94
IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi Ansharullah dalam Meningkatkan Elektabilitas Politik di Pilwako Padang 2018 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh Mochammad Aufarmario Gamanurmahdi 11141120000046 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/ 2019 M

IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

IMAGOLOGI POLITIK

Studi tentang Citra Politik Mahyeldi Ansharullah dalam Meningkatkan

Elektabilitas Politik di Pilwako Padang 2018

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh

Mochammad Aufarmario Gamanurmahdi

11141120000046

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/ 2019 M

Page 2: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

ii

IMAGOLOGI POLITIK

Studi tentang Citra Politik Mahyeldi Ansharullah dalam Meningkatkan

Elektabilitas Politik di Pilwako Padang 2018

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh

Mochammad Aufarmario Gamanurmahdi

NIM 11141120000046

Dosen Pembimbing,

Dr. Burhanuddin Muhtadi, M.A

NIP: 19771215 201101 2 002

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/ 2019 M

Page 3: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik
Page 4: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik
Page 5: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik
Page 6: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

vi

ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai imagologi politik Mahyeldi Ansharullah

pada saat Pemilihan Umum Wali Kota (Pilwako) Padang 2018 berlangsung.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui analisis deskriptif terhadap

Mahyeldi dalam membangun imagologi. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah wawancara sebagai data primer dan dokumentasi sebagai data

sekunder. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

imagologi politik dan pemasaran politik.

Pilwako Padang pada tanggal 27 Juni 2018 yang diikuti oleh 2 pasangan

calon yaitu Emzalmi-Desri Ayunda dan Mahyeldi-Hendri dimenangkan oleh

pasangan Mahyeldi-Hendri dengan selisih angka yang cukup jauh.

Dengan pola pemasaran politik dan turunannya, yaitu push marketing

berupa cara mendekati calon pemilih dengan menghadirkan tokoh politik

langsung ke masyarakat, lalu pull marketing berupa pengenalan brand loyalty

kepada masyarakat. Kemudian, strategi segmentasi pasar politik yang

mengklasifikasikan kelompok-kelompok, targeting sebagai penentu pasar mana

yang akan dituju, dan positioning untuk menentukan strategi yang cocok dengan

dengan target tersebut sebagai cara untuk mempertajam strategi kampanye. Teori

imagologi berupa perubahan citra menjadi realita pada suatu kejadian pun

menunjukkan bahwa imagologi politik Mahyeldi dapat terjadi dan digunakan

sebagai cara dia untuk memenangkan Pilwako Padang 2018.

Kata kunci:

Pilwako Padang 2018, Mahyeldi Ansharullah, Pemasaran Politik, Imagologi

Politik.

Page 7: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam dicurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, rasul yang telah membawa umatnya semua dari kegelapan pada masa yang

terang benderang hingga saat ini.

Skripsi yang berjudul ―Imagologi Politik Studi Tentang Citra Politik Wali

Kota Mahyeldi Ansharullah Dalam Rangka Meningkatkan Elektabilitas Politik

Menghadapi Pilwako Padang 2018‖ disusun dalam rangka memenuhi persyaratan

untuk mencapai gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Peneliti menyadari betul dalam penyusunan skripsi ini belumlah

sempurna, dan masih banyak kekurangan. Tanpa adanya bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak, peneliti menyadari betul penelitian ini tidak dapat

diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amani Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh staff dan jajarannya.

2. Dr. Ali Munhanif, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh staff dan

jajarannya.

Page 8: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

viii

3. Dr. Iding Rasyidin, M.Si, selaku Kepala Program Studi Ilmu Politik

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas bimbingan,

kritikan dan dorongannya selama ini.

4. Suryani, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas bimbingan, kritikan dan

dorongannya selama ini.

5. Dr. Burhanuddin Muhtadi, MA, selaku dosen pembimbing dalam

penelitian ini. Terima kasih atas bimbingan, kritikan dan motivasinya

selama penelitian ini.

6. Adi Prayitno, M. IP, selaku dosen penguji, Terima kasih atas kritikan,

saran, dan dorongannya agar penelitian ini jadi lebih baik.

7. Seluruh dosen pengajar di Program Studi Ilmu Politik yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peneliti selama kuliah.

8. Mahyeldi Ansharullah, Edy Indrizal, Feri Amsari, Arnedi Yarmen dan

Wahyu Irama Putra yang telah bersedia menjadi informan dalam

penelitian ini.

9. Orang tua tercinta Aan Mulya Buana dan Della Rosa, serta Ayuk Lulu

dan Ade Ane yang selalu memberikan doa, dukungan dan kasih

sayangnya kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan baik.

10. Saudara-saudara terbaik Mohammad Mafazi Krisnanda, Mochammad

Adhyatma sakti, Muhammad Auzan Ramadhan, serta kak Gery, Jason,

Otit, Mery, Ajeng, Azis, dan Chrissa yang selalu memberikan dukungan

Page 9: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

ix

dan semangat kepada peneliti untuk dapat menyelsaikan penelitian ini

dengan baik.

11. Keluarga yang telah memberikan dukungan selama peneliti menjalani

kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Oma Roslaini,

Mommy July, Ome Etom, Abah Obie, Ayah Cecep, Bunda Mona, Abi

Abudllah, Bunda Mita, dan Kak Yoga.

12. Veriska Widya, terimakasih atas segala semangat dan doa. Serta

menjadi sosok yang selalu ada menemani peneliti dikala senang

maupun susah. Terimakasih telah menjadi tempat untuk berbagi, dan

bertepatan pada bulan ini, selamat ulang tahun.

13. Kawan-kawan Ilmu Politik A dan B 2014 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Sahabat terbaik Fitra, Earvin, dan Robith. Serta Barri, Elsa,

Esa, Faried, Aprizal, Ilham, Guntur, Hisyam, Indra, Mardy, Milla,

Najmawan, Reno, Yasser, Risqi ikhwani, Riski Sinulingga, Randy,

Hammardan, Anita, Harumbi, Fahmil, Nasirullhaq, Egman, Nafi,

Chusnul, Reni, Siska, Oktavia, Andhika, Andre, Faruq, Joko, Reza,

Silmi, Yayas, Annisa, Billy yang sudah menjadi sahabat bagi peneliti

selama menjadi mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

14. Ardi, Saka, Affi, Nawfal, Eki, Aziz, Renaldy, Danu, Fakhri, Dessy,

Vica, Hanny, Sadat, Farhan Ewok yang sudah menjadi teman baik

semenjak masa sekolah hingga saat ini.

Page 10: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

x

15. Kakak-kakak terbaik, Rafsan, Ruli, Kadir, Tyo, Renaldy, Irzal, Rizqie,

Shidqi, Padlan, Aziz, Masayu, Alif, Andi, dan Sultan yang selalu

memberikan masukan dan saran kepada peneliti.

16. Sahabat-sahabat PMII Komfisip, Jaya, Fathin, Bisri, Habibah, Muchsin,

Arqellien, Adnan, Salsa, Fiqi, Widhis, Fitara, Dimas, Indah, Anjani,

Tirta, Afra dan masih banyak lagi yang tidak dapat peneliti sebutkan.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

semangat dan dukungan yang diberikan baik berupa doa, moril maupun

materil, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Tanpa adanya mereka, peneliti tidak yakin penelitian ini dapat selesai

dengan baik. Peneliti berterima kasih dengan sepenuh hati, semoga Allah SWT

membalas kebaikan mereka. Namun demikian, peneliti bertanggungjawab penuh

atas segala kekurangan dalam penelitian ini, kritik yang membangun sangat

peneliti harapkan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Ciputat, 17 September 2019

Moch. Aufarmario Gamanurmahdi

Page 11: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ................................................................................................. ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................................... iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ..................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ........................................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian ..................................................................................... 4

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 6

E. Metode Penelitian ........................................................................................... 9

E.1. Jenis Penelitian ........................................................................................ 9

E.2. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 10

Page 12: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

xii

E.3. Analisa Data Penelitian ......................................................................... 12

F. Sistematika Penelitian .................................................................................. 13

BAB II KERANGKA TEORETIS

A. Imagologi ...................................................................................................... 14

B. Marketing Politik .......................................................................................... 18

B.1. Push Marketing ..................................................................................... 23

B.2. Pull Marketing ...................................................................................... 25

B.3. Segmentasi Pasar Politik ....................................................................... 26

B.4. Targeting ............................................................................................... 28

B.5. Possitioning ........................................................................................... 30

BAB III PROFIL KOTA DAN PEMERINTAHAN PADANG

A. Profil Kota Padang ....................................................................................... 33

B. Profil Pemerintah Kota Padang .................................................................... 36

B.1. Walikota dan Wakil Walikota (Mahyeldi-Emzalmi) ........................... 36

B.1.1 Visi dan Misi Kota Padang ............................................................... 37

B.1.2 Mahyeldi Ansharullah ...................................................................... 38

B.1.3 Emzalmi ............................................................................................ 42

BAB IV IMAGOLOGI POLITIK MAHYELDI ANSHARULLAH DI

PADANG

A. Push and Pull Marketing .............................................................................. 47

A.1. Push Marketing ..................................................................................... 48

A.2. Pull Marketing ...................................................................................... 50

Page 13: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

xiii

B. Segmentasi Pasar .......................................................................................... 53

C. Targeting ...................................................................................................... 55

D. Possitioning .................................................................................................. 58

E. Imagologi ...................................................................................................... 61

F. Analisis Penelitian ........................................................................................ 62

F.1 Pilwako Padang 2018 ............................................................................ 62

F.2 Proses Perubahan Citra menjadi Imagologi ........................................... 63

G. Imagologi Politik Sebagai Usaha Mahyeldi dalam Memenangkan

Pilwako Padang 2018 ................................................................................... 65

H. Dimensi Imagologi dan Pencitraan ............................................................. 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 72

B. Saran ............................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

Page 14: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Hasil perolehan suara masing masing calon .................................. 44

Gambar IV.2 Hasil Survei pada Bulan Agutus 2017 di Padang dari Indikator

Politik Indonesia .................................................................................................... 46

Gambar IV.3 Hasil Survei pada Bulan Agutus 2017 di Padang dari Indikator

Politik Indonesia .................................................................................................... 65

Gambar IV.4 Hasil Survei pada Bulan Agutus 2017 di Padang dari Indikator

Politik Indonesia .................................................................................................... 67

Page 15: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

xv

DAFTAR TABEL

Tabel III.A.1 Data Penduduk Kota Padang Badan Pusat Statistik Kota Padang

Tahun 2003 ............................................................................................................ 34

Tabel III.B.2 Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Kota Padang yang Ditetapkan

KPU Kota Padang .................................................................................................. 36

Tabel IV.1 Hasil perolehan suara masing masing calon ...................................... 45

Tabel IV.H.2 Tabel Dimensi Imagologi dan Pencitraan ...................................... 69

Page 16: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Dalam demokrasi langsung, popularitas menjadi salah satu hal yang

penting dan utama. Itulah sebabnya menjadi ―bintang‖1 banyak dilakukan oleh

para elite-elite politik dengan tujuan mendapatkan pengakuan dan simpati dari

masyarakat. Para elite politik tidak hanya dituntut menguasai literatur-literatur

ilmu politik dan penguasaan massa di masyarakat baik secara primordial maupun

secara ideologis, melainkan juga dituntut untuk bisa menjadi “icon populer” di

mata publik.2 Untuk menjadi populer, para aktor politik ini harus menjadi ikon

dari situasi yang sedang menjadi tren saat itu atau seolah menjadi trendsetter dari

situasi tersebut.

Dalam wacana populer, tampilan-tampilan secara audio dan visual di era

kemajuan media informasi dan komunikasi yang dipercaya sebagai strategi yang

ampuh untuk menjadi populer adalah dengan memenangkan hati rakyat dan

mendapatkan legitimasi dari rakyat, khususnya terhadap pemilih pemula dan

pemilih yang rasional (swing voter). Pemilih pemula dan pemilih yang rasional

cenderung tidak terikat pada aliran-aliran tertentu secara politis.3 Pada dasarnya,

1 Bintang diartikan dengan sosok popular yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat.

2 Wahyudi Aulia Siregar, Skripsi, ―Imagologi Politik (Studi Deskriptif tentang Opini

Publik terhadap Pencitraan Politik dalam Meningkatkan Tingkat Elektabilitas Politik pada Pemilu

Presiden 2009 di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan Perjuangan)‖, Medan:

Universitas Sumatera Utara, 2010. 3 Titi Nur Vidyarini, ―Politik dan Budaya Populer dalam Kemasan Program Televisi‖,

Jurnal Ilmiah Scriptura, Vol.2, No. 1, Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra, Januari 2008, 33.

Page 17: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

2

imagologi politik dapat menguasai hak pilih masyarakat tanpa melihat visi dan

misi aktor politik terlebih dahulu. Pemilih cenderung akan melihat kesan terhadap

aktor politik. Kesan yang ditunjukkan untuk membangun sebuah citra biasanya

akan berawal dari penglihatan yang baik. Apabila pencitraan itu sukses di

kalangan masyarakat, maka secara alamiah alam sadar manusia akan berpikir

bahwa yang ditampilkan oleh aktor politik tersebut adalah nyata atau hanya

buatan untuk sebuah kepentingan saja. Imagologi politik dapat dilihat dari simbol-

simbol dalam membangun citra yang kemudian akan dimaknai oleh masyarakat4.

Imagologi politik pada dasarnya melihat suatu kejadian politik sebagai

sebuah bentuk citra5. Imagologi dalam politik adalah hal yang sering dibahas

sehingga tidak mungkin membicarakan pemilu tanpa citra dan kemenangan aktor

politik tanpa pencitran ke masyarakat. Imagologi yang dibangun dari jauh-jauh

hari harusnya dapat mengantarkan aktor politik pada naiknya popularitas yang

mampu meningkatkan elektabilitas. Selain itu, dengan memanfaatkan media, tim

kampanye pasangan calon akan berhasil menyampaikan pesan, meraih simpati

pemilih, serta membangun citra politik. Sejak era pemilihan presiden secara

langsung pada 2004, diikuti dengan pemilihan kepala daerah secara langsung pada

2005, imagologi politik memiliki peran yang makin krusial dalam memenangkan

calon karena seorang calon akan dievaluasi langsung oleh pemilih, baik di tingkat

nasional maupun lokal.

4 Rama Islami Yana, Skripsi, Imagologi Politik Pasangan Calon Adirozal dan Zainal

Abidin pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2013, Padang: Universitas

Andalas, 2017, 21. 5 Yasraf A. Piliang, Trasnspolitika Dinamika Politik di dalam Era Virtualitas,

Yogyakarta: Jalasutra, 2005, 33.

Page 18: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

3

Salah satu momentum yang menarik untuk dikaji kemunculan imagologi

adalah Pilwako Padang 2018. Pilwako tersebut digelar pada Juni 2018, Mengikuti

jadwal pilkada serentak gelombang ketiga oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pilwako Padang 2018 akan menentukan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang

periode 2019–2024. Pilwako Padang 2018 merupakan momentum yang ketiga

kalinya di mana pemilihan wali kota dilakukan secara langsung. Hajat demokrasi

ini tentunya menjadi perhatian utama bagi seluruh lapisan masyarakat Kota

Padang.6

Pilwako Padang 2018 menjadi perbincangan yang sering dibicarakan

kalangan masyarakat tentang siapa yang akan memimpin Kota Padang

selanjutnya. Pilwako kali ini dikuti oleh dua pasang calon, yaitu Emzalmi-Desri

Ayunda dan Mahyeldi-Hendri Septa.7 Pada pemerintahan periode sebelumnya

(2013-2018), Mahyeldi menjabat sebagai Wali Kota Padang (petahana),

sedangkan Emzalmi menjabat sebagai Wakil Wali Kota Padang (petahana). Selain

itu, Pilwako Padang 2018 juga menjadi ajang yang menarik untuk diteliti karena

terjadinya perubahan yang cukup positif di Kota Padang, khususnya di bidang

infrastuktur kota dan kesejahteraan rakyat. Selama masa kepemimpinan,

Mahyeldi-Emzalmi dinilai cukup baik dari segi kinerja maupun penilaian umum

dari masyarakat.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana

kontestasi citra ketika kedua calon wali kota adalah seorang petahana. Dalam hal

6 Sepris Yonaldi, Peluang Tokoh Muda Menang dalam Pilkada Kota Padang, diakses

dari http://menulis-makalah.blogspot.co.id, Pada 27 Maret 2018 7 Ikhlas Bakri, Emzalmi-Desri dan Mahyeldi-Hendri Resmi Bertarung di Pilwako Padang

2018, diakses dari https://minangkabaunews.coml, pada 27 Maret 2018

Page 19: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

4

ini, citra dijadikan modal Mahyeldi untuk memperoleh popularitas. Kebiasaannya

mengunjungi masjid-masjid di kota pada waktu subuh8 dan merencanakan

program dalam menjadikan Padang sebagai kota wisata halal adalah bentuk

sebuah citra yang menunjukkan bahwa dia adalah tokoh yang agamis. Citra yang

sebenarnya melekat dan tertinggal, kemudian menjadi pola pikir setelah kesan

indrawi yang diproses tersimpan dan terekam kembali di dalam imaji. Imaji akan

menciptakan secara total realitas objek dan makhluk, sekaligus menafsirkannya

dari realitas yang terjadi.9 Oleh karena itu, penelitian ini membahas secara khusus

tentang imagologi politik calon wali kota Petahana, Mahyeldi, selama menjabat

sebagai Wali Kota Padang periode 2014—2018 dalam meningkatkan

elektabilitasnya menghadapi Pilwako Padang 2018.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti merumuskan

pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana strategi Mahyeldi dalam mempertahankan citra pada

Pemilihan Walikota Padang 2018?

2. Bagaimana bentuk imagologi politik yang digunakan Mahyeldi

Ansharullah dalam mempertahankan citra politiknya menghadapi

Pemilihan Wali Kota Padang 2018?

8 Romi Siska Putra, Mahyeldi: Sosok Pemimpin yang Mengunjungi Rakyatnya di Waktu

Subuh, diakses dari pada 28 Maret 2108. 9 Solatun Dulah Sayuti, Komunikasi Pemasaran Politik, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014, 254.

Page 20: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui imagologi sebagai strategi

Mahyeldi Ansharullah dalam mempertahankan citra tokoh dan menaikan

elektabilitas saat menghadapi Pilwako Padang 2018.

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

A. Manfaat Teoretis

a) Memberikan sumbangan pemikiran tentang studi imagologi dan

pemasaran politik di unverstitas yang sesuai dengan kebutuhan

pendidikan.

b) Secara akademis, penelitian ini diharapkan memberi kontrubusi ilmiah

pada kajian tentang imagologi. Kajian tentang imagologi memang sudah

cukup beragam. Namun, baru sedikit penelitian yang secara spesifik fokus

pada efek imagologi dalam pemenangan calon wali kota di Padang.

c) penelitian ini diharapkan mampu menyediakan referensi baru tentang

strategi pemenangan calon dan imagologi politik sebagai fenomena

kontemporer.

B. Manfaat Praktis

a) Bagi institusi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi

dalam bidang komunikasi politik, khususnya dalam kajian imagologi dan

politik pencitraan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat

memberikan informasi mengenai citra tokoh terhadap imagologi atau

politik pencitraan yang dilakukan oleh kontestan politik.

Page 21: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

6

b) Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

pendidikan politik agar lebih dapat memahami makna komunikasi politik

yang disampaikan oleh kontestan politik.

c) Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas

pengetahuan peneliti dalam bidang ilmu politik, khususnya mengenai

komunikasi politik dan imagologi politik sebagai media pemasaran politik.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai imagologi pernah dilakukan sebelumnya. Berikut

merupakan kajian yang peneliti anggap relevan dan cocok dengan penelitian ini.

Kemudian peneliti jadikan sebagai tinjauan pustaka.

Pada 2009, Veronika Ina Assan Boro pernah melakukan penelitian

berjudul ―Pemasaran Politik Legislatif Petahana dalam Memenangkan Pemilu

Anggota DPRD Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2009 (Kajian

Strategi Politik dan Bauran Produk Politik‖. Penelitian ini membahas cara-cara

pemasaran politik dalam memenangkan Pemilu DPRD Kota Kupang 2009.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode deskriptif analisis

dengan informan yang dipilih sesuai kriteria kebutuhan penelitian. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pemasaran politik menjadi bagian yang penting

dalam memenangkan kandidat legislatif petahana.

Pada 2010, Wahyudi Aulia Siregar pernah melakukan penelitian tentang

imagologi politik. Dalam skripsinya yang berjudul ―Imagologi Politik: Studi

Deskriptif tentang Opini Publik terhadap Pencitraan Politik dalam Meningkatkan

Page 22: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

7

Tingkat Elektabilitas Politik pada Pemilu Presiden 2009 di Kelurahan Sidorame

Timur Kecamatan Medan Perjuangan‖, Siregar membahas opini publik terhadap

imagologi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2009 di Kelurahan

Sidorame Timur Kecamatan Medan Perjuangan. Penelitian tersebut bertujuan

mengetahui sejauh mana imagologi politik sebagai strategi politik SBY dalam

memenangkan Pilpres 2009 di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan

Perjuangan. Dalam penelitiannya tersebut, Siregar (2010) menggunakan metode

kuantitatif untuk mengumpulkan data dan menjadikan pemuli presiden 2018

sebagai studi kasus penelitian. Hasil penelitian Siregar (2010) tersebut

menunjukkan bahwa masyarakat mendukung SBY karena adanya pendekatan dan

citra yang digunakan SBY dan dinilai baik oleh masyarakat dalam berbagai aspek.

Sementara itu, di kelompok lain, masyarakat tidak mendukung SBY karena

banyaknya realitas palsu yang disampaikan SBY melalui pencitraan politiknya.

Pada 2014, Dini Hidayanti Herpamudji pernah melakukan penelitian yang

berjudul ―Strategi Kampanye Politik Prabowo dan Hatta dan Perang Pencitraan di

Media Massa dalam Pemilu Presiden 201410

‖. Penelitian ini membahas pola

kampanye Prabowo dan Hatta pada Pilpres 2014 yang menyorot secara khusus

tentang media massa. Melalui kampanye dan pencitraan, pasangan Prabowo dan

Hatta berhasil mencapai akhir yang tipis dari tingkat elektabilitas awal yang

terpaut jauh. Penelitian ini menggunakan metode penyajian data statistik dan

dokumentasi dari internet yang menjelaskan kenaikan elektabilitas Prabowo-Hatta

mendekati Jokowi-JK.

10

Dini Hidayanti Herpamudji, ―Strategi Kampanye Politik Prabowo-Hatta dan Perang

Pencitraan di Media Massa dalam Pemilu Presiden 2014‖ dalam Jurnal Politika, Vol. 6, No.1,

April 2015.

Page 23: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

8

Pada 2016, Idris Hemay dan Aris Munandar pernah melakukan penelitian

berjudul ―Politik Identitas dan Pencitraan Kandidat Gubernur terhadap Perilaku

Pemilih‖11

yang berfokus pada bahasan perilaku pemilih yang dipengaruhi oleh

identitas dan pencitraan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

berupa pendekatan kuantitatif sesuai survei pengumpulan data dari opini publik.

Hasil penelitian Idris Hemay dan Aris Munandar menunjukkan bahwa faktor

identitas suku atau sentimen kesukuan, melalui faktor citra figur, dapat

mendorong pembentukan perilaku pemilih secara positif dalam Pilkada Bengkulu

2015.

Pada 2017, Rama Islami Yana dalam skripsinya yang berjudul ―Imagologi

Politik Pasangan Calon Adirozal dan Zainal Abidin pada Pemilihan Kepala

Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 201312

‖ membahas imagologi politik pasangan

calon Adirozal dan Zainal Abidin pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten

Kerinci 2013. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara itu, teknik pemilihan

informan menggunakan teknik purposive sampling dan triangulasi sumber. Hasil

penelitian Yana (2017) menunjukkan bahwa bentuk imagologi politik Adirozal

dan Zainal Abidin pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kerinci 2013 berupa

citra religius yang dapat dilihat dari simbol busana religius dan penggunaan

bahasa daerah dalam berkomunikasi dengan masyarakat.

11

Idris Hemay, Aris Munandar, “Politik Identitas dan Pencitraan Kandidat Gubernur

Terhadap Perilaku Pemilih” dalam Jurnal Politik 1737 Vol. 12 No. 01. 2016, Jakarta: Universitas

Nasional, 2016. 12

Rama Islami Yana, Skripsi ―Imagologi Politik Pasangan Calon Adirozal dan Zainal

Abidin pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2013”, Padang: Universitas

Andalas, 2017.

Page 24: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

9

E. Metode Penelitian

E.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif. Jika dibandingkan dengan penyajian data atau frekuensi dalam

bentuk angka, peneliti menganggap bahwa metode kualitatif dengan data

deskriptif menjadi lebih valid karena mengandung makna tertentu. Data kualitatif

peneliti dapatkan dari wawancara mendalam, dokumentasi, dan sejumlah

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kajian komunikasi politik dan

imagologi.

Penelitian kualitatif merupakan sebuah metodologi penelitian dengan

ketajaman dan kedalaman peneliti atas konteks dan fenomena objek penelitian.

Oleh karena objek penelitian memiliki makna yang mesti dipahami secara

mendalam dan bersifat interpretatif, peneliti pun harus memahami dan mendalami

makna dari beragam pemahaman yang berbeda-beda tersebut.13

Melalui metode

penelitian kualitatif, peneliti berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan

bentuk imagologi politik Calon Wali Kota Padang, Mahyeldi, dalam Pilwako

Padang 2018.

Penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena beberapa

pertimbangan. Pertama, penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah

dengan menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan

informan. Kedua, penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang

13

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV Alfabeta,

2009, 9.

Page 25: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

10

terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar. Ketiga, penelitian kualitatif lebih

menekankan pada proses daripada produk atau hasil14

. Meskipun demikian,

penelitian ini tetap menggunakan data-data survei untuk melengkapi argumen-

argumen kualitiatif yang peneliti sajikan.

Berdasarkan paparan di atas, oleh karena itu, dalam penelitian ini metode

penelitian kualitatif dilakukan secara intensif. Peneliti berpartisipasi lama di

lapangan, mencatat secara terperinci hal-hal yang terjadi, melakukan analisis

reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, serta membuat

laporan secara mendetail.

E.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif ini dapat dianalisis dalam berbagai format, di

antaranya kajian analisis data yang ditawarkan dengan melalui format riset

observasi, wawancara, riset sumber dokumen, dan riset media15

. Berdasarkan

pertanyaan yang telah dirumuskan, penelitian ini bersifat deskriptif eksplanatif,

yaitu pengumpulan data dan dikaitkan dengan teori dalam ilmu politik. Metode

deskriptif ini peneliti gunakan dengan tujuan memberikan gambaran proses

penciptaan citra dalam diri Mahyeldi di hadapan publik sehingga peneliti dapat

menganalisis tingkat keberhasilan imagologi politik Mahyeldi.

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

terdiri dari dua sumber berikut.

E.2.1 Data Primer

14

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV Alfabeta,

2009, 13. 15

Lisa Harrison, Metodologi Penelitian Politik, Jakarta: Kencana, 2007, 89.

Page 26: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

11

Data primer merupakan data yang memberikan suatu penjelasan perihal

permasalahan yang teliti, seperti hasil wawancara. Wawancara dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai prosesi tanya jawab dengan seseorang

yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu

hal.16

Dalam pelaksanaan wawancara, peneliti mengumpulkan data melalui

komunikasi langsung dengan informan. Oleh karena itu, teknik wawancara ini

sangat berguna untuk mengelaborasi data, serta pemantapan konteks mengenai

wacana yang akan didiskusikan. Proses wawancara atas kasus yang hendak

disorot akan berfokus terhadap beberapa narasumber, yaitu Mahyeldi (Calon Wali

Kota Padang 2018), tim kampanye Mahyeldi, dan narasumber pendukung.

E.2.1 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini berupa studi atau telaah dokumentasi.

Studi atau telaah dokumentasi merupakan pencarian literatur yang berkaitan erat

dengan komunikasi politik, politik pencitraan calon, dan imagologi politik. Studi

atau telaah dokumentasi tersebut dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang.17

Peneliti juga menyajikan data berupa hasil

survei sebagai data penunjang dalam penelitian.

16

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 1475. 17

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV Alfabeta,

2009, 240.

Page 27: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

12

E.3 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang terkumpul, peneliti menggunakan metode

deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis akan menggambarkan dan

menganalisis dengan cara tertentu sehingga dapat lebih mudah dipahami dan

disimpulkan. Proses analisis data atau pengolahan data dimulai dengan menelaah

seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber. Selanjutnya, setelah semua data

terkumpul, analisis data dilakukan sesuai dengan aturan dan teknik pengolahan

data. Teknik pengolahan data terdiri dari menglasifikasi data, memasukkan data

untuk membangun kinerja analisis data, mengonfirmasi data yang memerlukan

verifikasi data, mengambil data lebih dalam, mereduksi data dengan membuat

abstraksi penyederhanaan sebagai usaha membuat rangkuman inti dan menjawab

permasalahan yang telah dirumuskan berdasarkan teori-teori yang telah

dipaparkan dalam kajian teori.

Penelitian hasil penelitian ini menggunakan teknik deduktif dengan

terlebih dahulu menggambarkan permasalahan secara umum yang kemudian

dilanjutkan dengan menarik sebuah kesimpulan yang lebih bersifat khusus di

akhir penelitian. Data yang telah diperoleh, baik melalui data primer maupun

sekunder, dianalisis secara kualitatif yang hasilnya disajikan secara deskriptif

eksplanatif dengan menguraikan, menggambarkan, dan menjelaskan sesuai

dengan permasalahan yang ada untuk ditarik sebuah kesimpulan.

Page 28: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

13

F. Sistematika Penelitian

Penelitian hasil penelitian ini terdiri dari lima bab dengan sistematika

penelitian sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi pernyataan masalah yang secara umum

membahas topik penelitian dan gambaran kondisi yang menunjang faktor-faktor

dari imagologi yang dilakukan Mahyeldi untuk mempertahankan elektabilitasnya

menjelang Pilwako Padang 2018. Selain itu, bab ini juga menyajikan pertanyaan

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka untuk

mengetahui perbedaan penelitian sejenis yang terkait dengan topik penelitian yang

telah diteliti sebelumnya, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II Kerangka Teoretis dan Konseptual. Bab ini berisi paparan teori-

teori yang akan digunakan sebagai alat analisis. Teori mengenai imagologi politik

dan pemasaran politik peneliti gunakan sebagai landasan berpikir yang utama.

Bab III Gambaran Umum Penelitian. Bab berisi paparan kondisi Kota

Padang sebagai lokasi penelitian untuk memahami dinamika politik di Kota

Padang saat Pilwako berlangsung. Selain itu, bab ini juga berisi paparan profil

Mahyeldi dan Emzalmi.

Bab IV Analisis Penelitian. Bab ini berisi paparan analisis berbagai

dokumen dan data wawancara dengan narasumber. Selain itu, bab ini juga berisi

paparan bentuk imagologi politik yang dibangun oleh Mahyeldi melalui sudut

pandang pencitra dan narasumber.

Bab V Penutup. Bab ini berisi paparan hasil akhir penelitian yang terdiri

dari penutup, kesimpulan, serta kritik dan saran penelitian.

Page 29: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

14

BAB II

KERANGKA TEORETIS

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan tinjauan peneliti terhadap teori

yang menjadi landasan dalam penelitian ini. Untuk menganalisis imagologi politik

dalam diri Mahyeldi Ansharullah saat Pilwako Padang 2018, peneliti

menggunakan konsep teori imagologi politik. Konsep strategi pemasaran politik,

peneliti gunakan untuk menguji secara rijit mengenai pendekatan pola pemasaran

politik yang akan terapkan Mahyeldi Ansharullah sebagai strategi

mempertahankan citra di mata masyarakat Padang. Selain itu, konsep strategi

pendekatan pasar, peneliti gunakan untuk menglasifikasi tujuan dan pendapat atau

respons menurut masyarakat tentang pencitraan yang digunakan dan kaitannya

dengan peningkatan elektabilitas tokoh. Teori-teori tersebut peneliti gunakan

untuk mempermudah pengambilan data selama di lapangan dan membahas

analisis terhadap temuan data.

A. Imagologi

Teori pertama yang menjadi landasan utama peneliti dalam penelitian ini

adalah teori imagologi. Imagologi merupakan rancangan produktivitas kenyataan

yang lebih bersifat rekaan dalam batasan-batasan bentuk1. Mazhar (dalam

Hudjolly, 2015:35)2 berpendapat bahwa imagologi berasal dari kata imago dan

logos. Imago berarti ‘gambar‘ dan lagos berarti ‘kata‘. Dengan demikian,

imagologi dapat diartikan sebagai gabungan gambar dan kata yang membangun

narasi medium atau teks. Imagologi juga diartikan sebagai perubahan atau

1 Hudjolly, Imagologi: Strategi Rekayasa Teks, Yogyakarta: Ar-ruz Media, 2015, 15.

2 Hudjolly, Imagologi: Strategi Rekayasa Teks, 37.

Page 30: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

15

kembaran dari imajinasi dalam membentuk pengetahuan publik. Konsep dalam

imagologi berupa teknik rekayasa teks yang menggunakan bentuk atau simbol

berdasarkan perubahan imajinasi yang akhirnya dipercayai dalam membentuk

pengetahuan di masyarakat.

Imagologi merupakan bentuk sebuah tindakan yang menonjolkan citra dan

menduakan kenyataan. Bentuk citra tersebut lebih bersifat fiksi daripada maya

atau dapat dikatakan lebih menonjolkan kebohongan daripada kebenaran. Citra

yang dimaksud tersebut terdiri dari dua jenis. Pertama, mirip dengan yang asli

atau seperti tiruan langsung dari yang sebenarnya. Kedua, bukan bentuk yang asli

karena lebih menekankan pada tipuan ilusi dan citra yang serupa.

Saat ini, imagologi politik berkembang pesat karena tingginya ambisi dan

keinginan calon kandidat. Salah satu faktor pesatnya perkembangan imagologi

tersebut adalah teknologi. Di era kemajuan teknologi seperti saat ini, hal-hal yang

mengubah citra seseorang dari jahat menjadi baik sangat mudah ditemukan.

Media mampu memanipulasi karakteristik kandidat sehingga dapat diterima oleh

masyarakat. Bentuk pencitraan tersebut mampu mengubah pendapat seseorang.

Imagologi tidak sama dengan pencitraan. Sebagaimana dijelaskan

Hudjolly dalam Imagologi : Strategi Rekayasa Teks (2011). Pencitraan berasumsi

bahwa objek (A) berusaha ditampilkan menjadi objek baru dengan penambahan

atau pengurangan, penyembunyian, dan penampakan. Objek A diubah menjadi

objek baru, sebut saja A aksen (A‘). Akan tetapi, antara Objek A dan A‘

Page 31: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

16

diasumsikan oleh representator sebagai satu objek saja(A), A adalah objeknya dan

A‘ adalah pencitraan belaka yang tidak eksis3.

Pengertian pencitraan menyangkal adanya dua bentuk objek yang serupa,

mirip, dan identik. Dalam contohnya adalah, Mahyeldi Ansharullah (A), dalam

kesehariannya menunjukan realitas keberagamaan yang tinggi, ketaatan, serta

kepasrahan pada tuhannya secara penuh. Semua hal yang agamawan tersebut

lakukan merupakan citra dari religius sejati. Jika seseorang bermaksud untuk

menampilkan (citra) dirinya sebagai seorang religius, maka ia membuat

pengurangan dan penambahan pada dirinya agar terlihat seperti seorang Mahyeldi

(A) tersebut. subjek terebut menjadi Mahyeldi‘(A‘) dengan cara menambahakan

bagian yang menyerupai atau meniru elemen tertentu berupa simbol dan tanda

yang biasa terdapat pada Mahyeldi (A). tujuannya untuk menyerupakan dengan

Mahyeldi (A).4

Dalam konsepsi pencitraan, keberadaan A‘, tidak diakui keberadaannya.

Hanya dianggap tampilan tertentu dari eksistensi dari A5. keberadaan A‘ sebagai

identitas sendiri meskipun hasil duplikasi(dari A) dihilangkan sama sekali.

Pencitraan hanyalah sebuah proses produksi A‘ tanpa pengkuan eksistensinya.

Jika citra tersebut menguat dan dikonsumsi publik, A‘ telah dianggap sebagai

3 Hudjolly, Imagologi: Strategi Rekayasa Teks, 130

4 Hudjolly, Imagologi: Strategi Rekayasa Teks, 131

5 Hudjolly, Imagologi: Strategi Rekayasa Teks, 131

Page 32: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

17

kebenaran dari sosok A yang common sense, yang eksis adalah keberadaan A,

bukan A‘-nya. Keberadaan A‘ selalu merujuk pada A.6

Sedangkan imagologi, sama halnya dengan objek A dan A‘ atau

imitasinya, bukan berarti tidak ada sama sekali. Baik A dan A‘ adalah dua objek

yang berbeda. A adalah objek originalnya dan A‘ adalah turunannya. Keduanya

eksis dengan cirinya masing-masing. Dengan cara demikian, antara ―citra dan

―objek yang dicitrakan‖ sesunguhnya ada dua.7 Secara singkat yang menjadi

perbedaan dasar dari pencitraan dan imagologi adalah jika pencitraan hanya

melihat objek A adalah asli dan eksis sedangkan objek lain yang menyerupai A

adalah tiruan atau imitasi dari A yang tidak dikaui keberadaannya. Imagologi

berbicara jika A dan A‘ adalah dua objek yang berbeda. Baik pencitraan atau

imagologi dinilai adalah fenomena yang dikonsumsi dan dinilai langusng oleh

representator (dalam hal ini adalah masyarakat). Dalam sudut pandang imagologi,

Mahyeldi dalam kesehariannya dianggap sebagai sebuah keaslian dirinya yang

memang menunjukan sifat religiusitas yang tinggi bagi masyarakat.

Teori ini peneliti gunakan untuk melihat aksi-aksi Mahyeldi dalam

usahanya mempertahankan citra yang religius, dekat dengan rakyat, dan sebagai

contoh pemerintah yang baik. Apakah menurut pandangan masyarakat tindakan

tersebut adalah cara untuk mendapatkan suara (pencitraan) atau memang

kebiasaan dari mahyeldi sendiri. Teori ini juga peneliti jadikan acuan dasar pada

6 Hudjolly, Imagologi: Strategi Rekayasa Teks, 131

7 Hudjolly, Imagologi: Strategi Rekayasa Teks, 131

Page 33: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

18

penelitian ini agar penggambaran antara imagologi dan politik pencitraan dapat

terjelaskan.

B. Pemasaran Politik

Pemasaran politik (political marketing) merupakan hal yang tergolong

baru dalam sebuah kajian ilmu politik di Indonesia. Studi keilmuan berada dalam

posisi pemberi ide-ide yang berhubungan dengan sosial perpolitikan dengan

konsep pemasaran.8 Terdapat perbedaan yang mencolok saat pemasaran dikaitkan

dengan politik. Pemasaran lebih berfokus pada cara produsen berhubungan

dengan konsumen, sedangkan politik berkaitan dengan pola pengaturan negara

yang sesuai dengan konsep kenegaraan ideal.

Pada tahun 1989, ilmu tentang pemasaran politik berkembang dan

beberapa penelitian memberi pengaruh yang besar. Dalam ranah akademik,

disiplin ilmu yang mempelajari tentang pemasaran politik diperkenalkan sebagai

political marketing. Salah satu tokoh yang mempunyai pengaruh besar terhadap

kajian ilmu tersebut adalah Nicholas J.O‘Shaughnessy.9

O‘Shaughnkaessy sangat kritis terhadap perkembangan pemasaran politik

karena adanya efek political shopping yang memengaruhinya. Hal tersebut

menyebabkan timbulnya pandangan lain yang lebih tertarik pada artisik politik

daripada pesan politik yang disampaikan. Dengan demikian, masyarakat akan

sulit membedakan antara unsur politik dan unsur komersial. Padahal, politik

8 Hafied Cangara, Komunikasi Politik, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014, 224.

9 Nyarwi Ahmad, Manajemen Komunikasi & Marketing Politik, Yogyakarta: Pustaka

Jaman, 2012, 333—334.

Page 34: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

19

seharusnya berkaitan dengan pemikiran, bukan dengan hal-hal yang ingin

didengar atau dipasarkan.10

Meskipun masih tergolong baru dalam politik keilmuan, pemasaran politik

cukup berpengaruh dalam terbentuknya fenomena dan sejarah politik. Tanpa

disadari bahwa sebenarnya konsep pemasaran politik sudah ada sejak zaman dulu,

tetapi kita belum memiliki istilah atau nama untuk merujuk pada konsep tersebut.

Hal tersebut dapat dilihat dari slogan yang muncul saat Revolusi Prancis 1789,

yaitu “Liberte, Egalite, Fraternite” yang berarti ‗Kebebasan, Keadilan,

Persaudaraan’. Slogan tersebut secara tidak langsung menjadi acuan terbaik

menurut disiplin pemasaran politik.11

Winston Fletcher percaya bahwa pemasaran

politik telah hadir –bahkan sebelum perkembangan sosial kemanusiaan, dan

mengambil peran yang telah didengar oleh masyarakat luas dalam bentuk

kampanye, agitasi, ataupun propaganda.

Perihal konsep pemasaran, dalam bukunya yang berjudul Marketing

Politik: Antara Pemahaman dan Realitas, Firmanzah (2008:137) mengutip

perkataan Bagozzi yang menyebutkan bahwa proses pertukaran bisa dilakukan

oleh dua pihak atau lebih.12

Pemasaran tersebut memungkinkan terjadinya

persaingan dan pembaruan, bukan hanya tentang produk. Pemasaran juga

berperan penting dalam hal pemilu karena mempunyai cara dalam mengutarakan

citra, gagasan, dan ide kepada masyarakat sehingga menonjolkan para calon

kandidat. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemasaran lebih bersifat komersial

10

Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas, Jakarta: PT

Gramedia, 2004, 153.

11

Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, Sebuah

Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPRD, Preside, Jakarta: Gramedia, 2008, 9.

12

Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas, 2008, 137.

Page 35: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

20

daripada politik sehingga dapat menimbulkan perselisihan pendapat. Meskipun

demikian, pemasaran politik tetap digunakan oleh banyak politikus dalam

menonjolkan diri saat berkompetisi di panggung pemilu.

Pascareformasi, terdapat perubahan dalam perpolitikan di Indonesia.

Untuk menambah faktor perbandingan dan rujukan yang bersifat sementara,

muncullah beberapa lembaga survei dan konsultan politik yang memberikan jasa

tentang ukuran tingkat kepercayaan masyarakat terhadap tokoh politik. Dengan

adanya lembaga survei dan konsultan politik, perpolitikan di Indonesia semakin

berkembang, tentu diiringi dengan perkembangan tantangan dan strategi yang

digunakan. Penggunaan pemasaran politik pun tidak luput dengan tujuan menjadi

alat dalam memasarkan keinginan politikus sebagai pengguna. Pemasaran politik

tersebut mampu membuat politikus berada pada posisi yang menarik dalam

pasaran perpolitikan.

Pemasaran politik digunakan oleh para politikus sebagai media

komunikasi dan informasi dalam menyampaikan visi-misi, program unggulan, dan

partainya agar mampu menjangkau lebih jauh masyarakat. Saat informasi yang

disampaikan sesuai target, maka akan membuat pandangan atau pendapat tentang

politikus. Terlebih lagi, jika komunikasinya bagus, akan membuat politikus

tersebut dipilih oleh para calon pemilih.13

Jika politikus mampu membuat domain

politik tentang ketertarikan dan segementasi di tengah masyarakat, politikus

tersebut sudah mencapai tujuan dari pemasaran politik.

13 Cangara, Komunikasi Politik, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2016, 225.

Page 36: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

21

Setelah reformasi, sistem pemilu bebas, para politikus seolah diuntungkan

dengan sistem pemilu yang bebas bersaing. Oleh karena kondisi tersebut, para

politikus mampu menjalankan program kerja yang selaras dengan harapan

masyarakat. Dalam hal inilah, pemasaran politik berperan untuk memberikan

jalan keluar untuk memiliki hubungan baik dengan masyarakat sehingga dapat

mendengar aspirasi masyarakat dan tentu saja dengan tujuan agar dipilih oleh

masyarakat.

Terdapat enam faktor yang membuat pemasaran politik berkembang

secara ilmiah. Pertama, mekanisme pemilihan langsung karena adanya pengaruh

kuat rezim demokrasi elektoral yang membuat partai politik dan para calonnya

mampu berkompetisi melalui jumlah suara dengan proses pemilihan yang jujur.

Kedua, kepribadian individu para politikus yang lebih menonjol membuat para

pemilih mampu menilai secara langsung tentang keunggulan personal politikus

tersebut. Ketiga, pembuktian sikap profesional konsultan dan para pekerja media

untuk memublikasikan politikus dan partai yang mengusungnya dalam kancah

politik. Keempat, menjadi daya tarik untuk meningkatkan kinerja dari sudut

pandang pemikiran sehingga mendapat perhatian dari masyarakat. Yang

dilakukan adalah menampilkan ideologi partai menggunakan informasi, kebijakan

publik, cara kerja, dan sejenisnya dalam persaingan antarpeserta pemilu. Kelima,

menampilkan sudut pandang ekonomi dan politik kepada politikus dan partainya

yang bisa diakses untik publik. Keenam keuntungan dan komodifikasi untuk para

Page 37: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

22

jurnalis dan pelaku media dalam merekam dan menyajikan panggung politik

kepada masyarakat luas.14

Berdasarkan enam faktor di atas, diketahui bahwa pemasaran politik

diperlukan untuk menyajikan informasi yang praktis dan mengalami

perkembangan sehingga bisa diteliti dalam ranah akademik. Sejalan dengan hal

tersebut, peneliti ingin menunjukkan bahwa pemasaran politik memiliki unsur-

unsur yang bisa diteliti, bersifat akademis, dan profesional di negara demokrasi.

Jennifer Less-Marshment (dalam Nyarwi, 2008:340) berpendapat bahwa negara-

negara demokrasi maju, seperti Amerika dan Inggris, sudah menunjukkan bahwa

pemasaran politik telah berevolusi sesuai enam faktor yang disebutkan di atas.15

Pemasaran politik digunakan oleh banyak partai politik karena memiliki

fungsi sebagai berikut.16

1. Mengkaji posisi pasar. Dalam hal ini, pemasaran politik berfungsi

menggambarkan minat dan preferensi para pemilih, baik konstituen

ataupun nonkonstituen dalam panggung pemilu.

2. Memiliki tujuan dalam objektif kampanye, upaya pemasaran, dan alokasi

sumber daya.

3. Menilai dan evaluasi setiap pilihan strategi yang digunakan.

4. Menerapkan teknik untuk menggapai beberapa hal yang dapat digunakan

sebagai sumber daya.

5. Memantau dan mengerahkan segala kegiatan strategi yang diperlukan

untuk dapat memenuhi target yang diinginkan secara objektif.

14Nyarwi, Manajemen Komunikasi & Marketing Politik, 2012, 340.

15

Nyarwi, Manajemen Komunikasi & Marketing Politik, 2012, 333—334..

16

Firmansyah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas, 2008, 145.

Page 38: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

23

Adman Nursal (dalam Venus, 2004:15) berpendapat bahwa pendekatan

pemasaran politik mengacu pada 9 model (9P), yaitu positioning, policy, person,

party, presentation, push marketing, pull marketing, pass marketing, dan polling.

Sembilan model tersebut digunakan sebagai alat penghubung komunikasi produk

politik. Dalam pelaksanaannya, bisa hanya dengan tiga pendekatan, yaitu push

marketing, pull marketing, dan pass marketing.

Segmentation, targeting, dan positioning (STP) merupakan alur strategi

pemasaran. Dalam setiap strategi pemasaran itu pun akan menggunakan

pendekatan-pendekatan untuk kampanye yang berfokus terhadap masalah yang

harus dihadapi dan target yang diharapkan.17

Pendekatan dalam pemasaran mengharapkan ide yang akan diuji dan

dikondisikan dengan keinginan politik masyarakat. Dari pendekatan tersebut, tim

kandidat atau partai bisa mengonsepkan pemahaman politik di masyarakat. Dalam

penelitian ini, peneliti akan fokus terhadap dua pendekatan push dan pull

marketing dan strategi pemasaran STP.

B.1 Push Marketing

Model push marketing adalah model pemasaran politik yang akan

memberikan stimulasi kepada para pemilih yang menggunakan produk secara

langsung. Para politikus harus tetap datang sebagai bentuk pencitraan agar

pemilih peduli dan menganggap bahwa sosok politikus tersebut bersifat merakyat.

Push marketing akan menampilkan aksi kerja keras para kandidat untuk hadir di

tengah-tengah masyarakat untuk lebih mengenal pemilih lebih dalam. Push

17Antar Venus, Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis Dalam

Mengaktifkan Kampanye Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama, 2004, 15.

Page 39: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

24

marketing membuat para politikus sebagai yang dipilih dan masyarakat sebagai

pemilih memiliki hubungan sosial yang lebih personal.18

Secara garis besar, push marketing merupakan strategi kampanye yang

menyosialisasikan kandidat melalui tatap muka langsung dengan masyarakat.

Dalam push marketing, para kandidat berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat

dengan tujuan lebih dikenal oleh masyarakat. Strategi ini membuat para politikus

dan masyarakat memiliki hubungan yang lebih personal.19

Sebagai sebuah strategi pemasaran, push marketing akan menimbulkan

terciptanya komunikasi antara kandidat dan masyarakat dengan bertatap muka

secara langsung, seperti berdialog atau berdiskusi. Untuk melakukan strategi ini,

perlu dilakukan pemantauan terlebih dahulu tentang kearifan lokal masyarakat

yang ada. Hal ini bertujuan agar aspirasi yang diserap oleh para kandidat

merupakan aspirasi yang dibutuhkan masyarakat setempat sehingga besar

kemungkinan masyarakat akan memilih kandidat tersebut. Strategi push

marketing peneliti gunakan untuk mengjaki kegiatan mahyeldi seperti blusukan,

aksi sosial, kehadiran di pasar atau tempat ikonik di Padang, pertemuan akbar, dan

kegiatan-kegiatan lainnya yang membuat kandidat dan masyarakat bertemu secara

langsung.

18Nursal, Political Marketing : Strategi Memenangkan Pemilu, 2009, 242.

19

Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, 2009, 242.

Page 40: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

25

B.2 Pull Marketing

Pull marketing merupakan strategi pemasaran yang menggunakan media

massa sebagai sarana penyampaian produk. Melalui media massa, para kandidat

dapat menuangkan semua tujuan dan program-program yang ditujukan kepada

masyarakat. Media yang digunakan, yaitu media cetak (surat kabar) dan media

elektronik (televisi dan radio).

Ada lima aspek dalam penggunaan strategi pull marketing menurut She

dan Burton, yaitu konsistensi pada disiplin pesan, efisiensi biaya, timing atau

momentum, pengemasan, dan permainan ekspresi.20

Lima aspek di atas memiliki

maksud yang berbeda-beda. Konsistensi pada disiplin peran menunjukkan bahwa

pesan yang disampaikan saat berpolitik harus mengandung kesan bahwa kandidat

memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten. Kesan tersebut perlu diciptakan

untuk menyisakan pesan mendalam dan dipandang sebagai karakteristik kandidat

agar mudah dikenal oleh masyarakat. Pada dasarnya, tujuan political marketing

adalah menyampaikan pesan politik. Oleh karena itu, di sinilah letak peran pull

marketing dalam menunjukkan teknik-teknik yang diambil agar informasi yang

tersampaikan sesuai dengan keinginan masyarakat. Media yang digunakan pun

harus mampu menginformasikan secara benar agar pesan sampai kepada target

pemilih yang ditujukan. Pull markerketing peneliti gunakan untuk melihat

seberapa besar pengaruh personal brending dari Mahyeldi untuk membuat

masyarakat tertarik terhadapnya

20

Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, 2009, 244.

Page 41: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

26

B.3 Segmentasi Pasar Politik

Dunia politik menunjukkan segmentasi pasar dalam komunikasi pesan

politik terhadap konsituen. Hal tersebut bertujuan mengambarkan peta masyarakat

yang sudah memiliki hak pilih sesuai dengan unsur psikografi, perilaku, geografi,

demografi, sosial budaya, serta informasi lainnya yang terdapat di masyarakat.21

Informasi politik diharapkan sama dengan informasi yang berkembang di

masyarakat guna membaca peta keinginan masyarakat dalam ranah politik yang

kelak akan diutarakan oleh calon kandidat.

Masyarakat dikelompokkkan ke dalam sebuah segmentasi sehingga bisa

dikategorikan sebagai segmen. Pengelompokkan untuk calon pemilih (voters)

dilakukan sesuai dengan kriteria dan identitas masyarakat di mana segmentasi itu

terbentuk.22

Pengelompokan tersebut diharapkan mampu menilai setiap elemen

yang terdapat di masyarakat. Tingkat kejelian yang tinggi pun diperlukan untuk

dapat mengetahui karakteristik setiap kelompok-kelompok masyarakat, baik itu

dari segi kelas, kebutuhan, tipikal, maupun dari segi sosio-agama. Para politikus

atau para kandidat dipersiapkan untuk mampu menampilkan produk politiknya

yang jelas dan saat disampaikan sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan setiap

elemen masyarakat.

21

Ma‘mun Murod Al-Barbasy & Lusi Andriyani, Pola Marketing Politik Lembaga Survei,

2008, 22.

22

Tim Peneliti Fisip UMM, Perilaku Partai Politik, Malang: UPT Penerbitan UMM,

2006, 42.

Page 42: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

27

Menurut Rhenald Kasali (dalam Nursal, 2008:113—114) segmentasi politik

setidaknya memiliki lima tujuan agar bisa digunakan sebagai produk politik yang

dapat diterima oleh masyarakat. Kelima tujuan tersebut adalah sebagai berikut.23

1. Merancang ulang substansi dari jasa yang akan ditawarkan kepada calon

konsumen sehingga dapat menganalisis dengan lebih terinci terhadap bagian-

bagian yang akan ditunjukkan.

2. Melakukan analisis terhadap karakteristik para pemilih agar bisa mendalami

keinginan individu-individu dalam menentukan tindakan yang sesuai dengan

keinginan politik di pasaran.

3. Mengetahui kesempatan yang didapatkan dari penghitungan suara.

4. Menganalisis bagian-bagian dari kelebihan para pesaing politik sehingga

mampu mendapatkan kelebihan tersendiri yang tentu saja efisien dan tentu saja

akan berdampak dalam meraih suara yang tinggi.

5. Memilih kemampuan dalam hal berkomunikasi yang dalam setiap prosesnya

menggunakan cara yang berbeda sehingga berguna dan tidak sia-sia.

Untuk lebih mudah menentukan pengelompokkan segmentasi tersebut,

masyarakat dapat dikelompokkan berdasarkan perilaku, sosial budaya, geografi,

demografi, psikografi, dan faktor sebab akibat. Dalam hal demografi misalnya,

pengelompokkan dapat dilakukan dengan usia, pendidikan, jenis kelamin,

pekerjaan, kelas sosial, dan pendapatan.24

Agar bisa menunjukkan pandangan

politik yang sesuai, para pelaku komunikasi harus memasarkan partai politik atau

kandidat yang diusungnya dengan menggunakan bahasa atau cara yang sesuai

23

Nursal. Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, 2008, 113-114 24

Firmansyah. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas, 2009, 186.

Page 43: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

28

dengan demografi pemilih. Jika demografinya berbeda maka cara komunikasi

yang digunakan juga berbeda. Perilaku masyarakat sesuai dengan demografi

tempat tinggal erat kaitannya dengan pola pikir masyarakatnya dalamm

menyikapi politik. Para politikus yang ingin mendapatkan simpati di masyarakat

harus mengetahui tentang pola pikir masyarakat tersebut.

Kebiasaan pola hidup masyarakat pun dapat dikelompokkan. Sebagai

contoh, kebiasaan masyarakat yang tinggal di Jakarta akan mencerminkan

kehidupan Jakarta. Apalagi, Jakarta sebagai ibu kota negara telah menjadi pusat

bagi kehidupan negara. Oleh karena itu, cara pengenalan untuk kota yang

menunjukkan keberagaman perlu diperhatikan dalam dunia perpolitikan.

B.4 Targeting

Pengelompokkan masyarakat sesuai segmennya dapat menjadi pasar

politik yang objektif.25

Pengelompokkan pasar tersebut bertujuan menentukan

tindakan yang akan ditempuh dalam menentukan pilihan dari target yang ingin

dicapai sebagai bagian dari pemasaran. Terdapat lima pola tujuan yang harus

diterapkan oleh para pemasar politik menurut Kolter dan Lane yang dikutip oleh

Ma‘mun Murod Al-Barbasy dan Lusi Andriyani. Lima pola tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Segment Concertration. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

hanya memerlukan satu kelompok masyarakat yang perlu ditindaklanjuti.

Misalnya, para pelaku politik hanya mengincar suara dari pemilih

beragama Islam yang merupakan pemilih terbanyak di Indonesia. Jika

25 Ma‘mun Murod Al-Barbasy & Lusi Andriyani, Pola Marketing Politik Lembaga Survei, 2009,

22.

Page 44: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

29

fokus para pelaku politik hanya pada pemilih beragam Islam, secara tidak

langsung dapat menjadi ciri khas partai politik yang bersangkutan. Akan

tetapi, hanya berfokus pada satu kelompok masyarakat bukan berarti tidak

memiliki risiko yang besar dalam menarik suara pemilih.

2. Selective Specialization. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

dapat memilih kelompok masyarakat yang diinginkan sesuai dengan

tindakan yang akan dilakukan. Pemberlakuan pola ini perlu tindakan yang

hati-hati karena biasanya tidak memiliki hubungan namun akan memberi

pendapatan yang lebih untuk para pelaku politik.

3. Product Specialization. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

mampu menunjukkan produk khusus yang hanya dimiliki oleh mereka

saja. Produk khusus tersebut yang kemudian menjadi ciri khas spesifik

untuk ditunjukkan pada para pemilih.

4. Market Specialization. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

mampu menunjukkan pelayanan pada segmen masyarakat yang telah

ditentukan sebelumnya. Hal ini menyebabkan terciptanya ikatan yang erat

antara masyarakat dengan para pelaku politik. Pelayanan yang ditunjukkan

tersebut menjadi reputasi yang bagus dan mampu menimbulkan kesan

kinerja yang baik karena tidak hanya menjangkau individu, melainkan

masyarakat secara umum.

5. Full Market Coverage. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

harus mampu menunjukkan bahwa mereka mampu melayani semua

kelompok masyarakat, bukan satu individu atau kelompok tertentu. Pola

Page 45: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

30

ini akan membutuhkan materi dan waktu yang lebih lama, namun hasilnya

akan lebih baik daripada pola yang lainnya.26

B.5 Positioning

Positioning merupakan strategi pemasaran dalam menggerakan para

pemilih supaya mau mengunakan hak pilihnya untuk kandidat. Strategi ini

bertujuan membuat partai politik dan politikus yang diusung menjadi kandidat

yang terbaik di antara kandidat yang lainnya. Pada praktiknya, strategi ini

membentuk figur yang diinginkan oleh masyarakat.

Dalam positioning, peralatan yang digunakan oleh partai politik akan

menunjukkan karakteristik dari kandidat dan partai pengusungnya. Para pemilih

akan mudah mengenali program yang ditawarkan oleh kandidat tersebut karena

sudah terkenang dalam benak pemilih. Hal ini yang kemudian menjadi

karakteristik kandidat dan partai politik pengusungnya.

Ada empat strategi positioning menurut Newman dan Shet dalam Antar

Venus, yaitu sebagai berikut. 27

a. Strategi Penguatan (Reinforcement Strategy). Strategi ini memiliki citra

khas yang sudah teruji dalam dunia politik. Teruji dalam artian sudah

melakukan program nyata di masyarakat sehingga pemilih merasa yakin

dan akan memilih kandidat yang sudah terbukti kinerjanya tersebut.

b. Strategi Rasionalisasi (Rationilization Strategy). Strategi ini tetap

mengincar pemilih yang lama meskipun tidak mampu konsisten

26

Ma‘mun Murod Al-Barbasy & Lusi Andriyani, Pola Marketing Politik Lembaga Survei,

2009, 22-23. 27

Venus, Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan

Kampanye Komunikasi Politik, 2012, 24.

Page 46: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

31

menjalankan amanah. Penerapan strategi ini membutuhkan kehatian-hatian

dalam menjabarkan komunikasi yang akan disampaikan.

c. Strategi Bujukan (Inducement Strategy). Strategi ini membentuk citra para

kandidat melalui media. Media akan menampilkan tindakan kandidat yang

telah dilakukan sesuai ciri khas yang telah dibangun.

d. Strategi Konfrontasi (Confrontation Strategy). Strategi ini mengincar

pemilih yang telah menentukan pilhan. Akan tetapi, pilihan pemilih yang

sudah diincar tersebut masih dapat mengubah pilihan karena

kemungkinan-kemungkinan, seperti lawan politiknya tidak amanah atau

tidak melaksanakan program dengan benar.

Adman Nursal (2008:111) dalam bukunya Political Marketing berpendapat

bahwa positioning itu sendiri merupakan program pemasaran politik dalam

memberikan ciri khas kepada para pemilih. Menurut Bainess dalam Adman

Nursal (2008:111), terdapat empat hal yang bersifat fundamental dalam

tumbuhnya bagian dan posisi dalam rancangan pemasaran politik.28

Empat hal

tersebut adalah sebagai berikut.

1. Informasi yang tersedia tidaklah banyak jika dibandingkan dengan produk

bisnis yang diterapkan karena pengaruh kehidupan masyarakat lebih ke

konsumsi bukan ke politik.

2. Sumber dana yang dikucurkan untuk politik tidaklah banyak, justru

terkesan dibatasi sehingga penelitian hanya sekadar survei dan diskusi

grup yang mayoritas tidak maksimal.

28

Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, 2008, 111.

Page 47: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

32

3. Terdapat perbedaan positioning produk dan pelaku politik. Jika ingin

memasarkan produk maka menunjukkan ciri khas haruslah konsisten, tepat

sasaran, dan layak bersaing.

4. Dalam melakukan kegiatan pemasaran politik, akan ada bagian yang tidak

teraba karena prosesnya lebih bersifat emosional dibandingkan intelektual.

Proses ini akan memakan waktu yang lumayan lama agar bisa

memengaruhi pemilih.

Page 48: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

33

BAB III

PROFIL KOTA DAN PEMERINTAH PADANG

A. Profil Kota Padang

Terpilihnya Kota Padang menjadi objek penelitian bukanlah tanpa alasan.

Dalam hal budaya, Kota Padang memiliki bahasa, musik, tarian, makanan, adat,

dan adab yang khas. Tidak hanya dalam hal budaya, perpolitikan Kota Padang

pun memiliki ciri khasnya sendiri.

Kini, Kota Padang tidak hanya dihuni oleh satu suku saja. Dengan adanya

pengaruh transmigrasi dan urbanisasi, Padang telah menjadi kota yang majemuk.

Hal tersebut tentu berdampak pada proses pengambilan kebijakan. Pengambilan

keputusan untuk lingkup masyarakat majemuk tentu berbeda dengan masyarakat

homogen. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Padang harus memperhatikan prinsip

kehati-hatian dalam mengambil kebijakan.

Mariane Farine, salah satu dosen di Howard University, dalam Seminar

Internasional dengan tema Building Understanding with Intercultural

Communication: Religious Life and Studies in America and Indonesia)

menyebutkan bahwa demokrasi merupakan alternatif cara untuk mendapatkan

kesepahaman walau memiliki budaya yang berbeda di satu tempat.1

Sebagai ibu kota dari Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang memiliki 11

kecamatan. Kepadatan penduduk di Kota Padang tergolong tidak merata. Hal

tersebut disebabkan karena adanya kontur wilayah landau dan perbukitan yang

1Rita Z, “Demokrasi Menyatukan Budaya”, diakses dari http://hminews.com pada tanggal

19 Agustus 2018 pukul 13:25 WIB.

Page 49: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

34

terjal. Berikut ini data jumlah kecamatan di Kota Padang beserta dengan luas dan

sebaran penduduk.

Tabel III.A.1 Data Penduduk Kota Padang Badan Pusat Statistik Kota

Padang, Tahun 2003.

No Kecamatan Luas (Km2)

Penduduk

Jumlah Kepadatan

1 Bungus Teluk Kabung 100,78 22.164 220

2 Lubuk Kilangan 85,99 38.734 450

3 Lubuk Begalung 30,91 93.203 3.015

4 Padang Selatan 10,03 57.342 5.717

5 Padang Timur 8,15 79.413 9.744

6 Padang Barat 7,00 56.980 8.140

7 Padang Utara 8,08 69.479 8.599

8 Nanggalo 8,07 53.171 6.589

9 Kuranji 57,41 105.370 1.835

10 Pauh 146,29 47.956 328

11 Koto Tangah 232,25 141.638 610

Total 694.96 765.450 1.101

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Padang tahun 2003.2

Secara geografis, Kota Padang berada di garis koordinat 00º44‘00‖-

01º08‘35‖LS dan 100º05‘05‖-100º34‘09‖ BT.3 Sebelah utara wilayah Kota

Padang berbatasan dengan Kabupaten Pariaman, sebelah selatan berbatasan

2 Badan Pusat Statistik Kota Padang tahun 2003.

3 ―Profil Kota Padang‖, artikel diakses dari http://ciptakarya.pu.go.id pada tanggal 19

Agustus 2018 pukul 13.35 WIB.

Page 50: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

35

dengan Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah timur berbatasan dengan Selat

Mentawai, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Solok.

Pada awal abad ke-17, Kota Padang yang terpusat di bagian timur dihuni

oleh kelompok nelayan. Kemudian, dengan adanya perundingan antara Raja

Kerajaan Pagaruyuang dengan Belanda dibukalah pelabuhan Teluk Bayur di

bagian barat sehingga menjadi pusat perdagangan Sumatera.4

Berdasarkan komposisi penduduk, 39,11% penduduk Kota Padang

berprofesi sebagai pedagang. Hal ini menjadi semakin menarik untuk diteliti

karena Padang menjadi daerah pusat ekonomi.5 Pengaruh perdagangan di setiap

kota memiliki dampak ekonomi yang kuat, seperti Pasar Bandar Buat yang berada

di gerbang masuk Kota Padang memiliki pengaruh terhadap perekonomian Kota

Solok.

Bapak Endrizal sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang

menyebutkan bahwa Kota Padang merupakan pusat perdagangan Sumatera Barat.

Pemerintah pun akan membuat kota tersebut selalu memiliki target seperti itu.6

Target tersebut diharapakan dapat tercapai dengan adanya Pelabuhan Teluk Bayur

dan Pasar Bandar Buat.

B. Profil Pemerintah Kota Padang

B.1. Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Mahyeldi-Emzalmi)

4 Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Padang, ―Sejarah Kota Padang‖, artikel diakses

dari https://www.padang.go.id/ pada tanggal 19 Agustus 2018 pukul 15.30 WIB. 5 ―Profil Kota Padang‖, artikel diakses dari http://ciptakarya.pu.go.id pada tanggal 19

Agustus 2018 pukul 13.45 WIB. 6 Dythia Novianty, ―Padang Bakal Jadi Pusat Perdagangan di Sumbar‖, artikel diakses dari

https://www.suara.com pada tanggal 19 Agustus 2018 pukul 14.00 WIB.

Page 51: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

36

Pada 2014, Mahyeldi Ansharullah dan Emzalmi merupakan pasangan wali

kota dan wakil wali kota yang resmi dinyatakan menang dalam Pilkada Padang

2014. Pilkada yang berlangsung secara dua putaran tersebut diikuti oleh 10

pasangan calon. Putaran kedua dilakukan karena dua suara terbesar sebelumnya

masing-masing hanya menang sebesar Mahyeldi dan Emzalmi (29,45%) dan

Desri Ayunda dan James Hellyward (19,11%).

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi suara Pilkada Kota Padang yang

ditetapkan oleh KPU.

Tabel III.B.2 Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Kota Padang yang

Ditetapkan KPU Kota Padang.7

No Nama Total Suara

1 Emma Yohana-Wahyu Iramana Putra 25.599 (8,17%)

2 Muhammad Ichlas El Qudsi-Januadi Sumka 48.704 (15,56%)

3 Desri Ayunda-James Hellyward 59.845 (19,11%)

4 Asnawi Bahar-Surya Budi 12.626 (4,03%)

5 Ibrahim-Nardi Gusma 14.845 (4,74%)

6 Kandris Asrin-Indra Dwipa 13.762 (4,39%)

7 Maigus Nasir-Armalis 36.465 (11,60%)

8 Indra Jaya-Yefri Hendri Darmi 4.470 (1,43%)

9 Syamsuar Syam-Mawardi 4.616 (1,47%)

10 Mahyeldi-Emzalmi 92.218 (29,45%)

Sumber: vivanews.com

7 Vivanews, ―Ini Hasil Pilkada Padang, Harus Dua Putaran‖, artikel diakses dari

https://www.viva.co.id pada 14 Oktober 2018 pukul 15.25 WIB.

Page 52: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

37

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa putaran kedua dimenangkan

Mahyeldi-Emzalmi dengan total suara 148.864 (50,29%).8 Dengan demikian,

Mahyeldi-Emzalmi berhak memimpin Kota Padang selama periode 2014-2019.

B.1.1 Visi dan Misi Kota Padang

Berikut ini adalah visi dan misi Kota Padang.

a. Visi:

Mewujudkan Kota Padang sebagai kota pendidikan, perdagangan, dan

pariwisata yang sejahtera, religius, dan berbudaya.

b. Misi:

1) mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumber

daya manusia yang beriman, kreatif, dan berdaya saing;

2) menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan di wilayah

Sumatra Barat;

3) menjadikan Kota Padang sebagai tujuan wisata yang nyaman dan

berkesan;

4) meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengambangan ekonomi

kerakyatan; dan

5) mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik, bersih, dan melayani.

B.1.2. Mahyeldi Ansharullah

8 Rusmanadi, ―KPU Tetapkan Mahyeldi -Emzalmi Pemenang Pilkada Padang‖, artikel

diakses dari https://sumbar.antaranews.com pada 14 Oktober 2018 pukul 15.35 WIB.

Page 53: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

38

B.1.2.1. Masa Kecil Mahyeldi Ansharullah

Mahyeldi Ansharullah lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, pada 25

Desember 1966. Mahyeldi merupakan anak sulung dari enam bersaudara. Orang

tua Mahyeldi merupakan seorang buruh angkat. Pada masa kecilnya pun,

Mahyeldi sering berjualan kue, ikan, dan sebagainya untuk mendapatkan uang

jajan.

Mahyeldi atau yang sering disapa Edi tinggal di rumah sederhana dengan

perabotan yang sedikit, itupun merupakan warisan sang nenek.9 Dengan kondisi

perekonomian tersebut, Mahyeldi di masa kecil tumbuh sebagai anak yang

mempunyai prinsip kuat. Sebagai anak sulung, dia mengerti bahwa sebagai anak

tertua memiliki tanggung jawab yang besar untuk adik-adiknya. Kala itu,

Mahyeldi ingin mengubah kondisi perekonomian keluarga agar menjadi lebih

baik.

B.1.2.2. Awal Karier Politik

Semasa sekolah, Mahyeldi kerap kali mengikuti dakwah Islah sebagai

salah satu rutinitasnya. Mahyeldi pun akrab dengan salah satu tokoh nasional

bernama Hidayat Nur Wahid.10

Semasa kuliah di Universitas Andalas, Mahyeldi

tetap aktif sebagai aktivis dakwah.11

Oleh karena aktif dalam kegiatan dakwah

yang dilakukan sejak usia dini, Mahyeldi tergabung dengan Partai Keadilan

Sejahtera (PKS), partai yang fokus dalam aktivitas dakwah.

9 Syamdani, Mahyeldi: Memimpin adalah Melayani, Jakarta: Teras, 2017, 8.

10 Alif Ahmad, Mahyeldi: Aktivis Dakwah yang Sukses Jadi Walikota, artikel diakses dari

https://www.covesia.com pada tanggal 16 Oktober 2018 pada pukul 14.30 WIB. 11

―Biografi Mahyeldi Ansharullah‖, artikel diakses dari https://www.padang.go.id pada

tanggal 14 Oktober 2018 pukul 16.14 WIB.

Page 54: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

39

B.1.2.3. PKS dan Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat

Mahyeldi pernah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS

Sumatera Barat periode 2002—2005.12

Dengan pengaruhnya yang begitu kuat,

Mahyeldi pun berhasil menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Padang saat diusung

oleh PKS. Sebagai Wakil Ketua DPRD, Mahyeldi tentu memiliki akses yang

lebih mudah dalam berinteraksi dengan masyarakat.13

Interaksi Mahyeldi dengan

masyarakat membuat kesadaran beragama semakin besar. Dalam setiap interaksi

dakwahnya, Mahyeldi mengombinasikan kinerjanya dengan perintah-perintah

agama. Dengan interaksinya tersebut, Mahyeldi menjadi sosok yang dikenang dan

populer di tengah-tengah masyarakat.

Hal unik lainnya yang tersurat dalam sosok Mahyeldi adalah saat dia

menolak menggunakan mobil dinas Nisan Terano.14

Saat itu Mahyeldi masih

menjadi pimpinan DPRD. Oleh karena keunikan dan kemampuannya dalam

memimpin, Mahyeldi kemudian diangkat menjadi Ketua Majelis Pertimbangan

(MPW) sampai tahun 2020 di Partai Keadilan Sejahtera saat Musyawarah

Wilayah (Muswil) IV DPW PKS Sumatra Barat.15

B.1.2.4. Wakil Wali Kota

Pada 2008, Mahyeldi maju sebagai calon Wakil Wali Kota Padang

berpasangan dengan Fauzi Bahar. Oleh karena itu, Mahyeldi memutuskan untuk

mundur dari jabatannya di DPRD. Beruntungnya pun Mahyeldi menang dalam

12

―Profil Mahyeldi Ansharullah‖, artikel diakses dari https://tirto.id pada tanggal 16

Oktober 2018 pukul 14.45 WIB. 13

Syamdani, Mahyeldi: Memimpin adalah Melayani, 146. 14

Syamdani, Mahyeldi: Memimpin adalah Melayani, 147. 15

Al Mangindo Kayo, ―Inilah Pengurus DPTW PKS Sumbar Periode 2015-2020‖, artikel

diakses dari http://www.valora.co.id pada tanggal 16 Oktober 2018 pukul 14.55 WIB.

Page 55: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

40

pemilu tersebut.16

Pada 2 Oktober 2008, pasangan Fauzi Bahar dan Mahyeldi

diputuskan menang saat rapat pleno oleh KPU Kota Padang dengan perolehan

51,53% suara sah.17

Terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan Mahyeldi setelah pelantikan,

yaitu menyinergikan konsep pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.18

Mahyeldi

harus bisa menyinergikan tiga konsep tersebut demi kemajuan ekonomi. Tidak

hanya penyusunan konsep, melainkan penerapannya secara nyata di Kota Padang.

Sebagai tindak lanjut dari hal tersebut, Mahyeldi mendirikan Koperasi Jasa

Keuangan Syariah yang membantu permodalan sekaligus membuka lapangan

pekerjaan baru untuk masyarakat di Padang.19

B.1.2.5. Wali Kota Padang

Pada Pemilu Wali Kota Padang periode 2014—2019, Mahyeldi maju

sebagai calon wali kota dan berdampingan dengan Emzalmi. Bermodalkan

pengalaman sebagai wakil wali kota selama lima tahun dirasa cukup oleh

Mahyeldi untuk bertarung dalam panggung pemilu tersebut.

Hasil Pemilu Padang 2014 tersebut menunjukkan bahwa Mahyeldi menang

di empat kecamatan dan kalah di tujuh kecamatan. Meskipun demikian, Mahyeldi

mampu memperoleh suara sebanyak 148.864 atau 50,29% dari suara sah. Total

16

―Profil Wali Kota Padang‖, artikel diakses dari http://humasppid.padang.go.id pada

tanggal 16 Oktober 2018 pukul 16.10 WIB. 17

Titin Anggraini, ―KPU Padang Menetapkan Fauzi Bahar-Mahyeldi Sebagai Walikota

Padang dan Wakil Walikota Padang Periode 2009-2014”, artikel diakses dari

https://tvrisumbar.wordpress.com pada tanggal 16 Oktober 2018 pukul 16.35 WIB. 18

Syamdani, Mahyeldi: Memimpin adalah Melayani, 166. 19

Syamdani, Mahyeldi: Memimpin adalah Melayani, 169.

Page 56: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

41

suara yang diperoleh oleh Mahyeldi paling tinggi karena di empat kecamatan

tersebut Mahyeldi menang telak sehingga mampu memperoleh suara tertinggi.20

Mahyeldi yang sebelumnya adalah wakil wali kota dan Emzalmi yang

sebelumnya adalah sekretaris daerah merupakan dua sosok yang cukup dikenal di

masyarakat. Program keduanya berfokus pada pendidikan, parawisata, dan

perdagangan dengan objek utamanya adalah Pasar Bandar Buat. Mahyeldi PUN

mampu mengangkat pamor dengan meraih beberapa perhargaan tingkat nasional

bahkan internasional.

Pengargaan terbaru, Kota Padang meraih ―Gold Kota Terbaik kategori

Investasi‖ dan ―Platinum Kota Potensial Kategori Pariwisata‖ dalam Indonesia

Attractiveness Award 2018 yang diberikan oleh Tjahjo Kumolo.21

Kedua

penghargaan tersebut membuat Kota Padang yang awalnya tidak begitu

diunggulkan kini menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia yang mampu

bersaing dalam bidang perdagangan dan parawisata.

Keberhasilan-keberhasilan di atas tentu membuat masyarakat Kota Padang

menjadi semakin bangga akan tanah kelahirannya. Rasa bangga pun kerap muncul

saat masyarakat mengaku bahwa dirinya adalah asli Padang. Hasil kinerja

Mahyeldi yang disertai dengan prestasi-prestasi yang diraih Kota Padang

diprediksi akan membuat Mahyeldi semakin mendapatkan suara pemilih baru.

B.1.3. Emzalmi

B.1.3.1. Masa Kecil

20

Abu Faguza Abdullah, ―Hanya Menang di 4 Kecamatan, Mahyeldi Menangi Pilkada

Padang‖, artikel diakses dari https://serambiminang.com pada tanggal 16 Oktober 2018 pukul

17.05 WIB. 21

Arie Dwi Satrio, ―Kota Padang Raih Dua Kategori Penghargaan IAA 2018‖, artikel

diakses dari https://news.okezone.com pada tanggal 17 Oktober 2018 pukul 11.00 WIB.

Page 57: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

42

Emzalmi yang menemani Mahyeldi sebagai wakil wali kota memiliki

masa hidup yang berbeda dengan Mahyeldi. Emzamil lahir di Kota Padang pada

tanggal 28 September 1952. Emzalmi merupakan anak sulung dari sepuluh

bersaudara. Sejak dirinya kecil, Emzalmi sudah mampu berinteraksi dengan

masyarakat, baik saat kerja bakti, kegiatan keagamaan, maupun kegiatan adat.22

Emzalmi pada mulanya tidak bercita-cita menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil.

Sewaktu kecil, Emzalmi ingin sekali menjadi tentara.23

B.1.3.2. Karier, Dunia Politik, dan Wakil Wali Kota Padang

Emzalmi bekerja sebagai PNS sejak tahun 1976. Pada awalnya, Emzalmi

bekerja di Dinas Pekerjaan Umum Lubuk Sikaping Pasaman. Kemudian, Emzalmi

dipindahkan ke Dinas Pekerjaan Umum Padang sebelum akhirnya dipindahkan

lagi ke Politeknik PU ITB.

Pada 1985, Emzalmi diamanahkan menjadi Kepala Dinas Tata Kota

Solok. Pada 1991, Emzalmi menjadi Kepala Dinas PU Kota Bukittinggi, lalu pada

1994 menjadi Kepala Dinas Tata Kota Padang 1994, pada 1998 menjadi Asisten

II Sekda Kota Padang, pada 2001 menjadi Kepala Bappeda Kota Padang, hingga

pada 2009—2011 Emzalmi menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Padang.24

Jenjang karier Emzalmi yang bagus menjadi alasan Mahyeldi tertarik

22

Pilar Bangsa News, ―Wakil Walikota Padang Emzalmi Zaini Talk Show Di RRI

Reginonal Padang Bersama Tokoh Muda‖, artikel diakses dari http://pilarbangsanews.com pada

tanggal 17 Oktober 2018 pukul 11.45 WIB 23

―Profil Emzalmi‖, artikel diakses dari http://emzalmi-desri.com pada tanggal 17 Oktober

2018 pukul 11.55 WIB. 24

―Profil Wakil Walikota Padang‖, artikel diakses dari https://www.padang.go.id pada

tanggal 17 Oktober 2018 pukul 12.10 WIB.

Page 58: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

43

menjadikannya calon wakil wali kota. Pengalaman birokrat Emzalmi menjadi

sebuah nilai lebih dalam menggaet suara pemilih.

Selain berpengalaman di bidang birokrat, Emzalmi juga memiliki riwayat

organisasi, seperti Pembina LPPU ITB, Ketua PDK 2 KOSGORO Bukittinggi,

Penasehat Ikatan Keluarga Padang (IKP), Ketua KWARCAB Pramuka Kota

Padang, Penasehat Alumni STM Negeri Padang, Ketua KORPRI Kota Padang,

serta Majelis Pertimbangan Adat Nagari Pauh IX. Selama menjadi PNS pun,

Emzalmi pernah mendapatkan Penghargaan Tokoh Nasional, Penghargaan

Nasional Abdi Setya Bakti, dan masih banyak lainnya.

Page 59: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

44

BAB IV

IMAGOLOGI POLITIK MAHYELDI ANSHARULLAH DI

PADANG

Pada pemilihan umum wali kota (Pilwako) Padang pada tanggal 27 Juni

2018 yang diikuti oleh 2 pasangan calon yaitu Emzalmi-Desri Ayunda dan

Mahyeldi-Henri dimenangan oleh pasangan Mahyeldi-Hendri. Pertarungan dua

pasangan calon tersebut dinyatakan dengan hasil akhir perolehan suara sebesar

62,92% untuk Mahyeldi dan Hendri yang bernomor urut 2 dan 37,08% untuk

Emzalmi dan Desri Ayunda yang bernomor urut 1. Menariknya, Mahyeldi

Ansharullah yang pada periode sebelumnya adalah wali kota Padang dengan

Emzalmi sebagai wakilnya kini menjadi lawan politik. Petarungan antar petahana

tersebut dimenangkan oleh Mahyeldi dengan hasil akhir perolehan suara yang

cukup jauh.

Gambar IV.1 Hasil perolehan suara masing-masing calon1

1Diambil dari data Komisi Pemilihan Umum Kota Padang pada Januari 2019.

Page 60: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

45

Perolehan Suara

Emzalmi-

Desri. A

Persentase

(%)

Mahyeldi-

Henri. S

Persentase

(%)

jumlah 125,238 37.08% 212,526 62.92%

Tabel VI.1 Hasil perolehan suara masing-masing calon

Penelitian ini berfokus pada imagologi dan figur Mahyeldi di Kota

Padang. Penelitian ini tidak akan melebar membahas strategi pemenangan

Mahyeldi secara menyeluruh pada Pilwako Padang 2018. Akan tetapi, peneliti

menyederhanakan Penelitian ini lebih kepada imagologi politik Mahyeldi di Kota

Padang dengan memadukan hasil data, riset lapangan, dan teori-teori yang

dianggap relevan. Teori yang digunakan adalah pemasaran politik dengan

turunannya yaitu push marketing, teori pemasaran politik yang berbicara tentang

kehadiran tokoh ke masyarakat . Pull marketing, daya tarik tokoh terhadap calon

pemilih, segmentasi, targeting, dan positioning, rangkaian konsep untuk

menajamkan strategi kampanye politik, serta konsep imagologi. Konsep tentang

sebuah citra menjadi realita sebagaimana telah di jelaskan pada bab sebelumnya.

Berdasarkan hasil riset lapangan sejak 8 Januari 2019 sampai dengan 25

Januari 2019, diketahui bahwa imagologi politik benar terjadi. Penelitian lapangan

ini melibatkan para tokoh yang dianggap cocok dengan fokus penelitian. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa faktor imagologi dapat terjadi karena dengan

keberhasilan pemerintah dalam membangun citra di masyarakat melalui visi dan

misi Kota Padang. Membuat tindakan Mahyeldi yang seharusnya dimaknai

sebagai aksi politis menjadi dianggap lumrah oleh masyarakat. Hal tersebut

Page 61: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

46

berdampak pada terbentuknya citra politik yang tidak politis. Mahyeldi berhasil

mengubah sudut pandang pencitraan menjadi realita dan masyarakat percaya

dengan hal tersebut. Sebagian besar masyarakat tidak menilai aksi tersebut

sebagai sebuah usaha menjaga citra, melainkan sebagai keaslian sosok dari

Mahyeldi itu sendiri.

Citra di sini memiliki nilai yang cukup penting dalam pembentukan

imagologi. Imagologi dapat terbentuk berdasarkan citra yang terbangun dalam

benak pikiran publik secara masif. Citra menjadi sebagai alat ukur untuk melihat

imagologi.

Jika melihat hasil survei Indikator Indonesia di Padang pada Agustus

2017, diketahui bahwa Mahyeldi memang unggul atas Emzalmi dalam hal citra

kepemimpinan di masyarakat.

Gambar IV.2 Hasil Survei pada Bulan Agutus 2017 di Padang dari Indikator

Politik Indonesia.

Page 62: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

47

Selanjutnya, peneliti akan menganalisis hasil riset lapangan dikaitkan dengan teori

yang sudah ditetapkan.

A. Push and Pull Marketing

Push dan Pull Marketing sebagaimana telah dijelaskan dalam bab

sebelumnya adalah cara produk (aktor) untuk mendapatkan ketertarikan

konsumen (pemilih) melalui 2 cara yang berbeda. Titik beda kedua konsep ini

pada bagaimana konsumen didekati. Jika push marketing adalah aktor politik

yang terjun langsung ke lapangan menemui masyarakat. Pull Marketing adalah

cara menjual Brand Loyalty ke publik. Dimana pemilih dibuat ingin mencari tahu

tentang aktor politik tersebut.

Mahyeldi dalam usahanya memenangkan pilwako Padang 2018 telah

melakukan strategi push marketing secara intens selama pemerintahan dia pada

periode sebelumnya, seperti sholat subuh berjamaah di masjid-masjid, pada saat

Bulan Ramadhan ikut sahur bersama warga, program kerja bernama ―jum‘at

keliling (Jum-ling)‖ dimana pemerintah turun langsung melihat masalah yang

terjadi di Kota Padang, dan menyempatkan diri untuk menjadi khatib pada saat

solat jum‘at. Sehingga membangun power figure yang cukup kuat untuk

menjalankan strategi Pull Marketing pada saat kampanye berlangsung. Mahyeldi

memiliki kekuasaan lebih untuk bermain dalam pikiran alam sadar masyarakat

Kota Padang untuk membentuk imagologi.

Page 63: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

48

A.1 Push Marketing

Push marketing merupakan strategi kampanye yang menyosialisasikan

kandidat melalui tatap muka langsung dengan masyarakat. Dalam push marketing,

para kandidat berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat dengan tujuan lebih

dikenal oleh masyarakat. Strategi ini membuat para politikus dan masyarakat

memiliki hubungan yang lebih personal.2

Sebagai sebuah strategi pemasaran, push marketing akan menimbulkan

terciptanya komunikasi antara kandidat dan masyarakat dengan bertatap muka

secara langsung, seperti berdialog atau berdiskusi. Untuk melakukan strategi ini,

perlu dilakukan pemantauan terlebih dahulu tentang kearifan lokal masyarakat

yang ada. Hal ini bertujuan agar aspirasi yang diserap oleh para kandidat

merupakan aspirasi yang dibutuhkan masyarakat setempat sehingga besar

kemungkinan masyarakat akan memilih kandidat tersebut. Strategi push

marketing yang banyak dilakukan, di antaranya blusukan, aksi sosial, cek harga

pasar, pertemuan akbar, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang membuat kandidat

dan masyarakat bertemu secara langsung. Mahyeldi menunjukkan sosok

personal dia sebagai tokoh yang agamis. Dalam wawancara dengan Edy Indrizal,

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas, mengatakan:

―Kalau Mahyeldi itu memang sifat asli dia. Sebelum beliau jadi wali kota,

memang sudah begitu kebiasaan beliau. Kalau Emzalmi tidak, di-setting,

tapi tidak di-setting sekali, bagaimana pun juga secara umum masalah

yang terjadi di Kota Padang ini soal isu SARA, jadi figur agamis memang

perlu dibangun sebagai sosok pemimpin3.‖

2Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, 242.

3 Hasil wawancara dengan Edy indrizal di Padang pada 9 Januari 2019.

Page 64: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

49

Kebiasaan Mahyeldi untuk mengunjungi tempat ibadah digunakan sebagai

salah satu cara dia menampilkan dirinya sebagai sosok yang agamis. Mahyeldi

juga menyempatkan diri untuk menyapa warga dan menyampaikan program-

program pemerintah. Dalam salah satu program kerjanya yang bernama Jumling

atau Jumat Keliling, Mahyeldi selalu blusukan mengunjungi masyarakat untuk

bertatap muka langsung dan mendengar aspirasi masyarakat.4

Peneliti melihat tindakan Mahyeldi yang diuraikan di atas merupakan poin

yang sangat penting dalam menentukan pemimpin di Kota Padang saat itu. Lewat

cara tersebut, Mahyeldi berhasil membangun komunikasi emosional kepada

masyarakat. Sebelum pada akhirnya personalitas tokohlah yang menjadi kunci

atas figur agamis tersebut, masyarakat sudah ―terdoktrin halus‖ perihal Kota

Padang yang ideal. Menurut peneliti, sosok tokoh yang agamis merupakan hal

yang dapat diterima sebagai pemimpin ideal bagi kota Padang. Melalui visi dan

misi Kota Padang, yaitu ―Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan,

Perdagangan dan Pariwisata yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya‖5 sehingga

aksi Mahyeldi Anhsarullah yang terindikasi sebagai tindakan politis seperti

khotbah Jumat, salat subuh berjamaah, sampai sahur bersama, menjadi sebuah

tindakan nonpolitis bagi masyarakat Padang. Aksi politik berbalut keagamaan

tersebut dapat tersamarkan lewat dua arah, (1) figur pemimpin yang berhasil

mencitrakan diri sebagai tokoh agamis dan (2) framing masyarakat bahwa

pemimpin ideal bagi Kota Padang adalah tokoh yang agamis. Oleh karena itu,

terciptalah imagologi politik Mahyeldi.

4 Hasil wawancara dengan Mahyeldi di Padang pada 16 Januari 2019.

5 Diakses dari www.padang.go.id, pada 28 Januari 2019.

Page 65: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

50

A.2 Pull Marketing

Pull marketing merupakan strategi pemasaran yang menggunakan media

sebagai sarana penyampaian produk. Strategi ini memiliki dampak yang cukup

besar dalam terbentuknya imagologi politik Mahyeldi karena pemilih dapat

melihat langsung media yang digunakan Mahyeldi dan memberikan pesan yang

lebih mendalam. Ada lima aspek dalam penggunaan strategi pull marketing

menurut She dan Burton, yaitu konsistensi pada disiplin pesan, efisiensi biaya,

timing atau momentum, pengemasan, dan permainan ekspresi.6

Lima aspek di atas memiliki maksud yang berbeda-beda. Konsistensi pada

disiplin peran menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan saat berpolitik harus

mengandung kesan bahwa kandidat memiliki kepribadian yang kuat dan

konsisten. Kesan tersebut perlu diciptakan untuk menyisakan pesan mendalam

dan dipandang sebagai karakteristik kandidat agar mudah dikenal oleh

masyarakat. Pada dasarnya, tujuan political marketing adalah menyampaikan

pesan politik. Oleh karena itu, di sinilah letak peran pull marketing dalam

menunjukkan teknik-teknik yang diambil agar informasi yang tersampaikan sesuai

dengan keinginan masyarakat. Media yang digunakan pun harus mampu

menginformasikan secara benar agar pesan sampai kepada target pemilih yang

ditujukan.

Pertama, penyampaian pesan yang konsisten dan kuat akan secara tidak

langsung membentuk sebuah memori pada pemilih perihal sosok Mahyeldi

sesungguhnya. Terlepas dari citra yang terbentuk adalah positif atau negatif,

6Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, 244.

Page 66: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

51

pemilih akan secara tersirat mengingat sosok Mahyeldi. Dalam kasus ini, peneliti

melihat sisi religuitas dan kinerja Mahyeldi Ansahrullah selama menjabat dari

sebagai Wali kota Padang periode sebelumnya. Pada saat wawancara, salah satu

narasumber peneliti, Pak Fery Amsari, seorang aktifis hukum dan akademisi dari

Universitas Andalas mengatakan:

―Pak Mahyeldi itu dikenal publik sebagai orang yang sabar, tidak keras,

dan santun, sehingga beliau dipanggil buya/ustaz. Beliau sebelum

menjabat sebagai wali kota adalah seorang buya. Citra ini selalu dibawa

ke manapun beliau pergi. Dalam beberapa kesempatan saya bertemu

beliau, hawa yang saya rasakan bahwa beliau ini bukan seseorang yang

akan menyerang orang lain, relatif adem ayem. Pada konteks politik citra

yang seperti ini memang kurang menjual di mata publik (pada umumnya).

Sosok yang dijual beliau beserta partai pengusung adalah sosok yang

alim, akan tetapi justru hal seperti ini yang sangat menjual di masyarakat

Padang.7

Peneliti melihat kecenderungan masyarakat Kota Padang dalam

menentukan pilihan tidak didominasi oleh sosok figur calon, melainkan lebih

mengarah pada kehadiran calon. Mayheldi dan Emzalmi sebelumnya memerintah

bersama sebagai wali kota dan wakil wali kota Padang. Membangun sebuah

pandangan, seharusnya mereka berdua memiliki nilai yang sama di mata publik.

Akan tetapi, Mahyeldi terlihat lebih unggul dalam peranannya saat memerintah.

Padahal, Emzalmi memiliki latar belakang pengalaman birokrat yang baik yang

seharusnya dapat membuat unggul dirinya saat memerintah dibandingkan dengan

Mahyeldi. Sejalan dengan hal tersebut, salah satu narasumber peneliti, Feri

Amsari mengatakan:

―Pak Emzalmi, citra yang ditunjukkan adalah beliau sesosok birokrat

yang berpengalaman, tetapi fakta bahwa beliau sudah berumur menjadi

7 Hasil wawancara dengan Fery Amsari di PUSAKO Universitas Andalas pada tanggal 18

Januari 2019.

Page 67: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

52

pengahalang beliau dalam berkonsentrasi. Masyarakat Padang menilai

Pak Emzalmi dari sisi agamisnya bukan dari sisi birokratnya.8‖

Dalam hal ini, ada beberapa faktor kuat yang menguntungkan Mahyeldi.

Pertama, Mahyeldi menduduki kursi sebagai Wali kota Padang yang memiliki

peranan sebagai pengesah dari pembangunan di Kota Padang. Dalam sudut

pandang umum, dapat dikatakan bahwa Mahyeldi yang membangun Kota Padang,

meskipun dalam praktiknya dia bekerja sama dengan wakil wali kota dalam tata

kelola pembangunan. Kedua, figur tokoh Mahyeldi yang memang sudah kuat di

masyarakat. Sebagai tokoh yang agamis dan dikenal dekat dengan masyarakat,

Mahyeldi Anhsarullah selalu tampil di depan publik dengan membawa sosok

religius tersebut.

Saat masa kampanye berlangsung, baik Mahyeldi ataupun Emzalmi

sebagai Calon Wali kota Padang, tentu melakukan banyak hal untuk meraih suara.

Mulai dari pemasangan baliho sampai tatap muka langsung dengan pemilih. Akan

tetapi, dalam Pilwako Padang 2018, yang lebih terlihat menurut peneliti adalah

pencitraan kekuatan pribadi (personal power branding) kedua calon. Pada titik

inilah, Mahyeldi berhasil menguasai panggung. Sosok Mahyeldi di mata publik

bukanlah sebuah pencitraan yang dibuat-buat, melainkan sebuah imagologi.

Sederhananya, masyarakat tidak melihat Mahyeldi sedang berusaha membuat

sebuah entitas baru dengan label agamis, justru masyarakat meyakini bahwa

Mahyeldi memang sosok yang agamis.

8 Hasil wawancara dengan Fery Amsari di PUSAKO Universitas Andalas pada tanggal 18

Januari 2019.

Page 68: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

53

Berbeda dengan Emzalmi, meskipun dia juga taat beragama, namun salah

satu narasumber peneliti, Edy Indrizal, mengatakan:

―Emzalmi ini bukan berarti dia jarang ke masjid, tapi bedanya dengan

Mahyeldi, Emzalmi semakin intens ke masjid. Beda dengan Mahyeldi

Anhsrullah yang mau Pilkada atau tidak, dia tetap begitu. Tidak dapat

dipungkiri memang (itulah) keunggulannya Mahyeldi dari Emzalmi9‖.

Terlihat bahwa Emzalmi mencoba untuk menunjukkan figur yang agamis,

tetapi itu tidak berhasil muncul dalam benak masyarakat. Oleh karena itu, yang

terjadi bukanlah sebuah imagologi.

B. Segmentasi Pasar

Masyarakat dalam sebuah wilayah dapat dikelompokkan menjadi sebuah

segmentasi sehingga masyarakat yang terkelompokkan tersebut dapat disebut

sebagai segmen. Para kandidat diharapkan dapat menampilkan produk dan

program dengan tepat sasaran. Pengelompokkan segmen pemilih dilakukan sesuai

kriteria dan identitas masyarakat di mana segmentasi itu terbentuk.10

Pengelompokkan segmen pemilih diharapkan mampu menilai jenis-jenis

elemen yang ada di masyarakat. Tingkat kepekaan yang tinggi pun diperlukan

untuk mengetahui karakteristik tiap-tiap kelompok masyarakat, baik dari aspek

kelas, kebutuhan, tipikal, serta sosio-agama. Para kandidat pun dipersiapkan untuk

mampu menampilkan produk politik dengan jelas. Saat produk politik tersebut

disampaikam, diharapkan sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan setiap

elemen masyarakat. Terdapat lima tujuan segmentasi politik menurut Rhenald

Kasali yang dikutip Adman Nursal dalam bukunuya Political Marketing. Lima

9 Hasil wawancara dengan Edy indrizal di Padang pada 9 Januari 2019.

10Tim Peneliti Fisip UMM, Perilaku Partai Politik. (Malang: UPT Penerbitan UMM,

2006), 42.

Page 69: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

54

tujuan segmentasi politik tersebut dapat digunakan sebagai produk politik yang

dapat berterima di masyarakat. Kelima tujuan segementasi politik tersebut adalah

sebagai berikut.11

a. Merancang ulang substansi dari jasa yang hendak ditawarkan kepada calon

konsumen. Tujuan ini dapat menganalisis secara lebih terperinci bagian-

bagian yang ditunjukkan sehingga partai dan kandidat yang layak untuk

dipublikasian dapat ditentukan.

b. Menganalisis karakteristik pemilih untuk mendalami keinginan

masyarakat. Tujuan ini dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan

sesuai keinginan politik di pasaran.

c. Mengetahui kesempatan yang didapatkan dari penghitungan suara.

d. Menganalisis kelebihan pesaing politik untuk menonjolkan kelebihan

sendiri yang akan berdampak pada peraihan suara yang lebih banyak.

e. Memilih cara berkomunikasi dalam setiap proses agar berguna dan tidak

sia-sia.

Menurut pandangan peneliti, Mahyeldi tidak memilih pasar mana yang

akan dituju sebagai target, justru dia telah menciptakan segmentasi pasar tersebut.

Segmentasi pasar tercipta melalui visi dan misi Kota Padang yang sebelumnya

telah dia canangkan dan sosialisasikan. Oleh karena itu, terbentuklah sebuah

pandangan dalam benak masyarakat. Sederhananya, Mahyeldi telah menciptakan

segmentasi yang selaras dengan keperluan untuk dirinya. Dampak besarnya,

secara tidak langsung menjadi sebuah keharusan bagi pemimpin Padang di masa

11

Nursal. Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, 113-114.

Page 70: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

55

mendatang untuk mengikuti segmentasi berikut. Peneliti percaya bahwa isu-isu

yang beredar di Padang karena adanya faktor ―penanaman logika‖ sebelumnya.

Oleh karena itu, isu keagamaan dan keberhasilan pembangunan infrastruktur,

berakhir pada pendapat bahwa Kota Padang berkembang pesat saat pemerintahan

Mahyeldi Anhsarulla dan Emzalmi.

Berangkat dari pendapat tersebut, peneliti melihat adanya peluang

Mahyeldi untuk menguasai alam pikir masyarakat Kota Padang, dalam arti tindak

kerja Mahyeldi selama ini semakin meregah luas menjadi sebuah ―tuntutan‖12

dari

masyarakat untuk calon pemimpin selanjutnya. Dalam hasil rekam kerja

pemerintahan Mahyeldi pula, sektor-sektor keagamaan, isu sara, peningkatan

mutu pasar, pembangunan infrastruktur kota, dan penanganan pantai, menjadi hal

menarik bagi masyarakat dan Mahyeldi berhasil mendapat klaim atas keberhasilan

tersebut.13

C. Targeting

Pengelompokkan masyarakat sesuai segmennya dapat menjadi pasar

politik yang objektif.14

Pengelompokkan pasar tersebut bertujuan menentukan

tindakan yang akan ditempuh dalam menentukan pilihan dari target yang ingin

dicapai sebagai bagian dari pemasaran. Terdapat lima pola tujuan yang harus

diterapkan oleh para pemasar politik menurut Kolter dan Lane yang dikutip oleh

12

Tuntutan disini dimaknai dengan logika jika Mahyeldi pada periode sebelumnya diberi

kesempatan dan masyarakat merasakan, maka pada Pilwako 2018 hal tersebut menjadi

tuntutan bagi mereka ke calon pemimpin baru. 13

Hasil wawancara dengan Edy indrizal di Padang pada 9 Januari 2019.

14

Ma‘mun Murod Al-Barbasy & Lusi Andriyani, Pola Marketing Politik

Lembaga Survei, 22.

Page 71: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

56

Ma‘mun Murod Al-Barbasy dan Lusi Andriyani. Lima pola tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Segment Concertration. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

hanya memerlukan satu kelompok masyarakat yang perlu ditindaklanjuti.

Misalnya, para pelaku politik hanya mengincar suara dari pemilih

beragama Islam yang merupakan pemilih terbanyak di Indonesia. Jika

fokus para pelaku politik hanya pada pemilih beragam Islam, secara tidak

langsung dapat menjadi ciri khas partai politik yang bersangkutan. Akan

tetapi, hanya berfokus pada satu kelompok masyarakat bukan berarti tidak

memiliki risiko yang besar dalam menarik suara pemilih.

2. Selective Specialization. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

dapat memilih kelompok masyarakat yang diinginkan sesuai dengan

tindakan yang akan dilakukan. Pemberlakuan pola ini perlu tindakan yang

hati-hati karena biasanya tidak memiliki hubungan namun akan memberi

pendapatan yang lebih untuk para pelaku politik.

3. Product Specialization. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

mampu menunjukkan produk khusus yang hanya dimiliki oleh mereka

saja. Produk khusus tersebut yang kemudian menjadi ciri khas spesifik

untuk ditunjukkan pada para pemilih.

4. Market Specialization. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

mampu menunjukkan pelayanan pada segmen masyarakat yang telah

ditentukan sebelumnya. Hal ini menyebabkan terciptanya ikatan yang erat

antara masyarakat dengan para pelaku politik. Pelayanan yang ditunjukkan

Page 72: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

57

tersebut menjadi reputasi yang bagus dan mampu menimbulkan kesan

kinerja yang baik karena tidak hanya menjangkau individu, melainkan

masyarakat secara umum.

5. Full Market Coverage. Dalam pola tujuan ini, politikus dan partai politik

harus mampu menunjukkan bahwa mereka mampu melayani semua

kelompok masyarakat, bukan satu individu atau kelompok tertentu. Pola

ini akan membutuhkan materi dan waktu yang lebih lama, namun hasilnya

akan lebih baik daripada pola yang lainnya.15

Dalam situasi Pilwako Padang 2018 –yang mana Mahyeldi diuntungkan

secara figur publik, peneliti melihat Mahyeldi dengan latar belakangnya yang

religius dan dekat dengan kalangan bawah tidak lagi menyoroti kaum-kaum

tertentu. Mahyeldi justru cukup tampil dengan sosok dirinya yang merupakan

seorang pemimpin. Berdasarkan hasil wawancara dalam kaitannya dengan

Mahyeldi dan tingkat kepuasaan masyarakat, dapat disimpulkan bahwa

masyarakat tertarik dengan Mahyeldi karena dua hal, yaitu hasil pemerintahannya

dan figurnya yang baik.16

Peneliti melihat adanya kaitan dengan pola targeting model full market

coverage. Pola tersebut sangat cocok untuk menggambarkan tindakan-tindakan

yang dilakukan Mahyeldi. Pola yang memungkinkan partai atau calon kandidat

melayani seluruh lapisan masyarakat ini diterapkan oleh Mahyeldi. Oleh karena

15 Ma‘mun Murod Al-Barbasy & Lusi Andriyani, Pola Marketing Politik Lembaga

Survei, 22-23.

16

Wawancara sampel acak dengan kategori masyarakat pekerja, sejak tanggal 9 Januari—

23 Januari 2019.

Page 73: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

58

itu, sangat memungkinkan terjadinya imagologi politik Mahyeldi karena

Mahyeldi mengambil cakupan target yang luas. Hal tersebut menunjukkan bahwa

semakin besar target, maka semakin besar pula fokus yang akan disoroti. Menurut

peneliti, dalam penerapan pola ini, kandidat akan lebih sulit menyampaikan

produk politiknya kepada publik, publik pun akan memandang kandidat dengan

pemahaman yang bermacam-macam sehingga akan memudahkan kandidat untuk

mengaburkan tujuan utama dari sebuah kegiatan politik. Dalam kaitannya dengan

Mahyeldi, peneliti melihat bahwa faktor imagologi politik Mahyeldi semakin

terlihat dalam Pilwako Padang 2018 ini. Bukanlah hal yang sulit bagi Mahyeldi

yang juga merupakan wali kota yang sedang menjabat untuk masuk ke semua

aspek masyarakat Kota Padang. Tidak hanya itu, figur Mahyeldi yang sangat kuat

dan pandangan masyarakat yang sudah terbentuk, sangat memungkinkan bagi

calon untuk menghilangkan kesan pencitraan terhadap masyarakat serta untuk

membangun sebuah pandangan baru. Ditambah lagi, kinerja pemerintahan di

bawah kepemimpinan Mahyeldi berhasil menunjukkan perkembangan yang

sangat tinggi dalam bidang infrastruktur dan bidang wisata.

D. Positioning

Positioning merupakan strategi pemasaran dalam menggerakan para

pemilih supaya mau mengunakan hak pilihnya untuk kandidat. Strategi ini

bertujuan membuat partai politik dan politikus yang diusung menjadi kandidat

yang terbaik di antara kandidat yang lainnya. Pada praktiknya, strategi ini

membentuk figur yang diinginkan oleh masyarakat. Dalam positioning, peralatan

yang digunakan oleh partai politik akan menunjukkan karakteristik dari kandidat

Page 74: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

59

dan partai pengusungnya. Para pemilih akan mudah mengenali program yang

ditawarkan oleh kandidat tersebut karena sudah terkenang dalam benak pemilih.

Hal ini yang kemudian menjadi karakteristik kandidat dan partai politik

pengusungnya.

Ada empat strategi positioning menurut Newman dan Shet dalam Antar

Venus, yaitu sebagai berikut. 17

e. Strategi Penguatan (Reinforcement Strategy). Strategi ini memiliki citra

khas yang sudah teruji dalam dunia politik. Teruji dalam artian sudah

melakukan program nyata di masyarakat sehingga pemilih merasa yakin

dan akan memilih kandidat yang sudah terbukti kinerjanya tersebut.

f. Strategi Rasionalisasi (Rationilization Strategy). Strategi ini tetap

mengincar pemilih yang lama meskipun tidak mampu konsisten

menjalankan amanah. Penerapan strategi ini membutuhkan kehatian-hatian

dalam menjabarkan komunikasi yang akan disampaikan.

g. Strategi Bujukan (Inducement Strategy). Strategi ini membentuk citra para

kandidat melalui media. Media akan menampilkan tindakan kandidat yang

telah dilakukan sesuai ciri khas yang telah dibangun.

h. Strategi Konfrontasi (Confrontation Strategy). Strategi ini mengincar

pemilih yang telah menentukan pilhan. Akan tetapi, pilihan pemilih yang

sudah diincar tersebut masih dapat mengubah pilihan karena

kemungkinan-kemungkinan, seperti lawan politiknya tidak amanah atau

tidak melaksanakan program dengan benar.

17

Venus, Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan

Kampanye Komunikasi Politik, 24.

Page 75: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

60

Sesuai dengan pernyataan Feri Amsari18

bahwa Mahyeldi bukanlah tipikal

politis yang ambisius. Pernyataan tersebut, sudah terbukti dalam cara Mahyeldi

memberikan hak rakyat dengan melibatkan rakyat tersebut19

. Berdasarkan hasil

wawancara peneliti di rumah dinasnya, Mahyeldi mengatakan:

―Ketika mau membangun, mereka diajak dan dikutsertakan. Jika tidak

diikutsertakan, walaupun itu baik bagi mereka, mereka tidak akan

merespons.‖

Dalam kaitannya dengan strategi positioning, strategi yang digunakan

Mahyeldi ini adalah reinforcement strategy dan inducement strategy. Kedua hal

tersebut menitikberatkan pada pembangunan citra yang khas untuk kandidat yang

akan dikenalkan ke hadapan publik. Mahyeldi sudah jelas telah membangun citra

sebagai agamawan di mata publik, seperti yang disinggung oleh Edy Indrizal

dalam wawancaranya dengan peneliti:

―Bagaimana pun juga secara umum masalah yang terjadi di Kota Padang

ini soal isu SARA, jadi figur agamis memang perlu dibangun sebagai

sosok pemimpin.‖20

Mahyeldi dalam peranannya melakukan ini bukanlah karena keharusan. Akan

tetapi, karena memang itu adalah kebiasaan dirinya.

Baik dalam strategi segmentasi, targeting, dan positioning, menurut

peneliti, yang dilakukan Mahyeldi dalam memunculkan imagologi sudah cukup

efektif. Segmentasi pasar Mahyeldi telah tercipta dengan sendirinya sehingga

―memaksa‖ calon lain kerap melakukan pencitraan. Dalam hal targeting dengan

pola yang menyeluruh dan positioning dengan menonjolkan ciri khas Mahyeldi

18 Hasil wawancara dengan Fery Amsari di PUSAKO Universitas Andalas pada 18

Januari 2019.

19

Hasil wawancara dengan Mahyeldi di Padang pada tanggal 16 Januari 2019. 20

Hasil wawancara dengan Edy indrizal di Padang pada 9 Januari 2019.

Page 76: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

61

berdampak pada semakin kuatnya ikatan alam bawah sadar masyarakat Padang

bahwa Mahyeldi tidak sedang mencitrakan diri sebagai sosok yang agamis,

melainkan sosok agamislah yang menggambarkan diri Mahyeldi.

E. Imagologi

Imagologi sebagai salah satu fenomena yang terjadi di Kota Padang saat

Pilwako Padang 2018 dapat terjadi karena faktor dua arah yang ada di Kota

Padang saat itu. Imagologi merupakan sistem produksi ―halusinasi‖ yang

menggunakan ruang-ruang imajinasi21

, yang selanjutnya tergabung dalam sebuah

sistem simbol untuk dikelola sebagai produk dari imagologi dan membangun

sebuah imajinasi massal (commom opinion). Imajinasi massal (common opinion)

terbentuk setelah imajinasi-imajinasi teroganisasi melalui cara-cara yang intens

antara subjek dan objek secara khusus. Imagologi, sebagai subjek sekaligus objek,

berhubungan dengan momen-momen pilihan saat membangun imajinasi dalam

diri sendiri dan merancang posisi konstruksi seperti apa yang akan disajikan

sebagai objek pengetahuan bagi orang lain.22

Dalam hal ini, Mahyeldi telah

membangun sebuah pesan semu yang akan dia sajikan ke masyarakat, melalui visi

dan misi Kota Padang saat dirinya menjabat pada periode sebelumya. Lewat visi

dan misi tersebut, Mahyeldi secara tidak langsung menanamkan sebuah pola pikir

dalam benak masyarakat Kota Padang tentang sebuah gambaran pemimpin ideal.

Lewat visi dan misi itu pula, nalar berpikir masyarakat Kota Padang dapat

terkonstruksi setelah keberhasilan Mahyeldi dan Emzalmi pada periode

sebelumnya dalam membangun Kota Padang. Secara tidak langsung, alam sadar

21

Hudjolly, Imagologi : Strategi Rekayasa Teks. 134. 22

Hudjolly, Imagologi: Strategi Rekayasa Teks. 134.

Page 77: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

62

masyarakat yang merasakan dampak perubahan tersebut akan berpikir bahwa

sosok seperti Mahyeldi yang pantas menjadi pemimpin Padang. Hal tersebut pun

menyebabkan tingkah laku Mahyeldi yang seharusnya berintrik politik jadi

tersamarkan, terlebih lagi menjadi sebuah tindakan yang justru menopang lebih

dirinya di mata publik.

F. Analisis Penelitian

F.1. Pilwako Padang 2018

Majunya kembali Mahyeldi dalam kontestasi pemilu bukanlah merupakan

hal yang tidak mungkin. Dalam temuan lapangan, terlihat bahwa Mahyeldi

merupakan salah satu pemimpin Kota Padang yang tergolong cukup sukses dalam

memerintah. Tidak hanya itu, kembali majunya Mahyeldi pun didukung dengan

adanya perintah berbalut kepercayaan dari PKS untuk meminta petahana tersebut

maju sekali lagi di Kota Padang.23

Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada

sosok Mahyeldi. Berikut ini tiga faktor yang menarik untuk dicermati terkait

sosok Mahyeldi.

a. Mahyeldi disukai oleh mayoritas masyarakat karena dia seorang sosok

pemuka agama (buya).24

Dia juga cukup terkenal di kalangan

masyarakat umum melalui jenjang karier politikya. Mahyeldi dinilai

memberikan kontribusi yang besar dalam masa pemerintahannya.

b. Sebagian besar masyarakat Kota Padang menilai sosok calon secara

tampak mata. Dalam artian, hasil kinerja yang sudah terbukti menjadi

salah satu unsur penilaian masyarakat. Dalam hal ini, berkembangnya

23

Hasil wawancara dengan Pak Arnedi Yarmen di Padang pada tanggal 18 Januari 2019. 24

Hasil wawancara dengan Pak Edy Indrizal di Padang pada tanggal 9 Januari 2019.

Page 78: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

63

infrastruktur Kota Padang yang cukup didominasi dalam sektor

perdagangan dan wisata telah menjadi sorotan tersendiri bagi

masyarakat Kota Padang terhadap pemerintahan Mahyeldi dan

Emzalmi.

c. Menurut Feri Amsari, kondisi Pilwako 2018 ini berbeda dengan

Pilwako Padang yang sebelumnya. Suasananya jauh lebih tenang.

Meskipun dapat dikatakan bahwa pada Pilwako 2019 ini merupakan

pertarungan antarpetahana, namun tidak banyak perbedaan pandangan

yang tercipta di kalangan publik.25

Suasana yang demikian tercipta

diduga karena keduanya tidak terlalu ambisius. Mahyeldi bukan tipikal

politis yang ambisius, sedangkan Emzalmi pun demikian, karena umur

yang sudah tergolong tua, Emzalmi pun terlihat tidak begitu ambisius

memenangkan Pilwako Padang. Dalam pandangan peneliti, banyak

sekali hal yang menarik berkaitan dengan suasana Pilwako Padang

2018, terutama perihal tingkat popularitas Mahyeldi yang bertahan

meskipun wakilnya berada di kubu yang berbeda, tentu dengan asumsi

awal kondisi tersebut akan menggerus banyak suara untuk Mahyeldi.

F.2. Proses Perubahan Citra Menjadi Imagologi

Dalam subbab sebelumnya, sudah peneliti paparkan faktor-faktor dan

kondisi Pilwako Padang 2018. Peneliti percaya bahwa kesuksesan pemerintah

dalam menyampaikan visi dan misi Kota Padang menjadi faktor utama terjadinya

imagologi politik Mahyeldi dalam kontestasi politik tersebut. Hal tersebut

25

Hasil wawancara dengan Fery Amsari di PUSAKO Universitas Andalas pada tanggal

18 Januari 2019.

Page 79: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

64

didukung dengan alasan sebuah pesan atau kebiasaan yang terekam dalam alat

indera manusia akan melekat dalam pola pikirnya dan menjadi sebuah memori

yang dianggap sebagai sebuah pandangan dasar atas sesuatu.

Jika kalimat atau gambar tersebut –dalam hal ini visi dan misi Kota

Padang, terulang dalam kurun waktu yang cukup lama, maka alam bawah sadar

masyarakat akan terbiasa dan secara tidak langsung akan merespons hal tersebut

sebagai sebuah realitas atau kebiasaan. Pada saat Mahyeldi menjabat sebagai Wali

kota Padang periode 2014—2018, tentu visi dan misi tersebut terus

didemonstrasikan sehingga melekat dalam ingatan masyarakat. Dalam kurun

waktu 4 tahun, kalimat visi dan misi tersebut terus-menerus terucap dan terdengar

oleh masyarakat, ditambah dengan berbagai perkembangan yang diraih

pemerintah sebagai bukti kinerja. Hal tersebut yang secara tidak langsung

memberikan doktrin kepada masyarakat di Kota Padang bahwa pemimpin yang

melakukan hal yang demikianlah yang akan membawa Kota Padang menjadi lebih

baik. Oleh karena itu, secara tidak langsung pula, terciptalah sebuah realita di

masyarakat Kota Padang.

Selama menjabat menjadi wali kota pada periode sebelumnya, Mahyeldi

senantiasa menunjukkan sisi keagamisannya sebagai buya, kedekatannya dengan

masyarakat, konsistensinya dalam menjalankan tugas pemerintahan yang

mendapat respons positif dari masyarakat Kota Padang. Berdasarkan hasil survei

Indikator Politik Indonesia dalam Gambar 4.3, terlihat bahwa Mahyeldi meraih

nilai tertinggi dalam poin tahu dan suka tokoh. Oleh karena itu, saat Pilwako

Padang 2018, aksi-aksi keagaman dan blusukan yang dilakukan tidak dinilai

Page 80: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

65

sebagai sebuah tindakan politis untuk mengambil suara rakyat, melainkan

dianggap sebagai sebuah kebiasaan sosok Mahyeldi. Pandangan bahwa Mahyeldi

melakukan sebuah pencitraan pun menjadi hilang dengan munculnya realita-

realita tersebut.

Gambar IV.3 Hasil Survei pada Bulan Agutus 2017 di Padang dari Indikator

Politik Indonesia.

G. Imagologi Politik sebagai Usaha Mahyeldi Memenangkan Pilwako

Padang 2018

Kemenangan Mahyeldi pada Pilwako Padang bukanlah yang pertama

kalinya. Pada Pilwako sebelumnya pun, Mahyeldi terpilih sebagai Wali kota

Padang periode 2014—2018 yang didampingi oleh Emzalmi –tokoh yang pada

Pilwako Padang 2018 menjadi lawan politiknya. Sebagai pasangan calon,

Mahyeldi pun mengatakan bahwa dirinya masih ingin berkerja sama dengan

Page 81: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

66

wakilnya tersebut26

, akan tetapi situasi politiklah yang menyebabkan mereka

harus saling bertarung dalam Pilwako Padang 2018. Salah satu narasumber

peneliti, Feri Amsari, mengatakan:

―Memang kalau dilihat dari kondisi Pilwako 2019 lalu dengan Pilwako

sebelumnya, suasananya jauh lebih tenang. Meskipun petahana terpecah,

namun tidak terlalu banyak perbedaan perspektifnya di publik.

Dugaannya karena memang keduanya ini tidak terlalu ambisius. Yang

satu tipikal Pak Mahyeldi itu memang bukan tipikal politis yang ambisius,

sedangkan Pak Wakil Wali kota harus diakui sudah cukup berusia. Jadi

sepertinya dia juga tidak terlalu bernafsu untuk memenangkan

pertarungan”27.

Berdasarkan keterangan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pada Pilwako

2018 ini, antar calon tidak saling menjatuhkan lawan politik sehingga suasana

Pilwako menjadi tenang.

Dalam Pilwako Padang 2018, peneliti melihat imagologi sebagai salah

satu usaha Mahyeldi dalam memenangkan pemilu. Dia memanfaatkan situasi

kondisi juga posisi dirinya sebagai wali kota untuk memunculkan imagologi

tersebut. Dia juga dinilai sebagai calon petahana yang kuat, sosok yang agamis,

dan pro pada rakyat. Disadari atau tidak, masyarakat yang ikut merasakan

kemajuan di Kota Padang akan memiliki pandangan positif terhadap Mahyeldi

sehingga membangun ruang yang cukup besar baginya untuk mengaburkan aksi

politik saat masa kampanye. Peneliti melihat bahwa Mahyeldi sangat menonjol

saat menampilkan diri sebagai tokoh yang agamis. Hal tersebut memengaruhi titik

kepercayaan sebagian masyarakat yang kemudian memandang bahwa itulah sifat

asli Mahyeldi yang patut dipuji.

26

Hasil wawancara dengan Mahyeldi di Padang pada tanggal 16 Januari 2019. 27

Hasil wawancara dengan Fery Amsari di PUSAKO Universitas Andalas pada tanggal

18 Januari 2019.

Page 82: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

67

Posisi Mahyeldi sebagai wali kota pada periode sebelumnya juga

memudahkan dirinya untuk mendapatkan panggung lebih di mata masyarakat. Hal

ini selaras dengan fakta-fakta yang muncul di media, pengesahan pasar, dan

imbauan-iimbauan di media. Hasil Survei Indikator Politik Indonesia pada bulan

Agustus 2017 lalu menunjukkan bahwa sebesar 83% masyarakat Kota Padang

puas terhadap kinerja Mahyeldi.

Gambar IV.4. Hasil Survei pada Bulan Agutus 2017 di Padang dari Indikator

Politik Indonesia.

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Edy Indrizal,

diketahui bahwa kubu Emzalmi dan Desri justru memiliki banyak celah

kesalahan, seperti propaganda klasifikasi bahwa pencapaian Kota Padang

merupakan hasil kerja Emzalmi yang dilakukan dengan cara yang dinilai agresif.

Page 83: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

68

Propaganda agresif tersebut justru menjadi boomerang bagi Emzalmi dan dinilai

dengan sengaja menciptakan pencitraan untuk kampanye.28

H. Dimensi Imagologi dan Pencitraan

Imagologi dan pencitraan kadang dimaknai dengan pengertian yang sama,

padahal keduanya merupakan dua konsep yang berbeda Hudjolly dalam

Imagologi Strategi Rakayasa Teks menjelaskan konsep citra diasumsikan dengan

objek A yang berusaha tampil menjadi objek lain dengan berbagai perubahannya.

Perubahan tersebut dinamakan A aksen (A‘), akan tetapi dilihat sebagai satu objek

saja oleh representator. Dalam kacamata imagologi, sesungguhnya A dan A‘

adalah dua objek yang berbeda29

.

Jika dikaitkan dengan penelitian ini, penelitian ini bertujuan melihat

imagologi politik Mahyeldi Anharullah pada saat Pilwako Padang 2018

berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti akan memaparkan tabel berisi

kejadian-kejadian sebagai dimensi untuk melihat apakah tindakan tersebut

termasuk imagologi atau pencitraan.

28

Hasil wawancara dengan Edy Indrizal di Padang pada 9 Januari 2019. 29

Hudjolly, Imagologi Strategi Reyakasa Teks. 130.

Page 84: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

69

Dimensi Tokoh Imagologi Pencitraan

Figuritas

Tokoh

Tokoh yang dikenal bersih,

tegas, dan berpendidikan

Mahyeldi √ X

Emzalmi √ √

Kehadiran di masyarakat

Mahyeldi √ X

Emzalmi X X

Berpengalaman di pemerintahan

Mahyeldi X √

Emzalmi X √

Putra asli Padang

Mahyeldi X X

Emzalmi √ X

Religiositas

Tokoh agama

Mahyeldi √ X

Emzalmi X X

Pendapat narasumber terhadap

aksi keagamaan tokoh

Mahyeldi √ X

Emzalmi X √

Kinerja

Tokoh

Pandangan sebagian masyarakat

terhadap Pemerintah Kota

Padang

Mahyeldi √ √

Emzalmi X √

Bukti kinerja selama

memerintah

(pembangunan jalan, relokasi

pasar, infrastruktur kota lainya)

Mahyeldi √ X

Emzalmi √ √

Tabel IV.H.2 Dimensi Imagologi dan Pencitraan

Page 85: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

70

(Keterangan: jika, ―√‖ di imagologi/pencitraan, berarti imagologi/pencitraan

terjadi. Jika, ―X‖ di imagologi/pencitraan, berarti imagologi/pencitraan tidak

terjadi)

Tabel di atas memaparkan hasil penelitian dalam bentuk aksi-aksi yang

dilakukan kedua tokoh sebagai penggambaran tindakan tersebut termasuk dalam

Imagologi atau pencitraan. Terbukti berdasarkan hasil penelitian dan analisis teori

dan dokumentasi Imagologi benar terjadi, walaupun tidak di seluruh dimensi

terjadi pada Mahyeldi. Imagologi Mahyeldi terbukti lebih dominan dibandingkan

dengan kesan pencitraan yang ditunjukan. Imagologi lebih terkesan pada

Mahyeldi dalam dimensi religiositas. Dimana imagologi muncul dalam point

―tokoh keagamaan‖ dan ―pendapat narasumber terhadap aksi keagamaan tokoh‖.

dua point tersebut bukan hanya menunjukan nilai positif dari Mahyeldi tapi juga

pandangan yang objektif dari narasumber.

Pada dimensi figuritas tokoh, imagologi terjadi pada Mahyeldi di point

―tokoh yang dikenal bersih, tegas, dan berpendidikan‖ dan ―kehadiran di

masyarakat‖. Mahyeldi memanglah dikenal sebagai figur yang baik dimata

masyrakat Kota Padang karena berhasil membangun Kota Padang pada periode

sebelumnya (2014-2019). akan tetapi, pada ke dua point tersebut tidak digunakan

Mahyeldi dalam berkampanye. Jadi, tidak muncul kesan pecitraan pada dua point

itu. Justru kesan pecitraan muncul pada Emzalmi di point ―tokoh yang dikenal

bersih, tegas, dan berpendidikan‖, karena Emzalmi lebih sibuk untuk menunjukan

kalau keberhasilan Kota Padang juga ada campur tangan dia.

Page 86: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

71

Pada point ―keberhasilan memerintah‖ dan ―putra asli padang‖ imagologi

tidak muncul di mahyeldi dan Mahyeldi juga tidak memperkuat point ini dengan

melakukan pencitraan. Hanya Emzalmi yang memperlihatkan sisi pencitraan

dalam point ―keberhasilan memeritah‖ dan imagologi terjadi pada Emzalmi di

point ―putra asli padang‖ karena masyakat mengetahui kalau Emzalmi adalah

orang asli Minang, sedangkan Mahyeldi lahir dibukit tinggi.

Dalam dimensi kinerja tokoh, pada point ―pandangan sebagian masyarakat

terhadap Pemerintah Kota Padang‖ dan ―bukti kinerja selama memerintah

(pembangunan jalan, relokasi pasar, infrastruktur kota lainya)‖. Imagologi terjadi

pada Mahyeldi akan tetapi kesan pencitraan juga muncul pada point ―pandangan

sebagian masyarakat terhadap Pemerintah Kota Padang‖. Karena Masyarakat

percaya kalau Mahyeldi adalah salah satu tokoh yang berhasil membangun Kota

Padang. Sedangkan pada Emzalmi, kesan pecitraan lebih muncul pada point

―pandangan sebagian masyarakat terhadap Pemerintah Kota Padang‖ karena pada

point ini kedua tokoh bertarung untuk mendapatkan klaim atas siapa yang lebih

berpengaruh bagi Kota Padang. dan pada point ―bukti kinerja selama

memerintah‖, walaupun imagologi terjadi di kedua tokoh. Tetapi, kesan

pencitraan justru muncul pada Emzalmi.

Sehingga berdasarkan tabel diatas, imagologi yang terjadi pada Mahyeldi

lebih dominan dari pada pencitraan yang dilakukannya dan masyarakat percaya

bahwa sosok asli dia adalah tokoh yang demikian.

Page 87: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bab ini merupakan hasil akhir dan kesimpulan dari penelitian imagologi

politik Mahyeldi Anhsarullah. Penelitian ini tidak melebar membahas strategi

kemenangan Mahyeldi Ansharullah secara menyeluruh pada Pilwako Padang

2018. Fokus penelitian peneliti adalah imagologi politik Mahyeldi Ansharullah di

Kota Padang dengan memadukan hasil data dan riset lapangan serta teori- teori

yang dianggap relevan. Teori yang peneliti gunakan, yaitu imagologi politik dan

pemasaran politik yang meliputi push marketing, pull marketing, segmentasi,

targeting, dan positioning.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa poin. Pertama,

Mahyeldi Anhsarullah sebagai incumbent dalam Pilwako Padang ini tidak

menjual kata petahana sebagai ―nilai jual‖ dalam memenangkan pemilu karena

lawannya pun seorang petahana sehingga akan menunjukkan kesan yang offensive

di mata publik. Kedua, Mahyeldi memang dari awal sudah dipandang baik oleh

masyarakat, baik sebagai tokoh agama, pemimpin, dan juga dikenal sebagai tokoh

yang merakyat. Ditambah lagi, keberhasilan dirinya saat memimpin Kota Padang

bersama Pak Emzalmi pada periode sebelumnya yang berhasil memajukan kota

dalam berbagai sektor. Ketiga, imagologi politik Mahyeldi Ansharullah terjadi

dengan baik sebagai salah satu cara efektif dalam memenangkan Pilwako Padang.

Page 88: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

73

Faktor utama yang membentuk imagologi tersebut adalah

tersampaikannya visi dan misi Kota Padang sejak Mahyeldi menjabat pada

periode sebelumnya. Keberhasilan pemerintahan Mahyeldi dalam menciptakan

gambaran melalui visi dan misi Kota Padang membuat tindakan Mahyeldi

Ansharullah yang seharusnya dimaknai sebagai tindakan politis justru menjadi

tindakan yang dianggap lumrah oleh masyarakat. Dengan demikian, terbentuklah

citra politik yang tidak politis. Mahyeldi berhasil mengubah sudut pandang

pencitraan menjadi realita dan masyarakat percaya dengan hal tersebut. Imagologi

politik itu juga terbentuk karena adanya rangsangan pikiran lewat indra manusia

yang membangun sebuah struktur realita. Dalam hal ini, visi dan misi Kota

Padang yang menjadi landasan dasar dari program dan kegiatan yang ada di Kota

Padang dan Mahyeldi berhasil membangun sebuah pesan semu yang akan dia

sajikan ke masyarakat

Peneliti melihat bahwa tindakan-tindakan Mahyeldi menjadi poin yang

sangat penting dalam menentukan pemimpin di kota Padang saat itu. Lewat cara

tersebut, Mahyeldi berhasil membangun komunikasi kepada masyarakat secara

emosional. Sebelum pada akhirnya personalitas tokohlah yang menjadi kunci atas

figur agamis tersebut, masyarakat sudah ―terdoktrin halus‖ perihal gambaran Kota

Padang yang ideal. Tokoh yang agamis adalah hal yang dapat diterima sebagai

sosok pemimpin ideal bagi Kota Padang. Oleh karena itu, aksi politis berbalut

keagamaan tersebut dapat tersamarkan lewat dua arah. Figuritas pemimpin yang

berhasil mencitrakan diri sebagai tokoh agamis dan framing masyarakat bahwa

Page 89: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

74

pemimpin ideal bagi Kota Padang adalah tokoh yang agamis sehingga terciptalah

imagologi politik Mahyeldi Ansharullah.

Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa imagologi politik benar terjadi.

Mahyeldi dapat memanfaatkan keuntungan dari imagologi yang telah tercipta di

publik sekaligus menjadikannya subjek dari setiap kejadian. Sederhananya, ―Jika

Anda ingin dilihat sebagai tokoh agamis, maka tirulah cara Mahyeldi

Ansharullah‖. Terkhusus dalam Pilwako Padang 2018, tindakan ini tentulah

sangat politis karena tujuannya adalah meraih suara sebanyak-banyaknya. Tentu,

jika bukan karena ada faktor lainnya, ini bisa disebut sebagai pencitraan politik di

mata publik. Akan tetapi, dalam kasus ini, kesan pencitraan itu tidak muncul,

justru yang dianggap melakukan pencitraan adalah lawan politik Mahyeldi karena

konstruksi pikiran masyarakat bahwa lawan politik Mahyeldi dipaksa untuk

melakukan tindakan yang sama dengan dugaan ingin menunjukkan citra agamis

dan untuk dapat bersaing dengan Mahyeldi.

Sebagai kesimpulan akhir dari penelitian ini, kemenangan Mahyeldi

memang ditentukan oleh banyak faktor, tetapi imagologi politik yang tejadi pada

Pilwako Padang 2018 ini cukup mendominasi arah pertarungan calon tersebut dan

peneliti menilai bahwa imagologi politik dalam diri Mahyeldi Ansharullah

berhasil.

Page 90: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

75

B. Saran

Demi keberlanjutan dan kebermanfaatan penelitian selanjutnya, peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

B.1. Saran Teoritis

1. Disarankan bagi peneliti lain jika ingin melakukan penelitian yang

serupa, untuk melakukan kajian teori lebih mendalam terhadap

imagologi dan pemasaran politik, sehingga kekurangan penelitian ini

dapat tersampaikan.

2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan

penelitian dalam momentum dan sruktur sosial masyarakat yang

berbeda, sehingga dapat dilihat apakah kajian tentang imagologi ini

selalu berdampingan dengan pemasaran politik atau bisa dengan teori

lainya.

B.2 Saran Akademis

1. Untuk akademisi maupun peneliti pemasaran politik dan imagologi,

agar dapat melakukan komparasi penelitian ini dengan daerah lainnya.

Dengan demikian, peneliti pemasaran politik dan imagologi memiliki

acuan apakah strategi pemasaran politik dan imagologi yang peneliti

temukan di lapangan dapat digunakan pada daerah dengan struktur

sosial masyarakat yang berbeda.

2. Kepada pengkaji pemasaran politik dan imagologi, agar melakukan

riset sebelum pemilukada dimulai sehingga bisa langsung mengamati

Page 91: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

76

calon mana yang menggunakan strategi imagologi dan mana yang

tidak sehingga tidak bersifat post-factum.

3. Untuk calon kepala daerah yang berniat memenangkan pemilukada,

agar menggunakan strategi imagologi politik yang terbukti lebih

efektif dan efisien dalam memenangkan pemilukada daripada

pencitraan politik semata.

Page 92: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

77

Daftar Pustaka

Buku

Anwar, Arifin. 2006. Pencitraan dalam Politik. Jakarta: Pustaka Indonesia

Ardia. 2010. Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Indeks

Budiarjo, Miriam. 2015. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia

Utama

Firmanzah. 2008. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hudjolly. 2015. Imagologi: Strategi Rekayasa Teks. Yogyakarta: Ar-ruz

Media.

Harrison, Lisa. 2009. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Piliang, Yasraf. 2005. Trasnspolitika Dinamika Politik di dalam Era

Virtualitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Sayuti, Solatun Dulah. 2014. Komunikasi Pemasaran Politik. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta.

Syamdani. 2017. Mahyeldi: Memimpin adalah Melayani. Jakarta: Teras.

Tabroni, Roni. 2014. Komunikasi Politik pada Era Multimedia. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya Offset.

Jurnal/Skripsi:

Hemay, Idris, Aris Munandar. ―Politik Identitas dan Pencitraan Kandidat

Gubernur Terhadap Perilaku Pemilih‖. dalam Jurnal Politik 1737 VOL. 12 No. 01.

2016. Jakarta: Universitas Nasional. 2016

Herpamudji, Dini Hidayanti. ―Strategi Kampanye Politik Prabowo-Hatta

dan Perang Pencitraan di Media Massa dalam Pemilu Presiden 2014‖. dalam

Jurnal Politika, Vol. 6, No.1, April 2015

Siregar, Wahyudi Aulia. 2010. ―Imagologi Politik (Studi Deskriptif

Tentang Opini Publik Terhadap Pencitraan Politik dalam Meningkatkan Tingkat

Page 93: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

78

Elektabilitas Politik pada Pemilu Presiden 2009 di Kelurahan Sidorame Timur

Kecamatan Medan Perjuangan)‖. Skripsi . Medan: Universitas Sumatera Utara.

Vidyarini, Titi Nur. 2008. ―Politik dan Budaya Populer dalam Kemasan

Program Televisi‖ dalam Jurnal Ilmiah SCRIPTURA. Vol.2, No. 1. Pusat

Penelitian Universitas Kristen Petra.

Yana, Rama Islami. 2017. ―Imagologi Politik Pasangan Calon Adirozal

dan Zainal Abidin pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kerinci Tahun

2013”. Skripsi. Padang: Universitas Andalas.

Daring Abdullah, Abu Faguza ―Hanya Menang di 4 Kecamatan, Mahyeldi

Menangi Pilkada Padang.‖ diakses di https://serambiminang.com/2014/03/hanya-

menang-di-4-kecamatan-mahyeldi.html/ Internet; pada 16 Oktober 2018.

Alhumami, Amich, 2013. Politik Simbolisme. diakses dari

http://teoriantropologi.blogspot.co.id. pada 27 Maret 2018

Bakri, Ikhlas, 2018. Emzalmi-Desri dan Mahyeldi-Hendri Resmi

Bertarung di Pilwako Padang 2018. diakses dari https://minangkabaunews.com.

pada 27 Maret 2018

METRO PADANG, 2018, Pedagang Ayam se-Kota Padang Dukung

Mahyeldi, diakses dari http://posmetropadang.co.id. pada 28 Maret 2018.

Novianty, Dythia. ―Padang Bakal Jadi Pusat Perdagangan di Sumbar.‖

Tersedia di https://www.suara.com/bisnis/2016/12/30/093426/padang-bakal-jadi-

pusat-perdagangan-di-sumbar Internet; diakses 19 Agustus 2018.

Putra, Romi Siska, 2014, Mahyeldi, Sosok Pemimpin Yang Mengunjungi

Rakyatnya di Waktu Subuh. diakses dari https://serambiminang.com, pada 28

Maret 2018.

Utama, M. R. Denya. ―Pemerintah Kota Secara Persuasif Relokasi

Pedagang‖, Tersedia di http://www.antarasumbar.com/berita/198082/Pemerintah

Kota-secara-persuasif-relokasi-pedagang.html Internet; diakses 24 September

2017.

Whardana, Indra Wisnu. “Walikota Padang Pindahkan 6.000 Pedagang

tanpa Gejolak.‖ diakses di

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/02/23/oltdc0384-wali-

kota-padang-pindahkan -6000-pedagang-tanpa-gejolak Internet; pada 21

September 2017.

Yonaldi, Sepris, 2015, Peluang Tokoh Muda Menang dalam Pilkada Kota

Padang. diakses dari http://menulis-makalah.blogspot.co.id, Pada 27 Maret 2018.

―Biografi Mahyeldi Ansharullah‖, diakses di

https://www.padang.go.id/detail/walikota-padang Internet; pada 14 Oktober 2018.

Page 94: IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik Mahyeldi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49159... · 2020. 1. 13. · IMAGOLOGI POLITIK Studi tentang Citra Politik

79

―Daftar Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat.‖ diakses di

http://www.sumbarprov.go.id/details/news/341 Internet; pada 20 Maret 2018.

―Profil Emzalmi.‖ Tersedia di http://emzalmi-desri.com/pages/emzalmi

Internet; diakses 17 Oktober 2018.

―Profil Kota Padang.‖ diakses di

http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/sumbar/padang.pdf Internet; pada 19

Agustus 2018.

―Profil Mahyeldi Ansharullah.‖ diakses di https://tirto.id/m/mahyeldi-

ansharullah-eS Internet; pada 16 Oktober 2018.

―Profil Wakil Walikota Padang.‖ diakses di

https://www.padang.go.id/detail/wakil-walikota-padang Internet; pada 17 Oktober

2018.

―Profil Walikota Padang.‖ diakses di

http://humasppid.padang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id

=161&Itemid=496 Internet; pada 16 Oktober 2018.

―Sejarah Kota Padang.‖ diakses di https://www.padang.go.id/ Internet;

pada19 Agustus 2018.

Wawancara

Wawancara dengan Arnedi Yarmen, Ketua Tim Pemenangan Mahyeldi-

Hendri pada pilwako Padang 2018, pada tanggal 18 Januari 2019 di kantor Dewan

Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Padang.

Wawancara dengan Edy Indrizal, Dosen Universitas Andalas, pada tanggal

09 Januari 2019 di Rumah Edy.

Wawancara dengan Feri Amsari, aktivis hukum dan Dosen Universitas

Andalas, pada tanggal 18 Januari 2019 di Pusat Studi Konstitusi Universitas

Andalas.

Wawancara dengan Wahyu Irama Putra, Ketua Tim Pemenangan

Emzalmi-Desri pada pilwako Padang 2018, pada tanggal 20 Januari 2019 di

kendaraan pribadi Wahyu Irama.

Wawancara dengan Mahyeldi Ansharullah, Walikota Padang Periode

2014-2019/2019-2024, pada tanggal 16 Januari 2019 di Rumah Mahyeldi.

Dokumen Elektronik

Indikator Politik Indonesia. ―Peluang Menang Calon-calon Walikota

Pilakda Kota Padang‖. Pada Agustus 2017.