16
1 HUBUNGAN UMUR DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI INSTALASI KEBIDANAN RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 Hj. Mursyida A. Wadud S.Sos.SKM M.kes Dosen Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan ABSTRAK Angka kematian maternal di Indonesia mencapai 248/100.000 kelahiran hidup, itu berarti setiap 100.000 kelahiran hidup masih ada sekitar 248 ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi akibat kehamilan adalah Hypremesis gravidarum. Gejala mual muntah dapat berlangsung sampai 4 bulan, sehingga pekerjaan sehari-hari dapat terganggu dan keadaan umum ibu menjadi lebih berat. Berdasarkan data rekam medik di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, diketahui bahwa jumlah ibu yang mengalami kasus kejadian Hyperemesis gravidarum pada tahun 2012 sebanyak 157 kasus dari 3248 ibu hamil. Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya hubungan umur dan pekerjaan ibu dengan kejadian Hyperemesis gravidarum di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Palembang tahun 2012. Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross- sectional dengan populasi adalah semua ibu hamil yang dirawat di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dari 1 Januari sampai 31 Desember 2012 sebanyak 3248 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampel teknik undian ( lottery technique) sehingga didapatkan sampel 356 ibu hamil. Variabel penelitian meliputi variable independen yaitu Umur dan Pekerjaan serta variable dependen yaitu Kejadian Hyperemesis gravidarum. Masing- masing variable dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistic chi- square dengan batas kemaknaan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 356 responden, sebesar 37,4% yang mengalami kejadian Hyperemesis gravidarum dan 62,6% yang tidak mengalami kejadian Hyperemesis gravidarum. Dari analisis bivariat dengan uji statistic chi- square didapatkan ρ Value <α (0,027 < 0,05), ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian Hyperemesis gravidarum dan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian Hyperemesis gravidarum ρ Value <α (0,009 < 0,05). Disarankan kepada tenaga kesehatan di RS Muhammadiyah Palembang hendaknya meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu hamil mengenai masalah-masalah dalam kehamilan seperti Hyperemesis gravidarum yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut pengamatan World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 1996 lebih dari 585.000 pertahun ibu meninggal akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan persalinan. Kemungkinan 1:8 ibu meninggal di Asia Selatan akibat kehamilan atau persalinan selama hidupnya di negara Asia Afrika 1:4. Sedangkan di negara Amerika Utara 1:6 lebih dari 50% kematian terjadi di negara berkembang (Saifuddin, 2005). Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik-buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam satu negara atau daerah ialah kematian maternal (maternal mortality). Menurut definisi WHO “ kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan” (Winkjosastro,2007).

Hubungan Umur Dan Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Palembang Tahun 2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dokumen

Citation preview

  • 1

    HUBUNGAN UMUR DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS

    GRAVIDARUM DI INSTALASI KEBIDANAN RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH KOTA

    PALEMBANG TAHUN 2012

    Hj. Mursyida A. Wadud S.Sos.SKM M.kes

    Dosen Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan

    ABSTRAK

    Angka kematian maternal di Indonesia mencapai 248/100.000 kelahiran hidup, itu berarti

    setiap 100.000 kelahiran hidup masih ada sekitar 248 ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan

    dan persalinan. Salah satu komplikasi akibat kehamilan adalah Hypremesis gravidarum. Gejala mual

    muntah dapat berlangsung sampai 4 bulan, sehingga pekerjaan sehari-hari dapat terganggu dan

    keadaan umum ibu menjadi lebih berat. Berdasarkan data rekam medik di Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang, diketahui bahwa jumlah ibu yang mengalami kasus kejadian Hyperemesis

    gravidarum pada tahun 2012 sebanyak 157 kasus dari 3248 ibu hamil.

    Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya hubungan umur dan pekerjaan ibu dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Palembang tahun

    2012.

    Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross- sectional

    dengan populasi adalah semua ibu hamil yang dirawat di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang dari 1 Januari sampai 31 Desember 2012 sebanyak 3248 orang.

    Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampel teknik undian (lottery technique) sehingga

    didapatkan sampel 356 ibu hamil. Variabel penelitian meliputi variable independen yaitu Umur dan

    Pekerjaan serta variable dependen yaitu Kejadian Hyperemesis gravidarum. Masing- masing variable

    dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistic chi- square dengan batas

    kemaknaan = 0,05.

    Hasil penelitian menunjukkan dari 356 responden, sebesar 37,4% yang mengalami kejadian

    Hyperemesis gravidarum dan 62,6% yang tidak mengalami kejadian Hyperemesis gravidarum. Dari

    analisis bivariat dengan uji statistic chi- square didapatkan Value

  • 2

    World Health Organization (WHO)

    memperkirakan angka kematian ibu sebesar

    500.000 jiwa dan angka kematian bayi sebesar

    10 juta jiwa setiap tahun. Jumlah tersebut

    masih diragukan karena besar kemungkinan

    kematian ibu dan bayi yang tidak dilaporkan.

    Kejadian kematian ibu dan bayi sebagian besar

    terdapat di negara berkembang yaitu sebesar

    98% - 99% dengan demikian dapat

    disampaikan bahwa kemungkinan kematian

    ibu dan bayi di negara berkembang 100%

    lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju

    (Manuaba, 2005).

    Indonesia adalah salah satu yang masih

    belum bisa lepas dari belitan Angka Kematian

    Ibu (AKI) yang tinggi. Bahkan jumlah

    perempuan Indonesia yang meninggal saat

    melahirkan mencapai rekor tertinggi di Asia.

    Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan

    Indonesia (SDKI) tahun 2011, angka kematian

    maternal di Indonesia mencapai 248/100.000

    kelahiran hidup, itu berarti setiap 100.000

    kelahiran hidup masih ada sekitar 248 ibu

    yang meninggal akibat komp-likasi kehamilan

    dan persalinan (Himapid, 2009).

    Berdasarkan hasil penelitian di Provinsi

    Sumatera Selatan tahun 2009 menjelaskan

    bahwa lebih dari 80% perempuan hamil

    mengalami rasa mual dan muntah sedangkan

    untuk perempuan hamil yang mengalami

    kondisi Hypereme-sis gravidarum sekitar 5

    dari 1.000 perempuan hamil. Hal ini bisa

    menyebabkan perempuan menghindari

    makanan tertentu dan biasanya membawa

    resiko bagi-nya dan janin (Profil Dinas

    Kesehatan Palembang, 2010).

    Mual muntah merupakan gangguan

    paling sering dijumpai pada kehamil-

    an trimester I, kurang lebih pada 6

    minggu setelah haid terakhir selama 10 ming-

    gu (Mansjoer, dkk. 2009).

    Salah satu komplikasi akibat kehamilan

    adalah Hypremesis gravidarum Gejala mual

    muntah dapat berlangsung sampai 4 bulan,

    sehingga pekerjaan seha-ri-hari dapat

    terganggu dan keadaan umum ibu menjadi

    lebih berat, dengan pena-nganan yang baik

    prognosis Hyperemesis gravidarum sangat

    memuaskan. Hype-

    remesis gravidarum biasanya dapat

    membatasi diri, namun demikian pada ting-

    katan buruk Hyperemesis gravidarum ini dapat

    mengancam jiwa ibu dan janin ( Wiknjosastro,

    2007).

    Rasa mual dan muntah cenderung lebih

    parah terjadi pada kehamilan per-tama, secara

    emosi ibu yang baru pertama kali hamil

    cenderung lebih peka terha-dap kecemasan

    dan ketakutan yang akhirnya mengganggu

    lambung. Primigravi-da berisiko mengalami

    mual dan muntah sebanyak 53,5%, pada

    Multigravida 36,

    4%, dan Grande Multipara 11.1%

    (Manuaba, 2005).

    Hamil pada usia muda merupakan salah

    satu faktor penyebab terjadinya Hyperemesis

    gravidarum. Dalam kurun reproduksi sehat

    dikenal bahwa usia am-an untuk kehamilan

    dan persalinan adalah 20-35 tahun. Kematian

    maternal pada wanita hamil dan melahirkan

    pada usia di bawah 20 tahun adalah 2-5 kali

    lebih tinggi dari pada kematian maternal yang

    terjadi pada 20-29 tahun. Kematian maternal

    meningkat kembali setelah usia 30-35 tahun.

    Hal ini disebabkan menu-runnya fungsi organ

    reproduksi wanita pada usia tersebut

    (Wiknjosastro, 2007).

    Pekerjaan adalah kegiatan yang

    dilakukan dan mendapatkan upah. Peker-jaan

    seseorang akan menggambarkan aktivitas dan

    kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan.

    Menurut penelitian yang dilakukan oleh

    Haryanti (2010), hasil penelitian yang

    mempengaruhi Hyperemesis gravidarum

    menunjukan bahwa ibu yang tidak bekerja

    (68,3%) persentasenya lebih besar dari pada

    ibu yang bekerja (31,7%).

    Berdasarkan data Medical Record di

    Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang, angka kejadian

    ibu yang mengalami Hyperemesis gravidarum

    pada tahun 2011 terdapat 158 orang (6,24%)

    dari 2.531 ibu hamil sedangkan pada tahun

    2012 terdapat 157 orang (4,83%) dari 3.248

    ibu hamil (Medical Record Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang, 2012).

    Berdasarkan data diatas, maka

    penelitian tertarik untuk meneliti Hubu-ngan

    Umur dan Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian

    Hyperemesis Gravidarum di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah

    Kota Palembang Tahun 2012.

    A. Rumusan Massalah Apakah ada hubungan umur dan pekerjaan ibu dengan kejadian Hypere-

  • 3

    mesis gravidarum di Instalasi Kebidanan

    Rumah Sakit Muhammadiyah Kota

    Palembang Tahun 2012?.

    B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

    Diketahuinya hubungan

    umur dan pekerjaan ibu dengan

    kejadian Hy-peremesis gravidarum di

    Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Kota Palembang

    Tahun 2012.

    2. Tujuan Khusus a) Diketahuinya distribusi frekuensi

    kejadian Hyperemesis gravidarum

    di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Kota Palembang

    Tahun 2012.

    b) Diketahuinya distribusi frekuensi umur ibu hamil di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Kota Palembang

    Tahun 2012.

    c) Diketahuinya distribusi frekuensi pekerjaan ibu di Instalasi Kebidanan

    Rumah Sakit Muhammadiyah Kota

    Palembang Tahun 2012.

    d) Diketahuinya distribusi frekuensi umur ibu dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum di

    Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Kota Palembang

    Tahun 2012.

    Diketahuinya distribusi frekuensi

    pekerjaan ibu dengan kejadian

    Hypere-mesis gravidarum di

    Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Kota Palembang

    Tahun 2012.

    C. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

    Hasil penelitian ini dapat

    menambah wawasan, pengetahuan

    dan peng-

    alaman peneliti atau penulis

    mengenai kejadian Hyperemesis

    gravidarum dan dapat

    mengaplikasikan metodologi

    penelitian dan biostatistik yang

    diperoleh selama proses belajar.

    2. Bagi Institusi Pendidikan

    D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

    Hasil penelitian ini dapat

    menambah wawasan, pengetahuan

    dan peng-

    alaman peneliti atau penulis

    mengenai kejadian Hyperemesis

    gravidarum dan dapat

    mengaplikasikan metodologi

    penelitian dan biostatistik yang

    diperoleh selama proses belajar.

    2. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian diharapkan

    dapat menambah referensi

    perpustakan untuk pengetahuan dan

    pengalaman dalam proses penelitian

    mahasiswa di Progsus Lahan Jurusan

    Kebidanan Poltekkes Kemenkes

    Palembang khusus-nya mengenai

    gambaran karakteristik ibu dengan

    kejadian Hypremesis gravi-darum.

    3. Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

    Sebagai bahan informasi dan

    menjadi masukan dalam menetapkan

    ke-bijakan kualitas dan mutu layanan

    kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang.

  • 4

    E. Desain Penelitian

    Penelitian ini menggunakan

    metode Survey Analitik yaitu suatu

    peneliti-an (Survey) yang mengukur atau

    mengumpulkan variabel sebab atau risiko

    (Inde-penden) dan variabel akibat atau

    kasus (Dependen), dengan rancangan

    penelitian Cross Sectional dimana

    variabel sebab atau risiko (Independen)

    yaitu umur dan pekerjaan ibu sedangkan

    variabel akibat atau kasus (Dependen)

    yaitu dengan ke-jadian Hyperemesis

    gavidarum dikumpulkan dalam waktu

    yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

    F. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan

    obyek penelitian atau obyek yang diteliti

    (Notoatmodjo, 2010). Populasi penelitian

    ini adalah semua ibu hamil yang dirawat

    di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Kota Palembang dari 1

    Januari 31 Desember Tahun 2012 yaitu

    3.248 responden.

    G. Sampel Penelitian

    Sampel adalah sebagian yang memiliki dari

    keseluruhan objek yang dite-liti dan

    dianggap mewakili seluruh populasi

    (Notoadmojo, 2010). Sampel dalam

    penelitian ini adalah sebagian ibu hamil

    yang dirawat di Instalasi Kebidanan Ru-

    mah Sakit Muhammadiyah Kota

    Palembang dari 1 Januari 31 Desember

    Tahun 2012, dari perhitungan jumlah

    sampel dengan memakai rumus sebanyak

    356 res-ponden. Perhitungan jumlah

    sampel ditentukan dengan menggunakan

    rumus seba-gai berikut :

    n =

    Keterangan :

    N = Besarnya populasi

    n = Besarnya sampel

    d = Tingkat

    kepercayaan/ketepatan yang

    diinginkan (0,05)

    (Notoatmodjo, 2010).

    Berdasarkan rumus di atas maka

    besarnya sampel adalah :

    Teknik sampling yang digunakan

    adalah random sampling dengan meng-

    gunakan simple random sampling yaitu

    setiap anggota atau unit dari populasi

    mempunyai kesempatan yang sama untuk

    dijadikan sebagai sampel. Dan pe-nelitian ini

    dilakukan dengan cara tekhnik undian

    (lottery technique).

    H.Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di

    Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang.

    2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada

    bulan 15 Juli - 2 Agustus 2013.

    I.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam

    penelitian ini menggunakan data se-

    kunder, yaitu data yang diperoleh dari

    rekam medik (Medical Record) Insta-

    lasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang.

    2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah Checklist seba-gai

    panduan mengambil data dari rekam

    medik (Medical Record) di Rumah

    Sakit Muhammadiyah Palembang.

    J. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

    a. Pengelolahan Data Menurut Notoatmodjo (2010), menjelaskan

    bahwa data yang terkum-pul kemudian di

  • 5

    olah melalui tahapan pengolahan data

    sebagai berikut:

    a) Editing (Pengecekan Data) Editing merupakan kegiatan untuk

    melakukan pengecekan isian checklist,

    apakah jawabannya ada di checklist sudah

    lengkap, jelas, rele-van dan kosisten.

    Editing langsung dilakukan di tempat

    pengumpulan da-ta atau dilapangan,

    sehingga jika terjadi kesalahan maka upaya

    pembentu-kan data segera dilaksanakan.

    b) Coding (Pengkodean Data) Coding merupakan kegiatan merubah data

    berbentuk huruf menja-di data berbentuk

    angka atau bilangan. Kegunaan coding ini

    adalah untuk mempermudah analisa data

    dan juga mempercepat pada saat entri data.

    c) Processing (Pemrosesan Data) Data yang sudah ada di editing dan di

    koding, selanjutnya adalah memproses data

    agar dapat dianalisis. Proses data dilakukan

    dengan cara memasukan data dari check

    list ke tabulasi.

    d) Cleaning (Pembersihan Data) Cleaning merupakan kegiatan pengecekan

    kembali data yang su-dah di masukan

    (entry) apakah ada kesalahan atau tidak.

    b. Analisa Data Data yang disajikan dengan

    mendistribusikan melalui Analisa

    Univari-at dan Analisa Bivariat.

    a) Analisa Univariat Analisa yang digunakan untuk

    melihat distribusi frekuensi dari

    masing-masing variabel, baik variabel

    Dependen maupun variabel Inde-

    penden (Notoatmodjo, 2010).

    Dalam penelitian ini variabel

    Dependen adalah kejadian Hypere-

    mesis gravidarum, sedangkan

    variabel Independen adalah Umur dan

    Pe-kerjaan.

    b) Analisa Bivariat Analisa Bivariat merupakan analisis

    data yang dilakukan terhadap dua

    variabel yang diduga berhubungan

    atau berkolerasi (Notoatmodjo,

    2010).

    Analisis yang digunakan untuk melihat

    hubungan antara variabel Dependen

    (Kejadian Hyperemesis gravidarum) maupun

    variabel Indepen-den (Umur dan Pekerjaan).

    Untuk menguji tingkat kemaknaan dilakukan

    uji statistic Chi Square ( dengan batas kemaknaan = 0.05, CI=95% yang

    menggunakan sistem komputerisasi, jika

    nilai Value 0,05 berarti ada hubungan

    yang bermakna antara umur dan pekerjaan

    dengan kejadi-an Hyperemesis gravidarum

    dan bila Value > 0,05 berarti tidak ada hu-

    bungan bermakna antara umur dan pekerjaan

    dengan kejadian Hypereme-sis gravidarum.

    HASIL PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

    1. Profil Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

    Sejak tahun 1965 cita-cita pendirian

    Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

    (RSMP) telah menjadi wacana para tokoh

    Muhammadiyah di Sumatera Selatan seperti

    HM. Sidik Adiem, Djamain St. Marajo, KH.

    Masjhur Azhari, HM. Rasjid Thalib, H.

    Zamhari Abidin, SH, H. Anang Kirom, H.M.

    Soeripto, A. Sjarkowi Bakri, HM. Fauzi

    Shomad dan tokoh-tokoh lainnya yang

    mendapat dukungan penuh dari Bapak H.

    Abu Jazid Bustomi dan Bapak H.M. Ali

    Amin, SH selaku Gubernur Kepala Daerah

    Provinsi Sumatera Selatan saat itu dan

    selanjutnya cita-cita tersebut direalisasikan

    dengan peletakan batu pertama

    pembangunan RSMP yang dilaksanakan

    pada tanggal 18 November 1967.

    Akan tetapi karena perkembangan

    sosial politik dan kondisi internal

    persyarikatan Muhammadiyah terutama hal-

    hal terkait kendala financial sehingga

    pelaksanaan pembangunan berjalan tertatih-

    tatih sehingga akhirnya RSMP baru dapat

    diresmikan pendiriannya pada tanggal 10

    Dzulhijjah 1417 H / 18 April 1997 M oleh

    Gubernur Sumatera Selatan pada saat itu

    yakni Bapak H. Ramli Hasan Basri yang

    juga dihadiri ketua Pimpinan Pusat

    Muhammadiyah Bapak Prof. Dr. HM.

    Amien Rais, MA.

    Diusianya yang masih terbilang

    muda, keberadaan RSMP yang ber-alamat di

    Jalan Jenderal Ahmad Yani Kelurahan 13

    Ulu Palembang 30263 saat ini telah

  • 6

    menunjukkan perkembangan yang cukup

    menggembirakan dan dapat mensejajarkan

    diri dengan rumah sakit terkemuka lain di

    Kota Palem-bang. Kepercayaan dan

    dukungan masyarakat yang sangat tinggi

    dapat dili-hat dari fenomena kunjungan

    pasien setiap hari sehingga sejak tahun 2005

    RSMP dipercaya sebagai salah satu provider

    PT. ASKES dalam melayani pasien

    ASKESKIN, ASKES PNS, dan Komersial,

    JAMKESMAS serta JAMSOSKES

    SUMSEL SEMESTA, bahkan saat ini juga

    telah terjalin kerja sama dengan banyak

    instansi lain baik pemerintah maupun swasta

    di Sumatera Selatan terutama dalam bidang

    peningkatan pelayanan kesehatan.

    Secara demikian, saat ini RSMP

    adalah rumah sakit swasta terbesar yang

    melayani pasien JAMKESMAS dan

    JAMSOSKES atau sekitar 60 % dari total

    jumlah pasien yang berkunjung ke RSMP.

    Upaya tak kenal lelah dari pimpinan dan

    pegawai RSMP untuk terus meneguhkan

    komitmen me-ningkatkan mutu pelayanan

    kesehatan terhadap masyarakat cukup

    menyita perhatiah pakar marketing

    Hermawan Kertajaya pendiri Markplus

    Institute and Marketing sehingga pada

    tanggal: 27 November 2010

    menganugerahkan penghargaan Palembang

    Service Exxcellence Champion Award 2010

    kepada RSMP.

    B. Analisa Data

    Berdasarkan hasil penelitian ini

    jumlah responden 356 orang yang dilaksa-

    nakan di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang tahun 2013.

    Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk

    teks dan tabel, yaitu sebagai be-rikut:

    1. Analisis Univariat

    Analisis univariat dilakukan untuk

    mengetahui distribusi frekuensi dan

    persentase dari setiap variabel.

    a. Variabel Dependen Hyperemesis gravidarum

    Kejadian Hyperemesis gravidarum dalam

    penelitian ini dibagi me-njadi dua kategori,

    yaitu ya (jika ibu terdiagnosis Hyperemesis

    gravida-rum) dan tidak (jika ibu tidak

    terdiagnosis Hyperemesis gravidarum) hasil

    analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

    Tabel 5.3

    Distribusi Frekuensi Kejadian

    Hyperemesis Gravidarum di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiah

    Palembang Tahun 2012

    Tahun 2012

    Berdasarkan tabel 5.3 diatas responden

    yang termasuk Hyperemesis gra-vidarum

    133 responden (37,4%), sedangkan

    responden yang tidak menga-lami

    Hyperemesis gravidarum 223 responden

    (62,6%).

    b.Variabel Independen

    1. Umur Umur responden dalam penelitian ini

    dibagi menjadi 2 katego-ri yaitu Umur

    dengan Resiko Tinggi dan Umur dengan

    Resiko Ren-dah. Hasil analisis dapat dilihat

    pada tabel dibawah ini

    No

    .

    Hyperem

    esis

    gravidaru

    m

    Freku

    ensi

    Persent

    ase (%)

    1 Ya 133 37.4

    2 Tidak 223 62.6

    Jumlah

    356

    100.0

  • 7

    Tabel 5.4

    Distribusi Frekuensi Responden

    Berdasarkan Umur di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah

    Palembang Tahun 2012

    Berdasarkan tabel 5.4 diatas umur

    responden yang termasuk umur dengan

    resiko tinggi sebanyak 194 responden

    (54.5%), sedang-kan umur dengan resiko

    rendah sebanyak 162 responden (45.5%).

    2. Pekerjaan

    Pekerjaan responden dalam penelitian ini

    dibagi menjadi dua kategori, yaitu bekerja

    (jika ibu bekerja dan memperoleh penghasi-

    lan) dan tidak bekerja (jika ibu bekerja hanya

    sebagai ibu rumah tangga saja dan tidak ada

    penghasilan). Hasil analisis dapat dilihat

    pada tabel di bawah :

    Tabel 5.5

    Distribusi Frekuensi Responden

    Berdasarkan Pekerjaan di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah

    Palembang Tahun 2012

    Berdasarkan tabel diatas pekerjaan

    responden yang termasuk bekerja yaitu 156

    responden (43.8%), sedangkan tidak bekerja

    yaitu 200 responden (56.2%).

    2. Analisis Bivariat

    Analisis bivariat digunakan untuk

    mengidentifikasi hubungan antara variabel

    umur dan pekerjaan dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum. Uji statistik yang

    digunakan adalah Chi Square dengan batas

    kemaknaan pada =0,05. Uji Chi-Square

    dilakukan dengan bantuan program

    komputerisasi. Jika nilai Value 0,05

    berarti ada hubungan yang signifikan antara

    variabel independen dan variabel dependen

    dan bila Value > 0,05 berarti tidak ada

    hubungan yang signifikan antara variabel

    independen dan variabel dependen.

    2) Hubungan Umur Ibu dengan kejadian Hyperemesis gravidarum

    Penelitian ini dilakukan pada 356

    responden dimana umur ibu dibagi menjadi

    dua kategori yaitu umur dengan resiko tinggi

    (bila usia ibu 35 tahun) dan

    umur dengan resiko renddah (bila usia ibu

    20-35 tahun). Sedangkan kejadian

    Hyperemesis gravidarum dibagi men-jadi

    dua kategori yaitu Ya (jika ibu terdiagnosis

    Hyperemeis gravidarum) dan Tidak (jika ibu

    tidak terdiagnosis Hyperemesis gravidarum).

    No. Umur Frekuensi Persenta

    se (%)

    1 Resiko

    Tinggi

    194 54.5

    2 Resiko

    Rendah

    162 45.5

    Jumlah

    356

    100.0

    N

    o. Pekerjaan Frekuensi

    Persentase

    (%)

    1 Bekerja 156 43.8

    2 Tidak

    Bekerja

    200 56.2

    Jumlah

    356 100.0

  • 8

    Tabel 5.6

    Distribusi Hubungan Umur Responden dengan

    Kejadian Hyperemesis gravidarum di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiya

    Palembang Tahun 2012

    Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari

    194 responden yang termasuk umur dengan

    resiko tinggi sebanyak 83 responden (42.8%)

    yang mengalami Hyperemessis graviadarum,

    sedangkan 162 reponden yang termasuk

    umur dengan resiko rendah sebanyak 50

    (30.9%) yang mengala-mi Hyperemesis

    gravidarum.

    Hasil uji statistik diperoleh p Value =

    0,027 (p Value 0,05), berarti ada

    hubungan yang signifikan antara umur

    dengan kejadian Hype-remesis gravidarum.

    Sehingga hipotesis yang menyatakan ada

    hubungan antara umur dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum terbukti secara

    statistik.

    3) Hubungan Pekerjaan Ibu dengan kejadian Hyperemesis gravidarum

    Penelitian ini dilakukan pada 356

    responden dimana pekerjaan ibu dibagi

    menjadi dua kategori yaitu bekerja (jika ibu

    bekerja dan mempero-leh penghasilan) dan

    tidak bekerja (jika ibu bekerja hanya sebagai

    ibu rumah tangga saja dan tidak ada

    penghasilan). Sedangkan kejadian Hype-

    remesis gravidarum dibagi menjadi dua

    kategorik yaitu Ya (jika ibu ter-diagnosis

    Hyperemesis gravidarum) dan Tidak (jika

    ibu tidak terdiagnosis Hyperemesis

    gravidarum).

    Tabel 5.7

    Distribusi Hubungan Pekerjaan Responden

    dengan Kejadian

    Hyperemesis Gravidarum di Instalasi Kebidanan

    Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

    Tahun 2012

    Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari

    156 responden yang termasuk bekerja

    sebanyak 46 responden (29.5%) yang

    mengalami Hype-remessis gravidarum,

    sedangkan dari 200 reponden tidak bekerja

    seba-nyak 87 responden (43.5%) yang

    mengalami Hyperemesis gravidarum.

    Hasil uji statistik diperoleh p Value =

    0,009 (p Value 0,05), berarti ada

    hubungan yang signifikan antara pekerjaan

    dengan kejadian Hyperemesis gravidarum.

    Sehingga hipotesis yang menyatakan ada

    hubu-ngan antara pekerjaan dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum terbukti secara

    statistik.

    Umur

    Hyperemesis

    gravidarum Jumla

    h P

    Value Ya Tida

    k

    N % n % N %

    Resiko

    Tinggi

    8

    3

    4

    2.

    8

    1

    1

    1

    5

    7.

    2

    1

    9

    4

    1

    0

    0

    0,02

    7

    Resiko

    Rendah

    5

    0

    3

    0.

    9

    1

    1

    2

    6

    9.

    1

    1

    6

    2

    1

    0

    0

    Jumlah

    1

    3

    3

    2

    2

    3

    3

    5

    6

    Pekerjaan

    Hyperemesis gravidarum Jumlah P

    Valu

    e Ya Tidak

    n % n % N %

    Bekerja 46 2

    9.5

    11

    0

    7

    0.5

    1

    56

    1

    00

    0,009

    Tidak

    Bekerja 87

    4

    3.5

    1

    1

    3

    5

    6.5

    2

    00

    1

    00

    Jumlah 13

    3

    2

    2

    3

    3

    56

  • 9

    HASIL PENELITIAN

    A.Gambaran Umum Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang

    1.Profil Rumah Sakit Muhammadiyah

    Palembang

    Sejak tahun 1965 cita-cita pendirian

    Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

    (RSMP) telah menjadi wacana para tokoh

    Muhammadiyah di Sumatera Selatan seperti

    HM. Sidik Adiem, Djamain St. Marajo, KH.

    Masjhur Azhari, HM. Rasjid Thalib, H.

    Zamhari Abidin, SH, H. Anang Kirom, H.M.

    Soeripto, A. Sjarkowi Bakri, HM. Fauzi

    Shomad dan tokoh-tokoh lainnya yang

    mendapat dukungan penuh dari Bapak H.

    Abu Jazid Bustomi dan Bapak H.M. Ali

    Amin, SH selaku Gubernur Kepala Daerah

    Provinsi Sumatera Selatan saat itu dan

    selanjutnya cita-cita tersebut direalisasikan

    dengan peletakan batu pertama

    pembangunan RSMP yang dilaksanakan

    pada tanggal 18 November 1967.

    Akan tetapi karena perkembangan sosial

    politik dan kondisi internal persyarikatan

    Muhammadiyah terutama hal-hal terkait

    kendala financial sehingga pelaksanaan

    pembangunan berjalan tertatih-tatih sehingga

    akhirnya RSMP baru dapat diresmikan

    pendiriannya pada tanggal 10 Dzulhijjah

    1417 H / 18 April 1997 M oleh Gubernur

    Sumatera Selatan pada saat itu yakni Bapak

    H. Ramli Hasan Basri yang juga dihadiri

    ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah

    Bapak Prof. Dr. HM. Amien Rais, MA.

    Diusianya yang masih terbilang muda,

    keberadaan RSMP yang ber-alamat di Jalan

    Jenderal Ahmad Yani Kelurahan 13 Ulu

    Palembang 30263 saat ini telah menunjukkan

    perkembangan yang cukup menggembirakan

    dan dapat mensejajarkan diri dengan rumah

    sakit terkemuka lain di Kota Palem-bang.

    Kepercayaan dan dukungan masyarakat yang

    sangat tinggi dapat dili-hat dari fenomena

    kunjungan pasien setiap hari sehingga sejak

    tahun 2005 RSMP dipercaya sebagai salah

    satu provider PT. ASKES dalam melayani

    pasien ASKESKIN, ASKES PNS, dan

    Komersial, JAMKESMAS serta

    JAMSOSKES SUMSEL SEMESTA, bahkan

    saat ini juga telah terjalin kerja sama dengan

    banyak instansi lain baik pemerintah maupun

    swasta di Sumatera Selatan terutama dalam

    bidang peningkatan pelayanan kesehatan.

    Secara demikian, saat ini RSMP adalah

    rumah sakit swasta terbesar yang melayani

    pasien JAMKESMAS dan JAMSOSKES

    atau sekitar 60 % dari total jumlah pasien

    yang berkunjung ke RSMP. Upaya tak kenal

    lelah dari pimpinan dan pegawai RSMP

    untuk terus meneguhkan komitmen me-

    ningkatkan mutu pelayanan kesehatan

    terhadap masyarakat cukup menyita

    perhatiah pakar marketing Hermawan

    Kertajaya pendiri Markplus Institute and

    Marketing sehingga pada tanggal: 27

    November 2010 menganugerahkan

    penghargaan Palembang Service Exxcellence

    Champion Award 2010 kepada RSMP.

    C. Analisa Data Berdasarkan hasil penelitian ini jumlah

    responden 356 orang yang dilaksa-nakan di

    Instalasi Kebidanan Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang tahun 2013.

    Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk

    teks dan tabel, yaitu sebagai be-rikut:

    N

    o.

    Hypere

    mesis

    gravidaru

    m

    Freku

    ensi

    Persen

    tase (%)

    1 Ya 133 37.4

    2 Tidak 223 62.6

    Jumlah

    356

    100.0

  • 10

    1. Analisis Univariat

    Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari setiap

    variabel.

    b. Variabel Dependen Hyperemesis

    gravidarum

    Kejadian Hyperemesis gravidarum dalam

    penelitian ini dibagi me-njadi dua kategori,

    yaitu ya (jika ibu terdiagnosis Hyperemesis

    gravida-rum) dan tidak (jika ibu tidak

    terdiagnosis Hyperemesis gravidarum) hasil

    analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

    Tabel 5.3

    Distribusi Frekuensi Kejadian

    Hyperemesis Gravidarum di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiah

    Palembang Tahun 2012

    Berdasarkan tabel 5.3 diatas responden yang

    termasuk Hyperemesis gra-vidarum 133

    responden (37,4%), sedangkan responden yang

    tidak menga-lami Hyperemesis gravidarum

    223 responden (62,6%).

    Variabel Independen 3. Umur Umur responden dalam penelitian ini

    dibagi menjadi 2 katego-ri yaitu Umur

    dengan Resiko Tinggi dan Umur dengan

    Resiko Ren-dah. Hasil analisis dapat dilihat

    pada tabel dibawah ini

    Tabel 5.4

    Distribusi Frekuensi Responden

    Berdasarkan Umur di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah

    Palembang

    Tahun 2012

    Berdasarkan tabel 5.4 diatas umur responden

    yang termasuk umur dengan resiko tinggi

    sebanyak 194 responden (54.5%), sedang-kan

    umur dengan resiko rendah sebanyak 162

    responden (45.5%).

    4. Pekerjaan

    Pekerjaan responden dalam penelitian ini

    dibagi menjadi dua kategori, yaitu bekerja

    (jika ibu bekerja dan memperoleh penghasi-

    lan) dan tidak bekerja (jika ibu bekerja hanya

    sebagai ibu rumah tangga saja dan tidak ada

    penghasilan). Hasil analisis dapat dilihat

    pada tabel di bawah :

    Tabel 5.5

    Distribusi Frekuensi Responden

    Berdasarkan Pekerjaan di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah

    Palembang Tahun 2012

    N

    o. Pekerjaan

    Frekuens

    i

    Persentas

    e (%)

    1 Bekerja 156 43.8

    2 Tidak

    Bekerja

    200 56.2

    Jumlah

    356

    100.0

    Umur

    Hyperemesis

    gravidarum Juml

    ah P

    Val

    ue Ya Tidak

    n % n % n %

    Resiko

    Tinggi

    8

    3

    4

    2.8

    1

    11

    5

    7

    .2

    19

    4

    10

    0

    0

    ,02

    7

    Resik

    o

    Renda

    h

    5

    0

    3

    0.

    9

    1

    12

    6

    9

    .

    1

    1

    6

    2

    1

    0

    0

    Juml

    ah

    1

    3

    3

    2

    23

    3

    5

    6

  • 11

    Berdasarkan tabel diatas pekerjaan

    responden yang termasuk bekerja yaitu 156

    responden (43.8%), sedangkan tidak bekerja

    yaitu 200 responden (56.2%).

    2. Analisis Bivariat

    Analisis bivariat digunakan untuk

    mengidentifikasi hubungan antara variabel

    umur dan pekerjaan dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum. Uji statistik yang

    digunakan adalah Chi Square dengan batas

    kemaknaan pada =0,05. Uji Chi-Square

    dilakukan dengan bantuan program

    komputerisasi. Jika nilai Value 0,05

    berarti ada hubungan yang signifikan antara

    variabel independen dan variabel dependen

    dan bila Value > 0,05 berarti tidak ada

    hubungan yang signifikan antara variabel

    independen dan variabel dependen.

    2) Hubungan Umur Ibu dengan kejadian Hyperemesis gravidarum

    Penelitian ini dilakukan pada 356

    responden dimana umur ibu dibagi menjadi

    dua kategori yaitu umur dengan resiko tinggi

    (bila usia ibu 35 tahun) dan

    umur dengan resiko renddah (bila usia ibu

    20-35 tahun). Sedangkan kejadian

    Hyperemesis gravidarum dibagi men-jadi

    dua kategori yaitu Ya (jika ibu terdiagnosis

    Hyperemeis gravidarum) dan Tidak (jika ibu

    tidak terdiagnosis Hyperemesis gravidarum).

    Tabel 5.6

    Distribusi Hubungan Umur Responden dengan

    Kejadian Hyperemesis gravidarum di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah

    Palembang Tahun 2012

    Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari

    194 responden yang termasuk umur dengan

    resiko tinggi sebanyak 83 responden (42.8%)

    yang mengalami Hyperemessis graviadarum,

    sedangkan 162 reponden yang termasuk

    umur dengan resiko rendah sebanyak 50

    (30.9%) yang mengala-mi Hyperemesis

    gravidarum.

    Hasil uji statistik diperoleh p Value =

    0,027 (p Value 0,05), berarti ada

    hubungan yang signifikan antara umur

    dengan kejadian Hype-remesis gravidarum.

    Sehingga hipotesis yang menyatakan ada

    hubungan antara umur dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum terbukti secara

    statistik.

    3) Hubungan Pekerjaan Ibu dengan kejadian Hyperemesis gravidarum

    Penelitian ini dilakukan pada 356

    responden dimana pekerjaan ibu dibagi

    menjadi dua kategori yaitu bekerja (jika ibu

    bekerja dan mempero-leh penghasilan) dan

    tidak bekerja (jika ibu bekerja hanya sebagai

    ibu rumah tangga saja dan tidak ada

    penghasilan). Sedangkan kejadian Hype-

    remesis gravidarum dibagi menjadi dua

    kategorik yaitu Ya (jika ibu ter-diagnosis

    Hyperemesis gravidarum) dan Tidak (jika

    ibu tidak terdiagnosis Hyperemesis

    gravidarum).

    PEMBAHASAN

    Penelitian ini dilakukan di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Muhammadi-yah

    Palembang pada tanggal 27-28 Juli 2013

    dengan jumlah populasi 3248 responden dan

    sampel 356 responden dengan menggunakan

    desain cross-sectional dimana penelitian ini

    hanya terbatas untuk mencari hubungan

    antara Variabel Independen (umur dan

    pekerjaan) dan Variabel Dependen (kejadian

    Hyperemesis gravidarum) dengan

    menggunakan uji statistik chi-square dan alat

    yang digunakan untuk mengumpulkan data

    adalah chekclist.

    A. Kejadian Hyperemesis gravidarum

    Hyperemesis gravidarum adalah mual dan

    muntah yang berlebihan se-hingga pekerjaan

    N

    o. Umur Frekuensi

    Persentase

    (%)

    1 Resiko

    Tinggi

    194 54.5

    2 Resiko

    Rendah

    162 45.5

    Jumlah

    356

    100.0

  • 12

    sehari-hari terganggu dan menimbulkan

    kekurangan cairan serta terganggunya

    keseimbangan elektrolit (Manuaba, 2010).

    Faktor yang berhubungan dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum antara lain faktor

    presdiposisi (primigravida, molahidatidosa,

    dan kehamilan ganda), masuknya vili

    khorialis dalm siklus maternal, perubahan

    metabolik, alergi, faktor psikologik, faktor

    adaptasi dan hormonal (Manuaba, 2010).

    Berdasarkan analisis univariat dari 356

    responden, yang mengalami Hy-peremesis

    gravidarum adalah 133 responden (37.4%),

    dan responden yang ti-dak mengalami

    Hyperemesis gravidarum 223 responden

    (62.6%).

    B. Hubungan Umur Ibu dengan

    Kejadian Hyperemesis Gravidarum di

    Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

    Tahun 2012

    Dalam dunia Obstetri dan Ginekologi

    terdapat batasan usia yang dianjurkan untuk

    seorang wanita hamil dan bersalin, yaitu usia

    20 sampai 35 tahun, karena diusia ini

    seorang wanita sudah dianggap siap secara

    fisiologi maupun psikologi untuk

    menghadapi kehamilan dan persalinan, serta

    masalah kehamilan dan persalinan dapat

    dikurangi 2-3 kali daripada usia dibawah 20

    tahun diatas 35 tahun. Kematian maternal

    pada wanita hamil dan melahirkan pada usia

    dibawah 20 tahun ternyata 5 kali lebih tinggi

    daripada kematian maternal di atas usia 35

    tahun (Hanifa, 2008).

    Berdasarkan hasil analisis univariat

    terhadap variabel umur diperoleh hasil

    bahwa responden umur dengan resiko tinggi

    sebanyak 194 responden (54.5%), sedangkan

    umur dengan resiko rendah 162 responden

    (45.5%).

    Berdasarkan hasil analisis bivariat

    diperoleh hasil yaitu 194 responden yang

    termasuk umur dengan resiko tinggi

    sebanyak 83 responden (42.8%) yang

    mengalami Hyperemessis graviadarum,

    sedangkan 162 reponden yang termasuk

    umur dengan resiko rendah sebanyak 50

    responden (30.9%) yang mengalami

    Hyperemesis gravidarum.

    Dari hasil uji statistik diperoleh p Value =

    0,027 (p Value 0,05), berarti ada

    hubungan yang signifikan antara umur

    dengan kejadian Hypereme-

    sis gravidarum. Sehingga hipotesis yang

    menyatakan ada hubungan antara umur

    dengan kejadian Hyperemesis gravidarum

    terbukti secara statistik.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

    penelitian Razak (2010) di Ru-mah Sakit

    Angkatan Laut Jala Ammari yang

    menyatakan bahwa ada hubung-an yang

    bermakna antara umur dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum di-mana umur ibu

    hamil dengan resiko tinggi (35 tahun) seba-nyak 73,68% sedangkan

    umur dengan kejadian Hyperemesis

    gravidarum di-mana umur ibu hamil dengan

    resiko rendah (20-35 tahun) sebanyak

    26,32%.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat

    disimpulkan bahwa Kehamilan ada-lah

    waktu penolakan fisik dan psikologik yang

    dahsyat, stres dapat memper-berat mual dan

    muntah yang diinduksin secara hormonal.

    Ibu hamil pada usia di bawah 20 tahun atau

    lebih 35 tahun merupakan faktor risiko

    terjadinya Hy-peremesis gravidarum yang

    dapat menyebabkan gangguan kehamilan

    dan pertumbuhan janin. Hal ini disebabkan

    karena pada usia dibawah 20 tahun lebih

    disebabkan oleh belum cukupnya

    kematangan fisik, mental, dan fungsi sosial

    dari calon ibu sehingga menimbulkan

    keraguan apakah dia sanggup memberikan

    cinta kasih serta perawatan dan asuhan pada

    anak yang akan dilahirkan nanti, hal ini bisa

    mempengaruhi emosi ibu sehingga terjadi

    konflik mental yang membuat ibu kurang

    nafsu makan. Bila ini terjadi dapat menye-

    babkan iritasi pada lambung sehingga terjadi

    muntah.

    Hyperemesis gravidarum yang terjadi di

    atas umur 35 tahun juga tidak terlepas faktor

    psikologis yang disebabkan oleh karena ibu

    tidak siap hamil lagi atau tidak

    menginginkan kehamilan lagi. Sehingga

    akan merasa sedemiki-an tertekan dan

    menimbulkan stress pada ibu yang dapat

    menyebabkan Hype-remesis gravidarum.

    C. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum di

    Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

    Tahun 2012

  • 13

    Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

    Indonesia (2008), bekerja adalah melakukan

    pekerjaan dengan maksud memperoleh atau

    membantu penghasi-lan atau keuntungan dan

    pekerjaan keluarga tanpa upaya yang

    membantu da-lam suatu usaha di keluarga,

    kegiatan ekonomi keluarga.

    Faktor pekerjaan juga mempengaruhi

    tingkat kejadian Hyperemesis gravidarum

    sebanyak 86% pada ibu yang bekerja di luar

    rumah sedangkan se-banyak 14% pada ibu

    yang bekerja di rumah (IRT). Disamping itu

    juga keha-milan kurang mendapat kebijakan

    oleh perusahaan karena mereka mengang-

    gap kehamilan akan mengakibatkan wanita

    itu tersingkir dari promosi atau tertahan di

    suatu posisi karena pada saat hamil

    kemungkinan dapat menimbul-kan kesulitan-

    kesulitan (penyakit kehamilan) tertentu bagi

    wanita yang beker-ja (Surya Rusdy, 2003).

    Berdasarkan hasil analisis univariat

    terhadap variable pekerjaan dipe-roleh hasil

    responden yang bekerja sebanyak 156

    responden (43.8%), sedang-kan tidak

    bekerja sebanyak 200 responden (56.2%).

    Berdasarkan analisis bivariat diperoleh

    hasil yaitu dari 156 responden yang

    termasuk bekerja sebanyak 46 responden

    (29.5%) yang mengalami Hy-peremessis

    gravidarum, sedangkan dari 200 reponden

    tidak bekerja sebanyak 87 responden

    (43.5%) yang mengalami Hyperemesis

    gravidarum.

    Hasil uji statistik diperoleh p Value =

    0,009 (p Value 0,05), berar-ti ada

    hubungan yang signifikan antara pekerjaan

    dengan kejadian Hypereme-sis gravidarum.

    Sehingga hipotesis yang menyatakan ada

    hubungan antara pekerjaan dengan kejadian

    Hyperemesis gravidarum terbukti secara

    statistik.

    Menurut penelitian yang dilakukan oleh

    Haryanti (2010), hasil peneli-tian yang

    mempengaruhi Hyperemesis gravidarum

    menunjukan bahwa ada hubungan yang

    bermakna antara pekerjaan dengan kejadian

    Hyperemesis gra-

    vidarum dimana ibu yang tidak bekerja

    sebanyak 68,3% sedangkan ibu yang bekerja

    sebanyak 31,7%.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat

    disimpulkan responden yang me-ngalami

    kejadian Hyperemesis gravidarum pada ibu

    tidak bekerja karena tingkat sosial yang

    rendah yang menyebabkan ibu hamil kurang

    peduli dengan ke-sehatan diri dan bayinya,

    oleh karena itu dapat menyebabkan

    komplikasi pada kehamilannya terutama

    mengalami Hyperemesis gravidarum.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang

    dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah

    Pa-lembang tanggal 27-28 Juli 2013

    dengan jumlah sampel 356 responden.

    Berdasar-kan analisis univariat dan bivariat

    dapat disimpulkn sebagai berikut :

    1. Kejadian Hyperemesis gravidarum di Rumah Sakit Muhammadiyah Palem-

    bang Tahun 2012 didapatkan 133

    responden (37.4%) yang mengalami

    Hypere-mesis gravidarum dan 223

    responden (62.6%) yang tidak

    mengalami Hypere-mesis gravidarum.

    2. Umur ibu hamil di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun

    2012 yang termasuk umur resiko

    tinggi sebanyak 194 responden

    (54.5%) dan umur resi-ko rendah

    sebanyak 162 responden (45.5%).

    3. Pekerjaan ibu hamil di Rumah Sakit Muhammadiyah Tahun 2012

    Palembang yang termasuk bekerja

    sebanyak 156 responden (43.8%) dan

    tidak bekerja se-banyak 200 responden

    (56.2%).

    4. Ada hubungan bermakna antara umur dengan kejadian Hyperemesis gravida-

    rum di Rumah Sakit Muhammadiyah

    Palembang Tahun 2012 dengan p

    Value 0,027.

    5. Ada hubungan bermakna antara pekerjaan dengan kejadian

    Hyperemesis gravi-drum di Rumah

    Sakit Muhmmadiyah Palembang

    Tahun 2012 dengan p Value 0,009.

    B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil

    penelitian ini, peneliti memberikan saran

    sebagai berikut :

    a. Bagi Peneliti Diharapkan agar dapat meneliti

    variabel lainnya yang lebih bervariasi

    dan mencakup penelitian yang lebih

    luas dengan metode penelitian yang

  • 14

    berbeda terutama yang berhubungan

    dengan kejadian Hyperemesis

    gravidrum. Sehingga penelitian tetang

    Hyperemesis gravidarum dapat terus

    dikembangkan.

    b. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat menambah

    bahan kepustakaan tentang penelitian

    terda-hulu dan jurnal kesehatan

    khususnya tentang metodologi

    penelitian dan Hype-remesisi

    gravidarum, untuk menambah atau

    menunjang penelitian selanjutnya.

    c. Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

    Dari hasil penelitian diharapkan

    agar lebih dapat meningkatkan

    penyulu-han tentang Hyperemesis

    gravidarum kepada masyarakat

    khususnya pada wani-ta hamil

    diwilayah Rumah Sakit

    Muhammadiyah Palembang dengan

    tujuan un-tuk mengantisifikasi

    kemungkinan terjadinya Hyperemesis

    gravidarum, sehing-ga angka kejadian

    Hyperemesis gravidarum dapat

    berkurang.

    DAFTAR PUSTAKA

    Askah, Takiya. (2011). Hyperemesis

    Gravidarum.

    (http://takiya10.blogspot.com/2011/1

    2/hyperemesis-gravidarum.html.

    diakses pada tanggal 17 Mei 2013)

    (Online).

    Dorlan. (2007). Kamus Saku Kedokteran

    Dorlan.Edisi 25. Jakarta: EGC.

    Data Medical Record RS.Muhammadiyah

    Palembang.

    Galih, (2009). Faktor-faktor yang

    Berhubungan Dengan Kejadian

    Hiperemesis Gravidarum di RSUD

    Ungaran Kabupaten Semarang

    (diakses pada tanggal 17 Mei 2013)

    (Online).

    Hamid. (2009). Kematian Maternal.

    (http:/himapid.blogspot.com, diaskes

    pada tanggal 17 Mei 2013)(Online).

    Klikdokter. (2008). Hyperemesis Gravidarum

    (HG). (http:/himapid.blogspot.com,

    diakses pada tanggal 17 Mei 2013)

    (Online).

    Mansyur, Arif, dkk (2005). Kapita Selekta

    Kedokteran. Jakarta : Media

    Aesculapius FKUI.

    Manuaba, Ida Ayu Chandranita. (2010). Buku

    Ajar Patologi Obstetri untuk

    Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: ECG.

    Manuaba, dkk (2010). Ilmu Kebidanan,

    penyakit Kandungan dan Keluarga

    Berencana. Jakarta : EGC

    Mochtar, Rustam. (2006). Sinopsis Obstetri

    Jilid 1. Jakarta : EGC

    Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi

    Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

    Cipta.

    Nurma. (2011). Gambaran Karakteristik Ibu

    Hamil yang Mengalami Hyperemesis

    Gravidarum di RSUD Tangerang

    Tahun 2010. (http://noerma-

    combro.blogspot.com/2011/07/kti-

    hyperemesis-nurma.html, diakses

    pada tanggal 6 Juli 2013) (Online).

    Poltekkes Kemenkes Palembang. (2011).

    Pedoman Penulisan KTI.

    Palembang

    Pertiwi, Helen. (2010). Hubungan Umur dan

    Gravida Pada Ibu Hamil dengan

    Kejadian Hipremesis Gravidarum di

    RSUD Bersemah Kota Pagar Alam

    Tahun 2010. (KTI mahasiswa

    Poltekkes Kemenkes Palembang)

    Prawirohardjo, Sarwono. (2011). .Ilmu

    Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina

    Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

    Profil Dinas Kesehatan Palembang. 2010.

    Razak. (2010). Hubungan antara umur dan

    paritas dengan kejadian hiperemesis

    gravidarum.http://razak007.blogspot.co

    m/2010/06/pernyataanpengesahan-dan

    biodata.html

    http://takiya10.blogspot.com/2011/12/hyperemesis-gravidarum.htmlhttp://takiya10.blogspot.com/2011/12/hyperemesis-gravidarum.htmlhttp://noerma-combro.blogspot.com/2011/07/kti-hyperemesis-nurma.htmlhttp://noerma-combro.blogspot.com/2011/07/kti-hyperemesis-nurma.htmlhttp://noerma-combro.blogspot.com/2011/07/kti-hyperemesis-nurma.htmlhttp://razak007.blogspot.com/2010/06/pernyataanpengesahan-dan%20%20%20biodata.htmlhttp://razak007.blogspot.com/2010/06/pernyataanpengesahan-dan%20%20%20biodata.htmlhttp://razak007.blogspot.com/2010/06/pernyataanpengesahan-dan%20%20%20biodata.html
  • 15

    Saifuddin, Abdul Bari. (2008). Buku Acuan

    Nasional Pelayanan Kesehatan

    Maternal dan Neonatal Kontrasepsi.

    Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

    Sarwono Prawirohardjo.

    Sistarani, Cendi. (2009). Karakteristik Ibu

    Hamil yang mengalami Hiperemesis

    Gravidarum di RSUD Karawang Tahun

    2007-2008.

    (http://nouerzez.blogspot.com/2011/0

    7/d-karakteristik-ibu-hamil-umur-

    adalah.html, diakses pada tanggal 17

    Mei 2013) (Online).

    Tiran, Denise. (2009). Mual & Muntah

    Kehamilan.Jakarta:EGC.

    Wardani, Pipit Puspita. (2011). Diit Makanan

    Ibu Hamil Hyperemesis

    (http://pipitpuspitawardani.blogspot.

    com, diakses pada tanggal 17 Mei

    2013).

    Winkjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu

    Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina

    Pustaka Prawirohardjo.

    Wikipedia. (2013). Definisi Pekerjaan.

    (diakses pada tanggal 6 Juli 2013).

    Yulismawati. (2011). Hubungan Umur dan

    Gravida Ibu Dengan Kejadian

    Hiperemesis Gravidarum Di Instalasi

    Kebidanan Rumah Sakit Daerah

    Besemah Kota Pagar Alam Tahun

    2011. Pagar Alam. (KTI mahasiswa

    Poltekkes Kemenkes Palembang)

    http://nouerzez.blogspot.com/2011/07/d-karakteristik-ibu-hamil-umur-adalah.htmlhttp://nouerzez.blogspot.com/2011/07/d-karakteristik-ibu-hamil-umur-adalah.htmlhttp://nouerzez.blogspot.com/2011/07/d-karakteristik-ibu-hamil-umur-adalah.htmlhttp://pipitpuspitawardani.blogspot.com/http://pipitpuspitawardani.blogspot.com/
  • 16