68
Katalog Produk Ilmu Dasar Ekonomi 2018/2019 1 ILMU DASAR EKONOMI 1. Pengantar Ekonomi Mikro 2. Pengantar Akuntansi 1 3. Pengantar Manajemen 4. Pengantar Bisnis 5. Komunikasi Bisnis 6. Pengantar Ekonomi Makro 7. Pengantar Akuntansi 2 8. Matematika 1 9. Manajemen 10. Leadership 11. Ekonomi Mikro 12. Akuntansi Biaya 13. Matematika 2 14. Manajemen SDM 15. Perpajakan 16. Manajemen Keuangan 17. Ekonomi Makro 18. Etika Bisnis 19. CSR 20. Manajemen Operasional 21. Ekonomi Syariah 22. Metode Penelitian 23. Kewirausahaan 24. Ekonomi Politik 25. Statistik 26. Pengantar Sistem Informasi 27. Manajemen Pemasaran 28. Sistem Informasi Manajemen 29. E-Commerce 30. Akuntansi Keuangan Baystate Medical Center

ILMU DASAR EKONOMI - ideyapindo.com fileIlmu Dasar Ekonomi 2018/2019 1 ILMU DASAR EKONOMI 1. Pengantar Ekonomi Mikro 2. Pengantar Akuntansi 1 3. Pengantar Manajemen 4. Pengantar Bisnis

  • Upload
    volien

  • View
    338

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Katalog ProdukIlmu Dasar Ekonomi 2018/2019

1

ILMU DASAR EKONOMI

1. Pengantar Ekonomi Mikro

2. Pengantar Akuntansi 1

3. Pengantar Manajemen

4. Pengantar Bisnis

5. Komunikasi Bisnis

6. Pengantar Ekonomi Makro

7. Pengantar Akuntansi 2

8. Matematika 1 9. Manajemen 10. Leadership 11. Ekonomi Mikro

12. Akuntansi Biaya

13. Matematika 2 14. Manajemen SDM

15. Perpajakan 16. Manajemen Keuangan

17. Ekonomi Makro

18. Etika Bisnis

19. CSR 20. Manajemen Operasional

21. Ekonomi Syariah

22. Metode Penelitian

23. Kewirausahaan 24. Ekonomi Politik

25. Statistik 26. Pengantar Sistem Informasi

27. Manajemen Pemasaran

28. Sistem Informasi Manajemen

29. E-Commerce 30. Akuntansi Keuangan

BaystateMedical Center

Technical Support

APL Tower Central Park 19th floor unit T7, Jl. S. Parman Kav. 28 Tanjung Duren,

Jakarta Barat, Telp. (021) 56967880

idetechnicalsupport1 0821-2411-3873

@

[email protected] - Sabtu, 08.00 - 17.00

08.00

17.00

2

ILMU DASAR EKONOMIAPL Tower Central Park 19th floor unit T7, Jl. S. Parman Kav. 28

Tanjung Duren, Jakarta Barat, Telp. (021) 56967880

021-56967880

https://ideyapindo.com

0821-2411-3873

Kode Serial Hubungi Kami

www.ideyapindo.com 18-03002 T

a1b2c3d4e5

3

1. Pengantar Ekonomi Mikro

ILMU DASAR EKONOMI

PengantarEkonomi Mikro

1. PENDAHULUAN1.1. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi1.2. Definisi dan Perkembangan Singkat Ilmu Ekonomi1.3. Masalah Pokok Perekonomian

2. SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI2.1. Perbedaan Mikroekonomi dan Makroekonomi2.2. Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi

3. HUKUM PERMINTAAN3.1. Teori Permintaan3.2. Harga & Permintaan

4. HUKUM PENAWARAN4.1. Teori Penawaran4.2. Harga dan Penawaran4.3. Perubahan Permintaan & Penawaran Secara Sendiri4.4. Perubahan Permintaan/Penawaran Secara Serentak

5. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN5.1. Elastisitas Permintaan5.2. Elastisitas Penawaran

6. TEORI NILAI GUNA UTILITY6.1. Perilaku Konsumen6.2. Nilai Guna (Utility)

7. ANALISIS KURVA KEPUTUSAN SAMA7.1. Kurva Kepuasan Sama7.2. Garis Anggaran Pengeluaran

8. TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI8.1. Teori Produksi & Kegiatan Perusahaan

8.1.1. Bentuk Organisasi8.1.2. Perusahaan Ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi

8.2. Teori Biaya Produksi9. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

9.1. Struktur9.2. Ciri-Ciri

10. PASAR MONOPOLI10.1. Ciri-ciri10.2. Penetapan

11. PASAR MONOPOLISTIS11.1. Ciri-Ciri11.2. Keseimbangan

12. PASAR OLIGOPOLI12.1. Ciri-Ciri & Macam12.2. Kurva Permintaan Terpatah12.3. Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan

13. PENENTUAN HARGA FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI13.1. Permintaan Terhadap Faktor-faktor Produksi13.2. Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja13.3. Sewa, Bunga, dan Keuntungan

14. MEKANISME PASAR & KEBIJAKAN PEMERINTAH14.1. Pasar Bebas14.2. Pengertian Kebijakan Pemerintah

15. SOAL-SOAL PILIHAN GANDA & JAWABAN

4

1. PENDAHULUAN

Pengantar ekonomi mikro mempelajari tentang kegiatan suatu pasar barang, bagaimana caranya menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisien, agar kemakmuran rakyat dapat dimaksimum-kan. Secara umum, kegiatan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat produksi, harga dan hubungan perdagangan. Oleh karena itu pengantar ekonomi mikro mencakup beberapa hal, an-tara lain: ruang lingkup dan definisi ilmu ekonomi, teori harga dan ap-likasinya, teori perilaku konsumen, teori produksi dan biaya produksi, struktur pasar, menentukan harga faktor produksi, mekanisme pasar dan kebijakan pemerintah.

Ilmu ekonomi merupakan bidang disiplin yang kurang jelas batasan–batasan-nya, karena mencakup terlalu banyak hal. Batasan selalu beru-bah–ubah, dan definisi yang digunakan pun sering merupakan subjek yang kontroversial sifatnya. Setiap orang menafsirkannya berbeda–beda, bahkan sesama ahli ekonomi pun sering dijumpai ketidaksepa-katan. Pada dasarnya semua orang terlibat dalam kegiatan ekonomi, jadi se-tiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi baik secara formal mau-pun non formal. Di Universitas/Pendidikan Tinggi, pengajaran ilmu ekonomi dibagi 3 yaitu:

Ilmu ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni al: pengantar ekonomi, teori ekonomi makro, teori ekonomi mikro.Ilmu ekonomi terapan al: ekonomi internasional, ekonomi pertanian, ekonomi tehnik, dll.Kelompok yang bersifat penunjang al: matematika, statistika.

Dalam kehidupan sehari-hari teori terkadang tidak sama dengan prak-tek karena teori adalah prinsip, hukum, dalil, atau kaedah yang bersi-fat sangat umum.

1.1. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Gambar 1-1 Kegiatan suatu pasar barang

Gambar 1-2 Ruang lingkup ilmu ekonomi

1.

2.

3.

Sumber daya terbatas

Pertumbuhan ekonomi

Efisiensi alokatif

Efisiensi produktif

Keadilan

MIKRO EKONOMI

Kerja penuh

Mengurangi keinginan

KELANGKAAN barang dan jasa

MASALAH EKONOMI (harus membuat pilihan)

3 pilihan masyarakat untuk mengatasi kelangkaan

Memperbaiki penggunaan sumber daya yang tersedia

Keinginan tak terbatas

KELANGKAAN barang dan jasa

Kelompok yang bersifat penunjang: matematika, statistika

Ilmu ekonomi terapan: ekonomi internasional, ekonomi pertanian, ekonomi tehnik, dll.

Ilmu ekonomi teori/ ilmu ekonomi murni: Pengantar ekonomi, teori ekonomi makro, teori ekonomi mikro.

pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus). Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persain-gan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori per-mainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastis-itas produk dalam sistem pasar. Analisis dalam teori ekonomi mikro dibuat berdasarkan pemikiran bahwa:

Kebutuhan dan keinginan manusia adalah tidak terbatas.Kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah ter-batas.

B. Teori MakrokonomiSuatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai ke-seluruhan kegiatan perekonomian. Analisis bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Ekonomi makro membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut. Jadi dalam teori ekonomi makro:

Analisis kegiatan pembeli (konsumen) yang dianalisis bukan per-ilaku seorang pembeli, tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian.Analisis perilaku produsen yang dianalisis bukan perilaku seorang produsen, tetapi kegiatan keseluruhan produsen yang ada dalam perekonomian.

Rumah Tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang terse-dia dalam perekonomian, sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan, barang-barang model, kekayaan alam dan harta tetap lainnya.Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berb-agai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan mereka dalam perekonomian ialah mengorganisasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga kebutuhan rumah tangga beru-pa barang dan jasa dapat diproduksi dengan sebaik-baiknya.Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi, termasuk didalamnya adalah depar-temen pemerintah, badan yang mengatur penanaman modal, bank sentral, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya.

2.2. Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi

Gambar 1-2 Ruang lingkup ilmu ekonomi

1.2.

1.

2.

A.

B.

C.

Kelompok masyarakat yang kegia-tannya menghabiskan & menguran-

gi nilai guna barang dan jasa

Pemerintah adalah pelaku kegia-tan ekonomi yang menjalankan kegiatan ekonomi berdasarkan

motif ekonomi sosial, yaitu motif mencari penghasilan guna

kepentingan umum

Produsen

Pemerintah

Rumah tangga

Pihak asing

Perusahaan adalah kelompok mas-yarakat yang tugasnya memproduksi

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang

mendukung sukesnya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu

negara

5

2. Pengantar Akuntansi 1

ILMU DASAR EKONOMI

PengantarAkuntansi 1

1. AKUNTANSI1.1. Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli1.2. Pemakai Informasi Akuntansi1.3. Sejarah Perkembangan Akuntansi1.4. Jenis - Jenis Perusahaan1.5. Prinsip & Konsep Akuntansi

2. PENGERTIAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI2.1. Proses Penyesuaian2.2. Macam-Macam Persamaan Akuntansi

3. DAFTAR AKUN DALAM AKUNTANSI3.1. Definisi Chart of Account3.2. Jenis-Jenis Kode Perkiraan3.3. Sistem Pencatatan3.4. Pengertian Buku Besar Bentuk T & Mutasi Kas Bank

4. SIKLUS AKUNTANSI5. JURNAL UMUM

5.1. Pengertian Jurnal Umum5.2. Fungsi Jurnal Umum dalam Akuntansi

6. BUKU BESAR PEMBANTU6.1. Pengantar6.2. Manfaat Buku Besar Pembantu

7. PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN7.1. Cash Basis VS Visual Basis7.2. Ayat Jurnal Penyesuaian7.3. Neraca Saldo

8. NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN9. LAPORAN KEUANGAN10. SISTEM DAN METODE PENCATATAN

10.1. Sistem Pencatatan Persediaan10.2. Metode Pencatatan Persediaan

11. AKUN RIIL DAN AKUN NOMINAL11.1. Akun Riil/Permanen11.2. Akun Nominal/Sementara

12. PENGENDALIAN INTERNAL12.1. Sistem Pengendalian Internal12.2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal12.3. Pengendalian Kas Terhadap Penerimaan & Pembayaran12.4. Rekening Bank12.5. Rekonsiliasi Bank

13. PERUSAHAAN DAGANG13.1. Definisi Perusahaan Dagang13.2. Transaksi Perusahaan Dagang13.3. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang13.4. Proses Penyesuaian dan Penutupan

14. JURNAL KHUSUS 14.1. Pengantar14.2. Manfaat Jurnal Khusus

15. SOAL-SOAL PILIHAN GANDA

1.2. Pemakai Informasi AkuntansiSuatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern.

Secara umum Horngen dkk merumuskan pemakai dan manfaat in-formasi akuntansi dalam 3 kategori yaitu:

Manajer Internal, yang menggunakan informasi untuk perencanaan jangka pendek dan pengendalian rutin operasi.Manajer internal, yang menggunakan informasi untuk membuat keputusan-keputusan non rutin (seperti investasi pada peralatan, penetapan harga produk dan jasa) dan memformulasikan seluruh kebijaksanaan/keseluruhan dan rencana rencana jangka panjang.Pihak luar, seperti investor dan pemerintah yang berwenang yang menggunakan informasi untuk membuat keputusan tentang peru-sahaan.

Menurut FASB mendefinisikan akuntansi secara umum adalah: “Ac-counting is the body knowledge and functions concered with sys-tematic originating, recording, classifying, processing, summerizing, analyzing, interpreting and supplying of dependable and significant information covering, transaction, and event wich are, in part at least, of financial character, required for the management and operation of an entity and for report that have to be submitted there on to meet fiduciary and other responsibilities”.American Acounting Association (AAA) menyatakan “Accounting as the process identifiying, measuring, and communicating economic in-formation to permit informed judgements and decisions by users of the information” Menyatakan bahwa akuntansi sebagai proses pen-gidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian, keputusan yang jelas dan tegas bagi semua yang menggunakan informasi tersebut.Charles T. Horngren, dan Walter T. HarrisonMenyatakan bahwa: Akuntansi merupakan sistem informasi yang men-gukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengko-munikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.Pengertian akuntansi menurut Warren dkkMenurut Warren “Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasil-kan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai akti-vitas ekonomi dan kondisi perusahaan.” Pihak-pihak yang berkepent-ingan itu meliputi kreditor, pemasok, investor, karyawan, pemilik, dll. Littleton menyatakan: “tujuan utama dari akuntansi merupakan un-tuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). definis ini adalah inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.Suparwoto L menyatakan bahwa akuntansi sebagai suatu system atau tehnik untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan mem-berikan hasil pengelolaan tersebut dalam bentuk informasi kepada pi-hak-pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern ini terdiri dari investor, kreditur pemerintah, serikat buruh dan lain-lain

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sebagai alat ukur yang memberikan informasi umumnya dalam satuan ukuran uang mengenai suatu kegiatan ekonomi yang berguna bagi pihak-pihak intern maupun ekstern perusahaan dalam mengam-bil keputusan.

6

1. AKUNTANSI1.1. Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli

Definisi Akuntansi menurut para ahli:APB (Accounting Principles Board) Statement No. 4 dalam Smith Skousen mendefinisikan Akuntansi merupakan suatu aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam memberikan keputusan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif.APB (Accounting Principles Board) ini adalah badan otoritatif yang dibangun American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).American Insitute of Certified Public Accounting (AICPA) menya-takan bahwa akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan beberapa cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan ter-masuk menafsirkan hasil-hasilnya dan meringkas dengan cara tertentu dalam ukuran fiskal, pertukaran dan kesempatan yang pada umumnya yang bersifat moneter dan dalam menguraikan hasil.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Gambar 1-1 Alat ukur dalam satuan ukuran uang mengenai kegiatan ekonomi dalam mengambil keputusan.

Sedangkan IAI mengelompokkan pemakai dan manfaat informasi akun-tansi kedalam beberapa kelompok berikut :

Investor yaitu mereka yang membutuhkan informasi untuk mem-bantu menentukan apakah membeli, menahan atau menjual investa-si tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang me-mungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.Karyawan yang memerlukan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan disamping kemampuan perusahaan untuk meberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.Pemberi pinjaman juga tertarik dengan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman dan bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.Pemasok dan kreditor lainnya tertarik dengan informasi yang me-mungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang teru-tang akan dibayar pada saat jatuh tempo.Pelanggan juga berkepentingan dengan informasi mengenai ke-langsungan hidup perusahaan terutama bila terlibat dalam perjan-jian dengan perusahaan.

2.2. Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi

Gambar 1-3 Pemakai informasi akuntansi menurut IAI

2.

a.

b.

c.

d.

e.

a.

b.

c.

1.

INPUT

Transaksi Informasi keuangan

PROSES

Penyiapan transaksi

Pencatatan transaksi

Penyajian informasi

OUTPUT

Gambar 1-2 Pemakai informasi akuntansi menurut Horngen dkk

PIHAK INTERNAL(Pihak yang berhubungan langsung

dengan kegiatan operasional perusahaan)

Pemimpin Perusahaan

Para Kepala Bagian

Para Karyawan

Pemilik perusahaan/Investor

Kreditor

Badan-badan Pemerintah

Pelanggan

Masyarakat

PIHAK EKSTERNAL(Pihak yang tidak terlibat secara

langsung dalam kegiatan operasion-al perusahaan, tetapi berkepent-ingan terhadap hasil-hasil yang

dicapai perusahaan)

1. Investor

7. Masyarakat

6. Pemerintah

5. Pelanggan4. Supplier & Kreditor bisnis

3. Pemberi pinjaman

2. Karyawan

3. Pengantar Manajemen

7

1. KONSEP DASAR MANAJEMEN BISNIS1.1. Organisasi dan Manajemen

1.1.1. Manajemen dalam Organisasi1.1.2. Pengertian Manajemen1.1.3. Peran Manajemen dalam Organisasi

1.2. Manajemen Secara Fungsional dan Operasional1.2.1. Fungsi Manajemen1.2.2. Kegiatan dalam Fungsi Manajemen

1.3. Fungsi Operasional dari Manajemen2. MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN

2.1. Manajer Sebagai Pelaksana Manajemen2.1.1. Peran Manajer Dalam Organisasi2.1.2. Keahlian Manajemen2.1.3. Tingkatan Manajemen

2.2. Manajemen Sebagai Seni dan Sains3. LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI

3.1. Lingkungan dan Organisasi Bisnis3.1.1. Organisasi Bisnis Bagian dari Lingkungan3.1.2. Lingkungan Internal Organisasi3.1.3. Lingkungan Eksternal Organisasi

3.2. Lingkungan Internasional3.2.1. Berbagi Bentuk Kegiatan Bisnis Internasional 3.2.2. Faktor Terkait Dalam Bisnis Internasional

3.3. Budaya Organisasi dan Kegiatan Bisnis3.3.1. Pentingnya Budaya Bagi Organisasi Bisnis3.3.2. Faktor Penentuan Terbentuknya Budaya Organisasi

3.3.3. Manajemen Bagi Budaya Organisasi 4. PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

4.1. Sejarah dan Pemikiran Ilmu Manajemen4.1.1. Sejarah Ilmu Manajemen 4.1.2. Pemikiran Manajemen

4.2. Teori Manajemen Kontemporer4.2.1 Berbagai Isu Kontemporer Ilmu Manajemen4.2.2. Kontributor Ilmu Manajemen Modern

5. FUNGSI PERENCANAAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN 5.1. Konsep Dasar Perencanaan dalam Manajemen5.2. Melakukan Perencanaan

5.2.1. Peran Tujuan dan Rencana Proses Perencanaan5.2.2. Beberapa Alat Bantu Bagi Perencanaan

5.3. Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan5.3.1. Pengertian Masalah 5.3.2. Faktor dan Proses

5.4. Langkah Dalam Pengambil Keputusan5.4.1. Analisis Masalah5.4.2. Rasionalitas5.4.3. Tahap5.4.4. Ciri Dan Tipe Keputusan

6. TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN6.1. Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi6.2. Konsep Dasar Etika Manajemen

6.2.1. Dimensi Etika dalam Manajemen6.2.2. Nilai Personal sebagai Standar Etika

5.3.3. Keterbatasan5.3.4. Memperbaiki Keputusan

ILMU DASAR EKONOMI

PengantarManajemen

organisasi bisnis tersebut. Semua kegiatan-kegiatan tersebut perlu diselesaikan karena pada praktiknya akan menunjang pencapaian tu-juan dari organisasi bisnis, yaitu pencapaian profit.Lalu mengapa proses penyelesaiannya, harus bersama dan melalui orang lain? Karena pada praktiknya, selain pengertian organisasi ada-lah sekumpulan orang-orang, pekerjaan untuk menyelesaikan sesuatu itu bukan sesuatu yang mudah, terlebih jika apa yang harus disele-saikan banyak sekali, dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang.Lalu bagaimana cara penyelesaiannya? Proses penyelesaian akan sesuatu memerlukan tahapan-tahapan. Jangankan organisasi, untuk menyelesaikan makan kita saja memerlukan tahapan-tahapan dari mu-lai menunangkan makanan ke dalam pinggan, memakanannya, men-gunyahnya, menelannya, hingga memakannya kembali, dan seterusnya hingga makanan dipinggan habis dan perut kita terasa kenyang. Bagi sebuah organisasi bisnis, tahapan-tahapan tersebut bisa berupa peren-canaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan lain dari manajemen, yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Nickels, McHugh and McHugh (1997). The process used to accomplish organizational goals through planning, organizing, directing, and controlling people and other organization-al resources. Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, perorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manaje-men pada dasarnya merupakan senin atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat:

8

1. KONSEP DASAR MANAJEMEN BISNIS1.1. Organisasi dan Manajemen

1.1.1. Manajemen dalam Organisasi

Kata “Manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manaje-men erat kaitannya dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada baiknya kita memahami dulu pengertian dari organi-sasi. Menurut Griffin (2002), organisasi adalah a group of people work-ing together in a structured and coordinated fashion to achice a set of goal. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Atau dalam bahasa lain, penulis mendefinisikan organisasi sebagai se-kumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertenu dan be-rupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama.Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis organisasinya. Organisasi politik misalnya, dapat memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan kelembagaan politik tertentu. Atau bisa juga organisasi politik bertujuan untuk meraih kursi kekuasaan sebanyak-banyaknya agar perannya sebagai pembawa aspirasi rakyat dapat diwujudkan secara optimal. Di sisi lain, organisasi sosial dapat memiliki tujuan yang berbeda dengan organisasi politik. Organisasi sosial bisa tidak bertujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui kegiatan perebutan kekuasaan, akan tetapi organisasi sosial bisa jadi bertujuan untuk menjawab aspirasi rakyat melalui kegiatan tertentu yang secara nyata dapat dirasakan oleh masyarakat, misalnya melalui pemberian sumbangan, pelatihan-pelatihan, dan lain sebagainya.Berbeda dengan organisasi politik dan sosial, sebuah universitas adalah juga sebuah organisasi. Di dalamnya ada sekumpulan orang-orang mulai dari dosen, karyawan, mahasiswa, serta ada tujuan yang ingin dicapai oleh universitas. Misalnya, untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tertentu sehingga dapat menjadi insan yang berguna di mas-yarakat.

Bagaimana dengan organisasi bisnis? Organisasi bisnis bisa jadi bertujuan untuk memperoleh profit. Seka-lipun tidak seluruh organisasi bisnis bertujuan untuk profit, namun profit adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi bisnis dimanapun. Jika tujuan dari bisnis adalah profit, maka organ-isasi bisnis adalah sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan bisnisnya. Sehingga mereka berupaya untuk mewujudkan tujuannya melalui kerjasama di dalam organisasi tersebut. Bagaimana kerjasama dapat dilakukan ketika karakter orang-orang atau kelompok yang ada di dalam organisasi sangat berbe-da-beda, didorong

Gambar 1-1 Manajemen dalam organisasi

Gambar 1-2 Manajemen dalam organisasi

A.

B.

Mengapa manajemen diperlukan? Agar tujuan dari organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.Apa yang dimaksud dengan efektif dan efisien?Efektif menurut Peter F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar” (doing the right things). Sedangkan efisien menurut-nya adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar” (doing things right). Apa yang dimaksud dengan mengerjakan sesuatu yang benar atau tepat dan mengerjakan sesuatu dengan benar atau tepat?Dalam kegiatan bisnis, terkadang kita melakukan pekerjaan yang tidak efektif bahkan juga tidak efisien. Sebagai contoh, misalnya kita adalah seorang pebisnis telepon seluler. Kita mengetahui (mengasumsikan) bahwa di daerah A masyarakatnya tidak begitu memerlukan telepon seluler. Selain karena budaya masyarakatnya cenderung menutup diri dari lingkungan luar, juga dikarenakan prioritas kebutuhan hidup mer-eka adalah untuk kebutuhan seperti sandang, pangan dan papan. In-formasi lain yang bisa kita peroleh ternyata signal di daerah A kurang bagus, sehingga sekiranya

1.1.3. Peran Manajemen dalam Organisasi : Efektif dan Efisien

Gambar 1-5 Peran manajemen dalam organisasi efektif dan efisien

Tabel 1-1 Tiga faktor dalam menyelesaikan pencapaian tujuan

A.

B.

C.

B.

C.

ORGANISASI

TUJUAN TATA KERJAMANAJEMEN

Tiga Faktor Dalam Menyelesaikan Pencapaian Tujuan

Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin, sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuan-gan, serta informasi

Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian dan peng-implementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.

Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan

4. Pengantar Bisnis

9

1. POLA GAMBARAN DUNIA BISNIS : SATU GAMBARAN UMUM

1.1. Faktor Pendorong Perkembangan Perusahaan1.2. Faktor-faktor Produksi dan Peranan Pengusaha1.3. Sistem Ekonomi dan Peranan Perusahaan

2. BENTUK DAN PERKEMBANGAN BADAN USAHA2.1. Bentuk Badan Usaha yang Utama2.2. Aspek Lain dari Organisasi Perusahaan

3. LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN DUNIA USAHA

3.1. Efek Lingkungan Kepada Kegiatan Dunia Usaha3.2. Efek “Lingkungan Pasar” Kepada Kegiatan Perusahaan3.3. Efek Keadaan Perekonomian3.4. Peranan Kestabilan Politik dan Kebijakan Pemerintah

4. PERANAN DAN FUNGSI MANAJEMEN4.1. Peranan Manajemen dalam Organisasi dan Perusa-haan4.2. Fungsi-fungsi Manajemen4.3. Tingkatan Manajemen dan Keahlian yang Diperlukan4.4. Pembagian Wewenang dalam Manajemen

5. MENGORGANISASI PERUSAHAAN5.1. Langkah-langkah dalam Mengorganisasi5.2. Menyusun dan Menentukan Stuktur Organisasi5.3. Perubahan Struktur Organisasi dan Masalahnya5.4. Mengelola Organisasi Perusahaan

6. MENGELOLA KEGIATAN MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

6.1. Proses Produksi dan Tujuan yang Perlu Dicapai6.2. Sejarah Perkembangan Proses Produksi6.3. Merancang Kegiatan Memproduksi6.4. Menentukan Barang Persediaan yang Diperlukan

7. MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA7.1. Pengertian Sumber Daya Manusia7.2. Merencanakan Kebutuhan Sumber Daya Manusia7.3. Proses Mendapatkan SDM yang Dibutuhkan7.4. Kompensasi Untuk Para Pekerja

8. PERANAN PEMASARAN DAN BENTUK KEGIATANNYA8.1. Pemasaran dan Kegiatan yang Diliputnya8.2. Strategi Mengembangkan Barang dan Penetapan Harga8.3. Strategi Pendistribusian dan Mempromosikan Barang

9. MENGELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN: AKUNTANSI DAN FUNGSINYA

9.1. Definisi Akuntansi dan Bidang Liputnya9.2. Prinsip Pembukuan dan Neraca Keuangan9.3. Informasi dan Analisis Keuangan9.4. Manajemen Keuangan Perusahaan

10. TEKNOLOGI KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

10.1. Data dan Informasi dalam Manajemen

ILMU DASAR EKONOMI

PengantarBisnis

10

1. POLA GAMBARAN DUNIA BISNIS: SATU GAMBARAN UMUM1.1. Faktor Pendorong Perkembangan Perusahaan

Adanya permintaan merupakan dorongan pertama yang menyebabkan perusahaan dikembangkan. Dorongan kedua adalah keinginan para pen-gusaha untuk mendapatkan pendapatan dan keuntungan dari kegiatan memproduksi barang dan jasa.1. Mewujudkan Barang Yang Akan Diminta Masyarakat

Dalam literature ekonomi, dan dalam diskusi yang dilakukan oleh ahli ekonomi selalu dibedakan dua cara untuk melakukan tukar-menukar: perekonomian barter dan perekonomian uang. Yang dimaksudkan dengan perekonomian barter adalah suatu perekonomian yang masih primitive di mana uang tidak digunakan dalam kegiatan jual beli. Da-lam perekonomian ini perdangan dilakukan secara barter yaitu barang yang dijual ditukar dengan barang lain. Pada masa ini perekonomian barter hamper tidak terdapat lagi di dunia ini.Pada zaman modern ini berbagai Negara dapat digolongkan sebagai perekonomian uang yaitu kegiatan jual beli dan tukar menukar di-jalankan

dengan menggunakan uang sebagai perantara. Dalam perekonomi-an uang perdagangan akan berkembang, karena penggunaan uang memudahkan perdagangan. Maman mempunyai uang dan ingin membeli beras. Dalam keadaan yang seperti ini, maman dapat den-gan mudah memperoleh beras yang diingininya dan menggunakan uang untuk membelinya. Dalam system barter kegiatan jual beli dan tukar menukar tidak akan berlaku seperti yang diterangkan. Misalkan maman adalah penjahit dan menghasilkan penjahit. Dalam system bar-ter maman harus mencari bukan tukang beras saja, tetapi pedagang beras yang sedang mencari pakaian. Tidak setiap pedagang pakaian bersedia menukar beras yang dimiliki Maman.Implikasi penting dari perkembangan perekonomian uang adalah per-kembangan dalam spesialisasi. Dalam perekonomian ini individu tidak perlu lagi menghasilkan semua barang yang dibutuhkannya. Yang perlu dilakukan adalah: bekerja untuk memperoleh pendapatan. Semakin besar pendapatan yang diterima masyarakat, semakin banyak pula barang yang dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, semakin maju perekonomian, semakin banyak pula perusahaan yang harus dikembangankan untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.

2. Keinginan Untuk Memperoleh UntungPendirian perusahaan bertujuan untuk memperoleh pendapatan dan ke-untungan. Berusaha memperoleh keuntungan merupakan motiva-si penting dari sebagaian besar pengusaha dalam mendirikan badan usaha yang menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan mas-yarakat. Sebagai salah satu sifat perusahaan atau tujuan perusahaan yaitu meraih keuntung-an, motivasi ini yang penting dalam sebuah perusahaan karena mempunyai peran yang sangat penting untuk menggembangkan sebuah berbagai kegiatan usaha produksi dalam perusahaan. Setiap mendirikan perusahaan pasti di perlukan modal. Dalam setiap pengembangan perusahaan akan selalu di hadapkan da-lam sebuah resiko, risiko merupakan suatu keadaan yang menekankan tentang kemungkinan bahwa masa depan akan terjadi peristiwa yang berbeda dengan yang diramalkan. Setiap perusahaan didirikan den-gan harapan untuk memperoleh untung. Akan tetapi haruslah diingat bahwa perusahaan yang didirikan belum tentu memperoleh keuntun-gan seperti yang diramalkan. Pengembangan perusahaan yang pada akhirnya mengalami kerugian dan harus dibubarkan selalu akan dapat dilihat dalam setiap masyarakat. Keberanian untuk mengambil risiko merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan.

Gambar 1-1 Faktor pendorong perkembangan perusahaan

Sesuatu yang mendorong adanya kebutuhan barang dan jasa bisa dise-but sebagai faktor produksi. Dimana faktor ini berpengaruh besar dalam ke-berhasilan dari suatu lembaga atau perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa. Terdapat empat faktor-faktor produksi dalam kegiatan ekonomi yang akan dijelaskan berikut ini.1. Faktor Produksi dalam Ekonomi

Adapun keempat faktor produksi tersebut yaitu :Sumber Daya Alam faktor produksi yang pertama dan harus ada adalah sumber daya alam seperti tanah, ruko, lahan sebagai tempat usaha maupun bangunan, dimana hal utama dari faktor produksi ini semuanya berasal dari kekayaan alam atau ketersediaan yang ada di alam. Tanpa adanya kekayaan alam maka tidak akan terjadi sebuah proses produksi. Faktor produksi sda ini terdiri dari tanah, tambang, batubara, air, segala yang ada di daratan dan lautan, udara dan lain sebagainya yang hasilnya dari alam.Tenaga Kerja yang dimaksud dengan faktor produksi tenaga kerja ialah sesuatu yang mengelola sumber daya alam tersebut dengan mengguna-kan tenaga dari manusia atau biasa disebut dengan sum-ber daya manusia. Dalam faktor ini ada pengelompokkan tersendiri bagi tenaga

2. Peranan PengusahaPengusaha sangatlah penting dalam negara, banyak sekali peranannya baik dibidang ekonomi, sosial. Berikut tulisan ini merangkum ke diri anda, supaya termotivasi menjadi Pengusaha.

Mengurangi Pengangguran ini sudah jelas, jika 1 Pengusaha bisa mem-pekerjakan lebih 1000 pekerja. Bukan saja mengurangi pen-gangguran, bahkan menghilangi pengangguran. Melihat juga didun-ia pemerintahan pekerjaan sudah dibatasi, yaitu penerimaan PNS diberhentikan tahun ini. jelas dunia swasta harus mengambil kes-empatan ini, karena pemerintah sudah melewati batas penerimaan.Pembayar pajak terbesar APBN 70% dihidupkan oleh pajak, setiap rakyat selalu dibebankan oleh pajak sebagaimana anda tahu pemba-yar pajak paling terbanyak adalah pengusaha kita contohkan sajalah perusahaan

kerja yaitu berdasarkan sifatnya dan kemampuan atau kualitasnya.Kewirausahaan agar proses yang dijalankan berjalan lancar dan tidak ada hambatan serta terkendali, pasti membutuhkan seorang pengusaha atau tenaga ahli untuk proses yang sedang dijalani. Adapun hal pokok yang harus dimiliki seorang pengusaha dalam melakukan proses produksi barang ataupun jasa ialah sebagai beri-kut:

1.2. Faktor-Faktor Produksi dan Peranan Pengusaha

Tabel 1-1 Hal pokok yang harus dimiliki pengusaha

Gambar 1-2 Faktor-faktor produksi dan peranan pengusaha

a.

b.

a.

b.

c.

Produk nasional tumbuh dan meningkat dengan cepat

Produk nasional tumbuh dan meningkat dengan cepat

FAKTOR PENDORONG

Bersamaan dengan perkemban-gan-perkembangan muncul faktor yang bertindak sebagai pemicu seperti revolu-si dalam teknologi

a. Faktor produksi alam

b. Faktor produksi tenaga kerjamerupakan faktor produksi asli

merupakan faktor produksi turunan

a. Faktor produksi modal

b. Faktor produksi pengusaha

Hal Pokok yang Harus dimiliki Pengusaha

Planning

Organizing

Actualing

Controling

Memiliki sebuah perencanaan yang matang, penyusunan strategi, visi misi yang jelas, memikirkan modal secara matang, dan mene-tapkan tujuan yang pasti.

Terdiri dari pengelolaan segala sumber daya yang tersedia demi mewujudkan tujuan perusahaan yang jelas dan terstruktur.

Berupa pengarahan ataupun bimbingan dan memberikan motivasi kepada para tenaga kerja atau karyawan terhadap bagian peker-jaan masing-masing.

Berupa pengarahan ataupun bimbingan dan memberikan motivasi kepada para tenaga kerja atau karyawan terhadap bagian peker-jaan masing-masing.

11

5. Komunikasi Bisnis

ILMU DASAR EKONOMI

KomunikasiBisnis

1. MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS1.1. Bentuk Dasar Komunikasi1.2. Proses Komunikasi

2. KOMUNIKASI ANTARPRIBADI2.1. Pengertian Komunikasi Antarpribadi2.2. Tujuan Komunikasi Antarpribadi2.3. Gaya Kepemimpinan2.4. Mendengarkan Sebagai Keahlian Antarpribadi

3. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI3.1. Hubungan Komunikasi3.2. Pola Komunikasi

3.2.1. Saluran Komunikasi Formal3.2.2. Saluran Komunikasi Informal

3.3. Mengelola Komunikasi3.3.1. Penanganan Pesan-Pesan Rutin3.3.2. Penanganan Krisis Komunikasi

4. KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA4.1. Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya4.2. Memahami Budaya dan Perbedaannya

4.2.1. Definisi Budaya4.2.2. Komponen Budaya4.2.3. Mengenal Perbedaan Budaya

4.3. Komunikasi dengan Orang Berbudaya Asing5. PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS

5.1. Pemahaman Proses Komunikasi

5.1.1. Perencanaan (Planning Phase)5.1.2. Organisasi dan Komposis5.1.3. Revisi

5.2. Penentuan Tujuan5.3. Analisis Audiens5.4. Penentuan Ide Pokok5.5. Seleksi Saluran dan Media

6. PENGGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS6.1. Penyebab Pesan Tak Terorganisasi Dengan Baik6.2. Pentingnya Pengorganisasian Pesan Bisnis yang Baik6.3. Pengorganisasian Pesan-Pesan Melalui Outline

6.3.1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide-Ide6.3.2. Menetukan Urutan dengan Rencana Organisasional

7. REVISI PESAN-PESAN BISNIS7.1. Keterampilan Merevisi7.2. Memilih Kata yang Tepat7.3. Membuat Kalimat yang Efektif

8. PENULISAN DIRECT REQUEST8.1. Organisasi Direct Request8.2. Permintaan Informasi Rutin8.3. Menulis Direct Request Untuk Aduan8.4. Surat Undangan, Surat Pesanan & Reservasi8.5. Permintaan Kredit (Credit Request)

9. PENULISAN PERMINTAAN RUTIN & PESAN-PESAN POSITIF

12

4. KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA4.1. Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya

3. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI3.1. Hubungan Komunikasi

Sebagaimana Anda ketahui, dalam masyarakat terdapat berbagai macam bentuk organisasi yang berskala kecil, menengah, maupun yang besar. Apa yang dimaksud dengan organisasi? Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan ter-tentu, dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik.

Peran manajerial, manajerial pada semua level dalam suatu organisai bisnis memiliki peran stategis bagi pengembangan organisasi ke depan. Menurut Mintzberg, terdapat tiga peran manajerial yang dapat diterap-kan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi, yaitu: peran atarprib-adi (interpersonal roles), peran informasional (informational roles), dan peran keputusan (decisional roles).

Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, maka perusahaan-perusahaan besar mencoba melaku-kan bisnis secara global.

Perusahaan besar baik yang bergerak di bidang manufaktur, eksplorasi, maupun jasa pada umumnya menggunakan beberapa konsultan asing untuk membantu mengembangkan

Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam or-ganisasi, yaitu:

Komunikasi memungkinakan orang untuk saling bertukar informasi.Komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi yang terpisah dari anggota lainnya.

Gambar 3-1 Peran manajerial munurut Mintzbeng

Gambar 3-2 Kegiatan organisasi berkaitan dengan pertukaran informasi

Gambar 4-1 Komunikasi lintas budaya

Gambar 4-2 Definisi menurut hofstede

1.2.

perusahaan mereka. Sebaliknya perusahaan besar di tanah air mengem-bangkan bisnisnya ke berbagai negara. Melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, maka komunikasi bisnis lintas budaya menja-di sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis diantara mereka.

4.2. Memahami Budaya dan Perbedaannya4.2.1. Definisi Budaya

Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya.Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap

KOMUNIKASI

Peran Antarpribadi1. Toko figur2. Pemimpin3. Penghubung

Peran Keputusan1. Wirausaha2. Pemecah masalah3. Pengalokasi4. Negosiator

Peran Informasional1. Monitoring2. Penyebar informasi3. Juru bicara

Pemasok

Pelanggan

Kar

yaw

an

Mit

ra

Manajemen rantai pa-sokan pencarian sumber.

Proses mendapatkan

Man

ajem

en p

enget

ahu

an

ker

ja s

ama

pen

du

ku

ng

kep

utu

san

Man

ajem

en h

ub

un

gan

kem

itra

an m

enju

al,

dis

trib

usi

Manejemen hubungan pelanggan. Pemasaran,

Penjualan, Layanan

ERP Proses bisnis internal

Mengatasi etnosentrisme

Pelajari budaya dan bahasa lain

Hormati prefer-ensi gaya

Gunakan interpreter, penerjemah, dan perangkat

lunak terjemahan

Menulis dan berbicara dengan jelas

Dengarkan dengan saksama

Bantu orang lain beradaptasi dengan

budaya anda

Kenali variasi budaya

Meningkatkan sensitivitas antar

kultur

Komunikasi yang efektif antar

budaya

Meningkatkan keterampilan komunikasi antarbudaya

Jarakkemampuan

Penghindaran ketidakpastian

Kolektivisme individualisme

Orientasi waktu

Maskulinitasfeminitas

Dimensi perbedaan

budaya menurut Hofstede

13

6. Pengantar Ekonomi Makro

1. RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI1.1. Dari Mikro ke Makroekonomi1.1.1. Perkembangan Analisis Makroekonomi1.1.2. Isu-isu Utama dalam Analisis Makroekonomi

1.2. Masalah Utama dalam Perekonomian1.3. Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi1.4. Kebijakan Makroekonomi

2. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL2.1. Beberapa Istilah Pendapat Nasional2.1.1. Cara Perhitungan I : Cara Pengeluaran2.1.2. Cara Perhitungan II: Cara Produk Neto2.1.3. Cara Perhitungan III: Cara Pendapatan

2.2. Pendapatan Pribadi & Pendapatan Disposebel2.3. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi2.4. Masalah Perhitungan dan Kegunaan Data

3. PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI: PANDANGANKLASIK KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI

3.1. Pandangan Ahli Ekonomi Klasik3.1.1. Corak Kegiatan Ekonomi Subsisten3.1.2. Corak Kegiatan Perekonomian Modern3.1.3. Penentuan Suku Bunga 3.1.4. Fleksibikitas Upah dan Kegiatan Ekonomi3.1.5. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian

3.2. Kritik Keynes Terhadap Pandangan Klasik

3.3. Pendekatan Terkini dalam Penentuan KegiatanPerekonomian

4. KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR4.1. Hubungan antara Konsumsi dan Pendapatan4.1.1. Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung4.1.2. Hubungan Kecendongan Mengkonsumsi & Menabung

4.2. Fungsi Konsumsi dan Tabungan4.3. Investasi (Penanaman Modal)4.3.1. Investasi, Keuntungan, dan Suku Bunga4.3.2. Fungsi Investasi4.3.3. Penentu-penentu Investasi yang Lain

4.4. Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi5. KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR

5.1. Jenis-Jenis Pajak5.2. Efek Pajak Pada Konsumsi dan Tabungan5.3. Keseimbangan dalam Perekonomian Tiga Sektor5.4. Multiplier Perekonomian Tiga Sektor5.5. Masalah Makroekonomi dan Kebijakan

6. KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR6.1. Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka6.2. Keseimbangan Perekonomian Terbuka6.3. Multiplier dalam Perekonomian Terbuka

7. KESEIMBANGAN AD-AS7.1. Dari Analisis Keynesia Sederhana Ke Analisis AD-AS

ILMU DASAR EKONOMI

PengantarEkonomi Makro

14

5. KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR

5.1. Jenis-jenis Pajak

Pajak Langsung dan Pajak Tak LangsungBerdasarkan pihak yang menaggung, pajak dibedakan menjadi pajak langsung dan pajak tidak langsung.1. Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang pembayarannya harus di tanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Pajak langsung merupakan pajak yang dikenakan terhadap wajib pajak pribadi atau perorangan dan badan yang harus dibayar secara periodik berdasarkan surat ketetapan pajak. Contohnya Pajak Penghasilan (PPH) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

2. Pajak Tidak LangsungPajak tidak langsung adalah pajak yang pembayarannya dapat diali-hkan kepada pihak lain. Pajak tidak langsung merupakan pajak yang dikenakan terhadap setiap perbuatan atau peristiwa ekonomi dan di-pungut tanpa surat ketetapan pajak. Contoh pajak tidak langsung adalah Pajak Penjualan (PPn), Pajak Per-tambahan Nilai ( PPN), Bea Materai, dan Cukai.Bentuk-Bentuk Pajak Pendapatana. Pajak Regresif

Pajak regresif merupakan sistem pajak yang pendapatannya mening-kat atau lebih tinggi, maka presentase pungutan pajaknya menjadi lebih tinggi. Semakin besar pendapatan seseorang atau perusahaan, maka presentase pajak pendapatannya lebih kecil. Pajak impor dan pajak penjualan merupakan contoh pajak regresif.

b. Pajak ProporsionalPajak proporsional merupakan pajak yang presentasenya sama untuk pendapatan yang berbeda. Jadi, secara proporsi presentase pajak yang dipungut terhadap mereka yang berpenghasilan rendah dan tinggi adalah sama. Sistem pajak proporsional diterapkan un-tuk memungut pajak pendapatan atau keuntungan dari perusahaan perseroan.

c. Pajak ProgresifPajak progresif merupakan pajak yang presentasenya tergantung dari besarnya jumlah pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin tinggi pula presentase pajak yang harus dibayarkan. Dari sistem pajak ini, pemerintah akan memperoleh pendapatan pa-jak menjadi lebih tinggi, dan akan lebih leluasa melakukan pemer-ataan pendapatan.

Gambar 5-1 Model perekonomian tiga sektor

Gaji dan upah, sewa, bunga dan untung

Gambar 5-2 Pengelompokkan pajak

Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan neg-ara-negara lain di dunia ini. Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor ekonominya dibedakan kepada empat golongan, yaitu: rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Melakukan perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh berbagai negara. Semenjak berabad-abad yang lalu, ketika berbagai perekonomian masih belum begitu berkembang, perdagangan ekspor dan impor telah mereka lakukan. Pada ketika ini kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pent-ing dalam kegiatan setiap perekonomian. Walau bagaimanapun, secara relatif, kepentingannya berbeda dari satu negara ke negara lain.

1. Komponen Pengeluaran AgregatDaripada aliran pendapatan dan pengeluaran yang dinyatakan di atas, hanya satu aliran yang merupakan aliran pengeluaran ke atas barahg-barang yang diproduksikan sektor perusahaan. Aliran terse-but adalah Aliran 4, yaitu pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam negeri (Cdn). Walau bagaimanapun dalam keseluruhan ekonomi masih terdapat beberapa jenis pengeluaran lain ke atas ba-rang yang diproduksikan sektor perusahaan.Dalam Bab Empat dan Lima telah diterangkan dua dari pengeliaran lain tersebut, yaitu: investasi perusahaan (Aliran 8) dan pengeluaran pemerintah (Aliran 9). Dalam perekonomian terbuka pengeluaran ke atas barang dalam negeri akan bertambah sebagai akibat dari ekspor, yaitu pengeluaran oleh negara-negara lain. Pengeluaran ini digambar-kan oleh Aliran 10.Berdasarkan kepada aliran-alira pengeluaran ke atas produksi sektor perusahaan dan ke atas barang impor, yaitu seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 6-1, dapatlah disimpulkan bahwa dalam ekonomi terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran berikut.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang-barang yang dihasilkan dalam negeri (Cdn)Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sektor perusa-haan menghasilkan barang dan jasa.Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G).Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan perusa-haan-perusahaan di dalam negeri (X).Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri (M).

Dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam ekonomi ter-buka adalah: pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam negeri, investasi, pengeluaran pemerintah, pengeluaran ke atas barang impor dan pengeluaran orang luar negeri ke atas barang buatan dalam negeri (ekspor). Pengeluaran agregat tersebut (AE) dapat dinyatakan dengan menggunakan formula I berikut:

a.

b.

c.

d.

e.

Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan nor-ma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran kolektif guna mening-katkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung.

6. KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR6.1. Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka

Gambar 6-1 Sirkulasi aliran pendapatan perekonomian terbuka

ALiran 1: Pendapatan faktor-faktor produksi

Aliran 4: Perbelanjaan rumah tangga (Cdn)

Aliran 2: Pajak Perusahaan

Aliran 9: Pengeluaran Pemerintah

Aliran 8: Investasi

Aliran 5: Ekspor

Aliran 5: Impor

Aliran 7: Pinjaman

Aliran 6: Tabungan

Aliran 3: Pajak Individu

Pajakperusahaan

Pengeluaran Pemerintah

Pajak individu

Tabungan

Pinjaman

PEMERINTAH

Pengelompokkan Pajak

MunurutGolongannya

Pajak Langsung

Pajak Tidak Langsung

Menurut Sifatnya

PajakSubjektif

Pajak Objektif

Pajak Pusat

Pajak Provinsi

Pajak Kabupaten/

kota

Pajak Daerah

Menurut Lembaga Pemungutnya

PERUSAHAAN

LEMBAGA KEUANGAN

LEMBAGA KEUANGAN

RUMAH TANGGA

InvestasiKonsumsi rumah tangga

PEMERINTAHRUMAH TANGGA

INSTITUSI KEUANGAN

LUAR NEGERI

PENANAMAN MODAL

PERUSAHAAN

AE=Cdn

+ I + G + X + M

15

7. Pengantar Akuntansi 2

ILMU DASAR EKONOMI

PengantarAkuntansi 2

1. PIUTANG2. ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD

2.1. Karakteristik Aset Tetap2.2. Akuntansi untuk Penyusutan2.3. Pelepasan Aset Tetap2.4. Sumber Daya Alam2.5. Aset Tak Berwujud

3. KEWAJIBAN LANCAR3.1. Pengertian Kewajiban Lancar3.2. Kewajiban Kontinjensi3.3. Hutang Jangka Panjang3.4. Hutang Jangka Pendek

4. PENGGAJIAN4.1. Gaji dan Pajak Penghasilan4.2. Sistem Akuntansi Pengajian dan Pajak Gaji4.3. Akuntansi Pengajian4.4. Pengendalian Internal atas Sistem Pengajian

5. AKUNTANSI UNTUK PERSEROAN5.1. Dasar Organisasi Perseroan5.2. Modal Perseroan5.3. Modal Disetor5.4. Penerbitan Saham5.5. Akuntansi untuk Saham yang Diperoleh Kembali

6. AKUNTANSI UNTUK FIRMA6.1. Bentuk Organisasi Perusahaan

6.2. Pendirian (Pembentukan) Firma6.3. Pembagian Laba (Rugi) Bersih6.4. Laporan Keuangan Firma6.5. Masuknya Sekutu Baru6.6. Revaluasi Aktiva6.7. Likuidasi Firma

7. PERUSAHAAN : ORGANISASI, TRANSKSI SAHAM &DIVEDEN

7.1. Sifat Perusahaan7.2. Ekuitas Pemegang Saham7.3. Akuntansi Untuk Dividen7.4. Pelaporan Ekuitas Pemegang Saham

8. UTANG OBLIGASI8.1. Karakteristik Utang Obligasi8.2. Harga Pasar Obligasi

9. AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN OBLIGASI & AMORTISASI9.1. Penebusan kembali Obligasi9.2. Ilustrasi Problem

10. INVESTASI OBLIGASI DAN SAHAM10.1. Tujuan Investasi10.2. Pembelian Investasi Obligasi10.3. Penjualan Kembali Investasi Obligasi10.4. Pembelian dan Penjualan Investasi Saham

11. INVESTASI DAN AKUNTANSI NILAI WAJAR11.1. Tujuan Mengapa Perusahaan Berinvestasi

16

A. Perusahaan Perorangan (Proprietorship)

1. PIUTANG

A. Penggolongan Piutang Banyak perusahaan melakukan penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak barang atau jasa. Piutang yang dihasilkan dari penjualan semacamitu biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha (account receivable) atau wesel tagih (notes receivable). Istilah piutang (receivable) mencakup seluruh uang yang diklam terhadap entitas lain, termasuk perorangan, perusahaan, dan oranisasi lain. Piutang - piutang ini biasanya merupakan bagian yang signifikan dari total aset lancar.1. Piutang Usaha

Transaksi paling umum yang menghasilkan piutang adalah pen-jualan barang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat sebagai deb-it pada akun Piutang Usaha. Piutang Usaha semacam ini biasanya diharapkan dapat ditagih dalam waktu dekat, misalnya 30 atau 60 hari. Piutang ini digolongkan sebagai aset lancar di laporan posisi keuangan.

2. Wesel TagihWesel Tagih merupakan pernyataan jumlah utang pelanggan dalam bentuk tertulis yang formal. Selama diharapkan dapat ditagih dalam waktu setahun, wesel tagih biasanya digolongkan sebagai aset lan-car di laporkan posisi keuangan.Wesel tagih sering kali digunakan untuk periode krredit lebih dari 60 hari. Sebagai contoh, sebuah diler perabotan mungkin saja me-minta uang

Perusahaan perorangan merupakan bentuk perusahaan yang paling sederhana. Perusahaan ini dimiliki oleh satu orang, sehingga apabi-la perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian (profit or loss) maka seluruh keuntungan akan dinikmati sendiri dan seluruh kerugian akan ditanggung sendiri oleh si pemilik tunggal. Pemilik perusahaan bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban maupun tuntutan hukum yang ditujukan kepada perusahaan, dengan kata lain apabila perusahaan bangkrut maka para kreditor berhak untuk meny-ita kekayaan (asset) pribadi si pemilik tunggal perusahaan. Dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis, seluruhnya berada di dalam kendali satu orang. Kelemahan dari bentuk perusahaan perorangan ini adalah bahwa sumber dana/keuangan yang tersedia bagi perusahaan hanya sebatas pada jumlah modal yang dimiliki oleh satu orang. Un-tuk tujuan pajak penghasilan, dalam perusahaan perorangan berlaku ketentuan non - taxable entity, yang artinya bahwa penghasilan yang diperoleh perusahaan akan dikenakan pajak hanya pada level individu, bukan pada entitas/perusahaan. Hal ini berarti bahwa tidak akan ada pajak atas badan (entitas), melainkan pajak atas nama pribadi.

B. Perusahaan Persekutuan (Partnership)

Perusahaan ini dimiliki oleh dua orang atau lebih, yang dibentuk atas dasar kepercayaan. Dalam partnership, keahlian yang dimiliki oleh salah seorang anggota sekutu dapat dikombinasikan dengan sumber daya (modal) yang dimiliki oleh anggota sekutu lainnya. Sebagai con-toh misalnya Tn. X memiliki keahlian dalam reparasi mesin bubut, teta-pi tidak memiliki modal untuk membuka bengkel,

muka pada saat penjualan dan menerima satu atau serangkaian wesel tagih unuk pembayaran sisanya. Pengaturan semacam ini biasanya memungkinkan pembayaran dilakukan secara bulanan.

Wesel tagih dapat digunakan untuk melunasi piutang pelanggan. Wesel tagih dan Piutang Usaha yang dihasilkan dari transaksi pen-jualan kadang disebut piutang dagang (trade receivable). Kecuali dinyatan lain, kita akan mengasumsikan bahwa seluruh wesel tagih danpitang usaha yang dibahas di bab ini transaksi penjualan.

3. Piutang LainnyaPiutang lainnya termasuk piutang bunga, piutang pajak, dan piutang karyawan atau pekerja. Piutang lainnya biasanya dikelompokkan secara terpisah di laporan posisi keuangan. Jika ppiutang tersebut diharapkan akan di tagih lebih dari setahun, maka digolongkan se-bagai aset tidak lancar dan dilaporkan di bawah pos investasi.

B. Piutang Tak TertagihArus Kas dari Aktivitas Lapora Arus Kas masuk dan Arus Kas keluar dari perusahaan sehari - hari operasi. Perusahaan dapat memilih salah satu dari dua alternatif metode untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas :1. Metode Langsung

Metode Langsung laporan operasi arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar (pembayaran sebagai berikut) :

Bunga = Nominal X Tingkat Bunga X Jangka Waktu Wesel/Jangka Waktu Pertahun

Gambar 1 - 1 Penggolongan piutang

Gambar 1 - 2

Gambar 6-2 Perusahaan perseorangan

Gambar 6-3 Perusahaan persekutuan

kemudian bergabung dengan Tn. Y sebagai pemilik modal, membentuk sebuah firma (perusahaan persekutuan). Net income maupun net loss yang timbul akan didistribusikan di antara para sekutu (partner) menurut kes-epakatan bersama. Masing - masing anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability) kepada kreditor atas seluruh utang/kewajiban yang ditimbulkan oleh perusahaan.

Jadi, apabila perusahaan tidak dapat membayar utang kepada kreditor, maka masing - masing anggota sekutu yang terlibat dalam perusahaan ha-rus merelakan kekayaan pribadinya demi mencukupi pembayaran utang perusahaan. Karakteristik lainnya dari perusahaan persekutuan adalah mu-tual agency, yang artinya bahwa setiap anggota sekutu adalah wakil atau perantara perusahaan, di mana tindakan dari masing - masing sekutu ini akan mengikat perusahaan secara keseluruhan dan menjadi kewajiban bagi seluruh anggota sekutu. Aktiva yang diinvestasikan atau disetor ke dalam perusahaan oleh masing - masing anggota sekutu akan menjadi milik ber-sama (joint asset) bagi seluruh anggota sekutu yang ada. Nantinya, ketika firma dibubarkan, klaim dari masing - masing anggota sekutu terhadap kekayaan perusahaan akan diukur berdasarkan pada jumlah saldo modal masing - masing.Partnership sama halnya dengan proprietorship, yaitu sebuah non - taxable entity di mana perusahaan/entitas tidak dikenakan pajak. Pajak hanya akan dikenakan pada level individu, yaitu pada masing - masing anggota sekutu

Wesel Tagih

Penggolongan Piutang

Piutang Lainnya

Piutang Usaha

Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

Kas yang diterima dari Pelanggan Rpxxx

Dikurangi : Pembayaran Kas untuk Barang Dagang

Pembayaran Kas untuk beban Operasi

Pembayaran Kas untuk Kepentingan

Pembayaran Kas untuk Pajak Penghasilan

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

Rpxxx

Rpxxx

Rpxxx

Rpxxx Rpxxx

Rpxxx

Semua laba hanya untuk pengusaha

Pengendalian seutuhnya

Pajak rendah

Keuntungan perusahaan

perseorangan

Organisasi sederhana

Karakteristik persekutuan

Berusaha bersama-sa-ma (Mutual

Agency)

Jangka waktu terbatas

(Limited Life)

Tanggung jawab yang

tidak terbatas (Unlimited Liability)

Pengambilan bagian

keuntungan persekutuan

Memiliki suatu Bagian/Hak di dalam Persekutuan

(Ownership Of An Interest In a Patnership)

6. APLIKASI PERSAMAAN LINEAR DI BIDANG EKONOMI 6.1. Fungsi Konsumsi, Tabungan dan Angka Pengganda6.2. Pendapatan Disposabel6.3. Fungsi Biaya dan Penerimaan6.4. Analisa Pulang Pokok (Break Even Point)6.5. Fungsi Anggaran

7. FUNGSI KUADRAT7.1. Membentuk Fungsi Kuadrat7.2. Sifat-sifat Matematis Fungsi Kuadrat

8. PANGKAT, AKAR DAN LOGARITMA 8.1. Pangkat8.2. Akar8.3. Logaritma

9. APLIKASI FUNGSI NON LINEAR9.1. Definisi Non-Linear9.2. Fungsi Biaya9.3. Fungsi Penerimaan

10. MATRIKS10.1. Pengertian Matriks10.2. Operasi Matriks10.3. Hukum Perkalian Matriks

11. MATRIKS BALIKAN (INVERS)11.1. Mencari Invers Dengan Matriks Adjoint11.2. Petunjuk Menentukan Rank Matriks

17

8. Matematika 1

1. SISTEM BILANGAN1.1. Bilangan Real1.2. Bilangan Bulat1.3. Bilangan Rasional1.4. Bilangan Asli

2. BENTUK ALJABAR2.1. Pengertian Suku, Faktor dan Suku Sejenis2.2. Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar2.3. Operasi Hitung Pada Bentuk Pecahan Aljabar2.4. Pemfaktoran

3. PERSAMAAN LINEAR3.1. Sifat-sifat Persamaan Linear3.2. Hubungan Linear

4. PERSAMAAN LINEAR DENGAN TIGA VARIABEL4.1. Metode Eliminasi4.2. Metode Subsitusi4.3. Hal-hal yang Berhubungan Dengan Persamaan Linier Tiga Variabel

5. APLIKASI PERSAMAAN LINEAR DI BIDANG BISNIS5.1. Fungsi Permintaan 5.2. Fungsi Penawaran5.3. Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium)5.4. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

1.5. Bilangan Irrasional1.6. Bilangan Pecahan1.7. Bilangan Baku

10.4. Jenis-Jenis Matriks10.5. Determinan

ILMU DASAR EKONOMI

Matematika 1

18

2. BENTUK ALJABAR2.1. Pengertian Suku, Faktor dan Suku Sejenis

Dalam matematika bentuk yang melibatkan variabel disebut bentuk aljabar, seperti :

Perhatikan bentuk berikut:

Suku Satu (suku tunggal) adalah bentuk aljabar yang tidak dihubung-kan dengan operasi jumlah atau selisih.

Suku Dua (binom) adalah bentuk aljabar yang dihubungkan dengan satu operasi jumlah atau selisih.

Suku Tiga (trinom) adalah bentuk aljabar yang dihubungkan dengan dua operasi jumlah atau selisih.

Bentuk aljabar yang memiliki lebih dari dua suku disebut suku ban-yak atau polinom.

Faktor memfaktorkan suatu bilangan berarti menyatakan bilangan itu sebagai bentuk perkalian, misalkan aku menyatakan bilangan 20, bil-angan 20 jika kita faktorkan dapat ditulis menjadi :

Nah, dari data di atas, kita memperoleh faktor dari 20. Faktor 20 ada-lah 1, 2, 4, 5, dan 20. Jadi bilangan–bilangan itulah yang merupakan faktor dari 20. Maka dapat disimpulkan bahwa memfaktorkan bentuk ax + bx artinya mengubah bentuk ax + bx menjadi bentuk perkalian, yaitu :

Suku Sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari mas-ing-masing variabel yang sama.

Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.

A.

B.

C.

1.

2.

3.

Tabel 2-1 Pengertian suku, faktor dan suku sejenis

Gambar 5-9 Contoh grafik Gambar 5-10 Contoh grafik

4a, 2x, 2x2, 4b dan -2ab.

Contoh : 2x, 5a2, -4pq, ...

Contoh: 2x + 3y, a2 – b2, 3p2 – 5p, ...

Contoh: 2x + 6y – 8, 2a2 – 8a + 4, ...

1. 20 = 1 x 202. 20 = 2 x 103. 20 = 4 x 5

ax + bx = x( a + b)jadi faktor dari ax + bx adalah x dan (a + b).

Bentuk

Suku-sukunya

Faktornya

Suku-suku sejenis

Suku tidak sejenis

Variable (peubah)

Koefisien

Konstanta

2x2 dan 2

x2, y dan x

2 koefisien dari x2

3 dan 5 koefisien dari y

-4 dan 7 koefisien dari x

TR = 1.000.000Q TR =740 Q

1.041.666.67

TC = 250.000.000 + 500Q

FC = 250.000.000FC = 3.000.000.000

TC = 3.000.000.000 + 600.000Q

Rp Rp

0 0Q

2

2 dan x2 adalah faktor dari 2x2

3 dan y adalah faktor dari 3y

-4 dan x adalah faktor dari -4x

5 dan y adalah faktor dari 5y

7 dan x adalah faktor dari 7x

3y dan 5y

-4x dan 7x

No.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Contoh:Diketahui: Pada penjualan Q = 10.000 π = 1.000.000.000 dengan FC = 3.000.000.000Harga jual P = 1.000.000

Fungsi Total Revenue: TR = PQ TR = 1.000.000 QFungsi Total Cost: TC = FC + VC TC = 3.000.000.000 + VCPada saat Q = 10.000 π = TR – TC 1.000.000.000 = 10.000.000. 000 – TC TC = 9.000.000.000 TC = 3.000.000.000 + VC 9.000. 000.000 = 3.000.000.000 + VCVC = 6.000.000.000 VC = PQ 6.000.000.000 = P 10.000 P = 600.000Jadi VC = 600.000 P dan TC = 3.000.000.000 + 600.000 Q.Break-Even Point (BEP) tercapai pada saat TR = TC 1.000. 000 Q = 3.000.000.000 + 600.000 Q 400.000 Q = 3.000. 000.000 Q = 7.500Jadi BEP tercapai pada Q = 7.500Pada saat Q = 6.000 TR = 1.000.000 x 6.000 = 6.000.000.000 dan TC = 3.000.000.000 + 600.000(6.000) = 6.600.000.000jadi TR < TC, sehingga pada saat Q = 6.000 perusahaan men-galami kerugian.Grafiknya (Gambar 5-9) :

Diketahui: Pada saat Q = 0 FC = 250.000.000 dan pada saat Q = 400.000 VC = 200.000.000

Pada saat Q = 1.250.000 π = 50.000.000VC = PQ 200.000.000 = P 400.000 P = 500Jadi TC = 250.000.000 + 500QPada Q = 1.250.000 π = TR – TC 50.000.000 = TR – (250.000.000 + 500(1.250.000))TR = 925.000.000 TR = PQ 925.000.000 = P 1.250.000 P = 740Jadi harga jual per unit: P = Rp 740.- Fungsi Total Cost: TC = 250.000.000 + 500QFungsi Total Revenue: TR = 740QBreak-Even Point: TR = TC 740Q = 250.000.000 + 500Q240Q = 250.000.000BEP Q = 1.041.666,67Keuntungan pada Q = 2.500.000 π = TR – TC TR = 740 x 2.500.000 = 1.850.000.000 TC = 250.000.000 + 500 x 2.500.000 = 1.500.000.000Jadi keuntungannya: π = 1.850.000.000–1.500.000.000 = Rp 350.000. 000.Grafiknya (Gambar 5-10):

1.

1.

a.

b.

c.

e.

BEP

7.500

a.

b.

c.

e.

BEP

19

9. Manajemen

ILMU DASAR EKONOMI

Manajemen

1. MENGELOLA & TUGAS MANAJER1.1. Tugas Manager1.2. Mengelola Organisasi1.3. Peran-peran Manajemen

2. LINGKUNGAN & BUDAYA ORGANISASI2.1. Budaya Organisasi

3. LINGKUNGAN ETIS & SOSIAL3.1. Individual Etis dalam Organisasi3.2. Menerapkan Putusan Etis3.3. Tanggung Jawab Sosial dan Organisasi

4. MENGELOLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN & PEMECAHAN MASALAH

5. ELEMEN DASAR PERENCANAAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

6. MENGELOLA STRATEGI & PERENCANAAN STRATEGIS7. ELEMEN DASAR PENGORGANISASIAN

7.1. Merancang Pekerjaan7.1.1. Alternatif untuk Spesialisasi7.1.2. Pengelompokan Pekerjaan: Departemen

7.2. Menetapkan Hubungan Pelaporan7.3. Mendistribusikan Otoritas7.4. Masalah dalam Delegasi7.5. Desentralisasi dan Sentralisasi7.6. Aktivitas Koordinasi

7.6.1. Tiga Bentuk Interdependensi Utama

7.6.2. Teknik Koordinasi Struktural7.7. Membedakan Antara Posisi

8. MENGELOLA DESAIN ORGANISASI8.1. Perspektif Universal tentang Desain Organisasi8.2. Pengaruh Situasional terhadap Desain Organisasi8.3. Strategi dan Desain Organisasi8.4. Bentuk Dasar Desain Organisasi8.5. Masalah yang muncul dalam Desain Organisasi

9. PERUBAHAN DAN INOVASI9.1. Perubahan9.2. Tekanan dan Penekan9.3. Merangsang Inovasi

10. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)10.1. Tujuan utama manajemen sumber daya manusia 10.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia :10.3. Faktor-Faktor Eksternal (dari luar)

11. MOTIVASI11.1. Teori Awal Motivasi11.2. Teori Kontemporer Motivasi

11.2.1. Teori Penetapan Tujuan 11.2.2. Teori Penguatan11.3. Mendesain Pekerjaan Motivasi11.4. Mendesain Ulang Pendekatan Desain Pekerjaan11.5. Teori Ekuitas11.6. Teori Pengharapan11.7. Masalah Motivasi Saat Ini

C. Jenis SasaranDengan Bertingkat

Pernyataan misiTujuan strategisTujuan taktisTujuan operasional

Berdasarkan areaBidang fungsional yang berbeda dari organisasi.Dengan Time Frame (kerangka waktu)Jangka panjang, jangka menengah, atau jangka pendek kerangka waktu dan jangka waktu eksplisit atau terbuka.

1.

2.

3.

a.b.c.d.

20

5. ELEMEN DASAR PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Pengambilan Keputusan dan Proses Perencanaan

1.1. Tugas Manager

Manajer adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab utama adalah untuk melaksanakan proses manajemen. Seseorang yang ber-encana dan membuat keputusan, mengorganisir, memimpin, dan men-gendalikan manusia, dan sumber daya keuangan, fisik informasi.Tugas Manajer terbagi menjadi 3 yaitu:1. Rencana

Seorang manajer tidak dapat beroperasi secara efektif kecuali ia memi-liki rencana jangka panjang.

2. MengaturBila ada lebih dari satu karyawan yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana, maka organisasi diperlukan.

3. KontrolMengembangkan metode untuk mengetahui seberapa baik karyawan melakukan untuk menentukan apa yang telah dan apa yang masih ha-rus dilakukan.

Pengambilan keputusanAdalah landasan dari perencanaan.Adalah katalis yang mendorong proses perencanaan.Mendasari setiap aspek penetapan tujuan dan merumuskan ren-cana.

PerencanaanSemua organisasi merencanakan, tapi tidak dengan cara yang sama.Semua perencanaan terjadi dalam konteks lingkungan.Semua gol memerlukan rencana untuk memandu prestasi mereka.Semua Tujuan terikat tujuan yang lebih tinggi dan rencana.

B. Tujuan OrganisasiMemberikan bimbingan dan arah yang terpadu untuk orang-orang dalam organisasi.Sangat memengaruhi pada kualitas aspek lain dari perencanaan.Berfungsi sebagai sumber motivasi bagi karyawan.Menyediakan mekanisme untuk evaluasi dan pengendalian organ-isasi.

1.

2.

1.

2.3.4.

a.b.c.

a.

b.c.d.

Proses Manajemen terdiri dari:1. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan:

Menentukan Program Aksi.2. Pengorganisasian:

Mengkoordinasikan Kegiatan dan Sumber Daya3. Memimpin:

Orang memotivasi dan Mengelola4. Mengontrol:

Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan

Gambar 1-3 Tugas Manager

Gambar 1-4 Proses Manajemen

Gambar 6-3 Perusahaan persekutuan

Membuat rencana dan keputusan

Menetapkan tujuan organisasi dan menentu-kan cara terbaik untuk

mencapainya

Pengendalian

Memantau dan mem-perbaiki kegiatan yang

sedang berlangsung untuk memfasilitasi pencapaian tujuan

Pengorganisasi

Menentukan cara terbaik untuk mengelompokkan

kegiatan dan sumber daya

Terkemuka

memotivasi anggota organisasi untuk bekerja

demi kepentingan terbaik organisasi

Gambar 5-1 Pengambilan Keputusan

Misi organisasi

• Tujuan

Tujuan strategis Tujuan strategis

Tujuan taktis Tujuan taktis

Tujuan operasional

Tujuan operasional

• Tempat tinggal • Nilai • Petunjuk

21

10. Leadership

ILMU DASAR EKONOMI

Leadership

1. KEPEMIMPINAN DAN KEMANUSIAN1.1. Kepemimpinan dan Sistem Sosial1.2. Konsep Kepemimpinan

2. KUALITAS PSIKOLOGI2.1. Memahami Diri Sendiri2.2. Kecerdasan Intelektual2.3. Kecerdasan Emosional

3. KECERDASAN DALAM KEPEMIMPINAN3.1. Kecerdasan Spiritual3.2. Kecerdasan Sosial

4. FUNGSI KEPEMIMPINAN4.1. Menciptakan Visi4.2. Mengembangkan Budaya Organisasi4.3. Memciptakan Sinergi

5. MENCIPTAKAN PERUBAHAN5.1. Memotivasi Para Pengikut5.2. Memberdayakan Pengikut

6. MEWAKILI SISTEM SOSIAL6.1. Manajer Konflik6.2. Membelajarkan Organisasi

7. PROFESI DAN ILMU KEPEMIMPINAN7.1. Pengertian Profesi7.2. Kepemimpinan Langsung & Tidak langsung7.3. Kepemimpinan Formal & Informal7.4. Kepemimpinan Internasional

8. ETIKA KEPEMIMPINAN & ILMU KEPEMIMPINAN8.1. Etika Kepemimpinan

8.2. Ilmu Kepemimpinan9. TEORI KEPEMIMPINAN UMUM

9.1. Teori Pemimpin Dilahirkan atau Dibuat9.2. Teori Sifat Pemimpin9.3. Teori Perilaku Kepemimpinan

10. TEORI KONTAK SOSIAL PIMPINAN & PENGIKUT10.1. Asumsi dasar10.2. Evolusi Pendekatan Diadik10.3. Strategi Mengembangkan Hubungan Positif LMX10.4. Kekuatan dan Kelemahan Teori LMX

11. TEORI KEPEMIMPINAN PEMBUATAN KEPEUTUSANNORMATIF

11.1. Konsep Dasar11.2. Klasifikasi Daya Kepemimpinan

12. TEORI KEPEMIMPINAN PRIMAL12.1. Konsep Dasar12.2. Kepemimpinan dan Desain Otak12.3. Kopetensi Kepemimpinan Primal12.4. Jenis Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan

13. KEPEMIMPINAN TOKSIN (TOXIC LEADERSHIP)13.1. Pengertian13.2. Karateristik13.3. Pengikut Toksik13.4. Kepemimpinan Toksik di Indonesia13.5. Mengatasi Kepemimpinan Toksik

14. KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN14.1. Kepemimpinan14.2. Tahap dan Proses Pemberdayaan Masyarakat

22

Gambar 1-1 Kepemimpinan dan sistem sosial

Gambar 1-2 Tahapan Krisis Kepemimpinan

Gambar 2-4 Kecerdasan emosional

1. KEPEMIMPINAN DAN KEMANUSIAN1.1. Kepemimpinan dan Sistem Sosial

1. PengertianSeorang pemimpin merupakan seorang intelektual, orang yang cerdas, berakal, cendekiawan dan mudah memahami sesuatu. Dengan kata lain ia mempunyai kecerdasan intelektual tinggi atau inteligensia (intel-ligance) dan seorang inteligensia- seorang cerdik pandai atau cendeki-awan. Para pakar psikologi mengemukakan berbagai formulasi men-genai definisi Inteligensi. David Wechsler seperti dikutip oleh Robert S. Fieldman (1993) mendefinisi-kan inteligensia sebagai kapasitas untuk memahami dunia, berpikir rasional dan memakai sumber-sumber se-cara efektif jika menghadapi tantangan. Pemimpin selalu menghadapi tantangan dalam melakukan perubahan untuk mencapai visinya. Un-tuk itu, diperlukan kapasitas untuk memahami visinya dan memahami lingkungan internal dan lingkungan eksternal sistem sosialnya. Richard L. Hughes, Robert C. Gineet dan Gordon J. Curphy (1996) den-gan mengutip sejumlah pendapat para pakar mendefinisikan Inteligen-si sebagai efektivitas menyeluruh dalam aktivitas yang diarahkan oleh berpikir. Inteligensi merupakan kemampuan umum dan menyeluruh. Walaupun sejumlah tes Inteligensi telah dikembangkan untuk men-gukur dan menilai berbagai kemampuan mental, skor dalam tes cend-erung untuk berkorelasi tinggi, meliputi suatu faktor-faktor inteligensi umum yang meliputi aktivitas mental khusus. Definisi inteligensi ke-tiga teoretisi kepemimpinan tersebut merupakan kualitas yang tidak dapat dilihat. Inteligensi tidak mudah diukur seperti berat atau tinggi orang. Inteligensi juga hanya dapat disimpulkan dengan mengobser-vasi perilaku. Di samping itu, inteligensi tidak memenga-ruhi dalam semua situasi. Suatu aktivitas rutin yang sudah berulang-ulang memer-lukan lebih sedikit inteligensi daripada suatu aktivitas kreativitas dan inovasi serta konsepsualisasi. Ketiga teoretisi kepemimpinan tersebut menyatakan inteligensi bukanlah merupakan suatu jumlah yang tetap. Walaupun keturunan memegang peran dalam inteligensi seseorang, inteligensi dapat dibentuk dan dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman. Para pakar inteligensi telah mengembangkan teknik untuk mengukur inteligensi semenjak zaman Kerajaan Cina kuno kira-kira tahun 115 BC untuk menentukan kualitas pegawai kerajaan yang akan direkrut oleh kerajaan untuk melaksanakan tugas-tugas negara. Akan tetapi, secara saintifik upaya pengukuran inteligensi baru dilakukan oleh Alfred Binet yang mengembangkan tes inteligensia modern pada akhir abad ke 19.

Sepuluh tahun memasuki abad ke-21 bangsa dan negara Indonesia mengalami krisis kepemimpinan. Rakyat Indonesia kehilangan keper-caya-annya kepada sebagian besar pemimpinnya: pemimpin politik, pemimpin ekonomi, pemimpin sosial, dan pemimpin agama mereka. Dalam bidak politik, para pemimpin Orde Baru menciptakan kestabi-lan politik dan pertumbuhan ekonomi semu. Pertumbuhan ekonomi dibangun berdasarkan utang luar negeri yang makin lama makin mem-bengkak. Kestabilan politik diciptakan melalui supresi, korupsi, kolusi, dan nepotisme. Fenomena ini menciptakan konflik berkepanjangan di mana mereka yang anti kepemimpinan Orde Baru makin lama makin besar yang memuncak terjadinya kekacauan ekonomi, politik, dan so-sial tahun 1998.Konsumen, pemegang saham khususnya dan rakyat umumya juga ke-hilang-an kepercayaan kepada para pemimpin bisnis Indonesia. Per-tumbuhan ekonomi sepanjang pemerintah Orde Baru merupakan per-tumbuhan semu karena tergantung pada utang luar negeri dan utang swasta yang makin lama makin besar jumlahnya. Ketika nilai uang dollar Amerika Serikat meningkat, pemerintah, bisnis dan industri In-donesia mengalami krisi keuangan yang kemudian berkembang men-jadi krisis ekonomi. Banyak bisnis dan industri Indonesia yang ambruk yang pengaruh dominonya lebih dari 10 juta jiwa buruh kehilangan pekerjaannya dan puluhan ribu saham perusahaan milik masyarakat kecil hangus. Akan tetapi, para pengusaha yang mendapatkan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia triliunan rupiha membawa uangnya lari ke luar negeri.Masyarakat juga meragukan integritas kepemimpinan Tentara Na-sional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia dan kepemimpinan birokrat pemerintah karena mereka telah digunakan oleh Pemerintah Orde Baru untuk menginjak-injak hak asasi manusia dan mempertah-ankan kekuasaan-nya. Sebagian pemimpin informal masyarakat kehil-angan kemampuannya untuk memengaruhi masyarakat yang dipimp-innya. Jenis pemimpin ini sudah lama kehilangan integritasnya karena menjadi alat politik peme-rintah.Ciri lainnya dari terjadinya krisis kepemimpinan di Indonesia adalah ti-dak adanya pemimpin yang kuat semenjak runtuhnya Pemerintah Orde Baru. Pada Orde Lama terdapat pemimpin politik yang kuat: Bung Kar-no, Bung Hatta, Jenderal Nasution, dan Sultan Hamengku Buwono IX. Orde Baru dipimpin oleh pemimpin politik yang kuat seperti Jenderal Suharto dan Sultan Hamengku Buwono IX.

2. Implikasi terhadap Kepemimpinan Para peneliti menaruh perhatian besar terhadap hubungan antara ke-cerdas-an intelektual atau inteligensia dengan pemimpin. Bass (1990) misalnnya menyatakan kecuali 5 dari 23 penelitian menunjukkan bah-wa rata-rata kecerdasan pemimpin melampaui kecerdasan para anggo-ta kelompoknya. Lima studi lainnya menunjukkan bahwa perbedaan inteligensia yang terlalu besar antar pemimpin dengan para anggota kelompoknya merintangi kepemimpinannya. Waktu itu Pemerintah Prancis mulai melaksanakan wajib belajar. Pemerintah Prancis meminta Binet untuk menggunakan tesnya untuk meneliti para siswa yang akan mendapat manfaat dari pendidikan pemerintah. Tes Inteligensi Binet kemudian dibawa ke Amerika Serikat oleh Louis Terman.

2.3. Kecerdasan Emosional

Emosi pemimpin sangat memengaruhi perilaku pemimpin dalam me-mengaruhi para pengikutnya. Dalam sejarah dunia sejumlah pemimpin besar – para nabi, Vladir Ilyich Lenin, Mao Zedong, Adolf Hitler, Mahatma Gandhi, Bung Karno, Martin Luther King, Jr. – mempergunakan emosinya dalam memengaruhi para pengikutnya. Mereka berupaya memengaruhi dan memanajemeni emosi para pengikutnya agar mampu dan mau mere-alisasi visinya.

1. Krisis Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN(Leadership)

PEMIMPINAN(Leader)

MIMPINAN(To Lead)

Diri Sendiri

Mengelola diri sendiri

Mengendalikanhawa nafsu

Sistem Tingkat

Stres

Mengatur/menyeimbangkankemampuan & kelemehan diri

pribadai

Melayani-mengatur-mem-pengaruhi-mengelola orang

lain (pihak lain)

Memberdayakan orang banyak (anggota masyarakat,

khalayak) ke arah tujuan, kepentingan tertentu

Jumlah Maksimum Stres yang dapat Ditoleransi

Organisasi

Jumlah Minimal Stres yang Diperlukan untuk

Perubahan

Zona Pembelajaran

Zona Nyaman

Tahap Persiapan

Tahap Darurat

Waktu

Tahap Adaptif

Zona Bahaya

Dis

equ

ilib

riu

m

(Str

es a

tau

Kek

acau

an)

A

B

Orang lain

Menurunkan stres kerja

Meningkatkan kinerja tim

Meningkatnya kemampuan

kepemimpinan

Tingkatkan pengambilan keputusan

Mengurangi turnover staf

Peningkatan kesejahteraan

pribadi

Kecerdasan emosional

23

11. Ekonomi MIkro

ILMU DASAR EKONOMI

Ekonomi Mikro

1. PENGENALAN TENTANG PASAR DAN HARGA1.1. Harga Riil versus Harga Nominal1.2. Mengapa Belajar Mikroekonomi ?

2. PRINSIP DASAR PENAWARAN DAN PERMINTAAN2.1. Penawaran dan Permintaan2.2. Mekanisme Pasar2.3. Perubahan dalam Keseimbangan Pasar2.4. Elastisitas Penawaran dan Permintaan2.5. Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang2.6. Dampak Intervensi Pemerintah Pengendalian Harga

3. PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN

3.1. Preferensi Konsumen3.2. Marginal Utility dan Consumer Choice

4. PERMINTAAN INDIVIDUAL DAN PERMINTAAN PASAR4.1. Dampak Perubahan Harga4.2. Income dan Efek Substitusi4.3. Permintaan Pasar (Market Demand)4.4 Consumer Surplus

5. KETIDAKPASTIAN DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM BERBELANJA

5.1. Menggambarkan Risiko 5.2. Preferensi Terhadap Risiko 5.3. Mengurangi Risiko 5.4. Permintaan atas Aset yang Berisiko

5.5. Ekonomi Perilaku 6. TEORI PRODUKSI

6.1. Teknologi Produksi 6.2. Produksi dengan satu Variabel Input (Labor)6.3. Produksi dengan Dua Variabel Inputs 6.4. Returns to Scale

7. BIAYA PRODUKSI7.1. Mengukur Biaya: Biaya mana yang penting ?7.2. Biaya Modal 7.3. Produksi dengan 2 Outputs — Economies of Scope

8. MAKSIMALISASI PROFIT DAN SUPPLY YANG KOMPETITIF8.1. Pasar-pasar yang Bersaing Sempurna 8.2. Profit Maximization 8.3. Marginal Revenue, Marginal Cost, dan Profit

Maximization 8.4. Memilih Jumlah Output dalam Jangka Pendek 8.5. Kurva Supply Jangka Pendek dari Perusahaan Kompetitif 8.6 Kurva Suplai Pasar Jangka Pendek 8.7. Memilih tingkat Output dalam Jangka Panjang

9. ANALISIS PASAR-PASAR YANG KOMPATITIF 9.1. Mengevaluasi dampak baik dan buruk Kebijakan Pemerintah pada Surplus Konsumen dan Produsen. 9.2. Efisiensi dari suatu Pasar Kompetitif 9.3. Kebijakan Harga Minimum 9.4. Price Supports dan Kuota Produksi

24

Asumsi–asumsi Dasar Tentang Preferensi 1. Kelengkapan (Completeness)

Jika A dan B merupakan dua kondisi/situasi, maka tiap orang selalu harus bisa menspesifikan apakah A lebih disukai daripada B, B lebih disukai daripada A atau A dan B sama-sama disukai. Dengan dasar ini tiap orang diasumsikan tidak pernah ragu dalam menentu-kan pilihan, sebab mereka tahu mana yang baik dan mana yang buruk, dan dengan demikian selalu bisa menjatuhkan pilihan diantara dua alternatif.

2. Transitivitas (Transitivity)Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, dan lebih menyukai A daripada C, maka ia harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian seseorang tidak bisa mengartikulasikan preferensin-ya yang saling bertentangan.

3. Kontinuitas (Continuity) Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi di bawah A tersebut disukai daripada kondisi di bawah pilihan B.

4. Banyak lebih baik daripada sedikit (More is better than less) Konsumen selalu lebih memilih lebih banyak barang daripada lebih sedikit barang. Konsumen juga tidak akan pernah puas, tambahan ses-edikit apapun tetap diinginkan. Perkecualian: beberapa barang yang memberikan dampak negatif seperti polusi udara untuk sementara di-abaikan pada asumsi ini.

Menurut Jeremy Bentham dalam Nicholson (1989) mengatakan bahwa ba-rang yang lebih diminati menyuguhkan kepuasan yang lebih besar dari-pada barang yang kurang diminati. Ukuran kepuasan ini dipengaruhi oleh bermacam faktor. Jadi kepuasan yang diterima tidak hanya ditentukan oleh bentuk atau jenis barang tersebut, tetapi juga oleh sikap psikologis (psychological attitudes), tekanan kelompok (group pressures), pengala-man pribadi dan lingkungan. Preferensi memiliki tujuan yang merupakan keputusan akhir dalam pros-es pembelian untuk dapat dinikmati oleh konsumen sehingga dapat mencapai kepuasan konsumen. Dengan preferensi dan anggaran yang tersedia, dapat diketahui bagaimana setiap konsumen memilih berapa banyak barang yang dibeli. Hal ini dapat diasumsikan bahwa konsumen dapat membuat pilihan secara rasional, mereka yang memilih barang un-tuk memaksimalkan kepuasan yang dapat mereka raih dengan anggaran terbatas yang mereka miliki.

3. PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN 3.1. Preferensi Konsumen

2. PRINSIP DASAR PENAWARAN DAN PERMINTAAN2.1. Penawaran dan Permintaan

Salah satu cara terbaik untuk menghargai relevansi ekonomi adalah mulai dengan dasar-dasar penawaran dan permintaan. Konsep permintaan atas suatu barang dan jasa merupakan alat analisis yang fundamental dan kuat yang bisa diterapkan ke berbagai masalah yang menarik dan pent-ing. Untuk itu perlu dipahami beberapa konsep: 1. Penawaran dan Permintaan2. Mekanisme Pasar3. Perubahan Ekuilibrium Pasar4. Elastisitas Penawaran dan Permintaan5. Elastisitas jangka panjang dan jangka pendek6. Memahami dan Memprediksi Pengaruh Perubahan Kondisi Pasar7. Pengaruh Intervensi PemerintahModel dasar penawaran dan permintaan adalah alat analisis serba bisa dari mikroekonomi. Di sini akan dipahami bagaimana dan mengapa har-ga barang dan jasa berubah, dan apa yang terjadi ketika pemerintah mengintervensi

Berbicara tentang perilaku konsumen tidak terlepas dengan kenyataan bahwa selalu ada keterbatasan (kelangkaan) resources di dalam pere-konomian, dalam hal ini adalah keterbatasan anggaran (income) kon-sumen untuk berbelanja → yang mengharuskan orang melakukan “pi-lihan” dari berbagai kemungkinan pemenuhan keinginan berdasarkan prioritas dari yang utama hingga yang paling tidak penting, dan yang dianggap paling meberikan kepuasan maksimum. Teori Perilaku Konsumen menjelasan tentang bagaimana konsumen meng-alokasikan pendapatan mereka yang terbatas untuk konsumsi ba-rang dan jasa yang memaksimumkan kepuasan (well being) mereka. Ada 3 tahap pemahaman Perilaku konsumen: 1. Preferensi Konsumen2. Kendala anggaran3. Pilihan KonsumenPreferensi konsumen dapat berarti kesukaan, pilihan atau sesuatu hal yang lebih disukai konsumen. Preferensi ini terbentuk dari persepsi kon-sumen terhadap produk. Seseorang selalu dapat membuat atau meny-usun rangking semua situasi/kondisi mulai dari yang paling disenangi hingga yang paling tidak disukai.

pasar. Model penawaran-permintaan menggabungkan dua konsep penting: kurva penawaran dan kurva permintaan. Kurva Penawaran (Supply Curve)

Kurva penawaran menunjukkan kuantitas barang yang produsen ber-sedia menjualnya dengan harga tertentu, dengan mengasumsi konstan faktor-faktor, lain yang mungkin mempengaruhi kuantitas penawaran. Kurva yang diberi label S pada Gambar di bawah ini mengilustrasikan kurva penawaran akan suatu barang. Sumbu vertikal dari grafik menun-jukkan harga barang, P, diukur dalam Rupiah per unit barang. Dengan harga ini, penjual menerima untuk sejumlah uang tertentu yang diber-ikan oleh pembeli.

Gambar 1-3 Tugas Manager

Gambar 2-2 Kurva penawaran

Kurva penawaran, S, gambar diatas, menunjukkan bagaimana kuantitas dari suatu penawaran penjualan yang ditawarkan dihubungkan dengan harga barang yang berubah. Kurva penawaran miring ke atas: Semakin tinggi harga, semakin banyak perusahaan mau memroduksi dan men-jual. Jika biaya produksi bisa ditekan, perusahaan dapat menghasilkan jumlah output yang sama dengan harga jual yg lebih rendah atau jumlah barang dijual yang lebih banyak, dengan harga yang sama. Kurva Suplai kemudian bergeser ke kanan (dari S ke S ‘).

HargaS S’

kuantitas

P1

Q1

Q2

P2

Gambar 3-1 Preferensi konsumen

Pasar Output1. Barang

2. Jasa

Rumah tangga1. Meminta produk

dalam pasar output2. Menawarkan sumber daya dalam pasar input

Perusahaan1. Menawarkan produk dalam pasar output2. Meminta sumber daya dalam pasar input

Pasar input1. Tenaga kerja2. Modal3. Wirausahawan4. Sumber daya fisik5. Sumber daya informasi

Preferensi Konsumen

Harga Fasilitas Kreditibilitas Developer

Kondisi lingkungan

sekitar

25

12. Akuntansi Biaya

ILMU DASAR EKONOMI

Akuntansi Biaya

1. AKUNTASI BIAYA1.1. Pengertian Akuntansi Biaya1.2. Klasifikasi Biaya

2. FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING2.1. Harga Pokok2.2. Metode Penentuan Harga Pokok2.3. Klasifikasi Biaya

3. HARGA POKOK PESANAN3.1. Metode Harga Pokok Pesanan3.2. Syarat Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan3.3. Manfaat Harga Pokok Pesanan3.4. Jurnal Yang Diperlukan

4. METODE HARGA POKOK4.1. Metode Harga Pokok Proses4.2. Manfaat Harga Pokok Proses

5. HARGA POKOK PROSES (ADA PERSEDIAAN BDP AWAL)5.1. Prosedur Penghitungan Harga Pokok Proses 5.2. Metode Harga Pokok Proses Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk dalam Proses Awal5.3. Menghitung Biaya Produksi dengan Metode Harga

Pokok Proses Persediaan Produk dalam Proses Awal 6. BOP (BIAYA OVERHEAD PABRIK)

6.1. Pengertian Biaya Overhead Pabrik6.2. Langkah Menentukan Tarif Biaya Overhead Pabrik

6.3. Perlakuan Terhadap Selisih Biaya Overhead Pabrik7. BIAYA BAHAN BAKU

7.1. Pengertian Biaya Bahan Baku7.2. Pembelian Bahan Baku7.3. Penilaian Persediaan Akhir7.4. Masalah Berhubungan Bahan Baku

8. PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU9. BIAYA TENAGA KERJA

9.1. Pengertian Biaya Tenaga Kerja9.2. Anggaran Produksi 9.3. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja

10. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

10.1. Definisi Biaya Bersama10.2. Definisi Produk Sampingan

11. SISTEM BIAYA TAKSIRAN11.1. Definisi Biaya Taksiran11.2. Prosedur Akuntansi Dalam Sistem Biaya Taksiran

12. SISTEM BIAYA STANDAR12.1. Definisi Biaya Standar12.2. Prosedur Penentuan Biaya Standar

13. PERILAKU BIAYA13.1. Definisi Perilaku Biaya13.2. Penentuan Perilaku Biaya

26

Gambar 1-2 Klasifikasi biaya

Gambar 3-1 Metode harga pokok pessanan

1.2. Klasifikasi Biaya

3. HARGA POKOK PESANAN3.1. Metode Harga Pokok Pesanan

Contoh biaya ini adalah gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akun-tan, biaya photocopy.

B. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayaiBiaya langsung : biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dib-iayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan den-gan sesuatu yang dibiayain.Biaya tidak langsung : biaya yang terjadinya tidak hanya disebab-kan oleh sesuatu yang dibiayain. Biaya tidak langsung dalam hubun-gannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs).

C. Berdasarkan Periode Akuntansi Capital Expenditure (Pengeluaran Modal)Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis pengeluaran ini. Dikapitalisir dan dicantumkan se-bagai harga perolehan. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai capital expenditure jika pengeluaran ini memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan pengeluaran ini sifatnya tidak rutin. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan)Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada periode akuntansi di-mana pengeluaran ini terjadi. Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai revenue expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periode terjadinya pengeluaran tersebut, jumlah-nya relatif kecil, dan umumnya penge-luaran ini sifatnya rutin.

D. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya Biaya Terkendali (Controllable Cost) adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan ter-tentu dalam jangka waktu tertentu. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost) adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingka-tan tertentu.

E. Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya Biaya Engineered adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan fisik dengan output. Biaya Discretionary biaya ini disebut juga managed cost atau

1.

2.

1.

2.

1.

2.

1.

2.

kasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya individual.Biaya produksi harus golongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi 2 kelompok berikut ini:a. Biaya produksi langsung

Biaya produksi langsung terdiri atas biaya bahan langsung dan bi-aya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang mudah ditelusuri melekatnya pada setiap produk pesanan yang dibuat. Oleh karena itu, baik biaya bahan langsung maupun biaya tenaga kerja langsung, dapat secara langsung dihitung se-bagai bagian dari harga pokok produk. Dengan kata lain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang dibebankan kepada produk adalah biaya yang ses-ungguhnya terjadi untuk pembuatan produk yang bersangkutan.

b. Biaya produksi tidak langsung.Biaya yang termasuk kedalam golongan produksi tidak langsung, adalah biaya-biaya yang tidak dapat secara langsung dibebank-an kepada produk. Dalam perusahaan yang membuat lebih dari satu jenis produk, banyak ditemukan biaya yang sulit ditelusu-ri melekatnya pada produk, sehingga terlalu rumit untuk secara langsung diperhitungkan sebagai bagian dari harga pokok tiap jenis produk yang dibuat. Oleh karena itu dalam metode harga pokok pesanan, biaya pro-duksi tidak langsung yang dibebankan kepada produk, atau yang menjadi bagian dari harga pokok produk ditetapkan berdasarkan tarif yang telah ditetap-kan sebelum proses produksi dimulai. Dengan demikian, bukan biaya produksi tidak langsung yang se-sunggguhnya terjadi.

Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pro-duksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terja-di, sedang-kan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dike-luarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

Suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan har-ga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.Biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang ber-sangkutan.A. Karakteristik metode harga pokok pesanan:

Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifi-

1.

A. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan Factory Cost (Biaya Produksi) : merupakan biaya-biaya yang terja-di untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap un-tuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan ekuipmen biaya bahan baku; biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang ti-dak langsung ber-hubungan dengan proses produksi. Biaya bahan baku (Direct Material Cost), biaya tenaga kerja langsung (Direct La-bor Cost), biaya tidak langsung (Factory Overhead) Biaya pemasaran : merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksana-kan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah bi-aya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melak-sanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).Biaya administrasi dan umum : merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

1.

2.

3.

Biaya produksi

Biaya bahan

langsung

Biaya tenaga kerja

langsung

Biaya utama (prime cost)

Biaya Non-produksi

Beban marketing & penjualan

Bebanadministrasi dan umumBiaya

konversi

Biaya overhead

pabrik

Pembelian dan penyimpanan bahan baku

Pengolahan BB menjadi produk jadi

Penyimpanan produk jadi

dalam gudang

Biaya tenaga kerja langsung

Pengumpulan biaya produksi

Penentuan HP produk jadi

Biaya over-head pabrik

Penentuan HP BB yang

dipakai

Penentuan HP bahan baku yang dibeli

2.

3.

4.

5.

27

13. Matematika 2

ILMU DASAR EKONOMI

Matematika 2

1. TURUNAN DERIVATIF DAN KAIDAH DIFERENSIASI1.1. Kemiringan1.2. Turunan (Derivatif)

2. ATURAN RANTAI PADA TURUNAN 2.1. Hasil Kali Pendapatan Marjinal2.2. Turunan Trigonometri

3. TURUNAN KEDUA DAN TURUNAN FUNGSI IMPLISIT3.1. Turunan Kedua3.2. Turunan Fungsi Implisit

4. DIFERENSIASI PARSIAL DARI SUATU FUNGSI MAJEMUK4.1. Diferensial Parsial4.2. Derivatif Dari Derivatif Parsial

5. OPTIMASI BERSYARAT5.1. Pengganda Lagrange5.2. Lagrange Multiipliiers

6. KONDISI KUHN-TUCKER6.1. Definisi Kuhn-Tucker6.2. Persyaratan Karush Kuhn-Tucker

7. PENERAPAN DIFERENSIASI FUNGSI MAJEMUK EKONOMI7.1. Permintaan Marginal Dan Elastisitas Permintaan Parsial7.2. Utilitas Marginal Parsial dan Keseimbangan Konsumen

8. INTEGRAL8.1. Integral Tak Tentu8.2. Integral Tertentu

1.3. Kaidah-kaidah Diferensiasi

4.3. Nilai Ekstrim

9. ATURAN SUBSTITUSI9.1.Integral Substitusi9.2. Integral Parsial

10. PENGGUNAAN INTEGRAL TERTENTU UNTUK MENGHITUNG LUAS DAERAH

10.1. Luas Daerah yang Terletak Diatas Sumbu X10.2. Luas Daerah yang Terletak Dibawah Sumbu X10.3. Luas Antara Dua Kurva10.4. Luas Daerah yang Dibatasi Garis Kuadrat Atau

Kuadrat-kuadrat11. APLIKASI INTEGRAL DALAM EKONOMI

11.1. Surplus Produsen11.2. Surplus Konsumen

12. VARIABEL ACAK KONTINU12.1. Variabel Acak Kontinu12.2. Distribusi Normal

13. TOPIK-TOPIK DIFERENSIASI TAMBAHAN13.1. Turunan Fungsi Logaritmik13.2. Turunan Fungsi Eksponensial13.3. Elastisitas Permintaan

14. MENGGAMBAR KURVA14.1. Ekstrema Relatif14.2. Ekstrema Absolut Pada Interval Tertutup

15. SOAL-SOAL PILIHAN GANDA & JAWABAN

28

1. TURUNAN (DERIVATIF) DAN KAIDAH DIFERENSIASISalah satu metode yang cukup penting dalam matematika adalah turunan (diferensial). Sejalan dengan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak digunakan untuk bidang-bidang ekonomi, bisnis dan sain. Oleh karena itu materi turunan cukup perlu untuk dipelajari pada bidang ekonomi dan bisnis. Pada bab ini akan disjikan definisi dan konsep turunan, rumus dasar turunan, contoh-contoh persoalan turunan beserta penyelesaiannya dengan berbagai metode penyelesa-ian.Kuosien Diferensi dan Derivatif

3. TURUNAN KEDUA DAN TURUNAN FUNGSI IMPLISIT3.1. Turunan Kedua

Turunan kedua dari fungsi y adalah turunan dari

Pengertian turunan fungsiTurunan (derivatif) membahas tingkat perubahan suatu fungsi sehubun-gan dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersang-kutan.Turunan diperoleh dengan menentukan limit dari hasil bagi diferensi, di-mana : ∆x → 0.Jika suatu fungsi dinyatakan dengan y = f (x), maka laju perubahan nilai fungsi dinyatakan dengan:

Laju perubahan nilai fungsi ini disebut fungsi turunan yang dilambang-kan f’ (x) (dibaca f aksen x). Jadi,

Misalkan y = f (x) adalah fungsi dari x maka turunan dari y terhadap x dinotasikan dengan y’ = f’(x) atau Dxf (baca ‘turunan f menurut x’).Dan didefinisikan sebagai:

Proses mencari f’(x) dari f(x) disebut penurunan atau pendiferensialan.Notasi lain untuk turunan fungsi adalah:

Turunan kedua dapat digunakan untuk menentukan jenis-jenis sta-sionernya. Sebenarnya dari turunan pertama kita telah dapat mengeta-huinya dengan menguji tanda-tandanya. Hal ini kadang agak merepot-kan, ndengan menggunakan turunan kedua mennetukan jenis-jenis nilai stasioner suatu fungsi akan lebih mudah. Dalam menentukan jenis nilai stasioner dengan menggunakan tes turunan kedua berlaku.Misalnya f(x) kontibu pada interval b<x<c yang memuat x = a. Turunan pertama f^’ (x) dan turunan kedua f”(x) terdefinisi dalam interval tersebut dan f^’ (a) = 0, makaJika f”(x) <0, maka f(a) adalah nilai balik maksimumJika f”(x) >0, maka f(a) adalah nilai balik minimumNamun, ada hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan uji turunan kedua, jika f” x=0 atau tak terhingga. Apabila demikian, jenis-jenis nilai stasionernya hanya dapat digunakan dengan menggunakan uji turunan pertama saja. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari turunan kedua dapat digunakan untuk menentukan nilai percepatan suatu fungsi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan contoh soal dan pembahasannya

Dalam hal ini koefisien turunan kedua adalah

dan dapat diteruskan untuk turunan ketiga dan selanjutnya.

∆x adalah tambahan x, sedangkan ∆y adalah tambahan y akibat adanya tambahan x. Jadi ∆y timbul karena adanya ∆x. Apabila pada persamaan (1) ruas kiri dan ruas kanan sama-sama dibagi ∆x, maka diperoleh.

Bentuk ∆y/∆x inilah yang disebut sebagai hasil bagi perbedaan atau ku-osien diferensi (difference quotient), yang mencerminkan tingkat peru-bahan rata-rata variabel terikat y terhadap perubahan variabel bebas x.Proses penurunan fungsi disebut juga proses diferensiasi, merupakan pe-nentuan limit suatu kuosien diferensi (∆x sangat kecil).Hasil proses diferensiasi dinamakan turunan atau derivatif (derivative).

y = f (x) dan terdapat tambahan variabel bebas x sebesar ∆xMaka: y = f (x)

y = ∆y = f (x + ∆x)∆y = f (x + ∆x) - y∆y = f (x + ∆x) - f (x)

Jika y = f (x)Maka kuosien diferensinya :

∆x f (x + ∆y) - f (x)=

∆y ∆x

dy(turunan pertama)=

dx

dy d2ydx dx2

d=( )

dx

Contoh :

1. Tentukan dari fungsi y = 2x4 – 5x3 + 3x2 – 2x + 4.d2ydx2

Contoh :

Contoh :

1. Dengan menggunakan uji turunan kedua, selidiki jenis-jenis nilai stasioner fungsi

f(x) = x2 + 2x + 4!

2. Tentukan dari fungsi y = 3x4 + 2x3 – 4x2 + 5x + 1d2ydx2

lim

lim

lim lim f (x + h) - f (x)dy

f’ (x) =

y’ =f’(x) = = =

f (x + h) - f (x)

f (x + h) - f (x)

h→0

h→0

h→0 h→0 hdx

h

h

∆x

∆x

f (x + ∆x) - f (x)=∆y

∆y lim

∆x

∆x→0 ∆x→0f (x + ∆x) - f (x)

=lim

∆x

y’, dx

dy df(x)

dx

∆x∆y

f (x + h) - f (x)

Jika f(x) = 3x2, tentukan f’(x)

h

Contoh :

lim=

h→0

Jawab

Jawab

Jawab

f (x) = x2+ 2x + 4f’ (x) = 2x + 2f” (x) = 2

Nilai stasioner diperoleh dengan syarat f’ (x) = 0 f’ (x) 2x + 2 = 0 x = -1 f”(-1) = 2 > 0Oleh karena itu f”(-1) > 0, maka jenis nilai stasionernya adalah nilai balik minimum dengan nilai f(-1)= (-1)2 + 2(-1) + 4 = 1-2 + 4 = 3

y = 2x4 – 5x3 + 3x2 – 2x + 4 → = 8x3 – 15x2 + 6x - 2 + 0

sehingga

y = 3x4 + 2x3 – 4x2 + 5x + 1 → = 12x3 + 6x2 -8x + 5

sehingga

dy

dy

d

d

dx

dx

dx

dx

d2y

d2y

=

=

=

=

dx2

dx2

(8x3 - 15x2 + 6x -2)

(12x3 - 6x2 + 8x + 5)

24x2 - 30x + 6

36x2 + 12x - 8.

29

14. Manajemen SDM

ILMU DASAR EKONOMI

Manajemen SDM

1. KERANGKA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA1.1. Tujuan Pembelajaran1.2. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya

Manusia 1.3. Akivitas Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM

Activites)2. ANALISA JABATAN DAN DESAIN

2.1. Tujuan Pembelajaran2.2. Kegunaan Informasi dari Analisa Jabatan2.3. Metode-Metode Pengumpulan Informasi Analisis Jabatan

3.REKRUTMEN SUMBER DAYA MANUSIA 3.1. Tujuan Pembelajaran3.2. Isu-Isu dalam Proses Rekrutmen

4. ORIENTASI, PENEMPATAN, DAN PEMISAHAN4.1. Orientasi4.2. Penempatan (Placemen)4.3. Pemisahan (Separation)

5. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)5.1. Pekerja Kontrak dan Tetap5.2. Alasan atau Sebab PHK5.3. PHK Tidak Sukarela5.4. Mekanisme PHK5.5. Perselisihan PHK

5.6. Penyelesaian Perselisihan PHK5.7. Kompensasi PHK

6. MANAJEMEN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (PSDM)

6.1. Pendahuluan6.2. Dasar Perencanaan Sumber Daya Manusia6.3. Proses Perencanaan SDM6.4. Rekrutmen dan Seleksi6.5. Praktek Perencanaan SDM

7. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN7.1. Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)7.2. Langkah-Langkah Penyusunan Program Pelatihan dan Pengembangan7.3. Metode Pelatihan dan Pengembangan

8. PERENCANAAN KARIER8.1. Istilah-Istilah dalam Perencanaan Karier8.2. Manfaat Perencanaan Karier8.3. Kebutuhan Pekerja dalam Proses Perencanaan Karier

9. PENILAIAN KINERJA9.1. Definisi dan Manfaat Penilaian Kinerja9.2. Elemen Penilaian Kinerja9.3. Metode-Metode Penilaian Kinerja9.4. Kesalahan-Kesalahan dalam Penilaian Kinerja

30

Gambar 1-1 Tujuan pembelajaran manajemen sumber daya manusia

Gambar 1-2 Proses/fungsi penyusunan personalia

Gambar 1-3 Aktivitas HRM

Gambar 1-4 Preparation and Selection

1. KERANGKA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA1.1. Tujuan Pembelajaran

manusia di dalam organisasi tidak dapat disingkirkan. Sehabat apa pun mesin tetaplah manusia lebih unggul karean manusia tidak hanya memi-liki kemampuan intelektual tetapi juga kemampuan emosional. Oleh sebab itu, manajemen sumber daya manusia sebagai sebuah aktivitas manajemen tidak akan pernah bisa diabaikan dari pengelolaan sebuah organisasi apa pun bentuk organisasinya. Organisasi laba dan nirlaba membutuhkan pengelolaan sumber daya yang baik. Organisasi swasta dan pemerintah membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Begitu juga organisasi besar dan kecil membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang baik.Lalu apakah manajemen sumber daya manusia? Werther dan Davis (1996) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai aktivitas-ak-tivitas yang mencoba memfasilitasi orang-orang di dalam organisasi untuk berkontribusi dalam pencapaian rencana strategis organisasi. Secara ringkas manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan bagaimana sebuah organisasi merancang sistem formal yang menjamin pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif dan efisien guna men-dukung pencapaian tujuan dan rencana strategis organisasi. Aktivitas manajemen sumber daya manusia merentang dari mulai pros-es memperoleh, melatih, mengembangkan, menilai, mengkompensasi, dan merencanakan karir pekerja sembari memperhatikan hubungan ketenagakerjaan, kesehatan, keselamatan, keamanan, dan keadilan pekerja.

1.2. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia

Secara garis besar, aktivitas manajemen sumber daya manusia terbagi menjadi empat yaitu: 1. Preparation and Selection, terdiri dari:

a. Job Analysis and DesignProses job analysis and design adalah sebuah proses yang mem-pelajari pola-pola aktivitas menentukan tugas, kewajiban, dan tang-gung jawab diperlukan oleh masing-masing jabatan. Dalam proses ini informasi mengenai detail setiap pekerjaan dikumpulkan secara sistematis, dievaluasi, dan diorganisasikan.Proses job analysis and design akan meghasilkan output berupa deskripsi pekerjaan (job description) yaitu sebuah deskripsi suatu jabatan tertulis yang menjelaskan tugas-tugas, kondisi kerja, dan aspek-aspek lain terkait suatu jabatan tertentu di dalam organisasi. Output yang lain berupa spesifikasi pekerjaan (job specification) yai-tu suatu uraian mengenai spesifikasi yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk bisa berhasil melaksanakan tugas di dalam suatu ja-batan tertentu. Job specification menjelaskan keahlian, kecakapan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan ter-tentu. Secara sederhana job description menjelaskan apakah peker-jaan itu (what a job is) sedangkan

Banyak orang sering menggunakan istilah manajemen personalia sebagai sinonim untuk manajemen sumber daya manusia. Padahal kedua istilah tersebut memiliki lingkup cakupan yang berbeda. Manajemen personalia hanya sebagai kecil dari proses manajemen sumber daya manusia. Manajemen personalia tidak mengikutsertakan proses perencanaan strat-egis kerja dan lebih berkutat pada proses pengelolaan tenaga kerja, se-mentara manajemen sumber daya manusia melibatkan proses perenca-naan strategis tenaga kerja meliputi kegiatan perencanaan (HR planning), proses penganggaran (HR budgeting), proses penilaian (HR Assessment), rekrutmen dan seleksi (recruitment and selection), penerimaan dan pemberitahuan (hiring and termination), pelatihan dan pengembangan (training and development), pengembangan karir (career development), pengembangan organisasi (organization development), manajemen kin-erja (performance management), kompensasi (compensation), hubungan industrial (industrial relation), serta menyertakan fungsi general affair di dalamnya.

1.3. Akivitas Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM Activites)

Manajemen sumber daya manusia sebagai sebuah rangkaian aktivitas mengikuti sebuah alur yang merentang mulai dari proses perencanaan sampai dengan proses hubungan ketenaga kerjaan.

Setiap organisasi tidak mungkin bisa sukses tanpa keberadaan orang-orang di balik organisasi tersebut. Perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, Shell, dan lainnya tidak mungkin akan jadi sebesar seperti saat ini apabila tidak didukung oleh orang-orang hebat dibaliknya. Begitu pula dengan organisasi-organisasi nirlaba seperti Greenpeace, Red Cross, dan Amnesty International tidak akan berhasil dalam menjalankan misi mere-ka apabila tidak didukung oleh orang-orang di dalamnya. Oleh sebab itu, manusia merupakan bagian vital bagi kelangsungan dan keberhasilan sebua organisasi. Manusia layaknya bahan bakar yang men-jadi sumber energi bagi berjalannya suatu organisasi guna mencapai tu-juannya. Seperti kata pepatah; di balik setiap mahakarya yang indah pasti terdapat seniman hebat. Begitu pula dengan organisasi, di balik setiap kesuksesan organisasi pasti terdapat sumber daya manusia yang hebat. Manusia, sebagai sebuah sumber daya, di dalam organisasi haruslah dia-tur sedemikian rupa agar terkoordinasi dengan baik dan bisa mendukung pencapaian rencana strategis organisasi. Apabila sumber daya manusia ini tidak dikelola dengan benar, maka kesuksesan organisasi dalam pen-capaian rencana strategisnya akan sulit untuk diwujudkan. Meskipun dunia kerja saat ini sudah mulai diotomatisasi, yang berarti beberapa pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia sekarang sudah digan-tikan oleh mesin, namun peran

Tujuan Pembelajaran

Mengetahui definisi manajemen sumber

daya manusia

Mengetahui dan mampu menjelas-kan aktivitas-akti-vitas manajemen

sumber daya manusia

Mengetahui dan mampu

menjelaskan tan-tangan-tantangan

yang dihadapi oleh manajemen sumber

daya manusia

Mengetahui dan mampu menjelas-

kan perbedaan ma-najemen personalia

dan manajemen sumber daya

manusia

Perencanaan sumber daya

manusiaSeleksi

Pengenalan dan orientasi

Pemberian balas jasa dan penghargaan

Penilaian pelaksanaan

kerja

Pemeliharaan kesehatan dan

keamanan

Latihan dan pengembangan

karyawan

Perencanaan dan pengembangan

karier

Perencanaan sumber daya

manusia

Seleksi

Pengetahuan

Aktivitas HRM

Pengerahan

Kompensasi

Manajemen kinerja

Preparation and Selection

Proses job analysis and design adalah sebuah proses yang mempelajari pola-po-la aktivitas menentu-kan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab diperlukan oleh mas-ing-masing jabatan.

Rekrutmen adalah proses menarik, mengundang, dan menemukan orang-orang yang dianggap memenuhi kualifikasi untuk menduduki jabatan tertentu di dalam suatu organisasi.

Seleksi adalah proses pemilihan kandidat terbaik yang telah dikumpulkan dalam proses rekrutmen.

Perencanaan sum-ber daya manusia adalah suatu pros-es peramalan akan kebutuhan sumber daya manusia organisasi di masa depan.

31

15. Perpajakan

ILMU DASAR EKONOMI

Perpajakan

1. PENGANTAR PERPAJAKAN1.1. Fungsi Pajak1.1.1. Fungsi Penerimaan (Budgeter)1.1.2. Fungsi Mengatur (Reguler)

1.2. Hukum Pajak 1.3. Prinsip-prinsip Pemungutan Pajak1.4. Cara Pemungutan dan Tarif Pajak

2. NPWP DAN SPT2.1. Pengertian dan Fungsi Pajak2.2. Pemberian dan Kewajiban NPWP 2.3. Pengertian dan Fungsi SPT2.4. Penyampaian dan Sanksi SPT

3. KETETAPAN, KEWAJIBAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK3.1. Surat Ketetapan Pajak3.2. Kewajiban 3.3. Pemeriksaan Pajak3.4. Ruang Lingkup dan Kriteria Pemeriksaan Pajak3.4.1. Standar Pemeriksaan3.4.2. Pemeriksaan Untuk Tujuan Lain3.4.3. Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

4. PENENTUAN UTANG DAN MODAL PENGHITUNGAN PPH4.1. Penetapan dan Perbandingan Utang dan Modal4.2. Bentuk Perhitungan Perbandingan Utang dan Modal4.3. Penanaman Dana Cadangan

4.4. Usaha Penanaman Dana Cadangan dan LPS5. PAJAK PENGHASILAN (PPH)

5.1. Subjek Pajak5.1.1. Subjek Pajak Dalam dan Luar Negeri5.1.2. Kewajiban Pajak Subjektif

5.2. Cara Menghitung Pajak5.3. Objek Pajak5.4. PP Tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak

6. PPH PASAL 216.1. Ketentuan Umum6.2. Subjek dan Objek Pajak PPh Pasal 216.3. Dasar Pengenaan Pajak, Cara Menghitung PPh Pasal 216.4. Ketentuan Khusus Pemotongan PPh Pasal 216.5. Penghitungan PPh Pasal 216.5.1. Pegawai Tetap Berpenghasilan Bulanan6.5.2. Pegawai Tetap dengan Gaji Mingguan dan Harian6.5.3. Pegawai Tetap Menerima Pembayaran Uang Rapel6.5.4. Bonus dan Tunjangan Hari Raya6.5.5. Pegawai yang Berhenti Bekerja di Tahun Berjalan6.5.6. Penghasilan Dalam Mata Uang Asing6.5.7. Pengenaan Norma Penghitungan Khusus

7. PPH PASAL 227.1. Pemungut dan Tarif PPh Pasal 227.2. Penetapan Saat Terutang dan Pelunasan PPh Pasal 22

32

1.2. Hukum Pajak A. Hubungan Hukum Pajak Dengan Hukum PerdataHukum pajak ini mempunyai kaitan yang erat dengan hukum perdata terutama terlihat masalah dasar pemungutan pajak yang dikenali yaitu adanya peristiwa, keadaan, dan perbuatan. Ketiga hal tersebut dijad-ikan sebagai tatbestand yang dituangkan dalam undang-undang pa-jak. Walaupun demikian terdapat para ahli yang menyatakan bukanlah hal demikian yang menjadikan timbulnya hubungan tetapi lebih dekat dengan ajaran di bidang hukum yang khusus mengenyampingkan hu-kum yang umum. Pendapat Prof. Mr. W.F. Prins dalam bukunya yang berjudul Het Belastingrecht Van Indonesie menyatakan hubungan erat sangatlah mungkin antara hukum pajak dan hukum perdata karena banyak juga istilah-istilah hukum perdata dipergunakan dalam hukum pajak dengan prinsip yang harus dipegang bahwa pengertian-penger-tian dalam hukum perdata tidaklah akan selalu dianut dalam hukum pajak.Contoh konkret yang dapat terlihat yaitu penggunaan Istilah “tempat tinggal” atau domisili yang keduanya mengatur masalah ini, Kronolo-gisnya sebagai berikut.

Pasal 17 BW: Setiap orang dianggap mempunyai tempat tinggal di mana ia menempatkan pusat kediamannya. Dalam hal tidak adanya tempat tinggal yang demikian, maka tempat kediaman sewajarnya dianggap sebagai tempat tinggal.Pasal 2 ayat (6) Undang Undang Palak Penghasilan: Tempat tinggal orang pribadi atau tempat kedudukan badan ditetapkan oleh Direk-tur Jenderal Pajak menurut keadaan yang sebenarnya.

Dengan memperhatikan kedua ketentuan di atas terlihat ketentuan yang ada di hukum pajak yang dianut fiskus merupakan ketentuan khusus (lex specialis). Oleh karena itu akibat lex specialis derogat lex generale adanya pengaruh hukum pajak terhadap hukum perdata, se-tiap undang-undang penafsiran yang harus dianut pertama kali yaitu berada dalam ketentuan yang khusus.

B. Hubungan Hukum Pajak Dengan Hukum PerdanaKetentuan tindak pidana di bidang pajak tertuang dalam Pasal 38 sam-pai dengan Pasal 43 Undang - Undang Nomor 28 Tahung 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pasal 24 sampai dengan pasal 27 Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan dan Pasal 14 Un-dang-Undang Bea Meterai. Pasal 39 ayat (1) huruf f Undang-Undang Nomor 28 2007 tentang KUP yang menyatakan:

1.

2.Hukum pajak mengatur hubungan hukum antara negara dan orang-orang atau badan badan hukum yang mempunyai kewajiban membayar pajak (Wajib Pajak).Hukum pajak sebenarnya mempunyai ruang lingkup yang luas, tidak ha-nya menelaah keadaan-keadaan dalam masyarakat yang dihubungkan dengan pengenaan pajak dan merumuskan serta menafsirkan peraturan hukum dengan memperhatikan ekonomi dan keadaan masyarakat.Hukum pajak memuat unsur hukum pidana dan peradilan seperti yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak yang diberlakukan sejak taggal 1 Januari 1998.Selanjutnya diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang berlaku mulai tanggal diundangkan yaitu pada tanggal 12 April 2002.Secara global bahwa hukum terbagi dalam dua kelompok besar yaitu hu-kum publik dan hukum perdata.

Gambar 1-5 Hukum Pajak

Keseluruhan dari peratur-an-peraturan yang menjadi wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkan kembali kepada masyarakat melalui kas Negara.

Merupakan bagian dari hukum publik yang mengatur hubungan hukum antara Negara dan orang-orang atau badan hukum yang berkewa-jiban membayar pajak (Wajib Pajak).

Memuat unsur-unsur hukum tata Negara dan hukum pidana

Hukum Pajak

1. PENGANTAR PERPAJAKAN

Apabila membahas pengertian pajak, banyak para ahli memberikan batasan tentang pajak di antaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani yang telah diterjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo (1991: 2). “Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat di-paksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peratur-an-peraturan, dengan tidak rnendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengelu-aran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang menye-lenggarakan pemerintahan.”Dalam definisi di atas lebih memfokuskan pada fungsi budgeter dari pa-jak, sedangkan pajak masih mempunyai fungsi lainnya yaitu fungsi men-gatur. Apabila memperhatikan coraknya, dalam memberikan batasan pengertian pajak dapat dibedakan dari berbagai macam ragamnya, yaitu dari segi ekonomi, segi hukum, segi sosiologi, dan lain sebagainya. Hal ini juga akan mewarnai titik berat yang diletakkannya, sebagai contoh: segi penghasilan dan segi daya beli, namun kebanyakan lebih bercorak pada ekonomi.

Kutipan beberapa pengertian pajak yang dikemukakan para ahli lainnya adalah sebagai berikut:Pengertian pajak menurut Prof. Edwin R. A. Seligman dalam buku Essay in Taxation yang. diterbitkan di Amerika menyatakan: “Tax is compulsory contribution from the person, to the government to depray the expenses incurred in the common interest of all, without reference to special ben-efit conferred”,Dari definisi di atas terlihat adanya kontribusi seseorang yang ditujukan kepada negara tanpa adanya manfaat yang ditujukan secara khusus pada seseorang.Memang demikian halnya bahwa bagaimanapun juga pajak itu ditujukan manfaatnya kepada masyarakat.Pengertian pajak menurut Philip E. Taylor dalam buku The Econom-ics of Public Finance memberikan batasan pajak seperti di atas hanya meng-gantikan without reference dengan Utile reference.Pengertian pajak menurut Mr. Dr. NJ. Feldmann dalam buku De Over Heidsmiddelen Van Indonesia (terjemahan):Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum),

1.1. Fungsi Pajak

Gambar 1-1 Sejarah Perpajakan Dunia

Gambar 1-2 Fungsi Pajak

3000 SM Pharaoh,

Mesir Kuno

1600 M Eropa,

Revolusi Produksi

1900 M, Perang Dunia

Fungsi Penerimaan(Budgeter) Sumber

DanaAnggaran Pendapatan

dan Belanja NegaraAPBN

FungsiRedistribusi Unsur

pemerataan dan keadilan dalam

masyarakat

FungsiDemokrasi

Sistem Gotong - royong

Fungsi Mengatur (Regulerend)

Alat mengatur kebijakan bidang sosial & ekonomi

33

ILMU DASAR EKONOMI

Manajemen Keuangan

1. DASAR-DASAR MANAJEMEN KEUANGAN1.1. Pengertian Manajemen Keuangan1.2. Fungsi Manajemen Keuangan1.3. Bentuk Badan Usaha1.4. Peranan Manajer Keuangan

2. DEFINISI DAN PEMBAGIAN PASAR KEUANGAN (Financial Market)

2.1. Fungsi, Jenis, dan Perantara Pasar keuangan2.2. Definisi Pasar Modal (Capital Market)2.3. Lembaga-lembaga yang terlibat di Pasar Modal2.4. Struktur Pasar Modal2.5. Efisiensi Pasar Modal

3. PROSES PENAWARAN UMUM DIPASAR MODAL (Go Public) 3.1. Produk-produk di Pasar Modal3.2. Upaya menuju Modernisasi BEJ (Bursa Efek Jakarta)

4. DEFINISI PASAR UANG (Money Market)4.1. Fungsi Pasar Uang4.2. Peserta Pasar Uang4.3. Instrumen Pasar Uang 4.4. Pasar Valuta Asing4.5. Latar belakang Pasar Valuta Asing4.6. Peserta Pasar Valuta Asing4.7. Bentuk transaksi Valuta Asing4.8. Tujuan transaksi Valuta Asing

5. LAPORAN KEUANGAN

6. BIAYA MODAL7. (TIME VALUE OF MONEY) Nilai waktu dari uang8. JENIS RESIKO KEUANGAN9. MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

9.1. Fungsi Laporan Arus Kas9.2. Tujuan manajemen kas9.3. Faktor yang mempengaruhi besarnya Kas

10. MANAJEMEN PERSEDIAAN10.1. Kegiatan Bisnis Manajemen Persediaan10.2. Fungsi-fungsi Manajemen Persediaan10.3. Faktor-faktor Manajemen Persediaan10.4. Apa itu biaya persediaan

11. MODAL KERJA11.1. Definisi Modal Kerja 11.2. Konsep Modal Kerja11.3. Manajemen Modal Kerja11.4. Manfaat Modal kerja 11.5. Perputaran Modal Kerja11.6. Jenis Modal Kerja11.7. Fungsi Modal Kerja11.8. Penggunaan Modal Kerja11.9. Cara Menghitung Modal Kerja

12. ANGGARAN KAS12.1. Pengertian Kas12.2. Manfaat Angaran Kas

16. Manajemen Keuangan

Perusahaan PerseoranganPerusahaan Perseorangan merupakan bentuk badan hukum yang ha-nya dimiliki oleh satu orang dan menanggung seluruh risiko secara pribadi. Manajemen perusahaan dikelola pemilik yang berfungsi se-bagai direktur atau manajer atau bahkan sekaligus pelaksana harian perusahaan tersebut.Firmaadalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan men-jalakan perusahaan atas nama perusahaan. Dalam persekutuan firma umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban tidak terbatas terhadap utang perusahaan.Perseroan Komanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV) Mer-upakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan. CV mer-upakan badan usaha yang tidak berbadan hukum dan kekayaan pendi-rinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.

Kebijakan deviden (dividend policy), yaitu kebijakan manajerial yang dilakukan untuk menentukan pendapatan komprehensif tahun ber-jalan yang akan dibagiakan kepada pemegang saham dan pendapatan yang akan ditahan untuk cadangan investasi tahun depan.

1.3. Bentuk Badan Usaha

Keputusan keuangan (financial decision), yaitu keputusan manajeri-al yang dilakukan untuk mencari dana dan tercermin pada sisi kanan laporan posisi keuangan yang akan mengungkapkan seberapa besar proporsi liabilitas dan ekuitas perusahaan.Keputusan investasi (investment desicion), yaitu keputusan manaje-rial yang dilakukan untuk mengalokasikan dana kepada berbagai ma-cam asset dan tercermin pada sisi kiri laporan posisi keuangan yang akan mengungkapkan seberapa asset lancar, tetap, dan asset lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.

1.

2.

3.

1.

2.

3.

34

Gambar 1-1 Dasar-dasar manajemen Keuangan

Gambar 1-2 Pengertian Manajemen Keuangan

Gambar 1-3 Aktivitas HRM

Gambar 1-4 Preparation and Selection

1. DASAR-DASAR MANAJEMEN KEUANGAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANGANDalam pratiknya untuk mencapai tujuan tersebut, maka manajemen keuangan memiliki tujuan melalui dua pendekatan, yaitu:

Profit risk approach, dalam hal ini manajer keuangan tidak hanya se-kedar mengejar maksimalisasi profit, akan tetapi juga harus memper-timbangkan risiko yang bakal dihadapi. Secara garis besar profit risk approach terdiri dari:a. Maksimalisasi profit;b. Minimal risk;c. Maintain control; dand. Achieve flexibility (careful management of fund and activites)Liquidity and profitability, merupakan kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana seorang manajer keuangan mengelola likuiditas dan profitabilitas perusahaan.

1.1. Pengertian Manajemen Keuangan

James C. van Horne, mendefinisikan manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelo-laan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.

Bringham mengatakan manajemen keuangan adalah seni (art) dan ilmu (science), untuk memanage uang, yang meliputi proses, institusi/lemba-ga, pasar, dan instrument yang terlibat dengan masalah transfer uang di antara individu, bisnis, dan pemerintahan.

Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas manajemen keuan-gan berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan perusahaan, termasuk lembaga yang berhubungan erat dengan sumber pendanaan dan investa-si keuangan perusahaan serta instrument keuangan.

1.2. Fungsi Manajemen Keuangan

Menurut ahli keuangan James C. Van Horne, menyebutkan pencapaian tujuan perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor inter-nal maupun faktor eksternal seperti antara lain; Kompetisi antar peru-sahaan, Pemilihan teknologi, Perubahan harga, Perubahan tingkat suku bunga, Fluktuasi nilai tukar, dan lainnya. Karenanya manajer keuangan harus mampu membuat keputusan tentang investasi, pendanaan, dan manjemen aktiva dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Manajer keuangan juga harus mampu mengelola kas secara tepat sehingga tidak terjadi uang kas menganggur (idle kas atau over kas). Tujuan lain mana-jer keuangan adalah mengevaluasi kinerja perusahan memlalui analisa keuangan dari laporan keuangan yang telah disusun.TUJUAN PERUSAHAAN

Memaksimalkan nilai perusahaanMencapai dan memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaanMenjaga kelangsungan hidup perusahaanMencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)

1.2.

3.4.

1.

2.

Studi Dasar Manajemen

Perencanaan

PengawasanPandangan Asing dan pandangan

Ke Muka

Pengetahuan dan Skill manajemen

Pembuatan Keputusan

Latar Belakang

Pengorganisasian Mengggerakan

Lingkungan Internal

Lingkungan Eksternal

Manajemen Keuangan

Sumber DanaPembelanjaan

Pasif

Pembelanjaan AktifAlokasi Dana

Keputusan dalam manajemenkeuangan

Keputusan Investasi

KeputusanPendanaan

Keputusan Dividen

Bentuk-Bentuk Badan Usaha

Bentuk YuridisPerusahaan

1. Perusahaan Perseorangan2. Firma3. Perusahaan Komanditer4. Perseroan Terbatas5. BUMN6. Koperasi

LembagaKeuangan

1. Lembaga Keuangan Bank2. Lembaga Keuangan Non Bank

1. Bentuk-bentuk Peng- gabungan 2. Pengkhususan Perusahaan3. Pengorganisasian Perusahaan 4. Cara Penggabungan Perusahaan

Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi

35

17. Ekonomi Makro

ILMU DASAR EKONOMI

Ekonomi Makro

1. KEILMIAHAN ILMU EKONOMI1.1. Isu-isu Penting dalam Makroekonomi

1.1.1. Makroekonomi mempengaruhi Masalah Politik1.1.2. Model-model dalam Perekonomian1.1.3. Dampak Kenaikan Income Masyarakat1.1.4. Dampak Kenaikan Harga Pupuk pada Pasar Beras

1.2. Pendapatan, Pengeluaran dan Arus Kegiatan Ekonomi1.2.1. GDP Riil dan GDP Nominal1.2.2. GDP Deflator1.2.3. Komponen Pengeluaran

2. PENDAPATAN NASIONAL2.1. Model Aliran Klasik2.1.1. Teori Distribusi Neoklasik2.1.2. Pabrik Klasik2.1.3. Penawaran Barang dan Jasa2.1.4. Permintaan Perusahaan terhadap Faktor Produksi

2.2. Teori Fungsi Produksi Cobb-Douglas2.2.1. Konsumsi

2.3. Bekerjanya Pasar Finansial2.3.1. Penawaran dan Permintaan Dana Pinjaman2.3.2. Perubahan Tabungan (Dampak Kebijakan)2.3.3. Perubahan Permintaan Investasi

3. SISTEM MONETER3.1. Uang Meningkatkan Efisiensi Perekonomian

3.3.1. Jenis-jenis Uang3.3.2. Jumlah Uang Beredar dan Kebijakan Moneter

3.2. Uang, Harga, dan Inflasi3.2.1. Tingkat Bunga Nominal dan Riil3.2.2. Biaya Inflasi yang Diharapkan

4. PEREKONOMIAN TERBUKA4.1. Neraca Perdagangan Bilateral4.2. Mekanisme Bursa Valuta Asing4.3. Paritas Daya-Beli

5. PENGANGGURAN DAN PASAR TENAGA KERJA5.1. Tingkat Pengangguran Alamiah5.1.1. Kebijakan Pemerintah dan Pencari Pekerjaan5.1.2. Regulasi Upah Minimum

5.2. Pengertian Pasar Tenaga Kerja5.2.1. Penggolongan Pasar Tenaga Kerja5.2.2. Penentuan Upah Bentuk Pasar Tenaga Kerja5.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Upah Tenaga Kerja

6. PERTUMBUHAN EKONOMI, AKUMULASI MODAL DAN PERTUMBUHAN PENDUDUKAN

6.1. Hubungan Antara Modal (Capital) dengan Output6.1.1. Model Pertumbuhan Robert Solow6.1.2. Pertumbuhan Persediaan Modal

6.2. Depresiasi (Penyusutan)6.2.1. Kondisi Mapan

36

Makroekonomi adalah studi tentang perekonomian secara keseluru-han, menyangkut banyak isu:

Mengapa biaya hidup naik?Mengapa jutaan orang menganggur, bahkan ketika perekonomian se-dang booming?Apa penyebab resesi? Dapatkah pemerintah melakukan apapun untuk memerangi resesi? Dan haruskah?Apa yang dimaksud dengan defisit anggaran belanja pemerintah? Bagaimana hal itu mempengaruhi perekonomian?Mengapa Amerika Serikat mengalami defisit neraca perdagangan san-gat besar?Mengapa sangat banyak negara miskin? Apa kebijakan yang bisa mem-bantu negara-negara miskin keluar dari kemiskinan?

1.2.

3.

4.

5.

6.

1. KEILMIAHAN ILMU EKONOMI

Setiap orang memiliki alasan masing-masing untuk berpikir kritis men-yangkut isu-isu masalah ekonomi makro. Beberapa hal yang dianggap menarik diwujudkan dalam beberapa pertanyaan berikut:

Mengapa beberapa negara bisa tumbuh sangat pesat (5-10%), seperti sepuluh tahun terakhir ini (2002-2012), yang dialami negara-negara Asia: China, Korea Selatan, India, Malaysia dan Indonesia; sementara negara-negara lain mengalami pertumbuhan sangat lambat, bahkan sampai – 2%, seperti dialami Amerika Serikat, Jepang dan negara-nega-ra Eropa hingga saat ini (2013).Mengapa di beberapa negara terjadi fluktuasi ekonomi dan gejolak in-flasi & pengangguran lebih besar daripada negara lainnya?Mengapa di negara tertentu tingkat pengangguran tinggi, bahkan ke-tika perekonomian sedang booming, sementara negara lain sangat rendah?

Keadaan perekonomian makro ternyata mempengaruhi setiap negara dengan cara berbeda-beda. Bahkan kondisi ekonomi makro telah me-mainkan peran sangat signifikan dalam atmosfer politik dan kesejahter-aan sosial, melingkupi tingkat-tingkat nasional dan bahkan global.

1.

2.

3.

Beberapa variabel paling penting yang digunakan para ahli ekonomi mak-ro untuk mengukur performa suatu perekonomian adalah:1. GDP-riil,2. Tingkat inflasi 3. Tingkat pengangguranDi samping itu ahli-ahli ekonomi makro juga sangat menyoroti berbagai masalah menyangkut sektor moneter dan sektor fiskal, yang keduanya menjadi bahan diskusi panjang dalam ilmu ekonomi makro, karena bisa mempengaruhi perekonomian makro.

1.1. Isu-isu Penting dalam Makroekonomi

Gambar 1-1 Tingkat inflasi

Gambar 1-2 GDP-Rill Indonesia

Gambar 1-3 Real GDP per capita Amerika Serikat (2000 dollar)

Gambar 1-5 Tingkat Pengangguran di Indonesia

Gambar 1-4 Inflation Rate % PA - Indonesia

makanan20

15

10

5

0Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

0.0

Q12003

Q104

Q105

Q106

Q107

Q108

Q109

Q110

Q111

Q112

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.01998

makanan jadi

sandang

transport

Pertumbuhan PDB riil(Perubahan %)

Tahun ke tahun Kuartal ke kuartal

9/11/2001

Guncangan harga minyak

pertama

Tren naik jangka panjang

Depresi Besar

Perang Dunia II

0

0 %5 %

10 %15 %20 %25 %

30 %35 %40 %45 %50 %55 %60 %

1900 1910 1920 1930

1969

1971

1973

1975

1977

1979

1981

1983

1985

1987

1989

1991

1993

1995

1997

1999

2001

2003

2005

2007

2009

2011

1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000

10.000

20.000

30.000

40.000

Guncangan harga minyak kedua

Grafik Jumlah Pengangguran di Indonesia

± 10,9 juta

2006 2007 2008 2009 2010 2011

± 10 juta

± 8,6 juta± 9 juta

± 8,6 juta± 8,12 juta

37

ILMU DASAR EKONOMI

Etika Bisnis

1. PENGERTIAN DAN RELEVANSI ETIKA 1.1. Perkembangan Etika Bisnis1.2. Teori Etika Bisnis

2. CABANG DAN PRINSIP ETIKA BISNIS3. KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB MORAL

3.1. Argumen untuk Mendukung adanya Kebebasan3.1.1. Keyakinan Tanggung Jawab Pribadi3.1.2. Kehidupan Moral Mengandaikan Kebebasan3.1.3. Sistem Peradilan dalam Masyarakat3.1.4. Pembedaan antara “Ditentukan” dan “Dipen-garuhi”3.1.5. Determinisme Alam tidak Bertentangan

3.2. Determinisme 4. EGOISME: MEMILIH YANG PALING MENGUNTUNGKAN

UNTUK DIRI SENDIRI4.1. Egoisme Psikologis 4.2. Egoisme Etis

5. ETIKA HUKUM KODRAT 5.1. Latar Belakang Sejarah paham Hukum Kodrat5.2. Teori Hukum Kodrat Aquinas dan Eudaimonisme

Aristoteles5.2.1. Pendapat Pokok Eudaimonisme Aristoteles5.2.2. Kritik atas Etika Eudaimonisme Aristoteles

5.3. Pokok-pokok ajaran Etika Hukum Kodrat5.4. Hukum Kodrat sebagai Norma Moral5.5. Teori Hukum Kodrat dan Hak Asasi Manusia

5.6. Utilitarisme6. ETIKA DALAM KEGIATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN

6.1. Etika dalam Produksi Barang dan Jasa6.2. Etika dalam Kegiatan Pemasaran6.3. Perlindungan Terhadap Konsumen

7. ETIKA BISNIS DALAM MSDM7.1. Pengertian Sumber Daya Manusia7.2. Implementasi Manajemen SDM7.3. Masalah Hukum dan Etika dalam Manajemen SDM7.4. Pasar Global SDM

8. ETIKA BISNIS DALAM BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN8.1. Definisi Manajemen Keuangan8.2. Peranan Akuntansi dalam Corporate Governance

9. ETIKA BISNIS DALAM LINGKUP GLOBALISASI9.1. Konsep Bisnis dalam Globalisasi Ekonomi9.2. Norma, Moral dan Etika dalam Bisnis Global

10. TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL11. ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL12. TANGGAPAN KRITIS13. PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA BISNIS14. PENUTUP15. SOAL-SOAL PILIHAN GANDA & JAWABAN

18. Etika Bisnis

Seiring dengan adanya globalisasi maka dunia bisnis pun mau tidak mau harus mengikuti keadaan ini. Oleh karena itu perusahaan yang melaku-kan aktivitas bisnisnya tentu harus mengikuti norma-norma dan aturan yang berlaku pada zaman sekarang. Kegiatan bisnis yang penuh dengan pasang surut, siasat, taktik maupun cara-cara strategis dan bahkan jegal menjegal antara pesaingnya sering kali kita ketahui bersama.Menurut Bertens (2000) menjelaskan, beberapa perkembangannya, yaitu:

Zaman Prasejarah pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur ke-hidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.Masa Peralihan pada tahun 1960an dimulainya pemberontakan terh-adap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Prancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya bidang ilmu manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kuri-kulum dengan nama Business and Society. Topik masalah yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.

1.

2.

Objek material ilmu etika adalah tingkah laku atau tindakan manusia sebagai manusia; sedangkan objek formalnya adalah segi baik-bu-ruknya atau benar salahnya tindakan tersebut berdasarkan norma mor-al. Penilaian dan keputusan tentang apa tingkah laku seseorang dapat dikatakan baik atau buruk, atau apakah tindakannya sebagai manusia itu benar atau salah secara moral, tentunya mengandaikan adanya suatu tolak ukur. Tolak ukur ini disebut norma moral. Norma moral sendiri didasarkan atas apa yang disebut prinsip dasar moral. Maka, pemikiran filosofis tentang moralitas tentu saja tidak akan lepas dari pemikiran tentang mas-alah norma dan prinsip yang mendasari penilaian tentang benar-salahnya tindakan manusia sebagai manusia.

38

1.1. Perkembangan Etika Bisnis

Gambar 1-1 Etika secara umum

Gambar 1-2 Pengertian dan relevensi etika

Gambar 1-3 Perkembangan etika bisnis

1. PENGERTIAN DAN RELEVENSI ETIKA Arti ketiga etika dipandang sebagai ilmu yang melakukan refleksi kri-tis dan sistematis tentang moralitas, Etika dalam arti ini sama dengan filsafat moral. Secara etimologis, kata “etika” sebenarnya sama dengan kata “moral”. Kata “moral” berasal dari akar kata Latin “mos” – “mo-ris” yang sama dengan “etika” dalam bahasa Yunani, berarti “adat ke-biasaan”.

Sebagai istilah, kedua kadang dibedakan. Istilah “etika” dipakai untuk menyebut ilmu dan prinsip-prinsip dasar penilaian baik-buruknya per-ilaku manusia sebagai manusia. Sedangkan istilah “moral” untuk menye-but aturan dan norma yang lebih konkret bagi penilaian baik-buruknya perilaku manusia.

Filsasfat moral juga berurusan dengan pertanyaan bagaimanakah suatu pemikiran, penilaian, dan pengambilan keputusan moral dapat dipertang-gungjawabkan kebenarannya secara rasional. Dia atas dikatakan bahwa objek material filsafat moral adalah tindakan manusia sebagai manusia. Dengan pernyataan ini dimaksudkan tindakan yang bukan hanya dilaku-kan oleh manusia (the act of man/actus hominis), melainkan tindakan yang khas manusia (the human act/actus humanus).

Tindakan “makan”, “tidur”, “berjalan”, misalnya, tidak hanya dilakukan oleh manusia tetapi juga oleh binatang. Dalam hal ini, tindakan–tinda-kan itu bisa disebut tindakan yang dilakukan oleh manusia. Tetapi tinda-kan-tindakan tersebut baru sekaligus merupakan tindakan khas manusia kalau tindakan itu tidak hanya terjadi secara instingtif, melainkan dilaku-kan secara sadar. Dengan kata lain, suatu tindakan menjadi tindakan yang khas manusia (suatu human act) kalau disadari dan dimaui.

Tindakan moral juga merupakan tindakan yang akibatnya mempunyai dampak yang menentukan kualitas watak pelakunya. Kekhususan per-spektif moral dalam mengkaji perilaku manusia terletak dalam acuan pada penilaian baik buruk atau benar salahnya perilaku tersebut sebagai manusia. Moralitas itu pertama-tama menyangkut kualitas watak priba-di atau karakter manusia sebagai manusia dan bukan kualitas kemam-puan-kemampuannya. Misalnya, orang dapat saja dikatakan sebagai seo-rang manajer perusahaan yang baik atau pemain sepak bola yang baik, atau guru yang baik, atau pemasak yang baik, tetapi ia bukan orang yang secara moral baik.

Penilaian berdasarkan norma moral merupakan penilaian yang menyang-kut kualitas kemanusiaan seseorang secara keseluruhan dan bukan han-ya berdasarkan prestasinya dalam segi segi tertentu hidup orang itu. Da-lam kehidupan sehari-hari, misalnya, kita menilai seseorang secara moral baik kalau dia melakukan tindakan-tindakan yang secara keseluruhan mewujudkan nilai-nilai kemanusian yang sejati. Sebagai contoh misalnya kalau dia bersikap adil, jujur, setia, penuh kasih dan perhatian terhadap sesama, bertanggung jawab dalam tugas dan sebagainya.

Orang yang secara moral baik selalu berusaha untuk mengarahkan per-buatannya ke tujuan tertinggi hidupnya sebagai manusia atau menye-suaikan tindakannya dengan norma yang mengatur perihal bagaimana manusia seharusnya hidup. Ia adalah orang yang selalu berusaha untuk hidup sesuai dengan tuntuan hati nuraninya atau sesuai dengan kesada-rannya akan apa yang secara konkret menjadi kewajiban moralnya.

Kata “etika” secara etimologis berasal dari kata Yunani “ethos” yang har-fiah berarti “adat kebiasaan”, “watak”, atau “kelakukan manusia”. Sebagai suatu istilah yang cukup banyak dipakai hidup sehari-hari, kata tersebut memiliki arti yang lebih luas dari sekadar arti etimologis harfiah. Dalam pemakaian sehari-hari, sekurang-kurangnya dapat dibedakan tiga arti kata “etika”.

Arti pertama adalah sebagai “sistem nilai”. Kata “etika” di sini berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan hidup atau sebagai pedoman penilaian baik buruknya perilaku manusia, baik se-cara individual maupun sosial dalam suatu masyarakat. Arti pertama ini, misalnya dipakai dalam “Etika Jawa”. “Etika Protestan” (Max Weber), dsb. Arti yang kedua adalah “kode etik”; maksudnya adalah sebagai kumpu-lan norma dan nilai moral yang wajib diperhatikan oleh pemegang pro-fesi tertentu. Sebagai contoh misalnya pemakaian dalam istilah “Etika Kedokteran”, Etika Jurnalistik”.

1.

2.

3.

ETIKA

Etika Umum

Etika Individual

Sikap terhadap sesama

Etika keluarga

Etika Profesi

Kedokteran

Etika dan Tata Krama

Diskripsi RelevansiTujuan

PembelajaranPengertian

dan Para Ahli

Hukum

Bisnis

Teknologi Inf.

Lain-lain

Etika Politik

Lingkungan Hidup

Etika Khusus

Etika Sosial

Situasi Dahulu

Sekarang

Masa Peralihan : Tahun 1960-an

Etika Bisnis menjadi Fenomena

Global Tahun 1990-an

Etika Bisnis La-hir di AS: Tahun

1970-an

Etika Meluas ke Eropa: Tahun

1980-an

39

19. CSR

ILMU DASAR EKONOMI

Corporate Social Responsibility

1. DEFINISI - PENGERTIAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

1.1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan1.2. Tanggung Jawab Kepada Pelanggan1.3. Tanggung Jawab Kepada Karyawan1.4. Tanggung Jawab Kepada Pemegang Saham1.5. Tanggung Jawab Kepada Kreditor1.6. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan1.7. Tanggung Jawab Kepada Komunitas1.8. Biaya Untuk Memenuhi Tanggung Jawab Sosial

2. KINERJA CSR (PERFORMANCE CSR)2.1. Definisi Awal CSR2.2. Definisi Empat Bagian Carroll

3. REGULASI DAN CSR3.1. Regulasi3.2. Peraturan Mengenai CSR3.3. Perdebatan CSR Di Mahkamah Konstitusi

4. INISIATIF 4.1. Promosi Kegiatan Sosial4.2. Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial4.3. Pemasaran Kemasyarakatan Korporat4.4. Kegiatan Filantropi Perusahaan4.5. Pekerja Sosial Kemasyarakatan Secara Sukarela4.6. Paraktik Bisnis Yang Memiliki Tanggung Jawab Sosial

5. BUDAYA PERUSAHAAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

5.1. Budaya Perusahaan5.2. Tanggung Jawab Perusahaan5.3. Pekerjaan Sosial Industri5.4. Konsep Piramida CSR5.5. Tantangan Terhadap CSR5.6. Interaksi CSR Dan Komunikasi Perusahaan

40

CSR sebenarnya lebih berorientasi pada masyarakat dan bisnis. Apakah itu sektor bisnis swasta yang didasarkan pada kepemilikan pribadi yang melulu mengejar profit atau dapat juga diberi tanggung jawab pada atas hak masyarakat umum, mengingat pengaruh bisnis ini begitu be-sar. Bisnis sendiri selalu ber-platform pada tujuan menumpuk keuntun-gan dan kekayaan. Tanggung jawab sosial yang dibebankan pada sektor bisnis akan mengurangi pencapaian tujuan penumpukan profit.CSR dapat diartikan sebagai komitmen industri untuk mempertang-gung-jawabkan dampak operasi dalam dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan serta menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkunganya. Melaksanakan CSR secara konsis-ten dalam jangka panjang akan menumbuhkan rasa keberterimaan mas-yarakat terhadap kehadiran perusahaan. CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mere-ka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prin-sip kesukarelaan dan kemitraan (Nuryana, 2005). “The contribution that a company makes in society through its core busi-ness activities, its social investment and philanthropy programs, and its engagement in public policy” (Wineberg, 2004:72).

5.2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

5. BUDAYA PERUSAHAAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

5.1. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan (corporate culture) adalah kualitas sistem sebuah perusahaan terkait dengan tantangan perubahan zaman dan bisnis mer-upakan dimensi yang tak bisa ditunda dan ditawar lagi urgensi kebu-tuhannya. Berbagai penelitian dan temuan membuktikan, pendekatan budaya perusahaan yang memadai bukan hanya membuat perusahaan menapak tahap “good”, tapi bahkan “great” dalam proses dan dinamika perkembangannya.Budaya perusahaan bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi kepemimpinan, pola interaksi antar fungsi (sistem) di peru-sahaan serta kecerdasan sikap karyawannya.Nilai-nilai perusahaan sama sekali belum bisa disebut sebagai budaya perusahaan. Mengapa? Secara sederhana dan kontekstual budaya peru-sahaan didefinisikan sebagai serangkaian nilai (perusahaan) yang muncul dalam bentuk perilaku kolektif korporasi dan anggota organisasinya.

Alhasil, budaya perusahaan memerlukan seni dan teknik manajemen tersendiri. Jika visi, misi dan nilai-nilai sudah dibuat dan disosialisasi, serta istilah budaya perusahaan telah digembor-gemborkan, bukan be-rarti pekerja-an sudah selesai. Bila kesalah-pahaman ingin diluruskan, budaya perusahaan harus dikelola, dan CCM harus mengambil tempat serta perannya.Corporate Culture Management (CCM) adalah upaya mengidentifika-si, mentransformasi dan memonitor budaya perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinerja ekonomi dan sosial perusahaan dalam jangka pan-jang. CCM secara metodologis mengandung dua varibel utama: variabel bebas, yakni healthy strong culture (HSC), dan variabel tergantung, yang disebut corporate strategic planning (CSP).Budaya perusahaan berkaitan dengan tahap sosialisasi, sedangkan CCM langsung berhubungan dengan tahap internalisasi. Ini perlu mendapat perhatian serius berbagai pihak yang terlibat dan kompeten: bagaimana membuat budaya perusahaan menjadi tangible, bukan intangible seperti dimitoskan selama ini. Mitos ini pula yang membuat budaya perusahaan diperlakukan secara paradoks.Di satu sisi, semua orang mengatakan budaya perusahaan penting. Na-mun, ketika program-program spesifik akan diterapkan (apalagi jika menyangkut biaya), manajemen atau perusahaan mulai ogah-ogahan. Kecerdasan sikap karyawannya akan menentukan kualitas sikap kerja karyawannya. Kecerdasan sikap tersebut meliputi :1. Kompetensi2. Kreatifitas3. Team-work4. Penuh semangat atau optimis5. Perilaku produktif6. Bermental tumbuhMenurut penelitian yang dilakukan oleh pakar Harvard Business School, yaitu Prof. DR. John Kottler dan Prof. DR. Janes Heskett, ternyata terdapat korelasi positif di antara penerapan budaya perusahaan dengan presta-si bisnis yang dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang cuk-up panjang. Uraian singkat ini diharapkan lebih memperkuat keyakinan dan merevitalisasi paradigma kita bahwa budaya perusahaan memang bukan sesuatu yang mengada-ada. Berbagai dimensi organisasi lainnya, seperti Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility, tak akan berbunyi nyaring jika dimensi budaya ini tidak disentuh secara memadai.

7. Berkarya dengan hati 8. Beremosi cerdas (EQ)9. Berorientasi pada tujuan

10. Bermotif prestasi11. Berpikir kualitas11. Bersikap positif dsb.

Pada tahap internalisasi inilah budaya perusahaan perlu dikelola. Jadi, terminologi budaya perusahaan itu sendiri harus dilengkapi, menjadi Corporate Culture Management (CCM).

Jadi, selama nilai-nilai perusahaan belum diaplikasikan dalam perilaku bersama anggotanya, ia belum menjadi budaya perusahaan. Kesalahpa-haman inilah yang menimbulkan fenomena menarik: berbagai nilai peru-sahaan beserta segenap visi-misinya selalu dikeluhkan hanya teori dan slogan. Fokus langsung pada budaya, secara tidak langsung. Apa maksudnya? Budaya perusahaan harus menjadi fokus setiap perusahaan dalam kegia-tan operasionalnya setiap hari dan juga dalam perencanaan strategisnya. Namun, tidak harus setiap saat secara langsung ”diingatkan” kepada karyawan, tapi cukup ditekankan melalui pelaksanaan perilaku.Kekuatan pikiran - begitulah kira-kira perumpamaan yang tepat bila kita ingin perusahaan kita maju. Namun bila hanya semuanya punya pikiran bagus bahkan brilian tapi tanpa ada konsistensi tindakan (action) maka yang terjadi adalah ”wacana yang bertaburan” pada tataran perusahaan, membicarakan thought dan action sudah pasti membicarakan budaya. Budaya yang kokoh dan adaptif akan merubah dunia. Perusahaan sebagai tulang punggung utama roda ekonomi memiliki peran yang sangat kriti-kal dalam hal ini. Untuk itu budaya perusahaan mutlak perlu digalakkan.

Gambar 5-2 Proses budaya perusahaan

Gambar 5-1 Budaya perusahaan

Gambar 5-3 Tanggung jawab sosial bisnis

Standar & Kebijakan

Kompensasi

Masyarakat

Pimpinan

OrganisasiLingkungan & Atmosfir

HASIL BAGUS

Hirarki Birokrasi Kontrol

HASIL LUAR BIASA

Karyawan yang disiplin

Pikiran yang disiplin

Prilakuyang disiplin

Terhadap Masyarakat

Terhadap Karyawan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Terhadap Investor dan Komunitas

KeuanganTanggung Konsumen

41

ILMU DASAR EKONOMI

ManajemenOperasional

1. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS1.1. Perkembangan Manajemen Operasional1.2. Strategi Operasi1.3. Pengertian Produsen, dan Produktivitas1.4. Manajemen Produksi

2. STRATEGI OPERASIONAL2.1. Pengembangan dan Penerapan Strategi2.2. Rencana Strategi, Kompetisi Inti, dan Pengalihdayaan

3. JARINGAN KERJA3.1. Dua Teknik Jaringan Kerja Yang Berkembang3.2. Cara Menghitung

4. PERAMALAN4.1. Pendekatan Peramalan4.2. Peramalan Runtun Waktu

5. PERENCANAAN PRODUK DAN SELEKSI PROSES MANUFAKTUR/JASA

5.1. Desain Produk5.2. Lima Proses Dalam Manufacturing5.3. Rangkaian Kesatuan Pengembangan Produk5.4. Transisi Ke Produk

6. MANAJEMEN KUALITAS6.1. Sejarah Manajemen Kualitas6.2. Biaya Kualitas

7. PERENCANAAN KAPASITAS7.1. Analisa BEP

7.2. Luas Produksi7.3. Penentuan Luas Produksi Dengan Liner Programming Dengan Metode Grafik

8. MODIFIKASI DISTRIBUSI (MODI)8.1. Metode Transportasi

9. DESAIN FASILITAS DAN LAYOUT9.1. Jenis-Jenis Tata Ruang9.2. Tata Ruang Kantor9.3. Tata Ruang Toko Eceran9.4. Tata Ruang Bagi Gudang dan Tempat Penyimpanan9.5. Tata Ruang Posisi Tetap9.6. Tata Ruang Berorientasi Proses9.7. Sel-sel Kerja9.8. Tata Ruang Repetitif dan Berorientasi Produk

10. RANCANGAN KERJA10.1. Learning Curve10.2. Biaya Standar

11. JUST IN TIME (TEPAT WAKTU)11.1. Just In Time (Tepat Waktu)11.2. Membangun Basis Persediaan

12. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN12.1. Analisis ABC12.2. Model Kuantitas Pesanan Ekonomi (EOQ) Dasar

13. PENANGANAN BAHAN13.1. Perencanaan Penjual dan Operasi

20. Manajemen Operasional

Alat untuk mewujudkan visi & misi perusahaan melalui kegiatan opera-si-produksi. Merupakan perumusan keputusan tentang :

Desain proses: teknologi produksi, penentuan skala produksi, perenca-naan dan pengendalian persediaan, pemilihan lokasiPerencanaan dan pengendalian produksi

1.

2.

tersebut dibuat dan bagaimana cara memproduksinya. Variabel Produktivitas: Buruh Peningkatan dalam kontribusi dari buruh terhadap produktivitas merupakan hasil dari kekuatan buruh yang lebih sehat, lebih berpendidikan, dan lebih terpelihara. Beberapa peningka-tan juga berkaitan dengan pendeknya waktu bekerja dalam seminggu. Menurut sejarah, sekitar 10% dari peningkatan tahunan dalam produkti-vitas berkaitan dengan peningkatan dalam kualitas dari buruh tersebut.Tunaaksara dan diet yang buruk merupakan hambatan utama bagi pro-duktivitas, membebankan negara hingga 20% dari produktivitas mereka. Infrastruktur yang menghasilkan air minum dan sanitasi yang bersih juga merupakan sebuah kesempatan untuk meningkatnya produktivitas, se-lain juga kesempatan untuk kesehatan yang lebih baik, di banyak negara.Di negara-negara maju, tantangannya menjadi mempertahankan dan meningkatkan kemampuan dari buruh di tengah-tengah perkembangan teknologi dan pengetahuan yang sangat cepat. Data terkini menunjukkan bahwa rata-rata warga Amerika berusia 17 tahun memiliki pengetahuan yang kurang dalam matematika dibandingkan dengan rata-rata warga Jepang dengan usia yang sama. Selain itu, sekitar satu per tiga dari pela-mar pekerjaan yang merupakan warga Amerika yang diuji kemampuan dasarnya kurang memiliki kemampuan dalam membaca, menulis, atau matematika.

42

Gambar 1-1 Perkembangan Manajemen Operasional

Gambar 1-2 Strategi operasi

1. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS1.1. Perkembangan Manajemen Operasional

mencakup mutu keluaran, keefisienan sistem, kompetensi karyawan, per-awatan sarana kerja, metode kerja dll, termasuk kebijakan bersifat rutin.

1.2. Strategi Operasi

Penjaminan dan pengendalian mutuSistem kompensasiPenataan organisasi fungsi produksiProduksi : suatu sistem dari proses yang digunakan untuk menambah manfaat/kegunaan suatu barang atau jasa.Manfaat : waktu, bentuk, tempat, pemilihanProduk : hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang/jasa.

1.3. Pengertian Produsen, dan Produktivitas

Produsen: suatu lembaga/orang/badan yang melakukan proses produksi atau menghasilkan barang.Produktivitas: suatu kemampuan untuk menghasilkan sesuatu.Proses produksi: suatu cara/metode/maupun teknik tertentu dalam ke-giatan penambahan manfaat baru.Sistim: rangkaian kegiatan yang terdiri dari berbagai sub sistem yang tiap–tiap sistem saling berkaitan.Sistem produksi: suatu cara/metode/maupun teknik untuk melakukan suatu proses produksi.Perencanaan produk: kegiatan memilih dan menetapkan produk apa yang akan dihasilkan dan berapa jumlahnya.Perencanaan produksi: kegiatan memilih dan menetapkan dari apa pro-duk

Sebagai perkembangan dari manajemen pabrik (Manufacturing Manage-ment) dan manajemen produksi (Production Management). Manajemen pabrik ditekankan pada usaha menghasilkan produk secara efisien, beorientasi pada keunggulan bersaing pada biaya (Cost Oriented), sd 1930–an.Manajemen produksi, mengkaji tata produksi barang dan belum menaruh perhatian pada produksi jasa. Sudah memperhatikan kualitas disamping pada tekanan biaya. Berorientasi pada biaya dan kualitas (Quality and Cost Oriented atau QC Oriented), 1930–1970-an.Keputusan atau kebijakan utama yang tercakup dalam manajemen opera-si : keputusan atau kebijakan desain (desain produk, lokasi dan tata letak pabrik, kegiatan pengadaan masukan, desain organisasi perusahaan dll), termasuk kebijakan jangka panjang. Keputusan atau kebijakan proses transformasi (Operations), termasuk didalamnya adalah jadwal produksi, shift karyawan, anggaran produksi, jadwal atau schedule dll, termasuk kebijakan Jangka pendek.Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi

Persyaratan

Kontrol

PerencanaanSumber daya

Mengawasi

MemasukkanKeluaran

Strategi

Manajemen Operasional

Produksi

MendesainBiayaEfisien

Strategi Perusahaan 1. Strategi Pemasaran, 2. Strategi Operasi, 3. Strategi Keuangan,

4. Strategi Administrasi & Sumber Daya Manusia

1. Didukung pelaksanaannya oleh :2. Sumber daya manusia perusahaan 3. Peralatan produktif4. Bahan dan komponen produk5. Metode pengolahan dan teknologi

Organisasi dan manajemen

Strategi Operasi

Tujuan Perusahaan dan Kepuasan Pelanggan

Production & Customer Service

Gambar 1-3 Pengertian Produsen, dan Produktivitas

Tabel 1-1 Perbedaan perencanaan produk dengan produksi

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI

PERENCANAAN SISTEM PRODUKSI

- Perencanaan Produk- Perencanaan Lokasi Pabrik- Perencanaan Letak Fasilitas

Produksi- Perencanaan Lingkungan Kerja- Perencanaan Standar Produksi

- Pengendalian Proses Produksi- Pengendalian Bahan Baku- Pengendalian Tenaga Kerja- Pengendalian Biaya Produksi- Pengendalian Kualitas- Pemeliharaan

Struktur OrganisasiProduksi Atas Dasar PesananProduksi Untuk Persediaan (Pasar)

SISTEM PENGENDALIAN PEODUKSI

PROSES MANAJEMEN : POACC

SISTEM PENGENDALIAN PEODUKSI

Perencanaan Produk

Perencanaan Produkditentukan

Apa dan jumlahnyakebijakannya

1. Perencanaan layout2. Perencanaan lokasi

3. Perencanaan lingkungannyasifatnya

“Jangka Panjang”Karena setiap saat tidak bisa

dirubah dan menyangkut investasi yang sangat besar

Perencanaan Produksiditentukan

Dari apa dan bagaimanakebijaksanaan

1. Produk bahan baku2. TK

3. Jam Kerjasifatnya

“Jangka Pendek”Karena setiap saat bisa dirubah selama 1 periode

tergantung sistim dan kondisi

↓ ↓

↓ ↓

↓ ↓

Perencanaan Produksi

43

21. Ekonomi Syariah

ILMU DASAR EKONOMI

Ekonomi Syariah

1. ISLAM DAN EKONOMI ISLAM1.1. Ekonomi sebagai Bagian Integral dari Agama Islam 1.2. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Islam

1.2.1. Pengertian Ekonomi Islam1.2.2. Ruang Lingkup Ekonomi Islam1.2.3. Perilaku Ekonomi Islam

1.3. Ekonomi Islam Sebagai Suatu Ilmu dan Norma2. METODOLOGI DAN KONSEP RASIONALITAS ISLAM

2.1. Metodologi Ekonomi Islam2.2. Konsep Rasionalitas Islam

2.2.1. Perilaku Pelaku Ekonomi2.2.2. Upaya Pelaku Ekonomi dalam Meminimumkan

Risiko3. ETIKA, FIQH, DAN PERGERAKAN EKONOMI SYARIAH

3.1. Etika dan Rasionalitas Ekonomi Islam3.2. Syariah dan Fiqh Ekonomi Islam

3.2.1. Syariah Ekonomi Islam3.2.2. Fiqh Ekonomi Islam

3.3. Pergerakan Ekonomi Konvensional Kontemporer4. KERANGKA METODOLOGIS EKONOMI ISLAM

4.1. Kebenaran dan kebaikan4.2. Metodologi Ilmu Pengetahuan4.3. Objek Metodologi Ekonomi Islam

5. KARAKTERISTIK EKONOMI ISLAM5.1. Tujuan Ekonomi Islam

5.2. Moral sebagai Pilar Ekonomi Islam5.3. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam5.4. Prinsip-Prinsip Ekonomi dalam Islam5.5. Basis Kebijakan Ekonomi Islam

5.5.1. Penghapusan Riba5.5.2. Pelembagaan Zakat

5.6. Paradigma Ekonomi Islam6. RANCANG BANGUN SISTEM EKONOMI ISLAM

6.1. Kepemilikan dalam Islam6.2. Maslahah sebagai Insentif Ekonomi6.3. Musyarawah sebagai Prinsip Pengambilan Keputusan

6.3.1. Sistem Sentralisasi6.3.2. Sistem Desentralisasi

6.4. Pasar yang Adil sebagai Media Koordinasi7. SEJARAH EKONOMI ISLAM

7.1. Perekonomian di Masa Rasullah Saw.7.2. Perekonomian di Masa Khulafaur Rasyidin

8. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM8.1. Periode Pertama/Fondasi 8.2. Periode Kedua 8.3. Periode Ketiga8.4. Periode Kontemporer

8.4.1. Melacak Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam8.4.2. Pemikiran Ekonomi Dari Timur

44

Ekonomi Islam mempelajari perilaku individu yang dituntun oleh ajaran Islam, mulai dari penentuan tujuan hidup, cara memandang dan men-ganalisis masalah ekonomi, serta prinsip-prinsip dan nilai yang harus dipegang untuk mencapai tujuan tersebut. Berbeda dengan ekonomi Islam, ekonomi konvensional lebih menekankan pada analisis terhadap masalah ekonomi dan alternatif solusinya. Dalam pandangan ini, tujuan ekonomi dan nilai-nilai dianggap sebagai hal sudah tetap (given) atau diluar bidang ilmu ekonomi. Disisi lain, perilaku masyarakat Muslim tida-klah selalu menjadi bahasan dalam ekonomi Islam selama perilaku mer-eka tidak berorientasikan kepada maslahah. Ekonomi Islam menekankan pada perilaku individu dan masyarakat yang konsisten terhadap orientasi maslahah. Dengan kata lain, ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi konvensional tidak hanya dalam aspek cara penyelesaian masalah, na-mun juga dalam aspek cara memandang dan analisis terhadap masalah ekonomi. Ekonomi Islam melingkupi pembahasan atas perilaku ekonomi manusia yang sadar dan berusaha untuk mencapai maslahah atau fallah, yang disebut sebagai homo Islamicus atau Islamic man. Dalam hal ini, perilaku ekonomi meliputi solusi yang diberikan atas tiga permasalahan mendasar tersebut diatas dan masalah-masalah turunannya.

1.2.3. Perilaku Ekonomi Islam

1. ISLAM DAN EKONOMI ISLAMA. Islam

Islam mendefinisikan agama bukan hanya berkaitan dengan spiritualitas atau ritualitas, namun agama merupakan serangkaian keyakinan, keten-tuan dan peraturan serta tuntunan moral bagi setiap aspek kehidupan manusia.Sebagaimana diungkap dimuka, Islam memandang agama sebagai suatu jalan hidup yang melekat pada setiap aktivitas kehidupan, baik ketika manusia melakukan hubungan ritual dengan Tuhannya maupun ketika manusia berinteraksi dengan sesama manusia atau alam semesta.Islam sebagai suatu ajaran agama yang didasarkan pada ajaran kitab Al-Quran dan Sunnah, memberikan banyak contoh ajaran ekonomi, baik pada masa-masa awal Islam itu diturunkan masa Ibrahim a.s dan Shu’aib a.s hingga menjelang wafatnya Nabi terakhir, Muhammad Saw. Pada masa Ibrahim a.s, Islam telah mengajarkan manusia untuk berderma. Islam adalah sistem kehidupan (way of life), dimana islam telah menye-diakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Beberapa aturan ini bersifat pasti dan berlaku permanen, sementara beberapa yang bersifat kontekstual sesuai dengan kondisi dan situasi.

Dari berbagai definisi ekonom mengenai ekonomi Islam dapat disim-pulkan bahwa ekonomi Islam bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan komunitas Muslim yang ada, namun juga merupakan perwujudan perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam.Ia mencakup cara memandang permasalahan ekonomi, menganalisis, dan mengajukan alternatif solusi atas berbagai permasalahan ekonomi. Ekonomi Islam merupakan konsekuensi logis dari implementasi ajaran Islam secara kaffah dalam aspek ekonomi.Oleh karena itu, perekonomian Islam merupakan suatu tatanan pere-konomian yang dibangun atas nilai-nilai ajaran Islam yang diharapkan, yang belum tentu tercermin pada perilaku masyarakat Muslim yang ada saat ini.

1.2.2. Ruang Lingkup Ekonomi Islam

Beberapa ekonom memberikan penegasan bahwa ruang lingkup dari ekonomi Islam adalah Masyarakat muslim atau Negara Muslim sendiri. Artinya, ia mempelajari perilaku ekonomi dari masyarakat atau Negara muslim dimana nilai-nilai ajaran agama Islam dapat diterapkan.Namun, pendapat lain tidak memberikan pembatasan seperti ini, melain-kan lebih kepada penekanan terhadap perspektif Islam tentang masalah ekonomi pada umumnya.Dengan kata lain, titik tekan ilmu ekonomi Islam adalah pada bagaima-na Islam memberikan pandangan dan solusi atas berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi umat manusia secara umum.

Ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk men-galokasikan dan mengelola sumber daya untuk mencapai fallah ber-dasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Al-Quran dan Sunnah.Ekonomi islam dibangun atas dasar agama islam, karenanya dia mer-upakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari agama islam. Sebagai derivasi dari agama islam, ekonomi islam akan mengikuti agama islam dalam berbagai aspeknya. Ekonomi, secara umum, didefinisikan sebagai hal yang mempelajari perilaku manusia dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuh-kan manusia. Dengan demikian, ekonomi merupakan suatu bagian dari agama.Semakin banyak manusia terlibat dalam aktivitas ekonomi maka semakin baik, sepanjang tujuan dari prosenya sesuai dengan ajaran agama Islam. Ketakwaan kepada Tuhan tidak berimplikasi kepada penurunan produk-tivitas ekonomi, sebaliknya justru membawa seseorang untuk lebih pro-duktif. Kekayaan dapat mendekatkan kepada Tuhan selama diperoleh dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

B. Ekonomi Islam

Gambar 1-2 Ekonomi IslamGambar 1-1 Ka’bah

Gambar 1-6 Perilaku ekonomi Islam

Gambar 1-5 Ruang lingkup ekonomi Islam

Ekonomi Islam

Perilaku Manusia

Iman

Zakat

Tanpa Riba

No Gharar

Zuhud

UkhuwwahBentuk dan

Interaksi Ekonomi Mapan &

Stabil

Aplikasi Ekonomi

45

ILMU DASAR EKONOMI

Metode Penelitian

1. PENGANTAR METODOLOGI KUALITATIF & KUANTITATIF1.1. Teknik Pengumpulan Data1.2. Memilih & Menganalisa Data1.3. Permasalahan Putusan

2. CARA ANALISIS DATA2.1. Kreadibilitas2.2. Transferbilitas2.3. Dependability2.4. Konfirbilitas

3. PROPOSAL USULAN & LAPORAN PENELITIAN3.1. Latar Belakang Masalah3.2. Tujuan & Kegunaan Penelitian3.3. Kajian Pustaka & Kerangka Pemikiran3.4. Pembahasan Hasil Penelitian3.5. Kesimpulan

4. SUMBER MASALAH4.1. Identifikasi Masalah4.2. Tujuan & Kegunaan Sumber Masalah

5. TEKNIK PENGUMULAN DATA & INSTRUMEN PENELITIAN KUALITATIF

5.1. Teknik Observasi5.2. Diskusi Terfokus (Focus Group Discussion)5.3. Wawancara Mendalam5.4. Teknik Dokumentasi5.5. Teknik Triangulasi

2.5. Reduksi Data2.6. Penyajian Data2.7. Menarik Kesimpulan/Verifikasi

22. Metode Penelitian

2.3. Dependability

46

Gambar 2-1 Cara Analisis Data

Gambar 1-2 Strategi operasi

2. Cara Analisis Data ketepatan tipologi yang telah dibuat untuk menggambarkan realitas. Misalkan dalam penelitian saya dalam buku Mistik Ketimuran tentang ti-pologi kepemimpinan di Jawa yaitu Teokratis, Cendekiawan dan Ulama. Jadi ketiga klasifikasi saya itu menggambarkan tipe kepemimpinan dalam masyarakat Jawa. Dalam Penelitian Kualitatif bukan sedikit banyaknya informan yang menentukan validitas data yang terkumpul, melainkan ketepatan atau kesesuaian sumber data dengan peneliti peneliti yakin terhadap kebenaran dan kelengkapan data. Triangulasi tersebut dapat dilakukan secara terus menerus sampai peneliti puas dengan datanya, sampai dia yakin datanya valid.Sebagai panduan untuk bertanya tentang validitas sebuah data seorang peneliti harus menanyakan kepada dirinya dengan menerapkan teknik traiangulasi, adapaun beberapa pertanyaannya adalah sebagai berikut :

Mungkinkan pendapat ini hari dari informan ini saja?Mungkinkah orang lain memiliki pendapta yang berbeda?Apakah ada sumber lain yang dapat dicari untuk mengecek kebenaran informasi ini?Apakah ada dokumen-dokumen penunjang untuk mengetahui lebih tepat?Apakah ada informan lain yang mempunyai status sosial yang berbe-da dari yang telah saya wawancarai atau keterlibatan berbeda dalam suatu hal yang mungkin memberikan pandangan atau informasi yang berbeda?

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beber-apa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang ku-rang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.

2.1. Kredibilitas

1.2.3.

4.

5.

Kredibilitas adalah istilah yang dipilih untuk mengganti konsep validitas, dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas terletak pada keberhasilanya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelom-pok sosial atau pola interaksi yang kompleks. Konsep kredibilitas juga harus mampu mendemonstrasikan bahwa untuk memotret kompleksitas hubungan antar aspek, penelitian dilakukan dengan cara tertentu yang menjamin bahwa subjek penelitian diidentifikasi dan dideskripsikan se-cara akurat.Lamnek menyatakan penelitian kualitatif justru menampilkan kelebihan dibandingkan penelitian positivistik tradisional. Beberapa alasan yang dikemukakanya adalah : 1. penelitian kualitatif, data lebih dekat dengan partisipan, 2. upaya pengumpulan informasi tidak secara kaku ditentukan dari awal,3. aspek komunikasi menjadi sangat penting.

2.2. Transferabilitas

Yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. Transferabilitas merujuk pada tingkat kekuatan hasil penelitian kualitatif untuk dapat digeneralisasikan atau ditransfer pada konteks atau setting yang lain. Dari sebuah perspektif kualitatif, transferabilitas merupakan tanggungjawab seseorang dalam melakukan generalisasi.

yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ke-tika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan

2.4. Konfirmabilitas

Menurut Miles dan Huber analisis data kualitatif adalah mereduksi data dan menyajikan data dan menarik kesimpulan. Reduksi data mereka arti-kan sebagai kegiatan pemilihan data penting dan tidak penting dari data yang telah terkumpul. Penyajian data mereka artikan sebagai penyajian informasi yang tersusun. Dan akhirnya kesimpulan data adalah tafsiran atau interpretasi terhadapa data yang telah disajikan. Penelitian kualita-tif adalah sebuah aktivitas ilmiah dengan menggunakan prosedur yang disadari dan terkontrol. Berbeda dengan penelitian penelitian kuantitatif yang peduli dengan proses reliabilitas data (data yang berlaku di berb-agai tempat dan waktu) dan validitas data, penelitian kualitatif hanya peduli dengan validitas data. Artinya dalam penelitian kualitatif bukan generalisasi numerik dan populasi yang diutamakan melainkan kualitas tipologi data. Jadi dapat dimengerti bahwa validitas data berarti data yang telah terkumpyul dalah penggambaran realitas yang ingin diungkapkan oleh peneliti. Persoalan validitas data dalam penelitian kualitatif harus ditekankan pula pada validitas tipologi atau klasifikasi. Tipologi dan kla-sifikasi adalah adalah bentuk temuan kualitatif. Validitas tipologi adalah

Gambar 2-3 Transferabilitas

Gambar 2-4 Dependability

Gambar 2-5 Konfirmabilitas

Merumuskan masalah

Mengedit

Pengkajian teori

Mengklarifikasi

Dalam riset kuantitatif sama dengan reliabilitas

asumsi keterulangan

Peneliti mempertimbangkan untuk melakukan riset pada konteks berubah-ubah

Apakah kita akan memperoleh hasil pen-gamatan yang sama untuk kali yang kedua

Pengumpulan dan analisis data

Menyajikan

Interpretasi hasil analisis data

Menyusun

Mengajukanhipotesis

Mereduksi

Verifikasi data

Mengatur

Menarik kesimpulan

Mengkategorikan data

wawancara observasi

kuesioner atau dokumen

Konfirmabilitas

Tingkat kemampuan hasil riset dapat

dikonfirmasikan oleh orang lain

Strategi:Mendokumentasikan prosedur untuk mengecek dan mengecek kembali seluruh data penelitian.Melibatkan riset lain.Peneliti menelusuri atau mendeskripsikan contoh-contoh negatif yang bertentangan dengan pengamatan sebelumnya.

1.

2.

3.

47

23. Kewirausahaan

ILMU DASAR EKONOMI

Kewirausahaan

1. PENDAHULUAN DAN PENGENALAN KEWIRAUSAHAAN1.1. Pendahuluan1.2. Para Karyawan (Employess) dan Pengusaha (Entre-

preneur)1.3. Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli

2. ETIKA WIRAUSAHA2.1. Pengertian Etika Wirausaha2.2. Empat Karakter Dasar Manusia Dalam Dunia Psikologi

2.2.1. Plegmatis (Cinta Damai)2.2.2. Melankolis (Sempurna)

2.3. Jenis Wirausaha3. CARA MEMULAI SUATU USAHA ATAU CARA MENDIRIKAN

USAHA3.1. Cara Melalui Suatu Usaha3.2. Jenis Hobby yang Bisa Dijadikan Peluang Usaha

4. BADAN HUKUM, MANAJEMEN DAN ORGANISASI 4.1. Pengertian Badan Hukum4.2. Manajemen

5. BENTUK ORGANISASI5.1. Pengertian Organisasi 5.2. Fungsi/Kegunaan dari Struktur dalam Perusahaan5.3. Bentuk-Bentuk dan Struktur Organisasi

5.3.1. Organisasi Garis/Line5.3.2. Organisasi Garis/Line & Staf5.3.3. Organisasi Fungsional5.3.4. Organisasi Lini dan Fungsional 5.3.5. Organisasi Lini, Fungsional dan Staf5.3.6. Organisasi Komite

6. ANALISA SWOT6.1. Pengertian Usaha6.2. Manfaat Menggunakan

7. STRATEGI ANALISA SWOT7.1. Pengertian Stategi Anlisa SWOT7.2. Contoh Stategi Anlisa SWOT

8. KEBUTUHAN USAHA8.1. Definisi Kebutuhan Usaha8.2. Biaya Kebutuhan Usaha8.3. Contoh Kebutuhan Usaha

9. SUMBER MODAL9.1. Pengertian Sumber Modal9.2. Sumber Modal Perusah aan dalam bentuk Uang9.3. Sumber Modal Berbentuk Keahlian

10. PASAR DAN SEGMENTASI10.1. Pengertian Pasar10.2. Segmentasi Pasar

11. STRATEGI PEMASARAN11.1. Pengertian Strategi Pemasaran11.2. Strategi Produk11.3. Strategi harga11.4. Strategi Tempat dan Distribusi11.5. Strategi promosi

12. PROSES PEMBELIAN12.1. Pengertian Proses pembelian12.2. Jenis Supplier yang Umum di Indonesia

BaystateMedical Center

l

48

Apa anda merupakan seorang yang senang membuat video, entah itu perjalanan liburan anda, video lucu tentang anda dan teman-teman, dan lain sebagainya. Jika anda merupakan orang yang memiliki hobi seperti ini, maka anda bisa harus tahu, jika hobi anda tersebut bisa dijadikan bisnis yang sangat menguntungkan.Youtube ?? Nah, di sini kamu bisa membuat video apa saja untuk dipertontonkan ke warga di seluruh dunia. Kalau kamu hobi video dan terobsesi menjadi sutradara, kamu bisa membuat film-mu, lalu mem-buat chanelmu sendiri di youtube. Saat ini youtube sudah bukan hal yang asing lagi. Banyak juga youtuber-youtuber yang sukses yang akh-irnya bisa leha-leha dan mendapatkan penghasilan tinggi dari chanel youtube nya.Ya, itulah sumber penghasilan anda. Youtube memberikan anda ke-sempat-an untuk mengunggah video yang anda miliki, dan program iklan seperti Adsense, akan membayar anda untuk iklan yang tampil, dan program lain yang akan membayar berdasarkan viewers.Sehingga, bila akun dan video anda benar-benar terkenal, bukan ti-dak mungkin anda akan memiliki kesempatan untuk terkenal, dan juga menjadi jutawan.

8. Membuat video

5. Mengambil foto (Fotografi)

7. Menggambar atau Melukis

Anda mungkin sangat tertarik dengan dunia fotografi, dan kebanyakan orang yang memiliki hobi ini, biasanya mereka akan atau telah meleng-kapi peralatan yang dibutuhkan, seperti kamera dan sejenisnya.Nah, anda dapat memanfaatkan skill anda dalam mengambil foto, dan juga peralatan pendukung yang telah lengkap tersebut sebagai sarana dalam menjalankan bisnis anda.Anda dapat menawarkan jasa foto prewedding, wedding, maupun jasa untuk memotret model. Untuk keuntungan yang akan anda dapatkan tergantung dengan skill anda dalam memotret. dan anda yang memi-liki skill tersebut berpeluang untuk mendapatkan keuntungan yang cukup menjanjikan.Sedangkan untuk menambah pemasukan, anda juga bisa menjual ha-sil gambar anda kepada situs-situs yang mau membeli gambar untuk mereka jual kembali, namun mereka biasanya akan membayar anda berdasarkan jumlah download atau jumlah pembeli dari situs mereka.

Setiap orang memiliki hobi dan kegemarannya masing-masing. Salah satu hobi yang patut disyukuri adalah menggambar, mengingat nggak semua orang bisa melakukannya. Jika kamu sangat suka menuangkan imajinasimu ke dalam sebuah gambar namun belum terarah, maksi-malkanlah.Jika anda merupakan seseorang yang sangat senang menggambar, atau senang dalam melukis, dan rela menghabiskan banyak waktu un-tuk kegiatan tersebut, mungkin anda dapat menjadikan hobi tersebut sebagai bisnis anda.Anda dapat memulai bisnis tersebut dengan menjual hasil gambar atau lukisan anda, serta anda dapat membuka sebuah galeri milik anda sendiri. Banyak perusahaan, hotel, dan tempat makan, yang membu-tuhkan lukisan anda untuk dijadikan penghias ruangan. Sedangkan untuk keuntungan yang akan anda dapatkan, tergantung dari skill dan kualitas gambar lukisan yang anda ciptakan. Namun, kebanyakan kon-sumen berani membayar mahal, untuk lukisan yang benar-benar bagus dan memiliki nilai seni yang tinggi. Yah, cukup menguntungkan untuk dijalankan.

Menjadikan hobi sebagai sebuah lahan bisnis merupakan sebuah tan-tangan yang sangat menggoda bagi banyak orang, pilihan ini juga mer-upakan salah satu pilihan untuk menjalani profesi yang menyenangkan karena memberi kesempatan fokus pada hobi yang digeluti. Menekuni hobi terkadang dianggap sebagai hal yang sia–sia oleh banyak orang. Banyak orang yang memiliki pandangan buruk tentang gamers, dan biasanya mereka menganggap kegiatan bermain game adalah kegiatan yang sama-sekali tidak menguntungkan.Padahal, jika gamers tersebut pintar memanfaatkan peluang bisnis, kegiatan ini bisa saja menguntungkan. Anda yang merupakan seorang gamers, dapat memulai bisnis dengan memanfaatkan game itu sendiri (Jual cash karakter, akesoris, akun, dsb).Saya sendiri bukanlah seorang gamers, tetapi saya memiliki banyak teman yang suka bermain game, dan telah sukses dengan berbisnis seperti di atas. Kegiatan mereka yang merupakan hobi, benar-benar sangat menguntung-kan untuk mereka, serta membuat saya sedikit kaget akan keuntungan yang bisa mereka peroleh dari bermain game.

6. Hobi Bermain Game

Gambar 3-8 Membuka usaha aksesoris game

Gambar 3-7 Anda dapat menawarkan jasa foto prewedding, wedding, maupun jasa untuk memotret model

Gambar 3-9 Anda dapat memulai bisnis tersebut dengan menjual hasil gambar atau lukisan anda, serta anda dapat membuka sebuah galeri milik anda sendiri

Gambar 3-10 Peluang bisnis membuat video wedding

49

ILMU DASAR EKONOMI

Ekonomi Politik

1. PENDEKATAN KLASIK1.1. Ekonomi Politik dalam Tradisi Klasik1.2. Ekonomi Politik Klasik1.3. Teori Pendekatan Klasik

2. PASAR YANG MENGATUR DIRINYA SENDIRI3. NEGARA DAN MASYARAKAT4. NILAI DAN DISTRIBUSI

4.1. Pembagian Kerja dan Pertukaran4.2. Teori Nilai Tenaga Kerja

5. DISTRIBUSI PENDAPATAN6. EKONOMI POLITIK NEOKLASIK

6.1. Struktur dari Teori Neoklasik6.2. Pilihan Rasional6.3. Kelangkaan

7. EKONOMI POLITIK DALAM PENDEKATAN NEOKLASIK7.1. Hak kepemilikan 7.2. Masalah-masalah Kepemilikan Terhadap Ekonomi

Politik8. PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK DALAM PERSPEKTIF

NEOKLASIK (Sebuah Kesimpulan)8.1. Pendekatan Neoklasik dalam Ekonomi Politik8.2. Konsep Optimalitas Pareto 9. EKONOMI POLITIK DARI PASAR TENAGA KERJA & PASAR

KAPITAL9.1. Model Perekonomian Neoklasik

9.2. Teori Ekonomi Keynes9.3. Teori Regulasi

10. PERSPEKTIF KEILMUAN EKONOMI POLITIK DARI DISIPLIN ILMU EKONOMI & POLITIK

10.1. Ekonomi politik dalam pemikiran marxian10.2. Teori Negara Marxian

11. KEANEKARAGAMAN PENDEKATAN12. PENDEKATAN EKOLOGI & UPAYA MELINDUNGI

KEANEKARAGAMAN HAYATI12.1. Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Hutan12.2. Program Penyelamatan Hutan, Tanah, dan Air

13. PENDEKATAN ILMU EKONOMI DAN POLITIK13.1. Hubungan Ilmu Ekonomi dan Politik13.2. Pengaruh Politik Terhadap Perekonomian13.3. Kondisi Ekonomi Politik

14. EKONOMI POLITIK PEMBANGUNGAN DALAM TEORI PEMBERDAYAAN

14.1. Ekonomi Politik Pembangunan 14.2. Kosep Pemberdayaan 14.3. Ekonomi Politik Pembangunan dalam Konsep

Pemberdayaan 15. SOAL-SOAL PILIHAN GANDA & JAWABAN

24. Ekonomi Politik

50

Gambar 10-1 Perspektif keilmuan ekonomi pilitik dari disiplin ilmu ekonomi & politik

10. PERSPEKIF KEILMUAN EKONOMI POLITIK DARI DISIPLIN ILMU EKONOMI DAN POLITIK

kategori teoritis yang lebih besar dan juga tidak berusaha menunjukan bahwa konsep-konsep dari beberapa pendekatan adalah kasus-kasus khusus dari suatu teori umum.Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman pendekatan disini? Yang kami maksud adalah bahwa teori-teori yang telah kami paparkan disi-ni memiliki asumsi-asumsi dasar sendiri, konsep pelaku sendiri dan memberikan penjelasan dan penafsiran sendiri-sendiri. kalau pendeka-tan-pendekatan yang berbeda-beda ini dicoba untuk digabungkan atau dikelompok-kelompokan ke dalam beberapa kategori besar, maka resikonya bahwa itu akan menjadi membingungkan dan bukannya mem-berikan kejelasan. Berikut ini disajikan ringkasan dari teori-teori yang sudah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dan ditunjukan apa ciri-ciri penting dari tiap teori dan makna dari ekonomi politik yang digunakan tiap-tiap teori/pendekatan.Sebuah Ringkasan Ilmu ekonomi klasik menggunakan istilah “ekonomi politik” untuk meru-juk pada sebuah sistem pemenuhan kebutuhan yang memiliki dua sifat yang berbeda tapi terkait.

Yang pertama, sistem pemenuhan kebutuhan ini memiliki lingkup yang lebih besar dari pada keluarga, dan di dalamnya ada hubungan kesaling tergantungan (yaitu pembagian kerja) yang dilakukan oleh orang-orang dalam lingkup sebuah bangsa (nation) dan bukan dalam lingkup keluarga. Yang kedua, sistem yang disebut sebagai ekonomi politik ini disatukan oleh adanya hubungan-hubungan kontrak pertukaran yang dibuat oleh pelaku-pelaku yang independen dan memiliki properti berdasarkan hu-kum. Dengan kata lain, ekonomi politik dalam pandangan dari aliran klasik dalam ilmu ekuilibrium adalah sebuah perekonomian pasar.

Diluar dari lingkup sistem pemenuhan kebutuhan ini atau perekonomian ini, adalah badan-badan publik yang melaksanakan proses politik dan keterlibatan badan publik dalam perekonomian dipandang sebagai ses-uatu yang bisa tapi tidak harus terjadi. Dalam pendekatan klasik, ekonomi politik memiliki artian yang justru lebih condong pada sebuah masyarakat yang terdepolitisir. Ekonomi poli-tik dipandang sebagai terbentuk dari adanya pengikisan atau penurunan peran dari politik dan menguatnya atau dominannya wilayah pribadi yang bersifat otonom.Dalam pendekatan klasik, perekonomian masih tetap memiliki unsur politik dalam artian bahwa perbatasan dari wilayah perekonomian ini di-tentukan oleh

1.

2.

instituisi politik. Perekonomian terletak di dalam wilayah yang ba-tas-batasnya ditetapkan oleh negara. Maka arena di mana transaksi ekonomi terjadi dan di mana masalah produksi dan distribusi antarke-las dalam masyarakat ditangani dan dipecahkan adalah arena yang didefinisikan oleh negara. Maka, biarpun pendekatan klasik dalam ilmu ekonomi sudah tidak lagi menganut paham merkantilisme (mercantilism, pandangan bahwa kekayaan masyarakat dapat menumbuhkan laba dari kegiatan perdagangan yang diproteksi oleh negara seperti yang dilaku-kan negara-negara Eropa di era kolonial), namun negara tetap dipandang memiliki peran penting yaitu sebagai wadah (container) dari kegiatan ekonomi.

10.1. Ekonomi politik dalam pemikiran marxian

Ekonomi politik dalam pemikiran Marx masih tetap memiliki banyak un-sur dari pendekatan klasik dalam ilmu ekonomi. Bagi Marx, ekonomi poli-tik adalah sebuah ilmu yang menyelidiki “anatomi dari masyarakat sipil”, yang artinya adalah bahwa tema bahasan (suject matter) dari ekonomi politik adalah masyarakat non-politik yaitu pasar atau perekonomian. Marx memberikan kritik secara radikal terhadap masyarakat non-politik ini, namun bukan karena masyarakat non-politik, melainkan karena mas-yarakat/perekonomian tidak berhasil memberikan standar kehidupan yang layak/beradab terhadap sebagian besar orang didalamnya seperti yang dijanjikannya. Maka kri-tikan Marx ini adalah sekaligus sebuah upaya untuk membuat agar ilmu ekonomi

berangkat dari asumsi bahwa masyarakat terbagi menjadi bebera-pa kelompok yang saling berlawanan. Tiap-tiap kelas memiliki tujuan sendiri dan kepentingan sendiri sehingga tidak memungkinkan adanya satu kebutuhan yang bisa memuaskan semua kelas ini. Berbeda dengan pendekatan Pluralisme, teori negara Marxian menekankan bahwa negara harus bertindak

politik mendukung atau bahkan menciptakan agenda politik bagi mas-yarakat sipil. Marx berusaha untuk menunjukan bahwa perkembangan dari perekonomian kapitalis akan selalu menimbulkan masalah politik dan pertarungan untuk memperebutkan institusi-institusi dasar di da-lamnya.Marxisme mengajukan sebuah pandangan yang berbeda tentang hubun-gan antara politik dengan ekonomi. Politik di sini tidak dipahami sebagai kebijakan-kebijakan yang dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan dalam masyarakat pasar melainkan dimaksudkan untuk melakukan peru-bahan-perubahan dalam skala besar di dalam struktur politik itu sendiri. Karena perubahan semacam itu akan sulit untuk bisa dilakukan secara damai, maka diperlukan adanya sebuah revolusi untuk mewujudkannya.Pendekatan sosial-demokrasi menggunakan cara yang berbeda. Praktik politik dalam pendekatan ini dipahami sebagai partisipasi dalam institu-si-institusi yang sudah mapan yang dilakukan lewat kompromi, strategi pemilu, dan sebagainya. Partisipasi dalam institusi-institusi yang sudah ada dalam masyarakat mengharuskan para pekerja untuk mencapai tu-juan-tujuan dari kelas pekerja.

10.2. Teori Negara Marxian

Salah satu keraguan dalam Perspektif keilmuan Ekopol adalah menelaah dan mengembangkan inti teoritis dari berbagai pendekatan dalam ilmu ekonomi. Usaha untuk sepadat mungkin untuk bertolak dari aliran atau teori yang sudah mapan dalam ilmu ekonomi dan ilmu politik. Namun, sering kali teori-teori yang ada ini tidak dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang permasalahan yang dihadapi, baik dalam ilmu poli-tik maupun ekonomi, sehingga ada banyak mata rantai antar teori yang belum dikembangkan. Karenanya, dalam tulisan ini bukan hanya sekedar mendeskripsikan tapi juga mencari dan memaparkan hubungan-hubun-gan teoritis antara ilmu ekonomi (dengan berbagai definisinya) dan ilmu politik (dengan berbagai definisinya). Maka dari tulisan ini kita melihat sebuah survei terhadap pendekatan-pendekatan yang ada sekaligus juga merupakan sebuah upaya aktif menyusun teori bagi ekonomi politik.Tulisan tentang Ekopol ini lebih menekankan pada keanekaragaman pendekatan dan teori yang ada dari pada pada kemiripan antar pendeka-tan dan teori itu. Kami telah berusaha untuk mengidentifikasikan ciri-ciri khas dari tiap-tiap pendekatan dan kemudian menjabarkan apa peran dan makna penting dari ciri khas itu. Kami tidak berusaha untuk mengga-bung-gabungkan berbagai pendekatan, dalam artian kami tidak berusaha membuat kategori-

Gambar 10-2 Ekonomi Polotik dalam pemikiran marxian

Gambar 10-3 Teori negara Marxian

Filsafat

Ilmu Sosial/ Humaniora

Mengamati bagaimana kehidupan manusia secara umum dari berbagai

aspek

Mengamati gejala alam/ fisik; Hakekatnya, implikasinya, sistemati-

kanya dan perkembangannya

Berkembanga sesuai dengan perkem-bangan manusia terdiri dari berbagai

bidang ilmu terbentuk spesialisasi pengamatan: ilmu hukum, ilmu

politik, ilmu ekonomi, dll.

Ilmu Sosial/ Humaniora

Ilmu Eksakta

Mengedit

Kelangkaan Sumber Ekonomi

Masalah Pokok ekonomi dan Pemecahannya

Sistem Ekonomi sebagai Sarana Pemecahan

Masalah Pokok Ekonomi

Biaya PeluangPermasalahan

Ekonomi

bagaimana hubungan antar negara, yang dipan-dang sebagai pemerinttah atau sistem kewenangan dengan perekonomian

kapitalis

dengan melindungi sebuah tatanan tertentu, maka negara akan me-

lindungi kelas yang satu dan mengabaikan kelas

yang lain.

Kebutuhan untuk memper-tahankan tatanan sosial,

dimana kondisi dari orang dalam tatanan itu mengalami

pertentangan secara fun-damental antara yang satu

dengan yang lainnya.

51

25. Statistik

ILMU DASAR EKONOMI

Statistik I

1. DATA1.1. Skala Pengukuran1.2. Populasi dan Sampel1.3. Tipe Metode Statistik1.4. Penyajian Data Kualitatif1.5. Penyajian Data Kuantitatif

2. UKURAN TENDESI SENTRAK DAN UKURAN VARIABILITAS2.1. Ukuran Pemusatan2.2. Ukuran Penyebaran (Variation)

3. KONSEP DASAR PELUANG3.1. Metode Pendekatan Probabilitas3.2. Event dan Probabilitas3.3. Sifat dari Probabilitas3.4. Teori Bayes

4. VARIABEL RANDOM/VARIABEL ACAK4.1. Distribusi Probabilitas Diskrit4.2. Nilai dan Perbedaan4.3. Distribusi Binomial4.4. Distribusi Poisson4.5. Distribusi Hipergeometrik

5. DISTRIBUSI UNIFORM5.1. Distribusi Normal5.2. Aproksimasi Distribusi Normal Terhadap Binomial5.3. Distribusi Eksponensial

6. PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA6.1. Berbagai Isu Pengolahan Data6.2. Berbagai Bentuk Penyajian Data6.3. Bagaimana Membuat Tabel Distribusi Frekuensi ?6.4. Kurva Ogif (Ogive)2

7. HIPOTESIS7.1. Pengertian Hipotesis7.2. Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif7.3. Kesalahan tipe I dan tipe II.

8. UJI HIPOTESIS RATA SIMPANGAN BAKU DIKETAHUI8.1. Uji Hipotesis Rata Simpangan Baku Tidak Diketahui8.2. Uji Hipotesis Proporsi8.3. Menentukan Kesalahan Tipe II

9. REGRESI LINIER SEDERHANA9.1. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method).9.2. Koefisien Determinasi

10. UKURAN PEMUSATAN DATA ATAU UKURAN LOKASI10.1. Rata-rata Hitung10.2. Median10.3. Modus

11. UKURAN POSISI12. UKURAN KERAGAMAN

12.1. Rentang12.2. Rata-rata Deviasi Mutlak

10.4. Rata-rata Geometrik10.5. Rata-rata Harmonis

52

Grafik adalah sebuah bentu penyajian visual dari hubungan, biasanya, antara dua variabel. Dalam hal ini, variabel X yang merupakan sumbu mendatar merupakan ‘waktu’ atau ‘periode’ bisa bulanan atau tahu-nan. Grafik 6.1 di atas memberikan gambaran perubahan besaran produk domestic regional bruto (PDRB) provinsi sumatera Barat (sumbar) sela-ma 2005 samapai dengan 2013 (dalam rupiah) dan rata-rata tekanan fiscal (fiscal stress)1.Akan tetapi, rata-rata tekanan fiskal mempunyai tren yang berbeda dari tren PDRB di atas. Rata-rata tekanan fiskal mengalami kenaikan selama 2005-1007 dari sekitar 100 persen menjadi sedikit di atas 120 persen, lalu mengalami penurunan selama 2007-2010 menjadi sedikit di bawah 100 persen di tahun 2010, dan mengalami sedikit kenaikan setelah 2010 menjadi di atas 100 persen di tahun 2013.

C. Grafik (Graph)

6. PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

Pada umumnya, penyajian data dilakukan dengan menggunakan tabel atau grafik. tabel meringkat data dalam bentuk kumpulan-kumpulan kat-egori atau kelas-kelas sehingga memudahkan pembaca untuk memahami dan melakukan interprestasi hasil survei. Diagram dan grafik menyajikan gambar-gambar yang menunjukkan infoprmasi secara visual dari data atau tabel yang telah dibuat. bentuk diagram dan grafik yang biasa di-gunakan antara lain adalah histogram, poiligon dan diagram lingkaran (pie-diagram).

6.1. Berbagai Isu Pengolahan Data

Tabel 6.1 memperlihatkan bahwa dari 95 tenaga kesehatan ada seban-yak 60 orang atau hampir dua-gertiganya (hampir 75%) berpendidikan SPK, Ipedangkan yang berpendidikan Fakultas Kedokteran hanya 10 orang atau 10%. Ini menunjukkan kondisi kualitas tenaga kesehatan yang secara relatif belum memenuhi standar, kalau misalnya, iJtandar yang dikehendaki adalah 20% dari tenaga kesehatan di setiap kabu-paten di Pulau Jawa haruslah merupakan lulusan Fakultas Kedokteran.

B. Diagram Batang/Histogram

Diagram ini menunjukkan perubahan banyaknya radio dan televisi di desa Umbul Jayan selama periode 1994-1997. Penyajian data dengan bentuk gambar Ieperti diagram ini mungkin lebih menarik sehingga bisa memberi-kan pesan dengan lebih baik.

Perlu pembersihan data (data cleaning) yang diperoleh, terutama bila terdapat data yang dapat diklasifikasikan sebagai ‘pencilan’ (outlier). Pembersihan di sini bukan dimaksudkan untuk mengabaikan penvilan, tetapi justru harus meneliti yang disebut dengan ‘pencilan’ tersebut.Pemeriksaan konsistensi di dalam (internal consistency) jawaban re-sponden yang terefleksi dari lisan kuesioner. Aturan keabsahan (vali-dation rule) perlu dibuat sehingga data yang konsisten secara internal (not consistent internally) dapat di “rapikan” sehingga tidak timbul ha-sil pengolahan yang “aneh” akibat data yang belum ‘bersih’. Misal, bila data umur adalah kurang dari 10 tahun, maka tentunya tidak mungkin tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah SLTA dan sederajat. Dalam hal ini, mestilah minimal salah satu dari dua butir data ini ada yang keliru, sehingga data tersebut harus di ‘rapikan’ dulu sebelum diolah.

6.2. Berbagai Bentuk Penyajian DataA. Tabel Distribusi Frekuensi

Salah satu bentuk penyajian data adalah tabel distribusi frekuensi satu arah (one-way frequency pfffdistribution table). Di bawah ini (Ta-bel 6.1) adalah contoh tabel distribusi frekuensisatu arah yaitu tabel yang menggambarkan banyaknya dan persentase tenaga kesehatan menurut jenis pendidikan kesehatan di BP Puskesmas Kabupaten Tom-bang pada tahun 2005.

A.

B.

Gambar 6-1 Pengolahan data dan penyajian data

Gambar 6-1 Pengolahan data dan penyajian data

Gambar 6-2 Berbagai isu pengolahan data

Gambar 6-4 Rata-rata produk domestik bruto (dalam harga tetap 2000) provinsi sumatera barat (dalam miliar rupiah) dan rata-rata tekanan fiskal (fiskal stress) kabu-patean /kota provinsi s8umatera barat (dalam persen) 2005-2013

Gambar 6-3 Banyaknya radio dan televisi di desa umbul jaya 1994-1997

Pengumpulan Data

Data

MULAI

SATU

INTERVAL NOMINAL

ORDINALRASIO

DUA ATAU LEBIH

Banyaknya Radio dan Televisi Desa Umbul Jayan. 1994-1997

Jenis data Statistik non parametrik

Analisis Multivariat

Pengolahan Data

Distribusi Tenaga Kesehatan Menurut Pendidikan Kesehatan di BP Puskesmes Kebupaten Jombang, 2005

Penyajian Data

Analisa Data

INFORMASI

Pendidikan

SPK

AKPER

FAKULTAS KEDOKTERAN

TOTAL

Catatan :SPK : Sekolah Penilik KesehatanAKPER : Akademi Perawat

Banyaknya

60

25

10

95

Banyaknya (dalam %)

69,3

50,7

10,0

100,0

Jumlah VariabelAnalisis Univariat

Statistik parametrik

1994

1994

0 0

500 20

1000 40

1500 60

2000 80

2500 100

3000 120

3500 140

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Radio

Televisi

1995

1995

Tahun

1996

1996

1997

1997 1997 1997 1997 1997 1997

FS PDRB

Tahun

53

ILMU DASAR EKONOMI

Pengantar Sistem Informasi

1. KONSEP DASAR SISTEM, DATA, DAN INFORMASI1.1. Sistem 1.2. Data1.3. Informasi

2. SISTEM INFORMASI2.1. Jenis Sistem Informasi2.2. Klasifikasi dan Komponen Sistem Informasi2.3. Sumber Daya Sistem Informasi

3. ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI3.1. Sistem Arsitektur3.2. Tingkat Sistem Arsitektur

4. PERENCANAAN SISTEM INFORMASI4.1. Manajemen dan Peran Manajemen4.2. Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan, dan

Pengendalian Manajemen5. SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN

5.1. Hubungan Data, Informasi, dan Pengetahuan5.2. Manajemen Pengetahuan5.3. Manajemen Informasi dan Perubahan

6. PENGANTAR BASIS DATA6.1. Sistem Basis Data6.2. Operasi Dasar Basis Data

7. ABSTRAKSI DATA, ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM,DATABASE LANGUAGE, NORMALISASI

26. Pengantar Sistem Informasi

7.1. Abstraksi Data7.2. Entity Relationship Diagram7.3. Derajat Relasi7.4. Database Language 7.5. Normalisasi dan Bentuk Normalisasi

8. PROSES PEMODELAN SISTEM INFORMASI8.1. Model Proses8.2. Konteks Diagram8.3. Model Data dan Flow Chart

9. SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER9.1. Jenis Sistem (Sub-Sistem) Informasi Berbasis Komputer9.2. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer9.3. Kontribusi Sistem Informasi Berbasis Komputer9.4. Perkembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer

10. TEKNOLOGI INFORMASI10.1. Komputer10.2. Elemen Komputer10.3. Jaringan

11. KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN SISTEM INFORMASISTRATEGIS

11.1. Sistem Informasi Strategis11.2. Keunggulan Kompetitif

12. PERENCANAAN STRATEGIS12.1. Perencanaan Strategis Informasi

Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masing masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan eval-uasi sesuai keinginan masing masing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam ber-kompetisi. Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam or-ganisasi, tetapi faktor efisiensi setiap sistem adalah berbeda.Perlu diketahui, perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatan-tingkatan sebagai berikut :• Tingkat 1

Ide, mengetahui perlu adanya perubahan.• Tingkat 2

Design, merancang cara pemecahannya.• Tingkat 3

Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam sistem.• Tingkat 4

Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan de-sign.

• Tingkat 5Evaluasi, memeriksa perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan sem-ula.

• Tingkat 6Tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai hasil evaluasi yang ada.

54

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Informasi

Gambar 3.2 Skema Sistem Arsitektur

3. ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI Arsitektur Sistem Informasi adalah pemetaan atau rencana kebutuhan informasi dalam organisasi. Berguna sebagai penuntun bagi operasi di masa mendatang. Tujuan dari Arsitektur Sistem Informasi adalah agar bagian teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan bisnis strategis organisasi.

3.1. Sistem Arsitektur

A. Sistem SentralisasiSentralisasi sudah ada sejak 1960 dengan mainframe sebagai faktor utama. Mainframe adalah komputer berukuran relatif besar yang di-tujukan untuk menangani data berukuran besar dengan ribuan ter-minal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat dan melibatkan jutaan transaksi. Implementasinya adalah pemrosesan data yang terpusat dan biasa disebut komputasi terpusat. Semua pem-rosesan data dilakukan komputer yang ditempatkan dalam suatu lo-kasi yang ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Digunakan perusahaan yang tidak memiliki cabang.

B. Sistem DesentralisasiMerupakan konsep dari pemrosesan data tersebar atau distribusi. Sistem Desentralisasi adalah sistem yang terdiri dari sejumlah kom-puter pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana teleko-munikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pem-rosesan yang serupa secara mandiri tetapi saling berinteraksi dalam pertukaran data. Sistem ini membagi pemrosesan data terpusat ke dalam subsistem yang lebih kecil

Basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk meng-informasikan suatu perusahaan atau instansi dalam batasan ter-tentu.Istilah-istilah Basis dataBeberapa hal yang termaksud unsur-unsur dari basis data adalah sebagai berikut:• Entitas

Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam.Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter, Kamar.

• FieldSetiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu en-tity. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM, Nama_siswa, Alamat.

• RecordRecord adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling ber-hubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.

• Data ValueMerupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data ele-men. Isi

6. PENGANTAR BASIS DATA atribut disebut nilai data.• Kunci Elemen Data (Key Data Element)

Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.

Basis Data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Maka seluruh data disimpan dalam basis data pada masing-masing tabel sesuai dengan fungsinya sehingga memudahkan penelusuran data. Secara harfiah Basis berarti markas, gudang, tempat berkumpul, kemudi-an Data merupakan representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek, dan Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Relasi ditunjukkan dengan kunci dari setiap file, satu file terdapat record sejenis, satu record terdiri dari field-field yang saling berhubun-gan.Kriteria penting basis data bersifat data oriented bukan program orient-ed, dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengu-bah basis data. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali.

6.1. Sistem Basis Data

Merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang memungkinkan beberapa pemakai mengakses dan memanipulasi file tersebut.Sistem basis data memiliki lingkup yang lebih luas daripada basis data karena terdapat komponen utama yaitu :

Gambar 6.1 Ilustrasi Database

Gambar 6.2. Contoh Sistem Basis Data

SistemArsitektur

SistemSentralisasi

ArsitekturClient Server

SistemDesentralisasi

Hard Disk

FileNilai

FileKuliah

FileMahasiswa

Tabel Nilai

Tabel Kuliah Tabel Mahasiswa

55

27. Manajemen Pemasaran

ILMU DASAR EKONOMI

ManajemenPemasaran

1. PENDAHULUAN1.1. Pengertian Pemasaran1.2. Pemasaran Mikro dan Makro1.3. Peranan Pemasaran Masa Kini1.4. Peranan Pemasaran1.5. Cara-cara Menelaah Permasalahaan1.6. Falsafah Pemasaran1.7. Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran1.8. Manajemen Pemasaran1.9. Soal-soal dan Jawaban

2. PERENCANAAN STRATEGIS2.1. Definisi Perencanaan Strategi2.2. Misi, Tujuan, dan Sasaran2.3. Rencana Portofolio Perusahaan2.4. Rencana Bisnis Baru2.5. Proses Manajemen Pemasaran2.6. Tugas Manajemen Pemasaran 2.7. Soal-Soal dan Jawaban

3. MEMILIH PASAR SASARAN3.1. Definisi Memilih Pasar Sasaran3.2. Peramalan Permintaan3.3. Segmentasi Pasar3.4. Memilih Pasar Sasaran3.5. Menentukan Posisi Pasar3.6. Soal-Soal dan Jawaban

4. STRATEGI PEMASARAN PADA BERBAGAI TAHAPAN DAUR HIDUP PRODUK

4.1. Pengembangan Produk Baru4.2. Cara Mendapatkan Produk Baru4.3. Tahap-tahap Proses Pengembangan Produk Baru4.4. Strategi Pemasaran Pada Berbagai Tahapan Daur Hidup

Produk 4.5. Strategi Pemasaran dalam Tahap Kedewasaan4.6. Strategi Pemasaran dalam Tahap Kemunduran4.7. Soal-Soal dan Jawaban

5. ANALISA PERILAKU PASAR5.1. Pengertian Pasar5.2. Jenis-jenis Pasar5.3. Pasar Konsumen

6. STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI POSISI PERSAINGAN

6.1. Pengantar6.2. Strategi Pemasaran Bagi Market Leader6.3. Strategi Pemasaran Bagi Market Challenger6.4. Strategi Pemasaran Bagi Market Follower6.5. Strategi Pemasaran Bagi Market Nicher6.6. Soal-Soal dan Jawaban

7. STRATEGI PEMASARAN PADA BERBAGAI SITUASIEKONOMI

7.1. Pengantar

56

Pemasaran tumbuh dan berkembang sebagaimana masyarakat tumbuh dan berkembang, yang dimulai dari sebuah tahap perekonomian yang mendasarkan pada pertanian dan pemenuhan kebutuhan sendiri men-jadi tahap perekonomian yang mendasarkan pembagian tugas/spesial-isasi pekerjaan kemudian industrialisasi dan urbanisasi.Secara terperinci tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap pertama

Ketika satuan keluarga masih membuat sendiri segala kebutuhan hidupnya, seperti menanam sendiri untuk memenuhi kebutuhan pangannya, membuat pakaian dan perabot-perabot lain sendiri un-tuk memenuhi hajat hidupnya (produksi sendiri untuk dikonsumsi), maka pada tahap ini dalam masyarakat tersebut belum ada pemasa-ran sebab tidak terjadi pertukaran.

2. Tahap kedua Tahap beberapa satuan keluarga berusaha bersama-sama dalam me-menuhi kebutuhan hidupnya, misal ternak dan tanah ladang dikelola bersama untuk memenuhi hidup mereka. Dalam tahap ini yang dise-but sebagai tahap pemilikan bersama, juga tidak terjadi pertukaran sehingga belum ada pemasaran.

3. Tahap ketiga Tahap barter sederhana, yang dimulai dengan timbulnya pemba-gian tugas/spesialisasi pekerjaan. Dalam masing-masing kelom-pok keluarga/masyarakat tertentu akan menghasilkan barang yang berlainan, dengan demikian disatu kelompok keluarga/masyarakat tertentu akan merasa kelebihan/surplus barang tertentu dan seba-liknya di kelompok keluarga/masyarakat lain merasa kekurangan jenis barang yang lain. Oleh karenanya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka saling mengadakan pertukaran. Pada saat inilah dimulai walau secara sederhana.

4. Tahap keempat Tahap pasar lokal, yang terjadi setelah adanya spesialisasi dan bar-ter dari berbagai barang pada tempat tertentu. Mula-mula pasar ini muncul hanya pada hari-hari tertentu, namun dalam perkemban-gannya menjadi suatu pasar yang permanen yang berfungsi sebagai lembaga khusus dalam mempermudah pertukaran.

5. Tahap kelima Merupakan tahap ekonomi uang. Tahap ini muncul karena dirasakan sering timbul masalah dalam menghadapi suatu barang-barang ekonomis yang apabila dipertukarkan akan mempunyai nilai yang relatif sangat berbeda

1. PENDAHULUAN1.1. Pengertian Pemasaran

Ketika ditanyakan kepada sejumlah orang tentang pengertian pemasa-ran, ternyata diperoleh jawaban yang berbeda-beda. Ada yang menjawab bahwa pemasaran adalah perpaduan antara penjualan, periklanan dan hubungan masyarakat. Sebagian lagi menjawab pemasaran ada-lah salah satu dari ketiganya. Ada pula yang mengira bahwa pemasaran adalah sama dengan penjualan dan promosi. Hanya sebagian kecil yang memberikan arti lebih luas, yang menjelaskan bahwa pemasaran men-cakup kegiatan mengidentifikasi kebutuhan konsumen, riset pemasaran, pengembangan produk, penetapan harga, pendistribusian dan promosi. Di samping itu banyak orang mengira bahwa pemasaran dilaksanakan dan dipraktekkan hanya oleh perusahaan-perusahaan besar di negara ka-pitalis, seperti Kodak, IBM, Coca Cola dan sebagainya.

mengarahkan arus barang dan jasa-jasa dari suatu perekonomian dari produsen ke konsumen dengan cara yang efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan dan mencapai tujuan masyarakat.Semua masyarakat harus memenuhi kebutuhan para anggotanya, oleh karena itu setiap masyarakat membutuhkan suatu sistem ekonomi (eco-nomic system) tertentu, yaitu cara bagaimana perekonomian di atur (den-gan atau tanpa memakai uang), untuk memakai sumber-sumber daya produksi yang langka (yang dapat mempunyai bermacam-macam kegu-naan). Untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa dan mendistri-busikannya untuk tujuan konsumsi untuk waktu sekarang dan yang akan datang diantara berbagai kelompok dan orang dalam masyarakat.Cara kerja suatu sistem ekonomi tergantung kepada tujuan-tujuan suatu masyarakat dan sistem politiknya, dimana sistem ekonomi harus me-nentukan apa dan berapa harus diproduksi oleh siapa dan bilamana, juga harus disalurkan kepada siapa. Dalam suatu perekonomian yang sudah maju, masyarakat membutuhkan ribuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya yang demikian banyak. Untuk itu masyarakat membutuhkan semacam sistem pemasaran tertentu untuk mengatur semua kebutuhan masyarakat. Suatu sistem pemasaran makro yang efek-tif diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Jadi apabila suatu negara telah menjalankan pemasaran makro secara efektif, maka dapat dika-takan bahwa negara tersebut telah mengalami pengembangan ekonomi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemasaran merupakan proses sosial yang sangat penting.

1.3. PERANAN PEMASARAN MASA KINIA. Sejarah Pemasaran

Padahal dalam kenyataannya sekarang, pemasaran diterapkan secara luas dalam masyarakat, bukan saja di sektor organisasi bisnis, tetapi juga di sektor-sektor organisasi non bisnis.Di kalangan para ahli, banyak pula di kemukakan definisi tentang pe-masaran, yang satu sama lain kelihatan agak berbeda. Adanya perbedaan ini disebabkan mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-be-da, ada yang menekan-kan segi fungsi, segi kelembagaan, ada pula yang meninjau sebagai suatu sistem, dan sebagainya. Berikut ini akan ditelaah pegertian pemasaran, baik ditinjau dari ruang lingkup kemasyarakatan maupun organisasi usaha (bisnis)A. Pemasaran dalam Lingkup Kemasyarakatan

Pengertian pemasaran tidak terbatas hanya dalam dunia bisnis saja. Pemasaran ternyata dapat mempunyai banyak makna yang lebih luas, yang mencakup makna kemasyarakatan. Untuk memahami itu, dapat kiranya kita simak definisi pemasaran yang diberikan oleh Philip Kotler sebagai berikut:“Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usa-ha untuk memuaskan keinginan (wants) dan kebutuhan (needs) melalui proses pertukaran”.Berdasarkan pada definisi di atas dapat disimpulkan bahwa titik to-lak pemasaran terletak pada kebutuhan dan keinginan manusia. Ke-butuhan dan keinginan manusia dapat dipenuhi oleh adanya produk atau sumber-sumber (resources) atau alat pemuas (satisfier). Produk tersebut dapat berupa benda, jasa, kegiatan (activity) orang (person), tempat, organisasi, atau gagasan (idea).

Gambar 1-2 Pemasaran dalam lingkup kemasyarakatan

Gambar 1-1 Pemasaran

Gambar 1-5 Sejarah pemasaran

Lingkungan ekonomi

Lingkungan yang kompetitif

Lingkungan sosial

Lingkungan teknis

Masyarakat (Kesejahteraan manusia)

Konsumen(Menginginkan kepuasan)

Perusahaan (keuntungan)

Lingkungan Hukum/Politik

Lingkungan kelembagaan

Kewiraswastaan

Menyeluruh

Produktifitas

Etika

Pemasaran

TeknologiHubungan

Nilaipelanggan

Ekonomi Agraris, dan Swasembada

Perorangan

Ekonomi yang ber-tumpu pada sistem

pembagian kerjaIndustrialisasi, dan

Urbanisasi

Berubah menjadi

57

ILMU DASAR EKONOMI

Sistem Informasi Manajemen

1. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI1.1. Perkembangan Sistem Teknologi Informasi (STI)1.2. Pengembangan Sistem Informasi Penunjang Keputusan1.3. Sistem Informasi Keperilakuan

2. SISTEM INFORMASI STRATEGIK3. STRATEGI KOMPETITIF DASAR4. SISTEM OTOMATIS KANTOR

4.1. Manfaat Sistem Otomatis Kantor4.2. Tahapan Pertumbuhan

5. ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) 6. SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI7. SISTEM PENGETAHUAN PEKERJA

7.1. Sistem Pengetahuan Pekerja 7.2. Sistem Sumber Daya Manusia

8. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS) & SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (EIS)9. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK GDSS10. COMPUTER-SUPPORTED COOPERATIVE WORK (CSCW)11. TANTANGAN DAN KEAMANAN SISTEM

11.1. Aspek-aspek yang berpengaruh terhadap dimensi Etika, sosial dari penggunaan TI dalam perusahaan

11.2. Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan12. MENGELOLA PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN GLOBAL TERKAIT TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

28. Sistem Informasi Manajemen

12.1. Mengelola Sistem Global12.2. Isu Teknologi & Peluang Untuk Rantai Nilai Global

13. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN13.1. Prasyarat Sistem Informasi Manajemen13.2. Tujuan Sistem Informasi Manajemen13.3. Jenis-Jenis system Informasi13.4. Manfaat Informasi13.5. Pengendalian Sistem Informasi Manajemen

14. MENGORGANISASIKAN DATA DALAM LINGKUNGAN FILE TRADISIONAL

14.1. Istilah & Konsep dalam Pengorganisasian File14.2. Masalah-masalah dalam Lingkungan Data

Tradisional14.3. Pendekatan Data Base untuk Pengelola Data14.4. Memanfaatkan DataBase untuk Meningkatkan Kinerja

Bisnis dan Pengambilan Keputusan15. SOAL-SOAL PILIHAN GANDA & JAWABAN

Suatu sistem informasi yang mendukung maupun mengimplementasikan strategi kompetisi yang memberikan keuntungan kompetitif bagi perusa-haan melalui efisiensi sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja.A. Penerapan Sistem Informasi Manajemen

1. Enterprise Resource Planning (ERP)Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang sa-ling terintegrasi terhadap unit bidang kerja keuangan, accounting, sumber daya manusia, pemasaran, operasional, dan pengelolaan persediaan.

2. Supply Chain Management (SCM)Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga kon-sumen akhir.

3. Transaction Processing System (TPS)TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk

58

Gambar 2-1 Sistem Informasi Strategik

2. SISTEM INFORMASI STRATEGIK manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang di-gunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.

4. Office Automation System (OAS) Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar de-partemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.

5. Knowledge Work System (KWS) Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.

6. Informatic Management System (IMS)IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam or-ganisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procure-ment.

7. Decision Support System (DSS)Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.

8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengeta-huan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya.

9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS) Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario.

10. Executive Support System (ESS) Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkun-gan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung ko-munikasi lainnya.

B. Keuntungan Sistem Informasi StrategisMengetahui pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan atau-pun sebaliknya, meliputi ekspedisi yang digunakan dalam pengiriman,

12. MENGELOLA PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN GLOBAL TERKAIT TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

berbagai tim proyek. Selain itu, oleh CIO dan para manajer TI juga bertanggung jawab untuk mengelola infrastruktur TI dari hardware, software, database, jaringan telekomunikasi, dan sumberdaya TI lainn-ya yang harus diperoleh, dioperasikan, dimonitor, dan dipelihara.

2. Perencanaan Bisnis/TI

1. Mengelola TITeknologi Informasi merupakan sumber daya bisnis yang penting dan harus dikelola dengan baik karena teknologi informasi memainkan peranan penting dalam memastikan keberhasilan strategis perusahaan terutama di era modern saat ini.Pendekatan Pengelolaan Teknologi Informasi

Mengelola pengembangan dan implementasi bersama berbagai strategi bisnis/TI. Pengelolaan ini dipimpin oleh CEO dan CIO. Pro-posal dikembanagkan oleh para manajer bisnsis dan pakar IT untuk menggunakan IT agar dapat mendukung prioritas strategi bisnis perusahaan. Proses ini meliputi evaluasi proyek bisnis/IT yang dia-jukan.Mengelola pengembangan dan implementasi aplikasi dan teknolo-gi bisnis/TI baru. adalah tanggung jawab utama dari CIO dan CTO (Chief Technology Officer). Area manajemen TI ini melibatkan pen-gelolaan proses pengembangan sistem informasi dan implementa-sinya, serta tanggung jawab penelitian ke dalam penggunaan bisnis yang strategis atas teknologi informasi baru.Mengelola organisasi TI dan infrastruktur TI. Pengelolaan ini dilak-sanakan oleh CIO dan para manajer TI yang bertanggung jawab un-tuk mengelola pekerjaan para pakar TI yang biasanya diatur dalam

a.

b.

Proses perencanaan bisnis/TI berfokus pada penemuan pendekatan in-ovatif yang memasukkan nilai pelanggan perusahaan dan tujuan nilai bisnis perusahaan.Proses perencanaan mengarah pada pengembangan model strategi dan bisnis untuk berbagai aplikasi, proses, produk, dan layanan baru.Proses perencanaan bisnis/TI memiliki 3 komponen utama: pengem-bangan strategi, manajemen sumberdaya, arsitektur teknologi.Mengelola Fungsi Sistem Informasia. Mengatur TI

Trend dalam pengaturan TI dan pengelolaan SI adalah membuat pen-gendalian yang lebih terpusat di seluruh manajemen sumberdaya TI perusahaan. Perusahaan masih tetap melayani kebutuhan strategis unit-unit bisnisnya, terutama usaha e-commerce dan e-business.

Gambar 12-1 Mengelola perusahaan dan manjemen global terkait teknologi informasi

Gambar 12-2 Perencanaan Bisnis/TI

Tabel NilaiStrategi Sistem Te-knologi Informasi

Infrastruktur Teknologi Informasi

Infrastruktur organisasi dan proses-proses

Pandangan Utama

Pembuatan Visi Nilai

Pelanggan dan Bisnis

Strategi dan Aristektur Bisnis/IT

Pengembangan dan Penggunaan Aplikasi Bisnis

Model dan Strategi Bisnis

Pernyataan Lebih Lanjut

Umpan Balik Umpan Balik

Tujuan Utama Prioritas

ManajemenTeknologi Informasi

Mengelola strategi Bisnis dan TI

MengelolaOrganisasi dan Infrastruktur TI

Mengelola Pengembangan

Aplikasi dan teknologi

59

29. E-Commerce

ILMU DASAR EKONOMI

E-Commerce

1. E-COMMERCE1.1. Definisi E-Commerce1.2. Latar Belakang Munculnya E-Commerce

1.2.1. Evolusi Komputer Beserta Hardware dan Software1.2.2. Perkebangan Jaringan Komputer dan Internet1.2.3. Perubahan Pola Pikir dan Gaya Hidup di Era

Digital1.3. Alur Kegiatan pada E-Commerce

1.3.1. Empat Komponen Penting dalam E-Commerce1.3.2. Penjelasan Alur pada E-Commerce

1.4. Cara Kerja Sebuah E-Commerce2. BENTUK-BENTUK E-COMMERCE

2.1. Tujuh Jenis E-Commerce Berdasarkan Pelakunya2.2. E-Commerce Berdasarkan Produk yang Dijual2.3. Empat Belas Jenis Layanan pada E-Commerce2.4. Lima Jenis Model Bisnis pada E-Commerce

3. MENGENAL E-BUSINESS3.1. Definisi E-Business3.2. Elemen pada E-Business Beserta Peranannya

4. PERSAMAAN, PERBEDAAN, HUBUNGAN &PERMASALAHAN ANTARA E-COMMERCE & E-BUSINESS

4.1. Persamaan Antara E-Commerce dan E-Business4.2. Perbedaan Antara E-Commerce dan E-Business4.3. Hubungan Antara E-Commerce dan E-Business4.4. Permasalahan yang Terjadi pada E-Commerce

5. SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO) PADA E-COMMERCE5.1. Pendahuluan5.2. Tujuh Elemen Utama di Dalam Meraih Sukses SEO5.3. Panduan untuk Menggunakan dan Menerapkan SEO

60

1.2.3. Perubahan Pola Pikir dan Gaya Hidup Di Era DigitalFaktor ketiga ini adalah faktor yang juga sangat penting di dalam terwu-judkan sebuah kegiatan E-Commerce saat ini. Dengan makin berkemban-gnya perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta koneksi inter-net, masyarakat dunia mulai memasukai era digital yang sesungguhnya.Hal ini dibuktikan dengan makin banyak kegiatan di dunia nyata (fisik) yang dialihkan ke dunia internet. Misalkan saja kegiatan belajar-mengajar di ruang kelas pada sekolah maupun perguruan tinggi, kini dapat dilaku-kan secara online dan jarak jauh dengan memanfaatkan koneksi internet (E-Learning). Demikian juga dengan kegiatan bisnis dalam bentuk E-Busi-ness dan E-Commerce.

dalam dunia internet, salah satunya adalah kegiatan ekonomi. Hal inilah yang memunculkan bentuk lain dari transaksi konvensional ke dalam bentuk transaksi digital, yang disebut dengan E-Commerce.Tatap muka antara penjual dan pembeli tidak langsung terjadi, namun secara online melalui perantara perangkat komputer maupun mobile beserta dengan aplikasi dan sistem operasi. Misalkan saja dengan meng-gunakan aplikasi komunikasi berbasis teks (Chatting, E-Mail), hingga Vid-eo Conference dan Audio Conference. Tanpa harus bertemu secara fisik dan berlandaskan saling percaya, pembeli dan penjual dan berinteraksi dan melakukan transaksi.

1. E-COMMERCE1.1. Definisi E-Commerce

Istilah E-Commerce mulai muncul di tahun 1990-an melalui adanya insi-atif untuk mengubah paradigma transaksi jual beli dan pembayaran dari cara konvensional ke dalam bentuk digital elektronik berbasiskan kom-puter dan jaringan internet. Terdapat beberapa buah definisi mengenai E-Commerce seperti berikut ini:

Kim dan Moon di tahun 1998 menyatakan bahwa E-Commerce adalah proses untuk mengantarkan informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran, melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya.Baourakis, Kourgiantakis, dan Migdalas di tahun 2002 menyatakan bahwa E-Commerce merupakan bentuk perdagangan barang dan infor-masi melalui jaringan internet.Quayle di tahun 2002 juga tidak mau kalah untuk menambahkan definisi dari E-Commerce. E-Commerce didefinisikan sebagai berbagi bentuk pertukaran data elektronik atau Electronic Data Interchange (EDI) yang melibatkan penjual dan pembeli melalui perangkat mobile, E-Mail, perangkat terhubung mobile, di dalam jaringan internet dan intranet.

1.

2.

3.

Sebut saja di dalam ranah dunia perangkat mobile (Smartphone, Hand-phone, Tablet), kemunculan sistem operasi Android (dengan kernel Linux di dalamnya), telah menjadikan perangkat mobile makin pesat diciptakan dan dipasarkan dengan biaya yang lebih murah. Hal ini juga disambut baik oleh konsumen, karena harga yang relatif terjangkau. Pihak produ-sen pun terus berinovasi, sehingga keberadaan perangkat mobile ini pun mampu menyamai perangkat komputer jinjing dalam hal menu dan fasil-itas di dalamnya. Sehingga tidak heran, seluruh pengguna komputer dan internet di seluruh dunia relatif menyukai penggunaan perangkat mobile ini jika dibandingkan dengan perangkat komputer itu sendiri (meski pada komputer jinjing sekalipun). Misalkan Smartphone dan tablet untuk pre-sentasi, browsing, mengolah data, dan sebagainya. Ke depannya, bukan tidak mungkin, sistem operasi mobile berbasis kernel Linux (selain An-droid) akan membanjiri pasaran perangkat mobile. Misalkan Tizen, Fire-fox OS, Ubuntu Mobile, dan sebagainya.

1.2.2. Perkembangan Jaringan Komputer dan InternetTidak dapat dipungkiri, bahwa terciptanya jaringan komputer (terutama internet), telah memberikan peran besar di dalam memudahkan hubun-gan antar para pengguna komputer di seluruh dunia. Hubungan dalam bentuk komunikasi dan pertukaran data terjadi setiap saat. Adanya inter-aksi ini, kemudian memunculkan inovasi untuk mengalihkan kegiatan di dunia nyata ke

1.2. Latar Belakang Munculnya E-Commerce

Berdasarkan definisi-definisi yang diberikan di atas mengenai E-Com-merce, maka dapat diketahui manfaat E-Commerce di dalam memban-tu pengguna komputer, baik pelaku bisnis (pedagang, distributor, pro-dusen) maupun konsumen akhir, di dalam melakukan jual beli barang dan jasa serta transaksi secara cepat dan mudah berbasiskan internet. Cukup dengan koneksi internet dan komputer maupun perangkat ter-hubung yang digunakan, kegiatan transaksi dapat langsung terjadi antar pengguna dan pembeli, tanpa perlu adanya kontak fisik dan tatap muka langsung.

1.2.1. Evolusi Komputer Beserta Hardware dan SoftwarePerangkat keras komputer (Hardware) telah mengalami kemajuan pe-sat. Bukan lagi hanya sebatas mengalami penyusutan ukuran sehingga menjadi makin kecil, tapi juga diikuti dengan peningkatan performan-si di dalamnya. Sehingga dari waktu ke waktu ukuran kompuer makin kecil namun kecepatan komputasinya makin besar. Demikian juga pada perangkat lunak komputer (Software), yang mencakup sistem operasi dan aplikasi.Beragam inovasi telah ditemukan, berbagai kelemahan sistem berhasil diperbaiki, dan beragam aplikasi dan sistem operasi bermunculan satu per satu.

Gambar 1-2 Latar belakang e-commerce

Gambar 1-1 E-Commerce

Gambar 1-4 Perangkat Jaringan dan Koneksi Internet

Gambar 1-3 Evolusi komputer

Perkembangan TIK Pesat

Peningkatan Pengguna

Internet untuk Penjualan

Produk bagi para Merchant

Perusahaan Tidak Bisa Menggunakan Selebaran dan Iklan

untukMempromosikan

Produknya

KOMPUTER GENERASI PERTAMA

KOMPUTER GENERASI KEEMPAT

KOMPUTER GENERASI KEDUA

KOMPUTER GENERASI KETIGA

Perangkat Jaringan dan

Koneksi Internet

Jaringan Komputer LAN

WAN

MAN

Internet

Perangkat Keras Jaringan

Pengaturan Koneksi Komputer ke

Internet

Sambungan Internet dengan Dial Up

61

ILMU DASAR EKONOMI

AkuntansiKeuangan

1. MENGAPA AKUNTANSI1.1. Definisi dan Informasi Asimetri1.2. Tujuan Informasi Asimetri1.3. Jenis Asimetri Informasi1.4. Bagaimana dengan Serangkaian Standar Akuntansi?1.5. Kerangka Konseptual1.6. Tujuan Pelaporan Keuangan1.7. Karakteristik kualitatif untuk Menggunakan Informasi1.8. Definisi Relevance

2. LAPORAN KEUANGAN2.1. Sistem Akuntansi2.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Laporan Keuangan2.3. Akuntansi Akhir Tahun2.4. Perubahan Estimasi Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Koreksi Kesalahan

3. LAPORAN KEUANGAN – LAPORAN POSISI KEUANGAN & LAPORAN ARUS KAS

3.1. Laporan Posisi/Neraca Keuangan3.2. Faktor yang Mempengaruhi Laporan Posisi Keuangan/

Neraca (SFP/BS)3.3. Laporan Arus Kas

4. PENDAPATAN4.1. Definisi Pendapatan4.2. Pengakuan Pendapatan4.3. Pengukuran

30. Akuntansi Keuangan

5. KAS DAN PIUTANG5.1. Pengakuan, Pengukuran, & Pengungkapan Kas &

Setara Kas5.2. Piutang5.3. Pengakuan dan Pengukuran Piutang5.4. Retur Penjualan5.5. Jenis Penghapusan dan Koreksi5.6. Wesel Tagih atau Catatan Piutang

6. INVENTORI6.1. Ciri kunci dari inventori 6.2. Sistem Akuntansi Persediaan6.3. Apa itu Nilai Realisasi Bersih

7. INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN7.1. Investasi Non Strategis 7.2. Investasi Strategis

8. PERUMAHAN, TANAH/PABRIK, BARANG MEWAH8.1. Aset yang dikelola sendiri8.2. Perhitungan Setelah Pengakuan Awal

9. PENYUSUTAN, PENURUNAN NILAI, & PENGENALAN KEMBALI PERUMAHAN, TANAH/PABRIK & PERALATAN BARANG BERHARGA

10. ASET TIDAK BERWUJUD & GOODWILL10.1. Aset Tidak Berwujud10.2. Goodwill/Aset Tak Berwujud Milik Perusahaan

11. LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Informasi asimetri hanya berarti bahwa seseorang memiliki lebih banyak informasi daripada orang lain dan informasi harus berguna dan memban-tu dalam fungsi pengambilan keputusan.Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) telah menyatakan bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah “untuk memberikan informasi keuan-gan tentang entitas pelaporan yang berguna untuk investor yang ada dan potensial, pemberi pinjaman dan kreditur lain dalam membuat keputu-san tentang penyediaan sumber daya kepada entitas. Keputusan terse-but melibatkan pembelian, penjualan atau memegang instrumen ekuitas dan utang, dan menyediakan atau melunasi pinjaman dan bentuk-bentuk kredit lainnya.Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan memi-liki kelemahan tertentu, sekalipun pembuatan laporan keuangan diatur oleh suatu standar yang telah ditetapkan, namun perlu disadari bahwa laporan keuangan mengandung banyak asumsi, penilaian, serta pemili-han metode perhitungan yang dapat digunakan oleh pembuatnya.Adanya pemilihan kebijakan akuntansi dalam standar yang dapat digu-nakan tersebut membuat manajemen memiliki cukup keleluasaan untuk memanipulasi laporan keuangan tersebut. pilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan manajemen laba. Asimetri informasi dapat diantisipasi dengan melakukan pengungkapan informasi yang lebih berkualitas.

Profesi dan praktik akuntansi telah mengalami perubahan luar biasa se-jak pergantian milenium baru.Serangkaian skandal akuntansi di awal tahun 2000-an, diikuti oleh pergo-lakan luar biasa di pasar modal dan ekonomi dunia yang diakibatkan oleh krisis industri jasa keuangan 2008, telah menyebabkan banyak orang mem-pertanyakan tujuan dan nilai informasi akuntansi

62

Gambar 1-1 Mengapa akutansi

Gambar 1-2 Definisi dan Informasi Asimetri

1. MENGAPA AKUNTANSI 1.1. Definisi dan Informasi Asimetri

Pertama, sebagian besar pengguna, seperti pemegang saham atau pemberi pinjaman, tidak memiliki kemampuan untuk mengakses in-formasi secara langsung dari entitas pelapor. Dengan demikian, peng-guna tersebut harus mengandalkan laporan keuangan untuk tujuan umum serta sumber lain untuk memperoleh informasi.Kedua, manajemen perusahaan memiliki akses ke informasi lebih ban-yak daripada pengguna eksternal, karena mereka dapat mengakses sumber internal, nonpublik dari catatan perusahaan. Kedua kondisi ini meng-hasilkan asimetri informasi, yang merupakan konsep kunci da-lam memahami tujuan dan pengembangan standar akuntansi.

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Tim manajemen sebagai agen diberiwewenang untuk mengambil keputusan yang terkait dengan operasi dan strategi perusahaan dengan harapan keputusan-keputusan yang diambil akan memaksimumkan nilai peru-sahaan. Banyak keputusan yang diambil manajer justru lebih mengun-tungkan manajer dan mengesampingkan kepentingan pemegang sa-ham. Asumsi bahwa orang-orang yang terlibat dalam perusahaan akan berupaya memaksimumkan nilai perusahaan ternyata tidak selalu ter-penuhi, manajer memiliki kepentingan (interest) pribadi dan kepentin-gan pribadi ini sebagian besar bertentangan dengan kepentingan pemilik perusahaan sehingga muncul agency problem.

1.

2.

1. Pilihan yang merugikan (Adverse selection)2. Moral HazardA. Contoh Pilihan yang Merugikan

1.2. Tujuan Informasi Asimetri 1.3. Jenis Asimetri Informasi

Gambar 1-3 Tujuan Informasi Asimetri

Gambar 1-4 Jenis Asimetri Informasi

Gambar 1-5 Contoh Pilihan yang Merugikan

Mengapa Akuntansi ?

Definisi dan Informasi Asimetri Tujuan

Pelaporan Keuangan

Karakteristik Kualitatif

Elemen Laporan Keuangan

Pengakuan

BasisPengukuran

Pemeliharaan Modal

Bagaimana serangkaian

standar

KerangkaKonseptual

Perbedaan IFRS / ASPE

Tantangan dalam Pelaporan

Keuangan

Trade-off

Kesimpulan

Asimetris Informasi

Definisi

Hidden Knowledge

Hidden Action

Screening

Signaling

Berned - Spencer Game theory

Kekuatan dan Kelemahan

Bahaya moral

Bahaya moral

Informasi Asimetri

seleksi terbalik

Agen

Jenis Asimetri Informasi

Adverseselection

Moral Hazard

Masalah seleksi terbalik

Masalah moral

keputusan investasi rasional

akuntansi berbasis

nilai wajar

kegunaankeputusan,

pengungkapan penuh

Memotivasidan

mengevaluasikinerjamanajer

reperformance informasi

yang tepat dan sensitif

63

1. Pengantar Ekonomi Mikro

2. Pengantar Akuntansi 1

Pertanyaan 1 dari 50

Pertanyaan 20 dari 50

Sisa Waktu

Sisa Waktu

Senin, 12 Nov 2018. 10:24:41

Senin, 12 Nov 2018. 10:24:41

49 : 59

49 : 59

“Apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan”. Pengertian tersebut adalah bunyi …..

A. Hukum permintaanB. Hukum penjualanC. Hukum penawaran D. Teori ekonomiE. Analisis pasar

Jika saldo awal Perlengkapan kantor Rp 10.000.000 namun pada saat akhir periode sisa Persediaan Perlengkapan Kantor Rp 2.000.000, maka jurnal penyesuaiannya adalah...

A. Beban Perlengkapan Kantor Rp 10.000.000 Perlengkapan Kantor Rp 10.000.000B. Beban Perlengkapan Kantor Rp 2.000.000 Perlengkapan Kantor Rp 2.000.000C. Beban Perlengkapan Kantor Rp 8.000.000 Perlengkapan Kantor Rp 8.000.000D. Perlengkapan Kantor Rp 8.000.000 Beban Perlengkapan Kantor Rp 8.000.000E. Perlengkapan Kantor Rp 10.000.000 Beban Perlengkapan Kantor Rp 10.000.000

A

A

B

B

C

C

D

D

E

E

1.

1.

6.

6.

11.

11.

16.

16.

21.

21.

26.

26.

31.

31.

2.

2.

7.

7.

12.

12.

17.

17.

22.

22.

27.

27.

32.

32.

3.

3.

8.

8.

13.

13.

18.

18.

23.

23.

28.

28.

33.

33.

4.

4.

9.

9.

14.

14.

19.

19.

24.

24.

29.

29.

34.

34.

5.

5.

10.

10.

15.

15.

20.

20.

25.

25.

30.

30.

35.

35.

Ragu-ragu

Jawaban

Jawaban

Ragu-ragu

Sebelumnya

Sebelumnya

Berikutnya

Berikutnya

Contoh Soal

64

8. Matematika 1

Pertanyaan 11 dari 50Sisa WaktuSenin, 12 Nov 2018. 10:24:41

49 : 59

Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1000 miliar, besar konsumsi per tahun Rp. 950 miliar, dan pada tingkat pendapatan nasi-onal per tahun Rp1200 miliar, besar konsumsi per tahun Rp1100 miliar. Tentukan fungsi konsumsinya!

a. C = 100 + 0,75 Yb. C = 200 + 0.75Yc. C = 200 + 0,5 Yd. C = 100 + 0,25 Ye. C = 200 + 0,25 Y

A B C D E

1.

6.

11.

16.

21.

26.

31.

2.

7.

12.

17.

22.

27.

32.

3.

8.

13.

18.

23.

28.

33.

4.

9.

14.

19.

24.

29.

34.

5.

10.

15.

20.

25.

30.

35.

Jawaban

Ragu-ragu

Sebelumnya Berikutnya

5. Komunikasi Bisnis

Pertanyaan 1 dari 50Sisa WaktuSenin, 12 Nov 2018. 10:24:41

49 : 59

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang seperti melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Pengertian terse-but dimukakan oleh…

A. Reed SanderlinB. BerkoC. William C. Himstreet dan Wayne Murlin BatyD. RossenblattE. Bovee

A B C D E

1.

6.

11.

16.

21.

26.

31.

2.

7.

12.

17.

22.

27.

32.

3.

8.

13.

18.

23.

28.

33.

4.

9.

14.

19.

24.

29.

34.

5.

10.

15.

20.

25.

30.

35.

Ragu-ragu

Sebelumnya Berikutnya

Jawaban

65

10. Leadership

Pertanyaan 5 dari 50Sisa WaktuSenin, 12 Nov 2018. 10:24:41

49 : 59

Perilaku pemimpin bertipe benevolent authoritative menurut pendekatan Likert Management System antara lain bercirikan?

Menentukan standar pelaksanaan tugas bagi bawahanMenentukan tujuan yang bersifat umum melalui proses diskusi den-gan bawahanMenyampaikan peraturan yang berkaitan dengan tugas dan bawahan diberikan kebebasan untuk memberikan pendapatMemotivasi bawahan atas dasar pertimbangan ekonomis dan penga-kuan peranan bawahan dalam melaksanakan tugasnyaMenentukan tugas apa saja yang harus bawahan kerjakaan

A.B.

C.

D.

E.

A B C D E

1.

6.

11.

16.

21.

26.

31.

2.

7.

12.

17.

22.

27.

32.

3.

8.

13.

18.

23.

28.

33.

4.

9.

14.

19.

24.

29.

34.

5.

10.

15.

20.

25.

30.

35.

Ragu-ragu

Sebelumnya Berikutnya

Jawaban

15. Perpajakan

Pertanyaan 2 dari 50Sisa WaktuSenin, 12 Nov 2018. 10:24:41

49 : 59

Berikut ini yang termasuk dampak negatif adanya pembangunan ekonomi adalah ....

A. Berkurangnya pengangguranB. Meningkatnya pendapatan masyarakatC. Menciptakan lapangan pekerjaanD. Meningkatnya urbanisasiE. Meningkatnya fasilitas umum

A B C D E

1.

6.

11.

16.

21.

26.

31.

2.

7.

12.

17.

22.

27.

32.

3.

8.

13.

18.

23.

28.

33.

4.

9.

14.

19.

24.

29.

34.

5.

10.

15.

20.

25.

30.

35.

Ragu-ragu

Sebelumnya Berikutnya

Jawaban

66

Tim Penyusun

Jonatan, SE., MM., CDM.LecturerPractitionerAccounting consultantPendidikan Formal Terakhir

Tamatan S1 (Sarjana Ekonomi) Jurusan Ekonomi Program Studi Akuntansi dari Universitas Katholik Atma Jaya (Jakarta, Indonesia) 1997 – 2003Tamatan S2 (Magister Manajemen) Jurusan Manajemen Program Studi Marketing dari Universitas Mercu Buana (Jakarta,Indonesia) 2011 – 2013

Alfonsus B. Say, SE., MM.LecturerPractitionerManagement consultantPendidikan Formal Terakhir

Tamatan Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen KonsentrasiManajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta 1996.Tamatan Magister Manajemen (S2) Program Studi ManajemenKomunikasi dari Program Pascasarjana Universitas Trisakti Jakarta tahun 2012.

Pengalaman Kerja2001 - 2004 : Bagian Keuangan dan Akunting PT. Mitra Laplace Mandiri2004 - 2009 : Internal Control Department ( Purchasing Controller Supervisor ) PT. Pindo Deli

Pulp and Paper (APP – Sinarmas Group).2009 - 2010 : Kepala Departemen Pembelian PT. Indoporlen Refractories.2010 - 2011 : Internal Audit ISO Management Mutu 9001 : 2008 PT Inti Energi Line

(Soechi Line).08.2011 - 11.2011 : Internal Audit Manager PT Telesindo Shop2009 - Sekarang : Jual beli online batu permata2014 - Sekarang : Dosen tidak tetap di Universitas 17 Agustus 452015 - Sekarang : Dosen tetap dengan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) 0314047903 di

UnisadhuGuna Business School2017 - Sekarang : Direktur PT. Mitra Permata Makmur (Lazy Coffee)2017 - Sekarang : Ketua tim penyusun Ilmu Dasar Ekonomi atau NEO (National E-learning Online)

PT. Yapindo Jaya Abadi2018 : Sedang menulis buku “How to get the best Purchasing ?”

67

Carolus Lwanga Tindra MatutinoKinasih, SS., MM.LecturerPractitionerAccounting consultant8 tahun pengalaman kerja di Perusahaan Multi Nasional dan Lokal untuk berbagai peran: Manajemen Human Capital, Manajemen Operasi, Keunggulan Operasional, Manajemen Proyek, Komunikasi, Kepemi-mpinan, Pembelajaran & Pengembangan, Pembangunan Budaya.

Pendidikan Formal TerakhirTamatan S1 (Sarjana Ekonomi) Jurusan Ekonomi Program Studi Akuntansi dari UniversitasKatholik Atma Jaya (Jakarta, Indonesia) 1997 – 2003Tamatan S2 (Magister Manajemen) Jurusan Manajemen Program Studi Marketing dari Universitas Mercu Buana (Jakarta,Indonesia) 2011 – 2013

Pengalaman Kerja1993-1994 : Sebagai Salesman pada PT. Paulindo Candika Serasi Jakarta.1995 : Staf Redaksi pada Tabloid Danasonic di PT. Saptamitra Ekakarya Jakarta.1997 - 1999 : Staf Marketing dan Advertising di PT. Tamarindo Obor Persada Jakarta.1998 - 2001 : Asisten Dosen Fak. Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta.1999 - 2001 : ounalist dan Staf Marketing & Promotion Executive di Majalah Pariwisata

TAMASYA dan KRAKATAU.2001 - 2011 : Staf Peneliti FORMAPPI.2001 - 2011 : Dosen Tetap Fak. Ekonomi Universitas Darma Persada (UNSADA) Jakarta2001 - 2011 : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS) dan Publikasi Universitas

Darma Persada Jakarta2011 - sekarang : General Manager PT. Bintan Areca (Areca Water Park) Tanjung pinang

Kepulauan Riau (KEPRI).2011 - sekarang : Dosen Tetap STIE UniSadhuGuna Jakarta.

Pengalaman Kerja2008 - 2009 : HR / GA Officer at PT. Sinar Asia Perkasa2009 - 2010 : HR - GA Supervisor PT. Sinar Asia Perkasa2011 - 2012 : HRD Manager PT. Sinar Asia Perkasa.2013 - 2014 : Unit Head of HR Training And Organization Development PT. Catur Sentosa

Adiprana Tbk.2014 - 2017 : Learning And Development Financial Advisor (FA) & Area Sales Manager (ASM)

Trainer - Bancassurance Sales2017 - Sekarang : Academy PT. Axa Mandiri Financial Services. HRBP And Learning Development

Manager PT. Panin Daiichi Life.

68

Copyright © PT. Yapindo Edutama Mandiri

SelamatBelajar...