Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Ilmu Keperawatan Hasmila Sari dan Rita Amelia
ISSN: 2338-6371
61
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INDEKS PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
PSIK FK UNSYIAH BANDA ACEH
The Relationship Between Self-Concept and Competency Based Curriculum
Student’s Academic Achievement Index in PSIK FK Unsyiah Banda Aceh
Hasmila Sari1, Rita Amelia
2
1Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa dan Komunitas, PSIK-FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Mental and Community Nursing Department, School of Nursing Faculty of Medicine, Syiah Kuala University
E-mail: [email protected]
ABSTRAK Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berpengaruh besar terhadap perubahan sistem belajar mengajar, yang dulunya berpusat pada dosen menjadi berpusat pada mahasiswa. Dengan begitu, pencapaian
prestasi belajar pun akan berpengaruh pada konsep diri mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah Banda Aceh dengan
desain penelitian deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian adalah
113 responden dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling dengan besar sampel 58
responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan menggunakan instrumen
kuesioner dalam bentuk dichotomous choice yang terdiri dari 23 item pernyataan. Analisa data dilakukan
dengan analisa chi-square. Pengujian hipotesa jika p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Pengumpulan data penelitian dilakukan pada tanggal 18-19 September 2012 di PSIK FK Unsyiah. Hasil
penelitian didapatkan ada hubungan antara gambaran diri (p-value: 0,010), ideal diri (p-value: 0,020), harga
diri (p-value: 0,012), peran diri (p-value: 0,007), dan identitas diri (p-value: 0,020) dengan indeks prestasi akademik mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah. Kesimpulannya didapatkan hubungan antara konsep diri
dengan indeks prestasi akademik mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah (p-value: 0,001) dengan nilai
contingency coefficient pada kategori sedang (0,423). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan institusi
Pendidikan Keperawatan khususnya PSIK FK Unsyiah agar dapat menjadi masukan serta bahan
pertimbangan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat terus menumbuhkan sikap positif
mereka.
Kata kunci: Konsep Diri, Indeks Prestasi Akademik, Mahasiswa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
ABSTRACT
Competency Based Curriculum implementation, which was teacher-centered to become student-centered,
influences to teaching-learning system. In this way, academic achievement will be influenced also by
student’s self-concept. The aim of this research is to know the relationship between self-concept and
Competency Based Curriculum student’s academic achievement index in PSIK FK Unsyiah. Type of this
research is correlative descriptive with cross sectional study design. The population is 113 respondents
through random sampling taking technique in 58 respondents. Data collection technique used in this
research is questionairre sheet in dichotomous choice which has 23 item of statements. Data analysis is chi-
square analysis. To test the hypothesis, if p-value ≤ 0,05, the null hypothesis is not accepted and alternative
hypothesis is accepted. The data collection was started on September, 18-19th 2012 in PSIK FK Unsyiah. The result is that there were a relationship between self-image (p-value: 0,010), self-ideal (p-value:0,020),
self-esteem (p-value: 0,012), self-role (p-value: 0,007), and self-identity (p-value: 0,020). The conclusion,
there was a relationship between self-concept and KBK’s student’s academic achievement index in PSIK FK
Unsyiah (p-value: 0,001) with contingency coefficient in middle category (0,423). In accordance with this
result, we hope that Nursing Educational Institutes, especially in PSIK FK Unsyiah, can be also good input
to give oportunity for students to develop their own positive attitude.
Keywords: Self-Concept, Academic Achievement Index, Student, Competency Based Curriculum.
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
62
PENDAHULUAN
Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) adalah kurikulum yang disusun
berdasarkan elemen-elemen kompetensi
yang dapat menghantarkan peserta didik
untuk mencapai kompetensi utama,
kompetensi pendukung dan kompetensi
lainnya (Tarmidi, 2010, p.4). Penerapan
KBK di PSIK Unsyiah sejak tahun 2010
adalah agar lulusan dapat lebih
berkompetisi di bursa kerja kesehatan
dan atau keperawatan baik domestik
maupun global. Inovasi dan kreasi dalam
pembelajaran berbasis KBK sangat
membantu mahasiswa dalam penguasaan
kompetensi yang ditetapkan pendidikan
maupun industri (Nurakhir, 2012).
Karakteristik berbasis kompetensi antara
lain mencakup seleksi kompetensi yang
sesuai, spesifikasi indikator-indikator
evaluasi untuk menentukan kesuksesan
pencapaian kompetensi dan
pengembangan sistem pembelajaran
(Mulyasa, 2006, p.42).
Mahasiswa semester V angkatan
2010 Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Syiah Kuala merupakan
angkatan pertama yang menerapkan
kurikulum berbasis kompetensi di mana
mahasiswa dituntut untuk belajar
mandiri dan aktif tentang mata kuliah
yang dipelajari. Oleh karena itu
pentingnya konsep diri mahasiwa yang
positif supaya mahasiswa menjadi
percaya diri dalam melakukan proses
pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat
meraih prestasi akademik yang baik.
Konsep diri positif bersifat stabil dan
bervariasi. Individu yang memiliki
konsep diri positif adalah individu yang
tahu betul tentang dirinya, dapat
memahami dan menerima sejumlah fakta
yang bermacam-macam tentang dirinya
sehingga evaluasi terhadap dirinya
sendiri menjadi positif dan dapat
menerima keberadaan orang lain (Coon
& Mitterer, 2010, p.391).
Konsep diri merupakan konsep,
persepsi, maupun gambaran seseorang
mengenai dirinya sendiri, atau sebagai
bayangan dari cermin diri. Konsep diri
seseorang dipengaruhi dan ditentukan
oleh peran dan hubungannya dengan
orang lain, serta reaksi orang lain
terhadap dirinya. Konsep diri ideal
merupakan gambaran seseorang
mengenai penampilan dan kepribadian
yang didambakannya (Kurnia, 2010).
Konsep diri yang dimiliki seseorang
dalam melakukan suatu tindakan akan
mempengaruhi hasil yang diperoleh
(Azwar, 2000, p.34). Begitu pula dengan
konsep diri perawat dalam melanjutkan
pendidikan akan mempengaruhi prestasi
akademik. Prestasi akademik merupakan
perubahan dalam hal kecakapan tingkah
laku atau kemampuan yang dapat
bertambah selama beberapa waktu dan
mendorong individu untuk meraih
prestasi (Sobur, 2006, p.28).
Insisi episiotomi bisa dilakukan
pada garis tengah atau mediolateral.
Insisi garis tengah memiliki keuntungan
karena tidak ada pembuluh darah besar
yang terkena dan dapat lebih mudah
sembuh dan kerugiannya adalah bahwa
jenis episiotomi ini dapat meluas ke
rektum (Manuaba, 2007).
Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Syiah Kuala
terdiri dari program kelas Reguler dan
Non Reguler A memiliki latar belakang
yang berbeda dari segi usia, suku,
agama, dan lain-lain. Variasi latar
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
63
belakang yang heterogen ini akan
mempengaruhi cara pandang mahasiswa
terhadap dirinya, dan akan berpengaruh
terhadap pencapaian prestasinya. Dalam
situasi belajar yang kompleks dan
menyeluruh serta melibatkan interaksi
beberapa komponen, sering ditemukan
mahasiswa yang tidak dapat meraih
prestasi yang setara dengan kemampuan
intelegensinya. Karena pada dasarnya
prestasi akademik merupakan hasil
interaksi beberapa faktor yang berbeda
antara satu individu dengan individu
lain. Suripto (dalam Riniati, 2009)
menyatakan bahwa prestasi akademik
merupakan hasil dari proses kegiatan
belajar dalam suatu periode tertentu yang
termuat dalam laporan nilai yang
diperoleh melalui pemberian tugas-tugas
maupun tes. Nilai-nilai prestasi belajar
yang tercantum dalam laporan tersebut
dapat memberikan gambaran terhadap
kemampuan yang bersifat kognitif,
afektif, maupun psikomotor.
Penerapan KBK berpengaruh
besar terhadap perubahan sistem belajar
mengajar, yang dulunya teacher-
centered (berpusat pada dosen) menjadi
student-centered (berpusat pada
mahasiswa). Perubahan proses ini juga
berpengaruh terhadap metode mengajar.
Diyakini bahwa metode belajar yang
berpusat pada mahasiswa lebih bisa
mengembangkan soft skills mahasiswa.
Oleh karena selain memperoleh hard
skills (kompetensi utama sesuai bidang
ilmu), mahasiswa juga akan terbiasa
mengasah kemampuan lain yang
dibutuhkan untuk mendukung
kesuksesannya dalam menjalani
profesinya, yakni soft skills. Sailah
(2008) menyatakan bahwa kurikulum
berbasis kompetensi berupaya untuk
mensinergikan hard skill dan soft skill
(Tarmidi, 2010, p.3).
Berbagai penelitian tentang konsep
diri dan prestasi akademik telah banyak
dilakukan sebelumnya, antara lain:
penelitian yang dilakukan di Amerika
oleh Ginzberg beserta timnya yang
melibatkan 342 mahasiswa dari
Colombia University, menentukan
bahwa keberhasilan akademik
dipengaruhi oleh konsep diri yang positif
(Pujiastuti, 2011). Kemudian hasil
penelitian lain tentang pengaruh konsep
diri dalam pencapaian prestasi belajar,
dengan subjek 109 mahasiswa ilmu
komunikasi Universitas Padjadjaran
yang diterima melalui SPMB
menunjukkan perlunya konsep diri
dalam mencapai prestasi yang tinggi
(Fahrurrozi, 2008).
METODE
Desain penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif
korelatif dengan desain cross sectional
study. Populasi pada penelitian ini adalah
semua mahasiswa semester V angkatan
2010 Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Syiah Kuala berjumlah 113
orang mahasiswa yang terbagi pada 10
kelas tutorial. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 58 orang yang
dihitung berdasarkan metode Slovin dan
diambil secara proporsional dari setiap
kelas tutorial. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah random
sampling dengan cara lottery technique
atau undian. Pengumpulan data
dilakukan dengan angket menggunakan
instrumen berupa kuesioner untuk
Jurnal Ilmu Keperawatan Hasmila Sari dan Rita Amelia
64
mengetahui data demografi dan konsep
diri responden serta pernyataan nilai IPK
Akademik yang diberikan dalam bentuk
isian.
HASIL
Data Demografi Responden
Distribusi data demografi responden
dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Berdasarkan tabel 1 dapat
diketahui bahwa dari 58 responden,
mayoritas umur responden berada pada
kategori remaja akhir (18-21 tahun)
sebanyak 58 orang (100%) dan jenis
kelamin yang paling banyak adalah
perempuan yaitu 47 orang (81,0%).
Hasil Analisis Univariat
Gambaran konsep diri
Mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh dapat dilihat dari masing-
masing subvariabel yang terdiri dari
gambaran diri, ideal diri, harga diri,
peran diri dan identitas diri .
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
bahwa konsep diri mahasiswa KBK
ditinjau dari gambaran diri (69%), ideal
diri (53,4%), harga diri (55,2%), peran
diri (51,7%) dan identitas diri (67,2%)
rata-rata berada pada kategori positif
Tabel 3. Gambaran konsep diri mahasiswa KBK
PSIK FK Unsyiah Banda Aceh (n=58)
No. Konsep
Diri
Frekuensi
(f)
Persentase(%)
1 Positif 33 56,9
2 Negatif 25 43,1
Jumlah 58 100
Berdasarkan tabel di atas dapat
dilihat bahwa konsep diri sebagian besar
mahasiswa KBK berada pada kategori
positif (56,9%).
Tabel 4. Gambaran Prestasi Akademik
Mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah Banda Aceh
(n=58)
No IPK Frekuensi
(f)
Persentase
(%)
1.
2.
Tinggi
Rendah
38
20
65,5
34,5
Total 58 100
Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat
diketahui bahwa indeks prestasi
akademik mahasiswa KBK PSIK FK
Unsyiah Banda Aceh berada pada
kategori tinggi sebanyak 38 orang
(65,5%).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Demografi
Responden (n=58)
No Data Demografi Frekuen
si
Persenta
se
1
Usia
Remaja Akhir
(18-21 tahun)
58
100
2
Jenis Kelamin a. Laki-Laki
b. Perempuan
11
47
19
81
Total 58 100
Sumber: Data Primer
Tabel 2. Gambaran Konsep Diri Mahasiswa
KBK PSIK FK Unsyiah Banda Aceh
ditinjau dari subvariabel (n=58)
No Konsep Diri
Kategori
Positif Negatif
f (%) f (%)
1 Gambaran
Diri 40 69 18 31
2 Ideal Diri 31 53,4 27 46,6
3 Harga Diri 32 55,2 26 44,8
4 Peran Diri 30 51,7 28 48,3
5 Identitas
Diri 39 67,2 19 32,8
Sumber: Data Primer
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
65
Tabel 5. Hubungan Gambaran Diri dengan Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh (n=58)
Tabel 6. Hubungan Ideal Diri dengan Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah Banda
Aceh (n = 58)
Ideal Diri
IPK Total
α P-value Tinggi Rendah
f % f % f %
Positif 25 80,6 6 19,4 31 100
0,05 0,020 Negatif 13 48,1 14 51,9 27 100
Jumlah 38 65,5 20 34,5 58 100
Hasil Analisis Bivariat
Berdasarkan hasil uji statistik
pada table 5, didapatkan nilai hitung p
value = 0,010 atau ρ<α sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesa null (Ho)
ditolak yang berarti ada hubungan antara
gambaran diri dengan indeks prestasi
akademik pada mahasiswa KBK PSIK
FK Unsyiah Banda Aceh.
Berdasarkan hasil uji statistik
didapatkan nilai hitung p value = 0,020
atau ρ<α sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesa null (Ho) ditolak yang
berarti ada hubungan antara ideal diri
dengan indeks prestasi akademik pada
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh ( Tabel 6)
Berdasarkan hasil uji statistik
didapatkan nilai hitung p value = 0,012
atau ρ<α sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesa null (Ho) ditolak yang
berarti ada hubungan antara harga diri
dengan indeks prestasi akademik pada
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh ( Tabel 7)
Gambaran Diri
IPK Total
α P-value Tinggi Rendah
f % f % f %
Positif 31 77,5 9 22,5 40 100
0,05 0,010 Negatif 7 38,9 11 61,1 18 100
Jumlah 38 65,5 20 34,5 58 100
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
66
Tabel 7. Hubungan Harga Diri dengan Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah Banda
Aceh (n = 58)
Harga Diri
IPK Total
α P-value Tinggi Rendah
f % f % F %
Positif 26 81,3 6 18,8 32 100
0,05 0,012 Negatif 12 46,2 14 53,8 26 100
Jumlah 38 65,5 20 34,5 58 100
Berdasarkan hasil uji statistik
pada tabel 8, didapatkan nilai hitung p
value = 0,007 atau ρ<α sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesa null (Ho)
ditolak yang berarti ada hubungan antara
peran diri dengan indeks prestasi
akademik pada mahasiswa KBK PSIK
FK Unsyiah Banda Aceh.
Berdasarkan hasil uji statistik
pada tabel 9, didapatkan nilai hitung p
value = 0,020 atau ρ<α sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesa null (Ho)
ditolak yang berarti ada hubungan antara
identitas diri dengan indeks prestasi
akademik pada mahasiswa KBK PSIK
FK Unsyiah Banda Aceh.
Berdasarkan hasil uji statistik
pada tabel 10, didapatkan nilai hitung p
value = 0,001 atau ρ<α sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesa null (Ho)
ditolak yang berarti ada hubungan antara
konsep diri dengan indeks prestasi
akademik pada mahasiswa KBK PSIK
FK Unsyiah Banda Aceh.
Tabel 8. Hubungan Peran Diri dengan Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah Banda
Aceh (n = 58)
Peran Diri
IPK Total
α P-value Tinggi Rendah
f % F % f %
Positif 25 83,3 5 16,7 30 100
0,05 0,007 Negatif 13 46,4 15 53,6 28 100
Jumlah 38 65,5 20 34,5 58 100
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
67
Tabel 9. Hubungan Identitas Diri dengan Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh (n = 58)
Identitas Diri
IPK Total
α P-value Tinggi Rendah
f % f % f %
Positif 30 76,9 9 23,1 39 100
0,05 0,020 Negatif 8 42,1 11 57,9 19 100
Jumlah 38 65,5 20 34,5 58 100
Tabel 10. Hubungan Konsep Diri dengan Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh (n = 58)
Konsep Diri
IPK Total
α P-value Tinggi Rendah
f % f % f %
Positif 28 84,8 5 15,2 33 100
0,05 0,001 Negatif 10 40,0 15 60,0 25 100
Jumlah 38 65,5 20 34,5 58 100
DISKUSI
1. Hubungan gambaran diri dengan
indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh.
Berdasarkan hasil pengolahan
data, diperoleh nilai p=0,010 atau p<α
sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa null (Ho) ditolak yang
berarti ada hubungan antara gambaran
diri dengan indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh. Hasil penelitian ini
didukung oleh pendapat Stuart (2009,
p.258) yang mengungkapkan bahwa
gambaran diri merupakan kumpulan
dari sikap individu yang disadari dan
yang tidak disadari terhadap
tubuhnya, termasuk persepsi masa
lalu dan sekarang serta perasaan
tentang ukuran, fungsi, penampilan
dan potensi. Salah satu hal terkait
gambaran diri menurut Mubarak &
Chayatin (2007, p.233) adalah
individu yang stabil, realistis dan
konsisten terhadap citra tubuhnya
dalam mencapai kesuksesan dalam
hidup.
Mahasiswa KBK memiliki
sejumlah kompetensi yang dinilai
berdasarkan standar khusus agar
mereka memperoleh pencapaian hasil
belajar yang diharapkan. Mahasiswa
yang memiliki gambaran diri yang
positif, maka ia dapat mengenal dan
memahami dirinya sendiri dengan
Jurnal Ilmu Keperawatan Hasmila Sari dan Rita Amelia
68
baik sehingga ia dapat menyesuaikan
dirinya terhadap kondisi lingkungan
kampus, salah satunya adalah akan
memberikan rasa aman dan mencegah
kecemasan serta meningkatkan harga
diri dalam proses penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
Penelitian ini juga didukung oleh
penelitian Sriati (2007) mengenai
“Pengaruh Konsep Diri Dan Motivasi
Berprestasi Terhadap Prestasi
Akademik Remaja Akhir” dengan
hasil ada hubungan yang signifikan
antara konsep diri, dimana salah
satunya yaitu gambaran diri, dengan
motivasi berprestasi yang
berpengaruh dalam mendukung
prestasi akademik remaja akhir
mahasiswa F.Kep-Unpad.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa gambaran diri dengan indeks
prestasi akademik yang dimiliki
mahasiswa KBK sudah positif yaitu
sebanyak 40 orang. IPK Mahasiswa
KBK sebagian besar berada pada
kategori tinggi yaitu sejumlah 38
orang. Berdasarkan uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
KBK PSIK FK Unsyiah memiliki
gambaran diri yang positif yaitu
menyukai diri mereka sendiri yang
mana akan mempermudah mahasiswa
dalam meraih indeks prestasi yang
baik. Semakin positif gambaran diri
yang dimiliki mahasiswa tersebut
maka semakin baik pula pencapaian
indeks prestasi akademiknya.
2. Hubungan ideal diri dengan indeks
prestasi akademik mahasiswa KBK
PSIK FK Unsyiah Banda Aceh.
Berdasarkan hasil pengolahan
data, diperoleh nilai p=0,020 atau p<α
sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa null (Ho) ditolak yang
berarti ada hubungan antara ideal diri
dengan indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh. Salah satu hal terkait
ideal diri menurut Stuart & Sundeen
(1998, p.227) adalah ideal diri
dipengaruhi oleh orang-orang yang
dianggap penting dalam memberikan
tuntutan dan harapan serta
mewujudkan cita-cita dan harapan
pribadi berdasarkan norma keluarga
dan sosial. Ideal diri akan
mewujudkan cita-cita atau
pengharapan diri berdasarkan norma-
norma sosial di masyarakat tempat
individu tersebut melahirkan
penyesuaian diri.
Penelitian ini juga didukung oleh
penelitian Yulistina (2010) mengenai
“Hubungan Perilaku Remaja
Terhadap Prestasi Belajar Remaja di
SMA Negeri 5 Banda Aceh” dengan
hasil ada hubungan yang signifikan
antara sikap, tindakan dan perilaku
remaja terhadap prestasi belajar
remaja. Sikap remaja terhadap hal
positif yang ingin dicapai dan
diharapkan mempengaruhi remaja
dalam mencapai prestasi belajar yang
baik. Mahasiswa KBK merupakan
mahasiswa dengan pembelajaran
method inquiry yaitu metode
pembelajaran yang menumbuhkan
hasrat besar untuk ingin tahu dan
meningkatkan kemampuan untuk
menggunakan atribut kompetensi.
Mahasiswa yang memiliki ideal diri
yang positif cenderung memiliki
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
69
keinginan dan ambisi untuk berhasil
dalam meraih prestasi yang baik serta
memiliki persepsi yang baik terhadap
kondisi lingkungan kampus, salah
satunya adalah meningkatkan kualitas
diri dalam meraih hasil belajar yang
baik serta mampu berkompetensi
dengan mahasiswa lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ideal diri dengan indeks
prestasi akademik yang dimiliki
mahasiswa KBK sebagian besar
sudah positif yaitu sebanyak 31
orang. Berdasarkan uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
KBK PSIK FK Unsyiah memiliki
ideal diri yang positif yaitu
mempunyai persepsi yang baik dalam
mewujudkan cita-cita dan
pengharapan diri berdasarkan norma-
norma yang akan mempengaruhi
mahasiswa dalam meraih indeks
prestasi yang baik. Semakin positif
ideal diri yang dimiliki mahasiswa
tersebut maka semakin baik pula
pencapaian indeks prestasi
akademiknya.
3. Hubungan harga diri dengan
indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh.
Berdasarkan hasil pengolahan
data, diperoleh nilai p=0,012 atau p<α
sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa null (Ho) ditolak yang
berarti ada hubungan antara harga diri
dengan indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh. Hasil penelitian ini
didukung oleh Kozier (2010, p.446)
yang mengungkapkan bahwa harga
diri adalah penilaian individu akan
harga dirinya, yaitu bagaimana
standar dan penampilan dirinya
dibandingkan dengan standar dan
penampilan orang lain dan dengan
ideal dirinya. Salah satu hal terkait
dalam meningkatkan harga diri
menurut Stuart & Sundeen (1998,
p.227) adalah memberi kesempatan
berhasil, memberi gagasan dan
mendorong untuk beraspirasi.
Penelitian ini juga didukung oleh
penelitian Sulistiyowati (2008)
mengenai “Hubungan Antara Harga
Diri dengan Motivasi Berprestasi
dalam Belajar pada Mahasiswa
Semester II D-IV Kebidanan UNS
Surakarta” dimana diketahui ada
hubungan antara harga diri dengan
motivasi berprestasi dengan nilai
yang signifikan dimana harga diri
merupakan aspek kepribadian yang
pada dasarnya dapat berkembang.
Kurangnya harga diri pada mahasiswa
dapat mengakibatkan masalah
akademik dan juga dapat
mengakibatkan gangguan pada proses
berpikir dan konsentrasi belajar.
Individu yang memiliki harga diri
positif, maka ia memiliki keinginan
dicintai dan menerima penghargaan
dari orang lain. Nilai harga diri
individu apabila rendah akan diikuti
keinginan belajar yang rendah pula.
Namun keinginan berprestasi bukan
hanya dari faktor harga diri saja,
melainkan ada faktor internal lain,
eksternal dan pendekatan belajar.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa harga diri dengan indeks
prestasi akademik yang dimiliki
Jurnal Ilmu Keperawatan Hasmila Sari dan Rita Amelia
70
mahasiswa KBK sudah positif yaitu
sebanyak 32 orang. Harga diri yang
positif pada seseorang khususnya
pada mahasiswa KBK PSIK FK
Unsyiah menjadikan mereka percaya
diri terhadap keinginan untuk
berprestasi. Dibuktikan bahwa
mahasiswa KBK yang mayoritas
memiliki IPK yang tinggi cenderung
juga memiliki harga diri yang positif.
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa KBK
PSIK FK Unsyiah memiliki harga diri
yang positif yaitu penilaian individu
akan harga dirinya akan
mempengaruhi individu dalam meraih
indeks prestasi yang baik. Semakin
positif harga diri yang dimiliki maka
semakin baik pula pencapaian indeks
prestasi akademiknya.
4. Hubungan peran diri dengan
indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh.
Berdasarkan hasil pengolahan
data, diperoleh nilai p=0,007 atau p<α
sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa null (Ho) ditolak yang
berarti ada hubungan antara peran diri
dengan indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh. Hasil penelitian ini
sependapat dengan Kozier (2010,
p.445) yang mengungkapkan bahwa
peran diri adalah sekumpulan harapan
mengenai bagaimana individu yang
menempati suatu posisi tertentu
berperilaku. Namun, menurut
Coopersmith (dalam Stuart, 2009,
p.259), ketidaksesuaian peran dapat
terjadi ketika individu berada dalam
peralihan, dan mengubah nilai serta
sikapnya. Peran berlebih terjadi
ketika individu menjalani banyak
peran dalam kehidupannya. Salah
satu hal penting terkait penampilan
peran adalah peran dibutuhkan
individu untuk menyediakan peluang
untuk sukses. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi individu dalam
menyesuaikan diri dengan peran,
yaitu kejelasan perilaku dan
penghargaan yang sesuai dengan
peran, kesesuaian dan keseimbangan
antara peran yang diemban,
konsistensi respon orang yang berarti
terhadap peran yang dilakukan,
keselarasan budaya dan harapan
individu terhadap perilaku peran serta
pemisahan situasi yang menciptakan
ketidaksesuaian perilaku peran.
Penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan Yaumi
(2008) mengenai “Pengaruh Perhatian
Orang Tua, Konsep Diri dan
Kemandirian Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa
Kelas X MAN 2 Makassar” dengan
hasil perhatian orang tua, konsep diri
dan kemandirian belajar berpengaruh
terhadap prestasi belajar. Perhatian
orang tua adalah cara orangtuanya
memberikan bimbingan belajar di
rumah, mendorong untuk belajar,
memberikan pengarahan pentingnya
belajar, memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan alat yang menunjang
pelajaran sehingga anak menjadi
senang dengan mata pelajaran bahasa
Inggris yang selama ini oleh sebagian
anak dianggap pelajaran yang sulit.
Dalam hal ini, peran orang tua
diperlukan untuk dapat memberikan
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
71
pengertian pada anak bahwa pelajaran
tersebut bukanlah pelajaran yang
sulit.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa peran diri dengan indeks
prestasi akademik yang dimiliki
mahasiswa KBK sudah positif yaitu
sebanyak 30 orang. Proses
pembelajaran mahasiswa KBK
menggunakan pendekatan SCL
((Student Centered Learning) dimana
terdapat keterampilan softskills.
Softskills yang dipelajari mahasiswa
KBK semester V PSIK Unsyiah
adalah keterampilan komunikasi lisan
dan tulisan (communication skills),
keterampilan berorganisasi
(organizational skills), kepemimpinan
(leadership), kemampuan berpikir
kreatif dan logis (logic and creative)
dan group skills. Dengan
dipelajarinya softskills tersebut,
mahasiswa KBK dapat
mengembangkan peran diri mereka
sebagai mahasiswa dalam proses
pembelajaran yang menggunakan
presentasi dan diskusi kelompok.
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa KBK
PSIK FK Unsyiah memiliki peran diri
positif yang mempengaruhi individu
dalam meraih indeks prestasi yang
baik. Semakin positif peran diri yang
dimiliki maka semakin baik pula
pencapaian indeks prestasi
akademiknya.
5. Hubungan identitas diri dengan
indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh.
Berdasarkan hasil pengolahan
data, diperoleh nilai p=0,020 atau p<α
sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa null (Ho) ditolak yang
berarti ada hubungan antara identitas
diri dengan indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh. Dilihat dari data
demografi bahwasanya mayoritas
mahasiswa KBK PSIK Unsyiah
angkatan 2010 berjenis kelamin
perempuan yaitu berjumlah 47 orang
(81,0%). Laki-laki dan perempuan
memiliki kesempatan yang sama
dalam belajar dan menuntut ilmu.
Walaupun demikian umumnya dari
mahasiswa keperawatan yang
mayoritasnya adalah perempuan,
proporsi responden tersebut dalam
penelitian ini dapat dianggap
mewakili proporsi mahasiswa
keperawatan secara umum.
Berdasarkan usia yang mayoritas
berada pada kategori remaja akhir
dimana pada usia ini kemampuan
belajar individu meningkat. Hal ini
dikarenakan fungsi organ tubuh dan
kematangan fisik turut mendukung
proses belajar menjadi semakin
sempurna.
Hasil penelitian ini sependapat
dengan pendapat Stuart & Sundeen
(1998, p.228) yang mengungkapkan
bahwa identitas diri adalah
pengorganisasian prinsip dari
kepribadian yang bertanggung jawab
atas kesatuan, kesinambungan,
konsistensi, dan keunikan individu.
Identitas personal juga mencakup
keyakinan dan nilai, kepribadian serta
karakter (misalnya, ramah, mudah
bergaul, baik hati, egois). Didukung
Jurnal Ilmu Keperawatan Hasmila Sari dan Rita Amelia
72
juga oleh penelitian yang dilakukan
Rahmawati (2010) mengenai
“Hubungan Identitas Diri dengan
Pemenuhan Kebutuhan Psikososial
pada Remaja di MAN 3 Kota Banda
Aceh Tahun 2010 ” dengan hasil
terdapat hubungan yang signifikan
antara identitas diri dengan
pemenuhan kebutuhan psikososial
pada remaja di MAN 3 Banda Aceh.
Identitas yang dicari remaja berupa
usaha menjelaskan siapa dirinya dan
apa perannya dalam masyarakat serta
siap untuk menempatkan idola dan
ideal seseorang sebagai pembimbing
dalam mencapai identitas akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa identitas diri dengan indeks
prestasi akademik yang dimiliki
mahasiswa KBK sudah positif yaitu
sebanyak 39 orang, maka individu
tersebut memiliki perasaan identitas
diri yang kuat, yang memandang
dirinya berbeda dengan orang lain
dan dapat mengatur serta menerima
dirinya. Kemandirian timbul dari
perasaan berharga, kemampuan dan
penyesuaian diri. Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
memiliki identitas diri yang positif,
yaitu sensasi individu dan keunikan
yang disadari akan mempengaruhi
individu dalam meraih indeks prestasi
yang baik. Semakin positif identitas
diri yang dimiliki maka semakin baik
pula pencapaian indeks prestasi
akademiknya.
6. Hubungan konsep diri dengan
indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh.
Berdasarkan hasil pengolahan
data, diperoleh nilai p=0,001 atau p<α
sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa null (Ho) ditolak yang
berarti ada hubungan antara konsep
diri dengan indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh. Dalam proses belajar
mengajar dibutuhkan konsep diri
yang positif untuk mencapai prestasi
akademik yang tinggi, karena konsep
diri berkolerasi dengan prestasi,
motivasi dan tujuan pribadi. Hasil
literatur yang dilakukan beberapa ahli
menunjukkan bahwa dari berbagai
karakteristik, mahasiswa yang tidak
mampu mencapai prestasi akademik
yang tinggi erat hubungannya dengan
masalah rendahnya konsep diri.
Menurut Smith (2000), konsep diri
ataupun evaluasi yang dilakukan
individu terhadap kemampuan dan
kelemahan yang dimilikinya memiliki
target, arah dan intensitas yang sama
dengan ranah afektif dalam
menentukan keberhasilan akademik
seseorang.
Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) adalah kurikulum yang
didasarkan pada elemen-elemen
kompetensi yang menghantarkan
peserta didik untuk mencapai
kompetensi utama, kompetensi
pendukung, dan kompetensi lain
sebagai metode pembelajaran.
Kompetensi tersebut terdiri dari
kognitif, afektif dan psikomotor.
Mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
memiliki konsep diri positif serta
prestasi akademik yang baik. Hal ini
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
73
dikarenakan mereka dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan
pembelajaran baru yang menuntut
mereka untuk dapat mengembangkan
softskills melalui proses pembelajaran
sehingga dapat terbentuk konsep diri
yang positif. Akan tetapi hal-hal yang
mempengaruhi prestasi akademik
tidak bisa dilihat dari faktor konsep
diri saja, melainkan ada faktor lain
yang turut mempengaruhi. Di antara
faktor yang mempengaruhi tersebut
termasuk intelegensia, minat,
perhatian, kematangan emosional,
dan kesiapan peserta didik dapat
memberi pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar peseta didik
dalam meningkatkan proses dan hasil
belajar yang pada akhirnya
berpengaruh kepada peningkatan
prestasi (Fikri, 2005).
Penelitian ini didukung oleh
penelitian Sahputra (2009) mengenai
“Hubungan Konsep Diri dengan
Prestasi Akademik Mahasiswa S1
Keperawatan Semester III Kelas
Ekstensi PSIK FK USU Medan”
dengan hasil ada hubungan yang
bermakna antara konsep diri dengan
prestasi akademik mahasiswa dengan
p-value = 0,006. Mahasiswa yang
memiliki konsep diri yang positif
adalah individu yang tahu betul
tentang dirinya, dapat memahami dan
menerima sejumlah fakta yang
bermacam-macam tentang dirinya
sehingga evaluasi terhadap dirinya
sendiri menjadi positif dan dapat
menerima keberadaan orang lain.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa konsep diri dengan indeks
prestasi akademik yang dimiliki
mahasiswa KBK sudah positif yaitu
sebanyak 33 orang meliputi gambaran
diri, ideal diri, harga diri, peran diri
dan identitas diri yang positif.
Individu yang memiliki konsep diri
positif akan merancang tujuan yang
sesuai dengan realitas, yaitu tujuan
yang memiliki kemungkinan besar
untuk dicapai serta mampu
menghadapi kehidupan di depannya
dan menganggap hidup adalah suatu
proses penemuan. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa semakin
positif konsep diri seseorang maka
semakin baik pula pencapaian indeks
prestasi akademiknya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara konsep diri
dengan indeks prestasi akademik
mahasiswa KBK PSIK FK Unsyiah
Banda Aceh. Mahasiswa yang memiliki
konsep diri positif akan mampu
mengembangkan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotornya sehingga
dapat mencapai prestasi akademik yang
memuaskan. Hal ini tidak terlepas dari
kemampuan mereka untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan
pembelajaran yang menuntut mereka
untuk dapat mengembangkan softskills
melalui proses pembelajaran sehingga
dapat terbentuk konsep diri yang positif.
Terkait dengan penelitian ini, dapat
direkomendasikan kepada pihak terkait
di PSIK FK Unsyiah agar dapat menjadi
masukan, saran dan bahan pertimbangan
sehingga dapat memberi kesempatan
Jurnal Ilmu Keperawatan Hasmila Sari dan Rita Amelia
74
bagi mahasiswa untuk menumbuhkan
sikap yang positif tanpa meninggalkan
aturan yang telah ditetapkan oleh
institusi sehingga tercipta tujuan
pendidikan yang sebenarnya dan pada
akhirnya menghasilkan mahasiswa yang
berilmu serta bermoral.
KEPUSTAKAAN
Coon, D. & Mitterer, J.O. (2010).
Introduction to Psychology:
Gateways to Mind and Behaviour.
(12th Ed.). US: Wadsworth,
Cengage Learning.
Fahrurrozi, F. (2008). Konsep Diri
Dalam Pencapaian Prestasi
Belajar.
(http://lib.fikom.unpad.ac.id/,
diakses 24 Februari 2012)
Kozier, B. (2010). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, & Praktik.
Jakarta: EGC
Kurnia, Ingridwati. (2010).
Perkembangan Belajar Peserta
Didik. Dikti
Mubarak, W.I., & Chayatin, N. (2007).
Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia: Teori dan Aplikasi
dalam Praktik. Jakarta: EGC
Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya
Nurakhir, Asih. (2012). Tentang
Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(http://keperawatan.undip.ac.id/id/
kurikulum/tentang-kbk, diakses 11
Juli 2012)
Pujiastuti, Tri. (2011). Impilkasi
Pendidikan dalam Pembentukan
Konsep Diri.
(http://4stoety.wordpress.com/,
diakses 24 Februari 2012)
Rahmawati. (2010). Skripsi. Hubungan
Identitas Diri dengan Pemenuhan
Kebutuhan Psikososial pada
Remaja di MAN 3 Kota Banda
Aceh Tahun 2010. Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah
Kuala.
Riniati. (2009). Hubungan Antara
Efikasi Diri dengan Prestasi
Akademik pada Mahasiswa.
Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
(http://www.jiptummpp-gdl-s1-
2009-riniati048-15609, diakses 25
September 2012).
Sahputra, Naam. (2009). Hubungan
Konsep Diri dengan Prestasi
Akademik Mahasiswa S1
Keperawatan Semester III
Kelas Ekstensi PSIK FK USU.
Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas
Sumatra Utara.
(http://repository.usu.sc.id/.pdf,
diakses 24 Februari 2012).
Sailah, I. 2008. Pengembangan Soft Skill
di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Tim Kerja Pengembangan Soft
Skill Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Dalam
(http://isailah.50webs.com/peng
antar.html, diakses 5 September
2012)
Smith. (2000). Konsep Diri as Helping
Proffession.
(http//:www.hjk.publizers-
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
75
1th.co.id/helping-proffession,
diakses 1 Oktober 2012)
Sobur, A. (2010). Psikologi Umum.
Bandung: Pustaka Setia
Stuart, G.W. (2009). Principles and
Practice of Psychiatric Nursing.
(9th Ed.). Philadelphia: Mosby
Elsevier
Stuart, G.W., & Sundeen, S.J. (1998).
Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Sulistiyowati. (2008). Hubungan Antara
Harga Diri dengan Motivasi
Berprestasi dalam Belajar pada
Mahasiswa Semester II DIV
Kebidanan UNS Surakarta.
(http://www.uns.ac.id./sulistiyo
wati/php, diakses 25 September
2012).
Tarmidi. 2010. Peranan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK)
terhadap Pembentukan Soft
skills Mahasiswa. Medan:
Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara.
(http://repository.usu.sc.id/bitstr
eam/.pdf, diakses 5 September
2012) Yaumi, M. (2008). Pengaruh Perhatian
Orang Tua, Konsep Diri dan
Kemandirian Belajar Bahasa
Inggris Siswa Kelas X MAN 2
Makassar. Fakultas Psikologi,
Universitas Hasanuddin,
Makassar, Sulawesi Selatan
(http://www.jiptummpp-gdl-s1-
2009-riniati048-15609, diakses
1 Oktober 2012).
Yulistina. E. (2010). Skripsi. Hubungan
Perilaku Remaja Terhadap
Prestasi Belajar Remaja di
SMA Negeri 5 Banda Aceh.
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala