242
Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | i

i PB - IAIN Pontianak

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: i PB - IAIN Pontianak

PB | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | i

Page 2: i PB - IAIN Pontianak

ii | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Page 3: i PB - IAIN Pontianak

ii | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | iii

KATA PENGANTARDARI DIREKTUR

PASCASARJANA IAIN PONTIANAK

Bi Ism Allah al-Rahman al-RahimAl-Salam ‘Alaikum wa Rahmat Allah wa Barakatuh

Perbaikan merupakan sebuah keharusan dari dinamika perkembangan, karenanya Pascasarjana IAIN Pontianak memandang perlu untuk

menerbitkan pedoman “Penyusunan Tesis” baru yang diharapkan lebih mampu menjawab perkembangan metodologi ilmiah pada jurusan-jurusan di lingkungan Pascasarjana IAIN Pontianak. Meski demikian, Pascasarjana IAIN Pontianak sebagai lembaga pengembang ilmu tetap membuka diri terhadap kemungkinan kritik dari pengguna dan pembaca buku pedoman ini. Pascasarjana IAIN Pontianak sangat kecewa jika buku pedoman ini ditahbiskan sebagai final dari kritikalitas insan akademik, sebab kritik, koreksi, dan saran merupakan modal sekaligus energi penggerak yang bersifat voluptvous dari

Page 4: i PB - IAIN Pontianak

iv | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

perkembangan dan kemajuan Pascasarjana IAIN Pontianak di masa mendatang. Mudah-mudahan, dalam periode empat tahun ke depan, kebutuhan munculnya pedoman baru yang lebih baik juga menggejala sehingga Pascasarjana IAIN Pontianak menjadi satu diantara banyak Perguruan Tinggi yang mampu memelihara citranya sebagai lembaga akademis yang progress oriented.

Berdasarkan pernyataan di atas maka Pedoman Penyusu-nan Tesis ini bukanlah acuan yang bersifat absolut, baik secara eksplisit-tekstual apalagi secara implisit-tafsiran, setidak absolutnya seluruh mahluk meski dalam batas ruang dan waktu tertentu. Pedoman ini dapat menjadi acuan dalam ruang yang lebih sempit dari Pascasarjana tetapi juga dapat melampauinya. Pedoman tesis ini juga dapat berlaku dalam waktu yang tidak mencapai empat tahun, namun tentu dapat juga melampauinya. Peluang perubahan dibuka, baik dalam artian tekstual maupun tafsirnya, bahkan sejak pedoman ini dirancang meski harus tetap dilakukan secara bertanggung jawab. Tanggung jawab dimaksud adalah tanggung jawab ilmiah, dimana perubahan dapat dilakukan dengan syarat mahasiswa penyusun tesis memberikan argumen dengan “dasar rujukan” yang lebih kuat dari yang digunakan pada pedoman ini. Upaya tarjih sebagai manifestasi tashhing ini kemudian diuji kekuatan rujukannya oleh Pembimbing dan Tim Penguji, mulai dari proses bimbingan, ujian proposal, sampai ujian tesis. Jika perubahan dengan dasar rujukan yang lebih kuat ini kemudian teruji dalam beberapa tesis yang disusun sehingga diterima secara umum oleh dosen yang menjadi Pembimbing dan/atau Penguji, maka itulah saat yang tepat untuk melakukan revisi pada Pedoman Penyusunan Tesis ini pada bagian yang diterima perubahannya. Jika perubahan kemudian terjadi pada sebagian besar ketentuan pada pedoman ini, maka itulah saatnya untuk disusun pedoman yang baru, terlepas belum mencapai empat tahun atau bahkan telah melampauinya. Jika dasar rujukan

Page 5: i PB - IAIN Pontianak

iv | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | v

yang digunakan untuk menjadi dasar perubahan tidak lebih kuat, maka sepantasnya penulisan tesis tetap merujuk pada pedoman ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Kepada Tim Penyusun, saya mengucapkan terima kasih atas kesungguhan dan kerja keras yang telah diperlihatkan selama penyusunan buku ini. Tanpa nawaytu yang tulus dan kepedulian akademik yang tinggi, pedoman baru ini sulit untuk diselesaikan. Akhir kata, semoga pedoman baru ini memberi manfaat bagi kegiatan pengembangan keilmuan civitas akademika di lingkungan Pascasarjana IAIN Pontianak, khususnya, bagi mahasiswa yang sedang dan akan menyusun tesis, meski tidak dimasukan untuk menjadi suatu legacy yang disakralisasikan.

Fa Astabiq al-KhairatAl-Salam ‘Alaikum wa Rahmat Allah wa Barakatuh

Pontianak, Desember 2016

Pascasarjana IAIN PontianakDirektur,

Dr. Ali Hasmy, M.Si.NIP. 19661010 200003 1 002

Page 6: i PB - IAIN Pontianak

vi | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

KATA PENGANTAR DARI TIM PENYUSUN

Bi Ism Allah al-Rahman al-RahimAl-Salam ‘Alaikum wa Rahmat Allah wa Barakatuh

Pada tahun 20014 telah diterbitkan oleh STAIN Pontianak Press buku Pedoman Penulisan Tesis dan Karya Ilmiah untuk kepentingan mahasiswa

Program Pascasarjana (PPs) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak yang akan menyelesaikan studi di Program Magister (S2). Penerbitan buku pedoman ini dilakukan pada masa kepemimpinan Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd., selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PPs STAIN Pontianak.

Seiring dengan berjalannya waktu, STAIN Pontianak berubah menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan “Program Pascasarjana” berubah menjadi “Pascasarjana”. Pada periode pertama kepemimpinan Pascasarjana IAIN Pontianak, banyak masukan dari berbagai pihak diantaranya dari Pimpinan IAIN Pontianak, dosen-dosen Pascasarjana IAIN Pontianak, serta berbagai pihak lainnya untuk menerbitkan Pedoman Penyusunan Tesis bagi Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak. Berdasarkan masukan tersebut dan dengan

Page 7: i PB - IAIN Pontianak

vi | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | vii

memperhatikan beberapa fenomena filosofis-metodologis pada penyusunan tesis, maka atas arahan dari Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak (Dr. Ali Hasmy, M.Si.), dilakukan penyusunan pedoman untuk penyusunan tesis oleh Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak. Pada dasarnya penyusunan pedoman ini mencakup empat tahap.1. Tim penyusun menghimpun bahan dari berbagai sumber

untuk kemudian dipadukan menjadi draft I Pedoman Penyusunan Tesis.

2. Pembahasan draft I oleh Tim Penyusun dilakukan dengan mengacu pada beberapa referensi antara lain:a. Pedoman Penelitian Kementerian Agama RI.b. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan

Karya Ilmiah Indonesia, yang merupakan acuan dalam melakukan akreditasi terhadap penerbitan-penerbitan ilmiah di Indonesia sebagai hasil kerjasama Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti Depdiknas dengan Gadjah Mada University Press.

c. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).d. Publication Manual of The American Psychological

Association (APA), yang merupakan salah satu acuan standar penerbitan ilmiah international.

e. A Manual for Writers dari Kate L. Turabian, University of Chicago.

f. Detecting and Preventing Classroom Cheating: Promoting Integrity in Assessment dan Cheating on Tests: How to Do It, Detect It, and Prevent It dari Gregory J. Cizek, University of North Carolina khusus untuk bagian plagiarisme.

g. Thesis Guidelines sebagai pembanding dari beberapa perguruan tinggi terkemuka dunia diantaranya adalah

Page 8: i PB - IAIN Pontianak

viii | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

dari Columbia University, California State University, Michigan State University, The University of Georgia, University of New Hampshire, University of Illinois, University of Denver, University of Delaware, University of Newfoundland, University of Calgary, University of Nebraska, Open University UK, University of Birmingham, Newcastle University, University of Leeds, University of Hohenheim, Wollongong University, Monash University, University of Melbourne, University of Sidney, University of Victoria, Howard University, North Western University, dan University of New Heaven dan beberapa Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dan Perguruan Tinggi Umum di Indonesia.

3. Hasil pembahasan ini menjadi draft II.a. Pembahasan draft II dilakukan oleh Tim Penyusun

dengan mengundang dosen-dosen tetap dan Ketua serta Sekretaris Tim Penjaminan Mutu Pascasarjana IAIN Pontianak. Hasil Pembahasan ini menjadi draft III (final).

b. Setelah draft III disetujui oleh Dr. Ali Hasmy, M.Si., sebagai Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, maka draft III ini diterbitkan sebagai Pedoman Penyusunan Tesis bagi mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak.

Kami sebagai Tim Penyusun menyadari bahwa perbaikan dan penambahan yang dilakukan belumlah maksimal, karena masih banyak hal yang belum terakomodir. Salah satu diantaranya adalah contoh-contoh penulisan artikel tesis dalam Bahasa Arab dan Inggris. Oleh karena itu, masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.

Pada kesempatan ini pula kami ingin mengucapkan terima kasih Pimpinan Tim Penjaminan Mutu serta rekan-rekan dosen Pascasarjana IAIN Pontianak yang juga telah menyampaikan

Page 9: i PB - IAIN Pontianak

viii | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | ix

saran-saran yang sangat berharga kepada Tim Penyusun sebelum maupun setelah pedoman ini disusun. Lebih khusus, terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Bapak Rektor IAIN Pontianak yang telah menjadi motivator dan fasilitator sehingga penyusunan pedoman ini dapat dilaksanakan serta kepada para Wakil Rektor IAIN Pontianak terutama Wakil Rektor Bidang Akademik atas arahan dan bantuan-bantuan dalam bentuk lainnya yang telah diberikan kepada kami. Akhirnya perlu disadari bahwa hadirnya buku Pedoman Penyusunan Tesis ini bukanlah hanya karena Tim Penyusun belaka, tetapi juga karena peran serta dari civitas akademika IAIN Pontianak. Karena Itu pulalah maka menjadi tugas kita bersama untuk terus memperbaikinya dari masa ke masa.

Bi Allah Taufiq wa al-HidayahAl-Salam ‘Alaikum wa Rahmat Allah wa Barakatuh

Pontianak, Desember 2016Ketua Tim,

Dr. Misdah, M.Pd NIP. 19700201 199803 2 007

Page 10: i PB - IAIN Pontianak

x | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Page 11: i PB - IAIN Pontianak

x | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | xi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar dari Direktur Pascasarjana IAIN PontianakKata Pengantar dari Tim Penyusun Daftar Isi

BAB I KETENTUAN UMUM 1. Pengertian Tesis 2. Capaian yang Diharapkan 3. Etika Penelitian, Hak Cipta, dan Plagiarisme

BAB II KETENTUAN PELAKSANAAN 1. Pengajuan Judul 2. Penerbitan SK Pembimbing Penyusunan

Proposal Tesis 3. Bimbingan Penyusunan Proposal Tesis 4. Penerbitan SK Tim Penguji Proposal Tesis 5. Ujian Proposal Tesis 6. Penerbitan SK Pembimbing Penyusunan Tesis 7. Bimbingan Penyusunan Tesis 8. Bimbingan Bersama 9. Penerbitan SK Tim Penguji Tesis 10. Ujian Tesis

Page 12: i PB - IAIN Pontianak

xii | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

11. Penyusunan Artikel Penelitian

BAB III KETENTUAN TEKNIS 1. Format 2. Tata Tulis 3. Bahan 4. Lampiran-lampiran

Page 13: i PB - IAIN Pontianak

xii | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 1

BAB IKETENTUAN UMUM

A. Pengertian TesisTesis adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh

mahasiswa berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan jurusan dan program studi yang ditempuhnya, dibawah bimbingan dosen yang ditunjuk, dalam rangka menyelesaikan studi pada tingkat Magister/Program Strata Dua (S2). Penyusunan tesis oleh mahasiswa dalam konteks ini lebih ditekankan pada penelitian ilmiah pada tingkat menengah. Oleh karena itu, penggunaan berbagai metodologi dalam pedoman ini seharusnya lebih difahami dalam konteks pengembangan (tanmiyah) bukan sekedar latihan penelitian seperti pada S1 atau (meski tidak menutup kemungkinan untuk (bayan/tashih) penemuan (kasfiyah)teori baru seperti pada S3.

Jumlah halaman bagian isi tesis minimal 40 halaman untuk tesis berbahasa Indonesia dan 30 halaman untuk tesis berbahasa asing dengan batasan maksimal yaitu sebanyak 200 halaman. Untuk menyusun tesis, Ketentuan Umum, Ketentuan Pelaksanaan dan Ketentuan Teknisnya diatur dengan pedoman ini.

B. Capaian yang DiharapkanPenulisan tesis salah satunya perlu memperhatikan

Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan kebijakan Ditjen Pendidikan Tinggi tentang KKNI bahwa

Page 14: i PB - IAIN Pontianak

2 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

capaian pembelajaran/kompetensi pada Program Magister (level 8), yaitu: 1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan

atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktik profesionalnya melalui riset hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

2. Mampu memecahkan permasalahan sains dan teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.

3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang ber-manfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.

C. Etika Penelitian (Research Ethics), Hak Cipta, dan

Plagiarisme1. Etika Penelitian

a. PengertianEtika dapat dimaknai dalam dua pengertian,

yaitu:1) Suatu bidang kajian yang meneliti mengenai

kebaikan dan kebenaran dan bagaimana menentukannya. Pada interpretasi ini, etika penelitian berarti pengkajian mengenai hal-hal yang harus dilakukan atau tidak dilakukan, dan bagaimana memutuskannya.

2) Seperangkat prinsip yang memuat atau menunjukkan hal-hal yang baik dan benar (etis), atau memberikan identifikasi mengenai hal-hal yang buruk dan salah (tidak etis). Prinsip-prinsip ini dapat saja bersifat umum yang berhubungan dengan beberapa hal, atau berasal dari beberapa perspektif tertentu.

Page 15: i PB - IAIN Pontianak

2 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 3

Dalam istilah ini, etika penelitian bermakna prinsip-prinsip yang bersifat etik yang harus dipertimbangkan dalam melakukan penelitian atau prinsip-prinsip yang bersifat etik yang harus dipegang oleh peneliti.

Pedoman ini lebih menitikberatkan pada pengertian yang kedua yang juga berarti bahwa etika penelitian dijadikan sebagai kode etik (code of conduct) yang harus menjadi koridor dalam melaksanakan penelitian (proses penelitian). Etika penelitian dengan demikian tentulah harus menjadi perhatian dari setiap peneliti. Etika ini juga berkenaan dengan substansi isi penelitian yang mana datanya berkenaan dengan narasumber atau partisipan dan sebuah penelitian (pelaporan hasil penelitian).

b. Tujuan Tujuan dari dirumuskannya etika penelitian yaitu: 1) Demi keselamatan orang yang menjadi narasum-

ber (partisipan) penelitian.2) Melindungi kepentingan manusia baik sebagai

in dividu maupun sebagai anggota masyarakat.3) Untuk melihat aktivitas penelitian tertentu seper-

ti manajemen risiko, proteksi terhadap konfiden-sialitas dan proses memperoleh izin dari orang yang diteliti. Pertimbangan etika penelitian juga diperlukan ketika penelitian terhadap orang yang dalam posisi yang lemah, seperti anak-anak, orang cacat, tuna wisma dan orang yang tidak mempunyai status kewarganegaraan. Penelitian tidak boleh dilakukan apabila akibat dari peneli-tian tersebut subjek penelitian, pastisipan, aktor

Page 16: i PB - IAIN Pontianak

4 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

informan dan penelitiannya sendiri dapat men-galami kerugian. Apabila penelitian melibatkan hal-hal disebutkan di atas, maka pimpinan Paas-casarjana IAIN Pontianak dapat membuat per-timbangan sebelum izin penelitian dikeluarkan.

c. Etika Penelitian Pascasarjana IAIN PontianakBeberapa prinsip yang merupakan kode etik

penelitian secara umum antara lain:1) Penelitian harus dirancang, ditinjau ulang, dan

dipertanggungjawabkan untuk memastikan integritas, kualitas, dan transparansinya.

2) Pembimbing dan subjek penelitian normalnya harus diberi informasi menyeluruh tentang tujuan, metode, dan kecenderungan kemungkinan pemanfaatan penelitian, peran mereka dalam penelitian dan risikonya.

3) Informasi bersifat rahasia yang diberikan oleh subjek penelitian dan anonimitasnya haruslah dihargai.

4) Subjek penelitian haruslah ikut ambil bagian secara sukarela, bebas dari keterpaksaan.

5) Hal-hal yang dapat mencederai subjek penelitian baik secara fisik maupun psikis haruslah dicegah.

6) Independensi peneliti haruslah jelas, dan berbagai konflik kepentingan atau keberpihakan haruslah dipaparkan.

Secara khusus, persoalan etika pada setiap tahap penelitian dan cara mengatasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 17: i PB - IAIN Pontianak

4 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 5

Tahap Persoalan Etika Cara Mengatasi

Awal Pelaksanaan Penelitian

• Menyampaikan tujuan penelitian.

• Tidak menekan subjek penelitian untuk menandatangani persetujuan tertentu.

• Menghargai norma-norma di masyarakat tempat penelitian dilakukan.

• Peka terhadap kebutuhan dari populasi yang rentan (misal: anak-anak).

• Mengontak subjek penelitian dan menyampaikan tujuan umum penelitian.

• Memberi tahu subjek penelitian bahwa mereka tidak harus menantangani sesuatu.

• Memperhatikan perbedaan budaya, agama, gender, dan lainnya yang perlu dihargai.

• Memperoleh persetujuan yang tepat (misal: orangtua dan juga anak-anak).

Pengumpulan Data

• Menghargai tempat penelitian dan meminimalisasi kemungkinan gangguan.

• Menghindari “menipu” subjek penelitian.

• Mewaspadai ketidakseimbangan kekuasaan dan eksploitasi subjek penelitian.

• Tidak memperalat subjek penelitian.

• Membangun kepercayaan, menyampaikan perkiraan tingkat gangguan.

• Membahas tujuan penelitian dan bagaimana data akan digunakan.

• Menghindari pertanyaan yang bersifat menggiring, tidak membuat kesan pribadi, menghindari membuka informasi sensitif.

• Menyediakan imbalan bagi subjek penelitian, bila diperlukan.

Page 18: i PB - IAIN Pontianak

6 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Analisis Data

• Menghindari sepihak dengan subjek. penelitian (menjadi pribumi)

• Menghindari membuka hasil yang positif saja.

• Menghargai privasi. subjek penelitian.

• Melaporkan beragam perspektif dan temuan yang bertentangan.

• Memberikan nama samaran, mengembangkan profil gabungan.

Pelaporan Data

• Pemalsuan kepenulisan, bukti, data, temuan, kesimpulan.

• Larangan plagiarisme• Menghindari membuka

informasi yang merugikan subjek penelitian.

• Berkomunikasi dalam bahasa yang tepat, jelas, dan terus terang.

• Menyusun laporan secara jujur.

• Melihat pedoman APA untuk perizinan yang dibutuhkan untuk mencetak kembali atau menyadur karya orang lain dan pernyataan orisinalitas karya ilmiah.

• Menggunakan cerita gabungan sehingga individu sulit teridentifikasi.

• Menggunakan bahasa yang tepat bagi pembaca penelitian tersebut.

Penerbitan hasil penelitian

• Membagi data kepada pihak lain.

• Tidak menggandakan atau memecah-mecah penerbitan.

• Memberikan pernyataan kepatuhan pada standard etika dan pernyataan tidak ada konflik kepentingan jika diminta.

• Menyediakan salinan laporan untuk partisifan, membagi hasil praktis, mempertimbangkan distribusi lewat website dan penerbitan dalam beragam bahasa.

• Menghindari penggunaan bahan yang sama untuk lebih dari satu penerbitan.

• Mengungkap penyandang dana penelitian dan pihak yang memanfaatkan hasil penelitian tersebut.

Page 19: i PB - IAIN Pontianak

6 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 7

2. Hak CiptaHak cipta (copyright) adalah proteksi yang

mencakup hasil karya tulis, baik yang dicetak atau tidak, yang bersifat ilmiah atau karya seni, apapun bentuk ekspresinya, baik yang dapat disentuh atau tidak. Ini berarti bahwa jika seseorang bisa melihatnya, mendengarnya atau menyentuhnya, kemungkinan besar hal ini memperoleh hak cipta, apakah hal itu dalam bentuk tulisan, bentuk pertunjukkan, bentuk lagu bentuk grafik komputer, yang dapat dibuktikan pada selembar kertas, direkam oleh perekam suara (pita kaset), atau disimpan dalam hand drive/flashdisk dan sejenisnya.

Undang-undang Hak Cipta memang menjamin penciptanya mempunyai hal istimewa untuk menciptakan kembali, menyebarkan, menampilkan, dan memamerkan di hadapan publik. Hak istimewa ini berarti bahwa hanya penciptanyalah yang mempunyai hak untuk menguasainya, bukan orang lain, terkecuali ada izin dari penciptanya, jika tidak maka orang lain tersebut telah melakukan tindakan yang melanggar etika.

3. PlagiarismePlagiarisme adalah tindakan menggunakan

ide atau karya seseorang/sekelompok orang tanpa mencantumkan pemilik (sumber) aslinya sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga dapat dianggap mengakuinya sebagai ide atau karya sendiri dan dikategorikan sebagai tindakan “pencurian”. Biasanya plagiarisme tidak selalu mudah untuk dibedakan

Page 20: i PB - IAIN Pontianak

8 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

dengan mengadopsi pemikiran orang lain, tetapi dapat dibedakan dengan cara melihat unsur kesengajaan untuk tidak jujur atau menyembunyikan gagasan atau karya seseorang/sekelompok orang tersebut. Plagiarisme terhadap karya diri sendiri disebut dengan self/auto-plagiarism dan orang yang melakukan plagiarisme disebut dengan plagiator. Tindakan plagiarisme adalah tindakan yang melanggar etika dan berikut ini adalah beberapa contohnya:a. Meng-copy secara langsung paragraf, sejumlah atau

sebuah kalimat atau sebagian besar kata-kata dari sebuah kalimat.

b. Meng-copy ide, konsep, hasil penelitian, tabel statis-tik, program komputer, desain, gambar, suara, atau kombinasi dari semua hal ini.

c. Merubah susunaan kalimat orang lain yang hampir persis sama, dengan sedikit sekali perubahan tetapi esensi makna atau bentuk dari ide yang sama.

d. Merubah hampir persis dari karya seseorang den-gan sejumlah perubahan tetapi makna esensi masih tetap.

e. Dibuatkan sebuah atau sebagian dari tesis atau diser-tasi oleh orang lain.

f. Menggunakan sebuah gagasan atau interpretasi ter-tentu dari seseorang tanpa menyebutkan siapa pemi-lik asli dari gagasan atau interpretasi tersebut.

g. Memotong atau menyambung sejumlah pernyataan dari berbagai sumber dan kemudian menghadirkan-nya sebagai karyanya sendiri.

h. Menghadirkan karya dan kerja kelompok sebagai karya sendiri tanpa menyebut kelompoknya.

Page 21: i PB - IAIN Pontianak

8 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 9

Tidak termasuk tindakan plagiarisme jika yang ditulis merupakan pengetahuan umum atau sesuatu yang umumnya diketahui oleh banyak orang. Untuk menghindari plagiarisme dan/atau pelanggaran hak cipta, maka mahasiswa harus:

a. Memahami dan menerapkan tata cara penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.

b. Membuat pernyataan tertulis (Pernyataan Peneliti) yang isinya antara lain adalah pernyataan orisinalitas tulisan dan kesediaan bertanggung jawab dengan menerima sanksi jika pernyataan orisinalitas tersebut terbukti tidak benar.

Pemeriksaan plagiarisme dapat dilakukan secara manual/kasat mata oleh pembimbing, penguji, maupun Pimpinan Pas-casarjana, atau menggunakan cara elektronik (computerized) melalui perangkat lunak plagiarism checker misalnya:a. CopyCatch di www.copycatch.freeserve.co.uk/vocalyse.htmb. Essay Verification Engine di www.canexus.com/eve/c. Glatt Plagiarism Service, Inc. di www.plagiarism.comd. Global Academic Integrity Service di www.plagiserve.comg. Plagiarism.org di www.turnitin.com atau di www.plagiarism.

orgh. Plagiarism Sleuth di www.2learn.ca/mapset/SafetyNet/pla-

giarism/sleuth/i. StringSearchnew.html atau di www.2learn.ca/research/search.

html dan di www.2learn.ca/mapset/SafetyNet/plagiarism/plagactivity1.html

j. Scrutiny di www.asses.comk. WCopyfind di http://plagiarism.phys.virginia.edu/Wsoftware.

htmll. WordCHECKUP di www.wordchecksystems.com

Page 22: i PB - IAIN Pontianak

10 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Pemeriksaan dengan plagiarism checker dilampirkan pada saat mendaftar ujian tesis dengan ketentuan batas toleransi yang diizinkan adalah maksimal 30%.

3. Sanksi Akademis terhadap Tindakan Pelanggaran EtikaEtika selain bersifat “deontologikal” juga mengandung

konsekuensi (consequentialism), tentu dengan mempertim-bangkan situasinya (situationism). Sanksi akademis sebagai bentuk konsekuensi pelanggaran etika, termasuk yang ber-hubungan dengan hak cipta maupun plagiarisme, dapat be-rupa:�. Teguran lisan.�. Teguran tertulis.�. Membuat permohonan maaf secara tertulis.�. Pengurangan nilai ujian.�. Penundaan bimbingan.�. Pemindahan lokasi penelitian.�. Penundaan/pembatalan ujian.�. Penggantian judul penelitian.�. Pencabutan/pembatalan pemberian gelar akademis.

Pemberian sanksi akademis tersebut dapat dilakukan antara lain oleh Dosen Pembimbing, Tim Penguji, Ketua Ju-rusan, Wakil Direktur, dan Direktur Pascasarjana IAIN Ponti-anak. Khusus untuk pelanggaran dengan sanksi berat (pencab-utan gelar akademis), dijatuhkan berdasarkan keputusan sidang Komisi Etik Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak yang di SK-kan oleh Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak.

Page 23: i PB - IAIN Pontianak

10 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 11

BAB IIKETENTUAN

PELAKSANAANA. Pengajuan Judul

1. PersyaratanPengajuan judul tesis dapat dilakukan oleh ma-

hasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa Pascasarja-na Institut Agama Islam Negeri (IAIN) pada semester yang bersangkutan, dibuktikan dengan slip pembayaran biaya kuliah dan kartu mahasiswa yang masih berlaku.

2. Prosedura. Judul didiskusikan dengan Dosen Pembimbing

Akademik (PA).b. Judul yang disepakati mahasiswa dan Dosen PA

kemudian dituangkan dalam format Persetujuan Judul Tesis (F-1) yang diketahui ketua Jurusan.

c. Lembar Persetujuan Judul Tesis diserahkan kepada staf di Tata Usaha (TU) Pascasarjana IAIN Pontianak disertai copy bukti pembayaran biaya kuliah untuk semester yang bersangkutan.

B. Penerbitan Surat Keputusan (SK) Pembimbing Penyusunan Proposal Tesis1. Berdasarkan pemenuhan persyaratan pada poin 2.c

dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Rektor/Direktur Pascasarjana/Kajur, staf TU mencetak Blanko

Page 24: i PB - IAIN Pontianak

12 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Usulan Pembimbing Penyusunan Proposal Tesis (F-2) yang telah diisikan nama dan NIM beserta judul tesisnya.

2. Staf TU menyampaikan Blanko Usulan Pembimbing dilampiri Daftar Rekap Pembimbing Penyusunan Proposal Tesis (F-3) kepada Ketua Jurusan (Kajur).

3. Kajur menuliskan dua nama Calon Dosen Pembimbing dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Memprioritaskan Dosen PA sebagai salah satu

Calon Dosen Pembimbing, kecuali dalam hal-hal tertentu antara lain Dosen PA,1) menyatakan tidak bersedia secara tertulis.2) tidak berada di tempat dalam waktu melebihi

satu bulan.3) berada dalam kondisi yang menurut pertim-

bangan Kajur dapat menghambat kelancaran pelaksanaan bimbingan penyusunan proposal tesis.

b. Menentukan Dosen Pembimbing lainnya dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:1) Kesesuaian materi tesis dengan Sertifikat/

Ijazah Pendidikan Doktor (S3) Calon Dosen Pembimbing.

2) Memberikan prioritas dengan urutan sebagai berikut:a) Dosen Biasa (DS) yang ditempatkan di

Pascasarjana berdasarkan SK Rektor IAIN Pontianak.

b) Dosen dengan Tugas Tambahan (DT) yang tidak ditempatkan namun memberikan kuliah di Pascasarjana.

c) DS yang tidak ditempatkan di Pascasarjana

Page 25: i PB - IAIN Pontianak

12 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 13

tetapi menduduki posisi pada suatu Tim berdasarkan SK Direktur Pascasarjana.

d) DS yang tidak ditempatkan dan tidak menduduki posisi pada suatu TIM di Pascasarjana.

e) Dosen Luar Biasa (DL).3) Memperhatikan kesesuaian tally pada Daftar

Rekap Dosen Pembimbing dengan prioritas pada poin 2) a) sampai dengan d) di atas.

4) Menentukan Dosen Pembimbing I dan II berdasarkan:a) Jabatan akademik yang lebih tinggi

diusulkan sebagai Pembimbing I.b) Jika jabatan akademiknya sama, maka

Pembimbing I adalah dosen yang pangkat/golongannya lebih tinggi.

c) Jika pangkat/golongan juga sama, maka Pembimbing I adalah dosen yang SK jabatan akademiknya lebih tua.

d) Jika masih sama, maka Pembimbing I adalah dosen dengan tugas tambahan yang lebih tinggi.

4. Blanko Usulan Pembimbing yang telah diisikan nama-nama Calon Dosen Pembimbing dan ditandatangani oleh Kajur beserta Daftar Rekap Bimbingan dan pernyataan tidak bersedia secara tertulis dari Dosen PA (jika ada) diteruskan kepada Wakil Direktur (Wadir) Pascasarjana.

5. Wadir memeriksa kesesuaian usulan nama-nama Dosen Pembimbing berdasarkan ketentuan poin 3.a dan b di atas.

6. Jika Wadir memiliki pendapat yang berbeda, maka

Page 26: i PB - IAIN Pontianak

14 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Wadir memanggil Kajur untuk klarifikasi.7. Jika Wadir memiliki pendapat yang sama dengan

Kajur, maka Wadir membubuhkan paraf di samping nama Direktur dan meneruskan usulan tersebut kepada Direktur Pascasarjana.

8. Direktur Pascasarjana melakukan pemeriksaan ulang terhadap usulan nama-nama Calon Dosen Pembimbing berdasarkan ketentuan poin 3.a dan b.

9. Jika Direktur berpendapat lain, maka ia memanggil Wadir/Kajur untuk klarifikasi.

10. Jika Direktur setuju, maka ia menandatangani Blanko Usulan Pembimbing Penyusunan Tesis dan memberikan tally pada nama dosen yang bersangkutan.

11. Berdasarkan persetujuan tersebut staf TU mencetak SK Pembimbing Penyusunan Proposal Tesis (F-4) dan menyerahkannya kepada Wadir atau kepada Kajur (jika Wadir tidak berada di tempat) untuk diperiksa kesesuaiannya dengan Blanko Usulan Pembimbing yang sudah disetujui.

12. Direktur atas nama Rektor menandatangani SK yang sudah diparaf Wadir/Kajur.

13. SK yang sudah ditandatangani Direktur, digandakan dan dibubuhi Cap Pascasarjana serta diarsipkan.

C. Bimbingan Penyusunan Proposal Tesis1. Mahasiswa mengambil SK Pembimbing Penyusunan

Proposal Tesis dan Buku Monitoring Penyusunan Tesis dari staf TU.

2. Mahasiswa menemui Dosen Pembimbing Penyusunan Proposal Tesis untuk:a. Menyerahkan SK Pembimbing Penyusunan

Proposal Tesis.

Page 27: i PB - IAIN Pontianak

14 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 15

b. Membicarakan tentang waktu, tempat, dan mekanisme bimbingan.

3. Mahasiswa menemui Dosen Pembimbing Penyusunan Proposal Tesis untuk berkonsultasi dengan ketentuan sebagai berikut:a. Dilakukan sesuai dengan hasil pada poin 2.b di atas.b. Dilakukan pada kedua pembimbing baik secara

sekaligus, Dosen Pembimbing I terlebih dahulu baru Pembimbing II, atau Pembimbing II lebih dahulu baru ke Pembimbing I sesuai kesepakatan.

c. Dilakukan untuk keseluruhan proposal maupun per bagian proposal sesuai kesepakatan.

d. Membawa Buku Monitoring Penyusunan Tesis.4. Dosen Pembimbing mengoreksi proposal atau bagian

proposal tesis yang dikonsultasikan oleh mahasiswa.5. Dosen Pembimbing membubuhkan catatan mengenai

proposal/bagian proposal tesis mahasiswa pada Buku Monitoring Penyusunan Tesis dan membubuhkan paraf/tanda tangannya.

6. Mahasiswa melakukan perbaikan sesuai arahan dari para Dosen Pembimbing.

7. Jika dua Dosen Pembimbing sudah menyetujui keseluruhan proposal tesis (F-5), maka mereka menuliskan persetujuan tersebut pada Buku Monitoring untuk didaftarkan pada ujian proposal tesis.

D. Penerbitan SK Tim Penguji Proposal Tesis1. Berdasarkan persetujuan dua pembimbing pada Buku

Monitoring, dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Rektor/Direktur Pascasarjana/ Kajur, staf TU mencetak Blanko Usulan Tim Penguji Proposal Tesis (F-6) yang telah diisikan nama dan NIM beserta judul

Page 28: i PB - IAIN Pontianak

16 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

tesisnya.2. Staf TU menyampaikan Blanko Usulan Tim Penguji

Proposal Tesis dilampiri Daftar Rekap Tim Penguji Proposal Tesis (F-7) kepada Ketua Jurusan (Kajur).

3. Prosedur pelaksanaan penerbitan SK Tim Penguji Proposal Tesis (F-8) selanjutnya menyesuaikan dengan langkah ke-3 sampai ke-13 pada penerbitan SK Pembimbing Penyusunan Proposal Tesis.

E. Ujian Proposal Tesis1. Berdasarkan SK Tim Penguji Proposal Tesis yang

sudah dibuat, staf TU menghubungi Tim Penguji yang terdiri dari:a. Pembimbing I sebagai Ketua Tim Penguji.b. Pembimbing II sebagai Sekretaris Tim Pengujic. Penguji Utama.d. Penguji.

2. Setelah didapatkan kesepakatan mengenai waktu pelaksanaan ujian, maka staf TU membuat Surat Permohonan menjadi Penguji Proposal Tesis (F-9).

3. Mahasiswa menyerahkan surat undangan dan proposal yang akan diujikan kepada Tim Penguji.

4. Ujian proposal tesis dapat dilaksanakan jika dihadiri minimal tiga orang Tim Penguji yaitu:a. Ketua dan/atau Sekretaris Tim Penguji.b. Penguji Utama, danc. Penguji.

5. Jika kuorum sebagaimana dimaksud pada poin 4 di atas tidak dapat dipenuhi, maka pelaksanaan ujian ditunda sampai didapatkan kesepakatan dari seluruh Tim Penguji kembali.

6. Pelaksanaan ujian proposal tesis bersifat terbuka.

Page 29: i PB - IAIN Pontianak

16 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 17

7. Tata acara ujian proposal tesis diatur sebagai berikut:a. Ketua Tim Penguji membuka acara.b. Pembacaan Berita Acara Ujian Proposal Tesis (F-

10) oleh Sekretaris Tim Penguji.c. Ketua Tim Penguji memberikan kesempatan kepada

Mahasiswa yang Seminar untuk mempresentasikan proposal penelitiannya dengan menggunakan alat bantu (Whiteboard/LCD Projector).

d. Ketua Tim Penguji memberikan kesempatan kepada Penguji Utama dan Penguji untuk menguji proposal yang diajukan mahasiswa.

e. Sekretaris Tim Penguji sebagai Notulis membuat catatan pelaksanaan ujian (notulasi) pada format notulen (F-11) yang telah disediakan.

f. Jika kedua Penguji Utama dan Penguji telah selesai menguji, maka Ketua Tim Penguji dapat menskors pelaksanaan ujian, untuk penentuan nilai mahasiswa dan mencabutnya kembali jika sudah selesai.

g. Pembacaan Keterangan Hasil Ujian Proposal Tesis (F-12) oleh Sekretaris Tim Penguji.

h. Ketua Tim menutup acara Ujian Proposal Tesis.i. Sekretaris Tim menyerahkan berkas-berkas ujian

ke staf TU untuk diarsipkan.8. Tata busana mahasiswa peserta ujian diatur sebagai

berikut:a) Pria: kemeja dan celana panjang selain jeans dan

memakai jaket/blazer/jas pascasarjana.b) Perempuan: busana muslimah dan memakai jaket/

blazer/jas pascasarjana.9. Tata Letak Ruang Ujian diatur sebagai berikut:

Page 30: i PB - IAIN Pontianak

18 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Gambar 1. Tata Letak Ruang Ujian Proposal Tesis

Keterangan:(a) Ketua Tim Penguji(b) Sekretaris Tim Penguji(c) Penguji Utama(d) Penguji.

Pemantau ujian proposal dapat menempati ruangan di sisi kanan dan/atau sisi kiri penataan di atas.

10. Tindak Lanjut Ujian Proposal diatur sebagai berikut:a. Setelah selesai ujian, mahasiswa memperbaiki

proposalnya sesuai catatan di F-10 dan catatan dari masing-masing personil Tim Penguji.

b. Hasil perbaikan tersebut dikonsultasikan kepada Tim Penguji dengan mendahulukan Dosen Penguji

Gambar 1. Tata Letak Ruang Ujian Proposal Tesis

MAHASISWA PESERTA UJIAN

WHITE BOARD/LAYAR/DINDING

LCD PROJECTOR

4 2 1 3

Page 31: i PB - IAIN Pontianak

18 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 19

Utama/Penguji baru kemudian Ketua/Sekretaris Tim Penguji.

c. Jika berdasarkan penilaian Tim Penguji, proposal tersebut sudah layak, maka masing-masing personil Tim Penguji membubuhkan tanda tangan di blangko Persetujuan Perbaikan Proposal Tesis (F-13).

d. Mahasiswa menyampaikan proposal yang telah disetujui perbaikannya dengan menyertakan F-12 yang telah diisi lengkap kepada staf TU Pascasarjana.

e. Waktu perbaikan proposal tesis maksimal satu bulan sejak tanggal ujian.

f. Jika sampai batas waktu tersebut mahasiswa gagal memperbaiki tesisnya, maka mahasiswa diuji ulang dengan menanggung seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan ujian ulang proposal tesis yang bersangkutan.

F. Penerbitan SK Pembimbing Penyusunan Tesis1. Berdasarkan poin 10.d di atas, dan persyaratan lainnya

yang ditetapkan oleh Rektor/Direktur Pascasarjana/Kajur, staf TU mencetak blanko Usulan Pembimbing Tesis (F-14) yang telah diisikan nama dan NIM beserta judul tesisnya.

2. Staf TU menyampaikan daftar Usulan Pembimbing Penyusunan Tesis dilampiri Daftar Rekap Pembimbing Penyusunan Tesis (F-15) kepada Ketua Jurusan (Kajur).

3. Kajur menuliskan dua nama Calon Dosen Pembimbing dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Memprioritaskan Dosen Pembimbing Penyusunan

Proposal sebagai Calon Dosen Pembimbing Penyusunan tesis, kecuali dalam hal-hal tertentu antara lain Dosen Pembimbing Penyusunan

Page 32: i PB - IAIN Pontianak

20 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Proposal,1) menyatakan tidak bersedia secara tertulis.2) tidak berada di tempat dalam waktu melebihi

satu bulan.3) berada dalam kondisi yang menurut

pertimbangan Kajur dapat menghambat kelancaran pelaksanaan Bimbingan Penyusunan Tesis.

b. Jika ada dosen yang minimal memenuhi satu ketentuan pada poin a di atas, maka Kajur dapat mengusulkan dosen lain sebagai penggantinya.

2. Prosedur pelaksanaan penerbitan SK Pembimbing Penyusunan Tesis (F-16) selanjutnya menyesuaikan dengan langkah ke-4 sampai ke-13 pada penerbitan SK Pembimbing Penyusunan Proposal Tesis.

G. Bimbingan Penyusunan Tesis 1. Mahasiswa mengambil SK Pembimbing Penyusunan

Tesis staf TU.2. Mahasiswa menemui Dosen Pembimbing Penyusunan

Tesis untuk:a. Menyerahkan SK Pembimbing Penyusunan Tesis.b. Membicarakan tentang waktu, tempat, dan

mekanisme bimbingan.3. Mahasiswa menemui Dosen Pembimbing Penyusunan

Tesis untuk berkonsultasi dengan ketentuan sebagai berikut:a. Dilakukan sesuai dengan hasil pada poin 2.b di

atas.a. Dilakukan pada kedua pembimbing baik secara

sekaligus, Dosen Pembimbing I terlebih dahulu baru Pembimbing II, atau Pembimbing II lebih

Page 33: i PB - IAIN Pontianak

20 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 21

dahulu baru ke Pembimbing I sesuai kesepakatan.b. Dilakukan untuk keseluruhan tesis maupun per

bagian tesis sesuai kesepakatan.c. Membawa Buku Monitoring penyusunan skripsi.

3. Dosen Pembimbing mengoreksi tesis atau bagian tesis yang dikonsultasikan oleh mahasiswa.

4. Dosen Pembimbing membubuhkan catatan mengenai tesis/bagian tesis mahasiswa pada Buku Monitoring Penyusunan Tesis dan membubuhkan paraf/tanda tangannya.

5. Mahasiswa melakukan perbaikan sesuai arahan dari para Dosen Pembimbing.

6. Jika dua Dosen Pembimbing sudah menyetujui keseluruhan proposal tesis, maka mereka menuliskan persetujuan tersebut pada Buku Monitoring untuk dilakukan kegiatan Bimbingan Bersama (BB) (F-17).

H. Bimbingan Bersama1. BB dilaksanakan untuk menyamakan persepsi antara

Pembimbing I, Pembimbing II, dan mahasiswa sebelum pelaksanaan ujian Tesis.

2. BB dilaksanakan dalam bentuk “Seminar Hasil Penelitian” dimana:a. Pembimbing I merangkap sebagai Ketua Pelaksana

Seminar.b. Pembimbing II merangkap sebagai Sekretaris

Pelaksana Seminar.3. Mahasiswa penyusun tesis diharuskan menghadirkan

minimal lima orang mahasiswa untuk menjadi peserta seminar.

4. Tata acara BB diatur sebagai berikut:a. Pembimbing I membuka acara dan memberikan

Page 34: i PB - IAIN Pontianak

22 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

kesempatan kepada mahasiswa yang dibimbing untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dengan menggunakan alat bantu (Whiteboard/LCD Projector).

b. Pembimbing I memberikan tanggapan terhadap hasil penelitian yang dipresentasikan.

c. Pembimbing I memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang dibimbing untuk memberikan tanggapan balik.

d. Jika mahasiswa peserta telah selesai memberi-kan tanggapan, maka Pembimbing I memberikan kesem patan menjadi pembimbing II untuk mem-berikan masukan kepada mahasiswa bimbingann-ya.

e. Pembimbing I memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang dibimbing untuk memberikan tanggapan balik.

f. Pembimbing II sebagai Notulis membuat catatan pelaksanaan bimbingan bersama (notulasi) dan membacakan kesimpulannya di akhir acara.

g. Pembimbing I menutup acara BB.h. Pembimbing II menyerahkan berkas-berkas BB ke

staf TU untuk diarsipkan.i. Mahasiswa memperbaiki tesis sesuai catatan yang

disahkan oleh (bukti dari) kedua Pembimbing (F-18).

5. Ketentuan mengenai tata busana dan tata letak ruangan mengacu pada poin 8 dan 9 ujian proposal tesis.

I. Penerbitan SK Tim Penguji Tesis1. Berdasarkan poin 4.h pada BB di atas, persetujuan ujian

Page 35: i PB - IAIN Pontianak

22 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 23

tesis dari kedua Pembimbing (F-19) dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Rektor/Direktur Pascasarjana/Kajur, staf TU mencetak daftar usulan Tim Penguji Tesis (F-20) yang telah diisikan nama dan NIM beserta judul tesisnya.

2. Staf TU menyampaikan Blanko Usulan Tim Penguji Proposal Tesis dilampiri print-out Pemeriksaan Plagiarisme (Plagiarisme Checker) dengan toleransi maksimal 30% dan Daftar Rekap Tim Penguji Tesis (F-21) kepada Ketua Jurusan (Kajur).

3. Kajur menuliskan dua nama Calon Dosen Pembimbing dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Memprioritaskan Dosen Penguji Proposal sebagai

Calon Dosen Penguji Utama dan Penguji Tesis, kecuali dalam hal-hal tertentu antara lain Dosen Penguji Proposal,1) menyatakan tidak bersedia secara tertulis.2) tidak berada di tempat dalam waktu melebihi

satu bulan.3) berada dalam kondisi yang menurut

pertimbangan Kajur dapat menghambat kelancaran pelaksanaan ujian tesis.

a. Jika ada dosen yang minimal memenuhi satu ketentuan pada poin a di atas, maka Kajur dapat mengusulkan dosen lain sebagai pengganginya.

4. Prosedur pelaksanaan penerbitan SK Tim Penguji Tesis (F-22) selanjutnya menyesuaikan dengan langkah ke-4 sampai ke-13 pada penerbitan SK Pembimbing Penyusunan Proposal Tesis.

J. Ujian Tesis1. Berdasarkan SK Tim Penguji Tesis yang sudah dibuat,

Page 36: i PB - IAIN Pontianak

24 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

staf TU menghubungi Tim Penguji yang terdiri dari:a. Pembimbing I sebagai Ketua Tim Penguji.b. Pembimbing II sebagai Sekretaris Tim Pengujic. Penguji Utama.d. Penguji.

1. Setelah didapatkan kesepakatan mengenai waktu pelaksanaan ujian, maka staf TU membuat Surat pedoman menjadi Tim Penguji Tesis (F-23).

2. Mahasiswa menyerahkan surat undangan dan tesis yang akan diujikan kepada Tim Penguji.

3. Ujian proposal tesis dapat dilaksanakan jika dihadiri minimal tiga orang Tim Penguji yaitu:a. Ketua dan/atau Sekretaris Tim Penguji.b. Penguji Utama, danc. Penguji.

4. Jika kuorum sebagaimana dimaksud pada poin 4 di atas tidak dapat dipenuhi, maka pelaksanaan ujian ditunda sampai didapatkan kesepakatan dari seluruh Tim Penguji kembali.

5. Pelaksanaan ujian tesis bersifat terbuka, kecuali Tim Penguji menyepakati lain.

6. Tata acara ujian proposal tesis diatur sebagai berikut:a. Ketua Tim Penguji membuka acara.b. Pembacaan Berita Acara Ujian Tesis (F-24) oleh

Sekretaris Tim Penguji.c. Ketua Tim Penguji memberikan kesempatan kepada

Mahasiswa yang diuji untuk mempresentasikan tesis dengan menggunakan alat bantu (Whiteboard/LCD Projector).

d. Ketua Tim Penguji memberikan kesempatan kepada Penguji Utama dan Penguji untuk menguji tesis yang diajukan mahasiswa.

Page 37: i PB - IAIN Pontianak

24 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 25

e. Sekretaris Tim Penguji sebagai Notulis membuat catatan pelaksanaan ujian (notulasi) pada format notulen (F-25) yang telah disediakan.

f. Jika kedua Penguji Utama dan Penguji telah selesai menguji, maka Ketua Tim Penguji dapat menskors pelaksanaan ujian, untuk penentuan nilai mahasiswa (daftar penilaian dari tim penguji (F-26) dan mencabutnya kembali jika sudah selesai.

g. Pembacaan Keterangan Hasil Ujian Tesis (F-27) oleh Sekretaris Tim Penguji.

h. Mahasiswa yang diuji diminta menandatangani Surat Pernyataan perbaikan tesis (F-28) dan mengisi Blangko Data Alumni (F-29)

i. Ketua Tim menutup acara Ujian Tesis.j. Sekretaris Tim menyerahkan berkas-berkas ujian

ke staf TU untuk diarsipkan.7. Tata busana mahasiswa peserta ujian diatur sebagai

berikut:a) Pria: kemeja dan celana panjang selain jeans dan

memakai jas.b) Perempuan: busana muslimah dan memakai

blazer/jas.8. Tata Letak Ruang Ujian diatur sebagaimana pada Ujian

Proposal Tesis9. Tindak Lanjut Ujian Tesis diatur sebagai berikut:

a. Setelah selesai ujian, mahasiswa memperbaiki proposalnya sesuai catatan Sekretaris Tim Penguji dan catatan dari masing-masing personil Tim Penguji.

b. Hasil perbaikan tersebut dikonsultasikan kepada Tim Penguji dengan mendahulukan Dosen Penguji Utama/Penguji baru kemudian Ketua/Sekretaris Tim Penguji.

Page 38: i PB - IAIN Pontianak

26 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

c. Jika berdasarkan penilaian Tim Penguji, tesis tersebut sudah layak, maka masing-masing personil Tim Penguji membubuhkan tanda tangan di blangko persetujuan Perbaikan Tesis (F-30).

d. Mahasiswa menyampaikan tesis yang telah disetujui perbaikannya kepada staf TU Pascasarjana (F-31)

e. Waktu perbaikan tesis maksimal tiga bulan sejak tanggal ujian.

f. Jika sampai batas waktu tersebut mahasiswa gagal memperbaiki tesisnya, maka mahasiswa diuji ulang dengan menanggung seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan ujian ulang tesis yang bersangkutan.

g. Jika mahasiswa belum dinyatakan lulus, maka mahasiswa harus melaksanakan keputusan yang diumumkan pada hasil ujian tesis.

K. Penyusunan Artikel Penelitian1. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian tesis, selain

harus memperbaiki tesisnya, juga harus menuangkannya dalam bentuk artikel penelitian.

2. Artikel tersebut mencantumkan mahasiswa penyusun tesis sebagai penulis utama (Ketua) dan dua orang Dosen Pembimbing Penyusunan Tesis sebagai penulis selanjutnya (Anggota).

3. Artikel tersebut diserahkan ke staf TU Pascasarjana setelah dibubuhi tandatangan persetujuan dari kedua Pembimbing pada blangko Persetujuan Artikel Penelitian (F-32).

4. Selain menyerahkan artikel dalam bentuk hardcopy/printout, mahasiswa juga harus menyerahkan softcopy-nya yang digabungkan dengan softcopy tesis dan dimuat pada CD dengan cover yang telah ditentukan (F-33).

Page 39: i PB - IAIN Pontianak

26 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 27

BAB IIIKETENTUAN TEKNIS

Bab ini mencakup tiga hal, yaitu: format, tata tulis, dan ba-han (material). Ketiga hal tersebut diuraikan satu-persatu beri-kut ini.

A. Format 1. Proposal Tesis

a. Metode Kuantitatif (Quantitative Method)1) Judul Penelitian (Title)

Judul penelitian dapat mencakup kompo-nen-komponen sebagai berikut:a) Jenis penelitianb) Subjek yang diteliti (sumber data)c) Objek (variabel) yang ditelitid) Tempat/lokasi penelitian.e) Waktu penelitian.Paling tidak dalam judul penelitian tercantum komponen subjek dan objek penelitian.

1) Latar Belakang (Background)Latar belakang penelitian pada dasarnya men-guraiakn penemuan masalah (problem sens-ing) yang mencakup komponen-komponen sebagai berikut:a) Masalah penelitian (research problem),

yaitu kontroversi/kesenjangan (contra version/gap) antara idealitas dan realitas. Derajat idealitas secara berurutan adalah:

Page 40: i PB - IAIN Pontianak

28 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(1) dalil naqli (al-Quran dari Allah SWT dan al-Hadits dari Rasulullah SAW), (2) dalil aqli (peraturan perundang-undangan dari Umara dan teori dari Ulama). Urutan ini mengikuti logika deduktif untuk mem-berikan penekanan pada ketinggian dera-jat idealitas dan prinsip yang disebut per-tama adalah yang diutamakan. Masalah dalam penelitian diharapkan memenuhi kriteria sebagai berikut:(1) Bermanfaat.(2) Datanya dapat diakses.(3) Mampu diteliti baik dari segi tenaga,

waktu, biaya, maupun kompetensi metodologis.

b) Pentingnya masalah untuk diteliti (re-search significance) yang berkaitan den-gan:(1) variabel yang diteliti,(2) sumber data/subjek penelitian, atau(3) tempat/lokasi penelitian.

2) Identifikasi dan Pembatasan Masalah (Prob-lem Identification & Focusing)Pada bagian ini (rationale) dijelaskan menge-nai:a) Faktor-faktor yang secara konseptual

(pada data-driven research) dan/atau te-oritikal (pada theory-driven research) menjadi menjadi penyebab timbulnya masalah (mengapa dan bagaimana masa-lah muncul) yang didukung dengan adan-ya indikasi berdasarkan data lapangan.

Page 41: i PB - IAIN Pontianak

28 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 29

b) Hasil penelitian terdahulu yang mengilus-trasikan mengenai hal-hal yang sudah di-kaji dan yang belum beserta kekurangan/ kelemahannya sehingga perlu penelitian lanjutan (dapat didasarkan pada rekomen-dasi penelitian sebelumnya).

c) Berdasarkan poin a) dan b), peneliti men-etapkan batas kajiannya.

3) Rumusan Masalah dan Sub Masalah (State-ment of the Problem)Perumusan masalah didasarkan pada batasan kajian dan sebaiknya dituangkan dalam ben-tuk pertanyaan penelitian (research question) begitu pula dengan rinciannya (sub masalah). Rumusan masalah yang diharapkan untuk di-hindari antara lain:a) Terlalu luas.b) Terlalu teknis.c) Tidak etis.d) Jawabannya ada dalam (dapat dijawab

hanya dengan membaca) literatur (khusus untuk penelitian lapangan/field research).

4) Tujuan Penelitian (Purpose of the Research/Objectives)Tujuan penelitian dapat dicantumkan baik secara umum maupun khusus, baik untuk kepentingan jangka pendek, menengah, mau-pun jangka panjang.

5) Manfaat yang Diharapkan (Research Need)Manfaat yang diharapkan dapat mencakup manfaat penelitian maupun manfaat hasil pe-nelitian baik secara teoritis maupun praktis.

Page 42: i PB - IAIN Pontianak

30 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

6) Kerangka Teori (Theoretical Framework)Pada bagian ini dikemukakan secara garis be-sar mengenai teori-teori yang akan digunakan dalam penelitian, dapat juga mencantumkan teori-teori pokok/utama tersebut. Pada bagi-an ini belum diperlukan memaparkan teori sampai detail (meski tidak dilarang), apala-gi mengingat jika penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbasis data (data-driven research) yang bersifat eksploratori (explor-atory) untuk menghasilkan teori baru (mene-mukan teori).

7) Kerangka Pikir/Konsep (Conceptual Frame-work)Kerangka pikir yang dimaksudkan disini pada dasarnya adalah teori yang diajukan (proposed theory) untuk dibuktikan, yang menggambar-kan tata hubungan antar variabel, termasuk dalam artian Variabel Laten (Latent/Unob-served/Unmeasured Variable) maupun Varia-bel Teramati (Observed/Measured Variables). Oleh karena itu untuk penelitian yang hanya melibatkan satu variabel pun, kerangka pikir dapat dibuat. Kerangka pikir ini dibuat oleh peneliti berdasarkan kerangka teori yang telah diungkapkan sebelumnya.

8) Hipotesis Penelitian (Optional)Hipotesis (Hypotheses) penelitian adalah hipotesis yang disusun berdasarkan pada kerangka pikir/kerangka teori. Hipotesis ini berdasarkan sifatnya dapat berupa hipotesis kerja (Hk), atau hipotesis alternatif (Ha) se-

Page 43: i PB - IAIN Pontianak

30 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 31

bagai alternatif dari hipotesis statistik atau hipotesis nol (H0). Selain itu jenis hipotesis penelitian antara lain dapat dilihat dari tipe ru-musannya yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis korelasional, maupun hipotesis komparatif.

9) Metode Penelitian (Research Method)Uraiannya dapat mencakup:a) Ragam Penelitian (Kind of Research)

Uraiannya dapat mencakup: metode, ran-cangan penelitian, tipe/bentuk, dan pen-dekatan yang digunakan.

b) Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian menjelaskan mengenai objek penelitian yang meliputi:(1) Variabel yang diteliti baik yang beru-

pa:(a) Variabel laten (latent variable)

maupun teramati (observed/manifest variable)

(b) Variabel termanipulasi (ma-nipulated variable) dan tak termanipulasi (unmanipulated variable).

(c) Variabel bebas (dependent/treat-ment/factor/regressor/cause), terikat (independent/ response/ef fect/criteria/result),antara (me dia tor), moderator, tersarang (confounding), kontrol, dan rambang (spurious/extraneous).

(2) Definisi operasional yang dituangkan dalam bentuk:

Page 44: i PB - IAIN Pontianak

32 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(a) Tipe A, yaitu rumusan defin-isi operasional yang disusun berdasarkan gejala/faktor yang menyebabkan terjadinya.

(b) Tipe B, yaitu rumusan definisi operasional yang disusun ber-dasarkan akibat/fungsi/cara ber-operasinya (ciri aktif/dinamis).

(c) Tipe C, yaitu rumusan definisi operasional yang disusun ber-dasarkan ciri statisnya.

Sedangkan definisi konseptual cukup di-cantumkan di bagian landasan teori se-bagai bentuk rangkuman dari berbagai pendapat yang dipilih. Definisi opera-sional adalah spesifikasi unik dari varia-bel (mengandung komponen: aspek dan indikatornya) sehingga memberikan ara-han untuk melakukan pengumpulan data.

c) Populasi (dan Sampel jika diperlukan, yang merupakan subjek) Penelitian.Pada bagian ini dijelaskan mengenai kar-akteristik dan ukuran populasi, dapat juga dijelaskan mengenai: (1) populasi target (target population), (2) populasi terbatas/tak terbatas (limit-

ed/unlimited population), dan (3) populasi terjangkau/tersedia (acces-

sible population). Populasi target baik terbatas maupun tak terbatas agar menjadi terjangka/tersedia memerlukan spesifikasi yang dituangkan

Page 45: i PB - IAIN Pontianak

32 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 33

dalam bentuk karakteristik populasi.Jika menggunakan sampel, maka harus dijelaskan mengenai:(1) ukuran sampel minimal yang selain

memperhitungkan derajat signifikan-si (level of significance/error type I/α) dan sebaiknya juga memper-hitungkan kekuatan analisis (power of analysis/error type II/β).

(2) Strategi penentuan sampel probabili-tas (probabilistic sampling strategy) yang dapat menggunakan tipe antara lain: simple, double, triple, system-atic, stratified, cluster, area, quota/proportional, multistage, dan beber-apa tipe complex sampling.

d) Tahapan, Waktu, dan Tempat Penelitian.e) Pengumpulan Data.

Pada bagian ini diuraikan mengenai:(1) Metode pengumpulan data yang di-

gunakan.(2) Data yang dikumpulkan dengan

teknik tersebut.(3) Sumber datanya.(4) Alatnya.(5) Prosedurnya.Untuk alat pengumpulan data dengan metode pengukuran, perlu diuraikan pula mengenai:(1) Validitas, baik dari sisi instrumen

yang terdiri dari validitas isi (content validity yang mencakup aspek ma-

Page 46: i PB - IAIN Pontianak

34 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

teri, konstruksi, dan bahasa) maupun validitas konstruks (construct validi-ty) yang mencakup validitas faktorial (factorial validity, baik convergent maupun discriminant validity, dan multitraits multimethods), dapat juga dilengkapi dengan validitas krite-ria (predictive, concurrent, maupun postdictive validity/known group va-lidity) maupun dari sisi pengamat/penilai/yuri yang terdiri dari intra-observer/rater/ judges dan interob-server/rater/judges validity baik in-tratime maupun intertime. Validitas dari sisi intrumen berupa validitas tampang (face validity), meski tidak lagi dianggap acuan pada Validity & Reliability Standard dari APA, perlu juga untuk diperhatikan.Uraian mengenai validitas dapat lebih lanjut menguraikan tentang generalis-asi validitas (validity generalization). Dua konsep utama generalisasi va-liditas (spesifisitas objektif dan kon-sistensi antarsituasi) dapat dijelaskan disini berserta prosedur, strategi, dan pendekatannya. Prosedur yang digu-nakan dapat berupa prosedur nonin-teraktif (noninteractive procedure), prosedur interaktif (interactive pro-cedure), prosedur Bare-Bones (Bare-Bones procedure), prosedur multi-

Page 47: i PB - IAIN Pontianak

34 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 35

plikatif (multiplicative procedures) baik independen maupun dependen, prosedur dari Raju & Burke (Ra-ju-Burke procedure), dan prosedur pembatasan jangkauan secara empir-ic (empirical range restriction proce-dure). Strategi yang digunakan dapat berupa transportabilitas (transporta-bility), validitas sintetik/ komponen pekerjaan (synthetic/working compo-nent/domain validity), dan validitas meta-analitik (meta-analytic validi-ty). Pendekatan yang digunakan dapat berupa pendekatan konvensional dari Schmidt & Hunter baik mengguna-kan aturan 75%, maupun nilai bawah kredibilitas (low value of credibility), atau dapat menggunakan pendekatan modern/meta-analitik baik menggu-nakan model utama (model efek tetap maupun model efek random) maupun bukan (dengan Glassian/descriptive atau yang fokus pada sampling er-ror).Pada bagian ini juga dapat dijelaskan mengenai tantangan-tantangan va-liditasnya (validity challenges) baik internal (antara lain masalah kese-jarahan, kematangan, pengujian, in-strumentasi, penggunaan statistika, penyeleksian/ pemilihan, kematian/kehilangan subjek percobaan, dan

Page 48: i PB - IAIN Pontianak

36 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

interaksi faktor) maupun eksternal berupa population validity (antara lain masalah populasi target vs pop-ulasi tersedia atau masalah perlakuan dan interaksi karakteristik subjek) dan social/ecological validity (antara lain masalah menampilkan variabel bebas dan terikat, interferensi perlakuan, kesejarahan interaksi efek dan per-lakuan, menampilkan interaksi efek dan perlakuan, sensitivitas pretes dan postes, efek novelti dan disrupsi, efek Hawthorn dan efek Rosenthal).

(2) Reliabilitas, baik dari sisi instrumen yang mencakup pendekatan test-re-test (yang menghasilkan stability coefficient), alternate/parallel forms (yang menghasilkan equivalency co-efficient), serta internal consisten-cy (yang menghasilkan consistency coefficient) dan dari sisi pengamat/penilai/yuri yang mencakup intraob-server/rater/judges dan interobserv-er/rater/judges reliability (consisten-cy/agreement) baik intratime maupun intertime.Pada bagian ini juga dapat dijelas-kan mengenai generalisasi reliabili-tas baik sebagai single-facet maupun multi-facet, baik menggunakan G study maupun D study, baik bersifat univariat maupun multivariat, baik

Page 49: i PB - IAIN Pontianak

36 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 37

menggunakan variance components design (random effect dan covari-ance) maupun balanced design, den-gan menggunakan program komputer khusus untuk hal ini misalnya GEN-OVA, GAPID, BMDP8V, BMD08V, SAS ANOVA VARCOMP, maupun lainnya.

(3) Indeks kesukaran (khusus untuk tes),(4) Daya pembeda (khusus untuk tes),

dan(5) Efektivitas pengecoh (khusus untuk

tes dengan pilihan ganda).Selain menggunakan perspektif Teori Pengukuran Klasik (Classical/Traditional Measurement Theory) di atas, juga dapat digunakan perspektif Teori Pengukuran Modern (Modern Measurement Theo-ry) baik dengan menggunakan Keluarga Model Rasch (Rasch Model Family) mau-pun Keluarga Model Respons (Response Model Family) baik butir (item) maupun teslet, baik unidimensional maupun mul-tidimensional.

f) Analisis DataUraiannya mencakup: rumus yang digu-nakan (deskriptif/infe-rensial, parametrik/nonparametrik/semiparametrik), pemenu-han persyaratan (conditions) dan asum-si-asumsi (assumptions) yang diperlukan (jika ada) untuk penggunaan rumus di-maksud, tampilan/display data yang digu-

Page 50: i PB - IAIN Pontianak

38 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

nakan, serta prosedur penggunaan rumus (analisisnya).

10) Referensi (Reference/Bibliography)Bagian ini mencantumkan berbagai “sumber teoritik” yang digunakan (bukan sumber ide-alitas Agama Islam yaitu al-Quran dan al-Ha-dits juga bukan sumber idealitas berupa pera-turan perundang-undangan), baik dalam ben-tuk audio, visual (teks maupun gambar baik yang diproyeksikan maupun bukan), maupun audiovisual. Referensi yang dicantumkan adalah sumber teoritik yang benar-benar digu-nakan dalam penelitian (terdapat kutipannya di dalam tesis). Sumber yang diutamakan se-cara berurutan adalah:a) Sumber yang merupakan sintesis luas

(broad syntheses) misalnya ensiklopedia (encyclopedia).

b) Artikel jurnal, terutama yang merujuk pada jurnal nasional terakreditasi dan in-ternasional bereputasi yang merupakan laporan penelitian (bukan resensi buku/opini).

c) Monograf, yang merupakan rangkuman literatur akademis.

d) Buku, dengan memperhatikan “kapasi-tas” dan “bidang keahlian” penulisnya.

e) Makalah seminar/konferensi, terutama seminar/konferensi nasional dan interna-sional yang tercantum dalam proceeding.

f) Disertasi atau tesis yang dipublikasikan.g) Sumber-sumber lainnya.

Page 51: i PB - IAIN Pontianak

38 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 39

Jika referensi hanya berisikan teks-teks tertu-lis, maka istilah referensi/bibliografi dapat di-ganti dengan “Daftar Pustaka”.

a. Metode Kualitatif (Qualitative Method)1) Judul

Judul penelitian dianjurkan untuk ditulis dalam bentuk umum atau belum terfokus sehingga masih terbuka kemungkinan untuk merubah-nya setelah berada di lapangan/laboratorium/perpustakaan karena akan disesuaikan dengan sisi yang menarik dari fenomena/kasus yang dihadapi.

2) Latar BelakangLatar belakang disusun dalam alur pikir logis tentang alasan-alasan yang mendorong dilakukannya penelitian tersebut. Alasan-ala-san tersebut tidak terbatas pada kesenjangan antara dassein dan dassollen, namun juga dap-at berupa alasan teoritik, alasan praktik yang menarik/unik, maupun alasan lainnya yang menjadi pertimbangan penelitian dilakukan.

3) Fokus Penelitian (Focus of Research)Bagian ini berisi rumusan umum tentang hal yang akan diteliti. Rumusan fokus penelitian ini dapat berbentuk pertanyaan atau dapat juga berbentuk pernyataan (rumusan ini juga dapat diubah sesuai fenomena di lapangan).

4) Tujuan PenelitianTujuan penelitian yang dicantumkan haruslah sesuai dengan fokus penelitian.

5) Manfaat PenelitianPeneliti menjelaskan di sini manfaat penelitian

Page 52: i PB - IAIN Pontianak

40 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

maupun hasil penelitian, baik dari segi teoritis maupun kepentingan praktis.

6) Tinjauan Pustaka (Literature Review)Jika pada penelitian kuantitatif berupa theo-ry-driven research yang menguji teori, maka teori yang dicantumkan harusnya dikaji den-gan baik, maka pada penelitian kualitatif yang pada umumnya tidak menguji teori pengkaji-an seperti itu pada dasarnya tidak diperlukan. Dengan demikian yang dipaparkan umumn-ya cukup dalam bentuk “tinjauan” saja yang digunakan untuk menjelaskan istilah-istilah yang terkait dengan subjek yang diteliti, seh-ingga dalam bentuk paling minimalnya, sesuai volume dan fungsi teori yang minimalis, dapat disusun dalam bentuk suatu “Penjelasan Isti-lah”. Tinjauan pustaka dapat dipilah dalam dua bagian yaitu: hasil penelitian terdahulu yang relevan dan teori. Pada penelitian kualitatif yang menggunakan paradigma positivistik/postpositivistik, bagian ini berfungsi sebagai kerangka teori (theoretical framework), oleh karenanya dapat ditambahkan kerangka pikir/konsep (conceptual framework).

7) Metode PenelitianPada bagian ini dipaparkan langkah-langkah kerja yang akan dilakukan oleh peneliti, antara lain meliputi:a) Ragam Penelitian

Pada bagian ini dipaparkan mengenai ragam penelitian kualitatif yang dipilih,

Page 53: i PB - IAIN Pontianak

40 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 41

terutama yang berbasis pada paradigma naturalistik antara lain penelitian dengan desain: (1) naratif termasuk studi tokoh, (2) fenomenologi, (3) studi kasus baik kasus tunggal maupun jamak, baik di si-tus tunggal maupun situs jamak, (4) pene-litian grounded, (5) etnografi. Hal penting lainnya yang harus diuraikan pada bagian ini adalah langkah-langkah/prosedur pe-nelitiannya.

b) Ruang Lingkup/Wilayah Penelitian (Re-search Area)Pada bagian ini dijelaskan ruang lingkup/wilayah penelitian baik secara umum maupun secara khusus disertai bat-asan-batasan kajiannya. Hal ini diperlu-kan agar hasil penelitian dapat difahami dan dimaknai dalam konteks yang tepat.

c) Penentuan Sumber Data PenelitianDalam penentuan sumber data hendaknya dikemukakan siapa yang menjadi sumber data (data source), siapa pula yang men-jadi sumber data utama (key source) dan alasannya. Selain berupa orang, sumber data juga dapat berupa sesuatu yang bukan orang misalnya pada penelitian kepusta-kaan (library research) dan sejenisnya. Sumber data antara lain dapat diistilah-kan dengan “partisifan” sebagaimana pada penelitian partisipatoris (partisifato-ry research) atau berdasarkan perspektif peneliti, “informan” sebagaimana pada

Page 54: i PB - IAIN Pontianak

42 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

penelitian investigasi (investigation re-search), “aktor” sebagaimana pada pene-litian dramaturgi (dramaturgy research).Sumber data dalam banyak kasus/fenom-ena tidak semuanya dapat/perlu diakses, dalam hal ini perlu dikemukakan men-genai strategi penentuan sampel dengan tujuan/pertimbangan tertentu (purposeful sampling) yang bersifat non probabili-ty sampling. Pertimbangn-pertimbangan dimaksud adalah: a) sumber data dalam sampel, b) tipe/jenis penentuan sampel, dan c) ukuran sampel. Tipe-tipe sampel dengan tujuan tertentu antara lain dapat dilihat pada format alternatif ini.

d) Pemilihan Konteks (Setting)(1) Peneliti harus mengemukakan stra-

tegi pemilihan setting yang me-mungkinkan peneliti lebih mudah memasukinya termasuk dengan mel-alui tokoh kunci (gate keeper). Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat menjalin hubungan yang akrab den-gan sumber data.

(2) Selain itu, peneliti juga perlu men-etapkan lokasi dan waktu penelitian (dalam artian umum dan spesifik) yang dapat menggambarkan situasi dan kondisi saat penelitian dilakukan beserta alasan dan cara memasukin-ya.

(3) Karena penelitian kualitatif memiliki

Page 55: i PB - IAIN Pontianak

42 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 43

sifat yang dinamis maka dapat pula dikemukakan mengenai kemung-kinan penambahan kasus-kasus baru yang mungkin akan ditemukan di lapangan.

e) Pengumpulan Data Di bagian ini peneliti harus mengemuka-kan mengenai metode pengumpulan data dan alat bantu yang akan digunakan. Dalam penelitian kualitatif metode pen-gumpulan data yang biasa digunakan antara lain: wawancara mendalam (in-depth interview) dalam bentuk informal conversational interview dan pengamatan terlibat/berperanserta (participant obser-vation) baik berupa complete participant, observer as participant, dan participant as observer baik yang berupa naturalis-tic observation maupun simulasi. Karena dalam penelitian kualitatif peneliti seka-ligus berperan sebagai alat pengumpul data utama, maka pada dasarnya jika ada alat lain yang digunakan, maka ia han-ya bersifat sebagai alat bantu antara lain seperti alat tulis (menghasilkan field jot-ting, field note, field diare, field log, dan transkrip wawancara yang memiliki “fi-delitas rendah”), tape recorder dan photo camera (yang hasilnya memiliki “fideli-tas sedang”), maupun video camera (yang hasilnya mempunyai “fidelitas tinggi”).Dalam batas tertentu, terutama untuk

Page 56: i PB - IAIN Pontianak

44 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

pengumpulan data “awal” dapat diguna-kan metode pengumpulan data terstruktur seperti:(1) Komunikasi tidak langsung dengan

menggunakan alat bantu berupa an-gket yang kemudian di-break-down dengan wawancara mendalam.

(2) Observasi terstruktur non partisifan (complete observer) dengan alat ban-tu berupa pedoman observasi yang kemudian baru di-break-down den-gan wawancara mendalam.

(3) Komunikasi langsung (wawancara) terstruktur seperti interview guided approach, standardized open-ended interview, atau closed/fixed response interview yang kemudian diperdalam (with probing/proding).

(4) Selain itu juga dapat digunakan metode material study baik berupa written/visual document study mau-pun 2-dimensional/3-dimensional artefact study, yang dilakukan baik secara terstruktur maupun tidak ter-struktur.

f) Analisis DataPada bagian ini dapat dijelaskan prosedur, metode, dan gaya analitik yang diguna-kan. Prosedur analisis data dapat mengi-kuti berbagai model, antara lain:(1) Model Interaktif, yang memiliki kom-

ponen: analisis selama pengumpulan

Page 57: i PB - IAIN Pontianak

44 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 45

data (baik melalui discovery analy-sis strategies – observer comments, idea playing, literature explore, met-aphors, analogies – maupun inter-im analysis strategies), reduksi data (pembuatan ringkasan kontak, peng-kodean, penyortiran), display data (visual dan narasi dengan pelabelan), penarikan kesimpulan (berdasarkan pada makna, keteraturan pola, pen-jelasan-pejelasan, serta hubungan se-bab akibat) dan verifikasi.

(2) Model Alir berupa: “penemuan dan pencatatan data” yang layak dipercaya (adequat), “strukturisasi (pemilihan dan pengurutan) dan rep-resentasi” visual/narasi, serta “pen-emuan pola” melalui analisis yang logik disertai penjelasan yang masuk akal (plausible explanation).

Metode analisis data yang dapat diguna-kan antara lain:(1) Induksi analitik.(2) Analisis template.(3) Analisis domain.(4) Analisis komponensial.(5) Analisis tematik.(6) Analisis taksonomik.(7) Analisis kronologik.Dalam melakukan analisis data, peneliti harus menggunakan logika (yang dapat berupa logika matematika/statistika mau-

Page 58: i PB - IAIN Pontianak

46 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

pun logika bahasa), etika, dan estetika. Untuk logika bahasa, dapat menggunakan analisis bahasa misalnya dengan Metode Padan (referensial, fonetis-artikulatoris, translasional, ortografis, dan pragmatis) dan Metode Agih dengan berbagai teknik dasar, teknik lanjutan, dan alat-alatnya.Karena kualitatif dan kuantitatif tidak lagi dipandang sebagai “versus” sebagaima-na era 80-an dan sebelumnya, maka gaya analitik dapat dilakukan sepanjang kon-tinum Preferred Technical (Qualitative Positivistic) hingga Emergent Intuitive (Post-Paradigmatic), antara lain:(1) Quasi-statistical style.(2) Template analysis style.(3) Editing analysis style.(4) Immersion/crystalization style.

g) Pemeriksaan Keabsahan DataPerlu dikemukakan dengan jelas di sini metode-metode pemeriksaan keabsahan data yang akan digunakan. Dalam pene-litian kualitatif metode-metode pemerik-saan keabsahan data yang biasa diguna-kan yaitu:(1) Dependabilitas (dependability/reli-

ability) yaitu ketergantungan data pada konteksnya.

(2) Keterpercayaan (trustworthiness/au-thenticity/validity) yang mencakup:a. Kredibilitas (credibility-internal

validity) yaitu kelayakan data un-

Page 59: i PB - IAIN Pontianak

46 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 47

tuk dipercaya dengan menggu-nakan teknik-teknik antara lain: perpanjangan keikutsertaan, ket-ekunan pengamatan, triangulasi (sumber, metode, peneliti, teori), pemeriksaan oleh sumber data (member check), analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan uraian rinci.

b. Transferabilitas/generabilitas (transferability/ generability-ex-ternal validity) yaitu dapat atau tidaknya data untuk ditransfer ke latar/kasus/fenomena yang lain.

(3) Konfirmabilitas (confirmability/ob-jectivity) yaitu dapat atau tidaknya data dikonfimasi pada sumbernya.

Selain mengikuti perspektif Lincoln & Guba yang dipadankan dengan perspektif LeCompte & Goetz di atas, juga dapat di-gunakan metode pemeriksaan keabsahan dengan menggunakan perspektif yang lain, diantaranya adalah perspektif dari:(1) Eisner, yang mencakup: koroborasi

struktural, validasi konsensual, ke-cukupan referensial, dan validasi iro-ni.

(2) Lather, yang mencakup: validasi par-alogis, validasi rhizomatis, dan vali-dasi voluptuous (tersituasi/mewujud).

(3) Angen, yang mencakup: validasi etis dan validasi empiris.

Page 60: i PB - IAIN Pontianak

48 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(4) Whittemore, Chandle, & Mandle, yang mencakup: validasi primer (kredibiltas, autentisitas, kritikalitas, serta integritas) dan validasi sekunder (eksplisitas, kegamblangan, kreativi-tas, ketelitian, kongruensi, serta sen-sitivitas).

(5) Richardson & St. Pierre, yang meng-gunakan validasi rekonseptual meta-foris sebagai kristalisasi yang tum-buh, berubah, merefleksikan ekster-nalitas, dan terpancar dalam data itu sendiri.

(6) Lincoln, Lynham, & Guba, yang menggunakan validasi data berupa autentisitas, transgresi, dan hubungan etis yang memperhatikan: (a) kejuju-ran yang merepresentasikan pandan-gan, kesadaran yang meningkat, dan aksi, (b) asumsi, represi tersembunyi, dan kristal yang dapat diubah dengan banyak cara, (c) hubungan dengan para partisifan penelitian.

Pemeriksaan keabsahan data, pada peneli-tian kualitatif yang bersifat interaktif (in-teractive qualitative research), juga dapat dilakukan dengan memperhatikan ekspr-esi wajah (facial expression) dan bahasa tubuh (body language) termasuk gesture dari subjek penelitian. Dengan demikian peneliti perlu memahami tentang ekspre-si wajah dan bahasa tubuh subjek peneli-

Page 61: i PB - IAIN Pontianak

48 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 49

tian, diantaranya untuk mendeteksi kemu-ngkinan subjek penelitian menyembuny-ikan informasi atau merubah informasi yang semestinya. Interpretasi peneliti mengenai dua hal ini dicantumkan di “catatan reflektif” atau “catatan pinggir” pada transkrip wawancara maupun field log, filed diary, field jotting, dan field note pada catatan hasil observasi.

8) Referensi/BibliografiBagian ini mencantumkan berbagai “sumber teoritik” yang digunakan, baik dalam bentuk audio, visual (teks maupun grafis), maupun audiovisual. Referensi yang dicantumkan adalah sumber teoritik yang benar-benar di-gunakan dalam penelitian/terdapat kutipannya di dalam tesis. Jika referensi hanya berisikan teks-teks tertulis, maka istilah referensi/bibli-ografi dapat diganti dengan “Daftar Pustaka”.

2. Tesisa. Metode Kuantitatif

1) Penelitian Berbasis Data (Data-driven Re-search)a) Bagian Awal

(1) Sampul Tesis (F-34).(2) Halaman Putih Kosong

Halaman tersebut dimaksudkan un-tuk perantara antara sampul tesis dengan halaman judul. Halaman ini dapat diberi embosed lambang IAIN Pontianak.

Page 62: i PB - IAIN Pontianak

50 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(3) Halaman Judul (Title Page) (F-35)Format halaman judul sama dengan halaman sampul. Bedanya dengan halaman sampul adalah halaman judul ini dicetak pada kertas HVS warna putih.

(4) Halaman Pengesahan (F-36)(5) Pernyataan Peneliti (Author Declara-

tion) (F-37)(6) Halaman Motto/Persembahan (Dedi-

cation) (Optional) (F-38)(7) Pedoman Transliterasi (Optional)(8) Abstrak (Abstract)

Abstrak disusun dengan mengguna-kan judul ABSTRAK, diikuti bagian identitas yang berisikan nama peneli-ti, tahun, judul tesis, Tesis, Pascsar-jana IAIN Pontianak, dan isi abstrak yang ditulis dalam 3 paragraf. Par-agraf pertama berisi uraian singkat mengenai latar belakang permasala-han dan tujuan penelitian. Paragraf kedua berisi metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, variabel, populasi/sampel, instrumen yang di-gunakan dan analisis data. Paragraf ketiga berisi hasil penelitian. Panjang abstrak maksimal satu halaman dan diketik dengan jarak satu spasi (F-39,40,41).Abstrak dibuat dalam three-lingual. Untuk Program Studi Non Bahasa

Page 63: i PB - IAIN Pontianak

50 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 51

Arab, abstrak pertama dalam Baha-sa indonesia, bahasa Arab, kemudi-an Bahasa Inggris. Sedangkan untuk Program Studi Bahasa Arab, abstrak pertama dalam Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Keti-ga abstrak dimaksud ditempatkan se-cara berurutan dengan format dan isi yang sama.

(9) Kata Pengantar (Preface and/or Ac-knowledgments)Kata pengantar dimaksudkan un-tuk menyampaikan informasi secara ringkas mengenai ruang lingkup dan maksud penulisan tesis. Kata pen-gantar dapat mencakup ucapan ter-ima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam penulisan tesis baik secara perorangan maupun insti-tusi. Ucapan terima kasih (acknowl-edgement) dapat dibuat terpisah dari kata pengantar.

(10) Daftar Isi (Table of Content)Daftar isi memuat tesis beserta le-tak nomor halamannya. Unsur tesis yang dimasukkan ke dalam daftar isi dimulai dari abstrak sampai dengan lampiran. Halaman Sampul, Hala-man Judul, Halaman Pengesahan , Pernyataan Peneliti, Halaman motto, Persembahan serta Pedoman Trans-literasi tidak perlu dimasukkan ke

Page 64: i PB - IAIN Pontianak

52 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

dalam Daftar Isi. Meskipun demiki-an, halaman-halamn tersebut tetap diperhitungkan untuk pemberian no-mor halaman (F-42).

(11) Daftar Tabel (List of Tables)Daftar Tabel (jika ada) memuat no-mor urut, judul tabel beserta nomor halaman dimana tabel tersebut disa-jikan. Daftar ini dibuat jika tesis memuat lebih dari dua tabel di bagian isinya (F-43).

(12) Daftar Figur (List of Figures)Daftar Figur (jika ada) dapat berupa daftar gambar, foto, lukisan, peta, chart, plot, diagram, dan berbagai tampilan visual lainnya yang berisi nomor urut judul figur beserta no-mor halaman di mana figur tersebut disajikan. Daftar ini dibuat jika tesis memuat lebih lebih dari dua figur di bagian isinya (F-44).

(13) Daftar Lampiran (List of Appendices)Daftar Lampiran dibuat untuk menampilkan judul-judul lampiran yang disertakan selain itu daftar ini juga menampilkan nomor halaman dari lampiran agar mudah diperiksa. Daftar ini hendaknya disusun secara kronologis sesuai proses penyusunan tesis, dengan demikian Lampiran 1 adalah SK Pembimbing Penyusunan Proposal dan terakhir adalah SK Tim

Page 65: i PB - IAIN Pontianak

52 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 53

Penguji Tesis (F-45).e) Bagian Isi/Inti (Body of Thesis)

Isi tesis kuantitatif disajikan dalam bab-bab, subbab dan atau tingkat hierarki judul yang lebih rinci lagi dengan men-ganut sistematika tertentu. Karena adan-ya berbagai jenis/ragam penelitian yang mungkin digunakan dalam penyusunan tesis dan belum terdapat penjelasannya dalam pedoman ini, maka mahasiswa di-harapkan membaca buku referensi atau berkonsultasi dengan orang yang diang-gap ahli dalam bidang metodologi pene-litian dimaksud.Penelitian berbasis data pada penelitian kuantitatif adalah upaya “penemuan te-ori baru” berbasis paradigma positivistik/post-positivistik yang bersifat eksploratif (exploratory research) yang pada para-digma naturalistik setara dengan ground-ed research. Penelitian ini dapat berupa penelitian lapangan (field research), pene-litian kepustakaan (library research ber-bentuk data mining), maupun penelitian laboratoris (laboratory research dalam bentuk Monte-Carlo study/simulation). Penemuan teori baru berarti belum ada teori mengenai suatu fenomena atau ada teori namun belum mapan, sehingga teori yang dicantumkan pada laporan peneli-tian hanya bersifat umum dengan volume dan fungsi teori yang minimalis, karenan-

Page 66: i PB - IAIN Pontianak

54 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

ya cukup dicantumkan di Bab I. Selain itu, sifat eksploratif penelitian ini men-garahkan pada analisis data sebagaimana yang dilakukan oleh “Tukey” pada anali-sis dekriptif atau pada analisis faktor ek-sploratori (exploratory factor analysis).Pada dasarnya bab-bab dalam penyusu-nan tesis hasil penelitian berbasis data dengan metode penelitian kuantitatif dis-usun dalam bagian-bagian yang diuraikan berikut ini.(1) Pendahuluan (Introduction)

Bab pendahuluan berisi hal-hal se-bagai berikut, Latar Belakang Masa-lah, Identifikasi dan Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah dan Submasalah, Tinjauan Pustaka, Tu-juan Penelitian, dan Manfaat yang Diharapkan.

(2) Metode PenelitianBab metode penelitian berisi hal-hal sebagai berikut: ragam penelitian, objek penelitian (variabel dan defin-isi operasional yang didapat dengan melakukan Focus Group Discussion yang melibatkan para pakar yang bersesuaian dengan materi penelitian atau Subject Matter Experts), subjek penelitian (populasi/sampel), tahap-an, waktu dan tempat penelitian, pen-gumpul data, serta analisis data.

(3) Hasil Penelitian

Page 67: i PB - IAIN Pontianak

54 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 55

Bagian ini dapat dijabarkan dengan mengacu pada rumusan masalah dan sub-sub masalah. Masing-masing penjabaran memuat data, analisis eksploratori (Tukey analysis style), dan temuan-temuan-temuannya (re-search findings).

(4) PembahasanSelanjutnya peneliti harus memba-has hasil/temuan penelitian (discus-sion). Pada bagian ini peneliti harus memberikan penafsiran untuk men-jelaskan mengapa dan bagaimana hasil-hasil penelitian itu terjadi baik dengan menggunakan dalil naqli maupun dalil aqli (secara qauliyah dan qauniyah).

(5) PenutupPada bagian ini peneliti menyimpul-kan hasil penelitian secara tegas dan lugas, sesuai dengan permasalahan penelitian. Kesimpulan tidak seke-dar merupakan jawaban terhadap masalah/sub masalah (masih mentah sebagaimana temuan penelitian), teta-pi ia sudah dilengkapi (dimatangkan) dengan ringkasan hasil pembahasan.Setelah hasil penelitian disimpulkan, peneliti juga harus mampu memberi-kan saran yang operasional. Sebelum saran, dapat ditambahkan analisis mengenai “Implikasi Hasil Peneli-

Page 68: i PB - IAIN Pontianak

56 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

tian” (Implication) sebagaimana yang tertera pada kesimpulan dan “Keter-batasan Penelitian” (Limitation).

c) Bagian Akhir(1) Referensi/Bibliografi (F-46)

Referensi/bibliografi memuat semua buku, jurnal, laporan penelitian, dan sumber-sumber rujukan lain yang di-gunakan dalam penulisan tesis. Refe-rensi disusun menurut format khusus yang cara penulisannya diuraikan tersendiri tata tulis/gaya penulisan. Selain sumber cetakan juga dapat di-pakai juga sumber audio visual mau-pun audiovisual. Selain cara pencan-tuman yang terpadu, juga dapat dib-uat pencantuman terpisah untuk be-berapa jenis sumber misalnya “Daftar Pustaka” hanya memuat sumber buku dalam artian konvensional, sumber lainnya dapat dibuat judul tersendiri yang diletakkan di tengah halaman dan merupakan kelanjutan dari Daft-ar Pustaka berupa “Sumber dari In-ternet”, “Sumber Audio”, “Sumber visual”, “Sumber Audiovisual” dan lain-lain.Jika ada sumber dari internet, audio, audiovisual maupun lainnya selain buku dalam artian konvensional, maka bahan/materi tersebut diserta-kan dalam CD tesis yang diserahkan

Page 69: i PB - IAIN Pontianak

56 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 57

ke jurusan.(2) Lampiran (Appendices) (F-47)

Lampiran memuat semua dokumen atau bahan penunjang yang diguna-kan dalam penulisan tesis, tapi diang-gap terlalu bertele-tele jika dimasuk-kan dalam bagian isi tesis. Lampiran dapat berupa: surat-surat, kisi-ki-si dan instrumennya, perhitungan statistik yang digunakan, serta data dan kuantifikasinya.

Pada bagian ini juga dapat ditambahkan glossary dan index.

1) Penelitian Berbasis Teori (Theory-driven Re-search)a) Bagian Awal (lihat format tesis Data-driv-

en Research)b) Bagian Isi/Inti (Body of Thesis)

(1) Pendahuluan (Introduction)Bab pendahuluan berisi hal-hal se-bagai berikut, Latar Belakang Masa-lah. Identifikasi dan Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah dan Submasalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat yang Diharapkan.

(2) Landasan Teori (Judulnya disesuai-kan dengan materi yang diuraikan)Bab Landasan teori berisikan hal-hal sebagai berikut:(a) Kajian Teori

Bagian ini berisi analisis menge-nai berbagai teori yang relevan

Page 70: i PB - IAIN Pontianak

58 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

dengan masalah yang akan diteli-ti agar diperoleh legitimasi kon-septual terhadap variabel/hubun-gan antar variabel yang diteliti. Unsur-unsur suatu kajian teori dapat berupa: (1) definisi yang mencakup konstruks dan konsep (kelompok konsep, asumsi, dan klasifikasi), (2) hubungan antar variabel, dan (3) ruang lingkup (scope)/daya penjelasnya terh-adap masalah yang diteliti. Bagi-an ini dapat dipilah menjadi tiga bagian yaitu bagian yang mem-bahas tentang: (1) Macro-level (Formal) Theory, (2) Meso-lev-el Theory, dan (3) Micro-level (Substantive) Theory. Pada bagian-bagian tersebut dikemukakan berbagai pendapat yang dikutip dari berbagai sum-ber, baik berupa “hasil peneli-tian” maupun bukan, yang ter-kait dengan objek yang diteliti. Jika untuk satu hal dicantumkan beberapa pendapat, maka peneli-ti:- merangkum pendapat-pen-

dapat yang dicantumkan agar didapatkan pendapat yang lebih komprehensif, atau

Page 71: i PB - IAIN Pontianak

58 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 59

- jika pendapat yang ada sal-ing bertentangan, maka pe-neliti memilih yang paling kuat disertai argumentasin-ya.

Pendapat-pendapat yang dican-tumkan diutamakan pada pen-dapat yang mendukung:- definisi “nominal/konseptual”

dari variabel yang diteliti,- definisi “operasional” varia-

bel yang diteliti,- kerangka pikir yang akan

dibuat, dan hipotesis yang diajukan.

(b) Kajian Penelitian Terdahulu yang RelevanPada bagian ini sebenarnya dibahas mengenai Micro-level Theory yang berupa Empirical Generalization. Secara teknis, uraiannya mencakup: (a) peneli-ti, (b) judul penelitian, (c) hasil penelitian, dan (d) posisinya da-lam penelitian tesis yang dilaku-kan misalnya untuk membingkai masalah, dasar (membimbing dan mengarahkan) penelitian, atau kriteria pembahasan temuan penelitian. Untuk posisi sebagai dasar pembatasan masalah (re-search focusing), hasil peneli-

Page 72: i PB - IAIN Pontianak

60 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

tiannya dicantumkan di bagian “Identifikasi dan Pembatasan Masalah”.

(c) Kerangka PikirKerangka pikir berisi gambaran pola hubungan antar varia-bel atau kerangka konsep yang akan digunakan untuk men-jawab masalah yang akan diteli-ti. Kerangka pikir disusun ber-dasarkan analisis teori dan hasil penelitian yang relevan yang telah dilakukan sebelumnya.

(d) Hipotesis Penelitian (Opsional)Hipotesis penelitian merupakan pemaparan dugaan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti . Oleh karena itu, hipote-sis penelitian perlu dirumuskan secara singkat, lugas dan jelas yang dinyatakan dalam kalimat bentuk pernyataan. Hipotesis ha-rus dirumuskan atas dasar anali-sis teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan.

(3) Metode Penelitian Bab metode penelitian berisi hal-hal sebagai berikut: ragam penelitian, objek penelitian (variabel dan defin-isi operasional), subjek penelitian (populasi/sampel), tahapan, waktu dan tempat penelitian, pengumpul

Page 73: i PB - IAIN Pontianak

60 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 61

data, serta analisis data.(4) Hasil Peneltian, dan Pembahasan

Bab ini berisi data, hasil analisis data temuan, penelitian dan pembahasan penelitian. Peneliti harus merangkum hasil analisis data penelitian yang ada dalam temuan penelitian (research findings). Pada bagian ini, hipotesis penelitian (jika ada) diuji dan diberi-kan maknanya secara konseptual. Se-lanjutnya peneliti harus membahas hasil penelitian (discussion). Pada bagian ini peneliti harus memberikan penafsiran untuk menjelaskan men-gapa dan bagaimana hasil-hasil pe-nelitian itu terjadi baik dengan meng-gunakan dalil naqli maupun dalil aqli (secara qauliyah dan qauniyah). Se-lain itu peneliti juga seharusnya men-jelaskan posisi temuan penelitiannya dalam konteks yang lebih luas (meso dan macro-level).

(5) PenutupPada bagian ini peneliti menyimpul-kan hasil penelitian secara tegas dan lugas, sesuai dengan permasalahan penelitian. Kesimpulan tidak seke-dar merupakan jawaban terhadap masalah/sub masalah (masih mentah sebagaimana temuan penelitian), teta-pi ia sudah dilengkapi (dimatangkan) dengan hasil dari pembahasan.

Page 74: i PB - IAIN Pontianak

62 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Setelah hasil penelitian disimpulkan, peneliti juga harus mampu memberi-kan saran yang operasional berdasar-kan hal tersebut. Sebelum saran, dapat ditambahkan analisis menge-nai “Implikasi Hasil Penelitian” (Im-plication) sebagaimana yang tertera pada kesimpulan dan “Keterbatasan Penelitian” (Limitation).

c) Bagian Akhir(1) Referensi/Bibliografi

Referensi/bibliografi memuat semua buku, jurnal, laporan penelitian, dan sumber-sumber rujukan lain yang digunakan dalam penulisan tesis. Daftar pustaka disusun menurut for-mat khusus yang cara penulisannya diuraikan tersendiri tata tulis/gaya penulisan. Selain sumber cetakan juga dapat dipakai juga sumber audio maupun audiovisual. Selain cara pencantu-man terpadu, juga dapat dibuat pen-cantuman terpisah untuk beberapa jenis sumber misalnya “Daftar Pus-taka” hanya memuat sumber buku dalam artian konvensional. Sumber lainnya dapat dibuat judul tersendiri yang diletakkan di tengah halaman dan merupakan kelanjutan dari Daft-ar Pustaka berupa “Sumber dari In-ternet”, “Sumber Audio”, “Sumber

Page 75: i PB - IAIN Pontianak

62 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 63

Audiovisual” dan lain-lain.Jika ada sumber dari internet, audio, audiovisual maupun lainnya selain buku dalam artian konvensional, maka bahan/materi tersebut diserta-kan dalam CD tesis yang diserahkan ke jurusan.

(2) Lampiran (Appendices)Lampiran memuat semua dokumen atau bahan penunjang yang diguna-kan dalam penulisan tesis, tapi diang-gap terlalu bertele-tele jika dimasuk-kan dalam bagian isi tesis. Lampiran dapat berupa: surat-surat, kisi-ki-si dan instrumennya, perhitungan statistik yang digunakan, serta data dan kuantifikasinya.

Pada bagian ini juga dapat ditambahkan glossary dan index.

b. Metode Kualitatif1) Bagian Awal (lihat format tesis kuantitatif Da-

ta-driven Research)2) Bagian Isi/Inti (Body of Thesis)

Isi tesis kuantitatif disajikan dalam bab-bab, subbab dan atau tingkat hierarki judul yang lebih rinci lagi dengan menganut sistemati-ka tertentu. Karena adanya berbagai jenis/ragam penelitian yang mungkin digunakan dalam penyusunan tesis dan belum terdapat penjelasannya dalam pedoman ini, maka ma-hasiswa diharapkan membaca buku referensi atau berkonsultasi dengan orang yang diang-

Page 76: i PB - IAIN Pontianak

64 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

gap ahli dalam bidang metodologi penelitian dimaksud.Penulisan bagian ini secara umum dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari empat alternatif format berikut ini:a) Alternatif 1

Alternatif ini digunakan untuk penelitian kualitatif yang lebih bersifat grounded/penemuan hal baru yang setara dengan data driven research. Oleh karena itu volume dan fungsi teori yang digunakan bersifat minimalis sehinga cukup ditem-patkan di BAB I.

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Penelitian

(lihat proposal)B. Fokus Penelitian (lihat

proposal)C. Tinjauan Pustaka (lihat

proposal)D. Tujuan Penelitian (lihat

proposal)E. Manfaat Penelitian (lihat

proposal)

BAB II METODE PENELITIANA. Ragam Penelitian (lihat

proposal)A. Ruang Lingkup/Wilayah

Penelitian (lihat proposal)B. Penentuan Sumber Data

Page 77: i PB - IAIN Pontianak

64 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 65

Penelitian (lihat proposal)C. Pemilihan Konteks (Set-

ting) (lihat proposal)D. Pengumpulan Data (lihat

proposal)E. Analisis Data (lihat pro-

posal)F. Pemeriksaan Keabsahan

Data (lihat proposal)

BAB III DATA, ANALISIS DAN TEMUAN PENELITI-ANPada bagian ini konteks (set-ting) penelitian dijabarkan da-lam bentuk pemaparan data “Gambaran Umum Lokasi Penelitian”. Selanjutnya data sesuai pertanyaan penelitian di-analisis dengan model/metode/prosedur yang relevan dengan desain penelitiannya. Analisis grounded dilakukan dengan mengikuti model dari Strauss & Corbin yang mencakup tiga tahapan yaitu:A. Pengkodean terbuka (open

coding), yang dilakukan dengan mensegmentasi informasi dari 20-60 waw-ancara yang dilakukan untuk membetuk kategori yang menjadi dasar pe-

Page 78: i PB - IAIN Pontianak

66 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

nulisan “pertanyaan-per-tanyaan penelitian”. Pada masing-masing kategori, peneliti mengidentifikasi sub-sub kategori dan mel-akukan “dimensionalisasi” yang dapat memperlihat-kan kemungkinan ekstrim pada kontinum dari sub-sub kategori dimaksud.

B. Pengkodean berporos/ak-sial (axial coding), yang dilakukan peneliti den-gan menyajikan diagram logika (model visual) untuk: 1) mengidenti-fikasi fenomena sentral, 2) mengeksplorasi kon-disi kausal (kondisi yang mempengaruhi fenomena tersebut), 3) menentukan strategi (aksi atau inter-aksi yang dihasilkan dari fenomena tersebut), 4) mengidentifikasi konteks (kondisi sempit atau luas, kondisi pengganggu atau pendukung), 5) dan meng-gambarkan konsekuensi (hasil dari strategi) fenom-ena tersebut.

C. Pengkodean berpilih/se-

Page 79: i PB - IAIN Pontianak

66 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 67

lektif (selective coding), yang dilakukan peneli-ti “menulis alur cerita” yang menghubungkan kategori-kategori dengan fenomena sentral berdasar-kan pengkodean aksial se-hingga terkonstruks suatu teori baru. Teori baru yang dihasilkan adalah teori lev-el substansial (micro-level theory) yang berlaku ha-nya pada kelompok sum-ber data yang diteliti. Jika peneliti bermaksud untuk melakukan generalisasi maka peneliti dapat meng-umpulkan data dari kelom-pok dengan latar yang berbeda untuk memeriksa transferabilitas teori yang dihasilkan dengan mem-buat matriks kondision-al (conditional matrice). Validasi empirik terhadap teori yang dihasilkan juga dapat dilakukan melalui penelitian kuantitatif den-gan analisis data menggu-nakan Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling).

Page 80: i PB - IAIN Pontianak

68 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Teori sebagai hasil penelitian (secara umum) beserta kategori-sasi yang ada sebagai hasil penelitian (secara khusus) dirang-kum sebagai suatu temuan penelitian.

BAB IV PEMBAHASANPada bab ini peneliti temuan penelitian dibahas dengan mengggunakan dalil aqli, menggunakan teori-teori yang dicantumkan di Tinjauan Pus-taka serta Gambaran Umum Lokasi, serta menggunakan dalil naqli. Teori baru ini juga dibahas posisinya dalam kon-teks meso dan macro-level the-ory serta dalil naqli.

BAB V PENUTUPBab ini memuat kesimpulan dan saran-saran. Kesimpulan penelitian harus sejalan den-gan fokus/pertanyaan, tujuan, uraian tentang temuan dan pembahasan penelitian. Seka-li lagi, kesimpulan tidak ha-nya merupakan jawaban per-tanyaan penelitian (akibatnya akan sama dengan temuan pe-nelitian), tetapi jawaban pene-litian yang sudah dilengkapi dengan pembahasannya.Sangat dianjurkan untuk me-

Page 81: i PB - IAIN Pontianak

68 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 69

maparkan mengenai kemungk-inan implikasi dari hasil pene-litian dan keterbatasan peneli-tian yang dilanjutkan dengan pemberian saran-saran baik yang bersifat pragmatis mau-pun teoritis. Termasuk saran yang berharga adalah saran ten-tang tentang penelitian lanju-tan yang perlu dilakukan, agar ditemukan hal-hal yang dapat membuat penjelasan lebih lan-jut mengenai hasil penelitian, misalnya dengan memeriksa teori pada latar yang berbeda (transferability) maupun mel-akukan validasi empirik (em-pirical validation), jika tidak dilakukan oleh peneliti.

b) Alternatif 2Alternatif ini digunakan untuk penelitian kualitatif dengan paradigma post positiv-istik yang lebih bersifat memverifikasi teori. Oleh karena itu volume teori yang digunakan diharapkan bersifat maksima-lis sehinga harus ditempatkan tersendiri di BAB II.

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Penelitian

(lihat proposal)

Page 82: i PB - IAIN Pontianak

70 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

B. Fokus Penelitian (lihat proposal)

C. Tujuan Penelitian (lihat proposal)

D. Manfaat Penelitian (lihat proposal)

BAB II LANDASAN TEORIUraian pada bagian ini lebih mengacu pada format kuan-titatif theory driven research yang berisikan “Kajian Teori” yang dipilah dalam tiga bagian (macro-level theory, meso-lev-el theory, dan micro-level the-ory), “Kajian Penelitian Terda-hulu”, “Kerangka Pikir” pene-litian, dengan hipotesis bersifat opsional.

BAB III METODE PENELITIANA. Ragam Penelitian

Pada bagian ini dipaparkan mengenai jenis penelitian kualitatif yang dipilih, ter-utama yang berbasis pada paradigma post-positiv-istik antara lain dengan menggunakan rancangan: (1) survei, (2) korelasion-al, (3) expost-facto, (4) ek-sperimental, dan (5) runtun

Page 83: i PB - IAIN Pontianak

70 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 71

waktu. Hal penting penting lainnya yang harus diurai-kan pada bagian ini adalah langkah-langkah/prosedur penelitiannya.

B. Ruang Lingkup/Wilayah penelitian (lihat proposal)

C. Penentuan Sumber Data PenelitianPenentuan sumber data jika menggunakan sampel, maka penentuannya meng-gunakan strategi penentu-an sampel bertujuan (pur-poseful sampling strategy) terutama tipe penentuan sampel berbasis teori (the-ory-based sampling type), kasus tipikal (typical-case sampling type), purposeful acak (purposeful random sampling type), purpose-ful bertingkat (stratified purposeful sampling type), dan kriteria (criteria sam-pling type).

D. Pemilihan Konteks (lihat proposal)

E. Pengumpulan Data Uraian pada bagian ini dapat merujuk pada for-mat proposal. Hanya saja

Page 84: i PB - IAIN Pontianak

72 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

sebagai penekanan, per-lu dibuat “catatan reflek-tif” dan “catatan pinggir” (tidak hanya deskriptif) pada saat pengumpulan data, guna memberikan ilustrasi yang lebih spesi-fik terhadap konteks agar pemaknaan menjadi lebih terarah.

F. Analisis DtaProsedur analisis data dap-at mengikuti model, dari Miles & Huberman baik berupa model interaktif maupun model alir:Metode-metode analisis data yang dapat digunakan mencakup:1. Metode Analisis di

dalam Situs dengan menggunakan:a. Bagan Konteks.b. Matriks Daftar

Cek.c. Matriks Waktu

Tertata.d. Matriks Peranan

Tertata.e. Matriks Gerom-

bol Konseptual.f. Matriks Pengaruh.

Page 85: i PB - IAIN Pontianak

72 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 73

g. Matriks Dinamika Situs.

h. Matriks Kejadian Penting.

i. Matriks Pertum-buhan.

j. Peta Intervensi Kejadian.

k. Jaringan Peristi-wa-Keadaan.

l. Jaringan Kausal.2. Metode Analisis

Lintas Situs dengan menggunakan:a. Matriks Meta Tak

Tertata.b. Matriks deskrip-

tif yang Tertata Menurut Situs.

c. Matriks Predik-tor-Keluaran Si-tus Tertata.

d. Matriks Meta Waktu Tertata.

e. Bagan Pencar.f. Matriks Efek Si-

tus Tertata.g. Rangkaian Kau-

sal.h. Matriks Antes-

enden.G. Pemeriksaan Keabsahan

Page 86: i PB - IAIN Pontianak

74 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

DataPemeriksaan keabsahan data dalam hal ini disaran-kan mengikuti perspektif Lincoln & Guba yang di-padankan dengan pers-pektif LeCompte & Goetz, yang sejalan dengan para-digm post-positivistik, yai-tu:1. Dependabilitas, yang

setara dengan relia-bilitas, yaitu ketergan-tungan data pada kon-teksnya.

2. K e t e r p e r c a y a a n /keautentikan, yang se-tara dengan validitas, yang mencakup:a. Kredibilitas, yang

setara dengan va-liditas internal baik eksperimen-tal maupun in-strumental, yaitu kelayakan data untuk dipercaya dengan meng-gunakan teknik-teknik antara lain: p e r p a n j a n g a n ke iku t s e r t a an ,

Page 87: i PB - IAIN Pontianak

74 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 75

ketekunan penga-matan, triangulasi (sumber, metode, peneliti, teori), p e m e r i k s a a n oleh sumber data (member check), analisis kasus negatif, pelaca-kan kesesuaian hasil, dan uraian rinci.

b. Tr a n s f e r a b i l i -tas /generabi l i -tas yang setara dengan validitas eksternal, yaitu dapat atau tidakn-ya data untuk dit-ransfer ke latar/kasus/fenomena yang lain.

3. Konfirmabilitas, yang setara dengan objek-tivitas, yaitu dapat atau tidaknya data dikonfimasi pada sumbernya.

BAB IV DATA, ANALISIS, TEMUAN, DAN PEMBAHASANData yang dipaparkan termasuk

Page 88: i PB - IAIN Pontianak

76 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

gambaran umum lokasi peneli-tian, yang isinya dipilih untuk dapat digunakan dalam pemba-hasan. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis di dalam situs saja jika hanya meneliti di satu situs (lokasi), tetapi jika melakukan penelitian di lebih dari satu situs, maka analisis di dalam situs dilakukan pada masing-masing situs, kemudi-an dilakukan analisis lintas si-tus untuk membandingkannya.Hasil analisis dirangkum da-lam temuan penelitian yang dibahas dengan menggunakan dalil naqli dan dalil aqli terma-suk dihubungkan dengan data pada gambaran umum lokasi sebagai konteks penelitian se-cara umum.

BAB V PENUTUP (lihat alternatif 1)

c) Alternatif 3Alternatif ini digunakan untuk penelitian kualitatif yang bersifat moderat antara “Penemuan Teori” dengan “Verifikasi Te-ori”. Oleh karena itu volume teori yang digunakan juga bersifat moderat sehin-ga walaupun cukup banyak untuk harus ditempatkan tersendiri di BAB II, namun

Page 89: i PB - IAIN Pontianak

76 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 77

isinya tidak digunakan sebagai suatu “Landasan Teori” dari keseluruhan kerja penelitian, terutama untuk mendefinisikan secara operasional objek penelitian. Isin-ya memang dijadikan acuan dalam pelak-sanaan penelitian, namun lebih bersifat umum sehingga tetap memiliki kelentur-an (flexibility) untuk menjaga dinamisasi kondisi lapangan, jadi tidak bersifat kaku dan mengikat seperti alternatif 2. Walau-pun demikian teori yang digunakan juga tidak minimalis seperti alternatif 1, kare-na teori yang mengenai objek yang diteliti tersedia cukup banyak terutama untuk di-gunakan sebagai acuan melakukan pem-bahasan temuan penelitian.

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Penelitian

(lihat proposal)B. Fokus Penelitian (lihat

proposal)C. Tujuan Penelitian (lihat

proposal)D. Urgensi Penelitian (lihat

proposal)

BAB II KAJIAN PUSTAKA Uraian pada bagian ini lebih mengacu pada format alterna-tif 2, namun teori maupun hasil penelitian yang dikaji tidak di-

Page 90: i PB - IAIN Pontianak

78 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

gunakan secara spesifik untuk instrumentasi. Teori dan hasil penelitian yang dikaji lebih di-gunakan untuk dasar dan arah penelitian secara umum, teru-tama digunakan untuk melaku-kan pembahasan temuan/hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIANDesain/rancangan dari metode penelitian kualitatif yang dapat digunakan dalam konteks ini antara lain antara lain rancan-gan penelitian: 1) etnografi (baik etnografi realis maupun etnografi kritis), 2) studi kasus (baik pada situs tunggal mau-pun jamak, baik untuk kasus tunggal maupun kasus jamak), 3) fenomenologi (baik fenome-nologi hermeneutik/ interpretif maupun fenomenologi transen-dental/ psikologis/empiris).

BAB IV DATA, ANALISIS DAN TEMUAN PENELITIANAnalisis data yang dilakukan disarankan menggunakan mod-el yang relevan dengan ran-cangan penelitian, agar asumsi filosofis yang menjadi dasar

Page 91: i PB - IAIN Pontianak

78 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 79

rancangan penelitian sejalan dengan aspek metodologis dari model analisis datanya. Ran-cangan etnografi cocok meng-gunakan model analisis data dari “Spradley” atau “Bogdan & Biklen”, rancangan stu-di kasus cocok menggunakan model analisis data dari “Yin”, Qualitative Interpretive Anal-ysis (QCA) dari “Woodside”, atau Multicases Analysis (MA) dari “Gay, Mills, & Airasian”, dan rancangan fenomenolo-gi cocok menggunakan model analisis data dari “Langdridge” baik berupa Interpretive Phe-nomenological Analysis (IPA), Hermeneutic Phenomenology (HP), dan Template Analysis (TA).

BAB V PEMBAHASAN (lihat Bab IV pada alternatif 1/ alternatif 2)

BAB VI PENUTUP (lihat Bab IV alter-natif 1/alternatif 2)

3) Bagian Akhira) Referensi/Bibliografib) Lampiranc) Glossary (jika ada)

Page 92: i PB - IAIN Pontianak

80 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

d) Indeks (jika ada)

c. Tesis Penelitian Gabungan Metode Kuantita-tif-Kualitatif (Mixed Methods)Penelitian gabungan metode kuantitatif-kualitatif dapat dilaksanakan dalam beberapa varians desain, diantaranya dalam konteks gabungan yang bersifat suplemental (QUAN-qual/Sequential Explanatory atau QUAL-quan/Sequential Exploratory), kom-plemental (QUAN-QUAL atau QUAL-QUAN/Concurrent Triangulation), maupun integral (Con-current Embedded). Pada desain QUAN-qual, penelitian mengikuti metode penelitian kuanti-tatif dan divalidasi secara kualitatif. Pada desain QUAL-quan, penelitian dilakukan mengikuti metode kualitatif tetapi divalidasi secara kuanti-tatif. Pada desain Concurrent Triangulation, pe-nelitian dilakukan dengan dua cara terpisah yaitu menggunakan metode penelitian kuantitatif dan menggunakan metode penelitian kualitatif, kemu-dian hasil keduanya diperbandingkan dan dipadu-kan untuk mendapatkan temuan yang lebih valid. Pada desain Concurrent Embedded penelitian dilaksanakan secara terintegrasi (kuantitatif dan kualitatif), sehingga validasi tidak dilakukan pada hasil penelitian seperti pada tiga desain sebelum-nya, tetapi terjadi pada setiap tahapan penelitian.Format isi tesis yang ditampilkan disini cenderung bersifat suplemental, dimana penelitian dilakukan dengan dominasi kuantitatif, hanya dalam peng-umpulan data dan analisis data dilengkapi (suple-men) dengan gaya naturalistik untuk mendapatkan

Page 93: i PB - IAIN Pontianak

80 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 81

hasil yang lebih bermakna (desain QUAN-qual). Meskipun demikian, mahasiswa dapat saja mel-akukan penelitian gabungan yang bersifat komple-mental maupun integral. Bagian isi tesis gabungan ini strukturnya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Identifikasi MasalahC. Pembatasan Masalah/Fokus Peneli-

tianD. Rumusan Masalah dan Sub Masa-

lahE. Tujuan PenelitianF. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA (judul disesuai-kan dengan materi yang diuraikan)A. Kajian teori dan Hasil Penelitian

yang RelevanB. Kerangka PikirC. Hipotesis Penelitian (Opsional)

BAB III METODE PENELITIANA. Jenis PenelitianB. Variabel PenelitianC. Populasi (dan Sampel jika ada)D. Tahapan, Waktu, dan Tempat Pene-

litianE. Pengumpulan DataF. Analisis Data

1. Kuantitatif

Page 94: i PB - IAIN Pontianak

82 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

2. KualitatifG. Pemeriksaan Validitas Temuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-HASAN

A. Gambaran Umum Lokasi PenelitianB. Analisis Data

1. Kuantitatif2. Kualitatif

C. Temuan penelitianD. Pembahasan

BAB V PENUTUPA. KesimpulanB. Implikasi C. Keterbatasan PenelitianD. Saran

d. Penelitian KhususPenelitian tertentu ada yang sistematikanya berbe-da dengan sistematika penelitian kualitatif, kuan-titatif, ataupun gabungan dari keduanya secara umum. Beberapa desain penelitian dimaksud dap-at dilakukan dengan metode kuantitatif, kualitatif, maupun gabungan keduanya dan sistematika lapo-rannya dipaparkan berikut ini.

1) Penelitian Evaluasi (Evaluation Research)Salah satu penelitian yang memiliki sistemati-ka khusus tersebut adalah penelitian evaluasi, khususnya evaluasi program, yang sistematika bagian isinya adalah:

Page 95: i PB - IAIN Pontianak

82 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 83

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah/Fokus

PenelitianD. Rumusan Masalah dan Sub

MasalahE. Tujuan EvaluasiF. Manfaat EvaluasiG. Batasan Konsep/Istilah Evalu-

asi

BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Hasil Penelitian TerdahuluB. Kajian Teori (penjabarannya

mengikuti materi pada rumu-san masalah/sub-submasalah)

BAB III METODE EVALUASIA. Jenis EvaluasiB. Model Evaluasi yang Diguna-

kanC. Sumber DataD. Pengumpulan DataE. Analisis DataF. Pemeriksaan Keabsahan Data

BAB IV DATA, ANALISIS, TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum KondisiB. Analisis (sesuai rumusan masa-

Page 96: i PB - IAIN Pontianak

84 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

lah/sub-submasalah)C. Temuan Evaluasi (sesuai rumu-

san masalah/sub-submasalahD. Pembahasan Temuan Evaluasi

BAB V PENUTUPA. KesimpulanB. ImplikasiC. KeterbatasanD. Saran

2) Pengembangan (Developmental Research)Penelitian pengembangan memiliki tujuan utama yaitu menghasilkan suatu produk mis-alnya perangkat pembelajaran, materi pembe-lajaran, media pembelajaran, pendekatan/mo-del/strategi/metode/teknik/trik pembelajaran, instrumen, dan model tertentu. Penelitian ini menjadi dasar bagi penelitian lanjutannya yai-tu “penelitian dan pengembangan” (Research & Development – R&D) yang dimulai dengan terlebih dahulu dengan melakukan penelitian berbentuk penilaian kebutuhan (need assess-ment) dan “penelitian, pengembangan, dan difusi” (Research, Development, & Diffusion – RD&D). Bagian isi tesis penelitian pengem-bangan menggunakan sistematika berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi MasalahC. Pembatasan Masalah/Fokus

Page 97: i PB - IAIN Pontianak

84 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 85

PenelitianD. Rumusan Masalah dan Sub

MasalahE. Tujuan PengembanganF. Spesifikasi Produk yang

DikembangkanG. Pentingnya PengembanganH. Asumsi dan Keterbatasan

PengembanganI. Penjelasan Istilah

BAB II LANDASAN TEORI (judul disesuaikan dengan materi yang diuraikan)

BAB III METODE PENELITIANA. Model Pengembangan B. Prosedur PengembanganC. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba2. Subjek Coba3. Jenis Data4. Pengumpul data5. Analisis Data

BAB IV HASIL PENGEMBANGANA. Data Uji CobaB. Analisis DataC. Revisi ProdukD. Kajian Produk Akhir

BAB V PENUTUP

Page 98: i PB - IAIN Pontianak

86 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

A. Kesimpulan tentang ProdukB. Saran Pemanfaatan, Disemina-

si, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut

3) Penelitian Dokumen/Pustaka (Documenta-ry/Library Research)Penelitian ini menampilkan argumentasi pe-nalaran keilmuan yang memaparkan hasil analisis dokumen/pustaka (baik konvensional maupun virtual) dan hasil olah pikir peneliti mengenai suatu masalah atau fokus peneli-tian tertentu. Penelitian jenis ini berisikan satu topik yang memuat beberapa gagasan atau preposisi yang saling berkaitan, yang harus didukung dengan data yang diperoleh dari berbagai sumber pustaka/dokumen.Sumber bahan kajian dapat berupa jurnal pe-nelitian, laporan penelitian (termasuk tesis), buku teks, makalah, laporan seminar/diskusi ilmiah, terbitan resmi, dan lain-lain. Doku-men/bahan pustaka harus dibahas secara kritis dan mendalam guna mendukung gagasan atau proporsi untuk menghasilkan kesimpulan dan saran.Dalam bentuk khusus dimana objeknya di-fokuskan pada media massa (bersifat massal), baik yang tradisional (cetak), elektronik, sam-pai virtual, dikenal penelitian yang disebut dengan “Analisis Wacana”. Karena itu anali-sisnya tidak hanya terhadap teks dalam artian tulisan, tetapi juga lisan.

Page 99: i PB - IAIN Pontianak

86 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 87

Bagian isi tesis penelitian pustaka ini disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang B. Identifikasi MasalahC. Pembatasan Masalah/Fokus

PenelitianD. Rumusan Masalah dan Sub

MasalahE. Tujuan PenelitianF. Manfaat PenelitianG. Penjelasan Istilah

BAB II LANDASAN TEORI (judul disesuaikan dengan materi yang diuraikan)

BAB III METODE PENELITIANA. Ragam PenelitianB. Tempat dan Waktu PenelitianC. Subjek dan Objek PenelitianD. Pengumpulan DataE. Pemeriksaan Keabsahan DataF. Analisis Data

Analisis data pada penelitian kualitatif yang bersifat non-in-teraktif (noninteractive quali-tative research), misalnya pe-nelitian kepustakaan, analisis isi, atau filologi, memerlukan alat bantu lain misalnya inter-

Page 100: i PB - IAIN Pontianak

88 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

pretasi simbolik (symbolic in-terpretation), interpretasi semi-otik (semiotic interpretation), metode tafsir (tahlili – tafsir bi al-ma’tsur, bi al-ra’y, al-Isyari/al-Shufi, al-Fiqhi, al-Falsafi, al-‘Ilmi, al-‘Adab al-Ijtimai – , ijmaili, muqarran, maudhui), atau hermeneutik (transforma-tif, reifikasi, gender, dll baik dengan perspektif reader, writ-er, atau campurannya).

BAB IV HASIL PENELITIANA. Deskripsi Data dan Temuan Pe-

nelitianB. Pembahasan

BAB V PENUTUPA. KesimpulanB. ImplikasiC. Keterbatasan PenelitianD. Saran

4) Analisis Isi (Content Analysis)Jika penelitian kepustakaan beranjak dari suatu topik untuk kemudian dibahas menurut berbagai pustaka, maka analisis isi beranjak dari satu pustaka yang keseluruhan isi atau bahkan hanya bagian tertentu dari isinya yang menarik untuk dilakukan pengkajian. Karena ia beranjak dari satu naskah, maka kajian teori

Page 101: i PB - IAIN Pontianak

88 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 89

pada dasarnya tidaklah diperlukan. Bagian isi tesis hasil penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang AnalisisB. Identifikasi MasalahC. Pembatasan Masalah/Fokus

PenelitianD. Rumusan Masalah dan Sub

MasalahE. Tujuan AnalisisF. Manfaat Analisis

BAB II METODE PENELITIANA. Jenis/Ragam PenelitianB. Tempat dan Waktu PenelitianC. Unit AnalisisD. Populasi dan SampelE. Pengumpulan DataF. Pemeriksaan Keabsahan DataG. Analisis Data

Analisis data yang dapat digu-nakan adalah model Pengem-bangan Kategori Induktif dan Deduktif dari Mayring atau Model dari Krippendorff.

BAB III HASIL PENELITIANA. Deskripsi Data dan Temuan Pe-

nelitian Pembahasan

BAB IV PENUTUP

Page 102: i PB - IAIN Pontianak

90 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

A. KesimpulanB. ImplikasiC. Keterbatasan PenelitianD. Saran

5) Penelitian Filologi (Filology Research)Penelitian filologi pada dasarnya merupakan bentuk khusus kombinasi library research dan content analysis, yang digunakan untuk men-ganalisis naskah-naskah masa lampau (hystor-ic) dengan beberapa ciri yaitu:a) Menggunakan aksara yang sudah tidak

lazim/umum dipakai. Ciri ini merupakan ciri utama yang membedakannya dengan objek formal library research dan con-tent analysis yang menggunakan aksara yang masih berlaku umum. Jadi meski-pun naskahnya tersimpan di perpustakaan dan isinya dianalisis tetapi jika terdapat ciri ini, maka penelitian yang dilakukan semestinya mengikuti prosedur penelitian filologi.

b) Ditulis pada bahan yang tak lestari seperti daun lontar, kulit pohon/binatang, kertas, tulang, dan lain-lain untuk membedakan objek materialnya dengan archeology yang termasuk penelitian sejarah (histori-cal research).

c) Diutamakan berupa tulisan tangan (hand-scrift/manuscrift), yang berkaitan dengan keaslian tulisan, dan minimal merupakan hasil cetak tradisional/batu (lithography),

Page 103: i PB - IAIN Pontianak

90 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 91

yang berkaitan dengan umur naskah.d) Berasal dari abad pertengahan/klasik

(sangat bernilai karena kelangkaannya), sedapat mungkin berusia 100 tahun atau lebih (standard umum kesejarahan), dan minimal berusia 50 tahun (asalkan ciri utama terpenuhi dan penulisnya sudah meninggal dunia).

Penelitian ini, terutama bagian hasil translit-erasi/translasi, berguna untuk mempermudah kajian lebih lanjut dari berbagai ilmu seperti sejarah, sosial, budaya, kesusastraan, keseni-an, pendidikan, keagamaan dan lain-lain.Ilmu bantu utama yang paling dominan di-gunakan adalah Kodikologi (codicology) dan Tekstologi (textology). Kodikologi ialah ilmu yang mengkaji wadah/media dimana suatu teks dituliskan, dalam konteks filologi, medi-anya sebagaimana tercantum di atas haruslah yang bersifat non lestari. Sedangkan tekstolo-gi adalah ilmu yang berkaitan dengan pema-haman tentang teks, terutama yang terkait dengan makna yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks ini, kedudukan ilmu tafsir den-gan berbagai variannya menjadi sangat pent-ing, termasuk juga hermeneutik (bagi yang tidak apriori terhadapnya dan berhati-hati da-lam penggunaannya terutama untuk teks-teks ilahiyah).Sistematika laporan hasil penelitian filologi secara umum dapat dituangkan sebagai beri-kut:

Page 104: i PB - IAIN Pontianak

92 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang B. Fokus dan Pertanyaan Peneli-

tianC. Tujuan PenelitianD. Manfaat PenelitianE. Metode

Metode yang dimaksudkan disini adalah prosedur yang ditempuh dalam konteks filogi yang garis besarnya mencakup:1. Inventarisasi Naskah Seje-

nisInventarisasi ini dapat dilakukan dengan mela-cak lewat catalog of cat-alogues, Katalog naskah, buku/catatan/artikel dan lain-lain, sertakan pela-cakan lapangan.

2. Perbandingan Naskah (jika didapat lebih dari satu)a. Teknik yang Digu-

nakanTerlebih dahulu perlu dibuat skema, lalu di-tentukan naskah yang akan dibandingkan berdasarkan teknik standar, landasan, atau teknik lainnya guna

Page 105: i PB - IAIN Pontianak

92 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 93

menentukan naskah yang bersifat autorita-tif yang sedapat mun-gkin memenuhi ciri: usia tertua, kesalahan yang ada paling sedik-it, dan naskah paling lengkap.

b. Perbandingan TeksJika masih terdapat beberapa naskah yang derajat autoritatifnya setara, maka dilaku-kan perbandingan teks pada bagian awal, ten-gah, dan akhir naskah (penulis menyarankan untuk dilakukan pada halaman yang diambil secara random). Agar dapat dilihat dengan jelas, sebaiknya per-bandingan disusun da-lam bentuk tabel (filo-metri).

3. Pedoman Transliterasi dan TranslasiPedoman transliterasi (alih aksara) diperlukan kare-na aksara yang digunakan tidak lazim pada konteks kekinian. Namun bila ba-

Page 106: i PB - IAIN Pontianak

94 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

hasa yang digunakan se-cara kontekstual juga tidak umum dimengerti, maka diperlukan garis besar pe-doman translasi (alih baha-sa/penerjemahan).

4. Tahapan, Waktu, dan Tem-pat Penelitian

5. Pengumpulan Data (op-sional, jika diperlukan metode yang lain seperti metode komunikasi dan observasi)

6. Analisis Naskah7. Validasi Isi Kandungan

Teks

BAB II DESKRIPSI NASKAHA. Detesis Fisik NaskahB. Hasil Alih AksaraC. Hasil Penerjemahan (opsional)

BAB III ANALISIS NASKAHA. Analisis Media/Fisik Naskah

(terutama menggunakan kod-ikologi yang berdasarkan pada kehidupan sosial-budaya mas-yarakat saat penulisan naskah)

B. Analisis Kandungan/Isi Teks (terutama menggunakan ilmu tekstologi seperti tafsir/herme-neutik)

Page 107: i PB - IAIN Pontianak

94 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 95

BAB IV PENUTUPA. KesimpulanB. Urgensi Kandungan Isi Naskah

untuk Masa KiniC. Saran

6) Penelitian FolklorPenelitian folklor adalah kajian terhadap kein-dahan tradisi nontulisan baik lisan (vokal/ver-bal) dan/atau nonlisan (gerak/material) yang ada di masyarakat. Desain penelitian ini ber-hubungan erat dengan desain etnografi. Per-bedaan keduanya adalah pada titik beratnya, jika pada desain penelitian etnografi titikber-atnya adalah pada “sekelompok orang yang berkebudayaan sama”, maka desain folklor menitikberatkan pada “tradisi yang ada pada sekelompok orang tersebut”. Hal ini mirip dengan hubungan “Kodikologi” yang meng-kaji tentang fisik naskah, termasuk bahan dan hiasan-hiasan/ilustrasinya, dan “Tek-stologi”yang mengkaji teks yang tercantum pada naskah termasuk maknanya.Sistematika laporan penelitian folklor adalah:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Fokus dan Pertanyaan Peneli-

tianC. Tujuan PenelitianD. Manfaat Penelitian

Page 108: i PB - IAIN Pontianak

96 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Hasil Penelitian Terdahulu

(jika ada)B. Kajian Teori (mengutamakan

kajian teori dari disiplin ilmu yang digunakan untuk melaku-kan pembahasan misalnya sosi-ologi, kebudayaan, politik, atau ekonomi)

BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Folklor

Pada bagian ini dapat dijelas-kan mengenai pendekatan dan metode penelitian yang digu-nakan. Untuk desain penelitian folklor dapat dijelaskan men-genai jenis yang digunakan, antara lain: (1) oral literature, (2) budaya material, (3) social folk custom yang berhubungan dengan rites de passage, dan (4) performing folk arts.

B. Penentuan Sumber DataC. Pemilihan Konteks (Setting)

PenelitianD. Pengumpulan DataE. Analisis Data

Analisis data folklor pada dasarnya mengikuti model ana-lisis grounded research yaitu:

Page 109: i PB - IAIN Pontianak

96 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 97

(1) open coding, yang men-cakup breaking down, check-ing, examining, comparing, conceptualizing, dan catego-rizing, (2) axial coding, dan (3) selective coding.

F. Pemeriksaan Keabsahan DataPemeriksaan keabsahan data yang umum dalam penelitian folklor adalah member check, triangulasi, review mitra be-stari, dan expert judgement.

BAB IV DATA, ANALISIS, TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum FolklorB. Analisis Folklor (sesuai pertan-

yaan penelitian)C. Temuan Folklor (sesuai pertan-

yaan penelitian)D. Pembahasan Temuan Folklor

(dengan menggunakan teori dari disiplin ilmu yang dikaji di Bab II dan gambaran umum yang menggambarkan konteks penelitian)

BAB V PENUTUPA. KesimpulanB. Implikasi Folklor pada Masa

Page 110: i PB - IAIN Pontianak

98 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

KiniC. Keterbatasan PenelitianD. Saran

7) Penelitian Tokoh Penelitian tokoh adalah rancangan/desain “Pe-nelitian Naratif” (Narative Research) men-genai tokoh tertentu yang mempunyai peran sosial penting dalam kehidupan masyarakat pada masanya. Bukti ketokohan seseorang dapat dilihat dari pola pikir, karya tulis, dan lain-lain. Penelitian tokoh ini menggunakan alat bantu berupa biografi dan autobiografi. Biografi adalah tulisan tentang tokoh yang di-karang oleh orang lain, bukan tokoh yang ber-sangkutan, sedangkan autobiografi merupakan sejarah tertulis yang diungkap oleh si penulis mengenai dirinya sendiri. Biografi dan auto-biografi juga termasuk dalam “Rancangan Pe-nelitian Naratif”. Analisis yang dilakukan juga didasarkan catatan-catatan pendukung lainn-ya. Sistematika laporan hasil penelitian ini se-cara umum dapat dituangkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Fokus dan Pertanyaan PenelitianC. Tujuan PenelitianD. Urgensi PenelitianE. Metode Penelitian

1. Telaah PustakaTelaah pustaka ini dapat dilaku-

Page 111: i PB - IAIN Pontianak

98 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 99

kan dengan melacak lewat kar-ya tulis si tokoh, biografi, buku/catatan/artikel dan lain-lain.

2. Pelacakan Lapangan (bila me-mungkinkan)

3. Perbandingan Biografi (jika didapat lebih dari satu)a. Teknik yang Digunakan

Terlebih dahulu perlu dib-uat skema, lalu ditentukan biografi yang akan diband-ingkan berdasarkan teknik standar, landasan, atau teknik lainnya.

b. Perbandingan DataData yang dibandingkan adalah bagian awal, ten-gah dan akhir dari biografi dan autobiografi yang se-baiknya disusun dalam bentuk tabel.

4. Pedoman Transliterasi dan Translasi (opsional)

5. Tahapan dan Waktu Penelitian6. Metode, Alat, dan Prosedur

Pengumpulan Data7. Metode Analisis Data

BAB II DESKRIPSI TOKOHA. Deskripsi Kehidupan Sosial

Masyarakat (tempat tokoh dibesarkan)

Page 112: i PB - IAIN Pontianak

100 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

B. Sejarah Kehidupan (masa kecil hingga dewasa)

C. Sejarah PendidikanD. Karya yang Dihasilkan

BAB III ANALISIS TOKOHA. Analisis BiografiB. Analisis Autobiografi (jika ada)C. Analisis Karya Tulis

BAB IV PENUTUPA. Kesimpulan B. Saran

B. Tata TulisTata tulis untuk “Penggunaan Huruf, Penulisan Kata, Sing-katan dan Akronim, Angka dan Lambang Bilangan, dan Tanda Baca“ pada poin 1 – 5 berikut ini menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Sedangkan sisanya mengacu pada aturan yang digunakan untuk penila-ian akreditasi jurnal ilmiah nasional (Pedoman Karya Tulis Ilmiah Nasional terbitan LIPI, Litbang Dikti Depdiknas, dan UGM), Publication Manual of the American Psychological Association, dan A Manual for Writers oleh Turabian dari University of Chicago yang merupakan dua acuan standard pada kebanyakan penulisan jurnal ilmiah internasional.

1. Penggunaan Hurufa. Huruf Romawi Huruf Romawi atau huruf yang dicetak tegak pada

umumnya digunakan pada seluruh tulisan, kecuali dalam hal yang diatur pada penggunaan Huruf Italik.

b. Huruf Italik

Page 113: i PB - IAIN Pontianak

100 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 101

Pemakaian Huruf Italik atau huruf yang yang dicetak miring diatur sebagai berikut:1) Dipakai untuk menuliskan nama rujukan.2) Dipakai untuk memberikan penegasan pada ba-

gian kata, kata, atau kelompok kata (frasa) ter-tentu.

3) Dipakai untuk ungkapan (daerah maupun asing) yang belum terserap dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baku.

4) Dipakai untuk menuliskan tiruan bunyi.c. Hurup Kapital

Pemakaian Huruf Kapital (terkadang disebut Huruf Besar – meski tidak tepat) diatur sebagai berikut:1) Dipakai sebagai huruf pertama suatu kalimat.2) Dipakai sebagai huruf pertama pada kutipan

langsung.3) Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan

yang berhubungan dengan Tuhan (termasuk kata gantiNya) dan kitab suci.

4) Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar ke-hormatan, keturunan, dan keagamaan yang dii-kuti nama orang.

5) Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang ti-dak diikuti nama orang.

6) Diapakai sebagai huruf pertama unsur nama ja-batan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang ter-tentu.

7) Tidak dipakai sebagai huruf pertama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama in-stansi, atau nama tempat.

Page 114: i PB - IAIN Pontianak

102 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

8) Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.9) Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang

yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukur.

10) Dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

11) Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bang-sa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.

12) Dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bu-lan, hari raya, dan peristiwa sejarah.

13) Tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.

14) Dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.15) Tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah

geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.16) Dipakai sebagai sebagai huruf pertama semua

unsur nama negara, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi kec-uali kata seperti dan.

17) Tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah-an, dan ketatanegaraan, badan serta nama doku-men resmi.

18) Dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur ben-tuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan serta dokumen resmi.

19) Dipakai sebagai huruf pertama semua kata (ter-masuk semua unsur kata ulang sempurna) di da-lam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan,

Page 115: i PB - IAIN Pontianak

102 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 103

yang, untuk, yang tidak terletak di posisi awal. 20) Dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan

nama gelar, pangkat, dan sapaan.21) Dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk

hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, sauda-ra, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

22) Tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penun-juk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai da-lam pengacuan atau penyapaan.

d. Huruf Kapital KecilPemakaian Huruf Kapital Kecil (huruf kapital den-gan ukuran 8) digunakan untuk singkatan tertentu seperti untuk M (molar), N (normal), dan SD (standard deviation).

e. Huruf Tebal (Bold)Huruf yang dicetak tebal digunakan untuk:1) Judul bab.2) Nama ilmiah takson yang baru ditemukan.3) Vektor dalam matematika.

2. Penulisan Kataa. Kata Dasar

Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.b. Kata Turunan

Penulisan kata turunan diatur sebagai berikut:1) Imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya

yang berupa kata kerja (verb).2) Jika bentuk kata dasar berupa gabungan kata,

maka awalan (prefiks) atau akhiran (sufiks) ditu-lis serangkai dengan kata yang langsung mengi-kuti atau mendahuluinya.

3) Jika bentuk kata dasar berupa gabungan kata

Page 116: i PB - IAIN Pontianak

104 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

mendapata awalan dan akhiran sekaligus (kon-fiks), maka seluruh unsur gabungan kata itu di-tulis serangkai.

4) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipa-kai dalam kombinasi, maka gabungan kata itu ditulis serangkai.

5) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua un-sur itu dituliskan tanda hubung (-).

6) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh esa dan kata yang bukan kata dasar, maka gabungan kata itu ditulis terpisah.

c. Bentuk Kata Ulang DasarBentuk kata ulang dasar ditulis secara lengkap den-gan menggunakan tanda hubung (-).

d. Gabungan Kata Dasar1) Gabungan kata dasar yang lazim disebut kata

majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurn-ya ditulis terpisah.

2) Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk mene-gaskan pertalian unsur yang bersangkutan.

3) Gabungan kata tertentu yang sudah lazim ditulis serangkai.

e. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya 1) Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan

kata yang mengikutinya.2) Kata ganti ku, mu, dan nya ditulis serangkai den-

gan kata yang mendahuluinya.f. Kata Depan di, ke dan dari

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata

Page 117: i PB - IAIN Pontianak

104 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 105

yang mengikutinya (antara lain adalah kata keteran-gan waktu dan tempat) kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.

g. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya (kata ganti orang).

h. Partikel1) Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai den-

gan kata yang mendahuluinya.2) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang men-

dahuluinya kecuali untuk adapun, andapun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, meskipun, sungguhpun dan walau-pun.

3) Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap, ditulis terpisah dari bagian kalimat yang menda-hului maupun yang mengikutinya.

3. Singkatan dan Akronima. Singkatan (bentuk yang dipendekkan yang terdiri

atas satu huruf atau lebih)1) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan,

atau pangkat diikuti tanda titik (.).2) Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan

ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri dari satu huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik (.).

3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik (.).

4) Khusus untuk singkatan atas nama, dengan ala-mat, untuk beliau, dan untuk perhatian, tanda tit-

Page 118: i PB - IAIN Pontianak

106 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

iknya ditempatkan di tengah.5) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, ta-

karan, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik (.).

b. Akronim (singkatan yang sudah dianggap sebagai satu kata)1) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf

awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

2) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.

3) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun, gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis bukan dengan huruf kapital (huruf kecil).

Jika ingin membuat suatu akronim hendaknya jan-gan melebihi jumlah suku kata yang lazim dan ha-rus memperhatikan kombinasi huruf konsonan dan vokal sesuai pola kata Indonesia.

4. Angka dan Lambang Bilangana. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan

atau nomor menggunakan Angka Arab seperti pada halaman isi dan lampiran atau Angka Romawi seper-ti pada penomoran halaman depan.

b. Angka digunakan untuk menyatakan ukuran pan-jang, berat, luas dan isi, satuan waktu, nilai uang, halaman, presentase dan kuantitas.

c. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.

d. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.

Page 119: i PB - IAIN Pontianak

106 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 107

e. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan dengan menuliskan secara terpisah setiap lambang bilangannya.

f. Bilangan pecahan yang ditulis dengan huruf tidak menggunakan kata koma, tapi menggunakan kata per.

g. Bilangan tingkat ditulis dengan menggunakan Angka Romawi atau Angka Arab yang didepannya ditam-bahkan ke-.

h. Lambang bilangan yang ditulis dengan angka dan mendapat akhiran an dituliskan dengan menggu-nakan tanda sambung (-).

i. Lambang bilangan di awal kalimat dituliskan dengan huruf.

j. Lambang bilangan yang tidak berada di awal kalimat dapat dituliskan dengan huruf apabila cukup dengan satu atau dua kata.

k. Angka yang menunjukkan bilangan yang besar yang terdiri dari beberapa angka 0 dibelakangnya, satuan-nya dapat dituliskan dengan huruf.

l. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus.

5. Tanda Baca:a. Tanda Titik (.)

Pemakaian tanda titik diatur sebagai berikut:1) Dipakai pada akhir kalimat yang bukan per-

tanyaan atau seruan.2) Dipakai dibelakang huruf atau angka yang ber-

fungsi sebagai nomor.3) Tidak dipakai dibelakang huruf atau angka dalam

penomoran jika huruf atau angka itu merupakan huruf atau angka terakhir dari beberapa huruf

Page 120: i PB - IAIN Pontianak

108 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

atau angka yang berada dalam satu nomor.4) Dipakai untuk memisahkan angka yang menun-

jukkan jam, menit, dan detik.5) Dipakai pada singkatan setiap kata pada nama

orang.6) Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau

kelipatannya yang menunjukkan jumlah.7) Tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan

dan kelipatannya yang tidak menunjukkan jum-lah.

8) Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala tabel, figur (ilustra-si), dan sejenisnya.

9) Tidak dipakai di belakang:a) Alamat dan tanggal surat.b) Nama dan alamat penerima surat.

b. Tanda Titik Terangkat (∙)Tanda titik terangkat dipakai untuk menuliskan:1) Gugus air dalam senyawa kimia.2) Perkalian pada kalimat matematika untuk meng-

gantikan tanda kali (x).3) Penyingkatan ikatan kimia sebagai pengganti

tanda ikatan baku.4) Ekspresi genetik.

c. Tanda Koma (,)Pemakaian tanda koma diatur sebagai berikut:1) Dipakai di antara unsur dalam suatu perincian

atau pembilangan.2) Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang

satu dengan kalimat setara berikutnya yang dida-hului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.

3) Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari in-

Page 121: i PB - IAIN Pontianak

108 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 109

duk kalimat jika anak kalimat itu diiringi induk kalimatnya.

4) Tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengi-ringi induk kalimatnya.

5) Dipakai di belakang kata atau ungkapan peng-hubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu, akan tetapi.

6) Dipakai untuk memisahkan kata seperti oh, ya,wah, aduh, kasihan, dari kata berikutnya yang terdapat dalam satu kalimat.

7) Dipakai untuk memisahkan bagian lain dari ka-limat dengan petikan langsung yang mengikuti-nya.

8) Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dengan bagian kalimat yang mengiku-tinya.

9) Dipakai di antara:a) Nama dan alamat.b) Bagian-bagian alamat.c) Tempat dan tanggal, nama tempat dan

wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.10) Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang

dibalik susunannya dalam Daftar Rujukan.11) Dipakai diantara nama penulis, tahun penerbitan,

judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar rujukan (referensi).

12) Dipakai di antara bagian dalam catatan kaki.13) Dipakai di antara nama orang dan gelar akade-

mik yang mengikutinya.

Page 122: i PB - IAIN Pontianak

110 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

14) Dipakai di muka angka per sepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dalam angka.

15) Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

16) Dipakai untuk menghindari salah baca di be-lakang keterangan yang terdapat pada awal ka-limat.

d. Tanda Titik Koma (;)Pemakaian tanda titik koma di atur sebagai berikut:1) Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kali-

mat yang sejenis atau setara.2) Dapat dipakai sebagai kata ganti penghubung un-

tuk memisahkan kalimat yang setara dalam kali-mat majemuk.

e. Tanda Titik Dua (: )Pemakaian tanda titik dua di atur sebagai berikut:1) Dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan leng-

kap jika diikuti rangkaian atau pemerian.2) Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang me-

merlukan pemerian.3) Dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata

yang menunjukkan pelaku dalam suatu percaka-pan.

4) Dipakai di antara:a) Jilid atau nomor dan halaman.b) Bab dan ayat dalam kitab suci.c) Judul dan anak judul dalam suatu rujukan

(referensi).d) Nama kota dan penerbit dalam suatu rujukan

(referensi).f. Tanda Hubung (-)

Pemakaian tanda hubung di atur sebagai berikut:

Page 123: i PB - IAIN Pontianak

110 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 111

1) Dipakai untuk menyambungkan suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.

2) Dipakai untuk menyambungkan awalan dengan bagian kata dibelakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris

3) Dipakai untuk menyambungkan unsur-unsur kata ulang.

4) Dipakai untuk menyambungkan huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tunggal.

5) Dipakai untuk untuk memperjelas:a) Hubungan bagian kata atau ungkapan.b) Penghilangan bagian kelompok kata.

6) Dipakai untuk menerangkan:a) se dengan kata berikutnya yang dimulai den-

gan huruf kapital.b) ke dengan angka dengan an.c) Singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan

atau kata.d) Nama jabatan rangkap.

7) Dipakai untuk merangkai unsur Bahasa Indone-sia dengan unsur bahasa asing.

g. Tanda Pisah (─)Pemakaian tanda pisah diatur sebagai berikut:1) Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau

kalimat yang memberi penjelasan di luar bangu-nan kalimat.

2) Dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kali-mat menjadi jelas.

3) Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal den-gan arti sampai ke atau sampai dengan.

h. Tanda Elipsis (...)

Page 124: i PB - IAIN Pontianak

112 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Pemakaian tanda elipsis diatur sebagai berikut:1) Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.2) Dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu

kalimat atau naskah ada bagian yang dihilang-kan.

i. Tanda Tanya (?)Pemakaian tanda tanya diatur sebagai berikut:1) Dipakai pada akhir kalimat tanya.2) Dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan

bagian kalimat yang disangsikan atau yang ku-rang dapat dibuktikan kebenarannya.

j. Tanda Seru (!)Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyata-an yang berupa seruan atau perintah yang menggam-barkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.

k. Tanda Kurung ((..))Pemakaian tanda kurung diatur sebagai berikut:1) Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan

atau penjelasan.2) Dapat dipakai untuk mengapit keterangan atau

penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.

3) Dipakai mengapit huruf atau kata yang kehad-irannya di dalam teks dapat dihilangkan.

4) Dapat dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang memerinci satu urutan keterangan atau un-tuk penomoran tertentu.

l. Tanda Kurung Siku ([ ... ])Pemakaian tanda kurung siku diatur sebagai berikut:1) Dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelom-

pok kata sebagai koreksi atau tambahan pada

Page 125: i PB - IAIN Pontianak

112 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 113

kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain, yang menyatakan bahwa kekurangan atau kesalahan itu memang terdapat pada naskah asli.

2) Dipakai mengapit keterangan dalam kalimat pen-jelas yang sudah bertanda kurung.

m. Tanda Petik (“...”)Pemakaian tanda petik di atur sbagai berikut:1) Dipakai mengapit petikan langsung yang berasal

dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis.2) Dipakai mengapit judul sya’ir, karangan atau bab

buku yang dipakai dalam kalimat.3) Dipakai mengapit istilah ilmiah yang kurang

dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.n. Tanda Petik Tunggal (‘..’)

Pemakaian tanda titik tunggal diatur sebagai berikut:1) Dipakai mengapit petikan langsung yang ter-

susun di dalam petikan lain.2) Dipakai mengapit makna, terjemahan, atau pen-

jelasan kata atau ungkapan asing. o. Tanda Garis Miring (/)

Pemakaian tanda garis miring di atur sebagai berikut:1) Dipakai di dalam nomor surat.2) Dipakai pada nomor pada alamat.3) Dipakai pada penandasan masa satu tahun yang

terbagi dalam dua tahun takwim.4) Dipakai sebagai pengganti kata atau dan tiap.

p. Tanda Ampersan (&)Tanda ampersan berfungsi sebagai pengganti kata dan bila bentuk lebih singkat diinginkan. Tanda ini dianjurkan dipakai dalam pengacuan pada daftar rujukan (referensi) untuk mengurangi pengulangan bentuk.

Page 126: i PB - IAIN Pontianak

114 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

q. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘) Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan ba-gian kata atau bagian angka tahun.

6. Pengetikana. Spasi Pengetikan

Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya dalam pengetikan tesis secara umum adalah satu setengah spasi. Khususnya untuk judul tabel, dan judul figur yang lebih dari satu baris diketik dengan jarak satu spasi. Daftar rujukan (referensi) diketik dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara dua sumber (lema) diketik dengan jarak satu setengah spasi.

b. Batas Tepi (Margin) Pengetikan Batas tepi pengetikan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut:Tepi atas : 4 cmTepi bawah : 3 cmTepi kiri : 4 cmTepi kanan : 3 cm

c. Pengetikan Alinea dan Kalimat1) Alinea dibentuk berdasarkan satu pokok pikiran. 2) Alinea utama “umumnya” dibentuk dari beber-

apa kalimat. 3) Alinea utama deduktif berisikan kalimat inti/

konklusi, yang mengandung pokok pikiran, dan kalimat/kalimat-kalimat penjelas/deskripsi, yang berisikan penjelasan, rincian, maupun con-toh-contoh.

4) Alinea utama induktif berisikan kalimat/kali-mat-kalimat penjelas/deskripsi, yang berisikan penjelasan, rincian, maupun contoh-contoh, dan kalimat inti/konklusi, yang mengandung pokok

Page 127: i PB - IAIN Pontianak

114 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 115

pikiran.5) Untuk menjaga kontinyuitas ide antar alenia

(perampatan makna), maka digunakan alinea pe-lengkap seperti alinea pembuka, alinea peralihan, alinea penegas, maupun alinea penutup yang dapat dibentuk hanya dengan satu kalimat.

6) Pengetikan awal alinea baru dimulai pada ketu-kan kelima atau ketujuh dari tepi kiri secara kon-sisten.

7) Meskipun terjadi pergantian subbab, subsubbab, dan seterusnya, posisi margin untuk pengetikan alinea tidak berubah.

8) Kalimat pernyataan/berita tunggal/sederhana (simple sentence) disusun dengan beberapa kom-ponen seperti:a) Subjek – predikat.b) Subjek – predikat – keterangan (sifat, waktu,

tempat, dll). c) Subjek – predikat – objek/pelengkap (pela-

ku, penderita, dll)d) Subjek – predikat – objek – keterangan.e) Keterangan – subjek – predikat – objek.f) Keterangan – subjek – predikat – objek –

keterangan.9) Kalimat majemuk yang terdiri dari:

a) Kalimat majemuk setara/kalimat gabungan (compound sentence) adalah dua kalimat tunggal setara dijadikan satu dengan meng-gunakan kata penghubung “dan” dan/atau “atau”.

b) Kalimat majemuk tak setara/kalimat kom-pleks (complex sentence) adalah gabungan

Page 128: i PB - IAIN Pontianak

116 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

kalimat tunggal tak setara sehingga ada yang berfungsi sebagai induk kalimat dan anak kalimat. Di antara induk dan anak kalimat dibatasi oleh tanda koma (,) atau dihubung-kan dengan kata peralihan seperti: ketika, pada saat, sementara, adalah, merupakan dll.

10) Untuk kalimat pengandaian, sebelum kompo-nen-komponen di atas ditempatkan kata pen-gandaian seperti: seandainya, andaikan, apabila, jika, dll.

11) Untuk kalimat tanya, sebelum komponen-kom-ponen di atas ditempatkan kata tanya seperti: sia-pa, apa, bila, dimana, bagaimana, dll.

12) Setiap kalimat yang disusun hendaknya berurutan dan mempunyai kontinyuitas ide. Salah satu cara mewujudkan kontinyuitas ide (perampatan mak-na) dimaksud adalah dengan menggunakan kata peralihan (transitional words) pada awal kali-mat (yang mengandung komponen-komponen di atas) berikutnya seperti: peralihan waktu/time links (kemudian, selanjutnya, setelah itu, semen-tara itu, bersamaan dengan itu, sebelum itu, se-jak itu), peralihan sebab akibat/cause-effect links (akibatnya, hal tersebut disebabkan, karenanya, dengan demikian, hasilnya), peralihan tambahan/addition links (sebagai tambahan, lebih jauh lagi, selain itu, sedangkan, hal yang sama), peralihan kontras/contrast links (tetapi, meskipun demiki-an, walaupun demikian, di sisi lain, sebaliknya).

d. Pengetikan Bab, Subbab dan Turunannya.1) Nama bab diketik dengan huruf kapital tebal

ukuran 14 dengan jarak 4 cm dari tepi kiri atas.

Page 129: i PB - IAIN Pontianak

116 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 117

Nomor urut bab ditulis dengan Angka Romawi dan ditulis di tengah-tengah kertas di atas nama bab.

2) Pengetikan subbab dan nomor subbab dimulai dari batas tepi kiri dengan menggunakan huruf tebal. Huruf awal tiap kata subbab ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas seperti: dalam, terhadap, pada, di, ke, yang, dan sebagainya. Judul subbab (seperti judul-judul lainnya) tidak diakhiri dengan tanda titik. Nomor subbab ditulis dengan menggunakan huruf kapital diikuti titik (A., B., C., dan seterusnya).

3) Pengetikan anak subbab dimulai segaris dengan huruf pertama nama subbab. Huruf awal set-iap katanya ditulis dengan huruf kapital kecuali huruf awal kata tugas. Judul subsubbab tidak diakhiri dengan tanda titik. Nomor subsubbab ditulis dengan menggunakan Angka Arab diikuti titik (1., 2., 3., dan seterusnya).

4) Penomoran untuk subbab, subsubbab, dan seter-usnya adalah sebagai berikut:A. Abcd Efgh

1. Abcd Efgha. Abcd Efgh

1) Abcd Efgha) Abcd Efgh

(1) Abcd Efgh(a) Abcd Efgh

- Abcd Efgh- Bcde Fghi

(b) Bcde Fghi(c) Cdef Ghj

Page 130: i PB - IAIN Pontianak

118 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(2) Bcde Fghi(3) Cdef Ghij

b) Bcde Fghic) Cdef Ghij

2) Bcde Fghi3) Cdef Ghij

b. Bcde Fghic. Cdef Ghij

2. Bcde Fghi3. Cdef Ghij

B. Bcde FghiC. Cdef Ghij

7. Penggunaan HurufNaskah harus diketik komputer dengan menggunakan pilihan huruf Times New Roman yang secara umum menggunakan ukuran 12, dan dicetak dengan printer “letter quality”.

8. Gaya Penulisana. Penomoran

1) Penomoran HalamanNomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas, kecuali di halaman yang mengandung judul bab pada bagian isi dan mengandung judul lampiran pada bagian lampiran ditempatkan di tengah bawah. Nomor halaman menggunkaan Angka Arab, dimulai dari Bab Pendahuluan. Halaman-halaman sebelumnya, seperti halaman Judul, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Figur menggu-nakan Angka Romawi Kecil dan ditempatkan di bagian tengah bawah.

2) Penomoran Matematis

Page 131: i PB - IAIN Pontianak

118 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 119

Jika di dalam laporan penelitian terdapat sejum-lah penomoran matematis, penomoran dilakukan dengan Angka Arab yang ditempatkan di dekat batas tepi kanan di antara dua tanda kurung.

b. Penyajian Tabel dan Figur1) Tabel

a) Nomor tabel diletakkan di tengah-tengah an-tara margin kiri dan kanan, kemudian diikuti nama tabel ditulis di bawahnya dengan jarak satu spasi.

b) Nomor tabel menggunakan Angka Arab, dit-ulis secara urut, tanpa memandang dalam ba-gian mana tabel disajikan.

c) Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran tersendiri, tidak menyambung nomor tabel dalam teks.

d) Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.

e) Tulisan tabel, nomor tabel dan nama tabel diletakkan di atas tabel.

2) FigurPengertian figur (menggunakan istilah dari Pub-lication Manual of APA) disini meliputi foto, lukisan, grafik, diagram, bagan, skema, peta, dan yang sejenis. Penyajian figur mengikuti ketentu-an sebagai berikut:a) Tulisan figur, nomor figur, dan nama figur

diletakkan di bawah figur, dengan posisi rata kiri (align left).

b) Nomor figur ditulis dengan Angka Arab, di-

Page 132: i PB - IAIN Pontianak

120 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

tulis secara berurutan tidak memperhatikan dalam bab mana figur disajikan.

c) Figur disajikan dalam satu halaman.c. Pengutipan

1) Cara Menulis Kutipan LangsungKutipan langsung ditulis sama persis dengan sumber aslinya baik mengenai bahasanya mau-pun ejaannya. Kutipan yang terdiri dari lima ba-ris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai pada garis yang sejajar dengan huruf pertama alinea baru dan tanpa tanda kutip. Kutipan yang pan-jangnya kurang dari lima baris dimasukkan ke dalam teks, ketik seperti ketikan teks pada um-umnya, diawali dan diakhiri dengan tanda petik rangkap (“). Apabila peneliti memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat, maka pada bagian itu diberi titik-titik sebanyak:a) Tiga buah (...).b) Satu baris, jika yang dihilangkan satu baris

atau lebih. Bila peneliti ingin memberikankan penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, peneliti harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada di antara tanda ku-rung, misalnya (garis bawah dari peneliti).

2) Cara Menulis Sumber dari Kutipan LangsungSumber kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama pengarang (hanya nama kel-uarga, bila ada), tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutipContoh: “............................................” (Bailey, 1987: 24).

Page 133: i PB - IAIN Pontianak

120 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 121

atauMenurut Bailey (1987: 24), “............................”.

3) Cara Menulis Kutipan Tidak LangsungKutipan tidak langsung adalah yang tidak sama persis dengan aslinya. Peneliti hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip dalam kalimat yang disusun sendiri oleh peneliti. Ku-tipan tersebut ditulis dengan spasi rangkap sama seperti teks tesis umumnya.

4) Cara Menulis Sumber dari Kutipan Tidak LangsungSumber kutipan tidak langsung ditulis dengan menyebut nama pengarang secara lengkap (atau hanya nama keluarga, bila ada) dan tahun pener-bitan saja.Contoh:................................................. (Kaufman, 1981).atau Menurut Kaufman (1981), ...................................

Kutipan baik langsung maupun tidak langsung hen-daknya diambil dari sumber utamanya. Jika ter-paksa, karena sumber utama tidak tersedia, barulah diperkenankan menggunakan sumber kedua. Peng-gunaan sumber ketiga dan seterusnya tidak diperk-enankan.Cara pengetikannya (mengikuti Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Nasional) adalah:1) Menurut Amir (1988: 33), Bailey menyatakan bahwa, “.......................”.2) Bailey menyatakan bahwa, “......................................” (Amir, 1988: 33).

Page 134: i PB - IAIN Pontianak

122 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

d. Daftar Pustaka/Bibliografi/ReferensiSebelum ini telah dipaparkan bahwa Daftar Pusta-ka adalah daftar yang memuat sumber kutipan yang digunakan yang berupa buku dalam berbagai ben-tuknya. Sedangkan jika yang digunakan tidak ha-nya berupa buku, tetapi juga berupa sumber media audiovisual maupun yang lainnya, digunakan istilah lain yaitu Bibliografi atau Referensi. Meskipun demikian, standard penulisan jurnal inter-nasional yang mengacu pada Publication Manual of the APA menggunakan istilah Reference List (Daftar Rujukan) yang lebih ringkas dapat juga ditulis den-gan Reference (Referensi) tanpa memperdulikan apakah isinya hanya mengandung sumber kutipan yang berupa buku atau juga mengandung sumber dalam bentuk lainnya. Daftar Rujukan/Referensi ini dapat mencakup semua sumber yang dikutip dengan penulisan tidak dipilah misalnya penulisan sumber yang berasal dari buku dipisahkan dengan penulisan dari sumber internet dan lainnya.Butir-butir ketentuannya dipaparkan di bawah ini. 1) Singkatan

Beberapa singkatan yang secara umum diguna-kan dalam hal ini adalah:a) bag. untuk bagian.a) ed. untuk edisi.b) ed. rev. untuk edisi revisi.c) ed. ke-2 untuk edisi kedua.d) Ed. untuk Editor.e) Eds. untuk Editor yang lebih dari satu orang.f) Trans. untuk Translator.g) t.w. untuk tanpa waktu.

Page 135: i PB - IAIN Pontianak

122 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 123

h) t.p. untuk tanpa penerbit.i) t.l. untuk tanpa lokasi penerbitan.j) t. n. untuk tanpa nama pengarang.k) d.p.p untuk dalam proses penerbitan.l) hal. untuk halaman.m) Vol. untuk Volume ke.n) vols. untuk jumlah volume.o) No. untuk Nomor.p) Supl. untuk Suplemen.q) Tech. Rep. untuk Technical Report.

2) Pengurutana) Pengurutan dilakukan huruf per huruf.

Meskipun demikian Brown, J. R., ditempat-kan lebih dahulu dibandingkan Browning, A. R., meskipun i mendahului J. Jadi pen-gurutan untuk nama yang dibalik dilakukan dengan mengutamakan nama keluarga (fam-ily name) dibanding singkatan bagian nama pertama, kedua, atau ketiganya.

b) Nama yang mengandung singkatan di bagian depan (bukan nama keluarga) diperhitung-kan dalam pengurutan. Misalnya M. Amin ditempatkan lebih dahulu dari Muh. Amin, lebih dahulu dari Muhammad Amin. Contoh lainnya adalah MacCarthy ditempatkan lebih dahulu dari McAllister, MacNeil ditempat-kan lebih dahulu dari M’Holdy.

c) Nama yang mengandung artikel atau prepo-sisi diperhitungkan dalam pengurutan. Mis-alnya DeBase ditempatkan lebih dahulu dari De Vries, Helmholtz ditempatkan lebih da-hulu dari von Helmholtz. Bagian Biografis

Page 136: i PB - IAIN Pontianak

124 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

pada Merriam-Webster’s Collegiate Diction-ary dapat digunakan untuk membantu dalam hal yang terkait dengan nama yang men-gandung artikel atau preposisi.

d) Pengurutan tidak menggunakan (diberi) no-mor urut.

3) Tipe Karya yang DirujukTipe karya yang dapat dirujuk untuk suatu penu-lisan ilmiah dan dicantumkan dalam daftar ref-erensi dapat dikategorikan atas publikasi yang berasal dari:a) Periodis (publikasi yang bersifat periodik)

(1) Abstrak(2) Publikasi Tahunan(3) Catatan Kongres(4) Isu yang Diedit dari Jurnal(5) Elektronik(6) Catatan Pemerintah(7) Artikel dalam Proses Penerbitan(8) Isu dari Jurnal Secara Utuh(9) Artikel Jurnal(10) Artikel Jurnal Elektronik(11) Surat kepada Editor(12) Artikel Majalah(13) Manuskrip yang Diajukan(14) Monograf(15) Artikel Surat Kabar(16) Sumber Kedua(17) Isu Khusus(18) Bagian Khusus(19) Suplemen(20) Suplemen Monograf

Page 137: i PB - IAIN Pontianak

124 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 125

(21) Sinopsis(22) Artikel Terjemahan.

b) Buku, Brosur, dan Bagian Buku(1) Artikel dalam Buku yang Diedit(2) Artikel dalam Buku Referensi(3) Buku yang Diedit dan Buku dengan Penanggung Jawab(4) Buku Utuh(5) Brosur(6) Bagian/Bab pada Buku yang Diedit(7) Buku yang Diedit(8) Buku dalam Proses Cetak(9) Manuskrip yang Diajukan kepada(10) Karya Multi Volume(11) Tanpa Penulis(12) Karya yang Dicetak Ulang(13) Karya yang Dipublikasikan Ulang(14) Review dari(15) Edisi Revisi atau Edisi Subsekuensial(16) Sumber Kedua(17) Seri(18) Artikel Terjemahan dari Buku yang Diedit(19) Buku Terjemahan.

c) Laporan Teknis dan Penelitian(1) Arsip dari Layanan Deposit Dokumen(2) Catatan yang Diedit(3) Catatan dari Karya yang Diedit(4) Arsip Pemerintah(5) Ringkasan Isu(6) Monograf(7) Arsip dari Organisasi Swasta

Page 138: i PB - IAIN Pontianak

126 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(8) Arsip Perguruan Tinggi(9) Kertas Kerja.

d) Prosiding Pertemuan dan Simposium(1) Abstrak dari Makalah yang Dimasukkan dalam Prosiding(2) Prosiding yang Dipublikasikan Pertahun(3) Makalah dari Prosiding yang Diedit(4) Makalah yang Dipresentasikan tetapi Tidak Dipublikasikan(5) Prosiding yang Dipublikasikan(6) Kontribusi untuk Simposium, baik yang

Dipublikasikan maupun Tidak.e) Disertasi, Tesis, dan Disertasi

(1) Abstrak dalam Disertasi dan Tesis Inter-nasional(2) Disertasi, Tesis, dan Tesis yang Tidak Dipublikasikan(3) Disertasi, Tesis, dan Tesis yang Didapat dari Perguruan Tinggi.

f) Karya yang Tidak Dipublikasikan dan Di-publikasikan SecaraTerbatas(1) Karya dalam Proses Cetak yang Diteri-

ma untuk Dipublikasikan(2) Data dari Penelitian yang Tidak Dipub-likasikan(3) Manuskrip dari Layanan Deposit Doku-men(4) Surat-surat(5) Karya yang Beredar Secara Terbatas(6) Manuskrip dalam Persiapan(7) Memo-memo(8) Karya yang Tidak Dikirimkan untuk Di-

Page 139: i PB - IAIN Pontianak

126 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 127

publikasikan(9) Wujud Komunikasi Personal(10) E-mail Pribadi(11) Data Mentah(12) Karya yang Dikirimkan untuk Dipub-likasikan.

g) Review(1) Review Buku(2) Review Film(3) Review Berjudul(4) Review Tanpa Judul.

h) Media Audiovisual(1) Rekaman Suara(2) Film(3) Rekaman Musik(4) Program Televisi(5) Videotape.

i) Media Elektronik(1) Abstrak(2) Software Komputer(3) Manul Program Komputer(4) File Data(5) Database(6) Mailing List Elektronik(7) E-mail Pribadi(8) Artikel Jurnal(9) Daftar Server(10) Artikel Surat Kabar(11) Newsgroup(12) Dokumen-dokumen Non Periodis(13) Kelompok Diskusi atau Forum Online(14) Prosiding

Page 140: i PB - IAIN Pontianak

128 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(15) Software(16) Laporan Penelitian dan Teknis.

4) Variasi Elemen pada Daftar Pustaka/Daftar Ruju-kan (Referensi):a) Variasi Penulis

(1) Asosiasi(2) Penulis yang Dimodifikasi, seperti se-

bagai Editor maupun Penerjemah(3) Penulis Merangkap Penerbit(4) Kolaborasi(5) Penanggung Jawab Korporasi(6) Para Editor:

(a) Dewan Editor(b) Pimpinan(c) Tanpa Editor(d) Jumlah dari(e) dari Prosiding(f) dari Isu-isu Khusus(g) Seri(h) Volume.

(7) Agency Pemerintah atau Institusi(8) Kelompok Penulis(9) Tanpa Penulis(10) Institusi Swasta.

b) Variasi Judul(1) Bukan Judul Berbahasa Indonesia (dengan Terjemahan)(2) Kata Benda Sebenarnya pada Judul(3) Edisi Baru atau Edisi Revisi(4) Sub Judul(5) Judul dengan Sebuah Judul(6) Karya yang Diterjemahkan

Page 141: i PB - IAIN Pontianak

128 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 129

(7) Terjemahan Judul ke Bahasa Indonesia(8) Judul Dua Bagian(9) Karya Tanpa Judul(10) Nomor Volume dari Sebuah Buku(11) Nomor Volume Muncul dengan Nomor-nomor Halaman.

c) Variasi Informasi Publikasi(1) Penulis sebagai Penerbit(2) Buku dalam Proses Cetak(3) Artikel Jurnal dalam Proses Cetak(4) Surat kepada Editor(5) Manuskrip yang Sedang Dipersiapkan(6) Manuskrip yang Diajukan tetapi Belum

Diterima(7) Monograf(8) Tanpa Waktu(9) Halaman yang Tidak Bersambung(10) Nama Penerbit yang Disingkat(11) Publikasi yang Periodenya Lebih dari

Setahun(12) Publikasi di Luar Negeri(13) Paginasi Lebih Berdasarkan Isu daripa-

da Berdasarkan Volume(14) Karya yang Dicetak atau Dipublikasikan

Ulang(15) Karya Tanpa Tanggal(16) Karya yang Tidak Dipublikasikan.

5) Contoh-contoh Penulisan untuk Daftar Pustaka/Bibliografi/Referensi dari Berbagai Sumbera) Periodis

(1) Artikel Jurnal, Satu PenulisSouthern, S., A. (2008). Choice and

Page 142: i PB - IAIN Pontianak

130 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Relatve Pleasure of Consequences. Edu-cational Measurement Journal, 176, 76-85.

(2) Artikel Jurnal, Dua Penulis, Jurnal Ddi-paginasi Berdasarkan IsuAmirudin Ahmad & Sri Sulastri. (2008). Masyarakat dan Pendidikan Formal. Jur-nal Sosiologi Pendidikan, 45, 12-20.Catatan:Nama penulis Indonesia yang tidak men-gandung nama keluarga, diketik dengan susunan tetap (tak diubah).

(3) Artikel Jurnal, Tiga hingga Enam PenulisSaywitz, K. J., Mannarino, A. P., Berlin-er, L., & Cohen, J. A. (2004). Treatment for Sexuall Abused Children and Adoles-cent. American Psychologist, 55, 1040-1049.

(4) Artikel Jurnal, Lebih dari Enam PenulisWolchick, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D., Lengua, L., et al. (2000). An Experimental Eval-uation of Theory-Based Mother and Mother-Child Programs for Children of Divorce. Journal of Consulting and Clin-ical Psychology, 68, 843-856.Catatan:(a) Setelah nama pengarah keenam

dituliskan et. al untuk mengindi-kasikan adanya penulis yang lain

(b) Pada teks, pengutipan dilakukan cukup dengan mengetikkan (Wol-

Page 143: i PB - IAIN Pontianak

130 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 131

chik et. Al., 2000)(5) Artikel Jurnal dalam Penerbitan

Zuckerman., M., & Kieffer, S. C. (in press). Race Differences in face-ism: Does facial Prominence Imply Domi-nance? Journal of Personality and Social Psychology.Catatan:(a) Makalah yang sudah dikirmkan

dan diterima untuk diterbitkan pada suatu jurnal disebut “dalam pener-bitan”.

(b) Jangan cantumkan tahun, vol-ume,atau nomor halaman sampai artikel telah diterbitkan.

(c) Sebagai pengganti tahun, digunakan kata in press.

(d) Pada teks, pengutipan dilakukan cukup dengan mengetikkan (Zuck-erman & Kieffer, in press).

(e) Jika ada rujukan/referensi lain oleh penulis yang sama (atau ada nama penulis yang sama pada suatu karya dari beberapa penulis) tercantum dalam daftar refersnsi, tempatkan lemma/entry in-press lebih dahulu dariapada karya yang sudah dipub-likasikan.

(f) Jika ada beberapa entry dari penu-lis sebagaimana dimaksud di atas, urutkan secara alfabetis dengan menambahkan huruf setelah kata

Page 144: i PB - IAIN Pontianak

132 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

in-pres (contoh: in pres-a).(6) Artikel Majalah

Kandel, E. R., & Squire, L. R. (2000, 10 November). Neuroscience: Breaking Down Scientific barriers to the Study of Brain and Mind. Science, 290, 113-1120.Catatan:(a) Cantumkan tanggal dan bulan pub-

likasi setelah tahun, untuk publikasi yang periodenya harian atau ming-guan.

(b) Cantumkan bulan publikasi setelah tahun, untuk publikasi yang periode-nya bulanan.

(7) Artikel TabloidSuhairi Bal’am. (1993, Minggu II Okto-ber). Pemanfaatan Media Telekomuni-kasi dalam Pendidikan. Teknologi Dig-ital, 70, 6-7.

(8) Artikel di Tabloid, Tanpa Nama PenulisMedia Pembelajaran Digital. (1993, Ok-tober/November). Copy Editor, 72, 1-2.Catatan:Gunakan Judul Ringkas atau Judul Lengkap sebagai pengganti posisi nama penulis.

(9) Artikel Surat Kabar Harian, Tanpa Nama Penulis Dakwah pada Masyarakat Ter-pencil. (2009, 10 Oktober). Pontianak Post, hal. 8.

(10) Artikel Surat Kabar Harian, dengan

Page 145: i PB - IAIN Pontianak

132 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 133

Halaman tak BersambungEkonomi Neolib vs. Ekonomi Islam. (2009, 10 Oktober). Pontianak Post, hal. 8, 10.

(11) Artikel Surat Kabar, Surat PembacaMuhammad Sahab. (2008, 29 Februari). Menghitung Amal (Surat Pembaca). Equator, hal. 8.

(12) Keseluruhan Isu atau Bagian Khusus dari Suatu JurnalSimanjuntak, C. (Ed.). (1999). Diagno-sis dan Dimensi Klasifikasi Ilmu Peng-etahuan (Isu Khusus). Jurnal Psikologi Pendidikan, 100(3).Catatan:(a) Nama editor yang mengandung

nama keluarga diketikkan nama keluarganya dulu baru diikuti sing-katan namanya.

(b) Tempatkan nama editor sebelum ta-hun publikasi.

(c) Jika tanpa nama editor, tempatkan judul isu sebagai penggantinya.

(d) Pada teks, gunakan kata pertama yang signifikan sebagai ganti nama editor. Contoh: (“Diagnosis”, 1999)

(e) Cantumkan nomor urut untuk “isu khusus” tetapi untuk “bagian khu-sus” gunakan rentang nomor hala-mannya. Contoh di atas, nomor urut isu khususnya adalah 3.

(13) Monograph dengan Nomor Isu dan No-

Page 146: i PB - IAIN Pontianak

134 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

mor Serial (Keseluruhan)Haris, P. L., & Kavanaugh, R. D. (1993). Young Children’s Understand-ing of Pretense. Monograph of the Soci-ety for Research in Child Development, 58(1, Serial No. 231)

(14) Monograph Pembatas dengan Halaman Tak Berlanjut sebagai Suplemen dari JurnalBattig, W. F., & Montague, W. E. (1969). Category Norms for Verbal Items in 56 Categories: A Replication and Extension of the Connecticut Category Norms, Journal of Experimental Psychology Monographs, 80(3, Bag. 2)Catatan:Setelah nomor volume, di dalam kurung

dicantumkan:(a) Nomor isu.(b) Nomor bagian atau nomor suple-

men.(15) Monograph Pembatas dalam Jurnal den-

gan Halaman BerlanjutMaya Hastina. (1997). Validitas Nomo-logik (Monograph). Jurnal Psikologi Terapan, 76, 143-148.

(16) Abstrak sebagai Sumber AsliMaya Hastina (1991). MAP-2 Pengek-

spresian di sel piramidal Koli-noseptif yang diubah dalam peng-kondisian Parlov [Abstrak]. Ab-stract Society for Neuroscience,

Page 147: i PB - IAIN Pontianak

134 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 135

17, 480.(17) Abstrak dari Sumber Sekunder (Dicetak

Secara Perodik)Nakazato, K. (1992). Fungsi Kognitif

Manula: Studi Manula Jakarta. Jurnal Pengembangan Ilmu Psi-kologi, 3, 9-19. Abstrak diambil dari PsycSCAN: Neuropsikologi, 1993, 2, Abstrak No. 604

(18) Suplemen JurnalRegier. (1990). Epidemiologi pada pen-

derita kelainan emosional: Lokasi Riset Penampungan Masyarakat. Jurnal Penelitian Psikiatri 24 (Sppl. 2), 3-14.

(19) Publikasi Periodik TahunanNama (1993). Sosial Kognitif dan So-

sial Percepsi. Review Tahunan Psikologi , 44, 155-194

(20) Artikel Jurnal Bukan Berbahasa Indone-sia, Judul DiterjemahkanIsing, M. (2000). Intensity dependence

in event-related EEG potentials: Are impulsive individual aug-menters or reducers? (Intensitas kepercayaan dalam peristiwa ter-kait potensi EEG: Apakah sifat ge-gabah seseorang bertambah atau berkurang?) Zeittschriftfur Differ-ential and Diagnostic Psychology, 21, 208-217.

Catatan:

Page 148: i PB - IAIN Pontianak

136 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(a) Jika menggunakan versi asli yang bukan arikel Bahasa Indoensia, se-butkan versi aslinya. tuliskan Judul Asli dan dalam kurung tuliskan jud-ul terjemahan dalam Bahasa Indo-nesia.

(b) Gunakan angka diaktritikal dan huruf kapital untuk kata-kata yang bukan bahasa Indonesia seperti yang dilakukan dalam bahasa asli

(21) Artikel Jurnal Terjemahan, Jurnal Dis-usun Berdasarkan IsuNama, (1972). Psikiatri Anak Transkul-

tural. Akta Paedopsikitrika, 38(9), 229-231.

Catatan:Jika terjemahan bahasa Indoensia dari

artikel asli yang digunakan se-bagai sumber, sebutkan terjemah-an Indoensia.Beri judul berbahasa Indonesia tanpa tanda kurung.

(22) Citasi dari Karya yang Didiskusikan pada Sumber SekunderTeks citasi:Seidenberg and McClelland’s study (as cited in Coltheart, Curtis, Atkins, & Haller, 1993)Masukkan list referensi:Coltheart, M., Curtis, B., Atkins, P.,

& Haller, M. (1993). Models of reading aloud: Dual-rate and par-allel-distributed-proceccing ap-

Page 149: i PB - IAIN Pontianak

136 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 137

proaches. Psylogical Review, 100, 589-608.

b) Buku, Brosur, dan Bagian Buku(1) Buku edisi ketiga

Mitchell, T. R., & Larson, (1987). Peo-ple in organizations: An introduc-tion to organizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.

(2) Buku dengan grup penyusun (agen pe-merintah) sebagai penerbitAustralian Bureau of Statistics. (1991).

Estimated resident population by age and sex in statical areas. New South Wales, June 1990 (No. 3209.1). Canberra, Australian Cap-ital Territory: Author.

(3) Buku yang dieditGibbs, J.T., & Huang, L.N. (Eds.).

(1991). Children of color: Psycho-logical interventions with minority youth. San Francisco: Jossey-Bass.

(4) Buku tanpa penyusun atau editorMerriam-Webster’s collegiate dictio-

nary (10th ed.). (Spring-field, MA: Merrian-Webster.

(5) Buku edisi revisiRosenthal, R. (1987). Meta-analyt-

ic procedures for social research (Rev.ed). Newbury Park, CA: Sage

(6) Beberapa volume dalam kumpulan isi yang telah diedit dengan periode pub-likasi lebih dari 1 tahun

Page 150: i PB - IAIN Pontianak

138 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Koch, S. (Ed.) (1959-1963). Psycholo-gy: A Study of science (Vols. 1-6). New York: McGraw-Hill.

(7) Ensiklopedi atau kamusSadie, S. (Ed.). (1980). The new Grave dictionary of music and musician (6th ed., Vils. 1-2.). London: Macmillan.

(8) Buku yang bukan berbahasa IndonesiaPiaget, J., & Inhelder, B. (1951). The or-igin of the idea of chance in the child (Ide dasar dari peluang perubahan pada anak) Paris: Presses Universitaires de France.

Catatan: Jika versi asli yang digunakan sebagai sumber cantumkan versi asli: tulis judul asli dan judul terjemahan In-donesia dalam tanda kurung.

(9) Buku yang dialih bahasakanLaplace, P-S. (1951). A philosophical

essay on probabilities (F.W. Trus-cott & F. L. Emory, Trans.). New York: Dover. (Original work pub-lished 1814)

(10) BrosurResearch and Training Center on Inde-

pendent Living. (1993). Guide-lines for reporting and writing about people with disabilities (4th ed.) [brochure]. Lawrence, KS: Author.

(11) Artikel atau bagian dari buku yang died-

Page 151: i PB - IAIN Pontianak

138 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 139

it oleh dua editorBjork, R. A. (1989). Retrieval inhibition

as an adaptive mechanism in hu-man memory. In H. L. Roediger III & F. I. M. Craik (Eds.), Varieties of memory consciousne

(12) Artikel atau bagian dalam sebuah buku yang telah diedit ole penerbit, terpi-sah judul artikel dengan judul buku yang dimaksudAuerbach, J.S. (in Press). The Or-igins of narcissism and narcissistic personality disorder: A theorical and empirical reformulation. In J. M. Masling & R.R. Bornstein (eds.), Empirical Studies of psychoanalyt-ic theories: Vol. 4. Psychoanalytic perspectives on psychopathology. Washington, DC: American Psy-chological Association.

(13) Bagian dalam sebuah volume pada satu seriMaccoby, E. E., & Martin, J. (1983). Socialization in the context of the family: Parent-child interaction. In P. H. Mussen (Series Ed.) & E. M. Hethorington (Vol. Ed.), Handbook of Child Psychology: Vol. 4. Social-ization, personality, and social de-velopment (4th ed., pp. 1-101). New York: Wiley.

(14) Artikel yang Tidak Berbahasa Inggris

Page 152: i PB - IAIN Pontianak

140 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

atau bagian dalam sebuah buku yang diedit, judul diterjemahkan dalam baha-sa Inggris

Davydov, V. V. (1972). De intoduc-tive van ht begrib grootheid in de eerste klas van de basisschool: Een experimenteel on derzoek [The in-troduction of the concept of quan-tity in the first grade of the primary school: An experimental study]. In C. F. Van Parreren & J. A. M. Capay (Eds.), Sovjetpsychologen aan het woord (pp. 227-289). Groningen, The Netherlands: Wolters-Noord-hoff.

(15) EnsiklopediaBergmann, P. G. (1993). Relativity. In The new encyclopaedia Britanni-ca (Vol. 26, pp. 501-508). Chicago: Encyclopaedia Britannica

(16) Terjemahan Artikel, bagian buku, ba-gian dari kumpulan tulisan yang di-publikasikan kembaliFreud, S. (1961). The ego and the id. In J. Strachey (Ed. & Trans.), The standard edition of the com-plete psycological worksof Sigmund Freud (Vol. 19, pp. 3-66). London: Hogarth Press. (Original work pub-lished 1923).

(17) Terjemhan sebuah artikel atau bagian buku yang telah diedit, dicetak kembali

Page 153: i PB - IAIN Pontianak

140 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 141

dari sumber yang lainPiaget, J. (1988). Extract from Piag-et’s theory (G. Gellerier & J. Langer, Trans.) In K. Ricardson & S. Shel-don (Eds.), Cognitive development to adolescence: A reader (pp. 3-18). Hillsdale, NJ: Erlbaum. (Reprinted from manual of child psykology, pp. 703-732, by P. H. Mussen, Ed., 1970, New York: Wiley)

c) Laporan Penelitian dan Teknis(1) Laporan dari Kantor Percetakan Pemer-

intah, Instansi pemerintah sebagai peny-usunnational Institute of Mental Health. (1990). Clinical training in serious men-tal illness (DHHS Publication No. ADM 90-1679). Washington, DC: U.S. Gov-ernment Printing Offices

(2) Laporan dari layanan Informasi Teknis nasionalOsgood, D. W., & J. K. (1990). Covari-ation of adolescent health problems. Lincoln: University of Nebraska. (NTIS No. PB 91-154 377/AS)

(3) Laporan dari Pusat Sumber Informasi PendidikanMead, J. V. (1992). Looking at old pho-tographs: Investigating the teacher tales that novice teachers bring with them (Report No. NCRTL-RR-92-4). East Lansing, MI: National Centre for

Page 154: i PB - IAIN Pontianak

142 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Research on eacher Learning. (ERIC Document Reproduction Service No. ED346082)

(4) Laporan Pemerintah Tidak available dari Kantor Percetakan Pemerintah atau layanan penyimpanan dokumenU.S. Department of Health and Hu-man Service. (1992). Pressure ulcers in adults: Prediction and prevention (AH-CPR Publication No. 92-0047). Rock-ville, MD: Author.

(5) Laporan Pemerintah tidak available dari kantor percetakan pemerintah atau layanan penyimpanan dokumen, artikel atau bagian dari koleksi yang dieditMatthews, K. A. (1985). Assessment of Type A behavior, anger, and hostility in epidemiologic studies of cardiovascular disease. In A. M. Ostfield & E. D. Eaker (Eds.), Measuring psychological vari-ables in epidemiologis studies of car-diovascular disease (NIH Publication No. 85-2270, pp. 153-183). Washington, DC. U.S. Departemen of Health and Hu-man Services.

(6) Laporan dari UniversitasBroadhurst, R. G., & Maller, R. A. (1991). Sex offending and recidivism (Tech. Rep. No. 3). Nedlands, Western Australia: University of Western Austra-lia, Crime Research Centre.

(7) Laporan dari sebuah universitas, laporan

Page 155: i PB - IAIN Pontianak

142 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 143

yang diedit dan monograpShuker, R., Openshaw, R., & Soler, J. (Eds.). (1990). Youth, media, and moral panic in New Zealand: From hooligans to video nasties (Delta Research Mono-graph No. 11). Palmerston North, New Zealand: Maasey University, Depart-ment of Education.

(8) Laporan dari Sebuah organisasi pribadiEmployee Benefit Research Institute. (1992), February). Sources of health insurance and characteristics of the un-insured (Issue Brief No. 123). Washing-ton, DC: Author.

d) Proceeding Pertemuan dan Simposium(1) Proceedings, yang dipublikasikan, pub-

likasi yand dikontribusi untuk simposi-um, artikel atau bagian buku yang dieditDeci, E. L., & Ryan, R. M. (1991). A motivational approach to self: Inte-gration in personality. In R. Dienstbier (Ed.), Nebraska Symposium on motiva-tion: Vol. 38. Perspectives on motivation (pp. 237-288). Lincoln: University of Nebraska Press.

(2) Proceedings yang yang dipublikasikan secara berkalaCynx, J., Williams, H., Nottebohm, F. (1992). Hemispheric differences in avi-an song discrimination. Proceedings of the National Academy of Sciences, USA, 89, 1372-1375.

Page 156: i PB - IAIN Pontianak

144 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(3) Makalah pertemuan yang tidak dipub-likasikanLanktree, C., & Briere, J. (1991, Janu-ary). Early data on the Trauma Symptom Checklist for Children (TSC-C). Paper presented at the meeting of the Ameri-can Professional Society on the Abuse of Children, San Diego, CA.

(4) Sesi PosterRuby, J., & Fulton, C. (1993, June). Be-yond redlining: Editing software that works. Poster session presented at the annual meeting of the Society for schol-arly Publishing, Washington, DC

e) Tesis dan Disertasi(1) Abstrakdisertasi dalam Internasional

Abstrak DisertasiBower, D. L., (1993). Employee assis-tant program supervisory referals: Char-acteristics of referring and nonreferring supervisors. Disertation

(2) Abstrak disertasi dalam Internasional Abstrak Disertasi dari universitasRoss, D. F. (1990). Unconscioustrans-ference and mistaken identity: When a witness misidentifies a familiar but in-nocent person from lineup (Doctoral dissertation, Cornell University, 1990). Internasioal Abstrak Disertasi, 51, 417.

(3) Disertasi yang tidak dipublikasikanWilfley, D. E. (1989)International anal-yses of bulimia: Normal weight and

Page 157: i PB - IAIN Pontianak

144 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 145

obese. Unpublished doctoral disserta-tion, University of Missouri, Columbia

(4) Tesis yang tidak dipublikasikanAlmeida, D. M. (1990). Father’s partic-ipation in family work: Consequences for fathers stress and father-child rela-tion. Unpublished master’s thesis. Uni-versity of victoria, Victoria, Canada.

f) Kerja yang Tak Dipublikasikan dan Publika-si dengan Sirkulasi Terbatas(1) Manuskrip yang tidak dipublikasikan

Stinson, C. Milbrath, C., Reidbord, S., & Bucct, W. (1992). The matic segmen-tation of psychotherapy transcript for convergen analyses. Unpublished mun-uscript.

(2) Manuskrip di kampus yang tidak dipub-likasikan Depret, E. F., & Fiske, S. T. (1993). Per-ceiving the powerful: Intriguing Individ-uals threatening groups. Unpublished manuscript, University of Massachus-setts at Amherst.

(3) Data dari sebuah studi yang tidak dipub-likasikan dan tidak terdapat judul.Bordi, F., & LeDoux, J. E. (1993). [Au-ditory response latencies in rat auditory cortex]. Unpublished raw data.

(4) Publikasi dengan sirkulasi terbatasKlombers, N. (Ed.). (1993, Spring). ADAA Reporter. (Available from the anxiety Disorders Association of Amer-

Page 158: i PB - IAIN Pontianak

146 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

ica, 6000 Executive Boulevard, Suite 513, Rockville, MD 20852)

g) Review(1) Review Buku

Schatz., B. R. (2000). Learning by text or context? [Review of the book The so-cial life of information]. Science, 290, 1304.

(2) Review Gambar BergerakKraus, S. j. (1992). Visions of psychol-

ogy: A videotext of classic studies [Review of the motion picture Dis-covering Psycology]. Contempo-rary Psychology, 37, 1146-1147.

h) Media Audiovisual(1) Siaran Televisi

Crystal, L. (Executive Producer). (1993, October 11). The MacNeil/Lehrer news hour [Television broadcast]. New York and Washington, DC: Public Broadcasting Service.

(2) Serial TelevisiMiller, R. (Producer). The mind [Televi-

sion series]. New York: WNET.(3) Satu Episode dari Serial TV

Hall, B. (Writer), & Bender, J. (Direc-tor). (1991). The rules of the game [Television series episoe]. In j. Sander (Producer), I’ll fly away. New York: New York Broadcast-ing Company.

(4) Rekaman Musik

Page 159: i PB - IAIN Pontianak

146 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 147

Shocked, m. (1992). Over the waterfall. On Arkansas traveler [CD]. New York

(5) Rekaman AudioCosta, P. T., Jr. (speaker). 1998. Person-

ality, continuity, and changes of adult life (Cassete Recording No. 207-433-88A-B). Washington, DC: American Psychological As-sociation.

i) Media Elektronik Online/Internet(1) Artikel di internet yang berasal dari sum-

ber cetakVandenBos, G., Knapp, S., & Doe, J. (2001). Role of reference elements in the selection of resources by psycholo-gy undergraduates [Electronic version]. Journal of Bibliographic Research, 5, 117-123.

(2) Artikel di jurnal internetFredrickson, BV. L. (2000, March 7). Cultivating positive emotions to opti-mize health and well-being. Prevention & treatment, 3, Article 0001a. Diakses pada 20 November 2000, dari http://jour-nals.apa.or/prentive/volume3/pre0030001a.html

(3) Artikel di jurnal internet yang didapat le-wat file transfer protocolCrow, T. J. (2000). Did Homo sapiens speciate on the y chromosome? Psycolo-quy, 11. Diakses 25 Maret 2001, dari ftp://ftp.princeton.edu/harnad/Psycoloquy/2000.vol-

Page 160: i PB - IAIN Pontianak

148 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

ume.11/psyc.00.11.001.language-sex-chromo-somes.1.crow

(4) Artikel di koran onlineGlueckauf, R.L., Whitton, J., Baxter, J., Kain, J., Vogelgesang, S., Hudson, M/\., et al. (Juli, 1998). Videocounseling for families of rural teens with epilep-sy-Project update. Telehealth News, 2(2). diakses 6 Juni 2000, dari http://www.tele-health. net/subscibe/newsletter.html#1

(5) Dokumen di situs yang dibuat oleh or-ganisasi pribadi tanpa tanggalGreater New Milford (Ct) Area Healthy Community 2000, Task Force on Teen and Adolescent Issues (n.d.). Who has time for a family meal? You do! Diakses pada 5 Oktober 2000, dari http://www.fam-ilymealtime.org

(6) Bagian atau sesi dalam dokumen di in-ternetbenton Foundation.(Juli, 1998). Barriers to closing the gap. In Losing ground bit by bit: Lom-income communities in the information age (chap. 2). Diakses 18 Agustus 2001, dari http://www.benton.org/Library/Low-income/two.html

(7) Dokumen tanpa identitas penyusun dan tanpa tanggalGVU’s WWW user survey. (n.d.) Diakses 8 Agustus 2000, dari http://www.cc.gatech.edu/gvu/user_survey/survey-1997-10/

(8) Laporan dari universitas yang ada di si-

Page 161: i PB - IAIN Pontianak

148 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 149

tus organisasi tertentuUniversity of California, San Francisco, institute for health and Aging. (Novem-ber 1996). Chronic care in America: A 21st century challenge. Diakses 9 Sep-tember 2000, dari the Robert Wood John-son Faoundation Web site: http://www.rwjf.org/ library/chrcare/

(9) Laporan Pemerintah yang dimuat di web site Pemerintah tanpa tanggal publikasiUnited States Sentencing Commission. (n.d.) 1997 sourcebook of federal sen-tencing statistics. Diakses 8 Desember 1999 dari http://www.ussc,gov/annrp/1997/sbtoc97.htm

(10) laporan dari sebuah organisasi yang dimuat di situsnyaCanarie, inc. (27 Sepetember 1997) To-wards a Canadian health IWAY: Vision, opportunities and future steps. Diakses 8 November 2000, dari http://www.canarie.ca/press/publications/ pdf/health/healthvision.doc

(11) Abstrak dari laporan teknik yang didap-atkan kembali dari Web site universitasKruschke, J.K., & Bradley, A. A. (1995). Extensions to teh delta rule of associa-tive learning (Indiana University Cog-nitive Science Research Report No. 14). Abstrak diakses 21 Oktober 2000, dari http://www.idiana.edu/~kruschke/ deltarule_abstract.html

(12) Presentasi makalah dalam sebuah simpo-

Page 162: i PB - IAIN Pontianak

150 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

sium, abstrak didapat daru website uni-versitasCutler, L. D., Frolich, B., & Hanrahan, P. (16 Januari 1997). Two handed direct ma-nipulation on the responsive workbench. Paper presented at the 1997 Symposium in interactive 3D Graphics. Abstract di-akses 12 Juni 2000, dari http:/?www. graphics.stanford.edu/papers/twohand-ed/

(13) Presentasi makalah dalam konferensi virtualTan, G., & Lewandwsky, S., (1996). A comparison or operator trust in humans versusu machines. Makalah dipresentasi-kan pada CybErg 96 virtual conference. Diakses pada 16 Mei 2000, dari http://www.curtin.edu.au/conference/cyberg/centre/outline.cgi/frame?dir=tan

(14) Pesan yang dipublikasikan untuk grup beritaChalmers, D. (17 November 2000). See-ing with sound [Msg 1] Pesan di pub-likasikan untuk news://sci.psychology. con-sciousness

(15) Pesan yang dipostkan untu forum online atau diskusi kelompokSimons, D.J. (14 Juli 2000). New re-sources for visual cognition [Msg 31]. Pesan dikirimkan ke http://groups. yahoo.com/group/visualcognition message/31

(16) Pesan yang dipublikasikan untuk mailing list

Page 163: i PB - IAIN Pontianak

150 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 151

Hammond, T. (20 November 2000). YAHC: Handle Parameters, DOI Genres, etc. Pesan dikirimkan keRef-Links electronic mailing list, diarsipkan di http://www.doi.org/mail-archive/ref-link/msg00088.html

j) Sumber Elektronic Lainnya(1) Artikel Jurnal versi electronik copy den-

gan tiga hingga lima penyusun yang di dapat dari databaseBorman, W. C., M. A., Oppler, S. H., Pu-

lakos, E. D., & White, L. A. (1993) Role of early supervisory exper-ince in supervisor performance. Journal of Pplied Psychology, 78, 443-449. Diakses 23 Oktober 2000, dari PsycARTICLES data-base

(2) Salinan elektronik Artikel Koran harian yang ada di pencarian

Hilts, P. J. (16 Februari 1999). In forecast-ing their emotions, most people flunk out. New York Times

(3) Salinan Elektronik dari sebuah abstrak yang didapat dari sumber keduaFournier, M., de Ridder, D., & Bensing,

J. (1999). Optimism and adaption to multiple sclerosis: What does optimism mean? Journal of Be-havioral Medicine, 22, 303-326. Abstract diakses 23 Oktober 2000, dari PsycINFO databese.

Page 164: i PB - IAIN Pontianak

152 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

(4) laporan pemerintah versi elektronik yang ada di pencarian dari we siteU.S. General Accounting Office. (Febru-

ari, 1997). Telemedicine: Federal strategy is needed to guide in-vestments (Publication No. GAO/NSAID.HEHS-97-67). Diakses 15 September 2000, dari General Accounting Office Reports On-line via GPO Access: http://www./access.gpo.gov/su_docs/aces/aces160.shtml?/gao/index.html

(5) Software KomputerMiller, M. E. (1993). The Interactive Tes-

ter (version 4.0) [Computer soft-ware]. Westminster, CA: Psytek Services.

(6) Manual dan Software komputer yang ada di Web site universitasSchwarzer, R. (1989). Statistics software

for meta-analysis [Computer soft-ware and manual]. Diambil dari http://www.yorku.ca/faculty/accadem-ic/schwarze/meta_e.html

(7) Data file dari dinas PemerintahNational Health Interview Survey-Cur-

rent health topics: 1991-Longitu-dinal study of aging (Version 4.0) [Data file]. Hyattsville, MD: na-tional Center for Health Statistics

C. Bahan1. Sampul

Page 165: i PB - IAIN Pontianak

152 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 153

Sampul tesis menggunakan karton tebal dan dilapis plastik bening dengan warna sampul sesuai dengan warna bendera jurusan masing-masing. Tulisan pada sampul luar tesis menggunakan huruf berwarna hitam.

2. IsiTesis diketik/dicetak pada kertas berwarna putih uku-ran A4 (21 cm x 29,7 cm) dengan berat 70 gram. Apa-bila dalam tulisan harus dipergunakan kertas khusus, seperti kertas milimeter block untuk grafik, peta lokasi yang berkaitan dengan data atau setting penelitian dan lainnya, atau kertas kalkir untuk bagan dan sejenisnya, boleh menggunakan kertas di luar batas ukuran yang telah ditentukan kemudian dilipat sesuai dengan uku-ran kertas naskah yang telah ditentukan.

3. PembatasPembatas yang dimaksud adalah kertas yang membat-asi antarbab. Kertas pembatas ini menggunakan kertas HVS A4 yang warnanya sesuai dengan warna sampul luar yang dapat berisikan watermark lambang dan/atau tulisan Pascasarjana IAIN Pontianak.

Page 166: i PB - IAIN Pontianak

154 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Page 167: i PB - IAIN Pontianak

154 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 155

Lampiran

Page 168: i PB - IAIN Pontianak

156 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Page 169: i PB - IAIN Pontianak

156 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 157

PERSETUJUAN JUDUL PROPOSAL TESIS

Nama :NIM :Angkatan :Judul :

Pascasarjana IAIN Pontianak

Dosen PA

.................................Tanggal: ........................

MengetahuiKa. Jurusan PAI

Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Rahmap, M.AgNIP. 19700211 200801 1 009

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

F-1

Page 170: i PB - IAIN Pontianak

158 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

DA

FTA

R U

SUL

AN

PEM

BIM

BIN

G T

ESI

S M

AH

ASI

SWA

PASC

ASA

RJA

NA

IAIN

PO

NT

IAN

AK

TA

HU

N 2

016

No

Nam

a / N

IMJu

dul P

ropo

sal

Pem

bim

bing

Pr

opos

al T

esis

Pem

bim

bing

Te

sis

1.M

ira D

esm

ita

(212

4100

184)

Pend

ekat

an

Pem

bela

jara

n Pe

ndid

ikan

Aga

ma

Isla

m d

i SM

PN

Kec

amat

an

Sung

ai

Ray

a K

epul

auan

K

abup

aten

B

engk

ayan

g

Dr.

Syar

if, M

AD

r. R

ahm

ap, M

.Ag

Po

ntia

nak,

30

Juni

201

6M

enge

tahu

i,

D

irek

tur,

W

akil

Dir

ektu

r, D

r. A

li H

asm

y, M

.Si

D

r. M

isda

h, M

.Pd

NIP

. 196

6101

0 20

0003

1 0

02

NIP

. 197

0020

1 19

9803

2 0

07

F-2

Page 171: i PB - IAIN Pontianak

158 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 159

F-3

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

DAFTAR DOSEN PEMBIMBING TESISPASCASARJANA IAIN PONTIANAK SEMESTER

GENAPTAHUN AKADEMIK 2015/2016

(Maret 2015 – Agustus 2016)

NO Dosen Penguji 1 Dr. Ali Hasmy, M.Si 2 Dr. Misdah, M.Pd3 Dr. Rahmap, M.Ag4 Dr. Syarif, MA5 Prof. Dr.H. M. Haitami Salim, M.Ag6 Dr. Yapandi Ramli, M.Pd7 Dr. Istiqamah, MA8 Dr. Hamka Siregar, M.Ag9 Dr. Hermansyah, M.Ag10 Dr. Zaenuddin, MA11 Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd12 Dr. Samsul Hidayat, MA13 Dr. Harjani Hefni, MA14 Dr. Fitri Sukmawati, M.Psi. Psikolog15 Dr. Fatmawati, M.Ag16 Dr. Nani Tursina, M.Pd17 Dr. M. Edy Kurnanto, M.Pd18 Dr. Hariansyah, M.Si

Page 172: i PB - IAIN Pontianak

160 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Page 173: i PB - IAIN Pontianak

160 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 161

F-4

KEPUTUSAN REKTORINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

NOMOR: 260 TAHUN 2016TENTANG

PENUNJUKAN SEBAGAI DOSEN PEMBIMBINGPENYUSUNAN PROPOSAL TESIS

MAHASISWA PASCASARJANA IAIN PONTIANAK

Menimbang : a. Bahwa untuk membimbing serta menga-rahkan mahasiswa dalam menyusun pro-posal tesis guna mencapai gelar Magister Pendidikan Agama, perlu ditunjuk Dosen Pembimbing yang dianggap cakap.

b. Bahwa berhubungan dengan sub (a) terse-but diatas maka perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2003; Tambahan Lembaran Neg-ara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Neg-ara Republik Indonesia Tahun 2005 No-mor 157; Tambahan Lembaran Negara

Page 174: i PB - IAIN Pontianak

162 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012

tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendi-dikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

5. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2013 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak menjadi Institut Agama Islam Negeri Pontianak;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 94 Ta-hun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Pon-tianak;

7. Keputusan Menteri Agama Nomor B.II/3/1231 tentang Pengangkatan Rek-tor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, tanggal 25 April 2014.

8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pen-didikan Islam Nomor: Dj.I.806/2010 ten-tang Izin Penyelenggaraan Program Studi Strata Dua Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak tahun 2010.

9. Kutipan Keputusan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak No 02 Ta-hun 2014 tentang Pengangkatan Direktur

Page 175: i PB - IAIN Pontianak

162 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 163

Pascasarjana, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan (Ketua, Sekretaris dan Kepa-la Pusat Pada Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat),(Ketua, Sekretaris Dan Kepala Pusat Lembaga Penjaminan Mutu), Dan Kepala Pusat Pada Unit Pelaksana Teknis Masa Ja-batan 2014-2018 Di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN Pontianak)

Memperhatikan: Buku Pedoman Akademik Pascasarjana IAIN Pontianak Tahun 2014.

MEMUTUSKANMenetapkanPertama : Menunjuk saudara-saudara yang namanya ter-

cantum di bawah ini sebagai Pembimbing Pro-posal Tesis Mahasiswa:

Atas Nama Mahasiswa : Nur IzzaturrohmahNomor Induk Mahasiswa : 2164100444Program Studi : Pendidikan Agama IslamPembimbing I : Prof. Dr. Moh. Haitami,

M.Ag Pembimbing II : Dr. Rahmap, M.AgJudul Tesis : Peran Media Kartun dalam

Pembentukan Akhlak Anak Menurut Perspektif Pendidikan Islam

Page 176: i PB - IAIN Pontianak

164 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Kedua : Pembimbing bertugas membimbing/men-garahkan proposal tesis mahasiswa serta berkewajiban melakukan pengawasan da-lam proses penulisan proposal tesis dimak-sud dengan penuh tanggungjawab.

Ketiga : Kegiatan sebagaimana tercantum di atas dapat berupa; koreksi, ujian, anjuran, te-guran yang harus diperhatikan oleh ma-hasiswa yang dibimbing.

Keempat : Segala biaya yang timbul akibat dikelu-arkannya surat keputusan ini dibebank-an kepada dana DIPA Tahun 2016 IAIN Pontianak.

Kelima : Surat Keputusan ini mulai berlaku se-jak ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diadakan per-baikan sebagaimana semestinya.

Ditetapkan di : PontianakPada tanggal : 29 November 2016An. Rektor,Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Ali Hasmy, M.SiNIP. 19661010 200003 1 002

Tembusan disampaikan kepada Yth:Rektor IAIN PontianakBendaharawan IAIN PontianakMahasiswa yang bersangkutan Arsip

Page 177: i PB - IAIN Pontianak

164 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 165

F-5

No Hari/Tgl

Nama Mahasiswa

Ujian

Judul Proposal /Tesis

Paraf Petugas dan Cap

1

2

3

4

5

6 | Pascasarjana IAIN Pontianak

DAFTAR HADIR SEMINAR/UJIAN TESISPASCASARJANA IAIN PONTIANAK

BUKU MONITORING PENYUSUNAN TESIS

Page 178: i PB - IAIN Pontianak

166 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

DA

FTA

R U

SUL

AN

PEN

GU

JI P

RPO

SAL

TE

SIS

MA

HA

SISW

APA

SCA

SAR

JAN

A IA

IN P

ON

TIA

NA

K T

AH

UN

201

6

No

Nam

a / N

IMJu

dul P

ropo

sal

Pem

bim

bing

Pr

opos

al T

esis

Pem

bim

bing

Te

sis

Peng

uji

Tesi

s1.

Mira

Des

mita

(2

1241

0018

4)Pe

ndek

atan

Pe

mbe

laja

ran

Pend

idik

an A

gam

a Is

lam

di S

MPN

K

ecam

atan

Sun

gai

Ray

a K

epul

auan

K

abup

aten

Ben

gkay

ang

Dr.

Syar

if,

MA

Dr.

Rah

map

, M

.Ag

1....

......

......

...

2....

......

......

...

Po

ntia

nak,

30

Juni

201

6M

enge

tahu

i,

D

irek

tur,

W

akil

Dir

ektu

r, D

r. A

li H

asm

y, M

.Si

D

r. M

isda

h, M

.Pd

NIP

. 196

6101

0 20

0003

1 0

02

NIP

. 197

0020

1 19

9803

2 0

07

F-6

Page 179: i PB - IAIN Pontianak

166 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 167

F-7

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

DAFTAR DOSEN PENGUJI TESISPASCASARJANA IAIN PONTIANAK

SEMESTER GENAPTAHUN AKADEMIK 2015/2016

(Maret 2015 – Agustus 2016)

NO Dosen Penguji 1 Dr. Ali Hasmy, M.Si 2 Dr. Misdah, M.Pd3 Dr. Rahmap, M.Ag4 Dr. Syarif, MA5 Prof. Dr.H. M. Haitami Salim, M.Ag6 Dr. Yapandi Ramli, M.Pd7 Dr. Istiqamah, MA8 Dr. Hamka Siregar, M.Ag9 Dr. Hermansyah, M.Ag10 Dr. Zaenuddin, MA11 Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd12 Dr. Samsul Hidayat, MA13 Dr. Harjani Hefni, MA14 Dr. Fitri Sukmawati, M.Psi. Psikolog15 Dr. Fatmawati, M.Ag16 Dr. Nani Tursina, M.Pd17 Dr. M. Edy Kurnanto, M.Pd18 Dr. Hariansyah, M.Si

Page 180: i PB - IAIN Pontianak

168 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

19 Dr. Firdaus Ahmad, M.Hum20 Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag21 Dr. Dwi Surya Atmaja, MA22 Dr. Ismail Ruslan, M.Si23 Dr. Ibrahim, MA24 Dr. Rianawati, M.Ag25 Dr. Yusriadi Ebhong, MA26 Dr. Hesty Nurrahmi, M.Pd27 Dr. Marluwi, M.Ag

Page 181: i PB - IAIN Pontianak

168 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 169

KEPUTUSAN REKTORINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PONTIANAKNOMOR: 32 TAHUN 2016

TENTANGTIM PENGUJI PROPOSAL TESIS

MAHASISWA PASCASARJANA IAIN PONTIANAK

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menilai kemampuan mahasiswa yang akan mengakhiri masa studinya di Program Magister (S2) dalam menguasai bidang keilmuan yang dipelajarinya dan terhadap karya penelitian ilmiah yang dibuatnya, perlu ditunjuk Tim Penguji dan Tim Pelaksana Ujian Proposal Tesis.

b. Bahwa nama yang ditunjuk dalam surat keputusan ini dipandang cakap sebagai tim penguji dan pelaksana ujian proposal tesis.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2003; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

F-8

Page 182: i PB - IAIN Pontianak

170 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

5. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2013 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak menjadi Institut Agama Islam Negeri Pontianak;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 94 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Pontianak;

7. Keputusan Menteri Agama Nomor B.II/3/1231 tentang Pengangkatan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, tanggal 25 April 2014.

8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dj.I.806/2010 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Strata Dua Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam

Page 183: i PB - IAIN Pontianak

170 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 171

Negeri (STAIN) Pontianak tahun 2010.9. Kutipan Keputusan Rektor Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Pontianak No 02 Tahun 2014 tentang Pengangkatan Direktur Pascasarjana, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan (Ketua, Sekretaris dan Kepala Pusat Pada Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat),(Ketua, Sekretaris Dan Kepala Pusat Lembaga Penjaminan Mutu), Dan Kepala Pusat Pada Unit Pelaksana Teknis Masa Jabatan 2014-2018 Di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN Pontianak)

Memperhatikan : Buku Pedoman Akademik Pascasarjana IAIN Pontianak tahun 2014.

MEMUTUSKANMenetapkan Pertama : Menunjuk Tim Penguji Ujian Proposal

TesisAtas Nama Mahasiswa : Syaiful BarryNomor Induk Mahasiswa : 2144100283Program Studi : Pendidikan Agama Islam

(PAI)Judul Tesis : Pengaruh Pemberian Motivasi

oleh Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN Se-Kota Pontianak

Page 184: i PB - IAIN Pontianak

172 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Dengan Susunan Personalia Sebagai Berikut :Ketua : Dr. Ali Hasmy, M.Si Sekretaris (Pembimbing II) : Dr. Misdah, M.PdPenguji (Pembimbing I) : Dr. Yapandi, M.PdPenguji Utama : Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd

Kedua : Tim Penguji bertugas untuk melaksanakan ujian proposal tesis atas nama mahasiswa tersebut di atas dengan cara memberikan catatan dan mengajukan pertanyaan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam bidang ilmunya dan materi proposal tesis yang ditulis.

Ketiga : Tim pelaksana ujian proposal tesis bertugas membantu kelancaran tugas tim penguji proposal tesis.

Keempat : Bahwa perbaikan hasil ujian proposal tesis paling lama 2 (dua) minggu harus sudah diserahkan kepada lembaga.

Kelima : Segala biaya yang muncul akibat dari diterbitkannya Keputusan ini dibebankan kepada DIPA IAIN Pontianak tahun 2015

Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila ditemukan kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Page 185: i PB - IAIN Pontianak

172 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 173

Ditetapkan di : PontianakPada tanggal : 9 Februari 2016An. Rektor,

Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Ali Hasmy, M.SiNIP. 19661010 200003 1 002

Tembusan disampaikan kepada Yth:Rektor IAIN PontianakBendaharawan IAIN PontianakYang bersangkutan untuk dilaksanakanMahasiswa

Page 186: i PB - IAIN Pontianak

174 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-9

Nomor : B- / In.15/PPs/PP.00.9/XII/2016Perihal : Permohonan Menjadi Penguji Proposal TesisLampiran : 1 (satu) Berkas

Kepada Yth : .........................................

di- Pontianak.

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Salam silaturrahmi kami sampaikan semoga Bapak selalu dalam limpahan Rahmat dan Nikmat Allah SWT. Amin.

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya ujian proposal tesis mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak, atas nama Abdul Rahman, maka dengan ini kami mohon kesediaan Bapak untuk menjadi penguji pada ujian proposal tersebut yang insyaAllah akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 6 Desember 2016Waktu : 11.00 - SelesaiTempat : Ruang Sidang Pascasarjana

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Page 187: i PB - IAIN Pontianak

174 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 175

IAIN Pontianak

Demikianlah permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak diucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pada tanggal : 2 Desember 2016Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Ali Hasmy, M.SiNIP. 19661010 200003 1 002

Page 188: i PB - IAIN Pontianak

176 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-10

BERITA ACARA UJIAN PROPOSAL TESIS

Pada hari ini, Senin tanggal 31 Oktober 2016 telah menghadap saudara Ali Wafa Nomor Induk Mahasiswa 2144100307, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Yang bersangkutan akan melaksankan ujian proposal tesis yang diwajibkan kepadanya, dengan judul:

Model Pembelajaran Menghafal Al Qur’an pada Santri di Pondok Pesantren Bustanul Qur’an Kabupaten Melawi Tahun Pelajaran

2016/2017

Di hadapan panitia ujian yang terdiri dari:

1. Dr. Yapandi, M.Pd : Ketua (Pembimbing I) ...........................

2. Dr. Rahmap, M.Ag : Sekretaris (Pembimbing II) ...........................

3. Dr. Wajidi Sayadi, M.Pd : Penguji Utama ...........................

4. Dr. Ali Hasmy, M.Si : Penguji ...........................

Pontianak, 31 Oktober 2016

Ketua, Sekretaris,

Dr. Yapandi, M.PdNIP. 19650309 200003 1 001

Dr. Rahmap, M.AgNIP. 19700211 200801 1 009

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Page 189: i PB - IAIN Pontianak

176 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 177

F-11

NOTULEN UJIAN PROPOSAL TESISPASCASARJANA IAIN PONTIANAK

Hari/Tanggal :Nama/NIM :Judul :

Pembimbing I merangkap Ketua : Pembimbing II merangkap Sekretaris : Penguji Utama : Penguji :

Ketua/ Pembimbing I Pembimbing II / Sekretaris

Penguji Utama Penguji

Sekretaris

....................................

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Page 190: i PB - IAIN Pontianak

178 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

KETERANGAN HASIL UJIAN PROPOSAL TESIS

N a m a : Ali WafaN I M : 2144100307Strata/ Jurusan : Program Magister / Pendidikan Agama IslamHasil ujian Proposal Tesis Rata-Rata : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(...........................)Keterangan : Setelah mempertimbangkan hasil ujian proposal

tesis saudara/i di atas, dengan ini panitia ujian proposal tesis Jurusan Pendidikan Agama Islam Paascasarjana IAIN Pontianak menyatakan bahwa saudara/i Ali Wafaa. Lulus, tanpa perbaikanb. Lulus, dengan perbaikanc. Ditunda pengumuman kelulusand. Tidak lulus

Panitia Ujian

1. Dr. Yapandi, M.Pd : Ketua (Pembimbing I) ...........................2. Dr. Rahmap, M.Ag : Sekretaris (Pembimbing II) ...........................3. Dr. Wajidi Sayadi, M.Pd : Penguji Utama ...........................4. Dr. Ali Hasmy, M.Si : Penguji ...........................

Pontianak, 31 Oktober 2016

Ketua, Sekretaris,

Dr. Yapandi, M.PdNIP. 19650309 200003 1 001

Dr. Rahmap, M.AgNIP. 19700211 200801 1 009

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

F-12

Page 191: i PB - IAIN Pontianak

178 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 179

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

F-13

PERSETUJUAN PERBAIKAN PROPOSAL TESIS

Nama : Sri FatmawatiNIM : 2134100238Program Studi : Pendidikan Agama Islam

NO Nama Tanda Tangan Tanggal

1 Dr. Ali Hasmy, M.Si (Direktur) ........................ ..................

2 Dr. Misdah, M.Pd(Wakil Direktur) ........................ ..................

3.................................................. (Pembimbing II Merangkap Sekretaris)

........................ ..................

4.................................................. (Pembimbing I merangkap Penguji)

........................ ..................

5 .................................................. (Penguji I) ........................ ..................

Page 192: i PB - IAIN Pontianak

180 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-14

DA

FTA

R U

SUL

AN

PEM

BIM

BIN

G T

ESI

S M

AH

ASI

SWA

PASC

ASA

RJA

NA

IAIN

PO

NT

IAN

AK

TA

HU

N 2

016

No

Nam

a / N

IMJu

dul P

ropo

sal

Pem

bim

bing

Pro

posa

l Te

sis

Pem

bim

bing

Te

sis

1.M

ira D

esm

ita

(212

4100

184)

Pend

ekat

an P

embe

laja

ran

Pend

idik

an A

gam

a Is

lam

di

SM

PN K

ecam

atan

Su

ngai

Ray

a K

epul

auan

K

abup

aten

Ben

gkay

ang

Dr.

Syar

if, M

AD

r. R

ahm

ap, M

.Ag

Po

ntia

nak,

10

Juli

2016

Men

geta

hui,

Dir

ektu

r,

Wak

il D

irek

tur,

Dr.

Ali

Has

my,

M.S

i

Dr.

Mis

dah,

M.P

dN

IP. 1

9661

010

2000

03 1

002

N

IP. 1

9700

201

1998

03 2

007

Page 193: i PB - IAIN Pontianak

180 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 181

F-15KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A KPASCASARJANA

Gedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 / 740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

DAFTAR REKAP PEMBIMBING PENYUSUNAN TESIS PASCASARJANA IAIN PONTIANAK SEMESTER

GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017(September 2016 – Februari 2017)

NO Dosen Pembimbing1 Dr. Ali Hasmy, M.Si 2 Dr. Misdah, M.Pd3 Dr. Rahmap, M.Ag4 Dr.H. M. Haitami Salim, M.Ag5 Dr. Yapandi Ramli, M.Pd6 Dr. Istiqamah, MA7 Dr. Syarif, MA8 DR. Hamka Siregar, M.Ag9 Dr. Zaenuddin, MA10 Dr. Hermansyah, M.Ag11 Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd12 Dr. Rianawati, M.Ag13 Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag14 Dr. Harjani Hefni, MA15 Dr. Samsul Hidayat, MA16 Dr. Yusriadi Ebhong, MA17 Dr. Firdaus Ahmad, M.Hum 18 Dr. Dwi Surya Atmaja, MA19 Dr. Ismail Ruslan, M.Si

Page 194: i PB - IAIN Pontianak

182 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

20 Dr. Ibrahim, MA21 Dr. Fitri Sukmawati, M.Psi. Psikolog22 Dr. Fatmawati, M.Ag23 Dr. Nani Tursina, M.Pd24 Dr. Edi Kurnanto, M.Pd25 Dr. Hesty Nurrahmi, M.Pd26 Dr. Hariansyah, MSi

Page 195: i PB - IAIN Pontianak

182 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 183

F-16

KEPUTUSAN REKTORINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

NOMOR: 11 TAHUN 2017

TENTANGPENUNJUKAN SEBAGAI DOSEN PEMBIMBING

PENYUSUNAN TESIS MAHASISWA PASCASARJANA IAIN PONTIANAK

Menimbang : a. Bahwa untuk membimbing serta menga-rahkan mahasiswa dalam menyusun tesis guna mencapai gelar Magister Pendi-dikan Agama, perlu ditunjuk Dosen Pem-bimbing yang dianggap cakap.

b. Bahwa berhubungan dengan sub (a) terse-but diatas maka perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2003; Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Neg-ara Republik Indonesia Tahun 2005 No-

Page 196: i PB - IAIN Pontianak

184 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

mor 157; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendi-dikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

5. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2013 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak menjadi Institut Agama Islam Negeri Pontianak;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 94 Ta-hun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Pon-tianak;

7. Keputusan Menteri Agama Nomor B.II/3/1231 tentang Pengangkatan Rek-tor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, tanggal 25 April 2014.

8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pen-didikan Islam Nomor: Dj.I.806/2010 ten-tang Izin Penyelenggaraan Program Studi Strata Dua Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak tahun 2010.

9. Kutipan Keputusan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak No 02 Ta-

Page 197: i PB - IAIN Pontianak

184 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 185

hun 2014 tentang Pengangkatan Direktur Pascasarjana, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan (Ketua, Sekretaris dan Kepa-la Pusat Pada Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat),(Ketua, Sekretaris Dan Kepala Pusat Lembaga Penjaminan Mutu), Dan Kepala Pusat Pada Unit Pelaksana Teknis Masa Ja-batan 2014-2018 Di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN Pontianak)

Memperhatikan: Buku Pedoman Akademik Pascasarjana IAIN Pontianak Tahun 2014.

MEMUTUSKANMenetapkanPertama : Menunjuk saudara-saudara yang namanya ter-

cantum di bawah ini sebagai Pembimbing Tesis Mahasiswa:

Atas Nama Mahasiswa : Agus RidwansyahNomor Induk Mahasiswa : 2114100124Program Studi : Pendidikan Agama IslamPembimbing I Dr. Ali Hasmy, M.SiPembimbing II Dr. Judul Tesis : Analisis Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri Sanggau Tahun 2016

Page 198: i PB - IAIN Pontianak

186 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Kedua : Pembimbing bertugas membimbing/mengarahkan tesis mahasiswa serta berkewajiban melakukan pengawasan dalam proses penulisan tesis dimaksud dengan penuh tanggungjawab.

Ketiga : Kegiatan sebagaimana tercantum diatas dapat berupa; koreksi, ujian, anjuran, teguran yang harus diperhatikan oleh mahasiswa yang dibimbing.

Keempat : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat keputusan ini dibebankan kepada dana DIPA Tahun 2016 IAIN Pontianak.

Kelima : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana semestinya.

Ditetapkan di : PontianakPada tanggal : 10 Januari 2017

An. Rektor,Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Ali Hasmy, M.SiNIP. 19661010 200003 1 002

Tembusan disampaikan kepada Yth:Rektor IAIN PontianakBendaharawan IAIN PontianakMahasiswa yang bersangkutan Arsip

Page 199: i PB - IAIN Pontianak

186 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 187

F-17

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Pembimbing I Pembimbing II

Tanggal : ...................... Tanggal : .............................

MengetahuiKa. Jurusan PAI

Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Rahmap, M.AgNIP. 19700211 200801 1 009

NamaNIMAngkatan

: : :

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING TESIS DIPERSYARATKAN

UNTUK PELAKSANAKAN BIMBINGAN BERSAMA

Page 200: i PB - IAIN Pontianak

188 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-18

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

BUKTI TELAH MELAKSANAKAN BIMBINGAN BERSAMAMAHASISWA PASCASARJANA IAIN PONTIANAK

Pembimbing I Pembimbing II

..............................................Tanggal : .............................

.......................................Tanggal : .............................

MengetahuiKa. Jurusan PAI

Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Rahmap, M.AgNip. 19700211 200801 1 009

NamaNIMAngkatan

: ..................................: ..................................: ..................................

Page 201: i PB - IAIN Pontianak

188 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 189

F-19

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Pembimbing I Pembimbing II

....................................Tanggal : ...................

...............................Tanggal : ....................

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN TESIS

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING DIPERSYARATKAN UNTUK UJIAN TESIS

Dr. Ali Hasmy, M.Si(Direktur)1

.........................(Tanda Tangan)

.........................(Tanggal)

Dr. Misdah, M.Pd(Wakil Direktur)2

...........................(Tanda Tangan)

.........................(Tanggal)

NamaNIMAngkatan

: ..............................: ..............................: ...............................

1 Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak 2 Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak

Page 202: i PB - IAIN Pontianak

190 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-20

DAFTAR USULANTIM PENGUJI TESIS

PASCASARJANA IAIN PONTIANAK

No Nama / NIM Judul Proposal Pembimbing Tesis

Penguji Proposal Penguji Tesis

1 Fithriani(2144100285)

Strategi kepala sekolah dalam

mngembangkan kinerja guru Pai di sdn o3 nanga pinoh kabupaten melawi

Dr. Rianawati M.Ag

Dr. Rahmap M.Ag

Dr. Ali Hasmy, M.Si

...................

...................

2 Noviandy(2144100294)

Peran Kepala Sekolah dalam

Pemberian Motivasi Kinerja

Guru PAI di SMAN 1 Tekarang Kabupaten Sambas

Dr. Wajidi Sayadi, M.AgDr. Rianawati,

M.Ag

Dr. Fitri Sukmawati,

M.Psi.Psikolog

...................

...................

Pontianak, 18 Agustus 2016Mengetahui,

Direktur,

Dr. Ali Hasmy, M.Si NIP. 19661010 200003 1 002

Wakil Direktur,

Dr. Misdah, M.PdNIP. 19700201 199803 2

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Page 203: i PB - IAIN Pontianak

190 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 191

F-21

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

DAFTAR REKAP TIM PENGUJI TESISPASCASARJANA IAIN PONTIANAK SEMESTER

GENAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016(Maret 2015 – Agustus 2016)

NO Dosen Penguji 1 Dr. Ali Hasmy, M.Si 2 Dr. Misdah, M.Pd3 Dr. Rahmap, M.Ag4 Dr. Syarif, MA5 Prof. Dr.H. M. Haitami Salim, M.Ag6 Dr. Yapandi Ramli, M.Pd7 Dr. Istiqamah, MA8 Dr. Hamka Siregar, M.Ag9 Dr. Hermansyah, M.Ag10 Dr. Zaenuddin, MA11 Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd12 Dr. Samsul Hidayat, MA13 Dr. Harjani Hefni, MA14 Dr. Fitri Sukmawati, M.Psi. Psikolog15 Dr. Fatmawati, M.Ag16 Dr. Nani Tursina, M.Pd17 Dr. M. Edy Kurnanto, M.Pd18 Dr. Hariansyah, M.Si19 Dr. Firdaus Ahmad, M.Hum20 Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag

Page 204: i PB - IAIN Pontianak

192 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

21 Dr. Dwi Surya Atmaja, MA22 Dr. Ismail Ruslan, M.Si23 Dr. Ibrahim, MA24 Dr. Rianawati, M.Ag25 Dr. Yusriadi Ebhong, MA26 Dr. Hesty Nurrahmi, M.Pd27 Dr. Marluwi, M.Ag

Page 205: i PB - IAIN Pontianak

192 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 193

F-22

KEPUTUSAN REKTORINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PONTIANAKNOMOR: 152 TAHUN 2016

TENTANGTIM PENGUJI DAN PELAKSANA UJIAN TESIS

MAHASISWA PASCASARJANA IAIN PONTIANAK

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menilai kemampuan mahasiswa yang akan mengakhiri masa studinya di Program Magister (S2) dalam menguasai bidang keilmuan yang dipelajarinya dan terhadap karya penelitian ilmiah yang dibuatnya, perlu ditunjuk Tim Penguji dan Tim Pelaksana Ujian Tesis.

b. Bahwa nama yang ditunjuk dalam surat keputusan ini dipandang cakap sebagai tim penguji dan pelaksana ujian tesis.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2003; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran

Page 206: i PB - IAIN Pontianak

194 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

5. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2013 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak menjadi Institut Agama Islam Negeri Pontianak;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 94 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Pontianak;

7. Keputusan Menteri Agama Nomor B.II/3/1231 tentang Pengangkatan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, tanggal 25 April 2014.

8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dj.I.806/2010 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Strata Dua Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak tahun 2010.

9. Kutipan Keputusan Rektor Institut Agama

Page 207: i PB - IAIN Pontianak

194 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 195

Islam Negeri (IAIN) Pontianak No 02 Tahun 2014 tentang Pengangkatan Direktur Pascasarjana, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan (Ketua, Sekretaris dan Kepala Pusat Pada Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat),(Ketua, Sekretaris Dan Kepala Pusat Lembaga Penjaminan Mutu), Dan Kepala Pusat Pada Unit Pelaksana Teknis Masa Jabatan 2014-2018 Di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN Pontianak)

Memperhatikan : Buku Pedoman Akademik Pascasarjana IAIN Pontianak tahun 2014.

MEMUTUSKANMenetapkan Pertama : Menunjuk Tim Penguji Ujian TesisAtas Nama Mahasiswa : Hasnida ElhusnainiNomor Induk Mahasiswa : 2144100181Program Studi : Pendidikan Agama Islam

(PAI)Judul Tesis : Upaya Kepala Madrasah

dalam Meningkatkan Layanan Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al Irsyad Pontianak

Dengan Susunan Personalia Sebagai Berikut :

Ketua : Dr. Ibrahim, MA Sekretaris : Dr. Rahmap, M.AgPenguji I : Dr. Yapandi, M.PdPenguji II : Dr. Misdah, M.Pd

Kedua : Tim Penguji bertugas untuk melaksanakan ujian tesis atas nama mahasiswa tersebut di atas dengan cara memberikan catatan

Page 208: i PB - IAIN Pontianak

196 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

dan mengajukan pertanyaan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam bidang ilmunya dan materi tesis yang ditulis.

Ketiga : Tim pelaksana ujian tesis bertugas membantu kelancaran tugas tim penguji tesis.

Keempat : Bahwa perbaikan hasil ujian tesis paling lama 3 (tiga) bulan, dan apabila setelah diberikan teguran lisan dan tertulis oleh pihak pascasarjana. Jika mahasiswa bersangkutan masih juga belum dapat menyerahkan perbaikan tesisnya, maka tesis tersebut akan diujikan kembali.

Kelima : Segala biaya yang muncul akibat dari diterbitkannya Keputusan ini dibebankan kepada DIPA IAIN Pontianak tahun 2016.

Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila ditemukan kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : PontianakPada tanggal : 28 Juli 2016

An. Rektor,Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Ali Hasmy, M.SiNIP. 19661010 200003 1 002

Tembusan disampaikan kepada Yth:Rektor IAIN PontianakBendaharawan IAIN PontianakMahasiswa yang bersangkutan Arsip

Page 209: i PB - IAIN Pontianak

196 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 197

F-23

Nomor : B- / In.15/PPs/PP.00.9/XII /2016Perihal : Permohonan Menjadi Tim PengujiLampiran : 1 (satu)

Kepada Yth,

Bapak/Ibu: .................................di- Pontianak.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam silaturrahmi kami sampaikan semoga Bapak/Ibu selalu dalam limpahan Rahmat dan Nikmat Allah SWT. Amin.

Menunjuk Surat Keputusan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Nomor: 200 Tahun 2016, tentang Tim Penguji Tesis atas nama Sumardi maka dengan ini kami mengharapkan kehadiran Bapak pada pelaksanaan ujian tesis dimaksud yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Page 210: i PB - IAIN Pontianak

198 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Hari/Tanggal : Jum’at, 9 September 2016 Waktu : 09.30 Wib - SelesaiTempat : Ruang Sidang Pascasarjana IAIN

Pontianak Demikianlah permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak diucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pontianak, 8 September 2016Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Ali Hasmy, M.SiNIP. 19661010 200003 1 002

Page 211: i PB - IAIN Pontianak

198 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 199

F-24

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

BERITA ACARA UJIAN TESIS

Pada hari ini Selasa tanggal 2 Agustus 2016 telah menghadap saudara Hasnida Elhusnaini Nomor Induk Mahasiswa 2124100181 Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.

Yang bersangkutan akan mempertahankan tesis yang diwajibkan kepadanya dengan judul:

Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Layanan Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al Irsyad Pontianak

Dihadapan panitia ujian yang terdiri dari:

1. Dr. Ibrahim, MA : Ketua Sidang 1……………………

2. Dr. Rahmap, M.Ag : Sekretaris Sidang 2……………………

3. Dr. Yapandi, M.Pd : Penguji I 3……………………

4. Dr. Misdah, M.Pd : Penguji II 4……………………

Pontianak, 2 Agustus 2016

Ketua, Sekretaris,

Dr. Ibrahim ,MANIP. 19770528 200312 1 002

Dr. Rahmap, M.AgNIP. 19700211 200801 1 009

Page 212: i PB - IAIN Pontianak

200 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-25

NOTULEN SIDANG UJIAN PROPOSAL TESIS/TESISPASCASARJANA IAIN PONTIANAK

Hari/Tanggal :Nama/NIM :Judul :

Pembimbing I merangkap Ketua : Pembimbing II merangkap Sekretaris : Penguji Utama : Penguji :

Ketua/ Pembimbing I Pembimbing II / Sekretaris

Penguji Utama Penguji

Sekretaris

..........................

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Page 213: i PB - IAIN Pontianak

200 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 201

F-26

NOTULEN SIDANG UJIAN PROPOSAL TESIS/TESISPASCASARJANA IAIN PONTIANAK

Hari/Tanggal :Nama/NIM :Judul :

Pembimbing I merangkap Ketua : Pembimbing II merangkap Sekretaris : Penguji Utama : Penguji :

Ketua/ Pembimbing I Pembimbing II / Sekretaris

Penguji Utama Penguji

Sekretaris

..........................

DAFTAR PENILAIAN TESIS

Dasar : Surat Keputusan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) PontianakN a m a : Hasnida ElhusnainiN I M : 2124100181Strata/ Jurusan : Program Magister/ PAI

Judul Tesis : Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Layanan Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al Irsyad Pontianak

Aspek – aspek yang dinilai:

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

ASPEK PENILAIAN SKOR KETERANGANA. Tesis1. Kesesuaian Judul, Rasional, Fokus

dan Signifikansi Penelitian2. Metode Penelitian4. Tinjauan Pustaka5. Deskripsi Lokasi Penelitian6. Analisis Data dan Pembahasannya7. Kesimpulan dan Rekomendasi8. Bahasa / Tata tulisB. Mempertahankan Tesis1. Kemampuan memaparkan isi tesis2. Kemampuan memahami

pertanyaan3. Kemampuan memberikan jawaban

Jumlah Rata-rata =

Page 214: i PB - IAIN Pontianak

202 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Conversi Nilai:Interval Nilai:

NO. Nilai Angka

Nilai Huruf

Nilai Bobot

1. 95-100 A+

2. 90-94 A

3. 85-89 A-

4. 80-84 B+

5. 75-79 B

6. 70-74 B-

7. 65-69 C+

8. 60-64 C

9. 55-59 C-

10. 50-54 D

11. 00-49 E

Pontianak, 2 Agustus 2016

Pembimbing/Penguji

________________

Page 215: i PB - IAIN Pontianak

202 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 203

F-27

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

KETERANGAN HASIL UJIAN TESIS

N a m a : Hasnida ElhusnainiN I M : 2124100181Strata/ Jurusan : Program Magister / Pendidikan Agama IslamHasil ujian tesis rata-rata : .................................................. (...........................)

Keterangan : Setelah mempertimbangkan hasil ujian tesis dengan nilai saudara/i di atas, dengan ini panitia ujian tesis Jurusan Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Pontianak menyatakan bahwa saudara/i Hasnida Elhusnaini;a. Lulus, tanpa perbaikanb. Lulus, dengan perbaikanc. Ditunda pengumuman kelulusand. Tidak lulus

Pontianak, 2 Agustus 2016

Panitia Ujian

Dr. Ibrahim, MA : Ketua Sidang 1……………………

Dr. Rahmap, M.Ag : Sekretaris Sidang 2……………………

Dr. Yapandi, M.Pd : Penguji I 3……………………

Dr. Misdah, M.Pd : Penguji II 4……………………

Ketua, Sekretaris,

Dr. Ibrahim ,MANIP. 19770528 200312 1 002

Dr. Rahmap, M.AgNIP. 19700211 200801 1 009

Page 216: i PB - IAIN Pontianak

204 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

SURAT PERNYATAANNomor : B- / In.15/PPs/PP.00.9/VIII /2016

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : Hasnida ElhusnainiN I M : 2124100181Strata/ Jurusan : Program Magister / Pendidikan Agama Islam

Menyatakan apabila selama 3 (tiga) bulan mulai dari tanggal 2 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 2 November 2016, tidak menyelesaikan perbaikan tesis saya bersedia melaksanakan ujian tesis kembali dengan ketentuan biaya penguji dan pelaksana ujian saya tanggung sendiri.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pontianak, 2 Agustus 2016

Mengetahui,Ketua Sidang,

Dr. Ibrahim , MANIP. 19770528 200312 1 002

Yang Membuat Pernyataan,

Hasnida Elhusnaini NIM. 2124100181

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

F-28

Page 217: i PB - IAIN Pontianak

204 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 205

BLANKO DATA ALUMNI PASCASARJANA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

N A M A :...................................................

Jurusan :...................................................

Angkatan :...................................................

Jenis Kelamin :...................................................

Tempat Tanggal Lahir :...................................................

Alamat Sekarang :...................................................

No. Telp/HP :...................................................

Pesan dan Kesan :...................................................

Judul Tesis :...................................................

(……………………………)

F-29

Page 218: i PB - IAIN Pontianak

206 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

PERSETUJUAN PERBAIKAN TESIS

Nama : Sri FatmawatiNIM : 2134100238Program Studi : Pendidikan Agama Islam

NO Nama Tanda Tangan Tanggal

1 Dr. Ali Hasmy, M.Si (Direktur) ........................ ..................

2 Dr. Misdah, M.Pd(Wakil Direktur) ........................ ..................

3.................................................. (Pembimbing II Merangkap Sekretaris)

........................ ..................

4.................................................. (Pembimbing I merangkap Penguji)

........................ ..................

5 .................................................. (Penguji I) ........................ ..................

F-30

Page 219: i PB - IAIN Pontianak

206 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 207

F-31

TANDA BUKTI PENYERAHAN TESIS

Nama Mahasiswa :

NIM :

Strata /Jurusan :

Judul Tesis :

No N a m a Jabatan Tanda Tangan

1 Lokasi Penelitian2 Kepala Perpustakaan3 Jurusan PAI

4 Kepala Perpustakaan Pascasarjana

MengetahuiAn. Direktur Ka.Jurusan,

Dr. Rahmap, M.AgNIP. 19700211 200801 1 009

Pontianak, ………………………….Yang Menyerahkan,

( )NIM.

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Page 220: i PB - IAIN Pontianak

208 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-32

PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Nama :NIM :Angkatan :Judul :

MengetahuiKa. Jurusan PAI

Pascasarjana IAIN Pontianak

Dr. Rahmap, M.AgNIP. 19700211 200801 1 009

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Page 221: i PB - IAIN Pontianak

208 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 209

F-33

SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS TERHADAP GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (GPAI)

DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP NEGERI 01 HULU GURUNG

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK2016

Disusun Oleh:DADANG SOFARINIM: 2144100284

T E S I S

Dr. Firdaus Ahmad, M.hum(Pembimbing I)

Dr. Misdah, M.Pd(Pembimbing II)

COVER CD

Page 222: i PB - IAIN Pontianak

210 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-34

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONALITAS DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN

AGAMA ISLA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SE-KOTA PONTIANAK

OLEH: 1 SPASIRODI HARTONONIM: 2104100026

Tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratanmendapatkan gelar Magister Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK2015

1,5

spas

i 1

,5 sp

asi

Page 223: i PB - IAIN Pontianak

210 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 211

F-35

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI P O N T I A N A K

PASCASARJANAGedung Pascasarjana Jl. Letjen. Soeprapto Nomor 19 Telp. (0561) 734170 /

740601 Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

PENGESAHAN PERBAIKAN TESIS

Nama : Sri FatmawatiNIM : 2134100238Program Studi : Pendidikan Agama Islam

NO Nama Tanda Tangan Tanggal

1 Dr. Ali Hasmy, M.Si (Direktur) ........................ ..................

2 Dr. Misdah, M.Pd(Wakil Direktur) ........................ ..................

3 .................................................. (Pembimbing 1) ........................ ..................

4 .................................................. (Pembimbing II) ........................ ..................

5 .................................................. (Penguji I) ........................ ..................

6 .................................................. (Penguji II) ........................ ..................

Page 224: i PB - IAIN Pontianak

212 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-36

PERNYATAAN PENELITI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NIM :Program Studi :Alamat :Judul Penelitian :

.......................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam penelitian ini merupakan hasil karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila di kemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur penjiplakan, maka saya bersedia diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Pontianak, 18 Juli 2016Yang membuat pernyataan,

Yuli EvawaniNIM. 2144100263

Materai 6000

Page 225: i PB - IAIN Pontianak

212 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 213

F-37

MOTTO

Surah A-Mulk (67) ayat 15

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan tesis ini untuk istriku tercinta Wiwik Dwiningsih

dan kedua putraku tersayang Muhammad Azydhika Azra dan Khairiel Ramadhani

semoga menjadi anak yang sholeh berbakti kepada orangtua dunia dan akhirat.

Page 226: i PB - IAIN Pontianak

214 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

ABSTRAK

Dadang Sofari. (2144100284), 2016, Supervisi Akademik oleh Pengawas Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan agama Islam (PAI) di SMPN 01 Hulu Gurung, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum. (Pembimbing I), Dr. Misdah, M. Pd. (Pembimbing II).

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas terhadap guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMPN 1 Hulu Gurung. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah pengawas pendidikan agama Islam, kepala sekolah dan guru pendidikan agama Islam SMPN 1 Hulu Gurung. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam dan bagi pengawas tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi supervisi akademik dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah field research, metodenya deskrptif dengan pendekatan kualitatif adapun pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu analisis data yang bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian adalah pengawas pendidikan agama Islam, kepala sekolah dan guru pendidikan agama Islam. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan supervisi akademik oleh pengawas belum sesuai dengan petunjuk teknis kepengawasan. (2) Pelaksanaan supervisi akademik belum sesuai dengan petunjuk teknis kepengawasan. (3) Evaluasi pelaksanaan supervisi akademik

F-38

Page 227: i PB - IAIN Pontianak

214 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 215

bukan dari hasil evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya.

Kata kunci: Supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik, mutu pembelajaran pendidikan agama Islam.

Page 228: i PB - IAIN Pontianak

216 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-39

التلخیص

، 2016، 2144100284: دادنج صاباري، رقم القیدتصحیح الأكادمیة من قبل المراقب لمدرس التربیة الاسلامیة في ترقیة جودة تدریس التربیة الاسلامیة بالمدرسة المتوسطة الحكومیة الأول حولو كورونج،

) المشرف الأول(دكتور فردوس أحمد الماجستیر ).المشرف الثاني( دكتور مسداه، الماجستیر

ویھدف ھذا البحث لتصویر كیف تنفیذ الاشراف الأكادمي من قبل المراقب لمدرس التربیة الاسلامیة في ترقیة جودة تدریس التربیة الاسلامیة بالمدرسة المتوسطة الحكومیة الأول حولوكورونج، ویكون موضوع ھذا البحث مراقب التربیة الاسلامیة، وناظر

رس التربیة الاسلامیة بالمدرسة المدرسة، ومدویرجى من . المتوسطة الحكومیة الأول حولو كورونج

نتیجة ھذا البحث قدرة اعطاء الاشراف لناظر المدرسة، ومدرس التربیة الاسلامیة والمراقبین من ناحیة التخطیط، والتنفیذ، وتصحیح الاشراف الأكادمي في

خدم ونوع البحث الذي است. ترقیة جودة التدریسوطریقتھا المنھج . بحث میدانيالباحث في تنفیذه ھو

واستخدم الباحث في جمع . الوصفي بمدخل الكیفیةوأما تحلیل . البیانات بشكل المراقبة، والمقابلة، والوثاقة

البیانات المستخدمة ھو تحلیل البیانات بشكل المنھج ویكون مصدر البیانات في تنفیذ ھذا . الوصفي الكیفي

راقب التربیة الاسلامیة، وناظر المدرسة، البحث موتدل نتیجة البحث على أن . ومدرس التربیة الاسلامیة

تخطیط الاشراف الأكادمي لم یكن مناسبا لدلالة ) 1(وتنفیذ الاشراف الأكادمي لم یكن ) 2(أسالیب المراقبة

وتصحیح تنفیذ ) 3(مناسبا لدلالة أسالیب المراقبة ن نتیجة من تصحیح التنفیذ في الاشراف الأكادمي لم یك

.السنة الماضیة

الاشارف كادمیة، تنفیذ الأ اشراف: الكلمة الرئیسیة . ، جودة تدریس التربیة الاسلامیةأكادمي

Page 229: i PB - IAIN Pontianak

216 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 217

التلخیص

، 2016، 2144100284: دادنج صاباري، رقم القیدتصحیح الأكادمیة من قبل المراقب لمدرس التربیة الاسلامیة في ترقیة جودة تدریس التربیة الاسلامیة بالمدرسة المتوسطة الحكومیة الأول حولو كورونج،

) المشرف الأول(دكتور فردوس أحمد الماجستیر ).المشرف الثاني( دكتور مسداه، الماجستیر

ویھدف ھذا البحث لتصویر كیف تنفیذ الاشراف الأكادمي من قبل المراقب لمدرس التربیة الاسلامیة في ترقیة جودة تدریس التربیة الاسلامیة بالمدرسة المتوسطة الحكومیة الأول حولوكورونج، ویكون موضوع ھذا البحث مراقب التربیة الاسلامیة، وناظر

رس التربیة الاسلامیة بالمدرسة المدرسة، ومدویرجى من . المتوسطة الحكومیة الأول حولو كورونج

نتیجة ھذا البحث قدرة اعطاء الاشراف لناظر المدرسة، ومدرس التربیة الاسلامیة والمراقبین من ناحیة التخطیط، والتنفیذ، وتصحیح الاشراف الأكادمي في

خدم ونوع البحث الذي است. ترقیة جودة التدریسوطریقتھا المنھج . بحث میدانيالباحث في تنفیذه ھو

واستخدم الباحث في جمع . الوصفي بمدخل الكیفیةوأما تحلیل . البیانات بشكل المراقبة، والمقابلة، والوثاقة

البیانات المستخدمة ھو تحلیل البیانات بشكل المنھج ویكون مصدر البیانات في تنفیذ ھذا . الوصفي الكیفي

راقب التربیة الاسلامیة، وناظر المدرسة، البحث موتدل نتیجة البحث على أن . ومدرس التربیة الاسلامیة

تخطیط الاشراف الأكادمي لم یكن مناسبا لدلالة ) 1(وتنفیذ الاشراف الأكادمي لم یكن ) 2(أسالیب المراقبة

وتصحیح تنفیذ ) 3(مناسبا لدلالة أسالیب المراقبة ن نتیجة من تصحیح التنفیذ في الاشراف الأكادمي لم یك

.السنة الماضیة

الاشارف كادمیة، تنفیذ الأ اشراف: الكلمة الرئیسیة . ، جودة تدریس التربیة الاسلامیةأكادمي

Page 230: i PB - IAIN Pontianak

218 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-40

ABSTRACT

THE EDUCATIONAL PERVISOR PERFORMANCE OF MIDEL SCHOOL

DADANG SOFARI Faculty of Teacher Training and Education IAIN Of Pontianak 2016. The main objective of this research was to the education supervisors performance of midel school at Kapuas Hulu Regency. While the specific objective to evaluate about: the first, supervision planning program by the supervisor education of midel school; the second, implementation of the supervisor education of midel school; the third, supervision report; the fourth, supervision feed back. The method of the research used deskriptif kualitatif. The data are collected by using a set of technique: interview observation, and documentation. Then the collected data analize with justify standard criteria, reduksi, display and veriikasi data The result showed generally, the quality of supervisor performance the first, the making of planning program has been standard. Second, implementation of program supervising has been standard. Third, evaluation and report have not been standard, Fourth, the follow up of supervising have not been standard.

Keywords:, professionals supervisor, educational supervision performance, islamic education

Page 231: i PB - IAIN Pontianak

218 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 219

F-41

DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK (Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris) iii

KATA PENGANTAR viiUCAPAN TERIMA KASIH viiiDAFTAR ISI xDAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Masalah dan Fokus Masalah 8 C. Kajian Pustaka 8 D. Tujuan Penelitian 26 E. Manfaat dan Signifikansi Penelitian 26 F. Ruang Lingkup Penelitian 28 G. Sistematika Penulisan 29

BAB II KINERJA GURU DAN KAITANNYA DENGAN MANAJEMAN MUTU TERPADU PENDIDIKAN (MMTP) SERTA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH 31 A. Kinerja Guru 31 1. Pengertian Kinerja Guru 31 2. Kualitas Kinerja Guru 31

Page 232: i PB - IAIN Pontianak

220 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

B. Pengertian Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) 37 1. Prinsip-prinsip MMTP 40 2. Komponen-komponen MMTP 41 C. Kepemimpinan Kepala Sekolah 45 1. Pengertian Kepemimpinan 45 2. Pengertian Kepala Madrasah 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 1. Pendekatan Metode 64 2. Setting Penelitian 66 3. Prosedur Pengumpulan Data 68 4. Sistematika Penulisan 70 5. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data 75

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 78 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 78 1. Struktur Organisasi MAS Ushuluddin Singkawang 80 2. Kondisi Pendidik dan Kependidikan MAS Ushuluddin Singkawang 81 3. Kondisi Siswa 83 4. Sarana dan prasarana 84 5. Kondisi Lingkungan 86 B. Paparan Data Hasil Penelitian 87 1. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan di Madrasah Aliyah Sawsta Ushuluddin Singkawang Tahun Pelajaran 2015/2016 87 2. Kepemimpinan Kepala Madrasah di Madrasah Aliyah Swasta Ushuluddi Singkawang Tahun pelajaran 2015/2016 101

Page 233: i PB - IAIN Pontianak

220 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 221

3. Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Swasta Ushuluddin Singkawang Tahun Pelajaran 2015/2016 111 4. Pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Swasta Ushuluddin SingkawangTahun Pelajaran 2015/2016 118 5. Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru di MAS Ushuluddin Singkawang Tahun Pelajaran 2015/2016 121 C. Temuan Penelitian 125 D. Pembahasan Penelitian 126 1. Kinerja Guru 126 2. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan 132 3. Kepemimpinan Kepala Madrasah 138 4. Pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Terhadap Kinerja Guru 150 5. Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru 159

BAB V PENUTUP 162 A. Kesimpulan 162 B. Saran 166 C. Referensi 172

Page 234: i PB - IAIN Pontianak

222 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

F-42

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Data MTs Negeri sekabupaten sambas 492. Data MTs Negeri sekabupaten sambas 503. Kondisi gedung dan fasilitasmts negeri se Kabupaten Sambas 514. Data guru pengampu mata pelajaran PAI di MTsN se Kabupaten Sambas 525. Ketersediaan media teknologi elektronik di MTsN peman 546. Ketersediaan media teknologi elektronikdi MTsN semparuk 567. Ketersediaan media teknologi elektronikdi MTs Negeri 8. Ketersediaan media teknologi elektronikdi MTs Negeri Bakau 589. Mata pelajaran pai yang menggunakan media teknologi elektronik sebagai media pembelajaran 63

Page 235: i PB - IAIN Pontianak

222 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 223

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur ke-hadhirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga usaha penyusunan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat beriring salam tak lupa pula kita tujukan kepada manusia pilihan kekasih Allah yakni baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat, dan para pengikut-pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Tesis ini peneliti susun bertujuan untuk memenuhi pers-yaratan dalam meraih gelar Magister dari Program Pascasarjana IAIN Pontianak. Penyusunan tesis ini peneliti buat untuk me-lihat masalah yang berkenaan dengan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Bruder Pontianak sekaligus mencari solusinya.

Terselesainya penyusunan tesis ini adalah berkat adanya kerja sama yang baik dari berbagai pihak, untuk itu peneliti in-gin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya teru-tama kepada dosen pembimbing utama dan dosen pembimbing kedua serta seluruh staf PPs IAIN Pontianak yang telah mem-berikan ide, kritik/saran demi kesempurnaan penyusunan penu-lisan tesis ini.

Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan tesis ini masih jauh dari yang diharapkan kesempurnaannya, hal ini pe-nulis sampaikan mengingat keterbatasan pengetahuan dan lit-erature dari penulis, untuk itulah penulis mohon ide dan saran serta kritikan dari berbagai pihak yang kemudian dapat diadakan perbaikan pada penelitian-penelitian berikutnya.

Page 236: i PB - IAIN Pontianak

224 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Demikian yang dapat penulis sampaikan, dan dengan memohon redho dari Allah SWT semoga tesis ini bermanfaat bagi saya pribadi khususnya serta bagi para pembaca pada um-umnya. Āmīn yā robbal ‘ālamīn.

Pontianak, 5 Desember 2016 M5 Rabiul Awal 1438 H

Peneliti

(Asmadi)

Page 237: i PB - IAIN Pontianak

224 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 225

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji hanya milik Allah SWT dan segala syukur kita haturkan kehadirat-Nya atas segala limpahan nikmat serta ridho-Nya jualah sehingga upaya untuk menyelesaikan peny-usunan penelitian tesis ini dapat terlaksana. Kemudian shalawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad bin Abdullah SAW, para sahabat, dan para pengi-kutnya yang setia mengikuti ajaran dan sunahnya hinnga akhir zaman.

Penyusunan tesis ini terselesaikan tidak lepas dari cam-pur tangan dan kerja sama serta bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dikesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan teri-makasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang ikut ber-peran dalam proses penyelesaian penyusunan tesis ini. Ucapan terima kasih disertai rasa hormat yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada: 1. Kedua orang tua Ibu (Alm) Juliana binti Atin, mudah-muda-

han almarhumah terampuni segala dosa dan kekhilafannya dan Bapak Haidir bin Naidi yang telah mendidik dan mem-besarkan saya sampai saat ini.

2. Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag selaku Rektor IAIN Ponti-anak yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam penyelesaian penyusunan tesis ini.

3. Dr. Ali Hasmy, M.Si selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN Pontianak, Dr. Misdah, M.Pd selaku Asisten Direktur I PPs IAIN Pontianak.

4. Prof. Dr. Moh. Haitami Salim, M.Ag selaku mantan Di-rektur Program Pasca sarjana IAIN Pontianak yang selalu memberikan motivasi dan arahan kepada peneliti selama proses penelitian berlangsung.

5. Dr. Syarif, MA selaku Dosen pembimbing I, yang telah

Page 238: i PB - IAIN Pontianak

226 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan ide mulai dari awal hingga akhir penulisan tesis ini.

6. Dr. Misdah, M.Pd sebagai pembimbing II, yang telah mem-berikan saran, arahan, bimbingan, dan motivasi mulai dari awal hingga akhir penulisan tesis ini.

7. Aisyah (istri), Zakiyuddin Aslamsyah (anak pertama), Mu-hammad Ihsan (anak kedua) yang selalu memberikan se-mangat dan motivasi kepada peneliti untuk menyelesaikan tesis ini.

8. Br. Stefanus Petrus Tiyon M.TB, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Bruder Pontianak yang telah mengizinkan peneliti un-tuk melaksanakan penelitian di SMP Bruder Pontianak.

9. Kerubinus Cilin Sievandu, S.Kom., M.Kom sebagai waka kurikulum SMP Bruder Pontianak yang telah memberikan arahan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMP Bruder Pontianak.

10.Dra. Regina, M.Si sebagai waka kesiswaan SMP Bruder Pon-tianak yang telah memotivasi peneliti untuk penyelesaian tesis ini.

11. Martin Bedh Pajaraii, SE selaku kepala TU SMP Bruder yang telah memberikan arahan kepada peneliti dalam penyelesa-ian penyusunan tesis ini.

12. Wiwin Dwi Suryani, salah satu guru agama Katolik SMP Bruder Pontianak yang telah memberikan kerjasamanya demi kelancaran penyelesaian tesis ini.

13. Hermina, S.Pd selaku guru BK di SMP Bruder Pontianak yang juga sangat membantu kelancaran dalam penyusunan tesis ini.

14. Siswa muslim SMP Bruder Pontianak yang telah member-ikan bantuan dan kerjasamanya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini.

15. Rekan-rekan sesama mahasiswa program pasca sarjana di

Page 239: i PB - IAIN Pontianak

226 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 227

IAIN Pontianak angkatanVIII yang selalu mengingatkan, memotivasi dalam penyelesaikan penyusunan tesis ini.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Besar harapan peneliti semoga tesis ini dapat bermanfaat/

berguna bagi pembaca khususnya dan semua pihak yang mem-butuhkan pada umumnya, walaupun penulis penyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat ber-harap kepada semua pihak atas segala kritik dan saran demi per-baikan serta kesempurnaan peneliti berikutnya.

Akhir kata dengan memohon petunjuk dan ridho dari Al-lah SWT semoga tesis ini dapat menginspirasi bagi pembaca maupun bagi yang membutuhkan. Āmīn yā robbal ‘ālamīn.

Pontianak, 25 Januari 2016 M24 Jumadil Awal 1438 H

Peneliti

(Asmadi)

Page 240: i PB - IAIN Pontianak

228 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

Transliterasi Berdasarkan keputusan bersama menteri agama dan menteri pendidikan dan kebudayaan RI Nomor: 158 tahun 1987 – Nomor: 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988 Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

1 2 3 4 ا alif Tidak

berlambangkan Tidak

berlambangkan ب ba’ b Be

ت ta’ T Te

ث sa’ s Es (dengan titik

di atas) ج jim J Je

ha h Ha (dengan titi حdi bawah)

خ kha kh Ka dan Ha

د dal d De

ذ zal z Zet (dengan

titik di atas) ra’ r Er ر

Page 241: i PB - IAIN Pontianak

228 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak | 229

Transliterasi Berdasarkan keputusan bersama menteri agama dan menteri pendidikan dan kebudayaan RI Nomor: 158 tahun 1987 – Nomor: 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988 Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

1 2 3 4 ا alif Tidak

berlambangkan Tidak

berlambangkan ب ba’ b Be

ت ta’ T Te

ث sa’ s Es (dengan titik

di atas) ج jim J Je

ha h Ha (dengan titi حdi bawah)

خ kha kh Ka dan Ha

د dal d De

ذ zal z Zet (dengan

titik di atas) ra’ r Er ر

ز zai z Zet

س sin s Es

ش syin sy Es dan Ye

sad s Es (dengan titik صdi bawah)

dad d De (dengan titik ضdi bawah)

ta’ t Te (dengan titik طdi bawah)

za z Zet (dengan titi ظdi bawah)

ع ‘ain ‘ Koma terbalik

di atas غ gain g Ge

ف fa’ f Ef

ق qaf q Qi

ك kaf k Ka

ل lam l El

م mim m Em

ن nun n En

wawu w We و

Page 242: i PB - IAIN Pontianak

230 | Pedoman Penyusunan Tesis Pascasarjana IAIN Pontianak

’ha ه h Ha

Hamzah ء ‘ Apostrof (koma

di atas)

’Ya ي y Ye

Bacaan madd: Bacaan diftong: ā = a panjang au = ْ اوَi = i panjang ai = ْ ايَ ū = u panjang iy = اِي