7
GANJAR TRIADI, 2102405651 Simbol dan Makna Pepali Adipati Wirasaba dan Relevansinya pada Masyarakat di Eks- karesidenan Banyumas

Identitas Mahasiswa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

GANJAR TRIADI, 2102405651 Simbol dan Makna Pepali Adipati Wirasaba dan Relevansinya pada Masyarakat di Eks-karesidenan Banyumas. Identitas Mahasiswa. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Identitas Mahasiswa

GANJAR TRIADI, 2102405651

Simbol dan Makna Pepali Adipati Wirasaba dan Relevansinya pada Masyarakat di Eks-karesidenan Banyumas

Page 2: Identitas Mahasiswa

Identitas Mahasiswa - NAMA : GANJAR TRIADI - NIM : 2102405651 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : r53473s pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Drs. Sukadaryanto, M.Hum - PEMBIMBING 2 : Drs. Widodo - TGL UJIAN : 2009-06-25

Page 3: Identitas Mahasiswa

JudulSimbol dan Makna Pepali Adipati Wirasaba dan Relevansinya pada Masyarakat di Eks-karesidenan Banyumas

Page 4: Identitas Mahasiswa

AbstrakPepali Adipati Wirasaba merupakan sebuah pepali yang melatarbelakangilahirnya pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas yang meliputi kabupatenPurbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara. Pepali yang ada di ekskaresidenandimungkinkan memiliki simbol dan makna yang tersembunyi,sehingga perlu diketahui simbol dan makna apa saja yang terkandung dalampepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas. Pepali yang ada di ekskaresidenanBanyumas hidup, dipercaya, dan dilaksanakan secara turun temurunpada masyarakat di empat kabupaten di eks-karesidenan Banyumas.Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan, rumusan masalah padapenelitian ini adalah simbol dan makna apa saja yang terdapat pada pepali yangada di eks-karesidenan Banyumas, dan relevansinya pada masyarakat di ekskaresedenanBanyumas yang meliputi kabupaten Purbalingga, Banyumas,Cilacap, dan Banjarnegara.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui simbol dan makna apasaja yang terdapat dalam pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas, danbagaimanakah relevansi pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas padamasyarakat di kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara,apakah pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas masih dilaksanakan olehmasyarakat atau tidak.Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian simbol dan makna danrelevansi pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas adalah pendekatan folklordalam bentuk lisan dengan menggunakan metode deskriptif analitik.Hasil dari penelitian adalah dapat diketahui simbol dan makna pepali yangada di eks-karesidenan Banyumas. Pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumassebagian besar merupakan simbol dari penghormatan terhadap leluhur,penghormatan terhadap pimpinan, tidak menanamkan sifat jahat dalam hati, danpenghormatan terhadap sang maha pencipta. Simbol dan makna yang terkandungdalam pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas perlu diungkap agar tidakterjadi kesalah pahaman terhadap tujuan sebenarnya dari pepali tersebut, selain itudiketahui pula relevansi pepali di masyarakat. Pepali yang ada di eks-karesidenanBanyumas masih relevan di masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat masihmempercayai pepali tersebut. Masyarakat tidak berani melanggar dikarenakantakut mendapat akibat dari pelanggaran terhadap pepali.Berdasarkan hasil penelitian disarankan pepali yang ada di eks-karesidenanBanyumas hendaknya tetap diwariskan kepada generasi penerus dan dilestarikankarena pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas merupakan kekayaanbudaya yang dapat menjadi jargon dan ciri khas dari kebudayaan Banyumasan.Pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas hendaknya tidak dipahami secaraprimitif, tetap dipahami secara rasional dan religius sehingga tidak menyesatkan.

Page 5: Identitas Mahasiswa

Kata Kuncifoklor lisan, pepali, wirasaba, simbol, makna, relevansi

Page 6: Identitas Mahasiswa

ReferensiAminuddin. 1988. Semantik. Bandung: Sinar Baru.Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.Citrowati, Metriks. Pantangan Sabtu Pahing di Kabupaten Banyumas ‘KajianBentuk, Makna, dan Persepsi Masyrakat’. Skripsi. FBS. UNNESDanandjaja, James. 2002. Foklor Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Harimurti Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.Herusatoto, Budiono. 2005. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta:Hanindita.-------------------------. 2008. Banyumas Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak.Yogyakarta. LKIS.Junus, Umar. 1981. Mitos dan Komunikasi. Jakarta: Sinar Harapan.Kirk. 1983. Myth its Meaning and Function in Ancient and Other Cultures.California: University Of California Press.Mansoer Pateda. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.Mugiarso. 2006. Ajaran-Ajaran Budi Pekerti di Padepokan Payung AgungNusawungu Cilacap. Skripsi. FBS. UNNES.Pemda, Banjarnegara. 2008. Kabupaten Banjarnegara. http://id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_ Banjarnegara. (Diunduh 20 Maret 2009).Pemda, Banyumas. 2008. Kabupaten Banyumas. http://id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_Banyumas. (Diunduh 20 Maret 2009).Pemda, Cilacap. 2008. Kabupaten Cilacap. http://id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_ Cilacap. (Diunduh 20 Maret 2009).Pemda, Purbalingga. 2008. Kabupaten Purbalingga. http://id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_ Purbalingga. (Diunduh 20 Maret 2009).10692Peursen, Van. 2005. Strategi Kebudayaan. Jakarta: Kanisius.Poerwanto, Hari. 2004. Kebudayaan dan Lingkungan dalam PrespektifAntropologi. Jakarta: Kanisius.Priyadi, Sugeng. 2002. Banyumas antara Jawa dan Sunda. Semarang: Mimbar.--------------------.2001. Makna Pantangan Sabtu Pahing. Yogyakarta: KaliwangiPudentia. 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Obor Indonesia danYATL.Rukmana, Hardiyanti. 1990. Butir-Butir Budaya Jawa. Jakarta: Purna BhaktiPertiwi.Sarwono, Adi, 1993. Sejarah Banyumas. Purwokerto: Satria Utama.Suseno, Frans Magnis. 2001. Etika Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Page 7: Identitas Mahasiswa

Terima Kasihhttp://unnes.ac.id