32
Bidang Ilmu : Kimia Fisika LAPORAN AKHIR RENELITIAN DOSEN MADYA Fotodegradasi Senyawa Methyl Violet Menggunakan Sinar W 254 nm Dengan Bantuan TiOz - PEG Sebagai Fotokatalis =~--S'illCli~.~.&.-..;~ i . -. > ...- . .. ..e. jbl~~~ i:r.cijy:::rra: ~:IE~ PAflAYE Oleh : R E fi Apr~ @rh I Hd Hary Sanjaya, S.Si, M.SII S UM!tRIHkf i A : Dr. Kardeli, M.Si j '*?I. ?".S 1 . - . kl _ !. . * ! :.,,,. ..-- ____1_ ., ., , ,.. - 68r/Mlao~-~-,~,, I " ' "1 ' Dibiayai oleh : L. _,- . , . .. . - -- Dana DIP APBN-P Universitas Negeri Padang Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Dosen Madya Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 2012 No : 686/UN.35.2/PG/2012 Tanggal 3 Desember 2012 FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Ilmu - UNP

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ilmu - UNP

Bidang Ilmu : Kimia Fisika

LAPORAN AKHIR

RENELITIAN DOSEN MADYA

Fotodegradasi Senyawa Methyl Violet Menggunakan Sinar W 254 nm

Dengan Bantuan TiOz - PEG Sebagai Fotokatalis

= ~ - - S ' i l l C l i ~ . ~ . & . - . . ; ~ i . -. > ...- . .. ..e.

j b l ~ ~ ~ i:r.cijy:::rra: ~:IE~~~ PAflAYE Oleh : R E fi A p r ~ @rh

I Hd Hary Sanjaya, S.Si, M.SII S UM!tRIHkf iA : Dr. Kardeli, M.Si j '*?I. ?".S 1 ..-. kl _

!. . * ! :.,,,. ..-- ____1_

., . , , , . . - 6 8 r / M l a o ~ - ~ - , ~ , , I " ' " 1 '

Dibiayai oleh : L. _,- .,. .. . - --

Dana DIP APBN-P Universitas Negeri Padang

Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Dosen Madya

Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 2012

No : 686/UN.35.2/PG/2012 Tanggal 3 Desember 2012

FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: Ilmu - UNP

I HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian

Bidang Ilmu Ketua Peneliti

a. Narna lengkap b. NIP/NIK c. NIDN d PangkatIGolongan e. Jabatan Fungsional f. Fakultas/Jurusan g. Pusat Penelitian

h. Alamat Institusi i. Telplemail j. Alamat rumah k. telp/email

Biaya yang diusulkan

LAPORAN PENELITIAN

: Fotodegradasi Senyawa Methyl Violet Menggunakan Sinar UV 254 nm Dengan Bantuan TiOz - PEG sebagai Fotokatalis.

: Kimia Fisika

: Hary Sanjaya, S.Si, M.Si : 198304282009121007 : 0028048306 : Penata Muda Tk IIIIIb : Asisten Ahli : MIPNKimia : Laboratorium Kimia Fisika Universitas Negeri

Padang : J1. Prof. Dr. Hamka Padang : 075 17057420 : J1. Bali no. 4D Kalawi Padang : 08 1266363222 1 [email protected] : Rp. 15.000.000

i Padang, 27 Desember 201 2 Ketua Peneliti,

Hary Sanjaya, S.Si, M.Si NIP. 19830428 200912 1 007

. ,

' * -, " .,.. _a b?:~zwkh Bentri, M.Pd \

Page 3: Ilmu - UNP

FOTODEGRADASI SENYAWA METHYL VIOLET MENGGUNAKAN SINAR UV

254 nm DENGAN BANTUAN Ti02/PEG SEBAGAI FOTOKATALIS

Hary Sanjaya, Hardeli

Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Padang

Em ail : hary.s@fmipa unp. ac. id

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang degradasi senyawa methyl violet dengan metode

fotolisis menggunakan sinar UV 254 nm dan Ti02/PEG debagai katalis. Methyl violet

termasuk zat wama golongan trifenilmetana yang digunakan secara intensif untuk

mewamai nilon, nilon yang dimodifikasi poliakrilonitril, wol, sutera dan kapas. Ikatan

antara methyl violet dengan DNA menyebabkan kesalahan replikasi pada jaringan hidup

sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi dan kanker. Metode fotolisis digunakan untuk

mendegradasi senyawa methyl violet ini . Degradasi methyl violet secara fotolisis dengan

TiOz dan Ti02-PEG dilakukan dengan menvariasikan waktu dan jumlah penambahan PEG

ke dalam Ti02 serta sumber sinar. Hasil penelitian menunjukan fotolisis dengan bantuan

0,05 gr TiOz sebagai katalis dapat mendegradasi senyawa methyl violet 50 mgL sebesar

94,83% setelah iradiasi selama 150 menit dan penambahan 0,05 gr Ti02-PEG 10% (berat

PEG 10% dari berat Ti02) mampu mendegradasi methyl violet sebesar 97,27% setelah

irradiasi selama 150 menit. Sedangkan irradiasi menggunakan sinar matahari dengan

waktu yang sama mampu mendegradasi methyl violet sebesar 96,63%. Degradasi senyawa

methyl violet secara fotolisis dengan bantuan Ti02-PEG sebagai katalis sangat efektif dan

efisien baik menggunakan lampu UV 254 nm atau sinar matahari sebagai sumber sinar.

Kata kunci : Fotolisis, fotokatalis, Ti02, Methyl Violet

Page 4: Ilmu - UNP

PENGANTAR

! Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajarnya, baik yang secara

I langsung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dana dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi terkait.

Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang Fotodegradasi Senyawa Methyl Violet Menggunakan Sinar UV 254 nrn Dengan Bantuan Ti02 - PEG sebagai Fotokatalis, sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Dosen Madya Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 201 2 Nomor: 686lUN3 5.2/PG/20 12 Tanggal 3 Desember 20 12.

Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting dalam peningkatan mutu pendidikan pada umurnnya. Di samping itu, hasil penelitian ini juga diharapkan memberikan masukan bagi instansi terkait dalam rangka penyusunan kebijakan pembangunan.

Hasil penelitian ini telah ditelaah oleh tim pembahas usul dan laporan penelitian, kemudian untuk tujuan diseminasi, hasil penelitian ini telah diseminarkan ditingkat Universitas. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya dan khususnya peningkatan mutu staf akademik Universitas Negeri Padang.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini, terutama kepada pimpinan lembaga terkait yang menjadi objek penelitian, responden yang menjadi sarnpel penelitian, dan tim pereviu Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang. Secara khusus, kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Padang yang telah berkenan memberi bantuan pendaman bagi penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi dan kerjasama yang terjalin selama ini, penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini akan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Terima kasih.

\ BE: Alweo Bentri, M.PI. NIP. 19610722 198602 1 002

Page 5: Ilmu - UNP

DAFTAR IS1

Halarnan Pengesahan.. ......................................................................... .i . . Abstrak. .......................................................................................... -11

... Pengantar .......................................................................................... ill

Daftar isi.. ....................................................................................... .iv

Daftar gambar.. ................................................................................. .v

BAB I. Pendahuluan.. ............................................................................ 1

BAB 11. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 4

BAB 111. METODOLOGI PENELITIAN.. ............................................... -10

BAB IV. HASIL DAN DISKUSI ............................................................ 14

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.. ................................................. -18

DAFTAR PUSTAKA.. ........................................................................ 1 9

RI WAYAT HIDUP PENELITI ............................................................ ..2 1

Page 6: Ilmu - UNP

Gambar 1 . Struktur molekul methyl viofet .................................................... 5

Gambar 2 . Skema proses fotoeksitasi dalarn padatan diikuti peristiwa deeksitasi ...... 6

Gambar 3 . Energi celah pita beberapa semikonduktor dalam larutan elektrolit ......... 6

Gambar 4 . Spektrum Absorbansi Methyl Violet 50 ppm ................................. 14

Gambar 5 . Pengaruh waktu penyinaran terhadap degradasi methyl violet ................ 15

Gambar 6 . Pengaruh penambahan PEG pada Ti02 terhadap degradasi senyawa

methyl violet ..................................................................... 16

Page 7: Ilmu - UNP

BAB. I.

PENDAHULUAN

Pemakaian zat warna sintetik di berbagai industri pada saat sekarang ini sangat

banyak sekali. Hal ini menimbulkan masalah terhadap lingkungan, karena industry -

industry tersebut menghasilkan limbah yang mengandung zat warna. Limbah zat warna

merupakan salah satu faktor utarna penyebab pencemaran perairan. Keberadaannya mudah

dikenali dari warnanya sehingga menimbulkan masalah estetika. Sebanyak 10-15% zat

warna dibuang langsung ke perairan akibat ketidakefisienan pemakaian selama proses

pewarnaan dalam industri (Abedin, 2008). Dari seluruh macam zat warna, kelompok

trifenilmetana adalah yang paling banyak dimanfaatkan dalam berbagai macam aplikasi

industri (Azmi et al., 1998).

Methyl violet merupakan salah satu zat warna trifenilmetana yang digunakan

secara intensif dalam industri tekstil, kertas, cat, tinta, plastik, kulit, kosmetik, dan

makanan. Dari sejumlah studi ditemukan bahwa methyl violet bersifat toksik, mutagenik

dan karsinogenik terhadap biota air. Selain itu, methyl violet bersifat persisten dan sulit

dibiodegradasi sehingga dapat berada di lingkungan dalam waktu lama (Azmi et al.,

1998).

Pengolahan terhadap limbah zat warna selama ini telah banyak dilakukan,

diantaranya pengolahan secara kimia dan fisika meliputi adsorpsi, pengendapan kimia,

flokulasi, oksidasi dengan Morin, H202/03, elektrolisis, reduksi dan ekstraksi pasangan

ion. Selain itu juga telah dilakukan pengolahan dengan menggunakan sistem lumpur aktif

secara biodegradasi, yang memerlukan waktu yang cukup lama serta biaya relatif besar

sehingga belum efektif dalam mengolah limbah yang mengandung zat warna di

lingkungan. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu teknik yang lebih efektif dan efisien guna

mengatasi kendala-kendala tersebut.

Metoda lain yang perspektif dalam menangani limbah zat warna adalah dengan

menggunakan teknik fotodegradasi memakai fotokatalis semikonduktor seperti Ti02 ,

ZnO, Fe203, dsb. Pada proses ini, molekul kontaminan didegradasi secara bertahap

sehingga tidak meninggalkan residu atau sludge (Ghanbarian et al., 201 1). Proses ini

Page 8: Ilmu - UNP

memerlukan penggunaan katalis dari bahan semikonduktor. Semikonduktor yang paling

cocok diterapkan adalah TiOz karena memberikan keuntungan perihal stabilitasnya yang

tinggi, bersifat inert secara kimia dan biologi, tidak larut dalam air, dan tidak beracun

(Linsebigler et al., 1995). Sejauh ini, Ti02 telah banyak diaplikasikan untuk mendegradasi

polutan kimia dalam air dengan tingkat efisiensi tinggi (Ghanbarian et al., 201 1).

Ghanbarian et a1 (2011), menjelaskan pada proses fotokatalitik, ketika

semikonduktor Ti02 menyerap sinar W (I 390 nm) yang berenergi sama dengan energi

celah pitanya (3,2 eV) atau lebih besar, maka terjadi fotoeksitasi elektron. Elektron (e-)

tereksitasi ke pita konduksi meninggalkan hole (h3 pada pita valensi. Hole berinteraksi

dengan air atau ion OH- menghasilkan radikal hidroksil (.OH). Radikal hidroksil

kemudian menyerang molekul organik dan mendegradasinya menjadi produk akhir, C02

dan H20.

Beberapa usaha dilakukan untuk meningkatkan efisiensi fotokatalis, antara lain

sintesis nanokristal TiOz, penyisipan dopan, dan penambahan sensitizer (Gunlazuardi dkk.,

200 1). Untuk tujuan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan penambahan polietilen glikol

(PEG). Dari hasil penelitian Chen dan Zhang (2008), penambahan PEG dalam jumlah

yang tepat dapat memperkecil ukuran partikel TiOz dan memperbesar luas permukaan

spesifik sehingga meningkatkan aktivitas fotokatalis. PEG memiliki beberapa keuntungan,

yaitu inert secara fisiologi, tidak terhidrolisis dan tidak mendukung pertumbuhan jamur

(Sujono, 2003 dalam Astuti, 2008).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mencari metoda alternative pada

pengolahan limbah zat warna methyl violet me!alui proses fotodegradasi menggunakan

sinar W 254 nm dengan bantuan Ti02 - PEG sebagai semikonduktor fotokatalis.

I Batasan Masalah

Untuk lebih terarahnya penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek

berikut :

1. Variasi penambahan PEG yaitu 5%, lo%, 15%, 20% dm 25% dari berat I TiOz. I

I 2. Konsentarsi Larutan methyl Violet yang digunakan sebagai model limbah

I 1 zat warna adalah 100 ppm.

Page 9: Ilmu - UNP

3. Lama penyinaran dengan sinar UV 254 nm yaitu 60 menit.

4. Jenis Ti02 yang digunakan yaitu Ti02 Degussa P-25.

5. PEG yang digunakan adalah PEG dengan berat molekul2000.

6. Surnber sinar UV yang digunakan berasal dari lampu UV 254 nm.

Tuiuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penilitian ini adalah : mempelajari pengaruh penarnbahan

PEG terhadap aktivitas fotokatalis Ti02 dalam proses fotodegradasi senyawa methyl violet

menggunakan sinar UV 254 nm.

Luaran

Target luaran yang ingin dicapai adalah publikasi ilmiah dalam jumal local yang

mempunyai ISSN atau jurnal nasional terakreditasi.

Kontribusi Penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam pengolahan limbah

zat warna serta memberikan masukan bagi para pengelola unit pengolahan limbah yang

selama ini terbentur masalah waktu dan biaya dalam mengolah air limbah yang

mengandung zat wama. Selain itu hasil penelitian ini juga bermanfaat untuk

pengembangan fotokatalis Ti02 dalam mengatasi masalah-masalah yang terdapat di

lingkungan.

Page 10: Ilmu - UNP

BAB. 11.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Methyl Kolet

Methyl violet merupakan senyawa organik pararosanilin tetrametil, pentametil dan

heksametil:

Tetrametil (empat metil) dikenal sebagai methyl violet 2B. Bubuknya

berwarna biru-hijau, mencair pada suhu 137 OC, dan digunakan sebagai pH

indikator dengan rentang antara 0 dan 1,6. Bentuk terprotonasinya

berwarna kuning dan berubah menjadi ungu kebiruan pada pH di atas 1,6.

Pentametil (lima metil) dikenal sebagai methyl violet 6B, berwarna biru

lebih gelap dibanding 2B.

Heksametil (enam metil) dinamai methyl violet 10B, tetapi lebih dikenal

dengan nama crystal violet atau gentian violet.

Methyl violet larut dalarn air, etanol, dietilen glikol dan dipropilen glikol. Methyl

violet 10B dapat berikatan dengan DNA sehingga dapat digunakan untuk uji viabilitas sel

dalarn biokiinia. Ikatan antara methyl violet dengan DNA menyebabkan kesalahan

replikasi pada jaringan hidup sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi dan kanker

(http://www.wikidoc.org).

Methyl violet termasuk zat wama golongan trifenilmetana yang digunakan secara

intensif untuk mewamai nilon, nilon yang dimodifikasi poliakrilonitril, wol, sutera dan I

I kapas. Beberapa diantaranya dimanfaatkan untuk kegunaan medis dan biologis. Industri

i I kertas dan kulit juga menggunakan mayoritas zat wania ini, termasuk industri makanan I - dan kosmetik. Methyl violet bersifat persisten dan sulit dibiodegradasi. Berdasarkan studi

yang dilakukan Black et a1 pada 1980, didapatkan bahwa anilin yang terdapat dalam I senyawa bersifat mutagenik dan karsinogenik. Bahan kimia ini dapat memicu tumor pada

i beberapa spesies ikan yang hidup di dasar perairan ( A m i et al., 1998).

Page 11: Ilmu - UNP

Gambar 1. Struktur molekul methyl violet (Hosseinnia et al., 2010)

2. Proses Fotokatalitik

Teknologi fotokatalitik merupakan kombinasi proses fotokimia dan katalisis (Slamet

dkk., 2003: 28). Fotokimia adalah suatu proses sintesis atau transformasi secara kimiawi

dengan melibatkan cahaya sebagai pemicunya. Sedangkan katalis adalah substansi yang

dapat mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi secara keseluruhan. Artinya, pada awal

dan akhir reaksi, jurnlah katalis sama. Katalis dapat mengadakan interaksi dengan minimal

satu molekul reaktan menghasilkan senyawa antara yang lebih reaktif. Katalis dalam

proses ini disebut fotokatalis karena kemampuannya menyerap energi foton.

Zat yang dapat berperan sebagai fotokatalis merupakan suatu bahan semikonduktor.

Hal ini disebabkan semikonduktor memiliki daerah energi kosong di antara pita valensi

dan pita konduksi yang disebut celah pita (bandgap). Dalam daerah ini tidak tersedia

tingkat-tingkat energi untuk mempromosikan rekombinasi elelctron-hole. Proses

fotokatalitik heterogen pada bahan semikonduktor diawali dengan fotoeksitasi sebagai

akibat cahaya yang mengenai bahan semikonduktor. Cahaya ini berenergi sama atau lebih

besar dari energi celah pita, sehingga dapat mentransfer elektron dari pita valensi ke pita

konduksi. Jadi, pada proses fotoeksitasi dihasilkan elektron pada pita konduksi dan hole

pada pita valensi. Reaksi yang terjadi adalah:

Semikonduktor + hv - h+ VB + e - C ~

Page 12: Ilmu - UNP

Gambar 2. Skema proses fotoeksitasi dalam padatan yang diikuti peristiwa deeksitasi (Linsebigler, 1995; 739).

Gambar 2., menunjukkan proses eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi

yang diinisiasi oleh absorpsi cahaya. Pada jalur C, semikonduktor mendonasikan elektron

ke spesi penerima elektron. Spesi ini harus memiliki potensial yang lebih positif daripada

tingkat energi potensial pita konduksi semikonduktor. Pada ja!ur D, hole bergerak ke

permukaan dan mengoksidasi spesies donor elektron. Spesi pendonor harus memiliki

potensial yang lebih negatif daripada tingkat energi potensial pita valensi semikonduktor.

&ads) + e- C- A-(ads)

D(ads) + h+ VB - ads)

Gambar 3. Energi celah pita beberapa sernikonduktor dalam larutan elektrolit pada pH = 1 (Linsebigler et al, 1995; 740).

Page 13: Ilmu - UNP

Pada jalur B dan A, masing-masingnya, terjadi rekombinasi elektron-hole di dalam

dan di permukaan partikel semikonduktor disertai pelepasan panas. Rekombinasi elektron-

hole dapat dituliskan dalam persamaan:

Semikonduktor ( e CB + h+vB) - Semikonduktor + panas

Rekombinasi elektron-hole menurunkan efisiensi fotokatalis. Modifikasi permukaan

semikonduktor seperti penambahan logam, dopan, atau kombinasi dengan semikonduktor

lain dapat menurunkan laju rekombinasi elektron-hole ini (Behnajady et al., 2007). Perlu

dicatat bahwa proses transfer elektron akan lebih efektif jika elektron akseptor teradsorp

pada permukaan katalis. Probabilitas dan laju proses elektron tergaqtung pada lebar celah

pita dan potensial redoks molekul absorbat (Linsebigler et al., 1995; Philippopoulos et al.,

2008).

3. Fotokatalis Titanium Dioksida (Ti02)

a. Ciri-ciri Ti02

Ti02 merupakan kristal berwarna putih dengan indeks bias sangat tinggi

dan titik lebur 1855 OC. Kristal ini.bersifat asam, tidak larut dalam air, HC1,

H ~ S O ~ encer dan alkohol., tetapi larut dalam H2SO4 p.a dan HF. Ti02

nempunyai tiga bentuk kristal yaitu anatase, rutil dan brukit. Anatase diamati

terjadi pada pemanasan Ti02 bubuk mulai dari suhu 120 OC dan mencapai

sempurna pada 500 OC. Pada suhu 700 OC mulai terbentuk rutil dan terjadi

p e n m a n luas pennukaan (Ollis & Elkabi, 1993 dalam Thahjanto &

Gunlazuardi, 2001). Ti02 Degussa P-25 merupakan jenis Ti02 komersial

dengan ukuran diameter partikel21 nrn, luas permukaan spesifik 50 $- 15 m21g,

dan distribusi Kristal terdiri dari campuran 80% anatase dan 20% mtil

(Ghanbarian et al., 201 1).

b. Fotokatalitik pada Ti02

Fotokatalis yang ideal memiliki sifat inert secara kimia dan biologi,

mudah diperoleh serta digunakan kembali. Ti02 memenuhi karakteristik

tersebut dan telah digunakan secara meluas untuk penanganan berbagai

Page 14: Ilmu - UNP

kontaminan organik (Venhuis & Mehrvar, 2004; 120). Salah satu faktor yang

mempengaruhi aktivitas Ti02 sebagai fotokatalis adalah bentuk kristalnya

(Thahjanto & Gunlazuardi, 2001). Anatase merupakan tipe yang paling aktif

karena memiliki energi celah pita sebesar 3,2 eV (lebih dekat ke sinar UV) dan

kaks 388 nrn, sedangkan rutil 3,O eV (lebih dekat ke sinar tarnpak) dan kaks 413 nrn.

Perbedaan ini membuat letak pita konduksi (tingkat energi hasil

hibridisasi yang berasal dari kulit 3d titanium) dari anatase lebih tinggi

daripada rutil. Sedangkan pita valensi (tingkat energi hasil hibridisasi dari kulit

2p oksigen) anatase dan rutil sama. Anatase marnpu mereduksi oksigen

molekular menjadi superoksida serta mereduksi air menjadi hidrogen. Semakin

kecil energi celah pita, semakin mudah pula fotokatalis menyerap foton dengan

tingkat energi lebih kecil namun kemunglunan rekombinasi elektron-hole

semakin besar (Linsebigler et al., 1995).

Fotoeksitasi Ti02 menghasilkan hole pada pita valensi yang bersifat

oksidatif kuat (EO = +2,7 V terhadap elektroda standar hidrogen) pada pH 7 dan

elektron pada pita konduksi yang bersifat reduktif kuat (EO = -0,5 V). Hole

akan berinteraksi dengan air atau ion hidroksil menghasilkan radikal hidroksil.

Radikal hidroksil ini merupakan spesi yang sangat reaktif yang menyerang

molekul organik dan mendegradasinya menjadi komponen yang lebih

sederhana (Linsebigler et al., 1995; Behnajady et al., 2007).

c. Mekanisme Reaksi Fotokatalitik pada Ti02

Reaksi yang menggambarkan proses degradasi polutan organik oleh

fotokatalisis semikonduktor diberikan oleh persamaan:

Polutan Organik + 0 2 . C02 + H20 + Materi Anorganik

Page 15: Ilmu - UNP

1. Pembentukan pembawa muatan oleh foton

Ti02 + hv + TiiV OH + /pb + e;,

2. Trapping pembawa muatan

+ + TiiV OH + ( ~ i " OH*)+ hvb

eFb + Ti1' OH + Tirr1 OH

e;, + Ti" + ~ i " '

3. Rekombinasi pembawa muatan

eG + (Ti" OH*)' 4 Ti" OH + + Ti1[' OH TiiV OH hub

4. Transfer muatan antar muka

( ~ i " OH*)+ + Red -+ TiiV OH + ~ e d * '

eFb + Oks 4 Ti1" OH + Oks*

TiOH adalah bentuk terhidrat dari Ti02. Red adalah pendonor elektron dan Oks

adalah penerima elektron. ( ~ i " OH*)+ merupakan permukaan penjebakan G~ (OH*), sedangkan Ti"' OH adalah permukaan penjebakan e;, (Philippopoulos

et al., 2008).

4. Bolietilen Glikol (PEG)

Band gap dari TiOz anatase ialah sebesar 3.2 eV dan hanya sinar UV yang dapat

digunakan untuk proses fotokatalitik. W hanya terdapat sekitar *5% dari energi radiasi

dari matahari, sementara sinar tampak terdapat sekitar 45% (Hosseinnia et al., 2010).

Ketidakrnampuan mengabsorpsi sinar tampak membatasi efisiensi dari proses

fotokatalitik. Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan guna rnengatasi keterbatasan

tersebut. Cara-cara yang dapat dilakukan yaitu teknik modifikasi fotokatalis dan usaha

untuk memperoleh luas permukaan aktif yang besar.

Salah satu zat yang dapat dipakai untuk membentuk dan sekaligus mengontrol

ukuran dan struktur pori dari partikel adalah polietilen glikol (PEG). PEG merupakan

polimer kondensasi dari etilen oksida dan air dengan rumus umum H(OCH2CH2),0H.

Dalam peran ini PEG dapat berfbngsi sebagai template yang membungkus partikel

sehingga tidak terbentuk agregat lebih lanjut. Caranya, PEG menempel pada permukaan

Page 16: Ilmu - UNP

partikel dan menutupi ion positif yang bersangkutan untuk bergabung dan membesar,

sehingga pada akhirnya akan diperoleh partikel dengan bentuk bulatan yang seragam

(Zhang et al., 2005 dalam Perdana dkk., 2011). Penambahan PEG pada TiOz

meningkatkan luas perrnukaan spesifik katalis, sehingga memperbanyak kontak antara

elektron dan hole yang dihasilkan katalis dengan reaktan (Lam et al., 2008: 6).

5. Proses Degradasi Methyl Violet

Degradasi adalah suatu reaksi perubahan kimia atau penguraian suatu senyawa

menjadi komponen yang lebih sederhana secara bertahap. Mula-mula elektron pada pita

konduksi berikatan dengan methyl violet membentuk radikal anion methyl violet yang

kemudian berlanjut ke proses degradasi. Berdasarkan penelitian Saquib dan Muneer

(2003), produk intermediat yang terbentuk adalah asam p-aminobenzoat dan N-metilanilin.

6. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri W-Vis adalah sebuah teknik analisis spektroskopi yang

memanfaatkan radiasi elektromagnetik ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak

(380-780 nm) dengan memakai instrumen spekrofotometer. Spektrofotometer W-Vis

melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, Sehingga

spektrofotometer W-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan

kualitatif. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi

tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi panjang gelombang

(Sibilia, 1988).

Semua molekul dapat mengadsorpsi radiasi dalam daerah UV-Vis karena

mengandung elelch-on yang dapat dieksitasi ke tingkat energi lebih tinggi. Panjang

gelombang di mana absorpsi terjadi, tergantung pada seberapa kuat elektron terikat dalam

molekul. Kebanyakan penerapan spektrofotometri UV-Vis didasarkan pada transisi n-d

ataupun z-x* dan rnemerlukan hadirnya gugus kromoforat dalarn molekul. Transisi ini

terjadi dalam daerah spektrum 200 - 700 nm yang praktis digunakan dalam eksperimen

(Underwood et al., 2002).

Page 17: Ilmu - UNP

BAB 111.

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai diterimanya proposal selama 2 (dua) bulan, di

Laboratorium Kimia Fisika Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alarn Universitas Negeri Padang.

3.2. Alat - alat dan Bahan yang Digunakan

Alat yang digunakan :

Reaktor Fotokatalis yang terdiri dari larnpu W 10 W (1 = 254 nrn) dan magnetic stirer

sebagai pengaduk, Ultrasonic cleaner, Neraca analitis, spektrofotometer W-Vis, kertas

saring Whatman, peralatan gelas: labu ukur, beker gelas, erlemeyer, termometer, pipet

gondok, buret,dan peralatan gelas standar lainnya. Karet hisap, sarung tangan plastik dan

kacamata juga dibutuhkan untuk keselamatan kerja di laboratorium.

Bahan yang digunakan

Zat warna methyl violet, Ti02 Degussa P-25, metanol p.a, aquades, PEG (BM 2000) dan

I 3.3. Prosedur Penelitian

Pembuatan Katalis Ti02-PEG I I I Dibuat larutan Ti02 dengan mencampurkan 0,l gram dalam methanol p.a sebanyak 100 I

I mL lalu disonfikasi dengan alat ultrasonic cleaner selama 30 menit agar terbentuk sol I

yang homogen. Lalu ditarnbahkan PEG sebanyak 5% berat Ti02 dan disonifikasi lagi

selama 15 menit. Sol Ti02 - PEG ini dipanaskan dengan suhu 100 "C selama 30 menit

untuk menguapkan pelarutnya sampai kering dan didapatkan bubuk Ti02 - PEG

selanjutnya akan dinamakan Ti02 - PEG 5%.

Kemudian dibuat lagi Ti02 - PEG 10% dengan cara yg sama namun penambahan PEG

sebanyak 10 % berat Ti02, Cara yg sama juga digunakan untuk mendapatkan Ti02 - PEG

15%, Ti02 - PEG 20% dan Ti02 - PEG 25%.

11

Page 18: Ilmu - UNP

Pembuatan Model Limbah Methyl Violet

Model Limbah Methyl Violet (50 ppm) dibuat dengan melarutkan 50 mg serbuk Methyl

Violet dalam 1 L aquades . Pengukuran Absorbansi Metil Violet dengan Spektrofotometer UV-Vis

Larutan methyl violet 50 ppm tadi diambil sebanyak 10 ml untuk diukur absorbansi

awalnya dengan menggunaka spektrofotometer UV-Vis.

Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Pada Fotodegradasi Model Limbah Methyl

Violet Menggunakan Sinar W 254 nm Dengan Bantuan katalis Ti02

Larutan methyl violet 50 ppm dimasukkan ke dalam gelas piala kemudian ditarnbahkan

i Ti02 selanjutnya disinari dengan lampu W 254 nm selama 30, 60, 90, 120, 150, 180

serta 210 menit. Selanjutrnya larutan diukur absorbansinya dengan menggunakan

spektrofotometer UV-Vis agar didapatkan waktu penyinaran yang optimum ( x menit).

Pengaruh Penambahan PEG pada Ti02 dalam Fotodegradasi Model Limbah Methyl

Violet Menggunakan Sinar UV 254 nm

Larutan methyl violet 50 ppm dimasukkan ke dalam gelas piala kemudian ditarnbahkan

1 Ti02 - PEG 5% selanjutnya disinari dengan lampu W 254 nm selama x menit. Larutan

hasil degradasi diambil sebanyak 10 mL lalu diukur absorbansinya dengan

spektrofotometer UV-Vis. Hal yang sama dilakukan dengan penambahan Ti02 - PEG

10% , Ti02 - PEG 15% , Ti02 - PEG 20%, Ti02 - PEG 25%. Setelah diukur akan

I , didapatkan kondisi optimum penambahan PEG pada Ti02 (Ti02-PEG x%).

I Pengaruh Sumber Sinar Terhadap Degradasi Senyawa Methyl Violet

100 ml senyawa methyl violet ditambahkan katalis Ti02PEG 15% sebayak 5 mg

kemudian disinari dengan lampu W 254 nm selama 150 menit, ha1 yang sama dilakukan

tetapi disinari dengan sinar matahari langsung. Kemudian diambil 10 ml untuk diukur

absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis.

Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh berupa absorbansi larutan methyl violet yang diukur dengan alat

spektrofotometer UV-Vis. Analisis data dilakukan dengan melihat perbandingan

absorbansi methyl violef sebelum dan sesudah didegradasi serta perbandingannya pada

12

Page 19: Ilmu - UNP

berbagai variasi penambahan katalis Ti02-PEG. Persentase degradasi (D, %) dihitung

dengan persamaan:

D = A o - A t x 100% A0

di mana, A, (cm-') adalah absorbansi mula-mula, A, (cm") adalah absorbansi pada waktu t

(Parshetti et al., 201 1).

3.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Bulan ke No Kegiatan

1 1 2 1 3 I 4 l 5

Page 20: Ilmu - UNP

BAB IV.

HASIL DAN DISKUSI

Pengukuran Absorbansi Metil Violet dengan Spektrofotometer UV-Vis

Hasil pengukuran senyawa methyl violet 50 ppm dengan menggunakan spektrofotometer

Uv-Vis memperlihatkan spectrum serapan sebagai berikut :

Overlaid Sample Spectra -----------------------

- . Gambar 4. Spektrum Absorbansi Methyl Violet 50 ppm

2 -

Dari gambar diatas menunjukan bahwa serapan maksimum dari senyawa methyl violet 50

ppm adalah pada panjang gelombang 582 nm dengan besar nilai serapan 2.31970 (Ao).

.

Untuk pengukuran selanjutnya akan diukur pada panjang gelombang 582 nm besar

serapannya (At). Selanjutnya dapat diukur degradasi senyawa methyl violet dengan rurnus

1 - 5 4 8 C

0 - 4 H cr: -1 -

-2 - ri I I I I 1 1 '

200 400 6Xl 800 Wavelgnqth (nrn)

Page 21: Ilmu - UNP

di mana A. -At merupakan Absorbansi metil violet yang terdegradasi pada lama penyinran

t jam

Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Pada Fotodegradasi Model Limbah Methyl

Violet Menggunakan Sinar UV 254 nm Dengan Bantuan katalis Ti02

Pengaruh lama penyinaran terhadap persentase degradasi ditunjukkan oleh grafik pada

Garnbar 5. Pada grafik, persentase degradasi terlihat semakin meningkat seiring dengan

bertarnbahnya lama penyinaran. Hal ini dikarenakan semakin lama penyinaran maka

semakin lama pula waktu kontak antara foton dengan katalis sehingga semakin banyak

elektron dan hole yang tergenerasi. Akibatnya, radikal 'OH yang dihasilkan juga semakin

banyak. Radikal 'OH ini kemudian menyerang molekul metil violet dan mendegradasinya

menjadi senyawa yang lebih sederhana secara bertahap sesuai dengan persamaan reaksi

c ~ ~ H ~ * N ~ + c I - + -OH - Produk degradasi

0 30 60 90 120 150 180 210 240

Gambar 5. Grafik pengaruh waktu penyinaran terhadap % Degradasi methyl violet

Page 22: Ilmu - UNP

Persentase degradasi paling besar diperoleh pada lama penyinaran selama 210

menit. Akan tetapi, setelah penyinaran selama 150 menit persentase degradasi tidak

berubah secara signifikan lagi. Hal ini diperkirakan karena telah banyak molekul metil

violet yang terdegradasi sehingga penambahan lama penyinaran tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kenaikan persentase degradasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa lama penyinaran optimum adalah selarna 150 menit.

Pengaruh Penambahan PEG pada Ti02 dalam Fotodegradasi Model Limbah Methyl

Violet Menggunakan Sinar W 254 nm

Penambahan PEG ke dalam Ti02 dilakukan dengan 5 variasi yaitu 5% , lo%, 15%

,20% dan 25% dari berat TiOz. Hal ini bertujuan agar didapatkan penambahan optimum

PEG ke dalam Ti02. Selanjutnya katalis Ti02 yang telah ditambahkan PEG ini masing-

masing akan digunakan untuk mendegradasi senyawa methyl violet 50 ppm dengan proses

fotolisis menggunakan sinar W 254 nm selarna 150 menit. Hasilnya dapat dilihat pada

gambar 6 berikut.

Gambar 6. Pengaruh penambahan PEG pada Ti02 terhadap degradasi senyawa methyl violer

Page 23: Ilmu - UNP

Dari gambar 6. diatas dapat dilihat bahwa setelah penambahan IONPEG terlihat

kenaikan %D tidak begitu signikan lagi , ini menjelaskan bahwa penambahan PEG sudah

tidak mampu lagi meningkatkan aktivitas katalis TiOz dalam mendegradasi senyawa

methyl violet. Hal ini disebabkan karena PEG sudah tidak mampu lagi meningkatkan luas

permukaan katalis Ti02 sehingga aktivitas katalis dalam mendegradasi senyawa methyl

violet tidak naik lagi secara signifikan.

Pengaruh Sumber Sinar Terhadap Degradasi Senyawa Methyl Violet

Untuk melihat pengaruh dari sumber sinar terhadap degradasi senyawa methyl violet

dilakukan dengan membandingkan fotolisis dengan menggunakan lampu UV 254 nm dan

sinar matahari. Setelah dilakukan perbandingan ternyata degradasi senyawa methyl violet

tidak berbeda jauh , dimana pada fotolisis menggunakan sinar lampu UV 254 nm

memberikan nilai D sebesar 97,86 % sedangkan fotolisis menggunakan sinar matahari

memberikan nilai D sebesar 96,63 %. Hal ini membuktikan bahwa ~~~~~~~~~~~~~a . .

methyl ,violet menggunakan Ti02-PEG sebagai katalis dapat juga diaplikasikan deng&

menggunakan sinar matahari sebagai sumber irradasinya. . .

I MlLlK PERPUSTANAAN UNIV. NEGERI BADANG 1

Page 24: Ilmu - UNP

BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat kita simpulkan bahwa :

1. Fotolisis dapat mendegradasi senyawa methyl violet dengan bantuan TiOz dan

Ti02-PEG sebagai katalis.

2. lrradiasi senyawa methyl violet 50 ppm dengan menggunakan sinar lampu W 254

nm d m bantuan Ti02 sebagai katalis selama 150 menit mampu mendegradasi

senyawa methyl violet sebesar 94,83%. Sedangkan dengan bantuan Ti02-PEG 10%

mampu mendegradasi senyawa methyl violet sebesar 97,27%.

3. Fotodegradasi senyawa methyl violet 50 ppm dengan bantuan Ti02-PEG 10% juga

dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari sebagai sumber sinar, dimana

';d&ngan penyinaran selama 150 menit mampu mendegradasi senyawa methyl vMet

sebesar 96,63%. ? . :

5.2. SARAN

Untuk lebih sempurnanya penelitian ini maka disarankan kepada peneliti selanjutnya agar

meneliti fraksi-fraksi senyawa yang dihasilkan dari proses fotodegradasi senyawa methyl

violet hi .

Page 25: Ilmu - UNP

DAFTAR PUSTAKA

Abedin, R.M.A., 2008. Decolorization and Biodegradation of Crystal Violet and Malachite Green by Fusarium solani (Martius) Saccardo. "A Comparative Study on Biosorpsion of dyes by the Dead Fungal Biomass." American-Eurasian Journal of Botany, Vol. 1, No.2, pp 17-3 1.

Astuti, F., 2008. "Pengaruh Kombinasi Basis Polietilen Glikol 1000 dan Polietilen6000 Terhadap Sifat Fisika dan Pelepasan Asam Mefenamat Pada Sediaan Supositoria." Skripsi, Universitas Muharnmadiyah, Surakarta, Indonesia, 2008.

h i , W., Rajesh, K.S., Bane rjee, U.C., 1998. Biodegradation of Triphenylmethane Dyes. Enzyme and Microbial Technology Elsevier Science, Vo1.22, pp 185- 19 1.

Behnajady, M.A., Modirshahla, N., Shokri, M., Rad, B., 2007. Enhancement of Photocatalytic Activity of Ti02 Nanoparticles by Silver Doping:Photodeposition Versus Liquid Impregnation Methods. Global NESTJournal, Vol. 10, No. 1, pp 1-7.

Chen, R.F., dan Zhang, C.X., 2008, Preparation and Photocatalytic Activity of Ti02 Films on Silica Glass Substrate by Assembly Technique. Journal of the Chinese Chemical Society, Vo1.55, No.5, pp 1055-1061.

Day, R., d m Underwood, A.L., 2002, Analisis KuantitatifKimia. (Te rjemahan Sopyan, I.,). Jakarta: Penerbit Erlangga. Buku asli diterbitkan tahun1998.

Ghanbarian, M., Nabizadeh, R., Mahvi, A.H., Nasseri, S., Naddafi, K., 2011. Photocatalytic Degradation of Linear Alhylbenzene SolfunateJ?om Aqueous Solution by Ti02 Nanoparticle, Iran Journal of Environmental Health Science English, V0l.8, No.4, pp 309-316.

Hosseinnia, A., Rad, M.K., Pozouki, M., 2010. Photo-catalytic Degradation of Organic Dyes with Dzferent Chromophores by Sinthesized Nanosize Ti02 Particles. World Applied Science Journal, Vo1.8, No. 11, pp 1327-1332.

Lam, S.W., Gan, W.Y., Chiang, K., Amal, R., 2008. TiOz Semiconductor-A Smart Self- Cleaning Material. Journal of the Australian Ceramic Society, Vo1.44, No.2

Maryani, Y., Kustiningsih, I., Rakhrna, M.Y., Nufus, H., 2010, Uji Aktivitas Beberapa Katalis Pada Proses Degradasi Senyawa Aktif Detergen Secara Fotokatalisis, Seminar Rekayasa Kimia dan Proses, Jurusan Teknik FT Undip Semarang, 4-5 Agustus 20 10.

Slatnet d m Finaty, B.B., 2006, Pengolahan Limbah C r ( m dan Fen01 serta Disinfeksi Bakteri E.coli secara Simultan Menggunakan Fotokatalis Ti02 Film, Seminar Nasional Teknik Kirnia Indonesia, Palembang, 19-20 Juli 2006.

Page 26: Ilmu - UNP

Slarnet., Syakur, R., Danurnulyo, W., 2003. Pengolahan Limbah Logam Berat Chromium (VI) dengan Fotokatalis TiOz. Makara Sains, Vo1.7, No. 1, Hlm 27-32.

Perdana, A.F., Baqiya, A.M., Mashuri., Triwikantoro., Darminto., 201 1, Sintesis Nanopartikel Fe30r dengan Template PEG-1000 dan Karakterisasi Sifat Magnetiknya. Jurnal Material dan Energi Indonesia, Vol.0 1, No.0 1 ,Hlm. 1-6.

Palupi, Endang., 2006. "Degradasi Methylen Blue dengan Metode Fotokatalisis clan Fotoelektrolisis Menggunakan Film TiOz." Skripsi, Institute Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia, 2008.

Parshetti, G.K., Parshetti, S.G., Telke, A.A., Kalyani, D.C., Doong, R.A., Govindwar, S.P., 201 1. Biodegradation of Crystal Violet by Agrobacterium radiobacter. Journal of Environmental Science, Vo1.23, No.8, pp 1384 1393.

Philippopoulos, C.J., and Nikolaki, M.D., 2008. Photocatalytic Processes on the Oxidation of Organic Compounds in Water. National Technical University of Athens, Chemical Porcess Engineering Laboratory: Greece. V0l.6, pp 89-106.

Saquib, M., and Muneer, M., 2003. Ti02-Mediated Photocatalytic Degradation ofA Triphenylmethane Dye (Gentian Violet), in Aqueous Suspensions. Department of Chemistry, Aligarh Muslim University, Aligarh, India, Vo1.56, pp 37-49.

Sibilia, Jhon.P., 1988. A Guide to Materials Characterization and Chemicals Analysis. New York : VCH Publisher. (Online), dalam (h~://books.noonle.co.id/books diakses tanggal 21 Januari 2012).

Thahjanto, R.T., dan Gunlazuardi, J., 2001, Preparasi Lapisan Tipis Ti02; Keterkaitan antara Ketebalan dan Aldifitas Katalisis. Makara, Jurnal Penelitian Universitas Indonesia, Vo1.5, No.2, Hlm 81-91. (Online), (http://chem.ui .iset/RTT-JG- 1 .pdf, diakses tanggal 2 Januari 2012).

Tristantini, D., Slamet., Mustika, R.S., Widuri, 201 1, Modzfxation of Ti02Nanoparlicles with PEG and Si02 for Anti-Fogging and Self-Cleaning Application, International Journal of Engineering and Technology IJET IJENS, Vol. 1 1, No.02, Hlm 80-85.

Venhuis, H.S., dan Mehrvar, M., 2004, Health Efects, Environmental Impacts, and Photochemical Degradation of Selected Surfactants in Water". International Journal of Photoenergy, Vo1.6, pp 11 5-125.

Page 27: Ilmu - UNP

Daftar Riwayat Hidup Ketua Peneliti

I. IDENTITAS DWI

1

2 3

4

5

6

7

8

9

10

1 2. 1 Kimia Analitik 2 I 4 I

o 1 NAMA MATA KULW

Nama Lengkap dengan Gelar

NIP. PangkatlGolongan

Jabatan Fungsional

Fakultas / Jurusan

Tempat dan Tanggal lahir

Jenis Kelamin

Alamat Kantor I Telepon

Alamat Rumah / Telepon

HP/E.Mail

BEBAN SKS

Hary Sanjaya, S.Si., M.Si 198304282009121 007 IIIb

Asisten Ahli

FMIPA I Kimia

Padang, 28 April 1983

Laki-laki

Jurusan Kimia FMIPAUniversitas Negeri Padang J1.Prof.Dr.Hamka Air Tawar Padang / 075 1 7057420

J1. Bali No.4D Kalawi Padang

08 1266363222 / [email protected]

I Kimia Analitik 1 I 4

3 3

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Kimia Fisika 1 Kimia Fisika 2

Program Nama PT

Bidang Ilmu

Tahun Masuk

Tahun lulus

Kimia Fisika 3 Kimia Fisika Lanjut Praktikum Kimia Fisika 1 Praktikum Kimia Fisika 2 Media Pembelajaran dan IT Analisa Spektrometri

3 3 1 1 3 3

S 1 Universitas Andalas

Kimia

2001

2005

S2 Universitas Andalas

Kimia Lingkungan

2007

2009

Page 28: Ilmu - UNP

N. PENGALAMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

No I Tahun I Judul Penelitianmengabdian I Sumber I Sebagai

Degradasi senyawa organik pada limbah bahan

coolant mesin grinding dengan menggunakan

mikroorganik probiotik secara aerobic

proses.(Penelitian)

1.

Stabilisasi pH, NO3, COD dan BOD pada air

tambak udang lobster dengan menggunakan

mikroorganisme probiotik Bio Systems.(Penelitian)

Bio

Systems

USA

2005

Bio

Systems

USA

Peneliti

Utama

Pembuatan Lapisan Tipis Titania (TiOz) dengan

Metoda Sol-Gel dan Uji Aktivitas

Peneliti

Utama

Pemisahan Katalis Palladium dari limbah industri

PTA dengan menggunakan sistem Sentrifugal pada

PT. Amoco Mitsui.(Penelitian)

Dana TPSDP

Bio

Systems

USA

Peneliti Utama

Peneliti

Utama

Degradasi senyawa LAS yang terdapat pada

dete jen dengan menggunakan ZnO sebagai katalis

dan disinari dengan sinar UV 254 nm.(Penelitian)

Standardization of crafted process in stitching for tennis classic

Pribadi Peneliti

Utama

I

NIKE I Peneliti

USA Utama

Page 29: Ilmu - UNP

Padang, 24 September 20 12 ,.

6

7

8

Hary Sanjaya, S.Si, M.Si NIP. 19830428 200912 1 007

2010

201 1

2012

Penyuluhan Kimia Terapan pada Anggota Majelis

Ta'lim Kampung Suluh Bendang Kenagarian

Sungai Sariak Kecamatan VII Koto Kabupaten

Padang PariamanV.(Pengabdian Kepada

Masyarakat)

Pelatihan IT Dalam Pembuatan Media Pembelajaran

Untuk Guru SMA Se-Kota Padang

Penyuluhan Kimia Terapan Kepada Ibu-Ibu PKK

Lubuk Nyiur Batang Kapas, Kabupaten Pesisir

Selatan.

DIPA

Jurusan

Kimia

DIPA

Jurusan

Kimia

DIPA

Jurusan

Kimia

Anggota

Anggota

dan

Pemateri

Ketua

Page 30: Ilmu - UNP

Daftar Riwayat Hidup Anggota Peneliti

I. IDENTITAS DIRI

I 1 I Narna Lengkap dengan Gelar I Dr. Hardeli, M.Si

I I

4 1 Jabatan Fungsional I Lektor

2 3

NIP. Pangkat/Golongan

5

6

11. MATA KULIAHYANG DIAMPU

- - - - - - -

19640113 199103 1001 IIIc

7 8

9

m. RIWAYAT PENDIDIKAN

Fakultas / Jurusan

Tempat dan Tanggal lahir

FMIPA / Kimia

Padang Ganting, 13 Januari 1984

Jenis Kelamin

Alamat Kantor / Telepon

Alamat Rumah / Telepon

Laki-laki

Jurusan Kimia FMIPAUniversitas Negeri Padang J1.Prof.Dr.Hamka Air Tawar Padang / 075 1 7057420

Jln Parkit Blok C 1 Kalurnbuk, Padang

Page 31: Ilmu - UNP

1994

Tahun

201 1

201 1

2010

2010

20 10

2010

2010

2010

2009

2008

200 1

Menggunakan Alat Pengukur Tekanan Uap Penelitian Dana Rutin IKIP Padang : Identifikasi Kandungan Kimia Tanaman Jeruju (Acanthus ilicifolitus linn)

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Jenismama Kegiatan

Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Dalam Jabatan Rayon UNP, Angkatan 1

Orientasi Guru IPA Terpadu Tingkat MTs Se Kota Padang Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Dalarn Jabatan Rayon UNP, Angkatan V

Penyuluhan Kirnia Terapan pada Anggota Majelis Ta'lim Karnpung Suluah Bendang Kenagarian Sungai Sariak Kecarnatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman

Pemanfaatan Kimia Terapan dalarn Meningkatkan Pengetahuan Keterampilan Guru-Guru dan Orang Tua Murid SLB Wacana Asih Padang

Orientasi Guru IPA Terpadu Tingkat MTs Se- Surnatera Barat 1

Orientasi Guru IPA Terpadu Tingkat MTs Se- Sumatera Barat 2

Pelatihan ICT Kirnia dan Skill Manipulatif Alat laboratorium Bagi Guru-guru Kimia SMA dan MA Se Agarn Tirnur

Penyuluhan Kimia Terapan pada Anggota Kelo~npok Tani

Penyuluhan Keterampilan Kimia Terapan Bagi Masyarakat RT 04 RW 15 Wisrna Indah IV Kelurahan Surau Gadang Nanggalo Kotarnadya Padang

Pelaksanaan Program Accademic StafSDevelopment, dalam rangka Kernitraan LPTK-Sekolah

Pelatihan Minilab bagi guru-guru SMU dan MAN di Kotarnadya Padang

Anggota Peneliti

Tempat

UNP Padang

MTsN Model Padang

Kenagarian Sungai Sariak Kecarnatan VII Koto Kabupaten Padang Pariarnan SLB Wacana Asih Padang

MAN Model Bukittinggi

MAN Model Bukittinggi

SMA 1 Bukittinggi

Kenagarian Sungai Sariak Kecarnatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman

RT 04 RW 15 Wisma Indah IV Kelurahan Surau Gadang Nanggalo Kotamadya Padang

SMA 9 Padang

Jurusan Kimia FMIPA UNP

Dana Rutin IKIP Padang

Page 32: Ilmu - UNP

Padang, 24 September 20 12

Dr. Hardeli, M.Si NIP. 19640113 199103 1001

Jurusan Kimia FMLPA UNP

Departemen Agama Propinsi Sumatera barat

200 1

200 1

Pelatihan Minilab bagi guru-guru kimia SMU dan MAN di Kabupaten Padang Pariaman

Penatar pada Penataran Guru-Guru Matematika dan Kimia MAN Se Sumatera Barat