6
Volume: 2(L)(luni 2OOB) ISSNT L4t2'6990 JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN (JOURNAL OF ANIMAL SCIENCE AND TECHNOLOGY) 1. Keragaan reproduksi sapi Hlssar Sumbawa Oleh: CHAIRUSSYUHUR ARMAN, LESTARI, S. H. DILAGA dan HASYIM 123 2. Konsumsi pakan, kecernaan pakan dan pertambahan berat badan sapi Baliyang diberikan ransum basal rumput lapangan dan disuplementasikan dengan UMMB atau dedak padi Oleh: DAHLANUDDIN, MASTUR, IMRAN, D.P. POPPl dan S'R'MCLENNAN 12s 3. Pengaruh KO kultur dan iumlah oosit terhadap perkembangan embrio sapi hasil fertilisasi in'vitro Oleh: ENNYYULIANI {34 4. Stimulasi motilitas dan viabilitas spermatozoa kambing Boer post thawi ng dengan pentoksif i I i n Oleh: I WAYAN LANUS SUMADIASA, LALU AHMAD ZAENURI dan LUKMAN HY........,. 5. Efisiensi penggunaan progesteron untuk menginduksi birahi ternak karnbing lokal(caPra sP) Oleh: LALU A. ZAENURI dan RODIAH ..'..... 6. The sheep blowfly alpha-amylase with potential diagnosis for scabies in pigs OIeh: MADE SRIASIH 156 7. Pemeliharaan Sapi Hissar Sumbawa di Moyo Hilir Sumbawa Oleh: S.H. DILAGA, HASYIM, C. ARMAN, dan LESTARI.....'.....-........ '162 8. Pengaruh pernberian pupuk sulfur anorganik terhadap produksi dan kandungan nutrisi rumput gajah $tennlsetum purpureum) 142 149 170 Oleh: SOFYAN dan KUSMARTONO

ILMU DAN TEKNOLOGI - largeruminant.orglargeruminant.org/.../2015/08/Jurnal-Ilmu-dan-Teknologi-Peternakan.pdf · Volume: 2(L)(luni 2OOB) ISSNT L4t2'6990 JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ILMU DAN TEKNOLOGI - largeruminant.orglargeruminant.org/.../2015/08/Jurnal-Ilmu-dan-Teknologi-Peternakan.pdf · Volume: 2(L)(luni 2OOB) ISSNT L4t2'6990 JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

Volume: 2(L)(luni 2OOB)

ISSNT L4t2'6990

JURNALILMU DAN TEKNOLOGI

PETERNAKAN(JOURNAL OF ANIMAL SCIENCE AND TECHNOLOGY)

1. Keragaan reproduksi sapi Hlssar SumbawaOleh: CHAIRUSSYUHUR ARMAN, LESTARI, S. H. DILAGA danHASYIM 123

2. Konsumsi pakan, kecernaan pakan dan pertambahanberat badan sapi Baliyang diberikan ransum basal rumputlapangan dan disuplementasikan dengan UMMB atau dedak padiOleh: DAHLANUDDIN, MASTUR, IMRAN, D.P. POPPl danS'R'MCLENNAN 12s

3. Pengaruh KO kultur dan iumlah oosit terhadap perkembanganembrio sapi hasil fertilisasi in'vitroOleh: ENNYYULIANI {34

4. Stimulasi motilitas dan viabilitas spermatozoa kambing Boerpost thawi ng dengan pentoksif i I i n

Oleh: I WAYAN LANUS SUMADIASA, LALU AHMAD ZAENURIdan LUKMAN HY........,.

5. Efisiensi penggunaan progesteron untuk menginduksi birahiternak karnbing lokal(caPra sP)Oleh: LALU A. ZAENURI dan RODIAH ..'.....

6. The sheep blowfly alpha-amylase with potential diagnosis forscabies in pigsOIeh: MADE SRIASIH 156

7. Pemeliharaan Sapi Hissar Sumbawa di Moyo Hilir SumbawaOleh: S.H. DILAGA, HASYIM, C. ARMAN, dan LESTARI.....'.....-........ '162

8. Pengaruh pernberian pupuk sulfur anorganik terhadap produksidan kandungan nutrisi rumput gajah $tennlsetum purpureum)

142

149

170Oleh: SOFYAN dan KUSMARTONO

Page 2: ILMU DAN TEKNOLOGI - largeruminant.orglargeruminant.org/.../2015/08/Jurnal-Ilmu-dan-Teknologi-Peternakan.pdf · Volume: 2(L)(luni 2OOB) ISSNT L4t2'6990 JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

Jurnal llmu dan kknologi Peternakan Volume 2(l)(Juni 2003)

KONSI.MSI PAKAN, KECERNAAN PAKAN DAN PERTAMBAHAN BERATBADAN SAPI BALI YANG DIBERIKAN RANSUM BASAL RUMPUT

LAPANGAN DAN DISUPLEMENTASIKAN DENGAN UMMBATAU DEDAK PADI.\

\"'fiatrtanuddinro Masdrrl,Imranl, D.P. Poppi2 dan S. R. MclennanJ

' ["akulias Peternakarr Urrrattr.=---lschoot-6f fand and Food Sciences, University of Queensland, Australia

sQueenstand Department of Primary Industries, Brisbane, Australia

ABSTRAK

Bei,Jasarkan asumsi balrwa kandungan proiein dan kecernaan pakan yang diberikan pada

ternak rurninansia relatif rendah, U,MMB telah diproduksi untuk mengatasi permasalahan

tersebr:t. UMMB telah didistribusikan ke pedesaan dan telah diminati peternak. Akan tetapi,

rnolases, salali satu bahan pentirrg dari UMMB harus didatangkan dariJawa sehingga UMMBmeljadi mahal. Penelitian ini bertujuarr untuk mernbadingkan UMMB dengan dedak yang

diperka;,.a dengan urea dan garurnpada sapi Bali yang mengkonsumsi rumput lapangan sebagai

ransum basal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi (31.4 vs 30.2 g/kgBB) dan

kecernaan (66.4%vs 65.9%) bahan organik pada kedua perlakuan tidak berbed anyata. Demikian

juga dengan pertambahan berat badan pada ternak yang diberikan UMMB (355 g/hari) tidak

lebih baik dari pertambahan berat badan sapi yang diberikan dedak (397 {hari). Pertambahan

berat badarl yang dicapai hanya setengah dari potensi yang dapat dicapai pada sapi Bali.

Kandungan protein kasar rumput lapangan yang digunakan sangat tinggi (1 I .7) sehingga perlu

penelitian lebih lanjut apakah suplementasi UMMB diperlukap pada ternak yang mengkonsumsi

rumput lapangan yang berkualitas baik.

FEED INTAKE, DIGESTIBILITY AND LIVE WEIGHT GAIN OF BALICALVES CONSUMING NATIVE GRASS SUPPLEMENTED

WITH UMMB OR RICE BRAN

ABSTRACT

Becausethe crude protein contentand digestibility offorages available are often insufficient

for local ruminants to grow according to their genetic potential, Urea Molasses Multi-nutrient

Block (UMMB) has been locally developed to overcome these deficiencies. This UMMB has

been widely distributed in the villages and has gained wide acceptance. However, molasses,

one of tfue key ingredients, has to be imported from Java and this makes the block expensive to

produce locally in Lornbok. This experiment evaluates a comparison of rice bran/ urea/salt with

ijtuinag for Bali calves consuming a common basal diet of fresh native forages' The results

slrqw tlrat iptake (31.4 vs 30.? glkg bodyweight) and OM digestibility (66.4% vs 65.9%) did

not differ significantly for the rice bran/urea/salt and UMMB supplemented calves. Similarly,

LWG of calves supplemented with UMMB (355 g/d) did not differ significantly from that ofthose supplemented with rice bran/urea./salt (397 g/d), The cLV/G recorded here was only half

that potentially achieved in Bali cattle. These results indicate that rice bran and urea could be

srrbstituted for UMMB, but the protein content of native grass was high (1 l.7Yo), questioning

tlre need for any additional protein with a forage of this high quality.

Lamp E

129

Page 3: ILMU DAN TEKNOLOGI - largeruminant.orglargeruminant.org/.../2015/08/Jurnal-Ilmu-dan-Teknologi-Peternakan.pdf · Volume: 2(L)(luni 2OOB) ISSNT L4t2'6990 JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

Jurnal Ilmu dan Tekna{ogi Peternakqn l/olume 2(l)(Juni 200j)

PENDAHULUAN

Berbagai suplemen Pakan telaltd ikernbangkatr untuk rnen ingkatkan efi siensi

penggunaan pakan pada ternak ruminansia,

terutama sekali pada terrtak sapi. Hal inioidasarkan atas asuinsi bshvra kua!itas pakan

ruminansia di Indonesia umumllya rendalt

sehingga perlu suplementasi dengan nutrien-

nutrien yang serir-rg defisien seperti protein

dan beberapa ntinreaI esensial. Salah satu

suplemen yang telah didisfibusikatt secara

luas diNTB adalah UMMB (urea molasses

multi-nutrient block) yang diproduksi oleh

Badan tenaga Atorn Nasional (BATAN) dan

Dinas Peternakan Propinsi NTB.,Penggunaan UMMB oleh peternak sapi

di NTB telah berkembang secara pesat

setelah adanya dukungan pemerintah Caiam

penyediaan suplemetr tersebut melaluiberbagai dernplot. Suplemen tersebut sudalt

mulai dijual secara komersial dengan harga

Rp 2500 per kg. Akan tetapi, produksiUMMR sangat tergantutrg dari ketesediaan

molases yang diimpor dari pulau Jawa.

Perrggantiau tlolases dengan sumber lain

belum berliasil karena harga bahan pengganti

molases seperti gula aren tidak semural,

nrolases. sehingga harga UMBM alternatiftidal< lebih muralr dari UMMB.

Peuelitian ini tidak ditujukan untukmencarai pengganti peran molases dalam

UMMB namur.r untuk memberikan altematifpenggunaarr UMMB dengan suplemen yang

tersedia bagi peternak seperti dedak padi,

Penggunaan dedak padi dalam penelitian inidimaksudkan untuk memberikan alternatifkepada peternak untuk digunakan pada saat

bahan tersebut tesedia banyak dan harganya

murah, terutama pada saat Panen,

MATERI DAN METODA

Penelitian ini rnenggunakan I ekor

sapi Bali hetina umur sekitar I tahun dengan

berat badan 86+7.5 kg. Ternak secara

ranCom dibagi menjadi dua kelornpok(kelompok A dan kelompok B), nrasing-

masing terdiri dari 4 ekor. Pada kedua

kelompok, semua ternak diberikan ransum

basal rumput lapangan ad libitum. Suplemen

yang diberikan pada masing-masirrgkelompok adalah 500 g/ekor/hari dedak padi

130

+ Zoh urea dan garam dapur (kelompok A)dan 100 g/ekorlhari UMMB. Dedak padi

diperoleh dari penggilingan padi di Lingsar'Campuran dedak dan urea + garam disiapkan

setiap hari dengan cara melarutkan urea dan

garam dengan sedikit'air kemudiandicarnpurkall seca-ra merata dengan dedak,

UMMB (komposisidisajikan pada Tabel t)diperoleh dari Dinas Peternakan PropinsiNTB, Dedak dan urea diberikan pagi hari

dalarn ember khusus untuk memudahkanpenimbangan kalau ada sisa.

" Tabel 1 . Komposisi UMMB

Bahan PropoE!f{9/n}-M o IasesI(onsentratDedak padiU reaGararnM ineral mixCaOTepung Tulang

Sumber: Dinas Peternakan Propinsi NTB

Variabel yang diarriati dalam penel itian

irri adalah: konsumsi baharr kering (BK) dan

bahan prganik (BO) pakan, kecernaan (BKdan BO) pakan dan per-tambahan berat badan.

Sebelum pengambilan data, dilakukanadaptasi terhadap pakan perlakuan selama 14

hari.Penirnbangan berat badan dilakukan

setiap mirrggu (sebelum ternal< diberi rnakan)

selama 6 minggu. Pengukuran kecernaan

dilakukan dengan koleksitotal feses selama

l0 hari terakhir penelitian. Sarnpel pakan dan

feses selama periode koleksi diambil setiap

hari untuk mengukur konsumsi dan

kecernaan BK dan BO pakan.

Data yang diperolelr dianalisis der.rgan

One Way Anova dan beda antar perlakukan

ditentukan dengan LSD pada tingkatkepercayaan 5o/o. Analisis ini dilakukandengatr paket analisis statistik GenStat(GenStat,2A04.

HASIL DAN PEMBAHASAN

l. Komposisi kimia pakanKomposisi kirnia rumPut laPangan,

UMMB dan dedak yang digunakan dalarn

penelitian ini disajikan pada Tabel 2.

29.01 8.075.04.25'l ,51.259.06.0

Page 4: ILMU DAN TEKNOLOGI - largeruminant.orglargeruminant.org/.../2015/08/Jurnal-Ilmu-dan-Teknologi-Peternakan.pdf · Volume: 2(L)(luni 2OOB) ISSNT L4t2'6990 JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

Jurnal llma dan ?bknologi Peternakan l/olume 2(l)(Juni 2003)

Tabel2. Kartdungan bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK) dan NDFrumput lapangan, UMMB dan dedak padi.

Pakan BK(%) BO (%) PK (o/o) NDF i%)NDF bebas

abu (%)Rumput lapanganDedalrL]N'I\4B

23.889.282.2

82.s88,688.1

tt,78.7

20.1

71.943.4

64.340,7

Pada Tabel 2 terlihat bahwa kandunganprotein kasar rumput lapangan yangdigunakan sangat tinggi (harnpir l2%), Halini rnungkin disebabkan karena yangdirnal<sud dengan'rumput lapangan'sebetulnya terdiri dari rumpu-rumputan,semak dan beberapa spesies !eguminosayangkaya akan protein. Disamping itu, umumnyarumput lapangan disabit pada umur muda

sehingga kandr.rngan nitrogennya tinggi.Beberapa hasil penelitian juga menunjukkanbelrr.,a rumput lapangan lebih tinggi dariyang utnum dilaporkan yaitu sekitar 6 -'|Yo.Pada penelitian dengan sapi persilangan FH,Chuzaemi ( i 996) melaporkan bahwa rumputlapangan mengandung 13.95% PK, 2.1

Mcallkg ME, 65.2% RDP,27 .5% UDP dan7.2%lDP. Pada kambing dengan berat badan

12 - 15 kg, konsumsi ME dan suplai proteinmikroba masing-masing 6.7 MJ/hari dan

39.6 glhari (Dahlanuddin et ol., 2001).Penelitian sebelumnya pada sapi Bali yangsarna (Dalrlanuddin, Poppi and Mcl-ennart2001 - tidak dipublikasikan) menunjukkantralrwa rumplrt lapangan rnengandun g 13.3%PI( dan mensuplai I 16 g protein mikroba per

kg bahan organik tercerna.Sebaliknya, kandungan PK dedak padi

relatif rcndah (8.7%) dari yang dilaporkanoleh Hartadi et al. (1997'Syaitu 13,8 %.

Hal ini mungkirr disebabkan oleh rendahnyakarrdungan protein kasar padiyang digiling.l'elah disinyalirjuga bahwa sebagian dedakpadi yang dijual telah dicampur dengansekam yang telah digiling halus sehinggakandungan proteinnya rendah, namun hal iniperlu pengkajian lebih lanjut.

Kandungan urea pada UMMB yanghanya 4.25% rnenyebabkan rendahnyakandnngan protein kasar QA.1%).Kandungan urea ini lebih rendah dari yangdirekomendasikan oleh Leng (1986) yaitusebarryak l0% dari total bahan. Rendahnyakualitas bahan baku lokal seperti dedak padi

jrgo menjadi penyebab rendahnyakandungan PK UMMB.

2. Konsumsi dan kecernaan pakan, Konsumsi BK dan BO pakan pada

kedua perlakuan disajikan pada Tabel 3.

Secara statistik, konsumsi BK, BO dan

BOT (bahan organik tercerna) pada ternakyang diberikan dedak lebih tinggi (P<0,05)dibandingl,an dengan pada ternak yangdiberikan IIMMB. Akan tetapi, konsumsiBK, BO dan BOT per kg berat badan tidakberbeda nyata antara kedua perlakuarr. Halini ntenunjukan bahwa beda nyata tersebutsebagian disebabkan oleh berat badan yanglebih tinggi pada perlakuan dedak padi. Halini dapat terjadi karena koleksi total untukpengukuran konsumsi dan kecernaan pakandilakulian pada l0 hari terakhir penelitian.Pada periode tersebut, berat badan padakelompok dedak padi lebih tinggidibandingkrur dengan ternak pada kelompokUMMB, rneskipun pada awal percobaanberat badan relatif sama.

Kecernaan BK dan BO relatif sama(P>0.05) pada kedua perlakuan. Pemberiandedak padi dalam jumlalr yang lebih besar

dibandingkan dengan UMMB menyebabkan

efek substitr,rsi, yaitu pen gurangan konsums i

ransLrm basal sehingga tirrgginya kandunganbalran orgarrik pada dedak padi tidak mampunren i ngkatkan daya cerna.

131

Page 5: ILMU DAN TEKNOLOGI - largeruminant.orglargeruminant.org/.../2015/08/Jurnal-Ilmu-dan-Teknologi-Peternakan.pdf · Volume: 2(L)(luni 2OOB) ISSNT L4t2'6990 JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

Jurnal llmu dan Tbknotagi Peternaknn Volume 2(l )(Juni 2003)

l-abel3. Pengaruh penambahan UMMB dan dedaklurea terhadap konsumsi bahan kering

(BK-) bahan organik (Bo) dan bahan organik tercerna (BOT), kecernaan balran

t"rl,.,g cjan bahan organik serta pertambahan berat badan (PBB) saui Bali yang

diberikan pakan basal rumput lapangan'

Dedak/Urea UMMB P l.s.d.

Konsumsi BK(glhari)(g/lig BB/hari)

Konsumsi BO

(g/hari)

(glkg BB/hari)

Kecernaan (oA)BKBO

Konsumsi BOT(gihari)

(gihg BBlhari)FBB (glhari)

3466^Jt.+

2926^

26.5

59.566.4

1942 "

17.6

39',l

2958b3U.Z

2564b

26.2

57.'1

65.9

l6ggbt7.2

355

<0.05NS

<0.05

NS

292

2.5

101.9

I t/,1.5

t23

3623.3

nsNS

<0.05NS

NS

3. Pertambahan berat badanPertambahan berat badarr pada kedtra

perlakuan tidak berbeda nyata (lihat Tabel

2). Tidak adanya perbedaan yang nyata antara

pertambahan berat badan pada ternak yang

diberikan dedak dengan yang diberikan

UMMts disebabkan karena kandungan

protein kasar pakan basal (rr"rmput Iaparrgan)

yang cligunakan sudah cukup tinggi'Penambahan dec{ak yang diperkaya dengan

urea dan garam atau penambahan UMMB

yang diharapkan untuk mensuplai nitrogen

yang terfermelttasi untuk pertumbuhan

mikioba rumen tidak efektif' Akan tetapi,

karena terbatasnya jumlah ternak, dalarn

penelitian ini tidak ada kelornpok kontrol

yang hanya diberikan rumpLlt lapangan

iehingga tidak dapat diyakini sepenuhnya

Apakah tidak adanya beda nyata disebabkan

oleh telah tercukupinya kebutuharl nitrogen

cli rumen atau karena rendahnya kualitas

kedua suplemen yang dibandingkan'Penelitian ini Paling tidak daPat

mertunjrrkkan bahwa kualitas dedak padi

yang diperkaya dengan urea dan garam dapur

rrn* aingun UMMB sebagaisuplemen' Hal

ini dapat dilihat dari setaranya konsulnsi dan

penggrnaa,t nutrien dari kedua perlakuan

132

yang tercermin dari tingkat pertantbahan

berat badan yang relatif sama.

Pertambahan berat badan sapi Bali yang

didapatkdn dari penelitian ini lebih tinggidibandingkan dengan yang dilaporkan pada

sapi Bali yang baru disapih (Affandhy, 1998)

yaitu masing-masing i l7 dan 142 $ekot/haripada sapi yang mengkonsumsi 12%BB

runrput gajah + 6ok BB (60%gamal*Lamtoro* l0% kaliandra) dan l2VoBB

runrput gajah + 6Yo BB (60%gamal+Lamtoro* i0%kaliandra) + 0.2 kg/harimolases + 0.3 kglhari casava UMB ad lib'Mastika (2003) melaporkan pertambahan

berat badan saspi Bali yang hampir sama

dengan hasil penelitian ini yaitu antara 320,

390, 440dan 450 fhari masing'masing untuk

sapiyangdiberikan 70% rurnput gajah +30%

gamal, 50% rumPut gajah + 30% gamal +

20% hibiscus, 700/o rumput gajah + I 5 gamal

+ lsyo UMB dan 50% rumput gaiah + 20%

garnal + lsyohibiscus + |5YoLII\4B. Mastika

(2003 ) j uga melaporkan bahwa pertambalran

berat badan sapi Bali tnasih dapat

ditingkatkan menjadi 760 g/hari dbngan

ransum rumput gajah 40% + 600/0 konsentrat

QA.7% PK,'|7o/oTDN) atau 851 g/hari

dengan ransutn rumput ditambah 4 kg

konsentrat (l 5.34% PK, 72.5%TDN).

Page 6: ILMU DAN TEKNOLOGI - largeruminant.orglargeruminant.org/.../2015/08/Jurnal-Ilmu-dan-Teknologi-Peternakan.pdf · Volume: 2(L)(luni 2OOB) ISSNT L4t2'6990 JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

,Jurnal llutt datr Teknologi perarnokon Volumc 2(t)(./uni 2003)

KESIMI}UI,AN DA]V SAI{AN

ilerdasarhan hasil 1,a6g cliper.cleh clariIcileiiti;nl ini urtka <1apat disirrrpul]<an irahwatidak ada perhedarin ),rlt1g nyfita *nlaral.:.::r1rta.- Uii4lvlB dan cleclak pfldi -i- urea clarr

;lranr se hagai supiemen pacla sapi Baliyar:g'jii:eril<an runtput lapangan. pertanlhahant,*rirt badari baik parla srpi yang*iiup I *rnernhLs i k alr clensarr tJM h4B *lorpun;is;rsiitr cleclnl< masi h re I at i f,reudah (cl i Lrawah,':.:.1 kglltari), lianva s,:terrgah clari porcnsi3*rtumbLriran_ yang nrurrgkiir dapat clicapaip;r*a sapi tlali seperti yang riilapor.kan oleh\.l.rstikrr (2()03).

Pcriu drlakulcan peneiitian letrih larrjul.'i:1,-:tn .irrrrrlalt tr:r.nal.: .rarrg lcbilr bauyrk- ui : u,r r r rcnllctalr ri i ap.:ka h U i\,1 M tJ cJ i f ci.i uka r r

,:lria tcrnal< yang nrengkolrsurnsi rumptit:;pengan yarrg herkualifas tinggi. penelitian;llrrli rnen.rfornrulasikan rafisllnl meng-:r::tliarr Lrahan pakar: lokal yarrg ciapat:*nirrgl<atlian herat hadan sesuai dengarr::,,:tensi genetik sapi tlali juga sangat*ipelir:kan untuk meningl<arlian-',rtLiuktir ilas terrral< dan pcndapirtan pctarri.

L CAI"\N TEITINIA I(ASI}I

I'errt,litiarr irri rnerupakarr bagian c[ari:.:rl:gkaian perrelitian evaluasi suplemen

"::::r didanai olelr ACIAR. Analisis clata;.lekr-rharr ole[r Dr 'fon1, Srvain, prirrcipal*irnrefriciarr, I)PI erieensland . {This,t.:uptr inrt.nl is ct ltorl oJ' o srtpplainent:.:;'z t; ! ;;,;, i ; o * :; t r.t c.l y p a r t ly, .fu n cle tl h 1, A ( trl R.l,!rr;,,;f,r' to Dr Tonv Sv,sin, principul,'i{;iit{trician, DPI eueenslanc{ .for tke

;. ;,,'i-,;/ 1 nt.rl 1t,1 i,1 ).

Cliuzaenri, S ( 199(t). ilvaluasi pakanruninansia melalui penclekatansinlesis protein nricrobial di rlalairrulten, L*prtr"cur f'eue li/ictn f{ibahIlu:;uitg. Dirjerr tf IK

.I-l .laharta.

Da li lar r Lrtl..li rr. Srrlrrrbcl5. \,trrrraril.r nt o, O clarrHas5,iur (200 i ). [ivaluation of locallyavaiiable goal tee ds lrased onp.rtcrit iul irrtakc ol ntrtricrrls, prod Lrcisof rurnrn ferrneltatiou. nricrr:bialprutein supply and clegraclability ofproleiu. Lalsa ran pene

I iti cttt. DC llClUI1CE, 0irien DIK'fl .taltarra,

CerrStat (2002) 0c,ttsttrt fitr il,i,,rrlrrr,r,r. Sixth" k,d irion, \zSlri Irrternationai t_,t,i.,Oxfcrrd.

Lerrg, R. A. (lqS6). _[]rought p,eeclingStrutegie s; IJzeon, and pt,ctctici.Penarnbul Boohs Anniclale. NSW.

lv{astika, I Macle (?003). Feecling srrategiesto i rn prove th e pr.ocl rrc t iorrperlonnauce ancl meat qualily of tlalicattlc (troJ,r{)ndaicus). In Strata giesto ituprove Buli r:uttle in Eas.ternlndon c,s i tt. ACIAR proceedings No.ll0.ppl0.t3,

llartarli, Il,. Iteksohadiprod.j,:, S ctan.'l'illnran. i\.D (1S97). Titbetkomlto.tisi p(tkLttt unItrk ItttIottc.sirt.C*takan lteenrpat. Gadjalr rv-laciaIJniversity pre.ss.

DAIIT'A]I. PUSTAK,{

\iixr:l{1n,, 1,., Konrarud in-Ma,sunr, yusralr,\,1. A. Winugroho, M and "fcleni, H

illenlation ori the perforrnance ofrrrrlv u'eirrre.l tlali ctlr,cs. Bullt,litttlctarllsk(tn Edisi Tarnbahan pp.::q4-2SS.