131
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS X MA SYEKH YUSUF SKRIPSI Oleh Nur Hikmah NIM 10539142415 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH UNISMUH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2020

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS X MA SYEKH YUSUF

SKRIPSI

Oleh

Nur Hikmah

NIM 10539142415

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH UNISMUH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2020

Page 2: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS X MA SYEKH YUSUF

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Nur Hikmah

NIM 10539142415

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH UNISMUH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2020

Page 3: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

ii

Page 4: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

iii

Page 5: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

iv

Page 6: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

v

Page 7: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

vi

Page 8: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“disaat gelap usahakan engkau menjadi pelita

dan yakinkan pada dirimu bahwa tetap saja ada mutiara dalam debu”

Page 9: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

viii

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,

Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

Mewujudkan harapan menjadi kenyataan

ABSTRAK

Nur Hikmah. 2019. Identifikasi Kemampuan Berpikir Formal dalam Pembelajaran Fisika pada Peserta Didik Kelas X MA Syekh Yusuf. Skripsi. Program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Abdul Haris dan pembimbing II Riskawati.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana gambaran kemampuan berpikir formal peserta didik kelas X di MA Syekh Yusuf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan berpikir formal peserta didik kelas X di MA Syekh Yusuf.

Junis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Prosedur penelitian meliputi Observasi, penyusunan instrument, penelitian, dan analisis. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA MA Syekh Yusuf sebanyak 35 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 peserta didik terdapat 1 peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir formal sangat rendah dengan

Page 10: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

ix

presentasi kumulatif 2,8% .Pada kategori rendah terdapat 7 peserta didik dengan presentasi kumulatif 20%. Pada kategori sedang terdapat 10 peserta didik dengan presentase kumulatif sebesar 28,6%. pada kategori tinggi terdapat 11 peserta didik memiliki kemampuan berpikir formal dengan presentasi kumulatifnya 31,4%. Pada kategori sangat tinggi terdapat 6 peserta didik dengan presentase 17,1 %. Skor maksimum yang di capai peserta didik yaitu 17 dan skor minimum 2, dengan skor rata-rata yang dicapai peserta didik yaitu 10,2.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan kemampuan berpikir formal peserta didik dalam pembelajaran Fisika pada kelas X MIA MA Syekh Yusuf berada pada kategori Tinggi dengan skor rata- rata 10,2. Diharapkan kepada guru- guru di sekolah untuk menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir formal peserta didik.

Kata Kunci : Berpikir Formal, Kemampuan Berpikir, Pembelajaran Fisika

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, Segala puji hanya

milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul

“Identifikasi Kemampuan Berpikir Formal Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Fisika Pada Kelas X MA Syekh Yusuf ”.

Page 11: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

x

Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh ummat beliau

yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan dan

melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud hanya

adanya ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang

Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung

maupun tidak langsung bagi penulis, oleh Karen itu disamping rasa syukur

kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus

kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi

ini.

Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada

kedua orang tuaku tercinta, Ayahandaku M. Tahir dan Ibundaku St. Husni atas

segala jerih payah, pengorbanan dalam mendidik, membimbing, mendo‟akan

penulis dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi

(S1) penulis.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengalami hambatan, namun berkat

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.Oleh

karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak

Drs. Abd. Haris, M.Si selaku pembimbing 1 dan Ibunda Riskawati, S.Pd, M.Pd selaku

pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya dalam membimbing penulis,

serta memberikan ilmu dan pengetahuan yang berharga dalam bimbingan ini. Semoga

Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas

segala kebaikan yang telah dicurahkan.

Page 12: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

xi

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini diantaranya: Ayahanda Prof. Dr. H. Abd.

Rahman Rahim, S.E., M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar . Ayahanda Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.d. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ibunda Dr.

Nurlina, S.Si., M.Pd dan Bapak Ma‟ruf, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris

Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak dan Ibu Dosen Studi Pendidikan

Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar atas segala ilmu dan perhatian yang

telah diberikan kepada penulis.

Ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya juga penulis ucapkan kepada

ibu Dra. Hj. Hafidah Hafid, MM selaku kepala MA Syekh Yusuf yang telah

menerima dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

Bapak dan Ibu guru fisika sekaligus guru pamong MA Syekh Yusuf yang selalu

memberikan arahan selama melakukan kegiatan penelitian, Adik-adik peserta

didik kelas X MIA atas perhatian dan kerjasamanya selama pelaksanaan

penelitian ini, Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Pendidikan

Fisika, yang telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas

sumbangsi dan motivasinya. Juga kepada Teman- teman Asrama putri Gappembar

yang telah memberi bantuan dan dorongan hingga skripsi ini selesai.

Terkhususnya kepada saudariku Karina, Nur Indah Sari dan Suciana Nasiva,

Deswita Sri Reski selama ini. Semoga persaudaraan kita tetap terajut untuk

Page 13: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

xii

selamanya. Dan Seluruh pihak yang tak sempat penulis sebutkan namanya satu

persatu. Hal ini tidak mengurangi rasa terima kasihku atas segala bantuannya.

Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia

yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya

yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do‟a

penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu

khususnya di bidang pendidikan fisika.

Amin Yaa Rabbal Alamin.

Wassalam

Makassar, Januari 2020

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii

SURAT PERJANJIAN .................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

Page 14: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

xiii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. .................................................................................................. Latar

Belakang ............................................................................................... 1

B. ................................................................................................... Rum

usan Masalah ....................................................................................... 3

C. ................................................................................................... Tujua

n Masalah ............................................................................................. 4

D. .................................................................................................. Manf

aat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 5

A. .................................................................................................. Kajia

n Pustaka .............................................................................................. 5

1. .................................................................................................. Prose

s Berpikir .............................................................................................. 5

2. .................................................................................................. Perke

mbangan Kognitif ................................................................................. 7

a. ......................................................................................... Kem

ampuan berpikir formal ........................................................... 9

b. .........................................................................................

pengukuran kemampuan berpikir formal ................................. 14

B. ................................................................................................... Kera

ngka Pikir ............................................................................................. 15

BAB III METODE PNELITIAN .................................................................... 16

A. .................................................................................................. Jenis

Penelitian .............................................................................................. 16

B. ................................................................................................... Popul

asi Dan Sampel ..................................................................................... 16

Page 15: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

xiv

C. ................................................................................................... Prose

dur Penelitian ....................................................................................... 16

D. .................................................................................................. Defe

nisi Operasional Variabel ..................................................................... 17

E. ................................................................................................... Instru

men Penelitian ...................................................................................... 17

F. ................................................................................................... Tekni

k Pengumpulan Data ............................................................................ 17

G. .................................................................................................. Tekni

k Analisis Data ..................................................................................... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 23

A. ............................................................................................. Hasil

Penelitian ........................................................................................ 22

B. ............................................................................................. Pemb

ahasan ............................................................................................. 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 30

A. .................................................................................................. KESI

MPULAN ............................................................................................. 30

B. ................................................................................................... SAR

AN ........................................................................................................ 30

LAMPIRAN- LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 16: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

xv

DAFTAR TABEL

2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Jean Piaget...................................................... 8

3.1 Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Formal Peserta Didik ................................ 17

3.2 hasil validitas soal keterampilan berpikir formal .................................................. 19

3.3 klasifikasi koefisien reliabilitas ............................................................................ 20

3.4 Jumlah Item Tiap Indikator Pada Tes Kemampuan Berpikir Formal ................... 21

3.5 Kategori Kemampuan Berpikir Formal Peserta Didik .......................................... 22

4.1 Statistik Hasil Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Peserta

Didik Kelas X IPA di MA Syekh Yusuf ............................................................. 23

4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kumulatif Skor Hasil Tes Kemampuan

Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Kelas X IPA MA Syekh Yusuf ....... 24

Tabel Halaman

Page 17: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

xvi

DAFTAR GAMBAR

4.1 Diagram Distribusi Frekuensi dan Presentase Kumulatif Skor Hasil Tes

Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Kelas X IPA

MA Syekh Yusuf ...................................................................................... 25

Gambar Halaman

Page 18: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1.1 Tes Kemampuan Berpikir Formal .............................................................. 32

2.1 Tes Kemampuan Berpikir Formal Sebelum Uji Coba ............................... 52

2.2 Tes Kemampuan Berpikir Formal Setelah Uji Coba ................................. 62

3.1 Uji Gregory ................................................................................................ 68

4.1 Validasi Instrument .................................................................................... 69

4.2 Analisis Reliabilitas ................................................................................... 85

5.1 Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Formal ............................................ 89

5.2 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Formal ...................................... 96

5.3 Distribusi Frekuensi ................................................................................... 97

6.1 Nilai- Nilai r Product Moment ................................................................... 99

7.1 Dokumentasi .............................................................................................. 100

Lampiran Halaman

Page 19: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

xviii

Page 20: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para ahli psikologi pendidikan mendefinisikan belajar dari berbagai

sudut pandang. Perbedaan sudut pandang tersebut menghasilkan teori-teori

belajar yang beragam. Salah satu teori belajar tersebut adalah teori belajar

kognitif. Teori belajar kognitif menjelaskan bahwa belajar bukan hanya tentang

perubahan tingkah laku individu, melainkan serangkaian proses berpikir yang

dialami individu sebagai efek dari perlakuan di luar dirinya.

Guru sebagai penyelenggara pembelajaran memiliki peranan penting

dalam menciptakan suasana yang membuat peserta didik mengalami proses

belajar. Dalam Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan tahun 2016

nomor 22 tentang standar proses, disebutkan bahwa salah satu prinsip dalam

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan perbedaan

individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,

potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,

kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,

dan/atau lingkungan peserta didik.

Permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini salah satunya

adalah masih lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,

Page 21: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

2

siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Pada

umumnya pelajaran diarahkan untuk menghafal dan menimbun informasi,

sehingga banyak siswa pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi.

Fisika sebagai salah satu cabang IPA pada dasarnya bertujuan

mempelajari dan memahami gejala dan proses alam secara kuantitatif. Mata

Pelajaran IPA bertujuan agar siswa dapat mengembangkan pemahaman tentang

berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesuksesan dalam belajar mata

pelajaran fisika dapat dicapai jika siswa memiliki kemampuan untuk

memahami tiga hal pokok fisika yaitu konsep-konsep/pengertian, hukum-

hukum/asas-asas, dan teori-teori.

Dalam pandangan teori belajar kognitif serta standar proses tersebut,

perhatian terhadap potensi diri peserta didik menjadi penting dilakukan seorang

guru sebagai penyelenggara pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk

menciptakan susasana belajar yang relevan dengan peserta didik sehingga

tercapai hasil belajar yang maksimal. Piaget mengatakan bahwa belajar harus

disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui peserta didik.

Dalam hal ini, Piaget membaginya menjadi empat tahap, yaitu tahap sensori-

motor (ketika anak berumur 0 sampai 2 tahun), tahap praoperasional (2 sampai

7 tahun), tahap operasional konkret (7 sampai 11 tahun), dan tahap operasional

formal (11 tahun atau lebih).

Berdasarkan pembagian usia perkembangan kognitif Piaget tersebut dan

dikaitkan dengan mayoritas peserta didik pada jenjang sekolah menengah atas

Page 22: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

3

yang berada pada usia sekurang-kurangnya 16 tahun, dapat diasumsikan bahwa

peserta didik jenjang SMA sudah melewati semua tahap perkembangan

kognitif. Hal ini berarti, peserta didik tersebut sudah memiliki kemampuan

berpikir formal. Namun, Hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Syawahid

dalam jurnalnya Identifikasi Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Dalam

Menyelesaikan Masalah Matematika Di Tinjau Dari Gaya Kognitifnya,

menjelaskan bahwa dari 36 peserta didik di SMA hanya terdapat 6 siswa

dengan kemampuan berpikir formal cukup baik dan 30 siswa dengan

kemampuan berpikir formal kurang.

Berpikir formal berhubungan dengan perkembangan kognitif. Hal ini

dikarenakan perbedaan perkembangan kognitif dapat menghasilkan perbedaan

dalam berpikir formal. Kemampuan berpikir formal bisa ditinjau dari gaya

kognitif seseorang. Gaya kognitif sebagai pendekatan untuk menerima,

mengingat, dan berpikir yang cebderung digunakan individu untuk memahami

lingkungannya.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan penelitian untuk

mengetahui gambaran berpikir formal peserta didik dalam pembelajaran fisika

di MA Syekh Yusuf.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: “bagaimana gambaran kemampuan

berpikir formal peserta didik kelas X di MA Syekh Yusuf?”

Page 23: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

“untuk mengetahui gambaran kemampuan berpikir formal peserta didik kelas

X di MA Syekh Yusuf”.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dalam mengetahui

tingkat berpikir formal peserta didik.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk mengetahui tingkat

berpikirnya

3. Bagi Guru

Menjadi bahan masukan untuk mengetahui bagaimana tingkat berpikir

formal peserta didik guna kepentingan- kepentingan pembelajaran

berikutnya.

Page 24: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Proses Berpikir

Berpikir adalah proses menggunakan dengan sebaik- baiknya informasi,

fakta dan pengalaman yang telah kita miliki. Pada dasarnya berpikir itu sama

dengan melepaskan suatu ide dari serangkaian kata-kata dan menggabungkannya

dengan rangkaian kata-kata lain oleh Hutabarat (1995:112)

Menurut Wilantara (2003: 30) mengatakan bahwa berpikir dalam

rangkaian gagasan- gagasan dalam pengertian yang lebih sempit, rangkaian

gagasan- gagasan yang muncul karena adanya suatu persoalan.

Menurut Widyaastuti (2009: 10) mengatakan bahwa proses berpikir

merupakan seperangkat operasi mental yang meliputi pembentukan konsep,

pembentukan prinsip, pemahaman, pemecahan masalah, pengambilan keputusan

dan penelitian. Proses- proses pembentukan konsep, pembentukan prinsip, dan

pemahaman merupakan proses-proses pengkonstruksian pengetahuan.

Dari defenisi di atas sehingga dapat disimpulkan bahwa proses berpikir

adalah serangkaian pembentukan konsep yang muncul karna adanya persoalan

untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan.

Proses yang harus dilalui dalam berpikir:

Page 25: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

6

a. Pembentukan pengertian

Suatu upaya dalam proses berpikir dengan memanfaatkan sisi ingatan, bersifat

riil, abstrak dan umum, serta mengandung sifat yang hakiki.

b. Pembentukan pendapat

Merupakan lanjutan berpikir dengan pengkategorian pengertian atas subjek dan

predikat, pemberian kualitas dan kuantitas terhadap pengertian sehingga benar-

benar mengandung arti.

c. Penarikan kesimpulan

Membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat lain. Dari sifat dan

menurut terjadinya, ada tiga macam pembentukan kesimpulan, yaitu (1)

kesimpulan, (2) kesimpulan reduksi. (3) kesimpilan analogi oleh Baharuddin

(2009: 46-47)

Menurut Widyastuti (2009: 13) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

perkembangan berpikir seseorang. Yaitu kematangan, pengalaman, transmisi

sosial, dan ekuilibrasi. Faktor yang mempengaruhi perkembangan berpikir yang

pertama adalah kematangan. Terkait dengan kematangan, Piaget berpendapat

bahwa keturunan yang spesifik memberikan perangkat struktur fisik yang berbeda

pada anak, yang akan mempengaruhi perkembangan kognisinya.

Faktor yang kedua adalan pengalaman. Menurut Piaget pengalaman adalah

kontak dengan lingkungan. Ada dua jenis pengalaman, yaitu pengalaman fisik

yang terkait dengan perangkat fisik dari benda- benda dan pengalaman ligika-

matematis, yaitu pengalaman sebagai refleksi dari tindakan individu.

Page 26: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

7

Faktor yang ketiga adalah transmisi sosial. Perkembangan berpikir

dipengaruhi oleh sosial budaya pada pikiran anak. Transmisi sosial

memungkinkan anak untuk belajar dari pengalaman orang lain, penjelsan orang

tua, hasil membaca buku, ajaran guru, hasil diskusi dengan teman atau imitasi

anak terhadap model.

Faktor yang keempat adalah ekuilibrasi. Ekuilibrasi merupakan proses

pengamatan diri yang dilakukan anak untuk berkembang.

2. Perkembangan Kognitif

Kemampuan berpikir siswa dalam pandangan teori belajar kognitif

merupakan bagian aktivitas kejiwaan yang perlu diperhatikan seorang guru dalam

rangka memotivasi tingkah laku belajar siswa. Pemahaman tentang kemampuan

berpikir siswa erat kaitannya dengan tahap perkembangan kognitif yang sedang

dilaluinya. Ketidak sesuaian antara tahap perkembangan kognitif yang sedang

dilalui siswa dengan metode pembelajaran yang disajikan seorang guru bisa

menyebabkan siswa kurang mampu bahkan kesulitan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang

menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek

dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan

fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek

sosial seperti diri, orang tua, dan teman.

Perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan kognitif dari

lahir sampai dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan

Page 27: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

8

intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah

kompleks.Dalam hal ini Piaget membagi tahap perkembangan kognitif manusia

menjadi 4 tahap, yaitu tahap sensori- motorik (usia 0 sampai 2 tahun), tahap pra-

operasional (usia 2 sampai 7 tahun), tahap konkret-oprasional (usia 7 sampai 11

tahun), dan tahap oprasional formal (usia 11 tahun ke atas). Oleh Nurhardiani

(2018: 18)

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Tahap-tahap Umur Kemampuan

Sensori-motorik 0 – 2 tahun

Menunjuk pada konsep permanensi objek yaitu kecakapan psikis untuk mengerti bahwa suatu objek masih tetap ada. Meskipun pada waktu itu tidak tampak oleh kita dan tidak bersangkutan dengan aktivitas pada waktu itu. Tetapi, pada tahap ini permanen objek belum sempurna.

Pra-operasional 2 – 7 tahun

Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol yang menggambarkan objek yang ada disekitarnya. Berpikir masih egosentris dan berpusat.

Operasional 7 – 11 tahun

Mampu berpikir logis. Mampu konkrit memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan juga dapat menghubungkan dimensi ini satu sama lain. Kurang egosentris. Belum bisa berpikir abstrak.

Operasional Formal

11 tahun –

Dewasa

Mampu berpikir abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan masalah.

Page 28: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

9

Tahap operasional formal merupakan periode terakhir perkembangan

kognitif dalam teori perkembangan Piaget. Karakteristik tahap ini adalah

diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan

menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.

Pada tahap ini anak yang menginjak usia remaja sudah dapat berpikir

secara abstrak dan hipotesis, sehingga ia mampu memikirkan sesuatu yang akan

atau mungkin terjadi, sesuatu yang bersifat abstrak. Pemikiran remaja tidak lagi

terbatas disini dan sekarang, mereka sudah mampu memahami waktu historis dan

ruang luar angkasa. Mereka dapat menggunakan simbol untuk menyimbol.

Remaja pada tahap oprasional formal dapat menginterpretasikan apa yang

telah mereka pelajari dengan tantangan dimasa mendatang dan membuat rencana

untuk masa depan. Mereka juga sudah mampu berpikir secara sistematis, mampu

berpikir dalam kerangka apa yang mungkin terjadi, bukan hanya apa yang terjadi,

mereka memikirkan semua kemungkinan secara sistematis untuk memecahkan

permasalahan.

Dari tahap perkembangan kognitif menurut jean piaget di atas dapat

disimpulkan bahwa anak berusia 11 tahun – dewasa telah berada pada tahan

opraional formal dimana setiap orang pada tahap ini sudah mampu menganalisis

sebuah masalah dengan teliti dan memecahkan masalah tersebut secara sistematis

a. Pengertian Kemampuan Berpikir formal

Piaget menyimpulkan “formal thinkers can dissociate general ideas or concepts from the contexts in which they were learned and therefore specific concrete case are not necessary to trigger the recall dan use of these general principles. Formal thinker are also able to intellectually manipulate concept by integrating them into universal generalizations or by taking these generalizations

Page 29: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

10

back to first principles. Furthemore, formal opertional thinking is hypothetico- deductive, the students is able to conceive new ideas, concepts, hypotheses or principles, explore their implications and then test for their validity”. (Paul: 19)

Menurut Tawil (2005: 13) Ada lima operasi penalaran , yaitu (1) penalaran

proporsional, (2) pengontrolan variabel, (3) penalaran probabilistik, (4) penalaran

korelasional, dan (5) penalaran kombinatorial.

1) Penalaran Proporsional

Menurut Tawil (2005: 13) mengidentifikasi penalaran proporsional

sebagai suatu struktur kualitatif yang memungkinkan pemahaman sistem-sistem

fisik kompleks yang mengandung banyak faktor. Sebagai contoh pemahaman

sistem fisik kompleks adalah pemahaman yang berkaitan dengan proporsional dan

ratio.

Anak yang mampu menalar proporsional dapat mengembangkan hubungan

proporsional antara berat dan volume, mentransfer penalaran proporsional dari

dua dimensi ke tiga dimensi, menggunakan penalaran proporsional untuk

menaksir ukuran suatu proporsional suatu populasi yang tidak diketahui. Oleh

Tawil (2005: 13)

Berdasarkan pendapat di atas, maka siswa yang telah tergolong tahap

operasional formal akan dapat memahami dan menjawab dengan benar soal-soal

yang berkaitan dengan masalah proposisi dan rasio, yang meskipun mereka belum

pernah diajar tentang hal itu. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa siswa

yang telah memasuki operasi formal akan mempunyai kemampuan penalaran

proporsional.

Page 30: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

11

2) Pengontrolan Variabel

Perkembangan kemampuan pengontrolan variabel merupakan indeks

perkembangan intelektual. Menurut Tawil (2005: 14) pemikir formal dapat

menetapkan dan mengontrol variabel-variabel tertentu dari satu masalah.

Kemampuan mengontrol variabel merupakan salah satu ciri penalaran formal.

Para pemikir formal menyadari bahwa pada saat melakukan eksperimen harus

dapat mengontrol seluruh faktor yang dapat mempengaruhi variabel responden

hanya mengubah satu variabel pada suatu saat sebagai variabel manipulasi untuk

mengetahui bagaimana pengaruh variabel manipulasi itu terhadap variabel rsepon.

Untuk memperjelas perbedaan-perbedaan yang ada antara tahap-tahap

berpikir operasi formal dengan tahap berpikir sebelumnya, perhatikan eksperimen

berikut

Anak-anak diberi suatu pendulum dan diberitahukan bagaimana

memperpanjang talinya, bagaimana membuat beban lebih berat, bagaimana

melepaskan beban dari bermacam-macam ketinggian dan bagaimana

mendorongnya dengan berbagai gaya. Anak diminta untuk menentukan yang

mana dari empat faktor, tersendiri atau dengan kombinasi, mempengaruhi

kecepatan mengayunnya pendulum tersebut.

Pada anak usia 6 tahun (A), percobaan yang dilakukan tidak menentu.

Sulit untuk dianalisis. Sedangkan anak B yang berusia 10 tahun mengatakan “

lebih pendek talinya , berayun lebih cepat “. Kemudian ia mencoba membuat yang

berbeda dengan panjang tali yang sama. Kemudian B itu mengatakan : “ Pemberat

yang terbesar berayun lebih cepat; pemberat yang lebih kecil berayun lebih lambat

„. Adapun C yang usianya 15 tahun sebelum ia mengerjakan tugasnya, ia berpikir

Page 31: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

12

sebentar. Ia mengayun pemberat dengan panjang tali tertentu (p) dan kemudian

panjang tali diperpendek (p1). Kemudian pemberat lain dengan panjang tali p dan

kemudian panjang tali diperpendek (p1). Akhirnya C menyimpulkan : “ Panjang

tali merupakan faktornya. Tali itulah membuat ayunan cepat atau lambat “.

A melakukan percobaan tanpa pola khusus dan tentu saja tidak bisa

mengambil kesimpulan apa-apa. Sedang B menunjukkan teknik yang lebih baik

tetapi cara pendekatannya kurang tepat. Karena itu percobaannya tidak tersusun

secara sistimatis sehingga kesimpulan yang diperoleh kurang memuaskan.

Adapun C sebelum melaksanakan percobaan, ia merencanakan suatu cara yang

menunjukkan bahwa kemungkinan-kemungkinan tersebut sudah diduga

sebelumnya, oleh Tawil (2005: 14).

Dengan demikian siswa yang tergolong dalam operasi formal, pada saat

melakukan eksperimen harus dapat mengontrol seluruh variabel yang dapat

mempengaruhi variabel respon dan hanya mengubah satu variabel pada saat

sebagai variabel manipulasi untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel

manipulasi terhadap variabel respon.

3) Penalaran Probabilistik

Penalaran probabilistik terjadi pada saat seorang menggunakan informasi

untuk memutuskan apakah kesimpulan berkemungkinan benar atau

berkemungkinan tidak benar. Perkembangan penalaran ini dimulai dari

perkembangan ide peluang, oleh Tawil (2005: 15)

Menurut Tawil (2005: 15), Ide peluang berkembang kira-kira pada usia 7

sampai 10 tahun. Pada usia tersebut anak dapat membedakan hal-hal yang pasti

dan hal-hal yang mungkin. Kemudian pengertian tentang banyak kemungkinan itu

Page 32: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

13

menumbuhkan ide tentang peluang atau probabilitas, anak itu belajar bahwa

operasi intelektual yang baru diketahui itu tidak selalu benar. Ia mulai dapat

membedakan hal-hal yang pasti terjadi dan yang memiliki kemungkinan terjadi

dari perhitungan peluang. Konsep probabilitas sepenuhnya dikuasai anak pada

tahap operasi formal.

Dengan demikian konsep probabilitas harus sepenuhnya dikuasai oleh

siswa yang telah berada pada tahap operasional, yang ditandai dengan

dapatnya membedakan hal-hal yang pasti terjadi dan hal-hal yang memiliki kemu

ngkinan terjadi dari perhitungan peluang.

4) Penalaran Korelasional

Menurut Tawil (2005: 16) Penalaran korelasional didefinisikan sebagai

pola berpikir yang digunakan seorang anak untuk menentukan kuatnya hubungan

timbal-balik atau hubungan terbalik antara variabel.

Dengan demikian seseorang yang tergolong dalam operasi formal akan

dapat mengidentifikasikan apakah terdapat hubungan antara variabel yang ditinjau

dengan variabel lainnya. Penalaran korelasional melibatkan pengidentifikasian

dan pengverifikasian hubungan antara variabel.

5) Penalaran Kombinatorial

Menurut Tawil (2005: 16) Penalaran kombinatorial adalah kemampuan

untuk mempertimbangkan seluruh alternatif yang mungkin pada suatu situasi

tertentu. Individu operasi formal pada saat memecahkan suatu masalah akan

menggunakan seluruh kombinasi atau faktor yang mungkin yang ada kaitannya

dengan masalah tersebut.

Page 33: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

14

Selanjutnya Tawil (2005: 16) juga menyatakan bahwa pemikir formal

dapat diperhitungkan seluruh faktor yang mungkin dalam perhitungan sistematika

dalam situasi pemecahan masalah kompleks.

Pada tahap operasi formal anak juga mampu berpikir kombinatorial. Bila

seorang anak dihadapkan kepada suatu masalah, ia dapat mengisolasi faktor-

faktor itu untuk sampai kepada penyelesaian masalah tersebut oleh Tawil (2005:

17)

Dengan demikian siswa yang tergolong dalam operasi formal bila

dihadapakan pada suatu masalah maka akan mampu menyusun seluruh

kemungkinan yang mungkin dari semua variabel yang disediakan.

b. Pengukuran Kemampuan Berpikir Formal

Menurut Kurniawan (2016:43) mengemukakan bahwa berpikir merupakan

proses yang bisa jadi tidak terbatas namun dapat diukur. Mengukur kemampuan

berpikir formal dapat dilakukan dengan melihat pola pikirnya. Dengan demikian

berpikir logis sebagai kerangka berpikir formal harus menjadi objek pertama

dalam pengukuran kemampuan berpikir formal seseorang.

Tingkat kemampuan berpikir logis siswa di jaring dengan menggunakan

TOLT ( Test Of Logical Thinking) yang terdiri dari 5 penalaran, yaitu penalaran

proporsional, pengendalian variabel, penalaran probabilitas, penalaran

korelasional dan penalaran kobinatorial, yang indikatornya sama dengan berpikir

formal. Sehingga untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir formal dapat

menggunakan tes of logical thinking (TOLT) yang berisi seperangkat pertanyaan

yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya oleh Herman Sopian (2015: 392)

Page 34: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

15

B. Kerangka Pikir

Berpikir Formal

Berpikir Kombinatorial

Identifikasi dan kontrol

verbal

Berpikir Proposional

Berpikir probabilitas

Berpikir Korelasional

TOLT ( The Of Logical Thinking )

Gambaran Kemampuan Berpikir Formal Peserta

Didik

Page 35: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian survei yang bersifat deskriptif

untuk memperoleh data kuantitatif karena peneliti tidak memberikan perlakuan

kepada responden sehingga peneliti hanya mengungkap variabel itu apa

adanya, memberikan gambaran berpikir formal peserta didik. Lokasi penelitian

bertempat di MA Syekh Yusuf.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X di MA Syehk

Yusuf. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIA di MA Syekh Yusuf.

salah satu dari dua kelas yang diambil dengan teknik Purposive Sampling.

C. Prosedur Penelitian

1. Berkomunikasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi Fisika di MA

Syekh Yusuf.

2. Menyusun tes keterampilan berpikir formal dalam pembelajaran fisika pada

peserta didik.

3. Melaksanakan tes uji coba untuk mengetahui kevalidan dan reabilitas

instrumen.

4. Membagikan tes keterampilan berpikir formal dalam fisika pada peserta

didik.

Page 36: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

17

5. Setelah seluruh kegiatan dilaksanakan maka dilakukan analisis dari data-

data yang telah diperoleh untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari

penelitian yang dilaksanakan terjawab.

D. Defenisi Oprasional Variabel

Berpikir Formal adalah perkembangan cara fikir anak sejak anak

berusia 11 tahun sampai dewasa, yang meliputi kemampuan identifikasi dan

pengontrolan variabel, berpikir kombinatorial, proporsional, probabilitas, dan

korelasional. Tergambar dari jawaban siswa terhadap item-item soal Tes Of

Logical Thinking (TOLT).

E. Intrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test of Logical

Thinking (TOLT) untuk mengukur kemampuan berpikir formal siswa, yang

diambil dari buku Tes potensi Akademik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan memberikan tes yang sebelumnya di uji coba untuk mengetahui

validitas dan reliabilitasnya.

Tabel 3.1 Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Formal Peserta

Didik

Jawaban Benar Salah

1 0

Tes kemampuan berpikir formal dibuat sendiri oleh peneliti dalam

bentuk soal pilihan ganda. Yang selanjutnya diuji cobakan untuk melihat

validitas dan reabilitasnya.

Page 37: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

18

1. Uji Validitas

Pengujian validitas setiap item tes dihitung menggunakan

persamaan berikut:

(Ananda dan Muhammad Fadhli, 2018: 114)

dengan :

= Koefesien korelasi biserial antara skor butir soal

nomor i dengan skor total = Rerata skor total responden yang menjawab benar

pada butir soal i = Rerata skor total seluruh responden

St = Standar deviasi dari skor total = Proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i

= Proporsi peserta didik yang menjawab salah (1 –pi)

Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan dengan membandingkan nilai

(i) dengan nilai pada taraf signifikan = 0,05 dengan

kriteria sebagai berikut:

- Jika nilai rbis(i) ≥ rtabel item dinyatakan valid

- Jika nilai rbis(i) < rtabel item dinyatakan invalid

Berikut hasil dari pengujian validitas soal keterampilan berpikir

formal pada pembelajaran fisika peserta didik:

Page 38: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

19

Tabel 3.2 Hasil Validitas Soal Keterampilan Berpikir Formal

Item soal Keterangan

1 0,375365 0,344 Valid 2 0,363416 0,344 Valid 3 0,552153 0,344 Valid 4 0,304281 0,344 Invalid 5 0,40381 0,344 Valid 6 0,42131 0,344 Valid 7 -2,69661 0,344 Invalid 8 0,528803 0,344 Valid 9 0,44419 0,344 Valid 10 0,243245 0,344 Invalid 11 0,06593 0,344 Invalid 12 0,4409 0,344 Valid 13 0,30338 0,344 Invalid 14 0,37167 0,344 Valid 15 0,27051 0,344 Invalid 16 -0,095 0,344 Invalid 17 0,0412 0,344 Invalid 18 0,45326 0,344 Valid 19 14,0019 0,344 Valid 20 10,022 0,344 Valid 21 4,61141 0,344 Valid 22 0,121622 0,344 Invalid 23 0,42267 0,344 Valid 24 0,17336 0,344 Invalid 25 0,386203 0,344 Valid 26 0,4409 0,344 Valid 27 0,51494 0,344 Valid 28 0,0577 0,344 Invalid 29 -0,212 0,344 Invalid 30 0,367 0,344 Valid

Dari hasil analisis uji validitas, maka diperoleh 18 item soal dari

instrument tes kemampuan berpikir formal yang dapat digunakan dalam

penelitian ini.

Page 39: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

20

2. Uji Relibilitas

Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka harus

ditentukan reabilitasnya. Untuk perhitungan reliabilitasnya tes, maka

digunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-20) yang dirumuskan:

Ananda dan Muhammad Fadhli, (2018: 146-147)

dengan:

rii = koefisien reliabilitas k = banyaknya butir p = proporsi jawaban benar q = Proporsi jawaban salah

= Variansi total = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Angka reliabilitas yang di peroleh kemudian dikonsultasikan

dengan tabel interpretasi nilai r. Adapun tabel klasifikasi koefisien

reliabilitas adalah :

Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Rentang Nilai Kategori 0,00 – 0,20 Sangat rendah 0,20 – 0,40 Rendah 0,40 – 0,60 Sedang 0,60 – 0,80 Tinggi 0,80 – 1,00 Sangat tinggi

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dipaparkan pada lampiran

4.2 diperoleh nilai rii = 0,799 maka instrument ini dikatakan memiliki nilai

Page 40: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

21

reliabel tinggi, karena berada di rentang 0,60 – 0,80. Setalah melakukan

tahap tersebut, maka diperoleh instrumen tes kemampuan berpikir formal.

Untuk tes kemampuan berpikir formal terdapat 18 jumlah item butir soal.

Jumlah item tiap indikator dapat dilihat pada tabel 3.4 :

Tabel 3.4 Jumlah Item Tiap Indikator Pada Tes Kemampuan Berpikir

Formal

No. Indikator Nomor soal Jumlah 1 Proporsional 1,2,3,5,6

18 2 Korelasional 8,9, 12 3 Probabilistik 14, 18 4 Pengontrolan Variabel 19, 20,21, 23 5 Kombinatorial 25, 26, 27,30

G. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah diolah dengan

menggunakan analisis statistik yaitu statistika deskriptif. Statistika deskriptif

digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden penelitian. Untuk

keperluan tersebut digunakan skor rata-rata, standar deviasi, dan distributif

frekuensi.

Adapun rumus yang digunakan untuk setiap sub sebagai berikut :

1. Menghitung Rentang rata

Rentang Data (R) = Xf – Xr

Keterangan :

Xf = Skor Maksimum

Xr = Skor Minimun

2. Menghitung Jumlah Kelas Interval

Page 41: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

22

Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n

3. Menghituung Panjang Kelas

Panjang kelas =

4. Menghitung Rata-Rata

Rata-Rata (X) =

5. Menghitung Standar Deviasi

Standar deviasi =

(Sugiyono, 2016 :137)

6. Kategori Penilaian

Adapun pengkategorian menggunakan skala lima berdasarkan skor

ideal yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi.

Tabel 3.5 Kategori Kemampuan Berpikir Formal

Interval Skor Kategori 2 – 4 Sangat rendah 5 – 7 Rendah 8 – 10 Sedang 11 – 13 Tinggi 14 – 17 Sangat tinggi

(Sumber: Data hasil pengolahan 2019)

Cara yang digunakan untuk mendapatkan presentase kumulatif maka

digunakan rumus sebagai berikut :

Presentase =

Page 42: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

23

Page 43: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Skor hasil tes kemampuan berpikir formal dalam pembelajaran fisika pada

peserta didik kelas X IPA di MA Syekh Yusuf untuk secara keseluruhan dapat

dilihat pada lampiran. Adapun gambaran hasil analisis deskriptif peserta didik

kelas X IPA Tahun ajaran 2019-2020 semester ganjil yang telah dilakukan ini

untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir formal peserta didik dirangkum

dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Statistik Hasil Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran

Fisika Peserta Didik Kelas X IPA di MA Syekh Yusuf

Statistik Nilai- nilai Statistik Jumlah Sampel 35 Banyaknya Kelas Interval 5 Panjang Kelas Interval 3 Skor Maksimum Ideal 18 Skor Minimum Ideal 0 Skor Maksimum 17 Skor Minimum 2 Rentang data 15 Skor Rata-rata 10,2 Standar deviasi 3,27

Page 44: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

24

Dari tabel 4.1 mengenai statistik deskriptif kemampuan berpikir formal

pada pembelajaran fisika peserta didik kelas X IPA di MA Syekh Yusuf

menunjukkan bahwa skor maksimum yang dicapai oleh peserta didik setelah

dilakukan tes adalah 17 dari skor maksimum idealnya 18, dan skor minimum yang

dicapai peserta didik adalah 2 dari skor minimum idealnya 0 yang mungkin

dicapai. Skor rata-ratanya yaitu 10,2 dan standar deviasinya yaitu 3,27.

Berdasarkan kriteria interpretasi skor pada tabel 3.5, maka apabila

disesuaikan dengan skor hasil tes kemampuan berpikir formal fisika pada peserta

didik kelaas X IPA di MA Syekh Yusuf. Adapun hasil presentasinya adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kumulatif Skor Hasil Tes

Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Kelas

X IPA MA Syekh Yusuf

No. Interval Kategori Frekuensi Presentasi 1 2 – 4 Sangat Rendah 1 2,8% 2 5 – 7 Rendah 7 20% 3 8 – 10 Sedang 10 28,6% 4 11 – 13 Tinggi 11 31,4% 5 14 – 17 Sangat Tinggi 6 17,1%

Jumlah 35

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dikemukakan bahwa 35 peserta kelas X

IPA MA Syekh Yusuf Terdapat 1 peserta didik yang memiliki kemampuan

berpikir formal sangat rendah dengan presentasi kumulatif 2,8% . Pada peserta

didik yang memiliki kemampuan berpikir formal rendah terdapat 7 peserta didik

dengan presentasi kumulatif 20%. Pada kategori sedang terdapat 10 peserta didik

Page 45: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

25

dengan presentase kumulatif sebesar 28,6%. pada kategori tinggi terdapat 11

peserta didik memiliki kemampuan berpikir formal dengan presentasi

kumulatifnya 31,4%. Pada kategori sangat tinggi terdapat 6 peserta didik dengan

presentase 17,1 %.

Adapun gambaran presentase skor hasil tes kemampuan berpikir formal

yang disusun berdasarkan kategori pada tabel 4.2 dapat dilihat dalam bentuk

diagram batang pada gambar 4.1 di bawah ini:

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Tes Kemampuan Berpikir Formal pada Pembelajaran Fisika Kelas X IPA MA Syekh Yusuf

B. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kemampuan

berpikir formal dalam pembelajaran fisika pada peserta didik kelas X IPA di MA

Syekh Yusuf. Data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan setelah tes

tertulis kemampuan berpikir formal kemudian hasil tes dianalisis secara deskriptif.

0

5

10

15

20

25

30

sangatrendah

rendah sedang tinggi sangattinggi

1

710 11

6

Frekuensi

inte

rval

sko

r

Page 46: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

26

Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 4.1 yang memperlihatkan bahwa

skor maksimum yang dicapai oleh peserta didik setelah dilakukan tes yaitu 17 dari

18 skor maksimum ideal dan skor minimum yang dicapai oleh peserta didik yaitu

2. Adapun skor rata-rata peserta didik yaitu 10,2 dengan standar deviasi yaitu

3,27.

Berdasarkan tabel 4.2 mengenai kategori dan presentasi kumulatif skor

hasil tes kemampuan berpikir formal dalam pembelajaran fisika pada peserta didik

kelas X IPA MA Syekh Yusuf menunjukkan bahwa peserta didik kelas X IPA

MA Syekh Yusuf berada pada kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan

sangat tinggi. Dimana peserta didik pada skor hasil tes kemampuan berpikir

formal rata-rata berada pada kategori tinggi dengan interval skor jumlah peserta

didik 11 orang dengan skor rata- rata yang di capai peserta didik adalah 10,2.

Berdasarkan hasil penelitian yang mengkaji tentang kemampuan berpikir

formal dengan berbagai model pembelajaran yang digerakkan dalam

meningkatkan kemampuan berpikir formal.

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Sadia

dengan judul Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa`Sma Melalui

Penerapan Model Pembelajaran “Problem Based Learning” Dan “Cycle

Learning” Dalam Pembelajaran Fisika. Penelitian ini hasil tes kemampuan

berpikir formal terhadap 217 orang siswa SMA kelas X di Kabupaten

Buleleng, menunjukkan bahwa sebagian besar (83,82%) siswa kemampuan

berpikir formalnya berada pada kualifikasi sedang, dan hanya 13,44% yang

berkualifikasi tinggi dan bahkan masih terdapat 2,74% yang berkualifikasi

Page 47: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

27

rendah kemampuan berpikir formal pada penelitian ini menunjukkan bahwa

PBL lebih efektif daripada LCM dan jauh lebih efektif daripada MPK serta

model LCM lebih efektif daripada MPK dalam mengembangkan kemampuan

berpikir formal siswa. pembelajaran Fisika dengan model LCM yang kegiatan

utamanya adalah melakukan eksperimen memberi peluang yang banyak kepada

siswa untuk merancang eksperimen, mengendalikan variabel, merumuskan

hipotesis, menganalisis data, dan mengambil kesimpulan melalui proses

induktif. Peluang-peluang tersebut juga ada pada model PBL. Jika proses

pembelajaran berlangsung melalui model konvensional (ekspositori),

kesempatan siswa untuk mengasah dan melatih kemampuan penalaran

formalnya sangat rendah. Kondisi itulah yang menyebabkan adanya perbedaan

yang tajam antara model PBL dan LCM dengan model konvensional (MPK)

dalam pengembangan kemampuan berpikir formal siswa. Temuan penelitian

ini juga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara model pembelajaran

dan level sekolah dalam peningkatan kemampuan berpikir formal siswa.

Artinya, efektivitas model pembelajaran PBL maupun LCM dalam

peningkatan kemampuan berpikir formal tidak dipengaruhi oleh level sekolah.

PBL dapat diterapkan pada semua level sekolah baik itu sekolah yang berstatus

SNBI, maupun SSN.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Erni

Maryati Rupilu Pengaruh Model Pembelajaran Guided Inquiry Terhadap

Kemampuan Berpikir Formal dan Sikap Ilmiah Siswa Hasil penelitian ini telah

menunjukkan bahwa model pembelajaran guided inquiry memberikan skor

kemampuan berpikir formal yang lebih tinggi dibandingkan model

Page 48: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

28

pembelajaran konvensional. Namun, model pembelajaran guided inquiry

belum memberikan skor yang lebih maksimal (kualifikasi sangat tinggi) pada

kemampuan berpikir formal siswa. Selama penelitian, salah satu alasan yang

peneliti sadari adalah bahwa siswa di SMP Negeri 3 Abiansemal belum cukup

terbiasa untuk melakukan proses pembelajaran yang berbasis inkuiri. Hal inilah

yang menjadi salah satu faktor kemampuan berpikir formal siswa belum

mencapai hasil yang lebih maksimal (kualifikasi sangat tinggi). Berbeda hal

dengan model pembelajaran konvensional, peneliti mengamati peran guru dan

peran siswa selama pembelajaran tidaklah serupa dengan model pembelajaran

guided inquiry. Guru dalam pembelajaran konvensional cenderung menjadi

pusat perhatian siswa, melainkan bukan siswa yang menjadi pusat perhatian

guru. Peneliti mencermati bahwa guru lebih banyak menyampaikan materi

kepada siswa, sedangkan siswa bertugas untuk mendengarkan dan mencatat

penjelasan yang diberikan. Pembelajaran konvensional kurang memberikan

perhatian yang maksimal terhadap perkembangan kemampuan berpikir dan

keterampilan-keterampilan meneliti pada siswa. Secara deskriptif, temuan

penelitian ini menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan berpikir formal

siswa pada kelompok model pembelajaran guided inquiry adalah 27,21 dengan

kualifikasi tinggi, sedangkan siswa pada kelompok model pembelajaran

konvensional memiliki skor rata-rata sebesar 24,38 berada pada kualifikasi

tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok model pembelajaran guided

inquiry memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan kelompok model

pembelajaran konvensional. Selain itu, sikap ilmiah siswa pada kelompok

model pembelajaran guided inquiry memiliki skor rata-rata sebesar 218,65

Page 49: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

29

dengan kualifikasi tinggi, sedangkan kelompok model pembelajaran

konvensional memiliki skor rata-rata sebesar 197,95 dengan kualifikasi cukup.

Oleh sebab itu, dapat dijelaskan bahwa dengan model pembelajaran guided

inquiry dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan model

pembelajaran konvensional.

Page 50: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

30

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir formal peserta

didik dalam pembelajaran fisika pada kelas X MIA di MA Syekh Yusuf

berada pada kategori tinggi dengan jumlah peserta didik 11 orang dan skor

rata- rata 10,2.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru untuk menerapkan metode pembelajaran

yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir formal peserta didik.

2. Diharapkan kepada siswa agar dapat terus berperan aktif dan

berinisiatif sendiri untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran fisika

sehingga kemampuan berpikir formal juga dapat meningkat.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menjadikan

penelitian ini sebagai bahan perbandingan dan rujukan serta menindak

lanjuti hasil penelitian ini dengan melihat indikator yang lain

Page 51: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

31

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi & Muhammad Fadhli. (2018). Statistik Pendidikan (Teori Dan Praktik Dalam Pendidikan). Medan: Cv. Widya Puspita.

Baharuddin. 2009. Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media

Hutabarat. 1995. Cara Belajar. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia

Kurniawan, Rismahardian Ashari & Cawang.2016. Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Formal Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia. Ar-Razi Jurnal Ilmiah. 4(1): 42-51

Nurhardiani. 2018. Identifikasi kemampuan berpikir formal siswa SMA dalam penyelesaian masala matematika ditinjau dari gaya kognitifnya. Suska jurnal of matematics education. 4(1): 17-26

Riduwan. 2015. Dasar- Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sopian, Herman. 2015. Deskripsi kemampuan berpikir logis dan pemahaman konsep sistem hormon pada siswa kelas XI SMA. Universitas pendidikan indonesia: 392-395.

Tawil, Muh. 2005. Pengaruh Kemampuan Penalaran Formal Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Ii Sltp Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Dosen Jurusan Fisika Fmipa Unm Makassar

Page 52: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

Lampiran 1

KISI- KISI INSTRUMENT

1.1 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL

Page 53: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

32

TES BERPIKIR FORMAL

Satuan Pendidikan:

Kelas / Semester:

Bentuk Soal:

No Indikator Sub indikator No soal Soal dan pembahasan jawaban 1 Proporsianal pemahaman yang

berkaitan dengan masalah proporsisi dan ratio

1,2,3,4,5,6 1. MASSA : NERACA = ... : ...

A. Termometer : Suhu C.

Stopwatch : Waktu

B. Panjang : Mistar D. Dinamometer : Gaya

Pembahasan : Massa diukur dengan neraca. Yang sesuai dengan pola

soal tersebut adalah panjang yang diukur dengan mistar.

B

2. AKSELARASI : FISIKA = ... : ...

A. Terigu : Roti C. Densitas :

Geografi

B. Bus : mobil D. emas: cincin

C

Page 54: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

33

Pembahasan: Akselerasi sub materi dari fisika. Yang sesuai dengan

pola soal tersebut adalah Densitas sub materi dari geografi

3. KONDUKSI : HANTARAN = ... : ...

A. Dinamometer : Neraca pegas

C. Konveksi : Radiasi

B. Radiasi : Pancaran D. Aliran : Konveksi

Pembahasan: Konduksi sama dengan hantaran. Yang sesuai dengan

pola soal tersebut adalah radiasi sama dengan pancaran.

B

4. SENTER : BATU BATERAI = ... : ...

A. Televisi : Tabung C.

Handpone : Charger

B. Telepon : Kabel D. Komputer : Listrik

Pembahasan: Senter dapat digunakan jika menggunakan baterai. Yang

paling tepat dengan pola soal tersebut adalah komputer dapat

digunakan jika menggunakan listrik.

D

5. TELEPON : KOMUNIKASI = ... : ...

A. Radio : Televisi C. Motor : Bensin

B. Mobil : Transportasi D. Koran : Berita

B

Page 55: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

34

Pembahasan: Telepon merupakan alat komunikasi dan mobil

merupakan alat transportasi

6. GERHANA : BULAN : MATAHARI = ... : ... : ...

A. Bunga: Mawar: Melati

B. Angin: Topan: Guruh

C. Malam : Gelap: Bulan

D. Awan : Mendung : Hujan

Pembahasan: bulan dan matahari adalah jenis- jenis gerhana. Mawar

dan melatih adalah jenis jenis bunga.

A

2 korelasional kemampuan menggunakan informasi untuk menentukan kuatnya hubungan timbal balik atau hubungan terbalik atau antara variabel yang ditinjau dengan veriabel lainnya

7, 8, 9, 10, 11, 12

Pilihlah pasangan kata yang paling tepat untuk mengisi titik- titik

pada soal!

7. … berhubungan dengan gaya gravitasi sebagaimana tekanan

berhubungan dengan …

A. Massa – gaya B. Massa – luas permukaan C. Berat – gaya D. Berat – massa

Pembahasan : massa berhubungan dengan gaya gravitasi sebagaimana

tekanan berhubungan dengan gaya.

A

Pilihlah pasangan kata yang paling tepat untuk mengisi titik- titik D

Page 56: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

35

pada soal!

8. Mobil berhubungan dengan ... , sebagaimana .... berhubungan

dengan Hanggar

A. Rumah – Kereta B. Bengkel – Sepeda C. Terminal – Bus D. Garasi – Pesawat

Pembahasan: Mobil berhubungan dengan garasi sebagaimana

pesawat berhubungan dengan Hanggar.

9. Enam orang pelari bernama J, K, L, M, N dan O mengikuti

perlombaan lari cepat. Catatan prestasi sebelumnya menunjukkan

bahwa:

O tidak pernah menduduki urutan pertama atau terakhir, L tidak

pernah di belakang J atau K,

L selalu di depan M.

Urutan pelari yang mungkin terjadi pada waktu memasuki garis

finish adalah...

A. JLMONK

B. LOJKMN

C. LMJKNO

D

Page 57: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

36

D. LMJKON

Pembahasan: Urutan yang sesuai dengan pernyataan di atas adalah

LMJKON.

kemampuan menetapkan dan mengontrol variabel- veriabel tertentu dari suatu masalah

10. pilihlah gambar yang memiliki pola yang salah

A. C.

B. D

Pembahasan : Gambar yang memiliki pola yang salah adalah pada

gambar B.

B

11. Pilihlah gambar yang tidak sesuai dengan ketiga gambar lain!

A. C.

B. D.

B

16

62

21

61

Page 58: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

37

Pembahasan: Gambar yang memiliki pola yang salah adalah pada

gambar B.karena gambar B tidak memiliki angka satu.

12. Pilihlah gambar berikut dengan memilih satu jawaban yang benar!

A. B. C. D.

Pembahasan : domino barisan terakhir 3:4 , 4:5 , 5:6 jadi jawaban

yang benar D

D

3 Probabilistik kemampuan menggunakan informasi untuk memutuskan apakah suatu kesimpulan

13, 14, 15, 16, 17, 18

13. Dari 42 siswa, 23 siswa manyukai Fisika, 21 siswa menyukai

Matematika dan 3 siswa tidak menyukai keduanya. Berapakah

jumlah siswa yang menyukai Fisika dan Matematika?

A. 4 C. 10

B

?

Page 59: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

38

berkemungkinan benar atau berkemungkinan tidak benar

B. 5 D. 11

Pembahasan: Jumlah siswa yang menyukai salah satu mata pelajaran

atau kedua mata pelajaran adalah 42 - 3 = 39 siswa (jumlah semua

siswa dikurangi jumlah siswa yang tidak menyukai salah satu

matapelajaran). Dengan demikian, jumlah siswa yang menyukai Fisika

dan Matematika adalah (23 + 21) - 39 = 5 siswa.

14. Energi listrik dapat berubah menjadi energi gerak seperti pada kipas angin. Energi listrik dapat berubah menjadi energi panas seperti pada setrika. Energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya seperti pada lampu. A. Energi listrik dapat berubah bentuk menjadi energi lain.

B. energi listrik dapat berubah jika ada perlakuan khusus.

C. energi listrik dapat berubah menjadi energi panas dan energi

gerak

D. energi listrik memiliki banyak manfaat

Pembahasan: P1 = Energi listrik dapat berubah menjadi energi gerak

seperti pada kipas angin.

P2 = Energi listrik dapat berubah menjadi energi panas seperti pada

A

Page 60: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

39

setrika.

P3 = Energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya seperti pada

lampu.

Dari ke 3 premis tersebut, terdapat makna yang sama yaitu “perubahan

energi listrik”. Jadi, kesimpulannya adalah energi listrik dapat berubah

bentuk menjadi energi lain.

15. Perhatikan gambar! A B C D

Jika bejana berhubungan di atas diisi dengan air, maka tinggi

permukaan air dari yang terendah ke tertinggi berturut-turut adalah…

A. A – B – C – D

B. B – C – D – A

C. D – C – B – A

D. C – D – B – A

Pembahasan: Jika bejana berhubungan di atas diisi dengan air, maka

C

Page 61: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

40

tinggi permukaan air dari yang terendah ke

tertinggi berturut-turut adalah dimulai dari lebar lubang yang paling

sempit dan terakhir sampai pada lubang dengan lebarnya paling besar

yaitu D – C – B – A.

16. Gambar bayangan yang manakah yang paling tepat jika sebuah

kubus disinari oleh sinar matahari?

A. C.

B. D.

Pembahasan : karena sumber cahaya berasal dari sebelah kiri kubus

sehingga bayangan tampak pada bagian kanan kubus

B

17. Cara manakah yang paling memudahkan (mengeluarkan gaya A

Page 62: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

41

terkecil) untuk mengangkat beban

A. C.

B. D.

Page 63: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

42

Pembahasan: Cara yang mengeluarkan gaya terkecil untuk

mengangkat beban adalah pada katrol yang memiliki jumlah

keuntungan mekanis yang banyak. Pada gambar di atas diketahui

bahwa gambar a adalah gambar katrol dengan jumlah keuntungan

mekanis yang dinyatakan oleh banyaknya tali yang memopang benda,

berarti juga merupakan cara yang paling memudahkan (mengeluarkan

gaya terkecil) untuk mengangkat beban.

18. Gambar yang manakah yang menggunakan sedikit usaha pada

saat ingin memindahkan benda dari bawa ke atas dengan

menggunakan bidang miring?

A.

A

Page 64: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

43

B.

Pembahasan : Dari gambar pada soal yang menggunakan sedikit usaha

untuk memindahkan barang dari bawah ke atas menggunakan bidang

mirin adalah A

4 Pengontrolan variabel

kemampuan mengubah suatu variabel pada suatu saat sebagai variabel manipulasi itu terhadap variabel responden

19, 20, 21, 22, 23, 24

19. Perhatikan gambar berikut!

Bayangan cermin yang tetap adalah...

Pembahasan: Perhatikan gambar berikut:

C

Page 65: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

44

20. Perhatikan gambar berikut ini!

Bayangan pada cermin yang tepat adalah...

A. B. C D

Pembahasan: jawaban yang tepat adalah B

B

21. Sebuah pegas yang memiliki ukuran dan jenis sama diberi beban A

?

Page 66: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

45

yang berbeda pada setiap ujung-ujungnya. Dimana m1 > m2,

m2 > m3, m3 < m4, dan m4 < m1. Bila masing-masing pegas

digetarkan, maka pegas yang akan mengalami pertambahan

panjang terbesar adalah...

Pembahasan: Bila masing-masing pegas digetarkan, maka pegas yang

akan mengalami pertambahan panjang terbesar adalah pegas yang

memiliki beban terbesar yaitu pegas untuk m1.

kemampuan menetapkan dan mengontrol variabel- variabel tertentu dari suatu masalah

22. Bola karet yang massanya sama dijatuhkan dari ketinggian yang

berbeda. Bola manakah yang akan memantul paling tinggi ?

Pembahasan: Bola yang memantul paling tinggi adalah bola yang

dijatuhkan dari ketinggian yang paling tingga. Hal ini ditunjukkan oleh

gambar pada poin a.

A

Page 67: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

46

23. Bagaimanakah kedudukan gambar selanjutnya setelah dirotasi?

A. B. C. D.

Pembahasan : Kedudukan gambar selanjutnya setelah dirotasi adalah

pada gambar b.

B

24. Sebuah wadah yang berisikan air yang sama memiliki lubang

yang tingginya ber beda beda. Lubang pada wadah manakah yang

memancarkan air dengan jarak yg lebih jauh dari botol air

A. C.

B. D.

D

Page 68: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

47

Pembahasan: jawabannya D karena semakin dekat lubang dri

permukaan dasar wadah maka semakin jauh jarak pancaran airnya

5 Kombinatorial

Kemampuan menggunakan sebuah kombinasi atau faktor yang mungkin ada kaitannya dengan masalah tersebut

25, 26, 27, 28, 29, 30-

25. Perhatikan pola pada gambar untuk

mengetahui gambar selanjutnya!

A. B. C. D.

Pembahasan: Gambar pertama dperbesar menjadi gambat kedua yang

didalamnya ada sebuah bangun baru. Selanjutnya, gambar yang

diperbesar dihapus. Begitu seterusnya.

D

26. Perhatikan gambar untuk mengetahui gambar

selanjutnya!

Terhadap seperti terhadap ...

B

Page 69: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

48

A. B. C. D.

Pembahasan : Gambar di putar 180 derajat sehingga menghasilkan

gambar

27. Telur Merpati =

Anak Burung =

Anak Merpati = ...

A. C.

B. D.

D

Page 70: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

49

Pembahasan : Anak =

Merpati =

Anak Merpati =

28. Perhatikan pola pada gambar untuk

mengetahui gambar selanjutnya!

A. B. C. D.

Pembahasan : Gambar selanjutnya yang sesuai untuk

menyempurnakan gambar sebelumnya sesuai tahapannya adalah pada

gambar b.

D

Page 71: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

50

29. Di bawah ini terdapat matriks gambar yang belum lengkap.

Pilihlah satu gambar yang dapat melengkapi matriks sesuai

dengan aturan pada tiap-tiap baris dan kolom.

?

A. B. C. D.

Pembahasan : Sesuai dengan aturan pada tiap-tiap baris dan kolom,

diketahui bahwa kolom yang berada ditengah memiliki pola bentuk

B

Page 72: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

51

anak panah yang berlawanan arah dengan anak panah disampingnya.

Oleh karena itu, gambar anak panah yang tepat adalah pada opsi b.

30.

1 2 3 4 5

Potongan gambar yang bila disatukan akan membentuk gambar utuh

adalah...

A. 1-2-3

B. 1-2-4

C. 1-3-5

D. 1-4-5

Pembahasan: Perhatikan gambar berikut:

1 + 3 + 5 =

C

Page 73: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

52

Page 74: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

53

Lampiran 2

INSTRUMENT

2.1 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SEBELUM UJI COBA

2.2 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SETELAH UJI COBA

Page 75: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

52

52

2.1 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SEBELUM UJI COBA

TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL

Alokasi waktu : 45 menit

Petunjuk soal:

Pilihlah salah satu jawaban dari empat opsi A, B, C, D yang mempunyai pola yang sama dengan pola kata pada ruas sebelumnya!

31. MASSA : NERACA = ... : ...

C. Termometer : Suhu C. Stopwatch : Waktu

D. Panjang : Mistar D. Dinamometer : Gaya

32. AKSELARASI : FISIKA = ... : ...

C. Terigu : Roti C. Densitas : Geografi

D. Bus : mobil D. emas: cincin

33. KONDUKSI : HANTARAN = ... : ...

C. Dinamometer : Neraca pegas C. Konveksi

:Radiasi

D. Radiasi : Pancaran D. Aliran : Konveksi

34. SENTER : BATU BATERAI = ... : ...

C. Televisi : Tabung C. Handpone :

Charger

D. Telepon : Kabel D. Komputer : Listrik

35. TELEPON : KOMUNIKASI = ... : ...

C. Radio : Televisi C. Motor : Bensin

D. Mobil : Transportasi D. Koran : Berita

36. GERHANA : BULAN : MATAHARI = ... : ... : ...

E. Bunga: Mawar: Melati

F. Angin: Topan: Guruh

G. Malam : Gelap: Bulan

H. Awan : Mendung : Hujan

Pilihlah pasangan kata yang paling tepat untuk mengisi titik- titik pada soal!

Page 76: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

53

53

37. … berhubungan dengan gaya gravitasi sebagaimana tekanan berhubungan

dengan …

E. Massa – gaya

F. Massa – luas permukaan

G. Berat – gaya

H. Berat – massa

38. Mobil berhubungan dengan ... , sebagaimana .... berhubungan dengan

Hanggar

E. Rumah – Kereta

F. Bengkel – Sepeda

G. Terminal – Bus

H. Garasi – Pesawat

39. Enam orang pelari bernama J, K, L, M, N dan O mengikuti perlombaan lari cepat.

Catatan prestasi sebelumnya menunjukkan bahwa:

O tidak pernah menduduki urutan pertama atau terakhir, L tidak pernah di belakang

J atau K,

L selalu di depan M.

Urutan pelari yang mungkin terjadi pada waktu memasuki garis finish adalah...

E. JLMONK F. LOJKMN G. LMJKNO H. LMJKON

40. pilihlah gambar yang memiliki pola yang salah

C.

D.

Page 77: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

54

54

E.

F.

41. Pilihlah gambar yang tidak sesuai dengan ketiga gambar lain!

C. C.

D. D.

42. Pilihlah gambar berikut dengan memilih satu jawaban yang benar!

B. B. C. D.

16

62

21

61

?

Page 78: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

55

55

43. Dari 42 siswa, 23 siswa manyukai Fisika, 21 siswa menyukai Matematika

dan 3 siswa tidak menyukai keduanya. Berapakah jumlah siswa yang

menyukai Fisika dan Matematika?

C. 4 C. 10

D. 5 D. 11

44. Energi listrik dapat berubah menjadi energi gerak seperti pada kipas angin.

Energi listrik dapat berubah menjadi energi panas seperti pada setrika.

Energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya seperti pada lampu.

E. Energi listrik dapat berubah bentuk menjadi energi lain.

F. energi listrik dapat berubah jika ada perlakuan khusus.

G. energi listrik dapat berubah menjadi energi panas dan energi gerak

H. energi listrik memiliki banyak manfaat

45. Perhatikan gambar!

A. B. C. D.

Jika bejana berhubungan di atas diisi dengan air, maka tinggi permukaan air dari

yang terendah ke tertinggi berturut-turut adalah…

E. A – B – C – D

F. B – C – D – A

G. D – C – B – A

H. C – D – B – A

46. Gambar bayangan yang manakah yang paling tepat jika sebuah kubus

Page 79: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

56

56

disinari oleh sinar matahari?

C. C. D. D.

47. Cara manakah yang paling memudahkan (mengeluarkan gaya terkecil) untuk

mengangkat beban?

A. C.

B. D.

Page 80: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

57

57

48. Gambar yang manakah yang menggunakan sedikit usaha pada saat ingin

memindahkan benda dari bawa ke atas dengan menggunakan bidang miring?

C.

D.

E.

F.

49. Perhatikan gambar berikut ini!

Bayangan pada cermin yang tepat adalah...

A. B. C D

?

Page 81: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

58

58

50. Bagaimanakah kedudukan gambar selanjutnya setelah dirotasi?

A. B. C. D.

51. Sebuah pegas yang memiliki ukuran dan jenis sama diberi beban yang

berbeda pada setiap ujung-ujungnya. Dimana m1 > m2, m2 > m3, m3 < m4,

dan m4 < m1. Bila masing-masing pegas digetarkan, maka pegas yang akan

mengalami pertambahan panjang terbesar adalah...

52. Bola karet yang massanya sama dijatuhkan dari ketinggian yang berbeda.

Bola manakah yang akan memantul paling tinggi ?

Page 82: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

59

59

53. Perhatikan gambar berikut!

Bayangan cermin yang tetap adalah...

54. Sebuah wadah yang berisikan air yang sama memiliki lubang yang tingginya ber

beda beda. Lubang pada wadah manakah yang memancarkan air dengan jarak yg

lebih jauh dari botol air

A. B. C D

55. Perhatikan pola pada gambar untuk mengetahui gambar

selanjutnya!

Page 83: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

60

60

B. B. C. D.

56. Perhatikan gambar untuk mengetahui gambar selanjutnya!

Terhadap seperti terhadap ...

A. B. C. D.

57. Telur Merpati =

Anak Burung =

Anak Merpati = ...

C. C.

D. D.

58. Perhatikan pola pada gambar untuk mengetahui gambar selanjutnya!

Page 84: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

61

61

A B C D

29. Di bawah ini terdapat matriks gambar yang belum lengkap. Pilihlah satu gambar

yang dapat melengkapi matriks sesuai dengan aturan pada tiap-tiap baris dan kolom.

?

B. B. C. D.

30.

1 2 3 4 5

Potongan gambar yang bila disatukan akan membentuk gambar utuh adalah...

E. 1-2-3

F. 1-2-4

G. 1-3-5

Page 85: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

62

62

H. 1-4-5

2.2 TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SETELAH UJI COBA

TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL

Alokasi waktu : 45 menit

Petunjuk soal:

Pilihlah salah satu jawaban dari empat opsi A, B, C, D yang mempunyai pola yang sama dengan pola kata pada ruas sebelumnya!

1. MASSA : NERACA = ... : ...

A. Termometer : Suhu C. Stopwatch : Waktu

B. Panjang : Mistar D. Dinamometer : Gaya

2. AKSELARASI : FISIKA = ... : ...

A. Terigu : Roti C. Densitas : Geografi

B. Bus : mobil D. emas: cincin

3. KONDUKSI : HANTARAN = ... : ...

A. Dinamometer : Neraca pegas C. Konveksi

:Radiasi

B. Radiasi : Pancaran D. Aliran : Konveksi

4. TELEPON : KOMUNIKASI = ... : ...

A. Radio : Televisi C. Motor : Bensin

B. Mobil : Transportasi D. Koran : Berita

5. GERHANA : BULAN : MATAHARI = ... : ... : ...

A. Bunga: Mawar: Melati

B. Angin: Topan: Guruh

C. Malam : Gelap: Bulan

D. Awan : Mendung : Hujan

Pilihlah pasangan kata yang paling tepat untuk mengisi titik- titik pada soal!

6. Mobil berhubungan dengan ... , sebagaimana .... berhubungan dengan

Hanggar

A. Rumah – Kereta

B. Bengkel – Sepeda

Page 86: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

63

63

C. Terminal – Bus

D. Garasi – Pesawat

7. Enam orang pelari bernama J, K, L, M, N dan O mengikuti perlombaan lari cepat.

Catatan prestasi sebelumnya menunjukkan bahwa:

O tidak pernah menduduki urutan pertama atau terakhir, L tidak pernah di belakang

J atau K, L selalu di depan M.

Urutan pelari yang mungkin terjadi pada waktu memasuki garis finish adalah...

A. JLMONK B. LOJKMN C. LMJKNO D. LMJKON

8. Pilihlah gambar berikut dengan memilih satu jawaban yang benar!

A. B. C. D.

9. Energi listrik dapat berubah menjadi energi gerak seperti pada kipas angin.

Energi listrik dapat berubah menjadi energi panas seperti pada setrika.

Energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya seperti pada lampu.

A. Energi listrik dapat berubah bentuk menjadi energi lain.

B. energi listrik dapat berubah jika ada perlakuan khusus.

C. energi listrik dapat berubah menjadi energi panas dan energi gerak

?

Page 87: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

64

64

D. energi listrik memiliki banyak manfaat

10. Gambar yang manakah yang menggunakan sedikit usaha pada saat ingin

memindahkan benda dari bawa ke atas dengan menggunakan bidang miring?

A.

B.

C.

D.

11. Perhatikan gambar berikut ini!

Bayangan pada cermin yang tepat adalah...

?

Page 88: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

65

65

A. B. C D

12. Bagaimanakah kedudukan gambar selanjutnya setelah dirotasi?

A. B. C. D.

13. Sebuah pegas yang memiliki ukuran dan jenis sama diberi beban yang

berbeda pada setiap ujung-ujungnya. Dimana m1 > m2, m2 > m3, m3 < m4,

dan m4 < m1. Bila masing-masing pegas digetarkan, maka pegas yang akan

mengalami pertambahan panjang terbesar adalah...

14. Perhatikan gambar berikut!

Page 89: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

66

66

Bayangan cermin yang tetap adalah...

15. Perhatikan pola pada gambar untuk mengetahui gambar

selanjutnya!

A. B. C. D.

16. Perhatikan gambar untuk mengetahui gambar selanjutnya!

Terhadap seperti terhadap ...

A. B. C. D.

Page 90: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

67

67

17. Telur Merpati =

Anak Burung =

Anak Merpati = ...

A. C.

B. D.

18.

1 2 3 4 5

Potongan gambar yang bila disatukan akan membentuk gambar utuh adalah...

A. 1-2-3

B. 1-2-4

C. 1-3-5

D. 1-4-5

Page 91: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

52

Lampiran 3

3.1 UJI GREGORY

Page 92: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

68

LAMPIRAN 3.1

UJI GREGORY

1. Hasil Analisis Validasi Tes Kemampuan Berpikir Formal

No Aspek yang Dinilai validator

Ket 1 2

1 Soal a. Soal-soal sesuai dengan indikator 4 4 D

b. Soal-soal sesuai dengan aspek yang diukur 4 4 D

c. Batasan pertanyaan dirumuskan dengan jelas 4 4 D

d. Mencakup materi pelajaran secara representatif 3 4 D

2 Konstruksi a. Petunjuk pengisian soal dinyatakan dengan

jelas 3 4 D

b. Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran ganda 3 3 D

c. Rumusan pertanyaan menggunakan kalimat soal atau perintah yang jelas 3 3 D

d. Panjang rumusan pilihan jawaban relative sama 4 4 D

3 Bahasa a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia yang benar 4 4 D

b. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti 4 4 D

c. Menggunakan istilah (kata-kata) yang di kenal peserta didik 4 3 D

4 Waktu Waktu yang digunakan sesuai 3 3 D

Page 93: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

68

Lampiran 4

ANALISIS INSTRUMENT

4.1 VALIDASI INSTRUMENT

4.2 ANALISIS RELIABILITAS

Page 94: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

69

69

Lampiran 4.1

ANALISIS VALIDITAS INSTRUMEN

TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL

NAMA BUTIR SOAL

1 2 3

KEVIN TODINGBAU 1 1 1

A. ALEBAR AWALUDDIN 1 1 0

MOREN AIFONS.P. 1 1 0

KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 0 1

TAZKIYATANNISA 1 0 1

RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 1

ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 1

A. ISRATUL KHAENAH 0 0 0

ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1

AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 1

MUHAMMAD ILHAM 1 1 1

ADINDA PUTRI LESTARI 1 1 1

MUH. IMAM ASYROF.A 1 1 1

VINSENSIUS DELON 1 0 0

ADEN ANGGORO W 0 0 0

ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1

MUHAMMAD NIZAR 1 1 1

AZIDAN RAMADHANI T 1 0 1

TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 1

MUTIARA RAHMADANI 1 0 1

FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 1 0

ANIS ROZAN HABAR 0 1 0

FAUZIYYAH MUNAH 1 0 1

FAHRUDDIN 1 0 0

FILDZAH DWI ANQOH 0 0 1

ZAHRA ATIFA HASANI 0 0 1

FADIYAH SRI MUTHIAH 0 1 0

NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 1 0

ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 0

MESYA SALSABILA 0 1 1

MARSYANDA 1 1 1

AISYAH MAHARANI 1 1 1

FATINAH NUR JANNAH 1 1 1

26 21 22

P 0,79 0,64 0,67

Page 95: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

70

70

Q 0,21 0,36 0,33

P/q 3,714286 1,75 2

∑benar 529 436 470

MP 20,34615 20,7619 21,36364

MT 19,33333

SD 5,20016

MP-MT 1,012821 1,428571 2,030303

(MP-MT)/ST 0,194767 0,274717 0,390431

sqoar of p/q 1,927248 1,322876 1,414214

Rhituhng 0,375365 0,363416 0,552153

R tabel 0,344 0,344 0,344

STATUS Valid Valid Valid

NAMA BUTIR SOAL

4 5 6

KEVIN TODINGBAU 0 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 0 0 MOREN AIFONS.P. 1 1 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 0 1 1 TAZKIYATANNISA 0 1 0 RATU NOOR MARENDENG K. 0 1 0 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 0 1 0 A. ISRATUL KHAENAH 0 0 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 0 MUHAMMAD ILHAM 0 0 1 ADINDA PUTRI LESTARI 0 1 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 1 1 VINSENSIUS DELON 0 1 0 ADEN ANGGORO W 0 0 1 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 0 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 1 MUTIARA RAHMADANI 0 0 0 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 1 0 ANIS ROZAN HABAR 0 1 1 FAUZIYYAH MUNAH 0 0 1 FAHRUDDIN 0 0 1 FILDZAH DWI ANQOH 1 1 0 ZAHRA ATIFA HASANI 1 1 0 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 0 0

Page 96: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

71

71

NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 0 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 0 MESYA SALSABILA 0 0 0 MARSYANDA 0 1 1 AISYAH MAHARANI 1 0 1 FATINAH NUR JANNAH 0 1 1

15 22 15 P 0,45 0,67 0,45

Q 0,55 0,33 0,55

P/q 0,833333 2 0,833333

∑benar 316 458 326

MP 21,06667 20,81818 21,73333

MT

SD

MP-MT 1,733333 1,484848 2,4

(MP-MT)/ST 0,333323 0,285539 0,461524

sqoar of p/q 0,912871 1,414214 0,912871

rhituhng 0,304281 0,403813 0,421312

R tabel 0,344 0,344 0,344

STATUS buang Valid Valid

NAMA BUTIR SOAL

7 8 9 KEVIN TODINGBAU 1 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 1 1 MOREN AIFONS.P. 0 1 1 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 1 0 TAZKIYATANNISA 0 1 1 RATU NOOR MARENDENG K. 0 1 1 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 0 1 1 A. ISRATUL KHAENAH 0 0 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 1 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 ADINDA PUTRI LESTARI 0 1 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 1 1 VINSENSIUS DELON 1 1 0 ADEN ANGGORO W 0 0 1 ABDUL QADIR JAILANI 0 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 0 1 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 0

Page 97: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

72

72

MUTIARA RAHMADANI 0 1 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 0 1 1 ANIS ROZAN HABAR 1 1 1 FAUZIYYAH MUNAH 0 1 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 0 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 0 0 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 0 0 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 0 1 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 0 1 1 MESYA SALSABILA 0 1 0 MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 0 1 1 FATINAH NUR JANNAH 0 1 1

23 27 25 P 0,70 0,82 0,76

Q 0,30 0,18 0,24

P/q 2,3 4,5 3,125

∑benar 232 557 516

MP 10,08696 20,62963 20,64

MT

SD

MP-MT -9,24638 1,296296 1,306667

(MP-MT)/ST -1,77809 0,24928 0,251274

sqoar of p/q 1,516575 2,12132 1,767767

Rhituhng -2,69661 0,528803 0,444194

R tabel 0,344 0,344 0,344

STATUS buang Valid Valid

NAMA BUTIR SOAL

10 11 12 KEVIN TODINGBAU 0 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 0 0 MOREN AIFONS.P. 1 1 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 0 1 1 TAZKIYATANNISA 1 0 0 RATU NOOR MARENDENG K. 1 0 0 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 1 A. ISRATUL KHAENAH 0 0 1 ADELIAH RABITHA.H. 1 0 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 0 1 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1

Page 98: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

73

73

ADINDA PUTRI LESTARI 1 0 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 0 VINSENSIUS DELON 1 0 0 ADEN ANGGORO W 1 0 1 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 0 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 0 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 0 1 MUTIARA RAHMADANI 1 0 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 1 1 ANIS ROZAN HABAR 1 0 1 FAUZIYYAH MUNAH 1 0 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 1 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 1 1 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 0 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 1 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 0 MESYA SALSABILA 1 0 1 MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 1 0 1 FATINAH NUR JANNAH 1 0 1

30 11 22 P 0,91 0,33 0,67

Q 0,09 0,67 0,33

P/q 10 0,5 2

∑benar 592 218 461

MP 19,73333 19,8182 20,95455

MT

SD

MP-MT 0,4 0,48485 1,621212

(MP-MT)/ST 0,076921 0,09324 0,311762

sqoar of p/q 3,162278 0,70711 1,414214

Rhituhng 0,243245 0,06593 0,440898

R tabel 0,344 0,344 0,344

STATUS Buang buang Valid

NAMA BUTIR SOAL

13 14 15 KEVIN TODINGBAU 1 0 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 0 0 0 MOREN AIFONS.P. 1 0 0

Page 99: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

74

74

KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 0 0 TAZKIYATANNISA 0 0 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 0 1 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 1 1 A. ISRATUL KHAENAH 1 1 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 0 1 MUHAMMAD ILHAM 1 0 1 ADINDA PUTRI LESTARI 1 1 0 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 1 VINSENSIUS DELON 1 0 1 ADEN ANGGORO W 0 0 1 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 0 0 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 0 0 MUTIARA RAHMADANI 1 0 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 0 1 ANIS ROZAN HABAR 1 1 0 FAUZIYYAH MUNAH 1 0 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 0 0 1 ZAHRA ATIFA HASANI 1 0 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 0 1 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 0 1 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 0 1 MESYA SALSABILA 1 0 1 MARSYANDA 1 0 1 AISYAH MAHARANI 1 1 1 FATINAH NUR JANNAH 1 0 1

28 8 23 P 0,85 0,24 0,70

Q 0,15 0,76 0,30

P/q 5,6 0,32 2,3

∑benar 560 182 466

MP 20 22,75 20,2609

MT

SD

MP-MT 0,66667 3,41667 0,92754

(MP-MT)/ST 0,1282 0,65703 0,17837

sqoar of p/q 2,36643 0,56569 1,51658

Rhituhng 0,30338 0,37167 0,27051

R tabel 0,344 0,344 0,344

Page 100: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

75

75

STATUS buang Valid Buang

NAMA BUTIR SOAL

16 17 18 KEVIN TODINGBAU 1 0 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 0 1 MOREN AIFONS.P. 1 0 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 0 0 0 TAZKIYATANNISA 0 0 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 1 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 1 A. ISRATUL KHAENAH 1 0 1 ADELIAH RABITHA.H. 0 0 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 0 1 1 MUHAMMAD ILHAM 1 0 1 ADINDA PUTRI LESTARI 1 1 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 0 VINSENSIUS DELON 1 0 0 ADEN ANGGORO W 1 0 0 ABDUL QADIR JAILANI 1 0 1 MUHAMMAD NIZAR 1 0 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 0 1 0 MUTIARA RAHMADANI 1 0 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 0 1 ANIS ROZAN HABAR 0 0 1 FAUZIYYAH MUNAH 0 1 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 1 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 1 0 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 1 1 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 1 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 0 0 MESYA SALSABILA 1 0 0 MARSYANDA 1 0 1 AISYAH MAHARANI 1 1 1 FATINAH NUR JANNAH 1 1 1

26 11 22 P 0,79 0,33 0,67

Q 0,21 0,67 0,33

P/q 3,7143 0,5 2

∑benar 496 216 462

Page 101: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

76

76

MP 19,077 19,636 21

MT

SD

MP-MT -0,256 0,303 1,666667

(MP-MT)/ST -0,049 0,0583 0,320503

sqoar of p/q 1,9272 0,7071 1,414214

Rhituhng -0,095 0,0412 0,45326

R tabel 0,344 0,344 0,344

STATUS buang buang Valid

NAMA BUTIR SOAL

19 20 21 KEVIN TODINGBAU 1 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 1 0 MOREN AIFONS.P. 1 1 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 1 0 TAZKIYATANNISA 1 1 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 0 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 1 A. ISRATUL KHAENAH 1 1 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 0 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 ADINDA PUTRI LESTARI 0 0 1 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 0 VINSENSIUS DELON 1 0 0 ADEN ANGGORO W 1 0 0 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 1 MUTIARA RAHMADANI 1 1 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 0 1 1 ANIS ROZAN HABAR 1 1 1 FAUZIYYAH MUNAH 1 1 0 FAHRUDDIN 1 0 1 FILDZAH DWI ANQOH 0 0 1 ZAHRA ATIFA HASANI 1 1 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 1 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 1 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 1 MESYA SALSABILA 1 1 1

Page 102: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

77

77

MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 1 1 1 FATINAH NUR JANNAH 1 1 1

29 26 20 P 0,88 0,79 0,61

Q 0,12 0,21 0,39

P/q 7,25 3,714286 1,538462

∑benar 568 526 427

MP 19,58621 20,23077 21,35

MT

SD

MP-MT 19,33333 0,897436 19,33333

(MP-MT)/ST 5,20016 5,20016 3,717834

sqoar of p/q 2,692582 1,927248 1,240347

Rhituhng 14,00186 10,022 4,611406

R tabel 0,344 0,344 0,344

STATUS Valid Valid Valid

NAMA BUTIR SOAL

22 23 24 KEVIN TODINGBAU 1 0 1 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 1 1 MOREN AIFONS.P. 1 0 1 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 1 0 TAZKIYATANNISA 1 0 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 1 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 0 1 1 A. ISRATUL KHAENAH 1 0 1 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 1 1 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 ADINDA PUTRI LESTARI 1 0 0 MUH. IMAM ASYROF.A 1 0 0 VINSENSIUS DELON 0 1 1 ADEN ANGGORO W 1 1 1 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 1 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 1 1 MUTIARA RAHMADANI 1 1 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 0 1 ANIS ROZAN HABAR 1 1 1

Page 103: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

78

78

FAUZIYYAH MUNAH 1 1 1 FAHRUDDIN 1 0 1 FILDZAH DWI ANQOH 0 1 0 ZAHRA ATIFA HASANI 1 1 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 1 1 1 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 0 1 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 0 1 MESYA SALSABILA 1 1 0 MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 1 1 1 FATINAH NUR JANNAH 1 1 1

30 23 28 P 0,91 0,70 0,85

Q 0,09 0,30 0,15

P/q 10 2,3 5,6

∑benar 586 478 552

MP 19,53333 20,7826 19,7143

MT

SD

MP-MT 0,2 1,44928 0,38095

(MP-MT)/ST 0,03846 0,2787 0,07326

sqoar of p/q 3,162278 1,51658 2,36643

Rhituhng 0,121622 0,42267 0,17336

R tabel 0,344 0,344 0,344

STATUS buang Valid Buang

NAMA BUTIR SOAL

25 26 27 KEVIN TODINGBAU 1 1 1 A. ALEBAR AWALUDDIN 0 1 0 MOREN AIFONS.P. 0 0 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 1 1 TAZKIYATANNISA 1 0 0 RATU NOOR MARENDENG K. 1 1 0 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 0 0 1 A. ISRATUL KHAENAH 0 0 0 ADELIAH RABITHA.H. 1 1 1 AZZAHRAH MELANI PUTRI 0 0 1 MUHAMMAD ILHAM 0 1 0 ADINDA PUTRI LESTARI 0 1 1 MUH. IMAM ASYROF.A 0 0 0 VINSENSIUS DELON 0 1 1

Page 104: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

79

79

ADEN ANGGORO W 0 1 0 ABDUL QADIR JAILANI 1 1 1 MUHAMMAD NIZAR 1 1 1 AZIDAN RAMADHANI T 1 1 0 TSABITA ZAHRAH AGINTA 0 1 1 MUTIARA RAHMADANI 0 1 1 FEBRIANTY DHEAPUTRI 0 1 0 ANIS ROZAN HABAR 1 1 1 FAUZIYYAH MUNAH 0 1 1 FAHRUDDIN 1 0 0 FILDZAH DWI ANQOH 0 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 0 1 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 0 0 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 1 0 0 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 1 0 MESYA SALSABILA 0 0 0 MARSYANDA 1 1 1 AISYAH MAHARANI 1 0 1 FATINAH NUR JANNAH 1 1 1

15 22 18 P 0,45 0,67 0,55

Q 0,55 0,33 0,45

P/q 0,833333 2 1,2

∑benar 323 461 392

MP 21,53333 20,95455 21,77778

MT

SD

MP-MT 2,2 1,621212 2,444444

(MP-MT)/ST 0,423064 0,311762 0,470071

sqoar of p/q 0,912871 1,414214 1,095445

Rhituhng 0,386203 0,440898 0,514937

R tabel 0,344 0,344 0,344

STATUS Valid Valid Valid

NAMA BUTIR SOAL

28 29 KEVIN TODINGBAU 1 0 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 0 MOREN AIFONS.P. 1 0 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 0 TAZKIYATANNISA 1 1 RATU NOOR MARENDENG K. 1 0

Page 105: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

80

80

ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 0 A. ISRATUL KHAENAH 1 0 ADELIAH RABITHA.H. 0 0 AZZAHRAH MELANI PUTRI 0 0 MUHAMMAD ILHAM 1 0 ADINDA PUTRI LESTARI 0 1 MUH. IMAM ASYROF.A 0 0 VINSENSIUS DELON 1 0 ADEN ANGGORO W 1 0 ABDUL QADIR JAILANI 1 0 MUHAMMAD NIZAR 1 0 AZIDAN RAMADHANI T 0 0 TSABITA ZAHRAH AGINTA 0 0 MUTIARA RAHMADANI 1 0 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 0 ANIS ROZAN HABAR 0 0 FAUZIYYAH MUNAH 1 0 FAHRUDDIN 1 0 FILDZAH DWI ANQOH 1 1 ZAHRA ATIFA HASANI 0 1 FADIYAH SRI MUTHIAH 0 0 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 1 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 0 0 MESYA SALSABILA 1 1 MARSYANDA 1 0 AISYAH MAHARANI 1 0 FATINAH NUR JANNAH 1 0

22 6 P 0,67 0,18

Q 0,33 0,82

P/q 2 0,222

∑benar 430 102

MP 19,545 17

MT

SD

MP-MT 0,2121 -2,333

(MP-MT)/ST 0,0408 -0,449

sqoar of p/q 1,4142 0,471

Rhituhng 0,0577 -0,212

R tabel 0,344 0,344

STATUS buang Buang

Page 106: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

81

81

NAMA BUTIR SOAL

jumlah jumlah^2

30

KEVIN TODINGBAU 1 18 324 A. ALEBAR AWALUDDIN 1 17 289 MOREN AIFONS.P. 1 16 256 KENNETH ISAN NERSON MARANDUNG 1 18 324 TAZKIYATANNISA 1 17 289 RATU NOOR MARENDENG K. 1 21 441 ARINA SAFFANAH ZAKIYYAH 1 19 361 A. ISRATUL KHAENAH 0 10 100 ADELIAH RABITHA.H. 1 25 625 AZZAHRAH MELANI PUTRI 1 21 441 MUHAMMAD ILHAM 1 23 529 ADINDA PUTRI LESTARI 0 19 361 MUH. IMAM ASYROF.A 1 16 256 VINSENSIUS DELON 1 15 225 ADEN ANGGORO W 1 13 169 ABDUL QADIR JAILANI 1 27 729 MUHAMMAD NIZAR 1 37 1369 AZIDAN RAMADHANI T 1 21 441 TSABITA ZAHRAH AGINTA 1 21 441 MUTIARA RAHMADANI 0 19 361 FEBRIANTY DHEAPUTRI 1 20 400 ANIS ROZAN HABAR 0 20 400 FAUZIYYAH MUNAH 1 20 400 FAHRUDDIN 0 12 144 FILDZAH DWI ANQOH 0 18 324 ZAHRA ATIFA HASANI 0 20 400 FADIYAH SRI MUTHIAH 0 13 169 NUR AZIZAH APRIANI MASRUL 0 13 169 ANDI MUHAMMAD FIKRI HAYKAL 1 19 361 MESYA SALSABILA 0 15 225 MARSYANDA 1 26 676 AISYAH MAHARANI 1 25 625 FATINAH NUR JANNAH 0 24 576

22 638 13200 P 0,67 19,333

Q 0,33

P/q 2

∑benar 455

MP 20,68182

MT

Page 107: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

82

82

SD

MP-MT 1,348485

(MP-MT)/ST 0,259316

sqoar of p/q 1,414214

Rhituhng 0,366728

R tabel 0,344

STATUS Valid

1. Contoh perhitungan item nomor 6 dari 30 soal.

Proporsi peserta tes yang menjawab betul

Proporsi peserta tes yang menjawab salah

Nilai Rata-rata hitung total

Nilai rata-rata hitung skor yang dicapai oleh peserta tes yang

menjawab betul

Deviasi standar total

Validasi item 6

Page 108: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

83

83

Karena rpbi yang diperoleh dalam perhitungan 0,423 ternyata lebih besar dari

rtabel yaitu 0,344, maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item no 6

tersebut valid

2. Contoh perhitungan item nomor 7 dari 30 soal.

Proporsi peserta tes yang menjawab betul

Proporsi peserta tes yang menjawab salah

Nilai Rata-rata hitung total

Nilai rata-rata hitung skor yang dicapai oleh peserta tes yang

menjawab betul

Deviasi standar total

Validasi item 7

Page 109: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

84

84

Karena rpbi yang diperoleh dalam perhitungan adalah -2,681 ternyata lebih

kecil dari rtabel yaitu 0,344, maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item

no 7 tersebut tidak valid

Page 110: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

85

85

Page 111: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

85

LAMPIRAN 4.2

ANALISIS REABILITAS INSTRUMEN

TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL

NO

NAMA BUTIR SOAL

jumlah jumlah^2 1 2 3 4 5 6 8 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KEVIN

TODINGBAU 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 11 121

2 A. ALEBAR

AWALUDDIN 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 10 100

3 MOREN AIFONS.P. 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 8 64

4 KENNETH ISAN

NERSON MARANDUNG

1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13 169

5 TAZKIYATANNIS

A 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 11 121

6 RATU NOOR

MARENDENG K. 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13 169

7 ARINA SAFFANAH

ZAKIYYAH 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 13 169

8 A. ISRATUL KHAENAH

0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 5 25

9 ADELIAH

RABITHA.H. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324

10 AZZAHRAH

MELANI PUTRI 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 13 169

Page 112: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

86

11 MUHAMMAD

ILHAM 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 196

12 ADINDA PUTRI

LESTARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 13 169

13 MUH. IMAM ASYROF.A

1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 9 81

14 VINSENSIUS

DELON 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 8 64

15 ADEN ANGGORO

W 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 7 49

16 ABDUL QADIR

JAILANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324

17 MUHAMMAD

NIZAR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324

18 AZIDAN

RAMADHANI T 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 196

19 TSABITA ZAHRAH

AGINTA 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 196

20 MUTIARA

RAHMADANI 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 12 144

21 FEBRIANTY DHEAPUTRI

1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 11 121

22 ANIS ROZAN

HABAR 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 225

23 FAUZIYYAH

MUNAH 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 169

24 FAHRUDDIN 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 5 25

25 FILDZAH DWI

ANQOH 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 10 100

Page 113: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

87

26 ZAHRA ATIFA

HASANI 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 11 121

27 FADIYAH SRI

MUTHIAH 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5 25

28 NUR AZIZAH

APRIANI MASRUL 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 5 25

29 ANDI

MUHAMMAD FIKRI HAYKAL

1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 11 121

30 MESYA

SALSABILA 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8 64

31 MARSYANDA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289

32 AISYAH

MAHARANI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 256

33 FATINAH NUR

JANNAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 256

Jumlah total 26 21 22 22 15 27 25 22 8 22 29 26 20 23 15 22 18 22 385 4971

NO.ITEM p Q pq 1 0,79 0,21 0,17 2 0,64 0,36 0,23 3 0,67 0,33 0,22 4 0,67 0,33 0,22 5 0,45 0,55 0,25 6 0,82 0,18 0,15 7 0,76 0,24 0,18

Page 114: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

88

8 0,67 0,33 0,22 9 0,24 0,76 0,18 10 0,67 0,33 0,22 11 0,88 0,12 0,11 12 0,79 0,21 0,17 13 0,61 0,39 0,24 14 0,7 0,3 0,21 15 0,45 0,55 0,25 16 0,67 0,33 0,22 17 0,55 0,45 0,25 18 0,67 0,33 0,22

JUMLAH ∑pq 3,70

Perhitungan :

Page 115: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

89

Page 116: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

89

89

LAMPIRAN 5.1

DATA HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL

Tabel 5.1.1 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Formal Dalam Pembelajaran Fisika Peserta Didik Kelas X IPA Di MA Syekh Yusuf

No. Nama Siswa Soal

1 2 3 4 5

1 ST. SALWA. SP 1 1 0 1 0

2 IRA ADHAYANI

KHAERAT 1 0 0 0 0

3 SAKINAH 1 1 1 1 1

4 SIRAJUDDIN 1 0 1 1 0

5 MUHAMMAD NUR

ISLAM 1 0 1 0 0

6 ZULFIKAR 1 1 1 1 0

7 MEISYAH PUTRI

ANDYNAR 1 0 0 1 0

8 NUR KHALISAH

AZZAHRA 1 1 0 0 0

9 NUR KHAILA

ARJULIHAN. A 1 0 0 0 0

10 INDAH SUCI RAMADHANI

1 0 0 0 0

11 NUR MADINA 1 0 0 0 0

12 AISYAH AULIAH R.

SYAM 1 0 0 0 0

13 ALFINA FITRIANI 1 0 1 1 1

14 NUR WAHDANIA 1 0 0 0 0

15 RESTU DAMAYANTI 1 0 1 0 0

16 NARTI 1 0 0 0 0

17 MUHAMMAD ILHAM 1 0 1 1 0

18 NUR PADILLAH 1 1 0 1 0

19 ATIKA FADLIYAH NUR

NAILAH 1 1 0 0 0

20 MUH. ILHAM RAMADHAN

0 0 0 0 0

Page 117: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

90

90

21 MU'AWIAH 1 0 0 0 0

22 TENRI ANANDA P. 1 0 0 0 0

23 MUH. AQSAL AL-

GIFARI 0 1 1 1 0

24 ARTINASYAH 1 1 1 1 0

25 MUH. FITRAH 1 1 1 1 0

26 MUH. HIDAYATULLAH

ARIFIN 1 0 1 1 0

27 MUH. NUR WAHYU 1 0 0 1 0

28 SUSANTI 1 0 1 1 1

29 TAUFIQ HIDAYAT

RAMADHAN 0 1 0 1 0

30 WIWI AMELIA SARI 0 1 0 1 0

31 ALISYA RIYANTI

SAPUTRI 1 0 0 0 1

32 IRMAWATI 1 0 0 0 0

33 NUR ALFIANA AURIAL

JAMIL 1 1 0 0 1

34 RISNAWATI 1 1 0 0 1

35 YAN ALBERT EKEL 1 1 1 0 1

JUMLAH 31 14 13 16 7

No. Nama Siswa Soal

6 7 8 9 10

1 ST. SALWA. SP 1 1 1 0 1

2 IRA ADHAYANI KHAERAT

1 0 1 0 1

3 SAKINAH 1 0 1 0 1

4 SIRAJUDDIN 1 1 1 1 1

5 MUHAMMAD NUR ISLAM

1 1 0 0 0

6 ZULFIKAR 1 1 0 0 1

Page 118: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

91

91

7 MEISYAH PUTRI ANDYNAR

1 1 0 0 1

8 NUR KHALISAH AZZAHRA

1 0 1 0 1

9 NUR KHAILA ARJULIHAN. A

1 0 1 0 1

10 INDAH SUCI RAMADHANI

1 0 1 0 1

11 NUR MADINA 1 0 1 0 1

12 AISYAH AULIAH R. SYAM

1 0 1 0 1

13 ALFINA FITRIANI 1 1 0 1 1

14 NUR WAHDANIA 1 0 1 0 1

15 RESTU DAMAYANTI 1 1 0 0 1

16 NARTI 1 1 0 1 1

17 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 0 1

18 NUR PADILLAH 1 1 1 0 0

19 ATIKA FADLIYAH NUR NAILAH

0 0 0 0 0

20 MUH. ILHAM RAMADHAN

0 0 0 0 0

21 MU'AWIAH 0 0 0 0 1

22 TENRI ANANDA P. 0 0 0 1 1

23 MUH. AQSAL AL-GIFARI

1 1 1 1 1

24 ARTINASYAH 1 1 1 1 1

25 MUH. FITRAH 0 1 0 1 1

26 MUH. HIDAYATULLAH ARIFIN

1 1 1 1 1

27 MUH. NUR WAHYU 1 1 0 1 0

28 SUSANTI 0 1 0 0 1

29 TAUFIQ HIDAYAT RAMADHAN

1 0 1 1 0

30 WIWI AMELIA SARI 1 0 1 1 0

Page 119: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

92

92

31 ALISYA RIYANTI SAPUTRI

1 0 1 1 0

32 IRMAWATI 1 0 1 1 0

33 NUR ALFIANA AURIAL JAMIL

1 0 1 1 0

34 RISNAWATI 1 0 1 1 0

35 YAN ALBERT EKEL 0 1 0 0 0

JUMLAH 28 17 21 15 23

No. Nama Siswa Soal

11 12 13 14 15 16

1 ST. SALWA. SP 1 0 1 1 0 1

2 IRA ADHAYANI KHAERAT

1 1 1 0 1 0

3 SAKINAH 1 1 1 1 0 1

4 SIRAJUDDIN 1 1 1 1 0 1

5 MUHAMMAD NUR ISLAM

1 1 1 1 1 0

6 ZULFIKAR 1 1 1 1 1 1

7 MEISYAH PUTRI ANDYNAR

0 1 0 1 1 1

8 NUR KHALISAH AZZAHRA

1 1 1 1 0 1

9 NUR KHAILA ARJULIHAN. A

1 1 1 0 1 0

10 INDAH SUCI RAMADHANI

1 1 1 0 1 0

11 NUR MADINA 1 1 1 0 1 0

12 AISYAH AULIAH R. SYAM

1 1 1 0 1 0

13 ALFINA FITRIANI 1 1 1 1 0 0

14 NUR WAHDANIA 1 1 1 0 1 0

15 RESTU DAMAYANTI 1 1 1 1 1 0

16 NARTI 1 1 1 1 1 0

Page 120: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

93

93

17 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 1 1 0

18 NUR PADILLAH 1 1 1 1 0 1

19 ATIKA FADLIYAH NUR NAILAH

0 0 0 1 0 1

20 MUH. ILHAM RAMADHAN

0 1 1 0 0 0

21 MU'AWIAH 0 1 1 0 1 0

22 TENRI ANANDA P. 0 1 1 0 1 0

23 MUH. AQSAL AL-GIFARI

1 1 0 1 0 1

24 ARTINASYAH 1 1 1 1 1 1

25 MUH. FITRAH 0 1 1 1 1 1

26 MUH. HIDAYATULLAH ARIFIN

1 1 0 0 1 1

27 MUH. NUR WAHYU 0 0 0 0 1 0

28 SUSANTI 0 0 0 0 1 0

29 TAUFIQ HIDAYAT RAMADHAN

0 1 0 0 1 0

30 WIWI AMELIA SARI 0 1 0 1 1 1

31 ALISYA RIYANTI SAPUTRI

0 1 0 1 1 1

32 IRMAWATI 0 1 0 1 1 1

33 NUR ALFIANA AURIAL JAMIL

0 1 0 1 1 1

34 RISNAWATI 0 1 0 1 1 1

35 YAN ALBERT EKEL 0 1 0 0 1 0

JUMLAH 20 31 22 21 26 17

No.

Nama Siswa Soal ST Nilai

17 18

1 ST. SALWA. SP 0 1 12 66,7

2 IRA ADHAYANI KHAERAT

1 0 9 50,0

Page 121: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

94

94

3 SAKINAH 1 0 14 77,8

4 SIRAJUDDIN 0 1 14 77,8

5 MUHAMMAD NUR ISLAM

1 0 10 55,6

6 ZULFIKAR 1 0 14 77,8

7 MEISYAH PUTRI ANDYNAR

0 0 9 50,0

8 NUR KHALISAH AZZAHRA

1 1 12 66,7

9 NUR KHAILA ARJULIHAN. A

1 0 9 50,0

10 INDAH SUCI RAMADHANI

1 1 10 55,6

11 NUR MADINA 1 0 9 50,0

12 AISYAH AULIAH R. SYAM

1 0 9 50,0

13 ALFINA FITRIANI 0 1 13 72,2

14 NUR WAHDANIA 1 0 9 50,0

15 RESTU DAMAYANTI 1 0 11 61,1

16 NARTI 1 0 11 61,1

17 MUHAMMAD ILHAM 1 0 13 72,2

18 NUR PADILLAH 1 0 12 66,7

19 ATIKA FADLIYAH NUR NAILAH

1 0 5 27,8

20 MUH. ILHAM RAMADHAN

0 0 2 11,1

21 MU'AWIAH 1 0 6 33,3

22 TENRI ANANDA P. 1 0 7 38,9

23 MUH. AQSAL AL-GIFARI

1 1 14 77,8

24 ARTINASYAH 1 1 17 94,4

25 MUH. FITRAH 1 1 14 77,8

26 MUH. HIDAYATULLAH ARIFIN

1 0 13 72,2

Page 122: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

95

95

27 MUH. NUR WAHYU 0 0 6 33,3

28 SUSANTI 0 0 7 38,9

29 TAUFIQ HIDAYAT RAMADHAN

0 0 7 38,9

30 WIWI AMELIA SARI 0 1 10 55,6

31 ALISYA RIYANTI SAPUTRI

1 1 11 61,1

32 IRMAWATI 1 0 9 50,0

33 NUR ALFIANA AURIAL JAMIL

0 1 11 61,1

34 RISNAWATI 1 0 11 61,1

35 YAN ALBERT EKEL 0 0 7 38,9

JUMLAH 24 11 357 SKOR MAKSIMUM 17

SKOR MINIMUM 2

NILAI TERTINGGI 94,4

NILAI TERENDAH 11,1

SKOR RATA-RATA 10,2

STANDAR DEVIASI 3,27

Page 123: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

96

96

LAMPIRAN 5.2

ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL

Penyajian data hasil tes kemampuan berpikir formal dalam pembelajaran

fisika pada peserta didik kelas X IPA di MA Syekh Yusuf

Analisis deskriptif

Skor Maksimum Ideal = 18 Skor Minimum Ideal = 0

Skor Maksimum = 17 skor minimum = 2

Jumlah Sampel =35

Rentang Data = skor maksimum – skor minimum

= 17 – 2 = 15

Skala atau jumlah kelas interval yang digunakan yaitu 5 (sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah, sangat rendah) sesuai pada pengkategorian kemampuan berpikir

formal yang di adapsi dari hasil belajar Riduwan.

Panjang kelas (p) =

Jadi panjang kelas yang digunakan adalah 3

Page 124: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

97

97

LAMPIRAN 5.3

DISTRIBUSI FREKUENSI

NO INTERVAL fi Xi fi . Xi Xi2 fi . Xi

2

1 2 – 4 1 3 3 9 9 2 5 – 7 7 6 42 36 252 3 8 – 10 10 9 90 81 810 4 11 – 13 11 12 132 144 1584 5 14 – 17 6 15 90 225 1350

∑ 35

357

4005

Page 125: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

98

98

Untuk mengetahui tingkat pengkategoriannya

Jumlah sampel = 35

Skor Maksimum = 17 Skor Minimum = 2

Skala yang digunakan yaitu 5 (sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah). Rentang nilai yang digunakan sesuai pada Bab III halaman 21 pengkategorian kemampuan berpikir formal yang di adopsi dari hasil belajar.

Tabel 5.4 kategori skor hasil tes kemampuan berpikir formal peserta didik kelas X IPA di MA Syekh Yusuf

No. Interval Kategori Frekuensi Presentasi 1 2 – 4 Sangat Rendah 1 2,8% 2 5 – 7 Rendah 7 20% 3 8 – 10 Sedang 10 28,6% 4 11 – 13 Tinggi 11 31,4% 5 14 – 17 Sangat Tinggi 6 17,14%

Jumlah 35

Presentase = x 100%

1. Presentase 1 = x 100% = 2,8%

2. Presentase 2 = x 100% = 20%

3. Presentase 1 = x 100% = 28,6%

4. Presentase 1 = x 100% = 31,4%

5. Presentase 1 =

Page 126: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

89

Page 127: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

99

10

0

LAMPIRAN 6

NILAI NILAI r PRODUCT MOMENT

Page 128: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

89

Page 129: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

100

10

2

LAMPIRAN 7.1

DOKUMENTASI

Page 130: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

10

2

RIWAYAT HIDUP

Nur Hikmah. Dilahirkan di Bottoe Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru

pada tanggal 06 Agustus 1997. Penulis merupakan anak kedua dari dua

bersaudara dari buah cinta Ayahanda M. Tahir dan Ibunda St. Husni.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2003 pada jenjang

sekolah dasar di MI DDI Bottoe dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Tanete Rilau dan

tamat pada tahun 2012. Kemudian pada tahun yang sama, penulis melanjutkan

pendidikannya di SMA Negeri 1 Barru dan tamat pada tahun 2015. Selanjutnya,

penulis melanjutkan pendidikannya pada tahun 2015 di perguruan tinggi swasta

Page 131: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL PESERTA DIDIK …

10

3

yaitu sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata 1 (S1).