelebihan dari aplikasi Google Classroom antara
lain yaitu:
1) Mudah digunakan karena desain google kelas sengaja
menyederhanakan antarmuka instruksional dan opsi yang
digunakan untuk tugas pengiriman dan pelacakan; komunikasi
dengan keseluruhan kursus atau individu juga disederhanakan
melalui pemberitahuan pengumuman dan email.
39
2) Menghemat waktu karena ruang kelas google dirancang untuk
menghemat waktu dengan mengintegrasikan dan mengotomatisasi
penggunaan aplikasi google lainnya, termasuk dokumen, slide, dan
spreadsheet, proses pemberian distribusi dokumen, penilaian
formatif, dan umpan balik disederhanakan.
3) Berbasis cloud. Google classroom menghadirkan teknologi yang
lebih profesional dan otentik untuk digunakan dalam lingkungan
belajar karena aplikasi google mewakili sebagian besar alat
komunikasi perusahaan berbasis cloud yang digunakan di seluruh
angkatan kerja profesional.
4) Fleksibel karena aplikasi ini mudah diakses dan dapat digunakan
oleh infrastruktur dan siswa di lingkungan belajar tatap muka dan
lingkungan online sepenuhnya. Hal ini memungkinkan para
pendidik untuk mengeksplorasi dan memengaruhi metode
pembelajaran yang dibalik lebih mudah serta mengotomatisasi dan
mengatur distribusi dan pengumpulan tugas serta komunikasi
dengan jangkauan luas.
5) Gratis dikarenakan google kelas sendiri sudah dapat digunakan
oleh siapapun untuk membuka kelas asalkan memiliki akun gmail.
Selain itu dapat mengakses semua aplikasi lainnya, seperti Drive,
Documents, Spreadsheet, Slides, dan lain-lain. Cukup dengan
mendaftar ke akun google.
6) Ramah seluler. Itulah mengapa google classroom dirancang agar
responsif. Mudah digunakan pada perangkat mobile manapun.
40
Akses mobile ke materi pembelajaran yang menarik dan mudah
untuk berinteraksi sangat penting dalam lingkungan belajar
terhubung web saat ini.
Sedangkan tidak semua aplikasi dapat berjalan sesuai dengan
kebutuhan dan diterima oleh pengguna. Berikut kekurangan dari
aplikasi google classroom:
a) Google classroom yang berbasis web mengharuskan siswa dan
guru untuk terkoneksi dengan jaringan internet.
b) Pembelajaran berupa individual sehingga mengurangi
pembelajaran sosial siswa.
c) Apabila siswa tidak kritis dan terjadi kesalahan materi akan
berdampak pada pengetahuannya.
d) Membutuhkan spesifikasi hardware, software dan jaringan
internet yang tinggi.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa google
classroom adalah suatu aplikasi yang dirancang untuk mempermudah
interaksi guru dan siswa dalam dunia maya. Aplikasi ini memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengekplorasi gagasan keilmuan yang
dimiliki oleh siswa. Guru memiliki keleluasaan waktu untuk membagikan
kajian keilmuan dan memberikan tugas mandiri kepada siswa selain itu,
guru dapat juga membuka ruang diskusi bagi para siswa secara online.
Namun demikian, terdapat syarat mutlak dalam mengaplikasikan google
classroom yaitu membutuhkan akses internet yang mumpuni.
41
2. Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang
masif dan luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat diselenggarakan
secara masif dengan peserta yang tidak terbatas. Pembelajaran daring
dapat saja diselenggarakan dan diikuti secara gratis maupun berbayar.
Pada Tahun 2014, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi di Indonesia
cepat tanggap untuk mengikuti arus perkembangan ini dengan
menjalankan program Pembelajaran Daring di Indonesia Terbuka dan
Terpadu (PDITT). Pada tahap awal, PDITT dijalankan oleh enam
perguruan tinggi ternama di Indonesia dan diharapkan dapat melibatkan
partisipasi perguruan tinggi lainnya pada tahap selanjutnya.
Menurut Bilfaqih dan Qomarudin (2015:13) dijelaskan beberapa
point penting tentang panduan berstandar pengembangan pembelajaran
daring untuk pendidikan dan pelatihan sebagai berikut:
a. Analisis Kebutuhan
Dalam konteks ini diartikan sebagai proses identifikasi dan
deskripsi kebutuhan, permintaan, dan kendala dalam pengembangan
pembelajaran daring. Proses ini terdiri atas empat sub proses sebagai
berikut:
1) Inisiasi meliputi inisiasi pengembangan pembelajaran daring;
deskripsi dari kebutuhan atau permintaan untuk pengembangan
pembelajaran daring.
42
2) Identifikasi stackeholder meliputi identifikasi, deskripsi dan
evaluasi pemangku kepentingan.
3) Definisi sasaran meliputi definisi dan evaluasi sasaran dari
pemangku kepentingan.
4) Analisis permintaan meliputi spesifikasi, deskripsi, dan validasi
permintaan dan sasaran dalam pengembangan pembelajaran daring
serta deskripsi operasionalnya.
b. Analisis Rangka Kerja
Yaitu proses identifikasi rangka kerja dan konteks dari
pengembangan pembelajaran daring. Kajian terhadap proses ini
menunjukkan bahwa poin-poin yang termuat dalam model referensi
sesuai dengan kebutuhan di lingkungan pendidikan dan pelatihan, yaitu
terdiri atas sub proses sebagai berikut:
1) Analisis konteks eksternal meliputi proses identifikasi, deskripsi,
dan evaluasi framework atau konteks eksternal pengembangan
pembelajaran daring.
2) Analisis sumber daya staf meliputi proses identifikasi dan deskripsi
aktor, kualifikasinya, kompetensinya, dan ketersediaannya.
3) Analisis kelompok target meliputi proses identifikasi dan deskripsi
kelompok target dan profil peserta pendidikan atau pelatihan.
4) Analisis konteks organisasional dan institusional meliputi proses
identifikasi dan deskripsi relevansi konteks organisasional dan
institusional untuk pengembangan pembelajaran daring.
43
5) Perencanaan waktu dan biaya meliputi proses identifikasi dan
deskripsi batasan keuangan, kontrak, dan tempo pelaksanaan
pengembangan pembelajaran daring.
6) Analisis lingkungan meliputi proses identifikasi dan deskripsi
lingkungan dan sumber daya fisik untuk pengembangan
pembelajaran daring.
c. Konsep atau Desain
Yaitu proses merencanakan dan mendesain konsep
pembelajaran daring. Berikut ini sub proses yang dilakukan:
1) Kompetensi atau capaian belajar berarti menyesuaikan dengan
istilah dalam standar kompetensi lulusan pendidikan atau
pelatihan. Merupakan proses mendefinisikan kompetensi yang
ingin dicapai dalam suatu materi pembelajaran daring.
2) Konsep materi yaitu konsep dari materi pembelajaran yang
dipresentasikan berupa silabus dan rencana pembelajaran.
3) Konsep agregasi berarti deskripsi model agregasi materi
pembelajaran daring yang mendukung mekanisme share dan reuse.
4) Konsep sekuen dan navigasi artinya deskripsi urutan penyampaian
materi dan fitur interaktif bagi pengguna.
5) Konsep didaktik yaitu konsep dan prinsip metode penyampaian
materi pembelajaran.
6) Konsep media berupa pemilihan dari penggunaan media.
7) Konsep komunikasi berupa pemilihan dan deskripsi dari media
komunikasi yang digunakan dalam pembelajaran.
44
8) Konsep tugas yaitu deskripsi bentuk penugasan yang diberikan
melalui materi pembelajaran daring.
9) Konsep evaluasi yaitu deskripsi metode evaluasi, cara penilaian,
dan penentuan kriteria kelulusan.
10) Konsep metadata merupakan definisi model metadata yang
digunakan pada materi pembelajaran daring.
11) Konsep aktivitas merupakan definisi model metadata aktivitas
yang digunakan pada materi pembelajaran daring.
12) Konsep pemeliharaan merupakan deskripsi pedoman pemeliharaan
secara rutin maupun insidentil materi pembelajaran daring.
d. Pengembangan atau Produksi
Yaitu proses merealisasikan konsep atau desain pembelajaran
daring. Proses produksi terdiri dari enam subproses sebagai berikut:
1) Realisasi materi meliputi produksi atau realisasi materi
pembelajaran daring.
2) Realisasi media meliputi produksi atau realisasi aset-aset digital
yang membangun materi pembelajaran daring.
3) Realisasi desain meliputi realisasi desain tampilan, sekuen, dan
navigasi pembelajaran daring.
4) Realisasi teknis meliputi pengemasan aset digital mengacu pada
konsep agregasi dan konsep metadata dengan mengikuti standar
internasional ISO 29163.
5) Pemeliharaan berupa pemeliharaan materi pembelajaran daring
supaya terjaga relevansinya atau up to date.
45
6) Pengemasan ulang yaitu mengemas ulang sumber belajar yang
belum memenuhi standar.
e. Implementasi
Yaitu pelaksanaan yang terdapat dalam pembelajaran daring.
Berikut lima sub proses dalam implementasi:
1) Pengujian sumber belajar meliputi pengujian dan validasi paket
materi pembelajaran daring.
2) Adaptasi sumber belajar merupakan deskripsi dan manajemen
konfigurasi, adaptasi, dan pengaturan paket materi pembelajaran
daring.
3) Aktivasi sumber belajar dalam proses ini mendeskripsikan
pementasan dan penyebaran materi pembelajaran daring.
4) Organisasi pengoperasian dan pendistribusian berupa penyediaan
kebutuhan organisasional untuk pendistribusian materi dan
pengoperasian pembelajaran daring.
5) Infrastruktur teknis yaitu penyediaan kebutuhan teknis untuk
pendistribusian materi dan pengoperasian pembelajaran daring.
f. Proses Pembelajaran
Di dalam pembelajaran daring terdapat beberapa sub proses
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Administrasi dalam hal ini berupa pengoperasian pembelajaran
daring untuk keperluan administrasi seperti pendaftaran
pembelajaran, pendaftaran partisipan, penjadwalan dan
administrasi lainnya.
46
2) Perencanaan pembelajaran berupa pengoperasian pembelajaran
daring untuk keperluan perencanaan pembelajaran.
3) Pelaksanaan pembelajaran berupa pengoperasian pembelajaran
daring untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran.
4) Penilaian hasil dan proses pembelajaran berupa pengoperasian
pembelajaran daring untuk keperluan penilaian hasil dan prose
pembelajaran.
g. Evaluasi dan Optimasi
Pembelajaran daring di dalamnya juga terdapat sub evaluasi dan
optimasi. Berikut sub proses dari evaluasi dan optimasi:
1) Perencanaan yaitu penyusunan rencana evaluasi yang mencakup
tujuan, pendekatan yang digunakan, waktu, evaluator yang
dilibatkan, parameter dan kriteria serta pemilihan metode dan
instrumen evaluasi.
2) Realisasi berupa proses realisasi dan evaluasi.
3) Analisis yaitu proses analisis data hasil evaluasi untuk
mendapatkan pemahaman penggunaan metode, alat, dan sumber
belajar dengan memperhatikan biaya, hasil, dan manfaat.
4) Optimasi atau perbaikan: mendeskripsikan proses adaptasi dan
optimasi sistem dan materi pembelajaran daring untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
daring adalah program pembelajaran kelas dengan menggunakan jaringan
untuk menjangkau kelompok target yang lebih luas juga tidak terbatas,
47
dimana penyelenggaraannya dapat diikuti secara gratis maupun berbayar.
Sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan memanfaatkan
multimedia secara efektif dalam pembelajaran serta meningkatkan
keterjangkauan pendidikan melalui penyelenggaraan pembelajaran dalam
jaringan.
3. Pendidikan Jarak Jauh
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 109
Tahun 2013, Pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang
dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media
komunikasi. Pendidikan jarak jauh berevolusi dari bentuk pendidikan
pendidikan koresponden sampai pendidikan melalui e-learning lintas
ruang dan waktu.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Bagian
Ketujuh Pendidikan Jarak Jauh Pasal 31 tentang Pendidikan Tinggi, yang
berisi:
(1) Pendidikan jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang
dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media
komunikasi.
(2) Pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan:
a. Memberikan layanan Pendidikan Tinggi kepada kelompok
masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap
muka atau reguler, dan
b. Memperluas akses serta mempermudah layanan Pendidikan Tinggi
dalam Pendidikan dan pembelajaran.
48
(3) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus,
dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta
sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak
jauh sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) di atur
dalam Peraturan Menteri.
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 31
ayat 2, Fungsi pendidikan jarak jauh adalah memberikan layanan
pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka atau reguler. Sedangakan tujuan pendidikan
jarak jauh menurut Peraturan Pemerintah Pasal 118 ayat 1 adalah
meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta
meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan. Karakteristik Pendidikan
Jarak Jauh adalah terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi.
Persyaratan Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh adalah sebagai
berikut:
a. Memiliki dan mengembangkan sistem pengelolaan dan sistem
pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi.
b. Memiliki sumber daya atau akses terhadap sumber daya untuk
menyelenggarakan interaksi pembelajaran antara tenaga pendidik
dengan peserta didik secara intensif.
49
c. Mempunyai sumber daya praktik dan/atau praktikum atau akses bagi
peserta didik untuk melaksanakan praktik dan/atau praktikum.
d. Mempunyai fasilitas pemantapan pengalaman lapangan atau akses bagi
peserta didik untuk melaksanakan pemantapan pengalaman lapangan.
e. Mempunyai USBJJ yang bertujuan memberikan layanan teknis dan
akademis secara intensif kepada peserta didik dan tenaga pendidik
dalam proses pembelajaran.
f. Sumber daya atau akses terhadap sumber daya untuk melakukan
evaluasi hasil belajar secara terprogram dan berkala paling sedikit 2
(dua) kali per semester.
g. Mengembangkan sumber belajar terbuka berbasis teknologi informasi
dan komunikasi sesuai standar nasional pendidikan tinggi.
Berdasarkan penjelasan teori di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan jarak jauh adalah proses pendidikan yang terorganisasi yang
menjembatani keterpisahan antara siswa dengan pendidik dan dimediasi
oleh pemanfaatan teknologi dan pertemuan tatap muka yang minimal.
4. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah proses untuk mencapaik tujuan yang telah
dirumuskan. Tujuan tersebut akan menjadi tolak ukur kberhailan atas
proses pembelajaran yangberlagsung serta gambaran tentang perubahan
pengetahuan yang diharapkan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran.
Berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika yang
dipandang dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing yang
50
berbeda-beda. Menurut Mustamin (2013:1), matematika itu bahasa simbol;
matematika adalah numerik; matematika adalah bahasa yang dapat
menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional; matematika adalah
metode berfikir logis; matematika adalah sarana berfikir; matematika
adalah logika pada masa dewasa; matematika adalah ilmu yang abstrak dan
deduktif; matematika adalah aktivitas manusia.
Hingga saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa matematika
adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan bagi siswa. Begitu pula
bagi guru, matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk
diajarkan. Salah satu alasannya mengapa demikian karena dalam
mempelajari materi baru dalam matematika seringkali memerlukan
pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang satu atau lebih materi
yang telah dipelajari sebelumnya.
Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman),
mathematique (Prancis), mathematico (Itali), matematiceski (Rusia),
mathematic/wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica,
yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike yang berarti
“relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang
berarti pengetahuan atau ilmu (knoeleadge, sains). Perkataan matematike
berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa yaitu
mathanein yang mengandung arti belajar dalam arti berfikir.
Menurut Fauzi dalam Supardi (2009:5) “matematika adalah salah
satu submateri tes kemampuan umum yang tidak bisa dihindarkan begitu
saja”. Dapat dikatakan matematika adalah ilmu pengetahuan yang
51
diaplikasikan pada ilmu pengetahuan lainnya. Dalam matematika terdapat
banyak sistem. Ada sistem yang mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi
ada juga sistem yang dapat dipandang terlepas satu sama lain. Misalnya
sistem-sistem aljabar dan sistem-sistem geometri. Menurut Suwarma
dalam Supardi (2009:7), “matematika hanya menerima pembuktian
deduktif, sedangkan bidang lainnnya tidak memerlukan pembuktian
deduktif guna menyusun kesimpulan akhir.” Dalam hal ini, pembuktian
dalam matematika adalah deduktif, artinya dari hal-hal yang bersifat
umum dapat dibuktikan ke hal-hal khusus. Berdasarkan uraian pendapat-
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan disiplin
ilmu yang mempunyai sifat khusus dibandingkan dengan disiplin ilmu
lain. Karena itu kegiatan belajar dan mengajar matematika seyogyanya
juga berbeda dengan disiplin ilmu lain.
Matematika yang diajarkan ditingkat pendidikan dasar maupun
pendidikan menengah adalah matematika sekolah. Menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, matematika adalah
salah satu alat untuk berpikir yang menggunakan bahasa simbol yang
berlaku secara umum yang berperan ganda dalam ilmu pengetahuan dan
merupakan bentuk logika paling tinggi yang pernah diciptakan oleh
pemikiran manusia.
Menurut Abdurrahman (2013:252) dalam dunia pendidikan
matematika di Indonesia dikenal dengan adanya matematika modern.
Matematika modern lebih menekankan pada pemahaman struktur dasar
sistem bilangan daripada mempelajari keterampilan dan fakta-fakta
52
hafalan. Pelajaran matematika modern lebih menekankan pada mengapa
dan bagaimana matematika melalui penemuan dan eksplorasi. Pengajaran
semacam itu sepertinya telah mengabaikan beberapa aspek dari psikologis
belajar dan kurang menguntungkan bagi anak berkesulitan belajar.
Menurut Phonapichat (2013:3169) ada beberapa kesulitan belajar
yang sering dialami oleh siswa dalam memecahkan masalah matematika,
diantaranya:
a. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami kata kunci yang terdapat
dalam soal, serta tidak dapat menginteraksikannya ke dalam kalimat
matematika.
b. Siswa tidak dapat menggambarkan asumsi dan informasi apa yang
terdapat pada soal yang perlu digunakan untuk menyelesaikan soal
tersebut.
c. Ketika siswa tidak memahami soal, mereka cenderung mengira-ngira
jawabannya tanpa memikirkan cara penyelesaian apapun.
d. Siswa tidak sadar dan tidak suka membaca soal-soal matematika.
e. Siswa tidak suka membaca soal yang panjang.
Menurut Lawsha (2011:280) sikap terhadap matematika diketahui
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prestasi siswa dalam
matematika. Sikap terhadap matematika tersebut tidak memiliki perbedaan
yang signifikan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Oleh karena
itu tidak ada kesenjangan gender dalam matematika sehingga sangat
dianjurkan upaya untuk meningkatkan sikap terhadap matematika.
53
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah suatu ilmu tentang bilangan dan setelah sesuatu yang
berhubungan dengannya yang mencakup segala bentuk prosedur
operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari mengenai bilangan.
5. Masa Pandemi COVID-19
Menurut Sebayang (2020:1) Badan Kesehatan Dunia atau WHO
(World Health Organization) semenjak Januari 2020 telah menyatakan
bahwa dunia masuk ke dalam darurat global terkait virus ini yang
disebabkan oleh penyebaran coronavirus disease (Covid-19), termasuk
Indonesia dimana berdampak besar pada berbagai sektor salah satunya
dalam bidang pendidikan. Fenomena luar biasa yang terjadi di bumi pada
abad ke-21, yang skalanya mungkin dapat disamakan dengan Perang
Dunia II, karena pada skala besar (pertandingan-pertandingan olahraga
Internasional contohnya) hampir seluruhnya ditunda bahkan dibatalkan.
Kondisi ini pernah terjadi hanya pada saat terjadi perang dunia saja, tidak
pernah ada situasi lainnya yang dapat membatalkan acara-acara tersebut.
Menurut Aida (2020:1) terhitung mulai tanggal 19 Maret 2020 sebanyak
214.894 orang terinfeksi virus corona, 8.732 orang meninggal dunia dan
pasien yang telah sembuh sebanyak 83.313 orang.
Di Indonesia sendiri Pemerintah telah mengeluarkan status darurat
bencana. Dengan adanya status darurat bencana Pandemi Covid-19
diberlakukan social distancing dan physical distancing dengan cara tetap
di rumah dan tidak keluar rumah tanpa ada kepentingan yang mendesak.
54
Namun masih banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak
mematuhi himbauan dari pemerintah untuk menanggulangi Pandemi
Covid-19, diakibatkan oleh salah satu konsep di dalam psikologi yang
dinamakan bias kognitif. Bias kognitif adalah kesalahan sistematis dalam
berpikir yang memengaruhi keputusan dan penilaian yang dibuat
seseorang. Untuk dapat mengatasi bias kognitif ini langkah-langkah yang
dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia adalah: tidak membuat
keputusan dalam waktu yang mendesak; hindari membuat keputusan
ketika seseorang secara kognitif sedang melakukan pekerjaan lebih dari
satu; jangan membuat keputusan pada malam hari jika seseorang adalah
orang yang beraktivitas atau bekerja yang dimulai pada pagi hari
(begitupun sebaliknya); hati-hati dalam mengambil keputusan saat sedang
berbahagia; dan berpikir berdasarkan data dan fakta. Selain itu untuk tetap
menjaga mental yang sejahtera maka aspek-aspek yang dapat dilakukan;
pertama, orang yang bahagia adalah orang yang mengerti makna dalam
hidupnya; kedua, orang yang menjaga dirinya dalam emosi yang positif;
ketiga, orang yang terus mengasah diri spiritualnya.
6. Kreativitas Mengajar Guru
Faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran salah satunya
adalah guru. Pengaruh yang cukup dominan yang dimiliki guru terhadap
kualitas pembelajaran, yaitu bertanggung jawab terhadap proses
pembelajaran di kelas. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, salah satu kriteria guru
55
berprestasi adalah guru yang mampu menghasilkan peserta didik
berprestasi akademik atau non-akademik.
a. Pengertian Kreativitas
Kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan
individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengombinasikan
antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya.
Menurut Rachmawati dan Kurniawati (2011:13) kreativitas merupakan
kemampuan tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya
ekskalasi dalam kemampuan berpikir.
Kreativitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun
karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada yang
ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi dan integrasi antara
setiap tahap perkembangan.
Salah satu arti kreativitas yang paling populer menekankan
pembuatan suatu karya yang baru dan berbeda. Kebanyakan orang
menganggap bahwa kreativitas dapat dinilai melalui hasil atau apa saja
yang diciptakan seseorang. Akan tetapi kreativitas tidak selalu
membuahkan hasil yang dapat diamati atau dinilai. Sebagai contohnya,
pada saat seseorang melamun, seorang merancang sesuatu yang
berbeda, tetapi hanya pelamun itu sendiri yang mengetahui
lamunannya.
Menurut Rachmawati dan Kurniawati (2011:52) berkenaan
dengan perkembangan kreativitas di sekolah, di dalam kurikulum
56
berbasis kompetensi menegaskan bahwa siswa memiliki potensi yang
berbeda-beda. Perbedaan siswa terlihat dalam pola pikir, daya
imajinasi, fantasi (pengandaian) dan hasil karyanya. Akibat kegiatan
belajar mengajar perlu dipilih dan dirancang agar memberikan
kesempatan dan kebebasan berkreasi kepada siswa secara
berkesinambungan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan
kreativitas siswa.
Menurut Sudarma (2013:18) kreativitas juga dapat diartikan
sebagai berikut:
1) Pertama, kreativitas dimaknai sebagai sebuah kekuatan atau energi
yang ada dalam diri individu. Energi ini menjadi daya dorong untuk
melakukan sesuatu dengan cara atau untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
2) Kedua, kreativitas dimaknai sebagai sebuah proses. Kreativitas
adalah mengelola informasi, melakukan sesuatu atau membuat
sesuatu.
3) Ketiga, kreativitas adalah sebuah produk. Yaitu penilaian orang
lain, terhadap kreativitas seseorang.
4) Keempat, kreativitas dimaknai sebagai person. Kreatif ini tidak
dialamatkan pada produknya, pada proses atau pada energinya.
Kreativitas adalah suatu kecerdasan yang berkembang dalam diri
individu, dalam bentuk sikap, kebiasaan, dan tindakan dalam
melahirkan sesuatu yang baru dan orisinal untuk memecahkan
masalah.
57
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas
adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya nyata dimana relatif berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya.
b. Ciri-ciri Guru Kreatif
Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan seseorang atau
adaanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas
merupakan universal dan oleh karenanya semua kegiatan ditopang,
dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Kreativitas tidak selalu
dimiliki oleh guru berkemampuan akademik dan kecerdasan yang
tinggi. Hal ini dikarenakan kreativitas tidak hanya membutuhkan
keterampilan dan kemampuan, kreativitas juga membutuhkan
kemauan atau motivasi.
Menurut Talajan (2012:58) menyebutkan kreativitas guru dapat
diarahkan pada dua komponen pembelajaran di kelas, yaitu:
1) Kreativitas dalam manajemen kelas
Mengelola kelas adalah aktivitas guru dalam mengelola dinamika
kelas, mengorganisasikan sumber daya yang ada serta menyusun
perencanaan aktivitas yang dilakukan di kelas untuk diarahkan
dalam proses pembelajaran yang baik. Dalam hal ini manjemen
kelas, kreativitas guru dalam manajemen kelas agar dapat
diarahkan: membantu peserta didik di kelas agar dapat belajar
58
secara kolaboratif dan kooperatif; menciptakan lingkungan
akademik yang kondusif dalam proses belajar.
2) Kreativitas dalam pemanfaatan media belajar
Media belajar adalah alat bantu atau benda yang dapat mendukung
proses pembelajaran di kelas. Fungsi media belajar ialah:
membantu siswa dalam memahami konsep abstrak yang diajarkan;
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar; meningkatkan
motivasi siswa dalam belajar; mengurangi terjadinya salah
pemahaman; memotivasi guru untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Pada konteks ini, guru dalam media belajar
diarahkan untuk: mereduksi hal-hal yang terlalu abstrak dalam
pembelajaran; membantu siswa mengintegrasikan materi belajar ke
dalam situasi yang nyata.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan media
pembelajaran:
1) Bagaimana persiapan guru, dalam hal ini berkaitan dengan tujuan
yang akan dicapai melalui media pembelajaran.
2) Persiapan kelas, tidak hanya persiapan perlengkapan saja, tetapi
juga mempersiapkan siswa dari tugas.
3) Penyajian media pembelajaran sesuai dengan karakteristiknya.
4) Lanjutan dan aplikasi, sudah penyajian perlu ada kegiatan belajar
sehingga tindak lanjut seperti diskusi laporan dan tugas lainnya.
59
Menurut Anitah dalam Sutiono (2008:93) langkah-langkah
dalam penggunaan media yang baik adalah dilakukan perencanaan
yang sistematik seperti:
1) Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang integral
dalam sistem pembelajarannya.
2) Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber daya.
3) Guru hendaknya memahami tingkat hirarki dan jenis alat dan
kegunaannya.
4) Pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung terus,
sebelum dan sesudah pemakaiannya.
5) Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan
memperlancar proses pembelajaran.
Menurut Rusman (2011:80) mengatakan bahwa guru yang
kreatif dapat digambarkan melalui sembilan keterampilan mengajar
yaitu:
1) Kerampilan membuka pelajaran.
2) Keterampilan bertanya.
3) Keterampilan memberi penguatan.
4) Keterampilan mengadakan variasi.
5) Keterampilan menjelaskan (Explaining Skills).
6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
7) Keterampilan mengelola kelas.
8) Keterampilan pembelajaran perseorangan.
9) Keterampilan menutup pelajaran.
60
Menurut Talajan (2012:34) menerjemahkan ciri-ciri guru kreatif
adalah:
1) Guru kreatif memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar.
2) Guru kreatif memiliki sikap yang ekstrovert atau bersikap lebih
terbuka dalam menerima hal-hal baru dan selalu ingin mencoba
untuk melakukannya dan dapat menerima masukan dan saran dari
siapapun.
3) Guru kreatif biasanya tidak kehilangan akal dalam menghadapi
masalah tertentu.
4) Guru kreatif sangat termotivasi untuk menemukan hal-hal yang
baru baik melalui observasi, pengalaman, dan pengamatan
langsung dan melalui kegiatan-kegiatan penelitian.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri guru
kreatif yaitu mempunyai: keterampilan dalam membuka pelajaran;
keterampilan bertanya; keterampilan dalam mengadakan variasi
pembelajaran; keterampilan dalam menjelaskan pelajaran;
keterampilan dalam membimbing diskusi kelompok; keterampilan
dalam mengelola kelas; keterampilan dalam menutup pelajaran;
keterampilan dalam berpikir; memiliki rasa ingin tahu, sikap terbuka,
dan memiliki motivasi yang sangat tinggi.
c. Syarat Menjadi Guru Kreatif
Agar kreativitas dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan, maka persyaratan menjadi guru yang kreatif
juga harus diperhatikan. Guru merupakan panutan untuk siswa yang
61
mana dapat memberikan ilmu dan pengetahuannya. Untuk itu guru
dituntut bisa mendorong siswa belajar secara aktif dalam proses
pembelajaran agar syarat dari guru yang kreatif tersebut dapat
terpenuhi.
Selain itu Talajan (2012:60) menyebutkan ada tiga syarat
menjadi guru kreatif:
1) Profesional, yaitu sudah berpengalaman, menguasai berbagai
teknik dan model belajar mengajar, bijaksana dan kreatif mencari
berbagai cara, mempunyai kemampuan mengelola kegiatan belajar
secara individual dan kelompok, disamping secara klasikal,
mengutamakan standar prestasi yang tinggi dalam setiap
kesempatan, menguasai berbagai teknik dan model penelitian.
2) Memiliki kepribadian antara lain: bersikap terbuka terhadap hal-
hal baru, peka terhadap perkembangan anak, mempunyai
pertimbangan luas dan dalam, penuh perhatian, mempunyai sifat
toleransi, mempunyai kreativitas yang tinggi, bersikap ingin tahu.
3) Menjalin hubungan sosial antara lain: suka dan pandai bergaul
dengan anak berbakat dengan segala keresahannya dan memahami
anak tersebut, dapat menyesuaikan diri, mudah bergaul dan mampu
memahami dengan cepat tingkah laku orang lain.
Berdasarkan teori di atas, proses belajar mengajar sesuai dengan
perkembangannya guru tidak hanya berperan untuk memberikan
informasi terhadap siswa, tetapi lebih jauh guru dapat berperan sebagai
perencana, pengatur dan pendorong siswa agar dapat belajar secara
62
efektif dan peran berikutnya adalah mengevaluasi dari keseluruhan
proses belajar mengajar.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Guru
Kreativitas dapat ditumbuhkembangkan melalui suatu proses
yang terdiri dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya.
Kreativitas secara umum dipengaruhi oleh adanya berbagai
kemampuan yang dimiliki sikap dan minat yang positif terhadap
bidang pekerjaan yang ditekuni, serta kecakapan melaksanakan tugas-
tugas tersebut. Menurut Samana (2012:21) ada beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi kreativitas diantaranya sebagai berikut:
1) Latar belakang pendidikan guru
Guru yang berkualitas profesional, yaitu guru yang tahu
secara mendalam tentang apa yang diajarkannya, cakap dalam
mengajarkannya secara efektif dan efisien dan guru tersebut
berkepribadian yang sangat mantap. Untuk mewujudkan guru yang
cakap dan ahli tentunya ditemukan dari lulusan lembaga
pendidikan keguruan seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (Universitas) atau
lembaga pendidikan keguruan lainnya. Karena kecakapan dan
kreativitas seorang guru yang profesional bukan sekedar hasil
pembicaraan atau latihan-latihan yang terkondisi, tetapi perlu
pendidikan prajabatan terprogram secara relevan serta berbobot,
63
terselenggara secara efektif dan efisien dengan tolok ukur
evaluasinya terstandar.
2) Pelatihan-pelatihan guru dan organisasi keguruan
Pelatihan dan organisasi sangat bermanfaat bagi guru dalam
mengembangkan pengetahuannya serta pengalamannya terutama
dalam bidang pendidikan. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan
tersebut, guru dapat menambah wawasan baru bagaimana cara-cara
efektif dalam proses pembelajaran yang sedang dikembangkan saat
ini dan kemudian diterapkan atau untuk menambah
perbendaharaan wawasan, gagasan atau ide-ide yang inovatif dan
kreatif yang akan semakin meningkatkan kualitas guru.
3) Pengalaman mengajar guru
Seorang guru yang telah lama mengajar dan telah
menjadikannya sebagai profesi yang utama akan mendapat
pengalaman yang cukup dalam pembelajaran. Hal ini pun juga
berpengaruh terhadap kreativitas dan profesionalisme guru, cara
mengatasi kesulitan, dan sebagainya. Pengalaman mendorong guru
untuk lebih kreatif dalam menciptakan cara-cara baru atau suasana
yang lebih edukatif dan menyenangkan.
4) Faktor kesejahtraan guru
Gaji yang tidak sepadan berpengaruh pada kesejahtraan
guru, oleh karena itu banyak guru yang berprofesi ganda misalnya
seorang guru sebagai tukang ojek demi memenuhi kebutuhan
64
keluarganya. Dikarenakan kesibukan di luar profesi keguruannya
menyita banyak waktu, maka ia tidak mempunyai kesempatan
untuk berpikir kreatif tentang pelaksanaan pembelajaran di sekolah
dan terkesan asal-asalan. Akan tetapi jika gaji guru yang diperoleh
mampu memenuhi kebutuhannya, maka ia pun akan memiliki
waktu yang longgar untuk lebih memaksimalkan diri dalam
menciptakan suasana belajar yang lebih edukatif, karena tidak
dibayang-bayangi pekerjaan yang lainnya.
B. Kajian Pustaka
Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian
kualitatif dalam skripsi ini:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nirfayanti dan Nurbaeti (2019) hasil
penelitian tentang Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom
dalam Pembelajaran Analisis Real Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan yaitu pengaruh yang
signifikan media pembelajaran Google Classroom terhadap motivasi
belajar mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Muslim Maros. Hal ini ditunjukkan dengan nilai statistik
uji hipotesis yang diperoleh bahwa H0 ditolak. Selain itu, nilai rata-rata
hasil belajar mahasiswa 78,31 yang berada pada kategori tinggi dan nilai
persentase respon mahasiswa sebesar 83,72%. Berdasarkan hasil
penelitian diberikan saran untuk penelitian-penelitian selanjutnya yaitu
mengembangkan pembelajaran google classroom untuk mata kuliahnya
dan lebih memantapkan materi dan tugas-tugas yang akan diberikan.
65
2. Penelitian yang dilakukan oleh Filiyang (2013) hasil penelitian tentang
Daya Kreativitas Guru dalam Mengajar Sejarah Terhadap Motivasi dan
Prestasi Siswa pada Kelas XII IPS SMA se-Kecamatan Jepara Tahun
Ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan
yaitu siswa yang diajar guru dengan menggunakan metode dan media
pembelajaran yang beragam memiliki nilai atau prestasi yang baik
daripada siswa yang diajar menggunakan metode yang sama atau
monoton. Berdasarkan hasil penelitian diberikan saran bahwa guru harus
bisa memiliki inovasi-inovasi dalam pembelajaran agar siswa menjadi
tertarik dan nantinya akan berdampak pada hasil belajar siswa.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2010) hasil penelitian tentang
Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Studi Kasus SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil
penelitian, diperoleh kesimpulan yaiitu indikator kreativitas guru sebagai
berikut: sudah memiliki persiapan sebelum belajar; dapat menjelaskan
pelajaran dengan jelas; dapat menumbuhkan antusias belajar siswa; dapat
menggunakan metode sesuai dengan materi; dapat menciptakan media
yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa; dapat menciptakan ide-
ide untuk memcahkan suatu masalah; mampu beradaptasi dengan siswa;
dapat berkomunikasi baik dengan orang tua siswa. Berdasarkan hasil
penelitian diberikan saran bahwa menjadi seorang guru tidaklah hanya
bagaimana materi dapat tersampaikan akan tetapi bagaimana proses yang
dilakukan guru dalam penyampaian materi.
66
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sebagai
berikut:
1. Untuk penelitian yang dilakukan oleh Nirfayanti dan Nurbaeti (2019)
tentang Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom dalam
Pembelajaran Analisis Real Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
sama-sama meneliti tentang implementasi penggunaan aplikasi Google
Classroom.
2. Untuk penelitian yang dilakukan oleh Filiyang (2013) tentang Daya
Kreativitas Guru dalam Mengajar Sejarah Terhadap Motivasi dan
Prestasi Siswa pada Kelas XII IPS SMA se-Kecamatan Jepara Tahun
2012/2013 sama-sama meneliti kreativitas guru serta menggunakan
teknik pengumpulan data yang sama atau penelitian ini sama-sama
bersifat kualitatif.
3. Untuk penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2010) tentang
Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Studi Kasus SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan sama-sama
meneliti kreativitas guru.
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu mengenai
implementasi aplikasi google classroom dan kreativitas mengajar guru
ternyata menghasilkan suatu dampak yang baik bagi kegiatan belajar
mengajar. Dengan demikian, keunggulan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah implementasi aplikasi google classroom dalam
pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19. Peneliti
menganalisis kreativitas mengajar guru matematika dalam
67
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19.
68
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian digunakan berbagai macam metode dalam
pengumpulan data. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif jenis deskriptif.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2012:4) mendefinisikan
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Penelitian ini berusaha mendapatkan data dengan melibatkan
diri agar mendapatkan data yang benar-benar sesuai fakta dari tempat
penelitian dan narasumber.
Seperti yang dikatakan oleh Richie dalam Moelong (2012:6) bahwa
penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial dan
perspektifnya di dalam dunia dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan
persoalan tentang manusia yang diteliti. Sehingga diharapkan data yang
didapatkan adalah data yang asli dan utuh.
Peneliti dalam menyusun instrumen penelitian menggunakan teori
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2016:20) dimana yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri yang berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya sehingga
69
diperoleh instrumen yang valid. Dalam memilih responden, peneliti
menggunakan teknik wawancara terstruktur, sedangkan teknik pengumpulan
data peneliti menggunakan wawancara dan dokumentasi. Di dalam keabsahan
data, peneliti menggunakan triangulasi sumber yaitu membandingkan hasil
wawancara antara sumber primer dengan sumber sekunder sehingga pada
akhirnya diperoleh kesimpulan akhir dan valid.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapat gambaran dan informasi
yang lebih jelas, lengkap serta memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan
wawancara dan dokumentasi. Oleh karena itu, maka peneliti menetapkan
lokasi penelitian yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Salatiga, yang
terletak di Jalan Pattimura No.47, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa
Tengah. Alasan peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut karena
belum pernah ada yang melakukan penelitian serupa di tempat tersebut. Alasan
lainnya adalah ketertarikan peneliti terhadap proses pembelajaran daring
matematika menggunakan aplikasi google classroom masa Pandemi Covid-19
serta ingin mengetahui kreativitas mengajar guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga.
Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian,
pelaksanaan penelitian, sampai pembuatan laporan penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan di akhir bulan Mei hingga Juni 2020.
70
C. Sumber Data
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah
ketersediaan sumber data. Yang dimaksud sumber data dalam penelitian
adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Di dalam penelitian kualitatif
sumber data lebih bersifat understanding (memahami) terhadap fenomena atau
gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai
subyek). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yakni:
1. Sumber Data Primer (Utama)
Menurut Sugiyono (2016:187) data primer adalah pengambilan data
dengan instrumen pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dan
penggunaan dokumen. Sumber data primer merupakan data yang diperoleh
langsung dengan teknik wawancara informan atau sumber langsung.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.
Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data utama adalah
Kepala Sekolah, Waka kurikulum, tiga dari lima guru matematika yang
memiliki pemahaman dan melaksanakan pembelajaran daring matematika
dengan menggunakan aplikasi google classroom di SMP Negeri 4 Salatiga
untuk menggali data tentang bagaimana implementasi aplikasi google
classroom dalam pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-
19, bagaimana kreativitas mengajar guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom dalam pembelajaran
daring matematika masa Pandemi Covid-19, bagaimana kendala saat
71
pelaksanaan, serta bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi
kendala tersebut.
2. Sumber Data Sekunder (Pendukung)
Menurut Sugiyono (2016:187) sumber data sekunder adalah sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber
data sekunder digunakan untuk mendukung data primer yaitu studi
kepustakaan, dokumentasi, buku, majalah, koran, arsip tertulis yang
berhubungan dengan obyek yang akan diteliti pada penelitian ini.
Dalam penelitian ini sumber data sekunder adalah siswa dengan
sampel delapan siswa. masing-masing adalah empat siswa kelas 9, dua
siswa kelas 8, dan dua siswa kelas 7 dengan kriteria siswa tersebut benar-
benar siswa dari guru matematika yang menjadi responden dan memahami
tentang google classroom. Selain itu sumber data sekunder lainnya berupa
data kurikulum, daftar nama informan (guru matematika), buku, jurnal,
video, serta foto-foto pendukung.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengambilan data dengan
menggunakan prosedur tertentu di dalam penelitian. Menurut Sugiyono
(2016:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu wawancara dan dokumentasi.
72
1. Wawancara
Menurut Patilima (2007:65) penggunaan wawancara, didasarkan
pada dua alasan. Pertama, dengan wawancara peneliti dapat menggali apa
saja yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek penelitian, tidak hanya apa
yang diketahui dan dialami subjek yang diteliti. Kedua, apa yang
ditanyakan kepada informan bisa mencakup hal-hal yang bersifat lintas
waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang, dan masa
mendatang.
Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah secara terstruktur.
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2010:317) wawancara terstruktur
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
Dalam teknik ini peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan. Hal ini
dimaksudkan agar pembicaraan dalam wawancara lebih terarah dan fokus
pada tujuan yang dimaksud dan menghindari pembicaraan yang terlalu
melebar. Selain itu juga dapat digunakan sebagai patokan umum dan dapat
dikembangkan peneliti melalui pertanyaan yang muncul ketiga kegiatan
wawancara berlangsung.
Metode ini digunakan untuk menggali data terkait kreativitas
mengajar guru matematika dalam mengimplementasikan aplikasi google
classroom pada pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19.
Adapun pihak-pihak yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah:
73
a. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala bagian Kurikulum, untuk
mendapatkan informasi seputar implementasi aplikasi google
classroom dan kreativitas mengajar guru dalam pembelajaran daring
masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga.
b. Guru matematika di SMP Negeri 4 salatiga, yaitu ada guru masing-
masing mengajar kelas 7, 8, dan 9 yang memiliki kompeten dalam
aplikasi pmebelajaran daring matematika untuk menunjang kredibilitas
penelitian ini.
c. Pihak-pihak lain yaitu delapan siswa-siswi SMP Negeri 4 Salatiga
masing-masing 4 siswa kelas 9, 2 siswa kelas 8, dan 2 siswa kelas 7
dengan kriteria memahami tentang aplikasi google classroom dan
benar-benar siswa dari guru yang peneliti jadikan responden, untuk
menunjang kredibelitas penelitian ini.
2. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2016:221) dokumentasi merupakan catatan
peristiwa yang dilakukan dalam penelitian. Dokumentasi bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya momumental dari seseorang. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi dan
wawancara, akan lebih kredibel dan dapat dipercaya kalau didukung oleh
dokumen-dokumen dari narasumber.
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggali data
berupa dokumen berdasarkan fokus penelitian yang sudah dirancang
peneliti sebelum penelitian dilaksanakan. Dokumentasi dalam penelitian
74
berupa data kurikulum, daftar nama informan (guru matematika), buku,
jurnal, video, serta foto-foto pendukung.
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan akan diolah
sehingga didapatkan informasi selanjutnya digunakan sebagai bahan deskripsi.
1. Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggali
informasi dari berbagai sumber atau responden, yaitu dengan wawancara,
analisis dokumen, video, dan foto-foto kegiatan yang ada.
2. Reduksi Data
Data yang akan diperoleh dari lapangan dapat dikatakan cukup
banyak, sehingga perlu dilakukan analisis dengan cepat melalui reduksi
data. Menurut Sugiyono (2016:247) mereduksi data artinya merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya.
3. Penyajian Data (Data Display)
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data, adalah display
data atau penyajian data. Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,
2016:249) menyatakan “the most frequent form of display data for
qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
75
dengan teks yang bersifat naratif. Dalam penelitian ini disajikan data
dengan menggunakan teks deskriptif analitik dan logis sehingga mengarah
pada kesimpulan. Peneliti dituntut untuk melakukan penafsiran terhadap
data dalam wawancara.
4. Kesimpulan dan verifikasi
Simpulan yang ditarik pada penelitian ini akan dapat menjawab
fokus penelitian yang sebelumnya telah dipaparkan. Namun simpulan
masih bersifat sementara dan akan berkembang apabila penelitian telah
berlangsung.
Gambar 3.1. Model Interaktif Analisis Miles dan Huberman
Bagan pada gambar di atas menunjukkan model analisis yang peneliti
gunakan. Peneliti menggunakan model interaktif Miles dan Huberman
untuk memperoleh kesimpulan atau verifikasi.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Dalam langkah ini sebagai upaya membuktikan bahwa data yang
diperoleh adalah benar-benar kredibel, maka peneliti menggunakan cara
triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
Pengumpulan Data Penyajian Data
Reduksi Data
Penarikan Data atau
kesimpulan atau
Verifikasi
76
berbeda dalam penelitian kualitatif. Peneliti membandingkan informasi antara
sumber primer yaitu guru matematika dan sumber sekunder yaitu siswa.
77
BAB IV
PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data
1. Lokasi Sekolah
Gambar 4.1 Lokasi SMP Negeri 4 Salatiga
SMP Negeri 4 Salatiga adalah sekolah yang terletak di tengah kota
Salatiga. Tepatnya di jalan Pattimura No. 47 RT 01 RW 05 kelurahan
Salatiga kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, dekat dengan pertigaan
Sayangan. Letak garis lintang -7.3217000 dan garis bujur 110.5038000.
Didukung oleh letak yang strategis juga mudah dijangkau oleh sarana
transportasi dari segala penjuru serta berada di pusat kota.
2. Identitas Sekolah
NPSN : 20328437
SMP Negeri 4
Salatiga
78
NSS : 201036204004
a) Nama : SMPN 4 Salatiga
Akreditasi : A
b) Alamat : Jl. Pattimura No. 47 Salatiga
Kota : Kota Salatiga
Provinsi : Jawa Tengah
Kecamatan : Sidorejo
Kelurahan : Salatiga
Kode Pos : 50711
Nomot Telephone: (0298 )326785
Nomer Faks : -
Email : [email protected]
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Status : Negeri
Situs : -
Lintang : -7.307160381540798
Bujur : 110.50857111811638
Ketinggian : 499
Waktu Belajar : Sekolah Pagi
c) Ijin Operasional
No. SK : 348/103/1/91
Tgl, bln, tahun : 22-03-1991
d) Akreditasi Sekolah: Terakreditasi A
Tanggal SK : 24 Oktober 2013
79
3. Visi dan Misi, motto, tujuan.
a. Visi
Visi dari SMP Negeri 4 Salatiga adalah Terwujudnya sekolah yang
Unggul Prestasi, santun berbudi, tangguh berkompetensi, sadar
bertaqwa dan ramah lingkungan melalui slogan HEBAT (Harmoni
Etika Bestari Aktif Taqwa).
1) Unggul Prestasi
a) Terlaksananya proses pembelajaran yang berkualitas.
b) Terwujudnya keseimbangan, prestasi, akademik, dan non-
akademik.
2) Santun Berbudi
a) Terwujudnya pendidikan karakter di setiap siswa.
b) Terwujudnya harmonisasi inter-antar warga sekolah.
c) Terbentuknya pribadi siswa yang santun, etis, berbudi luhur.
3) Tangguh Berkompetisi
a) Terlaksananya program apresiasi bakat dan potensi siswa.
b) Terlaksananya program keorganisasian, jiwa kepemimpinan
siswa dan tangguh tidak mudah menyerah.
c) Terlaksananya program dialog, diskusi, seminar secara
periodik.
4) Sadar Bertaqwa
a) Menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya.
b) Mempraktikan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari.
80
5) Ramah Lingkungan
a) Terciptanya lingkungan sekolah yang aman.
b) Terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, indah dan nyaman.
b. Misi
1) Menerapkan model pembelajaran intensif meliputi pembelajaran
interaktif, aplikasi dan akselerasi.
2) Meningkatkan disiplin belajar dan etos kerja.
3) Melaksanakan program simpati, kepedulian dan pengembangan
diri.
4) Membudayakan santun dalam bicara, cipta, rasa, dan karsa.
5) Membudidayakan sikap sportif dalam kompetisi meraih prestasi.
6) Melaksanakan program latihan keorganisasian dan kepemimpinan.
7) Mengaptualisasikan semangat belajar mengajar dengan cara
berfikir tingkat tinggi.
8) Mempraktikkan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari.
c. Motto
Motto SMP Negeri 4 Salatiga adalah HEBAT (Hebat, Etika, Aktif,
dan Taqwa)
Harmoni
1) Memiliki lingkungan yang sehat, asri, nyaman dan kondusif.
2) Memiliki hubungan yang selaras antar siswa, guru, warga sekolah
dan masyarakat.
Etika
81
1) Berpendapat atau melakukan tindakan tanpa ragu-ragu.
2) Mampu membuat keputusan dengan cepat.
3) Berani berpendapat, bertanya atau menjawab pertanyaan di
hadapan guru dan teman-temannya.
4) Berani berpendapat, bertanya atau menjawab pertanyaan di
hadapan guru dan teman-temannya.
5) Bangga sebagai warga SMP Negeri 4 Salatiga.
6) Berani mengikuti lomba-lomba tingkat kota atau provinsi.
Bestari
1) Mampu mengerjakan suatu tugas yang diberikan secara besar.
2) Menambah ilmu dengan cara membaca dan aktif dalam
pembelajaran.
3) Mencari informasi baru melalui media yang ada.
4) Selalu berusaha memecahkan kesulitan belajar berdasarkan konsep
keilmuan.
5) Rasional dalam berbicara dan bertindak.
6) Bersikap efisien dan efektif dalam.
Aktif
1) Mengembangkan potensi diri dalam belajar.
2) Berfikir dan belajar dengan mengandalkan kemampuan diri dalam
menguasi kompetensi.
3) Memiliki semangat percaya diri bahwa setiap mata pelajar dapat
dipelajari dengan baik.
82
4) Bangga terhadap prestasi belajar yang diperoleh dengan
kompetensi yang dimiliki.
5) Memiliki rasa ingin tahu atau inovatif terhadap hal yang baru.
Taqwa
1) Melaksanakan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui kesalahan dan berkeinginan memperbaiki kesalahan itu.
3) Bersikap rendah hati, jujur, dan bersahaja.
d. Tujuan
1) Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2) Belajar untuk memahami, menghayati, dan menerapkan.
3) Belajar untuk mengambil hal yang positif, membuang yang negatif
dan menciptakan inovasi baru.
4) Meningkatnya capaian prestasi belajar Ujian Nasional dan Non
Ujian Nasional.
5) Meningkatnya kedisiplinan peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan.
6) Meningkatkan kemampuan menampilkan kebiasaan sopan santun
dan berbudi pekerti sebagai jaminan akhlak mulia dan iman serta
taqwa.
7) Memiliki lingkungan ramah dan kondusif untuk pembelajaran.
8) Meraih predikat sekolah favorit dan ternama di Salatiga.
9) Meningkatnya kesadaran peserta didik untuk belajar dengan
memanfaatkan lingkungan sekolah secara bertanggung jawab.
83
10) Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai warga
SMP Negeri 4 Salatiga.
11) Meningkatkan rata-rata nilai kelulusan peserta didik.
12) Meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik peserta
didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
13) Memiliki keyakinan dan pemahaman dalam menjalankan ajaran
agama yang diyakini dalam kehidupan.
14) Menjalankan ibadah dan berakhlakul karimah sesuai dengan agama
yang dianut.
4. Data Ruangan Sekolah
SMP Negeri 4 Salatiga memiliki bangunan yang luas. Berikut adalah
data ruangan sekolah di SMP Negeri 4 Salatiga yang disajikan dalam
bentuk tabel.
Tabel 4.1 Data Ruangan Sekolah di SMP Negeri 4 Salatiga
No. Nama Ruang Jumlah
1. Ruang Kepala Sekolah 1
2. Kantor Guru 1
3. Ruang Kelas 24
4. Kantor BK 1
5. Kantor Wakasek 2
6. Ruang Tata Usaha 1
7. Ruang Komputer 3
8. Masjid 1
9. Ruang UKS 1
10. Ruang OSIS 1
11. Ruang Perpustakaan 1
12. Ruang Agama -
84
13. Koperasi 1
14. Kantin 4
15. Pos Satpam 1
16. Toilet 14
5. Bank Data Siswa
SMP Negeri 4 Salatiga termasuk salah satu sekolah yang banyak
diminati, sehingga tidak heran jika peminat dari siswa-siswi meningkat
setiap tahunnya. Berikut data siswa-siswi SMP Negeri 4 Salatiga Tahun
Pelajaran 2019/2020 yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.2 Bank Data Siswa SMP Negeri 4 Salatiga
Kelas Jumlah Siswa
Laki-laki
Jumlah Siswa
Perempuan Total
Kelas VII 122 139 261
Kelas VIII 132 113 245
Kelas IX 98 125 223
6. Program Ekstrakurikuler SMP Negeri 4 Salatiga
SMP Negeri 4 Salatiga merupakan sekolah yang memiliki bidang
akademik yang tinggi, disamping itu sekolah juga memadai beberapa
kegiatan non akademik yang dapat diikuti oleh siswa sesuai dengan bakat
dan minatnya seperti:
a. Pramuka
b. Rebana
c. Tilawtil Qur’an
d. Paduan Suara (musik)
e. Basket
f. Voli
g. Tari
85
h. Paskibra
i. Sepak Bola
j. Budidaya Lingkungan Hidup
k. PMR dan UKS
l. Club Baca
m. OSN
n. SKI
o. Drumband dan Drumblack
7. Data Informan
Berikut adalah data informan yang menjadi sumber primer dan
sumber sekunder:
a. WR merupakan Kepala SMP Negeri 4 Salatiga.
b. DS merupakan Waka Kurikulum SMP Negeri 4 Salatiga.
c. NI merupakan guru matematika kelas 9.
d. YI merupakan guru matematika kelas 7 dan 8.
e. ER merupakan guru matematika kelas 7 dan 8.
f. DAS merupakan siswa kelas 9 atau siswa dari NI.
g. KAD merupakan siswa kelas 9 atau siswa dari NI.
h. SL merupakan siswa kelas 9 atau siswa dari NI.
i. SA merupakan siswa kelas 9 atau siswa dari NI.
j. TSI merupakan siswa kelas 8 atau siswa dari ER.
k. RK merupakan siswa kelas 7 atau siswa dari ER
l. NT merupakan siswa kelas 8 atau siswa dari YI.
m. MIA merupakan siswa kelas 7 atau siswa dari YI.
86
8. Temuan Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh dengan observasi, teknik wawancara
dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung
dari lapangan maupun melalui via whatsapp yang kemudian peneliti
analisis. Peneliti mengambil sampel Kepala Sekolah, Waka Kurikulum,
tiga guru matematika, dan delapan siswa untuk dipaparkan datanya.
a) Implementasi aplikasi google classroom dalam pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga.
Berkaitan dengan alasan yang mendasari penggunaan aplikasi
google classroom dalam pembelajaran daring di SMP Negeri 4
Salatiga, WR mengatakan
“Lebih murah, mudah diakses anak, guru tidak kesulitan dalam
mengelola.” (28/5/2020)
Hal ini senada dengan pendapat yang disampaikan DS
“User friendly, murah, mudah dipelajari, efektif, efisien.”
(10/6/2020)
Berkaitan dengan kebijakan penggunaan aplikasi google
classroom dalam pembelajaran daring matematika ER mengatakan
“Wajib dari Kepsek, tapi boleh menggunakan aplikasi lain.”
(27/5/2020)
YN menambahkan pendapatnya berkaitan dengan kebijakan dari
sekolah tentang penggunaan aplikasi google classroom pada
pembelajaran daring matematika
“Sangat membantu, karena dengan adanya aplikasi Google
Classroom mereka seperti berada di dalam kelas sungguhan.”
(27/5/2020)
NI juga menambahkan bahwa
“Pembelajaran dengan google classroom di SMP Negeri 4
Salatiga direncanakan secara menyeluruh untuk setiap guru di
87
SMP Negeri 4 di samping dengan menggunakan aplikasi
lainnya.” (28/5/2020)
Berkaitan dengan implementasi aplikasi google classroom
dalam pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19 di
SMP Negeri 4 Salatiga, WR mengatakan
“Sesuatu yang baru, butuh kecermatan dan ketelitian,
penyesuaian dan akhirnya bisa menikmati dengan enjoy namun
tetap memaksimalkan pelayanan.” (28/5/2020)
Hal ini senada dengan pendapat yang disampaikan DS
“Sangat bermanfaat, mudah digunakan siswa dan guru.
Fasilitas yang disediakan untuk komunikasi dengan siswa
dalam satu kelas dapat dilakukan. Saat awal diumumkannya
belajar di rumah dan daring, hari pertama langsung team
kurikulum menentukan google classroom untuk dijadikan
solusi belajar secara daring. Persiapan awal membekali guru
dulu, karena tidak semua guru bisa memanfaatkan google
classroom.” (10/6/2020)
NI mengatakan bahwa
“Seperti di mapel lain, google classroom sebagai sarana
pemberian informasi, materi, kuis, dan tugas agar sampai di
peserta didik dengan mudah dan sistematis.” (28/5/2020)
ER mengatakan bahwa
“ER mengatakan Sejauh ini bagus, lancar dan sangat membantu
menyampaikan materi siswa.” (27/5/2020)
Untuk mengetahui apakah di dalam pembelajaran daring
matematika guru menggunakan aplikasi google classroom, peneliti
menanyakan pendapat kepada siswa untuk memastikan terkait hal
tersebut. DAN dan TS berpendapat bahwa
“Iya”
RK juga mengatakan bahwa
“Iya, di google classroom kalau misal tidak punya kuota di
whatsapp.” (16/6/2020)
88
b) Kreativitas mengajar guru matematika dalam mengimplementasikan
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika masa
Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga.
Berkaitan dengan persiapan yang dilakukan guru dalam
pembelajaran daring matematika menggunakan aplikasi Google
Classroom, YN mengatakan
“Kami mencari bahan-bahan dari internet yang sesuai dengan
materi pembelajaran lalu kami upload.” (27/5/2020)
ER juga mengatakan bahwa
“Persiapan yang saya lakukan memberikan materi dan
membuat soal yang bisa dibilang tergolong mudah dan dalam
jumlah yang sedikit.” (27/5/2020)
NI mengatakan
“Menyiapkan materi dari berbagai sumber yang
relevan.”(28/5/2020)
Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran daring matematika
dengan menggunakan aplikasi Google Classroom
YN mengatakan
“Bagus, lewat aplikasi kami meminta anak mempelajari buku
paket, buku pendamping dan materi yang sudah di
upload.”(27/5/2020)
ER mengatakan
“Sejauh ini lancar dan sangat membantu sekali untuk
menyampaikan tugas maupun materi ke siswa.” (27/5/2020)
89
NI mengatakan
“Sejauh ini berjalan dengan lancar dan sangat membantu.”
(28/5/2020)
Berkaitan dengan penilaian siswa dalam pembelajaran daring
matematika dengan menggunakan aplikasi Google Classroom
YN mengatakan
“Siswa mengalami kesulitan, karena mereka baru mulai
membuka aplikasi.” (27/5/2020)
ER mengatakan
“Penilaian saya ambil dari google form, maupun dari Whatsapp.
Jadi anak mengirimkan tugasnya memberikan materi, tugas
ataupun kuis, serta dapat mencantumkan foto melalui
whatsapp. Dalam setiap bab saya mengambil nilai keterampilan
dan juga tugas. Jika materinya mudah, saya juga mengambil
nilai ulangan harian untuk menunjang nilai rapor.” (27/5/2020)
NI mengatakan
“Untuk kelas 9 diambil dari nilai tugas-tugas dan latihan soal
menuju UN.” (28/5/2020)
Berkaitan dengan aplikasi atau media lain yang digunakan guru
matematika dalam pembelajaran daring matematika beserta alasan
menggunakan aplikasi tersebut YN mengatakan
“Dengan Google Form, dengan aplikasi Google Form kami bisa
memberikan soal-soal sesuai materi dan whatsapp grup kelas dan grup
paguyuban orang tua” (27/5/2020)
90
NI mengatakan
“Penggunaan tool converence dan Google Form.” (28/5/2020)
Berkaitan dengan cara yang dilakukan guru matematika dalam
mengintegrasikan media atau software atau aplikasi tersebut dengan
Google Classroom
YN mengatakan
“Kami meng-upload soal-soal yang ada di Google Form ke
dalam aplikasi Google Classroom.” (27/5/2020)
NI mengatakan
“Untuk tool converence digunakan apabila menyapa siswa di
dalam google classroom sedangkan google form untuk
pengambilan nilai siswa, membeikan tugas.”(28/5/2020)
Untuk memastikan apakah benar guru menggunakan apliaksi
atau media lain dalam pembelajaran daring matematika, peneliti
bertanya kepada sampel siswa untuk memastikan hal tersebut,
DAN mengatakan
“Via WA untuk memberi link-link tugas, tapi yang sering
aplikasi google classroom soalnya semua guru memakai google
classroom.” (10/6/2020)
SL mengatakan
“Menggunakanan aplikasi youtube untuk tugas video dan untuk
menonton video berisikan materi yang diunggah.” (12/6/2020).
Berkaitan dengan cara yang dilakukan guru matematika dalam
memberikan pemahaman konsep ke siswa yang lebih mendalam
91
terutama pada materi-materi yang bagi siswa masih “abstrak” atau
merupakan hal yang baru
YN mengatakan
“Kebetulan, materi-materi yang mereka pelajari sudah pernah
dipelajari di SD seperti kelas 7 tentang penyajian data dan segi
empat, segitiga sedangkan kelas 8 materinya bangun ruang sisi
datar, statistika, dan peluang.” (27/5/2020)
ER mengatakan
“Saya memberikan materi juga dengan contoh-contoh soal
yang masih kosong. Jadi sembari belajar materi baru, anak-anak
bisa langsung mengerjakan soal dengan panduan dari materi
agar anak paham. Disini saya meminta siswa untuk mencatat
dan melengkapi kemudian mengirimnya lewat whatsapp, dari
situ satu per satu anak hasil pekerjaannya saya koreksi dan saya
tuntun untuk diajari materi dan soal yang masih salah.”
(27/5/2020)
NI mengatakan
“Memberikan materi secara bentuk soft file, catatan-catatan,
konsultasi via whatsapp, samapi menyarankan siswa untuk
browsing dan buka Youtube terkait pembelajaran untuk
memudahkan siswa dalam memahami atau mengembangkan
konsep.” (28/5/2020)
92
Untuk memastikan apakah cara tersebut yang telah dikatakan
guru sesuai dengan apa yang dialami siswa, peneliti bertanya kepada
sampel siswa untu berpendapat terkait hal tersebut
KAD mengatakan
“Suruh mencari di google kalau tidak ada suruh tanya melalui
WA. Membuat video penyelesaian materi.” (11/6/2020)
TS mengatakan
“Menggunakan kertas sebagai media untuk materi dijelaskan.”
(15/6/2020)
NT mengatakan
“Mengajari kami sampai mengerti agar kami tidak kesulitan
untuk menjawab soal-soal yang diberikan selain itu contohnya
untuk membuka atau mengerjakan buku pendamping untuk
menjawab soal-soal yang diberikan.” (17/6/2020)
Berkaitan dengan cara yang dilakukan guru matematika dalam
menumbuhkan antusias siswa agar dapat mengerjakan tugas meski
pembelajaran dialihkan ke pembelajaran daring matematika
menggunakan aplikasi Google Classroom. YN mengatakan
“Masih sulit, karena antusias siswa belum muncul, jadi kami
masih standarlah.” (27/5/2020)
ER mengatakan
“Tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk menumbuhkan
antusias siswa. Saya hanya menyapa anak lewat google
93
claasroom dan memberikan semangat ke anak. Saya juga hanya
memberikan 10 soal untuk setiap sub babnya.” (27/6/2020)
NI mengatakan
“Komunikasi, dan memotivasi, serta memberikan pengertian
bahwa pembelajaran tidak boleh berhenti untuk raih mimpi di
masa depan. Maka pembelajaran dialihkan secara daring
berkaitan dengan terbatasnya ruang dan waktu” (28/6/2020)
Untuk mengetahui apakah cara yang dilakukan guru memang benar-
benar dilakukan ke siswa, peneliti meamastikan hal tersebut kepada
siswa, DAN mengatakan
“Di WA satu-satu, semua siswa kelas 9 pasti antusias soalnya
itu mempengaruhi raport dan kelulusan. Untuk WA terkait
mengejar-ngejar tugas, menjelaskan yang murid-murid belum
dipahami.” (10/6/2020)
SL mengatakan
“Memberi semangat dan motivasi yang ditulis melalui google
classroom dan dishare kepada siswa. (12/6/2020)
NT mengatakan
“Membantu kami untuk terus mengerjakan tugas dan selalu
membaca buku yang telah diberikan kepada kami.” (17/6/2020)
94
Berkaitan dengan cara yang dilakukan guru matematika dalam
menambahkan ide atau wawasan untuk mengembangkan variasi dalam
mengajar selama Pandemi ini
YN mengatakan
“Selalu komunikasi lewat grup WA dan bisa japri juga.”
(27/5/2020)
ER mengatakan
“Sejauh ini saya masih menggunakan cara melengkapi materi
untuk proses pemahaman siswa. Mengingat banyaknya siswa
yang mempunyai kuota, saya memilih cara paling hemat untuk
siswa saya namun materi dan tugas tetap tersampaikan dengan
baik.” (27/6/2020)
NI mengatakan
“Mengingat UN telah dihapuskan maka saya membuat
improviasasi dengan menambah keterampilan siswa dengan
mengkombinasikan materi matematika dengan teknologi, yakni
membuat video penjelasan soal matematika yang divideokan
kemudian di unggah ke Channel Youtube masing-masing
siswa. Jadi, anaka diharapkan mendapat skill tambahan di
samping pengetahuan matematika, anak mendapat
keterampilan pengambilan video, editing, pemakaian macam-
macam aplikasi yang dibutuhkan sesuai kenyamanan peserta
didik, kemudian peserta didik membuat channel Youtube yang
nantinya bisa dikembangkan sebagai kanal mengekspresikan
95
kemampuan positif dari peserta didik masing-masing.”
(28/5/2020)
c) Kendala yang dialami guru matematika dalam mengimplementasikan
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika masa
Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga.
Berkaitan dengan kendala yang dialami guru matematika dalam
pembelajaran daring mateamtika menggunakan aplikasi google
classroom, DS mengatakan
“Dari sisi guru, dirasakan diawal sekali karena belum terbiasa
taunya hanya memberi tugas, tetapi setelah paham bisa
memberi materi dengan berbagai file bisa gambar, video, ppt.”
(10/6/2020)
YN mengatakan
“Kurangnya interaksi atau komunikasi dengan anak.
Kendalanya, kami juga baru menggunakan aplikasi ini, tapi
setelah menggunakan, bisalah sedikit-sedikit.” (27/5/2020)
ER mengatakan
“Kesulitan ada pada siswa. Beberapa siswa tidak mempunyai
kuota, hp. Jadi ketika kami mengupload materi atau tuas baru,
siswa tidak mempunyai kuota akan tertinggal dan bahkan tidak
tahu. Jadi kami harus menelpon siswa atau orang tua siswa
untuk mengingatkan siswa untuk melengkapi tugas-tugasnya.
Dan banyak siswa yang juga bosan dengan tugas materi dari
guru. Jadi mereka mengabaikannya, dari sini ada orang tua yang
tidak percaya jika putra putrinya tidak mengerjakan tugas
padahal ada hp dan kuota selalu ada. Jam kerja kami juga
semakin bertambah. Jadi dari pagi sampai malam kami online
untuk siswa. Meningatkan siswa, menegur siswa, koreksi, dan
lain-lain sewaktu-waktu.” (27/5/2020)
NI mengatakan
96
“Secara umum tidak terlalu kesulitan hanya perlu penyusuaiann
tool-tool-nya atau fasilitas yang ada di classroom. Seperti
unduh rekap nilai siswa yang tidak urut karena nama siswa
kadang masuk dengan nama yang tidak semestinya.”
(28/5/2020)
d) Upaya yang dilakukan guru matematika untuk mengatasi kendala
dalam mengimplementasikan aplikasi google classroom pada
pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP
Negeri 4 Salatiga.
Berkaitan dengan upaya yang dilakukan untuk mengatasi
kendala yang dialami guru, DS mengatakan
“Untuk guru, membimbing guru dengan cara pelatihan, setiap
minggu mengevaluasi hasil guru, membuat laporan berkala
dengan guru, wali kelas baik langsung maupun lewat WA agar
segera teratasi jika ada kendala.” (10/6/2020)
YN mengatakan
“Bertanya kepada guru yang sudah bisa.” (27/5/2020)
ER mengatakan
“Saya meminta bantuan wali kelas dan juga guru BK. Dengan
meminta nomor orang tua dari wali kelas ataupun BK. Karena
menghubungi orang tua siswa adalah upaya yang paling efektif
untuk mendorong siswa mengerjakan tugas. Jika tetap tidak
bisa maka guru BK akan home visit ke anak tersebut. Untuk
wali kelas, saya meminta bantuan meng-share nilai-nilai setiap
akhir minggu.” (27/5/2020)
NI mengatakan
“Mengkomunikasikan pada siswa dan orang tua untuk segera
membetulkan nama yang sesuai.” (28/5/2020)
97
Untuk memastikan apakah benar guru juga melakukan
komunikasi dengan siswa dalam pembelajaran daring matematika,
peneliti bertanya kepada beberapa sampel siswa
KAD mengatakan
“Memberi kesempatan kepada siapapun untuk bertanya melalui
WA.” (11/6/2020)
Untuk memperkuat temuan penelitian, peneliti menyajikan hasil
verbatime wawancara lengkap dari dari informan yaitu Kepala Sekolah, Waka
Kurikulum, 3 Guru matematika, dan 8 siswa SMP Negeri 4 Salatiga di
Lampiran 4 dan 5.
B. Analisis Data
Hal-hal yang akan dianalisis adalah implementasi aplikasi google
classroom dalam pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19,
kreativitas mengajar guru matematika dalam mengimplementasikan aplikasi
google classroom pada pembelajaran daring matematika masa Pandemi
Covid-19, kendala yang dialami dalam implementasi aplikasi google
classroom pada pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19,
dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam implementasi
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika masa
Pandemi Covid-19.
1. Analisis implementasi aplikasi google classroom dalam pembelajaran
daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga
Implementasi merupakan pelaksanaan tindak oleh individu, pejabat,
instansi pemerintah, maupun kelompok swasta dengan tujuan untuk
menggapai cita-cita yang telah digariskan dalam keputusan tertentu. Di
dalam jurnal Implementasi Pemanfaatan Google Classroom dalam Proses
98
Pembelajaran Online di Era 4.0 disimpulkan bahwa dengan adanya
implementasi aplikasi google classroom dalam suatu pembelajaran daring
di sekolah, berdampak pada keterlibatan pendidik dan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran daring tersebut. Metode ini dapat
mempermudah proses pembelajaran dimana pun siswa berada tidak
terbatas pada ruang kelas dan buku yang tersedia.
Berdasarkan temuan penelitian yang telah peneliti paparkan,
penggunaan aplikasi google classroom dalam pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga,
merupakan kebijakan dari sekolah berserta tim kurikulum dengan alasan
ueser friendly, murah, mudah diakses, dan guru tidak kesulitan dalam
mengelola, serta efektif dan efisien. Namun, guru juga boleh
menambahkan aplikasi lain dalam mendukung pembelajaran daring
matematika, seperti whatsapp untuk komunikasi dengan siswa maupun
wali murid dan juga aplikasi youtube sebagai bentuk kreativitas guru
dalam menambahkan media pembelajaran. Dengan aplikasi tersebut, guru
matematika lebih mudah dalam menyapa siswa per kelas, memberikan
materi, tugas, ataupun kuis serta dapat mencantumkan foto maupun video,
sehingga tugas lebih tepat sasaran ke siswa.
Di dalam pembelajaran daring matematika tiga guru matematika
sebagai informan menggunakan aplikasi google classroom, hal ini sesuai
dengan apa yang telah dikatakan oleh delapan siswa sebagai sampel
penguat jawaban. Meskipun pembelajaran beralih ke dalam pembelajaran
daring namun materi yang disampaikan ke siswa sesuai dengan Rencana
99
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perubahan hanya pada metode dan
strategi yang diterapkan ke siswa.
Dari hasil temuan, peneliti dapat menganalisis bahwa proses
implementasi pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19 di
SMP Negeri 4 Salatiga, berjalan sesuai dengan kebijakan sekolah sebagai
salah satu bentuk merdeka belajar yaitu pembelajaran dilakukan secara
daring. Proses berawal dengan diperintahkannya siswa untuk men-
download aplikasi google classroom pada laptop ataupun gadget masing-
masing sebagi uji coba nantinya dilaksanakan pembelajaran secara daring.
Selanjutnya penjelasan hingga pelaksanaan diserahkan kepada guru kelas
masing-masing bagaimana alur menggunakan aplikasi tersebut sampai
bisa digunakan dalam proses pembelajaran daring matmatika. Pemilihan
serta keputusan penggunaan aplikasi google classroom menjadi jalan
alternatif bagi proses pembelajaran daring agar tetap berjalan secara efektif
dan efesien meski dalam masa Pendemi Covid-19. Kepala Sekolah beserta
Wakil Kepala bagian Kurikulum juga selalu mengadakan evaluasi yang
dilakukan setiap minggunya guna mengetahui perkembangan proses
pembelajaran daring di SMP Negeri 4 Salatiga. Meski proses
pembelajaran daring matematika menggunakan aplikasi google classroom
telah berjalan kurang lebih empat bulan, namun antusias dari guru maupun
siswa tetap dilakukan dengan penuh semangat dan motivasi untuk selalu
belajar. Hal ini sesuai dengan jawaban dari sampel delapan siswa yang
merupakan siswa di SMP Negeri 4 Salatiga yang memiliki kompeten dan
memahami aplikasi google classroom.
100
2. Kreativitas mengajar guru matematika dalam mengimplementasikan
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika
masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga.
Kreativitas merupakan Menurut Rusman (2011:80) mengatakan
bahwa guru yang kreatif dapat digambarkan melalui sembilan
keterampilan mengajar yaitu:
a. Keterampilan membuka pelajaran.
b. Keterampilan bertanya.
c. Keterampilan memberi penguatan.
d. Keterampilan mengadakan variasi.
e. Keterampilan menjelaskan (Explaining Skills).
f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
g. Keterampilan mengelola kelas.
h. Keterampilan pembelajaran perseorangan.
i. Keterampilan menutup pelajaran.
Sedangkan kreativitas mengajar tiga guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran
daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga
adalah sebagai berikut:
a. Kreativitas Persiapan pada Pembelajaran Daring Matematika
Dalam sebuah pembelajaran yang baik guru akan melakukan
persiapan matang agar nantinya dalam pembelajaran dapat berjalan
dengan efektif dan efisien. Guru dapat mengimprovisasi segala bentuk
media maupun materi demi menunjangnya kualitas pembelajaran.
Tidak menutup kemungkinan juga apabila segala persiapan
101
ditambahkan meskipun pembelajaran dilakukan secara daring atau
tidak tatap muka.
Persiapan yang dilakukan guru matematika di SMP Negeri 4
Salatiga dalam pembelajaran daring matematika, awalnya adalah
menyiapkan materi dengan mencari bahan-bahan dari buku baik buku
paket maupun buku elektronik. Selain itu guru mencari materi di
internet yang relevan dengan materi dimana pembelajaran daring
matematika berlangsung. Selain dari buku dan internet, guru juga
mencari video dari youtube agar nantinya siswa dapat lebih memahami
materi yang sekiranya masih dianggap abstrak. Tidak lupa, dari
masing-masing guru matematika di setiap jenjang dalam pembelajaran
daring juga menyiapkan contoh soal maupun soal yang bisa dikatakan
mudah dalam jumlah yang sedikit, sehingga siswa akan lebih
memahami materi serta dapat melatih siswa dalam mengevaluasi hasil
pembelajaran dengan pengerjaan soal yang telah diberikan oleh guru.
Baik materi maupun soal yang diberikan sesuai dengan apa yang telah
tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Kreativitas Pelaksanaan pada Pembelajaran Daring Matematika
Pelaksanaan pembelajaran daring matematika yang dilakukan
tiga guru matematika di SMP Negeri 4 Salatiga setelah adanya
persiapan yang matang, selanjutnya guru membagikan materi
pembelajaran berupa soft file dalam bentuk .pdf atau word, foto,
ataupun video pada aplikasi google classroom maupun grup whatssapp
kelas. Juga dilampirkan contoh soal guna menambah pemahaman
102
siswa terhadap materi yang telah dibagikan oleh guru matematika
sehingga siswa lebih mudah memahami ketika ada materi yang masing
dianggap “abstrak” ataupun hal yang baru.
Guru juga selalu memantau siswa dengan komunikasi
menggunakan via whatsapp selama pembelajaran daring matematika
berlangsung. Apabila siswa tidak memiliki kuota untuk membuka
aplikasi google classroomi, dengan cepat guru juga membagikan
informasi tugas melalui grup whatsapp. Dengan adanya komunikasi
melalui grup maupun pesan pribadi ke siswa, memudahkan guru untuk
memantau siswa terkait sejauh mana dalam memahami materi dan
memudahkan guru untuk memberikan himbauan bagi siswa agar
menyelesaikan tugas yang harus dikumpulkan.
c. Kreativitas Penilaian atau Evaluasi Siswa pada Pembelajaran Daring
Matematika ,
Penilaian hasil belajar siswa selama pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 ini, menggunakan aplikasi google
classroom, google form, maupun dari via whatsapp. Untuk aplikasi
google classroom guru matematika melakukan penilaian dengan kuis,
soal pilihan ganda maupun uraian. Selanjutnya hasil dari jawaban
siswa otomatis akan mucul di google form sehingga memudahkan guru
dalam menganalisis nilai siswa.
Tak jarang dari siswa harus benar-benar dikejar-kejar melalui
pesan pribadi agar mengerjakan tugas karena nantinya masuk ke dalam
penilaian. Guru matematika juga memberikan perpanjangan waktu
103
apabila ada siswa yang memang benar-benar kesulitan misalnya tidak
memiliki kuota untuk mengerjakan tugas, agar bagaimanapun
pembelajaran daring matematika tetap berjalan dengan efektif dan
efisien serta penilain siswa tetap masuk dalam nilai akhir semester.
d. Kreativitas Pemahaman Konsep pada Pembelajaran daring
Matematika
Di dalam pembelajaran daring matematika materi yang
dipelajari ada sebagian yang masih “abstrak” ataupun merupakan hal-
hal yang masih baru untuk dipelajari. Dalam situasi dan kondisi apapun
seharusnya materi tetap sampai ke siswa. Adapun cara yang dilakukan
guru matematika di SMP Negeri 4 Salatiga dalam memberikan
pemahaman konsep ke siswa yang lebih mendalam cara memberikan
catatan-catatan maupun membuka kesempatan kepada siswa untuk
konsultasi menggunakan aplikasi whatsapp.
Catatan materi yang diberikan sesuai dengan kreativitas guru,
misalnya dengan memberikan gambar contoh, bagaimana alur
penyelesaian soal, dan lain-lain. Apabila di dalam grup siswa masih
belum bisa memahami materi, guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan langsung melalui pesan pribadi agar materi
yang dimaksud oleh guru matematika sejalan dengan pemahaman yang
telah siswa pelajari.
e. Kreativitas Menumbuhkan Antusias Siswa pada Pembelajaran Daring
Matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga
104
Cara yang dilakukan guru matematika adalah memotivasi siswa
untuk selalu mengerjakan tugas meskipun pembelajaran beralih ke
daring, selalu berkomunikasi serta memberikan pengertian kepada
siswa bahwa semangat belajar harus tetap dijalankan dalam situasi dan
kondisi apapun. Tidak lupa guru selalu menyapa dalam aplikasi google
classroom agar siswa merasa bahwa adanya pembelajaran meski harus
belajar dari rumah di tengah Pandemi covid-19.
Guru juga menyapa siswa melalui grup whatsapp agar kedekatan
siswa kepada guru tidak kaku meskipun pembelajaran dilakukan secara
daring. Tidak hanya itu, guru juga menyapa grup paguyuban wali
murid untuk memantau dan memudahkan komunikasi antara guru dan
wali murid terkait perkembangan belajar selama di rumah.
f. Kreativitas Guru Matematika dalam menambahkan Ide atau Wawasan
pada Pembelajaran Daring Matematika masa Pandemi Covid-19 di
SMP Negeri 4 Salatiga dilakukan dengan cara :
1) Melengkapi materi untuk proses pemahaman siswa
Tidak hanya buku paket atau buku penunjang lain, guru
matematika mengkolaborasikan dengan berbagai sumber belajar
yang relevan dengan Rencana pelaksanaan pembelajaran. Baik dari
internet, ataupun video dari youtube yang nantinya akan dibagikan
pada aplikasi google classroom maupun grup kelas.
Materi juga dilampurkan dengan contoh soal dengan berbagai alur
kreativitas dari masing-masing guru, misalnya dengan
menambahkan contoh soal berserta penyelesaiannya.
105
2) Membuat improvisasi dengan menambahkan keterampilan siswa.
Aplikasi google classroom tidak hanya dimanfaatkan di dalam
pembelajaran daring saja. Guru memberikan ide untuk siswa selalu
berkembang meskipun pembelajaran dilakukan secara daring.
Dalam pengumpulan tugas misalnya, tidak hanya stagna pada
pengerjaan soal lalu dikumpulkan, namun guru juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengasah keterampilannya
sebagai contoh membuat mind mapping dengan kreativitas siswa
masing-masing untuk menggali materi sejauh mana yang telah
dipahami.
3) Mengkombinasikan materi dengan teknologi
Meskipun penggunaan aplikasi google classroom
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dari kepala sekolah, guru
matematika juga mengembangkan kreativitas mengajarnya dengan
mengkombinasikan aplikasi lain dalam pembelajaran daring
matematika. Guru matematika selain menggunakan aplikasi google
form dalam memberikan tugas, juga mengkombinasikan aplikasi
youtube dalam pembelajaran daring matematika.
Siswa diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan
dalam hal kepercayaan diri dengan mengerjakan tugas dimana
siswa sendiri yang menjadi subjek penjelas atau berlagak seperti
tentor dalam memcahkan persoalan. Dalam hal ini guru
matematika memberikan tugas agar siswa menyelesaikan soal
dengan gaya siswa masing-masing bagaimana menjelaskan kepada
106
penonton youtube dalam menyelesaikan soal dengan durasi yang
telah ditentukan oleh guru matematika yang nantinya sebagai nilai
siswa itu sendiri.
3. Kendala yang dialami dalam implementasi aplikasi google classroom
pada pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19 di
SMP Negeri 4 Salatiga.
Kendala adalah Berdasarkan hasil verbatime wawancara dam
dokumentasi yang peneliti terima dari informan, selanjutnya akan
dianalisis bagaimana kendala yang dialami guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran
daring matematika. Berikut adalah kendala yang dialami guru matematika
dalam mengimplementasikan aplikasi google classroom masa Pandemi
Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga :
a. Kesulitan ada pada siswa
Hal yang menjadi kendala lebih berpusat kepada siswa. Sulitnya akses
untuk memantau siswa karena sulitnya sinyal dari tempat tinggal
siswa, tidak adanya kuota, maupun HP yang masih bergantung pada
orang tua sehingga anak hanya bisa mengerjakan setelah orang tua
selesai bekerja.
b. Rasa bosan siswa
Kebosanan yang dialami siswa selama belajar di rumah berdampak
pada rasa malas mengerjakan. Sehingga guru harus menambah waktu
kerja di rumah guna mengontrol siwa dan membalas pesan siswa
terkait kesulitan-kesulitan dalam memahami materi maupun
penugasan.
107
c. Pengisian Identitas Siswa yang Tidak Sesuai
Kerap sekali siswa mengisi identitas yang tidak sesuai sehingga
menyulitkan guru untuk mengoreksi hasil tugas.
4. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam implementasi
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika
masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga.
Berdasarkan hasil verbatime wawancara dam dokumentasi yang
peneliti terima dari informan, selanjutnya akan dianalisis bagaimana upaya
yang dilakukan guru matematika untuk mengatasi kendala dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran
daring matematika. Berikut adalah upaya yang dilakukan guru matematika
untuk mengatasi kendala dalam mengimplementasikan aplikasi google
classroom pada pembelajaran daring matematika masa Pandemi Covid-19
di SMP Negeri 4 Salatiga :
a. Bertanya kepada guru yang sudah bisa dalam mengoperasikan tool
dalam aplikasi google classroom apabila terjadi kendala dalam
pembelajaran daring matematika.
b. Mengkonfirmasi ulang kepada siswa apabila ada data yang tidak sesuai
dalam pengumpulan tugas sehingga memudahkan guru matematika
dalam mengoreksi hasil yang dikumpulkan.
c. Selalu berkomunikasi dan menyapa siswa melalui google classroom,
Whatsapp agara siswa merasa semangat dalam pembelajaran daring
meski dilakukan dari rumah
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Salatiga,
tentang Implementasi aplikasi google classroom dalam pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 (Studi analisa kreativitas mengajar guru
matematika di SMP Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat
diambil kesimpulan. Kesimpulan tersebut dipaparkan sebagai berikut:
1. Implementasi aplikasi google classroom dalam pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga Tahun
Pelajaran 2019/2020 menunjukkan bahwa tiga guru matematika
menggunakan aplikasi tersebut sesuai dengan kebijakan dari kepala
sekolah sebagai wujud merdeka belajar di tengah Pandemi yaitu dengan
diadakan proses pembelajaran secara daring. Proses pelaksanaan
penggunaan aplikasi ini sangat bermanfaat dalam pembelajaran daring
matematika, karena memberikan kemudahan dalam pelaksanaan
pembelajaran yang tetap mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Persiapan yang dilakukan dengan menyiapan materi yang
matang, pelaksanaan dengan memberikan materi yang mudah dipahami,
serta penilaian siswa dilakukan dari aplikasi google classroomi maupun
bentuk penugasan lainnya.
109
2. Kreativitas mengajar guru matematika dalam mengimplementasikan
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika masa
Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga bervariasi dalam
mengembangkan aplikasi google classroom. Tiga guru matematika juga
menggunakan google form, youtube, whatsapp untuk penugasan maupun
komunikasi dengan siswa. Selain itu, guru menambahkan link, foto, video
yang di share ke siswa untuk memahamkan konsep materi sehingga siswa
mudah untuk mempelajari maupun mengerjakan tugas yang diberikan.
3. Kendala yang dialami guru matematika dalam mengimplementasikan
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika masa
Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga secara umum adalah
kurangnya komunikasi dengan siswa dalam pembelajaran daring yang
dipengaruhi oleh faktor sinyal tempat tinggal siswa, tidak adanya hp siswa,
kuota, maupun rasa bosan siswa terhadap tugas-tugas yang menumpuk
untuk segera dikerjakan. Selain itu, jam kerja yang bertambah untuk
dilakukan di rumah terkait harus selalu online untuk memantau
perkembangan siswa selama belajar di rumah.
4. Upaya yang dilakukan guru matematika untuk mengatasi kendala dalam
mengimplementasikan aplikasi google classroom pada pembelajaran
daring matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga
adalah bertanya kepada guru yang sudah bisa dalam menggunakan aplikasi
google classroom, selalu berkomunikasi kepada siswa maupun orang tua,
wali kelas, guru BK mengenai perkembangan pembelajaran daring di
110
rumah sekaligus mengontrol siswa agar tetap mengerjakan tugas dengan
baik dan disiplin meski pembelajaran dialihkan ke daring.
B. Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan yang telah dikemukakan,
peneliti memberikan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Agar kreativitas mengajar guru matematika dalam mengimplementasikan
aplikasi google classroom pada pembelajaran daring matematika berjalan
optimal, maka seharusnya sekolah bersama pemerintah ataupun lembaga
pendidikan menyediakan peluang dan pelatihan tentang kreativitas
mengajar berbasis teknologi.
2. Mengingat banyaknya kekurangan dalam penelitian ini, baik dari hal
informasi mengenai implementasi aplikasi google classroom dalam
pembelajaran daring matematika, atau hal lainnya, diharapkan adanya
penelitian tentang implementasi aplikasi google classroom dalam
pembalajaran daring matematika dengan analisis yang berbeda.
111
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2013. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aida, NR. 2020. Update Virus Corona di Dunia: 214.894 Orang Terinfeksi, 83.313
Sembuh, 8.732 Meninggal Dunia. Diunduh dari
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/19/081633265/update-virus-
corona-di-dunia-214894-orang-terinfeksi-83313-sembuh-8732
Bilfaqih, Yusuf dan M. Nur Qomarudin. 2015. Esensi Pengembangan
Pembelajaran Daring (Panduan Berstandar Pengembangan Pembelajaran
Daring untuk Pendidikan dan Pelatihan). Yogyakarta: Depublish
Publisher.
Filiyang, Mukhlis Putra. 2013. Daya Kreativitas Guru dalam Mengajar Sejarah
Terhadap Motivasi dan Prestasi pada Kelas XII IPS SMA se-Kecamatan
Jepara Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi: Universtitas Semarang.
Hakim, Abdul Barir. 2016. Efektivitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google
Classroom dan Edmodo. Jurnal: I-Statement. Vol. 02 No.1.
Hammi, Zedda. 2017. Implementasi Google Classroom Pada Kelas XI IPA MAN
2 Kudus. Universitas Negeri Semarang.
Iftakhar, Shampa. 2016. “Google Classroom: What Works an How?”. Journal of
Education and Social Sciences. Vol 3.
Kahneman, D. 2011. Thinking, Fast and Slow. New York: Farrar, Straus and
Giroux.
Koesmawardhani, N. W. 2020. Pemerintah Tetapkan Masa Darurat Bencana
Corona hingga 29 Mei 2020. detiknews. Diunduh dari
https://news.detik.com/berita/d-4942327/pemerintah-tetapkan-masa-
darurat-bencana-corona-hingga-29-mei-2020
Lawsha, Mohamed. 2011. Secondary Students Attitude Towards Mathematics in a
Selected School of Maldives. International Journal of Humanities and
Social Sciens.. Vol 1 No. 15.
Moleong, L.J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muslik, Ahmad. 2019. Google Classroom sebagai Alternatif Digitalisasi
Pembelajaran Matematika di Era Revolusi Industri 4.0. Vol.7 No. 2. Jurnal:
Diklat Teknis Pendidikan dan Keguruan
112
Mustamin, St. Hasmiah. 2013. Psikologi Pembelajaran Matematika. Makassar:
Alauddin University Press.
Nirfayanti dan Nurbaeti. 2019. Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom
dalam Pembelajaran Analisis Real Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa.
Jurnal: Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Universitas
Muslim Maros. Vol. 2 No. 1.
Nusa Putra, Santi. 2013. Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Cetakan.II. Bandung:
Alfabeta.
Pradana, Diemas Bagas Panca dan Rina Harimurti. 2017. Pengaruh Penerapan
Tools Google Classroom Pada Model Pembelajaran Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal: IT-Edu Universitas Negeri
Surabaya. Vol. 02 No. 01.
Prathana Phonapichat, dkk. 2013. “An analysis of elementary school students
difficulties inmathematical problem solving”. Jurnal: Procedia-Social and
Behavioral Sciences. Vol. 5, No. 116.
Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniawati. 2011. Strategi Pengembangan Kreativitas
pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Rusman. 2011. Model-model pembelajaran-Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Cetakan keempat. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Samana, A. 2012. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.
Sebayang, R. 2020. Awas! WHO Akirnya Tetapkan Corona Darurat Global CNBC
Indonesia. Diunduh dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200131060856-4-134146/awas-
who-akhirnya-tetapkan-corona-darurat-global
Sudarma, Momon. 2013. Mengembangkan Ketrampilan Berfikir Kreatif. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
________ 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung CV
Alfabeta.
Supardi. 2019. Peran Berpikir Kreatif Dalam Proses Pembelajaran Matematika.
Jurnal Formatif 2(3):248-262 : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.
113
Sukmawati. 2020. Implementasi Pemnfaatan Google Classroom Dalam Proses
Pembelajaran Online di Era Industri 4.0. Vol. 8 No. 1. Jurnal: Kreatif
Online Universitas Tadulako.
Talajan, Guntur. 2012. Menumbuhkan Kreativitas dan Prestasi Guru. Yogyakarta:
LaksBang PRESSindo.
Tim PDITT Dikti. 2014. Buku Panduan Pengembangaan Pembelajaran Daring
Indonesia Terbuka dan Terpadu. Jakrta: Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi.
Uno, Hamzah B. 2014. Model Pembelajaran-Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Prenadamedia Group.
Wicaksono, Vicky Dwi dan Putri Rachmadyanti. Pembelajaran Blended Learning
Melalui Google Classroom di Sekolah Dasar. Jurnal Seminar Nasional
Pendidikan PGSD UMS dan HDPGSDI Wilayah Jawa, Universitas Negeri
Surabaya.
Wulandari, Sami. 2010. Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Studi Kasus SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Skripsi:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
114
LAMPIRAN-LAMPIRAN
115
Lampiran 1: Instrumen Penelitian
INSTRUMEN PENELITIAN
“ Implementasi Aplikasi Google Classroom Dalam Pembelajaran Daring
Matematika Masa Pandemi Covid-19
(Studi Analisa Kreativitas Mengajar Guru Matematika Di SMP Negeri 4
Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020)”
Menurut Sugiyono (2016:305) di dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri yang berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan
membuat kesimpulan atas temuannya.
Untuk memudahkan dalam penelitian, peneliti membuat isntrumen
penelitian sebagai berikut:
A. PEDOMAN WAWANCARA
1. Petunjuk Pelaksanaan Wawancara
a. Wawancara dilakukan secara fleksibel, akurat, dan penuh
kekeluargaan tanpa paksaan maupun unsur rekayasa yang berakibat
kurang bermaknanya hasil penelitian.
b. Selama wawancara peneliti mencatat dan mendeskripsikan hasil
wawancara dengan responden yang menjadi informan utama sebagai
pendukung pelaksanaan hasil wawancara.
c. Waktu penelitian digunakan semaksimal mungkin dalam rangka
memperoleh data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian.
116
d. Pewawancara adalah peneliti sendiri.
e. Identitas informan dirahasiakan oleh peneliti.
f. Pedoman wawancara ini masih dapat berkembang dan berubah sesuai
dengan situasi dan kondisi lapangan
2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah, Waka Kurikulum,
Guru Matematika dan siswa.
No.. Indikator Kode
1.
Implementasi aplikasi google classroom
dalam pembelajaran daring matematika masa
Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 4 Salatiga.
Implementasi
2.
Kreativitas mengajar guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google
classroom pada pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP
Negeri 4 Salatiga.
Kreativitas
3.
Kendala yang dialami guru matematika dalam
mengimplementasikan aplikasi google
classroom pada pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP
Negeri 4 Salatiga.
Kendala
4.
Upaya yang dilakukan guru matematika untuk
mengatasi kendala dalam
mengimplementasikan aplikasi google
classroom pada pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 di SMP
Negeri 4 Salatiga.
Upaya
117
B. PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Identitas SMP Negeri 4 Salatiga.
2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan SMP Negeri 4 Salatiga.
3. Data Ruangan SMP Negeri 4 Salatiga.
4. Bank Data Siswa SMP Negeri 4 Salatiga.
5. Ekstrakurikuler SMP Negeri 4 Salatiga
6. Foto kegiatan pembelajaran daring dengan aplikasi google classroom masa
Pandemi COVID-19, meliputi:
a) Foto persiapan guru dalam menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
b) Foto Bahan Ajar, media belajar, lembar kerja, lembar penilaian.
c) Foto bentuk penugasan, sistem pengumpulan tugas siswa.
d) Foto evaluasi pembelajaran terkait penilaian penugasan siswa.
7. Foto Wawancara.
8. Video persiapan, pelaksanaan, evaluasi yang dilakukan guru dalam
pembelajaran daring matematika menggunakan aplikasi google classroom.
118
PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH
1) Bagaimana pendapat bapak dalam menanggapi pendidikan di tengah Pandemi
COVID-19 ?
2) Melihat kondisi pendidikan di tengah Pandemi COVID-19, aplikasi yang
digunakan pada pembelajaran daring di SMP Negeri 4 Salatiga adalah aplikasi
Google Classroom. Apa alasan yang mendasari penggunaan aplikasi tersebut
?
3) Bagaimana pendapat bapak tentang pembelajaran daring menggunakan
aplikasi google classroom di tengah Pandemi Covid-19 ?
4) Bagaimana tanggapan bapak tentang kreativitas mengajar guru di SMP Negeri
4 Salatiga ?
5) Bagaimana peran sekolah untuk mendukung kreativitas guru dalam mengajar
di tengah Pandemi ini ? (mulai dari tahap perencanaan sampai ke evaluasi
pembelajaran)
6) Kendala apa saja yang dialami oleh sekolah dalam pembelajaran daring
menggunakan aplikasi Google Classroom di tengah Pandemi Covid-19 ?
7) Bagaimana upaya untuk mengatasi kendala atau hambatan tersebut ?
Lampiran 2: Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
119
PEDOMAN WAWANCARA WAKA KURIKULUM
1) Melihat kondisi pendidikan di tengah Pandemi COVID-19, aplikasi yang
digunakan pada pembelajaran daring di SMP Negeri 4 Salatiga adalah aplikasi
Google Classroom. Apa alasan yang mendasari penggunaan aplikasi tersebut
?
2) Bagaimana pendapat ibu tentang pembelajaran daring menggunakan aplikasi
google classroom di tengah Pandemi Covid-19 ?
3) Bagaimana tanggapan ibu tentang kreativitas mengajar guru di SMP Negeri 4
Salatiga ?
4) Bagaimana peran sekolah untuk mendukung kreativitas guru dalam mengajar
di tengah Pandemi ini ? (mulai dari tahap perencanaan sampai ke evaluasi
pembelajaran)
5) Kendala apa saja yang dialami oleh sekolah dalam pembelajaran daring
menggunakan aplikasi Google Classroom di tengah Pandemi Covid-19 ?
6) Bagaimana upaya untuk mengatasi kendala atau hambatan tersebut ?
Lampiran 3: Pedoman Wawancara Waka Kurikulum
120
PEDOMAN WAWANCARA GURU MATEMATIKA
1) Bagaimana pendapat anda dalam menanggapi pendidikan di tengah Pandemi
COVID-19 ?
2) Melihat kebijakan merdeka belajar dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim,
bagaimana pandangan anda dalam menanggapi hal tersebut di tengah Pandemi
COVID-19 ?
3) Melihat kondisi saat ini pembelajaran di SMP Negeri 4 Salatiga dialihkan
dengan pembelajaran daring menggunakan aplikasi Google Classroom.
Apakah aplikasi tersebut wajib untuk setiap guru ataukah diberi kebebasan?
4) Bagaimana pendapat anda dengan kebijakan dari sekolah tersebut ?
5) Bagaimana implementasi google classroom dalam pembelajaran daring
matematika masa Pandemi Covid-19 ini ?
6) Bagaimana persiapan pembelajaran daring matematika yang anda lakukan
dengan menggunakan aplikasi Google Classroom?
7) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring matematika dengan
menggunakan aplikasi Google Classroom ?
8) Bagaimana penilaian siswa dalam pembelajaran daring matematika dengan
menggunakan aplikasi Google Classroom ?
9) Selain menggunakan aplikasi Google Classroom, media/software/aplikasi apa
saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam mengintegrasikan dengan Google
Classroom? Apa alasan anda memilih media/software/aplikasi tersebut ?
Lampiran 4: Pedoman Wawancara Guru Matematika
121
10) Bagaimana cara yang anda lakukan dalam mengintegrasikan
media/software/aplikasi tersebut dengan Google Classroom ?
11) Bagaimana cara yang anda lakukan dalam memberikan pemahaman konsep ke
siswa yang lebih mendalam terutama pada materi-materi yang bagi siswa
masih “abstrak” atau merupakan hal yang baru ?
12) Bagaimana anda menumbuhkan antusias siswa agar dapat mengerjakan tugas
meski pembelajaran dialihkan ke pembelajaran daring matematika
menggunakan aplikasi Google Classroom ?
13) Materi apa sajakah yang telah diajarkan menggunakan aplikasi Google
Classrom ?
14) Apa saja kendala yang anda alami mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian dalam pembelajaran daring matematika menggunakan aplikasi
Google Classroom di tengah Pandemi COVID-19 ?
15) Seiring dengan berjalannya waktu, bagaimana cara anda mengatasi kesulitan
atau kendala dalam proses belajar mengajar? (Baik yang anda alami maupun
dari siswa).
16) Bagaimana anda menambahkan ide atau wawasan untuk mengembangkan
variasi dalam mengajar selama Pandemi ini ?
122
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
1) Bagaimana pendapatmu terkait pembelajaran daring matematika
menggunakan aplikasi google classroom ?
2) Apakah di dalam pembelajaran daring matematika guru menggunakan aplikasi
google classroom ?
3) Selain menggunakan aplikasi google classroom media atau aplikasi apa yang
digunakan oleh guru dalam pembelajaran daring matematika ?
4) Bagaimana pendapatmu tentang kreativitas mengajar guru matematika selama
Pandemi ini menggunakan aplikasi google classroom ?
5) Bagaimana cara yang dilakukan guru matematika dalam memahamkan konsep
materi ke siswa, jika kita lihat banyak materi yang masih dianggap “abstrak”
atau bisa jadi merupakan hal-hal yang baru bagi kalian ?
6) Bagaimana cara yang dilakukan guru matematika terkait pengumpulan tugas
siswa dimana pada pembelajaran daring dari rumah ?
7) Terkait pembelajaran daring matematika, usaha apa yang dilakukan oleh guru
matematika untuk menumbuhkan antusias belajar di tengah Pandemi Covid-
19 ini?
8) Kendala apa saja yang kamu alami selama pembelajarang daring matematika
menggunakan aplikasi google classroom?
9) Upaya apa yang dilakukan oleh guru matematika untuk mengatasi kendala
dalam pembelajaran daring matematika ?
Lampiran 5: Pedoman Wawancara Siswa
123
VERBATIME WAWANCARA KEPALA SEKOLAH
Kode Responden : WR
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Mei 2020
Waktu : 14.45-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapat bapak
tentang pembelajaran daring
di tengah masa Pandemi
Covid-19 ? Khususnya di
SMP Negeri 4 Salatiga ?
Pembelajaran di masa
Pandemi Covid-19
Negeri 4 Salatiga tetap
berlangsung dengan
sistem daring. Namun
tidak selancar kalau
situasi normal.
Implementasi
2. Melihat kondisi pendidikan
di tengah Pandemi Covid-19
aplikasi yang digunakan
pada pembelajaran daring di
sekolah ini adalah aplikasi
google classroom. Apa
alasan yang mendasari
penggunaan aplikasi
tersebut ?
Lebih murah, mudah
diakses anak, guru tidak
kesulitan dalam
mengelola.
3. Bagaimana pendapat bapak
tentang pembelajaran daring
menggunakan aplikasi
google classroom di tengah
Pandemi Covid-19 ?
Sesuatu yang baru,
butuh kecermatan dan
ketelitian, penyesuaian
dan akhirnya bisa
menikmati dengan
enjoy namun tetap
memaksimalkan
pelayanan.
4. Apa tanggapan bapak
tentang kreativitas mengajar
guru di SMP Negeri 4
Salatiga ?
Guru lebih tertantang,
guru lebih kreatif, guru
dan siswa sama-sama
bisa menikmati dalam
situasi yang beda. Kreativitas
5. Bagaimana peran sekolah
untuk mendukung
kreativitas guru dalam
Peran sekolah
memfasilitasi,
mengontrol,
Lampiran 6: Verbatime Wawancara Kepala Sekolah
124
mengajar di tengah Pandemi
Covid-19 ?
mendorong, dan
mengawasi.
6. Kendala apa saja yang
dialami oleh sekolah dalam
pembelajaran daring
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Bagi siswa diantaranya
daerah tertentu sulit
sinyal, beberapa siswa
kesulitan kuota (karena
faktor ekonomi orang
tua). Bagi guru yaitu
tidak bisa serentak
menjawab tugas dari
guru karena beberapa
siswa tidak punya hp
pribadi atau hp milik
orang tua. Siswa baru
bisa mengerjakan
sesudah orang tua
pulang dari kerja.
Kendala
7. Bagaimana upaya untuk
mengatasi kendala atau
hambatan tersebut ?
Siswa yang kesulitan
kuota, dibantu dengan
pembelian kuota. Guru
memberi kesempatan
mengerjakan atau lebih
longgar. Boleh
mengerjakan sesudah
hp ada, sesudah orang
tuanya pulang kerja.
Upaya
125
VERBATIME WAWANCARA WAKA KURIKULUM
Kode Responden : DS
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Juni 2020
Waktu : 19.20-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Melihat kondisi pendidikan
di tengah Pandemi Covid-
19, aplikasi yang digunakan
pada pembelajaran daring di
SMP Negeri 4 Salatiga
adalah aplikasi Google
Classroom. Apa alasan yang
mendasari penggunaan
aplikasi tersebut?
User friendly, murah,
mudah dipelajari,
efektif, efisien
Implementasi
2. Bagaimana pendapat ibu
tentang pembelajaran daring
menggunakan aplikasi
google classroom di tengah
Pandemi Covid-19 ?
Sangat bermanfaat,
mudah digunakan siswa
dan guru. Fasilitas yang
disediakan untuk
komunikasi dengan
siswa dalam satu kelas
dapat dilakukan. Saat
awal diumumkannya
belajar di rumah dan
daring, hari pertama
langsung team
kurikulum menentukan
google classroom untuk
dijadikan solusi belajar
secara daring.
Persiapan awal
membekali guru dulu,
karena tidak semua
guru bisa
memanfaatkan google
classroom.
3. Apakah materi berjalan
sesuai RPP?
Materi sesuai RPP.
Perubahan pada metode
dan strategi yang
Lampiran 7: Verbatime Wawancara Waka Kurikulum
126
diterapkan ke siswa.
Kadang juga materi
disisipkan dengan
kondisi Covid-19.
4. Apa tanggapan ibu tentang
kreativitas mengajar guru di
SMP Negeri 4 Salatiga ?
Ya mau tidak mau harus
belajar kreatif, dengan
kondisi seperti ini
berbagai metode, media
bentuk-bentuk tugas
bermunculan sesuai
dengan karakteristik
materi dan mapelnya
masing-masing. Cukup
baik, guru-guru yang
muda melek IT
memanfaatkan media
berbasis IT lebih
banyak dibanding guru
yang senior, sekitar
70% kreatif.
Kreativitas
5. Bagaimana peran sekolah
untuk mendukung
kreativitas guru dalam
mengajar di tengah Pandemi
Covid-19 ?
Setelah memotivasi,
menyediakan lab
komputer, wifi,
konsultasi dengan tim
IT.
6. Kendala apa saja yang
dialami oleh sekolah dalam
pembelajaran daring
menggunakan aplikasi
google classroom di tengah
Pandemi Covid-19?
Dari sisi guru,
dirasakan diawal sekali
karena belum terbiasa
taunya hanya memberi
tugas, tetapi setelah
paham bisa memberi
materi dengan berbagai
file bisa gambar, video,
ppt.
Dari sisi siswa, diawal
mengerjakan tidak
sesuai petunjuk asal
mengerjakan tidak
paham kalau ada kirim
tugas dan mendapat
kiriman nilai. Kendala
lain tidak punya kuota,
pulsa, hp rusak, hp
gantian dengan orang
tua.
Kalau mengerjakan
tugas bisa 80-90%
tetapi itu berbagai
Kendala
127
upaya dilakukan guru,
masih banyak siswa
yang harus diingatkan,
ditagih-tagih
mengerjakan tugas,
membuka google
classroom, ikut
komentar di google
classroom. Lebih enak
kalau tatap muka.
7. Bagaimana upaya untuk
mengatasi kendala atau
hambatan tersebut ?
Untuk guru,
membimbing guru
dengan cara pelatihan,
setiap minggu
mengevaluasi hasil
guru, membuat laporan
berkala dengan guru,
wali kelas baik
langsung maupun lewat
WA agar segera teratasi
jika ada kendala.
Untuk siswa,
membantu gratis pulsa
bagi yang tidak mampu
yang diberikan setelah
ada rekapan nilai tugas,
sekitar satu bulan
setelah lockdown
beberapa laporan wali
kelas menyatakan
beberapa siswa perlu
bantuan pulsa diberikan
satu kali, komunikasi
dengan orang tua
melalui paguyuban
kelas.
Upaya
128
VERBATIME WAWANCARA GURU MATEMATIKA
Kode Responden : YN
Hari/Tanggal : Selas, 26 Mei 2020
Waktu : 10.45-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapat ibu
dalam menanggapi
pendidikan di tengah
Pandemi COVID-19?
Menyedihkan
I
M
P
L
E
M
E
N
T
A
S
I
2. Melihat kebijakan merdeka
belajar dari Menteri
Pendidikan Nadiem
Makarim, bagaimana
pandangan ibu dalam
menanggapi hal tersebut di
tengah Pandemi COVID-19
?
Bagus, sehingga anak-anak bisa
belajar mandiri tapi dengan adanya
Pandemi COVID-19 merdeka
belajar itu sulit diterapkan.
3. Melihat kondisi saat ini
pembelajaran di SMP
Negeri 4 Salatiga dialihkan
dengan pembelajaran
daring menggunakan
aplikasi Google Classroom.
Apakah aplikasi tersebut
wajib untuk setiap guru
ataukah diberi kebebasan?
Kepala Sekolah Wajib
4. Bagaimana pendapat anda
dengan kebijakan dari
sekolah tersebut ?
Sangat membantu, karena dengan
adanya aplikasi Google Classroom
mereka seperti berada di dalam
kelas sungguhan.
5. Bagaimana implementasi
google classroom dalam
pembelajaran daring
matematika masa Pandemi
Covid-19 ini ?
Bagus karena bisa memberikan
tugas dan nilai disitu
6. Bagaimana persiapan
pembelajaran daring
matematika yang anda
Kami mencari bahan-bahan dari
internet yang sesuai dengan materi
pembelajaran lalu kami upload.
Lampiran 8: Verbatime Wawancara Guru Matematika
129
lakukan dengan
menggunakan aplikasi
Google Classroom?
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
7. Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran daring
matematika dengan
menggunakan aplikasi
Google Classroom ?
Bagus, lewat aplikasi kami
meminta anak mempelajari buku
paket, buku pendamping dan materi
yang sudah di upload.
8. Bagaimana penilaian siswa
dalam pembelajaran daring
matematika dengan
menggunakan aplikasi
Google Classroom?
Siswa mengalami kesulitan, karena
mereka baru mulai membuka
aplikasi.
9. Selain menggunakan
aplikasi Google Classroom,
media/software/aplikasi
apa saja yang Bapak/Ibu
gunakan dalam
mengintegrasikan dengan
Google Classroom? Apa
alasan anda memilih
media/software/aplikasi
tersebut?
Dengan Google Form, dengan
aplikasi Google Form kami bisa
memberikan soal-soal sesuai materi
dan whatsapp grup kelas dan grup
paguyuban orang tua.
10. Bagaimana cara yang anda
lakukan dalam
mengintegrasikan
media/software/aplikasi
tersebut dengan Google
Classroom ?
Kami meng-upload soal-soal yang
ada di Google Form ke dalam
aplikasi Google Classroom.
11. Bagaimana cara yang anda
lakukan dalam memberikan
pemahaman konsep ke
siswa yang lebih mendalam
terutama pada materi-
materi yang bagi siswa
masih “abstrak” atau
merupakan hal yang baru ?
Kebetulan, materi-materi yang
mereka pelajari sudah pernah
dipelajari di SD seperti kelas 7
tentang penyajian data dan segi
empat, segitiga sedangkan kelas 8
materinya bangun ruang sisi datar,
statistika, dan peluang.
12. Bagaimana anda
menumbuhkan antusias
siswa agar dapat
mengerjakan tugas meski
pembelajaran dialihkan ke
pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi Google
Classroom?
Masih sulit, karena antusias siswa
belum muncul, jadi kami masih
standarlah.
13. Materi apa sajakah yang
telah diajarkan
Kelas 7 materi penyajian data dan
segi empat, segitiga sedangkan
130
menggunakan aplikasi
Google Classrom ?
kelas 8 materinya bangun ruang sisi
datar, statistika dan peluang.
14. Bagaimana anda
menambahkan ide atau
wawasan untuk
mengembangkan variasi
dalam mengajar selama
Pandemi ini ?
Selalu komunikasi lewat grup WA
dan bisa japri juga.
15. Apa saja kendala yang anda
alami mulai dari
perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian dalam
pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi Google Classroom
di tengah Pandemi COVID-
19 ?
Kurangnya interaksi atau
komunikasi dengan anak.
Kendalanya, kami juga baru
menggunakan aplikasi ini, tapi
setelah menggunakan, bisalah
sedikit-sedikit.
K
E
N
D
A
L
A
16. Seiring dengan berjalannya
waktu, bagaimana cara
anda mengatasi kesulitan
atau kendala dalam proses
belajar mengajar? (Baik
yang anda alami maupun
dari siswa).
Bertanya kepada guru yang sudah
bisa.
U
P
A
Y
A
131
VERBATIME WAWANCARA GURU MATEMATIKA
Kode Responden : ER
Hari/Tanggal : Rabu, 27 Mei 2020
Waktu : 12.30-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapat ibu
dalam menanggapi
pendidikan di tengah
Pandemi COVID-19?
Pendidikan di tengan COVID-19
menurut pendapat saya merupakan
tantangan tersendiri bagi pihak
sekolah, guru, maupun siswa.
Karena sebagai guru diharuskan
tetap memberikan materi dan
menyelesaikan materi. Sedangkan
kendala pada matematika adalah,
bagaimana memberikan materi
secara online tapi anak tetap bisa
memahami isinya, karena jika
diingat dengan pembelajaran
langsung pun masih sulit
memahami materi matematika.
I
M
P
L
E
M
E
N
T
A
S
I
2. Melihat kebijakan merdeka
belajar dari Menteri
Pendidikan Nadiem
Makarim, bagaimana
pandangan ibu dalam
menanggapi hal tersebut di
tengah Pandemi COVID-19
?
Merdeka belajar itu kebebasan
berpikir. Jika diingat sedang di
tengah Pandemi seperti ini, sulit
rasanya untuk menerapkan merdeka
belajar. Karena bagaimanapun jika
merdeka belajar diterapkan, harus
banyak komunikasi dengan siswa
merupakan salah satu kendala.
3. Melihat kondisi saat ini
pembelajaran di SMP
Negeri 4 Salatiga dialihkan
dengan pembelajaran
daring menggunakan
aplikasi Google Classroom.
Apakah aplikasi tersebut
wajib untuk setiap guru
ataukah diberi kebebasan?
Wajib dari Kepsek, tabi boleh
menggunakan aplikasi lain.
4. Bagaimana pendapat anda
dengan kebijakan dari
sekolah tersebut ?
Saya sangat setuju pembelajaran
daring menggunakan Classroom.
Lebih mudah untuk siswa dan juga
guru maupun pihak sekolah. Karena
Lampiran 8: Verbatime Wawancara Guru Matematika
132
didalamnya kita dapat menyapa
siswa per kelas, memberikan
materi, tugas, ataupun kuis, serta
dapat mencantumkan foto maupun
video. Tugas pun lebih tepat
sasaran.
5. Bagaimana implementasi
google classroom dalam
pembelajaran daring
matematika masa Pandemi
Covid-19 ini ?
Sejauh ini bagus, lancar dan sangat
membantu menyampaikan materi
siswa.
6. Bagaimana persiapan
pembelajaran daring
matematika yang anda
lakukan dengan
menggunakan aplikasi
Google Classroom?
Persiapan yang saya lakukan
memberikan materi dan membuat
soal yang bisa dibilang tergolong
mudah dan dalam jumlah yang
sedikit.
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
7. Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran daring
matematika dengan
menggunakan aplikasi
Google Classroom ?
Sejauh ini lancar dan sangat
membantu sekali untuk
menyampaikan tugas maupun
materi ke siswa.
8. Bagaimana penilaian siswa
dalam pembelajaran daring
matematika dengan
menggunakan aplikasi
Google Classroom?
Penilaian saya ambil dari google
form, maupun dari Whatsapp. Jadi
anak mengirimkan tugasnya
memberikan materi, tugas ataupun
kuis, serta dapat mencantumkan
foto melalui whatsapp. Dalam
setiap bab saya mengambil nilai
keterampilan dan juga tugas. Jika
materinya mudah, saya juga
mengambil nilai ulangan harian
untuk menunjang nilai rapor.
9. Selain menggunakan
aplikasi Google Classroom,
media/software/aplikasi
apa saja yang Bapak/Ibu
gunakan dalam
mengintegrasikan dengan
Google Classroom? Apa
alasan anda memilih
media/software/aplikasi
tersebut?
Saya hanya menggunakan Aplikasi
google classroom.
10. Bagaimana cara yang anda
lakukan dalam
mengintegrasikan
media/software/aplikasi
-
133
tersebut dengan Google
Classroom ?
11. Bagaimana cara yang anda
lakukan dalam memberikan
pemahaman konsep ke
siswa yang lebih mendalam
terutama pada materi-
materi yang bagi siswa
masih “abstrak” atau
merupakan hal yang baru ?
Saya memberikan materi juga
dengan contoh-contoh soal yang
masih kosong. Jadi sembari belajar
materi baru, anak-anak bisa
langsung mengerjakan soal dengan
panduan dari materi agar anak
paham. Disini saya meminta siswa
untuk mencatat dan melengkapi
kemudian mengirimnya lewat
whatsapp, dari situ satu per satu
anak hasil pekerjaannya saya
koreksi dan saya tuntun untuk
diajari materi dan soal yang masih
salah.
12. Bagaimana anda
menumbuhkan antusias
siswa agar dapat
mengerjakan tugas meski
pembelajaran dialihkan ke
pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi Google
Classroom?
Tidak banyak yang bisa saya
lakukan untuk menumbuhkan
antusias siswa. Saya hanya
menyapa anak lewat google
claasroom dan memberikan
semangat ke anak. Saya juga hanya
memberikan 10 soal untuk setiap
sub babnya.
13. Materi apa sajakah yang
telah diajarkan
menggunakan aplikasi
Google Classrom ?
Untuk kelas 7, Bab bangun datar
dan penyajian data. Untuk kelas 8,
bab bangun ruang sisi datar dan bab
statistika dan peluang.
14. Bagaimana anda
menambahkan ide atau
wawasan untuk
mengembangkan variasi
dalam mengajar selama
Pandemi ini ?
Sejauh ini saya masih
menggunakan cara melengkapi
materi untuk proses pemahaman
siswa. Mengingat banyaknya siswa
yang mempunyai kuota, saya
memilih cara paling hemat untuk
siswa saya namun materi dan tugas
tetap tersampaikan dengan baik.
15. Apa saja kendala yang anda
alami mulai dari
perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian dalam
pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi Google Classroom
di tengah Pandemi COVID-
19 ?
Kesulitan ada pada siswa.
Beberapa siswa tidak mempunyai
kuota, hp. Jadi ketika kami
mengupload materi atau tuas baru,
siswa tidak mempunyai kuota akan
tertinggal dan bahkan tidak tahu.
Jadi kami harus menelpon siswa
atau orang tua siswa untuk
mengingatkan siswa untuk
melengkapi tugas-tugasnya. Dan
K
E
N
D
A
L
A
134
banyak siswa yang juga bosan
dengan tugas materi dari guru. Jadi
mereka mengabaikannya, dari sini
ada orang tua yang tidak percaya
jika putra putrinya tidak
mengerjakan tugas padahal ada hp
dan kuota selalu ada. Jam kerja
kami juga semakin bertambah. Jadi
dari pagi sampai malam kami
online untuk siswa. Meningatkan
siswa, menegur siswa, koreksi, dan
lain-lain sewaktu-waktu.
16. Seiring dengan berjalannya
waktu, bagaimana cara
anda mengatasi kesulitan
atau kendala dalam proses
belajar mengajar? (Baik
yang anda alami maupun
dari siswa).
Saya meminta bantuan wali kelas
dan juga guru BK. Dengan
meminta nomor orang tua dari wali
kelas ataupun BK. Karena
menghubungi orang tua siswa
adalah upaya yang paling efektif
untuk mendorong siswa
mengerjakan tugas. Jika tetap tidak
bisa maka guru BK akan home visit
ke anak tersebut. Untuk wali kelas,
saya meminta bantuan meng-share
nilai-nilai setiap akhir minggu.
U
P
A
Y
A
135
VERBATIME WAWANCARA GURU MATEMATIKA
Kode Responden : NI
Hari/Tanggal : Kamis, 28 Mei 2020
Waktu : 14.30-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapat bapak
dalam menanggapi
pendidikan di tengah
Pandemi COVID-19?
Pendidikan harus tetap berjalan
dalam situasi apapun.
I
M
P
L
E
M
E
N
T
A
S
I
2. Melihat kebijakan merdeka
belajar dari Menteri
Pendidikan Nadiem
Makarim, bagaimana
pandangan bapak dalam
menanggapi hal tersebut di
tengah Pandemi COVID-19
?
Sangat setuju, karena anak manidir
dalam belajar.
3. Melihat kondisi saat ini
pembelajaran di SMP
Negeri 4 Salatiga dialihkan
dengan pembelajaran
daring menggunakan
aplikasi Google Classroom.
Apakah aplikasi tersebut
wajib untuk setiap guru
ataukah diberi kebebasan?
Wajib dari Kepala Sekolah
4. Bagaimana pendapat anda
dengan kebijakan dari
sekolah tersebut ?
Pembelajaran dengan google
classroom di SMP Negeri 4
Salatiga direncanakan secara
menyeluruh untuk setiap guru di
SMP Negeri 4 di samping dengan
menggunakan aplikasi lainnya.
5. Bagaimana implementasi
google classroom dalam
pembelajaran daring
matematika masa Pandemi
Covid-19 ini ?
Seperti di mapel lain, google
classroom sebagai sarana
pemberian informasi, materi, kuis,
dan tugas agar sampai di peserta
didik dengan mudah dan sistematis.
6. Bagaimana persiapan
pembelajaran daring
matematika yang anda
Menyiapkan materi dari berbagai
sumber yang relevan.
Lampiran 8: Verbatime Wawancara Guru Matematika
136
lakukan dengan
menggunakan aplikasi
Google Classroom?
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
7. Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran daring
matematika dengan
menggunakan aplikasi
Google Classroom ?
Sejauh ini berjalan dengan lancar
dan sangat membantu.
8. Bagaimana penilaian siswa
dalam pembelajaran daring
matematika dengan
menggunakan aplikasi
Google Classroom?
Untuk kelas 9 diambil dari nilai
tugas-tugas dan latihan soal menuju
UN.
9. Selain menggunakan
aplikasi Google Classroom,
media/software/aplikasi
apa saja yang Bapak/Ibu
gunakan dalam
mengintegrasikan dengan
Google Classroom? Apa
alasan anda memilih
media/software/aplikasi
tersebut?
Penggunaan tool converense dan
Google Form
10. Bagaimana cara yang anda
lakukan dalam
mengintegrasikan
media/software/aplikasi
tersebut dengan Google
Classroom ?
Untuk tool converense digunakan
apabila menyapa siswa di dalam
google classroom sedangkan
google form untuk pengambilan
nilai siswa, membeikan tugas.
11. Bagaimana cara yang anda
lakukan dalam memberikan
pemahaman konsep ke
siswa yang lebih mendalam
terutama pada materi-
materi yang bagi siswa
masih “abstrak” atau
merupakan hal yang baru ?
Memberikan materi secara bentuk
soft file, catatan-catatan, konsultasi
via whatsapp, samapi menyarankan
siswa untuk browsing dan buka
Youtube terkait pembelajaran untuk
memudahkan siswa dalam
memahami atau mengembangkan
konsep.
12. Bagaimana anda
menumbuhkan antusias
siswa agar dapat
mengerjakan tugas meski
pembelajaran dialihkan ke
pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi Google
Classroom?
Komunikasi, dan memotivasi, serta
memberikan pengertian bahwa
pembelajaran tidak boleh berhenti
untuk raih mimpi di masa depan.
Maka pembelajaran dialihkan
secara daring berkaitan dengan
terbatasnya ruang dan waktu.
13. Materi apa sajakah yang
telah diajarkan
Berhubung yang saya ajar kelas 9
dan materinya sekitar ujian nasional
137
menggunakan aplikasi
Google Classrom ?
maka materi yang saya sampaikan
kebanyakan berupa bentuk-bentuk
soal. Materi penguasaaan konsep
telah selesai sebelum Pandemi.
14. Bagaimana anda
menambahkan ide atau
wawasan untuk
mengembangkan variasi
dalam mengajar selama
Pandemi ini ?
Mengingat UN telah dihapuskan
maka saya membuat improviasasi
dengan menambah keterampilan
siswa dengan mengkombinasikan
materi matematika dengan
teknologi, yakni membuat video
penjelasan soal matematika yang
divideokan kemudian di unggah ke
Channel Youtube masing-masing
siswa. Jadi, anaka diharapkan
mendapat skill tambahan di
samping pengetahuan matematika,
anak mendapat keterampilan
pengambilan video, editing,
pemakaian macam-macam aplikasi
yang dibutuhkan sesuai
kenyamanan peserta didik,
kemudian peserta didik membuat
channel Youtube yang nantinya
bisa dikembangkan sebagai kanal
mengekspresikan kemampuan
positif dari peserta didik masing-
masing.
15. Apa saja kendala yang anda
alami mulai dari
perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian dalam
pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi Google Classroom
di tengah Pandemi COVID-
19 ?
Secara umum tidak terlalu kesulitan
hanya perlu penyusuaiann tool-
tool-nya atau fasilitas yang ada di
classroom. Seperti unduh rekap
nilai siswa yang tidak urut karena
nama siswa kadang masuk dengan
nama yang tidak semestinya.
K
E
N
D
A
L
A
16. Seiring dengan berjalannya
waktu, bagaimana cara
anda mengatasi kesulitan
atau kendala dalam proses
belajar mengajar? (Baik
yang anda alami maupun
dari siswa).
Mengkomunikasikan pada siswa
dan orang tua untuk segera
membetulkan nama yang sesuai. U
P
A
Y
A
138
VERBATIME WAWANCARA SISWA
Kode Responden : DAN
Hari/Tanggal : Rabu , 10 Juni 2020
Waktu : 11.00-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapatmu
terkait pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom ?
Kurang puas, kurang efektif
soalnya tidak bisa tatap muka
langsung. Kalau ketemu langsung
lebih paham yang diajarkan guru.
Lebih paham isi materinya.
IMP
LE
ME
NT
AS
I
2. Apakah di dalam
pembelajaran daring
matematika guru
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Iya
3. Selain menggunakan
aplikasi google classroom
media atau aplikasi apa
yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran daring
matematika ?
Via WA untuk memberi link-link
tugas, tapi yang sering aplikasi
google classroom soalnya semua
guru memakai google classroom.
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
4. Bagaimana pendapatmu
tentang kreativitas
mengajar guru matematika
selama Pandemi ini
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Sangat baik, Pak NI sangat
membantu kami.
5. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
dalam memahamkan
konsep materi ke siswa, jika
kita lihat banyak materi
yang masih dianggap
“abstrak” atau bisa jadi
merupakan hal-hal yang
baru bagi kalian ?
Jika ada yang tidak dipahami dari
murid-murid, kami disuruh WA
Pak NI. Nanti akan dijelaskan oleh
Pak NI melalui WA. Selain itu kita
diberi link video di Youtube.
6. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
terkait pengumpulan tugas
siswa dimana pada
Lewat google classroom itu, atau
melalui via WA dengan memfoto
hasil tugas kita. Kadang juga
Lampiran 9: Verbatime Wawancara Siswa
139
pembelajaran daring dari
rumah ?
dengan mengirimkan PDF atau
yang lainnya.
7. Terkait pembelajaran
daring matematika, usaha
apa yang dilakukan oleh
guru matematika untuk
menumbuhkan antusias
belajar di tengah Pandemi
Covid-19 ini?
Di WA satu-satu, semua siswa kelas
9 pasti antusias soalnya itu
mempengaruhi raport dan
kelulusan. Untuk WA terkait
mengejar-ngejar tugas,
menjelaskan yang murid-murid
belum dipahami.
8. Kendala apa saja yang
kamu alami selama
pembelajarang daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom?
Sinyal jelek, kuota boros.
KE
ND
AL
A
9. Upaya apa yang dilakukan
oleh guru matematika untuk
mengatasi kendala dalam
pembelajaran daring
matematika ?
Memberi waktu pengumpulan tugas
yang agak panjang.
UP
AY
A
140
VERBATIME WAWANCARA SISWA
Kode Responden : KAD
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Juni 2020
Waktu : 21.00-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapatmu
terkait pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom ?
Enaknya bisa belajar sendiri di
google dengan jelas. Tidak enaknya
kalu ada yang tidak paham dan
mencari di google tidak ada, itu
yang membuat kita kesusahan.
IMP
LE
ME
NT
AS
I
2. Apakah di dalam
pembelajaran daring
matematika guru
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Iya, hanya memberikan soal-soal
untuk diselesaikan dan dinilai.
3. Selain menggunakan
aplikasi google classroom
media atau aplikasi apa
yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran daring
matematika ?
Itu saja.
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
4. Bagaimana pendapatmu
tentang kreativitas
mengajar guru matematika
selama Pandemi ini
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Hebat, karena memberi soal-soal
yang belum kita paham dan
membuat kita berantusias mencari
cara menyelesaikan soal tersebut.
5. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
dalam memahamkan
konsep materi ke siswa, jika
kita lihat banyak materi
yang masih dianggap
“abstrak” atau bisa jadi
merupakan hal-hal yang
baru bagi kalian ?
Suruh mencari di google kalau tidak
ada suruh tanya melalui WA.
Membuat video penyelesaian
materi.
6. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
terkait pengumpulan tugas
siswa dimana pada
Beliau memberi soal-soal dan suruh
membuat video cara untuk
menyelesaikan soal yang diberikan.
Lampiran 9: Verbatime Wawancara Siswa
141
pembelajaran daring dari
rumah ?
7. Terkait pembelajaran
daring matematika, usaha
apa yang dilakukan oleh
guru matematika untuk
menumbuhkan antusias
belajar di tengah Pandemi
Covid-19 ini?
Dibatasi waktu pengumpulan tugas
kalau lewat waktu yang ditetapkan
tidak dikasih nilai.
8. Kendala apa saja yang
kamu alami selama
pembelajarang daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom?
Kendalanya adalah harus
membutuhkan biaya besar untuk
mengaksesnya seperti
membutuhkan paketan dan gadget
yang memadahi aplikasi tersebut. KE
ND
AL
A
9. Upaya apa yang dilakukan
oleh guru matematika untuk
mengatasi kendala dalam
pembelajaran daring
matematika ?
Memberi kesempatan kepada
siapapun untuk bertanya melalui
WA.
UP
AY
A
142
VERBATIME WAWANCARA SISWA
Kode Responden : SA
Hari/Tanggal : Jumat, 12 Juni 2020
Waktu : 21.00-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapatmu
terkait pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom ?
Kurang setuju karena kurang
efektif.
IMP
LE
ME
NT
AS
I
2. Apakah di dalam
pembelajaran daring
matematika guru
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Iya, memberi arahan atau kisi-kisi
soal-soal tahun lalu.
3. Selain menggunakan
aplikasi google classroom
media atau aplikasi apa
yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran daring
matematika ?
Whatsapp, Youtube
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
4. Bagaimana pendapatmu
tentang kreativitas
mengajar guru matematika
selama Pandemi ini
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Jawaban dan soal acak, jadi
kalauada yang mau menyontek biar
susah. Membuat video di Youtube
ada soal dan jawaban dijelaskan
oleh siswa itu sendiri agar siswa
bisa menjelaskan ke teman yang
lain.
5. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
dalam memahamkan
konsep materi ke siswa, jika
kita lihat banyak materi
yang masih dianggap
“abstrak” atau bisa jadi
merupakan hal-hal yang
baru bagi kalian ?
Diskusi dengan teman sebaya
melalui Whatsapp Grup, personal
chat.
6. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
terkait pengumpulan tugas
siswa dimana pada
Pengumpulan tuas selalu diberi
batas waktu, agar semua siswa
tertib dalam mengumpulkan.
Lampiran 9: Verbatime Wawancara Siswa
143
pembelajaran daring dari
rumah ?
7. Terkait pembelajaran
daring matematika, usaha
apa yang dilakukan oleh
guru matematika untuk
menumbuhkan antusias
belajar di tengah Pandemi
Covid-19 ini?
Membuat video di Youtube.
8. Kendala apa saja yang
kamu alami selama
pembelajarang daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom?
Tidak ada kendala.
KE
ND
AL
A
9. Upaya apa yang dilakukan
oleh guru matematika untuk
mengatasi kendala dalam
pembelajaran daring
matematika ?
-
UP
AY
A
144
VERBATIME WAWANCARA SISWA
Kode Responden : SL
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Juni 2020
Waktu : 09.30-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapatmu
terkait pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom ?
Menurut saya, pembelajaran daring
matematika secara daring sangat
tidak nyaman karena saya sendiri
tidak bisa secara langsung bertanya
dengan guru dan tidak bisa
mendapatkan penjelasan yang lebih
jelas
IMP
LE
ME
NT
AS
I
2. Apakah di dalam
pembelajaran daring
matematika guru
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Iya, tetapi hanya memberi tugas dan
soal-soal untuk kita kerjakan.
3. Selain menggunakan
aplikasi google classroom
media atau aplikasi apa
yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran daring
matematika ?
Menggunakanan aplikasi youtube
untuk tugas video dan untuk
menonton video berisikan materi
yang diunggah.
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
4. Bagaimana pendapatmu
tentang kreativitas
mengajar guru matematika
selama Pandemi ini
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Sangat kreatif sekali, sebagai
contoh kita ditugaskan untuk
membuat suatu video yang
berisikan materi matematika dan
diunggah di aplikasi youtube.
5. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
dalam memahamkan
konsep materi ke siswa, jika
kita lihat banyak materi
yang masih dianggap
“abstrak” atau bisa jadi
merupakan hal-hal yang
baru bagi kalian ?
Kita disarankan membuka channel
youtube Pak NI yang banyak
mengunggah materi-materi untuk
kita tonton dan dipelajari.
6. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
Dengan foto dan video, yaitu foto
tugaskita yang dikerjakan di buku
Lampiran 9: Verbatime Wawancara Siswa
145
terkait pengumpulan tugas
siswa dimana pada
pembelajaran daring dari
rumah ?
masing-masing lalu difoto dan
diunggah di google classroom dan
untuk video, kita ditugaskan
membuat video yang berisikan
suatu cara memecahkan satu soal
dengan menuliskan langkah-
langkahnya dari awal hingga akhir.
7. Terkait pembelajaran
daring matematika, usaha
apa yang dilakukan oleh
guru matematika untuk
menumbuhkan antusias
belajar di tengah Pandemi
Covid-19 ini?
Memberi semangat dan motivasi
yang ditulis melalui google
classroom dan dishare kepada
siswa.
8. Kendala apa saja yang
kamu alami selama
pembelajarang daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom?
Susahnya sinyal.
KE
ND
AL
A
9. Upaya apa yang dilakukan
oleh guru matematika untuk
mengatasi kendala dalam
pembelajaran daring
matematika ?
Siswa disarankan untuk mencari
atau menumpang wifi dimanapun
itu, demi mengerjakan tugas.
UP
AY
A
146
VERBATIME WAWANCARA SISWA
Kode Responden : RK
Hari/Tanggal : Senin, 15 Juni 2020
Waktu : 14.00-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapatmu
terkait pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom ?
Saya agak kesulitan sih, kadang-
kadang agak nggak paham dengan
materi, tapi pakai google classroom
bagus juga.
IMP
LE
ME
NT
AS
I
2. Apakah di dalam
pembelajaran daring
matematika guru
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Iya, di google classroom kalau
misal tidak punya kuota di
whatsapp.
3. Selain menggunakan
aplikasi google classroom
media atau aplikasi apa
yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran daring
matematika ?
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
4. Bagaimana pendapatmu
tentang kreativitas
mengajar guru matematika
selama Pandemi ini
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Baik, tapi bagi saya agak sulit
karena kalau tidak tahu saya
membuka google
5. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
dalam memahamkan
konsep materi ke siswa, jika
kita lihat banyak materi
yang masih dianggap
“abstrak” atau bisa jadi
merupakan hal-hal yang
baru bagi kalian ?
Dibaca berulang-ulang baru kalau
tidak paham tanya lewat whatsapp.
6. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
terkait pengumpulan tugas
siswa dimana pada
Dikirim melalui google form, nanti
hasilnya bisa dilihat.
Lampiran 9: Verbatime Wawancara Siswa
147
pembelajaran daring dari
rumah ?
7. Terkait pembelajaran
daring matematika, usaha
apa yang dilakukan oleh
guru matematika untuk
menumbuhkan antusias
belajar di tengah Pandemi
Covid-19 ini?
Berusaha untuk tidak melihat
google.
8. Kendala apa saja yang
kamu alami selama
pembelajarang daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom?
Kalau di rumah agak sulit bagi saya,
lebih nggak berfikir karena melihat
google terus.
KE
ND
AL
A
9. Upaya apa yang dilakukan
oleh guru matematika untuk
mengatasi kendala dalam
pembelajaran daring
matematika ?
Menghimbau agar tidak melihat
google saja.
UP
AY
A
148
VERBATIME WAWANCARA SISWA
Kode Responden : TS
Hari/Tanggal : Selasa, 16 Juni 2020
Waktu : 21.40-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapatmu
terkait pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom ?
Lebih menarik, tapi saya kadang
sedikit kurang paham.
IMP
LE
ME
NT
AS
I
2. Apakah di dalam
pembelajaran daring
matematika guru
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Iya
3. Selain menggunakan
aplikasi google classroom
media atau aplikasi apa
yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran daring
matematika ?
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
4. Bagaimana pendapatmu
tentang kreativitas
mengajar guru matematika
selama Pandemi ini
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Ada gambar-gambar yang lucu dan
menurut saya itu menjadi estetik,
menonton video di youtube.
5. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
dalam memahamkan
konsep materi ke siswa, jika
kita lihat banyak materi
yang masih dianggap
“abstrak” atau bisa jadi
merupakan hal-hal yang
baru bagi kalian ?
Menggunakan kertas sebagai media
untuk materi dijelaskan.
6. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
terkait pengumpulan tugas
Dapat melewati google classroom,
dapat juga melalui whatsapp.
Lampiran 9: Verbatime Wawancara Siswa
149
siswa dimana pada
pembelajaran daring dari
rumah ?
7. Terkait pembelajaran
daring matematika, usaha
apa yang dilakukan oleh
guru matematika untuk
menumbuhkan antusias
belajar di tengah Pandemi
Covid-19 ini?
Melalui sebuah bujukan.
8. Kendala apa saja yang
kamu alami selama
pembelajarang daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom?
Tidak ada kendala.
KE
ND
AL
A
9. Upaya apa yang dilakukan
oleh guru matematika untuk
mengatasi kendala dalam
pembelajaran daring
matematika ?
-
UP
AY
A
150
VERBATIME WAWANCARA SISWA
Kode Responden : NT
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Juni 2020
Waktu : 14.30-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapatmu
terkait pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom ?
Sebenarnya jika matematika saya
kurang setuju apabila
pembelajarannya dialihkan
menggunakan google classroom
karena tidak dapaat mencermati
atau memahami pelajaran tersebut.
IMP
LE
ME
NT
AS
I
2. Apakah di dalam
pembelajaran daring
matematika guru
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Tentunya iya.
3. Selain menggunakan
aplikasi google classroom
media atau aplikasi apa
yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran daring
matematika ?
Tidak ada, hanya google classroom
dan buku pendamping.
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
4. Bagaimana pendapatmu
tentang kreativitas
mengajar guru matematika
selama Pandemi ini
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Sangat bagus
5. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
dalam memahamkan
konsep materi ke siswa, jika
kita lihat banyak materi
yang masih dianggap
“abstrak” atau bisa jadi
merupakan hal-hal yang
baru bagi kalian ?
Mengajari kami sampai mengerti
agar kami tidak kesulitan untuk
menjawab soal-soal yang diberikan
selain itu contohnya untuk
membuka atau mengerjakan buku
pendamping untuk menjawab soal-
soal yang diberikan.
Lampiran 9: Verbatime Wawancara Siswa
151
6. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
terkait pengumpulan tugas
siswa dimana pada
pembelajaran daring dari
rumah ?
Difoto atau discreenshot lalu
dikirim ke Bu ER.
7. Terkait pembelajaran
daring matematika, usaha
apa yang dilakukan oleh
guru matematika untuk
menumbuhkan antusias
belajar di tengah Pandemi
Covid-19 ini?
Membantu kami untuk terus
mengerjakan tugas dan selalu
membaca buku yang telah diberikan
kepada kami.
8. Kendala apa saja yang
kamu alami selama
pembelajarang daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom?
Saat tidak ada jaringan atau tidak
memiliki kuota untuk membuka
aplikasi google classroom.
KE
ND
AL
A
9. Upaya apa yang dilakukan
oleh guru matematika untuk
mengatasi kendala dalam
pembelajaran daring
matematika ?
Memberi jangka waktu yang
panjang agar kami dapat
mengerjakan tugas yang telah
diberikan. UP
AY
A
152
VERBATIME WAWANCARA SISWA
Kode Responden : MIA
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Juni 2020
Waktu : 12.40-selesai
Tempat Wawancara : Online (Menggunakan via Whatsapp)
No. Pertanyaan Jawaban Kode
1. Bagaimana pendapatmu
terkait pembelajaran daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom ?
Sangat membantu, tapi kurang
menyenangkan karena kita tidak
bisa bertanya langsung apabila ada
materi yang tidak jelas.
IMP
LE
ME
NT
AS
I
2. Apakah di dalam
pembelajaran daring
matematika guru
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Iya
3. Selain menggunakan
aplikasi google classroom
media atau aplikasi apa
yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran daring
matematika ?
K
R
E
A
T
I
V
I
T
A
S
4. Bagaimana pendapatmu
tentang kreativitas
mengajar guru matematika
selama Pandemi ini
menggunakan aplikasi
google classroom ?
Baik, sangat kreatif dan membantu
pada saat pandemi ini.
5. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
dalam memahamkan
konsep materi ke siswa, jika
kita lihat banyak materi
yang masih dianggap
“abstrak” atau bisa jadi
merupakan hal-hal yang
baru bagi kalian ?
Bila kurang jelas tanya langsung
melalui whatsapp.
6. Bagaimana cara yang
dilakukan guru matematika
terkait pengumpulan tugas
Melalui foto dan mengirim file
word.
Lampiran 9: Verbatime Wawancara Siswa
153
siswa dimana pada
pembelajaran daring dari
rumah ?
7. Terkait pembelajaran
daring matematika, usaha
apa yang dilakukan oleh
guru matematika untuk
menumbuhkan antusias
belajar di tengah Pandemi
Covid-19 ini?
Selalu mengingatkan untuk latihan
soal.
8. Kendala apa saja yang
kamu alami selama
pembelajarang daring
matematika menggunakan
aplikasi google classroom?
Mata menjadi pedas karena
kelamaan melihat HP.
KE
ND
AL
A
9. Upaya apa yang dilakukan
oleh guru matematika untuk
mengatasi kendala dalam
pembelajaran daring
matematika ?
Mengerjakannya melalui ditulis
tangan.
UP
AY
A
154
Wawancara dengan NI selaku guru matematika
jhjak
hjs j
Bukti Verbtime Wawancara antara Peneliti dengan Kepala Sekolah dan
Guru Matematika SMP Negeri 4 Salatiga
Lampiran 10: Dokumentasi
155
Bukti Verbtime Wawancara antara Peneliti dengan
Siswa SMP Negeri 4 Salatiga
156
Materi Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi Google Classroom
FORM PENGAJUAN SURAT PENUNJUKAN PEMBIMBING SKRIPSI
PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Screenshot halaman aplikasi Google Classroom pada Pembelajaran Daring
157
Matematika di SMP Negeri 4 Salatiga
158
Screenshoot Penugasan Melalui Google Form
159
Lampiran 11: Surat Penujukan Pembimbing Skripsi
160
Lampiran 12: Surat Ijin Penelitian
161
Lampiran 13: Surat Bukti Melaksanakan Penelitian
162
Lampiran 14: Lembar Konsultasi Skrispi
163
Lampiran 15: Satuan Kredit Kegiatan
164
Lampiran 16: Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Lailatul Faizah
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Singosari, Magelang Jawa Tengah
E-mail : [email protected]
Pendidikan :
1. SD Negeri Rejowinangun Selatan 2 Magelang
2. SMP Negeri 8 Magelang
3. SMK Negeri 2 Magelang
4. S1 Tadris Matematika IAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 12 Juli 2020
Yang Membuat
Lailatul Faizah