17
IDEOLOGI A.Pengertian Ideologi Secara umum, Pengertian Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Istilah ideologi berasal dari kata 'idea' (inggris) yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan kata 'logi' yang dalam bahasa Yunani logos artinya ilmu atau pengetahuan. Secara Harfiah, Pengertian Ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide- ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian- pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari "idea" yang berarti 'cita-cita'. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham. Ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga pembuat konsep ini menjadi intisari politik. B.Pengertian Ideologi Menurut Definisi Para Ahli Berikut beberapa pengertian ideologi yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh kenegaraan. Alfian : Menurut definisi Alfian, pengertian ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

IDEOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

iuiui

Citation preview

Page 1: IDEOLOGI

IDEOLOGI

A.Pengertian Ideologi

Secara umum, Pengertian Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.

Istilah ideologi berasal dari kata 'idea' (inggris) yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan kata 'logi' yang dalam bahasa Yunani logos artinya ilmu atau pengetahuan. Secara Harfiah, Pengertian Ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.

Dalam pengertian sehari-hari "idea" yang berarti 'cita-cita'. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham. Ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga pembuat konsep ini menjadi intisari politik.

B.Pengertian Ideologi Menurut Definisi Para Ahli

Berikut beberapa pengertian ideologi yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh kenegaraan.

Alfian : Menurut definisi Alfian, pengertian ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

C.C. Rodee : Menurut pendapat C.C. Rodee yang menyatakan bahwa pengertian ideologi adalah sekumpulan yang secara logis berkaitan dan mengindentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya.

Ali Syariati : Menurut Ali Syariati mengenai pendapat tentang pengertian ideologi yang mengatakan bahwa ideologi adalah sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.

Dari hasil pendapat para ahli mengenai pengertian ideologi, yang disimpulkan bahwa pengertian ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.Berikut penjelasan tiga Ideologi yang akan di bahas di dalam makalah ini yaitu Pancasila,Liberal dan Komunis.

1.IDEOLOGI PANCASILA

1.1 Hakikat Pancasila sebagai Dasar Negara

Page 2: IDEOLOGI

Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi : “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara”

. Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita – cita hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal – pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan.

Selain bersifat yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan yang artinya pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya segala peraturan perundangan secara material harus berdasar dan bersumber pada pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan dengan nilai – nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.

Berdasarkan uraian tersebut pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan sanksi – sanksi hukum.

Nilai – nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat obyektif – subyektif. Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil perenungan dan pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai pancasila sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa – bangsa beradab. Oleh karena memiliki nilai obyektif – universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara.

Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita para pendiri bangsa Indonesi dapat terwujud.

Bagi bangsa indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian tersebut sudah selayaknya kita pahami akan hakikatnya.

1.2 Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

a.Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah pancasila sebagai cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia

Page 3: IDEOLOGI

Berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR tentang P4. Ditegaskan bahwa pancasila adalah dasar NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b.Pancasila sebagai ideologi negara.

Pengertian ideologi-ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran, dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas (Marsudi, 2001).

Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat di rumuskan sebagai kompleks pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya, serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

Menurut pendapat Harol H.Titus defenisi dari ideologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh sekelompok atau lapisan masyarakat.

1. Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :

a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan

b. Mewujudkan suatu asaz kerohanian, pandangan-pandangan hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

2.Fungsi ideologi menurut pakar dibidangnya :

a.Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia secara individual (cahyono,1986).

b.Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua dengan generasi muda, (setiardja,2001).

c.Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu, masyarakat,dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (hidayat,2001).

B.3 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dan Tertutup

Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai suatu sistem pemikiran terbuka.

Ciri-ciri ideologi terbuka dan ideologi tertutup adalah:

a. Ideologi Terbuka

1. Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat

2. Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.

Page 4: IDEOLOGI

3. Hasil musyawarah dan konsesus masyarakat.

4. Bersifat dinamis dan reformasi.

b. Ideologi Tertutup

1. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,

2. Bukan berupa nilai dan cita-cita

3. Kepercayaan dan kesetian ideologis yang kaku

4. Terdiri atas tuntutan kongkrit dan operational yang diajukan secara mutlak

Nilai - nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka:

1. Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila pancasila

2. Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya

3. Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi pengalaman yang bersipat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat,berbangsa dan bernegara.

1.3 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan ideologi Pancasila:

1. Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology

2. Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.

3. Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.

4. Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman

Kekurangan ideologi Pancasila:

1. Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120503091533AA4iH00

www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-ideologi-ideologi-definisi-para-ahli.html

2.Ideologi Liberal

2.1 Pengertian Liberalisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua

Page 5: IDEOLOGI

karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar beruba

Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.

Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.

Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.

2.2 Ciri-ciri ideologi liberalisme dari berbagai bidang adalah sebagai berikut:

a.Bidang ekonomi menganut paham kapitalisme. Perekonomian diserahkan kepada kepentingan perorangan sehingga menimbulkan pertentangan dan ketimpangan karena yang kaya makin kaya dan yang miskin makin bertambah miskin. Ekonomi liberal-kapitalisme memberikan kemerdekaan dan kekayaan kepada sekelompok kecil masyarakat saja, tidak kepada rakyat banyak.

b.Bidang politik menonjolkan individu artinya bisa saja orang menuntut sesuatu kepada negara atas dasar prinsip liberal. Keadaan itu menjadikan kehidupan politik menjadi labil sehingga pemerintahan sering berganti. Selain itu didukung serta adanya partai oposisi (partai yang kalah dalam pemilu) yang tugasnya mengawasi dan mengevaluasi pemerintah (partai yang berkuasa).

Page 6: IDEOLOGI

c.Bidang sosial budaya, anggota masyarakatnya bersifat individual dan sangat mementingkan prestasi pribadi.

d.Bidang agama, mengenal paham sekuler, artinya negara tidak ikut campur atau menomorduakan dalam urusan agama sebab agama adalah urusan masing-masing pribadi dan lembaga keagamaannya.

2.3 Ciri Khas Ideologi liberal sebagai berikut:

1.Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik

2.Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan

berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

3.Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan

yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat

keputusan diri sendiri.

4.Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

5.Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.

6.Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun..

2.4 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan ideologi Liberal:

1.Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.

2.Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.

3.Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.

4.Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar.

5.Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan

6.Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.

7. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.

Page 7: IDEOLOGI

Kekurangan ideologi Liberal:

1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.

2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.

4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi

5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.

http://sebuahcerita08.blogspot.co.id/2014/08/makalah-ideologi-liberalisme.html

3.Ideologi Komunis

3.1 Pengertian Komunisme

Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.

Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme".

Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar (lihat: The Holy Family [1]), namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai

Page 8: IDEOLOGI

membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro:

sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.

Secara umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul dan agama dengan demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).

3.2 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan ideologi Komunis:

1. Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.

2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.

3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.

4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.

5. Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada

Kekurangan ideologi Komunis:

1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis

2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat

3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat

4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

Sumber:okhi95.blogspot.co.id/2013/04/makalah-tentang-komunisme.html

Page 9: IDEOLOGI

Perbandingan Ideologi Liberalisme, Komunisme, dan Pancasila

1.Liberalisme

Jhon Locke (1632-1704) merupakan orang pertama yang meletakan dasar-dasa ideologi liberal. Liberalisme muncul sebagai reaksi terhadap filsafat Filmer yang mengatakan bahwa setiap kekuasaan bersifat monarki mutlak dan tidak ada yang lahir bebas (Magnis suseno,1994). Dengan kata lain, ciri liberalisme adalah sebagai berikut[1] :

a.Memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahan

b.Mempunyai kepercyaan terhadap nalar manusiawi

c.Bersedia menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi

d.Mendukung kebebasan individu

e.Bersikap ambivalen terhadap sifat manusia ( Lyman Tower sargent,1986:96)

Walaupun di atas telah disebutkan ciri-ciri liberalisme, kecuali sifat ambivalennya terhadap sifat manusia, namun liberalisme mempunyai kelemahan-kelemahan yakni Liberalisme buta terhadap kenyataan, bahwa tidak semua orang kuat kedudukannya dan tidak semua orang sama cita-citanya. Oleh karena itu, kebebasan yang hampir tanpa batas itu dengan sendirinya dipergunakan oleh individu-individu dan kelompok-kelompok yang kuat untuk semakin memperluas pengaruhnya. Akibatnya tanggung jawab sosial seluruh masyarakat ditolak oleh liberalisme sehingga melahirkan istilah binatang ekonomis. Artinya manusia hanya mementingkan keuntungan ekonomisnya sendiri.

Maka dapat diartikan bahwa hal-hal yang terdapat dalam liberalisme terdapat dalam pasal-pasal UUD 1945, teetapi pancasila menolak liberalisme sebagai ideologi bersifat absolutisasi dan determinasi. Absolutisasi diartikan sebagai adanya proses pemutlakan hal-hal yang pada hakikatnya tidak mutlak. Sedangkan determinasi adalah ajaran bahwa sesuatu itu secara mutlak telah ditentukan dan dibatasi oleh faktor-faktor tertentu.[2]

2.Komunisme

3 ciri negara komunis adalah[3] :

Berdasarkan ideologi Marxisme-Leninisme, artinya bersifat materialistis, atheis dan kolektivistik,Merupakan sistem kekuasaan satu partai seluruh masyarakat.

Ekonomi komunis bersifat etatisme[4]

Ideologi komunisme bersifat absolutisasai dan determinis, karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu , hak milik pribadi

Page 10: IDEOLOGI

tidak diberi tempat dalam negara komunis. Manusia dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas.[5]

Pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pancasila bertitik tolok dari pandangan bahwa manusia secara kodrati bersifat monopluralis[6], manusia secara kodrati terdiri dari susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan kodrat yang harus diwujudkan secara seimbang

3.Pancasila

Soeryanto poespo wardojo, mengemukakan bahwa pancasila sebagai orientasi kemanusiaaan , bila dirumuskan negatif antara lain:

Pancasila bukan Materialisme

Erik Fromm mengatakan bahwa dalam masyarakat modern, manusia telah teralienasi (terasing) dari diri sendiri dan lingkungannya. Manusia tidak bebas, karena harus tunduk pada irama kehidupan.[7]

Pancasila bukan pragmatisme

Pragmatisme merupakan faham yang menitikberatkan atau meletakan kriteria tindakan manusia pada pemanfaatan atau kegunaan. Pandangan ini jika ditarik lebih jauh akan bermuara pada tindakan yang inhuman. Pancasila mengakui manusia sebagai pribadi yang bernilai pada dirinya sendiri (intrinsik) dan tidak boleh direduksikan ke bawah kriteria manfaat atau kegunaan saja.

Pancasila bukan spiritualisme[8]

Faham ini ternyata dalam telah dipakai untuk untuk melegitimasi tindakan otoriter dan tidak demokratis dari penguasa.

Sedangkan jika dirumuskan positif pancasila mempunyai ciri-ciri

a.Integral

Dalam arti Pancasila mengajarkan ajaran kemanusiaan yang integral. Manusia adalah individualitas dan sekaligus sosialitas yang dimana manusia itu memiliki masing-masing otonom dan korelatif.

b.Religius

Merupakan hal berkaitan dengan yang adikodrati[9], yang bersifat supranatural dan transendental. Dengan demikian faham kemanusiaan yang humanisme-religius. Mengingkari Tuhan sebagai pencipta berarti mengingkari eksistensi dirinya sendiri. Pancasila dengan sendirinya menolak ateisme dan buka pula negara agama (teotokrasi) sekaligus bukan pula negara sekuler.

c.Etis

Page 11: IDEOLOGI

Yaitu filsafat yang berkaitan dengan tindakan manusia yang dapat dikenal ukuran baik buruknya.

Refleksi Pancasila Sebagai Ideologi

Hemat penulis selama ini pancasila memang efektif sebagai ideologi yang mempersatukan Indonesia secara politik, tetapi belum mampu dijadikan sebagai ideologi ekonomi, sosial, dan budaya. Mengapa? Karena pancasila hanya dijadikan alat sebagai menancapkan rezim untuk menghegemoni, pada masa orde lama Pancasila cenderung ke kiri (komunisme), sedangkan rezim orde baru pancasila cenderung ke kanan[10], sedangkan pada saat ini relatif cenderung jalan di tempat. Selain itu kita masih memahami pancasila sebagai mitos bukan sebagai ideologi negara. Ada hari kesaktian pancasila, kita lebih memandangnya sebagai mitos daripada sebagai sejarah, sebab “sakti” dalam sistem pengetahuan agraris kita mengandung unsur mistik. Mistifikasi Pancasila tak terelakkan, seolah-olah Pancasila sebagai makhluk sakti mandraguna yang mempunyai kehidupan sehari-hari, lepas dari bangsa Indonesia yang melahirkan dan mendukungnya melalui proses yang panjang.

Untuk mengembalikan ruh pancasila sebagai ideologi negara pancasila dituntut tetap pada jati dirinya, antara lain[11] :

Konsisten[12]

Artinya, satu sila harus merupakan kesatuan yang padu, misalnya sila ke-1 harus mempunyai hubungan yang logis dengan pasal 29 (Agama) UUD 1945, dan sebagainya.

Koheren[13]

Artinya, satu silat harus terkait dengan sila yang lain. Sila Kemanusiaan tidak boleh lepas dari sila Ketuhanan. Sila persatuan Indonesia tidak boleh lepas dari sila Kemanusiaan, dan sebagainya.

Koresponden[14]

Artinya, ada kecocokan antra praktik dengan teori, kenyataan dengan ideologi, dan sebagainya.

Keterangan:

[1] Rukiyati M.Hum dkk.2008.Pendidikan Pancasila, Buku Pengantar Kuliah. Yogyakarta : UNY Press hlm 80

[2] Pranarka AMW. 1989.Filsafat pancasila: Sebuahpendekatan Sosio-budaya. Jakarta :PT Gramedia hlm 404.

[3] Magnis Suseno.1988.Etika Politik. Jakarta : Gramedia hlm 30

[4] Etatisme adalah pandangan bahwa pengaturan ekonomi semua ditangan negara

[5] Ibid 31

[6] Monopluralis adalah manusia yang satu tetapi dapat dilihat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya.

Page 12: IDEOLOGI

[7] Rukiyati M.Hum dkk.2008.Pendidikan Pancasila, Buku Pengantar Kuliah. Yogyakarta : UNY Press hlm 85

[8] F.W Hegel merupakan filsuf pertama yang memperkenalkan faham spiritualisme. Hegel mengatakan bahwa realita seluruhnya adalah perwujudan roh (spirit).

[9] Adikodrati berarti diatas yang kodrat, diatas yang natural yang mengatasi segala sesuatu.

[10] Cenderung ke kanan diibaratkan politisasi kaum agamawan guna kepentingan rezim orde baru, karena pada saat itu dukungan militer sebagai penyokong eksistensi orde baru kian melemah. Akhirnya dibentuklah ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) bertujuan menyebar jaring laba-laba politik demi melanggengkan kekuasaan.

[11] Kuntowijoyo. 1997. Identitas Politik Umat Islam. _____: Mizan hlm 82

[12] Konsisten berasal dari bahasa Latin Consitere “ berdiri bersama” artinya “sesuai” “ harmoni”, atau hubungan logis.

[13] Koheren berasal dari bahasa Latin Conhere berarti “lekat satu dengan yang lainnya”.

[14] Koresponden berasal dari Latim com berati “ bersama” sedangkan respondere “ menjawab”