25
27 III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini akan membahas metodologi penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, uji keberartian dan kelinieran regresi, dan pengujian hipotesis. A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan intelektual/ Intellegence Quotient (IQ) dan kecerdasan emosional/ Emotional Quotient terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Talang Padang tahun ajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Secara khusus peneliti menggambarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

  • Upload
    vuque

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

27

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini akan membahas metodologi penelitian, populasi dan sampel, variabel

penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan

instrument, uji persyaratan analisis data, uji keberartian dan kelinieran regresi, dan

pengujian hipotesis.

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan intelektual/

Intellegence Quotient (IQ) dan kecerdasan emosional/ Emotional Quotient

terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII

SMA Negeri 1 Talang Padang tahun ajaran 2012/2013.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif verifikatif

dengan pendekatan ex post facto dan survey. Deskriptif adalah suatu metode

dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisaan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki. Secara khusus peneliti menggambarkan

Page 2: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

28

keadaan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan minat siswa

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini juga peneliti mengukur

sejauh mana pengaruh kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ)

siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa

yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-

faktor yang dapat menimbulkan kegiatan tersebut (Sugiyono,2010: 27)

Pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data

dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan

perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner,

test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiono (2010:117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subyek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Talang

Padang yang berjumlah 236 siswa dan sampel yang diambil adalah sebagian dari

siswa kelas XII SMA Negeri 1 Talang padang yang terbagi dalam 8 kelas, seperti

yang terlihat pada tabel berikut.

Page 3: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

29

Tabel 5. Jumlah Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Talang Padang Tanggamus

Tahun Ajaran 2012/2013

No Kelas Laki – Laki Perempuan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

XII IPA 1

XII IPA 2

XII IPA 3

XII IPA 4

XII IPS 1

XII IPS 2

XII IPS 3

XII IPS 4

10

5

13

9

15

14

15

12

22

26

18

23

16

9

13

16

32

31

31

32

31

21

28

28

Jumlah 93 143 236

Sumber: TU SMA Negeri 1 Talang Padang Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jika sebuah

sampel yang besarnya n ditarik dari sebuah populasi finit/terbatas yang besarnya

N sedemikian rupa, sehingga tiap unit dalam sample mampunyai peluang yang

sama untuk dipilih, maka prosedur sampling dinamakan sampel random sederhana

(simple random sampling) (nazir, 2003:279).

Menurut Sugiyono (2010: 81), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel dari

populasi digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin, yaitu

𝑛 =

𝑡2 . 𝑝. 𝑞𝑑2

1 +1𝑁 (

𝑡2. 𝑝. 𝑞𝑑2 − 1)

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal

N = Ukuran populasi

T = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96)

Page 4: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

30

d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan)

q = 1 – p

1 = Bilangan konstan (Sudarmanto,2011).

Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah

p = 93

236 = 0,3940; (Proporsi untuk siswa laki-laki)

q = 1 – 0,3940 = 0,606; (Proporsi untuk siswa perempuan)

𝑡2 . 𝑝. 𝑞 = 1,962 x 0,3940 x 0,606 = 0,9172

𝑑2 = 0,052 = 0,0025

𝑛 =

0,91720,0025

1 +1

236 (0,91720,0025

− 1)

𝑛 =366,88

1 + 1,5502=

366,88

2,5502= 143,86 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 144

Jadi, besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 144 siswa. Dengan

menggunakan rumus Cochran ini maka dalam menentukan besarnya sampel

mempertimbangkan atau memasukkan karakter yang terdapat pada populasi

sehingga diharapkan penentuan besarnya sampel tersebut akan dapat

mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.

Page 5: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

31

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang menggunakan Simple Random Sampling

dengan alokasi proporsional untuk tiap kelas. Berikut adalah tabel yang

menunjukkan hasil alokasi perhitungannya.

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi

proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional. hal ini dilakukan

dengan cara:

Jumlah sampel tiap kelas = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 X jumlah tiap kelas

Tabel 6. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas

No Kelas Perhitungan Jumlah Siswa (Sampel)

1 XII IPA 1

144

236× 32 = 19,52 20

2 XII IPA 2

144

236× 31 = 18,91 19

3 XII IPA 3

144

236× 31 = 18,91 19

4 XII IPA 4

144

2 36𝑥 32 = 19,52 20

5 XII IPS 1

144

236× 31 = 18,91 19

6 XII IPS 2

144

236× 21 = 12,81 13

7 XII IPS 3 144

236× 28 = 17,08

17

8 XII IPS 4 144

236× 28 = 17,08

17

Jumlah 144

Page 6: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

32

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiono, 2011:60) Variabel yang terdapat

dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang berdiri sendiri artinya variabel tersebut dapat

mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas

adalah kecerdasan intelektual (X1) dan kecerdasan emosional (X2).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain dalam

hal ini variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y).

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

a. Definisi Konseptual Variabel

1. Kecerdasan Intelektual (X1)

Galton dalam Winkel, (2000 : 20).mendefinisikan Inteligensi yaitu kemampuan

kognitif yang dimiliki organisme untuk menyesuaikan diri secara efektif pada

lingkungan yang kompleks dan selalu berubah serta dipengaruhi oleh faktor

genetik.

2. Kecerdasan Emosional (X2)

Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional atau yang sering

disebut EQ sebagai “himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan

Page 7: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

33

kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada

orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk

membimbing pikiran dan tindakan.”. Didalam bukunya Handbook Emotional

Intelligence training, prime consulting,( 2000 :11) Salovey dan Mayer juga

mengemukakan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk merasakan

emosi, menerima dan membangun emosi dengan baik, memahami emosi dan

pengetahuan emosional sehingga dapat meningkatkan perkembangan emosi

dan intelektual.

3. Minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y)

Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi adalah kecenderungan

yang mengandung unsur perasaan senang, keinginan, perhatian, ketertarikan,

kebutuhan, harapan, dorongan dan kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi setelah lulus sekolah menengah, yaitu Perguruan

Tinggi.

b. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah pendefinisian secara operasional suatu konsep

sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau

propert yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi

elemen yang diamati dan dapat diukur.

1. Kecerdasan intelektual

Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang

meliputi kemampuan logis-matematis, berbahasa (lingustik) dan mengenali

pola ruang secara akurat ( Spasial).

Page 8: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

34

2. Kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan diri

sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta

bagaimana membina hubungan dengan orang lain.

3. Minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi adalah perasaan senang

dan harapan yang mendorong siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi setelah lulus SMA.

Berdasarkan definisi yang dikemukan di atas maka untuk lebih jelasnya berikut

ini disajikan tabel yang menggambarkan definisi operasianal variabel tentang

variabel-variabel, indikator- indikator, dan sub indikator yang digunakan sebagai

acuan dalam penelitian ini.

Tabel 7. Indikator dan Sub Indikator Variabel

Variabel Konsep

Variabel

Indikator Skala

Pengukuran

Kecerdasan

Intelektual

(X1)

Kecerdasan

intelektual

merupakan

kemampuan

yang dimiliki

seseorang

meliputi

kemampuan

logis-

matematis,

berbahasa

(lingustik)

dan

mengenali

pola ruang

secara akurat

( Spasial).

1. Kemampuan seseorang

dalam mengolah angka

dan menganalisa

berbagai permasalahan

secara logis.

2. Kemampuan

menggunakan bahasa

untuk mendeskripsikan

suatu kejadian,

membangun

kepercayaan dan

mengungkapkan ekspresi

diri.

3. Kemampuan membentuk

suatu gambaran tentang

tata ruang didalam

pikiran, imajinatif dan

kreatif.

Skala Interval

Page 9: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

35

Tabel 8. Indikator dan Sub Indikator Variabel (Tabel Lanjutan)

Variabel Definisi

Operasional

Variabel

Indikator

Variabel

Sub Indikator Skala

1. Kecerdasan

Emosional

(X2)

Kecerdasan

emosional

merupakan

kemampuan

mengenali

perasaan diri

sendiri,

mengelola

emosi,

memotivasi

diri,

mengenali

emosi orang

lain serta

bagaimana

membina

hubungan

dengan orang

lain

a. Mengenal

i emosi

diri

b. Mengelol

a emosi

c. Memotiv

asi diri

d. Mengenal

i emosi

orang lain

e. Membin

a

hubunga

n

dengan

orang

lain

1. Mensyukuri diri

sebagaimana adanya

2. Bertindak dengan

mendengarkan

perasaan (suara hati)

3. Mengetahui alasan

pasti saat emosi

positif maupun emosi

negatif terjadi dalam

diri

1. Mengambil hikmah

dari suatu peristiwa

2. Memaafkan diri dan

belajar dari kesalahan

dimasa lalu

3. Ikhlas menerima

apapun yang

diberikan oleh Tuhan

1. Mempunyai impian

yang kuat untuk

menjadi orang yang

sukses dimasa depan

2. Pantang menyerah

dan selalu bangkit

apabila gagal

3. Mencari solusi dari

setiap masalah yang

dihadapi

1. Memahami perasaan

orang lain (Empati)

2. Gemar membantu

orang lain

1. pribadi yang pandai

bergaul

2. bertindak menurut

etika dalam membina

hubungan dengan

orang lain

1.

Ordinal

dengan

pendek

atan

rating

scale

Page 10: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

36

Tabel 9. Indikator dan Sub Indikator Variabel (Tabel Lanjutan)

Variabe

l

Definisi

Operasiona

l Variabel

Indikator

Variabel

Sub Indikator Skala

1.Minat

Siswa

Melanj

utkan

Studi

ke

Pergur

uan

Tinggi

(Y)

Minat

Siswa

Melanjutka

n Studi ke

Perguruan

Tinggi

adalah

perasaan

senang dan

harapan

yang

mendorong

siswa untuk

melanjutkan

studi ke

jenjang

pendidikan

yang lebih

tinggi

setelah lulus

SMA.

a. Perasaan

senang

atau tidak

senang

bila

diterima

diperguru

an tinggi.

b. Harapan

dari

dalam

diri untuk

melanjutk

an studi

ke

pergurua

n tinggi

c. Dorongan

dari

orangtua,

keluarga,

guru,

maupun

rekan-

rekan

siswa

untuk

melanjutk

an studi

ke

pergurua

n tinggi

d. persiapan

yang

dilakukan

siswa

untuk

mengikut

i ujian

seleksi

masuk

pergurua

n tinggi

1. Senang mencari

informasi tentang

perguruan tinggi

2. Tertarik membahas soal-

soal test masuk

perguruan tinggi

3. Senang bila diterima

diperguruan tinggi sesuai

dengan jurusan yang

diminati

1. Memiliki cita-cita yang

tinggi untuk terus belajar

2. Mengharap mendapatkan

pekerjaan yang baik

setelah lulus dari

perguruan tinggi

1. Mendapatkan dukungan

dari orangtua dan

keluarga untuk

melanjutkan studi ke

perguruan tinggi

2. Mendapatkan dukungan

dari guru dan rekan-

rekan siswa untuk

melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

1. Menambah intensitas

belajar

2. Membahas soal-soal test

masuk perguruan tinggi

dari tahun-tahun yang

lalu

3. Mengikuti bimbingan

belajar intensif baik

disekolah maupun di

lembaga pendidikan non

formal

Ordinal

dengan

pendekata

n rating

scale

Page 11: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

37

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan

data, yaitu sebagai berikut.

1. Kuesioner (angket)

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2010 : 199).

Apabila ada kesulitan dalam memahami kuesioner, responden bisa langsung

bertanya kepada peneliti. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data dan

informasi mengenai kecerdasan emosional siswa dengan menggunakan

skala interval.

2. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses tersusun

dari berbagai proses biologis maupun psikologis. Teknik ini digunakan

apabila penelitian berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono,

2010:310)

Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan yang ada di lapangan pada

saat mengadakan penelitian pendahuluan yaitu untuk mengetahui sejauh

mana minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi serta

mengamati keadaan lingkungan sekolah. Dalam hal ini obyek penelitian

seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Talang Padang.

Page 12: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

38

3. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan

catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti,

sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan

perkiraan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah

tersedia dalam catatan dokumen. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang

berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung

dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan

wawancara.

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data terkait keadaan sekolah,

jumlah siswa, hal-hal yang berkaitan dengan inteligensi siswa yang

kaitannya dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruang tinggi.

4. Interview (Wawancara)

Interview digunakan sebagai teknik pengambilan data, apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang akan

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. (Sugiyono,

2010:317). Wawancara dilakukan secara terbuka atau wawancara tidak

terstruktur digunakan dalam penelitian pendahuluan. Pada penelitian

pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang

berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti

dapat menentukan secara pasti permasalahan yang harus diteliti.

Page 13: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

39

F. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrument harus memenuhi

persyaratan yang baik. Instrument yang baik dalam suatu penelitian harus

memenuhi dua syarat, yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan

ketepatan suatu instrument. Untuk mengukur tingkat validitas dalam penelitian

ini digunakan rumus Korelasi Product Moment yang menyatakan hubungan

skor masing-masing item pertanyaan dengan skor total dan beberapa

sumbangan skor masing-masing item pertanyaan dengan skor total.

Adapun rumus Korelasi Product Moment, adalah:

rxy = 2222 )()()()(

))(()(

YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

N = jumlah responden/sampel

∑𝑥𝑦 = Skor rata-rata dari X dan Y

∑ 𝑥 = jumlah skor item X

∑ 𝑌 = jumlah skor total (item) Y

Kriteria pengujian, apabila r hitung r tabel dengan taraf signifikansi 0,05

maka item soal tersebut adalah valid dan sebaliknya jika r hitung r tabel

maka item soal tersebut tidak valid. (Suharsimi Arikunto, 2009:72)

Page 14: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

40

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketelitian dan ketepatan teknik pengukuran. Reliabilitas

digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau

diandalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas

menggunakan rumus alpha. Karena data yang akan di ukur berupa data

kontinum atau data berskala sehingga menghendaki gradualisasi penilaian,

jadi rumus yang tepat digunakan adalah rumus alpha, dengan bentuk rumus

sebagai berikut.

𝑟11 = 𝑛

𝑛 − 1 1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝜎𝑡2

Keterangan

:𝑟11 = 𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑚𝑒𝑛

𝑛 = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑜𝑎𝑙

𝜎𝑏2 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟

𝜎𝑡2 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Dengan kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05,

maka alat ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel

maka alat ukur tersebut tidak reliable (Arikunto, 2009:109)

Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dapat dilihat kriteria penafsiran

mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut.

a. Antara 0,800-1,000 : sangat tinggi

b. Antara 0,600-0,800 : tinggi

c. Antara 0,400-0,600 :sedang

d. Antara 0,200-0,400 :rendah

e. Antara 0,000-0,200 :sangat rendah

(Arikunto, 2009:75)

Page 15: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

41

G. Uji Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diproleh berasal

dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas pada

penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Alasannya

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, karena datanya berbentuk interval

yang disusun berdasarkan distribusi frekuensi komulatif dengan menggunakan

kelas-kelas interval. Dalam uji Kolmogorof Smirnov diasumsikan bahwa

distribusi variabel yang sedang diuji mempunyai sebaran kontinue. Kelebihan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dibandingkan dengan uji normalitas

yang lain adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di

antara satu pengamat dengan pengamat yang lain. Jadi uji Kolmogorov-

Smirnov, sangat tepat digunakan untuk uji normalitas pada penelitian ini.

Rumus uji Kolmogorov-Smirnov, adalah sebagai berikut.

Syarat Hipotesis yang digunakan :

H0 : Distribusi variabel mengikuti distribusi normal

H1 : Distribusi variabel tidak mengikuti distribusi normal

Statistik Uji yang digunakan :

𝐷 = 𝑚𝑎𝑥 𝑓𝑜 𝑋𝑖 −𝑆𝑛 𝑋𝑖 ; 𝑖 = 1,2,3 …

Dimana :

Fo(Xi) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi

teoritis dalam kondisi H0

Page 16: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

42

Sn(Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n

Dengan cara membandingkan nilai D terhadap nilai D pada tabel

Kolmogorof Smirnov dengan taraf nyata α maka aturan pengambilan

keputusan dalam uji ini adalah:

Jika D ≤ D tabel maka Terima H0

Jika D > D tabel maka Tolak H0

Keputusan juga dapat diambil dengan berdasarkan nilai Kolmogorof Smirnov

Z, jika KSZ ≤ Zα maka Terima H0, demikian juga sebaliknya. Dalam

perhitungan menggunakan software komputer keputusan atas hipotesis yang

diajukan dapat menggunakan nilai signifikansi (Asymp.significance). Jika nilai

signifikansinya lebih kecil dari α maka Tolak H0 demikian juga sebaliknya.

(Sugiyono, 2010:156-159).

2. Uji Homogenitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik

parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah data sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang

bervarians homogen atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas

populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut.

Ho : Data populasi bervarians homogen

Ha : Data populasi tidak bervarians homogen

Page 17: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

43

Kriteria pengujian sebagai berikut.

Menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini harus

dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditentukan sebelumnya. Karena α

yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka kriterianya yaitu.

1. Terima Ho apabila nilai significancy > 0,05

2. Tolak Ho apabila nilai significancy < 0,05 (Sudarmanto, 2005 : 123)

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik)

1. Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi

Uji keberartian dan kelinieran dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi

bentuknya linier atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak. Untuk uji

keberartian regresi linier multiple menggunakan statistik F, dengan rumus:

𝐹 =𝑆2𝑟𝑒𝑔

𝑆2𝑟𝑒𝑠

Keterangan:

𝑆2𝑟𝑒𝑔 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖

𝑆2𝑟𝑒𝑠 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑆𝑖𝑠𝑎

Sedangkan untuk uji kelinieran regresi linier multiple menggunakan statistik F

dengan rumus:

𝐹 =𝑆𝑇𝐶

2

𝑆𝑒2

Keterangan:

𝑆𝑇𝐶2 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑢𝑛𝑎 𝐶𝑜𝑐𝑜𝑘

𝑆𝑒2 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝐾𝑒𝑘𝑒𝑙𝑖𝑟𝑢𝑎𝑛

Page 18: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

44

Tabel 10. Ringkasan Anova keberartian dan kelinieran regresi

Sumber: (Sujana, 2005:332)

Kriteria uji keberartian dan kelinieran regresi:

a. Jika Fhitung ≥ Ftabel (1-)(1,n-2) maka koefisien arah regresi berarti, sebaliknya

apabila Fhitung ≤ Ftabel (1-)(1,n-2) maka koefisien arah regresi tidak berarti

b. Jika Fhitung ≥ Ftabel (1-)(k-2,n-k-1) maka regresi berpola linier, sebaliknya apabila

Fhitung ≤ Ftabel (1-)(k-2,n-k-1) maka regresi tidak berpola linier.

(Sudjana, 2005:332)

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi untuk

membuktikan ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas satu

dengan variabel bebas yang lainnya. Dalam analisis regresi linear berganda,

Sumber Varians

(SV)

Dk Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah

(KT)

Fhitung

Total N 𝑌𝑖2/𝑛 𝑌𝑖

2/𝑛 -

Regresi (a)

Regresi (b/a)

Residu

1

1

n-2

𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 = 𝐽𝐾 (𝑎

𝑏)

𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔

= 𝑌𝑖 − 𝑌𝐼

(∑ 𝑌𝑖2)/𝑛)

( 𝑌𝑖2)/𝑛

𝑆2𝑟𝑒𝑔 = 𝐽𝐾 (

𝑎

𝑏)

𝑆2𝑟𝑒𝑔 =

∑(𝑌𝑖 − Ŷ𝑖)2

𝑛 − 2

Sreg2

Ssis2

Tuna cocok

Kekeliruan

k-2

n-k

JK (TC)

JK (E)

𝑆2𝑇𝐶 =𝐽𝐾 (𝑇𝐶)

𝑘 − 2

𝑆2𝐺 =𝐽𝐾 (𝐸)

𝑛 − 𝑘

S2TC

Se2

Page 19: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

45

maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas yang diduga akan

mempengaruhi variabel terikatnya. Pendugaan tersebut akan dapat

dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya hubungan yang linear

(multikolinearitas) di antara varaibel-variabel independen. Adanya hubungan

yang linear antar variabel bebasnya akan menimbulkan kesulitan dalam

memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebasnya terhadap variabel

terikatnya.

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi

hubungan yang linier (multikolinieritas) maka akan mengakibatkan

(Sudarmanto, 2005:137)

1. Tingkat ketelitian koefisien regresi sebagai penduga sangat rendah, dengan

demikian menjadi kurang akurat.

2. Koefisien regresi serta ragamnya akan bersifat tidak stabil, sehingga adanya

sedikit perubahan pada data akan mengakibatkan ragamnya berubah sangat

berarti.

3. Tidak dapat memisahkan pengaruh tiap-tiap variabel independen secara

individu terhadap variabel dependen.

Metode uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu,

1. menggunakan koefisien signifikansi dan kemudian membandingkan dengan

tingkat alpha.

Page 20: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

46

2. menggunakan harga koefisien Pearson Correlation dengan penentuan harga

koefisien sebagai berikut.

r = })(}{)({

))((.

2222 YYnXXn

YXXYn

Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = Skor butir soal

Y = Skor total

n = Jumlah sampel (Arikunto, 2007: 72).

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 : tidak terdapat hubungan antarvariabel independen.

Hi : terdapat hubungan antar variabel independen.

Kriteria pengujian sebagai berikut.

1. Apabila koefisien signifikansi < α maka terjadi multikolinearitasdi antara

variabel independennya.

2. Apabila rhitung < rtabel dengan dk = n dan α = 0,05 maka H0 ditolak sebaliknya

jika rhitung > rtabel maka H0 diterima.

3. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi

di antara data pengamatan atau tidak. Adanya Autokorelasi dapat

mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji t tidak

dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada atau

tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin Watson.

xy

xy

Page 21: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

47

Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya autokorelasi,

yaitu apabila nilai statistik Durbin Watson mendekati angka 2, maka dapat

dinyatakan bahwa data pengamatan tidak memiliki autokorelasi (Sudarmanto,

2005: 143).

4. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian rank korelasi spearman (spearman’s rank correlation test) Koefisien

korelasi rank dari spearman didefinisikan sebagai berikut :

Dimana d1= perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik

yang berbeda dari individu atau fenomena ke i.

n = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.

Koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi

heteroskedastisitas sebagai berikut: asumsikan

Yi = β0 + β1Xi + ui

Langkah 1 cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X atau dapatkan

residual ei.

Langkah II dengan mengabaikan tanda ei, yaitu dengan mengambil nilai

mutlaknya ei , meranking baik harga mutlak ei dan Xi sesuai

dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung

koefisien rank korelasi spearman

1

612

2

NN

dr

i

s

1

612

2

NN

dr

i

s

Page 22: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

48

Langkah III dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi

Ps adalah 0 dan N > 8 tingkat penting (signifikan) dari rs yang

disempel depan diuji dengan pegujian t sebagai berikut:

Dengan derajat kebebasan = N-2

I. Pengujian Hipotesis

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan

juga untuk mengukur keeratan hubungan antara X dan Y digunakan analisis

regresi. Uji hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Regresi Linier Sederhana

Untuk pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga penulis menggunakan

rumus regresi linier sederhana yaitu:

bX a Y

Untuk mengetahui nilai a dan b dicari dengan rumus:

a = bX - Y

a =

XXn.

XYXXY2

2

b = 22 XXn.

Y XXYn

21

2

s

s

r

Nrt

Page 23: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

49

Keterangan:

Ỷ = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta atau bila harga X = 0

b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen ( 1 , 2 )

(Sugiyono,2010: 188).

Selanjutnya untuk uji signifikansi digunakan uji t dengan rumus:

Dengan kriteria uji adalah,“Tolak Ho dengan alternative Ha diterima jika thitung

>Ttabel dengan taraf signifikan 0,05 dan dk n-2” (Sugiyono,2010: 184).

2. Regresi Linier Multiple

Regresi linier multipel adalah suatu model untuk menganalisis pengaruh variabel

bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), untuk menguji hipotesis ketiga variabel

tersebut, digunakan model regresi linier multipel yaitu: 2211 xb xb a Y

keterangan:

a = Konstanta

b 1 - b2 = Koefisien arah regresi

X 1 - X2 = Variabel bebas

= Variabel terikat

sb

bt

Page 24: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

50

b1 =

221

3

3

2

2

2

1

32211

2

2

3XXXX

XXXYXX

Y

b2 =

221

2

2

2

1

1212

2

1

X X

XXXX

YXXXY

(Sugiyono,2009: 204)

Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda (uji F), dengan

rumus:

JKreg dicari dengan rumus:

𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 = 𝑎1 𝑋1𝑖

𝑌𝑖 + 𝑎2 𝑋2𝑖

𝑌𝑖 + … . +𝑎𝑘 𝑋𝑘𝑖

𝑌𝑖

Keterangan:

JKreg = Jumlah kuadrat regresi

JKres = Jumlah kuadrat residu

k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jika Fhitung >Ftabel dan jika Ftabel >

Fhitung dan terima Ho, dengan dk pembilang = K dan dk penyebut = n – k – 1

dengan α = 0,05. Sebaliknya diterima jika Fhitung < Ftabel.

2

YiYiJKres

)1/(

/

knJK

kJKF

res

reg

Page 25: III. METODOLOGI PENELITIAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/209/7/BAB III.pdf · perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur

51