46
HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM MALIK DAN IMAM ASY-SYAFI’I SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM DISUSUN OLEH: EKO YUNIANTO 11360041 PEMBIMBING: Dr.FATHURRAHMAN,S.Ag,M.Si PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

HUKUM JUAL BELI ANJING

MENURUT PEMIKIRAN IMAM MALIK DAN IMAM ASY-SYAFI’I

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

DISUSUN OLEH:

EKO YUNIANTO

11360041

PEMBIMBING:

Dr.FATHURRAHMAN,S.Ag,M.Si

PERBANDINGAN MAZHAB

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

ii

ABSTRAK

Jual beli anjing yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, tidak hanya

dilakukan oleh orang-orang yang bukan Islam saja, akan tetapi orang Islam pun tidak

sedikit yang membeli anjing, karena anjing memang mempunyai berbagai

keistimewaan dan kelebihan, seperti; anjing memiliki kepatuhan yang sangat tinggi,

setia, dapat untuk melacak pencuri, menjaga keluarga, dapat diajak bercanda dan

mempunyai feeling yang kuat. Masalah jual beli anjing ini, dalam Islam masih diperdebatkan adanya oleh

para ulama’, tanpa terkecuali oleh Imam Malik dan Imam Asy-Syafi’i. Ada ulama

yang tidak membolehkan sama sekali, ada pula yang membolehkan tanpa syarat, ada

juga yang membolehkan dengan beberapa syarat, yaitu sebatas kepada anjing

pemburu atau anjing yang boleh dipelihara saja. Adapun selebihnya (jenis anjing

lainnya) adalah tidak boleh. Dalam penelitian ini masalah yang ditemukan adalah

bagaimana hukum jual beli anjing menurut pemikiran Malik dan Imam Asy-Syafi’i?

Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitif-komparatif, yaitu penelitian yang

berusaha menjabarkan menganalisa dan mengklarifikasi dalam pembahasan skripsi

ini penyusun menggunakan pendekatan yuridis-normatif. Adapun penelitian ini

termasuk jenis penelitian pustaka (library research).Sesuai dengan objek

penelitiannya maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah

penelaahan terhadap literatur usul fiqh dan literatur lainnya yang terkait dengan

masalah yang diteliti, kemudian data-data tersebut akan diolah, yang selanjutnya akan

dijadikan bahan utama untuk memenuhi target penelitian yang hendak dicapai.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa jual beli anjing menurut Imam

Malik menghukumi makruh karena beliau membedakan antara anjing yang

bermanfaat seperti anjing yang digunakan untuk menjaga ternak, tanaman ataupun

rumah boleh diperjual belikan, tetapi untuk anjing yang hanya untuk hiasan tidak

diperbolehkan. Menurut Imam Asy-Syafi’i, jual beli anjing itu tidak diperbolehkan

karena anjing itu najis, akan tetapi untuk kepemilikan anjing boleh kalau untuk

keperluan mendesak seperti anjing pelacak karena anjing disini tidak boleh diambil

manfaatnya kecuali dalam keadaan darurat.

Page 3: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh
Page 4: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh
Page 5: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh
Page 6: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

vi

MOTTO

Berangkatdenganpenuhkeyakinan,

Berjalandenganpenuhkeikhlasan,

Istiqomahdalammenghadapicobaan.

“Yakin, Ikhlas, Istiqomah”

Page 7: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penyusun persembahkan kepada:

Bapak-Ibuku, Istriku sertaAdikku tersayang,

yang tidakpernah lelahdalam memberikan cinta,

kasih-sayang, motivasidando’ado’a.

Jurusanku Perbandingan Mazhab

Fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

viii

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن هللا بسم

ودا تعالى موجاحمد هللا حمدا كثيرا واحمده حمدا مباركا اشهد كون هللا لميناالع رب هلل الحمد

د رسوال مرس ابتا بحقث فيه ومعبودا خالقا وجودا محققا ال شك ال على بالوجود واشهد كون محم

دنا ننا سيبي نا وحبيبنا وشفيعنا وقرة أعين على والسالم والصالةفى الوجود العالم بحقكون

امابعد. اجمعين وصحبه اله وعلىبد هللا ابن ع محمدوموالنا

Puja dan puji syukur penyusun haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah

memberikan banyak limpahan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya kepada penyusun,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Salawat serta salam semoga

selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad saw. Tak lupa pula kepada

keluarga, sahabat, tabiin, dan tabiin tabiin serta seluruh umat Muslim yang selalu

istiqamah untuk mengamalkan dan melestarikan ajaran-ajaran suci yang beliau bawa.

Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Hukum Jual Beli Anjing Menurut

Pemikiran Imam Malik dan Imam Asy-Syafi’i”, penyusun menyadari penuh bahwa

masih banyak kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Maka dari itu, penyusun

sangat berterima kasih jika ada saran, kritik yang sifatnya membangun dan koreksi

demi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang. Dalam penyusunan ini,

penyusun sadar bahwa banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dan

dorongan banyak pihak, akhirnya penyusun dapat menyelesaikannya. Untuk itu,

perkenankanlah penyusun menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

Page 9: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

ix

1. Bapak Prof. Drs. H. Machasin, MA.,selaku PGS Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

2. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag., M.Ag.,selaku Dekan Fakultas

Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Fathorrahman, S.Ag., M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbandingan

Mazhab Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan

Pembimbing skripsi yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan dan arahannya kepada penyusun.

4. Bapak Gusnam Haris, S.Ag., M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan Perbandingan

Mazhab.

5. Staff Tata Usaha Jurusan Perbandingan Mazhab sekarang yang telah

memudahkan administrasi dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Para dosen-dosen Jurusan Perbandingan Mazhab dan dosen-dosen Fakultas

Syari’ah dan Hukum yang telah memberikan cahaya ilmu yang begitu luas

kepada penyusun, semoga ilmu yang didapat menjadi ilmu yang bermanfaat.

7. Orang tua tercinta, Bapak Supardi dan Ibu Junaeni yang telah memberikan

doa dan jerih payahnya, serta dorongan moril dan materiil selama penyusun

menuntut ilmu, karena beliaulah penyusun bisa merasakan indahnya hidup ini,

serta dengan kasih-sayangnya yang telah membesarkan, mendidik,

mengarahkan penyusun, untuk memahami arti sebuah kesederhanaan,

ketulusan, kehambaan, perjuangan, dan pengorbanan.

Page 10: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh
Page 11: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987, secara

garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

Alif

Ba’

Ta’

Ṡa’

Jim

Ḥa’

Kha’

Dal

Ra’

zai

sin

syin

sad

dad

tâ’

za’

‘ain

gain

fa’

qaf

tidak dilambangkan

b

t

ś

j

kh

d

ż

r

z

s

sy

g

f

q

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

Zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

Page 12: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

xii

ك

ل

م

ن

و

هـ

ء

ي

kaf

lam

mim

nun

wawu

ha’

hamzah

ya’

k

l

m

n

w

h

Y

ka

`el

`em

`en

w

ha

apostrof

Ye

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis rangkap

د د ع ت م

ة د ع

Ditulis

Ditulis

Muta‘addida

‘iddah

C. Ta’ Marbūṭah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis “h”

ة م ك ح

ة ل ع

Ditulis

Ditulis

Ḥikmah

‘illah

(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap

dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis dengan h.

’Ditulis Karâmah al-auliyâ اء ي ل و ال ة ام ر ك

Page 13: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

xiii

3. Bila ta’ marbūṭah hidup atau dengan harakat, fatḥah, kasrah dan ḍammah

ditulis t atau h.

Ditulis Zakâh al-fiţri ر ط ف ال اة ك ز

D. Vokal Pendek

__ _

ل ع ف

__ _

ر ك ذ

__ _

ب ه ذ ي

Fatḥah

kasrah

ḍammah

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

A

fa’ala

i

żukira

u

yażhabu

E. Vokal Panjang

1

2

3

4

Fatḥah + alif

ة ي ل اه ج

fatḥah + ya’ mati

ىس ن ت

kasrah + ya’ mati

مي ـر ك

ḍammah + wawu mati

ضو ر ف

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ā

jāhiliyyah

ā

tansā

ī

karīm

ū

furūḍ

F. Vokal Rangkap

1

2

fatḥah + ya’ mati

م ك ن ي ب

fatḥah + wawu mati

ل و ق

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ai

bainakum

au

qaul

Page 14: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

xiv

G. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

م ت ن أ أ

ت د ع أ

ن ئ ل م ت ر ك ش

Ditulis

Ditulis

Ditulis

a’antum

u‘iddat

la’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.

آن ر ق ل ا

اس ي ق ل ا

Ditulis

Ditulis

Al-Qur’ân

Al-Qiyâs

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.

آء م لس ا

سم لش ا

Ditulis

Ditulis

as-Samâ’

asy-Syams

I. Penyusunan kata-kata dalamrangkaiankalimat

Ditulis menurut penyusunannya.

يو ذ ض و ر ف ال

ل ه أ ة ن الس

Ditulis

Ditulis

Żawî al-furûḍ

ahl as-sunnah

Page 15: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v

MOTTO ............................................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... xiii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Pokok Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuandan Manfaat Penelitian ........................................................... 6

D. Telaah Pustaka.................................................................................... 6

E. Kerangka Teoretik .............................................................................. 9

F. Metode Penelitian ............................................................................... 12

Page 16: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

xvi

G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 14

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI ANJING

A.Pengertian Jual Beli ............................................................................. 17

B. Dasar-Dasar Hukum Jual Beli ............................................................ 18

C. Rukun Dan Syarat Jual Beli ............................................................... 19

D.Bentuk Dan Sifat Jual Beli ................................................................. 28

E. Obyek Jual-Beli .................................................................................. 30

F. Gambaran Umum Tentang Hewan Anjing.......................................... 32

BAB III BIOGRAFI DAN METODE ISTINBAT IMAM MALIK

DAN IMAM ASY-SYĀFI’I

A.Riwayat Hidup Imam Malik ................................................................ 43

1. Kelahiran Dan Nasab Imam Malik .................................................. 43

2. Guru Dan Murid Imam Malik ........................................................... 44

3. Metode Istinbat ................................................................................. 46

4. Pemikiran Imam Malik Tentang Jual Beli Anjing ............................ 56

B. Biografi Imam Asy-Syafi’i ................................................................. 60

1. Perjalanan Hidup Imam Asy-Syafi’i ................................................ 60

2. Pendidikan Dan Karir Imam Asy-Syafi’i ........................................ 61

3. Guru Dan Murid Imam Asy-Syafi’i .................................................. 64

4. Karya-Karya Imam Asy-Syafi’i ....................................................... 67

5. Metode Istinbat Imam Asy-Syafi’i .................................................. 71

Page 17: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

xvii

6. Pemikiran Imam Asy-Syafi’i Tentang Jual Beli Anjing .................. 85

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM MALIK DAN IMAM

ASY-SYAFI’I

A. Sumber Perbedaan Pendapat Dalam Hukum Islam ........................ 87

B. Analisis Persamaan Dan Perbedaan Pemikiran Imam

Malik Dan Imam Asy-Syafi’i Tentang Hukum

Jual Beli Anjing .............................................................................. 90

C. Analisis Istinbat Hukum Imam Malik Dan Imam

Asy-Syafi’i Tentang Hukum Jual Beli Anjing ................................ 104

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 99

B. Saran-Saran ..................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 101

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiran I Curriculum Vitae ......................................................... I

2. Lampiran II Biografi Ulama dan Para Tokoh .............................. II

3. Lampiran III Terjemah Teks Arab ............................................. IV

Page 18: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sering disebut sebagai makhluk sosial, makhluk ekonomi, makhluk

aktualisasi diri dan makhluk yang berbicara atau makhluk berpikir.1 Manusia sebagai

makhluk yang mempunyai aneka ragam sebutan pada prinsipnya adalah makhluk

yang saling bergantung pada sesamanya, baik yang menyangkut sandang, pangan ,

papan, keselamatan diri dan harta, harga diri, potensi untuk berkembang maupun

kasih sayang, disamping kebergantungan di bidang politik, ekonomi, budaya dan

hukum. Kebergantungan itu menunjukkan bahwa manusia salîing membutuhkan

dalam banyak aspek2 dalam agama Islam disebut dengan istilah muamalah.

3

Islam menganjurkan manusia untuk senantiasa bekerja dan berusaha mencari

mata pencaharian yang senantiasa mencukupi kebutuhan individu, masyarakat dan

dapat mengatasi segala urusannya. Islam juga memberikan dasar-dasar pokok yang

diambil dari al-Qur’ān dan al-hadīṡ sebagai landasan hukum perbuatan manusia yang

taat kepada perintah Allah tentang cara-cara mencari mata pencaharian, karena tidak

semua cara itu dibenarkan oleh Syariat Islam, sebagaimana firman-Nya:

1 Atang Abd Hakim, dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2001), hlm. 222.

2Ibid., hlm. 223.

3 Azhar Basir, Asas-Asas Hukum Muamalat, (Yogyakarta : UII Press, 1993), hlm. 7.

Page 19: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

2

كىي رج ع تزاضاتج أ تكى طم إالاايىا ال تأكهىا أيىانكى تكى تانثها انذ أ4

Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak bisa lepas dengan jual beli

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Walaupun demikian, sebenarnya masalah

jualbeli telah dijelaskan secara global, salah satunya berdasarkan firman Allah, yaitu :

5وأحم اهلل انثع وحزو انزتا

Jual beli ini baik dari hasil pertanian, perkebunan, peternakan maupun dari

hasil ketiganya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk produk

baru. Jika dicermati baik-baik apa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat luas

banyak terjadi jual beli anjing. Jual beli anjing itu tidak hanya dilakukan oleh orang-

orang yang bukan Islam saja, akan tetapi orang Islam pun tidak sedikit yang membeli

anjing, karena anjing memang mempunyai berbagai keistimewaan dan kelebihan,

seperti; anjing memiliki kepatuhan yang sangat tinggi, setia, dapat untuk melacak

pencuri, menjaga keluarga, dapat diajak bercanda dan mempunyai feeling yang kuat.

Masalah Jual beli anjing ini ternyata dalam Islam masih diperdebatkan adanya

oleh para ulama’, tanpa terkecuali oleh Imām Mālik dan Imām asy-Syāfi’ī. Ada

ulama yang tidak membolehkan sama sekali, ada pula yang membolehkan tanpa

syarat, ada juga yang membolehkan dengan beberapa syarat, yaitu sebatas kepada

4An-Nisā (4) : 29.

5 Al-Baqarah (2) : 275.

Page 20: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

3

anjing pemburu atau anjing yang boleh dipelihara saja. Adapun selebihnya (jenis

anjing lainnya) adalah tidak boleh.6

Ulama Ḥanābilah berpendapat bahwa jual beli anjing adalah tidak sah secara

mutlak, baik anjing yang terlatih maupun tidak,7 lain halnya dengan Abū Ḥanifah

yang diutamakan dalam barang yang dijadikan objek jual beli adalah manfaatnya.

Oleh karena itu, setiap barang yang ada manfaatnya menurut pandangan syara’ boleh

diperjualbelikan sekalipun barang itu najis (tidak untuk dimakan dan diminum).8

Menurut Imām Mālik mengutamakan barang yang diperjual belikan adalah barang

yang tidak dilarang oleh syara’, suci dan bermanfaat menurut pandangan syara’. Hal

ini berdasarkan dari sumber hukum yang dipeganginya, yaitu; al-Qur‟ān, Sunnah,

Ijma‟, Qiyās serta Maslaḥah Mursalah.9 Adapun mengenai anjing, Imām Mālik

adalah termasuk ke dalam ulama yang tidak menajiskan keberadaannya pun begitu,

dia menganggap makruh terhadap Jual beli anjing, sebagaimana dipahami dari hadīṡ

berikut:

6 Ibnu Rusyd, Bidāyah al-Mujtahid (Beirūt : Dār al-Fikr, 595), II : 95.

7 Abdullah bin Muḥammad at-Tayyar, Ensiklopedi Fiqh Muamalah Dalam Pqndangan Empat

Mazhab (Yogyakarta : Maktabah al-Hanif, 2009), hlm. 62.

8 Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuh, Juz IV (Beirūt : Dār al-Fikr, t, th), 3431.

9 Sayyid Sabiq, Fiqqih Sunnah, Alih bahasa Kamaluddin A. Marzuki cet. Ke-12 (Bandung :

Al-Ma’arif, 1987), hlm. 59.

Page 21: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

4

ع ات شهاب ع أت تكز ت عثد انزح ت انحارثحدثا عثداهلل ت ىسف : اخثزا يانك

ى هى ع ث انكهةرسىل اهلل صهى اهلل عهه وسه أري ت هشاو ع أت يسعىد األصا

اه وحهىا انك ويهزانثغ10

Hadīṡ ini secara eksplisit atau secara jelas memberikan ketentuan bahwa ada

larangan dari harga anjing, akan tetapi beliau menghukumi makruh dikarenakan

beliau membedakan antara anjing yang merugikan atau yang membahayakan dan

yang tidak, selagi anjing itu bermanfaat seperti digunakan untuk melacak, menjaga

ternak, menjaga rumah dan juga berburu boleh diambil dan selain dikonsumsi, yang

membahayakan manusia dan anjing yang dipelihara secara suka-suka tanpa ada

manfaatnya dilarang untuk dijual belikan.11

Adapun menurut Imām asy-Syāfi’ī yang sumber hukumnya adalah al-Qur‟ān,

Sunnah, Ijma‟ Qiyās, Istiṣḥāb, dari hadīṡ tersebut Imām asy-Syāfi’ī berpendapat

bahwa jual beli anjing tidak diperbolehkan baik yang buas maupun yang tidak buas

dan pendapat yang mashur dari Mażhab Ḥambali mengutamakan kesucian atas

barang yang diperjual belikan, meski benda itu bermanfaat tetapi kalau benda itu najis

10

Abū Abdullah Muḥammad bin Ismail al-Bukhāri, Ensiklopedia Hadis 1, Penerjemah

Masyar. MA dkk, cet ke-1 (Jakarta: Almahira, 2011). hlm. 495.

11

Abū Walid Muḥammad Ibnu Ahmad Ibnu Muḥammad Ibnu Rusyd, Bidayāh al-mujtahid,

hlm. 126.

Page 22: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

5

maka tidak boleh untuk diperjual-belikan. Akan tetapi jika untuk keperluan mendesak

seperti berburu, dan anjing pelacak dibolehkan untuk memiliki anjing tersebut.12

Oleh karena itu, Imām Mālik dan Imām asy-Syāfi’ī sebagai kajian dalam

penilitian adalah tidak lain dan tidak bukan adalah karena kedua ulama ini merupakan

sosok pemikir yang lebih dikenal masyarakat dengan ilmu fikihnya. Selain itu, sering

terjadi perbedaan pendapat dari kedua ulama ini dalam mengistinbāṭkan suatu

perkara yang ada, termasuk dalam masalah jual beli anjing.

Dari latar belakang di atas, penyusun tertarik untuk mengkaji dan

mengkomparasikan pendapat ulama tentang hukum jual beli anjing. Yakni dalam hal

ini adalah pendapat Imām Mālik dan Imām asy-Syāfi’ī. Dimana pemikiran kedua

tokoh sangat kontradiksi sehingga penyusun sangat tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul :“Hukum Jual beli Anjing Menurut Pemikiran Imām Mālik

dan Imam asy-Syāfi‟ī”.

12

Al-Imām Abī Abdullāh Muḥammad bin Iddrīs asy-Syāfi’ī , Al-Umm, Juz III (Beirūt : Dār

al-Kutub, 1996), 14.

Page 23: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

6

B. Pokok Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah sebagaimana tersebut diatas, maka

penyusun akan merumuskan apa yang menjadi masalah. Adapun pokok masalahnya

sebagai berikut:

1. Bagaimana hukum jual beli anjing menurut pemikiranImām Mālik dan Imam asy-

Syāfi’ī?

2. Bagaimana metode istinbāṭ hukum Imām Mālik dan Imām asy-Syāfi’ī tentang ual

beli anjing?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

a. Mendeskripsikan tentang status hukum Jual beli anjing menurut pendapat Imām

Mālik dan Imam asy-Syāfi’ī.

b. Menjelaskan metode istinbat hukum Imām Mālik dan Imam asy-Syāfi’ī .

2. Kegunaan

a. Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan keIslaman bagi siapa saja yang hendak

belajar dan memahami ilmu-ilmu keIslaman.

b. Memberikan kontribusi pemikiran, dalam rangka kontekstualisasi hukum Islam

yang sesuai dengan zaman tanpa harus meninggalkan dimensi tekstualnya,

terutama pengembangan khazanah ilmu pengetahuan hukum Islam di Indonesia.

Page 24: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

7

D. Telaah Pustaka

Dalam penelusuran pustaka yang penyusun lakukan, sudah banyak penelitian

atau tulisan yang membahas tentang jual beli. Oleh karena itu untuk mengetahui

posisi penyusun dalam melakukan penelitian ini, maka dilakukan review terhadap

beberapa literatur atau penelitian yang ada kaitannya atau relevan terhadap masalah

yang menjadi obyek penelitian ini.

Skripsi yang berjudul “Hukum Jilatan Anjing Menurut Mażhab Māliki dan

MażhabSyāfi‟ī” yang dikaji oleh Muḥammad Karbi dengan kesimpulan ulama

mażhab Maliki menetapkan hukum jilatan anjing adalah suci. Alasannya, bahwa

perintah Rasulullah saw untuk membasuh bejana yang terkena jilatan anjing hingga

tujuh kali basuhan adalah sebagai ta‟abbudi (bentuk ibadah) sebagaimana seorang

muslim dianjurkan untuk berwuḍu ketika akan shalat bukan berarti karena dia najis.

Sedangkan hukum jilatan menurut mażhab Syāfi’ī adalah najis secara mutlak, dengan

alasan adanya perintah Rasulullah saw untuk membasuh bekas jilatan anjing dan

tidaklah pembasuhan itu dilakukan kecuali sebab najis atau adanya ḥadas. Dan

mengingat lidah dan mulut adalah anggota utama hewan dan ia dikategorikan sebagai

najis, maka sudah tentu seluruh badannya termasuk air yang keluar dari tubuh anjing

baik air kencing, kotoran dan juga keringatnya adalah najis.13

13

Muḥammad Karbi, “Hukum Jilatan Anjing Menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi‟i”

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, (2011), Yogyakarta.

Page 25: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

8

Kemudian dalam skripsi yang berjudul “Pemikiran Imam As-Syāfi‟ī Tentang

Jual Beli Dan Kepemilikan Anjing Dalam Kitab Al-Umm” yang dikaji oleh Zulfa

Ma’rifah hanya menekankan dan membahas tentang bagaimana jual beli anjing

menurut Imam as-Syāfi’ī dalam kitab al-Umm. Hasil dari penelitian ini

menyimpulkan bahwa imam as-Syāfi’ī berpendapat dalam kitabnya (al-Umm) tidak

membolehkan jual beli anjing.14

Kemudian skripsi yang berjudul “Hukum Membasuh Tujuh Kali Dalam

Tatacara Menghilangkan Najis Anjing (Studi Komparasi Antara Mażhab Ḥanafiyyah

Dan Syāfi‟īyyah)” yang dikaji oleh Lukman Hakim Teguh Santoso yakni

mendeskripsikan yang berkaitan erat dengan masalah hukum membasuh tujuh kali

dalam tatacara mensucikan najis anjing dalam pandangan Mażhab Ḥanafiyyah Dan

Syāfi’īyyah. Menurut Mażhab Ḥanafiyyah hukum membasuh tujuh kali tersebut

tidaklah wajib, hanya sunnat saja, sedangkan menurut Syāfi’īyyah hukum membasuh

tujuh kali tersebut adalah wajib, begitu juga dicampur debu dalam salah satu

basuhannya.15

Kemudian skripsi yang berjudul “Tinjauan Sosiologi Hukum Islam Terhadap

Penjualan Dan Kepemilikan Anjing Dalam Komunitas Muslim” yang dikaji oleh

Anita Darmastuti yakni menyimpulkan bahwa para penjual dan pemilik anjing

14

Zulfa Ma’rifah, “Pemikiran Imam As-Syafi‟i Tentang Jual Beli Dan Kepemilikan Anjing

Dalam Kitab Al-Umm” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, (2010), Yogyakarta.

15

Lukman Hakim teguh Santoso, “Hukum Membasuh Tujuh Kali Dalam Tatacara

Menghilangkan Najis Anjing (Studi Komparasi Antara Mazhab Hanafiyyah Dan Syafi‟iyyah)”

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, (2010), Yogyakarta.

Page 26: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

9

sebenarnya mengetahui tentang syari’at dalam jual beli dan kepemilikan anjing

namun mereka mengabaikan hal tersebut karena mereka memiliki alasan dan latar

belakang yang berbeda sehingga penilaian subyektif tersebutlah yang menjadi dasar

bagi mereka untuk menjual dan memiliki anjing.16

Berdasarkan telaah penyusun terhadap karya-karya ilmiah diatas dan sejauh

pengetahuan penyusun, maka tampak belum ada yang meneliti topik yang diangkat

dalam judul skripsi ini. Untuk itulah, penyusun mengangkat judul“Hukum Jual Beli

Anjing Menurut Pemikiran Imām Mālik Dan Imām asy-Syāfi‟ī”.

E. Kerangka Teoritik

Dalam upaya menjawab permasalahan yang ada dalam skripsi ini penyusun

menyajikan sebuah teori dan dalil-dalil yang berfungsi sebagai acuan untuk

memecahkan masalah yang diteliti oleh penyusun, baik dengan menggunakan dalil-

dalil Naṣ al-Qur’ān atau kaidah-kaidah fiqhiyah yang berhubungan dengan obyek

yang diteliti.

Jual beli adalah suatu bentuk perhubungan antara manusia yang satu dengan

manusia yang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembeli hanya akan

membeli barang-barang yang diinginkan dan penjual karena sifatnya hanya sebagai

pelayan dan pembeli, maka dia juga hanya akan menjual barang-barang yang

sekiranya banyak dibutuhkan manusia. Dalam ayat al-Qur’ān dan al-Hadīṡ, aturan

16

Anita Darmastuti, “Tinjauan Sosiologi Hukum Islam Terhadap Penjualan Dan Kepemilikan

Anjing Dalam Komunitas Muslim” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, (2011), Yogyakarta.

Page 27: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

10

jual beli telah dijelaskan baik berkaitan dengan aqid, sighah dan ma‟qūd „alaih.

Dalam muamalat terdapat prinsip-prinsip sebagai berikut :17

1. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah kecuali yang

ditentukan lain oleh al-Qur’ān dan as-Sunnah.

2. Muamalah dilakukan atas dasar suka rela tanpa unsur paksaan.

3. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan

menghindari mudharat dalam hidup masyarakat.

4. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara keadilan menghindari unsur-

unsur penganiayaan, unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan.

Orang yang terjun dalam dunia usaha, berkewajiban mengetahui hal-hal yang

dapat mengakibatkan jual beli itu sah atau tidak agar muamalah berjalan sah dan

segala tindakan jauh dari kerusakan yang tidak dibenarkan oleh syari’at Islam.

Mengenai jual beli anjing, tidak ada naṣ yang secara tegas mengharamkanya,

akan tetapi banyak hadīṡ tentang larangan harga anjing. Karena hadirnya hadīṡ-hadīṡ

itulah para mujtahidin kemudian beristinbāṭ mencari status hukum jual beli anjing.

Hasil ijtihad para mujtahidin itu ternyata berbeda-beda ada yang mengatakan haram,

boleh, makruh sampai ada yang membedakan antara anjing untuk berburu, anjing

yang boleh dipelihara dan anjing yang tidak boleh dipelihara.

17

Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalah (Hukum Perdata Islam) (Yogyakarta:

UII Press, 2000), hlm. 15.

Page 28: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

11

Mengingat persoalan diatas terjadi karena perbedaan pendapat dikalangan

para ulama yang tentu saja karena perbedaan sunnah yang menjadi pegangan Imām

mażhab, berbeda dalam persepsi pemahaman hadīṡ dan berbeda latar belakangnya

juga, maka dalam pembahasan skripsi ini penyusun akan berusaha mencari jawaban

persoalannya dengan menjam‟u dan mentaufiq dengan cara taqyid dari yang mutlak.

Apabila tidak bisa dilakukan demikian maka penyusun akan berusaha mentarjīh

menurut jalan-jalan yang telah ditetapkan. Apabila dalam mencari jawaban dengan

cara tersebut tidak didapatkan juga makan penyusun akan berusaha mencari yang

lebih dahulu wurūdnya dan mana yang kemudian dinyatakan nāsikh dan yang dahulu

dinyatakan mansūkh.18

Jika tidak mungkin dijam‟u dan ditaufiqkan antara kedua sunnah yang

berbeda itu tidak mungkin ditarjīhkan yang satu kepada yang satu lagi serta tidak

diketahui tanggal datangnya kedua sunnah itu. Maka terhentilah dalil-dalil yang

dikemukakan. Diperhatikan dalam hal ini dalil hukum terhadap suatu peristiwa

didalamnya ada pertentangan dengan dalil yang bukan dari keduanya. Seakan-akan

peristiwa itu tidak ada naṣ. Inilah gambar yang diperlukan bukan wujud yang

dipunyai.19

18

Proyek Pembinaan Sarana dan Prasarana Perguruan tinggi Agama, Ushul Fiqh (Jakarta :

Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departement Agama, 198). I : 174-175

19

Abdu al-Wahāb Khalaf, ‘Ilmu Uṣul Fiqh, (ttp. : Maktabah Ad-Dakwah Al-Islāmiyah

Syabab al-Azhar, 1407H/1987M). hlm. 231.

Page 29: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

12

Disamping pembahasan dari penyusunan mengenai jam‟u dan taufiq dari

dalil-dalil yang ada, yang dipegangi para fuqaha juga akan diadakan pendekatan

dengan kaidah fiqhiyah :

20األصم فى األشاءاإلتاحح

“ Pada dasarnya segala sesuatu itu diperbolehkan”

Serta kitab fiqih lainnya yang mendukung dalam memecahkan persoalan yang

sedang penyusun bahas. Sehingga dengan demikian penyusun akan lebih mendalami

sekaligus menemukan jawaban mengenai pendapat fuqaha tentang hukum dari pada

jual beli anjing terutama pendapat dari Imām Mālik dan Imam Imām asy-Syāfi’īyang

merupakan inti pembahasan dari skripsi ini.

F. Metode Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penyusunan menggunakan metode yang pada

pokoknya dapat diringkaskan sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research), yaitu

penelitian yang menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya baik dari data

primer maupun data skunder.21

20

As-Suyūti, Al-Aṣbah wa Nadā‟ir, (Singapur : Sulaiman Mara’iy, t.t.). hlm. 66.

21

Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta : Andi Offset, 1990), hlm. 9.

Page 30: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

13

Yang menjadi data primer dalam penelitian ini adalah kitab-kitab dari Mażḥab

Māliki dan kitab-kitab dari Mażḥab asy-Syāfi’ī.Yang termasuk kitab-kitab Mażḥab

Māliki yaitu, al-Muwaṭa‟ karya Mālik bin Anas, al-Aṣalul Madarik fi fiqhi al-Imām

Mālik karya Mālik bin Hasan, Muwafaqat fi Ushul al-Fiqh karya Ibrahim bin Musa

al-laḥmi al-Garnaṭi al-Māliki,al-Muyassarkarya Wahbah Zuhaili, Bidāyah al-

Mujtahid karya Ibnu Rusyd. Selanjutnya yang termasuk data primer dari Mażḥab

Syāfi’ī adalah : al-Umm karya Muḥammad bin Idrīs, al-Aḥkam fi Uṣul al-Aḥkam

karya saifudin al-Amidi, al-Ghāyah al-Wuṣul karya abi yahya Zakaria al-Ansari, al-

Asybāh wa an-Naẓair karya jalaludin as-Suyuti, faṭ al-bari bi syarḥ Ṣaḥīḥ bukhāri

karya Ibnu Hajar al-Asqalani, al-Mizān al-Kubrā karya Ahmad bin Ali al-Ansari,

Fatḥ al-mu‟īn karya zainuddin al malibari.

Adapun data skunder dari penelitian ini adalah kitab-kitab diluar dua Mażḥab

yang dikaji dan literaturlainnya yang secara tidak langsung membantu serta

melengkapi data informatif guna memberikan penjelasan permasalahan yang dikaji.

Dalam penyusunan skripsi, penyusun akan melakukan apa yang disebut

dengan library research guna memperoleh data, yaitu penelitian yang obyek

penelitiannya yang utama adalah buku-buku yang ada kaitanya dengan masalah yang

dibahas.

Page 31: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

14

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitif-komparatif, yaitu penelitian yang

berusaha menjabarkan menganalisa dan mengklarifikasi22

hukum jual beli anjing

pemikiran Imām Mālik dan Imām as-Syāfi’ī, yang kemudian membandingkan

pendapat kedua tokoh tersebut, baik dari segi konseptual maupun menyangkut

mekanisme operasionalnya.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam pembahasan skripsi ini penyusun menggunakan pendekatan yuridis-

normatif.Penyusun melakukan analisis terhadap hukum jual beli anjing berdasarkan

teori uṣūl fiqh utamanya teori tentang turuqu dilātil lafẓi alā murādil mutakallim.

Aspek analisis yang dilakukan penyusun menyangkut dua hal; 1) subtansi hukumnya,

2) metodologi atau dalil al-Qurān dan Sunnah yang digunakan ulama dalam

merumuskan hukum jual beli anjing.

4. Teknik Pengumpulan data

Sesuai dengan objek penelitiannya maka teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah penelaahan terhadap literatur uṣul fiqih dan literatur

lainnya yang terkait dengan masalah yang diteliti, kemudian data-data tersebut

diolah, yang selanjutnya dijadikan bahan utama untuk memenuhi target penelitian

yang dicapai.

22

Winarto Surahmad, Pengantar Penelitian ilmiah, Dasar , Metode Dan Teknik, (Bandung :

Tasito, 1995), hlm 74.

Page 32: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

15

G. Sistematika Pembahasan

Secara keseluruhan penyusunan skripsi ini disusun sistematikanya kedalam

tiga bagian pokok, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal

skripsi memuat pengantar yang didalamnya terdiri dari halaman judul, abstrak,

halaman persetujuan, halaman pengesahan, surat pernyataan, halaman persembahan,

motto, kata pengantar, pedoman transeliterasi, dan daftar isi.

Bagian isi dari skripsi terdiri dari lima bab. Secara spesifik bagian isi, ini akan

memaparkan mengenai inti dari penelitian, yaitu:

Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang menguraikan skripsi ini

meliputi, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan,

yang secara kongkrit menggambarkan keseluruhan keseluruhan penyusunan skripsi.

Bab kedua menguraikan pengertian jual beli secara umum mencangkup

pengertian dan dasar hukumnya, macam-macam, serta tata cara melakukan jual beli

itu sendiri serta gambaran umum tentang anjing.

Bab ketiga menguraikan tentang biografi Imam Mālik dan Imam Imām asy-

Syāfi’ī kelahiran dan pendidikan, guru dan muridnya, karya-karyanya serta

pendapat mereka tentang jual beli anjing, karena untuk mengetahui karakter

Page 33: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

16

pemikiran Imām Mâlik dan Imam Imām asy-Syāfi’ī yang dipengaruhi beberapa

keadaan dimana mereka hidup waktu itu.

Bab keempat merupakan uraian analisis penyusun dari kedua tokoh tersebut

mengenai jual beli anjing dengan melihat metode istidlāl yang telah dipakai oleh

Imām Mālik dan Imam asy-Syāfi’ī dalam menanggapi permasalahan jual beli anjing

serta metode istinbāṭ hukum yang digunakan.

Bab kelima adalah penutup dari penyusunan skripsi meliputi kesimpulan dari

pembahasan dan saran-saran. Kemudian pembahasan ini diakhiri dengan daftar

pustaka dan lampiran-lampiran penting lainnya.

Page 34: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan analisa terhadap penelitian tersebut maka pemahaman

yang dapat penyusun simpulkan dari rumusan masalah dan serta seluruh pembahasan

dari bab pertama hingga bab terakhir, maka dikemukakan beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tentang jual beli anjing menurut Imam Malik menghukumi makruh

karena beliau membedakan antara anjing yang bermanfaat seperti anjing

yang digunakan untuk menjaga ternak, tanaman ataupun rumah boleh

diperjual belikan, tetapi untuk anjing yang hanya untuk hiasan tidak

diperbolehkan. Menurut Imām asy-Syāfi’ī jual beli anjing itu tidak

diperbolehkan karena anjing itu najis, akan tetapi untuk kepemilikan

anjing boleh kalau untuk keperluan mendesak seperti anjing pelacak,untuk

berburu atau menjaga ladang atau menjaga binatang ternak.

2. Kedua Imām menggunakan dalil yang sama untuk menentukan hukum

jual beli anjing akan tetapi terdapat perbedaan dalam pemikiran atau

penafsiran kedua Imām dalam memahami naṣ -naṣ yang ada. Mengenai

istinbāṭ hukum Imām Mālik menggunakan maṣ laḥ ah mursalah dan

Imām asy-Syāfi’īmmenggunakan istiṣ ḥ āb.

Page 35: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

99

B. Saran-Saran

Dalam hal ini penyusun sampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan jual

beli anjing, sebagai berikut:

1. Meskipun jual beli anjing diperbolehkan apabila ada unsur manfaatnya,

tetapi perlu pengawasan yang ketat karena bisa terjadi penyelewengan dari

yang semestinya.

2. Perlu adanya sosialisasi yang jelas terkait hukum jual beli anjing agar

masyarakat tidak salah persepsi terhadap pendapat tersebut.

3. Untuk penjual seharusnya memperhatikan apa-apa yang boleh diperjual

belikan dan apa yang tidak boleh diperjual belikan dan begitupun halnya

pembeli harus memperhatikan hal tersebut.

Page 36: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

100

DAFTAR PUSTAKA

A. Al-Qur’an

Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta : Yayasan

Penyelenggaraan Penterjemahan al-Qur’an, 1989.

B. Kelompok Hadis

Asqalani, Ahmad bin ‘Ali bin Hajar, Al-, Bulugu al-Maram, Beirut : Dar al-Fikr,

1989.

Bukhari, Muhammad bin Isma’il Abū ‘Abdullah Al-, shahih al-Bukhari., di tahqiq

oleh Mustafa Daibu al-Baga Beirut : Dar Ibn Kasir, 1987.

Malik bin Anas, Al-Muwaṭa, Beirut : Dar al-Kutub al-‘Araby, 2004.

Mawardi, Abu al-Hasan al-, al-Hawi al-Kabir, Beirut : Dar al-Fikr, t.t.

Khatib, Muhammad al-Syirbini al-, Mugni al-Muhtaj, Mesir : Mustafa al-babi al-

Halabi, 1958.

As-Suyuti, Al-Asbah wa Naḍa’ir, Singapur : Sulaiman Mara’iy. tt.

al-Majmu’, Imam Nawawy, “Syarah al-Nawawy ‘ala Muslim”, Semarang: Toha

Putra, t.t.

Daqiqil’i, Imam Ibnu, Ihkamul Ahkam Syahru ‘Umdatil Ahkam, ttp : Ar-Risalah,

2005.

C. Fikih/Usul Fiqh

Muhammad bin Idris, Al-Umm, Dar al-Wafa’. 2008

......................., ar-Risalah, edisi Muhammad Syakir, Mesir:1938.

Abdus Salam, Muhyiddin, Mauqif Imam asy-Syafi’i Min Dirasah al-Iraq al-Fiqhiyah

Mesir: Majlis al-‘Alalli Syu’um al-islamiyah. tt.

Page 37: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

101

Abu Zahrah, Muhammad, asy-Syāfi’i Hayatuh wa Asruh ‘Aruh wa Fiqh, Beirut:Dar

al-Fikr, 1948.

......................, Malik Hayatuh Wa’asruh, Ara’uh Wa Fiqhuh, Beirut: Dar al-Fikr.

Rusyd, Ibnu, Bidayah al-Mujtahid ,Beirut : Dar al-Fikr. tt.

Syatibi, Abu Isyak As-, al-Muwaffaqat, ttp: Dar al-Arabi, Jilid II, 1975.

Zuhaili, Wahbah az-, al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuh, Juz IV. Beirut : Dar al-Fikr.

Sabiq, Sayyid As-, Fiqih Sunnah, alih bahasa H. Kamaluddin A. Marzuki, Bandung:

al-Ma’arif, 1987.

Mardani, Fiqih Ekonomi Syari’ah : Fiqih Muamalah, Jakarta : Kencana, 2012.

Proyek Pembinaan Sarana dan Prasarana Perguruan tinggi Agama, Usul Fiqh .Jakarta

: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departement

Agama. 1998.

Sahrani, Sohari, Fikih Muamalah, Bogor : Ghalia Indonesia, 2011.

Shidiq, Saipudin, Usul Fiqh, jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Shiddieqy, Teungku Muhammad, Hasbi Ash,Pokok-Pokok Pegangan Imam Mazhab.

Semarang: Pustaka Rizki, 1997.

Khallaf, Abdul Wahab, Ilmu Usul al-Fiqh, alih bahasa Mas Dar Halim, Bandung:

Gemma Insani Press, 1997.

Sa’adi, Abdurrahman As-, dkk, Fiqh Jual Beli (Panduan Praktis Bisnis Syari’ah),

Jakarta: Senayan Publishing, 2008.

Mas’ud, Ibnu, Edisi Lengkap Fiqh Mazhab Syafi’i, Bandung: CV. Pustaka Setia,

2007.

Atang, Abd Hakim,JM, Metodologi Studi Islam, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya,2001.

Azhar Basir, Asas-Asas Hukum Muamalat, Yogyakarta : UII Press.1993.

Page 38: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

102

D. Skripsi

Ma’rifah, Zulfa, “Pemikiran Imam As-Syafi’i Tentang Jual Beli Dan Kepemilikan

Anjing Dalam Kitab Al-Umm” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,

Yogyakarta. 2010.

Karbi, Muhammad, “Hukum Jilatan Anjing Menurut Mazhab Maliki dan Mazhab

Syafi’i” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. 2011.

Hakim teguh Santoso, Lukman, “Hukum Membasuh Tujuh Kali Dalam Tatacara

Menghilangkan Najis Anjing (Studi Komparasi Antara Mazhab Hanafiyyah

Dan Syafi’iyyah)” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

2010.

Darmastuti, Anita, “Tinjauan Sosiologi Hukum Islam Terhadap Penjualan Dan

Kepemilikan Anjing Dalam Komunitas Muslim” Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga, Yogyakarta. 2011.

E. Buku Islam

Azhar Basyir, Ahmad,Asas-Asas Hukum Muamalah (Hukum Perdata Islam),

Yogyakarta: UII Press. 2000.

Jamal, Muhammad Hasan al-, Biografi 10 Imam Besar, alih bahasa M. Khalid muslih

dkk, Jakarta: Pustaka al-Kausar, 2005.

Syurbasi, Ahmad Asy-,Sejarah dan Biografi Empat Imam Mazhab, alih bahasa Sabil

Huda dan H.A. Ahmadi, Semarang; Amzah, 2004.

Tahido Yanggo, Huzaemah,Pengantar Perbandingan Mazhab, Jakarta: Logos, 1997.

Arkoun, Muhammad, Nalar Islam dan nalar Modern Berbagai Tantangan Dan Jalan

Baru, alih bahasa Rahayu Hidayat, Jakarta: INIS, 1994.

Coulson, Noelje, Hukum Dalam Perspektif Sejarah, alih bahasa Hamid Ahmad,

Jakarta: P3M, 1987

Page 39: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

103

Basyir, Ahmad Azhar, Asas-Asas Hukum Muamalat(Hukum Perdata Islam),

Yogyakarta: UII Press, 2000.

F. Lain-lain

Hadi, Sutrisno Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset. 1990.

Surahmad, Winarto, Pengantar Penelitian ilmiah, Dasar , Metode Dan Teknik,

Bandung : Tasito. 1995.

http://niq-dogbet-nique.blogspot.co.id/2008/09/kelebihan-fungsi-indera-pada-

anjing.htmldi akses pada tgl 22 maret 2016.

http://www.anjingras.com/content/view/25/1/ diakses pada tgl 22 maret 2016.

Page 40: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

I

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Eko Yunianto

Tempat Tanggal Lahir : Purworejo, 27 Juni 1993

Alamat Asal : Grantung, Bayan, Purworejo

Tempat Tinggal :Nitikan Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta

No Telepon dan E-mail : 085641937853 [email protected]

Nama Orang Tua

Ayah : Supardi

Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu : Junaeni

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Grantung, Bayan, Purworejo

1. Riwayat Pendidikan (Formal dan Non Formal):

a. SDN Grantung Purworejo, (Lulus Tahun 2005).

b. MTs Al-Iman Bulus Purworejo, (Lulus Tahun 2008).

c. MA Al-Iman Bulus Purworejo, (Lulus Tahun 2011).

d. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Angakatan 2011.

2. Pengalaman Organisasi:

NO. ORGANISASI JABATAN TAHUN

1 OSIM MA al-Iman Sie Sosial 2009-2010

2 PMII Anggota 2011

Page 41: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

II

BIOGRAFI ULAMA

Lampiran II

1. WAHBAH AZ-ZUHAILI

Nama lengkapnya adalah Wahbah Mustafa az-Zuhaili. Dilahirkan dikota

Dayr „Atiyah, bagian dari Damaskus pada tahun 1932 M. setelah menamatkan

Ibtidaiyyahnya dan belajar al-Kulliyah asy-Syar‟iyyah di Damaskus (1952), dia

kemudian meneruskan pendidikannya di fakultas asy-Syari‟ah Universitas al-

AZhar, Mesir (1956). Disamping itu ia mendapatkan ijazah khusus pendidikan

(tahassus at-Tadris) dari fakultas Bahasa Arab, dan ijazah at-Tadris dari

Universitas yang sama. Mendapatkan gelar Lc. Dalam Ilmu Hukum di Universitas

„Ain Syam, gelar Diploma dari Ma‟had asy-Syari‟ah Universitas al-Qahirah, dan

memeperoleh gelar Doktor dalam bidang hukum pada tahun 1963, dimana semua

pendidikannya lulus dengan predikat terbaik. Ia kemudian menjadi dosen di

Universitas Damaskus, dan mengisi aktivitasnya sebagai pengajar, penulis dan

pembimbing. Sebagai ahli bidang fiqih dan ushul fiqih, Wahbah telah banyak

menulis buku, diantara karya monumentalnya adalah al-Fiqh al-Islami wa

Adillatuh.

2. T.M. HASBI ASH-SHIDDIEQY

Nama asli Hasbi Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Ia dilahirkan

di Lhokseumawe, Aceh Utara. Tepatnya pada tanggal 10 Maret 1904 M, dan

wafat pada tahun 1975 M. Nama Ash-Shiddieqy dinisbatkan kepada khalifah

pertama Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ia adalah keturunan ketigapuluh dari sahabat

Nabi tersebut, yaitu dari ayahnya Teungku Muhammad Husen Ibn Muhammad

Su‟ud. Sedangkan ibunya bernama Teungku Amrah binti Teungku Sri Maharaja

Mangkubumi Abdul Aziz.

Diantara karya-karyanya adalah: Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis,

Pokok-Pokok Pegangan Imam Mazhab, Fiqih Islam, Pengantar Ilmu Fiqih, Tafsir

al-Bayan, al-Ahkam dan lain sebagainya.

3. ‘ABD AL-WAHAB KHALAF

Ia adalah seorang ahli hukum Islam kontemporer. Ia dilahirkan pada tahun

1965 M, beliau pernah mengenyam pendidikan tinggi di al-Azhar. Kemudian ia

bergabung dengan lembaga pendidikan Agama dan lulus dari lembaga tersebut

dan langsung diangkat sebagai dosen, pada tahun 1920, ia diangkat sebagai Qadhi

di Mahkamah Syar‟iyyah. Lalu tahun 1924 diangkat sebagai Dirjen Urusan

Kemasjidan pada Kementrian „erwakafan. Selanjutnya diangkat sebagai dosen

pada fakultas Hukum di Universitas Cairo dalam bidang studi KeIslaman tahun

1934-1956 ia berhenti menyampaikan kuliyah karena sakit. Belia sangat produktif

dalam menulis, ia sering mengadakan kunjungan ke Negara-negara Islam.

Diantara karyanya adalah ‘Ilmu Ushul al-Fiqh, al-Waqf al-Mawaris, Masadir at-

Tasyri al-Islami, dan lain-lain.

Page 42: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

III

4. Ibn Rusyd

Adalah Abū al-Walid Muḥ ammad bin Aḥ mad bin Muḥ ammad bin

Aḥ mad bin Aḥ mad bin Ibn Rusyd (520-595H/ 1126-1198M). Salah seorang

filosof Islam terbesar, ahli ilmu kalam dan pembesar ulama mażhab Māliki yang

mendalami ilmu fikih perbandingan antara mażhab-mażhab fikih Islam. Dia juga

merupakan seorang ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh pada abad ke-12

dan beberapa abad berikutnya. Ia adalah seorang filosof yang telah berjasa

mengintegrasikan Islam dengan tradisi pemikiran yunani. Seorang tokoh ilmu

kedokteran baik dalam penulisan maupun dalam praktik kedokteran dalam sejarah

peradaban Islam. Terakhir beliau adalah Qaḍ i yang mencapai derajad Qaḍ i al-

Quḍ at di Cordova yang menyamai kedudukan mentri kehakiman di zaman

sekarang. Ibnu Rusyd dilahirkan di kota Cordova, Andalusia (Spanyol-sekarang),

keluarga yang mempunyai kedudukan tinggi dalam ilmu fikih, peradilan,

kedokteran dan filsafat pada tokoh masa itu, di antara adalah Abū ja‟far Harun,

Abū Marwan bin Jarbul al-Balansi, Ibn Bajah dan Ibn Tufail. Dia menjabat

sebagai Qaḍ i di Asbilia pada tahun 564 H/1169M, kemudian menjabat sebagai

Qaḍ i al Quḍ at Cordova pada tahun 566H/1171M.

Page 43: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

IV

Lampiran III

TERJEMAH TEKS ARAB

No. Bab Hlm Footnote Terjemahan

1 I 2 4 Wahai orang-orang yang beriman, janganlah

kamu saling memakan harta sesamamu dengan

jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam

perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama

suka diantara kamu.

2 I 2 5 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba.

3 I 4 01 Dari Ibn Syihab, dari Abi Bakar bin Abd al-

Rahmanbin Haris bin Hisyam, dari Abi Mas‟ud

al-Anshari, sesungguhnya Rasulullah SAW

melarang harga anjing, harga pezina dan

ongkos peramal. (H.R. Bukhari dan Muslim).

4 I 11 20 Pada dasarnya segala sesuatu itu

diperbolehkan.

5 II 18 4 Mereka itu mengharapkan perdagangan yang

tidak akan rugi.

6 II 18 6 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba.

7 II 18 7 Bahwasannya Nabi SAW ditanya: apa

pencaharian yang lebih baik? Jawabannya :

bekerjannya seseorang dengan tangannya dan

tiap-tiap jual beli yang bersih.

8 II 21 10 Wahai orang-orang yang beriman, janganlah

kamu saling memakan harta sesamamu dengan

jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam

perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama

suka diantara kamu.

9 II 32 21 Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya

Kami tinggalkan (derajat)nya dengan (ayat-

ayat) itu, tetapi dia cenderung pada dunia dan

mengikuti keinginannya (yang rendah), maka

perumpamaannya seperti anjing, jika kamu

menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika

kamu membiarkannya ia menjulurkan lidahnya

(juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang

yang mendustakan ayat kami. Maka

keritakanlah kisah-kisah itu agar mereka

berfikir.

10 II 34 24 Sucinya wadah salah seorang diantara kamu

jika anjing menjilatinya, maka hendaklah kamu

Page 44: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

V

mencucinya tujuh kali, yang pertama dengan

debu/pasir.

11 II 36 32 Mereka bertanya kepadamu (Muhammad),

“apakah yang dihalalkan bagi mereka?”

katakanlah “yang dihalalkan bagimu (adalah

makanan) yang baik-baik dan (buruan yang

ditangkap) oleh binatang pemburu yang telah

kamu latih untuk berburu, yang telah kamu

latih menurut apa yang telah diajarkan Allah

kepadamu. Maka makanlah yang ditangkapnya

untukmu, dan sebutlah nama Allah (waktu

melepasnya). Dan bertaqwalah kepada Allah,

sungguh, Allah sangat cepat perhitungannya.”

12 II 37 33 Nabi ditanya dari hayadh yaitu tanah diantara

kota makkah dan madinah menolak srigala,

anjing, dan keledai yang suci, maka Nabi SAW

menjawab sesuatu yang dikandung dalam perut

anjing, itu tidak suci.

13 II 37 34 Barang siapa yang memelihara anjing,

berkuranglah pahalanya setiap hari dua qirat,

kecuali anjing itu untuk kepentingan ternak

berburu dan semacamnya.

14 II 39 36 Sucinya wadah salah seorang diantara kamu

jika anjing menjilatinya, maka hendaklah kamu

mencucinya tujuh kali, yang pertama dengan

debu/pasir.

15 II 39 37 Jika seekor anjing menjilat bejana salah satu

dari kamu sekalian, maka hendaklah kamu

membasuhnya tujuh kali dan salah satunya

dengan kerikil (debu).

16 II 40 38 bahwasannya Nabi SAW. Di undang ke rumah

salah seorang kaum lalu beliau memenuhi

undangan tersebut, kemudian diundang ke

rumah satu kaum yang lain namun beliau tidak

memenuhinya. Lalu beliau ditanya kenapa?

Beliau menjawab : “sesungguhnya dirumah

fulan itu ada anjing” lalu dikatakan: “ dalam

rumah si fulan (undangan pertama) ada kucing

beliau menjawab : sesungguhnya kucing tidak

najis”.

17 III 51 18 Istihsan ialah hukum suatu kemaslahatan yang

tidak diterangkan dalam nas, baik dalam

kemaslahatan tersebut terdapat peluang qiyas

atau tidak.

18 II 52 20 Istihsan yang banyak didengar oleh sebagian

orang, sehingga terdengar lebih umum daripada

Page 45: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

VI

qiyas, adalah mengesampingkan dalil qiyas

yang menjurus ke arah pemakaian yang

berlebihan sehingga perlu dihindarkan kepada

kasus-kasus tertentu karena adanya kondisi

khusus yang dapat mempengaruhi ketentuan

hukumnya.

19 III 53 22 Istishab adalah tetapnya suatu ketentuan hukum

untuk masa sekarang atau yang akan datang,

berdasarkan atas ketentuan hukum yang sudah

ada dimasa lampau

20 II 53 23 Istishab ialah menetapkan apa yang telah ada,

atau menafikan apa yang tidak ada, baik secara

nafyu maupun secara isbat sehingga ada dalil

yang menunjuk kepada berubahnya keadaan.

21 II 55 28 Urf adalah urusan yang disepakati oleh

segolongan manusia dalam perkembangan

hidupnya.

22 II 55 29 Adat adalah kebiasaan yang berulang-ulang

dilakukan oleh perorangan atau golongan

23 III 56 30 Imam Malik berkata: saya memakruhkan harga

anjing baik bermanfaat atau tidak karena Nabi

SAW melarangnya.

24 III 56 31 Dari Ibn Syihab, dari Abi Bakar bin Abd al-

Rahmanbin Haris bin Hisyam, dari Abi Mas‟ud

al-Anshari, sesungguhnya Rasulullah SAW

melarang harga anjing, harga pezina dan

ongkos peramal. (H.R. Bukhari dan Muslim).

25 III 57 33 Mereka bertanya kepadamu (Muhammad),

“apakah yang dihalalkan bagi mereka?”

katakanlah “yang dihalalkan bagimu (adalah

makanan) yang baik-baik dan (buruan yang

ditangkap) oleh binatang pemburu yang telah

kamu latih untuk berburu, yang telah kamu

latih menurut apa yang telah diajarkan Allah

kepadamu. Maka makanlah yang ditangkapnya

untukmu, dan sebutlah nama Allah (waktu

melepasnya). Dan bertaqwalah kepada Allah,

sungguh, Allah sangat cepat perhitungannya.”

26 III 57 34 Sucinya wadah salah seorang diantara kamu

jika anjing menjilatinya, maka hendaklah kamu

mencucinya tujuh kali, yang pertama dengan

debu/pasir.

27 III 58 36 Dari Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah

SAW bersabda: Barang siapa yang memelihara

anjing, berkuranglah pahalanya setiap hari dua

qirat, kecuali anjing itu untuk kepentingan

Page 46: HUKUM JUAL BELI ANJING MENURUT PEMIKIRAN IMAM …digilib.uin-suka.ac.id/22254/1/11360041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Adapun selebihnya (jenis anjing lainnya) adalah tidak boleh

VII

ternak berburu dan semacamnya.

28 III 71 54 Tidak ada ketetapan yang pasti didalam hal

halal atau haram kecuali sesuatu yang telah

diketahui dan sesuatu yang diketahui baik

dalam kitab, sunnah, ijma‟ atau qiyas.

29 III 76 60 Apabila sahih suatu hadis maka itu adalah

petunjukku.

30 III 79 66 Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu

maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur‟an)

dan Rasul (sunnahnya).

31 III 80 68 Dari Istihsan maka menjadi syari‟at.

32 III 85 73 Dari Ibn Syihab, dari Abi Bakar bin Abd al-

Rahmanbin Haris bin Hisyam, dari Abi Mas‟ud

al-Anshari, sesungguhnya Rasulullah SAW

melarang harga anjing, harga pezina dan

ongkos peramal.

33 III 85 75 Dari Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah

SAW bersabda: Barang siapa yang memelihara

anjing, berkuranglah pahalanya setiap hari dua

qirat, kecuali anjing itu untuk kepentingan

ternak berburu dan semacamnya.

34 IV 101 4 Rasulullah SAW melarang harga anjing, harga

pezina dan ongkos peramal.

35 IV 102 5 Barang siapa yang memelihara anjing,

berkuranglah pahalanya setiap hari dua qirat,

kecuali anjing itu untuk kepentingan ternak

berburu dan semacamnya.

36 IV 102 6 Sucinya wadah salah seorang diantara kamu

jika anjing menjilatinya, maka hendaklah kamu

mencucinya tujuh kali, yang pertama dengan

debu/pasir.

37 IV 103 7 Mereka bertanya kepadamu (Muhammad),

“apakah yang dihalalkan bagi mereka?”

katakanlah “yang dihalalkan bagimu (adalah

makanan) yang baik-baik dan (buruan yang

ditangkap) oleh binatang pemburu yang telah

kamu latih untuk berburu, yang telah kamu

latih menurut apa yang telah diajarkan Allah

kepadamu. Maka makanlah yang ditangkapnya

untukmu, dan sebutlah nama Allah (waktu

melepasnya). Dan bertaqwalah kepada Allah,

sungguh, Allah sangat cepat perhitungannya.”