5
HYDROSTATIC AND BONJEAN CURVE II.1 Kurva Hidrostatis Kurva Hidrostatic adalah kurva-kurva yang menjelaskan bentuk dan sifat karakteristik dari badan kapal yang berada di bawah garis air sampai muatan penuh dalam air laut ataupun air tawar. Dalam kurva Hidrostatic tersebut terdapat sembilan belas kurva antara lain adalah: 1. Displacement Moulded dan Displacement extrim (termasuk kulit) (ton) 2. Luas bidang midship, luas bidang garis air dan luas permukaan basah (MSA), (WPA) dan (WSA) dengan satuan m 2 . 3. Koefisien midship, koefisien garis air, koefisien blok dan koefisien prismatik memanjang dengan notasi Cm, Cw, Cb dan Cp (tanpa satuan). 4. Jarak titik pusat bouyancy terhadap midship dan dasar kapal, dengan notasi B dan KB (m). 5. Jarak titik luasan bidang garis air terhadap midship, dengan notasiF (m). 6. Jari-jari metacentra melintang dan memanjang, dengan notasi TBM dan LBM (m). 7. Tinggi metacentra terhadap dasar kapal, dengan notasi TKM dan LKM (m). 8. Ton per centimeter, dengan notasi TPC (ton). 9. Displacement due trim one centimeter, dengan notasi DDT (ton). 10. Moment to change trim centimeter, dengan notasi MCT (ton m). Penjelasan Kurva-Kurva Hidrostatic II.2 Lengkung Bonjean Yang dimaksud dengan lengkung bonjean adalah lengkung yang menunjukkan luas station sebagai fungsi sarat. Bentuk lengkungan ini mula-mula diperkenalkan pada abad

Hydrostatic and Bonjean Curve

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppipipip

Citation preview

Page 1: Hydrostatic and Bonjean Curve

HYDROSTATIC AND BONJEAN CURVE

II.1 Kurva Hidrostatis

                  Kurva Hidrostatic adalah kurva-kurva yang menjelaskan bentuk dan sifat

karakteristik dari badan kapal yang berada di bawah garis air sampai muatan penuh

dalam air laut ataupun air tawar. Dalam kurva Hidrostatic tersebut terdapat sembilan

belas kurva antara lain adalah:1.    Displacement Moulded dan Displacement extrim (termasuk kulit) (ton)

2.    Luas bidang midship, luas bidang garis air dan luas permukaan basah (MSA), (WPA) dan (WSA) dengan satuan m2.

3.    Koefisien midship, koefisien garis air, koefisien blok dan koefisien prismatik memanjang dengan notasi Cm, Cw, Cb dan Cp (tanpa satuan).

4.    Jarak titik pusat bouyancy terhadap midship dan dasar kapal, dengan notasi B dan KB (m).

5.    Jarak titik luasan bidang garis air terhadap midship, dengan notasiF (m).

6.    Jari-jari metacentra melintang dan memanjang, dengan notasi TBM dan LBM (m).

7.    Tinggi metacentra terhadap dasar kapal, dengan notasi TKM dan LKM (m).

8.    Ton per centimeter, dengan notasi TPC (ton).

9.    Displacement due trim one centimeter, dengan notasi DDT (ton).

10. Moment to change trim centimeter, dengan notasi MCT (ton m).

Penjelasan Kurva-Kurva Hidrostatic 

II.2 Lengkung Bonjean

            Yang dimaksud dengan lengkung bonjean adalah lengkung yang

menunjukkan luas station sebagai fungsi sarat. Bentuk lengkungan ini mula-mula

diperkenalkan pada abad kesembilan belas oleh seorang sarjana Prancis yang

bernama Bonjean.

            Jadi untuk mengetahui luas dari station sampai tinggi sarat T, dapat dibaca

dari gambar lengkung bonjean pada ketinggian sarat T yang sama

 dengan menarik garis mendatar  hingga memotong lengkung bonjean. Pada

umumnya lengkung bonjean digambar sampai setinggi geladak tepi kapal pada

setiap station sepanjang kapal.

Page 2: Hydrostatic and Bonjean Curve

Bentuk-bentuk Lengkung Bonjean :

1.    Garis Lurus

Apabila lengkung bonjean berbentuk garis lurus, hal tersebut menandakan bahwa

bentuk station atau penampang kapal berbentuk segiempat. Jadi pertambahan luas

tiap sarat air yang sama selalu konstan.

2.    Parabola

Ini adalah bentuk station atau penampang segitiga atau melengkung.

3.    Parabola diikuti Garis Lurus

Hal tersebut menandakan bahwa bentuk station atau penampang kapal bagian

bawah melengkung kemudian atasnya lurus ke atas. Jadi pada awalnya

pertambahan luasnya tidak konstan tetapi kemudian pertambhan luasnya konstan .

Fungsi Lengkung Bonjean

Fungsi lengkung bonjean adalah untuk mendapatkan volume displacemen even

keelataupun kapal pada saat dalam keadan trim dan juga kapal pada saat terkena

gelombang. 

Untuk kegunaan selanjutnya lengkung bonjean dipergunakan untuk menghitung atau

membuat lengkung kebocoran.

III.1TABEL A

Tabel A dan Tabel B merupakan tabel perhitungan untuk mainpart.

Tabel A dibuat untuk tiap interval waterline, Interval tersenbut dibagi 2 bagian yang

sama besar sehingga terdapat 3 waterline yang ditinjau pada tiap tabel A.

Data-data yang dimasukkan dalam tabel A adalah sebagai berikut :

            y : half breadth pada station dan waterline yang ditinjau

            n : faktor momen memanjang kapal ditinjau dari midship

            S : faktor simpson memanjang kapal

            n’ : faktor momen vertikal ditinjau dari waterline tengah

            S’ : faktor simpson vertical

         g : panjang kurva bodyplan dari midship s/d waterline yang ditinjau pada setiap

station.         

III.2 TABEL B

Pada tabel B dilakukan perhitungan berdasar hasil yang didapat dari tabel A.

Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

LWL  = panjang garis air paling atas

Page 3: Hydrostatic and Bonjean Curve

B      = lebar garis air paling atas

D     = tinngi garis air paling atas

s    = jarak station

w    = jarak tiap waterline

t      = tebal pelat

Vol. Disp = 2*(1/3)*(1/3)*s*w*[1]

Disp = 1.025* Vol. Disp

KB = tinggi titik berat volume interval tersebut

       = tinggi waterline tengah ([2]*s )/[1])

b = jarak titik berat volume interval tersebut ke belakang midship

       = ([3]*s )/[1]

WPA = luas garis air paling atas = 2*(1/3)* s*[4]

Cw = koefisien garis air teratas = WPA/(Lwl*B)

MSA = luas midship station pada interval tersebut = 2*(1/3)*w *[9]

MSA per WL = luas midship station dari 0m WL s/d garis air teratas

Cm = koefisien midship station = MSA per WL /(B*d)

Vol.disp’ = vol disp dari 0 mWL s/d garis air teratas

Cb = koefisien blok = vol disp’/ (Lwl*B*d)

IT = momen inersia melintang garis air teratas

    = 2*(1/3)*(1/3)* s*[5]

TBM = IT/ Vol.disp’

Midship F = jarak titik berat luas garis air teratas terhadap midship

                  = ([16]* s)/[4]

IL = ([7]-([6]2/ [4]))*(2/3)*(s 3)

LBM = IL/ Vol.disp’

WSA = luas permukaan basah pada interval tersebut

         = 2*(1/3)*s *[8]

Differrent of WSA = luas permukaan basah dari 0 mWL s/d garis air terbawah

WSA per WL = luas permukaan basah dari 0 mWL s/d garis air teratas

Shell. Disp = volume kulit pada interval tersebut = (1.025/1.000)*t*WSA

Different of shell disp = volume kulit dari 0m WL s/d garis air terbawah

Total shell disp = volume kulit dari 0 mWL s/d garis air teratas.

III.3 TABEL C – TABEL J

Page 4: Hydrostatic and Bonjean Curve

Tabel C sampai tabel E1 merupakan tabel perhitungan cant part.  Hal-hal

yang dihitung secara garis besar sama dengan perhitungan main part.

Tabel E2 merupakan tabel perhitungan data gabungan main part dan cant

part untuk WSA, Shell Displacement, WPA, dan midship F.

Tabel F merupakan tabel perhitungan data gabungan main part dan cant part

untuk LBM dan TBM.

Tabel g merupakan tabel perhitungan data gabungan main part dan cant part

untuk moulded displacement,KB, dan midship B.

Tabel H merupakan data akhir hidrostatic calculation untuk selurauh badan

kapal sampai dengan sarat penuh.

Tabel I dan J merupakan tabel data perhitungan Bonjean sampai dengan

Upper Deck