121

IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 2: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

ii

KATA PENGANTAR

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan seperti

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung

secara berkala mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai

indikator capaian kinerja pelayanan dan bahan dalam menetapkan

kebijakan terutama yang terkait dengan pelayanan publik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan IKM

tahun 2019 ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena

itu, kami sangat mengharapkan masukan dan saran pembaca

untuk perbaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam proses

penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Tideng Pale, Juni 2020

Bupati Tana Tidung,

H. Undunsyah

Page 3: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................. iii

DAFTAR TABEL ................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................. vii

DAFTAR GRAFIK ................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................... 1

1.2 Dasar Hukum ................................................ 2

1.3 Maksud dan Tujuan Kegiatan ........................ 3

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan ................................ 3

1.5 Output dan Outcome ..................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan .................................... 4

BAB II PROFIL KABUPATEN TANA TIDUNG

2.1 Kondisi Fisik .................................................. 5

2.2 Visi Misi Tujuan Strategis dan Arah

Kebijakan ....................................................... 7

2.3 Administrasi Pemerintahan ............................ 9

2.4 Karakteristik Sosio-Demografis ..................... 10

2.5 Potensi Perekonomian .................................. 23

2.6 Perekonomian Daerah .................................. 23

2.7 Kinerja Pembangunan .................................. 31

BAB III KAJIAN TEORI

3.1 Konsep Kepuasan Konsumen ....................... 33

3.2 Pelayanan Publik .......................................... 38

3.3 Kualitas Pelayanan Publik ............................. 41

Page 4: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

iv

3.4 Indeks Kepuasan Masyarakat ........................ 43

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Pendekatan Penelitian .................................. 45

4.2 Lokasi dan Obyek Penelitian ......................... 45

4.3 Fenomena Penelitian .................................... 45

4.4 Instrumen Penelitian .................................... 46

4.5 Teknik Analisis Data ..................................... 46

BAB V HASIL ANALISA DATA

5.1 Deskripsi Ringkas Lokasi Penelitian ............. 49

5.2 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap

Layanan Kesehatan Publik di Kabupaten

Tana Tidung .................................................. 49

5.3 Layanan Kepuasan Masyarakat terhadap

Layanan Kantor Kecamatan .......................... 62

5.4 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan

Perangkat Daerah ......................................... 72

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

6.1 Kesimpulan .................................................. 78

6.2 Keterbatasan ................................................ 79

6.3 Saran ........................................................... 80

6.4 Rekomendasi ................................................ 80

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 5: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Daerah Administrasi berdasarkan Kecamatan ..... 5

Tabel 2.2 Jumlah Desa dan RT menurut Kecamatan .................. 5

Tabel 2.3 Jumlah Desa dari Tahun ke Tahun ........................... 10

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk menurut Kecamatan .................... 10

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2019 ............................................................... 11

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan . 12

Tabel 2.7 Statistik kependudukan Berdasarkan Usia Sekolah ... 12

Tabel 2.8 Statistik Kependudukan Berdasarkan Rasio

Ketergantungan Penduduk ........................................ 13

Tabel 2.9 Statistik Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...... 14

Tabel 2.10 Statistik Ketenagakerjaan .......................................... 17

Tabel 2.11 Jumlah dan Penyebaran Fasilitas Pendidikan

Tahun 2019 ............................................................... 18

Tabel 2.12 Rasio Jumlah Murid terhadap Guru .......................... 20

Tabel 2.13 Statistik Pendidikan Kabupaten Tana Tidung

tahun 2017- 2018 ..................................................... 20

Tabel 2.14 Jumlah Tenaga Kesehatan per Desember 2019 ......... 22

Tabel 2.15 Jumlah Pasar dan Pedagang per Kecamatan

Tahun 2019 ............................................................... 24

Tabel 2.16 Data Penggunaan Lahan per Kecamatan ................... 24

Tabel 2.17 Penggunaan Lahan Pertanian menurut Kecamatan ... 28

Tabel 2.18 Luas Tanam, Produktivitas Hasil Padi Sawah,

Padi Ladang dan Palawija setiap Kecamatan .............. 29

Tabel 2.19 Populasi Hewan per Kecamatan ................................. 29

Tabel 2.20 Populasi Unggas per Kecamatan ................................ 29

Tabel 2.21 Jumlah Ternak yang Dipotong menurut Kecamatan .. 30

Tabel 2.22 Jumlah Produksi Perikanan Tangkap ........................ 30

Tabel 2.23 Rumah Tangga Perikanan Tangkap per Kecamatan ... 30

Page 6: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

vi

Tabel 2.24 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut

Kab.Kota Provinsi Kalimantan Utara tahun 2018 ....... 32

Tabel 4.1 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi,

Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan ............. 48

Tabel 5.1 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Puskesmas Tideng Pale .............................................. 50

Tabel 5.2 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Puskesmas Sesayap Hilir ........................................... 52

Tabel 5.3 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Puskesmas Kujau ...................................................... 54

Table 5.4 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Puskesmas Tana Lia .................................................. 56

Tabel 5.5 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Puskesmas Muruk Rian ............................................. 58

Tabel 5.6 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Rumah Sakit Umum Daerah Akhmad Berahim .......... 60

Tabel 5.7 Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan ........................ 61

Tabel 5.8 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Kecamatan Tana Lia .................................................. 63

Tabel 5.9 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Kecamatan Sesayap ................................................... 65

Tabel 5.10 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Kecamatan Sesayap Hilir ........................................... 68

Tabel 5.11 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

Kecamatan Muruk Rian ............................................. 70

Tabel 5.12 Indeks Kepuasan Layanan Kantor Kecamatan ........... 71

Tabel 5.13 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan Dinas Penanaman

Modal, Tenaga Kerja, Transmigrasi dan PTSP ............ 67

Tabel 5.14 Indeks Kepuasan per Unsur Layanan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil ......................... 69

Tabel 5.15 Indeks Kepuasan Layanan Perangkat Daerah ............ 70

Page 7: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Program Prioritas berdasarkan RPJMD

Kabupaten Tana Tidung Tahun 2016 – 2021 ............. 8

Gambar 2.2 Peta Administrasi Pemerintahan ................................ 9

Page 8: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Tana Tidung

berdasarkan Kecamatan .......................................... 16

Grafik 2.2 Fasilitas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung .............. 22

Page 9: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan Publik sesuai dengan Kepmenpan No

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum penyelenggaraan

Pelayanan Publik yaitu segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh

penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.

Dengan demikian pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan

kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara.

Pelayanan Publik oleh aparatur Pemerintah saat ini dianggap masih

memiliki berbagai kelemahan sehingga dalam pelaksanaannya masih belum

dapat memenuhi kualitas pelayanan sesuai dengan harapan masyarakat. Hal

ini dapat dilihat dari masih adanya keluhan dari masyarakat terkait dengan

kurangnya pelayanan baik melalui media massa maupun jejaring sosial.

Tentunya keluhan tersebut, jika tidak segera mendapat tanggapan maka

akan mengakibatkan buruknya citra pemerintah. Lebih jauh lagi dapat

menimbulkan rasa ketidakpercayaan dari masyarakat. Oleh karenanya

sudah semestinya Pemerintah sebagai pelayan publik untuk terus berupaya

meningkatkan kualitas pelayanan.

Dalam upaya memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, maka

diperlukan adanya evaluasi terhadap kepuasan masyarakat yang mendapat

pelayanan yang diantaranya dapat dilakukan melalui riset atau penelitian

terhadap kinerja layanan publik. Dalam Undang-Undang No 25 tahun 2009

tentang Pelayanan Publik pasal 38 ayat 1 dimana penyelenggara

berkewajiban melakukan penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan

publik secara berkala, minimal satu kali dalam setahun perlu disusun indeks

kepuasan masayarakat sebagai tolak ukur untuk menilai kualitas pelayanan.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang

tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara

kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh

Page 10: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

2

pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan

membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Untuk memperoleh

Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan melalui survei kepuasan

masyarakat yang mana dalam PermenpanRB No 14 tahun 2017 tentang

pedoman penyusunan survei kepuasan masyarakat unit penyelennggara

pelayanan publik pasal 1 menyatakan survei ini wajib dilakukan secara

berkala minimal 1 (satu) kali setahun.

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

Peraturan Menteri No 14 tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan

Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik mencantumkan unsur

minimal yang harus ada sebagai dasar pengukuran indeks kepuasan

masyarakat sebagai berikut:

1. Kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanannya

2. Kemudahan prosedur pelayanan

3. Kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan

4. Kewajaran biaya/tarif pelayanan

5. Kesesuaian produk pelayanan antara yang tercantum dalam standar

pelayanan dengan hasil yang diberikan

6. Kompetensi/kemampuan petugas dalam pelayanan

7. Perilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan dan keramahan

8. Kualitas sarana dan prasarana

9. Penanganan pengaduan pengguna layanan

1.2 DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pedoman Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik dengan Partisipasi Masyarakat;

4. Keputusan Menpan Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman

Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit pelayanan

Instansi Pemerintah

Page 11: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

3

5. Peraturan Menpan & RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman

Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan

Pelayanan Publik

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Adapun manfaat dan tujuan dari pelaksanaan penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat, yakni:

1. Untuk mengetahui tingkat kinerja penyelenggaran pelayanan yang

dilakukan oleh unit penyelenggara pelayanan publik sehingga dapat

menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan

kedepannnya untuk peningkatan kualitas pelayanan di setiap unit

pelayanan.

2. Dapat memacu persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan

publik dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan;

3. Masyarakat dapat memperoleh gambaran secara jelas terkait denngan

kinerja unit pelayanan

1.4 RUANG LINGKUP KEGIATAN

Adapun ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada Unit Penyelenggara Pelayanan Publik

seperti pada Perangkat Daerah yang melaksanakan pelayanan publik,

kecamatan dan unit pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan

pusat kesehatan masyarakat yang tersebar dilingkup Pemerintah

Kabupaten Tana Tidung;

2. Responden dalam pengisian kuesioner adalah masyarakat yang sedang

atau pernah mendapat pelayanan dari unit penyelenggara pelayanan

publik;

1.5 OUTPUT DAN OUTCOME

Adapun Output dari kegiatan ini adalah:

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang mana meliputi data dan

informasi tentag tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang

dilaksanakan dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Tana Tidung serta

Page 12: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

4

adanya perencanaan strategis untuk peningkatan pelayanan publik yang

harus dilaksanakan.

Sedangkan untuk Outcome dari kegiatan ini yaitu hasil dari kegiatan ini

yang dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam penetapan

kebijakan terkait dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik

dalam rangka memenuhi salah satu unsur terwujudnya Good Governance.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika yang digunakan dalam penyusunan Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap layanan publik disusun dengan sistematika sebagai

berikut:

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Profil Kabupaten Tana Tidung

BAB III : Kajian Teori

BAB IV : Metode Penelitian

BAB V : Hasil Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan

Publik

BAB VI : Penutup

Page 13: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

5

BAB II

PROFIL KABUPATEN TANA TIDUNG

2.1 Kondisi Fisik

Tahun 2007 Kabupaten Tana Tidung resmi menjadi Kabupaten ke-

10 atau Daerah Otonom ke-14 Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan

Undang-Undang No. 34 tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten

Tana Tidung. Kemudian pada tahun 2013, Kabupaten Tana Tidung

menjadi salah satu bagian dari pemekaran Provinsi Kalimantan Utara

sebagai Kabupaten termuda. Secara Administratif, Kabupaten Tana

Tidung terletak pada 3° 12" 02" - 3 ° 46" 41" Lintang Utara dan 116 ° 42"

50" - 117 ° 49" 50" Bujur Timur dengan ibukota berkedudukan di Tideng

Pale, Kecamatan Sesayap. Secara administratif, Kabupaten memiliki luas

wilayah sebesar 4 828,58 km2 dengan batas-batas wilayah sebagai

berikut:

a) Sebelah Utara : Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan

b) Sebelah Timur : Laut Sulawesi, Kabupaten Bulungan (P. Bunyu)

dan Kota Tarakan

c) Sebelah Selatan : Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan

d) Sebelah Barat : Kecamatan Malinau Kota dan Kecamatan Malinau

Utara, Kabupaten Malinau

Berikut rincian pembagian wilayah administratif Kabupaten Tana Tidung:

1. Kabupaten Tana Tidung terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 32 (tiga

puluh dua desa)

2. Kecamatan Sesayap, dengan luas wilayah 1.016,92 km2 yang

membawahi 7 desa yakni Desa Tideng Pale, Tideng Pale Timur,

Sedulun, Limbu Sedulun, Gunawan, Sebidai dan Sebawang;

3. Kecamatan Sesayap Hilir, dengan luas wilayah 1.317,53 km2 yang

membawahi 7 desa yakni Desa Sesayap, Sepala Dalung, Seludau,

Sengkong, Menjelutung, Bebatu, Bandan Bikis, Sesayap Selor dan

Page 14: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

6

4. Kecamatan Tana Lia dengan luas wilayah 877,86 km2 yang

membawahi 3 (tiga) desa yakni desa Tanah Merah, Tengku Dacing dan

Sambungan;

5. Kecamatan Muruk Rian dengan luas wilayah 608,62 km2 yang

membawahi 6 (enam) desa yakni Desa Seputuk, Rian, Belayan Ari, Rian

Rayo, Kapuak dan Sapari;

6. Kecamatan Betayau dengan luas wilayah 1.007,65 km2 yang

membawahi 6 (enam) desa yakni Desa Buong Baru, Bebakung, Kujau,

Mendupo, Maning dan Periuk.

Tabel 2.1

Luas Daerah Administratif berdasarkan kecamatan

No Kecamatan

Ibukota Luas (km2) Persentase

(%)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Sesayap Tideng Pale 1.016,92 21

2 Sesayap Hilir Sesayap 1.317,53 27

3 Tana Lia Tanah Merah 877,86 18

4 Muruk Rian Rian 608,62 13

5 Betayau Kujau 1.007,65 21

Jumlah 4.828,58

Tabel 2.2

Jumlah Desa dan RT menurut Kecamatan

Kecamatan Jumlah Desa Jumlah RT

Sesayap 6 12

Sesayap Hilir 7 27

Tana Lia 6 19

Muruk Rian 8 28

Betayau 5 18

Total 32 104

Page 15: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

7

2.2 Visi Misi Tujuan Strategis dan Arah Kebijakan

Dengan memperhatikan kondisi wilayah Kabupaten Tana Tidung,

permasalahan, isu strategis dan dasar filosofis maka visi pembangunan yang

telah disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye maka

visi Pembanguan Kabupaten Tana Tidung tahun 2016-2021, yaitu:

Meningkatkan Pembangunan Kabupaten Tana Tidung melalui

Harmonisasi dalam pendayagunaan Potensi Sumber Daya Manusia,

Sumber Daya Alam, ekonomi Pro Rakyat, Budaya Lokal dan IPTEK

menuju Kesejahteraan Masyarakat yang Berkelanjutan

Untuk selanjutnya didalam RPJMD Kabupaten Tana Tidung tahun 2016 -

2021 menjabarkan lebih anjut visi diatas menjadi beberapa misi sehingga

diwujudkan melalui 9 (sembilan) misi pembangunan, yaitu:

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Dan Berdaya

Saing;

2. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam Melalui Peningkatan

Nilai Tambah Dan Berwawasan Lingkungan;

3. Mengembangkan Perekonomian Daerah Yang Berorientasi Kepada

Kepentingan Rakyat;

4. Menjadikan Budaya Lokal Sebagai Pondasi Pemanfaatan

Kepariwisataan Dan Ekonomi Kreatif Serta Konservasi Nilai-Nilai

Luhur Budaya Lokal;

5. Meningkatkan Kualitas Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Serta

Infrastruktur Berbasis Iptek;

6. Mengembangkan Kapasitas, Daya Inovasi Dan Kreatifitas;

7. Mengembangkan Kabupaten Tana Tidung Sebagai Pusat Keunggulan

Dan Daya Saing Di Provinsi Kalimantan Utara;

8. Memberikan Pelayanan Publik Yang Cepat, Mudah, Murah, Adil Dan

Transparan;

9. Mengembangkan Agroindustri Pertanian.

Page 16: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

8

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tana Tidung tahun 2016 – 2021, isu-isu

strategis yang dapat mempengaruhi pembangunan yakni:

1) Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia;

2) Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam;

3) Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat;

4) Pengembangan Budaya dan Pariwisata berbasisi Kearifan Lokal;

5) Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur;

6) Pembukaan Lapangan Kerja;

7) Meningkatkan Keunggulan Daerah;

8) Meningkatkan Pelayanan Publik;

9) Meningkatkan Jaminan Keamanan;

10) Menyelesaikan Batas Wilayah;

11) Mengupayakan Kemandirian Pangan

Page 17: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

9

2.3 Administrasi Pemerintahan

Sumber: RPJMD Kabupaten Tana Tidung tahun 2016 -2021

Dalam Undang-Undang No 34 Tahun 2007, Kabupaten Tana Tidung

dibentuk sebagai salah Kabupaten dalam Lingkup Provinsi Kalimantan

Timur. Adapun untuk wilayahnya berasal dari sebagai besar wilayah

Kabupaten Bulungan dengan meliputi 3 (tiga) kecamatan yakni Kecamatan

Sesayap, Sesayap Hilir dan Tana Lia. Pada awal pembentukan Kabupaten

Tana Tidung, Sebanyak 20 (dua puluh) desa dibentuk sebagai pemekaran

dari desa yang sudah ada sebelumnya yakni Desa Balayan Ari, Rian Rayo,

Kapuak, Sapari, Sesayap Selor, Maning, Periuk, Linuang Kayam, Tanah

Merah Barat dan Sambungan Selatan. Adapun desa sebelum pemekaran

sebanyak 9 (sembilan) Desa yakni Desa Seputuk, Rian, Sedulun, Sesayap,

Kujau, Mendupo, Manjelutung, Tanah Merah dan Sambungan. Dalam

perkembangannya kemudian pada tahun-tahun selanjutnya bertambah lagi

3 desa sehingga total hingga saat ini ada 32 desa. Masyarakat Kabupaten

Tana Tidung sendiri didominasi oleh suku Tidung, Suku Belusu

Page 18: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

10

Tabel 2.3

Jumlah Desa dari Tahun ke Tahun

Awal Pembentukan 2011 2019

9 Desa 29 Desa 32 Desa

Sumber: Perda Kab Tana Tidung No 05 Tahun 2011 dan No 10 Tahun 2012

2.4 Karakteristik Sosio - Demografi

2.4.1 Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Pada tahun 2019, berdasarkan data dari BPS jumlah penduduk

untuk tahun 2019 sebanyak 28.926 jiwa sedangkan pada tahun 2018

sebanyak 26.892 jiwa sehingga untuk perbandingan jumlah penduduk

pada tahun 2018 dan 2019 meningkat sebesar 7,56% dengan jumlah

kepadatan rata-rata jumlah penduduk sebesar 5,75 jiwa/km2. Untuk

perbandingan rasio jumlah penduduk laki-laki dan perempuan sebesar

120,37 yang berarti bahwa dalam setiap 100 orang perempuan berbanding

dengan 121 orang laki-laki. Pertambahan jumlah penduduk ini

diperngaruhi oleh beberapa faktor antara lain kelahiran (fertilitas),

kematian (mortalitas) dan migrasi penduduk (perpindahan) baik pindah

keluar maupun datang. Untuk jumlah penduduk akhir tahun 2019 sendiri

berdasarkan database Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

sebanyak 24.145 orang.

Tabel 2.4

Jumlah penduduk menurut kecamatan

Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Persentase

Sesayap 11.670 40,34 %

Sesayap Hilir 8.040 27,79 %

Tana Lia 4.060 10,03 %

Muruk Rian 2.000 6,91 %

Betayau 3.160 10,9 %

Page 19: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

11

Tabel 2.5

Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019

No. KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

1 Sesayap 5,234 4,837 10,071

2 Sesayap Hilir 3,487 3,125 6,612

3 Tana Lia 1,737 1,487 3,224

4 Betayau 1,428 1,308 2,736

5 Muruk Rian 775 727 1,502

Total 12,661 11,484 24,145

Page 20: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

12

Tabel 2.6

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. KECAMATAN

TIDAK/BELUM BELUM TAMAT TAMAT SLTP/ SLTA/ DIPLOMA AKADEMI/ DIPLOMA

IV/ STRATA STRATA

TOTAL SEKOLAH SD/SEDERAJAT SD/SEDERAJAT SEDERAJAT SEDERAJAT I/II

DIPLOMA

III/

STRATA

I II III

S. MUDA

1 Sesayap 3109 1373 1093 1236 1823 92 373 922 48 2 10071

2 Sesayap Hilir 2068 966 1441 653 999 49 127 300 9 0 6612

3 Tana Lia 1067 472 694 373 391 22 64 140 1 0 3224

4 Betayau 1137 540 440 259 259 12 23 66 0 0 2736

5 Muruk Rian 512 293 213 176 205 16 21 63 3 0 1502

Total 7893 3644 3881 2697 3677 191 608 1491 61 2 24145

Tabel 2.7

Statistik kependudukan Berdasarkan Usia Sekolah

No. KECAMATAN 0-3 TH 4-6 TH 7-9 TH 10-12 TH 13-15 TH 16-18 TH 19-25 TH TOTAL

1 Sesayap 812 707 738 585 569 507 1043 4961

2 Sesayap Hilir 489 459 434 362 320 385 736 3185

3 Tana Lia 196 197 205 171 187 196 334 1486

4 Betayau 160 174 200 212 154 170 356 1426

5 Muruk Rian 94 98 91 96 78 95 210 762

Total 1751 1635 1668 1426 1308 1353 2679 11820

Page 21: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

13

Tabel 2.8

Statistik Kependudukan Berdasarkan Rasio Ketergantungan Penduduk

Sumber data : Database Disdukcapil Tana Tidung

No. KECAMATAN

JUMLAH JUMLAH JUMLAH RASIO RASIO TOTAL

PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK KETERGANTUNGAN KETERGANTUNGAN Rasio

USIA 0-14

TH

USIA 15-64

TH USIA >65 USIA 0-14 TH USIA >65 Ketergantungan

1 Sesayap 3221

65

91 259 49% 4% 52%

2 Sesayap Hilir 1951 4435 226 44% 5% 51%

3 Tana Lia 897 2186 141 41% 6% 48%

4 Betayau 849 1821 66 47% 4% 55%

5 Muruk Rian 431 1004 67 43% 7% 39%

Total 7349 16037 759 45% 5%

50%

Page 22: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

14

Tabel 2.9

Statistik Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No. PEKERJAAN JUMLAH No. PEKERJAAN JUMLAH No. PEKERJAAN JUMLAH

1 Belum/tidak Bekerja 8895 31 Tukang Gigi 0 61 Wakil Walikota 0

2 Mengurus Rumah Tangga

4487 32 Penata Rias 1 62 Anggota Dprd Provinsi

0

3 Pelajar/mahasiswa 3109 33 Penata Busana 0 63 Anggota Dprd Kabupaten/kota

20

4 Pensiunan 50 34 Penata Rambut 3 64 Dosen 3

5 Pegawai Negeri Sipil 1459 35 Mekanik 12 65 Guru 102

6 Tentara Nasional Indonesia

16 36 Seniman 0 66 Pilot 0

7 Kepolisian Ri 31 37 Tabib 0 67 Pengacara 0

8 Perdagangan 63 38 Paraji 1 68 Notaris 0

9 Petani/pekebun 1273 39 Perancang Busana 0 69 Arsitek 0

10 Peternak 1 40 Penterjemah 0 70 Akuntan 1

11 Nelayan/perikanan 649 41 Imam Mesjid 7 71 Konsultan 2

12 Industri 3 42 Pendeta 24 72 Dokter 9

13 Konstruksi 6 43 Pastor 0 73 Bidan 16

14 Transportasi 17 44 Wartawan 2 74 Perawat 35

15 Karyawan Swasta 1217 45 Ustadz/mubaligh 3 75 Apoteker 0

16 Karyawan Bumn 26 46 Juru Masak 0 76 Psikiater/psikolog 0

17 Karyawan Bumd 11 47 Promotor Acara 0 77 Penyiar Televisi 0

18 Karyawan Honorer 509 48 Anggota Dpr-ri 0 78 Penyiar Radio 0

19 Buruh Harian Lepas 263 49 Anggota Dpd 0 79 Pelaut 2

20 Buruh Tani/perkebunan

183 50 Anggota Bpk 0 80 Peneliti 0

Page 23: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

15

21 Buruh Nelayan/perikanan

54 51 Presiden 0 81 Sopir 25

22 Buruh Peternakan 2 52 Wakil Presiden 0 82 Pialang 0

23 Pembantu Rumah Tangga

9 53 Anggota Mahkamah Konstitusi

0 83 Paranormal 0

24 Tukang Cukur 0 54 Anggota Kabinet/kementerian

0 84 Pedagang 51

25 Tukang Listrik 4 55 Duta Besar 0 85 Perangkat Desa 104

26 Tukang Batu 20 56 Gubernur 0 86 Kepala Desa 20

27 Tukang Kayu 53 57 Wakil Gubernur 0 87 Biarawati 4

28 Tukang Sol Sepatu 0 58 Bupati 1 88 Wiraswasta 1283

29 Tukang Las/pandai Besi

0 59 Wakil Bupati 1 89 Lainnya 0

30 Tukang Jahit 3 60 Walikota 0 Total 24.145

Page 24: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

16

Berdasarkan gambar tabel diatas, menunjukkan bahwa tingkat

penyebaran masyarakat di setiap kecamatan masih belum merata.

Untuk Kecamatan Sesayap sendiri sebagai Pusat Ibukota

Kabupaten Tana Tidung memiliki jumlah penduduk sebanyak

11.670 jiwa atau sekitar 40,34%, Kecamatan Sesayap Hilir dengan

penduduk sebanyak 8,040 atau sekitar 27,79%, Kecamatan Tana

Lia dengan penduduk sebanyak 4,060 orang atau sekitar 10,03%,

Kecamatan Muruk Rian dengan penduduk sebanyak 2.000 atau

sekitar 6,91% dan Kecamatan yang terakhir yakni Kecamatan

Betayau memiliki penduduk sebanyak 3.160 penduduk atau sekitar

10,9% dari total jumlah penduduk di Kabupaten Tana Tidung.

Sumber: BPS Tana Tidung tahun 2019

Ketenagakerjaan

Tingkat partisipasi angkatan kinerja (TPAK) menjadi salah

satu indikator dalam menilai keaktifan suatu kelompok masyarakat

dalam segi perekonomian. Berdasarkan hasil survei nasional yang

dilakukan oleh BPS menunjukkan partisipasi perekonomian

masyarakat dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Untuk

40,34%

27,79%

10,03%

6,91%

10,9%

Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Tana Tidung

berdasarkan Kecamatan

Kecamatan Sesayap

Kecamatan Sesayap Hilir

Kecamatan Tana Lia

Kecamatan Muruk Rian

Kecamatan Betayau

Page 25: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

17

TPAK Kabupaten Tana Tidung sendiri pada tahun 2018 mengalami

sedikit penurunan dibandingkan dengan data tahun 2017 dimana

pada tahun 2017 angkat TPAK Kabupaten Tidung sebesar 63,72%

sedangkan pada tahun 2018 menjadi sebesar 62,98%. Angka ini

menunjukkan bahwa dalam selang waktu tersebut ada potensi

penurunan potensi ekonomi dalam segi ketersediaan tenaga kerja.

Dimana yang dimaksud dengan angkatan tenaga kerja yakni

penduduk yang berusia 15 tahun ke atas.

Untuk tingkat pengangguran terbuka dari tahun 2018 dan

2017 menunjukkan bahwa di Kabupaten Tana Tidung mengalami

penurunan. Dimana pada tahun 2017 tercatat sekitar 5,32% yang

artinya dari sekitar 100 orang angkatan kerja ada sekitar 5 sampai

6 orang yang tidak mendapatkan pekerjaan, sedangkan pada tahun

2018 cenderung mengalami penurunan menjadi 5,24%. Untuk

tahun 2019 sendiri, berdasarkan data dari dinas Penanaman

Modal, tenaga Kerja, Transmigrasi dan PTSP menunjukkan bahwa

pada tahun 2019 untuk angka tingkat pengangguran terbuka

tercatat sekitar 4,59 %. Angka penurunan menunjukkan bahwa

semakin baiknya tingkat penyerapan tenaga kerja di Kabupaten

Tana Tidung.

Tabel 2.10

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tana Tidung

Uraian 2017 2018

TPAK (%) 63,72 62,98

TPT (%) 5,32 5,24

Pendidikan terakhir angkatan kerja

< = SMP 42,55 44,02

SMA 28,56 32,97

Perguruan Tinggi 28,89 23,01

Total 100 100

Sumber: BPS Tana Tidung tahun 2019

Page 26: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

18

Pendidikan

Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang

tercantum dalam undang-undang dasar 1945 yang mana

menyatakan bahwa setiap warga negara berhak untuk

mendapatkan pengajaran. Salah atu tujuan inilah yang menjadikan

penyelenggaraan pendidikan sebagai salah satu komitmen

pemerintah dimana pendidikan menjadi salah satu penentu suatu

bangsa menjadi maju, berkembang dan berkualitas.

Saat ini, kualitas Sumber Daya Manusia juga menjadi

perhatian utama dalam upaya memajukan kesejahteraan suatu

negara. Apalagi dengan semakin pesat perkembangan teknologi

yang mau tidak mau harus dapat diimbangi dengan perkembangan

kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang

mumpuni. Oleh karenanya, diperlukan adanya upaya peningkatan

kualiatas SDM melalui berbagai program prioritas pemenuhan

kebutuhan pendidikan baik itu pendidikan formal maupun non

formal. Salah satu yang menjadi unsur dalam upaya pemenuhan

tersebut yakni ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

seperti terpenuhinya kebutuhan akan adanya ketersediaan

bangunan sekolah.

Tabel 2.11

Jumlah dan Penyebaran Fasilitas Pendidikan Tahun 2019

Kecamatan

PAUD TK SD SMP SMU/SMK

Neg. Swst. Neg. Swst. Neg. Swst. Neg. Swst. Neg. Swst.

Sesayap - 11 1 4 6 1 1 1 1 -

Sesayap

Hilir - 6 - 3 9 1 2 - 2 -

Tana Lia - 4 1 - 3 - 2 - 1 -

Betayau - 4 - - 5 - 1 - - -

Muruk

Rian - 6 - - 4 - 2 - - -

Jumlah - 31 2 7 27 2 8 1 4 -

Page 27: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

19

Di Kabupaten Tana Tidung sendiri saat ini sudah tersedia

berbagai fasilitas/ sarana pendidikan baik dari tingkat taman

kanak-kanak hingga sekolah menengah umum. Berdasarkan data

dari dinas pendidikan, sampai dengan tahun 2019, di Kabupaten

Tana Tidung sudah tersedia sebanyak 31 PAUD (swasta), Taman

Kanak-Kanak Negeri 2 dan swasta sebanyak 7, 29 SD yang terdiri

dari 27 Sekolah Dasar Negeri dan 2 SD Swasta, 9 Sekolah Menengah

Pertama yang terdiri dari 8 SMP Negeri dan 1 SMP Swasta dan

untuk jenjang menengah atas terdiri dari 3 SMA Negeri dan 1 SMK

Negeri. Untuk jumlah murid sendiri menunjukkan pada tahun

ajaran 2019/2020 untuk tingkat SD, jumlah murid yang terdaftar

sebanyak 2.930 murid, untuk tingkat SMP sebanyak 1.152 murid

dan yang terakhir untuk tingkat SMA sebanyak 882 Murid. Saat ini

fasilitas pendidikan lainnya yang belum ada di Kabupaten Tana

Tidung yaitu fasilitas Perguruan Tinggi atau Akademi sehingga para

lulusan SMA/SMK yang ingin melanjutkan pendidikan harus

keluar wilayah seperti ke Kota Tarakan, Bulungan, Samarinda

bahkan ke Pulau Jawa.

Perbandingan jumlah murid dan guru juga menjadi salah

perhatian utama dalam upaya mencapai efektivitas dan mutu

pengajaran dalam kelas. Perhitungan rasio ini untuk

menggambarkan beban kerja seorang guru dalam kegiatan belajar

mengajar.

Page 28: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

20

Tabel 2.12

Rasio Jumlah Murid terhadap Guru

Jenjang

Pendidikan

Jenis Kelamin

Jumlah Jumlah

Guru

Rasio Jumlah

Murid terhadap

Guru Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

TK 159 164 323 37 01:09

SD 1558 1434 2992 315 01:10

SMP 637 523 1160 158 01:08

SMA 447 435 882 75 01:12

Jumlah 2801 2556 5357 585

Sumber: Dinas Pendidikan, Desember 2019

Tabel 2.13

Statistik Pendidikan Kabupaten Tana Tidung Tahun 2017 - 2018

Page 29: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

21

Berdasarkan data statatistika Pendidikan Kabupaten Tana

Tidung menunjukkan bahwa Angka Partisipasi Sekolah terbilang

cukup tinggi. APS sendiri merupakan indikator untuk mengukur

tingkat pemerataan akses terhadap pendidikan. Semakin tinggi

nilai APS berarti semakin tinggi pula akses penduduk terhadap

sarana pendidikan. Sedangkan APM untuk tingkat pendidikan SD

mencapai 83,82 persen, artinya terdapat sekitar 16,18 persen

penduduk usia SD yang sedang berada di jenjang pendidikan selain

SD Penduduk Kabupaten Tana Tidung rata-rata bersekolah selama

8,49 tahun atau hingga kelas 2 SMP saja. Angka ini terbilang masih

cenderung rendah dan belum memenuhi harapan. Untuk Harapan

lama sekolah berdasarkan data juga diangap sejalan dengan

program pemerintah wajib belajar 12 tahun. Untuk angka melek

huruf sendiri tersisa sekitar 4,01 % jumlah penduduk yang belum

mampu membaca dan menulis.

Kesehatan

Kualitas kesehatan menjadi salah satu prioritas utama dalam

pembangunan manusia Indonesia disamping kualitas Pendidikan

dan Ekonomi. Melalui kementerian Kesehatan, Indonesia Sehat

tahun 2025 menjadi visi pembangunan bidang Kesehatan di

Indonesia.

Untuk menilai kondisi Kabupaten Tana Tidung di sector

kesehatan dapat dilihat dari beberapa unsur seperti jumlah fasilitas

kesehatan dan tenaga kesehatan yang tersedia dan angka harapan

hidup. Berdasarkan data dari dinas kesehatan, pada tahun 2019 ini

jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia terdiri dari 1 RSUD, 5

Puskesmas, 15 Puskesmas Pembantu, 2 Layanan Puskesmas

Keliling, 2 Laboratorium Kesehatan, 1 Gudang Farmasi dan 34 unit

Posyandu.

Page 30: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

22

Untuk ketersediaan tenaga kesehatan sendiri terbilang masih

rendah yang mengakibatkan rasio beban kerja terhadap kesediaan

tenaga kesehatan terbilang melewati batas idealnya. Dimana rasio

beban kerja ideal seorang dokter sesuai dengan aturan pemerintah

yaitu 1 dokter untuk 2.500 penduduk yang mana berarti saat ini di

Kabupaten Tana Tidung seorang dokter umum mengurusi sekitar

1.610 penduduk.

Tabel 2.14

Jumlah Tenaga Kesehatan per Desember 2019

No Tenaga Kesehatan Jumlah

(1) (2) (3)

1 Tenaga Medis (dokter) 21

2 Tenaga Keperawatan 144

3 Tenaga Kebidanan 90

4 Tenaga Kefarmasian 12

5 Tenaga Kesehatan Lainnya 29

Sumber: Dinas Kesehatan, 2019

1 Rumah Sakit

5 Puskesmas

15 Puskesmas

Pembantu

2 Apotek

2 Lab Kesehatan

Fasilitas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung

Rumah Sakit

Puskesmas

Puskesmas Pembantu

Apotek

Lab Kes.

Page 31: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

23

Berdasarkan data tabel diatas untuk ketersediaan tenaga

kesehatan masih terbilang kurang. Hal ini dikarenakan para tenaga

kesehatan harus terbagi pada layanan di rumah sakit umum,

puskesmas maupun puskesmas pembantu yang tersebar di 5

kecamatan yang ada di Kabupaten Tana Tidung. Untuk Tenaga

dokter saat ini sendiri terdiri dari 1 Dokter spesialis di rumah sakit,

15 dokter umum dan 5 dokter gigi. Untuk tenaga keperawatan

sendiri terdiri dari perawat umu sebanyak 142 orang sedangkan

perawat gigi sebanyak 4 orang. Untuk tenaga kebidanan berjumlah

90 Bidan sedangkan untuk tenaga kefarmasian terdiri dari 4 orang

apoteker dan 8 asisten apoteker dan yang terakhir untuk tenaga

kesehatan lainnya berjumlah 29 orang yang terdiri dari 5 kesmas,

7 orang sanitarian, 6 ahli gizi, tenaga medis 1 orang dan analis

kesehatan sebanyak 10 orang. Untuk posisi ahli terapi hingga saat

ini masih mengalami kekosongan.

2.5 Potensi Perekonomian

Dalam upaya mendukung perekonomian daerah terutama

jika melihat keadaan jumlah penduduk yang kebanyakan memiliki

pekerjaan sebagai petani atau pekebun serta pedagang maka dalam

perkembangan disediakan fasilitas berupa pembangunan pasar

yang mampu mengakomodir hasil perkebunan maupun peternakan

yang tersebar di lima kecamatan.

Hingga saat ini berbagai kebutuhan masyarakat Kabupaten

Tana Tidung masih harus mendapat suplly dari luar daerah. Hal ini

dikarenakan masih banyak kebutuhan pokok masyarakat yang

belum mampu dihasilkan sendiri sehingga harus mengambil

barang-barang dari luar.

Page 32: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

24

Tabel 2.15

Jumlah Pasar dan Pedagang per Kecamatan Tahun 2019

No. Kecamatan Nama Pasar Jumlah Pedagang

1 Sesayap Imbayud Taka 469

2 Sesayap Hilir Biasau 155

3 Betayau Batu Kabang

69 Betayau

4 Tana Lia Pembakal Sidik 145

2.6 Perekonomian Daerah

Berdasarkan kondisi Geografis Kabupaten Tana Tidung

maka untuk bidang perekonomian lebih diprioritaskan pada

sektor sebagai berikut:

1) Sektor Pertanian

Pertanian menjadi salah satu sektor yang berperan

penting dalam kegiatan perekonomian. Untuk Kabupaten

Tana Tidung sendiri, sebagian besar penduduk

menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian.

Tabel 2.16

Penggunaan lahan per kecamatan

No. Kecamatan Penggunaan

Lahan

Ditanami

Padi

Tidak

ditanami

padi

Total

(Ha)

1 Kecamatan

Muruk Rian

Lahan

Pertanian

Sawah Tadah

Hujan 28 13 41

Rawa Pasang

Surut 6 6

Total Luas Lahan 47

Page 33: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

25

Lahan

Pertanian

Bukan Sawah

Ladang

Huma

176

Perkebunan 150

Hutan Rakyat 100

Total Luas Lahan 426

Total Luas Lahan Keseluruhan 473

No. Kecamatan Penggunaan

Lahan

Ditanami

Padi

Tidak

ditanami

padi

Total (Ha)

1 Kecamatan

Betayau

Lahan

Pertanian

(Sawah)

Sawah Tadah

Hujan 9 319 326

Rawa Pasang

Surut

Total Luas Lahan 326

Lahan

Pertanian

Bukan

Sawah

Tegal/Kebun 65

Ladang 122

Perkebunan 4.860,79

Hutan Rakyat 198

Padang

Penggembalaan 9

Hutan Negara 58.545,21

Sementara tidak

terpakai 293

Lainnya

(tambak, kolam,

dll)

9.948,79

Total Luas Lahan 74.041,79

Total Luas Lahan Keseluruhan 74.367,79

Page 34: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

26

No. Kecamatan Penggunaan

Lahan

Ditanami

Padi

Tidak

ditanami

padi

Total (Ha)

1 Kecamatan

Sesayap

Lahan

Pertanian

Sawah Tadah

Hujan 46 90 136

Rawa Pasang

Surut 20 2,2 22,2

Irigasi 140 140

Rawa Lebak 7 7

Total Luas Lahan 305,2

Lahan

Pertanian

Bukan

Sawah

Tegal/Kebun

9.065

Ladang/Huma 3.622

Perkebunan 11.127,87

Hutan Rakyat 60

Padang

Rumput

15

Hutan Negara 19.773,83

Sementara

tidak terpakai

3.042

Lainnya

(tambak,

kolam)

8.679

Total Luas Lahan 55.384,70

Total Luas Lahan Keseluruhan 55.689,90

Page 35: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

27

No. Kecamatan Penggunaan

Lahan

Ditanami

Padi

Tidak

ditanami

padi

Total

(Ha)

1 Kecamatan

Sesayap

Hilir

Lahan

Pertanian

Sawah Tadah

Hujan 33 672 705

Rawa Pasang

Surut 213 213

Irigasi 65 65

Rawa Lebak 0

Total Luas Lahan 983

Lahan

Pertanian

Bukan

Sawah

Tegal/Kebun 282

Ladang 100

Perkebunan 54.830,36

Hutan Rakyat

Padang

Penggembalaan

25

Hutan Negara 31.741,64

Sementara

tidak terpakai

200

Lainnya

(tambak,

kolam, dll)

5.732

Total Luas Lahan 37.859

Total Luas Lahan Keseluruhan 131.753

Page 36: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

28

No. Kecamatan Penggunaan

Lahan

Ditanami

Padi

Tidak

ditanami

padi

Total

(Ha)

5 Kecamatan

Tana Lia

Lahan

Pertanian

Sawah Tadah

Hujan 28 13 41

Rawa Pasang

Surut 6 6

Irigasi

Rawa Lebak

Total Luas Lahan 47

Lahan

Pertanian

Bukan Sawah

Tegal/Kebun

Ladang 176

Perkebunan 150

Hutan Rakyat 100

Padang

Penggembalaan

Hutan Negara

Sementara tidak

terpakai

Lainnya

(tambak, kolam,

dll)

Total Luas Lahan 426

Total Luas Lahan Keseluruhan 473

Tabel 2.17

Penggunaan Lahan Pertanian menurut Kecamatan

No Kecamatan Luas Lahan Padi (Ha)

1 Sesayap 269

2 Sesayap Hilir 151

3 Tana Lia 191

4 Betayau 130

5 Muruk Rian 22

Total 763

Page 37: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

29

Tabel 2.18

Luas Tanam, Produktivitas Hasil Padi Sawah, Padi

Ladang dan Palawija setiap Kecamatan

No Kecamatan Padi Sawah

(Ton/Ha)

Padi Ladang

(Ton/Ha)

Palawija

(Ton/Ha)

1 Sesayap 4 2

2 Sesayap Hilir 4

3 Tana Lia 4

4 Betayau 3 2 5,5

5 Muruk Rian 4 2 8

Total 19 6 13,5

Tabel 2.19

Populasi Hewan Per Kecamatan

No Kecamatan Sapi Kerbau Kambing Babi Itik Ayam

Kampung

Ayam

Ras

Pedaging

1 Sesayap 398 1 42 182 2.181 1.401 158.318

2 Sesayap

Hilir 237 181 16 99 1.115 8.489

3 Tana Lia 200 1 153 13 100 1.974 5.865

4 Betayau 255 27 109 124 932 12.558

5 Muruk Rian 79 123 70 1.117 11.341

Total 1.169 2 403 443 2.574 6.539 196.571

Tabel 2.20

Populasi Unggas Per kecamatan

No Kecamatan Ayam

Buras

Ayam

Petelur

Ayam

Pedaging Itik

1 Sesayap 1.402 16.600 2.180

2 Sesayap Hilir 1.115 3.000 99

3 Tana Lia 1.974 100

4 Betayau 932 124

5 Muruk Rian 1.117 200 70

Total 6.539 200 19.600 2.573

Page 38: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

30

Tabel 2.21

Jumlah Ternak yang Dipotong menurut Kecamatan

No Kecamatan Sapi Kambing Babi

Ayam

ras

Pedaging

Ayam

Buras Itik

1 Sesayap 85 24 46 147.428 486 68

2 Sesayap Hilir 25 36 11 13.760 45 6

3 Tana Lia 19 14 11.794 39 5

4 Betayau 17 3 5 13.760 45 6

5 Muruk Rian 3 29 9.829 32 5

Total 149 77 91 196.571 647 90

Tabel 2.22

Jumlah Produksi Perikanan Tangkap

No Uraian Satuan Jumlah

Jumlah Produksi

Perikanan Tangkap Ton 9.175

Tabel 2.23

Rumah Tangga Perikanan Tangkap per Kecamatan

No Kecamatan Jumlah

1 Sesayap 64

2 Sesayap Hilir 113

3 Tana Lia 130

4 Betayau 22

5 Muruk Rian -

Total 329

Page 39: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

31

2) Sektor Pariwisata

Kabupaten Tana Tidung yang terbentuk yang disetujui

melalui sidang paripurna DPR RI pada tanggal 17 Juli 2007

memiliki sejumlah potensi wilayah alam. Beberapa objek

wsata tersebut antara lain:

a) Air Terjun Gunung Rian

Objek wisata ini terletak di Desa Rian, Kecamatan Muruk

Rian merupakan salah satu hutan lindung yang terdiri

dari tujuh tingkat dengan bebatuan putih dengan air yang

jernih.

b) Objek Wisata Batu Mapan

Objek wisata ini terletak di Km 6. Tempat ini menurut

kepercayaan masyarakat Kabupaten Tana Tidung, obyek

wisata ini dahulu merupakan tempat para sesepuh

bersemedi untuk mendapatkan kanuragan dan kekuatan.

c) Persemaian Inhutani

d) Hutan Lindung Sungai Sesayap

e) Goa Buong Baru

Selain beberapa objek wisata diatas, Kabupaten Tana

Tidung juga terus berbenah sehingga kemudian ada

penambahan beberapa objek wisata seperti Hutan Mangrove

di Desa Tideng Pale Timur, beberapa kolam tempat

pemancingan serta eco wisata yang ada di desa Kujau

Kecamatan Betayau yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas

permainan alam.

2.7 Kinerja Pembangunan

2.7.1 Indeks Pembangunan Manusia

Manusia sebagai kekayaan bangsa yang sesungguhnya, oleh

karenanya manusia selalu menjadi sasaran dari pembangunan

suatu bangsa. Keberhasilan pembangunan manusia dapat dilihat

daru seberapa besar permsalahan yang teratasi. Permasalahan

Page 40: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

32

tersebut meliputi kemiskinan, pengaguran, gizi buruk dan buta

huruf. Olah krenanya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

menetapkan suatu ukiran standar pembangunan manusia yaitu

Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index.

IPM juga menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan

dalam upaya membangun kualitas hidup manusia yang dapat

menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil

pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan

pendidikan. IPM mengukur pencapaian rata-rata wilayah dalam 3

dasar dimensi pembangunan manusia yaitu: umur panjang dan

sehat (longevity) yang diukur dengan angka harapan hidup saat

lahir, pengetahuan (knowledge) yang diukur dengan angka melek

huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (means years of schooling)

serta standar hidup layak (decent living standard) yang diukur

dengan kemampuan daya beli (purchasing power parity).

Berdasarkan data dari BPS, untuk Tahun 2018 angka untuk

Indeks Pembangunan Manusia di Kabuapaten Tana Tidung

mencapai angka 67,05. Jika melihat perkembangan dari tahun ke

tahun di Kabupaten Tana Tidung ada peningkatan. Demikian juga

untuk Perkembangan IPM secara umum di Provinsi Kalimantan

Utara.

Tabel 2.24

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Kab.Kota

Provinsi Kalimantan Utara tahun 2018

No Kabupaten/Kota

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara

2014 2015 2016 2017 2018

1 Malinau 70 70.15 70.71 71.23 71.74

2 Bulungan 69.25 69.37 69.88 70.74 71.23

3 Tana Tidung 64.70 64.92 65.64 66.26 67.05

4 Nunukan 63.13 63.35 64.35 65.10 65.67

5 Tarakan 74.60 74.70 74.88 75.27 75.69

6 Kalimantan Utara

68.64 68.76 69.20 69.84 70.56

Page 41: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

33

BAB III

KAJIAN TEORI

3.1 Konsep Kepuasan Konsumen

Defenisi kepuasan pelanggan menurut Willie (dalam Tjiptono,

1974:24) yakni suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap

pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa sedangkan menurut

Gerso Ricard (dalam Sudarsito 2004:3) menyatakan bahwa

kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya

telah terpenuhi atau terlampaui.

Stifani (2002:51) menyatakan bahwa kepuasan dapat dibagi

dalam dua macam, yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan

psikologikal. Kepuasan yang diperoleh dari fungsi suatu produk

yang dimanfaatkan dianggap merupakan kepuasan fungsional

sedangkan untuk kepuasan psikolgikal lebih kepada kepuasan

yang diperoleh dari atribut yang bersifat abstrak dari produk

sedangkan menurut Engel et al (dalam Basrodin, 2006) Kepuasan

atau ketidakpuasan pelanggan merupakan penialai purna

pembelian dimana alternative yang dipilih sekurang-kurangnya

sama atau melampaui harapan pelanggan. Pengertian kepuasan

pelanggan dapat diartikan sebagai kinerja suatu barang minimal

sama dengan yang diharapkan. Dengan kata lain bahwa tingkat

kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan apa yang diharapkan

dengan apa yang dirasakan. Apabila yang dirasakan memenuhi

atau bahkan melampaui yang diharapkan maka bisa dikatakan

pelanggan tersebut akan puas sedangkan jika kinerjanya dibawah

harapan maka yang didapatkan adalah ketidakpuasan dari

pelanggan.

Dari beberapa defenisi diatas pada dasarnya kepuasan

pelanggan mencakup antara tingkat harapan pelanggan dengan

hasil yang dirsakan, semakin baik hasil yang dirsakan maka

Page 42: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

34

semakin tinggi pula tingkat kepuasan konsumen. Demikian pula

sebaliknya, semakin rendahnya tingkat kinerja yang dihasilkan

maka tingkat ketudakpuasan juga akan semakin meningkat. Hal

inilah yang menjadi tujuan dari suatu organisasi untuk

menciptakan suatu barang atau jasa yakni untuk memuaskan

kebutuhan pelanggannya. Kepuasan pelanggan yang didapat inilah

yang kedepannya menuju pada terwujudnya pelanggan yang loyal

atau setia.

3.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan

pelanggan, menurut Tjiptono (1996:159) dapat disebabkan oleh

beberapa factor baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Faktor internal yang relatif dapat dikendalikan seperti kualitas

pelayanan serta kualitas produk yang diberikan sedangkan untuk

faktor eksternal dapat meliputi cuaca, gangguan pada infrastruktur

umum atau faktor dari diri sendiri pelanggan sendiri.

Untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan, setidaknya

ada 5 (lima) faktor yang harus diperhatikan oleh penyedia barang

dan jasa. Adapaun kelima faktor tersebut, yakni:

1) Kualitas produk, kepuasan konsumen akan tercapai jika

produk yang mereka gunakan atau evaluasi merupakan

produk yang berkualitas;

2) Kualitas pelayanan, semakin baik pelayanan yang diberikan

dari si penyedia barang dan jasa maka akan semakin

memuaskan pelanggan;

3) Emosional, konsumen akan berkeyakinan bahwa produk

dengan merek dan kualitas tertentu yang digunakan akan

mendapatkan kekaguman dari orang lain. Hal ini juga

menunjukkan bawa dengan adanya kepuasan konsumen

akan mendorong terjadinya pembelian ulang untuk produk

dengan kepuasa yang lebih tiggi tersebut;

Page 43: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

35

4) Harga, produk dengan kualitas yang sama namun dijual

dengan harga yang lebih murah tentu saja akan lebih menarik

perhatian dari konsumen; dan

5) Biaya, Konsumen akan cenderung lebih puas dengan produk

yang tidak memerlukan biaya tambahan atau waktu

tambahan untuk memperolehnya.

Dari kelima faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk

mencapai kepuasan konsumen maka diperlukan adanya

kualitas produk yang baik, kualitas layanan prima, emosional,

harga dan nilai serta biaya yang sesuai dengan harapan

pelanggan.

Beberapa faktor yang digunakan untuk mengevaluasi

kepuasan konsumen terhadap barang atau jasa yang digunakan

antara lain:

1. Kinerja karakteristik operasi pokok dari produk yang dibeli

(performance), berkaitan dengan karakteristik operasi dasar

dari sebuah produk;

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan dari produk yang dibeli

(features)

3. Keandalan dari produk (reliability),

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (comformance to spesification),

yaitu sejauh mana karakteristik dasar dari suatu produk

memenuhi spesifikasi tertentu yang diinginkan oleh

konsumen atau

5. Daya tahan (durability), yang berarti seberapa lama umur

produk yang terpakai bertahan sebelum prosuk tersebut

harus diganti;

6. Serviceability, meliputi kecepatan dan kemudahan dalam

proses perbaikan serta kualitas layanan;

7. Estetika (aesthetics), berhubungan dengan bagaimana

penampilan suatu produk. Semakin menarik tampilan suatu

Page 44: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

36

produk, kemungkinan untuk meningkatkan kepuasan dari

konsumen;

8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)

3.1.2 Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen

Dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, di perlukan

metode pengukuran yang bisa membuat perusahaan mengetahui

seberapa besar konsumen menyukai produk atau jasa perusahaan.

Menurut Kotler yang dikutip dari Buku Total Quality

Management ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam

melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, diantaranya:

a. Sistem keluhan dan saran

Organisasi yang berpusat pelanggan (Customer Centered)

memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya

untuk menyampaikan saran dan keluhan. Informasi-informasi

ini dapat memberikan ide-ide cemerlang bagi perusahaan dan

memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat

untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul. Sistem

keluhan dan saran harus ada bahkan perusahaan harus

menyediakannya, itu sebagai alat komunikasi seorang

konsumen agar konsumen bisa membderikan respon produk

yang di belinya. Pada saat ini perusahaan sudah banyak

memberikan media atau saran dalam penyampaian keluhan

dan saran, agar para konsumen tidak merasa kecewa

terhadpap tidak adanya suatu layanan dalam memberikan

saran.

b. Ghost shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran

mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan

mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau

bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan

Page 45: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

37

temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan

produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman

mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu

para ghost shopper juga dapat mengamati cara penanganan

setiap keluhan. Ghost shopping merupakan alat sebagai

analisis dalam memberikan gambaran bagi perusahaan,

sejauh mana para konsumen membeli produk atau jasa yang

bisa di jadikan konsumen potensial dan konsumen yang

bukan potensial. Semua pengusaha harus melakukan itu,

agar mereka dapat mengetahui sejauh mana konsumen itu

tertarik dengan produk atau jasa yang di hasilkan atau

diberikan oleh perusahaan.

c. Lost customer analysis

Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan

yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok

agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi. Bukan hanya

exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customer

loss rate juga penting, peningkatan customer loss rate

menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan

pelanggannya. Dengan menggunakan lost customer analysis

perusahaan bisa membeuat pelanggan yang siudah pindah ke

pemasok lain setidaknya bisa beralih kembali ke pemasok

sebelumnya.

d. Survai kepuasan pelanggan

Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan

dilakukan dengan penelitian survai, baik melalui pos, telepon,

maupun wawancara langsung. Perusahaan akan memperoleh

tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan

dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa

perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

Survei kepuasan pelanggan memberikan gambaran terhadap

tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa yang

Page 46: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

38

telah dibelinya. Kepuasan pelanggan adalah salah satu

indikator yang bisa membuat perusahaan itu menjadi

berkembang. Dengan kata lain perusahaan yang memiliki

tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi pasti akan

memberikan nilai tambah bagi perusahaan tersebut. Maka

dengan itu perlu adanya survai kepuasan pelanggan,

nantinya perusahaan akan merespon dengan melakukan

pembenahan atau perbaikan produk dan jasa dengan cara

berinovasi agar para konsumen bisa puas terhadap produk

atau jasa yang di belinya.

3.2 Pelayanan Publik

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan

penduduk atas barang, jasa atau pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pemerintahan

selaku penyelenggara pelayanan publik pada hakekatnya adalah

memberikan pelayanan keada masyarakat. Bukan untuk melayani

diri sendiri namun untuk melayani serta diharapkan mampu

menciptakan kondisi dimana masyarakat mampu mengembangkan

kemampuan dan kreativitas demi mencapai tujuan bersama

(Rasyid, 1998).

Pelayanan publik (public services) merupakan perwujudan

fungsi aparatur sebagai abdi masyarakat disamping sebagai abdi

negara. Oleh karena itu, kedudukan aparatur pemerintah dalam

pelaksanaan pelayanan umum sangat strategis karena akan

menentukan sejauhmana pemerintah mampu memberikan

pelayanan secara maksimal yang pada kahirnya menentukan

sejauh mana negara mampu memenuhi fungsinya dan perannya

dengan baik. Pelayanan publik sendiri bertujuan untuk

mensejahterakan masyarakat dari suatu negara kesejahteraan

Page 47: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

39

(welfare state). Pelayanan umum menurut Lembaga Administrasi

Negara (1998) menjabarkan sebagai segala bentuk kegiatan

pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik

di Pusat, Daerah maupun dilingkungan BUMN/BUMD baik dalam

bentuk barang ataupun jasa dalam rangka untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat serta dalam rangka pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Dengan demikian pelayanan

publik dapat diartikan sebagai kegiatan pemberian layanan

(melayani) yang mempunyai kepentingan pada suatu instansi

sesuai dengan aturan pokok dan tata kerja yang telah ditetapkan.

Dalam pelaksanaan pelayanan publik harus berdasarkan

standar pelayanan sebagai tolok ukur yang dipergunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas

pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada

masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat,

mudah, terjangkau, dan terukur. Pelayanan publik diatur dalam

Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,

pengaturan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum

dalam hubungan antara masyarakat dan penyelenggara dalam

pelayanan publik. Selain itu, pengaturan mengenai pelayanan

publik bertujuan agar terwujudnya batasan dan hubungan yang

jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan

seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan

publik; agar terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik

yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan

korporasi yang baik; agar terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan

publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan agar

terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat

dalam penyelengaaran pelayanan publik.

Pelayanan publik juga bertujuan untuk memuaskan

keinginan masyarakat atau pelayanan pada umumnya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Page 48: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

40

(KMPAN) No 62 tahun 2003 tentang penyelenggaraan pelayanan

publik setidaknya mengandung sendi-sendi:

a. Kesederhanaan, dalam arti prosedur atau tata cara pelayanan

diselenggarakan secara cepat, tidak berbelit-belit, mudah

dipahami dan mudah dilaksanakan.

b. Kejelasan yang mencakup:

a) Rincian biaya atau tarif pelayanan publik.

b) Prosedur/tata cara umum, baik teknis maupun

administratif

c) Kepastian waktu, yaitu pelaksanaan pelayanan publik

harus dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang

telah ditentukan.

c. Kemudahan akses, yaitu bahwa tempat dan lokasi serta

sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh

masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi

telekomunikasi dan informatika.

d. Kedisiplinan, kesopanan dan keramaian yakni memberi

pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah

serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.

e. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan

pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan

sarana teknologi telekomunikasi dan informatika.

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, standar pelayanan

wajib disusun oleh penyelenggara dengan memperhatikan

kemampuan penyelenggara, kebutuhan masyarakat, dan kondisi

lingkungan. Dalam penyusunan tersebut wajib mengikutsertakan

masyarakat dan pihak terkait. Standar pelayanan meliputi dasar

hukum; persyaratan; sistem, mekanisme, dan prosedur; jangka

waktu penyelesaian; biaya/tarif; produk pelayanan; sarana,

prasarana, dan/atau fasilitas; kompetensi pelaksana; pengawasan

internal; penanganan pengaduan, saran, dan masukan; jumlah

Page 49: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

41

pelaksana; jaminan pelayanan yang memberikan kepastian

pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan; jaminan

keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen

untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko

keragu-raguan; dan evaluasi kinerja pelaksana.

3.3 Kualitas Pelayanan Publik

Kualitas dapat diartikan sebagai totalitas dari karakteristik

suatu produk (barang dan/atau jasa) yang menunjang kemampuan

dalam memenuhi kebutuhan. kualitas sering kali diartikan sebagai

segala sesuatu yang memuaskan pelanggan atau sesuai dengan

persyaratan atau kebutuhan. Pelayanan publik mempunyai ciri

public accuntability, dimana setiap warga negara mempunyai hak

untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang mereka terima.

adalah sangat sulit untuk menilai kualitas suatu pelayanan tanpa

mempertimbangkan peran masyarakat sebagai penerima

pelayanan dan aparat pelaksana pelayanan itu. evaluasi yang

berasal dari pengguna pelayanan, merupakan elemen pertama

dalam analisis kualitas pelayanan publik. elemen kedua dalam

analisis adalah kemudahan suatu pelayanan dikenali baik sebelum

dalam proses atau setelah pelayanan itu diberikan.

Untuk mengukur sejauh mana kualitas pelayanan publik

yang diberikan oleh aparatur pemerintah, perlu ada kriteria yang

menunjukkan apakah suatu pelayanan publik yang diberikan

dapat dikatakan baik atau buruk. Kualitas pelayanan publik juga

dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para

pelanggan (masyarakat) atas pelayanan yang sesungguhnya

mereka inginkan. apabila pelayanan dalam prakteknya yang

diterima oleh masyarakat sama dengan harapan atau keinginan

mereka, maka pelanggan tersebut dikatakan sudah memuaskan.

Page 50: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

42

Zeithaml (1990) mengemukakan dalam mendukung hal

tersebut, ada 10 (sepuluh) dimensi yang harus diperhatikan dalam

melihat tolok ukur kualitas pelayanan publik, yaitu:

1) Tangible, terdiri atas fasilitas fisik, peralatan, personil dan

komunikasi;

2) Realiable, terdiri dari kemampuan unit pelayanan dalam

menciptakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat;

3) Responsiveness, kemauan untuk membantu konsumen

bertanggung jawab terhadap kualitas pelayanan yang

diberikan;

4) Competence, tuntutan yang dimilikinya, pengetahuan dan

ketrampilan yang baik oleh aparatur dalam memberikan

pelayanan;

5) Courtesy, sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap

terhadap keinginan konsumen serta mau melakukan

kontak atau hubungan pribadi;

6) Credibility, sikap jujur dalam setiap upaya untuk menarik

kepercayaan masyarakat;

7) Security, jasa pelayanan yang diberikan harus bebas dari

berbagai bahaya dan resiko;

8) Access, terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak

dan pendekatan;

9) Communication, kemauan pemberi pelayanan untuk

mendengarkan suara, keinginan atau aspirasi pelanggan,

sekaligus kesediaan untuk selalu menyampaikan

informasi baru kepada masyarakat;

10) Understanding the customer, melakukan segala usaha

untuk mengetahui kebutuhan pelanggan.

Page 51: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

43

3.4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

3.4.1 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari Kegiatan pengukuran

Indeks Kepuasan Masyarakat adalah:

1) Untuk mengetahui tingkat kinerja layanan pada unit

penyelenggara layanan publik seperti pada Kantor

Kecamatan, Puskesmas, Rumah Sakit Umum secara

berkala yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam penyusunan kebijakan dalam

rangka peningkatan pelayanan publik kedepannya

2) Untuk mengetahui dan menganalisa sejauh mana

tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang

diberikan pada unit penyelenggara pelayanan publik;

3) Untuk mengetahui kesesuaian antara kinerja unit

pelayanan dengan harapan atau tingkat kepentingan

masyarakat pengguna pelayanan; dan

4) Sebagai sarana pengawasan bagi masyarakat terhadap

kinerja pelayanan di Kabupaten Tana Tidung.

3.4.2 Unsur-Unsur Penilaian

Adapun 9 (Sembilan) unsur atau indikator yang

dijadikan instrument dalam pengukuran kepuasan

masyarakat berdasarkan Peraturan Menteri

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi No 14 Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1) Kesesuian persyaratan pelayanan denga jenis

pelayanannya;

2) Kemudahan prosedur;

3) Kecepatan waktu dalam memberikan

pelayanan;

4) Kewajaran biaya/tarif dalam pelayanan;

Page 52: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

44

5) Kesesuaian produk pelayanan antara yang

tercantum dalam standar pelayanan dengan

hasil yang diberikan;

6) Kompetensi/kemampuan petugas dalam

pelayanan;

7) Perilaku petugas dalam pelayana terkait

kesopanan dan keramahan;

8) Kualitas Sarana dan Prasarana; dan

9) Penanganan pengaduan pengguna layanan.

Page 53: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

45

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan

sebelumnya pada bab awal maka penelitian ini menggunakan

rancangan atau desain penelitian survey dengan menggunakan

data deskriptif untuk mengetahui indeks kepuasan masyarakat

dari pelayanan yang diberikan oleh instansi pelayanan publik

Kabupaten Tana Tidung.

4.2 Lokasi dan Obyek Penelitian

Untuk lokasi pelaksanaan penelitian dilakukan dalam

lingkup Kabupaten Tana Tidung pada unit penyelenggara

pelayanan publik yakni pada Kantor Camat, Rumah Sakit Umum

Daerah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan beberapa

instansi layanan publik lainnya terutama Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di beberapa kecamatan

sedangkan untuk objek penelitian yakni masyarakat yang pernah

ataupun sedang mendapatkan pelayanan di unit penyelenggara

pelayanan tersebut.

4.3 Fenomena Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja

pelayanan publik pada unit penyelenggara pelayanan publik

dengan cara mengukur indeks kepuasan masyarakat yang pernah

ataupun sedang dilayani. Salah satu tolok ukur penilaian kinerja

pelayanan adalah dengan mendengarkan atau mengumpulkan

persepsi dari responen mengenai kualitas pelayanan yang pernah

ataupun sedang diterimanya. Untuk indikator-indikator yang

digunakan sebagai pengukuran mengacu pada Peraturan Menteri

Page 54: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

46

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan

Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

Adapun indikator-indikator yang dimaksud tersebut adalah:

1. Kesesuaian Persyaratan Pelayanan dengan jenis

pelayanannya;

2. Kemudahan Prosedur pelayanan;

3. Kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan;

4. Kewajaran biaya/tariff dalam pelayanan;

5. Keseuaian produk pelayanan antara yang tercantum dalam

standar pelayanan dengan hasil yang diberikan;

6. Kompetensi/kemampuan petugas dalam pelayanan;

7. Perilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan dan

keramahan;

8. Kualitas sarana dan prasarana; dan

9. Penanganan pengaduan pengguna layanan.

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan

survei ini berupa kuesioner. Kuesioner dibagi dan digandakan oleh

masing-masing unit pelayanan dengan target sekitar 100

responden. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini

dari skala 1-4, dimana nilai 1 menunjukkan sangat tidak sesuai

sedangkan untuk nilai 4 menyatakan sangat sesuai.

4.5 Teknik Analisis Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini, menggunakan

pengukuran Skala Likert dimana dalam setiap perhitungan survei

kepuasan masyarakat terhadap unsur-unsur pelayanan yang dikaji

dan memiliki penimbang yang sama. Adapun untuk nilai

penimbang ditetapkan dengan rumus, sebagai berikut:

Page 55: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

47

Jumlah Bobot

Bobot nilai rata-rata tertimbang = x Nilai Persepsi

Jumlah Unsur

Untuk penelitian dengan 9 (Sembilan) unsur atau indikator yang

dikaji maka untuk setiap unsur pelayanan mempunyai

penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah Bobot 1

Bobot nilai rata-rata tertimbang = = 0,11

Jumlah Unsur 9

Untuk memperoleh nilai SKM Unit pelayanan digunakan

pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai

berikut:

Total dari Nilai Persepsi per Unsur

IKM = x Nilai Penimbang

Total Unsur yang Terisi

Untuk memudahkan interpretasi terhadp penilaian SKM yaitu

antara 25 dan 100, maka hasil penilaian tersebut diatas dapat

dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai

berikut:

SKM Unit Pelayanan x 25

Page 56: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

48

Tabel 4.1

Tabel Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi,

Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

Nilai

Persepsi

Nilai

Interval

(NI)

Nilai

Interval

Konversi

(NIK)

Mutu

Pelayanan

(x)

Kinerja

Mutu Unit

Pelayanan

(y)

1 1,00 –

2,5996

25,00 –

64,99 D Tidak Baik

2 2,60 –

3,064

65,00 –

76,60 C Kurang Baik

3 3,0644 –

3,532

76,61 –

88,30 B Baik

4 3,5324 –

4,00

88,31 –

100,00 A Sangat Baik

Page 57: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

49

BAB V

HASIL ANALISA DATA

5.1. Deskripsi Ringkas Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tana

Tidung pada beberapa unit penyelenggara pelayanan publik baik

dari lingkup kesehatan, layanan kantor kecamatan maupun pada

beberapa organisasi perangkat daerah terutama yang berhubungan

dengan pelayanan pada masyarakat secara langsung.

Kabupaten Tana Tidung sendiri merupakan daerah

pemekaran dari Kabupaten Bulungan sebagai Kabupaten Induk.

Kabupaten ini merupakan pemekaran dari 3 wilayah kecamatan di

Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur yakni Kecamatan

Sesayap, Sesayap Hilir dan Tanah Lia dengan luas wilayah

administrasi seluas 4.828,58 Km2. Sejak tahun 2012, kabupaten

ini merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring

dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan

Timur. Saat ini, Kabupaten Tana Tidung terdiri dari 5 (lima)

kecamatan yakni Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir, Tana Lia,

Betayau dan Muruk Rian dengan 32 desa. Berikut merupakan

batas-batas wilayah Kabupaten Tana Tidung:

Sebelah Utara : Kabupaten Nunukan

Sebelah Timur : Laut Sulawesi, Kabupaten Bulungan dan

Kota Tarakan

Sebelah Selatan : Kabupaten Bulungan

Sebelah Barat : Kabupaten Malinau

5.2. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Publik di

Kabupaten Tana Tidung

5.2.1. Layanan Kesehatan

Page 58: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

50

5.2.1.1. Layanan Kesehatan Puskesmas Tideng Pale

Responden dalam penelitian Indeks Kepuasan

Masyarakat ini adalah masyarakat yang pernah

mendapatkan pelayanan di Puskesmas Tideng Pale. Jumlah

kuesioner yang berhasil dikumpulkan yakni sebanyak 70

lembar. Berikut adalah hasil pengolahan data hasil survei

untuk indeks Kepuasan Masyarakat pada Puskesmas Tideng

Pale.

Tabel 5.1

Indeks Kepuasan per Unsur Layanan Puskesmas Tideng

Pale

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,11 77,75 Baik

2 Kemudahan Prosedur Pelayanan 3,13 78,25 Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 3,07 76,75 Baik

4 Kesesuaian Biaya 3,00 75,0 Kurang

Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan Standar

Pelayanan

3,01 75,25 Kurang

Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,16 79,0 Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,14 78,5 Baik

8 Kualitas Sarana dan Prasarana 3,17 79,25 Baik

9 Penanganan terhadap

pengaduan 3,26 81,50 Baik

Hasil pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat

per unsur terhadap kualitas pelayanan yang diperoleh di

Puskesmas Tideng Pale yang didasarkan pada 9 indikator

yang ada dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Page 59: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

51

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun

2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit

Penyelenggara Pelayanan Publik. Berdasarkan rekapan

hasil survei dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa

unsur yang perlu mendapat perhatian lebih karena masuk

dalam kategori “Kurang Baik” yakni unsur kesesuaian

biaya dan kesesuaian hasil pelayanan yang diberikan

dengan standar pelayanan sedangkan untuk unsur lainnya

yaitu kesesuaian persyaratan, kemudahan prosedur,

kecepatan waktu, kemampuan petugas, sikap petugas,

kualitas sarana dan prasarana serta penanganan terhadap

pengaduan masuk dalam kategori “Baik”.

Tindak Lanjut: Walaupun secara umum, Indeks Kepuasan

Masyarakat untuk pelayanan pada Puskesmas Tideng Pale

masuk dalam kategori baik namun masih ada beberapa hal

yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Beberapa hal

tersebut antara lain:

1) Perlu disusunnya SOP (standar operational procedure)

dalam pemberian layanan kepada masyarakat sehingga

pelayanan dapat lebih maksimal termasuk dalam

kecepatan pemberian layanan maupun kompetensi

petugas

2) Penyediaan sarana komunikasi antara masyarakat dan

unit pelayanan puskesmas

3) Peningkatan kompetensi petugas sehingga pelayanan

yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan

5.2.1.2. Layanan Kesehatan Puskesmas Sesayap Hilir

Untuk Layanan Puskesmas Sesayap HIlir, dalam

pelaksanaan survei kepuasan masyarakat melibatkan

masyarakat yang pernah mendapatkan pelayanan di

Page 60: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

52

Puskesmas tersebut. Dalam pelaksanaan survei ini berhasil

mengumpulkan kuesioner sebanyak 52 lembar. Berikut ini

adalah hasil pengolahan data untuk Indeks Kepuasan

Masyarakat pada Unit Layanan Puskesmas Sesayap Hilir.

Tabel 5.2

Indeks Kepuasan per Unsur Layanan Puskesmas Sesayap

Hlir

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,14 78,5 Baik

2 Kemudahan Prosedur Pelayanan 3,37 84,25 Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 3,08 77 Baik

4 Kesesuaian Biaya 3,39 84,5 Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan yang

diberikan dengan Standar

Pelayanan

3,22 80,5 Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,20 80 Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,35 83,75 Baik

8 Kualitas Sarana dan Prasarana 3,28 82 Baik

9 Penanganan terhadap

pengaduan 3,59 89,75

Sangat

Baik

Hasil pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat per

unsur terhadap kualitas pelayanan yang diperoleh di

Puskesmas Sesayap Hilir yang didasarkan pada 9 indikator

yang ada dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2017

tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit

Penyelenggara Pelayanan Publik. Berdasarkan hasil

pengolahan data yang ditunjukkan pada tabel diatas

Page 61: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

53

menunjukkan bahwa semua unsur yang diteliti

mendapatkan kategori “Baik” bahkan ada satu unsur yaitu

Unsur penanganan terhadap pengaduan masuk dalam

kategori “Sangat Baik”. Namun berdasarkan nilai masih yang

termasuk rendah yakni pada unsur kecepatan waktu

pelayanan yang mendapat poin agak rendah.

Tindak Lanjut: Terlepas dari hasil pengolahan kuesioner

diatas, tentu saja tetap ada beberapa hal yang perlu

mendapat perhatian serius dalam upaya memberikan

pelayanan prima bagi para masyarakat. Beberapa hal

tersebut antara lain:

1) Perlu disusunnya SOP (standard Operational procedure)

yang menjadi pedoman dalam pemberian layanan

sehingga layanan yang diberikan lbih efektif dan efisien

2) Perlu adanya peningkatan kompetensi petugas pelayanan

serta kelengkapan sarana dan prasarana sehingga dalam

pelayanan yang diberikan dapat dilaksanakan dengan

cepat dan tepat

5.2.1.3. Layanan Kesehatan Puskesmas Kujau

Responden yang dilibatkan dalam survei kepuasan

masyarakat ini yaitu masyarakat yang pernah mendapat

pelayanan di Puskesmas Kujau. Adapun jumlah kuesioner

yang berhasil dikumpulkan dalam pelaksanaan kegiatan ini

sebanyak 100 lembar. Berikut ini adalah tabel hasil

pengolahan data yang berhasil diperoleh untuk Indeks

Kepuasan Masyarakat pada Unit Pelayanan Puskesmas

Kujau.

Page 62: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

54

Tabel 5.3

Indeks Kepuasan per Unsur Layanan Puskesmas Kujau

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,18 79,5 Baik

2 Kemudahan Prosedur Pelayanan 3,11 77,75 Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 2,94 73,5 Kurang

Baik

4 Kesesuaian Biaya 3,32 83 Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan Standar

Pelayanan

3,05 76,25 Kurang

Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,04 76

Kurang

Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,15 78,75 Baik

8 Kualitas Sarana dan Prasarana 2,76 69 Kurang

Baik

9 Penanganan terhadap pengaduan 3,24 81 Baik

Hasil pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat per

unsur terhadap kualitas pelayanan yang diperoleh di

Puskesmas Sesayap Hilir yang didasarkan pada 9 indikator

yang ada dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2017

tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit

Penyelenggara Pelayanan Publik. Berdasarkan hasil

pengolahan data dapat disimpulkan bahwa ada 5 (lima) unur

yang masuk dalam kategori “Baik” yaitu Unsur kesesuaian

persyaratan, kemudahan prosedur, kesesuaian biaya, sikap

petugas dalam memberikan pelayanan serta penanganan

terhadp pengaduan sedangkan untuk 4 (empat) unsur

lainnya masuk dalam kategori “Kurang Baik” yaitu unsur

Page 63: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

55

Kecepatan waktu pelayanan, keseuaian hasil pelayanan yang

diberikan dengan standar pelayanan, kemampuan petugas

dalam memberikan pelayanan serta kualitas sarana dan

prasarana yang terbilang rendah.

Tindak Lanjut: Berdasarkan hasil survei kepuasan

masyarakat pada Puskesmas Kujau dapat disimpulkan

bahwa masih banyak hal yang perlu untuk dilakukan

pembenahan dalam upaya memberikan pelayanan maksimal

bagi masyarakat. Beberapa tindakan yang perlu untuk segera

dilaksanakan antara lain:

1) Perlu ada pelatihan atau bimbingan terutama bagi para

petugas sehingga dalam memberikan pelayanan dapat

sesuai dengan standar pelayanan serta pemberian

layanan yang diberikan tidak terlalu membuang-buang

waktu terutama bagi masyarakat

2) Perlunya menyusun SOP (standar Operational procedure)

yang dapat dijadikan pedoman dalam memberikan

layanan sehingga layanan yang diberikan sesuai bahkan

jika memungkinkan dapat melebihi harapan masyarakat

3) Perlu disediakannya sarana komunikasi antara

masyarakat dan Unit pelayanan Puskesmas Kujau

sehingga berbagai pengaduan ataupun saran tersalurkan

sehingga dapat memperbaiki kualitas pelayanan di unit

pelayanan

5.2.1.4. Layanan Kesehatan Puskesmas Tana Lia

Responden untuk pelaksanan survei kepuasan

masyarakat untuk unit pelayanan Puskesmas Tana Lia

terdiri dari masyarakat yang pernah mendapatkan pelayanan

di Puskesmas tersebut. Adapun kuesioner yang berhasil

dikumpulkan sebanyak 100 lembar. Dibawah ini adalah table

Page 64: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

56

yang memuat data hasil pengolahan Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadp unit layanan Puskesmas Tana Lia.

Tabel 5.4

Indeks Kepuasan per Unsur Layanan Puskesmas Tana Lia

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,19 79,75 Baik

2 Kemudahan Prosedur

Pelayanan 3,27 81,75 Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 3,06 76,5 Kurang

Baik

4 Kesesuaian Biaya 3,43 85,75 Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan Standar

Pelayanan

3,20 80 Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,31 82,75 Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,32 83 Baik

8 Kualitas Sarana dan

Prasarana 2,91 72,75

Kurang

Baik

9 Penanganan terhadap

pengaduan 3,58 89,5

Sangat

Baik

Hasil pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat per

unsur terhadap kualitas pelayanan yang diperoleh di

Puskesmas Sesayap Hilir yang didasarkan pada 9 indikator

yang ada dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun

2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit

Penyelenggara Pelayanan Publik. Berdasarkan hasil

pengolahan data pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa

ada 1 (satu) unsur yang masuk dalam kategori “Sangat

Page 65: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

57

Baik” yaitu unsur penanganan terhadap pengaduan, 6

(enam) unsur pelayanan masuk dalam kategori “Baik”

yakni unsur kesesuaian pelayanan, kemudahan prosedur,

kesesuaian biaya, kesesuaian hasil pelayanan dengan

standar pelayanan, kemampuan dan sikap petugas dalam

memberikan pelayanan. Sedangkan untuk kategori

“Kurang Baik” masih terdapat 2 (dua) unsur yakni

Kecepatan waktu pelayanan dan kualitas sarana dan

prasarana.

Tindak Lanjut: Berdasarkan hasil pengolahan data dapat

disimpulkan bahwa sudah ada beberapa unsur yang sudam

masuk kategori baik bahkan sangat baik. Namun masih

terdapat juga unsur yang terbilang rendah karena masih

masuk dalam kategori “Kurang Baik” sehingga erlu adanya

tindak lanjut dalam menangani hal tersebut. Beberapa

tindakan yang dapat diambil antara lain:

1) Perlunya upaya perbaikan sistem pelayanan serta

kompetensi petugas pemberi layanan sehingga layanan

yang diberikan dapat berlangsung secara efektif dan

efisien bahkan jika memungkinkan perlu adanya

penambahan jumlah petugas layanan

2) Sarana dan prasarana yang tersedia juga perlu

diperhatikan kembali demi kenyamanan petugas dan

terutama kenyamanan masyarakat yang memerlukan

pelayanan.

5.2.1.5. Layanan Kesehatan Puskesmas Muruk Rian

Responden untuk kegiatan survei kepuasan

masyarakat ini merupakan warga masyarakat yang pernah

mendapat pelayanan di unit kesehatan Puskesmas Muruk

Rian. Kuesioner yang berhasil dikumpulkan dalam kegiatan

Page 66: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

58

ini sebanyak 22 lembar. Dibawah ini merupakan tabel data

hasil pengolahan kuesioner survey kepuasan masyarakat di

Puskesmas Muruk Rian.

Tabel 5.5

Indeks Kepuasan per Unsur Layanan Puskesmas Muruk

Rian

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,14 78,5 Baik

2 Kemudahan Prosedur Pelayanan 3,23 80,75 Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 3,14 78,5 Baik

4 Kesesuaian Biaya 3,41 85,25 Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan yang

diberikan dengan Standar

Pelayanan

3,09 77,25 Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,27 81,75 Baik

7 Sikap Petugas dalam memberikan

Pelayanan 3,18 79,5 Baik

8 Kualitas Sarana dan Prasarana 2,96 74 Kurang

Baik

9 Penanganan terhadap pengaduan 3,23 80,75 Baik

Hasil pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat per unsur

terhadap kualitas pelayanan yang diperoleh di Puskesmas

Muruk Rian yang didasarkan pada 9 indikator yang tercantum

dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2017 tentang

Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara

Pelayanan Publik. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat

disimpulkan bahwa secara keseluruhan hasil survei

menunjukkan layanan di Puskesmas tersebut masuk dalam

Page 67: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

59

kategori “Baik” kecuali untuk satu unsur yakni kualitas

sarana dan prasarana yang mendapat nilai rendah sehingga

masuk dalam kategori “Kurang Baik”. Untuk pelaksanaan

survei selanjutnya juga diharapkan partisipasi masyarakat

melalui pengisian kuesioner dapat lebih ditingkatkan sehingga

lebih hasil penelitian lebih luas dan menyeluruh.

Tindak Lanjut: Walaupun secara keseluruhan penilaian untuk

layanan di Puskesmas Muruk Rian sudah masuk dalam

kategori Baik namun tetap saja masih ada pebaikan-perbaikan

yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prsarana

yang diperlukan dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat

2) Dalam memberikan pelayanan perlu mengacu pada

prosedur standar pelayanan sehingga pelayanan yang

diberikan sesuai dengan standarisasi

3) Perlu adanya peningkatan kompetensi dari petugas

pemberi layanan sehingga layanan bisa diberikan secara

efektif dan efisien.

5.2.1.6. Layanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah

Akhmad Berahim

Responden dalam pelaksanaan survei kepuasan

masyarakat ini merupakan masyarakat yang pernah

mendapatkan pelayanan di RSUD Akhmad Berahim. Adapun

untuk jumlah kuesioner yang berhasil dikumpulkan adalah

sebanyak 68 Lembar. Berikut ini tabel hasil pengolahan data

survei kepuasan masyarakat untuk layanan di RSUD

Akhmad Berahim.

Page 68: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

60

Tabel 5.6

Indeks Kepuasan per Unsur Pelayanan RSUD Akhmad

Berahim

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,18 79,5 Baik

2 Kemudahan Prosedur

Pelayanan 3,13 78,25 Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 3,03 75,75 Kurang

Baik

4 Kesesuaian Biaya 3,22 80,5 Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan Standar

Pelayanan

3,07 76,75 Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,09 77,25 Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,16 79 Baik

8 Kualitas Sarana dan

Prasarana 2,88 72

Kurang

Baik

9 Penanganan terhadap

pengaduan 3,28 82 Baik

Hasil pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat per

unsur terhadap kualitas pelayanan yang diperoleh di RSUD

Akhmad Berahim yang didasarkan pada 9 indikator yang

tercantum dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun

2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit

Penyelenggara Pelayanan Publik. Secara garis besar beberapa

unsur masuk dalam kategori “Baik” walaupun dengan nilai

yang cukup standar seperti unsur kesesuaian persyaratan,

kemudahan prosedur, kesesuaian biaya, kesesuaian hasil

Page 69: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

61

pelayanan dengan standar pelayanan, kemampuan dan sikap

petugas dalam memberikan pelayanan serta penanganan

terhadp pengaduan sedangkan untuk kategori “Kurang

Baik” masih tersisa dua unsur yaitu kecepatan waktu

pelayanan dan kualitas sarana dan prasarana yang tersedia.

Tindak Lanjut: Walaupun secara umum, hasil pengolahan

data menunjukkan 7 unsur masuk dalam kategori baik

namun secara keseluruhan nilai untuk setiap unsur masih

termasuk rendah sehingga perlu adanya upaya untuk lebih

meningkatkan kembali kualitas pelayanan kepada

masyarakat. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:

1) Perlu adanya pelatihan dan bimbingan terutama bagi para

petugas sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat lebih

cepat dan maksimal

2) Perlu adanya penyusunan SOP (standard operational

procedure) sehingga pelayanan yang diberikan sesuai

dengan standar sehingga dapat memberikan kepuasan

bagi masyarakat penerima layanan

3) Kualitas sarana dan prasarana juga perlu mendapat

perhtian lebih demi kemananan dan kenyamanan para

petugas maupun masyarakat penerima layanan

5.2.1.7. Indeks Kepuasan Unit Layanan Kesehatan

Tabel 5.7

Indeks Kepuasan per Unsur Layanan Kesehatan

No Unit Nilai IKM Nilai

Konversi

Kategori

1 Puskesmas Tideng Pale 3,11 77,86 Baik

2 Puskesmas Sesayap

Hilir 3,29 82,12 Baik

3 Puskesmas Kujau 3,09 77,13 Baik

4 Puskesmas Tana Lia 3,25 81,24 Baik

Page 70: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

62

5 Puskesmas Muruk

Rian 3,18 79,47 Baik

6 RSUD Akhmad

Berahim 3,11 77,83 Baik

Berdasarkan hasil rekapan untuk indeks kepuasan

masyarakat untuk bidang layanan kesehatan di puskesmas

yang tersebar di 5 kecamatan secara umum masuk dalam

kategori “Baik” namun tentu saja masih ada beberapa hal

yang perlu untuk diperbaiki sehingga kedepannya pelayanan

dapat lebih ditingkatkan. Secara singkatnya beberapa hal

yang perlu dilakukan, antara lain:

1) Perlu adanya SOP (standard operational procedure)

layanan sehingga dalam menjalankan layanan, para

petugas memiliki standar dalam pemberian layanan

2) Perlu adanya bimbingan bagi para petugas untuk dapat

meningkatkan kompetensi serta perubahan sikap dan

perilaku terutama saat memberikan pelayanan

3) Sarana dan prasarana yang tersedia juga perlu untuk

dipertimbangkan kembali demi keamanan dan

kenyamanan masyarakat dan petugas

4) Tersedianya media komunikasi antara unit penyelenggara

layanan dengan masyarakat sehingga setiap pengaduan,

masukan ataupun saran dapat segera mendapat

tindaklanjut yang cepat dan tepat.

5.3. Layanan Kantor Kecamatan

5.3.1. Layanan Kantor Kecamatan Tana lia

Pengukuran Indeks Kepuasan masyarakat tahun 2019

di Kantor Kecamatan Tana Lia dilaksanakan melalui survei

kepuasan masyarakat terhadap 75 (tujuh puluh lima)

Page 71: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

63

responden yang merupakan warga masyarakat penerima

pelayanan. Berdasarkan hasil pengolahan terhadap

kuesioner, nilai rata-rata masing-masing unsur pelayanan

adalah sebaagi berikut:

Tabel 5.8

Indeks Kepuasan per Unsur Layanan Kecamatan Tana

Lia

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,24 81 Baik

2 Kemudahan Prosedur

Pelayanan 3,37 84,25 Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 2,83 70,75 Kurang

Baik

4 Kesesuaian Biaya 4,00 100 Sangat

Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan Standar

Pelayanan

3,32 83 Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,45 86,25 Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,55 88,75 Baik

8 Kualitas Sarana dan

Prasarana 2,93 73,25

Kurang

Baik

9 Penanganan terhadap

pengaduan 2,23 55,75 Tidak Baik

Hasil pengolahan data indeks kepuasan masyarakat

per unsur terhadap kualitas pelayanan yang diperoleh pada

Kantor Kecamatan Tana Lia yang didasarkan pada 9

indikator-indikator yang ada pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 tahun 2017

Page 72: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

64

tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat

Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Berdasarkan hasil

yang ditunjukkan pada tabel diatas ada 1 (satu) unsur yang

masuk dalam kategori “Sangat Baik” yakni unsur

kesesuaian biaya, selanjutnya ada 5 (lima) unsur yang masuk

dalam kategori “Baik” yaitu Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan, Kemudahan Prosedur, Kesesuaian Hasil

Pelayanan yang diberikan dengan Standar Pelayanan,

Kemampuan Petugas yang memberikan pelayanan dan Sikap

Petugas dalam memberikan Pelayanan. Sedangkan untuk

kategori “Kurang Baik” ada 2 (dua) unsur yaitu Kecepatan

waktu pelayanan dan kualitas sarana dan prasarana dan 1

(satu) unsur yang terakhir yaitu penanganan terhadap

pengaduan masuk dalam kategori “Tidak Baik”.

Tindak Lanjut: Walaupun secara keseluruhan nilai indeks

kepuasan masyarakat Kantor Kecamatan Tana Lia masuk

dalam kategori “Baik” namun masih tetap memerlukan

beberapa perbaikan terutama kecepatan pemberian layanan

serta perbaikan kualitas sarana dan prasarana penunjang

pelayanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa

perbaikan sebagai berikut:

1) Mengupayakan agar kecepatan pelayanan dapat tercapai

dengan maksimal melalui peningkatan kualitas SDM yaitu

melalui diklat dan bimtek serta menambah jumlah

pegawai.

2) Untuk kualitas sarana dan prasarana perlu dilakukan

untuk melengkapi kebutuhan berbagai sarana dan

prasarana terutama yang dibutuhkan dalam pelayanan

secara langsung

Page 73: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

65

3) Perlu adanya media untuk menerima pengaduan

masyarakat serta tindak lanjut dalam menyelesaikan

pengaduan yang diberikan oleh masyarakat.

5.3.2. Layanan Kantor Kecamatan Sesayap

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat

Kabupaten Tana Tidung yang pernah dilayani di Kantor

Kecamatan Sesayap. Adapun kuesioner yang dikumpulkan

sebanyak 75 (tujuh puluh lima) responden. Data yang

dikumpulkan dalam kegiatan ini adalah data primer yaitu

data yang diperoleh langsung dari responden dengan

menggunakan kuesioner terstruktur. Untuk kegiatan

pengumpulan data dilakukan sepanjang tahun 2019.

Adapun hasil dari survei kepuasan masyarakat tersebut

tersaji secara singkat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.9

Tabel Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,24 81 Baik

2 Kemudahan Prosedur

Pelayanan 3,37 84,25 Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 2,88 72 Kurang

Baik

4 Kesesuaian Biaya

4,00 100 Sangat

Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan

Standar Pelayanan

3,49 87,25 Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,47 86,75 Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,55 88,75

Sangat

Baik

Page 74: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

66

8 Kualitas Sarana dan

Prasarana 3,09 77,25 Baik

9 Penanganan terhadap

pengaduan 2,11 52,75 Tidak Baik

Berdasarkan hasil pengolahan data indeks kepuasan

masyarakat per unsur terhadap kualitas pelayanan yang

diperoleh pada Kantor Kecamatan Tana Lia yang didasarkan

pada 9 indikator-indikator yang ada pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 tahun 2017

tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat

Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Dari tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa hanya ada 1 (satu) unsur yang masuk

dalam kategori “Sangat Baik” yakni untuk kesesuaian biaya.

Untuk kategori “Baik” ada 5 (lima) unsur yaitu kesesuaian

persyaratan, kemudahan prosedur, kesesuian hasil

pelayanan dengan standar pelayanan, kemampuan petugas

serta kualitas sarana dan prasarana. Untuk kategori “Kurang

Baik” ada 1 (satu) unsur yakni kecepatan waktu pelayanan

sedangkan untuk untuk unsur pelayanan untuk

penanganan terhadap pengaduan masuk dalam kategori

sangat rendah yakni kategori “Tidak Baik”.

Tindak Lanjut: Secara umum nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap Kinerja Pelayanan di Kantor kecamatan

Sesayap adalah “Baik” namun dalam pelaksanaannya masih

ada beberapa hal yang perlu untuk mendapat penanganan

lebih lanjut. Beberapa hal tersebut antara lain:

1) Keluhan masyarakat terhadap lambatnya penanganan

pelayanan perlu disikapi dengan cara meningkatkan

kualitas SDM para pemberi layanan baik melalui

pelatihan maupun bimbingan teknis serta menambah

Page 75: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

67

jumlah pegawai yang bertugas dalam memberikan

pelayanan;

2) Perbaikan dan peningkatan kualitas sarana dan

parsarana yang ada di Kantor Kecamatan terutama yang

terkait dengan pelayanan langsung kepada masyarakat;

dan

3) Melakukan gerak cepat dalam mengatasi berbagai

keluhan dan pengaduan dari masyarakat

5.3.3 Layanan Kantor Kecamatan Sesayap Hilir

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat

Kabupaten Tana Tidung yang pernah dilayani di Kantor

Kecamatan Sesayap Hilir. Adapun kuesioner yang

dikumpulkan sebanyak 52 (lima puluh dua) responden. Data

yang dikumpulkan dalam kegiatan ini adalah data primer

yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan

menggunakan kuesioner terstruktur. Untuk kegiatan

pengumpulan data dilakukan sepanjang tahun 2019.

Adapun hasil dari survei kepuasan masyarakat tersebut

tersaji secara singkat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.10

Tabel Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,06 76,5

Kurang

Baik

2 Kemudahan Prosedur

Pelayanan 3,00 75

Kurang

Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 2,99 74,75 Kurang

Baik

4 Kesesuaian Biaya

4,00 100 Sangat

Baik

Page 76: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

68

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan

Standar Pelayanan

3,04 76 Kurang

Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,13 78,25 Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,02 75,5

Kurang

Baik

8 Kualitas Sarana dan

Prasarana 2,86 71,5

Kurang

Baik

9 Penanganan terhadap

pengaduan 2,70 67,5

Kurang

Baik

Berdasarkan hasil pengolahan data indeks kepuasan

masyarakat per unsur terhadap kualitas pelayanan yang

diperoleh pada Kantor Kecamatan Sesayap Hilir yang

didasarkan pada 9 indikator-indikator yang ada pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei

Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik

dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan masih sangat

banyak unsur yang masuk dalam kategori “Kurang Baik”

yaitu kesesuaian persyaratan, kemudahan prosedur,

kecepatan waktu pelayanan, kesesuaian hasil pelayanan

dengan standar pelayanan, sikap petugas dalam memberikan

pelayanan, kualitas sarana dan prasarana serta penanganan

terhadap pengaduan. Untuk kategori ”Baik” hanya ada 1

unsur yakni kemampuan petugas yang memberikan

pelayanan sedangkan untuk kategori “Sangat Baik” juga ada

1 unsur yakni Kesesuaian biaya dimana dalam pemberian

layanan tidak ada pemungutan biaya sama sekali alias gratis.

Tindak Lanjut: Berdasarkan hasil pengolahan data survei

dapat disimpulkan bahwa sebagian unsur perlu untuk

mendapat perhatian dan penanganan lebih lanjut demi

Page 77: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

69

tercapainya upaya pemberian layanan yang maksimal.

Beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti yakni:

1) Tersedianya SOP (standard operational procedure) bagi

para petugas sehingga dalam memberikan layanan sesuai

dengan standar yang pada akhirnya dapat memberikan

kepuasan bagi masyarakat penerima layanan

2) Upaya peningkatan kompetensi bagi para petugas perlu

dilakukan baik melalui pelatihan maupun bimbingan

sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat memberikan

pelayanan dengan cepat dan tepat

3) Sikap petugas perlu juga diperbaiki terutama keramahan

dalam memberikan pelayanan

4) Ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang

dalam pelayanan juga sangat diperlukan misalnya untuk

ruang tunggu maupun ruang layanan yang nyaman

5) Perlu adanya media komunikasi antara pihak Kecamatan

dengan masyarakat sehingga jika ada masukan atau

pengaduan dapat disalurkan sehingga bisa ditangani

dengan baik

5.3.4. Layanan Kantor Kecamatan Muruk Rian

Dalam kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat di Kantor

kecamatan Muruk Rian dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner berupa pertanyaan tertutup. Adapun jumlah

kuesioner yang diolah sebanyak 103 lembar. Berikut nilai

Indeks Kepuasan Masyarakat untuk Kantor Kecamatan

Muruk Rian:

Page 78: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

70

Tabel 5.11

Tabel Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,43 85,75 Baik

2 Kemudahan Prosedur

Pelayanan 3,57 89,25

Sangat

Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 3,52 88 Baik

4 Kesesuaian Biaya

4,00 100 Sangat

Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan

Standar Pelayanan

3,37 84,25 Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,48 87 Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,62 90,5

Sangat

Baik

8 Kualitas Sarana dan Prasarana 3,41 82,25 Baik

9 Penanganan terhadap

pengaduan 3,22 80,5 Baik

Berdasarkan hasil pengolahan data indeks kepuasan

masyarakat per unsur terhadap kualitas pelayanan yang

diperoleh pada Kantor Kecamatan Muruk Rian yang

didasarkan pada 9 indikator-indikator yang ada pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei

Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik

secara umum masuk dalam kategori “Baik”. Untuk

rinciannya, ada 3 (tiga) unsur yang masuk dalam kategori

“Sangat Baik” yakni unsur kemudahan prosedur pelayanan,

kesesuaian biaya dan sikap petugas dalam memberikan

pelayanan. Sedangkan 6 unsur lainnya masuk dalam

Page 79: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

71

kategori “Baik” yaitu unsur kesesuaian persyaratan,

kecepatan waktu pelayanan, kesesuaian hasil pelayanan

dengan standar pelayanan, kualitas sarana dan prasarana

serta penanganan terhadap pengaduan.

Tindak Lanjut: Walaupun secara umum, nilai Indeks

Kepuasan Masyarakat pada kantor Kecamatan Muruk Rian

termasuk “Baik”, namun tentu saja masih ada beberapa hal

yang perlu untuk dibenahi. Beberapa hal tersebut antara

lain:

1) Masih perlunya meningkatkan kualitas pelayanan

terutama kecepatan dalam memberikan pelayanan

2) Perlunya dibentuk unit layanan yang bertugas untuk

menangani pengaduan ataupun masukan sehingga setiap

pengaduan, masukan maupun saran segera mendapat

penanganan yang tepat

3) Perlu adanya pelatihan bagi petugas pelayanan guna

peningkatan kompetensi petugas, dan

4) Perlu dilakukan pembenahan sarana prasarana terutama

kenyamanan ruang konsultasi dan ruang layanan lainnya.

5.3.6 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kantor Kecamatan

Tabel 5.12

Tabel Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

No Unit Nilai IKM Nilai

Konversi

Kategori

1 Kecamatan Tana Lia 3,21 80,33 Baik

2 Kecamatan Sesayap 3,24 81,11 Baik

3 Kecamatan Sesayap

Hilir 3,09 77,23 Baik

4 Kecamatan Muruk

Rian 3,48 87 Baik

Page 80: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

72

5.3. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan

Perangkat

Daerah

5.4.1 Layanan Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja,

Transmigrasi dan PTSP

Dalam kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat

dilaksanakan di Kantor Dinas Penanaman Modal, Tenaga

Kerja, Transmigrasi dan PTSP pada masyarakat yang

mendapat pelayanan. Adapun jumlah kuesioner yang diolah

sebanyak 41 lembar. Berikut adalah hasil pengolahan data

Indeks Kepuasan Masyarakat pada Dinas Penanaman Modal,

Tenaga Kerja, Transmigrasi dan PTSP.

Tabel 5.13

Tabel Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,05 76,25

Kurang

Baik

2 Kemudahan Prosedur

Pelayanan 3,08 77 Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 3,10 77,5 Baik

4 Kesesuaian Biaya 3,10 77,5 Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan

Standar Pelayanan

3,00 75 Kurang

Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,03 75,75

Kurang

Baik

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,03 75,75

Kurang

Baik

8 Kualitas Sarana dan

Prasarana 3,08 77 Baik

Page 81: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

73

9 Penanganan terhadap

pengaduan 3,03 75,75

Kurang

Baik

Hasil pengolahan data indeks kepuasan masyarakat

per unsur terhadap kualitas pelayanan yang diperoleh pada

Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

PTSP yang didasarkan pada 9 indikator-indikator yang ada

pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei

Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

Secara umum berdasarkan hasil pengolahan data survei

kepuasan masyarakat pada Dinas Dinas Penanaman Modal,

Tenaga Kerja, Transmigrasi dan PTSP mendapatkan nilai

kurang baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel hasil penilaian

diatas dimana 5 (lima) unsur masuk dalam kategori kurang

baik sementara 4 (empat) unsur lainnya walaupun masuk

dalam kategori baik namun dengan nilai yang termasuk

rendah.

Tindak Lanjut: Berdasarkan hasil pengolahan data diatas

dapat kita simpulkan bahwa ada banyak ada hal yang perlu

segera mendapatkan tindak lanjut demi perbaikan kualitas

pelayanan yang pada akhirnya dapat memberikan kepuasan

terutama bagi masyarakat yang mendapat pelayanan.

1. Perlu adanya pemberian bimbingan terutama bagi para

petugas layanan terutama dalam pemahaman terhadap

sop pelayanan termasuk persyaratan dan mekanisme

dalam pelayanan serta perubahan sikap dan perilaku

terutama saat memberikan pelayanan bagi mayarakat;

2. Peningkatan kompetensi bagi petugas pemberi layanan

juga perlu untuk dilakukan mengingat petugas yang

Page 82: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

74

berhadapan langsung dan memproses pengajuan layanan

dari masyarakat;

3. Perlu adanya media komunikasi dalam menyampaikan

saran dan masukan dari masyarakat sehingga

kedepannya pelayanan yang diberikan dapat lebih efektif

dan efisien;

4. Penyediaan sarana dan prasarana juga perlu mendapat

tindak lanjut seperti tersedianya ruangan pelayanan yang

memadai baik bagi masyarakat maupun petugas layanan.

5.4.2 Layanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil

Dalam kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat

dilaksanakan di Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil pada masyarakat yang mendapat pelayanan.

Adapun jumlah kuesioner yang diolah sebanyak 100 lembar.

Berikut adalah hasil pengolahan data Indeks Kepuasan

Masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Tabel 5.14

Tabel Indeks Kepuasan per Unsur Layanan

No Unsur Pelayanan Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Kesesuaian Persyaratan

Pelayanan 3,56 89 Sangat Baik

2 Kemudahan Prosedur

Pelayanan 3,55 88,75 Sangat Baik

3 Kecepatan Waktu Pelayanan 3,46 86,5 Baik

4 Kesesuaian Biaya 3,91 97,75 Sangat Baik

5

Kesesuaian Hasil Pelayanan

yang diberikan dengan

Standar Pelayanan

3,47 86,75 Baik

6 Kemampuan Petugas yang

memberikan pelayanan 3,55 88,75 Sangat Baik

Page 83: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

75

7 Sikap Petugas dalam

memberikan Pelayanan 3,52 88 Baik

8 Kualitas Sarana dan

Prasarana 3,88 97 Sangat Baik

9 Penanganan terhadap

pengaduan 3,39 84,75 Baik

Hasil pengolahan data indeks kepuasan masyarakat per

unsur terhadap kualitas pelayanan yang diperoleh pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang didasarkan

pada 9 indikator-indikator yang ada pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 tahun 2017

tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat

Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Secara umum

berdasarkan hasil pengolahan data survei kepuasan

masyarakat pada Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil,

setiap unsur yang dinilai sudah mendapatkan nilai yang baik

bahkan ada yang masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Tentu

saja hal ini cukup membanggakan karena hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat pada

unit layanan di dinas tersebut cukup tinggi. Namun hal ini

tentu saja tidak membuat kita berpuas diri namun harus

dijadikan pendorong dalam meraih nilai kepuasaan yang

lebih tinggi lagi.

Tindak Lanjut: Walaupun secara umum, hasil pengolahan

data survei pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

masuk dalam kategori “Sangat Baik” namun tentu saja

berdasarkan hasil tersebut harus tetap melakukan berbagai

perbaikan dan untuk yang sudah sangat baik untuk dapat

tetap dipertahankan demi untuk memberikan kepuasan yang

maksimal bagi para masyarakat penerima layanan. Untuk

Page 84: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

76

inovasi juga perlu untuk dilakukan demi peningkatan

pelayanan.

5.4.3 Indeks Kepuasan Layanan Perangkat Daerah

Berdasarkan hasil pengukuran indeks kepuasan

masyakat yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di

Kabupaten Tana Tidung, maka diperoleh nilai indeks

kepuasan masyarakat seperti yang ditunjukkan pada tabel

berikut:

Tabel 5.15

Indeks Kepuasan Layanan Perangkat Daerah

Tabel diatas menunjukkan bahwa Layanan Satuan Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Tana Tidung untuk Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil masuk dalam kategori

“Sangat Baik” sedangkan untuk Dinas Penanaman Modal,

Tenaga Kerja, Transmigrasi dan PTSP masuk dalam kategori

‘Kurang Baik”.

Tindak Lanjut: Walaupun untuk Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil sudah masuk dalam kategori Sangat Baik

namun hal ini tidak boleh membuat kita lengah dalam

penyelenggaraan pelayanan. Kategori Sangat Baik ini berarti

bahwa masyarakat penerima layanan sudah puas dalam

penyelenggaraan pelayanan yang diberikan selama ini.

Sedangkan untuk Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja,

No Unit Nilai

IKM

Nilai

Konversi Kategori

1 Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil 3,58 89,60 Sangat Baik

2 Dinas PM & TK,

Transmigrasi dan PTSP 3,06 76,49 Kurang Baik

Page 85: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

77

Transmigrasi dan PTSP masih masuk dalam kategori Kurang

Baik, hal ini menggambarkan bahwa masyarakat penerima

layanan masih merasakan pelayanan yang kurang maksimal.

Hal ini menjadi pendorong bagi perangkat daerah untuk

kedepannya terus berupaya maksimal untuk meningkatkan

kualitas pelayanan publik yang maksimal serta sesuai

dengan arah dan kebijakan Reformasi Birokrasi.

Page 86: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

78

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Secara umum layanan pada unit kesehatan, kecamatan dan

beberapa perangkat daerah masuk dalam kategori “Baik”.

Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat penerima

layanan merasa puas dengan penyelenggaraan pelayanan

publik yang selama ini diberikan oleh unit penyelenggara

pelayanan publik. Hasil pencapaian ini tentu saja tidak boleh

membuat kita lengah namun harus dijadikan pendorong

dalam upaya meningkatkan kualitas publik sehingga

pelayanan publik yang diberikan kedepannya akan semakin

berkualitas dan memberikan kepuasan maksimal bagi para

masyarakat sebagaimana arah dan tujuan dalam upaya

Reformasi Birokrasi. Jika menghitung nilai rata-rata untuk

Indeks Kepuasan Masyarakat yang berdasarkan hasil survei

kepuasan masyarakat yang terdiri dari 5 Puskesmas, 1

RSUD, 4 Kecamatan dan 2 Perangkat Daerah mendapatkan

nilai rata-rata 80,46 dan masuk dalam kategori “Baik”.

2. Berdasarkan hasil pengukuran nilai indeks kepuasan

masyarakat berdasarkan 9 indikator. Hasil pengukuran pada

Unit Kesehatan, Kecamatan dan beberapa Perangkat Daerah

secara umum masuk dalam kategori Baik namum masih ada

sejumlah besar kelemahan yang terjadi pada sebagain besar

instansi. Walaupun masih ada unit pelayanan yang sebagian

besar bahkan hampir semua nilai indeks kepuasan masuk

dalam kategori kurang baik. Hal ini berarti bahwa masih ada

banyak hal yang harus kita benahi demi perbaikan kualitas

Page 87: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

79

pelayanan publik. Adapun beberapa kelemahan tersebut

antara lain: “Kesesuaian Hasil pelayanan yang diberikan

dengan standar pelayanan publik”, “kemampuan petugas

dalam memberikan pelayanan”, “Kualitas Sarana dan

Prasarana”, “Kecepatan waktu pelayanan” dan “Penanganan

terhadap Pengaduan”.

6.2 Keterbatasan

Dalam pelaksanaan kegiatan Survei ini menemui

beberapa kendala. Kendala yang dimaksud antara lain:

1. Penelitian ini hanya didasarkan pada data dari jawaban

responden dengan menggunakan metode pengisian

kuesioner closed ended question dimana responden diminta

memberikan tanggapan sesuai dengan tanggapan sesuai

denngan rentang yang diberikan sehingga tidak tertutup

kemungkinan proses pengisian kuesioner mengandung

unsur-unsur subyektif.

2. Jumlah Sampel yang diambil oleh unit pelayanan terutama

unit pelayanan kesehatan Puskesmas relative terbilang

sangat sedikit sehingga agak menyulitkan dalam melakukan

generalisasi.

3. Masih adanya beberapa unit pelayanan yang seharusnya

melakukan survei namun pada kenyataannya samasekali

tidak melakukan survei sehingga data yang diperoleh relative

terbatas sehingga sulit untuk menjelaskan keadaan pada

unit pelayanan secara keseluruhan.

Page 88: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

80

6.3 Saran

Berdasarkan sejumlah keterbatasan yang telah diuraikan

sebelumnya diatas maka diberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Pada kegiatan pelaksanaan survei selanjutnya agar dapat

menambah jumlah responden sehingga hasil pengukuran

dari penelitian mendekati hal yang sebenarnya.

2. Untuk kegiatan survei selanjutnya diharapkan keterlibatan

dari seluruh perangkat daerah terutama yang terlibat

langsung dalam pemberian layanan kepada masyarakat

sehingga hasil penelitian dapat digunakan untuk

menggambarkan keadaan pelayanan yang sebenarnya pada

perangkat daerah yang terkait.

6.4 Rekomendasi

6.4.1. Rekomendasi Manajerial

1. Menyusun standar pelayanan pada setiap instansi baik

pada unit

layanan kesehatan, kecamatan dan perangkat daerah

2. Membuat struktur organisasi sehingga ada kejelasan

koordinas untuk setiap pelaksanaan pekerjaan

3. Dalam upaya meningkatkan kemampuan petugas

terutama petugas pemberi layanan maka diperlukan

adanya pelaksanaan bimbingan teknis maupun diklat

dalam upaya meningkatkan kompetensi dari petugas

pemberi layanan

4. Penyusunan Standard Operatinal Procedure (SOP) yang

jelas serta mampu dipahami oleh petugas maupun

masyarakat penerima layanan

5. Penanganan terhadap Pengaduan juga perlu untuk

mendapatkan perhatian sehingga berbagai keluhan yang

Page 89: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

81

dirasakan masyarakat dapat segera mendapat

penanganan yang tepat

6.4.2 Senyum Sapa Salam

Upaya peningkatan kualitas pelayanan dari unsur sikap

petugas dalam memberikan layanan dapat dilakukan melalui

peningkatan pemahaman kode etik pegawai melalui Senyum,

Sapa dan Salam. Hal ini juga merupakan bentuk komitmen

pelayanan yang diberikan oleh seluruh instansi Pelayanan yang

tersebar di Kabupaten Tana Tidung.

6.4.3 Layanan Prima

Standar pelayanan merupakan tolak ukur yang dijadikan

pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan dalam proses

penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji

penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan

yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan teratur.

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik yang memiliki 4 tujuan yakni

a. Memberikan batasan dan hubungan yang jelas terkait hak,

tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan setiap pihak

dalam penyelenggaraan pelayanan publik

b. Mewujudkan pelayanan publik yang berasaskan

pemerintahan dan korprorasi yang baik

c. Terpenuhinya pelayanan publik yang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

d. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi

masyarakat dalam pelayanan publik.

Secara lebih rinci, dalam Undang-Undang tersebut juga

mengatur hak dan kewajiban baik penyelenggara maupun

Page 90: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

82

pengguna layanan publik. Setidaknya ada 12 kewajiban yang

harus dipenuhi oleh penyelenggara dalam menyelenggarakan

pelayanan publik yang harus dipenuhi dimana salah satunya

adalah melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan.

Adapun komponen standar pelayanan yang harus dipenuhi

setiap penyelenggara pelayanan publik adalah sebagai berikut:

a. Dasar hukum, peraturan perundang-undangan yang

menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan;

b. Persyaratan meliputi syarat yang harus dipenuhi dalam

pengurusan suatu jenis pelayanan, baik dari segi teknis

maupun admnistratif;

c. Sistem, mekanisme dan prosedur meliputi tata cara

pelayanan yang dbagi diberlakukan baik bagi pemberi

maupun penerima pelayanan, termasuk pengaduan;

d. Jangka waktu penyelesaian meliputi jangka waktu yang

diperlukan untuk menyelesaiakan seluruh proses pelayanan

dari setiap jenis pelayanan;

e. Biaya/tarif, ongkos yang dikenakan kepada penerima

layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan

dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan

kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat;

f. Produk pelayanan meliputi hasil pelayanan yang diberikan

dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;

g. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas meliputi peralatan dan

fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan,

termasuk peralatan dan fasilitas bagi kelompok rentan;

h. Kompetensi pelaksana meliputi kemampuan yang harus

dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian,

keterampilan, dan pengalaman;

i. Pengawasan internal meliputi pengendalian yang dilakukan

oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana;

Page 91: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

83

j. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan meliputi tata

cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak

lanjutnya;

k. Jumlah pelaksana, tersedianya pelaksana sesuai dengan

beban kerja;

l. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan

dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan;

m. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam

bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari

bahaya dan risiko keragu-raguan; dan

n. Evaluasi kinerja pelaksanan meliputi penilaian untuk

mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai

standar pelayanan yang ada.

Dengan adanya pemenuhan terhadap berbagai komponen

layanan diatas sehingga dapat memberikan kepuasan terutama

terhadap masyarakat penerima layanan maka dapat dikatakan

bahwa pemberian layanan prima dapat tercapai karena

pelayanan prima sejatinya harus mampu menjawab keinginan

penerima layanan dengan etika dan juga berdasarkan asas

komunikasi yang baik.

Page 92: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

84

LAMPIRAN

Contoh Kuesioner Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Pada Unit

Layanan di Kabupaten Tana Tidung

Tabel Rekapan data hasil survei Unit Layanan Kesehatan,

Kecamatan dan OPD

Page 93: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

: :

Nomor Responden :

Jenis Kelamin : Usia : . . . . . . Tahun

Pendidikan :

Pekerjaan :

P *) P *)

1. Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian 6. Bagaimana pendapat saudara tentang kompetensi/

persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanannya kemampuan petugas dalam pelayanan

a. Tidak Sesuai 1 a. Tidak kompeten 1

b. Kurang Sesuai 2 b. Kurang kompeten 2

c. Sesuai 3 c. Kompeten 3

d. Sangat sesuai 4 d. Sangat kompeten 4

2. Bagaimana pemahaman saudara tentang kemudahan 7. Bagaimana pendapat saudara perilaku petugas dalam

prosedur pelayanan di unit ini. pelayanan terkait kesopanan dan keramahan

a. Tidak mudah 1 a. Tidak sopan dan ramah 1

b. Kurang mudah 2 b. Kurang sopan dan ramah 2

c. Mudah 3 c. Sopan dan ramah 3

d. Sangat mudah 4 d. Sangat sopan dan ramah 4

3. Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan 8. Bagaimana pendapat saudara tentang kualitas

waktu dalam memberikan pelayanan. sarana dan prasarana

a. Tidak cepat 1 a. Buruk 1

b. Kurang cepat 2 b. Cukup 2

c. Cepat 3 c. Baik 3

d. Sangat cepat 4 d. Sangat Baik 4

4. Bagaimana pendapat saudara tentang kewajaran 9. Bagaimana pendapat Saudara tentang penanganan

biaya/tarif dalam pelayanan pengaduan pengguna layanan

a. Sangat Mahal 1 a. Tidak ada 1

b. Cukup Mahal 2 b. Ada tetapi tidak berfungsi 2

c. Murah 3 c. Berfungsi tapi kurang maksimal 3

d. Gratis 4 d. Dikelola dengan baik 4

5. Bagaimana pendapat Saudara tentang kesesuaian

produk pelayanan antara yang tercantum dalam

standar pelayanan dengan hasil yang diberikan

a. Tidak sesuai 1

b. Kurang Sesuai 2

c. Sesuai 3

d. Sangat Sesuai 4

II. PENDAPAT RESPONDEN TENTANG PELAYANAN

(Lingkari kode huruf sesuai jawaban masyarakat/responden)

Jenis layanan yang diterima : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (misal : KTP, Akta, Sertifikat, Poli Umum, dll)

PROFIL

CONTOH KUESIONER DAN FORMAT PENGOLAHAN DATA

KUESIONER SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

Jam SurveiTanggal Survei

PADA UNIT LAYANAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . KABUPATEN TANA TIDUNG

L

SD

PNS

P

SMP

TNI

SMA

POLRI SWASTA WIRAUSAHA

S1 S2 S3

LAINNYA .................(sebutkan)

08.00 - 12.00*

13.00 - 17.00*

Page 94: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 95: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 96: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 97: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 98: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 99: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 100: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 101: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 102: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 103: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 104: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 105: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 106: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 107: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 108: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 109: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 110: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 111: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 112: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

UNIT PELAYANAN : Kantor Kecamatan Sesayap Hilir

ALAMAT : Jl. Agis pulak No.001 Sesayap Kab. Tana Tidung

U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 3 4 3 4 3 3 3

2 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 3 3 3 3 2

4 3 3 3 4 3 3 3 3 3

5 3 3 3 4 3 3 3 3 3

6 3 4 3 4 3 4 3 3 2

7 3 3 3 4 3 3 3 3 3

8 3 3 3 4 3 3 3 3 3

9 4 3 4 4 4 3 3 4 3

10 3 3 3 4 3 3 3 4 2

11 3 4 3 4 3 3 3 4 3

12 3 3 3 4 4 3 3 3 3

13 3 3 3 4 3 3 3 3 3

14 3 4 3 4 4 3 3 4 3

15 3 3 4 4 3 3 4 4 2

16 3 3 3 4 3 3 3 3 3

17 4 3 3 4 3 3 3 4 3

18 3 3 3 4 3 3 3 3 2

19 3 3 3 4 3 3 3 3 3

20 3 3 3 4 3 3 3 4 2

21 3 3 4 4 3 3 3 3 3

22 4 3 3 4 3 3 3 3 3

23 3 3 3 4 4 3 3 3 3

24 3 3 3 4 3 4 3 3 3

25 3 3 4 4 4 4 3 4 2

26 3 3 3 4 3 3 3 3 3

27 3 3 3 4 3 3 3 3 3

28 3 3 3 4 3 3 3 3 3

29 3 3 3 4 3 3 3 3 2

30 3 3 3 4 3 4 3 3 3

31 3 3 2 4 3 3 4 3 2

32 3 3 4 4 4 3 3 3 3

33 4 3 3 4 3 3 3 3 3

34 4 4 3 4 3 4 3 3 4

35 4 3 3 4 4 3 3 4 2

36 3 3 4 4 3 4 3 3 3

37 3 3 3 4 3 3 3 3 3

38 3 3 3 4 4 3 3 3 3

39 3 3 3 4 3 3 3 3 3

40 3 3 3 4 3 3 3 3 3

41 3 3 3 4 3 3 3 4 3

42 3 4 3 4 3 3 3 3 2

43 3 2 3 4 2 3 3 4 3

44 3 3 2 4 3 3 3 3 2

45 3 3 3 4 2 3 3 4 3

46 3 3 2 4 4 3 3 3 4

47 3 3 3 4 3 3 3 3 3

48 3 3 3 4 2 3 3 3 3

NILAI PER UNSUR PELAYANANNomor Urut

Responden

PENGOLAHAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PER RESPONDEN

DAN PER UNSUR PELAYANAN

Page 113: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

NILAI PER UNSUR PELAYANANNomor Urut

Responden

49 3 2 2 4 3 3 3 4 3

50 3 3 3 4 4 4 3 4 3

51 3 2 3 4 3 4 3 4 3

52 3 3 3 4 3 3 3 3 2

53 3 3 3 4 3 3 3 3 2

54 3 3 3 4 3 3 3 4 2

55 3 2 2 4 3 3 3 3 2

56 3 3 2 4 3 3 3 3 2

57 3 2 2 4 3 3 3 3 2

58 3 3 4 4 2 3 3 3 3

59 3 3 3 4 3 3 3 4 3

60 3 3 3 4 3 3 3 4 3

61 3 2 2 4 3 4 3 3 3

62 3 3 2 4 3 3 3 3 2

63 3 3 3 4 3 3 3 4 3

64 3 3 3 4 3 3 3 3 2

65 3 3 3 4 3 3 3 3 4

66 3 3 2 4 3 3 3 3 2

67 3 3 3 4 3 3 3 3 2

68 3 3 3 4 3 3 3 3 3

69 3 3 3 4 3 3 3 3 2

70 3 3 3 4 3 3 3 3 2

71 3 3 3 4 2 3 3 3 3

72 3 3 3 4 3 3 3 3 3

73 3 3 3 4 3 3 3 3 2

74 3 3 3 4 3 3 3 3 2

75 3 3 3 4 3 3 3 3 2

76 3 3 3 4 3 3 3 3 2

77 3 3 3 4 3 3 3 3 3

78 3 4 3 4 2 3 3 3 3

79 3 3 3 4 3 3 3 3 2

80 3 3 3 4 3 4 3 3 3

81 3 3 3 4 3 3 3 3 3

82 3 3 3 4 3 4 3 3 3

83 3 3 3 4 3 3 3 3 2

84 3 3 3 4 3 4 3 3 2

85 3 3 4 4 3 4 3 3 2

86 3 3 3 4 3 3 3 3 3

87 3 3 3 4 3 3 3 3 3

88 3 3 3 4 3 3 3 3 2

89 3 3 3 4 3 3 3 3 4

90 3 3 4 4 3 3 3 1 2

91 3 3 3 4 3 3 3 3 3

92 3 3 3 4 3 3 3 3 2

93 3 3 3 4 3 3 3 3 2

94 4 3 3 4 3 3 3 3 2

95 3 3 3 4 3 3 3 3 3

96 3 3 3 4 3 3 3 1 3

97 3 3 3 4 3 3 3 1 3

98 3 3 3 4 3 3 3 1 3

99 3 3 3 4 3 3 3 1 3

100 3 3 3 4 3 3 3 1 3

101 3 3 3 4 3 3 3 1 3

Page 114: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

NILAI PER UNSUR PELAYANANNomor Urut

Responden

102 3 3 3 4 3 3 3 1 3

103 3 3 3 4 3 3 3 1 3

104 3 3 3 4 3 3 3 1 3

105 3 3 3 4 3 3 3 1 3

106 3 3 3 4 3 3 3 1 3

107 3 3 3 4 3 3 3 1 3

108 3 3 3 4 3 3 3 1 3

109 3 3 3 4 3 3 3 1 3

110 3 3 3 4 3 3 3 1 3

111 3 3 3 4 3 3 3 1 3

Jml Nilai per

unsur340 333 332 444 337 347 335 318 300

NRR Per Unsur

= Jml nilai per

unsur / Jml

kuesioner yang

terisi

3,06 3,00 2,99 4,00 3,04 3,13 3,02 2,86 2,70

Nilai indeks

unit pelayanan

= NRR per

unsur x 0,111

0,34 0,33 0,33 0,44 0,34 0,35 0,34 0,32 0,30 3,09

IKM Unit Pelayanan 77,23

Page 115: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 116: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 117: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 118: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

UNIT PELAYANAN :

JENIS LAYANAN :

U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 3 4 4 3 3 3 3 3

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 4 4 4 3 3 3 3 3 3

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3

10 3 3 3 3 3 3 3 3

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3

13 3 3 3 3 3 3 3

14 3 3 3

15 2 3 2 3 2 3 2 2 2

16 3 3 3 2 2 3 3 2 3

17 4 4 3 3 3 3 3 3 3

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3

21 3 3 3 3 3 3 3 3

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3

23 4 4 4 3 3 3 3 3 3

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3

25 3 3 3 3 3 3 3 3 3

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3

27 2 2 2 2 2 2 2 2 2

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3

30 3 3 3 3

31 3 3 2 3 3 3 2 2 3

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3

33 3 3 3 3 3 3 3 4 3

34 3 3 3 3 3 3 3 3

35 3 3 4 4 4 4 4 4 4

36 3 3 4 4 3 4 3 3 4

37 3 3 3 4 4 4 4 4 4

38 3 3 3 4 3 4 4 4 4

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3

40 3 4 4 4 4 4 4 4 4

41 3 3 4 3 3 3 3 3 3

42

43

44

45

SNilai

/Unsur

NRR /

Unsur

NRR

tertbg/

unsur

*) **)

IKM Unit pelayanan 3,059 76,485

118 118 117

3,050 3,077 3,103 3,100 3,000 3,103 3,026 3,026 3,079

120122

0,344 0,336 0,336

NO.

RES

NILAI UNSUR PELAYANAN

121 124 120 121

0,339 0,342 0,344 0,344 0,333

Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

PTSP

0,342

PENGOLAHAN DATA HASIL SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PER RESPONDEN

DAN PER UNSUR PELAYANAN

Page 119: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id

Keterangan : No. Rata-rata

- U1 s.d. U14 = Unsur-Unsur pelayanan U1 3,050

- NRR = Nilai rata-rata U2 3,077

- IKM = Indeks Kepuasan Masyarakat U3 3,103

- *) = Jumlah NRR IKM tertimbang U4 3,100

-**) = Jumlah NRR Tertimbang x 25 U5 3,000

NRR Per Unsur = Jumlah nilai per unsur dibagi U6 3,103

Jumlah kuesioner yang terisi U7 3,026

NRR tertimbang = NRR per unsur x 0,111 U8 3,026

U9 3,079

76,49

Mutu Pelayanan : Kurang Baik

Kualitas Sarana dan Prasarana

IKM UNIT PELAYANAN :

Kesesuaian Pelayanan

Unsur Pelayanan

Kesesuaian Persyaratan

Prosedur Pelayanan

Kecepatan Pelayanan

Kesesuaian/ Kewajaran Biaya

Penanganan Pengaduan

Perilaku Petugas Pelayanan

Kompetensi Petugas

Page 120: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id
Page 121: IKM 2019 (siap cetak) - tanatidungkab.go.id