17
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2005:171) penelitian eksplanatif tidak hanya bertujuan mendeskripsikan keadaan gejala sosial yang tampak, tetapi lebih jauh lagi ingin melihat hubungan-hubungan kausalitas antara gejala-gejala tersebut. Menurut Prasetyo dan Miftahul (2005:43), penelitian eksplanatif dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghubungkan pola-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan dan menghasilkan pola hubungan sebab akibat. B. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2012:39), variabel bebas sering disebut juga sebagai variabel independen, stimulus, prediktor dan antecedent, merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan e-parking di Pasar Tengah (disimbolkan dengan X).

III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitiandigilib.unila.ac.id/16188/14/BAB 3.pdf · para pelanggan atas apa yang diharapkan dan apa yang dirasakan. Dalam penelitian ini, parkir yang

  • Upload
    dangtu

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif

dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2005:171) “penelitian

eksplanatif tidak hanya bertujuan mendeskripsikan keadaan gejala sosial yang

tampak, tetapi lebih jauh lagi ingin melihat hubungan-hubungan kausalitas antara

gejala-gejala tersebut”. Menurut Prasetyo dan Miftahul (2005:43), “penelitian

eksplanatif dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu

kejadian atau gejala terjadi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk

menghubungkan pola-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan dan

menghasilkan pola hubungan sebab akibat”.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2012:39), variabel bebas sering disebut juga sebagai

variabel independen, stimulus, prediktor dan antecedent, merupakan variabel

yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan

e-parking di Pasar Tengah (disimbolkan dengan X).

36

2. Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2012:39), variabel terikat sering disebut juga sebagai

variabel dependen, output, kriteria, dan konsekuen, merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan masyarakat pengguna e-

parking (disimbolkan dengan Y).

C. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan batasan terhadap variabel yang dijadikan pedoman

dalam penelitian, sehingga tujuan arahnya tidak menyimpang. Dalam hal ini untuk

mempermudah penelitian mengenal masalah yang akan diteliti maka dibawah ini

penulis akan memberikan definisi konsep penelitian, yaitu:

1. Kualitas pelayanan parkir

Kualitas pelayanan parkir adalah tingkatan layanan parkir yang diberikan

oleh pemberi layanan parkir untuk memenuhi harapan konsumen atau

pelanggan dimana dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi

para pelanggan atas apa yang diharapkan dan apa yang dirasakan. Dalam

penelitian ini, parkir yang dimaksud ialah e-parking, yang mana

menggunakan sistem komputerisasi, dimana setiap kendaraan yang keluar

masuk parkir terdata dengan baik sehingga lebih aman dan mengurangi

terjadinya pencurian

37

2. Tingkat kepuasan masyarakat pengguna parkir

Tingkat kepuasan masyarakat pengguna parkir adalah tingkat perasaan,

pendapat dan penilaian masyarakat pengguna parkir setelah

membandingkan kinerja pelayanan parkir (atau hasil) yang dirasakan

dengan apa yang diharapkannya, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor

misalnya kualitas layanan, tanggung jawab petugas pelayanan, sikap

petugas pelayanan dan hasil layanan yang diterima oleh masyarakat.

D. Definisi Operasional

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2011:18), definisi operasional dimaksudkan

untuk memberikan rujukan-rujukan empiris apa saja yang dapat ditemukan

dilapangan untuk menggambarkan secara tepat konsep yang dimaksud sehingga

konsep tersebut dapat diamati dan diukur. Pada penelitian ini definisi

operasionalnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Definisi Operasional

No Variabel Dimensi Indikator

1 Kualitas

Pelayanan

Zeithaml dalam

Hardiyansyah

(2011:42)

Bukti Langsung

(Tangibles)

a. Tempat parkir yang nyaman

b. Tempat parkir yang memadai

c. Terdapat portal pada pintu masuk dan

keluar parkir

d. Terdapat tiket box pada pintu masuk

dan keluar parkir

Kehandalan

(Reability)

a. Terjaminnya keamanan kendaraan

yang diparkir

b. Tarif yang sesuai dengan peraturan

(tidak adanya penarikan ganda)

Ketanggapan

(Responsiveness)

a. Ketanggapan juru parkir menaggapi

keluhan pelanggan

b. Ketepatan juru parkir memberikan

informasi petunjuk arah parkir atau

keluar parkir

38

c. Ketepatan petugas loket memberikan

informasi petunjuk arah parkir atau

keluar parkir

Jaminan

(Assurance)

a. Petugas loket yang selalu tersenyum

dan menyapa dalam melayani

pelangan

b. Juru parkir yang selalu tersenyum

dan menyapa dalam melayani

pelangan

Empati

(Emphaty)

a. Juru parkir berhati-hati dalam

memarkirkan kendaraan

2 Kepuasan

Masyarakat

Kenedy dan

Young dalam

Supranto

(2006:107)

Keberadaan

Pelayanan

(Availability of

Service)

a. Petugas loket menggunakan seragam

yang sah

b. Juru parkir menggunakan seragam

yang sah

c. Biaya yang terjangkau oleh

masyarakat

d. Kebersihan lingkungan parkir

Ketanggapan

Pelayanan

(Responsiveness

of Service)

a. Kesigapan petugas loket dalam

mengoperasikan tiket box

b. Kesigapan juru parkir dalam

mengarahkan parkir

Jangka Waktu

Pelayanan

(Timeliness of

Service)

a. Keahlian petugas loket dalam

mengoperasikan loket sehingga tidak

menimbulkan antrian panjang

b. Keterampilan juru parkir dalam

mengarahkan kendaraan untuk parkir

sehingga keluar masuk nya kendaraan

parkir lancar

c. Ketepatan jam operasional tiket box

Profesionalisme

Pelayanan

(Profesionalism

of Service)

a. Juru parkir yang komunikatif dan

berinteraksi dalam melayanani

pelanggan

b. Juru parkir mengarahkan parkir

dengan sabar dan tidak marah-marah

c. Juru parkir memberikan perlakuan

yang sama kepada setiap pelanggan

d. Petugas tiket box yang selalu

mengecek kebenaran tiket parkir

39

E. Lokasi Penelitian

Penetapan lokasi penelitian adalah kawasan Pasar Tengah, Bandar Lampung.

Adapun alasan peneliti memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan lokasi

tersebut merupakan salah satu lokasi diterapkannya sistem pelayanan e-parking

yang merupakan pusat belanja grosir di pusat kota Bandar Lampung.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan

atau masyarakat yang pernah menggunakan jasa pelayanan e-parking di

kawasan Pasar Tengah.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik

Sampling Kebetulan (Accidental Sampling). Menurut Pasolong (2012:107),

Accidental Sampling yaitu suatu teknik penarikan sampel yang paling

40

sederhana karena peneliti memperoleh sampel dengan cara kebetulan saja di

lokasi penelitian dengan tidak menggunakan perencanaan tertentu. Sedangkan

menurut Sugiyono (20012:85) sampling insidental adalah teknik sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang

orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data

Dikarenakan populasi yang tidak diketahui, menurut Kennet D. Baliley dalam

Pasolong (2013:112), memberikan rujukan bahwa jumlah sampel minimum

100 responden, jika penelitian ingin menggunakan statistik. Menurut Borg and

Gall dalam Mulyatiningsih (2013:24) menyatakan bahwa penelitian survei,

sampel minimal adalah 100 orang untuk tiap-tiap sub kelompok mayor dan

20-50 orang untuk setiap sub kelompok minor. Jadi sampel pada penelitian ini

berjumlah 100 orang. Waktu pengambilan sampel 1 bulan, Maret - April 2015

dari jam 11 pagi sampai dengan jam 3 siang.

G. Jenis Data

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2011:19), data sering diartikan sebagai bukti

empiris yang dihasilkan melalui observasi yang sistematis dengan menggunakan

panca indera manusia dan peralatan bantu yang ada. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu:

41

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan

penelitian. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengisian

kuesioner dari masyarakat pengguna e-parking.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh pihak lain, contohnya data yang diperoleh dari

perpustakaan.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Menurut Sugiyono (2012:142), keusioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner yang digunakan peneliti

bertujuan untuk mendapatkan informasi yang relevan, akurat dan obyektif, dengan

menyebarkan angket yang berisi tentang pelaksanaan e-parking dan kepuassan

masyarakat yang menjadi objek dalam penelitian ini.

I. Teknik Pengolahan Data

Setelah data yang diperoleh terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah dengan

mengolah data tersebut dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

42

1. Editing

Editing adalah tahap memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh

untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam

pengisiannya. Tahap ini diperlukan untuk proses berikutnya.

2. Koding

Koding adalah tahap mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut

jenis pertanyaan untuk kemudian diberi kode dan dipindahkan dalam tabel

kode.

3. Tabulasi

Tabulasi adalah tahap mengelompokan jawaban-jawaban yang serupa

secara teratur dan sistematis. Tahap ini dilakukan dengan cara

mengelompokan jawaban-jawaban responden yang serupa. Kegiatan ini

dilaksanakan sampai dengan terwujud tabel-tabel yang selanjutnya

digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh.

J. Teknik Penentuan Skor

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Menurut Sugiyono (2012:93), skala Likert dipergunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, daan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2011:63), skala yang dikembangkan

oleh Rensis Likert ini biasanya memiliki 5 atau 7 kategori peringkat dari sangat

tidak setuju hingga sangat setuju. Data yang dihasilkan dari instrument penelitian

berskala Likert merupakan data ordinal.

43

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, maka dituangkan

kedalam pertanyaan-pertanyaan masing-masing pertanyaan diberikan alternatif

bobot skor jawaban. Teknik ini berdasarkan pada data yang diperoleh dari hasil

penyebaran kuesioner serta dokumentasi yang diinterpretasikan dan kemudian

ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. Penyekoran menggunakan penilaian

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Penentuan Skor

No Pernyataan dengan memilih jawaban Skor

1 Sangat Baik 5

2 Baik 4

3 Cukup Baik 3

4 Tidak Baik 2

5 Sangat Tidak Baik 1

Penilaian untuk jawaban A,B,C,D,E digunakan untuk mengetahui skor jawaban

sebagai berikut:

1. Untuk jawaban A (Sangat Baik) diberi skor 5

2. Untuk jawaban B (Baik) diberi skor 4

3. Untuk jawaban C (Cukup Baik) diberi skor 3

4. Untuk jawaban D (Tidak Baik) diberi skor 2

5. Untuk jawaban E (Sangat Tidak Baik) diberi skor 1

44

K. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Bungin (2005:97), validitas adalah akurasi alat ukur yang diukur

walaupun dilakukan berkali-kali. Validitas menunjukan sejauh mana alat

pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Valid tidaknya suatu alat ukur

tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan

pengukuran yang dikehendaki dengan tepat, karena suatu alat ukur yang valid,

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, sebuah alat ukur yang kurang valid

berarti memiliki teingkat validitas rendah.

Menurut Sugiyono (2012:125-129), dalam penggunaannya, jenis validitas

dikelompokan menjadi, validitas konstruksi, validitas isi, validitas eksternal.

Validitas konstruk pada hakekatnya adalah merupakan kerangka dari suatu

konsep yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi

suatu kegiatan sehingga dapat diketahui tingkatan kinerja suatu kegiatan.

Berdasarkan hal tersebut pengujian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pengujian validitas konstruk. Untuk mengukur tingkat validitas,

peneliti menggunakan rumus korelasi product moment Pearson sebagai

berikut:

r𝑥𝑦 =𝑛 ∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 . (∑𝑦)

[𝑛. ∑𝑥2 − ∑𝑥)2 . [𝑛. ∑𝑦2 – (∑𝑦)2]

45

Dimana:

rxy = koefisien korelasi antara x dan y

∑x = jumlah skor item

∑y = jumlah skor total

∑xy = jumlah skor item dikalikan skor total

n = jumlah responden

dimana bila r hitung > r tabel, maka angket valid dan sebaliknya bila r hitung

< r tabel, maka angket tidak valid

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X)

Sub variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Bukti langsung (Tangibles)

1

2

3

4

0,580

0,595

0,592

0,482

0,361

Valid

Valid

Valid

valid

Kehandalan (Reability) 1

2

0,565

0,635 0,361

Valid

Valid

Ketanggapan

(Responsiveness)

1

2

3

0,595

0,612

0,494

0,361

Valid

Valid

Valid

Jaminan (Assurance) 1

2

0,459

0,801 0,361

Valid

Valid

Empati (Emphaty) 1 0,633 0,361 Valid

46

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Tingkat Kepuasan Konsumen (Y)

Sub variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Keberadaan Pelayanan

(Availability of Service)

1

2

3

4

0,547

0,636

0,502

0,465

0,361

Valid

Valid

Valid

valid

Ketanggapan Pelayanan

(Responsivennes of service)

1

2

0,758

0,523 0,361

Valid

Valid

Jangka Waktu Pelayanan

(Timeliness of Service)

1

2

3

0,510

0,534

0,690

0,361

Valid

Valid

Valid

Profesionalisme Pelayanan

(Profesinalism of Service)

1

2

3

4

0,756

0,771

0,734

0,534

0,361

Valid

Valid

Valid

Valid

Validitas dari masing-masing item diketahui dengan nilai r-hitung yang

dibandingkan dengan r-tabel. Berdasarkan jumlah sampel yang diambil, dalam

hal ini peneliti mengambil 30 sampel kuesioner, nilar r tabel untuk untuk 30

responden dengan tingkat signifikan 0,05% diperoleh nilai sebesar 0,361.

Tabel di atas menunjukkan bila r hitung > r tabel, maka semua item

dinyatakan valid dan bisa diproses langkah selanjutnya.

2. Uji Reabilitas

Menurut Bungin (2005:96), reabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang

diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk

mengukur tingkat reabilitas instrumen, peneliti menggunaka rumus koefisien

Croanbach’s Alpha dengan bantuan SPSS 20.

47

Setelah hasil kuesioner diolah per indikator melalui SPSS 20 untuk

mengetahui tingkat reabilitasnya, maka diperoleh nilai alpha sebagai berikut:

Tabel 5. Uji Reliabilitas X

No Alpha N (item) r-tabel Keterangan

1 0,827 12 item 0,361 Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Tabel 6. Uji Reliabilitas Y

No Alpha N (item) r-tabel Keterangan

1 0,862 13 item 0,361 Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Hasil keputusan dengan melihat hasil nilai alpha yang diperoleh masing-

masing variabel melalui SPSS 20 adalah reliabel. Dengan melihat variabel X

yang menghasilkan nilai alpha sebesar 0,827 yang lebih besar dibanding

dengan nilai r-tabel pada jumlah responden 30 yaitu 0,361. Begitu juga dengan

variabel Y menghasilkan nilai alpha sebesar 0,862 yang lebih besar dari pada

nilai r-tabel.

48

L. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Data deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu range, minimum,

maximum, summary, mean, standar error of mean, standar deviation,

variance. Tujuan analisis deskriptif ini untuk memberikan gambaran

karakteristik tertentu dari responden dan mengklarifikasikan nilai kategori

rata-rata yang didapat dari kuesioner.

Tabel 7. Klasifikasi Nilai Kategori Rata-Rata

No Nilai Kategori

1 5,10 - … Sangat Baik

2 4,10 – 5 Baik

3 3,10 - 4

Cukup Baik

4 2,10 – 3 Kurang Baik

5 1 – 2 Buruk

6 0,1 – 1 Sangat Buruk

Sumber : Irawan (Nona, 2014:53)

49

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier sederhana dan uji

korelasi product moment (Pearson).

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis persamaan regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui

besarnya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y. rumus dari

analisis regressi linier sederhana yaitu:

Keterangan:

Y’ = Nilai yang diprediksikan

A = Konstanta atau bila harga X = 0

B = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen

Sumber: (Sugiyono, 2012:188)

b. Korelasi Product Moment (Pearson)

Korelasi product moment digunakan untuk menentukan hubungan dua

variabel yang berskala interval, besarnya korelasi adalah 0 – 1. Pedoman

untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Y’ = a + b X

50

Tabel 8. Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,00

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Sumber: (Sugiyono, 2012:184)

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

r𝑥𝑦 =𝑛 ∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 . (∑𝑦)

[𝑛. ∑𝑥2 − ∑𝑥)2 . [𝑛. ∑𝑦2 – (∑𝑦)2]

Sumber: (Sugiyono: 2012:183)

M. Uji hipotesis

1. Uji t-statistik

Pengujian hipotesis dilakukan untuk megetahui apakah terdapat pengaruh

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan

statistik parametrik analisis linier sederhana. Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan uji t statistik. Uji t statistik digunakan untuk

menguji kuatnya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Untuk menguji hipotesis digunakan uji t dengan taraf kepercayaan sebesar

95% dan dk = n-2 dengan rumus:

51

𝑡 = 𝑟 𝑛 − 2

1 − 𝑟2

Keterangan:

t = nilai uji t

r = nilai korelasi

n = besarnya sampel

Kriteria penarikan hipotesis adalah:

T hit ≤ t tab, Ho diterima dan Ha ditolak.

T hit ≥ t tab, Ho ditolak dan Ha diterima.