Upload
vantuyen
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUALBERBASIS NILAI TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP KEANEIURAGAMAN HAYATI(Eksperimen di Madmsah Aliyah NegeJri 7 Jakarta)
SkripsiDiajukan untuk Mcmcnuhi Pcrsyaratalil Mcmpcrolch
Gclar Sarjana Pcndidikan (S.Pd)
l1li .....
III
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
PERPUSTI,\J(,l!J\N Lf'LI>,MAUIN SY}\HID~TA
LEMI3AR PENGESAHAN PANITlA UJIAN
Skripsi yang bcrjuclul "pENGARUH pENDEKATAN KONTEKSTUAL
BERBASIS NILAI TERHADAp HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
KEANEKARACiAMAN HAYATI" (Eksperimcl'] eli iVlacirasah Aliyah Negeri 7
Jakarta) cliajukan kepacla Fakultas IImu Tarbiyah clan Keguruan U1N Syarif
I-lielayatullah Jakarta pacla. 20 April 2009 clihaclapan clewan penguji. Karena itll.
pcnulis bcrbak mempcrolcb gelar Sarjana S I (S.pcI) pacla Jurusan Pencliclikan IImu
Pcngctabuan Al'am (lpA) Program Stucli Pcnclidikan Biologi.
Jakarta, 20 April 2009
Panitia Ujian Munaqasyab
Tanggal Tanda' Tangan
Kctua Panitia (Kctua Jurusan Pendidikan IPA)
Baig Hana Susant[. 1vI.ScNIP. 150299475
Sekertaris (Sekertaris Jurusan Pendidikan IpA)
Nengsib JuanenQsib. M.pdNIP. 150377450
Penguj i I
Drs. Abmad Sofvan. 1vI.PdNIP. 150231 502
Penguji II
Baig 1·lana SlliillHi.."I~~,
NIP. 15029') 475·
2II("I/en.. ., .
Mcngetabui :
Dekan.
Prof. Dr. De95' Rosvada. Mi~l"JP.,150 31 356
1
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah-satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam pemulisan ini telah sayacantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli sayaatau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersediamenerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Desi Eka Setiawati
LEMBAR PENGESAHAN PEMBlMBING
PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASISNILAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
KEANEKARAGAMAN HAYATI(Eksperimen di Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta)
SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar SaJjana Pendidikan (S.Pd)
OIelt:DESI EKA SETIAWATI
NIM: 103016100399
Dosen Pembimbing I
Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.SiNIP. 150222933
Dosen Pembimbing II
Eny S. Rosyidatun, MANIP. 150377449
PROGRAM STUDI PENDIDlKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDlKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAHTAUATVT"'"
ABSTRAK
Desi Elm Setiawati. Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis NilaiTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Keanekamgaman Hayati,Skripsi, Jurusan Pendidilmn IPA, Program StUldi Pendidikan Biologi,Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatankontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan diMadrasah Aliyah Negeri (MAN) 7 Jakarta dengan menggwlakan penelitian quasieksperimen. Instrumen dianalisis dengan menggunakan model Anates. Datadiperoleh dari berbagai alat yakni tes pemahaman konsep, observasipembelajaran, dan angket tentang nilai-nilai yang terkandung dalamkeanekaragaman hayati. Kategori N-gain yang diperoleh di kelas eksperimenyaitu kategori tinggi 25 %, sedang 44,4 %, dan rendah 30,56 %. Sedangkankategori N-gain di kelas kontrol yaitu kategori tinggi 2,7 %, sedang 35,14 %, danrendah 62, I6 %. Penelitian ini menggunakan uji "t" yang diperoleh thi[ung > ttabel(4,16 > 1.99). Basil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendekatankontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci: kontekstual, Nilai, Basil Belajar
ABSTRACT
Desi Eka SetiaJVllti. Effects of Value-Based Contextual Teaching and Learning(CTL) in Biodiversity Concept on Students Learning Achievement, Thesis, TheDepartment ofScience Education, Biology Education Program, The Faculty ofTarblyah and Teachers Training, State Islamic University Syarif Hidayatullahfa karta.
The aim ol this research was to determine the effect of value-basedcontextual teaching and learning (CTL) on students learning achievement. Theresearch was conducted at Madrasah Aliyah Negeri (lvhlN) 7 Jakarta using quasiexperiment. The instruments were analyzed by Anatest model. Data were obtainedji'om various appliance namely test of understanding of concept, observationstu,).v. and questionnaire about values in biodiversity concept. The categOly ofNgain obtained in the experiment class consisted ofhigh categOlY which was 2,5 %,middle categOlY which was 44,4 %, and low categOly which was 30,56%. Whilecalegory ofN-gain in lhe control class consisted ofhigh category which was 2,7%. middle categOlY which was 35,14 %, and low categOly which was 62,15 %.The research used "t" test where Icount> tlable (4,16> 1,99). The result indicates(hal there are e[lects ol value-based contextual teaching and learning (CTL) onsludenls learning achievement.
Key iYords: Contextual Teaching and Learning, Value, Learning Achievement
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga berhasil menyelesaikall skripsi yang berjudul
"Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa (Eksperil11en di MAN 7 Jakarta)".
Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar
smjana pendidikan (S.Pd).
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik
seem'a langsung maupun tidak Imlgsung. Oleh karena itu, penulis l11engueapkan
teril1la kasih kepada:
I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Ketua Dekml Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN syarifHidayatullah Jakmia.
2. Bapak Ir. Mahmud M. Siregm', M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ill1lu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dml Keguruan UIN syarif
Hidayatullah Jakmia dan sekaligus sebagai pembimbing I yang telah
l11embimbing, mel1lberikan pengarahml pada penulisall skripsi.
3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Se. Sekertm'is Jurusan Pendiclikan IPA Biologi.
4. Bapak Ahmad Sofyan, M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Biologi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, yang telah dengan
sabar dan ikhlas mendidik penulis, semoga ilmu yang diberikan kepada
penulis dapat bermanfaat.
6. Ibu Eny S. Rosyidatun, MA dosen pembimbing kedua yang telah
membimbing, memberikan saran-saran, kemudahan, pengarahan kepada
penulis dan kesabarannya memotivasi penulis menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Teguh Arminto, M.Pd kepala sekolah MAN 7 yang telah
mengizinkan peneliti untuk mengadakan penelitiml di MAN 7.
8. Bapak Sahroni M.Si sebagai guru Biologi MAN 7 ymlg telah banyak
l1lel1lbantu dan l1lemberikan arahan kepada peneliti dalam melakukan
penelitian.
9. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan,
memberikan perhatian, kasih sayang dan selalu memberikan semangat
sehingga ananda dapat menyelesaikan skripsi ini. Adik-adikku (Bayu dan
Hoinmnisa) atas semangat dan dukungannya selama ini.
10. Lukman Hakim, S.os, MM dan keluarga yang telah memberikan bantuannya
hingga akhirnya penulis dapat menjadi sarjana.
II. Seluruh keluarga besar Umi Asmanah, yang selalu memberikan semangat dan
dukungan moril darl materil.
12. Kakanda tercinta Ahmad Tajuddin, ST yang telah memberikan kasih sayang,
motivasi dan bantuannya sebelum dan selama penulisan skripsi iill.
13. Segenap pimpinan dan karyawan/karyawati perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan UNJ, Perpustakaan Nasioial Jakarta,
Perpustakaan Diknas Jakarta dan Perpustakaan UPI Bandung.
14. Sahabat-sahabat sepeljuarlgan Dwi, Nurrahmania, Nurrohmah, Tomi, Fatah,
Elly. Temtama sahabatku Ulfa Amalia atas kerjasamanya, motivasi, saran dan
bantuannya, akhirnya perjuangan kita membuahkan hasil yang manis.
15. Ternan-ternan Biologi Angkatan 2004 yang tidak bisa disebutkan satu persatu
serta Hanin Azzahra (Mba'eva, Very, Amy, Lina, ][ndri, Rini) yang telah
memberikan motivasinya, selama penulisan skripsi ini.
16. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secar'a Iangsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan skripsi.
Penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi pembaca umum, khususnya
bagi penulis sendiri.
.rakarta, Maret 2009
Desi Eka Setiawati
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR lSI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR GRAFIK x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BABI.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah I
B. Identifikasi Masalah 5
C. Pembatasan Masalah Penelitian 6
D. Rumusan Masalah Penelitian 6
E. Tujuan Penelitian 6
F. Manfaat Penelitian 6
BAB II. KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teoretik 8
I. Pendekatan Kontekstual 8
a. Pengeliian Pendekatan Kontekstual 8
b. Komponen Pendekatan KontekstuaI 9
c. Prinsip dan Strategi Pendekatan KontekstuaI 12
d. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan KontekstuaI 15
2. Pendekatan KontekstuaI Berbasis Nilai 17
a. Pengertian Nilai 17
b. Pembagian Nilai 18
c. Nilai Dalam Pembelajaran Biologi 20
d. Pembelajaran Kontekstual Berbasis Nilai 23
3. Belajar dan Hasil Belajar _ '1'7
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar 29
c. Pengukuran Hasil Belajar 30
4. Hubungan Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai dan Hasil Belajar .34
5. Hasil Penelitian yang Relevan 35
B. Kerangka Belpikir 36
C. Hipotesis Penelitian 39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktn dan Tempat Penelitian 40
B. Metode dan Desain Penelitian 40
C. Populasi dan Sampel 42
D. Teknik Pengumpulan Data 42
E. Variabel Penelitian 44
F. Instrumen Penelitian 44
G. Uji Coba Instrumen 46
H. Teknik Analisis Data 50
1. Hipotesis Statistika 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 53
1. Data Kuantitatif 53
2. Data Kualitatif 57
B. Pengujian Persyaratan Analisa Data 60
1. Uji Normalitas 60
2. Uji Homogenitas 61
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 66
B. Saran 66
C. Keterbatasan Penelitian 67
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Penclekatan
Konvensional 16
Tabe12.2 Materi Esensial IPA dan Matematika 21
TabeI3.1. Desain Pretes-Postes Kelompok Kontrol Tanpa Acak 42
Tabe13.2. Variabel Penelitian 44
Tabel3.3 Kisi-Kisi Instmmen Tes 45
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelompok Kontrol 54
Tabel4.2 Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen 55
Tabe14.3 Kisi-Kisi Nilai-Nilai Yang Terkanclung Dalam Konsep
Keanekaragaman Hayati 59
Tabe14.4 Rekap Hasil Angket Tentang Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam
Keanekaragaman Hayati 60
Tabe14.5 Uji Normalitas Kelompok Kontrol 61
Tabe14.6 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen 61
Tabe14.7 Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Belajar Pretes 62
Tabel 4.8 Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Belajar Postes 62
Tabel 4.9 Pel'hitungan Hasil Uji "t" 63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Proses Intemalisasi Nilai-Nilai 25
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai 38
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Persentase Kategori N-gain Kelompok Kontrol 56
Grafik 4.2 Persentase Kategori N-gain Kelompok Eksperimen 57
Grafik 4.3 Rekap Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran L Media dan Perangkat Pe1l1belajaran 72
Lampiran 2 Denah Lokasi Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta 112
Lampiran 3 Tes Penguasaan Konsep 113
Lampiran 4. Klmci Iawaban Tes Penguasaan Konsep 118
Lampiran 5. Kisi-kisi Penguasaan Konsep Keanekaragaman Hayatl 119
Lampiran 6. Lembar Observasi Pmbelajaran Kontekstual 121
Lampiran 7. Angket tentang Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam
Keanekaragaman Hayati 122
Lampiran 8. Penghitungan Daya Pembeda Menggunakan Model Anates 125
Lampiran 9. Penghitungan Tingkat Kesukaran Menggunakan Model Anates. 127
Lampiran 10. Penghitungan Validitas dengan KorelasiPoint Biserial 129
Lampiran 11. Hasil Validasi Butir Soal Kognitif 130
Lampiran 12. Penghitungan Reliabilitas Tes dengan jyfe11f,gypakan KR 20 131
Lampiran 13. Hasil Observasi Pembelajaran Kontekstual 132
Lampiran 14. Hasil Angket Tentang Nilai Yang Terkandung Dalam
Keanekaragaman Hayati 133
Lampiran 15. Penghitungan Nom1alitas dan Homogenitas 135
Lampiran 16. Tabel F 154
Lampiran 17. Tabel Z 158
Lampiran 18. Surat-Surat 159
BABI
PENDAIIULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan cam sebuah rl:~gara menyiapkan kualitas sumber
daya manusia. Keberhasilan dan peningkatanll1utu penclidikan menjacli tujuan dan
cita-cita kita bersanla. Cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai harus dinyatakan
secara jelas, sehingga semua pelaksana dan sasaran pendidikan memahami atau
mengetahui suatu proses kegiatan seperti pendidikan. Sebagaimana dinyatakan
dalan1 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab II pasal 3, yakni :
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalmn rangka membentukkehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab".l
Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah Indonesia memiliki tanggung
jawab mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang belmutu.
Karena pendidikan merupakan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat.
Kebutuhan pendidikan merupakan hak asasi setiap manusia. Semua pihak perin
memikirkan bagaimana mutu pendidikan setiap talImmya meningkat.
Peljalanan panjang pendidikan di Indonesia sebagaimana sudah
dimaklUll1i, hingga kini masih diliputi oleh berbagai kendala yang cukup
mendasar baik dalanl skala kecil maupun besar. Sebagai contoh, persoalan yang
menyangkut kesejahteraan guru, ketersediaan guru balk dari segi kuarttitas
maupun kualitas, ketersediaan fasilitas belajar, manajemen kelembagaan, muatan
kurikulum, dan tumpukan persoalan lain yang saling terkait. Keadaan serba
kurang ini lebih terasa lagi di kalangan madrasah, yang sebagian besar dikelola
oleh masyarakat dengan kemampuan minim. Oleh karena itu, tidak mengherankan
jika kualitas hasil belajar siswa madrasah terutama pada mata pelajaran inti yang
2
menjadi mata ujian akhir rata-rata masih rendah. Kualitas hasil belajar yang
dimaksud dapat diwakili oleh nilai yang diperoleh siswa.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik,
salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang
digunakan guru di kelas. Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan
guru menggunakan model pembelajaran konvensional clan banyak didominasi
guru. 2 Hal demikian teljadi karena pembelajaran yang digunakan tidak melibatkan
dunia nyata atau disebut dengan pembelajaran konvensional, yaitu pembelajaran
yang bersifat teoritis dan tidak memperhatikan pengalarnan siswa. Akibatnya,
siswa merasa jenuh, malas dan pasif. Oleh karena itu, perlu ada perubahan dalarn
proses pembelajaran. Siswa termotivasi jika pembelajarar1 yang dilakukan
mengkaitkan antara materi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga materi yang
diterima terkonstruksi oleh siswa dengan sendirinya.
Penyebab mutu pcndidikan di Indonesia semakin merosot, salah satunya
adalah pendidikan yang selama ini dilaksar1akan tidak diarahkan untuk
membentuk manusia seutuhnya dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada
hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomistis, dan teknokratis, kering dari
sentllhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti] Akibatnya banyak
teljadi hilangnya nilai-nilai di sekolah-sekolah.
Padahal sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk membimbing, membina dan
mengembangkan potensi anak didik untuk mencapai tlljuan pendidikan. Sebagai
sllatll masyarakat belajar yang mempunyai karakteristik tersendiri, sekolah bukan
hanya mengembangkan potensi siswa yang bcrsifat keilmuan dan perekayasaan
belaka, melainkan juga mampll mcmbimbing mereka agar mempunyai perilaku
dan kepribadian yang sesuai dengan tuntunan nilai-nilai.
Nilai dengan pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat. Nilai
dilibatkan dalam setiap tindakan pendidikan, baik dalam memilih maupun dalam
Nurhayali Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkall Masalah (Problem-based Instruction) Dalam Pembefajarall Matemalika di SMU, (JurnaJ Pendidikan danl<e:hllrl:1V:lrln ""II> n.::;l T"'h" ..... Iro lf1 ')1\(\11, 1-_1 0 ........
3
memutuskan setiap hal untuk kebutuhan belajar.4 Nilai memiliki peran yang
sangat besar dalam membangun kepribadian dan identitas sosial siswa.5 Dengan
demikian melalui pendidikan yang berpedoman pada nilai diharapkan terciptanya
sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki budi pekerti luhur.
Sesuai dengan Undang-Undang Rl nomor 20 Tahun 2003 pada Bab II
pasal 3 yang telah dijelaskan di atas, pendidikan nasional bertujuan untuk
menjadikan manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia. Dari pernyataan tersebut pendidikan rnemiliki nilai agama yang
dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Sebagai manusia yang diciptakan
Tuharmya untuk dapat selalu beriman dan bertakwa sehingga memiliki akhlak
yang mulia. Selain itu, pendidikan juga bertujuan menjadikan manusia sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. NiIai tersebut mernpakan tujuall dari pelldidikan yang
mernpakan niIai praktis atau manfaat dalam pembelajaran dan nilai sosiaI sebagai
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Nilai perlu diperluas dan
diperkaya. Demikian pula aktivitas pembelajaran P(Jrlu dim·ahkan pada
pemahaman dan pengalaman nilai-nilai yang secara hmgsung berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.6
Pendidikan IPA mempakan bidang studi yang memberikan banyak
kesempatan untuk mengungkap nilai-nilai. Kajian IPA menyentuh bmlyak aspek
dalalll kehidupan yang dapat menjadikan manusia terns bersyukur, beriman dan
bertakwa kepada Sang Pencipta. SeIain itu, dalalll pembelajaran sains juga dapat
dimllbil banyak manfaat dan pembelajaran dalmn kehidupan bersosial. Contohnya
dengan adanya keanekaragaman hayati di dunia ini menjadikan manusia
bersyukur kepada Tuhan yang menciptakannya. Dan manusia juga dapat
mengambil manfaat dari keanekaragalllan hayati yang ada di duniasehingga
manusia dapat bersosialisasi dengan yang laiffilya. Dengml pengungkapan nilai-
4 Rohmat Mulyana, Mengakiualisasikan Pendidikan Nitai, (Handung: Alfabeta, 2004),hal. 97
4
nilai dalam pendidikan sains membuat pembelajaran sains menjadi lebih nyata
dan bennakna bagi peserta didik. 7
Seeat'a ideal, pembelajaran IPA mengembangkan pengetahuan agar dapat
mengerti dan mengetahui pembeIajaran (kognitif); tingkah laku atau etika dan
nilai (afektif) dan; meneiptaan hasil karya sebagai kreatifitas (psikomotor), itu
semua merupakan komponen esensial. Dalam pemahaman seperti itu, maka
pengembangan nilai dan etika dalam IPA tidak tepat Iagi jika hanya diposisikan
sebagai komponen !a.·usial atau sebagai kurikulum tersembunyi. Nilai dan etika
harus seeaI'a eksplisit dijabarkan dan diperkaya dalam setiap topik pembelajaran.
Pada kenyataaImya perkembangan nilai-nilai be!um menjadi fokus utama,
padahal nilai-nilai sains merupakan komponen yang SaIlgat penting untuk
dikel11bangkaIl dalam kegiatan pembelajaran dan sangat berpengaI'uh terhadap
ranah afektif siswa.8 Strategi yang tepat untuk mengembangkan nilai yaitu
pel11belajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
Pendekatan kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan para
slswa l11ampu menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahUaIl dan
keterampilan akadel11ik mereka dalam berbagai maeam tatanan dalal11 sekolah dan,luar sekolah agar dapat memeeahkan masalah-masalah dunia nyata.9
Pel11belajaran ini berawal dari asumsi bahwa anak belajar lebih baik melalui
kegiatan belajar sendiri dalam lingkungan yang a1amiah. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa beketja dan mengalami, bukan
transfer pengetahuan lO• Dengan demikian, siswa dapat mengerti malcna belajar,
l11anfaat dan eara meneapai pelajaran agar pembelajaraIl dapat berguna bagi
kehidupan.
Proses pembelajaran yang l11enghubungkan antam materi pel~amn dengan
dunia sehari-hari difasilitasi melalui pendekatan kontekstual. Pendekatan
kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru dalam mengaitkan
lSI materi dengan aktivitas siswa sehari-hari, memotivasi pat'a pelajar untuk
7 Sumaji, dkk., Pendidikan Sains rang Humanistis, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), h. 42, Alan J. Bishop, Op. Cit., hal. 47 .9 Mochamad Enoh, Implementasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam
Kurikulum Berbasis Kompetens! Mota Pelajaran Geografl SMUlMA, (Jurnal I1mu Pendidikan Wid1 1 "'-l~ 1. r'_I•.•.. ! ..... I"lAA" • 1 .r.
5
membuat hubungan antara ilmu pengetahuan dan mengapliksikannya dalarn
kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga, warga negara, maupun pekerja.
Pendekatan tersebut dapat digunakan dengan sunggnh·sungguh untuk keperluan
proses pembelajaran. 11
Salah satu pokok bahasan yang erat kaitarmya dengan kehidupan sehari
hari yaitu keanekaragarnan hayati. Materi keanekaragarnan hayati selain
membutuhkan pemahaman, juga membutuhkan keterarnpilan siswa dalam
mengarnati lingkungan sekitarnya. Melalui pengarnatan Iingkungan sekitarnya
dapat ditumbuhkan jiwa kepedulian dan semangat kerjasama. Terkait dengan hal
tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian pada materi
keanekaragarnan hayati.
Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian yang dalarn kegiatannya
berusaha mengembangkan pendekatan kontekstual berbasis nilai yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar blologi siswa. Pengembanganpendekatan
kontekstual pada proses pembelajaran diharapkan dapat memunculkannilai-nilai
yang siswa miliki sehingga memiliki budi pekerti yang baik dan menjadikan
manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk mengadakan peneJitian yangberjudul: "Pengaruh
Pendekatao Kontekstual Berbasis Nilai Terhadap HasH Belajar Siswa Pada
Koosep Keanekaragaman Hayati"
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu :
I. Apakah pendekatan kontekstual berbasis nilai dapat digunakan dalam
pembelajaran biologi pada konsep keanekaragarnan hayati?
2. Bagaimana pendekatan kontekstual berbasis nilai dalampendidikan sains?
3. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menerapkan p,~ndekatanlcontekstual
berbasis nilai?
4. Nilai apa yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran biologi?
6
C. Pembatasan Masalah Penelitian
Mengingat luasnya permasalahan yang telah diungkapkan l11aka perlu
dibatasi, di antaranya adalah:
1. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai
terhadap hasil belajar siswa.
2. Nilai yang alcan dilcembanglcan dalanl pembelajaran dibatasi pada nilai
religius, praktis dan sosial dan diulcur dengan menggunakan anglcet mengenai
tanggapan siswa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam lconsep
lceanelcaragaman hayati.
D. Rumusan Masalah Penelitian
Masalah yang alcan diteliti dirumuslcan sebagai berilcut: Apakall ada
pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa
pada konsep keanelcaragaman hayati di lcelas X MAN 7 Jakarta Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarlcan masalall yang telah dirul11uskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui pengaruh pelldekatan lcontekstual berbasis nilai terhadap
hasil belajar siswa pada konsep keanekaragaman hayati.
b. Mengetahui penguasaan lconsep siswa pada konsep keanekaraganlan
hayati setelah pel11belajaran menggunakan p,~ndekatan kontelcstual
berbasis nilai.
c. Mengetahui tanggapan Slswa tentang nilai-nilai yang terkandung
dalam keanelcaragaman hayati.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi guru, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumbangan
pengetahuan dalal11 l11emilih strategi dan pembelajaran yang efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya di bidang studi biologi. Dan
7
dapat menanaman nilai-nilai yang baik kepada siswa melalui pembelajaran
biologi.
b. Bagi siswa, dapat memotivasi dan memudahkan siswa dalam memahami
mata pelajaran biologi.
c. Bagi penulis, diharapkan dapat menjadi bekaI pengetahuan mengenai
pendekatan kontekstuaI berbasis nilai dalam meningkatkan basil belajar
siswa dan dapat menerapkannya dengan baik dalam kegiatan proses
belajar-mengajar.
BARIl
KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teoretik
1. Pendekatan Kontekstnal
a. Pengel,tian Pendekatan Kontekstual
Kontekstual berasal dari bahasa Latin con artinya dengan dan textum
adalah merangkai. 1 Menurut E. B. Jolmson kontekstual berarti "teralami" oleh
siswa2 Pendekatan kontekstual (Contextual Teachiflg and Learning/CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya Galam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelqjaran diharapkan lebih
bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk
kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari
I . 3guru <e slswa.
Pendekatan kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan para
slswa mampu menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan
keterampilan akademik mereka dalam berbagai macamtatanan dalam sekolah
dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalahdunia nyata.4
Pendekatan kontekstual bukan merupakan kons(~p banl. Penetapan
pendekatan kontekstual di kelas-kelas Amerika pertal1la-pertal1la diusulkan
oleh John Dewey. Pada tahun 1916, Dewey mengusulkan suatukurikulum
Anonim, Kaedah Pembelajaran Konstektual, tersedia11ItjJ~!!'I'\\'\YJ~tor.C\1I11.mv/lada/lourism/edu-kontekstual.hlm[] 8 juli 2008]
2 Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Keg/atan EelajarMengajar Mengasyikkan dan Berll/akna (Terjemahan IbnLl Setiawan), (BandLlng: MizaJl LearningCenler, 2007) hal. 20
) Elaine B. Johnson, What It Is and Why It's Here to Stay. Tersediahttp:/www.corwinpress.com/booksprodDesc.nav?prodld=Book220765 [16 Maret 2008]
~ "'A",,J~ .....~....... ..-l 1:"..' .. _1. , 1
9
dan metode pengajaran yang dikaitkan dengan minat dan pengalaman sisw_a:5
Pendekatan kontekstual menjadi alternatif karena SUdall cukup lama disadari
bahwa kelas-kelas menjadi tidak produktif bila pembelajaran hanya diisi
dengan ceramah. Sementara siswa dipalcsa untuk rnenerima atau menghafal.
Pembelajaran pendekatan kontekstual menyadari hakikat bahwa pembelajaran
ialah suatu proses berbagai bentuk yang kompleks dengan memperhatikan
kaedah-kaedah uerbagai jenis latihan, rangsangan dan tindakan.
Berbagai penjelasan mengenai pendekatall kontekstual dapat
disimpulkan terdapat tiga hal yang hams dipallami: 6
I) Pendekatan kontekstual menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk
menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses
pengalaman secara langsung.
2) Pendekatan kontekstual mendorong agar SlSwa dapat menemukan
hubungan antara yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya
siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman
belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.
3) Pendekatan kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari, hal demikian bukan hanya mengharapkan
siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana
materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari
had.
b. Komponen Pendekatan Kontekstual
Ada beberapa komponen pendekatan kontekstual antara lain: 7
I) Konstmktivisme (Constructivism)
Konstruktivisme adalah proses membangun ataumenyususn
pengetahuan baru dalam stuktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
Melalui proses pengamatan dan pengalaman, pengetahuan yang dibangun
5 Trianto, Alodel-model Pembelajaran fnovatlf BerorientasiKonstruktivistik: Konsep,Landasan Teorilis-Praklis dan Implementasin)'a. (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hal.101
10
oleh siswa alean fungsional. MaIm penerapan asas konstruletivisme dalam
pembelajaran melalui pendeleatan kontekstual, siswa didorong untuk
mampu mengleonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengamatan nyata.
Hal yang perIu diperhatikan dalam pembelajaran konstruktivisme
adalah guru dapat membawa siswa ke dalam situasi belajar yang dapat
menghubungkan apa saja yang diperoleh siswa di sekolah atau kelas dan
dapat menghubungkan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari
mereka8 Pengetahuan harus dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit,
pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang
siap untuk diambil dan diingat. Melainkan manusia harus mengkonstruksi
dan mencerna pengetahuan tersebut dan memberi makna melalui
pengalaman nyata. Begitu juga dengan leeterarnpilan, bulean merupakan
hasil menghafal melainkan dari pencarian pengetahuan dan penemuan
penemuan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui pergaulannya
dalam kehidupannya sehari-hari yang dibimbing oleh guru.
2) Menemukan (Inquiry)
Inkuiri merupalean bagian inti dari kegialan pembelajaran berbasis
kontelestual. Pengetahuan dan keterarnpilan yang diperolehsiswa
diharapkan bukan hasil mengingat seperangleat fakta-fakta, tetapi hasil dari
menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatanyang merujuk
pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya. Siklus
penting dalam "menemukan" atau inkuiri adalah; observasi, bertanya,
mengajukan hipotesis, pengumpulan data, dan membuat kesimpulan.
Pembelajaran inkuiri diraneang untuk mengajak siswa seem-a
langsung lee dalam proses ilmiah dalam waletu yang relatif singkat. Seperti
yang dikutip Triyanto, hasil penelitian Schlenker., mellUnjukkan bahwa
latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahmnan sains, produktif dalam
berpikir kreatif, dan siswa memadi terampildalam l11emperoleh dan
menganalisis informasi 9
H R. Rudiyanto, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) BerlJendekatanKnntd-(!f1Jnl tfm'!
I I
3) Bertanya
Kegiatan bertanya dilakukan dalam nmgka menggali informasi,
mengkomunikasikan apa yang sudah diketahui, serta wltuk
membangkitkan lebih banyak lagi pelianyaan dari siswa dan untuk
menyegarkan kembali ingatan siswa.
Pengetahuan yang dimiliki oleh siswa selalu bermula dad bertanya.
Bertanya dipandang sebagai kegiatan guru tmtuk mendorong,
membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegiatan
bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran
yang berbasis inkuiri, yaitu untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan
apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang
belum diketahuinya.
4) Masyarakat Belajar (Learning Community)
Pembelqjaran yang diperoleh melalui kerja sama. Ke1ja sama dapat
teljadi antal'a siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru bahkan alltara
siswa dengan kakak kelasnya, dengan orang tua atau sumber lain sehingga
semuanya itu disebut sebagai masyarakat belajar.
5) Pemodelan (Modelling)
Pemodelan adalah adanya sesuatu yang dapat ditiru dalam suatu
proses pembelajaran. Sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan
tertentu terdapat model yang bisa ditiru. Model tersebut bisa berupa cara
mengoperasikan sesuatu misalnya penggunaan mikroskop, cara membuat
sesuatu, misalnya membuat preparat baik dari tumbuhan maupun hewan
dan lain sebagainya. Guru bukan satu-satunya model dalam pembelajaran.
Model pembelajaran dapat dirancang sesuai harapall dan kualitas daya
serap siswa dalam memahailli mated pelajaran dan yang lebih penting
adalah model yang digunakan dalam belajar dibuat denganmelibatkan
siswa. Sehingga siswa dapat mengikuti pelaj aran seCal'a optimal.
6) RefJeksi (Reflection)
RefJeksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari
atau berpikir ke belakang tentang hal-hal yang sudah kita lakukan di masa
12
Pada akhlr pembelajaran guru menylsakan waktu sejenak agar siswa
melakuka:l refleksi. Realisasinya berupa pernyataan langsung tentang apa
yang diperolehnya hari Itu, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan atau
saran siswa tentang pembel1\iaran har! Itu dan lain-lain. Dalam tataran
pelaksanaannya refleksi bisa dilakukan dengan menggunakan angket
ataupun wawancara. Tujuan dari refleksi agar pembelajaran yang sudah
dilakukan bisa terlihat seberapa jauh siswa termotivasi dalam belajar agar
pembelajaran selanjutnya dapat lebih meningkatkan belajar siswa.
7) Penllalan Nyata (Authentic Assessment)
Penilaian keberhasilan pembelajaran dilakukan dengan jalan
mengumpulkan semua data yang ada dari siswa baik selama proses
pembelajaran berlangsung, maupun setelal1 proses pembelajaran
berlangsung. Dalam hal ini data tentang aspek kognitif siswa, afektif siswa
clan tentar.g psikomotornya.
Penilaian autentik clapat clilakukan terhadap beragam aletivitas yang
dilakukan siswa yang dapat memberikan informasi tentang pemal1aman
siswa terhaclap konsep yang cliberikan. Penilaian autentik memiliki
karakteristlk alami, berguna dan belmakna, objektif serta valid. 10
c. Prinsip dan Strategi Pendekatan Kontekstual
Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut: II
I) Keterkaltan, Relevansi (Relating)
Proses pembelajaran henclaknya ada keterkaitan (relevance)
dengan bekal pengetahuan (prerequisite knowledge) yang telah ada pada
diri siswa, clengan konteks pengalaman dalam kehidupan dunia sebenarnya
sepertl manfaat untuk bekal bekerja di kemudian hari dalam kehidupan
masyarakat.
10 Matlhew Clifford and Mariea Wilson, Contextual Teaching Professional Learning andStudent E..~periences: Lessons Learned From Implementation. (httD.cew.wsc_enll/tp!l(+lI1pt\ h~1 '"
13
2) Pengalaman Langsung (Experiencing)
Da1am proses pembelajaran siswa perin mendapatkan pengalaman
langsung melalui kegiatan eksplorasi, penemnan, investigasi, penelitian,
dan lain-lain. "Experiencing dipandang sebagai jantung pendekatan
kontekstual". Proses pembelajaran akan ber1angsung cepat jika siswa
diberi kesempatan untuk memanipulasi pera1atan, memanfaatkan sumber
be1ajar, 'dan melakukan bentuk-bentuk kegiatan pene1itian yang lain secara
aktif.
3) Aplikasi (Applying)
Menerapkan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang dipelajari
dalam situasi dan konteks yang lain merupakan pembe1ajaran tingkat
tinggi, lebih dari sekedar menghafal.
4) Kelja Sarna (Cooperating)
Kerja sarr.a dalam konteks saling tukar pikiran, mengajukan dan
menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar sesama siswa, antar
siswa dengan guru, ant'll' guru dengan siswa, darl siswa dengan
narasumber. Memecahkan masalah dan mengerjakan tugas bersama
merupakan strategi pokok pembelajaran dalam pendekatan kontekstual.
5) Alih Pengetahuan (Transferring)
Pendekatan kontekstual menekankan pada kcmampuan siswa untuk
mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dimi1iki pada
situasi lain. Dengan kata lain pengctahuan dan keterampilan yang tclah
dimiliki bukan sckedar untuk menghafal tetapi dapat digunakan atau
dialihkan pada situasi dan kondisi lain.
Menurut A. Chaedar (Guru Besar UPI) dalam E.B Johnson, ada
bcberapa strategi yang mesti ditempuh dalam pcndekatan kontekstual
secara proporsional dan rasional adalah: 12
I.) Pengajaran bcrbasis problem. Dengan memunculkan problem yang
c1ihadapi bersama, siswa diajak untuk berpikir krilis dalanl
memecahkannya. Problem seperti ini membawa makna personal dan
sosial bagi siswa.
14
2.) Menggunakan konteks yang beragam. Makna itu ada di mana-mana
dalam konteks fis:k dan sosial. Se1ama ini ada yang keliru,
menganggap bahwa malma pengetahuan adalah yang tersaji dalrun
materi ajar atau buku teks saja. Dalam Contextual Teaching and
Learning (CTL), guru membermaknakan ragam konteks (sekolah,
keluarga, masyarakat, tempat kerja, dan sebagainya), sehingga makna
pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi semakin berkualitas.
3.) Mempertimbangkan kebinekaan siswa, dalam konteks Indonesia,
kebinekaal1 baru sekedar pengakuan politik yang tidak bermalma
eduk\ltif. Dalam kontekstual, guru mengayomi individu dan meyakini
bahwa perbedaan individual dan sosial seyogyanya dibennalmakan
menjadi mesin penggerak untuk belajar saling menghormati dan
membangun toleransi demi terwujudnya keterampilan interpersonal.
4.) Mel11berdayakrul siswa untuk belajar sendiri. Setiap manusia mesti
l11enjadi pembelajar aktif sepanjang hayat. ladi, pendidilcan formal
merupakan lcawah candradimulca bagi siswa untuk menguasai cara
belajar mandiri di kel11udian hari. Untuk itu, mencari dan menganalisis
informasi dengan sedikit bantuan atau bahkan secara mandiri.
5.) Belajar melalui kolaborasi. Siswa seyogyanya dibiasakan saling belajar
dari dan dalam kelompok untuk berbagi pengetahuan dan menemukan
fohls belajar. Dalam setiap kolaborasi selalu ada siswa yang menonjol
clibandingkan dengan koleganya. Siswa ini dapat clijadikan fasilitator
dalam kelompolmya. Apabila komunitas belajar sudah terbina
sedemikian rupa di sekolah, guru tentu akan lebih berperan sebagai
pelatih, fasilitator, dan mentor.
6.) Menggunakan penilaian autentik. Mengapa demikian? Karena
kontekstual hampir berarti individual, yakni mengakui aclanya
keldlasan sekaligus keluasan dalam pembelajaran, materi ajar, dan
prestasi yang dicapai siswa. materi bahasa yang autentik meliputi
koran, menu, program radio dan televisi, wabsite, dan sebagainya.
Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlanllsUlw
15
secm'a terpadu dan kontekstual, dan memberi kesempatan kepacta siswa
untuk maju terus sesuai denl',an potensi ymlg dimilikinya.
Untuk mengejar standar tinggi, standar unggul sering
dipersepsi sebagai jaminan untuk mendapat pekerjaan, atau minimal
membuat siswa merasa percaya diri untuk menentukml pilihan masa
depan. Standar unggul semestinya terus menerus dibisikkan pada
telinga siswa untuk mengingatkan agar menjadi manusia kompetitif
pada abad persaingan seperti sekarang ini. Dengan demikian, sekolah
semestinya menentukan kompetensi lulusan dari waktu ke waktu terus
ditingkatkan dan melakukan benchmarking (uji mutn) dengan
melakukml studi banding ke berbagai sekolah dalam dan Inar negeri.
d. Kelebihan dan Kelmrangan Pendekatan Kontekstual
Berbagai hasil penelitian mcnyebutkan bahwa pendekatan kontekstual
memiliki kelebihan dan keknrangan. Mennrut Damriani (2006), pendekatan
kontekstualmerupakan salah satu pembelajaran alternatif dalam pembelajaran
IImu Pengetahuan Alam. Seperti hasil penelitian yang telah dilakukannya,
pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil
belajar siswa. 13
Mennrut Lili Nnrlaili, pendekatan kontekstual sangat bermanfaat bagi
siswa karena memfokuskan pembelajaran pada lingkungan sekitar siswa dan
siswa lebih berkesan dalam pembelajaran karena mereka mengalami sendiri
secanl langsung dan menghubungkan pengetahuan yang dipelajari dengan
pengalamannya. 14
Menurut M. Enoh, pendekatan kontekstual sudah tepat dan akan lebih
bermakna, namun guru dituntut mampu mellyikapi secara jeli mengaIlalisis
indikator pencapaian hasil belajarnya, karena semua indikator di dalam
kurikulum bisa dilaksanakan dengan pola pendekatan kontekstual. 15
Sehubungan dengan itu, guru hendaknya menganalisis materi dengan tepat,
" Damriani, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Be/ajar Siswa Melalui PendekatanContexlual Teaching and Learning Mata Pe/ajatan Fisika di SMAN 3 Bandarlampw1f!.. JPMIPA.,,_,
16
indikator-indikator mana saja yang tepat digunakan dengan pola pendekatan
kontekstual. Tentunya disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Kelebihan pendekatan kontekstual dapat terlihat pada tabel perbedaan
pendekatan kontekstual dengan pendekatan konvensional dalam pembelajaran.
Tabel2.1 Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Konveusional
No Pendekatan Kontekstual Pendllkatan Konvensional
1.Menyandarkan pada pemaharnan
Menyandarkan pada hafalanmakna
2.Pemilihan informasi berdasarkan Pemilihan infOImasi ditentukankebutuhan siswa oleh guru
3. Siswa terlibat secara aktif dalam Siswa secara pasif menerimaproses pembelajaran informasiPembelajaran dikaitkan dengan
Pembelaj:rran sangat abstrak dan4. kehidupan nyata/masalah yang
teoritisdisimulasikanSelalu mengkaitkan informasi Memberikan tumpukan informasi
5. dengan pengetahuan yang telah kepada •. siswa sampai saatnyadimiliki siswa diperlukaIl
6.Cenderung mengintegrasikan Cenderung terfokus pada satubeberapa bidang bidang (disiplin) tertentu
Siswa mengglmakan waktuWaktu belajar siswa sebagian
belajarnya untuk menemukan,besaI' digunakan untuk
mengaitkaIl, berdiskusi, berpikirmengerjakan buku tugas,
7. mendengarkan ceramall, dankritis, atau mengerjakan proyek
mengisi Iatihan yangdan pemahanlan masalah
membosankan (melalui kerja(melalui kelja kelompok)
individu)
8.Perilaku dibangun atas kesadaran Perilaku dibangun atas dasardiri kebias!UlIl
9.Keterampilan dikembangkan atas KeterampiJan dikembangkan atasdasar pemahaman dasar Iatihan
10.Hadiah dari perilaku baik adalah Hadiah dari perilaku baik adalahkepuasan diri pujian atau nilai angka raporSiswa tidak melakukan hal yang
Siswa tidak melakukan hal yang11. buruk karena sadar hal tersebut
keliru dan merugikan buruk karena takut akan hukuman
12.Perilaku baik berdasarkan Perilalcu baik berdasarkanmotivasi intrinsik motivasi ekstrinsik
13.Pembelajaran teljadi di berbagai Pembelajar:m hanya teljadi dalamtempat, konteks, dan setting kelas
Hasil belajar diukur melaluiHasil belojar diukur melalui
14. kegiatan abof'.mlii rlolom 1-.0"+""nener::tn~n npnl1nl<:>..... ......<j.r>.~~.:l.
17
2. Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai
a. Pengertian Nilai
Kata nilai yang berasal dari kata value berasal dari bahasa valere atau
bahasa Perancis hl110 valoir. Sebatas arti denotatifnya, nilai dapat dimaknai
sebagai harga. Namun ketika kata tersebut sudah dihubungkan dengan suatu
objek atau persepsi dari suatu sudut pandang tertentu, harga yang terkandung
di da1amnya memiliki tafsiran yang bermacam-macam. Ada harga menurut
ekonomi, psikologi, sosiologi, antropologi, maupun agarna. 16
Nilai didefinisikan dengan cara yang berbeda-beda oleh banyak ahli.
Healstead dan Taylor dalam Nik Pa mendefinisikan nilai sebagai prinsip atau
pegangan yang berperan sebagai pemandu tingkah lak.'ll manusia, dan sebagai
standar khusus atas tindakan yang baik atau sesuai untuk dimiliki seseorang. 17
Nilai bukan hanya meliputi aspek lcepercayaan tetapi juga aspelc pemahaman,
perasaan, dan tinglcah lalcu manusia. Dalam pendidilciUl, istilah nilai pada
umumnya digunakan untuk merujuk Icriteria menentukan arah kebaikan,
harga, keindahan, mutu, atau kepentingan sesuatu perkara. Nilai meliputi
pemikiran yang penuh dengan perasaaan tentang benda, ide, tingkah lalcu dan
sebagainya yang memandu perbuatan individu. 1S
Sea dan Bishop (2001) menggan1barkan bahwa nilai yang diberikan
oleh guru adalah proses representasi atas "kesadaran" dari lcomponen afektif
seperti keyakinan dan tingkah lalcu. Kemudian proses tert:ebut terintegrasi atas
aspek kognitif dan psikomotor individu siswa. Dalam proses pendidilcan sains,
nilai dalam proses belajar tidak hanya terfokus pada proses pencarian kognitif
saja tetapi juga proses afektif yang dapat memberilcan pengaruh bagaimana
siswa mcncari jalan llntlilc memilih dan menggunakan komponen beiajar yang
ada c1alam proses pembelajaran. 19
16lndra Venita, lurnal Guru No.2 Vol.2 Desember, Konslruktivisme Da/am PembelajaranBahasa Inggris Dengan Penginlegrasian Ni/ai /mlaq Pada 8MP Negeri i X Kola Kelas 11, (lurnalGuru. No.2 Vol. 2 Desember, 2005) hal. 96
17 Nik Aziz Nik Pa. Pengembangan Ni/ai do/am Pendidikan Malemalika CabOl'on danKeperluan, International Seminar on Development of Values in Mathematics and ScienceEducatiOl;; August 2007, h. 7
18
Menurut Bertens yang dikutip Supartini, mengemukakan bahwa nilai
merupakan sesuatu yang menarik bagi kita, sesuatu y,mg dicari, sesuatu yang
menyenangkan, sesuatu yang disukai dan diinginkan dan sesuatu yang baik.
Bertens juga mengemukakan bahwa nilai sekurang-kurangnya memiliki tiga
ciri, yakni: nilai berkaitan dengan subjek; nilai tampil dalam suatu konteks
praktis; dan nilai menyangkut sifat-sifat yang ditambah oleh subyek pada
sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek.20
Menurut Mulyana, nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam
menentukan pilihan. Definisi tersebut mencakup keseluruhan aspek, walaupun
ciri-ciri spesifik seperti norma, keyakinan, cara, tujuan, sifat dan ciri-ciri nilai
tidak di ungkap secara eksplisit.2J
Dari definisi nilai oleh para ahii dapat disimpulkan bahwa nilai
mendasari sikap dan tindakan seseorang, karena nilai dapat dijadikan patokan
dan prinsip-prinsip sebagai lcriteria dalam menjalani kehiciupan.
b. Pembagian Nilai
Para ahli teori nilai menganalisis nilai dalam cimmya masil1g-masing,
cara mengklasifikasi nilai juga cukup beragam tergantung pada sudut pandang
dan disiplin ilmu yang mereka miliki. Dalam ilmu-ilmu behavior nilai
dipertimbangkan dalam perilaku (behavioral value). Nilai-nilai yang
dimaksud merupakan petunjuk-petunjuk yang terintemalisasi di dalam
ekspresi perilaku yang ditampilkan seseorang.22
Secara garis besar nilai terdiri dari nilai nut"ani (value of being) dan
nilai-nilai memberi (value of giving). Nilai murni merupakan nilai yang
terdapat dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara
kita memperlakukan orang lain. Adapun macam nilai nurani adalah kejujuran,
keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas
kemurnian, dan kesesuaian. Sedangkan nilai-nilai memberi adalah nilai yang
perIl! dipraktikkan dan akhirnya diterima sebanyak yang diberikan. Yang
20 Elis Supartini, Pendidikan Nilai di Sekolah Dan Keluarga, Fasilitator, Edisi 1,2006,hal. 41
21 ,-.,. ,
19
tennasuk nilai-nilai memberi adalah setia, dapat dipercaya, honnat, cinta,
kasih sayang, peka tidak egois, baik hati, ramah, adil, murah hati.23
Menurut teori nilai yang digagas Spranger dalam Mulyana
menjelaskan adanya enam orientasi nilai yang sering dijadikan rujukan oleh
manusia dalam kehidupan, di antaranya: 24
1.) Nilai teoritik
Nilai teoritik adalah nilai yang melibatkan pertimbangalllogis dan rasional
dalam memikirkan dan membuktikan kebenaran sesuatu. Nilai teoritik
memiliki kadar benm'-salah menurut timbangan aleal pileiran. Nilai ini erat
dengan konsep, aksioma, dalil, prinsip, teori, dan generalisasi yang diperoleh
dari sej umlah pengamatan dan pembuktian ilmiah.
2.) Nilai ekonomis
Nilai ini terleait dengan peliimbangan nilai yang berkadar untung-rugi.
Karena pertimbangan nilai ini relatif pragmatis, Sprmlger me1ihat bahwa
dalam leehidupan manusia seringleali teljadi konflik antar kebutuhan nilai
dengan lima nilai lainnya (teoritile, estetika, sosial, politik, dan religius).
3.) Nilai estetik
Nilai estetik menempatlean nilai tertingginya pada bentuk dan
leeharmonisan. Apabila nilai ini ditilik dm'i sisi subjek yang memilikinya,
malea alean muneul kesan indah tidak indah. Nilai estetile berbeda dari nilai
teoretik. Nilai estetile lebih meneerminkan pada keragaman,sementara nilai
teoretik meneerminlean identitas pengalaman.
4.) Nilai sosial
Nilai sosial bergerale pada rentang antara kehidupan yang individualistile
dengan altruistik. Silmp tidak berpraduga jelek terhadap orang lain,
sosiabilitas, keramahan, dan perasaan simpati dan empati merupakan perilaku
yang menjadi kunei keberhasilan dalam meraih nilai sosial.
5.) Nilai politik
Nilai tertinggi dalam nilai ini adalah kekuasaan. Karena· itu, kadar
nilainya akan bergerale dmi intensitas pengaruh yang rendah sampai pada
23 ~ ~
20
pengaruh yang tinggi. Kekuatan merupakan faktor penting yang berpengaruh
terhaclap pemilikan nilai politik pada cliri seseorang. Sebaliknya keler,lahan
adalah bukti clari seseorang yang kurang teliarik pacla nilai ini.
6,) Nilai agama
Secara hakikatnya sebenarnya nilai ini merupakan nilai yang memliki
clasar kebenaran yang paling kuat dibanding dengan nilai-nilai sebelumnya.
Nilai ini bersumber dari kebenaran tertinggi yang datangnya clari Tuhan.
Cakupan nilainya pun lebih luas.
Namun menurut Syaiful Anwar dalam studium general yang cliadakan
pacla tanggal 20 juni 2008 tentang pendidikan nilai dalam sains mengatakan
bahwa pendiclikan nilai yang berkembang pacla saat ini acla tiga nilai yaitu:
nilai keaganlaan (imtaq), nilai bucli pekerti clan nilai kebangsaan
(pel11bentukan karakter bangsa atau cinta tanah air). 25
Mengingat begitu luas cakupan clan banyaknya pembagian nilai
mcnurut para ahli, nilai yang akan cliukur pada penelitian ini hanyapacla nilai
religius atau keagamaan, nilai praktis clan nilai sosial.
c. Nilai dalam Pembelajaran Biologi
Kemajuan ihnu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar
terhaclap dinamika masyarakat. Sepelii sering dirasakan dalam kehidupan
sehari-hari, ill11u pengetahuan dan teknologi seringkali berdampak pada
perubahan tatanan sosial, ekonomi, budaya, politik, dan keagamaan
masyarakat. Namum dalam fenomena pendidikan yang teljadi saat ini,
penclidikan IImu Pellgetahuan Alam (IPA) sebagai ilmu penopang
pengembangall teknologi kerap diajarkan hanya sebata~: ill11u dan untuk ilmu.
Pembelajaran tersebut belum banyak mengembangkan wilayah afektif peserta
cliclik,
Maklla pendidikan pacla dasamya merupakan suatu perbuatan atau
tinclakan yang dilakukan dengan maksucl agar anak atau orang tua yang
dihadapi itu akan meningkat pengetahuannya, akhlakllya, bahkan seluruh
kepribacliannya, Menurut Nasution clalam Suroso, penclidikan nilai aclalah
21
suatu proses membantu siswa menjajaki nilai-nilai yang mereka miliki secara
krilis agar meningkatkan mulu pemikiran dan perasaml mereka tentang nilai
'I ' 26111 m,
Menurut UNESCO yang dikutip Mulyana mencatat bahwa
pembelqiaran IPA dan Matematika yang dilakubm secm'a terpadu deng8l1
kebutuhan pendidikan nilai alcan mampu mengubah makna belajar dan
meningkatkan kemampuan peselia didik dalam menghargai kontribusi iptek,
mengembangkan minat mereka dalam belajar, dan memiliki sikap ilmiah yang
jelas, Materi pembelajaran yang dikembangkan harus sampai pada materi
materi esensial yang terkandung di dalamnya.27 Materi-materi esensial yang
dimaksud dijelaskan dalam tabel 2.2,
Tabe12.2 Mater! Esensial IPA dan Matematika
Nilai dalam Calmpan Luas Tujuall KurilmlumNalar Rasional Untuk memahami logika IPA dan
Matematika serta menggunakan konsep-konsep angka
Logika sebab-akibat Untuk menilai hubungan antm'a peristiwayang mendahului dengan peristiwaberikutnya, selia implikasinya bagipengawasan terhadap akibat-akibat yangmuncul
IPA dan Matematika sebagai Unluk menilai penggunaan IPA dancara meningkatkan matematika dalam kehidupan sehari-harikehidupan masyarakal yang teIjadi di masyarakat
Modernisasi dan teknologi Unluk menyiapkan peserta didik agarmemperoleh pendidikan yang sesuai dengan
'----.~kebutuhan kelja danperkembangan teknologi
Sumber: Mulyana (2004)
Biologi sebagai salah satu mata pelajm'an kelompok sains mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Biologi memiliki
slruklur keilmuan dan metode pembelajaran tersendiri sertaterdapatnya
produk-produk keilmuan seperti konsep, teorl, postulat dan lain-lain. Adapun
26,.., "'~r"
22
struktur keilmuan biologi terdiri atas tiga dimensi keilmuan yaitu objek, tema
atau persoalan dan tingkatan organisasi kehidupan28
Menurut Einstein yang dikutip Suroso l11engatakan bahwa sall1S
mengandung lima nilai, di antaranya:29
I.) Nilai intelektual
Nilai intelektual suatu bahan ajar sains biologi adalah nilai yang l11elandasi
kecerdasan dalam l11enggunakan akalnya untuk memahami sesuatu dengan
tidak mempercayai tahayul. Bahan ajar biologi. baik secara morfologi,
anatomi, l11aupun fisiologi dapat menanamkan nilai kecerdasan.
2.) Nilai praktis
Nilai praktis suatu bahan ajar adalah berhubungan dengan aspek-aspek
manfaat sains untuk kehidupan manusia. Dalam hal ini sains dapat
berkembang dengan pesat karena banyak' memiliki nilai praktis bagi
kehidupan.
3.) Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan suatu bahan ajar sains merupakan kandungan nilai yang
dapat memberikan inspirasi atau gagasan yang muncul untuk pemenuhan
kebutuhan hidup manusia.
4.) Nilai sosial-politik-ekonomi
Konsep-konsep dalam sains biologi memberikan banyak petunjuk untuk
dijadikan pelajaran bagi hubungan manusia di bidang sosial, politik, dan
ekonomi. Nilai sosial suatu bahan ajar l11erupakan suatu model tentang jalinan
hubungan peran manusia sebagai ll1ald1luk sosial yang bisa hidup sendiri,
tetapi mell1crlukan peran orang lain dalam mewujuclkan misi politik clan
kemajmm ekonomi.
5.) Nilai religius
Nilai religius suatu bahan ajar clalan1 IPA aclalah kandungan nilai yang
dapat meningkatkan keyakinan terhaclap Tuhan. Keturunan, keseimbangan,
peristiwa sebab akibat dan lain sebagainya merupalcan aspek yang dapat
18 Rini Prisma Gusti, Upaya Peningkatan Pemahaman KOl1sep Biologi Ale/alulPendekalan Kontekstual dengan Alode! Pembelajaran Berbasis Gambar (Picture and P;('/1wp)._ " .1._. c,·
23
menumbuhkan kesadaran bahwa segala hal yang mesti ada yang menciptakan
dan mengaturnya.
Banyak nilai penting yang dapat dipelajari dari sams, memberi
konsekuensi kepada para pendidik untuk dapat mengembangkan sains sebagai
salah satu media dalam membentuk pribadi siswa. Dalam hal ini, siswa dapat
diajak menelaah serta l11el11pelajari nilai-nilai dalal11 sains yang bergLma dalam
kehidupan bermasyarakat.30
Dari nilai-nilai yang terdapat dalam pembelajaran biologi dapat
disimpulkan bahwa berbasis nilai tidak hanya terdapat pada pembelajaran
yang mengandung nilai seperti kewarganegaraan dan agama, tetapi dalarn
pembelqjaran biologi juga terdapat banyak nilai yang dapat dipelajari dan
terungkap.
d. Pembelajaran Kontekstual Berbasis Nilai
Pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapaL hasil yang
diinginkan. Tentunya hasil pembelajaran bukan sekedar siswa mampu
mengembangkan potensi untuk mendapatkan nilai tinggi, tetapi juga l11ampu
mengembangkan potensi untuk l11eningkatkan kecakapan hidup yang
diperlukan guna l11engatasi dan l11euyelesaikan masalah kehiclupan yang
dihadapi. Oleh karena itu, proses pel11belajaran tidak boleh berhenti sal11pai
penguasaan bahan ajar saja, tetapi harns sal11pai terakul11ulasi l11enjadi
kecakapan hiclup (life skills). Cakap di sini tetap berpecloman kepada nilai
nilai yang positif sesuai clengan pahal11 yang dianutnya.
Nilai l11erupakan bagian yang selalu melekat dalam proses pencliclikan
pacla setiap jenjang. Nilai mel11iliki peran yang sangat besar clalal11
membangun kepribaclian dan identitas sosial siswa.31 Dengan del11ikian
melalui pencliclikan IPA yang berpecloman pacla nilai agarna, nilai budaya
bangsa diharapkan terciptanya sumber claya manusia yang berkualitas clan
mel11iliki budi pekerti luhur.
]0 Slimaji el aI., Pendidikan Sains yang Humanistis, (Yogyakarta : Kanisills, 1998), hal.11 f.._117
24
Pengel11bangan nilai di dalam proses belajar l11engajar pada pendidikan
IPA l11erupakan kOl11ponen yang sangat penting untuk domain afektif karena
akan l11el11berikan pengaruh kepada siswa dalal11 bersikap.32 Dengan del11ikian
l11elalui pengalal11an belajar yang diperoleh siswa l11al11pu l11enemukan nilai
nilai yang diinternalisasikan dalam sikap sehari-hari.,Suatu pendekatan dalam perkembangan nilai adalah proses
l11enanamkan nilai langsung kepada siswa dengan cara guru dituntut
l11engidentifikasi nilai apa yang dapat diberikan kepada siswa. Perlu diketahui
bahwa nilai adalah konsep sederhana bagail11ana sesuatu dapat dilakukan
kel11udian dipel1\iari dan diteliti sesuai dengan pendapat yang selanjutnya akan
dihasilkan kesimpulan berupa peneril11aan atau penolakan akan hasil yang
dikeljakan. Dengan demikian nilai dalam sains lebih cenderung dihasilkan
dari ranah aiektif setelah itu baru mempengaruhi ranah kognitif dan
psikomotor siswa.33
Menurut Alan J. Bishop, mengel11bangkan suatu nilai terlihat dalam
prosesnya, artinya gagasan akan tumbuh dan berkembang melalui teori-teori
alternatif. Pengembangan dapat melalui metode-metode yang baru dan tanya
jawab yang memiliki gagasan. Metode tersebut dapat l11emperkenalkan suatu
nilai pada kebebasan dan kreativitas individu.34 Dengfm demikian nilai dapat
terintegrasi melalui suatu pembelajaran yang dapat mengembangkan suatu
nilai. Salah satu pendekatan kontekstual yang digunakan untuk l11enul11buhkan
dan mengembangkan kepribadian yang menginternalisasikan nilai-nilai dalam
diri siswa adalah pendekatan kontekstual dengan teori. konstruktivisme yaitu
peserta didik aktif membangun pengetahuan sendiri.
Menurut Alan J. Bishop pengajaran nilai tidak seperti mengajarkan
suatu materi pecahan yang mendapatkan jawaban langsung, tetapi bagaimana
nilai-nilai tersebut dapat l11empengaruhi siswa. Mengerti suatu nilai
32 Ibid.33 Rohaida Mohd. Saat & Ahmad Hozi H. A Rahman, The Role afValues in Science
Education: Implications to Teacher Training, (International Seminar on Development of Valuesill Mathemalics and Science Education, 3-4 AugllsI2007), h.6
~4 A I",,, I Q;",hr"" r.r1•. ~~,:.. _ 'T'~~~L' __
25
merupakan kunei untuk membangkitkan berbagai kemungkinan untuk
meningkatkan eara mengajar.35
Pendidikan nilai merupakan suatu proses yang panjang. Diawali
dengan memperkenalkan nilai-nilai, kemudian membimbing siswa untuk
memahami dan menghayati nilai-nilai tadi, lalu rnerangsang tumbuhnya
keinginan untuk mengamalkan nilai-nilai tadi, dan akhirnya mendorong
mereka untuk benar-benar mengamalkan nilai-nilai tadi pada kesempatan yang
tepat36 Proses internalisasi nilai-nilai dapat dilihat pada GambaI' 2.1
Skema Hubungan Antara Pengetahuan dan Pengalaman Nilai
Mengetahui(cognition)
Menghayati(Affection)
Keinginan lemah(valitio)
Sumber : Fasilitator Edisi I tahun 2006
Pengalaman II
(Praxis)
[Motivasi
(motivum)
I Keinginan yang kuat(conatio)
GambaI' 2.1 Skema Pl"OSes Internalisasi Nilai-Nilai
Dari skema pada Gambar 2.1 dapat terlihat bahwa pendidikan nilai
tidak clapat clilaksanakan hanya melalui pengajaran yang bersifat kognitif
semata-mata. Penclidikan nilai berupa tinclakan yang perlu clilakukan. Tanpa
langkah-Iangkah tadi pendidikan nilai tidak akan berhasil. Dengan demikian,
pendekatan kontekstual merupakan pembelajaran yang dapat mengembangkan
suatu nilai, karena pada pendekatan kontekstual siswa diajak langsung untuk
mengalami "belajar bermakna" sehingga nilai dapat dengan mudah tertanam
clalam pembelajaran.
35 Alan. J Bishop, What values do you teach when teach you teach mathematics?," .,
26
Menurut Mulyana pengembangan pendiclikan nilai melalui IPA
diperlukan strategi yang tepaL Nilai perlu cliperluas dan diperkaya. Dengan
demikian, aktivitas pembelajaran perlu diarahakan pada pemahaman dan
pengembangan nilai-nilai yang langsung berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari37 Pendekatan kontekstual berbasis nilai sangat tepat dalam
pengembangan pendidikan nilai. Dengan menghubungkan kehidupan sehari
hari maka nilai akan tertananl clalam diri siswa.
Dalam memahami nilai, anak akan tumbuh clan berkembang sesuai
dengan pengalamannya. Hal ini ticlak berarti Gemua pengalaman anak
berlangsung dalam suatu kejaclian clan kesatuan yang utuh. Pengalaman pada
diri anak pada umumnya merupakan petunjuk ke arah perkembangan persepsi
clan tindakan yang gilirannya menuntut proses belf\jm' untuk membangun
pengalaman itu. Karena itu strategi dasar yang harns dikembangkan oleh guru
meliputi: (1) identifikasi nilai dan tujuan yang henclak clicapai oleh anak, (2)
menyusun pengalaman kehidupan yang menantang terhadap pertimbangml
yang memperluas kemampuan anak clalam membm1gun nilai secara mancliri.38
Pendekatan kontektual berbasis nilai yaitu pembelaj aran yang
menggunakan penclekatan belajar bermakna clengan memasukkan nilai ke
dalam suatu materi yang clif\iarkan, melalui pengalaman-pengalmnan belajar
siswa dan proses clapat bermanfaat dan bermakna bagi siswa clan dapat
mengalami langsung tentang nilai yang diajarkan, proses tersebut dalan1
kontekstual clisebut konstruktivisme (Constructivism). Hal yang perlu
cliperhatikan aclalah guru dapat membawa siswa ke clalam situasi belajar yang
clapat menghubungkan apa saja yang cliperoleh di sekolah atau cli kelas clengan
apa saja yang ada di kehiclupan nyata mereka, dengan demikian mereka clapat
mengaplikasikan nilai clalam kehidupml11ya sehari-hari. Seringkali terjadi atau
timbul pertanyaan di benak siswa atas apa yang teljacli di sekelilingnya
(questioning), sehingga timbul keingintahuan (inquily) dengan ticlak
melupakan untuk melakukan refleksi (reflection) atas apa yang tdah
clikerjakan. Proses pembelajaran yang mencerminkan kontekstual, baik guru
alau siswa atau bahkan nara sumber lain clapat menjacli model (modelling)
27
yang dapat ditiru. Guru juga dapat memfasilitasi dan mendorong para siswa
untuk saling membantu dan berbagi pengalaman dalam kelompok mayarakat
belajar (learning community), dan dengan cara demikian akan teljadi hasil
pembelajaran yang diperoleh berkat keljasama antar ternan, kelompok, antar
yang tahu dan yang tidak tahu. Dalam pendekatan kontekstual kemajuan
belajar dinilai dari proses. Karena itu penilaian yang sebenarnya (authentic
assessment) l11erupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa
mel11berikan Gambaran perkembangan belajar siswa agar dia dapat
l11el11astikan bahwa siswa mengalami proses pel11belajaran dengan benar.39
Dari tahapan-tahapan pendekatan kontekstual terlihat bahwa di dalam
pel11belajaran yang menggunakan kontekstual berbasis nilai sangat tepat
digunakan dalan1 pembelajaran, sehingga dengan pel11belajaran tersebnt siswa
benar-benar l11engalal11i belajar, bukan. hanya dapat meningkatkan kognitif
siswa dalal11 pel11belajaran tetapi juga yang dapat meningkatkan afektif dan
psikonrotor siswa. Dengan demikian pembelajaran yang l11enggunakan
pendekatan berbasis nilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dalam
aspek kognitif, afektif l11aupun psikomotor.
3. Belajar dan HasH Belajar
a. Pengel·tian Belajar
Dalam perspektif agama Islam, belajar l11erupakan kewajiban bagi
seliap orang beriman agar mel11peroleh ill11u pengetahuan dalam rangka
meningkalkan derajal kehidupan mereka. Bel'liar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan IInsur yang sangat fundamental/mendasar dalam
penyelenggaraan seliap jenis dan jenjang pendidikan.40
Belajar merupalcan usaha yang dilakllkan setiap manusia cJalam rangka
l11encapai sesuatu yang ingin dicapai. Belajar akan menimbulkan perubahan
perilaku yang diperoleh melallli pengetahuan dan wawasan. Belajar
merupakan aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkllngan yang l11enghasilkan perubahan dalal11 pengetahuan, pemahaman,
39 n n .,.
28~TAi<MN UTAMA~lIVAHlD~A
kemampuan dan nilai (sileap), perubahan itu bersifat relatif konstan dan
berbekas41.
Gagne dalam Ngalim Purwanto menyatakan bahwa belajar terjadi
apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa
sedemikian rupa sehingga perbuatal1l1ya (performance-nya) berubah dari
waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi
tadi42•
Cronbach yang dikutip Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa
learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar
sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is
the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed
through practice or training. Belftiar adalah proses di mana tingkah laku
(c1alam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan.
Seclangkan Geoch memmuskan learning is change is pelformance as a result
ofpractice. 43
Belajar adalah serangkaian kegiatanjiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalatn
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor.44
Belajar merupakan perubahan tingkah laku ata.u penampilan denga.n
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya. Juga belajar akan lebih baik, kalau si subjek
belajar itu mengalami atau melakukarmya, jadi tidak ber"ifat verbalistik.45
Menurut pengertian secara psikologis, belajar adalah suatu proses
llsaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
"' Supraptama, Meningkalkan Motivasi Betajar Siswa dahun Mala Pelajaran GeograjiMetatui Pendekalan Cooperalive Learning, (Buletin Pelangi Pendidikan, Volume 4 No. 1,2001),hal. 23
42 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),Cel ke-19, hal. 84
4] Syaiful Bahrl Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Cet-I, hal.13
29
laku yang baru seem'a keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interalcsi dengan linglcungannya. Perubahan tingkah laku dalam
pengertian belajar, yaitu: perubahan terjadi seeal'a sadar, seseorang yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia
merasakan telah teljadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Dan perubahan
dalam beIajar bersifat kontinu dan fungsional, perubahan yang terjadi dalam
diri seseorang berlangsung seem'a berkesinmnbungan atau tidak statis. Satu
perubahan yang teljadi akan menyebabkan perubahan berikutnya yang akan
berguna bagi kehidupan atau proses belfliar berikutnya:16
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi 3
maeam, yakni:47
I) Faktor internal (faktor dari dalmn siswa), meliputi dua aspek: a) aspek
fisiologis yang bersifat jasmaniah. Kondisi umum jasmani dan tonus
(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa daIam
mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat
kesehatan indera pendengar dan indera penglihat Juga sangat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan
pengetahuan khususnya yang disajikan di kelas, b) aspek psikologis yang
bersifat rohaniah. Banyak falctor yang termasuk aspek psikologis yang
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.
Namun, di antara faktor-faktor rohaniah yang dipandang lebih esensial
adalah tingkat keeerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, baht siswa,
minat siswa, dan motivasi siswa.
2) Falctor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa. Faktor eksternal terdiri atas dua maearn yaitu: a) lingkungan
sosial. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi,
,16 Siameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,1995), Cet-3, hal. 2-3
47 !l~ .. L~T_'.· r. , '"' ~.
30
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.
Lingkungan belajar siswa yaitu masyarakat dan tetangga selia teman
teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan
sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orangtua
dan keluarga siswa itu sendiri. b) lingkungan nonsosial. Faktor-faktor yang
termasuk lingkungan nonsosial adalah letak gedung sekolah, rumah tempat
tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar
yang digunakan siswa.
3) Faktor pendekatan pembelajaran (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam materl-materi pelajaran.
c. Pcngukuran HasH Bclajar
Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan nilai hasH
belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan apabila
pembelajaran berlangsnng secm'a efektif dan efisien dengan ditunjang oleh
tersedianya sarana dan prasarana pendukung serta kecakapan guru dalam
Pengelolaan kelas dan penguasaan materi yang cukup memadai.48
Crow dalam Ahmad Sofyan mengemukakan bahwa hasil belajar
merupakan perolehan kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap.
Pemerolehan ini termasuk suatu cara baru melakukan sesuatu dan cara
mengatasi masalah pada situasi baru49
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler l11aupun tujuan instruksional l11enggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Bloom yang secm'a garis besar membaginya menjadi 3 (tiga)
ranah. yakni:
I) Ranah kognitif, pel11belajaran-pembelajaran kognitif tentang belajar
mel11usatkan pada proses perolehan konsep-konsep, sifat dm'i konsep-konsep,
dan bagaimana konsep-konsep itu disajikan dalam struktur kognitif. Tl~uml
tujuan kognitif adalah lebih banyak berkenaan dengan perilaku dalam aspek
31
berpikirlintelektual. Menurut Benjamin Bloom ada enam tingkatan dalam
pembelajeran dimulai dari tingkatan paling bawah yaitu ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya terrnasuk kognitif tingkat
tinggi50 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yalmi:
a) Pengetahuan/ingatan (knowledge), aspek ini mengacu pada kemampuan
mengenal dan mengingat materi yang sudah dipelajad dad yang sederhana
sampai pada hal yang sukar. Pada umumnya unsur pengetahuan ini
menyangkut hal-hal yang perlu diingat seperti rumus, batasan, definisi,
istilah, pasal dalam unang-undang, nama-nama tokoh, nama-nama kota.
Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu
dihafal dan diingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar bagi pengetahuan
atau pemahaman konsep-konsep laianya.
b) Pemahaman, aspek pemahaman ini mengacu pada kemampuan untuk
mengerti dan memahami sesuatu setelah hal tersebut diketahui atau
diingat, serta memalmai arti dad bahan maupun mated yang dipelajari.
Aspek ini setingkat lebih tinggi dad pengetahuan sehingga untuk mencapai
tujuan dalam tingkatan pemahaman ini dituntut keaktifan belajar yang
lebih banyak.
c) Penerapan/aplikasi, aspek ini mengacu pada kernampuan dalam
menerapkan pengetahuan dalam memecahkan masalah tertentu.
d) Analisis (analysis), aspek ini mengacu pada usaha memilih suatu integritas
menjacli unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hakikatnya atau
sllsunannya.
e) Sintesis (synthesis), aspek ini mengacu pada penyatuan unsur-unsur atau
bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Aspek sintesis ini
memerlukan tingkah laku yang kreatif .
32
f) Evaluasi (evaluation), aspek ini mengacu pada kemampuan memberikan
pertimbangar atau penilaian terhadap gejala atau peristiwa berdasarkan
norma-norma dengan kriteria-kriteria tertentu. 51
2) Ranah afektif, tujuan-tl~uan afektif adalah tujuan-tujuan yang banyak
berkaitan dengan aspek perasaan, nilai, sikap, dan minat perilaku peserta
didik/siswa. Ciri-ciri belajar afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai
tingkah laku, seperti perhatiannya terhadap pelajaran etika dan moral yang
akan meningkatkan kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran lainnya di
sekolah. Ranah afektifterdiri dari lima aspek, yakni:
a) Penerimaan (receiving), yakni semacam kesepakatan dalam menerima
rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk
masalah, situasi, gejala dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keadaaan
untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari
luar.
b) Pemberian respon (responding), yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup
ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab, stimulus dari luar
yang dating kepada dirinya.
c) Penilaian (valuing), yakni berkenaan nilai dan kepercayaan terhadap gejala
atau stimulus. Dalam evaluasi ini tennasuk di dalamnya kesediaan
menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d) Pengorganisasian (organization), yakni pengembangan dari nilai ke dalam
satu sistem organisasi, termasuk termasuk hubungan satu nilai dengan nilai
lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk
dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan
lainnya
e) Karakterisasi (characterization) yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang
telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan
33
tingkah lakunya. Yang termasuk kedalamnya adalah keselumhan nilai dan
karakteristiknya. 52
3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil-hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Namun pengukuran ranah psikomotorik biasanya
clisatukan atau dimulai dengau pengukurau ranah kognitif sekaligus. 53
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara
ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh pm'a guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalmn menguasai isi-4
bahan pengajaran. )
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhaclap hasil
belajar yang clicapai siswa dengan kriteria tertentu. Basil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotoris. Dm'i segi alatnya, penilaim1 hasil belajar dapat clibedalcan
menjadi tes Jan bukan tes (nontes). Tes ini ada yang diberikan secm'a lisan
(menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisan (menuntut jawaban secara
tulisan), dan ada tes berupa tinclakan (menuntut jawaban dalam bentuk
perbuatan). Soal-soal tes acla yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga
yang dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat
penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, studi kasus, dan
lain-Iain55
Basil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki Slswa
sebagai akibat perbuatan belajar clan dapat cliamati melalui penampilan siswa
Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa maim dilakukan penilaian
berupa tes pemahaman siswa (lcognitif) terhaclap lconsep lceanekaragaman
hayati.
52 Ibid., hal. 3053 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)
erlisi rf'.vic:i h~l 1Q')
34
4. Hubungan Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai dan HasH Belajar
Sistem pembelajaran kontel:stual meminta siswa untuk bertindak dengan
eara alami bagi manusia. Cara yang sesuai dengan fungs i otak, dengan psikologi
c1asar manusia saling bergantung, memperhatikan keberagamaan individu, dan
pengaturan diri sendiri. Kesesuaian ini membantu siswa mengolah informasi baru
seeat'a bermakna sehingga berimplikasi pada hasil belajar yang menyenatlgkan.
Menurut Siameto belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu pernbahan tingkah lalcu yang barn seeara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamat1l1ya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.56
Otak adalah suatu kelompok hubungan sel yang bernbah terus menerns
yang sangat dipengaruhi oleh pengalamatl. Dalam usahanya menggunakan
lingkungan untuk membentuk diri, otak menjalin pola-pola. Seeara berkelanjutan,
otak menjalin pola-polayang menyatukan informasi baru dengan pengetahuan
yang suclah dikenal dan menggabungkan keterampilan-keterampilan barn dengan
yang lama. Ketika otak berhasil menghubungkan detail-detail batu dengan
pengalaman yang sudah dikenalnya, otak menyimpanuya. Ketika otak tidak
mampu menjalin detail-detail barn ke pola-pola yang telah dikenalnya, otak
membuangnya. 57
Pendekatan kontekstual berbasis nilai yang digunakan dalam
pembelajaran menjadikan pembelajaran siswa lebih bermakna. Dengan
pembelajaran tersebut membantu siswa memproses pengetahuan barunya seeal'a
alami serta menanamkan nilai yang c1ipelajari. Siswa memperoleh informasi barn
dan nilai dengan mengalami langsung dan mengkonstruksi sendiri pengetahUall
barunya dengan menghubungkannya pengetahuan yang telahdimililcinya. Hal
tersebut akan berimplikasi pada meningkatnya minatsiswa terhadap mata
pelajaran dan ll1ell1peroleh hasil yang diinginkan.
Nilai dengan pendidikan ll1emiliki hubungan yang sangaterat. Nilai
c1ilibatkan dalam setiap tindakan pendidikan, baik dalam memilih maupun dalam
ll1emutuskan setiap hal untuk kebutuhan belajar.58 Nilai memiliki peran yang
35
sangat besar dalam membangun kepribadian dan identitas sosial siswa.59 Dengan
dell1ikian ll1elalui pendidikan yang berpeJoll1an pada nilai agama, nilai budaya
bangsa diharapkan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan
memiliki budi pekerti luhur.
5. Basil Penelitiall yang Relevan
Hasil-hasil penelitian yang relevan mengenai pendekatan kontekstual
dapat ditunjukkan oleh beberapa penelitian, di antaranya, penelitian lib
Syibromalisi (2007) yang berjudul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Konsep Fungsi Makanan Melalui Lembar Kerja Siswa dengan Pendekatan
Kontekstual". Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendekatan
kontekstual melalui media LKS memberikan dampak positif bagi siswa dalam
proses belajar mimgajar60
Penelitian Satiningrum (2006), yaag beljudul "Penerapan Panduan Guru
Berdasarkan Pembelajaran Kontekstualuntuk meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Siswa", menunjukkan bahwa teIjadi peningkatan belajar melalui penerapan
panduan guru berdasarkan pendekatan kontekstual.6[
Penelitian Angga Adil Darmawan (2005), yang beljudul "Penerapan
Model Pembelajaran Konstektual Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pada
Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan" yang dilakukan dengan metode
eksperimen, ll1enunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan awal siswa
antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dad hasil uji t
pada data pre test yang menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil
pre test kelas kontrol dengan kelas eksperimen, hasil dapat dilihat dari nilai rata
rata gain kelas kontrol sebesar 0.13 dan rata-rata gain kelas eksperimen sebesar
59 Alan J. Bishop, Values in Mathernatics and Science Education: Similarities andDifferences. Jurnal The Mon[ana Ma[hematics Enthusiast, Vol 5,2008, h. 47
(,(1 lib Syibromalisi, Upaya Meningkatkan Hasi! Be/ajar Siswa Pada Konsep FungsiAfakanan A4elalui Lembar Kelja Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, (SkripsiSaljana Pada FITK UlN SyarifHidayatuliah Jakarta: tidak diterbitkan, 2007)
6! ec..,t;,,;.~,..,......~ n~.~_ .. ~ .. ~ __ n' r, ." . -
36
0.26.62 Dengan demikian terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep
yang signifikan antal'a kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Penelitian Oneng Herkini (2005), yang berjudul "Pendekatall
Pembelajaran Kontekstual pada Konsep Pencemaran Lingkungan dalam
Meningkatkan Kemalnpuan Berpikir Kreatif Siswa SMPN Lemahabang
Karawang", menunjukkan bahwa pendekatall pembelajaran kontekstual dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMPN 2 Lemahabang
Karawang. Berdasarkan hasil analisis tes uraian, teljadi peningkatan gain
kemampuan berpikir kreatif dari 19% (sangat rendah) pada siklus I menjadi 24%
(rendah) pada siklus II. Sementara dari hasil analisis non tes yang berupa hasil
observasi kemampuan berpikir kreatif siswa juga mengalami peningkatan dari
3.46% (siklus I) menjadi 10,59% (siklus II). Hasil angket dall wawancara siswa
menunjukkan bahwa siswa menanggapi dengan baik terhadap kegiatan
pembclajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual dalall1 meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa.63
B. Kel-angka Pikir
Belajar dan pembelajaran adalah aktivitas di mana guru dan siswa dapat
saling berinteraksi. Di dalall1 proses interaksi yang terjadi di kelas melibatkan
adanya perbedaan kecepatan setiap siswa dalam menerima dan memahami suatu
materi pelajaran, ada siswa yang cepat, sedang, dan adajuga yang lambat.
Bebcrapa faktor yang menjadi penghambat alau penghalang proses
pembelajaran siswa anatara lain: pertama hambatan psikologi misalnya minat,
sikap dan intelegensi. Dan kedua adalah hambatan fisik seperti keletihan, sakit,
dan keterbatasan indera. Adanya hambatan tersebut menyebabkan proses
pembclajaran siswa kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu pendekatan
kontekstual berbasis nilai dapat dijadikan salah satu pilihan strategi yang efektif
dalam pembelajaran agar tercapai hasil belajar yang bermakna.
62 Angga Adil Darmawan, Pellerapall Model Pembelajaran Kontekstual UntlikAIl:!l1ingku(kan Penguasaan KOl1sep Pacla Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan, Tersedia dihllp:Lcligiljl2.lmi.\;l!tWasca/availablc/ctd-03141 06-1417301 [17 Segtembcr 20081
u.' Oneng Herkini, Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada Konsep Pencemaranr i''''{,lI1omJ fl%m Mpninf.Tkatkan Kemal1louGn Berpikir KreatI( SiSlva SAiPN Lemahabang
37
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengkaitkan antara materi yang diajarkal1l1ya dengan situasi nyata mendorong
siswa l11el11buat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Dengan konsep itu, hasil pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal
tersebut didasarkan pada pikiran bahwa makna muneul dari hubungan antara isi
dan konteksnya. Konteks memberi makna pada isi, semakin mampu para siswa
mengaitkan pelajaran-pelajaran akademis mereka dengan kehidupan sehari-hari
mereka, semakin banyak ma!illa yang akan mereka dapatkan dari pelajaran
tersebut.
Proses pendekatan kontekstual berlangsung alami.ah. Dalarn kegiatan ini
siswa bekerja dan mengalami sendiri, bukan transfer pengetahuan dari guru ke
siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Pada konteks itu,
siswa perIu l11engerii apa malilla belajar, apa manfaatnya, calam status apa mereka
dan bagaimana meneapainya. Siswa akan menyadari bahwa yang mereka pelajari
berguna bagi kehidupan nanti. Dengan demikian, siswa alean memposisikan diri
sendiri sebagai seseorang yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti.
rVlereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya
menggapainya. Da!am upaya itu, mereka l11el11erlukan guru sebagai pengarah dan
pembimbing.
Pembelajaran berbasis nilai adalah pembelajaran yang l11engandung dan
mengkaitkan suatu nilai di dalam pembelajaran. Pembelajaran berbasis nilai dapat
c1itanamkan oleh peserta didik c1engan eara pembelajaran langsung seear'a nyata,
c1engan demikian peserta diclik c1apat langsung melihat, mendengar dan mel11aknai
Sllatu nilai, Berbasis nilai seear'a nyata mengusahakan agar nilai-nilai itujelas bagi
seseorang, Dengan pendekatarl kontekstual yang merupakan pembelajaran seear'a
nyata siswa dapat lebih memaknai nilai-nilai yang terkanclung di dalam materi
pelajaran khususnya biologi. Dan kesadaran siswa tentang suatu nilai akan
tertanam pada diri siswa sehingga dapat mengaplikasikannya pada kehidupan
sehari-hari. Hal ini c1apat meningkatkan minat belajar bio!ogi clan berimplikasi
pacla hasil belajar siswa yang memuaskan.
38
Dengan demikian pendekatan kontekstual berbasis nilai dapat dijadikan
salah satu pilihan strategi yang efektif dalam proses berbasis nilai pada
pembelajaran biologi khususnya pada konsep keanekaragaman hayati dengan
memperhatikan komponen-komponen utama dalam pendebtan kontekstual yaitu:
konstruktivisme, menemukan, belianya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi,
dan penilaian yang sebenarnya.
Berdasarkan pemikiran di atas, maim dapat diduga bahwa pendekatan
kontekstual berbasis nilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep
keanekaragaman hayati.
Kerangka Berpikir Pendekatan Kontekstual Berbasis Nihli
Faktor
Ekstern
Pendekatan Kontekstualberbasis nilai
Mengaktiflmn potensi ~f---I> Slswa
- Menghubungkan pikirandan tindakan
- Kebergantungan positif I
Meningkatkan- partisipasi, minat danmotivasi
- Pengetahuan danpengungkapan nilai
Faktor
Internal
I ","crimm", POO,O_" 'O""'P,perubahan sikap dan kesadaran
tentang nilai
39
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan
maIm dirumllskan hipotesis terhadap masalah kajian. Adapun yang menjadi
hipotesis penelitian ini yaitu, terdapat pengaruh pendekatan kontekstual berbasis
nilai terhadap hasil belajar siswa pada konsep keanekaragaman hayati. Dalam
penelitian ini diajllkan hipotesis statistik sebagai berikut:
Ho: JlA = ~lB
I-Ia: JlA > JlB
I-Io: Tidak terdapat pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap
hasil belajar siswa.
Ha: Terdapat pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil
belajar siswa.
Keterangan:
~lA = Rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen
~lB = Rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok kontrol
BAB III
METODOLOGI PENELITJAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
PeneIitian ini diIakukan di Madrasah AIiyah Negeri 7 Jakarta yang
terletak di JI. Srengseng Sawall Kp, Kalibata No.99 Jagakarsa Jalcmia SeIatan
(Lampirml 2). Penelitiml dilakukan pada tanggaI 5 Januari - 30 Januari 2009,
keIas X semester genap tahun ajaran 2008/2009 dengan materi pokok
keanekaragaman hayati,
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maIm metode penelitian
yang digunakan daIam penelitian ini adaIah metocle Quasi Eksperiment
(Eksperimen Semu) yaitu studi keIas tempat mengkondisikan perlakuan tidak
memungkinkan pengontroIan yang demikian ketat seperti eksperimen sejati,
Pada penelitian Quasi Eksperiment, pengontroIan perlakuan disesuaikan
dengan kondisi yang ada, VariabeI daIam penuIisan illi adaIah vm'iabeI bebas
dan variabeI terikat. VariabeI bebas penelitian ini adalall pendekatan
kontekstllal berbasis nilai sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah hasil
belajar biologi.
Dalam penelitian ini sampeI clibagi dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen cliglll1likan pendekatan kontekstual berbasis nilai dalam proses
pembelajarannya. Sedangkan pacla kelompok kontrol cligunakan metode
pembelajaran secm'a konvensional atau cermnah.
Aclapun tahapan-tahapan pembeIajaran menggunakan pendekatan
kontekstllal berbasis nilai adalah:
a) Tahap percncanaan
Kcgiatan yang cliIaklikan melipllti:
41
1) Membuat acuan program pembelajaran bempa silabus dan rancangan
pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual
berbasis nilai.
2) Menyiapkan alat bantu yang dibutuhkan dalam pembeJajaran, yakni
LKS dan lembar observasi.
3) Merancang alat evaluasi untuk melihat hasil belajar biologi siswa,
berupa tes hasil belajar pada aspek kognitif.
b) Tahap pelaksanaan pembeJajaran
Guru dan siswa melakukan proses pembelajaran sebagai berikut:
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelornpok
2) Siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekoJah sesuai dengan
kelompok dan tugas masing-masing (Constructivism).
3) Siswa mengisi lembar kerja siswa yang diberikan sesuai dengan
pengamatan masing-masing keJompok (inquiJy).
4) Siswa berdiskusi untuk mengisi LKS dan belianya kepada guru yang
belum dipahaminya dan guru berkeliling l1lengarnati tiap kelol1lpok
dan mel1lberikan penjelasan bagi keJompok yang l1lempunyai kesulitan
(Bertanya).
5) Siswa melakukan diskusi antar kelol1lpok di kelas sehingga teljadi
interaksi antar keJompok, siswa dan guru (Learning Community).
6) Guru memberikan penilaian autentik siswa seJama proses
pcmbelajaran berlangsung (Authentic Assessment).
7) Guru memberikan tugas membuat chmia sebagai model hasil karya
dalam pembelaj aran keanekaragaman hayati dan
mendemonstrasikannya di depan kelas (Modelling).
8) Guru meluruskml konsep yang belum dapat dipahami, dan
mengungkap nilai bahan ajar untuk kehidupall sehm·i-hari dan pada
akhir pertemuan siswa menyimpulkan pelajarall dan dan mcnmlyalcan
kesan dan saran pembelajaran yang telah dilakukan (Reflection).
42
2. Desain Penelitian
Dalam quasi experiment, kontrol atau pengendalian variabel tidak bisa
dilakukan secara penuh. Desain yang digunakan dalam eksperimen semu yaitu
Desain Pretes-Postes Kelompok Kontrol Tanpa Aeak. Dalam desain ini,
subjek kelompok tidak dilakukan secm'a acak. Pemilihan kelompok
eksperimen dan kontrol dilakukan dengan cara pwposive sampling dengan
tujuan penyesuaian jadwal belajar. Desain pretes-postes kelompok kontrol
tm1pa acak ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
TabeI3.1. Desain Pl'ctcs-Postes Kclompok Kontrol Tanpa Acak l
Kelompok Pretes Variabel Tedkat Postes
Eksperimen YI X Y2
Kontrol YI - Y2
C. Populasi dan Sampcl
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan seluruh elemenJobjek yang diteliti. Dalam
hal ini populasi tm'getnya adalah siswa kelas X MAN 7 Jakmia Selatm1, yang
telah terdaftar pada tahun ajm'an 2008/2009. Sebanyak 4 kelas adalah
populasi terjm1gkaunya yaitu siswa kelas X-I, X-2, X-3 dan X-4
2. Sampel
Sampel penelitian terdiri dari siswa kelas X MA Negeri 7 Jakarta yang
diambil dua kelas. Kontrol dilakukan dengan cara purposive sampling karena
populasi dianggap mempunyai karakteristik dan kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Kelas X-I sebagai kelas eksperimen dan
kelas X-3 sebagai kelas kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
mengumpulkan hasil tes penguasaan konsep yang meliputi pretes dan postes
I l)on:11ri Arv ',ltc.v rheses h1r:ohs. Asp-hm" R:17.:1vieh_ Pt?nO'l1ntl1r PP.11"litif1}J dnlmn
43
pembelajaran, dan non-tes yaitu observasi/pengamatan dan angket. Proses
pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap PerencanaanIPersiapan
Tahap Perencanaan/Persiapan terdiri dari:
a) Pengamatan pendahuluan ke sekolah terkait
b) Menyelesaikan surat izin penelitian
c) Membuat instrumen penelitian
d) Menghubungi guru biologi yang bersangkutal1 untnk menel1tukan waktu
penelitian
e) Menentukan kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas
eksperimen
f) Melakukan uji coba instrumen
g) Melakukan analisis hasil uji coba
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) selama 10 jam pelajaran (10
x 45 menit), yaitu selama 5 kali pertemuan:
a) Pertemuan pertama (2 x 45 menit), pretes, pengamatan langsung dan
diskusi.
b) Pertemuan kedua (2 x 45 menit), presentasi display dan diskusi.
c) Pertemuan ketiga (2 x 45 menit), presentasi dan diskusi.
d) Pertemuan keempat (2 x 45 menit), diskusi kelas
e) Pertemuan kelima (2 x 45 menit), postes
3. Tahap Akhir
a) Mengolah danmenganalisis data hasil tes tertulis (pretes dan postes)
b) Menyebarkan angket kepada siswa
c) Mengolah data hasil penelitian
d) Menganalisis hasil penelitian
e) Menarik kesimpulal1
44
E. Variabcl Penelitian
TabeI3.2. Variabel Penelitian
VariabclDefinisi Konseptual Definisi Operasional
PenelitianPendekatan kontekstual adalah Pendekatan kontekstual dirancangpembelajaran yang guna memberikan kesempatanmenghubungkan antara materi kepada siswa dalam menemukanyang diajarkan dengan dunia nyata fakta dan nilai bam melalui proses
Variabel X siswa dan mendorong siswa pernbelajaran melalui pengalaman(pendekatan membuat hubnngan antara (Constructivism) dankontekstual pengetahuan yang dimilikinya dan menghubnngkannya dengan
berbasis penerapannya dalam kehidupan kehidupan nyata. Belajar juganilai) sehari-hari. dapat melalui pertanyaan
Nilai mendasari sikap dan (questioning), dan keingintahuantindakan seseorang dan dapat (inquiry) dengan mengadakandijadikan prinsip sebagai kriteria refleksi dan menghadirkan modeldalam menjalani kehidupan. dan kelompok belaiar.Hasil belajar adalah kemampuan- Untuk melihat peningkatan hasilkemampuan yang dimiliki siswa beltljar siswa maka dilakukansebagai akibat perbuatan belajar penilaian berupa tes pemahaman
Variabel Ydan dapat diamati melalui siswa (kogniti£) terhadap konsep
(Hasilpenampilan siswa keanekaragaman hayati, dan
observasi untuk melihat sikapBelajar) siswa (afekti£) dannilai yang
terkandmlg dalamkonsepkeal1ekaraganlan hayati denganmenggunakan. angket.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian 1111 antara lain tes tertulis,
lembar observasi, dan angket.
1. Tes Tertulis
Tes berperan untuk menjaring konsep awaldan konsep akhir siswa
sebelum dan setelah pembelajaran yang dilakukan (lampiran 3dml 4). Kisi-kisi
untuk soal dibuat berdasarkan Kajian Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
disesuaikan dengan materi yang diajarkan, yaitu konsep kealiekaragaman
hayati pada semester ganjil kelas X. Pelljabaran konsep nntuk menjadi butir
butir soalmemperhatikan ranah pengetahuan (CI), pemahaman (C2), aplikasi
konsep (C3), dan analisis (C4). Hasil aldlir kisi-kisi instmmen tes berdasarkan
45
sedangkan C4 pada nomor 1. Jumlah butir soal yang valid adalah 24 soal dan
digunakan dalam tes pemahaman konsep. Adapun kisi·kisi instlUmen tes lebih
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5.
TabeI3.3. Kisi-Kisi Instrumen Tes
Konsep I MateriIndikatol'
Talksonomi BloomL: %
Pembelajal'an Cl C2 C3 C4
• Konsep Merumuskan konsep 7 27 4 Ikeanekaragaman keanekaragaman hayati melaluihayati kegiatan pengamatan terhadap 4 10%
• Tingkatall gen, lingkungan sekitarjenis, ekosistem
Membandingka ciri 2,3, 6 40 38keanekaragaman hayati pada 5,8,9, 9
22,5
tingkat gen, jenis dan ekosistem 10, %
Keanekaragaman Mengidentifikasi II, 16 18,28hayati Indonesia keanekaragaman hayati di
Indonesia berdasarkankeanekaragaman jenis, 4 10%ekosistem dan karakteristikwilayahnya
Menunjukkan keunikan 12,15, 29 39biodiversitas Indonesia 20 24berdasarkan penyabarannya 6 15%
Manfaat Menginventaris informasi 13,30 19keanekaragaman tumbuhan dan hewan khas di 25 31 12,5hayati Indonesia yang memiliki nilai 5
%tertentu
• Hilangkanya Mengidentifikasi kegiatan 14 23,33,
keanekaragaman manusia yang mempengaruhi 32 34 12,5hayati biodiversitas 5
%• Konservasi
keanekaragaman Mengidentifikasi upaya 35 17,36, 21hayati pelestarian keanekaragaman 26,
hayati Indonesia 22,37 717,5%
Jumlah 18 16 4 2 40 100%
46
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetabui proses pembelajaran kontekstual
yang dilaksanakan. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen observasi lebih
sering digunakan sebagai alat pelengkap instnllnen lain. Lembar observasi ini
berkaitan dengan aktivitas/kegiatan selama pembelajaTan konsep
keanekaragaman hayati melalui pembelajaran yang dirancang dengan
menggunakan pendekatan kontekstual yang sedang berlangsung.
Observasi yang dilakukan setiap pertemuan sebEmyak 4 kali pertemuan
dan observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi pembelajaran
kontekstual berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat meliputi tujuh
kOl11ponen dalam kontekstual yaitu Constructivism, Inquiry, bertanya, Learning
Community, Modelling, Reflection, dan Authentic Assessment. Lembar
observasi dapat dilihat pada Lampiran 6.
3. Angket / kuesioner
Angket merupakan alat untuk mendapatkan keterangan dari sel11pel atau
sumber. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetabui tanggapan
siswa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam konsep keanekaragaman
hayati. Angket yang digunakan adalah angket tertutup berupa penyataan
tentang tanggapan/persepsi siswa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam
konsep keanekaragaman hayati. Setiap pertanyaan memiliki alternatif 4
jawaban yaitu, untuk pernyataan positifjawaban selalu, sering, kadang-kadang,
dan tidak pernah sedangkan untuk pernyataan negatif sebaliknya (Lal11piran 7).
G. Vji Coba Instmmen Tes
1. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam l11el11bedakan siswa yang; tergolong
mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurangatau lemah
prestasinya. Artinya, apabila soal tersebut diberikan kepada anakyang yang
mampu, hasilnya menunjuldcan prestasi yang tinggi, dan bila diberikan kepada
siswa yang lemah hasilnya rendah. Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda
47
rendall. Tetapi bila diberikan kepada siswa yang berprestasi rendah, hasilnya
tinggi. Atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama
saja.2
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal dihitung
dengan menggunakan model Anates (Lampiran 8). Dad perhitungan diperoleh
hasil daya pembeda terendah sebesar 0.00 dan tertinggi sebesar 72.73.
2. Tingkat Kesukaran
Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi
validitas dan reliabilitas, juga harus memiliki keseimbangan tingkat kesulitan
soal. Keseimbangan yang dimaksndkan adalah adanya soal-soal yang tennasuk
mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkarrnya. Sebaliknya
soal yang terlalu sukar akan menyebabkall siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkuannya.3
Cara melakukan analisis ulltuk menentukan ti.ngkat kesukaran soal
adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 4
p B,J.S
Keterangan:
P = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
.IS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil nilai indeks yang
diperoleh, maka semakin tinggi tingkat kesulitan soal tersebut. Sebaliknya,
semakin besar nilai indeks yang diperoleh, maIm semakin l11udah soal tersebut.
Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:
2 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaiuasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
48
o
0.00 - 0.30 soal kategori sukar
0.31 - 0.70 soal kategori sedang
0.71 - 1.00 soal kategori mudahs
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. lndeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan
sukar dan mudalmya suatu soal. Dalam penelitian ini, tarafkesukaran tiap butir
soal dihitung dengan menggunakan model Anates (Lanlpiran 9). Berdasarkan
perhitungan, diperoleh soal kategori sukar beIjumlah 4 soal yaitu pada nomor
3, 18, 27,dan 31 soal kategori sedang berjmnlah 18 soal yaitu pada 2, 4, 7, 8,9,
10,11,12,14,15,16,17,19,29,30,32, dan 33, soal kategori mudal116 soal
yaitu pada nomor I, 5, 6, 13,20,21,22,23,24,25,26,34,36,37,39,40.
3. Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah
memenuhi persyaratan tes, yakni memiliki validitas clan reliabi1itas yang baik.
Validitas adalall suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan atau
kevaliclan suatu instrumen. Suatu tes dikatakan valid apabila manlpu mengukur
apa yang hendak diukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. 6
Cara yang digunakan untuk pengujian validitas menggunakan korelasi
point biserial dengan rumus :7
r .=Mp-M, [ppbl SD, Vq
Keterangan :
rpbi : Koefisien korelasi point biserial yang dianggap sebagai koefisien
validitas item
!vIp : Skor rata-rata hitung yang dijawab dengan benar
!vI, : Skor rata-rata dari skor total
SD, : Stanclar cleviasi total
5 Ibid., hal. 210, Subarsimi Arikunto, Prosedur Penelition; Suolu Pendekalon Praktik, (Jakarta: PT
1),,,,,,1,,,, r'; ..... t.-, 'l{\()h:\ .... "'t1.'a 1'1 Iv,! l"::;Q
49
p : Proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item yang sedang
diuji validitas itemnya
q : Proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang
diuji validitas itemnya
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka hasil
perhitungan rpbi dibandingkan dengan r'abel pada taraf signifikasi ex 0,05. Jika
hasil perhitungan rpbi lebih besar dari r'abel produk moment maka soal tersebut
valid, atau sebaliknya maka tidak valid. Perhitungan hasil validitas dapat dilihat
pada Lampiran 10.
Berdasarkan perhitungan diperoleh dari 40 butir soal nomor butir soal
yang valid sebanyak 24 butir soal yaitu nomor 1,2,3,4, 6, 7, 10, 13, 14, 15,
20,21,22, 23,25, 26, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 36 sedangkan yang tidak valid
sebanyak 18 butir soal yaitu nomor 16 soal yaitu nomor 5,8, 9, 11, 12, 16, 17,
18, 19,24,31,33,37,38, dan 39 (Lampiran 11).
4. Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai
apa yang dinilainya. Aliinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan
memberikan hasil yang relatif sama. Tes hasil belajar dikatakan tetap apabila
hasil pengukuran saat ini menunjuldmn kesan1aan hasil pada saat yang
berlainan waktunya terhadap siswa yang sama.
Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus dari Kuder dan Richardson
(KR-20) yaitu :8
r =(~J(St'-L:(P.q)JII k-I l St'
Keterangan :
rll : Reliabilitas tes secara keseluruhan
k
p
q
: Jumlah butir soal
: Proporsi subjek yang menjawab benar
: Proporsi subjek yang menjawab salah
50
2:pq : Jumlah hasil perkalian p dan q
S? : Varians skor total
Dengan ketentuan :
I'll = 0,91-1,00 = Sangat tinggi
I'll = 0,71-0,90 = Tinggi
I'll = 0,41-0,70 =Cukup
I'll = 0,21-0,40 = Rendah
I'll <0,20 = Sangat rendah
Berdasarkan pada hasil perhitul1gan yang diperoleh dengan menggunakan
rumus KR 20 diperoleh reliabilitas tes 0,71 (tinggi)(Lampiran12).
H. Tclrnik Analisis Data
Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan ul1tuk
menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hallya oleh orang
yang meneliti, tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian.
1. Analisis Data Kuantitatif
a. Vji PCl'syaratan Analisis Data
1) Vji NOl'malitas
Vji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah contoh/sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Vji kenormalan yang digunakan
adalah uj i Liliefors. 9
La = F(Zi)- S(Zi)
Keterangan:
La = Barga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku
Kriteria pengujian: Lhiluug < L,abcl; data berdistribusi normal
Lhi'ung> L,abcl; data berdistribusi tidak normal
Keterangan:
51
Setelah data dinyatakan berdistribusi normal, maim di1akukan uJ!
homogenitas melalui Uji Fisher.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang
bertujuan untuk mengetahui apakah data homogen (sarna) atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan setelah data persyaratan nonnalitas terpenuhi, yakni
data dinyatakan berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan Uji Fisher pada taraf signifikansi 0,5 dengan mmus sebagai
berikut:
VbF=-
Vk
F : homogenitas
Vb: varians terbesar
Vk : varians terkecil
Kriteria pengujian: Fhitung:S Ftabcl, maka data homogen
Fhitung 2: Flabc" maIm data tidak homogen
b. Uji I-lipotesis
Untuk melihat perbedaan hasil tes Slswa dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, diadakan uji "1" clengan rumus sebagai
berikut: 10
clengan clsg =
Keterangan: X 1 = rata-rata kelompok eksperimen
X 2 = rata-rata kelompok kontrol
dsg = nilai stanclar deviasi gabungan
n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen
112 = jumlah siswa kelompok kontrol
52
2. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil angket dengan skala sileap (Likert).
Analisa data kualitatif digunakan untuk mengetahui komposisi responden
terhadap point-point dalam angket. Rumus yang digwlakan adalah:
p= 1 xIOO%11N
Keterangan:
1 = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = number 01cases Gumlah frekuensi atau banyaknya individu)
p = angka persentase
Data kualitatif, baik angket maupun observasi dianalisis secara
deskriptif. Analisis data deskriptif yaitu data yang terkait dengan topik yang
dihimpun, kemudian dianalisis dan dipaparkan dalarn bentuk deskripsi.
I. Hipotcsis Statistika
Hipotesis statistik untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : !lA =!la
Ha: ~IA > !la
Keterangan:
!lA Rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen
~IB Rata-rata hasil bel!\jar siswa pada kelompok kontrol
BABIV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deksripsi D~ta
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatifbempa data hasil belajar biologi siswa, berdasarkan tujuan
yang telall dirumuskan meliputi data nilai pre test dan post test dad dua kelompok
yang berbeda. Kelompok eksperimen dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan kOl1tekstual berbasis nilai sebanyak 36 siswa dan kelompok kontroI
dalanl pembelajaran mel1ggunakal1 metode ceranlah sebanyak 37 siswa.
Pel1guasaan konsep siswa dijaring dengan menggunakan instrumen tes yang
diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran (postest).
Pel1ingkatan pemahaman konsep diperoleh dari N-gain.]
g = Skor pastes - Skor pretesSkor maksimal- Skor pretes
Dengan kategori ;2
g tinggi ; nilai (g) > 0,70
g sedang ; 0,70 > (g) > 0,3
g rel1dah : nUai (g) < 0,3
Data hasil belajar dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut
1 David E. Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation and ConceptualLearning Gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic PretestScores,DepartmentafPhysics and Astronomy, Iowa State University Ames, Am, J, Phys, 70 (12), December 2002, h.3
2 Richard R. Hake, Analyzing Change/Gain Scores, !illR://Lists.Asu.Edll/Egi-Bin/Wa?A2=lnd9903&L =Apro r"'.D~D<O' , .
Tabel 4.1 Data HasH Belajar Kelompok Kontrol
No Pretes Postes N-l?:lltin Katel?:ori1. 38 42 0,06 Rendah2. 38 54 0,26 Rendah3. 38 38 0,00 Rendah4. 50 79 0,58 Sedang5. 33 50 0,25 Rendah6. 54 71 0,37 Sedang7. 58 71 0,31 Sedang8. 46 58 0,22 Rendall9. 46 58 0,22 Rendah10. 63 71 0,22 Rendah11. 54 71 0,37 Sedang12. 42 50 0,14 Rendah.13. 63 75 0,32 Sedang14. 54 88 0,74 Tinggi15. 50 63 0,26 Rendah16. 50 71 0,42 Sedang17. 42 71 0,50 Sedang18. 63 79 0,43 Sedang19. 42 42 0,00 Rendah20. 58 71 0,31 Sedang'" 71 75 0,14 RendahL. ..
22. 79 79 0,00 Rendah23. 46 54 I 0,15 Rendah24. 50 58 0,16 Rendah25. 54 71 0,37 Sedang26. 50 . 63 0,26 Rendah27. 79 75 -0,19 Rendah28. 83 83 0,00 Rendah29. 63 71 0,22 Rendah30. 54 58 0,09 Rendah31. 58 75 0,40 Sedang32. 58 63 0,12 Rendah33. 83 92 0,53 Sedang34. 63 71 0,22 Rendah35. 71 71 0,00 Rendah36. 46 58 0,22 Rendah37. 33 58 0,37 Sedang
Mean 54,66 67,23 0,24 RendahSD 12,740 12,668 0,19Val' 162,306 160,480 0,036
54
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
No Pretes Postes N-lrain Kate!!:ori1 54 92 0,83 Tin!!:!!:i2 58 63 0,12 Rendah3 67 67 0,00 Rendah4 63 75 0,32 Sedang5 79 83 0,19 Rendah6 42 58 0,28 Rendah7 71 83 0,41 Sedang8 54 67 0,28 Rendah9 46 75 0,54 Sedang10 42 63 0,36 SedangII 79 83 0,19 Rendah12 58 92 0,81 Tin!!:!!:i13 58 67 0,21 Rendah14 54 88 0,74 TiD!!:!!:iIS 79 92 0,62 Sedang16 38 92 0,87 Tin!!:!!:i17 50 79 0,58 Sedang18 83 96 0,76 TiD!!!!:i19 71 71 0,00 Rendah20 67 71 0,12 Rendah21 50 79 0,58 Sedang22 63 88 0,68 Sedang23 79 96 0,81 TiIH!:!!:i24 67 96 0,88 Tin!!!!:i25 58 88 0,71 TiUl!!!:i26 75 79 0,16 Rendah27 67 96 0,88 Tin!!:!!:i28 46 79 0,61 Sedang29 46 79 0,61 Sedang30 42 79 0,64 Sedang31 50 67 0,34 Sedang32 50 79 0,58 Sedang33 46 58 0,22 Rendah34 58 79 0,50 Sedang35 38 63 0,40 Sedang36 63 79 0,43 Sedang
Mean 59,72 79,28 0,48 SedangSD 12,773 11,135 0,26Var 163,149 123,978 0,070
55
56
a. HasH Belajar Kelompok Kontrol
Nilai pretes yangtertinggi pada kelas kontrol adalah 83 dan nilai terendah
33. Nilai rata-rata skor pretes sebesar 54,66 dengan simpangan baku 12,740.
Sedangkan pastes hasil belajar biologi siswa dengan metode ceranlah
diperoleh nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 38. Nilai rata-rata tingkat
penguasaan konsep akllir siswa sebesar 67,23 dengan simpangan baku 12,668.
Dad Tabel. 4.1 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0,24,
standar deviasi 0,19, dan varians 0,036. Berdasarkan rata-rata skor pretes dan
postes pemahanlaJl konsep, tingkat pemahaman konsep awal siswa adalah 54,66,
sedangkan tingkat pemahaman konsep akhir siswa adalalJ 67,23. Hal ini
menunjukkan peningkatan pemahmnan konsep siswa secara langsung tmnpak dari
rata-rata nilai N-gain sebesar 0,24 yang tennasuk kategori rendah.
Pada Tabel 4.1 didapat dilihat N-gain pada kelompok kontrel yang
merupakan kategori tinggi 1 orang (2,7%), kategori sedcmg 13 oraJ1g (35,14%),
daJ1 kategori rendal123 orang (62,16%). Persentase N-gain pada kelompok kontrol
ditunjukkan pada grafik berikut:
I' 70.00%er 60.00%
s 50.00%
e 40.00%
n 30.00%
t 20.00%a
10.00%se 0.00%
Kategori N-gain
fi!JTinggi
III Sedang
o Rendah
Grafik 4.1. Persentase Kategor; N-gain Kelompol{ Kontrol
b. HasH Belajar Kelompok Ekspedmen
Nilai pretes yang tertinggi pada kelas eksperimen adalah 83 daJ1 nilai
terendah 38. Nilai rata-rata skor pretes sebesar 59,72 dengaJ1 simpangan baku
12,773.
57
rata-rata tingkat penguasaan konsep akhir siswa sebesar 79,28 dengan simpangan
baku 11,135.
Dari Tabel 4.2. diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0,48,
standar deviasi 0,26, dan varians 0,070. Berdasarkan rata-rata skor pretes dan
postes pemahaman konsep, tingkat pemahaman konsep awal siswa adalah 59,72,
sedallgkan tingkat pemahaman konsep akhir siswa adalah 79,28. Hal ini
menunjukkan besamya peningkatan pemahaman konsep siswa secara langsung
tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,48 yang termasuk kategori sedang.
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat N-gain kelompok eksperimen yang
merupakan kategori tinggi 9 orang (25%), kategori sedang 16 orang (44,4%), dan
kategori rendah 11 orang (30,56%). Persentase N-gain pada kelompok eksperimell
ditunjukkan pada grafik berikut:
P 60.00%er 50.00%
s 40.00%en 30.00%
t 20.00%
a 10.00%se 0.00%
Kategori N.galn
[l] Tinggl
IlISedang
Orendah
Crafik 4.2. Persentase Kategori N-gain Kelompok Eksperimen
2. Data KlIalitatif
a. HasH Obsel"Vasi
Observasi yang dilakllkan adalah untuk mengetahui kegiatan belajar
mengaJar selama pembelajaran dengan menggunakan pClldekatall kOlltekstual
berbasis llilai. Guru bidang studi biologi yang berperan sebagai
observer/pengamat selama proses pembelajaran berlangsllng. Observasi yang
dilakukall mellgacu pada lembar observasi yang telah clibuat sesuai dellgall
skcllario pembelajaran. Sebelum menggunakan pendekatan kOlltekstual berbasis
58
tahapan yang mencakup komponen-komponen dalmn pendekatan kontekstual
yang hams dilakukan gum dan siswa, alokasi waktu, konsep yang sesuai dengan
pendekatan kontekstual berbasis nilai, tujuan pembelajaI'lill, dan lain-lain sehingga
selmna proses belajar berlangsung, peneIiti, paI'a siswa, dan gum melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Hasil observasi dapat dilihat pada Lmnpiran 13.
Dari hasil observasi pembelajaI'an yang mengacu pada skenaI'io
pembelajaran terlihat hasil kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Pengamatan terhadap pembelajaran kontekstual berbasis nilai
dengan lembar observasi pembelajaran kontestual clidapat bahwa pada 4
pertemuan secara betumt-tumt telah terlaksana 87%, 93%, 100% dan 100%. dari
data tersebut dari tiap peliemuan mengalarni peningkatan, dengan demikian
pembelajaran kontekstual berbasis nilai dapat dilaksanak;m dengan baik dari tiap
pertemuan.
Pada pertemuan pertama didapat hasil observasi 87%, dikarenakan ada
aspek yang tidak dilaksanakan yaitu tidak meraI1CaIlg proses pemodelan dengan
cara melibatkan siswa atau orang di luar sekolah. Pada pertemUaIl pertama siswa
hanya diajak untuk mengmnati, mengobservasi, mengumpulkan data dan menarik
kesimpulan dengan mempresentasikan hasil yang didapat dalmn diskusi
kelompok. Sedangkan pada pertemuan kedua didapat hasil observasi 93%, karena
tida:, melakukan proses refleksi setelah pembelajaran berakhir. Dan pada
pertemuan ketiga dan keempat didapat hasil observasi 100%, karena kekurangan
pada pertemuan sebelunmya telah dievaluasi sehingga proses pembelajaraIl
dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis nilai dapat dilaksanakan
dengan baik dM sesuai dengan aspek yang diamati. Dengan demikian dapat
terlihat proses pembelajaran kontekstual berbasis nilai dilaksaIlakan dengan baik
dari tiap pertemuan.
b. Hasil Angket Nilai
Data kualitatif bempa angket tentaIlg niIai-nilai yang terkandung dalMl
keanekaragmnan hayati diperoleh untuk menambah analisis dalam pelaksanaan
penelitian dan kesimpulan akhir nen"li1im, Annl·n+ +~~+_ .. - .,. ..,
59
untuk sikap siswa setelah pembelajaran pada konsep keanekaragarnan hayati
dengan menggunakan pendekatan kontekstua! berbasis nilai. Hasil angket
direkapitulasi berdasarkan jawaban siswa, kemudian dibuat dalam bentuk persen.
Hasil angket dapat dilihat pada Lampiran 14.
Angket tentang nilai-nilai yang terkandung dalam keanekaragaman hayati
memiliki indikator yang mencakup pada tiga nilai yaitu nilai religius, praktis dan
sosia!. Indikator pada nilai religius adala!l bersyukur atas karunia Allah SWT dan
bukti Icebesaran Allah SWT. Pada nilai religius yang terkandung dalam konsep
keanekaragaman hayati memiliki indilcator bersyukur atas karunia Allah SWT.
Pada nilai praktis terdapat indikator manfaat sebagai obat-obatan; manfaat sebagai
sandang, pangan dan papan; dan manfaat perekonomian. Sedangkan pada nilai
sosial berindikator kerja sarna dan tanggung jawab. Indikator pada tiap nilai
terdapat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Kisi-Kisi Nilai-Nilai yang Terkandung dalamKonsep Keanekaragaman Haynti
Indikator Butir Soal2: %
(+) l::L-Nilai Relil!iusBersyukur atas karunia Allah
3,18,23,25,2617,12,16,13,1
10 25SWT IBulcti kebesaran Allall SWT. 2,1,7,6,27 29,30•.9,19,20 10 25Nilai praktisManfaat sebagai obat-obatan 8,14,31 22,5,39 6 15Manfaat sebagai sandang,
10,21 28',,15 4 10pangan dan papanPerekonomian negara 4 24 2 5Nilai SosialKerja sama 40,36,32 33,35,37 6 15Tanggung jawab pelestarian 34 38 2 5
TOTAL 40 100
60
Tabel4.4 Rekap Hasil Persentase Hasi! Allgket Telltang Nilai-Nilai YangTerkalldnllg Dalam Keanelmragaman Hayati
Illdikator Freknensi Rata-Rata (%)Untir Positif Untir Nel!atif
SS S TS STS SS S TS STSNilai ReliginsBersyukur atas karunia Allah SWT 76.39 20 3.01 0.56 0.22 5.84 34.18 57.78Bukti kebesaran Allah SWT.Nilai praktist1anfaatseba~aioba~obatan
t1anfaatsebagaisandang,pangan 47.21 52.32 0.47 0 0 10.7 56.95 32.43dan papanPerekonomian negaraMlai SosialKerja sama 53.48 35.43 10.43 0.7 9 18.05 51.4 21.55Tan~~n~ iawab pelestarian
Berdasarkan hasil angket siswa, temyata hampir selumh siswa
menanggapi positif terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam keanekaragaman
hayati yang berupa nilai religius, praktis dan sosial. Siswa menanggapi positif
terhadap nilai religius berupa bersyukur atas kamnia Allall SWT dan adanya bukti
kebesaran Allall SWT terhadap adanya keanekaragarnan hayati yang telall
dlpelajari. Siswa juga menanggapi positif pada nilai praktis yang menyatakan
adanya manfaat keanekaragaman hayati yang digunakan sebagai obatcobatan,
sandang, pangan, papan dan perekonomian negara. Selain itu siswa juga
menanggapi positif pada nilai sosial yang muncul pada pembahasan
keanekaragan1an hayati yaitu adanya kerjasama antar negara untuk ekspor dan
impor hasil keanekaragaman hayati, dan rasa tanggw1g jawab terhadap pelestarian
keanekaragaman hayati agar tidak musnah.
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data
Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu
dilaksanakan pengujian persyaratan analisis bempa uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Vji Normalitas
Untuk mengetal1lli apakah data yang diperolehherAsRI nor; "A""l~~:
61
lebih kecil dari Ltabel. Dengan diterimallya Ho berarti data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal, sedangkan jika Ho ditolak bermii data penelitian
berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
a) Uji Normalitas Kelompok KOlltrol
Pada kelompok kontrol, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
Liliefors, dan hasilnya tampak pada tabel berikut:
Tabel4.5. Uji Normalitas Kelompok Kontrol.
Lon Ltabel Kesimpnlall
Pretes Postes
37 0,1145 0,1187 0,1456 Ho diterima
Dari tabel 4.5 diperoleh Lo Pretes = 0,1145 dan L" Postes = 0,1187, sedangkan
Ltabel = 0,1456 dengan n = 37. Karena Lo < Ltabel maka Ho diterima, yaitu
populasi berdistribusi normal. Penghitungan normalitas kelompok kontrol dengan
menggunakan Liliefors dapat dilihat pada Lampiran 15.
b) Uji Normalitas Kelompok Eksperimell
Pada kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Liliefors, dan hasilnya tampak pada tabel berikut:
Tabcl 4.6. Uji Normalitas Kclompol{ Ekspcrimen
Lon Ltabel Kesimpulan
Pretes Postes
36 0,1375 0,1231 0,1477 Ho diterima
Dari tabel4.6 diperoleh LOPretes= 0,1375 dan LOPostcs = 0,1231, sedangkan
Ltabel = 0,1477 dengan n = 36. Karena Lo < L1abel maka Ho diterima, yaitu
populasi berdistribusi normal. Penghitungan nonnalitas kelompok eksperimen
dengan menggunakan uji Liliefors dapat dilihat pada Lampiran 15.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F (Fisher). Kriteria
62
diterima jika Fhitung Iebih keeil dad Ftahel. Dengan diterimanya Ho berarti sampeI
keIompok eksperimen dan keIompok kontroI homogen.
a) Vji Homogenitas Hasi! BeIajar Pretes
Hasil pengujian homogenitas hasil belajar pretes dapat dilihat pada tabeI4.7.
TabeI4.7. Perhitungan Uji Homogenitas Hasi! Belajar Pretes
KeIompok JumIab Fbitung Ftabel KesimpuIan
Eksperimen 361,005 1,75 Ho diterima
kontrol 37
Darihasil perhitungan diperoIeh Fhitung = 1,005, sedangkan FtabeI = 1,75
pada taraf signifikasi 5%. Karena Frutung Iebih keciI daripada FtabeI, maka Ho
diterima yang berarti sampel keIompok eksperimen dan keIompok kontroI
homogen.
b) Vji Homogenitas Hasi! BeIajar Postest
Hasil pengujian homogenitas hasil beIajar postes dapat dilihat pada tabeI 4.8.
75 Ho diterima
Tabel 4.8. Perhitungall Uji Homogenitas Hasi! Uelajar Postest
bd KesimpulanKelompok I Jumlab Fbitung Fta
Eksperimen 36 .
1,294 I,kontrol 37
Dari hasil perhitungan diperoIeh Fhitung = 1,294, sedangkan FtabeI = 1,75
pada taraf signifikasi 5%. Karena Fhitung lebih keeil dadpada FtabeI, maka Ho
diterima yang berarti sampel kelompok eksperimen dan keIompok kontrol
homogen.
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji-t yang
membuktikan adanya pengaruh pendekatan kotekstuaI berbasis niIai terhadap
hasil belajar siswa pada konsep keanekaragaman hayati, rnaka terIebih dahulu
dilaksanakan pengujian persyaratan analisis data bempa uji norrnalitas dan nii
63
Dari hasil analisis uji t terhadap data pretes hasil belajar harga tbitung
sebesar 1,687. Jika JikonsuItasikan pada tabel f dengan dk = 71 pada taraf
signifikansi 5% diperoleh harga ttabel 1,999. lni menuqjukkan bahwa thitung < t'abel
(1,687 < 1,999), maka Ho diterima yang berarti hasil bolajar pretes siswa antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol sama, sehingga dapat terlihat apakah setelah
pembelajaran yang diberikall perlakuan terdapat perbedaall.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan kontekstua1
berbasis nilai yang diterapkan di kelas eksperimen dapat memberikan hasil yang
1ebih baik. Dari hasil pene1itian dapat dilihat bahwa rata-rata ni1ai postes untuk
kelompok eksperimen X I = 79,17 dan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai
rata-rataX2 = 67,23, standar deviasi kelompok eksperimen SDI = 11,052 dan
standar deviasi ke10mpok kontro1 SD2 = 12,668 , varians ke10mpok eksperimen
Varl = 122,143 dan varians ke10mpok kontrol Var2 = 160,480. Hasi1 ini dicapai
karena pellerapan pendekatan kontekstual berbasis nilai dapat memberikan
motivasi dan kesempatan 1ebih banyak kepada siswa ul1tuk be1ajar secara aktif
dalam menemukan konsep dan prinsip, bekerjasama dan berdiskusi, serta
berkreasi sClldiri dalam belqjar sehingga Iebih memudahkan mencerila materi
yang telah diberikan oleh gum. Hasil uji "t" dapat dilihat pada tabeI4.5.
Tabel 4.9. HasH Vji "t"
Variabel N t/iitun. tlabel Kesinmu1anPeningkatan pemahaman
73 4,204 1,999 Ha diterimakonsep siswa
Hasil analisis data dengan menggunakan statisdk uji "t" dipero1eh nilai
thitung = 4,204, sementara t'abel = 1,999 pada derajat kebebasan (dk) = 71. Karena
thitung > t'abel (4,204 > 1,999) maka Ho dito1ak dan Ha diterima yang berarti
ferdapaf pengaruh pendekafan konfeksfual berbasis ferhadap hasil belajar siswa
pada konsep keanekaragaman hayafi.
Perbedaan hasil belajar yang dicapai antar"a ke1ompok eksperimen dengan
kelompok kontrol teljadi akibat adanya perbedaan perlakuan antara kedua ke1as.
64
belajar siswa. Pendekatan kontekstual berbasis nilai membentuk siswa aktif dalam
kegiatan belajar, sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
lebih bermakna. Perbedaan hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dapat terlihat pada grafik berikut ini :
r 80a 70
Nt 60i a 50I - 40a r 30i a 20
ta 10
oKelompok Kontrol Kelompok
eksperimen
Il1'I Pretes
lIlI Postes
ON-gain
Crafik 4.3. Rekap Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Dari grafik 4.3 dapat disimpulkan bahwa data kelompok eksperimen lebih
baik dibandingkan kelompok kontrol. Hal tersebut c1apat dilihat berdasarkan
perolehan nilai pada kelompok kontrol pretes 54,66; postes 67,23; dan N-gain
0,24. Sedangkan pada kelompok eksperimen pretes 59,72; postes 79,28; dan N
gain 0,48.
Jadi hasilnilai akhir yang diperoleh setelah diberikan proses pembelajaran,
kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan kontekstual berbasis nilai
memiliki rata-rata jauh lebih baik dibanclingkan dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Hal ini teljadi karena siswa
lebih mudall memahami konsep/materi yang konlaet yang berkaitan c1engan
kehidupan sehari-hari dan membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Begitupun
sebaliknya siswa akan mudah lnpa bila konsep/materi yang c1isampaikan guru
masih bersifat abstrak. Dengan demikian siswa dapat be/ajar dengan bermakna.
65
layak dipraktikkan oleh guru-guru senior dengan pengalaman mengajar 21-30
tahoo.3 Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitial1 mel1genai
pendekatan kOl1tekstual, di antaranya, penelitian Al1gga Adil Dannawan (2005),
yang berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Konstektual Untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkoogan". Penelitian
tersebut dilakukan dengan metode eksperimen, hasil dari pel1elitian menunjukkan
adanya perbedaan peningkatan penguasaan konsep yang signifikan antara kelas
eksperimen dengan kelas kontre!.4
Penelitian Ria Oktavianita (2008) yang dilakukan dengan metode quasi
eksperimen, menUl1jukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model konvensional.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar
63,6 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 55,16.5 Dengan demikian
terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep yang signifikan antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol.
Pendekatan kontekstual berbasis nilai dalam pembelajaran sains mengajak
siswa untuk belajar dari fenomena-fenomena alam yang dialami siswa dalam
kehidupan nyata. Dengan begitu siswa tenl10tivasi dalam belajar dan memupuk
rasa ingin tabu siswa tentang konsep yang akan dipelajari. Pembelajaran
kontekstual berbasis nilai didasarkan pada tujuh komponen pembelajaran
kontekskstual. Adapun nilai-nilai terdiri atas perhatian, disiplin, kebersihan,
keljasama, tanggung jawab, religius, kemampuan siswa dalam melakukan
observasi, teknik menganalisa, keaktifan dan keterampilan siswa dalam belajar.
Nilai-nilai tersebut digali dari pendekatan belajar itu sendiri.
'Ifraj Shamsid-Deen dan Bettye P. Smith, Contextual Teaching and Learning Practices inThe Family and Consumer Sciences Curriculum, (University of Georgia: loumal of Family andConsumer Sciences Edncation, Vol. 24, No.1 Spring/Summer,2006), hal. 14
'Angga Adil Dannawan, Penerapan Model Pembelajaran Konstektual un(ukA1eningkalkan Penguasaan Konsep Pada Pokok Bahasan Penrrmurrnl1 T ...~ .... " ...~-~-- 'n
hH..... ·Jlrl:~:l:l- . --' • ,
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan
maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
I. Terdapat pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil
belajar siswa pada konsep keanekaragarnan hayati. Hal ini terlihat pada
perhitungan uji "t", diperoleh harga thi'"ng = 4,162 sementara ttabel = 1,999
pada derajat kebebasan (dk) = 71 pada taraf signifikan 0,05. Ini berarti
thi'"nglebih besar dari t'abel (thittlng> t'abel = 4,162 > 1,999).
2. Penguasaan konsep siswa pada konsep keanekaragarnan hayati setelah
pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual berbasis nilai lebih
tinggi dari pada siswa yang tidak menggunakan pendekatan kontekstual
berbasis nilai, hal ini terlihat pada rata-rata N-gain kelompok eksperimen
= 0,48 sehingga dikategorikan sedang. Sedangkan rata-rata nilai N-gain
kelompok kontrol = 0,24 dikategorikan rendah.
3. Berdasarkan angket tentang nilai-nilai yang tekandung dalam konsep
keanekaragaman hayati tanggapan siswa tenlang nilai-nilai yang
lerkandung dalam keanekaragaman hayati positi£' karena nilai religius,
praktis dan sosial sudah sebagian besar telah dimiliki siswa.
B. Saran
I. Unluk dapal meningkalkan keterampilan guru dalam menerapkan
pendekatan kontekstual berbasis nilai, sebaiknya waktu pertemuan dalam
pembelajaran c1apat ditambahkan. Dengan meningkatnya kualitas
pembelajaran, diharapkan berpengaruh baik pada penguasaan konsep
Slswa.
2. Sebaiknya pembelajaran kontekstual berbasis nilai tidak hanya dilakukan
pacla konsep keanekaragaman hayati saja akan tetapi bisa dilakukan pacla
konsen lain sunava siswa danat lebih memahami konsen ValW rli111Rksllri
67
3. Mengingat pentingnya penelitian tentang nilai, sebaiknya pada penelitian
selanjutnya terfokus pada tema tentang nilai saja.
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 1 bulan, peneliti
menyadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan dalanl penelitian ini. Beberapa
yang perlu diperhatikan di antaranya adalah walctu penelitian yang relatif singkat
sehingga penerapan pembelajaran dengan menggunakan kontekstual kurang
optimal, instrumen soal yang digunakan dalarn penelitian kemungldnan terdapat
kekurangan. Selain itu, penelitian ini hanya ditujukan untuk mata pelajaran
biologi pada konsep keanekaragaman hayati sehingga tidak digeneralisasikan
untuk konsep yang lain pada mata pelajaran yang sarna, ataupun pada mata
pelajaran lainnya dan tingkat pendidikan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Nurhayati, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah(Problem-based Instruction) Dalam Pembelajamn Matematika di SMU,(Jumal Pendidikan dan Kebudayaan No. 051. Tahun ke-I 0, 2004)
Anonim, Kaedah Pembelajaran Kontekstual, (Tersedia: http://www.tutor.com.my/ladaltourismledu-kontekstual.htm, 2006)
Anwar, Syaiful, Pendidikan Nilai dalam Pendidikan Kimia, dalam (DIN: MalcalahStudium General, 20 juni 2008)
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bunli Aksara,2007)
-----,,--:-c----:--::-.' Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:PT Rinelca Cipta, 2006) Cet ke-13
Ary, Donald, et all., Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Terjemah: AriefFurchan), (Surabaya: Usaha Nasional, 1982)
Bishop, Alan J, Values in Mathematics and Science Education: Similarities andDifferences, (Jurnal The Montana Mathematics Enthusiast Vol 5, 2008)
_____" Educating Teaching About Values in Mathematics Education(Kunjungan Seminar dan Studi Banding Ice University of MalayaMalaysia, International Seminar, 3-4 August 2007)
---------c' What values do you teach when teach you teach. mathematics?,(tersedia dalam email: [email protected])
Buchori, Mochtar, Beberapa Catatan Mengenai Pendidikan Nilai Untuk SekolahIndonesia, (Fasilitator Edisi I tahun 2006)
Darmawan, Angga Adil, Penerapan Model Pembelajaran Konstektual Untuk,\1eningkatkan Penguasaan Konsep Pada Pokok Bahasan PencemaranLingkungan, Tersedia di http://digilib.upLedu/pascaiavailable/etd0314106-1417301 [17 September 2008]
Direktorat Pembinaan SMP, Pengembangan Model Pembelajaran Yang Efekti/,(Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah:Depdiknas, 2006)
Djamarah, Syaiful Bahri, PsikoloJ!:i Belaiar, (Jakarta: Rineka Cinh 200?\ ('pi_I!
69
Enoh, Mochamad, Implementasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalamKurikulum Berbasis kompetensi mata pelajaran Geografi SMU/MA, Jurl1alIlmu Pendidikan Jilid II No.1 ,2004)
Gafur, Abdul, Penerapan Konsep dan Prinsip Pembelajaran Kontekstual danDesain Pesan dalam Pengembangan Pembelajaran dan Bahan Ajar,dalam Mozaik Teknologi Pendidikan, Editor: Dewi Salma Prawiradilagadan Evelina Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Kencal1a,2007)
Gusti, Rini Prisma, Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Biologi MelaluiPendekatan Kontekstual dengan Model Pembelajaran Berbasis GambaI'(Picture and Picture) pada Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah KotaPadang Panjang, (Jumal GUlU no.! Vol.3, Juli 2006)
Hake, Richard R, Analyzing Change/Gain Scores, h1!p:/lLists.Asu.EdulEgiBin/Wa?A2=Ind9903&L=Aera D&P=R6855, American EducationalResearch Association's Division, Measurement And ResearchMethodology
Mulyana, Rohmat, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta,2004)
Herkini, Oneng, Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada KonsepPencemaran Lingkungan dalam Meningkatkan Kemampuan BerpikirKreatif Siswa SMPN Lemahabang Karawang, Tersedia dihttp://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0202106-1 02144 [17 September2008]
Iswari, Mega, Pendidikan Nilai Untuk Mempersiapkan Anak Menghadapi EraGlobalisasi, (Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan vol.II No.1, Juni 2001)
Johnson, Elaine. B, Contextual Teaching and Learning: .Merijadikan KegiatanBelajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, (Terjemahan IbnuSetiawan), (Bandung: Mizan Learning Center, 2007)
______, What It Is and Why It '0' Here to Stay. Tersediahttp:/www.cotwinpress.com/booksprodDesc.nav?prodld=Book220765 [16Maret 2008]
Meltzer, David E, The Relationship Between Mathematics Preparation andConceptual Learning Gains in Physics: A Possible hidden variable inDiagnostic Pretest Scores, Department of Physics and Astronomy IowaState University Ames, Am, J, Phys, 70 (12), December 2002
Mulyana, Rohmat, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta,
70
Nik Pa, Nik Aziz, Pengembangan Nilai dalam Pendidikan Matematika(Kunjungan Seminar dan Studi Banding ke University of MalayaMalaysia, International Seminar on Deveopment of Values in Mathematicsand Science Edncation, 3-4 August 2007)
Nurlaili, Lili, Pembelajaran Kontekstual, (Fasilitator Edisi VI, 2003)
Oktavianita, Ria, Pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)terhadap hasil belajar Matell1atika siswa, (Skripsi Sarjana Pada FITK UINSyarifI-IidayatuIlah Jakarta: tidak diterbitkan, 2008)
Purwanto, M. Ngalim, Psikoogi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2007), eet ke-22
Rudiyanto, R, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Kurikulum Edisi KImsus THXXXVI; Berbasis Kompetensi (KBK) Berpendekatan Kontekstual danKecakapan Hidup. (Singaraja: IKIP Negeri, Desember 2003)
Saat, Rohaida Mohd. & Rahman, Almlad Hezt H. A The Role o/Values in ScienceEducation: Implications to Theacher Training, (Intcmational Seminar onDevelopment of Value in Mathematics and Science, 3-4 August 2007)
Sanjaya, Wina, Pembelajaran Berorientasi Standart Proses PendidikanBerorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008)
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja GratlndoPersada, 2007), Cet-14
Satiningrum, Penerapan Panduan Guru Berdasarkan Pembelajaran Kontekstualuntuk meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa, (Skripsi Sarjana PadaFMIPA UNJ : tidak diterbitkan, 2005)
Sawali, Perubahan Paradigma Pendidikan, (onJine, Tersediahttp://www.suaramerdeka.com/harian/0407/12/opi4.htm. 12 Juli 2004) [30lull 2008]
Shamsid-Deen, Ifraj dan Smith, Bettye P, Contextual Teaching and LearningPractices in The Family and Consumer Sciences Curriculum, (Universityof Georgia : Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 24,No.1 Spring/Summer, 2006)
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhil,ya, (Jakarta: RinekaCipta, 2002), Cet-I
Sofyan, Ahmad, Perilaku Belajar Biologi Siswa MAN, dalam Didaktika Islamika,Volume IV, No. I, Juni 2003
71
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007) Cet ke-7
_____ , Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2005) Cet. Ke-15
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), cet ke-6
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2005), Cet-IO
Sumaji, et all., Pendidikan Sains yang Humanistis, (Yogyakarta : Kanisius, 1998)
Supartini, Elis, Pendidikan Nilai Di Sekolah Dan Keluarga, (Fasilitator, Edisi I,2006)
Supraptama, Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Mata PelajaranGeogrqfi Melalui Pendekatan Cooperative Learning, dalam BuletinPelangi Pendidikan, Volume 4 No. I, Tahun 2001
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), CeLke-7
Syibromalisi, rib, Upaya Meningkatkan Hasit Belajar Siswa Pada Konsep FungsiMakanan Melalui Lembar Kerja Siswa dengan Pendekatan Kontekstual,(Skripsi Sarjana Pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakmia: tidakditerbitkan, 2007)
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,(Jakarata : Prestasi Pustaka Publisher, 2007)
Undang-Unclang Republika Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional Indonesia, 2006), Cet ke-3
Yenita, Inch'a, Kontruktivisme Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris DenganPengintegralkan Nitai Imtaq Padtt 8MP Negeri IX Koto Kelas 11, (JurnaIGuru No.2 Vo1.2, Desember 2005)
Yuclianto, Suroso Adi, Manajemen Alam Sumber Pendidikan, (Bandung : MuglmiSejahtera, 2005)
Zayadi, Ahmad, Tadzkirah: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl)Berdasarkan Pendidikan Kontekstual, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2005)
LAMPI N
Lampiran 1
~~~~ ~~~ ~(iJ~~a ~(i~~~~~~
~@~~. ~@~~~~ ~@m~ ~~~~~
72
3kolah
lajaran
r
KOlUpetensi
SILABUS
: Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta
: Biologi
:X:2: 3. MelUahami lUanfaat keanekaragaman hayati
letensi DasarMateri
IndikatorKegiatan
PenilaianAlokasi Sumber/
Pembelaiaran Pembelaiaran Waktu bahan/alatleskripsikan • Konsep 1. Merumuskan Melakukan Jenis tagihan: tugas 2 x 45 Sumber:eanekaragaman keanekaraga konsep pengamatan kelompok harian, ulangan menit Buku paket;, ekosistelu, man hayati keanekaragaman lapangan dan harian, ulangan tengah Biologi,:egiatan • Tingkatan hayati melalui diskusi semester, ulangan akhir Perpustakaan,tan gen,jenis, kegiatan
semester Internet,ekosistem Narasumberpengamatan Bentuk instrumen :
terhadap Produk pengamatan sikap, guru atau
lingkungan sekitar tes pilihan ganda orang lain,
2. MelUbandingkanLingkungan
cirisekitar
I I keanekaragaman IAlat:hayati pada Lembar kerja
tingkat geu, siswa (LKS)OHP/computer,
jenis dan LCDekosistelU
-.-Jw
ngkomunikasikan • Keanekaraga Menunjukkan Presentasi katya Jenis tagihan: tugas 2 x 45 Snmber:keanekaragaman man hayati keunikan biodiversitas siswa berupa kelompok harian, ulangan menit Buku paket
ii Indonesia dan Indonesia Indonesia berdasarkan display harian, ulangan tengah Biologi,pelestarian serta
penyaharanuya semester, ulangan akhir Perpustakaan,latan. semester
Intemet,
Bentuk instrumen : Narasumber
Produk pengamatan sikap, guru atau
tes pilhan ganda orang lain
Alat:Display katyasiswa,OHP/computer,LCD
• Manfaat Menginventaris Presentasi hasil Jenis tagihan: tugas 2 x 45 Snmber:keanekaraga informasi tumbuhan identifIkasi individu, ulangan harian, menit Buku paketman hayati dan hewan khas di slswa ulangan tengah semester, Biologi,
Indonesia yangnlangan akhir semester Perpustakaan,
Intemet,memiliki nilai tertentu Bentuk instrumen : Narasumber
Produk pengamatan sikap, guru atautes pilhan ganda
I Iorang laini I
Alat:Display karyasiswa,OHP/computer,LCD
-J.".
• Hilangkanya 1. Mengidentifikasi Diskusi kelas Jenis tagihan: tugas 2 x 45 Snmber:keanekaraga kegiatan manusia individu, ulangan harlan, menit Buku paketman hayati yang ulangan tengah semester, Biologi,
• Konservasi mempengaruhi ulangan akhir semester Perpustakaan,keanekaraga biodiversitas Internet,man hayati Bentnk instrumen :
2. Mengidentifikasi Produk pengamatan sikap,Narasumber
upaya pelestarian tes pilhan ganda guru atall
keanekaragaman orang lain
hayati IndonesiaBuku acuanyang relevan,
Alat:OHP/compnter,LCD
--.lU.
RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN KONTEKSTUAL BERHASIS NILAI
76
SekolahMata Pel1\iaranKelas / SemesterPertemuanAlokasi WaktuKegiatanStandart KompetensiKompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 JakartaBiologiXJ21 (satu)2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
: Melakukan pengamatan Iapangan dan diskusi: Memahami keanekaragaman hayati: Mendeksripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis,
ekosistem, melalui kegiatan pengamatan
A. Indilmtor1. Merumuskan konsep keanekaragaman hayati dari makhluk hidup melalui
kegiatan pengamatan.2. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis dan
ekosistem3. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan
keanekaragaman jenis, ekosistem dan karakteristik wilayahnya
B. Tujnall Pell1belajaranI. Siswa dapat ll1erull1uskan konsep keanekaragaman hayati ll1akhluk hidup melalui
kegiatan pengamatan.2. Siswa dapat membandingan ciri-ciri keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan
ekosistem.
C. Materi Pell1belajaran1. Konsep keanekaragaman hayati
Keanekaragalllan hayati adalah keanekaragalllan organisllle yang Illenunjukkankeseluruhanltotalitas variasi pada tingkat gen, jenis dan ekosistem pada suatudaer·ah.
2. Tingkatan keanekaragaman hayati :a. Keanekaragalllan tingkat genb. Keanekaragaman tingkat jenisc. Keanekaragaman tingkat ekosistem
3. Nilai yang dapat dikembangkan dalam keanekaragaman hayati yaitua. Nilai religius, dengan membandingkan berbagail struktur tubuh hewan
yang ada di dunia dengan struktur tubuh Illanusia, siswa dapatberkesilllpulan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sempurnasebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada manusia.
b. Nilai Praktis, dengan adanya berbagai macam tumbuhan akanmemperkaya kebudayaan melalui kerajinan tangan yang diolah dengankreatif sepelti bunga kering, pigura dll.
c. Nilai Sosial Politik ekonomi, manusia diciptakan beraneka ragam dengankekllarangan dan kelebihan. Dengan adanya berdiskllsi dan bekerja sama
D. Metode Pembelajaran : Inkuiri
77
E. Langkah-Iangkah Kegiatan PembelajaranKegiatan AwalI. Gnru memberi salam dau siswa membalasnya dengall salam dan doa sebelum
belajar.2. Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pembell\iaran.3. Sebelum kegiatan belajar, guru mengadakan pwtest untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa tentang keanekaragaman hayati.4. Guru membagikan lembar aktivitas siswa I (LAS I)5. Guru menjelaskan tujuan kegiatan belajar, yaitu untuk merumuskan konsep
keseragaman dan keberagaman dari makhluk hidup melalui pengarnatan danmemperhatikan kebesarall Tuhan Yang Maha Esa.
6. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pengisian Lernbar aktivitas Siswa.7. Guru memotivasi siswa untuk berperan aktif selarna kegiatan belajar dengan
memberikan penilaian terhadap aktivitas dan kinerja siswa selama proses belajarberlangsung.
8. Guru membimbing siswa dalam pembagian kelompok untuk mengadakanpengamatan.
Kegiatan IntiI. Observasi (Pengamatan)
I. Guru memandu siswa seeara berkelompok dalam mengamatikeanekaragaman hayati.
2. Selama proses pengamatan berlangsang, guru mengamati dengan seksamaaktivitas siswa dan memberikan penilaian terhadap kinerja siswa dalamlembar penilaian kinelja siswa.
2. BertanyaI. Siswa mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan tentang ciri-ciri
makhluk hidup yang diamati.2. Siswa meneatat semua hasil pengamatan pada LAS I3. Selama pengamatan yang dilakukan siswa, guru memberikan pertanyaan
membimbing yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa dalammengajukan dugaan awal.
3. HipotesisDiskusi kelompok1. Siswa mengajukan dugaan awal tentang konsep keanekaragaman hayati.2. Guru mengajak diskusi tentang keanekaragaman hayati terhadap penciptaan
Tuhan, dan mengungkap nilai apa sl\ia yang terkandung dalamkeanekaragaman hayati.
4. Pengumpulan DataDiskusi kelasI. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data dari seluruh kelompok.2. Seorang wakil dari tiap kelompok menyampaikan hasil pengamatan dan
cll!;:kll<::invn rli r1Pl"'l~n lr,:,.I ... " ...~4-.. I~ ..t~t.. t~"~ 1-
78
5. PenyimpulanSiswa menyimpulakan hasil dari pengamatan dan diskusi yang telah dilakukandan menuangkannya dalam konsep keseragaman dan keberagama makhluk hidupyang dipahaminya.
Kegiatan AkhirI. Guru meluruskan konsep, mengungkap nilai yang terkandung dalam
keanekaragaman hayati dan mengarahkan siswa untuk menyimpulkan seluruhkegiatan pembelajaran
2. Guru menanyakan kepada siswa, "Apakah kalian senang dengan kegiatan tadi?"PenutupI. Sebagai persiapan pembelajaran berikutnya, guru meminta siswa untuk
membaca, mengamati atau mencari informasi dan menentukan perbedaan antarakeanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem.
2. Guru memberikan tngas untuk peliemuan berilnlt.3. Guru menutup pelajaran sambil berdoa dan mengucapkan salam.
F. Sumber Belajary' Buku paket Biologiy' Perpustakaany' Internety' Narasumber guru atau orang lainy' Lingkungan sekitar
G. Alat dan Bahany' Tumbuhan dan hewany' Lembar aktivitas siswa
,('
H. Penilaiany' Teknik penilaiany' Bentuk instrumen
: tes tulis: pilihan ganda.
Catatan Guru• Ilmu dan pengalaman diperoleh siswa dari menemukan sendiri melalui kegiatan
diskusi (Konstruktivisme)• Proses inquiry muncul pada saat siswa melakukan pengamatan terhadap Iingkungan
sekitarnya dalam rumusan konsep keseragaman dan keberagaman (nilai religius).
• Qnestioning muncul saat siswa mengamati beraneka macam makhluk hidup dilingkungannya dan mencari hubungan dan fakta yang teramati (nilai religius danpraktis).
• Learning Community dilakukan oleh guru terhadap aktivitas selama pengamatanlapangan, dan hasil kerja siswa selama kegiatan dalam lembar aktivitas siswa.
• .Proses Pcnilaian Antcntik dilakukan oleh guru terhadap aktivitas selamapengamatan lapangan, dan kerja siswa selama kegiatan dalam lembar aktivitas siswa
79
RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN KONTEKSTUAL BER.BASIS NILAI
SekolahMata PelajaranKelas / SemesterPertemuanAlokasi WaktuKegiatanStandart KompetensiKompetensi Dasar
Madrasah Allyah Negeri 7 JakartaBiologi2 (dua)/22 (dua)2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit)Presentasi kalya siswa berupa display (Memahami keanekaragaman hayatiMengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, danusaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. Indilmtormenunjukkan keunikan keanekaragamau (biodiversitas) Indonesia berdasarkanpesebarannya
B. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menelaah keanekaragaman hayati IndonesiaC. Matm'j Pembelajaran : Keanekaragaman hayati Indonesia
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memenajang di sepanjangkatulistiwa atas ribua pulau. Di kepulauan inilah tersimpan keanekaragaman hayatiyang sangat tinggi di dunia. Taksiran jumlah spesiesnya kelompok utama makhlukhidup adalah sebagai berikut :
a. Hewan menyusui 300 spesiesb. Bunmg 7500 spesiesc. Reptile 2000 spesiesd. Tumbuhan biji 25000 spesiese. Tumbuhan paku 1250 spesies Dan ribuan spesies org,anism renik
Penyebaran tumbuhan Indonesia pada kawasan melesiana:I. daerah hutan hujan tropis2. derah hutan musim3. daerah sabana4. padang rumput
Hewan mempunyai tipe-tipe yang berbcda, yang dibatasi dengan garis Wallace danweber.I. tipe asia (oriental)2. tipe Australia3. tipe peralihan.Nilai yang dapat dikembangkan dalam konsep keanekaragaman hayati:a. Nilai rellgius, kesempllrnaan Tuhan yang menciptakan jenis tumbuhan sampai
hewan dengan segala kelengkapannya, hal ini merupakan bukti kemurahan TuhanTME bagi makhluknya terlltama manusia.
b. Nilai Praktis, dengan adanya berbagai macam spesies dimuka bumi dengandemikian pula banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh manllsia,
c. Nilai Sosial-politik-ekonol11i, l11aldllllk hidllp l11engalami seleksi alam dan merekaberusaha lIntllk bertahan hidup, hal ini mengandung makna bahwa manllsia harus
: tes tulis: pilihan ganda
E. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran :1. Kegiatan awal
a) Guru memberi salam dan siswa membalasnya dengan salam dan doa sebelumbelajar.
b) Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pembehyaran.c) Guru menanyakan tugas yang telah diberikan paela pertemuan minggu laIu
berupa displey yaitu siswa memilih satu macam sp'lsies flora atau fauna yangmerupakan spesies khas Indonesia. Kemudian siswa membuat profil dar!spesies yang telah dipilih meliputi:I. Ciri fisik2. Nama latin hewan atau tumbuhan tersebut3. Habitat atau tempat hidup hewan atau tumbuhan tersebut, baik komponen
biotik maupun abiotik.4. Manfaat atau nilai yang dimilikinya.
d) Guru menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuanini dan memberikan motivasi kepada siswa untuk berpartisipasi aktif selamapembelajaran
2. Kegiatan Intia) Siswa menceritakan profil spesies yang dipiIihnya eli depan kelas.b) Siswa menunjukkan pesebaran spesies pesebaran spesies pada peta yang
disediakanc) Siswa memberikan kesimpulan dar! kegiatan yang dilakukan
3. Kegiatan Aldlira) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tujuan pembelajaranb) GUI'll mengingatkan siswa untuk membawa tugas yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnyac) GUI'll menanyakan tentaag perasaan mereka terhadap pembelajaran.d) Guru menutup pelajaran sambil berdoa dan mengucapkan salam
F. Sumber Belajar.,/ Buku paket Biologi.,/ Perpustakaan.,/ Internet.,/ Narasumber guru atau orang lain
G. Alat dan Bahan.,/ Peta Indonesia beserta pembagian daerah fauna.,/ Lembar kreativitas siswa terhadap display hasil karya siswa
H. Penilaian :.,/ Teknik penilaian.,/ Bentuk instrumen
Catatan Guru• Proses inquiry muncul pada saat siswa mencari informasi dar! berbagai media
tentang flora dan fauna di Indonesia• Qnestioning muncul saat siswa menemukan tipe hewan yang dilaporkannya
berdasarkan pada penyebaran garis Wallace dan Weber;
• Learning Commnnity muncul saat siswa memberikan infonnasi dan mengajukanpertanyaan selama presentasi berlangsung.
• Proses Penilaian Antentik dilakukan oleh guru terhadap t1ktivitas selama presentasidan disolav ha~il kllnm .<;:i"w~
80
RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS NILAI
81
SekolahMata PelajaranKelas / SemesterPertemuanAlokasi WaktuKegiatanStandart KompetensiKompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 JakartaBiologi2 (dua)/23 (tiga)2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit)Presentasi hasil identifikasi siswaMemahami keanekaragaman hayatiMengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, danusaha pelestarian serta pemanfaatan ,mmber daya alam
A. IndikatorMenginventarisasi tumbuhan dan hewan di Indonesia yang memiliki nilai tertentu
B. Tujuan PembelajaranSiswa dapat menjelaskan arti penting keanekaragaman hayati bagi kelangsunganhidup umat manusia dan makhluk hidup Iainnya.
C. Materi Pembelajaran : Manfaat keanekaragaman hayatiManfaat keanekaragaman hayati yaitu
I. sebagai sumbel' pangan,2. sumber obat dan kosmetik,3. sumber plasma nutfah. Adanya segala bibit-bibit unggul yang tak temilai
harganya4. manfaat ilmu pengetahuan, seperti obat-obatan c:ontohnya, lidah buaya,
temulawak, jahe, kunyit, mengkudu dB5. nilai artistic atau keindahan. Contohnya: aneka tanaman hias.
Sedangkan beberapa contoh manfaat keanekragaman hayati yang tidak secaralangsung dapat dimanfaatkan, dan dirasakan antara lain:1. jasa lingkungan, seperti jasa serangga dalam membantu proses penyerbukan2. produktivitas dalam snatu ekosistem, yang merupakan peran tumbuhan3. perlindungan air tanah4. pengatur iIdimNilai yang dapat dikembangkan:a. Nilai religius, keanekaragaman hayati yang Allah Ciptakan memiliki banyak
manfaat dan harus kita jaga dan lestarikan sebagai rasa syukur kepada SangPencipta.
b. Nilai praktis, banyak keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan dan dapatmenguntungkan manusia.
c. Nilai sosial, pemanfaatkan keanekaragaman hayati dapat menimbulakanhubungan sosial yang baik antar manusia, bahkan antar negara.
D. Metode Pembelajaran: Diskusi
E. Langkah-Ianglmh Kegiatan PembelajaranKegiatan awal
a) Guru memberi salam dan siswa membalasnva denQan salam non nno o~h~I ..~,
82
c) GUlU menanyakan tugas yang telah diberikan paC/a pertemuan minggu laluyaitu siswa ditugaskan membawa satu jenis tumbuhan atau hewan yang ada diIingkungan sekitar.
d) Guru menjelaskan kegiatan pembelfliaran yang akan dilakukan pada pertemuankali ini.
e) Guru memotivasi untuk berpartisipasi aktifselama p<:mbelajaran.f) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan i1ustrasi tentang
habitat suatu makhluk hidup dan nilai tertentu yang dimilikinya lalumengajukan beberapa pertanyaan.
Kegiatan Intig) Siswa mengidentifikasi tumbuhan atau hewan yang mereka bawa berdasarkan
nilai-nilai tertentu yang dimilikinya selama beberapa menit yang dibatasi guru.h) Siswa maju ke depan kelas mengemukkan hasil identifikasi dan nilai-nilai yang
telab dibuat.i) Siswa mengidentifikasi tumbuhan atau hewan yang dibawa oleh teman yang
lain serta menuliskan manfaat dari tumbuhan atau hewan tersebut.j) Siswa memberikan kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan.
Kegiatan Akhh'k) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tujuan pembelajaranI) Guru mengingatkan siswa untuk membawa tugas yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnyam) Siswa membuat refleksi tentang perasaan mereka terhadap pembehtiaran.n) Guru menutup pelajaran sambil berdoa dan mengucapkan salam
F. Sumber Belajar../ Buku paket Biologi../ Perpustakaanif Internetif Narasumber guru atau orang lain
G. Alat dan Bahanif Tumbuhan dan hewan yang dibawa siswa../ Lembar kerja siswa
H. Penilaian../ Teknik penilaianif Bentuk instrumen
: tes tulis: pilihan ganda
Catatan Gum• Proses inquiry muncul pada saat siswa mengidentifikasi tUl11buhan atau hewan yang
mereka bawa
• Qnestioning muncul saat siswa mengemukakan hasil identifikasi tul11buhan atauhewan yang mereka bawa dan nilai yang terkandung kepada siswa lain
• Learning Community muncul saat siswa memberikan inforl11asi dan mengajukanpertanyaan selama presentasi berlangsung.
• Proses Penilaian Autentik dilakukan oleh guru terhadap aktivitas selama presentasihasil identifikasi siswa.
• Guru menanyakan kepada siswa tentang perasaan setelah menjalan i kegiatan
RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS NILAI
83
SekolahMata PelajaranKelas / SemesterPertemuanAlokasi WaktuKegiatanStandart KompetensiKompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 JakartaBiologi2 (dua)/24 (empat)2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit)Diskusi kelasMemahami keanekaragaman hayatiMengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, danusaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. IndikatorI. Mengidentifikasi aktivitas manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati2. Mengidentifikasi upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
B. Tujllan PembeIajaran1. Siswa dapat mengpraikan beberapa kejadian yang membahayakan
keanekaragaman haya{{ .2. siswa dapat mengidentifikasi usaha pelestarian keanekaragaman hayati
C. Materi Pembelajaran1. Hilangnya keanekaragaman hayati2. Konservasi keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati didalam ekosistem sangat penting dalam menjagakestabilan ekosistem. Jika keanekaragaman hayatitinggi, ekosistem menjadi mantap.Hingga saat ini, berbagai jenis tumbuhan dan hewan teraneam punah dan beberapadiantaranya telah punah. Faktor-faktor yang menyebabkan punahnyakeanekaragaman hayati antara lain:
I. Perusakan habitat2. Introduksi spesies3. ekspolitasi berlebihan pasa spesies hewan dan tumbuhan4. Pencemaran tanah, ail', dan udara5. perubahan iklim global6. introduksi kehlltanan dan pertanian.
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dilakllkan didalam habitat asli (secara insitll), contohnya: pelestarian komodo di plllall komododan di Illar habitat asli (secara exsitll) cOlltohnya: pembuatan keblln koleksi, kebllnplasma nlltfah, keblln raya dan tanman nasional. Untllk dapat tetap perlindungan alamdi lakukall, misalnya adanya perlindungan lIsaha perlindungan suaka margasatwa,ujung klllon, keblln raya Bogor, taman nasional dan lain sebagainya.Nilai yang dikembangkan :a) Nilai religius, sebagai rasa sYllkur kepada Sang Pencipta kita harus melestarikan
keanekaragaman hayati.b) Nilai praktis, dengan cara melestarikan keanekaragaman hayati kita dapat
menikmati kekayaan pada keanekaragaman hayati.c) Nilai sosial. demml1 melH!nclnbm nAIf'.<.;:tnri!:ln ty1"l,,', "L·........ _~_.~4L_._ -"-
: tes tulis: pilihal1 gancla
D. Metode Pembelajaran: Presentasi dan diskusiE. Langkah-Iangkab Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan awala) Guru memberi salam dan siswa membalasnya dengan salam dan doa sebelum
belajar.b) Guru mengabsen siswa yang hadir dalam pembelqjaran.c) Guru menanyakan tugas yang telah diberikan pada pertemuan minggu lalu
yaitu mencari artikel tentang kegiatan manusia yang mempengaruhikeanekaragaman hayati dari berbagai referensi baik textbook maupun internet.Setiap siswa membawa artikel yang berbeda-beda.
d) Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuankali inl.
e) Guru memotivasi untuk berpartisipasi aktif selama. pembelajaran.Kegiatan Inti
a) Siswa menuliskan opllllnya tentang artike! tersebut yang meliputikesetujuannya, dampak, solusi dan pengaruhnya terhadap keanekaragamanhayati selama beberapa menit yang dibatasi guru.
b) Siswa maju ke depan kelas mengemukkal1 artikel yang dibawanya dan opiniyang telah dibuat.
c) Siswa mel1jelaskan konsep konservasi dalam penjelasan opinil1ya.d) Siswa memberikan kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan.
Kegiatall Akbira) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tlljuan pembelajaranb) Guru mel1gingatkan siswa untnk belajar dirumah del1gan sUl1gguh-sungguh
untuk ujial1 yang akan diaadakan pada peliemuan selaqjutnyac) Siswa membuat refleksi tentang perasaal1 mereka terhadap pembelajaran.d) Guru menutup pelajaran sambi! berdoa dan mengucapkan salam
F. Sumber Belajlir :,/ Buku paket Biologi,/ Perpustakaan,/ Internet,/ Narasumber guru atau orang lain
G. Alat dan Bahan:,/ Artikel dan gambar tentang kegiatan manusia,/ Lembar kerja siswa
H. Penilaian :,/ Teknik pel1ilaial1,/ Bel1tuk il1strumel1
Catatan Guru• Proses inquiry muneul pada saat siswa menuliskal1 opininya tentang aliikel tersebut
yang melipnti kesetluuannya, dampak, solusi dan pengaruhnya terhadapkeanekaragaman
• Qnestioning muncul saat siswa menemukan siswa memmtukan berbagai upayapelestarian keanekaragaman hayati.
• Learning Community munclll saat siswa memberikan infiJrmasi dan mengajukanpelianyaan selama presel1tasi berlangsung.
• Proses Penilaiall Autentik dilakukan oleh guru terhadap aktivitas selama diskusikelas berlanl2sun,,.
84
LEMBAR KERJA SISWA
Kelompok : 1 (satu)Anggota
Mengamati Keanekaragaman Tingkat GenTujuan : Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah jeruk.Alat dan bahan : Berbagai macam buah jeruk yang terdapat di sekitarmu.Cara kerja
I. Amatilah ciri-ciri masing-masing buah jeruk. Ciri-ciri yang harus diamati,misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna daging buah danukuran bij i.
2. Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !
Jawablah Pertanyaan dibawah ini!I. Apa penyebab timbulnya keanekaragaman pada jeruk?
....................................................... ; .
2. Jelaskan pengertian dari gent
...................................................................................................
3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?
...................................................................................................
....................................................................... , , .
85
LEMBAR KERJA SISWA
Kelompok : 2 (dua)Anggota
Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies)Alat dan Bahan:I. Penggaris2. Timbangan3. Lima (5) jenis bunga: mawar, kernbang sepatu, melati, bOllgenvile, trompet4. Buku catatan praktikum
Langkah Kerja:J. Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di bawah.2. Amati secara seksama jumlah kelopak satu persatu3. Amati warna setiap bunga.4. Amati bentuk daun bunga, satu persatu.5. Ciumlah bunga yang kaHan amati, tuHskan aroma yang kaian cium!6. Isikan data hasH pengamatan ke dalam tabel.
I. mawar2. kernbang sepatu3.' melati4. bougenvile5. Terompet
lawablah Pertanyaan dibawah ini!J. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada bunga
tersebut? .
2. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis?
3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis?
........................................................................... , , .
86
LEMBAR KERJA SISWA
Kelompok : 3 (tiga)Anggota
Mengamati Keanekaragaman Tingkat EkosistemAlat dan Bahan:I. 3 macam gambar ekosistem2. Buku catatan praktikum
Langkah Kerja:I. Pelajari gambar-gambar ekosistem dengan seksama2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di buku catatan praktikum Anda
87
Gambar 1 Gambar2 Gambar3
Jawablah Pertanyaan dibawah ini!
I. Apa nama ekosistem pada gambar I, gambar 2, dan gambar 37
2. Tuliskan macam flora atau tumbuhan yang terdapat pada ekosistem gambar I, 2,
37 .
3. Tuliskan macam fauna atau hewan yang terdapat pada ekosistem gambar I, 2,
37 "' ..
..........................................................................., .
4. Dari ketiga macam ekosistem, manakah yang memiliki jumlah dan
keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak7
LEMBAR KERJA SISWA
Kelompok : 4 (empat)Anggota
Mengamati Keanekal'agaman Tingkat GenTujuan :Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah mangga.Alat dan bahan :Berbagai macam buah mangga yang terdapat di sekitarmu.Cara kerja
I. Amatilah cm-cm masing-masing buah mangga. Ciri-ciri yang hamsdiamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna dagingbuah dan ukuran biji.
2. Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !
Pertanyaan :
1. Apa penyebab timbulnya keallekaragaman pada mangga?
2. lelaskan pengertian dari gen!
3. Apa kesimpulan hasil kegiatall tersebut?
8~
LEMBAR KERJA SISWA
Kelompok : 5 (lima)Anggota
Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies)Alat dan Bahan:I. Penggaris2. Timbangan3. Lima (5) jenis biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang
kapri, dan kacang panjang.4. Buku catatan praktikumLangkah Kelja:I. Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di bawah.2. Amati seCaI'a seksama bentuk biji kacang satu persatu.3. Amati warna setiap biji kacang.4. Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang, satu persatu.5. Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan alat timbangan6. Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel.
I. Kacang Hijau
2. Kacang Tanah
3. Kacang Kedelai
4. Kacang Panjang
5. Kacang Kapri
Jawablah Pertanyaan dibawah ini!1. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada biji-biji
kacang tersebut?
2. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis?
.. , , .
3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis?
89
90
Lembar Kreativitas SiswaKelompokAnggota
Menynsun karya i1mialt tentang keanekaragamanltayati di IndonesiaTujuan Mendifinisikan keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan
keanekaragamanjenis, ekosistem, dan karakteristik wilayahnyaAlat dan bahan :6. informasi dari berbagai media baik cetak maupun elektronik tentang flora dan
faunakhas Indonesia
7. Karduslkmion, gunting, lem, plasticCara kelja:Carilah informasi tentang salah satu dari hewan dan tumbuhan khas di Indonesia dm'iberbagai media cetak maupun elektronik, seperti internet. Kumpulkan infornlasi tersebutdan susunlah menjadi laporan dalam bentuk display yang menarik, infOlmasi yang wl\iibdisertakan dalam mancari informasi antara lain tentang :
I. gambar jelas (flora atau fauna) kurang lebih ukuran postcard2. nama latin hewan atau tumbuhan tesebut
3. habitat atau tempat hidup hewan atau tumbuhan tersebut, baik komponenbiotik maupun abiotik.
4. manfaat atau nilai yang dimilikinya
5. opini dan harapan bagi para pembaca setelah mendapat informasi dari hasildisplay kalian.
Krileria penilaian skortas isi
a. gambar jelas dan proposional
b. penulisan nama latin tepat
c. penjelasan habitat flora dan fauna
d. penjelasan nilai dan manfaat
e. l11ancantumkan opini pribadi
npilan produk
a. kOl11posisi
b. kebersihan
c. kreativitas
d. keinc1ahan
e. kerapianatan waktu mengumpulakan
1ul111ah
2. Penal
I. Kuali
Penilaian :No.
3. Ketep
Syarat nilai :I ~ tidak tercantul11, tidak baik2 ~ tercantul11, kurang tepat, sedang3 ~ sangat baik, dan tapat
I Nilai akltir Paraf guru
Lampiran
LEMBAR KERJA SISWA
KelompokAnggota
Tujual1 :V' Siswa dapat mel1jelaskal1 mii penting keanekaragmnan hayati bagi
kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya.
Carilah tumbuhan atau bewan yang ada di Iingkungan seldtar kalian yangdapat dimanfaatkan, dan cari referensi dari beJrbagai sumber carapenggunaan atau pemanfaatan tumbuban atau hewan tersebut! Jawabpertanyaan dibawab illi!
I. Apa nmna tumbuhan atau hewan yang kaHan dapat?
2. Apa manfaat yang tumbuhan atau hewan tersebut?
3. Bagaimana cara mengolah atau memanfaatkan tumbuh,m tersebut? Dan bahan
apa saja yang digunakan untuk memanfaatkan? Jelaskan!
91
Nama kelompok :
92
Tujuan:./ Siswa dapat mel1gidentifikasi usaha pelestarian keanekaragaman hayati
CARl ARTIKEL TENTANG KEGIATAN MANUSIA DAN DAMPAKNYATERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI, BACALAH ARTIKEL YANGKALIAN CARl DENGAN TELITI, KEMUDIAN BUATLAH:
I. Resume / ringkasan mengenai artikel tersebut!
2. Berdasarkan il1formasi pada artikel tersebut, adakah dampak yangditimbulkan bagi 1i11gkul1gan, masyarakat dan ilmu pengetahuan!
3. Upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintah ataupul1masyarakat untuk mel1anggulangi dampak tersebut!
4. Opil1i kalian mengenai isi artikel tersebut secara keseluruhal1!
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOKANGGOTA
Tujuan :-/ Siswa dapat menguraJkan beberapa kejadian yang membahayakan keanekaragaman
hayati
Diskusiakan danjawab Pertanyaan berikut dengan tepat danjelas!I. Sebutkan beberapa jenis kegiatan yang dilakukan manusia yang dapat
menurunkan keaekaragaman hayati?
2. Jelaskan dampak negatifterhadap kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati?
3. Apa pendapat kalian mengenai kegiatan illegal logging (penebangan liar) yang
marak terjadi saat ini!
4. Kegiatan penangkaran ikan dengan alat peledak saat ini sering dilakukan oleh
pihak-pihak tertentu, bagaimana pendapat anda mengel1ai hal il1i! Dan apa
kaitannya dengan keberadaan ternmbu karang!
..... , , , , ,
......................... , , " , , .
......... .. , " , , .. , , .
.... , , ............... .... ..........., ..........., ............., ............................... ..
93
Format Penilaian LKS
Tanggal pengamatan
Kelompok
Pertemuan ke
PenilianNo Aspek yang diamati catatan
A B C D
1. Aktivitas
2. Pengetahuan
3. sikap
Keterangan :
1. Pemberian nilai aktivitas belajar siswa dalam siklus perkelompok berpatokan
pada:
a. Presentasi sangat baik (sistematis, mengemuldmn pendapat lebih kurang
tiga kali yang sesuai dengan bahan diskusi dan mated kelompok serta
membuat kesimpulan di akhir diskusi)
b. Presentasi baik (sistematis, mengemukkan pendapat Iebih kurang tiga kali
yang sesuai dengan bahan diskusi)
c. Presentasi kurang baik (tidak sistematis, mengemukkan satu sampai dua
kali)
d. Presentasi tidak baik (tidak sistematis, tidak mengemukkan pendapat)
2. Pengetahuan
a. Konsep yang disampaikan benar sistematis, dapat memberikan contoh
dengan dimengelti.
b. Konsep yang disampaikan benar sistematis.
c. Konsep yang disampaikan kurang jelas.
d. Konsep yang disampaikan kurang tepat.
3. Sikap
94
a. Antusias c. Biasa-biasa saja
malaD AurennK ~Iswa
'engamatan
I v I I I <J I:; I -J I ..J! £-j -II :; I 7 I ..;> I 7 I J I ::> I ""t I 4.1 """ I <"1 4 I ..... I L.' ,/ I ,/ I .... , - I .... j1 Iii 1 1 1 1 'I 1 1 I" 1 I Ii -I -, -I / 1? 1 I:J -I VI 'I -- I -- 1 ";> / :> >
--~_ .........._-_ ..........._--~
Pencapaian Nilai Berdasarkan Nomor Absen Siswaenilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
denganilmyang 3 :3 'd- 3 4 '7 1... I L{ 41 3 ~ '7 '7 , 4 '3> '1 ;, ;; I I f '3 ~ 17:> "3 j2. ~ 174 -'\ "1 .5a dengan I ~ -~ , 4 'Z. 14 ~ I 1.. .3 3 '2. 2. L 3 >'3 4 { I ! ~ -3 :, "?> ~ 3 S "1 7 3 ~ "3 jkelompok
;angu "3 1'7 ;, \ '3 '2 I , 1 4 ;, "7 -~ "5 31 3 I I I '3> 3"7 "3 "3 ;, 1"1 3 '3 "> I I '7;. 3lpok lain
lertanyaan \1- 1 j, 11'2 I '3 4 j "'l 2"7 2 3> '2. 'S '1 z. 7 1 I { 2- 1 7' t -7- ('2. 7 "1 !; 2- :3, 2--,
m alatr [ I I I \ I I I \ \ \ I I I \ [ \ I \ \ I I 1 I \ I \ I 1 I Ingamatan I 1 I I
mbulm "L 1 I 1 I , 1 \ \ \ I I \ I \ I I 1 , 1 \ 1 I 1 I \ t \ \ r I ,, \ I J
lencatatanl':<ILl ? ?iLf c<l..,iA. ., 7171..,1-,1.., A ..,1" ..,1_11-~ ~ _ ...,,, 1 1 1 -
erilah penilain terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran dengan skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan!
{Or
lemah
tliIilari 2 kalikali
Jakarta, ~ Januari 2009Observer
C =J ~-- ( Sttrhol1l, M.~T )
'DV>
tilaian Autentik Siswa'resentasi karya siswa berupa display
'rilah penilain terhadap aktivitas siswa se1am3cpem\)elatJran~en~an skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan l-Pencapaian Nilai Berdasarkan Nomor Absen Siswa
enilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
I t \ 1 \ t 12- t '3 '3 1 I I \ '7 \ \ I '3 1'Z.. '2. \ \ \ I 1 '2 I t { I 4 1 -1 \,ertanyaan JI "2- 4 11- 1 2"\ '1 It 4 2. 3 z.. '2 "1 '? 13 '7 1 ~ Z. '2. '1 .q z. z. z '1 '2. 1 l' <.:> 2.kanlengan I 4 z. 4 ( 'Z 2 Z Z. '2 1. ?J t 4 7 2 ~ Itt l -1 2 z. \1 6 t £\ "i '1 z. 2- '7 ~ k' ~adengan
2anggota ,q 1 l 1. i ,) 2 J1 "I I '7 1 2- 3 t[ 2 3 z.. 1 £j~ ~ :3 ~ I .{ 2 2 '1 1 1- 2.. 4z 41ll buk'U f { t I l ! I \ ! \ \ \ \ 1 \ I t I I I , 1 ! 1 I \ , I I I \ I I f 1 \
)encatatan 11- 2- '3 2. 2- Z. r z. '3 f1.. 3'2, 7 3 2- 1- 2 33 3 '3 1 I t '2. Z 1 2 ~ 7 'S 3- ., :skorlemahtiiIilari 2 kaiikali
Jakarta, .9 Januari 2009Observer
----v'SClhroni, M.Sf )
<DOl
lilaian Autentik Siswa'resentasi hasil identifikasi siswa
Pencapaian Nilai Berdasarkan Nomor Absen Siswaenilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
l l I ! I I \ \ 1 I 1 ~, I \ \ \ ! \2- I 1 I 1 ( 1 ) I t 1 \ 2 { I 1 I I
,ertanyaan I 1 ~ \ I 1 i } I '7;, 1 \ I I I j ( L Z '2 2- <3 t 11- 2. \ \ ( ! "'2 17.- I I Ikanlengan "3 '3 3 3 ") 1- ; ] ;; ~ .~ '7 J :, ,-:' ~ >:s '3 Lj '7 I t 'L '1 2 2 ; ~ z it ~1 ~ '2,
adengananggota '2-11- I; l 1 '2; 'l. 1- ~ '7 ~ 3 3 7- '2. 7- L ~ ~ '3 4 [ \ 1 t ; 3 1'L -1 3 '5 ~Ll
mbuku l \ I I \ 1-'1 \1- 7.- I I I 2 '2 \7- 1"Z- Z L t t Z. "7- (! 1 \ I I'Z ( 2. l7.- 2-
'encatatanlllllll\IIII,lIII11\II,III,'/III,( \111\ \ 11\ \1\1'/\ 1 , ! \ ( ( I 1 l', , I I I
erilah penilain terhadap aktivitas siswa selama pembelqjaran dengan skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukanl
iorlernahIIiIilari 2 kalikali
Jakarta, 1& Januari 2009\ Observer
Sahrol\f I MSi ) '0'-l
ailaian Autentik SiswaDiskusi kelas
telah ditentukan Ikrit, .'dk,dbel''Iah perrilain terhadap aId .--- . . - ---~ --- ----------- --- ----~ ---- ---0··----····--- --.- .. - ·-----0------------01--0
Pencapaian Nilai Berdasarkan Nomor Absen Siswa)enUaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 I \ 2 I I ( I L \ \ I I 1 1 I I \ \ I 1 I ~ 1 \ 1 , 1 I \ 1 \ 1 \ I J?..
pertanyaan I \ '1 i I \ S '11 1-"1 2.. ) [ I \ \ I I ( \ I t? '1 \ ( I I I I \ \ :, l~ \
lpendapat \ \ '1 \ ( 1- 11 3 '2. L! 2. 2. 2.. 1.- L 2- ~ 1 ~ 1- t 2- 7- 7- 2. 2.. 12- 3 :, 2.. I ; '5 \ Ila dengan1 anggota 2- Z. '1 "3 11- "3, 2 7- ?. '3, 5 3 3 3- L ~ ? S 2 "Z. 2- 3'1 t I \ \ '3, '5 12 1 ?> 3iz Ir
:an buku\ l I \ ( I I ( ( ( ( \ \ \ \ \ ( I l \ ( \ \ \ I Z 6 \ II I \ t \ l (
pencatatan '2-) 2. I r ! ?... ( I l \ z. I i . lj?_ z 5 z z. I l 4."3 t I 1,1 ,7 1(2-, Z ,2,1 ,j I\ \ I :::>
korpernahaliiIiiari 2 kalikali
Jakarta, 1"3 Januari 2009Observer
( Sctl1rOI'lI/M.>i )
""co
99
Perhitungan Skor Hasil Penilaian Autentik Siswa
Basil Perolehan rata-rata nilai autentik siswa untuk setiap aspek penilaian diperoleh
clengan perhitungan:
Nilai = Jum1l,lh skor yang dihasilkan pada sctiap aspck pcnilaian
Junilah siswa
Basil kemuclian clibulatkan clalam satuan, laiu clisesuaikan clengan skala penilaian berikut
A = 5 (sangat baik)
B = 4 (baik)
C = 3 (cukup)
D = 2 (sedang)
E = 1 (kurang)
(Sumber: Rohani, 2004)
,A. Hasil rata-I'ata nilai autcntik siswa untuk. sctiap aspck p,enilaian pada kcgiatan
pcmbclajaran pcngamatan
Frckncnsi pCI'olchan Rata-rata =Hasil
No Aspck Pcnialain1 2 3 4 5
(f!:ckucnsi x skor) Pcnilaian,fumlah siswa
f---Mengamati clengan rasa 3 18 8 2l. 5
107/36 =3 Cukupingin talm yang tinggi
2. BekeljaSal11a clcngan baik 7 5 17 5 298/36 =3 Cukup
clalal11 kelompok,
Tlclak l11enggangu teman 11 2 21 2 -J.86/36 =2 Sedang
keiol11pok lain4. Menjawab pertanyaan 7 12 7 6 4 96/36 =3 Cukup
5. Menggunakan alat ukur saat 36 - - - -36/36 =1 Kurang
pengamatan6. Menggunakan buku sumber 35 1 - - - 37/36 - 1 Kurang
7. Melakukan pencatatan - 3 25 6 2 115/36 - 3 Cukup
B. Hasil rata-mta nilai autentik siswa ulltuk setiap aspek p,enilaiall pada kegiatall
persentasi dislay
100
,Frelmellsi lJerolehall Rata-rata =
HasilNo Aspek Pellialain (!]rekllensi x skor)1 2 3 4 5 Pellilaiall
Jumlah siswa1. Mengajukan pertanyaan 25 4 4 3 - 57/36 - 2 Sedang2. Menjawab pertanyaan 5 13 6 12 - 97/36 - 3 Cukup3. Memperhatikan penjelasan 7 12 6 11 -
dengan seksama93/36 =3 Cukup
4. Bekeljasama dengan baik 5 12 7 12 -dengan anggota kelompok
98/36 =3 Cukup
5. Menggunakan buku sumber 36 - - - - 36/36 =1 Kurang6. Melakukan pencatatan 6 14 15 1 - 83/36 =2 Sedang
C. Hasil "ata-"ata Ililai autelltik siswa ulltuk setiap aspek p,milaian pada kegiatan
persentasi hasil identifikasi siswa,Frekuensi lJerolehan Rata-rata -
HasHNo Aspek Penialain1 2 3 4 5
Qfrekuensi x skor) PenilaiallJumlah siswa
1. Mengajukan pertanyaan 33 2 - - 1 42/36 =1 Kurang2. Mel~jawab pertanyaan 25 8 2 1 - 51/36 =1 Kurang
" memperhatikan penjelasan 3 4 ,24 4 1.J.104/36 =3 Cukup
dengan seksama4. Bekeljasama dengan baik 8 11 14 3 -
dengan anggota kelompok84/36 =2 Sedang
5. Menggunakan buku sumber 21 14 - 1 - 53/36 - 1 Kurang6. Melakukan pencatatan 36 - - - - 36/36 - 1 Kurang
D. Hasil rata-rata nilai autentik siswa untuk setiap aspel< penilaiall pada kegiatan
diskusi kelas--- -~_..__.._._--_._--- .
Frekuensi nerolehan Rata-rata -No Aspek Pellialaill (frekuensi x skor)
HasH1 2 3 4 5 Penilaiall
Jumlah siswa-1. Mengajukan pertanyaan 32 3 1 - - 41/36 =1 Kurang2. Menjawab pertanyaan 27 I 3 3 2 60/36 =2 Sedang---3. mengajukan pendapat 9 17 6 2 2 79/36 =2 Sedang4. Bekeljasama dengan baik 7 12 15 2 -
dengan anggota kelompok 84/36 =2 Sedang5. Menggunakan buku sumber 33 2 1 - - 40/36 =1 Kurang- e-----6. .tvlelakukan pen_catatan 19 12 3 2 - 60/36 =2 Sedang.._-------
101
Soal Evaluasi Pada Konsep Keanekaragaman Hayati
I. Berilah tanda silanh (X) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang
paling tepat!
I. Individu dalam satu spesiesmempunyai perangkat dasarkomponen sifat-sifat menurun yangsama. Perangkat dasar itu disebut
a. selb. faktorc. gen
d. kromosome. spesies
a. jeruk bali, jemk purut, dan jeruknipis
b. kelapa, palem, dan lontarc. jambu !:liji, jambu air, dan jambu
monyetd. pohon mangga, pohon jambu,
dan pohon rambutane. padi, gandum, dan jagung
6. Diantara individu yang sejenis, tidakpernah dit,'mukan sifat yang samapersis. Hal ini terjadi karena adanyaperbedaan ....a. genb. jenisc. gen dan lingkungand. induke. lingkungan
7. Perbedaan yang tampak padamanusia dalam suatu keluargaakibat adanya keanekaragamangenetik adalah kecuali ....a. bentuk hidungb. warna matac. warna kulitd. bentuk rambllte. golonga.n darah
8. Pilihlah jenis tanaman obat besertakhasiatnya yang tidak sesuai dibawah ini ....a. lidah buaya sebagai penyubllr
rambutb. mengkudu sebagai obat cacingc. jahe sebagai penghangat tubuhd. !>unyit untllk kesehatan kulittermasllk
d. kromosome. populasi
ini
2. Keanekaragaman hayati pada pohonkelapa, aren, pinang, dan lontarmerupakan contoh keanekaragamanhayati tingkat ....a. genb. jenisc. ekosistem
3. Faktor-faktor yang mempengaruhipenampilan organisme berikut yangtermasuk keanekaragaman tingkatgen adalah ....a. genb. cara reproduksic. tatanan gend. jumlah kromosome. susunan kromosom
4. Tidak ada individu yang samapersis. Hal ini terjadi karena adanyafaktor ....a. genb. lingkunganc. gen dan lingkungand. habitate. induk
5. Berikut
102
Yang termasuk upaya pelestarianinsitll adalah ....
10. Manakah diantara hewan-hewanberikut yang bukan hewan daridaerah asiatis/orientalis ....a. orang hutan d. monyetb. kuskus e. gajahe. harimau
11. Dibawah ini adalah elri khas hewanbertipe Asiatia, kecua/i ....a. mamalia berukuran besarb. terdapat mamalia berkantunge. memiliki hewan endemikd. warna burung kurang menarike. memiliki banyak jenis hewan
primata
nilaihayati
d. budayae. kosmetik
13. Tujuan dibuatnya taman nasionaladalah ....a. menjaga tumbuhan dan hewan
liar yang hampir punahb. menjaga lahan luas agar tidak
dibangune. menjaga habitat agar tetap alamid. menjaga lahan untuk kegiatan
rekreasie. menyediakan tempat perburuan
14. Berikut ini adalah aktivitas manusiayang dapat menyebabkan punahnyahewan atau tumbuhan, kecllali ....a. membangun tempat tinggal baru
dalam hutanb. memburu hewan langkac. membuat eagar alamd. perluasan lahan pel1aniane. pertambangan
15. Buah mengkudu memilikimanfaat keanekaragamanberupa sumber ....a. sandangb. papanc. obat
16. Salah salu usaha menjagakeanekaragaman hayati adalah ....a. penanaman seeara monokulturb. membuat limbah rumah tangga
ke sungaie. perburuan hewand. menangkap ikan menggunakan
peledake. pelestarian hewan seeara insitll
dan exsitll
17. Daerah hutan hujan tropis diIndonesia. memiliki ciri-eiri ....a. hutan lebat dan homogenb. banyak semak dan rUlllputf'. h!llnnll.:- nf"lhf"\l1 hpQ!1)' dflll
d. 1-3-5a. 1-2-3h L "LA
9. Dibawah ini merupakan kegiatanmanusia yang mengakibatkanmenurunnya keanekaragamanhayati, kecuali ....a. ladang berpindahb. intensifikasi pertaniane. reboisasid. perburuan liare. individualisasi
12. Berikut ini adalah beberapa bentukpelestarian sumbel' daya alamhayati:1.) melindungi badak jawa di ujung
kulon2.) menanam anggrek hutan di
kebun botani bogor3.) melindungi biawak komodo di
pulau komodo4.) memelihara hewan di kebun
binatang5.) melindungi bunga bangkai
raksasa di bengkulu
e. banyak pohon berukuran kecil
18. Badak bercula satu, gajah, danburung merak merupakan contohfauna tipe ....a. Asiantisb. Australisc. Peralihand. Australia dan Asiatise. Eropa
19. Berikut ini adalah tanaman yangdapat digunakan sebagai zat wama,kecllali ....a. sujib. kunyitc. daun pandand. merang padie. bungamawar
20. Yang dimaksud introduksi spesiesadalah ....a. membawa spesies lokal ke
daerah asalnyab. menyilangkan dua spesies untllk
mendapat spesies baruc. mendatangkan spesies asing ke
wilayah yang sudah dimilikispesies lokal
d. mendapat spesies lokal lIntllkmenambah populasi
e. c dan d benar
21. Berikut ini adalah kegiatan yangmenyebabkan hilangnya habitat,kecllali ....a. pembllatan bendllnganb. pembangunan di pinggir pantaic. ekstensifikasi pertaniand. penebangan pohon secara liare. program pemllliaan tanaman
103
22. Berikut ini adalah kawasan untnkkonservasi keanekaragaman hayatidi Indonesia, keCllali ....a. taman lautb. taman nasionalc. taman hutan rayad. taman minie. taman wisata
23. eagar alam dibuat dengan tujuan ....a. aspek estetikab. aspe ekonomic. aspek etika alamd. mengurangi polusie. menjaga spesies yang hampir
punah
24. Berikut ini beberapa tanamansebagai ekosistem.
I. Lumut 5. bakau2. Paku 6. nipan3. Ganggang 7. kaktus4. Kelapa 8. rotan
Tanaman yang tennasuk jenisekosistem pantai adalah ....a. 1,2,3b. 3,4,5c. 4,5,6d. 5,6,7e. 6,7,8
RENCANAPELAKSANAANPEMBELA~ARAN
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONVENSIONAL
104
SekolahMata PelajaranKelas / SemesterPertemnanAlokasi WaktnStandart KompetensiKompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 JakartaBiologiX/2I (satu)2 jam pelajaran (2 x 45 menit)Memahami keanekaragaman hayati
: Mendeksripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis,ekosistem, melalui kegiatan pengarnatan
A. Indikatol'I. Merumuskan konsep keanekaragaman hayati dari makllluk hidup.2. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati palla tingkat gen, jenis dan
ekosistel1l3. Mengidentifikasi keanekaragal1lan hayati di Indonesia berdasarkan
keanekaragaman jenis, ekosistel1l dan karakteristik wilayahnya
B. Tujuan Pembelajal'auI. Siswa dapat menllnuskan konsep keanekaragal1lan hayati makhluk hidup2. Siswa dapat l1lembandingan ciri-ciri keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan
ekosistel1l.
C. Mated PembelajaranI. Konsep keanekaragal1lan hayati
Keanekaragal1lan hayati adalah keanekaragal1lan organisme yang menunjukkankeselmuhan/totalitas variasi pada tingkat gen, jenis dan ekosistel1l pada suatudaerah.
2. Tingkatan keanekaragaman hayati :a. Keanekaragaman tingkat genb. Keanekaragaman tingkatjenis
D. Metode Pembelajaran : ceramah
E. Langkah-Iangkah Kegiatan PembelajamnKegiatan Awal1. Guru l1lemberi salam dan siswa l1lel1lbalasnya dengan salam dan doa sebelum
belajar.2. Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pel1lbelajaran.3. Sebelum kegiatan belajar, guru mengadakan pretest untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa tentang keanekaragal1lan hayati.4. Guru l1lenjelaskan tujuan kegiatan belajar, yaitu untuk Illerullluskan konsep
keseragalllan dan keberagalllan dari makhluk hidup melalui pengamatan danmemperhatikan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
5. Guru memotivasi siswa untuk berperan aktif selama kegiatan belajar dengan~ L __.:l __ •• :1~:__ ./-~ ..t~~..t~_ ~1,...~~.:-{~ ... ..t~.~ T...:_"' ..: .... "': .... T" ............. 1....~ .... __"' .... "' .... 1-,,1 ... : ... _
105
Kegiatan Inti1. Guru menjelaskan tentang konsep keanekaragaman hayati dan tingkatannya.2. Gnru melllberikan keselllpatan kepada siswa untnk bertanya3. Guru mendiskusikan pertanyaan yang diajukan siswa.Kegiatan AkhirI. Guru meluruskan konsep, mengungkap ni!ai yang terkandung dalam
keanekaragaman hayati dan mengarahkan siswa untuk menyimpulkan seluruhkegiatan pembe1ajaran
2. Guru ll1enanyakan kepada siswa, "Apakah kaIian senang dengan kegiatan tadi?"Penutup1. Sebagai persiapan pelllbelajaran bedkutnya, guru memintasiswa untuk
membaca, mengamati atau ll1encari informasi dan menentukan perbedaan antarakeanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistelll.
2. Guru menutup pelajaran sambi! berdoa dan ll1engucapkan salam.
F. SlImber Belajarif Buku paket Biologiif Perpustakaanif Internetif Narasumber guru atau orang lainif Lingknngan sekitar
G. Alat dan Bahanif LCD ata OHPif Bahan mated ajar
H. Peni!aian-/ Teknik penilaian-/ Bentnk instrumen
: tes tulis: pilihan ganda.
106
RENCANAPELAI~ANAANPEMBELAJARAN
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONVENSIONAL
SekolahMata PelajaranKelas / SemesterPertemuanAlokasi WaktuStandart KompetensiKompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 JakartaBiologi2 (dua)! 22 (dua)2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit)Memahami keanekaragaman hayatiMengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, danusaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. Indikatormenunjukkan keunikan keanekaragaman (biodiversitas) Indonesia berdasarkanpesebarannya
B. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menelaah keanekaragaman hayati Indonesia
C. Materi Pembelajaran : Keanekaragaman hayati Indonesia
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mt:menajang di sepanjangkatnlistiwa atas ribua pulau. Di kepulauan inilah tersimpan keanekaragaman hayatiyang sangat tinggi di dunia. Taksiran jumlah spesiesnya kelompok utama makIllukhidup adalah sebagai berikut :
a. I-Iewan menyusui 300 spesiesb. Burung 7500 spesiesc. Reptile 2000 spesiesd. Tumbuhan biji 25000 spesiese. Tumbuhan paku 1250 spesies Dan ribuan spesies organism renik
Penyebaran tnmbuhall Indonesia pada kawasan melesiana:I. daerah hutan hujan tropis2. derah hutan musim3. daerah sabana4. padang rumput
Hewan mempullyai tipe-tipe yang berbeda, yang dibatasi dengan garis Wallace dan
weber.I. tipe asia (oriental)2. tipe Australia3. tipe peralihan.
D. Metode Pembelajaran: ceramah
E. Langkah-Iangkah Kegiatan PembeIajaran :Kegiatan awaI
a\ nllT'!l tYlP111hpl,j ~!llf1m rhem c:i<::w~ n1p.mh:llf1~nvn nenMHl snhHn elfin cIon sehelum
107
c) Guru m.enjelaskan tujuan kegiatan yang akan di!aksanakan pada pertemuanini dan memberikan motivasi kepada siswa untuk berpartisipasi aktif selamapembelajaran
2. Kegiatan Intia) Gnru mengajukan pertanyaan dan menjelaskan konsep keanekaragaman
hayati Indonesia.b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.c) Guru mendiskusikan peltanyaan yang diajukan kepada siswa.
3. Kegiatan Akbira) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tujuan pembelajaranb) Guru menutup pelajaran sambi! berdoa dan mengncapkan salam
F. Sumber Belajarv' Buku paket Biologiv' Perpustakaanv' Internetv' Narasumber gum atau orang lain
G. Alat dan Babanv' Peta Indonesia besClta pembagian daerah faunav' LCD atau OBI'v' Bahan materi ajar
H. Penilaian :v' Teknik peni!aian.;' Bentuk instrumen
: tes tulis: pilihan ganda
108
RENCANAPELAKSANAANPEMBELPwARANDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONVENSIONAL
SekolahMata PelajaranKelas / SemesterPertemuanAlokasi WaktuStandart KompetensiKompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 JakartaBiologi2 (dua)/ 23 (tiga)2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit)Memahami keanekaragaman hayatiMengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, danusaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. IndikatorMenginventarisasi tumbuhan dan hewan di Indonesia yang memiliki nilai tertentu
B. Tujuan PembelajaranSiswa dapat menjelaskan arti penting keanekaragaman hayati bagi kelangsunganhidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya.
c. Materi Pembelajaran : Manfaat keanekaragaman hayatiManfaat keanekaragaman hayati yaitu
I. sebagai sumber pangan,2. sumber obat dan kosmetik,3. sumber plasma nutfah. Adanya segala bibit-bibit llnggul yang tak temilai
harganya4. manfaat ilmu pengetahuan, sepelii obat-obatan eontohnya, lidah buaya,
temulawak,jahe, kunyit, mengkudu dB5. nilai artistic atau keindahan. Contohnya: aneka tanaman hias.
Sedangkan beberapa contoh manfaat keanekragaman hayati yang tidak secaralangsung dapat dimanfaatkan, dan dirasakan antara lain:I. jasa lingkungan, seperti jasa serangga dalam membantu proses penyerbukan2. produktivitas dalam suatu ekosistem, yang merupakan peran tumbuhan3. perlindungan air tanah4. pengatur iklim
D. Metode Pembelajaran: ceramah
E. Langkah-Iangkah Kegiatan PembelajaranKegiatan awal
a) Guru memberi salam dan siswa membalasnya dengau salam dan doa sebelumbelajar.
b) Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pembelajaran.c) Guru menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini
dan memberikan motivasi kepada siswa untuk berpartisipasi aktif selamapembelajaran
Kegiatan Intia) Guru mengajukan pertanyaan dan menjelaskan manfaat keanekaragaman hayatib) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.c) Guru mendiskusikan pelianyaan yang diajukan kepada siswa.
K pai~t!ln AIrhiJ·
F. Sumber Belajarv' Buku paket Biologiv' Perpustakaanv' Internetv' Narasumber guru atau orang lain
G. Alat dan Bahanv' LCD ata OI-IPv' Bahan materi aj ar
109
H. Penilaianv' Teknik penilaianv' Bentuk instrumen
: tes tulis: pilihan ganda
RENCANAPELAKSANAANPEMrnELAJARANDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONVENSIONAL
110
SekolahMata PelajaranKelas / SemesterPertemuanAlokasi WaktuStandart KompetensiKompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 JakartaBiologi2 (dua)/24 (empat)2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit)Memahami keanekaragaman hayatiMengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, danusaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. IndikatorI. Mengidentifikasi aktivitas manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati2. Mengidentifikasi upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
B. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menguraikan beberapa kejadiall yang membahayakan
keanekaragaman hayati2. Siswa dapat mengidentifikasi usaha pelestarian keanekaragaman hayati
C. Mated PembelajaranI. Hilangnya keanekaragaman hayati2. Konservasi keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati didalam ekosistem sangat penting dalam menjagakestabilan ekosistem. Jika keanekaragaman hayati tinggi, ekosistem menjadi mantap.Hingga saat ini, berbagai jenis tumbuhan dan hewan terancam punah dan beberapadiantaranya telah punah. Faktor-faktor yang m<myebabkan punahnyakeanekaragaman hayati antat'a lain:
I. Perusakan habitat2. Introduksi spesies3. ekspolitasi berlebihan pasa spesies hewan dan tumbuhan4. Pencemaran tanah, air, dan lIdara5. perubahan iklim global6. introduksi kehutanan dan pertanian.
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dilakukan didalam habitat asli (secara insitu), contohnya: pelestarian komodo di pulau komododan di luar habitat asli (secara exsitll) contohnya: pembuatan kebun koleksi, kebunplasma nutfah, kebun raya dan tanman nasional. Untuk dapat tetap perlindungan alamdi lakukan, misalnya adanya perlindungan usaha perlindungan suaka margasatwa,ujung klllon, kebun raya Bogor, taman nasional dan lain sebagainya.
D. Metode Pembelajaran: ceramahE. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan awala) Guru memberi salam dan siswa membalasnya dengan salam dan doa sebelum
belajar.b) Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pembelajaran.
III
Kegiatan Intid) Guru mengajukan pertanyaan dan menjelaskan dampak kegiatan manusia
terhadap keanekaragaman hayati dan upaya pelesatarian.e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.f) Guru mendiskusikan pertanyaan yang diajukan kepada siswa.
Kegiatall Akhirc) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tujuan pembelajarand) Guru menutup pelajaran sambi! berdoa dan mengucapkan salam
F. Sllmber Belajar :if Buku paket Biologiif Perpustakaanif Internetif Narasumber guru atau orang lain
G. Alat dan Bahan:if LCD ata OHPif Bahan materi ajar
H. Pellilaian :./ Teknik penilaianif Bentuk instrumen
: tes tuIis: pilihan ganda
Lampiran 2
PETA MAN 7 JAKARTA
112
113
Lampiran 3
Soal Evaluasi Pacta Konser Keanelmragaman Hayati
I. Berilah tanda silanh (X) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang
paling tepat!
merupakan keanekaragaman tingkatI. Individll dalam satll spcsiesmempllnyai perangkat dasarkomponen sifat-sifat menm'un yangsarna. Perangkat dasar itu disebut
a. genb. jenisc. kromosom
d. ekosisteme. populasi
6. Bedkut IIll termasukkeanekaragaman hayati tingkat genadalah ....a. jeruk bali, jeruk purut, dan jeruk
nipisb. kelapa" palem, dan lontarc. jambu biji,jambu air, danjambu
monyetd. pohon mangga, pohon jambu,
dan pohon rambutane. padi, gandum, danjagllng
d. kromosame. spesies
d. kromosome. sopulasi
a. selb. faktorc. gen
2. Keanekaragaman hayati pada pohonkelapa, aren, pinang, dan lontarmerupakan contoh keanekaragamanhayati tingkat ....a. genb. jenisc. ekosistem
3. Faktor-faktor yang mempengaruhipenampilan organisme berikut yangtennasuk keanekaragaman tingkatgen adalah ....a. genb. cara reprodllksic. tatanan gend. jllmlah kromosolllc. sllsunan krolllosolll
7. Diantara individu yang sejenis, tidakpemah ditemukan sifat yang samapersis. Hal ini terjadi karena adanyaperbeda:1l1 ....a. genb. jenisc. gen dan lingkllngand. induke. lingkllngan
4. Tidak ada individll yang samapersis. Hal ini terjadi karena adanyafaktor ....a. genb. lingkllnganc. gen dan lingkllngand. habitate. indllk
8. Faktor-E:lktor yang menyebabkanterjadinya keanekaragaman tingkatjenis adalah ....a. adaptasib. Iingkunganc. materi genetikd. materi genetik dan lingkungane. lingkungan dan adaptasi
5. Perbedaan antara bllnga Illawar
a. keanekaragaman jenisb. keanekaragaman genetikc. keanekaragaman hayatid. keanekaragaman komunitase. keanekaragaman ekosistem
10. Perbedaan yang tampak padamanusia dalam suatu keluargaakibat adanya keanekaragamangenetik adalah kecllali ....a. bentuk hidnngb. warnamatac. warna kulitd. bentuk rambute. golongan darah
II. Indonesia merupakan Negaradengan tingkat keanearagamanhayati sangat tinggi. Hal inidisebabkan oleh faktor-faktor dibawah ini, kecllali ....a. Indonesia memiliki iklim tropisb. Indonesia terietak di antara 2
benua yaitu Asia dan Australiac. sumber daya alam mineral
sangat melimpahd. Indonesia memiliki lebih dari 17
ribu pulaue. Indonesia terletak pada garis
katulistiwa12. Anoa dan babi rusa merupakan
hewan yang bersifat endemikberasal dari daerah ....a. Pulau komodob. Sulawesic. Kalimantand. Papuae. SUll1atera
13. Pilihlah jenis tanaman obat besertakhasiatnya, yang tidak sesuai dibawah ini adalah ....a. lidah buaya sebagai penyubur
rambut
d. kunyit untuk kesehatan kulite. temulawak sebagai penambah
nafsu makall
14. Dibawah ini merupakan kegiatanmanusia yang mengakibatkanmenurnnnya keanekaragamanhayati, kecuali ....a. ladang berpindahb. intensifikasi pertanianc. reboisasid. perbuman liare. individualisasi
15. Manakah diantara hewan-hewanberikut yang bllkan hewan daridaerah asiatis/orientalis ....a. orang hutan d. monyetb. kuskus e. gajahc. harimau
16. Raflesia arnoldii merupakan floraendemik di daerah ....a. Kalimantan d. Sulawesib. Sumatra e. Malnkuc. Bogor
17. Taman nasional membantumencegah penurunan jumlahspesies. Hal tersebut diakibat oleh
a. penggusuran habitat suatuspesies
b. perkcmbangan ilmupengetahuan
c. kerusakan lingkungand. usaha konservasie. dampak polusi
18. Pemberian nama suatu bioma(contoh: padang rUll1put) didasarkanpada ....a. letak garis lintang dan
ketinltfIian temna1
114
115
c. curah hujan yang jatuh di daerahitu
d. iklim yang berperan di daerahtersebnt
e. vegetasi yang dominan didaerah itu
19. Di bawah ini merupakan hewanhewan langka di Indonesia, keCllali
a. Meluaga tumbuhan dan hewanliar yang hampir punah
b. menjaga lahan luas agar tidakdibangun
c. menjaga habitat agar tetap alamid. menjaga lahan untuk kegiatan
rekrea8ie. mennyediakan tempat perburuan
20. Dibawah ini adalah ciri khas hewanbertipe Asiatia, kecllali ....a. mamalia berukuran besarb. terdapat mamalia berkantungc. memiliki hewan endemikd. wama burung kurang menarike. memiliki banyak jenis hewan
primata
21. Berikut ini adalah beberapa bentukpelestarian sumber daya alamhayati:1.) melindungi badak jawa di ujung
kulon2.) menanam anggrek hutan di
kebun botani bogor3.) melindungi biawak komodo di
pulau komodo4.) memelihara hewan di kebun
binatang5.) melindungi bunga bangkai
raksasa di bengkuluYang tennasuk upaya pelestarianinsitu adalah ....
d. budayae. kosmetik
25. Buah mengkudu memiliki nilaimanfaat keanekaragaman hayatiberupa sumber ....a. sandangb. papanc. obat
a. Australisb. Peralihanc. Asiantisd. Indonesia bagian Barate. Indonesia bagian Timur
23. Berikut ini adalah aktivitas manusiayang dapat menyebabkan punahnyahewan atau tumbuhan, kecuali ....a. membangun tempat tinggal baru
dalam hutanb. memburu hewan langkac. membuat eagar alamd. perluasan lahan pertaniane. pertembangan
24. Hewan ini mernpakan fauna tipe ....
26. Salah satu usaha menjagakeanekaragaman hayati adalah ....a. penanaman secara monokulturb. membuat limbah rumah tangga
ke sUI1!!ai
d. 1-3-5
e. 1-4-5
a. badak Sumatrab. elangc. jalak balid. monyete. komodo
a. 1-2-3b. 1-2-4c. 1-3-4
d. menangkap ikan menggunakanpeledak
e. pelestarian hewan secara insiludan exsilu
27. Keanekaragaman ekosistemterbentuk karena adanya ....a. faktor abiotikb. faktor biotik dan abiotikc. lingkungan yang berbedad. karakteristik hewan yang
berbedae. interaksi antara faktor biotik dan
abiotik
28. Daerah hutan hujan tropis diIndonesia memiliki ciri-ciri ....a. hutan lebat dan homogenb. banyak semak dan rumputc. banyak pohon besar dan
heterogend. didominasi tumbuhan kaktuse. banyak pohon berukuran kecil
29. Badak bercula satu, gajah, danburung merak merupakan contohfauna tipe ....a. Asiantisb. Australisc. Peralihand. Australia dan Asiatise. Eropa
30. Berikut ini adalah tanaman yangdapat digunakan sebagai zat warua,kecuali ....a. sujib. kunyitc. daun pandand. merang padie. bunga mawar
116
a. penggunaan kayu jati untukbahan bangunan
b. penggunaan daun lontar olehmasyarakat pulan alar
c. penggunaan kayu cendana olehmasyarakat jawa
d. penggunaan kulit kayu olehmasyarakat kalimantan
e. pellggunaan alang-alang llntukatap
32. Yang dimaksud introduksi spesiesadalah ....a. membawa spesies lokal ke
daerah asalnyab. menyilangkan dua spesies untuk
melldapat spesies baruc. mendatangkan spesies asing ke
wilayah yang sudah dimilikispesies lokal
d. mendapat spesies lokal untukmenambah populasi
e. c dan d benar
33. Di bawah illi merupakan penyebabhilangnya keanekaragaman hayati,kec/lali ....a. perubahan iklim globalb. pencemaran tanah dan airc. illtroduksi spesiesd. fragmentasi dan hilangnya
habitate. keseimbangan lingkungan
34. Berikut ini adalah kegiatan yangmenyebabkan hilangnya habitat,kec/lali ....a. pembuatan bendunganb. pembangullan di pinggir pantaic. ekstensifikasi peltanialld. penebangan pohon secara liare. progmlTl pemuliaan tallaman
31. Yang b/lkan merupakankeallekaragaman hayati
manfaatscbagai 35. Berikut ini adalah bw".<"n lIntllk
117
a. taman Iautb. taman nasionalc. taman hutan rayad. taman minie. taman wisata
36. Cagar alam dibuat dengau tujuan ....a. aspek estetikab. aspe ekonomie. aspek etika alamd. mengurangi polusie. menjaga spesies yang hampir
punah
Dari pengamatan siswa diatas dapatdisimpulkan bahwa tumbuhantersebut memiliki keanekaragaman
a. genb. jenise. ekosistemd. kromosome. populasi
39. Perhatikan gambar-gambar hewandibawah ini:
1 2
d. 2 dan 3e.3 dan 4
Hewan Idlas Indonesia bagian Barat(orient) adalah ...a.Idan2b. I dan 3e. I dan 4
3 4
40. Berikut illi beberapa tanamansebagai ekosistem.
I. Lumut 5. bakau2. Palm 6. nipan3. Ganggang 7. kaktns4. Kelapa 8. rotan
Tanaman yang tcrmasuk jenisekosistem pantai adalah ....a. 1,2,3b. 3,4,5
37. Contoh tempat pelestarian seeara exsitu adalah ....a. eagar alamb. kebun binatange. taman wisatad. taman nas ionale. taman hutan raya
38. seorang siswa melakukanpengamatan terhadap tumbuhanyaitu pohon mangga, pohon pepaya,dan pohon kelapa. 8iswa tersebutmendeksripsikan tanmaan yangdiamati sebagai berikut:I. Pohon mangga : berukuran 2,5
m, memiliki daun berwarnahijau tua dengan bentuk tulangdaun menyirip dan batang eoklattua, bereabang-eabang,mengeluarkan getah bila dilukai.
2. Pohon pepaya : berukuran 1 m,memiliki daun berwarna hijautua berukuran lebar dan batangberwarna hijau tidak bercabang.
3. Pohon kelapa : berukuran 2 m,memiliki daun berwarna hijautua, berukuran lebar, permukaanatasnya halus dan memilikibatang keeil / ramping berwarnahihm mlltin tirfflk hArf'.flhflno-
Lampiran 4.
Knnci Jawaban Soal Evalnasi Pada Konsep Keanekaragaman Hayati
118
I. C2. B3. E4. C5. B6. A7. A8. D9. B10. E
II. C12. B13. B14.C15. B16. B17. A18. E19. D20. B
21. D22. A23. C
24.B25. C26.E27. E28. C29.A30.E
31. D32.C33. E34.E35. D36.E37.B38. B39.B40.B
Kisi - Kisi Soal Tes Keanekaragaman Hayan
StandartKompetensi Dasar Indikator Kata Operasional
Taksonomi BloomI %
~ompetensi Cl C2 C3 C4maharni Meromuskan konsep Meromuskan konsep Menunjukkan 1
nfaat keanekaragarnan keanekaragaman hayati Menghubungkan 4lekaragaman hayati gen, melalui kegiatan Mendefinisikan 7 4 10%
'ati ekosistem melalui pengarnatan terhadap Menjelaskan 27*kegiatan Iingkungan sekitar
pengarnatan Membandingka ciri Memilih 3, 8*,keanekaragaman hayati 10
pada tingkat gen, jenis Memberi contoh 6dan ekosistem Menamakan 9* 9 22,5%
Membedakan 2,5*
Menarik kesimpulan 38*
Menunjukkan 40
Mengkomunikasikan Mengidentifikasi Memilih 11*,
tentang keanekaragarnan hayati 16*
keanekaragaman di Indonesia Menjelaskan 18*,
I ~ayati di Indones.ia berdasarkall 28 I I 4 10% Idan usaha keanekaragaman jenis,
pelestarian serta ekosistem dan
pemanfaatan sumber karakteristik wilayahllya
dayaalam Menunjukkan keunikan Memilih 12*,biodiversitas Indonesia 15,20
6 15%
berdasarkan Memberi contoh 29penyabarannya Menjelaskan 24*
i~_.
'"I,..l)
--\0
Menunjukkan 39*
Menginventaris Memilih 13,30informasi tumbuhan dan Memberi contoh 19*hewan khas di Indonesia Mengidentifikasi 25 5 12,5%
yang memiliki nilai Memperkirakan 31*tertentuMengidentifikasi Memilih 14kegiatan manusia yang Mendefinisikan 32mempengaruhi Menjelaskan 23, 5 12,5%biodiversitas
Memperkirakan 33*,34
Mengidentifikasi upaya Memilih 35pelestarian Memperkirakan 17*,keanekaragaman hayati 36,26,
7 17,5%Indonesia Menjelaskan 22,Memberikan contoh 37*Menunjukkan 21
Jnmlah 18 16 4 2 40 100%
Keterangan: (*) = data tidak valid
....tvo
121Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Petunjuk: Berilah penilaian dengan memherikan tanda checldish (V) untuk aspek yangterlaksana dan silang (x) pada aspek yang tidlak terlaksana.
No Aspek yang diamati Hasil Ohservasi Tiao Pertemuan1 2 3 4
Mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupanI. nyata atau masalah kehidupan yang
distimukasikan.
2. Memberi kesempatan siswa untuk menemukandan menerapkan idenya sendiri.
3. Melibatkan siswa secara aktif dalam prosespembelajaran.Merancang pembelajaran dalam bentuk siswa
4. bekerja pralctik mengerjakan sesuatu, ataudiskusi.Merancang kegiatan yang merujuk padakegiatan menemukan apapun materi yang
5. diajarkan misalnya mengobservasi, bertanya,mengajukan dugaan, pengumpulan data dankesimpulan.Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil
6. karya siswa dengan cara menempelkan dididinding sekolah.
7. Menggali informasi yang ada dalam diri siswa.Melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan
8. dorongan untuk bertanya bagi siswa sepertidiskusi, kerja kelomook, maupun oengamatan.
9. Mengorganisasikan siswa ke dalamkelompok-kelomook belajar.Proses pembelajaran berlangsung dalam 2 arah, ./
10.yaitu guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa.
11. Memberikan contoh kepada siswa sebelummereka melaksanakan tugas tertentu.
12. Merancang proses pemodelan dengan caramelibatkan siswa atau orang di luar sekolall.
13.Melakukan proses refleksi setelah pembelajaranberakhir.
14. Mengadakan penilaian selama dan sesudahproses oembelaj aran.
15. Menilai Slswa melalui berbagai cara sepertibekel:ja, hasil karya, penampilan, atau tes.
Jumlah
Lampiran 7.
ANGKETNilai-Nilai yang Terkandung dalam Konsep Keanekaragaman Hayati
Petunjuk:
• Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sejujurnya.• Bed tanda (-Y) padajawaban yang Anda pilih dan sesuai dengan keadaan
Anda, dengan kategori:Sangat Setuju : (SS)Setuju : (S)Tidak Setuju : (TS)Sangat Tidak Setuju : (STS)
122
No. PERNYATAAN JAWABANSS S TS STS
Keanekaragaman makhluk hidup di alam merupakanI tanda kebesaran Allah SWT yang harns kitajaga dan
lestarikan agar tidak punah.Allah SWT Maim Sempurna, Dia menciptakan alam ini
2dengan segala keIengkapannya dari mulai berbagai jenistumbuhan sampai hewan, hal ini merupakan buktikemurahan Allah SWT bagi makhluknya.Di alam ini terdapat berbagai manfaat/ kegunaan
3 tumbuhan dan hewan bagi manusia. Maka sudahsemestinya manusia bersyukur kepada Allah SWT.Dengan membandingkan berbagai struktm' tubuh hewandan tumbuhan yang ada di Indonsia dapat disimpulkan
4 bahwa Indonesia memiIiki banyak keanekaragmanmakhluk hidup sebagai bukti banyak pula yang dapatdimanfaatkan
5Bermacam-macam tumbuhan digmlakan sebebas-bebasnya oleh manusia dan tanpa usaha melestarikatmyaKebesaran Allah SWT sangatlah nyata, sumber alam
6 hayati mampu menjadikan lingkungan ini hidup danmampu menghidupkan manusia dari generasi ke generasi.Perhatikan di sekitar anda, tumbuhan yang kekurangan
7air pertumbuhannya kurang baik bahkan mati. Gejala inimempakan bukti bahwa akan kebesaran Allah SWTdalam mengatur alam ini.
8Lebah yang menghasilkan "royaljelly/madu" yang dapatdiambil manfaatnya sebagai untuk obat,
9Tanaman yang mati karena kekurangn air bukantennasuk bukti kebesaran Allah SWT.
10Hewan sapi sebagai penghasil daging dan susu yang baikuntuk tuhuh kl1'a k;;]r~l1:1 ~f';h:::la~l <:1l1nhpr lwntPln hp1l:TGo"Ml
12 Sel11ua jenis tUl11buhan l11emang sudah tersedia di alamuntuk digunakan oleh l11anusia tanpa batas.
13 Tanah dapat menjadi subur cukup hanya disiram denganair sa)a, laupa bantuan cacing tanali.
14 Dengan l11embuat kebun tanaman obat keluarga dapatdigunakan untuk membuat obat-obat tradisional sendiriKebutuhan manusia kesulitan mendapatkan kebutullan
15 sehari-hari dari alam ini, seperti sulitnya mendapatkanminyak utuk memasak
16 SUl11ber daya alam hayati yang bersifat Iangka sebaiknyakita ambil untuk kita jual dengan harga yang tinggi.
17 Sel11ua tumbuhan dan hewan tidak ada yang bermallfaatuntuk manusia.Kita perlu bersyukur kepada Allah, karena banyak jenis
18 tumbuhansebagaisumberproduksipangan,sandang,danpapan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
19Manusia dapat hidup dari generasi ke generasi tidakbergantung dengan alamo
20Semua yang teljadi di alam ini karena campur tanganmanusia bukan dari kebesaran Allah SWT.Di alam banyakdiambil manfaatnya untuk kebutuhan
21 manusia seperti kayu untuk membuat rumah, tumbuhalldan hewan untuk bahan makanan dll
22Lebah harus dimusnahkan karella dapat mencelakakanmanusia dan merugikan manusia
Upaya perlindungan terhadap sumber daya alam hayati23 yang bersifat 1angka merupakan tindakan sebagai rasa
syukur lata kepada Allah SWT.Struktur tubuh manusia dan hewan jika dibandingkan
24 tidak banyak memiliki perbedaan dan tidak banyakmemiliki manfaat
25Kita perIu bersyukur kepada Allah karena Dia telahmenciptakan cacing, sehingga tanah menjadi subur.Rasa syukur kita kepada Allah SWT dapat dibuktikan
26 dengan tidak membuang sampah sembarangan danmenjaga alam kita agar tetap lestari.lkan hanya hidup di air, kambing hanya dapat hidup di
27darat, dan biji bakau sebelumjatuh ke lumpur tumbuhdahulu akar. Fenomena ini menunjukkan kebesaran AllahSWT.
28Daging sapi merupakan sumber kolestcrol yang hamskita hindari.Keanekaragaman makhluk hidup dalam ekosistem bukan
29 tanda-tanda kemurahan Allah SWT sebab terjadi sesuaidengan keadaan lingkungmmya.TT _____ 1_ __ ~ ____ . t 1 1 1 " 1 ..
123
c
Lidah buaya harus dilestarikan karena merupakan obat31 tradisional yang dapat digunakan uutuk menyuburkan
rambutIndonesia melaleukan kerjasama dengan Negara lain
32 dengan eara mengeksport keanelearagaman hayati yangdimiIiki Indonesia senelii ikan
33Beleerja sarna lebih baikdengan orang-orang yangmengerti dan belpengalaman saja
34Pemerintah membulea eagar alam sebagai wujudpelestarian dan perIinduugan keanekaragaman hayatiIndonesiatidale perIu menjalin kerjasama dengan Negara
35 tetangga learena Indonesia merupakan megara yang kayaalean sumber daya dan leeanelearagaman hayatiBeleerja sarna dengan semua ternan tanpa melihat
36 perbedaan learena setiap individn memililei kelebihan dankekurangan masing-masing
37Keniasaan ternan yang bertentangan harus diikuti learenamerupakan adaptasi bergulBinatang buas tidale perlu dilestarikan karena memalean
38 binatang ternale yang dipelihara dan memgilean orangbanyak
39Dntuk menyuburkan rambut dapat digunakan samposetiap had yang ada diwarung-warung
40Kebiasaan baik terhadap ternan harus dieontoh learena itumerupakan sifat yang baik
A. Kisi-kisi NiJai-NiJai yang Tel'kandung dalam Konsep Keanekaragaman Hayati
124
Indikato'" No. ButirButir Soal
2: %)'(+) )" (-)
NiJai ReligiusBersyuleur atas kamnia
3, I8,23,25,26, 17, I2, I6, I3, I I 5 5 10 25Allah SWTBuleti kebesaran Allah
2, 1,7,6,27,29,30,9,19,20 5 5 10 25SWT,Nilai nraktisManfaat sebagai obat- 8,14,31,22,5,39 i 3 3 6 15obatanManfaat sebagai sandang,
10,21,28,15 2 2 4 10pangan dan papanPereleonomian negara 4,24 I I 2 5Nilai SosialKerjasama 40,36,32,33,35,37 3 " 6 15J
Tanggung jawab pelestarian 34,38 I I 2 5TOTAL 20 20 40 100
125ampiran R.
(A PEMBEDA
=::::========
llah Subyek= 40
, atas/bawah(n)= 11
ir Soal= 40
a berkas: D: \SKRIPSI DESI OK\LAMPIRAN\ANALISIS HASIL eOBA INSTRUMENT\ANATES D
Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 11 7 4 36.36
2 2 10 3 7 63.64
3 3 5 1 4 36.36
4 4 9 5 4 36.36
5 5 9 7 .2 18.18
6 6 11 6 5 45.45
7 7 8 3 ,- 45.45.,8 8 8 4 " 36.36
9 9 3 3 0 0.00
10 10 10 3 -, 63.64,
11 11 5 4 1 9.09
12 12 7 6 1 9.09
13 13 11 9 2 18.18
14 14 7 3 4 36.36
15 15 9 5 4 36.36
16 16 6 3 3 27.27
17 17 6 4 2 18.18
18 18 3 3 0 0.00
19 19 8 8 0 0.00
20 20 10 7 3 27.27
21 21 11 7 4 36.36
22 22 9 6 3 27.27
23 23 9 7 2 18.18
24 24 10 9 1 9.09
25 25 11 8 3 27.27
26 26 10 7 3 27.27
27 .27 4 1 3 27 .27
28 28 11 3 8 72.73
29 29 9 5 4 36.36
O~
126
32 32 9 5 4 36.3633 33 6 3 3 27.2734 34 10 7 3 27.2735 35 8 2 6 54.5536 36 11 9 2 18.1837 37 11 7 4 36.3638 38 8 6 2 18.1839 39 11 10 1 9.0940 40 11 8 3 27.27
127
NGKAT KESUKARAN
===============
mlah Subyek= 40
tir Soal= 40
rna berkas: D:\SKRIPSI DESI OK\LAMplRAN\VALIDASI DESI\ANATES DESI.ANA
) Butir Baru No Butir AsU Jrnl Betul Tkt. Kesukaran (%) Tafsiran
1 1 34 85.00 Mudah
2 2 24 60.00 Sedang
3 3 7 1'7 . .5 0 Sukar
4 4 23 57.50 Sedang
5 5 31 77.50 Mudah
6 6 34 85.00 Mudah
7 7 18 45.00 Sedang
8 8 18 45.00 Sedang
9 9 13 32.50 Sedang
10 10 24 60.00 Sedang
11 11 16 40.00 Sedang
12 12 21 52.50 Sedang
13 13 36 90.00 Mudah
14 14 20 50.00 Sedang
15 15 26 65.00 Sedang
16 16 16 40.00 Sedang
17 17 16 40.00 Sedang
18 18 11 27.50 Sukar
19 19 28 70.00 Sedang
20 20 34 85.00 Mudah
21 21 32 80.00 Mudah
22 22 30 75.00 Mudah
23 23 30 75.00 Mudah
24 24 32 80.00 Mudah
25 25 32 80.00 Mudah
26 26 35 87.50 Mudah
27 27 11 27.50 Sukar
28 28 25 62.50 Sedang
29 29 24 60.00 Sedang
30 30 18 45.00 Sedang
128
33 33 20 50.00 Sedang34 34 33 82.50 Mudah35 35 16 40.00 Sedang36 36 38 95.00 Mudah
,:"37 37 35 87.50 Mudah
38 38 24 60.00 Sedang39 39 37 92.50 Mudah40 40 37 92.50 Mudah
129
Lampiran 10
PCllghitullgall Validitas Soal IllstrUl11cll
1. Menead mean dad skor total yaitu Mt, dengan menggunakan rumus ;
IXtM=-, N
Telahdiketahui IXt=331 danN=40,jadi
M, = 991 = 24.7840
2. Menem deviasi standar total, yaitu SDt dengan menggunakan rumus ;
Telah diketahui IX,' = 25525 dan IXt= 991 dan N ,= 40,jadi;
SD = 25525 (991)' =..)638125-613801 =..)24324 =4932, 40 40 ' , , ,
3. Meneari (Menghitung) Mp untuk batir item namor 1 sampai no 40 ;
21 + 23+23+30+26+12+33+22+18+28+ 22+ 18+19+26+26+27
101 +24+31+32+25+32+28+28+24+30+25+25+31+32+23+24+22+25+31 = 25,476p 34
4. Perhitungan koefisien korelasi rpM validitas item;
,. . = M p -M, J¥?ph, SD, q
25,476-24.78 l·85 = 0,14(2,38)= 0,333 (> r tabel = 0.304) (Valid)4.932 0.15
BASIL VALIDASI BUTlR SOAL KOGNlTIFPENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERNBASIS NlLAI TERHADAP BASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN BAYI
ilutirSaal rX2x, 3 4 5 6 7 8 , 10 II 12 13 14 15 16 17 IS 19 " " " 23 " " u; 27 " " '" 31 32 33 34 J5 36 37 38 39 40
0 0 0 0 1 0 0 I 0 1 I 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 21 «1
1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 I 0 1 I I 1 I 1 0 1 1 0 I 0 0 0 I 1 1 I I 1 0 1 23 529
1 0 1 0 I 1 0 1 I 0 0 I 1 1 0 0 0 0 I 1 0 0 1 1 1 0 1 0 I 0 1 0 I 0 1 I 0 I 1 23 529
I 0 I 0 1 1 0 0 I 1 I 1 1 0 0 I 0 I I I I 1 I 1 I 0 I I 1 0 1 0 I I 1 1 1 I 1 30 900I 0 1 0 0 0 0 I 1 0 1 1 I I 1 0 0 I 1 0 1 I I I 1 0 I 0 1 0 I 1 0 0 1 1 I 1 1 26 676
0 1 I 1 1 0 1 0 0 0 I 1 0 I 0 I 0 0 0 I I I 1 I 1 0 I 0 0 0 I 0 1 0 1 0 0 I 1 21 441
I 0 0 I 0 1 0 1 0 0 0 I 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 I I I 0 12 144
I 1 1 1 I 0 I 0 I 1 I 1 1 I 1 1 1 I I 1 I 1 I I 1 0 I 0 0 0 1 0 I 1 1 1 I I I 33 1089
I 0 1 1 I 1 I 0 0 0 0 1 0 0 0 0 I 1 1 0 1 I 1 0 1 0 0 1 0 1 0 I 0 0 I 1 0 1 1 " .84
0 0 I 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 I 1 12 144
0 0 1 I 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 I I I I 1 1 1 0 I 0 0 1 0 0 1 0 I. 1 1 1 0 1 1 ,,21" «1
0 0 0 I 1 0 0 I 0 0 0 I 0 0 0 I 1 0 0 0 1 1 I I I 0 0 0 0 1 0 0 I 0 I 1 I I 0 18 324
I 1 0 1 1 0 I I I 0 0 I I I 0 0 0 1 1 1 0 0 I I 1 1 I 0 0 0 I 1 1 I I 1 1 1 1 " 784
0 0 1 1 0 0 0 0 I 0 0 I I 1 1 I 1 I I I 1 I 1 I I 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 I " 484
1 0 0 1 0 0 I 0 1 0 0 I 0 0 0 0 0 I I 0 I 0 I I I 0 1 0 0 0 1 0 0 0 I 0 I 1 I 18 324
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 I I 0 I 0 0 I 1 I 0 I I 1 0 0 0 1 1 0 I 1 I 1 0 0 0 0 1 19 3'"1 0 1 1 1 0 I 0 0 0 0 1 0 I 0 I I 1 1 1 I I 1 0 1 0 0 1 0 I 0 I 1 0 1 1 1 1 1 26 676
0 0 1 1 I 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 I 1 1 1 0 1 I " 676
1 0 I 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 I 0 1 1 I 0 1 1 1 1 1 26 676
0 I 1 1 1 I 0 0 0 0 1 I 1 1 I 0 1 0 I 1 1 1 I 1 1 0 0 1 0 1 I 0 1 0 1 1 0 1 1 37 729
0 0 1 I 1 0 0 1 1 1 0 I 1 0 0 0 1 0 1 1 1 I 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 I 1 0 1 24 576
0 0 1 1 1 1 1 0 I 1 1 1 0 1 0 I 1 1 1 1 1 I 1 I 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 I 31 951
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 I 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 32 102.
1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 I 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 " 484
0 0 0 I 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 I 1 0 1 1 0 0 0 0 1 I 1 1 1 1 1 25 625
I 0 1 I I 1 I 0 I 0 I I 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 I I 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 I 1 0 1 I 32 1024
I 0 I 1 1 0 1 0 I (J 1 I 1 0 1 1 0 I 0 1 0 1 1 1 1 0 1 I 1 0 0 1 1 1 I 1 0 1 1 " 784
0 0 I 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 I 1 1 1 1 I 1 1 0 I 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 , 28 784
1 0 0 1 I 0 0 0 1 1 I I 0 1 0 1 0 1 1 1 1 I 0 1 I 0 0 0 0 0 0 1 I 0 I 1 I 1 I 24 576
1 0 0 1 1 1 0 0 I 1 1 1 1 I 1 0 0 1 I 1 1 0 1 1 I 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 I 1 1 30 '000 0 0 I I I 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 I 0 1 1 I 1 1 0 1 1 0 0 I 0 1 0 1 1 0 1 1 25 625
I 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 I 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 I 25 625
0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 I 1 1 1 1 0 0 1 1 ! ! 0 0 I I , 1 , , 0 0 I I 1 1 1 0 1 1 25 625
I 1 I I I I I I I 0 0 1 0 I 0 0 0 0 1 I 1 1 1 1 1 0 I 1 1 1 1 0 1 I 1 ! 1 ! 1 31 OOiI 1 I 1 1 1 1 0 ! 0 0 ! 0 ! I 0 I 0 I 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 I 1 1 I 1 1 I 1 1 1 32 10241 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 I 0 0 1 1 0 1 1 0 1 I 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 I 1 1 23 5291 0 0 1 1 0 1 0 I 0 0 0 0 1 0 I 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 24 576--
0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 I 1 1 0 0 0 I 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 " 484
I 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 I I 1 25 625
1 I 1 I 1 I I 0 1 0 0 I 0 I I 0 0 0 I 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 I I 1 1 1 1 1 31 951
24 7 23 32 34 18 18 13 24 16 " " 20 26 16 16 II 28 34 32 30 30 32 32 35 II 25 24 18 8 23 20 " 16 38 35 24 37 37 991 25525
I 0.6 0.175 0.575 0.8 0.65 0.45 GAS 0.325 0.6 0:4 0.525 0' 0.' 0,65 0.' 0.' 0.275 0.7 O.BS 0.' 0.75 0.75 0.' 0.' 0.875 0.275 0.625 0.6 0,45 02 0.575 0.' 0.825 0.< o.es 0.875 0.6 0.925 0.925
" 0.825 0,.425 02 0.15 0.55 0.55 0.675 0.4 0.6 0.475 0.1 0.5 0.::;5 0.6 0.6 0.725 0.3 0.15 02 0-'5 02' 0.2 02 0.125 0.725 0.::;75 0.' 0,5; 0.' 0.425 0.5 0.175 0.' 0.05 0.125 0.4 0.075 0.015
26.08 " 2fi,1::; 25.16 25.59 29.67 26.11 24.35 25.71 25.75 25.62 25.31 29.4 2623 25.75 25.31 25.55 24.86 25.16 26.09 25.' 25,51 25..017 25.84 25.57 25.45 29.eo 26.11 2720 29.5 26.45 :25.65 25.73 :26.89 :25.25 25~31 24.83 25 25:28
:24.78 24.78 24.78 24.78 24.76 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24,78 24,78 24.78 24.18 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78
4.!lSS 4.995 4.995 4.9SS 4.995 ,"eo '",5 4.995 4,$95 4,995 4.51515 4.5195 4.995 4.51515 4.5195 4,5195 4.9515 4.995 4.995 4.9-95 4.995 4.9S5 ,,,,5 4.5195 '.995 '.995 4.995 ""5 ,.,5 4.995 4.995 4.995 4.9S5 ,.,5 4.995 4.995 4." 4.9SS 4.995
0.321 0.39 0.316 0.153 0.3118 0.343 0,242 -0.05 0.474 0.159 0.178 0.319 0.325 0.397 0.159 0.088 0.095 0.025 0.412 0.528 0.355 0.309 0.218 00428 0A27 0.084 0.585 0.341 0.453 0.173 0.397 0.175 0.414 0.313 0,428 0.286 0.014 0.158 0,424
0.304 02" 0.304 0'" (1.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0,304 0.::;04 0.304 0.304- 0.304 02" 0'" 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0'" 0.3<74 0.30< "" 0.304 0.304 0.30< 0.304 0.30< 0.304 0'" 0.304 0.30< 0'" ""V V V 0 V V 0 0 V 0 0 V V V 0 0 0 0 V V V V 0 V V 0 V V V 0 V 0 V V V 0 0 0 V
.....
.....w<::>
, 131
Lampiran 12
Penghitungan Reliabilitas Soal Instrumen
Pengukuran reliabilitas menggunakalll'Umus dan. Kuder dan Richardson(KR-20) yaitu :
Keterangan :I'll : Reliabilitas tes secara keseluruhank : Jumlah butir soalp : Proporsi subjek yang menjawab bellarq : Proporsi subjek yang menjawab salahLpq : Jumlah hasil perkalian p dan q
Dimana 8t2 adalah
" (" 2,2L.t Xt 2 L.t XISDi = N danIXt
2adalahIX
2 =IXt2
- N-JSetelah hasil didapatkan maka ditentukan nilai reabilitasnya dengan berkonsultasipada koefisien reabilitas tes sebagai berikut:
I'll = 0,19-1,00 =8angat tinggiI'll =0,71-0,90 =TinggiI'll = 0,41-0,70 =CukupI'll =0,21-0,40 =RendahI'll < 0,20 = 8angat rendah
IX2 = IXt2_(I:t2
}
=25525 - (991)2 =25525 - 24552,025 =972,97540
" Xt2
82 = ""L.t",--_I N
972,975 = 24.32440
1'. =(_k)(8t 2 -I(Poq»)11 k -I St2
=(~)( 24,324 -7,532) =(40)( 16,792) =1,026(0,69) =, 0,708 '" 0,71(tinggi)40 -I 24,324 39 24,324
132
Lmupiran 13
HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Petunjuk: Berilah penilaian d'engau memberikan tanda ehecldish CY) untuk aspek yangterlaksana dan silang (x) pada aspek yang tidak terlaksana.
Sumber : DepdJ!mas, 2003 (dalam Satmmgrum, 2005)
No Aspek yang diamatiHasi! Observasi Tiap Perfemuan
:l 2 3 4
I. Meugkaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata "j "j "j Yatau masalah kehidupan vallg distimukasikan.
2.Memberi kesempatan siswa untuk menemukan dan "j "j "j "jmenerapkan idenva sendiri.
3.Melibatkan siswa secara aktif dalam proses
'/ "j "j "jpembelaiaran. ,
4.Merancang pembelajaran dalam bentuk siswa ,I "j "j "jbekerja praktik menAeriakan sesuatu, atau diskusi.Merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan
5.menemukan apapun materi yang diajarkan misalnya ,I "j "j "mengobservasi, bertanya, mengajukan dugaan, ,
pengumpula:ndata dan kesimpulan.Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya
i "j "j "6. siswa dengan cara menempelkan di didindingsekolah.
7. Menggali informasi vang ada dalam diri siswa. 'i --I --I --IMelakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan
8. dorongan untuk bertanya bagi siswa seperti diskusi, y " "j "kerja kelompok, maupun pengamatan.
9.Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok- y "j "j "kelompok belajar.
10.Proses pembelajaran berlangsung dalam 2 arah, "j "j "j "yaitu guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa.
II.Memberikan contoh kepada siswa sebelum mereka
'" " "j "melaksanakan tugas tertentu.
12.Merancang proses pemodelan dengan cara X X "j "melibatkan siswa atau orang di luar sekolah.
13. Melakukan proses refleksi setelah pembelajaran X " " "berakhir.
14.Mengadakan penilaian selama dan sesudah proses "j " " "pembelaiarall.
15.Mellilai siswa mclalui berbagai cara seperti bekerja, Y "j " "hasil karya, penampilan, atau tes.
Jumlalt 13 14 15 . liS'Presentase 87% 93% 100% 100%..
Jakarta, 30 Januari 2009Observer
______-J~
Lampiran 14
HasH Angkct Tcntang Nilai-Nilai Yalllg TcrkandungDalam Kcanckaragaman Hayati
133
No PERNYATAAN Frekuensi Resoon (%)SS S TS STS
Keanekaragaman makhluk hidup di alam merupakan tanda100%I kebesaran Allah SWT yang harus kita jaga dan lestadkan agar 0% 0% 0%
tidak punah.Allah SWT Maha Sempuma, Dia menciptakan alam ini dengan
2 segala kelengkapannya dad mulai berbagai jenis tumbuhan88.9% 8.3% 2.8% 0%sampai hewan, hal ini merupakan bukti kemurahan Allah SWT
bagi makhluknya.Di alam ini terdapat berbagai manfaatl kegunaan tumbuhan dan
94.4%3 hewan bagi manusia. Maka sudah semestinya manusia 5.6% 0% 0%bersvukur keoada Allah SWT.Dengan membandingkan berbagai struktur tubuh hewan dan
4 tumbuhan yang ada di Indonsia dapat disimpulkan bahwa44.4% 52.8% 2.8% 0%Indonesia memiliki banyak keanekaragman makhluk hidup
sebagai bukti banYak oula yang daDat dimanfaatkan
5 Bermacam-macam tumbuhan digunakan sebebas-bebasnya oleh0% 2.8% 19.4% 77.8%manusia dan tanpa usaha melestadkannya
Kebesaran Allah SWT sangatlah nyata, sumber alam hayati6 mampn menjadikan Iingkungan ini hidup dan mampu 47.2% 47.2% 5.6% 0%
menghiduokan manusia dad generasi ke generasi.Perhatikan di sekitar anda, tumbuhan yang keknrangan air
7pertmnbuhannya kurang baik bahkan mati. Gejala ini
38.9% 38.9% 16.7% 5.6%merupakan bukti bahwa akan kebesaran Allah SWT dalammengatur alam ini.
8Lebah yang menghasilkan "royaljelly/madu" yang dapat
50.0% 50.0% 0.0% 0.0%diambil manfaatnya sebagai untuk obat,
9Tanaman yang mati karena kekurangn air bukan termasuk bukti
8.3% 11.1% 55.6% 25.0%kebesaran Allah SWT.
10Hewan sapi sebagai penghasil daging dan susu yang baik untuk
55.6% 44.4% 0.0% 0.0%tubuh kila karena sebagai sumber protein hewani.
IIAlam ini akan letap lestari tanpa adanya perlindungan dan 2.8% 0.0% 16.7% 80.6%pelestadan oleh manusia.
12Semua jenis tumbuhan memang sudah tersedia di alam untuk
0.0% 19.4% 41.7% 38.9%digunakan oleh manusia tanpa batas.
13Tanah dapat menjadi subur cukup hanya disiram dengan air
2.8% 5.6% 75.0% 16.7%saia, tanoa bantuan caeing tanah.
14Dengan membuat kebun tanaman obat keluarga dapat
33.3% 66.7% 0.0% 0.0%digunakan untuk membuat obat-obat tradisional sendidKebutuhan manusia kesulitan mendapatkan kebutuhan sehad-
15 had dad alam ini, seperti sulitnya mendapatkan minyak utuk 5.6% 41.7% 41.7% 11.1%memasak
16Sumber daya alam hayati yang bersifat langka sebaiknya kita 0.0% 0.0% 22.2% 77.8%ambil untuk kita iual dengan harga yang tinggi.
17Semua tumbuhan dan hewall tidak ada yang bennanfaat ulltuk 0.0% 2.8% 5.6% 91.7%manl!sia.Kita peril! bersyukur kepada Allah, karella banyak jenis
18 tumbuhan sebagai sumber produksi pangan, sandang, dan papan 100% 0.0% 0.0% 0.0%•• ___ ..J ___ 4- .J~_._ ___ r._ . .<.1 ___••1.L ••• _ ... _--
134
20 Semua yang terjadi di alam ini karena eampur tangan manusia5.6% 5.6% 13.9% 75.0%bukan dari kebesaran Allah SWT.
Di alam banyakdiambil manfaatnya nntuk kebutuhan manusia21 seperti kayu untuk membuat rumah, tumbuhan dan hewan untuk 58.3% 41.7% 0.0% 0.0%
bahan makanan dll
22 Lebah harus dimusnahkan karena dapat meneelakakan manusia0.0% 0.0% 50.0% 50.0%dan merugikan manusia
23Upaya perlindungan terhadap sumber daya alam hayati yang
77.8% 19.4% 2.8% 0.0%bersifat langka merupakan tindakan sebagai rasa syukur kilakeDada Allah SWT.
24Struktur tubuh manusia dan hewan jika dibandingkan tidak
0.0% 5.6% 66.7% 27.8%banyak memiliki perbedaan dan tidak banyak memiliki manfaat
25Kita perlu bersyukur kepada Allah karena Dia telah
55.6% 41.7% 2.8% 0.0%menciptakan eacing, sehingga tanah meniadi subur.Rasa syukur kita kepada Allah SWT dapat dibuktikan dengan
26 tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga alam kita 83.3% 16.7% 0.0% 0.0%agar tetaD lestari.Ikan hanya hidup di air, kambing hanya dapat hidup di darat,
27 dan biji bakau sebelum jatuh ke lumpur tumbuh dahulu akar. 77.8% 22.2% 0.0% 0.0%Fenomena ini menunjukkan kebesaran Allah SWT.
28Daging sapi merupakan sumbel' kolesterol yang harus kita
0.0% 13.9% 80.6% 5.6%hindari.Keanekaragaman makhluk hidup dalam ekosistem bukan tanda-
29 tanda kemurahan Allah SWT sebab terjadi sesuai dengan 0.0% 8.3% 33.3% 58.3%keadaan lingkungannya.Keanekaragaman makhluk hidup di alam merupakan tanda
30 kebesaran Allah yang dapat digunakan sebebas-bebasnya tanpa 2.8% 2.8% 50.0% 44.4%batas.
31Lidah buaya harus dilestarikan karena merupakan obat
41.7% 58.3% 0.0% 0.0%tradisional yang daDat digunakan untuk menvuburkan rambutIndonesia melakukan kerjasama dengan Negara lain dengan
32 eara mengeksport keanekaragaman hayati yang dimiliki 13.9% 52.8% 30.6% 2.8%Indonesia seperti ikan
33Bekelja sama lebih baikdengan orang-orang yang mengerti dan
36.1% 61.1% 2.8% 0.0%beroengalaman saja
34Pemerintah membuka eagar alam sebagai wujud pelestarian dan
63.9% 36.1% 0.0% 0.0%perlindungan keanekaragaman hayatiIndonesia tidak perlu menjalin kerjasama denganNegara
35 tetangga karena Indonesia merupakan megara yang kaya akan 0.0% 0.0% 72.2% 27.8%sumber daya dan keanekaragaman hayatiBekerja sama dengan semua teman tanpa melihat perbedaan
36 karena setiap indiYidu memiliki kelebihan dan kekurangan 63.9% 25.0% I l.l% 0.0%masing-masing
37Keniasaan teman yang bertentangan harus diikuti karena
0.0% 8.3% 61.1% 30.6%merupakan adaptasi bergul
38Binatang buas tidak perlu dilestarikan karena memakan
0.0% 2.8% 69.4% 27.8%binatang ternak yang dipelihara dan merugikan orang banyak
39Untuk menyuburkan rambut dapat digunakan sampo setiap hari
0.0% 36.1% 58.3% 5.6%yang ada diwarung-warung
40Kebiasaan balk terhadap teman harus dicontoh kal'ena itu
72.2% 27.8% 0.0% 0.0%mprI1nAkim ~if::lt v~np haik
Lampiran 15
135
o
Tahapan Pembuatan Tabel Distribusi FrekuensiPre-tes Kelas Kontrol
Perhitungan me111buat tabel distribusi frekuensi kelo111pok pretest
1. Banyak data (n) = 37
2. Rentangan (R) = Skor terbesar - Skor terkecil
= 83 -33 = 50
3. Banyaknya kelas interval (K) = 1 + 3,3 Log n
= 1 +3,3 Log 37
=1+5.18= 6,18'" 7
4. Panjang kelas interval (i) = R I K
= 50/7
=7,14"'8
5. Menel1tukan kelas Interval di111ulai dad data yang terkecil
136
Interval Batas nyata Batas nyata bawah f fkb fkaatas
33-40 40 + 0,5 - 40,5 33 - 0,5 - 32,5 5 37-n 541-48 48 + 0,5 ~ 48,5 41- 0,5 - 40,5 7 29 1249-56 56 + 0,5 = 56,5 49 - 0,5 = 48,5 10 25 2257-64 64 + 0,5 = 64,5 57 - 0,5 = 56,5 9 15 3165-72 72 + 0,5 = 72,5 65 - 0,5 = 64,5 2 6 3373-80 80 + 0,5 = 80,5 73 - 0,5 = 72,5 2 3 3681-88 88 + 0,5 = 88,5 81 - 0,5 = 80,5 2 1 37
l)'= 37
Tahapan Pembuatan Tabel Distribusi FrekuensiPos-tes ICelas IControl
Perhitungan membuat tabel distribusi frekuensi kelompok postest
I. Banyak data (n) = 37
2. Rentangan (R) = Skor terbesar - Skor terkecil
= 92-38 =54
3. Banyaknya kelas interval (K) = I + 3,3 Log n
= I + 3,3 Log 37
=1+5.18
=6,18:::;7
4. Palljang kelas interval (0 = R / K
= 54/7
= 7,7:::; 8
5. Menentukan kelas Interval dimulai dari data yang terkec:il
137
Interval Batas nyata Batas nyata bawah f fkb fkaatas
38-45 45 + 0,5 = 45,5 38 - 0,5 - 37,5 3 37=n 346-53 53 + 0,5 = 53,5 46 - 0,5 = 45,5 2 34 5
54-61 61 + 0,5 - 61,5 54 - 0,5 - 53,5 8 32 1362-69 69 + 0,5 - 69,5 62 - 0,5 - 61,5 3 24 1670-77 77 + 0,5 - 77,5 70 - 0,5 - 69,5 15 21 3178-85 85 + 0,5 = 85,5 78 - 0,5 = 77,5 4 6 3586-93 93 + 0,5 = 93,5 86 - 0,5 = 85,5 2 2 37
:U=37
Tahapan Pembuatan Tabel Distribusi Fl"ekuensiPre-test Kelas Eksperimen
Perhitungan membuat tabel distribusi frekuensi kelompok pretest
1. Banyak data (n) = 36
2. Rentangan (R) = Skor terbesar - Skor terkecil
= 83 -38 =45
3. Banyalmya kelas interval (K) = 1+ 3,3 Log n
= 1+ 3,3 Log 36
= 1 + 5,14
= 6,14"'6
5. Panjang kelas interval (i) = R / K
=45/6
= 7,5 '" 8
4. Menentukan kelas Interval dimulai dari data yang terkeeil
138
Intel"Val Batas nyata Batas nyata bawah f fkb fkaatas
38 -45 45 + 0,5 = 45,5 38 - 0,5 = 37,5 5 36=n 546-53 53 + 0,5 = 53,5 46 - 0,5 = 45,5 8 31 1354-61 61 + 0,5 = 60,5 54 - 0,5 = 52,5 8 23 2162-69 69 + 0,5 = 69,5 62 - 0,5 = 61,5 7 15 2870-77 77 + 0,5 = 77,5 70 - 0,5 = 69,5 3 8 3178-85 85 + 0,5 = 85,5 78 - 0,5 = 77,5 5 5 35
2)'=36
Tahapan Pembuatan Tabel Distribusi FrekuensiPos-test Kelas Eksperimen
Perhitungan membuat tabel distribusi frekuensi kelompok postest
I. Banyak data (n) = 36
2. Rentangan (R) = Skor terbesar - Skor terkecil
=96-58=38
3. Banyaknya kelas interval (K) = I + 3,3 Log n
= I + 3,3 Log 36
=1+5,14
= 6,14;:;6
4. Panjang kelas interval (i) = R / K
=38/6
= 6,3 ;:; 7
5. Menentukan kelas Interval dimulai dari data yang terkecil
139
Interval Batas nvata atas Batas nvata bawah f fkb fka58-64 64 + 0,5 = 64,5 58 - 0,5 = 58,5 5 36=n 565-71 71 + 0,5 = 71,5 65 - 0,5 = 65,5 6 31 1172-78 78 + 0,5 = 78,5 72 - 0,5 = 72,5 2 25 1379-85 85 + 0,5 = 85,5 79 - 0,5 = 79,5 12 23 2586-92 92 + 0,5 = 92,5 86 - 0,5 = 86,5 7 11 3293-99 99+ 0,5 = 99,5 93 - 0,5 = 93,5 4 4 36
IJ= 36
Persiapan Vji Normalitas dan Vji HomogenitasPretes Kelompok Kontrol
· 140
Interval Titik tengah f iX, X' fX>(X)
, ,33-40 36.5 5 182.5 1332.25 6661.2541-48 44.5 7 311.5 1980.25 13861.7549-56 52.5 10 525.0 2756.25 27562.5057-64 60.5 9 544.5 3660.25 32942.2565-72 68.5 2 137.0 4692.25 9384.5073-80 76.5 2 153.0 5852.25 11704.5081-88 84.5 2 169.0 7140.25 14280.50
Jumlah 37 2022.5 116397.25
1. Rerata (x)
2. Median (me)
3. Modus (rno)
=2,,!iXiI:/,
= 2022,5 = 54.6637
[
1 ]-N- jkb
=L+ 2 f xi
= 48,50 + (1/2 (37) -15) x 8 = 48,5 + 2,8 = 51,310
= L+[ fa ]Xifa+fb
= 48,5 + (_7_) x 87+9
= 48,5 + 3,5 = 52
4. Varians
2 NI:/,x,' -(L/'x,)' 37(116397,25)-(2022,5)'.S, = N(N-l) = 37(37-1)
= 216192 = 162 3061332 '
5. Sirnpangan Baku (SD)
St= NI:/,xi'-(I:/,x} =.J162306=12,740N(N -1) ,
Persiapan Uji Normalitas dan Uji HomogenitasPostes Kelompok Kontrol
141
Interval Titik tengah f fX X2 fX2
(X)2 2 2
38-45 41.5 3 124.5 1722.25 5166.7546-53 49.5 2 99.0 2450.25 4900.5054-61 57.5 8 460.0 3306.25 26450.0062-69 65.5 3 196.5 4290.25 12870.7570-77 73.5 15 1102.5 5402.25 81033.7578-85 81.5 4 326.0 6642.25 26569.0086-93 89.5 2 179.0 8010.25 16020.50
Jumlah 37 2487.5 173011.25
6. Rerata (x)
7. Median (me)
8. Modus (mo)
_ Ih X ,
- Ih= 2487,5 = 67,23
37
[
1 ]-N - jkb
=L+ 2 f xi
= 71,5 + (112 (37) - 6) x 8 = 71,5 + 6,7 = 78,215
= L+[ fa JXifa+ jb
=71,5 +UJ x 83+4
= 75,5
9. Varians
2 NIh x,2 -(Ihx'y 37(173011,25) - (2487,5)'Sl= N(N-l) = 37(37-1)
213760 = 160 4801332 '
10. Simpangan Baku (SD)
Sf = NIhX~ -~.t;x,)' = ~160,480 = 12,668N N-l
Persiapan Uji NOI'rnalitas dan Uji HornogenitasPretest Kelornpok EI<sperirnen
142
Interval Titik tengah f iX, X' fX2
ao, 2
38 -45 41.5 5 207.5 1722.25 8611.2546-53 49.5 8 396.0 2450.25 19602.0054-61 57.5 8 460.0 3306.25 26450.0062-69 65.5 7 458.5 4290.25 30031.7570-77 73.5 3 220.5 5402.25 16206.7578-85 81.5 5 407.5 6642.25 33211.25Jurnlah 36 2150.0 134113.00
1. Rerata (x)
2. Median (me)
3. Modus (rna)
= I.,k,I.,f,
=2150 = 59,7236
[
1 ]-N- fkb
=L + 2 f xi
= 61,5 + 0/2 (36) - 15) x 8 = 61,5 + 3 = 63,58
= L+[ fa JXifa+ jb
= 61,5 + (_8_) x 8 = 61,5 + 4,3 = 65,88+7
4. Varians
, NI., f,x,2 -(2., f,x,)'S\ = N(N -1)
= 205568 = 1631491260 '
36(134113)-(2150)'36(36 -I)
5. Simpangan Baku (SD)
St = NI.,f,x; -(I.,f,x,)' = ,1163149 =12,773N(N -I) ,
Persiapan Uji Normalitas dan Uji HomogenitasPostes Kelompok Eksllerimen
143
Interval Titik tengah f iX, x:z iX'(X)
, ,58-64 61 5 305 3721 1860565-71 68 6 408 4624 2774472-78 75 2 150 5625 1125079-85 82 12 984 6724 8068886-92 89 7 623 7921 5544793-99 96 4 384 9'216 36864
Jumlah 36 2854 230598
11. Rerata (x)
12. Median (me)
13. Modus (mo)
= "'iJ;x,I.t;
= 2850 = 79,2836
[
1 ]-N - jkb
=L+ 2 f xi
= 78,5 + (1/2 (36) - 11) x 7 = 78,5 + 4,1 = 82,612
= L+[ fa JXifa+ jb
= 78,5 + (_2_) x 72+7
= 78,5 + 1,5 = 80
14. Varians
S' NI.t;x; -(L:.t;x}I N(N -1)
156212 = 123 9781260 '
36(230598) - (2854/
36(36 -1)
15. Simpangan Baku (SD)
St = NI.t;x; -(L:.t;x,)' =.J123 978 = 11,135N(N -1) ,
144
Tabel Penghitungan NormaIitasPretest Kelas Kontrol
No X F Zi FiZi) S(J~n FiZi)-SiZi)1 33 2 -1.70 0.0446 0.0541 0.00952 38 3 -1.31 0.0951 0.1351 0.04003 42 3 -0.99 0.161l 0.2162 0.05514 46 4 -0.68 0.2483 0.3243 0.07605 50 5 -0.37 0.3557 0.4595 0.10386 54 5 -0.05 0.4801 0.5946 0.11457 58 4 0.26 0.6026 0.7027 0.10018 63 5 0.65 0.7422 0.8378 0.09569 71 2 1.28 0.8997 0.8919 0.007810 79 2 1.91 0.9719 0.9459 0.0260II 83 2 2.22 0.9868 1.0000 0.0132
Contoh Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Pretest Kelas Kontrol :
Untuk nilaiXi=37, rataan X = 54,66 dan S= 12,740
Zi = Xi - X 33 - 54,66 =-1 708 12,740 '
Kemlldian nilai Zi berdasarkan tabel Zi, disebut dengan F (Zi), maka:
Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 -I- nilai tabel
Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel
Karena nilai Zi = 0,5 - 0,4554 = 0,0446
Untuk menentukan S (2i) :
8(Z,) = BanyaknyaZ,.Z2..z"yang ~ Z,n
S (Zi) = Banyaknya Zi, Z2 ... ..... Zn yang.:s Zt
S (2i) = ...L = 0,0541
37
IF (2i) - S (2i) I = 0,0446 - 0,0541 = 0,0095
Untuk menentukan Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga-harga mutlak
yang ada, yaitu Lo = 0.1145. kemlldian bandingkan Lo clengan Lt yang diambil clari tabel
harga krisis liliefors. Dari tabel dapat harga Lt yang diambil clari tabel harga krisis
Liliefors. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 36 pada taraf signifikall a = 0,05 adalah
Lt = 0,886 = 0,886 = 0,1456
,J37 6,083
145
Tabel Penghitungan NormalitasPostest Kelas Kontrol
No X F Zi F(Zij Sfzn F(Zi)-S(Zi)I 38 1 -2.31 0.0104 0.0270 0.01662 42 2 -1.99 0.0233 0.0811 0.05783 50 2 -1.36 0.0869 0.1351 0.04824 54 2 -1.04 0.1492 0.1892 0.04005 58 6 -0.73 0.2327 0.3:514 0.11876 63 3 -0.33 0.3707 0.4324 0.06177 71 11 0.30 0.6179 0.7297 0.11188 75 4 0.61 0.7291 0.8378 0.10879 79 3 0.93 0.8238 0.9J 89 0.095J10 83 1 1.24 0.8925 0.9459 0.0534II 88 1 1.64 0.9495 0.9730 0.023512 92 I 1.96 0.975 1.0000 0.0250
Contoh Penghitullgan Vji Normalitas Liliefors Postest Kelas KOlltrol :
Untuk nilaiXi=38, rataan X =67,23 dan S= 12,668
ZiXi-X
838-67,23 =-231
12,668 '
Kemudian nilai Zi berdasarkan tabel Zi, disebut dengan F (Zi), maka:
Jika Zi > 0, maim F (Zi) = 0,5 + nilai tabel
Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel
Karena nilai Zi = 0,5 - 0,4896 = 0,0104
Untuk menentukan S (2i) :
8(Z,) = BanyaknyaZ;.Z2..Z"yang:S; Z,
n
S (Zi) = Banyaknya Zi, Z2 ....... , ZI1 yang:: Zt
S (2i) = _L = 0,0270
37
IF (2i)- S (2i) I = 0,0104 - 0,0270= 0,0166
Untuk menentukan La adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga-harga mutlak
yang ada, yaitu La = 0.1187. kemudian bandingkan La dengan Lt yang diambil dari tabel
harga kritis liliefars. Dari tabel dapat harga Lt yang diambiJ dari tabel harga kritis
Liliefars. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 36 pada tarafsignifikan a = 0,05 adalah
Lt = 0,886 = 0,886 = 0,1456
oJ37 6,083
Tabel Penghitungan Normalitas N-gain Kelas Kontrol
no x Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)1 -0.19 -2.26 0.0119 0.0270 0.01512 0 -1.26 0.1038 0.0541 0.04973 0 -1.26 0.1038 0.0811 0.02274 0 -1.26 0.1038 0.1081 0.00435 0 -1.26 0.1038 0.1351 0.03136 0 -1.26 0.1038 0.1622 0.05847 0.06 -0.95 0.1711 0.1892 0.01818 0.09 -0.79 0.2148 0.2162 0.00149 0.12 -0.63 0.2643 0.2432 0.021110 0.14 -0.53 0.2981 0.2703 0.027811 0.14 -0.53 0.2981 0.2973 0.000812 0.15 -0.47 0.3192 0.3243 0.005113 0.16 -0.42 0.3372 0.3514 0.014214 0.22 -0.11 0.4562 0.3784 0.077815 0.22 -0.11 0.4562 0.4054 0.050816 0.22 -0.11 0.4562 0.4324 0.023817 0.22 -0.11 0.4562 0.4595 0.003318 0.22 -0.11 0.4562 0.4865 0.030319 0.22 -0.11 0.4562 0.5135 0.057320 0.25 . 0.05 0.5199 0.5405 0.020621 0.26 0.11 0.5438 0.5676 0.023822 0.26 0.11 0.5438 0.5946 0.050823 0.26 0.11 0.5438 0.6216 0.077824 0.31 0.37 0.6443 0.6486 0.004325 0.31 0.37 0.6443 0.6757 0.031426 0.32 0.42 0.6628 0.7027 0.039927 0.37 0.68 0.7517 0.7297 i 0.022028 0.37 0.68 0.7517 0.7568 ' 0.005129 0.37 0.68 0.7517 0.7838 0.032130 0.37 0.68 0.7517 0.8108 0.059131 0.4 0.84 0.7995 0.8378 0.038332 0.42 0.95 0.8264 0.8649 0.0385
.
0.050633 0.43 1.00 0.8413 0.891934 0.5 1.37 0.9147 0.9189 0.004235 0.53 1.53 0.937 0.9459 0.008936 0.58 1.79 0.9633 0.9730 0.0097
'-.-37 0.74 2.63 0.9957 1.0000 0.0043
x = 0,28 dan S= 0,18Lt = 0,886 = 0,886 = 0,1456
146
147
Tabel Penghitnngan NormalitasPretest Kelas Eksperimen
No X F Zi F(Zn Sf.zil F(Zi)-S(Zi)I 38 2 -1.70 0.0446 0.0556 0.01102 42 3 -1.39 0.0823 0.1389 0.05663 46 4 -1.07 0.1423 0.2500 0.10774 50 4 -0.76 0.2236 0.3611 0.13755 54 3 -0.45 0.3264 0.4444 0.11806 58 5 -0.13 0.4483 0.5833 0.13507 63 3 0.26 0.6026 0.6667 0.06418 67 4 0.57 0.7157 0.7'778 0.06219 71 2 0.88 0.8106 0.8333 0.022710 75 I 1.20 0.8849 0.9444 0.05951I 79 4 1.51 0.9345 0.9722 0.037712 83 I 1.82 0.9656 1.0000 0.0344
Contoh Penghituugan Uji Nonllalitas Liliefors Pretest Kelas El(Sperimen :
Untuk nilaiXi= 38, rataan X = 59,72 dan S= 12,773
Xi-XZi=--
S40-59,72 =-170
11,052 '
Kemudian nilai Zi berdasarkan tabel Zi, disebut dengan F (Zi), maim:
J ika Zi> 0, maim F (Zi) = 0,5 + nilai tabel
J ika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel
Karena nilai Zi = 0,5 - 0,4554 = 0,0446
Untuk menentukan S (li) :
S(Z,) = BanyaknyaZ,.Z2...,Znyang::; Z,
n
S (Zi) = Banyaknya Zi, Z2 ... .... , Zn yang,:: Zt
2S (li) = S(Zi) = - = 0,0556
36
IF (Zi) - S (li) 1= 0,0446 - 0,0556 = 0,0110
Untuk menentukan Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga-harga mutlak
yang ada, yaitu Lo = 0.1375. kemudian bandingkan Lo dengan Lt yang diambil dari tabel
harga krisis liliefors. Dari tabel dapat harga Lt yang diambil dari tabel harga krisis
Liliefors. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 36 pada taraf signifikan a = 0,05 adalah
Lt = _0,886 = 0.886 = 0,1477
'-136 6
148
TabeI Penghitungan NormalitasPostes Kelas Eksperimen
No X F Zi F(Zn S(Zi) 1/(Zi)-S(Zi)] 58 2 -1.91 0.0281 0.0556 0.02752 63 3 -1.46 0.0722 0.1389 0.06673 67 4 -1.10 0.1357 0.2500 0.11434 71 2 -0.74 0.2296 0.3056 0.07605 75 2 -0.38 0.352 0.3611 0.00916 79 9 -0.03 0.488 0.6111 0.12317 83 3 0.33 0.6293 0.6944 0.06518 88 3 0.78 0.7823 0.7778 0.00459 92 4 1.14 0.8729 0.8889 0.016010 96 4 1.50 0.9332 1.0000 0.0668
Contoh Penghitnngan Uji Normalitas Liliefors Postes Kclas Eksperimen :
Untuk nilaiXi= 58, rataan X =79,28 dan S= 11,135
Zi Xi-X =58-79,28=_1.918 11,135
Kemudian nilai Zi berdasarkan tabel Zi, disebut deugan F (Zi), maka:
Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel
Jika 2i < 0, maka F (2i) = 0,5 - nilai tabel
Karena nilai Zi = 0,5 - 0,4719 = 0,0281
Untllk menentllkan S (2i) :
8(Z,) = BanyaknyaZ,Z2,Z"yang S Z,n
S (2i) = Banyaknya Zi, 22 , 211 yang.:': Z/
S (2i) = l = 0,0556
36
IF (2i)- S (2i) I = 0,0281 - 0,0556 = 0,0275
Untllk menentllkan Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dad harga-harga mutlak
yang ada, yaitll Lo = 0.1231. kemudian bandingkan Lo dengan Lt yang diambil dad tabel
!larga hitis liliefors. Dad tabel dapat harga Lt yang diambil dari tabel harga kdtis
Liliefors. Dad tabel didapat harga Lt llntuk n = 36 pada tarafsignifikan a = 0,05 adalah
U cc 0.886, = 0.886 = 0,1477
-)36 6
Tabel Penghitungan Normalitas N-gain Kebs Eksperimen
no x Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi}-S(Zi)1 0 -1.85 0.0322 0.0278 0.00442 0 -1.85 0.0322 0.0556 0.02343 0.12 -1.38 0.0838 0.0833 0.00054 0.12 -1.38 0.0838 0.1111 0.02735 0.16 -1.23 0.1093 0.1389 0.02966 0.19 -1.12 . 0.1314 0.1667 0.03537 0.19 -1.12 0.1314 0.1944 0.06308 0.21 -1.04 0.1492 0.2222 0.07309 0.22 -1.00 0.1587 0.2500 0.091310 0.28 -0.77 0.2206 0.2778 0.057211 0.28 -0.77 0.2206 0.3056 0.085012 0.32 -0.62 0.2676 0.3333 0.065713 0.34 -0.54 0.2946 0.3611 0.066514 0.36 -0.46 0.3228 0.3889 0.066115 0.4 -0.31 0.3783 0.4167 0.0384
--16 0.41 -0.27 0.3936 0.05080.444417 0.43 -0.19 0.4247 0.4722 0.047518 0.5 0.08 0.5319 0.5000 0.031919 0.54 0.23 0.591 0.5278 0.063220 0.58 0.38 0.648 0.5556 0.092421 0.58 0.38 0.648 0.5833 0.064722 0.58 0.38 0.648 0.6H1 0.036923 0.61 0.50 0.6915 0.6389 0.052624 0.61 0.50 0.6915 0.6667 0.024825 0.62 0.54 0.7054 0.6944 0.011026 0.64 0.62 0.7324 0.7222 0.010227 0.68 0.77 0.7794 0.7500 0.029428 0.71 0.88 0.8106 0.7778 0.032829 0.74 1.00 0.8413 0.8056 0.0357
--1.08 0.8599 0.026630 0.76 0.8333
31 0.81 1.27 0.898 0.8611 0.036932 0.81 1.27 0.898 0.8889 0.009133 0.83 1.35 0.9115 0.9167 0.005234 0.87 1.50 0.9332 0.9444 0.011235 0.88 1.54 0.9382 0.9722 0.034036 0.88 1.54 0.9382 1.0000 0.0618
-x ~ 0,28 clan S = 0,18Lt = 0.886 = 0.886 = 0,1477
'136 6
149
150
Uji Homogenitas Pretes
Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher, dengan langkah-Iangkahsebagai berikut:
1. Menetapkan hipotesis
Ho = Variansi populasi kedua variabel yang homogen
Ha = Variansi populasi kedua variabel yang tidak h01l1ogen
2. Bagi data menjadi dua kelompok
3. Cari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya.
4. Tentukan F hitung dengan mmus:
F= VbVk
Keterangan: F : homogenitas
Vb: varians terbesar
Vk : varians terkecil
5. Tentukan kriteria pengujiaunya:
a. Jika Fhit :s Ft maka Ho diterima, yang berarti variansi populasi darikeduavariabel homogen
b. Jika Fhit > Ft maka Ha diterima, yang berarti variallsi populasi dari keduavariabel tidak homogen
Langkah-Iangkah diatas diperoleh:
1. Mencari db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (variansterkecil), diperoleh:
Dbl(pembilang) = n-I=36-1 = 35Db2(penyebut) = n-I = 37-1 = 36
2. Menentukan nilai Fhitung
berdasarkan tabel persiapan hOl1logenitas. Diperoleh varians terbesaradalah varians dari kelol1lpok eksperil1len dan varians terkecil darikelompok kontrol, maka Vb = 163,149 dan Vk = 162,306
F = Vb = 163,149 1,005Vk 162,306
3. Menentukan nilai Ftabel
np"ao" mICnaallnBbn tahel distribusi F dengan signifikansi 5% didapat
151
Uji Homogenitas Postes
Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher, dengal1 langkah-langkahsebagai berikut:
I. Mel1etapkal1 hipotesis
2. Ho = Variansi populasi kedua variabel yang homogel1
3. Ha = Varial1si populasi kedua variabel yang tidak hOl11ogen
4. Bagi data l11enjadi dua kelol11pok
5. Cari masing-l11asing kelompok nilai sil11pangan bakunya.
6. Tentukan F hitung dengan rul11US:
F= VbVk
Keterangan: F: homogenitas
I. Vb: varians terbesar
2. Vk : varians terkeeil
7. Tentukan kriteria pel1gujiannya:
a. Jika Fhit ~ Ft maka Ho diterima, yang berarti variansi populasidarikedua variabel homogen
b. Jika Fhit > Ft maka Ha diterima, yang berarti variansi populasi darikedua variabel tidak homogen
Langkah-langkah diatas diperoleh:
1. Meneari db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil),diperoleh:
Dbl(pembilang) = n-l= 37-1 = 36
Db2(penyebut) = n-I = 36-1 = 35
2. Menentukan nilai Fhitung
Berdasarkan tabel persiapan homogenitas. Diperoleh varians terbesar adalahvarians dari kelompok kontrol dan varians terkeeil dari kelompok eksperimen,maIca Vb = 160,314 dan Vk = 122,143
F = Vb =160,314 =1294Vk 123,978 '
3. Menentukan nilai Ftabel
152
Penghitungan dan Pengujian Hipotesis Uji-t pretes
Pengujian hipotesis dalam penelitian iui menggunakan t\ii-t, dengan langkah-langkah penghitungan: -
a. Merumllskan hipotesis
HO:!LI = !L 2
Ha: !L 1 > !L 2
Keterangan:
!LI= Rata-rata pretes siswa menggunakan pendekatan kontekstual
!L 2 = Rata-rata pretes siswa menggunakan pendekatan konvensional
b. Menentuakan kriteria penguji
Thitung> Ttahel Ho ditolak dan Ho diterimajika Ttahel < Thitung.
c. Menentukan uj i statistik
X, -X2dengan dsg= ~JV:+(n2 -1)V2
V~,+n2-2
Keterangan: X I = rata-rata kelompok eksperimen
X z= rata-rata kelompok kontrol
dsg = nilai standar deviasi gabungan
nl jumlah siswa kelompok eksperimen
nz jumlah siswa kelompok kontrol.
t = x, - X2 = 59,72 - 54,66 = I 687
dsg~l_+ I 1276~ I + I 'n, n2 ' 36 37
d. Menentukan T'abel
Dengan menggunakan tabel distribusi T didapat T'abel = 1,999 pada derajatkebebasan (dk) = (n/+ n»-2 = (36+37)-2 = 73-2=71
Dengan demikian thitung < ttub,1 ( 1,687 < 1,999) maka Ho diterima berarti rata-ratapretes siswa yang menggllnakan pendekatan kontekstllal berbasis nilai samadengan rata-rata siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Penghitungan dan Pengujian Hipotesis Uji-t postes
Pengujian hip6tesis daIam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan IangkahIangkah penghitungan:
a. Merumuskan hipotesis
Ho: I-ll = 1-l2
Ha: I-l 1 > I-l 2
Keterangan:
I-lI = Rata-rata postes siswa menggunakan pendekatan kontekstuaI
I-l 2 = Rata-rata postes siswa menggunakan pendekatan konvensionaI
b. Menentuakan kriteria penguji
Thilllng> Tlnbel Ho ditoIak dan Ho diterima jika Tlnbel < Thilling .
c. Menentukan uji statistik
153
XI -X2t = ------',=~=
dSg~ 1 + 1n, n2
dengan d ~' -1)V, +(n2 -1)V2sg =
rl, +n2 -2
Keterangan: X 1= rata-rata keIompok eksperimen
X 2 = rata-rata keIompok kontroI
dsg = niIai standar deviasi gabungan
nl = jumIah siswa keIompok eksperimen
n2 = jumIah siswa keIompok kontroI
dsg =
XI -X2t = ------r===
1 1dsg -+
n, n2
79,28 - 67,53 = 4,204
~1
1194 -+-, 36 37
e. Menentukan Tlnbel
Dengan menggunakan tabeI distribusi T didapat T1abel = 1,999 pada derajatkebebasan (dk) = (nl+ m)-2 = (36+37)-2 = 73-2=71
Dengan demikian thilllng> tlabel (4,204> 1,999) maka Ho ditoIak.
IM;""'\II
NfI.j flentl'tltil J) ~ iUn/uk D1.!ribud F( flU-nil" f)af.m D:l:dr.n [)u{lar
'1:l
zfMtnyatahn Fp ~ Barill AtIIs UnlQk
0 l:<'::;l
P" 0,05 dan Bu!J, &wah Vntuk p .. 0,01 1 -'P '"I I
• dk I V, . dk p.tmbilani Iyrbutr
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 ~O 50 75 100 200 500 CO
Idl :;:eli 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 246 248 249 250 ~51 252 253 258 251 254 2~
4052 4999 5403 5825 5764 ~85D 5928 5981 6022 6056 6082 6106 6142 6169 6208 6234 625C 6286 6302 6323 6234 6352 5361 5366
• 1 1S,51 19,00 )9.16 19,25 19,30 19,33 19,36 ,~.~"; 19•.18 19,3& 19,40 19,41 19,42 19,43 12,44 19,45 19,46 19,47 19,41 19,48 19,49 19,49 19,s;) 19.5098,49 99,01 99.17 99,2,) 99.30 99,33 9'9,34 99.36 99.3'3 99,10 99,41 99,42 99,43 .9,44 99,45 99,46 99,47 99,4& 99,48 99,49 99,49 99,49 99,60 99,50
19,1:1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,88 8,M 8,81 8,78 8.76 8,74 8,71 . 8,69 8.66 8,64 8,62 8,60 8,58 8,57 8,66 8,54 8,54 8,5334,12 30,81 29.46 28.71 28,21 27,91 27,67 27,49 27,3~ 27,23 27,13 27,05 26,92 26.83 26,69 28,60 26,50 W;,41 26.30 26.27 26,.2Z ZG,18 26,14 ~.;2
11'11 6,91 6,5~ f1.~9 5,26 6,16 3,09 6.001 6,00 :;,£16 £,93 5,91 5.8i 5.84 5,80 S,77 5:',( 5.71 5.~0 e.S8 5,06 t,S5 5,64 &,6321,70 1R,OO 16.'39 .i5.9~ 15.52 15,~! 14.90 14,kO 14.f:i6 14,!i4 1 ~,':5 14.:n 14,24 1':.15 H.02 13.e3 13.83 13,71 13,69 13,1'1 13,S7 ~3.52 13.4& 13,411
: C';H 5.'i~ ~A 1 5.1~ 0,05 4,85 ·U~~ 1,82 -1.13 ·t ,7·1 1:.,70 4.B:: 4,64 4060 4,56 4,-53 .:1,50 4.46 '1.4~ 4,4~ "l,"!O <1,3g: 4,37 <,32 .11 G.~r, l~. 2:1 ; 2.0; 1 j ,3Y 10,97 10.67 10.·15 ~O.27 10.J ::. iO,G$ 9,~o ~.e9 9,7i 9,68 9,55 n,H &,311 9,29 9.2' 9.17 9.18 9,07 9.~ 9&11.- II 5,99 5,14 ~.76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,1, 1.10 ",GG ~,O:1 ',(IIl 3,95 3,9= 3,.61 3.M 3,31 3,77 3,1S 3,72 3.71 3,69 :.68 M7!IJ3,74 1'J.q~ 9,76 9,15 8,75 8,47 P,2fi ~.lO 7,9H 7,xi 7,79 7,72 7.60 7,52 7.39 7,3! ;.2;; i.J4 '! ,0:9 7,02 6.SS 5,94 S.9't! 6.'\,~
I 5.09 4,74 "',3Z, ~,f2 ~m 3,tn 2:r~ .1,I:l 3,5~ .1.63 3,8\1 3.57 3,&2 3.49- 3,44 .1 ..0 ~,3r, 3.M .1,:2 3,:9 :S.28 3.:t5 3.24
;:~ I! j'"' "' .. 9,55 S." 7 .fl~ i. :16 it 19 1.00 6 t H I 6,7: 5,32 6,54 6.4'7 6,35 -1,27 6.15 t:,07 5,9n 5,90 5,85 5,7M 5.76 5.70 5,61i ~,.,,;,J'
I 5,"2 4.46 t,{i7 3,84 .1.69 3,5H 3.50 3,1 : J.3D 3,34 3,31 3,2~ 3.2.1 1.~O 3.1!i ~.12 3,08 :I,D,S S,03 3,00 2,98 2,96 2,94 2.93I \1.26 8.6~, •.53 ".01 6,63 G,07 \3./9 6,03 S,Y] f:.,H2 ~.H 5.6i 5,56 ~.-tR .').3;:; 5.2_ :i.20 ~,J 1 5,% 5,QO 1,!'6 1,91 4,88 4.&\ II < .0 . "" '3.&0 3.63 J,~M 3.:1; .1,29 3.~3 3,IH 3,1:1 3.10 3.Di 3,02 2.98 2.n 2,90 2.sfi 2,82 2.80 2.77 2.7~ 2.73 2,72 2.71I ~', .... "',",,0
110.~G 8,02 6,9'9 6,·12 fi,Ofi 5.XO 5."2 5,17 5.~5 5,2G 5,18 5.1 J S.OO 4,92 -I,hO ';.;3 UI t,.!jf) ·LSi i, t!'j 1,11 1.,Yl I.:l.'; . }.,11 i
V>.j:o
....%,M..;;2,55
3.93
500200
2,563,%
2,594,01
10075
2.614,05
50
2,644,12
2.674.17
~O
2,704.25
3024
2,744,:i3
20
2,77-1,-41
16
2,82-1,52
2,R64,60
12 1-1
2,91-1,71
11
2,9.14,78
10
'2,97.1,nS
9
3,02.1,95
IS
:J,075,06
:J, 1~l
5,11:1,7.25,3~
3,3:1[},li~
3,-1H5.99
3,716,55
4,107,56
4.96lO.Q~
10
[lAfTAft I ,lanJ"tan, V, • dk p.mbHa,,~
V <dkL: fi 7: I 2 3 4. 5pt'D)'ebut 1
11 4,849.65
3,987.20
3.596.22
3.365,67
3,205.32
J,095,07
3,01-t.Ht!,
2,95..1,74
2,904,63
2,66--1.,54
2,824,46
2,794,40
2,744,29
2,704,21
2,654,10
2,614,02
2,5':3,94
0"......"3,86
2,503,M
2,473,74
2,453,,70
2.423,66
2,413,62
%.o!o3,60
12
13
II
....75~,33
4,679.07
4,608.M6
3,886,93
3,806.70
3,746,51
3,495,95
3,41S,N
:~.34
5,56
3.265,41
3.165.20
:J,l ~
5,03
3,115,06
3,02~./i.6
2,964.69
3,00"',82
2,92~,62
2,854,46
2,9~t
1,6:.
2,8~1
.(,4~1
2,1j'-I.2rl
2,854,50
2,77·:'30
2,70..1,14
1,804,3'.:'
2,724,1~
2,65,(,03
2,76t,;}O
1,67-t,10
2,603,94
2,724,22
2,63.1,02
2,563,8n
2,69-1,16
~,60
3,96
2,53:l,RO
2,614,05
2,553,h5
2,·j83,10
2,603,9S
2,513,78
2,443,62
2,5-43,86
2,-463.67
2,393,51
2,503,78
2,423,59
2,353,43
2,463,70
2,3!I3,51
2,313,34
2,423,61
2,3'3,-42
2.273.26
2,4.03,56
2,323,31
2,243,21
2,363,49
2,283,30
2,213,14
2,353,';6
2,2.33,27
2,193.11
2,323.41
2,243,21
2,163,06
:,313,3::
2,223,18
2,1-43,ll:
:,30....--2.%13.1$
2.13S!$'O
t:i
IS
n
18
4.548.68
1,t~
8.S='
-i.4t>~..w
4,418t2~.
J,6H6,16
3.636.?:3
d,{'96.11
3,555,Jl
J.295,..J2
a,2·15.29
3,205.18
a,!65.0~
3,064,89
3,01-t.77
2.~6
1,57
2,93.i,511
2,904.h6
2.154,14
~,h:
4,:H
~,Ti
~,2~
2,79~,32
2,74-1.20
~:;c
4.1 u
2,1101,{\1
2,70~,1 ~l
'l,6fj-t.O~1
~,6~;
3,9:1
1,l)tl3,E:;
2,64-i,CO
2,593,fi9
2,553,79
2,61J,':'!
1,51$3,89
2.513.78
2,503,68
2,16~,6e
2,5;)3,80
2,193_6~
2,-i5:J,59
2.41:l,S}
1,513,13
2,453,61
2.413,52
2,;r;3,4.1
2,483,61
2,423,fi5
2,3B3,45
2,343,37
2,433,56
2,373,-45
2,333,a5
2,293,27
2,.193,48
2,:i33,37
2.293,27
2,253,19
2.333,:>6
2,28J,~5
~,Z3
3,16
2,1.::I,Oi
2,293,29
2,243.18
2,193,08
2,1,S3,00
2.253,20
2,2G3,10
2,153,00
2,112,9\
2.213.12
2,163,01
2.•112,\12
2,Oil,8<I
2,183,07
2,132,95
2,082,86
2,04~,75
2,153,00
2.illl2.8\1
2,042,79
2,002,71
2,122,:n
2,H72,86
2,C2t76
1,982,68
2.102,92
~,04
2,W
1,91)2,70
l,eo:2,6Z
2,08!,8G
~,0:2
2,77
1.P?2,6":
1,9~
3.ti'
%,012,87
~.gi2,1~
1.1l<!:.e$
:',922,£7
;9
10
2\
22
23
-t.3~
8,13
-.1,:.158,10
',02t,Q2
4,301,v4
4,2R1,8';
3,525.93
3,-l95.05
3,471i,78
3,445,72
3,.f:.!5,66
:i,135,01
.~.lU
1,9·(
3,074,87
3,G5i,HZ
3,034,76
2,HG4,5Q
2,K7J.y~
2,8-14,37
~.S:.l
4,31
2,f:lO·1,2ti
2,i j
-!.! 7
2. ) :4,10
2,6114.0t1
2.6(-\J,£,9
2,64.3,!::14
2,6~~
:-1,9-1
2,tiU3_S~
":',;)1
3Jl;J
2,M,3,76
2,533,71
2,:;:')3,77
2,f.~
3,71
2,',93,li5
2,473,M1
2,153,~4
",,4K3,63
:?A:}3,56
~,42
3,61
2.-10.'I,U:
2,3K
z"n
:!,.{J3,52
2,.103,1b
2,:1':'J,-H)
2,36:;,3~
2,323,30
2,.383,43
2,':-5;,3';
Z,323.3:
2,303,26
2,2h3,21
2,:143,~fl
2,~1
3,30
2,2M3,24
2,262.1~
2,2·13,~ -I
2,~1., .,..","V
2,2fi3,23
2,253,17
2,233,12
2,2U3,07
2,2S.3,19
2,233,13
2,20::l,!)7
2,JH3,02
2,142,97
2,21",J;;;
2,1H3,05
2,152,99
2,132,~·1
~,IO
2,89
::.153,00
~.12
2,9-1
2,092,Bl\
2,01~,8J
~,M
2,78
2,112,92
2.032,86
2,052,00
2,03'2,75
2.002,70
2.072.04
~,OJ
2,77
2,002.72
1,98;,U;i
1,9<12.62
2,022.76
1,996,BV
1.9'32.53
1.\132.!>8
1,91:Z,a3
2,t~
2.';0
1,9€g.6~
1,93Z,O!
1,91~,&::I
1,882,48
1.9€~,63
1,922,56
1,892,:U
1,812,4~
1,842.-t:
1,94:,60
l,llO2,33
1,872,41
1,842,.42
1,1122,37
1,912,54
1,87~,.j7
I,M~,'2
1,812,:7
1.792,32
1,:902,5!
1,85',44
1,8.2~,38
I ,flO2,33
1/':12,28
1,1l<l2.4'
1,84:;,4.~
I,S!%,alI
1,782,.91
1,16:,24
-V>V>
TAR I (~) V,- dk p.mhllanc1( .
1::12,~7
1.697.IS
1.702,15
1,7~
2,1!)
•1,71 !,~ ill";2,16 2,1% 2.Ht
!,7'$2.23
1.722,19
1,?:2,2!l
1,762,25
1$l2,32
1,782,28
1.82:2,M
I,s.!2,40
1,0$2,41
1,9:l2.~
1,902,SO
!,~
2,67
1,952,58
2,002,':'0
1,092,611
2,OS2,77
2.08:.-81
2,112.-8£i
2.102,l1S
2,1S2,9<'
2,152,96
2,203.05
2.163.02
2.223.09
2.243,13
2.,32 2.273.29 3.17
2.34 2.233.32 3,21
2.393.42
2.413,46
2.76 2.0-0 2.494,18 .1.86 3.E;3
2.74 2.~9 2.474.14 3,82 3.59
3.Z5 2.96 2.";';1 2.57 Z.4f. 2,37 ':.~(1 2.25 ~,20 2,l6 2.13 2.~ 2,03 1.97 t,93 l,GS 1,8-4 1,00 1.7t-l 1;1-15.49 4.60 4.11 3.79 :S:.506 2.39 3,25 3.1·1 3.06 2,98 2,93 2,1'\3 2,74 2,63 2,55 2,n 2,38· 2,33 2,?.5 2,1'1
4.:.I:i7.tlS
.\.24 3.38 2.997.77 n,S7 ~,6B
4.2: 3,37 7..897.72 5,53 4.61
25
26
21
Oktoct 1 1 2: 3 ~ ~ f) 7 8 0 iO 11 J2 14 16 :!O 24 30 4(1 £0 '!S joo 20:) 500 00
24 I 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 "SI 2.U 2.36 2,30 2.26 2.22 2.18 2.13 2.09 2.02 1.98 1,94 1,119 1.86 1,112 1,80 1.7. 1.74 1,737,8:Z 5.61 ":.72 4,2:2 3,90 .1.57 3.50 3.3" 3.~!' 3,17 3.~J 3,n:J 2,93 2.8:; 7.74 2.56 1,56 2:,49 2.44 2.M 2.Z3 ,~,27 2,28 2.21
1,872,45
,8 4,2'& 3,31 2,~5 ~:?I Via 2.~i 2,36 2,29 3,24 2,19 2,15 2.!: 2,00 ~.02 l,se J,91 1.97 1,31 ',78 1,75 1,'12 l,tlSo 1,67 !,SS7,64 5,45 4,57 4,07 3.76 3,53 3,36 J,2:i 3.il 3,03 2.95 2.~~ 2,80 2,71 2,&0 2,S2 2.44 2,3& 1,30 ~.22 2.1!! 2,13 2,D'!! ~.~
::n
30
.06,18 3,33 1,93 2,10 2.M 1,13 ~,::::S 2.2~ 2,2:2 :U& 2.1~ 2,\& 2.13;) ~.oo J..tl·~ :.~ J,:16 1,6-0 1,77 1.":'3 1,11 l,sa ~,3S LM",ft.O 50,52 4,5~ ~.C4 3,73 3.50 2,j3 :;.20 3,OR 3,00 2,~2 :l,a7 2.77 Z,8g 2,57 2,49 2,4J 2,32 2.21 ~,:' 2.U 2,10 2,06 2.03,~,t7 5,:2 ~,9:..! 2.69 ~53 :t,42 ~,34 2,27 2.21 2,Je 2,J2 2,09 2,04 1.S'9 1.93 l.eg 1,34 1,"19 1.73 :t.;;: 1,69 1.66 1,64 ·1,1\17,5-6 5,3P 4,S! 4.1)2 3.70 3,>t7 3.31': '::.1; 3.06 2;98 2,!Kl 2,M :,74 ;2,~ 2,S4 2,4"t 2.38 2.29 2.24 :l.ld 2.13 2,01 ~.03 2.91
1.742,20
32
34
36
4,157,50
4,137,"
·Ut'7.39
3,305.34
8,281>,29
3.265,2S
2,904,16
2M4,~2
2,80-4.38
2.673,97
:.653.93
2.833,89
2,SI3,B<!
2..1i>3.81
2,483,fS
2,403.42
2,3iI3.38
:t:.383.35
2.323.25
1,303.21
2.283,18
2,253,1~
2.233.08
2,213,04
2,193,01
2,~ ':2.97
2,1.51,94
2.142.94..........2,89
2,102,8f\
2,102.'l"
2,082,82
2.062,78
2,072,80
2.952,78
2.032,12
2,02 1,972.70 2,62
2,00 1,962,66 2,58
1,89 1.932.62 ,2,54
1,912,51
1,892,47
1,872,43
1,662,42
1,842,38
1,822,35
I,K_2 1,76:<'34 .2.25
·.hl~.,~ ,so" }<},7,,:, >1,112-,3"" 2.21 2,15.~:;r,\
:J'-'t&,,~,J,r~F "1;592,26 2.1..7-' 2.12
1,692,12
1,672,08
l,852.~
1.672,021
1,1>12,04
1,622,00
1,6012.02
1,61I,!l!l
',591.94
1.611.98
1,591,~
1.5<11,90
1,591,96
\,&71.91
1.551.81
3ft I 4,10 3.25 2,86 2,62 2.46 2.35 2,26 2,"19 2,14 2,09 2,05 2,02 1.95 i,92 I,NS 1,80 1,78' l:fi I,G? 1,63 1,60 l.57 I.M 1.&37.35 5,21 4,34 3,86 ::1,54 3.32 3.15 3,02 2,91 2,82 2.75 2.69 2.59 2,51 2,40 2,32 2,22 2,14 2.08 2.00 1,97 1.90 1,&6 iP-i
2.81 2,57 2.42 2,30 2,22 2.101 2.09 2,04-1.2--1 3,76 3.4.-1 3,22 3.05 2,92 2,82 2.13
2.!~O 2,56 2,H 2.30 'l.ZJ 2.14 2,oa 2.03.1,22 3.'1.J 3.42 3.20 3.04 2.90 2.80 2.71
2.00 1,97 1.912,66 2,60· 2.50
J,99 1,96 1.902.64 2,58 2,48
1.72 1,662,15 2.06
1.73 1.682,17 2.08
-Vl0\
1,&1!,!t
1.49t:i!'J
1,481.75
1",4.1.12
J...;s1.70
I.SSI.M
1,811.B!l
1,8ll1,18
1.481.76
1.-471,73
i.&qI,M
1,521,82
1,841,85
1,511.KO
I,SO1,78
i .f;1;:f
1.94
1.571,91
1,1\61,83
1,541.86
I.S31,84
1.611.97
1.601.94
1,571,90
J,561,88
1.581.92
1,3.12,05
1,642,02
],Ss2.00
1.621.98
1,611,96
1,652,0·1
1.6-12,02
1,74. 1,692.20 2.11
1,7J2.13
1,702,11
1.792,29
1,782,26
1,762,24
1,752,22
1.742,20
1,R~
2,37
1,822.35
1,812.32
I,MO2.30
1,792,28
1,002,49
1,892,·113
1,612."2
1.862,40
1,882,44
1,952,56
i,922,52
1,9·12.t;4
2,66
1,982,62
1,992.6·t
.=••v ...
2,10 2.05 2,Ot2,84 2,75 2,68
2,12 2.07 Z.C~
2.88 2.80 2,73
:l,U 2..06 2.022.K6 2.77 2,10
2.2& Z.!f:!3,12 2,99
2,24 2.173,10 2.96
2,23 2.163.07 2.94
2.313,24
2.3-43,29
2.323.26
2,.133,.1,6
2.443,~9
2,433.51
2.583.78
2,8!3.83
1.593.80
2,83.. ,29
2.824.26
2.g-!4.31
3,235,18
3,225.15
3.215,U
3,205.10
J,195.08
4.077.27
4.067.24
4.057,21
4,047,19
4,O!!7,31
8
18
"
~o
12
.!.
ll.\rT:\H 1 ':MnJutolnl
v ~ II k I' " .11 II 1 1 ,I I' ~
V '"llh1""'\",11111
" " L: I' ", .!II :.!l .:11 In ",II '.' lUtl :wn i'rU{I 00
~,l1 1.11::i ,I ';"
";. 1" "!. ";' ~ I", til, I. :.!l'
~ ",I, 111
;::..: ,;. II.! ·.!'I
i.l'"
.!:.!,.
; I'.!:.! r'::.!.>
.: ,'I.! 'l'
." .: I,:.!, 'I', I .~Il' 1,... :. I: ...!. '" 1. h :1 .. \" .!..!I,
1.'71.!. I:"
1.';'1 I .... :J.IIJ !,1I"
1,,;1.
l.l'l1••;·)1."'1.
I.:'i:.!l.~~
"I ...I.7fi
1.\6l,i t
UIl.tiM
_1-
."'."j
lill
n:,
70
:'Ill
jOlt
1:1',
1.,11
lOll
h!lI
1·lon
00
I.U:!•• 1:!
I ,fin
• ,lIH
::,~ I! I
" .111
: I, ~ f1'i";'.01
a,Hlifi,!Hi
:I.:I!".!I(l
:l,H~
i;.~ I
:UI1li,xl
:1,t\(1
n,'l'
:1,1'10ii,iO
:u{;)Ii.!;!"
;U\Ili.t:1
:1, I i~1.1I1
:1.1:,1.!I1'\
:1,1 II,!I;,
:1,1::1.'12
:1,11I.H/'l
:l.lJ~ 1
1,1'\:..!
:U17I:,~
:! ,w;1,7:,
:1,11 I1,"';1
:I.lJ:!.l,h~,
;1.liH
•.Ii:.!
J. ~I~l
!.lill
~'."'; ~
I. ]Ii
:1,"';';1,1,1
:.!,7 ;JI, HI
:.' '; I1.111'\
:!.i:!1.111
:!.,iO:,,~tK
:!hX.1. ~I I
:!.I: iJ,!11
:u;;,J,Jo<'i
!,ci:!:~,~,1
:l,til,~ ,t<€J
:!.li!l'1, 7~
.!.,., 1
:u;,...
:!.:.:!:1.1, ..,
:1,;',1:l,'i:!
·:.!.r,fl::.Ji'l
:.!,IK
,I,."'x
~~. Iii
:I,fll
1, II.1. 17
:2,1:1:l,1 ,
:l,11:;.1:
2.:1!'J,:lli
:.',:JI\::,:.1
:':,:I'j
:1,:12
-.. '.""
:!.:I:;1,,11
'!.:m:1,:11
:!,: I ~,
:l. .!~!
:.',a:1:1,:.' ~I
2.:10l,.!ll
:!. :!~ I
.:.1;
:!.:.!7
:i,i:i
:.!,~4i
;;.i I
~,:!:I
:l,01;
:..!.:::!::,:)1
:..U:i:i.lJ:!
.~ .!::. I ~.
'2.'1,.,;:,11
;!,:n,cml
:!.:I:.!1.ll';
:!.:11;I.HI
;!, I ~ t
:!.'t!l
'!. 17:':,'1;·,
:!.I(;1.~,:!
:!.II:1,:,.(1
:.I:!:!,rI:'
:!.I!/2,~:'
~.W.I
:!./'{ll
";,'11'
:1.1.1,H;,
:!.l ;.:!.l'::
:l.ll:.!.'Ii
'..!,I:!
:.!.M'
:!, Ifl:!,/".:!
:!.U~
:.!, ~~I
:l,Hi
:!,'\i
:!.w,:.:;;;1
·!.11:1:!. !;~!
:! 1l:!:.!,l'ji
1.111:!,lil
1.11.!........
'2.111'2.:".:!
:.!,ux:.t. j ~I
'l,U:'1,: ..
'..!,U:,:!.7 I
:.!.It;1:!,l,!i
::.111~,li:,
;t"If!
';,\;:!
1,~~I\~,Cll
I .~k;
'.!.":::
i ,~I:,
'1,''':/
I ,~I I:!.:.I
.: n,
.1,111
.!,';":.!
;!,11'..!:!, ,II:.!.Ill:!,'i;
I .~ ,~/:!.lil
1,:1·,:!.;.!I
I,"",:":'h
1,:·1:!.~l,:
I,!I:.!'!..,·lll
I , ~ 1'1
:1, It;
1 ..... :1:!.ll
1.K"~
:.!,II
, 'u,
.!.h"
'l'!
.!.u:
: ,~II'I
:!.lil
I,!!;:: •.,'1
I,!',',:.!Yi
I ,!1!'!, ..,I
1.~IO
:.!.17
!,~'I
:!.! I
1.~·;
:.!,ll
I ,:; ~I
'!,,; ~
l.h l
:!,:tl
1.1'1:.:.!.:l:.!
I q~
.,',
I ,~I:,
.!.·,c,
I.!II
:1,:,1
i,!I:l'],;,1
1.~J1
·..!,II'\
1,11....
:!.I;j
I,XI;
'..!. III
I.x;,:1,:17
I.x;!.!,:I\
I,lil
:.t,:!:l
I.~U
:!,:!li
I .•'.•:~ ,:! I
I.!I:
:!.:"l
l.l/:.!1:,11
1.!11I:!,l';
1,1'1'1
:!,I",
1,hM
2,/1
I.X:,} ..lll
l,:-ta:!.:l;l
U~1
:.!.:10
1.:'0:!.:?/'l
I,,"I:?,:!;1
1.71;2,:10
l,iI:t1.' ...
1.:-. ....."2.1';
I.,"'.1.111
I.:'l:'1,:;-;
13'd1,:1:,
l.x:.!:.!.:l:!
I. 7~'1.:..14.
I,i,:!,LI
1,';1;
:.!,:.!U
1,. i1, I'"
I -.,.' -
l,t:!
l.iOlJI~I
I,W:1.0,
I ..... :
'.! •• I·,
1,:''1::,::.!
'.""J,.ill
I .:~f:!:!~
\ --, ":!,:.!I
1,7,.'J.. I ~,
l,7:.!2,1'-'
I. -: I2,1:!
l.r.~l
:.:!,Ol:
!,f;;'~,t! I
!".,-,:':,111
I.lilI.~'J
I ,~l
.!,:.,!';
l. ~:,
:! ..!II
l ";' I
":.1"
I..:!':..1.',
I, ,II:!,Il
I ,Ii"'!Wi
1,',:1'1,fI::
I,lil
2,UH
I,(i:!l,~,i
1,C,(1
I,ll:!
l.~'"
I ,K~t
1,1}71,:--;
I - ,
:.t,''-'
1.711:!.I:.!
1./,,,!,U~I
LU";';,!.u';'
I.,;:,:.! .ILO
1.1, ,
1.'1,-
1,I:nt.!11
l.~!l
I,!rl
1,5 ;l.x....
I.:) II,:;!
1•.;:1UII
t .,;'1l,i~l
1.10-;'
:,:.11\1
I.,,·,1.1l.:
l.li.:".!. ,till
l.ti',!I,~J~
I JillI .~l I
I,:, ~1 ...."
I.:'·'I ..... ·,
1,:,1I,~.:
I .....:!1.";;1
I, :~I
I,i I
I. I"';
I •• !
i,lt;l.'iS
1.. ;1
I .~" ,
I.:.!'I ,~'.I
I.;"I.!ttl
1,:.1>1./'11'1
I.!t.II.KI
1':,1l,j!t
Ln, _.,.'"I. Ii\ -.,,'.
1.1:,
I.n!'
1.1:!
l.tH
1, I ~
l.til
I,~O
1.59
1,.",'"l.:m
l.:lfiI,~'
l,~ll
1•.Joi1
1.;,:1I •./'I:!
I.:') It,il'\
1,11'\1,7:1
I.l~,
l.fi1'\
I. tII ,ttl,
1,1:.'1,1,:!
I.~~M
1.5";'
1.:ltll,al
1.3~
1,5~
'-!t:!1.1'l:.!
l.rlf!1;;~I
1.1~1
1,;~;
1.17,.71
1, 15.l,i;:1
I. t!I,fl:
1.;1~
I.S!}
I.:~~
1.5R'
1,:1:)
!,5:'
l.:t~
t,·17
I.:m1,-'1
1,21'11.~ 1
I,.·llt1.-; ...
1;11,1.7 I
I • IIil.71
1,lnI,H9
1•.1~t,Ur.
1.:19I,!i!)
3.:;81(5·1
I,:n1,5\
1,32LIM
1.:tK1,·!2
I .:lU1.;;/'l.
1.24I.JS
1.110l,il
1•.111,('8
1.12I ,R I
1,10l.fiJ
\,3"\.51
1.311.51
1.311,.;6
l.i~
1.• I;f,
\.261,,31;
t,2:<: •1.32
I,HI1,2M
1,1i1,25
t. 1:1I,Hti
I,·U1.6:\
1,:!!'t,tlU
1,:11I.r~,
!,3b1,62
I,:m1.16
I • ...-,1..10
i,t51,31
1.221,33
LiS1,2 !
1,1jLi9
i,ltI,H~
I,H! ,6 I
t,:m1,6U
1,37t .j.fi
i ,:J:!)1.53
!,='21•.m
L2~
\,1:1
l,25I.a,
t,Z1i .;1:1
1,1'1.1I.;l~
l.i:1, I;Jo.--1,OR
1,1t
1.001,00
'HH,'·.' f 1"""',,'<1,, "'1<lf!~I,.., 11,,,.1. (. I, , .1.,11.; \\d,'\' .;.. SOil'. 1.\, \"\', \ ,'r!.. 1!Il,(I
11.,'1 ~,il""" I""!·' ,,,"I !I ..
---'~
V>....,
158
Lampiran
0.00020.00030.00050.00070,0010
0.00140.00190.00260.00360.0048
0.00640,001140.01100.01430.0183
0.02330,02940.03610.04550.0559
0.06810.08230.09850.11700:1"379'
0.16110.18670.21480.24510.2776
0.31210.341130.38590.4247Q~1.§-1}
0.53590.51530.6141O.6SJJ0.6519
0.72240.75490.78520.81330.8389
0.862·10.88300.90150.91710.9319
0.94410,954:50.96330.97060.9767
0.98170,98570.98900.99160.99)6
0,99520.99640.99740.99810,9986
0.99900,99930.99950,99970,9998
0.09
0.06940.08380.10030.11900.1401
0.16350.111940.21770.24830.2810
0.31:560.35200.311'J70.42t16OA6t1l
0,53190.$7140.61030.64800.6844
0.71900.75170.78230.81060.8365
0.8599'O~BlO0.899]"0.91620.9306
0,94290.953:50.96250.96990.9761
0.98120.98540.98870.99130.9934
0.99510.991iJ0.9;1130.99800.9986
0.9~)0
0.99930.997:50.9:960.9997
0.00030.00040.00050.00070.0010
0.00140.00200.00270.00370.0049
0.OOS60.00870.01130.01460.0188
0.0239('.03010.03750.0465').0571
0.080,07
0.00030.00040.00050.00080.0011
0.00150.00210.00280.00380.0051
0.00680.00890.01160.01500.0192
0.02440.03070.03840.04750.0582
0.07080.08530,10200.12100.1421
0.16600.19220.22060.25140.2843
0.31920.35570.39360.43250,4721
(l.5.:!7~
0.$&750.&0640.64430.6803
0.71570.7-1860.7794).80780.8340
0.85770.87900.89800.91470.9292
0.94180.952:50.96160.96930.9756
0.98080.98500.98840.99110.9932
0.99490.99620.99720,99790.9985
0.99890.99920.99950.99960.9997
0.06
0.99480.9%10.99710.99790.998:5
0.99890.99920.99940.99960.9997
'.l5~J9,1.St'oJ61.1.60160.6406).6771
U11)1.7454).7164J.a051J.831 :5
.1.8554J.8170
·Ni-}T0.9278
0.94060.95\:50.96080.96860.97:50
0.98030.98460.98810.99090.9931
0.32280.35940.39740.4.1640,4161
0.00030.00040.00060.00080.0011
0.00150.00210.00290.00390,0052
0.00690.00910.01190.01540.0197
0.02:10O.oJI40.03920.04850.0594
0.on20.08690.10380.12300.1446
0.ltlH50.1'J.l90.22J60.25460.2877
0.05
0.99460.99600.99700.99780,9984
0.99890.99920.99940.99960.9997
0.85310.87490.89440.91150.9265
0.939010.95050.95990.967&0.9744
0.97980.98420.98780.99%0.9929
0.02560.03220.0401o:ti'tVs0.0<i06
0.07350.011850.10560.12510.1469
0.17110.1'1:'1O.:!2660.257110.1912
0.32640.3632OAOl30.44(}.t0,4801
g:H-~~0.$%70.63680.67.16
0.70880.74120.77340,80230.8289
0.04
lJ.J3txllU66?U.·W:520.444)0.·1840
(!.SIN)11.!'S5;a.59·Hi'G.l,]3 jfUi700
0.7054O.7JIl'J .0.77040.7995(1.8264
0.93820.94950.95910.96710.9738
0.97930.98380.98750.99040.9927
0.99450.99590.99690.99770.9984
0.99880.99920.99940.99960<9997
0.85080.81290.89250.90990.9251
0.02620.03290...04090.05050.0618
0.0749O.1l9010.10750.12710.1492
0.1736(1.1005{l.11960.2611(l.1.946
0.0003 0.00030.0004 0.000010,0006 0.00060,0008 0.00080.0012 0.0011
0,0016 0.00160.0023 0.00220.003 I O.OOJ<J0,0041 0.00400.0055 0.0054
0.0073 0.00710.0096 0.0094
&gl~i'" g:8:U0.0207 0.0202
0.03
0.00030.00040.00060.00090.0012
0.00170.00230.00320.00430.0051
0.0075,0,00990.01290.01660.Q212
0.02680.03300.0418{\,0516{I,0630
0.07640.09111u.I09JU.ll92{I.1515
(1$1 :,1t1.5517tJ.591 tT0.619)O,(,(i6.J
0.70190.7.3>70.76730.7967n.823~
0.84850.8708O.H907MOS10.9.236
0.93700.94840.95820.96640.9732
0.97880.98340.98710,119010,9925
0.])300.37070.40<)00.44113OA81i0
0.99430'".19570.99680.99770.9983
0.99880.99910.99940.99960.9997
0.02
0.00030.00050.00060.00090.0013
0.00170.00240.00330.00440.0059
0.00780.01020.01320.01700.0217
0.02740.U3440.04270.05260.Q6..t3
0.07780.09340.11120.13140.1539
0.17S80.101,1O.2.15g"tft6T60.301:5
0.33720.3745004129004:522O.-l9~O
(UO:;Oll.~·r;-$
O.SS?I0.61.$50.6b:S
0.698:S0.7314,0.76·120.79390.8212
-----------------
0,84610.86860.S8880.90660.9222
0.93570.94740.95730.96:560.9726
0.97830.98300.98';8o,nn0.9922
0.99410.99560.99670.99760.9982
0.99870.99910.99940.99950.9997
TABEL A.4Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal
0.07930.1)951n.11310.1:1350.1561
0.11114O.1.U'lO0.231190.:.\7090 ..10$0
0.34090.37830.-11680.~562
0.-1960
O.9'J400.99550.99660.99750.9982
0.99870.99910.99930.99950.9997
tl.51\40u.S·US051\'\:0.621"70.6591
0.6'JSO0.7::'910.76110.79100.13\86
0.8-1380.86650.88690.90490.9207
0.93450.94630.95640.96490.9719
0.97780.98260.98640.9&91',0.9920
0.080S0.09(,$0.11510.1]570.15!<7
U.lli·110.211',10.24200.274.10.30115
tl-')(u.;
··0.1·tl.o0.'
.. :.:~
~ 1.2-1.1
.. 1.0
_ 0,4 0.3441>•. 0.3 0.)821··0.2 OA2n7-0.1 0.460.:!
1
- 0.0 I 0.5000
ll\\ 1 ll,~""",l
~.~ I g:~~~~
IO..1! O.tll J':l1.1.4 , 0.t>55.J,.1!.S I 0.1><)1~
~::~ !&~~1J<1.8 I 0.711810.9 0.81~9
1.0 I 0,84131.\ 0.8643\.1 0.8849I.J 0,9032IA 0.9192
U 0.93321.6 0.94511.7 I 0.95~41.11 I 0.96411.9 10.9713
2.0 I0.97722.1 : 0.9821n 0.%611,3 0.9f;<j32.-1 0.9918
2.5 0.99.1B2Jl 0.995.12.7 ' 0,99652.8 ; 0.99742.9 : 0.9981
3.0 0.99873.1 , 0.99903.2 i 0.999.13.3 i 0.999:5J." ! 0.9997
m'- -~-- 0.01
-).4 0.0003 0.0003_ J.J 0.0005 0,0005_ 3.2 0,0007 0.0001-3.1 0.0010 0.0009_ 3.0 0.0013 0.0013
1-:_9 0.0019 0.0018_ 2.8 0.0026 0.002:5"'2.7 O.OOlS 0.0034-,2.6 0.0047 0.0045_ 2.5 0.0062 0.0060
_ 2.4 0.0082 0.00110-2.3 0.0107 0.0104-2.2 tOil'} 0.0136-2.1 0.0119 0.011.:1_ 2.0 0.0228 O.O~22
-1.9 0.0281 0.0181
1_ 1.8 0.03$9 O.OlS2_ L7 0.0446 0.0436
!,.Ul' 0,05411 v.usn.. 15 0.066H 0.01>$5
I
o z
DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-091
\i) 1I1N JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 September 2008
~ FITK No. Revisi: 00JI. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Hal 1/1Indonesia
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI
Nomor : Un.OI/Ft./KlvL01.31 '-!fJP 12008LampHal : Observasi
Kepada Yth.Kepala Sekolah MAN 13 hl,arta
Assalalllu 'alaikulIl H'r.H'b
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : f'esi Eka Setiawati
adalah benar mahasaiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN
Syarif Hidayatullah Jakarta:
NIM .: 104016100399
Jurusan
Semester
: Pendidikan IPA - Biologi
: IX Sembilan
Sehubunga..D dengan penyelesaian tugas Penyelesaian " Skdpsi " mahasiswatersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait.
Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswatersebut dan memberikan bantuarUlya.
Demikiarl1ah. atas perhatian dan barlluan Saudara kanli ucapkan terima kasih.
Wassalalllll 'alaiklllllll'l'. H'b.
Jakarta, 7 Nopember 2008
a.n. De 'an.. ' :1>.a g, Tata Usaha
'-.. -.'\ ".'; ;." .
~DEPARTEMEN AGAMA No" Dokumen FITK-FR-AKD-082UrN JAKARTA FORM (FR) TgL Terbit 1 September 20Q!3
FfTK No. Re"visi:".", "'-
~ 00Jf.lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/ndonesia Hal 111
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Npmor : Un.Ol/F.lIKM.01.3/.~;,J2008Lamp. : Outline/ProposalHal : Pcrmohonan Izin PcncHtian
Kepada Yth.Kcpala MAN 7Jakarta.
Assalamu 'alaikum wl'.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Desi Eka Sctiwati
NIM : 104016100399
Jakarta, 26 November 2008
Jurusan : Pcndidikan IPA - Biologi
Semester IX (sembi Ian )
Judul Skripsi "PenR"l'uh Pendekatan Kons!ekslUal Bel'basis nilai tcrhadap Hasil Beljal'
Siswa pada Konsep Keanekaragaman Hayati"
adalah benar mahasiswa/i Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang
menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang saudara pimpin.
Untuk itu kami mahan Saudara dapat mengizinkan mohasiswa tcrsebut melaksanakanpenelitian di tempat dimaksud.
Atas perhatian dan kelja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
JYGssa/olliu 'a!aiku//1 11'1'. wb.
Tcmbusan:l. Dckan FJTK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
\i)DEPARTEMEN AGAMA I No. Dokumen FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 September 2008
~II:'~ Juanda No 95 Ciputat 15412 tndonesia I No. Revisi: 00
Hal 111
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.01/F.I/KM.01.3/3:3.ft.2008Lamp.Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth1. Ir. H. Mahmnd M. Siregar, M.Si2. Eny S. Rosyidalun, MAPembimbing SkripsiFakultas Jlmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Assalall1u 'a/aikulll wr. wh.
Jakarta, 26 Nopember 2008
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing IIlI(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
: Desi Eka Setiwati
: 104016100399
: Pendidikan IPA - Biologi
: IX ( sembi Ian )
Judul SI:ripsi : "Pengaruh Pendekatan KOl1stekstual Berbasis nilai terhadap Hasil Beljar
Siswa pada Konsep Keanekaragaman Hayati"
Judul terse but telail disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 25 November2007, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat mclakukan perubahan rcdaksional padajudul terscbul. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mahan pcmbimbingmenghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbiilgan skripsi illi diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdipcrpanjang seh.\[~~<, 6 (cnam) bulan berikutnya tanpa sural perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sarna Saudara, kami ucapkan terima kasih.
n"assalamll °afaikum w,.. wb.
Tcmbllsan:I. Dckan FlTK2. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAMADRASAH ALIYAH NEGERI 7 JAKARTA
JI. SrengsengSawah Kp. Kalibata jagakarsa :relp 021-7864201 Fax .786.2702Jakarta Selatan 12640
SURAT KETERANGANNomor: Ma.09.07/PP. 006/6 907'/2009
Yang bertanda tangan eli bawah ini Kepala Madrasah Aliyah Negeri 7Jakarta menerangkan bahwa:
Nama : DESIEKASETIAWATI
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 05 Desember 1986
NIM : 104016100399
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Penelielikan IPA - Biologi
Program Studi : S - 1
Semester : IX (sembilan)
Alamat : JI. Rawajati Timur II Gg. Porti Rt. 003/02 No.5
KeL Rawajati, Kec. Pancoran Jakarta Selatan 12750
Benar nama tersebut di atas telall melaksanakan kegiatan penelitiantentang " Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai Terhadap HasilBelajar Siswa Pada Konsep Keanekaragaman Hayati " di Madrasah AliyahNegeri 7 Jakarta.
Demikian surat keterangan ini kami buat, untuk dapat dipergunakansebagaimana mestinya
e h Arminto .Pd'150259867
Februari 2004), hal. 19
5. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif berorientasi
/1 ~Konstruktivislik: Konsep, Landasan Teoritis-Praktis danImplementasinya. (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, ~
2007), hal. 1016. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Slandar /A ~Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008) hal. 2557. Ibid., hal. 264-269 I/A.-8. R. Rudiyanto, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
It(Berpendekatan Kontekstual dan Kecakapan Hidup, (Jurnal
~Pendidikan dan Pengajaran Kurikulum Edisi Khusus THXXXVI 2003), hal. 67 "9. Trianto, Op. Cit., hal. 136 1'1 ItA.
10. Matthew Clifford and Marica Wilson, Contextual Teaching ,/1 ~Prqfessional Learning and Student Experiences : LessonsLearned From Implementation, (http.cew.wsc.edu/teachnet)hal.5
II. Abdul Gafur, Penerapan Konsep dan Prinsip Pembelajaran
~Kontekstual dan Desain Pesan dalam Pengembangan
It!Pembelajaran dan Bahan Ajar, dalam Mozaik TeknologiPendidikan, Editor: Dew; Salma Prawiradilaga dan EvelinaSiregar, (Jakarta: Kencana, 2007) hal. 16-18 •
12. Elaine B. Johnson, Op.Cit., hal. 21-22 /'(' If-13. Damriani, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
~Me/alui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Mata
4~Pelajaran Fisika di SMAN 3 Bandarlampung, JPMIPA,Volume 7 Nomor I, Januari 2006) hal. 21
14. Lili Nurlaili, Pembelajaran kontekstual, (Jakarta: Fasilitator // k-Edisi VI, 2003), hal. 11-12
M -lr.>15. Mochamad Enoh, Op.Cit., hal. 27-28
16. (ndra Venita, Jurnal Guru No.2 Vol.2 Desember,
fAKonstruktivisme Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris hDen6an Pengintegrasian Nilai lmtaq Pada SMP Negeri I XKota Kelas II, (Jurnal Guru, No.2 Vol. 2 Desembcr, 2005)hal. 96
17. Nik Aziz Nik Pa. Pengembangan Nilai dalam Pendidikan ft ~lvlalematika Cabaran dan Keperluan, Intemational Seminaron Development of Values in Mathematics and ScienceEducation, August 2007, h. 7
11~ IbieL, hal. 4 !r.-19. Alan J Bishop, Values in Mathematics and Science If!- ~Education: Similarities and Differences, Jurnal The Montana
Mathematics Enthusiast, Vol 5,2007, h. 48
20. Elis Supartini, Pendidikan Nilai di Sekolah Dan Keluarga, /'''1 &-..Fasilitator, Edisi 1,2006, hal.41
21. Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, I/f 6-::(Bandung : Alfabeta, 2004), hal. II
22. Ibid., hal. 26 r ~')0 Mega Iswa;-i, Pendidikan Nilai Un/uk Mempersiapkan Anak ;U U:::.:...) .
Ikfengh((dapi Era-Globalisasi, (Pedagogi Jurnal IImuPendidikan voUI No.1, Juni 200 I)
24. Rohmat Mulyana, Op. Cit, hal. 32-35 /"" l.-..
25. SyaifuJ Anwar, Pendidikan Nilai da/am Pendidikan Kimia, i7 I
~"'~A"~'
27- Rohmat Mlilyana, Op. Cit., ha1.179-180 /f If::28. Rini Prisma Gusti, Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep
fr kBiologi Meialul Pendekatan Konteksmal dengan ModelPembelajaran Berbasis GambaI' (Picture and Picture) padaSiswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Kota PadangPan/anff, (lurnal Guru No.1 VoL 3, Juli 2006), haL 33 •
29. Surosa Adi Yudianto, Op. Cit, hal. 16-17 r (....30. Slimaji et al., Pendidikan Sains yang Humanistis, ,M ~(Yogyakarta: Kanisius, 1998), hal. 116-117
31. Alan J. Bishop, Values in Mathematics and Science ft fhEducation: Similarities and Differences, Jurnal The MontanaMathematics Enthusiast, Vol 5, 2008, h. 47
32. Ibid r IL33. Rahaida Mohd. Saat & Ahmad Hozi H. A Rahman, The Role v
afValues in Science Education: Implications to Teacher
,~ ~Training. (International Seminar on Development of Valuesin Mathematics and Science Education, 3-4 August 2007),h.6
34. Alan J. Bishop, Educating Teaching About Values in
)(Mathematics Education (Kunjungan Seminar dau Studi
~Banding ke University of Malaya- Malaysia, InternationalSeminar, 3-4 August 2007) ~
35. Alan. J Bishop, What values do you teach when teach you /A hteach mathematics?, (tersedia dalam email:alan. bisop(iV,education .monash .edu .au)
36. Mochtar Buchori, Beberapa Catatan Mengenai Pendidikan ,M ~Nilai untuk Sekolah Indonesia, (Fasilitator Edisi I tahun2006), haL 13 ,1/37. Rohmat Mlilyana, Op. Cit., haL 181 &-.
38, Ibid, hal.129 rr f/:::39. R. RlIcliyanto, Op. Cit., hal. 67 r' U-.40. Mlihibbin Syah, Psikologi Belqjar, (Jakarta: RajaGrafindo ;vr. I:r.:Persada, 2008), Cet. ke-7, hal. 62-63
41. Slipraptama, Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam
f< U:Mata Pelajaran Geograji Melalui Pendekatan CooperativeLearning, (Bulctin Pelangi Pendidikan, Volume 4 No. I,
..~ 200 I), hal. 23r--- Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandllng: /;'1 lr-;42. I M.
-~.--Remaia Rosclakarya, 2003), Cet ke-19, hal. 84 litf-C-'-. .
/7 tr-43. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: RmekaCipta, 2002), Cet-I, hal. 13
44. Ibid. hal. 13 r' Lr-.,-~
Sardiman, fnteraksi dan A10tivasi Belajar Mengajar, 111.. 6:--45.(Jakarta: R'\ia Grafindo Persada, 2007), Cet ke- J4, hal. 20
46. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang
114 !J>
~}Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), Cet-3, haL2-3 fiMuhibbin Syah, Op. Cit., haL 144 - 155 l.rv
48. Supraptal1la, Op. Cit., hal. 22 ~,
h-
[-- ::~Ah;nad Solyan, Peri/aku Belajar Biologi Sis",a MAN, dalal1l
-J~ ~Didaktika Islamika, Volume IV, No.1, luni 2003, hal. 65Nana Sudjana, Penilaian Nasi! Proses Be/ajar lvlengajar, ("1 i fYI
~._-~j13flilclun&: Rem,\ja Rosdakarya, 2005), Cet-IO, hal. 22
I DeDaJ tment of Phvslcs and Ac:tron{)n1\!
./...,.(Jakarta: Bumi Aksara, 2007) edisi revisi, hal. 182
.," "':
54. Nana Sudjana, Op.Cit., hal. 23 r -, r~
55. Ibid, hal. 3-5 !"::' (fL ,56. Slameto,Op. Cit., hal. 3 ""-57. Elaine B. Johnson, Op. Cit., hal. 63-64 , -,
(iJ---58, Rohmat Mulyana, Op. Cit., hal. 97 ;~
- V;59. Alan J. Bishop, Values in Mathematics and Science
;~ ~Education: Similarities and Differences, Jurnal The MontanaMathematics Enthusiast, Vol 5,2008, h. 47 "
60. lib Syibromalisi, Upaya Meningkatkan Hasi! Be/ajar Siswa
hPada Kansep Fungsi Makanan Me/allii Lembar Kerja Siswa
411-dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, (SkripsiSmjana Pada FlTK UlN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak ~
diterbitkan, 2007)61. Satin ingrum, Penerapan Panduan Guru Berdasarkan
4/A- ~Pendekatan Pembelajaran Kontekstllal lIntuk MeningkatkanHasil Belajar Biologi Siswa, (Skripsi Sarjana Pada FMIPAUNJ: tidak diterbitkan, 2006) ~
62. Angga Adil Darmawan, Penerapan Model Pembelajaran
f!Kontekstual Untllk Meningkatkan Pengllasaan Konsep Pada fr;Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan, Tersedia dih!!l2:lldigilib.l]Qi.edu/pascaiavailahle/etd-03141 06-14 J730/r 17 Sentember 20081
63. Oneng Herkini, Pendekatan Pembelajaran Kontekstual padaKOl7sep Pencemaran Lingkllngan dalam Meningkatkan
1/1 kKemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMPN LemahabangKarawang, Tersedia di!:illIJ:I/digi lib.upi.edu/pasca/availahle/etd-0202 J06·1 02144Ul'September 2008]
BABIII
:~{"'"'" M,. Coo, C,,,~ '.'''. ,,'"" """"'. ./1 &::Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Teljemah: Ariefc- Purchan), (Surabava: Usaha Nasioual, 1982), hal. 368
2. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,
~~A ~(J"karta: BUllli Aksara, 2007), hal. 2 J J3. Ibid., hal. 207 re- lY:'4. Ibid., hal. 208 1~1__ n ,G--".5. Ibid.. hal. 210 A h
.--~6~--S-l;harSimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan
~ t-.. Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cinta, 2006), cet ke-13, hal.168------;'1. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:
~ ~PT. Raja Grafindo Persada, 2007), cet-7 hal. 185
8. Ibid., hal. 254 --';r &-9. Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), cet ke-
~ &:.6, hal. 466
~ 10. Sudjana, Ibid., hal. 239 ./!!.'L;tV'- 11"-.I I .j;nas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : ~Raja Grafindo Persada, 2005) Cet. Ke-15, hal. 43
BABIV
'~1.-~1Vicl E. Meltzer, The Relationship Between Mathematics
fhPreparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A j.APossible hidden variable in Diagnostic Pretest Scores,.. .. -' i()uln ~t<lj·A
2, Richard R, Hake, Analyzing Change/Gain Scores,
}1 ~http://Lists,Asu,Edu/Egi-Bin/Wa?A2=Ind9903&L=Aera D&P=R685, American Educational ResearchAssociation's Division, Measurement And ResearchMethodology, 1999 h, I
-.,
3, Ifi'aj Shamsid-Deen dan Bettye P, Smith, Contextual
~Teaching and Learning Practices in The Family and f1Consumer Sciences Curriculum, (University of Georgia :Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol.24, No,1 Spring/Summer,2006), hal. 14
4, Angga Adil Darmawan, Penerapan Model Pembelajaran
~Konstektual un/uk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pada
ItPokok Bahasa}] Pencemaran Lingkungan,Tersedia dibllp:lldigilib,uni,edu/pasca/available/etd-03141 06-1417301 -[17 Sentember 20081
5, Ria Oktavianita, Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching
It, W-and Learning (CTL) Terhadap Hasi! Belajar MatematikaSiswa, (Skripsi Satjana Pada FITK UlN Syarif HidayatullahJakarta: tidak diterbitkan, 2008) --
!karta, Maret 2009
Mengetahui,
'')sen Pembimbing I
r. H. Mahmlld M. Sil"egar, M.SiNIP. 150222933
Dosen Pembimbing II
Eny S. Rosyidatllll,MANIP. 150377449