Upload
dangtu
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif
dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2005:171) “penelitian
eksplanatif tidak hanya bertujuan mendeskripsikan keadaan gejala sosial yang
tampak, tetapi lebih jauh lagi ingin melihat hubungan-hubungan kausalitas antara
gejala-gejala tersebut”. Menurut Prasetyo dan Miftahul (2005:43), “penelitian
eksplanatif dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu
kejadian atau gejala terjadi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
menghubungkan pola-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan dan
menghasilkan pola hubungan sebab akibat”.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2012:39), variabel bebas sering disebut juga sebagai
variabel independen, stimulus, prediktor dan antecedent, merupakan variabel
yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan
e-parking di Pasar Tengah (disimbolkan dengan X).
36
2. Variabel Terikat
Menurut Sugiyono (2012:39), variabel terikat sering disebut juga sebagai
variabel dependen, output, kriteria, dan konsekuen, merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan masyarakat pengguna e-
parking (disimbolkan dengan Y).
C. Definisi Konseptual
Definisi konseptual merupakan batasan terhadap variabel yang dijadikan pedoman
dalam penelitian, sehingga tujuan arahnya tidak menyimpang. Dalam hal ini untuk
mempermudah penelitian mengenal masalah yang akan diteliti maka dibawah ini
penulis akan memberikan definisi konsep penelitian, yaitu:
1. Kualitas pelayanan parkir
Kualitas pelayanan parkir adalah tingkatan layanan parkir yang diberikan
oleh pemberi layanan parkir untuk memenuhi harapan konsumen atau
pelanggan dimana dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi
para pelanggan atas apa yang diharapkan dan apa yang dirasakan. Dalam
penelitian ini, parkir yang dimaksud ialah e-parking, yang mana
menggunakan sistem komputerisasi, dimana setiap kendaraan yang keluar
masuk parkir terdata dengan baik sehingga lebih aman dan mengurangi
terjadinya pencurian
37
2. Tingkat kepuasan masyarakat pengguna parkir
Tingkat kepuasan masyarakat pengguna parkir adalah tingkat perasaan,
pendapat dan penilaian masyarakat pengguna parkir setelah
membandingkan kinerja pelayanan parkir (atau hasil) yang dirasakan
dengan apa yang diharapkannya, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
misalnya kualitas layanan, tanggung jawab petugas pelayanan, sikap
petugas pelayanan dan hasil layanan yang diterima oleh masyarakat.
D. Definisi Operasional
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2011:18), definisi operasional dimaksudkan
untuk memberikan rujukan-rujukan empiris apa saja yang dapat ditemukan
dilapangan untuk menggambarkan secara tepat konsep yang dimaksud sehingga
konsep tersebut dapat diamati dan diukur. Pada penelitian ini definisi
operasionalnya adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Definisi Operasional
No Variabel Dimensi Indikator
1 Kualitas
Pelayanan
Zeithaml dalam
Hardiyansyah
(2011:42)
Bukti Langsung
(Tangibles)
a. Tempat parkir yang nyaman
b. Tempat parkir yang memadai
c. Terdapat portal pada pintu masuk dan
keluar parkir
d. Terdapat tiket box pada pintu masuk
dan keluar parkir
Kehandalan
(Reability)
a. Terjaminnya keamanan kendaraan
yang diparkir
b. Tarif yang sesuai dengan peraturan
(tidak adanya penarikan ganda)
Ketanggapan
(Responsiveness)
a. Ketanggapan juru parkir menaggapi
keluhan pelanggan
b. Ketepatan juru parkir memberikan
informasi petunjuk arah parkir atau
keluar parkir
38
c. Ketepatan petugas loket memberikan
informasi petunjuk arah parkir atau
keluar parkir
Jaminan
(Assurance)
a. Petugas loket yang selalu tersenyum
dan menyapa dalam melayani
pelangan
b. Juru parkir yang selalu tersenyum
dan menyapa dalam melayani
pelangan
Empati
(Emphaty)
a. Juru parkir berhati-hati dalam
memarkirkan kendaraan
2 Kepuasan
Masyarakat
Kenedy dan
Young dalam
Supranto
(2006:107)
Keberadaan
Pelayanan
(Availability of
Service)
a. Petugas loket menggunakan seragam
yang sah
b. Juru parkir menggunakan seragam
yang sah
c. Biaya yang terjangkau oleh
masyarakat
d. Kebersihan lingkungan parkir
Ketanggapan
Pelayanan
(Responsiveness
of Service)
a. Kesigapan petugas loket dalam
mengoperasikan tiket box
b. Kesigapan juru parkir dalam
mengarahkan parkir
Jangka Waktu
Pelayanan
(Timeliness of
Service)
a. Keahlian petugas loket dalam
mengoperasikan loket sehingga tidak
menimbulkan antrian panjang
b. Keterampilan juru parkir dalam
mengarahkan kendaraan untuk parkir
sehingga keluar masuk nya kendaraan
parkir lancar
c. Ketepatan jam operasional tiket box
Profesionalisme
Pelayanan
(Profesionalism
of Service)
a. Juru parkir yang komunikatif dan
berinteraksi dalam melayanani
pelanggan
b. Juru parkir mengarahkan parkir
dengan sabar dan tidak marah-marah
c. Juru parkir memberikan perlakuan
yang sama kepada setiap pelanggan
d. Petugas tiket box yang selalu
mengecek kebenaran tiket parkir
39
E. Lokasi Penelitian
Penetapan lokasi penelitian adalah kawasan Pasar Tengah, Bandar Lampung.
Adapun alasan peneliti memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan lokasi
tersebut merupakan salah satu lokasi diterapkannya sistem pelayanan e-parking
yang merupakan pusat belanja grosir di pusat kota Bandar Lampung.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan
atau masyarakat yang pernah menggunakan jasa pelayanan e-parking di
kawasan Pasar Tengah.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2013:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik
Sampling Kebetulan (Accidental Sampling). Menurut Pasolong (2012:107),
Accidental Sampling yaitu suatu teknik penarikan sampel yang paling
40
sederhana karena peneliti memperoleh sampel dengan cara kebetulan saja di
lokasi penelitian dengan tidak menggunakan perencanaan tertentu. Sedangkan
menurut Sugiyono (20012:85) sampling insidental adalah teknik sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
Dikarenakan populasi yang tidak diketahui, menurut Kennet D. Baliley dalam
Pasolong (2013:112), memberikan rujukan bahwa jumlah sampel minimum
100 responden, jika penelitian ingin menggunakan statistik. Menurut Borg and
Gall dalam Mulyatiningsih (2013:24) menyatakan bahwa penelitian survei,
sampel minimal adalah 100 orang untuk tiap-tiap sub kelompok mayor dan
20-50 orang untuk setiap sub kelompok minor. Jadi sampel pada penelitian ini
berjumlah 100 orang. Waktu pengambilan sampel 1 bulan, Maret - April 2015
dari jam 11 pagi sampai dengan jam 3 siang.
G. Jenis Data
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2011:19), data sering diartikan sebagai bukti
empiris yang dihasilkan melalui observasi yang sistematis dengan menggunakan
panca indera manusia dan peralatan bantu yang ada. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu:
41
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan
penelitian. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengisian
kuesioner dari masyarakat pengguna e-parking.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh pihak lain, contohnya data yang diperoleh dari
perpustakaan.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Menurut Sugiyono (2012:142), keusioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner yang digunakan peneliti
bertujuan untuk mendapatkan informasi yang relevan, akurat dan obyektif, dengan
menyebarkan angket yang berisi tentang pelaksanaan e-parking dan kepuassan
masyarakat yang menjadi objek dalam penelitian ini.
I. Teknik Pengolahan Data
Setelah data yang diperoleh terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah dengan
mengolah data tersebut dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
42
1. Editing
Editing adalah tahap memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh
untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam
pengisiannya. Tahap ini diperlukan untuk proses berikutnya.
2. Koding
Koding adalah tahap mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut
jenis pertanyaan untuk kemudian diberi kode dan dipindahkan dalam tabel
kode.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah tahap mengelompokan jawaban-jawaban yang serupa
secara teratur dan sistematis. Tahap ini dilakukan dengan cara
mengelompokan jawaban-jawaban responden yang serupa. Kegiatan ini
dilaksanakan sampai dengan terwujud tabel-tabel yang selanjutnya
digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh.
J. Teknik Penentuan Skor
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.
Menurut Sugiyono (2012:93), skala Likert dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, daan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2011:63), skala yang dikembangkan
oleh Rensis Likert ini biasanya memiliki 5 atau 7 kategori peringkat dari sangat
tidak setuju hingga sangat setuju. Data yang dihasilkan dari instrument penelitian
berskala Likert merupakan data ordinal.
43
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, maka dituangkan
kedalam pertanyaan-pertanyaan masing-masing pertanyaan diberikan alternatif
bobot skor jawaban. Teknik ini berdasarkan pada data yang diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner serta dokumentasi yang diinterpretasikan dan kemudian
ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. Penyekoran menggunakan penilaian
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Penentuan Skor
No Pernyataan dengan memilih jawaban Skor
1 Sangat Baik 5
2 Baik 4
3 Cukup Baik 3
4 Tidak Baik 2
5 Sangat Tidak Baik 1
Penilaian untuk jawaban A,B,C,D,E digunakan untuk mengetahui skor jawaban
sebagai berikut:
1. Untuk jawaban A (Sangat Baik) diberi skor 5
2. Untuk jawaban B (Baik) diberi skor 4
3. Untuk jawaban C (Cukup Baik) diberi skor 3
4. Untuk jawaban D (Tidak Baik) diberi skor 2
5. Untuk jawaban E (Sangat Tidak Baik) diberi skor 1
44
K. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Bungin (2005:97), validitas adalah akurasi alat ukur yang diukur
walaupun dilakukan berkali-kali. Validitas menunjukan sejauh mana alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Valid tidaknya suatu alat ukur
tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan
pengukuran yang dikehendaki dengan tepat, karena suatu alat ukur yang valid,
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, sebuah alat ukur yang kurang valid
berarti memiliki teingkat validitas rendah.
Menurut Sugiyono (2012:125-129), dalam penggunaannya, jenis validitas
dikelompokan menjadi, validitas konstruksi, validitas isi, validitas eksternal.
Validitas konstruk pada hakekatnya adalah merupakan kerangka dari suatu
konsep yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
suatu kegiatan sehingga dapat diketahui tingkatan kinerja suatu kegiatan.
Berdasarkan hal tersebut pengujian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengujian validitas konstruk. Untuk mengukur tingkat validitas,
peneliti menggunakan rumus korelasi product moment Pearson sebagai
berikut:
r𝑥𝑦 =𝑛 ∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 . (∑𝑦)
[𝑛. ∑𝑥2 − ∑𝑥)2 . [𝑛. ∑𝑦2 – (∑𝑦)2]
45
Dimana:
rxy = koefisien korelasi antara x dan y
∑x = jumlah skor item
∑y = jumlah skor total
∑xy = jumlah skor item dikalikan skor total
n = jumlah responden
dimana bila r hitung > r tabel, maka angket valid dan sebaliknya bila r hitung
< r tabel, maka angket tidak valid
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X)
Sub variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan
Bukti langsung (Tangibles)
1
2
3
4
0,580
0,595
0,592
0,482
0,361
Valid
Valid
Valid
valid
Kehandalan (Reability) 1
2
0,565
0,635 0,361
Valid
Valid
Ketanggapan
(Responsiveness)
1
2
3
0,595
0,612
0,494
0,361
Valid
Valid
Valid
Jaminan (Assurance) 1
2
0,459
0,801 0,361
Valid
Valid
Empati (Emphaty) 1 0,633 0,361 Valid
46
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Tingkat Kepuasan Konsumen (Y)
Sub variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan
Keberadaan Pelayanan
(Availability of Service)
1
2
3
4
0,547
0,636
0,502
0,465
0,361
Valid
Valid
Valid
valid
Ketanggapan Pelayanan
(Responsivennes of service)
1
2
0,758
0,523 0,361
Valid
Valid
Jangka Waktu Pelayanan
(Timeliness of Service)
1
2
3
0,510
0,534
0,690
0,361
Valid
Valid
Valid
Profesionalisme Pelayanan
(Profesinalism of Service)
1
2
3
4
0,756
0,771
0,734
0,534
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Validitas dari masing-masing item diketahui dengan nilai r-hitung yang
dibandingkan dengan r-tabel. Berdasarkan jumlah sampel yang diambil, dalam
hal ini peneliti mengambil 30 sampel kuesioner, nilar r tabel untuk untuk 30
responden dengan tingkat signifikan 0,05% diperoleh nilai sebesar 0,361.
Tabel di atas menunjukkan bila r hitung > r tabel, maka semua item
dinyatakan valid dan bisa diproses langkah selanjutnya.
2. Uji Reabilitas
Menurut Bungin (2005:96), reabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang
diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk
mengukur tingkat reabilitas instrumen, peneliti menggunaka rumus koefisien
Croanbach’s Alpha dengan bantuan SPSS 20.
47
Setelah hasil kuesioner diolah per indikator melalui SPSS 20 untuk
mengetahui tingkat reabilitasnya, maka diperoleh nilai alpha sebagai berikut:
Tabel 5. Uji Reliabilitas X
No Alpha N (item) r-tabel Keterangan
1 0,827 12 item 0,361 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Tabel 6. Uji Reliabilitas Y
No Alpha N (item) r-tabel Keterangan
1 0,862 13 item 0,361 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Hasil keputusan dengan melihat hasil nilai alpha yang diperoleh masing-
masing variabel melalui SPSS 20 adalah reliabel. Dengan melihat variabel X
yang menghasilkan nilai alpha sebesar 0,827 yang lebih besar dibanding
dengan nilai r-tabel pada jumlah responden 30 yaitu 0,361. Begitu juga dengan
variabel Y menghasilkan nilai alpha sebesar 0,862 yang lebih besar dari pada
nilai r-tabel.
48
L. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Data deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu range, minimum,
maximum, summary, mean, standar error of mean, standar deviation,
variance. Tujuan analisis deskriptif ini untuk memberikan gambaran
karakteristik tertentu dari responden dan mengklarifikasikan nilai kategori
rata-rata yang didapat dari kuesioner.
Tabel 7. Klasifikasi Nilai Kategori Rata-Rata
No Nilai Kategori
1 5,10 - … Sangat Baik
2 4,10 – 5 Baik
3 3,10 - 4
Cukup Baik
4 2,10 – 3 Kurang Baik
5 1 – 2 Buruk
6 0,1 – 1 Sangat Buruk
Sumber : Irawan (Nona, 2014:53)
49
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier sederhana dan uji
korelasi product moment (Pearson).
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis persamaan regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui
besarnya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y. rumus dari
analisis regressi linier sederhana yaitu:
Keterangan:
Y’ = Nilai yang diprediksikan
A = Konstanta atau bila harga X = 0
B = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
Sumber: (Sugiyono, 2012:188)
b. Korelasi Product Moment (Pearson)
Korelasi product moment digunakan untuk menentukan hubungan dua
variabel yang berskala interval, besarnya korelasi adalah 0 – 1. Pedoman
untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Y’ = a + b X
50
Tabel 8. Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,00
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sumber: (Sugiyono, 2012:184)
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
r𝑥𝑦 =𝑛 ∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 . (∑𝑦)
[𝑛. ∑𝑥2 − ∑𝑥)2 . [𝑛. ∑𝑦2 – (∑𝑦)2]
Sumber: (Sugiyono: 2012:183)
M. Uji hipotesis
1. Uji t-statistik
Pengujian hipotesis dilakukan untuk megetahui apakah terdapat pengaruh
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan
statistik parametrik analisis linier sederhana. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan uji t statistik. Uji t statistik digunakan untuk
menguji kuatnya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk menguji hipotesis digunakan uji t dengan taraf kepercayaan sebesar
95% dan dk = n-2 dengan rumus: